republika

Upload: ruhimat

Post on 09-Jul-2015

833 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Edisi Kamis, 13 Oktober 2011

TRANSCRIPT

JURNA

L

REPUBLIKAwww.republika.co.id

Hal 5-8

KAMIS, 13 OKTOBER 2011 15 DZULQAIDAH 1432 HNOMOR 268/TAHUN KE-19

Shalit Ditukar 1.027 Tahanan PalestinaMOHAMMED SALEM/REUTERS

Serdadu Senilai Seribu Tahanan

Rp 2.900 / 28 HalamanLUAR P JAWA Rp 4.000 DITAMBAH ONGKOS KIRIM

MAHAKA MEDIAIKLAN: Telp: 021 791 84744, Faks: 021 798 1169, e-mail: iklan@republika co.id SIRKULASI: Telp 021 791 84746 Faks: 021 791 98442 e-mail: sirkulasi@republika co.id

Tentara Israel Gilad Shalit

Pengadilan Tipikor Daerah Surga KoruptorErik Purnama Putra, Bilal Ramadhan JAKARTA Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bandung, Jawa Barat, yang membebaskan Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad dari dakwaan korupsi ternyata bukan vonis bebas pertama di pengadilan khusus kejahatan pencurian uang negara itu. Pengadilan Tipikor daerah selama hampir setahun berdiri sudah membebaskan 25 terdakwa korupsi. Menurut catatan Indonesia CorrupHakim Pernah tion Watch, satu terTersangkut Korupsi dakwa korupsi Hlm 11 dibebaskan Pengadilan Tipikor Semarang, 21 terdakwa bebas di Pengadilan Tipikor Surabaya dari 95 perkara, dan tiga orang bebas di Pengadilan Tipikor Bandung. Pengadilan Tipikor Jakarta juga pernah membebaskan satu terdakwa meskipun bukan terdakwa utama. Selain kasus Mochtar yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kasus lain yang mendapat vonis bebas ditangani Kejaksaan Agung (Kejakgung). Anggota Badan Pekerja ICW Emerson Yuntho mengatakan, bebasnya Mochtar dikhawatirkan menjadi wabah penyakit yang dapat menyebar ke Pengadilan Tipikor daerahBersambung ke hlm 11 kol 1-7

2006 25 JuniPejuang Hamas menyergap Shalit di perbatasan Gaza. 26 Juni Hamas mendesak pertukaran tawanan dengan Israel.

2007 25 JuniPesan suara Shalit dikirim Hamas.

2008 10 JuniSurat diklaim tulisan tangan Shalit dikirim Hamas. 18 Juni Hamas-Israel sepakat damai. Des - Jan 2009 Israel membombardir Gaza selama 22 hari setelah kesepakatan damai buyar.

2009 1 OktoberHamas mengirim video Shalit mendesak pembebasan 20 perempuan Palestina.

2011 11 Oktober

TUKAR TAHANAN: Perempuan Palestina memegang foto anak dan suami yang ditahan di penjara Israel dalam aksi protes di markas Palang MerahInternasional di Gaza City, Rabu (12/10). Mereka berharap sanak keluarganya dibebaskan menyusul rencana pertukaran tahanan dengan Israel. Ditto Pappilanda GAZA Kabinet Israel akhirnya menyetujui pertukaran prajurit Gilad Shalit yang ditahan pejuang Hamas dengan 1.027 warga Palestina yang dipenjara di tahanan-tahanan Israel. Dua puluh enam menteri di kabinet Israel mendukung dan tiga menteri lainnya menentang usulan pertukaran tahanan pada pengambilan keputusan melalui voting, Selasa (11/10) malam. Perwakilan Israel dalam beberapa hari terakhir menghabiskan waktu untuk bernegosiasi dengan pimpinan Hamas melalui mediasi Pemerintah Mesir. Yoram Cohen, kepala polisi rahasia Israel Shin Bet, ikut mendukung kesepakatan ini karena pengembalian Shalit melalui operasi militer dianggap mustahil. Cohen mengakui pertukaran tahanan ini bukanlah kesepakatan yang baik, tapi ini satu-satunya cara untuk memulangkan Shalit. Hamas juga harus menunjukkan fleksibilitas yang sama seperti yang kita tunjukkan, kata Cohen, seperti ditulis Harian Israel Haaretz. Shalit, prajurit Israel berpangkat kopral, disergap pejuang Hamas di perbatasan Gaza pada 25 Juni 2006. Saat ditangkap, Shalit masih berusia 19 tahun dan baru setahun memulai masa tiga tahun wajib militernya. Shalit yang juga berkewarganegaraan Prancis ini terakhir kali terlihat dalam rekaman video yang dirilis Hamas pada September 2009. Pemimpin Hamas Khaled Meshaal mengatakan Israel akan membebaskan 1.027 tahanan Palestina dalam dua tahap. Sepekan ke depan, 450 tahanan akan ditukar dengan Shalit dan sisanya akan dibebaskan dua bulan kemudian, termasuk 27 perempuan Palestina. Dia menganggap pertukaran tahanan ini sebagai keberhasilan besar bangsa Palestina yang mesti dibanggakan. Sangat penting untuk mengingat bahwa bagian pertama dari

Hamas sepakat menukar Shalit dengan seribu warga Palestina yang ditahan Israel. Skemanya: 450 tawanan langsung ditukar dengan Shalit dan 550 lagi dibebaskan belakangan.Sumber: laporan berita

pengepungan Gaza dimulai dari penangkapan Shalit dan semakin intensif setelah Hamas memenangkan pemilu serta meraih kekuasaan di Gaza, ujar Meshaal. Dari 450 tahanan yang dilepaskan pada tahap pertama, 131 orang akan dikembalikan keBersambung ke hlm 11 kol 1-3

:: pro kontra ::Baca selengkapnya di hlm 11Anda bisa memberi komentar pro kontra ini di www.republika.co.id

VONIS BEBAS KORUPTORGAYUS LUMBUUN HAKIM AGUNG

Hakim Dianggap BenarBagaimana pendapat Anda tentang vonis bebas atas Mochtar Muhammad? Publik termasuk Komisi Yudisial (KY) dapat melakukan satu eksaminasi, meminta keterangan. Namun, temuan KY tidak akan membatalkan putusan vonis seorang hakim. Itu karena asas yang ada pada ketentuan perundang-undangan yang universal harus dianggap benar, kecuali melakukan banding. Memang, konsep hukum menyebutkan hakim dianggap tidak bersalah, semua putusan harus dianggap benar, itu secara universal.

Polri Akui Kurang CermatBilal Ramadhan

PAUL SAKUMA/AP

Jaksa Agung tertawa mendengar kesalahan penulisan status Hafiz.JAKARTA Mabes Polri mengaku salah mengetik status Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Abdul Hafiz Anshary dalam Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) yang dikirimkan ke Kejaksaan Agung (Kejakgung). Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Ketut Untung Yoga Ana berdalih pihaknya kurang cermat menulis status Hafiz. Hafiz diduga terseret dalam kasus keterangan palsu ke Mahkamah Konstitusi tentang data rekapitulasi suara pemilu legislatif di Halmahera Barat, Maluku Utara. Yoga menyebutkan status Hafiz masih sebagai terlapor. Status Hafiz juga masih dalam penyelidikan sesuai pengaduan Muhammad Syukur Mandar, calon legislatif dari Partai Hanura yang melaporkan kasus ini. Syukur menuding Hafiz dan komisioner KPU lainnya mengubah hasil penghitungan suara Partai Hanura di Maluku Utara dan Kabupaten Halmahera Barat sehingga membuat ia gagal menjadi anggota DPR. Syukur juga pernah menggugat kasus ini ke MK pada 2009 meski kemudian majelis hakim MK menolaknya. Laporan pengaduan Syukur masuk ke Bareskrim Polri 4 Juli lalu. Di sini (SPDP) dicantumkan tersangka, padahal substansinya

ASEP RAHMAT FAJAR JURU BICARA KY

Sidang Sudah DipantauTanggapan Komisi Yudisial (KY) soal keputusan majelis hakim Pengadilan Tipikor Bandung? Sebelum putusan diambil oleh Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Bandung, Komisi Yudisial sudah membentuk tim khusus untuk memantau jalannya persidangan. Kami sudah mendapatkan informasi terkait hasil akhir persidangan, salah satunya akan ada putusan kontroversial terkait kasus korupsi Wali Kota Bekasi Mochtar Mohammad.

