rkpd perubahan tahun 2014

470
PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA SEMARANG TAHUN 2014 PEMERINTAH KOTA SEMARANG TAHUN 2014

Upload: vuongdan

Post on 31-Dec-2016

421 views

Category:

Documents


44 download

TRANSCRIPT

  • PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

    NOMOR 21 TAHUN 2014

    TENTANG

    PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

    (RKPD) KOTA SEMARANG TAHUN 2014

    PEMERINTAH KOTA SEMARANG

    TAHUN 2014

  • PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

    (RKPD)

    KOTA SEMARANG TAHUN 2014

    PEMERINTAH KOTA SEMARANG TAHUN 2014

  • 1

    PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

    NOMOR 21 TAHUN 2014

    TENTANG

    PERUBAHAN PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 17 TAHUN 2013

    TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

    KOTA SEMARANG TAHUN 2014

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    WALIKOTA SEMARANG,

    Menimbang : a. Bahwa berkenaan dengan perkembangan yang tidak sesuai dengan Asumsi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Semarang Tahun 2014 dan dalam rangka

    melaksanakan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan

    Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi

    Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, maka Peraturan Walikota Semarang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota

    Semarang Tahun 2014, perlu ditinjau kembali;

    b. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut diatas,

    maka perlu dibentuk Peraturan Walikota Semarang tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Semarang

    Nomor 17 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Semarang Tahun 2014.

    Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam

    Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta;

    2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari

    Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negera Republik Indonesia Nomor 3851);

    3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

  • 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355 );

    5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan

    Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4410);

    6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

    7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-

    Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

    tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

    8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

    Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

    9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4389);

    10. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang

    Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 3079);

    11. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1992 tentang

    Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap,

    Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan di Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang dalam wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa

    Tengah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 89);

  • 12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan

    Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

    Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

    13. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 2014;

    14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

    sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011

    tentang Perubahan kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

    15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8

    Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

    Pembangunan Daerah;

    16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial

    yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

    17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan

    Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2013;

    18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun

    2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 2025 ( Lembaran

    Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 9);

    19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 - 2018

    (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 65);

    20. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 9 Tahun 2007 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan

    Daerah Kota Semarang (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 13);

  • 21. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

    (RPJPD) Kota Semarang Tahun 2005 2025 (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan

    Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 43);

    22. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2011

    tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun 20102015 (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun

    2011Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 59);

    23. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota

    Semarang Tahun 2011 2031(Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2011 Nomor 14, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 61);

    24. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota

    Semarang Tahun Anggaran 2013 (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2013 Nomor 1);

    25. Peraturan Walikota Semarang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Semarang Tahun 2014 (Berita Daerah Kota Semarang

    Tahun 2012 Nomor 17);

    26. Peraturan Walikota Semarang Nomor 41 Tahun 2013

    tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2014 (Berita

    Daerah Kota Semarang Tahun 2013 Nomor 41).

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PERUBAHAN PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

    RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2014.

    Pasal I

    Beberapa ketentuan dalam Peraturan Walikota Nomor 17 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Semarang Tahun 2014 (Berita

    Daerah Kota Semarang Tahun 2013 Nomor 17), diubah sebagai berikut : 1. Diantara Pasal 2 dan Pasal 3, disisipkan 1 (satu) Pasal, yakni Pasal 2A

    sehingga berbunyi sebagai berikut :

  • Pasal 2A

    Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Semarang

    Tahun 2014 disusun dengan Sistematika sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    BAB II EVALUASI HASIL RKPD TAHUN 2014 KOTA SEMARANG SAMPAI DENGAN TRIWULAN KEDUA

    BAB III RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS

    DALAM PERUBAHAN RKPD TAHUN 2014 KOTA SEMARANG

    BAB IV PENUTUP

    2. Diantara Pasal 3 dan Pasal 4, disisipkan 1 (satu) Pasal, Yakni Pasal 3A

    sehingga berbunyi sebagai berikut :

    Pasal 3A

    Isi beserta uraian Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah

    (RKPD) Kota Semarang Tahun 2014 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Walikota ini dan merupakan bagian yang tak

    terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.

    Pasal II

    Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

    Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Semarang.

    Ditetapkan di Semarang

    pada tanggal 10 Juli 2014

    WALIKOTA SEMARANG

    TTD

    HENDRAR PRIHADI

    Diundangkan di Semarang

    pada tanggal 10 Juli 2014

    SEKRETARIS DAERAH KOTA SEMARANG

    TTD ADI TRI HANANTO

    BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2014 NOMOR 21

  • LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 21 TAHUN 2014

    TENTANG PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

    KOTA SEMARANG TAHUN 2014

    PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

    (RKPD)

    KOTA SEMARANG TAHUN 2014

    PEMERINTAH KOTA SEMARANG TAHUN 2014

  • i

    DAFTAR ISI

    DAFTAR ISI ---------------------------------------------------------------------- i

    DAFTAR TABEL ----------------------------------------------------------------- iii

    BAB I. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang ------------------------------------------------------------- I.1

    1.2 Dasar Penyusunan -------------------------------------------------------- I.2

    1.3 Maksud, Tujuan dan Dasar Pertimbangan Perubahan -------------- I.4

    1.4 Gambaran Perubahan Kerangka Ekonomi Makro -------------------- I.5

    BAB II. EVALUASI HASIL RKPD TAHUN 2014 KOTA SEMARANG

    SAMPAI DENGAN TRIWULAN KEDUA

    2.1 Pengantar ----------------------------------------------------------------- II.1

    2.2 Evaluasi Kinerja Program dan Kegiatan Berdasarkan Urusan --- II.1

    2.2.1 Urusan Pendidikan ------------------------------------------- II.1

    2.2.2 Urusan Kesehatan -------------------------------------------- II.4

    2.2.3 Urusan Pekerjaan Umum ----------------------------------- II.7

    2.2.4 Urusan Perumahan ------------------------------------------ II.9

    2.2.5 Urusan Penataan Ruang ------------------------------------ II.11

    2.2.6 Urusan Perencanaan Pembangunan ---------------------- II.12

    2.2.7 Urusan Perhubungan ---------------------------------------- II.14

    2.2.8 Urusan Lingkungan Hidup --------------------------------- II.15

    2.2.9 Urusan Pertanahan ------------------------------------------ II.17

    2.2.10 Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil --------------- II.18

    2.2.11 Urusan Pemberdayaan Perempuan dan

    Perlindungan Anak ------------------------------------------- II.19

    2.2.12 Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera -- II.20

    2.2.13 Urusan Sosial ------------------------------------------------- II.21

    2.2.14 Urusan Ketenagakerjaan ------------------------------------ II.23

    2.2.15 Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah ----------- II.24

    2.2.16 Urusan Penanaman Modal ---------------------------------- II.26

    2.2.17 Urusan Kebudayaan ----------------------------------------- II.27

    2.2.18 Urusan Kepemudaan dan Olahraga ----------------------- II.28

    2.2.19 Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri ---- II.29

    2.2.20 Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,

    Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat,

    Kepegawaian dan Persandian ------------------------------ II.30

    2.2.21 Urusan Ketahanan Pangan --------------------------------- II.35

    2.2.22 Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ----------- II.36

    2.2.23 Urusan Statistik ---------------------------------------------- II.37

    2.2.24 Urusan Kearsipan -------------------------------------------- II.38

    2.2.25 Urusan Komunikasi dan Informatika --------------------- II.39

    2.2.26 Urusan Perpustakaan --------------------------------------- II.40

    2.2.27 Urusan Pertanian --------------------------------------------- II.41

    2.2.28 Urusan Kehutanan ------------------------------------------- II.42

    2.2.29 Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral --------------- II.43

    2.2.30 Urusan Pariwisata -------------------------------------------- II.43

    2.2.31 Urusan Kelautan dan Perikanan --------------------------- II.45

    2.2.32 Urusan Perdagangan ----------------------------------------- II.46

    2.2.33 Urusan Perindustrian ---------------------------------------- II.47

  • ii

    BAB III. RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS

    DALAM PERUBAHAN RKPD TAHUN 2014 KOTA

    SEMARANG

    3.1 Perubahan Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah ------- III.1

    3.1.1 Perubahan Pendapatan ------------------------------------- III.1

    3.1.2 Belanja Daerah ----------------------------------------------- III.2

    3.1.3 Pembiayaan Daerah ------------------------------------------ III.5

    3.2 Program dan Kegiatan Lanjutan -------------------------------------- III.10

    3.3 Program dan Kegiatan Yang Bergeser Antar SKPD ---------------- III.11

    3.4 Program dan Kegiatan Baru ------------------------------------------- III.12

    3.5 Program dan Kegiatan Yang Tetap, Bertambah dan Berkurang - III.22

    BAB IV. PENUTUP -------------------------------------------------------------------- IV.1

  • iii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Perkembangan dan Prediksi Indikator Makro Ekonomi Jawa

    Tengah Tahun 2011-2016

    I.7

    Tabel 2.1 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Pendidikan II.2

    Tabel 2.2 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Pendidikan

    II.3

    Tabel 2.3 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Kesehatan II.5

    Tabel 2.4 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Kesehatan

    II.6

    Tabel 2.5 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Pekerjaan Umum II.7

    Tabel 2.6 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Pekerjaan Umum

    II.8

    Tabel 2.5 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Pekerjaan Umum II.7

    Tabel 2.6 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Pekerjaan Umum

    II.8

    Tabel 2.7 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Perumahan II.9

    Tabel 2.8 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Perumahan

    II.10

    Tabel 2.9 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Penataan Ruang II.11

    Tabel 2.10 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Penataan Ruang

    II.12

    Tabel 2.11 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Perencanaan

    Pembangunan

    II.12

    Tabel 2.12 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Perencanaan Pembangunan

    II.13

    Tabel 2.13 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Perhubungan II.14

    Tabel 2.14 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Perhubungan

    II.15

    Tabel 2.15 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Lingkungan Hidup II.15

    Tabel 2.16 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Lingkungan Hidup

    II.16

  • iv

    Tabel 2.17 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Pertanahan II.17

    Tabel 2.18 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Pertanahan

    II.18

    Tabel 2.19 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Kependudukan

    dan Catatan Sipil

    II.18

    Tabel 2.20 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Kependudukan dan Catatan Sipil

