resus kunj industri print

9
LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI Oleh : Asri Parantri 20070310038 Dian Afriani 20070310180 I. Profil Industri yang kami kunjungi adalah industri yang bergerak di bidang tekstil. Industri ini bernama Kusuma Sandang Mekarjaya. Industri ini sudah beroperasi sejak tahun 1989 dan terletak di wilayah kerja puskesmas Gamping I Sleman, khususnya di desa Balecatur. Lokasi kantor dan pabrik KSM textile berada di JL. Raya Wates KM 4,7 Pasekan, Bale Catur, Gamping, Sleman, Yogyakarta, 55295 dengan luas 36.081 m2. Industri ini dapat dihubungi melalui nomor (0274) 6498345, Fax (0274) 3158345. PT KSM diresmikan oleh presiden Soeharto tanggal 18 Juni 1989 dengan ijin resmi No. 59/DKAK/T/1989. Perusahaan ini melayani permintaan kain grey baik jenis rayon, tetoron, polyester, dan cotton (katun), ke pasar domestik maupun ekspor. Jumlah pekerja yang bekerja di industri tersebut sebanyak 997 orang, yang berusia 20-40 tahun, dimana masing-masing pekerja mempunyai tugas sesuai dengan keahlian/ bidangnya. PT KSM menyediakan beberapa fasilitas terhadap tenaga kerjanya. Karyawan mendapatkan penyuluhan pengetahuan mengenai 5 kurikulum dasar yang direfresh setiap satu tahun sekali yaitu mengenai potensi bahaya, proses evakuasi, penggunaan Apar (alat pemadam api), APD, dan perihal Asuransi. Perusahaan menyediakan jasa antar jemput karyawan dan tempat tinggal berupa asrama serta

Upload: asri-parantri

Post on 07-Aug-2015

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ksm kedokteran masyarakat

TRANSCRIPT

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI Oleh : Asri Parantri 20070310038 Dian Afriani 20070310180

I. Profil Industri yang kami kunjungi adalah industri yang bergerak di bidang tekstil. Industri ini bernama Kusuma Sandang Mekarjaya. Industri ini sudah beroperasi sejak tahun 1989 dan terletak di wilayah kerja puskesmas Gamping I Sleman, khususnya di desa Balecatur. Lokasi kantor dan pabrik KSM textile berada di JL. Raya Wates KM 4,7 Pasekan, Bale Catur, Gamping, Sleman, Yogyakarta, 55295 dengan luas 36.081 m2. Industri ini dapat dihubungi melalui nomor (0274) 6498345, Fax (0274) 3158345. PT KSM diresmikan oleh presiden Soeharto tanggal 18 Juni 1989 dengan ijin resmi No. 59/DKAK/T/1989. Perusahaan ini melayani permintaan kain grey baik jenis rayon, tetoron, polyester, dan cotton (katun), ke pasar domestik maupun ekspor. Jumlah pekerja yang bekerja di industri tersebut sebanyak 997 orang, yang berusia 20-40 tahun, dimana masing-masing pekerja mempunyai tugas sesuai dengan keahlian/ bidangnya. PT KSM menyediakan beberapa fasilitas terhadap tenaga kerjanya. Karyawan mendapatkan penyuluhan pengetahuan mengenai 5 kurikulum dasar yang direfresh setiap satu tahun sekali yaitu mengenai potensi bahaya, proses evakuasi, penggunaan Apar (alat pemadam api), APD, dan perihal Asuransi. Perusahaan menyediakan jasa antar jemput karyawan dan tempat tinggal berupa asrama serta rumah dinas (untuk tenaga kerja asing). Setiap pekerja dikenakan beban kerja 7 jam sehari, 40 jam seminggu dengan rincian shift kerja jam 07.0015.00, 15.00-23.00, 23.00-07.00. Setiap shift, pekerja diberikan waktu istirahat selama 1 jam dan diperbolehkan beristirahat di tempat istirahat yang telah disiapkan. Dahulu perusahan mengratiskan biaya makan para pekerja, namun untuk saat ini hal tsb belum bisa direalisasikan. Untuk wanita yang haid diberikan cuti dua hari dalam kurun sebulan. Sedangkan untuk wanita hamil tidak diperkenankan bekerja, atau bisa memilih menjadi operator tenun yang pekerjaannya tidak membutuhkan banyak tenaga dan diberikan cuti 1 bulan sebelum dan sesudah melahirkan. Setiap kerja lembur, akan memberikan bonus lebih pada para pegawai pabrik. Fasilitas kesehatas klinik disediakan dan dilengkapi dengan dokter pada senin, rabu, dan jumat yang bekerjasama dengan RS PKU Muhammadiyah berupa dokter umum dan dokter THT. Selain itu obat-obat yang diberikan adalah Cuma-Cuma termasuk beberapa KB (pil, kondom, IUD). II. Proses Produksi