rehatDPR: Importir harus beli sapi rakyat Rupanya rakyat juga diajak dagang sapi Komisi III: Lihat bukti tertulis Ketua KPU Nggak mau ah, takut salah ketik

adalah terlapor AHA (Abdul Hafiz Anshary) dengan empat komisioner, kata Yoga di Mabes Polri, Rabu (12/10). Penyidik Bareskrim, kata Yoga, masih menyelidiki laporan Syukur apakah mengandung unsur delik pidana atau tidak. Dia menegaskan SPDP tidak harus serta-merta memastikan status seseorang sebagai tersangka. SPDP dikeluarkan karena prinsipnya proses hukum ini telah siap memanggil seseorang dan membatasi hak kemerdekaannya. Namun, Wakil Kepala Polri Komjen Nanan Soekarna mengatakan, sesuai KUHAP dalam SPDP tidak ada status terlapor. SPDP hanya memuat status saksi dan tersangka. Meski tak ingin mengomentari kasus Hafiz, ia menjelaskan SPDP dibuat oleh penyidik Bareskrim Polri mengikuti mekanisme penanganan perkaranya. Jaksa Agung Basrief Arief tertawa mendengar kabar adanya kesalahan penulisan status Hafiz yang mestinya hanya sebagai terlapor. Ya sudah nanti diralat, ujar dia. Basrief mengatakan proses hukum seseorang bisa dihentikan kalau memang tidak terbukti pidananya. Kejakgung, ujar Basrief, hanya menerima SPDP dari kepolisian yang di dalamnya jelas tertulis status tersangka bagi Hafiz. SPDP yang diterima Kejakgung pada 27 Juli lalu ini ditandatangani Direktur I Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Agung Sabar Santoso. Itu (status tersangka Hafiz) ada dalam surat pemberitahuan dari penyidik Mabes Polri, ungkapnya.

Wakil Jaksa Agung Darmono menambahkan SPDP yang diterima Kejakgung bukanlah surat palsu atau surat liar. Ia menyarankan bila memang status Ketua KPU belum menjadi tersangka, sebaiknya Bareskrim Polri mencabut kembali SPDP itu dan menghentikan penyidikan. Selesai! katanya. Penyidik Bareskrim Polri kemarin justru mulai memeriksa komisioner KPU. Yoga menyebutkan anggota KPU Endang Sulastri dimintai keterangan di kantor KPU mengenai sengketa hasil penghitungan suara di KPU Maluku Utara untuk mengembangkan penyidikan. Tetapi, ia mengaku tak mengetahui Hafiz ikut diperiksa pada hari yang sama atau tidak. Simpang-siur status hukum Ketua KPU ikut mengundang perhatian DPR. Anggota Komisi III DPR Ahmad Yani mendesak Polri melakukan evaluasi internal untuk mengetahui akar permasalahannya apakah sekadar kesalahan administrasi atau ada unsur pelanggaran pidana. Alasan adanya kesalahan pengetikan status tersangka Hafiz dinilainya terlalu remeh. Bahkan, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso meminta Kapolri dan Jaksa Agung turun tangan langsung menyelesaikan sengkarut isi SPDP. Dia prihatin melihat polemik kedua lembaga penegak hukum ini di hadapan publik. Bisa saja ada perbedaan penafsiran meski perbedaan itu dianggapnya sesuatu yang luar biasa karena menyangkut status hukum seseorang. a syalaby ichsan/erdy nasrul/mansyur faqih/c13 ed: budi raharjo

Ucapan belasungkawa mengenang Steve Jobs menghiasi kaca toko Apple di Palo Alto, Kalifornia, Selasa (11/10).

Mengenang Steve Apple Jobs (Habis)

Kata Hati Menciptakan PerbedaanDitto PappilandaHeres to the crazy ones. The rebels. The troublemakers. The ones who see things differently. While some may see them as the crazy ones, we see genius. Because the people who are crazy enough to think they can change the world, are the ones who do.

K

utipan ter sebut merupakan versi pendek dari iklan televisi yang diluncurkan Apple Inc dengan tajuk Think Different pada 1997. Menampilkan sederet tokoh dunia seperti Albert Einstein, Bob Dylan, Martin Luther King, hingga John Lennon, Apple ingin menunjukkan bahwa dibutuhkan seseorang dengan pemikiran yang melampaui zamannya untuk membuat

sebuah perbedaan. Sebuah perubahan! Dan satu nama lagi, mungkin, layak disandingkan dengan tokoh dunia lainnya. Dialah Steve Jobs (1955-2011). Pendiri Apple Inc, perusahaan perangkat elektronik yang terkenal dengan seri iPod, iPhone, dan iPad ini menjadi perwujudan slogan Think Different yang membuat Apple menjadi perusahaan paling berharga di Amerika Serikat dengan kapitalisasi pasar di bursa mencapai 371 miliar dolar AS, Rabu (12/10), sejajar dengan raksasa minyak Exxon Mobil. Lahir 24 Februari 1955 dan meninggal karena kanker pankreas 5 Oktober 2011, Steve dihargai sebagai pria yang mengubahBersambung ke hlm 11 kol 4-7

B

angsa kita saat ini dililit dua problem besar: korupsi dan terorisme, atau kekerasan atas nama agama. Kedua-duanya, selain dinilai perbuatan fasad fil ardh (kerusakan di muka bumi), juga ironi bagi bangsa kita yang dikenal bermoral baik dan damai selama berabad-abad. Seiring dengan kasus-kasus terorisme di Tanah Air sejak Bom Bali (2002) hingga kini, bangsa kita makin akrab dengan istilah deradikalisasi yang diusung pemerintah lewat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Deradikalisasi merupakan upaya menetralisasi paham radikal bagi mereka yang terlibat aksi terorisme dan para simpatisannya, serta anggota

masyarakat yang telah terekspose paham-paham radikal melalui reedukasi dan resosialisasi serta menanamkan multikulturalisme. Drama penangkapan pelaku teror yang sering ditampilkan media massa dan euforia kemarahan terhadap ideologi menyimpang yang ada dalam otak pelaku teror, sering melalaikan kita atas penanganan dan pemberantasan korupsi. Ada ketimpangan cukup besar dalam upaya aparat penegak hukum memberantas aksi teror dan korupsi. Biasanya vonis untuk kasus terorisme rata-rata di atas tujuh tahun penjara, hingga hukuman mati. Bandingkan dengan vonis untuk kasus korupsi yang mayoritas hanya diganjar dua-empat tahun penjara, dan bisa

hikmahOleh Fahmi Salim MA

Deradikalisasi Koruptordapat remisi, serta tak ada hukuman mati buat koruptor. Selain soal vonis yang ringan itu, tak ada program atau langkah serius dari aparat penegak hukum untuk menetralisasi dan membunuh keserakahan materi sebagai akar persoalan korupsi, seperti halnya program deradikalisasi untuk teroris dan simpatisannya. Padahal, kedua-duanya, jika kita mau jujur, berdaya rusak yang tinggi bagi moral dan keadaban manusia yang universal. Jika ulama sering berdalil dengan Alquran bahwa, Siapa saja yang membunuh satu jiwa bukan karena membunuh orang lain atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan dia telah membunuh semua manusia

(QS al-Maidah: 32). Untuk mengutuk aksi teror, ayat yang sama juga harus dipakai untuk mengutuk keras korupsi dan mendorong hukuman yang menjerakan secara efektif bagi para koruptor dan calon-calon koruptor. Bukankah dengan korupsi seseorang telah merampas kekayaan negara yang seharusnya digunakan untuk pembangunan fasilitas-fasilitas umum dan memperkuat program pemberantasan kemiskinan yang melanda sebagian besar bangsa ini? Bukankah dengan hal tersebut, si koruptor telah membunuh dan menghilangkan kesempatan mayoritas anak bangsa untuk hidup lebih sejahtera dan masa depan yang lebih cerah?

