rks dan gambar 32.pdf

19
- VI RENCANA KERJA SPESIFIKASI Pasal 01 PENJELASAN a. Pelaksanaan Pekerjaan adalah : Pembangunan Sawung Tani b. Semua bahan bahan, pengadaan tenaga kerja, membuat segala persiapan dan menyediakan semua alat – alat pertolongan untuk melakukan pekerjaan ini dengan sempurna dan tepat harus disediakan oleh pemborong. c. Pekerjaan harus diserahkan oleh pemborong setelah selesai sehingga memuaskan Direksi Pelaksana. Pasal 02 PEKERJAAN PERSIAPAN Lokasi dimana bangunan akan didirikan harus dibersihkan terlebih dahulu supaya pelaksanaan bangunan dapat berjalan dengan lancar. Penempatan bahan – bahan bangunan konstruksi serta bangsal kerja direncanakan dengan matang agar situasi kegiatan tidak saling terhambat. Pasal 03 UKURAN TINGGI a. Titik nol akan ditentukan oleh direksi Pelaksana bersama – sama dengan pemborong, selanjutnya titik ini harus merupakan dasar tiap ukuran tinggi / rendah dari horizontal. b. Penentuan titik lain dilapangan dilakukan oleh pemborong dengan Water Pass dan alat teropong yang telah ditera ketelitiannya. c. Semua alat ukur meliputi : Teropong, Water Pass, Theodolith, meteran untuk ukuran panjang harus diperiksa terlebih dahulu oleh Direksi pengawas Pasal 04 UKURAN UTAMA a. Pandangan – pandangan,ukuran – ukuran potongan, ukuran tinggi, rangka atap, Luifel dan lain – lain dinyatakan dalam gambar serta dijelaskan dalam gambar detail. b. Ukuran – ukuran dalam gambar tersebut adalah ukuran setelah pekerjaan selesai dan diserahkan kepada direksi pekerjaan. P

Upload: muhammad-sabena

Post on 10-Dec-2015

248 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: RKS dan Gambar 32.pdf

- VIRENCANA KERJA SPESIFIKASI

Pasal 01

PENJELASAN

a. Pelaksanaan Pekerjaan adalah : Pembangunan Sawung Tanib. Semua bahan – bahan, pengadaan tenaga kerja, membuat segala persiapan dan

menyediakan semua alat – alat pertolongan untuk melakukan pekerjaan ini dengansempurna dan tepat harus disediakan oleh pemborong.

c. Pekerjaan harus diserahkan oleh pemborong setelah selesai sehingga memuaskan DireksiPelaksana.

Pasal 02

PEKERJAAN PERSIAPAN

Lokasi dimana bangunan akan didirikan harus dibersihkan terlebih dahulu supayapelaksanaan bangunan dapat berjalan dengan lancar. Penempatan bahan – bahan bangunankonstruksi serta bangsal kerja direncanakan dengan matang agar situasi kegiatan tidak salingterhambat.

Pasal 03

UKURAN TINGGI

a. Titik nol akan ditentukan oleh direksi Pelaksana bersama – sama dengan pemborong,selanjutnya titik ini harus merupakan dasar tiap ukuran tinggi / rendah dari horizontal.

b. Penentuan titik lain dilapangan dilakukan oleh pemborong dengan Water Pass dan alatteropong yang telah ditera ketelitiannya.

c. Semua alat ukur meliputi :Teropong, Water Pass, Theodolith, meteran untuk ukuran panjang harus diperiksa terlebihdahulu oleh Direksi pengawas

Pasal 04

UKURAN UTAMA

a. Pandangan – pandangan,ukuran – ukuran potongan, ukuran tinggi, rangka atap, Luifel danlain – lain dinyatakan dalam gambar serta dijelaskan dalam gambar detail.

b. Ukuran – ukuran dalam gambar tersebut adalah ukuran setelah pekerjaan selesai dandiserahkan kepada direksi pekerjaan.

