riset

23
LEMBAGA KAJIAN DAN PENGEMBAANGAN PENDIDIKAN (LKPP) LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN BERBASIS SCL JUDUL : RISET OPERASI Oleh : Daud Malamassam Dibiayai oleh Dana DIP Universitas Hasanuddin sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor : 469/H4.23/PM.05/2008 Tanggal 04 Januari 2008 PROGRAM STUDI MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Februari 2008

Upload: krikil027

Post on 24-Jun-2015

291 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

LEMBAGA KAJIAN DAN PENGEMBAANGAN PENDIDIKAN (LKPP)

LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN

BERBASIS SCL

JUDUL : RISET OPERASI

Oleh : Daud Malamassam

Dibiayai oleh Dana DIP Universitas Hasanuddin

sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor : 469/H4.23/PM.05/2008 Tanggal 04 Januari 2008

PROGRAM STUDI MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Februari 2008

ii

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN PROGRAM TRANSFORMASI DARI TEACHING KE LEARNING

UNIVERSITAS HASANUDDIN 2008 J u d u l : Riset Operasi

Pembuat Modul ;

Nama Lengkap : Prof. Dr. Ir. Daud Malamassam, M.Agr.

NIP : 130 675 570

Pangkat / Golongan : Pembina Utama Madya / Gol. IV-d

Jurusan / Program Studi : Manajemen Hutan

Fakultas / Universitas : Fakultas Kehutanan / Universitas Hasanuddin

Jangka Waktu Kegiatan : 1 (Satu) Bulan Mulai 04 Januari s/d 04 Februari 2008

Biaya Pelaksanaan : Rp.4.000.000,- (Empat juta rupiah)

Dibiayai oleh Dana DIPA Universitas Hasanuddin sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor : 469/H4.23/PM.05/2008, tanggal 04 Januari 2008

Makassar, 04 Februari 2008 Mengetahui : Fakultas Kehutanan Pembuat Modul, Universitas Hasanuddin Dekan,

Dr. Ir. H. Muh. Restu, MP. Prof. Dr. Daud Malamassam NIP. 132 015 000 NIP. 130 675 570

v

KATA PENGANTAR

Penyusunan Laporan Modul Pembelajaran berbasis Student Centered Learning merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Pelatihan Transformasi dari Teaching ke Learning yang diselenggarakan oleh Universitas Hasanuddin bagi para dosen sebagai salah satu upaya konkrit di bidang akademik untuk mewujudkan Citra Unhas 2010. Suatu kebanggaan tersendiri bahwa penulis memperoleh kesempatan untuk menjadi peserta pelatihan tersebut dan sekaligus memperoleh bantuan dana untuk penyusunan modul ini.

Selesainya penyusunan laporan modul pembelajaran ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Sehungan dengan itu, maka melalui kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Rektor Universitas Hasanuddin ; atas kesempatan, fasilitas dan dukungan pendanaan yang telah diberikan, sehingga penulis dapat mengikuti Pelatihan Transformasi dari Teaching ke Learning dan memungkinkan penulisan modul pembelajaran ini

2. Ketua, Sekretaris beserta segenap Staf Lembaga Kajian dan Pengembangan Pendidikan Universitas Hasanuddin ; atas arahan, fasilitas dan bantuan yang telah diberikan selama Pelatihan dan selama penulisan modul pembelajaran ini

3. Dekan Fakultas Kehutanan Unhas ; atas izin, rekomendasi dan kepercayaan yang diberikan bagi penulis untuk menjadi peserta Pelatihan Transformasi dari Teaching ke Learning dan menjadi bagian dari kelompok dosen yang memperoleh bantuan untuk penulisan modul pembelajaran pada kesempatan pertama

4. Para Pelatih pada Pelatihan Transformasi Teaching ke Learning ; atas bimbingan dan pengetahuan tentang berbagai aspek dari Student Centered Learning yang telah diberikan selama pelatihan berlangsung sampai pada penulisan laporan

5. Rekan-Rekan peserta Pelatihan Transformasi Teaching ke Learning Gelombang I Angkatan II ; atas kerjasama, pengetahuan dan pengalaman yang sempat dibagi / ’ditularkan’ serta keceriaan yang telah ’ditebarkan’ selama pelaksanaan Pelatihan Transformasi dari Teaching ke Learning.

Penulis menyadari bahwa Modul ini belumlah sempuna, dan karena itu saran-saran yang bersifat konstruktif dari berbagai pihak, tetap penulis nantikan. Semoga Modul ini dapat memberi kontribusi yang bermakna bagi peningkatan efektivitas proses dan optimalisasi hasil pembelajaran dalam lingkup Universitas Hasanuddin, dan khususnya dalam lingkup Fakultas Kehutanan, pada masa mendatang.

Makasar, 04 Februari 2008

Penulis

vi

RINGKASAN

Laporan Modul Pembelajaran berbasis SCL (Student Centered Learning) untuk

Mata Kuliah “Reset Operasi“ oleh Daud Malamassam, sebagai bagian yang tidak

terpisahkan dari Pelatihan Transformasi Teaching ke Learning bagi Staf Pengajar

Universitas Hasanuddin.

