ringkasan perilaku organisasi

8
BAB I Dasar-Dasar Perilaku Individu (Foundations of Individual Behavior) Perilaku Organisasi (Organization Behaviour) adalah suatu bidang studi yang mempelajari dampak perorangan, kelompok dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan organisasi. Empat variabel tingkat individu yaitu Karakteristik Karyawan Kepuasan cenderung terus menerus meningkatkan pada para profesional dengan bertambahnya usia mereka, sedangkan pada non profesional kepuasan itu merosot selama usia setengah baya kemudian naik lagi dalam tahun-tahun berikutnya. Jenis Kelamin Tidak ada perbedaan yang mencolok antara pria dan wanita, kecuali jika dikaitkan dengan budaya setempat berkaitan dengan keabsenan, bahwa wanita lebih memiliki tingkat kebasenan yang tinggi dibandingkan dengan pria, hal ini berkaitan dengan tanggungjawab dan fungsi dari seorang wanita. Wanita memikul tanggung jawab rumah tangga dan keluarga yang lebih besar, juga masalah kewanitaan. Tidak ada beda yang signifikan / bermakna dalam produktifitas kerja antara pria dengan wanita. Tidak ada bukti yang menyatakan bahwa jenis kelamin karyawan mempengaruhi kepuasan kerja. Status Perkawinan Tidak terdapat hubungan antara status perkawinan dengan produktivitas, namun hasil riset menunjukkan bahwa karyawan yang telah menikah mempunyai tingkat pengunduruan diri yang rendah, tingkat keabsenan yang rendah dan lebih puas dengan pekerjaannya dibanding rekan sejawat yang belum menikah, hal ini dapat dikaitkan dengan status perkawinan yang menuntut suatu tanggungjawab lebih besar. Masa Kerja

Upload: ridhqyedysaputra

Post on 17-Jan-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bagus

TRANSCRIPT

Page 1: ringkasan perilaku organisasi

BAB IDasar-Dasar Perilaku Individu

(Foundations of Individual Behavior)

Perilaku Organisasi (Organization Behaviour) adalah suatu bidang studi yang mempelajari dampak perorangan, kelompok dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan organisasi.

Empat variabel tingkat individu yaitu

Karakteristik Karyawan

Kepuasan cenderung terus menerus meningkatkan pada para profesional dengan bertambahnya usia mereka, sedangkan pada non profesional kepuasan itu merosot selama usia setengah baya kemudian naik lagi dalam tahun-tahun berikutnya.

Jenis Kelamin

Tidak ada perbedaan yang mencolok antara pria dan wanita, kecuali jika dikaitkan dengan budaya setempat berkaitan dengan keabsenan, bahwa wanita lebih memiliki tingkat kebasenan yang tinggi dibandingkan dengan pria, hal ini berkaitan dengan tanggungjawab dan fungsi dari seorang wanita. Wanita memikul tanggung jawab rumah tangga dan keluarga yang lebih besar, juga masalah kewanitaan. Tidak ada beda yang signifikan / bermakna dalam produktifitas kerja antara pria dengan wanita. Tidak ada bukti yang menyatakan bahwa jenis kelamin karyawan mempengaruhi kepuasan kerja.

Status Perkawinan

Tidak terdapat hubungan antara status perkawinan dengan produktivitas, namun hasil riset menunjukkan bahwa karyawan yang telah menikah mempunyai tingkat pengunduruan diri yang rendah, tingkat keabsenan yang rendah dan lebih puas dengan pekerjaannya dibanding rekan sejawat yang belum menikah, hal ini dapat dikaitkan dengan status perkawinan yang menuntut suatu tanggungjawab lebih besar.

Masa Kerja

Tidak ada alasan bahwa karyawan yang lebih lama bekerja (senior) akan lebih produktif dari pada yang junior. Senioritas / masa kerja berkaitan secara negatif dengan kemangkiran dan dengan tingkat turnover. Masa kerja dan kepuasana saling berkaitan positif.

Kemampuan

Kemampuan adalah kapasitas seseorang untuk melaksanakan beberapa kegiatan dalam satu pekerjaan. Pencapaian tujuan organisasi atau manajemen yang berhasil adalah kemampuan seorang pemimpin untuk mengeksploitasikan kelebihan sebesar-besarnya dan menekankan kekurangannya dari berbagai orang untuk bersama-sama meningkatkan produktifitas.Kategori dikelompokkan menjadi dua yaitu kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.

Kemampuan IntelektualKemampuan intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan mental. kecerdasan numeris yaitu kemampuan berhitung dengan cepat dan tepat.

