bagian anggaran 065...koreksi yang menambah/mengurangi ekuitas e.4 1.689.346.730.353,00 -...
TRANSCRIPT
BAGIAN ANGGARAN 065
LAPORAN KEUANGAN
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL (BA-065)
Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2019
Audited
Jalan Jenderal Gatot Subroto Nomor 44 Jakarta Selatan 12190
Page ii
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar i
Daftar Isi
Pernyataan Telah Direviu
ii
iii
Pernyataan Tanggung Jawab iv
Ringkasan 1
I. Laporan Realisasi Anggaran 3
II. Neraca 4
III. Laporan Operasional 5
IV. Laporan Perubahan Ekuitas 6
V. Catatan atas Laporan Keuangan 7
A. Penjelasan Umum 7
B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 18
C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 25
D. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional 41
E. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas 45
F. Pengungkapan Penting Lainnya 49
VI. Lampiran dan Daftar 50
1
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Badan Koordinasi Penanaman Modal untuk Periode yang Berakhir 31 Desember
2019 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan
yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang
mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31
Desember 2019.
Realisasi Pendapatan Negara pada Tahun Anggaran 2019 adalah sebesar Rp514.193.544,00 seluruhnya
merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak. Tidak tercatat adanya estimasi Pendapatan-LRA dalam
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) BKPM Tahun 2019.
Realisasi Belanja Negara pada Tahun Anggaran 2019 adalah sebesar Rp597.118.142.460,00 atau
mencapai 93,21 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp640.600.156.000,00.
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada
31 Desember 2019.
Nilai Aset per 31 Desember 2019 dicatat dan disajikan sebesar Rp2.297.843.439.963,00 yang terdiri
dari: Aset Lancar sebesar Rp14.925.347.998,00; Aset Tetap (neto) sebesar Rp2.245.482.092.404,00;
dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp37.435.999.561,00.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp2.550.883.275,00 dan Rp2.295.292.556.688,00.
3. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari operasi,
surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan
surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai
dengan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp783.649.371,00, sedangkan jumlah beban dari kegiatan
operasional adalah sebesar Rp564.750.766.647,00 sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional
senilai Rp(563.967.117.276,00). Surplus Kegiatan Non Operasional dan Pos-Pos Luar Biasa masing-
masing sebesar Rp389.826.308,00 dan Rp0,00 sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar
Rp(563.577.290.968,00).
2
4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 1 Januari 2019 adalah sebesar
Rp569.615.842.275,00, ditambah Surplus/Defisit-LO sebesar Rp(563.577.290.968,00), ditambah
dengan Koreksi yang Menambah/Mengurangi Ekuitas sebesar Rp1.689.346.730.353,00 dan Transaksi
Antar entitas senilai total Rp599.907.275.028,00, sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember
2019 adalah senilai Rp2.295.292.556.688,00.
5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci
atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan
Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi
yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-
pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal
31 Desember 2019 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan
Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun Anggaran 2019 disusun dan disajikan dengan
menggunakan basis akrual.
3
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018
(Dalam Rupiah)
URAIAN CATATAN TA 2019 % thd
Angg
TA 2018
ANGGARAN REALISASI REALISASI
PENDAPATAN B.1
Penerimaan Negara Bukan Pajak - 514.193.544,00 0.00 1.423.939.264,00
JUMLAH PENDAPATAN - 514.193.544,00 0.00 1.423.939.264,00
BELANJA B.2.
Belanja Rupiah Murni
Belanja Pegawai B.3 142.611.778.000,00 131.854.948.448,00 92,46 124.417.949.241,00
Belanja Barang B.4 430.402.805.000,00 401.061.835.511,00 93,18 336.423.267.240,00
Belanja Modal B.5 67.585.573.000,00 64.201.358.501,00 94,99 19.845.408.378,00
Jumlah Belanja 640.600.156.000,00 597.118.142.460,00 93,21 480.686.624.859,00
JUMLAH BELANJA 640.600.156.000,00 597.118.142.460,00 93,21 480.686.624.859,00
Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan
4
II. NERACA
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
NERACA PER 31 DESEMBER 2019 DAN 2018
(Dalam Rupiah)
URAIAN CATATAN 2019 2018
ASET
ASET LANCAR Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 0,00 472.469.831,00
Kas Lainnya dan Setara Kas C.2 1.202.743.681,00 1.519.541.000,00
Belanja Dibayar Dimuka (prepaid) C.3 10.796.730.375,00 49.500.000,00
Piutang Bukan Pajak C.4 15.304.508,00 29.563.380,00
Persediaan C.5 2.910.569.434,00 2.156.865.494,00
Jumlah Aset Lancar 14.925.347.998,00 4.227.939.705,00 ASET TETAP
Tanah C.6 1.959.546.919.000,00 333.830.014.000,00
Peralatan dan Mesin C.7 264.795.085.610,00 232.085.022.345,00
Gedung dan Bangunan C.8 264.256.245.644,00 245.317.298.605,00
Jalan, Irigasi, dan Jaringan C.9 9.022.115.183,00 4.863.164.183,00
Aset Tetap Lainnya C.10 852.077.649,00 1.034.420.929,00 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.11 (252.990.350.682,00) (269.309.606.871,00)
Jumlah Aset Tetap 2.245.482.092.404,00 547.820.313.191,00
ASET LAINNYA
Aset Tak Berwujud C.12 106.522.243.049,00 80.164.757.135,00
Aset Lain-lain C.13 0,00 49.773.970,00
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya C.14 (69.086.243.488,00) (58.528.155.181,00)
Jumlah Aset Lainnya 37.435.999.561,00 21.686.375.924,00
JUMLAH ASET 2.297.843.439.963,00 573.734.628.820,00
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang kepada Pihak Ketiga C.15 1.687.019.513,00 2.018.700.285,00 Pendapatan Diterima di Muka C.16 863.863.762,00 1.627.616.429,00
Uang Muka dari KPPN C.17 0,00 472.469.831,00
JUMLAH KEWAJIBAN 2.550.883.275.00 4.118.786.545,00
EKUITAS
Ekuitas C.18 2.295.292.556.688,00 569.615.842.275,00
JUMLAH EKUITAS 2.295.292.556.688,00 569.615.842.275,00 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.297.843.439.963,00 573.734.628.820,00
Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan
5
III. LAPORAN OPERASIONAL
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018
(Dalam Rupiah)
URAIAN CATATAN 2019 2018
KEGIATAN OPERASIONAL
PENDAPATAN
Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 783.649.371,00 834.033.288,00
JUMLAH PENDAPATAN 783.649.371,00 834.033.288,00
BEBAN
Beban Pegawai D.2 131.731.481.058,00 124.441.385.981,00 Beban Persediaan D.3 4.130.329.769,00 5.345.458.026,00 Beban Jasa D.4 265.086.058.952,00 235.955.718.231,00
Beban Pemeliharaan D.5 9.239.672.595,00 8.056.685.882,00
Beban Perjalanan Dinas D.6 109.330.724.977,00 85.372.198.203,00
Beban Barang untuk Diserahkan Masyarakat D.7 1.095.324.000,00 1.917.326.923,00
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.8 44.137.175.296,00 27.843.717.469,00
JUMLAH BEBAN 564.750.766.647,00 488.932.490.715,00
SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (563.967.117.276,00) (488.098.457.427,00)
KEGIATAN NON OPERASIONAL D.9
PENDAPATAN
Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar 123.550.000,00 110.500.000,00
Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 625.707.143,00 619.548.080,00
BEBAN
Beban Pelepasan Aset Non Lancar 206.919.120,00 27.723.437,00
Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 152.511.715,00 79.141.547,00
SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 389.826.308,00 623.183.096,00
SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA (563.577.290.968,00) (487.475.274.331,00)
POS LUAR BIASA - -
SURPLUS/DEFISIT LO (563.577.290.968,00) (487.475.274.331,00)
Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan
6
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2019 DAN 2018
(Dalam Rupiah)
URAIAN CATATAN 2019 2018
EKUITAS AWAL E.1 569.615.842.275,00 577.828.431.011,00
SURPLUS/DEFISIT LO E.2 (563.577.290.968,00) (487.475.274.331,00)
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI/ KESALAHAN MENDASAR E.3 - -
KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS E.4 1.689.346.730.353,00 -
Penyesuaian Nilai Aset - -
Koreksi Nilai Persediaan - -
Selisih Revaluasi Aset Tetap 1.686.344.603.799,00 -
Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi 3.002.126.554,00 -
Koreksi Lain-lain - -
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.5 599.907.275.028,00 479.262.685.595,00
KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS 1.725.676.714.413,00 (8.212.588.736,00)
EKUITAS AKHIR E.6 2.295.292.556.688,00 569.615.842.275,00
Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan
7
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. PENJELASAN UMUM
A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Badan Koordinasi Penanaman Modal Dasar Hukum Entitas dan Rencana
Strategis
Badan Koordinasi Penanaman Modal telah merumuskan visi dan misi yang dituangkan
dalam Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 4 Tahun 2016
tentang Rencana Strategis Badan Koordinasi Penanaman Modal Tahun 2015-2019
sebagai berikut:
Tujuan BKPM untuk periode 2015 – 2019 yaitu:
1. Mewujudkan iklim penanaman modal yang berdaya saing
Tujuan ini diarahkan pada upaya untuk memberikan kemudahan, kepastian,
transparansi proses pelayanan perizinan dan non perizinan, mengembangkan Sistem
Pelayanan dan Informasi Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) untuk
mendukung penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Pusat dan
Daerah, meningkatkan kepastian hukum dan penyederhanaan prosedur perizinan dan
non perizinan, memberikan insentif fiskal dan non fiskal yang lebih menarik dan
transparan, serta memfasilitasi penyelesaian permasalahan dan hambatan dalam
pelaksanaan penanaman modal (debottlenecking).
Untuk mencapai tujuan tersebut, ada 3 (tiga) sasaran strategis yaitu:
a. Meningkatnya iklim penanaman modal dalam rangka peningkatan daya saing
penanaman modal.
b. Meningkatnya kualitas pelayanan penanaman modal yang prima dan responsif
melalui PTSP pusat dalam rangka peningkatan daya saing penanaman modal.
VISI
“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan
Gotong Royong”
MISI
1. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
2. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing
3. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan
berbasiskan kepentingan nasional.
8
c. Meningkatnya kinerja lembaga melalui ketersediaan sarana, prasarana dan
aparat yang mumpuni dalam rangka menunjang tugas fungsi BKPM.
2. Mewujudkan penanaman modal yang berkualitas dan berkelanjutan
Tujuan ini disusun dalam rangka mendorong penanaman modal pada sektor-sektor
prioritas, meningkatkan penanaman modal di luar Pulau Jawa khususnya Provinsi
Papua dan Papua Barat, meningkatkan peran UKM dalam perekonomian melalui
kemitraan dengan usaha besar PMA dan PMDN, meningkatkan efektivitas strategi dan
upaya promosi penanaman modal, memfasilitasi percepatan penanaman modal
dengan skema Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS), meningkatkan pemanfaatan
ekonomi internasional untuk kepentingan nasional, serta meningkatkan peran
perencanaan sebagai penyambung kegiatan di unit-unit BKPM agar lebih efektif dan
terintegrasi.
Untuk mencapai tujuan tersebut ada 4 (empat) sasaran strategis yaitu:
a. Meningkatnya realisasi penanaman modal melalui kegiatan pemantauan,
pembinaan, dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal dalam rangka
peningkatan daya saing penanaman modal.
b. Meningkatnya daya tarik penanaman modal melalui promosi yang terpadu dan
efektif bagi penanam modal dalam dan luar negeri yang berpijak pada peningkatan
daya saing penanaman modal.
c. Meningkatnya kerjasama internasional untuk mendorong investasi dan melindungi
kepentingan nasional dalam rangka peningkatan daya saing penanaman modal.
d. Tersusunnya perencanaan penanaman modal dan rekomendasi kebijakan yang
terintegrasi, kolaboratif dan implementatif dalam rangka peningkatan daya saing
penanaman modal pada sektor prioritas.
