ringkasan survey kegiatan dunia usaha triwulan iv 2016

8
Triwulan IV-2016 Ringkasan

Upload: tony-hidayat

Post on 22-Feb-2017

20 views

Category:

Economy & Finance


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ringkasan Survey Kegiatan Dunia Usaha Triwulan IV 2016

Triwulan IV-2016

Ringkasan

Page 2: Ringkasan Survey Kegiatan Dunia Usaha Triwulan IV 2016

Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) merupakan survei triwulanan yang dilaksanakan Bank Indonesia sejak triwulan I-1993.

Pada triwulan IV-2016, jumlah responden SKDU mencapai 2.868 perusahaan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan dipilih secara purposive sampling.

Secara statistik jumlah sample tersebut memiliki sampling error sebesar 2% pada taraf signifikansi α=5%. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner oleh responden baik melalui hardcopy kuesioner maupun secara online melalui website.

Metode perhitungan dilakukan dengan metode saldo bersih (SB-net balance), yakni dengan menghitung selisih antara persentase jumlah responden yang memberikan jawaban “meningkat” dengan persentase jumlah responden yang memberikan jawaban “menurun” dan mengabaikan jawaban “sama”.

Khusus penghitungan saldo bersih kegiatan usaha, harga jual, penggunaan tenaga kerja, kondisi investasi dilakukan dengan metode Saldo Bersih Tertimbang (SBT - weighted net balance) yang diperoleh dari hasil perkalian saldo bersih sektor/subsektor yang bersangkutan dengan bobot sektor/subsektor yang bersangkutan sebagai penimbangnya.

Mulai triwulan I-2014, SKDU dilaksanakan pada bulan terakhir triwulan berjalan (lebih awal satu bulan dari biasanya). Selain itu dilakukan penyempurnaan kuesioner dan pengembangan aplikasi terintegrasi berbasis web.

Tentang Survey Kegiatan Dunia Usaha (SKDU)

PMI-SKDU merupakan sebuah komposit indikator yang dibuat untuk menyediakan gambaran umum mengenai kondisi sektor industri di Indonesia. PMI-SKDU merupakan indeks komposit yang diperoleh dari lima indeks yaitu volume pesanan barang input, volume produksi (output), ketenagakerjaan, waktu pengiriman dari pemasok, dan inventori.

Hasil perhitungan PMI-SKDU merupakan hasil pre-assesment dari benchmarking Purchasing Managers Index (PMI) yang telah dilakukan beberapa negara. Index diatas 50 memberikan signal ekspansi usaha sedangkan dibawah 50 memberikan signal adanya kontraksi.

Tentang Purchasing Managers Index - Survey Kegiatan Dunia Usaha (SKDU)

www.tony-hidayat.com

Page 3: Ringkasan Survey Kegiatan Dunia Usaha Triwulan IV 2016

Pembahasan

Kegiatan Usaha Kapasitas Produksi Kondisi Keuangan dan Akses Kredit Tenaga Kerja Harga Jual Inflasi Investasi PMI - SKDU

Page 4: Ringkasan Survey Kegiatan Dunia Usaha Triwulan IV 2016

Kegiatan usaha pada triwulan IV-2016 tumbuh lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sesuai pola historis.

Penurunan kegiatan usaha terutama disebabkan oleh penurunan kegiatan usaha pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan & perikanan dan sektor pertambangan & Penggalian.

Hasil survei mencatat penurunan kegiatan usaha pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan & perikanan dan sektor pertambangan dan penggalian antara lain dipengaruhi oleh faktor musiman (cuaca) yang kurang mendukung.

Selain kontraksi kinerja usaha pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan & perikanan dan sektor pertambangan & penggalian, penurunan kegiatan usaha pada triwulan IV-2016 juga disebabkan oleh perlambatan kegiatan usaha pada 4 (empat) sektor ekonomi, terutama pada sektor jasa-jasa.

Kegiatan usaha diperkirakan meningkat pada triwulan I-2017. Peningkatan kegiatan usaha terutama didorong oleh membaiknya kinerja usaha sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan & perikanan.

Menurut 49,61% responden, peningkatan kinerja usaha sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan & perikanan diperkirakan terjadi sejalan dengan faktor musiman tibanya musim panen padi dan palawija di periode triwulan I.

