rispam binjai bab vii rencana pengembangan spam final

38
Penyusunan RISPAM Kota Binjai BAB VII RENCANA PENGEMBANGAN SPAM 7.1. Kebijakan, Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah Untuk perencanaan SPAM 20 tahun kedepan perlu mengetahui arah perkembangan Kota Binjai, penyebaran fasilitas, utilitas, dan pusat – pusat pengembangan kota. 7.1.1. Rencana Struktur Kota Sesuai RTRW 2010 – 2030 Rencana Pengembangan Sistem Pusat- Pusat Pelayanan Wilayah Kota Binjai terbagi atas : Pengembangan Pusat Pelayanan di Kota Binjai dibagi dalam : a. pusat pelayanan kota fungsi primer; b. pusat pelayanan kota fungsi sekunder; c. subpusat pelayanan kota; dan d. pusat lingkungan. 1. Pusat pelayanan kota fungsi primer meliputi: a.pusat perdagangan dan jasa ditetapkan di Kecamatan Binjai Kota; VII - 1

Upload: aldiks

Post on 20-Nov-2015

87 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

BAB II

Penyusunan RISPAM Kota Binjai

BAB VIIRENCANA PENGEMBANGAN SPAM

7.1. Kebijakan, Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah

Untuk perencanaan SPAM 20 tahun kedepan perlu mengetahui arah perkembangan Kota Binjai, penyebaran fasilitas, utilitas, dan pusat pusat pengembangan kota.

7.1.1. Rencana Struktur KotaSesuai RTRW 2010 2030 Rencana Pengembangan Sistem Pusat-Pusat Pelayanan Wilayah Kota Binjai terbagi atas :Pengembangan Pusat Pelayanan di Kota Binjai dibagi dalam :a.pusat pelayanan kota fungsi primer;b.pusat pelayanan kota fungsi sekunder;c.subpusat pelayanan kota; dan d.pusat lingkungan.

1. Pusat pelayanan kota fungsi primer meliputi: a. pusat perdagangan dan jasa ditetapkan di Kecamatan Binjai Kota; b. pusat kawasan industri dan penambangan minyak dan gas ditetapkan di Kecamatan Binjai Utara;c. pusat kegiatan transportasi ditetapkan di Kecamatan Binjai Timur; d. pusat kegiatan pertahanan keamanan ditetapkan di Kecamatan Binjai Timur; dan e. pusat kegiatan pendidikan tinggi ditetapkan di Kecamatan Binjai Timur dan Kecamatan Binjai Barat.2. Pusat pelayanan kota fungsi sekunder meliputi:a. pusat perdagangan dan jasa ditetapkan di Kecamatan Binjai Kota;b. pusat pemerintahan kota ditetapkan di Kecamatan Binjai Timur; danc.pusat pelayanan wisata ditetapkan di Kecamatan Binjai Selatan.

3. Subpusat pelayanan kota (SPK), dengan skala pelayanan bagian wilayah kota yang mencakup beberapa kelurahan, baik yang berada pada kecamatan yang sama maupun di beberapa kecamatan yang berbatasan.

4. Pusat lingkungan (PL) melayani 2.500 hingga 3.000 jiwa penduduk terdapat di seluruh kelurahan-kelurahan yang ada di Kota Binjai.

