restrd

Upload: lana-adila

Post on 04-Nov-2015

237 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dkyif

TRANSCRIPT

Step 11. Aurikula:daun telingan tersusun dari jaringan kartilago elastis yang di lapisi kulit yang melekat erat pada perikondrium,sebagian kecil tersusun oleh jaringan ikar fibrous dan lemak.fungsi menangkap gelombang suara.2. Refered pain:nyeri alih / nyeri yang berpindah 3. Tragus :bagian yang menonjol di telinga bagian depan yg dekat dengan pipi4. Furunkel :peradangan pada folikel rambut dan jaringan yang biasanya mengalami nekrosis.penyebab.stapylococus aureus(bisul)5. Serumenolitik :obat yang di berikan untuk mencairkan dari serumen .6. Serumen : cairan yang di hasilkan oleh glandula seromenosa yang berfungsi menangkap benda asing.Step 21. Anatomi dan fisiologi dari telinga ?2. Mengapa penderita mengalami nyeri pada saat di tarik aurikulanya/di tekan tragus sampai nyeri kepala dan saat penderita menelan ?3. Macam macam gangguan pendengaran?4. Mengapa telinga kiri sakit dan pendengaran kurang?5. Bagaimana mekanisme terjadinya serumen di telinga kiri?6. Mekanisme pendengaran ?7. Mengapa dokter memberikan resep serumenolitik dan apa tujuan d lakukan irigasi?8. Apa hub dokter menanyakan riwayat batuk dan pilek sebelumnya ?9. Pemeriksaan apa saja yg dibutuhkan untuk menegakan diagnosis ?10. Apa hub mengorek telinga dgn cotton bud dgn keluhan ?11. Bagaimana mekanisme nyeri alih ?12. DD?Step 31. Anatomi dan fisiologi dari telinga ?Telinga luar : aurikula (daun telinga )menangkap gelombang telinga. MAE rongga untuk mengolah suara ,membentang dasar concha membranCAE saluran (lorong) untuk meneruskan ke membran timpani.Membran timpani mengubah gelombang udara menjadi gelombang mekanik.

Telinga tengah : cavitas timpani,membran timpani,tuba auditiva/tuba eustacius,nervus facialis. Tulang ( maleus,incus,stapes).Tuba auditorius : menghubungkan faring dengan cavum nasofaring. Fungsi : proteksi (pelindung kuman, drainase, aerofungsi (menyamakan tekanan)Tulang pendengaran: memperkuat gerakan mekanik dari membran timpani.Telinga dalam : terdiri dari saluran yang saling berhubungan terdapat komponen sensoris yg terdapat pada canalis semi circularis(menjaga dan memelihara keseimbangan telinga) dan cochlea . Organocorti : mengandung sel rambut (reseptor pendengaran) Cochlea: punya skala vestibuli, skala media, skala timpani Canalis semicircularis:Labirin osea: struktur yg letaknya di pars petrosa os temporalis dilapisi periosteum dan mengandung cairan perilimfa.Labirin membranacea : vestibulum (saculus, urticulus, sebagian duktus endolimfatikus), cochlea (fx; proses endengaran dan keseimbangan), canalis semicircularis (fx: keseimbangan kinetik; anterior, posterior, lateral)2. Mekanisme pendengaran ?Cochlea (organoncorti)Gelombang suara daun telinga masuk ke canalis akustikus ext menggetarkan membran timpani osikel aktif telinga tengah (maleus) telinga dalam berisi cairan menggetarkan membran bsilar cochleocitus tergetarkan getaran mekanis diubah menjadi impuls saraf berjalan sepanajang akson menyatu membentuk saraf auditorius otakDari telinga tengah gelombang diteruskan ke stapes getaran diteruskan melalui membran reisner gerak relatif antara membran basilar dan tektoria ada defleksi sterosilia sel sel rambut membuka kanal ion pelepasan ion dr badan sel depolarisasi dari sel rambut neurotransmiter dilepas ke sinaps saraf auditoris nukleus auditorius korteks pendengaran di lobus temporal.

Membran timpani bergetar sesuai dengan frekuensi suara.Mekanisme pengaturan tekanan udara (membran eustachia) yg berada diluar membran timpani dan didalam harus seimbang.Tekanan udara lebih tinggi, membran eustachia menutup (N: membuka) bisa membuka lagi dengan refleks menelan, menguap, mengunyah sehingga akan seimbang lagi.Kapan membuka menutupnya tuba eustachius? Mekanisme pengaturan tekanan udara di dalam dan diluar membran timpani?3. Mengapa penderita mengalami nyeri pada saat di tarik aurikulanya/di tekan tragus sampai nyeri kepala dan saat penderita menelan ?Nyeri karena ada proses inflamasi yang menekan saraf sensorisnya.Inflamasi di tuba eustachii nya, muara berdekatan dengan adenoid jika ada inflamasi dan aada reflek menelan sakit

4. Mengapa telinga kiri sakit dan pendengaran kurang?Disebabkan :1. Konduktif (gangguan telinga luar dan tengah)2. Cochlea (telinga dalam, nervus pendengaran)Hubungan sakitnya karena trauma pemakaian cotton bud merobek membran timpani.Terdapat penumpukan kotoran (serumen)Telinga memiliki mekanisme sendiri untuk membersihkan kotoran distimulasi oleh pemakaian cotton bud penimbunan kotoran yang akan keluar bisa menjadi sumber infeksi.Edem: di liang telinga akan memngganggu saraf nyeri.Kotoran tersebut akan menyumbat lumennya pendengaran kurang ( proses konduksi terganggu)