Jika Densus 88 dan BNPT ditugasi memberantas terorisme dan program deradikalisasi, sudah sepantasnya KPK, selain mencegah dan menindak pidana korupsi, harus bekerja sama dengan kekuatan masyarakat madani di Tanah Air untuk melakukan deradikalisasi koruptor dengan langkah rehabilitasi akidah dan keimanan bahwa Allah Maha Pemberi Rezeki. Tak perlu ada korupsi jika semua orang sadar bahwa rezekinya telah diatur secara adil oleh Allah. Juga perlu reedukasi akhlak bagi para penyelenggara negara, serta wacana pemiskinan koruptor, hukuman mati, dan penerapan pembuktian terbalik dalam kasus korupsi perlu segera diimplementasikan.

nasional:: dinamika ::Kemenpora Gelar Youth and Sport ExpoJAKARTA Dalam rangka Peringatan ke-83 Sumpah Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan menggelar Youth and Sport Expo. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk Festival Pemuda dan Olahraga Indonesia di lingkar luar Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 22-23 Oktober. Selain pameran yang diikuti ratusan peserta dari organisasi-or ganisasi kepemudaan dan keolahragaan se-Indonesia, festival menjadi pusat aktivitas dari berbagai komunitas kreatif anak-anak muda. Kemenpora menyiapkan 400 stan gratis untuk menampung karya unggulan pemuda Indonesia dari berbagai daerah, di samping stan pendukung dari komunitas dan industri kreatif serta industri olahraga, kata Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Lalu Wildan, di Jakarta, Rabu (12/10). Festival juga dimeriahkan dengan beragam atraksi dan lomba, sepeda santai, serta pertunjukan kesenian di empat panggung. Menurut Wildan, sampai hari ini sudah puluhan grup band yang mendaftar secara online di www.youthfest-id.com untuk bisa tampil di arena festival. Pendeknya, ini pestanya anak muda. Wadah buat mereka untuk berekspresi, menyalurkan bakat dan prestasi, kata Wildan seraya menyebut event ini bakal dihadiri lebih dari seratus ribu anak muda. Dikatakannya, pembangunan kepemudaan, yang menunjuk pada penduduk berusia 16-30 tahun sesuai UU Nomor 40/2009 tentang Kepemudaan, sudah saatnya dilakukan dengan memperbanyak ruang untuk berekspresi dan unjuk prestasi. antara ed: joko sadewo

REPUBLIKA KAMIS, 13 OKTOBER 2011

2

Jemaat Ahmadiyah Ciseureh Kembali BeraktivitasSERANG Meski sudah dilarang, jemaat Ahmadiyah di Desa Ciseureh, Kecamatan Cisata, Pandeglang, Banten, tetap kembali beraktivitas. Aktivitas jemaat Ahmadiyah tersebut membuat resah masyarakat setempat. Masjid Ahmadiyah yang sudah disegel tetap digunakan oleh mereka. Masyarakat di sana jadi resah, kata Kepala Kanwil Kementerian

Agama Provinsi Banten, Iding Mujtahidin, saat Dialog Pengembangan Wawasan Multikultural Antarpimpinan Pusat dan Daerah Intern Agama Islam di Provinsi Banten, Rabu (12/10). Iding meminta warga Desa Ciseureh menyerahkan masalah tersebut ke aparat keamanan dan tidak terpancing provokasi. Penyelesaiannya harus terintegrasi, kata Iding. Jika terprovokasi justru akan merugikan umat Islam. Aparat terkait harus segera menyelesaikan persoalan ini dengan sebaik-baiknya. Masjid Ahmadiyah di Ciseureh sempat disegel warga, Sabtu (10/9)

lalu. Masjid tersebut disegel karena digunakan untuk Shalat Idul Fitri 1432 Hijriah, khusus untuk kalangan Ahmadiyah. Aktivitas tersebut membuat warga marah. Warga meminta jemaat Ahmadiyah agar mematuhi ketentuan Peraturan Gubernur Banten No 5 Tahun 2011 tentang Larangan Aktivitas Jemaah Ahmadiyah di Provinsi Banten. Jemaat Ahmadiyah Ciseureh kemudian sepakat untuk menghentikan aktivitasnya setelah melakukan pertemuan dengan warga dan sejumlah tokoh masyarakat pada Senin (12/9) lalu. muhammad fakhruddin ed: joko sadewo

Megawati Sebut Pemerintah LembekKomisi I DPR pernah melaporkannya, namun tak ditanggapi.JAKARTA Pemerintah diminta tidak berpolemik soal dua dusun, Tanjung Datu dan Camar Bulan, oleh Malaysia. Pemerintah lebih baik langsung meninjau langsung ke lokasi untuk melihat realita, bukannya sibuk berpolemik di Jakarta. Menurut saya, lebih baik kita lihat ke lapangan daripada hanya berbicara tanpa berada di lapangan, kata Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri seusai berorasi di Megawati Institute, Jakarta, Rabu (12/10). Mega menilai, pemerintah tidak merespons cepat persoalan kasus wilayah di perbatasan. Ia melihat kasus itu terus berulang terjadi karena tidak diprioritaskan untuk diselesaikan. Padahal kalau berbicara soal kedaulatan negara, kata dia, seharusnya pemerintah mengutamakan penyelesaian kasus itu. Dia menyarankan agar pemerintah bertindak keras terhadap Malaysia. Caranya, kata dia, adalah dengan menjaga semua perbatasan dari sisi wilayah NKRI, baik di sisi laut, darat, maupun udara. Dia menilai pemerintah saat ini terlalu lembek dan malahan sibuk membantah soal pencaplokan wilayah NKRI. Seharusnya, lanjut Mega, pemerintah mengultimatum Malaysia agar tidak mengusik wilayah NKRI. Kasus hilangnya 1.495 hektare tanah dan 80 ribu wilayah laut itu, dinilai Mega, sebagai bukti tiadanya perhatian pemerintah terhadap daerah per batasan. Pemerintah bilang enggak ada nyaplok. SBY pasti tidak berani berbicara ke Malaysia. Patok perbatasan yang tergeser, saran dia, harus segera dipindah ke tempat aslinya agar wilayah Indonesia tidak dimasuki aparat Malaysia. Berbuatlah, jangan banyak bicara, kata Mega. Menanggapi kritikan Mega itu, Staf Khusus Presiden Bidang Informasi dan Komunikasi Heru Lelono mengkritik balik pernyataan presiden kelima Indonesia itu. Menurut Heru, seharusnya Megawati paham bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelumnya juga pernah menjabat menkopolhukam ketika Mega menjadi presiden. Kalau tentang sikap SBY, mestinya Bu Mega sudah paham benar. Di mana menkopolhukamlah saat itu yang banyak menangani langsung persoalan seperti ini, kata Heru dalam pesan singkatnya kepada Republika. Heru juga membantah jika pemerintah tidak bekerja dalam menangani persoalan pertahanan dan keamanan. Buktinya, kata dia, kondisi di dalam negeri, termasuk keamanan dan kedaulatan, relatif terjaga. Kalaupun ada berbagai persoalan, lanjutnya, itu merupakan dinamika bernegara. Sementara itu, jika Megawati ingin memberikan kontribusi bagi pembangunan negeri ini, termasuk misalnya per soalan perbatasan, Heru mengatakan, SBY pasti terbuka menerima masukan. Indonesia ini milik seluruh rakyat, bukan hanya milik saya, SBY ataupun Mega. Jadi, mari kita bersatu, saling membantu, bukan berseteru, katanya menegaskan. Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin mengatakan, pemerintah sudah diberitahukan masalah wilayah Indonesia yang dicaplok Malaysia, beberapa waktu lalu. Namun, sepertinya pemerintah mengabaikan hal ini. Kami kecewa karena mereka terlihat tak memperdulikan masalah ini. Awalnya, ada laporan soal kasus WNI yang didatangi patroli polisi Diraja Malaysia yang mempermasalahkan rumah di wilayah Malaysia.

TAHTA AIDILLA

Langkah diplomasiMenteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, mengatakan telah melakukan hard diplomacy terkait masalah perbatasan di Camar Bulan, Sambas, Kalimantan Barat. Kalau pandangan Komisi I, pandangan saya, semua sama. Tapi, sekarang apa duduk masalahnya. Jadi, kita harus definisikan apa dan bagaimana bentuk hard diplomacy itu. Jadi, kita harus mengerti dulu masalahnya. Menurut dia, menkopolhukam sudah menyampaikan dua hari lalu mengenai isu pergeseran patok dan ada penjelasannya dari tim survei di lapangan, pada Maret lalu. Kemudian, hasilnya diinfor masikan pada pertemuan tim survei Agustus 2011. Kesimpulannya, ada dua patok yang rusak. Satu patah dan satu tenggelam di bawah air. Masalah ini, lanjutnya, tak akan diselesaikan di perundingan. Kalaupun ada pergeseran, kata Marty, itu bisa dibentuk kembali karena koordinatnya sudah ada dan mengirimkan tim survei ke sana. Perbatasan negara bukan hanya berdasarkan patokan, semua sudah ada titik koordinatnya. Jadi, kalau ada oknum yang menggeser atau memindahkan, itu ada mekanisme dan prosedur menyelesaikannya. Dia juga mengakui adanya mercusuar, satu terletak di wilayah Indonesia dan satu lagi di wilayah Malaysia. Untuk wilayah laut pun sudah ada batasan-batasannya, yaitu Selat Malaka, Selat Singapura, Laut Cina Selatan, dan Laut Sulawesi. Sementara untuk perbatasan darat, mengacu pada perjanjian Belanda dan Inggris tahun 1861, bukan perjanjian Indonesia dan Malaysia. teguh f/erdy n/m faqih/c13/c23ed: dewi mardiani

RAPAT INTERNAL: Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (kanan), Ketua Fraksi Partai Golkar (FPG) Setya Novanto (kedua darikanan), anggota FPG Bambang Soesatyo, dan Yoris Raweyai berbincang menjelang rapat pleno di gedung DPR, Jakarta, Rabu (12/10). Aburizal Bakrie melakukan pertemuan tertutup dengan FPG DPR.

