review aliran psikologi

58
PSIKOANALISIS DAN PSIKOLOGI ANALISIS Psikoanalisis adalah aliran psikologi yang dikembangkan pertama kali oleh Sigmund Freud. Sebelum lahirnya psikoanalisis, tepatnya pada pertengahan abad XIX ketika psikologi baru lahir sebagai ilmu pengetahuan di Jerman, objek kajian ilmu psikologi adalah kesadaran. Hal ini dipengaruhi oleh Rene Descrates karena semboyannya “Cogito Ergo Sum” yang menetapkan bahwa objek psikologi adalah kesadaran. Maka itu tugas psikologi adalah menganalisis kesadaran yang unsur-unsur strukturalnya sangat berhubungan erat dengan pancaindera. Pendapat tersebut sangat terkenal pada masa itu, namun demikian banyak pula yang menentangnya. Freud adalah salah seorang yang menentang pendapat tersebut. Menurutnya kesadaran hanya merupakan sebagian kecil dari seluruh kehidupan psikis. Freud mengibaratkan psyche (jiwa) sebagai sebuah gunung es ditengah lautan. Bagian gunung yang tampak di atas permukaan air laut diibaratkan sebagai alam sadar manusia, sedangkan bagian gunung es yang lebih besar berada dibawah permukaan air diibaratkan sebagai alam ketidaksadaran dalam jiwa manusia. Didalam alam ketidaksadaran yang sangat luas ini ditemukan dorongan- dorongan, nafsu-nafsu, ide-ide, dan perasaan yang ditekan ke dunia bawah yang berisi kekuatan besar dan vital namun kasat mata yang memegang kontrol penting 1

Upload: nabila-ratu-fauziah

Post on 01-Jan-2016

48 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Review Aliran Psikologi

PSIKOANALISIS DAN PSIKOLOGI ANALISIS

Psikoanalisis adalah aliran psikologi yang dikembangkan pertama kali

oleh Sigmund Freud. Sebelum lahirnya psikoanalisis, tepatnya pada pertengahan

abad XIX ketika psikologi baru lahir sebagai ilmu pengetahuan di Jerman, objek

kajian ilmu psikologi adalah kesadaran. Hal ini dipengaruhi oleh Rene Descrates

karena semboyannya “Cogito Ergo Sum” yang menetapkan bahwa objek

psikologi adalah kesadaran. Maka itu tugas psikologi adalah menganalisis

kesadaran yang unsur-unsur strukturalnya sangat berhubungan erat dengan

pancaindera. Pendapat tersebut sangat terkenal pada masa itu, namun demikian

banyak pula yang menentangnya. Freud adalah salah seorang yang menentang

pendapat tersebut. Menurutnya kesadaran hanya merupakan sebagian kecil dari

seluruh kehidupan psikis. Freud mengibaratkan psyche (jiwa) sebagai sebuah

gunung es ditengah lautan. Bagian gunung yang tampak di atas permukaan air laut

diibaratkan sebagai alam sadar manusia, sedangkan bagian gunung es yang lebih

besar berada dibawah permukaan air diibaratkan sebagai alam ketidaksadaran

dalam jiwa manusia. Didalam alam ketidaksadaran yang sangat luas ini ditemukan

dorongan-dorongan, nafsu-nafsu, ide-ide, dan perasaan yang ditekan ke dunia

bawah yang berisi kekuatan besar dan vital namun kasat mata yang memegang

kontrol penting atas pikiran dan perbuatan sadar individu. Dalam sudut padang

seperti ini psikologi yang membatasi diri dengan meletakkan dasar analisisnya

pada kesadaran tidak akan dapat memahami motif-motif yang mendasari tingkah

laku manusia.

Sebenarnya, Freud bukanlah orang pertama yang menemukan ide tentang

alam sadar (conscious mind) versus alam bawah sadar (unconscious mind),

namun dialah yang membuat ide tersebut begitu terkenal. Selanjutnya, Freud

bersama rekan kerjanya, Carl Gustav Jung terus mengembangkan aliran

psikoanalisis yang kemudian sangat berpengaruh bagi perkembangan ilmu

psikologi masa depan. Selama hampir 40 tahun Freud menyelidiki dunia

ketidaksadaran dengan metode asosisasi bebas dan telah menghasilkan banyak

sumbangsih bagi perkembangan ilmu psikologi. Dengan memperlihatkan

1

Page 2: Review Aliran Psikologi

prestasinya ini, Freud dikenal sebagai salah seorang dari tokoh-tokoh paling

kontroversial dan paling berpengaruh bagi dunia modern.

Freud dan Jung memiliki hubungan yang sangat erat hingga pada tahap

dapat dikatakan seperti hubungan ayah dan anak namun sekaligus kolega

profesional. Freud memandang Jung sebagai pemimpin intelektual dan

pewarisnya yang dapat meneruskan serta menjamin perkembangan psikoanalisis

setelah kematian Freud. Namun pada tahun 1900 hubungan Freud dan Jung mulai

memburuk akibat adanya konflik profesional dan personal. Jung mulai

menyatakan ketidaksepahamannya dengan Freud mengenai peranan faktor seksual

dalam penyebab penyakit histeria. Sementara itu, Freud dikenal dengan sifatnya

yang menolak orang-orang yang tidak sepenuhnya sepakat dengan pendapatnya.

Akhirnya, pada tahun 1914 Jung mengundurkan diri dari posisinya sebagai

presiden International Psychoanalytic Association. Jung kemudian

mengembangkan aliran pemikirannya sendiri yan kemudian diberi nama

Analytical Psychology (Psikologi Analisis).

Psikologi analisis Jung memiliki beberapa perbedaan dengan aliran

psikoanalisis Freud. Ciri yang unik dari aliran ini adalah penekanannya pada

landasan evolusi pikiran manusia. Jung setuju dengan Freud bahwa alam

ketidaksadaran adalah bagian terbesar dari jiwa manusia yang berisi pengalaman-

pengalaman yang dilupakan namun tidak hilang, tetapi dia juga menambahkan

konsep bawah sadar kolektif (collective unconscious). Menurut Jung, pengalaman

kumulatif dari generasi-generasi sebelum turut terbawa dalam ketidaksadaran

kolektif individu. Ketidaksadaran kolektif mengandung citra atau simbol

universal, yang dikenal sebagai arketipe. Jung dan alirannya telah mempengaruhi

kecendrungan intelektual dalam banyak bidang diluar psikologi. Walaupun

demikian, karya Jung tidak begitu berpengaruh bagi psikologi ilmiah, hal ini

disebabkan karena Jung seringkali tidak menyatakan idenya dalam cara yang

dapat diuji dengan metode ilmiah standar. Secara umum, teori Jung bersifat lebih

spekulatif dibanding teori kepribadian yang lain sehingga sulit untuk didukung

atau ditolak melalui metode ilmiah objektif.

2

Page 3: Review Aliran Psikologi

A. Psikoanalisis Sigmund Freud

Sigmund Freud adalah bapak psikoanalisis yang dilahirkan Moravia pada

tanggal 6 Mei 1859 dan meninggal di London tanggal 23 September 1939

akibat penyakit kanker mulut yang dideritanya selama kurang lebih 20 tahun

lamanya. Freud adalah seorang anak Yahudi yang cerdas. Freud muda

mengenyam pendidikan di sekolah kedokteran yang pada masa itu merupakan

salah satu pilihan bergengsi bagi anak-anak pintar di desanya, Wina. Semasa

kuliah dia sering terlibat berbagai penelitian dibawah arahan profesor fisiologis

bernama Ernest Brücke. Pada awalnya, Freud berfokus pada bidang

neurofisiologi, bahkan Freud pernah melakukan penelitian tentang teknik

khusus merangsang sel otak. Berkat bantuan Brücke, Freud sempat

melanjutkan pendidikannya dengan seorang psikiatris terkenal Charcot di Paris

dan Bernheim di Nancy yang saat itu sedang menyelidiki metode hipnotis

untuk penderita histeria. Setelah itu ketertarikan Freud pada psikologi mulai

jelas terlihat ketika Freud membuka praktik neuropsikiatri oleh rekannya

Joseph Breuer.

Sumbangan terbesar Freud pada teori kepribadian adalah eksplorasinya

kedalam dunia tidak sadar manusia dan keyakinannya bahwa manusia

termotivasi oleh dorongan-dorongan utama yang belum atau tidak mereka

sadari. Teori tentang alam bawah sadar menjadi sangat populer karena Freud.

Bagi Freud kehidupan mental terbagi menjadi dua yaitu alam sadar dan alam

tidak sadar, lalu alam tidak sadar teridiri dari dua bagian yaitu alam bawah

sadar (alam pra-sadar) dan alam tidak sadar. Menurutnya, alam sadar adalah

apa yang kita sadari pada saat-saat tertentu seperti pengideraan langsung,

ingatan, fantasi, dan perasaan. Alam pra-sadar disebut juga sebagai “kenangan

yang sudah tersedia” yaitu segala sesuatu yang mudah dipanggil ke alam sadar,

atau dapat dikataan berupa kenangan-kenangan yang walaupun tidak diingat

setiap saat, namun dapat dengan mudah dibawa ke alam sadar apabila

dibutuhkan. Menurut Freud, kedua alam tersebut hanya merupakan bagian

terkecil dari pikiran. Adapun bagian terbesar dari pikiran manusia adalah alam

tidak sadarnya. Alam ketidaksadaran adalah segala sesuatu yang sulit dibawa

ke alam sadar seperti nafsu dan insting serta kenangan atau emosi yang terkait

3

Page 4: Review Aliran Psikologi

dengan trauma yang sulit dijangkau atau ditarik ke alam sadar. Menurut Freud,

alam bawah sadar adalah sumber dari motivasi dan dorongan yang ada dalam

diri kita, seperti hasrat untuk makan, daya neurotik atau bahkan motif yang

mendorong seniman untuk berkarya.

