revaluasi aset tetap

16
MAKALAH PENILAIAN KEMBALI( REVALUASI ) AKTIVA TETAP Dosen :JUAN KASNA, SE., M. Ak Disusun Oleh : KELOMPOK 2 21111050 Muliani Rukmantari 21111055 Junita Alfrida S. 21111056 Rizky Sukma W 21111057 Anggun Novianti 21111059 Nur Aini Iribaram 21111074 Marvina Ramdhani 21111078 Budiman 21111089 Theresia Anggreni S FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA 2014

Upload: tika

Post on 01-Feb-2016

89 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

revaluasi

TRANSCRIPT

Page 1: REVALUASI ASET TETAP

MAKALAH

PENILAIAN KEMBALI( REVALUASI ) AKTIVA TETAP

Dosen :JUAN KASNA, SE., M. Ak

Disusun Oleh :

KELOMPOK 2

21111050 Muliani Rukmantari

21111055 Junita Alfrida S.

21111056 Rizky Sukma W

21111057 Anggun Novianti

21111059 Nur Aini Iribaram

21111074 Marvina Ramdhani

21111078 Budiman

21111089 Theresia Anggreni S

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2014

Page 2: REVALUASI ASET TETAP

Revaluasi Aktiva Tetap 1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,

karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

“Penilaian Kembali (Revaluasi) Aset Tetap” ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang

dimiliki. Dan juga kami berterima kasih kepada Bapak Juan Kasma, SE., M.Ak, selaku Dosen

mata kuliah Manajemen Pajak yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Dalam penyusunan makalah ini kami menemukan berbagai kendala,hambatan, dan

tantangan, tetapi dengan kerja keras dan ridho Allah SWT, akhirnya kami dapat menyelesaikan

makalah ini dengan baik, dan semua itu tidak lepas dari dukungan, bantuan, dan dorongan dari

orang-orang yang ada disekeliling kami, oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT, orang tua tercinta, dan semua pihak yang telah

membantu kami dalam menyusun makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan maupun kesalahan dalam

penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sekalian sangat penulis

harapkan guna perbaikan kualitas dalam penyusunan makalah selanjutnya. Dan semoga

makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua.

Bandung, Maret 2014

Penyusun

Page 3: REVALUASI ASET TETAP

Revaluasi Aktiva Tetap 2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... 1

DAFTAR ISI ........................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 3

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 3

1.3 Tujuan ......................................................................................................... 4

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Revaluasi Aset Tetap ................................................................. 5

2.2 Revaluasi Aset Tetap Berdasarkan Undang-Undang Pajak... ........................ 5

2.3 Aktiva Tetap yang Dapat Direvaluasi... ......................................................... 6

2.4 Alasan Wajib Pajak Melakukan Revaluasi... ................................................. 7

2.5 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan revaluasi ........................ 8

2.6 Contoh Kasus ................................................................................................. 9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 15

Page 4: REVALUASI ASET TETAP

Revaluasi Aktiva Tetap 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dari segi ekonomi, pajak merupakan pemindahan sumber daya dari sector privat

(perusahaan) ke sektor public. Pemindahan sumber daya tersebut akan memengaruhi

daya beli (purchasing power) atau kemampuan belanja (spending power) dari sektor

privat. Agar tidak terjadi gangguan serius terhadap jalannya perusahaan, maka

pemenuhan kewajiban perpajakan harus dikelola dengan baik.

Bagi negara, pajak adalah salah satu sumber penerimaan penting yang akan

digunakan untuk membiayai pengeluaran Negara, baik pengeluaran rutin mapun

pengeluaran pembangunan. Sebaliknya bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang

akan mengurangi laba bersih.

Minimalisasi beban pajak dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satu

caranya dengan melakukan revaluasi aktiva tetap terhadap perusahaan.

Dalam kondisi inflasi, perusahaan perlu mempertimbangkan untuk melakukan

revaluasi karena nilai buku sudah tidak bisa mencerminkan harga pasar yang berlaku

saat ini.

