rkas_bab_ii

Upload: san-louphlii-tha

Post on 05-Jan-2016

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

SMK

TRANSCRIPT

BAB II

ANALISIS KONDISI RIIL SEKOLAH

Dalam menyelenggarakan pendidikan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan menengah atas di SMK Pariwisata Bali Dewata Denpasar diperlukan kondisi satuan pendidikan yang mengacu kepada delapan standar nasional pendidikan dan kurikulum tingkat satuan pendidikan.

A.Kondisi Satuan PendidikanKondisi riil satuan pendidikan SMK Pariwisata Bali Dewata Denpasar, secara umum meliputi:

1. Peserta didik, yaitu jumlah per rombongan belajar (rombel) 4 sampai dengan 48 orang dengan jumlah keseluruhan 274 orang.

2. Pendidik dan tenaga kependidikan, yaitu jumlah keseluruhan guru sebanyak 51 orang yang terdiri dari 10 orang guru tetap dan 41 orang guru honor. Rasio jumlah guru mata pelajaran terhadap jumlah jam tatap muka minimal terjadi kesenjangan. Kualifikasi pendidikan S2 sebanyak 8 orang, S1 sebanyak 43 orang. Tenaga administrasi sekolah/pegawai sekolah berjumlah 3 orang.3. Sarana dan prasarana, yaitu luas lahan sekolah 3.240 m2, luas lahan sekolah per peserta didik 20 m2, luas bangunan per peserta didik adalah 12 m2, rombel sebanyak 7 kelas dan kelengkapan sarana prasarana memadai.

4. Pembiayaan, yaitu biaya investasi dan operasi dengan sumber biaya dari orang tua siswa, pemerintah, dan donator.

5. Program kerja satuan pendidikan, yaitu Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) dan Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS).

6. Lingkungan sekolah dengan kondasi asri, bebas dari kebisingan/keramaian kota, bebas dari polusi asap pabrik dan asap rokok.

7. Kondisi ideal satuan pendidikan mengacu pada SNP yang terdiri dari delapan standar nasional pendidikan tersebut adalah: standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar pendidik, standar pembiayaan, standar pengelolaan, standar proses, standar penilaian. Secara rinci kondisi nyata dan ideal satuan pendidikan SMK Pariwisata Bali Dewata Denpasar tertuang dalam hasil analisis konteks satuan pendidikan.B.Kurikulum

1. Kurikulum 2013

Pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan program kejuruannya. Agar dapat bekerja secara efektif dan efisien serta mengembangkan keahlian dan keterampilan, mereka harus memiliki stamina yang tinggi, menguasai keahliannya dan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi, dan mampu berkomunikasi sesuai dengan tuntutan pekerjaannya, serta memiliki kemampuan mengembangkan diri. Struktur kurikulum pendidikan kejuruan dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut. Kurikulum SMK/MAK berisi mata pelajaran wajib, dan mata pelajaran peminatan. Mata pelajaran wajib terdiri atas 9 (sembilan) mata pelajaran, yaitu Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Sejarah Indonesia, Bahasa Inggris, Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan, dan Prakarya dan Kewirausahaan. Mata pelajaran wajib tersebut bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya dalam spektrum manusia kerja.

Mata pelajaran Peminatan terdiri atas beberapa mata pelajaran yang bertujuan untuk menunjang pembentukan kompetensi kerja dan pengembangan kemampuan menyesuaikan diri dalam bidang keahliannya.

Struktur kurikulum SMK/MAK meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun atau dapat diperpanjang hingga empat tahun mulai kelas X sampai dengan kelas XII atau kelas XIII.

Kurikulum SMK/MAK dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik dapat belajar sesuai dengan minat mereka. Struktur kurikulum SMK/MAK member peluang kepada peserta didik melakukan pilihan mulai pada Kelompok Program Keahlian sebagai program peminatan dan kemudian berlanjut melakukan pilihan program pendalaman peminatan pada Kelompok Paket Keahlian. Pada SMK/MAK terdapat 47 Program Keahlian (Peminatan) dengan 134 Paket Keahlian (Pendalaman Peminatan).