Berikut ini adalah gambaran singkat tentang aliran psikoanalisis. Dalam

psikoanalisis, perbedaan individu dianggap sebagai akibat dari perbedaan

mekanisme pertahanan egonya. Masing-masing individu mempunyai cara

tersendiri dalam mengendalikan ekspresi dorongan primitif dalam

kepribadiannya, hal itulah yang membuat perbedaan kepribadian menurut teori

psikoanalisis. Sementara itu, dikatakan bahwa proses kognitif dalam

psikoanalisis seperti pengalaman kesadaran seringkali tidak dapat dipercaya

karena adanya distorsi yang dihasilkan oleh mekanisme pertahanan ego di

ketidaksadaran. Dalam aspek lingkungan sosial, psikoanalisis berkaitan dengan

konflik manusia dan proses represi dari keinginan individu. Sedangkan

pengaruh biologis dalam teori psikoanalisis menjelaskan bahwa dasar

kepribadian adalah motivasi seksual dalam diri indvidu. Selain itu psikoanalisis

dalam pengaruh biologis juga mengatakan bahwa hereditas atau keturunan

mempengaruhi level atau tingkatan libido dari individu.

Selama hampir dua dekade, Freud mengeluarkan satu-satunya model

topografis gunung es sebagai upaya untuk menggambarkan bahwa

pertempuran psikis adalah konflik antara dorongan disadari dan yang tidak

disadari. Kemudian pada sekitar tahun 1920 Freud memperkenalkan model

struktural yang terdiri dari tiga bagian. Struktur kepribadian tersebut bukan

dimaksudkan untuk menggantikan model topografis, namun menurut Freud

tiga bagian dalam struktur kepribadian tersebut membantu menjelaskan

gambaran mental berdasarkan fungsi dan tujuannya. Freud memetakan struktur

kepribadian menjadi tiga bagian yaitu Id (das es), ego (das ich) dan superego

(das uber-ich).

Id adalah bagian yang paling primitif dari pikiran yang pertama kali ada

dibanding ego dan super ego. Hal ini karena Id adalah inti kepribadian yang

sudah ada sejak lahir serta sepenuhnya tidak disadari. Id tidak memiliki kontak

dengan dunia nyata karena itu id berada di alam ketidaksadaran, tapi id selalu

4

Page 5: Review Aliran Psikologi

berupaya dalam meredam ketegangan dengan cara memuaskan hasrat-hasrat

dasar. Hal ini karena fungsi id ialah meperoleh kepuasan. Maka dari itu, kita

bisa menyebut id bekerja dengan prinsip kesenangan. Karena tidak memiliki

kontak dengan dunia nyata, sifat id adalah tidak realistis dan mencari

kesenangan tanpa moralitas.

Ego yang memiliki arti “saya”, adalah satu-satunya bagian dari wilayah

pikiran yang memiliki kontak dengan dunia nyata. Ego berkembang dari

semasa bayi, namun terbentuk dengan jelas pada umur lima atau enam tahun

dengan cara mengidentifikasi mana yang baik dan mana yang buruk dengan

bantuan orang tua. Id menjadi satu-satunya sumber sesorang dalam

berkomunikasi dengan dunia luar. Berbeda dengan id, ego bekerja dengan

prinsip kenyataan yang berusaha menjembatani dorongan-dorongan dari id dan

superego. Sebagai satu-satunya wilayah dari pikiran yang berhubungan dengan

dunia nyata, ego memiliki peran sebagai eksekutor atau pengambil keputusan

dari kepribadian individu. Tidak seperti id yang jelas berada di alam

ketidaksadaran, ego bisa membuat keputusan di tiga wilayah mental, baik itu di

alam sadar, alam pra-sadar atau alam tidak sadar.

Superego memiliki arti “di atas aku”, yang mewakili aspek-aspek moral

dan ideal dari kepribadian dan dikendalikan dengan prinsip-prinsip moralitas

dan idealis. Superego berkembang dari ego, namun seperti ego, superego tidak

memiliki energi sendiri. Superego memiliki dua subsistem yaitu suara hati dan

ego ideal. Superego yang berkembang dengan baik berperan dalam

mengendalikan dorongan-dorongan seksual dan agresif melalui proses represi

dengan bantuan ego. Superego mengawasi ego dengan ketat sesuai dengan

standar moral superego.

5

Page 6: Review Aliran Psikologi

Ilustrasi Jiwa Manusia oleh Freud

Selain itu, aliran psikoanalisis oleh Freud juga membahas tentang

dinamika kepribadian. Hal ini bermula ketika Freud sangat terpengaruh oleh

filsafat determinisme dan positivisme abad XIX yang memandang individu

sebagai kompleks sistem energi yang memperoleh energinya dari makanan dan

mepergunakannya untuk berbagai macam hal seperti bernafas, bergerak,

melihat dan lainnya. Sebagaimana ahli-ahli ilmu alam pada abad XIX yang

mendefinisikan energi berdasarkan lapangan kerjanya masing-masing, Freud

juga mendefinisikan energi dalam bidang psikologi yang selanjutnya disebut

energi psikis. Menurut hukum perubahan tenaga (Conservation of Energy)

energi dapat berpindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya, namun tidak

dapat hilang. Dinamika kepribadian membahas tentang energi psikis dan

perpindahan energinya dan hubungannya proses pengambilan keputusan oleh

ego yang kemudian dapat berdampak pada timbulnya kecemasan dalam

individu. Freud berpendapat bahwa energi psikis dapat dipindahkan ke energi

fisiologis, begitupun sebaliknya. Jembatan antara energi psikis dan energi

tubuh adalan ego dan insting.

Insting adalah sumber perangsang somatis (badan) yang sudah ada sejak

lahir. Insting dibagi menjadi dua yaitu insting hidup atau eros dan insting mati

6

Page 7: Review Aliran Psikologi

atau thanatos. Eros adalah insting yang berfungsi menjaga kelangsungan hidup

manusia. Contoh dari eros adalah insting untuk makan, minum dan seksual.

Sementara thanatos adalah insting yang fungsinya tidak jelas jika dibandingkan

dengan eros. Namun, derivatif dari thanatos adalah dorongan-dorongan agresif

seperti keinginan berkelahi. Insting masuk dalam bagian das es atau id. Id

adalah bagian yang memiliki energi paling banyak. Id adalah sumber energi

bagi superego dan ego.

Dinamika kepribadian terdiri dari cara bagaimana energi psikis tersebut

digunakan dan didistribusikan oleh id, ego, dan superego. Karena jumlah

energi yang terbatas, maka akan terjadi persaingan energi dalam prosesnya.

Jika suatu bagian mempergunakan atau mendapat energi lebih banyak maka

kedua aspek lain harus (dengan sendirinya) menjadi lemah. Pada mulanya,

semua energi berasal dari id (das es). Karena ego tidak memiliki energi, maka

dia harus meminjam kepada id dengan mekanisme identifikasi. Identifikasi

adalah pembandingan dan perbedaan antara apa yang ada dalam batin dengan

apa yang ada dalam kenyataan, mekanisme indentifikasi juga meliputi

pemberian energi ke superego. Ketika ego telah mendapat energi dari id, ego

dapat mempergunakannya untuk menjalankan proses sekunder dalam

memenuhi tuntutan insting. Dalam kata lain, sebagian energi yang diterima

oleh ego dipergunakan untuk mengamati, mengingat, berpikir dan lain

sebagainya, serta sebagian lainnya digunakan untuk mengekang id apabila id

bertindak terlalu impulsif dan irrasional. Akan tetapi, apabila id sudah terlalu

mengancam, ego akan membentuk suatu pertahanan diri yang dinamakan

mekanisme pertahanan ego. Jadi intinya, ketika mendapatkan energi, sebagai

aspek eksekutif kepribadian, ego bertugas untuk menciptakan keselarasan

batin, sehingga hubungan-hubungan antara pribadi dengan dunia luar dapat

berlangsung dengan baik dan efektif. Selanjutnya, superego menerima

energinya dari id juga melalui mekanisme identifikasi, lebih jelasnya, pada

tahap pertumbuhan mekanisme identifikasi oleh anak mengacu kepada

orangtuanya seperti saat proses belajar mencocokan tingkah laku anak dengan

sangsi dan larangan oleh orangtuanya.

