resensi film habibie & ainun

3
Identitas Film Judul Resensi : Cinta Sejati Judul Film : Habibie & Ainun Sutradara : Faozan Rizal Editing : Wawan I Wibowo Rumah Produksi : MD Entertainment Tahun Pembuatan : Pertama, 2012 Durasi : 2 jam, 35 detik Film ini menceritakan tentang percintaan mantan Presiden Republik Indonesia B.J Habibie dengan istri beliau almarhumah Ainun Habibie menjadi topik istimewa. Film berjudul Habibie & Ainun yang diangkat dari buku biografi yang ditulis sendiri oleh Habibie ini memang memiliki cerita yang sangat romantis. Dimulai dengan bertemunya kembali Habibie dengan Ainun di kediaman keluarga Besari (Keluarga Ainun) setelah hampir 7 tahun tidak bertemu. Pertemuan malam Idul Fitri itu menyisakan kenangan rindu bagi Habibie muda akan pandangan mata menyejukkan yang diberikan oleh Ainun muda kala itu. Proses pertunangan dan pernikahan yang cukup cepat, namun dilakukan dengan kepastian jiwa dan kekuatan cinta yang murni, suci, sejati, sempurna dan abadi serta keyaninan bahwa Allah SWT selalu akan menemani, memungkinkan keduanya yakin untuk bersama-sama. Film Habibie & Ainun menceritakan seorang pemuda genius ahli pesawat terbang bernama Rudy Habibie yang diperankan oleh Reza Rahadian yang mempunyai mimpi mulia dengan membuat sebuah truk terbang untuk mempersatukan Bangsa Indonesia. Sedangkan lawan mainnya yaitu seorang gadis cantik bernama Ainun yang diperankan oleh Bunga Citra Lestari (BCL) adalah seorang dokter muda yang sangat cerdas dengan masa depan karir yang cemerlang. Dua sahabat SMP ini bertemu lagi di kota Bandung pada tahun 1962. Seketika itu Habibie jatuh cinta kepada Ainun yang baginya memiliki raut wajah semanis gula batok. Sedangkan Ainun tidak hanya mencintai pemuda genius tersebut, namun percaya akan mimpi dan visi Habibie. Akhirnya mereka berdua menikah dan terbang ke Jerman. Habibie dan Ainun tahu bahwa mereka mempunyai mimpi yang besar dan tak mudah untuk mewujudkannya. Dinginnya udara dan salju Jerman, pengorbanan, rasa sakit, kesendirian serta godaan harta benda serta kekuasaan saat mereka kembali ke negeri tercinta mengiringi perjalanan dua hidup menjadi satu. Bagi Habibie, Ainun adalah segalanya. Ainun bagaikan mata untuk melihat hidupnya

Upload: rizka-pratiwi

Post on 25-May-2015

25.911 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Resensi film habibie & ainun

Identitas Film

Judul Resensi : Cinta Sejati

Judul Film : Habibie & Ainun

Sutradara : Faozan Rizal

Editing : Wawan I Wibowo

Rumah Produksi : MD Entertainment

Tahun Pembuatan : Pertama, 2012

Durasi : 2 jam, 35 detik

Film ini menceritakan tentang percintaan mantan Presiden Republik Indonesia B.J Habibie dengan istri beliau

almarhumah Ainun Habibie menjadi topik istimewa. Film berjudul Habibie & Ainun yang diangkat dari buku biografi yang ditulis sendiri oleh Habibie ini memang memiliki cerita yang sangat romantis. Dimulai dengan bertemunya kembali Habibie dengan Ainun di kediaman keluarga Besari (Keluarga Ainun) setelah hampir 7 tahun tidak bertemu. Pertemuan malam Idul Fitri itu menyisakan kenangan rindu bagi Habibie muda akan pandangan mata menyejukkan yang diberikan oleh Ainun muda kala itu. Proses pertunangan dan pernikahan yang cukup cepat, namun dilakukan dengan kepastian jiwa dan kekuatan cinta yang murni, suci, sejati, sempurna dan abadi serta keyaninan bahwa Allah SWT selalu akan menemani, memungkinkan keduanya yakin untuk bersama-sama.