    II.19

    Tabel 2.21 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Perempuan dan

    Perlindungan Anak

    II.19

    Tabel 2.22 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Perempuan dan Perlindungan Anak

    II.20

    Tabel 2.23 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Keluarga

    Berencana dan Keluarga Sejahtera

    II.20

    Tabel 2.24 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

    II.21

    Tabel 2.25 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Sosial II.22

    Tabel 2.26 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Sosial

    II.22

    Tabel 2.27 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Ketenagakerjaan II.23

    Tabel 2.28 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Ketenagakerjaan

    II.24

    Tabel 2.29 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Koperasi, Usaha

    Kecil danMenengah

    II.25

    Tabel 2.30 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Koperasi, Usaha Kecil danMenengah

    II.25

    Tabel 2.31 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Penanaman Modal II.26

    Tabel 2.32 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Penanaman Modal

    II.26

    Tabel 2.33 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Kebudayaan II.27

    Tabel 2.34 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Kepemudaan dan Olahraga

    II.27

    Tabel 2.35 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Kepemudaan dan

    Olahraga

    II.28

    Tabel 2.36 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Kebudayaan

    II.28

  • v

    Tabel 2.37 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Kesatuan Bangsa

    dan Politik Dalam Negeri

    II.29

    Tabel 2.38 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

    II.30

    Tabel 2.39 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Otonomi Daerah,

    Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

    Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

    II.31

    Tabel 2.40 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

    Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan

    Persandian

    II.32

    Tabel 2.41 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Ketahanan Pangan II.35

    Tabel 2.42 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Ketahanan Pangan

    II.35

    Tabel 2.43 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Pemberdayaan

    Masyarakat dan Desa

    II.36

    Tabel 2.44 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

    II.36

    Tabel 2.45 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Statistik II.38

    Tabel 2.46 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Statistik

    II.38

    Tabel 2.47 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Kearsipan II.38

    Tabel 2.48 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Kearsipan

    II.39

    Tabel 2.49 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Komunikasi dan

    Informatika

    II.39

    Tabel 2.50 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Komunikasi dan Informatika

    II.40

    Tabel 2.51 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Perpustakaan II.40

    Tabel 2.52 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Perpustakaan

    II.41

    Tabel 2.53 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Pertanian II.41

    Tabel 2.54 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Pertanian

    II.42

    Tabel 2.55 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Kehutanan II.42

  • vi

    Tabel 2.56 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Kehutanan

    II.43

    Tabel 2.57 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Energi dan

    Sumber Daya Mineral

    II.42

    Tabel 2.58 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Energi dan Sumber Daya Mineral

    II.43

    Tabel 2.59 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Pariwisata II.44

    Tabel 2.60 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Pariwisata

    II.44

    Tabel 2.61 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Kelautan dan

    Perikanan

    II.45

    Tabel 2.62 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Kelautan dan Perikanan

    II.45

    Tabel 2.63 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Perdagangan II.46

    Tabel 2.64 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Perdagangan

    II.46

    Tabel 2.65 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Perindustrian II.48

    Tabel 2.66 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan

    Perindustrian

    II.46

    Tabel 3.1 Target Pendapatan Perubahan RKPD Kota Semarang Tahun

    2014

    III.1

    Tabel 3.2 Rencana Belanja Daerah Perubahan RKPD Kota Semarang

    Tahun 2014

    III.3

    Tabel 3.3 Rencana Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan RKPD

    Kota Semarang Tahun 2014

    III.5

    Tabel 3.4 Rencana Penerimaan dan Pengeluaran Pembiayaan

    Perubahan RKPD Kota Semarang Tahun 2014

    III.5

    Tabel 3.5 Perubahan Belanja Per SKPD Pada Perubahan RKPD Kota

    Semarang Tahun 2014

    III.9

    Tabel 3.6 Program dan Kegiatan Lanjutan Perubahan RKPD Kota

    Semarang Tahun 2014

    III.10

    Tabel 3.7 Program dan Kegiatan Yang Bergeser Antar SKPD Pada

    Perubahan RKPD Kota Semarang Tahun 2014

    III.12

    Tabel 3.8 Program dan Kegiatan Baru Pada Perubahan RKPD Kota

    Semarang Tahun 2014

    III.12

    Tabel 3.9 Program dan Kegiatan Belanja Langsung Perubahan RKPD

    Tahun 2014 Per SKPD

    III.23

    Tabel 3.10 Usulan Kegiatan Sarana Prasarana Yang DiusulkanMelalui

    Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

    III.23

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. LATAR BELAKANG

    Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

    Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

    Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12

    Tahun 2008, telah mengamanatkan bahwa setiap daerah diwajibkan untuk menyusun

    perencanaan pembangunan daerah untuk jangka panjang 20 tahun (RPJPD), rencana

    pembangunan daerah jangka menengah 5 tahun (RPJMD), dan rencana pembangunan

    jangka pendek/1 tahun (RKPD).

    Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen

    perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana

    pembangunan tahunan daerah. RKPD merupakan pelaksanaan amanat dari Undang-

    Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

    yang menjadi salahsatu rangkaian dari dokumen perencanaan pembangunan daerah.

    Dokumen RKPD merupakan dokumen perencanaan yang penyusunannya mengacu

    kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

    Dalam konteks perencanaan pembangunan, fungsi RKPD mencakup hal-hal

    sebagai berikut:

    a. Menjabarkan rencana strategis ke dalam rencana operasional;

    b. Memelihara konsistensi antara capaian tujuan perencanaan strategis jangka

    menengah dengan tujuan perencanaan dan penganggaran tahunan pembangunan

    daerah;

    c. Mengarahkan proses penyusunan RENJA dan RKA SKPD;

    d. Menjadi dasar pedoman dalam penyusunan KUA, PPAS, RAPBD dan APBD;

    e. Instrumen bagi pemerintah daerah untuk mengukur kinerja penyelenggaraan

    fungsi dan urusan wajib dan pilihan pemerintahan daerah;

    f. Instrumen bagi pemerintah daerah untuk mengukur capaian target kinerja

    program pembangunan jangka menengah;

    g. Instrumen bagi pemerintah daerah untuk mengukur capaian target standar

    pelayanan minimal dan mengukur kinerja pelayanan SKPD;

    h. Instrumen bagi pemerintah daerah sebagai acuan LPPD kepada pemerintah, LKPJ

    kepada DPRD dan ILPPD kepada masyarakat; dan

    i. Menyediakan informasi bagi pemenuhan Laporan Evaluasi Penyelenggaraan

    Pemerintahan Daerah yang perlu disampaikan kepada Pemerintah Pusat.

    Perencanaan pembangunan pada tingkat kabupaten/kota harus sejalan dengan

    proses penyusunan perencanaan pada tingkat nasional maupun provinsi. Penyusunan

    RKPD Kota Semarang Tahun 2014 merupakan pelaksanaan tahun keempat dari

    Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2011 tentang RPJMD Kota Semarang

    Tahun 2010-2015.

    Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

    bahwa RKPD merupakan pedoman dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan

    dan Belanja Daerah (RAPBD) dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara

    sehingga RKPD sebagai dokumen perencanaan operasional tahunan menjadi pedoman

    dalam penyusunan KUA dan PPAS serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

  • (APBD). RKPD 2014 berfungsi sebagai penjabaran RPJMD, khususnya tahun keempat

    kedalam rencana operasional yang memuat Arah Kebijakan Ekonomi Daerah dan

    Keuangan Daerah, Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah, serta Rencana Program

    dan Kegiatan Prioritas Daerah.

    Pemerintah Kota Semarang dalam pelaksanaan sampai dengan satu semester pada

    tahun perencanaan atau tahun berjalan (2014) ini telah ditemukan berbagai kondisi yang

    layak dijadikan dasar pertimbangan untuk melakukan perubahan atas dokumen RKPD

    Tahun 2014 Kota Semarang. Kondisi ini diperoleh dari hasil evaluasi atas kinerja

    pelaksanaan programdan kegiatan sampai dengan triwulan ke dua tahun 2014, dimana

    beberapa poin yang ditemukan, antara lain sebagai berikut:

    1. Perkembangan keadaan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi

    daerah yang berdampak terhadap pagu yang mengakibatkan terjadinya

    penambahan atau pengurangan target kinerja dan pagu kegiatan, penambahan

    atau penghapusan kegiatan;

    2. Faktor lain yang mengakibatkan perlunya dilakukan pergeseran kegiatan antar

    SKPD, perubahan lokasi dan/atau kelompok sasaran, dan penghapusan kegiatan;

    3. Adanya kegiatan lanjutan tahun 2013 dan/atau kegiatan baru/alternatif yang

    harus ditampung dalam Perubahan RKPD Tahun 2014.

    Sehubungan dengan hal di atas, maka dinyatakan perlu untuk melakukan langkah

    penyusunan Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014 Kota

    Semarang. Perubahan RKPD ini dirasakan sangat penting untuk konsistensi dan

    keselarasan serta kesinambungan upaya pencapaian visi dan misi Kota Semarang dengan

    lebih efisien dan efektif.

    Pada sisi lain, dengan adanya Perubahan RKPD Tahun 2014 ini, maka proses

    penyusunan hingga penetapan dokumen perencanaan anggaran yang harus dilakukan

    sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 menjadi memiliki dasar

    yang jelas, seperti penyusunan Perubahan Kebijakan Umum APBD Tahun 2014,

    Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2014, dan Perubahan

    Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun 2014.

    Perubahan RKPD Tahun 2014 disusun dengan sistematika sekurang-kurangnya

    sebagai berikut: Pendahuluan, antara lain memuat/menjelaskan maksud, tujuan, dan

    dasar pertimbangan perubahan yang disertai dengan gambaran tentang perubahan

    kerangka ekonomi daerah; Evaluasi Hasil RKPD Sampai Dengan Triwulan II, antara lain

    memuat kompilasi hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun n-1 sampai dengan Triwulan

    II tahun berjalan; dan Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah Dalam Perubahan

    RKPD, antara lain memuat kegiatan lanjutan tahun sebelumnya, pergeseran kegiatan

    antar SKPD, penghapusan kegiatan, penambahan kegiatan baru/kegiatan alternatif,

    penambahan atau pengurangan target kinerja dan pagu kegiatan, serta perubahan lokasi

    dan kelompok sasaran kegiatan, serta kegiatan yang tidak mengalami perubahan.

    Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka dinyatakan perlu untuk melakukan

    langkah penyusunan Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014Kota

    Semarang. Perubahan RKPD Tahun 2014 ini dirasakan sangat penting untuk konsistensi

    dan keselarasan serta kesinambungan upaya pencapaian visi dan misi kota Semarang

    dengan lebih efisien dan efektif.

    1.2. DASAR PENYUSUNAN

    Penyusunan Perubahan RKPD Tahun 2014 Kota Semarang mendasarkan pada

    beberapa regulasi sebagai berikut:

  • 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

    Negara Republik IndonesiaTahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia, Nomor 4287);

    2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

    Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

    104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

    3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir

    dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas

    Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4844);

    4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

    Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4438);

    5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

    Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

    6. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan

    penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    4585);

    7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

    Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan

    Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Rebuplik Indonesia

    Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    4737);

    8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

    9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman

    Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 4815);

    10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

    Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

    Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

    11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018;

    12. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 9 Tahun 2007 tengan Tata Cara

    Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang

    (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran

    Daerah Kota Semarang Nomor 13);

    13. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Semarang Tahun 2005-

  • 2025(Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan

    Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 43);

    14. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun 2010-

    2015 (Lembaran Daerah Kota Semarang tahun 2011 Nomor 12, Tambahan

    Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 59);

    15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Pedoman Pengelolaan

    Keuangan Daerah;

    16. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pembangunan Nasional/Kepala

    Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Dan Menteri Keuangan Nomor: 28

    Tahun 2010, Nomor: 0199/M PPN/04/2010. Nomor: PMK 95/PMK 07/2010

    Tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

    Dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014;

    17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

    Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara

    Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

    Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

    18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2013 tentang Pedoman

    Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah

    Tahun 2014;

    19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2013 tentang Pedoman

    Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014;

    1.3. MAKSUD, TUJUAN, DAN DASAR PERTIMBANGAN PERUBAHAN

    Maksud, tujuan, dan dasar pertimbangan dilakukannya perubahan RKPD Tahun

    2014 Kota Semarang dapat disampaikan sebagai berikut:

    1.3.1. MAKSUD

    Maksud disusunnya Perubahan RKPD Tahun 2014 Kota Semarang adalah

    untuk mewujudkan sinergitas antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan

    pengawasan pembangunan antar wilayah, antar sektor pembangunan dan antar

    tingkat pemerintahan serta mewujudkan efisiensi alokasi berbagai sumber daya dalam

    pembangunan daerah.

    Perubahan RKPD Tahun 2014 Kota Semarang tetap menjadi bagian utuh dari

    upaya pelaksanaan RPJMD Kota Semarang Tahun 2010-2015. Perubahan RKPD 2014

    memuat dasar pertimbangan perlunya perubahan, hasil evaluasi pembangunan sampai

    triwulan kedua, dan perubahan atas program dan kegiatan yang harus dilakukan pada

    tahapan pembangunan tahun 2014.

    1.3.2. TUJUAN

    Perubahan RKPD Tahun 2014 Kota Semarang ditujukan untuk memberikan

    kerangka sistematis sebagai pedoman terhadap arah penyelenggaraan pemerintahan,

    pengelolaan pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat yang dituangkan dalam

    bentuk kebijakan Perubahan APBD Tahun 2014. Penyusunan ini juga bertujuan untuk

    merangsang partisipasi publik dalam merencanakan, melaksanakan, mengawasi proses

    pembangunan. Secara lebih sistematis, tujuan penyusunan Perubahan RKPD Tahun

    2014 Kota Semarang adalah sebagai berikut:

  • 1. Diperolehnya suatu perubahan rencana pembangunan tahunan yang sesuai

    dengan kebutuhan daerah dan perkembangan yang terjadi di daerah, dengan

    melihat sumber daya yang ada.

    2. Diperolehnya perubahan atas program dan kegiatan yang menjadi upaya konkrit

    untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Semarang tahun 2014.

    3. Tersedianya acuan penyusunan Perubahan Kebijakan Umum Anggaran (P-KUA)

    Kota Semarang Tahun 2014dan Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran

    Sementara (P-PPAS) Kota Semarang Tahun 2014, sebagai dasar dari penyusunan

    Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) Tahun 2014 Kota

    Semarang.

    1.3.3. DASAR PERTIMBANGAN PERUBAHAN

    Perubahan RKPD Tahun 2014 Kota Semarang perlu dilakukan didasarkan pada

    adanya hasil evaluasi pelaksanaannya dalam tahun berjalan (2014) menunjukkan

    adanya ketidaksesuaian dengan perkembangan keadaan, meliputi:

    1. Adanya perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi daerah

    dan kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan, rencana program

    dan kegiatan prioritas daerah;

    2. Adanya keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun anggaran

    sebelumnya harus digunakan untuk tahun berjalan;

    3. Adanya pergeseran kegiatan antar SKPD, penghapusan kegiatan, penambahan

    kegiatan baru/kegiatan alternatif, penambahan atau pengurangan target kinerja

    dan pagu kegiatan, serta perubahan lokasi dan kelompok sasaran kegiatan;

    4. Adanya kegiatan lanjutan Tahun 2013 dan/atau kegiatan baru/alternatif yang

    harus ditampung dalam perubahan RKPD Tahun 2014;

    5. Adanya keadaan luar biasa yang menyebabkan estimasi penerimaan dan/atau

    pengeluaran dalam APBD mengalami kenaikan atau penurunan lebih besar dari

    50% (lima puluh persen);

    6. Adanya ketentuan Pasal 17 ayat (2) UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara

    yang mengamanatkan bahwa penyusunan RAPBD berpedoman kepada RKPD,

    termasuk Perubahan RAPBD Tahun 2014.

    1.4. GAMBARAN PERUBAHAN KERANGKA EKONOMI MAKRO

    Dinamika perekonomian baik global, nasional maupun regional dalam sistem

    perekonomian yang sudah sangat terbuka dewasa ini akan saling mempengaruhi. Oleh

    karena itu diperlukan analisis terhadap perubahan-perubahan ekonomi makro eksternal

    dari kota Semarang untuk dapat menentukan kebijakan perencanaan pembangunan

    selanjutnya.

    Kondisi perekonomian global Perbaikan ekonomi global tahun 2014 terindikasi

    masih terus berlangsung, meskipun belum merata. Perbaikan terutama ditopang oleh

    perekonomian negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa sebagai dampak

    stimulus moneter yang masih berlanjut. Perbaikan kondisi ekonomi global tersebut

    berdampak pada kenaikan volume perdagangan dunia.

    Indikator ekonomi Amerika Serikat terus menunjukkan perbaikan yang didukung

    olehkinerja sektor manufakturnya. Perbaikan juga terjadi di Eropa yang didukung oleh

    membaiknya indikator manufaktur Perancis. Sebaliknya, perlambatan ekonomi terjadi di

    Tiongkok didorong oleh penurunan permintaan yang tercermin pada realisasi PDB

    Tiongkok tahun 2014 yang lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

  • Selain itu, kondisi ekonomi negara berkembang lainnya juga sedikit menurun antara lain

    dipengaruhi oleh faktor gejolak politik/ekonomi sebagaimana yang terjadi di Rusia,

    Argentina, dan Thailand, serta faktor harga komoditas yang masih rendah sebagaimana

    yang terjadi di Argentina, Chile, Peru, dan Venezuela.

    Sampai dengan triwulan I 2014, pertumbuhan harga komoditas global masih

    berada pada teritori negatif. Harga komoditas ekspor Indonesia (IHEX) diperkirakan

    masih rendah karena melemahnya permintaan global, khususnya permintaan dari Cina

    sejalan dengan proses rebalancing dan meningkatnya pasokan, khususnya pada

    komoditas karet, tembaga dan batubara.

    Kondisi perekonomian pada triwulan I 2014, pertumbuhan ekonomi tercatat 5,21%

    (yoy), melambat dibandingkan dengan triwulan IV 2013 sebesar 5,72% (yoy) dan

    perkiraan Bank Indonesia sebelumnya. Perlambatan tersebut terutama disebabkan

    olehkinerja sektor eksternal yang kurang menguntungkan. Ekspor mengalami kontraksi

    yangcukup signifikan, khususnya sektor pertambangan. Kontraksi ekspor riil tersebut

    tercatatcukup besar sehingga kontribusi ekspor neto juga tercatat negatif, meskipun

    pada sisi lainimpor juga mencatat kontraksi 0,7% (yoy) sejalan moderasi permintaan

    domestik yang sedang terjadi.

    Berdasarkan kondisi perekonomian tersebut maka pemerintah pada bulan Mei

    2014 telah mengajukan percepatan perubahan APBN tahun 2014 kepada DPR. Di dalam

    RAPBNP tahun 2014 tersebut, asumsi dasar ekonomi makro diusulkan untuk direvisi

    agar postur APBN tetap mencerminkan kondisi riil perekonomian terkini. Setelah melalui

    pembahasan yang intensif dengan DPR, Perubahan APBN tahun 2014 ditetapkan menjadi

    berdasarkan asumsi dasar ekonomi makro dalam APBNP tahun 2014 sebagai berikut: (1)

    pertumbuhan ekonomi dari 6,0 persen menjadi 5,5 persen; (2) inflasi dari 5,5 persen

    menjadi 5,3 persen; (3) nilai tukar rupiah dari Rp. 10.500 menjadi Rp. 11.600 per dolar

    AS; (4) tingkat suku bunga SPN 3 bulan dari 5,5 persen menjadi 6,0 persen; (5) harga

    minyak mentah Indonesia tetap pada tingkat USD 105,0 per barel; (6) lifting minyak

    mentah dari 870 ribu barel per hari menjadi 818 ribu barel per hari; dan (7) lifting gas

    dari 1.240 ribu barel per hari setara minyak menjadi 1.224 ribu barel per hari setara

    minyak. Perubahan-perubahan pada asumsi makro tersebut akan berpengaruh pada

    capaian-capaian pelaksanaan APBN dalam semester I tahun 2014.