Penyusunan Modul ini bertujuan untuk menyiapkan acuan bagi pembelajar dan

mahasiswa untuk melakukan penelusuran berbagai sumber belajar, baik dalam bentuk

Buku Teks, Dokumen-Dokumen Perencanaan Pendayagunaan Sumberdaya, Internet

ataupun sumber-sumber lain. Dengan mengacu pada modul ini maka proses

pembelajaran diharapkan dapat berjalan secara efisien dan efektif melalui peran aktif

dari semua pihak terkait, khususnya mahasiswa.

Modul ini secara garis besar memuat tentang : (1) gambaran umum metode-

metode pemecahan persoalan atau pengambilan keputusan manajemen; (2)

pembahasan teori-teori dasar dan penerapan programasi linier, yang diawali dengan

perumusan persoalan, dan kemudian dilanjukan dengan pembahasan metode-metode

penyelesaian beserta penerapannya dalam pemecahan persoalan atau pengambilan

keputusan manajemen secara aktual di lapangan ; (3) pembahasan teknik-teknik yang

digunakan dalam upaya meminimalkan waktu pencapaian suatu tujuan tertentu melalui

pendayagunaan atau pengalokasian sumberdaya secara optimal; dan (4) pembahasan

teori-teori dan atau teknik-teknik yang digunakan dalam rangka menjamin

keseimbangan antara persediaan dan pemesanan bahan baku agar proses produksi

dapat berjalan dengan lancar dan efisien.

Pada bagian akhir dari modul ini disajikan Panduan Praktikum dan Panduan

Tutor. Kedua panduan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi semua pihak terkait

dengan proses pembelajaran, khususnya mahasiswa dan tutor, untuk lebih berperan

aktif dan berkontribusi optimal dalam rangka terselenggaranya proses pembelajaran

secara lebih efektif demi terwujudnya tujuan pembelajaran yang diinginkan bersama.

vii

PETA KEDUDUKAN MODUL

MODUL I Pendahuluan

(Pengenalan & Klasifikasi Metode Penyelesaian Masalah Manajemen)

MODUL II Teori dan Penerapan

Programasi Linier

MODUL III Perencanaan Jaringan

Kerja & Alokasi Sumber-daya Manajemen

MODUL IV Model-model

Pengendalian Persediaan

PANDUAN PRAKTIKUM

PANDUAN TUTOR

TUJUAN PEMBELAJARAN

vi

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ............................................................................................ iii

RINGKASAN ......................................................................................................... iv

PETA KEDUDUKAN MODUL ............................................................................ vi

DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi

MODUL I Pengenalan Metode-Metode Penyelesaian Masalah Manajemen ... 1

MODUL II Teori dan Penerapan Programasi Linier ........................................ 4

MODUL III Perencanaan Jaringan Kerja dan Alokasi Sumberdaya Manajemen 10

MODUL IV Model-Model Pengendalian Persediaan ........................................ 13

MODUL V Panduan Praktikum ……………………………………………… 18

MODUL VI Panduan Tutor ……….…………………………………………... 29

LAMPIRAN

Lampiran 1. Rancangan Pembelajaran Berbasis SCL ........................................ 33

1

MODUL I

PENGENALAN DAN KLASIFIKASI METODE PENYELESAIAN MASALAH MANAJEMEN

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Persoalan-persoalan manajemen sangat bervariasi, mulai dari persoalan

yang relatif sederhana sampai pada persoalan yang sangat kompleks, mulai dari

persoalan yang hanya tergantung pada satu atau dua peubah sampai pada persoalan

yang dipengaruhi oleh sejumlah peubah yang memiliki pola keterkaitan yang

rumit antara satu sama lainnya. Sekaitan dengan itu pula, metode pemecahan

persoalan manajemen tidak berlaku umum, dalam arti bahwa metode pemecahan

suatu persoalan manajemen tertentu belum tentu dapat digunakan untuk

memecakan persoalan manajemen yang lainnya.

Modul ini berisikan pembahasan ”secara ringkas” tentang sejumlah metode

yang digunakan dalam pemecahan persoalan-persoalan manajemen, sebagai

pengantar untuk lebih mendalami beberapa metode yang umum digunakan dalam

pengambilan keputusan manajemen di bidang kehutanan.