5. Bagaimana mekanisme terjadinya serumen di telinga kiri?Dibentuk glandula serumenosaSerumen (kotoran telinga) dihasilkan kelenjar apokrin dan sebasea dan proses deskuamasi dari epitel pada bagian kartilaginosa kanalis auditorius eksternus.Serumen akan dikeluarkan (Mekanisme pengeluaran serumen) setiap hari bersama dengan bantuan rahang saat berbicara dan menelan akan keluar dengan sendirinya.Serumen berfungsi untuk proteksi, dan sebagai pelumas kanalis untuk mencegah kekeringan epidermis. Apabila produksi serumen berlebih menyumbat canalis auditorisnyaApa yang terjadi jika epidermisnya kering?

6. Macam macam gangguan pendengaran? 1. Gangguan telinga konduktif : adanya sumbatan saluran telinga luar ke telinga tengah akibat adanya serumen. Suaranya lemah dan teredam, tidak menyebabkan tuli total.2. Gangguan telinga Saraf: saraf tidak dapat mengirim informasi ke otak. Suara menjadi tidak jelas3. Gangguan telinga campuran : perpaduan dua diatas.

Konduksi Gelombang suara bisa melalu apa saja? Udara (air conduction) Bone conduction

7. Bagaimana mekanisme nyeri alih ?

8. Apa hub mengorek telinga dgn cotton bud dgn keluhan ? idem-9. Apa hub dokter menanyakan riwayat batuk dan pilek sebelumnya ?Telinga tengah : sterilTuba eustachii berhubungan langsung dengan tenggorokan.Pada batuk pilek ada invasi bakteri rentang menyebar ke telinga.Tidak ada batuk dan pilek, berarti murni sakit ditelinganya.Pnyakit Telinga:Otitis media: untuk membedakan macamnya ditanyakan pada riwayat batuk pileknya karena berkaitan dengan faktor resiko dari otitis media akut10. Mengapa dokter memberikan resep serumenolitik dan apa tujuan d lakukan irigasi?Pengobatan? Serumenolitiknya apa, sediaannya?11. Pemeriksaan apa saja yg dibutuhkan untuk menegakan diagnosis ?PF untuk menentukan lokasi.12. DD?13. Diagnosis, komplikasi, otitis eksterna apa aja?STEP 4STEP 51. Anatomi dan fisiologi dari telinga ? ANATOMI

Telinga Bagian Dalam Telinga dalam adalah suatu sistem saluran dan rongga di dalam pars petrosum tulang temporalis. Telinga tengah di bentuk oleh labirin tulang (labirin oseosa) yang di da-lamnya terdapat labirin membranasea. Labirin tulang berisi cairan perilimf sedangkan labirin membranasea berisi cairan endolimfe.

a. Labirin TulangLabirin tulang terdiri atas tiga komponen yaitu kanalis semisirkularis, vestibulum, dan koklea tulang. Labirin tulang ini di sebelah luar berbatasan dengan endosteum, sedangkan di bagian dalam dipisahkan dari labirin membranasea yang terdapat di dalam labirin tulang oleh ruang perilimf yang berisi cairan endolimf. Vestibulum merupakan bagian tengah labirin tulang, yang berhubungan dengan rongga timpani melalui suatu membran yang dikenal sebagai tingkap oval (fenestra ovale). Ke dalam vestibulum bermuara 3 buah kanalis semisirkularis yaitu kanalis semisirkularis anterior, posterior dan lateral yang masing-masing saling tegak lurus. Setiap saluran semisirkularis mempunyai pelebaran atau ampula. Walaupun ada 3 saluran tetapi muaranya hanya lima dan bukan enam, karena ujung posterior saluran posterior yang tidak berampula menyatu dengan ujung medial saluran anterior yang tidak bermapula dan bermuara ke dalam bagian medial vestibulum oleh krus kommune. Ke arah anterior rongga vestibulum berhubungan dengan koklea tulang dan tingkap bulat (fenestra rotundum). Koklea merupakan tabung berpilin mirip rumah siput. Bentuk keseluruhannya mirip kerucut dengan dua tiga-perempat putaran. Sumbu koklea tulang di sebut mediolus. Tonjolan tulang yang terjulur dari modiolus membentuk rabung spiral dengan suatu tumpukan tulang yang disebut lamina spiralis. Lamina spiralis ini terdapat pembuluh darah dan ganglion spiralis, yang merupakan bagian koklear nervus akustikus.

b. Labirin Membranasea.Labirin membransea terletak di dalam labirin tulang, merupakan suatu sistem saluran yang saling berhubungan dilapisi epitel dan mengandung endolimf. Labirin ini dipisahkan dari labirin tulang oleh ruang perilimf yang berisi cairan perilimf. Pada beberapa tempat terdapat lembaran-lembaran jaringan ikat yang mengandung pembuluh darah melintasi ruang perilimf untuk menggantung labirin membranasea. Labirin membranasea terdiri atas:1. Kanalis semisirkularis membranasea2. Ultrikulus3. Sakulus4. Duktus endolimfatikus merupakan gabungan duktus ultrikularis dan duktus sakularis.5. Sakus endolimfatikus merupakan ujung buntu duktus endolimfatikus.6. Duktus reuniens, saluran kecil penghubung antara sakulus dengan duktus koklearis.7. Duktus koklearis mengandung organ Corti yang merupakan organ pendengaran.Terdapat badan-badan akhir saraf sensorik dalam ampula saluran semisirkularis (krista ampularis) dan dalam ultrikulus dan sakulus (makula sakuli dan ultrikuli) yang berfungsi sebagai indera statik dan kinetik.