Kurikulum SMK/MAK dirancang dengan pandangan bahwa SMA/MA dan SMK/MAK pada dasarnya adalah satu entitas pendidikan menengah, perbedaannya hanya pada pengakomodasian minat peserta didik. Oleh karena itu, struktur kurikulum SMK/MAK sama dengan struktur umum kurikulum SMA/MA, berisi tiga kelompok mata pelajaran: Kelompok A, B, dan C.

STRUKTUR KURIKULUM SMK

BIDANG STUDI KEAHLIAN: PARIWISATA

PROGRAM STUDI KEAHLIAN: AKOMODASI PERHOTELAN

MATA PELAJARANKELAS

XXIXII

121212

Kelompok A (Wajib)

1Pendidikan Agama333333

2Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan222222

3Bahasa Indonesia444444

4Matematika444444

5Sejarah Indonesia222222

6Bahasa Inggris222222

Kelompok B (Wajib)

1Seni Budaya222222

2Prakarya dan Kewirausahaan222222

3Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan333333

242424242424

Kelompok C (Peminatan)

C1- Bidang Studi Keahlian ( BSK)

1

1.1 IPA Aplikasi2222--

1.2 Pengantar Kepariwisataan2222--

C2Dasar Kompetensi Kejuruan (DKK)

22.1. Industri Perhotelan 44----

2.2. Sanitasi Hygyene dan Keselamatan Kerja66----

2.3. Simulasi Digital33----

2.4. Public Relation (PR)77

C3Kompetensi Kejuruan (KK)UN-UK

33.1. Kantor Depan--8888

3.2. Tata Graha--881010

3.3. Binatu--4466

242424242424

TOTAL484848484848

STRUKTUR KURIKULUM

Bidang Keahlian:Teknologi Komunikasi dan Informasi

Program Keahlian:Teknik Komputer dan Informatika

Paket Keahlian:Multimedia

MATA PELAJARANKELAS / SEMESTER

121212

Kelompok A (Wajib)

1Pendidikan Agama dan Budi Pekerti333333

2Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan222222

3Bahasa Indonesia444444

4Matematika444444

5Sejarah Indonesia222222

6Bahasa Inggris222222

Kelompok B (Wajib)

71Seni Budaya222222

82Prakarya dan Kewirausahaan222222

93Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan333333

Kelompok C (Peminatan)

C1Dasar Bidang Keahlian

101FisikaDBK.012222

112Pemrograman DasarDBK.022222

123Sistem KomputerDBK.032222

C2Dasar Program Keahlian

131Perakitan KomputerDPK.0144

142Simulasi DigitalDPK.0233

153Sistem OperasiDPK.0333

164Jaringan DasarDPK.0444

175Pemrograman WebDPK.0544

C3Paket Keahlian Multimedia

181Dasar MultimediaPKM.0122

192Pengolahan Citra DigitalPKM.02444

203Teknik Animasi 2 DimensiPKM.0344

214Teknik Animasi 3 DimensiPKM.0444

225Komposisi Foto DigitalPKM.05444

236Teknik Pengambilan Gambar BergerakPKM.0644

247Teknik Pengolahan AudioPKM.074

258Teknik Pengolahan VideoPKM.0844

269Desain Multimedia InteraktifPKM.0944

2710Kerja ProyekPKM.1012

TOTAL484848484848

2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Salah satu amanat yang harus dijalankan oleh satuan pendidikan dalam rangka mengimplementasikan kebijakan pencapaian SNP sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 16 dan 17, adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.

Kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah seperangkat rencana satuan pendidikan yang memuat pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu yang dimaksud meliputi: tujuan pendidikan nasional, kesesuaian dengan kekhasan daerah (kondisi dan potensi), kesesuaian dengan satuan pendidikan, dan kebutuhan peserta didik. Oleh sebab itu KTSP SMK Pariwisata Bali Dewata Denpasar dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

dan potensi yang ada di daerah. Pengembangan KTSP SMK Pariwisata Bali Dewata Denpasar mengacu pada delapan standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di SMK Pariwisata Bali Dewata Denpasar apabila proses pembelajaran mampu membentuk pola tingkah laku peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan dan dapat dievaluasi melalui pengukuran dengan menggunakan tes maupun non tes. Proses pembelajaran akan efektif apabila dilakukan melalui persiapan yang cukup dan terencana dengan baik supaya dapat diterima untuk memenuhi:

