revitalisasi manajemen perpustakaan dalam...

175
SKRIPSI REVITALISASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN DALAM MENGEFEKTIFKAN PEMBELAJARAN DI SMA PGRI 56 CIPUTAT Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I.) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Disusun Oleh: Nur Fajriyah Mahfiroh Timas 104018200627 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2008 M/1429 H

Upload: phamthuan

Post on 06-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

SKRIPSI

REVITALISASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN

DALAM MENGEFEKTIFKAN PEMBELAJARAN

DI SMA PGRI 56 CIPUTAT

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I.) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

Disusun Oleh:

Nur Fajriyah Mahfiroh Timas

104018200627

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2008 M/1429 H

Page 2: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

REVITALISASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN

DALAM MENGEFEKTIFKAN PEMBELAJARAN

DI SMA PGRI 56 CIPUTAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I.) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

Oleh:

Nur Fajriyah Mahfiroh Timas

104018200627

Di Bawah Bimbingan:

Drs. Hasyim Asy’ari, M.Pd.

NIP: 150 260 265

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2008 M/1429 H

Page 3: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nur Fajriyah Mahfiroh Timas

NIM : 104018200627

Jurusan : Kependidikan Islam

Program Studi : Manajemen Pendidikan

Judul Skripsi : Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam

Mengefektifkan Pembelajaran di SMA PGRI 56 Ciputat

Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya penulis sendiri dan diajukan

sebagai syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan di perguruan tinggi, dan

sepanjang pengetahuan penulis, judul dan skripsi ini belum pernah diterbitkan

sebelumnya oleh orang lain atau suatu lembaga, kecuali bagian-bagian tertentu

yang secara tertulis dijadikan sebagai sumber acuan dalam skripsi ini dan

disebutkan dalam footnote dan daftar pustaka.

Demikianlah pernyataan ini dibuat, apabila terbukti bahwa pernyataan ini tidak

benar, maka sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Jakarta, 7 November 2008

Yang Membuat Pernyataan,

N. Fajriyah MT.

Page 4: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

UJI REFERENSI

Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul

“Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam Mengefektifkan

Pembelajaran di SMA PGRI 56 Ciputat” yang disusun oleh Nur Fajriyah

Mahfiroh Timas dengan NIM 104018200627 Program Studi Manajemen

Pendidikan Jurusan Kependidikan Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, telah di uji kebenarannya

oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal 7 November 2008.

Jakarta, 7 November 2008

Dosen Pembimbing Skripsi,

Drs. Hasyim Asy’ari, M.Pd.

NIP: 150 260 265

Page 5: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

..PERSEMBAHAN....PERSEMBAHAN....PERSEMBAHAN....PERSEMBAHAN..

Skripsi yang berjudul “Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam

Mengefektifkan Pembelajaran di SMA PGRI 56 Ciputat”

ini merupakan karya ilmiah terbesar

penulis sepanjang hidup, yaitu selama 22 tahun.

Oleh sebab itu, karya ilmiah yang begitu berarti bagi penulis sebagai jembatan

untuk meniti jalan hidup dan kehidupan di masa

mendatang ini dengan penuh hormat akan penulis persembahkan

kepada semua orang yang telah begitu

banyak memberi makna dan motivasi dalam hidup penulis

tanpa terkecuali.

Namun, beberapa pihak yang penulis khususkan dalam persembahan ini, adalah:

1.1.1.1. Tim pendidik dan kependidikan di lembaga pendidikan tempat Tim pendidik dan kependidikan di lembaga pendidikan tempat Tim pendidik dan kependidikan di lembaga pendidikan tempat Tim pendidik dan kependidikan di lembaga pendidikan tempat

penulis pernah mengenyam pendpenulis pernah mengenyam pendpenulis pernah mengenyam pendpenulis pernah mengenyam pendidikan formal, yaitu:idikan formal, yaitu:idikan formal, yaitu:idikan formal, yaitu:

- TK Aisyiyah TK Aisyiyah TK Aisyiyah TK Aisyiyah 42 CiputatCiputatCiputatCiputat

- SD Negeri SD Negeri SD Negeri SD Negeri 01 Ciputat Ciputat Ciputat Ciputat

- SMP Negeri SMP Negeri SMP Negeri SMP Negeri 19 Mayestik, JakartaMayestik, JakartaMayestik, JakartaMayestik, Jakarta

- SMU Negeri SMU Negeri SMU Negeri SMU Negeri 46 Blok A, JakartaBlok A, JakartaBlok A, JakartaBlok A, Jakarta

- UIN Syarif Hidayatullah JakartaUIN Syarif Hidayatullah JakartaUIN Syarif Hidayatullah JakartaUIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.2.2.2. Keluarga inti, yaitu kedua Orang Tua dan kedua saudarakuKeluarga inti, yaitu kedua Orang Tua dan kedua saudarakuKeluarga inti, yaitu kedua Orang Tua dan kedua saudarakuKeluarga inti, yaitu kedua Orang Tua dan kedua saudaraku

3.3.3.3. Keluarga besarKeluarga besarKeluarga besarKeluarga besar

4.4.4.4. Si Oom “Tuyul Gondrong”Si Oom “Tuyul Gondrong”Si Oom “Tuyul Gondrong”Si Oom “Tuyul Gondrong”

Semoga karya ilmiah terbesar pertama yang dapat penulis persembahkan ini

mampu memberikan arti bagi semua orang.

Amiiin…!!

Page 6: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

ABSTRAKSI

N. Fajriyah MT, 104018200627

Jurusan Kependidikan Islam, Prodi Manajemen Pendidikan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Judul Skripsi: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan Sekolah dalam

Mengefektifkan Pembelajaran di SMA PGRI 56 Ciputat

Siswa sebagai subjek belajar memiliki hak untuk cerdas, pintar dan

menjadi dewasa baik dalam pemikiran maupun dalam bertindak. Siswa pun

berhak mendapat perlakuan dan fasilitas yang tidak boleh saling dibedakan

bila berada dalam lingkungan pendidikan, karena pendidikan adalah hak

setiap anak bangsa tanpa terkecuali. Sekolah sebagai fasilitator harus

mampu memberikan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan siswa dalam

pembelajaran. Selain guru sebagai salah satu sumber belajar siswa di

sekolah, perpustakaan sekolah juga merupakan media atau alat

pembelajaran yang mutlak ada pada suatu sekolah.

Perpustakaan sekolah adalah jantung dari suatu lembaga pendidikan.

akan terasa hampa bila dalam suatu lembaga pendidikan tidak memiliki

salah satu sarana belajar tersebut. Perpustakaan sekolah memiliki peran

salah satunya untuk memfasilitasi belajar siswa di sekolah. Agar dapat

memegang perannya tersebut, maka perpustakaan sekolah harus memiliki

fasilitas-fasilitas yang menunjang dan manajemen yang terstruktur dan

terorganisir.

Revitalisasi Manajemen Perpustakaan Sekolah dalam Mengefektifkan

Pembelajaran di SMA PGRI 56 Ciputat adalah suatu bentuk pembaharuan,

penyegaran, pengaktifan kembali, memvitalkan kembali, memfungsikan

kembali manajemen dan segala fasilitas termasuk juga tenaga pengelola

perpustakaan sekolah SMA PGRI 56 Ciputat agar perpustakaan sekolah

tersebut dapat memfasilitasi pembelajaran siswa di sekolah agar tercapai

tujuan pembelajaran lembaga, maupun tujuan pendidikan nasional.

Kegiatan revitalisasi manajemen perpustakaan sekolah dapat dilakukan

dengan mengaktifkan kembali manajemen penyelenggaraan perpustakaan

SMA PGRI 56 Ciputat dan kebijakan-kebijakan kepala sekolah serta

mengefektifkan dan mengefisiensikan segala fasilitas yang berkaitan dengan

kegiatan kepustakaan.

Dalam penelitian skripsi ini, metodologi penelitian yang digunakan

adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dan teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dan

penelitian lapangan dengan menggunakan empat (4) teknik, yaitu observasi,

wawancara, angket dan dokumentasi. Sedangkan pengambilan sampel

dilakukan dengan mengambil 30 % dari populasi dengan menggunakan

teknik purposive random sampling.

Berdasarkan penelitian yang penulis dapatkan di lapangan yang berasal

dari hasil wawancara kepada beberapa responden, penyebaran angket

Page 7: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

kepada siswa dan observasi, objek penelitian ini yaitu SMA PGRI 56 Ciputat

perlu melakukan revitalisasi manajemen perpustakaan agar perpustakaan

sekolah tersebut dapat memfasilitasi pembelajaran siswa di sekolah yang

bersangkutan.

Page 8: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah (skripsi) ini. Salawat serta salam semoga tercurahkan kepada

junjungan Nabi besar, Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa risalah Islam melalui kitab-Nya.

Karya ilmiah atau skripsi yang berjudul “Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam Mengefektifkan Pembelajaran di SMA PGRI 56 Ciputat” ini merupakan salah satu persyaratan akademik dalam penyelesaian studi

strata satu (S.1) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Akan tetapi penulis menyadari bahwa hasil penelitian skripsi ini belum maksimal, karena penelitian ini hanyalah

sebuah goresan tipis dalam lembaran sejarah penelitian mengenai perpustakaan dan kaitannya dengan kurikulum dan efektifitas pembelajaran.

Selanjutnya, penulis juga menyadari bahwa goresan tipis ini tidak terlepas dari bantuan, kritik dan saran baik

berupa do’a, bimbingan dan arahan dari berbagi pihak yang membuat penulis tidak pantang menyerah. Untuk itu

perkenankan penulis untuk menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang mungkin tidak akan dapat

digantikan dengan apapun atas jasanya, adapun pihak-pihak yang sangat berarti itu antara lain:

1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Jakarta dan Segenap jajaran staf.

2. Ketua jurusan Kependidikan Islam Prodi Manajemen Pendidikan, Dra. Yefnelti Z., M. Pd. beserta sekertaris, Drs.

Mu’arif SAM., M. Pd. dan staf jurusan.

3. Drs. Hasyim Asy’ari, M.Pd., dan keluarga, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah rela meluangkan waktunya

untuk memberikan arahan, petunjuk, bimbingan dan selalu sabar mendengarkan keluh kesah penulis.

4. Keluarga besar SMA PGRI 56 Ciputat, yaitu Kepala Sekolah dan segenap jajarannya, para guru dan karyawan, serta

adik-adik SMA PGRI 56 Ciputat yang selalu memberi bimbingan, bantuan, dukungan dan kerjasamanya selama

proses penelitian berlangsung serta bersedia memposisikan penulis sebagai teman.

5. Segenap dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, khususnya Para dosen Kependidikan Islam – Manajemen

Pendidikan yang kurang lebih selama empat (4) tahun telah banyak memberi ilmu dan pelajaran hidup kepada

penulis.

6. Keluarga tercinta, yaitu keluara inti, Alm. Ma’ruf Sudaryo (Ayah), Warsiti Ma’ruf (Ibu), Mas Anung (Kakak), dan

Adi (Adik) yang selalu memberikan dukungan moril dan materil yang tak terkira harganya, dan seluruh keluarga

besar.

7. Segenap pegawai dan karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya yang bertugas di Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan. Terima kasih atas kerjasama dan persahabatan ini.

8. Teman-teman dan sahabat-sahabat di KI–MP angkatan 2001–2006, khususnya pada angkatan 2004 kelas A dan B,

kalian sangat berarti bagiku, namun maaf penulis tidak dapat menyebutkan nama satu persatu. Terima kasih atas

kerjasama dan semua kesan yang telah tercipta selama ini, baik dalam susah maupun senang. (Keep in touch, ya!!

Luph you much.. and I’m gonna miss you all!!! Selamat berjuang teman-teman!!!!!)

9. Teman-teman dan sahabat-sahabatku di luar KI–MP; Mia, Ita, teman-teman se-Fakultas khususnya mahasiswa PBI

(especially Tya), warga seperjuangan di TK, SD, SMP, dan SMA (khususnya Scottisch–Quw). (Keep in touch, ya!!

Always be my best, ok!!)

10. Semua teman dan orang-orang yang mungkin tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah sangat banyak membantu

dan memberikan kenangan kepada penulis dalam berbagai hal.

Page 9: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Satu kalimat yang tidak pernah penulis lupakan, “tiada gading yang tak retak”,

penulis menyadari bahwa di dalam penulisan karya ilmiah ini masih banyak

kekurangan dan masih sangat jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis

mengharapkan respon yang berupa kritik, saran, dan komentar dari para pembaca.

Adapun bila ada kata atau hal yang tidak berkenan di hati pembaca, penulis

memohonkan maaf yang sebesar-besarnya, karena itu adalah di luar kehendak dan

kesadaran penulis.

Akhir kalimat, semoga Allah SWT merestui dan selalu memberkati usaha kita.

Amin. Serta kiranya penelitian ini bermanfaat bagi semua orang.

Jakarta, 7 November 2008

Penulis,

N. Fajriyah MT.

`

Page 10: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI ……………………………………………………………….. i

KATA PENGANTAR

………………………………………………………

ii

DAFTAR ISI

……………………………………………………………….. v

DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. ix

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….. xii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………………………. 1

B. Identifikasi Masalah …………………………………... 5

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ………………… 6

1. Pembatasan Masalah ……………………………… 6

2. Perumusan Masalah …………………………….… 7

D. Kegunaan Penelitian ………………………………….. 7

BAB II : ACUAN TEORITIK

A. Konsep Dasar Perpustakaan …………………………... 8

1. Pengertian Perpustakaan ………………………….. 8

2. Pengertian Perpustakaan Sekolah ………………… 9

3. Fungsi Perpustakaan Sekolah …………………….. 10

4. Tugas Perpustakaan Sekolah ……………………… 10

5. Tujuan Perpustakaan Sekolah …………………….. 12

6. Peran Perpustakaan Sekolah ……………………… 13

B. Manajemen Perpustakaan Sekolah ……………………. 14

1. Pengertian Manajemen ……………………………. 14

2. Manajemen Perpustakaan Sekolah ………………... 15

3. Komponen Manajemen Perpustakaan sekolah …… 15

a. Perencanaan (Planning) …………………….… 15

1) Fasilitas Perpustakaan …………………….. 16

Page 11: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

2) Koleksi Perpustakaan ……………….…….. 19

3) Anggaran Perpustakaan …………….……... 21

b. Pengorganisasian (Organizing) ……………….. 22

c. Pengaturan Staf (Staffing) …………………….. 24

d. Penggerakan (Actuating) …..………………….. 25

e. Pengendalian (Controlling) …………………… 25

C. Revitalisasi ………………………………………….… 26

1. Revitalisasi Fasilitas Perpustakaan Sekolah ……… 27

2. Revitalisasi Koleksi Perpustakaan Sekolah ………. 28

3. Revitalisasi Pelayanan Perpustakaan Sekolah ……. 31

4. Revitalisasi Tenaga Pengelola Perpustakaan

Sekolah …………………………………………... 32

5. Revitalisasi Tata Tertib Perpustakaan ……………. 33

6. Revitalisasi Kebijakan Kepala Sekolah………….... 33

7. Upaya Kepala Sekolah, Para Guru dan Tenaga

Pengelola Perpustakaan dalam Memobilisasi Siswa

Untuk Mendayaguna Perpustakaan Sekolah ……… 34

D. Efektifitas Pembelajaran ……………………………… 34

1. Pengertian Efektifitas ……………………….…….. 34

2. Pengertian Pembelajaran ………………………….. 35

a. Pengertian Belajar …………………………….. 35

b. Pengertian Mengajar ………………………….. 37

c. Pembelajaran ………………………………….. 38

3. Efektifitas Pembelajaran ………………………….. 40

E. Kerangka Berpikir …………………………………….. 41

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian ……………………………….…….. 42

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ……………………….… 43

1. Lokasi Penelitian ………………………………….. 43

2. Waktu Penelitian ………………………………….. 43

Page 12: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

C. Metode Penelitian …………………………………….. 43

D. Teknik Pengumpulan Data ………………………….… 44

E. Populasi dan Sampel Penelitian …………………….…. 45

1. Populasi Penelitian ………………………….…….. 45

2. Sampel Penelitian ……………………………….… 46

F. Instrumen Pengumpulan Data ………………………… 47

1. Definisi Konseptual Penelitian …………………… 47

2. Definisi Operasional Penelitian …………….…….. 47

G. Instrumen Penelitian ………………………………….. 48

H. Teknik Analisa Data ………………………………….. 50

BAB IV : HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMA PGRI 56 Ciputat ……………. 51

1. Letak Geografis dan Sejarah Berdiri ……………… 51

2. Visi dan Misi ……………………………………… 52

3. Rekapitulasi Keadaan Siswa ……………………… 52

B. Deskripsi Data ………………………………………… 53

C. Interpretasi Data dan Penyajian Hasil Penelitian ……... 54

1. Analisa dan Interpretasi Data ……………………... 55

2. Penyajian Hasil Penelitian ………………………... 82

a. Sejarah Berdiri Perpustakaan SMA PGRI 56

Ciputat ………………………………………… 82

b. Fasilitas Perpustakaan ………………………… 84

c. Koleksi Perpustakaan ……………………….… 86

d. Pelayanan Perpustakaan …………………….… 90

e. Tenaga Pengelola Perpustakaan …………….… 92

f. Anggaran Perpustakaan ……………………….. 93

g. Peran Guru dalam Pembelajaran dan

Pemanfaatan Fasilitas Belajar serta

Kontribusinya terhadap Perpustakaan Sekolah .. 94

Page 13: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

h. Tanggungjawab Kepala Sekolah sebagai

Manager Sekolah dalam Kegiatan

Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah ………. 95

i. Hambatan yang Dihadapi SMA PGRI 56

Ciputat dalam Mengefektifkan Sarana Belajar

(Perpustakaan) …………………………………. 96

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………… 98

B. Saran ………………………………………………….. 100

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 102

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian …………………………….. 49

Tabel 2 Rekapitulasi Keadaan Siswa SMA PGRI 56 Ciputat ……... 53

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin … 55

Tabel 4 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Jenjang Kelas/

Angkatan …………………………………………………... 55

Tabel 5 Kunjungan ke Perpustakaan Sekolah ……………………… 56

Tabel 6 Membaca Buku di Perpustakaan Sekolah dengan Skala

Minimal 30 Menit/Hari …………………………….……… 57

Tabel 7 Kegemaran Membaca Buku, Baik Buku Pelajaran

ataupun Buku Karya Ilmiah Lain yang dapat

Menambah Wacana Pengetahuan Termasuk juga Novel

atau Cerita Bergambar

yang Terdapat di Perpustakaan Sekolah …………………...

58

Tabel 8 Mencari Tahu Hal-Hal yang tidak Dimengerti dalam

Pelajaran di Sekolah Melalui Membaca di

Perpustakaan

Sekolah ……………………………………………………..

58

Tabel 9 Pemberlakuan Jam Baca (Studi Perpustakaan) di

Sekolah

secara Bergilir Perkelas dalam Setiap Harinya …………….

59

Tabel 10 Pencanangan oleh Guru untuk Mencari Informasi

Lebih Mendalam Mengenai Materi yang Telah atau

Page 15: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

akan Dipelajari di Dalam Kelas Melalui Koleksi yang

Terdapat

di Perpustakaan Sekolah …………………………………...

60

Tabel 11 Salah Satu Upaya yang Dilakukan oleh Kepala Sekolah

dan Guru untuk Menumbuhkan Minat Siswa

Mengunjungi Perpustakaan Sekolah, yaitu dengan

Mendampingi Siswa

Belajar di Perpustakaan……………………………………..

60

Tabel 12 Pengadaan Kegiatan Semacam Lomba Karya Ilmiah

oleh

Perpustakaan Sekolah ……………………………………...

61

Tabel 13 Letak atau Posisi Gedung Perpustakaan yang Kurang

Strategis ……………………………………………………

62

Tabel 14 Keadaan/Kondisi Gedung Perpustakaan Sekolah yang

sudah Memenuhi Standar Kelayakan ………………………

62

Tabel 15 Kurang Memadainya Fasilitas Perpustakaan ………………

63

Tabel 16 Penerangan (Cahaya Lampu) sudah Baik untuk

Kegiatan

Membaca …………………………………………………...

63

Tabel 17 Keadaan Ruang Perpustakaan yang Relatif Sempit ………..

64

Tabel 18 Terjaganya Kebersihan dan Udara Segar di dalam

Page 16: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Perpustakaan ……………………………………………….

65

Tabel 19 Terciptanya Situasi yang Kondusif di dalam Perpustakaan ..

65

Tabel 20 Kelengkapan Koleksi Perpustakaan Sekolah ………………

66

Tabel 21 Kerelevanan Koleksi Buku dengan Kebutuhan

Kurikulum

dan Pembelajaran …………………………….…………….

67

Tabel 22 Proses Pengadaan dan Pembelian Koleksi

Perpustakaan Dilakukan Berkala Serta Disesuaikan

dengan Kebutuhan

Siswa dan Kurikulum ………………………………………

67

Tabel 23 Pelibatan Siswa dalam Proses Pengadaan Koleksi ………...

68

Tabel 24 Banyaknya Koleksi yang sudah tidak dapat Digunakan

namun masih Terpajang pada Rak Koleksi ………………..

69

Tabel 25 Penataan Koleksi Diatur dengan Rapi dan Dilakukan

dengan Pengkatalogan ……………………………………..

69

Tabel 26 Pelayanan Sirkulasi Dilakukan secara Terstruktur dan

Terorganisir dengan Kartu Keanggotaan dan Buku

Besar

Peminjaman atau Komputerisasi …………………………...

70

Tabel 27 Adanya Peraturan yang Mengikat dan Kedisiplinan

dalam

Page 17: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Pemanfaatan Perpustakaan …………………………………

71

Tabel 28 Waktu Buka dan Tutup Perpustakaan Disesuaikan

dengan

Lama belajar Siswa di Sekolah …………………………….

72

Tabel 29 Pemberian Sanksi Terhadap Keterlambatan

Pengembalian

Pinjaman …………………………………………………...

72

Tabel 30 Kesulitan Mengunjungi Perpustakaan karena Petugas

Jarang Berada di Tempat ……………………………….….

73

Tabel 31 Pelayanan yang Baik dan Ramah oleh Petugas kepada

Pengunjung ………………………………………………...

74

Tabel 32 Kesigapan Petugas dalam Membantu Pengunjung yang

Kesulitan Mencari Buku …………………………………...

74

Tabel 33 Fasilitator bagi Teman-Teman ………………………….….

75

Tabel 34 Kemudahan dalam Menerima dan Menyerap Pelajaran

di

Sekolah ………………………………………………….….

76

Tabel 35 Ketepatan dan Kecepatan dalam Mengerjakan

Tugas/Test

yang Diberikan oleh Guru ………………………………….

77

Page 18: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Tabel 36 Perasaan Bangga Orang Tua atas Raport Hasil Ujian

yang

Tidak Mengecewakan …………………………….………..

78

Tabel 37 Menjadi Juara Kelas di Setiap Akhir Semester …………….

78

Tabel 38 Menjadi Delegasi/Duta Sekolah dalam Berbagai Kompetisi

79

Tabel 39 Bersikap dan Bersifat Positif ………………………………

79

Tabel 40 Memberi Contoh yang Baik Kepada Orang Lain dalam

Bersikap ……………………………………………………

80

Tabel 41 Penanaman Kepribadian dan Tanggungjawab di Sekolah …

80

Tabel 42 Dapat Membuat Orang Lain Bangga Terhadap Diri

Responden …………………………………………………. 81

Tabel 43 Kemampuan Penerapan Teori-Teori Skill dalam

Kehidupan

Sehari-hari ………………………………….………………

81

Tabel 44 Kekhawatiran akan Skill yang Dimiliki dengan

Tantangan

IPTEK di Masa Mendatang ………………………………..

82

Tabel 45 Kriteria Kapasitas/Daya Tampung Perpustakaan………….. 84

Page 19: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Penelitian: Angket untuk Siswa SMA PGRI 56 Ciputat

Lampiran 2 Intsrumen Penelitian: Pedoman Berita Wawancara Kepala Sekolah

SMA PGRI 56 Ciputat

Lampiran 3 Instrumen Penelitian: Pedoman Berita Wawancara Tenaga

Pengelola Perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat

Lampiran 4 Instrumen Penelitian: Pedoman Berita Wawancara Guru SMA

PGRI 56 Ciputat

Lampiran 5 Hasil Wawancara: Kepala Sekolah SMA PGRI 56 Ciputat

Lampiran 6 Hasil Wawancara: Tenaga Pengelola Perpustakaan SMA PGRI 56

Ciputat

Lampiran 7 Hasil Wawancara: Guru sekolah SMA PGRI 56 Ciputat

Lampiran 8 Pengajuan Proposal Skripsi

Lampiran 9 Pengajuan Bimbingan Skripsi

Lampiran 10 Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 11 Permohonan Riset/Wawancara

Lampiran 12 Surat Keterangan dari Objek Penelitian Bahwa Telah Melakukan

Penelitian

Page 20: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam

kehidupan manusia. Melalui pendidikan, manusia dapat mempelajari

bagaimana cara meningkatkan dan mengembangkan potensi intelektual,

mental, sosial, emosional dan kemandirian dalam kehidupan, sehingga

menghasilkan manusia yang berkualitas.

Begitu juga bagi bangsa Indonesia, pendidikan memiliki fungsi dan tujuan

yang amat penting dalam proses pembentukan bangsa. Hal ini termaktub

dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Bab II pasal 3, yaitu;

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab.1

Mengingat tugas pendidikan adalah mempersiapkan generasi muda yang

potensial untuk kehidupan di masa mendatang, untuk itu, pendidikan harus

berorientasi pada masa depan, bukan masa sekarang. Dalam arti, tugas

pendidikan pada masa kini adalah juga menyajikan informasi tentang keadaan

masa kini dengan orientasi pada masa depan. Selain itu, pendidikan di sekolah

juga bertujuan untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang positif (tingkah

laku dan sikap) dalam diri siswa yang sedang berkembang menuju ke arah

kedewasaan.

1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional Bab II Pasal 3, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2003)

Page 21: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Lembaga pendidikan dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa

berusaha melaksanakan proses pembelajaran dengan mengkoordinasikan

komponen-komponen yang ada dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan

dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan. Koordinasi komponen-

komponen dalam lembaga pendidikan tersebut salah satunya adalah sarana

prasarana pendidikan demi mewujudkan tujuan pendidikan. Seperti yang telah

tertuang dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Pasal 45 Ayat 1: “Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal

menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan

sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan

intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik”.2

Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang pada intinya menjelaskan

mengenai urgensi sarana prasarana pendidikan dalam menunjang pembelajaran di setiap sekolah, juga dikuatkan

dalam Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 Pasal 1;

Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan

yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat

berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel

kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber

belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran,

termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.3

Hal lain yang juga turut andil dalam mewujudkan tujuan pendidikan

adalah penanaman budaya gemar membaca. Namun demikian, pada

kenyataannya bahwa sikap gemar membaca di Indonesia masih relatif rendah.

Ini tentu menarik untuk disimak terutama bila dibandingkan dengan bangsa-

bangsa lain di sekitar kita. Beberapa pengamatan dilakukan dengan survey dan

jajak pendapat selalu menempatkan Indonesia pada posisi yang menyedihkan

dalam hal gemar membaca ini.4

2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional Pasal 45, Ayat. 1, …

3 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Pasal 1,

Ayat 8

4 Sudarnoto Abdul Hakim, Perpustakaan Sebagai Center For Learning Society: Gagasan untuk

Pengembangan Perpustakaan Madrasah, (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syahid

Jakarta 2006), h. 1

Page 22: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Keadaan keprihatinan masyarakat Indonesia mengenai minat baca ini

dapat terjadi dimungkinkan karena rendahnya kesadaran masyarakat, terlebih

lagi generasi muda yang sedang ada dalam tahap pembelajaran. Era informasi

global saat ini merupakan tantangan yang mau tidak mau menuntut kita untuk

memiliki berbagai keterampilan dalam mengakses, mengevaluasi,

mengorganisir, dan menyebarkan informasi secara efisien dan efektif.

