riset riset terkini dalam rangka pencapaian indonesia...
TRANSCRIPT
RISET RISET TERKINI DALAM RANGKA PENCAPAIAN INDONESIA SEBAGAI LUMBUNG PANGAN DUNIA
INOVASI TEKNOLOGI MENDUKUNG
LUMBUNG PANGAN DUNIA 2045
SEMINAR NASIONAL Solo, 18-19 April 2018
Prof. Dr. Titin Handayani, MSiBadan Pangkajian dan Penerapan Teknologi
Jakarta
KONSEP DASAR LUMBUNG PANGAN DUNIA
• Arti harfiah lumbung pangan = suatu bangunan (biasanya berupa rumah) tempat menyimpan hasil panen (buffer stock) pangan.
• Dalam konteks pengembangan Lumbung Pangan DuniaBerorientasi Ekspor-Wilayah Perbatasan (LPBE-WP):
➢ Lumbung pangan diartikan sebagai suatu kawasan atau wilayah yang fungsi utamanya adalah memproduksi pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan baik di wilayah yang bersangkutan maupun di luar wilayah tersebut.
✓ Meningkatkan kapasitas produksi dan daya saing pangan nasional sehingga mampu memanfaatkan peluang ekspor ke pasar negara tetangga dan pasar global.
✓ Mengembangkan sistem pertanian modern berbasis kawasan khusus dan inovasi, baik teknologi maupun manjemen dengan memperhatikan berbagai faktor startegis secara holistik.
Lokasi Lumbung Pangan Dunia Berorientasi Ekspor (LPBE)
di Wilayah Perbatasan (WP) NKRI
Peta penempatan lumbung pangan nasional berorientasi ekspor di wilayah perbatasan, yaituKalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Papua, NTT dan Kep. Riau. (Sumber:
Kementerian Pertanian, 2018).
Swasembada
Ekspor
Kondisi Eksisting
• Lahan
• Air
• SDM
• Teknologi
• Kelembagaan
• Budaya
Mewujudkan:Tumbuhnya Perekonomian dan
Kesejahteraan Petani di Kawasan Perbatasan Negara
Lingkungan
Strategis:1. Pertumbuhan
ekonomi
2. Pertumbuhan
penduduk
3. Perubahan Iklim
4. Kebijakan makro
dan sektoral
Pengelolaan
Air Irigasi
Penyediaan
Bagunan,
Alsintan
Perluasan dan
Pengelolaan
Lahan
Agro-input
(benih, pupuk,
pestisida)
Pembiayaan,
Penyuluhan,
Pemberdayaan,
Pengolahan hasil
& Pemasaran
Implementasi diselaraskan dengan kondisi : SDM, SDA,
IPTEK, SOSEKBUD (Bottom-UP dan Community Based)
Dukungan Infrastruktur dan Sarana Pertanian : Tanaman Pangan,
Hortikultuta, Perkebunan dan Peternakan di Kawasan Perbatasan
Kerangka Penyusunan Program Pengembangan LPBE-WP
5
Jangka Pendek (2017-
2019)
Jangka Panjang (2025-
2045)
• Tahapan
penyempurnaan atau
perbaikan model
LPBE-WP
• Pemantapan Model
LPBE-WPL/K)
Jangka Menengah (2020-
2024)
•Penguatan/ inisiasi
pelaksanaan program
pengembangan LPBE-
WP(K) menuju sistem
pertanian moderen
•Pengembangan
infrastuktur &
kemitraan/kelembagaan
•Pengembangan investasi
•Pengembangan tata
niaga (ekpsor-impor)
dengan negara tetangga
• Kegiatan pemantapan,
• Refokusing dan sinergi
program (pangan)
eksisting,
• Penggeliatan program
dan launching
• Persiapan dan
pengembangan Model
LPBE-WP(E),
• Perancangan Program
Pengembangan
Model LPBE-WP(K)
Program LPBE-WP
Tahapan Pengembangan Model
LPBE-WP
Lokasi Lumbung Pangan Dunia
di Wilayah Perbatasan NKRI
❖Wilayah perbatasan merupakan beranda terdepan dari
NKRI
❖ Kondisi wilayahnya unik tapi strategis dan
permasalahannya kompleks.