P

Page 2: RKS dan Gambar 32.pdf

PASANGAN BOUWPLANK

a. Sebelum galian tanah untuk pondasi dimulai bouwplank harus dipasang terlebih dahulub. Bahan bouwplank harus dipakai kayu seumantok dan papan meurante dengan ukuran :

- Untuk patok = 5/7 cm- Untuk Papan = 2,5/20 cm

c. Cara pemasangan Bouwplank :- Papan diketam halus pada sisi atasnya- Diukur kerataanya dengan water pass instrument- Bouwplank harus terpasang kuat

d. Setelah bouwplank terpasang, harus dilaporkan kepada direksi,agar pekerjaan selanjutnyadapat segera dilakukan

Pasal 06

PENGUKURAN, DUGA DAN PATOK UTAMA

a. Lingkup pekerjaan1. Meliputi : Pekerjaan – pekerjaan, ahli, bahan, peralatan dan kegiatan – kegiatan yang

diperlukan untuk menyelesaikan semua pekerjaan pengukuran sesuai dengan RKSdan gambar – gambar

2. Pekerjaan pengukuran antara lain :- Penentuan lokasi bangunan, jalan, landscaping dan lain – lain- Penetuan duga

b. Syarat – syarat :1. Pengukuran harus dilakukan oleh tenaga yang betul – betul ahli di bidangnya dan

berpengalaman2. Pemeriksaan : Hasil pengukuran segera dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan

dimintakan persetujuan Konsultan3. Pengukuran harus diketahui dan disetujui oleh instansi yang berwenang dalam

pengukuran IMB

c. Bahan – bahan dan PeralatanMeliputi : Theodolit, water pass, meteran dan peralatan lainnya serta patik – patok yangkuat yang diperlukan untuk pengikuran. Semua peralatan ini harus dimiliki Pemborongdan harus ada apabila sewaktu – waktu memerlukan pemeriksaan.

d. Tata KerjaLokasi ukuran dan duga gedung, jalan maupun bangunan lainnya ditentukan dalamgambar. Jika terdapat keraguan supaya menanyakan kepada Konsultan Pengawas.

Pasal 07

PEKERJAAN TANAH

1. Galian Tanah Pondasia. Untuk keperluan pondasi harus dilakukan penggalian tanah sesuai dengan gambar

RKS dan sesuatu atas petunjuk Direksi Pelaksana.b. Bentuk galian dari pondasi batu gunung harus dibuat dengan kemiringan yang

disesuaikan dengan jenis/sifat tanah setempat untuk menjaga agar lobang – lobanggalian tidak longsor.

Page 3: RKS dan Gambar 32.pdf

c. Galian untuk pondasi batu gunung harus dihindari dari genangan air.d. Penggalian, peninggian kemudian perataan tanah harus dilakukan dimana dianggap

perlu untuk pekerjaan tanah dibawah lantai dan lainnya menurut petunjuk DireksiPelaksana.

e. Semua bekas tanah galian yang tidak dipakai harus diangkat keluar dari halamanpekerjaan.

f. Resiko atas kerugian dan segala apa yang terjadi diakibatkan atas pembuangan tanahbekas galian seluruhnya menjadi beban pemborong.

2. Urugan dan Timbunan Tanaha. Dikerjakan dengan urugan ialah:

- Urugan Kembali- Urungan Pasir di Bawah Lantai Lobang – lobang dibawah tampang pondasi setebal ± 10 cm. Dibawah lantai yang di padatkan sesuai dengan gambar detail RKS

- Urugan di bawah lantaib. Tebal pasir tersebut diatas setelah direndam air dan ditimbris.c. Pengurungan disekitar pondasi, septictank dan lain – lain, yang dibangun harus

dilaksanakan sekaligus berturut – turut dan tidak boleh melakukan terpisah – pisahkecuali atas persetujuan pemberi tugas. Hanya bahan yang telah disetujui bolehdipakai untuk urugan dan ini harus ditempatkan lapis demi lapis yang masing –masing tebalnya tidak lebih 15 cm, tiap lapis harus dipadatkan betul dan kuat.

d. Urugan tanah harus diangkut secara langsung dari daerah galian bahan ke tempat yangsudah disiapkan dan dihampar (dalam cuaca kering), penumpukan tanah padaumumnya tidak diizinkan khususnya dalam musim hujan.

e. Segera setelah penempatan dan penebaran urugan, masing – masing lapisan harusdipadatkan menyeluruh dengan peralatan pemadatan (Vibrator) atau dengan peralatanlain yang memadai dan disetujui oleh Direksi Perencanaan.

