ringkasan penelitian cg&peringkat surat utang di indonesia

4
ABSTRAK Nama : Ahmad Mujaddid Amin Program Studi : Ilmu Manajemen Judul : Peringkat Surat Utang, Praktek Corporate Governance, Struktur Kepemilikan, dan Firm Default Risk : Bukti Empiris di Indonesia Studi ini menyelidiki pengaruh praktek corporate governance, struktur kepemilikan, dan firm default risk terhadap peringkat surat utang dari perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004 sampai tahun 2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktek corporate governance berpengaruh positif terhadap peringkat surat utang. Selain itu, didapatkan pula hubungan positif antara blockholders dengan peringkat surat utang. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa adanya kepemilikan insider akan membuat peringkat surat utang menjadi lebih kecil dan didapatkan pula hubungan positif antara ROA dengan peringkat surat utang. Kata kunci : peringkat surat utang, corporate governance, struktur kepemilikan, firm default risk Setyaningrum (2005), meneliti tentang pengaruh mekanisme CG terhadap peringkat surat utang perusahaan di Indonesia menggunakan tiga dari empat komponen CG yang ditetapkan S&P, yakni (1) ownership structure and influence yang terdiri dari jumlah blockholders, persentase kepemilikan saham oleh pihak dalam; (2) financial transparency yang terdiri dari ada tidaknya komite audit dan jenis kantor akuntan publik (termasuk Kap big-4 atau tidak); dan (3) board structure and process yang terdiri dari ukuran dewan komisaris dan persentase dewan komisaris independen. Berbeda dengan penelitian Setyaningrum (2005), penelitian ini akan meneliti pengaruh CG trhdp peringkat surat utang menggunakan skor

Upload: bambangsutrisno89

Post on 25-Dec-2015

7 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Riset

TRANSCRIPT

Page 1: Ringkasan Penelitian CG&Peringkat Surat Utang Di Indonesia

ABSTRAK

Nama : Ahmad Mujaddid Amin

Program Studi : Ilmu Manajemen

Judul : Peringkat Surat Utang, Praktek Corporate Governance, Struktur Kepemilikan, dan Firm Default Risk : Bukti Empiris di Indonesia

Studi ini menyelidiki pengaruh praktek corporate governance, struktur kepemilikan, dan firm default risk terhadap peringkat surat utang dari perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004 sampai tahun 2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktek corporate governance berpengaruh positif terhadap peringkat surat utang. Selain itu, didapatkan pula hubungan positif antara blockholders dengan peringkat surat utang. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa adanya kepemilikan insider akan membuat peringkat surat utang menjadi lebih kecil dan didapatkan pula hubungan positif antara ROA dengan peringkat surat utang.

Kata kunci : peringkat surat utang, corporate governance, struktur kepemilikan, firm default risk

Setyaningrum (2005), meneliti tentang pengaruh mekanisme CG terhadap peringkat surat utang perusahaan di Indonesia menggunakan tiga dari empat komponen CG yang ditetapkan S&P, yakni (1) ownership structure and influence yang terdiri dari jumlah blockholders, persentase kepemilikan saham oleh pihak dalam; (2) financial transparency yang terdiri dari ada tidaknya komite audit dan jenis kantor akuntan publik (termasuk Kap big-4 atau tidak); dan (3) board structure and process yang terdiri dari ukuran dewan komisaris dan persentase dewan komisaris independen. Berbeda dengan penelitian Setyaningrum (2005), penelitian ini akan meneliti pengaruh CG trhdp peringkat surat utang menggunakan skor CG total yg dikeluarkan oleh IICD sebagai proxy dari corporate governance. Selain itu, penelitian ini juga akan memasukkan firm default risk sebagai komponen yang juga mempengaruhi peringkat surat utang, sementara Setyaningrum (2005) tidak memasukkan firm default risk dalam penelitiannya.

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini akan meneliti mengenai pengaruh prakter corporate governance, ownership structure, dan firm default risk terhadap peringkat surat utang dengan menggunakan komponen-komponen pembentuk Corporate Governance Index yang dikeluarkan oleh IICD sebagai variabel pengukur tingakt corporate governance.

Page 2: Ringkasan Penelitian CG&Peringkat Surat Utang Di Indonesia

H1 : Corporate Governance berpengaruh positif terhadap peringkat surat utang

H2 : Blockholders berpengaruh positif terhadap peringkat surat utang

H3 : Kepemilikan Institusi berpengaruh positif terhadap peringkat surat utang

H4 : Adanya Kepemilikan Insider akan membuat peringkat surat utang menjadi lebih rendah

H5 : Leverage berpengaruh negatif terhadap peringkat surat utang

H6 : ROA berpengaruh positif terhadap peringkat surat utang

H7 : Interest Coverage berpengaruh positif trhdp peringkat surat utang

H8 : Peringkat surat utang akan lebih kecil jika perusahaan mengalami kerugian

H9 : Size berpengaruh positif trhdp peringkat surat utang

H10 : Capital Intensity berpengaruh positif trhdp peringkat surat utang

Penelitian ini menggunakan teknis analisis ordered logit untuk menguji pengaruh corporate governance terhadap peringkat surat utang. Analisis logit ini digunakan karena peringkat surat utang sebagai variabel dependen merupakan data kualitatif yang kemudian diberi nilai berurutan (ordered) dari 1 – 6. Selain itu, penggunaan analisis ini juga mengacu pada penelitian Ashbaugh et al (2006) yang menguji pengaruh praktek CG terhadap peringkat surat utang dengan menggunakan analisis logit. Dalam ordered logit models :

1. Variabel dependen Y mewakili kategori yang mempunyai urutan (ordered categories).

2. Y merupakan fungsi variabel lain yang belum terukur.

Secara matematis, model dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Peringkat surat utang = f(komponen corporate governance, ownership structure, firm default risk)

RATEi = α1 CGi + α2 BLOCKi + α3 INSTi + α4 INSIDEi + α5 LEVi + α6 ROAi + α7 INTCOVi + α8 LOSSi + α9 SIZEi + α10 CAPINTi + ԑi

Keterangan :

RATE = peringkat surat utang

CGI = Corporate Governance Index

BLOCK = jumlah kepemilikan blockholders

INST = jumlah kepemilikan institusi

Page 3: Ringkasan Penelitian CG&Peringkat Surat Utang Di Indonesia

INSIDE = jumlah kepemilikan saham oleh pihak dalam (insider)

LEV = leverage

ROA = Return On Assets

INTCOV = interest coverage

LOSS = status rugi perusahaan

SIZE = size perusahaan

CAPINT = capital intensity

ԑ = error terms

Ashbaugh et al (2006) menemukan bahwa perusahaan dengan corporate governance yang kuat ternyata memiliki peringkat kredit (credit ratings) yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang corporate governance-nya lemah. Corporate governance yang diterapkan diharapkan mampu meningkatkan pengawasan terhadap manajemen untuk mendorong pengambilan keputusan yang efektif, mencegah tindakan oportunistik yang tidak sesuai dengan kepentingan perusahaan, dan mengurangi asimetris informasi antara pihak eksekutif dan stakeholder. Dengan demikian perusahaan dapat berjalan optimal dan juga diharapkan dapat meningkatkan profitabilitas sehingga kemampuan perusahaan dalam membayar kewajibannya kepada para investor akan semakin baik dan pada akhirnya perusahaan dapat memperoleh peringkat surat utang yang baik pula.