Rhinorrhea & Nasal ObstructionDM Sofi Indriana M

RS. Siti Khodijah Sepanjang – Oktober 2015

Definisi

Rhinorea hidung berair.

berasal ; bahasa yunani, yakni rhinos hidung rhoia aliran

Klasifikasi

Mukus

Seromukus

Purulen

Rhinorrhea

Trauma Corpus allienum Inflamasi

Infeksi Non- infeksi

Neoplasma

Maligna Benigna

Rhinorrhea CSF

Patofisiologi

inflamasi

Non infeksi

infeksiVirus

Bakteri

Trauma mukosa hidung

Pelepasan mediator-mediator kimiawi

Vasodilatasi pembuluh

darah

Peningkatan permeabiltas

PD

Peningkatan sekresioleh selgoblet

Alergi

Trama capitisFr.

Basis Cranii

LCS

“Differential Diagnose”

Etiology

Reversible nasal congestion: Inflamasi mukosa and secretions congesion et causa: Polyp nasal, benda asing, Ggn.

Anatomi (septal deformity, hypertrophy turbinate), neoplasma (jarang)

Allergic rhinitis, rhinitis vasomotor, acute (viral/bacterial) rhinitis, acute bacterial rhinosinusitis,

Differential diagnosis of nasal obstruction

Source: Lippincott Williams & Walkins, 2001, Head and Neck Surgery Otolaryngology, 4th edition

Diagnosis

external and internal appearance

secretions (clear, discoloured, blood stained)

airflow

palpation

Evaluations

History Riw penyakit sekarang discharge?(Watery, mucoid,

purulent, bloody) Chronic or recurrent?, lokasi, Musim?, exposure triggering allergens

Keluhan lain: Demam, facial pain (sinusitis), watery itchy eyes (allergies), nyeri tenggorokan, malaise, batuk (viral URI)

Riw. Penyakit dahulu: alergi, riwayat penggunaan obat decongestan topikal

Physical Examination Fokus pd daerah hidung dan sinus : focal erythema pd

sinus, tenderness, warna nasal mucosa (pucat, hiperemi), edema

Pada ank-anak benda asing

Pada anak-anak : discharge unilateral berbau busuk curiga benda asing

Jika tidak terlihat adanya BA susp. sinusitis jika terdapat rhinorrhea persisten >10 hari disertai dengan fatigue dan batuk

Pemeriksaan Penunjang

CT Scan

Endoscopy nasal