review berita kabupaten wonogiri

9
TAHUN 2014 PEMKAB WONOGIRI FASILITASI UKM BATIK WONOGIRI DENGAN PARA PENGUSAHA BESAR Pemerintah Kabupaten Wonogiri melalui Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan (BPMPP) Kabupaten Wonogiri menggelar acara Temu Usaha Peningkatan Fasilitasi Terwujudnya Kerjasama Strategis antara Usaha Besar dan Usaha Kecil Menengah di Kabupaten Wonogiri, Rabu (30/4) bertempat di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri. Acara dihadiri oleh para pengusaha besar yang telah sukses dalam usahanya dan unsur Perbankan di Kabupaten Wonogiri serta para kepala SKPD penyelenggara penanaman modal yang tergabung dalam Kerjasama Karismapawirogo. Kehadirannya diharapkan akan dapat menjalin kerjasama dengan para pelaku usaha Industri Kerajinan batik di Kabupaten Wonogiri,"Ada kurang lebih 40 pelaku usaha batik yang dihadirkan di acara ini dengan harapan akan terwujud kesepakatan kerjasama usaha antara UKM dengan Usaha Besar yang selanjutnya diimplementasikan dengan kegiatan usaha yang konkrit dan terukur," terang Kepala BPMPP Kabupaten Wonogiri, Eko Subagyo, SH,MM. Eko berharap usai acara akan terwujud kerjasama dengan adanya penandatanganan kepeminatan Kerjasama Kemitraan antara UKM dengan Usaha Besar. Acara yang digelar sehari ini dibuka oleh Staf Ahli Bupati Wonogiri Bidang Ekonomi dan Keuangan, Ir Siti Muchalimah, MM mewakil Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto. Dalam sambutannya

Upload: avindadn

Post on 16-Dec-2015

15 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

review

TRANSCRIPT

TAHUN 2014PEMKAB WONOGIRI FASILITASI UKM BATIK WONOGIRI DENGAN PARA PENGUSAHA BESARPemerintah Kabupaten Wonogiri melalui Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan (BPMPP) Kabupaten Wonogiri menggelar acara Temu Usaha Peningkatan Fasilitasi Terwujudnya Kerjasama Strategis antara Usaha Besar dan Usaha Kecil Menengah di Kabupaten Wonogiri, Rabu (30/4) bertempat di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri. Acara dihadiri oleh para pengusaha besar yang telah sukses dalam usahanya dan unsur Perbankan di Kabupaten Wonogiri serta para kepala SKPD penyelenggara penanaman modal yang tergabung dalam Kerjasama Karismapawirogo.

Kehadirannya diharapkan akan dapat menjalin kerjasama dengan para pelaku usaha Industri Kerajinan batik di Kabupaten Wonogiri,"Ada kurang lebih 40 pelaku usaha batik yang dihadirkan di acara ini dengan harapan akan terwujud kesepakatan kerjasama usaha antara UKM dengan Usaha Besar yang selanjutnya diimplementasikan dengan kegiatan usaha yang konkrit dan terukur," terang Kepala BPMPP Kabupaten Wonogiri, Eko Subagyo, SH,MM. Eko berharap usai acara akan terwujud kerjasama dengan adanya penandatanganan kepeminatan Kerjasama Kemitraan antara UKM dengan Usaha Besar.Acara yang digelar sehari ini dibuka oleh Staf Ahli Bupati Wonogiri Bidang Ekonomi dan Keuangan, Ir Siti Muchalimah, MM mewakil Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa secara historis Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu sentra pengembangan batik tulis di Indonesia,"Meskipun beberapa usaha kerajinan batik masih eksis, namun banyak pengrajin batik yang sudah tidak mampu menjalankan usahanya, kondisi ini disebabkan karena ketidakmampuan bersaing di pasar batik, terutama dengan batik printing yang jauh lebih kompetitif," terangnya. Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa ada potensi besar dengan adanya perkembangan pasar batik Nasional dan ini harus segera disikapi dengan terjalinnya kemitraan pelaku UKM dengan para pengusaha besar,"Pengalaman menunjukkan bahwa usaha kecil, apalagi yang terbangun dalam sebuah klaster telah terbukti mampu menjadi fundamen bagi perekonomian nasional. Dukungan pihak-pihak terkait tentunya sangat dibutuhkan dalam upaya membangun klaster tersebut,"harapnya.Guna membekali para pelaku usaha kecil batik di Wonogiri di hari yang sama digelar seminar dengan menghadirkan narasumber dari BPMD Propinsi Jateng dengan judul materi Kebijakan Pemerintah dalam memfasilitasi Kerjasama Strategis antara Pengusaha besar dengan UKM, PT Primisima Yogyakarta dengan materi Pengembangan Kemitraan Mengenai Bahan baku Batik dan Potensi usaha dan dari PT Batik Danar Hadi Surakarta dengan materi Strategi Pengembangan Batik, baik dari aspek produksi, aspek pasar dan potensi kerjasama yang bisa dikembangkan dengan industri kecil batik Wonogiri.(yuni_humas)