Rencana pengembangan pusat pemukiman dilakukan dengan membagi Kota Binjai menjadi 6 (enam) Bagian Wilayah Kota (SPK). Lebih jelasnya pembagian SPK adalah sebagai berikut : (Lihat Gambar 3.1)1. SPK-A terdiri dari Kecamatan Binjai Utara, mencakup Kel. Pahlawan,Kel. Jatinegara, Kel. Nangka, Kel. Jati Makmur, Kel. Damai, Kel. Kebun Lada, Kel. Cengkeh Tiri, Kel. Jati Karya dan Kel. Jati Utomo. Pusat kegiatan SPK A/ Subpusat pelayanan kota (SPK A) diarahkan di Kelurahan Damai.2. SPK-B terdiri dari Kecamatan Binjai Timur, mencakup Kel. Mencerim, Kel. Tunggurono, Kel. Timbang Langkat, Kel. Tanah Tinggi, Kel. Sumber Mulyorejo, Kel. Dataran Tinggi dan Kel. Sumber Karya. Pusat kegiatan SPK B/ Subpusat pelayanan kota (SPK B) diarahkan di Kelurahan Tunggurono.3. SPK-C terdiri dari Kecamatan Binjai Kota, mencakup Kel. Brengam, Kel. Satria, Kel. Setia, Kel. Kartini, Kel. Tangsi, Kel. Binjai dan Kel. Pekan Binjai. Pusat kegiatan SPK C/ Subpusat pelayanan kota (SPK C) diarahkan di Kelurahan Binjai4. SPK-D terdiri dari Kecamatan Binjai Barat, mencakup Kel. Bandar Senembah, Kel. Limau Mungkur, Kel. Limau Sundai, Kel. Paya Roba, Kel. Suka Maju dan Kel. Suka Ramai. Pusat kegiatan SPK D/ Subpusat pelayanan kota (SPK D) diarahkan di Kelurahan Bandar Sinembah.5. SPK-E terdiri dari Kecamatan Binjai Selatan 1, mencakup Kel. Tanah Merah, Kel. Bhakti Karya dan Kel. Binjai Estate. Pusat kegiatan SPK E/ Subpusat pelayanan kota (SPK E) diarahkan di Kelurahan Bhakti Karya.6. SPK-F terdiri dari Kecamatan Binjai Selatan 2, mencakup Kel. Tanah Seribu, Kel. Puji Dadi, Kel. Rambung Barat, Kel. Rambung Dalam dan Kel. Rambung Timur. Pusat kegiatan SPK F/ Subpusat pelayanan kota (SPK F) diarahkan di Kelurahan Puji Dadi.Rencana pembagian pelayanan pusat pelayanan kota dan sub pusat pelayanan Kota Binjai dapat dilihat pada tabel dibawah ini.Tabel 7.1 :Rencana Pusat-Pusat Pelayanan dengan Jenis Kegiatan Utamanya No.SPKKelurahanLuas SPK(Ha)Pusat SPK/Subpusat Pelayanan KotaFungsi Pengembangan

1AKel. PahlawanKel. JatinegaraKel. NangkaKel. Jati MakmurKel. DamaiKel. Kebun LadaKel. Cengkeh TiriKel. Jati Karya2.359,12Kelurahan Kebun Lada- Perumahan- Industri & Pergudangan- Minyak dan Gas- Perdagangan dan jasa

2BKel. MencerimKel. TungguronoKel. Timbang LangkatKel. Tanah TinggiKel. Sumber MulyorejoKel. Dataran TinggiKel. Sumber Karya2.17Kelurahan Tunggurono- Perumahan Skala Besar- Pusat Pemerintahan- Perdagangan dan Jasa- TPA- Kawasan Militer- Kegiatan Transportasi (Terminal Terpadu)- Pendidikan tinggi

3CKel. BerengamKel. SatriaKel. SetiaKel. KartiniKel. TangsiKel. BinjaiKel. Pekan Binjai412Kelurahan Binjai- Perumahan- Pusat Perdagangan dan Jasa

4DKel. Bandar SenembahKel. Limau MungkurKel. Limau SundaiKel. Paya RobaKel. Suka MajuKel. Suka Ramai1.086Kelurahan Bandar Sinembah- Perumahan- Perdagangan dan Jasa- Pendidikan tinggi

5EKel. Tanah MerahKel. Bhakti KaryaKel. Binjai Estate2.996Kelurahan Bhakti Karya- Perumahan- Kawasan Pariwisata- Kawasan Pertanian- Kawasan Perkebunan

6FKel. Tanah SeribuKel. Puji DadiKel. Rambung BaratKel. Rambung DalamKel. Rambung Timur2.996Kelurahan Puji Dadi- Perumahan

Selanjutnya lihat peta struktur ruang wilayah Kota Binjai.

7.1.2. Pola Ruang WilayahRencana Pola Ruang Wilayah Kota Binjai diwujudkan kedalam:1. Kawasan Lindung yang meliputi:1. Kawasan perlindungan setempat yakni sempadan sungai1. Kawasan cagar budaya1. Kawasan RTH Kota1. Kawasan Budidaya yang meliputi:1. Kawasan Peruntukan Perumahan/Permukiman Perkotaan.1. Kawasan Peruntukan Perdagangan dan Jasa.1. Kawasan Peruntukan Pemerintahan dan Bangunan Umum.1. Kawasan Peruntukan Industri (kawasan industri, zona industri, peruntukkan industri dan pergudangan)1. Kawasan Peruntukan Pariwisata1. Kawasan Peruntukan lainnya yang terdiri dari fasilias pelayanan umum dan kawasan khusus (pertahanan dan keamanan)