Dalam keadaan inflasi, dimana harga-harga barang secara keseluruhan

mengalami kenaikan, maka nilai buku dari aktiva/aset yang dimiliki perusahaan

dipandang tidak relevan lagi.Bukan hanya dalam keadaan inflasi, dalam keadaan

ekonomi normal pun sebenarnya nilai buku dianggap tidak relevan karena tidak

mencerminkan nilai aktiva/aset yang sebenarnya.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan revaluasi, aset tetap dan revaluasi aset tetap?

2. Bagaimana revaluasi aset tetap menurut Undang-Undang Pajak?

3. Apa saja aset tetap yang dapat direvaluasi?

4. Apa alasan Wajib Pajak melakukan revaluasi?

5. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam melakukan revaluasi?

6. Berikan contoh kasus revaluasinya!

Page 5: REVALUASI ASET TETAP

Revaluasi Aktiva Tetap 4

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :

1. Untuk mengenal lebih dalam tentang revaluasi.

2. Untuk mengetahui revaluasi aset tetap menurut Undang-undang pajak.

3. Untuk mengetahui aset tetap yang dapat direvaluasi.

4. Untuk mengetahui alasan wajib paak melakukan revaluasi.

5. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan revaluasi .

6. Untuk mengetahui contoh kasus revaluasinya.

Page 6: REVALUASI ASET TETAP

Revaluasi Aktiva Tetap 5

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Revaluasi Aset Tetap

Revaluasi merupakan salah satu cara untuk mewajarkan nilai aktiva/aset yangdimilki

perusahaan dan seringkali digunakan untuk menghemat pajak yang harus dibayar.

Aset Tetap merupakan aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi

atau penyediaan barang atau jasa untuk disewakan kepada pihak lain, atau tujuan

administratif dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. (SAK-

ETAP).

Revaluasi aset tetap merupakan penilaian kembali aset tetap perusahaan, yang

diakibatkan adanya kenaikan nilai aset tetap tersebut dipasaran atau karena rendahnya

nilai aset tetap dalam laporan keuangan perusahaan yang disebabkan oleh devaluasi atau

sebab lain, sehingga nilai aset tetap dalam laporan keuangan tidak lagi mencerminkan nilai

yang wajar. (Waluyo, 2011)

Pada dasarnya penilaian kembali aset tetap dilakukan berdasarkan nilai pasar atau nilai

wajar aset tetap tersebut pada saat penilaian dengan menggunakan mtode peneliian yang

lazim berlaku di Indonesia dan dilakukan oleh perusahaan penilai atau penilai yang diakui

oleh Pemerintah. Jika nilai wajar yang ditetapkan oleh perusahaan penilai atau penilai yang

diakui oleh Pemerintah tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya maka Direktur

Jenderal Pajak akan menetapkan kembali nilai pasar atau nilai wajar asset yang

bersangkutan.

2.2 Revaluasi Aset Tetap Berdasarkan Undang-Undang Pajak

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 384/KMK.04/1998 tanggal 14 Agustus

1998 dan Surat Edaran Dirjen Pajak No. 29/Pj.42/1998, menjelaskan hal-hal sebagai

berikut:

1. Wajib Pajak yang dapat melakukan revaluasi adalah WP Badan dalam negeri yang

terletak atau berada di Indonesia. Wajib Pajak Badan dalam negeri adalah

sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan, baik yang melakukan

usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas,

Page 7: REVALUASI ASET TETAP

Revaluasi Aktiva Tetap 6

perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah

dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, dana

persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi masa, organisasi sosial politik, atau

organisasi yang sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap, dan bentuk badan lainnya.

2. Telah memenuhi semua kewajiban pajaknya sampai dengan masa pajak terakhir

sebelum masa pajak dilakukannya penilaian kembali. Kewajiban pajak yang

dimaksud terdiri dari:

a. Pajak Penghasilan (PPh);

b. Pajak Pertambahan Nilai (PPn) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah

(PPnBM);

c. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB);

d. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan

2.3 Aktiva Tetap yang Dapat Direvaluasi

Aset tetap yang dapat direvaluasi, yaitu:

1. Aset tetap berwujud dalam bentuk tanah, kelompok bangunan, dan bukan

bangunan yang tidak dimaksudkan untuk dialihkan atau dijual.