| dibaca 621 kali | 30/04/2014 00:00 WIB. Sumber: http://www.wonogirikab.go.id/home.php/www.torgerud.com/www.wirelesssecuritycamerasystem.co?mode=content&submode=detail&id=3127. Di unduh Senin, 13 Juli 2015

TAHUN 2013Tinjauan

Pesona Wonogiri jatuh di setiap helaian kain batiknya. Jika dilihat seksama, ada corak serat kayu yang selalu tertera di Batik Wonogiri. Ciri khas ini disebut dengan 'remukan' dan asli berasal dari Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Pemerintah daerah memomulerkannya dengan nama batik wonogiren.Selain remukan, ada tiga hal lagi yang mencirikan batik wonogiren, yaitu corak bledak, dasaran jene berwarna kuning kecokelatan, dan sekaran atau lukisan bunga. Dewasa ini, perajin batik wonogiren menyesuaikan selera pasar dengan menyisipkan motif-motif modern seperti binatang namun tetap disertai denganremukan. Ada juga batik-batik yang dihiasi motif jambu mete yang merupakan komoditi unggulan dari Wonogiri.

Remukan dimodifikasi dengan teknik yang tergolong unik. Caranya, malam yang digunakan untuk membuat pola batik dikeringkan kemudian dipecahkan sehingga warna akan meresap pada retakan malam yang telah terbentuk. Remukan yang terdapat pada seluruh bagian kain akan menambah kesan artistik dan tradisional.Jika Anda ingin menyaksikan langsung pembuatan Batik Wonogiren, silahkan kunjungi Kecamatan Tirtomoyo di Kabupaten Wonogiri. Temui ibu Sri Lestari yang telah mewarisi keahlian membatik dari keluarganya yang setia melestarikan kain tradisional. Rumahnya dijadikan sentra batik. Mulai dari kain katun polos, kain batik setengah jadi, hingga batik yang sudah jadi pakaian pun bisa ditemukan di sini.Di daerah Wonogiri saat ini ada 3 keluarga yang melestarikan Batik Wonogiren namun bisa dibilang yang paling besar adalah yang dikelola oleh Sri Lestari.Perajin yang ia gaji tinggal di sekitar Tirtomoyo tetapi ada juga yang berasal dari kecamatan lain di Kabupaten Wonogiri. Mereka tidak mengerjakan proses batik secara keseluruhan di sentra batik. Pembatikan dengan malam biasa dilakukan di rumah masing-masing kemudian diserahkan ke sentra saat malam Kliwon untuk dilanjutkan dengan proses pewarnaan.

Batik yang diproduksi sebagian besar merupakan batik tulis dengan harga dimulai dari Rp300 ribu. Ada juga yang dikombinasikan dengan batik cap, harganya sekira Rp150 ribu. Pemasaran Batik Wonogiri sudah menjamah wilayah Jakarta, Solo, Bali dan Yogkarta. Sentra batik milik Sri Lestari sendiri juga pernah hadir di pameran Inacraft.Sumber: http://www.indonesia.travel/id/destination/1037/wonogiri/article/352/batik-wonogiren-helaian-kain-batik-indah-dari-wonogiri. Di unduh Senin, 13 Juli 2015

TAHUN 2012BATIK WONOGIRIBatik wonogiri atau batik Wonogiren berawal dari kegiatan membatik masyarakat yang ada di Kecamatan Tirtomoyo. Batik Wonogiri memiliki ciri khas pada motif atau corak batiknya yang cukup unik yaitu motifretak-retakan yang sering disebut dengan remakan atau remukan.MotifbatikWonogiri merupakanmotifyang mengadaptasi darimotif-motifbatikklasik Kraton yang menggambarkan kehidupan rakyat yang memiliki kehidupan dinamis dan bebas. AdapunmotifbatikWonogiri yang dipengaruhi oleh fenomena sosial sepertimotifkeladi dan jemani.Perbedaan yang sangat mendasar padabatikWonogiri denganbatikkraton adalah proses pewarnaannya (babarannya) yang lebih tebal daribatikkraton, serta motif yang sedikit berbeda karena menyesuaikan dengan selera masyarakat yang bebas dan dinamis.Sumber: http://produsenbatik.com/batik-wonogiri.html. Di unduh Senin, 13 Juli 2015.

