riski karwati

7
Nama: RISKI KARWATI Kelas: VII.7 Motivasi Belajar Ada beberapa hal terkait dengan motivasi belajar yang akan diuraikan pada bagian berikut ini: 1. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi belajar pada dasarnya merupakan bagian dari motivasi secara umum. Dalam kegiatan belajar mengajar dikenal adanya motivasi belajar yaitu motivasi yang ada dalam dunia pendidikan atau motivasi yang dimiliki peserta didik (siswa). Sardiman (2006) mengemukakan bahwa “motif” dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila keinginan untuk mencapai kebutuhan sangat kuat. Selain itu, menurut Dimyati dan Mudjiono (2006) motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Nasution ( dalam Rohani, 2004) menyatakan motivasi peserta didik (siswa) adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga siswa mau melakukan apa yang dapat dilakukannya. Menurut Winkel (2005) “Motivasi belajar ialah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan gairah atau semangat dalam belajar, sehingga siswa yang bermotivasi kuat memiliki energi banyak untuk melakukan kegiatan belajar”.

Upload: anasiputrisulung

Post on 11-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

hgfyufiguy

TRANSCRIPT

Page 1: riski karwati

Nama: RISKI KARWATI

Kelas: VII.7

Motivasi Belajar

Ada beberapa hal terkait dengan motivasi belajar yang akan diuraikan pada bagian berikut ini:

1. Pengertian Motivasi Belajar

            Motivasi belajar pada dasarnya merupakan bagian dari motivasi secara umum. Dalam kegiatan belajar mengajar dikenal adanya motivasi belajar yaitu motivasi yang ada dalam dunia pendidikan atau motivasi yang dimiliki peserta didik (siswa).

            Sardiman (2006) mengemukakan bahwa “motif” dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila keinginan untuk mencapai kebutuhan sangat kuat. Selain itu, menurut Dimyati dan Mudjiono (2006) motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Nasution ( dalam Rohani, 2004) menyatakan motivasi peserta didik (siswa) adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga siswa mau melakukan apa yang dapat dilakukannya.

Menurut Winkel (2005) “Motivasi belajar ialah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan gairah atau semangat dalam belajar, sehingga siswa yang bermotivasi kuat memiliki energi banyak untuk melakukan kegiatan belajar”.

            Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas dapat dikemukakan bahwa motivasi belajar adalah suatu penggerak yang timbul dari kekuatan mental diri peserta didik maupun dari penciptaan kondisi belajar sedemikian rupa untuk mencapai tujuan-tujuan belajar itu sendiri.

2. Fungsi Motivasi dalam Belajar

Motivasi belajar dianggap penting di dalam proses belajar dan pembelajaran dilihat dari segi fungsi dan nilainya atau manfaatnya. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar mendorong timbulnya tingkah laku dan mempengaruhi serta mengubah tingkah laku siswa. Menurut Sardiman (2001) mengemukakan tiga fungsi motivasi yaitu:

1)      Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan.

Tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

Page 2: riski karwati

2)      Motivasi berfungsi sebagai pengarah.

Artinya motivasi mengarahkan perubahan untuk mencapai yang diinginkan.  Dengan demikian, motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3)      Motivasi berfungsi sebagai penggerak.

Artinya mengerakkan tingkah laku seseorang. Selain itu, motivasi belajar berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.

3. Cara Membangkitkan Motivasi Belajar

            Upaya-upaya peningkatan motivasi belajar siswa dilakukan oleh guru dengan menggunakan berbagai cara. Pemilihan cara membangkitkan motivasi belajar siswa harus disesuaikan dengan karakteristik siswa dan juga mata pelajaran yang sedang diajarkan oleh guru. Siswa yang mempunyai motivasi belajar dan berprestasi instrinsik yang kuat berbeda penenganannya dengan siswa yang bermotivasi belajar dan berprestasi ekstrinsiknya yang kuat. Di sisi lain faktor-faktor terjadinya penurunan motivasi belajar dan berprestasi juga turut  menentukan pemilihan upaya yang akan dilakukan.

            Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh guru membangkitkan motivasi belajar siswa, baik motivasi instrinsik maupun ekstrinsik antara lain dengan cara:

1. Memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi.2. Adanya persaingan atau kompetisi di dalam kelas.3. Pemberian hadiah atau pujian terhadap siswa-siswa yang memiliki prestasi baik dan

memberikan hukuman kepada siswa yang prestasinya mengalami penurunan.4. Adanya pemberitahuan tentang kemujan belajar siswa.

Dengan mengetahui hasil pekerjaan maka siswa akan terdorong untuk lebih giat belajar, apabila jika hasil yang diperoleh menunjukkan kemajuan.

