presentasi kti retensi urin akut

35
PRESENTASI KARYA TULIS ILMIAH Retensi urin akut Jeffy Marta 1010070100148

Upload: jeffy-marta

Post on 30-Nov-2015

133 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PRESENTASI KARYA TULIS ILMIAH PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronik)

PRESENTASIKARYA TULIS ILMIAHRetensi urin akutJeffy Marta1010070100148Pendahuluan1.1. Latar BelakangRetensi urin merupakan suatu keadaan darurat urologi yang paling sering ditemukan dan dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Bilamana retensi urin tidak ditangani sebagaimana mestinya, akan mengakibatkan terjadinya penyulit yang memperberat morbiditas penderita yang bersangkutan. Permasalahan yang sering dihadapi seorang dokter atau seorang perawat adalah :1. Retensi urin tidak dideteksi karena kelainan ini tidak terpikirkan, penderita tidak mengeluh atau mengatakan bahwa masih bisa kencing secara berkala (inkontinensi paradoksa)

2. Retensi menambah penderitaan atau menimbulkan penyulit yang merugikan, bahkan bersifat permanen dan hal ini dapat terjadi karena dokter atau perawat menangani kelainan tersebut tanpa memperhatikan persyaratan yang ditentukan, belum berpengalaman atau peralatan yang dibutuhkan tidak dimiliki1.2 TujuanTujuan pembuatan laporan kasus yang berjudul Retensi Urin Akut (Acute Urine Retention)/RUA ini adalah untuk membahas patofisiologi, gejala-gejala klinis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan , dan komplikasi bagi penderita penyakit ini mengingat kasus RUA semakin meningkat setiap tahunnya. Dengan begitu diharapkan kita mampu menekan angka morbiditas dari gejala RUA

Anatami Traktus UrinariusGinjalGinjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak di retroperitoneal diantara vertebra Thoracalis 12 dan Lumbal 1 3.

Fungsi:mengontrol sekresi hormon-hormon aldosteron dan ADH (anti diuretic hormone) dalam mengatur jumlah cairan tubuh,mengatur metabolisme ion kalsium dan vitamin D, menghasilkan beberapa hormone, antara lain : eritropoetin (pembentukan sel darah merah),rennin (mengatur tekanan darah), serta hormon prostaglandin.

2. UreterUreter adalah organ yang berbentuk tabung kecil yang berfungsi mengalirkan urine dari pielum ginjal ke dalam buli-buli. Pada orang dewasa panjangnya kurang lebih 20 cm. Dindingnya terdiri atas mukosa yang dilapisi oleh sel-sel transisional, otot-otot polos sirkuler dan longitudinal yang dapat melakukan gerakan peristaltik (berkontraksi) guna mengeluarkan urine ke buli-buli.

3. Buli-buliBuli buli adalah organ berongga yang terdiri atas 3 lapis otot detrusor yang saling beranyaman.

Pada saat kosong, buli buli terletak di belakang simfisis pubis dan pada saat penuh berada di atas simfisis sehingga dapat dipalpasi dan diperkusi. Buli buli yang terisi penuh memberikan rangsangan pada saraf aferen dan menyebabkan aktivasi pusat miksi di medula spinalis segmen sacral S2-4. Hal ini akan menyebabkan kontraksi otot detrusor, terbukanya leher buli buli dan relaksasi sfingter uretra sehingga terjadilah proses miksi.

Uretra merupakan tabung yang menyalurkan urine ke luar dari buli buli melalui proses miksi. Secara anatomis uretra dibagi menjadi 2 bagian yaitu uretra posterior dan uretra anterior.

