resensi fiksi

Upload: hasril

Post on 04-Jun-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 Resensi fiksi

    1/11

    Page 1

    HIDUP CINTA DAN PENGORBANAN

    RESENSI FIKSI

    DISUSUN OLEH

    HASRIL

    NPM 201241038

    UNIVERSITAS KALTARA TANJUNG SELOR

    JURUSAN EKONOMI

    FAKULTAS MANAJEMEN

    2013

  • 8/13/2019 Resensi fiksi

    2/11

    Page 2

    1. Identitas Buku

    a. Judul buku : RINDU CALLISTA, Jalan panjang menggapaicinta

    b. Penulis : Abhie Alhabarc. Editor : AM Neswarad. Penerbit : Belia [Kelompok Pustaka alvabet]e. Cetakan : I, Januari 2010

    f. Ukuran buku : 13 x 20g. Jenis kertas : Kertas biasah. Jenis Cover : Soft Coveri. Jumlah Halaman : 376 halaman

    j. Harga : Rp. 49.000k. ISBN : 978-979-19202-1-6l. Gambar Sampul : dua orang cewek yang berbeda, seorang cewek

    menggunakan jilbab menggunakan baju gamis berwarna oranye, dan yangsatunya lagi menggunakan baju warna hitam.

  • 8/13/2019 Resensi fiksi

    3/11

    Page 3

    2. Pembukaan

    Abhie Albahar ini lahir di Bekasi pada 18 April 1983. Sejak kecil iamemang sudah mencintai karya seni terutama sastra. Abhie berkesempatan

    mendapatkan beasiswa pendidikan dari DEPDIKNAS Pusat Bahasa untukmemperdalam ilmu sastra dan menjadi salah satu anggota Bengkel Sastra.Dari sinilah kemudian ia semakin bersemangat mengembangkan bakatdibidang sastra khususnya puisi, cerpen, naskah teater, penulis cerita danskenario hingga novel. Pada tahun 2002 hingga awal 2004, ia sempat terjun ke

    bidang perfileman sebagai penulis magang di salah satu PH di Indonesiasekaligus anggota kru film.

    Usai Bengkel Sastra, Abhie yang bermukim di Bekasi ini memutuskan bergabung dengan Teater Keliling dan sempat mementaskan naskah teater perdananya yang berjudul Quran dan Koran (1999).

    Karya-karyanya yang lain meliputi karya skenario cerita lepas; diantaranyaMasih Adakah Senyum Untukku (2004), Janji Untuk Cinta (2004), TiadaYang Seperti Kamu (2007), dan Romantic Bukan Sekedar Cinta (2008);cerpen berjudul Sejuta Keinginan (2008), beberapa puisi diantaranya: AkuIngin Selalu Bersamamu Selamanya, Pesan Terakhir; dll. Beberapa novelyang pernah ditulis adalah: Red Diary (2006), If Love Dont Be Angry(2008).

    3. Sinopsis

    Rindu adalah seorang anak yang dibuang oleh orang tua kandungnyasendiri di tengah jalan lalu diambil dan diadopsi oleh Pak Sobari, seorang priamuda yang kaya raya. Kehadiran Rindu di tengah keluarga Pak Sobari memicukonflik antara Pak Sobari dengan Istrinya, Ibu Laras, Pak Sobari ingin Rindumenjadi bagian dari keluarganya. Rasa cemburu yang berkecamuk dihati IbuLaras membuat wanita ini merasa tidak lagi menghargai dirinya sabagai istri

    yang pada saat itu sedang mengandung seorang bayi mungil yang kelak akandilahirkan ke muka bumi ini.

    Hingga beranjak remaja kedua anak Pak Sobari itu pun tumbuh menjadi pribadi yang berbeda karakter yang bertolak belakang. Callista, anak kandungdari Pak sobari dan Ibu Laras, tumbuh menjadi gadis yang cantik danmenawan. Namun kecantikan yang dimilikinya, bukan membuat ia semakin

    bersyukur atas karunia yang telah diberikan oleh Allah padanya. Ia justru

  • 8/13/2019 Resensi fiksi

    4/11

    Page 4

    memanfaatkan dengan menggaet setiap laki-laki yang mendamba akankecantikan fisik yang ia miliki.