Ada beberapa tahap dalam proses produksi kain yang dilakukan, antara lain : 1. Benang satuan Bahan dasar kain yang terdiri dari benang-benang. Awalnya berupa gulungan kecil/satuan yang didatangkan dari luar kota. Gulungan benang tersebut dipilah sesuai jenis benang. Ada dua jenis benang yang penting yaitu benang lusi dan benang pakan. Benang lusi adalah benang yang akan membentuk panjang. Benang ini harus kuat karena banyak mengalami ketegangan dan gesekan. Sebaliknya, benang pakan adalah benang yang terletak pada arah melintang ke arah lebar kain yang kekuatannya lebih rendah daripada benang lusi. 2. Waping Benang satuan tadi kemudian digabungkan menjadi satu gulungan besar disebut Bim. Gulungan tersebut harus terdiri dari 1 jenis benang yang sama. 3. Pelapisan Kanji/ Sizing Gulungan besar benang atau Bim tadi kemudian dimasukkan kedalam mesin yang berisi cairan kanji. Dimana benang dipasang pada mesin yang akan menarik benang-benangnya sampai terlapisi seluruhnya dengan cairan kanji. Proses ini dilakukan 2 kali agar seluruh benang terlapisi kanji dengan rata. Manfaat dari proses ini antara lain untuk memperkuat, memperlicin, dan menidurkan benang agar tahan terhadap gesekan. 4. Cucuk /growing in Gulungan benang besar atau Bim kemudian di sisir satu persatu agar memudahkan dalam proses penenunan kain. 5. Kleting Pada tahap ini Bim dibagi menjadi gulungan-gulungan kecil yang disebut kleting/palet. Kleting/palet ini kemudian dimasukkan ke dalam teropong untuk pacuan lebar kain. 6. Tenun Pada bagian ini, semua kain tersebut ditenun menjadi gulungan kain yang maksimal panjangnya kurang lebih 300 meter. Karena jika melebihi 300 meter akan terjadi kerusakan pada kain karena tidak kuat menahan. Pada bagian ini tergantung pesanan dari konsumen, ingin memesan berapa panjang dan berapa lebar pada gulungan kain tersebut. 7. Quality Control Pada bagian ini merupakan bagian akhir. Setelah semua ditenun dan dibentuk menjadi gulungan gulungan maka akan masuk ke bagian akhir ini. Di bagian ini akan dilakukan pemantauan tentang kualitas kain, jika ada bagian yang rusak atau tidak rapi maka akan dikembalikan lagi ke bagian sebelumnya untuk diperbaiki. Jika sudah lulus uji, maka gulungan kain tersebut sudah siap kirim ke konsumen. Limbah dari seluruh proses produksi terdiri dari limbah cair (sisa kanji dan oli) dan limbah padat (batu bara, merkuri pada lampu neon). Beberapa limbah tsb dikirim ke PT WGI (limbah oli), PT tenang jaya (lampu neon), dan limbah khusus batubara akan dikirim ke bogor untuk diolah kembali sehingga tidak membahayakan masyarakat dan lingkungan. Proses pengolahan limbah

ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Perusahan PT KSM membangun IPAL baru (instalasi pengolahan air limbah) pada tahun 2012 dengan biaya 200 juta yang prosesnya melibatkan peranan bakteri aerob dan anaerob. III. Resiko Kerja Dari proses produksi yang dilakukan terdapat beberapa resiko diantaranya: 1. Bagian pemintalan benang a. Debu kapas atau serat kapas yang merupakan partikel mikro di udara dapat mengakibatkan gangguan pernafasan jika terhirup ke dalam saluran pernafasan. b. Resiko kecelakaan kerja seperti benang ambrol 2. Bagian pemintalan kain a. Gangguan pendengaran seperti tinnitus akibat terpapar suara bising dalam waktu lama karena sebagian besar alat yang digunakan adalah mesin lama yang menimbulkan suara sangat bising. b. Debu kapas atau serat kapas yang merupakan partikel mikro di udara dapat mengakibatkan gangguan pernafasan jika terhirup ke dalam saluran pernafasan. c. Resiko kecelakaan kerja seperti teropong terbang yang dapat mengenai tubuh sehingga menimbulkan rasa nyeri Pada tahun 2012 ini tercatat terdapat 110 kejadian kecelakaan kerja. Kejadian tertinggi (50%) terjadi akibat kecelakaan di jalan saat mengantar barang-barang produksi, 23% kecelakaan akibat teropong kerja, dan 14 % akibat terjepit alat tenun dan tergores cutter saat membersihkan alat tenun. IV. Alat Pelindung Diri Alat proteksi yang seharusnya digunakan dalam proses produksi antara lain: 1. Masker : digunakan untuk melindungi diri dari debu kapas pada proses pemintalan benang agar debu kapas tidak masuk kedalam saluran pernafasan. Kacamata : digunakan pada proses pemotongan kayu agar serbuk kayu tidak sampai menjadi corpus alienum pada mata. 2. Ear plug : digunakan untuk melindungi gendang telinga dari suara bising yang dikeluarkan oleh mesin dalam jangka waktu yang lama. 3. Sarung tangan : digunakan pada bagian produksi tertentu untuk melindungi tangan dari luka akibat kelalaian kerja.

A. PENGALAMAN

APD yang wajib digunakan pada seluruh bagian salah satunya adalah masker. Pabrik sudah dahulu pernah menyediakan masker untuk masing-masing pegawai, namun saat kunjungan industry banyak didapatkan karyawan yang tidak menggunakan masker standar dari pabrik, namun mereka menggunakan masker(slayer) motor yang sebenarnya bagian bawahnya tidak tertutup.B. ANALISIS

Kendala yang sering muncul adalah keengganan sebagian besar tenaga kerja untuk memakai masker pada waktu bekerja, meskipun mereka telah diberi pembinaan tentang manfaat masker. Dan hal ini akan menyebabkan penimbunan debu dalam paru dalam waktu yang lama. Pada saat orang menarik nafas, udara yang mengandung partikel akan terhirup ke dalam paru-paru. Ukuran partikel (debu) yang masuk ke dalam paru-paru akan menentukan letak penempelan atau pengendapan partikel tersebut. Partikel yang berukuran kurang dari 5 mikron akan tertahan di saluran nafas bagian atas, sedangkan partikel berukuran 3 sampai 5 mikron akan tertahan pada saluran pernapasan bagian tengah. Partikel yang berukuran lebih kecil, 1 sampai 3 mikron, akan masuk ke dalam kantung udara paru-paru, menempel pada alveoli. Partikel yang lebih kecil lagi, kurang dari 1 mikron, akan ikut keluar saat nafas dihembuskan. Penyakit Bisinosis adalah penyakit pneumoconiosis yang disebabkan oleh pencemaran debu napas atau serat kapas di udara yang kemudian terhisap ke dalam paruparu. Debu kapas atau serat kapas ini banyak dijumpai pada pabrik pemintalan kapas, pabrik tekstil, perusahaan dan pergudangan kapas serta pabrik atau bekerja lain yang menggunakan kapas atau tekstil; seperti tempat pembuatan kasur, pembuatan jok kursi dan lain sebagainya. Masa inkubasi penyakit bisinosis cukup lama, yaitu sekitar 5 tahun. Tanda-tanda awal penyakit bisinosis ini berupa sesak napas, terasa berat pada dada, terutama pada hari Senin (yaitu hari awal kerja pada setiap minggu). Secara psikis setiap hari Senin bekerja yang menderita penyakit bisinosis merasakan beban berat pada dada serta sesak nafas. Reaksi alergi akibat adanya kapas yang masuk ke dalam saluran pernapasan juga merupakan gejala awal bisinosis. Pada bisinosis yang sudah lanjut atau berat, penyakit tersebut biasanya juga diikuti dengan penyakit bronchitis kronis dan mungkin juga disertai dengan emphysema.

C. DOKUMENTASI D.

E. TINJAUAN PUSTAKA

http://www.smallcrab.com/kesehatan/520-5-macam-penyakit-akibat-pencemaranpartikel-debu-di-udara Wijaya C., 1993, Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja, Buku Kedokteran Indonesia, Jakarta .