B. Ruang Lingkup Isi Isi dari modul ini secara garis besar meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Proses pengambilan keputusan manajemen

2. Perbandingan metode kualitatif dan metode kuantitatif dalam penyelesaian

persoalan atau pengambilan keputusan manajemen

3. Deskripsi singkat tentang sejumlah metode kuantitatif yang digunakan dalam

pengambilan keputusan dan atau penyelesaian masalah manajemen

C. Kaitan Modul

Modul ini merupakan modul pertama yang sekaligus berfungsi sebagai

modul pengantar bagi semua modul dalam mata kuliah Riset Operasi. Modul ini

dibahas sebelum modul “Teori dan Penerapan Programasi Linier”

2

B. Sasaran Pembelajaran Modul Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat memiliki

kompetensi yang diindikasikan oleh kemampuan dalam “Menjelaskan dan

mengklasifikasi teknik-teknik pemecahan persoalan manajemen”

BAB II. PEMBAHASAN

A. Proses Pengambilan Keputusan Manajemen

Pada bagian ini dibahas tentang tahapan-tahapan yang umum dilalui dalam

suatu pengambilan keputusan, yang diawali dengan identifikasi masalah dan

identifikasi peubah-peubah keputusan. Pada pembahasan selanjutnya dipaparkan

tentang pemilihan dan penentuan metode yang sesuai agar keputusan tentang

penyelesaian persoalan manajemen yang diambil adalah keputusan yang terbaik

(optimum).

B. Perbandingan Metode Kualitatif dan Metode Kuantitatif dalam Pengambilan Keputusan Manajemen

Pada bagian ini dibahas tentang perbandingan antara metode kualitatif dan

metode kuantitatif dalam pengambilan keputusan manajemen, yang antara lain

menyangkut keterbatasan dan kelebihan dari masing-masing metode, kondisi

persoalan-persoalan manajemen dimana masing-masing metode dapat digunakan,

serta prinsip-prinsip yang mendasari penggunaan masing-masing metode.

C. Deskripsi Singkat tentang Sejumlah Metode Kuantitatif yang Digunakan dalam Pengambilan Keputusan Manajemen

Pada bagian ini dibahas secara umum tentang sejumlah metode kuantitatif

yang umum digunakan dalam penyelesaian masalah-masalah manajemen atau

pengambilan keputuan manajemen. Pembahasan antara lain meliputi pemaparan

model-model pendekatan yang umum digunakan, dan pemaparan sejumlah contoh

penggunaan metode kuantitatif dalam penyelesaian persoalan-persoalan

manajemen yang aktual di lapangan.

D. Indikator Penilaian

Melalui pemahaman tentang materi bahasan yang telah dikemukakan di

atas, setiap mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan dan mengklasifikasi

3

metode-metode penyelesaian persoalan manajemen atau metode-metode

pengambilan keputusan manajemen. Indikator penilaian kemampuan atau

kompetensi peserta didik adalah ” ketepatan klasifikasi metode” dengan bobot nilai

sebesar 10%. Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, baik

pada waktu penyelenggaraan kuliah maupun melalui laporan pelaksanaan tugas

latihan yang dilakukan oleh mahasiswa secara mandiri (perorangan ataupun

berkelompok).

BAB III. PENUTUP

Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pembelajar dan

mahasiswa untuk melakukan penelusuran berbagai sumber belajar, baik dalam

bentuk Buku Teks, Dokumen-Dokumen Perencanaan Pendayagunaan Sumberdaya,

Internet ataupun sumber-sumber lain. Dengan mengacu pada modul ini maka

proses pembelajaran diharapkan dapat berjalan secara efisien dan efektif melalui

peran aktif dari semua pihak terkait, khususnya mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

Djakman, C.D. and Vita Savitra, 2001. Sains manajemen. Pendekatan Matematika

untuk Bisnis (Terjemahan : Introduction to Management Science by B.W. Tayor

III). Salemba Empat, Jakarta.

Siswanto, 2007. Operations Research. Penerbit Erlangga, Jilid 1. Jakarta

Supranto, 2006. Riset Operasi untuk Pengambilan Keputusan. UI Press. Jakarta.

Swasta B. Dh., 1988. Metode Kuantitatif untuk Manajemen. Penerbit Liberty.

Yogyakarta

4

MODUL II

TEORI DAN PENERAPAN PROGRAMASI LINIER

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tindakan-tindakan manajemen yang dilakukan dalam rangka mencapai satu

atau lebih tujuan tertentu, pada umumnya memerlukan sejumlah sumberdaya.

Sumberdaya-sumberdaya tersebut umumnya berada dalam kondisi yang terbatas.

Melalui pendayagunaan sumberdaya yang terbatas ini, para manajer bertugas untuk

mewujudkan pencapaian tujuan manajemen yang optimal, yang dapat diukur

melalui pengorbanan (biaya) yang minimal dan atau perolehan (keuntungan) yang

maksimal.

Dengan bantuan model-model matematika, persoalan-persoalan manajemen

dapat diterjemahkan ke dalam sejumlah persamaan matematika. Pemodelan

persoalan manajemen tersebut secara prinsip terdiri atas tiga unsur, yaitu : (1)

Peubah keputusan, (2) Fungsi Tujuan, dan (3) Fungsi Kendala.

