resus dr oemar 1

22
REFLEKSI KASUS TRAUMA GINJAL PADA PASIEN DENGAN OBSTRUKSI UROPATI ec. BATU URETER Disusun oleh : Liliani Muslimahwati Tjikoe 20100310212 Pembimbing : dr. M. Omar Rusydi, Sp.U KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA RSUD SALATIGA 2015

Upload: liliani-tjikoe

Post on 18-Aug-2015

229 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

klkl;klko

TRANSCRIPT

REFLEKSI KASUS TRAUMA GINJAL PADA PASIEN DENGAN OBSTRUKSI UROPATI ec. BATU URETER Disusun oleh : Liliani Muslimahwati Tjikoe 20100310212 Pembimbing : dr. M. Omar Rusydi, Sp.U KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA RSUD SALATIGA 2015 BAB I PENDAHULUAN A.Kasus 1.Identitas Pasien NamaTn. H Umur36tahun Jenis kelaminLaki Laki AlamatSalatiga StatusBelum Menikah Tanggal Masuk RS24 01 2015 2.Pemeriksaan a.Anamnesis -Keluhan Utama PasiendatangIGDdengankeluhannyeripadapinggangkananyangterus terusan dan sangat mengganggu. Nyeri tersebut sudah dirasakan sejak kurang lebih 1 minggu yang lalu. -Riwayat Penyakit Sekarang Setelah dilakukan anamnesis lebih lanjut, pasien mengatakan bahwa rasa sakit tersebutsemakinterasaketikapasienselesaimengurutkanpinggangnyaketukang urut.SebelumnyapasiensudahpernahmelakukanUSGdanhasilmenunjukkan bahwa terdapat batu di ginjal pasien (sekitar 1 bulanyang lalu). Sebelumnya terutama sejak3bulanterakhir,pasienseringmerasakanpegalpadapinggang.Pasienpada waktuituberniatuntukmengurangipegalnyasehinggamemutuskanuntuk memijatkannya,namunkarenatekananyangbegitukeras,sehabisdipijatmenurut pasien pinggang kanannya terasa semakin sakit dan bengkak. Pasien belum meminum obatapapununtukmengobatikeluhantersebut.Selainitupasienjugamengeluhkan keluhan buang air kecil yang kadang terasa panas dan sedikit. -Riwayat Penyakit Dahulu Pasienmelaporkantidakpernahmemilikiriwayatoperasi,riwayatpenyakit serupariwayathipertensi(-),riwayatgangguanjantung(-)danriwayatpenyakit metabolik lainnya (-)

-Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat penyakit serupa (-), Riwayat penyakit saluran kemih (-), Riwayat peyakit metabolik lainnya (-) -Riwayat Personal Sosial Menurut anamnesis, pasien adalah seorang satpam yang aktif bekerja. Pasien aktif bergerakkarenaseringberdiri.Kebiasaanminumpasienbaik,namunpasiensuka meminum minuman penambah energi. b.Pemeriksaan Rangkuman perjalanan penyakitTanggalPemeriksaan Fisik Terapi 24 01 2015S:Nyeripadapinggangkanan(+) hinggamengganggutidurpasien. BAK (+) panas dan sedikit O : -KU : CM, kesakitan -BP : 104 / 72 -Inf. RL 20 tpm -Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr -Inj. Ketorolac 3 x 30 mg -Inj. Ranitidin 2 x 1 amp 25 01 2015S:Mual(+),keluhanyanglain(+), BAK masih panas O : -KU : CM, kesakitan -BP : 110/70 Terapi lanjut 26 01 2015S:Nyeripadapinggangkanan(+), tidakbisatidur,Batuk(+),BAK(+) anyang anyangan. O : -KU : CM, kesakitan -BP : 100/60 HR : 128 x/m Cito nefrostomi Dx Instruksi post op : -Bed rest -Tx diteruskan, antibiotik diteruskan -Besok CT scan abdomen-Tunggu kultur push 28 01 2015S:Nyeripadabekasop(+),bengkak padapinggangkanan(+),BAK(+) normalO : -KU : CM, baik -BP : 120/80 Terapi lanjut 29 01 2015S:Nyeripadabekasop(+),bengkak padapinggangkanan(+),Mual(+), muntah (+), nafsu makan (), BAK (+) sedikit, terasa panasO : -KU : CM, baik -BP : 130/90 -HR : 81x/m Terapi