ringkasan materi komparasi pendidikan

40
A. Sistem Pendidikan di Indonesia Pendidikan nasional merupakan pelaksanaan suatu negara berdasarkan sosio kultural, psikologis, ekonomis dan politis. Pendidikan tersebut ditujukan untuk membentuk ciri khusus atau watak bangsa yang bersangkutan, yang sering juga disebut dengan kepribadian nasional. Melalui proses pendidikan, suatu bangsa berusaha untuk mencapai kemajuan-kemajuan dalam berbagai kehidupannya, baik dalam bidang ekonomi, sosial, politik, ilmu pengetahuan, teknologi, dan dalam bidang kehidupan lainnya. Melalui proses pendidikan, suatu bangsa berusaha untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang direncanakan. 1. Sistem pendidikan Dalam pengertian umum, yang dimaksud dengan sistem adalah jumlah keseluruhan dari bagian- bagiannya yang saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang diharapkan berdasarkan ketentuan yang telah ditentukan. Setiap sistem mempunyai tujuan dan semua kegiatan dari semua komponen diarahkan dari tercapainya tujuan tersebut. Secara teoristis, sistem pendidikan terdiri dari komponen-komponen yang meliputi: tujuan, peserta didik, pendidik, alat pendidikan dan lingkungan. 2. Sistem pendidikan Nasional Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang salin terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pada bagian ini akan dijelaskan lebih lanjut beberapa hal tentang pendidikan nasional. Dalam UU Nomor 20 tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan makna pendidikan sebagai berikut “pendidikan adalah usaha sadar dan terrencana untuk Print By Aidatul Fitri Nama : NPM : A. Sistem pendidikan di Indonesia B. Sistem pendidikan di Singapura C. Sistem pendidikan di Malaysia D. Sistem pendidikan di Brunei Darussalam

Upload: aidatul-fitri

Post on 10-Feb-2017

905 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ringkasan materi Komparasi Pendidikan

A.    Sistem Pendidikan di IndonesiaPendidikan nasional merupakan pelaksanaan suatu negara berdasarkan sosio

kultural, psikologis, ekonomis dan politis. Pendidikan tersebut ditujukan untuk membentuk

ciri khusus atau watak bangsa yang bersangkutan, yang sering juga disebut dengan kepribadian nasional. Melalui proses pendidikan, suatu bangsa berusaha untuk mencapai kemajuan-kemajuan dalam berbagai kehidupannya, baik dalam bidang ekonomi, sosial, politik, ilmu pengetahuan, teknologi, dan dalam bidang kehidupan lainnya. Melalui proses pendidikan, suatu bangsa berusaha untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang direncanakan.

1. Sistem pendidikan Dalam pengertian umum, yang dimaksud dengan sistem adalah jumlah

keseluruhan dari bagian-bagiannya yang saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang diharapkan berdasarkan ketentuan yang telah ditentukan. Setiap sistem mempunyai tujuan dan semua kegiatan dari semua komponen diarahkan dari tercapainya tujuan tersebut. Secara teoristis, sistem pendidikan terdiri dari komponen-komponen yang meliputi: tujuan, peserta didik, pendidik, alat pendidikan dan lingkungan.

2. Sistem pendidikan Nasional Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang

salin terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pada bagian ini akan dijelaskan lebih lanjut beberapa hal tentang pendidikan nasional. Dalam UU Nomor 20 tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional dijelaskan makna pendidikan sebagai berikut “pendidikan adalah usaha sadar dan terrencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya”Lebih lanjut dijelaskan dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa: “pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap perubahan zaman ” (pasal 1 butir 2).

3. Tujuan Pendidikan Nasional Tujuan pendidikan nasional berfungsi memberikan arahan pada semua

kegiatan pendidikan dalam satuan-satuan pendidikan yang ada. Tujuan pendidikan nasional tersebut merupakan tujuan umum yang hendak dicapai oleh setiap satuan pendidiknya. Meskipun setiap satuan pendidik tersebut mempunyai tujuan sendiri, namun tidak lepas dari tujuan pendidikan nasional. Selain itu terdapat juga dalam UU yang berbunyin “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab”.

4. Jenjang Pendidikan di Indonesia Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Pendidikan di Indonesia mengenal tiga jenjang pendidikan, yaitu pendidikan dasar (SD/MI, SLTP/MTs), pendidikan menengah (SMU, MA, SMK), dan pendidikan tinggi (Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut, Universitas). Meski tidak termasuk dalam jenjang pendidikan, terdapat pula pendidikan anak usia dini, pendidikan yang diberikan sebelum memasuki pendidikan dasar. a. Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan

Print By Aidatul Fitri

A. Sistem pendidikan di Indonesia

B. Sistem pendidikan di Singapura

C. Sistem pendidikan di Malaysia

D. Sistem pendidikan di Brunei Darussalam

E. Sistem pendidikan di Turki

Nama :

NPM :

Page 2: Ringkasan materi Komparasi Pendidikan

lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar bagi setiap warga negara yang berusia 6 (enam) tahun pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya. Pendidikan dasar berbentuk :o Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain

yang sederajat; serta o Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs),

atau bentuk lain yang sederajat.b. Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah terdiri atas:1. Pendidikan menengah umum, dan2. Pendidikan menengah kejuruan.Pendidikan menengah berbentuk:1. Sekolah Menengah Atas (SMA),2. Madrasah Aliyah (MA),3. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan4. Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.

c. Pendidikan TinggiPendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.Perguruan tinggi dapat berbentuk:1. Akademi,2. Politeknik,3. Sekolah tinggi,4. Institut, atau5. Universitas.Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, dan vokasi

B.     Sistem Pendidikan di SingapuraWajib pendidikan di Singapura berlangsung selama sepuluh tahun, walaupun

untuk meneruskan pendidikan universitas di Singapura dibutuhkan 13 tahun pendidikan dasar. Sekolah dasar dan sekolah menengah berlangsung selama 10 tahun. Di akhir kelas 10, siswa akan menghadapi ujian GCE O-Level atau GCE N-Level. Siswa dapat menyelesaikan pendidikan di Junior College, mendapatkan gelar dan sertifikar diploma di salah satu Polytechnics, atau meninggalkan sekolah dan mulai bekerja. Pre-University akan berlangsung selama 3 tahun - dimana siswa mempersiapkan GCE A-Level. Setelah menyelesaikan GCE A-Level, siswa akan mengambil kuliah di salah satu universitas di Singapura. Gelar sarjana akan diraih setelah tiga sampai dengan lima tahun. Pilihan jurusan adalah Teknik, Kedokteran Gigi, Hukum, Pembangunan, Musik, dan Arsitektur ataupun Kedokteran. Minimal persyaratan bahasa Inggris adalah IELTS 6.0. Gelar Master di Singapura bisa didapatkan setelah menyelesaikan satu sampai dengan tiga tahun. Minimal persyaratan bahasa Inggris adalah IELTS 6.5.

Jenjang pendidikan di Singapura:a. Kindergartens ( Taman Kanak-kanak )

Sekolah dengan program masa pendidikan 3 tahun untuk anak-anak mulai umur 4 hingga 6 tahun. Program pendidikan 3 tahun ini terdiri dari Nursery, Kindergarten 1 dan 2.

b. Primary Education ( Sekolah Dasar )Ini adalah program sekolah wajib di Singapura dengan masa tempuh pendidikan selama 6 tahun yang terdiri dari 4 tahun pendidikan dasar dari kelas 1 hingga 4 dan dilanjutkan dengan 2 tahun masa orientasi mulai kelas 5 hingga 6.

c. Secondary Education ( SMP + SMA ) Program pendidikan kursus dengan masa tempuh 4-5 tahun di khususkan pada beberapa pilihan Special, Express, Normal (Academic) atau Normal (Technical), sesuai dengan hasil yang mereka dapatkan pada saat ujian akhir nasional (PSLE). Kurikulum yang berbeda didesain untuk para siswa sesuai dengan kemampuan belajar dan juga minat dari pribadi para siswa tersebut.

d. Pre-University Education (Pendidikan Pra-Universitas)Ini adalah program pendidikan 2 tahun untuk mempersiapkan para siswa untuk menempuh ujian GCE ‘A’ Levels. Tergantung dari jurusan yang mereka tempuh dan nilai akhir, para siswa yang lulus bisa melanjutkan pendidikan mereka ke level Universitas di Universitas Lokal Singapura.

e. Polytechnics (Politeknik)Institusi ini dibentuk dengan misi untuk melatih para profesional level menengah untuk mendukung pembangunan ekonomi dan teknologi di Singapura. Memberikan banyak pilihan jurusan kepada para siswanya, politeknik ditujukan untuk melatih para siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan minat dan keahlian mereka masing-masing sehingga bisa mendapatkan tempat di dunia kerja kelak setelah lulus nanti.

f. Singapore Universities (Universitas Singapura)Pendidikan Universitas di Singapura memiliki misi untuk mempersiapkan para siswa tidak untuk dunia kerja saat ini tapi untuk mempersiapkan mereka pada saat masuk ke dunia kerja setelah mereka lulus nanti. Singapura memiliki tiga universitas lokal, Nanyang Technological University (NTU), National University of Singapore (NUS) dan Singapore Management University (SMU), semua menawarkan program sarjana yang diakui oleh dunia internasional.TABEL PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN INDONESIA DAN SINGAPURA

Secara umum perbandingan sistem pendidikan di Indonesia dan Singapura dapat dijelaskan melalui tabel di bawah ini :

No. Aspek Sistem pendidikan di Indonesia Sistem pendidikan di Singapura

1 Dasar UUD 1945 Dan Pancasila Pemikiran bahwa setiap siswa memiliki bakat dan minat yang unik

2 Tujuan Meningkatkan ketaqwaan, kecerdasan, keterampilan dan budipekerti luhur, rasa cinta tanah air (patriotisme), memupuk sikap membangun diri sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab membangun masyarakatnya

Membentuk masyarakat Singapura yang berbudaya tinggi dalam hal etika, disiplin dan prilaku sosial sehari-hari, serta mengembangkan kreatifitas anak didik khususnya dibidang teknologi informasi

3 Fungsi Mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional

-

4 Jenjang PAUDTK

TKSD

Print By Aidatul Fitri

Page 3: Ringkasan materi Komparasi Pendidikan

SD/MISMP/MTsSMA/MA

SMPSMAPersiapan menuju kuliah

5 Isi Pendidikan PancasilaPendidikan AgamaPendidikan KewarganegaraanBahasa IndonesiaMembaca dan menulisMatematika (termasuk berhitung)Pengantar SAINS dan TeknologiIlmu bumiSejarah nasional dan sejarah umumKerajinan tangan dan kesenianPendidikan jasmani dan kesehatanMenggambarBahasa inggris

Bahasa InggrisMatematikaIPAIPSSeniMother tongue language

6 Faktor-faktor yang mempengaruhi Pendidikan

Faktor TujuanFaktor PendidikFaktor peserta didikFaktor AlatFaktor lingkungan MasyarakatEfektifitas Pendidikan di IndonesiaEfisiensi Pengajaran Di IndonesiaStandardisasi Pendidikan Di IndonesiaKurangnya Pemerataan Kesempatan PendidikanRendahnya Relevansi Pendidikan Dengan Kebutuhan

Fasilitas yang memadaiFaktor biayaFaktor pendidikFaktor Anggaran PendidikanAnalisis Kurikulum

7 Masalah-masalah Pendidikan

Rendahnya pemerataan kesempatan belajarRendahnya mutu akademikRendahnya efisiensi internal karena lamanya masa studiRendahnya efisiensi eksternal sistem pendidikanTerjadi kecenderungan menurunnya akhlak dan moralKecerdasan emosional masih belum mendapat perhatian yang memadai.

Kurang adanya hubungan yang harmonis antara guru dan murid

Faktor yang mempengaruhi Pendidikana. Faktor yang mempengaruhi Pendidikan di Indonesia

Dalam pelaksanaan pendidikan di suatu lembaga pendidikan tidak terlepas dari lima faktor pendidikan agar kegiatan pendidikan terlakana dengan baik. Apabila salah satu faktor tidak ada maka mutu pendidikan tidak dapat tercapai dengan baik karena faktor yang satu dengan yang lainnya saling melengkapi dan saling berhubungan. Adapun kelima faktor tersebut adalah:1. Faktor TujuanUntuk meningkatkan mutu pendidikan, maka faktor tujuan perlu diperhatikan. Sebab mutu suatu lembaga pendidikan yang berjalan tanpa berpegang pada tujuan akan sulit mencapai apa yang diharapkan. Untuk meningkatkan mutu pendidikan, sekolah senantiasa harus berpegang pada tujuan sehingga mampu menghasilkan output yang berkualitas.2. Faktor Pendidik

Guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, guru harus benar-benar membawa siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai. Guru harus mampu mempengaruhi siswanya. Guru harus berpandangan luas dan kriteria bagi seorang guru ialah harus memiliki kewibawaan.3. Faktor peserta didik

Anak didik atau siswa merupakan objek dari pendidikan, sehingga mutu pendidikan yang akan dicapai tidak akan lepas dengan ketergantungan terhadap kondisi fisik tingkah laku dan minat bakat dari anak didik. 4. Faktor Alat

Yang dimaksud faktor alat (alat pendidikan), adalah segala usaha atau tindakan dengan sengaja yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan ini merupakan masalah yang esensial dalam pendidikan, karena itu perlu dilakukan upaya untuk menyediakan alat-alat tersebut. 5. Faktor lingkungan Masyarakat

Kemajuan pendidikan sedikit banyak dipengaruhi oleh masyarakat termasuk orang tua siswa, karena tanpa adanya bantuan dan kesadaran dari masyarakat sulit untuk melaksanakan peningkatan mutu pendidikan. Sekolah dan masyarakat merupakan dua kelompok yang tidak dapat dipisahkan dan saling melengkapi satu sama lainnya

b.      Faktor yang mempengaruhi Pendidikan di SingapuraKemajuan pendidikan di Singapura didukung oleh banyak faktor. Di antaranya yaitu: 1. Fasilitas yang memadai

Setiap sekolah di Singapura memiliki web sekolah yang berguna untuk menghubungkan siswa, guru, dan orang tua. Selain itu, disetiap kelas terdapat Liquid Crystal Display (LCD) untuk proses pembelajaran. Fasilitas lainnya yaitu tersedianya sistem transportasi yang memiliki akses ke semua sekolah di singapura yang memudahkan siswa untuk menuju ke sekolahnya.

2. Faktor biayaFaktor biaya juga sangat mempengaruhi kualitas pendidikan. Karena jika biaya sekolah murah, setiap orang di negara tersebut dapat mengenyam pendidikan dengan mudah. Di singapura, biaya pendidikan disesuaikan dengan kemampuan rakyat, ditambah lagi dengan beasiswa bagi rakyat yang kurang beruntung.

3. Faktor pendidikProses penyaringan untuk menjadi guru sangat ketat dan calon guru yang diterima disesuaikan dengan jumlah guru yang diperlukan, sehingga semua calon guru tersebut pasti akan mendapatkan pekerjaan. Setelah teraudisi, para calon guru diberi pelatihan sebelum bekerja, sehingga guru-guru sudah mendapatkan pembekalan sebelumnya. Selain itu, gaji yang diberikan untuk guru-guru di singapura juga banyak. Hal itu menyebabkan kehidupan guru-guru terjamin kesejahteraannya.

4. Faktor Anggaran PendidikanSingapura mengeluarkan sekitar 25 persen dari anggaran pemerintahannya untuk mengelola sektor pendidikan di negara pulau yang luasnya hanya 692 kilometer persegi dan memiliki penduduk sebanyak 4,5 juta orang itu. Sektor pendidikan mencapai 25 persen dari total pengeluaran pemerintah. Dari jumlah tersebut, sebanyak 40 persen adalah untuk tingkat pendidikan tersier (setingkat perguruan tinggi). Selain itu, pemerintah Singapura juga menyediakan 75 persen dana subsidi operasional dan mendorong lebih banyak donasi atau bantuan dari sektor swasta untuk membantu institusi pendidikan. Sedangkan, agar pendidkan dapat mendorong inovasi yang berkelanjutan, Singapura menekankan pendekatan antara pemerintah dan kalangan pembisnis.

5. Analisis Kurikulum

Print By Aidatul Fitri

Page 4: Ringkasan materi Komparasi Pendidikan

Kurikulum pendidikan Singapura ternyata tidak berbeda jauh dari kurikulum pendidikan di Indonesia. Mereka juga menyelenggarakan ujian nasional atau yang sering disebut UN bagi semua siswa setiap akan melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Bedanya,UN di Singapura tidak menentukan kelulusan seseorang karena, menurut pemerintah Singapura, setiap orang punya kesempatan sama untuk melanjutkan pendidikan. Tetapi di Indonesia UN sangat mempengaruhi kelulusan siswa yaitu UN menjadi tolak ukur kelulusan siswa.

C. Pendidikan di Malaysia1.       Pendidikan di Negara Malaysia Sebelum Masa Penjajahan

Malaysia adalah negeri multi-etnis dan multi ras. Terdiri dari ras Melayu sebagai ras utama, ras China, dan India. Mengingat ras Melayu sebagai ras utama, maka bahasa Melayu ditetapkan sebagai bahasa nasional. Meski demikian bahasa mandarin dan bahasa tamil juga dipergunakan secara luas dalam percakapan sehari-hari. Sebelum penjajahan pendidikan di Malaysia berdasarkan sistem pondok yang diadakan di madrasah dan di sekolah-sekolah agama. Contohnya di Pondok Langgar, Pondok Sena di Kedah, Pondok Bukit Mertajam, Madrasah Al Masyhur.

Sekolah agama atau madrasah lebih sistematik daripada sekolah pondok dari segi kurikulumnya, waktu belajarnya relatif tetap dan peralatannya lebih lengkap. Sekolah-sekolah tersebt dimaksudkan agar melahirkan pelajar yang bermoral tinggi.

2.       Pendidikan Malaysia pada Masa Penjajahan Negara Malaysia menjadi daerah jajahan bangsa-bangsa Eropa dimulai dari

datangnya bangsa Portugis tahun 1511, disusul bangsa Belanda dan terakhir Inggris. Bangsa-bangsa Eropa tersebut tidak hanya menjajah perekonomiannya tetapi juga politik dan budaya. Hal tersebut kemudian berpengaruh terhadap pola pendidikan yang ada di negara Malaysia.

Sekolah vernakular ( sekolah dasar ) merujuk kepada sekolah yang menggunakan bahasa ibunda dalam pelaksanaan penyelidikan dan pembangunn di sekolah. Terdapat tiga jenis vernakular yaitu : Melayu, Cina dan Tamil. Sekolah Vernakular Melayu yang pertama kali didirikan adalah tahun 1855 yaitu di Bayan lepas, Pulau Pinang. Sekolah Melayu Gelugor, Pulau Pinang menggunakan bahasa melayu sebagai bahasa pengantar.

Pada tahun 1815 sekolah vernakular Cina didirikan oleh kumpulan pendakwah baru Persatuan Pendakwah London. Terdapat pula sekolah cina yang dibuka oleh perseorangan. Sekolah Cina menggunakan bahasa Cina atau Mandarin sebagai pengantar. Guru-guru dan buku teks sekolah vernakular Cina ini diimpor dari negara Cina. Contoh sekolah vernakular Cina antara lain : SJK (C) Huan Lian tanjung Perak, SJK (C) Chung Hwa Kelantan. Kelas Bahasa Cina diadakan di semua “Free School”. Namun perkembangannya sekolah-sekolah ini gagal dan akhirnya dihentikan atau ditutup.

Sedangkan sekolah vernikular tamil diselnggarakan dengan menggunakan bahasa Tamil sebagai bahasa pengantar. Guru, kurikulum dan buku teks diimpor dari India. Contohnya SJK (T) Manikavasagam Tanjung malim dan Perak.

Pada tahun 1854, Pemerintah Hindia timur mengeluarkan arahan kepada Gubernur negeri-negeri Selat untuk memberikan laporan tentang status dan keadaan pendidikan di negerinya masing-masing agar tindakan selanjutnya dapat diambil.

Pada tahun 1872 mulai diperkenalkan persekolahan dengan dua sesi. Pembukaan sekolah dua sesi dilakukan oleh seorang nazir pendidikan AM. Skinner. Persekolahan dua sesi yaitu : sekolah pagi dan sekolah petang. Sekolah pagi dengan mata pelajaran bahasa melayu, Matematika, Ilmu alam ditambah materi pelajaran vokasional. Sedangkan sekolah petang dengan mata pelajaran bahasa Arab dan Al Qur,an. Permasalahan yang sangat

penting saat itu adalah kekurangan guru. Akibat kekurangan guru tersebut telah menjadi faktor tidak adanya sekolah menengah Melayu pada waktu itu. Hal inilah yang kemudian telah mendorong didirikannya Maktab Perguruan Sultan Idris ( MPSI ) di Tanjung Malim pada tahun 1922 dan Maktab Perguruan Perempuan Melayu ( MPPM ) di Malaka pada tahun 1935.

