resep blok 7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
resepTRANSCRIPT

KESEHATAN KELUARGA
DIAGNOSA KELUARGA
I. BLUM
GENETIK
SEHAT• FISIK
• MENTAL
• SOSIAL
LINGKUNGAN• FISIK
• Biologis
• Sosiokultural
PRILAKU• SIKAP
• GAYA HIDUP
AKSES PELAYANAN KESEHATAN

II. HOLISTIK KOMPREHENSIF (BIOPSIKOSOSIAL DAN
CULTURAL)HOLISTIK
• SOSIAL
• PSIKOLOGI
• BUDAYA
• CULTURAL
KOMPREHENSIF
• PREVENTIV
• PROMOTIF
• KURATIF
• REHABILITATIF

ASUPAN NUTRISI
ASUPAN PERAWATAN
ASUPAN MEDIK
KURATIF
SURGERY
FARMAKOLOGY NON FARMAKOLOGI
Medica mentosa
PENULISAN RESEP SECARA RASIONAL BERDASARKAN KBK

PROSES TERAPI
ANAMNESIS
DIAGNOSIS
TENTUKAN RENCANA TERAPI
NON TERAPIBERI OBATBERI INFOEVALUASI
R/ R/

II. PEMBAGIAN RESEPII. PEMBAGIAN RESEP
1. Prescriptio
4. Subcriptio
Dr EDWINAPraktek Umum
SIP : No.03 / tahun 2006Alamat : Jln Ganting II No 16 PadangTelp : 0751890114
Praktek Senin – Jumat Jam 17.00 - 19.00
Padang, 17-5-2006 R/
Paracetamol 100 mg Tab CTM ¼ Tab Bisolvon No I SL q s m f pulv d t d No XV S t d d p I Paraf / T TPro : NadiaUmur : 2 thAlamat : Jln Proklamasi No 17Padang
2. Supercriptio
3. InsCriptio
5. Signature

PRINSIP PENULISAN RESEP PRINSIP PENULISAN RESEP SECARA RASIONAL SECARA RASIONAL
BERDASARKAN KEDOKTERAN BERDASARKAN KEDOKTERAN BERBASIS BUKTIBERBASIS BUKTI
(EBM)(EBM)
ELLY USMANELLY USMANBAGIAN FARMAKOLOGI BAGIAN FARMAKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALASANDALAS

I. RESEPI. RESEP Pengertian :Pengertian :
ResepResep adalah Permintaan tertulis dari dokter, adalah Permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi atau dokter hewan kepada apoteker dokter gigi atau dokter hewan kepada apoteker untuk membuatkan obat dalam BSO tertentu untuk membuatkan obat dalam BSO tertentu dan menyerahkannya pada penderita.dan menyerahkannya pada penderita.
o DefenisiDefenisiResepResep adalah wujud akhir dari adalah wujud akhir dari kompentensi , kompentensi , pengetahuan, keahlian dokter pengetahuan, keahlian dokter dalam dalam menerapkan menerapkan bidang farmakologi dan terapibidang farmakologi dan terapi yang diperuntukan untuk satu penderitayang diperuntukan untuk satu penderita

II. PEMBAGIAN RESEPII. PEMBAGIAN RESEP
1. Prescriptio
4. Subcriptio
Dr EDWINAPraktek Umum
SIP : No.03 / tahun 2006Alamat : Jln Ganting II No 16 PadangTelp : 0751890114
Praktek Senin – Jumat Jam 17.00 - 19.00
Padang, 17-5-2006 R/
Paracetamol 100 mg Tab CTM ¼ Tab Bisolvon No I SL q s m f pulv d t d No XV S t d d p I Paraf / T TPro : NadiaUmur : 2 thAlamat : Jln Proklamasi No 17Padang
2. Supercriptio
3. InsCriptio
5. Signature

III. TIPE RESEPIII. TIPE RESEP1.1. Tipe MagistralisTipe Magistralis
Tipe magistralis adalah komposisi resep yang Tipe magistralis adalah komposisi resep yang ditulis sendiri oleh dokter berdasarkan ditulis sendiri oleh dokter berdasarkan pengalamannya dan tidak ditemukan dalam buku pengalamannya dan tidak ditemukan dalam buku standar yang diperuntukan untuk satu penderita standar yang diperuntukan untuk satu penderita
- buku standar resmi (literatur)- buku standar resmi (literatur)
- Formularium RS- Formularium RS
- Standard terapi - Standard terapi Puskesmas Puskesmas
2.2. Tipe OfficinalisTipe OfficinalisTipe officinalis adalah resep yang ditulis Tipe officinalis adalah resep yang ditulis berdasarkan formula yang ada yang berdasarkan formula yang ada yang diperuntukan untuk satu penderitadiperuntukan untuk satu penderita