Pasal 08

PEKERJAAN PONDASI

a. Pondasi dibuat dari type pondasi pasangan batu kali dengan perekat / adukan 1 pc : 3 ps :5 Kr dengan adukan yang baik (homogen)

b. Sebelum pondasi pasangan batu kali dikerjakan diminta terlebih dahulu persetujuanDireksi Pelaksana tentang kesempurnaan galian dan pemasangan papan mal.

Pasal 09

PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN

1. Pasangan Dinding Batu Bataa. Semua pasangan batu bata adukan 1 pc : 2 ps dimulai diatas balok sloof sampai

setinggi 20 cm diatas permukaan lantai.b. Untuk dinding pasangan bata lainnya digunakan adukan 1 pc : 4 ps.c. Dinding harus dipasang (Uizzet) menurut masing –masing ketebalan dan

ketinggian yang disyaratkan seperti ditunjuk pada gambar.Bata dipasangdengan pengikat sambung 15 mm didasari dengan baik dan rata. Dalampemasangan tembok boleh meneruskan disuatu tempat bagian lebih dari 1 mtingginya.

Page 4: RKS dan Gambar 32.pdf

d. Beton harus dikasarkan dengan alat yang sesuai pada sambungan vertikaldengan dinding agar adukan tembok dapat merekat.

e. Semua sambungan harus dikorek 5 mm agar finish dinding melekat denganbaik.

2. Plesterana. Plesteran trasram 1 pc : 2 ps digunakan pada tempat – tempat pasangan bata trasram

dikedua sisinyab. Plesteran tembok lainnya dipergunakan campuran 1 pc : 4 ps untuk sisi dalam

plesteran beton.c. Plasteran baru boleh dipasang setelah :

- Penutup atap dipasang- Pipa air terpasang

d. Tebal plasteran tidak boleh kurang dari 1 cm dan tidak boleh lebih dari 2 cm kecualiditentukan lain. Plasteran harus dibiarkan basah selama paling sedikit dua hari setelahdipasang. Mulainya membasahinya begitu plasteran telah mengeras secukupnya untukmenghindari kerusakan.

e. Pekerjaan plasteran harus lurus, sama rata, tidak tegak lurus atau bengkok, adanyapecahan atau retak, keropos maka bagian tersebut harus dibongkar kembali untukdiperbaiki.

Pasal 10

BETON BERTULANG

a. Beton bertulang dengan perbandingan 1 pc : 2 ps : 3 kr, dapat dibuat untuk :- Pondasi Batu Kali- Balok – balok sloof pada pondasi- Kolom – kolom praktis- Reng Balok

b. Beton harus dibentuk dari campuran semen, agregat (pasir dan kerikil) Air dalam suatuperbandingan yang tepat sehingga didapat kekuatan tekan katakteristik sesuai dengankebutuhan.

c. Water Semen Rasio maksimal adalah 0.52 dalam berat.d. Slump (kekentalan beton)

Kekentalan beton untuk jenis konstruksi berdasarkan pengujian ASTM C – 143 adalahsebagai berikut :

Jenis konstruksi Slump (mm)Max Min

- Kaki dan dinding pondasi- Plat, balok dan dinding- Kolom- Plat di atas tanah

75 25100 25100 25100 50

Page 5: RKS dan Gambar 32.pdf

e. Sebelum mendapat pemeriksaan Direksi Pelaksana semua bagian tidak boleh dicor.f. Beton harus di cor sedemikian rupa sehingga menghindarkan terjadinya pemisahan

material (Segregation) dan perubahan letak tulangan. Cara penulangan dengan alat – alatpembantu seperti talang, pipa, chute dan sebagainya harus mendapat Persetujuan direksiLapangan.