Film Habibie & Ainun menceritakan seorang pemuda genius ahli pesawat terbang bernama Rudy Habibie yang diperankan oleh Reza Rahadian yang mempunyai mimpi mulia dengan membuat sebuah truk terbang untuk mempersatukan Bangsa Indonesia. Sedangkan lawan mainnya yaitu seorang gadis cantik bernama Ainun yang diperankan oleh Bunga Citra Lestari (BCL) adalah seorang dokter muda yang sangat cerdas dengan masa depan karir yang cemerlang. Dua sahabat SMP ini bertemu lagi di kota Bandung pada tahun 1962. Seketika itu Habibie jatuh cinta kepada Ainun yang baginya memiliki raut wajah semanis gula batok. Sedangkan Ainun tidak hanya mencintai pemuda genius tersebut, namun percaya akan mimpi dan visi Habibie. Akhirnya mereka berdua menikah dan terbang ke Jerman. Habibie dan Ainun tahu bahwa mereka mempunyai mimpi yang besar dan tak mudah untuk mewujudkannya. Dinginnya udara dan salju Jerman, pengorbanan, rasa sakit, kesendirian serta godaan harta benda serta kekuasaan saat mereka kembali ke negeri tercinta mengiringi perjalanan dua hidup menjadi satu. Bagi Habibie, Ainun adalah segalanya. Ainun bagaikan mata untuk melihat hidupnya sesuai arti kata "ainun" sebenarnya yaitu mata. Sedangkan bagi Ainun, Habibie, pemuda jenius itu adalah segalanya, pengisi cinta dan kasih dalam hidupnya. Namun setiap awal, setiap kisah memiliki akhir, setiap mimpi mempunyai batas. Hingga pada suatu titik, cinta dua sejoli tersebut dikatakan cinta sejati, cinta sehidup semati.

Dalam berakting, Reza Rahardian sangat mendalami ketika menjadi tokok seorang mantan presiden BJ. Habibie mulai dari gesture hingga cara berbicaranya. Latar tempat asli yang digunakan di beberapa adegan seolah mengingatkan kembali pada masa sejarah. Dan tokoh habibie merupakan bagian besar dari sejarah tersebut

Film ini sangat bagus untuk diluncurkan di berbagai kalangan, karena rasa nasionalisme yang dimiliki Habibie sangat besar untuk Indonesia dan perlu untuk dicontoh. Di dalam film ini, dua pasangan yang dapat terbangun cintanya karena satu mimpi yang tak akan pernah mudah tersampaikan. Ketika mereka berada di Jerman, mereka sangat mengabdi. Mulai dari merasakan bagaimana dinginnya hidup di Jerman. Hingga suatu ketika, Habibie pulang kuliah dan beliau tidak mmempunyai uang untuk kembali ke rumahnya. Beliau pulang dengan jalan kaki ditengah dinginnya salju hingga sepatu beliau berlubang. Tak jadi masalah baginya dibandingkan mimpi – mimpinya yang belum terwujud. Godaan harta dan kekuasaan saat mereka kembali ke Indonesia mengiringi perjalanan dua hidup menjadi satu. Ketika Ainun sangat menginginkan kembali ke

Page 2: Resensi film habibie & ainun

Indonesia, keinginannya tidak bisa terwujud karena tidak dapat izin dari Indonesia. Hingga akhirnya Ainun menjadi seoarng dokter di salah satu rumah sakit di Jerman. Setelah Ainun menjadi dokter, Habibie mendapat panggilan untuk kembali ke Indonesia. Mereka saling mnedukung satu sama lain dengan tiap – tiap pekerjaan yang dimiliki. Jarak tidak jadi masalah bagi mereka. Saling percaya adalah pedoman yang mereka miliki hingga semua mimpinya tercapai. Sampai pada akhirnya mimpi mereka untuk kembali ke Negara asal dapat teruwujud dimana di Negara asal mereka kembali berjuang untuk memajukan bangsa Indonesia.

