retensi urin et causa infectiousa

3
Retensi Urin et Causa Infeksi Retensi urin et causa Infeksi adalah ketidakmampuan tubuh untuk mengosongkan kandung kemih yang disebabkan karena adanya infeksi disaluran kemih. Beberapa penyakit infeksi saluran kemih yang mendasari terjadinya retesi urin adalah Sistitis akut dan Prostatitis. A. Sistitis akut 1. Definisi Sistitis akut adalah infeksi pada kandung kemih yang kebanyakan disebabkan oleh bakteri E. coli dan kadang-kadang disebabkan oleh bakteri gram positif (enterococcus). Viral Cystitis yang disebabkan oleh adenovirus bisa terjadi pada anak-anak namun jarang terjadi pada dewasa. Angka kejadian sistitis jarang pada laki-laki, biasanya sistitis mengimplikasikan proses patologis, seperti, batu infeksi, prostatitis, retensi urin kronik yang membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut. 2. Temuan Klinis a. Gejala dan tanda Hampir sama dengan gejala pada infeksi saluran kemih pada umumnya, seperti adanya nyeri saat berkemih. Perasaan tidak nyaman pada kandung kemih. Pada wanita terdapat adanya gross hematuria dan gejala sering terasa setelah berhubungan badan. Pada pemeriksaan biasanya didapatkan nyeri suprapubik, namun ini jarang ditemukan. b. Temuan Laboratorium Hasil urinalisa ditemukan adanya nanah dalam urin (piuria), hematuria, dan bakteriuri. Derajat piuria dan bakteriuru tidak berpegaruh pada keparahan gejala. c. Pencitraan - USG Abdomen - Cystoscopy 3. Diagnosa Banding

Upload: muhammad-khairul-afif

Post on 12-Aug-2015

57 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Retensi Urin Et Causa Infectiousa

Retensi Urin et Causa Infeksi

Retensi urin et causa Infeksi adalah ketidakmampuan tubuh untuk mengosongkan kandung kemih yang disebabkan karena adanya infeksi disaluran kemih. Beberapa penyakit infeksi saluran kemih yang mendasari terjadinya retesi urin adalah Sistitis akut dan Prostatitis.

A. Sistitis akut1. Definisi

Sistitis akut adalah infeksi pada kandung kemih yang kebanyakan disebabkan oleh bakteri E. coli dan kadang-kadang disebabkan oleh bakteri gram positif (enterococcus). Viral Cystitis yang disebabkan oleh adenovirus bisa terjadi pada anak-anak namun jarang terjadi pada dewasa. Angka kejadian sistitis jarang pada laki-laki, biasanya sistitis mengimplikasikan proses patologis, seperti, batu infeksi, prostatitis, retensi urin kronik yang membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.

2. Temuan Klinisa. Gejala dan tanda

Hampir sama dengan gejala pada infeksi saluran kemih pada umumnya, seperti adanya nyeri saat berkemih. Perasaan tidak nyaman pada kandung kemih. Pada wanita terdapat adanya gross hematuria dan gejala sering terasa setelah berhubungan badan. Pada pemeriksaan biasanya didapatkan nyeri suprapubik, namun ini jarang ditemukan.

b. Temuan LaboratoriumHasil urinalisa ditemukan adanya nanah dalam urin (piuria), hematuria, dan bakteriuri. Derajat piuria dan bakteriuru tidak berpegaruh pada keparahan gejala.

c. Pencitraan- USG Abdomen

- Cystoscopy3. Diagnosa Banding

Pada pria, urethritis dan prostatitis dapat dibedakan dengan pemeriksaan tambahan (discharge uretra dan nyeri prostat. Pada wanita, vulvovaginitis dan Pelvic Inflamatory Disorder (PID) dapat diseingkirkan dengan pemeriksaan urinalisa dan pemeriksaan pelvis.

4. Terapi Pada sistitis tanpa komplikasi dapat diberikan antibiotic dalam jangka waktu pendek yaitu 1-3 hari.

5. PrognosisBiasanya dengan diberikan antibiotic sudah dapat memberikan respon positif.

Page 2: Retensi Urin Et Causa Infectiousa

B. Prostatitis Kronik1. Definisi

Kebanyakan penderita prostatitis kronik tidak punya riwayat prostatitis akut. Bakteri batang gram negatif merupakan penyebab terbanyak.

2. Temuan Klinisa. Signs and symptoms

Manifestasi klinisnya bermacam-macam, namun kebanyakan asimptomatik. Kebanyakan penderita mengalami nyeri saat berkemih, nyeri punggung bawah dan perineal yang tidak biasa. Kebanyakan pasien melaporkan mempunyai riwayat infeksi saluran kemih. Pemeriksaan fisik juga tidak ditemukan yang ganjil.

b. Temuan LaboaratoriumHasil urinalisa normal kecuali jika ada sistitis sekunder. Lekosit meningkat.

3. Diagnosa BandingUretritis kronik

4. TerapiBerikut adalah beberapa pilihan antimikroba dalam mengobati prostatitis kronik :

- Trimethoprim

- Sulfamethoxazole

- Carbenicillin

- Eritromisin

- Sefalexin

- Quinolone5. Prognosis

Prostatitis kronis akan sulit disembuhkan bahkan mempunyai kecenderungan dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, namun dapat dikontrol dengan pemberian antibiotic supresif.