    Angka pengangguran berdasarkan prediksi Pemerintah pada tahun 2014

    diprediksikan akan menurun menjadi 7,24 juta orang (6,03%). Jumlah ini lebih rendah

    dibanding jumlah pengangguran terbuka tahun 2013 yang berjumlah 7,39 juta orang

    (6,25%). Sedangkan Kesempatan kerja yang tercipta tahun 2014 diperkirakan sebanyak

    1,87 juta orang yang disediakan oleh sembilan sektor lapangan usaha sehingga

    diharapkan penyerapan pengangguran semakin tinggi. Penurunan jumlah penganggur

    terbuka tersebut disebabkan optimisme tumbuhnya perekonomian Indonesia dan

    semakin berkurangnya tambahan angkatan kerja baru. Pemerintah melakukan berbagai

    upaya untuk membuka lapangan pekerjaan di berbagai sektor untuk mengimbangi

    adanya tambahan angkatan kerja baru yang bertambah setiap tahunnya.

    Perekonomian Jawa Tengah pada triwulan I 2014 tumbuh melambat dibandingkan

    dengan triwulan sebelumnya, dari 5,6% (yoy) di triwulan IV 2013 menjadi 5,4% (yoy).

    Faktor pendorong perlambatan ekonomi pada triwulan I 2014 adalah kegiatan ekspor dan

    konsumsi yang tumbuh moderat, lebih lambat dibanding triwulan sebelumnya.

    Sementara, investasi tumbuh cukup mengesankan. Dari sisi sektoral, kinerja sektor

    industri pengolahan yang menurun menjadi sumber utama perlambatan. disalurkan

    masih tumbuh cukup tinggi meski melambat dibanding triwulan sebelumnya.

  • Melambatnya perekonomian Jawa Tengah tahun 2013 dibarengi dengan persentase

    realisasi belanja daerah dan pendapatan triwulan I 2014 lebih rendah dibanding periode

    yang sama tahun sebelumnya. Di sisi perkembangan harga, inflasi Jawa Tengah pada

    triwulan I 2014 menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, dari 7,99% (yoy)

    menjadi 7,08% (yoy). Penurunan inflasi di triwulan I 2014 dipengaruhi oleh koreksi harga

    yang terjadi pada beberapa kelompok pangan. Di sisi lain, kelompok administered prices

    cenderung meningkat. Sementara itu, peningkatan inflasi inti masih relatif terbatas.

    Industri perbankan di Jawa Tengah pada triwulan I 2014 masih tumbuh cukup baik.

    Kondisi Perekonomian Jawa Tengah pada triwulan II 2014 diperkirakan meningkat

    dibanding triwulan sebelumnya. Pada triwulan II tahun 2014, inflasi IHK Jawa Tengah

    diperkirakan sebesar 7,4% (yoy). Sumber inflasi diperkirakan terkait pengaruh musiman

    diperkirakan mendorong inflasi lebih tinggi di triwulan berikutnya. Adanya pengaruh

    libur sekolah dan tahun ajaran baru di bulan Juni dapat mendorong inflasi triwulanan.

    Faktor musiman bulan Ramadhan di akhir Juni tahun ini juga menjadi sumber inflasi.

    Tingkat pengangguran terbuka di Jawa Tengah tercatat turun menjadi 5,45% pada

    Februari 2014, artinya sebanyak 970.000 orang penduduk angkatan kerja masih tercatat

    sebagai pengangguran. Namun jika dibandinbgkan dengan tahun sebelumnya tingkat

    pengangguran terbuka dan penduduk setengah bekerja di Jateng berangsur-angsur

    menurun. Pada Februari 2013, TPT Jateng mencapai 5,51% dan meningkat menjadi

    6,01% pada Agustus 2013. Namun TPT pada Februari 2014 turun jadi 5,45% atau 0,06%

    dibandingkan Februari 2013. Kendati demikian TPT mengalami penurunan, secara

    jumlah absolut terjadi penambahan jumlah orang yang menganggur sebanyak 3.000

    orang menjadi 970.000 orang. Pasalnya, jumlah angkatan kerja naik dari 17,47 juta

    orang menjadi 17,72 juta penduduk angkatan kerja di Jateng.

    Perkembangan kondisi perekonomian Jawa Tengah Tahun 20122013 dan prediksi

    Tahun 2014 dan Tahun 2015, dapat dilihat pada Tabel 1.1 sebagai berikut :

    Tabel 1.1.

    Perkembangan dan Prediksi Indikator Makro Ekonomi

    Jawa Tengah Tahun 2011-2016

    No Indikator 2012 2013 2014* 2015* 2016*

    1 PDRB : Atas dasar harga

    berlaku (trilyun Rp.)

    556,479 623,749 603,317 638,219 673,12

    2 PDRB : Atas dasar harga

    Konstan (trilyun Rp.)

    210,848 223,099 221,005 228,599 236,192

    3 Laju Pertumbuhan Ekonomi

    (%)

    6,34 5,8 - 6,2 5,9 - 6,4 6,0 - 6,5 6,1 6,6

    4 Inflasi (%) 4,24 7,99 5 1 5 1 4,5 1

    5 PDRB per Kapita Atas Harga

    Konstan (Juta Rp.)

    6,49 6,81 7,12 7,44 7,75

    6 Kebutuhan Investasi (trilyun

    Rp.)

    110.805 114.401 119.500 124.880 130.48

    7 Tingkat Pengangguran

    Terbuka (%)

    5,63 6,02 5,31-

    4,77

    4,93

    4,62

    4,66

    4,43

    8 Kemiskinan (%) 14,98 14,44 11,58-

    11,37

    9,05

    8,75

    8 60

    8,35

    9 NTP 106,37 108,67 102,14 102,36 102,63

    Sumber : Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 2012 dan Berita Resmi Statistik (BRS), 2013

    Keterangan : *) Target RKPD Tahun 2014

    **) Target RPJMD Prov. Jateng Tahun 2013 2018

    Berdasarkan kondisi perekonomian makro Jawa Tengah diatas dimana stabilitas

    perekonomian wilayah yang cenderung terjaga, diprediksikan pertumbuhan ekonomi

    Jawa Tengah akan berada dalam kisaran 5,96,4%, dengan mempertimbangkan bahwa

  • konsumsi rumah tangga tidak meningkat secara signifikan. Kebutuhan investasi untuk

    mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut, diprediksikan sejumlah Rp. 119.500

    Triliyun.

    Pertumbuhan ekonomi yang konstan serta stabilitas dan ketersediaan barang

    modal produksi, diharapkan akan membuka berbagai lapangan kerja, sehingga dapat

    menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka pada Tahun 2014 menjadi di bawah 5,31-

    4,77% dari total jumlah angkatan kerja, disamping itu juga diharapkan jumlah penduduk

    miskin dapat ditekan menjadi 11,5811,37%.

    Pertumbuhan perekonomian yang cukup baik diharapkan dapat dimbangi dengan

    tingkat Inflasi Jawa Tengah diprediksikan pada kisaran 5+1%, dengan tekanan inflasi

    pada jumlah uang beredar; adanya fluktuasi harga pada jenis komuditas volatile foods

    dan kemungkinan meningkatnya harga bahan baku produksi.

    Berangkat dari perubahan asumsi dan tantangan dari perkembangan kondisi

    perekonomian makro Nasional dan Provinsi Jawa Tengah, dimana hal ini berimplikasi

    pada kondisi perekonomian di Kota Semarang. Oleh karenanya perlu untuk melihat dan

    melakukan penyesuaian dalam target serta asumsi perekonomian. Upaya tersebut

    dilakukan sebagai langkah untuk mengawal pencapaian target dan tujuan pembangunan

    yang dimuat dalam Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2010-

    2015. Visi pembangunan di Kota Semarang diarahkan untuk mencapai visi

    Terwujudnya Semarang Sebagai Kota Perdagangan dan Jasa Yang Berbudaya

    Menuju Masyarakat Sejahtera, yang dijabarkan dalam Sapta Program yang meliputi

    Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran, Penanganan Rob dan Banjir,

    Peningkatan Pelayanan Publik, Peningkatan Infrastruktur, Pengarusutamaan Gender,

    Peningkatan Pelayanan Pendidikan serta Peningkatan Pelayanan Kesehatan.

    Implementasi perwujudan pencapaian visi dijabarkan dalam program dan kegiatan yang

    dilaksanakan dengan kerangka pendanaan dalam APBD setiap tahunnya dengan

    memerhatikan keterpaduan dan sinkronisasi dengan program Pemerintah Pusat dan

    Provinsi.

    Kondisi makro ekonomi Kota Semarang tidak akan dapat dilepaskan dari kondisi

    ekonomi makro di tingkat provinsi maupun pusat. Kebijak-kebijakan ekonomi dari

    pemerintah akan berpengaruh terhadap kondisi ekonomi Kota Semarang yang menuntut

    adanya penyesuaian terhadap asumsi yang sebelumnya digunakan. Penyesuaian tersebut

    antara lain disebabkan oleh kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Non

    Subsidi pada pertengahan tahun 2013 serta kecenderungan inflasi yang tinggi pada akhir

    tahun 2013.

    Di tahun 2013, perekonomian Kota Semarang maupun nasional mengalami

    tekanan sebagai akibat kenaikan harga BBM Non Subsidi beserta dampak ikutannya,

    meskipun dampaknya di tahun 2014 diharapkan berangsur akan hilang sejalan dengan

    telah selesainya agenda politik nasional tahun 2014. Tekanan juga berasal dari kebijakan

    bank sentral untuk menaikkan BI rate serta nilai rupiah yang terdepresiasi terhadap

    dolar Amerika Serikat yang mengakibatkan penurunan konsumsi masyarakat. Hal-hal

    tersebut menyebabkan perlu adanya penyesuaian terhadap asumsi yang telah ditetapkan

    sebelumnya. Penyesuaian asumsi tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Untuk tahun 2014, kondisi PDRB Kota Semarang diperkirakan akan lebih baik

    pertumbuhannya dibandingkan tahun 2013. Perbaikan ekonomi global yang akan

    mempengaruhi peningkatan ekspor serta masih akan tingginya konsumsi domestik

    (terutama yang terkait dengan pelaksanaan Pemilu 2014) diperkirakan akan

    mampu meningkatkan PDRB Kota Semarang. Di tahun 2014, PDRB Atas Dasar

  • Harga Konstan diperkirakan akan dapat mencapai Rp. 27.327.690,14 juta.

    Sedangkan nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku diperkirakan sebesar Rp.

