restorasi estetik 1 komposit - copy

25
KOMPOSISI RESIN KOMPOSISI RESIN KOMPOSIT KOMPOSIT

Upload: putriarifiana

Post on 11-Nov-2015

88 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

ibtkg1

TRANSCRIPT

  • KOMPOSISI RESIN KOMPOSIT

  • RESIN KOMPOSITResin komposit ditemukan oleh R. bowen th 1960Komposit diartikan sebagai hasil kombinasi dua bahan atau lebih dengan sifat kimia yang berbeda sehingga didapatkan sifat hasil akhir yang lebih baik ( PHILLIPS 1982 )

    Bahan restorasi komposit :Matriks resin + Filler Anorganik

    Yang banyak dipakai :Resin yang mengandung molekul BIS- GMA ( Monomer Dimetakrilat )

  • KOMPOSISI RESIN KOMPOSIT COMBE (1986) MENYATAKAN BAHWA RESTORASI RESIN KOMPOSIT TDD :MONOMER UTAMAMerupakan bahan matriks dengan berat molekul yang tinggi. Monomer ini merupakan hasil reaksi dari bisphenol A dan glisidil metakrilat ( BIS-GMA atau BOWEN RESIN). Monomer lain yang sering digunakan adalah urethane- dimetacrylate yang mempunyai sifat mirip BIS-GMA

  • MONOMER PENGENCERMempunyai berat molekul yang lebih rendah Bahan ini ditambahkan dengan tujuan untuk mengurangi kekentalan monomer utama agar mampu bercampur dengan komponen anorganik dam memudahkan manipulasi klinisMonomer ini adalah :Monofungsi yakni Methyl MetacrylateBifungsi yakni Etilen Glikol Dimetacrylate atau Trietilen Glikol Dimetakrilat

  • Monomer bifungsi lebih disukai karena :Mempunyai kontraksi yang lebih kecil selama polimerisasiMenghasilkan stuktur cross link lebih banyak sehingga lebih keras dan kuatMempunyai koefisien expansi termis lebih rendahLebih stabil, tidak mudah menguapMenghasilkan polimer yang lebih sedikit mengabsorpsi air

  • BAHAN PENGISI ANORGANIK (FILLER) COMBE (1986) mengatakan bahwa penambahan bahan pengisi untuk :Memperbaiki sifat mekanisMenurunkan koefisien expansi panasMemperbaiki estetikMengurangi kontraksi pada saat mengerasMengurangi panas pada waktu polimerisasiMenjadikan radiopak bila ditambah Barium Glass

  • Syarat bahan pengisi :Nilai kekerasan tinggi InertIndeks biasKeburaman dan koefisiensi expansi mendekati seperti gigi

  • Komposisi bahan pengisi dapat mengandung :Lithium AluminosilikatCrystalline Quartz atauGelas Silika Barium Aluminoborate

  • BAHAN PENGIKAT (SILANE COUPLING AGENT)Untuk memperkuat ikatan antara monomer dengan bahan pengisi, ditambahkan bahan pengikat dan paling sering dipakai adalah Silane Compound

    BAHAN PENGHAMBAT POLIMERISASIDiperlukan agar tidak terjadi polimerisasi pada waktu penyimpananBahan yang dipakai : Monomethyl Ether Hydroquinone

  • STABILIZER ULTRAVIOLETContoh : 2-hydroksi-4-MetoksibenzophononeYakni : untuk mencegah perubahan warna o/ karena lamanya bahan selama disimpan, senyawa ini bersifat mengabsropsi radiasi elektro-magnetik

  • MEKANISME POLIMERISASIPolimerisasi adalah peristiwa penggabungan monomer- monomer menjadi polimer yang mempunyai rantai panjang sehingga terbentuk molekul raksasaR. Komposit adalah monomer Dimetakrilat

    Pengerasan melalui pembentukanRadikal bebas

    Aktivasi kimiaEnergi dari luar ( panas / penyinaran )

  • Mc. CABE (1990) mengatakan bahwa Polimerisasi secara adisi tdd 4 tahap yakni :AKTIVASIYakni terjadinya dekomposisi dari inisiator (Ketone dan Amine)INISIASIYakni tahap pembentukan radikal bebas hasil reaksi diketon yang sensitive terhadap sinar tampak PROPAGASIYakni monomer yang diaktifkan ditambah monomer pengganti demikian seterusnya sehinga terjadi Tk. TerminasiTERMINASIYakni adanya reaksi antara dua radikal bebas sehingga terbentuk molekul yang stabil

  • POLIMERISASI TERJADI DALAM BEBERAPA MACAM :Aktivasi Kimia Benzoil peroksida sebagai inisiator dan Amina Tertier sebagai activator atau asam Sulpinat sebagai Initiator dan NN Dimetil- p- Toluidin sebagai activator.Bila kedua bahan ini diaduk Amina akan bereaksi dengan benzoil peroksida membentuk Radikal Bebas dean pengerasan dimulai

  • Aktivasi Sinar Aktivasi UV : sistem Ativasi Sinar yang I digunakan yakni UV (ultraviolet) membentuk radikal bebasSistem UV mempunyai daya penetrasi yang terbatas sehingga menyebabkan resin tidak dapat dipolimerisasi dengan sempurna kecuali pada bagian yang sangat tipis Tidak dipakai karena dapat terjadi kerusakan yang potensial seperti kanker kulit dan kerusakan mata

  • Aktivasi Sinar Tampak (Visible Light Cure)Komposit yang mengandung alpha diketone dan amine sekarang banyak dikembangkan.Komposit jenis ini menggunakan sinar tampak dengan panjang gelombang 460-485 nm untuk pembentukan radikal bebas yang mengawali proses polimerisasi

  • Keutungan polimerisasi sinar tampak :Tidak ada porositasMudah diaplikasikan dengan waktu kerja yang tidak terbatas Polimerisasi merata cepat dan sempurnaWarna stabil

  • Kekurangan polimerisasi sinar tampak : Ketebalan bahan terbatas Tidak dianjurkan mencampur beberapa bahan untuk warna tertentu terjadi porusDianjurkan pakai alat pelindung (kacamata) khusus merangsang alat penglihatan

  • HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI PROSES POLIMERISASI KOMPOSIT SINAR TAMPAKJarak antara sumber sinar terhadap permukaan bahan craig dan Peyton (1982) menyatakan bahwa jarak sumber sinar berpengaruh pada keras permukaan bawah tetapi tidak mempengaruhi keras permukaan atas

    Waktu penyinaran Atmaja (1988) menyatakan bahwa nilai kekerasan dengan lama penyinaran 40 detik lebih baik daripada dengan penyinaran 20 detik Mc. CABE menyatakan bahwa menduakalikan waktu penyinaran tidak menyebabkan derajat polimerisasi menjadi dua kali lipat

  • Intensitas SinarKillian (1979) menyatakan bahwa besarnya intensitas sinar akan mempengaruhi derajat polimerisasi resin komposit sinar tampak. Intensitas sinar adalah energi yang tiba per satuan waktu per satuan luas. Makin lama besar intensitas sinar maka makin luas daerah yang terkena sinar

  • Ketebalan Sphon dk (1981) menyatakan bahwa ketebalan resin komposit sinar tampak tidak boleh lebih dari 2,5 mm.Atmaja dan Bryan (1990) mengatakan bahwa bertambahnya ketebalan mengakibatkan penurunan nilai kekerasan permukaan bawah masa resin komposit sinar tampak

    Warna Kaca (1986) mengatakan bahwa warna komposit mempengaruhi kuringnya, makin gelap warna maka kedalaman kuring yang didapat makin kecil