g. Penyetelan tulang – tulang besi harus dipakai beton tahu ukuran 5 x 5 cm tebal sesuaikeperluan konstruksi (Plat, balok dan kolom) dari beton begel sehingga tebal selimutbeton dapat terjamin.

h. Pada daerah pembesian yang penuh (padat) harus digetarkan dengan penggetar yangberfrekwensi tinggi 0.2 cm, agar dijamin pengisian beton pemadatan yang baik.

i. Penggetaran beton harus dilakukan oleh tenaga ahli dan berpengalamanj. Pengecoran harus dilakukan dengan baik dan setelah pengecoran maka beton harus selalu

dalam keadaan basah secara terus menerus selama tidak kurang 7 (tujuh) hari selama masapengerasannya.

k. Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan Direksi Lapangan atau jika umurbeton telah melampaui waktu sebagai beriku:- Bagian sisi balok 48 jam- Balok tanpa beban konstruksi 7 hari- Balok dengan beban konstruksi 21 hari- Plat lantai / atap 21 hari lebih

l. Secara umum pengujian beton harus sesuai dengan yang disyaratkan dalam tata caraPerhitungan Struktur Beton Bertulang untuk Bangunan Gedung SK SNI t – 15 – 1991 –03 dengan syarat – syarat minimal sebagai berikut :- Tidak kurang dari satu pengujian harus dibuat untuk setiap jenis pekerjaan dalam satu

hari dengan volume 5 m³- Untuk satu pengujian dibutuhkan 6 buah benda uji silinder 15 x 30 cm- Suatu benda uji akan diuji pada 7 hari, 14 dan 28 hari umur beton. Hasil test

merupakan hasil rata – rata dari speciment tersebut.

m. Apabila terjadi cacat pada beton seperti tersebut dibawah ini :- Konstruksi sangat keropos- Konstruksi beton tidak sesuai denagan bentuk yang direncanakan atau posisinya tidak

seperti yang ditentukan oleh gambar- Konstruksi beton tidak tegak lurus atau rata seperti direncanakan- Konstruksi beton yang bersisikan kayu atau benda lainnya.Maka pemberi tugas mempunyai wewenang untuk menolak konstruksi beton yang cacattersebut.

n. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas kwalitas konstruksi sesuai dengan gambar –gambar konstruksi yang direncanakan, adanya kehadiran Direksi Pengawas selaku wakilbouwher atau perencana yang sejauh mungkin melihat / mengawasi / menegur ataumemberi nasehat tidaklah mengurangi tanggung jawab penuh tersebut diatas.

Pasal

11

Page 6: RKS dan Gambar 32.pdf

PEKERJAAN BESI

a. Baja tulangnya yang dipergunakan ialah yang berbatang polos, berpenampang bulatdengan permukaan licin

b. Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari :- Kotoran- Lemak- Karat lepas dan abhan – bahan lain yang mempengaruhi daya lekat

c. Untuk semua penulangan beton diberi besi penulangan menurut perhitungan / kebutuhankonstruksi (sesuai dengan detail gambar bestek), yaitu masing – masing untuk tulanganutama dipakai besi dia. 12 mm dan beugel dipakai besi dia 8 mm.

d. Pelaksanaan penyambungan,pemotongan , pembengkokan dan pemasangan harus sesuaidengan persyaratan Stuktur Beton Bertulang Indonesia sesuai dengan SK SNI t – 15 1991– 03.

e. Posisi tulangan harus dijaga agar selalu tepat pada tempat yang direncanakan selamapengecoran beton

f. Jika kontraktor tidak berhasil mendapat diameter besi sesuai dengan yang ditetapkandalam gambar maka dapat dilakukan penukaran dengan diameter yang terdekat dengancatatan :- Harus ada persetujuan direksi pelaksana- Jumlah besi persatukan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak boleh kurang

dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang dimaksud jumlah luas)

g. Biaya tambahan yang diakibatkan oleh penukaran diameter besi adalah tanggung jawabpemborong.

h. Untuk mengikatkan kuda – kuda dipergunakan baut Ø 1,5”, diberi ring yang sempurnadan panjangnya sesuai dengan kebutuhan.

i. Pada semua kozen pintu harus dipasang besi angker Ø 10 mm minimal kiri kanan kozen 6buah. Pada kozen jendela minimal 4 buah untuk kiri kanan kozen.