Pada Zaman pemerintahan Inggris di tanah Melayu, Sekolah Inggris mulai diperkenalkan. Contohnya King Edward VII di Perak, Clifford School di Pahang. Meskipun sekolah-sekolah pondok masih siteruskan diklangan penduduk Melayu. Sekolah vokasional Melayu juga telah diadakan untuk melatih kumpulan buruh.Meskipun ada aneka macam jenis sekolah dengan kekhususan masing-masing, sekolah-sekolah Inggris yang dikendalikan oleh misionaris Kristian adalah terbuka bagi semua anak-anak tanpa membedakan ras dan agama. Pada Zaman penjajahan Inggris, guru-guru diberikan pelatihan kerja profesional dan dikirim ke Raffles College yang berlokasi di negara Inggris. Mulai tahun1920-an, dua buah lembaga untuk tempat pelatihan para guru didirikan.

Pendidikan malaysia dizaman penjajahan memiliki ciri-ciri tertentu yang berbeda dengan sebelumnya. Pendidikan Zaman Penjajahan Inggris bercirikan :a. Setiap jenis sekolah khusus mengikuti kaumb. Kurikulum sekolah satu dengan sekolah lainnya berbedac. Lokasi sekolah bagi setiap kaum terpisahd. Bahasa pengantar berlainan satu dengan lainnya, contohnya sekolah Cina bahasa

pengantar bahasa Mandarin, sekolah Tamil berbahasa tamil.

3.       Pendidikan Malaysia Pada Masa Kemerdekaan-Tahun 2007           a.       Kurikulum Pendidikan di Malaysia

Kurikulum pendidikan, ditetapkan oleh Kementrian Pelajaran Malaysia. Kurikulum sekolah di malaysia relatif stabil. Kurikulum yang digunakan di sekolah rendah Malaysia disebut dengan Kurikulum Baru Sekolah Rendah ( KBSR ). Dari data Kementrian Pelajaran malaysia, KBSR mulai diujicobakan tahun 1982 di 302 buah sekolah rendah. Sejak tahun 1988, pelaksanaan KBSR sepenyhnya dicapai dan hingga tahun 2007 masih dipergunakan. Revisi dilakukan pada tahun 2003, dimana mata pelajaran Sains menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris dan pada tahun 2005 penggunaan bahasa pengantar dengan bahasa Inggris diperluas untuk matapelajaran sains dan Matematika.

b.      Jenis-Jenis Sekolah di MalaysiaAda beberapa jenis sekolah di Malaysia, antara lain:1) Sekolah Kebangsaan2) Sekolah Wawasan3) Sekolah Agama Islam4) Sekolah Mubaligh5) Sekolah bestari6) Sekolah berasrama penuh

c.       Siswa atau Peserta DidikSiswa di Malaysia sangat menjunjung tinggi wawasan kebangsaan Negara

Malaysia. Siswa di Malaysia sangat menjunjung tinggi kedisiplinan serta kearifan. Kedisiplinan dipupuk dengan arahan dari pemerintah melalui peraturan dan perundang-undangan. Sekolah juga memiliki kebijakan untuk membuat peraturan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa. Akan tetapi masih banyak juga siswa di Malaysia yang kurang mematuhi peraturan-peraturan yang telah ditetapkan.

Pengelolaan kelas juga mempengaruhi peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Kapasitas kelas diperhatikan agar terjadi kenyamanan

Print By Aidatul Fitri

Page 5: Ringkasan materi Komparasi Pendidikan

untuk melakukan kegiatan belajar dan pembelajaran. Ini sangat mempengaruhi tingkat motivasi belajar serta prestasi siswa. Prestasi siswa amat dipengaruhi oleh kualitas guru sebagai pendidik serta pemimpin siswa di dalam kelas.

d.      Guru dan Kepala SekolahPeranan guru pada dasarnya sama di semua Negara yaitu sebagai

pengajar, fasilitator, pemimpin, dan motivator bagi siswa. Guru amat berperan dalam perkembangan siswa. Siswa dapat berkembang dengan baik apabila diajar oleh guru yang memiliki kualitas yang baik. Di Malaysia guru dibekali dengan keterampilan yang baik untuk mengatur keadaan emosi siswa. Guru dapat dikatakan memiliki prestasi apabila siswa yang diajarkannya memiliki kualitas dan suskes menatap masa depan. Hal ini dikarenakan kesuskesan dari seorang siswa dipengaruhi oleh guru. Pengetua sekolah (kepala sekolah) mempunyai peranan yang amat penting bagi kemajuan sekolah. Hak dari pengetua sekolah adalah menciptakan kebijakan sekolah. Kebijakan-kebijakan pengetua sekolah bertujuan untuk kenajuan sekolah. Mencapai kemajuan pendidikan di Malaysia kementerian Malaysia memberlakukan pelatihan-pelatihan bagi kepala sekolah karena dinilai kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah sangat berpengaruh terhadap perkembangan sekolah serta pendidikan di Malaysia.Berkaitan dengan kesejahteraan guru, Gaji guru di Malaysia berkisar di atas RM 1000 (>Rp 2.500.000), yang hampir setara dengan gaji profesor (golongan IV/e) di negaraIndonesia. Meskipun juga banyak keluhan dari para guru Malaysia tersebut yang merasa gaji mereka masih juga rendah. Namun pada kenyataannya, guru sekolah rendah di Malaysia sudah mampu mengajukan kredit mobil dari gajinya, sedangkan guru SD di Indonesia baru pada tahap layak mengajukan kredit sepeda motor. Itupun baru sebagian kecil guru saja, sedang sebagian besar lainnya berusaha melunasinya dengan mengandalkan pekerjaan sampingan.

4.        Perkembangan  Umum Pendidikan  Malaysia  Pada  Masa  Kemerdekaan-Tahun 2007Setelah mengalami kemerdekaan, Malaysia membangun pendidikannya. Dengan

berbasis sistem pendidikan di Inggris, Malaysia menerapkan pendidikan dasar selama enam   tahun,   disusul   pendidikan   menengah   selama   lima   tahun   (   tiga   tahun menengah rendah atau pertama dan dua tahun menengah atas ). Semuanya itu dapat diakses anak-anak Malaysia sengan gratis. Para siswa wajib mengikuti ujian negara di setiap akhir jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah rendah dan pendidikan menengah tinggi.

Pendidikan  rendah  atau dasar 9 Primary Education ) di malaysia berlangsung 6 tahun yang wajib diikuti oleh anak usia 7-12 tahun. Wajib belajar di Malaysia dicanangkan dan dilaksanakan mulai tahun persekolahan 2003. Pendidikan wajib adalah satu peraturan yang mewajibkan setiaporang tua yang mempunyai anak berumur 6 tahun mendaftarkannya di sekolah rendah. Pendaftaran siswa baru biasanya dilakukan 1 tahun sebelum masa persekolahan. Keteledoran orang tua memasukkan anaknya mengikuti wajib belajar dianggap sebagai kesalahan menurut undang-undang. Jika hal ini terbukti dipengadilan, maka orang tua tersebut akan didenda maksima RM 5000 atau dihukum maksimal 6 tahun. Mengenai biaya pendidikan dasar orang tua siswa hanya diminta membayar iuran sekolah pada awal tahun pelajaran baru. Beasrnya iuran yang dipungut oleh pihak sekolah berkisar antara RM 50 sampai RM 75 (Rp.125.000 – 187.500) per tahun tiap siswa. Iuran tersebut dirinci untuk pembayaran asuransi, biaya ujian tengah semester, ujian semesteran, iuran khusus, biaya LKS, prakter komputer, kartu ujian, file data siswa dan raor. ( Griya Maya Faiq, 2007 ). Khusus untuk sumbangan PIBG ( Persatuan Ibu Bapak dan Guru ) hanya dipungut satu bayaran untuk satu keluarga.

Keluarga yang menyekolahkan lebih dari satu anak, hanya dikenakan iuran yang sama yaitu RM 25 per keluarga. Dan untuk siswa kelas VI ditambah biaya UPSR sebesar RM 70. Selain itu tidak ada pungutan lain, termasuk pula tidak ada pungutan sumbangan dana pembangunan. Pembangunan dan renovasi gedung sepenuhnya menjadi tanggungjawab pemerintah. Buku pelajaran yang dipakai siswa relatif tidak berganti setiap tahun. Bila orant tua siswa membeli semua buku pelajaran, harganya berkisar antara RM 80 samai RM 125 per siswa per tahun. Buku yang telah dibeli untuk anak sulung akan dapat dipakai terus oleh adiknya secara turun-temurun. Khusus keluarga dengan pendapatan kurang dari RM 2000 per bulan, dapat mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk peminjaman buku teks yang disediakan dari sekolah. Mulai tahun ajaran 2008, semua siswa sekolah rendah mendapat bantuan peminjaman buku pelajaran dari bantuan pemerintah melalui sekolah masing-masing.

Sekolah   menengah di Malaysia merupakan sekolah kelanjutan setelah anak menempuh sekolah dasar 6 tahun. Sekolah menengah ini berlangsung selama 5 tahun. Pada akhir kelas 3, para siswa mengikuti ujian untuk menentukan kelulusan si sekolah menengah rendah, yang disebut penilaian Menengah Rendah ( PMR ) atau dahulu dikenal dengan istilah Sijil Pelajaran rendah ( SPR ) dalam bahasa Inggris disebut Lower Certificate Education ( LCE ) atau Lower Secondary Education. Ujian tersebut wajib diikuti oleh semua siswa kelas 3. Setelah itu , siswa akan diarahkan untuk masuk kelas berikutnya dengan pilihan jurusan IPA ( science ) atau seni (arts) . Siswa dapat memilih sesuai dengan pilihan mereka sendiri. Umumnya jurusan IPA lebih dipilih oleh siswa. Meskipun perjalanannya, siswa masih diberikan kesempatan untuk beralih dari jurusan IPA ke jurusan Seni.

Aktivitas ko-kurikuler bersifat wajib disekolah Menengah, dimana semua siswa harus mengambil bagian sedikitnya 2 aktivitas. Ada banyak aktivitas ko-kurikular yang ditawarkan di sekolah menengah. Aktivitas ko-kurikular sering digolongkan menjadi beberapa sebutan, antara lain sebagai berikut : Kelompok Umum ( Uniformed Groups ), penampil Seni ( Performing Arts ), Klub dan Kemasyarakatan ( Clubs & Societies ), Olah Raga dan Permainan ( Sports & games ). Siswa boleh jugamengikuti kegiatan lebih dari 2 aktivitas ko-kurikular.

Pada akhir kelas 5 siswa diwajibkan untu mengambil ujian akhir yang disebut Sijil Pelajaran Malaysia-SPM ( Malaysian Certificate of Education ).Pada bulan Maret tahun 2006, Menteri Pendidikan mengumumkan sedang mempertimbangkan perbaikan ulang sistem SPM, karena dirasa masih kurang sempurna. Sebagian guru juga mengakuinya. Komentar dari salah satu profesor dari Universitas Malaya yang menyayangkan mahasiswanya yang tidak bisa menulis makalah, debat, atau memahami catatan kaki dalam setiap tulisan. Ia juga mengeluhkan mahasiswanya yang tidak dapat memahami apa yang ia katakan. Padahal zaman dulu banyak jago sekolah yang pandai debat, lihai bermain drama, olahraga dan lainnya.

Dewasa ini kemajuan sekolah di Malaysia tidak hanya dimiliki sekolah-sekolah negeri tetapi juga sekolah-sekolah swasta mengalami pertumbuhan pesat. Sekolah swasta pertama yang diakui kementrian pendidikan Malaysia untuk menjalankan kurikulum nasional ditetapkan awal tahun 1980. Saat ini sekolah swasta mengalami perkembangan yang pesat dan menawarkan beragam pilihan. Ada sekolah Dasar dan Menengas Swasta yang menggunakan kirikulum nasional adapula yang menggunakan kurikulum internasional, seperti kurikulum Amerika dan Inggris. Juga ada sekolah Cina mandiri khususnya sekolah menengah, menggunakan kurikulum sesuai dengan yang digariskan Kementrian Pendidikan.Sebagian sekolah di malaysia ada yang memerapkan sistem berasrama ( Residential Schools). Sekolah-sekolah ini menerima siswa dengan terlebih dahulu melalui seleksi ketat. Calon siswa diminta menunjukkan prestasi akademik dan potensi mereka sejak mereka belajar di sekolah rendah kelas 1 sampai 6. Para sisiwa di

Print By Aidatul Fitri

Page 6: Ringkasan materi Komparasi Pendidikan

sekolah ini dididik selama 24 jam di dalam asrama. Beberapa sekolah tersebut adalah Malacca High School, Royal Military College, dan Penang Free School. Residential School atau sekolah berasrama penuh juga dikenal sebagai sekolah-sekolah Sains ( Science School). Sekolah-sekolah ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan calon-calon elit malaysia, tetapi kemudian diperluas sebagai sekolah untuk menjaga malaysia dengan cara menerima siswa dengan kemampuan akademik dan bakat-bakat olahraga serta kepemimpinan yang menonjol. Sekolah tersebut dijadikan sebagai model setelah sekolah asrama Inggris ( British Boarding School).

Sedangkan   untuk   pendidikan   tinggi, umumnya dikelola oleh pemerintah dan swasta. Pendidikan tinggi menawarkan berbagai macam program sertifikat, diploma, sarjana, dan pascasarjana. Lembaga Pendidikan Tinggi Negeri diselenggarakan oleh pemerintah, seperti universitas, perguruan tinggi negeri, politeknik, dan lembagapelatihan guru. Sedangkan Lembaga Pendidikan Tinggi Swasata diselenggarakan oleh swasta, dan cabang universitas luar negeri. Kini jumlah perguruan tinggi swasta di Malaysia lebih dari 400 buah.

Beberapa nama universitas di Malaysia anatara lain: Univeriti Tun Hussein, Universiti Utara Malaysia, Universiti Malaysia Kelantan, Universiti Pertahanan Nasional Malaysia, Universiti Malaya, Universiti Teknikal Malaysia Malaya, dsb.

                 Komparasi Konsep dan Kebijakan Pendidikan di Indonesia dan MalaysiaMalaysia telah memiliki standar prosedur operasional baku dalam merancang konsep

dan kebijakan pendidikannya. Sebagai contoh, Akta Pendidikan (UU Sistem Pendidikan Nasional) melalui proses perubahan dengan melalui proses evaluasi secara mendalam. Hasil evaluasi itu dilaporkan oleh Menteri Pendidikan dalam sidang kabinet, dan akhirnya disusunlah Akta Pendidikan yang baru berdasarkan hasil evaluasi tersebut. Dalam rangka menyongsong abad ke-21, Malaysia telah memiliki Akta Pendidikan 1996 (Akta 550). Sementara Indonesia baru setahun memiliki undang-undang yang baru tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni UU Nomor 20 tahun 2003.

Berikut ini akan dikomparasikan beberapa konsep dan kebijakan pendidikan di Indonesia Malaysia. Konsep dan kebijakan yang akan dikomparasikan adalah yang sepadan atau yang substansinya sama atau hampir sama.

1.    Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pendidikan ‘Percuma’ (Gratis)Wajib belajar di Indonesia dimulai sejak adanya Wajib Belajar Sekolah Dasar 6 Tahun,

yang mulai dicanangkan bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei 1984. Keberhasilan program ini kemudian dilanjutkan dengan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun yang dicanangkan juga bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei 1994. Konsep wajib belajar di Indonesia memang tidak identik dengan ‘compulsory education‘ yang berbau paksaan dan diikuti dengan sanksi yang tegas, tetapi lebih ke arah sebagai ‘universal basic education’, yang bersifat arahan dan himbauan, dengan sanksi sosial. Keberhasilan pelaksanaan program Wajib Belajar Sekolah Dasar 6 Tahun tersebut memang telah berhasil secara kuantitatif, karena 93% anak usia sekolah dasar telah dapat ditampung dalam SD-SD Inpres yang tersebar ke seluruh pelosok tanah air. Namun demikian, kenyataan menunjukkan bahwa keberhasilan dalam perluasan kesempatan belajar itu tidak diikuti oleh keberhasilan secara kualitatif. Banyak gedung SD yang kini menjadi kosong karena dibangun di lokasi yang tidak tepat. Bahkan kini banyak gedung-gedung itu yang kini telah mengalami rusak berat, karena dibangun dengan kualitas yang rendah. Wal hasil, pembangunan pendidikan yang dilaksanakan selama ini kurang berorientasi kepada mutu pendidikan.

Pendidikan gratis terutama diberlakukan untuk satuan pendidikan Sekolah Rendah (SR) mulai dari ‘Darjah Satu sampai dengan Darjah Enam’ atau kelas satu sampai dengan

kelas enam di Sekolah Rendah. Sistem persekolahan di Malaysia menganut umur, artinya jika anak berumur tujuh tahun maka ia berhak menduduki darjah satu Sekolah Rendah, dan demikian seterusnya. Dalam hal kenaikan kelas, Malaysia menganut sistem automatic promotion atau kenaikan kelas otomatis. Oleh karena itu, tidak ada siswa yang tidak naik kelas. Berkat kebijakan inilah maka meski secara resmi Malaysia tidak memiliki program wajib belajar, sebagaian besar anak usia sekolah di Malaysia telah memperoleh kesempatan belajar. Untuk memudahkan dalam pengelolaan kelas (classroom management), guru membagi kelas menjadi tiga kelompok berdasarkan kecepatan dalam menerima pelajaran, yakni kelompok yang cepat, sedang, dan lambat. Walhasil, meski di Malaysia tidak pencanangan program wajib belajar sebagaimana yang dilaksanakan di Indonesia, namun dengan program pemerataan pendidikan di Malaysia juga telah berhasil dengan kualitas yang memadai.

2.       Kenaikan Kelas Ekspres dan Program Percepatan (Accelerated Learning)Jika di Indonesia telah mencoba konsep percepatan belajar atau accelerated

learning, maka Malaysia sejak lama telah melaksanakan konsep yang disebut kenaikan kelas ekspres. Kenaikan kelas ekspres ini justru diberlakukan pada ‘darjah tiga’ atau kelas tiga dapat naik ke kelas lima, setelah melalui tes yang diselenggarakan Lembaga Peperiksaan Malaysia. Selain itu, ketentuan lain yang secara tegas dilaksanakan adalah adanya persetujuan dari orangtua siswanya. Apabila orangtuanya tidak setuju, anak tersebut dapat mengikuti proses kenaikan biasa. Persetujuan orangtua ini amat penting karena orantua harus ikut bertanggung jawab terhadap implikasi yang ditimbulkan dari kebijakan kenaikan kelas ekspres tersebut. Dalam hal kebijakan ‘accelerated learning’ di Indonesia, Prof. Dr. Suyanto, M.Ed, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, justru tidak setuju dengan pelaksanaan accelerated learning pada jenjang pendidikan dasar, utamanya di SD. Pertimbangannya, sudah tentu dari faktor psikologis dan edukatif, yakni ‘siswa SD akan kehilangan waktu bermain’ (Republika, 12 Maret 2004). Dalam hal pemberlakukan program akselarasi di SMA pun, Rektor UNY juga tidak setuju jika dilaksanakan dengan kelas khusus. Alasannya karena cara tersebut merupakan satu bentuk diskriminasi bagi siswa. Cara yang paling elegan menurut beliau adalah dengan sistem kredit semester (SKS).Dengan belajar dari Malaysia tentang kenaikan kelas ekspres, perbedaan pandangan tentang kebijakan program akselarasi di Indonesia harus disatukan dalam bentuk penyusunan konsep yang dirumuskan oleh satu Pokja yang dibentuk oleh Mendiknas yang anggotanya terdiri atas berbagai pakar pendidikan. Dengan program kenaikan kelas ekspres atau pun melalui program percepatan tersebut, pemerintah berkewajiban untuk memenuhi hak peserta didik agar ‘mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya’ (Pasal 12 UU Nomor 20 Thun 2003).

3.       Sekolah Unggulan dan Sekolah Berasrama Penuh (SBP)Indonesia memiliki konsep sekolah unggulan. Yang kini masih cukup terkenal

adalah SMA Taruna Nusantara yang dikembangkan dengan disiplin ketat ala militer, SMA Soposurung di Sumatera Utara, SMA Al Azhar di Jakarta, dll. Di sekolah-sekolah unggulan tersebut biasanya telah dilengkapi dengan sarana asrama untuk peserta didik. Sekolah unggulan tersebut juga memiliki sarana asrama bagi peserta didik. Sekolah-sekolah seperti itu menyebut dirinya sebagai ‘boarding shool‘. Kecuali SMA Taruna Nusantara, sekolah-sekolah unggulan tersebut masih terbatas untuk peserta didik dari daerah provinsi atau kabupaten/kotanya. Jadi, sekolah unggulan ini tidak dirancang untuk menampung peserta didik yang terbaik dari seluruh daerah. Dengan kata lain, sekolah unggulan tersebut kurang dirancang untuk tujuan membangun semangat persatuan dan kesatuan di kalangan anak-anak bangsa dari seluruh pelosok Nusantara. Tujuan utama pembangunan

Print By Aidatul Fitri

Page 7: Ringkasan materi Komparasi Pendidikan

sekolah unggulan tersebut biasanya terkait dengan upaya agar anak-anak dari daerah yang bersangkutan dalam diterima di perguruan tinggi yang berkualitas.