Peubah keputusan yang juga dapat disebut sebagai peubah persoalan

manajemen adalah peubah-peubah yang mempengaruhi dan bahkan menentukan

tujuan manajemen yang ingin dicapai. Peubah-peubah termaksud dapat ditemukan

atau ditentukan melalui perumusan jawaban terhadap pertanyaan : ”keputusan apa

yang harus dibuat agar nilai fungsi tujuan menjadi maksimum atau minimum”

Fungsi tujuan merupakan hasil penerjemahan tujuan manajemen ke dalam

suatu model matematis linier. Model matematis termaksud menggambarkan

kombinasi linier antar peubah-peubah keputusan, yang akan dimaksimumkan atau

diminimumkan berdasarkan pembatas-pembatas yang ada.

Fungsi-fungsi kendala atau fungsi-fungsi pembatas adalah sekumpulan

fungsi yang membatasi wilayah pengambilan keputusan. Sejumlah besar alternatif

akan berada dalam wilayah pengambilan keputusan, dan keputusan optimal dapat

ditetapkan berdasarkan hasil perpaduan antara fungsi-fungsi kendala dan fungsi

tujuan.

5

Modul ini berisikan rangkuman pembahasan dari tiga unsur yang dijumpai

dalam perumumusan persoalan-persoalan manajemen dengan pendekatan

programasi linier. Pembahasan termaksud dimulai dari teori-teori yang mendasari

perumusan persoalan, metode-metode penyelesaiannya dan penerapannya dalam

pemecahan persoalan-persoalan manajemen yang aktual di lapangan.

B. Ruang Lingkup Isi Isi dari modul ini secara garis besar meliputi lima topik dengan rincian

sebagai berikut :

1. Teori Dasar Persoalan Programasi Linier

2. Analisis Geometri Persoalan Programasi Linier

3. Penyelesaian Persoalan PL dengan Metode Aljabar

4. Penyelesaian Persoalan PL dengan Metode Simpleks

5. Dualitas Persoalan PL dan Analisis Sentivitas

6. Persoalan Transfortasi dan Penugasan

C. Kaitan Modul

Modul ini merupakan modul kedua setelah mahasiswa memahami modul

Pengenalan / Klasifikasi Teknik-Teknik Penyelesaian Persoalan Manajemen dan

sebelum mempelajari Modul Perencanaan Jeringan Kerja dan Alokasi Sumberdaya

D. Sasaran Pembelajaran Modul Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat memiliki

kompetensi yang diindikasikan oleh kemampuan dalam :

“Merumuskan dan menyelesaikan persoalan-persoalan pembangunan kehutanan

melalui penerapan programasi linier”

BAB II. PEMBAHASAN

A. Teori Dasar Persoalan Programasi Linier

Pada bagian ini dijelaskan tentang teori linieritas, penterjemahan persoalan

manajemen ke dalam fungsi-fungsi matematik, yang dilengkapi dengan contoh-

contoh persoalan nyata di lapangan dan diakhiri dengan penyajian sejumlah soal

6

untuk dipecahkan atau diselesaikan secara mandiri oleh mahasiswa peserta mata

kuliah (perorangan ataupun berkelompok). Sistematika penyajian materi yang

tercakup dalam bagian ini adalah sebagai berikut :

1. Linieritas dan Dalil Matematik

2. Model Pemograman Linier

3. Contoh-Contoh Persoalan Beserta Penyelesaiannya

4. Tugas Latihan

B. Analisis Geometri Persoalan Programasi Linier

Pada bagian ini dijelaskan tentang metode penggambaran, secara grafis,

fungsi matematis di atas bidang datar, baik yang berupa persamaan maupun yang

berupa pertidaksamaan. Pembahasan dilanjutkan dengan penggambaran fungsi-

fungsi pembatas dan fungsi tujuan di atas bidang datar, yang diakhiri dengan

pembahasan mengenai cara pembacaan atau penentuan keputusan optimum untuk

pemecahan persoalan manajemen yang diangkat atau dicontohkan. Sistematika

penyajian materi yang tercakup dalam bagian ini adalah sebagai berikut :

1. Penggambaran Persamaan dan Pertidaksamaan 2. Fungsi Tujuan dan Fungsi Pembatas / Kendala 3. Contoh-Contoh Persoalan Beserta Penyelesaiannya 4. Tugas Latihan

C. Penyelesaian Persoalan PL dengan Metode Aljabar Pembahasan pada bagian ini diawali dengan penjelasan tentang pengubahan

pertidaksamaan menjadi persamaan dengan memasukkan peubah boneka (slack

variable), kemudian disusul dengan pembahasan tentang dasar-dasar penyelesaian

aljabar, dan cara membuat jumlah persamaan menjadi sama dengan jumlah peubah

yang ingin diketahui nilainya sehingga penyelesaian mungkin dilakukan. Pada

bagian selanjutnya dibahas tentang hal-hal menyangkut metode atau cara :

perhitungan nilai fungsi tujuan, identifikasi pemecahan yang layak dan pemilihan

atau penentuan pemecahan optimum. Pembahasan dilengkapai dengan pemaparan

sejumlah contoh persoalan manajemen beserta penyelesaiannya. Sistematika

penyajian materi yang tercakup dalam bagian ini adalah sebagai berikut :

