resume rpkpp lamongan

Upload: riandita-dita

Post on 16-Oct-2015

88 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas Kabupaten Lamongan

TRANSCRIPT

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    1/50

    1

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    2/50

    2

    1.1 Review Dokumen SPPIP Kabupaten LamonganKawasan permukiman prioritas merupakan kawasankawasan permukiman

    yang diprioritaskan untuk ditangani berdasarkan kriteria dan indikatortertentu.Kriteria dan indikator tersebut ditentukan melalui kesepakatanbersama Tim Pokjanis Penyusunan SPPIP Kabupaten Lamongan.Penentuan

    kawasan permukiman prioritas di Kabupaten Lamongan melalui beberapatahapan, yakni :a. Penetapan kriteria dan indikator.b. Penetapan cluster kawasan permukimanc. Pemberian bobot pada kawasan permukimand. Menentukan tema dan lokasi kawasan permukiman prioritase. Menentukan kawasan permukiman prioritas utama

    Kriteria dan indikator penetuan kawasan permukiman prioritasmenggunakan parameter sebagai nilai dari indikatoryang menentukan ataumengelompokkan suatu kondisi tertentu kawasan permukiman.Terdapattigakriteria yang digunakan dalam SPPIP Kabupaten Lamongan.Yaitu kriteria

    kesesuaian dengan kebijakan,kriteria dan indikator tatanan permukiman daninfrastrukturserta kriteriaLegalitas Permukiman.

    Dari kriteria kesesuaian kebijakan memunculkan 2 indikator, yaitu kebijakaninternal dan kebijakan eksternal.Dari indikator kebijakan internal munculbeberapavariabel antara lain kesesuaian dengan pola ruang, kesesuaiandenganarah pengembangan kawasan strategis, Kesesuaian dengan tahapanpembangunan, Pelaksanaan program, Urgenitas Penanganan, DampakKegiatan terhadap Perekonomian Kawasan. Dari indikator kesesuaian dengankebijakan eksternal muncul beberapa Variabel antara lain Kesesuaian denganRTRWN, Kesesuaian dengan RTRWP Jatim. Sedangkan dari kriteria tatananpermukiman dan infrastruktur, didapatkan beberapa indikator yang diambil

    berdasarkan SNI 0317332004 tentang Tata Cara Perencanaan LingkunganPerumahan di Perkotaan, yang meliputi:a. Kriteria keamanan;b. Kriteria kesehatan;c. Kriteria kenyamanan;d. Kriteria keindahan/keserasian/keteraturan (kompatibilitas);e. Kriteria fleksibilitas;f. Kriteria keterjangkauan jarak; dang. Kriteria lingkungan berjati diri.

    Dari tiap kriteria tersebut menghasilkan beberapa variabel antara lainpotensi bencana, kualitas rumah tidak layak huni, air bersih, pengelolaan

    persampahan, sistem drainase, kepadatan bangunan, jarak antar bangunanrumah, potensi pengembangan permukiman baru, jarak dengan pusat

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    3/50

    3

    kegiatan, tingkat kepadatan penduduk, dan tingkat kesejahteraan penduduk.Sedangkan dari indikator legalitas permukiman memunculkan indikator aspeklegalitas kepemilikan rumah/tanah, kemudian menghasilkan 1 variabel yaitustatus kepemilikan rumah/tanah permukiman di kawasan tertentu.Dari seluruhvariabel, kemudian dibuat beberapa parameter khusus dengan interval

    tertentu.Selengkapnya dapat dilihat dalam Tabel 1.1.berikut ini.

    Tabel 1.1. Kriteria dan Indikator Dalam Penentuan Indikasi Kawasan PermukimanPrioritas untuk Pertimbangan Pendekatan Persoalan

    No Kriteria Indikator Variabel Definisi Operasional

    1 KesesuaianKebijakan

    Kebijakaninternal

    Kesesuaian dengan polaruang

    Kesesuaian penggunaan lahankawasan permukiman dengankebijakan, baik RTRW maupunRDTRK

    Kesesuaian dengan arahpengembangan kawasan

    strategis

    Kesesuaian kawasanpermukiman dalam kawasan

    strategis, baik nasional,reguonal, maupun lokal

    Kesesuaian dengan tahapanpembangunan

    Kesesuaian programpembangunan permukimanterhadap tahapanpembangunan, baik dalamkebijakan pembanguan,kebijakan spasial, maupunsektoral

    Pelaksanaan program Intensitas direalisasikannyaprogram pembangunanpermukiman di suatu

    kawasan, baik yang didanaioleh APBN, APBD I, APBD II,maupun dari sumberpendanaan lainnya

    Urgenitas Penanganan Tingkat kepentinganpenanganan kawasan akibatoptimalisasi potensi ataupunpenanganan permasalahanyang kompleks

    Dampak Kegiatan terhadapPerekonomian Kawasan

    Dampak atau pengaruhkegiatan penanganankawasan dalam skala lebih

    besar, yaitu skala kabupatenatau regional

    Kebijakaneksternal

    Kesesuaian dengan RTRWN

    Kesesuaian kawasanpermukiman dengan arahanpembangunan prioritasnasional (dalam RTRWN)

    Kesesuaian dengan RTRWPJatim

    Kesesuaian kawasanpermukiman dengan arahanpembangunan prioritasnasional (dalam RTRWP JawaTimur)

    2 Tatanan

    Permukimandan

    Keamanan Potensi Bencana Potensi terjadinya bencana di

    kawasan tertentu, dalam halini adalah terjadinya

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    4/50

    4

    No Kriteria Indikator Variabel Definisi Operasional

    infrastruktur genangan/banjir

    Kesehatan Kualitas rumah tidak layakhuni

    Prosentase jumlah rumahnonpermanen

    Kenyamanan/PelayananInfrastruktur

    Air Bersih Prosentase jumlah pendudukyang terlayani sistemperpipaan air bersih

    Air Limbah Prosentase jumlah pendudukyang memiliki jamban denganseptictank dan sumur resapan

    Jalan lingkungan

    Prosentase panjang jalanlingkungan dengankondisi baik sehingga dapatdiakses oleh penduduk

    Pengelolaan Persampahan Prosentase jumlah pendudukyang terlayani sistem

    pengolahan sampah di TPAatau TPST 3R

    Sistem Drainase Luas area permukiman yangtidak mengalami genangan,baik periodik maupunnonperiodik

    Keteraturan(kompabilitas)

    Kepadatan bangunan Koefisien dasar bangunan dikawasan permukiman, yaituperbandingan luas dasar lantaiterbangun dengan luas lahan

    Jarak bangunan ratarataantara rumah satu dengan

    rumah yang lainFleksibilitas Potensi Pengembangan

    Permukiman BaruKecenderunganperkembangan permukimanbaru akibat adanya kegiatanbaru pada kawasan tertentu

    Keterjangkauan Jarak

    Jarak dengan PusatKegiatan

    Orbitasi kawasan permukimandengan pusat kegiatan/pusatkota

    LingkunganBerjati Diri Tingkat Kepadatan

    Penduduk

    Perbandingan jumlahpenduduk dengan luasankawasan permukiman netto

    Tingkat Kesejahteraan

    Penduduk

    Prosentase jumlah penduduk

    prasejahtera3 Legalitas

    PermukimanAspek legalitaskepemilikanrumah/tanah

    Status kepemilikanrumah/tanah permukiman dikawasan tertentu

    Status kepemilikanrumah/tanah permukiman dikawasan tertentu

    Sumber: SPPIP Kabupaten Lamongan, 2012

    Dari kriteria dan variable diatas, terpilih 8kawasan permukiman prioritas diKabupaten Lamongan. Kedelepan kawasan permukiman prioritas tersebutadalah sebagai berikut :

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    5/50

    5

    Tabel 1.2. Kawasan Permukiman Prioritas Kabupaten LamonganNo Nama Kawasan Permukiman Prioritas Tema Penanganan

    1 Kawasan Prioritas Permukiman Padat Made Raya Penataan PermukimanPadat

    2 Kawasan Permukiman Priritas Jalan Arteri Deket Pengembangan

    Permukiman Baru3 Kawasan Permukiman Prioritas NelayanBlimbingBrondong

    Penataan PermukimanKumuh

    4 Kawasan Permukiman Prioritas Pengembangan BaruTambakrigadung

    PengembanganPermukiman Baru

    5 Kawasan Permukiman Prioritas PengembanganKarangkembang

    PengembanganPermukiman Baru

    6 Kawasan Permukiman Prioritas Sekitar Pasar Babat Penataan PermukimanPadat

    7 Kawasan Permukiman Prioritas Penunjang IndustriPaciran

    PengembanganPermukiman Baru

    8 Kawasan Permukiman Prioritas Sekitar Floodway

    Sedayulawas

    Penataan Permukiman

    PadatSumber: SPPIP Kabupaten Lamongan, 2012

    Selanjutnya kedelapan kawasan permukiman prioritas tersebut dibuatperankingannyaa berdasarkan kebijakan, urgenitas pernanganan dan dampakekonomi. Hasil perangkingan kedelapan kawasan permukiman di KabupatenLamongan antara lain :

    Tabel 1.3. Penentuan Prioritas Penanganan Kawasan Permukiman KabupatenLamongan Berdasarkan review Dokumen SPPIP

    No Nama KawasanPrioritas

    Nilai(Skor)

    Kebijakan Urgeni

    tasPenanganan

    DampakEkonomi

    Total PrioritasRTRW

    RDTRK/RTBL

    RP4D RISPAM

    1PermukimanPadat Made Raya

    8 14 1

    2

    KawasanPermukimanPrioritasPengembanganBaruTambakrigadung

    5 - 10 4

    3

    KawasanPermukimanPrioritas JalanArteriDeket

    7 13 2

    4

    KawasanPermukimanPrioritasPengembanganKarangkembang

    3 9 5

    5

    KawasanPermukimanPrior

    itas SekitarPasarBabat

    2 8 6

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    6/50

    6

    NoNama Kawasan

    PrioritasNilai

    (Skor)

    Kebijakan Urgenitas

    Penanganan

    DampakEkonomi

    TotalPrioritasRTRW

    RDTRK/RTBL

    RP4D RISPAM

    6

    Kawasan

    PermukimanPrioritasSekitarFloodwaySedayulawas

    4 - - 7 8

    7

    KawasanPermukimanPrioritasNelayanBlimbingBrondong

    6 12 3

    8

    KawasanPermukimanPrior

    itasPenunjangIndustri Paciran

    1 7 7

    Sumber: SPPIP Kabupaten Lamongan, 2012

    Berdasarkan hasil SPPIP Kabupaten Lamongan didapatkan urutan kawasanpermukiman prioritas di Kabupaten Lamongan, antara lain :

    1. Permukiman Padat Made Raya2. Kawasan Permukiman Prioritas Jalan ArteriDeket3. Kawasan PermukimanPrioritas NelayanBlimbing Brondong4. Kawasan PermukimanPrioritasPengembangan BaruTambakrigadung5. Kawasan PermukimanPrioritasPengembanganKarangkembang6. Kawasan PermukimanPrioritas Sekitar PasarBabat7. Kawasan PermukimanPrioritas PenunjangIndustri Paciran8. Kawasan PermukimanPrioritas SekitarFloodway Sedayulawas

    Kedelapan kawasan permukiman ini kemudian akan dipilih beberapa kawasanpermukiman prioritas utama RPKPP Kabupaten Lamongan.