    68.489.234,85 juta. Kenaikan ini akan sejalan dengan kondisi makro ekonomi yang

    diperkirakan akan lebih baik di tahun 2014.

    2. Pertumbuhan ekonomi Kota Semarang di tahun 2014 diharapkan akan berada

    pada kisaran 5,9% - 6,4%, sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi Provinsi

    Jawa Tengah (5,9% - 6,4%) dan Nasional (5,8%). Perbaikan ekonomi global yang

    dimotori oleh Amerika Serikat dan Jepang serta indikasi pemulihan ekonomi di

    kawasan Eropa, Tiongkok dan India diharapkan akan meningkatkan pertumbuhan

    ekonomi di 2014. Stabilitas politik pasca pelaksanaan Pemilu diperkirakan juga

    akan ikut mendukung pertumbuhan ekonomi hingga akhir 2014.

    3. Di tahun 2014, inflasi Kota Semarang diharapkan akan berada pada nilai normal,

    sekitar 51%,dengan asumsi tidak ada kebijakan strategis dari Pemerintah Pusat

    yang dapat memicu kenaikan harga-harga barang dan jasa. Nilai inflasi diharapkan

    tetap berada di bawah nilai pertumbuhan ekonomi. Perbaikan nilai infasi

    diperkirakan akan terjadi karena dampak kenaikan BBM yang akan berangsur

    hilang serta kebijakan BI rate yang akan tetap tinggi sehingga menjaga pola

    konsumsi masyarakat. Di sisi lain, inflasi tahun 2014 akan menghadapi tekanan

    dari kenaikan Tarif Dasar Listrik yang biasanya akan memicu kenaikan harga-

    harga.

    4. Memprioritaskan penyelesaian permasalahan pembangunan yang berdampak

    langsung pada masyarakat serta memerlukan penanganan mendesak dan/atau

    segera dari Pemerintah Kota;

    5. Proyeksi kenaikan pendapatan daerah, alokasi belanja daerah, sumber dan

    penggunaan pembiayaan pembangunan yang memerlukan penyesuaian;

    6. Pencapaian target program dan kegiatan yang pelaksanaannya hingga pertengahan

    tahun 2014 masih memerlukan peningkatan dalam merealisasikan perkembangan

    kondisi sesuai kebutuhan pembangunan;

    7. Penyesuaian dengan kebijakan dari pemerintah pusat, yaitu peraturan tentang

    Pajak Rokok, kenaikan Tarif Dasar Listrik dan pelaksanaan Jaminan Kesehatan

    Nasional.

    Berdasarkan perubahan kondisi perekonomian makro Kota Semarang tahun 2014

    maka perlu adanya penyesuaian pada kebijakan pembangunan yang menjadi prioritas

    atau yang langsung mempunyai dampak pada kehidupan masyarakat. Disamping itu

    juga perlu adanya perubahan proyeksi kenaikan pendapatan daerah, alokasi belanja

    daerah, sumber dan penggunaan pembiayaan pembangunan yang memerlukan

    penyesuaian. Pencapaian target program dan kegiatan yang pelaksanaannya hingga

    pertengahan tahun 2014 masih memerlukan peningkatan dalam merealisasikan

    perkembangan kondisi sesuai kebutuhan pembangunan. Penyesuaian dengan kebijakan

    dari pemerintah pusat/provinsi, yaitu penyesuaian pendapatan karena adanya kenaikan

    Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi yang berasal dari Pajak Kendaraan Bermotor, Bea

    Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) serta penyesuaian Bantuan Keuangan Provinsi

    yang belum dicantumkan pada Perda APBD Kota Semarang TA 2014 pendapatan dari

    Pajak Rokok; pembatasan penggunaan BBM bersubsidi, dan kenaikan Tarif Dasar Listrik.

    Selain itu juga perlu dilakukan perubahan sesuai dengan dinamika permasalahan

    pembangunan yang berkembang di masyarakat.

  • BAB II

    EVALUASI HASIL RKPD TAHUN 2014 KOTA SEMARANG

    SAMPAI DENGAN TRIWULAN KEDUA

    2.1. PENGANTAR

    Analisis capaian program dilakukan untuk mengevaluasi hasil RKPD tahun 2014

    Kota Semarang sampai dengan triwulan kedua. Evaluasi dilakukan terhadap dua aspek,

    yaitu kinerja anggaran dan kinerja indikator program. Evaluasi kinerja anggaran

    dilakukan dengan membandingkan antara jumlah anggaran yang ditetapkan pada APBD

    TA 2014 dengan serapan pertanggungjawaban sampai dengan triwulan 2 (Juni 2014)

    serta realisasi fisik dari pelaksanaan kegiatan tersebut. Evaluasi capaian kinerja

    dilakukan dengan membandingkan antara target dengan realisasi capaian kinerja

    masing-masing indikator program sampai dengan triwulan 2 (Juni 2014).

    Untuk menilai tingkat ketercapaian target akhir periode RPJMD (2015) pada tahun

    2014 dapat diketahui dari status capaian masing-masing indikator yang dibedakan

    menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu sebagai berikut :

    1) Telah tercapai, apabila capaian kinerja sampai dengan tahun 2014dari target

    akhir periode RPJMD (2015) telah tercapai sebesar (x 80).

    2) Akan tercapai (on the track), apabila capaian kinerja sampai dengan tahun

    2014 telah mencapai60% atau lebih, akan tetapi masih di bawah 80% (60 x

  • Tabel 2.1 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Pendidikan

    No Urusan/Program Anggaran APBD

    2014 (Rp)

    Realisasi Anggaran

    s.d Triwulan II (Rp)

    Persentase Realisasi (%)

    Kategori Realisasi Keuangan

    SKPD

    Fisik Keu-

    angan

    URUSAN PENDIDIKAN *) 146.257.997.000 21.639.058.965 14,8 24,53 Rendah

    1 Program pelayanan administrasi

    perkantoran 11.910.712.400 3.485.257.665 29,26 29,26 Sedang D. Pendidikan

    2 Program peningkatan sarana dan

    prasarana aparatur 772.075.000 175.723.790 22,76 22,76 Rendah D. Pendidikan

    3 Program peningkatan

    pengembangan sistem pelaporan

    capaian kinerja dan keuangan

    260.000.000 121.702.750 46,81 46,81 Sedang D. Pendidikan

    4 Program pendidikan anak usia

    dini 192.000.000 68.488.500 35,67 35,67 Sedang D. Pendidikan

    5 Program wajib belajar pendidikan

    dasar sembilan tahun

    82.915.573.600 11.538.896.628 13,92 13,92 Rendah D. Pendidikan

    6 Program pendidikan menengah 34.689.840.000 4.757.803.212 13,72 13,72 Rendah D. Pendidikan

    7 Program pendidikan non formal 725.300.000 167.457.600 23,09 23,09 Rendah D. Pendidikan

    8 Program peningkatan mutu

    pendidik dan tenaga kependidikan 11.939.728.000 405.498.200 3,40 3,40 Rendah D. Pendidikan

    9 Program manajemen pelayanan

    pendidikan 2.852.768.000 918.230.620 32,19 32,19 Sedang D. Pendidikan

    Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa secara keseluruhan hasil evaluasi

    terhadap kinerja anggaran pada Urusan Pendidikan termasuk dalam kategori rendah

    dengan rerata realisasi keuangan sebesar 24,53%. Rendahnya realisasi keuangan ini

    disebabkan karena kegiatan bersumber Dana Alokasi Khusus yang tidak terlaksana, baik

    Bidang SMP, SMA dan SMK, hal ini dikarenakan regulasi yang diterbitkan (swakelola)

    menyulitkan untuk diterapkan didaerah. Selain itu banyaknya kegiatan Bantuan

    Pendidikan yang bersifat fisik yang tidak sesuai dengan Juknis yang ada. Tingkat

    realisasi keuangan dan fisik paling rendah terlihat pada Program Peningkatan Mutu

    Pendidik dan Tenaga Kependidikan karena jadwal pelaksanaannya ada pada triwulan III.

    Pencapaian kinerja pada RKPD tahun 2014 terlihat dari 40 indikator yang menjadi

    ukuran, sebanyak 36 indikator termasuk kategori kinerja tinggi dan 4 indikator

    berkinerja rendah. Indikator yang memiliki kinerja rendah yaitu meningkatkan kualitas

    ruang kelas SD dan SMP dari target 70 dan 27 ruang kelas, meningkatkan lulusan

    program kecakapan hidup bersertifikat kompetensi dari target 4% dan indikator

    meningkatkan kualitas kepala sekolah dan pengawas SMA/SMK belum terdapat realisasi.

    Hal ini lebih disebabkan karena jadwal kegiatan yang memang belum terlaksana pada

    triwulan II untuk dua indikator terakhir. Sedangkan untuk peningkatan ruang kelas SD

    dan SMP terdapat kendala bagi kegiatan yang bersumber dari dana DAK.

    Sementara itu berdasarkan hasil evaluasi terhadap capaian target kinerja urusan

    pendidikan sampai pada tahun 2014 sesuai dengan indikator yang terdapat dalam target

    RPJMD 2010-2015 secara umum kondisi capaiannya sudah baik. Terdapat 31 indikator

    kinerja dengan status pencapaian pada tahun 2014 triwulan 2 telah tercapai 8 indikator

    dengan status akan tercapai (on the track) dan 1 indikator masih berstatus perlu upaya

    keras. Yaitu pada peningkatan ruang kelas SD yang mana target pencapaiannya masih

    berada di bawah 60% tetapi sudah di atas 50%.

    Masih belum tercapainya peningkatan ruang kelas SD sampai pada tahun ke-3

    RPJMD ini disebabkan terjadinya tingkat penyerapan anggaran yang rendah dalam

    pelaksanaan rehab/pembangunan Ruang kelas SD pada tahun 2013. Rendahnya

    serapan ini juga ditengarai karena dilaksanakan pada periode perubahan anggaran

  • sehingga waktu yang tersedia untuk menyelesaikan pekerjaan tidak mencukupi sesuai

    rencana.