Rencana pengembangan kawasan budidaya wilayah Kota Binjai meliputi:1. Perumahan perkotaan di Kota Binjai, yang sebagian besar merupakan perumahan eksisting1. Pengembangan perumahan formal merupakan kawasan perumahan yang direncanakan, terdapat di SPK A (Kecamatan Binjai Utara ) dan SPK B (Kecamatan Binjai Timur) dan di pusat-pusat SPK lainnya 1. Rencana pusat pemerintahan di Kota Binjai di arahkan di Kawasan eks HGU Kebun Tebu PTPN II yaitu di sekitar Kecamatan Binjai Timur Kelurahan Tunggurono. Pada kawasan ini terdapat lahan yang kosong sekitar 417 Ha yang cocok untuk dikembangkan pusat pemerintahan kota.1. Kawasan Perdagangan dan Jasa untuk pelayanan seluruh wilayah Kota Binjai dialokasikan di SPK Pusat Kota dan di koridor jalan-jalan utama kota.1. Perdagangan untuk pelayanan setingkat wilayah kecamatan, kawasan perdagangan dan jasa dialokasikan di setiap pusat SPK di setiap kecamatan di Kota Binjai.1. Untuk kegiatan jasa-jasa yang mempunyai pelayanan bagian wilayah kota di tempatkan di SPK. sedangkan untuk skala regional di letakan di pusat primer/ di Pusat Kota.1. Rencana peruntukan kawasan pendidikan terdiri dari SD. SMP. SMA dan perguruan tinggi. untuk rencana peruntukan kawasan pendidikan SD. SMP dan SMA dialokasikan sesuai kebutuhan pada setiap SPK.1. Rencana fasilitas kesehatan untuk rumah sakit selain mempertahankan pada lokasi yang ada adalah perlu dikembangkannya rumah sakit di seluruh SPK (kecuali di pusat kota). hal ini disebabkan karena sebarannya yang terkonsentrasi di wilayah Binjai Kota. Oleh sebab itu. rencana pengembangan fasilitas kesehatan adalah mengarahkan pengembangan fasilitas kesehatan di wilayah Binjai Timur. Utara. Barat dan Selatan. 1. Kegiatan industri yang akan dikembangkan di Kota Binjai adalah kawasan industri disekitar Kecamatan Binjai Utara.1. Rencana pengembangan kegiatan pariwisata dan rekreasi yang direncanakan mencakup obyek wisata dan rekreasi, serta sarana pariwisata dan rekreasi. Obyek wisata dan rekreasi yang dikembangkan meliputi wisata bangunan bersejarah. wisata belanja dan kulinier, dan wisata alam dan argowisata.1. Rencana kawasan pertahanan perlu dipikirkan untuk di rencanakan dengan merelokasi aset-aset militer yang ada di pusat kota seperti asrama polisi dekat kantor DPRD dan dan beberapa kantor militer ke pinggir Kota.1. Kawasan ruang terbuka non hijau kota ditetapkan di Pusat pemerintahan Kota Binjai di Kecamatan Binjai Timur, pusat perdagangan dan jasa di Kecamatan Binjai Kota dan dan pusat-pusat pemerintahan tingkat kecamatan dan kelurahan.1. Kawasan ruang evakuasi bencana dialokasikan di taman-taman kota sebagai tempat evakuasi bencana dan tempat pengungsian apabila terjadi bencana.1. Kawasan Pertanian dialokasikan di SPK E di Kecamatan Binjai Selatan. Untuk kegiatan peternakan dapat diusahakan di Kawasan-kawasan Pertanian dengan memperhatikan keserasiannya dengan kegiatan pertanian.

Untuk lebih jelasnya tentang pemanfaatan kawasan budidaya di Kota Binjai dapat dilihat pada Peta Rencana Pola Ruang berikut ini.