Semakin terlihat nyata film ini dengan penerbangan pesawat pertama yang diimpikan Habibie, dihadiri pak Soaharto dan ibu Tien. Tidak hanya kisah cinta mereka, pemilik nama lengkap Bachrudin Jusuf Habibie ini di hadapkan pada suatu titik dimana beliau harus menghadapi intrik politik yang merupakan bagian dari terwujudnya mimpi Beliau ketika sudah menjadi seorang Menteri. Semakin terlihat nyata Setelah intrik politik berhasil diselesaikan dengan berbagai dukungan dari sang istri, Ainun, baliau diangkat menjadi seorang Wakil Presiden dari Presiden Soeharto. Pada saat Habibie menjadi Wakil Presiden, terjadi inflasi yang sangat besar – besaran di Indonesia. Hingga pada akhirnya pak Soeharto mengundurkan diri dari jabatan Presiden yang digantikan oleh Habibie. Habibie kembali berjuang untuk mengatasi inflasi yang terjadi di Indonesia. Dukungan dari seorang istri yang berjuang dengan kanker ovariumnya, teratasilah inflasi tersebut dengan terbukanya Bank Mata pada tahun 1999.

Pada suatu ketika Habibie mengetahui bahwa istrinya, ainun mengalami kanker ovarium, beliau kembali berjuang. Berjuang menyelamatkan nyawa sang istri. Kanker ovarium tidak memisahkan mereka. Habibie sangat setia berada di samping sang istri di etngah sakitnya beliau, Ainun. Beberapa operasi telah dijalani. Tapi apa daya kanker sudah menyebar ke seluruh tubuh. Sampai pada akhirnya nyawa seorang istri tak dapat tertolong lagi. Film ini disajikan sangat menggugah semangat untuk peduli terhadap orang lain. Tidak hanya kepentingan diri sendiri.

Selain memiliki kelebihan, adapun kekurangan dari film ini. Boleh disebutkan bahwa Bunga Citra Lestari yang menjadi tokoh Ainun kurang mengimbangi Reza Rahardian yang begitu mendalami menjadi tokoh Habibie. Kostum yang digunakan masih sangat terlihat modern. Mobil yang digunakan habibie ketika silaturahmi hari raya idul fitri ke rumah ainun terlihat sangat bagus. Barang – barang yang ada di dalam rumah Habibie ketika beliau sudah menjadi soerang menteri juga sangatlah modern. Adapun make up yang digunakan oleh Ainun terlihat sangat menawan, tidak memperlihatkan pada zaman dahulu.

Sedikit kecewa pada penampilan Habibie dan Ainun yang tetap awet muda meski pernikahan mereka sudah berjalan hampir setengah abad lamanya. Sulit rasanya membayangkan manusia berusia 70 tahun dengan fisik layaknya 40 tahun. Entahlah, ini mungkin hanya karena Habibie adalah tokoh yang sudah dikenal luas oleh masyarakat sehingga penonton mengharapkan adanya kemiripan fisik antara Habibie versi film dengan Habibie yang sebenarnya. Tio Pakusadewo yang hadir sekilas memerankan sosok pak Harto juga kurang pas gesture-nya, menurut saya hanya rambut belakangnya saja yang mirip. Memang di dalam film terlihat rambut dari Habibie beruban ketika usianya sudah beranjak tua, tetapi pada selanjutnya kembali hitam. Sangat terlihat bahwa sangat kurang dalam penyesuaian fisik dengan umur. Ainun yang terkena kanker ovarium dan sangat parah tidak menunjukkan cirri – cirri sebagaimana mestinya orang yang terserang penyakit kanker. Terlihat ketika detik – detik meninggalnya Ainun, mata seorang Ainun begitu bening tidak seperti orang terkena kanker. Begitu pula dari bibirnya yang masih terlihat sehat. Tidak ditunjukkan pula dalam film ini bagaimana Habibie menjalani hidupnya tanpa Ainun.