    Secara lengkap pencapaian target kinerja pembangunan daerah Kota Semarang

    tahun 2014 pada urusan pendidikan, terlihat pada tabel di bawah ini:

    Tabel 2.2 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 Pada Urusan Pendidikan

    No Indikator Kinerja Satuan

    Target Akhir

    RPJMD

    (2015)

    Target dan Capaian RKPD Tahun 2014

    (s.d triwulan 2)

    Capaian RPJMD s/d Tahun 2014

    (s.d triwulan 2)

    Target Realisasi Status

    Capaian Realisasi

    Status

    Capaian

    A Program Pendidikan Anak Usia Dini

    1 Meningkatkan APK PAUD

    sebesar 84 %

    % 100% 83.00 65.85 Tinggi 65.85 Akan

    Tercapai

    2 Penerapan sistem Pembelajaran

    berkarakter

    % 100% 100.00 100.00 Tinggi 80.00 Tercapai

    B Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

    1 Mempertahan Angka Partisipasi

    Kasar dan Angka Partisipasi

    Murni SD

    % 100% 108,53 ;

    92,2

    107,38 ;

    92,26

    Tinggi 107,38 ;

    92,26

    Tercapai

    2 Mempertahan Angka Partisipasi

    Kasar dan Angka Partisipasi

    Murni MP

    % 100% 119,05 ;

    82,87

    117,15 ;

    80,21

    Tinggi 117,15 ;

    80,21

    Tercapai

    3 Meningkatkan kualitas peserta

    didik dan kelulusan SD 99,99

    %, SMP 94 %

    % 100% 99,99 ;

    94

    99,99 ; 94,00 Tinggi 99,99 ;

    94,00

    Tercapai

    4 Meningkatkan kualitas ruang

    kelas SD

    Ruang

    Kelas

    351 70 0 Rendah 210 Perlu Upaya

    Keras

    5 Meningkatkan kualitas ruang

    kelas SMP

    Ruang

    Kelas

    108 27 0 Rendah 599 Tercapai

    6 Capaian 40 % SD pelaksanaan

    e-pembelajaran

    % 40 38 32 Sedang 32 Tercapai

    7 Capaian 60 % pelaksanaan e-

    pembelajaran

    % 60 58 53,33 Tinggi 53,33 Tercapai

    8 Meningkatkan jumlah sekolah

    terakreditasi 95 %

    % 95 94 93,39 Tinggi 93,39 Tercapai

    9 Meningkatkan 90 % SD dan

    SMP terakreditasi minimal B

    % 90 88 88,93 Tinggi 88,93 Tercapai

    10 Mempertahankan jumlah SD

    SBI

    Sekolah 1 1 0 Tinggi

    (adanya

    regulasi

    pengha

    pusan

    SBI)

    0 Tercapai

    (adanya

    regulasi

    pengha

    pusan SBI)

    11 Mempertahankan jumlah SMP

    SBI

    Sekolah 4 4 0 Tinggi

    (adanya

    regulasi

    penghapu

    san SBI)

    0 Tercapai

    (adanya

    regulasi

    penghapusa

    n SBI)

    C Program Pendidikan Menengah

    1 Mempertahan Angka Partisipasi

    Kasar dan Angka Partisipasi

    Murni SMA/SMK

    % 116,96%

    ;79,97%

    116,96 ;

    79,97

    119,56 ;

    89,61

    Tinggi 119,56 ;

    89,61

    Tercapai

    2 Meningkatkan kualitas peserta

    didik dan kelulusan SMA/SMK

    96 %

    % 96 96 99,84 Tinggi 99,84 Tercapai

    3 Meningkatkan jumlah SMA

    terakreditasi 8 sebesar 90 %

    % 90

    86 88,16 Tinggi 88,16 Tercapai

    4 Meningkatkan jumlah SMK

    terakreditasi 8 sebesar 90 %

    % 90 86 71,91 Tinggi 71,91 Akan

    Tercapai

    5 Mempertahankan jumlah

    sekolah SBI dan RSBI

    % 4 4 0 Tinggi

    (adanya

    regulasi

    pengha

    pusan

    SBI)

    0 Tercapai

    (adanya

    regulasi

    pengha

    pusan SBI)

  • No Indikator Kinerja Satuan

    Target Akhir

    RPJMD (2015)

    Target dan Capaian RKPD Tahun 2014 (s.d triwulan 2)

    Capaian RPJMD s/d Tahun 2014

    (s.d triwulan 2)

    Target Realisasi Status

    Capaian Realisasi

    Status Capaian

    6 Meningkatkan jumlah 11 SMK

    ber ISO 9001-2008

    % 11 10 10 Tinggi 10 Tercapai

    D Program Pendidikan Non Formal

    1 Mempertahankan Capaian APK

    Rata-rata

    % 114,00 114 114,79 Tinggi 114,79 Tercapai

    2 Meningkatkan jumlah lembaga

    kursus dan pelatihan

    bersertifikat sebesar 50 %

    % 50 40 30 Tinggi 30 Akan

    Tercapai

    3 Meningkatkan lulusan program

    kecakapan hidup bersertifikat

    kompetensi sebesar 20 %

    % 20 4 0 Rendah 18 Tercapai

    E Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

    1 Persentase guru SD / SDLB

    berkualifikasi S-1/D-4;

    % 89 88 64,93 Tinggi 64,93 Akan

    Tercapai

    2 Persentase guru SMP/SMPLB

    berkualifikasi S-1/D-4

    % 97 94 89 Tinggi 89 Tercapai

    3 Presentase guru SMA/SMK

    berkualifikasi S-1/D-4 sebesar

    90 %

    % 90 90 85 Tinggi 85 Tercapai

    4 Kualifikasi S-1 80 % Pendidik

    TK, Kualifikasi Pendidik PAUD

    Non Formal 70 % terlatih

    % 60;70 58 ; 66 60 ; 55 Tinggi 60 ; 55 Akan

    Tercapai

    5 Meningkatkan kualitas kepala

    sekolah dan pengawas

    SMA/SMK

    % 100 100 0 Rendahi 60 Akan

    Tercapai

    6 Jumlah guru SMA / SMK

    bersertifikat 90 %

    % 90;90 80 ; 78 98,90 ; 98,43 Tinggi 98,9 ;

    98,43

    Tercapai

    7 Meningkatkan jumlah SMA

    melaksanakan e-pembelajaran

    sebesar 60 %

    % 60 56 40 Tinggi 40 Akan

    Tercapai

    8 Meningkatkan jumlah SMK

    melaksanakan e-pembelajaran

    sebesar 60 %

    % 65 61 50 Tinggi 50 Akan

    Tercapai

    9 Meningkatkan presentase guru

    berkualifikasi S-1 88 % dan 98

    %

    % 89;98 87,5 ; 94 91,68 ; 93,49 Tinggi 91,68 ;

    93,49

    Tercapai

    10 Meningkatnya guru bersertifikat

    sebesar 90 %

    % 80;90 80 ; 90 98,8 ; 98,4 Tinggi 98,8 ; 98,4 Tercapai

    11 Mempertahankan rasio pendidik

    dan peserta didik

    1:20 1:20 1:20 1:16 Tinggi 1:16 Tercapai

    F Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

    1 Meningkatnya penyediaan data

    dan informasi bidang

    pendidikan

    % 90 85 80 Tinggi 80 Tercapai

    2.2.2. Urusan Kesehatan

    Urusan Kesehatan pada APBD TA 2014 dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan (17

    program) dan Rumah Sakit Umum Daerah (2 program), dengan alokasi anggaran sebesar

    Rp. 186.986.216.000,-. Dari jumlah tersebut realisasi secara fisik rata-rata sebesar

    38,07% dan keuangan sebesar 30,33%, termasuk pada kategori sedang. Tingkat realisasi

    fisik paling rendah berada pada program Obat dan Perbekalan Kesehatan yang

    bersumber dana alokasi khusus karena masih dalam proses pengadaan barang dan jasa,

    dengan tingkat realisasi fisik dan keuangan masing-masing sebesar 0,80% dan sebesar

    0,22%. Alokasi anggaran beserta realisasinya pada masing-masing program selanjutnya

    dapat dilihat pada tabel berikut ini:

  • Tabel 2.3 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Kesehatan

    No Urusan/Program Anggaran APBD

    2014 (Rp)

    Realisasi

    Anggaran

    s.d Triwulan II

    (Rp)

    Persentase

    Realisasi (%) Kategori

    Realisasi

    Keuangan

    SKPD

    Fisik Keu-

    angan

    URUSAN KESEHATAN 186.986.216.000 56.721.387.176 38,07 30,33 Rendah

    1 Program Pelayanan

    Administrasi Perkantoran

    4.539.175.000 433.919.641 34,44 9,56 Rendah Dinas

    Kesehatan

    2 Program Peningkatan Sarana

    dan Prasarana Aparatur

    1.036.240.000 282.565.194 32,86 27,27 Rendah Dinas

    Kesehatan 3 Program Peningkatan Kapasitas

    Sumber Daya Aparatur

    354.163.000 7.125.000 27,42 2,01 Rendah Dinas

    Kesehatan 4 Program Peningkatan

    Pengembangan Sistem

    Pelaporan Capaian Kinerja dan

    Keuangan

    311.269.500 25.644.000 13,04 8,24 Rendah Dinas

    Kesehatan

    5 Program Obat dan Perbekalan

    Kesehatan

    5.707.095.800 12.765.000 0,80 0,22 Rendah Dinas

    Kesehatan 6 Program Upaya Kesehatan

    Masyarakat

    49.525.500.391 20.893.660.114 47,23 42,19 Sedang Dinas

    Kesehatan 7 Program Promosi Kesehatan dan

    Pemberdayaan masyarakat

    990.200.000 312.308.500 52,11 31,54 Sedang Dinas

    Kesehatan 8 Program Perbaikan Gizi

    Masyarakat

    376.100.000 91.590.450 51,32 24,35 Rendah Dinas

    Kesehatan 9 Program Pengembangan

    Lingkungan Sehat

    701.954.000 217.263.600 56,45 30,95 Sedang Dinas

    Kesehatan 10 Program Pencegahan dan

    Penanggulangan Penyakit

    Menular

    2.466.816.000 678.714.100 42,93 27,51 Rendah Dinas

    Kesehatan

    11 Program Standarisasi Pelayanan

    Kesehatan

    838.846.309 249.326.000 36,19 29,72 Rendah Dinas

    Kesehatan 12 Program pengadaan.