Penyusunan RISPAM Kota Binjai

VII - 6

Gambar 7.1 Sistem Pusat Kota Binjai

Penyusunan RISPAM Kota Binjai

VII - 10

Gambar 7.2 Rencana Struktur Ruang Kota Binjai

Gambar 7.3 Rencana Pola Ruang Kota Binjai

2013 - 2033Gambar 7.4 Rencana Jaringan Air Minum Kota Binjai7.2. Penduduk Terlayani dan Rencana Pelayanan Masa Depan

Jumlah penduduk saat ini sebesar 250.252 jiwa dengan proyeksi peningkatan sebesar 1,0 1,1 % per tahunPrediksi jumlah penduduk tipe rumah tangga yang terlayani saat ini sebesar 42.222 jiwa (dengan asumsi 4,3 jiwa per sambungan rumah)Namun demikian secara total diprediksi jumlah penduduk yang telah menerima manfaat atas penyediaan air minum Kota Binjai ini adalah sebesar 61.937 jiwa yang dalam hal ini sudah termasuk didalamnya sambungan nn-domestik. Sehingga penduduk terlayani sebesar:

= 25 % Jumlah sambungan saat ini (per Desember 2012):Rumah Tangga: 9.819 unit atau42.222 jiwaNon-Domestik: 1.976 unit atau19.715 jiwaTotal: 11.795 unitatau61.937 jiwa Untuk mengejar ketertinggalan jumlah cakupan pelayanan di Kota Binjai maka sejak tahun 2013 sd tahun 2026 peningkatan sambungan rumah (domestik) ditargetkan untuk meningkat 10% per-tahun. Hal ini berarti diprediksi pada akhir tahun 2027 tingkat pelayanan 80% dapat tercapai. Selanjutnya sejak tahun 2027 tingkat pelayanan diproyeksikan stabil di angka 4% per tahun.Adapun dasar perhitungan pemakaian air rumah-tangga/ domestik ini adalah dari data yang menunjukkan bahwa rata-rata pemakaian air per liter per orang per hari masyarakat Kota Binjai saat ini adalah 122 l/o/hari. Jumlah ini diprediksi akan meningkat 0,5% per tahun untuk setiap 4 tahun yang dimulai dengan peningkatan l/o/hari 1% pada tahun 2013. Pada akhir tahun 2033 proyeksi pemakaian diperkirakan sebesar 187,2 l/o/hari. Untuk sambungan yang bersifat Niaga saat ini berjumlah 1.358 sambungan aktif. Proyeksi kenaikan terhadap jenis sambungan ini adalah terjadi peningkatan 1% per tahun untuk setiap empat tahun dimulai dari peningkatan 10% pada tahun 2013. Pada tahun 2027 dan seterusnya peningkatan diproyeksikan stabil di angka 5 % per tahun. Untuk sambungan yang bersifat sosial dan hidran umum saat ini berjumlah 174 sambungan. Proyeksi kenaikan terhadap jenis sambungan ini adalah terjadi peningkatan 0,5% per tahun untuk setiap 5 tahun dimulai dari peningkatan 1% pada tahun 2013. Untuk sambungan yang bersifat Instansi pemerintahan/ TNI/ Polri, saat ini berjumlah 404 sambungan. Proyeksi kenaikan terhadap jenis sambungan ini adalah terjadi peningkatan 0,25% per tahun untuk setiap 5 tahun dimulai dari peningkatan 0,5% pada tahun 2013. Untuk sambungan Industri saat ini berjumlah 40 sambungan aktif. Proyeksi kenaikan terhadap jenis sambungan ini adalah terjadi peningkatan 1% per tahun untuk setiap 5 tahun dimulai dari peningkatan 2% pada tahun 2013. Untuk sambungan yang bersifat sosial dan hidran umum saat ini berjumlah 174 sambungan. Proyeksi kenaikan terhadap jenis sambungan ini adalah terjadi peningkatan 0,5% per tahun untuk setiap 5 tahun dimulai dari peningkatan 1% pada tahun 2013. Kemampuan kapasitas pengolahan IPA Marcapada sebesar 175 l/det saat ini hanya mampu melayani 25 % penduduk kota Binjai sementara kebutuhan air akan terus bertambah sehingga pada tahun 2016 diperkirakan Kota Binjai memerlukan pembangunan IPA baru dengan kapasitas 300 l/det.

Tabel 7.2 Target Pelayanan Air Minum Kota Binjai untuk 20 tahun mendatangNoUraianUnit20122013201620282032

1Jumlah Populasi Kota BinjaiJiwa250252257209266181302070314033

2Prosentase Cakupan Pelayanan%24,7526,3533,4680,2890,00

3Jumlah Penduduk Terlayani%619376776989058242494282616

4Kapasitas Penyediaan Air Minuml/dtk195195495795995

Penyusunan RISPAM Kota Binjai

Tabel berikut menunjukkan rekapitulasi akhir rencana konsumsi, produksi, distribusi, dan implementasi pengembangan IPA di Kota Binjai.