Peningkatan kegiatan usaha pada triwulan I-2017 juga diperkirakan terjadi pada sektor industri pengolahan. Kinerja sektor pertambangan & penggalian diperkirakan juga mengalami peningkatan.

Kegiatan Usaha

www.tony-hidayat.com

Page 5: Ringkasan Survey Kegiatan Dunia Usaha Triwulan IV 2016

Kapasitas produksi terpakai secara rata-rata cenderung stabil. Hasil survei menunjukkan bahwa bahwa rata-rata kapasitas produksi terpakai pada triwulan IV- 2016 sebesar 76,28%, relatif sama dibandingkan 76,21% pada triwulan sebelumnya

Tingkat penggunaan kapasitas produksi paling rendah terjadi pada sektor pertambangan & penggalian yaitu secara rata-rata sebesar 73,06%. Sementara itu, penggunaan kapasitas produksi paling tinggi terjadi pada sektor listrik, gas dan air bersih (rata-rata sebesar 81,81%).

Kondisi keuangan perusahaan pada triwulan IV-2016 secara umum masih terjaga. Hal tersebut terkonfirmasi dari responden SKDU yang sebagian besar (55,56%) menjawab kondisi likuiditas perusahaan pada trwiulan IV-2016 cukup baik.

Dari sisi kemampuan perusahaan untuk mencetak laba (rentabilitas), hasil survei mencatat sebesar 56,05% menjawab kondisi rentabilitas perusahaan pada triwulan IV-2016 masih cukup baik.

Untuk akses kredit perbankan, hasil SKDU triwulan IV menunjukkan bahwa sebagian besar (63,86%) responden mengkonfirmasi bahwa akses kredit perbankan pada triwulan IV-2016 berada pada kondisi normal.

Kondisi Keuangan dan Akses Kredit

Kapasitas Produksi

• Sejalan dengan perlambatan kegiatan usaha, penggunaan tenaga kerja di triwulan IV-2016 mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya. Penurunan penggunaan tenaga kerja terutama terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan dan sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan & perikanan.

• Peningkatan kegiatan usaha pada triwulan I-2017 diperkirakan berdampak pada penggunaan tenaga kerja, terutama pada sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor pengangkutan dan komunikasi. Sementara itu, meskipun masih berada dalam fase kontraksi, tingkat penggunaan tenaga kerja pada sektor pertambangan & penggalian, sektor industri pengolahan dan sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan & perikanan diperkirakan membaik. Secara umum responden berpendapat peningkatan penggunaan tenaga kerja disesuaikan dengan aktivitas produksi pada triwulan I-2017 yang diperkirakan lebih tinggi dibandingkan triwulan IV-2016.

Tenaga Kerja

Page 6: Ringkasan Survey Kegiatan Dunia Usaha Triwulan IV 2016

Tekanan harga jual pada triwulan IV-2016 terindikasi melemah dibandingkan triwulan sebelumnya. Penurunan harga jual terutama terjadi pada sektor keuangan, real estate & jasa perusahaan, khususnya subsektor bank. Menurut responden pada subsektor bank, penurunan harga jual sejalan dengan tren penurunan suku bunga tabungan dan deposito, sserta meningkatnya persaingan dengan pelaku usaha sejenis.

Selain kontraksi harga jual pada sektor keuangan, real estate & jasa perusahaan, penurunan harga jual disebabkan oleh tekanan kenaikan rata-rata harga borongan yang melambat pada sektor konstruksi. Menurut 31,25% responden di sektor konstruksi, kenaikan rata-rata harga borongan yang melambat antara lain disebabkan oleh tekanan kenaikan harga bahan baku dan/atau bahan penolong yang tidak setinggi periode sebelumnya.

Tekanan kenaikan harga juga terindikasi melemah pada sektor jasa-jasa lebih rendah daripada triwulan III-2016. Responden berpendapat bahwa kenaikan harga/tarif jasa cenderung dilakukan dengan lebih berhati-hati ditengah semakin ketatnya persaingan dengan pelaku usaha sejenis.

