resiko bahaya

Upload: firuzz-evo

Post on 30-Oct-2015

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • RESIKO BAHAYA KIMIA

    ISTINI NUR HALILI ORIZA NUR BAROKAHROFIQOTIN AZIZAH

    STIKES INSAN UNGGUL SURABAYA

  • Bahaya KimiaChemical Hazard- Bahaya kimia adalah bahan mentah, produk antara, produk akhir, limbah dan bahan kimia pembantu yang digunakan di dalam proses. - Semua bahan kimia mengandung resiko terhadap kesehatan dalam batas tertentu- Tidak ada bahan kimia yang entirely safe- Tetapi setiap bahan kimia dapat digunakan secara aman- Bahan kimia dibagi menjadi :1. Bahan Kimia tidak berbahaya2. Bahan kimia beracun dan berbahaya (B3)

  • FAKTOR BAHAYA KIMIABahan Kimia : semua bahan baku yg digunakan dlm proses produksi dan atau proses kerja, serta sisa-sisa (proses produksi dan atau proses kerja)

    Dpt berbentuk padatan, cairan, gas dan uap, serta partikulat

  • FAKTOR BAHAYA KIMIAPadat: debu, serat, atau partikel yang dapat berasal dari debu rokok, debu logam, debu mineral (silika, asbes) Cair: misalnya semprotan pembasmi serangggaGas dan partikulat: O2, N2, CO2, Pb, As, NO2, H2S, dan sebagainya

  • Industri KimiaIndustri Pengguna Bahan KimiaLaboratorium

    Bahan kimia yang digunakan dalam lingkungan kerja dapat dibagi dalam tiga kelompok besar yaitu :

  • Industri Kimia

    Industri yang mengolah dan menghasilkan bahan-bahan kimia, diantaranya industri pupuk, asam sulfat, soda, bahan peledak, pestisida, cat , deterjen, dan lain-lain. Industri kimia dapat diberi batasan sebagai industri yang ditandai dengan penggunaan proses-proses yang bertalian dengan perubahan kimiawi atau fisik dalam sifat-sifat bahan tersebut dan khususnya pada bagian kimiawi dan komposisi suatu zat.

  • Industri Pengguna Bahan Kimia

    Industri yang menggunakan bahan kimia sebagai bahan pembantu proses, diantaranya industri tekstil, kulit, kertas, pelapisan listrik, pengolahan logam, obat-obatan dan lain-lain.

  • Laboratorium

    Tempat kegiatan untuk uji mutu, penelitian dan pengembangan serta pendidikan. Kegiatan laboratorium banyak dipunyai oleh industri, lembaga penelitian dan pengembangan, perusahaan jasa, rumah sakit dan perguruan tinggi.

  • KRITERIA BAHAN/LIMBAH KIMIA BERBAHAYABahan/limbah oksidatorBahan/limbah mudah meledakBahan/limbah korosifBahan/limbah mudah terbakarBahan/limbah beracunBahan/limbah irritantBahan/limbah harmfull

  • Untuk Bahan-bahan B3 diwajibkan : 1. MSDS (Material Safety Data Sheet)- disertakan di sekitar tempat penyimpanan bahan kimia- dipahami oleh pengguna2. Label identitas ditempel pada bahan3. Sign (rambu) ditempel sesuai bahaya bahan4. APD (Alat Pelindung Diri) tersedia5. Secondary Containment / wadah penampung tetesan

  • KRITERIA OKSIDATOR

    Apabila reaksi kimia atau penguraiannya menghasilkan :Oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran Reaksi sangat eksothermis

    Waktu pembakaran bahan tersebut Senyawa Standar Senyawa standar: Bahan padat = ammonium persulfatCairan = larutan asam nitrat

    Contoh: Hidrogen Peroksida, K2Cr2O7, KMnO4

  • KRITERIA MUDAH MELEDAK

    Zat yg apabila terkena panas, gesekan atau bantingan dapat menimbulkan ledakanBahan yang pada suhu dan tekanan standar (250C, 760 mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan/atau fisika dapat menghasilkan:Gas dalam jumlah yang besarTekanan yang besar Suhu yang tinggi menimbulkan kerusakan disekelilingnya

