resume evaporasi

8
RESUME EVAPORASI I. PENDAHULUAN Evaporasi merupakan proses pemekatan larutan dengan cara mendidihka menguapkan pelarut. Proses evaporasi akan menurunkan aktivitas air da hasil pertanian, penurunan aktifitas air ini akan membuat bahan lebi proses pertumbuhan pada mikroba akan terhambat. Bahan hasil pertanian merupa bahan pangan yang mudah rusak dan tidak tahan lama. Oleh karena itu butuh penanganan lebih lanjut seprti evaporasi. Contoh produk hasil evaporasi adal jelly, gula pasir, kecap dan susu kental manis. Proses evaporasi selain berfungsi menurunkan aktivitas air, evaporasi juga meningkatkan konsentrasi atau viskositas larutan dan evaporasi akan m volume larutan sehingga akan menghemat biaya pengepakan, penyimpanan, transportasi. Prinsip-prinsip Evaporasi, yaitu : Penguapan atau evaporasi merupakan perubahan wujud zat dari cair menjadi Penguapan betujuan memisahkan pelarut (solvent) dari larutan sehingga menghsilkan larutan yang lebih pekat. Evaporasi merupakan proses pemisahan terroal, dipakani secara luas merekatkan cairan dalam bentuk larutan, suspensi maupun emulsi de menguapkan pelarutnya, umumnya air dan cairan. Evaporasi menghasilkan cairan yang lebih pekat, tetapi masih berup cairan yang dapat dipompa sebagai hasil utama, reaksi kadang-kadang ada pula cai volatile sebagai hasil utama, misalnya selama pemulihan pelarut. II. ISI MATERI Evaporasi secara umum dapat didefinisikan dalam dua kondisi, yaitu: (1) evaporasi yang berarti proses penguapan yang terjadi secara alami (2) evapora dimaknai dengan proses penguapan yang timbul akibat diberikan uap panas (steam) dalam suatu peralatan. Evaporasi dapat diartikan sebagai proses penguapan dar liquid (cairan) dengan penambahan panas atau dapat juga didefinisikan evaporasi adalah peristiwa menguapnya pelarut dari campuran yang terdiri atas terlarut yang tidak mudah menguap dan pelarut yang mudah menguap. Dalam kebanyakan proses evaporasi, pelarutnya adalah air.

