resep nomor 2
DESCRIPTION
sssssssTRANSCRIPT
Resep Nomor 2
dr. Stefany, Sp.ASIP No: 300/123/UP/DINKES
Praktek:Jl. Kesejahteraan I No. 8A Mataram
Tlp: 0370 612345
Mataram, 1 Juni 2012
R/ Ibuprofen 400 mg No. 3 tab Cotrimoksazol 480 mg No. 3 tab
CTM 4 mg No. 3 tabDMP 10 mg No. 3 tabGliseril gualikolat No. 4 tabS. L q.sm.f pulv. No. XVS 3-4 dd I pulv
R/ Intermoxil Forte syr 1 btl S 3 dd C
Pro : Animah Umur : 5 tahunAlamat: Jl. Swakarya Mataram
A. Kelengkapan Resep
Lengkap/Tidak Benar (jelas)/Tidak
Keterangan
Identitas dokter Lengkap BenarSuperscirptio Nama, alamat,
nomor izin praktek dokter
Lengkap Benar
Tempat dan tanggal penulisan resep
Lengkap Benar
Simbol R/ Lengkap BenarNama, umur, alamat pasien
Tidak Lengkap Benar Nomor rumah pasien tidak dicantumkan
Inscriptio R/1 Tidak Lengkap Tidak Benar - Jumlah obat seharusnya ditulis dengan angka Romawi
- Satuan berat obat seharusnya dicantumkan
- Penulisan BSO harus ditulis didepan nama obat
- Gliseril gualikolat salah tulis seharusnya gliseril guaiakolat
- Cotrimoksazol salah tulis seharusnya kotrimoksazol
- Penulisan CTM sebaiknya tidak disingkat (CTM= Klorfeniramin Maleat)
- Penulisan DMP sebaiknya tidak disingkat (DMP=dekstrometorfan)
- S.L sebaiknya ditulis Sacch. Lact.
- Terdapat obat yang tidak bisa dikombinasikan
- Tidak dicantumkan tanda seru pada obat dengan dosis yang melebihi dosis maksimal.
- Seharusnya waktu minum dicantumkan
R/2 Tidak lengkap Tidak benar - Jumlah bahan obat tidak
dicantumkan berapa ml- Jumlah satuan obat sirup
seharusnya dinyatakan dalam lag dan ditulis dengan angka Romawi
- Seharusnya waktu minum dicantumkan
Subscriptio R/1 Tidak Lengkap Tidak benar Penulisan cara peracikan obat seharusnya m.f.l.a pulv.no.XVI
R/2 - -Signatura R/1 Tidak Lengkap Tidak benar Seharusnya ditulis S.p.r.n
t. d.d pulv. I p.cR/2 Tidak Lengkap Tidak benar Seharusnya ditulis
S.t.d.d Cth. I a.cParaf/Tanda tangan
R/1 Tidak Lengkap Tidak Benar Paraf tidak dicantumkanR/2 Tidak Lengkap Tidak Benar Paraf tidak dicantumkan
Identitas pasien
Tidak Lengkap Tidak benar Nomor rumah pasien tidak dicantumkan
B. Formula resep
1. Macam FormulaR/1 : Formula MagistralisR/2 : Formula Spesialistis
2. Resep formula Magistralis yang kami anggap benar:
Remidium Nama Bahan Obat Khasiat/FungsiCardinale 1. Ibuprofen
2. Cotrimoksazol
– Menurunkan demam (antipiretik) dan menghilangkan nyeri tenggorokan (analgesik)
Antibiotik untuk:
– ISK yang disebabkan oleh E. coli., Klebsiella sp, Enterobacter sp, Morganella morganii, Proteus mirabilis, Proteus vulgaris.
– Otitis media akut yang disebabkan Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae.
– Infeksi saluran pernafasan bagian atas dan bronchitis kronis yang disebabkan
3. CTM
4. DMP
5. Gliseril gualikolat
Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae.
– Enteritis yang disebabkan Shigella flexneri, Shigella sonnei.
– Pneumonia yang disebabkan Pneumocystis carinii.