PEKERJAAN LANTAI

a. Untuk semua lantai ruangan dan selasar dibuat lantai beton cor 1 Sp : 3 Ps : 5 Kr dengantebal 7 Cm dan bagian atas dipasang Keramik 40 x 40 cm.Adukan perekat untuk lantai harus benar – benar padat/penuh agar tidak terdapat rongga –rongga dibawah keramik yang dapat melemahkan konstruksi.Hasil pasangan keramik harus rata tidak bergelombang dan harus memakai water pass.

13PEKERJAAN KAYU

a. Meliputi penyediaan alat secara lengkap akan tenaga, alat – alat, bahan – bahan yangberhubungan dengan gambar. Jenis – jenis pekerjaan yang berhubungan :

Page 7: RKS dan Gambar 32.pdf

- Kuda – kuda- Rangka Bangunan- Kuda – kuda

b. Semua kayu untuk jenis yang ditentukan yaitu : Rangka kuda-kuda dan rangka Sawungdipakai kayu klas II meurante atau sejenis, listplank dipakai kayu klas II, Kelembamankayu yang dipakai untuk pekerjaan kayu harus kurang dari 15% (dengan wood moisturetester).

c. Semua ukuran didalam gambar adalah ukuran jadi (finish), yaitu ukuran kayu setelahselesai dikerjakan dan dipasang. Bagian permukaan kayu yang nampak harus disebut ratadan licin sedangkan untuk semua pekerjaan kayu kasar dibairkan gergaji kecuali bialditentukan untuk dihaluskan.

d. Pada semua pekerjaan kayu, bahan kayu diberi lapisan pengawet / pelindung untuk kayukasar dengan residu, untuk kayu halus yang akan dicat diberi lapisan menie.

e. Lantai dan Dinding :1. Lantai dan dinding Sawung, dengan kayu meuranti kering, kualitas baik ukuran sesuai

dengan gambar detail. Kozen harus dibuat dengan kokoh dan pada setiap pertemuandisambung dengan pasak kayu sedemikian rupa hingga diperoleh rangka mulus dankaku. Semua permukaan vertical dan horizontal yang bersambungan dengan dindingatau kolom diberi alur adukan, kemudian permukaan ini dicat menie.

Pasal 15PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG

a. Kunci pintu luar dipakai merk Union 2 (dua) level warna putih. Pemborongan harusmemperlihatkan contoh terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan Direksi Pelaksana.

b. Pegangan dan engsel – engsel harus dari baja yang digalvanisir dengan memakai ringnylon SKK dipasang tiap pintu 3 buah

c. Skrup –skrup dalam pemasangannya harus cocok dengan barang besi yang pasang. Tidakdiperbolehkan memukul skrup pada barang – barang besi, pengokokan skrup harusdengan memutar skrup yang rusak pada waktu dipasang harus diganti. Semua kunci –kunci pegangan engsel dan lain – lain harus terpasang dengan baik dan tidak cacat semuabagian yang cacat harus diganti.

PEKERJAAN CAT

a. Pekerjaan Cat Pada KayuSemua pekerjaan kayu yang bersinggungan dengan beton dan pasangan tembok harussekurang– kurangnya dicat dua kali dengan load menie yang murni. Bagian kayu yangnampak dan tidak dipelitur, jika akan dicat maka sebelumnya harus diberi cat dasar kayusebanyak dua kali dan setengah kering diplamur rata, diamplas bersih dan dicat dengancat buram sebanyak tiga kali. Pengecatan harus menghasilkan cat yang warnanya meratadan sama tidak terdapat lelehan pada permukaan. Cat yang megelupas harus diperbaiki.