c. Sakulus dan UltrikulusDinding sakulus dan ultrikulus dibentuk oleh lapisan jaringan ikat tebal yang mengandung pembuluh darah, sedangkan lapisan dalamnya dilapisi epitel selapis gepeng sampai selapis kuboid rendah. Pada sakulus dan ultrikulus terdapat reseptor sensorik yang disebut makula sakuli dan makula ultrikuli. Makula sakuli terletak paling banyak pada dinding sehingga berfungsi untuk mendeteksi percepatan vertikal lurus sementara makula ultrikuli terletak kebanyakan di lantai /dasar sehingga berfungsi untuk mendeteksi percepatan horizontal lurus. Makula disusun oleh 2 jenis sel neuroepitel (disebut sel rambut) yaitu tipe I dan II serta sel penyokong yang duduk di lamina basal.Serat-serat saraf dari bagian vestibular nervus vestibulo-akustikus (N.VIII) akan mempersarafi sel-sel neuroepitel ini. Sel rambut I berbentuk seperti kerucut dengan bagian dasar yang membulat berisi inti dan leher yang pendek. Sel ini dikelilingi suatu jala terdiri atas badan akhir saraf dengan beberapa serat saraf eferen, mungkin bersifat penghambat/ inhibitorik. Sel rambut tipe II berbentuk silindris dengan badan akhir saraf aferen maupun eferen menempel pada bagian bawahnya. Kedua sel ini mengandung stereosilia pada apikal, sedangkan pada bagian tepi stereosilia terdapat kinosilia. Sel penyokong (sustentakular) merupakan sel berbentuk silindris tinggi, terletak pada lamina basal dan mempunyai mikrovili pada permukaan apikal dengan beberapa granul sekretoris. Pada permukaan makula terdapat suatu lapisan gelatin dengan ketebalan 22 mikrometer yang dikenal sebagai membran otolitik. Membran ini mengandung banyak badan-badan kristal yang kecil yang disebut otokonia atau otolit yang mengandung kalsium karbonat dan suatu protein. Mikrovili pada sel penyokong dan stereosilia serta kinosilia sel rambut terbenam dalam membran otolitik. Perubahan posisi kepala mengakibatkan perubahan dalam tekanan atau tegangan dalam membran otolitik dengan akibat terjadi rangsangan pada sel rambut. Rangsangan ini diterima oleh badan akhir saraf yang terletak di antara sel-sel rambut. d. Kanalis SemilunarisKanalis semisirkularis membranasea mempunyai penampang yang oval. Pada permukaan luarnya terdapat suatu ruang perilimf yang lebar dilalui oleh trabekula. Pada setiap kanalis semisirkularis ditemukan sebuah krista ampularis, yaitu badan akhir saraf sensorik yang terdapat di dalam ampula (bagian yang melebar) kanalis. Tiap krista ampularis di bentuk oleh sel-sel penyokong dan dua tipe sel rambut yang serupa dengan sel rambut pada makula. Mikrovili, stereosilia dan kinosilianya terbenam dalam suatu massa gelatinosa yang disebut kupula serupa dengan membran otolitik tetapi tanpa otokonia.Dalam krista ampularis, sel-sel rambutnya di rangsang oleh gerakan endolimf akibat percepatan sudut kepala. Gerakan endolimf ini mengakibatkan tergeraknya stereosilia dan kinosilia. Dalam makula sel-sel rambut juga terangsang tetapi perubahan posisi kepala dalam ruang mengakibatkan suatu peningkatan atau penurunan tekanan pada sel-sel rambut oleh membran otolitik.