  • KRITERIA MUDAH MELEDAK

    Apabila nilai temperatur pemanasan suatu bahan lebih besar dari senyawa standar, maka bahan tersebut diklasifikasikan mudah meledakPengujiannya dapat dilakukan dengan menggunakan Differential Scanning Calorymetry (DSC) atau Differential Thermal Analysis (DTA), 2,4-dinitrotoluena atau dibenzoil-peroksida sebagai senyawa acuan. Dari hasil pengujian tersebut akan diperoleh nilai temperatur pemanasan

    Contoh: TNT, NH4NO3, Nitroglycerine

  • Contoh Campuran Eksplosif

    OksidatorReduktor/teroksidasiKCLO3, NaNO3

    Asam nitrat

    Kalium permanganat

    Krom trioksidaKarbon, belerang

    Etanol

    Gliserol

    Hidrazin

  • KRITERIA KOROSIF

    Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulitMenyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja SAE 1020 dengan laju korosi lebih besar dari 6,35 mm/tahun dengan temperatur pengujian 55 0CMempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk B3 bersifat asam dan sama atau lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa

    Contoh: Asam Kuat (HCl, H2SO4) dan Basa Kuat (NaOH)

  • Bahan Kimia Korosif

    BentukJenis SenyawaGangguanKorosif padatAnorganikNatrium hidroksida (NaOH)Natrium silikat (Na2Ox SiO2)Kalium hidroksida (KOH)Kalsium hidroksida Ca(OH)2OrganikAsam trikloroasetat (CCl3COOH)Fenol (C6H5OH)Bahaya timbul apabila kontak dengan kulit atau mataKorosif CairAnorganikAsam Sulfat, Asam Nitrat, Asam kloridaOrganikAsam fomiat (asam semut), Asam asetat (cuka), Karbon disulfida, Hidrokarbon terklorinasiBahaya akan timbul apabila kotak dengan kulit atau mata yang menyebabkan pelarutan dan denaturasi protein

  • Bahan Kimia Korosif

    BentukJenis SenyawaGangguanKorosif gasGas sangat larut dalam airAmmoniaAsam KloridaFormaldehidaAsam asetatAsam fluoridaGas Kelarutan sedangBelerang dioksidaKlorBromGas dengan kelarutan kecilOzonFosgenNitogen oksidaMerusak saluran pernapasan bagian atas

    Merusak saluran pernapasan bagian atas dan dalam

    Merusak saluran pernapasan dalam

  • KRITERIACairan Mudah Terbakar, Cairan Sangat Mudah Terbakar dan Gas Mudah Terbakar

    Cairan Mudah Terbakar

    Berdasarkan sifat kimia dan fisika :Titik nyala: >210C dan < 550CPada tek. 1 atmCairan Sangat Mudah Terbakar

    Berdasarkan sifat kimia dan fisika :Titik nyala :< 210C Titik didih : > 200C Pada tek. 1atmGas Mudah Terbakar

    Berdasarkan sifat kimia dan fisika : Titik didih : < 200C Pada tek. 1 atm

  • Cairan Organik Mudah Terbakar

    NoPelarutDaerah kons %Mudah terbakar Ttk didih CTtk nyala C Ttk bakarBJ cairanBJ uap123456789101112AsetonBenzenaBensinEtil alkoholEtil eterHeksanaKarbon disulfidaMetanolMetil etil ketonMinyak tanahOktanaToluena3 - 131,4 - 81,4 7,63,3 191,85 481,1 7,51 446 36,52 100,7 51,9 4,61,4 6,7568038 204793468466580170 30012511118114312-45-22-3012-738 66134,4538562280 4564231802611004645152292205360,790,880,80,790,710,661,260,790,810,810,700,872,02,83,041,592,552,972,61,12,54,53,863,1

  • KRITERIA BAHAN BERACUNZat yg dapat menyebabkan efek serius, akut maupun khronik, bahkan kematian apabila dihirup, ditelan, atau terserap melalui kulit

    Contoh: TEL (Tetra Ethyl Lead), Pestisida, HCN

  • KRITERIA BAHAN BERACUN

    KelompokLD50 (mg/kg)Amat sangat beracun (extremely toxic)< 1Sangat beracun (highly toxic)1 50Beracun (moderately toxic)51 500Agak beracun (slightly toxic)501 - 5.000Praktis tidak beracun (practically non-toxic)5001 - 15.000Relatif tidak berbahaya (relatively harmless)> 15.000