Page 8: RKS dan Gambar 32.pdf

b. Pekerjaan Cat Tembok1. Permukaan – permukaan beton dan pasangan dinding yang nampak baik didalam

maupun diluar ruangan harus diselesaikan dengan cat khusus untuk tembok yang tidakluntur dan tidak mengelupas jika dicuci

2. Pekerjaan cat tembok seluruhnya terdiri dari pekerjaan – pekerjaan sebagai berikut :j. Pengamplasan dan pembersihan permukaan beton atau dinding yang akan dicat.k. Meskipun pada dasarnya permukaan beton dan dinding yang akan dicat harus telah

rata dan harus disarankan untuk menggunakan plamur untuk meratakan danmenghaluskan permukaan tersebut.

l. Setelah diamplas dan dibersihkan permukaan diberikan lapisan alkali resistingprimer

m. Cat terakhir adalah dua lapis Vinil Acrylic. Pekerjaan cat tembok harusmenghasilkan permukaan cat yang warnanya merata sama dan tidak terdapatbelang–belang atau noda– noda mngelupas.

n. Khusus untuk pengecatan lukisan pada tolak angin kedua sisi tolak angin (sisi kiridan kanan bangunan), dilukis pada dinding beton dengan lukisan yang bermotifAceh sesuai dengan gambar, garis – garis pada lukisan itu harus tajam satu sisi,sedangkan yang lain setengah garis lukisan. Warna diplih sesuai dengan petunjukDireksi dan dikerjakan oleh tenaga yang ahli dibidang lukisan tersebut

c. Pekerjaan cat besiSemua cat pada besi digunakan cat menie atau cat minyak guna untuk menghindaritimbulnya karat pada besi.

d. Bahan – bahanUntuk pemakaian baik bahan untuk cat kayu cat logam teak oil cat tembok maupun bahan–bahan penolong seperti plamur cat dasar menie alkali, resisting primer dan lain – lain,pemborong harus terlebih dahulu memperoleh persetujuan tertulis dari Direksi Pelaksanamengenai merk dan warna. Untuk bahan – bahan tersebut dapat dipergunakan produkpabrik PT. Sumatera cat atau yang setara.

PERATURAN MENGENAI BAHAN – BAHAN YANG DIGUNAKAN

a. UmumBahan – bahan yang dipakai adalah bahan – bahan yang memenuhi syarat yangtercantum dalam AV dan dibawah ini dicantumkan syarat – syarat lain yang harusdipenuhi.

b. AirAir yang dipergunakan adalah air yang bersih yang tidak mengandung rasa, dan zak –zak kimia lainnya

c. KapurHanya kapur yang terbaik yang dapat dipakai, sedangkan kapur putih mutu pertama.Dan kapur sirih yang sebelum disiram air harus terdapat didalam kaleng.

Page 9: RKS dan Gambar 32.pdf

d. Portland CementUntuk menambah Portland Cement, dimana penambahan tersebut harus ditambahdengan Portland cement yang merknya sama dengan Portland Cement yang btelahterpakai. Dan semua Portland Cement harus memenuhi syarat – syarat SK SNI – T –15 1991 – 03, Semen yang digunakan dalam semen dalam negeri.

e. Pasira. Pasir untuk urugan dibawah lantai, mula – mula dipakai pasir urug setebal 20 cm

kemudian pasir pasangan setebal 20 cm.b. Untuk beton dipakai pasir beton yang berkwalitas baik dan tajam serta bersih

demikian pula yang dipakai untuk adukan

f. Kerikil batuUntuk pekerjaan beton, kerikil harus dicuci terlebih dahulu dan terdiri dari berbagaiukuran 1 s/d 3 cm dan berkwalitas baik menurut persetujuan Direksi Pelaksana.

g. BatuPenggunaan batu untuk pondasi digunakan batu setempat yang mempunyai kwalitaspadat keras, dan tidak boleh berbentuk bulat, jadi harus batu belah / batu gunung.