    1.2 Penentuan Kembali Kawasan Permukiman Prioritas Utama1.2.1 Dasar Pertimbangan

    Berdasarkan hasil pertimbangan SPPIP, terdapat perubahan dasarpertimbangan dalam perankingan kawasan prioritas.

    Adapun beberapa pertimbangannya, antara lain :1. Urgenitas

    Urgenitas diambil dari urgenitas permasalahan kawasan baik melaluidata sekunder maupun observasi survey lokasi secara langsung.

    2. KewenanganKewenangan dalam hal ini adalah permasalahan kawasan permukimanprioritas ini terletak pada lokasi dengan kewenangan milik pemerintahpusat atau pemerintah Kabupaten Lamongan.Apabila lokasi kawasan permukiman merupakan kewenangan milikpemerintah pusat maka akan sulit dalam mewujudkan rencanapembangunan/bantuan program yang masuk.

    3. Program yang Masuk

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    7/50

    7

    Program yang masuk/ada di kawasan permukiman menjadi indikatorbahwa lokasi kawasan permukiman telah mendapatkan penangananmasalah permukiman dari pusat maupun pihak SKPD terkait.

    1.2.1 Penilaian Terhadap FaktorDari dasar pertimbangan tersebut, maka terdapat perubahan perankingankawasan permukiman prioritas di Kabupaten Lamongan. Penilaianperankingan dari Kawasan Permukiman Prioritas di Kabupaten Lamonganantara lain sebagai berikut :

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    8/50

    8

    Tabel 1.4. Penilaian Ulang Penentuan Kawasan Prioritas Utama Kabupaten Lamongan

    NoNama KawasanPermukimanPrioritas

    TemaPenanganan

    UrgenitasSkor Kewenangan

    PenanganKawasan

    SkorProgram Yang Masuk

    Skor TotalSkor

    1 Kawasan PrioritasPermukiman PadatMade Raya

    PenataanPermukimanPadat

    1. Kepadatan Bangunan Tinggi,Jarak Antar Bangunan Sempit,Kepadatan Penduduk Sangat

    Tinggi2.Drainase Kurang Baik, Sehingga

    Kerap Banjir serta masalah airbersih, karena pada musimkemarau masih sulitmendapatkan air bersih /air tidakkeluar lancar.

    5 PemerintahKabupatenLamongan

    1 1. Pengembangan sistemdrainase perkotaan

    3 9

    2 KawasanPermukimanPriritas Jalan ArteriDeket

    PengembanganPermukimanBaru

    1. Kepadatan Bangunan Tinggi danJarak antar bangunan Sempit.

    2.Air bersih tidak danSanitasi/Limbah kurang baik

    4 PemerintahProvinsi JawaTimur

    0 1. Pengembangan RumahSwadaya

    2. Peningkatan pelayanan danpengelolaan persampahan

    2 6

    3 Kawasan

    PermukimanPrioritas NelayanBlimbingBrondong

    Penataan

    PermukimanKumuh

    1. Tata Bangunan tidak teratur dankumuh, Kepadatan BangunanTinggi, Jarak Antar BangunanSempit, KepadatanPendudukTinggi, Orbitasi 1 kmdari pusat kegiatan Blimbing Brondong.

    2.Air bersih tidak merata,Sanitasi/Air limbah pengelolaanrendah dan langsung dibuang

    kelaut, Persampahan juga burukkarena langsung dibuang kelautdan tidak memiliki TPS

    8 Pemerintah

    KabupatenLamongan

    1 1. Pengurangan luasankawasan kumuh

    2. Peningkatan pelayanan danpengelolaan persampahan

    3. Peningkatan jaringan jalanlingkungan

    1 10

    4 Kawasan

    PermukimanPrioritasPengembanganBaru

    Pengembangan

    PermukimanBaru

    1. Orbitasi jarak 3 km dari pusatKota Lamongan

    2.Air bersih belum terlayani PDAM,Pengelolaan Sanitasi/ limbahrendah, Persampahan tidak

    4 Pemerintah

    Provinsi JawaTimur

    0 1. Pengembangan RumahSwadaya

    2. Peningkatan pelayanan danpengelolaan persampahan

    2 6

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    9/50

    9

    NoNama KawasanPermukimanPrioritas

    TemaPenanganan

    UrgenitasSkor Kewenangan

    PenanganKawasan

    SkorProgram Yang Masuk

    Skor TotalSkor

    Tambakrigadung terdapat pengangkutan sampah

    5 KawasanPermukiman

    PrioritasPengembanganKarangkembang

    PengembanganPermukiman

    Baru

    1. Jenis Bangunan Rumah NonPermanen, Tingkat

    Kesejahteraan rendah, Orbitasijarak 3 km dari pusat kegiatan diBabat

    2.Air bersih belum terlayani PDAM,persampahan yaitu sistempengelolaan tidak dikeloladengan baik masih meggunakan

    cara konvensional dengandibakar di pekarangan rumah.

    5 PemerintahProvinsi Jawa

    Timur

    0 1. Pengembangan RumahSwadaya

    2. Peningkatan pelayanan danpengelolaan persampahan

    2 7

    6 KawasanPermukimanPrioritas SekitarPasar Babat

    PenataanPermukimanPadat

    1. Tata bangunan tidak tertata danberkembang tanpan rencana,kepadatan bangunan tinggi, jarakantar bangunan sempit, orbitasi500 meter dari pusat kegiatanBabat.

    2.Air bersih karena tingkatkontinuitas PDAM masih kurangdan Drainase sangat burukkarena saluran terisi oleh sampah

    dan terdapat bangunan yangdibangun diatas saluran drainase,serta sanitasi/air limbah yanglangsung dibuang ke sungai dantidak memiliki sumur resapan.

    7 PemerintahKabupatenLamongan

    1 1. Pengurangan luasankawasan kumuh

    2. Pengembangan sistemdrainase perkotaan

    3. Peningkatan jaringan jalanlingkungan

    1 9

    Sumber: Kesepakatan FGD 1 RPKPP Kab. Lamongan 2013

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    10/50

    10

    Berdasarkan total skor dalam tabel diatas, didapatkan nilai skor tertinggi yaituKawasan Permukiman Made Raya, Kawasan Permukiman Prioritas SekitarPasar Babat dan Kawasan Permukiman Prioritas Nelayan BlimbingBrondong.Selain dari perankingan tersebut, dilakukan juga kesepakatan dalam proses

    FGD 1 bersama Pokjanis. Sehingga kawasan permukiman prioritas utama yangterpilih antara lain :1. Kawasan Permukiman Padat Made Raya;2. Kawasan Permukiman Prioritas Sekitar Pasar Babat; dan3. Kawasan Permukiman Prioritas Nelayan BlimbingBrondong.

    1.3 Gambaran Mikro Kawasan Berdasarkan Arahan SPPIP1.3.1 Karakteristik dan Perkembangan Pembangunan Wilayah

    Setiap kawasan prioritas utama memilki karakteristik danperkembangan pembangunan wilayah yang berbeda-beda.Karakteristiktersebut muncul berdasarkan kondisi potensi dan masalah yang muncul di

    kawasan permukiman.Berikut karakteristik dan perkembanganpembangunan wilayah kawasan permukiman prioritas utama di i KabupatenLamongan.

    1.3.1.1Kawasan Prioritas Permukiman Padat Made RayaPembahasan mengenai potensi dan permasalahan beserta

    arahan pengembangan dari kawasan prioritas Permukiman PadatMade Raya ditilik dari kondisi permukiman dan kondisiinfrastrukturnya.Kondisi Permukiman dari kawasan prioritasPermukiman Padat Made Raya, antara lain sebagai berikut:a. Jenis Permukiman : perumahan dan perkampunganperkotaanb.

    Jarak antar bangunan : antara 01 meterc. Kepadatan penduduk : tinggi dengan nilai mencapai221 jiwa/Ha

    d. Tingkat kesejahteraan : persentase penduduk prasejahtera 5,91%e. Orbitasi : 1 Km dari pusat Kota Lamonganf. Status kepemilikan lahan : tidak bermasalahg. Kecenderungan perkembangan : sudah berkembang dan

    cenderung berkembang ke arah timur dan selatanh. Tatanan bangunan pada Perumnas padat teratur sedangkan

    pada perkampungan Desa Made tatanan bangunan tidak teraturdan cenderung linier selapis sejajar jalan. Di sisi barat dan utaradigunakan sebagai rencana pengembangan hunian

    baru(kawasan permukiman).i. Kepadatan Bangunan-Perumnas : tingkat kepadatan sedang dengan dominasi tipe

    rumah 36, tipe kecil dansederhana dengan KDB rataratalebih dari 80%

    -Perkampungan Desa Made: sedang dengan KDBratarata lebihdari 80%.

    j. Bahan dan konstruksi bangunan pada Perumnas maupunperkampungan Desa Made didominasi olehbangunan permanen.Jumlah bangunan nonpermanent pada kawasan ini sekitar 0,22%dari jumlah seluruh bangunan yang ada.Potensi yang ditemukan berdasarkan kondisi permukiman dari

    kawasan prioritas Permukiman Padat Made Raya antara lain :

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    11/50

    11

    a. Lokasi termasuk dalam kawasan perkotaan Lamonganmemberikan peluang yang cukup besaruntuk berkembang.

    b. Mulai tumbuh perumahan baru sebagai dampak perluasanperkotaan Lamongan

    c. Tingkat urgenitas tinggi karena berpengaruh terhadapperkembangan wilayah di belakangnya (bagian barat daya)

    d. Ketersediaan lahan untuk pengembangan permukiman barucukup luas

    e. Akses ke lokasi permukiman terdukung baikSedangkan permasalahan yang ditemukan berdasarkan kondisi

    permukiman dari kawasan prioritas Permukiman Padat Made Rayaantara lain :a. Permukiman lama (perkampungan) cenderung padat dan tidak

    teraturb. Terjadi genangan apabila terjadi hujanc. Kawasan ini merupakan kawasan lama sehingga ketinggian areal

    lebih rendah daripada kawasan baru di sekitarnyaDari potensi dan permasalahan kondisi permukiman kawasan

    prioritas permukiman padat Made Raya, dapat ditentukan arahpengembangannya antara lain:a. Pengembangan permukiman akan didominasi olehperumahan

    baru yang didukung dengan infrastrukturyang memadaib. Mengupayakan solusi dalam mengatasi genanganpada

    permukiman penduduk.

    Gambar 1.1 Kondisi permukiman di Kawasan prioritas permukiman padat Made RayaSumber: SPPIP Kabupaten Lamongan, 2012

    Kondisi infrastruktur dari kawasan prioritas Permukiman PadatMade Raya ditinjau dari air bersih, sanitasi/air limbah, pengelolaan

    persampahan, sistem drainase dan jalan lingkungan.

