resume kuliah umum

9
Resume Kuliah Umum Pengantar Teknologi Pertanian Pembicara : Fawzan Sigma Aurum Kelompok Pengkaji Teknologi Pascapanen BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN - BALI Kementerian Pertanian Moderator : Achmad Ridwan S.TP, M.Sc Disampaikan di : Surakarta, 19 Desember 2014 Pertanian merupakan sektor penting negara agraris, seperti di Indonesia. Pengembangan pertanian di Indonesia dilakukan dengan menentukan arah kebijakan pembangunan pertanian dam RPJMN 2015-2019, yang meliputi: 1.Meningkatkan kapasitas produksi melalui peningkatan produktivitas dan perluasan areal pertanian 2.Meningkatkan daya saing dan nilai tambah komoditi pertanian 3.Meningkatkan produksi dan diversifikasi sumber daya pertanian 4.Pengelolaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati, dan 5.Memperkuat kapasitas mitigasi dan adaptasi perubahan iklim

Upload: intan-mulia-rahayu

Post on 15-Dec-2015

226 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Resume KULIAH UMUM

TRANSCRIPT

Page 1: Resume Kuliah Umum

Resume Kuliah Umum

Pengantar Teknologi Pertanian

Pembicara : Fawzan Sigma Aurum

Kelompok Pengkaji Teknologi Pascapanen

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN -

BALI

Kementerian Pertanian

Moderator : Achmad Ridwan S.TP, M.Sc

Disampaikan di : Surakarta, 19 Desember 2014

Pertanian merupakan sektor penting negara agraris, seperti di Indonesia.

Pengembangan pertanian di Indonesia dilakukan dengan

menentukan arah kebijakan pembangunan pertanian dam

RPJMN 2015-2019, yang meliputi:

1. Meningkatkan kapasitas produksi melalui peningkatan

produktivitas dan perluasan areal pertanian

2. Meningkatkan daya saing dan nilai tambah komoditi

pertanian

3. Meningkatkan produksi dan diversifikasi sumber daya

pertanian

4. Pengelolaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati,

dan

5. Memperkuat kapasitas mitigasi dan adaptasi perubahan

iklim

Meningkatkan kapasitas produksi melalui peningkatan

produktivitas dan perluasan areal pertanian (poin 1) merupakan

kebijakan pokok dalam pembangunan pertanian, sedangkan poin

2-5 merupakan inovasi dalam kebijakan pembangunan

pertanian. Dalam melakukan kebijakan pembangunan pertanian,

dilakukan upaya revitalisasi/pemusatan pembangunan pertanian.

Adapun 9 Upaya Revitalisasi Pembangunan Pertanian

Page 2: Resume Kuliah Umum

Berkelanjutan Kementerian Pertanian 2015-2019 yaitu

sebagai berikut:

1. Revitalisasi regulasi agraria

2. Penguatan infrastruktur pertanian, terutama jaringan

irigasi

3. Revitalisasi input produksi

4. Pengembangan SDM pertanian

5.Pengembangan alat dan mesin pertanian yang

berkarakter Indonesia

6. Revitalisasi kelembagaan pertanian

7. Pembiayaan usaha pertanian

8. Koordinasi lintas sektor, dan

9.Penguasaan teknologi merespon dinamika dan

perubahan iklim

Dari kesembilan upaya tersebut, ada 2 upaya yang

dianggap sangat penting dalam pembangunan pertanian di

Indonesia yaitu pengembangan alat dan mesin pertanian yang

berkarakter Indonesia dan penguasaan teknologi merespon

dinamika dan perubahan iklim. Jika rakyat Indonesia mampu

mengembangkan alat dan mesin pertanian serta mampu

menguasai teknologinya, maka sudah pasti Indonesia dapat

bersaing dengan negara-negara lain seperti Malaysia.

Sistem inovasi sangat diperlukan untuk mempersempit

kesenjangan antara pasokan dan permintaan pangan. Sistem

inovasi yang perlu dilakukan dalam pembangunan

pertanian yaitu sebagai berikut:

1. Koordinasi lintas sektor

2. Pengelolaan lahan, air dan agroklimat

3. Perbenihan nasional

4. Kelembagaan

5. Distribusi pemasaran hasil

Page 3: Resume Kuliah Umum

6. Pengendalian lingkungan

7. Pengolahan pascapanen

8. Logistik distribusi saprodi

9. Produksi berkelanjutan

Masa depan pertanian adalah agroindustri. Perbedaan

pertanian jaman dahulu dengan pertanian dengan

pertanian masa depan adalah dari segi orientasi hasil produk.

Jaman dahulu orientasi petani hanya bagaimana caranya

menghasilkan produk panen yang melimpah dengan kualitas

yang bagus. Sedangkan pertanian masa depan orientasinya lebih

kompleks yaitu bagaimana cara memasarkan produk, bagaimana

cara memanen yang baik, proses tanam hingga panen, kualitas

hasil panen, diversifikasi produk panen, dan meningkatkan nilai

tambah dari produk panen.