e. Koklea (Rumah Siput)Koklea tulang berjalan spiral dengan 23/4 putaran sekiitar modiolus yang juga merupakan tempat keluarnya lamina spiralis. Dari lamina spiralis menjulur ke dinding luar koklea suatu membran basilaris. Pada tempat perlekatan membran basilaris ke dinding luar koklea terdapat penebalan periosteum yang dikenal sebagai ligamentum spiralis. Di samping itu juga terdapat membran vestibularis (Reissner) yang membentang sepanjang koklea dari lamina spiralis ke dinding luar. Kedua membran ini akan membagi saluran koklea tulang menjadi tiga bagian yaitu :1. Ruangan atas (skala vestibuli)2. Ruangan tengah (duktus koklearis)3. Ruang bawah (skala timpani).Antara skala vestibuli dengan duktus koklearis dipisahkan oleh membran vestibularis (Reissner). Antara duktus koklearis dengan skala timpani dipisahkan oleh membran basilaris. Skala vesibularis dan skala timpani mengandung perilimf dan di dindingnya terdiri atas jaringan ikat yang dilapisi oleh selapis sel gepeng yaitu sel mesenkim, yang menyatu dengan periosteum disebelah luarnya. Skala vestibularis berhubungan dengan ruang perilimf vestibularis dan akan mencapai permukaan dalam fenestra ovalis. Skala timpani menjulur ke lateral fenestra rotundum yang memisahkannya dengan ruang timpani. Pada apeks koklea skala vestibuli dan timpani akan bertemu melalui suatu saluran sempit yang disebut helikotrema. Duktus koklearis berhubungan dengan sakulus melalui duktus reuniens tetapi berakhir buntu dekat helikotrema pada sekum kupulare. Pada pertemuan antara lamina spiralis tulang dengan modiolus terdapat ganglion spiralis yang sebagian diliputi tulang. Dari ganglion keluar berkas-berkas serat saraf yang menembus tulang lamina spiralis untuk mencapai organ Corti. Periosteum di atas lamina spiralis menebal dan menonjol ke dalam duktus koklearis sebagai limbus spiralis. Pada bagian bawahnya menyatu dengan membran basilaris.Membran basilaris yang merupakan landasan organ Corti dibentuk oleh serat-serat kolagen. Permukaan bawah yang menghadap ke skala timpani diliputi oleh jaringan ikat fibrosa yang mengandung pembuluh darah dan sel mesotel. Membran vestibularis merupakan suatu lembaran jaringan ikat tipis yang diliputi oleh epitel selapis gepeng pada bagian yang menghadap skala vestibuli.

f. Duktus KoklearisEpitel yang melapisi duktus koklearis beragam jenisnya tergantung pada lokasinya, diatas membran vestibularis epitelnya gepeng dan mungkin mengandung pigmen, di atas limbus epitelnya lebih tinggi dan tak beraturan. Di lateral epitelnya selapis silindris rendah dan di bawahnya mengandung jaringan ikat yang banyak mengandung kapiler. Daerah ini disebut stria vaskularis dan diduga tempat sekresi endolimf. g. Organ CortiOrgan Corti terdiri atas sel-sel penyokong dan sel-sel rambut. Sel-sel yang terdapat di organ Corti adalah :1. Sel tiang dalam merupakan sel berbentuk kerucut yang ramping dengan bagian basal yang lebar mengandung inti, berdiri di atas membran basilaris serta bagian leher yang sempit dan agak melebar di bagian apeks. 2. Sel tiang luar mempunyai bentuk yang serupa dengan sel tiang dalam hanya lebih panjang. Di antara sel tiang dalam dan luar terdapat terowongan dalam. 3.Sel falangs luar merupakan sel berbentuk silindris yang melekat pada membrana basilaris. Bagian puncaknya berbentuk mangkuk untuk menopang bagaian basal sel rambut luar yang mengandung serat-serat saraf aferen dan eferen pada bagian basalnya yang melintas di antara sel-sel falangs dalam untuk menuju ke sel-sel rambut luar. Sel-sel falangs luar dan sel rambut luar terdapat dalam suatu ruang yaitu terowongan Nuel. Ruang ini akan berhubungan dengan terowongan dalam. 4. Sel falangs dalam terletak berdampingan dengan sel tiang dalam. Seperti sel falangs luar sel ini juga menyanggah sel rambut dalam. 5. Sel batas membatasi sisi dalam organ corti.6.Sel Hansen membatasi sisi luar organ Corti. Sel ini berbentuk silindris terletak antara sel falangs luar dengan sel-sel Claudius yang berbentuk kuboid. Sel-sel Claudius terletak di atas sel-sel Boettcher yang berbentuk kuboid rendah.Permukaan organ Corti diliputi oleh suatu membran yaitu membrana tektoria yang merupakan suatu lembaran pita materi gelatinosa. Dalam keadaan hidup membran ini menyandar di atas stereosilia sel-sel rambut. h. Ganglion SpiralisGanglion spiralis merupakan neuron bipolar dengan akson yang bermielin dan berjalan bersama membentuk nervus akustikus. Dendrit yang bermielin berjalan dalam saluran-saluran dalam tulang yang mengitari ganglion, kehilangan mielinnya dan berakhir dengan memasuki organ Corti untuk selanjutnya berada di antara sel rambut. Bagian vestibular N VIII memberi persarafan bagian lain labirin. Ganglionnya terletak dalam meatus akustikus internus tulang temporal dan aksonnya berjalan bersama dengan akson dari yang berasal dari ganglion spiralis. Dendrit-dendritnya berjalan ke ketiga kanalikulus semisirkularis dan ke makula sakuli dan ultrikuli. Telinga luar menangkap gelombang bunyi yang akan diubah menjadi getaran-getaran oleh membran timpani. Getaran-getaran ini kemudian diteruskan oleh rangkaian tulang tulang pendengaran dalam telinga tengah ke perilimf dalam vestibulum, menimbulkan gelombang tekanan dalam perilimf dengan pergerakan cairan dalam skala vestibuli dan skala timpani. Membran timpani kedua pada tingkap bundar (fenestra rotundum) bergerak bebas sebagai katup pengaman dalam pergerakan cairan ini, yang juga agak menggerakan duktus koklearis dengan membran basilarisnya. Pergerakan ini kemudian menyebabkan tenaga penggunting terjadi antara stereosilia sel-sel rambut dengan membran tektoria, sehingga terjadi stimulasi sel-sel rambut. Tampaknya membran basilaris pada basis koklea peka terhadap bunyi berfrekuensi tinggi , sedangkan bunyi berfrekuensi rendah lebih diterima pada bagian lain duktus koklearis.ANATOMI :Alat vestibuler (alat keseimbangan) terletak ditelinga dalam (labirin), terlindungioleh tulang yang paling keras yang dimiliki oleh tubuh. Labirin secara umum adalahtelinga dalam, tetapi secara khusus dapat diartikan sebagai alat keseimbangan. Labirinterdiri atas labirin tulang dan labirin membran. Labirin membran terletak dalam labirintulang dan bentuknya hampir menurut bentuk labirin tulang. Antara labirin tulang danlabirin membran terdapat perilimfa (tinggi natrium rendah kalium), sedangkan endolimfa(tinggi kalium dan rendah natrium) terdapat di dalam labirin membran. Berat jenis cairanendolimfa lebih tinggi dari pada cairan perilimfa. Ujung saraf vestibuler berada dalamlabirin membran yang terapung dalam perilimfa, yang berada dalam labirin tulang.Tulang labirin, terdiri dari bagian vestibuler (kanalis semisirkularis, utriculus, sacculus)dan bagian koklea. Setiap labirin terdiri dari 3 kanalis semi sirkularis (kss), yaitu ksshorizontal (lateral), kss anterior (superior), dan kss posterior (inferior).Utrikulus dan sakulus mengandung makula yang diliputi oleh sel-sel rambut.Menutupi sel-sel rambut ini adalah suatu lapisan gelatinosa yang ditembus oleh silia danpada lapisan ini terdapat pula otolit yang mengandung kalsium dan dengan berat jenisyang lebih besar daripada endolimfe. Karena pengaruh gravitasi, maka gaya dari otolit akan membengkokkan silia sel-sel rambut dan menimbulkan rangsangan pada reseptor. Sakulus berhubungan dengan utrikulus melalui suatu duktus yang sempit yangjuga merupakan saluran menuju sakus endolimfatikus. Makula utrikulus terletak padabidang yang tegak lurus terhadap makula sakulus. Ketiga kanalis semisirkularis bermuarapada utrikulus. Masing-masing kanalis mempunyai suatu ujung yang melebar membentukampula dan mengandung sel-sel rambut krista. Sel- sel rambut menonjol pada pada suatukupula gelatinosa. Gerakan endolimfe dalam kanalis semisirkularis akan menggerakankupula yang selanjutnya akan membengkokkan silia sel-sel rambut krista danmerangsang sel reseptor.Jalur saraf yang dilalui dimulai dari nervus-nervus dari utriculus, saculus dan kanalissemisirkularis membentuk suatu ganglion vestibularis. Jalur keseimbangan terbagi 2 neuron;neuron ke 1; Sel-sel bipolar dari ganglion vestibularis. Neurit-neurit membentuk N. Vestibularisdari N. Vestibulocochlearis pada dasar liang pendengaran dalam dan menuju nuklei vestibularis.Nuklei ke 2 dari Nucleus vestibularis lateralis (inti Deiters) keluar serabut-serabut yang menujuFormatio retikularis, ke inti-inti motorik saraf otak ke III, IV dan V (melalui Fasciculuslongitudinalis medialis), ke Nuclei Ruber dan sebagai Tractus vestibulospinalis didalam batangdepan dari sumsum tulang belakang. Dari Nuclei vestibularis medialis (inti Schwable) danNucleus vestibularis inferior (inti Roller) muncul bagian-bagian Tractus vedtibulospinal danhubungan-hubungan kearah Formatio Retikularis. Nucleus vestibularis superior (inti Bechterew)mengirimkan antara lain serabut-serabut untuk otak kecil