Konsep sekolah unggulan di Indoensia itu berbeda dengan konsep Sekolah Berasrama Penuh (SBP) di Malaysia. Dua dari sepuluh tujuan pembangunan sekolah berasrama penuh (SBP) di Malaysia ada dua tujuan SPB yang amat penting untuk dijadikan bahan pelajaran, yaitu ‘mewujudkan peluang untuk pelajar-pelajar yang berpotensi terutama dari kawasan luar bandar (kota, penulis) bagi mendapatkanpendidikan dengan kemudahan yang teratur, sempurna dan terkini dalam iklim persekolahan yang kondusif’, dan ‘memperbanyakkan pelajar bumiputera mendapat pendidikan berkualiti sebagai persediaan ke arah pendidikan tinggi untuk memenuhi keperluan negara’. Untuk Indonesia, ketentuan tentang ‘pelajar bumi putera’ memang tidak popular, karena mengandung nuansa SARA. Namun di Malaysia, ketentuan itu justru harus muncul dalam bentuk ketentuan formal, karena ketentuan formal itulah yang akan menjadikan pihak lain dapat memahaminya secara terbuka, tanpa ada kecurigaan. Proses seleksi untuk menjadi siswa di SBP dilakukan langsung oleh Kementerian Pendidikan, dan penempatannya pun ditetapkan oleh kementerian pendidikan. Aspek penting lain yang diharapkan pemeritah melalui SBP ini adalah terbentuknya rasa persatuan dan kesatuan antara sesama warga Malaysia (perpaduan).

Peserta didik di SBP berasal dari anak-anak yang terpilih dari berbagai negara bagian di Malaysia.Biaya pendidikan dan asrama bagi seluruh siswanya sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah. Kini Malaysia memiliki 30 (tiga puluh) Sekolah Berasrama Penuh, yang tersebar di seluruh negeri di Malaysia. Anwar Ibrahim tercatat sebagai salah seorang lulusan Kolej Melayu Kuala Kangsar (KMKK). KMKK berdiri sejak tahun 1905 yang mengikuti azas sekolah berasrama penuh. Sekolah Seri Puteri (SSP) merupakan salah satu SBP yang terletak di kota Kuala Lumpur, yang semua muridnya adalah perempuan.

4.       Ujian Akhir Nasional dan PeperiksaanPada awal kemerdekaan sampai sekitar tahun 70-an, Indonesia menggunakan

konsep ujian negara. Pada tahun 80-an, diubahlah menjadi ujian sekolah. Dan pada tahun 90-an, konsep ujian negara dan ujian sekolah digabungkan menjadi Ebtanas (Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional). Terakhir, kebijakan itu menjadi Ujian Akhir Sekolah (UAS) untuk SD, dan Ujian Akhir Nasional (UAN) untuk SMP, SMA, SMK, dan atau yang sederajat. Apabila dibandingkan dengan sistem ujian akhir di Malaysia, yang paling mengganjal adalah tidak berlakunya hasil UAN SMA dan SMK untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Hal ini tidak berlaku di Malaysia. Konsep dan kebijakan tentang ujian akhir di Malaysia tampak matang dan dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen. Oleh karena itu, konsep dan kebijakan ini dapat menjadi bahan pelajaran yang amat penting bagi Indonesia. Untuk keamanan soal ujian disediakan almari besi tempat menyimpan soal-soal yang akan digunakan di sekolah. Alat ini menjadi amat penting pada saat itu, karena adanya kebocoran soal Ujian Nasional, meski soal Ujian Nasional pada waktu itu telah dibuat dengan lima paket yang berbeda-beda untuk daerah atau sekolah satu dengan daerah lainnya.

Di Malaysia dikenal adanya nama ujian akhir yang berbeda-beda untuk masing-masing jenjang pendidikan. UPSR (Ujian Pencapaian Sekolah Rendah) adalah nama ujian akhir untuk sekolah rendah. PMR (Penilaian Menengah Rendah) adalah nama ujian akhir untuk sekolah menengah rendah. Dan SPM (Sijil Pelajaran Malaysia) adalah nama ujian akhir untuk sekolah menengah tingkat atas. Sistem sekolah menengah atas di Malaysia adalah dua tahun selepas sekolah menengah rendah, yakni tingkatan satu, tingkatan dua, tingkatan tiga di sekolah menengah rendah, dan dilanjurkan dengan tingkatan empat dan tingkatan lima di sekolah menengah atas. Jadi siswa sekolah menengah atas di Malaysia

hanya dua tahun, yakni di tingkatan empat dan tingkatan lima (atau kelas satu dan kelas II SMA di Indonesia). Hanya saja, pada tahun pertama masuk ke perguruan tinggi, calon mahasiswa di perguruan tinggi perlu mengikuti program matrikulasi di perguruan tinggi yang bersangkutan.

5.       Sekolah Berwawasan Khusus Teknologi Informasi dan Sekolah Bestari (Smart School)Direktorat Pendidikan Menengah Umum telah mengembangkan konsep sekolah

berwawasan khusus. Ada SMA berbawasan bahasa, ada yang kesenian dan olah raga, ada yang sains dan matematika, dan ada pula yang berwawasan teknologi informasi. Konsep Sekolah Bestari baru dilahirkan sejak tahun 1997, bertepatan dengan adanya krisis moneter yang melanda negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Konsep ini disusun oleh satu ‘Pasukan Petugas Smart School’ Kementerian Pendidikan Malaysia pada tahun 1997, sebagai bagian dari grand design megaproyek MSC (Multimedia Super Corridor), yakni pembangunan kawasan industri komputer antara Putra Jaya sampai dengan Kuala Lumpur. Gagasan besar ini barangkali diilhami oleh proyek yang dikenal dengan Silicon Valley di Amerika Serikat. Sistem pembelajaran dalam sekolah bestari ini sepenuhnya menggunakan multimedia. Empat mata pelajaran penting, yakni Bahasa Malaysia, Bahasa Inggris, Sains, dan Matematika telah dibuatkan CD ROM-nya, yang dapat diakses dengan menggunakan komputer oleh siswa dan gurunya. Salah satu sekolah bestari yang terkenal di Malaysia adalah Sekolah Menengah Putra Jaya I yang berlokasi di kawasan ibukota pemerintahan Putra Jaya.

Untuk menunjang pelaksanaan konsep dan kebijakan sekolah bestari, pemerintah Malaysia memberlakukan diskon bagi para guru yang membeli computer. Selain itu, pemerintah Malaysia juga menerapkan adanya beberapa kebijakan pendukung, misalnya dengan program internet keliling. Pada jenjang pendidikan tinggi, Telekom Malaysia juga telah mendirikan Universiti Multi Media di kawasan Putra Jaya, yang kini mahasiswanya berasal dari tiga puluh negara asing. Untuk mendukung pelaksanaan program educational excellence (unggulan dalam bidang pendidikan) di kawasan Asia Pasifik, Jabatan Imigrasi Malaysia (JIM) juga telah mengeluarkan ketentuan untuk mempermudah dalam mengurus visa bagi mahasiswa yang akan belajar di Malaysia.

D. Pendidikan di Brunei darussalam1.    Sejarah Pendidikan Brunei Darussalam

Pendidikan formal di Brunei dimulai tahun 1912 dengan mulai dibukanya Sekolah Melayu di Bandar Brunei (Bandar Seri Begawan sekarang). Kemudian diikuti dengan pembukaan sekolah lain tahun 1918 di wilayah Brunei-Muara, Kuala Belait dan Tutong khusus untuk murid laki-laki berusia 7-14 tahun dengan kurikulum pelajaran mencakup membaca dan menulis dalam bahasa Arab dan Latin.Sebelumnya tahun 1916, masyarakat Tionghoa telah mendirikan sekolah sendiri di Bandar Seri Begawan. Baru pada tahun 1931 sekolah dasar swasta pertama berbahasa Inggris berdiri di Seria. Sampai dengan tahun 1941, jumlah sekolah di Brunei mencapai 32 buah yang terdiri dari 24 sekolah Melayu, 3 sekolah swasta Inggris, 5 sekolah Cina dengan jumlah murid 1.714 orang dan 312 orang murid wanita.

Pada tahun 1966, sekolah Melayu pada tingkat pendidikan menengah dibuka di Belait. Tahun 1984 kurikulum pendidikan nasional mewajibkan para siswa untuk menguasai dwibahasa yaitu bahasa Melayu dan Bahasa Inggris. Puncaknya berupa berdirinya Universiti Brunei Darussalam tahun 1985 sebagai lembaga tertinggi di bidang pendidikan.

Prioritas utama Pemerintah untuk membawa Brunei menuju kearah kemajuan dan pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia di dalam era globalisasi ini, adalah

Print By Aidatul Fitri

Page 8: Ringkasan materi Komparasi Pendidikan

meningkatkan sektor pendidikan termasuk pendidikan teknik dan kejuruan dimana sistem dan kurikulumnya selalu ditinjau ulang.

Program pendidikan diarahkan untuk menciptakan manusia yang berakhlak dan beragama dan menguasi teknologi. Pemerintah telah menetapkan tiga bidang utama dalam pendidikan, yaitu :a. Sistem dwibahasa di semua sekolah b. Konsep Melayu Islam Beraja (MIB) dalam kurikulum sekolahc. Peningkatan serta perkembangan sumber daya manusia termasuk pendidikan

vokasional (kejuruan) dan teknik. Sejak tahun 1984 Negara Brunei Darussalam telah memperkenalkan dasar

pendidikan dwibahasa bagi menjamin pelajar berkebolehan dalam menguasai kedua-dua bahasa iaitu bahasa Melayu dan bahasa Inggeris. Mulai dari peringkat pra-sekolah hingga darjah III, bahasa pengantar bagi semua mata pelajaran adalah bahasa Melayu kecuali mata pelajaran English Language. Daripada darjah IV dan seterusnya pelajar akan mengikuti pengajaran yang menggunakan dua bahasa. Bahasa Melayu digunakan bagi mengajar mata pelajaran Bahasa Melayu, Pengetahuan Agama Islam, Pendidikan Jasmani, Lukisan dan Pertukangan Tangan, Sivik, dan MIB (Melayu Islam Beraja). Manakala bahasa Inggeris pula digunakan bagi mengajar mata pelajaran seperti Sains, Matematik, Geografi, Sejarah, dan Bahasa Inggeris itu sendiri. Persekolahan di peringkat rendah hinggalah universiti bagi sekolah-sekolah kerajaan adalah percuma bagi rakyat dan penduduk tetap Brunei Darussalam. Jumlah keseluruhan hari persekolahan adalah antara 202 dan 210 hari setahun. Terdapat empat (4) penggal persekolahan sepanjang persekolahan antara Januari hingga Disember. Sehingga tahun 2001 kadar kenal huruf di Negara Brunei Darussalam berada pada tahap 92.5%.

2.   Sistem Pendidikan di Brunei DarussalamSistem sekolah formal di Brunei Darussalam menggunakan pola 7-3-2-2, : 7 tahun tingkat dasar, 3 tahun tingkat menengah pertama, 2 tahun tingkat menengah atas dan 2 tahun pra-universitas.

Untuk tingkat dasar dan menengah pertama, sistem pendidikan Brunei tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Pendidikan dasar bertujuan memberikan kemampuan dasar bagi murid-murid dalam menulis, membaca, dan berhitung disamping membina dan mengembangkan karakter pribadi. Pendidikan TK yang merupakan bagian tingkat dasar mulai diterapkan di Brunei tahun 1979 dan sejak itu setiap anak berumur 5 tahun diwajibkan memasuki TK selama setahun sebelum diterima di SD kelas 1. Kenaikan tingkat dari TK ke SD dilakukan secara otomatis. Di tingkat SD, mulai dari kelas 1 dan seterusnya setiap murid akan mengikuti ujian akhir tahun dan hanya murid yang berprestasi saja yang dapat melanjutkan ke kelas berikutnya. Sementara yang gagal harus tinggal kelas dan sesudah itu baru mendapat kenaikan kelas otomatis. Setelah mengikuti pendidikan dasar 7 tahun, murid yang lulus ujian akhir dapat melanjutkan pendidikannya ke SLTP selama 3 tahun. Bagi siswa yang lulus ujian akhir SLTP akan memiliki pilihan yaitu:

Dapat meneruskan pelajaran ke tingkat SLTA . Di tahun ke-2, siswa akan menjalani ujian penentuan tingkat yang dikenal BCGCE (Brunei Cambridge General Certificate of Education) yang terdiri dari 2 tingkat yaitu tingkat AO dan AN. Bagi siswa yang berprestasi baik akan mendapat ijazah tingkat AO artinya siswa dapat meneruskan pelajaran langsung ke pra-universitas selama 2 tahun untuk mendapatkan ijazah Brunei Cambridge Advanced Level Certificate tingkat AA. Sementara itu, siswa tingkat AN harus melanjutkan studinya selama setahun lagi dan kemudian baru dapat mengikuti ujian bagi mendapatkan ijazah tingkat AO. Bagi siswa tamatan SLTP yang tidak ingin melanjutkan pelajarannya ke universitas dapat memilih sekolah kejuruan seperti

perawat kesehatan, kejuruan teknik dan seni, kursus-kursus atau dapat terjun langsung ke dunia kerja.

Jabatan Sekolah-sekolah berperanan menyelaras pelaksanaan program pendidikan, projek dan kegiatan Kementerian Pendidikan di peringkat sekolah. Pada masa ini Jabatan Sekolah-sekolah mengawal selia 123 sekolah rendah, 26 sekolah menengah, dan 70 sekolah bukan kerajaan.

a. Menengah BawahJumlah jangka masa persekolahan di peringkat menengah adalah tiga tahun. Pada tahun ketiga, pelajar akan menduduki peperiksaan Penilaian Menengah Bawah (PMB). Pelajar yang berjaya menamatkan pelajaran di peringkat PMB mempunyai beberapa pilihan melanjutkan pelajaran ke peringkat menengah atas yang membawa kepada peperiksaan Brunei-Cambridge General Certificate of Education (GCE 'O' Level) examination atau GCE 'N'; atau, - Melanjutkan pelajaran dalam bidang kemahiran pertukangan dan teknikal atau institusi vokasional atau bekerja.

b. Menengah AtasBerdasarkan pencapaian dalam peperiksaan PMB, pelajar akan disalurkan ke dalam aliran Sains, Sastera atau teknikal. Jangka masa persekolahan pada peringkat ini adalah sama ada dua atau tiga tahun.Pendidikan di peringkat menengah atas adalah bersifat umum dengan beberapa peruntukan yang khusus dalam bidang sains, sastera dan teknikal. Pada akhir tahun kedua, pelajar yang berkelayakan akan menduduki peperiksaan Brunei-Cambridge GCE Ordinary level (GCE ‘O’ Level). Manakala pelajar yang belum layak secara akademik untuk mengambil peperiksaan GCE ‘O’ Level akan menduduki peperiksaan GCE ‘N’’ Level terlebih dahulu. Pelajar yang memperoleh kelulusan yang baik pada peringkat ‘N’ akan diberi peluang untuk menduduki peperiksaan GCE ‘O’ Level selepas mereka tamat satu tahun akademik.Bagi pelajar-pelajar yang mempunyai kelulusan peringkat ‘O’ yang mencukupi dan relevan boleh melanjutkan pelajaran ke peringkat pra-universiti yang akan membawa kepada peperiksaan Brunei-Cambridge Advanced Level Certificate of Education (GCE 'A' Level). Sementara yang lain sama ada mahu memasuki alam pekerjaan atau mengikuti program pendidikan dan latihan di Institut Pendidikan Sultan Hassanal Bolkiah, Universiti Brunei Darussalam, maktab teknik, sekolah vokasional, maktab jururawat atau meneruskan pelajaran di luar negara.

Potret Sistem Pemerintahan Dan Kondisi DemografisBrunei Darussalam merupakan salah satu negara di kawasan Asia Tenggara

yang terkenal sangat makmur. Brunei Darussalam yang merupakan anggota ke-6 ASEAN ini mendapatkan kemerdekaannya dari Inggris pada tanggal 1 Januari 1984. Kepala negara Brunei Darussalam adalah seorang Sultan yang sekaligus sebagai Kepala Pemerintahan (Perdana Menteri). Kendatipun wewenang serta kekuasaan Sultan yang diberikan Konstitusi begitu besar, namun sistem pemerintahan Brunei Darussalam bersifat demokratis. Tetapi dalam hal cara pemilihan para birokrat di Brunei cenderung dengan sistem rekruitmen tertutup. Sistem ini tidak menyerap personil dari seluruh lapisan masyarakat. Jadi, Brunei merupakan negara kerajaan dengan kepala pemerintahan berada di tangan sultan.

Kira-kira dua pertiga jumlah penduduk Brunei adalah orang Melayu. Kelompok etnik minoritas yang paling penting dan yang menguasai ekonomi negara ialah orang Tionghoa (Han) yang menyusun lebih kurang 15% jumlah penduduknya. Etnis-etnis

Print By Aidatul Fitri

Page 9: Ringkasan materi Komparasi Pendidikan

ini juga menggambarkan bahasa-bahasa yang paling penting: bahasa Melayu yang merupakan bahasa resmi, serta bahasa Tionghoa. Bahasa Inggris juga dituturkan secara meluas, dan terdapat sebuah komunitas ekspatriat yang agak besar dengan sejumlah besar warganegara Britania dan Australia. Islam ialah agama resmi Brunei, dan Sultan Brunei merupakan kepala agama negara itu. Agama-agama lain yang dianut termasuk agama Buddha (terutamanya oleh orang Tiong Hoa), agama Kristen, serta agama-agama orang asli (dalam komunitas-komunitas yang amat kecil).Ekonomi kecil yang kaya ini adalah suatu campuran keusahawanan dalam negeri dan asing, pengawalan kerajaan, kebajikan, serta tradisi kampung.

Dasar Pengembangan Pendidikan dan Kebijakan PendidikanProgram pendidikan diarahkan untuk menciptakan manusia yang berakhlak dan beragama dan menguasi teknologi. Pemerintah telah menetapkan tiga bidang utama dalam pendidikan, yaitu :• Sistem dwibahasa di semua sekolah• Konsep Melayu Islam Beraja (MIB) dalam kurikulum sekolah • Peningkatan serta perkembangan sumber daya manusia.

E. Pendidikan di Turki1. Gambaran Umum Turki

Pada awalnya Turki merupakan salah satu negara yang berbentuk kerajaan. Saat ini pemerintahan turki berbentuk republik yang beribu kota di Istanbul. Republik Turki termasuk sebagai negara dan memproklamirkan diri sebagai negara sekuler, namun tidak bisa dipungkiri bahwa jiwa Islamnya tetap melekat dan tak terpisahkan dari bangsa Turki. Begitu pun berdampak terhadap kemajuan pendidikan di negara tersebut.

Masuknya sistem pendidikan modern dalam kalangan kerajaan Turki Usmani bermula sejak sultan Mahmud II (1785-1839 M ), Turki mengadakan pembaharuan dalam berbagai bidang pendidikan. Di zaman itu, madrasah serupakan satu-satunya lembaga pendidikan yang ada di kerajaan Turki Usmani. Di madrasah itu Mahmud menyadari bahwa madrasah-madrasah tradisional tersebut tidak sesuai lagi dengan tuntunan perkembangan zaman. Oleh karena itu Turki berusaha untuk memperbaiki sistem pendidikan madrasah yang ada, agar anak-anak bisa mendapatkan pelajaran pengetahuan umum. Namun mengadakan perubahan dalam kurikulum madrasah dengan memasukkan pengetahuan-pengetahuan umum pada waktu itu sangat sulit. Karena itu, Turki mendirikan dua sekolah pengetahuan umum yang berdiri sendiri. Terpisah dari sistem madrasah tradisional yang ada. Kedua sekolah tersebut adalah :

Sekolah Pengetahuan Umum (Mekteb-Ima’rif) Sekolah sastra (Mekteb-I Ulum Edebiye)

Sistem pendidikan di Turki dibangun sesuai dengan reformasi Attaturk setelah perang turki.

2. Dari Westernisasi menuju SekularisasiYang dianggap sebagai momentum pertama kontak antara Turki dengan dunia Barat

adalah jatuhnya konstantinopel, ibukota Bizantium, ke tangan pasukan Turki Usmani dibawah pimpinan Sultan Muhammad II pada tahun 1453. Konstantinopel yang selanjutnya diganti menjadi Istanbul, adalah suatu kota metropolis yang berada di benua Asia dan Eropa. Inilah titik awal masa keemasan Turki Usmani, yang terus cemerlang hingga abad ke-18 dengan wilayah kekuasaan yang sangat luas membentang dari Hongaria Utara di Barat hingga Iran di Timur; dari Ukrania di Utara hingga Lautan India di Selatan.

Turki Usmani berhasil membentuk suatu Imperium besar dengan masyarakat yang multi-etnis dan multi-religi. Kebebasan dan otonomi kultural yang diberikan Imperium kepada

rakyatnya yang non-muslim, adalah suatu bukti bagi dunia kontemporer bahwa sistem kekhalifahan dengan konsep Islam telah mempertunjukkan sikap toleransi dan keadilan yang luhur.