KAIDAH PENULISAN R/KAIDAH PENULISAN R/
1.1. Tulislah Nama Obat Dengan JelasTulislah Nama Obat Dengan Jelas2.2. Obat yang diberikan untuk pasien oleh dokter Obat yang diberikan untuk pasien oleh dokter
yang menulis resep sudah punya pengalaman yang menulis resep sudah punya pengalaman tentang obat tersebut dan atau berdasarkan KBB tentang obat tersebut dan atau berdasarkan KBB
3.3. Bila dokter sudah mempunyai pengalaman satu Bila dokter sudah mempunyai pengalaman satu preparat paten tertentu tidak perlu beralih ke preparat paten tertentu tidak perlu beralih ke preparat paten lainnya walaupun dinyatakan preparat paten lainnya walaupun dinyatakan isinya sama.isinya sama.
4.4. Hati-hati memberikan obat secara bersamaanHati-hati memberikan obat secara bersamaan5.5. Terapi psikotropik dan narkotika harus dengan Terapi psikotropik dan narkotika harus dengan
indikasi yang jelas.indikasi yang jelas.6.6. Dispesikasi dengan jelasDispesikasi dengan jelas kekukekuaatan serta jumlah tan serta jumlah
obat yang ditulis dalam resepobat yang ditulis dalam resep(satuan mg/gram, (satuan mg/gram, ml/l)ml/l)

7.7. Dosis tiapDosis tiap obat harus diperhitungkan dengan obat harus diperhitungkan dengan memperhatikan variabilitas individumemperhatikan variabilitas individu
8.8. DOSISDOSIS ditulis dengan ditulis dengan JUMLAH dan SATUAN JUMLAH dan SATUAN yang yang jelas jelas
9.9. Ketentuan mengenai obat ditulis dengan jelasKetentuan mengenai obat ditulis dengan jelas10.10. Hindari polifarmasiHindari polifarmasi incompabiliti incompabiliti11.11. Hindari pemberian obat dalam jangka waktu yang lamaHindari pemberian obat dalam jangka waktu yang lama12.12. Terangkan dengan jelas pada pasien cara penggunaan Terangkan dengan jelas pada pasien cara penggunaan
obat.obat.13.13. Jelaskan pada pasien Jelaskan pada pasien bahaya minumbahaya minum obat lain obat lain
disamping obat yang diberikan dokterdisamping obat yang diberikan dokter incompabiliti incompabiliti14.14. Beritahu efek samping obatBeritahu efek samping obat15.15. Lakukan “ Lakukan “ RECORDINGRECORDING “ pada status pasien sebaik “ pada status pasien sebaik
baiknya.baiknya.
Kertas R/Kertas R/• Dokumentasi Dokumentasi 3 th 3 th• Permintaan obat melalui telp dihindari kecuali Cito, Permintaan obat melalui telp dihindari kecuali Cito,
maka 1 x 24 jam harus ditulis dikertas R/maka 1 x 24 jam harus ditulis dikertas R/• SK Menkes RI No 280/MENKES/SK/V/1981 SK Menkes RI No 280/MENKES/SK/V/1981 penulisan penulisan
pemusnahanpemusnahan

Incompabiliti/Tidak Tercampurkan Obat Incompabiliti/Tidak Tercampurkan Obat
I.I. FarmakologiFarmakologi
contoh : Midriasis >< Miosiscontoh : Midriasis >< Miosis
II.II. Farmakokinetik Farmakokinetik
III.III. FarmasiFarmasi
1. Interaksi Kimia1. Interaksi Kimia
2. Interaksi Fisika2. Interaksi Fisika

Pemberian Terapi Pada Keadaan KhususPemberian Terapi Pada Keadaan Khusus
1.1. BumilBumil2.2. ButekiButeki3.3. NeonatusNeonatus4.4. ManulaManula5.5. PenderitaPenderita
- Gangguan ginjal- Gangguan ginjal- Gangguan hati- Gangguan hati
- Incomeabiliti
- Dosis
- BSO

Konsep Terapi Rasional Konsep Terapi Rasional Mengapa Harus Mengapa Harus EBM/KBB??EBM/KBB??
Praktisi KlinikPraktisi Klinikterapi farmakologi terapi farmakologi terminasi proses terapi terminasi proses terapi
Pusat-pusat PELKES primerPusat-pusat PELKES primerPuskesmasPuskesmasPrakek swastaPrakek swasta
Masalah ???Masalah ???Apakah terapi farmakologi yang diberikan telah Apakah terapi farmakologi yang diberikan telah memenuhi “kaidah-kaidah memenuhi “kaidah-kaidah
kerasionalan/Medically kerasionalan/Medically Approriate” yang dapat Approriate” yang dapat dipertanggung jawabkan dipertanggung jawabkan secara ilmiah atau hanya secara ilmiah atau hanya dilaksanakan terapi empirik???dilaksanakan terapi empirik???
98% terapi farmakologi

