Memahami konsep dasar internal audit

Banyak hal yang membuktikan bahwa ilmu auditing sudah ada sejak dahulu, perkembangan perdagangan dan perindustrian yang cepat memaksa dibutuhkannya suatu pemeriksaan yang independen untuk meyakinkan data yang accuracy dan reability. Munculnya British Companies Act menyadarkan masyarakat akan perlunya system akuntansi yang teratur dan terstandardisasikan. Menurut Montgomery dulu audit bertujuan untuk menemukan dan mencegak kecurangan serta kesalahan (error) namun sejak 1940 sampai sekarang bertujuan untuk meyakinkan kelayakan kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan juga menemukan dan mencegah kecurangan juga kesalahan.Menurut sawyer (2005:10) Internal auditing is an independent appraisal function established within an organization to examine and evaluate its activities as a service to organization. Seorang auditor akan menentukan apakah informasi keuangan perusahaan tersebut telah akurat, risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi, peraturan telah diikuti, kriteria kepuasan telah terpenuhi, sumber daya digunakan secara efisien, dan tujuan organisasi telah dilaksanakan secara efektif.Terdapat perbedaan yang jelas antara internal audit dengan eksternal audit dari subjeknya sangat jelas bahwa internal audit merupakan pegawai perusahaan ataupun outsourcing sedangkan eksternal audit merupakan seorang yang independen yakni akuntan public. Biasanya internal audit bertanggung jawab dengan manajemen serta berfokus pada masa depan dan juga berkaitan langsung terhadap pencegahan fraud dengan review aktivitas yang bersifat kontinyu serta siap merespon manajemen. Sedangakan audit eksternal berfokus pada kejadian historis yang diekspresikan laporan keuangan dan berkaitan secara insidental terhadap fraud namun berkepentingan langsung apabila berpengaruh material. Secara misi antara eksternal dengan internal auditor sangat berbeda, eksternal auditor hanya memberikan opini tentang kewajaran suatu laporan keuangan dan meyakinkan realibilitasnya sedangkan internal auditor bertanggung jawab dalam perancangan pengendalian internal serta manajemen risiko.Seorang auditor memiliki peran sebagai pemecah masalah dan pemicu konflik namun hal tersebut dapat dihindari dengan berbagai cara misalnya menghindari atau membekukan serta mengkonfrontasikan konflik. Dan juga seorang auditor memiliki peran sebagai negoisator dan komunikator namun cenderung pada komunikator sehingga seorang auditor harus memiliki kepribadian yang baik dan mendarik.Dasar hukum internal audit yaitu :Peraturan Pemerintah Republik Indonesia NOMOR 60 Tahun 2008 tentang SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH[8].Ketetapan MPR Nomor VIII / MPR / 2001, Tanggal 9 November tentang Pemberantasan dan Pencegahan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.Undang-undang Nomor 28 tahun1999 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Pegelolaan Keuangan Negara.Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1989 Tentang Pedoman Pengawasan Melekat.

Lembaga internal audit ada yang bertingkat nasional seperti Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern (FK SPI), Perhimpunan Auditor Internal Indonesia (PAII), Asosiasi Auditor Internal (AAI), Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA) sedangkan untuk yang berada pada tingkat internasional yaitu Institute of Internal Audit (IIA)