Sultan adalah sekaligus khalifah, artinya sebagai pemimpin negara, Ia juga memegang jabatan sebagai pemimpin agama. Kekhalifahan Turki Usmani didukung oleh kekuatan ulama (Syeikhul Islam) sebagai pemegang hukum syariah dan kekuatan tentara, yang dikenal dengan sebutan tentara Janisssari. Kekuatan militer yang disiplin inilah yang mendukung perluasan Imperium Usmani, dan juga yang menyebabkan keruntuhannya pada abad ke-20.

Kegagalan pasukan Turki dalam usaha penaklukan Wina pada tahun 1683, merupakan suatu awal memudarnya kecermelangan Imperium Turki. Kekalahan tersebut dimaknai sebagai melemahnya kekuatan pasukan Turki dan menguatnya pasukan Eropa. Lebih disadari lagi bahwa kekalahan itu menandai kelemahan teknik dan militer pasukan Turki. Inilah yang menjadi awal munculnya upaya mencontoh teknologi militer Barat yang dianggap telah maju. Selanjutnya kondisi ini membawa Turki Usmani pada suatu masa pembaruan atau modernisasi.

Setelah Perang Dunia I pada tahun 1918, dengan kekalahan pihak Sentral yang didukung oleh Turki, Imperium Turki Usmani mengalami masa kemuduran yang sangat menyedihkan. Satu persatu wilayah kekuasaan yang jauh dari pusat membebaskan diri dari kekuasaan Turki Usmani. Bahkan lebih buruk lagi negara-negara sekutu berupaya membagi-bagi wilayah kekuasaan Turki untuk dijadikan negara koloni mereka. Kondisi porak porandanya Imperium menumbuhkan semangat nasionalisme pada generasi muda Turki ketika itu. Pemikiran tentang identitasa bangsa dan pentingnya suatu negara nasionalis yang meliputi bangsa Turki menjadi wacana yang banyak diperdebatkan.

Pada tahun 1919-1923 terjadi revolusi Turki di bawah pimpinan Mustafa Kemal. Kecemerlangan karier politik Mustafa Kemal dalam peperangan, yang dikenal sebagai perang kemerdekaan Turki, mengantarkannya menjadi pemimpin dan juru bicara gerakan nasionalisme Turki. Gerakan nasionalisme ini, yang pada waktu itu merupakan leburan dari berbagai kelompok gerakan kemerdekaan di Turki, semula bertujuan untuk mempertahankan kemerdekaan Turki dari rebutan negara-negara sekutu. Namun pada perkembangan selanjutnya gerakan ini diarahkan untuk menentang Sultan.

Mustafa Kemal mendirikan Negara Republik Turki di atas puing-puing reruntuhan kekhalifahan Turki Usmani dengan prinsip sekularisme, modernisme dan nasionalisme. Meskipun demikian, Mustafa Kemal bukanlah yang pertama kali memperkenalkan ide-ide tersebut di Turki. Gagasan sekularisme Mustafa Kemal banyak mendapat inspirasi dari pemikiran Ziya Gokalp, seorang sosiolog Turki yang diakui sebagai Bapak Nasionalisme Turki. Pemikiran Ziya Gokalp adalah sintesa antara tiga unsur yang membentuk karakter bangsa Turki, yaitu ke-Turki-an, Islam dan Modernisasi.

Kronologi sejarah di atas merupakan uraikan untuk menerangkan suatu kondisi sosial politik Imperium Usmani yang membentuk pemikiran dan gerakan sekuler Mustafa Kemal. Dengan demikian Mustafa dan pengikutnya menggerakkan reformasi-reformasi di Turki dengan dasar-dasar yang telah diletakkan oleh para pembaru-pembaru di kekhalifahan Turki. Pada perkembangan selanjutnya ide-ide reformasi Mustafa Kemal menjadi suatu gerakan politik pemerintah yang dikenal dengan sebutan Kemalisme.

Politik Kemalis ingin memutuskan hubungan Turki dengan sejarahnya yang lalu supaya Turki dapat masuk dalam peradaban Barat. Oleh karena itulah penghapusan kekhalifahan merupakan agenda pertama yang dilaksanakan. Pada tanggal 1 November 1922 Dewan Agung Nasional pimpinan Mustafa Kemal menghapuskan kekhalifahan. Selanjutnya pada tanggal 13 Oktober 1923 memindahkan pusat pemerintahan dari Istanbul ke Ankara. Akhirnya Dewan Nasional Agung pada tanggal 29 Oktober 1923 memproklamasikan terbentuknya negara Republik Turki dan mengangkat Mustafa Kemal

Print By Aidatul Fitri

Page 10: Ringkasan materi Komparasi Pendidikan

sebagai Presiden Republik Turki. Pendidikan juga berkembang pada awal masa pemerintahan Presiden Mustafa Kemal.

3.   Frofil Pendidikan TurkiSistem Pendidikan di Turki secara umum dapat dikatakan hampir sama dengan sistem

pendidikan di Indonesia. Adapun sitem pendidikan nasional Turki yang utama terdiri dari dua bagian:

a. Pendidikan Formal (Formal Education)Penddikan formal adalah sistem sekolah yang terdiri dari lembaga-lembaga pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, sama halnya dengan pendidikan yang ada di Indonesia.

          Adapun jenjang pendidikan formal di Turki diantaranya : Pendidikan pra-sekolah,

Pendidikan pra sekolah adalah pendidikan yang opsional, bertujuan untuk memberikan kontribusi mental, dan emosional pada perkembangan fisik anak/siswa untuk membantu mereka memperoleh kebiasaan baik (ahklak), yang ditekankan pada saat mereka masih di pendidikan dasar. Pendidikan pra-sekolah diberikan di TK, rumah penitipan anak, pembibitan kelas di sekolah dasar dan kelas persiapan oleh berbagai departemen dan instansi terkait, dan Departemen Pendidikan Nasional Turki.

Pendidikan DasarPendidikan dasar, memberikan pengetahuan dasar pada anak-anak dan memastikan fisik, perkembangan mental dan moral sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Pada umumnya terdiri dari pendidikan anak-anak dalam kelompok usia 6-14 tahun. Delapan tahun pendidikan dasar adalah wajib untuk semua warga negara Turki yang telah mencapai usia enam tahun, ada juga sekolah swasta akan tetapi masih berada di bawah kontrol negara. Akan tetapi khusus pelajaran bahasa asing sudah dimulai diberikan sejak 4 tahun dalam pendidikan dasar.

Pendidikan SekunderPendidikan sekunder diklasifikasikan dalam dua kategori lembaga pendidikan, yaitu sekolah menengah umum dan kejuruan dan sekolah tinggi teknik (lycées) di mana minimal tiga tahun bersekolah dilaksanakan setelah pendidikan dasar. -     Pendidikan Menengah

Sekolah Menengah umum adalah lembaga pendidikan yang mempersiapkan siswa untuk institusi pendidikan tinggi. Mereka menerapkan program tiga tahun lebih dan di atas pendidikan dasar, yang terdiri dari siswa dalam kelompok umur 15-17 tahun. Sekolah menengah ini terdiri dari Sekolah Menengah Atas, yang biasanya memakan waktu 3 tahun. Di sekolah-sekolah ini, sistem satu guru kelas untuk setiap perubahan ke spesialis guru untuk setiap mata pelajaran. Siswa dapat memilih satu bahasa asing dari Inggris, Perancis atau Jerman. Pendidikan pada tingkat ini adalah gratis kecuali di sekolah swasta di mana biaya rata-rata sekitar 4.000 US Dolar per tahun. Siswa menunjukkan rasa hormat terhadap guru mereka dengan memanggil “sir” atau “guru”, atau berdiri di kelas ketika seorang guru memasuki kelas.

Pelajaran yang diajarkan di sekolah menengah 9 dan kelas 10 adalah:.Bahasa Turki, Turki sastra, Matematika, Fisika, Chemistry, Biologi , Geometry, .Sejarah Turki, Geografi, Bahasa Inggris, Bahasa Asing (Jerman, Perancis, Italia, Jepang, Arab, Rusia), Keamanan nasional, Studi kesehatan, .Electives, Profesi Pelajaran (hanya di Sekolah Tinggi Kejuruan), Kursus Agama (hanya dalam Anatolian Imam Hatip-SMA dan Imam-Hatip SMA)

  -     Pendidikan Kejuruan

Memberikan instruksi khusus dengan tujuan memberikan pelatihan kemahiran yang berkualitas. Organisasi dan periode instruksi dari sekolah berbeda. Beberapa dari mereka memiliki program empat tahun dalam hal ini usia sekolah adalah 15-18 tahun.Tujuan pendidikan menengah adalah untuk memberikan pengenalan pada siswa dengan budaya umum pada tingkat minimum dan mempersiapkan mereka dalam mengemban tanggung jawab bagi masyarakat demokratis, membuat mereka menghormati hak asasi manusia serta mempersiapkan mereka pada pendidikan yang lebih tinggi atau bisnis ke arah kepentingan kehidupan yang sejahtera. Sekolah-sekolah menengah swasta, memiliki kelas persiapan bahasa asing, sesuai dengan sasaran program pendidikan, dan dalam pendidikan bahasa asing yang dipadukan dalam kelompok ilmu pengetahuan dan matematika.

Pendidikan Tinggi (Higher education)Di Turki, pendidikan tinggi meliputi semua institusi pendidikan setelah pendidikan menengah, yang menyediakan setidaknya dua tahun pendidikan tinggi dan mendidik siswa untuk melanjutkan ke jenjang, sarjana, master atau gelar tingkat doktor. Lembaga pendidikan tinggi terdiri dari universitas, fakultas, institut, sekolah pendidikan tinggi, konservatori, sekolah kejuruan pendidikan tinggi dan pusat penelitian aplikasi. Di Turki, eskalasi pendidikan yang lebih tinggi adalah untuk mencapai tingkat kemampuan dalam menghadapi era globalisasi dunia, baik dari segi kualitas dan kuantitas, telah diadopsi sebagai tujuan utama. Rencana dan program yang dibuat selalu mencerminkan persepsi dari rencana itu sendiri.

Universities Universitas terdiri dari perguruan tinggi dua tahun dan empat tahun, yang berasal dari sekolah pendidikan lanjutan yang semua otonom yang berafiliasi ke Dewan Pendidikan Tinggi. Terdapat total 60 perguruan yang tidak termasuk swasta. Siswa yang masuk perguruan tinggi melalui ujian yang diselenggarakan setahun sekali. Dalam rangka untuk mendapatkan masa depan yang baik, siswa akan belajar di departemen baik di perguruan tinggi. Ini sebabnya mereka mulai belajar untuk ujian masuk sebanyak dua tahun sebelumnya, pada umumnya mengambil kursus swasta juga. Para siswa harus mendapatkan minimal 105 poin untuk memiliki kesempatan. Untuk belajar di Perguruan Tinggi tidak semua orang bisa mendapatkan tempat. Secara umum 1/3 dari para siswa dapat melanjutkan ke perguruan tinggi. Yang lain, jika mereka mampu melanjutkan ke perguruan tinggi swasta, mulai bekerja, tunggu satu tahun atau lebih mengikuti, pelatihan militer untuk laki-laki. Berbeda dengan tingkat pendidikan sebelumnya, siswa harus membayar biaya sekitar US $ 100-350 per tahun di pendidikan tinggi. Setelah empat tahun belajar mereka juga dapat terus melakukan master untuk satu atau dua tahun. Ini juga dengan pemeriksaan dan biaya yang lebih sedikit.

Tujuan pendidikan tinggi adalah untuk melatih tenaga kerja dalam suatu system, prinsip-prinsip pendidikan dan pelatihan kontemporer untuk memenuhi kebutuhan Negara. Namun demikian dipendidikan tingggi juga disediakan beberapa pendidikan khusus di berbagai bidang bagi siswa yang telah menyelesaikan pendidikan menengah.

Universitas yang terdiri dari beberapa unit yang dibentuk oleh negara dan oleh hukum sebagai perusahaan publik memiliki otonomi dalam pengajaran dan penelitian. Selain itu, lembaga-lembaga pendidikan tinggi, di bawah pengawasan dan kontrol negara, juga dapat dibentuk oleh yayasan swasta sesuai dengan prosedur dan prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam undang-undang dengan ketentuan bahwa mereka adalah non-profit di dunia. Universitas adalah lembaga pendidikan tinggi pokok. Ia memiliki otonomi akademik dan kepribadian hukum publik. Hal ini bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan pendidikan tingkat tinggi, penelitian ilmiah dan publikasi. Setiap universitas terdiri dari fakultas dan sekolah empat tahun, menawarkan program yang tingkat sarjana, yang kedua dengan penekanan kejuruan, dan tahun-dua sekolah kejuruan yang menawarkan rekan)

Print By Aidatul Fitri

Page 11: Ringkasan materi Komparasi Pendidikan

tingkat's (program pra-sarjana dari alam kejuruan ketat. Tingkat pascasarjana program terdiri dari master dan doktor program, dikoordinasi oleh lembaga untuk studi pascasarjana.

Program magister ditetapkan sebagai program "dengan tesis" atau "tanpa tesis". program "Dengan tesis" gelar master yang menyelesaikan pendidikan tertentu diikuti dengan pengajuan tesis. Sementara itu program "tanpa tesis" juga bagian penyelesaian dari program sarjana namun disini disebut istilah proyek. Durasi program ini adalah dua tahun setidaknya. Akses ke program doktor membutuhkan gelar master. Program Doktor memiliki jangka waktu minimal empat tahun yang terdiri penyelesaian kursus, lulus ujian kualifikasi doktor, serta menyiapkan dan mempertahankan tesis doktor. Medis program pelatihan khusus untuk program setara tingkat doktor, namun dilakukan dalam fakultas kedokteran dan pelatihan di rumah sakit yang dimiliki Departemen Kesehatan dan Organisasi Negara Asuransi Sosial.

b. Pendidikan Non-formal (Non-formal Education) Sesuai dengan accordance with Basic LawNo. 1739 for National Education. Undang-Undang Dasar Pendidikan Nasional Turki. Pendidikan non formal mencakup semua kegiatan yang diselenggarakan di dalam atau di luar sekolah.

Perbandingan Pendidikan Indonesia dan Turki Menurut Fajrun Najah (2006) Pendidikan di Turki dapat lebih maju dibandingkan di negeri kita. Peran masyarakat dan perusahaan (stakeholder) sangat tinggi, sehingga pendidikan di Turki lebih maju dibandingkan di Indonesia. Padahal prestasi anak-anak Indonesia tidak kalah gemilang prestasinya. Anak-anak Indonesia banyak yang sukses dalam berbagai ajang olympiade sains. Bahkan putra Indonesia semacam Prof Dr BJ Habibie diakui kemampuannya di dunia internasional. Bahkan semestinya bangsa kita patut berbangga karena memiliki saintis belia yang mengukir prestasi tingkat dunia. Berbagai penelitian dari lembaga-lembaga internasional memang menempatkan Indonesia pada urutan-urutan terakhir dalam strata kualitas pendidikan. Mereka menilai, kita kurang bermutu, tapi sebenarya bukan disitu letak soalnya. Secara umum instrument inputnya yang kurang memadai, hingga menyebabkan proses pembelajaran tidak dapat berjalan secara optimal. Karena guru sebagai salah satu unsur instrument input, dengan penghasilan yang pas-pasan, ditambah dengan fasilitas belajar yang kurang tersedia dengan baik, bagaimana mungkin mengharapkan mereka dapat berbuat secara optimal. Di sisi lain, ada kesenjangan kualitas yang sangat tinggi. Di Indonesia ada sekolah-sekolah yang mampu menyediakan semua unsur instrument inputnya secara sangat memadai, seperti fasilitas belajarnya, guru-guru yang hidupnya sejahtera, metode mengajar yang variatif dan berpusat pada murid, tetapi dibelahan lain ada lebih banyak lagi sekolah yang tidak memiliki apa-apa kecuali semangat untuk tetap eksis. Kesenjangan inilah yang kemudian menunjukkan pada kita semua bahwa hanya sekolah-sekolah tertentu saja yang muridnya punya peluang untuk menunjukkan kemampuan intelektual mereka, sementara butir-butir mutiara yang tersebar luas di segala penjuru tanah air tidak dapat terlalu banyak berharap. Karena itu kesenjangan inilah yang perlu diatasi, dan sesuai amanat konstitusi, peran masyarakat, para pengusaha dan para donatur untuk berperan aktif dalam melakukan pembinaan, pemerataan kualitas pendidikan dengan memberikan nilai-nilai positif baik materiil maupun imateriil. Nirwan (2009) mengatakan, kepeduli masyarakat terhadap mutu pendidikan dan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan pendidikan di Turki. Sebagai contoh adalah Sekolah menengah “ Ahmet Ulusoy”. Lokasi Sekolah menengah Ahmet Ulusoy ini merupakan sumbangan dari seorang konglemerat di daerah Cankaya yang bernama Ahmet Ulusoy. Sekolah ini merupakan satu dari 7 sekolah di bawah

naungan Atlantik School di daerah Cankaya( bagian dari kota Ankara). Jumlah murid di sekolah ini 750 orang , 200 orang siswa tinggal di asrama putera dan 35 siswi tinggal di asrama puteri. Bagi siswa-siswi yang tinggal bersama orangtua disediakan 50 buah bis sekolah untuk antar jemput. Sekolah dilaksanakn Senin s.d Jumat dari jam 09.00 s.d 16.30. Ilhan Yerli, general manajer yang mengelolah 7 sekolah Atlantik di daerah Cankaya, mengatakan bahwa tidak hanya orang kaya saja yang peduli akan pendidikan anak-anak di Turki akan tetapi semua masyarakat juga sangat peduli akan hal yang satu ini. Semua orang baik kaya maupun orang yang hidup pas-pasan sudah terbiasa menyumbangkan uang mereka untuk memajukan pendidikan. Yang lebih berkesan lagi bahwa setiap penyumbang, besar atau kecil, tidak pernah ikut campur tentang penggunaan uang yang mereka sumbangkan. M.Hakan Aycicek (dalam Nirwan 2009), seorang manajer Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Samanyolu, Ankara, Turki, mengatakan bahwa partisipasi orangtua dalam pendidikan merupakan sebuah keharusan. Sekolah harus bisa meyakinkan para orangtua siswa akan pentingya peranserta mereka demi kemajuan anak-anak mereka. Beberapa kegiatan yang rutin mereka lakukan untuk melibatkan orangtua dalam pendidikan adalah, memberikan bimbingan dan konseling bagi orang tua, mengadakan seminar dengan berbagai macam tema bagi orangtua, membuat persatuan orang tua siswa, mengadakan kegiatan pengumpulan dana amal yang dikoordinir oleh orangtua. Sepintas lalu semua kegiatan yang mereka lakukan ini tidaklah jauh berbeda dengan apa yang telah dilakukan sekolah-sekolah di Indonesia akan tetapi semua itu tidak hanya berupa program di atas kertas sekolah atau dengan kata lain benar-benar kegiatan nyata.

Hubungan Kerjasama Indonesia dan Turki dalam Bidang Pendidikan Untuk saling meningkatkan hubungan kerjasama dalam bidang pendidikan antar dua Negara tersebut, maka diadakan penandatanganan MoU tahun 2009 antara Indonesia dan Turki. Penandatanganan naskah MoU yang bertujuan untuk memberikan payung hukum bagi kerjasama pendidikan kedua negara tersebut. Kepada para wartawan Mendiknas Bambang Sudibyo mengatakan dengan MoU ini nanti akan ada sebuah technical meeting Joint Working Group yang akan mendisain lebih lanjut bentuk-bentuk kerjasama ini dan garis besarnya sudah ditentukan. Dalam kerjasama ini disetujui untuk pertukaran informasi di bidang pendidikan, kemudian pertukaran dosen, guru, siswa dan mahasiswa. Ditjen Pendidikan Tinggi juga memberikan beasiswa bagi dosen-dosen Indonesia untuk belajar di luar negeri dan tahun 2009 lebih dari 1.000 dosen untuk belajar di berbagai negara di seluruh dunia termasuk ke Turki.

Untuk peningkatan bahasa Turki di Indonesai dan bahasa Indonesia di Turki, akan diadakan kerjasama untuk mengetahui kebudayaan kedua bangsa. Sementara itu Menteri Pendidikan Turki Husyin Celik mengatakan kerjasama (MoU) ini tujuannya untuk meningkatkan hubungan Indonesia dan Turki menjadi lebih jauh lagi, dan selama ini Turki selalu terbuka dalam kerjasama khususnya pada jenjang pendidikan SD hingga SMU, tapi untuk jenjang perguruan tinggi pihaknya juga hadir. Turki juga berharap akan mengirimkan mahasiswanya untuk belajar di Indonesia untuk program S2, S3 dari urutan tiga papan atas universitas di Indonesia. Turki pada tahun 2009 akan meningkatkan jumlah beasiswa untuk mahasisiwa Indonesia sampai dengan 300 persen. Sebelum tahun 2009 pemerintah Turki memberikan beasiswa program S2, S3 kepada Indonesia hanya 5 orang setiap tahun dan mulai tahun 2009 akan meningkatkan sampai 20 orang setiap tahunnya. Untuk S2 yang tadinya 2 orang sekarang menjadi 5 orang, dan untuk kursus bahasa Turki yang tadinya hanya 2 orang sekarang jadi 5 orang, sedangkan untuk penelitian di Turki tetap 2 orang setiap tahunnya.