1. Kebutuhan masyarakat setempat dan masyarakat global dalam memperoleh pendidikan yang layak;

2. Kebutuhan peserta didik sebagai persiapan menghadapi perkembangan dunia global; dan

3. Kebutuhan peserta didik sebagai persiapan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

SMK Pariwisata Bali Dewata Denpasar memiliki luas lahan 3.240 m2 yang memungkinkan berpotensi untuk mengembangkan penyelenggaraan pendidikan berwawasan lingkungan melalui muatan lokal mata pelajaran lingkungan dan pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu, SMK Pariwisata Bali Dewata Denpasar berada di kawasan daerah Bali yang memiliki kearifan lokal seni budaya dan dekat dengan kawasan pariwisata, maka sangat memungkinkan juga berpotensi untuk mengembangkan pendidikan melalui pengembangan diri ekstrakurikuler sesuai dengan seni budaya setempat dan pengernbangan mata pelajaran bahasa asing. Hal tersebut, menunjukkan satuan pendidikan SMK Pariwisata Bali Dewata Denpasar memiliki karakteristik pendidikan berwawasan lingkungan dan budaya.

C. Hasil Analisis Konteks Tahun Pelajaran 2014/2015

Hasil analisis terhadap Standar Nasional Pendidikan, kondisi intemal dan kondisi ekstemal lingkungan satuan pendidikan SMK Pariwisata Bali Dewata Denpasar tahun pelajaran 2014/2015, yaitu :

1. Analisis Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

Analisis Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dilakukan agar guru mata pelajaran memahami hubungan antara SK-KD dengan SKL, untuk pengembangan silabus dan RPP. Analisis SKL mencakup SKL satuan pendidikan, SKL kelompok mata pelajaran, dan SKL mata pelajaran. Hasil analisis terhadap SKL di SMK Pariwisata Bali Dewata Denpasar, dapat disampaikan sebagai berikut: a) pada SKL satuan pendidikan dan kelompok mata pelajaran belum dilakukan pengkajian terhadap visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan agar sesuai dengan SKL dalam kurikulum, b) beberapa guru mata pelajaran masih kesulitan melakukan analisis SKL terhadap SK-KD, dan c) segera dilakukan pembinaan dan pengkajian SKL untuk upaya perbaikan.

2.Analisis Standar Isi

Analisis standar isi mencakup struktur dan muatan kurikulum, beban belajar, tujuan mata pelajaran, ruang lingkup, dan pemetaan SK-KD. Hasil analisis terhadap standar isi di SMK Pariwisata Bali Dewata Denpasar, dapat disampaikan sebagai berikut: a) pada kerangka dasar kurikulum untuk akhlak mulia belum memiliki sistem pengamatan dan perekaman yang mencakup etika dan budi pekerti, b) pada muatan kurikulum belum memiliki analisis/pemetaan SK-KD, c) pada beban belajar untuk kegiatan pembelajaran tatap muka (TM), penugasan terstruktur (PT), dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT) belum terimplementasi pada silabus dikarenakan sebagian besar guru belum memahami PT dan KMTT, d) pada kalender pendidikan untuk beberapa kegiatan di luar efektivitas pembelajaran perlu dilakukan koordinasi dengan pihak terkait, dan e) segera dilakukan pengkajian untuk upaya perbaikan.

3.Analisis Standar Proses

Analisis Standar Proses mencakup substansi perencanaan, pelaksanaan, penilaian hasil belajar, dan pengawasan. Hasil analisis standar proses di SMK Pariwisata Bali Dewata Denpasar dapat dideskripsikan sebagai berikut:

1) Perencanaan: (1) penyusunan silabus belum mengacu pada pemetaan SK-KD, silabus yang disusun belum dilengkapi dengan PT dan KMTT, (2) beberapa guru dalam menyusun RPP belum dilengkapi dengan pedoman penilaian dan penskoran, dan (3) beberapa guru dalam menyusun RPP belum mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara sistematis, terintegrasi, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

2) Pelaksanaan: (1) jumlah peserta didik dalam rombel melebihi jumlah maksimal 32 orang, (2) beberapa guru belum memenuhi beban kerja minimal 24 jam tatap muka dalam seminggu, (3) pada awal tahun pelajaran masih ada beberapa guru yang belum menyampaikan silabus pelajaran yang diampunya, dan (4) beberapa guru belum memahami tentang mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengomunikasikan dalam kegiatan pembelajaran.