HISTOLOGI

TELINGA DALAM Tdd atas :1. Labirin tulang 2. Labirin membranaseus

Labirin Tulang : Dinding tulang Isi perilimph Didalamnya mengapung labirin membranaseus Dilapisi epitel selapis gepeng Tdd : koklea, Vestibulum, Kanalis semisirkularis Labirin Membranaseus : Terletak dalam labirin tulang Dinding membran Bentuk identik dgn labirin tulang, tapi lebih kecil dan terpisah oleh cairan perilimph Isinya endolimph Tdd : duktus koklearis, utrikulus dan sakulus, dan duktus semisirkularis Labirin osseusLabirin membranaseus

KOKLEA Mengandung alat pendengaran Bentuk seperti siput dgn 2,5 lingkaran Sumbu tengah disebut modiolus Pada apek tdp lobang kecil disebut Helikotrema Tdd 2 ruangan : Skala Vestibuli (bagian atas) Skala Tympani (bagian bawah)Didalam skala vestibuli akan mengapung ruangan Skala Media (labirin membranaseus) yang berisi cairan endolimph. Skala Media (Duktus Koklearis= labirin membranaseus koklea)Batas2 : Atas , membrana Vestibularis (Reissner) Lateral , ligamentum spirale, strie vaskularis yg mhasilkan endolimph Bawah , membrana basilaris, dari jaringan ikat mengalami modifikasi menjadi limbus spirale, pada limbus melekat membran tektoria