    peningkatan dan perbaikan

    sarana dan prasarana

    puskesmas / puskesmas

    pembantu

    12.275.000.000 1.537.730.100 29,63 12,53 Rendah Dinas

    Kesehatan

    13 Program pengadaan.

    peningkatan sarana dan

    prasarana rumah sakit / rumah

    sakit jiwa / rumah sakit mata

    29.898.000.000 441.111.862 7,43 1,48 Sedang Dinas

    Kesehatan

    14 Program peningkatan pelayanan

    kesehatan anak balita

    237.073.000 103.460.500 47,02 43,64 Tinggi Dinas

    Kesehatan 15 Program peningkatan pelayanan

    kesehatan lansia

    65.000.000 55.373.950 85,98 85,19 Rendah Dinas

    Kesehatan 16 Program pengawasan dan

    pengendalian kesehatan

    makanan

    52.683.000 13.915.100 22,00 26,41 Rendah Dinas

    Kesehatan

    17 Program peningkatan

    keselamatan ibu melahirkan

    dan anak

    411.100.000 109.402.250 34,53 26,61 Sedang Dinas

    Kesehatan

    18 Program Informasi Kesehatan 200.000.000 110.475.000 60,69 55,24 Rendah RSUD

    19 Program Peningkatan Pelayanan

    Rumah Sakit BLU

    77.000.000.000 31.145.036.815 41,20 40,45 Sedang RSUD

    Berdasarkan hasil evaluasi terhadap capaian indikator kinerja program RPJMD

    2010-2015 pada urusan kesehatan, dari 19 indikator yang ada, terdapat 10 indikator

    kinerja dengan status pencapaian telah tercapai, sebanyak 8 indikator dengan status

    akan tercapai dan 1 indikator masih perlu upaya keras, yaitu pada tingkat pelayanan

    kesehatan balita dari target 80% baru tercapai 54,38%.

    Sedangkan berdasarkan target dan realisasi kinerja RKPD tahun 2014, dari 19

    indikator pada urusan kesehatan, pada pelaksanaan tahun 2014 triwulan 2 terdapat 14

    indikator memiliki kinerja yang tinggi, 5 indikator memiliki kinerja sedang. Capaian

    lengkap dari indikatir kinerja program pada urusan kesehatan dapat terlihat pada tabel

    berikut:

  • Tabel 2.4 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 pada Urusan Pendidikan

    No Indikator Kinerja Satuan

    Target

    Akhir

    RPJMD

    (2015)

    Target dan Capaian RKPD Tahun 2014

    (s.d triwulan 2)

    Capaian RPJMD s/d

    Tahun 2014

    (s.d triwulan 2)

    Target Realisasi Status

    Capaian Realisasi

    Status

    Capaian

    A Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

    1. Ketersediaan dan pemerataan

    obat di Puskesmas dan

    jaringannya

    % 100 100 52,00 Tinggi 70,40 Akan

    Tercapai

    B Program Upaya Kesehatan Masyarakat

    1. Meningkatnya mutu pelayanan

    puskesmas (ISO)

    % 100 100 100 Tinggi 100 Tercapai

    C Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat

    1. Rumah tangga sehat % 100 100 82,14 Tinggi 82,14 Tercapai

    D Program Perbaikan Gizi Masyarakat

    1. Balita yg naik berat badannya % 100 100 89,73 Tinggi 89,73 Tercapai

    E Program Pengembangan Lingkungan Sehat

    1. Angka kesakitan diare per 1000

    pendu-

    duk

  • No Indikator Kinerja Satuan

    Target

    Akhir

    RPJMD

    (2015)

    Target dan Capaian RKPD Tahun 2014

    (s.d triwulan 2)

    Capaian RPJMD s/d

    Tahun 2014

    (s.d triwulan 2)

    Target Realisasi Status

    Capaian Realisasi

    Status

    Capaian

    N Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit

    1. Meningkatkan sarana

    prasarana pelayanan 70 %

    % 75 68 65 Tinggi 65 Tercapai

    O Program Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit BLU

    1. Terselenggaranya pelayanan

    Rumah Sakit

    % 100 100 32,00 Sedang 66,4 Akan

    Tercapai

    2.2.3. Urusan Pekerjaan Umum

    Urusan Pekerjaan Umum di APBD TA 2014 dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga,

    Dinas PSDA & ESDM dan Dinas PJPR pada 18 program dengan alokasi anggaran sebesar

    Rp. 561.601.950.700,-. Urusan Pekerjaan Umum merupakan urusan dengan alokasi

    anggaran terbesar pada APBD TA 2014, dengan capaian kinerja keuangan terlihat pada

    tabel berikut ini:

    Tabel 2.5

    Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Pekerjaan Umum

    No Urusan/Program Anggaran APBD

    2014 (Rp)

    Realisasi

    Anggaran

    s.d Triwulan II

    (Rp)

    Persentase

    Realisasi (%) Kategori

    Realisasi

    Keuangan

    SKPD

    Fisik Keu-

    angan

    URUSAN PEKERJAAN UMUM 562.281.950.700 36.853.070.826 30,0 12,7 Rendah

    1 Program pelayanan administrasi

    perkantoran

    1.879.116.000 587.774.717 48,10 31,28 Sedang Bina Marga,

    PSDA

    2 Program peningkatan sarana dan

    prasarana aparatur

    5.064.265.500 1.065.802.431 45,01 21,05 Rendah Bina Marga,

    PSDA

    3 Program peningkatan

    pengembangan sistem pelaporan

    capaian kinerja dan keuangan

    289.237.500 50.278.510 56,95 17,38 Rendah Bina Marga,

    PSDA

    4 Program pembangunan jalan dan

    jembatan

    153.463.311.000 2.850.715.575 13,55 1,86 Rendah Bina Marga

    5 Program rehabilitasi / pemeliharaan

    jalan dan jembatan

    44.290.080.000 17.733.204.300 72,25 40,04 Sedang Bina Marga

    6 Program pembangunan sistem

    informasi / data base jalan dan

    jembatan

    325.000.000 7.461.000 11,25 2,3 Rendah Bina Marga

    7 Program peningkatan sarana dan

    prasarana kebinamargaan

    5.200.000.000 1.405.990.260 52,67 27,04 Sedang Bina Marga

    8 Program pengembangan wilayah

    strategis dan cepat tumbuh

    99.280.838.000 6.837.500 25,00 0,01 Rendah Bina Marga

    9 Program rehabilitasi / pemeliharaan

    kewilayah

    600.000.000 44.830.000 45,50 7,47 Rendah Bina Marga

    10 Program pengembangan dan

    pengelolaan jaringan irigasi, rawa

    dan jaringan pengairan lainnya

    27.985.722.000 1.926.057.100 33,55 6,88 Rendah PSDA

    11 Program pembangunan saluran

    drainase / gorong-gorong

    26.463.114.000 2.034.600 8,50 0,01 Rendah PSDA

    12 Program penyediaan dan

    pengelolaan air baku

    28.256.847.000 5.614.950 18,25 0,02 Rendah PSDA

    13 Program pengembangan kinerja

    pengelolaan air minum dan air

    limbah

    5.445.255.000 3.226.600 10,00 0,06 Rendah PSDA

    14 Program peningkatan sarana dan

    prasarana drainase

    5.382.931.000 2.556.199.638 24,25 47,49 Sedang PSDA

    15 Program pengendalian banjir 143.253.757.000 8.178.548.095 19,08 5,71 Rendah PSDA

    16 Program penerangan jalan umum 14.122.476.700 300.853.900 36,96 2,13 Rendah PJPR

    17 Program pengelolaan reklame 680.000.000 125.391.650 18,44 18,44 Rendah PJPR

    18 Inspeksi Kondisi Jalan dan

    Jembatan

    300.000.000 2.250.000 0,75 0,75 Rendah Bina Marga

  • Dari tabel tersebut di atas, dapat terlihat bahwa capaian kinerja anggaran dari sisi

    serapan anggaran masih sangat rendah (rerata 12,7%) dengan 8 program serapannya di

    bawah 5%. Pada capaian fisik, kinerja sedikit lebih baik yaitu sebesar 30%. Kinerja

    anggaran yang rendah ini disebabkan antara lain karena adanya aturan dari

    Kementerian Pekerjaan Umum yang mensyaratkan Standarisasi Badan Usaha (SBU) bagi

    penyedia barang dan jasa, yang kebanyakan belum dimiliki oleh penyedia barang dan

    jasa, sehingga mengakibatkan terhambatnya proses lelang karena peserta yang mengikuti

    kurang dari yang disyaratkan. Pada program-program yang terkait dengan pengadaan

    lahan, serapan yang rendah disebabkan karena penyesuaian dengan peraturanan

    pengadaan lahan bagi kepentingan umum.

    Pencapaian target urusan pekerjaan umum pada RPJMD 2010-2015 diukur

    melalui 15 indikator. Sampai dengan triwulan 2 tahun 2014, dari 15 indikator tersebut,

    sebanyak 3 indikator berstatus sudah tercapai, 7 indikator berstatus akan tercapai dan 5

    indikator perlu upaya keras. 5 indikator yang masih memerlukan upaya keras dalam

    pencapaiannya yaitu: Tingkat pengendalian ruang wilayah strategis dan cepat tumbuh

    dalam kota; Jumlah prasarana sumberdaya air dan irigasi yang terpelihara dan

    berfungsi; Operasional peralatan Drainase; Berkurangnya tinggi air rob dan banjir pada

    elevasi minimal 70 msl; dan indikator jumlah LPJU baru yang terpasang. Dari 5 indikator

    tersebut, indikator jumlah LPJU baru yang terpasang merupakan indikator dengan

    capaian paling rendah, yaitu 19,09%. Dari target akhir RPJMD pada tahun 2015

    terpasang sebanyak 18.663, baru terpasang sejumlah 3.562 titik. Dari kondisi tersebut,

    diperlukan kebijakan dan upaya untuk mendorong ketercapaian indikator tersebut di

    sisa waktu RPJMD 2010-2015.

    Sementara itu dilihat berdasarkan kinerja RKPD 2014, dari 15 indikator urusan

    pekerjaan umum, sebanyak 11 indikator menunjukkan kinerja tinggi, 3 indikator

    berkinerja sedang dan 1 indikator berkinerja rendah. Indikator yang memiliki kinerja

    rendah pada tahun 2014 yaitu jumlah LPJU baru yang terpasang. Dari target 4.977

    terpasang sampai dengan triwulan 2 ini masih belum ada yang terealisasi. Secara

    lengkap, capaian dari masing-masing indikator dapat terlihat pada tabel berikut ini.