  • Contoh Bahan Kimia Beracun

    GolonganJenis bahanAkibat keracunan dan gangguan1.Logam/metaloidPb (TEL, PbCO3)Hg (senyawa org dan inorg.)Krom (Cr)Kadmium (Cd)Arsen (As)Posfor (P)Syaraf, ginjal dan darahSyaraf, ginjalKankerHati, ginjal dan darahIritasi, kankerMetabolisme KH, lemak dan protein2. Bahan pelarutHidrokarbon alifatik (bensin, minyak tanah)Hidrokarbon terhalogenasi (kloroform, CCl4)Alkohol (etanol,metanol)

    Hidrokarbon aromatik

    GlikolPusing dan koma

    Hati dan ginjal

    Penglihatan, koma, syaraf pusat Syaraf pusat, leukemia, saluran pencernaaGinjal, hati dan tumor

  • Contoh Bahan Kimia Beracun

    GolonganJenis bahanAkibat keracunan dan gangguan3. Gas-gas beracunAspiksian (N2, Argon, Helium, CO2)Asam Sianida (HCN)Asam sulfida (H2S)

    Karbon monoksida (CO)

    Nitrogen Oksida (NOx)Sesak naas, kekurangan oksigenPusing, sesak napasSesak napas, kejang, hilang kesadaranSesak napas, otak , jantung, saraf, hilang kesadaranSesak napas, iritan, kematian4. KasinogenBenzenaAsbesKromVinil kloridaLeukemiaParu-paruParu-paruHati, paru-paru, syaraf pusat, darah5. PestisidaOrganoklorin

    OganofosfatPusing, kejang, hilang kesadaranPusing, kejang, hilang kesadaran

  • Klasifikasi Zat Beracun menurut Angka LD 50

    Klas zat beracunLD 50 (mg/kg)ContohRacun super

    Amat sangat beracun

    Amat beracun

    Beracun sedang

    Sedikit beracun

    Tidak beracun 15000Nikotin

    Timbal arsenat

    Hidrokinon

    Isopropanol

    Asam sorbat

    Propilen glikol

  • KRITERIA IRRITANTZat padat maupun cair yang jika terjadi kontak secara langsung, dan apabila kontak tersebut terus menerus dengan kulit atau selaput lendir dapat menyebabkan peradangan

  • KRITERIA HARMFULLZat padatan, cairan ataupun gas yang jika terjadi kontak atau melalui inhalasi ataupun oral dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan sampai tingkat tertentu

  • NILAI AMBANG KUANTITAS (NAK)

    Kriteria BeracunKriteria Sangat BeracunKriteria Mudah MeledakKriteria Reaktif Ditetapkan dalam Lampiran III Kep.Mennaker No. Kep.187/MEN/1999

  • NILAI AMBANG KUANTITAS (NAK):Beracun (I)

    No.Nama Bahan KimiaNAK1.2.3.4.5. 6.7.8.9.10.11.Aceton Cyanohydrin (2-Cyanopropan-2-1)Acrolein (2-propenal)AcrylonitrileAllyl alcohol (2-propen-1-1)AllyamineAmmoniaBromineCarbon disulphideChlorineDiphenil methane di-isocyanate (MDT)dst200 ton200 ton 20 ton200 ton200 ton100 ton 10 ton200 ton 10 ton200 ton

  • NILAI AMBANG KUANTITAS (NAK)Sangat Beracun (II)

    No.Nama Bahan KimiaNAK1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.Aldicarb4-AminodiphenilAmitonAnabasineArsenic pentoxideArsenic trioxideArsine ( Arsenic hydride)Azinphos ethylBenzidineBeryllium (powder compounds)Dst.100 kg 1 kg 1 kg100 kg500 kg100 kg 10 kg100 kg 1 kg 10 kg

  • NILAI AMBANG KUANTITAS (NAK)Sangat Reaktif (III)

    No.Nama Bahan KimiaNAK1.2.3. 4.5.6.7.8.9.10.AcethyleneAmmonium nitrateEthylene oxideEthylene nitrateHydrogenOxygenParacetic Acid (Concent. >60%)Propylene OxideSodium ChlorateDst. 50 ton500 ton 50 ton 50 ton 10 ton500 ton 50 ton 50 ton 20 ton