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    12/50

    12

    Kondisi Infrastruktur Air Bersih di Kawasan Permukiman PadatMade Raya antara lain :a. Perumahan: Sudah terlayani dengan jaringan air bersih. Sudah

    terlayani dengan PDAM, dengan pelayanan baik.b. Perkampungan Desa Made: sudah terlayani dengan PDAM,

    dengan pelayanan baik.c. Tingkat layanan : Sukomulyo 52,12%; Made 65%d. Sumber air yang digunakan adalah dengan menggunakan

    PDAM, namun sumur dangkal masih dimanfaatkan karenakontinuitas air bersih PDAM masih kurang. Untukperkampungan Desa Made sebagian masih menggunakantelaga.Potensi yang ditemukan berdasarkan kondisi infrastruktur air

    bersih dari kawasan prioritas Permukiman Padat Made Raya antaralain :a. Masyarakat memiliki kemampuan untuk menjangkau air bersih

    dari PDAMb. Sudah memiliki jaringan air bersih perpipaan PDAM 3. Sumber

    air baku masih cukup tersediaPermasalahan yang ditemukan berdasarkan kondisi infrastruktur

    air bersih dari kawasan prioritas Permukiman Padat Made Rayaantara lain :a. Kontinuitas pelayanan PDAM kurang.b. Jaringan air bersih PDAM sudah tua.

    Dari potensi dan permasalahan kondisi infrastruktur air bersihkawasan prioritas permukiman padat Made Raya, dapat ditentukanarah pengembangannya adalah 100% masyarakat terlayani oleh

    jaringan perpipaan air bersih dari PDAM

    Gambar 1.2 Kondisi Insfrastruktur Air Bersih di Kawasan Prioritas permukiman padatMade RayaSumber: SPPIP Kabupaten Lamongan, 2012

    Kondisi infrastruktur sanitasi/air limbah di kawasanpermukiman padat Made Raya antara lain :a. Gambaran umum :menggunakan sanitasi sistem individual

    (septic tank)b. Tingkat capaian layanan : 100%c. Sistem pengelolaan : menggunakan sumur resapan

    Potensi yang ditemukan berdasarkan kondisi infrastruktur

    sanitasi/air limbah dari kawasan prioritas Permukiman Padat Made

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    13/50

    13

    Raya adalah masyarakat sudah memiliki kesadaran mengenai sistemsanitasi yang sehat.

    Sehingga dari potensi dan kondisi infrastruktur sanitasi/airlimbah kawasan prioritas permukiman padat Made Raya, dapatditentukan arah pengembangannya adalah pengembangan

    pengelolaan sistem sanitasi komunal untuk permukiman yang akandikembangkan dalam skala besar.

    Kondisi infrastruktur pengelolaan Persampahan di kawasanpermukiman padat Made Raya, sebagai berikut :Pengelolaan persampahan pada Perumnas sudah terlayanijangkauan TPA Tambakrigadung, sudah memiliki sistem 3R danKomposter, partisipasi masyarakat tinggi juga cukup tinggi dalammereduksi timbulan sampah.Sedangkan pada perkampungan DesaMade fasilitas persampahan masih belum ada, banyak yang dibakardi lahan lahan kosong, serta produksi sampah tidak banyak.

    Potensi infrastruktur sistem pengelolaan persampahan dikawasan permukiman padat Made Raya antara lain:a. Sudah terlayani sistem pengelolaan dari TPA Tambakrigadungb. Aktif dalam kegiatan/program Green and Clean

    Gambar 1.3 Kondisi Insfrastruktur Persampahan di Kawasan Prioritas permukimanpadat Made Raya

    Sumber: SPPIP Kabupaten Lamongan, 2012

    Kondisi infrastruktur sistem drainase di kawasan permukimanpadat Made Raya antara lain :a. Bila hujan terjadi genangan karena kapasitas tampungan tidak

    mencukupi dan kondisi topografi yang lebih rendah dari saluranair utama.b. Terdapat pintu air yang dapat mengurangi potensi banjir.c. Perumahan: Saluran di sekitar permukiman dapat menampung

    limpasan air hujan.d. Saluran sudah tersedia namun tidak terawat.dan terdapat

    genangan di beberapa titik karena sampah.e. Perkampungan Desa Made: saluran tidak berfungsif. Tingkat layanan : < 50%

    Potensi yang ditemukan berdasarkan kondisi infrastruktur

    sistem drainase dari kawasan prioritas Permukiman Padat MadeRaya adalah masyarakat sudah memiliki kesadaran mengenai sistem

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    14/50

    14

    sanitasi yang sehat dan sudah ada saluran drainase di kawasanpermukiman.Sedangkan permasalahan yang ditemukan berdasarkan kondisiinfrastruktur sistem drainase dari kawasan prioritas PermukimanPadat Made Raya adalah saluran drainase masih tercampur dengan

    air buangan rumah tangga (grey water) dan masih terjadi genangansaat musim penghujan

    Dari potensi dan permasalahan kondisi infrastruktur sistemdrainase kawasan prioritas permukiman padat Made Raya, dapatditentukan arah pengembangannya adalah perbaikan jaringandrainase dan perbaikan sistem drainase perkotaan

    Potensi yang ditemukan berdasarkan kondisi infrastruktursistem drainase dari kawasan prioritas Permukiman Padat MadeRaya antara lain:a. Kondisi jaringan jalan, baik poros maupun lingkungan pada

    Perumnas baik, ukuran memadai, dengan perkerasan yangcukup baik juga dengan bahan aspal dan paving. Hanya sebagiankecil masih terdapat jalan tanah di Sukomulyo.

    b. Tingkat layanan : 8090%c. Sudah terintegrasi jalan lingkungan dengan kondisi baik dengan

    persentase 8090%d. Jalan lingkungan sudah diperkeras berupa aspal maupun paving.

    1.3.1.2Kawasan Permukiman Prioritas Nelayan Blimbing-BrondongPembahasan mengenai potensi dan permasalahan beserta

    arahan pengembangan dari kawasan Permukiman Prioritas Nelayan

    Blimbing-Brondong ditilik dari kondisi permukiman dan kondisiinfrastrukturnya. Kondisi Permukiman dari kawasan PermukimanPrioritas Nelayan Blimbing-Brondong, antara lain sebagai berikut:a. Tatanan bangunan pada kawasan permukiman prioritas ini

    tidak teratur dan cenderung kumuh.b. Jenis Permukiman : perkampungan nelayanc. Tata bangunan : tidak tertata dan cenderung berkembang

    tanpa rencanad. Bangunan perumahan di kawasan ini didominasi oleh bangunan

    permanen. Persentase bangunan nonpermanen di DesaBrondong sebesar 2,77%, di Desa Blimbing sebesar 10,36%, dan

    di Desa Kandangsemangkon sebesar 8,96%.e. Kepadatan bangunan : tinggi dengan KDB ratarata lebih dari90%

    f. Jarak antar bangunan : ratarata 01 meterg. Kepadatan penduduk : tinggi mencapai 278 jiwa/Hah. Tingkat kesejahteraan : penduduk pra sejahtera 9,76%i. Orbitasi : 1 km dari pusat kegiatan BrondongBlimbingj. Status kepemilikan lahan : hak milik pribadik. Kecenderungan perkembangan : peningkatan intensitas

    bangunan di dalam kawasanPotensi yang ditemukan berdasarkan kondisi permukiman dari

    kawasan Permukiman Prioritas Nelayan Blimbing-Brondong antaralain :

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    15/50

    15

    a. Memiliki akses yang baik untuk mencapai pusat kegiatanb. Sebagian besar bangunan rumah sudah permanenc. Pengembangan kawasan minapolitan menjadi daya tarik

    masyarakat yang bermata pencaharian sebagai nelayanPermasalahan yang ditemukan berdasarkan kondisi permukiman

    dari kawasan Permukiman Prioritas Nelayan Blimbing-Brondongantara lain :a. Kepadatan bangunan sangat tinggib. Jarak antar banguan hanya 01 meterc. Kepadatan penduduk juga tinggid. Cenderung mengalami peningkatan intensitas bangunan

    Dari potensi dan permasalahan kondisi permukiman kawasanPermukiman Prioritas Nelayan Blimbing-Brondong, dapat ditentukanarah pengembangannya yaitu :a. Penataan kawasan permukimanb. Penyediaan infrastruktur dasar

    Kondisi infrastruktur dari kawasan Permukiman PrioritasNelayan Blimbing-Brondong, ditinjau dari air bersih, sanitasi/airlimbah, pengelolaan persampahan, sistem drainase dan jalanlingkungan.

    Kondisi infrastruktur air bersih di Kawasan PermukimanPrioritas Nelayan Blimbing-Brondong antara lain :a. Kawasan ini sudah terlayani oleh PDAM, namun belum semua

    penduduk kebutuhannya terpenuhi. Untuk Desa Brondongtingkat pelayanan PDAM masih mencapai 17,77%, di DesaBlimbing masih mencapai 12,72%, dan di DesaKandongsemangkon masih mencapai 75,07%.

    b. Sumber air baku yang digunakan berasal dari sumur bor.Penduduk yang belum terlayani air bersih dari PDAM sebagianmembeli air dari rumah tangga yang sudah memiliki SR PDAM,sebagian lainnya menggunakan sumur dangkalPotensi yang ditemukan berdasarkan kondisi infrastruktur air

    bersih dari kawasan Permukiman Prioritas Nelayan Blimbing-Brondong yaitu sudah ada jaringan perpipaan air bersih dari PDAM 2dan memiliki sumber air baku.

    Sedangkan permasalahan yang ditemukan berdasarkan kondisiinfrastruktur air bersih dari kawasan Permukiman Prioritas NelayanBlimbing-Brondong yaitu :

    a.

    Jaringan perpipaan PDAM hanya menjangkau wilayah dekatjalan arteri primer atau kolektor saja, belum mennjangkauwilayah dalam kawasan yang padat penduduk

    b. Kontinuitas pelayanan PDAM kurangc. Kualitas air bersih buruk karena warna air yang dihasilkan masih

    kuning, sehingga banyak masyarakat yang masih membeli airbersihDari potensi dan permasalahan kondisi infrastruktur air bersih

    kawasan Permukiman Prioritas Nelayan Blimbing-Brondong, dapatditentukan arah pengembangannya adalah pengembangan jaringanperpipaan PDAM dan pengembangan HIPPAM.