7

Page 8: Review Aliran Psikologi

Ketika energi yang berasal dari insting di das es atau id dengan mekanisme

indentifikasi telah dipindahkan ke ego dan super ego, maka yang dapat terjadi

adalah proses saling mempengaruhi antara kekuatan pendorong dan kekuatan

penahan atau pengekang pada individu. Id memiliki tenaga pendorong

sementara ego dan superego mempergunakan energinya untuk menahan tujuan

insting. Ego mengontrol superego dan id agar keduanya berfungsi sesuai

dengan realitas. Apabila id menguasai sebagian besar energi, akibatnya adalah

tingkah individu menjadi impulsif dan primitif, namun apabila superego

menguasai sebagian energi, maka individu tersebut akan menjadi orang yang

taat pada peraturan karena lebih bersandar pada pertimbangan-pertimbangan

moral. Jadi intinya, pada analisis dinamika kepribadian, dijelaskan bahwa

kemungkinan akan terjadi saling pengaruh antara kekuatan pendorong

(cathexis) dan kekuatan penghambat (anti-cathexis). Apabila dalam individu id

menyerap lebih banyak energi sehingga lebih kuat dibanding egonya, maka

individu tersebut akan bersifat cenderung melanggar peraturan dan berani.

Sementara apabila ego individu menyerap lebih banyak energi dibanding id

dan superego maka dapat dikatakan bahwa individu tersebut normal. Namun

apabila superego menyerap lebih banyak energi dibandingkan id dan ego, sifat

dari individu tersebut akan cenderung kaku dan taat pada peraturan.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, didalam dinamika kepribadian ego

berdiri ditengah-tengah kekuatan yang dahsyat dari id dan superego. Ketika

terjadi konflik diantara kekuatan-kekuatan ini untuk mempengaruhi dan

menguasai ego, maka ego akan merasa terancam dan terjepit. Perasaan terjepit

dan terancam ini disebut kecemasan (anxiety). Perasaan ini berfungsi sebagai

pertanda bagi ego bahwa dirinya sedang berada dalam masalah. Freud

menemukan tiga macam kecemasan menurut sumbernya yaitu kecemasan

realistis, kecemasan neurotis dan kecemasan moral. Kecemasan realistis adalah

kecemasan yang bersumber dari rasa takut akan bahaya yang benar-benar

terjadi di dunia luar. Kecemasan neurotis adalah kecemasan karena hal-hal

yang belum tentu terjadi di dunia nyata. Dapat dikatakan pula bahwa

kecemasan neurotis muncul dari pengalaman traumatik yang walaupun

kejadiannya awalnya tidak dapat diingat secara jelas dan tidak dapat diketahui

8

Page 9: Review Aliran Psikologi

secara pasti nyata atau tidaknya, namun dapat menghasilkan kecemasan serta

perasaan takut yang begitu nyata. Sementara itu, kecemasan moral adalah

kecemasan yang datang dari rasa bersalah dan rasa berdosa apabila melakukan

hal-hal yang bertentangan dengan norma. Apabila kecemasan dan ketakutan

tidak dapat dikuasai dengan tindakan-tindakan yang efektif maka pengalaman

tersebut dapat menjadi sebuah pengalaman traumatis bagi individu.

Skema Dinamika Kepribadian

Apabila kecemasan sudah begitu menguasai, ego harus mempertahankan

dirinya. Secara tidak sadar, ego akan memblokir dorongan-dorongan baik dari

id maupun superego atau ego akan merubah dorongan-dorongan tersebut

menjadi sesuatu yang lebih dapat diterima dan tidak mengancam. Cara ini

disebut juga mekanisme pertahanan ego. Mekanisme pertahanan ego tidak

sepenuhnya ditemukan oleg Freud, melainkan oleh puterinya Anna Freud dan

murid-muridnya. Mekanisme pertahanan ego mempunyai beberapa bentuk

seperti penolakan (denial), represi, penggantian (displacement), proyeksi,

pembentukan reaksi, introjeksi, regresi, rasionalisasi dan sublimasi. Berikut

adalah penjelasan singkat dari masing-masing mekanisme pertahanan ego:

9

Page 10: Review Aliran Psikologi

Penolakan

Penolakan adalah mekannisme pertahanan ego yang dilakukan dengan cara

memblokir peristiwa-peristiwa yang datang dari luar kesadaran. Sebagai

contoh, ditemukan orang-orang yang memaksa untuk mengotopsi

keluarganya yang sudah meninggal sebagai bentuk penolakan terhadap

kenyataan bahwa keluarganya itu memang sudah meninggal.

Represi

Represi oleh Anna Freud biasa disebut dengan “melupakan yang

bermotivasi”. Represi adalah bentuk mekanisme pertahanan ego yang

paling umum namun berbahaya. Represi adalah ketidakmampuan untuk

mengingat kembali situasi, orang, atau peristiwa yang menakutkan.

Contohnya adalah apabila seseorang merepresi sebuah peristiwa traumatik,

peristiwa tersebut tidak akan dapat diingat kembali, namun objek yang

menakutkan pada peristiwa traumatik tersebut akan menimbulkan perasaan

takut dan cemas berkepanjangan walaupun seseorang tersebut tidak

mampu mengingat peristiwanya secara jelas.

Penggantian

Mekanisme ini berjalan denga cara mengalihkan dorongan ke dalam

bentuk yang lain. Hal ini terjadi apabila dorongan, hasrat, nafsu yang

dianggap nyaman orang seseorang, namun dianggap mengancam bagi

orang lain. Dalam mekanisme penggantian, seseorang tersebut akan

mengganti subjek dalam kasusnya dengan subjek lain atau objek lain yang

dijadikan sebagai target simbolis. Sebagai contoh, orang yang membenci

ibunya akan menekan perasaan itu, kemudian mengarahkannya pada yang

lain, misalnya orang itu akan membenci wanita secara umum.

Proyeksi

Proyeksi diartikan oleh Anna Freud sebagai mekanisme penggantian

kearah luar. Mekanisme ini meliputi kecenderungan untuk melihat hasrat

yang tidak bisa diterima oleh orang lain. Dengan kata lain, hasrat yang

tidak bisa diterima oleh orang lain tersebut masih ada, namun tidak lagi

menjadi hasrat yang dipunyai karena individu tersebut menolak untuk

mengakuinya dan malah melimpahkannya kepada bentuk lain atau

10

Page 11: Review Aliran Psikologi

oranglain. Contoh dari mekanisme proyeksi yang lebih lanjut adalah

paraniod yang terjadi dengan proses mengganti kalimat yang sebenarnya

“Saya suka dengan dia” menjadi “saya benci dengan dirinya” namun

karena langkah ini justru menimbulkan kecemasan yang lebih besar lagi,

maka ia pun berkata “Ia benci pada saya”.

Pembentukan Reaksi

Mekanisme ini oleh Anna Freud disebut dengan “percaya dengan hal

sebaliknya” Mekanisme ini mengubah dorongan-dorongan yang tidak

dapat diterima menjadi kebalikannya (menjadi dapat diterima). Contoh

dari mekanisme ini adalah apabila seorang anak marah pada ibunya, sang

anak justru akan memperlihatkan perilaku yang penuh kasing sayang dan

patuh kepada ibunya.

Regresi

Arti dari regresi adalah kembali ke masa-masa dimana seseorang

mengalami tekanan psikologis. Ketika menghadapi kesulitan atau

ketakutan, perilaku seseorang dapat berubah menjadi kekanak-kanakan

atau primitif. Sebagai contoh, seorang anak akan menghisap jempolnya

dan mengompol ketika lupa membawa pekerjaan rumah dan menerima

hukuman dari gurunya.

Rasionalisasi

Rasionalisasi adalah pendistorsian kognitif terhadap kenyataan dengan

tujuan kenyataan tersebut tidak lagi memberi kesan menakutkan.

Contohnya adalah ketika kita kerap kali mencoba memaafkan diri sendiri

dari kesalahan dengan menyalahka orang lain dalam rangka menenangkan

diri.

Sublimasi

Menurut Freud, sublimasi adalah satu-satunya mekanisme pertahanan ego

yang bersifat positif. Sublimasi bekerja dengan prinsip mengubah berbagai

rangsangan yang tidak diterima menjadi sesuatu yang positif. Contoh

sesorang yang penyendiri da tidak punya teman akan menulis dan

menerbitkan novel sebagai pelariannya.

11

Page 12: Review Aliran Psikologi

Dalam teori Freud, hasrat seksual adalah motivasi paling penting.

Menurutnya, hasrat seksual tidak hanya dimiliki orang dewasa, tetapi bayi dan

anak-anakpun memilikinya karena menurutnya, hal tersebut adalah bawaan

neurologis semenjak bayi tersebut lahir. Seksualitas yang dibicarakan Freud

tidak melulu membicarakan tentang hubungan kelamin melainkan juga sensasi

kenikmatan yang menurut Freud dapat dirasakan melalui sentuhan kulit.

Sebagai buktinya adalah bayi, anak-anak da dewasa sangat menikmati belaian,

pelukan, ciuman dan lain sebagainya. Freud mengemukakan bahwa pada usia

tertentu bagian kulit dapat memberikan kenikmatan yang lebih besar dibanding

kulit yang lain. Berdasarkan pengamatan inilah Freud menyusun teorinya

tentang tahap perkembangan psikoseksual. Tahap perkembangannya adalah:

1. Tahap Oral

Berlangsung dari usia 0-18 bulan. Titik kenikmatan bayi terletak pada

bagian mulut sehingga aktifitas utama bayi adalah menghisap saat menyusu

pada ibunya dan senang menggigit benda-benda yang dipegang dan

dimasukkan kedalam mulutnya

2. Tahap Anal

Berlangsung dari usia 18 bulan hingga usia 3-4 tahun. Titik kenikmatan

anak pada tahap ini terletak pada anus. Memegang dan melepaskan sesuatu

adalah aktivitas favorit yang dilakukan anak.