lanjut Pemeriksaan Fisik KepalaNormocephal, depresi tulang tengkorak (-) MataSI (- / -), CA (-/-), starbismus (-/-), defek kuadrantik mata (-/-) TelingaKeloid (-/-), serumen (-/-), eritema (-/-) HidungEdem (-/-), eritema (-/-), deviasi septum (-/-), perforasi (-/-) MulutSianosis (-), pucat (-), stomatitis (-), bibir kering (+), gingivitis (-), tonsilitis (-), abses peritonsiler (-) LeherJaringan parut (-), massa (-), simeteris (-), limfadenopati (-), deviasi trakea (-) ThoraksSuara Dasar Vesikuler: (+ / +), Ronkhi (- / -), Wheezing(- /-), Simterisitas (+), ketinggalan gerak (-/-) Abdomen-Terpasang kassa terfiksasi rembes (-) pada regio lumbar dextra -Bising Usus (+) N, Nyeri Tekan (+) di regio lumbar dextra, Supel (+), distended (+) pada pinggang kanan, teraba hangat (+) EkstermitasEkstermitas oedem : (-/-)akral dingin (-/-) Pemeriksaan Laboratorium TanggalPemeriksaanHasil AbnormalNilai Rujukan 25 01 2015Darah Rutin Kimia Leukosit: 20.13 (H) Hb : 10.2 g/dl (L) MCV : 78.4 (L) MCH : 24.5 (L) Trombosit : 572 (H) GDS : 279 (H) Ureum : 67 Creatinin : 1.6 4.5 11 (10 /uL) 14 18 g/dl 86 108 fL 28 31 pg 150 450 (103 / uL) 80 144 mg/dl 10 50 mg/dl 1.0 -1.3 mg/dl c.Assesment -Nefrolitiasis -Trauma ginjal dengan Obstruksi uropati ec. Batu ureter -Post nefrostomi H. II BAB II TINJAUAN PUSTAKA B.Latar Belakang Traumatumpulmerupakanpenyebabutamacederasalurankemih.Denganlajunya pembangunan,penambahanruasjalan,danjumlahkendaraan,kejadiantraumaakibat kecelakaan lalu lintas akan meningkat, termasuk cedera saluran kemih. Cedera saluran kemihyang terjadibisabermacammacam tergantung dariletak organ yang mengalami trauma, yang bisa disebabkan trauma langsung (tikaman atau tembakan) dan bisadisebabkanolehtraumatidaklangsung(jatuhdariketinggian,kecelakaanlalulintas, kecelakaankerja,dll).Bisaterjaditraumapadaorganorgansalurankemihsepertiginjal, ureter, buli buli, dan uretra. Padapenatalaksanaancederasalurankemihpentinguntukterlebihdahulumemeriksa apakahterdapatcederalainpadasistemrespirasi,sistemkardiovaskulardansistemsaraf pusat. Jika sudah terbukti bahwa pada sistem- sistem tersebut tidak terdapat kelainan, barulah bisaditelusurilebihlanjuttentangkemungkinanterdapatcederalainberupacederasaluran kemih,jikamemang dari awal kita curiga terdapat cedera tersebut, akibat bukti adanyajejas di abdomen dan bagian punggung. Penting untuk menentukkan prioritas pemeriksaan terlebih dahulu,agarpasientidakjatuhkedalamshockyangnantinyabisamengancamkeselamatan pasien. Padapasiendengankeluhanhematuriasehabiskecelakaanlalulintas,perlukita observasiterlebihdahulu,kemungkinankemungkinanapayangbisaterjadi.Hematuria dapatdisebabkanolehberbagaihalsepertikarenatrauma,inflamasi,batupadasaluran kemih,tumor,ataudiatesishemoragik.Kadanghematuriadapatberasaldari glomerulonefritis,tumorginjal(Wilmstumor),atautumorkandungkemih.Mungkinjuga hematuriadisebabkanolehhirdonefrosisyangterjadi,ataupunginjalpolikistik.Hematuria jugabisadisebabkannamunjarangkarenadiatesishemoragik,penggunaanantikoagulan, atau proses emboli pada fibrilasi atrium jantungmaupun endokarditis. Hematuriayangterjadidapatbersifatmakroskopikyangmungkintampakpadaawal miksiataupadaakhirnya,yangberasaldariposterioruretraatauleherkandungkemih. Biasanyabilatercampurdenganairkemih,darahmungkinberasaldariginjal,ureter,atau buli