2. Aset tersebut terletak atau berada diwilayah Indonesia.

3. Penilaian kembali dapat dilakukan terhadap seluruh aset tetap (revaluasi total) atau

terhadap sebagian aset tetap (revaluasi parsial) yang dimiliki perusahaan.

4. Penilaian kembali aset tetap dilakukan berdasarkan nilai pasar atau nilai wajar aset

tetap pada saat penilaian dilakukan, yang ditetapkan oleh perusahaan penilai atau

penilai yang diakui oleh pemerintah.

5. Dalam hal nilai pasar atau nilai wajar yang ditetapkan oleh perusahaan penilai atau

penilai yang diakui oleh pemerintah ternyata kemudian tidak mencaerminkan

keadaan yang sebenarnya, Dirjen Pajak akan menetapkan kembali nilai pasar atau

nilai wajar yang bersangkutan.

6. Selisih antara niali pasar atau nilai wajar dengan nilai buku fiskal aset tetap yang

dinilai kembali wajib dikompensasikan terlebih dahulu dengan kerugian fiskal

tahun berjalan dan sisa kerugian fiskal tahun-tahun sebelumnya yang masih dapat

dikompensasikan.

7. Selisih lebih karena penilaian kembali setelah dilakukan kompensasi kerugian

dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final, sesebesar 10% .

Page 8: REVALUASI ASET TETAP

Revaluasi Aktiva Tetap 7

8. Bagi WP yang melakukan penggabungan usaha, pajak penghasilan yang terhutang

sebesatr 10% diatas, dapat dibayar dalam jangka waktu paling lama 5 tahun

terhitung sejak tahun dilakukannya penilaian kembali aset tetap perusahaan.

9. Pajak penghasilan yang harus dilunasi untuk setiap tahun paling sedikit sebesar

20% dari jumlah pajak yang terutang, kecuali pelunasan untuk tahun terakhir.

10. Apabila WP melakukan penilaian kembali aset tetap sebelum akhir tahun pajak,

maka kerugian fiskal pada tahun buku yang bersangkutan, diperhitungkan sampai

dengan dilakukannya revaluasi aset tetap tersebut.

11. Nilai pasar atau nilai wajar merupakan dasar penyusutan aset mulai tahun pajak

dilakukannya penilaian kembali aset tetap tersebut penyusutan dilakukan sesuai

dengan Pasal 11 UU Pajak Penghasilan.

12. Aset tetap yang telah dilakukan penilaian kembali dan telah dikenakan Pajak

Penghasilan tidak dapat dialihkan kepada pihak lain sebelum lewat jangka waktu 5

tahun setelah dilakukannya penilaian kembali.

13. Apabila WP mengalihkan aset tetap tersebut sebelum lewat jangka waktu 5 tahun,

maka atas selisih penilaian aset tetap tersebut tetap dikenakan Pajak Penghasian

yang terutang sebesar 10% dan tambahan Pajak Penghasilan yang bersifat final

sebesar 15%.

14. Dikecualikan dari jangka waktu 5 tahun jika aset tetap tersebut dialihkan kepada

pemerintah atau dialihkan dalam rangka penggabungan, peleburan, atau pemekaran

usaha.

2.4 Alasan Wajib Pajak Melakukan Revaluasi

1. Meningkatkan nilai perusahaan (mark-up) sehingga memudahkan perusahaan

dalam proses pencarian dana, baik melalui pinjaman bank maupun pinjaman saham

(go public);

2. Meningkatkan biaya penyusutan aktiva tetap dimasa datang sehingga deductibie

expense dimasa datang semakin besar dan beban pajak semakin kecil;

3. Meningkatkan keakuratan perhitungan penghasilan maupun biaya sehingga

mencerminkan kemampuan perusahaan yang sebenarnya dalam menghasilkan laba;