3. Tahap Phallic (Falik)

Berlangsung antara usia 3 sampai 5, 6 atau 7 tahun. Titik kenikmatan pada

tahap ini adalah alat kelaminnya. Anak akan menemukan kenikmatan ketika

menyentuh alat kelaminnya. Sementara itu aktivitas yang paling digemari

anak adalah masturbasi.

4. Tahap Laten

Berlangsung dari usia 5, 6 atau 7 sampai usia pubertas (sekitar usia 12

tahun). Dalam tahap ini, Freud yakin bahwa berbagai rangsangan seksual

yang ada ditekan sedemikian rupa demi proses belajar.

5. Tahap Genital

Berlangsung saat usia pubertas, ketika dorongan seksual terlihat dengan

sangat jelas pada remaj, contohnya masturbasi, seks oral dan homoseksual.

12

Page 13: Review Aliran Psikologi

B. Psikologi Analitis Carl Gustav Jung

Carl Gustav Jung adalah pencipta teori psikologi analitis setelah sebelumnya

mengembangkan teori psikoanalisis bersama Sigmund Freud. Sama seperti

Freud, latar belakang pendidikan Jung adalah dunia kedokteran. Pada tahun

1900 Jung mendapatkan gelar doktor dalam ilmu kedokteran. Walaupun

begitu, Jung muda sangat tertarik pada bidang Paleonthologi dan Arkeologi.

Ketertarikan Jung pada ilmu jiwa bermulai pada kegemarannya membaca

buku-buku filsafat pada saat Jung kuliah. Sejak saat itu Jung mulai menentukan

spesialisasi yang akan dia pilih adalah psikiatri. Menurutnya psikiatri sangat

menarik karena dalam bidang itulah ilmu filsafat dan ilmu kedokteran bertemu.

Ciri yang unik dari psikologi Jung adalah penekanannya pada evolusi pikiran

manusia. Selain itu, Jung adalah penulis yang produktif. Tulisan-tulisannya

menjelaskan teori psikologi analitis yang dibagi menjadi rangka struktur,

dinamika kepribadian, serta perkembangan kepribadian.

Jung mengemukakan teori yang sedikit berbeda dengan Freud tentang jiwa

manusia. Jung membagi jiwa manusia kendalam 4 wilayah yaitu wilayah sadar,

ketidaksadaran personal, ketidaksadaran kolektif, dan wilayah yang tidak

diketahui. Jung juga berpendapat bahwa energi terbesar berada di kesadaran

kolektif.

Gambaran Jiwa Menurut Jung

13

Page 14: Review Aliran Psikologi

Kepribadian Menurut Jung

Menurut Jung, ego adalah pusat dari kesadaran, tapi bukan merupakan inti

dari kesadaran itu sendiri. Sementara itu ketidaksadaran personal berisi seluruh

pengalaman yang disimpan di alam bawah sadar dan kenangan yang

terlupakan, ditekan, atau direpresikan seseorang. Ketidaksadaran dibentuk oleh

pengalaman individual, sehingga ketidaksadaran personal bersifat unik. Materi

ketidaksadaran personal disebut kompleks. Kompleks merupakan akumulasi

dari gagasan yang diwarnai sebuah perasaan. Berbeda dengan ketidaksadaran

personal, Jung mengemukakan bahwa ketidaksadaran kolektif sudah

diwariskan kepada individu yang berakar masa lalu leluhurnya. Menurut Jung

pengalaman nenek moyang diturunkan ke generasi dibawahnya dan

pengalaman itu dapat mempengaruhi perilaku generasi tersebut.

Ketidaksadaran kolektif yang diturunkan ini tidak diam begitu saja, melainkan

ikut aktif dalam mempengaruhi pikiran, emosi dan tindakan seseorang.

Artinya, jiwa manusia memiliki sejarah yang berpengaruh pada kehidupan

masa depan generasi selanjutnya. Ketidaksadaran kolektif mengandung citra

atau simbol universal yang dikenal sebagai arketipe. Arketipe adalah bayang-

bayang leluhur yang datang dari ketidaksadaran kolektif. Menurut Jung,

arketipe memiliki dasar biologis, tetapi asalnya terbentuk secara tidak sadar

14

Page 15: Review Aliran Psikologi

melalui pengulangan pengalaman dari para leluhur manusia. Arketipe tidak

dapat muncul dengan sendirinya, tetapi aktif dan muncul dalam beberapa

bentuk seperti mimpi, fantas, delusi. Namun yang menjadi sumber utama

material arketipe adalah mimpi. Mimpi tersebut akan bersifat asing dan tidak

dikenal oleh orang yang memimpikannya karena tidak ada dalam pengalaman

personalnya, namun seringkali berhubungan dengan sesuatu yang dikenal

sebagai orang di zaman kuno. Arketipe yang menjadi catatan penting dari

konsep yang diajukan Jung adalah persona, bayangan, anima, ibu agung (great

mother), orang tua bijak (wise old man), pahlawan (hero), dan diri.

Persona adalah sisi kepribadian yang sengaja ditunjukan kepada dunia.

Seperti topeng yang digunakan para pemain teater, persona berfungsi

memenuhi tuntutan peran oleh lingkungan sosial. Dalam kata lain, persona

berfungsi memenuhi berbagai harapan sosial yang dituntut muncul dalam diri

kita. Meskipun persona merupakan sisi penting dari kepribadian, namun jika

persona terlalu dekat dengan kepribadian kita atau terlalu sering muncul, hal

tersebut dapat menyebabkan bahaya bagi kepribadian asli seseorang.

Arketipe selanjutnya adalah shadow. Bayangan merupakan arketipe dari

kegelapan dan represi yang menampilkan kualitas-kualitas yang tidak diakui

keberadaannya serta berusaha disembunyikan dari diri sendiri dan orang lain.

Anima adalah sisi feminin seorang pria. Seperti Freud, Jung percaya bahwa

semua manusia secara psikologis bersifat biseksual dan memiliki sifat

maskulin dan feminin. Anima bisa muncul melalui dalam sosok wanita atau

berupa perasaan dan mood. Sementara itu, animus adalah sisi maskulin dalam

seorang wanita. Bila anima merepresentasikan mood dan perasaan yang

irasional, animus adalah simbol dari proses berpikir dan bernalar. Jung percaya

bahwa animus bertanggung jawab dalam proses berpikir dan berpendapat

seorang wanita seperti anima yang menghasilkan perasaan dan mood seorang

pria.

Sementara itu ibu agung dan orang tua bijak adalah dua arketipe yang

merupakan turunan dari anima dan animus. Namun bedanya, semua orang,

baik pria maupun wanita memiliki arketipe ibu agung. Great mother

menampilkan dua dorongan yang berlawanan yaitu dorongan untuk kesuburan

15

Page 16: Review Aliran Psikologi

dan pengasuhan serta disisi lain adalah dorongan atau kekuatan untuk

menghancurkan. Wise old man merupakan sebuah arketipe yang

menyimbolkan kebijaksanaan dan pengetahuan manusia akan misteri

kehidupan. Didalam mimpi, wise old man tampil dalam bentuk ayah, kakek,

guru, filsuf , dokter, pembimbing spiritual atau pendeta.

Arketipe selanjutnya adalah pahlawan yang direpresentasikan dalam

mitologi dan legenda sebagai seseorang yang sangat kuat, bahkan terkadang

digambarkan sebagai bagian dari Tuhan. Pahlawan tersebut memerangi

kejahatan yang biasanya muncul dalam bentuk naga, monster atau iblis.

Diri atau bisa disebut self adalah arketipe yang bersifat ingin bergerak

menuju perubahan, kesempurnaan, dan kelengkapan yang diwarisi. Diri adalah

arketipe yang paling komprehensif diantara arketipe lainnya karena diri bersifat

menarik arketipe lain dan menyatukan semuanya dalam bentuk realisasi diri.

Diri disimbolkan sebagai ide seseorang akan kesempurnaan, keutuhan dan

kelengkapan dalam bentuk mandala. Jung membuktikan adanya arketipe diri di

dalam simbol mandala yang muncul dalam mimpi dan fantasi orang-orang

yang tidak pernah. Diri terdiri atas kesadaran dan ketidaksadaran pikiran. Dan

hal itu menyatukan elemen-elemen yang saling bertentangan. Elemen-elemen

yang saling bertentangan tersebut biasa disimbolkan dengan yin dan yang, yin

dan yang juga menggambarkan introversi dan ekstraversi dalam diri manusia.

sedangkan diri disimbolkan dengan mandala yang berarti kesatuan, totalitas

dan keteraturan yang mengacu pada realisasi diri.

16

Page 17: Review Aliran Psikologi

Arketipe Menurt Jung

Selain arketipe, teori Jung juga membahas tentang dinamika kepribadian

yang menjelaskan dua hal yaitu kausalitas dan teologi serta progresi dan

regresi.