VII - 12

Tabel 7.3 Rekapitulasi Penyediaan Air Minum Kota Binjai untuk 20 tahun kedepan (2013 -2033)

Penyusunan RISPAM Kota Binjai

VII - 13

7.3. Rencana Sistim Penyediaan Air Minum

7.3.1. Rehabilitasi Pipa Transmisi EksistingSaat ini pelayanan air minum dengan menggunakan pipa transmisi eksisting diperhitungkan telah mengalami penurunan kinerja dimana indikator penurunan kinerja tersebut antara lain disebabkan oleh tingginya kehilangan air akibat faktor teknis : meter rusak, penyambungan illegal, kebocoran pipa distribusi dan kebocoran pipa transmisi dari IPA Marcapada.Khusus mengenai rehabilitasi pipa transmisi eksisting penekanan lebih difokuskan pada penggantian pipa transmisi eksisting diameter 350 dan 300 mm. Sementara itu identifikasi rehabilitasi pipa distribusi eksisting cukup dilakukan dengan menghitung rehabilitasi pipa tersier atau distribusi secara tahunan dan secara umum tidak ditampilkan kedalam dokumen RISPAM ini mengingat pelayanan distribusi air minum melalui perpipaan akan disiapkan oleh PDAM Tirtasari.Daftar kebutuhan rehabilitasi pipa transmisi eksisting ditampilkan pada tabel 7.7 Perkiraan Kebutuhan Investasi RISPAM Kota Binjai.

7.3.2. Menara Air/ ReservoirSaat ini hanya reservoir Marcapada dengan kapasitas 2000 m3 saja yang harus melayani kebutuhan 11.795 pelanggan PDAM Tirtasari. Oleh karena itu penambahan reservoir-reservoir maupun menara air baru untuk melengkapi kebutuhan jam puncak akan sangat diperlukan untuk pelayanan PDAM Tirtasari.Analisa :Kapasitas Reservoir IPA Marcapada adalah 175 l/dtk atau mampu menghasilkan sebesar 15.120 m3/hari. Sementara itu kapasitas reservoir eksisting hanya 2000 m3. Oleh karena itu saat ini kapasitas reservoir eksisting hanya mampu untuk melayani kurang lebih 3 jam pelayanan air saja. Dengan demikian rencana penambahan kapasitas reservoir/ menara air yang diperlukan adalah seperti yang direncanakan pada tabel berikut.

Tabel 7.4 Rencana Pembangunan Reservoir Kota BinjaiNama Pembangunan ReservoirKapasitas (m3)Jam Pelayanan PuncakTipe ReservoirRencana Tahun Pembangunan

Reservoir Kebun Lada I38003,5 jamReservoir Produksi langsung sebagai Booster Pump2016

Reservoir Kebun Lada II38003,5 jamReservoir Produksi langsung sebagai booster pump2023

Reservoir Marcapada II25003,5 jamReservoir Produksi langsung sebagai booster pump2032

7.3.3. Pembangunan Jaringan Transmisi dan Pipa Sekunder BaruKebutuhan akan jaringan pipa transmisi dan pipa sekunder dengan diameter yang besar (secara umum > dari 200 mm) secara langsung dapat dilihat pada tabel berikut. Dari tabel dibawah terlihat bahwa bila dihitung secara ideal, kebutuhan akan pipa transmisi dan pipa sekunder Kota Binjai untuk 20 tahun kedepan untuk melayani 90% penduduk Kota Binjai dengan kapasitas total 995 l/dtk memerlukan pembangunan pipa baru seperti tercantum didalam tabel dibawah ini. Akan tetapi tidak seluruh kebutuhan tersebut menjadi prioritas dalam 20 tahun ke depan. Sehingga pilihan prioritas pembangunan jaringan pipa transmisi dan sekunder tersebut kemudian dirangkum pada tabel 7.7 mengenai perkiraan kebutuhan investasi RISPAM Kota Binjai.

