respirasi keseimbangan asam basa gizi a dan b
TRANSCRIPT
Respirasi
Keseimbangan Asam Basa
Kana Mardhiyyah, S.Si., M.Biomed
Laboratorium Biokimia – Biomolekuler
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
2014
RESPIRASI
Pengertian
Masuknya O2 dari lingkungan dan transport CO2 dari tubuh dengan
menggunakan alat pernapasan (paru-paru, insang)
Tujuan
Mendapatkan O2 untuk respirasi oksidasi, untuk mendapatkan
energi
Membebaskan CO2 yang toksik terhadap tubuh
CO2 mudah larut di dalam air
H2O + CO2 H2CO3 H+ + HCO3-
I. Difusi O2 dan CO2
Perbedaan tekana gas parsial akan menekan kompartemen,
dimana O2 akan berdifusi dari alveoli ( PO2 = 107 mmHg ) ke vena
(PO2 = 40 mmHg ), yang meningkatkan PO2 di arteri =100 mmHg.
O2 digunakan oleh sel untuk oksidasi yang menurunkan tekanan
parsial sampai 20 mmHg.
Berdifusi dengan mudah ke dalam sel dan PO2 =40 mmHg vena
Blood Transports Gases
Between Lungs and
Tissues
II. Transport O2 dan CO2
a. Sebagai larutan O2 dalam cairan darah
b. ditransport oleh hemoglobin (Hb).
ikatannya reversible
contoh : PO2 , Hb dengan mudah mengikat O2
PO2 , Hb dengan mudah melepaskan O2
PCO2 , Hb dengan mudah melepaskan O2
PCO2 , Hb dengan mudah mengikat O2
O2 yang diangkut Hb cukup besar.
1. Transport O2
Hemoglobin Loading and Unloading of Oxygen
Homeostasis Sistem Respirasi
Respirasi
Internal dan
eksternal
Respirasi Eksternal
Respirasi Eksternal
Respirasi Internal
Respirasi Internal
2. Faktor-factor yang mempengaruhi saturasi Hb terhadap O2
a. PO2 : Pada PO2 Hb dgn mudah mengikat O2
b. PCO2 :
CO2+H2O H2CO3 H+ + HCO3-
PCO2 (Artery ) kurva geser kekanan
Hb bind O2 >>
PCO2 : Hb melepaskan O2 dengan mudah
: Disosiasi HbO2 Hb + O2
Keadaan CO2 darah menyebabkan pH plasma , kurva disosiasi
bergeser kekanan - Konsentrasi CO2 tinggi menyebabkan oksigen
dilepaskan pada PO2 tertentu, disebut Bohr effect.
Apabila CO2 masuk kedalam darah, Hb melepaskan O2 dalam
jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan jika tidak adanya efek
CO2 pada ikatan HbO. Jadi Bohr effect memfasilitasi peningkatan
pelepasan O2 pada jaringan.
CO2 menurunkan afinitas Hb terhadap O2, karena pengikatan CO2
secara langsung pada kelompok amino terminal pada molekul Hb –
mengurangi ikatan HbO
c. Elektrolit
Elektrolit mendorong melepaskan O2
Di jar. Tepi :
Proses “ chloride shift “ masuk ke sel darah merah
menggantikan HCO3- yang keluar, selanjutnya
Cl – disini > besar mendorong Hb melepaskan O2
Elektrolit dissosiasi HbO2 Hb+O2
d.Temperatur :
Temperatur disosiasi HbO2 Hb + O2
e. Senyawa fosfat organik :
disosiasi HbO2 Hb. + O2
3. Tanda Klinis Derajad Saturasi Hb
Sianosis :
warna kulit / mukosa kebiru-biruan , di sebabkan
berkurangnya ikatan Hb + O2
deoksigenated Hb ≥ 5 gr %
* Kadar deoksigeneted apabila :
asma Cardiale/Bronkhial
@ gangguan pernapasan
sumbatan
@ Oedem laring karena alergi
@. Sumbatan laring pada dipteri
@. Emphyema, emphysema
@. Keracunan barbitol, Co, sianida
Sianosis dapat pula disebabkan oleh :@. kadar Hb menurun ( perdarahan, anemia )@ keracunan CO.
CO2 dari jaringan oleh darah diangkut
Dengan 3 cara yaitu :
a. terikat protein darah (Hb) sebagai senyawa
carbamino = 20 %
B. Garam bikarbonat = 77 %
CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3-
HCO3- + Na+/K+ Na/K-HCO3
C. Sisa CO2 ( 3 %) diangkut sebagai sisa
H2CO3 yang tidak berdissosiasi .