3) Penilaian hasil belajar: perumusan nilai akhir hasil belajar belum memiliki pedoman pembobotan yang memadai terhadap nilai ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas

4) Pengawasan: (1) pemantuan dan supervisi proses pembelajaran belum dilakukan secara menyeluruh pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil belajar dan (2) Supervisi pembelajaran belum dilakukan dengan cara pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi.

4.Standar Pendidik dan Tendik

Kondisi internal satuan pendidikan SMK Pariwisata Bali Dewata Denpasar, meliputi:

1) Peserta didik:

- pada tahun pelajaran 2014/2015 memiliki peserta didik sebanyak 7 rombel dengan jumlah peserta didik 274 orang.

- tindak lanjut: mengupayakan jumlah rombel dan siswa sesuai dengan SNP pada tahun pelajaran berikutnya,

2) Pendidik dan tenaga kependidikan:

Pendidik:

terdapat 1 orang guru tidak memenuhi kualifikasi S1 (D-III), 58 guru yang kualifikasi S1 seperti yang diamanatkan dalam Permendiknas No. 16 Tahun 2007, dan 19 orang guru yang kualifikasi S2.

ada beberapa guru mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan, pada mata pelajaran TIK dan mata pelajaran muatan lokal

ada beberapa guru tingkat kehadiran dalam mengajar berkategori cukup dilihat dari tingkat kehadirannya sebagian guru belum memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran

tindak lanjut: segera melakukan menyesuaian khususnya pada pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran melalui pelatihan.

Tenaga Administrasi Sekolah/Pegawai Sekolah:

tenaga administrasi dapat melaksanakan tugas sesuai dengan bidangnya

tenaga administrasi sangat membantu dan mendukung pelayanan yang baik kepada warga sekolah

tenaga administrasi belum memahami substansi pencapaian SNP, bertugas bersifat rutinitas tanpa mengetahui tuntutan SNP

tenaga administrasi belum maksimal mernanfaatkan TIK dalam melakukan pekerjaan administrasi

-tindak lanjut melaksanakan sosialisasi SNP yang melibatkan seluruh warga sekolah, melaksanakan pelatihan TIK.

5.Analisis Standar Sarana dan PrasaranaAnalisis Standar Sarana dan Prasarana mencakup substansi Rombel, Lahan, Bangunan dan Kelengkapan prasarana dan sarana. Hasil analisis standar sarana dan prasarana di SMK Pariwisata Bali Dewata Denpasar dapat dideskripsikan sebagai berikut:

1) Rombel: SMK Pariwisata Bali Dewata Denpasar memiliki 7 rombel dengan jumlah peserta didik per rombel lebih dari 32 orang, hal ini melebihi standar yang diatur dalam Permen 24 tahun 2007. Secara bertahap akan dilakukan penyesuaian jumlah rombel dan peseta didik.

2) Lahan; Hasil analisis sarana prasarana terkait dengan ketersedian lahan belum memadai dengan luas lahan sekolah 3.240 m2. Posisi lahan aman dari banjir, tanah longsor, dan jauh dari kebisingan jalan.

3) Bangunan gedung: Luas bangunan secara keseluruhan telah cukup memadai, namun pada luas ruangan ruang guru belum memenuhi rasio jumlah guru. Penataan bangunan, syarat keselamatan, kesehatan, fasilitas aksebilitas, dan kenyamanan cukup memadai, namun dari segi pemeliharaan kurang optimal yang memerlukan penanganan lebih serius.

4) Kelengkapan prasarana dan sarana:

~ Rak 7 ruang kelas belum tersedia rak. Pemenuhan rak per ruang kelas akan segera dilengkapi secara bertahap.

~ Perpustakaan: belum tersedia ruang perpustakaan dan buku paket pelajaran sesuai rasio yang ditentukan. Pemenuhan ruang perpustakaan dan buku paket pelajaran akan segera dilengkapi secara bertahap.