Nazaruddin: Menpora Lebih TahuMuhammad Hafil JAKARTA Tersangka kasus suap wisma atlet, M Nazaruddin, Rabu (12/10), diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kepada penyidik, Nazaruddin mengungkapkan soal Menpora Andi Mallarangeng yang diduga ikut menerima aliran dana pembangunan wisma atlet SEA Games. Menpora lebih tahu, semua kebijakan kan ada di Menteri, kata Nazaruddin saat ditanya berapa jumlah uang yang diterima oleh Andi Mallarangeng seusai menjalani pemeriksaan di kantor KPK, Jakarta, Rabu (12/10) malam. Selain Andi, Nazaruddin juga kembali menyebut soal keterlibatan politisi DPR yang ikut menerima aliran dana suap. Mereka adalah Angelina Sondakh yang telah menerima uang sebesar Rp 9 miliar. Kemudian, Angelina mendistribusikan uang itu ke Mirwan Amir, Anas Urbaningrum, dan Jafar Habsah. Saya sudah jelaskan pihak-pihak penerima ke penyidik secara detail. Tapi, point- nya hanya itu. Selain itu, Nazaruddin mengaku kalau menjelaskan kepada penyidik bahwa Anas Urbaningrum adalah pimpinan kantor PT Permai Group di Mampang, Jakarta Selatan. Saya ditanya soal posisi kantor di Mampang, saya jelaskan bahwa pimpinan di sana adalah Anas Urbaningrum, kata Nazaruddin. Selain mengungkap posisi Anas di kantor itu, Nazaruddin juga menyebut bahwa Yulianis menjabat sebagai direktur keuangan. Ia menunjukkan bukti kepada penyidik bahwa Yulianis adalah direktur keuangan di kantor itu. Saya tegaskan Yulianis bukan wakil direktur, tapi direktur keuangan, katanya. Nazaruddin mengaku, tidak mau menjadi korban politik dalam kasus itu sehingga, kata dia, pihaknya akan membeberkan siapa saja yang menerima aliran dana tersebut. Pemeriksaan kali ini, Nazaruddin dimintai keterangan sebagai tersangka kasus dugaan suap wisma atlet. Dia tiba di KPK sekitar pukul 11.15 WIB. Nazaruddin adalah mantan bendahara umum Partai Demokrat yang menjabat sebagai anggota DPR. Menurut keterangan terpidana dalam kasus yang sama, Mindo Rosalina Manulang, banyak anggota DPR yang menerima aliran dana suap pembangunan wisma atlet. Rosalina adalah penghubung antara perusahaan rekanan, PT Duta Graha Indah (DGI), dan Sesmenpora. Banyak. Sudah saya jelaskan ke penyidik semuanya, kata Rosalina usai diperiksa pada Senin (10/10) saat menjawab pertanyaan soal siapa saja dari anggota DPR yang menerima aliran dana dari DGI. Pada saat yang sama dengan pemeriksaan Rosalina, KPK juga memeriksa Menpora Andi Malarangeng, sepupu Nazaruddin yang menjadi anggota DPR M Nasir, dan Ketua Komisi X DPR Mahyudin. Sementara itu, di Pengadilan Tipikor, Ketua Komite Pembangunan Wisma Atlet Rizal Abdullah kemarin menjadi saksi untuk Wafid. Ia mengakui, pernah diminta Wafid untuk membantu DGI memenangkan lelang pembangunan proyek senilai Rp 191,6 miliar tersebut. Saya pernah diminta untuk membantu PT DGI. Tapi, tetap sesuai aturan, itu kata Pak Wafid. Permintaan itu, kata dia, disampaikan Wafid sebelum DGI diputuskan menjadi pemenang proyek. Keterangan Rizal ini langsung dibantah oleh Wafid. Saya tidak pernah bilang mohon dibantu. Saya hanya menyampaikan ada yang mau ikut. Saya bilang ada beberapa BUMN yang mau ikut. Dalam surat dakwaan, Rizal Abdullah juga disebut sebagai pihak yang menerima aliran dana. Hal tersebut lantaran ia termasuk sebagai pihak yang membantu DGI untuk memenangkan proyek tersebut. ed: dewi mardiani/joko sadewoTAHTA AIDILLA

Sindu dan Acoz Disebut Paling BerperanMuhammad Hafil JAKARTATersangka kasus suap program Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah Transmigrasi (PPIDT) di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans), Dadong Irbarelawan, menyatakan dana proyek tersebut tidak akan pernah cair tanpa bantuan beberapa pihak. Jadi, sebenarnya dana program PPIDT ini tidak akan terjadi (cair) kalau tidak ada Pak Sindu Malik dan Acoz (Iskandar Prasjodjo), kata Dadong usai menjalani pemeriksaan di kantor KPK, Jakarta, Rabu (12/10). Menurut Dadong, kedua orang inilah yang paling berperan mendorong pencairan dana tersebut. Mereka juga adalah penggagas proyek tersebut. Berdasarkan hal tersebut, lanjut Dadong, sudah sepantasnya menetapkan Sindu dan Acoz menjadi tersangka dalam kasus yang juga menjeratnya itu. Sindu Malik adalah kepala Seksi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah di Ditjen Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Acoz yang merupakan orang yang dikenal pimpinan Badan Anggaran (Banggar) DPR, Tamsil Linrung. Tamsil juga telah diperiksa penyidik KPK. Namun, keduanya membantah tudingan itu. Sampai saat ini, Sindu Malik masih sebagai saksi pada kasus suap di proyek PPIDT itu. Dalam pemeriksaannya di KPK beberapa waktu lalu, dia membantah memiki uang Rp 100 juta. Uang tunai itu berhasil disita oleh penyidik KPK dari salah satu kediamannya. Menurutnya, uang itu bukan miliknya. Itu bukan uang saya. Kalau ingin tahu, langsung tanyakan ke penyidiknya, ucap Sindu, Kamis (6/10) malam. Sebelumnya, penyidik KPK telah melakukan penggeledahan di dua unit rumah milik Sindu Malik. Dua titik yang menjadi lokasi penggeledahan itu adalah rumah susun di daerah Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, dan Kompleks Departemen Keuangan, di Ciledug, Tangerang, Banten. Dalam penggeledahan yang dilakukan pada Rabu (5/10) itu, KPK menemukan sejumlah uang tunai sebesar Rp 100 juta. Penyidik juga menyita sejumlah dokumen yang diduga berkaitan dengan kasus suap itu. Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, sejauh ini status Sindu masih sebagai saksi. Tim penyidik juga tengah melakukan pengkajian terhadap barang-barang sitaan yang diambil dari dua kediaman Sindu tersebut. Untuk itu, pihaknya belum bisa mengambil kesimpulan dari kajian dokumen dan uang yang disita tersebut. Masih dikaji apakah barang-barang sitaan itu berhubungan dengan kasus suap PPIDT. Seperti diketahui, Sindu Malik, mantan pejabat Kementerian Keuangan, diduga terlibat dalam kasus suap PPIDT di Kemenaker trans. Oleh salah satu tersangka, Dharnawati, Sindu disebut sebagai makelar suap dalam kasus itu. ed: dewi mardiani

Muncul Gerakan Melawan Sedot Pulsa di FacebookJAKARTA Kegeraman masyarakat pengguna telepon seluler akan maraknya hilangnya pulsa yang diduga dilakukan penyedia konten provider maupun operator terus bergulir. Sejumlah gerakan perlawanan mulai muncul di jejaring sosial facebook. Terlebih, setelah satu korban kasus penyedotan pulsa, Muhammad Feri Kuntoro (36 th), warga Matraman Dalam, Jakarta Pusat, justru digugat balik pihak content provider. Feri mencoba melaporkan masalahnya mengenai penyedotan pulsa ke pihak yang berwenang dengan membawa rekaman print out dari bukti pembayaran telpon selulernya. Feri dituduh telah mencemarkan nama baik perusahaan tersebut. Salah satunya adalah Gerakan Mendukung Sedot Pulsa. Dalam keterangannya, pendiri grup menyebut bahwa grup ini dibuat untuk orang-orang yang merasa dirugikan oleh content provider maupun operator. Dengan anda bergabung dalam grup ini, berarti anda mendukung kasus yang sedang marak sekarang. Hingga Rabu (12/10), dukungan terhadap grup ini sebanyak 1.588 anggota. Jumlah ini kemungkinan akan semakin besar mengingat kemungkinan banyak masyarakat yang mengalami nasib seperti Feri. Salah seorang anggota grup, Aryo Wiebowo, berkomentar, Usut tuntas para pelakunya, Bos ....! Sementara, Roni Sipitoni berkomentar, Kalo kita bahas mengenai pencurian pulsa, ga ada selesainya selama ijinnya ga dicabut, paling gampang tutup ijinnya ambil risiko buat pemerintah bela para konsumen beres sudah. Daripada buang biaya untuk rapat lagi-rapat lagi akhirnya uang rakyat dipakai lagi, heheh ....