Kemampuan tersebut diperlukan agar kita dapat hidup dan bekerja secara

mandiri di tengah masyarakat yang lebih bertumpu pada jasa informasi

(information-centered society).

Dengan informasi sebagai konsumsi di abad ini, dan manusialah sebagai

subjek yang sedang belajar dan berpikir, maka seyogyanya perpustakaan dapat

memainkan peranan pentingnya. Sesungguhnya keberadaan suatu

perpustakaan merupakan suatu keharusan sebagai salah satu pusat informasi,

karena perpustakaan bukan hanya menyediakan buku dan bahan-bahan

informasi yang diperlukan, tetapi juga dapat memfasilitasi proses berpikir dan

proses belajar itu sendiri. Perpustakaan sebenarnya menjadi teman akrab bagi

siapa pun terutama bagi masyarakat belajar di berbagai tingkatan.

Kaitan antara perpustakaan dengan pembelajaran juga terdapat dalam

Undang-Undang tentang Perpustakaan Bab XIII mengenai Pembudayaan

Kegemaran Membaca “Pembudayaan kegemaran membaca pada satuan

pendidikan sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) dilakukan dengan

mengembangkan dan memanfaatkan perpustakaan sebagai proses

pembelajaran”.5 Perpustakaan adalah salah satu sarana yang sangat menunjang

dalam setiap program pendidikan, pengajaran, dan penelitian (research) bagi

setiap program pendidikan dan ilmu pengetahuan. Sering terdengar suara-

suara para pendidik yang mengatakan bahwa ia ialah inti setiap program

pendidikan dan pengajaran atau dalam bahasa asingnya “the heart of the

educational programs”.6

5 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Bab XIII

Pasal 43 Ayat 3, (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2007)

6 Soejono Trimo, Pedoman Pelaksanaan Perpustakaan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

1997), Cet. Kelima, h. 1

Page 23: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Perpustakaan sekolah akan tampak bermanfaat apabila benar-benar memperlancar pencapaian proses belajar

mengajar sekolah. Indikasi manfaat tersebut tidak hanya berupa tingginya prestasi murid-murid, tetapi lebih jauh lagi, antara lain adalah murid-murid mampu mencari, menemukan, menyaring dan menilai informasi, murid-murid terbiasa

belajar mandiri, murid-murid terlatih ke arah tanggung jawab, murid-murid selalu mengikuti perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Sebagai bagian yang integral dalam sistem pendidikan, perpustakaan sebenarnya sangat membantu bukan saja para siswa tetapi juga bagi para tenaga pengajar.

Perpustakaan merupakan tempat dimana para peserta didik dapat

mengeksplor (mengadakan penjelajahan ilmiah secara lebih luas) terhadap

berbagai subjek secara mandiri dan demokratis terhadap apa yang dikaji agar

memperoleh pengetahuan lebih dalam sebagai bentuk pengembangan materi

yang telah dipelajari di kelas. Perpustakaan, selain itu juga sepatutnya

berperan sebagai sarana yang dapat membantu para peserta didik untuk

memperluas cakrawala imajinasi, area-area investigasi (penyelidikan) dari

minat perorangan, dan meningkatkan kemauan mereka untuk berpikir secara

jernih, kreatif, serta kritis terhadap sumber-sumber yang telah mereka pilih

untuk dibaca, didengar ataupun dilihat.

Mengingat begitu berartinya keberadaan suatu perpustakaan di sekolah

sebagai salah satu sumber belajar, namun tidak begitu saja keberadaannya

dapat berdayaguna tanpa adanya suatu manajemen yang baik dan terprogram.

Karena bagaimanapun dan dalam hal apapun, manajemen merupakan bagian

pokok dalam suatu program atau kegiatan. Efisiensi dan efektifitas manajemen

perpustakaan di sekolah dapat tercapai apabila seluruh sumber daya yang ada

mampu dan mau bersinergi, baik itu sumber daya manusia, sarana, metode dan

dana. Hal-hal yang merupakan sumber daya perpustakaan menurut Undang-

Undang tentang perpustakaan dijelaskan sebagai berikut, “sumber daya

perpustakaan adalah semua tenaga, sarana dan prasarana, serta dana yang

dimiliki dan/atau dikuasai oleh perpustakaan”.7

Hal demikianlah yang seharusnya terjadi di setiap sekolah, karena

perpustakaan sekolah adalah salah satu sumber belajar dan harus dimanfaatkan

oleh seluruh warga sekolah, terutama oleh peserta didik (siswa), oleh karena

itu, harus dilakukan manajemen yang baik terhadap perpustakaan sekolah agar

7 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Bab I Pasal

1 mengenai Ketentuan Umum Ayat 15, (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2007)

Page 24: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

keberadaannya lebih efektif. Tidak terkecuali pula kondisi perpustakaan dan

siswa yang terdapat pada SMU PGRI 56 Ciputat.

Mengingat begitu pentingnya keberadaan perpustakaan pada setiap

sekolah ataupun instansi/lembaga pendidikan, maka penulis tertarik untuk

mengangkat tema perpustakaan sebagai suatu karya ilmiah dengan judul

“REVITALISASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN DALAM

MENGEFEKTIFKAN PEMBELAJARAN DI SMA PGRI 56

CIPUTAT”.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat

dilakukan identifikasi masalah sebagai berikut:

Rendahnya minat baca siswa membawa akibat yang cukup fatal, yaitu

kebodohan dan keterbelakangan dalam hal ilmu pengetahuan

Efektifitas pembelajaran akan dapat terealisasi apabila siswa dan guru sama-

sama menyadari pentingnya ilmu pengetahuan, yang mana salah satu cara

untuk memperoleh ilmu pengetahuan bisa didapatkan pada perpustakaan

sebagai salah satu sumber belajar

Manajemen perpustakaan yang baik akan sangat membantu mengefektifkan

fungsi dan tujuan perpustakaan

Koleksi perpustakaan yang minim dan terbatas, serta suasana yang

menjemukan memberi kecenderungan keengganan bagi siswa dan guru

untuk mengunjungi perpustakaan

Pengetahuan akan perpustakaan dan ilmu pengetahuan bagi seorang

pustakawan akan sangat mempengaruhi efektifitas perpustakaan sekolah

yang bersangkutan.

Page 25: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Pembatasan dan Perumusan Masalah

Pembatasan Masalah

Agar penulisan skripsi ini lebih terarah dan tidak melebar pembahasannya,

maka penulis mencoba memberikan batasan-batasan masalah. Adapun

batasan-batasan masalah tersebut meliputi:

Peranan perpustakaan sekolah. Artinya seperti apa sebenarnya peranan

perpustakaan sekolah bagi sekolah itu sendiri, serta minat siswa dan

guru terhadap keberadaan perpustakaan sekolah sebagai salah satu

sumber belajar.

Manajemen perpustakaan sekolah, yaitu pelaksanaan operasional

perpustakaan yang di mulai dari perencanaan penyelenggaraan

perpustakaan (planning) yang meliputi penentuan akan fasilitas,

koleksi dan anggaran perpustakaan sekolah; kemudian

pengorganisasian (organizing) yang terdiri dari pelayanan

perpustakaan; pengaturan staff (staffing) atau tenaga pengelola

perpustakaan; penggerakan (actuating) serta pengendalian

(controlling) oleh kepala sekolah selaku manager sekolah.

Efektifitas pembelajaran yang dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada

kemampuan akademis siswa yaitu pemahaman pelajaran dan prestasi,

serta kecakapan sosial siswa.

Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, penulis merumuskan beberapa

permasalahan pokok dalam skripsi ini, dan permasalahan yang diangkat dalam

penulisan skripsi ini antara lain:

Bagaimanakah peran perpustakaan di SMA PGRI 56 Ciputat?

Bagaimanakah pelaksanaan manajemen perpustakaan di SMA PGRI 56

Ciputat?

Page 26: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Bagaimanakah koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan SMA PGRI 56

Ciputat?

Bagaimanakah minat siswa SMA PGRI 56 Ciputat dalam mendayaguna

perpustakaan sekolah?

Bagaimanakah keberhasilan perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat dalam

mengefektifkan pembelajaran di sekolah tersebut?

Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:

Sebagai informasi dan bahan masukan kepada pihak sekolah yang

bersangkutan bahwa betapa pentingnya manajemen yang baik dan

terprogram dalam penyelengggaraan perpustakaan agar perpustakaan

tersebut dapat berjalan lebih efektif lagi demi efektifitas pembelajaran di

suatu sekolah.

Sebagai bahan untuk menguji dan membandingkan antara teori dengan kondisi

yang ditemukan di lapangan.

Sebagai bahan acuan atau literatur bagi peneliti lain yang berkepentingan

dengan tema yang sama, yaitu perpustakaan dan pembelajaran.

Page 27: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

BAB II

ACUAN TEORITIK

Konsep Dasar Perpustakaan

Pengertian Perpustakaan

Perpustakaan berasal dari kata pustaka yang berarti kumpulan buku-

buku (bacaan dan sebagainya). Menurut Soeatminah, “kata pustaka

menurut Jawa kuno (kawi) – Indonesia, berasal dari bahasa sansekerta

yang berarti buku, naskah, tulisan”.1

Menurut Undang-Undang tentang

Perpustakaan, “Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis.

karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang

baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian,

informasi dan rekreasi para pemustaka”.2

“Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga

tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku

maupun bukan berupa buku (non book material) yang diatur secara

sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai

sumber informasi oleh setiap pemakainya”.3

Sedangkan dalam buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan

Sekolah, “perpustakaan mempunyai arti sebagai suatu tempat yang di

dalamnya terdapat kegiatan penghimpunan, pengolahan dan

penyebarluasan (pelayanan) segala macam informasi, baik yang tercetak

maupun yang terekam dalam berbagai media seperti buku, majalah, surat

kabar, film, kaset, tape recorder, video, komputer, dan lain-lain”.4

1 Soeatminah, Perpustakaan, Kepustakaan dan Pustakawan, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), h.

21

2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Bab I Pasal

1 Ayat 1, (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2007)

3 Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), Cet.

Kelima, h. 3

4 Pawit M. Yusuf, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Kencana,

2005), Edisi Pertama, Cet. Ke-1, h. 1

Page 28: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa perpustakaan adalah suatu tempat yang kegiatannya adalah

melakukan penghimpunan dan pengelolaan secara terstruktur dan

terorganisir segala sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang dapat

dimanfaatkan oleh manusia. Segala sumber informasi yang dapat menjadi

koleksi dan referensi bagi konsumen sendiri dapat berupa buku, non-buku

seperti majalah dan surat kabar, ataupun audio visual.

Pengertian Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah merupakan suatu unit kerja dari suatu sekolah

yang menyelenggarakannya. Berikut ini pendapat yang diungkapkan oleh

Carter V. Good mengenai perpustakaan sekolah sebagaimana dikutip oleh

Ibrahim Bafadal, yaitu koleksi yang diorganisasi di dalam suatu ruang agar

dapat digunakan oleh murid-murid dan guru-guru. Di dalam

penyelenggaraannya, perpustakaan sekolah tersebut diperlukan seorang

pustakawan yang bisa diambil dari salah seorang guru, Ia menjelaskannya

sebagai berikut: “An organized collection of housed in a school for the use

of pupils and teachers and in charge of librarian of a teacher”.5

Menurut Supriyadi yang juga dikutip oleh Ibrahim Bafadal,

“perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang diselengggarakan di

sekolah guna menunjang program belajar mengajar di lembaga pendidikan

formal tingkat sekolah, baik sekolah dasar maupun sekolah menengah,

baik sekolah umum maupun sekolah lanjutan”.6

Jadi dapat disimpulkan, perpustakaan sekolah adalah kumpulan bahan

pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan buku (non book material)

yang diorganisasi secara sistematis dalam ruang sehingga dapat membantu

murid-murid dan guru-guru dalam proses belajar mengajar di sekolah.

Fungsi Perpustakaan Sekolah

5 Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, …,h. 4

6 Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, …,h. 4

Page 29: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Baik bagi siswa maupun guru, perpustakaan mempunyai tujuan dan fungsi

yang dapat menunjang proses pembelajaran, fungsi-fungsi tersebut antara lain:

Fungsi Edukatif, yaitu di dalam perpustakaan sekolah disedikan buku-

buku baik buku-buku fiksi maupun non fiksi. Adanya buku-buku

tersebut dapat membiasakan murid-murid belajar mandiri tanpa

bimbingan guru, baik secara individual maupun kelompok. Selain itu

di perpustakaan sekolah tersedia buku-buku yang sebagian besar

pengadaannya disesuaikan dengan kurikulum sekolah.

Fungsi Informatif, yaitu koleksi bahan pustaka yang disediakan bukan

hanya berupa buku-buku, bentuk lainnya seperti majalah, surat kabar,

pamflet, kliping, peta, dan koleksi audio visual.

Fungsi Tanggung Jawab Administratif, yaitu pencatatan oleh pustakawan setiap terjadi transaksi sirkulasi (peminjaman dan pengembalian buku)

Fungsi Riset, yaitu adanya bahan pustaka yang lengkap, murid-murid dan para guru dapat melakukan riset, yaitu mengumpulkan data atau

keterangan-keterangan yang diperlukan. e. Fungsi Rekreatif, yaitu agar perpustakaan tidak terkesan kaku dan

membosankan maka pihak pengelola harus berusaha menyajikan dekorasi layout yang baik. Selain dari segi koleksi, yang dimaksud

rekreatif adalah penyediaan koleksi buku cerita.7

Tugas Perpustakaan Sekolah

Dalam sebuah Buletin tahun 1998 disebutkan, “secara sederhana

dapat dikatakan tugas pokok perpustakaan adalah mengumpulkan

bahan pustaka dari masa lalu dan sekarang, serta menyimpan dan

menyediakannya untuk keperluan pemakai kini dan masa

mendatang”.8 “Tugas pokok (salah satu!) dari perpustakaan di mana

pun adalah the preservation of knowledge; artinya mengumpulkan,

memelihara dan mengembangkan semua ilmu pengetahuan/gagasan-

gagasan manusia dari zaman ke zaman”.9

Sesuai dengan pengertian perpustakaan sekolah yang berintikan

tiga kegiatan utama yaitu penghimpunan, pengolahan dan

penyebarluasan segala macam informasi pendidikan kepada para

7 Pungki Purnomo, “Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber Belajar; Meletakkan Peran dan

Fungsinya Secara Proporsional”, dalam Diktat Dosen, Jakarta 2006, hlm. 5

Page 30: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

siswa dan guru, maka secara gamblang perpustakaan sekolah

bertugas sesuai dengan tugas inti tersebut, yaitu:

Mengimpun atau mengumpulkan, mendayagunakan, memelihara, dan membina secara terus menerus bahan koleksi atau sumber

informasi (bahan pustaka) dalam bentuk apa saja, seperti misalnya buku, majalah, surat kabar, dan jenis koleksi lainnya.

Mengolah sumber informasi tersebut pada nomor 1) di atas dengan menggunakan sistem dan cara tertentu, sejak dari bahan-bahan

tersebut datang ke perpustakaan sampai kepada siap untuk disajikan atau dilayankan kepada para penggunanya, yakni para

siswa dan guru di lingkungan sekolah yang bersangkutan.

Kegiatan ini antara lain meliputi pekerjaan

penginventarisasian, pengklasifikasian atau penggolongan

koleksi, pengkatalogan, pelabelan, pembuatan alat pinjam, dan

lain-lain

Menyebarluaskan sumber informasi atau bahan-bahan pustaka

kepada segenap anggota yang membutuhkannya sesuai dengan

kepentingan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Termasuk

dalam kegiatan ini adalah pelayanan referens dan informasi,

pelayanan peminjaman koleksi, pelayanan promosi, pelayanan

bimbingan kepada pembaca dan sebagainya, termasuk

pelayanan kepada para siswa dan guru dalam rangka mencari

informasi yang berkaitan dengan bidang minatnya.10

Berdasarkan beberapa paparan di atas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa tugas utama perpustakaan sekolah pada dasarnya adalah

menghimpun, menginventarisasi, memelihara, dan mendayaguna

koleksi perpustakaan agar dapat dimanfaatkan oleh siswa, guru dan

warga sekolah lainnya sebagai konsumennya dalam rangka menunjang

pembelajaran di sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan.

Tujuan Perpustakaan Sekolah

Tujuan didirikannya perpustakaan sekolah tidak terlepas dari tujuan

diselengggarakannya pendidikan sekolah secara keseluruhan, yaitu untuk

8 B. Sudarsono, “Membangun dan Mendayagunakan Perpustakaan”, dalam Buletin Pusat

Perbukuan, No. 04 Tahun 1998, November 1998, hlm. 6

9 Soejono Trimo, Pedoman Pelaksanaan Perpustakaan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

1997), Cet. Kelima, h. 2

10

Pawit M. Yusuf, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Kencana,

2005), Edisi Pertama, Cet. Ke-1, h. 7

Page 31: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik.11

Perpustakaan

sekolah sebagai bagian integral dari sekolah, merupakan komponen utama

pendidikan di sekolah, dan diharapkan menunjang terhadap pencapaian tujuan

tersebut.

Sejalan dengan hal di atas, maka tujuan perpustakaan sekolah adalah

sebagai berikut:

Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para

siswa

Membantu menulis kreatif bagi siswa dengan bimbingan guru dan pustakawaan

Menumbuhkembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan

pelaksanaan kurikulum Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat

membaca dan semangat belajar bagi siswa Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar para

siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu

pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan

Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui

kegiatan membaca, khususnya buku-buku dan sumber bacaan lain

yang bersifat kreatif dan ringan, seperti fiksi, cerpen, dan lain-lain.12

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan

dari didirikannya perpustakaan sekolah di setiap sekolah adalah agar dapat

memfasilitasi belajar siswa supaya mereka dapat mengeksplor

(mengadakan penjelajahan ilmiah secara lebih luas) berbagai subjek yang

dikaji dalam ruang kelas secara lebih dalam.

Peran Perpustakaan Sekolah

Istilah peran untuk sebuah perpustakaan adalah kedudukan, posisi, dan

tempat yang dimainkan.13

Adapun peranan yang dijalankan oleh perpustakaan adalah:

11 Pawit M. Yusuf, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, …, h. 3

12

Pawit M. Yusuf, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, …, h. 3

13

Sutarno. NS, Tanggungjawab Perpustakaan: dalam Mengembangkan Masyarakat Informasi,

(Jakarta: Panta Rei, 2005), Cet Ke-1, h. 59

Page 32: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

a. Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang menghubungkan

antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di

dalam koleksi perpustakaan dengan para pemakainya.

b. Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antara sesama pemakai, dan antara

penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayani. c. Perpustakaan dapat berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan

minat baca, kegemaran membaca, kebiasaan membaca, dan budaya membaca, melalui penyediaan berbagai bahan bacaan yang sesuai

dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. d. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan

motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan

mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya.

e. Perpustakaan merupakan agen perubahan, agen pembangunan, dan

agen kebudayaan umat manusia. Sebab berbagai penemuan, sejarah,

pemikiran, dan ilmu pengetahuan yang ditemukan pada masa lalu,

yang direkam dalam bentuk tulisan dan bentuk tertentu yang disimpan

di perpustakaan dapat dipelajari, diteliti, dikaji, dan dikembangkan

oleh generasi sekarang dan kemudian dipergunakan sebagai landasan

penuntun untuk merencanakan masa depan yang lebih baik.

f. Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi

lembaga masyarakat dan pengunjung perpustakaan. Mereka dapat

belajar secara mandiri (otodidak), melakukan penelitian, menggali,

memanfaatkan dan mengembangkan sumber informasi dan ilmu pengetahuan.

g. Perpustakaan dapat berperan sebagai pembimbing dan memberikan konsultasi kepada pemakai atau melakukan pendidikan pemakai (user

education). h. Perpustakaan berperan dalam menghimpun dan melestarikan koleksi

bahan pustaka agar tetap dalam keadaan baik semua hasil karya umat manusia yang tak ternilai harganya.

i. Perpustakaan berperan sebagai ukuran (barometer) atau kemajuan

masyarakat dilihat dari intensitas kunjungan dan pemakaian

perpustakaan.

j. Secara tidak langsung, perpustakaan yang berfungsi dan dimanfaatkan

dengan baik, dapat berperan dalam mengurangi dan mencegah

kenakalan remaja seperti tawuran, penyalahgunaan obat-obatan

terlarang, dan tindak indisipliner.14

Berdasarkan uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

peranan perpustakaan sekolah adalah sebagai sarana yang dapat membantu

para peserta didik untuk memperluas cakrawala imajinasi, area-area

14 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), h. 55-

56

Page 33: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

investigasi (penyelidikan) dari minat perseorangan, dan meningkatkan

kemampuan mereka untuk berpikir secara jernih, kreatif serta kritis

terhadap sumber-sumber yang telah mereka pilih untuk dibaca, didengar

maupun dilihat.

Manajemen Perpustakaan Sekolah

Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari bahasa Inggris, yaitu management.15

Sedangkan menurut Stoner, seperti yang dikutip oleh T. Hani Handoko,

“manajemen adalah sebagai proses perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan

penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai

tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.16

Sedangkan dalam buku Manajemen Strategi, “istilah manajemen

mengacu pada proses mengoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-

kegiatan kerja agar diselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan

melalui orang lain (Robbin, 1999:8)”.17

Berdasarkan definisi yang diberikan oleh beberapa tokoh di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu kegiatan pengaturan

sumber daya manusia yang efektif dan efisien dengan perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan yang tidak lepas dari

penggunaan ilmu pengetahuan dan keahlian dalam mencapai tujuan

organisasi tertentu.

Manajemen Perpustakaan Sekolah

Menurut Sutarno NS, “perpustakaan berbasis manajemen adalah

penyelenggaraan perpustakaan yang bertumpu atau berdasarkan teori dan ilmu

15 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Sagung Seto,

2006), Cet. Kedua, h. 4

16

T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 1984), Cet. Ke- 18, h. 8

17 Iwan Purwanto, Manajemen Strategi, (Bandung: Yrama Widya, 2007), Cet. Ke-1, h. 17

Page 34: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

manajemen. Maksudnya ialah, bahwa dengan menerapkan teori, ilmu dan

metode tersebut perpustakaan diharapkan dapat berjalan dengan baik, efektif

dan efisien”.18 Pada dasarnya, manajemen perpustakaan sekolah mempunyai

makna bagaimana mengoptimalkan kontribusi segala sumber daya yang

terdapat di suatu sekolah. Sumber-sumber daya tersebut antara lain: manusia,

material, anggaran untuk mengelola perpustakaan sekolah dengan tujuan

membantu meningkatkan pengetahuan, keterampilan serta nilai dan sifat siswa

dan guru dalam meningkatkan mutu lulusan melalui penyediaan bahan pustaka

dan fasilitas lainnya, seperti ruang baca, bantuan pencaharian informasi

ilmiah, dan sebagainya.

Komponen Manajemen Perpustakaan Sekolah

Agar perpustakaan sekolah dapat memberikan pelayanan yang baik

kepada pemakai, maka perlu adanya pengelolaan atau manajemen terhadap

segala sesuatu yang ada di dalamnya. Berikut adalah aspek-aspek

manajemen yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan perpustakaan:

Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan salah satu aspek yang sangat penting

dalam proses pengelolaan perpustakaan sekolah. Dalam planning,

diperlukan studi tentang masa yang akan datang dan perencanaan

langkah-langkah operasional yang harus dilakukan.19 Beberapa hal

penting yang perlu diperhatikan dalam tahap perencanaan, yaitu:

1) Menentukan tujuan perpustakaan sekolah, dan

18 Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik, …, h. 20

19

Soelistia, Materi Pokok Manajemen Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Universitas Terbuka

Depdikbud, 1995), h. 26

Page 35: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

2) Mengidentifikasi pemakai perpustakaan sekolah yang akan

dilayani dan mengelola perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan

para pemakainya.

Yang termasuk pada tahap perencanaan antara lain:

1) Fasilitas Perpustakaan

Disadari atau tidak, peranan perpustakaan sekolah adalah

sangat krusial. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana

pendidikan dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan

sikap serta perilaku siswa.

Keberadaan perpustakaan sekolah akan semakin berdaya guna

apabila ditunjang oleh fasilitas (sarana prasarana perpustakaan)

yang memenuhi standar. Adapun fasilitas dari sebuah perpustakaan

sekolah antara lain:

a) Gedung / Bangunan atau Ruang Perpustakaan

Gedung merupakan sarana yang amat penting dalam

penyelenggaraan perpustakaan. Dalam gedung perpustakaan,

segala aktivitas dan program perpustakaan dirancang dan

diselenggarakan. Secara umum, gedung perpustakaan memang

tidak berbeda dengan gedung lainnya.

Yang membedakan antara gedung perpustakaan dengan

gedung lain adalah gedung perpustakaan merupakan sarana

yang berfungsi sebagai fasilitas layanan, untuk itu maka

gedung perpustakaan harus memperhatikan kemudahan arus

pergerakan manusia sebagai pengguna perpustakaan, daerah

konsentrasi manusia, daerah konsentrasi buku atau barang dan

titik-titik layanan yang diberikan oleh perpustakaan.20

b) Lokasi

20 Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Grasindo, 2001), h.

190

Page 36: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Penentuan lokasi gedung perpustakaan berpengaruh pada

aktivitas perpustakaan. Adapun hal-hal yang dapat menjadi

pertimbangan lokasi atau tempat dijadikannya perpustakaan

adalah:

(1) Perpustakaan sekolah idealnya berada di tengah bangunan

lain dan mudah dijangkau oleh kelas-kelas yang ada di

lingkungan sekolah tersebut, karena tempat yang strategis

sangat mendukung keberhasilan penyelenggaraan

perpustakaan

(2) Gedung perpustakaan harus terletak pada arus lalu-lintas

manusia agar faktor aksesibilitas dapat dicapai setinggi-

tingginya. Tetapi jika mungkin, hindarkanlah tempat lalu-

lintas manusia yang terlalu bising agar ketenangan layanan

perpustakaan tetap terjaga dengan baik.

(3) Segi manajemen menuntut perpustakaan berada dibawah

satu atap, tetapi segi kemudahan dan aksesibilitas sering

membawa corak yang lain. Kondisi yang seperti ini

menyebabkan adanya tuntutan penyelenggaraan manajemen

yang efisien.

c) Situasi

Ruang perpustakaan sekolah atau situasi gedung ruang

perpustakaan sekolah harus memenuhi beberapa syarat, yaitu:

(1) Pengaturan cahaya yang baik

(2) Cukup mendapat sinar matahari, udara segar, dan tidak

lembab

(3) Ventilasi dan pengaturan lalu-lintas udara yang baik

(4) Cat dinding tidak menyilaukan tidak juga suram

(5) Dekorasi sederhana dan tidak berlebihan

d) Perabot dan Peralatan

Page 37: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Perabot dan perlengkapan perpustakaan perlu diadakan

sebagai suatu syarat terjadinya perpustakaan. Adapun perabot

dan peralatan yang seharusnya ada dalam suatu perpustakaan

antara lain; meja sirkulasi, rak penitipan (locker), rak buku, rak

majalah, rak surat kabar, meja baca dan kursi, meja belajar

(study carrel), rak atlas, rak kamus, kabinet catalog, papan

pengumuman/papan panjang, perlengkapan pengolahan

e) Kapasitas

Ruang perpustakaan harus disesuaikan dengan jumlah

koleksi, peralatan, dan jumlah siswa pemakai serta unit kerja

dan staf yang ada pada perpustakaan sekolah

Fasilitas adalah segala sesuatu, baik itu benda bergerak maupun

tidak bergerak yang dapat memberikan pengaruh atau menunjang

suatu kegiatan. Jadi fasilitas yang dimaksud dalam kegiatan

penyelenggaraan perpustakaan sekolah adalah segala sesuatu atau

sarana prasarana yang dapat memberikan pengaruh, baik itu secara

langsung maupun tidak langsung dalam kelangsungan

penyelenggaraannya. Adapun fasilitas yang menunjang

penyelenggaraan perpustakaan sekolah antara lain gedung atau

bangunan, lokasi atau posisi letak gedung yang strategis, situasi

internal dan eksternal perpustakaan yang kondusif, peralatan dan

perabotan penunjang kegiatan, dan kapasitas orang dalam ruangan.