❖ Potensi sumberdaya alam besar dan prospektif untuk
mengembangkan lumbung pangan berorientasi ekspor.
❖Membangun wilayah perbatasan menjadi lumbung
pangan berorientasi ekspor memerlukan perencanan
secara terstruktur dan komprehensif.
❖ Grand Design LPBE-WP merupakan salah satu
dokumen perencanaan yang dapat menjadi acuan
penyusunan program dan rencana aksi pengembangan
LPBE-WP.
01 02 03 04 05
Kompleksitas
masalah: sosial-
ekonomi vs politik,
teritorial & budaya
Pada umumnya
merupakan
daerah
remote/terpencil
tetapi sangat
potensial (luas,
keragaman
agroeko-sistem
Membutuhkan
inovasi
(teknologi) dan
dukungan
kebijakan
“khusus”
(tematik)
Keterbelakangan
(infrastruktur &
ekonomi,
aksesibilitas
informasi)
8
Sangat strategis secara
teritorial & sangat
sensitif secara
geopolitik : Kedaulatan
& Keutuhan “NKRI”
Masalah Dan Keunikan Wilayah Perbatasan
Lumbung Pangan Dunia
INOVASI TEKNOLOGI
1. Benih Unggul
2. Obat-obatan, pupuk dan pengendalian
hama & penyakit
3. Alat Pertanian Modern
4. Sistem Pertanian Modern,Terpadu dan
Berkelanjutan
INOVASI TEKNOLOGI
❖Balitbangtan telah menghasilkan lebih dari 200 varietas unggul. Antara lain sedikitnya 33 variates ungggul baru padi seperti Inpari (10 varietas untuk padiirigasi), Inpara (5 varietas untuk padi lahan rawa), Inpago (5 varietas untuk padilahan kering), serta Hipa (13 varietas untuk padi hibrida); 14 varietas ungguljagung hibrida; dan 6 varietas unggul kedelai. Sisanya, berupa varietas unggulsayuran, buah-buahan, tanaman obat, tanaman hias, perkebunan danpeternakan.
❖Lembaga riset lain seperti BPPT, LIPI, BATAN
❖Perguruan tinggi seperti juga memiliki banyak karya inovasi teknologi yang bisadimanfaatkan untuk mendukung peningkatan produksi dan mutu hasil pertanian, termasuk pangan.
❖Perusahan benih menawarkan teknologi perbenihan dalam rangkamenghasilkan benih yang unggul. Contoh benih unggul adalah benih jagunghibrida. Jagung memiliki rendemen tongkol yang tinggi, biji yang maikn banyak, dan masa tanam yang lebih singkat
Benih Unggul
❖Balitbangtan juga menawarkan 17 pupuk hayati dan 25 pestisida hayati, serta 6 perangkat uji kesuburan dan hara tanah.
❖Lembaga riset lain juga memiliki banyak karya inovasi pupuk danpengendalian hama penyakit yang bisa dimanfaatkan untuk mendukungpeningkatan produksi dan mutu hasil pertanian.
❖Perusahaan obat-obatan dan pupuk kimia menggunakan teknologi canggihakan menawarkan berbagai macam produknya untuk membantumeningkatkan produktifitas serta menangani hama.
Pupuk dan Pengendali Hama & Penyakit
INOVASI TEKNOLOGI
❖Perusahaan-perusahaan alat pertanian pun bertebaranmenawarkan produknya mulai dari mesin pengolah tanah, mesin tanam, mesin pemupukan dan pengendalian hamahingga mesin irigasi .
❖Demikian pula mesin-mesin untuk digunakan panen danpasca panen juga menjadi semakin bertebaran.
INOVASI TEKNOLOGI
Alat Pertanian Modern
Traktor Rotavator Kultivator (Penyiangan)
Bajak Singkal (Membolak balik tanah)
Garu Sisir(Menggemburkan tanah)
Garu Piring (Menutup tanah setelah ditaburi
benih)
Mesin Pengolah Tanah
Bajak Subsoil Memecahkan tanah hingga kedalaman 20 sampai 36 inci. Biasanya untuk sejenis pembuatan parit
pada media tanam.