Print By Aidatul Fitri

Page 12: Ringkasan materi Komparasi Pendidikan

F. Pendidikan di Pakistan1.  Sitem Pendidikan di Pakistan

a.    Sejarah Singkat Tentang PakistanPakistan muncul sebagai negara Republik Islam pada tanggal 14 Agustus 1947

Negara Ini memiliki luas sekitar 796,095 Sq Kilometer. Pakistan terdiri dari empat provinsi: Punjab, North West Frontier Provinsi, Balochistan dan Sindh dan beberapa unit penyatuan yang meliputi Islamabad Modal Wilayah (ICT), Wilayah Kesukuan Federal (FATA) dan Wilayah Utara (Fana). Islamabad adalah ibukota Pakistan, yang terletak di bagian utara negara di bagian bawah dari Margalla Hills dekat Rawalpindi, adalah kota yang direncanakan dengan baik, yang dibangun di awal 1960-an. Bahasa nasional adalah Urdu. Sejumlah bahasa daerah juga berbicara di berbagai bagian negeri. Media pendidikan adalah Urdu namun bahasa Inggris terus untuk digunakan dalam pendidikan tinggi dan perguruan tinggi profesional, terutama dalam ilmiah dan teknis bidang. Bahasa Inggris digunakan secara luas untuk hukum dan lainnya resmi bisnis, komersial di negeri ini. Sekitar 97 persen dari orang Muslim.

   b.    Kebijakan dan Tujuan Sistem Pendidikan di PakistanSejak kemerdekaan, upaya telah dilakukan untuk mengaitkan sistem

pendidikan dengan kebutuhan Semua Konferensi Pendidikan diselenggarakan pada tahun 1947 sesuai arahan pendiri Pakistan Quaid-e-Azam Muhammad Ali Jinnah. Dia menyediakan pedoman dasar untuk pengembangan masa depan pendidikan dengan menekankan interalia, bahwa sistem pendidikan harus sesuai dengan jenius rakyat kita, konsonan dengan budaya, sejarah kita dan menanamkan tertinggi rasa kehormatan, integritas, tanggung jawab, dan pelayanan tanpa pamrih bagi bangsa dan negara. Hal ini juga harus menyediakan pengetahuan teknis dan ilmiah untuk membangun kehidupan ekonomi kita. Ini diikuti oleh penunjukan berbagai komisi, yang menyampaikan laporan mereka secara berkala.

Laporan Komisi Nasional Pendidikan menikmati posisi aneh dalam sejarah reformasi pendidikan. Ada beberapa komisi dan pernyataan kebijakan sampai dengan 1973.

Pada tahun 1973 pemerintahan demokratis sipil datang dengan konstitusi 1973 yang ketentuan bahwa negara harus: mempromosikan kesatuan dan ketaatan dari standar moral Islam. memajukan dengan perawatan khusus dan ekonomi kepentingan pendidikan daerah

tertinggal. menghapus buta huruf dan wajib menyediakan pendidikan sekunder dan gratis dalam

minimum. membuat dan profesional pendidikan teknis tersedia secara umum dan lebih tinggi. pendidikan secara merata diakses oleh semua berdasarkan prestasi. memungkinkan orang-orang dari bidang yang berbeda. melalui pendidikan, pelatihan, pertanian dan pengembangan industri, dan metode lain

untuk berpartisipasi penuh dalam segala bentuk kegiatan nasional termasuk ketenagakerjaan dalam jasa.

menjamin partisipasi penuh dari perempuan dalam semua bidang kehidupan nasional.

Tujuan yang disebutkan di atas selalu diikuti dengan berbagai dokumen kebijakan yang diumumkan oleh selanjutnya pemerintah yang datang ke distrik dari waktu ke waktu. Setiap kebijakan menekankan pada universalisasi pendidikan dasar dan ilmu pendidikan kualitas pendidikan penurunan ketimpangan fasilitas pendidikan.

Sistem perjenjangan pendidikan di Pakistan yang ada sekarang ini menganut hasil keputusan komisi pendidikan nasional tahun 1959, yaitu pendidikan dasar, usia 6 sampai 11 tahun terdiri atas tingkat I sampai V, jadi pendidikan dasar ditempuh selama 5 tahun. Sekolah lanjutan tingkat pertama usia 12 sampai 15 tahun, terdiri atas tingkat VI sampai VII sedangkan sekolah menengah atas usia 16 sampai 18 tahun, terdiri atas tingkat IX dan X, jenjang ini memiliki tiga jenis sekolah yaitu sekolah umum, sebagai persiapan pendidikan di perguruan tinggi, sekolah kejuruan dan tehnik khusus untuk jenjang perguruan tiggi.

Sejak pemisahannya dengan India tahun 1947, Pakistan hanya memiliki satu universitas yaitu Universitas Punjab di Lahore. Mata kuliahnya adalah agama sebagai mata kuliah dasar umum. Setelah berdirinya Pakistan kajian tentang islam meningkat pesat. Universitas Punjab mendirikan sebuah Departemen Islamiyat pada tahun 1950. Setelah itu berdiri berbagai perguruan tigggi lainnya, seperti universitas Sind, membuka fakultas sejarah dan kebudayaan islam pada awal tahun 1950-an. Pada tahun 1963 sebuah lembaga pendidikan didirikan lagi. Yang semula Madrasah lalu diubah menjadi Jami’ah Abasiyah. Dalam hal kurikulumnya lembaga ini dipengaruhi oleh universitas Al-Azhar, Mesir. Menurut kurikulum ini kebijakan dari satu kelas dan seterusnya termasuk bahasa Inggris (sebagai subjek), Urdu, satu bahasa daerah, matematika dan mata pelajaran terpadu. Daerah provinsi dan departemen pendidikan memiliki pilihan untuk memilih pengantar sampai kelas lima. Ini berarti setelah lima kelas menengah harus bahasa Inggris. Selain itu, matematika dan ilmu harus dalam bahasa Inggris dan propinsi memiliki pilihan untuk mengajarkan mata pelajaran tersebut dalam bahasa Urdu atau bahasa Inggris sampai dengan tingkat lima setelah ini mereka harus mengadopsi bahasa Inggris. Dengan membaca titik-titik ini aku datang ke hasil bahwa para pembuat kebijakan kita berpikir bahwa hanya bahasa Inggris dapat membuat mereka dikembangkan bangsa. Mereka tidak melayani masalah siswa mereka hanya membuat kebijakan dengan ekor Musharraf. Jika pada tingkat regional dan provinsi siswa belajar dalam bahasa Urdu 1-5 lalu bagaimana mereka bisa mengerti semua konsep sains dan matematika dengan memasukkan kelas 6, di mana mereka segera harus menghadapi semua konsep-konsep dalam bahasa yang berbeda.

Administrasi dan Pengawas Struktur dan Operasi Pakistan . Menurut Konstitusi Pakistan (1973), Pemerintah Federal dipercayakan tanggung jawab untuk kebijakan, perencanaan, dan promosi fasilitas pendidikan dalam penyatuan unit. Tanggung jawab ini selain keseluruhan kebijakan, koordinasi dan konsultasi otoritas, jika tidak, pendidikan adalah subjek provinsi. Departemen Pendidikan Federal mengelola institusi pendidikan yang terletak di wilayah ibukota federal.Universitas terletak di berbagai propinsi dikelola oleh pemerintah provinsi, tetapi secara eksklusif didanai oleh pemerintah federal melalui Komisi Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Federal dipimpin oleh Menteri Pendidikan. Yang paling pegawai negeri senior di Departemen Pendidikan adalah Sekretaris dibantu oleh Sekretaris Bersama dan Pendidikan Bersama Penasehat sayap masing-masing. Ada 6 sayap di Kementerian Federal Pendidikan dan sayap masing-masing dipimpin oleh Joint Pendidikan Advisor.

G. Pendidikan di Finlandia1.  Sejarah Singkat negara Finlandia

Republik Finlandia (bahasa Finlandia: Suomen tasavalta, bahasa Swedia: Republiken Finland) adalah sebuah negara Skandinavia yang juga termasuk negara Nordik. Karena terletak di Eropa Utara, Finlandia menjadi anggota dari Uni Eropa. Finlandia memiliki perbatasan darat dengan Swedia, Norwegia, dan Rusia sedangkan

Print By Aidatul Fitri

Page 13: Ringkasan materi Komparasi Pendidikan

batas lautnya adalah Laut Baltik di barat daya, Teluk Finlandia di selatan, dan Teluk Bothnia di barat. Ibukota negara penghasil telepon genggam Nokia ini adalah Helsinki. Penduduknya sebesar lima juta jiwa mendiami lebih dari 330.000 km² sehingga negara ini terdapat dalam urutan ke-162 dalam kepadatan penduduk di dunia.

Secara singkat, penduduk Finlandia kebanyakan terdiri dari mayoritas Suku Finn dan minoritas orang-orang Swedia Finlandia sehingga bahasa resminya adalah bahasa Finlandia dan Swedia. Bahasa minoritas lainnya adalah bahasa Rusia dan Estonia. Populasi Finlandia kebanyakan berpusat di daerah selatan. Kota-kota di daerah itu adalah Daerah Metropolitan Helsinki yang mencakup Helsinki, Espoo, dan Vantaa. Kota-kota lainnya adalah Tampere, Turku, Oulu, Lahti, Kuopio dan Jyväskylä.

Finlandia adalah sebuah negara dengan ribuan danau dan pulau; 187.888 danau dan 179.584 pulau tepatnya. Salah satu danaunya, Saimaa, adalah yang ke-5 terbesar di Eropa. Bentuk tanah Finlandia kebanyakan datar dengan beberapa bukit dan titik tertingginya, Haltitunturi pada 1.328 m, berada di ujung utara Laplandia. Di samping banyak danau, pemandangan alamnya juga didominasi oleh hutan pinus (sekitar 68% dari luas tanah) dan sedikit tanah subur. Finlandia mempunyai sejarah yang bergelora. Sejak tahun 1154, negara ini telah menjadi bagian Kerajaan Swedia. Pada abad ke-18, negara ini telah diduduki oleh tentara Rusia sebanyak dua kali. Pada tahun 1808, Finlandia telah ditaklukkan tentara Kaisar Aleksandr I dan kemudian terus menjadi kadipaten agung berotonomi di bawah Kekaisaran Rusia hingga akhir tahun 1917.

Era tahun 1860-an telah menyaksikan kebangkitan semangat nasionalisme rakyat Finland dan kelahiran pergerakan Fennoman. Pada tanggal 6 Desember, 1917, beberapa bulan setelah Revolusi Bolshevik di Rusia, Finlandia telah menyatakan kemerdekaannya. Walaupun begitu, negara ini hanya mencapai kemerdekaan secara resmi pada 3 Januari 1918 dan pertikaian perbatasan telah diselesaikan setelah Perjanjian Tartu ditandatangani pada 1920. Namun demikian, ancaman Uni Soviet tidak berakhir di situ saja. Sewaktu Perang Dunia II, Finlandia telah menentang Uni Soviet sebanyak dua kali: pertama pada Perang Musim Dingin antara 1939–1940 dan Perang Sambungan antara 1941–1944. Pada tahun 1944, Finlandia sekali lagi diserang, kali ini dari pihak tentara Jerman dalam Perang Laplandia 1944-1945, di mana tentara Finlandia berhasil mengusir tentara Jerman dari sebelah Utara Finlandia. Setamat perang, pemerintah Finlandia telah memetarai beberapa perjanjian dengan negara tetangganya yang besar yaitu Uni Soviet antara 1947-1948 serta menyerahkan wilayah-wilayahnya yaitu Karelia, Salla dan Petsamo kepada negara tersebut.

Selepas perang, Finlandia berada dalam keadaan yang berbahaya sebagai negara penyangga antara kuasa besar komunis Uni Soviet dan negara-negara demokratis yang lain di Eropa. Oleh karena itu pada tahun 1948, negara ini terpaksa menandatangani perjanjian Finlandia–Soviet yaitu Perjanjian Persahabatan, Kerjasama, dan Saling Menguntungkan, yang juga dikenali sebagai Perjanjian YYA. Perjanjian ini penting untuk memastikan kelangsungan hidup Finlandia sebagai sebuah negara kapitalis demokratis. Pada dasarnya dalam perjanjian ini, Finlandia harus kekal sebagai sebuah negara netral sewaktu Perang Dingin dan membendung serangan apapun terhadap Uni Soviet melalui Finlandia.

Era pascaperang telah menyaksikan pembangunan ekonomi yang pesat dan kestabilan politik di Finlandia. Negara yang dulunya hampir musnah akibat perang yang berkepanjangan telah bangkit menjadi sebuah ekonomi yang sangat kompetitif dan berteknologi tinggi. Walaupun mempunyai perhubungan yang tidak baik dengan Uni Soviet, negara ini merupakan salah satu rekan dagangannya yang utama. Oleh karena itu kejatuhan Uni Soviet pada 1991 telah memberi tamparan yang hebat kepada ekonomi Finlandia. Namun demikian, dalam masa yang singkat negara ini telah pulih kembali. Malah pada tahun 1995 negara ini telah diterima untuk menyertai Uni Eropa.

Kini, Finlandia dianggap sebagai sebuah negara yang sangat maju terutama dalam penggunaan internet dan industri telepon genggam. Selain itu, negara ini cukup terkenal dengan sistem pendidikan dan sistem sosial yang cemerlang.

2.   Sejarah Pendidikan FinlandiaSekolah Finlandia tidak selalu menakjubkan, pada awal 1960-an, sebagian besar

anak meninggalkan sekolah negeri setelah delapan tahun. Hanya yang memiliki keistimewaan atau beruntung dapat meneruskan pendidikan berkualitas. Pada 1968, parlemen Finlandia memutuskan bahwa pendidikan adalah kesempatan terbaik untuk kemajuan ekonomi.

Sehingga mereka beranggapan ”Bila kami ingin bersikap kompetitif, kami perlu mendidik semua orang”. Idenya adalah setiap anak akan mendapatkan sekolah negeri yang baik. “Sekolah diatur dalam satu sistem sekolah komprehensif untuk anak usia 7 – 16 tahun. Guru dari seluruh penjuru negeri berkontribusi pada kurikulum nasional. Sumber daya didistribusikan secara merata. Seiring meningkatnya kualitas sekolah komprehensif, sekolah menengahpun mengikuti. Hampir 100% siswa kelas 9 pada sekolah melanjutkan ke sekolah menengah, bahkan siswa yang bermasalah beratpun akan mendapatkan tempat dalam sistem sekolah kejuruan Finlandia, yang diikuti 41% siswa Finlandia, yang mempersiapkan diri bekerja di restoran, rumah sakit, lokasi pembangunan, dan kantor.

3. Sistem Pendidikan di FinlandiaSistem pendidikan Finlandia adalah yang terbaik di dunia. Rekor prestasi belajar

siswa yang terbaik di negara-negara OECD dan di dunia dalam membaca, matematika, dan sains dicapai para siswa Finlandia dalam tes PISA. Amerika Serikat dan Eropa, seluruh dunia gempar. Peringkat 1 dunia ini diperoleh Finlandia berdasarkan hasil survei internasional yang komprehensif pada tahun 2003 oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Tes tersebut dikenal dengan nama PISA (Programme for International Student Assesment) mengukur kemampuan siswa di bidang Sains, Membaca, dan juga Matematika. Pendidikan di Finlandia tidak mengenal jenjang SD, SMP atau SMA, disana mereka hanya belajar 12 tahun dan akan mendapatkan ijazah setaraf SMA, peserta didik usia sekolah dasar (kelas 1-9) berada di sekolah hingga 10 tahun lamanya dan, bagi peserta didik usia sekolah menengah (kelas 10-12) hingga 4 tahun

Berbeda dengan sistem pendidikan dasar di Indonesia, pendidikan dasar di Finlandia diselenggarakan selama 9 tahun. Hal ini terkait erat dengan revolusi sistem pendidikan Finlandia yang dilakukan sejak tahun 1968 ketika dilakukan penghapusan sistem pendidikan berjenjang (parallel school system). Sistem pendidikan Finlandia tidak lagi mengenal sistem pendidikan menengah pertama, atau setara dengan pendidikan di tingkat Sekolah Menegah Pertama (SMP) di Indonesia. Sejak tahun 1968, Finlandia mengadopsi sistem pendidikan wajib dasar nasional 9 tahun.

Sesuai dengan Undang-Undang Pendidikan Dasar No.628 Tahun 1998, seluruh anak yang tinggal menetap di Finlandia, dan telah memasuki usia 7 tahun, wajib mengenyam pendidikan wajib dasar 9 tahun dan berakhir ketika seluruh silabus pendidikan dasar 9 tahun telah diselesaikan, atau 10 tahun sejak dimulainya wajib belajar. Orang tua atau wali murid dalam usia wajib belajar wajib menyekolahkan anaknya untuk mengikuti program wajib belajar. Pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan pendidikan dasar tanpa dipungut biaya untuk seluruh anak yang tinggal di kekuasaan wilayah administratifnya.

Usia merupakan satu-satunya persyaratan untuk masuk mengikuti pendidikan dasar. Seorang anak dapat diberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan dasar satu

Print By Aidatul Fitri

Page 14: Ringkasan materi Komparasi Pendidikan

tahun lebih awal dari usia yang telah ditetapkan, apabila ada bukti tertulis yang menyatakan bahwa sang anak telah siap mental dan psikis, serta kemampuan untuk mengikuti pelajaran pendidikan dasar di sekolah. Persyaratan yang sama juga diterapkan terhadap anak yang hendak mengikuti pendidikan dasar ketika usianya lebih tua satu tahun dari usia yang ditetapkan.

Di Finlandia, tidak ada kewajiban untuk mengenyam pendidikan di institusi formal pendidikan di sekolah. Wajib belajar 9 tahun dapat ditempuh dengan cara belajar di luar institusi pendidikan formal sekolah, misalnya belajar di rumah secara mandiri. Bila demikian halnya, pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk mengawasi perkembangan belajar anak. Orang tua dan wali murid dari anak yang dikenakan wajib belajar wajib memberikan jaminan bahwa anaknya akan menyelesaikan program wajib belajar. Jumlah anak yang mengenyam pendidikan dasar di luar sekolah sangat minim.

Pendidikan wajib dasar diawasi oleh pemerintah daerah dengan cara mendata seluruh nama anak dalam usia wajib belajar. Orang tua dan wali murid akan selalu diingatkan untuk memasukkan anaknya ke sekolah ketika usianya telah memenuhi syarat. Kepala Sekolah mendata seluruh pendaftaran sekolah. Ketika terdapat anak dalam usia wajib belajar tidak terdaftar, orang tua atauwali murid akan diberitahukan. Jika anak masih juga belum dimasukkan sekolah maka orang tua sang anak akan dikenakan denda administratif untuk kelalaiannya menyekolahkan anak.

Bagi mereka yang tidak lagi masuk dalam usia wajib belajar, namun belum pernah, atau tidak menyelesaikan pendidikan wajib dasar, dapat menerima pendidikan dasar dari pusat pendidikan orang dewasa, baik yang dimiliki oleh Pemerintah maupun Swasta.

Pendidikan, pengajaran, buku ajar, transportasi sekolah dan makanan siswa di tingkat wajib belajar 9 tahun di sekolah umum/pemerintah disediakan secara gratis.

Satu tahun ajaran pendidikan dasar terdiri dari 190 hari sekolah, di mulai pada pertengahan bulan Agustus, dan berakhir pada awal bulan Juni tahun berikutnya. Dalam satu tahun ajaran, terdapat libur musim panas selama 2 bulan.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (Government Degree) No.1435 Tahun 2001 tentang Tujuan Umum Nasional dan Penetapan Waktu Belajar dalam Pendidikan Dasar, siswa yang duduk di kelas 1 dan 2 akan menerima pelajaran maksimum 19 jam pelajaran per minggu dengan maksimum 5 mata pelajaran per hari. Di lain pihak, siswa kelas 3 hingga kelas 9 akan menerima pelajaran maksimum 30 jam per minggu dengan maksimum 7 mata pelajaran per hari. Pelajaran diberikan dalam bahasa resmi yang diakui di Finlandia, yakni Suomeksi (bahasa Finlandia bagi anak yang berbahasa ibu Finlandia) dan Swedish (bahasa Swedia bagi anak yang berbahasa ibu Swedia). Di beberapa sekolah, khususnya di kawasan utara Finlandia, pelajaran juga diberikan dalam bahasa Sami (bahasa kaum Sami yang menempati wilayah utara Finlandia). Bahasa Roman, bagi siswa imigran Roma (finnish gypsies), dan bahasa tanda (sign language) juga diberikan bagi siswa yang membutuhkan perlakuan bahasa khusus.

Penyelenggaraan pendidikan dasar Finlandia diatur oleh Kurikulum Inti Nasional untuk Pendidikan Dasar (National Core Curriculum for Basic Education 2004), yang diterbitkan oleh Badan Pendidikan Nasional Finlandia. Kurikulum inti pendidikan dasar menetapkan bahwa siswa jenjang pendidikan dasar wajib memenuhi dan menuntaskan seluruh silabus pelajaran.