2) Koleksi Perpustakaan

Yang dimaksud dengan koleksi perpustakaan sekolah adalah

sejumlah bahan atau sumber-sumber informasi, baik berupa buku

ataupun bukan buku yang dikelola untuk kepentingan proses

belajar dan mengajar di sekolah yang bersangkutan.21

21 Pawit M. Yusuf, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, …, h. 9

Page 38: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Secara fisik, jenis koleksi yang diperlukan untuk sebuah

perpustakaan sekolah bisa dikelompokkan ke dalam kategori buku

dan non buku serta koleksi bahan pandang dengar.

a) Koleksi Buku

(1) Buku Fiksi

Buku fiksi adalah buku yang ditulis bukan berdasarkan

fakta atau kenyataan, buku tersebut ditulis berdasarkan

kehendak dan khayalan sang pengarang. Contoh buku fiksi

antara lain cerita Malin Kundang, Purbasari Purbararang,

Sangkuriang dan Dayang Sumbi, dan sebagainya.

(2) Buku Non-Fiksi

Buku nonfiksi adalah buku-buku yang ditulis

berdasarkan fakta atau kenyataan alam dan budaya sekitar

kita. Contoh buku non-fiksi antara lain: buku teks atau buku

pelajaran, buku teks pelengkap, buku penunjang, buku

referensi atau buku rujukan diantaranya: kamus,

ensiklopedi, buku tahunan, buku pedoman, buku petunjuk,

direktori, almanak, bibliografi, indeks, abstrak, atlas,

dokumen pemerintah.

(3) Komik (Buku Cerita Bergambar)

b) Koleksi Non-Buku

Yang dimaksud koleksi bukan buku adalah bahan atau

koleksi yang masih dalam bentuk cetakan, namun bukan

berupa buku.

Contoh koleksi non-buku antara lain: terbitan berkala (majalah

dan surat kabar), pamphlet, brosur, guntingan surat kabar,

gambar atau lukisan, globe, dan koleksi bahan bukan buku

lainnya.

c) Koleksi Bahan Pandang Dengar

Page 39: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Yang dimaksud dengan koleksi bahan pandang dengar

adalah koleksi perpustakaan yang dibuat atas hasil teknologi

elektronik, bukan hasil dari cetakan dari kertas. Contoh koleksi

bahan pandang dengar antara lain film suara, kaset video, tape

recorder, slide suara.

Secara umum, pengembangan koleksi perpustakaan perlu

merujuk pada prinsip-prinsip pengembangan koleksi, yaitu:

a) Relevansi

Artinya, aktivitas pemilihan dan pengadaan terkait dengan

program-progran pendidikan yang disesuaikan dengan

kurikulum yang ada. Berorientasi kepada pemakai. Dengan

demikian kepentingan pengguna menjadi acuan dalam

pemilihan dan pengadaan bahan pustaka

b) Kelengkapan

Koleksi perpustakaan diusahakan tidak hanya terdiri dari

buku teks yang langsung dipakai untuk mata pelajaran yang

diberikan tetapi juga menyangkut bidang ilmu yang berkaitan

erat dengan program yang ada di dalam kurikulum. Semua

komponen koleksi mendapatkan perhatian yang wajar sesuai dengan tingkat prioritas yang ditentukan.

c) Kemutakhiran Disamping memperhatikan masalah kelengkapan,

kemutakhiran sumber informasi harus diupayakan sesuai dengan ilmu pengetahuan. Kemutakhiran bahan pustaka dapat

dilihat dari tahun terbit. Jika bahan pustaka diterbitkan pada tahun terakhir, maka dilihat dari kemutakhiran, dapat dikatakan

mutakhir.

d) Kerjasama

Unsur-unsur yang terkait dalam pembinaan koleksi harus

ada kerjasama yang baik dan harmonis sehingga pelaksanaan

kegiatan pembinaan koleksi berjalan efektif dan efisien.

Kerjasama ini melibatkan semua komponen yang terlibat dalam

pembinaan koleksi seperti kepala perpustakaan, petugas

perpustakaan atau pustakawan, guru serta pihak yang

mengadakan pembelian.22

Mengacu pada penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

koleksi merupakan salah satu hal yang integral dalam

22 Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, …, h. 49-50

Page 40: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

penyelenggaraan perpustakaan sekolah. Koleksi atau bahan-bahan

pustaka yang terdapat pada perpustakaan harus mampu

memfasilitasi pembelajaran siswa di sekolah yang bersangkutan.

Secara singkat, dapat dikatakan bahwa tanpa adanya koleksi atau

bahan referensi, perpustakaan sekolah tidak akan dapat berjalan

secara efektif dalam memfasilitasi pembelajaran di sekolah.

3) Anggaran Perpustakaan

“Anggaran adalah unsur utama untuk menjalankan

perpustakaan, tanpa anggaran perpustakaan tidak mungkin dapat

berjalan dengan sempurna meskipun sistemnya bagus dan

pustakawannya bermutu”.23

Setiap perpustakaan harus membuat rencana anggaran dan

mengajukannya kepada lembaga induknya, atau lembaga lain yang

berkewajiban memberi anggaran kepada perpustakaan.

Rincian penggunaan anggaran perpustakaan pada umumnya

dikelompokkan dalam beberapa bagian, seperti:

a) Operasional perpustakaan seperti pembayaran telpon, listrik, air

b) Pengadaan alat kantor

c) Pengadaan dan pengolahan bahan pustaka

d) Pemeliharaan bahan pustaka

e) Penyebaran informasi

f) Penyebaran dan promosi jasa perpustakaan

g) Perjalanan dinas

h) Perbaikan dan perawatan gedung

i) Perbaikan dan perawatan alat.24

Pengorganisasian (Organizing)

Fungsi manajemen yang terpenting kedua adalah organizing atau

pengorganisasian. Dalam suatu instansi atau lembaga perlu adanya

struktur organisasi yang jelas. Dengan adanya struktur yang jelas,

semua anggota mengetahui kedudukan dan tanggungjawab masing-

masing.

23 Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manjemen dan Tata Kerja, (Jakarta:

Grasindo, 2007), Cet. 1, h. 45

24 Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manjemen dan Tata Kerja, …, h. 46

Page 41: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

“Pengorganisasian berasal dari kata “organisasi”, yang artinya

secara umum adalah perkumpulan dari manusia yang tergabung dalam

suatu wadah dengan maksud untuk mencapai tujuan bersama yang

telah digariskan sebelumnya”.25

Setiap perpustakaan, baik kecil maupun besar perlu diatur dan

ditata dengan baik sehingga pelaksanaan kegiatan kerjanya dapat

berjalan dengan efektif dan efisien. Dan secara singkat,

pengorganisasian di perpustakaan ada 3 macam, yaitu:

1) Division of work atau pembagian kerja

2) Determination of source of authority atau penentuan sumber

kewenangan yang akan menentukan tangungjawab

3) “Establishment” of the elartionships positions and units to

facilitate hormonius teamwork, yaitu menciptakan tata hubungan

kerja antara jabatan-jabatan dan unit-unit agar dapat berkembang

kerja tim yang harmonis.26

Kegiatan pengorganisasian dalam penyelenggaraan perpustakaan

sekolah salah satunya adalah pengaturan pelayanan perpustakaan.

Pelayanan merupakan bentuk kegiatan yang berkaitan dengan

pemanfaatan jasa atau penggunaan koleksi perpustakaan untuk

kepentingan pemakai, tidak dapat dikatakan perpustakaan jika tidak

ada unsur pelayanan.

Dilihat dari sifatnya, pelayanan perpustakaan bisa dikelompokkan

ke dalam kategori pelayanan langsung dan pelayanan tak langsung.27

1) Pelayanan Langsung

Pelayanan langsung adalah bentuk pemberian pelayanan secara

langsung oleh petugas perpustakaan kepada penggunanya.

Yang termasuk pelayanan langsung adalah:

a) Pelayanan peminjaman koleksi

25 Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, …, h. 22

26

Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, …, h. 83

27 Pawit M. Yusuf, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, …, h. 69

Page 42: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Bentuk pelayanan ini disebut juga sebagai pelayanan

sirkulasi, artinya perputaran koleksi; dipinjam keluar,

dikembalikan, dipinjam ke luar lagi, kemudian dikembalikan

lagi, dan seterusnya.28

b) Pelayanan referensi dan informasi

Untuk perpustakaan sekolah, bentuk pelayanan referensi

belum begitu tampak kegiatannya, meskipun sebenarnya ada.

Yang termasuk jenis pelayanan referensi di perpustakaan

sekolah misalnya berupa pertanyaan dengan masalah

pendidikan dan informasi yang disediakan oleh perpustakaan.

c) Pelayanan bimbingan kepada pengguna/pembaca

Pelayanan ini meliputi kegiatan petugas perpustakaan

dalam rangka membantu para siswa untuk mendayagunakan

semua koleksi yang dimiliki perpustakaan.

2) Pelayanan Tak Langsung

Pelayanan perpustakaan yang sifatnya tidak langsung adalah

bentuk kegiatan yang tidak secara langsung memberikan hasil

seketika. Pada pelayanan ini petugas perpustakaan lebih banyak

bergerak pada usaha menumbuhkembangkan adanya pengertian

terhadap fungsi dan peranan perpustakaan dalam meningkatkan

hasil belajar.

Yang menjadi sasaran pelayanan tak langsung adalah:

a) Para siswa yang belum datang menggunakan fasilitas yang

disediakan oleh perpustakaan

b) Para siswa yang sudah datang ke perpustakaan dan mereka

sudah menggunakan segala fasilitas yang disediakan oleh

perpustakaan.

28 Pawit M. Yusuf, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, …, h. 70

Page 43: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Secara lebih luas, bentuk pelayanan tak langsung bisa dengan

cara melakukan kegiatan pengadaan koleksi secara terus menerus,

melakukan kerjasama pelayanan dengan perpustakaan lain,

mengerjakan kerjasama dengan para guru dan kepala sekolah,

melakukan kegiatan pembinaan minat baca dan pelaksanaan

kegiatan promosi perpustakaan.29

Pengaturan Staf (Staffing)

Staffing atau pengaturan staf adalah kegiatan pengaturan,

pemantauan, dan pembinaan staf sesuai tugas dan tanggungjawab yang

diberikan berdasarkan kemampuan dan bidang keterampilan yang

dimiliki. Staf dalam bidang perpustakaan adalah seseorang yang

mengelola dan bertanggungjawab atas perpustakaan, dan dalam hal ini

staf tersebut biasa disebut sebagai pustakawan.

Salah satu faktor penting dalam penyelenggaraan perpustakaan

adalah pustakawan. Karena agar dapat memberikan layanan yang baik

dan sesuai dengan fungsinya, perpustakaan memerlukan tenaga yang

memadai, baik dari jumlah maupun kualitas yang harus dimilikinya.

Seperti yang dikutip oleh Sudarnoto Abdul Hakim berdasarkan

hasil studi yang dilakukan oleh Marlene Asselin dalam bukunya yang

berjudul Achieving Information Literacy: Standard For School Library

Program In Canada, berkenaan dengan pentingnya pegawai

perpustakaan menunjukkan bahwa siswa pada sekolah yang di

dalamnya dilengkapi perpustakaan dan pegawai perpustakaan yang

memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan sangat membantu para siswa

dalam pencapaian hasil belajar terutama pada aspek pemahaman

bacaan (reading comprehensif) dan kemampuan dasar penelitian.30

29 Pawit M. Yusuf, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, …, h. 83

30

Sudarnoto Abdul Hakim, Perpustakaan dan Pendidikan: Pemetaan Peran Serta

Perpustakaan dalam Proses Belajar, (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, 2007),

h. 103

Page 44: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Dari pendapat yang demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa

pengelola perpustakaan sekolah adalah harus seorang pustakawan,

karena seorang pustakawan akan menguasai teknik mengelola

perpustakaan dan mampu mengintegrasikan kurikulum sekolah dengan

kegiatan perpustakaan.

Penggerakan (Actuating)

Penggerakan adalah kegiatan lanjutan dari perencanaan yang telah

dibuat dan disepakati. Dalam kegiatan ini, seluruh aspek yang telah

direncanakan dan disepakati, mulai dilaksanakan agar mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Penggerakan dilaksanakan oleh seluruh sumber

daya yang telah ditetapkan dan menjadi penunjang kegiatan yang ingin

dilakukan, dan seluruunya harus dilaksanakan dengan terstruktur dan

bersinergi.

Pengendalian (Controlling)

Pengontrolan adalah kegiatan meneliti dan mengawasi agar semua

tugas dan pekerjaan dilakukan sesuai dengan peraturan yang ada.

Pustakawan sekolah harus menyadari pentingnya kontrol di suatu

organisasi, termasuk perpustakaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan

dalam aspek kontrol di perpustakaan sekolah diantaranya adalah:

1) Selalu menyadari tujuan yang sedang dilaksanakan

2) Menghindari kegiatan yang tidak efisien, misalnya dalam sistem

pemilihan perangkat keras

3) Evaluasi terhadap pelayanan yang telah dilakukan, misalnya

apakah guru telah diberi pelayanan dengan baik dan apakah mereka

dapat memperoleh bahan atau informasi sesuai dengan yang

dikehendaki.31

31 Soelistia, Materi Pokok Manajemen Perpustakaan Sekolah, …, h. 31-32

Page 45: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Revitalisasi

Kata revitalisasi berasal dari kata dasar “vital” yang artinya “sangat

penting”.32

Secara lengkap, “revitalisasi adalah proses, cara, perbuatan

menghidupkan atau menggiatkan kembali”.33

Pendapat lain, “revitalisasi

adalah upaya atau usaha untuk memvitalkan, menjadikan vital (hidup,

bersemangat)”.34 Sedangkan dalam Tesaurus Bahasa Indonesia,

“revitalisasi adalah pembaruan, penyegaran, peremajaan, reaktualisasi,

renovasi”.35

Tidak berbeda dengan redaksi dari Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia juga memberikan pengertian

yang sama, yaitu “revitalisasi adalah proses, cara, perbuatan

menghidupkan atau menggiatkan kembali”.36

Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan,

revitalisasi adalah suatu upaya atau usaha untuk mendayagunakan,

mengaktualisasikan, mengaktifkan kembali, meremajakan kembali,

menghidupkan kembali sesuatu agar dapat berjalan efektif dan dapat

dimanfaatkan.

Mengacu pada pengertian revitalisasi di atas, maka revitalisasi

manajemen perpustakaan sekolah adalah usaha yang dilakukan agar

perpustakaan sekolah dapat memegang perannya sebagaimana mestinya,

dan usaha-usaha tersebut harus diawali melalui kegiatan-kegiatan

manajemen yang menyangkut perencanaan dan pelaksanaan peremajaan

fasilitas operasional perpustakaan, koleksi perpustakaan, pelayanan

perpustakaan, profesionalisme tenaga pengelola perpustakaan, termasuk

juga upaya-upaya yang dilakukan kepala sekolah, para guru dan tenaga

pengelola perpustakaan dalam memobilisasi siswa agar mau mendayaguna

perpustakaan sekolah sebagai salah satu sumber belajar dan informasi.

32 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2002), h. 1262

33 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, …, h. 954

34

J. S. Badudu, Kamus Kata-Kata Serapan Asing, (Jakarta: PT Kompas Media Nusantara,

2003), h. 306

35

Eko Endarmoko, Tesaurus Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2006),

h. 527

36 Frista Artmanda, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jombang: Lintas Media), h. 958

Page 46: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Berikut penjabaran revitalisasi manajemen perpustakaan sekolah:

1. Revitalisasi Fasilitas Perpustakaan Sekolah

Fasilitas sebagai salah satu sarana penunjang dalam setiap kegiatan

adalah hal yang mutlak ada dalam suatu kegiatan, dengan dilengkapi

sarana prasarana yang menunjang, setiap kegiatan dimungkinkan dapat

mencapai keefektifan tujuan. Begitu juga dalam kegiatan perpustakaan

sekolah, fasilitas adalah salah satu hal yang dominan dalam

penyelenggaraannya. Adapun hal-hal yang menjadi cakupan fasilitas

perpustakaan sekolah antara lain, gedung atau bangunan tempat

penyelenggaraan kegiatan perpustakaan, lokasi atau posisi tempat

kegiatan perpustakaan, situasi, perabot dan peralatan operasional

perpustakaan sekolah, dan kapasitas atau daya tampung pengunjung

dalam ruang perpustakaan.

Revitalisasi fasilitas perpustakaan sekolah adalah kegiatan

mengaktifkan, menghidupkan, mendayaguna atau memfungsikan

kembali fasilitas perpustakaan sekolah agar dapat bermanfaat

sebagaimana mestinya dalam mendukung kegiatan kepustakaan.

Kegiatan revitalisasi fasilitas perpustakaan sekolah itu sendiri dapat

dilakukan diantaranya dengan cara:

a. Melakukan perbaikan manajemen perpustakaan sekolah dengan

selalu mengikutsertakan seluruh warga sekolah dalam perencanaan

dan pelaksanaan kegiatan perpustakaan, terlebih pihak-pihak yang

terkait dengan kegiatan perpustakaan, yaitu tenaga pengelola

perpustakaan sekolah.

b. Selalu melaksanakan evaluasi berkesinambungan mengenai segala

fasilitas pendukung kegiatan perpustakaan sekolah yang mungkin

harus ditambah atau justru dihapuskan terkait dengan kegiatan

tersebut.

c. Mengkondisikan segala fasilitas baik itu gedung, perabot dan

peralatan, situasi atau keadaan, kebersihan, layout, posisi atau letak

kegiatan perpustakaan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku

Page 47: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

dan memberikan kemudahan serta kenyamanan bagi pengunjung.

Seperti mengkondisikan atau memposisikan letak penyelenggaraan

kegiatan perpustakaan sekolah pada center atau pusat kegiatan

pendidikan agar memudahkan siswa dalam mencapainya.

Melakukan penataan layout seefektif dan seefisien mungkin agar

tidak terjadi kemubaziran atau justru kekurangan tempat untuk

meletakkan perabot dan peralatan. Selalu menjaga kebersihan dan

ketenangan ruang perpustakaan agar selalu tercipta suasana belajar

yang kondusif dan nyaman.

2. Revitalisasi Koleksi Perpustakaan Sekolah

Koleksi adalah paru-paru dari sebuah perpustakaan. Tanpa adanya

koleksi atau sumber bacaan dan referensi, maka suatu perpustakaan

dapat dikatakan tidak memiliki daya guna. Perpustakaan dengan

koleksi yang minim dan tidak dapat menjawab kebutuhan akan

informasi dan pengetahuan pun adalah nihil atau dapat dikatakan tidak

bernyawa. Dalam penyelenggaraan perpustakaan, seluruh komponen

perpustakaan adalah suatu keharusan yang harus ada dan berfungsi,

karena jika ada satu saja yang tidak menjalankan fungsinya dan tidak

mampu bersinergi, maka sistem tersebut tidak akan dapat berjalan

dengan sempurna dan efektif.

Revitalisasi koleksi perpustakaan sekolah adalah kegiatan

menggiatkan kembali, mengaktifkan kembali, atau meremajakan

kembali koleksi perpustakaan sekolah agar dapat berguna dan

dimanfaatkan oleh siswa dalam rangka mendukung efektifitas

pembelajaran di dalam kelas yang lebih lanjutnya untuk mewujudkan

tujuan pendidikan secara umum, yaitu mencerdaskan kehidupan

bangsa.

Dalam setiap kegiatan, hal pertama yang harus dilakukan agar

suatu kegiatan dapat berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan

yang diharapkan adalah dengan membuat perencanaan dengan

Page 48: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

menyusun langkah-langkah jangka pendek, jangka menengah dan

jangka panjang, termasuk juga dalam kegiatan revitalisasi koleksi

perpustakaan sekolah. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan

oleh pihak sekolah dalam revitalisasi koleksi perpustakaan sekolah

antara lain:

a. Perencanaan Koleksi

Perencanaan kebutuhan akan koleksi perpustakaan sekolah

dapat dilakukan berdasarkan rekomendasi dari para guru mengenai

buku atau sumber referensi dan informasi apa saja yang dibutuhkan

siswa dalam pembelajaran di kelas. Perencanaan kebutuhan ini

harus selalu dilakukan seiring dengan perkembangan kurikulum

dan kebutuhan pembelajaran agar siswa selalu dapat mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan. Dalam kegiatan ini, kepala

sekolah, para guru dan tenaga pengelola perpustakaan sama-sama

memiliki tanggungjawab, karena tujuan dari perencanaan

kebutuhan akan koleksi perpustakaan adalah pemenuhan

kebutuhan akan ilmu pengetahuan yang harus dimiliki oleh siswa

sebagai generasi muda

b. Pengadaan Koleksi

Pengadaan koleksi dapat dilakukan setelah pihak sekolah

mengetahui koleksi atau sumber informasi apa saja yang harus

terdapat dalam perpustakaan sekolah yang mungkin dimanfaatkan

dan menunjang pengetahuan siswa. Dalam hal pengadaan, pihak

sekolah dapat melakukannya dengan beberapa cara, diantaranya

pembelian, menjalin kerjasama dengan para penerbit buku dan

swadaya, baik itu swadaya atau bantuan/pemberian dari orang lain

ataupun subsidi pemerintah, termasuk juga dapat melakukannya

dengan digital atau internet online.

Pembelian yang dilakukan sendiri dapat dilakukan dengan

mengganggarkan sebagian dana dari Rancangan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) untuk kegiatan

Page 49: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

perpustakaan yang kemudian dialokasikan lagi pada hal koleksi.

Adapun dana yang dapat dialokasikan pada penyelenggaraan

perpustakaan sekolah adalah 5 % dari anggaran belanja operasional

sekolah, berikut penjelasan mengenai pendanaan perpustakaan

sekolah, “Sekolah/Madrasah mengalokasikan dana paling sedikit 5

% dari anggaran belanja operasional sekolah/madrasah atau belanja

barang di luar belanja pegawai dan belanja modal untuk

pengembangan perpustakaan”.37

Pemerintah sebagai pengatur kegiatan publik merupakan salah

satu pihak yang juga harus bertanggungjawab atas keberhasilan

pendidikan. Oleh karena itu, segala bentuk perhatian pemerintah

harus juga diberikan kepada semua pihak, tidak terkecuali pada

sektor pendidikan. Subsidi pemerintah kepada sekolah-sekolah

berupa buku bacaan sebagai salah satu sumber informasi bagi

siswa dalam belajar adalah suatu hal yang wajar dilakukan, dan

tentunya dengan didukung hubungan dan kerjasama yang baik

antara pihak sekolah dengan pemerintah daerah dan pusat.

Menjalin kerjasama dengan penerbit buku adalah salah satu

alternatif yang baik dan biasa terjadi dalam kegiatan perpustakaan,

selain sebagai rekanan atau subsider, kerjasama ini juga akan

menambah pengetahuan bagi pihak perpustakaan terhadap

kemajuan dan perkembangan informasi serta kurikulum,

c. Evaluasi Koleksi Perpustakaan

Evaluasi adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam setiap

kegiatan agar dapat diketahui sejauh mana dan seefektif apa

kegiatan yang dilaksanakan tersebut mencapai tujuannya. Evaluasi

koleksi perpustakaan sekolah yang dilakukan secara

berkesinambungan akan dapat mengetahui hal-hal apa saja yang

37 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Bab VII

Pasal 23 Ayat 6, …

Page 50: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

masih kurang dan harus diperbaiki agar kegiatan perpustakaan

dapat mencapai efektifitasnya.

d. Peremajaan Berkesinambungan

Setelah dilakukan evaluasi, maka akan diketahui apa saja yang

masih harus mendapat perhatian lebih, dengan demikian dapat

dikonsentrasikan pada hal-hal tersebut. Peremajaan koleksi

perpustakaan secara berkesinambungan juga dilakukan setelah

selalu dilaksanakan evaluasi. Setelah mengevaluasi, maka akan

diketahui koleksi apa saja yang sudah tidak relevan dengan

kurikulum dan pembelajaran, atau koleksi apa saja yang harus

ditambahkan kuantitasnya agar seluruh siswa dapat melakukan

peminjaman tanpa menunggu giliran terlalu lama, dan kegiatan

peremajaan ini dapat dilakukan minimal satu tahun sekali, yaitu

diawal tahun pembelajaran baru. Dengan demikian, siswa sebagai

user akan merasa terfasilitasi oleh perpustakaan sekolah yang ada

di sekolahnya.

3. Revitalisasi Pelayanan Perpustakaan Sekolah

Revitalisasi pelayanan perpustakaan sekolah adalah usaha atau

kegiatan mengaktifkan kembali, menghidupkan kembali, menggiatkan

kembali segala bentuk pelayanan dalam kegiatan perpustakaan

sekolah, seperti pelayanan sirkulasi dan pengaturan koleksi.

Dalam revitalisasi pelayanan perpustakaan sekolah, berarti pihak

sekolah atau lebih khususnya perpustakaan sekolah harus dapat

memberikan pelayanan sirkulasi secara ideal, yaitu memberlakukan

penggunaan kartu anggota dan sistem pelayanan dengan menggunakan

komputer atau buku besar peminjaman (manual) agar kuantitas koleksi

perpustakaan dapat terjaga.

Sedangkan dalam hal pengaturan buku, penggunaan katalog yang

sesuai dengan sistem pengkatalogan buku di Indonesia juga akan

sangat membantu siswa dan user lain dalam pemanfaataan

Page 51: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

perpustakaan sekolah. Pengaturan buku yang disesuaikan dengan tema

dan katalog serta menempatkan buku dan koleksi lain sesuai dengan

tempatnya, juga meniadakan koleksi yang dirasa tidak perlu dan cukup

mengganggu, akan dapat memberikan kenyamanan bagi pengunjung

dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah serta mengefisiensikan

kegiatan perpustakaan.

4. Revitalisasi Tenaga Pengelola Perpustakaan Sekolah

Revitalisasi tenaga pengelola perpustakaan berarti mengaktifkan

kembali, memvitalkan kembali atau memfungsikan tenaga pengelola

perpustakaan sekolah agar dapat memberikan pelayanan kepada user

agar pengunjung merasa dihargai dan selalu ingin mengunjungi

perpustakaan sekolah. Kegiatan revitalisasi tenaga pengelola

perpustakaan sekolah dapat dilakukan dengan menanamkan kesadaran

kepada tenaga pengelola perpustakaan akan kewajiban dan tugasnya

sebagai seseorang yang harus mampu memfasilitasi orang lain terkait

dengan kegiatan kepustakaan.

Revitalisasi tenaga pengelola perpustakaan sekolah juga dapat

dilakukan apabila tenaga pengelola perpustakaan yang mengemban

tugas di perpustakaan sekolah yang bersangkutan kurang memiliki

profesionalisme dan kompetensi kepustakaan sehingga menghambat

jalannya kegiatan kepustakaan. Adapun cara yang dilakukan agar

tenaga pengelola perpustakaan dapat memiliki profesionalisme dan

kompetensi kepustakaan adalah dengan memberikan pendidikan lebih

lanjut mengenai kepustakaan, misalnya dengan menyekolahkan

kembali pada bidang ilmu kepustakaan, atau mengikutkan tenaga

pengelola perpustakaan pada pelatihan-pelatihan atau pendidikan non-

formal lain mengenai kepustakaan.

