ringkasan materi 2

Upload: pattinaja-sikembar

Post on 06-Jul-2015

505 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PENDEKATAN, KONSEP, PRINSIP GEOGRAFI PENDEKATAN : 1. Pendekatan keruangan terkait dengan fisik permukaan bumi, penyebab alami 2. Pendekatan kelingkungan (ekologi) terkait dengan interkasi makhluk hidup dengan lingkungan. Manusia yang cenderung merusak ekosistem/ekologi 3. Pendekatan kompleks wilayah gabungan dari pendekatan keruangan dan ekologi. Disebabkan oleh beberapa faktor, baik internal maupun eksternal. Contoh : Kasus banjir di DKI Jakarta Pendekatan Kompleks Wilayah karena musibah banjir di Jakarta dan sekarang umumnya dipengaruhi oleh banyak faktor, baik internal maupun eksternal. Internal CH yang tinggi, aktivitas manusia yang cenderung merusak ekosistem. Eksternal banjir ROB (banjir akibat pasang air laut yang mengalir hingga daratan), banjir kiriman dari Bogor. Kasus banjir di Semarang bagian utara Pendekatan kompleks wilayah Karena banyak disebabkan oleh banjir ROB (banjir akibat pasang air laut) Kasus situ gintung Pendekatan ekologi Karena selain disebabkan oleh curah hujan tinggi, terkait juga dengan aktivitas manusia yang cenderung merusak ekosistem/ekologi, seperti banyak berkembangnya permukiman yang seharusnya menjadi catchment area (area resapan air), penebangan pohon di hulu. Kasus pemanasan global Pendekatan kompleks wilayah KONSEP : 1. Lokasi menunjukkan lokasi suatu tempat, secara absolute maupun relatif Contoh : a. Indonesia terletak di 60LU 110LS dan 950BT dan 1410 BT b. Indonesia terletak di pertemuan 3 lempeng (lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, lempeng Pasifik) sehingga banyak terjadi gempa 2. Jarak menunjukkan jarak suatu tempat Contoh : Super market umumnya dibangun di dekat permukiman penduduk 3. Keterjangkauan terkait dengan sarana dan prasarana (transportasi, alat komunikasi) dan aksesibilitas (mudah atau sulit) Contoh : a. daerah bencana sulit menerima bantuan karena berada di wilayah terpencil b. wilayah pedalaman Papua hanya dapat di tempuh dengan menggunakan pesawat 4. Pola terkait dengan pola persebaran fenomena geosfer di permukaan bumi (memusat, menyebar, radial (melingkar), memanjang (liniar/mengikuti aliran sungai dan jalan) Contoh : a. permukiman di sekitar sungai Ciliwung umumnya berpola linier (mengikuti aliran sungai) b. permukiman di daerah tandus, sumber air sulit diperoleh, tanah tandus umumnya memiliki pola terpencar/menyebar 5. Aglomerasi pemusatan, penimbunan, pengelompokkan pada suatu tempat atau kawasan Contoh : umumnya 80% penduduk dan industry di Indonesia terpusat di bagian barat Indonesia Sedangkan 20% nya berada di bagian timur dan tengah wilayah Indonesia 6. Interaksi interdependensi adanya hubungan atau interaksi dan ketergantungan antara dua tempat Contoh : interaksi antara kota dengan desa yang saling terkait dan bergantung untuk saling melengkapi 7. Keterkaitan keruangan suatu kondisi setempat termasuk aktivitas manusia terkait dengan Contoh : a. daerah lembah di muara sungai dengan tanah yang subur dan cukup pengairan petani pertanian padi sawah b. daerah pantai pada umumnya berpenduduk dengan mata pencaharian sebagai nelayan karena dekat dengan laut 8. Nilai kegunaan objek di permukaan bumi yang dapat ditingkatkan nilai / potensi nya Contoh : a. daerah indah dibangun pariwisata 9. Diferensiasi areal perbedaan-perbedaan khas di berbagai tempat/daerah (SDA, kondisi iklim, jenis tanah) Contoh : wilayah pedesaan dengan corak khas berupa persawahan, kehidupan petani, berbeda dengan wilayah perkotaan mempunyai corak khas yang berupa kepadatan penduduk, heterogen mata pencahariannya. 10. Morfologi berbagai bentuk permukaan bumi (lembah, pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah), akibat tenaga endogen dan tenaga eksogen Contoh : a. bogor merupakan daerah dataran tinggi b. Kasus banjir di Semarang bagian utara, Karena morfologi pantai yang landai PRINSIP : 1. Prinsip Distribusi/penyebaran gejala geografi baik tentang alam, tumbuhan, hewan dan manusia yang tersebar secara tidak merata di permukaan bumi.

