resume kayu

4
RESUME KAYU FAISHAL SHIDDIQ PRASETYO I0111038 BATANG TEKAN Perencanaan batang tekan lebih sulit daripada batang tarik, karena perilaku tekuk lateral yang menyebabkan timbulnya momen sekunder selain gaya aksial tekan. Perilaku tekuk in dipengaruhi oleh nilai kelangsingan kolom yaitu nilai banding panjang efektif kolom dengan jari jari girasi penampang kolom. Apabila nilai kelangsingan sangat kecil ( short coloumn ) maka serat – serat kayu pada penampang kolom akan gagal tekan tetapi apabla kelangsingan kolom tinggi ( long coloumn ) maka kolom akan mengalami kegagalan tekuk dan serat serat kayu belum belum mencapai kuat tekannya atau bahkan masih ada pada kondisi elastik ( lateral buckling failure ). Kebanyakan kolom memiliki nilai kelangsingan diantara kedua nilai ekstrim tesebut dan disebut intermediate coloumn. 1. Gaya tekan kritis Beberapa anggapan yang digunakan untuk memperoleh gaya tekan kritis kolom adalah : a. Kolom lurus ( tidak bengkok ) b. Gaya tekan bekerja pada titik berat penampang kolom c. Perilaku bahan kayu bersifat linier d. Defleksi lateral kolom sebagai akibat dari momen tekuk saja; defleksi lateral akibat gaya geser diabaikan e. Defleksi aksial kolom sangat kecil, sehingga curvature kolom dapat didekati dengan differensal orde dua atas defleki lateral Gaya kritis ini dikenal dengan gaya tekan euler yang diperoleh berdasarkan anggapan material kayu berperilaku elastis. Berdasarkan anggapan diatas tekan kritis dengan tumpuan kedua ujung adalah sendi atau jepit dapat diperoleh dengan persamaan : Gaya tekan kritis untuk kolom tumpuan Sendi – sendi : P e = π 2 EI L 2 Gaya tekan kritis untuk kolom tumpuan Jepit - jepit :

Upload: achsan-nur-cholis

Post on 26-Nov-2015

51 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

desain batang tekan kayu, oleh faisal sidiq..

TRANSCRIPT

RESUME KAYUFAISHAL SHIDDIQ PRASETYOI0111038BATANG TEKANPerencanaan batang tekan lebih sulit daripada batang tarik, karena perilaku tekuk lateral yang menyebabkan timbulnya momen sekunder selain gaya aksial tekan.Perilaku tekuk in dipengaruhi oleh nilai kelangsingan kolom yaitu nilai banding panjang efektif kolom dengan jari jari girasi penampang kolom. Apabila nilai kelangsingan sangat kecil ( short coloumn ) maka serat serat kayu pada penampang kolom akan gagal tekan tetapi apabla kelangsingan kolom tinggi ( long coloumn ) maka kolom akan mengalami kegagalan tekuk dan serat serat kayu belum belum mencapai kuat tekannya atau bahkan masih ada pada kondisi elastik ( lateral buckling failure ).Kebanyakan kolom memiliki nilai kelangsingan diantara kedua nilai ekstrim tesebut dan disebut intermediate coloumn.1. Gaya tekan kritisBeberapa anggapan yang digunakan untuk memperoleh gaya tekan kritis kolom adalah :a. Kolom lurus ( tidak bengkok )b. Gaya tekan bekerja pada titik berat penampang kolomc. Perilaku bahan kayu bersifat linierd. Defleksi lateral kolom sebagai akibat dari momen tekuk saja; defleksi lateral akibat gaya geser diabaikane. Defleksi aksial kolom sangat kecil, sehingga curvature kolom dapat didekati dengan differensal orde dua atas defleki lateralGaya kritis ini dikenal dengan gaya tekan euler yang diperoleh berdasarkan anggapan material kayu berperilaku elastis. Berdasarkan anggapan diatas tekan kritis dengan tumpuan kedua ujung adalah sendi atau jepit dapat diperoleh dengan persamaan :Gaya tekan kritis untuk kolom tumpuan Sendi sendi :

Gaya tekan kritis untuk kolom tumpuan Jepit - jepit :

Apabila variabel L pada persamaan diatas diganti dengan Ke L dengan Ke adalah faktor panjang tekuk. Persamaan euler diatas menjadi :

2. Perencanaan Batang tekan

Pu adalah gaya tekan terfaktor, adalah faktor waktu, c =0,9 adalah faktor tahanan tekan sejajar serat dan P adalah tahanan terkoreksi.

Panjang efektif kolom ( Ke )

Kelangsingan kolom adalah perbandingan antara panjang efektif kolom pada arah yang ditinjau terhadap jari jari girasi penampang kolom.Kelangsingan = Jari jari girasi penampang persegi :

Jari jari girasi penampang lingkaran :

3. Tahanan kolom prismatisTahanan tekan kolom terkoreksi ditetapkan sebagai berikut :

Faktor kestabilan kolom ( Cp ) dihitung sebagai berikut :

Dengan :

A= Luas penampang bruto= Kuat tekan terkoreksi sejajar serat ( setelah dikalikan semua faktor koreksi Kecuali faktor stabilotas kolom, Cp )= Nilai modulus elastis lentur terkoreksi pada persentil ke-5Pe= Tahanan tekuk kritis ( Euler pada arah yang ditinjau )= Tahanan tekan aksial terkoreks sejajar serat pada kelangsingan kolom sama dengan nolc= 0,8 untuk batang masifc= 0,85 untuk tiang dan pancang bundarc= 0,9 untuk glulam ( kayu laminasi struktural ) dan kayu komposit struktural