Page 52: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

5. Revitalisasi Tata Tertib Perpustakaan Sekolah

Revitalisasi tata tertib perpustakaan adalah mengaktifkan kembali,

membaharukan atau menghidupkan kembali tata tertib yang sudah ada

agar tata tertib tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang telah dibuat

dan disepakati untuk menertibkan user dalam memanfaatkan

perpustakaan sekolah. Revitalisasi tata tertib perpustakaan sekolah

harus dilaksanakan manakala tata tertib tersebut dirasa sudah tidak

berjalan sebagaimana mestinya. Revitalisasi tata tertib perpustakaan

sekolah dapat dilakukan dengan mengaktifkan atau menggalakkan

kembali tata tertib yang sudah ada dan dapat pula dengan menambah

atau mengurangi point tata tertib karena adanya kebutuhan atau

keterpaksaan.

6. Revitalisasi Kebijakan Kepala Sekolah

Revitalisasi kebijakan kepala sekolah adalah mengaktifkan dan

mengefektifkan setiap kebijakan yang telah dibuat oleh kepala sekolah

bahkan yang telah dilaksanakan di sekolah, dan dalam hal ini

kebijakan-kebijakan yang terkait dengan pembelajaran dan

kepustakaan.

Kebijakan kepala sekolah yang langsung terkait dengan kedua hal

tersebut yang harus dilakukan revitalisasi misalnya kegiatan kunjungan

siswa ke perpustakaan sekolah secara bergilir perkelas setiap

minggunya atau biasa digunakan istilah “studi perpustakaan atau

kunjungan baca perpustakaan”. Kegiataan ini adalah kegiatan positif

yang dapat meningkatkan minat baca siswa di sekolah dan dapat

meningkatkan kecintaan siswa terhadap perpustakaan serta dapat

melatih siswa untuk selalu berusaha mencari informasi lebih lanjut

melalui sumber-sumber belajar lain selain guru dan buku yang

dimilikinya.

Page 53: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

7. Upaya Kepala Sekolah, Para Guru dan Tenaga Pengelola

Perpustakaan dalam Memobilisasi Siswa untuk Mendayaguna

Perpustakaan Sekolah

Kepala sekolah, para guru dan tenaga pengelola perpustakaan

sekolah sebagai orang yang bertanggungjawab terhadap proses

pembelajaran dan kegiatan perpustakaan harus dapat memberikan

kontribusi terhadap kegiatan-kegiatan tersebut. Mereka, ketiga pihak

tersebut harus dapat bekerjasama untuk menghidupkan pembelajaran

untuk mencapai tujuan pendidikan. Kaitannya dengan perpustakaan,

perpustakaan sebagai salah satu sumber belajar di sekolah harus

mampu memfasilitasi pembelajaran siswa di sekolah. Oleh karena itu,

ketiga pihak tersebut harus mampu memobilisasi siswa agar mau

memanfaatkan salah satu sumber informasi tersebut.

Upaya yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah antara lain:

a. Mewajibkan siswa untuk membaca koleksi dan memanfaatkan

fasilitas lain yang ada di perpustakaan sekolah.

b. Memberikan contoh yang baik dengan secara bergilir setiap

harinya minimal dua (2) guru berada di perpustakaan walau

sekedar menemani siswa membaca agar siswa lebih termotivasi.

c. Sekurangnya sekali dalam satu (1) semester pihak perpustakaan

sekolah bekerjasama dengan para guru dan kepala sekolah

membuat lomba semacam lomba karya ilmiah yang harus diikuti

oleh setiap kelas dalam rangka melatih daya kreatifitas dan daya

berpikir siswa.

Efektifitas Pembelajaran

Pengertian Efektifitas

“Efektifitas” berasal dari kata “efek”, yang secara umum dapat kita

artikan sebagai akibat atau pengaruh, dan kemudian berkembang

menjadi “efektif” yang berarti tepat guna. Berikut beberapa pengertian

mengenai “efektifitas” yang terdapat pada beberapa sumber informasi.

Page 54: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Dalam Tesaurus Bahasa Indonesia, kata efektif mempunyai arti

“berhasil guna, efisien, mangkus, positif, praktis, ampuh, asian,

berkhasiat, cespleng (cak), makbul (Ar), mandi (Jw), manjur, mempan,

mengena, mujarab, mustajab, sakti, sehat, tokcer (cak)”.38

Sedangkan dalam Kamus Bahasa Melayu, efektifitas diartikan

sebagai “ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, dsb); dapat membawa

hasil (ttg usaha, tindakan, dsb); berhasil guna”.39

“Efektif adalah

mempunyai efek, pengaruh atau akibat, memberikan hasil yang

memuaskan, memanfaatkan waktu dan cara dengan sebaik-baiknya:

bekerja secara – sangat menguntungkan, berhasil guna, mangkus”.40

Pendapat lain yang juga masih terkait dengan efektifitas,

“efektifitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat

atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan”.41

Sedangkan Peter Drucker memberikan definisi

sebagaimana yang dikutip oleh T. Hani Handoko, “efektifitas adalah

melakukan pekerjaan dengan benar (doing the rights things)”.42

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

secara umum efektifitas adalah ketercapaian suatu tujuan yang telah

direncanakan sebelumnya, atau secara sederhana dapat dikatakan

sebagai keefektifan.

Pengertian pembelajaran

1. Pengertian Belajar

Belajar adalah istilah yang paling utama dalam setiap usaha

pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak akan

pernah terjadi proses pendidikan. Dalam arti luas, belajar dapat

diartikan sebagai “kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan

38 Eko Endarmoko, Tesaurus Bahasa Indonesia, …, h. 166-167

39

Tim Penyusun Kamus Bahasa Melayu Nusantara, Kamus Bahasa Melayu Nusantara,

(Bandar Seri Begawan: Dewan Bahan dan Pustaka Brunei, 2003), h. 655

40

J. S. Badudu, Kamus Kata-Kata Serapan Asing, …, h. 75

41

T. Hani Handoko, Manajemen,, …, h. 7

42 T. Hani Handoko, Manajemen,, …, h. 7

Page 55: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

pribadi seutuhnya”.43

Sedangkan dalam arti sempit, “belajar

dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan

yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya

kepribadian seutuhnya.”44 “Belajar adalah usaha yang dilakukan

individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.45

“Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan

melalui pengalaman (learning is defined as the modification or

strengthening of behavior through experiencing)”.46 Sedangkan

menurut Wiltherington, sebagaimana dikutip oleh Nana Syaodih

Sukmadinata, “belajar merupakan perubahan dalam kepribadian,

yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru yang

berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan

kecakapan”.47

Menurut Howard L. Kingsley, sebagaimana dikutip oleh

Syaiful Bahri Djumarah, “learning is the process by which

behavior (in the broader sense) is originated or changed through

practice or training. Belajar adalah proses di mana tingkah laku

(dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau

latihan.48 Oemar Hamalik juga memberikan definisi mengenai

belajar, “belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku

individu melalui interaksi dengan lingkungan”.49

43 Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2007), h. 20

44 Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar,…, h. 20-21

45

Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1991), Cet

Kedua, h. 2

46 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), Cet.1, h. 36

47

Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007), Cet. Keempat, h. 155

48

Syaiful Bahri Djumarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 13

49

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), Cet. Keempat, h.

28

Page 56: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Berdasarkan pada beberapa pendapat di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku

atau kecakapan manusia melalui interaksi antara individu dengan

lingkungannya yang pada dasarnya untuk memperoleh suatu hal

yang positif menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya

yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa, dan karsa, ranah

kognitif, afektif dan psikomotorik. Jadi, secara singkat dapat

dikatakan bahwa belajar bukan sekedar mengumpulkan

pengetahuan, tetapi belajar adalah proses mental yang terjadi dalam

diri seseorang sehingga menyebabkan munculnya perubahan

tingkah laku, dan proses mental itu terjadi karena adanya interaksi

individu dengan lingkungan yang disadarinya.

a. Pengertian Mengajar

Mengajar merupakan suatu proses yang kompleks, bukan

hanya sekedar menyampaikan informasi dari guru kepada siswa,

tetapi bagaimana siswa mampu dan memiliki minat terhadap

pelajaran yang diajarkan. Berikut ini pendapat yang diungkapkan

oleh Bohar Suharto (1997) sebagaimana dikutip oleh Pupuh

Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, “mengajar merupakan suatu

aktivitas mengorganisasi atau mengatur (mengelola) lingkungan

sehingga tercipta suasana yang sebaik-baiknya dan

menghubungkannya dengan peserta didik sehingga terjadi proses

belajar yang menyenangkan”.50

Moh. Uzer Usman memberikan definisi mengenai “mengajar”

sebagai berikut:

Mengajar pada prinsipnya adalah membimbing siswa

dalam kegiatan belajar-mengajar atau mengandung

pengertian bahwa mengajar merupakan suatu usaha

mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan

50 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar: Strategi

Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami,

(Bandung: Refika Aditama, 2007), h. 7

Page 57: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan

proses belajar.51

Sedangkan Oemar Malik (1992) mendefinisikan, “mengajar

sebagai proses menyampaikan pengetahuan dan kecakapan kepada

siswa”.52

Sedangkan Davies (1971), sebagaimana dikutip oleh

Pupuh Fathurrahman dan M. Sobry Sutikno, “mengajar adalah

suatu aktivitas profesional yang memerlukan keterampilan tingkat

tinggi dan menyangkut pengambilan keputusan”.53

Mengacu pada beberapa pendapat di atas, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa mengajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan

oleh seseorang yang pada umumnya disebut sebagai guru terhadap

siswa (sebagai objek belajar) dalam rangka membimbing siswa ke

arah yang dikehendaki untuk mewujudkan tujuan pendidikan, dan

proses yang dilakukan bukan sekedar transfer of knowledge, tetapi

juga menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan

menggairahkan minat siswa terhadap pelajaran.

c. Pembelajaran

Perpaduan antara dua konsep antara belajar dan mengajar akan

melahirkan konsep baru yang dikenal dengan proses belajar

mengajar atau proses pembelajaran. Pembelajaran adalah proses

interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar.54

51 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), h.

6

52

Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar: Strategi

Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, …, h. 7

53

Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar: Strategi

Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, …,

h. 7

54

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional. Bab I Tentang Ketentuan Umum, Pasal 1 Ayat 20, …

Page 58: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Wina Sanjaya memberikan deskripsi mengenai pembelajaran

adalah sebagai berikut:

Mengajar-belajar merupakan satu istilah yang memiliki satu makna yang tidak dapat dipisahkan. Mengajar adalah

suatu aktivitas yang dapat membuat siswa belajar. Keterkaitan antara mengajar dan belajar diistilahkan

Dewey sebagai “menjual dan membeli” , teaching is to

learning as selling is to buying. Artinya, seseorang tidak

mungkin akan menjual manakala tidak ada yang membeli, yang berarti tidak ada perbuatan mengajar

manakala tidak membuat seseorang belajar. Dengan

demikian, dalam istilah mengajar, juga terkandung proses

belajar. Inilah makna pembelajaran. 55

Oemar Hamalik mengungkapkan bahwa “pembelajaran adalah

suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,

material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling

mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran”.56

Sedangkan E.

Mulyasa mendefinisikan pembelajaran sebagai berikut,

“pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara

peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan

perilaku ke arah yang lebih baik”.57

Pembelajaran adalah proses

menyampaikan ilmu pengetahuan kepada anak didik dan kegiatan

membimbing kegiatan belajar anak didik sehingga terjadi

perubahan tingkah laku dan kecakapan manusia melalui interaksi

antar individu atau individu dengan lingkungannya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses yang

terjadi yang membuat seseorang atau sejumlah orang (peserta

didik) melakukan proses belajar sesuai dengan rencana pengajaran

yang telah diprogramkan baik itu yang sifatnya kognitif, afektif

maupun psikomotorik, karena pembelajaran pada

55 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana, 2008), h. 216

56

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran,…, h. 57

57

E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, Implementasi, dan

Inovasi, (bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. Kesembilan, h. 100

Page 59: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

umumnya/biasanya terjadi dalam situasi formal yang secara

sengaja diprogramkan dalam usahanya mentransformasikan ilmu

yang diberikannya kepada peserta didik berdasarkan kurikulum dan

tujuan yang hendak dicapai.

3. Efektifitas Pembelajaran

Pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila dalam proses

pembelajaran siswa dapat belajar dengan mudah, menyenangkan, dan

tercapai tujuan pembelajaran sesuai dengan harapan. Sedangkan yang

dimaksud dengan pelaksanaan pembelajaran efektif adalah mengajar

sesuai prinsip, prosedur, dan design sehingga tercapai tujuan

perubahan tingkah laku anak.

Tolak ukur efektifitas pembelajaran adalah keberhasilan guru

dalam menyampaikan pelajaran, atau dapat juga dikatakan dengan

terpenuhinya target atas siswa dalam penyelesaian suatu program

belajar dan mampu menunjukkannya melalui prestasi. Selain prestasi,

hal lain yang juga menjadi salah satu tujuan pembelajaran adalah

terbentuknya watak dan kepribadian yang bertanggungjawab pada diri

siswa yang belajar.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa efektifitas

pembelajaran adalah ketercapaian suatu tujuan pembelajaran yang

telah direncanakan sebelumnya, baik itu pada ranah kognitif, afektif,

maupun psikomotorik. Efektifitas pembelajaran dapat tercapai atas

kerjasama kedua belah pihak, yaitu guru dan siswa sebagai pelakunya.

Page 60: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Kerangka Berpikir

Setiap sekolah dimana pun, memang idealnya harus memiliki perpustakaan sekolah, karena perpustakaan

sekolah adalah salah satu sumber belajar yang baik secara sadar maupun tidak sadar pasti bermanfaat keberadaannya.

Perpustakaan sekolah akan tampak bermanfaat apabila benar-benar memperlancar pencapaian proses belajar mengajar sekolah. Indikasi manfaat tersebut tidak hanya berupa prestasi siswa, tetapi lebih jauh lagi, antara lain

adalah siswa mampu mencari, menemukan, menyaring dan menilai informasi, siswa terbiasa belajar mandiri, terlatih

ke arah tanggung jawab, selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kebutuhan akan ilmu pengetahuan pada saat ini untuk masa mendatang adalah salah satu tuntutan yang tidak

dapat begitu saja ditapikkan. Dan kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat diperoleh apabila kita mau dan rajin untuk

menggali informasi, dan itu dapat dilakukan sejak dini, katakanlah pada usia belajar aktif.

Perpustakaan sekolah adalah salah satu komponen pendidikan yang

memiliki peranan sebagai sarana yang dapat membantu para peserta didik

untuk memperluas cakrawala imajinasi, area-area investigasi (penyelidikan),

dan sebagainya, maka perpustakaan harus mampu memfasilitasi siswa sekolah

yang bersangkutan dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Agar perpustakaan

mampu memfasilitasi siswa di sekolah yang berangkutan, maka perpustakaan

sekolah harus diselenggarakan dengan menerapkan prinsip-prinsip manajerial

dalam pengelolaannya.

Dengan penyelenggaraan perpustakaan yang terprogram dan termanajemen, diharapkan perpustakaan dapat

lebih berfungsi serta berdayaguna dalam penyelenggarannya di sekolah.

Page 61: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari perumusan masalah yang terdapat pada bab I, maka yang

menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana peran perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat.

2. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan manajemen perpustakaan SMA

PGRI 56 Ciputat di lihat dari sisi perencanaan penyelenggaraan

perpustakaan yang meliputi penentuan akan fasilitas, koleksi dan anggaran

perpustakaan sekolah; kemudian pengorganisasian yang terdiri dari

pelayanan perpustakaan; pengaturan staff (staffing) atau tenaga pengelola

perpustakaan; penggerakan (actuating) serta pengendalian (controlling)

oleh kepala sekolah.

3. Untuk mengetahui bagaimana koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan

SMA PGRI 56 Ciputat.

4. Untuk mengetahui bagaimana minat siswa dalam memanfaatkan

perpustakaan sekolah.

5. Untuk memperoleh gambaran efektifitas pembelajaran siswa SMA PGRI

56 Ciputat dengan adannya perpustakaan sekolah.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Adapun tempat atau lokasi penelitian yang akan menjadi objek penelitian

dalam karya ilmiah ini adalah SMA PGRI 56 Ciputat, yang letak geografisnya

berada pada Jalan Pendidikan No. 30 Ciputat Tangerang 15411.

Page 62: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

2. Waktu penelitian

Sedangkan waktu penelitian yang direncanakan adalah selama satu

minggu pada bulan Agustus 2008, yaitu terhitung sejak tanggal 25

Agustus 2008 s/d 29 Agustus 2008 secara intensif.

C. Metode Penelitian

Metode adalah cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Untuk mendapatkan data yang

diperlukan dalam penyelesaian penelitian ini, dan penulis menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan

deskriptif. Metode ini digunakan untuk mempelajari berbagai peristiwa yang terjadi pada objek yang akan diteliti.

“Penelitian kualitatif adalah penelitian yang datanya adalah data kualitatif, umumnya dalam bentuk narasi dan

gambar-gambar”.1 Sedangkan, “penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian

atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang diteliti”.2 Pendekatan deskriptif ini

bertujuan untuk membuat potret tentang suatu keadaan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan

sifat-sifat atau daerah tertentu.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penyusunan skripsi ini, penulis

menggunakan dua macam penelitian, yaitu:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan merupakan suatu metode penelitian data pada

literatur-literatur yang sesuai dengan penulisan skripsi ini. Penulis mencoba

mencari informasi melalui literatur-literatur yang terdapat pada perpustakaan

dan sumber-sumber belajar lainnya untuk menunjang kelengkapan teori-teori

yang diperlukan.

2. Penelitian Lapangan (field Research)

1 Rony Kountur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, (Jakarta: PPM, 2005),

h. 16 2 Rony Kountur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, (Jakarta: PPM, 2003),

h. 105

Page 63: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Penelitian lapangan merupakan metode penelitian yang dilakukan dengan

terjun langsung ke objek penelitian, karena penelitian memerlukan data yang

valid agar dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Untuk mengumpulkan

data penelitian tersebut, penulis menggunakan beberapa teknik, yaitu:

a. Observasi

Observasi adalah kegiatan mengadakan pengamatan dan

pencatatan secara sistematis terhadap kondisi objek (sekolah) yang

akan diteliti, sehingga diperoleh data tentang pelaksanaan penelitian.

Penulis akan menghimpun keterangan atau data dengan cara

mengadakan pengamatan dan pencatatan secara langsung ke lapangan

terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan bahan

pengamatan.

b. Wawancara

Wawancara merupakan kegiatan interviuw yang dilakukan

terhadap orang yang menjadi objek penelitian, dan pedoman

wawancara yang digunakan adalah dengan metode semi struktural,

yaitu menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang sudah terstruktur

kemudian satu persatu diperdalam untuk memperoleh informasi yang

lebih lanjut. Dalam hal ini, penulis menghimpun bahan-bahan atau

keterangan-keterangan dengan melakukan tanya-jawab secara sepihak

dengan beberapa orang guru selaku pelaku kegiatan pembelajaran dan

staf perpustakaan guna melengkapi data-data yang diperoleh melalui

observasi.

c. Angket

Angket merupakan suatu alat pengumpul informasi dengan cara

menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara

tertulis pula oleh responden. Cara penyebaran angket yang akan

penulis lakukan adalah dengan membagikan angket yang berisi

Page 64: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

pernyataan kepada responden yang ditemui langsung di lapangan, yaitu

kepada siswa sebagai pengguna perpustakaan sekolah.

d. Dokumentasi

Dokumentasi adalah kegiatan pengumpulan data-data tertulis dan

yang telah diabadikan, baik itu dalam bentuk portofolio ataupun foto-

foto. Sehingga sebagai penguat dalam penyusunan dan penyampaian

informasi yang akan diberikan atau disajikan oleh penulis.

Pengumpulan dokumen-dokumen yang penulis lakukan adalah dengan

mencoba mencari dokumen mengenai kegiatan penyelenggaraan

perpustakaan sekolah yang bersangkutan, salah satunya dengan

menelaah sejarah berdirinya perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat.

E. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.3 Adapun populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA PGRI 56 Ciputat, yaitu

yang terdiri dari siswa kelas X, XII, dan XII yang kurang lebih berjumlah

281 siswa.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil yang diteliti. Dalam penelitian ini,

penulis menggunakan teknik penarikan sampel dengan cara purposive random

sampling atau sampel bertujuan yang dilakukan dengan cara diacak.

“Purposive sample merupakan cara pengambilan sampel dengan tujuan

tertentu”.4 Teknik purposive random sampling dilakukan dengan cara

3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2002), Cet. Kedua belas, h. 108 4 R. Sayidin Hilal, Sosiologi: dengan Pendekatan Tematik dan Induktif untuk Paket C, Buku

Pendidikan Luar Sekolah, (Jakarta:PT Bintang Ilmu, 2005), h. 69

Page 65: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

anggota-anggota sampel dipilih dengan cara diacak/dikocok/diundi sehingga

sampel memiliki sifat-sifat yang dimiliki oleh populasi.

Penerapan teknik penarikan sampel dalam penelitian ini, penulis

melakukannya dengan cara mengundi kelas yang akan menjadi wakil pada

setiap angkatannya, yaitu wakil dari siswa kelas X, XI, dan XII SMA PGRI 56

Ciputat. Kemudian, setelah didapat kelas yang mewakili angkatannya, barulah

dilakukan pengundian kembali dengan menetapkan sampel 30 % dari masing-

masing kelas tersebut sebagai wakil dari angkatannya.

Setelah dilakukan seluruh tahap di atas, maka didapatkan hasil sebagai

berikut:

a. Yang menjadi wakil dari kelas X adalah kelas X3, yang mana jumlah

siswa kelas X3 adalah sebanyak 35 siswa, jadi bila ditarik sampel 30 %

dari jumlah siswa tersebut, maka akan didapatkan hasil 11 siswa.

Dengan demikian, dapat disimpulkan sampel untuk kelas X SMA

PGRI 56 Ciputat adalah sebanyak 11 orang yang berasal dari kelas X3.

b. Yang menjadi wakil dari kelas XI adalah kelas XIIPS, yang mana

jumlah siswa kelas XIIPS adalah sebanyak 39 siswa, jadi bila ditarik

sampel 30 % dari jumlah siswa tersebut, maka akan didapatkan hasil

12 siswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan sampel untuk kelas XI

SMA PGRI 56 Ciputat adalah sebanyak 12 orang yang berasal dari

kelas XIIPS.

c. Yang menjadi wakil dari kelas XII adalah kelas XIIIPA, yang mana

jumlah siswa kelas XIIIPA adalah sebanyak 42 siswa, jadi bila ditarik

sampel 30 % dari jumlah siswa tersebut, maka akan didapatkan hasil

13 siswa. Dengan demikian, dapat disimpulkan sampel untuk kelas XII

SMA PGRI 56 Ciputat adalah sebanyak 13 orang yang berasal dari

kelas XIIIPA.

Page 66: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

F. Instrumen Pengumpulan Data

1. Definisi Konseptual Penelitian

Yang dimaksud dengan revitalisasi manajemen perpustakaan dalam

mengefektifkan pembelajaran adalah bagaimana peran perpustakaan

sekolah tersebut dapat memfasilitasi siswa dalam kegiatan pembelajaran

agar siswa mampu mengikuti pelajaran dan dapat menunjukkannya salah

satunya melalui prestasi belajar. Kemudian, kontribusi perpustakaan yang

mana mempunyai misi memfasilitasi pembelajaran siswa di sekolah yang

bersangkutan adalah dengan menjalankan teori dan prinsip-prinsip

manajemen secara efektif dan efisien dalam penyelenggaraan perpustakaan

sekolah tersebut agar fungsi dan peran yang semestinya diemban oleh

sebuah perpustakaan dapat terlihat dan dirasakan manfaatnya.

2. Definisi Operasional Penelitian

Revitalisasi manajemen perpustakaan dalam mengefektifkan

pembelajaran adalah usaha kepala sekolah, pengelola perpustakaan dan

para guru untuk mendayagunakan perpustakaan sebagaimana perannya

sebagai sarana penunjang pendidikan di sekolah. Oleh sebab itu,

perpustakaan dalam perannya memfasilitasi pembelajaran harus memiliki

manajemen yang terorganisir dalam penyelenggaraannya.

Revitalisasi manajemen perpustakaan dalam mengefektifkan

pembelajaran antara lain mencakup:

1. Usaha kepala sekolah, tenaga pengelola perpustakaan beserta para guru

dalam menanamkan minat baca siswa dan memobilisasi siswa dalam

pemanfaatan perpustakaan sekolah.

2. Perencanaan kebutuhan, yaitu dengan cara penyediaan/pengadaan

fasilitas dan koleksi perpustakaan

3. Pengorganisasian perpustakaan

4. Pengaturan staf atau tenaga pengelola perpustakaan

Page 67: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

5. Kemampuan akademis dan kecakapan sosial siswa

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan, maka sekolah, atau dalam hal

ini kepala sekolah bersama tenaga pengelola perpustakaan dan tentu saja

bekerjasama dengan para guru harus dapat melaksanakan manajemen yang

terorganisir dalam penyelenggaraan perpustakaan sekolah yang nantinya

baik secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap

kegiatan pembelajaran di sekolah.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan

angket. Wawancara dilaksanakan terhadap beberapa pihak yang terkait

langsung dengan subyek penelitian. Sedangkan angket akan diisi oleh siswa

sebagai pengunjung dan pengguna perpustakaan sekolah, yang mana tujuan

dari penyebaran angket ini adalah untuk memperoleh data mengenai

penyelenggaraan perpustakaan sekolah terkait dengan perannya sebagai salah

satu sumber belajar di sekolah yang turut mendukung kegiatan pembelajaran

dan tujuan pendidikan.

Angket ini terdiri dari pernyataan-pernyataan yang memiliki empat

alternatif jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan

sangat tidak setuju (STS). Responden hanya akan diperkenankan untuk

memilih salah satu dari empat alternatif jawaban yang tersedia sesuai dengan

pendapat atau keadaan sebenarnya. Angket yang akan disebarkan akan

disusun berdasarkan indikator-indikator yang dapat dilihat pada tabel di bawah

ini:

Tabel 1

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam Mengefektifkan

Pembelajaran di SMA PGRI 56 Ciputat

Butir No. Variabel Dimensi Indikator (+) (-)

Juml

ah

1. Revitalisasi

Manajemen

1. Minat baca

siswa

- Minat baca

siswa

1,2,3

3

Page 68: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Perpustakaan

2. Usaha

Kepsek, pustakawan

dan para guru

3. Perencanaan kebutuhan

4. Pengorganisa

sian perpustakaan

5. Pengaturan staff/tenaga

pengelola

perpustakaan

- Keingintahua

n siswa akan

pengetahuan

- Pemotivasian

- Meningkatkan kreatifitas

siswa

- Fasilitas Perpustakaan

(gedung, lokasi, situasi,

perabot dan

peralatan, dan

kapasitas).

- Koleksi

Perpustakaan

(koleksi buku,

nonbuku, dan

bahan

pandang

dengar)

- Pengaturan

buku/koleksi - Pelayanan

perpustakaan - Peraturan dan

kedisiplinan

- Profesionalisme

- Pemberian

layanan

kepada siswa

4

5,6,7

8

10, 12,

14, 15

16,

17,

18,

19

21

22

23,

24,25

27,28

9, 11,

13

20

26

1

3

1

7

5

1

1

3

1

2

2. Efektifitas

Pembelajaran

1. Kemampuan

akademis

2. Kecakapan

sosial

- Daya serap

terhadap

pelajaran

- Prestasi/hasil

evaluasi

- Tingkah laku

dan kebiasaan

- Kepribadian

- Skill

29,

30,31

32,

33,34

35,36

37,38

39

40

3

3

2

2

2

Page 69: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

H. Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini, analisis data yang dilakukan adalah analisis kualitatif

yaitu, data yang telah dihimpun, diklasifikasikan kemudian dihubungkan

antara yang satu dengan yang lain, untuk kemudian dianalisis dan diambil

hasil dari analisa kemudian dideskriptifkan sebagai suatu hasil/kumpulan

bahan pemikiran.