2.

3. 4.

Contoh : timah terdapat di Bangka, batu bara di Bukit Asam (sumatera), gas alam di Kalimantan Timur terkait dengan prinsip distribusi Prinsip Interelasi hubungan yang saling terkait antara gejala yang satu dengan gejala yang lainnya dalam satu ruang tertentu Contoh : banjir di dataran rendah terjadi karena curah hujan yang tinggi dan penebangan hutan di daerah hulu Prinsip Deskripsi informatif lengkap dengan diagram, tabel, grafik, gambar maupun peta dan bermakna Prinsip Keruangan atau korologi gejala, fakta, dan masalah geografi ditinjau dari penyebaran, interelasi dan interaksinya dalam suatu kesatuan yang terdapat pada ruang tertentu Contoh : a. padi hidup subur di daerah dataran rendah

BENTUKAN-BENTUKAN DI DALAM BUMI AKIBAT INTRUSI MAGMA

Pengertian : 1. Batolit Bekuan magma yang berada di dapur magma yang luasnya lebih dari 100 km 2. Lakolit Magma yang menyusup di antara lapisan batuan yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya terangkat sehingga cembung, alasnya rata. 3. Sill Lapisan magma yang tipis yang menyusup di antara lapisan batuan, bagian atasnya rata. 4. Diatrema Magma yang mengisi pipa letusan (pipa kawah) 5. Intrusi korok Magma yang menyusup menerobos lapisan batuan 6. Apolisa Semacam intrusi korok, namun lebih kecil MATERI YANG DIKELUARKAN OLEH GUNUNG API A. Efflata (padat) : Lapili (batuan kerikil), bom (batuan yang sangat besar), pasir, debu B. Ekshalasi (gas) : solfatar (belerang), fumarol (uap air), mofet (katbondioksida) C. Cair : lava dan lahar (dapat mengandung unsure pasir, lumpur) HORIZON TANAH Horizon O : kaya akan kandungan organik, berwarna gelap, humus, lapisan yang paling subur Horizon A : lapisan mineral, kandungan organik dan mineral. Adanya proses eluviasi (pencucian) mineral-mineral (besi dan aluminium) dalam tanah Horizon B : adanya proses iluviasi (penimbunan) mineral-mineral akibat pencucian yang terjadi pada horizon atasnya. Horizon C : Regolith, sedikit terlapuk dan tidak subur. Horizon R : Bedrock, tersusun atas batuan keras yang belum mengalami pelapukan. FAKTOR-FAKTOR PEMEBENTUK TANAH

F = I, o, b, r/t, wF = faktor I = iklim O = organisme w = waktu r/t = relief / topografi b = bahan induk

IKLIM Faktor iklim paling penting ? temperatur dan curah hujan Tingkat Curah Hujan dan Temperatur yang tinggi di daerah tropis proses pelapukan dan pencucian berjalan cepat tanah menjadi kurang subur ORGANISME Perannya?? Akumulasi bahan organismE Siklus unsur harA Membentuk struktur tanah yang stabil

BAHAN INDUK Bahan utama pembentuk tanah RELIEF/TOPOGRAFI Terkait dengan bentuk lahan dan kemiringan lereng Faktor topografi mempengaruhi proses pembentukan tanah dengan cara sebagai berikut : Mempengaruhi jumlah air hujan yang meresap Mempengaruhi dalam nya air tanah Mempengaruhi tinggi rendahnya erosi

WAKTU Proses pembentukan tanah yang terus berlangsung, bahan induk tanah akan berubah berturut-turut menjadi tanah muda, tanah dewasa dan tanah tua