buli. Selain itu hematuria juga dapat bersifat mikroskopik, yang dapat diketahui setelah melakukan pemeriksaan urinalisis di laboratorium. Kadang hemoglobinuria juga dapat terjadi setelah berjalan jauh atau setelah melakukan aktifitas fisik yang berat. C.Anatomi dan Fisiologi Gambar 1. Anatomi Ginjal Ginjaladalahsepasangorgansalurankemihyangterletakdironggaretroperitoneal bagianatas.Bentuknyamenyerupaikacangdengansisicekungnyamenghadapkemedial. Cekungan ini disebut sebagai hilus renalis, yang didalamnya terdapat apeks pelvis renalis dan stuktur lain yang merawat ginjal, yakni pembuluh darah, sistem limfatik, dan sistem saraf.Ginjaldibungkusoehjaringanfibroustipisdanmengkilatyangdisebutkapsulafibrosa (truecapsule)ginjal,yangmelekatpadaparenkimginjal.Diluarkapsulfibrosaterdapat jaringanlemakyang disebelahluarnya diabatasi olehfasia Gerota. Di antara kapsulafibrosa ginjaldengankapsulaGerotaterdapatronggaperirenal.Kelenjaradrenalbersamasama denganginjaldanjaringanlemakdibungkusolehfasiaGerota.Fasiainiberfungsisebagai barrieryangmenghambatmeluasnyaperdarahandariparenkimginjalsertamencegah ekstravasasi urine pada saat terjadi trauma ginjal. Selain itu, fasia Gerota dapat pula berfungsi sebagaibarrieralammenghambatpenyebaraninfeksiataumenghambatmetastasistumor ginjal ke organ sekitarnya. Dibagian posterior, ginjal dilindungi oleh berbagai otot punggung yangtebalsertatulangcostakeXIdanXII,sedangkandisebelahanteriordilindungioleh organintraperitoneal.Ginjalkanandikelilingiolehhepar,klon,danduodenum,sedangkan ginjal kiri dikelilingi oleh ien, lambung, pankreas, jejenum dan kolon. Gambar 2. Vaskularisasi Ginjal Secara anatomi ginjal terbagi menjadi 2 bagian yaitu korteks dan medula. Korteks ginjal terletaklebihsuperfisialdandidalamnyaterdapatberjutajutanefronyangmerupakan satuanunitfungsionalterkecilginjal.Medulaginjalyangterletaklebihprofundusbanyak terdapatduktuliatausalurankecilyangmengalirkanhasilultrafiltrasiberupaurine.Sistem pervikalisesginjalterdiridarikaliksminor,infundibulum,kaliksmajor,danpielum/pelvis renalis.Suplaidarahginjaldiperankanoleharteridanvenarenalisyangmerupakancabang langsung dari aorta abdominalis, danvena renalis bermuaralangsung kevena kavainferior. Arterirenalisbercabangmenjadianterioryangmengalirikutub(pole)atas,bawah,dan seluruhsegmenanteriorginjal,danposterioryangmengalirisegmenmediusdanposterior. Arterirenalisbercabangmenjadiarteriinterlobariskemudianmenjadiarterieferenyang menujutubulusginjal.Ginjalmendapatpersarafanmelaluipleksusrenalisyangseratnya berjalan bersama arteri renalis. D.TRAUMA GINJAL Ginjalterletakdironggaretroperitoneumdanterlindungolehototpunggungdisebelah posterior dan oleh organ intraperitoneal di sebelah anteriornya, karena itu cedera ginjal tidak jarangdiikutiolehcederaorganyangmengitarinya.Traumaginjalmerupakantrauma terbanyakpadasistemurogenital.Kuranglebihsekitar10%daritraumapadaabdomen mencederai ginajl. Cederaginjaldapatterjadisecaralangsungakibatbenturanyangmengenaidaerah pinggang,atautidaklangsungyaitumerupakancederadeselerasiakibatpergerakanginjal secara tiba tiba di dalam rongga retroperitoneum. Jenis cederayangmengenai ginjal dapat merupakancedera tumpul,luka tusuk, atauluka tembak. Goncangan ginjal didalam rongga retroperitoneummenyebabkanreganganpedikelginjal,sehinggamenimbulkanrobekan