– Diare yang disebabkan oleh E. coli.
– Antihistamin yang berfungsi mengobati hipersensitivitas seperti rinitis.
– Obat batuk antitusive (menekan batuk)
– Ekspektoran mengencerkan dahak
AjuvanCorrigensia Saccharum lactum Pemanis dan pembawaConstituent
3. Resep formula Officinalis (Tidak ada)4. Resep formula Spesialistis
– Intermoxil Forte syr.Komposisi : AmoksisilinFungsi : Pengobatan infeksi saluran kemih oleh bakteri koliformis Gram negatif atau infeksi bakteri campuran sekunder pada saluran pernapasan (sinusitis, otitis, bronkitis).
5. Resep dari obat Golongan Narkotika (Tidak ada)
C. Obat
1. Dosis Obata. Dosis obat dalam resep
R/1Ibuprofen 400mg : 3 x 400mg =1200 mgKotrimoksazol 480mg : 3 x 480mg =1440 mgKlorfeniramin Maleat 4mg : 3 x 4mg =12 mgDekstrometorfan 10mg : 3 x 10mg =30 mgGliseril guaiakolat 100mg : 4 x 100mg =400 mg
Setiap bungkus puyer mengandung Ibuprofen 80 mg, Kotrimoksazol 96 mg, Klorfeniramin Maleat 0,8 mg, Dekstrometorfan 2 mg, Gliseril guaiakolat 26,67 mg dan Saccharum lactum secukupnya.
Aturan pakai obat dalam resep 3-4 kali sehari, dengan demikian dosis obat per hari:– Ibuprofen : 240-320 mg/hari– Kotrimoksazol : 288-384 mg /hari– Klorfeniramin Maleat : 2,4-3,2 mg/hari– Dekstrometorfan : 6-8 mg/hari– Gliseril guaiakolat : 80-107mg/hari
R/2Intermoxil Forte (1 sendok makan) 250 mg/5ml : 3 x 250 mg = 750 mgAturan pakai obat dalam resep 3 kali sehari, dengan demikian dosis obat per hari= 2250mg/hari
b. Dosis obat seharusnyaIbuprofen (3-4 x/hari x 100mg) : 300-400mg/hariKotrimoksazol (2x/hari){5/(5+12)}x1440mg= 423 mg/pemberian : 846 mg/hariKlorfeniramin Maleat (3-4x/hari 1mg (1tablet=4mg)) : 3-4 mg/hariDekstrometorfan (6 x 2,5-5 mg) : 15-30 mg/hariGliseril guaiakolat (50 - 100 mg/4 jam; 3 x ½-1 tablet (1 tablet =100 mg) dosis maksimum 600 mg/hari)
Intermoxil Forte (3 x 125-250 mg) : 375-750mg/hari
Keterangan: * Rumus Young (anak 1-8 tahun)
Da = Ket : Da = dosis anak
n = umur anak DM = dosis maksimum
2. Interaksi obat– Pada R/1 dengan formula magistralis, terdapat obat dengan efek yang berbeda dari
segi fungsi yakni Dekstrometorfan dan Gliseril guaiakolat dan terdapat pula obat yang tidak boleh diracik secara bersamaan karena pola pemberian yang berbeda yaitu kotrimoksazol yang seharusnya diberikan 2 kali sehari.
– R/1, R/2 terdapat tumpang tindih, dimana kedua obat sama-sama mengandung antibiotik yakni kotrimoksazol dan intermoxil forte untuk itu kami memutuskan untuk memilih intermoxil forte dengan alasan lebih aman buat anak-anak dan sediaan sirup sehingga cocok untuk anak usia 5 tahun, dan kotrimoksazol mempunyai efek samping untuk anak yaitu menghambat pertumbuhan tulang.