Setelah anak menyelesaikan seluruh silabus pendidikan dasar, maka anak tersebut akan menerima sebuah sertifikat yang menyatakan bahwa anak tersebut telah menyelesaikan pendidikan wajib dasar 9 tahun dan berhak untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan menegah atas (general upper secondary school) atau pendidikan kejuruan (vocational education and training). Dalam jenjang pendidikan dasar 9 tahun, tidak terdapat ujian nasional untuk kenaikan tingkat kelas, maupun ujian nasional untuk

kelulusan pendidikan wajib dasar 9 tahun. Anak hanya akan memperoleh penilaian yang diberikan oleh guru di tiap akhir tahun ajaran dan di akhir jenjang pendidikan dasar.

Sistem pendidikan dasar Finlandia juga memberikan perhatian khusus kepada para siswa asing yang berimigrasi dan menetap di Finlandia. Secara kesuluruhan, siswa imigran yang menjalani pendidikan dasar di Finlandia sebesar 3%. Siswa imigran tersebut akan memperoleh hak dan kewajiban yang sama dengan siswa Finlandia. Siswa imigran juga dikenakan wajib belajar pendidikan dasar dan wajib memenuhi kurikulum pendidikan dasar Finlandia. Namun demikian, sekolah yang menampung para siswa imigran untuk menjalani pendidikan dasar wajib memberikan ilmu pengetahuan dengan memperhatikan latar belakang bahasa dan budaya siswa imigran tersebut. Seluruh siswa imigran akan memperoleh pelajaran bahasa Finlandia atau Swedia agar menjadikan kedua bahasa tersebut menjadi bahasa kedua mereka. Namun demikian, terdapat beberapa sekolah yang menyediakan pelajaran bahasa asing yang merupakan bahasa ibu para siswa imigran.

4. Perbandingan Pendidikan Finlandia IndonesiaSetelah melihat penjabaran baik kurikulum pendidikan dasar Indonesia dan Finlandia, maka dapat dikomparasikan sebagai berikut: Mata pelajaran inti dan distribusi jam mata pelajaran dalam silabus pendidikan dasar

Finlandia ditetapkan melalui regulasi. Mata pelajaran inti yang diajarkan di sekolah-sekolah dasar Finlandia adalah bahasa ibu (bahasa Finlandia atau Swedia) dan sastra; bahasa resmi lainnya; satu bahasa asing seperti bahasa Inggris, Jerman, Perancis, dan Italia; pendidikan lingkungan; pendidikan kesehatan; pendidikan agama atau etika; ilmu sejarah, ilmu sosial, matematika, fisika, kimia, biologi, geografi, psikologi, musik, seni dan kerajinan, serta ilmu ekonomi rumah tangga. Sementara di Indonesia, kurikulum pendidikan dasar secara umum memuat pendidikan agama; pendidikan kewarganegaraan; bahasa; matematika; ilmu pengetahuan alam; ilmu pengetahuan sosial; seni dan budaya; pendidikan jasmani dan olahraga; keterampilan atau kejuruan; dan muatan lokal. Perbedaan yang sangat terlihat dari kedua kurikulum tersebut adalah bahwa Finlandia lebih banyak menekankan penguasaan bahasa dan sastra termasuk bahasa asing pada peserta didiknya. Selain fungsi bahasa sebagai alat komunikasi, tentu saja penguasaan bahasa dan sastra menjadi sangat penting kedudukannya sebagaimana keberadaan bahasa dalam struktur ilmu sebagai basis yang harus dikuasai peserta didik selain matematika tentunya.

The National Board of Education adalah dewan yang menerbitkan kurikulum inti secara nasional. Mereka menyusun tujuan dan materi utama kurikulum pendidikan dasar yang berfungsi sebagai guideline bagi sekolah. Namun, pemerintah lokal dan sekolah dapat melakukan penyesuaian terhadap mata pelajaran yang akan diajarkan, berbasis pada kebutuhan peserta didik. Bahkan orang tua peserta didik juga diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam penyusunan kurikulum sekolah dan juga tujuan pendidikannya. Indonesia selintas memang menerapkan sistem yang hampir serupa. Acuan kurikulum pendidikan nasional dibuat oleh Depdiknas dan pengembangannya diserahkan pada masing-masing sekolah sebagaimana KTSP diimplementasikan. Namun pada prakteknya, tidak semua pendidik memiliki kompetensi untuk mengembangkan KTSP sebab sudah terbiasa dengan pola kurikulum yang sentralistis.

Dalam proses pembelajaran, peserta didik di Finlandia tidak dipaksa pendidik untuk mencapai target tertentu. Pendidik hanya memberi tahu mereka tentang nilai-nilai yang dapat dicapai oleh peserta didik bila mereka memenuhi taraf tertentu. Target pembelajaran dibuat sendiri oleh peserta didik dengan bantuan orang tua peserta didik. Sistem pendidikan Finlandia memahami belajar sebagai proses bertahap yang

Print By Aidatul Fitri

Page 15: Ringkasan materi Komparasi Pendidikan

tidak bisa dipaksakan apalagi diberi target waktu pencapaian. Sehingga, Finlandia yang tidak mengenal adanya sistem ‘tinggal kelas’ ini memberikan kesempatan pada peserta didik usia sekolah dasar (kelas 1-9) untuk berada di sekolah hingga 10 tahun lamanya dan bagi peserta didik usia sekolah menengah (kelas 10-12) hingga 4 tahun. Sementara yang terjadi di Indonesia sangat jauh bertolak belakang dengan apa yang terjadi di Finlandia. Sistem pendidikan di Indonesia mengenal adanya ‘tinggal kelas’ bagi peserta didik yang nilainya kurang sehingga dianggap tidak patut untuk melanjutkan ke kelas yang berikutnya. Finlandia memandang sistem seperti ini akan mengganggu rasa percaya diri peserta didik sehingga menghambat mereka untuk berprestasi. Namun yang terutama, sistem ‘tinggal kelas’ ini sangat dehumanis sebab tidak menghargai keunikan peserta didik sebagai individu yang memiliki kecepatan belajar berbeda-beda satu sama lain. Bahkan tidak sedikit jumlah peserta didik asal Indonesia yang mengakhiri hidupnya hanya karena mereka ‘tinggal kelas’.

Finlandia juga tidak mengenal rangking sebagaimana Indonesia yang selalu merangking peserta didiknya dalam rapot penilaian akhir semester atau akhir tahun. Sebab peringkat atau nilai dianggap tidak penting oleh pendidik, yang penting adalah bagaimana peserta didik dapat menguasai materi pelajaran.

Beban belajar peserta didik di Finlandia hanya 190 hari belajar per tahun sementara di Indonesia mencapai hampir 230 hari per tahun. Tiap minggunya, peserta didik belajar hampir 40 jam. Namun beban belajar yang tinggi tersebut tidak hanya dialami oleh peserta didik asal Indonesia, namun juga peserta didik yang negaranya sangat ingin mengejar kemajuan secara kompetitif. Akibatnya, peserta didik menjadi stres dan bahkan banyak yang mengalami school phobia.

Sebagaimana prinsip pendidikan humanis, kurikulum Finlandia mengedepankan integrasi antara teori dan praktek, terutama dalam pelajaran sains sehingga peserta didik dapat belajar banyak mengenai problem solving. Tidak seperti peserta didik di Indonesia yang rata-rata lebih banyak dijejali dengan hapalan teori yang sangat minim dengan praktek.

Pendidik di Finlandia tidak menyampaikan pengetahuan pada peserta didik dengan metode ceramah seperti yang masih terjadi pada kebanyakan pendidik di negeri ini. Peserta didik mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Pendidik menjadi fasilitator tempat mereka bertanya bila mereka menemui kesulitan. Di Indonesia, dialog interaktif antara pendidik dan peserta didik rata-rata hanya terjadi bila pendidik memberikan kesempatan pada peserta didik, itupun di akhir ceramahnya saat jam pelajaran sudah nyaris berakhir.

Di Finlandia, peserta didik tidak hanya belajar dengan bimbingan pendidik di kelas namun bebas belajar dimana saja sehingga suasana kegiatan belajar mengajar menjadi sangat fleksibel dan lebih nyaman. Bahkan penjaga sekolah hingga kepala sekolah pun juga ikut andil dalam kegiatan belajar mengajar. Peserta didik bahkan juga dilibatkan untuk membantu menyiapkan makanan di dapur sekolah sebagai sarana interaksi mereka dengan orang-orang yang lebih dewasa.

Hampir serupa dengan di Indonesia, pendidik yang mengajar kelas 1-6 adalah guru kelas sementara pendidik untuk kelas 7-9 adalah guru mata pelajaran. Bedanya, sistem unifikasi menyebabkan pendidikan dasar di Finlandia tidak terpisah-pisah antara sekolah dasar dan sekolah lanjutan tingkat pertama sebagaimana terjadi di Indonesia.

Hal-hal yang mendukung kemajuan pendidikan di Finlandia sebagai berikut ini:a. Setiap anak diwajibkan mempelajari bahasa Inggris serta wajib membaca satu buku

setiap minggu.b. Sistem pendidikannya yang gratis sejak TK hingga tingkat universitas.c. Wajib belajar diterapkan kepada setiap anak sejak umur 7 tahun hingga 14 tahun.

d. Selama masa pendidikan berlangsung, guru mendampingi proses belajar setiap siswa, khususnya mendampingi para siswa yang agak lamban atau lemah dalam hal belajar. Malah terhadap siswa yang lemah, sekolah menyiapkan guru bantu untuk mendampingi siswa tersebut serta kepada mereka diberikan les privat.

e. Setiap guru wajib membuat evaluasi mengenai perkembangan belajar dari setiap siswa.

f. Ada perhatian yang khusus terhadap siswa-siswa pada tahap sekolah dasar, karena bagi mereka, menyelesaikan atau mengatasi masalah belajar bagi anak umur sekitar 7 tahun adalah jauh lebih mudah daripada siswa yang telah berumur 14 tahun.

g. Orang tua bebas memilih sekolah untuk anaknya, meskipun perbedaan mutu antar-sekolah amat sangat kecil.

h. Semua fasilitas belajar-mengajar dibayar serta disiapkan oleh negara.i. Negara membayar biaya kurang lebih 200 ribu Euro per siswa untuk dapat

menyelesaikan studinya hingga tingkat universitas.j. Baik miskin maupun kaya semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk belajar

serta meraih cita-citanya karena semua ditanggung oleh negarak. Pemerintah tidak segan-segan mengeluarkan dana demi peningkatan mutu

pendidikan itu sendiri.l. Makan-minum di sekolah serta transportasi anak menuju ke sekolah semuanya

ditangani oleh pemerintah.m. Biaya pendidkan datang dari pajak daerah, provinsi, serta dari tingkat nasional.n. Mengenai para prospek karier dan kesejahteraan, setiap guru menerima gaji rata-rata

3400 euro per bulan setara 42 juta rupiah. Guru disiapkan bukan saja untuk menjadi seorang profesor atau pengajar, melainkan disiapkan juga khususnya untuk menjadi seorang ahli pendidikan. Makanya, untuk menjadi guru pada sekolah dasar atau TK saja, guru itu harus memiliki tingkat pendidikan universitas.

Kualitas Guru FinlandiaDi Finlandia hanya ada guru-guru dengan kualitas terbaik dengan pelatihan terbaik

pula. Profesi guru sendiri adalah profesi yang sangat dihargai, meski gaji mereka tidaklah fantastis. Lulusan sekolah menengah terbaik biasanya justru mendaftar untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan, dan hanya 1 dari 7 pelamar yang bisa diterima. Persaingannya lebih ketat daripada masuk ke fakultas hukum atau kedokteran!Jika kebanyakan negara percaya bahwa ujian dan evaluasi bagi siswa merupakan bagian yang sangat penting bagi kualitas pendidikan, Finlandia justru beranggapan sebaliknya, testing itulah yang menghancurkan tujuan belajar siswa. Terlalu banyak testing membuat kita cenderung mengajarkan kepada siswa untuk semata lolos dari ujian, ungkap seorang guru di Finlandia. Bener juga kan? Kita belajar a.k.a sekolah Cuma pingin dapet nilai akademik yang bagus dan memuaskan. Pada usia 18 th siswa mengambil ujian untuk mengetahui kualifikasi mereka di perguruan tinggi dan dua pertiga lulusan melanjutkan ke perguruan tinggi. Siswa diajar untuk mengevaluasi dirinya sendiri, bahkan sejakPra-TK!!! Ini membantu siswa belajar bertanggungjawab atas pekerjaan mereka sendiri, kata Sundstrom, kepala sekolah di SD Poikkilaakso, Finlandia

Semua siswa di bimbing menjadi pribadi yang mandiri, mencari informasi secara independent. Karena dengan adanya banyak pen-dekte-an membuat para siswa akan merasa tertekan dan suasana belajar menjadi tidak menyenangkan.

Bagaimana dengan siswa yang kurang cepat tanggap ? Mereka akan mendapatkan bimbingan yang lebih intensif. Inilah yang membuat Finlandia berhasil menyandang gelar Negara dengan pendidikan paling berkualitas di dunia.

Berdasarkan penemuan PISA, sekolah-sekolah di Finlandia sangat kecil perbedaan antara siswa yang berprestasi baik dan yang buruk dan merupakan yang terbaik

Print By Aidatul Fitri

Page 16: Ringkasan materi Komparasi Pendidikan

menurut OECD. Remedial tidaklah dianggap sebagai tanda kegagalan tapi sebagai kesempatan untuk memperbaiki. Seorang guru yang bertugas menangani masalah belajar dan prilaku siswa membuat program individual bagi setiap siswa dengan penekanan tujuan-tujuan yang harus dicapai, umpamanya: Pertama, masuk kelas; kemudian datang tepat waktu; berikutnya, bawa buku, dlsb. Kalau mendapat PR siswa bahkan tidak perlu untuk menjawab dengan benar, yang penting mereka berusaha. Hmmm… sangat tercermin kalau guru di sana tidak menuntut anak didiknya untuk mengerjakan dengan hasil yang harus benar, para guru Finlandia menghargai setiap usaha dari siswanya.

Para guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka. Menurut mereka, jika kita mengatakan “Kamu salah” pada siswa, maka hal tersebut akan membuat siswa malu. Dan jika mereka malu maka ini akan menghambat mereka dalam belajar. Setiap siswa diperbolehkan melakukan kesalahan. Mereka hanya diminta membandingkan hasil mereka dengan nilai sebelumnya, dan tidak dengan siswa lainnya.

Setiap siswa diharapkan agar bangga terhadap dirinya masing-masing. Adanya ranking hanya membuat guru memfokuskan diri pada segelintir siswa tertentu yang dianggap terbaik di kelasnya.

H. Pendidikan di Belanda1. Sistem Pendidikan Di Belanda

Untuk mencapai pendidikan yang baik, Pemerintah Belanda melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan (Menteri Marja van Bijsterveldt) mewajibkan guru-guru yang mengajar di taman kanak-kanak sampai sekolah lanjutan atas supaya berijazah universitas.

Memang tidak dimungkiri, untuk mencapai sistem yang baik diperlukan dana yang sangat besar. Belanda selain memberikan tunjangan bagi bayi sejak lahir dan anak yang tinggal di Belanda, juga memberikan tunjangan pendidikan kepada murid-murid (sekolah khusus, umum, kejuruan) dan mahasiswa.

“Sejak tahun 1815 M, Belanda sudah mempunyai sistem pendidikan yang baik dan berkembang terus. Ijazah pendidikan Belanda sangat dihargai di dunia internasional.

Hal ini tentu saja sangat menguntungkan bagi siswa atau mahasiswa asing yang belajar di Belanda.Apalagi, pilihan sekolah di Negeri Kincir Air itu juga banyak. Pelajar dan mahasiswa dapat mengikuti pendidikan dalam bahasa Belanda dan Inggris. Anak-anak usia 2-3 tahun dapat mengikuti taman kanak-kanak (kleuterschool), dan ketika berumur empat tahun harus masuk sekolah dasar (basisschool).

Pada dasarnya, Belanda mengenal wajib belajar untuk anak usia 2-18 tahun. Wajib belajar enam tahun diperkenalkan pada 1900 (untuk 6-12 tahun). Namun undang-undang ini sering mengalami perubahan, sampai 1969 ketika anak-anak usia 6-16 tahun harus mengikuti pendidikan penuh waktu. Penyandang cacat di atas usia 18 tahun juga harus mengikuti wajib belajar.

Tahun ajaran dimulai 1 Agustus-31 Juli. Di sekolah dasar dan sekolah khusus ada libur enam minggu di musim panas, sedangkan di sekolah lanjutan mendapat liburan tujuh minggu. Masa liburan ini dibagi untuk tiga kawasan, guna menghindari kemacetan lalu lintas. Seorang anak warga negara Belanda atau bukan warga negara Belanda tetapi orang tuanya bekerja dan membayar pajak, juga mempunyai hak tunjangan anak (kinderbijslag). Besarnya tunjangan ? 174 dibayarkan setiap kuartal oleh Siociale Verzekeringsbank (SVB) sampai anak berusia 18 tahun.

Murid yang studi di sekolah umum, agama, dan netral dibiayai pemerintah dengan anggaran yang sama bila memenuhi persyaratan. Tetapi pada dasarnya murid tidak membayar sekolah, meskipun sekolah diperbolehkan menarik sumbangan pendidikan dari orang tua murid.

Sekolah swasta dibiayai yayasan atau sekolah itu sendiri. Sementara sekolah umum dikelola pemerintah daerah. Keluarga kerajaan biasanya mengikuti pendidikan di sekolah umum. Sekolah agama dikelola suatu dewan yang mengelola pembiayaannya. Berdasarkan agama, terdapat Sekolah Katolik, Protestan, Yahudi, dan Muslim, baik di sekolah dasar, sekolah lanjutan, maupun perguruan tinggi.

Semua sekolah ini, baik sekolah umum, khusus, maupun swasta berada di bawah pengawasan Inspectie van het Onerwijs (Inspeksi Pendidikan). Sekolah dasar dibagi dalam delapan grup. Mereka yang baru masuk dimasukkan dalam grup 2. Grup 1 dan 2 sebelum 1989 disebut taman kanak-kanak.

Pada grup 3, anak-anak mulai diajar membaca, menulis, dan matematika, sedangkan mulai grup 7 anak-anak diajar bahasa Inggris. Tetapi ada juga sekolah yang mengawali bahasa Inggris di grup 4. Pada grup 8 anak-anak harus menempuh tes yang disebut Cito Eindtoets Basisonderwijs (tes akhir pendidikan dasar), sering disingkat menjadi Citotoets.

2. Jenjang Sekolah Di Belandaa.     Pendidikan   Formal   (Pendidikan   Dasar,   Menengah,   Pendidikan   khusus,   dan 

Pendidikan Tinggi)Sistem pendidikan formal Belanda terdiri dari tiga tingkat: Pendidikan Dasar,

pendidikan menengah pertama dan kejuruan, dan menengah atas umum, akademi-akademi kejurusandan universitas. Ketiga level ini didahului dengan pendidikan prasekolahatau taman kanak-kanak.

Pendidikan dasar di taur dengan undang-undang tahun 1920, dan undang-undang tentag taman kanak-kanak ditetapkan tahun1955. parlemen menyetujui undang-undang baru tentang Pendidikan Dasar pada tahun 1981, dan berlaku mulai tahun 1985 dan pada saat inilah Taman Kanak-kanak dan sekolah Dasar digabungkan menjadi satu sehingga merupakan satu format pendidikan dasar baru bagi anak-anak mulai usia 4 tahun sampai 12 tahun. Pendidikan adalah wajib mulai usia 5 sampai 17 tahun yang ditetapkan dengan undang-undang Wajib Belajar tahun 1975. dan antara umur ini ternyata 100% anak-anak mengikuti pendidikan sekolah dasar berlangsung selama 8 tahun. Dalam tahun 1980, tercatat 1.74 juta murid anak-anak yang belajar di 8,727 buah sekolah dasar. Dalam tahun 1988, angka-angka ini menurun menjadi 1,43 juta pada 8,426 sekolah. Sekolah-sekolah di Belanda terbagi dalam beberapa kategori, yaitu: sekolah pemerintah atau negeri (dengan jumlah murid 31% dari keseluruhan murid sekolah dasar), sekolah swasta yang bukan bersifat keagamaan (nondenominational) dengan jumlah murid 5%, sekolah Katolik Roma (32%, dan sekolah protestan 32%).

Pada tahun 1990, terdapat lebih kurang 3,585 “schoolboards” (competent authorities), 2,197 diantaranya mengurus hanya satu sekolah, 996 membawahi lebih dari 1 tetapi kurang dari 6 buah sekolah, dan 392 membawahi 6 atau lebih sekolah. Selama tiga tahun pertama anak-anak harus belajar selama 2,240 jam dengan minimum 480 jam.

Di Belanda pendidikan khusus tercatat 20 macam, mulai dari sekolah anak-anak yang mengalami ketidak mampuan belajar sampai pada anak-anak dengan cacat ganda. Pendidikan khusus ini melayani anak-anak dari usia 3 tahun yang membutuhkan pertolongan lebih banyak dari anak-anak biasa, baik yang berada disekolah dasar maupun disekolahmenengah. Pada prinsipnya, sekolah khusus disediakan bagi anak-anak pada kelompok umur yang sama. Usia yang dapat diterima sekolah khusus bervariasi tergantung pada jenis sekolah, dan biasanya antara usia 3 dan 6 tahun. Pada sekolah menengah umur 12 tahun keatas dengan batas maksimum 20 tahun. Pengecualian hanya dilakukan terhadap khusus-khusus luar biasa.