Disamping pengembangan inovasi dalam pembangunan

pertanian yang terus dilakukan, pertanian yang baik haruslah

bercirikan green technology (teknologi hijau). Ciri-ciri green

technology antara lain:

1. Ekonomi, memiliki:

- Nilai tambah

- Pendapatan

2. Sosial

- Dapat diterima masyarakat luas

- Memperbanyak kesempatan kerja

3. Lingkungan

- Ramah lingkungan

- Kebersihan produk terjamin

Program Utama Penelitian Pascapanen yakni yang menjadi

target utama Indonesia tahun 2010-2014, yaitu:

Page 4: Resume Kuliah Umum

1. Teknologi penanganan segar produk pertanian yang dapat

memperpanjang daya simpan dan menekan kerusakan

untuk tujuan ekspor dan domestik.

2. Teknologi untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing

hasil pertanian.

3. Teknologi untuk diversifikasi pangan , substitusi pangan

impor berupa produk tepung berbasis sumber daya lokal

mendukung target penurunan konsumsi beras dan

substitusi impor terigu.

Teknologi pascapanen meliputi perlakuan dan

pengolahan untuk mengamankan dan meningkatkan daya guna

berdasarkan pada ilmu fisika, kimia, biologi dan mekanisasi.

Adapun bentuk usaha teknologi pangan adalah sebagai

berikut:

1. Mengubah bentuk

2. Memperpanjang umur simpan

3. Memperbaiki/ mempertahankan nilai gizi

4. Mencegah gangguan kesehatan, dan pengawasan mutu

bahan

Penelitian dan pengembangan pascapanen ke depannya

akan menggunakan nanoteknologi, teknologi bioproses,

penanganan segar, dan pengolahan dengan bio-sistem.

Teknologi tersebut merupakan teknologi yang ramah lingkungan.

Keuntungan Pengolahan dan Pengawetan Makanan

Secara Komersial yaitu:

1. Menjamin ketersediaan pangan

2. Penganekaragaman pangan

3. Peningkatan kualitas pangan dan nilai tambah

4. Mempersingkat proses penyajian

5. Sesuai selera konsumen

Page 5: Resume Kuliah Umum

Dalam mengolah dan mengawetkan bahan pangan,

terdapat kendala yang dapat menghambat proses tersebut,

salah satunya adalah penurunan nilai bahan pangan. Faktor

yang dapat menurunkan nilai bahan pangan yaitu:

1. Mikrobia toxic

2. Katabolisme dan Pelayuan

3. Reaksi Kimia antar Bahan Pangan

4. Kerusakan Fisik/ Mekanis

5. Kontaminasi Serangga, parasit, tikus

Di litbang juga menghasilkan teknologi dan aneka produk

inovasi-inovasi untuk menjaga kedaulatan pangan. Contoh –

contoh Teknologi litbang antara lain:

1. Produk aneka tepung

a. Tepung kasava termodifikasi (Bimo-CF)

b. Tepung jagung termodifikasi

c. Tepung ubi jalar

d. Tepung sorgum rendah tanin

2. Produk aneka berasan

a. Beras jagung sosoh pratanak

b. Beras Indeks Glikemik (IG) rendah

c. Beras beriodium

3. Teknologi Bio-preservasi

a. Biopreservasi alami (vinegar)

b. Teknologi pengemasan atmosfer termodifikasi (MAP)

pada salak

c. Teknologi pelilinan (waxing) alami pada buah manggis

Page 6: Resume Kuliah Umum

4. Teknologi Bio-sensing

a. Biosensor untuk mutu fisik jagung

b. Bio-sensing untuk grading buah jeruk

Nanoteknologi menjadi disiplin ilmu yang sangat

dibutuhkan di masa depan. Indonesia kelak akan membutuhkan

pakar-pakar nanoteknologi. Nanoteknologi menjadi peluang yang

sangat potensial di masa depan.

Peluang aplikasi nanoteknologi dalam pengembangan

mangga:

Pupuk Nano:

Spesifik fase pertumbuhan

Meningkatkan penyerapan

Menekan kehilangan

Controlled release

Benih Nano (Mikropropagasi):

Waktu singkat

Mutu seragam

Dapat berbuah pada off-season

Kemasan Nano: memperpanjang masa simpan

Adsorber etilen

Blocker etilen

Antimikroba

Pestisida Nano:

Spektrum spesifik/luas

Cepat terdegradasi dalam tanah

Slow release pada tanaman

Residu minimal

Page 7: Resume Kuliah Umum

RESUME KULIAH TAMU

MATA KULIAH PENGANTAR TEKNOLOGI

PERTANIAN

Oleh:

Nama : Intan Mulia Rahayu

NIM : H0914042

Kelas : ITP/B

ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2014