Freud berpendapat bahwa sifat seseorang ketika dewasa bergantung pada

pengalaman masa kecilnya. Namun Jung menyanggah pendapat itu. Menurut

Jung Fred hanya menyinggung satu sisi saja, yaitu kausalitas. Kausalitas

menyatakan bahwa masa kini menyajikan kondisi pada masa kini dan masa

lalu. Artinya masa kini juga dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu. Jung

berpendapat bahwa kausalitas tidak dapat menjelaskan keseluruhan motivasi

seseorang dalam berperilaku melainkan harus dilihat sisi teologinya. Teologi

menyatakan bahwa kejadian masa kini dipengaruhi oleh tujuan masa depan

yang secara langsung mempengaruhi nasib seseorang.

Sementara itu progresi dan regresi berbicara tentang adaptasi dengan

lingkungan luar maupun lingkungan dari dalam diri dalam mencapai realisasi

diri. Adaptasi kepada dunnia luar meliputi aliran keluar dari energi psikis yang

disebut dengan progresi, sedangkan adaptasi ke dalam bergantung pada energi

yang berlawanan arahnya dengan progresi, dinamakan regresi. Menurut Jung,

kedua hal tersebut sangat penting bagi manusia jika ingin mencapai realisasi

diri. Progresi akan membuat manusia bereaksi secara konsisten terhadap

kondisi lingkungan tertentu, sedangkan kebalikannya, regresi adalah suatu

langkah mundur yang diperlukan dalam sebuah perjalanan menuju kesuksesan

karena regresi mengaktifkan psikis ketidaksadaran. Regresi dan progresi tidak

bisa berjalan terpisah dalam pembangunan diri, keduanya harus bersatu untuk

dapat mengaktifkan proses perkembangan diri yang sehat.

Selain Freud, Jung juga mengemukakan pendapatnya tentang perkembangan

kepribadian. Namun berlawanan dengan Freud, Jung menggaris bawahi tahap

kedua dari kehidupan, yaitu periode usia 35 tahun atau 40 tahunan sampai bisa

berkembang dan dapat berujung pada realisasi diri. Tahap perkembangan

dikategorikan menjadi empat periode utama yaitu masa kanak-kanak, masa

muda, masa pertengahan (paruh baya), dan masa tua (lanjut usia).

17

Page 18: Review Aliran Psikologi

Masa kana-kanak menurut Jung dibagi lagi menjadi tiga bagian yaitu masa

anarkis, monarkis dan dualistis. Fase anarkis ditandai oleh banyaknya

kesadaran yang kacau dan sporadis. Pengalaman pada masa anarkis ini

terkadang masuk ke kesadaran sebagai bukti bahwa pada masa anarkis

pengalaman bersifat primitif. Fase monarkis di usia dini dicirikan dengan

perkembangan ego dan mulainya cara berpikir yang logis dan verbal. Pada

tahap ini, rata-rata anak akan menganggap dirinya sebagai orang ketiga atau

dalam kata lain, anak melihat dirinya sendiri secara objektif. Selanjutnya, pada

fase dualistis ego sudah lebih berkembang. Pada masa dualistis, ego terbagi

menjadi dua yaitu objektif dan subjektif.

Masa muda ditandai dari pubertas hingga masa pertengahan (paruh baya).

Pada tahap ini, anak muda akan mencoba bertahan hidup untuk bisa terlepas

dari orang tuanya, baik dalam masalah psikis maupun fisik. Menurut Jung,

masa muda adalah periode ketika aktifitas meningkat, pencapaian kematangan

seksual, menumbuhkan kesadaran, dan lain-lain.

Selanjutnya adalah masa pertengahan (paruh baya). Masa ini dimulai pada

usia 35-40 tahun. Terjadi berbagai penurunan dalam masa ini, walaupun

penurunan yang terjadi dapat menyebabkan kecemasan bagi sebagian orang,

namun fase ini termasuk kedalam fase yang potensial. Jika orang dimasa

pertengahan dapat memegang teguh nilai moral dan sosial pada masa kecil,

mereka akan menjadi kokoh dan fanatik dalam menjaga ketertarikan fisik dan

kemampuannya. (Freud, 2013:144).

Pada masa tua (old age), akan terjadi penurunan kesadaran. Pada fase ini

banyak ditemukan kejadian takut mati. Takut pada kematian menurut Jung

adalah proses yang normal. Selain itu Jung juga percaya bahwa kematian

merupakan tujuan dari kehidupan yang bisa terpenuhi ketika kematian terlihat.

18

Page 19: Review Aliran Psikologi

BEHAVIORISME : SKINNER

Skinner adalah putera seorang pengacara di sebuah kota kecil, lahir pada tahun

1904 dan dibersarkan di Susquehanna, Pennsylvania. Skinner lahir dari keluarga

yang hangat dan harmonis. Pada awalnya, Skinner adalah mahasiswa Fakultas

Sastra Inggris dan ingin menjadi penulis. Kemudian Skinner memutuskan untuk

menggunakan waktu selama sekitar satu atau dua tahun penuh untuk mendalami

karua-karya sastra di rumah. Karena merasa telah menghabiskan waktunya secara

tidak produktif, Skinner memutuskan untuk berhenti menulis dan mulai kuliah di

Fakultas Psikologi Harvard. Walaupun begitu, Skinner tidak meninggalkan secara

keseluruhan minatnya pada bidang kesusastraan. Skinner diketahui tetap

menerbitkan beberapa artikel. Skinner kemudian mendapat gelar Ph.D nya pada

tahun 1931. Skinner sempat menempati berbagai jabatan penting dalam kariernya

dibidang Psikologi. Skinner juga menerbitkan buku pertamanya yang sangat

terkenal yang berjudul The Behavior of Organism.

Skinner adalah seorang behavioris yang kuat yang yakin akan pentingnya

metode objektif, keketatan eksperimental, dan kapasitas eksperimen untuk

memecahkan masalah-masalah tingkah laku yang paling kompleks. Skinner

menekankan teorinya pada penelitian tentang respon-respon yang tidak harus

dibangkitkan oleh stimulus, tetapi sangat dipengaruhi oleh reinforcement. Skinner

juga lebih berkonsentrasi pada studi tentang subjek-subjek individual, bukan pada

kecenderungan umum atau kecenderungan kelompok.

A. Struktur Kepribadian

Skinner memusatkan diri pada tingkah laku yang dapat diubah.

Karenanya, ia kurang tertarik pada tingkah laku yang ciri-cirinya relatif tetap.

Hal ini karena Skinner menekankan studinya pada kontrol tingkah laku.

Menurutnya, prediksi dan penjelasan dapat dicapai lewat pengetahuan tentang

aspek-aspek kepribadian yang bersifat tetap dan dapat diubah. Namun kontrol

hanya bisa dicapai melalui modifikasi, kontrol menunjukan bahwa

lingkungan dapat diubah untuk menghasilkan pola-pola tingkah laku yang

berbeda pula. Akan tetapi, Skinner tidak pernah berkata bahwa semua faktor

19

Page 20: Review Aliran Psikologi

yang menentukan tingkah laku ada dalam lingkungan, hanya saja Skinner

tidak menekankan peranan variabilitas biologis, karena dalam ilmu

pengetahuannya yang murni tentang tingkah laku variabilitas ini tidak mudah

ditempatkan dibawah kontrol tingkah laku. Klasifikasi pokok tentang tingkah

laku yang dikemukakan oleh Skinner adalah pembedaannya antara operan

dan responden. Pusat perhatian Skinner adalah operan yang dilakukan tanpa

adanya stimulus penyebab. Sebaliknya, responden dibangkitkan oleh stimulus

tertentu yang diketahui. Contohnya adalah respon seperti refleks mata dimana

ada respon yang diketahui.

B. Dinamika Kepribadian

Skinner cenderung menghindari konsep-konsep struktural, dan

memperlihatkan sedikit perasaan tidak suka pada konsep-konsep dinamis atau

konsep-konsep motivasi. Walaupun begitu, Skinner mengakui bahwa

seseorang tidak selalu memperlihatkan tingkah laku yang sama walaupun

berada pada situasi yang sama, dan ia juga meyakini bahwa pengakuan umum

tentang hal inilah yang akan menjadi alasan pokok bagi berkembangnya

konsep tentang motivasi. Menurut Skinner karena tingkah laku cenderung

berubah-ubah dalam beberapa situasi, maka suatu kekerabatan internal

dipakai untuk menjelaskan variabilitas ini. Sebagai contohnya adalah, bila

kita melihat seorang anak tidak selalu memakan makanan yang disediakan,

maka dapat disimpulkan bahwa anak itu makan tidak hanya bergantung pada

adanya makanan tapi juga variasi tingkat kelaparannya.

Namun Skinner memilih untuk tidak repot-repot menjelaskan variabilitas

tingkah laku dengan suatu keadaan internal dan lebih memilih

memperhatikan variabel lingkungan saja dan langsung menjelaskan tingkah

lakunya. Skinner kemudian memandang variabilitas sebagai sebuah variabel

bebas.

C. Perkembangan Kepribadian

Karena sebagian besar teori Skinner adalah tentang perubahan tingkah

laku, belajar, dan modifikasi makan dapat dikatakan bahwa teorinya lah yang

20

Page 21: Review Aliran Psikologi

paling relevan dalam membahas perkembangan kepribadian. Skinner

berpendapat bahwa pemahaman tentang kepribadian akan tumbuh dari

tinjauan tentang perkembangan tingkah laku organisme manusia dalam

interaksinya yang terus-menerus dengan lingkungan. Konsep inti dalam

sistem Skinner adalah prinsip penguatan (principle of reinforcement) oleh

karena itu pandangan Skinner sering disebut teori penguatan operan (operant

reinforcement theory).