5. ProstatProstat adalah organ genitalia pria yang terletak di sebelah inferior buli-buli, di depan rectum dan membungkus uretra posterior.Prostat menghasilkan suatu cairan yang merupakan salah satu komponen dari cairan ejakulat

Retensi Urine Akut

DefinisiRetensi urin adalah ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih. Seorang perempuan dapat juga mengalami retensi urin jika kandung kemihnya melengkung ke bawah atau pindah dari posisi normal, suatu kondisi yang dinamakan cystocele. Kandung kemih dapat juga melengkung ke bawah atau keluar dari posisinya karena suatu pelengkungan dari colon bagian bawah, kondisi ini dinamakan rectoceleETIOLOGIEtiologi penyakit ini antara lain:Berdasarkan letak:Supra vesikal Kerusakan pada pusat miksi di medulla spinalis S2 - S4. Kerusakan saraf simpatis dan parasimpatis baik sebagian ataupun seluruhnya. Kelainan medulla spinalis, misalnya meningokel, tabes dorsalis, atau spasmus sfinkter yang ditandai dengan rasa sakit yang hebat.VesikalKelemahan otot detrusor karena lama teregang. Atoni pada pasien DM atau penyakit neurologis.Divertikel yang besar.IntravesikalPembesaran prostate.Kekakuan leher vesika.Striktura.Batu kecil.Tumor pada leher vesika.Fimosis.

2. Berdasarkan organ

Vesika urinariaNeuropati diabetesAtoni otot detrusor karena pembesaran kronis yang berlebihan.UretraPada bayi dan anak-anakKatup uretra posteriorStenosis meatalFimosis dan parafimosisPada pria dewasaBatuStrikturaPada wanita dewasaObstruksi uretra ( sangat jarang )Pada pria tuaBeningn Prostat HiperplasiaBatuKanker prostatStrikturaPada wanita tuaKarunkel uretraPolip uretra

3. Namun secara garis besar terjadinya retensi urin dapat disebabkan karena beberapa hal yaitu :

Penyakit saraf dan cedera jaringan saraf tulang belakang.Banyak kejadian-kejadian atau kondisi-kondisi yang dapat merusak saraf atau perjalanan saraf itu sendiri. Sebagian dari penyebab yang tersering adalah :Persalinan pervaginamInfeksi otak atau jaringan saraf tulang belakangDiabetesStrokeKecelakaan yang mencederai otak atau jaringan saraf tulang belakang.Multiple sclerosisKeracunan logamCedera pelvis atau trauma

Pembesaran Kelenjar ProstatPertumbuhan kelenjar prostat ini sangat tergantung pada hormon testosterone, yang didalam sel-sel kelenjar prostat hormon ini akan dirubah menjadi metabolit aktif dihidrotestosteron ( DHT ) dengan bantuan enzym 5-reduktase. Dihidrotestosteron inilah yang secara langsung memacu m-RNA didalam sel-sel kelenjar prostat untuk mensintesis protein growth factor yang memacu perumbuhan kelenjar prostat.

Beningn Prostat Hiperplasia ( BPH )BPH adalah pertumbuhan jinak pada kelenjar prostat, yang menyebabkan prostat membesar. Pembesaran kelenjar prostat menyebabkan penyempitan lumen uretra prostatika dan menghambat aliran urin. Keadaan ini menyebabkan peningkatan tekanan intravesikal. Untuk dapat mengeluarkan urin, buli-buli harus berkontraksi lebih kuat guna melawan tahanan tersebut. Kontraksi yang terus menerus ini menyebabkan perubahan anatomik buli-buli berupa hipertrofi otot detrusorCarcinoma ProstatCarcinoma prostat adalah keganasan yang berasal dari asinus prostat. Merupakan keganasan saluran kemih terbanyak kedua sesudah keganasan kandung kemih. Beberapa faktor resiko penyebab terjadinya carcinoma prostat telah dapat diidentifikasi belakangan ini yaitu :Umur.Ras.Riwayat Keluarga

Striktura UretraStriktura uretra adalah penyempitan lumen uretra disertai menurunnya (hilangnya) elastisitas uretra. Striktura uretra terjadi karena jaringan fibrosis yang menyempit, yang terbentuk dari kolagen yang padat dan fibroblast. Jaringan fibrosis biasanya melebar ke dalam korpus spongiosum disekelilingnya menyebabkan spongiofibrosis. Penyempitan ini membatasi aliran urin dan menyebabkan dilatasi dari uretra proksimal dan duktus prostatikus. Striktura uretra paling sering terjadi di pars bulbaris + 60 70 %. Hal ini karena sebagian besar striktura uretra terjadi karena trauma didaerah perineal, yang disebut straddle injury.