1. Pengubahan Pertidaksamaan menjadi Persamaan

7

2. Identifikasi Pemecahan yang Layak dan pemilihan / penentuan pemecahan optimum

3. Contoh-Contoh Persoalan Beserta Penyelesaiannya 4. Tugas Latihan

D. Penyelesaian Persoalan PL dengan Metode Simpleks

Pembahasan pada bagian ini diawali dengan penjelasan tentang Pebuah

Slack dan Peubah Surplus, kemudian disusul dengan pembahasan tentang Peubah

Basis dan Peubah Non Basis berserta keterkaitannya dengan Penyelesaian dengan

Motode Aljabar yang telah dibahas sebelumnya. Pada bagian selanjutnya dibahas

tentang Tabel Simpleks dan proses penyelesaian secara iterasi dengan

menggunakan Tabel Simpleks tersebut. Pembahasan dilengkapai dengan

pemaparan sejumlah contoh persoalan manajemen beserta penyelesaiannya.

Sistematika penyajian materi yang tercakup dalam bagian ini adalah sebagai

berikut :

1. Peubah Slack dan Peubah Surplus

2. Variabel Basis dan Variabel Non Basis

3. Tabel Simpleks

4. Contoh-Contoh Soal beserta Penyelesaiannya

5. Tugas Latihan

E. Dualitas Persoalan PL dan Analisis Sentivitas

Bagian ini membahas tentang adanya hubungan antara sebuah kasus

programasi linier (Primal) dengan sebuah kasus programasi linier lain (Dual).

Pembahasan dilanjutkan dengan analisis sentivitas untuk menjelaskan interval

perubahan parameter-parameter programasi linier (koefisien fungsí tujuan dan

nilai ruas kanan kendala) tanpa mempengaruhi jawaban optimal atau penyelesaian

optimal. Sistematika penyajian materi yang tercakup dalam bagian ini adalah

sebagai berikut :

1. Dualitas

2. Analisis Sentivitas

3. Contoh-Contoh Soal beserta Penyelesaiannya

4. Tugas Latihan

8

F. Persoalan Transfortasi dan Penugasan

Bagian ini membahas tentang penerapan programasi linier pada pemecahan

kasus-kasus Transportasi dan Penugasan (Assigment). Pembahasan memuat

pemaparan model dasar dan kasus-kasus transportasi dan penugasan. Pembahasan

dilengkapi dengan sejumlah contoh soal beserta penyelesaiannya. Sistematika

penyajian materi yang tercakup dalam bagian ini adalah sebagai berikut :

1. Model Dasar Transportasi

2. Kasus-Kasus Transportasi

3. Model Dasar Penugasan

4. Kasus-Kasus Penugasan

5. Contoh-Contoh Soal beserta Penyelesaiannya

6. Tugas Latihan

G. Indikator Penilaian

Melalui pemahaman tentang materi-materi bahasan yang telah

dikemukakan di atas, setiap mahasiswa diharapkan dapat memiliki kompetensi

sebagai berikut :

• Mampu menganalisis permasalahan pembangunan kehutanan dan merumuskan

langkah-langkah optimalisasi pemanfaatannya

• Berpikiran komprehensif, integratif dan sistemik

• Terbuka dan senantiasa mengedepankan kinerja yang optimal

• Mampu bermitra dan bersinergi dengan berbagai pihak

Untuk menilai seberapa jauh proses pembelajaran dapat menghentar peserta

mata kuliah untuk mencapai atau paling tidak mendekati kompetensi tersebut di

atas, maka ditetapkan indikator penilaian beserta bobot nilainya sebagai berikut :

1. Ketepatan perumusan masalah , dengan bobot nilai sebesar 14 %

2. Ketepatan penyelesaian masalah , dengan bobot nilai sebesar 14 %

3. Kerjasama kelompok , dengan bobot nilai sebesar 6 %

Total nilai bobot untuk modul ini adalah 34% dari keseluruhan bobot mata

kuliah. Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, baik pada

9

waktu penyelenggaraan kuliah maupun melalui laporan pelaksanaan tugas latihan

yang dilakukan oleh mahasiswa secara mandiri (perorangan ataupun

berkelompok).

BAB III. PENUTUP

Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pembelajar dan

mahasiswa untuk melakukan penelusuran berbagai sumber belajar tentang “teori

dan penerapan programasi linier” dalam pemecahan masalah manajemen,

khususnya manajemen kehutanan. Sumber belajar yang dimaksudkan dapat berupa

Nara Sumber, Buku Teks, Dokumen-Dokumen Perencanaan Pendayagunaan

Sumberdaya, Internet ataupun sumber-sumber lainnya. Dengan mengacu pada

modul ini maka proses pembelajaran diharapkan dapat berjalan secara efisien dan

efektif melalui peran aktif dari semua pihak terkait, khususnya mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati, T.T., dan A. Dimyati, 1999. Operations Research, Model-model

Pengambilan Keputusan. PT. Sinar Baru Algensindo, Bandung.