    Sifat buruk Callista itu, justru bertolak belakang dengan puteri angkat

    keluarga Pak Sobari. Rindu gadis yang alim dan sholehah serta taat beribadah juga santun dalam berbusana. Sifat yang berbeda itulah membuat keduanyasaling mengigatkan akan tabiat masing-masing.

    Sementara itu Ibu Laras, yang pernah membenci sosok Rindu karenamenyangka sebagai penyabab kamatian sang suami yang juga penyebabkehancuran usaha yang pernah dirintisnya, perlahan mulai mencintai danmenyayangginya meski masih terkesan sacara diam-diam Ibu Laras pulalahyang mengetahui siapa sosok kedua orang tua kandung Rindu yang sebenarnyaitu ia ketahui ketika ada seorang ibu kandung Rindu yang telah membuanganaknya itu di pinggir jalan. Ibu Laras juga mengetahui kalau Almarhum PakSobarilah yang akhirnya mengadopsi anak wanita tersebut yang dia kenal

    bernama Rindu. Perempuan itu akhirnya meninggal dunia tertabrak kendaraanusai melontarkan pengakuan yang cukup mencengangkan bathin Ibu Laras.Dari cerita itulah, Ibu Laras mengetahui apa yang menyebabkan ia sampai hatimembuang anak kandungnya sendiri, Wanita itu adalah adalah korban

    pemerkosaan dari seorang laki-laki yang tidak bertanggung jawab bernamaFadli yang diketahui Ibu Laras telah menikah dan hidup bahagia denganseorang wanita lain. Ditambah lagi, kehidupan Rindu yang sangat sederhana

    namun tetap sabar dalam menjalani hidup, akhirnya mempertemukan diadengan seorang wanita tua yang kaya raya namun hidup sebatang kara ditengah penyakit mematikan yang hendak merenggut nyawanya. Dengan segalaketulusan hati dan kesabaran, Rindu pun merawat wanita tua itu hinggamenjelang ajal tiba. Sebelum meninggal, wanita tua itu mewasiatkan agarseluruh hartanya dihibahkan pada yayasan anak yatim piatu dan orang jompo

    juga pada Rindu yang telah merawat dirinnya. Dari situlah, cahaya cinta IbuLaras pada Rindu mulai bersemi. Perekonomian keluarga Ibu Laras yang kalahitu tengah morat-marit, berhasil didongkrak oleh wujud cinta kasih Rindu pada

    wanita tua itu yang akhirnya membuahkan sebuah rumah yang layak huni.Di tengah cintanya yang mulai bersemi pada sang anak terbesit ide untuk

    menjodohkan Callista, Puterinya yang hidup secara ugal-ugalan pada seorang pemuda alim bernama Ahmad Firdaus, teman bermain Callista dan Rindusewaktu kecil. Callista yang mengetahui masa mudah pemuda itu super jelukdan jorok juga bau. Callista tidak menerimanya dan mengajukan protes padasang bunda. Callista menolak perjodohan itu. Menurutnya, Ahmad Firdaus

    bukanlah kriterianya. Dari situlah muncul konflik baru antara Ibu Laras,

  • 8/13/2019 Resensi fiksi

    5/11

    Page 5

    Callista dan Rindu. Sosok Ahmad Firdaus tampil di hadapan keluarga tersebutdengan melempar pesona yang sungguh memukau benak Callista. Callistamendecak kagum dengan penampilan dan fisik dari pemuda yang pernahdibencinya semasa kecil itu. Cinta pun mulai bersemi dihatinya. Callista punlupa dengan perjanjian yang diucapkan di hadapan sang bunda dan Rindu padasaat mereka berkonflik. Ibu Laras terpaksa mengantikan sosok Callista buatAhmad Firdaus pada Rindu, sebelum akhirnya Callista mengetahui sosokAhmad Firdaus yang sebenarnya.