KOMPONEN PENYUSUN TANAH

Komponen nA-DA MIN-OR Air Udar aJENIS-JENIS TANAH Pengertian dan persebaran : a. Tanah alluvial Terbentuk dari material endapan sungai biasa ditemukan pada daerah yang masih terpengaruh aktivitas sungai. Banyak dimanfaatkan untuk lahan pertanian karena termasuk dalam jenis tanah yang subur. Persebaran : sepanjang pantai timur Sumatera, pantai utara Jawa, pantai barat dan selatan Kalimantan, serta pantai selatan Papua b. Tanah andosol Disebut juga tanah vulkanik adalah hasil pelapukan berbagai bahan vulkanik (padat maupun cair). Mengandung banyak unsure hara sehingga sangat subur dan potensial sebagai lahan pertanian. Persebaran : lereng-lereng gunung api yang meletus. Banyak dijumpai di Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Halmahera, dan Sulawesi Utara. c. Tanah organosol

Organi Minera

d. e.

f.

g.

h.

Disebut juga tanah gambut. Terbentuk dari pelapukan tumbuhan-tumbuhan rawa. Umumnya terdapat di daerah pasang surut dan selalu tergenang, sehingga tingkat keasamannya tinggi. Kurang subur, karena tidak memiliki cukup unsur hara. Sehingga dalam pengolahannya harus melalui pengolahan khusus. Yaitu dengan menambahkan kapur yang bersifat basa pada tanah gambut tersebut. Persebaran : rawa Kalimantan, Papua, pantai Timur Sumatera, Kepulauan Halmahera, dan Pulau Seram Tanah regosol Merupakan tanah muda, karena profil tanahnya belum mengalami diferensiasi horizon. Tekstru tanah pasir, pH sedang, tingkat kesuburan sedang. Dimanfaatkan untuk pertanian semusim. Tanah podzolik Terdiri dari batuan yang banyak mengandung kuarsa. Banyak dijumpai di daerah pegunungan yang tinggi. Persebaran : Papua, pantai timur Sumatera, Kalimantan Tengah, Kepulauan Nusa Tenggara Tanah grumosol Tekstur sangat liat, telah mengalami perkembangan profil dengan konsistensi saat basah sangat lekat, sedang di saat kering akan pecah-pecah. Berasal dari batuan induk batu kapur. Banyak dimanfaatkan untuk pembuatan gerabah dan tanaman lading. Persebaran :daerah iklim sub arid (setengah kering) yang memiliki curah hujan presipitasi (Curah hujan) Iklim Stepa ( Bs ) Daerah semi-arid (setengah kering). Dataran padang rumput belaka. Iklim Gurun Pasir ( Bw) daerah arid (kering). CH 100C Cs iklim sedang dengan musim panas yang kering Cw iklim sedang dengan musim dingin yang kering Cf iklim sedang yang lembab, curah hujan sepanjang tahun

d. Iklim D iklim dingin

Suhu pada bulan terdingin < 30C Suhu pada bulan terpanas > 100C Dw iklim dingin dengan musim dingin yang kering Df iklim dingin dengan curah hujan sepanjang tahun

e. Iklim E iklim kutubSuhu pada bulan terpanas < 100C ET iklim tundra, suhu bulan terpanas antara 0-100C EF iklim es/salju abadi, suhu bulan terpanas < 00C KLASIFIKASI IKLIM MENURUT JUNGHUHN

Didasarkan pada perbedaan suhu pada ketinggian tertentu dan kesesuaian hidup tanaman.

dingin

Tumbuhan lumut Cemara, pinus, sayuran, buahbuahan dan bunga-bungaan

Seda ng

Tebu, kelapa, padi, jagung

KLASIFIKASI IKLIM MENURUT OLDEMAN Didasarkan pada? Unsur curah hujan Banyak dan lamanya CH berpengaruh pada berlangsungnya bulan basah dan bulan kering terkait dengan ? tanaman budidaya pertanian

Penggolongan iklim oldeman dikenal dengan zona agroklimat (agro-climatic classification)5 zona agroklimat utama : Zona A >9 bulan basah berturut-turut Teh, kopi, kina Zona B 7-9 bulan basah berturut-turut dan karet Zona C 5-6 bulan basah berturut-turut Zona D 3-4 bulan basah berturut-turut Zona E