Dilaporkan ke BareskrimMenteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Tifatul Sembiring mengatakan, telah mengumpulkan data-data pelanggaran pulsa ke Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI). BRTI berisi tiga orang dari pemerintah dan enam orang dari masyarakat yang tugasnya mengawasi komunikasi di Indonesia. Kita kumpulkan data-data pelanggaran itu dan kita serahkan ke Bareskrim (Mabes Polri). Ini sudah masuk pidana. Sudah mengarah ke tuntutan pidana, katanya saat ditemui di pelantikan pengurus Muslimat Nahdatul Ulama,

Rabu (12/10) di Jakarta. Kominfo telah bertemu Bareskim, Selasa (11/10), sekaligus melaporkan sebagian dugaan penyedotan pulsa oleh content provider. Masih cukup banyak pengaduan dari konsumen walaupun kasus ini sudah masuk ke ranah hukum pidana. Masalah penyedotan pulsa 230 juta pelanggan handphone, mau selesai sehari, gimana? katanya. Bagi content provider yang terbukti melakukan tindak kejahatan dengan penyedotan pulsa, Kominfo akan mem-black list perusahaan tersebut dan akan segera dilakukan pemberhentian kerja sama dengan operator seluler. Sanksi yang akan diberikan tentu saja akan dikukum, izinnya dicabut, kata menteri dari PKS ini. c23, ed: joko sadewo

AKSI ORANG UTAN: Aktivis dari Center for Orang Utan Protection (COP) ketikamenggelar unjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (12/10). Mereka mendesak pemerintah untuk menyelamatkan populasi orang utan yang berada di Kalimantan.

nasional

REPUBLIKA KAMIS, 13 OKTOBER 2011

3

Komposisi Baru Kabinet SBY FinalUJANG ZAELANI/ANTARA

Teguh Firmansyah, Erdy Nasrul

PKS menilai, reshuffle kabinet tidak memiliki sasaran yang jelas.JAKARTA Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah memfinalisasi reshuffle kabinet yang akan diumumkan sebelum 20 Oktober 2011 ini. Namun, hingga kini belum diketahui komposisi baru kabinet hasil reshuffle. Sudah finalisasi, kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, di gedung Bina Graha, Rabu (12/10). Meski memastikan finalisasi reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu Kedua, namun Julian mengaku tidak mengetahui siapa saja menteri yang diganti dan nama penggantinya. Menurut Julian, hanya Presiden yang berhak mengumumkan reshuffle, adapun Wakil Presiden Boediono memberikan masukan atas keputusan Presiden itu. Julian menambahkan, orang baru yang akan masuk dalam jajaran kabinet sudah diberi tahu. Namun, lanjut Julian, sebelum Presiden SBY secara resmi mengumumkan komposisi kabinet yang baru, masih bisa terjadi kemungkinan lain. Artinya, kata Julian, bisa saja nama-nama yang ada sekarang berubah. Presiden juga menerbitkan surat larangan untuk para menteri agar tidak mengeluarkan kebijakan strategis sebelum pengumuman reshuffle kabinet. Surat larangan itu diterbitkan SBY kemarin, yang ditujukan kepada seluruh kementerian dengan tembusan seluruh lembaga negara. Keputusan strategis, terang Julian, seperti penerbitan peraturan menteri (Permen) atau aturan internal lainnya. Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta menilai, sasaran reshuffle SBY tidak jelas. Menurut Anis, tidak ada parameter apakah menteri yang akan diganti adalah menteri yang berkinerja buruk atau yang lembaga kementeriannya tersangkut korupsi. Ini tidak jelas sampai sekarang, kata Anis, kemarin. PKS sampai saat ini belum menerima keterangan resmi dari Presiden bahwa menteri dari partainya akan diganti. Anis mengatakan, masalah reshuffle bukanlah masalah siap atau tidak siapnya PKS keluar atau bergabung dengan koalisi. Menurutnya, hal itu tidak penting, karena bukan itu konteks yang harus diketahui publik. Anis menegaskan, pihaknya sampai saat ini tidak ada masalah dalam koalisi. PKS baik-baik saja sampai saat ini. Adapun Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) menegaskan, partainya tidak akan mempermasalahkan jika reshuffle mengakibatkan berkuranganya jatah menteri Golkar di kabinet. Ical mengaku, hingga kini dia tidak memiliki informasi siapa menteri yang akan diganti dalam kabinet SBY. Jika berkurang (menteri PG) tidak masalah, kata Ical. Ical mengharapkan, SBY mempertimbangkan kinerja menteri dalam perombakan kabinet. Ical mengakui, Cicip Sutardjo merupakan salah satu calon yang diajukan oleh Partai Golkar kepada SBY. Tetapi, apakah akan digunakan mengganti menteri dari Partai Golkar itu terserah Presiden SBY. antara ed: andri saubani

DUKUNG RESHUFFLE: Massa dari Aliansi Rakyat Pro Reshuffle, membawa poster saat aksi di Bundaran HI, Jakarta, Rabu (12/10). Mereka menginginkan pemerintah menggantisejumlah menteri yang tidak kompeten dan terindikasi korupsi.

Dari Reshuffle Sampai Isu SBY SakitOleh Teguh Firmansyah

P

residen Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kemarin kembali memilih menjalankan agenda internal. Padahal, seharusnya pada Rabu (12/10) dan Kamis (13/10) SBY melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Belitung untuk membuka puncak acara Sail Wakatobi-Belitung. Agenda internal SBY ini pun disambut rumor bahwa Presiden dalam keadaan sakit sampai harus di rawat di rumah sakit. Sehat, sangat sehat. (Presiden) sehat walafiat, kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, di gedung Bina Graha, Rabu (12/10). Dalam sepekan terakhir, Presiden SBY telah empat kali melakukan agenda internal. Jadwal seperti itu terbilang tidak biasa karena biasanya agenda internal hanya

dilakukan SBY paling banyak dua kali dalam sepekan. Menurut Julian, Presiden saat ini ingin berkonsentrasi mematangkan komposisi perombakan kabinet (reshuffle). Beliau tetap bekerja di kantor Presiden, memfokuskan diri untuk mematangkan reshuffle kabinet, tambah Julian. Selain rumor Presiden dalam keadaan sakit, agenda internal yang sedang dilakukan SBY dikabarkan diisi oleh kegiatan pemanggilan calon menteri dan pimpinan partai politik (parpol). Faktanya, pada Kamis (6/10) lalu, SBY secara mendadak memanggil Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa ke Puri Cikeas, Bogor. Namun anehnya, saat itu wartawan tidak melihat kendaraan dinas RI 12 yang biasa ditumpangi Hatta masuk ke kompleks kediaman SBY.