Peralatan Pertanian Modern yang sudah ada di Indonesia
Mesin Tanam
Peralatan Pertanian Modern yang sudah ada di Indonesia
Mesin Penanam jagung
(BW2BJG-4)
Mesin Penanam padi
(NSPU-68C)
Mesin Penanam kentang
(SE260 2-row Bunker
Harvester)
Mesin Pemupukan dan Pengendalian Hama
Peralatan Pertanian Modern yang sudah ada di Indonesia
Plastic mulch layer (Rain-
Flow Model #1200)
Mesin Penebar pupuk
Mesin Semprotan (600-
Gallon Sprayers)
Irigasi
Peralatan Pertanian Modern yang sudah ada di Indonesia
Mesin Irigasi
Sprinkler
Irigasi tetes
Pemanenan dan Pasca Panen
Peralatan Pertanian Modern yang sudah ada di Indonesia
Mesin pemanen kacang
tanah
Mesin pemanen kentang Mesin pemanen tebu
Mesin pemanen wortel Mesin pemetik kapas Mesin Pengupas Kopi kering
Sistem Pertanian Modern Terpadu dan Berkelanjutan
Pengertian:
❖ Pertanian modern lebih menekankan pada usaha pertanian yang
memanfaatkan teknologi terbaru yang sesuai dengan agroekologi
dan sosial ekonomi petani, produktif-efisien dan menguntungkan petani
❖ Pertanian terpadu lebih menekankan pada tatalaksana temasuk pelaku
dengan memadukan pengembangan komoditas (tunggal atau
campuran spesies) tanaman dengan tanaman lainnya atau tanaman
dengan hewan ternak pada suatu lahan sehingga menghasilkan
keuntungan bagi petani, lingkungannya dan konsumen.
❖ Pertanian berkelanjutan menekankan sistem pengelolaan komoditas
pertanian dan sumberdaya alam (input) agar terjadi keberlanjutan
budidaya yang tidak merusak lingkungan dan kesehatan petani maupun
konsumen hasil pertanian.
Pertanian
modern
Pertanian
Terpadu
Pertanian
Berkelanjutan
SISTEM PERTANIAN MODERN TERPADU DAN
BERKELANJUTAN
Keseimbangan, pola relasi, keanekaragaman
hayati dan limbah organik
Sistem Pertanian Modern
Terpadu dan Berkelanjutan
Pertanian Modern Berteknologi Canggih dan Otomatis
Proses produksi yang melibatkan unsur teknologi otomatis ini, memudahkankinerja para petani.
Membuat kualitas produk yang dijual akan lebih berkualitas dikarenakanproses produksinya diintegrasikan dengan sensor-sensor tertentu yang dikontrol melalui komputer.
Pendekatan sains dan teknologi yang diterapkan dalam kebun ini adalah :• Automatic Drip Irrigation• Automatic Fogging System• Control Room• Aplikasi Database Produksi terintegrasi dengan Sensor.• Aplikasi Website untuk Pemasaran
Bajak sawah otomatis Alat tanam otomatis Alat penyiram otomatis
Pertanian PresisiPertanian Presisi
adalah teknik pertanian yang lebih akurat,dapat melibatkan unsur-unsur yaitu:
➢ Variable rate technology (VRT): mengacu pada teknologi yang memungkinkan penerapan input
variabel dan memungkinkan petani mengendalikan jumlah input yang mereka terapkan di lokasi tertentu.
➢ Pengambilan sampel tanah GPS: Aplikasi berbasis komputer dapat digunakan untuk membuat
rencana pertanian yang tepat, peta lapangan, peta kepanduan dan peta hasil panen.
➢ Teknologi penginderaan jauh: untuk memastikan profitabilitas, efisiensi, dan keberlanjutan
sekaligus melindungi lingkungan.
