resuma bab 4

5
Pengaruh asam absisat terhadap stomata. Bila daun mengering secara normal, perlahan-lahan ABA (Asam Absisat) meningkat sebelum akhirnya stomata menutup, diperkirakan menutupnya stomata ini karena responnya terhadap rawan air, melalui peranan ABA. Tiga faktor utama yang penting pada hubungan air pada tumbuhan yaitu potensial linarut, tekanan, dan potensial air. Berubahnya salah satu faktor tersebut dapat berpengaruh pada produksi ABA. Dalam salah satu percobaan yang paling meyakinkan, sistem akar dibagi menjadi dua bagian salah satu bagian di beri air cukup banyak sedangkan bagian yang lain dibiarkan mongering. Stomata sering menutup akubat perlakuan tersebut. Kandungan ABA di semua sel daun mengikat akibat responnya terhadap rawan air. Selain pengaruh ABA terhadap stomata, ada senyawa lain yang mungkin juga menyebabkan stomata membuka atau menutup. Misalnya sitokinin, yang memacu pembelahan sel pada tumbuhan. Putaran balik. Ada paling sedikit dua putaran balik yang mengendalikan pembukaan dan penutupan stomata. Ketoka CO 2 berkurang diruang antar sel dan juga di sel penjaga, maka K + bergerak menuju sel penjaga, dan stomata membuka, membiarkan CO 2 berdifusi kedalam, putaran pertama selesai. Ketika timbul keadaan rawan air, ABA muncul, sehingga stomata menutup, putaran

Upload: gung-lisa

Post on 15-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

oo

TRANSCRIPT

Pengaruh asam absisat terhadap stomata.Bila daun mengering secara normal, perlahan-lahan ABA (Asam Absisat) meningkat sebelum akhirnya stomata menutup, diperkirakan menutupnya stomata ini karena responnya terhadap rawan air, melalui peranan ABA. Tiga faktor utama yang penting pada hubungan air pada tumbuhan yaitu potensial linarut, tekanan, dan potensial air. Berubahnya salah satu faktor tersebut dapat berpengaruh pada produksi ABA. Dalam salah satu percobaan yang paling meyakinkan, sistem akar dibagi menjadi dua bagian salah satu bagian di beri air cukup banyak sedangkan bagian yang lain dibiarkan mongering. Stomata sering menutup akubat perlakuan tersebut.Kandungan ABA di semua sel daun mengikat akibat responnya terhadap rawan air. Selain pengaruh ABA terhadap stomata, ada senyawa lain yang mungkin juga menyebabkan stomata membuka atau menutup. Misalnya sitokinin, yang memacu pembelahan sel pada tumbuhan.Putaran balik.Ada paling sedikit dua putaran balik yang mengendalikan pembukaan dan penutupan stomata. Ketoka CO2 berkurang diruang antar sel dan juga di sel penjaga, maka K+ bergerak menuju sel penjaga, dan stomata membuka, membiarkan CO2 berdifusi kedalam, putaran pertama selesai. Ketika timbul keadaan rawan air, ABA muncul, sehingga stomata menutup, putaran kedua selesai. Satu putaran balik menyediakan CO2 untuk fotosintesis, yang lainnya mencegah kehilangan air yang berlebihan.4.7 Peranan transpirasi: Apa manfaat transpirasi?Mekanisme stomata terbentuk karena adanya kebutuhan ini, dan akibatnya yang tidak menguntungkan ialah transpirasi. Oksigen sejumlah 590 kali lebih banyak dibandingkan dengan CO2 di atmosfer, sehingga O2 mudah mencapai sel sekalipun stomata tertutup. Pada siang hari, ketika daun melakukan fotosintesis dan stomata terbuka, oksigen berdifusi keluar melalui stomata.Tarnaspirasi memberikan manfaat, mengangkut mineral, mempertahankan turgiditas optimum, dan tentu saja menghilangkan sejumlah besar bahang dari daun.Pengankutan mineral.Mineral diserap kedalam akar bergerak keatas tumbuhan dengan cara yang khas dalam arus transpirasi, tapi aliran transpirasi bukanlah satu-satunya jalir bagi pergerakan ini, sebab mineral juga bergerak melalui pengangkutan batang pada musim seminsebelum dedaunan muncul. Walaupun demikian, transpirasi yang terjadi dapat membantu penyerapan mineral dari tanah dan pengangkutan dalam tumbuhan.Turgiditas optimum lawan rawan air.Pertumbuhan sel yang bergantung pada penyerapan air oleh sel, yang merupakan salah satu proses pertma yang terpengaruh oleh rawan air. Kejadian tersebut sering menurunkan hasil. Proses lainnya seperti fotosintesis, sintesis protein, dan sintesis dinding sel, mendapat pengaruh buruk pula dari kondisi rawan air.4.8 Peranan transpirasi: Pertukaran energyPenguapan air merupakan proses pendinginan yang kuat. Molekul air yang berkecepatan tinggi menuap, dan ketika mereka meninggalkan zat cair, kecepata rerata molekul yang tertinggal menjadi lebih kecil, berarti zat cair tersebut lebih dingin. Tumbuhan menguapkan air kedalam jumlah yang besar sekali, dan setiap kilogram air yan ditranspirasikan menyerap 2,4 sampai 2,5 MJ bahang dari daun dan lingkungannya.Suhu daun.Jika keadaan suhu daun berubah, daun akan menyimpan atau melepaskan bahang. Jika sehelai daun tipis menyimpan sejumlah bahang tertentu, suhunya akan naik dengan cepat, jumlah bahang yang sama disimpan dalam kaktus hanya sedikit saja menaikkan suhunya, namun kaktus lebih lama tahan panas. Pada keadaan tetap, ada 3 faktor yang terutama berpengaruh pada suhu daun yaitu radiasi, konveksi, dan transpirasi. Setiap factor tersebut patut menjadi perhatian.