    Kondisi infrastruktur sanitasi/air limbah di kawasan PermukimanPrioritas Nelayan Blimbing-Brondong di antara lain :

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    16/50

    16

    a. Kawasan ini termasuk dlaam kategori beresiko tinggi karenapelayanan pengelolaan air limbah masih rendah. Seperti di DesaBrondong hanya mencapai 30,10%, di Desa Blimbing hanyamencapai 18,18%, dan Desa Kandangsemangkon mencapai21,34%

    b. Kondisi sanitasi yang buruk ini terutama ditemukanpermukiman dekat pantai, banyak rumah yang memilikijamban, namun sauran pembuangan langsung mengalir di laut,bukan diresapkan pada septic tank dan sumur resapanPotensi yang ditemukan berdasarkan kondisi infrastruktur

    sanitasi/air limbah dari Permukiman Prioritas Nelayan Blimbing-Brondong adalah dikembangkan sistem pengelolaan secarakomunal, mengingat kawasan ini cukup padat, baik bangunanmaupun penduduknya

    Sedangkan permasalahan yang ditemukan berdasarkan kondisiinfrastruktur sanitasi/air limbah dari kawasan Permukiman Prioritas

    Nelayan Blimbing-Brondong, antara lain:a. Masih rendahnya keinginan masyarakat untuk memiliki sistem

    sanitasi yang layakb. Kawasan ini merupakan kawasan yang beresiko karena memiliki

    sistem sanitasi yang layak < 30%Dari potensi dan permasalahan kondisi infrastruktur sanitasi/air

    limbah kawasan Permukiman Prioritas Nelayan Blimbing-Brondong,dapat ditentukan arah pengembangannya antara lain :

    a. Pengembangan sistem pengelolaan air limbah komunal(sanimas)

    b. Stimulan pembangunan jamban keluarga sehatKondisi Infrastruktur sistem pengelolaan persampahan diKawasan Permukiman Prioritas Nelayan Blimbing-Brondong antaralain :a. Masih dijumpai timbulan sampah liar, terutama di tepi laut yang

    merupakan bagian belakang rumah penduduk. Hal tersebutterjadi karena minimnya fasilitas pewadahan, pengumpulan danpengangkutan sampah

    b. Gambaran umum : kawasan masih bisa dijangkau olehpelayanan pengangkutan sampah dari TPA Kranji

    c. Kesadaran dan partisipasi masyarakat akan kebersihan sertapengelolaan sampah juga masih rendah, sehingga kesanlingkungan yang tercipta pada kawasan ini adalah kumuh

    d. Tingkat capaian layanan : < 30%e. Sistem pengelolaan : belum ada 3R, namun dikelolla di TPA

    Kranji dengan sistem Controlled LandfillPotensi yang ditemukan berdasarkan kondisi infrastruktur

    sistem pengelolaan persampahan dari kawasan PermukimanPrioritas Nelayan Blimbing-Brondong yaitu sudah terlayani olehpengelolaan persampahan dari TPA Kranji.

    Sedangkan permasalahan yang ditemukan berdasarkan kondisiinfrastruktur sistem pengelolaan persampahan dari kawasan

    Permukiman Prioritas Nelayan Blimbing-Brondong yaitua. Tingkat kesadaran masyarakat akan kebersihan masih rendah

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    17/50

    17

    b. Masih banyak timbulan sampah liar di tepi laut, sehinggaterkesan bahwa kawasan ini belum terjangkau oleh pelayananTPA Kranji

    c. Tingkat kesadaran masyarakat masih rendahd. Belum adanya sistem 3R

    Dari potensi dan permasalahan kondisi infrastruktur sistempengelolaan persampahan kawasan Permukiman Prioritas NelayanBlimbing-Brondong, dapat ditentukan arah pengembangannyaantara lain:a. Penyediaan Depo di pusatpusat kegiatan (pasar, dekat dengan

    kantor desa, sekolah, PPI, dan sebagainya)b. Penyediaan sarana pewadahan di setiap unit lingkunganc. Pengembangan sistem 3R di masingmasing desa

    Gambar 1.4 Kondisi Permukiman di Permukiman Prioritas Nelayan Blimbing-BrondongSumber: SPPIP Kabupaten Lamongan, 2012 dan Observasi awal, 2013

    Kondisi infrastruktur sistem drainase di kawasan PermukimanPrioritas Nelayan Blimbing-Brondong antara lain :a. Meskipun sebagian besar kondisinya kurang layak akibat

    tersumbat sampah, namun saluran ini masih dapat menampung

    aliran air hujan.b. Saluran drainase di kawasan ini terdapat di setiap kawasanpermukiman, baik drainase terbuka maupun tertutup

    c. Tingkat layanan : > 70%Potensi yang ditemukan berdasarkan kondisi infrastruktur

    sanitasi/air limbah dari kawasan Permukiman Prioritas NelayanBlimbing-Brondong adalah sudah memiliki jaringan drainasesehingga kawasan ini jarang terjadi genangan

    Dari kondisi infrastruktur sanitasi/air limbah kawasanPermukiman Prioritas Nelayan Blimbing-Brondong, dapat ditentukanarah pengembangannya yaitu peningkatan kondisi saluran drainase

    (perawatan).

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    18/50

    18

    Gambar 1.5 Kondisi Insfrastruktur Drainase di Permukiman Prioritas NelayanBlimbing-Brondong

    Sumber: SPPIP Kabupaten Lamongan, 2012

    Kondisi infrastruktur jaringan jalan lingkungan di PermukimanPrioritas Nelayan Blimbing-Brondong sebagai berikut :

    a. Jaringan jalan lingkungan > 70% sudah dalam kondisi baik danmemiliki akses yang baik pula dengan jaringan jalan lainnya.Jaringan jalan lingkungan di kawasan ini berupa aspal danpaving.

    b. Tingkat capaian layanan : > 70%c. Jaringan jalan lingkungan sudah terintegrasi baik dengan jalan

    kolektor dan arteri primerPotensi yang ditemukan berdasarkan kondisi infrastruktur

    jaringan jalan lingkungan dari kawasan Permukiman PrioritasNelayan Blimbing-Brondong yaitu tingkat layanan jalan lingkungansudah mencapai > 70%.

    1.3.1.3 Kawasan Permukiman Prioritas Sekitar Pasar BabatPembahasan mengenai potensi dan permasalahan beserta

    arahan pengembangan dari kawasan Permukiman Prioritas SekitarPasar Babat ditilik dari kondisi permukiman dan kondisiinfrastrukturnya. Kondisi Permukiman dari kawasan PermukimanPrioritas Sekitar Pasar Babat, antara lain sebagai berikut:a. Jenis Permukiman : Perkampungan perkotaanb. Tata bangunan : tidak tertata cenderung berkembang tanpa

    rencanac. Bangunan perumahan di kawasan ini didominasi oleh bangunan

    permanen. Persentase bangunan nonpermanen pada kawasanini hanya sebesar 1,47%.d. Kepadatan bangunan : tinggi dengan KDB ratarata lebih dari

    80%e. Jarak antar bangunan : ratarata 01 meterf. Kepadatan penduduk : 140 jiwa/Hag. Tingkat kesejahteraan : persentase penduduk pra sejahtera

    sekitar 36,85%h. Orbitasi : 500 meter dari pusat kegiatan Babati. Status kepemilikan lahan : hak milik pribadi Kecenderungan

    perkembangan : sudah tidak dapat lagi dikembangkan akibat

    keterbatasan fisik, yaitu lokasi yang berada di bantaran SungaiBengawan Solo

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    19/50

    19

    Potensi yang ditemukan berdasarkan kondisi permukiman darikawasan Permukiman Prioritas Sekitar Pasar Babat antara lain :a. Berkembang menjadi pusat perdagangan skala regionalb. Lokasi strategis karen terletak pada simpul antara Kabupaten

    Lamongan-Tuban-Bojonegoro-Jombang

    Gambar 1.6 Kondisi Permukiman di Permukiman Prioritas Sekitar Pasar BabatSumber: Observasi awal, 2013

    Sedangkan permasalahan yang ditemukan berdasarkan kondisipermukiman dari kawasan Permukiman Prioritas Sekitar Pasar Babatantara lain :a. Masih ada rumah non permanenb. Merupakan lokasi rawan banjir akibat luapan sungai Bengawan

    SoloDari potensi dan permasalahan kondisi permukiman kawasan

    Permukiman Prioritas Sekitar Pasar Babatdapat ditentukan arahan

    pengembangannya antara lain :a. Perbaikan rumah tidak layak hunib. Peningkatan kondisi saluran drainase

    Kondisi infrastruktur dari kawasan Permukiman Prioritas SekitarPasar Babat ditinjau dari air bersih, sanitasi/air limbah, pengelolaanpersampahan, sistem drainase dan jalan lingkungan.

    Kondisi infrastruktur air bersih di Kawasan Permukiman PrioritasSekitar Pasar Babat antara lain :a. Tingkat pelayanan air bersih perpipaan PDAM pada kawasan ini

    tergolong rendah, yaitu hanya sebesar 7,45%.b. Penduduk yang belum terlayani , sebagian membeli air bersih

    pada rumah tangga yang telah memiliki SR air bersih PDAM,sebagian lainnya masih menggunakan sumur dangkalc. Sumber air baku PDAM di kawasan ini menggunakan air

    permukaan dari Sungai Bengawan SoloPotensi yang ditemukan berdasarkan kondisi infrastruktur air

    bersih dari kawasan Permukiman Prioritas Sekitar Pasar Babatyaitumemiliki air baku yang cukup

    Permasalahan yang ditemukan berdasarkan kondisi infrastrukturair bersih dari kawasan Permukiman Prioritas Sekitar PasarBabatyaitu kontinuitas PDAM masih kurang

    Dari potensi dan permasalahan kondisi infrastruktur air bersih

    kawasan Permukiman Prioritas Sekitar Pasar Babat, dapat

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    20/50

    20

    ditentukan arah pengembangannya yaitu pemenuhan kebutuhan airbersih masyarakat hingga 100%

    Kondisi infrastruktur sanitasi/air limbah di Kawasan PermukimanPrioritas Sekitar Pasar Babat antara lain :a. Kondisi sanitasi di kawasan ini termasuk dalam kondisi baik dan

    layak. Persentase penduduk yang terlayani oleh sanitasi layak diKel. Babat mencapai 76,47% dan di Kel. Banaran mencapai68,30%

    b. Gambaran umum : masingmasing rumah tangga sudahmemiliki jamban pribadi, namun sebagian besar limbah tidakdikelola

    c. Sistem pengelolaan : onsite sistemPotensi yang ditemukan berdasarkan kondisi infrastruktur

    sanitasi/air limbah dari kawasan Permukiman Prioritas Sekitar PasarBabat adalah sebagian besar masyarakat sudah memiliki jambanpribadi

    Permasalahan yang ditemukan berdasarkan kondisi infrastruktursanitasi/air limbah dari kawasan Permukiman Prioritas Sekitar PasarBabat adalah jamban tidak memiliki sumur resapan, sehingga limbahlangsung dibuang ke sungai, khususnya di rumahrumah yang dekatdengan sungai

    Dari potensi dan permasalahan kondisi infrastruktur sanitasi/airlimbah kawasan Permukiman Prioritas Sekitar Pasar Babat, dapatditentukan arah pengembangannya yaitu pengembangan sistempengelolaan sanitasi secara komunal