Djakman, C.D. and Vita Savitra, 2001. Sains manajemen. Pendekatan Matematika

untuk Bisnis (Terjemahan : Introduction to Management Science by B.W.

Tayor III). Salemba Empat, Jakarta.

Siswanto, 2007. Operations Research. Penerbit Erlangga, Jilid 1. Jakarta

Supranto J., 2006. Riset Operasi untuk Pengambilan Kebutusan. UI Press. Jakarta

Sri Muliono, 2004. Riset Operasi. Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia. Jakarta

Swasta B. Dh., 1988. Metode Kuantitatif untuk Manajemen. Penerbit Liberty.

Yogyakarta

10

MODUL III PERENCANAAN JARINGAN KERJA DAN ALOKASI SUMBERADAYA MANAJEMEN

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses pencapaian tujuan manajemen umumnya terdiri atas sejumlah

tahapan kegiatan. Tahapan-tahapan kegiatan tersebut dapat tersusun dalam suatu

jaringan yang terdiri atas sejumlah lintasan atau jalur. Lintasan-lintasan yang

berangkat dari satu titik awal yang sama dan juga berujung pada satu titik akhir

yang sama, yaitu wujud akhir dari tujuan manajemen.

Proses pencapaian tujuan manajemen (khususnya manajemen proyek

pembangunan) biasanya berlangsung selama periode waktu tertentu dan

membutuhkan beberapa jenis sumberdaya, masing-masing dalam jumlah tertentu.

Melalui suatu perencanaan yang benar, dapat dirancang suatu proses yang terdiri

atas sejumlah tahapan kegiatan dengan periode waktu pelaksanaan yang minimal

dan serapan sumberdaya yang juga minimal.

Modul ini berisikan rangkuman pembahasan tentang teknik-teknik yang

digunakan dalam upaya meminimalkan waktu pencapaian suatu tujuan tertentu

melalui pendayagunaan atau pengalokasian sumberdaya secara optimal.

B. Ruang Lingkup Isi

Isi dari modul ini secara garis besar meliputi dua topik dengan rincian

sebagai berikut :

1. Perencanaan Jaringan Kerja, dan

2. Alokasi Sumberdaya

C. Kaitan Modul

Modul ini merupakan modul ketiga, yaitu setelah mahasiswa memahami

modul Teori dan Penerapan Programasi Linier dan sebelum mempelajari Modul

Model-Model Pengendalian Persediaan

11

B. Sasaran Pembelajaran Modul

Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat memiliki

kompetensi yang diindikasikan oleh kemampuan dalam :

“Merencanakan proyek pembangunan kehutanan melalui pemanfaatan waktu dan

pendayagunaan sumberdaya secara efisien”

BAB II. PEMBAHASAN

A. Perencanaan Jaringan Kerja

Pada bagian ini dijelaskan tentang proses penggambaran jaringan kerja yang

didahului dengan identifikasi tahapan-tahapan pelaksanaan kegiatan (proyek)

pembangunan beserta hubungan ketergantungan antar-tahapan. Pembahasan

selanjutnya adalah menyangkut cara-cara perhitungan waktu luang dan penentuan

lintasan kritis. Pembahasan dilengkapi dengan pemaparan sejumlah contoh soal

beserta penyelesaiannya. Sistematika penyajian materi yang tercakup dalam bagian

ini adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi tahapan-tahapan pelaksanaan kegiatan (proyek) pembangunan dan

hubungan ketergantungan antar-tahapan

2. Penggambaran jaringan kerja

3. Identifikasi Waktu Luang dan Lintasan Kritis

3. Contoh-Contoh Persoalan Beserta Penyelesaiannya

4. Tugas Latihan

B. Alokasi Sumberdaya

Bagian ini merupakan pembahasan lanjutan tentang pemanfaatan jaringan

kerja yang sudah dikemukakan di atas, dalam rangka mendapatkan alternatif

penggunaan sumberdaya yang optimum. Hal-hal yang dibahas pada bagian ini

meliputi prinsip-prinsip alokasi sumberdaya dan teknik alokasi sumberdaya.

Sistematika penyajian materi yang tercakup dalam bagian ini adalah sebagai

berikut :

1. Prinsip-prinsip Alokasi Sumberdaya

2. Teknik Alokasi Sumberdaya

12

3. Contoh-Contoh Persoalan Beserta Penyelesaiannya

4. Tugas Latihan

C. Indikator Penilaian

Melalui pemahaman tentang materi-materi bahasan yang telah dikemu-

kakan di atas, pada akhir proses perkuliahan, setiap mahasiswa diharapkan dapat

memiliki kompetensi sebagai berikut :