Upload: kendis-nandya-salim

Post on 09-Oct-2015

32 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Teknologi Pangan

TRANSCRIPT

RESUMEEVAPORASI

I. PENDAHULUANEvaporasi merupakan proses pemekatan larutan dengan cara mendidihkan atau menguapkan pelarut. Proses evaporasi akan menurunkan aktivitas air dalam bahan hasil pertanian, penurunan aktifitas air ini akan membuat bahan lebih awet karena proses pertumbuhan pada mikroba akan terhambat. Bahan hasil pertanian merupakan bahan pangan yang mudah rusak dan tidak tahan lama. Oleh karena itu butuh penanganan lebih lanjut seprti evaporasi. Contoh produk hasil evaporasi adalah jam, jelly, gula pasir, kecap dan susu kental manis.Proses evaporasi selain berfungsi menurunkan aktivitas air, evaporasi juga dapat meningkatkan konsentrasi atau viskositas larutan dan evaporasi akan memperkecil volume larutan sehingga akan menghemat biaya pengepakan, penyimpanan, dan transportasi.Prinsip-prinsip Evaporasi, yaitu : Penguapan atau evaporasi merupakan perubahan wujud zat dari cair menjadi uap. Penguapan betujuan memisahkan pelarut (solvent) dari larutan sehingga menghsilkan larutan yang lebih pekat. Evaporasi merupakan proses pemisahan terroal, dipakani secara luas untukk merekatkan cairan dalam bentuk larutan, suspensi maupun emulsi dengan cara menguapkan pelarutnya, umumnya air dan cairan. Evaporasi menghasilkan cairan yang lebih pekat, tetapi masih berup cairan pekat yang dapat dipompa sebagai hasil utama, reaksi kadang-kadang ada pula cairan volatile sebagai hasil utama, misalnya selama pemulihan pelarut.II. ISI MATERIEvaporasi secara umum dapat didefinisikan dalam dua kondisi, yaitu: (1) evaporasi yang berarti proses penguapan yang terjadi secara alami (2) evaporasi yang dimaknai dengan proses penguapan yang timbul akibat diberikan uappanas (steam) dalam suatu peralatan. Evaporasi dapat diartikan sebagai proses penguapan daripada liquid (cairan) dengan penambahan panas atau dapat juga didefinisikan sebagai evaporasi adalah peristiwa menguapnya pelarut dari campuran yang terdiri atas zat terlarut yang tidak mudah menguap dan pelarut yang mudah menguap. Dalam kebanyakan proses evaporasi, pelarutnya adalah air.Tujuan dari evaporasi adalah memekatkan konsentrasi larutan sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi yang lebih tinggi. . Panas dapat disuplai dengan berbagai cara, diantaranya secara alami dan penambahan steam. Evaporasi diadasarkan pada proses pendidihan secara intensif yaitu (1) pemberian panas ke dalam cairan, (2) pembentukan gelembung-gelembung (bubbles) akibat uap, (3) pemisahan uap dari cairan, dan (4) mengkondensasikan uapnya. Evaporasi atau penguapan juga dapat didefinisikan sebagai perpindahan kalor ke dalam zat cair mendidih. Tujuan Evaporasi, yaitu :Tujuan dari evaporasi adalah memekatkan konsentrasi larutan sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi yang lebih tinggi. . Panas dapat disuplai dengan berbagai cara, diantaranya secara alami dan penambahan steam. Evaporasi diadasarkan pada proses pendidihan secara intensif yaitu (1) pemberian panas ke dalam cairan, (2) pembentukan gelembung-gelembung (bubbles) akibat uap, (3) pemisahan uap dari cairan, dan (4) mengkondensasikan uapnya. Evaporasi atau penguapan juga dapat didefinisikan sebagai perpindahan kalor ke dalam zat cair mendidih.Tujuan lain dari evaporasi yaitu, evaporasi juga dapat meningkatkan konsentrasi atau viskositas larutan dan evaporasi akan memperkecil volume larutan sehingga akan menghemat biaya pengepakan, penyimpanan, dan transportasi.Faktor-faktor yang mempengaruhi proses evaporasi 1. Temperatur steam, disesuaikan dengan bahan yang akan dievaporasi karena bahan yang tidak tahan suhu yang tinggi tentunya akan membentuk kerak pada kolom evaporator sehingga akan mempengaruhi perpindahan panas dari steam ke bahan tersebut.2. Tekanan operasi, mempengaruhi proses penguapan pelarut disamping temperatur.3. Laju alir umpan, bila laju alir umpan terlalu kecil proses kurang effisien dan juga bila terlalu besar,sehingga untuk suatu proses laju alir umpan diusahakan adalah laju yang dapat menghasilkan proses yang optimal.4. Sifat fisik dan kimia umpan.5. Luas permukaan kontak antara umpan dan media pemanas (panjang dan jumlah tube). 6. Laju alir steam7. Laju air pendingin (kondenser)III. PEMBAHASAN dan KESIMPULANEvaporator dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:1. Submerged combustion evaporator,adalah evaporator yang dipanaskan oleh api yang menyala di bawah permukaan cairan, dimana gas yang panas bergelembung melewati cairan.2. Direct fired evaporator,adalah evaporator dengan pengapian langsung dimana api dan pembakaran gas dipisahkan dari cairan mendidih lewat dinding besi atau permukaan untuk memanaskan3. Steam heated evaporator,adalah evaporator dengan pemanasan stem dimana uap atau uap lain yang dapat dikondensasi adalah sumber panas dimana uap terkondensasi di satu sisi dari permukaan pemanas dan panas ditranmisi lewat dinding ke cairan yang mendidih.

Pertimbangan Pemilihan Evaporator :1. Kontak panas harus tetap menjaga produk yang harus diuapkan2. Pemeriksaan permukaan cukup mudah dengan membukan rak evaporator3. Ekonomis dibuat bertingkat atau rekompressi termal/mekanis4. Ukuran disesuaikan dengan kapsitas produksinya5. Mudah pembersihan dan perawatannya6. Mudah dioperasikan, suara tidak gaduh7. Bahan pembuatannya cukup baik

Tipe-Tipe EvaporatorEvaporator sirkulasi alami/paksaEvaporator sirkulasi alami bekerja dengan menambahkan sirkulasi yang terjadi akibat perbedaan densitas yang terjadi akibat pemanasan. Pada evaporator tabung, saat air mulai mendidih, maka buih air akan naik ke permukaan dan memulai sirkulasi yang mengakibtakan permisahan liquid dan uap air di bagian atas dari tabung pemanas. Jumlah evaporasi bergantng dari perbedaan temperature uap dengan larutan. Seringkali pendididhan mengakibatkan system kering.untuk menghindari hal ini dapat digunakan sirkulasi paksa, yaitu dengan menambahkan pompa untuk meningkatkan tekanan dan sirkulasi sehingga pendidihan tidak terjadi. Gambar evaporator sirkulasi alamiGambar evaporator sirkulasi paksaFalling film evaporatorEvaporator ini berbentuk tabung panjang (4-8 meter) yang dilapisi denan jaket uap. Distribusi larutan yang sergaam sangat penting. Larutann masuk dan memperoleh gaya gerak karena arah larutan yang menurun. Kecepatan gerakan larutan akan mempengaruhi karakteristik medium pemanas yang juga mengalir turun. Tipe ini cocok untuk menangani larutan kental sehingga sering digunakan untuk industri kimia, makanan dan fermentasi.