  • NILAI AMBANG KUANTITAS (NAK)Mudah Meledak (IV)

    No.Nama Bahan KimiaNAK1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.Barium AzideChlorotrinitrobenzeneCellulose nitrate (contain.>12.6% nitrogen)Cyclotetramethylene-trinitramineDiazodinitrophenolDiethylene glycol dinitrateHydrazine nitrateLead AzideMercury FluminateDst 50 ton 50 ton 50 ton 50 ton 10 ton 10 ton 50 ton 50 ton 50 ton

  • NAK DAPAT PULA DITETAPKAN SBB:

    No.Kriteria Bahan Kimia BerbahayaNAK1.2.3.4.5.6.7.8.BeracunSangat BeracunReaktifMudah MeledakOksidatorCairan Mudah TerbakarCairan Sangat Mudah TerbakarGas Mudah Terbakar 10 ton 5 ton 50 ton 10 ton 10 ton200 ton100 ton 50 ton

  • PENETAPAN POTENSI BAHAYA INSTALASIPOTENSI BAHAYA terdiri dari :Bahaya BesarBahaya Menengah

    KATEGORI POTENSI BAHAYA berdasarkan :NamaKriteriaNilai Ambang Kuantitas (NAK)

  • POTENSI BAHAYA BESAR

    Apabila : Kuantitas Bahan Kimia Berbahaya yang digunakan MELEBIHI atau LEBIH BESAR dari Nilai Ambang Kuantitas (NAK)

  • POTENSI BAHAYA MENENGAH

    Apabila :Kuantitas Bahan Kimia Berbahaya yang Digunakan SAMA atau LEBIH KECIL dari Nilai Ambang Kuantitas (NAK)

  • NILAI AMBANG BATAS (NAB)/ Threshold Limit Value (TLV)

    KELOMPOK ITLV - TWA (Time Weight Average): nilai ambang batas yang ditentukan atas dasar kadar kontaminan (pencemar) yang dapat diterima oleh tenaga kerja selama 8 jam per hari atau 40 jam seminggu

  • Tabel Informasi Bahan Kimia BerbahayaTabel informasi mencantumkan kriteria-kriteria utama untuk mengenal sifat bahaya BKKriteria utama tersebut :

    NAB, yakni batas maksimun konsentrasi dalam ruang kerjaDaerah konsentrasi mudah terbakar, yang dibatasi oleh Lower Flammabel Limit (LFL) dan Upper Flammabel Level (UFL), yakni daerah konsentrasi suatu gas/uap dapat terbakarTitik nyala (flash point), yakni suhu dimana suatu pelarut mempunyai uap pada permukaannya yg dapat terbakarTitik bakar (ignition point), yakni suhu dimana suatu zat padat terbakar dengan sendirinyaTitik didih (boilling point), yakni suhu dimana tekanan zat cair sama dengan tekanan atmosfir. Titik didih menunjukkan kecenderungan zat cair untuk merubah menjadi uapTingkat bahaya NFPA, yakni meliputi bahaya terhadap kesehatan, mudah terbakar dan reaktivitas.

  • NILAI AMBANG BATAS (NAB)/ Threshold Limit Value (TLV)

    KELOMPOK IITLV - STEL (Short Term Exposure Limit): nilai ambang batas yang ditentukan atas dasar kadar maksimum dari kontaminan (pencemar) yang tenaga kerja dapat boleh terpajan secara berurutan dalam waktu yg pendek tanpa menderita

  • NILAI AMBANG BATAS (NAB)/ Threshold Limit Value (TLV)

    KELOMPOK IIITLV - C (Ceiling Value): nilai kadar tertinggi yang diperkenankan, ditentukan atas dasar suatu kadar tertinggi yang tidak boleh dilampaui meski hanya sekejap

  • Klasifikasi National Fire Protection Association (NFPA) Klasifikasi ini dimaksudkan agar dengan mudah seseorang dapat mengetahui sifat bahaya terhadap :

    Kesehatan (warna biru)Mudah terbakar (warna merah)Reaktivitas (warna kuning)

    Setiap klasifikasi, diberi angka-angka yang menunjukkan tingkat bahaya secara relatif dari angka 4 sampai 0

  • Bahaya terhadap Kesehatan Tingkat bahaya terhadap kesehatan diberikan angka 4 (amat berbahaya) sampai 0 (tidak berbahaya).