tunikaintimaarteri renalis.Robekaniniakanmemacu terbentuknyabekuanbekuan darah yangselanjutnyadapatmenimbulkantrombosisarterirenalisbesertacabangcabangnya. Cedera ginjal dapat dipermudahjika sebelumnyasudah ada kelainan pada ginjal, antara lain hindronefrosis, kista ginjal, ataupun tumor ginjal. a)Penderajatan Trauma Ginjal Menurut derajat berat ringannya kerusakan pada ginjal, trauma ginjal dibedakan menjadi cedera minor, cedera major dan cedera pada pedikel atau pembuluh darah ginjal. Pembagian sesuaidenganskalacederaorgan(organinjuryscale)cederaginjaldibagidalam5derajat sesuaidenganpenemuanpadapemeriksaanpencitraanmaupunhasileksplorasiginjal. Sebagianbesarsekitar85%traumaginjalmerupakancederaminor(derajatIdanII),15% termasuk derajat major (derajat III dan IV) dan 1% termasuk cedera pedikel ginjal. DERAJATJENIS KERUSAKAN Derajat IKontusio ginjal / hematoma perirenal Derajat IILaserasi ginjal terbatas pada korteks Derajat IIILaserasiginjalsampaipadamedullaginjal,mungkinterdapattrombosis arteri segmentalis Derajat IVLaserasi sampai mengenai sistem kalises ginjal Derajat VAvulsi pedikel ginjal, mungkin terjadi trombosis arteria renalis Ginjal terbelah (shatered) Gambar3.KlasifikasiTraumaGinjal.(A)KontusioGinjaldanterdapaHematoma subskapuler (B) Laserasi Minor, terdapat robekan parenkim yang terbatas pada korteks ginjal (C)Laserasiparenkimsampaimengenaisistemkaliksginjal(D)Fragmentasiginjal(E) Ruptur ginjal b)Diagnosis Patut dicurigai adanya cedera pada ginjal jika terdapat : 1)Traumadidaerahpinggang,punggung,dadasebelahbawah,danperutbagianatas dengan disertai nyeri atau didapatkan adanya jejas pada daerah itu. 2)Hematuria 3)Fraktur kosta sebelah bawah (T 8 12) atau fraktur prosesus spinosus vertebra 4)Trauma tembus pada daerah abdomen atau pinggang 5)Cedera deselerasi yang berat akibat jatuh dari ketinggian atau kecelakaan lalu lintas. Gambaran klinis yang ditunjukkan oleh pasien trauma ginjal sangat bervariasi tergantung pada derajat trauma dan ada atau tidaknya trauma pada organ lainyangmenyertainya. Perlu ditanyakanmekanismecederauntukmemperkirakanluaskerusakanyangterjadi.Pada traumaderajatringan,mungkinhanyadidapatkannyerididaerahpinggang,terlihatjejas berupatraumaekimosis,danterdapathematuriamakroskopikataupunmikroskopik.Pada traumamajorataurupturpedikel,seringkalipasiendatangdalamkeadaanshockberatdan terdapathematomadidaerahpinggangyangmakinlamamakinmembesar.Dalamkeadaan ini,mungkinpasientidaksempatmenjalanipemeriksaanIVUkarenausahauntuk memperbaiki hemodinamik seringkali tidak membuahkan hasil akibat perdarahan yang keluar dariginjalcukupderas.Untukituharussegeradilakukaneksplorasilaparotomiuntuk menghentikan perdarahannya. c)Pencitraan Jenis pencitraan yang diperiksa tergantung pada keadaan klinis dan fasilitas yang dimiliki olehklinikyangbersangkutan.PemeriksaanpencitraandimulaidariIVU(dengan menyuntikkan bahan kontras dosis tinggi 2 ml/kg BB) guna menilai tingkat kerusakan ginjal danmelihatkeadaanginjalkontralateral.PembuatanIVUdikerjakanjikadidugaadaluka tusuk atau luka tembak yang mengenai ginjal, cedera tumpul ginjal yang memberikan tanda tandahematuriamakroskopik,dancederatumpulginjalyangmemberikantandatanda hematuria mikroskopik dengan disertai terjadinya shock. Padabeberapaklinik,didugacederatumpulpadaginjalyangmenunjukkantanda