➢ Ozon pertanian otonom dan solusi yang sesuai: penyemprotan pestisida agrikultur , kontrol
aliran, kontrol penerbangan dan platform data besar, semua ini penting untuk pertanian presisi.
Khususnya penginderaan jauh, tak ada masalah bagi Indonesia untuk mengadopsi
sistem ini. Lapan, melalui satelit SPOT 6 dan 7 milik Airbus Defense and Space Prancis,
dapat menyediakan citra rupa areal persawahan nasional.
Selanjutnya untuk keperluan aplikasi lapangan, BPPT dapat merakit “perangkat
pertanian presisi”
KOMODITAS PANGAN STRATEGIS
❖ Pemerintah mencanangkan 11 komoditas panganstrategis untuk menuju lumbung pangan dunia 2045 yaitu beras, jagung, kedelai, daging sapi, gula, ayam, telur, cabai, bawang, terigu dan minyak goreng.
❖ Komoditas pertanian yang menjadi sorotan pemerintahIndonesia untuk swasembada yaitu jagung, bawangputih, dan gula konsumsi.
❖ Sedangkan untuk beras, bawang merah, dan cabai, Indonesia sudah tidak import lagi namun masih tetapterus ditingkatkan.
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id
2016
2017
2019
2020
2025
2026
2033
Padi, Bawang
Merah, Cabai
Jagung
Gula
Konsumsi
Kedelai
Gula
Industri
DagingSapi
BawangPutih 2045Lumbung PanganDunia
TARGET SWASEMBADA PANGAN POKOK DAN LUMBUNG PANGAN DUNIA 2045
EKSISTING
ROADMAP PENGEMBANGAN KOMODITAS 2016-2045
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3
Target Tahun 2035-2045
❖Target pamungkas diprogramkan KementerianPertanian terjadi pada 2035-2045 denganpencanangan swasembada.
❖Langkah ini dilakukan dengan pengembanganbudidaya di luar musim, pengembangan varietaspreferensi ekspor serta kebijakan harga dancelling price
Akan Tercapaikah Lumbung Pangan
Dunia 2045
www.menit.co.id (18 Januari 2018)
HASIL ANALISIS
OUTLOOK PANGAN
2045
0 10000000 20000000 30000000 40000000 50000000 60000000
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2020
2025
2030
2035
2040
Surplus (ton) Konsumsi (ton) Produksi (ton)
Proyeksi Padi
Sumber
2005-2040: Angka Proyeksi Pusdatin
Proyeksi Lahan Tanam Padi
Sumber :Hasil analisis, 2016
0 500000 1000000 1500000
2015
2016
2017
2018
2019
2020
Surplus (ton) Konsumsi (ton) Produksi (ton)
Proyeksi Bawang Merah
Sumber2016-2020: Angka Proyeksi Pusdatin
0 10000000 20000000 30000000
2016
2017
2018
2019
2020
Surplus (ton) Konsumsi (ton) Produksi (ton)
Sumber2016-2020: Angka Proyeksi Pusdatin
Proyeksi Jagung
0 500000 1000000 1500000 2000000 2500000
2016
2017
2018
2019
2020
Surplus (ton) Konsumsi (ton) Produksi (ton)
Proyeksi Cabai Merah
Sumber2016-2020: Angka Proyeksi Pusdatin
-2000000 -1000000 0 1000000 2000000 3000000 4000000
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
Impor (ton) Defisit (ton) Konsumsi (ton) Produksi (ton)
Proyeksi Kedelai
Kenaikan produktivitas yang cukup lamban ini memerlukan dukungan dari seluruh pihak,
khususnya pihak swasta dalam pengembangan inovasi produk, dimana pemerintah tentunya
memberikan dukungan terhadap petani dalam meningkatkan produksi kedelai nasional.