Tekanan kenaikan harga jual diperkirakan meningkat pada triwulan I-2017. Peningkatan harga jual diperkirakan terjadi terutama pada sektor perdagangan, hotel & restoran, sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan & perikanan dan sektor industri pengolahan. Hasil survei mengindikasikan, kenaikan biaya bahan baku/material dan biaya antara menjadi faktor utama yang memberikan tekanan terhadap kenaikan harga jual di ketiga sektor.

1. Secara rata-rata, responden memperkirakan inflasi pada tahun 2016 sebesar 3,43% (yoy). Perkiraan inflasi tahun 2016 tersebut lebih tinggi dibandingkan realisasi inflasi 2015 (3,35%, yoy) dan realisasi inflasi 2016 (3,02%, yoy), namun berada dalam rentang sasaran inflasi 2016 sebesar 4,0% ± 1%.

2. Berdasarkan sektor ekonomi, perkiraan inflasi tahun 2016 paling tinggi ditunjukkan oleh responden pada sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan yaitu secara rata-rata sebesar 3,60% (yoy). Sementara itu, perkiraan inflasi terendah disampaikan oleh responden pada sektor listrik, gas dan air bersih yaitu sebesar 3,23% (yoy).

Harga Jual

Inflasi

www.tony-hidayat.com

Page 7: Ringkasan Survey Kegiatan Dunia Usaha Triwulan IV 2016

Kegiatan investasi pada triwulan IV-2016 meningkat. Berdasarkan sektoral, peningkatan kegiatan investasi terjadi pada sektor industri pengolahan dan sektor keuangan, real estate & jasa perusahaan.

Pertumbuhan investasi dunia usaha diperkirakan melambat pada triwulan I-2017. Pertumbuhan investasi yang melambat terutama disebabkan oleh penurunan investasi pada sektor industri pengolahan dan sektor pertambangan dan penggalian.

Secara semesteran, kegiatan investasi pada semester II-2016 terindikasi meningkat lebih tinggi dibandingkan investasi pada semester sebelumnya. Hasil SKDU menunjukkan sebanyak 19,10% responden melakukan investasi pada semester II-2016. Berdasarkan bentuknya, sebagian besar investasi dilakukan dalam bentuk bangunan dan mesin (masing-masing dikonfirmasi oleh 25,93% dan 24,85% responden). Hasil survei mencatat, terdapat beberapa faktor yang menurut responden menghambat rencana investasi, antara lain terkait perijinan (dikonfirmasi oleh 21,99%), suku bunga dan kondisi infrastruktur sebagaimana dikonfirmasi oleh 13,36% dan 13,12% responden.

Kegiatan investasi diperkirakan semakin meningkat pada semester I-2017. Hasil survei menunjukkan sebanyak 21,34% responden akan merealisasikan investasi di semester I-2017. Secara nilai, investasi pada semester I-2017 tersebut diperkirakan lebih tinggi dibandingkan investasi pada semester II-2016.

Investasi

www.tony-hidayat.com

Page 8: Ringkasan Survey Kegiatan Dunia Usaha Triwulan IV 2016

Kinerja sektor industri pengolahan pada triwulan IV-2016 meningkat, tercermin dari nilai PMI-SKDU triwulan IV-2016 sebesar 50,91%, meningkat dibandingkan 48,74% pada triwulan III-2016. Kondisi ini sejalan dengan peningkatan kegiatan usaha pada sektor industri pengolahan.

Berdasarkan komponen pembentuk PMI-SKDU, ekspansi industri pengolahan disebabkan oleh ekspansi pada 2 dari 5 komponen indeks, yaitu indeks volume produksi (55,12%) dan indeks volume pesanan (51,04%).

Ekspansi industri pengolahan diperkirakan berlanjut pada triwulan I-2017. Hal ini sebagaimana terindikasi dari PMI-SKDU yang meningkat menjadi 52,96%. Berdasarkan komponen pembentuknya, ekspansi sektor industri pengolahan didorong oleh ekspansi pada 4 dari 5 indeks pembentuk PMI yaitu indeks volume produksi (60,56%), indeks volume pesanan (51,04%) indeks jumlah tenaga kerja (51,04%) dan indeks persediaan barang jadi (50,08%).

PMI - SKDU

Sumber: Bank Indonesia www.tony-hidayat.com