Struktur Kelembagaan Badan Koordinasi Penanaman Modal terdiri dari 1 (satu)
Sekretariat Utama dan 6 (enam) Deputi yaitu:
1. Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal
2. Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal
3. Deputi Bidang Kerjasama Penanaman Modal
4. Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal
5. Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal
6. Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal.
9
Jumlah satker pada tingkat Eselon I Badan Koordinasi Penanaman Modal terdiri dari 40
(empat puluh) satker dengan rincian sebagai berikut:
NO KODE SATKER NAMA SATKER
KANTOR PUSAT (KP)
1 017202 Sekretariat Utama
2 664848 Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal
3 664852 Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal
4 664869 Deputi Bidang Kerjasama Penanaman Modal
5 664873 Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal
6 664880 Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal
7 670650 Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal
DEKONSENTRASI (DK)
1 029002 DPMPTSP Provinsi Jawa Barat
2 039002 DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah
3 049001 DPMPTSP Provinsi DIY
4 050016 DPMPTSP Provinsi Jawa Timur
5 060038 DPMPTSP Aceh
6 079001 DPMPTSP Provinsi Sumatera Utara
7 080022 DPMPTSP Provinsi Sumatera Barat
8 099001 DPMPTSP Provinsi Riau
9 100098 DPMPTSP Provinsi Jambi
10 119002 DPMPTSP Provinsi Sumatera Selatan
11 120020 DPMPTSP Provinsi Lampung
12 139001 DPMPTSP Provinsi Kalimantan Barat
13 140020 DPMPTSP Provinsi Kalimantan Tengah
14 159002 DPMPTSP Provinsi Kalimantan Selatan
15 169001 DPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur
16 170029 DPMPTSP Provinsi Sulawesi Utara
17 180015 DPMPTSP Provinsi Sulawesi Tengah
18 190099 DPMPTSP Provinsi Sulawesi Selatan
19 200028 DPMPTSP Provinsi Sulawesi Tenggara
20 210023 DPMPTSP Provinsi Maluku
21 220022 DPMPTSP Provinsi Bali
22 230024 DPMPTSP Provinsi Nusa Tenggara Barat
23 249002 DPMPTSP Provinsi Nusa Tenggara Timur
24 250024 DPMPTSP Provinsi Papua
25 260028 DPMPTSP Provinsi Bengkulu
26 280023 DPMPTSP Provinsi Maluku Utara
27 290018 DPMPTSP Provinsi Banten
28 300015 DPMPTSP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
29 310090 DPMPTSP Provinsi Gorontalo
30 320082 DPMPTSP Provinsi Kepulauan Riau
31 330082 DPMPTSP Provinsi Papua Barat
32 340096 DPMPTSP Provinsi Sulawesi Barat
33 417745 DPMPTSP Provinsi Kalimantan Utara
10
Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan BKPM TA 2018 merupakan Laporan Keuangan yang dihasilkan dari
konsolidasi Laporan Keuangan 7 (tujuh) Satker Pusat dan 33 (tiga puluh tiga) Satker
Dekonsentrasi.
A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan TA 2019 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek
keuangan yang dikelola oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal. Laporan Keuangan ini
dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual
maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan
pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada
Kementerian Negara/Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi
Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk
menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan
SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset
lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan
manajerial lainnya.
Basis Akuntansi
A.3. Basis Akuntansi
Badan Koordinasi Penanaman Modal menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan
penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas
untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis
akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi
dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau
dibayarkan.
Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi atau
peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai
dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
11
Dasar Pengukuran
A.4. Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap
pos dalam laporan keuangan.
Dasar pengukuran yang diterapkan Badan Koordinasi Penanaman Modal dalam
penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai
perolehan historis.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai
wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat
sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi
kewajiban yang bersangkutan.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang
menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata
uang rupiah.
Kebijakan Akuntansi
A.5. Kebijakan Akuntansi
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan TA 2019 telah mengacu pada Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-
dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh
suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan
kebijakan yang ditetapkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal. Di samping itu,
dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat
di lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan
Keuangan Badan Koordinasi Penanaman Modal adalah sebagai berikut:
Pendapatan- LRA
(1) Pendapatan- LRA
Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN).
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
12
Pendapatan- LO
(2) Pendapatan- LO
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan/atau
Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Secara
khusus pengakuan pendapatan-LO pada Badan Koordinasi Penanaman Modal
adalah sebagai berikut:
o Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara nilai dan periode
waktu sewa.
o Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat keputusan denda
atau dokumen lain yang dipersamakan.
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Belanja
(3) Belanja
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi
pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara.
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya
klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.
Beban
(4) Beban
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; terjadinya
penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya
klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.
Aset
(5) Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, dan Aset Lainnya.
13
Aset Lancar
a. Aset Lancar
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk
valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal
neraca.
Piutang diakui apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
o Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan Tanggung
Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat keputusan yang
mempunyai kekuatan hukum tetap.
o Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa yang
menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian yang
menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur
dengan andal.
Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net realizable
value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan piutang tak tertagih.
Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang ditentukan
berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah.
Perhitungan penyisihannya adalah sebagai berikut:
Kualitas Piutang Uraian Penyisihan
Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo 0,5%
Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan
10%
Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan
50%
Macet Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan
100%
Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/ DJKN
Penyisihan piutang tak tertagih pada BKPM tidak dilakukan untuk piutang belanja
pegawai yang dapat dikompensasikan pembayarannya melalui potongan Surat
Perintah Membayar (SPM).
Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal neraca
dikalikan dengan harga pembelian terakhir.
14
Aset tetap
b. Aset Tetap
Aset Tetap meliputi seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah
maupun untuk kepentingan publik yang mempunya masa manfaat lebih dari satu
tahun.
Nilai aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai
berikut:
a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga
yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah);
b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau
lebih dari Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah);
c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi
tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah,
jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan
barang bercorak kesenian.
Pada tahun 2017 dan 2018 Pemerintah melakukan penilaian kembali (revaluasi)
berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2017
tentang Penilaian Kembali Barang Milik Negara/Daerah dan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 118/PMK.06/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian
Kembali Barang Milik Negara. Revaluasi dilakukan terhadap aset tetap berupa
Tanah, Gedung dan Bangunan serta Jalan, Jaringan, dan Irigasi berupa Jalan,
Jembatan, dan Bangunan Air pada Kementerian Negara/Lembaga sesuai
kodefikasi Barang Milik Negara yang diperoleh sampai dengan 31 Desember
2015. Termasuk dalam ruang lingkup obyek revaluasi adalah aset tetap pada
Kementerian Negara/Lembaga yang sedang dilaksanakan pemanfaatan.
Pelaksanaan penilaian dalam rangka revaluasi dilakukan dengan pendekatan
data pasar, pendekatan biaya, dan/atau pendekatan oleh Penilai Pemerintah di
lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan.
Berdasarkan pertimbangan efisiensi anggaran dan waktu penyelesaian,
pelaksanaan penilaian kembali dilakukan dengan survei lapangan untuk obyek
penilaian berupa Tanah dan tanpa survei lapangan untuk obyek penilaian
kembali selain Tanah.
15
Pada tahun 2019, atas hasil penilaian kembali tahun 2017 dan 2018 terdapat
perbaikan/koreksi yang dilakukan guna menyempurnakan hasil penilaian
kembali agar diperoleh nilai Aset Tetap yang lebih akurat, andal, dan wajar.
Berdasarkan Surat Anggota BPK Nomor 50/S/IV-XV/01/2020 tanggal 6 Januari
2020 hal Tanggapan atas Penyelesaian Tindak Lanjut Perbaikan Penilaian
Kembali Barang Milik NegarTahun 2017-2018 dinyatakan bahwa Pemerintah
dapa menyajikan seluruh hasil penilaian kembali BMN Tahun 2017-2018 beserta
perbaikannya dalam LKPP Tahun 2019 Unaudited sesuai mekanisme yang
berlaku.
Nilai Aset Tetap hasil penilaian kembali menjadi nilai perolehan baru dan nilai
akumulasi penyusutannya adalah nol. Dalam hal nilai Aset Tetap hasil revaluasi
lebih tinggi dari nilai buku sebelumnya maka selisih tersebut diakui sebagai
penambah ekuitas pada Laporan Keuangan. Namun, apabila nilai Aset Tetap hasil
revaluasi lebih rendah dari nilai buku sebelumnya maka selisih tersebut diakui
sebagai pengurang ekuitas pada Laporan Keuangan.
Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah yang
disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan
kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan
rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir
direklasifikasi ke Aset Lain-lain pada Pos Aset Lainnya.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan dari
neraca pada saat ada usulan penghapusan dari entitas sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN.
Penyusutan Aset Tetap
c. Penyusutan Aset Tetap
Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
a. Tanah
b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau
dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada
Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.
16
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir
semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus
yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara
merata setiap semester selama Masa Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri
Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka
Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah
Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Aset Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun
Aset Lainnya
d. Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang
jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak Berwujud dan
Aset Lain-lain.
Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu sebesar harga
perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.
Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis
lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan ATB dengan masa manfaat tidak terbatas
tidak dilakukan amortisasi.
Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman Keputusan
Menteri Keuangan Nomor: 620/ KM.6/ 31 Desember 2016 tentang Masa
Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset Tak
Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat
adalah sebagai berikut:
17
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat
(Tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain Industri, Rahasia Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu 10
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa, Perlindungan Varietas Tanaman Semusim
20
Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan Varietas Tanaman Tahunan 25
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.II, Hak Ekonomi Pelaku Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser Fonogram
50
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.I 70
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku yaitu
harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Kewajiban
(6) Kewajiban
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan
kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan
setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada
Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di
Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek
Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan
untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan
setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban
pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
Ekuitas
(7) Ekuitas
Ekuitas merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode.
Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas
18
B. PENJELASAN ATAS POS-POS
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Pagu Anggaran Badan Koordinasi Penanaman Modal TA 2019 adalah sebesar
Rp640.600.156.000,00. Rincian pagu anggaran berdasarkan jenis belanja adalah
sebagai berikut:
Uraian Jenis Belanja 2019
Pagu Awal Pagu Perubahan
Belanja Pegawai 137.611.778.000,00 142.611.778.000,00
Belanja Barang 409.585.975.000,00 430.402.805.000,00
Belanja Modal 68.863.138.000,00 67.585.573.000,00
Jumlah 616.060.891.000,00 640.600.156.000,00
Selanjutnya apabila dilihat dari program kerja pagu anggaran BKPM adalah sebagai
berikut:
Uraian Program Kerja Pagu Awal Pagu Perubahan
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BKPM 313.877.542.000,00 338.416.807.000,00
Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal 302.183.349.000,00 302.183.349.000,00
Jumlah 616.060.891.000,00 640.600.156.000,00
Pada Tahun Anggaran 2019 terdapat penambahan pagu anggaran BKPM sebesar
Rp24.539.265.000,00 sesuai Surat Penetapan Satuan Anggaran Bagian Anggaran
998.08 (SP-SABA 999.08) dari BA-BUN ke Bagian Anggaran BKPM BA-065 sehingga
merubah total pagu yang dikelola oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal semula
sebesar Rp616.060.891.000,00 meningkat menjadi Rp640.600.156.000,00.
Realisasi Pendapatan Rp514.193.544,00
B.1 Pendapatan
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019 adalah
sebesar Rp514.193.544,00. Badan Koordinasi Penanaman Modal tidak menetapkan
estimasi pendapatan pada Tahun 2019, namun demikian setiap penerimaan negara
yang diterima akan dibukukan dan disajikan dalam Laporan Keuangan. Rincian estimasi
dan realisasi pendapatan BKPM tahun 2019 adalah sebagai berikut:
19
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan TA. 2019
Uraian TA 2019
Anggaran Realisasi % Real Angg.