Print By Aidatul Fitri

Page 17: Ringkasan materi Komparasi Pendidikan

“Schoolboards” (competent authorities) memutuskan menerima atau tidak menerima seorang anak pada sekolah khusus ini didasarkan pertimbangan dan nasihat dari kelompok ahli setelah diperiksa dan diseleksi. Anak-anak yang telah diterima diuji kembali setiap dua tahun. Jumlah dan jenis sekolah khusus bertambah. Jenis yang ada pada sekolah dasar dan menengah bervariasi yang masing-masingnya sesuai dengan kelainan yang dialami anak-anak. Ada sekolah khusus bagi anak tuli, setengah tuli, kelainan bicara, buta, setengah buta (rabun), cacat fisik, rawatan rumah sakit, sakit kronis, cacat mental, cacat mental yang sangat berat, kelainan tingkahlaku yang luar biasa, dan yang mengalami cacat ganda. Walaupun jumlah anak-anak cacat yang ditampung masih kecil, namun dibandingkan dengan jumlah anak-anak biasa pada usia yang sama, jumlah itu relative meningkat. Yang patut menjadi perhatian adalah jumlah anak cacat laki-laki lebih besar dari jumlah anak cacat wanita, lebih dari dua kali lipat. Dalam tahun 1991, tercatat 1,004 buah sekolah khusus menampung anak-anak 109,000 orang, pada tingkat prasekolah dasar 3,000 orang, Rasio murid-guru adalah kira-kira 6:1. jumlah anak-anak yang masuk sekolah khusu ini terus meningkat dan diperkirakan akan terus meningkat. Anak-anak cacat dari kelompok minoritas etnis juga meningkat, dan pada tahun 1991 mencapai 12% dari seluruh murid di sekolah khusus.

Pendidikan menengah kejuruan tingkat pertama (VBO) menyelenggarakan pendidikan selama 4 tahun sebagai pendidikan pravokasional.

Program singkat MBO (2-3 tahun) dirancang bagi tamatan VBO dan MAVO (dengan sertifikat) yang tidak mendapatkan pendidikan yang cocok di MBO atau pada program pemagangan. Pelajaran disini memberikan kesempatan latihan kepada anak-anak usia 16 tahun ke atas untuk jabatan-jabatan atau pekerjaan yunior. Pada pendidikan ini, kerja praktek, baik di dalam maupun diluar sekolah, merupakan elemen penting.

Pendidikan tinggi terdiri dari tiga jenis: sekolah tinggi propesional, universitas, dan universitas terbuka. Sekolah tinggi propesional (HBO) memberikan pendidikan teori dan praktek untuk pekerjaan yang menuntut kualifikasi keterampilan yang tinggi. Sekolah ini menerima lulusan dari berbagai sekolah menengah tingkat atas (HAVO, VWO, dan MBO). Dalam tahun-tahun 19600-an dan 1970-an, sekolah tinggi propesional yang diatu dengan undang-undang Pendidikan Sekolah Menengah, makin dianggap sebagai bentuk pendidikan tinggi. Statusnya seperti itu diakui pada tahun 1986, dan pada tahun 1992 dengan undang-undang pendidikan.

Pendidikan universitas merupakan pendidikan akademik yang di dapat secara independent dan sebagai persiapan untuk tugas-tugasdalam masyarakat menuntut gelar atau kualifikasi universitas. Universitas memberikan hampir 100 macam bidang studi yang menawarkan gelar, yang dapat dipilih dan disusun oleh mahasiswa, baik yang mata kuliahnya bersifat wajib atau opsional. Oleh karena terbatasnya tempat, maka keputusan dibuat setiap tahun, apakah jumlah penerimaan mahasiswa baru untuk bidang tertentu perlu dibatasi atau tidak.

Semenjak tahun 1982, pendidikan tinggi terdiri dari system dua lapis, lapis pertama berupa “undergraduate” yang dapat diselesaikan sampai 4 tahun, dan lapis kedua tingkat “graduate” atau pascasarjana (1-4 tahun). Ada 14 universitas di Belanda, 10 Negeri, 1 buah punya kota praja, dan 3 buah swasta. Ada 8 buah rumah sakit tempat belajar dan praktek yang masing-masingnya terkait pada universitas. Yang dapat masuk ke universitas adalah tamatan VWO atau HBO. Mahasiswa yang berhasil tamat dari universitas diberi gelar Drs. (docdorandus), Mr. (tamatan hokum), atau Ir. (tamatan engineering). Mahasiswa pada tingkat “graduate” mendapat pendidikan tentang penelitian, guru, atau spesialis (bidang kedokteran). Untuk mengambil doctor diperlukan tambahan pendidikan selama 4 tahun.

Juga terdapat perguruan tinggi swasta yang menawarkansertifikat atau diploma dan bidang bisnis, agama, dan disiplin ilmu lain. Sebagian berhubungan dengan universitas luar negeri dan memberikan diploma dan gelar-gelar standar internasional seperti B. Sc.,M.Sc., M.A., dan M.B.A.

b    Pendidikan Orang Dewasa dan Pendidikan NonformalOrganisasi pendidikan bagi orang dewasa dan pendidikan nonformal, baik

negeri maupun swasta merupakan tanggungjawab pemerintah pusat. Pendidikan orang dewasa disediakan bagi orang-orang yang berusia 18 tahu ke atas, dan terdiri dari: pendidikan dasar orang dewasa, pendidikan menengah orang dewasa, khusus-khusus kejuruan atau vokasional, dan pendidikan orang dewasa nonformal. Pendidikan dasar orang dewasa merupakan rangkaian kegiatan yang memungkinkan mereka mendapat ilmu dan keterampilan yang diperlukan yang dapt digunakan untuk keperluan pribadi dan untuk kepentingan masyarakat. Program khusus juga diadakan untuk kelompok etnis minoritas yang diajar dalam konteks budaya mereka masing-masing, misalnya, dengan menggunakan bahasa mereka sendiri sebagai bahasa pengantar. Tetapi, tujuan utamanya adalah agar para peserta dapat menggunakan cara mereka sendiri dalam kehidupan masyarakat Belanda. Waktu belajar malam atau siang hari tersedia pada MAVO, HAVO, dan sekolah-sekolah menengah komersial (MEAO). Sekolah-sekolah ini memberikan diploma, walaupun dalam system ini dimungkinkan bagi peserta untuk mengambil hanya satu mata pelajaran pada satu priode. Persyaratan minimal untuk masuk di sekolah-sekolah ini adalah telah menyelesaikan pendidikan wajib (wajib belajar).

Pendidikan kejuruan orang dewasa dimaksudkan untuk mempersiapkan mereka dengan kualifikasi agar mereka memperoleh pekerjaan. Orang-orang dewasa boleh melamar untuk mendapatkan pendidikan ini atas inisiatif sendiri, atau atas saran dari puhak ketiga, misalnya, kantor tenaga kerja setempat. Informasi yang lengkap tentang sekolah-sekolah orang dewasa yang tidak disponsori oleh pemerintah sangat terbatas: tetapi kenyataannya dalam masyarakat jumlahnya cukup banyak. Kira-kira 226,000 orang mengikuti kursus ini dalam tahun 1989/90, 130,000 orang yang melanjutkan pendidikan tatap muka setelah mereka selesai kursus. Yang mengikuti kuliah via televise tercatat 162,000 orang pada tahun yang sama.

3.   Manajemen Pendidikana.     Otorita

System pendidikan Belanda didasarkan pada statute yang kuat dan berfungsi sebagai dasar peraturan-peraturan yang lebih rinci dalam bidang-bidang tertentu. Peraturan ini dibuat menurut urutan atau hierarki. Parlemen dapat menentukan bahwa hasil pembicaraan di dewan pendidikan harus lebih dahulu disampaikan ke parlemen sebelum peraturan itu dilaksanakan. Peraturan atau undang-undang itu berkaitan terutama terutama dengan pendanaan dan organisasi pendidikan.

Bentuk sistem pendidikan Belanda ialah sentralisasi. Tanggngjawab pemerintah pusat terletak pada hal-hal yang berhubungan dengan organisasi, pendanaan (termasuk status hokum kepegawaian), inspeksi, ujian, dan inovasi promosi. Pejabat-pejabat propinsi bertanggung jawab terutama atas tugas-tugas pengawasan serta mempunyai peran juga dalam hal pelaksanaan pendidikan orang dewasa, dan akhir-akhir ini juga lebih banyak dilibatkan dalam tugas-tugas perencanaan dan penasihatan. Manajemen dan pengadministrasian diatur pada tingkat lokal. Pejabat-pejabat ekskutif kota praja bertanggung jawab atas sekolah-sekolah negeri dan yayasan atau organisasi yang punya fungsi yang sama pada sekolah-sekolah swasta. Mereka juga melaksanakan berbagai tugas

Print By Aidatul Fitri

Page 18: Ringkasan materi Komparasi Pendidikan

terhadap semua sekolah seperti pengawasan pelaksanaaan peraturan wajib belajar. Mereka juga membayar biaya-biaya pasilitas baik sekolah neeri maupun sekolah swasta.

Kementerian penpididikan dan ilmu pengetahuan dipimpin oleh seorang menteri yang bertanggung jawab mengkoordinasikan kebijakan-kebijakan ilmu pengetahuan dan pendidikan. Menteri dibantu oleh seorang sekertaris Negara dengan tanggung jawab khusus atas pendidikan dasa dan menengah. Pengawasan pendidikan adalah tanggung jawab menteri pendidikandan ilmu pengetahuan, dan dilaksanakan oleh inspektorat pendidikan. Ini merupakan badn yang bersifat desentralistis. Pada tahun 1990, inspektorat pendidikan mempunyai 14 kantor ditingakat regional dengan 500 orang stap tetap, 237 orang diantaranya adalah inspektur. Tugas kantor inspektorat adalah mengawasi pembangunan, menjaga bahwa semua peraturan berjalan sebagaimana mestinya, meningkatkan pembangunan pendidikan, dan melaporkan kepada menteri, baik diminta atau atas inisiatif sendiri. Inspektorat pendidikan tinggi, disamping tugas-tugas tersbut, juga bertanggung jawab menyusun dan memberikan dukungan terhadap tim evluasi universita disaat melakukan evaluasi diri. Inspektorat juga bertnggung jawab menyampaikan laporannya yang indevenden tentang keadaan pendidikan diparlemen.

b.    PendanaanPendidikan formal dibiayai oleh Kementerian Pendidikan dan ilmu Pengetahuan

kecuali pendidikan pertainan yang dibiayai oleh Kementerian pertanian: dana ini bersumber dari penghasilan pajak dan dalam jumlah yang sangat terbatas, dari sekolah, khusus, dan uang sekolah. Lembaga pendidikan tinggi dapat mengumpulkan uang dari pengajaran atau penelitian yang dilaksanakan atas dasar kontrak. Pendidikan yang tidak didanai oleh pemerintah juga merupakan sector yang cukup besar, yang dananya seluruhnya dibayar oleh peserta pendidikan, atau orang tua, atau majikan yang menyekolahkan stafnya. Dana pemerintah dialokasikan untuk pendidikan sesuai persyaratan tertentu. Peraturan yang terpisah mengatur pendanaan untuk staf, untuk investasi, untuk biasa operasional. Aspek-aspek pendanan pendidikan mencangkup jumlah murid pada sekolah tertentu, lamanya waktu pendidikan, besarnya kelas (jumlah murid perkelas), dan skala gaji guru-guru. Peraturan tentang “kelebihan pengeluaran” (overspend) menetapkan bahwa njika dalam satu tahun ajaran kotapraja mengeluarkan biaya untuk sekolah-sekolah negeri lebih dari yang telah ditetapkan, maka kotapraja yang bersangkutan harus mengeluarkan dana yang jumlahnya sama besarnya dengan kelebihan itu kepada sekolah-sekolah swasta setempat. Peraturan ini bersumber dari persamaan keuangan antara sekolah negeri dan swasta sesuai ketentuan kobstitusi. Dalam tahun 1987, pemerintah setempat mengeluarkan kira-kira 680 juta DFI. (US$340 juta) untuk fasilitas pendidikan.

Negara Belanda merupakan salah satu anggota OECD (Organization for Economic Co-operation and Development) yang menggunakan persentase tertinggi dari GNP-nya untuk pendidikan (Gross National Products). Antara tahun 1976 dan 1987 pengeluaran pemerintah untuk pendidikan terus meningkat. Kalau persentasenya di hitung dari jumlah pendapatan nasional, jumlanya lebih kurang 7%, 6% pada tahun 1990, dan 5,2%, pada tahun 1995 (UNESCO Statistical Year- book 1999) tetapi apabila di hitung dari angaran nasional jelas sekali penyusutannya antara tahun 1975-83, sesudah itu menjadi mantap pada 15%, dan pada tahun 1995 menurun kembali menjadi 8,7%.

c.    PersonaliaPendidikan guru adalah bagian dari pendidikan tinggi. Guru-guru sekolah dasar

dididik pada perguruan tinggi propesional atau fakultas-fakultas yang khusus untuk pendidikan guru sekolah dasar (PABO’s). kuliah berlangsung selama 4 tahun dan mengprogramkan agar guru-guru yang mengajar di sekolah dasar mampu mengajarkan semua mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar. Mahasiswa yang mendaftarkan pada

lembaga keguruan ini meningkat dengan cepat (1987:3,000-4,00 orang; 1990:6,000) setelah menurun sebelum 1987. jumlah tamatanjuga meningkat (1987:1,700 orang; 1989:2,600 orang).

Guru-guru sekolah menengah harus memiliki kualifikasi “Grade” satu atau kualifikasi “Grade” 2. guru yang berkualifikasi “Grade”2 boleh mengajar pada level tiga tahun pertama di VWO dan HAVO, dan di sekolah-sekolah MAVO, VBO, dan MBO. Guru-guru berkualifikasi “Grade” 1 boleh mengajar pada semua kelompok un\mur pada semua jenis sekolah menengah. Kuliah penuh untuk pendidikan guru-guru “Grade”2 dalam mata pelajaran umum, diselenggarakan pada perguruan tinggi propesional selama 4 tahun. Mahasiswa mengambil, spesialisasi dalam satu mata pelajaran atau bidang studi dan hanya boleh mengajar, selain bidang keahliannya, mata pelajaran pendukung pada level tertent. Semenjak tahun 1979, diadakan kuliah eksperimen dalam mata pelajaran teknik yang berlangsung selama 5 tahun. Jumlah mahasiswa pada program ini meningkat (1987:3,148 orang; 1990:4,427 orang), walaupun jumlah lulusannya menurun (1987:2,254 orang; 1989:1,755 orang).

d.    Kurikulum dan Metodologi PembelajaranKebebasan pendidikan yang di gariskan dalam undang-undang memerlukan standar

yang perlu ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan. Standar ini mencangkup mata pelajaran yang diwajibkan untuk jenis sekolah tertentu, dan peraturan-peraturan yang mengikat lainnya mengenai isi ujian-ujian akhir sekolah. Mengenai target pencapaian pendidikan masih belum ditetapkan bagi semua jenis sekolah. Kementerian ilmu pendidikan dan Ilmu pengetahuan dalam hubungan ini berpendapat bahwa berdasarkan prinsip kebebasan ideology dan kurikulum, hasil serta penilaian materi pengajaran seharusnya tidak diatur secara sentral. Dewan pendidikan setempat atau “school board” seyogianya bertanggung jawab untuk hal itu.

Pada tingkat sekolah dasar rencana kerja merupakan instrument utama bagi “school board”. Organisasi dan isi program pendidikan ditetapkan sekurang-kurangnya sekali dua tahun dalam bentuk proposal dari guru-guru. Ini berisi pilihan materi pelajaran, metode mengajar, cara atau teknik bagaimana hasil belajar anak di ukur, dinilai dan dilaporkan. Tiap tahun dirancang program kegiatan guru dan kegiatan murid untuk pelajaran-pelajaran tertentu. Rencana kerja (Workplan) sekolah dibahas oleh inspektorat, dan semua rencana kegiatan harus disampaikan untuk diserahkan kepada inspektorat.

Pada tingkat sekolah menengah, staf pengajar menyusun silabus dan rancangan pelajaran yang juga direviu oleh inspektorat. Informasi yang lengkap dan rinci perlu disiapkan yang mencangkup mata pelajaran, waktu, pengorganisasian kelompok, dan keterangan bagaimana mengenai sekolah menghadapi siswa yang hidup dalam masyarakat multicultural. Sudah ada ketentuan minimal dan maksimal waktu untuk setiap mata pelajaran dari kementerian pendidikan dan Ilmu Pengetahuan. Mulai dari tahun 1993 ke atas, siswa pada semua jenis pendidikan menengah mendapat pelajaran dalam 15 mata pelajaran dari “kurikulum inti” (core-curriculum) yang berbobot sama dengan 3,000 jam pelajaran setiap tahun pelajaran. Kira-kira 20% dari kurikulum sekolah dapat dipilih dan ditentukan oleh “school board”.

Pengembangan kurikulum baru terorganisasi secara sistematis semenjak tahun 1960-an. Lembaga Nasional Pengembangan Kurikulum (Nasional Institute for Curriculum Development, SLO) dibentuk tahun 1975. tugas utama SLO adalah menyusun proposal kurikulum. Asosiasi sekolah menetapkan proposal mana yang akan dipakai, dan “school board” membuat keputusan atas dasar inplementasinya. Disamping SLO, beberapa pusat penelitian dan pengembangan universitas juga menyusun kurikulum melalui berbagai eksperimen.

e.    Ujian Kenaikan Kelas, dan Sertifikasi

Print By Aidatul Fitri

Page 19: Ringkasan materi Komparasi Pendidikan

Pada hampir semua sekolah di Belanda, murid-murid naik secara otomatis dari satu “Grade” ke “Grade” yang lebih tinggi. Umumnya, sertifikat atau ijazah pertama diperoleh murid pada usia 12 tahun berdasarkan tes yang disusun oleh sebuah lembaga tes pusat, (CITO). Dalam tahun 1990, 58% sekolah dasar di Belanda menggunakan tes ini. Ujian-ujian eksternal hamper tidak pernah dilakukan lagi.

Pada tingkat pendidikan menengah, ujian akhir sekolah terdiri dari dua bagian: ujian sekolah, dan ujian yang bersifat nasional. Kedua ujian ini dilaksanakan pada tahun terakhir, dengan penjadwalan ujian sekolah mendahului ujian nasional. Ujian nasional dilaksanakan serentak pada waktu yang sama untuk setiap jenis sekolah. Pada sekolah menengah kejurusan tingkat pertama, ujian dilakukan empat tingkat yang berbeda. Dua ujian yang paling sulit ditentukan oleh menteri pendidikan. Pada sekolah menengah kejurusan tingkat atas, program ujian ditetapkan oleh menteri pendidikan bersamaan dengan dilaksanakannya ujian nasional. Dalam banyak hal, sekolah menetapkan ujiannya masing-masing yang materinya berkaitan dengan sasaran pelajaran yang telah ditetapkan.

Pada tingkat pendidikan tinggi, dilakukan ujian pada akhir tahun pertama yang dinamakan “propaedeutic examination” untuk menentukan apakah seorang mahasiswa dapat mengikuti kuliah-kuliah tiga tahun berikutnya. Pada akhir program, yaitu setelah 4 tahun, mahasiswa harus mengambil ujian akhir. “school board” atau dewan sekolah (pada HBO) atau dewan dosen (pada universitas) bertanggung jawab atas pengolahan dan kualitas ujian. Biasanya, setiap fakultas atau jurusan membentuk panitia ujian sendiri.

I. Pendidikan di JepangPeraturan pendidikan di Jepang dapat dibedakan dalam dua periode, yaitu sebelum

dan sesudah perang Dunia II. Sebelum perang, kebijakan pendidikan yang berlaku adalah Salinan Naskah Kekaisaran tentang Pendidikan (Imperial Rescript on Education). Dinyatakan bahwa para leluhur Kaisar terdahulu telah membangun Kekaisaran dengan berbasis pada nilai yang luas dan kekal, serta menanamkannya secara mendalam dan kokoh. Materi pelajarannya dipadukan dalam bentuk kesetiaan dan kepatuhan dari generasi ke generasi yang menggambarkan keindahannya. Itulah kejayaan dari karakter Kaisar, dan ia juga telah mengendalikannya dengan sumber-sumber berpendidikan. Pendidikan hendaknya mampu mengafiliasikan seseorang kepada orang tuanya, suami isteri secara harmoni, sebagai sahabat sejati, menjadi diri sendiri yang sederhana dan moderat, mencurahkan kasih sayang kepada semua pihak, serta menuntut ilmu dan memupuk seni. Dari situlah pendidikan tersebut dapat mengembangkan daya intelektual dan kekuatan moralnya yang sempurna, selalu menghormati konstitusi, dan menjalankan hukum. Dalam kondisi darurat sekalipun, diharapkan dapat mempersembahkan keberanian demi negara, melindungi dan menjaga kesejahteraan istana Kaisar seusia langit dan bumi. Maka, tidaklah menjadi orang yang baik dan setia semata, melainkan mampu melanjutkan tradisi leluhur yang amat mulia.