    Perjuangan untuk mendapatkan cinta sang pemuda alim itulah yang perlahan menghantarkan Callista menemukan jalan Tuhan yang lurus. Perlahannamun pasti, ia pun mulai merubah tabiatnya yang dulu cuek dan masa bodohakan ajaran agama, bahkan Abiem, kekasihnya, diam-diam mulai mengikuti

    jejaknya demi mendapatkan cinta sang pujaan hati kembali.Sampai di suatu ketika ada kejadian yang akhirnya merubah pola hidup

    Callista yang berliku, menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sebuah kejadianyang sempat membuatnya sangat malu. Mulai dari mimpi buruk yang seringhadir dalam tidurnya sampai sebuah kejadian di acara Maulid Nabi yang diadakan keluarga Ahmad Firdaus yang membuatnya terasa tersengat aliranlistrik ribuan volt.

    Perlahan tapi pasti, ia pun mulai mencintai ajaran agama yang dulu sering

    ia acukan. Pergulatan batin pun akhirnya membuat ia memutuskan bergabungdengan komunitas rohis. Ia yang sempat bikin jengkel guru agamanya kini berubah bak seorang santri nan santun dan mulai meninggalkan komunitas gaulyang menjerumuskannya. Ia mulai menutup aurat tubuhnya yang dulu ia umbardengan mengunakan jilbab dan pakaian tertutup. Namun sayang, semua itumasih dilakukannya untuk menarik hati sang pemuda yang kini menjadiincarannya.

    Allah pun menguji keimanan yang ia miliki. Callista mendengar pembicaraan dari keluarga Ahmad Firdaus dan ibunya yang tengah

    membicarakan prihal perjodohan antara Rindu dan pemuda yang selama inidiincarkan. Kenyataan itu membuat hancur. Namun lebih teriris lagi, ketikamendengarkan pengakuan Rindu yang menolak pinangan dari keluarga AhmadFirdaus dan mengetahui penolakan lamaran Rindu tersebut hanya karena inginmenjaga perasaannya.

    Sejak saat itulah, Callista berniat untuk menumui Ahmad Firdaus disebuah tempat yang akhirnya diketahui Ibu Laras sebagai bentuk

    pengkhianatan Callista terhadap sumpah yang pernah dilontarkan padanya

  • 8/13/2019 Resensi fiksi

    6/11

    Page 6

    waktu itu. Ia mengira, bahwa keputusan Rindu menolak lamaran AhmadFirdaus karena pengkhianatan yang dilakukan Callista. Prasangka buruk itulahyang menghantarkan konflik yang sangat rumit antara Callista dengan sang

    bunda.

    Konflik tersebut membuat Callista akhirnya pergi dari rumah. Saat pergulatan bathinnya yang tidak menentu itu, ia sempat dihadang olehsekelompok pemuda yang ingin memperkosanya. Ia pun ditolong oleh para

    pemuda di sebuah pesantren. Disinilah ia bertemu dengan sosok pemudamelankolis bernama Syaiful Akbar. Syaiful Akbar juga mengalami masa laluyang juga cukup rumit. Ia pernah dikhianati oleh kekasihnya yang berselingkuhdengan sahabatnya sendiri. Cukup lama tinggal di lingkungan pesantren,membuahkan kerinduan akan sosok ibunya. Callista pun berniat pulang.

    Callista pun kembali ke pelukkan sang bunda tepat di malam hari raya,dikala kumandang takbir bergema ke seluruh penjuru dunia. Usai kejadian itu,Callista berusaha membujuk Rindu untuk menerima pinangan dari AhmadFirdaus meski getir hatinya tak terelakkan lagi. Ia berhasil membujuk Rinduuntuk menerima pinangan Ahmad Firdaus. Namun ujian tak berhenti sampaidisitu saja, Rindu mengidap penyakit mematikan yang bersarang dikepalanya.Kanker ganas yang belakangan diketahui sabagai penyabab rasa nyeri dikepalanya itu, membuat ia tak berani berkomitmen merajut tali pernikahandengan Ahmad Firdaus atau laki-laki manapun. Namun demikian, Ahmad

    Firdaus pun berhasil meruntuhkan kekerasan dinding hati Rindu yang sempat bertahan dengan pendiriannya untuk tidak menikah dengan dirinya, mengingathidupnya tidak akan bertahan lama.