Pendapatan dari Pengelolaan BMN - 123.774.235,00 0,00
Pendapatan Bunga dan Pengelolaan Rekening Perbankan - 10.507,00 0,00
Pendapatan Denda - 4.357.454,00 0,00
Pendapatan Lain-lain - 386.051.348,00 0,00
Jumlah - 514.193.544,00 0,00
Realisasi Pendapatan dari Pengelolaan BMN pada Tahun Anggaran 2019 sebesar
Rp123.774.235,00 seluruhnya berasal dari Satker Sekretariat Utama berupa:
1. Pendapatan atas pemindahtanganan BMN berupa barang inventaris kantor dalam
kondisi rusak berat sesuai Risalah Lelang Nomor 746/25/2019 tanggal 13 Desember
2019 sebesar Rp123.550.000,00.
2. Realisasi pembayaran atas sewa rumah dinas yang penyetorannya dilaksanakan
secara langsung melalui pemotongan Surat Perintah Membayar belanja pegawai
sebesar Rp224.235,00.
Realisasi Pendapatan Bunga dan Pengelolaan Rekening Perbankan sebesar
Rp10.507,00 berasal dari penyetoran Bunga Bank atas penutupan rekening giro
pemerintah pada Satker DPMPTSP DI Yogyakarta.
Realisasi Pendapatan Denda sebesar Rp4.357.454,00 berasal dari Denda
Keterlambatan atas Penyelesaian Pekerjaan dengan rincian sebagai berikut:
1. Pengadaan Pengisian Ulang Tabung Alat Pemadam Kebakaran TA 2019 pada
Satker Sekretariat Utama BKPM sebesar Rp40.136,00;
2. Pekerjaan Jasa Konsultansi Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah pada
Satker Deputi Pengembangan Iklim Penanaman Modal sebesar Rp2.687.697,00;
3. Pekerjaan Jasa Konsultan Pengembangan Sistem Informasi Kemitraan sebesar
Rp205.700,00 pada Satker Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman
Modal.
4. Pekerjaan Pengadaan Interkoneksi Sarana Data Realisasi Investasi dan Aplikasi
Pembatalan Pencabutan Perizinan sebesar Rp1.423.921,00 pada Satker Deputi
Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal.
20
Realisasi Pendapatan lain-lain pada Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp386.051.348,00
terdiri dari
1. Pengembalian Belanja Pegawai Tahun Anggaran Yang Lalu (TAYL) sebesar Rp181.633.002,00;
2. Pengembalian Belanja Barang TAYL sebesar Rp197.298.286,00; dan
3. Pendapatan Setoran dari Sisa Utang Non TP/TGR Pensiunan PNS sebesar Rp7.120.060,00.
Nilai Realisasi Pendapatan pada TA. 2019 bila dibandingkan dengan periode yang sama
pada TA. 2018 mengalami penurunan sebesar 63,89 persen. Hal ini disebabkan antara
lain karena penurunan pendapatan yang berasal dari pengelolaan BMN dan
Pendapatan Lain-lain yang diterima di periode tahun 2019.
Perbandingan Realisasi Pendapatan TA. 2019 dan 2018
Uraian TA. 2019 TA. 2018 % Naik/(Turun)
Pendapatan dari Pengelolaan BMN 123.774.235,00 860.225.980,00 (85,61)
Pendapatan Bunga dan Pengelolaan Rekening Perbankan 10.507,00 - 0,00
Pendapatan Denda 4.357.454,00 51.002.738,00 (91,46)
Pendapatan Lain-lain 386.051.348,00 512.710.546,00 (24,70)
Jumlah 514.193.544,00 1.423.939.264,00 (63,89)
Realisasi Belanja Negara Rp597.118.142.460,00
B.2 Belanja
Belanja Rupiah Murni
Realisasi Belanja Badan Koordinasi Penanaman Modal sampai dengan 31 Desember
2019 adalah sebesar Rp597.118.142.460,00 atau mencapai 93,21 persen dari alokasi
pagu anggaran sebesar Rp640.600.156.000,00. Rincian anggaran dan realisasi belanja
sampai dengan 31 Desember 2019 tersaji sebagai berikut:
Rincian Pagu dan Realisasi Per Jenis Belanja TA. 2019
Uraian
TA. 2019
Anggaran Realisasi % Real Angg.
Belanja Pegawai 142.611.778.000,00 131,854,948,448,00 92,46
Belanja Barang 430.402.805.000,00 401,061,835,511,00 93,18
Belanja Modal 67.585.573.000,00 64,201,358,501,00 94,99
Jumlah 640.600.156.000,00 597,118,142,460,00 93,21
21
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini:
Belanja Pegawai Rp131.854.948.448,00
B.3 Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai sampai dengan 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-
masing sebesar Rp131.854.948.448,00 dan Rp124.417.949.241,00. Nilai realisasi
Tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar 5,98 persen dibandingkan Tahun 2018 yang
antara lain disebabkan adanya peningkatan Nilai Reformasi Birokrasi BKPM yang turut
meningkatkan nilai Tunjangan Kinerja Pegawai BKPM, dan penambahan jumlah
pegawai baru.
Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai TA. 2019 dan 2018
URAIAN TA 2019 TA 2018 % Naik/(Turun)
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 74.373.200.157,00 69.791.942.201,00 6,56
Belanja Honorarium 7.744.678.924,00 15.703.273.465,00 (50,68)
Belanja Lembur 49.536.600,00 82.460.000,00 (39,93)
Belanja Tunj. Khusus & Belanja Pegawai Transito 50.246.328.196,00 39.173.086.872,00 28,27
Jumlah Belanja Kotor 132.413.743.877,00 124.750.762.538,00 6,14
Pengembalian Belanja 558.795.429,00 332.813.297,00 67,90
Jumlah Belanja (Neto) 131.854.948.448,00 124.417.949.241,00 5,98
0,00
50.000.000.000,00
100.000.000.000,00
150.000.000.000,00
200.000.000.000,00
250.000.000.000,00
300.000.000.000,00
350.000.000.000,00
400.000.000.000,00
450.000.000.000,00
500.000.000.000,00
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Anggaran
Realisasi
22
Rincian Pengembalian Belanja Pegawai TA. 2019 disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Rincian Realisasi Pengembalian Belanja Pegawai TA. 2019
Belanja Barang Rp401.061.835.511,00
Uraian Realisasi Pengembalian Belanja
Realisasi Netto
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 74.373.200.157,00 544.592.823,00 73.828.607.334,00
Belanja Honorarium 7.744.678.924,00 239.363,00 7.744.439.561,00
Belanja Lembur 49.536.600,00 0,00 49.536.600,00
Belanja Tunj. Khusus & Belanja Pegawai Transito 50.246.328.196,00 13.963.243,00 50.232.364.953,00
Jumlah 132.413.743.877,00 558.795.429,00 131.854.948.448,00
B.4 Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang sampai dengan 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-
masing sebesar Rp401.061.835.511,00 dan Rp336.423.267.240,00. Nilai realisasi
Belanja Barang Tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar 19.21 persen dari Realisasi
Belanja Barang pada periode yang sama di Tahun 2018.
Peningkatan belanja barang terjadi pada belanja Jasa dan belanja perjalanan dinas
dalam dan luar negeri. Peningkatan tersebut antara lain disebabkan oleh pelaksanaan
kegiatan dalam rangka mendukung implementasi kebijakan Online Single Submission
(OSS) dan peningkatan realisasi investasi.
Perbandingan Realisasi Belanja Barang TA. 2019 dan 2018
URAIAN 2019 2018 % Naik/(Turun)
Belanja Barang Operasional 12.174.235.134,00 11.759.744.542,00 3,52
Belanja Barang Non Operasional 35.079.583.312,00 38.305.236.173,00 (8,42)
Belanja Barang Persediaan 4.769.144.949,00 5.113.968.338,00 (6,74)
Belanja Jasa 229.478.174.069,00 185.980.120.188,00 23,39
Belanja Pemeliharaan 9.188.511.195,00 8.136.497.816,00 12,93
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 58.765.680.792,00 52.190.897.521,00 12,60
Belanja Perjalanan Luar Negeri 50.916.196.330,00 33.267.862.840,00 53,05
Belanja Barang untuk Diserahkan Masyarakat 1.095.324.000,00 1.917.326.923,00 (42,87)
Jumlah Belanja Kotor 401.466.849.781,00 336.671.654.341,00 19,25
Pengembalian Belanja 405.014.270,00 248.387.101,00 63,06
Jumlah Belanja 401.061.835.511,00 336.423.267.240,00 19,21
23
Belanja Modal Rp64.201.358.501,00
Rincian Pengembalian Belanja Barang TA. 2019 disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Rincian Realisasi Pengembalian Belanja Barang TA. 2019
Uraian Realisasi Pengembalian Belanja
Realisasi Netto
Belanja Barang Operasional 12.174.235.134,00 2.250.000,00 12.171.985.134,00
Belanja Barang Non Operasional 35.079.583.312,00 43.305.000.00 35.036.278.312,00
Belanja Barang Persediaan 4.769.144.949,00 0,00 4.769.144.949,00
Belanja Jasa 229.478.174.069,00 8.307.125,00 229.469.866.944,00
Belanja Pemeliharaan 9.188.511.195,00 0,00 9.188.511.195,00
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 58.765.680.792,00 93.483.702,00 58.672.197.090,00
Belanja Perjalanan Luar Negeri 50.916.196.330,00 257.668.443,00 50.658.527.887,00
Belanja Barang untuk Diserahkan Masyarakat 1.095.324.000,00 0.00 1.095.324.000,00
Jumlah 401.466.849.781,00 405.014.270,00 401.061.835.511,00
B.5 Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal sampai dengan 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-
masing sebesar Rp64.201.358.501,00 dan Rp19.845.408.378,00. Belanja Modal
merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang
memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Nilai Realisasi Belanja Modal
Tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar 223,52 persen dibandingkan periode Tahun
2018. Hal ini disebabkan antara lain karena peningkatan sarana dan prasarana
pendukung dalam rangka pelaksanaan Online Single Submission (OSS).
Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA. 2019 dan 2018
URAIAN TA 2019 TA 2018 % Naik/(Turun)
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 45.030.050.207,00 11.814.000.670,00 281.16
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 1.299.507.644,00 0.00 0.00
Belanja Modal Lainnya 17.874.560.650,00 8.031.407.708,00 122.56
Jumlah Belanja Kotor 64.204.118.501,00 19.845.408.378,00 223.52
Pengembalian Belanja 2.760.000,00 - -
Jumlah Belanja (Neto) 64.201.358.501,00 19.845.408.378,00 223.52
Pengembalian Belanja Modal sebesar Rp2.760.000,00 seluruhnya merupakan
Pengembalian Honorarium Pengadaan Langsung atas Pengadaan Sewa Bandwidth TA
2019 pada Satuan Kerja Sekretariat Utama BKPM.
24
Belanja Modal Peralatan dan Mesin Rp45.030.050.207,00
B.5.1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin sampai dengan 31 Desember 2019 dan
2018 adalah masing-masing sebesar Rp45.030.050.207,00 dan Rp11.814.000.670,00.