Sesudah perang, mulai 3 November 1946, konstitusi baru Jepang menetapkan kebijakan pendidikannya atas dasar hak asasi manusia, jaminan kebebasan berfikir, dan hati nurani, kebebasan beragama, kebebasan akademik, dan hak bagi semua orang untuk mendapatkan pendidikan sesuai dengan kemampuan mereka. Pada Maret 1947, melalui Peraturan Pendidikan Nasional (School Education Law) ditetapkan susunan dasar pendidikan keseluruhan atas dasar 6-3-3-4 beserta tujuan khusus pada tiap jenjangnya (Abd. Rachman Assegaf, 2003: 187-189).

Pada Maret 1947 juga berlaku Hukum Dasar Pendidikan (Fundamental Law of Education) yang pada hakekatnya merupakan statement filsafat pendidikan demokratis yang dalam banyak hal berbeda dengan Imperial Rescript on Education. Misalnya, dalam hubungan antara warga dengan negara, dalam Imperial Rescript on Education disebutkan bahwa, Citizens have the duty to develop their intellectual and moral faculties, observethe laws, and offer themselves courageously to the State in order the quard and maintain the

prosperity of Imperial throne (Imam Barnadib, 1986: 53), (setiap warga memiliki kewajiban untuk mengembangkan daya intelektual dan moral mereka, melaksanakan hukum dan mempersembahkan keberaniannya demi negara untuk melindungi dan menjaga kesejahteraan istana Kaisar).

Sedangkan dalam Fundamental Law of Education disebutkan bahwa, Citizen have the right to equal opportunity or receving education according to their ability; freedom from discrimination on acaount of race, cree sex, social status, economic position, or family origin; financial assistance, to the able needy, academin freedom, and the responsibility to build a peaceful State and society (Imam Banrnadib, 1986: 53), (Setiap warga memiliki kesempatan yang sama menerima pendidikan menurut kemampuan mereka, bebas dari diskriminasi atas dasar ras, jenis kelamin, status sosial, posisi ekonomi, asal usul keluarga, bantuan finansial, bagi yang memerlukan, kebebasan akademik, dan tanggung jawab untuk membangun negara dan masyarakat yang damai). Perbedaan yang lain adalah mengenai tujuan pendidikan. Dalam Imperial Rescript on Education disebutkan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk meningkatkan kesetiaan dan ketaatan bagi Kaisar agar dapat memperoleh persatuan masyarakat di bawah ayah yang sama, yakni Kaisar. Adapun tujuan pendidikan menurut Fundamental Law of Education adalah untuk meningkatkan perkembangan kepribadian secara utuh, menghargai nilai-nilai individu, dan menanamkan jiwa yang bebas.

Sistem pendidikan di Jepang dibangun atas empat tingkat, yaitu: pusat, perfektual (antara Provinsi dan Kabupaten), municipal (antara Kabupaten dan Kecamatan), dan sekolah. Sistem administrasi tersebut menerapkan kombinasi antara sentralisasi, desentralisasi, Manajemen Berbasis Sekolah (School Based Management), dan partisipasi masyarakat. Di samping itu, terdapat asosiasi-asosiasi kepala sekolah, guru, murid, dan orang tua yang mendukung pengembangan sekolah. Dalam sistem tersebut terdapat peran dan hubungan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, seklah, asosiasi-asosiasi tersebut, dan masyarakat yang saling mengisi sehingga tercipta sinergi yang memungkinkan sistem tersebut menjadi relatif efisien dan efektif. Hal ini merupakan faktor utama pencapaian mutu pendidikan di Jepang yang relatif tinggi (Abd. Rachman Assegaf, 2003: 175).

Adapun sistem pendidikan umum di Jepang ditetapkan lebih dari satu abad yang lalu dan keberadaannya berlangsung lebih lama dari pada kebanyakan negara. Sistem pendidikan Jepang pada dasarnya adalah Sekolah Dasar (SD) 6 (enam) tahun, Sekolah Menengah Pertama (SMP) 3 (tiga) tahun, Sekolah Menengah Atas (SMA) 3 (tiga) tahun, Universitas 4 (empat) tahun, dan Lembaga Pendidikan Tinggi 2 (dua) tahun. Wajib belajar adalah dari SD sampai SMP. Untuk masuk SMA dan Universitas pada dasarnya harus mengikuti ujian masuk. Selain sekolah tersebut, ada sekolah kejuruan atau sekolah khusus yang menampung lulusan SD atau SMP. Sekolah ini mengajarkan keterampilan khusus . Di samping beberapa jenjang pendidikan tersebut, di Jepang juga terdapat program pendidikan prasekolah, baik dalam bentuk Taman Kanak-Kanak (TK) maupun Play Group (PG).

Jika dilihat dari pengelola sekolah, dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu Sekolah Negeri adalah sekolah yang dikelola pemerintah, Sekolah provinsi adalah sekolah yang dikelola pemerintah daerah, Sekolah Swasta adalah sekolah yang dikelola badan hukum. Sedangkan apabila dilihat dari tahun ajarannya, seklah dimulai bulan April dan berakhir pada bulan Maret tahun berikutnya.

Pendidikan di Jepang mencakup pendidikan formal di sekolah, pendidikan moral di rumah, dan pendidikan masyarakat (pendidikan seumur hidup). Wajib belajar pendidikan dasar dan menengah berlaku untuk penduduk berusia 6 tahun hingga 15 tahun. Penduduk terdaftar yang memiliki anak usia wajib belajar akan menerima pemberitahuan untuk memasukkan anak ke sekolah. Sebagian besar lulusan sekolah menengah pertama melanjutkan ke sekolah menengah atas.

Sekolah negeri atau sekolah umum ( 公立学校 kōritsu gakkō?) diselenggarakan oleh pemerintah prefektur atau pemerintah kota, dan kadang-kadang oleh pemerintah pusat.

Print By Aidatul Fitri

Page 20: Ringkasan materi Komparasi Pendidikan

Sebagian besar sekolah dasar negeri dan sekolah menengah pertama negeri dikelola pemerintah kota. Sebagian besar sekolah menengah atas dikelola oleh pemerintah prefektur, dan kadang-kadang oleh pemerintah kota. Sekolah swasta ( 市立学校 shiritsu gakkō?) diselenggarakan oleh badan hukum.

a. Pendidikan Pra SekolahPendidikan prasekolah dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu Kelompok Bermain (KB)

atau Play Group (PG) dan Taman Kanak-Kanak (TK). Play Group (PG) adalah merupakan fasilitas yang disediakan bagi para orang tua yang bekerja sehingga tidak dapat mengasuh anaknya di siang hari. Pendaftaran murid baru dimulai setiap awal Januari. Permohoman untuk masuk ke PG ini dilakukan di kantor pemerintahan setempat karena terbatasnya jumlah tempat untuk masuk ke kelompok bermain ini. Biaya pengasuhan disesuaikan dengan pendapatan per kapita orang tua pada tahun sebelumnya yang diatur pemerintah wilayah kota setempatLembaga ini disebut Hoiku-jo (Pusat Perawatan Siang Hari), dan termasuk lembaga kesejahteraan sosial, di samping juga berfungsi sebagai tempat pendidikan prasekolah. Peserta yang masuk Hoiku-jo adalah bayi hingga anak usia 5 tahun. Mereka yang berusia 3 tahun ke atas biasanya mendapat pendidikan seperti TK. Kebanyakan pusat penitipan anak seperti ini dikelola oleh pemerintah daerah.

Abd. Rahman Assegaf (2003: 176-177) memaparkan bahwa TK di Jepang menerima murid berusia 3 sampai 5 tahun untuk lama pendidikan 1 sampai 3 tahun. Anak berusia 3 tahun diterima dan mengikuti pendidikan selama 3 tahun, sedangkan anak berusia 4 tahun mengikuti pendidikan selama 2 tahun dan bagi pendaftar berusia 5 tahun hanya menempuh pendidikan prasekolah selama 1 tahun. Lebih dari 50% TK di Jepang dikelola oleh swasta, sisanya oleh pemerintah kota dan hanya sebagian kecil yang merupakan TK Negeri. Meski demikian, semua TK adalah pendidikan prasekolah di bawah naungan Departemen Ilmu Pengetahuan Pendidikan dan Kebudayaan yang dikelola berdasarkan hukum pendidikan

TK atau yang disebut youchien bertujuan untuk mengasuh anak-anak usia dini dan memberikan lingkungan yang layak bagi perkembangan jiwa anak. Untuk mencapai tujuan tersebut, ada beberapa cara yang dilakukan, antara lain: (1) Merancang pendidikan yang mengembangkan fungsi tubuh dan jiwa secara harmoni melalui pembiasaan pola hidup yang sehat, aman, dan menyenangkan; (2) Menumbuhkan semangat kemandirian, kehidupan berkelompok yang penuh kegembiraan dan kerjasama; (3) Mengenalkan kehidupan sosial dan membina kemampuan bersosialisasi; (4) Mengarahkan penggunaan bahasa dengan benar serta menumbuhkan minat berkomunikasi dengan sesama; (5) Mengarahkan minat untuk berkreasi melalui pembelajaran musik, permainan, menggambar dan lain-lain.b. Pendidikan Wajib

Wajib sekolah berlaku bagi anak usia 6 sampai 15 tahun, tetapi kebanyakan anak bersekolah lebih lama dari yang diwajibkan. Tiap anak bersekolah di SD pada usia 6 tahun hingga 12 tahun, lalu SMP hingga usia 15 tahun. Pendidikan wajib ini bersifat cuma-cuma bagi semua anak, khususnya biaya sekolah dan buku. Untuk alat-alat pelajaran, kegiatan di luar sekolah, piknik dan makan siang di sekolah perlu membayar sendiri. namun bagi anak-anak dari keluarga yang tidak mampu mendapat bantuan khusus dari pemerintah pusat dan daerah. Di samping itu ada juga bantuan untuk kebutuhan belajar, perawatan kesehatan, dan lain-lain. Seorang anak yang telah tamat SD diwajibkan meneruskan pendidikannya ke jenjang SMP. Dengan demikian, sekolah wajib ditempuh selama 9 tahun; 6 tahun di SD dan 3 tahun di SMP

Hampir semua siswa di Jepang belajar bahasa Inggris sejak tahun pertama SMP, dan kebanyakan mempelajarinya paling tidak selama 6 tahun. Mata pelajaran wajib di SMP adalah bahasa Jepang, ilmu-ilmu sosial, matematika, sains, musik, seni rupa, pendidikan jasmani, dan pendidikan kesejahteraan keluarga. Berbagai mata pelajaran tersebut diberikan

pada waktu yang berlainan setiap hari selama seminggu sehingga jarang ada jadwal pelajaran yang sama pada hari yang berbeda (Abd. Rachman Assegaf, 2003: 177-178).

c. Pendidikan Menengah Atas Ada tiga jenis SMA, yaitu: full time, part time (terutama malam hari), dan tertulis.

Sekolah menengah yang full time berlangsung selama 3 tahun, sedangkan kedua jenis sekolah lainnya menghasilkan diploma yang setara. Bagian terbesar siswa mendapat pendidikan menengah atas di SMA full time. Jurusan di SMA dapat dikategorikan ke dalam beberapa jenis berdasarkan pola kurikulum, yaitu jurusan umum (akademis), pertanian, teknik, perdagangan, perikanan, home economic, dan perawatan. Untuk masuk ke salah satu jenis sekolah tersebut, siswa harus mengikuti ujian masuk dan membawa surat referensi dari SMP tempat ia lulus sebelumnya.

Hampir semua SMP dan SMA serta Universitas swasta menentukan penerimaan siswa melalui ujian masuk, dan setiap sekolah menyelenggakan ujian masuk sendiri. Siswa yang ingin masuk sekolah yang bersangkutan harus mengikuti ujian. Karena ujian masuk sangat sulit, siswa kerap mengikuti les tambahan (bimbingan belajar) di juku atau yobiko pada akhir pekan atau pada sore/malam hari biasa, selain pelajaran sekolahnya (Abd Rachman Assegaf, 2003: 178-179).

d. Pendidikan TinggiAda tiga jenis lembaga pendidikan tinggi, yaitu: universitas, junior college (akademi),

dan technical college (akademi teknik). Di universitas terdapat pendidikan sarjana (S-) dan pascasarjana (S-2 dan S-3). Pendidikan S-1 berlangsung selama 4 tahun, menghasilkan sarjana bergelar Bachelor’s degree, kecuali di fakultas kedokteran dan kedokteran gigi yang berlangsung selama 6 tahun. Pendidikan pascasarjana dibagi dalam dua kategori, yakni Master’s degree (S-2) ditempuh selama 2 tahun sesudah tamat S-1dan Doctor’s degree (S-3) ditempuh selama 5 tahun.

Junior college memberikan pendidikan selama dua atau tiga tahun bagi para lulusan SMA. Kredit yang diperlukan di junior college dapat dihitung sebagai bagian dari kredit untuk memperoleh gelar Bachelor’s degree (S-1). Lulusan sekolah menengah (setingkat SMP) dapat masuk ke technical college (akademi teknik). Pendidikan di lembaga ini berlangsung selama 5 tahun (full time) untuk mencetak tenaga teknisi. Universitas dan junior college memilih mahasiswanya berdasarkan hasil ujian masuk serta hasil prestasi belajar dari SMA. Untuk sekolah negeri dan umum daerah, sejak tahun 1979 diberlakukan “tes gabungan kecakapan” yang seragam, sebagai tahap pertama dari sistem ujian masuk. Tahap kedua berupa ujian masuk universitas yang bersangkutan sebagai seleksi final.

Pendidikan tinggi di Jepang berada di bawah pengelolaan tiga lembaga, yaitu pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta. Ada lima jenis pendidikan tinggi yang bisa dipilih mahasiswa asing di negara Jepang ini, yaitu: program sarjana, pascasarjana, diploma (non gelar), akademi, dan sekolah kejuruan. Program sarjana menerima tiga macam mahasiswa, yaitu: mahasiswa reguler, mahasiswa pendengar, dan mahasiswa pengumpul kredit. Mahasiswa reguler adalah mereka yang belajar selama 4 tahun, kecuali jurusan kedokteran yang harus menempuh 6 tahun. Mahasiswa pendengar adalah mahasiswa yang diijinkan mengambil mata kuliah tertentu dengan syarat dan jumlah kredit yang berbeda di setiap universitas tetapi kredit itu tidak diakui. Adapun mahasiswa pengumpul kredit hampir sama dengan mahasiswa pendengar, tetapi kreditnya diakui.

Sedangkan program pascasarjana terdiri atas program Master, Doktor, Mahasiswa Peneliti, Mahasiswa Pendengar, dan Pengumpul Kredit. Mahasiswa Peneliti adalah mahasiswa yang diijinkan melakukan penelitian dalam bidang tertentu selama 1 semester atau 1 tahun tanpa

Print By Aidatul Fitri

Page 21: Ringkasan materi Komparasi Pendidikan

tujuan mendapatkan gelar. Program ketiga adalah diploma, yang lama pendidikannya 2 tahun. Enam puluh persen dari program ini diperuntukkan bagi pelajar perempuan dan mengajarkan bidang-bidang seperti kesejahteraan keluarga, sastra, bahasa, kependidikan, kesehatan, dan kesejahteraan. Akademi atau special training academy adalah lembaga pendidikan tinggi yang mengajarkan bidang-bidang khusus, sepertiketerampilan yang diperlukan dalam pekerjaan atau kebidupan sehari-hari dengan lama pendidikan antara 1 sampai 3 tahun. Adapun sekolah kejuruan adalah program khusus untuk lulusan SMP dengan lama pendidikan 5 tahun dan bertujuan membina teknisi yang mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Abd. Rachman Assegaf, 2003: 179-180).

c     Biaya pendidikan Biaya sekolah dijepang tidak mahal. Biaya pendidikan yang dipikul pembayar pajak boleh dikata rendah bila orang ingat akan tingginya taraf yang telah dicapai. Pada tahun 1973 biaya yang dikeluarkan oleh pemerintahan jepang untuk pendiidkanya hanya sebanyak 4,9 persen dari pendapatan nasional . Diantara negara-negara maju hanya prancislah yang sumbanganya pada pendidikan lebih rendah dari jepang. Meskipun hanya beberapa persen dari pendapatan nasionalnya, namun biaya yang dikeluarkan jepang untuk mendirikan bangunan serta perlengkapan baru cukup tinggi, sedang pengeluaran untuk pegawai staf rendah (William k. cummings:7-8).

d.   Pendidik/guruDi sekolah jepang ada sejumlah mekanisme yang menyebabkan guru bekerja dengan

sebaik-baiknya. Di tiap sekolah guru menyediakan waktu untuk membicarakan pengjaaran pada umumnya, dalam pertemuan setiap pagi dan pertemuan staff semingggu sekali serta pertemuan penelitian dua pecan sekali dan seminar umum tiap tiga bulan sekali. Disamping itu guru yang mengajar pada tingkat yang sama berkumpul setiap ada soal yang harus diselesaikan bersama-sama. Pengaruh timbale balik ini memungkinkan mereka mengharapkan aka nada pengajaran yang baik disekolah, tiap guru akan merasa wajib menyesuaikan dirinya kepada harapan itu.

Dalam perekrutan guru pun dipertimbangkan kualitas, kompetensi, keahlian, professionalism dan komitmen mereka dalam pelaksanaan pembelajaran nantinya. Segala sesuatu yang memberi dampak namun tidak pada semestinya dapat mengakibatkan pemecatan seorang pendidik yang tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

Persamaan dan perbedaan pendidikan di Jepang Dan IndonesiaDari kajian sistem pendidikan di atas, penulis menemukan adanya beberapa persamaan

dan perbedaan sistem pendidikan yang diterapkan pada dua negara tersebut. Adapun persamaannya: Sistem penjenjangan persekolahan pendidikan di kedua negara tersebut sama-sama

menggunakan pola 6-3-3-4, yaitu 6 tahun bagi SD, 3 tahun bagi SMP, 3 tahun bagi SMA, dan 4 tahun di perguruan tinggi.

Usia siswa yang belajar pada setiap jenjangnya ada yang sama, yaitu pendidikan dasar 9 tahun antara usia 6-15 tahun, sekolah menengah atas usia 16-18 tahun, dan pendidikan tinggi antara 19-25 tahun.

Kedua negara tersebut mewajibkan belajar bahasa Inggris sejak tahun pertama di SMP, dengan demikian siswa diharapkan mempunyai kemampuan yang berwawasan internasional.

Sedangkan perbedaan yang menyolok pada sistem pendidikan di kedua negara ini sebagai berikut:

Dalam tujuan umum pendidikan Jepang mengutamakan perkembangan kepribadian secara utuh, menghargai nilai-nilai individual, dan menanamkan jiwa yang bebas. Sedangkan di Indonesia pendidikan bertujuan agar peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Jepang tidak memasukkan mata pelajaran pendidikan agama di semua jenjang persekolahan (memisahkan pendidikan agama dengan persekolahan), sedangkan di Indonesia pendidikan agama adalah mata pelajaran yang wajib untuk setiap jenjang persekolahan.

Dilihat dari kurikulum yang dikembangkan dapat dikemukakan beberapa hal:a. Kurikulum TK di Jepang tidak membebani anak, karena anak tidak dijejali

materi-materi pelajaran secara kognitif tetapi lebih pada pengenalan dan latihan ketrampilan hidup yang dibutuhkan anak untuk kehidupan sehari-hari, seperti latihan buang air besar sendiri, gosok gigi, makan, dan lain sebagainya. Sedangkan kurikulum di Indonesia telah berorientasi pada pengembangan intelektual anak.

b. Mata pelajaran level pendidikan dasar di Jepang tidak seberagam yang dikembangkan di Indonesia, jumlahnya tidak banyak, sehingga berbagai mata pelajaran tersebut diberikan pada waktu yang berlainan setiap hari selama seminggu, maka jarang ada jadwal pelajaran yang sama pada hari yang berbeda.

c. Di Indonesia jarang ditemukan adanya mahasiswa peneliti, lebih-lebih mahasiswa pendengar, sehingga yang ada mahasiswa reguler. Hal itu terjadi barangkali karena orientasi belajar bagi mahasiswa Indonesia jauh berbeda dengan mahasiswa Jepang.

d. Pendidikan wajib di Jepang gratis bagi semua siswa, bahkan bagi anak yang kurang mampu mendapat bantuan khusus dari pemerintah pusat maupun daerah untuk biaya makan siang, sekolah, piknik, kebutuhan belajar, perawatan kesehatan dan kebutuhan lainnya, sedangkan di Indonesia masih sebatas slogan (kecuali di daerah tertentu, seperti kebijakan di Sukoharjo, tetapi baru terbatas biaya sekolah saja).

e. Sistem administrasi pendidikan di Jepang sudah lama menerapkan kombinasi antara sentralisasi, desentralisasi, Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), dan partisipasi masyarakat. Sedangkan di Indonesia baru dalam proses peralihan dari sentralisasi ke desentralisasi dan juga diberlakukan MBS.

f. Di samping itu juga ada perbedaan kecil dalam hal mulai masuknya anak pada pendidikan prasekolah, terutama di TK. Kalau di Jepang dimulai usia 3 tahun, sedang di Indonesia dimulai pada usia 4 tahun.

Print By Aidatul Fitri