D. Bentuk sediaan obat
1. Bentuk sediaan obat yang dipilih
1. R/1a. Spesifikasi : puyerb. Keuntungan :
– Penyerapan oleh gastrointestinal cukup baik– Dosis obat secara tepat sesuai kebutuhan– Dapat diberikan untuk anak-anak yang sukar menelan tablet atau kapsul– Lebih mudah terdispersi dan lebih larut daripada bentuk sediaan yang
dipadatkanc. Kerugian :
– Rasa pahit yang tidak enak dan tidak dapat disembunyikan– Dapat terjadi interaksi obat dalam satu resep puyer.– Pencampuran obat dalam puyer menyulitkan penelusuran reaksi alergi.
d. Ketepatan pemilihan– Bentuk sediaan obat yang tepat diberikan untuk anak usia 5 tahun adalah
bentuk tablet atau kapsul, akan tetapi bentuk puyer lebih tepat diberikan apabila anak mengalami kesulitan menelan.
2. R/2a. Spesifikasi : sirupb. Keuntungan :
– rasa lebih enak– cocok diberikan untuk anak-anak yang sukar menelan– onset kerja cepat karena cepat diabsorpsi
c. Kerugian :– bahan obat tidak stabil dalam penyimpanan yang lama– dosis obat lebih tepat bila menggunakan bentuk tablet
d. Ketepatan pemilihan– Bentuk sediaan obat yang tepat diberikan untuk anak usia 5 tahun adalah
bentuk sirup
2. Untuk formula Magistralisa. Cara persiapan/peracikan BSO
m.f.l.a pulv. no.XV (misce fac lege artis pulveres nomero quidacem) artinya
campur dan buatlah sesuai aturan puyer sebanyak dosis tersebut di atas menjadi
15 bungkus. Setiap bungkus puyer mengandung Ibuprofen 80 mg, Klorfeniramin
Maleat 0,8 mg, Gliseril guaiakolat 100 mg dan Saccharum lactum secukupnya.
E. Diagnosis
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
1. Rhinitis (common cold)
– Anak-anak lebih sering mengalami rhinitis daripada dewasa
– Etiologi : virus
– Gejala : demam, sekret pada hidung encer dan jernih (lebih kental dan purulen jika terjadi infeksi sekunder oleh bakteri), nyeri tenggorok, batuk, rewel, gangguan tidur, penurunan nafsu makan.
2. Faringitis
–Jarang pada anak berusia di bawah 1 tahun, insidens meningkat sesuai dengan bertambahnya umur
– Etiologi : bakteri, virus
– Gejala : demam, nyeri tenggorok, rinorea, suara serak, batuk.
F. Kesimpulan dan saran
a. Kesimpulan
Peresepan belum rasional karena:
– Pada R/1 dengan formula magistralis, terdapat obat dengan efek yang berbeda dari segi fungsi yakni Dekstrometorfan dan Gliseril guaiakolat dan terdapat pula obat yang tidak boleh diracik secara bersamaan karena pola pemberian yang berbeda yaitu kotrimoksazol yang seharusnya diberikan 2 kali sehari.
– R/1, R/2 terdapat tumpang tindih, dimana kedua obat sama-sama mengandung antibiotik yakni kotrimoksazol dan intermoxil forte untuk itu kami memutuskan untuk memilih intermoxil forte dengan alasan lebih aman buat anak-anak dan sediaan sirup sehingga cocok untuk anak usia 5 tahun, dan kotrimoksazol mempunyai efek samping untuk anak yaitu menghambat pertumbuhan tulang.
– Beberapa penulisannya resep juga belum benar, seperti tidak ada paraf R/ dengan R/ lainnya, dan penggunaaan singkatan.
b. Saran Peresepan
dr. Stefany, Sp.ASIP No: 300/123/UP/DINKES
Praktek:
Jl. Kesejahteraan I No. 8A MataramTlp: 0370 612345
Mataram, 1 Juni 2012
R/ Tab Ibuprofen mg 1200 Tab Klorfeniramin Maleat mg 16 Tab Gliseril guaiakolat mg 1500
Sacch. Lact. q.s m.f.l.a pulv. No. XV S. p.r.n t. d. d pulv. I p.c
R/ Syr Intermoxil Forte ml 60 lag I S. t.d.d Cth I a.c
Pro : Animah Umur : 5 tahunAlamat: Jl. Swakarya No. 62 Mataram
h.nh.n