Nilai Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin Tahun 2019 mengalami Peningkatan
sebesar 281,16 persen dibandingkan periode yang sama pada Tahun 2018.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA. 2019 dan 2018
URAIAN TA 2019 TA 2018 % Naik/(Turun)
Belanja Modal peralatan dan Mesin 45.030.050.207,00 11.814.000.670,00 281.16
Jumlah Belanja 45.030.050.207,00 11.814.000.670,00 281.16
Belanja Modal Gedung dan Bangunan Rp1.299.507.644,00
Belanja Modal Lainnya Rp17.874.560.650,00
B.5.2 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan sampai dengan 31 Desember 2019 dan
2018 adalah masing-masing sebesar Rp1.299.507.644,00 dan Rp0,00. Realisasi Belanja
Modal Lainnya Tahun Anggaran 2019 mengalami peningkatan sebesar 100,00 persen
dibandingkan periode yang sama pada TA 2018. Peningkatan ini antara lain dalam
rangka peningkatan infrastruktur dalam rangka mendukung operasional di bidang
penanaman modal.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan TA. 2019 dan 2018
URAIAN TA 2019 TA 2018 % Naik/(Turun)
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 1.299.507.644,00 0,00 100,00
Jumlah Belanja 1.299.507.644,00 0,00 100,00
B.5.3. Belanja Modal Lainnya
Realisasi Belanja Modal Lainnya sampai dengan 31 Desember 2019 dan 2018 adalah
masing-masing sebesar Rp17.874.560.650,00 dan Rp8.031.407.708,00. Nilai Realisasi
Belanja Modal Lainnya Tahun 2019 mengalami peningkatan sebesar 122,56 persen
dibandingkan periode yang sama pada Tahun 2018. Peningkatan ini antara lain dalam
rangka mendukung kebijakan di bidang penanaman modal.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Lainnya TA. 2019 dan 2018
URAIAN TA. 2019 TA. 2018 % Naik/(Turun)
Belanja Modal Lainnya 17.874.560.650,00 8.031.407.708,00 122,56
Jumlah Belanja 17.874.560.650,00 8.031.407.708,00 122,56
25
C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
Kas di Bendahara Pengeluaran Rp0,00
C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran
Kas di Bendahara Pengeluaran adalah kas yang dikuasai, dikelola dan menjadi
tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa Uang
Persediaan/Tambahan Uang Persediaan (UP/TUP) yang belum
dipertanggungjawabkan atau belum disetorkan ke Kas Negara per tanggal Neraca.
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran pada Badan Koordinasi Penanaman Modal per
31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing sebesar Rp0,00 dan
Rp472.469.831,00.
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran telah disetorkan seluruhnya di TA. 2019. Rincian
saldo Kas di Bendahara Pengeluaran pada masing-masing Satuan Kerja disajikan pada
lampiran 1 laporan keuangan ini.
Kas Lainnya dan Setara Kas Rp1.202.743.681,00
C.2 Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-
masing sebesar Rp1.202.743.681,00 dan Rp1.519.541.000,00.
Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara pengeluaran yang bukan
berasal dari UP/TUP. Setara Kas yaitu investasi jangka pendek yang siap dicairkan
menjadi kas dalam jangka waktu 3 bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan. Rincian
sumber Kas Lainnya dan Setara Kas pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Perbandingan Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas Per 31 Desember 2019 dan 2018
Uraian 31 Des 2019 31 Des 2018
Kas Lainnya dan Setara Kas 1.202.743.681,00 1.519.541.000,00
Jumlah 1.202.743.681,00 1.519.541.000,00
Saldo Kas dan Setara Kas Lainnya sebesar Rp1.202.743.681,00 seluruhnya berasal dari
Satker Sekretariat Utama berupa Honorarium Tetap bulan Oktober sampai dengan
Desember 2019 yang belum dibayarkan kepada Pegawai. Rincian saldo Kas Lainnya
dan Setara Kas per 31 Desember 2019 pada masing-masing Satuan Kerja disajikan
pada lampiran 2 laporan keuangan ini .
26
Belanja Dibayar Dimuka (prepaid) Rp10.796.730.375,00
C.3 Belanja Dibayar Dimuka (Prepaid)
Saldo Belanja Dibayar Dimuka (Prepaid) per tanggal 31 Desember 2019 dan 2018
masing-masing sebesar Rp10.796.730.375,00 dan Rp49.500.000,00.
Belanja Dibayar Dimuka (Prepaid) merupakan pengeluaran Satuan Kerja/Pemerintah
yang telah dibayarkan dari rekening Kas Umum Negara dan membebani pagu
anggaran, namun barang/jasa/fasilitas dari pihak ketiga belum diterima/dinikmati
Satuan Kerja/Pemerintah. Nilai Belanja Dibayar Dimuka per 31 Desember 2019
sebesar Rp10.796.730.375,00 seluruhnya berasal dari Satker Sekretariat Utama
dengan rincian sebagai berikut :
Perbandingan Rincian Belanja Dimuka Per 31 Desember 2019 dan 2018
Jenis Belanja 31 Des 2019 31 Des 2018 Belanja Voucher Bahan Bakar Minyak (BBM) 0,00 49.500.000,00
Belanja Langganan Office 365 E1 sebagai Pendukung Operasional OSS 151.890.411,00 0,00
Belanja Langganan Office 365 E1 sebagai Pendukung Operasional OSS pada tingkat DPMPTSP
170.876.712,00 0,00
Belanja Pengadaan Lisensi Digital Business Automation (DBA) 1.102.084.098,00 0,00
Belanja Langganan Office 365 E1 di Lingkungan BKPM 298.505.604,00 0,00
Belanja Pengadaan Lisensi Business Intellegence untuk Professional User & Web Client Interactor
178.616.164,00 0,00
Belanja Pengadaan Lisensi Business Intellegence untuk Creator, Explorer, dan Viewer for Server
826.321.096,00 0,00
Belanja Pengadaan Lisensi e-Mail Microsoft Exchange Offline Package I TA 2019
1.348.387.884,00 0,00
Belanja Pengadaan Lisensi dan Implementasi Sistem Helpdesk Layanan Berusaha
29.835.616,00 0,00
Belanja Pengadaan Annual Technical Support (ATS) Software 845.720.933,00 0,00
Belanja Pengadaan Software Monitoring dan Implementasi Big Data untuk Command Center – Lisensi Big Data
839.448.575,00 0,00
Belanja Pengadaan Software Monitoring dan Implementasi Big Data untuk Command Center – Lisensi Aplikasi Meeting and Video Conference
2.896.164,00 0,00
Belanja Pengadaan Software Monitoring dan Implementasi Big Data untuk Command Center – Big Data & Dashboard Monitoring
4.899.741.096,00 0,00
Kelebihan atas Pembayaran Belanja Tunjangan Kinerja Pegawai BKPM Bulan Desember 2019
102.406.022,00 0,00
Jumlah 10.796.730.375,00 49.500.000,00
27
Piutang Bukan pajak Rp15.304.508,00
C.4 Piutang Bukan Pajak
Piutang Bukan Pajak per tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing sebesar
Rp15.304.508,00 dan Rp29.563.380,00. Piutang Bukan Pajak merupakan hak atau
pengakuan pemerintah atas uang atau jasa terhadap pelayanan yang telah diberikan
namun belum diselesaikan pembayarannya. Nilai Piutang Bukan Pajak per 31
Desember 2019 sebesar Rp15.304.508,00 seluruhnya berasal dari Satker Sekretariat
Utama berupa Kelebihan pembayaran Belanja Pegawai dengan rincian sebagai
berikut:
Perbandingan Rincian Piutang Bukan Pajak Per 31 Desember 2019 dan 2018
Pegawai Nilai Piutang
31 Des 19 31 Des 18
Muhammad Zaman - 1.260.000,00
Rizky Priyadi Utama - 1.620.000,00
Dedy Mardiyanto - 4.238.100,00
Muhammad Habibie - 10.679.940,00
Aries Windu Sunarto - 3.635.500,00
Hanung Harimba Rachman - 3.250.000,00
Freza Yuriza Litanto - 2.779.600,00
Anuar 1.050.000,00 1.730.240,00
Rivo Marzudin - 370.000,00
Evry Dicky Purwanto 4.297.900,00 -
Mahanri Tua Manullang 3.300.000,00 -
Sofan 6.471.608,00 -
Yuni Rahmawati 185.000,00 -
Jumlah 15.304.508,00 29.563.380,00
Persediaan Rp2.910.569.434,00
C.5 Persediaan
Nilai Persediaan per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing adalah sebesar
Rp2.910.569.434,00 dan Rp2.156.865.494,00.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk
dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Rincian
Persediaan per 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:
28
Perbandingan Rincian Persediaan Per 31 Desember 2019 dan 2018
Persediaan 31 Des 2019 31 Des 2018
Barang Konsumsi 2.906.681.274,00 2.049.519.623,00
Barang untuk Pemeliharaan 3.888.160,00 3.233.560,00
Persediaan Lainnya 0,00 104.112.311,00
Jumlah 2.910.569.434,00 2.156.865.494,00
Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik. Rincian
persediaan disajikan pada lampiran 3 Laporan Keuangan ini.
Tanah Rp1.959.546.919.000,00
C.6 Tanah
Tanah yang dimiliki Badan Koordinasi Penanaman Modal per 31 Desember 2019 dan
2018 masing-masing adalah sebesar Rp1.959.546.919.000,00 dan
Rp333.830.014.000,00. Mutasi Aset Tetap Tanah adalah sebagai berikut:
Uraian Jumlah (Rp)
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2018 333.830.014.000,00
Mutasi tambah:
Selisih Revaluasi Aset Tetap 1.625.716.905.000,00
Mutasi kurang : 0,00
Saldo Nilai per 31 Desember 2019 1.959.546.919.000,00
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2019 0,00
Nilai Buku per 31 Desember 2019 1.959.546.919.000,00
Mutasi tambah:
Selisih Revaluasi Aset Tetap berupa Tanah merupakan hasil penilaian kembali yang
dilaksanakan pada Semester II Tahun 2018 dan hasil perbaikan/koreksi pada Tahun
2019 atas hasil penilaian kembali yang dilaksanakan pada semester II Tahun 2018.
Revaluasi Aset Tetap berupa Tanah hanya terdapat pada Satker Sekretariat Utama.
Rincian Nilai Revaluasi Aset Tetap berupa Tanah adalah sebagai berikut :
29
Peralatan dan Mesin Rp264.795.085.610,00
Rincian Revaluasi Aset Tanah
No Uraian Luas Tanah Harga Perolehan Koreksi Penilaian Nilai Wajar
1
Tanah Bangunan Rumah Negara Gol III
398 m2 342.530.000,00 2.375.044.000,00 2.717.574.000,00
2
Tanah Bangunan Kantor Pemerintah
18.496 m2 328.500.000.000,00 1.615.665.424.000,00 1.944.165.424.000,00
3
Tanah Bangunan Pendidikan dan Latihan
9.202 m2 4.987.484.000,00 7.676.437.000,00 12.663.921.000,00
TOTAL 27.850 m2 333.830.014.000,00 1.625.716.905.000,00 1.959.546.919.000,00
C.7 Peralatan dan Mesin
Nilai aset tetap berupa peralatan dan mesin per 31 Desember 2019 dan 2018 adalah
masing-masing sebesar Rp264.795.085.610,00 dan Rp232.085.022.345,00. Mutasi nilai
peralatan dan mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Uraian Jumlah (Rp)
Saldo Nilai per 31 Desember 2018 232.085.022.345,00
Mutasi tambah:
Pembelian 45.027.290.207,00
Mutasi kurang :
Penghapusan 8.981.971.942,00
Reklasifikasi Keluar Hasil Koreksi BPK 3.335.255.000,00
Saldo Nilai per 31 Desember 2019 264.795.085.610,00
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2019 (220.420.635.531,00)
Nilai Buku per 31 Desember 2019 44.374.450.079,00
Mutasi tambah:
Mutasi tambah senilai Rp45.027.290.207,00 berasal dari Pembelian melalui realisasi
Belanja Modal Peralatan dan Mesin (532111) yang terdapat pada:
1. Satker Sekretariat Utama sebesar Rp40.825.237.140,00;
2. Satker Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal sebesar
Rp93.749.500,00;
3. Satker Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal sebesar Rp4.062.303.751,00;
30
4. Satker Deputi Bidang Kerjasama Penanaman Modal sebesar Rp19.299.816,00;
5. Satker Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal sebesar Rp26.700.000,00.
Mutasi kurang :
a. Penghapusan senilai Rp8.981.971.942,00 dilakukan atas Peralatan dan Mesin
sesuai Keputusan Kepala BKPM Nomor 228 Tahun 2019 tanggal 30 Desember
2019 tentang Penghapusan Barang Milik Negara selain Tanah dan/atau Bangunan
pada BKPM RI berupa 1.843 Unit Barang Inventaris Kantor dalam Kondisi Rusak
Berat yang terdapat pada :
1. Satker Sekretariat Utama sebesar Rp8.540.342.412,00;
2. Satker Deputi Bidang PIPM sebesar Rp95.675.580,00;
3. Satker Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal sebesar Rp49.355.000,00;
4. Satker Deputi Bidang Kerjasama Penanaman Modal sebesar
Rp15.599.000,00;
5. Satker Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal sebesar
Rp108.238.500,00;
6. Satker Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal sebesar
Rp19.641.450,00;
7. Satker Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal sebesar
Rp153.120.000,00.
b. Reklasifikasi keluar dari Aset Peralatan Mesin ke Aset Tak Berwujud senilai
Rp3.335.255.000,00 seluruhnya merupakan koreksi BPK yang terjadi pada Satker
Sekretaris Utama berupa:
1. Network Performance Monitoring System Rp808.500.000,00
2. Network Configuration Monitoring System sebesar Rp896.555.000,00
3. Data Server and Application Monitoring System sebesar Rp940.500.000,00
4. Database Performance Analyzer for Oracle, EE, DBII, and SE sebesar
Rp421.080.000,00
5. Database Performance Analyzer for SQL, MySQL & Oracle SE sebesar
Rp268.620.000,00
Rincian saldo Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2019 dan Akumulai
penyusutannya disajikan pada Lampiran 4 Laporan Keuangan ini.