Sumber2013: Susenas BPS; 2013-2020: Angka Proyeksi Pusdatin
-500 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500
2016
2017
2018
2019
2020
Surplus/Defisit (ton) Konsumsi rumah tangga +industri (ton) Produksi (ton)
Proyeksi Gula
Sumber
2016-2020: Angka Proyeksi Pusdatin
-600 -400 -200 0 200 400 600
2016
2018
2020
2022
2024
Impor (ton) Defisit (ton) Konsumsi (ton) Produksi (ton)
Proyeksi Bawang Putih
Sumber
2016-2024: Angka Proyeksi Pusdatin
-200 0 200 400 600 800
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
Defisit (Ribuan ton) Konsumsi (Ribuan ton) Produksi (Ribuan ton)
Sumber2013: Susenas BPS; 2013-2019: Angka Proyeksi Pusdatin
Proyeksi Daging Sapi
Pemanfaatan Lahan Suboptimal
❖Mayoritas daratan, 157,2 juta hektar, adalah lahan suboptimal atauproduktivitas rendah, yang didominasi lahan kering masam 108,8 juta hektar diSumatera, Kalimantan, dan Papua. Selebihnya adalah lahan kering beriklim kering,rawa pasang surut, dan gambut. Lahan suboptimal seluas 86 juta hektar bisadipakai, tetapi bersaing dengan sektor lain, seperti industri dan permukiman
❖Luas lahan pertanian di Indonesia menurun karena beralih fungsi. Akibatnya,produksi pangan berkurang sehingga mengancam ketahanan pangan.Pemanfaatan lahan suboptimal dengan sistem pertanian terpadu bisa jadi solusi.
❖Inovasi teknologi budidaya bagi lahan kering diformulasikan menjadi sistempertanian terintegrasi yang diberi nama Largo Super. Istilah ini diambil dari kata”larikan padi gogo” memakai model tanam ”jajar legowo” (Jarwo) Super denganperbandingan jarak 2:1. Sistem Jarwo Super dikembangkan lebih dulu untuk lahansawah iirigasi.
Peningkatan
produktivitas
dan indeks
pertanaman
Pembukaan
lahan baru
Peningkatan
kapasitas petani
dan penguatan
kelembagaan
ekonomi petani
Peningkatan kualitas
hasil produksi
Pengurangan
kehilangan
hasil panen
Program LPBE-WP di Pulau Kalimantan
Pengembangan
pola usahatani
yang terintegrasi
dengan ternak
Peningkatan
produksi dan
produktivitas
pangan
Pengembangan
kelembagaan
koperasi
Peningkatan
intensitas
penyuluhan dan
penguatan
kelembagaan.
Program LPBE-WP - NTT
Pengembangan
Infrastruktur Pertanian
Pengembangan
kapasitas Penyuluh,
dan SDM petani Peningkatan produksi
dan produktivitas
pangan
Pengembangan pola
usahatani yang
terintegrasi dengan
ternak
Pemberdayaan dan
re-orientasi motif
kegiatan tekno-sosial
ke arah budaya tekno-
ekonomi
Pengembangan
Lembaga Permodalan
dan Pemasaran
Program LPBE-WP Papua
Program
LPBE-WP
Papua
Peningkatan
produksi dan
produktivitas
pangan
Perbaikan dan
pembangunan
infrastruktur
pertanian
Peningkatan Nilai
Tambah dan Daya
Saing Produk
Pertanian
Peningkatan
kapasitas SDM
dan penguatan
kelembagaan
petaniPengembangan
Lembaga
Permodalan
dan Pemasaran
Program LPBE-WP Maritim
No Kabupaten/ProvinsiNegara
tujuanEksisting Prospektif
1 Sanggau (Kalbar) Malaysia Beras (merah & hitam), pisang
kepok, lada, lateks, TBS, CPO.
Beras, jagung, pisang kepok, lada,
TBS, CPO, lateks.
2 Nunukan (Kaltara) Malaysia Beras Adan, TBS , biji kakao,
pisang segar, lateks.
Beras Adan, jagung, pisang segar,
biji kakao, lateks, TBS.
3 Malaka dan Belu (NTT) Timor Leste Babi potong, daging babi
olahan, kacang hijau, kacang
tanah, daging sapi, pakan.
Kambing, babi, sapi, itik, mete,
cabai, bawang merah, mangga,
kacang tanah, kcacang hijau,
pisang, pakan.