~ Laboratorium: Ruang Laboratorium Housekepping, Kitchen,Restauran, Laundray dan Multimedia sudah ada. Fasilitas keempat ruang laboratorium tersebut perlu ditambah.

~ Jamban: sudah memiliki jamban tetapi belum memenuhi jumlah rasio dan secara bertahap akan menambah jumlah jamban serta melakukan pemeliharaan.

~ Tempat bermain dan berolahraga cukup memadai dan hanya melengkapi fasilitas serta pemeliharaan.6.Analisis Standar Pengelolaan

Analisis Standar Pengelolaan dilakukan untuk mengetahui hubungannya dengan standar lainnya dan menyusun perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, dan pengawasan/evaluasi. Hasil analisis standar pengelolaan di SMK Pariwisata Bali Dewata Denpasar dapat disampaikan sebagai berikut:

1) Perencanaan program meliputi visi, misi, tujuan sekolah, dan rencana kerja sekolah. Untuk RKJM satuan pendidikan belum memiliki, dalam hal ini staf wakasek harus segera merumuskan RKJM.

2) Kepemimpinan sekolah sebagian besar telah sesuai dengan kriteria, namun beberapa hal perlu mendapat perhatian: (1) pengelolaan sarana dan prasarana hendaknya mempertimbangkan pelayanan kepada peserta didik dan pengelolaan SDM perlu diprogramkan berkeadilan dengan memperhatikan jenjang kepangkatan, serta kejahteraan.

3) Sistem informasi manajemen: (1) untuk mendukung administrasi pendidikan melalui PAS belum maksimal, perlu melakukan pelatihan tenaga administrasi dan penempatan SDM yang memiliki kompetensi, (2) fasilitas infomasi melalui WEB sekolah belum maksimal karena sistem akses belum mampu menjangkau seluruh ruang kelas, perlu dilakukan penambahan jangkuan akses, (3) melaporkan data informasi sekolah yang telah terdokumentasikan kepada Dinas Pendidikan terkait, dan (4) komunikasi antar warga sekolah di lingkungan sekolah dilaksanakan secara efisien dan efektif, namun perlu ditingkatkan lagi komunikasi antar pendidik dan tenaga kependidikan melalui pertemuan rapat rutin dalam mengevaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan untuk melakukan refleksi/perbaikan.

7. Analisis Standar Pembiayaan

Pembiayaan sekolah diatur dalam RKAS sesuai kemampuan dan kebutuhan sekolah yang disusun dalam program sekolah. Pembiayaan terdiri dari dua komponen yaitu biaya operasional dan biaya yang bersumber dari yayasan, biaya rutin, dan komite. Mengingat terbatasnya pendanaan yang dimilki, sekolah akan meningkatkan koordinasi dengan yayasan dan pemerintah dalam memenuhi biaya pendidikan. Selain itu, sekolah melakukan penggalian dana melalui donator/alumnus dan dunia usaha/dunia kerja yang bersifat tidak mengikat.

Kondisi eksternal satuan pendidikan : SMK Pariwisata Bali Dewata Denpasar, meliputi:1) Komite Sekolah

Komite Sekolah sudah berperan maksimal seperti yang digariskan dalam Kepmendiknas no. 044/U/2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah. Isu pendidikan gratis merupakan faktor penghambat dalam penggalangan dana, hal ini dipandang perlu untuk meningkatkan koordinasi dan sosialisasi dengan Komite Sekolah terutama dalam pemikiran dan penggalangan dana.

2) Dewan Pendidikan

Dewan pendidikan belum menunjukkan peran dalam menjembatani sekolah dengan dengan instansi terkait terutama dengan Dunia Usaha.3) Dinas Pendidikan

Dukungan Dinas Pendidikan dalam bidang pendanaan belum memadai Pembinaan dalam hal monitoring belum optimal.

4) Asosiasi Profesi

Asosiasi Profesi belum terlibat secara langsung terhadap pengembangan sekolah dan pengembangan profesi guru.

5) Dunia Industri dan Dunia Kerja

Kepedulian Dunia Usaha dan Dunia Industri terhadap program pendidikan masih rendah. Sekolah perlu melakukan sosialisasi dan koordinasi kepada dunia usaha dan dunia industri dalam upaya meningkatkan mutu sekolah.