31
Gedung dan Bangunan Rp264.256.245.644,00
C.8 Gedung dan Bangunan
Nilai aset tetap berupa Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2019 dan 2018
masing-masing adalah sebesar Rp264.256.245.644,00 dan Rp245.317.298.605,00.
Mutasi transaksi terhadap gedung dan bangunan per tanggal pelaporan adalah
sebagai berikut :
Uraian Jumlah (Rp)
Saldo Nilai per 31 Desember 2018 245.317.298.605,00
Mutasi tambah:
- Selisih Revaluasi Aset Tetap 12.162.336.395,00
- BMN Berlebih 5.477.103.000,00
- Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan 1.299.507.644,00
Mutasi kurang : 0,00
Saldo Nilai per 31 Desember 2019 264.256.245.644,00
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2019 28.396.929.423,00
Nilai Buku per 31 Desember 2019 235.859.316.221,00
Mutasi tambah:
Selisih Revaluasi Aset Tetap berupa Gedung dan Bangunan merupakan hasil
perbaikan/koreksi pada Tahun 2019 atas hasil penilaian kembali yang
dilaksanakan pada semester II Tahun 2018. Revaluasi Aset Tetap berupa Gedung
Bangunan sebesar Rp12.162.336.395,00 terdapat pada Satker Sekretariat Utama
dengan rincian sebagai berikut:
Rincian Revaluasi Aset Gedung dan Bangunan
No Uraian QTY (Unit) Harga Perolehan Koreksi Penilaian Nilai Wajar
1 Bangunan Gedung Kantor Permanen 4 186.904.866.164,00 -11.938.317.164,00 174.966.549.000,00
2 Bangunan Gudang Tertutup 1 190.176.322,00 202.865.678,00 393.042.000,00
3 Bangunan Gedung Tempat Ibadah 1 3.294.533.183,00 3.779.481.817,00 7.074.015.000,00
4 Bangunan Gedung Pendidikan 1 11.174.046.359,00 -6.213.956.359,00 4.960.090.000,00
5 Bangunan Parkir Tertutup 1 43.493.232.577,00 26.339.628.423,00 69.832.861.000,00
6 Rumah Negara Golongan II 2 260.444.000,00 -7.366.000,00 253.078.000,00
TOTAL 10 245.317.298.605,00 12.162.336.395,00 257.479.635.000,00
32
BMN berlebih merupakan salah satu bentuk Revaluasi Aset Tetap Gedung dan
Bangunan hasil perbaikan/koreksi pada Tahun 2019 atas hasil penilaian kembali
yang dilaksanakan pada semester II Tahun 2018. Revaluasi Aset Tetap Gedung dan
Bangunan berupa BMN berlebih sebesar Rp5.477.103.000,00 terdapat pada
Satker Sekretariat Utama dengan rincian sebagai berikut:
Rincian Revaluasi Aset Gedung dan Bangunan berupa BMN Berlebih
No Uraian QTY (Unit)
Harga Perolehan Koreksi Penilaian Nilai Wajar
1 Bangunan Gudang Lainnya 5 0,00 2.264.332.000,00 2.264.332.000,00
2 Bangunan Gedung Tempat Olahraga Lainnya 1 0,00 1.110.666.000,00 1.110.666.000,00
3 Gedung Pos Jaga Permanen 5 0,00 286.387.000,00 286.387.000,00
4 Asrama Permanen 1 0,00 1.815.718.000,00 1.815.718.000,00
TOTAL 12 0,00 5.477.103.000,00 5.477.103.000,00
Penambahan nilai gedung dan bangunan sebesar Rp1.299.507.644,00 merupakan
pembangunan Ruang Command Center Tahun 2019 pada Satker Sekretariat
Utama.
Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan dan Akumulasi Penyusutannya disajikan
pada Lampiran 4 Laporan Keuangan ini.
Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp9.022.115.183,00
C.9 Jalan, Irigasi dan Jaringan
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing
adalah sebesar Rp9.022.115.183,00 dan Rp4.863.164.183,00 dengan rincian sebagai
berikut:
Uraian Jumlah (Rp)
Saldo Nilai per 31 Desember 2018 4.863.164.183,00
Mutasi tambah:
BMN Berlebih 4.158.951.000,00
Mutasi kurang : 0,00
Saldo Nilai per 31 Desember 2019 9.022.115.183,00
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2019 3.727.809.678,00
Nilai Buku per 31 Desember 2019 5.294.305.505,00
33
Mutasi tambah:
BMN berlebih merupakan salah satu bentuk Revaluasi Aset Tetap Jalan, Irigasi, dan
Jaringan yang merupakan hasil perbaikan/koreksi pada Tahun 2019 atas hasil
penilaian kembali yang dilaksanakan pada semester II Tahun 2018. Revaluasi Aset
Tetap Jalan, Irigasi, dan Jaringan berupa BMN berlebih sebesar Rp4.158.951.000,00
terdapat pada Satker Sekretariat Utama dengan rincian sebagai berikut:
Rincian Revaluasi Aset Jalan, Irigasi, dan Jaringan berupa BMN Berlebih
No Uraian QTY Harga Perolehan Koreksi Penilaian Nilai Wajar
1 Jalan 6.211m2 0,00 1.908.177.000,00 1.908.177.000,00
2 Bangunan Air Bersih/Air Baku 8 Unit 0,00 2.065.005.000,00 2.065.005.000,00
3 Bangunan Air Kotor 4 Unit 0,00 185.769.000,00 185.769.000,00
TOTAL 0,00 4.158.951.000,00 4.158.951.000,00
Rincian aset tetap Jalan, Irigasi, dan Jaringan dan Akumulasi Penyusutannya disajikan
pada Lampiran 4 Laporan Keuangan ini.
Aset Tetap Lainnya Rp852.077.649,00
C.10 Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam
tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan. Saldo
Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing adalah sebesar
Rp852.077.649,00 dan Rp1.034.420.929,00. Berikut rincian saldo Aset Tetap Lainnya
per 31 Desember 2019:
Uraian Jumlah (Rp)
Saldo Nilai per 31 Desember 2018 1.034.420.929,00
Mutasi tambah: 0,00
Mutasi kurang :
Penghapusan 182.343.280,00
Saldo Nilai per 31 Desember 2019 852.077.649,00
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2019 444.976.050,00
Nilai Buku per 31 Desember 2019 407.101.599,00
34
Mutasi kurang:
Mutasi kurang senilai Rp182.343.280,00 merupakan penghapusan Peralatan dan
Mesin dalam kondisi rusak berat sesuai Keputusan Kepala BKPM Nomor 228 Tahun
2019 tanggal 30 Desember 2019 tentang Penghapusan Barang Milik Negara selain
Tanah dan/atau Bangunan pada Badan Koordinasi Penanaman Modal RI berupa 1.843
Unit Barang Inventaris Kantor dalam Kondisi Rusak Berat yang terdapat pada:
1. Satker Sekretariat Utama sebesar Rp180.534.280,00;
2. Satker Deputi Bidang Perencanaa Penanaman Modal sebesar Rp1.809.000,00. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Rp (252.990.350.682,00)
Rincian Aset Tetap Lainnya dan Akumulasi Penyusutannya disajikan pada Lampiran 4
Laporan Keuangan ini.
C.11 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2019 dan 2018 dan 2017
adalah masing-masing sebesar Rp(252.990.350.682,00) dan Rp(269.309.606.871,00).
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap yang disajikan
berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain Tanah dan Konstruksi dalam
Pengerjaan (KDP).
Berikut disajikan rangkuman Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember
2019:
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Per 31 Desember 2019
No Aset Tetap Nilai Perolehan Akm. Penyusutan Nilai Buku
1 Peralatan dan Mesin 264.795.085.610,00 220.420.635.531,00 44.374.450.079,00
2 Gedung dan Bangunan 264.256.245.644,00 28.396.929.423,00 235.859.316.221,00
3 Jalan, Irigasi dan Jaringan 9.022.115.183,00 3.727.809.678,00 5.294.305.505,00
4 Aset Tetap Lainnya 852.077.649,00 444.976.050,00 407.101.599,00
Jumlah 538.925.524.086,00 252.990.350.682,00 285.935.173.404,00
Rincian Mutasi Akumulasi Penyusutan pada Periode TA. 2019 disajikan dalam tabel
berikut:
35
Rincian Mutasi Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Per 31 Desember 2019
No Uraian Saldo Awal Beban Penyusutan Koreksi Saldo
1 Peralatan dan Mesin 208.364.527.467,00 21.007.792.566,00 (8.951.684.502,00) 220.420.635.531,00
2 Gedung Bangunan 58.887.102.839,00 11.341.261.542,00 (41.831.434.958,00) 28.396.929.423,00
3 Jalan, Irigasi, dan Jaringan
1.607.288.915,00 2.120.520.763,00 0,00 3.727.809.678,00
4 Aset Tetap Lainnya 450.687.650,00 - (5.711.600,00) 444.976.050,00
TOTAL 269.309.606.871,00 34.469.574.871,00 (50.788.831.060,00) 252.990.350.682,00
Terdapat koreksi nilai Akumulasi Penyusutan pada periode tahun 2019 sebesar
Rp(50.788.831.060,00) dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Koreksi nilai akumulasi penyusutan Peralatan dan Mesin sebesar
Rp(8.951.684.502,00) merupakan koreksi atas transaksi penghapusan BMN
sesuai Keputusan Kepala BKPM Nomor 228 Tahun 2019 tanggal 30 Desember
2019 tentang Penghapusan Barang Milik Negara selain Tanah dan/atau Bangunan
pada Badan Koordinasi Penanaman Modal RI berupa 1.843 Unit Barang Inventaris
Kantor dalam Kondisi Rusak Berat.
2. Koreksi nilai akumulasi penyusutan Gedung dan Bangunan sebesar
Rp(41.831.434.958,00) terdiri dari koreksi penyesuaian nilai akumulasi
penyusutan tahun 2017 dan 2018 pada Aset Gedung dan Bangunan akibat
revaluasi aset sebesar Rp57.306.310,00, dan koreksi penyesuaian nilai akumulasi
penyusutan akibat revaluasi aset dari Satker Konsolidasi BKPM sebesar
Rp(41.888.741.268,00).
3. Koreksi nilai akumulasi penyusutan Aset Tetap Lainnya sebesar (Rp5.711.600,00)
merupakan koreksi atas transaksi penghapusan BMN sesuai Keputusan Kepala
BKPM Nomor 228 Tahun 2019 tanggal 30 Desember 2019 tentang Penghapusan
Barang Milik Negara selain Tanah dan/atau Bangunan pada Badan Koordinasi
Penanaman Modal RI berupa 1.843 Unit Barang Inventaris Kantor dalam Kondisi
Rusak Berat.