• Mampu menganalisis permasalahan pembangunan kehutanan dan merumuskan

langkah-langkah optimalisasi pemanfaatannya

• Berpikiran komprehensif, integratif dan sistemik

• Bertindak prosedural dan menurut skala prioritas

• Mampu mempresentasikan alternatif-alternatif pemecahan masalah

pembangunan kehutanan

• Terbuka dan senantiasa mengedepankan kinerja yang optimal

• Mampu bermitra dan bersinergi dengan berbagai pihak

Untuk menilai seberapa jauh proses pembelajaran dapat menghentar peserta

mata kuliah mencapai atau paling tidak mendekati kompetensi tersebut di atas,

maka ditetapkan indikator penilaian beserta bobot nilainya sebagai berikut :

1. Ketepatan jaringan kerja yang dibuat, dengan bobot nilai sebesar 12 %

2. Kerapihan jaringan kerja yang dibuat, dengan bobot nilai sebesar 4 %

3. Ketepatan alokasi sumberdaya yang dibuat, dengan bobot nilai sebesar 8 %

4. Kerjasama kelompok, dengan bobot nilai sebesar 4 %

Total nilai bobot untuk modul ini adalah 28% dari keseluruhan bobot mata

kuliah. Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, baik pada

waktu penyelenggaraan kuliah maupun melalui laporan pelaksanaan tugas latihan

yang dilakukan oleh mahasiswa secara mandiri (perorangan ataupun

berkelompok).

13

BAB III. PENUTUP

Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pembelajar dan

mahasiswa untuk melakukan penelusuran berbagai sumber belajar tentang

“perencanaan jaringan kerja dan alokasi sumberdaya” beserta penerapannya dalam

perencanaan dan pengambilan keputusan manajemen, khususnya dalam

perencanaan proyek-proyek pada bidang kehutanan. Sumber-sumber belajar yang

dimaksudkan dapat berupa Nara Sumber, Buku Teks, Dokumen-Dokumen

Perencanaan Pendayagunaan Sumberdaya, Internet ataupun sumber-sumber

lainnya. Dengan mengacu pada modul ini maka proses pembelajaran diharapkan

dapat berjalan secara efisien dan efektif melalui peran aktif dari semua pihak

terkait, khususnya mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, T. H., 1997. Prinsip-Prinsip Network Planning. PT. Gramedia. Jakarta.

Dimyati, T.T., dan A. Dimyati, 1999.Operations Research, Model-model

Pengambilan Keputusan. PT. Sinar Baru Algensindo, Bandung.

Richard, I.L. and C.A. Kirkpatrik, 1972. Perencanaan dan Pengawasan dengan

PERT dan CPM. Barata. Jakarta.

Siswanto, 2007. Operations Research. Penerbit Erlangga, Jilid 2. Jakarta

Sri Muliono, 2004. Riset Operasi. Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia. Jakarta

Supranto, J., 2006. Riset Operasi untuk Pengambilan Keputusan. UI Press. Jakarta

14

MODUL IV

MODEL-MODEL PENGENDALIAN PERSEDIAAN

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu persoalan pokok dalam manajemen industri, termasuk

manajemen industri pengolahan hasil hutan adalah persoalan yang terkait dengan

ketersediaan bahan baku secara tepat waktu dan dalam jumlah yang dapat

menjamin kelancaran proses produksi. Persoalan tersebut antara lain terkait dengan

persoalan efisiensi penyimpanan dan efisiensi pemesanan bahan baku.

Modul ini berisikan rangkuman pembahasan tentang teori-teori dan atau

teknik-teknik yang digunakan dalam rangka menjamin keseimbangan antara

persediaan dan pemesanan bahan baku. Melalui keseimbangan tersebut maka

dapat diharapkan bahwa proses produksi (proses pengolahan bahan baku kayu

menjadi barang setengah jadi atau barang jadi) dapat berjalan dengan lancar dan

efisien.

B. Ruang Lingkup Isi

Isi dari modul ini secara garis besar meliputi topik-topik dengan rincian

sebagai berikut :

1. Urgensi Persediaan

2. Sistem Pengendalian Persediaan

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persediaan Bahan Baku

4. Analisis Kebutuhan Bahan Baku

5. Model Pembelian Bahan Baku

C. Kaitan Modul

Modul ini merupakan modul keempat, yaitu setelah mahasiswa memahami

modul Perencanaan Jaringan Kerja dan Alokasi Sumberdaya. Modul ini juga

sekaligus merupakan modul terakhir dari mata kuliah Riset Operasi yang diajarkan

pada Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin.

15

B. Sasaran Pembelajaran Modul

Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat memiliki

kompetensi yang diindikasikan oleh kemampuan dalam :

“Menganalisis jumlah persediaan & pesanan yang optimal pada Industri

Kehutanan (Industri Pengolahan Hasil Hutan) ”

BAB II. PEMBAHASAN

A. Urgensi Persediaan

Bagian ini membahas tentang kerugian-kerugian jika persediaan bahan baku

terlalu banyak dan kelemahan-kelemahan jika persediaan terbatas. Selanjutnya

dibahas tentang hal-hal yang perlu diperhatikan sekaitan dengan pengendalian

persediaan bahan baku.

B. Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku

Bagian ini membahas tentang keterkaitan antara perencanaan pengadaan

bahan baku dengan skedul produksi yang didasarkan atas prakiraan permintaan

terhadap barang yang akan dihasilkan, baik untuk jangka panjang dan jangka

menengah maupun untuk jangka pendek atau tahunan. Pembahasan dilanjutkan

dengan pemaparan tentang upaya-upaya pengendalian yang perlu dilakukan untuk

menjamin ketersediaan bahan baku dalam jumlah yang cukup pada waktu

dibutuhkan.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persediaan

Bagian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi persediaan

bahan baku dan keterkaitannya satu sama lain. Pembahasan dilanjutkan dengan

pemaparan tentang upaya-upaya yang perlu dilakukan agar faktor-faktor yang

berpengaruh dapat diidentifikasi sedini mungkin. Dengan demikian dapat

dilakukan langkah-langkah antisipasi dan proses produksi dapat tetap berlangsung

secara lancar dan efisien (resultante biaya persediaan dan biaya pemesanan tetap

pada kondisi minimum).

16

D. Analisis Kebutuhan Bahan Baku

Bagian ini membahas tentang beberapa metode yang dapat digunakan

dalam memprediksi kebutuhan bahan baku pada masa yang akan datang. Prediksi

dilakukan dengan menggunakan data perkembangan pasokan bahan baku dan

perkembangan permintaan terhadap produk yang dihasilkan selama beberapa

tahun terakhir. Juga dibahas tentang perlunya mempertimbangkan perkembangan

kondisi lingkungan eksternal yang potensil mempengaruhi pasokan persediaan

bahan baku dan permintaan produk yang hasilkan.

E. Model Pembelian Bahan Baku

Bagian ini membahas tentang model pembelian bahan baku yang dapat

digunakan untuk menjamin ketersedian bahan baku dalam jumlah yang cukup

pada waktu dibutuhkan, dan dengan demikian proses produksi dapat berlangsung

secara lancar dan efisien. Penyusunan dan atau pemilihan model didasarkan pada

karasteristik bahan baku, proses produksi, prilaku pengguna dari produk yang

dihasilkan, serta kondisi fasilitas pendukung yang tersedia. Pada bagian ini juga

dibahas tentang keterkaitan antara model pembelian dengan sistem pengendalian

persediaan yang telah dikemukakan sebelumnya.

C. Indikator Penilaian

Melalui pemahaman tentang materi-materi bahasan yang telah

dikemukakan di atas, pada akhir proses perkuliahan, setiap mahasiswa diharapkan

dapat memiliki kompetensi sebagai berikut :

• Mampu menganalisis permasalahan pembangunan kehutanan dan merumuskan

langkah-langkah optimalisasi pemanfaatannya

• Berpikiran komprehensif, integratif dan sistemik

• Bertindak prosedural dan menurut skala prioritas

• Mampu mempresentasikan alternatif-alternatif pemecahan masalah

pembangunan kehutanan

• Terbuka dan senantiasa mengedepankan kinerja yang optimal

• Mampu bermitra dan bersinergi dengan berbagai pihak

17

Untuk menilai seberapa jauh proses pembelajaran dapat menghentar peserta

mata kuliah untuk mencapai atau paling tidak mendekati kompetensi tersebut di

atas, maka ditetapkan indikator penilaian beserta bobot nilainya sebagai berikut :

1. Ketepatan memilih / menentukan model persediaan & pesanan,

dengan bobot nilai sebesar 10 %

2. Ketepatan memprediksi persediaan dan pesanan, dengan bobot

nilai sebesar 12 %

3. Kerjasama kelompok, dengan bobot nilai sebesar 6 %

Total nilai bobot untuk modul ini adalah 28% dari keseluruhan bobot mata

kuliah. Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung, baik pada

waktu penyelenggaraan kuliah maupun melalui laporan pelaksanaan tugas latihan

yang dilakukan oleh mahasiswa secara mandiri.

BAB III. PENUTUP

Modul ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pembelajar dan

mahasiswa untuk melakukan penelusuran berbagai sumber belajar tentang “model-

model pengendalian persediaan beserta penerapannya dalam manajemen industri,

khususnya manajemen industri perkayuan. Sumber-sumber belajar termaksud

dapat berupa Nara Sumber, Buku Teks, Dokumen-Dokumen Perencanaan

Pendayagunaan Sumberdaya, Internet ataupun sumber-sumber lainnya. Dengan

mengacu pada modul ini maka proses pembelajaran diharapkan dapat berjalan

secara efisien dan efektif melalui peran aktif dari semua pihak terkait, khususnya

mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

Siswanto, 2007. Operations Research. Penerbit Erlangga, Jilid 2. Jakarta

Sri Muliono, 2004. Riset Operasi. Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia. Jakarta

Supranto, J., 2006. Riset Operasi untuk Pengambilan Keputusan. UI Press. Jakarta