    Di hari-hari menjelang pernikahannya, Ibu Laras meminta sang ayah untuksekedar meminta restu sekaligus menjadi wali nikah dirinya. Kenyataan pahit

    pun kembali diterima oleh Rindu. Sang ayah ternyata diketahui telahmeninggal dunia dan keluarganya telah pergi entah kemana tanpa di ketahuikeberadaannya. Pernikahan itu pun terjadi setelah Rindu mendapat wali nikahuntuk dirinya. Hancur dan terlupakanya hati Callista melihat semuanya itu.

    Namun ia berusaha tegar untuk menerima kenyataan yang menghampirinya. Ia berharap, agar Allah memberi kekuatan untuk menerima taqdirnya. Ditengahkesedihannya itu, tanpa sengaja dua sosok laki-laki yang pernah ada dalamhidupnya dan sempat mengisi hatinya, hadir dengan pesona yang berbeda danmampu menggugah hatinya untuk kembali merajut tali cinta. Abiem tampildengan pesona anak santri yang memikat hati Callista usai pulang dari pondok

    pesantren tempatnya menimbah ilmu agama. Sementara Syaiful Akbar, hadir

  • 8/13/2019 Resensi fiksi

    7/11

    Page 7

    membuat kehangatan dan kedamaian cinta pada dirinya di tengah karamaianacara resepsi pernikahan antara Rindu dan Ahmad Firdaus.

    4. Unsur Intrinsik yang dinilai

    a. Tema : Tema dalam novel ini adalah seorang cewek, Callista yangcantik. Tapi Rindu, saudaranya, sungguh cupu, tak kenal mode,apalagi gaya terbaru. Ia mengabdikan hidupnya untuk kebaikansemata. Baginya segala hal dalam hidup adalah sarana beribadahkapada Allah SWT. Sementara Callista menghabiskan sebagian

    besar waktunya untuk bersenang-senang. Menikmati hidup,katanya. Tak mengherankan kalau dirinya begitu populer di sekolah

    dan menjadi incaran banyak kaum Adam. Sampai tiba waktunya,seorang pemuda saleh, tampan, dan penuh daya tarik mengubahsegalahnya. Cinta pun bersemi, hingga Callista berkorban untuk

    belajar agama, membeli kaset islami, membeli buku islam denganmengunakan uang tabungannya sendiri, demi mengejar cintanyakapada pemuda saleh tersebut.

    b. Amanat : dalam menjalani hidup ini kita harus selalu berikhtiarkepada Allah SWT, berserah diri dengan menyerahkan semuaurusan duniawi kita kepada-Nya. Kita hanya bisa berusaha dan

    berdoa. Karena urusan rejeki, jodoh dan umur hanya Allah lah yangmengetahuinya.c. Alur : Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur maju dan

    mundur. Alur majunya adalah ketika Rindu ditemukan oleh PakSobari di sebuah halte di pinggir jalan kemudian mengadopsi Rindumenjadi anak angkat hingga ia menikah dengan seorang pemudasaleh. Sedangkan alur mundurnya adalah ketika penulismenceritakan kembali tentang asal usul Rindu dan orang tuanya,hingga ia di simpan di sebuah halte di pinggir jalan.

    d. Latar/setting : latar dalam novel ini ada tiga, yaitu latar tempat, latarwaktu, latar suasana. Misalnya latar tempat, di rumah, di madrasah,di sekolah, di surau, di rumah sakit dan di pesantren. Latar waktu,subuh, pagi, siang, sore, dan malam. Sedangkan latar suasana,senang, mencekam dan sedih.

    e. Penokohan : a. Protagonis diperankan oleh Callista yang menjadiobjek sebagai wanita cantik, manja dan selalu mengikutikemahuannya. ( Hal tersebut di jelaskan dalam novel pada hal 27-28 Karena ini versi penulis yang lagi menulis novel yang tokoh

  • 8/13/2019 Resensi fiksi

    8/11

    Page 8

    utamanya Callista, maka si tokoh bernama Callista lah yangmenjadi objek sebagai wanita tercantik abad ini.... )

    b. Antagonis diperankan oleh Ibu Laras karena tokohini memiliki sifat pemarah dan emosional.