36
Aset Tak Berwujud Rp106.522.243.049,00
C.12 Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-
masing sebesar Rp106.522.243.049,00 dan Rp80.164.757.135,00, dengan rincian
Aset Tak Berwujud per 30 September 2019 sebagai berikut:
No Uraian Nilai
1 Software 95.076.079.299,00
2 Hasil Kajian/Penelitian 8.734.963.900,00
3 ATB Lainnya 2.711.199.850,00
Total 106.522.243.049,00
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi
secara umum tidak mempunyai wujud fisik. Mutasi Aset Tak berwujud dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Uraian Jumlah (Rp)
Saldo Nilai per 31 Desember 2018 80.164.757.135,00
Mutasi tambah:
Pembelian 17.874.560.650,00
Alih Status Penggunaan BMN 4.243.745.264,00
Reklasifikasi Masuk 4.239.180.000,00
Mutasi kurang: 0,00
Saldo per 31 Desember 2019 106.522.243.049,00
Amortisasi Tahun Berjalan (69.086.243.488,00)
Nilai Buku per 31 Desember 2019 37.435.999.561,00
Mutasi tambah:
1. Pembelian melalui realisasi Belanja Modal Lainnya sebesar Rp17.874.560.650,00
merupakan realisasi belanja yang terdapat pada:
a. Satker Sekretariat Utama sebesar Rp16.740.251.100,00;
b. Satker Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal sebesar
Rp679.459.550,00;
c. Satker Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal sebesar Rp454.850.000,00;
2. Alih status Barang Milik Negara sebesar Rp4.243.745.264,00 berupa Sistem
Aplikasi Online Single Submission dari Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-
128/MK.6/WKN.07/KNL.01/2019 tanggal 9 Agustus 2019 perihal Persetujuan Alih
37
Status Penggunaan Barang Milik Negara pada Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal.
3. Reklasifikasi Masuk sebesar Rp4.239.180.000,00 seluruhnya merupakan koreksi
oleh BPK berupa :
a. Pengadaan Pembangunan Network Operation Center yang sebelumnya
dicatat sebagai aset Peralatan dan Mesin sebesar Rp3.335.255.000,00 dan
kemudian direklasifikasi sebagai Aset Tak Berwujud pada Satker Sekretariat
Utama.
b. Pengadaan lisensi dan implementasi sistem helpdesk layanan berusaha yang
diklasifikasikan sebagai Aset Tak Berwujud namun diperoleh melalui realisasi
Belanja Jasa (522191) sebesar Rp290.400.000,00 pada Satker Sekretariat
Utama.
c. Pengadaan kegiatan pemeliharaan dan pemutakhiran Website BKPM TA
2019 yang diklasifikasikan sebagai Aset Tak Berwujud namun diperoleh
melalui realisasi Belanja Jasa (522191) sebesar Rp613.525.000,00 pada
Satker Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal.
Berikut disajikan rincian pembelian Aset Tak Berwujud pada periode Tahun 2019
Rincian Pembelian Aset Tak Berwujud
No Nama Barang Nilai
SATKER SEKRETARIAT UTAMA
1 Perangkat Lunak Service Oriented Architecture (SOA) beserta Operating System TA. 2019 5.186.640.000,00
2 Aplikasi e Learning TA 2019 732.990.000,00
3 Pengembangan Aplikasi LKPM 716.684.500,00
4 Pengembangan Aplikasi Data secara Elektronik 190.670.000,00
5 Pengembangan Aplikasi SPIPISE TA 2019 1.393.075.000,00
6 Pengembangan Portal NSWI TA 2019 707.875.100,00
7 Pengembangan Aplikasi e Office TA 2019 725.048.000,00
8 Pengembangan Aplikasi OSS TA 2019 4.683.010.000,00
9 Pengembangan Aplikasi Business Intellegence TA 2019 2.306.870.000,00
10 Pegembangan Sistem Manajemen Audit BKPM TA 2019 97.388.500
SATKER DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN IKLIM PM
11 Upgrade Software Geographic Information System (GIS) 469.403.000,00
12 Pengembangan Geospasial SIPID TA 2019 210.056.550,00
SATKER DEPUTI BIDANG PROMOSI PM
13 Media Pengambilan Survey Pengunjung Booth Pameran 60.720.000,00
14 Pengembangan Aplikasi Smartphone 198.000.000,00
15 Pengembangan Sistem Dashboard Monitoring 98.230.000,00
16 Pengadaan Sistem Antrian Online 97.900.000,00
TOTAL 17.874.560.650,00
38
Aset Lain-Lain
Rp0,00
C.13 Aset Lain-lain
Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing sebesar
Rp0,00 dan Rp49.773.970,00.
Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi
rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional pemerintah. Pada 31
Desember 2018 tercatat saldo Aset Lain-lain pada Satker Sekretariat Utama sebesar
Rp49.773.970,00 yang terdiri dari:
No Uraian NUP Tahun Perolehan
Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
1 Portable Water Pump 3 2008 3.700.000,00 3.700.000,00 0,00
2 A.C. Split 58 2004 7.431.175,00 7.431.175,00 0,00
3 A.C. Split 87 2004 7.431.175,00 7.431.175,00 0,00
4 A.C. Split 165 2013 8.800.000,00 8.800.000,00 0,00
5 A.C. Split 166 2013 8.800.000,00 8.800.000,00 0,00
6 A.C. Split 169 2013 6.805.810,00 6.805.810,00 0,00
7 A.C. Split 170 2013 6.805.810,00 6805.810,00 0,00
JUMLAH 49.773.970,00 49.773.970,00 0,00
Pada tahun 2019 terdapat penghapusan BMN dalam kondisi rusak berat sesuai
Keputusan Kepala BKPM Nomor 228 Tahun 2019 tanggal 30 Desember 2019 tentang
Penghapusan Barang Milik Negara selain Tanah dan/atau Bangunan pada Badan
Koordinasi Penanaman Modal RI berupa 1.843 Unit Barang Inventaris Kantor dalam
Kondisi Rusak Berat, sehingga saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2019 menjadi
sebesar Rp0,00.
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya Rp(69.086.243.488,00)
C.14 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya
Saldo Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya per 31 Desember 2019 dan
2018 masing-masing sebesar Rp(69.086.243.488,00) dan Rp(58.528.155.181,00).
Rincian akumulasi penyusutan dan amortisasi aset lainnya adalah sebagai berikut:
Rincian Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya
No Aset Lainnya Nilai Perolehan Akm. Penyusutan Nilai Buku
Aset Tak Berwujud
1 Software 95.076.079.299,00 69.086.243.488,00 25.989.835.811,00
2 Hasil Kajian/Penelitian 8.734.963.900,00 - 8.734.963.900,00
3 Aset Tak Berwujud lainnya 2.711.199.850,00 - 2.711.199.850,00
Akumulasi Penyusutan 106.522.243.049,00 69.086.243.488,00 37.435.999.561,00
39
Rincian Mutasi Amortisasi Software pada Periode TA. 2019 adalah sebagai berikut:
Utang Kepada Pihak Ketiga Rp1.687.019.513,00
Uraian Jumlah (Rp)
Saldo per 31 Desember 2018 58.528.155.181,00
Beban Amortisasi tahun berjalan 9.667.600.425,00
Penghapusan Akumulasi Penyusutan akibat penghapusan Aset Lain-lain (49.773.970,00)
Penyesuaian Akumulasi Amortisasi 940.261.852,00
Saldo per 31 Desember 2019 69.086.243.488,00
Terdapat penyesuaian nilai Amortisasi pada Tahun 2019 sebesar Rp940.261.852,00
yang merupakan nilai amortisasi yang berasal dari alih status atas Barang Milik Negara
berupa Sistem Aplikasi Online Single Submission dari Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-
128/MK.6/WKN.07/KNL.01/2019 tanggal 9 Agustus 2019 perihal Persetujuan Alih
Status Penggunaan Barang Milik Negara pada Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal Aset Tak Berwujud
C.15 Utang Kepada Pihak Ketiga
Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2019 dan 2018 sebesar
Rp1.687.019.513,00 dan Rp2.018.700.285,00 merupakan kewajiban yang masih
harus dibayar dan segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu
kurang dari 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan, dengan rincian sebagai
berikut:
Perbandingan Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga
Keterangan TA 2019 TA 2018
Belanja Pegawai yang Masih Harus Dibayar 33.162.701,00 54.224.069,00
Belanja Barang yang Masih Harus Dibayar 451.113.131,00 444.935.216,00
Honorarium yang belum dibagikan 1.202.743.681,00 1.250.000.000,00
Uang Makan yang belum dibagikan - 269.541.000,00
Jumlah 1.687.019.513,00 2.018.700.285,00
Pada tanggal 31 Desember 2019 terdapat beberapa tuntutan hukum yang berpotensi
menyebabkan pengeluaran negara, namun mengingat putusan belum bersifat
40
Incracht maka penjelasan atas tuntutan hukum sebagaimana dimaksud kami sajikan
dalam pengungkapan penting lainnya (F.2).
Pendapatan Diterima di Muka Rp863.863.762,00
C.16 Pendapatan Diterima di Muka
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-
masing sebesar Rp863.863.762,00 dan Rp1.627.616.429,00. Pendapatan Diterima
Dimuka merupakan pendapatan PNBP yang telah diterima tetapi belum menjadi hak
sepenuhnya karena masih melekat kewajiban untuk memberikan barang/jasa.
Pendapatan Diterima di Muka pada Badan Koordinasi Penanaman Modal per
31 Desember 2019 seluruhnya berasal dari Pendapatan Sewa pada Satker Sekretariat
Utama berupa Pendapatan Sewa Ruang Kantor/Lahan dengan rincian sebagai berikut:
Rincian Pendapatan Diterima di Muka TA. 2019
Uraian Jumlah Penjelasan
PT. BRI (Persero), Tbk. 50.897.204,00 Sewa Ruang Kantor
PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. 141.669.333,00 Sewa Ruang Kantor
Koperasi Karyawan "Pecanderan" 6.134.225,00 Sewa Ruang Kantor
PT. Telekomunikasi Selular 322.254.000,00 Sewa Lahan
PT. Bank Negara Indonesia, Tbk 342.909.000,00 Sewa Ruang Kantor
Total 863.863.762.00
Uang Muka dari KPPN Rp0,00
C.17 Uang Muka dari KPPN
Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing sebesar
Rp0,00 dan Rp472.469.831,00. Uang Muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan
(UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) yang diberikan KPPN sebagai uang muka
kerja yang masih berada pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada
tanggal pelaporan.