EBM/Kedokteran Berbasis Bukti (KBB)EBM/Kedokteran Berbasis Bukti (KBB)
Terminologi :Terminologi : Pendekatan medik Pendekatan medik bukti-bukti ilmiah terkini bukti-bukti ilmiah terkini Proses sistematik untuk menemukan, menelaah dan Proses sistematik untuk menemukan, menelaah dan
memanfaatkan hasil-hasil studi memanfaatkan hasil-hasil studi dasar pengambilan dasar pengambilan keputusan klinikkeputusan klinik
Keterpaduan antaraKeterpaduan antara Bukti ilmiah yang berasal dari studi terpercaya/ best Bukti ilmiah yang berasal dari studi terpercaya/ best
reseach evidencereseach evidence Keahlian klinis/ Clinical ExperticeKeahlian klinis/ Clinical Expertice Nilai-nilai yang ada pada masyarakat (Patient Nilai-nilai yang ada pada masyarakat (Patient
Values)Values)

Mengapa Harus EBM/KBB??Mengapa Harus EBM/KBB??
DuluDulu Tonsilektomi Tonsilektomi terapi tonsilitis terapi tonsilitis Intervensi farmakologi Intervensi farmakologi pendekatan pendekatan
“abdikasi/induksi”“abdikasi/induksi”
SekarangSekarang Tanpa tonsilektomiTanpa tonsilektomi
menguntungkan “quality of life patient”menguntungkan “quality of life patient” Khasiat dari efek obat Khasiat dari efek obat industri-industri industri-industri
(detailer) umumnya unbalanced komersil(detailer) umumnya unbalanced komersil

CAIR• SOLUTIO• SIRUP• AEROSOL• GUTTAE• INJEKSI
• SALEP• LINIMEN
• PULVERES• PULVIS• CAPSULAE• TABLET• SUPPOSITORIA
½ PADAT
PADAT
BSO

PENULISAN R/ DALAM BSO CAIRPENULISAN R/ DALAM BSO CAIR
OBAT BENTUK SEDIAAN CAIROBAT BENTUK SEDIAAN CAIR
OBAT MINUM
OBAT SUNTIK OBAT TETES OBAT LUAR
SIRUP
SOLUTIO
SUSPENSI
SATURASI
MIXTURA
EMULSI
IV
IM - H2O
- OIL
OBAT LUAR
- TETES MATA
- TETES HIDUNG
- TETES TELINGA
SOLUSIO
SUSPENSI
EMULSI
AEROSOL
MIXTURA
M. AGITANDA
SIGNATURA HARUS TEPAT TIDAK UNTUK OBAT DENGAN
INDEKS TERAPI SEMPIT
KADAR OBAT MENENTUKAN INTENSITAS KERJA OBAT

TIPE – TIPE RTIPE – TIPE R1.1. Resep MagistralisResep Magistralis
resep yang ditulis oleh dokter menurut formulasi dokter resep yang ditulis oleh dokter menurut formulasi dokter sendiri untuk satu penderitasendiri untuk satu penderita
R/ Paracetamol 200 mgR/ Paracetamol 200 mg
coffeincoffein 10 mg 10 mg
S L q sS L q s
M f pulveres d t d No. XM f pulveres d t d No. X
S p r n pulv 1 max 3 sehariS p r n pulv 1 max 3 sehari
Pro : Wiwik (7 th)Pro : Wiwik (7 th) ParafParaf
R/ Codein 100 mg !R/ Codein 100 mg !
S L q sS L q s
m f pulv d t d No Xv da in capm f pulv d t d No Xv da in cap
S t d d cap IS t d d cap I
Pro : Hadi (10 th)Pro : Hadi (10 th)

2.2. Resep OfficinalisResep OfficinalisResep yang ditulis oleh dokter berdasarkan formulasi Resep yang ditulis oleh dokter berdasarkan formulasi yang ada dalam buku standaryang ada dalam buku standar
R/ Lotio kumerfelsi S FR/ Lotio kumerfelsi S FSUCSUCPro : Wina (17 th)Pro : Wina (17 th)
R/ Unguentum Sulfuris Salicylatuma 20R/ Unguentum Sulfuris Salicylatuma 20S apl loc dolS apl loc dolPro : Harry (6 th)Pro : Harry (6 th)
R/ Pulveres Acidov II No XIIR/ Pulveres Acidov II No XIIS t d d p IS t d d p IPro : Tia (10 th)Pro : Tia (10 th)