hematuriamikroskopik, tanpa disertai tanda shock, maka dapat dilakukan pemeriksaan USG sebagai pemeriksaan penyaring. Pemeriksaan USGini diharapkan dapatmenemukan adanya kontusioparenkimginjalatauhematomasubskapuler.Denganpemeriksaaninidapatpula diperlihatkan adanya robekan pada kapsul ginjal. Jika IVU belum dapat menerangkan keadaan ginjal (misalkan pada ginjal non visualized) perlu dilakukan pemeriksaan CT scan atau arteriografi. Pemeriksaan IVU pada kontusio renis sering menunjukkan gambaran sistem pelvikes normal. Dalam keadaan ini pemeriksaan USG abdomendapatmenunjukkanadanyahematomaparenkimginjalyangterbataspada subskapulerdandengankapsulginjalyangmasihutuh.Kadangkalakontusiorenisyang cukupluasmenyebabkanhematomadanedemaparenkimyanghebatsehinggamemberikan gambaransistempelvikalisesyangspastikataubahkantaktampak(nonvisualized).Sistem pelvikalisesyangtaknampakpadaIVUdapatpulaterjadipadarupturapedikelataupasien yang berada dalam keadaan shock berat pada saat menjalani pemeriksaan IVU. PadaderajatIVtraumaginjal,tampakadanyaekstravasasikontras,halinikarena terobeknya sistem pelvikalises ginjal. Ekstravasasi ini akan tampak semakin luas pada ginjal yangmengalamifragmentasi(terbelah)padacederaderajatV.Diklinikklinikyangtelah maju,perananIVUsebagaialatdiagnosisdanpenentuanderajattraumaginjalmulai digantikanolehCTscan.Pemeriksaaninidapatmenunjukkanadanyarobekanjaringan ginjal,ekstravasasikontrasyangluas,danadanyanekrosisjaringanginjal.Selainitu pemeriksaan ini dapat mendeteksi adanya trauma pada organ lain. d)Pengelolaan Padasetiaptraumayangdidugamengenaiginjalharusdifikirkanuntukmelakukan tindakaneksplorasimtetapipadatraumatumpul,sebagianbesartidakmemerlukanoperasi. Terapi yang bisa dikerjakan adalahKonservatif Tindakankonservatifditunjukkanpadatraumaminor.Padakeadaaninidilakukan observasi tandavital (tensi,nadi, dansuhu tubuh), kemungkinan adanya penambahanmassa dipinggang,adanyapembesaranlingkaranperut,penurunankadarhemoglobindarah,dan perubahan warna urine pada pemeriksaan urine serial. Jika selama observasi didapatkanadanya tandatanda perdarahan atau kebocoran urine yang menimbulkan infeksi, harus segera dilakukan tindakan operasi. Operasi Operasi ditunjukkan pada trauma ginjal major dengan tujuan untuk segera menghentikkan perdarahannya.Selanjutnyamungkinperludilakukandebridement,reparasiginjal(berupa renorafiataupenyambunganvaskuler)atautidakjarangharusdilakukannefrektomiparsial bahkan nefrektomi total karena kerusakan ginjal yang sangat berat. Gambar 4. Skema Penaganan Trauma Ginjal OBSERVASI didapatkan Tanda vital , Massa di pinggang, Hb , Urine > pekat Merupakan tanda pedarahan > hebat Segera eksplorasi untuk menghentikan perdarahan Suhu tubuh , Massa di pinggang Merupakan tanda dari kebocoran urine Drainase urin segera e)Penyulit Jika tidak mendapatkan perawatan yang cepat dan tepat, trauma major dan trauma pedikel seringmenimbulkanperdarahanyanghebat,danberakhirdengankematian.Selainitu kebocoransistemkaliksdapatmenimbulkanekstravasasiurinehinggamenimbulkan urinoma,absesperirenal,urosepsis,dankadangmenimbulkanfistulareno-kutan. Dikemudianharipascacederaginjaldapatmenimbulkanpenyulitberupahipertensi, hidronefrosis, urolitiasis, atau pielonefritis kronis.f)Diagnosis