4 Merauke (Papua) Papua Nugini Beras, telur, sayuran, tepung
sagu, ubi, vanili, babi.
Beras, jagung, gula, kelapa, telur,
sayuran, tepung sagu, ubi, vanili,
babi.
5 Lingga, Natuna (KepRi) Singapura,
Malaysia
Sayuran segar Beras, sayuran, lada, buah lokal.
Komoditas Ekspor Eksisting dan Potensial/Prospektif di 5 Provinsi Prioritas
Pengembangan LPBE-WP
Sumber: Tim Teknis Kementerian Pertanian ,2017.
0205
04
Menyiapkan
regulasi khusus
03
06 01
Pengembangan
kerangka
regulasi dan
insentif ekspor
DUKUNGAN KEBIJAKAN
Penetapan
kawasan khusus
bentuk Perpres
Pengembangan
infrastruktur
Meningkatkan
perdagangan &
investasi
Upaya-upaya
politik yang
efektif
Program
LPBE-WP
01 02
03 04
05 06
Meningkatnya
kapasitas produksi
dan kualitas hasil
produksi pangan
Termanfaatkannya
peluang ekspor ke pasar
negara tetangga dan
pasar global
Meningkatnya
lapangan pekerjaan
bagi masyarakat
Meningkatnya pendapatan
dan kesejahteraan petani
Meningkatnya pertumbuhan
ekonomi di wilayah
perbatasan
Berkurangnya kemiskinan
dan ketimpangan ekonomi
di wilayah perbatasan
INDIKATOR KEBERHASILAN
PENUTUP
❖Hasil analisis Proyeksi :
➢Tahap Jangka Pendek (2017-2019), yaitu swasembada padi,
bawang merah, cabai dan jagung telah tercapai. Namun komoditas
jagung mengalami surplus menurun pada proyeksi hingga tahun
2020.
➢Tahap Jangka Menengah (2020-2024) yaitu swasembada gula
konsumsi dan gula industri melalui analisis proyeksi menunjukkan
peningkatan surplus. Sedangkan kedelai mengalami defisit hingga
tahun 2020. Defisit hingga tahun 2024 dialami pula pada daging
sapi dan bawang putih.
➢Tahap Jangka Panjang (2025-2045): pemerintah harus mengambil
langkah strategis dan efektif melalui perencanaan ditahun
berikutnya.
PENUTUP
❖Inovasi teknologi mendukung tercapainya lumbung pangan dunia
2045 yang meliputi bibit unggul, pupuk & pengendali hama penyakit,
alat pertanian modern, pertanian modern serta dukungan kebijakan
telah tersedia.
❖Pertanian presisi memiliki sejumlah keunggulan yang sekaligus
menutup kelemahan sistem intensifikasi Revolusi Hijau. serta cara
termudah untuk memahami ketepatan praktik pertanian lebih akurat
dan terkendali, karena komponen kunci dari pendekatan
pengelolaan pertanian ini adalah penggunaan teknologi informasi
dan beragam item.
❖Kemajuan sektor pertanian dimasa mendatang sangat ditentukan
oleh kemampuan suatu negara menghasilkan produk-produk
berkualitas yang memiliki daya saing tinggi dan berkelanjutan dalam
proses pengembangannya dengan dukungan kemanjuan inovasi
teknologi pertanian yang handal dan modern.
Volume Ekspor dan Impor Beras Indonesia (2014-Nov 2017)
https://databoks.katadata.co.id/11Januari 2018
PROGRAM
LPBW-WP
PengembanganPascapanen &
Hilirisasi
Pengembangan Infrastruktur dan
Sarana Pendukung
Perbaikan/Pembangunan
Jariangan Irigasi
PeningkatanPenggunaan
PupukOrganik
Pemanfaatan Varietas
Unggul
PengendalianHama Terpadu
(PHT)
Peningkatanintensitas
penyuluhan
Perbaikan Sistem
Produksi ksisting
Pembukaan lahan baru
MeningkatkanKapasitas Petani dan
PenguatanKelembagaan
Joint Investment Border
Pengembangan Jaringan
Perdagangan & Perbaikan Tata
Niaga