Memperkuat tingkah laku tidak lain berarti melakukan manipulasi untuk

mengubah kemungkinan terjadinya tingkah laku tersebut di masa mendatang.

Pavlov menemukan prinsip perkuatan sebagaimana prinsip itu berlaku pada

pengkondisian klasik. Pada penelitian Pavlov anjing mengeluarkan air liur

ketika bel dibunyikan karena pemberian daging dikondisikan setelah bel

dibunyikan. Jadi, pemberian daging merupakan suatu langkah perkuatan

(reinforcing operation). Langkah itu memperkuat kemungkinan bahwa respon

mengeluarkan air liur itu akan terjadi bila bel dibunyikan pada saat lain.

Selanjutnya, karena pemberian daging meningkatkan terjadinya salivasi maka

pemberian daging termasuk dalam pemerkuat positif (positive reinforcer).

Dalam percobaan berikutnya, apabila bel tetap dibunyikan namun tidak

diikuti dengan pemberian daging maka respon terkondisi tersebut akan

terhapus. Penghapusan (extinction) adalah berkurangnya kecenderungan

untuk merespon yang terjadi apabila perkuatan yang diikuti respon tersebut

tidak terjadi lagi.

BEHAVIORISTIK : BANDURA

Sebagian psikolog percaya bahwa ahli tingkah laku pada dasarnya benar ketika

mereka menyatakan bahwa perkembangan dipelajari dan sangat dipengaruhi oleh

pengalaman lingkungan. Akan teteapi mereka menganggap Skinner terlalu jauh

ketika mengumumkan bahwa kognisi tidak penting dalam memahami

perkembangan. Teori belajar sosial (social learning theory) adalah pandangan

psikolog yang menekankan tingkah laku, lingkungan dan kognisi sebagai faktor

utama dalam perkembangan. Ahli teori belajar sosial mengatakan bahwa manusia

21

Page 22: Review Aliran Psikologi

bukanlah robot yang tidak punya pikiran, berespon secara mekanis pada orang

lain dalam lingkungan. Manusia berpikir, bernalar, membayangkan,

merencanakan, mengharapkan, menginterpretasikan, percaya, menilai, dan

membandingkan.

Bandura bersama rekan kerjanya Walter Mischel adalah arsitek utama dari

teori belajar sosial kognitif. Bandura percaya bahwa kita belajar dengan

mengamati apa yang dilakukan orang lain. Melalui belajar observasi yang terdiri

dari modeling atau imitasi, kita secara kognitif akan merepresentasikan perilaku

tersebut. Ahli teori belajar sosial percaya bahwa kita memperoleh sejumlah besar

tingkah laku, pikiran, dan perasaan dengan mengobservasi tingkah laku orang

lain.

Dalam observational learning yaitu modeling, manusia diyakini cukup fleksibel

dan sanggup mempelajari berbagai kecakapan bersikap dan berperilaku. Manusia

belajar dengan cara mengamati dan proses belajar bukanlah performa. Performa

seseorang dipengaruhi oleh reinforcement. Meskipun demikian reinforcement

hanya memfasilitasi pembelajaran. Modeling adalah inti pembelajaran yang

dilakukan dengan pengamatan.

Proses dalam observational learning:

1. Proses memperhatikan atau atensi pada perilaku si model

2. Proses retensi: menyimpan perilaku dalam memori

Symbolic coding

Cognitive organization

Symbolic rehearsal

Motor rehearsal

3. Proses reproduksi motorik:

Kemampuan fisik

Ketersediaan komponen-komponen respon

Observasi diri terhadap reproduksi

Feedback yang akurat

4. Proses motivasional

22

Page 23: Review Aliran Psikologi

External reinforcement

Vicarious reinforcement

Self reinforcement

Reciprocal Determinism adalah tindakan manusia merupakan hasil dari

interaksi 3 variabel (lingkungan, perilaku, pribadi). Interaksi mutual antara

pengaruh individu (P), lingkungan (E) dan perilaku (B). Undirectional :B = f(P,E).

Partially bidirectional :B = f(P E) Reciprocal :

PENSIFATAN: ALLPORT

Allport lahir di Montezuma, Indiana pada tahun 1897. Allport merupakan

anak bungsu dari 4 bersaudara laki-laki. Ayahnya adalah seoang pebisnis dan

dokter negar sementara Ibunya adalah seorang guru. Allport adalah lulusan

Harvard Fakultas Psikologi. Teori Allport menekankan pada: personality traits,

identifikasi self dalam kepribadian,individu tidak dipengaruhi oleh masa lampau,

tetapi masa kini & masa yang akan datang, mengutamakan kesadaran dan

menjunjung keunikan manusia. Kepribadian dipengaruhi oleh faktor herediter &

faktor sosial.

Sifat merupakan sistem neuropsikis yang digeneralisasikan & diarahkan

(secara khas pada individu), dengan kemampuan untuk menghadapi berbagai

stimuli secara sama, & untuk membimbing tingkah laku adaptif & ekspresif

secara konsiten.Macam sifat ada dua yaitu individual traits dan common traits.

Individual traits atau disebut juga unique traits adalah unit yang sebenarnya

berasal dan berada dari kepribadian. Sementara common traits adalah sifat yang

23

P : sifat, motivasi, faktor kognitif lainnya

E : situasi yang dipilih norma

P

EB

Page 24: Review Aliran Psikologi

dimiliki oleh beberapa individu dengan variasi keberadaannya. Common traits

lebih mudah diukur dibanding dengan individual traits. Ada beberapa cara untuk

memprediksi sifat yaitu: dengan bahasa, dengan perilaku (expressive traits),

dengan dokumen (structural-dynamic), dengan alat ukur kepribadian, misalnya

nilai dan norma yang dimiliki individu

Pengaruh sifat dan posisinya dalam kepribadian adalah sebagai berikut.

Berdasarkan seberapa luas pengaruh sifat terhadap kepribadian, sifat dapat

dikategorikan dalam tiga bagian yaitu sifat sekunder, sifat sentral, dan sifat

kardinal. Sifat sekunder adalah sifat yang menggambarkan kesukaan yang

konsisten sifatnya namun tidak memberikan pengaruh pada beberapa perilaku

sekaligus. Sifat sentral adalah karakteristik sifat tertentu yang dapat dijadikan

kesimpulan dari kepribadian seseorang. Biasanya satu sifat atau beberapa yang

mempengaruhi beberapa perilaku sekaligus.Sifat kardinal adalah sifat yang sangat

mendominasi apapun yang dilakukan individu tersebut. Sangat jarang dimiliki.

Perkembangan kepribadian dalam teori alport dibagi menjadi: functional

autonomy, level of integration of personality, dan the proprium. Functional

Autonomy menegaskan bahwa tindakan di masa kecil memang merupakan pola-

pola identifikasi, imitasi kita terhadap orangtua. Ketika kita beranjak dewasa

tindakan kita memiliki tujuan tertentu, akan tetapi ada beberapa perilaku yang

“kehilangan” tujuan asalnya Functional autonomy terdiri dari dua hal yaitu:

perseverative functional autonomy yang berupa kebiasaan dan propriate

functional autonomy yang berupa norma/values. Yang kedua adalah level of

integration of personality. Pada awalnya, kepribadian merupakan kumpulan

refleks yang diolah oleh sistem neuropsikis seiring dengan kebutuhan untuk

beradaptasi menjadi kepribadian yang terintegrasi. Adapun level integrasi

kepribadian adalah sebagai berikut:

24

Page 25: Review Aliran Psikologi

Perkembangan kepribadian yang ketiga adalah The Propium. The Propium

merupakan self/ego. Fungsi dari the propium adalah memberi arahan & tujuan

dalam diri kita untuk menjadi tindakan kita. The propium berkembang secara

bertahap sepanjang rentang kehidupan kita.

Tahap-tahap perkembangan menurut teori Allport :

1. Bodily Sense

- Dimulai saat bayi

- Mulai merasakan ketubuhannya

- Menemukan hal-hal baru untuk memenuhi kebutuhan diri

2. Self-identity

- Tahun kedua kelahiran (usia 1-2 Tahun dilanjutkan usia 4-5 Tahun)

- Mengembangkan eksistensi dirinya, bahwa dia merupakan

- Individu yang terpisah dari orang lain

- Mulai mengenal namanya, rasa individualnya

3. Ego-enhancement

- Berkembang di usia 2-3 Tahun

25

Most integrated

Least integrated

Unifying philosophy of life

SelfTraits

Attitudes

Habits

Reflexes

Page 26: Review Aliran Psikologi

- Anak mulai mengembangkan harga dirinya. Kemampuan untuk

berprestasi, telah mengenal egois, & merasa dipermalukan

4. Ego-extension

- Mulai awal usia 3-4 Tahun

- Mulai mengenali keinginan-keinginan pribadinya, ekstensi dirinya.

- Dalam perkembangan kematangannya akan mengarah pada rasa loyal,

cinta pasangan

5. Self-image

- Usia 4-6 Tahun

- Telah mampu melakukan evaluasi diri mengenai kemampuannya,

status & perannya, serta aspirasinya di masa depan.