Kemudian, pada Ahad (9/10), SBY memanggil menteri-menteri dari rekan koalisinya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Pemanggilan itu kemudian diketahui terkait dengan kegaduhan yang terjadi di parlemen antara PKS dan Partai Demokrat menyangkut isu reshuffle kabinet. Kabar pemanggilan terakhir yaitu pada Selasa (11/10). Sejumlah pejabat yang dipanggil, yakni Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan. Ia dipanggil sore hari sekitar pukul 16.00. Gita disebut-sebut akan digeser SBY menjadi menteri Keuangan menggantikan Agus Martowardojo atau menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggantikan Mustafa Abubakar. Kemudian, pada Selasa (11/10)

malam harinya, sekitar pukul 20.00 WIB, Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) Budi Susilo Supandji juga dipanggil oleh SBY. Pemanggilan itu kemudian dikaitkan dengan isu reshuffle, mengingat ia dikabarkan sebelumnya menjadi menteri Pekerjaan Umum menggantikan Djoko Kirmanto. Namun, Julian menjelaskan, pemanggilan Budi Susilo itu bukan terkait dengan reshuffle. Untuk diketahui, batas akhir pengumuman reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu Kedua semakin dekat, yakni sebelum 20 Oktober 2011 seperti yang pernah dijanjikan SBY. Apakah agenda internal yang dilakukan Presiden akan berujung pada kejutan komposisi kabinet yang baru? Kita tunggu saja. ed: andri saubani

EDWIN DWI PUTRANTO/REPUBLIKA

Hary Tanoe Gabung ke Partai NasdemEsthi Maharani, Erdy Nasrul JAKARTA Pemilik grup media MNC, Hary Tanoesudibjo, bergabung dengan Partai Nasional Demokrat atau Nasdem. Ketua Umum Partai Nasdem, Patrice Rio Capella, mengonfirmasi hal ini. Jadi, bergabungnya Hary Tanoe bukan sesuatu yang tiba-tiba. Kita bertemu dan berdiskusi untuk membahas kondisi bangsa, kata Patrice, saat dihubungi Republika, Rabu (12/10). Patrice menerangkan, komunikasi intensif antara partainya dan Hary sudah dilakukan sejak lima bulan lalu. Dari pertemuan-pertemuan itu, kata Patrice, ada kesamaan visi, misi, pandangan, dan emosi. Menurutnya, Hary memiliki pemikiran progresif yang sejalan dengan Partai Nasdem. Dari situ, chemistry timbul dan kita sepakat untuk berjalan bergandengan tangan untuk memperbaiki bangsa ini, imbuhnya. Patrice mengakui, bergabungnya Hary ke Partai Nasdem belum disahkan secara administratif. Bahkan, ia beranggapan proses bergabungnya bos MNC grup ini tak perlu dituangkan secara tertulis Faktanya, lanjut dia, Partai Nasdem dan HaryTanoe sudah berdampingan. Apakah sudah ada kursi yang disiapkan Partai Nasdem untuk Hary? Patrice sempat tertawa dan menjawab, Yang pasti tempat yang strategis, katanya. Patrice menampik anggapan bergabungnya Hary lantaran Partai Nasdem kekurangan modal untuk ikut serta dalam Pemilu 2014. Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Ahmad Rofiq membenarkan telah bergabungnya Hary Tanoesudibjo dalam keluarga besar Partai Nasdem. Ada kesamaan antara Partai Nasdem dan Hary Tanoe. Keduanya menginginkan Indonesia yang lebih baik, kata Rofiq. Rofiq mengharapkan, dengan bergabungnya Hary, sosialisasi Partai Nasdem bisa lebih maksimal. Soal jabatan struktural untuk Hary di partai, menurut Rofiq, banyak kursi kosong yang bisa ditempati. Bisa mengambil posisi apa pun. Namun, hal yang perlu ditekankan adalah bukan siapa yang menduduki jabatan di partai, tetapi membawa gol yang sama. Bergabungnya Hary ke Partai Nasdem disayangkan oleh pengamat politik dari Unversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Saiful Umam. Menurut Syaiful, keterlibatan Hary dalam politik praktis akan mengganggu independensi media yang dikelolanya. Seharusnya, dia tetap konsisten mengelola medianya, ujar Saiful, Rabu (12/10). Saiful khawatir, keterlibatan Hary dalam politik praktis akan mengancam pilar demokrasi, yaitu pers sebagai pengontrol pemerintah. Citra media massa juga bisa menjadi buruk di mata masyarakat. Menurutnya, Hary cukup memantau pemerintahan dari luar. ed: andri saubani

DEMO MALAYSIA: Aparat Kepolisian berjaga saat sejumlah massa menggelar aksi di depan kantor Kedutaan BesarMalaysia di Jakarta, Rabu (12/10). Unjuk rasa itu terkait isu pergeseran batas wilayah Indonesia di kawasan Camar Bulan, Kalimantan Barat.

Parpol Ingin Jagoannya LolosErdy Nasrul JAKARTA Sistem Pemilu 2014 nanti diharapkan dapat meloloskan calon yang memang sudah disiapkan oleh partai politik (parpol). Sistem pemilu yang ada sekarang dinilai gagal untuk memenuhi harapan itu. Kita sudah susun strategi agar calon yang kita utamakan dapat menang, tapi ternyata kalah pada Pemilu 2009 lalu, kata anggota Panitia Khusus (Pansus) RUU Pemilu Ganjar Pranowo, di gedung DPR, Jakarta, Rabu (12/10). Pansus RUU Pemilu sendiri kemarin menggelar rapat dengar pendapat umum dengan pihak lembaga swadaya masyarakat. Pansus mengumpulkan masukan soal sistem pemilu yang ideal untuk diterapkan. Ganjar melanjutkan, selain dapat meloloskan calon yang memang sudah disiapkan parpol, sistem pemilu mendatang diharapkan dapat meningkatkan partisipasi rakyat. Karenanya, pemilu anggota legislatif diusulkan untuk mengedepankan pilihan rakyat berdasarkan perolehan suara terbanyak pada masing-masing calon anggota legislatif (caleg). Sistem itu biasa disebut proporsional terbuka. Dalam sistem pemilu ini, nomor urut caleg tidak diberlakukan lagi. Penghapusan nomor urut caleg, secara tidak langsung telah memangkas simbol kekuasaan pimpinan parpol dalam menentukan caleg yang berhak menduduki kursi anggota parlemen. Model pemilu dengan daftar caleg tanpa nomor urut diyakini akan lebih meningkatkan partisipasi rakyat dalam memilih para wakilnya. Alasannya, wakil rakyat yang terpilih benarbenar melalui proses demokratis menurut kacamata rakyat pemilih. Peneliti Senior Centre for Electoral Reform (Cetro) Refly Harun mengusulkan agar selain di daerah pemilihan (dapil), suara juga dihimpun di tingkat provinsi. Kita usulkan supaya separuh-separuh, ujar Refly di DPR, Rabu (12/10). Refly mengilustrasikan, partai x mendapatkan jatah 50 kursi di daerah Jawa Timur, maka 25 kursinya ada di daerah pemilihan. Calon anggota dewan dapat langsung dipilih. Namun, 25 kursi lain dihimpun pada tingkat provinsi. Ini untuk mengantisipasi tidak terpilihnya calon-calon anggota dewan yang dianggap berkompeten, ujar Refly. Dia mengatakan, sistem seperti ini merupakan perpaduan antara sistem proporsional tertutup dan terbuka. Kita menyebutnya dengan sistem proporsional campuran, tambahnya. Usulan Refly ini, menurut Ganjar, bisa saja diterima pansus. Ini penting agar partai dapat mengajukan kader terbaiknya menjadi wakil rakyat, papar Ganjar. Anggota Pansus RUU Pemilu dari Fraksi Partai Demokrat Ramadhan Pohan menambahkan, pansus belum mengambil keputusan terkait sistem apa yang akan diterapkan dalam Pemilu 2014 nanti. Pansus juga masih melakukan simulasi-simulasi untuk mencari titik temu sistem apa yang layak diterapkan pada Pemilu 2014 nanti. Kita masih menghimpun aspirasi yang ada.