ORGAN CORTI Suatu struktur epitel mengisi duktus koklearis Terletak diatas membran basilaris Dibentuk oleh sel pilar (tongkat) Fungsi : reseptor getaran yg diinduksi oleh gelombang suara Bagian luar dan dalam ada sel rambut yaitu : sel rambut luar tdd 1 baris, sel rambut dalam tdd 3-4 baris Serabut saraf (n.auditorius) berhubungan dgn sel rambut ini Ada struktur terapung pada endolimph disebut membrana tektoria, yaitu mulai dari lamina spiralis dekat membrana Reissner

Sel sel epitel organ corti Sel2 tiang = sel penopang Sel tiang dalam Sel tiang luar membatasi terowongan dari corti Sel2 rambut = sel reseptor (sel2 sensori) Sel rambut dalam (1 baris) Sel rambut luar ( 3 baris) Sel rambut Tidak bertumpu pada membrana basalis Dikelilingi anyaman ujung saraf N.cochlearis N. Cochlearis membawa impuls ke otak

Mengandung alat keseimbangan Tempat bermuara kanalis semisirkularis Didalamnya labirin membranaseus yi sakulus dan utrikulus Sakulus dan utrikulus : Berhubungan melalui duktus endolimphatikus Isinya endolimph Dilapisi epitel selapis gepeng Masing2 memp. Makula (bag. alat keseimbangan)VESTIBULUM Mengandung alat keseimbangan Tempat bermuara kanalis semisirkularis Didalamnya labirin membranaseus yi sakulus dan utrikulus Sakulus dan utrikulus : Berhubungan melalui duktus endolimphatikus Isinya endolimph Dilapisi epitel selapis gepeng Masing2 memp. Makula (bag. alat keseimbangan)ALAT KESEIMBANGAN Makula, makula utrikuli berbentuk lonjong, makula sakuli berbentuk jantung Tdd: Sel penunjang Sel sensoris Mempunyai Statokonia (hablur kecil2), yg tdd CaCO3 + protein, disebut batu keseimbangan (Statokonium) Krista ampularis, tdp didalam ampula dan identik dgn makula,tp tdk memp.Statokonia. Membrana gelatinosanya disebut Kupula Bashiruddin, J., Hadjar, E., dan Alviandi, W. (2007) Gangguan keseimbangan dalambuku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala & leher. Jakarta : Balaipenerbit FKUI; h. 94-1012.Anatomi telinga:

Sistem yang berfungsi untuk mempertahankan posisi tubuh dan keseimbangan: Vestibuler somatosensoris (terutama proprioseptif) sistem penglihatanBallenger, JJ;Fisiologi Sistem Auditori dan Vestibuler; Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher, edisi 13 jilid dua; Binarupa Aksara; Jakarta, 1997; hal 201-205

Anatomi apparatus vestibuler:

Bagian telinga dalam non auditori (disebut alat vestibuler) terdiri dari dua sub-divisi fungsional: kanalis semisirkularis (dua vertikal dan satu horizontal) dan organ otolit (utrikulus dan sakulus).Ballenger, JJ;Fisiologi Sistem Auditori dan Vestibuler; Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher, edisi 13 jilid dua; Binarupa Aksara; Jakarta, 1997; hal 201-205

Crista ampullaris & macula:

Crista ampullaris:

Makula:

Cochleascala media:

Fisiologi:

Daun telingan untuk mengupulkan suara dan untuk mengetahui arah suara dan untuk kosmetik. Setelah dikumpulkan dimasukkan lewat MAE lalu ke CAE. Waktu sudah sampai membran timpani akan menggetarkan membran timpani. Dari membran timpani bagian belakang menempel pada tulang malleus belakangnya berhubungan dengan incus. Saling menempel biar 1 begetar yg lain ikut bergetar. Di dalam kokleaada ruangan (skala vestibuli, skala media, skala timpani). Fenistra ovale menempel pada skala vestibuli. Muskulus tensor tympani menempel pada malleus meregangkan gendang telinga. Kalau suara keras dipelankan m.stapedius (sebagai peredamnya). Karena persarafan simpatik (involunter).Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT FK UI

2. Mekanisme pendengaran ?

Kapan membuka menutupnya tuba eustachius? Mekanisme pengaturan tekanan udara di dalam dan diluar membran timpani?

3. Mengapa penderita mengalami nyeri pada saat di tarik aurikulanya/di tekan tragus sampai nyeri kepala dan saat penderita menelan ?1.

Fungsi utama dari vagus adalah untuk fonasi/ berbicara dan menelan. Saraf vagus juga berperan dalam mentransmisikan serat sensorik dari kulit bagian posterior dari meatus auditori eksternal dan membran timpani. Saraf ini juga meyarafi lajur usus sejauh lengkungan lienalis dari usus besar transversal (kasar), dan jantung, cabang trakeobronkial dan bagian interna abdomen.STANLEY MONKHOUSE MA, MB, BChir, PhD (2006).Cranial Nerve Functional Anatomy. Cambridge University Press. ISBN-13 978-0-511-13272-8.

Vagus adalah saraf yang paling luas distribusinya dari semua saraf kranialis. Namanya mencerminkan distribusi yang luas dan jenis sensasi yang disampaikannya (Arti Vagus dalam bahasa Latin: samar, tidak terbatas, mengembara).