Sementara itu data yang diperoleh melalui angket akan dianalisa melalui

perhitungan frekuensi. Nilai-nilai yang diberi simbol skala perbandingan dari

hasil penelitian, kemudian akan dideskriptifkan dalam bentuk kualitatif. Maka

penulis mendistribusikan nilai prosentase yang diperoleh dengan cara

frekuensi dibagi dengan responden dikalikan dengan 100 %, dengan rumus

sebagai berikut:

Keterangan :

P : Prosentase Jawaban

f : Frekuensi

N : Jumlah Siswa/Responden

100 % : Bilangan Tetap

f

P = x 100

%

Page 70: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Sekolah

1. Letak Geografis dan Sejarah Berdiri

SMA PGRI 56 adalah salah satu sekolah lanjutan di Ciputat yang

memang berusaha menjawab kebutuhan masyarakat sekitar akan

pendidikan. Sekolah ini selalu mengupayakan masyarakat yang dalam segi

ekonomi kurang atau keluarga yang berasal dari ekonomi menengah ke

bawah untuk dapat mengenyam pendidikan

SMA PGRI 56 Ciputat adalah sebuah sekolah swasta yang berdiri di

atas sebidang tanah dengan luas 1500 m2 dengan luas bangunan 892 m

2

yang berlokasi di Jalan Pendidikan No. 30 Ciputat 15411, dan nomor

kontak SMA PGRI 56 Ciputat adalah 021. 7409808. Adapun alamat Email

yang dapat dihubungi adalah: [email protected]

SMA PGRI 56 Ciputat memiliki letak geografis yang sangat strategis.

Karena SMA PGRI 56 berada tidak jauh dari jalan raya utama Ciputat, dan

hanya berjarak kurang lebih 500 m dari pusat pasar Ciputat. Sekolah ini

berada pada kompleks persekolahan. Maksud dari kompleks persekolahan

di sini adalah, SMA PGRI 56 Ciputat memang berdiri diantara sekolah-

sekolah lain, yaitu berada diantara 10 SD Negeri di Ciputat dan beberapa

SMP dan SMU swasta, juga sebuah SMU Negeri di Ciputat.

SMA PGRI 56 Ciputat berstastus swasta dengan SK pendirian No.

086/102.Kep/E’84 tanggal 16 Maret 1984. Dan kemudian memiliki nomor

NSS 302300410004 dan NDS 3002040006. Sedangkan akreditasi yang

telah “dikantongi” oleh SMA PGRI 56 Ciputat adalah “A”.

Page 71: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

2. Visi dan Misi

a. Visi

Visi dari SMA PGRI 56 Ciputat adalah “Menjadikan SMA PGRI

56 Ciputat sebagai pusat pengembangan pendidikan, kebanggaan

masyarakat yang menghasilkan kader-kader bangsa berkualitas yang

unggul dalam IPTEK dan Imtaq”.

b. Misi

SMA PGRI 56 Ciputat memiliki misi yang merupakan penjabaran

dari visi yang telah dirumuskan, adapun misi SMA PGRI 56 Ciputat

adalah:

1) Menyelenggarakan pendidikan umum yang bersifat nasional

2) Menghasilkan tamatan yang kompeten, terampil dan bermutu

3) Menghasilkan tamatan yang berguna bagi dirinya, bangsa dan

negara

4) Menjadikan lembaga pendidikan yang berguna bagi masyarakat

Ciputat dan sekitarnya

5) Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi kepada

pengembangan potensi siswa dalam membentuk manusia

seutuhnya.

3. Rekapitulasi Keadaan Siswa

Siswa-siswi di sekolah ini pada tahun pelajaran 2008-2009 berjumlah

281 siswa yang dikelompokkan menjadi tujuh (7) rombongan belajar

(rombel), dengan rincian tiga (3) rombel untuk kelas X, dua (2) rombel

untuk kelas XI, dan dua (2) rombel untuk kelas XII. Untuk lebih jelasnya,

dapat dilhat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2

Rekapitulasi Keadaan Siswa SMA PGRI 56 Ciputat

Tahun Pelajaran 2008-2009

Page 72: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Jenis Kelamin ÿÿÿs

Wid

ÿÿÿÿ

clw

Widt

h18ÿÿ

ÿÿÿÿÿÿÿÿ

clÿÿgfÿÿ

lvÿÿtalcÿ

ÿÿÿÿ

ÿclbr

drÿÿ

brdrs

No.

Kelas Jurusan

L P

Jumlah

X1 20 16

X2 26 13 1. X

X3 21 14

110 Siswa

IPA 20 25 2. XI

IPS 29 10 84 Siswa

IPA 28 14 3. XII

IPS 27 18 87 Siswa

Jumlah (Σ) Siswa: 281 Siswa

B. Deskripsi Data

Pada bab sebelumnya telah penulis

kemukakan bahwa teknik pengumpulan data

yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini

adalah dengan angket dan wawancara. Angket

disusun berdasarkan pokok penelitian yang

diteliti. Angket yang dibuat terdiri dari 40

pertanyaan, yaitu 4 item pertanyaan mengenai

Page 73: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

minat baca siswa; 4 item pertanyaan mengenai

usaha segenap pihak sekolah dalam memobilisasi

siswa terhadap perpustakaan; 13 item

pertanyaan mengenai perencanaan kebutuhan

perpustakaan sekolah seperti fasilitas dan

koleksi; 5 item pertanyaan mengenai

pengorganisasin pepustakaan sekolah seperti

pengaturan, pelayanan, dan peraturan

perpustakaan; 3 item pertanyaan mengenai staf

perpustakaan terkait dengan profesionalisme

kerja; 12 item pertanyaan mengenai efektifitas

pembelajaran seperti kemampuan akademis,

prestasi dan kecakapan sosial siswa.

Sedangkan wawancara disusun berdasarkan

pada pokok materi penelitian, yaitu “Revitalisasi

Manajemen Perpustakaan dalam

Mengefektifkan Pembelajaran di SMA PGRI 56

Ciputat”. Terkait dengan materi penelitian

tersebut, maka wawancara dilakukan terhadap

kepala sekolah SMA PGRI 56 Ciputat selaku

manager sekolah, tenaga pengelola perpustakaan

Page 74: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

SMA PGRI 56 Ciputat, dan beberapa orang

guru sebagai seseorang yang langsung

berkenaan dengan siswa, kurikulum dan

pembelajaran di sekolah.

Setelah didapat data hasil wawancara, kemudian dianalisis dengan

menggunakan teknik deskriptif kualitatif untuk mengolaborasi antara hasil

pengamatan (observasi) dengan wawancara. Sedangkan hasil angket adalah

data penguat dari hasil pengamatan penulis (observasi) dan wawancara

terhadap pihak terkait.

Adapun dokumentasi adalah alternatif terakhir yang penulis jadikan

sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian skripsi ini. Dokumentasi

adalah pengumpulan data yang didapat dari sumber atau objek yang diteliti.

Dalam penelitian ini, dokumentasi dapat penulis dapatkan dari warga sekolah,

yaitu dari petugas TU, guru, dan wakil kepala sekolah.

C. Interpretasi Data dan Penyajian Hasil Penelitian

Tanggungjawab pendidikan tidak terlepas dari peran pemerintah,

masyarakat dan orang tua. Pendidikan sebagai investasi masa depan menjadi

faktor penentu pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas.

Sementara itu, untuk dapat menghadapi dunia global yang semakin

menantang, kebutuhan akan informasi adalah salah satu jawaban yang harus

dipenuhi. Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sumber informasi atau

sumber belajar pada hakikatnya mermiliki peran yang sangat penting dalam

proses pendidikan dan pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Hal ini pun dikuatkan oleh pendapat Isjoni, “Perpustakaan sekolah merupakan

salah satu jantung dan rohnya suatu lembaga pendidikan. Perpustakaan

sebagai wadah dan sumber pembelajaran, karena perpustakaan sekolah

sebagai salah satu sarana pendidikan dan penunjang pembelajaran, dan

memegang peranan penting dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan di

Page 75: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

sekolah”.1 Berikut akan disajikan analisa dan interpretasi data serta penyajian

hasil penelitian terkait dengan pentingnya keefektifan perpustakaan sekolah

bila dikaitkan dengan pembelajaran.

1. Analisa dan Interpretasi Data

Siswa yang menjadi sampel penelitian ini

berjumlah 36 orang siswa SMA PGRI 56

Ciputat, yang terdiri dari 20 siswa laki-laki

dan 16 siswa perempuan, dan distribusi

sampel penelitian dapat dilihat pada tabel

dibawah ini.

Tabel 3

Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin

Informasi mengenai data responden dalam

suatu penelitian sangatlah penting, karena

dari data tersebut kita dapat mengetahui

keterwakilan populasi yang sedang kita teliti,

1 Isjoni, Saatnya Pendidikan Kita Bangkit, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), h. 16-17

Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentase (%)

Laki-Laki 20 Siswa 55.56 %

Perempuan 16 Siswa 44.44 %

Σ

36 Siswa 100 %

Page 76: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

sehingga kita dapat meminta kesimpulan

umum tentang keadaan populasi yang

bersangkutan.

Tabel 4 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Jenjang

Kelas/Angkatan Angkatan/Kelas Frekuensi (f) Persentase (%)

X → X3 11 Siswa 30.56 %

XI → XIIPS 12 Siswa 33.33 %

XII → XIIIPA 13 Siswa 36.11 %

Σ 36 Siswa 100 %

Kesimpulan yang dapat diambil dari tabel

10 adalah bahwa responden yang terpilih

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Jenjang kelas X diwakili oleh kelas X3, dan

yang mendapat kesempatan untuk menjadi

sampel adalah sebanyak 11 siswa, yaitu 30

% dari seluruh populasi kelas X3.

b. Jenjang kelas XI diwakili oleh kelas XIIPS,

dan yang mendapat kesempatan untuk

menjadi sampel adalah sebanyak 12 siswa,

Page 77: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

yaitu 30 % dari seluruh populasi kelas

XIIPS.

c. Jenjang kelas XII diwakili oleh kelas XIIIPA,

dan yang mendapat kesempatan untuk

menjadi sampel adalah sebanyak 13 siswa,

yaitu 30 % dari seluruh populasi kelas

XIIIPA.

Berdasarkan angket yang telah penulis

sebarkan terhadap sampel pada objek yang

telah dikehendaki, akhirnya diperoleh data

sebagai berikut:

a. Revitalisasi Manajemen Perpustakaan

1) Minat Baca Siswa

Tabel 5 Kunjungan ke Perpustakaan Sekolah

No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Sering

0 0 %

Sering 6 16.67

%

1.

Jarang 26 72.22

%

Page 78: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Tidak

Pernah

4 11.11

%

Σ 36 100 %

Berdasarkan tabel di atas, dapat

diketahui bahwa sebagian besar siswa

atau lebih dari 50 % siswa SMA PGRI 56

Ciputat kurang tertarik untuk

mengunjungi perpustakaan sekolah.

Berbagai hal dapat menjadi alasan

mengapa siswa terkesan enggan

mengunjungi perpustakaan sekolah. Jika

digambarkan dengan kalimat, tidak ada

responden (0 %) yang menyatakan diri

sangat sering mengunjungi perpustakaan

sekolah, 6 (16.67 %) responden menjawab

sering mengunjungi perpustakaan

sekolah, 26 (72.22 %) responden jarang

mengunjungi perpustakaan sekolah, dan

4 (11.11 %) responden menjawab tidak

pernah mengunjungi perpustakaan

sekolah.

Page 79: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Tabel 6 Membaca Buku di Perpustakaan Sekolah

dengan Skala Minimal 30 Menit/Hari

No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

5 13.89

%

Setuju 20 55.55

%

Tidak Setuju 10 27.78

%

Sangat Tidak

Setuju

1 2.78 %

2.

Σ 36 100 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa 5

(13.89 %) responden memberikan

jawaban sangat setuju dengan

pernyataan bahwa mereka selalu

membaca buku di perpustakaan setiap

harinya minimal selama 30 menit. 20

(55.55 %) responden menjawab setuju, 10

(27.78 %) menjawab tidak setuju, dan

hanya 1 (2.78 %) responden yang

memberikan jawaban sangat tidak setuju.

Page 80: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Berdasarkan pada perolehan data

diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

25 (69.44 %) dari 36 (100 %) responden

menyatakan diri selalu melakukan

kegiatan membaca minimal 30 menit/hari

di perpustakaan sekolah. Pada dasarnya

dan seharusnya, membaca adalah hal

yang menjadi kebutuhan bagi siapa pun

khususnya orang yang sedang belajar.

Seperti yang diungkapkan oleh kepala

sekolah SMA PGRI 56 Ciputat,

“membaca adalah kebutuhan manusia

khususnya manusia yang sedang dalam

belajar, dan membaca dapat dilakukan di

mana saja. Khusus bagi siswa atau

mahasiswa, perpustakaan adalah gudang

ilmu, oleh sebab itu, saya kira tidak ada

ruginya bila kita mengunjungi

perpustakaan untuk sekedar membaca”.2

2 Drs. Asep Setiadi, Kepala sekolah SMA PGRI 56 Ciputat, Wawancara Pribadi: Kamis, 28

Agustus 2008

Page 81: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Tabel 7 Kegemaran Membaca Buku, Baik Buku

Pelajaran ataupun Buku Karya Ilmiah lain yang dapat Menambah Wacana Pengetahuan Termasuk juga Novel atau Cerita Bergambar

yang terdapat di Perpustakaan Sekolah

No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

8 22.22

%

Setuju 22 61.11

%

Tidak Setuju 6 16.67

%

Sangat Tidak

Setuju

0 0 %

3.

Σ 36 100 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa

kegemaran membaca buku, baik itu buku

pelajaran ataupun buku karya ilmiah lain

yang dapat menambah wacana

pengetahuan termasuk juga novel atau

cerita bergambar yang terdapat di

perpustakaan sekolah dijawab sangat

setuju oleh 8 (22.22 %) responden,

Page 82: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

sedangkan sebagian besar responden atau

22 (61.11 %) responden menjawab setuju,

6 (16.67 %) merespon tidak setuju, dan

tidak ada responden atau 0 (0 %)

responden yang memberikan jawaban

sangat tidak setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa pada

dasarnya siswa SMA PGRI 56 Ciputat

cukup memiliki kegemaran membaca

buku, karena dari 36 responden, 30 (83.33

%) responden memberikan respon positif

terhadap pernyataan tersebut di atas.

Tabel 8 Mencari Tahu Hal-Hal yang tidak

Dimengerti dalam Pelajaran di Sekolah Melalui Membaca di Perpustakaan Sekolah

No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

7 19.44

%

Setuju 23 63.89

%

4.

Tidak Setuju 5 13.89

%

Page 83: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Sangat Tidak

Setuju

1 2.78 %

Σ 36 100 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa 7

(19.44 %) responden menjawab sangat

setuju bahwa mereka selalu mencari tahu

hal-hal yang tidak dimengerti dalam

pelajaran di sekolah melalui membaca di

perpustakaan sekolah, 23 (63.89 %)

responden memberikan jawaban setuju, 5

(13.89 %) responden tidak setuju, dan

hanya 1 (2.78 %) responden yang

menyatakan diri sangat tidak setuju atas

pernyataan tersebut.

Ini berarti siswa SMA PGRI 56 Ciputat

memiliki rasa ingin tahu yang besar

terhadap segala informasi yang sedang

berkembang, hal ini terlihat dari 30

(83.33 %) dari 36 (100 %) responden

menyatakan diri setuju dengan

pernyataan di atas.

Page 84: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

2) Usaha Kepsek, Pustakawan, dan Guru

Tabel 9 Pemberlakuan Jam Baca (Studi

Perpustakaan) di Sekolah secara Bergilir Perkelas dalam Setiap Harinya

No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

7 19.44

%

Setuju 19 52.78

%

Tidak Setuju 8 22.22

%

Sangat Tidak

Setuju

2 5.55 %

5.

Σ 36 100 %

Berdasarkan tabel di atas, 7 (19.44 %)

responden memberikan jawaban sangat

setuju atas pernyataan adanya

pemberlakuan jam baca atau studi

perpustakaan di sekolah secara bergilir

dalam setiap harinya, 19 (52.78 %)

responden menjawab setuju, 8 (22.22 %)

memberikan respon tidak setuju, dan 2

Page 85: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

(5.55 %) responden memberikan jawaban

sangat tidak setuju.

Seharusnya, setiap sekolah

memberlakukan studi perpustakaan,

selain agar perpustakaan sekolah dapat

menjalankan peranannya secara efektif,

kegiatan ini juga dapat meningkatkan

minat baca siswa. SMA PGRI 56 Ciputat

pernah melaksanakan kebijakan yang

demikian, namun kebijakan tersebut

tidak dapat berjalan secara efektif, dan

diharapkan kebijkan positif tersebut

dapat dijalankan kembali.

Tabel 10 Pencanangan oleh Guru untuk Mencari Informasi Lebih Mendalam Mengenai

Materi yang Telah atau akan Dipelajari di dalam Kelas Melalui Koleksi yang terdapat

di Perpustakaan Sekolah

No. Alternatif

Jawaban

f %

6. Sangat

Setuju

6 16.67

%

Page 86: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Setuju 22 61.11

%

Tidak Setuju 7 19.44

%

Sangat Tidak

Setuju

1 2.78 %

Σ 36 100 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa

sebanyak 6 (16.67 %) responden

menjawab sangat setuju bahwa guru

selalu mencanangkan untuk mencari

informasi lebih mendalam mengenai

materi yang telah atau akan dipelajari di

dalam kelas melalui koleksi yang terdapat

di perpustakaan sekolah, 22 (61.11%)

responden memberikan jawaban setuju

atas pernyataan tersebut, 7 (19.44 %)

menyatakan tidak setuju, dan 1 (2.78 %)

sangat tidak setuju. Para guru SMA

PGRI 56 Ciputat memang cukup aktif

meminta siswanya untuk “mencintai”

perpustakaan sekolah dengan

Page 87: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

memobilisasi siswa untuk selalu

memperdalam materi pelajaran melalui

koleksi yang terdapat di perpustakaan

sekolah.

Tabel 11 Salah Satu Upaya yang Dilakukan oleh

Kepala Sekolah dan Guru untuk Menumbuhkan Minat Siswa Mengunjungi

Perpustakaan Sekolah, yaitu dengan Mendampingi Siswa Belajar di Perpustakaan

No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

2 5.56 %

Setuju 17 47.22

%

Tidak Setuju 12 33.33

%

Sangat Tidak

Setuju

5 13.89

%

7.

Σ 36 100 %

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat

didefinisikan 2 (5.56 %) responden sangat

setuju terhadap pernyataan bahwa

Page 88: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

kepala sekolah atau guru di sekolah

tersebut sering mendampingi para siswa

untuk belajar di perpustakaan sebagai

salah satu satu cara menumbuhkan minat

siswa untuk mengunjungi perpustakaan.

Sedangkan 17 (47.22 %) responden

menjawab setuju, 12 (33.33 %) responden

menyatakan tidak setuju, dan 5 (13.89 %)

responden sangat tidak setuju dengan

pernyataan tersebut.

Tabel 12 Pengadaan Kegiatan Semacam Lomba

Karya Ilmiah oleh Perpustakaan Sekolah

No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

9 25 %

Setuju 20 55.56

%

Tidak Setuju 4 11.11

%

Sangat Tidak

Setuju

3 8.33 %

8.

Σ 36 100 %

Page 89: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Dari tabel di atas, ternyata sebanyak 9

(25 %) responden menjawab sangat

setuju bahwa perpustakaan sekolah

sering melaksanakan atau mengadakan

kegiatan semacam lomba karya ilmiah

yang harus diikuti oleh setiap kelas pada

setiap semester secara rutin. 20 ( 55.56 %)

responden memberikan keterangan

setuju, 4 (11.11 %) responden

menyatakan tidak setuju, dan 3 (8.33 %)

menyatakan sangat tidak setuju.

3) Perencanaan Kebutuhan

Tabel 13 Letak atau Posisi Gedung Perpustakaan yang

Kurang Strategis No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

8 22.22

%

9.

Setuju 12 33.33

%

Page 90: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Tidak Setuju 14 38.39

%

Sangat Tidak

Setuju

2 5.56 %

Σ 36 100 %

Dari tabel di atas, dapat digambarkan

bahwa 8 (22.22 %) responden

memberikan jawaban sangat setuju

dengan pernyataan bahwa letak atau

posisi gedung perpustakaan sekolah

memang tidak strategis, 12 (33.33 %)

responden menjawab setuju, 14 (38.39 %)

responden menjawab tidak setuju, dan 2

(5.56 %) responden sangat tidak setuju.

Berdasarkan perolehan data di atas,

dapat disimpulkan bahwa posisi

perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat

memang belum strategis dan belum

memudahkan pengunjung untuk

mengunjunginya karena idealnya gedung

Page 91: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

perpustakaan seharusnya berada pada

center atau pusat kegiatan.

Tabel 14 Keadaan/Kondisi Gedung Perpustakaan Sekolah yang sudah Memenuhi Standar

Kelayakan

No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

5 13.89

%

Setuju 17 47.22

%

Tidak Setuju 10 27.78

%

Sangat Tidak

Setuju

4 11.11

%

10.

Σ 36 100 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa

respon responden terhadap kelayakan

gedung perpustakaan sekolah sangat

baik, hal ini terbukti dengan 5 (13.89 %)

responden menyatakan sangat setuju

dengan pernyataan tersebut, 17 (47.22 %)

responden menjawab setuju, 10 (27.78 %)

Page 92: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

responden memberikan pernyataan tidak

setuju, dan 4 (11.11 %) responden

menyatakan diri sangat tidak setuju.

Sesuai juga dengan keadaan di lapangan,

kondisi fisik gedung perpustakaan SMA

PGRI 56 Ciputat memang sudah

memenuhi standar dan dapat dikatakan

layak.

Tabel 15 Kurang Memadainya Fasilitas Perpustakaan

No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

8 22.22

%

Setuju 21 58.33

%

Tidak Setuju 5 13.89

%

Sangat Tidak

Setuju

2 5.56 %

11.

Σ 36 100 %

Berdasarkan tabel di atas, 8 (22.22 %)

responden memberikan jawaban sangat

Page 93: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

setuju dengan pernyataan kurangnya

memadainya fasilitas yang ditawarkan

oleh perpustakaan sekolah, 21 (58.33 %)

responden setuju, 5 (13.89 %) responden

tidak setuju, dan 2 (5.56 %) responden

sangat tidak setuju. Ini berarti fasilitas

yang seharusnya terdapat dalam

perpustakaan sekolah memang belum

dapat memfasilitasi pengunjung, karena

jika dilihat dari jawaban responden, 29

dari 36 responden menyatakan bahwa

fasilitas perpustakaan sekolah belum

memadai. Minimnya fasilitas yang

diberikan oleh perpustakaan akan

menyebabkan keengganan pengunjung

untuk mengunjungi perpustakaan.

Tabel 16 Penerangan (Cahaya Lampu) sudah Baik

untuk Kegiatan Membaca

No. Alternatif

Jawaban

f %

Page 94: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Sangat

Setuju

7 19.44

%

Setuju 16 44.44

%

Tidak Setuju 11 30.56

%

Sangat Tidak

Setuju

2 5.56 %

12.

Σ 36 100 %

Tabel di atas menunjukan bahwa

respon responden terhadap penerangan

(cahaya lampu untuk membaca) sudah

baik dijawab sangat setuju oleh 7 (19.44)

responden, 16 (44.44 %) responden

menjawab setuju, 11 (30.56 %) responden

menjawab tidak setuju, dan sisanya atau

2 (5.56 %) responden memberikan

jawaban sangat tidak setuju.

Berdasarkan data di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa penerangan yang

terdapat di perpustakaan sekolah sudah

dapat dikatakan baik untuk kegiatan

Page 95: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

membaca dan kegiatan lain di

perpustakaan.

Tabel 17 Keadaan Ruang Perpustakaan yang Relatif

Sempit No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

10 27.78

%

Setuju 15 41.67

%

Tidak Setuju 8 22.22

%

Sangat Tidak

Setuju

3 8.33 %

13.

Σ 36 100 %

Pernyataan yang berisi mengenai

perpustakaan yang luasnya relatif sempit

sehingga tidak mampu menampung siswa

dalam jumlah banyak direspon sangat

setuju oleh 10 (27.78 %) responden, 15

(41.67 %) responden menjawab setuju, 8

(22.22 %) responden menjawab tidak

Page 96: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

setuju, sedangkan 3 (8.33 %) responden

menjawab sangat tidak setuju.

Ini berarti bahwa ruang baca yang ada

di perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat

ini dirasa belum memberikan

kenyamanan secara maksimal, karena

sebagian besar responden menyatakan

bahwa keadaan ruang perpustakaan

relatif sempit sehingga kurang dapat

menampung siswa dalam jumlah banyak.

Tabel 18 Terjaganya Kebersihan dan Udara Segar di

dalam Perpustakaan

No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

5 13.89

%

Setuju 12 33.33

%

Tidak Setuju 16 44.44

%

Sangat Tidak

Setuju

3 8.33 %

14.

Σ 36 100 %

Page 97: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Pernyataan yang berisi mengenai

kebersihan dan udara segar dapat

dirasakan atau didapatkan ketika berada

di dalam perpustakaan sekolah direspon

sangat setuju oleh 5 (13.89 %) responden,

12 (33.33 %) responden menjawab setuju,

16 (44.44 %) responden menjawab tidak

setuju, sedangkan 3 (8.33 %) responden

menjawab sangat tidak setuju.

Ini berarti bahwa kebersihan dan

sirkulasi udara yang terjadi dalam ruang

perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat

masih relatif baik, karena antara

jawaban setuju dan tidak setuju atas

pernyataan di atas berbanding sama,

yaitu 50 % : 50 %. Akan tetapi dapat

dipastikan bahwa ruangan yang

senantiasa bersih dan memiliki sirkulasi

udara yang baik dapat membuat orang

Page 98: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

yang ada di dalam ruangan tersebut

merasa nyaman dan senang.

Tabel 19 Terciptanya Situasi yang Kondusif di dalam

Perpustakaan No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

5 11.11

%

Setuju 24 66.67

%

Tidak Setuju 6 16.67

%

Sangat Tidak

Setuju

2 5.56 %

15.

Σ 36 100 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa

situasi yang kondusif dan menyenangkan

untuk membaca dan belajar sangat

didapatkan di perpustakaan sekolah

direspon sangat setuju oleh 4 (11.11 %)

reponden, 24 (66.67 %) responden

merespon setuju, 6 (16.67 %) responden

Page 99: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

menjawab tidak setuju, dan 2 (5.56 % )

responden menjawab sangat tidak setuju.

Berdasarkan data di atas, dapat

disimpulkan bahwa suasana belajar atau

kegiatan perpustakaan di SMA PGRI 56

Ciputat sudah kondusif. Suasana

kondusif memang dibutuhkan dalam

kegiatan belajar, karena dengan suasana

yang kondusif, hasil yang diharapkan

dari belajar tersebut itu pun akan

memuaskan.

Tabel 20 Kelengkapan Koleksi Perpustakaan Sekolah

No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

4 11.11

%

Setuju 12 33.33

%

Tidak Setuju 17 47.22

%

Sangat Tidak

Setuju

3 8.33 %

16.

Σ 36 100 %

Page 100: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Berdasarkan jawaban reponden di

atas, maka dapat digambarkan bahwa 4

(11.11 %) responden menjawab sangat

setuju bahwa koleksi yang dimiliki oleh

perpustakaan sekolah sangat beraneka

ragam, mulai dari koleksi yang berbentuk

buku, non-buku, ataupun koleksi bahan

pandang dengar. 12 (33.33 %) responden

menjawab setuju, 17 (47.22 %) responden

menjawab tidak setuju, dan 3 (8.33 %)

responden memberikan jawaban sangat

tidak setuju.