Kejakgung: Hotel di Bali Bukan Milik Djoko TjandraA Syalaby Ichsan JAKARTA Kejaksaan Tinggi Bali telah menyelidiki dugaan kepemilikan salah satu hotel di Bali atas nama buron kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Djoko Tjandra. Hasil penyelidikan menunjukkan, izin pembangunan Hotel Mulia Resort di Nusa Dua telah dialihkan ke pihak lain. Berdasarkan laporan Kajati Bali, pembangunan hotel atas nama orang lain dan selama ini tidak diketahui keberadaan yang bersangkutan (Djoko) di Bali, kata Wakil Jaksa Agung Darmono, di Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (12/10). Dengan demikian, tim pun berkesimpulan Hotel Mulia yang masih dalam tahap pembangunan di Kabupaten Badung, Bali itu, tidak dibangun oleh Djoko Tjandra. Darmono menerangkan, pengalihan izin mendirikan bangunan (IMB) Hotel Mulia terjadi pada Maret 2011 lalu. Djoko sendiri mengajukan IMB Hotel Mulia pada 1997. Selang 11 tahun kemudian, yakni pada 2008, lanjut Darmono, terjadi perubahan akta atas pengurusan izin itu dari atas nama Djoko menjadi atas nama orang lain. Tapi, saya tidak perlu sebut namanya, imbuh Darmono. Setelah perubahan akta, IMB Hotel Mulia pun terbit pada 2011 atas nama orang lain. Untuk memburu Djoko, kata Darmono, pihaknya akan mengambil langkah-langkah agar buronan kasus BLBI itu dapat ditangkap dan menjalani putusan Peninjauan Kembali (PK) dengan pidana dua tahun penjara. Soal kerugian negara yang pernah timbul akibat tindak pidana yang dilakukan Djoko, kata Darmono, Kejakgung sudah menyita rekening senilai Rp 586 miliar yang ada di Bank Bali. Uang sitaan itu sudah ditransfer ke rekening pemerintah. Kami akan memperbarui upaya, termasuk koordinasi dengan pejabat di daerah, dalam rangka pengejaran Djoko. Sementara itu, Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo menyatakan, pihaknya masih menyelidiki informasi kepemilikan hotel berbintang atas nama Djoko Tjandra. Timur mengakui telah mengirimkan tim ke Bali untuk melakukan penyelidikan. Semua informasi tentunya masih dalam penyelidikan, kata Timur, di Bali, Senin (11/10). Permasalahan ini terkuak setelah Komisi I DPRD Bali, akhir September 2011 lalu, melakukan inspeksi mendadak ke lokasi pembangunan hotel yang dibangun di atas lahan seluas 26 hektare tersebut. Hotel bintang empat itu dibangun di kawasan Pantai Geger, Peminge, Kuta Selatan, Badung, dengan anggaran Rp 1,3 triliun. DPRD Bali menilai, pembangunan hotel itu melanggar tata ruang. Ketua Komisi I DPRD Bali, I Made Arjaya, menerangkan hotel yang IMB sebelumnya atas nama Djoko Tjandra, kemudian dialihkan kepada Viadi Sutojo, yang masih keluarga Djoko. Manajer Hotel Mulia Resort Karnadi Kuntadi, saat dimintai penjelasan oleh anggota DPRD Bali, membenarkan bahwa status kepemilikan hotel itu telah beralih dari Djoko Tjandra kepada Viadi Sutojo. Hal itu juga dikemukakannya lagi saat dihubungi oleh sejumlah wartawan. Memang benar kepemilikan hotel telah pindah tangan. antara ed: andri saubani

Kewenangan TNI-PolriTNI dan Polri kembali diusulkan memiliki hak pilih dalam pemilu. Hal ini dianggap wajar, karena aparat TNI dan Polri juga samasama rakyat yang membutuhkan penyaluran aspirasi. Kami mengusulkan agar TNI-Polri mendapatkan hak untuk memilih, kata Refly. Menurutnya, tidak ada alasan bagi TNI dan Polri untuk tidak mendapatkan hak pilih. Mereka juga membutuhkan penyaluran pendapat kepada wakil rakyat di pemerintahan. Refly menilai, tidak ada ancaman yang akan mengganggu pelaksanaan pemilu jika unsur TNI-Polri ikut memilih. ed: andri saubani

opini

REPUBLIKA KAMIS, 13 OKTOBER 2011

4

Memecahkan Subsidi BBMTamsil LinrungWakil Ketua Badan Anggaran DPR RI

Tajuk

B

anyak hikmah yang bisa didapat dalam pemberitaan media massa terhadap pemberitaan mengenai Badan Anggaran DPR RI (Banggar) dalam beberapa hari terakhir. Salah satunya adalah masyarakat mulai paham dan mengerti tentang tugas dan tanggung jawab yang dimiliki Banggar DPR dalam menyusun APBN bersama-sama dengan pemerintah. Dengan demikian, diharapkan nantinya pengawasan masyarakat langsung mulai dari proses penyusunan hingga pengawasan di lapangan dan diharapkan akan mampu menghasilkan APBN yang baik, berkualitas, serta mampu memberikan sumbangan yang produktif bagi tingkat kesejahteraan masyarakat. Saya selaku pimpinan Banggar DPR RI melihat banyak hal positif yang berkembang selama pembahasan anggaran berlangsung. Sebagai contoh, hampir setiap pembahasan usulan anggaran yang disampaikan pemerintah, anggota Banggar akan selalu mempertimbangkan dasar hukum dan mekanisme pembahasan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan agar tidak timbul masalah di kemudian hari. Tidak hanya itu, setiap anggota akan selalu mempertimbangkan implikasi anggaran yang akan disetujui tersebut terhadap sasaran dan tujuan pembangunan nasional.

19,3 persen digunakan untuk belanja subsidi nonenergi. Sekilas, usulan kebijakan subsidi energi dalam RAPBN 2012 tersebut sangat responsif terhadap kondisi perekonomian global dan keterbatasan keuangan negara. Jika kita kaji lebih mendalam, kebijakan subsidi energi yang diusulkan pemerintah tersebut tidak memperhatikan realita yang berkembang di lapangan, khususnya dari sisi distribusi dan penerima subsidi BBM. Sebagai lembaga yang juga mengawasi setiap kebijakan pemerintah, anggota Banggar menemukan data dan fakta di lapangan yang sangat tidak berpihak bagi kepentingan masyarakat secara khusus dan efisiensi ekonomi nasional secara umum serta jangka panjang.

Siapa yang mendapatkannya?Kepada siapa subsidi diberikan? Mari kita lihat data dan fakta lapangan sebagai berikut. Pertama, jika dilihat dari per jenis BBM bersubsidi, maka persentase terbesar terdapat pada jenis BBM premium, yaitu sebesar 60 persen dari jenis BBM bersubsidi, kemudian diikuti oleh solar sebesar 34 persen, dan minyak tanah sebesar enam persen. Kedua, jika dilihat dari sasaran penerima subsidi berdasarkan data penghasilan (pengeluaran) yang bersumber data dari Susenas 2008 dan penelitian Bank Dunia 2010 mengenai persentase kelompok rumah tangga penerima subsidi, terdapat 25 persen kelompok rumah tangga dengan penghasilan (pengeluaran) per bulan tertinggi menerima alokasi subsidi sebesar 77 persen. Sementara itu, 25 persen kelompok rumah tangga dengan penghasilan (pengeluaran) per bulan terendah hanya menerima subsidi sekitar 15 persen. Selanjutnya, jika dilihat dari per sektor pengguna, khsusnya premium, maka akan terlihat sekitar 89 persen digunakan oleh transportasi darat, di mana mobil pribadi menggunakan sebesar 53 persen, motor menggunakan sebesar 40 persen, mobil barang sebesar empat persen, dan angkutan umum sebesar tiga persen. Kemudian, jika kita lihat konsusmsi premium per wilayah akan terlihat wilayah Jawa dan Bali sebagai pengguna terbesar, yaitu sebesar 59 persen, kemudian diikuti oleh Sumatra sebesar 18 persen, Kalimantan sekitar 5 persen, NTB dan NTT sekitar 2 persen, dan si-

Subsidi BBM dalam APBNBerdasarkan Nota Keuangan dan RAPBN 2012, alokasi anggaran subsidi direncanakan mencapai Rp 208,9 triliun atau sekitar 2,6 persen terhadap PDB. Jumlah ini berarti mengalami penurunan sebesar Rp 28,3 triliun atau 11,9 persen bila dibandingkan dengan pagu belanja subsidi dalam APBNP 2011 sebesar Rp 237,2 triliun. Sebagian besar dari keseluruhan alokasi anggaran belanja subsidi tersebut direncanakan akan disalurkan untuk subsidi energi sebesar 80,7 persen, ketika subsidi BBM sebesar Rp 123,6 triliun atau mengalami penurunan dari APBN-P 2011 sebesar Rp 129,7 triliun. Kemudian, subsidi listrik sebesar Rp 44,9 triliun atau mengalami penurunan dari APBN 2011 sebesar Rp 65,5 triliun. Sisanya,