Saraf Vagus berkembang dari medulaKemudian saraf ini meninggalkan fosa kranial posterior melalui foramen jugularis. Di bawah foramen tersebut terdapat dua ganglia sensorik yakni: jugularis dan nodose, keduanya mengandung badan sel dari serat sensorik. Cabang aurikuler dari saraf vagus melewati kanal dalam tulang temporal dan menyampaikan impuls sensorik dari meatus akustik eksternal dan membran timpani.Selanjutnya saraf vagus turun melalui selubung karotis posterior di belakang vena jugularis internadan arteri karotid internal. Dan diujungnya terbagi menjadi 2 saraf yakni saraf faringeal dan saraf laringeal superior yang terbagi kembali menjadi 2 yakni saraf internal ( berperan dalam persarafan sensorik di atas pita suara) dan cabang eksternal (krikotiroid).

Cabang cardiac dan trakea timbul pada bagian dada leher dan bagian atas. Cabang trakealis berperan dalam fungsi sensoris sedangkan bagian cardiac memiliki fungsi otonom yakni melambatkan denyut jantungAdapula saraf laring rekuren yang berawal di mediastinum superior.Terakhir terdapat pembentukan pleksus esofagus. Melalui hiatus esofagus pada diafragma sebagai cabang anterior dan posterior yang memberikan kontribusi serat saraf untuk organ visera abdomen dan celiac, pleksus mesenterika superior dan pleksus myenteric.

Nyeri yang disalurkanRasa nyeri di faring dan /atau laring bisa jadi merupakan nyeri yang bersumber dari telinga yang kemudian disalurkan ke faring atau laring. Ini merupakan salah satu karakteristik khas dari tumor hypopharyngeal.STANLEY MONKHOUSE MA, MB, BChir, PhD (2006). Cranial Nerve Functional Anatomy. Cambridge University Press. ISBN-13 978-0-511-13272-8.

4. Mengapa telinga kiri sakit dan pendengaran kurang?a. Gangguan telinga luar dan telinga tengah dapat menyebabkan tuli konduktif, sedangkan gangguan telinga dalam dapat menyebabkan tuli sensorineural, yang terbagi atas tuli cochlea dan retrocochlea. Sumbatan pada tuba eustachius menyebabkan gangguan pada telinga tengah dan akan terdapat tuli konduktif. Gangguan pada vena jugulare berupa aneurisma akan menyebabkan telinga berbunyi sesuai denyut jantung. Di antara incus dan maleus terdapat cabang dari nervus facialis yang disebut chorda tymphani. Di dalam telinga dalam terdapat alat keseimbangan dan alat pendengaran. Obat obat ototoksik dapat merusak stria vaskularis, sehingga saraf pendengaran rusak dan terjadi tuli sensoneural dan gangguan keseimbangan.b. Tuli dibagi menjadi tiga yaitu tuli konduktif, tuli sensoneural, dan tuli campur. Pada tuli konduktif, terdapat gangguan hantaran suara, disebabkan oleh kelainan atau penyakit di telinga luar atau telinga tengah seperti infeksi (otitis media), sumbatan tuba eustachius, tumor, dll. Sedangkan pada tuli sensoneural kelainan terdapat pada cochlea, nervus VIII, atau pusat pendengaran oleh karena tumor, radang, dll. Pada tuli campur biasanya merupakan satu penyakit misalnya radang telinga tengah yang berkomplikasi ke telinga dalam atau merupakan dua penyakit yang berlainan seperti tumor pada N. VIII (tuli saraf) dengan radang telinga tengah (tuli konduktif).

5. Bagaimana mekanisme terjadinya serumen di telinga kiri?Apa yang terjadi jika epidermisnya kering?

6. Macam macam gangguan pendengaran?

Konduksi Gelombang suara bisa melalu apa saja?

7. Bagaimana mekanisme nyeri alih ?

8. Apa hub mengorek telinga dgn cotton bud dgn keluhan ? 9. Apa hub dokter menanyakan riwayat batuk dan pilek sebelumnya ?ISPA sebagai pencetus OMA mengganggu tuba peradangan penumpukan sel radang pada anak tuba terbuka saat menelan menguap, menghisap tuba anak lebh horizontal, pendek, lebar shg memudahkan kuman masuk dalam telinga sering terjadi peradangan.Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT FK UI

10. Mengapa dokter memberikan resep serumenolitik dan apa tujuan d lakukan irigasi?Pengobatan? Serumenolitiknya apa, sediaannya?11. Pemeriksaan apa saja yg dibutuhkan untuk menegakan diagnosis ?PF12. DD?Diagnosis, komplikasi, otitis eksterna pembagiannya apa aja? OMA SUPURATIF OMA NON SUPURATIF OE OMSK

OTITIS MEDIA AKUT & KRONISotitis media akut (OMA)DefinisiIalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba eustachius , antrum mastoid dan sel-sel mastoidEtiologi Sumbatan tuba eustachius, karena fungsi tuba eustachius terganggu, pencegahan invasi kuman ke dalam telinga tengah juga terganggu, sehingga kuman masuk ke dalam telinga tengah dan terjadi peradangan. ISPA Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT, FK UI