Koleksi bagi sebuah perpustakaan

adalah kunci utama bagi kelangsungan

dan keefektifan kegiatan perpustakaan.

Namun, kondisi yang didapat di SMA

PGRI 56 Ciputat cukup memprihatinkan,

berdasarkan data hasil angket terhadap

36 responden, 20 responden menyatakan

bahwa koleksi yang dimiliki oleh

Page 101: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat

tidak lengkap.

Tabel 21 Kerelevanan Koleksi Buku dengan

Kebutuhan Pembelajaran dan Kurikulum

No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

2 5.56 %

Setuju 16 44.44

%

Tidak Setuju 13 36.11

%

Sangat Tidak

Setuju

5 13.89

%

17.

Σ 36 100 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa

sebanyak 2 (5.56 %) responden

menjawab sangat setuju bahwa koleksi

yang terdapat di perpustakaan sekolah

sudah memadai dan sangat mendukung

pembelajaran serta telah sesuai dengan

kurikulum dan materi pelajaran di kelas.

16 (44.44 %) responden menjawab setuju,

Page 102: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

13 (36.11 %) menjawab tidak setuju, 5

(13.89 %) responden menjawab sangat

tidak setuju.

Hal ini menunjukan bahwa memang

antara koleksi dengan perkembangan

ilmu pengetahuan itu harus sesuai, agar

siswa/i pun tidak pernah ketinggalan

ketika ada hal-hal baru dalam

perkembangan ilmu pengetahuan. Di

SMA PGRI 56 Ciputat ini, koleksi yang

ada sudah relatif cukup sesuai dengan

ilmu pengetahuan yang ada, dan memang

dalam hal ini perpustakaan harus selalu

memperhatikan agar perpustakaan tidak

pernah ketinggalan dengan

perkembangan ilmu yang ada. Selain itu,

mengingat salah satu peran perpustakaan

sekolah adalah untuk memfasilitasi

belajar siswa di sekolah, maka sudah

semestinya jika perpustakaan sekolah

Page 103: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

memiliki koleksi yang sesuai dengan

kebutuhan pembelajaran.

Tabel 22 Proses Pengadaan dan Pembelian Koleksi

Perpustakaan Dilakukan Berkala Serta Disesuaikan dengan Kebutuhan Siswa dan

Kurikulum

No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

4 11.11

%

Setuju 17 47.22

%

Tidak Setuju 15 41.67

%

Sangat Tidak

Setuju

0 0 %

18.

Σ 36 100 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa 4

(11.11 %) responden sangat setuju

dengan pernyataan bahwa proses

pengadaan dan pembelian koleksi

perpustakaan oleh SMA PGRI 56 Ciputat

dilakukan secara berkala serta

Page 104: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan

kurikulum. 17 (47.22 %) responden

menjawab setuju, 15 (41.67 %) responden

menjawab tidak setuju, dan tidak ada

responden yang memberikan keterangan

sangat tidak setuju.

Tabel 23 Pelibatan Siswa dalam Proses Pengadaan

Koleksi

No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

9 25 %

Setuju 18 50 %

Tidak Setuju 6 16.67

%

Sangat Tidak

Setuju

3 8.33 %

19.

Σ 36 100 %

Deskripsi dari tabel di atas adalah 9 (25

%) responden memberikan jawaban

sangat setuju bahwa proses pengadaan

koleksi perpustakaan sekolah tidak

Page 105: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

jarang melibatkan siswa, yaitu salah

satunya dengan mewajibkan siswa untuk

berpartisipasi menyumbangkan buku

yang sifatnya positif. 18 (50 %) responden

menjawab setuju dengan pernyataan

tersebut, 6 (16.67 %) responden

menjawab tidak setuju, dan 3 (8.33 %)

responden memberikan jawaban sangat

tidak setuju.

Dalam hal pengadaan buku, sekolah

memang melibatkan siswa di dalamnya.

Adapun salah satu kebijakan yang

diberlakukan di SMA PGRI 56 Ciputat

adalah mewajibkan setiap para calon

alumnus untuk menyumbangkan buku

kepada perpustakaan sekolah.

Tabel 24 Banyaknya Koleksi yang sudah tidak dapat Digunakan namun masih Terpajang pada

Rak Koleksi

No. Alternatif

Jawaban

f %

Page 106: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Sangat

Setuju

8 22.22

%

Setuju 22 61.11

%

Tidak Setuju 5 13.89

%

Sangat Tidak

Setuju

1 2.78 %

20.

Σ 36 100 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa 8

(22.22 %) responden sangat setuju

dengan pernyataan bahwa masih

banyaknya koleksi yang terpajang pada

rak koleksi buku padahal koleksi tersebut

sudah tidak dapat digunakan sehingga

cukup mengganggu user. 22 (61.11 %)

responden menjawab setuju dengan

pernyataan yang sama, 5 (13.89 %)

responden menjawab tidak setuju, dan

hanya 1 (2.78 %) responden yang

memberikan jawaban sangat tidak setuju.

Page 107: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Sesuai dengan keterangan dari

responden, perpustakaan SMA PGRI 56

Ciputat memang masih memajang koleksi

yang dinilai sudah tidak dapat digunakan

lagi, padahal kondisi yang demikian

cukup mengganggu pengunjung dalam

pencarian buku yang dikehendaki.

Sebaiknya, koleksi yang mungkin sudah

tidak dapat dimanfaatkan disortir dan

kemudian dipindahkan ke tempat

penyimpanan atau gudang sebagai arsip.

4) Pengorganisasian Perpustakaan

Tabel 25 Penataan Koleksi Diatur dengan Rapi dan

Dilakukan dengan Pengkatalogan

No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

5 13.89

%

Setuju 20 55.55

%

21.

Tidak Setuju 9 25 %

Page 108: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Sangat Tidak

Setuju

2 5.56 %

Σ 36 100 %

Pernyataan bahwa responden cukup

mudah mendapatkan buku yang

diperlukan untuk belajar di dalam kelas

melalui koleksi yang dimiliki

perpustakaan sekolah karena telah ditata

secara rapi dan diberi katalog direspon

positif oleh responden, hal ini terbukti

dari 5 (13.89 %) responden memberikan

jawaban sangat setuju, 20 (55.55 %)

responden menjawab setuju, 9 (25 %)

responden menjawab tidak setuju, dan

hanya 2 (5.56 %) responden memberikan

jawaban sangat tidak setuju.

Penataan dan pengaturan buku yang

dilakukan di SMA PGRI 56 Ciputat

memang sudah menggunakan katalog,

walaupun katalog yang yang terdapat

pada koleksi perpustakaan tersebut

Page 109: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

masih sangat sederhana. Penggunaan

katalog adalah solusi yang tepat agar user

tidak mengalami kesulitan dalam

pencarian buku yang dikehendaki.

Tabel 26 Pelayanan Sirkulasi Dilakukan secara

Terstruktur dan Terorganisir dengan Kartu Keanggotaan dan Buku Besar Peminjaman

atau Komputerisasi No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

11 30.56

%

Setuju 16 44.44

%

Tidak Setuju 8 22.22

%

Sangat Tidak

Setuju

1 2.78 %

22.

Σ 36 100 %

Tabel diatas, bila digambarkan dalam

kalimat, maka dapat didefinisikan bahwa

11 (30.56 %) responden sangat setuju

dengan pernyataan yang telah terlampir

Page 110: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

di atas, 16 (44.44 %) responden

menjawab setuju, 8 (22.22 %) responden

menjawab tidak setuju, dan 1 (2.78 %)

responden memberikan jawaban sangat

tidak setuju. Hal ini menunjukan bahwa

suatu pelayanan yang baik dan

terorganisir tentunya akan membuat

pengunjung merasa nyaman.

Tabel 27 Adanya Peraturan yang Mengikat dan

Kedisiplinan dalam Pemanfaatan Perpustakaan

No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

6 16.67

%

Setuju 13 36.11

%

Tidak Setuju 14 38.39

%

Sangat Tidak

Setuju

3 8.33 %

23.

Σ 36 100 %

Page 111: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Tabel diatas menunjukkan sebanyak 6

(16.67 %) responden memberikan

jawaban sangat setuju dengan

pernyataan bahwa perpustakaan SMA

PGRI 56 Ciputat memiliki peraturan

yang ketat terhadap pengunjungnya dan

menerapkan kedisiplinan dalam

pemanfaatannya. 13 (36.11 %) responden

menjawab setuju, 14 (38.39 %) responden

menjawab tidak setuju, dan 3 (8.33 %)

responden memberikan jawaban sangat

tidak setuju.

Peraturan adalah hal yang mutlak

harus ada dalam setiap kegiatan, karena

peraturan akan menghasilkan

keteraturan. Begitu pula peraturan yang

seharusnya ada dan dijalankan di

perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat.

Peraturan di perpustakaan sekolah ini

terkesan belum berjalan secara

maksimal, karena terlihat masih banyak

Page 112: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

responden (17 atau 46.72 % responden)

menyatakan bahwa peraturan yang

terdapat di perpustakaan SMA PGRI 56

Ciputat tidak berjalan sebagaimana

mestinya.

Tabel 28 Waktu Buka dan Tutup Perpustakaan

Disesuaikan dengan Lama belajar Siswa di Sekolah

No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

9 25 %

Setuju 17 47.22

%

Tidak Setuju 8 22.22

%

Sangat Tidak

Setuju

2 5.56 %

24.

Σ 36 100 %

Berdasarkan tabel di atas, dapat

dijelaskan bahwa 9 (25 %) responden

sangat setuju dengan pernyataan yang

Page 113: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

berisi waktu buka dan tutup

perpustakaan sekolah yang disesuaikan

dengan jam belajar siswa agar siswa

dapat dengan mudah memanfaatkan

perpustakaan sekolah. 17 (47.22 %)

responden memberikan jawaban setuju, 8

(22.22 %) responden memberikan

jawaban tidak setuju, dan 2 (5.56 %)

responden menjawab sangat tidak setuju.

Hal ini menunjukan bahwa perpustakaan

SMA PGRI 56 Ciputat ini sudah

mempunyai waktu buka yang cukup lama

yaitu mengikuti jam sekolah dari jam

07.00-14.30. Jadi jika siswa/i yang ingin

ke perpustakaan itu bisa mengunjunginya

kapan saja, dalam hal ini tentunya

pengunjung merasa bebas untuk

mengunjungi perpustakaan kapanpun

mereka mau selama jam sekolah, dan

tentunya dengan seijin guru kelas.

Page 114: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Tabel 29 Pemberian Sanksi Terhadap Keterlambatan

Pengembalian Pinjaman

No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

9 25 %

Setuju 16 44.44

%

Tidak Setuju 9 25 %

Sangat Tidak

Setuju

2 5.56 %

25.

Σ 36 100 %

Tabel diatas menunjukkan bahwa 9 (25

%) responden sangat setuju dengan

pernyataan adanya pemberian sanksi

yang tegas terhadap siapa pun yang

terlambat dalam mengembalikan

pinjaman atau buku. 16 (44.44 %)

responden menjawab setuju, 9 (25 %)

responden memberikan jawaban tidak

setuju, 2 (5.56 %) responden menjawab

sangat tidak setuju.

Page 115: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Pemberian sanksi adalah salah satu

bagian dari peraturan. Ini berarti bahwa

staf perpustakaan di SMA PGRI 56

Ciputat selalu memberikan sanksi kepada

pengunjung yang terlambat

mengembalikan buku, dan hal ini

memang harus dilakukan karena semata-

mata untuk melatih mereka agar lebih

bertanggung jawab.

5) Staffing

Tabel 30 Kesulitan Mengunjungi Perpustakaan karena

Petugas Jarang Berada di Tempat

No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

6 16.67

%

Setuju 13 36.11

%

Tidak Setuju 15 41.67

%

2 5.56

%

26.

Σ 36 100 %

Page 116: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Dari tabel di atas, dapat digambarkan

bahwa 6 (16.67 %) responden sangat

setuju bahwa mereka terkadang

mengalami kesulitan untuk mengunjungi

perpustakaan dikarenakan petugas

perpustakaan jarang berada di tempat.

13 (36.11 ) responden menjawab setuju,

15 (41.67 %) responden memberikan

keterangan tidak setuju, dan 2 (5.56 %)

responden menjawab sangat tidak setuju.

Tabel 31 Pelayanan yang Baik dan Ramah oleh

Petugas kepada Pengunjung

No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

9 25 %

Setuju 21 58.33

%

27.

Tidak Setuju 3 8.33 %

Page 117: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Sangat Tidak

Setuju

3 8.33 %

Σ 36 100 %

Adanya pernyataan bahwa petugas

perpustakaan sekolah selalu memberikan

pelayanan yang baik dan ramah terhadap

pengunjungnya direspon sangat setuju

oleh 9 (25 %) responden, 21 (58.33 %)

responden menjawab setuju, 3 (8.33 %)

responden menjawab tidak setuju, dan 3

(8.33 %) responden memberikan jawaban

sangat tidak setuju.

Respon ini dapat disebabkan

pengunjung perpustakaan memperoleh

layanan yang baik dari pustakawan,

dalam arti pustakawan membantu

pengunjung dalam menemukan informasi

yang dibutuhkan oleh pengunjung

perpustakaan. Dari pernyataan diatas,

menunjukan bahwa pelayanan di

perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat

Page 118: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

adalah berhasil sehingga pengunjung

merespon pelayanan yang diberikan

pustakawan baik dan pengunjung merasa

puas.

Tabel 32 Kesigapan Petugas dalam Membantu

Pengunjung yang Kesulitan Mencari Buku

No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

11 30.56

%

Setuju 17 47.22

%

Tidak Setuju 8 22.22

%

Sangat Tidak

Setuju

0 0 %

28.

Σ 36 100 %

Tabel di atas menunjukkan 11 (30.56

%) responden menyatakan sangat setuju

terhadap pernyataan bahwa petugas

perpustakaan sekolah dengan senang hati

dan cekatan/sigap akan membantu

Page 119: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

pengunjung bila mengalami kesulitan

dalam mencari buku yang dibutuhkan. 17

(47.22 %) responden memberi jawaban

setuju, dan sisanya, 8 (22.22 %)

responden tidak setuju, dan ini berarti

tidak ada responden yang menyatakan

diri sangat tidak setuju.

Jika kita lihat dari jawaban yang ada

di SMA PGRI 56 Ciputat ini, petugas

perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat

sudah dapat dikatakan profesional.

Karena dari respon responden di atas,

dapat dilihat bahwa petugas dapat

menjalankan tugasnya salah satunya

dengan membantu pengunjung saat

kesulitan mencari referensi yang

dibutuhkan.

b. Efektifitas Pembelajaran

1) Kemampuan Akademis

Tabel 33

Page 120: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Fasilitator bagi Teman-Teman

No. Alternatif

Jawaban

F %

Sangat

Sering

0 0 %

Sering 3 8.33 %

Jarang 24 66.67

%

Tidak

Pernah

9 25 %

29.

Σ 36 100 %

Dari pernyataan yang berbunyi “dalam

pembelajaran di kelas, saya sering

ditunjuk oleh guru untuk menjadi

mentor/instruktur (seseorang yang

memfasilitasi belajar) bagi teman-teman

yang lain” hampir tidak ada responden

yang memberikan jawaban positif. Tidak

ada satu responden pun yang

memberikan jawaban sangat sering,

hanya ada 3 (8.33 %) responden yang

menjawab sering, 24 (66.67 %) responden

Page 121: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

menjawab jarang, dan 9 (25 %)

responden lainnya tidak pernah.

Berdasarkan dari data di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa siswa SMA

PGRI 56 Ciputat belum terlatih untuk

menjadi fasilitator bagi teman-temannya.

Mungkin dapat dijadikan salah satu

masukan untuk para guru SMA PGRI 56

Ciputat bahwa melatih siswa untuk

belajar mandiri salah satunya yaitu

dengan meminta salah satu siswa atau

membentuk kelompok yang kemudian

memilih mentor dari salah satu

anggotanya untuk menjadi fasilitator bagi

temannya yang lain adalah cara yang

efektif untuk meningkatkan keberanian

dan daya pikir siswa. Kegiatan demikian

pun merupakan salah satu metode belajar

yang direkomendasikan dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP).

Page 122: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Tabel 34 Kemudahan dalam Menerima dan Menyerap

Pelajaran di Sekolah No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

4 11.11

%

Setuju 17 47.22

%

Tidak Setuju 15 41.67

%

Sangat Tidak

Setuju

0 0 %

30.

Σ 36 100 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa 4

(11.11 %) responden memberikan

jawaban sangat setuju bahwa mereka

tidak mengalami kesulitan dalam

menerima dan menyerap materi

pelajaran di sekolah. 17 (47.22 %)

responden menjawab setuju, 15 (41.67 %)

responden memberikan jawaban tidak

Page 123: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

setuju, dan tidak ada responden yang

menyatakan diri sangat tidak setuju.

Salah satu tolok ukur efektifitas

pembelajaran adalah tercapainya atau

memuaskannya potensi akademik dan

intelektual siswa, dan dalam hal ini bila

kita lihat pada keseharian siswa dapat

ditunjukkan melalui daya serap siswa

terhadap pelajaran. Berdasarkan

pemikiran di atas, dan jika kita kaitkan

dengan jawaban responden, maka dapat

disimpulkan bahwa hanya 21 (58.33 %)

responden yang merasakan efektifitas

pembelajaran. Ini berarti secara

keseluruhan dapat dikatakan bahwa

efektifitas pembelajaran di SMA PGRI 56

Ciputat belum dapat diwujudkan, dan

tidak ada salahnya apabila guru dan

siswa dapat bekerjasama dalam

pembelajaran di kelas, karena tujuan

pembelajaran dapat tercapai jika anak

Page 124: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

didik dan guru sama-sama berusaha aktif

untuk mencapainya.

Tabel 35 Ketepatan dan Kecepatan dalam

Mengerjakan Tugas/Test yang Diberikan oleh Guru

No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

1 2.78 %

Setuju 10 27.78

%

Tidak Setuju 23 63.89

%

Sangat Tidak

Setuju

2 5.56 %

31.

Σ 36 100 %

Dari tabel di atas, ternyata hanya 1

(2.78 %) responden yang dapat

memberikan jawaban sangat setuju, 10

(27.78 %) responden menjawab setuju, 23

(63.89 %) responden tidak setuju dengan

pernyataan bahwa mereka mampu

mengerjakan tugas/test-test dengan tepat

Page 125: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

dan cepat yang diberikan oleh guru di

sekolah, dan sisanya 2 (5.56 %)

responden sangat tidak setuju.

Data di atas menunjukkan bahwa siswa

SMA PGRI 56 Ciputat kurang dapat

mengerjakan atau menjawab tugas/test

yang diberikan guru, padahal test atau

ujian adalah salah satu alat untuk

mengetahui efektifitas pembelajaran di

kelas.

Tabel 36 Perasaan Bangga Orang Tua atas Raport Hasil Ujian yang tidak Mengecewakan

No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

6 16.67

%

Setuju 22 61.11

%

Tidak Setuju 7 19.44

%

32.

Sangat Tidak

Setuju

1 2.78 %

Page 126: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Σ 36 100 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa

sebagian besar responden merasa orang

tua mereka bangga terhadap raport yang

diperoleh oleh anak-anaknya, hal ini

terlihat dari jawaban responden yang

menjawab sangat setuju terhadap

pernyatan tersebut adalah sebanyak 6

(16.67 %) responden, 22 (61.11 %)

responden menjawab setuju, 7 (19.44 %)

responden memberikan jawaban tidak

setuju, dan 1 (2.78 %) responden

menyatakan sangat tidak setuju.

Tabel 37 Menjadi Juara Kelas di Setiap Akhir

Semester

No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

5 13.89

%

33.

Setuju 5 13.89

%

Page 127: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Tidak Setuju 13 63.89

%

Sangat Tidak

Setuju

3 8.33 %

Σ 36 100 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa 5

(13.89 %) responden merespon sangat

setuju dengan pernyataan bahwa di setiap

akhir semester selalu menjadi juara kelas.

5 (13.89 %) responden merespon setuju,

13 (63.89 %) responden merespon tidak

setuju, dan 3 sisanya (8.33 %) responden

merespon sangat tidak setuju.

Tabel 38 Menjadi Delegasi/Duta Sekolah dalam

Berbagai Kompetisi

No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Sering

2 5.56 %

Sering 2 5.56 %

34.

Jarang 17 47.22

%

Page 128: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Tidak

Pernah

15 41.67

%

Σ 36 100 %

Berdasarkan tabel di atas, bila

diungkapkan dalam bahasa atau kalimat,

maka dari 36 responden, yang sangat

sering menjadi delegasi (duta atau wakil)

untuk mengikuti kompetisi sederajat

hanya 2 (5.56 %) responden. 2 (5.56 %)

responden lainnya menjawab sering, 17

(47.22 %) responden menjawab jarang,

dan 15 (41.67 %) responden menyatakan

tidak pernah.

2) Kecakapan Sosial

Tabel 39 Bersikap dan Bersifat Positif

No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

9 25 % 35.

Setuju 22 61.11

%

Page 129: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Tidak Setuju 3 8.33 %

Sangat Tidak

Setuju

2 5.56 %

Σ 36 100 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa 9

(25 %) responden menjawab sangat

setuju atas pernyataan bahwa mereka

lebih dapat bersikap dan bersifat positif

akibat hasil belajar di sekolah. 22 (61.11

%) responden menjawab setuju, 3 (8.33

%) menjawab tidak setuju, dan 2 (5.56

%) responden sangat tidak setuju.

Salah satu akibat atau hasil belajar

adalah perkembangan emosional ke arah

yang lebih matang, dan dalam hal ini

siswa SMA PGRI 56 Ciputat dapat

membuktikan bahwa salah satu tujuan

pembelajaran tersebut sudah dapat

mereka capai.

Tabel 40 Memberi Contoh yang Baik Kepada Orang

Lain dalam Bersikap

Page 130: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

8 22.22

%

Setuju 24 66.67

%

Tidak Setuju 3 8.33 %

Sangat Tidak

Setuju

1 2.78 %

36.

Σ 36 100 %

Berdasarkan tabel di atas, sebanyak 8

(22.22 %) responden memberikan

jawaban sangat setuju atas pernyataan

bahwa mereka sering dijadikan model

contoh yang baik untuk adik ataupun

anak-anak di bawah umur lainnya dalam

bersikap dan bertingkah laku. 24 (66.67

%) responden menjawab setuju atas

pernyataan yang sama, 3 (8.33 %)

responden tidak setuju, dan 1 (2.78 %)

responden menjawab sangat tidak setuju.

Tabel 41

Page 131: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Penanaman Kepribadian dan Tanggungjawab di Sekolah

No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

13 36.11

%

Setuju 19 52.78

%

Tidak Setuju 3 8.33 %

Sangat Tidak

Setuju

1 2.78 %

37.

Σ 36 100 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa 13

(36.11 %) responden memberikan

jawaban sangat setuju dengan

pernyataan bahwa selain di rumah,

penanaman kepribadian yang mantap

dan bertanggungjawab juga didapatkan

di sekolah. 19 (52.78 %) responden

menjawab setuju, 3 (8.33 %) responden

memberikan jawaban tidak setuju, dan

hanya 1 (2.78 %) responden yang

menjawab sangat tidak setuju.

Page 132: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Tabel 42 Dapat Membuat Orang Lain Bangga

Terhadap Diri Responden

No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

6 16.67

%

Setuju 20 55.56

%

Tidak Setuju 7 19.44

%

Sangat Tidak

Setuju

3 8.33 %

38.

Σ 36 100 %

Tabel di atas menerangkan bahwa 6

(16.67 %) responden memberikan

jawaban sangat setuju dengan

pernyataan bahwa dengan kepribadian

dan prilaku yang dimilikinya sekarang

sudah dapat membuat orang lain bangga.

20 (55.56 %) responden menjawab setuju,

7 (19.44 %) responden memberikan

jawaban tidak setuju, dan 3 responden

Page 133: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

lainnya (8.33 %) menyatakan sangat

tidak setuju.

Tabel 43 Kemampuan Penerapan Teori-Teori Skill

dalam Kehidupan Sehari-hari No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

8 22.22

%

Setuju 23 63.89

%

Tidak Setuju 3 8.33 %

Sangat Tidak

Setuju

2 5.56 %

39.

Σ 36 100 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa 8

(22.22 %) responden sangat setuju bahwa

mereka mampu menerapkan teori-teori

skill dalam kehidupan sehari-hari. 23

(63.89 %) responden menjawab setuju, 3

(8.33 %) responden tidak setuju, dan 2

(5.56 %) responden menyatakan sangat

tidak setuju.

Page 134: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Tabel 44 Kekhawatiran akan Skill yang Dimiliki

dengan Tantangan IPTEK di Masa Mendatang

No. Alternatif

Jawaban

f %

Sangat

Setuju

7 19.44

%

Setuju 18 50 %

Tidak Setuju 9 25 %

Sangat Tidak

Setuju

2 5.56 %

40.

Jumlah 36 100 %

Tabel di atas dapat digambarkan

dengan kalimat bahwa 7 (19.44 %)

responden sangat setuju bahwa mereka

memiliki kekhawatiran tidak mampu

bersaing pada era IPTEK yang lebih

menantang di masa mendatang

mengingat kemampuan yang dimilikinya

saat ini. 18 (50 %) responden setuju, 9 (25

Page 135: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

%) responden tidak setuju, dan hanya 2

(5.56 %) responden yang optimis mampu

menghadapi dan bersaing di era yang

semakin penuh tantangan di masa

mendatang.

2. Penyajian Hasil Penelitian

Setelah dilakukan penelitian selama satu minggu dengan intensif,

yakni terhitung sejak tanggal 25 Agustus 2008 s/d 29 Agustus 2008,

selama jam pembelajaran atau sekolah berlangsung, yaitu sejak pukul

07.00 – 14.30, maka hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai

berikut:

a. Sejarah Berdiri Perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat

Sekolah di mana pun sudah selayaknya harus memiliki

perpustakaan sekolah, begitu juga lembaga pendidikan SMA PGRI 56

Ciputat. Perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat berdiri tidak seiring

dengan berdirinya SMA PGRI 56 Ciputat, perpustakaan ini berdiri

kira-kira pada tahun 1996. Pada saat itu, tujuan pendirian perpustakaan

tersebut adalah semata-mata hanya sebagai syarat adanya fasilitas

belajar yang bernama “perpustakaan” pada suatu sekolah. Namun,

pada akhirnya pihak sekolah menyadari bahwa fungsi dan peran

perpustakaan bagi suatu sekolah adalah sangat penting.

Setelah menyadari betapa pentingnya eksistensi perpustakaan

dalam suatu lembaga pendidikan, pihak sekolah melakukan berbagai

macam perencanaan demi berlangsungnya perpustakaan sekolah untuk

memfasilitasi belajar siswa. Pada awalnya, posisi/letak perpustakaan

SMA PGRI 56 Ciputat berada di depan atau sudut depan (kiri) sekolah.

Page 136: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Pada saat itu kondisi perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat masih

sangat sederhana. Dari segi keadaan fisik seperti letak, fasilitas dan

koleksi, dapat dikatakan belum optimal dan belum dapat memfasilitasi

belajar siswa dengan efektif.

Seiring dengan berjalannya waktu dan kebutuhan, pihak sekolah

semakin meningkatkan eksistensi dan fasilitas perpustakaan sekolah.

Langkah awal yang diambil oleh pihak sekolah adalah memindahkan

kegiatan atau ruang perpustakaan ke lantai dua sebelah kanan yang

kemudian pindah lagi ke posisi yang sekarang dihuni, yaitu di sudut

kanan gedung belajar SMA PGRI 56 Ciputat. Walaupun dari segi

letak/lokasi/posisi sudah mulai di tata pada tempat yang dirasa cukup

baik dan memungkinkan, namun pada saat itu koleksi dan fasilitas

perpustakaan masih dengan kondisi yang sama, yaitu belum dapat

memfasilitasi belajar siswa SMA PGRI 56 Ciputat.

Masa kepemimpinan atau pemegangan perpustakaan SMA PGRI

56 Ciputat pun mengalami beberapa kali pergantian. Mulai yang

pertama Endra Kertanegara yang ditugasi sebagai petugas

perpustakaan, kemudian Heru Sutanto, S. Pd., Tabroni, Eko Sulistyo,

dan yang terakhir atau saat ini dipercayakan kepada Agus Pramono.

Sejak awal pendirian hingga sekarang, perpustakaan SMA PGRI

56 Ciputat pun mengalami pasang-surut. Pada awalnyanya didirikan

dengan kondisi yang sederhana, kemudian cukup mengalami kemajuan

dan berbagai macam perencanaan, hingga pernah pada suatu waktu

perpustakaan tersebut benar-benar berada pada keadaan yang dapat

diacungi jempol. Saat itu, Heru Sutanto, S. Pd. adalah orang yang

sedang dipercayai untuk mengelola perpustakaan.

b. Fasilitas Perpustakaan

Gedung atau tempat penyelenggaraan suatu kegiatan adalah suatu

keniscayan yang harus ada. Gedung perpustakaan SMA PGRI 56

Ciputat adalah salah satu bangunan permanen yang memiliki luas

Page 137: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

bangunan 49 m2. Dari segi gedung, standar kelayakan gedung

perpustakaan sudah dapat “dipegang” oleh SMA PGRI 56 Ciputat.

Namun, dari segi letak atau posisi ruangan, gedung perpustakaan ini

dapat dikatakan tidak terletak pada posisi yang strategis, karena

ruangan tersebut terletak atau berada di sudut atau pojok kiri tempat

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di SMA PGRI 56 Ciputat.

Bila kita lihat dari luas bangunan atau luas ruang perpustakaan

SMA PGRI 56 Ciputat, dengan jumlah keseluruhan siswa SMA PGRI

56 Ciputat yang berjumlah 281 siswa, mengingat salah satu peranan

perpustakaan adalah sebagai salah satu sumber belajar di sekolah,

maka dari segi kapasitas dapat dimungkinkan perpustakaan tersebut

tidak mampu menampung siswa dalam jumlah banyak. Hal ini pun

dikuatkan oleh pendapat Pawit M. Yusuf yang Ia ungkapkan melalui

tabel kriteria kapasitas atau daya tampung ruang perpustakaan dengan

jumlah siswa dalam satu sekolah, berikut tabel tersebut:3

Tabel 45

Kriteria Kapasitas/Daya Tampung Perpustakaan

Jumlah Siswa

Luas Ruangan Perpustakaan

360 – 480 113 m2 – 151 m2

180 – 360 57 m2 – 113 m

2

91 - 180 30 m2 – 57 m

2.

Sumber: Perpustakaan Nasional RI, 1998/1999

Situasi yang tercipta pada perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat

adalah relatif kondusif, mungkin karena dari segi letak yang cukup

jauh dari keramaian (berada di sudut atau pojok gedung sekolah) ini

lah yang menyebabkan adanya keadaan tersebut, dan ini adalah salah

satu nilai lebih dari perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat. Namun satu

hal yang cukup mengganggu adalah pintu masuk perpustakaan SMA

3 Pawit M. Yusuf, Pedoman Penyelenggaran Perpustakaan Sekolah, …, h. 97

Page 138: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

PGRI 56 Ciputat tepat berhadapan tatap muka dengan pintu WC laki-

laki milik SMP PGRI 1 Ciputat.

Hal lain yang juga terkait dengan fasilitas adalah kelengkapan

perabot dan peralatan perpustakaan sekolah. Perabot dan peralatan

yang terdapat di perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat antara lain:

1) Perabot

a) Rak buku

b) Rak majalah

c) Rak surat kabar

d) Rak karya siswa

e) Meja dan kursi baca

f) Meja sirkulasi

g) Lemari kabinet

2) Peralatan

a) Pulpen, penggaris, gunting

b) Kertas tipis untuk mengetik, membuat

label buku, dan slip tanggal

c) Buku catatan

d) Buku inventaris bahan-bahan pustaka

e) Buku induk atau buku besar

peminjaman

f) Kartu anggota

Page 139: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

g) Tinta stempel

h) Tip-ex

i) Spidol

j) Mesin tik manual

k) Komputer

l) Jam dinding

m) Bantal stempel

n) Stempel tanggal pengembalian

o) Stempel inventaris perpustakaan

sekolah

p) Papan tulis

Secara keseluruhan, dapat digambarkan bahwa fasilitas yang

terdapat pada perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat memang belum

dapat menjawab kebutuhan siswa akan pembelajaran, karena yang

memang terlihat dan dirasakan layak hanya berada pada segi gedung

atau bangunan yang sudah permanen. Sedangkan fasilitas lain yang

ditawarkan tidak berjalan secara efektif, seperti penggunaan peralatan

sehari-hari tidak dapat dijalankan sebagaimana fungsinya. Keadaan

sehari-hari perpustakaan yang juga tidak selalu dalam keadaan bersih,

rapi dan menyejukkan adalah suasana yang tidak asing ditemui di

perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat.

Menurut penulis, keadaan demikian yang apabila terus

dipertahankan akan dapat membawa dampak yang kurang baik bagi

Page 140: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

keberlangsungan dan peranan perpustakaan dalam suatu lembaga

pendidikan.

c. Koleksi Perpustakaan

Koleksi adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh setiap

perpustakaan di manapun perpustakaan itu berdiri, karena tanpa

adanya koleksi atau bahan bacaan dan sumber informasi lainnya, suatu

perpustakaan tidak akan dapat menjalankan peranannya sebagai

sumber informasi. Berikut gambaran mengenai hal yang terkait

dengan koleksi perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat:ÿÿarÿÿ

ÿÿÿli10801) Pengadaan Koleksi

Dalam hal pengadaan koleksi perpustakaan, SMA PGRI 56

Ciputat melakukannya atau memperolehnya melalui berbagai cara,

yaitu dengan pembelian; swadaya siswa, orang tua dan guru;

ataupun kerjasama dengan penerbit buku.

Pembelian sendiri dilakukan dengan cara melalukan evaluasi

dan pemeriksaan kembali buku atau referensi apa yang dibutuhkan

oleh siswa SMA PGRI 56 Ciputat dalam pembelajaran. Setelah itu

barulah membuat pengajuan tertulis kepada pihak sekolah dalam

bentuk proposal. Jika proposal disetujui dan telah ditanda tangani

oleh kepala sekolah dan ketua yayasan, maka kegiatan pembelian

dapat segera dilakukan.

Swadaya atau sumbangan adalah hal yang lazim terjadi dalam

segala hal, tidak terkecuali pada kegiatan pengadaan koleksi

perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat. Biasanya, siswa banyak

terlibat dalam pengadaan atau penambahan koleksi perpustakaan,

yaitu dengan cara mewajibkan para siswa kelas XII yang hampir

menyelesaikan masa studinya di SMA PGRI 56 Ciputat untuk

menyumbangkan minimal satu buku bacaan, baik itu buku

pelajaran ataupun buku non-pelajaran selama buku tersebut

memberikan pengaruh baik. Hal ini juga dibenarkan oleh seluruh

Page 141: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

civitas akademika SMA PGRI 56 Ciputat, “biasanya, kami

mewajibkan para calon alumnus untuk menyumbangkan satu buku

bacaan per orang kepada perpustakaan sekolah, yah itung-itung

sebagai kenang-kenangan”.4

Sedangkan swadaya yang berasal dari orang tua dan guru

memang tidak terlalu sering didapat. Swadaya yang berasal dari

orang tua hanya perbah terjadi beberapa kali dan hanya berasal dari

beberapa wali murid saja. “Dahulu, pernah terjadi beberapa orang

wali murid memberikan sumbangan buku bacaan kepada sekolah,

dan kami menyerahkannya kepada yang lebih berhak mengelola

buku tersebut, yaitu perpustakaan sekolah. Namun, itu pun hanya

terjadi satu kali saja, tidak continuitas, dan jujur kami sangat

menyayangkan sekali hal tersebut.5 Swadaya yang berasal dari

guru, biasanya memang terjadi, tetapi tidak dengan skala rutin,

itupun hanya beberapa guru saja yang biasa memberikan kontribusi

atau sumbangan kepada perpustakaan sekolah.

Partisipasi dari pemerintah, baik pemerintah pusat maupun

daerah terhadap sekolah ini pun sangat kurang dirasakan. Sekian

lama sekolah ini berdiri, pemerintah atau dewan pendidikan hanya

baru satu kali memberikan kiriman buku atau sumber belajar

kepada perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat.

Sistem penambahan atau pengadaan buku yang juga digunakan

oleh SMA PGRI 56 Ciputat adalah menjalin kerjasama dengan

4 Heru Sutanto, S. Pd., Guru SMA PGRI 56 Ciputat, Wawancara Pribad:, Rabu, 27 Agustus

2008 5 Drs. Asep Setiadi, Kepala sekolah SMA PGRI 56 Ciputat, Wawancara Pribadi: Kamis, 28

Agustus 2008

Page 142: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

penerbit buku. Dulu, cara ini pernah dilakukan, namun sekali lagi,

lagi-lagi langkah ini tidak dilakukan secara efektif dan continuity.

2. Koleksi yang terdapat di Perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat

Koleksi yang terdapat di perpustakaan

SMA PGRI 56 Ciputat terdiri dari 2

(dua) jenis, yaitu buku dan non buku.

Koleksi buku yang terdapat di

perpustakaan tersebut antara lain buku-

buku fiksi, buku-buku non-fiksi (seperti

buku pelajaran, modul atau referensi

lainnya seperti kamus, karya ilmiah

siswa, dan kliping), serta cerita

bergambar lain seperti komik dan novel.

Sedangkan koleksi non-buku yang

dimiliki adalah majalah dan alat peraga

seperti globe dan peta. Perpustakaan

SMA PGRI 56 Ciputat tidak memiliki

koleksi bahan pandang dengar seperti

film suara, audio visual ataupun tape

recorder.

Page 143: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Jika dilihat dari koleksi-koleksi yang

ada, perpustakaan SMA SMA PGRI 56

Ciputat mungkin harus lebih banyak lagi

menawarkan koleksi yang dapat

dimanfaatkan oleh siswa dan guru,

terlebih buku-buku yang terkait dengan

pembelajaran di kelas.

3. Pengolahan Koleksi

Pengolahan koleksi yang dilakukan SMA PGRI 56 Ciputat

masih tergolong sederhana karena pedoman yang digunakan masih

kurang dan belum mengikuti standar pengaturan atau

pengkatalogan kolesi perpustakaan yang ideal. Pengolahan koleksi

yang dilakukan di perpustakaan tersebut hanya sebatas

inventarisasi dan pembuatan katalog.

Pada kegiatan inventarisasi, pihak perpustakaan melakukan

pemeriksaan dan pengecapan hak milik dengan stempel

perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat, baru kemudian didaftarkan

atau di masukkan ke dalam buku induk atau inventaris. Sedangkan

pengkatalogan yang dilakukan masih sangat sederhana dan cukup

jauh dari kesan ideal dan rambu-rambu katalogisasi buku di

Indonesia, karena katalog yang terdapat pada buku-buku atau

koleksi perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat dilakukan oleh orang

yang memang bukan ahlinya, dan dalam hal ini, pengkatalogan

koleksi perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat dilakukan oleh para

mahasiswa yang sedang praktek di sekolah tersebut.

Page 144: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

4. Pengaturan Koleksi

Dalam hal pengaturan, koleksi perpustakaan SMA PGRI 56

Ciputat memang sudah diatus sedemikian rupa sehingga

memudahkan pengunjung untuk mencari bahan atau buku yang

dibutuhkan. Pengaturan buku disesuaikan dengan tema dan katalog

yang telah dibuat. Namun, walaupun demikian, terdapatnya buku-

buku yang penulis kira sudah tidak relevan lagi dengan kurikulum

yang sedang berlaku cukup mengganggu penglihatan dan

pencaharian pengunjung terhadap koleksi yang dibutuhkannya.

d. Pelayanan Perpustakaan

Pelayanan yang ditawarkan perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat

adalah pelayanan langsung. Adapun kegiatan pelayanan langsung yang

ditawarkan SMA PGRI 56 Ciputat kepada pengunjungnya adalah

pelayanan sirkulasi.

Dalam pelayanan sirkulasi, pengunjung

yang dalam hal ini siswa dan guru

dipersilahkan untuk memanfaatkan koleksi

yang terdapat di perpustakaan SMA PGRI

56 Ciputat. Syarat utama dalam pelayanan

sirkulasi adalah setiap peminjam wajib

memiliki kartu anggota, baik itu siswa

maupun guru dan tidak diperkenankan

untuk menggunakan kartu anggota lain,

Page 145: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

dan pengunjung yang meminjam koleksi

perpustakaan pun harus mendaftarkan diri

pada buku besar peminjaman. Lamanya

peminjaman adalah satu minggu, dan bagi

siswa atau peminjam yang terlambat

mengembalikan pinjaman akan dikenakan

sanksi dengan membayar denda Rp. 100,-

/hari.

Kegiatan lain yang juga biasa terjadi di

perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat adalah

layanan baca di tempat. Siapa pun warga

SMA PGRI 56 Ciputat diperkenankan

untuk dapat menggunakan dan

memanfaatkan perpustakaan sekolah

tersebut walaupun untuk sekedar membaca.

Sedangkan kegiatan lain yang juga biasa

terdapat pada perpustakaan pada

umumnya yaitu pelayanan referensi, tidak

dilaksanakan oleh perpustakaan SMA

PGRI 56 Ciputat.

Page 146: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Biasanya, siswa mengunjungi

perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat

apabila Ia mengalami kesulitan dalam

pembelajaran di kelas. Namun, cukup

disayangkan karena tidak dapat dipungkiri

bahwa salah satu masalah yang dihadapi

perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat ini

adalah kualitas dan kuantitas koleksi, maka

tidak jarang siswa mengeluhkan akan

masalah yang sama, yaitu sulitnya

mendapatkan buku di perpustakaan

sekolah yang sesuai dengan materi yang

sedang dipelajari.

Berikut tata tertib yang terdapat di

perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat:

1) Setiap pemakai berhak

menggunakan perpustakaan

sesuai ketentuan yang berlaku

2) Jam buka perpustakaan adalah

mengikuti jam belajar di sekolah,

yaitu:

Hari Senin – Kamis : Pukul

07.00 – 14.30

Page 147: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Hari Jum’at : Pukul 07.00 –

11.00

Hari Sabtu : LIBUR

3) Setiap pemakai wajib menjaga

ketenangan, ketertiban,

keindahan, dan kebersihan

perpustakaan

4) Tidak diperkenankan membawa

makanan atau minuman ke

dalam perpustakaan

5) Setiap pengunjung berpartisipasi

merawat koleksi dengan baik

dengan tidak mencoret, merobek,

melipat lembaran buku dan

wajib ikut menjaga kebersihan

koleksi dan ruangan

perpustakaan

6) Setiap pemakai berhak

meminjam maksimal dua buku

untuk siswa dan lima buku untuk

guru

7) Lamanya peminjaman adalah

satu minggu dan dapat

diperpanjang maksimal 2 kali

8) Keterlambatan peminjaman akan

dikenakan denda Rp. 100,-

/hari/buku

9) Setiap koleksi yang hilang atau

rusak wajib diganti dengan

koleksi yang sama

Page 148: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Tata tertib yang dibuat oleh pihak sekolah memang sudah baik dan

ideal, namun dalam penerapannya, perpustakaan SMA PGRI 56

Ciputat masih belum melaksanakan dengan efektif dan efisien. Hal ini

dapat terlihat pada segi jam operasi. Perpustakaan sekolah tersebut

relatif sering tidak membuka perpustakaan pada jam buka yang telah

disepakati, yaitu pukul 07.00. Tidak jarang siswa sedikit mengalami

kesulitan bila ingin mengunjungi perpustakaan sekolah walau hanya

untuk sekedar membaca buku ketika guru yang mengajar di kelasnya

tidak masuk.

e. Tenaga Pengelola Perpustakaan

Agar penyelenggaraan perpustakaan sekolah berjalan dengan baik,

maka perlu ada satu orang atau lebih yang ditunjuk untuk mengelola

perpustakaan. Orang-orang yang ditunjuk atau diberi tanggung jawab

tersebut harus memiliki kemampuan dasar dalam mengelola

perpustakaan seperti merencanakan pengadaan bahan pustaka,

mengklasifikasi dan mengkatalog buku-buku, melayani peminjaman

dan pengembalian buku dan sebagainya.

Tenaga pengelola perpustakaan SMA

PGRI 56 Ciputat hanya dipercayakan pada

satu orang. Dari tahun ke tahun, dan pada

setiap pergantian masa jabatan pun, hanya

satu orang yang dipercayakan untuk

“memegang” perpustakaan SMA PGRI 56

Ciputat. Sejak berdirinya perpustakaan

Page 149: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

SMA PGRI 56 Ciputat, sudah ada lima (5)

orang yang secara bergantian dipercayakan

untuk mengelolanya. Adapun orang-orang

yang pernah menjabat sebagai petugas

perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat

adalah:

1) Endra Kertanegara

2) Heru Sutanto, S. Pd.

3) Tabroni

4) Eko Sulistyo

5) Agus Pramono (Sekarang)

Dari kelima orang yang pernah atau

sedang bertugas sebagai tenaga pengelola

perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat, tidak

ada satupun di antara mereka yang berlatar

belakang pendidikan kepustakaan. Mereka

hanya berbekal pengetahuan dari buku

pedoman kepustakaan. Bila dilihat

Page 150: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

profesionalisme kerjanya, tenaga pengelola

perpustakaan sekolah tersebut pun belum

dapat dikatakan profesional, karena Ia

lebih sering berada di luar perpustakaan

sehingga menyulitkan pengunjung untuk

mengunjungi perpustakaan, selain itu

keterbatasan pengetahuan pustakawan

mengenai ilmu kepustakaan merupakan

salah satu dari sekian masalah yang

dihadapi perpustakaan SMA PGRI 56

Ciputat.

Jika dilihat dari pengalaman-pengalaman

yang ada, perpustakaan SMA PGRI 56

Ciputat belum memiliki kualitas

pengelolaan yang efektif dan efisien, dan

alangkah baiknya bila pihak sekolah lebih

memperhatikan lagi terutama pada unsur

tenaga pengelola perpustakaan.

f. Anggaran Perpustakaan

Page 151: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Anggaran atau dana adalah hal yang

paling mendasar dari setiap kegiatan.

Begitu pula anggaran yang di alokasikan

untuk penyelenggaraan perpustakaan SMA

PGRI 56 Ciputat. Anggaran yang

disediakan untuk kegiatan perpustakaan

sekolah ini berasal dari Rancangan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah

(RAPBS). Berdasarkan informasi yang

penulis dapat dari pihak yang berwenang

yaitu kepala sekolah SMA PGRI 56 Ciputat,

anggaran yang di alokasikan untuk

perpustakaan sekolah adalah Rp.

2.000.000,-/tahun. Anggaran tersebut sudah

mencakup seluruh kegiatan perpustakaan,

termasuk pengadaan dan perawatan

fasilitas perpustakaan, dan perawatan-

perawatan tersebut dilakukan secara

bergantian pada setiap tahunnya.

Page 152: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

g. Peran Guru dalam Pembelajaran dan Pemanfaatan Fasilitas

Belajar serta Kontribusinya terhadap Perpustakaan Sekolah

Seperti yang telah disinggung pada bab dan materi-materi

sebelumnya bahwa guru adalah orang yang secara langsung

berhubungan dengan siswa dan pembelajaran serta kurikulum, maka

sudah seharusnya seorang guru dapat memobilisasi siswa untuk

memanfaatkan fasilitas belajar di sekolah. Mengingat keterbatasan

yang dimiliki oleh para siswa berkenaan dengan buku pelajaran, para

guru SMA PGRI 56 Ciputat sering meminta siswa untuk mencari

referensi melalui koleksi perpustakaan sekolah.

Para guru tidak jarang meminta siswa untuk mengunjungi

perpustakaan untuk belajar ataupun mencari informasi lebih lanjut.

Tetapi sekali lagi, keterbatasan kuantitas dan kualitas koleksi

perpustakaan adalah kendala yang dihadapi siswa dalam pemanfaatan

perpustakaan sekolah. Namun, dalam hal ini guru SMA PGRI 56

Ciputat tidak dapat mengambil tindakan lebih lanjut.

Salah satu diantara sekian banyak orang yang juga harus ikut

bertanggungjawab atas ketersediaan koleksi perpustakaan sekolah

adalah guru, karena koleksi perpustakaan sekolah adalah salah satu

sumber belajar siswa di sekolah. Idealnya, seorang guru harus dapat

memberikan masukan atau rekomendasi kepada pihak sekolah dan

perpustakaan dalam hal koleksi atau buku apa yang dibutuhkan siswa

dalam pembelajaran di kelas, karena koleksi perpustakaan sangat

berpengaruh terhadap kualitas belajar siswa di sekolah, terlebih siswa

SMA PGRI 56 Ciputat yang kondisinya sangat minim akan buku

pelajaran pribadi.

Namun, di sekolah tersebut kerjasama antara guru sebagai orang

secara langsung berhubungan dengan kurikulum dengan perpustakaan

sekolah tidak berjalan dengan baik, hal ini sangat terlihat dari

minimnya koleksi yang dapat dimanfaatkan siswa sebagai referensi

dalam belajar. Seperti yang diungkapkan oleh kepala sekolah SMA

Page 153: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

PGRI 56 Ciputat, “harus kami akui bahwa komitmen guru terhadap

sekolah ini masih cukup jauh dari yang diharapkan, hal ini terlihat

pada keseharian guru. Mereka hanya melaksanakan tugas sebatas

memenuhi jam mengajar, jadi bila mereka tidak ada jam mengajar,

mereka sering tidak terlihat di sekolah. Kontribusi mereka terhadap

perpustakaan sekolah pun tidak terlalu nampak, hanya beberapa guru

saja yang terlihat peduli terhadap koleksi perpustakaan yang nantinya

digunakan oleh siswa”.6

h. Tanggungjawab Kepala Sekolah sebagai Manager Sekolah dalam

Kegiatan Pembelajaran dan Penyelenggaraan Perpustakaan

Sekolah

Salah satu tugas utama kepala sekolah sebagai manager adalah

bersama-sama komponen penyelenggara pendidikan yang lain (dalam

hal ini guru dan warga sekolah) untuk melaksanakan manajemen

sesuai dengan langkah-langkah minimal manajemen, yaitu planning,

organizing, actuating, dan controlling. Dalam kegiatan manajemen ini,

kepala sekolah selaku orang yang paling berwenang dalam lembaga

tersebut harus dapat memobilisasi guru dan karyawan untuk

meningkatkan mutu sekolah.

Sebagai head master, kepala sekolah memang menjadi pemimpin

dalam segala kegiatan, namun, dalam pelaksanaan di lapangan, kepala

sekolah menyerahkan urusan kegiatan penyelenggaraan perpustakaan

sekolah kepada pihak yang telah diberi mandat, yaitu tenaga pengelola

perpustakaan. kepala sekolah hanya menerima laporan dan melakukan

supervisi atau Sidak (inspeksi mendadak) pada kegiatan tersebut, baik

terhadap orangnya (pustakawan) maupun terhadap proses kegiatannya.

6 Drs. Asep Setiadi, Kepala sekolah SMA PGRI 56 Ciputat, Wawancara Pribadi: Kamis, 28

Agustus 2008

Page 154: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Hal yang diterapkan oleh kepala sekolah SMA PGRI 56 Ciputat

selama ini adalah berusaha mengajak para warga sekolah untuk dapat

mandiri dalam segala hal dan tidak terlalu terpaku pada kepala sekolah

sebagai pemimpin sekolah. Beliau menekankan adanya inovasi dan

kreativitas dari warga sekolah kepada sekolah tersebut.

Dahulu, masih dalam masa jabatan Asep Setiadi, SMA PGRI 56

Ciputat juga pernah melaksanakan studi komparasi dengan beberapa

lembaga pendidikan sejenjang dalam hal pembinaan minat baca dan

kegiatan perpustakaan. Namun, sekali lagi, hal itu pun hanya terjadi

dalam sekali waktu. Dalam lingkup internal, jam baca perpustakaan

atau studi perpustakaan juga pernah menjadi salah satu kebijakan di

sekolah tersebut, namun nasibnya tidak berbeda jauh, yaitu tidak dapat

berjalan secara continuity.

i. Hambatan yang Dihadapai SMA PGRI 56 Ciputat dalam

Mengefektifkan Sarana Belajar (Perpustakaan)

Tidak ada satu kegiatan pun yang sempurna nyaris tanpa menemui

kendala atau hambatan. Begitu juga pada penyelenggaraan

perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat. Sekolah ini menemui berbagai

kendala dalam berbagai sektor. Hambatan utama yang dihadapi SMA

PGRI 56 Ciputat dalam kegiatan penyelenggaraan perpustakaan

sekolah adalah masalah pengadaan, dan dalam hal ini sangat terkait

dengan pendanaan atau anggaran.

Faktor ekonomi siswa yang rata-rata berada pada keadaan

menengah ke bawah turut menjadi penghambat dalam kegiatan ini,

karena salah satu sumber dana untuk penyelenggaraan perpustakaan

SMA PGRI 56 Ciputat adalah berasal dari RAPBS, sedangkan salah

satu sumber pendapatan RAPBS adalah swadaya siswa, yaitu hasil

penerimaan SPP siswa pada setiap bulannya. Akibat dari keadaan

tersebut, sekolah hanya dapat menganggarkan Rp. 2.000.000,-/tahun

untuk seluruh kegiatan perpustakaan.

Page 155: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Selain itu, kurangnya kerjasama antara siswa, guru, tenaga

pengelola perpustakaan dan kepala sekolah merupakan faktor

penunjang sulitnya mewujudkan perpustakaan yang dapat memegang

perannya denga utuh. Lainnya adalah mengenai perhatian pemerintah.

Sekian lama sekolah tersebut berdiri, dan sekian lama juga perpustkaan

sekolah tersebut beroperasi, pemerintah hanya baru satu kali

memberikan subsidi buku kepada sekolah tersebut.

Akibat dari masalah-masalah atau hambatan-hambatann yang

dihadapi tersebut, dapat dimaklumi bila koleksi (terutama) yang

dimiliki perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat masih kurang mampu

menjawab kegelisahan siswa akan pengetahuan.

Page 156: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan dan penelitian yang penulis lakukan, maka dapat diambil

beberapa kesimpulan sebagai jawaban rumusan permasalahan yang diajukan

pada bab I. Adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah:

1. Perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat sebagai jantung dari lembaga

tersebut belum dapat menjalankan perannya dengan efektif dan efisien, hal

ini terlihat dari minimnya fasilitas yang ditawarkan dan tersedia di

perpustakaan tersebut, mulai dari yang utama yaitu koleksi hingga sistem

pelayanan dan profesionalisme petugas. Keadaan ini mengakibatkan

keengganan para pengunjung khususnya siswa SMA PGRI 56 Ciputat

untuk memanfaatkan salah satu fasilitas belajar tersebut.

2. Manajemen perpustakaan yang dikelola oleh SMA PGRI 56 Ciputat

memang telah memenuhi pokok-pokok minimal manajerial, seperti

planning, organizing, actuating, dan controlling, akan tetapi dalam

penerapan di lapangan tidak berjalan secara efektif dan efisien.

3. Dalam aspek sumber daya manusia pustakawan, sejak pertama

perpustakaan sekolah tersebut berdiri hingga saat ini, tenaga pengelola

perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat bukan berasal dari background

pendidikan kepustakaan. Profesionalisme tenaga pengelola perpustakaan

SMA PGRI 56 Ciputat, baik dalam hal pelayanan maupun komitmen

terhadap pekerjaan masih perlu arahan, bimbingan dan pengawasan lebih

lanjut.