Page 2: ringkasan perilaku organisasi

Pemahaman verbal yaitu kemampuan memahami apa yang dibaca dan didengar serta relasinya satu sama lain.Kecepatan perseptual yaitu kemampuan mengenali kemiripan dan beda visual dengan cepat dan tepat.Penalaran induktif yaitu kemampuan mengenali suatu urutan secara logis dalam suatu masalah dan kemdian memecahkan masalah tersebut. Penalaran deduktif yaitu kemampuan menggunakan logika dan menilai implikasi dari suatu argumen. Visualisasi ruang yaitu kemampuan membayangkan bagaimana suatu objek akan tampak seandainya posisinya dalam ruang dirubah. Ingatan (memory) yaitu kemampuan menahan dan mengenang kembali pengalaman masa lalu.

Kemampuan FisikKemampuan fisik adalah kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan dan keterampilan.

PembelajaranProses pembelajaran adalah bagaimana kita dapat menjelaskan dan meramalkan perilaku, dan pahami bagaimana orang belajar. Belajar adalah setiap perubahan yang relatif permanen dari perilaku yang terjadi sebagai hasil pengalaman.

Teori pembelajaranAda tiga Teori tentang pola-pola perilaku yaituPengkondisian operan

Pengkondisian operan merupakan jenis pengkondisian dimana perilaku sukarela yang diharapkan menghasilkan penghargaan atau mencegah sebuah hukuman.Perilaku operant berkebalikan dengan perilaku refleksi. Kecenderungan untuk mengulang perilaku seperti ini dipengaruhi oleh ada atau tidaknya penegasan dari konsekuensi-konsekuensi yang dihasilkan perilaku. Konsep ini dikemukakan oleh psikolog Harvard, B. F. Skinner. Pengondisian operan merupakan bagian dari konsep Skinner mengenai paham perilaku, yang menyatakan bahwa perilaku mengikuti rangsangan dalam cara yang relatif tidak terpikirkan. Jika sebuah perilaku gagal untuk ditegaskan secara positif, probabilitas bahwa perilaku tersebut akan terulang pun menurun.

Pembelajaran sosial

Pembelajaran sosial merupakan pandangan bahwa orang-orang dapat belajar melalui pengamatan dan pengalaman langsung. Teori ini berasumsi bahwa perilaku adalah sebuah fungsi dari konsekuensi, dan mengakui keberadaan pembelajaran melalui pengamatan dan pentingnya persepsi dalam pembelajaran.Individu merespons pada bagaimana mereka merasakan dan mendefinisikan konsekuensi, bukan pada konsekuensi objektif itu sendiri.Pengaruh model-model adalah sentral pada sudut pandang pembelajaran sosial. Empat proses untuk menentukan pengaruh sebuah model pada seorang

Page 3: ringkasan perilaku organisasi

Empat proses program pelatihan karyawan yang akan memperbaiki dengan signifikan kemungkinan berhasilnya program itu adalah

1. Proses Perhatian2. Proses Penahanan3. Proses reproduksi motor4. Proses penguatan

Pembentukan : Suatu Alat ManajerialKarena belajar berlangsung pada saat bekerja maupun sebelumnya, para manajer peduli mengenai bagaimana mereka dapat mengajari para karyawan untuk berperilaku dalam cara-cara yang paling memberi manfaat kepada organisasi.

Metode-Metode Pembentukan PerilakuAda empat cara untuk membentuk perilaku yaitu :

1. Penguatan Positif2. Penguatan Negatif3. Hukuman4. Pemunahan (mempertahankan perilaku yang ada)

Page 4: ringkasan perilaku organisasi

BAB IIDasar-Dasar Perilaku Kelompok

(Basic Consepts of Group Behaviour)

Mendefinisikan dan Mengklasifikasikan KelompokSuatu kelompok (grup) didefinisikan sebagai dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantung, yang saling bergabung untuk mencapai sasaran-sasaran tertentu. Kelompok dapat bersifat formal maupun informal.ya berkembang melalui sebuah urutan terstandar dalam evolusi. Model lima tahap perkembangan kelompok ( five – stage group –Tahap – Tahap Pengembangan KelompokKelompok biasanya berkembang melalui sebuah urutan terstandar dalam evolusi. Model lima tahap perkembangan kelompok ( five – stage group – development model ) menyebutkan karekteristik tahapan perkembangan kelompok dalam lima tahap yang berbeda, diantaranya: 1. Tahap Pembentukan ( forming ), memiliki karakteristik besarnya ketidakpastian atas

tujuan, struktur, dan kepimimpinan kelompok tersebut.