Fimosis.Fimosis adalah kondisi dimana kulit bagian depan yang terkontraksi tidak bisa ditarik melewati Glans Penis.

ParafimosisParafimosis adalah kondisi dimana kulit depan, setelah tertarik melewati penis tidak dapat kembali ke posisi normal.

Obat-obatanBanyak obat-obatan bekerja dengan meredakan sinyal saraf yang terlalu aktif. Berbagai variasi kelas obat yang menghalangi barbagai sinyal digunakan untuk mengobati alergi, kekakuan perut, spasme otot, rasa cemas atau depresi. Beberapa obat digunakan untuk mengobati inkontinesia urin dan terlalu aktifnya kandung kemih. Obat-obatan yang dapat menyebabkan retensi urin termasuk

MANIFESTASI KLINISKetidaknyamanan, bahkan rasa nyeri yang hebat pada perut bagian bawah hingga daerah genital.Merasakan ingin berkemih namun tidak bisa.Sedangkan pada pasien yang mengalami retensi urin kronis biasanya pasien merasakan:Rasa ketidaknyamanan yang terus menerus.Memiliki kesulitan saat akan memulai berkemih.Aliran miksi menjadi lambat.

DIAGNOSISANAMNESA.Anamnesa sangat penting dalam menegakkan diagnosa. Dari data-data yang didapatkan dari anamnesa kita sudah dapat sekitar 80% dari diagnosa. Pada pasien dengan retensi urin keluhan-keluhan yang kita dapatkan dari anamnesa adalah :Keinginan berkemih namun tidak bisaKemih yang tertahan atau keluar sedikit-sedikit.Rasa sakit yang hebat pada regio suprapubikPEMERIKSAAN FISIK.

Pada pemeriksaan abdomen bagian bawah akan teraba distensi abdomen. Pada retensi urin akut, kandung kemih dapat mencapai atau melewati diatas umbilikus, saat batasnya dapat dilihat atau dirasakan. Pada pemeriksaan genitalia eksterna mungkin saja teraba adanya batu di uretra anterior, terlihat batu di meatus uretra eksternum, teraba spongiofibrosis di sepanjang uretra anterior, terlihat fistel atau abses di uretra, fimosis / parafimosis, akan terlihat adanya darah yang keluar dari uretra yang diakibatkan karena adanya cedera uretra.Pada pemeriksaan colok dubur yang ditujukan untuk mencari adanya hiperplasia prostat / karsinoma prostat. Pemeriksaan refleks bulbo kavernosa bertujuan untuk mendeteksi adanya kelainan neurogenik.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan urin lengkap: urinalisis dan bakteriologisLeukosituria atau piuria merupakan salah satu petunjuk penting terhadap dugaan adanya infeksi saluran kemih. Leukosuria dinyatakan positif bilamana terdapat 5 leukosit / lapang pandang besar ( LPB ) sedimen air kemih. Adanya leukosit silinder pada sedimen air kemih menunjukkan adanya keterlibatan ginjal.

Hematuria.Hematuria dipakai sebagai petunjuk adanya infeksi saluran kemih bilamana dijumpai 5 10 eritrosit / lapang pandang besar ( LPB ) sedimen air kemih.

Bakteriologis.MikroskopisPada pemeriksaan mikroskopis dapat digunakan air kemih segar tanpa diputar atau tanpa pewarnaan gram. Bakteri dinyatakan positif bilamana ditemukan satu bakteri lapang pandang minyak emersi.Biakan bakteriSelain untuk mengetahui adanya infeksi pemeriksaan laboratorium lain yang perlu dilakukan ialah pemeriksaan gula darah sewaktu untuk mengetahui kadar glukosa pasien tersebut karena apabila pasien mempunyai penyakit diabetes maka diabetes dapat menyebabkan retensi urin.