Stadium1. Stadium Oklusi Tuba EustachiusTanda adanya oklusi tuba eustachius ialah adanya gambaran retraksi membran timpani akibat terjadinya tekanan negative di dalam telinga tengah, karena adanya absorpsi udara.Kadang-kadang membrane timpani tampak normal (tidak ada kelainan) atau berwarna keruh pucat.1. Stadium Hiperemis (Stadium Presupurasi)Tampak pembuluh darah yang melebar di membran timpani atau seluruh membrane timpani tampak hiperemis serta edem.Sekret yang telah terbentuk mungkin masih bersifat eksudat yang serosa sehingga sukar terlihat.1. Stadium SupurasiEdem yang hebat pada mukosa telinga tengah dan hancurnya sel epitel superficial, serta terbentuknya eksudat yang purulen di kavum timpani, menyebabkan membran timpani menonjol (bulging) kearah liang telinga luar.Pada keadaan ini pasien tampak sangat sakit, nadi dan suhu meningkat, serta rasa nyeri di telinga bertambah hebat.Apabila tekanan nanah di kavum timpani tidak berkurang, maka terjadi iskemia, akibat tekanan pada kapiler-kapiler, serta timul pada tromboflebitis pada vena-vena kecil dan nekrosis mukosa dan submukosa. Nekrosis ini pada membrane timpani terlihat sebagai daerah yang lebih lembek dan berwarna kekuningan, ditempat tersebut akan terjadi ruptur.Dengan melakukan miringotomi, luka insisi akan menutup kembali, sedangkan apabila terjadi ruptur, maka lubang tempat rupture (perforasi) tidak mudah menutup kembali.

1. Stadium PerforasiKarena beberapa sebab seperti terlambatnya pemberian antibiotika atau virulensi kuman yang tinggi, maka dapat terjadi rupture membrane timpani dan nanah keluar mengalir dari telinga tengah ke lian telinga luar.Anak yang tadinya gelisah sekarang menjadi tenang, suhu badan turun dan anak dapat tertidur nyenyak.1. Stadium ResolusiBila membran timpani tetap utuh, maka keadaan membran timpani perlahan-lahan akan normal kembali. Bila sudah terjadi perforasi, maka secret akan bekurang dan akhirnya kering..Bila daya tahan tubuh baik atau virulensi kuman rendah, maka resolusi dapat terjadi walaupun tanpa pengobatan.Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT, FK UI

GejalaStadium 1: Salphingitis ( radang Tuba Eustachii) telinga terasa tersumbat (oklusio tuba) gembrebeg (tinitus low frequency) dengar (tipe CHL) otofoni (mendengar suara sendiri) otoskopi MT normal otalgia (kadang) Stadium 2 : Pre supuratif ( radang mukoperios telinga tengah) gejala stadium 1 bertambah hebat panas/otalgia Membran timpani merah (vaskularisasi jelas) manubrium malei ke perifer Stadium 3 : Supurasi / pustulasi perforasi gejala stadium 1 lbh hebat lagi anak-anak : sering rewel / kejang Membran Timpani bullging (otalgia) gejala mereda keluar discharge purulen Membran Timpani merah membara Stadium 4: Resolusi4. MT utuh :0. sakit/panas hilang0. berlanjut menjadi OME4. MT perforasi :1. dpt menutup kembali sikatrik1. tanpa stratum fibrosum1. menjadi OMK (otitis media kronik)Ilmu Penyakit THT FK UNDIP

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONISYang disebut Otitis Media Supuratif Kronis ialah infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang timbul. Sekret mungkin encer atau kental, bening atau berupa nanah (>2bulan)Perjalanan PenyakitOtitis media akut dengan perforasi membran timpani menjadi Otitis media supuratif kronis apabila prosesnya sudah lebih dari 2 bulan. Bila proses infeksi kurang dan 2 bulan, disebut otitis media supuratif subakut.Beberapa faktor yang menyebabkan OMA menjadi OMSK ialah : 1.terapi yang terhambat diberikan terapi yang tidak adekuat2.virulensi kuman tinggi3.daya tahan tubuh pasien rendah (gizi kurang) atau higmene buruk.Etiologi Kuman penyebab biasanya gram positif aerob, sedangkan pada infeksi yang telah berlangsung lama sering juga terdapat kuman gram negative dan anaerob.Jenis OMSKOMSK dapat dibagi atas 2 jenis, yaitu : 1.OMSK tipe benigna (tipe mukosa = tipe aman) Proses peradangan pada OMSK tipe benigna terbatas pada mukosa saja, dan biasanya tidak mengenai tulang. Perforasi terletak di sentral Umumnya OMSK tipe benigna jarang menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Pada OMSK tipe benigna tidak terdapat kolesteatom. Prinsip terapinya adalah medicamentosa. Bila secret keluar terus, diberikan obat cuci telinga yaitu larutan H2O2 3% selama 3-5 hari. Setelah secret berkurang atau bila sudah tenang, dilanjutkan dengan obat tetes telingga yang mengandung antibiotic dan kortikosteroid, tidak lebih dari 1- 2 minggu karena obat bersifat ototoksik.2.OMSK tipe maligna (tipe tulang = tipe bahaya). Yang dimaksud dengan OMSK tipe maligna ialah OMSK yang disertai dengan kolesteatoma. OMSK ini dikenal juga dengan OMSK tipe bahaya atau OMSK tipe tulang Perforasi pada OMSK tipe maligna letaknya marginal atau di atik, kadang-kadang terdapat juga kolesteatoma pada OMSK dengan perforasi subtotal. Sebagian besar komplikasi yang berbahaya atau fatal timbul pada OMSK tipe maligna.Sumber : Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT Kepala Leher FKUI 2001 ; Kapita Selekta Kedokteran Jilid I