6) Sumber Daya Alam

Sumber daya alam lingkungan sekolah cukup memadai dalam mendukung pelaksanaan pendidikan.

7) Sosial Budaya

Sosial budaya cukup mendukung dalam pelaksanaan pendidikan.8.Analisis Standar Penilaian

Penilaian proses pendidikan di SMK Pariwisata Bali Dewata Denpasar dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Penilaian pendidik digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik, bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Hasil analisis terhadap standar penilaian menunjukkan sebagai berikut: a) beberapa guru masih belum mencantumkan program penilaian pada RPP, b) sebagian besar guru belum menyusun program penilaian afektif, c) sebagian besar guru belum menelaah instrumen penilaian, d) sebagian besar guru belum melakukan analisis hasil belajar, e) sebagian besar guru belum menyusun program remedial dan pengayaan, dan f) untuk mengatasi permasalahan tersebut akan dilakukan sosialisasi dan pembinaan yang lebih intensif tentang perencanaan dan pelaksanaan penilaian.

D. Identifikasi Tantangan Nyata

Tantangan nyata yang dihadapi sekolah dalam rangka mencapai tujuan satuan pendidikan, antara lain :

NOKondisi Saat IniKondisi yang diharapkan (Empat tahun ke depan)Persentase Tantangan

1.Standar Kelulusan :

Prestasi akademik lulusan belum memenuhi standar nasional pendidikan

(KKM 82,53%)Standar Kelulusan:Prestasi akademik lulusan memenuhi standar nasional pendidikan (KKM 85%)2,47%

2.Standar Isi :

Penyusunan Dokumen

Kurikulum baru mencapai 95%Standar Isi :

Analisis Standar Isi harus disusun untuk semua mapel pada setiap jenjang kelas, memenuhi 100%5%

3.Pengembangan Proses

Pembelajaran :

a. Perangkat pembelajaran yang disusun guru mata pelajaran mencapai 85%

b. Efektivitas pelaksanaan

proses pembelajaran mencapai 85%

c. Pengawasan proses

pembelajaran mencapai 75%Pengembangan Proses

Pembelajaran :

a. Perangkat pembelajaran yang disusun guru mata pelajaran memenuhi 100%

b. Efektivitas pelaksanaan proses pembelajaran memenuhi 100%

c. Pengawasan proses

pembelajaran memenuhi 100%15%

15%

25%

4.Pengembangan Pendidik dan Tendik :Pengembangan Pendidik dan Tendik :

a. Kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan terdapat 98,50% memenuhi standar nasional pendidikan

b. Profesional Pendidik terdapat 86,76% memenuhi standar nasional pendidikana. Kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan memenuhi standar nasional pendidikan 100%

b. Profesional memenuhi standar nasional pendidikan 100% 1,5%13,24%

5.Pengembangan Prasarana dan Sarana :

Prasarana, sarana, media pembelajaran, bahan ajar, sumber belajar terdapat rata-rata 85% memenuhi standar nasional pendidikanPengembangan Prasarana dan Sarana :

Prasarana, sarana, media pembelajaran, bahan ajar, sumber belajar memenuhi standar nasional pendidikan 100% 15%

6.Pengembangan Pengelolaan :

Fungsi-fungsi pengelolaan sekolah baru memenuhi standar nasional pendidik 75%Pengembangan Pengelolaan :

Fungsi-fungsi pengelolaan sekolah memenuhi standar nasional pendidikan 100%25%

7.Pengembangan Pembiayaan :

Pembiayaan memadai (500.000 rupiah per bulan per anak atau memenuhi 100%Pengembangan Pembiayaan :

Pembiayaan memenuhi standar nasional (di atas standar nasional pendidikan per bulan per anak)0%

8.Pengembangan Penilaian :

Guru dan sekolah melaksanakan sistem penilaian sesuai dengan tuntutan kurikulum atau standar nasional pendidikan mencapai 85%Pengembangan Penilaian :

Guru dan sekolah melaksanakan sistem penilaian sesuai dengan tuntutan kurikulum atau standar nasional memenuhi pendidikan 100%15%