Tabel 7.5 Kebutuhan pipa Transmisi dan Pipa Sekunder Kota BinjaiPipa Diameter (mm)Dari MenujuPanjang (m)

500IPA Kebun Lada Perintis Kemerdekaan (Simpang Amir Hamzah)2800

400IPA Kebun Lada Yos Sudarso Simp Amir Hamzah3300

350Camat Binjai Utara Utara Jl Perintis Kemerdekaan1600

350Tugu Binjai Amir Hamzah (Utara)7100

350Tugu Binjai Batas Binjai Timur4600

300IPA Kebun Lada Umar Beki (Binjai Barat)5700

250IPA Marcapada Binjai Barat4000

250Melalui Jl Wahidin3300

250Simp HA Dahlan Simp Yos Sudarso5700

200Area seputar Binjai Estate Simp Jamin Ginting4000

200Umar Beki Binjai Utara (bertemu di Jl Perintis)2500

200Jl Sisingamangaraja Timur1800

200Binjai Timur4400

200Jl Sisingamangaraja Barat1600

200Tugu Binjai ke Binjai Barat (simp Umar Beki)1200

200Gatsu Binjai Kuala (Binjai Barat)4200

150Jl Jamin Ginting5000

150Binjai Utara ke Timur7400

7.3.4. Pembuangan Udara dari IPA (Air Valve)Saat ini menurut informasi terakhir dari PDAM Tirtasari disebutkan bahwa sudah cukup lama identifikasi mengenai peletakan Air Valve dan pemeliharaan kondisi peralatan pembuangan udara (Air Valve) tidak dapat dilakukan secara maksimal akibat minimnya dana alokasi operasi dan pemeliharaan, kurangnya pengetahuan mengenai pengoperasian peralatan, tidak berfungsinya alat-alat hingga banyaknya kehilangan alat-alat tersebut. Namun demikian belum adanya pemantauan dan laporan terkini dari PDAM Tirtasari mengenai kondisi peralatan tersebut masih menjadi alasan utama belum tercapainya target identifikasi peralatan Air Valve yang masih dapat berfungsi maupun yang tidak. Sehingga didalam tabel perkiraan kebutuhan investasi perkiraan mengenai rencana penggantian peralatan Air Valve dihitung termasuk kedalam perhitungan pemasangan pipa transmisi dans ekunder baru maupun untuk alokasi rehabilitasi transmisi.

7.3.5. Wash-Out PipaSama seperti penjelasan pada peralatan Air Valve, menurut informasi terakhir dari PDAM Tirtasari disebutkan bahwa sudah cukup lama identifikasi mengenai peletakan Wash Out dan pemeliharaan kondisi peralatan tersebut tidak dapat dilakukan secara maksimal akibat minimnya dana alokasi operasi dan pemeliharaan, kurangnya pengetahuan mengenai pengoperasian peralatan, tidak berfungsinya alat-alat hingga hampir seluruhnya tidak berfungsi akibat jarangnya ataupun sulitnya mengoperasikan Wash-Out tersebut akibat terlalu lama tidak dioperasikan secara benar. Namun demikian belum adanya pemantauan dan laporan terkini dari PDAM Tirtasari mengenai kondisi Wash Out tersebut masih menjadi alasan utama belum tercapainya target identifikasi Wash Out tersebut apakah masih banyak berfungsi dengan baik ataupun sebaliknya tidak berfungsi dengan baik. Sehingga didalam tabel perkiraan kebutuhan investasi perkiraan mengenai rencana rehabilitasi Wash Out dihitung termasuk kedalam perhitungan pemasangan pipa transmisi dan sekunder baru maupun untuk alokasi rehabilitasi transmisi.

7.3.6. Pengembangan Jaringan DistribusiBerdasarkan tabel 7.3 terlihat bahwa rata-rata peningkatan jumlah sambungan langsung pelanggan PDAM Tirtasari bila dihitung dari tahun 2013 hingga tahun 2033 adalah berkisar dari 1100 hingga 4000 pelanggan per tahun yang kemudian bila ditarik secara rata-rata per tahun adalah sebesar 2200 pelanggan per tahun atau 183 pelanggan per bulan.Hal ini berarti : Bila diasumsikan 95% jaringan distribusi merupakan perpipaan sambungan rumah dengan diameter - inchi, sementara kebutuhan rata-rata perpipaan sambungan langsung adalah 6 meter per pelanggan, maka kebutuhan pipa distribusi rata-rata dalam setahun adalah = 6 x 2.200 = 13.200 meter dengan prediksi perincian sebagai berikut : Pipa distribusi 1/2 inchi = 80% x 13.200 = 10.560 meter per tahun. Pipa distribusi inchi = 15% x 13.200 = 1.980 meter per tahun Pipa distribusi > inchi = 5% x 13.200 = 6.600 meter per tahun Namun demikian perhitungan diatas belum tentu 100% akurat mengingat perkiraan pelanggan baru tersebut masih bersifat estimasi kasar. Akan tetapi adapun angka 13.200 meter kebutuhan perpipaan distribusi tersebut masih dapat menjadi pertimbangan sebagai dasar untuk melakukan rencana anggaran biaya untuk kebutuhan RISPAM ini.