Uroflometri.Uroflometri adalah pencatatan tentang pancaran urin selama proses miksi secara elektronik. Pemeriksaan ini ditujukan untuk mendeteksi gejala obstruksi saluran kemih bagian bawah yang tidak invasif.

Foto polos abdomen.Foto polos abdomen merupakan pemeriksaan uroradiologis termudah. Ini merupakan radiographi pendahuluan umum dalam pemeriksaan radiologis yang lebih canggih seperti urographi intravena dan biasanya dilakukan dengan posisi supine.

UretrografiUretrografi adalah pencitraan uretra dengan memakai bahan kontras. Bahan kontras dimasukkan langsung melalui klem Broadny yang dijepitkan pada glans penis. Gambaran yang mungkin terjadi adalah :Jika terdapat striktura uretra akan tampak adanya penyempitan atau hambatan kontras pada uretra.Trauma uretra tampak sebagai ekstravasasi kontras keluar dinding uretra.Tumor uretra atau batu non opak pada uretra tampak sebagai filling defect pada uretra.

Uretrosistoskopi.Pemeriksaan ini secara visual dapat mengetahui keadaan uretra prostatika dan buli-buli. Terlihat adanya pembesaran, obstruksi uretra dan leher buli-buli, batu buli-buli, selule dan divertikel buli-buli.

Ultrasonografi.Prinsip pemeriksaan ultrasonografi adalah menangkap gelombang bunyi ultra yang dipantulkan oleh organ-organ ( jaringan ) yang berbeda kepadatannya. Pemeriksaan ini tidak invasif dan tidak menimbulkan efek radiasi.Tindakan / ObatMekanisme kerjaMacam obatOrkidektomiMenghilangkan sumber androgen dari testis-Estrogen Anti androgenDES ( di-etil stillbesterol )LHRH antagonisKompetisi dengan LHRHLeuprolide, Buserelin, GoserelinAnti androgen non steroidMenghambat sintesa androgenMenghambat aktivitas androgenKetokonazol, AminoglutetimidFlutamid, Casodex, Blokade androgen totalMenghilangkan sumber androgen dari testis maupun kelenjar supra renalKombinasi orkidektomi atau LHRH agonis dengan anti androgen.PENATALAKSANAAN

KateterisasiPada retensi urin akut, pengobatannya dimulai dengan memasukkan kateter melewati uretra untuk mengosongkan kandung kemih.

Pengobatan retensi urin karena karsinoma prostatTanpa terapi / watchfull waitingProstatektomi radikal.Radioterapi.Terapi hormonal

Tindakan / ObatMekanisme kerjaMacam obatOrkidektomiMenghilangkan sumber androgen dari testis-Estrogen Anti androgenDES ( di-etil stillbesterol )LHRH antagonisKompetisi dengan LHRHLeuprolide, Buserelin, GoserelinAnti androgen non steroidMenghambat sintesa androgenMenghambat aktivitas androgenKetokonazol, AminoglutetimidFlutamid, Casodex, Blokade androgen totalMenghilangkan sumber androgen dari testis maupun kelenjar supra renalKombinasi orkidektomi atau LHRH agonis dengan anti androgen.Pengobatan retensi urin karena Beningn Prostat HiperplasiaTanpa terapi / watchfull waitingMedikamentosaTerapi intervensi :Pembedahan Terbuka dan Pembedahan EndourologiTransurethral resection of the Prostat ( TURP )Transurethral incision of the Prostat ( TUIP ).

