review

5
Siti Sahatul Fatimah 141211131211 Review Isolasi dan Skrining Antibiotik yang diproduksi Oleh Actinomycetes Latar belakang Actinomycetes merupakan bakteri prokariot gram-positif, yang membedakan actinomycetes dengan bakteri lainnya yaitu morfologi mereka, DNA nya kaya guanin sitosin (G+C) , urutan asam nukleat serta pasangannya. Karakter dari bakteri ini yaitu memiliki kandungan (G+C) yang tinggi >55% dalam DNA mereka. Biasanya actinomycetes ditemukan pada habitat air tawar dan laut, seperti aliran, sungai, lumpur danau, sediment sungai dan laut, pasir pantai dan sponge. Penelitian Gebreyohannes et al., (2012) menyebutkan bahwa actinomycetes dapat diisolasi dari air dan sedimen, sedangkan menurut Bizuye et al., (2013) dan Messaoudi et al., (2015), actinomycetes diisolasi dari sampah. Dari 22.500 senyawa bioaktif dari mikroba diketahui bahwa 45% berasal dari actinomycetes, 38% dari jamur dan 17% dari bakteri lain. Lebih dari 5.000 antibiotik telah diidentifikasi dari kultur bakteri gram positif dan gram negatif, serta jamur berfilamen. Lebih Tugas Eksplorasi Sumber Daya Laut Page 1

Upload: siti-sahatul-fatimah

Post on 13-Sep-2015

12 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Skrining Antibiotik dari Actinomycetes

TRANSCRIPT

Siti Sahatul Fatimah 141211131211

Siti Sahatul Fatimah 141211131211

ReviewIsolasi dan Skrining Antibiotik yang diproduksi Oleh ActinomycetesLatar belakangActinomycetes merupakan bakteri prokariot gram-positif, yang membedakan actinomycetes dengan bakteri lainnya yaitu morfologi mereka, DNA nya kaya guanin sitosin (G+C) , urutan asam nukleat serta pasangannya. Karakter dari bakteri ini yaitu memiliki kandungan (G+C) yang tinggi >55% dalam DNA mereka. Biasanya actinomycetes ditemukan pada habitat air tawar dan laut, seperti aliran, sungai, lumpur danau, sediment sungai dan laut, pasir pantai dan sponge. Penelitian Gebreyohannes et al., (2012) menyebutkan bahwa actinomycetes dapat diisolasi dari air dan sedimen, sedangkan menurut Bizuye et al., (2013) dan Messaoudi et al., (2015), actinomycetes diisolasi dari sampah. Dari 22.500 senyawa bioaktif dari mikroba diketahui bahwa 45% berasal dari actinomycetes, 38% dari jamur dan 17% dari bakteri lain. Lebih dari 5.000 antibiotik telah diidentifikasi dari kultur bakteri gram positif dan gram negatif, serta jamur berfilamen. Lebih dari 70% antibiotik alami yang diisolasi dari beberapa genus dari actinomycetes.Isolasi Actinomycetes dan Skrining Antimikroba dari ActinomycetesIsolasi actinomycetes menggunakan metode serial dilution. Persiapan larutan stock dilakukan dengan cara pengenceran 1 gram sampel dalam 9 mL larutan fisiologis steril, lalu dihomogenkan menggunakan vortex. Kemudian dilakukan pengenceran dengan cara 1 mL larutan stock dimasukkan ke dalam 9 mL larutan fisiologis hingga mencapai pengenceran 10-5. Setelah pengenceran selesai, setiap hasil pengenceran diambil sebanyak 0,1 mL atau 1 mL dikultur dengan cara plating pada media seperti ISP2, starch casein agar steril dan oat meal agar, kemudian diinkubasi pada suhu 28 C atau 30 C atau 37 C selama 7 sampai 20 hari (Gebreyohannes et al., 2012; Bizuye et al., 2013; Messaoudi et al., 2015). Skrining awal dapat dilakukan dengan cara menyiapkan bakteri patogen yang akan diuji yang distreak pada centre plate yang telah berisi media umum seperti nutrient agar dan diinkubasi pada suhu 37 C selama 7 dari. Koloni bakteri yang terbentuk kemudian distreak tegak lurus pada isolat actinomycetes, lalu diinkubasi selam 24 jam pada suhu 30 C. Setelah inkubasi, zona hambat akan diukur dan didokumentasikan (Bizuye et al., 2013). Isolat yang menunjukkan aktivitas antibakteri dari skrining awal ini kemudian diproduksi ekstrak kasarnya dengan menggunakan metode solid state fermentation dan submerged state fermantation, kemudian ekstrak kasar yang didapat dilakukan skrining lanjutan (kedua), dengan metode disc diffussion dan agar well diffusion (Gebreyohannes et al., 2012; Bizuye et al., 2013). Menurut Bizuye et al., (2013), produksi ekstrak kasar selain dengan cara solid state fermentation juga dapat dilakukan dengan cara ekstraksi. Kemudian dilakukan skrining kedua, sehingga didapatkan aktivitas antibakteri yang terkuat. Menurut Bizuye et al., (2013) skrining aktivitas antimikroba patogen, kontrol yang digunakan yaitu etil asetat.Skrining Aktivitas AntibakteriMenurut Gebreyohannes et al., (2012) metode skrining yang lebih baik yaitu menggunakan agar well diffusion dari pada metode disc diffusion, sedangkan crude ekstrak yang didapat menunjukkan zona hambat yang lebih besar pada bakteri gram positif seperti S. aureus daripada gram negatif, berikut hasil zona hambat yang ditunjukkan:

Hasil di atas juga tidak jauh bebeda dengan penelitian Bizuye et al., (2013), berikut hasil yang diperoleh:

Begitu juga dengan hasil penelitian Messaoudi et al., (2015):Hasil antimikroba yang berbeda disebebkan oleh sensitivitas bakteri yang berbeda. Menurut Messaoudi et al., (2015) sensitivitas antara bakteri gram-positif dan gram negatif dipengaruhi oleh morfologi yang berbeda, seperti membran luar bakteri gram negatif memiliki lipopolisakarida sehingga dinding sel impermeable terhadap ekstrak lipofilik. Namun pada bakteri gram-positif lebih rentan sebab membran luar selnya yang tipis (sedikit lipopolisakarida), sehingga dinding sel menjadi rentan dan mudah rusak. Bizuye et al., (2013) menyatakan bahwa kesuksesan isolasi actinomycetes tergantung pada fakrtor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan mereka.Daftar PustakaBizuye, A., F. Moges., B. Andualem. 2013. Isolation and screening of antibiotic producing actinomycetes from soils in Gondar town, North West Ethiopia. Asian Pac J Trop Dis 3(5): 375-381.Gebreyohannes, G., F. Moges., S. Sahile., N. Raja. 2013. Isolation and characterization of potential antibiotic producing actinomycetes from water and sediments of Lake Tana, Ethiopia. Asian Pac J Trop Biomed 3(6): 426-435.Messaoudi, O., M. Bendahou., I. Benamar., D-E. Abdelwouhid. Identification and preliminary characterization of non-polyene antibiotics secreted by new strain of actinomycete isolated from sebkha of Kenadsa, Algeria. Asian Pac J Trop Biomed 5(6): 438445Tugas Eksplorasi Sumber Daya LautPage 3