4. Agar neraca perusahaan menunjukan posisi kekayaan perusahaan yang sebenarnya.

Page 9: REVALUASI ASET TETAP

Revaluasi Aktiva Tetap 8

2.5 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan revaluasi

A. Revaluasi Parsial atau Menyeluruh

Objek revaluasi adalah aset berwujud dalam bentuk tanah, kelompok bangunan,

dan bukan bangunan yang tidak dimaksudkan untuk dialihkan atau dijual atau bukan

barang dagangan.Revaluasi parsial berarti perusahaan hanya melakukan revaluasi atas

sebagian asset tetap yang ada sesuai pertimbangan perusahaan.Bagi perusahaan tertentu,

misalnya perusahaan perkebunan, revaluasi atas tanah tidak menarik. Hal ini

disebabkan adanya pembayaran PPh sebear 10% atas selisih lebih penilaian kembali

aset padahal tanah tidak disusutkan, sehingga tambahan beban penyusutan tahun-tahun

mendatang hanya dari selisih lebih revaluasi ata asset tetap selain tanah, padahal asset

tanah nilainya paling besar dibandingkan dengan yang lainnya. Dengn demikian,

perusahaan dapat melakukan revaluasi parsial sepanjang yang tidak direvaluasikan

adalah asset tetap berupa tanah yang tidak disusutkan.

B. Pembayaran PPh Sebesar Sepuluh Persen yang Bersifat Final

Bagi perusahaan yang akan melakukan revaluasi perlu melakukan penghitungan apakah

membayar PPh 10% itu lebih menguntungkan dibanding dengan tariff PPh badan

sebesar 25%. Aktiva tetap yang sudah direvaluasi dan biaya penyusutan akan

mengurangi Penghasilan Kena Pajak (PKP). Umur aktiva akan kembali seperti semula,

meskipun sebenarnya telah digunakan lebih dari separuh umur.

C. Pembayaran Pajak Selama Lima Tahun

Bagi perusahaan yang melakukan penggabungan usaha, PPh sebesar 10%

(sepuluh persen) yang terutang dapat dibayar dalam jangka waktu paling lama 5 (lima)

tahun. Kemudian ini sangat membantu likuiditas perusahaan yang melakukan revaluasi

dan kemudian melakukan penggabungan. Namun, ketentuan ini bertentangan dengan

Pasal 4 huruf b Keputusan Menteri Keuangan No. 422/KMK.04/1998 yang menegaskan

bahwa Wajib Pajak yang melakukan penggabungan, peleburan, atau pemekaran harus

melunasi seluruh utang pajak dari tiap perusahaan terkait.

Page 10: REVALUASI ASET TETAP

Revaluasi Aktiva Tetap 9

2.6 Contoh Kasus Revaluasi Aktiva Tetap

Contoh Kasus 1

Pada tanggal 1 Januari 2003 PT. PQR melakukan penilaian kembali aktiva perusahaan.

Posisi aktiva perusahaan pada tanggal tersebut adalah sebagai berikut :

Untuk tahun 2002 PT. PQR memperoleh laba sebesar Rp. 200.000.000. Tahuntahun

sebelumnya PT. PQR mencatatatkan kerugian sebagai berikut:

Pembahasan:

PT. PQR terlebih dahulu mengkompensasikan laba tahun 2002 sebesar Rp. 200.000.000

dengan rugi tahun 1997 sebesar Rp. 250.000.000 sehingga sisa rugi tahun 1997 adalahRp.

50.000.000.Kemudian selisih revaluasi dikompensikan dengan urutan sebagai berikut:

Selisih Lebih Kompensasi Kerugian Sisa Selisih lebih

Rp. 7.750.000.000 Th. 2001 Rp. 100.000.000 Rp. 7.650.000.000

Rp. 7.650.000.000 Th. 2000 Rp. 200.000.000 Rp. 7.450.000.000

Rp. 7.450.000.000 Th. 1999 Rp. 3.000.000.000 Rp. 4.450.000.000

Rp. 4.450.000.000 Th. 1998 Rp. 2.000.000.000 Rp. 2.450.000.000

Rp. 2.450.000.000 Th. 1997 Rp. 50.000.000 Rp. 2.400.000.000

Aktiva tetap Nilai Buku Fiskal Nilai Pasar Selisih Lebih

Tanah Rp. 2.000.000.000 Rp. 2.500.000.000 Rp. 500.000.000

Bangunan Rp. 200.000.000 Rp. 450.000.000 Rp. 250.000.000

Mesin Rp. 1.000.000.000 Rp. 8.000.000.000 Rp. 7.000.000.000

Rp. 3.200.000.000 Rp. 10.950.000.000 Rp. 7.750.000.000

Tahun Kerugian

1995 Rp. 200.000.000

1996 Rp. 300.000.000

1997 Rp. 250.000.000

1998 Rp. 2.000.000.000

1999 Rp. 3.000.000.000

2000 Rp. 200.000.000

2001 Rp. 100.000.000

Page 11: REVALUASI ASET TETAP

Revaluasi Aktiva Tetap 10

PPh Revaluasi aktiva tetap = 10% x Rp. 2.400.000.000 = Rp. 240.000.000 (Final)