sannya kawasan lain di Indonesia yang rata-rata sekitar satu persen per provinsi. Dari data tersebut tidak bisa dipungkiri bahwa pengguna BBM, khususnya premium, adalah kendaraan mobil pribadi yang terdapat di kawasan Jawa dan Bali. Secara sederhana bisa kita hitung penggunaanya. Kuota BBM bersubsidi pada 2012 sebesar 40 juta kiloliter (kl) dengan nilai subsidinya sebesar Rp 89,4 trilliun. Jika subsidi premium berkisar 60 persen atau sekitar 24 juta kl, berarti angka subsidi BBM jenis premium sebesar Rp 53,6 triliun. Dari angka tersebut, mobil pribadi menikmati subsidi premium tersebut sebesar 53 persen dengan total sekitar 12 juta kl atau setara dengan 28,4 triliun. Dengan demikian, pengguna mobil pribadi di kawasan Jawa dan Bali akan mendapatkan jatah subsidi premium sebesar 59 persen atau sekitar 16,6 triliun setara dengan 7 juta kl. Dari data dan fakta tersebut di atas terungkap bahwa terdapat ketimpangan yang sangat mencolok, terutama dari sisi penerima subsidi dan wilayah yang menikmati subsidi tersebut. Dengan kata lain, yang menikmati kebijakan subsidi BBM, khususnya premium, selama ini adalah pemilik mobil pribadi dan berdomisili di wilayah Jawa-Bali. Artinya, kebijakan subsidi dinikmati oleh kalangan menengah atas. Jika kebijakan ini diteruskan, Pemerintah tidak akan pernah mencapai sasaran yang dikehendaki, khususnya pengurangan angka kemiskinan. Anggaran negara akan selalu mengalami degradasi akibat dari ketidaktepatan sasaran penggunaan subsidi dan yang lebih memprihatinkan adalah akan terjadi permasalahan distribusi dan kelangkaan yang berakibat terjadinya keresahan ekonomi dan sosial di masyarakat, khususnya masyarakat di luar pulau Jawa dan Bali.

Alternatif kebijakanSepertinya, Banggar tidak bisa begitu saja menerima kebijakan pemerintah tersebut. Perlu dicarikan langkah-langkah terobosan sebagai alternatif. Oleh sebab itu, saya selaku anggota dan pimpinan Banggar dari Fraksi Pertai Keadilan Sejahtera (FPKS) dan juga beberapa anggota Banggar dari fraksi lainnya, mengusulkan kepada pemerintah beberapa alternatif pemberian subsidi energi, khusus-

nya BBM untuk diimplementasikan. Pertama, pemerintah harus memperkecil disparitas harga, antara harga subsidi dan harga keekonomiannya (pasar). Hal ini bisa dilakukan dengan menentukan besaran angka subsidi BBM per liternya. Sebagai contoh, jika pemerintah mematok besaran subsidi premium dan solar sebesar Rp 1.500 per liternya, maka total subsidi yang dibayarkan pemerintah sebesar Rp 97 triliun atau terdapat efisiensi sebesar Rp 28 triliun. Alokasi penggunaan efisiensi sebesar Rp 28 triliun tersebut bisa dialokasikan untuk membantu subsidi listrik, khususnya pelanggan 450V, 900V, dan 1.350V yang sebagian besar adalah masyarakat kecil atau dialokasikan sebagai cadangan risiko fiskal. Kedua, dengan cara menghapuskan beban subsidi secara keseluruhan bagi mobil pribadi di wilayah Jawa-Bali. Jika hal ini dilakukan, maka akan bisa mengurangi beban subsidi sebesar tujuh juta kl atau sebesar Rp 16 triliun atau jika kebijakan tersebut tidak dilakukan sepenuhnya, terdapat masa transisi sebesar 50 persen pada 2012, beban subsidi masih berkurang sebesar tiga juta kl atau Rp 8 triliun. Angka tersebut bisa dialokasikan ke tempat lain, khususnya pos cadangan risiko fiskal atau pos yang bisa berdampak bagi rakyat secara langsung dan tepat sasaran. Kedua, kebijakan tersebut harus dibingkai dengan kebijakan pengendalian dan pengawasan subsidi BBM secara tepat dan bertahap sesuai dengan target sasaran. Selain itu, pemerintah harus mulai menyusun atau menyempurnakan regulasi yang sudah ada. DPR, khsusnya Banggar, sedang mendapatkan momentum yang sangat tepat untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat yang mulai menurun. Masyarakat tentu tidak peduli dengan segala kalkulasi dan rumus hitungan subsidi. Bagi masyarakat, mereka bisa mendapatkan rasa keadilan dan kesejahteraan sebagaimana diamanahkan konstitusi dalam UUD 1945. Menjadi tugas DPR-lah, dalam hal ini Banggar, untuk memastikan bahwa kebijakan pemerintah tidak hanya untuk politik dan pencitraan, tetapi yang lebih penting yaitu memastikan masyarakat mendapatkan haknya demi masa depan yang lebih baik. I

Mengevaluasi Liberalisasi PerdaganganMenteri Keuangan Agus Martowardojo membuka data neraca perdagangan antara Indonesia dan negara-negara mitra yang sudah memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Indonesia. Hasilnya luar biasa mengejutkan. Miris kita melihatnya. Betapa bodohnya bangsa ini, terutama para pemimpinnya. Sejak perjanjian perdagangan bebas diberlakukan, neraca perdagangan Indonesia dengan negaranegara itu terjun bebas. Pelan-pelan menggerus dan akhirnya defisit. Jika ini terus dibiarkan, kita hanya akan menunggu kehancurannya saja. Tentu yang menanggung bukan pemerintah saat ini, tapi pemerintahan berikutnya. Kita seolah kembali ke zaman VOC. Kita hanya menjadi negeri buruh dan negeri target pasar bagi negara-negara lain. Namun, mungkin kita bisa lebih buruk dari itu karena produk pertanian, perkebunan, dan hutan yang dulu menjadi andalan sudah tak lagi moncer. Sebagian sudah habis, sebagian lagi hancur karena kalah bersaing. Industri rotan kita sudah dihancurkan, nanti akan menyusul petani kentang. Kita hanya mengandalkan sawit dan batu bara. Bahkan, sejak 2010, batu bara menjadi andalan kita. Padahal, sampai tahun 2000-an, kita sudah menjadi eksportir barang-barang industri. Situasi saat ini mirip dengan pada awal Orde Baru yang hanya mengandalkan minyak bumi. Namun, Soeharto kemudian mengoreksinya dengan pelan-pelan membangun industri. Kini, industri kita dihancurkan oleh kebijakan perdagangan bebas yang sangat bodoh. Ada yang menyebut bahwa kebijakan perdagangan bebas kita hanyalah kebijakan tebar pesona di dunia internasional. Kita ingin mendapat pujian agar seolah-olah mempunyai posisi penting di dunia internasional. Padahal, itu cuma busa sabun yang segera pecah setelah mengapung. Industri kita yang dengan susah payah dibangun dihancurkan dengan begitu saja. Perdagangan bebas yang ditujukan untuk menjadikan industri kita bisa mendapat bahan baku lebih murah, malah justru dibanjiri dengan produk barang jadi yang murah dan tak bermutu, namun cukup andal untuk menghancurkan industri kita sendiri. Pada titik inilah, kita harus mengevaluasi kembali kebijakan perdagangan bebas. Bahan baku istimewa yang menjadi keunggulan industri kita dengan negeri pesaing harus mendapat perlindungan. Industri kita yang belum siap bersaing agar dibenahi sambil memberikan perlindungan tarif dan standar tertentu. Ini, misalnya, untuk produk pertanian, susu, daging, ikan, tekstil, alas kaki, dan barang-barang semacam itu. Jika kita terus membiarkan situasi ini berjalan seperti saat ini, jangan heran jika kemudian angkatan kerja yang baru hanya menjadi angkatan penganggur baru. Kita harus berani perang melawan ego kita untuk sekadar dipuji negeri lain. Utamakan kepentingan nasional kita. Janji menghentikan ekspor rotan asalan sejak akhir Kabinet Indonesia Bersatu I hingga kini terus ditunda. Ada apa sebenarnya? Betulkah ini cuma soal pujian? Kini, produk pertanian pun sedang dihancurkan. I

:: suarapublika ::Lembaga Pendidikan AnakMembutuhkan Bahan Bacaan dan Alat TulisMelalui Republika ini, kami memperkenalkan diri. Kami adalah bagian dari anak bangsa yang mencoba memberikan kontribusi kepada masyarakat dengan segala potensi yang kami miliki. Kami memiliki kegiatan, antara lain, 1. Pendidikan anak usia dini (PAUD), 2. Santunan pendidikan yatim dan dhuafa, 3. Taman baca atau perpustakaan gratis. Dengan rendah hati, kami mengharapkan partisipasi pembaca untuk membantu, baik dalam bentuk buku-buku bacaan, majalah, komik, alat tulis, maupun Alquran. Kami ucapkan terima kasih kepada Republika yang telah memuat surat ini. Kepada pembaca sekalian, kami ucapkan jazakumullah khairul jaza. Endang Suhara Jalan Peninggaran Barat II RT 13/11 No 6, Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan

>> resonansi