7.3.7. Penggantian Meter AirMenurut laporan Bussiness Plan PDAM Tirtasari tahun 2013, data kerusakan meteran air untuk pelanggan PDAM Tirtasari tercatat sudah mencapai 8000 meteran rusak. Oleh karena itu untuk meningkatkan akurasi pencatatan pemakaian air minum oleh pelanggan sekaligus untuk menekan tingkat kehilangan air Kota Binjai maka untuk penggantian meteran air minum pelanggan dimungkinkan untuk dilakukan setahun setelah pembangunan IPA Kebun Lada I yang berkapasitas 300 l/dtk mulai dibangun yaitu berkisar pada tahun 2015 dengan melakukan penggantian meteran air sejumlah 2000 meter per-tahun baik dalam bentuk penggantian meter pada pelanggan eksisting maupun insentif pengurangan maupun penghilangan biaya sambungan baru bagi calon pelanggan baru PDAM untuk menarik minat masyarakat agar menjadi pelanggan PDAM.

7.3.8. Penggantian Meter IndukUntuk memastikan besarnya air terproduksi dan terdistribusi diperlukan meter induk pada pipa induk transmisi. Saat ini pemasangan Meter Induk sedang dilaksanakan untuk penggunaan di IPA Marcapada. Oleh karena itu untuk pembangunan IPA baru di tahun 2016, 2028 dan 2032 pengadaan dan pemasangan Meter Induk baru mutlak untuk dilakukan.

7.3.9. Pengelolaan Air BakuKondisi air baku Sungai Bingai saat ini ditinjau dari segi kekeruhan telah mengalami kekeruhan yang tinggi > 1000 NTU bila hujan sering terjadi di kawasan hulu sungai. Hal ini diperparah oleh kondisi banyaknya usaha Galian-C atau usaha penambangan pasir di hulu sungai yang tentu saja akan berdampak langsung dengan erosi, kekeruhan air dan pendangkalan sungai. Disamping itu dengan bertambahnya jumlah pemukiman penduduk maka potensi pencemaran air sungai akibat buangan air limbah rumah tangga juga semakin meningkat. Oleh karena itu perlu dilakukan beberapa hal berikut untuk menjaga keseimbangan air baku Sungai Bingai antara lain :a. Penegakan izin dan penertiban bagi penambang pasir liar di Kota Binjai disepanjang aliran Sungai Bingai maupun Sungai Mencirimb. Pengendalian pencemaran air sungai dengan melakukan tuntutan hukum bila masyarakat mencemari Sungai Bingai

7.3.10. Penzonaan BaruUntuk memudahkan pengaturan debit, pengontrolan tekanan, perbaikan dan pengawasan pelayanan maka dibuat zona-zona pelayanan dengan pertimbangan sebagai berikut : Perbedaan ketinggian wilayah Pengelompokan zona vital seperti lokasi pemerintahan dan rumah sakit Pertimbangan kondisi eksisting Pemerataan Arahan PDAM TirtasariBerdasarkan kriteria tersebut di atas diusulkan penzonaan sistim distribusi SPAM Kota Binjai sebagai berikut : Zona I yaitu wilayah yang direncanakan untuk dilayani dari IPA Marcapada 1 dan 2 dengan total kapasitas 495 l/dtk : Binjai Selatan Sebagian Binjai Barat Sebagian Binjai Kota Sebagian Binjai Timur Zona II yaitu wilayah yang direncanakan Binjai Utara Sebagian Binjai Kota Binjai Timur Sebagian Binjai Barat

Selanjutnya lihat peta penzonaan berikut.