    c. Tritagonis diperankan oleh cewek yang bernamaRindu, kerena Rindu memiliki sifat yang penyabar. Sehingga ia

    bisa menjadi penegah dari masalah yang dihadapi tokoh utama.f. Karakter : Karakter yang ada dalam novel ini, terlihat pada peran

    yang dilakonkan oleh tokoh yang bernama Rindu yang merupakan peran tritagonis dalam cerita ini karena ia dapat menguasai setiap peran yang akan diperankannya, pada saat tokoh utama sedih iaakan sedih, pada saat senang ia akan senang, dan pada saat marahia pun akan marah. Semuanya tergambar pada setiap cerita.

    g. Sudut Pandang Pencerita : Sudut pandang yang digunakan dalamnovel ini adalah sudut pandang orang ketiga, karena dalam novelini pencerita tidak terfokus pada satu tokoh. Tetapi tokoh-tokohyang lainnya pun terlibat dari hal yang diceritakan dalam novel ini.

    h. Kebahasaan : gaya bahasa dalam novel ini tidak menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar, tetapi sangat mudah untukdipahami oleh pembaca. Khususnya untuk kalangan remeja. Dan

    banyak menggunakan bahasa inggris dan bahasa arab, sehinggadapat menambah ilmu pengetahuan.

    5. Isi Resensi

    a. Kelebihan

    Tema yang ada dalam novel ini sangat cocok di baca olehkalangan remaja. Karena apa yang ingin disampaikan penulisditujukan oleh para remaja. Dari awal sampai akhir cerita sangatnyambung dan tidak membosankan. Novel yang bertema hidup,cinta, dan pengorbanan sangat sesuai dari awal sampai akhir. ( Haltersebut di jelaskan pada novel hal 367 dari kesimpulan itulah, iaberpendapat bahwa untuk menggapai cinta yang diridhai oleh

    Allah memang akan ada jalan panjang untuk meraihnya ).

    Amanat yang disampaikan dalam novel ini adalah denganmenyerahkan semua urusan duniawi kepada Allah SWT. ( Haltersebut dijelaskan pada novel hal 237-238,

    Di sini... aku tak lagi berdiri sebagai hamba-Mu yangkuat ya Allah. Semua telah rapuh termakan waktu yang

  • 8/13/2019 Resensi fiksi

    9/11

    Page 9

    kian menyusut dan mengiris batin ini Aku tak mampumelawan takdir-Mu, namun aku juga takut menyakitiadikku yang sangat aku sayangi. Diantara dua pilihan,harus ada salah satu yang dikorbankan. Tapi siapa?

    Menerima pemuda yang sangat dicintai adikku sebagai suamiku? atau mengorbankan semua perasaanku ini demi sang adik? Aku sungguh tidak bisa menentukan apalagimemutuskan pilihan itu. Aku mohon petunjuk-Mu ya

    Allah... agar bisa mengambilkan keputusan yang tepat danterbaik tanpa harus ada yang tersakiti. Tolon aku ya

    Allah...

    Jerit suara hati Rindu seakan mewakili segala kegundahan yang

    tengah ia rasakan... Demikian juga dengan Callista. Bak hamba Allah yang inginberniat tulus kembali kepada jalan-Nya, ia berusaha menjalankanniatnya untuk taubat nasuha... )

    Novel ini juga banyak mengandung nilai-nilai islami ( Hal tersebutdijelaskan dalam novel pada hal 190 Abiem, salat itu selain

    sebagai tiangnya agama dalam menegakkan sebuah kebenaranhukum islam, juga salat itu bisa mencegah perbuatan keji dan

    mungkar. Dan itu sangat jelas diterangkan dalam al-Quran.... ) Latar/ setting pada novel ini sangat jelas, dan disertai

    dengan kata-kata puitis yang indah, sehingga pembaca tidak bosandalam membaca novel ini. Misalnya latar waktu (hal tersebutdijelaskan dalam novel ini pada, misalnya : Hujan deras masihmengguyur permukaan bumi, angin berembus kencang meniupdedainan hingga bergoyang-goyang. Sesekali terdengar suara

    guntur bergemuruh, menambah kelam suasana malam yangmencekap itu. Hal 10, subuh berlalu berganti pagi cerah dan

    indah. Burung-burung berkicau dengan riangnya di atas pepohonan yang rindang. Dedaunan yang lebat bergoyang-goyangtertiup embusan angin sepoi-sepoi basah yang lamat-lamatmenjelma menjadi butir kesejukan saat setetes embun jatuh ke

    permukaan tanah. Cahaya mentari masih enggan membiaskan sinarnya ke hamparan tanah, namun suasana pagi sufah bisamemecahkan gemerlap lampu-lampu listrik yang mulai meredup.