    4: Bahan yang dapat menyebabkan kematian pada paparan jangka pendek atau menimbulkan luka fatal meskipun ada pertolongan segera3: Bahan yang dapat menimbulkan akibat serius pada paparan jangka pendek, meskipun ada pertolongan segera2: Bahan yang pada paparan intensif atau terus menerus dapat menimbulkan luka, kecuali ada pertolongan segera1: Bahan yang menyebabkan iritasi atau sedikit luka meskipun tidak ada pertolongan segera0: Bahan yang tidak berbahaya meskipun kena api

  • Bahan Mudah Terbakar Ukuran kemudahan terbakar suatu zat dengan tingkat-tingkat sebagai berikut :

    4: Bahan yang segera menguap dalam udara normal dan dapat terbakar dengan cepat3: Bahan cair atau padat yang dapat dinyalakan pada suhu biasa 2: Bahan yang perlu sedikit dipanaskan dahulu sebelum dapat terbakar1: Bahan yang perlu dipanaskan sebelum dapat terbakar0: Bahan yang tak dapat dibakar

  • Bahaya Reaktivitas Ukuran derajat kemudahan dalam melepaskan energi dengan sendirinya atau akibat kontak dengan bahan lain :

    4: Bahan yang dengan mudah diledakkan atau meledak pada suhu dan tekanan biasa atau sensitif terhadap pengaruh mekanik atau panas setempat3: Bahan yang mudah meledak, tetapi memerlukan sumber penyebab yang kuat, seperti suhu yang tinggi atau tumbukan2: bahan yang tidak stabil dan menghasilkan reaksi hebat, tetapi tidak meledak1: Bahan yang stabil pada keadaan normal, tetapi tidak stabil pada suhu tinggi0: Bahan yang stabil dan juga tidak reaktif meskipun kena api atau pada suhu tinggi

  • Contoh Tabel Informasi Bahan-Bahan Kimia Berbahaya

    Nama zatTLVppmNFPA Fire Exp LimitBoiling point CVapour DensIty (air =1)HealthFireReactyLFLUFL1. Ammonia, NH32. Benzena, C6H63. Karbon Disulfida, CS24. Ethylen Oksida, (CH2)2O5. Formaldehyde, HCHO6. Hydrocyanic Acid, HCN 252510

    50

    1

    10322

    2

    2

    4133

    4

    4

    4000

    3

    0

    2161,41

    3

    7

    625844

    100

    73

    41-3380-46

    11

    -19

    260,592,802,60

    1,49

    1,08

    0,93

  • Pengendalian Faktor Kimia

    Engineering ControlPengendalian secara mekanis atau teknis bertujuan untuk mengeliminasi atau mengurangi pemaparan dengan cara sebagai berikut : Substitusi Otomatisasi Isolasi Sumber Kontaminan Segregasi (proses pemisahan/ pemencilan) Ventilasi

  • Compatibility/ Uncompatibility

  • Ventilasi

  • Alat Pengendali GasAdsorpsiKontrol pencemar dengan proses adsorpsi gas dengan melewatkan gas buangan melalui adsorban. Gas yang dapat diadsorpsi secara kimiawi tergantung tekanan dan suhu. Bahan adsorban : activated carbon, aluminq, bauxite, silica gel, strontium sulfat, magnesia dan lain-lain.

  • Adsorpsi

  • Absorpsi

    Absorpsi atau scrubbing melibatkan gas buangan terkontaminasi kontak dengan absorban (solven), kandungan gas buangan dihilangkan, diolah atau dimodifikasi oleh absorban. Proses : kimiawi atau fisik Jumlah gas yang terlarut ke dalam solven tergantung dari karakteristik gas buangan dan solven sendiri.Absorbsi digunakan terutama untuk kontrol gas sulfur, nitrogen, khlorida, amoniak, dan beberapa hidrokarbon.