4. Pelayanan yang ditawarkan oleh perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat

adalah layanan baca di tempat dan layanan sirkulasi, yaitu bentuk layanan

peminjaman dan pengembalian. Pada kegiatan sirkulasi, perpustakaan

SMA PGRI 56 Ciputat masih memakai pelayanan manual, yaitu

pencatatan dengan buku besar. Namun, kegiatan pencatatan pada

Page 157: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

pelayanan sirkulasi tidak berjalan dengan efektif, karena masih sering

terjadi tenaga pengelola perpustakaan sekolah tidak mencatat proses

sirkulasi. Kegiatan pelayanan terhadap pengunjung dilakukan selama

waktu belajar di sekolah, yaitu Senin s/d Kamis, jam 07.00 s/d 14.30,

sedangkan hari jum’at sejak pukul 07.00 s/d 11.00, dan Sabtu-Minggu

libur, karena tidak ada kegiatan pembelajaran.

5. Bila dilihat dari segi kelengkapan koleksi perpustakaan, koleksi yang

dimiliki oleh perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat memang tidak sedikit,

namun, setelah dilakukan pengamatan ternyata koleksi yang tersedia di

sana belum bisa memfasilitasi belajar siswa. Hal ini pun dibenarkan oleh

para siswa dan guru SMA PGRI 56 Ciputat.

6. Minat siswa terhadap kegiatan membaca terutama di perpustakaan sekolah

pada dasarnya cukup tinggi, akan tetapi mengingat fasilitas yang tersedia

di perpustakaan tidak dapat menjawab kebutuhan mereka, maka tidak

sedikit dari mereka yang enggan mengunjungi perpustakaan sekolah.

7. Lebih lanjut, keterkaitan antara perpustakaan sekolah sebagai salah satu

sumber belajar siswa di sekolah dengan efektifitas pembelajaran siswa

masih belum terlihat dari siswa SMA PGRI 56 Ciputat. Hal ini dapat

disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya tidak terjalinnya kerjasama,

koordinasi dan komunikasi serta hubungan yang baik antara siswa dengan

guru mata pelajaran yang bersangkutan ataupun antara guru, tenaga

pengelola perpustakaan dan kepala sekolah.

B. Saran

Adapun saran yang dapat penulis ajukan kepada pihak sekolah atau

khususnya perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat berkenaan dengan materi ini

adalah:

1. Sebagai bagian yang integral dari sebuah lembaga pendidikan, keberadaan

perpustakaan sekolah seharusnya mampu memegang perannya seefektif

mungkin, yaitu memfasilitasi belajar siswa di sekolah untuk mewujudkan

tujuan pendidikan. Salah satu hal utama yang dapat dilakukan antara lain

melengkapi fasilitas yang ditawarkan seperti melengkapi perabot dan

Page 158: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

peralatan, menawarkan kebersihan dan kekondusifan di dalam ruangan,

dan penataan layout yang menyenangkan.

2. Kepala sekolah agar dapat lebih aktif lagi melibatkan tenaga pengelola

perpustakaan dan guru dalam kegiatan penyelenggaran perpustakaan

sekolah, terutama dalam hal pengadaan koleksi. Karena walau

bagaimanapun, guru lah orang yang paling mengerti dan mengetahui

kebutuhan siswa akan pembelajaran.

3. Kepala sekolah harus lebih berkomitmen lagi dalam setiap kebijakan yang

telah diambil, karena mengingat setiap kebijakan yang diambil selalu

bersifat positif, namun hanya saja tidak dapat berjalan dengan efektif dan

berkesinambungan.

4. Layaknya suatu organisasi, perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat pun harus

memiliki struktur organisasi yang disepakati dan efektif untuk mengetahui

garis koordinasi dan job description serta dapat bertanggungjawab atas

pekerjaannya agar pekerjaannya lebih terarah. Jika dibahasakan secara

singkat, agar dapat mengetahui dan memahami “siapa melapor ke siapa”.

5. Disarankan agar sekolah dapat mengoptimalkan profesionalisme tenaga

perpustakaan sekolah dengan cara menempatkan orang sesuai dengan

kebutuhan, atau minimal sekolah dapat mengirimkan tenaga pengelola

perpustakaan ke pelatihan atau Diklat-Diklat mengenai kepustakaan agar

dapat lebih meningkatkan kompetensi pustakawan.

6. Dalam hal pelayanan, perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat harus dapata

meningkatkan pelayanan yang baik dan memuaskan agar siswa tidak

merasa enggan untuk mengunjungi perpustakaan sekolah.

7. Tata tertib adalah suatu acuan yang berfungsi untuk mengatur orang lain

agar lebih teratur. Perpustakaan adalah suatu tempat yang sangat

membutuhkan tata tertib, oleh sebab itu ada baiknya bila pihak

perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat lebih dapat mengaktifkan dan

mengefektifkan tata tertib dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah.

Page 159: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

8. Pengadaan dan rehabilitasi koleksi perpustakaan akan sangat membantu

siswa dalam mengefektifkan pembelajaran di sekolah mengingat adanya

keterbatasan siswa dalam hal kepemilikan buku pelajaran.

9. Disarankan perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat menggunakan pengaturan

katalog yang sesuai dengan koridor pengkatalogan di Indonesia dan

komputerisasi agar lebih dapat memudahkan siswa dalam penulusuran

buku yang dikehendaki. Akan tetapi, minimal, pihak sekolah harus dapat

menjalankan sistem pelayanan secara manual melalui kartu peminjaman

dan buku besar peminjaman agar kelengkapan (kuantitas) buku tetap

terjaga.

10. Kegiatan sortir koleksi perpustakaan terhadap koleksi-koleksi yang dirasa

sudah tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ilmu pengetahuan

yang berlaku adalah hal yang dapat dilakukan dalam waktu dekat, dan

koleksi tersebut dapat disimpan di tempat penyimpanan untuk dijadikan

arsip atau dokumen.

11. Perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat harus dapat lebih aktif lagi menjalin

kerjasama dengan lembaga pendidikan sejenjang dan lembaga-lembaga

atau penerbit-penerbit untuk meningkatkan kualitas perpustakaan sekolah.

12. Kepala sekolah, guru, dan tenaga pengelola perpustakaan harus dapat

bekerjasama memobilisasi siswa untuk selalu memanfaatkan perpustakaan

sekolah dan meningkatkan minat baca siswa untuk meningkatkan

efektifitas pembelajaran.

Page 160: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: PT Rineka Cipta. Cet. Kedua belas

Artmanda, Frista. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jombang: Lintas Media

Badudu, J. S. 2003. Kamus Kata-Kata Serapan Asing. Jakarta: PT Kompas Media

Nusantara

Bafadal, Ibrahim. 2006. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: PT Bumi

Aksara. Cet. Kelima

Darmono. 2001. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta:

Grasindo

-------------------. 2007. Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan

Tata Kerja. Jakarta: Grasindo. Cet. 1

Djumarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Endarmoko, Eko. 2006. Tesaurus Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama

Fathurrohman, Pupuh dan M. Sobry Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar:

Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman

Konsep Umum dan Konsep Islami. Bandung: Refika Aditama

Hakim, Sudarnoto Abdul. 2007. Perpustakaan dan Pendidikan: Pemetaan Peran

Serta Perpustakaan dalam Proses Belajar. Jakarta: Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Jakarta

-------------------. 2006. Perpustakaan Sebagai Center For Learning Society:

Gagasan untuk Pengembangan Perpustakaan Madrasah. Jakarta: Fakultas

Adab dan Humaniora UIN Syahid Jakarta

Hamalik, Oemar. 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara,

1995. Cet.1

-------------------. 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Cet.

Keempat

Page 161: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Handoko, T. Hani. 1984. Manajemen. Yogyakarta: BPFE. Cet. Ke- 18

Hilal, R. Sayidin. 2005. Sosiologi: dengan Pendekatan Tematik dan Induktif untuk

Paket C, Buku Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta:PT Bintang Ilmu

Isjoni. 2007. Saatnya Pendidikan Kita Bangkit. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Kountur, Rony. 2003. Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis.

Jakarta: PPM

Kountur, Rony. 2005. Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis.

Jakarta: PPM

M, Sardiman A. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada

Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik,

Implementasi, dan Inovasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,. Cet.

Kesembilan

NS, Sutarno. 2005. Tanggungjawab Perpustakaan: dalam Mengembangkan

Masyarakat Informasi. Jakarta: Panta Rei. Cet Ke-1

-------------------. 2003. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia

-------------------. 2006. Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Sagung Seto. Cet. Kedua

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional

Pendidikan

Purnomo, Pungki. “Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber Belajar; Meletakkan

Peran dan Fungsinya Secara Proporsional”. dalam Diktat Dosen. Jakarta

2006.

Purwanto, Iwan. 2007. Manajemen Strategi. Bandung: Yrama Widya. Cet. Ke-1

Sanjaya, Wina. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). 2008. Jakarta: Kencana

Setiadi, Asep. Kepala Sekolah SMA PGRI 56 Ciputat. Wawancara Pribadi.

Kamis, 28 Agustus 2008

Page 162: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

Slameto. 1991. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka

Cipta. Cet Kedua

Soeatminah. 1999. Perpustakaan, Kepustakaan dan Pustakawan. Jakarta: Balai

Pustaka

Soelistia. 1995. Materi Pokok Manajemen Perpustakaan Sekolah. Jakarta:

Universitas Terbuka Depdikbud

Sudarsono, B. “Membangun dan Mendayagunakan Perpustakaan”, dalam Buletin

Pusat Perbukuan. No. 04 Tahun 1998. November 1998

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Cet. Keempat

Sutanto, Heru. Guru SMA PGRI 56 Ciputat. Wawancara Pribadi. Rabu, 27

Agustus 2008

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka

Tim Penyusun Kamus Bahasa Melayu Nusantara. 2003. Kamus Bahasa Melayu

Nusantara. Bandar Seri Begawan: Dewan Bahan dan Pustaka Brunei.

Trimo, Soejono. 1997. Pedoman Pelaksanaan Perpustakaan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya. Cet. Kelima

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3. 2003. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang

Perpustakaan. 2007. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI

Usman, Moh. Uzer. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Yusuf, Pawit M. 2005. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah.

Jakarta: Kencana. Edisi Pertama. Cet. Ke-1

Page 163: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

ANGKET UNTUK SISWA

“REVITALISASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN DALAM

MENGEFEKTIFKAN PEMBELAJARAN

DI SMA PGRI 56 CIPUTAT”

Dalam rangka penyelesaian skripsi pada studi Strata Satu (S1), penulis sangat

mengharapkan bantuan dari adik-adik SMA PGRI 56 Ciputat untuk memberikan

jawaban atas pernyataan-pernyataan yang ada dalam angket ini sesuai dengan

keadaan yang sebenarnya di lapangan. Atas kerjasama dan bantuan adik-adik serta

segenap warga SMA PGRI 56 Ciputat, kami ucapkan terima kasih. Semoga Allah

SWT memberikan balasan yang setimpal. Amin..!

PETUNJUK PENGISIAN

1. Berikan keterangan (biodata) pada tempat yang telah disediakan!

2. Silanglah (X) salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat adik-adik!

3. Berikan pendapat sejujur mungkin sesuai dengan keadaan yang sebenarnya terjadi di lapangan!

4. Pendapat adik-adik akan dijamin kerahasiaannya.

5. Pendapat adik-adik tidak akan mempengaruhi nilai sekolah.

6. Pendapat adik-adik merupakan masukan bagi sekolah serta pengelola perpustakaan dalam meningkatkan peranan perpustakaan di sekolah yang bersangkutan.

Nama Responden : …………………………

Jenis Kelamin : (L / P) Coret yang tidak perlu.

Kelas/Jurusan : …………………………

Tempat dan Tanggal lahir : …………………………

Page 164: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

SOAL-SOAL:

A. Bentuk pernyataan mengenai “Revitalisasi Manajemen Perpustakaan”.

1. Saya sering mengunjungi perpustakaan sekolah.

a. Sangat sering c. Jarang

b. Sering d. Tidak pernah

2. Dalam satu hari, minimal saya membaca buku selama 30 menit di

perpustakaan sekolah.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

3. Saya sangat hobi membaca, baik buku yang berhubungan dengan pelajaran

yang diajarkan di sekolah maupun buku-buku karya ilmiah lainnya yang

dapat menambah wacana pengetahuan saya, termasuk juga novel atau

cerita bergambar yang saya peroleh dari perpustakaan sekolah.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

4. Saya selalu mencari tahu melalui membaca di perpustakaan sekolah

apabila ada hal-hal yang tidak saya mengerti dalam pelajaran di sekolah.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

5. Di sekolah saya diharuskan atau diberlakukan jam baca (studi

perpustakaan) secara bergilir perkelas dalam setiap harinya.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

6. Para guru di sekolah saya pun selalu mencanangkan untuk mencari

informasi lebih mendalam mengenai materi pelajaran yang telah atau akan

di pelajari di dalam kelas melalui koleksi yang terdapat di perpustakaan

sekolah.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

7. Tidak jarang kepala sekolah ataupun guru di sekolah saya mendampingi

para siswa untuk belajar di perpustakaan sebagai salah satu cara untuk

menumbuhkan minat siswa mengunjungi perpustakaan.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

Page 165: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

8. Perpustakaan sekolah (tenaga pengelola perpustakaan bekerjasama dengan

kepala sekolah dan para guru) sering mengadakan kegiatan semacam

lomba karya ilmiah pada setiap semester yang harus diikuti oleh setiap

kelas.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

9. Gedung/bangunan perpustakaan sekolah saya tidak terletak pada posisi

yang strategis (center) sehingga kurang memudahkan para siswa untuk

mengunjunginya.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

10. Keadaan gedung perpustakaan sekolah saya cukup memenuhi standar

kelayakan untuk digunakan sebagai tempat melakukan kegiatan membaca.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

11. Saya kurang dapat merasakan fasilitas yang memadai dalam

memanfaatkan perpustakaan sekolah terkait dengan kelengkapan perabot

dan peralatan yang seharusnya ada di dalam suatu perpustakaan.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

12. Penerangan (cahaya lampu) yang ada di perpustakaan sekolah saya sudah

cukup baik untuk kegiatan membaca.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

13. Perpustakaan sekolah saya memiliki ruangan yang relatif sempit sehingga

tidak mampu menampung siswa dalam jumlah banyak dalam satu ruangan

untuk belajar atau sekedar membaca.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

14. Kebersihan dan udara segar sangat saya rasakan ketika saya berada di

dalam perpustakaan sekolah.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

Page 166: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

15. Situasi yang kondusif dan menyenangkan untuk membaca dan belajar juga

saya dapatkan bila berada di perpustakaan sekolah.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

16. Koleksi yang dimiliki perpustakaan sekolah saya beraneka ragam, mulai

dari yang berbentuk buku (buku fiksi dan non-fiksi), non-buku (seperti

majalah, koran, Pamflet, karya ilmiah siswa, dll) ataupun koleksi bahan

pandang dengar (seperti film suara, kaset, rekaman-rekaman, dll).

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

17. Perpustakaan sekolah saya memiliki koleksi buku bacaan yang memadai

dan sangat mendukung pembelajaran saya di dalam kelas karena sesuai

dengan kurikulum dan materi pelajaran yang diajarkan.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

18. Proses pengadaan dan pembelian koleksi perpustakaan sekolah kami

dilakukan secara berkala dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan

kurikulum yang berlaku.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

19. Proses pengadaan koleksi perpustakaan sekolah saya tidak jarang

melibatkan siswa, yaitu salah satunya dengan cara mewajibkan setiap

siswa untuk berpartisipasi menyumbangkan buku yang sifatnya positif dan

up to date.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

20. Walaupun koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah saya sudah

dapat menjawab kebutuhan kami dalam belajar, tetapi masih cukup banyak

koleksi yang sudah tidak dapat digunakan namun masih terpajang dalam

rak koleksi sehingga cukup mengganggu kami.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

21. Saya cukup mudah mendapatkan buku yang saya perlukan untuk belajar di

dalam kelas pada perpustakaan sekolah karena telah ditata secara rapi dan

diberi katalog sesuai dengan tema buku.

Page 167: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

22. Pelayanan sirkulasi (peminjaman dan pengembalian buku atau koleksi

lainnya) dilakukan secara terstruktur dan terorganisir dengan kartu anggota

dan buku besar peminjaman atau komputerisasi.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

23. Perpustakaan sekolah saya memiliki peraturan yang ketat terhadap para

pengunjungnya dan menerapkan kedisiplinan dalam pemanfaatannya.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

24. Perpustakaan sekolah saya buka dan tutup mengikuti lama belajar siswa di

sekolah, sehingga para siswa dapat dengan mudah mengunjungi

perpustakaan kapan pun selama masih dalam jam sekolah.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

25. Apabila ada siswa yang terlambat mengembalikan buku pinjaman, petugas

perpustakaan sekolah saya akan memberikan sanksi sesuai dengan

peraturan yang berlaku.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

26. Terkadang saya kesulitan untuk mengunjungi perpustakaan sekolah karena

petugas perpustakaan sekolah saya jarang berada di perpustakaan.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

27. Petugas perpustakaan sekolah selalu memberikan pelayanan yang baik dan

ramah terhadap para siswa sebagai pengunjungnya.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

28. Bila saya mengalami kesulitan mencari buku yang saya butuhkan, petugas

perpustakaan sekolah akan dengan senang hati dan sigap/cekatan

membantu saya.

Page 168: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

B. Bentuk pernyataan mengenai “Efektifitas Pembelajaran”.

29. Dalam pembelajaran di kelas, saya sering ditunjuk oleh guru untuk

menjadi mentor/instruktur (seseorang yang memfasilitasi belajar) bagi

teman-teman yang lain.

a. Sangat sering c. Jarang

b. Sering d. Tidak pernah

30. Tidak sulit bagi saya untuk menerima dan menyerap materi pelajaran di

sekolah.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

31. Saya merasa tugas-tugas ataupun test-test yang diberikan oleh guru di

dalam kelas dapat saya kerjakan dengan tepat dan cepat.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

32. Orang tua saya selalu bangga setiap kali menerima raport hasil ujian saya

karena tidak ada hasil yang mengecewakan.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

33. Setiap akhir semester, saya selalu dapat menjadi juara kelas.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

34. Pihak sekolah sering menjadikan saya delegasi (duta/wakil) untuk

mengikuti berbagai kompetisi sederajat.

a. Sangat sering c. Jarang

b. Sering d. Tidak pernah

35. Saya merasa lebih dapat bersikap dan bersifat positif akibat hasil belajar di

sekolah.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

Page 169: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

36. Di rumah pun, saya sering dijadikan model contoh yang baik untuk adik

ataupun anak-anak di bawah umur lainnya dalam bersikap dan bertingkah

laku.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

37. Selain di rumah, penanaman kepribadian yang mantap dan

bertanggungjawab juga saya dapatkan di sekolah akibat hasil

pembelajaran.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

38. Dengan kepribadian dan perilaku saya sekarang, saya merasa dapat

membuat orang lain bangga terhadap saya, baik itu orang tua, guru

maupun teman.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

39. Saya mampu menerapkan teori-teori keterampilan yang saya dapat di

sekolah dalam kehidupan sehari-hari contohnya dengan mengandalkan

skill (kemampuan/keterampilan/kecakapan) untuk menghasilkan sesuatu

yang bermanfaat.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

40. Saya mengkhawatirkan skill yang saya miliki sekarang kurang dapat

menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

menantang di masa mendatang.

a. Sangat setuju c. Tidak setuju

b. Setuju d. Sangat tidak setuju

Terima kasih atas kerjasama dan bantuan adikTerima kasih atas kerjasama dan bantuan adikTerima kasih atas kerjasama dan bantuan adikTerima kasih atas kerjasama dan bantuan adik----adik…!!adik…!!adik…!!adik…!!

Ciputat, 20 Agustus 2008

Penulis,

Page 170: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

N. Fajriyah MT.

NIM: 104018200627

PEDOMAN BERITA WAWANCARA

Wawancara dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal :

Tempat :

Waktu :

Interviewee : Kepala Sekolah SMA PGRI 56 Ciputat

Biodata Responden :

Nama Responden : Pendidikan Terakhir :

Bidang Studi yang diajarkan :

Lama Mengajar :

Daftar Pertanyaan:

1. Bagaimana latar belakang dan tujuan penyelenggaraan perpustakaan sekolah

ini?

2. Kegiatan apa saja yang Bapak lakukan selaku kepala sekolah dalam mengelola

penyelenggaraan perpustakaan sekolah?

3. Sebagai kepala sekolah, bagaimana Bapak melakukan perekrutan atau

penempatan staf perpustakaan sekolah ini?

4. Ada berapa pegawai atau staf perpustakaan yang ada di perpustakaan sekolah

ini dan apa latar belakang pendidikannya?

5. Berkaitan dengan staf perpustakaan yang ada di sekolah ini, apakah dirasa

perlu untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang kepustakawanan demi

meningkatkan peran dari perpustakaan sekolah itu sendiri? Jika perlu, usaha

apa yang Bapak lakukan terkait dengan hal tersebut?

6. Idealnya, guru dapat berperan dan memberikan kontribusi dalam manajemen

penyelenggaraan perpustakaan sekolah. Apakah di sekolah ini guru juga

berperan dalam kegiatan manajemen perpustakaan sekolah, terutama dalam

pengadaan koleksi? Jika iya, seperti apa peran atau kontribusi yang diberikan

oleh guru?

Page 171: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

7. Seorang manager memiliki tugas untuk mengarahkan (directing), dalam

menjalankan tugas directing tersebut, hal-hal apa saja yang Bapak lakukan?

8. Selain menjadi seorang director, seorang manajer harus melakukan

pengontrolan/pengendalian terhadap suatu kegiatan (controlling). Apa yang

Bapak lakukan dalam kegiatan controlling?

9. Apakah keberadaan perpustakaan sekolah ini sangat urgent bila dikaitkan

dengan pembelajaran siswa?

10. Usaha apa yang Bapak lakukan agar perpustakaan sekolah ini dapat berperan

sebagaimana mestinya dalam memfasilitasi pembelajaran siswa di sekolah?

11. Bagaimana usaha Bapak sebagai kepala sekolah dalam memberdayakan

perpustakaan kepada siswa dan guru?

12. Usaha seperti apa yang Bapak lakukan bersama tenaga pengelola perpustakaan

dalam mengembangkan minat baca siswa?

13. Bagaimana penganggaran yang dilakukan dalam penyelenggaraan

perpustakaan sekolah ini?

14. Apa saja hambatan yang ditemui dalam penyelenggaraan perpustakaan

sekolah ini? Lalu bagaimana cara mengatasinya?

Page 172: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

PEDOMAN BERITA WAWANCARA

Wawancara dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal :

Tempat :

Waktu :

Interviewee : Petugas/Staf Perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat

Biodata Responden :

Nama Responden : Pendidikan Terakhir :

Bidang Studi yang diajarkan :

Lama Mengajar :

Daftar Pertanyaan:

1. Sejak kapan Bapak/Ibu mengemban tugas sebagai pengelola perpustakaan

sekolah ini?

2. Siapa saja yang menjadi pengguna utama perpustakaan sekolah ini? Lalu

kegiatan apa saja yang biasa terjadi di perpustakaan sekolah ini?

3. Apa saja tugas Bapak/Ibu selaku pengelola perpustakaan sekolah ini?

4. Bagaimana Bapak/Ibu melaksanakan kewajiban Bapak/Ibu sebagai pengelola

perpustakaan sekolah ini?

5. Apakah Bapak/Ibu turut serta dalam manajemen perpustakaan sekolah ini?

6. Apa saja kegiatan manajemen perpustakaan sekolah ini?

Page 173: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

7. Menurut Bapak/Ibu, apakah keberadaan perpustakaan sekolah ini sangat

penting dalam memfasilitasi pembelajaran siswa? Jika iya, apa yang

Bapak/Ibu lakukan agar perpustakaan sekolah ini dapat memegang penuh

peranannya dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan?

8. Menurut Bapak/Ibu, apakah koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah

ini sudah dapat memfasilitasi belajar siswa bila dikaitkan dengan kerelevanan

dengan kurikulum yang berlaku?

9. Bagaimana atau dengan cara apa sekolah melaksanakan sistem pengadaan

koleksi perpustakaan?

10. Apakah fasilitas yang ditawarkan oleh perpustakaan sekolah ini sudah

memadai, seperti kelayakan gedung/bangunan, posisi bangunan yang strategis,

situasi yang kondusif, kapasitas atau daya tampung orang dalam ruangan,

peralatan dan perabot, serta termasuk juga kelengkapan koleksi yang

dibutuhkan siswa?

11. Apakah sekolah melakukan penghapusan atau pemusnahan koleksi atau segala

fasilitas perpustakaan yang sudah tidak relevan? Jika iya, kapan atau berapa

periode berkala kegiatan tersebut dilakukan?

12. Bagaimana pengaturan buku yang dilakukan oleh perpustakaan sekolah ini?

13. Bentuk pelayanan yang seperti apa yang ditawarkan oleh perpustakaan

sekolah ini ? Bagaimana pelaksanaan dalam hal pelayanan?

14. Bagaimana usaha Bapak/Ibu untuk mendisiplinkan siswa dalam pelayanan

sirkulasi (peminjaman dan pengembalian buku)?

Page 174: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

PEDOMAN BERITA WAWANCARA

Wawancara dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal :

Tempat :

Waktu :

Interviewee : Guru SMA PGRI 56 Ciputat

Biodata Responden :

Nama Responden : Pendidikan Terakhir :

Bidang Studi yang diajarkan :

Lama Mengajar :

Daftar Pertanyaan:

1. Bagaimana menurut Bapak/Ibu mengenai manajemen perpustakaan di SMA

PGRI 56 Ciputat?

Page 175: Revitalisasi Manajemen Perpustakaan dalam …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8055/1/NUR... · ABSTRAKSI N. Fajriyah MT, 104018200627 Jurusan Kependidikan Islam,

2. Apakah Bapak/Ibu juga merupakan pengunjung dan pengguna perpustakaan

sekolah ini? Jika iya, kegiatan apa saja yang Bapak/Ibu lakukan di

perpustakan sekolah ini?

3. Guru adalah orang yang berinteraksi secara langsung dengan siswa dalam

pembelajaran di sekolah, oleh sebab itu, idealnya guru harus ikut serta dalam

perencanaan pengadaan koleksi perpustakaan. Bentuk kontribusi yang seperti

apa yang Bapak/Ibu berikan terhadap sekolah berkaitan dengan hal tersebut?

4. Bagaimana usaha Bapak/Ibu dalam menanamkan minat baca siswa di sekolah?

5. Sebagai seseorang yang secara langsung berhubungan dengan kurikulum dan

pembelajaran, usaha apa yang Bapak/Ibu lakukan agar perpustakaan sekolah

ini dapat berperan sebagaimana mestinya dalam memfasilitasi pembelajaran di

sekolah?

6. Menurut Bapak/ibu, apakah koleksi yang dimiliki perpustakaan sekolah ini

sudah dapat memfasilitasi pembelajaran siswa bila dikaitkan dengan

kerelevanan dengan kurikulum yang berlaku?

7. Apakah pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan SMA PGRI 56 Ciputat

sudah dapat dikatakan baik sesuai dengan perannya?

8. Apakah fasilitas yang ditawarkan oleh perpustakaan sekolah ini sudah

memadai, seperti kelayakan gedung/bangunan, posisi bangunan yang strategis,

situasi yang kondusif, kapasitas atau daya tampung orang dalam ruangan,

peralatan dan perabot, serta termasuk juga kelengkapan koleksi yang

dibutuhkan siswa?

9. Bagaimana hal penataan koleksi yang dilakukan oleh perpustakaan sekolah

ini? Apakah cukup memudahkan siswa dan user lainnya dalam mencari buku

atau koleksi yang dibutuhkan?