2.      Tahap timbulnya konflik ( storming stage ) adalah satu dari konflik intrakelompok. Para anggotanya menerima keberadaan kelompok tersebut, tetapi terdapat penolakan terhadap batasan – batasan yang diterapkan kelompok terhadap setiap individu.

3.      Tahap normalisasi ( norming stage ) adalah tahap di mana hubungan yang dekat terbentuk dan kelompok tersebut menunjukkan kekohesifan. Dalam tahap ini terbentuk sebuah rasa yang kuat akan identitas kelompok dan persahabatan. Tahap ini selesai ketika struktur kelompok tersebut menjadi solid dan kelompok telah mengasimilasi serangkaian ekspektasiumum definisi yang benar atas perilaku organisasi.

4.      Tahap berkinerja ( performing ) adalah tahap di mana struktur telah sepehunya fungsional dan diterima. Energi kelompok telah berpindah dari saling mengenal dan memahami menjadi mengerjakan tugas yang ada.

5.      Tahap pembubaran ( adjourning stage ). Dalam tahap ini, kelompok tersebut mempersiapkan diri untuk pembubarannya. Kinerja tugas yang tinggi tidak lagi menjadi prioritas tertinggi kelompok. Sebagai gantinya, perhatian diarahkan untuk menyelesaikan aktivitas – aktivitas.

Sosiometri : Menganalisa Interaksi KelompokSosiometri adalah suatu teknik analitis untuk mempelajari interaksi kelompok.Istilah utama untuk sosiogram yaitu sosiogram, gugus, gugus muncul, koalisi, klik, Bintang, Penghubung, Jembatan dan Isolat.

Kondisi Eksternal yang dikenakan KelompokPerilaku kelompok dalam organisasi yaitu :

1. Strategi Organisasi2. Struktur Otoritas3. Peraturan Formal4. Sumber Daya Organisasional5. Proses Seleksi Personil6. Evaluasi Kinerja dan sistem Ganjaran7. Budaya Organisasional

Page 5: ringkasan perilaku organisasi

8. Adegan Kerja Fisik

Sumber Daya Anggota kelompokTingkat potensial kinerja suatu kelompok bergantung sebagian besar pada sumber daya yang dibawa anggota-anggota individual kepada kelompok. Dua sumber daya kelompok tersebut yaitu kemampuan dan karakteristik kepribadian.

Struktur KelompokAda beberapa variabel struktural antara lain adalah kepimpinan formal, peran, norma, status kelompok,ukuran kelompok dan komposisi kelompok.

Proses KelompokProses-Proses kelompok dapat juga menghasilkan hasil yang positif, yaitu kelompk dapat menciptakan keluaran yang lebih besar dari pada jumlah masukan-masukannya.

Tugas KelompokDampak dari proses-proses kelompok pada kinerja kelompok dan kepuasan anggota juga diperlunak oleh tugas-tugas yang dikerjakan oleh kelompok itu.

Pengambilan Keputusan KelompokKeuntungan dari kelompok adalah

1. Informasi dan pengetahuan yang lebih lengkap2. Keanekaragaman pandangan yang meningkat3. Penerimaan baik suatu pemecahan yang meningkat4. Proses pengambilan keputusan kelompok konsisten

Kerugian dari kelompok adalah1. Menghabiskan waktu2. Tekanan3. Dominasi oleh beberapa orang4. Tanggung jawab berbagi dengan sesama

Teknik Kelompok NominalBerhubungan dekat dengan Delphi adalah pendekatan kelompok nominal untuk pengambilan keputusan kelompok. Kelompok nominal telah digunakan oleh ahli psikologi sosial dalam penelitian mereka selama bertahun-tahun. Perbedaan antara pendekatan tersebut dan metode Delphi adalah anggota NGT biasanya diperkenalkan satu sama lain, mempunyai kontak langsung, dan berkomunikasi secara langsung dalam langkah ketiga.

Teknik DelphiTeknik Delphi mempunyai beberapa variasi, tetapi umumnya bekerja sebagai berikut:a.       Sebuah kelompok dibentuk, tetapi anggota tidak berinteraksi langsung (tatap muka)

satu sama lain. b.      Setiap anggota diminta membuat prediksi atau input tanpa mencantumkan nama  untuk

keputusan kelompok.c.       Setiap anggota k'emudian menerima umpan balik gabungan dari orang lain. .d.      Pada umpan balik, dilakukan babak lain dari input anonim.