- Dapat menentukan tujuan di masa datang, serta tahu baik-buruk

tindakan.

6. Rational-agent

- Selama masa kanak-kanak menengah (6-12 Tahun)

- Anak disibukkan mencari pemecahan masalah & merencanakan

sesuatu, melatih kemampuan praktis di sekolah.

7. Propriate striving

- Masa remaja

- Telah terbentuk proprium motivasi tertentu yang mengarahkan

tindakan individu

- Telah memiliki rencana karier & mampu menentukan ideologi yang

murni miliknya.

8. The knower

- Memasuki usia dewasa

- Telah terintegrasi ketujuh aspek self menjadi satu kesatuan maka akan

masuk ke tahap mature personality

TEORI FAKTOR CATTEL

Raymond Bernard Catell lahir di Staffordshire, Inggris, pada tahun 1905

dan menyelesaikan semua pendidikannya di Inggris. Ia mendapatkan gelar B.Sc

dari Universitas London padatahun 1924 dala bidang kimia, serta gelar Ph.D. di

26

Page 27: Review Aliran Psikologi

bidang psikologi dari Universitas London dibawah bimibingan Spearman pada

tahun 1929. Ia menjadi dosen pada tahun 1928-1931 di University College of The

South West, Inggris. Catell banyak menempati jabatan penting dan menerima

penghargaan atas sumbangsihnya di bidang psikologi.

Teori yang dikemukakan oleh Raymond B. Catell merupakan teori

kepribadian yang paling komprehensif dan yang paling tuntas dikembangkan

berdasarkan analisis faktor. Catell adalah seorang peneliti yang memiliki minat

besar pada metode-metode kuantitatif. Baginya, analisis faktor merupakan alat

untuk menjelaskan berbagai masalah yang telah disusun dalam rangka yang

sistematis. Teori Catell mempunyai kesamaan dengan Gordon Allport sebab

pandangannya disebut teori sifat (trait theory) dan juga mempunyai kesamaan

dengan Kurt Lewin karena kemampuannya menerjemahkan ide-ide psikologis

kedalam rumusan-rumusan matematis yang jalan.

A. Hakikat Kepribadian : Struktur Sifat Sifat

Catell melihat kepribadian sebagai suatu strutur sifat-sifat (traits) yang

kompleks dan terdiferensiasi yang motivasinya sebagian besar bergantung

pada salah satu gugus dari sifat-sifat ini, yang disebut dynamic traits atau

sifat-sifat dinamik. Sifat merupakan yang terpenting dari konsep Catell. Bagi

Catell, sifat adalah suatu “strutur mental”, suatu penyimpulan yang

didasarkan pada tingkah laku yang dapat diobservasi untuk menjelaskan

keteraturan atau regularitas dan ketetapan atau konsistensi dalam tingkah laku

ini. Inti dari pandanan Catell adalah pembedaan antara surface traits atau

sifat-sifat permukaan, yakni gugus variabel yang menampak terbuka dan

saling berhubungan, sementara source traits atau sifat-sifat sumber adalah

variabel-variabel tersembunyi yang menentukan bagaimana manifestasi pada

permukaan. Namun menurut Catell, sifat-sifat sumber lebih penting daripada

sifat-sifat permukaan. Hal ini karena sifat-sifat sumber adalah daya-daya

struktural yang mendasaru kepribadian. Sedangkan sifat-sifat permukaan

adalah hasil dari interaksi antara sifa-sifat sumber dan pada umumnya bersifat

kurang stabil.

Menurut Catell, ada tiga macam sifat dinamik yang penting yaitu sikap,

erg, dan sentimen. Sikap adalah variabel dinamik yang menjelma, ungkapan

27

Page 28: Review Aliran Psikologi

struktur dinamik dasar yang dapat diamati, dari mana erg da sentimen serta

hubungannya satu sama lain. Erg adalah suatu sifat sumber yang ditentukan

oleh pengaruh konstitusi dan dinamik. Sementara Sentimen adalah sifat

sumber dinamik yang dibentuk oleh lingkungan. Jadi sentimen mirip dengan

erg, bedanya sentimen adalah akibat atau pengaruh dari faktor-faktor

pengalaman dan sosio-kultural, bukan faktor konstitusi.

Perkembangan kepribadian hasil penelitian Catell membahas bukti bahwa

adanya pengaruh usia pada faktor tempramen misalnya meningkatnya

petualangan dan kekuatan serta menurunnya O dan kecurigaan.

TEORI FAKTOR EYESENCK

Menurut Eyesenck kepribadian tersusun atas tindakan-tindakan, disposisi-

disposisi yang terorganisasi dalam susunan hirarkhis berdasarkan atas keumuman

dan kepentingannya (dari yang paling tinggi-luas, sampai dengan rendah-khusus):

type, trait, habitual response, spesific response. Kaitan dengan analisis faktor:

Type terkait dengan general factor, Trait terkait dengan (group) common factor

habitual response terkait dengan special/specific factor, specific response terkait

dengan error factor. Hirarkhi dalam bidang intelektual (kognitif): ideology,

attitude, habitual opinion, specific opinion.

Tipe – Tipe Kepribadian

Penemuan Eysenck mengenai tipe-tipe dianggapnya sebagai bukti empirik dari

Teori C.G Jung yaitu introversi dan ekstraversi.

Tipe neurotik:

- Kurang sempurna secara psikis dan jasmaninya, kemampuan

inteligensi-kemauan-penguasaan emosi-ketepatan sensoris-

kemampuan berusaha berada di bawah normal, mudah terpengaruh,

kurang teguh pendirian, lambat bertindak, cenderung menekan hal-

hal yang tidak menyenangkan.

- Tipe Introvers (neurotik), memiliki karakteristik:

28

Page 29: Review Aliran Psikologi

Cenderung mengembangkan gejala ketakutan, depresi, cenderung

obsesif, mudah tersinggung, apatis, saraf otonom labil. Perasaannya:

gampang terluka, mudah gugup, rendah diri, mudah melamun, dan

sukar tidur. Habitusnya: ukuran menegak dominan, sekresi salivaris

kurang lancar. Inteligensi: relatif tinggi, perbendaharaan kata baik,

cenderung berpendirian. Teliti tapi terlihat lambat, taraf aspirasi

tinggi namun cenderung ditaksir rendah oleh mereka sendiri, terlihat

kaku, & memperlihatkan intra-personal variability yang kecil.

Pilihan dalam seni: gambar tenang, model lama, kurang suka lelucon

terutama mengenai seks.

Tipe ekstraversi (neurotik), memiliki karakteristik:

Cenderung mengembangkan gejala histeris, sedikit energi, perhatian yang

sempit, sejarah kerja yang kurang baik, hypochondriasis. Mereka merasa

mudah gagap, mudah celaka, sering tidak masuk kerja karena sakit, merasa

tidak puas, mudah jatuh sakit. Habitusnya: dominan mendatar, sekresi

salivaris lancar. Inteligensi: relatif rendah, perbendaharaan kata kurang,

cenderung tidak tetap pendirian. Cenderung cepat tetapi tidak teliti, taraf

aspirasi rendah tetapi dinilai berlebihan oleh mereka sendiri, tidak terlalu

kaku & menunjukkan intra-personal variability yang besar. Pilihan dalam

seni: gambar berwarna, model baru, suka lelucon terutama mengenai seks.

Tipe Psikotis, memiliki karakteristik:

Secara inteligensi: tidak lancar, prestasi rendah terkait dengan angka-

angka yang kontinyu, asimilasi lambat dalam tes perspektif. Kurang pasti

dalam sikap sosialnya, daya konsentrasi rendah, ingatan kurang baik,

cenderung bertindak berlebihan & menaksir jarak secara berlebihan,

membaca lambat, taraf aspirasi kurang sesuai dengan kenyataan.

GESTALT : TEORI MEDAN KURT LEWIN

29

Page 30: Review Aliran Psikologi

Kurt Lewin lahir pada tahun 1890. Mengenyam pendidikan di Universitas

Feiberg, Munich, Jerman untuk menjadi sarjana. Mendapat gelar doktor Th.1914

dari Universitas Berlin, Jerman. Kurt Lewin adalah seorang guru besar di bidang

Filsafat dan Psikologi. Dan pada Saat Perang Dunia II, pindah ke Amerika

Serikat, mendalami Psikologi anak-anak di Universitas Cornell dan Iowa.

Dasar teori Lewin dalam menyusun teori medan (ilmu alam) adalah psikologi

Gestalt. Pokok pikirannya adalalah cara objek diamati (kesan si pengamat)

ditentukan oleh keseluruhan konteks. Maksudnya adalah pribadi selalu ada dalam

lingkungannya, sehingga tidak dapat dipikirkan lepas dari lingkungannya. Oleh

karena itu penggambaran pribadi adalah gambaran keseluruhan yang lepas dari

hal-hal lain di dunia seperti penggambaran secara ruang atau topologis.

Penggambaran perilaku seseorang dapat juga dirumuskan seperti: B = f (P,E) yang

artinya adalah perilaku seseorang berkaitan dengan karakter personalnya dan

situasi sosial dimana individu tersebut berada. Oleh karena itu teori ini dikatakan

sebagai sebuah teori yang mencoba menjembatani aliran psikoanalisis dan

behavioristik.