    Kondisi Infrastruktur sistem pengelolaan persampahan diKawasan Permukiman Prioritas Sekitar Pasar Babat antara lain :

    a. Tingkat pelayanan pengelolaan persampahan di kawasan inisudah terjangkau oleh TPA Gendongkulon. Namun belum adasistem 3R dalam mereduksi timbulan sampah, terutama dikawasankawasan pusat kegiatan.

    b. Untuk sarana pewadahan, pengumpulan, dan pengangkutansampah, di kawasan ini sudah tersedia dan berjalan dengan baik

    c. 90% sampah di kawasan ini terangkut ke TPA Gendongkulond. Tingkat layanan : > 70%e. Sistem pengelolaan : pewadahan dilakukan secara individu

    rumah tangga, kemudian di angkut ke transfer Depo, laludibawa ke TPA

    Potensi infrastruktur sistem pengelolaan persampahan dikawasan Permukiman Prioritas Sekitar Pasar Babatyaitu sampahsudah terangkut dan terkelola di TPA Gendongkulon

    Permasalahan infrastruktur sistem pengelolaan persampahan dikawasan Permukiman Prioritas Sekitar Pasar Babat yaitu belumadanya sistem 3R, padahal kawasan ini merupakan kawasan dengankepadatan penduduk yang tinggi

    Dari potensi dan permasalahan kondisi infrastruktur sistempengelolaan persampahan kawasan Permukiman Prioritas SekitarPasar Babat, dapat ditentukan arah pengembangannya yaitupengembangangan sistem 3R

    Kondisi Infrastruktur saluran drainase di Kawasan PermukimanPrioritas Sekitar Pasar Babat antara lain :

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    21/50

    21

    a. Dengan tingkat kepadatan bangunan danintensitas kegiatanyang cukup tinggi, kawasan yang sudah memiliki salurandrainase di kawasan permukiman ini masih sering terjadigenangan saat musim penghujan. Hal tersebut disebabkankurangnya kapasitas saluran drainase dalam menampung air

    hujan, serta ditambah dengan adanya sumbatan berupasampah dan sedimentasi

    b. Tingkat layanan : < 30%Potensi yang ditemukan berdasarkan kondisi infrastruktur

    saluran drainase dari kawasan Permukiman Prioritas Sekitar PasarBabat adalah kawasan permukiman sudah memiliki saluran drainase.

    Sedangkan permasalahan yang ditemukan berdasarkan kondisiinfrastruktur saluran drainase dari kawasan Permukiman PrioritasSekitar Pasar Babat, antara lain:a. Kapasitas saluran drainase tidak mampu menampung air hujan,

    mengingat kepadatan bangunan kawasan ini relatif tinggi, serta

    bercampurnya saluran drainase dan air limbah (grey water)b. Kawasan yang terletak di sepanjang Sungai Bengawan Solo

    rawan terjadinya banjirDari potensi dan permasalahan kondisi infrastruktur saluran

    drainase kawasan Permukiman Prioritas Sekitar Pasar Babat, dapatditentukan arah pengembangannya antara lain :a. Peningkatan kapasitas saluran drainaseb. Normalisasi saluran drainase yang ada

    Gambar 1.7 Kondisi Insfrastruktur Drainase di Permukiman Prioritas Sekitar PasarBabat

    Sumber: SPPIP Kabupaten Lamongan, 2012

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    22/50

    22

    Peta 1.1 Delineasi Kawasan Permukiman Prioritas Made Raya

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    23/50

    23

    Peta 1.2 Delineasi Kawasan Permukiman Prioritas Blimbing Brondong

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    24/50

    24

    Peta 1.3 Delineasi Kawasan Permukiman Prioritas Pasar Babat

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    25/50

    25

    Kondisi infrastruktur jaringan jalan lingkungan di Kawasan PermukimanPrioritas Sekitar Pasar Babat antara lain :a. Jaringan jalan lingkungan di kawasan ini dalam kondisi cukup baik. Jalan

    lingkungan di kawasan tersebut sebagian besar (70%) berupa paving,sisanya berupa aspal dalam kondisi baik

    b. Tingkat layanan : > 70%Potensi yang ditemukan berdasarkan kondisi infrastruktur jaringan jalanlingkungan dari kawasan Permukiman Prioritas Sekitar Pasar Babat yaitu sudahadanya jalan lingkungan yang terintegrasi

    Sedangkan permasalahan yang ditemukan berdasarkan kondisiinfrastruktur jaringan jalan lingkungan dari kawasan Permukiman PrioritasSekitar Pasar Babat yaitu Jalan lingkungan cenderung sempit karenakepadatan bangunan yang cukup tinggi

    1.3.2 Isu-Isu StrategisIsuisu strategis yang dapat mempengaruhi pengembangan kawasan KabupatenLamongan, khususnya pada penyediaan fasilitas perumahan dan permukiman sertapenyediaan infrastruktur perkotaan. Berikut merupakan bebarapa isu strategis diKabupaten Lamongan :

    Tabel 1.5. Isu strategis dan Konsep Penanganan Kawasan Permukiman Prioritas

    No. KawasanPermukiman

    Prioritas

    Isu Strategis Konsep PenangananKawasan

    1. KawasanPermukiman

    Made Raya

    a. Adanya genangan karena kapasitas tampungsaluran drainase tidak mencukupi dan kondisi

    topografi yang lebih rendah dari saluran airutama.

    Perbaikan dan penataansistem drainase perkotaan.

    Meningkatkan kapasitaspompa yang ada

    Normalisasi salurandrainase

    b. Kawasan ini merupakan kawasan lamasehingga ketinggian areal lebih rendahdaripada kawasan baru di sekitarnya

    Penerapan penyimpananair dalam tanah melaluikonsep biopori

    Meningkatkan kapasitaspompa untuk mengalirkanair banjir ke sungai yangmemunyai elevasi muka airyang tinggi.

    c. Saluran drainase sudah tersedia namun tidakterawat.dan terdapat genangan di beberapatitik karena sampah.

    Perbaikan saluran drainaseserta menambahkan screendi inlet gorong-gorong.

    Pemeliharaan secara rutinsaluran

    Merubah saluran terbukamenjadi saluran tetutuppada kawasan yang padat

    a. Masih terdapat jalan lingkungan dengankondisi masih berupa jalan tanah diSukomulyo.

    Perbaikan Jalan lingkungan

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    26/50

    26

    No. KawasanPermukiman

    Prioritas

    Isu Strategis Konsep PenangananKawasan

    b. Kontinuitas pelayanan PDAM kurang danJaringan pipa air bersih PDAM sudah tua.

    Perbaikan danpemeliharaan jaringandistribusi perpipaan airbersih untuk mengurangikebocoran.

    2. KawasanPermukimanSekitar PasarBabat

    a. Tata bangunan : tidak tertata cenderungberkembang tanpa rencana

    Peningkatan kapasitassaluran drainase

    b. Kapasitas saluran drainase tidak mampumenampung air hujan, mengingat kepadatanbangunan kawasan ini relatif tinggi, sertabercampurnya saluran drainase dan air limbah(grey water)

    Normalisasi salurandrainase yang ada

    Penataan ulangsistemdrainase

    Pembuatan saluran baru.

    c. Merupakan lokasi rawan banjir akibat luapansungai Bengawan Solo

    Peningkatan kapasitaswaduk-waduk yang adadengan cara pengerukansedimen pada waduk

    Membuat saluran baru yanglangsung masuk ke wadukSogo

    d. kondisi infrastruktur sanitasi/air limbah darikawasan Permukiman Prioritas Sekitar PasarBabat adalah jamban tidak memiliki sumurresapan, sehingga limbah langsung dibuang kesungai, khususnya di rumahrumah yang dekatdengan sungai

    Pengembangan sistempengelolaan sanitasi secarakomunal

    Fasilitasi pembangunansanitasi dan pengelolaanlimbah rumah tangga bagikomunitas.

    Penyadaran perilaku sehatbagi masyarakat terkaitdengan pembuanganlimbah rumah tangga.

    e. Tingkat pelayanan air bersih perpipaan PDAMpada kawasan ini tergolong rendah, yaituhanya sebesar 7,45% selain itu terdapatpermasalahan kontinuitas PDAM masih kurang

    Pemenuhan kebutuhan airbersih masyarakat hingga100%

    f. Tingkat pelayanan pengelolaan persampahandi kawasan ini sudah terjangkau oleh TPAGendongkulon. Namun belum ada sistem 3Rdalam mereduksi timbulan sampah, terutamadi kawasankawasan pusat kegiatan.

    Pengembangangan sistem3R untuk mengatasimasalah persampahan

    Pelibatan masyarakat dalampengelolaan sampah secaramandiri.

    3. KawasanPermukimanBlimbing Brondong

    a. Saluran drainase tidak dapat berfungsi secaramaksimal karena sebagian besar kondisinyakurang layak akibat tersumbat sampah

    Peningkatan kondisi salurandrainase dengan carapemeliharaan secara rutin

    Normalisasi dan perbaiakansaluran drinase yang ada.

    a. Penyadaran kesehatanlingkungan bagimasyarakat.

    Fasilitasi dan pelibatanmasyarakat dalampengelolaan sampahmandiri.

    b. Kawasan ini sudah terlayani oleh PDAM, Pengembangan jaringan

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    27/50

    27

    No. KawasanPermukiman

    Prioritas

    Isu Strategis Konsep PenangananKawasan

    namun belum semua penduduk kebutuhannyaterpenuhi. Untuk Desa Brondong tingkatpelayanan PDAM masih mencapai 17,77%, diDesa Blimbing masih mencapai 12,72%, dan diDesa Kandongsemangkon masih mencapai75,07%.

    perpipaan PDAM danpengembangan HIPPAM

    c. Jaringan perpipaan PDAM hanya menjangkauwilayah dekat jalan arteri primer atau kolektorsaja, belum menjangkau wilayah dalamkawasan yang padat penduduk.

    Stimulan pembangunanjamban keluarga sehat

    d. Kualitas air bersih buruk karena warna air yangdihasilkan masih kuning, sehingga banyakmasyarakat yang masih membeli air bersih.

    Pengembangan sistempengelolaan air limbahkomunal (sanimas)

    e. Kondisi sanitasi buruk yang disebabkan olehpermukiman dekat pantai yang sudah memilikijamban namun saluran pembuangannya tidakdiresapkan pada septitank dan sumur resapan,tetapi saluran pembuangannya langsungdialirkan ke laut.

    Penyediaan TPS dan saranapengangkutan sampahsecara swadaya.

    Penyadaran perilaku sehatbagi masyarakat terkaitdengan pembuanganlimbah rumah tangga.

    Fasilitasi pembangunansanitasi dan pengelolaanlimbah rumah tangga bagikomunitas.

    f. Banyaknya timbulan sampah di tepi laut dan didekat pasar yang disebabkan oleh kesadaranmasyarakat akan kebersihan lingkungan masihrendah.

    Penyediaan Depo dipusatpusat kegiatan(pasar, dekat dengankantor desa, sekolah, PPI,dan sebagainya)

    g. Kesadaran dan partisipasi masyarakat akankebersihan serta pengelolaan sampah jugamasih rendah, sehingga kesan lingkunganyang tercipta pada kawasan ini adalah kumuh.