Ekuitas Rp2.295.292.556.688,00
C.21 Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing sebesar
Rp2.295.292.556.688,00 dan Rp569.615.842.275,00. Ekuitas adalah merupakan
kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban. Rincian
lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
41
Pendapatan PNBP Rp783.649.371,00
D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
D.1 Pendapatan Negara Bukan Pajak
Jumlah Pendapatan pada Badan Koordinasi Penanaman Modal untuk periode yang
berakhir sampai dengan 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing sebesar
Rp783.649.371,00 dan Rp834.033.288,00, dengan rincian sebagai berikut:
Perbandingan Rincian Pendapatan
URAIAN TA 2019 TA 2018 % NAIK/(TURUN)
Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan 763.976.902,00 752.949.647,00 1.46
Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) 10.507,00 0,00 0,00
Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan 4.357.454,00 51.002.738,00 (91,46)
Pendapatan Lain-Lain 15.304.508,00 30.080.903,00 (49,12)
Jumlah 783.649.371,00 834.033.288,00 (6,04)
Beban Pegawai Rp131.731.481.058,00
D.2 Beban Pegawai
Beban Pegawai sampai dengan 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing
sebesar Rp131.731.481.058,00 dan Rp124.441.385.981,00, dengan rincian sebagai
berikut:
Perbandingan Rincian Beban Pegawai
URAIAN TA 2019 TA 2018 %
NAIK/(TURUN)
Beban Gaji dan Tunjangan 73.803.356.737,00 69.484.637.644,00 6,22
Beban Honorarium 7.744.439.561,00 15.703.273.465,00 (50,68)
Beban Lembur 49.536.600,00 82.460.000,00 (39,93)
Beban Tunjangan Khusus dan Belanja Pegawai Transito
50.134.148.160,00 39.171.014.872,00 27,99
Jumlah 131.731.481.058,00 124.441.385.981,00 5,86
Beban Persediaan 4.130.329.769,00
D.3 Beban Persediaan
Beban Persediaan pada 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing sebesar
Rp4.130.329.769,00 dan Rp5.345.458.026,00, dengan rincian sebagai berikut:
42
Perbandingan Rincian Beban Persediaan
URAIAN TA 2019 TA 2018 % NAIK /(TURUN)
Beban Persediaan Konsumsi 4.127.521.569,00 4.986.258.715,00 (17,22)
Beban Persediaan Pita Cukai, Materai dan Leges 2.808.200,00 930.000,00 201,96
Beban Persediaan Bahan Baku 0,00 60.000,00 (100,00)
Beban Persediaan Lainnya 0,00 358.209.311,00 (100,00)
Jumlah Beban Persediaan 4.130.329.769,00 5.345.458.026,00 (22,73)
Beban Barang dan Jasa Rp265.086.058.952,00
D.4 Beban Barang dan Jasa
Beban Barang dan Jasa sampai 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing
sebesar Rp265.086.058.952,00 dan Rp235.955.718.231,00, dengan rincian sebagai
berikut:
Perbandingan Rincian Beban Barang dan Jasa
URAIAN TA 2019 TA 2018 % NAIK /(TURUN)
Beban Barang Operasional 22.463.453.278,00 11.660.957.099,00 4,38
Beban Barang Non Operasional 35.036.278.312,00 38.242.498.673,00 (8,38)
Beban Langganan Daya dan Jasa 6.132.238.932,00 6.072.844.594,00 0,98
Beban Jasa Konsultan 2.601.627.000,00 8.776.315.514,00 (70,36)
Beban Sewa 61.090.609.708,00 42.461.332.509,00 43,87
Beban Jasa Profesi 6.769.220.000,00 5.567.426.000,00 21,59
Beban Jasa Lainnya 130.992.631.722,00 123.154.852.842,00 24,14
Beban Aset Ekstrakomtabel 0,00 19.491.000,00 (100,00)
Jumlah 265.086.058.952,00 235.955.718.231,00 17,26
Beban Pemeliharaan Rp9.239.672.595,00
D.5 Beban Pemeliharaan
Beban pemeliharaan pada 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing
sebesar Rp9.239.672.595,00 dan Rp8.056.685.882,00, dengan rincian sebagai
berikut:
Perbandingan Rincian Beban Pemeliharaan
URAIAN TA 2019 TA 2018 % NAIK/(TURUN)
Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 3.420.457.572,00 2.993.942.087,00 14,25
Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 5.817.553.623,00 5.009.530.729,00 12,11
Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Lainnya 0,00 34.500.000,00 (100,00)
Beban Persediaan Bahan untuk Pemeliharaan 1.661.400,00 16.913.990,00 (90,18)
Beban Suku Cadang 0,00 1.799.076,00 (100,00)
Jumlah 9.239.672.595,00 8.056.685.882,00 14,68
43
Beban Perjalanan Dinas Rp109.330.724.977,00
D.6 Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas per 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing
sebesar Rp109.330.724.977,00 dan Rp85.372.198.203,00, dengan rincian sebagai
berikut:
Perbandingan Rincian Beban Perjalanan Dinas
URAIAN TA 2019 TA 2018 % NAIK/(TURUN)
Beban Perjalanan Dinas Dalam Negeri 58.672.197.090,00 52.158.326.151,00 12,49
Beban Perjalanan Dinas Luar Negeri 50.658.527.887,00 33.213.872.052,00 52,52
Jumlah 109.330.724.977,00 85.372.198.203,00 28,06
Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat Rp1.095.324.000,00
D.7 Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat
Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat per 31 Desember 2019 dan 2018
adalah masing-masing sebesar Rp1.095.324.000,00 dan Rp1.917.326.923,00, dengan
rincian sebagai berikut:
Perbandingan Rincian Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat
URAIAN TA 2019 TA 2018 % NAIK (TURUN)
Beban Peralatan dan Mesin Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat 1.095.324.000,00 1.917.326.923,00 (42,87)
Jumlah 1.095.324.000,00 1.917.326.923,00 (42,87 )
Nilai Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat per 31 Desember 2019
sebesar Rp1.095.324.000,00 seluruhnya merupakan Hibah Barang Milik Negara pada
Satuan Kerja Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal berupa
240 (Dua Ratus Empat Puluh) unit sarana data realisasi investasi kepada 20 (Dua
Puluh) perangkat daerah kabupaten/kota yang menyelenggarakan urusan
penanaman modal berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris Utama Nomor 88 Tahun
2019 tanggal 19 Juli 2019 tentang Hibah Barang Milik Negara Selain Tanah dan/Atau
Bangunan pada Badan Koordinasi Penanaman Modal dan telah diselesaikan sesuai
Keputusan Kepala BKPM Nomor 220 Tahun 2019 tanggal 3 Desember 2019 tentang
Penghapusan Barang Milik Negara Selain Tanah dan/atau Bangunan.
44
Beban Penyusutan Dan Amortisasi Rp44.137.175.296,00
D.8 Beban Penyusutan dan Amortisasi
Beban Penyusutan dan Amortisasi per 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-
masing sebesar Rp44.137.175.296,00 dan Rp27.843.717.469,00, dengan rincian
sebagai berikut:
Perbandingan Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi
URAIAN TA 2019 TA 2018 % NAIK/(TURUN)
Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 21.007.792.566,00 17.538.651.719,00 19,78
Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 11.341.261.542,00 6.947.826.957,00 63,23
Beban Penyusutan Jaringan 123.797.492,00 123.797.492,00 (0,00)
Beban Penyusutan Jalan dan Jembatan 1.908.177.000,00 - -
Beban Penyusutan Irigasi 88.546.271,00 - -
Jumlah Penyusutan 34.469.574.871,00 24.610.276.168,00 40,06
Beban Amortasi 9.667.600.425,00 3.233.441.301,00 198,99
Jumlah 44.137.175.296,00 27.843.717.469,00 58,52
Kegiatan Non Operasional Rp389.826.308,00
D.9 Kegiatan Non Operasional
Rincian Surplus/ Defisit Dari Kegiatan Non Operasional per 31 Desember 2019 dan 2018
adalah sebagai berikut:
Perbandingan Rincian Kegiatan Non Operasional
URAIAN TA 2019 TA 2018 %
NAIK/(TURUN)
Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar 123.550.000,00 110.500.000,00 11,81
Beban Pelepasan Aset Non Lancar (206.919.120,00) (27.723.437,00) 646,37
Pendapatan Penerimaan Kembali Belanja Pegawai TAYL 152.069.622,00 360.264.582,00 (57,80)
Pendapatan Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 197.298.286,00 106.670.854,00 84,96
Pendapatan Penerimaan Kembali Belanja Modal TAYL
7.120.060,00 4.739.200,00 50,24
Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan 269.219.175,00 147.873.444,00 82,06
Beban Penyesuaian Nilai Persediaan (152.511.715,00) (79.141.547,00) 92,71
Surpuls/(Defisit) Dari Kegiatan Non Operasional 389.826.308,00 623.183.096,00 (37,45)
45
E. PENJELASAN ATAS POS-POSPENJELASAN ATAS POS-POS
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Ekuitas Awal Rp569.615.842.275,00
E.1 Ekuitas Awal
Nilai ekuitas pada tanggal 1 Januari 2019 dan 2018 adalah masing-masing sebesar
Rp569.615.842.275,00 dan Rp577.828.431.011,00.
Defisit LO Rp(563.577.290.968,00)
E.2 Surplus (Defisit) LO
Jumlah Surplus/Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan
2018 adalah sebesar Rp (563.577.290.968,00) dan Rp (487.475.274.331,00). Defisit LO
merupakan selisih kurang antara surplus/defisit kegiatan operasional, surplus/defisit
kegiatan non operasional, sampai dengan Pos Luar Biasa.
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Rp0,00
E.3 Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi/Kesalahan Mendasar
Transaksi Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi/Kesalahan Mendasar
untuk periode yang berakhir 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing sama
sebesar Rp0,00.
Selisih Revaluasi Aset Rp1.686.344.603.799,00
E.4 Selisih Revaluasi Aset
Selisih Revaluasi Aset Tetap merupakan selisih yang muncul pada saat dilakukan
penilaian kembali Aset Tetap yang dilaksanakan pada Semester II tahun 2018 dan hasil
perbaikan pada tahun 2019. Selisih Revaluasi Aset Tetap untuk periode yang berakhir
31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing sebesar Rp1.686.344.603.799,00
dan Rp0,00. Selisih Revaluasi Aset Tetap tersebut berasal dari penilaian kembali atas
Tanah, Gedung dan Bangunan serta Jalan, Irigasi, dan Jaringan berupa Jalan, Jembatan,
dan Bangunan Air dengan rincian sebagai berikut:
URAIAN JUMLAH
Selisih Revaluasi Aset Tanah 1.625.716.905.000,00
Selisih Revaluasi Aset Gedung dan Bangunan 12.162.336.395,00 Selisih Revaluasi Aset – Akumulasi penyusutan Gedung dan Bangunan 48.465.362.404,00
TOTAL 1.686.344.603.799,00
46
Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi Rp3.002.126.554,00
E.5 Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi
Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi untuk periode yang berakhir 31 Desember 2019 dan
2018 adalah masing-masing sebesar Rp3.002.126.554,00 dan Rp0,00. Koreksi ini
berasal dari Transaksi Koreksi nilai aset tetap dan aset lainnya yang bukan karena
revaluasi nilai. Koreksi ini berasal dari pencatatan BMN Berlebih dan koreksi atas beban
penyusutan tahun 2017 dan 2018 dengan rincian sebagai berikut:
URAIAN JUMLAH
BMN Berlebih Aset Gedung dan Bangunan 5.477.103.000,00
BMN Berlebih Aset Jalan 1.908.177.000,00
BMN Berlebih Aset Irigasi 2.250.774.000,00
Koreksi Akm. Penyusutan Gedung dan Bangunan Tahun 2017 dan 2018 (57.306.310,00)
Koreksi penyesuaian atas Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan Tahun 2017 dan 2018 (6.576.621.136,00)
TOTAL 3.002.126.554,00
Transaksi Antar Entitas Rp599.907.275.028,00
E.6 Transaksi Antar Entitas
Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir 31 Desember 2019 dan 2018
adalah masing-masing sebesar Rp599.907.275.028,00 dan Rp479.262.685.595,00.
Transaksi Antar Entitas merupakan transaksi yang melibatkan dua atau lebih entitas
yang berbeda baik internal KL, antar KL, antar BUN, maupun KL dengan BUN. Rincian
transaksi antar entitas terdiri dari:
Transaksi Antar Entitas Nilai
Ditagihkan ke Entitas Lain 597.118.142.460,00
Diterima dari Entitas Lain (514.193.544,00)
Transfer Keluar (414.676.151,00)
Transfer Masuk 3.718.002.263,00
JUMLAH 599.907.275.028,00
E.6.1 Diterima Dari Entitas Lain (DDEL)/ Ditagihkan Ke Entitas Lain (DKEL)
Diterima Dari Entitas Lain/Ditagihkan Ke Entitas Lain merupakan transaksi antar entitas
atas pendapatan dan belanja pada KL yang melibatkan kas Negara (BUN). Pada periode
hingga 31 Desember 2019, DKEL sebesar Rp 597.118.142.460,00 sedangkan DDEL
sebesar Rp514.193.544,00.
47
E. 6.2 Transfer Masuk/Transfer Keluar
Transfer Masuk/Transfer Keluar merupakan perpindahan aset/kewajiban dari satu
entitas lain pada internal KL, antar KL dan antara KL dengan BA-BUN.