Apabila revaluasi tersebut dilakukan dalam rangka penggabungan usaha merger atau

konsolidasi, maka PPh Final sebesar Rp. 240.000.000 dapat diangsur sampai 5 tahun

minimal 20%/tahun.

Contoh Kasus 2

Studi Kasus

PT (Persero) Angkasa Pura

Laba rugi perusahaan PT. Angkasa Pura adalah Rp. 4.464.157.000 sebelum dikenakan

Pajak Penghasilan (PPh) terhadap Badan dengan pengenaan tarif pajak Badan sebesar

25%. Dengan demikian besarnya PPh Terhutang PT. (Persero) Angkasa Pura I Kantor

Cabang Bandar Udara Sam Ratulangi sesuai dengan tarif pajak PPh Pasal 17 ayat 2 (a)

adalah sebagai berikut :

25% x Rp. 4.464.157.000 = Rp. 1.116.039.250

Page 12: REVALUASI ASET TETAP

Selisih Lebih Revaluasi Tanah, Bangunan, dan Gedung

(Sumber: Laporan Keuangan PT. Angkasa Pura I Cabang Manado tahun 2012)

No. Aktiva Tetap

Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan s.d

thn 2012

Nilai Buku Nilai Pasar Wajar

Akmulasi Penyusutan

Setelah Revaluasi

Selisih Lebih Revaluasi

PPh Final 10%

1. Tanah 6.171.100.142,00 - 6.171.100.142,00 13.800.000.000 - 7.628.899.858 762.889.985

2. Bangunan

/Lapangan

193.893.764.603,56 (9.694.688.230)

184.199.076.373,56

225.320.000.000

(11.266.000.000) 29.914.923.626,44 2.991.492.362,64

3. Gedung 115.343.576.458,07 (5.767.178.822,90)

109.576.397.635,17

124.320.000.000 (6.216.000.000) 8.527.602.360,83 852.760.236,48

Jumlah 315.408.441.203,63 (15.461.867.052,9) 299.946.574.150,73 363.440.000.000 (17.422.000.000) 46.071.425.849,27 4.607.142.584,12

Page 13: REVALUASI ASET TETAP

Selisih Lebih Revaluasi Aktiva Kendaraan, Peralatan Perhubungan Udara, dan Lain-lain Aktiva

Aktiva Tetap Nilai Perolehan

Akumulasai Penyusutan

Nilai Buku Nilai Pasar Wajar

Akumulasi Penyusutan Setelah

Revaluasi

Selisih Lebih Revaluasi

PPh Final 10%

Alat-Alat Perhubungan Udara

Alat-alat Telekomunikasi

19.576.644.889,60 (4.894.161.222) 14.682.483.667,6 22.120.000.000 (5.530.000.000) 1.907.516.332,4 190.751.633,24

Rambu-rambu udara 22.344.592.844,59 (2.793.074.106) 19.551.518.738,59 22.120.000.000 (3.187.500.000) 2.760.981.261,41 276.098.126,14

Alat Kerja Perhubungan udara

121.000.000,00 (15.125.000) 105.875.000 500.000.000 (62.500.000) 331.625.000 33.162.500

Jumlah 42.042.237.734 (7.688.747.328) 34.339.877.406,19 48.120.000.000 (8.780.000.000) 5.000.122.594 500.012.259,4

Alat-alat Angkutan /Kendaraan

175.166.096.068,83 (21.895.762.008,60) 153.270.334.068,23 190.100.000.000 (23.762.500.000) 13.067.165.931,77 1.306.716.593,17