    Penyediaan saranapewadahan di setiap unitlingkungan

    Pengembangan sistem 3Rdi masingmasing desa

    Analisa: hasil pengamatan dan analisis 2013

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    28/50

    28

    1.4 Analisis SWOTAnalisis SWOT digunakan dalam tahap ini untuk menemukan strategi berdasarkan aspek internal dan eksternal. Aspek internal dan eksternalmerupakan potensi dan masalah di Kawasan Permukiman Prioritas Utama. Potensi dan masalah yang ada diklasifikasikan menjadi aspek internal yangterdiri dari Strength (Kekuatan) dan Weakness (Kelemahan) serta aspek eksternal yang terdiri atas Opportunity (Peluang) dan Threat (Ancaman).Setelah tahap klasifikasi dilakukan, kemudian dapat dianalisis strategi apa yang dapat digunakan dalam menghadapinya. Berikut tabel SWOT dari tiapKawasan Permukiman Prioritas Utama RPKPP Kabupaten Lamongan :

    Tabel 1.6. Tabel SWOT Kawasan Permukiman Prioritas Made Raya

    EKSTERNAL

    INTERNAL

    OPPORTUNITY

    1. Lokasi kawasan perumahantermasuk dalam kawasan

    perkotaan Lamongan memberikan

    peluang yang cukup besar untuk

    berkembang.2. Merupakan kawasan

    pengembangan baru di arah barat

    daya Kab Lamongan

    THREAT

    1. Kondisi permukiman pada saat hujanselalu tergenang air hingga 30 cm

    sehingga membutuhan 30-60 menit untuk

    surut

    2. Jumlah pompa untuk mengatasi banjirhanya ada 2 unit sehingga tidak bisa

    menyelesaikan masalah banjir

    STRENGTH

    1. Terdapat beberapa saluran kali dengan pintu airsebagai jaringan drainase kawasan permukiman

    2. Akses yang cukup baik kondisi fisik maupunfungsi jaringan jalan.

    3. Telah memiliki jaringan perpipaan air bersih4.

    Sudah terlayani oleh PDAM5. Aktif dalam kegiatan green and clean

    S-O

    Memanfaatkan Potensi untuk meraih

    Peluang

    1. Meningkatkan kualitas pelayananPDAM untuk mengembanganpermukiman ( S3, S4, O1)

    2.

    Peningkatan kebersihan lingkungandan meningkatkan prestasi green

    and clean. (S2, S5, O1, O2)

    S-T

    Memanfaatkan Potensi untuk menghadapi

    Ancaman

    1. Memanfaatkan dan mengoptimalkanjaringan saluran serta Kali di sekitarkawasan permukiman sebagai solusi

    penanganan masalah sistem drainase (S1,S2, T1)

    2. Peningkatan kondisi saluran drainase(perawatan rutin) (S1, T1)

    3. Menambah kapasitas rumah pompa (S1,T2)

    WEAKNESS1. Kawasan permukiman terletak di catchment area,

    sehingga air akan mengalir ke kawasan ini dari

    W-OMengatasi Kelemahan untuk Meraih

    Peluang

    W-TMenimalkan Kelemahan untuk Bertahan dari

    Ancaman

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    29/50

    29

    Tabel 1.7. Tabel SWOT Kawasan Permukiman Prioritas Sekitar Pasar Babat

    arah utara maupun barat2. Kondisi saluran dan sistem drainase yang buruk3. Jaringan PDAM sudah tua sehingga kerap air4. Kontinuitas pelayanan PDAM masih kurang

    1. Meningkatkan kualitas dan sistemjaringan drainase (W1, W2, O1,

    O2)

    2. Perbaikan jaringan pipa PDAM yangsudah tua dan meningkatkanpelayanan dalam kontinuitas air.

    (W1, W2, O1, O2)

    1. Menambah jumlah pompa untukmengatasi genangan banjir saat hujan

    (W1, W2, T1, T2)

    2. Pembuatan Biopori dalam penyerapan airhujan yang dapat menanggulangi banjirserta menyimpan air tanah (W1, T1, T2)

    EKSTERNAL

    INTERNAL

    OPPORTUNITY1. Lokasi kawasan Lokasi strategis karen terletak

    pada simpul antara Kabupaten Lamongan,Tuban, Bojonegoro dan Jombang

    2. Berkembang menjadi pusat perdagangan skalaregional

    3. Kawasan permukiman dilalui oleh jaringanjalan utama yang menghubungkan Kabupaten

    Lamongan dengan Kabupaten Tuban dan

    Kabupaten Bojonegoro.

    THREAT1. Terdapat genangan di kawasan

    permukiman dan membutuhkan waktu 2-3jam untuk surut di Jalan Perintis, Jalan

    Dharma Bakti dan Jalan Gotong Royong.

    Pada kondisi tertentu saat hujan terusmenerus turun genangan bisa bertahan

    hingga 2-3 hari.

    2. Sumur pompa yang melayani kawasanpermukiman ini terletak di luar bataskawasan studi sehingga dalam

    menyelesaikan banjir kurang optimal

    3. Saluran drainase dan saluran limbah yangmenyatu akan membahayakan kesehatan

    masyarakat.

    STRENGTH

    1. Memiliki akses jaringan jalanlingkungan yang cukup baik.

    2. Terdapat potensi kegiatanperdagangan dan jasa Pasar Babat

    S-O

    Memanfaatkan Potensi untuk meraih Peluang

    1. Memanfaatkan kawasan perdagangan dan jasadi pasar Babat sebagai ikon kabupaten

    Lamongan (O1, O3, S2)

    S-T

    Memanfaatkan Potensi untuk menghadapi

    Ancaman

    1. Menambah sumur pompa untukmengurangi tinggi genangan dan

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    30/50

    30

    Tabel 1.8. Tabel SWOT Kawasan Permukiman Prioritas Blimbing Brondong

    3. Kawasan permukiman dekat denganSungai Bengawan Solo

    2. Menjadikan pasar tradisional babat menjadipasar berskala regional (O2, S2)

    mangalirkannya ke sungai bengawan solo(S1, S3, T1, T2)

    WEAKNESS

    1. Kondisi saluran dan sistem drainaseyang buruk

    2. Masih dijadikan 1 saluran drainasedan saluran sanitasi (greywater)

    3. Kontinuitas PDAM masih kurang4. Jamban tidak memiliki sumurresapan, sehingga limbah langsung

    dibuang ke sungai, khususnya dirumah rumah yang dekat dengan

    sungai

    5. Belum adanya sistem 3R, padahalkawasan ini merupakan kawasandengan kepadatan penduduk yang

    tinggi

    W-O

    Mengatasi Kelemahan untuk Meraih Peluang1. Sosialisasi kepada masyarakat untuk

    meningkatkn kesadaran akan sanitasi yang

    baik (W5, O1, O2, O3)

    2. Peningkatan pelayanan PDAM (W3, O1, O2)3. Sosialisasi kepada masyarakat tentangpengolahan sampah 3R (W5, O1, O2, O3)

    W-T

    Menimalkan Kelemahan untuk Bertahan dariAncaman

    1. Penataan sistem drainase dan jaringandrainase lingkungan (W1, W2, T1)

    2. Pengembangan sistem pengelolaansanitasi secara komunal dan peningkatankesadaran masyarakat akan sanitasi sehat.(W2, W4, T3)

    EKSTERNAL

    OPPORTUNITY

    1. Potensi perikanan sebagai sectorekonomi utama

    2. Terdapat potensi kegiatan pelabuhannusantara

    3. Perkembangan kegiatan hasil perikananbaik tangkap maupun pengembangan

    THREAT

    1. Pembuangan sampah di laut menyebabkanpendangkalan dan kekumuhan akibat timbulansampah

    2. Kepadatan penduduk terus menerus meningkathingga tidak terkendali menimbulkan buruknya

    kondisi lingkungan dan kesehatan penduduk

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    31/50

    31

    INTERNALbaru perikanan budidaya

    4. Terdapat fasilitas penyulingan air lautmenjadi air tawar yang siap di konsumsi

    STRENGTH1. Lokasi di kawasan pesisir dan memiliki

    banyak potensi alam perikanan

    tangkap

    2. Kondisi sosial masyarakat nelayansudah memiliki diwadahi denganpaguyuban yang terorganisir denganbaik.

    3. Terdapat potensi sumber air berupaSumur Ombe yang terletak di

    tengah kawasan permukiman

    S-OMemanfaatkan Potensi untuk meraih

    Peluang

    1. Peningkatan pelayanan air bersihmelalui pemanfaatan sumber airSumur Ombe dan fasilitas penyulinganair laut. (S3, O4)

    S-TMemanfaatkan Potensi untuk menghadapi

    Ancaman

    1. Pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkankesadaran akan kebersihan dan kesehatanlingkungan (S2, T1, T2)

    WEAKNESS1. Kondisi permukiman nelayan

    menimbulkan kesan kumuh2. Tingkat kesadaran masyarakat akan

    kebersihan masih rendah

    3. Tidak ada lokasi TPS dan TPA yangmemadai serta tidak ada armada

    pengangkut sampah

    W-OMengatasi Kelemahan untuk Meraih

    Peluang1. Penambahan fasilitas pemasaran ikan

    dan hasil perikanan secara terpusat

    (O1, O2, O3, W2)

    2. Pengembangan lokasi parkir kapalsecara komunal serta tempatpenyimpanan alat-alat kebutuhan

    perikanan (O1, O2, O3, W1, W2)3. Pengembangan lokasi bengkel dan dok

    kapal untuk masyarakat nelayan (O1,

    O2, O3, W1, W2)

    W-TMenimalkan Kelemahan untuk Bertahan dari

    Ancaman1. Penyediaan TPST di pusat pusat kegiatan

    (pasar, dekat dengan kantor desa, sekolah, PPI,daan sebagainya) (T1, W1, W2)

    2. Penambahan armada pengangkut sampah (T1,T2, W1, W3)

    3. Pembangunan TPS dan TPA (apabilamemungkinkan) (T1, T2, W1, W3)

    4. Penyediaan sarana pewadahan di setiap unitlingkunganPengembangan sistem 3R dimasingmasing desa (T1, T2, W1, W3)

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    32/50

    32

    1.5 Penetapan Konsep Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas UtamaStrategi yang telah didapatkan berdasarkan hasil analisis SWOT, kemudian digunakan sebagai input dalam menentukan konsep pembangunankawasan permukiman prioritas utama. Untuk mempermudah dalam menetapkan konsep pembangunan kawasan permukiman, maka tiap-tiapkawasan permukiman prioritas utama dibagi dalam beberapa Sub KPP (Sub Kawasan Permukiman Prioritas). Berikut adalah konsep pembangunan di

    tiap Sub KPP pada ket iga kawasan permukiman prioritas utama :

    5. Pengembangan vertical-housing untuk penataankawasan padat penghuni (T1, T2, W1, W3)

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    33/50

    33

    Gambar 1.8 Konsep Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas Made RayaSumber: Hasil Analisis, 2013

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    34/50

    34

    Gambar 1.9 Konsep Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas Blimbing BrondongSumber: Hasil Analisis, 2013

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    35/50

    35

    Gambar 1.10 Konsep Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas Sekitar Pasar BabatSumber: Hasil Analisis, 2013

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    36/50

    36

    1.6 TAHAPAN PELAKSANAAN PROGAM PEMBANGUNAN PERMUKIMANDalam perumusan progam penanganan pada kawasan permukiman prioritas dibutuhkanbeberapa tahapan kegiatan, yaitu pengidentifikasian potensi dan masalah, ienentifikasikebutuhan penanganan, kemudian identifikasi progam penanganan berdasarkan RDTRK, RPIJM,dan SPPIP. Berikut merupakan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam mencapai progam

    penanganan kawasan prioritas utama :

    Gambar 1.11 Pentahapan dalam Perumusan Rencana Aksi Progam pada Kawasan Permukiman Prioritas

    Berikut adalah progam penanganan kawasan permukiman prioritas utama pada kurun waktu 5tahun yang dirinci setiap kegiatannya pertahun yang telah didiskusikan oleh Tim Pokjanis dalamPra-FGD 2 dan FGD 2. Progam penanganan disusun dalam 5 aspek yaitu permukiman, drainase,persampahan dan sanitasi/air limbah.