    Tabel 2.6 Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan

    Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 pada Urusan Pekerjaan Umum

    No Indikator Kinerja Satuan

    Target

    Akhir

    RPJMD

    (2015)

    Target dan Capaian RKPD Tahun

    2014 (s.d triwulan 2)

    Capaian RPJMD s/d

    Tahun 2014

    (s.d triwulan 2)

    Target Realisasi Status

    Capaian Realisasi

    Status

    Capaian

    A Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

    1. Tingkat kapasitas jalan.

    frekuensi pemanfaatan jalan

    dan waktu pelayanan jalan

    dalam kota

    % 25 22 21 Tinggi 21 Tercapai

    B Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan & Jembatan

    1. Jumlah prasarana jalan dan

    jembatan yang terpelihara

    secara mantap dan berfungsi

    % 99 21 19 Tinggi 76 Akan

    Tercapai

    C Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan

    1. Tingkat ketersediaan data dan

    informasi jalan dan jembatan % 100 20 20 Tinggi 80 Tercapai

    D Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan

    1. Ketersediaan sarana dan

    prasarana kebinamargaan yang

    berfungsi dan terpelihara

    % 99 21 20 Tinggi 77 Akan

    Tercapai

  • No Indikator Kinerja Satuan

    Target

    Akhir

    RPJMD

    (2015)

    Target dan Capaian RKPD Tahun

    2014 (s.d triwulan 2)

    Capaian RPJMD s/d

    Tahun 2014

    (s.d triwulan 2)

    Target Realisasi Status

    Capaian Realisasi

    Status

    Capaian

    E Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh

    1. Tingkat pengendalian ruang

    wilayah strategis dan cepat

    tumbuh dalam kota

    % 100 20 15 Tinggi 57 Perlu Upaya

    Keras

    F Program rehabilitasi/ pemeliharaan infrastruktur kewilayahan

    1. Pengelolaan infrastruktur

    wilayah % 100 100 93 Tinggi 78,60

    Akan

    Tercapai

    G Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi. rawa dan jaringan pengairan lainnya

    1. Jumlah prasarana sumberdaya

    air dan irigasi yang terpelihara

    dan berfungsi

    % 30 30 10 Rendah 10 Perlu Upaya

    Keras

    H Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong

    1. Jumlah prasarana sumberdaya

    air dan irigasi yang terpelihara

    dan berfungsi

    % 55 11 6 Tinggi 36 Akan

    Tercapai

    I Program penyediaan dan pengolahan air baku

    1. Meningkatnya ketersediaan air

    baku masyarakat % 30 6 5 Tinggi 21,5

    Akan

    Tercapai

    J Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah

    1. Meningkatnya sanitasi

    lingkungan masyarakat % 20 4 1 Rendah 13

    Akan

    Tercapai

    K Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Drainaase

    1. Operasional peralatan Drainase unit 7 7 4 Tinggi 4

    Perlu Upaya

    keras

    L Program pengendalian banjir

    1. Berkurangnya tinggi air rob dan

    banjir pada elevasi minimal 70

    msl

    % 34 34 15 Rendah 15 Perlu Upaya

    Keras

    M Program Penerangan Jalan Umum

    1. Jumlah LPJU baru yang

    terpasang titik 18.663 4.977 0 Rendah 3.562

    Perlu Upaya

    Keras

    2. Jumlah LPJU terpasang dan

    terpelihara titik 3.258 558 15.614 Tinggi 16.88 Tercapai

    N Program Pengelolaan Reklame

    1. Jumlah titik reklame yang

    tertata dan terpelihara dengan

    baik

    titik

    4.575

    (915sela-

    ma 5 th)

    915 628 Rendah 3.483 Akan

    Tercapai

    2.2.4. Urusan Perumahan

    Urusan Perumahan pada APBD TA 2014 dilaksanakan melalui 10 program dengan

    anggaran sebesar Rp. 138.997.651.811,-. Evaluasi kinerja fisik pada urusan perumahan

    termasuk pada kategori baik, dengan rerata kinerja fisik sebesar 56,68%. Namun dari sisi

    serapan anggaran, baru terserap sebesar Rp. 7.266.545.036,- atau sebesar 5,23 % dari

    alokasi yang ada. Dari 10 program yang ada dalam urusan perumahan, program dengan

    kinerja fisik sebesar 100 % telah dicapai pada Program Peningkatan Disiplin Aparatur,

    namun serapannya masih rendah yaitu sebesar 20,87 %. Alokasi anggaran beserta

    realisasinya pada masing-masing program selanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah

    ini.

    Tabel 2.7 Evaluasi Realisasi Anggaran Pada Urusan Perumahan

    No Urusan/Program Anggaran APBD

    2014 (Rp)

    Realisasi

    Anggaran

    s.d Triwulan II

    (Rp)

    Persentase

    Realisasi (%) Kategori

    Realisasi

    Keuangan

    SKPD

    Fisik Keua-

    ngan

    Urusan Perumahan 138.997.651.811 7.266.545.036 56,68 5,23 Rendah

    1 Program pelayanan administrasi

    perkantoran

    1.051.641.000 183.823.765 46,87 17,48 Rendah D.

    Kebakaran

  • No Urusan/Program Anggaran APBD

    2014 (Rp)

    Realisasi

    Anggaran

    s.d Triwulan II

    (Rp)

    Persentase

    Realisasi (%) Kategori

    Realisasi

    Keuangan

    SKPD

    Fisik Keua-

    ngan

    2 Program peningkatan sarana

    dan prasarana aparatur

    1.550.560.000 386.797.850 57,14 24,95 Rendah D.

    Kebakaran

    3 Program peningkatan disiplin

    aparatur

    204.660.000 42.718.500 100 20,87 Rendah D.

    Kebakaran

    4 Program peningkatan

    pengembangan sistem

    pelaporan capaian kinerja dan

    keuangan

    124.880.000 42.841.500 43,75 34,31 Sedang D.

    Kebakaran

    5 Program pengembangan

    perumahan

    4.650.000.000 238.422.000 52,90 5,13 Rendah DTK& P

    6 Program lingkungan sehat

    perumahan

    43.434.152.200 5.000.998.500 82,97 11,51 Rendah DTK& P

    7 Program pemberdayaan

    komunitas perumahan

    1.396.520.000 153.354.150 32,17 10,98 Rendah DTK& P

    8 Program peningkatan kesiagaan

    dan pencegahan bahaya

    kebakaran

    5.578.036.000 776.766.688 60,24 13,93 Rendah D.

    Kebakaran

    9 Program pengelolaan areal

    pemakaman

    5.107.202.611 71.011.583 47 1,39 Rendah DTK& P

    10 Pengembangan teknologi dan

    konstruksi

    75.900.000.000 369.810.500 43,72 0,49 Rendah DTK& P

    Indikator program perumahan pada RPJMD 2010-2015 terdiri dari 8 indikator.

    Hingga triwulan 2 tahun 2014, sebanyak 1 indikator urusan perumahan telah tercapai, 6

    indikator status kinerjanya akan tercapai dan 1 Indikator yang masih dalam status perlu

    upaya keras, yaitu tingkat ketersediaan (jumlah) fasilitas perumahan sederhana bagi

    masyarakat miskin.

    Berdasarkan target capaian RKPD tahun 2014, dari 8 indikator terdapat 6 indikator

    yang berstatus kinerja tinggi dan 2 indikator lainnya berstatus rendah. Capaian masing-

    masing indikator selanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

    Tabel 2.8

    Evaluasi Hasil RKPD Tahun 2014 (s.d Triwulan 2) dan Pencapaian Target RPJMD Tahun 2010-2015 pada Urusan Perumahan

    No Indikator Kinerja Satuan

    Target

    Akhir

    RPJMD

    (2015)

    Target dan Capaian RKPD Tahun 2014

    (s.d triwulan 2)

    Capaian RPJMD s/d

    Tahun 2014

    (s.d triwulan 2)

    Target Realisasi Status

    Capaian Realisasi

    Status

    Capaian

    A Program Pengembangan Perumahan

    1. Tingkat ketersediaan (jumlah)

    fasilitas perumahan

    sederhana bagi masyarakat

    miskin

    % 100 100 52,96 Tinggi 52,96 Perlu Upaya

    Keras

    2. Rehab rumah miskin

    rumah 1000 200 205 Tinggi 811 Tercapai

    B Program Lingkungan Sehat Perumahan

    1. Jumlah pembangunan

    kawasan permukiman kumuh % 40 9 4,5 Tinggi 26,5

    Akan

    Tercapai

    C Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan

    1. Tingkat partisipasi

    masyarakat dalam pelestarian

    lingkungan permukiman

    % 35 8 4 Tinggi 21 Akan

    Tercapai

    D Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran

    1. Tingkat kinerja pelayanan

    penanggulangan bencana

    kebakaran

    % 25 5 2,5 Tinggi 17,5 Akan

    Tercapai

    E Program pengelolaan areal pemakaman

    1. Jumlah TPU yang berfungsi

    & terkelola dengan baik

    % 25 20 17,5 Tinggi 17,5 Akan

    Tercapai

  • No Indikator Kinerja Satuan

    Target

    Akhir

    RPJMD

    (2015)

    Target dan Capaian RKPD Tahun 2014

    (s.d triwulan 2)

    Capaian RPJMD s/d

    Tahun 2014

    (s.d triwulan 2)

    Target Realisasi Status

    Capaian Realisasi

    Status

    Capaian

    F Program Pengembangan Teknologi & Konstruksi

    1. Jumlah Rumah/Gedung yang

    terbangunan sesuai standar

    konstruksi

    gedung 18 3 0 Rendah 13 Akan

    Tercapai

    2. Terbangunnya Gedung Kantor

    Diklat. Kantor Kec. Genuk.

    Kant. Kec. Gunungpati.

    Gedung Arsip. Gedung Satpol

    PP

    gedung 5 1 0 Rendah 3 Akan

    Tercapai

    2.2.5. Urusan Penataan Ruang

    Urusan Penataan Ruang pada APBD TA 2014 dilaksanakan melalui 7 program

    dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 7.531.035