Transfer Masuk sampai dengan 31 Desember 2019 sebesar Rp3.718.002.263,00 terdiri
dari:
No Jenis Entitas Tujuan Nilai
1 Software Menko Bidang Perekonomian 4.243.745.264,00
2 Akumulasi Amortisasi Software Menko Bidang Perekonomian (940.261.852,00)
3 Barang Konsumsi Deputi Bidang Pengembangan Iklim PM 69.122.674,00
4 Barang Konsumsi Deputi Bidang Perencanaan PM 31.705.400,00
5 Barang Konsumsi Deputi Bidang Kerjasama PM 29.972.800,00
6 Barang Konsumsi Deputi Bidang Promosi PM 221.788.427,00
7 Barang Konsumsi Deputi Bidang Dalaks PM 59.176.250,00
8 Barang Konsumsi Deputi Bidang Pelayanan PM 2.753.300,00
JUMLAH 3.718.002.263,00
Transfer masuk Software dan akumulasi penyusutannya berasal dari alih status Barang
Milik Negara berupa Sistem Aplikasi Online Single Submission dari Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian sesuai Surat Menteri Keuangan Nomor S-
128/MK.6/WKN.07/KNL.01/2019 tanggal 9 Agustus 2019 perihal Persetujuan Alih
Status Penggunaan Barang Milik Negara pada Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal.
Transfer masuk Barang konsumsi merupakan koreksi pencatatan penambahan
persediaan karena perpindahan dari kode induk Satker ke pembantu satker.
Transfer Keluar sampai dengan 31 Desember 2019 sebesar Rp414.676.151,00 terdiri
dari :
No Jenis Entitas Tujuan Nilai
1 Barang Konsumsi Deputi Bidang Pengembangan Iklim PM 69.260.174,00
2 Barang Konsumsi Deputi Bidang Perencanaan PM 31.705.400,00
3 Barang Konsumsi Deputi Bidang Kerjasama PM 29.972.800,00
3 Barang Konsumsi Deputi Bidang Promosi PM 221.808.227,00
4 Barang Konsumsi Deputi Bidang Dalaks PM 59.176.250,,00
5 Barang Konsumsi Deputi Bidang Pelayanan PM 2.753.300,00
JUMLAH 414.676.151,00
Transfer keluar Barang konsumsi merupakan koreksi pencatatan pengurangan
persediaan karena perpindahan dari kode induk Satker ke pembantu satker.
48
Ekuitas Akhir
Rp2.295.292.556.688,00
E.7 Ekuitas Akhir
Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah masing-masing sebesar
Rp2.295.292.556.688,00 dan Rp569.615.842.275,00.
49
F. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA
F.1 KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
Tidak ada kejadian-kejadian penting setelah tanggal Neraca.
F.2 PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
1. Pada tanggal 31 Desember 2019 tercatat 2 (dua) kasus tuntutan hukum
kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal yang berpotensi
menimbulkan pengeluaran negara pada tahun anggaran 2020 namun
putusannya pengadilan atas kasus dimaksud belum bersifat Incracht
dengan rincian sebagai berikut:
A. Perkara nomor 214/G/2019/PTUN.JKT tanggal 28 Oktober 2019
dengan pihak penggugat PT. Sursarita Sukses Sejahtera dan nilai
gugatan sebesar Rp30.213.904.484,00, saat ini sedang dalam
proses persidangan pada Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta.
B. Perkara nomor 50/Pdt.G/2018/PN.Cjr tanggal Putusan Tingkat
Pertama pada 15 Oktober 2019 dengan penggugat PT. Varia
Indovermai dan nilai gugatan sebesar Rp500.000.000,00, saat ini
sedang dalam proses banding.
Daftar rincian seluruh tuntutan hukum per 31 Desember 2019 kami
sajikan dalam lampiran Laporan Keuangan ini.
2. Tidak terdapat perkara yang berpotensi menghasilkan penerimaan
negara pada tahun anggaran 2020.
50
VI. LAMPIRAN DAN DAFTAR
Lampiran 1 - Rincian Sado Kas di Bendahara Pengeluaran
Lampiran 2 - Rincian Saldo Kas dan Setara Kas Lainnya
Lampiran 3 - Rincian Persediaan
Lampiran 4 - Rincian Aset Tetap dan Akumulasi Penyusutan
Lampiran 5 - Lampiran Pendukung Laporan Keuangan
1 017202 SEKRETARIAT UTAMA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 0,00
2 029002 BADAN KOORDINASI PROMOSI DAN PENANAMAN MODAL DAERAH (BKPPMD) PROVINSI JAWA BARAT 0,00
3 039002 BADAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH 0,00
4 049001 BADAN KERJASAMA DAN PENANAMAN MODAL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA 0,00
5 050016 BADAN PENANAMAN MODAL PROVINSI JAWA TIMUR 0,00
6 060038 BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH 0,00
7 079001 BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI PROVINSI SUMATERA UTARA 0,00
8 080022 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL PROVINSI (BKPMP) SUMATERA BARAT 0,00
9 099001 BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI DAERAH (BPMPD) PROVINSI RIAU 0,00
10 100098 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAERAH (BKPMD) PROVINSI JAMBI 0,00
11 119002 BADAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN 0,00
12 120020 BADAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI LAMPUNG 0,00
13 139001 BADAN PENANAMAN MODAL DAERAH (BPMD) PROVINSI KALIMANTAN BARAT 0,00
14 140020 BADAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 0,00
15 159002 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAERAH (BKPMD) PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 0,00
16 169001 BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 0,00
17 170029 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL PROVINSI SULAWESI UTARA 0,00
18 180015 BADAN PROMOSI DAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH 0,00
19 190099 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAERAH (BKPMD) PROVINSI SULAWESI SELATAN 0,00
20 200028 BADAN PENANAMAN MODAL DAERAH (BPMD) PROVINSI SULAWESI TENGGARA 0,00
21 210023 BADAN PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI MALUKU 0,00
22 220022 BADAN PENANAMAN MODAL (BPM) PROVINSI BALI 0,00
23 230024 BADAN PENANAMAN MODAL PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 0,00
24 249002 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAERAH (BKPMD) PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 0,00
25 250024 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL (BKPM) PROVINSI PAPUA 0,00
26 260028 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAERAH (BKPMD) PROVINSI BENGKULU 0,00
27 280023 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL PROVINSI MALUKU UTARA 0,00
28 290018 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAERAH (BKPMD) PROVINSI BANTEN 0,00
29 300015 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAERAH (BKPMD) PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 0,00
30 310082 BADAN PENANAMAN MODAL DAN PTSP PROVINSI GORONTALO 0,00
31 320082 BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI DAERAH (BPMPD) PROVINSI KEPULAUAN RIAU 0,00
32 330082 BIRO PEREKONOMIAN DAN INVESTASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI PAPUA BARAT 0,00
33 340096 BADAN PROMOSI PENANAMAN MODAL DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT 0,00
34 350041 BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PROVINSI KALIMANTAN UTARA 0,00
35 664848 KANTOR DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN IKLIM PENANAMAN MODAL 0,00
36 664852 KANTOR DEPUTI BIDANG PROMOSI PENANAMAN MODAL 0,00
37 664869 KANTOR DEPUTI BIDANG KERJA SAMA PENANAMAN MODAL 0,00
38 664873 KANTOR DEPUTI BIDANG PELAYANAN PENANAMAN MODAL 0,00
39 664880 KANTOR DEPUTI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL 0,00
40 670650 KANTOR DEPUTI BIDANG PERENCANAAN PENANAMAN MODAL 0,00
1 Sekretariat Utama Honorarium Tetap Bulan Oktober dan November 2019 yang Belum Dibagikan
761.572.826,00
2 Sekretariat Utama Honorarium Tetap Bulan Desember 2019 yang Belum Dibagikan 441.170.855,00
1 Sekretariat Utama 1.838.680.624,00 3.888.160,00 - - 1.842.568.784,00
2 Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal
58.495.923,00 - - - 58.495.923,00
3 Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal 946.915.559,00 - - - 946.915.559,00
4 Deputi Bidang Kerjasama Penanaman Modal 2.163.275,00 - - - 2.163.275,00
5 Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal 9.135.500,00 - - - 9.135.500,00
6 Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal
21.273.250,00 - - - 21.273.250,00
7 Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal 30.017.143,00 - - - 30.017.143,00
30103 ALAT BANTU 60 16.830.865.090,00 16.540.862.167,00 290.002.923,00
30201 ALAT ANGKUTAN DARAT BERMOTOR 88 17.810.556.821,00 17.078.109.183,00 732.447.638,00
30202 ALAT ANGKUTAN DARAT TAK BERMOTOR 27 83.244.300,00 83.244.300,00 -
30301 ALAT BENGKEL BERMESIN 3 402.852.750,00 144.183.463,00 258.669.287,00
30302 ALAT BENGKEL TAK BERMESIN 1 24.500.000,00 24.500.000,00 -
30401 ALAT PENGOLAHAN 0 - - -
30501 ALAT KANTOR 2064 15.713.632.771,00 14.014.242.787,00 1.699.389.984,00
30502 ALAT RUMAH TANGGA 4873 30.667.392.750,00 26.353.880.171,00 4.313.512.579,00
30601 ALAT STUDIO 289 13.390.838.363,00 10.832.611.897,00 2.558.226.466,00
30602 ALAT KOMUNIKASI 177 1.280.961.889,00 1.257.883.889,00 23.078.000,00
30603 PERALATAN PEMANCAR 9 91.834.352,00 76.711.202,00 15.123.150,00
30701 ALAT KEDOKTERAN 54 477.928.839,00 462.948.839,00 14.980.000,00
30801 UNIT ALAT LABORATORIUM 78 853.072.445,00 820.166.195,00 32.906.250,00
30803 ALAT LABORATORIUM FISIKA NUKLIR/ELEKTRONIKA 3 4.760.000,00 1.902.669,00 2.857.331,00
30806 ALAT LABORATORIUM LINGKUNGAN HIDUP 0 - - -
30807 PERALATAN LABORATORIUM HYDRODINAMICA
4 62.939.870,00 44.503.231,00 18.436.639,00
30904 ALAT KHUSUS KEPOLISIAN 4 24.800.000,00 24.800.000,00 -
31001 KOMPUTER UNIT 2484 30.957.515.899,00 22.394.030.902,00 8.563.484.997,00
31002 PERALATAN KOMPUTER 1748 135.245.468.783,00 109.505.399.475,00 25.740.069.308,00
31102 ALAT EKSPLORASI GEOFISIKA 3 166.390.800,00 140.079.180,00 26.311.620,00
31303 PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN 0 - - -
31503 ALAT SAR 3 9.740.000,00 9.740.000,00 -
31504 ALAT KERJA PENERBANGAN 2 109.511.160,00 71.182.254,00 38.328.906,00
31801 RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DARAT 0 - - -
31901 PERALATAN OLAH RAGA 115 586.278.728,00 539.653.727,00 46.625.001,00
40101 BANGUNAN GEDUNG TEMPAT KERJA 19 262.187.449.644,00 28.305.508.327,00 233.881.941.317,00
40102 BANGUNAN GEDUNG TEMPAT TINGGAL 3 2.068.796.000,00 91.421.096,00 1.977.374.904,00
40401 TUGU/TANDA BATAS 0 - - -
50101 JALAN 6211 1.908.177.000,00 1.908.177.000,00 -
50206 BANGUNAN AIR BERSIH/AIR BAKU 8 2.065.005.000,00 79.641.487,00 1.985.363.513,00
50207 BANGUNAN AIR KOTOR 4 185.769.000,00 8.904.784,00 176.864.216,00
50301 INSTALASI AIR BERSIH / AIR BAKU 1 9.955.000,00 9.955.000,00 -
50305 INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK 2 700.000.000,00 194.021.736,00 505.978.264,00
50306 INSTALASI GARDU LISTRIK 2 91.410.000,00 25.712.113,00 65.697.887,00
50307 INSTALASI PERTAHANAN 0 - - -
50310 INSTALASI LAIN 0 - - -
50402 JARINGAN LISTRIK 2 4.061.799.183,00 1.501.397.558,00 2.560.401.625,00
50403 JARINGAN TELEPON 0 - - -
60101 BAHAN PERPUSTAKAAN TERCETAK 1529 352.101.599,00 - 352.101.599,00
60201 BARANG BERCORAK KESENIAN 28 499.976.050,00 444.976.050,00 55.000.000,00