Rising film (Long tube vertical) evaporatorPada evaporator tipe ini, pendidihan berlangsung di dalam tabung dengan sumber panas berasal dari luar tabung (biasanya uap). Buih air akan timbul dan menimbulkan sirkulasi

Plate evaporatorMempunyai luas permuakan yang besar, plate biasanya tidak rata dan ditopang oleh bingkai (frame. Uap mengalir melalui ruang-ruang diantara plate. Uap mengalir secara co-current dan counter current terhadap larutan. Larutan dan uap masuk ke separasi yang nantinya uap akan disalurkan ke condenser. Evaporator jenis ini sering dipakai pada industry susu dan fermentasi karena flesibilitas ruangan.

Multi effect evaporatorMenggunaan uap pada tahap untuk dipakai pada tahap berikutnya. Semakin banyak tahp, semakin rendah konsumsi energinya Biasanya maksimal teridri dari tujuh tahap, bila lebih seringkali ditemui biaya pembuatan melebihi biaya penghematan energy Ada 2 tipe aliran, aliran maju dimana larutan masuk dari tahap paling panas ke yang lebih rendah, dan aliran mundur kebalikan dari aliran maju. Cocok untuk mengani produk yang sensitive terhadap panas seperti enzim dan protein.

Bagian-bagian alat beserta fungsinyaAdapun bagian-bagian dari alat yang digunakan dalam proses rotaryevaporator yaitu sebagai berikut :a. Water bath

Water bath merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan sampel dengan suhu yang dapat diatur sesuai kebutuhan. Dalam water bath terdapat bagian-bagian, yaitu tampilan alat yang berfungsi untuk :1.Layar penampil suhu2. Tombol Up/Down untuk menaik turunkan suhu3. Tombol untuk mengatur suhuDalam hal ini juga ada hot plate yaitu alat yang digunakan untuk memanaskan waterbeath.b. KondensorKondensor merupakan alat yang digunakan untuk mendinginkan uap pelarut yang telah menguap. Dalam hal ini kondensor yang digunakan berbentuk spiral agar uap pelarut dapat dikondensasikan dan proses kondensasi berjalan dengan lancar. Di dalam kondensor juga terdapat selang-selang kecil yang berfungsi sebagai tempat mengalir keluar uap gas yang tidak dapat terkondensasikan atau sering disebut gas liar/gas buang.Kondensor juga memiliki lubang yang berfungsi sebagai tempat keluar masuknya air dari mesin pendingin seperti terlihat pada gambar dibawah ini :

c. Mesin pendinginMesin pendingin berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk mendinginkan air yang akan dipompakan ke kondensor. Di atas alat ini terdapat dua selang yang berfungsi sebagai tempat masuk dan keluarnya air dari mesin pendingin ke kondensor.d. Tunkai atas dan tungkai bawah Tungkai bawah dimana alat ini berfungsi untuk mengatur tinggi rendahnya labu sampel sedangkan pada tungkai atas dimana alat ini berfungsi untuk mengatur kemiringan kondensor dan labu alas bulat.e. Labu alas bulat Labu alas bulat tempat pelarut yang telah menguap dimana pada gambar ini juga terdapat ujung rotor yang berfungsi sebagai tempat bergantungnya labu alas bulat tempat pelarut yang telah menguap sedangkan pada gambar e.2 merupakan labu alas bulat tempat sampel dan pelarut yang akan dipisahkan dalam hal ini juga terdapat ujung rotor yang berfungsi sebagai tempat bergantungnnya labu alas bulat sampel dan pelarut.f. Pompa vakum Pompa vakum yaitu alat yang digunakan untuk mengatur tekanan dalam labu, sehingga mempermudah penguapan sampel.

KESIMPULANEvaporator adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah fase sebuah larutan menjadi fase uap. Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, untuk menukar panas dan untukmemisahkan uap yang terbentuk dari cairan. Evaporator umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu penukar panas, bagian evaporasi (tempat di mana cairan mendidih lalu menguap), dan pemisah untukmemisahkan uap dari cairan lalu dimasukkan ke dalam kondenser (untukdiembunkan/kondensasi) atau ke peralatan lainnya.

KELOMPOK 4

Vika Ulfia123020004

Fitriani Pratiwi123020012

Seftianty Dwi R123020016

Kendis Nandya S123020027

Eka Fitri H123020037

Rana Hasna H123020048