    Kawasan permukiman prioritas utama Kabupaten Lamongan terdiri dari 3 kawasan antara lainKawasan Permukiman Padat Made Raya, Kawasan Permukiman sekitar pasar Babat dan KawasanPermukiman nelayan Blimbing-Brondong. Berikut adalah progam penanganan kawasanpermukiman prioritas Kabupaten Lamongan :

    IdentifikasiPotensiPermasalahanPembangunanPermukiman danInfrastruktur

    Identifikasi KebutuhanPenanganan KawasanPermukiman Prioritas

    Identifikasi ProgamPenanganan berdasarkanRPIJM, RDTRK dan SPPIPpada 6 sub kawasanpermukiman prioritas

    Penyusunan KonsepPembangunan KawasanPermukiman Prioritas

    FGD 1

    FGD 2

    Perumusan rencana aksiprogam penanganankawasan prioritas

    Perumusan tahapanpelaksanaan progampembangunan

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    37/50

    37

    Tabel 1.9. Program Penanganan Kawasan Permukiman Prioritas Made RayaAspek Program Kegiatan Lokasi Sumber Tahap I

    Tahap II

    TahapIII

    TahapIV

    Sumber dana Pelaku

    1 2 3 4 5

    Perumahan

    Program Penataandan PerbaikanLingkungan Kampung

    Perbaikan Hunian danLingkungan KonsepGreen and Clean diKoridor Jaln Utama

    Desa Made

    Desa Made SPPIP APBN/APBD MsyarakatSwastaDinas PU

    AirBersih

    Program PeningkatanPelayanan Air Bersih

    Peningkatan pelayananAir Bersih

    Kel.Sukomulyo

    UsulanProgram

    APBD PDAM

    Penggantian pipaPDAM yang sudah tua

    Jalan MadeMulyo, MadeKidul danMade Rejo

    UsulanProgram

    APBD PDAM

    PenambahanKapasitas danKontinuitas PelayaanAir Bersih di Perumnas

    PerumnasMade danSukomulyo

    SPPIP APBD PDAM

    Penambahan Jaringanair minum diSukomulyo

    PerumnasMade danSukomulyo

    SPPIP APBD PDAM

    Program PelestarianTelaga sebagai sumberair minum dan daerahresapan

    Penghijauan kawasansekitar telaga danpemanfataan air bersihdari telaga

    Perkampungan DesaMade

    SPPIP APBD dan APBN PU CK dansatker PBL

    Pelestarian Telagasebagai sumber airminum dan daerahResapan

    Desa Made SPPIP APBN/APBD MasyarakatDinas PU

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    38/50

    38

    Aspek Program Kegiatan Lokasi Sumber Tahap ITahap II

    TahapIII

    TahapIV

    Sumber dana Pelaku

    1 2 3 4 5

    Jaringan Jalan

    Lingkungan

    Program PerbaikanJalan Lingkungan

    Perbaikan JalanLingkungan (perbaikanjalan rusak)

    PerumnasSukomulyodan Madeserta DesaMade

    UsulanProgram

    APBD PU CK

    Peningkatan KondisiJalan Lingkungan (jalan

    tanah-jalan paving)

    PerumnasSukomulyo

    dan Madeserta DesaMade

    UsulanProgram

    APBD PU CK

    Drainase

    ProgramPembangunan SaluranDrainase / Gorong-gorong PembangunanSaluran DrainasePrimer

    Sosialisasi RencanaPembangunan Salurandan Gorong-gorongDrainase Primer

    Desa MadedanPerumnasMade danSukomulyo

    SSK APBN Dinas DinasPengairan

    Pembangunan Salurandan Gorong-gorongDrainase Primer

    JalanMastrip,Desa Made

    SSK APBD Dinas DinasPengairan

    Program

    Pembangunan SaluranDrainase / Gorong-gorong PembangunanSaluran DrainaseSekunder

    Pembangunan Salurandan Gorong-gorongDrainase Sekunder

    JaringansekunderSekitar JalanMastrip dan

    KaliMengkuli

    SSK APBN Satker PLP

    Pemeliharaan RutinJaringan DrainaseSekunder

    JaringansekunderSekitar JalanMastrip danKaliMengkuli

    SSK APBD PU CK

    Program Pembangunan Saluran Kawasan SSK APBD dan APBN PU CK dan

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    39/50

    39

    Aspek Program Kegiatan Lokasi Sumber Tahap ITahap II

    TahapIII

    TahapIV

    Sumber dana Pelaku

    1 2 3 4 5

    Pembangunan SaluranDrainase / Gorong-gorongPembangunan SaluranDrainaseTersier/Lingkungan

    dan Gorong-gorongDrainase Tersier

    PerumnasMade danSukomulyosertaPerkampungan Made

    Bangkim

    Pemeliharaan Rutin

    Jaringan DrainaseTersier

    Kawasan

    PerumnasMade danSukomulyosertaPerkampungan Made

    SSK APBD PU CK dan

    Bangkim

    Rehabilitasi danNormalisasi saluranlingkungan

    PerumnasMade danSukomulyo

    Bappeda APBD dan APBN PU CK danBangkim

    Programpengembangan danpengelolaan jaringanirigasi, rawa danjaringan DinasPengairan lainnya

    Peningkatan UnitRumah Pompa(dengan atau tanpakolam retensi)

    PerumnasMade danSukomulyodanPerkampungan DesaMade

    PU CiptaKarya

    APBN Bangkim

    Program PengendalianBanjir

    Peningkatan

    pembersihan danpengerukan sungai/kali

    Kali

    Mengkuli,Kali Rowodan Kali Ulo

    PU Cipta

    Karya

    APBN Dinas

    Pengairan,BLH danMasyarakat /CSR

    Pembuatan Bioporiuntuk penyerapan airhujan

    Desa MadedanSukomulyo

    UsulanProgram

    APBD, Bangkim,Masyarakat, BLH, CSR

    Masyarakat,BLH dan PUCK

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    40/50

    40

    Aspek Program Kegiatan Lokasi Sumber Tahap ITahap II

    TahapIII

    TahapIV

    Sumber dana Pelaku

    1 2 3 4 5

    Sanitasi/Air

    Limbah

    Program PeningkatanKesadaran Masyarakatdalam PHBS melaluiKampanye

    Sosialisasi/Penyuluhanmasyarakat tentangPHBS dan STBM

    Perkampungan DesaMade(BagianUtara)

    SSK APBD Dinkes

    Persampahan

    PembangunanInfrastruktur

    Peesampahan

    Pembangunan TPST 3R Desa Made UsulanProgram

    APBN PLP

    Tabel 1.10. Program Penanganan Kawasan Permukiman Prioritas Sekitar Pasar BabatAspek Program Kegiatan Lokasi Sumber Tahap I Tahap

    IITahap

    IIITahap

    IVSumber

    danaPelaku

    1 2 3 4 5

    Permukiman Program Penataandan PerbaikanLingkungan

    Perbaikan KualitasBangunan danLingkungan

    Desa Babat SPPIP APBN /APBD

    Dinas PU

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    41/50

    41

    Aspek Program Kegiatan Lokasi Sumber Tahap I TahapII

    TahapIII

    TahapIV

    Sumberdana

    Pelaku

    1 2 3 4 5

    Kampung Permuiman konsepGreen and Clean

    Peningkatan PartisipasiMasyarakat dalampemeliharaanlingkungan

    Desa Babat SPPIP APBN /APBD

    Dinas PU

    Program PenataanKawasan Mixuse

    Penataan Bangunandan Lingkungan

    Desa Babat SPPIP APBN /APBD

    Dinas PU

    ProgramPemberianidentitas Kawasan

    Pembangunan Gapura PerempatanJl.Diponegoro,Jl. Raya Babatdan Jl. GotongRoyong

    UsulanProgram

    APBN /APBD

    Dinas PU

    Drainase

    ProgramPembangunanSaluran Drainase /Gorong-gorongPembangunanSaluran DrainaseSekunder

    Pembangunan Salurandan Gorong-gorongDrainase Sekunder

    Jaringansekunder KaliKonang dansekitarnya

    PU CiptaKarya

    APBD DinasPengairan

    Pemeliharaan Berkala/Rutin JaringanDrainase Sekunder

    Jaringansekunder KaliKonang dansekitarnya

    PU CiptaKarya

    APBD DinasPengairan

    ProgramPembangunanSaluran Drainase /Gorong-gorongPembangunanSaluran DrainaseTersier/Lingkungan

    Pembangunan Salurandan Gorong-gorong

    Drainase Tersier

    KawasanPermukiman

    Kel. Babat,sekitar JalanGotongRoyong dankawasansekitar pasar

    PU CiptaKarya

    APBD danAPBN

    PU CK danBangkim

    Pemeliharaan Berkala/Rutin JaringanDrainase Tersier

    KawasanPermukimanKel. Babat,

    PU CiptaKarya

    APBN PU CiptaKarya

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    42/50

    42

    Aspek Program Kegiatan Lokasi Sumber Tahap I TahapII

    TahapIII

    TahapIV

    Sumberdana

    Pelaku

    1 2 3 4 5

    sekitar JalanGotongRoyong dan Jl.Timbangan,serta kawasansekitar pasar

    Rehabilitasi saluranlingkungan

    Jl Perintis danJl Darma Bakti

    UsulanProgram

    APBN Bangkim

    Penataan sistemdrainase

    Rehabilitasi saluransekunder

    Jl. Gotongroyong

    UsulanProgram

    APBN Bangkim

    Programpengembangandan pengelolaanjaringan irigasi,rawa dan jaringanDinas Pengairanlainnya