Page 3: riski karwati

Nama: RISKI KARWATI

Kelas: VII.7

Teknik Belajar Yang baik

Teknik Belajar Yang baik – Untuk mencapai suatu kesuksesan kita pastinya harus melakukan hal yang namanya belajar. Seorang pelajar biasanya belajar di jam sekolah. Namun untuk hasil belajar yang lebih efektif. Sebaiknya kegiatan belajar juga dilakukan  saat dirumah juga. Dengan belajar pastinya kemampuan dan pengetahuan seseorang akan bertambah. Mungkin masing-masing orang memiliki cara tersendiri dalam belajar agar materi yang dipelajari mudah masuk ke otak.Dalam menemukan cara belajar yang efektif diperlukan proses. Karena tidak semua orang memiliki daya pemahaman  yang berbeda-beda dalam proses belajar. Untuk itu kali ini saya akan memberika beberapa tips agar belajar menjadi efektif:

1. Carilah tempat yang nyaman untuk belajar

Belajarlah ditempat yang tenang, bersih dan membuatmu nyaman, agar pelajaran yang sedang dipelajari lebih mudah untuk diserap otak. Jangan belajar ditempat yang berantakan karena akan menganggu proses belajar kita. Dan yang terpenting belajarlah ditempat yang memiliki penerangan yang cukup, tidak terlalu redup dan tidak terlalu gelap agar mata tidak menjadi rusak.

2. Belajar dalam konsisi yang fit

Kondisi terbaik ketika akan belajar disaat selesai bangun tidur dan setelah mandi. Karena disaat itu tubuh dalam keadaan fresh sehingga pelajaran lebih mudah terserap ke dalam otak. Sebelum memulai belajar jangan melakukan aktivitas yang melelahkan karena itu mempengaruhi semangat belajar kita.

3. Gunakan keyword ketika belajar

Dalam mempelajari suatu materi gunakanlah kata kunci dari setiap materi yang ada .setelah kata kunci dibuat anda pelajari dan pahami dari poin-poin keyword yang anda buat tadi. Dengan menggunakan keywords cara belajar lebih ringkas, efektif dan efisien.

4. Hindari sistem belajar kebut semalam

Sistem kebut semalam biasanya dilakukan ketika kita akan melakukan ujian. Tapi justru hal tersebut sangatlah keliru. Dengan melakukan belajar keebut semalam malah akan membuat otak lelah sehingga pelajaran yang dipelajari tidak berhasil dengan efektif. Seharusnya dihari sebelum ujian kita beristirahat untuk merilekskan otak. Dan belajar yang baik dilakukan rutin setiap hari tidak hanya ketika mau menghadapi ujian.

5. Melakukan diskusi

Page 4: riski karwati

Dengan melakukan diskusi atau belajar kelompok. Dengan belajar kelompok kita bisa saling membantu ketika terdapat kesulitan dalam proses belajar.

6. Dalam belajar jangan hanya menghafal

Karena jika kita belajar hanya menghafal ilmu yang kita pelajari tersebut tidak dapat bertahan lama. Mungkin nanti anda akan lupa lagi terhadap materi yang anda pelajari tersebut. Berbeda jika kita mempelajari suatu materi dan memahaminya dengan baik. Karena ilmu yang anda pelajari tersebut akan bertahan lama dan berguna bagi masa depanmu kelak.

7. Jangan malu untuk bertanya

Ketika anda mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran yang diberikan. Jangan ragu untuk bertanya.

8. Selalu mencoba dan jangan takut untuk gagal.

Materi sesulit apapun kita jangan pernah takut untuk mencobanya, dan jangan juga takut untuk gagal. Jika gagal, pelajari lagi dengan bersungguh-sungguh sampai kita bisa menguasainya.

9. Cintai mata pelajaran yang anda pelajari

Karena dengan kita mencintai pelajaran yang kita pelajari, kita pastinya akan mempelajari hal tersebut dengan sepenuh hati, sehingga memberikan hasil yang memuaskan.

10. Ingat tujan mengapa kita sekolah

Kita bersekolah dengan tujuan memperoleh ilmu sebanyak-banyaknya, bukan Cuma sekedar mencari nilai. Dan yang terakhir berdoa dan serahkan semuanya sesuai kehendak Allah.

Page 5: riski karwati

Nama: RISKI KARWATI

Kelas: VII.7

Teknik Aktivitas Belajar

Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bias dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri. John Dewey mengemukakan, bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari siswa sendiri. Guru sekadar pembimbing dan pengarah (Dimyati, 2002:44).

Segala pengetahuan harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dengan bekerja sendiri dengan fasilitas yang diciptakan sendiri, baik secara rohani maupun teknis. Ini menunjukkan bahwa setiap orang yang belajar harus aktif sendiri, tanpa ada aktivitas, maka proses belajar tidak akan berlangsung baik (Rousseau dalam Sardiman, 2001 : 44).

Paul B. Diedrich menggolongkan jenis-jenis aktivitas kegiatan siswa dalam pembelajaran antara lain adalah sebagai berikut:1) visual activities, yang termasuk di dalamnya umpamanya: memperhatikan gambar, membaca,

demonstrasi;2)   oral activities antara lain: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, memberi

pendapat, mengadakan wawancara, diskusi;3)  listening activities contohnya antara lain menyimak: percakapan, urian,diskusi, musik, pidato;4)    writing activities seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, dan menyalin;5)    drawing activities misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram;6)  motor activities, yang termasuk didalamnya antara lain melakukan percobaan, membuat

konstruksi, teknik meraparasi, bermain, berkebun, beternak;7) mental activities, sebagai contoh umpamanya: menganggap, memecahkan soal, mengingat,

menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan; dan8)   emotional activities, seperti misalnya maenaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat,

bergairah, berani, tenang, gugup (dalam Sardiman, 2001:99).