Penyusunan RISPAM Kota Binjai

VII - 19

Zona I Wilayah Pelayanan PDAM Tirtasari dari IPA Marcapada 1 dan 2 total kapasitas 495 l/dtk

Zona II Wilayah Pelayanan PDAM Tirtasari dari IPA Kebun Lada 1 dan 2 total kapasitas 495 l/dtk

Gambar 7.5. Pembagian Zona Wilayah Pelayanan PDAM Tirtasari

Penyusunan RISPAM Kota Binjai

VII - 20

7.4. Tahapan Program SPAM Kota Binjai

Tahapan Program SPAM Kota Binjai ditujukan dalam usaha pencapaian target MDGs tahun 2015 dan Program Jangka Panjang 2033. Karena kondisi targetan MDGs yang tersisa 2 tahun lagi maka perlu direncanakan program mendesak (crash program) namun juga perlu diperhatikan realitas pelaksanaan seluruh program. Kondisi ini mengakibatkan program pengembangan RISPAM Kota Binjai akan dibagi menjadi dua penekanan yaitu fokus pada investasi 5 tahun pertama agar mencapai program MDGs dan fokus pengembangan jangka panjang 20 tahun ke depan. Secara rinci, pembiayaan program pengembangan untuk tahun 2014-2018 sebagai program yang mendesak tertuang dibawah ini. Pembebasan lahan akan dibiayai dari APBD Kota Binjai. Pembangunan unit intake untuk IPA Kebun Lada I berkapasitas 300 l/det Pembangunan IPA Kebun Lada I berkapasitas 300 l/dtk Instalasi pompa air baku IPA Kebun Lada I Pembangunan Reservoir IPA Kebun Lada I Pemasangan Meter Induk Pemasangan Pompa air bersih IPA Kebun Lada I Pemasangan pipa transmisi air bersih dari IPA Kebun Lada ke berbagai daerah di Kota Binjai Rehabilitasi pipa transmisi dari IPA Marcapada berdiameter 350 mm Melakukan pengadaan dan pemasangan pipa HDPE diameter 110 dan 150 mm sejumlah lebih kurang 2-4 km per tahun. Melakukan pemasangan pipa sambungan rumah atau sambungan langsung dengan estimasi berkisar 13,2 km per tahun Pengadaan dan pemasangan jaringan distribusi tersier Rehabilitasi meter air pelanggan sejumlah 2000 unit per tahun. Biaya program perbaikan sistem eksisting, renovasi gedung, penurunan NRW, laboratorium dan pengadaan kendaraan tangki air Dalam memenuhi akan kebutuhan air bersih Kota Binjai hingga tahun 2033 maka program jangka panjang yang direncanakan adalah : Implementasi pembangunan Intake dan IPA Kebun Lada II dan Marcapada II yang masing-masing berkapasitas 300 dan 200 l/dtk. Pengadaan dan pemasangan meter induk sebanyak 4 unit. Pengadaan dan pemasangan pipa distribusi secara kontinu Pengadaan dan pemasangan pipa Transmisi dan Sekunder sesuai Tabel 7.6.1 Penggantian Genset Operasi dan pemeliharaan wash out secara komprehensif dan terencana Operasi dan pemeliharaan air valve secara komprehensif dan terencana Total pemasangan sambungan baru sebanyak 58.426 unit Sambungan langsung Pembuatan DED, Desain dan Supervisi secara kontinu. Rehabilitasi pompa

Penyusunan RISPAM Kota Binjai

VII - 22

Tabel 7.6.1 Perkiraan Kebutuhan Investasi RISPAM Kota Binjai

Tabel 7.6.2 Perkiraan Kebutuhan Investasi RISPAM Kota Binjai

Penyusunan RISPAM Kota Binjai

VII - 24

Keterangan :Wilayah Penguatan SPAM di Binjai Barat, Selatan dan Timur

Wilayah yang kontinuitas aliran airnya di jaringan pipa tersebut yang masih sangat rendah

Wilayah pengembangan suplai air minum di area yang terparah mengalami defisit air minum

Gambar 7.6. Peta Rencana Pengembangan Jaringan Perpipaan Transmisi dan Sekunder Kota Binjai

Keterangan :Pipa HDPE Dia 500 mm

Pipa HDPE Dia 400 mm

Pipa HDPE Dia 350 mm

Pipa HDPE Dia 300 mm

Pipa HDPE Dia 250 mm

Pipa HDPE Dia 200 mm

Pipa HDPE Dia 150 mm

Gambar 7.7. Peta Rencana Pengembangan Jaringan Perpipaan Transmisi dan Sekunder Kota Binjai

VII - 26