Pengobatan retensi urin karena striktura uretra.Businasi ( dilatasi ) Uretrotomi internaUretrotomi eksterna Pengobatan retensi urin karena batu uretra Pengobatan retensi urin karena fimosis Pengobatan retensi urin karena parafimosis Pengobatan retensi urin karena sistokel dan rektokel

KOMPLIKASI Retensi kronik menyebabkan refluks vesiko ureter, hidroureter, hidronefrosis, dan gagal ginjal. Bila terdapat infeksi dapat mempercepat terjadinya kerusakan ginjal. Hernia dan hemoroid dapat terjadi pada pasien dengan retensi urin, hal ini disebabkan karena saat miksi penderita akan selalu mengedan. Karena adanya sisa urin setiap kali miksi, maka lama kelamaan akan terbentuk batu endapan di dalam kandung kemih, yang kemudian akan menyebabkan bertambahnya keluhan iritasi dan menimbulkan keluhan hematuri pada pasien. Selain itu batu tersebut dapat juga menyebabkan timbulnya penyakit sistitis dan bila terjadi refluks dapat menyebabkan terjadinya pielonefritis.KESIMPULAN

Retensi urin adalah ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih. Gejalan ini pun terbagi menjadi akut dan kronik. Seseorang dapat mengalami retensi urin, tetapi paling sering terjadi pada pria saat berumur sekitar lima puluhan dan enam puluhan karena pembesaran kelenjar prostat. Penyebab retensi urin ini karena berbagai hal seperti kelainan letak, organ dan kelainan-kelainan lain yang berhubungan denga suatu penyakit. Pada pasien dengan retensi urin akut, biasanya pasien mengalami ketidaknyamanan, memiliki kesulitan saat berkemih dan aliran miksi yang lambat. Ketika mengalami gejala-gejala seperti itu maka untuk menunjang pemeriksaan dilakukan pemeriksaan seperti pemeriksaan urin lengkap, uroflometri, foto polos abdomen, uretrografi, ultrasonografi dan lain-lainDaftar PustakaBasuki B Purnomo. Dasar-dasar Urology. Edisi 2. Jakarta : Sagung Seto, 2003Ball AJ, Feneley RC, Abrams PH. The natural history of untreated prostatism. Br J Urol. 1981;53:613616. [PubMed]Bautista OM, Kusek JW, Nyberg LM, et al. Study design of the Medical Therapy of Prostatic Symptoms (MTOPS) trial. Control Clin Trials. 2003;24:224243. [PubMed]Courtney M. Townsend JR M.D. Sabiston Textbook of Surgery, 17th ed. Philadelphia : Elsevier Saunders 2004.Craigen AA, Hickling JB, Saunders CR, Carpenter RG. Natural history of prostatic obstruction: a prospective survey. J R Coll Gen Pract. 1969;18:226232. [PMC free article] [PubMed]Kim HL, Belldegrun A. Schwartz Manual Surgery. Ed 8th Ch. 39 : Urology. McGraw-Hill Medical Div. Publishing, 2006.Jacobsen SJ, Jacobson DJ, Girman CJ, et al. Natural history of prostatism: risk factors for acute urinary retention. J Urol. 1997;158:481487. [PubMed]McConnell JD, Roehrborn CG, Bautista OM, et al. The long-term effect of doxazosin, finasteride, and combination therapy on the clinical progression of benign prostatic hyperplasia. N Engl J Med. 2003;349:23872398. [PubMed]McConnell JD, Roehrborn CG, Slawin KM, et al. Baseline measures predict the risk of benign prostatic hyperplasia clinical progression in placebo-treated patients [abstract] J Urol. 2003;169(4 suppl):332. Abstract 1287.McConnell JD, Bruskewitz R, Walsh P, et al. The effect of finasteride on the risk of acute urinary retention and the need for surgical treatment among men with benign prostatic hyperplasia. N Engl J Med. 1998;338:557563. [PubMed]Roehrborn CG, McConnell JD, Lieber M, et al. Serum prostate-specific antigen concentration is a powerful predictor of acute urinary retention and need for surgery in men with clinical benign prostatic hyperplasia. Urology. 1999;53:473480. [PubMed]Stoller ML. Bolton DM. Smiths general Urology. Ed 17th. San Fransisco : Lange Medical Book / McGraw-Hill, 2004.Wein A.J, et al. Campbell-Walsh Urology. Ed 9th. Saunders, 2006www.meb.uni-bonn.de/dtc/primsurg/docbook/htmlwww.docstoc.com/retentionurine/html