4.9 Pertukaran energy tumbuhan dalam ekosistemBeberapa prinsip yang dibahas, yang berlaku pula pada tumbuhan digurun pasir, didaerah tundra alpin, dan di berbagai keadaan lain.Gurun pasir.Sebagian bear tumbuhan memang mampu mengatur suhu daunnya dengan cara mengen dalikan transpirasi, sehingga tetap lebih panas daripada udaradingin dan lebih dingin dari pada udara panas. Tundra alpin.Tumbuhan alpin mengalami keadaan yang berbeda. Tempat tumbuhnya sejuk, agak lembap, berangin, disertai tingkat radiasi matahari yang bisa tinggi sekali. Air cukup tapi pendinginan memalui penguapan tidak membawa keuntungan sama sekali karena suhu ambiennya sering dibawah rentang yang dianggap optimum bagi proses metabolic.Suhu daun yang tinggi jelas menunjukkan bahwa transpirasi tidak begitu mendinginkan dalam keadaan demikian.Pengaruh angin.Angin meningkatkan transpirasi, yang lainnya menunjukkan sebalikknya dimana angina menurunkan transpirasi.bila muatan radiasi cukup rendah dan hambatan daun juga rendah maka tentu saja transpirasi meningkat oleh angin. Jika suhu daun dibawah suhu udaranaiknya kecepatan anginselalu cenderung menaik kan transpirasi. Tapi sekarang sudah jelas bahwa transpirasi dapat diturunkan oleh angina pula pada saat muatan bahang radiasinya tinggi terutama juga jika hambatan daun tinggi. Pada keadaan demikian suhu daun bisa jauh diatas suhu udara yang akan menyebabkan laju transpirasi tinggi jika stomata membuka.4.10 Persamaan neraca-bahangPersamaan neraca-bahang untuk permukaan daun:Q + H + V + B + M = 0Q = radiasi netoH = perpindahan energy bahang yang pekaV = fluks energy-bahang latenB = Penyimpanan energy bahang M = metabolisme dan factor lainnya