    Pembangunan UnitRumah Pompa(dengan atau tanpakolam retensi)

    Kel. Babat(KawasanPermukimansekitar pasar)dan Kawasanpermukimansekitar JalanGotongRoyong

    PU CiptaKarya

    APBN Bangkim

    Persampahan

    Programpeningkatan

    Infrastruktur Pasar

    Penyediaan jasakebersihan pasar danperkotaan

    KawasanPasar Babat

    PU CiptaKarya

    APBN PU CK

    Pembangunan TPS di

    LingkunganPermukiman dan Pasar

    Kawasan

    Pasar Babat

    PU Cipta

    Karya

    APBD dan

    APBN

    PU CK dan

    PLB

    Programpengembangankinerjapengelolahanpersampahan

    Pengadaan ArmadaPengangkut sampah

    KawasanPermukimanSekitar PasarBabat

    UsulanProgram

    APBN PU CK

    Programpengembangan

    Sosialisasi Program 3R KawasanPermukiman

    UsulanProgram

    APBN danAPBD

    PU CK danPLP

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    43/50

    43

    Aspek Program Kegiatan Lokasi Sumber Tahap I TahapII

    TahapIII

    TahapIV

    Sumberdana

    Pelaku

    1 2 3 4 5

    kinerjapengelolahanpersampahan

    Sekitar PasarBabat

    ProgramPeningkatanKualitas TPA

    Perencanaan TPA(PTMP)

    TPAGendongkulon

    SSK APBD danAPBN

    PU CK danPLP

    Perencanaanpeningkatan KualitasTPA

    TPAGendongkulon

    SSK APBN PLP

    Sanitasi/AirLimbah

    ProgramLingkungan SehatPerumahan

    Pembinaan TeknisPengelolaan Jambankeluarga kepadamasyarakat.

    KawasanPermukimanSekitar PasarBabat

    PU CiptaKarya

    APBD PU CK

    Pembangunan MCKkomunal (Sanimas)

    KawasanPermukimanSekitar PasarBabat

    SSK APBN danAPBD

    PLP

    PembangunanIPAL/Septic tankkomunal

    PembangunanIPAL/Septic tankkomunal

    KawasanPermukimanSekitar PasarBabat

    PU CiptaKarya

    APBD danAPBN

    PU CK danPLP

    ProgramPeningkatanKesadaran

    Masyarakat dalamPHBS melaluiKampanye

    Sosialisasi/Penyuluhanmasyarakat tentangPHBS dan STBM

    Kel. Babat PU CiptaKarya

    APBD Dinkesdan PU CK

    Tabel 1.11. Program Penanganan Kawasan Permukiman Prioritas Blimbing BrondongAspek Program Kegiatan Lokasi Sumber Tahap I Tah

    apII

    TahapIII

    TahapIV

    Sumberdana

    Pelaku

    1 2 3 4 5

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    44/50

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    45/50

    45

    Aspek Program Kegiatan Lokasi Sumber Tahap I TahapII

    TahapIII

    TahapIV

    Sumberdana

    Pelaku

    1 2 3 4 5

    Pelaksanaanpembangunanperbaikan kampongkonsep KMIP(kampong MarketImprovermentProgram)

    Permukimandan Pasar(DesaBlimbing danDesaBrondong)

    SPPIP APBN/APBD Dinas PU

    SanitasiProgramPeningkatanKesadaranMasyarakat dalamPHBS melaluiKampanye

    Sosialisasi/Penyuluhanmasyarakat tentangPHBS dan STBM

    Kel. Blimbingdan Brondong

    PU CiptaKarya

    APBD Dinkes

    Penerapan SanitasiKomunal

    KampungNelayan

    UsulanProgram

    APBN PLP

    Drainase

    ProgramPembangunanSaluran Drainase /Gorong-gorongPembangunan

    Saluran DrainasePrimer

    Sosialisasi RencanaPembangunan Salurandan Gorong-gorongDrainase Primer

    Kel Blimbingdan Brondong

    PU CiptaKarya

    APBD PU CK danDinasPengairan

    Pembangunan Salurandan Gorong-gorongDrainase Primer

    Kali Asinandansekitarnya

    PU CiptaKarya

    APBD danAPBN

    DinasPengairan,PU CK, PLP

    PemeliharaanRutin/Berkala JaringanDrainase Primer

    Kali Asinandansekitarnya

    PU CiptaKarya

    APBN DinasPengairan

    ProgramPembangunanSaluran Drainase /Gorong-gorongPembangunan

    Pembangunan Salurandan Gorong-gorongDrainase Sekunder

    KawasanPasarBlimbing

    PU CiptaKarya

    APBN PU CK

    Pemeliharaan Kawasan PU Cipta APBD PU CK dan

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    46/50

    46

    Aspek Program Kegiatan Lokasi Sumber Tahap I TahapII

    TahapIII

    TahapIV

    Sumberdana

    Pelaku

    1 2 3 4 5

    Saluran DrainaseSekunder

    Rutin/Berkala JaringanDrainase Sekunder

    PasarBlimbing

    Karya Bangkim

    Pembangunan salurandan gorong-gorong

    SelatankawasanPasarBlimbing

    Usulanprogram

    APBD PUCK

    ProgramPembangunanSaluran Drainase /Gorong-gorongPembangunanSaluran DrainaseTersier/Lingkungan

    Pembangunan Salurandan Gorong-gorongDrainase Tersier

    KawasanPermukimanKel. Blimbing,Kel. Bondongdan KandangSemangkon

    PU CiptaKarya

    APBN danAPBN

    PU CK danBangkim

    Pemeliharaan RutinJaringan DrainaseTersier

    KawasanPermukimanKel. Blimbing,Kel. Bondongdan KandangSemangkon

    PU CiptaKarya

    APBD PU CK

    Program PerbaikanSungai dan Kali

    Normalisasi Kali Asinandi kawasan hilir

    Kali Asinan PU CiptaKarya

    APBD DinasPengairan

    Persampahan

    ProgramPengendalianPencemaran danPerusakanLingkungan Hidup

    Pengembanganteknologi pengelolaanpersampahan

    Kel. Blimbingdan Brondongdan KandangSemangkon

    PU CiptaKarya

    APBD PU CK

    Peningkatan peranserta masyarakatdalam pengendalianlingkungan hidup

    Kel. Blimbingdan Brondong

    PU CiptaKarya

    APBD PU CK danBLH

    Koordinasi Kel. Blimbing PU Cipta APBD BLH dan PU

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    47/50

    47

    Aspek Program Kegiatan Lokasi Sumber Tahap I TahapII

    TahapIII

    TahapIV

    Sumberdana

    Pelaku

    1 2 3 4 5

    pengelolaanpersampahan

    dan Brondong Karya CK

    ProgramPengembangankebijakan danKinerja PengelolaanPersampahan

    Penyusunan DEDpengembangan TPSTdan TPA Sumur Gayamdan Dadapan Solokuro

    Kel. Blimbingdan Brondong

    PU CiptaKarya

    APBN PLP

    ProgramPengembanganKinerja PengelolaanPersampahan

    Sosialisasi penyadaranmasyarakat terhadappenyehatanlingkungan dalampengelolaanpersampahan

    Kel. Blimbingdan Brondong

    UsulanProgram

    APBD BLH dan PUCK

    Pengadaan tempatsampah terpilah untukrumah tangga,sekolah, pondokpesantren dan fasilitasumum

    Kel. Blimbingdan Brondong

    PU CiptaKarya

    APBD BLH dan PUCK

    Pengadaan keranjangsampah komposter(takakura) untukrumah tangga,sekolah, pondok

    pesantren dan fasilitasumum

    Kel. Blimbingdan Brondong

    PU CiptaKarya

    APBD BLH dan PUCK

    Pelatihan tentangpengelolaan sampahdengan konsep 3 Runtuk aparaturpemerintahan desadan kecamatan,sanitarian dan tenaga

    Kel. Blimbingdan Brondong

    PU CiptaKarya

    APBD BLH dan PUCK

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    48/50

    48

    Aspek Program Kegiatan Lokasi Sumber Tahap I TahapII

    TahapIII

    TahapIV

    Sumberdana

    Pelaku

    1 2 3 4 5

    kesehatan lingkunganserta karang tarunadan tokoh masyarakat

    Pelatihan tentangpengelolaan sampahuntuk KelompokSwadaya Masyarakat

    yang peduli lingkungan

    Kel. Blimbingdan Brondong

    PU CiptaKarya

    APBD BLH dan PUCK

    Pengadaan gerobaksampah bersekat

    Kel. Blimbingdan Brondong

    PU CiptaKarya

    APBD PU CK

    Pengadaan gerobaksampah bermotorbersekat

    Kel. Blimbingdan Brondong

    PU CiptaKarya

    APBD PU CK

    Pengadaan komposterKel. Blimbingdan Brondong

    PU CiptaKarya

    APBD BLH

    Pemberian stimulantkomposter rumahtangga

    Kel. Blimbingdan Brondong

    PU CiptaKarya

    APBD BLH

    Pengadaan GerobakSampah

    Kel. Blimbingdan Brondong

    PU CiptaKarya

    APBD BLH

    Pengadaan GerobakMotor

    Kel. Blimbingdan Brondong

    PU CiptaKarya

    APBD PU CK

    Pengadaan GerobakTraktor sampah

    Kel. Blimbingdan Brondong

    PU CiptaKarya

    APBD PU CK

    Pengadaan mobilPikup sampah

    Kel. Blimbingdan Brondong

    PU CiptaKarya

    APBD PU CK

    Pengendalian danOperasionalKebersihanLingkungan (UpahTenaga Kerja KontrakKebersihan, UangMakan dan Asuransi

    Kel. Blimbingdan Brondong

    PU CiptaKarya

    APBD PU CK

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    49/50

    49

    Aspek Program Kegiatan Lokasi Sumber Tahap I TahapII

    TahapIII

    TahapIV

    Sumberdana

    Pelaku

    1 2 3 4 5

    Kecelakaan TenagaKebersihan)

    TPST 3 R

    Pembangunan TPSTKel. Blimbingdan Brondong

    PU CiptaKarya

    APBN PLP

    Penyediaan JasaKebersihan Pasar dan

    perkotaan

    KawasanPasar

    Blimbing

    PU CiptaKarya

    APBD PU CK

    PengelolaanSampah dariStasiun antarasampai TPA

    Pembangunan TPS diLingkunganPermukiman danPasar.

    KawasanPasarBlimbing

    PU CiptaKarya

    APBD PU CK

    AirLimbah

    ProgramLingkungan SehatPerumahan

    Pembinaan TeknisPengelolaan Jambankeluarga kepadamasyarakat.

    Kel. Blimbingdan Brondong

    PU CiptaKarya

    APBD Dinkes

    PembangunanIPAL/Septic tankkomunal

    PembangunanIPAL/Septic tankkomunal

    Kel. Blimbingdan Brondong

    PU CiptaKarya

    APBN PLP

  • 5/25/2018 Resume RPKPP Lamongan

    50/50

    50

    1.7