A. Struktur Kepribadian

Pribadi

- Pribadi adalah kumpulan sifat individu seperti kebutuhan dan

keyakinan

- menunjukkan gejala yang sama dengan ruang hidup.

- menunjukkan pribadi di dalam ruang hidupnya

NP NP

Lingkungan Psikologis

- Lingkungan psikologis adalah kenyataan psikologis, yaitu gambaran

hubungan pribadi dengan sekitarnya.

30

PRIBADI(P)

Page 31: Review Aliran Psikologi

- Lingkungan psikologis adalah bagian didalam elips, namun berada

diluar lingkarang P

NP

Ruang Hidup (RH)

- Ruang hidup berisikan pribadi dan lingkungan psikologis.

- Ruang hidup menggambarkan tingkah laku manusia.

- Hasil dari interaksi antara P dan LP dapat dinyatakan sebagai berikut:

TL (Tingkah Laku)= f (RH) = f (P,LP).

- Atau dapat diartikan bahwa tingkah laku adalah fungsi dari ruang

hidup.

- Tingkah laku dipakai untuk menunjukan tiap perubahan dalam ruang

hidup yaitu perubahan dalam arti psikologis.

- Namun tingkah laku tidak dapat diamati begitu saja melainkan harus

dilihat interaksi yang tampak antara individu dengan lingkungan

objektifnya.

Diferensiasi RH

Terjadi karena struktur ruang hidup yang bersifat heterogen. Terdiri atas

bagian-bagian yang berhubungan satu sama lain.

- Pribadi berdiferensiasi : P terbagi dalam PM (daerah perseptual dan

motorik) dan DP (daerah dalam pribadi)

31

P LP

vv

PM

DP

PM

Page 32: Review Aliran Psikologi

= p = isi batin yang mudah dipengaruhi

= s = isi batin yang tersembunyi contohnya rahasia

PM = menghubungkan pribadi dengan lingkungannya melalui persepsi

atau motorik.indera, hubungan pribadi dan lingkungan

DP = mempunyai hubungan langsung dengan dunia luar dan harus dari

PM

Lingkungan psikologi berdiferensiasi

= p = kebutuhan

Lp = Valensi

- Menurut Lewin lingkungan psikologis selalu berdiferensiasi

sehingga fakta-fakta yang ada di dalamnya memiliki pengaruh yang

berbeda-beda terhadap inidividu, bahkan ada yang menjadi barrier.

- Makin bertambah umur maka barier yang ada akan semakin bertambah

dan diferensiasi akan sering terjadi

Banyaknya daerah = fakta (di LP= valensi ; di P = need)

- Ditentukan oleh banyaknya fakta-fakta psikologis yang ada pada suatu

saat.

Dimensi – dimensi ruang hidup

- Dimensi Waktu: Prinsipnya kekinian, masa lampau, dan masa depan

tidak mempengaruhi tingkah laku saat ini tetapi sikap, perasaan atau

pikiran mengenai masa lalu atau masa depan dapat mempengaruhi

tingkah laku saat ini. Contoh : neonatus (bayi) belum memiliki dimensi

32

v

Page 33: Review Aliran Psikologi

waktu. Makin dewasa seseorang, maka gambaran masa depan makin

memainkan peranan penting dalam kehidupan kejiwaannya

- Dimensi Realita – Irrealita : merupakan suatu kontinum dalam ruang

hidup individu. Semakin khayal faktanya maka semakin irrealita.

B. Dinamika Kepriadian

Istilah-istilah yang digunakan yaitu: energy, tension, need, valence, force/

vektor.

a. Energy

Pribadi merupakan sistem energi. Energi yang menyebabkan kerja

psikologis disebut energi psikis. Tiap kerja atau pergerakan

memerlukan energi.

b. Tension

- Tegangan merupakan keadaan pribadi, keadaan relatif daerah

dalam pribadi yang satu terhadap daerah yang lain

- Sifat tegangan:

Tegangan cenderung bersifat menyamakan diri dengan sistem

di sekitarnya. Mengalir dari tegangan tinggi ke tegangan yang lebih

rendah. Namun bagaimana tension merata tergantung pada

intensitas batas antar sistem (rigidity dan fluidity)

c. Need

Kebutuhan merupakan keadaan atau sifat pribadi yang menyebabkan

meningkatnya tension. Dapat berupa: keadaan fisiologis (haus, lapar)

keinginan akan sesuatu (barang, cita-cita), keinginan mengerjakan

sesuatu (nonton, main)

d. Valence

Valensi adalah sifat dari lingkungan psikologis, dapat bersifat postif

atau negatif.

33

Page 34: Review Aliran Psikologi

1. Positif : menyebabkan berkurang atau hilangnya tegangan bila

pribadi memasuki daerah itu, tetapi meningkat tension apabila

pribadi terhalang mendapatkannya.

2. Negatif : menyebabkan bertambah tegangan bila pribadi memasuki

daerah itu, tetapi menurunkan tension apabila pribadi

meninggalkannya.

e. Force / vektor

Valensi hanya memberi arah gerak bagi pribadi, tetapi tidak

mendorongnya. Kekuatan yang mendorong pribadi adalah vektor.

Dinamika kepribadian tampak pada locomotion dan perubahan struktur

atau nilai daerah-daerah atau perubahan vektor.

D. Perkembangan Kepribadian

Pada daasarnya inti dari perkembangan kepribadian adalah perubahan-

perubahan tingkah-laku.

- Adalah perubahan dalam variasi tingkah laku tambah usia maka akan

bertambah pula variasi kegiatan, perasaan, kebutuhan, hubungan sosial,

orang akan terlatih multitasking.

GESTALT: TEORI ORGANISMIK GOLDSTEIN

Kurt Goldstein lahir di Silesia pada th.1878. Goldstein meraih gelar dokter

dari Universitas Breslau. Kemudian Goldstein bertugas di klinik psikiatris

Konigsberg. Menjadi guru besar bidang Neurologi dan psikiatri di Universitas

Frankfurt di usia 36 tahun.

Dalam teori kepribadian, terdapat banyak teori organismik. Teori organismik

adalah teori yang berpusat pada seluruh organisme sebagai suatu sistem yang

bersatu dan bukan pada sifat, dorongan atau kebiasaan yang terpisah. Teori

34

Page 35: Review Aliran Psikologi

organismik dipakai oleh para teoritikus kontemporer seperti Goldstein, Angyal,

Maslow, Allport, Murray, Rogers, Freud, bahkan Jung. Namun demikian, terdapat

perbedaan dari masing-masing tokoh yang mengemukakaknnya. Teori organismik

adalah sebuah teori yang berusaha meluruskan kesalahpahaman yang dilakukan

Descartes 300 tahun lalu. Teori organismik menegaskan bahwa organisme bukan

sistem dwirangkap yaitu jiwa dan badan yang masing-masing memiliki motor

penggeraknya sendiri, tetapi merupakan satu kesatuan yang terdiri dari banyak

fungsi bagian-bagian.

Struktur Organisme

- Organisme terdiri atas anggota yang antara satu dengan yang lainnya

saling berhubungan dalam struktur arti tertentu.

- Mengenal istilah figur and background. Contohnya orang yang menulis

sambil mendengarkan lagu. Menulis menjadi figur dan mendengarkan

lagu menjadi kegiatan background.

- Gestalt wajar = secara fungsional terdapat totalitas organisme sebagai

latar belakan, menunjukkan pilihan individu secara pribadi, sifatnya

teratur, fleksibel, dan sesuai situasi.

- Gestalt tak wajar = yang terpisah dari keseluruhan organisme dan latar

belakangnya juga terpisah (terisolasi), timbul karena kejadian traumatis;

latihan berulang yang tidak bermakna bagi organisme.

Dinamika Organisme

- Proses Ekualisasi, maksudnya adalah banyaknya energi dalam organisme

adalah tetap (konstan) dan cenderung merata. Prinsip ekualisasi

menerangkan ketetapan, keterpaduan, serta keteraturan tingkah laku

ditengah ganguan stimulus-stimulus.

- Aktualisasi Diri, merupakan motif pokok yang dimiliki organisme.

Dalam kata lain, dorongan-dorongan seperti lapar, seks, kekuasaan,

prestasi, dan keingintahuan merupakan manifestasi dari tujuan hidup

35

Page 36: Review Aliran Psikologi

pokok yaitu mengaktualisasikan diri sendiri. Merupakan kecenderungan

kreatif agar organisme dapat berkembang secara sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Feist, Jess., & Feist, Gregory. (2013). Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba

Humanika

Pervin, Lawrence A., & Cervone, Daniel. (2010) Psikologi Kepribadian. Jakarta:

Kencana

36

Page 37: Review Aliran Psikologi

Suryabrata, Sumadi. (2008) Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT Raja Grafindo

Boeree, C. George (2008) General Psychology. Jogjakarta: Primashopie

Hall, Calvin S., & Lindzey, Gardner. (2009) Teori-Teori Psikodinamik (Klinis).

Jogjakarta: Kanisius

Santrock, John W. (2003) Adolescence Jakarta : PT Erlangga

Hall, Calvin. S, & Lindzey, Gardner. (1993) Teori-Teori Holistik. Jogjakarta:

Kanisius

37