4. Transport CO2
III. Pengaruh transport CO2 thd pH cairan tubuh & sistem penyangga / buffer
1. Pengaruh transport CO2 thd. pH Darah / cairan tubuh.
CO2 dikeluarkan dari paru ( 24 jam ) =
20-40 L 1N H2CO3 pH rendah
enzim tidak bekerja
2. Sistem penyangga buffer
Campuran :
garam dari asam lemah / asam lemahnya
Garam dari basa lemah / basa lemahnya
BUFFER :> Di dalam sel darah merah :
BHCO3 B - Hb B Hb - O2 B2HPO4
H2CO3 H - HbO2 H - HbO2 BH2PO4
> Di luar sel darah merah :
B - HCO3 B - PROTEIN B2HPO4
H2CO3 H - PROTEIN BH2PO4
3. Hb sebagai penyangga/buffer :
Hb adalah protein, bersifat amfoter
dapat mengikat asam / basa lemah
IV. Gangguan Keseimbangan Asam-basa
Cairan Tubuh
FISIOLOGIS : Produk yang dihasilkan H2CO3
(dari CO2+ H2O) = Sifat asam
HUKUM HENDERSON HESSELBALCH :
pH = pka + log [garam] / [asam]
pH darah/cairan tubuh = 7,4
pKa H2CO3 = 6,10
BERDASARKAN PERSAMAAN DIATAS :
7,4 = 6,10 + log [B HCO3] / [H2CO3]
1,3 = log [B HCO3] / [H2C03]; anti log 1,3 = 20
[B HCO3] / [H2CO3] = 20
Gangguan Keseimbangan Asam Basa
Asidosis ( [B HCO3] / [H2CO3] < 20 atau pH < 7,4 )
suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung asam
(atau terlalu sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan
menurunnya pH darah
Alkalosis ( [BHCO3] / [H2CO3] > 20 atau pH > 7,4 )
suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung basa
(atau terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan
meningkatnya pH darah
Asidosis Respiratorik
Disebabkan oleh:
hambatan pusat pernapasan :
@ keracunan luminal
@ pembiusan yang dalam
@ kesadaran menurun / coma
Sumbatan saluran pernapasan:
@ oedem laring karena alergi
@ Difteria,
Penekanan pada paru :
@ Pneumothorax
@ Emphyema
@ Patah tulang coste yang multiple
(lanjutan) Sumbatan saluran pernapasan :
@ benda asing di saluran pernapasan
@ Asma cardiale/bronchiale
@ Pneumonia, ruda paksa (cekikan, sumbatan)
Asidosis Metabolik
Disebabkan oleh :
Penurunan [BHCO3] karena diare berat
[BHCO3] banyak keluar
Kegagalan fungsi ginjal, reabsorpsi BHCO3 oleh tubulus
terhambat .
Pada penyakit :
nepritis
hydronephrosis
Tbc renalis
Peningkatan asam dari proses metabolisme penyakitDM benda keton /asam meningkat [H2CO3]
Alkalosis Respiratorik
Disebabkan oleh:
Hiperventilasi (pernafasan cepat dan dalam)
maka :
Pengeluaran CO2 (H2CO3)
Hiperventilasi terjadi pada::
• Anoksi Anoksia : Pegunungan dengan kadar O2 rendah
• Reaksi histeris
• Febris yang tinggi
Alkalosis Metabolik
Disebabkan oleh:
Pengobatan dengan bikarbonat berlebihan
Pengeluaran HCl lambung >> misal :
pada stenosis pilorikum, dimana HCl banyak
terbuang , lambung terpacu meningkatkan sekresi
HCl. Meningkatnya “ chloride shift ”
meningkatkan [BHCO3] plasma.
PERANAN PARU-PARU DAN GINJAL :
Pada Persamaan Hendersen HasselBalch
didapatkan bahwa :
Pada PCO2 pH (asidosis)
Hiperventilasi alveoli paru PCO2
Hiperventilasi PCO2
Asidosis respiratorik
Hiperventilasi PCO2
alkalosis respiratorik
Pada kegagalan respiratorik akut terjadiretensi CO2 asidosis respiratorik
didapatkan PCO2 = 60 mm Hg. ; pH=7,3
( BHCO3 ) harus ditingkatkan
Kegagalan respiratorik berlangsung
lama, ginjal akan mengkompensasi res-
piratorik dengan menahan bikarbonat
pH darah ke normal= 7,4
asidosis resiratorik terkompensasi.
Art
eri
alb
loo
dg
as
an
aly
sis
to d
ete
rmin
e a
cid
-ba
se im
ba
lan
ce
Daftar Pustaka
Edward S.L., 2008, Pathophysiology of acid base balance: The theory practice
relationship, Intensive and Critical Care Nursing 24, 28—40
Harper, Biokimia
Mcnamara and Worthlay, 2001, Basic Science Review Acid-Base Balance: Part I.
Physiology, CriticalCare and Resuscitation2001;3:181-187
Powers, Ann, Acid-Base Balance, Phenomena of Concern, Chapter 9
Terima kasih
Selamat Belajar
http://lecture.ub.ac.id/anggota/kanamardhiyyah/