Jumlah 175.166.096.068,83 (21.895.762.008,60) 153.270.334.068,23 190.100.000.000 (23.762.500.000) 13.067.165.931,77 1.306.716.593,17

Lain-lain Aktiva Tetap

1.227.978.211,01 (306.994.552,75) 920.983.658,26 1.345.000.000 (336.250.000) 87.766.341,74 8.776.634,17

Jumlah 1.227.978.211,01 (306.994.552,75) 920.983.658,26 1.345.000.000 (336.250.000) 87.766.341,74 8.776.634,17

(Sumber: Laporan Keuangan PT. Angkasa Pura I Cabang Manado tahun 2012)

Page 14: REVALUASI ASET TETAP

Revaluasi Aktiva Tetap 13

Pengaruh Revaluasi Aktiva Tetap Terhadap Laba Kena Pajak

Laporan laba rugi sebelum PPh badan sebesar Rp.3.084.186.000. Perhitungan PPh Terhutang

adalah:

25% x Rp.3.084.186.000 = Rp. 771.046.500

Tarif PPh Final :

10% x Rp.59.226.358.127,78 = Rp. 5.922.635.812,77

Final ditambah dengan PPh badan yaitu sebesar Rp. 6.693.682.312.77

Perbandingan Pengenaan Pajak Sebelum Melakukan Dan Melakukan Revaluasi Aktiva

Tetap

Sebelum Melakukan

Revaluasi

Melakukan Revaluasi

Biaya PPh Final Revaluasi 0 5.922.635.812,77

Laba Kena Pajak 4.464.157.000 3.084.186.000

Beban Pajak 1.116.039.250

771.046.500

Dikarenakan biaya PPh final revaluasi lebih besar dari pada beban pajak , maka beban

pajak dihapuskan menjadi Rp. 0.

Biaya PPh final revaluasi dapat di angsur sampai 5 tahun.

Namun sebaiknya , PT. Angkasa Pura I sebelum melakukan revaluasi terhadap aktiva

tetap perusahaannya, sebaiknya dilakukan pertimbangan terlebih dahulu, dimana dapat

dilakukan dengan cara membandingkan besarnya pajak yang dibayar apabila

melakukan revaluasi dan tidak melakukan revaluasi aktiva tetapnya, apabila jumlah

pajak PPh Final dan PPh Badan yang dibayar lebih besar dari pada jumlah pajak

dengan tidak melakukan revaluasi aktiva tetap (PPh Badan), maka perusahaan tidak

perlu melakukan revaluasi melalui aktiva tetap dengan melihat kembali peraturan yang

berlaku dan nilai pasar wajar aset tetap perusahaan yang ada dan menghasilkan nilai wajar

yang sesuai dan mendapatkan total beban pajak yang sebenarnya.

Page 15: REVALUASI ASET TETAP

Revaluasi Aktiva Tetap 14

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Revaluasi aset tetap merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan

sebagai salah satu cara pelaksanaan tax planning yang bertujuan untuk meringankan beban

kerugian perusahaan.

Revaluasi aktiva tetap secara umum akan menghasilkan kenaikan nilai pasar wajar yang

merupakan nilai aktiva pada tahun berjalan dan biaya disusutkan aktiva. Kenaikan biaya

penyusutan akan menurunkan laba usaha yang berdampak pada pengurangan beban PPh

badan. Pada aktiva tanah, tidak dapat menghemat pajak karena aktiva tanah tidak dapat

disusutkan, sedangkan untuk aktiva berwujud lainnya dapat menghemat pajak karena pada

aktiva tersebut dapat disustkan.

Page 16: REVALUASI ASET TETAP

Revaluasi Aktiva Tetap 15

DAFTAR PUSTAKA

Unikom, 2013.Modul Pelatihan Pajak Terapan Brevet A dan B Terpadu.

Suandy, Erly. 2013. Perencanaan Pajak Edisi Revisi 5. Salemba Empat.

C Katuk, Yolanda. 2013.Analisis Perencanaan Pajak Melalui Revaluasi Aktiva Tetap Pada PT.

Angkasa Pura I (Persero) Bandara Sam Ratulangi. Jurnal Emba. Vol 1 No. 3.