    Kibasan angin yang menerpa diantara pucuk dedaunan yangmenghijau, menggulur senda yang tertoleh di pagi indah ini. Hal

  • 8/13/2019 Resensi fiksi

    10/11

    Page10

    14, suara bedug adzan magrib menggema bertalu-talu ke seluruh penjuru alam. Gelap pun mulai menyelimuti permukaan bumi yanghening diterpa angin dingin yang berembus halus meniupdedaunan cahaya lampu listrik berpadu dengan indahnya biasrembulan dan cahaya bintang-bintang yang kerlap-kerlip denganbiduk pijarnya yang menerangi panorama alam raya Hal 96-97.

    b. Kekurangan

    Alur pada novel ini tidak teratur, sehingga pembaca binggung untuk memahami jalan cerita yang disampaikan penulis.Karena alur novel ini menggunakan alur maju dan alur mundur.Misalnya alur maju, ketika Pak sobari menemukan sosok gadismungil di sebuh halte. ( Hal ini dijelaskan dalam novel pada hal 1. Hujan deras mengguyur jalan raya di tengah kota yang sepi.Saat malam mulai merangkak ke peraduan. Hanya beberapakendaraan mobil saja yang sesekali melintas di jalan beraspal

    yang becek oleh air hujan itu. Sesekali guntur bergemuruhdiantara riuh malam yang dingin. Sebuah mobil sedan warnahitam metalik cepat di jalan itu. Sosok laki-laki peruh baya tengahasyik menyetir sembari pandangan terus menatap ke depan. Ketikamelewati sebuah tikungan jalan yang sepi, tepat di sebuah halte,

    sosok matanya yang teduh menangkap sosok gadis manis kecil dan

    mungil yang berdiri menggigil kedingginan sambil menangishisteris memecahkan keheninggan malam yang gulita... )

    Sedangkan alur mundurnya, ketika seorang wanita muda bertamukerumah Ibu Laras yang mengaku sebagai ibu kandung Rindu. (Hal ini dijelaskan dalam novel pada hal 130. Saya adalah ibukandung Rindu. Saya jualah yang membuang Rindu sewaktu kecildi pinggir jalan, dan saya pun mengetahui kalau keluarga Andalah

    yang telah mengadopsi anak saya sewaktu kecil hingga sekarangini. Saya minta maaf karena telah menelantarkan darah daging

    saya sendiri. Saya khilaf. Saya cuman binggung karena harusmenanggung beban seberat ini di usia mudah. Saya belum siap,

    Bu.... Ucapan itu terdengar lirih dan menyayat hati Ibu Laras yang ketika itu tengah menerima tamu tak diundang. Seorangwanita muda yang mengaku sebagai ibu kandung Rindu. Tangiswanita muda it pecah tak tertahankan. Batin menjerit hebat ketikamenyadari kekhilafan yang telah membuang Rindu di pinggir jaln

    saat hujan lebat. )

  • 8/13/2019 Resensi fiksi

    11/11

    Page11

    6. Kesimpulan/ Kelayakan BukuSetelah novel ini saya baca dari awal sampai akhir, saya dapat

    menyimpulkan novel ini dapat dibaca oleh para remaja. Dikarenakan novelini dapat memberikan ilmu, masukan, dan pelajaran. Dalam hidup ini manusiaselalu dihadapi oleh berbagai masalah. Termasuk dalamnya adalah masalahcinta. Untuk mendapatkan cinta yang sesungguhnya, tidaklah semudahmembalikan telapak tangan. Untuk mendapatkannya itu harus diperlukan

    pengorbanan dan usaha. Disamping itu kita juga harus senantiasa berdoakepada Allah AWT agar diberikan kemudahan dalam menjalani hidup ini.Kerena hanya kepada Dia lah kita berserah diri.