BandingPerludiperhatikanapakahterjaditraumapadaorgankemihlainnyasepertiginjal,ureter, maupunuretra.Anamnesisdanpemeriksaanfisiksecaramenyeluruhdapatmenyingkirkan kemungkinan terjadinya trauma pada organ kemih lainnya. -Trauma Buli Rupturkandungkemihterutamaterjadisehinggaakibattraumatumpulpadapanggul, tetapi bisa juga karena trauma tembus seperti luka tembak dan luka tusuk oleh senjata tajam, dancederadariluar,cederaiatrogenikdanpatahtulangpanggul.Pecahan-pecahantulang panggulyangberasaldarifrakturdapatmenusukkandungkemihtetapirupturekandung kemih yang khas ialah akibat trauma tumpul pada panggul atas kandung terisi penuh. Tenaga mendadak atas massa urinaria yang terbendung di dalam kandung kemih yang menyebabkan rupture.Penyebabiatrogenictermasukpascaintervensibedahdariginekologi,urolodi,dan operasiortopedididekatkandungkemih.Penyebablainmelibatkantraumaobstetricpada saat melahirkan. Ruptur buli hampir 90 % disebabkan oleh fraktur pelvis. -Trauma Uretra Uretra,samasepertibladder,dapatmengalamicidera/traumakarenafrakturpelvic. Terjatuhdenganbendamembenturselangkangan(stradleinjury)dapatmenyebabkan contusio dan laserasi pada uretra. Misalnya saat jatuh dari sepeda. Trauma dapat juga terjadi saat intervensi bedah. Luka tusuk dapat pula menyebabkan kerusakan pada uretra.Kerusakan uretrainidiindikasikanbilapasientidakmampuberkemih,penurunanpancaranurine,atau adanyadarahpadameatus.Karenakerusakanuretra,saaturinemelewatiuretra,proses berkemihdapatmenyebabkanekstravasasisaluranurineyangmenimbulkanpembengkakan padascrotumatauareainguinalyangmanaakanmenyebabkansepsisdannekrosis.Darah mungkinkeluardarimeatusdanmengekstravasasijaringansekitarnyasehingga menyebabkanekimosis.Komplikasidaritraumauretraadalahterjadinyastriktururetradan resikoimpotent.Impotensiterjadikarenacorporakavernosapenis,pembuluhdarah,dan suplay syaraf pada area ini mengalami kerusakan. -Trauma Ureter Lokasi ureter berada jauh di dalam rongga abdomen dan dilindungi oleh tulang dan otot, sehinggacideraureterkarenatraumatidakumumterjadi.Ciderapadaureterkebanyakan terjadikarenapembedahan.Perforasidapatterjadikarenainsersiintraureteralkateteratau instrumen medis lainnya. Luka tusuk dan tembak juga dapat juga membuat ureter mengalami trauma.Danmeskipuntidakumum,tumbukanataudecelerasitiba-tibasepertipada kecelakaan mobil dapat merusak struktur ureter. Tindakan kateterisasi ureter yang menembus dindingureterataupemasukanzatasamataualkaliyangterlalukerasdapatjuga menimbulkan trauma ureter. Traumaini kadang tidak ditemukan sebelummanifestasi klinik muncul. Hematuria dapat terjadi, tapi indikasi umum adalah nyeri pinggang atau manifestasi ekstravasasi urine. Saat urine merembes masuk ke jaringan, nyeri dapat terjadi pada abdomen bagianbawahdanpinggang.Jikaekstravasasiberlanjut,mungkinterjadisepsis,ileus paralitik,adanyamassaintraperitonealyangdapatdiraba,danadanyaurinepadaluka terbuka.IVPdanultrasounddiperlukanuntukmendiagnosetraumaureterini.Pembedahan merupakantindakanutamauntukmemperbaikikerusakan,mungkindenganmembuat anastomosis. Kadang-kadang prosedur radikal seperti uterostomy cutaneus, transureterotomy, dan reimplantasi mungkin dilakukan. E.BATU SALURAN KEMIH a)Etiologi Terbentuknyabatusalurankemih,didugaadahubungannyadengangangguanaliranurine, gangguan metaboli, infeksi saluran kemih, dehidrasi, dan keadaan keadaan lain