h. Batu MerahBatu merah yang berkwalitas baik, sebelum dipakai harus direndam, batu merah yangpecah tak boleh dipakai. Batu merah yang didatangkan ditempat pekerjaan harussedikit mungkin terjadi patah. Patahan yang maksimal yang diizinkan adalah 10 %.

i. Kayua. Semua pekerjaan kayu pada bangunan ini harus kayu seumantok yang

berkwalitas baik, untuk kozen pintu / jendela dan pekerjaan kuda – kudab. Pembuatan kozen – kozen pintu / jendela sebelum dimenie harus diperiksa

kwalitas terlebih dahulu oleh Direksi Pleksana

j. KacaKaca harus berkwalitas baik dan bersih, tebal sama. Dan harus memberikan contohdahulu untuk disahkan oleh Direksi Pelaksana.

k. UbinUbin Portland cement, ubin plint, untuk wafel dan porselin harus berkwalitas baik dansesuatu harus mendapatkan persetujuan Direksi Pelaksana

l. Cat – catCat – cat yang dipergunakan adalah :1. Dinding luar, dalam dan plafond dipakai cat merk vinilex dan warna ditentukan

oleh kemudian sesuai keinginan Direksi Pelaksana2. Kozen pintu/jendela dan daun pintu dipakai cat warna Tryco Paint Syntetic

Enamel Playing Horse (Kuda Terbang).

Pasal 21

Page 10: RKS dan Gambar 32.pdf

BERLAKUNYA PERATURAN – PERATURAN

a. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini apabila tidak ditentukan lain berlaku dan mengikatperaturan – peraturan Algemene Voorwarden Voor Deuitvoering Bijaanneming VanOpenbarewerken In Indonesia (dalam syarat – syarat ini disingkat dengan AV), disahkandengan surat keputusan pemerintah tanggal 28 Mei 1941 No. 9 (Bijblad 14571) yangmana seolah – olah kata demi kata yang tercantum dalam syarat – syarat ini.

b. Peraturan Beton Bertulang untuk Indonesia (SK – SNI 1991).c. Peraturan umum bahan – bahan bangunan untuk Indonesia (TUBI 1970) atau NI 3.d. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI 1971) atau NI 5.e. Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 atau NI 2f. Peraturan Cat Indonesia (PTI 1961) atau NI 4g. Peraturan Umum Instalasi Listrik Indonesia (PUIL) atau NI 6h. Kapur untuk bahan bangunan atau NI 7i. Batu merah sebagai bahan bangunan NI 10j. Peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah setempatk. Peraturan Pemburuhan yang berlaku.Pasal 22

PERATURAN LAIN – LAIN

a. Bila ternyata ada perbedaan antara RKS dan gambar, pemborong harus melaporkan/mebicarakan dengan Direksi Pelaksana untuk kemudian dibicarakan dengan pihakperencana dan pemborong harus mentaati keputusannyaJika pemborong ternyata menyimpang dari ketentuan – ketentuan yang ditetapkan dalamgambar, RKS tertulis tanpa persetujuan Direksi Pelaksana / Perencana atas biayapemborong dengan tidak menuntut biaya pekerjaan tambahan.

b. Bila mana masih terdapat uraian pekerjaan dan uraian bahan – bahan yang belumdinyatakan dalam RKS ini tetapi menjadi bagian pekerjaan ini, maka pemborong harusmenyediakan dan mengerjakan pekerjaan tersebut dengan lengkap dan sempurna.

Lhokseumawe, 5 Februari 2013Lhokseumawe, ............2015

Konsultan PerencanaCV. Gema Famili Konsultan

T. Yafisham STDirekturt

Page 11: RKS dan Gambar 32.pdf
Page 12: RKS dan Gambar 32.pdf
Page 13: RKS dan Gambar 32.pdf
Page 14: RKS dan Gambar 32.pdf
Page 15: RKS dan Gambar 32.pdf
Page 16: RKS dan Gambar 32.pdf
Page 17: RKS dan Gambar 32.pdf
Page 18: RKS dan Gambar 32.pdf
Page 19: RKS dan Gambar 32.pdf