MENGENAL BATIK TULIS ASLI WONOGIRENKamis, 8 Maret 2012

infowonogiri.com-WONOGIRI-Salah satu karya khas anak negeri dari Wonogiri adalah batik tulis Wonogiren. Perlahan tapi pasti, batik dari kota Sukses mulai dikenal di tingkat regional dan nasional. Tentu kita harus bangga dan dan mencintai budaya sendiri, sebagai bentuk kepedulian pelestarian batik budaya asli Indonesia.Batik adalah seni gambar diatas kain untuk pakaian yang dibuat dengan tehnik resist menggunakan material lilin. Kata batik berasal dari bahasa Jawa yang berarti menulis. Sejarah batik berasal sejak jaman nenek moyang. Pada saat itu menuangkan karya seni batik dengan menulis dan atau melukis pada daun lontar.Motif batik kala itu masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Dalam perkembangannya batik mengalami perubahan, dari motif lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya.Kini telah berubah kembali. Motifnya saat ini penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang dikenal saat ini. Kesenian batik kini telah menjadi trend budaya masyarakat terdekat.Padahal awalnya hanya ditekuni kaum hawa, terutama ibu rumah tangganya untuk mengisi waktu senggangnya. Batik yang semula hanya sebagai pakaian keluarga istana, saat ini telah menjadi pakaian kebanggaan rakyat, wanita maupun pria. Pelajarpun kini wajib mengenakan pakaian batik.Sri Yuliarti yang lebih dikenal sebagai Ibu Sugeng adalah salah satu ahli batik Wonogiri. Ia tidak mau kalah dengan batik dari daerah lain seperti batik Jogja, Pekalongan, Surakarta, Banyumas dan lainnya. Ibu Sugeng adalah pemilikhomeindustri batik tulis Wonogiren Hasil Jaya. Kekhasan Hasil Jaya adalah batik Kota Wonogiri (Wonogiren).Di Kabupaten Wonogiri ada duahomeindustri yaitu di Wonogiri Kota dan di Kecamatan Tirtomoyo. Di Wonogiri beralamat di Joho Lor RT 1 RW 11 Kelurahan Giriwono Kecamatan/Kabupaten Wonogiri. Hasil Jaya yang dimulai sejak 1995 ini telah menjadi kepercayaan penggemar batik Wonogiren.Ibu Sugeng membuka outlet batik Hasil Jaya di rumahnya sendiri dengan dibantu oleh 25 orang karyawan. Di outletnya motif banyak dipajang batik khas Wonogiren. Antara lain batik berbahan kain katun, paris dan sutra.Mau tahu harganya? Pembelian batik rata-rata per dua meter. Katun motif tidak penuh Rp.150.000, motif penuh Rp.200.000, kain paris motif tidak penuh Rp.200.000, motif penuh Rp.300.000 dan kain sutra motif tidak penuh Rp.450.000, motif penuh Rp.600.000.Berkat kreatifitas Ibu Sugeng, batik Hasil Jaya kian banyak penggemar kata Christina Leli selaku Manager outlet Hasil Jaya, yang tidak lain adalah putri Ibu Sugeng. Keindahan Batik Hasil Jaya dikenal penggemar dari Jogja, Jakarta, Surabaya, Bali, Kalimantan dan Aceh.Cristina Leli yang juga bertugas sebagai desainer motif, batik yang sedang tren saat ini adalah batik berwarna coklat kehitaman (khas Wonogiren). Karya terbarunya adalah motif lurik, Wonogiren dan pakem.Berkat ketekukan Ibu Sugeng dan Cristina Leli, Kantor Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Penanaman Modal dan UMKM (Diperindagkop dan UMKM) Kabupaten Wonogiri memberikan kepercayaan keduanya menjadi guru batik di Wonogiri dan di Tirtomoyo. ([email protected])Sumber: http://www.infowonogiri.com/baca/wonogiri-hari-ini/2012/03/mengenal-batik-tulis-asli-wonogiren/. Di unduh Senin, 13 Juli 2015