yang masih bersifatidiopatik.Secaraepidemiologisterdapatbeberapafaktoryangmemperingandan mempermudah terjadinya batu saluran kemih pada seseorang. Beberapa diantaranya adalah : Faktor intrinsik terbentuknya batu : 1)Herediter (keturunan) 2)Umur (penyakit ini sering ditemukan pada usia sekitar 30 50 tahun) 3)Jeniskelamin(jumlahpasienlakilakitigakalilebihbanyakdibandingpasien perempuan. Faktor ekstrinsik diantaranya adalah : 1)Geografi(Padabeberapadaerahmenunjukkanangkakejadianbatusalurankemih yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lain) 2)Iklim dan temperatur 3)Asupan air (kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium pada air yang dikonsumsi meningkatkan insidensi terjadinya batu saluran kemih) 4) Diet(dietbanyakpurin,oksalat,dankalsiummempermudahuntukperkembangan terjadinya batu saluran kemih) 5)Pekerjaan (penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk atau kurang beraktifitas sedentary life) b)TeoriSecarateoritis,batudapatterbentukdiseluruhsalurankemih,terutamapadatempat tempat yang sering mengalami hambatan aliran urine (stasis urine), yaitu pada sistem kalises ginjalataubulibuli.Adannyakelainanbawaanpadapelvikalises,stenosisuretero-pelvis, divertikel, obstruksi infravesika kronis seperti pada BPH, striktura, dan buli buli neurogenik merupakan keadaan keadaan yang memudahkan terbentuknya batu. Batuterdiridarikristalkristalyangtersusunolehbahanbahanorganikmaupun anorganikyangterlarutdalamurine.Kristalkristaltersebuttetapberadadalamkeadaan metastable(terlarut)dalamurine,jikatidakadakeadaankeadaantertentuyang menyebabkanterjadinyapresipitasikristal.Kristalkristalyangsalingmengadakan presipitasimembentukintibatu(nukleasi),yangkemudianakanmengadakanagregasi,dan menarik bahan bahan lain sehingga menjadi kristal yang lebih besar.Meskipun ukurannya cukup besar agregat kristal masih rapuh dan belum cukup mampu membuntu saluran kemih. Untukituagregatkristalmenempelpadaepitelsalurankemih(membentukretensikristal), dan dari sini bahan bahan lain diendapkan pada agregat itu, sehingga membentuk batu yang cukup besar dan kuat untuk menyumbat saluran kemih. Kondisimetastableinidipengaruhiolehsuhu,pHlarutan,adanyakoloiddidalamurine, konsentrasisolut dalam urine,laju aliran urine, dan adanya korpus alienumdidalamsaluran kemih yang dapat bertindak sebagai inti batu. Lebih dari 80% batu saluran kemih adalah jenis batu kalsium, baik yang berikatan dengan oksalatmaupundenganfosfat,sedangkansisanyaberasaldaribatuasamurat,batu magnesium amonium fosfat (batu infeksi), batu xanthyn, batu sistein, dan batu jenis lainnya.c)Batu Ginjal dan Batu Ureter Gambar 5. Penjalaran Nyeri pada Batu Saluran Kemih Batu ginjal terbentuk pada tubuli ginjal, kemudian berada di kaliks, infundibulum, pelvis ginjal, dan bahkan sampai bisa mengisi pelvis serta seluruh kaliks ginjal. Batu yang mengisi pielumdanlebihdariduakaliksginjalmemberikangambaranberupatandukrusasehingga disebutbatustaghorn.Kelainanatauobstruksipadasistempelvikalisesginjal(penyempitan infundibulum dan stenosis ureteropelvik) mempermudah timbulnya batu saluran kemih. Batu yangtidakterlalubesar,akandidorongolehperistaltikototototsistempelvikalisesdan turunkeuretermenjadibatuureter.Tenagaperistaltikuretermencobauntukmengeluarkanbatuhinggaturunkebulibuli.Jikaukurannyakecil