    Absorban (Solven)Kelarutan gas berbeda di dalam setiap solven. Sebagai contoh kelarutan nitrogen, oksigen dan CO2 10 x lebih besar di dalam etanol, aceton, atau benzene daripada air. Solven adalah bahan kimia yang mempunyai kelarutan tinggi dan viskositas rendah.

  • Absorpsi

  • KondensasiKomponen akan terkondensasi jika tekanan parsialnya naik sampai melebihi atau sama dengan tekanan uapnya. Jika suhu campuran gas berkurang sampai suhu jenuh, tekanan uap sama dengan tekanan parsialnya dan terjadi kondensasiAda dua macam kondensasi yaitu surface (permukaan) dan contact (kontak) condenser

  • Kondensasi

  • Pembakaran

    Pembakaran dapat digunakan sebagai kontrol pencemaran udara dengan tujuan mengubah bentuk kontaminan : pembakaran CO menjadi CO2 dan air.

  • Pembakaran

  • Gravitational Settling Chamber

  • Centrifugal Collector/ Cyclone

  • Mekanisme Kerja

  • Mekanisme Kerja

  • Mekanisme Kerja

  • Discharge electrode, yang ditempatkan ditengah collector berupa kawat bermuatan dengan voltase tertentu (arus searah dan tegangan tinggi) sehingga menimbulkan efek corona (efek ini terlihat dari adanya cahaya biru luminescence disekitar kawat). Efek corona ini akan mengionisasi udara di sekitar kawat dengan pelepasan muatan negative (elektron). Proses ini kemudian akan membombardir partikulat dalam aliran udara yang dapat memberikan muatan negatif pada partikulat dalam aliran gas secara intensif. Setelah partikulat terinisiasi muatan, maka partikulat yang bermuatan negative akan bergerak menuju dan menempel pada permukaan collector (collection electrode), yang mempunyai muatan yang berlawanan Partikulat yang menempel pada collector akan mengalami proses rapping dengan vibrasi atau wet proses, kemudian hasil rapping akan jatuh ke dalam hopper yang terletak di dasar ESP.

  • Wet Collector

  • Lembar Data Keselamatan Bahan(Material Safety Data Sheet)Identitas Bahan dan PerusahaanKomposisi BahanIdentifikasi BahayaTindakan P3KTindakan Penanggulangan KebakaranTindakan Mengatasi Kebocoran & TumpahanPenyimpanan & Penanganan BahanPengendalian Pemajanan & APD

    Sifat Fisika dan KimiaStabilitas dan Reaktifitas BahanInformasi ToksikologiInformasi EkologiPembuangan LimbahPengangkutan BahanInformasi Per.Per UU yang berlakuInformasi Lain yang diperlukan.

  • PENEMPATANLembar Data Keselamatan Bahan (LDKB)

    Ditempatkan pada tempat yang mudah diketahui oleh :Tenaga KerjaPegawai Pengawas

  • Lembar data bahaya (Hazard Data Sheets/HDSs) terkadang disebut Material Safety Data Sheets (MSDSs) atau Chemical Safety Data Sheet (CSDSs) adalah lembar informasi yang detail tentang bahan-bahan kimia

    Lembar Data Keselamatan Bahan(Material Safety Data Sheet)

  • Umumnya lembar ini disiapkan dan dibuat oleh pabrik kimia atau suatu program, seperti International Programme On Chemical Safety (IPCS) yang aktifitasnya terkait dengan World Health Organization (WHO), International Labour Organization (ILO), dan United Environment Programme (UNEP)

    Lembar Data Keselamatan Bahan(Material Safety Data Sheet)

  • HDSs/MSDSs/CSDSs merupakan sumber informasi tentang bahan kimia yang penting dan dapat diakses tetapi kualitasnya dapat bervariasi.

    Lembar Data Keselamatan Bahan(Material Safety Data Sheet)

  • DOKUMEN PENGENDALIAN POTENSI BAHAYA BESAR berisikan :Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian RisikoKegiatan Teknis, Rancang Bangun, Konstruksi, Pemilihan Bahan Kimia, Pengoperasian dan Pemeliharaan InstalasiKegiatan Pembinaan Tenaga KerjaRencana dan Prosedur Penanggulangan Keadaan DaruratProsedur Kerja Aman

  • AKHIRUL KATA: