reproduksi bu henyy

62
ASUHAN KEPERAWATAN TRIMESTER II DOSEN PEMBIMBING : Heny Ekawati, S.Kes. Ns. M.Kep DISUSUN OLEH : 1. Amin Falahudin 2. Lailiyatur Rahma 3. Nungki Wahyu Ramadani 4. Reni Dwi Norianti V B-Keperawatan S1-KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MUHAMMADIYAH LAMONGAN

Upload: geum-efronzz-tu-yunalabelle

Post on 12-Jan-2016

222 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

fgxdhtfgj

TRANSCRIPT

Page 1: Reproduksi Bu Henyy

ASUHAN KEPERAWATAN TRIMESTER II

DOSEN PEMBIMBING :

Heny Ekawati, S.Kes. Ns. M.Kep

DISUSUN OLEH :

1. Amin Falahudin

2. Lailiyatur Rahma

3. Nungki Wahyu Ramadani

4. Reni Dwi Norianti

V B-Keperawatan

S1-KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

MUHAMMADIYAH LAMONGAN

TAHUN 2014-2015KATA PENGANTAR

Page 2: Reproduksi Bu Henyy

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Dengan Mengucap syukur kehadirat Allah swt yang hanya dengan rahmat

serta petunjuk-nya, penulis berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul

“Konsep asuhan keperawatan kehamilan trimester kedua” untuk memenuhi tugas

mata kuliah Sistem Reproduksi I.

Dalam penulisan ini tidak lepas dari pantauan bimbingan saran dan nasehat

dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih kapada yang terhormat :

1. Drs H. Budi Utomo, Amd.Kep. M.Kes, selaku ketua STIKES

Muhammadiyah Lamongan.

2. Arifal Aris, S. Kep. Ns, selaku ketua prodi S1 Keperawatan STIKES

Muhammadiyah Lamongan

3. Heny Ekawati, S.Kes. Ns. M.Kep, selaku Dosen pembimbing dan dosen

mata kuliah yang telah memberikan tugas dan kesempatan untuk

membuat dan menyusun makalah ini.

4. Serta semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan

serta nasehat  hingga tersusunnya makalah ini hingga akhir.

Karena keterbatasan ilmu dan pengalaman, penulis sadar masih banyak

kekurangan dalam penyusunan makalah  ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang

berkaitan dengan penyusunan makalah ini akan penulis terima dengan senang hati

untuk menyempurnakan penyusunan makalah tersebut..

Semoga makalah yang berjudul “Konsep asuhan keperawatan kehamilan

trimester kedua” ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb

Lamongan, September 2014

Penyusun

Kelompok 5

DAFTAR ISI

Page 3: Reproduksi Bu Henyy

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................................

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................

1.3 Tujuan ..................................................................................................

1.4 Manfaat..................................................................................................

BAB 2 KONSEP TEORI

2.1 Pengertian.............................................................................................

2.2 Perubahan Fisik yang terjadi pada Kehamilan Trimester II.................

2.3 Perubahan Psikologis Ibu Hamil pada Trimester II..............................

2.4 Perkembangan Janin Trimester II.........................................................

2.5 Ketidaknyamanan Fisiologis Pada Ibu Hamil Trimester II..................

2.6 Pathway.................................................................................................

2.7 Pemeriksaan Diagnostik........................................................................

2.8 Kebutuhan Ibu hamil Trimester II........................................................

BAB 3 KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian..............................................................................................

3.2 Diagnosa.................................................................................................

3.3 Perencanaan...........................................................................................

BAB 4 PENUTUP

4.1 Kesimpulan ...........................................................................................

4.2 Saran ......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Reproduksi Bu Henyy

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ibu hamil trimester kedua yakni masa kehamilan pada minggu ke-14 sampai

dengan minggu ke-24 kehamilan. Pada trimester kedua ini kehamilan biasanya

bsudah tampak jelas, ibu hamil dan keluarganya sudah mengatur waktunya untuk

kehamilan. Sebagian besar ibu hamil pada trimester kedu ini tidak memiliki

permasalahan yang serius. Namun tidak sedikit ibu hamil pada masa ini ketika

memeriksakan kehmilannya mengeluhkan ketidaknyamanan. Kebanyakan dari

keluhan ini adalah ketidaknyamanan normal dan merupakan bgin dari perubahan

yang terjadi pada tubuh dan emosional ibu selama kehamilan. Adalah penting bagi

seorang perawat untuk membedakan antara ketidaknyamanan normal dengan

tanda-tanda bahaya.

Walaupun ketidaknyamanan yang umum dalam kehamilan trimester kedua

ini tidak mengancam keselamatan jiwa, namun hal tersebut bisa sangat

menjenukan dan menyulitkan bagi ibu. Perawat harus mendengarkan ibu,

membicarakan tentang berbgai macam keluhannya dan membantu mencari cara

untuk mengatasinya. Untuk itu diperlukan asuhan keperawatan yang tepat oleh

seorang perawat agar ibu hamil pada trimester kedu ini dapat menikmati

kehamilannya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian dari kehamilan trimester II?

2. Apa Perubahan Fisik yang terjadi pada Kehamilan Trimester II?

3. Bagaimana Perubahan Psikologis Ibu Hamil pada Trimester II ?

4. Bagaimana Perkembangan Janin Trimester II?

5. Jelaskan Ketidaknyamanan Fisiologis Pada Ibu Hamil Trimester

II?

6. Apa saja Pemeriksaan Diagnostik pada ibu hamil trimester II.

Page 5: Reproduksi Bu Henyy

7. Apa saja Kebutuhan Ibu hamil Trimester II?

8. Bagaimana asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester II?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui Pengertian dari kehamilan trimester II.

2. Mengetahui Perubahan Fisik yang terjadi pada Kehamilan Trimester II

3. Mengetahui Perubahan Psikologis Ibu Hamil pada Trimester II

4. Mengetahui Perkembangan Janin Trimester II

5. Mengetahui Ketidaknyamanan Fisiologis Pada Ibu Hamil Trimester II.

6. Mengetahui Pemeriksaan Diagnostik pada ibu hamil trimester II.

7. Mengetahui Kebutuhan Ibu hamil Trimester II

8. Mengetahui Konsep Asuhan Keperawatan pada Ibu hamil Trimester II

1.4 Manfaat

1. Bagi Penulis

Setelah menyelesaikan makalah ini diharapkan kami sebagai mahasiswa

dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan, tentang asuhan keperawatan pada

wanita hamil trimester II agar terciptanya kesehatan masyarakat yang lebih baik.

2. Bagi Pembaca

Diharapkan bagi pembaca dapat mengetahui tentang Asuhan Keperawatan pada Wanita Hamil Trimester II, sehingga dapat mencegah serta mengantisipasi diri dari ketidaknyamanan saat hamil.

Page 6: Reproduksi Bu Henyy

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Kehamilan trimester kedua merupakan waktu kehamilan pada minggu ke 13

sampai dengan 28 atau waktu kehamilan menginjak umur 4 bulan hingga 6 bulan.

Memasuki bulan keempat, perkembangan janin akan memasuki trimester kedua.

Janin akan mulai bergerak yaitu pada bulan keempat tepatnya sekitar mingu ketiga

belas. Hal ini terjadi karena hormone pada bayi mulai aktif sehingga mereka

sudah mulai berinteraksi dengan situasi di dalam kandungan.

Berat janin mencapai 45 gram tapi akan meningkat drastic yaitu sampai 160

gram dan panjang sekitar 12 inci. Begitu pula dengan panca indera yang lainnya

seperti mata, hidung, telinga ataupun mulut. Wajah mulai terbentuk pada janin.

Yang paling penting, pada umur lima bulan bayi akan memiliki lapisan putih yang

melapisi tubuh serta kulitnya yang kemudian kita kenal dengan ari-ari.

2.2 Perubahan Fisik yang terjadi pada Kehamilan Trimester II

1. Perubahan yang terjadi pada Sistem Reproduksi

– Uterus

Rahim yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram mengalami

hipertrofi dan hyperplasia, sehingga menjadi seberat 1.000 gram saat

kehamilan. Perubahan pada isthmus uteri menjadi lebih panjang dan lunak,

sehingga pada pemeriksaan dalam seolah-olah kedua jari dapat saling

sentuh. Perlunakan isthmus disebut tanda Hegar.

– Serviks

Pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormone estrogen.

Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi

serta meningkatnya suplay darah, maka konsistensi serviks menjadi lunak

yang disebut tanda Goodell. Selama minggu-minggu awal kehamilan,

peningkatan aliran darah uterus dan limfe mengakibatkan oedema dan

kongesti panggul. Akibatnya uterus, serviks dan ithmus melunak secara

progresif dan serviks menjadi kebiruan (tanda Chadwick), tanda

kemungkinan hamil).

Page 7: Reproduksi Bu Henyy

– Vagina dan vulva

Organ vagina dan vulva mengalami peningkatan sirkulasi darah karean

pengaruh esterogen, sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan (tanda

Chadwiks).

– Ovarium

Terjadi kehamilan indung telur yang mengandung korpus luteum

gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuk plasenta yang

sempurna pada usia 16 minggu.

– Payudara

Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan

memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara dipengaruhi

oleh hormone esterogen, progesterone, somatomammotropin. Pembentukan

payudara akan terasa lebih lembut, kenyal dan berisi, serta jalur-jalur

pembuluh darah di sekitar wilayah dada akan lebih terlihat jelas dari

biasanya, hal ini untuk persiapan saat menyusui. Berikut ini fungsi-fungsi

hormone pada payudara:

Hormon Esterogen

a. Menimbulkan hipertrofi sistem saluran payudara.

b. Menimbulkan pertumbuhan lemak dan air serta garam, sehingga

payudara tampak makin besar.

Hormone Progesteron

a. Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi.

b. Menambah jumlah sel asinus.

c. Hormon Somatomammotropin.

d. Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein, laktabumin, dan

laktoglobulin.

e. Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara.

2. Perubahan Sistem Sirkulasi.

Peredaran darah ibu dipengaruhi beberapa faktor berikut ini.

a. Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah, sehingga dapat memenuhi

kebutuhan perkembangan janin dalam rahim.

Page 8: Reproduksi Bu Henyy

b.Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi

retroplasenter.

c. Pengaruh hormone esterogen dan progesterone.

Akibat dari faktor tersebut dijumpai beberapa perubahan peredaran darah,

antara lain sebagai berikut.

– Volume darah

Volume darah semakin meningkat, dimana jumlah serum darah lebih besar

dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah

(hemodilusi) dengan puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu. Curah

jantung akan bertambah sekitar 30% bertambahnya hemodilusi darah mulai

tampak sekitar umjur kehamilan 16 minggu. Oleh karena itu, pengidap

penyakit jantung harus berhati-hati untuk hamil beberapa kali.

– Sel darah

Sel darah merah meningkat jumlahnya untuk mengimbangi pertumbuhan

janin dalam rahim. Anemia atau kurang darah terjadi karena kebutuhan

darah pada saat kehamilan adalah lebih besar sekitar dua atau tiga kali lipat

dari biasanya.

3. Perubahan Sitem Respirasi

Selama periode kehamilan, sistem respirasi berubah, hal ini terjadi karena

kebutuhan O2 semakin meningkat. Disamping itu terjadi pula desakan

diafragma karena dorongan rahim. Ibu hamil bernapas lebih dalam sekitar

20-25% dari biasanya. Ibu hamil dapat merasa lelah karena kerja jantung

dan paru-paru menjadi lebih berat.

4. Perubahan Sistem Pencernaan

a. Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil makin tinggi untuk pertumbuhan janin

dan persiapan pemberian ASI. Perubahan metabolisme pada kehamilan

antara lain:

b.Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq/liter menjadi

145 mEq/liter karena hemodilusi darah dan kebutuhan mineral yang

diperlukan janin.

Page 9: Reproduksi Bu Henyy

c. Kebutuhan protein meningkat untuk pertumbuhan dan perkembangan janin,

perkembangan organ kehamilan, serta persiapan laktasi.

d.Kebutuhan kalori bisa didapatkan dari karbohidrat, lemak, dan protein.

e. Kebutuhan zat mineral (kalsium, fosfor, zat besi, dan air).

f. Berat badan ibu hamil bertambah.

5. Perubahan Integrumen

a. Perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh

melanophore stimulating hormone (MHS), pengaruh lobus hipofisis

anterior, dan pengaruh kelenjar suprsrenalis.

b.Perubahan kondidi kulit yang berubah terbalik dari keadaan semula, yang

biasanya (pada saat belum hamil) kulit kering, maka kini akan menjadi

berminyak, begitu pula sebaliknya.

c. Rambut menjadi lebih kering atau berminyak karena adanya perubahan

hormon.

6. Sistem Endokrin

– Ovarium dan Plasenta

Korpus luteum mulai mnghasilkan estrogen dan progesteron dan setelah

plasenta terbentuk menjadi sumber utama kedua hormon. Plasenta

membentuk steroid, human chorionic gonadotropin ( HCG ), Human

Placenta Lactgogen ( HPL ) atau Human Chorionic Somatomammothropin (

HCS ), dan Human Chorionic Thyrotropin ( HCT ).

– Kelenjar tiroid

Metabolic rate meningkat hampir 20 % karena oksigen yang digunakan

lebih banyak. Kelenjar ini ukurannya meningkat karena pertumbuhan sel –

sel acinar, tetapi jumlah hormon tiroksin yang dihasilkan tetap sama

– Paratiroid

Tingkat parathormon dalam kehamilan meningkat dan mencapai puncaknya

pada usia kehamilan 15-35 minggu. Karena hormon ini untuk

mempertahankan kecukupan kalsium dalam darah, jadi tanpa hormon ini

metabolisme tulang dan otot terganggu.

– Pankreas

Page 10: Reproduksi Bu Henyy

Sel – selnya tumbuh dan menghasilkan lebih banyak insulin untuk

memenuhi kebutuhan yang meningkat.

7. Sistem Kekebalan

Kadar imunogobulin IgG dan IgM menurun dari usia kehamilan 10-30

minggu (Salmah, 2006).

8. Sistem Perkemihan

Pada trimester ini kandung kemih tertarik ke atas dan keluar dari panggul

sejati ke arah abdomen. Uretra memanjang sampai 7,5 cm karena kandung

kemih bergeser ke arah atas. Pembesaran uterus menekan kandung kemih

menimbulkan ras ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi

sedikit urine (Hani, 2011).

9. Sistem Muskuloskeletal

Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada musuloskeletal. Akibat

peningkatan kadar hormone estrogen dan progesterone, terjadi relaksasi dari

jaringan ikat, kartilago dan ligament juga meningkatkan jumlah cairan

synovial. Bersamaan dua keadaan tersebut meningkatkan fleksibilitas dan

mobilitas persendian. Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan

biasanya normal apabila asupan nutrisinya khususnya produk terpenuhi.

Tulang dan gigi biasanya tidak berubah pada kehamilan yang normal.

10. Sistem Kardiovaskuler

Selama kehamilan dan masa nifas terjadi perubahan-perubahan luar biasa

pada jantung dan sirkulasi perubahan terpenting pada fungsi jantung terjadi

pada delapan minggu pertama kehamilan. Curah jantung meningkat sedini

minggu kelima kehamilan dan peningkatan awal ini merupakan fungsi dari

penurunan resistensi vascular sistemik serta peningkatan frekuensi denyut

jantung. Antara minggu ke 10 sampai 20, peningkatan nyata pada volume

plasma terjadi sedemikian sehingga meningkatkan preload. Kinerja

ventrikel selama masa kehamilan dipengaruhi oleh penurunan resistensi

vascular sistemik dan perubahan aliran darah arteri pulsatil. Kapasitas

vascular meningkat, sebagian disebabkan oleh peningkatan komplians

vascular.

11. Sistem Hematologi

Page 11: Reproduksi Bu Henyy

akan terjadi peningkatan plasma darah dan percepatan produksi SDM,

sehingga tubuh menbutuhakan banyak asupan besi. Pada yang ibu yang

tidak mengkonsumsi basi tambahan akn sering terjadi anemia yang

menyebabkan keletihan atau kelehanan. Penurunan drastis laju metabolisme

dasar pada awal kehamilan juga dapat memicu hal tersebut.

2.3 Perubahan Psikologis Ibu Hamil pada Trimester II

Trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah

terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena

hamil sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan

sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan

energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat

merasakan gerakan bayinya dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai

seorang di luar dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa

kecemasan, rasa tidak nyaman seperti yang dirasakan pada trimester pertama dan

merasakan meningkatnya libido ( Pusdiknakes, 2003: 27).

Ibu merasa lebih stabil, kesanggupan mengatur diri lebih baik, kondisi atau

keadaan ibu lebih menyenangkan, ibu mulai terbiasa dengan perubahan fisik

tubuhnya, janin belum terlalu besar sehingga belum menimbulkan

ketidaknyamanan. Ibu sudah mulai menerima dan mengerti dan mengerti tentang

kehamilannya ( Tri Rusmi Widayatun dalam Dewi, 1999: 154).

Perubahan emosi:

a. Bulan ke 4:

– Tampak egosentris dan sering melamun

– mulai menunjukan tingkah laku “mengayomi; menyiapkan segala sesuatu

untuk bayi yang akan lahir dan untuk dirinya dalam mengantisipasi

kelahiran.

– Kelabilan alam perasaan dan emosi

– keasikan dan kelabilan alam perasaan menyusahkan orang-orang

disekitarnya; memerlukan kasih sayang, perhatian, dan pemahaman ekstra.

– Ketidakstabilan mirip dengan sindroma pra menstruasi, termasuk mudah

tersinggung, suasana hati yang berubah-ubah, tidak rasional dan cengeng

Page 12: Reproduksi Bu Henyy

– Perasaan tidak karuan, pikiran kacau, menjadi pelupa, menjatuhkan

barang-barang, mengalami kesulitan untuk memudahkan perhatian

b. Bulan ke 5

– Menerima realita kehamilan

– Berkurangnya perubahan suasana hati, tetapi kadang-kadang perasaan

cepat, marah dan tersinggung masih muncul

c. Bulan ke 6

– Perubahan suasana hati mulai berkurang

– Perasaan cemas tentang masa depan

2.4 Perkembangan Janin Trimester II

Menurut Hani (2011), masa fetal berlangsung setelah minggu ke-8 sampai

dengan bayi lahir. Berikut perkembangan yang terjadi pada timester II.

Mg

ke-

Gambar Pertumbuhan Perkembangan

16 Panjang badan

kira-kira 10-17

cm, berat

taksiran 100

gram

a. Kulit sangat tembus

pandang/transparan

sehingga vasa darah terlihat

deposit lemak subkutan

terjadi.

b. Rambut mulai tumbuh pada

kepala

c. Lanugo mulai tumbuh pada

tubuh

Page 13: Reproduksi Bu Henyy

20 Panjang badan

kira-kira 18-27

cm, berat

badan taksiran

120-300gr

a. Kepala sekarang tegak dan

merupakan separuh panjang

badan

b. Gambaran wajah telah

nyata dengan telinga yang

terletak pada tempatnya

yang normal

c. Kelopak mata

(palpebra),alis mata, dan

kuku telah tumbuh

sempurna;

d. Skeleton terlihat pada

pemeriksaan sinar-X;

e. Kelenjar minyak telah aktif

dan verniks kaseosa dan

melapisi tubuh fetus;

f. Gerakan janin dapat

dirasakan oleh ibu setetlah

kehamilan minggu ke-18;

g. Traktus renalis mulai

berfungsi dan sebanyak 7-

17 ml urine dikeluarkan

setiap 24 jam.

24 Panjang badan

28-34cm, berat

badan taksiran

600 gr

a. Kulit sangat berkeriput

karena terlalu sedikit lemak

subkutan

b. Lanugo menjadi lebih gelap

dan verniks kaseosa

meningkat. Dari minggu ke-

24 dan seterusnya, fetus

menyepak dalam merespon

rangsangan (stimulus),

Page 14: Reproduksi Bu Henyy

misalnya bising yang keras

dari luar.

c. Bayi tampak tenang apabila

ibu mendengarkan musik

yang tenang dan merdu.

28 Panjang badan

35-38cm, berat

badan taksiran

700-1000 gr

a. Mata terbuka, alis mata, dan

bulu mata telah berkembang

dengan baik;

b. Rambut menutupi kepala;

c. Lebih banyak deposit lemak

subkutan yang

menyebabkan kerutan kulit

berkurang;

d. Testis mengalami

penurunan, dari abdomen

ke skrotum pada minggu

ke-28.

e. Fetus yang lahir pada akhir

masa ini masih mempunyai

angka kematian atau

mortalitas yang tinggi

karena gangguan respirasi

atau pernafasan.

2.5 Ketidaknyamanan Fisiologis Pada Ibu Hamil Trimester II

Menurut Salmah, ketidaknyamanan fisiologis pada ibu hamil trimester II

adalah:

1. Sesak nafas

Penyebab: pembesaran uterus, peningkatan kadar estrogen dan progesteron

menyebabkan peningkatan konsumsi O2 dari saraf pusat.

Penanganan :

a. KIE tentang penyebeb fisiologis

b. Bantu cara untuk mengatur pernafasan

Page 15: Reproduksi Bu Henyy

c. Mendorong postur tubuh yang baik untuk pernafasan intercostae

d. Posisi berbaring semifowler

e. Istirahat teratur

f. Latihan pernafasan dan senam hamil.

2. Pigmentasi bertambah, jerawat, kulit berminyak.

Penyebab: hormon MSH dari hipofisis anterior

Penanganan: biasanya sembuh sendiri selama laktasi atau puerperium.

3. Tahi lalat bertambah (angioma) di leher, dada, wajah dan lengan

Penyebab: dilatasi arteriole akibat peningkatan estrogen

Penanganan: akan menghilang perlahan selama laktasi.

4. Telapak tangan merah (eritema palmaris) (50% ibu hamil)

Penyebab: bisa karena hiperestrogen atau genetik

Penanganan: bukan merupakan masalah karna akan menghilang seminggu

postpartum.

5. Pruritus (nonperadangan)

Penyebab: tidak diketahui, tanpa ruam, bila ruamnya menyatu menjadi

bentuk papula. Disebabkan karena kelenjar-kelenjar kulit hiperfungsi, bisa

juga akibat kulit teregang (di perut)

Penanganan:

a. Kuku harus pendek.

b. Lapor ke petugas kesehatan.

c. Gunakan lotion.

d. Ganti sabun yang cocok.

e. Memakai pakaian yang longgar.

6. Palpitasi

Penyebab: tidak diketahui sebabnya.

Penanganan: lapor pada petugas kesehatan bila ada tanda dekompensasi

jantung.

7. Hipotensi baring (sindrom vena kava) dan bradikardia

Penyebab: dirangsang timbulnya oleh penekanan rahim pada vena kava

inferior ketika berbaring. Ini dapat mengganggu aliran darah ke uterus,

plasenta dan ginjal.

Page 16: Reproduksi Bu Henyy

Penanganan:

a. Berbaring miring.

b. Posisi semi fowler dengan sedikit lutut fleksi.

8. Sering pingsan (sinkope) biasanya selama kehamilan.

Penyebab: gangguan vasomotor/hormonal. Bila terjadi pada sebelum

kehamilan mungkin akibat bendungan pada tungkai.

Penanganan:

a. Latihan fisik ringan.

b. Napas dalam.

c. Bangun dari tidur perlahan-lahan.

d. Suhu kamar diatur sejuk.

e. Hindari lapar dengan cara makan porsi kecil frekuensi sering.

f. Memakai pakaian elastis.

g. Duduk seperlunya saja.

h. Kalau gejala bertambah, periksakan.

9. Perasaan terbakar pada dada, sering kali regurgitas.

Penyebab: progesteron memperlambat gerakan usus dan pencernaan,

peristaltik berlawanan, sfingter lambung berelaksasi juga akibat lambung

tertekan rahim.

Penanganan:

a. Hindari makanan yang mengandung gas, dan berlemak.

b. Minum teh herbal, kunyah permen, kalau perlu beri antasida diantara

waktu makan, bila gejala menetap, periksakan.

10. Sembelit/ konstipasi.

Penyebab: gerakan saluran pencernaan melambat, oleh progesteron,

mengakibatkan peningkatan absorpsi air, usus tertekan oleh uterus, juga

sering kali akibat minum suplemen zat besi.

Penanganan:

a. Minum air 6 gelas/hari.

b. Latihan fisik ringan.

c. Buang air besar teratur,

d. Senam relaksasi, nafas dalam.

Page 17: Reproduksi Bu Henyy

e. Jangan menggunakan obat pencahar dan sejenisnya tanpa konsultasi.

11. Flatulensi.

Penyebab: Berkurangnya peristaltik usus sehingga bakteri yang ada

menghasilkan gas, ditambah udara yang tertelan.

Penanganan:

a. Kunyah makanan perlahan-lahan dan seksama.

b. Hindari makanan yang menghasilkan gas, dan berlemak.

c. Hindari makan banyak.

d. Latihan fisik dan buang air besar teratur.

12. Varises. Tungkai nyeri bisa sampai vulva dan hemoroid.

Penyebab: predisposisi herediter, dinding otot polos vena melebar, akibat

hornomal. Pembesaran uterus dan gravitasi sehingga menekan vena-vena.

Penanganan:

a. Hindari: kegemukan, berdiri/duduk, baju ketat, sembelit.

b. Latihan fisik ringan.

c. Istirahat dengan kaki lebih tinggi.

d. Pakai stoking.

e. Evakuasi bekuan darah bila ada hemoroid. Mandi hangat.

13. Sakit kepala sampai minggu ke-26 kehamilan.

Penyebab: gangguan emosi: sering migrain, mata lelah. Gangguan vaskuler

&kongesti/sumbatan sinus akibat pengaruh hormon.

Penanganan:

a. Relaksasi.

b. Konsul untuk mengontrol hipertensi.

14. Kesemutan pada ujung jari (jarang)

Penyebab: penekanan pada pleksus brakhialis

Penanganan:

a. Atur sikap tubuh yang baik.

b. Gunakan bra meternitas yang memeberi topangan.

Page 18: Reproduksi Bu Henyy

Volume darah meningkat

Perubahan pada ibu hamil

Perubahan fisiologi

Sistem respirasi

Sistem reproduksi

Sistem muskuloskeletal

Desakan uterus ke diafragma

Rongga dada sempit

Peningkatan O2 oleh sistem saraf pusat

Pernafasan meningkat

Nafas pendek dan dangkal

Masa abdomen

Penekanan saraf lumbal

Merangsang reseptor nyeri

perifer

Impuls nyeri ke otak

nyeri

Uterus membesar

Janin berkembang

Peningkatan vaskularisasi

servik dan vagina

Peningkatan sensitivitas

Peningkatan ransangan

seksualGangguan pola

nafas

Mendesak diafragma

ansietas

Penekanan vesica urinaria

Peningkatan frekuensi BAK

Gangguan eliminasi urine

payudaraSistem kardiovaskuler

Peningkatan estrogen

menstimulasi adrenal

Peningkatan produksi hormon

steroid oleh plasenta dan korteks adrenal

Sekresi aldosteron

Retensi air dan Natrium

Peningkatan tekanan darahhemodelusi

Hipertensi ventrikelAnemia relatif

Resiko dekompensasi

cordis

Hb dan Oksigen

Penurunan curah jantung

pusing

Estrogen meningkat

Perubahan jaringan mamae

Suplai darah meningkat

Payudarah membesar

Sistem Endokrinologi

hormone esterogen

Pembesaran struktur

lobus mammae

Berikatan pada

reseptor uterus

Mammae regang & memesar

Uterus hipertrofi

dan hipervaskul

arisasi

Pembesaran perut

Perubahan pola seksual

Ketidakyamana

2.6 Pathway

Perubahan psikologis

Krisis situasi

Kurang pengetahuan

stress

Gangguan pola tidur

Page 19: Reproduksi Bu Henyy

2.7 Pemeriksaan Diagnostik

Menurut Hani, pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain:

a. Pemeriksaan Laboratorium

Tes lab Nilai normal Nilai tidak

normal

Diagnosis/

masalah terkait

Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia

Protein urine Terlacak/ negatif

bening/negative

>atau = 2+

keruh (positif)

Protein urine

Glukosa dalam

urine

Warna hijau Kuning,orange

,coklat

Diabetes

VDRL/RPR Negative Positif Syphilis

Faktor rhesus Rh + Rh - Rh sensitization

Golongan Darah A B O AB - Ketidakcocokan

ABO

HIV - + AIDS

Rubella Negative Positif Anomali pada

janin jika ibu

terinfeksi

Feses untuk

oval/telur cacing

dan parasit

Negative Positif Anemia akibat

cacing (acing

tambang).

b. Pemeriksaan Rontgen.

Pemeriksaan rontgen sebaiknya dilakukan pada kehamilan yang sudah agak

lanjut karena sebelum bulan ke- IV rangka janin belum tampak dan pada hamil

muda pengaruh sinar rontgen terhadap janin lebih besar.

Pemeriksaan rontgen dilakukan pada kondisi-kondisi sebagai berikut.

1. Diperlukan tanda pasti hamil

2. Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi

3. Mencari sebab dari hidramnion (gemelli, anencephal)

4. Untuk menentukan hamil kembar

5. Untuk menentukan kematian anak dalam rahim

Page 20: Reproduksi Bu Henyy

6. Untuk menentukan kelainan anak (hidrocephalus , anencephalus)

7. Untuk menentukan bentuk dan ukuran panggul.

c. Pemeriksaan USG

Kegunaan utama USG adalah sebagai berikut.

1. Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan

2. Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal.

3. Diagnosis dari malformasi janin.

4. Perdarahan per aginam dengan penyebab yang tidak jelas.

5. Mengetahui posisi plasenta.

6. Mengetahui adanya kehamilan ganda.

7. Mengetahui adanya hidramnion dan oligohidramnion.

8. Mengetahui adanya IUFD

9. Mengetahui presentasi janin pada kasus yang tidak jelas.

10. Mengevaluasi pergerakan janin dan detak jantung janin.

11. Mendiagnosis adanya keabnormalan pada uterus dan pelvis selama

kehamilan.

2.8 Kebutuhan Ibu hamil Trimester II

Kemampuan dan pengetahuan yang harus dimengerti ibu hamil

meliputi :

1. Nutrisi saat hamil

– Makan – makanan yang seimbang dengan komposisi makan 1 piring lebih

banyak dari sebelum hamil dengan komposisi : nasi, ikan, buah dan susu.

– Untuk menembah tenaga makan-makanan selingan. Pagi dan sore hari

seperti kolak kue, dll.

– Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan

perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan, dan persiapan

laktasi,dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar ½ gr/ kg BB atau

sebutir telur ayam sehari.

– Kebutuhan kalori didapat dari kabohidrat, lemak dan protein.

– Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil, seperti:

a. Kalsium 1,5 gram setiaphari, 30 samapi 40 gram untuk pembentukan

tulang.

Page 21: Reproduksi Bu Henyy

b. Fosfor , rata-rata 2 gram dalam sehari.

c. Zat besi, 800 mgr atau 30 sampai 50 gr sehari.

d. Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dapat terjadi rentesi air

2. Aktivitas

a. Ibu harus mengurangiaktifitas.

b. Ibu tidak boleh berjalan jauh terlalu lama.

c. Ibu harus memakai body mekanik pada saat mengambil/ memindahkan

barang di tempat lain

3. Istirahat

a. Ibu hamil jangan terlalu tidur terlentang yang dapat menghambat

peredaran darah yang nantinya ibu hamil dapat terjadi sakit pinggang.

b. Ibu hamil diharapkan menambah waktu istirahatnya selama hamil

sehingga tetap terpenuhi kebutuhan istirahatnya.

c. Diharapkan ibu hamil tidur dengan posisi miring ke kiri dengan kaki kiri

ditekuk serta di ganjal dengan bantal, sehingga peredaran arah lancer dan

dapat mengurangi nyeri pinggang

4. Personal hygine

Ibu hamil harus lebih menjga kebersihan, agar tehindar dari infeksi serta

kuman-kuman dengan melakukan mandi minimal 2x /hari, mengosok gigi

2x /hari sehabis makan, ganti baju 1x /hari, ganti pakaian dalam 3x /hari,

apabila tersa basah setelah BAB dan BAK diharuskan cebok dari depan ke

belakang kemudian dikeringkan terlebih dahulu dengan tisu/ handuk

5. Pakaian dan alas kaki

a. Ibu hamil jangan memakai pakaian yang ketat

b. Ibu hamil jangan memakai bra yang kecil, usahakan yang dapat

menompang kedua payudara

c. Tidak boleh memakai sepatu / sandal yang berhak tinggi

6. Perawatan Payudara

Umumnya perawatan payudara dilakukan pada TM II pada usia kehamilan

28 minggu

a. Perawatan payudara sebelum lahir (prenatal breast care)

Page 22: Reproduksi Bu Henyy

Perawatan payudara sebelum lahir bertujuan memelihara higien payudara,

melenturkan/menguatkan putting susu, dan mengekuarkan puting susu

yang datar atau masuk kedalam (retracted nipple)

Teknik perawatannya adalah sebagai berikut :

- Kompres punting susu dan area sekitarnya dengan menempelkan

kapas/kain yang dibasahi minyak.

- Bersihkan puting susu dan area sekitarnya dengan handuk kering yang

bersih.

- Pegang kedua puting lalu tarik keluar bersama dan diputar kedalam 20x ,

keluar 20x.

- Pangkal payudara di pegang kedua tangan lalu payudara diurut dari

pangkal ke ujung.

- Kemudian pijat daerah areola sehingga keluar cairan 1-2 tets untuk

memastikan saluran susu tidak tersumbat.

- Pakailah BH yang menopang payudara

b. Perawatan payudara setelah melahirkan (postnatal breast care)

Perawatan payudara setelah melahirkan bertujuan memelihara higiene

payudara, memperbanyak/memperlancar produksi ASI, dan merangsang

sel-sel payudara.

Teknik perawatannya adalah sebagai berikut :

- Lincinkan kedua telapak tangan dengan minyak.

- Tempatkan kedua telapak tangan diantara payudara.

- Dengan menggunakan telapak tangan, payudara di urut dari bagian tengah

keatas melingkar ke kiri-kanan menuju kebawak kiri-kanan.

- Selanjutnya dari arah bawah/ samping menuju ketengah (melintang). Pada

saat ini posisi telapak tangan di urut kea rah depan dan payudara diangkat,

kemudian dilepas perlahan-perlahan

Sedangkan cara untuk merangsang sel-sel ASI adalah sebagai berikut:

- Menekan puncak paudara dengan jari-jari merapat dengan gerakan

melingkar pada satu tempat.

- Pengusapan dengan ujung-ujung jari dari pangkal payudara kea rah puting

susu.

Page 23: Reproduksi Bu Henyy

- Menggoncangkan payudara dengan sedikit membungkuk kedepan

7. Sexualitas

a. Ibu harus mengurangi aktifitas sexsual selam hamil, agar tidak menganggu

keadaan janinnya.

b. Hentikan hubungan sexsual jika terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran

cairan disertai rasa nyeri atau panas.

c. Apabila terjadi pendarahan saat melakukan hubungan sexsual.

d. Hentikan hubungan sexsual jika terdapat pengeluaran cairan yang

mendadak.

e. Hentikan hubungan sexsual pada mereka yang sering mengalami gugur

kandungan, persalinan sebelum waktunya, mengalami kematian dalam

kandungan, sekitar 2 minggu mejelang persalinan

8. Senam hamil

Senam hamil mulai dilakukan saat usia kehamilan sudah mencapai 22

minggu dan bila tidak ada gejala patologis

Senam hamil akan dapat menentukan wanita hamil kearah persalian yang

fisiologis

9. Berpergaian /traveling ibu hamil

10. Jangan terlalu lama dan melelahkan

11. Diharapkan dengan usia kehamilan kurang dari 12 minggu,jangan

melakukan perjalanan jauh yang melelahkan,karena akan menyebabkan

abortus, sebab perlekatan antara desidua dengan uterus belum begitu kuat.

Page 24: Reproduksi Bu Henyy

BAB III

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian

Tanggal MRS :

Tanggal Pengkajian :

Ruang Kelas :

No. RM :

Jam :

Diagnosa Masuk :

A. Identitas Klien

Identitas pasien meliputi : Nama penderita dan suaminya, Usia Penderita,

Alamat, Kebangsaan, Agama, Pekerjaan, Perkawinan (Berapa lama dan

berapa kali kawin), Pendidikan.

B. Riwayat Kesehatan

1. Keluhan Utama :

Keluhan utama yang biasanya dialami oleh ibu hamil trimester II adalah

Rasa panas atau nyeri disekitar ulu hati, Sesak nafas, Pusing setelah

berbaring, Sering pingsan, dll

2. Riwayat kehamilan Sekarang :

usia kehamilan menurut pasien, HPHT/HPL, periksa ANC berapa kali,

therapy, suntik TT 1-3, kebiasaan merokok, minum minuman keras, jamu,

obat-obatan, ada hewan peliharaan, gerakan janin, rencana bersalin

3. Riwayat Kesehatan Sekarang

Berisi tentang penyakit yang pernah dan yang sedang diderita oleh pasien,

terutama penyakit yang berhubungan dengan kehamilan. Biasanya pasien

mengatakan terkadang sesak nafas, pusing terutama setelah berbaring, sulit

BAB dan sering BAK, gatal-gatal, bintik-bintik hitam diwajah, rasa panas

di ulu hati , sering pingsan, nyeri punggung bagian bawah, edema (sedikit

dan jarang), Kesemutan pada jari, Hiperpigmentasi (spider nevi, eritema

plamaris, kulit berminyak, jerawat bertambah, angioma di leher, torak,

wajah dan lengan,cloasma gravidarum, striae gravidarum).

Page 25: Reproduksi Bu Henyy

4. Riwayat Penyakit Dahulu :

Riwayat penyakit yang pernah diderita ibu hamil yaitu penyakit menahun

seperti jantung, penyakit menurun seperti hipertensi, DM, penyakit

menular seperti TBC, Hepatitis, PMS baik yang sudah sembuh/yang masih

dalam penyembuhan dan lain-lain yang akan mempengaruhi kehamilan

dan persalinan.

5. Riwayat Penyakit keluarga :

Apabila salah satu dari anggota keluarga baik dari pihak suami ataupun

istri yang hidup serumah/tidak serumah menderita penyakit menular dapat

mempengaruhi kehamilan dan persalinan, Bila salah satu keluarga ada

yang riwayat kembar kemungkinan kehamilan bisa kembar. Gangguan

pembekuan darah.

6. Riwayat kehamilan, persalinan, anak dan nifas yang lalu

a. Kehamilan:

Adakah gangguan kehamilan dengan komplikasi atau

penyulit seperti keguguran, perdarahan, muntah yang

sangat toxemia gravidarum.

b. Persalinan :

Spontan atau buatan, aterm atau prematur, perdarahan,

ditolong oleh siapa bidan atau dokter

c. Nifas :

Adakah panas atau perdarahan, bagaimana laktasi

d. Anak :

Jenis kelamin, hidup atau mati, kalau meninggal umur

berapa dan penyebab meninggal, berat badan dan panjang

badan

7. Spikososial

– interaksi :

biasanya klien tidak mengalami gangguan interaksi baik

dengan keluarganya maupun dengan orang lain.

– Konsep diri :

Page 26: Reproduksi Bu Henyy

klien biasanya merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak

menarik lagi.

– Spiritual :

Klien banyak berdoa untuk kesehatannya dan banyinya.

C. Pola Kebiasaan sehari-hari

1. Nutrisi

Pada trimester II : nafsu makan membaik makan seperti biasa, bahkan

biasanya berlebihan sehingga memberikan kecenderungan janin tumbuh

besar dan merangsang timbulnya keracunan saat kehamilan.

2. Eliminasi

Lebih sering buang air kencing karena rahim mendesak kandung kemih

dan perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usus halus dan besar,

sehingga buang air besar mengalami konstipasi (sembelit). Sembelit dapat

terjadi secara mekanis yang disebabkan karena menurunnya gerakan ibu

hamil, untuk mengatasi sembelit dianjurkan untuk meningkatkan gerak,

banyak makan makanan berserat (sayur dan buah-buahan).

3. Istirahat dan tidur

pada ibu hamil trimester II biasanya sulit untuk bisa tidur karena

terganggu oleh perutnya yang membesar. Trimester II posisi tidur miring

kekiri agar janin mendapat aliran darah dan nutrisi maksimal, mengurangi

tekanan vena cava asenden, menggurangi pembekakan kaki. Padda

trimester II dan III dilarang tidur terlentang karena dapat menekan vena

cava inferior, sakit pinggang, gangguan pernafasan.

4. Personal Hygiene

biasanya Ibu hamil selalu menjaga kebersihan dirinya, seperti mandi dua

kali sehari, mengganti pakaian dalam setiap kali terasa lembab,

menggunakan bra yang menunjang payudara, membersikan daerah vulva

dan mamekai pakaian yang menyerap keringat.

5. Aktivitas

Ibu hamil trimester II mulai dapat beraktifitas seperti biasa, waktu yang

ideal untuk travelling namun tetap berhati-hati, ketidaknyamanan mulai

berkurang.

Page 27: Reproduksi Bu Henyy

6. Kehidupan seksual

keinginan seksual ibu hamil trimester II libido muncul lagi karena sudah

terbiasa dengan perubahan yang dialami..

D. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum : baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. Tanda-Tanda Vital : TD : Hipotensi postural

N : Takikardi(>100x/mnit)

RR : Tachipnea (>24x/mnit

Suhu : Normal (36,5-37,50C)

4. Head to toe :

a. Inspeksi

– Kepala

Rambut dan kulit kepala : Rambut hitam, lurus, mudah rontok/tidak,

mudah dicabut/tidak, kebersihan rambut dan kulit kepala.

Muka: cloasma gravidarum, timbul jerawat, spider nevi, konjungtiva

anemis, membran mukosa kering, gusi sering berdarah.

Hidung: hidung tersumbat, mukosa lebih merah daripada normal, tidak

ada PCH, sianosis(-), nyeri tekan sinus (-).

Telinga:tidak ada peradangan atau serumen kecuali bila ada komplikasi

Mata : Sklera putih, konjunctiva merah muda, fungsi penglihatan baik,

kantong mata sembab/tidak.

Gigi : Adakah karies/keropos yang menandakan ibu kekurangan

kalsium. Saaat hamil sering terjadi karies yang berkaitan dengan

emesis, hiper emesis gravidarum. Adanya kerusakan gigi bisa

menjadi sumber penyakit.

Leher : JVP (-),spider nevi, kelenjar tiroid membesar, kelenjar limfe

tidak membengkak, kecuali bila ada komplikasi.

– Thoraks

Jantung

Inspeksi : tidak terlihat pulsasi ictus cordis

Page 28: Reproduksi Bu Henyy

Palpasi : tidak teraba ictus kordis (ICS 4/ICS5)

Perkusi : Batas jantung kanan atas: ICS II LPS dextra

Batas jantung kanan bawah : ICS V LPS dextra

Batas jantung kiri atas: ICS II LMC sinistra

Batas jantung kiri bawah: ICS VI LAA sinistra.

Auskultasi :BJ 1 di ICS V dan BJ 2 di ICS II, bunyi tunggal, adakah

bunyi jantung abnormal (murmur sistolik pendek

berhubungan dengan peningkatan volume darah)

Paru-paru

Inspeksi : Pengembangan paru simetris, bentuk dada normal, ada

otot bantu nafas, adanya angioma (tahi lalat)

Palpasi : Tidak ada kreptasi,tidak ada nyeri tekan, vocal fremitus

kanan dan kiri sama.

Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru

Auskultasi : Suara nafas vesikuler, suara nafas tambahan tidak ada,

ronci (-), wheezing (-)

Payudara:

Inspeksi :selama kehamilan payudara bertambah besar tegang,

kelenjar montgomeri nampak, hiperpigmentasi pada

puting susu dan areola mammae,mulai tampak kolostrum

Palpasi : lunak, nyeri tekan

– Abdomen

Inspeksi : perut membesar, adanya striae gravidarum/ linea

alba/albican, lihat apakah ada bekas luka operasi.

Auskultasi: Bising usus menurun (<12x/mnit), untuk

menentukan DJJ dengan menggunakan Doppler yang

ditempelkan di daerah punggung janin, di hitung

frekuensi pada 5 detik pertama, ketiga dan kelima,

kemudihan dijumlah dan dikalikan 4 untuk memperoleh

frekuensi satu menit. Batas frekuensi denyut jantung

janin normal adalah 120 – 160 x / menit.

– Ekstremitas:

Page 29: Reproduksi Bu Henyy

Atas: eritema palmaris, spider nevi, sedikit edema mungkin ada

Bawah: Terjadi kelemahan dan penurunan tonus otot karena

pembesaran bayinya, terjadi kram/kesemutan pada kaki dan

sedikit pembengkakan.

– Genetalia

Apakah vulva kelihatan membengkak, kebiruan, ada varises, tidak

keluar darah pervaginam, divulva tidak ada condiloma dan vulva bersih.

Adanya hipervascularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak

lebih merah agak kebiruan (lividae) yang disebut tanda chadwick.

Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi

maka konsistensi servik menjadi lunak. Kelenjar-kelenjar di servik akan

berfungsi lebih dan akan mengeluarkan ekskresi lebih banyak. Pada

wanita hamil sering mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih

banyak. Keadaan ini dalam batas tertentu masih merupakan keadaan

fisiologis

– Pemeriksaan Khusus Obstetri

Palpasi

Leopold I : untuk menentukan tinggi fundus (TFU) dan untuk

mengetahui bagian janin yang berada pada fundus.

Uterus tumbuh kira-kira 2 cm per bulan (Hani,2011).

Usia

Kehamilan(mg)

Tinggi Fundus Uteri (TFU)

16 Pertengahan pusat dan simfisis

20 3 jari di bawah simfisis

24 Setinggi pusat

28 3 jari diatas pusat

Tabel. TFU menurut penambahan per Tiga Jari (Sulistyawati,

2009).

Menetukan bagian janin yang berada di fundus:

a. Kepala: Teraba keras, bulat, dan melenting.

Page 30: Reproduksi Bu Henyy

b. Bokong : Teraba lunak, kurang bulat, dan tidak

melenting.

c. Letak lintang : Tidak teraba salah satu diantara kepala

dan bokong.

Leopold II:

a. Punggung sudah teraba keras datar dan memanjang

seperti papan

b. Sudah teraba bagian-bagian kecil janin yaitu

ekstremitas

Leopold III: bagian terbawah janin masih goyang.

Leopold IV: bagian terbawah janin belum masuk PAP.

Perkusi: timpani

E. Pemeriksaan penunjang

1. Laboratorium

a. Darah

Pemeriksaan darah (hb) dilakukan 3x selama hamil, yaitu pada trimester

I, II dan III. Hasil pemeriksaan dengan sahli dapat digolongkan sebagai

berikut :

Hb 11 gr % tidak anemia

9-10 gr % anemia ringan

7-8 gr % anemia sedang

< 7 gr % anemia berat

Batas terendah untuk kadar Hb dalam kehamilan adalah 10 gr/100 ml.

Wanita yang memiliki Hb kurang dari 10 gr/1ooml baru disebut anemia

dalam kehamilan. Wanita dengan Hb antara 10-12 gr/100ml tidak

dianggap patologik, tetapi anemia fisiologik atau psedoanemia

b. Pemeriksaan urine

– Protein dalam urine

Page 31: Reproduksi Bu Henyy

Untuk mengetahui adatidaknya protein dalam urine. Pemeriksaan

dilakukan pada kunjungan pertama dan pada setiap kunjungan pada akhir

trimester II sampai trimester III kehamilan. Hasilnya :

Negatif (-) Urine tidak keruh

Positif 2 (++)

Kekeruhan mudah dilihat dan ada

endapan halus

Positif 3 (+++)

Urine lebih keruh dan ada endapan

yang lebih jelas terlihat

Positif 4 (++++)

Urine sangat keruh dan disertai

endapan menggumpal

– Gula dalam urine

Untuk memeriksa kadar gula dalam urine. Hasilnya :

Negatif (-)

Warna biru sedikit kehijau-hijauan

dan sedikit keruh

Positif 1 (+)

Hijau kekuning-kuningan dan agak

keruh

Positif 2 (++) Kuning keruh

Positif 3 (+++) Jingga keruh

Positif 4 (++++) Merah keruh

Bila ada glukosa dalam urine maka harus dianggap sebagi gejala diabetes

mellitus, kecuali kalau dapat dibuktikan hal-hal lain penyebabnya.

2. Pemeriksaan radiologi bila diperlukan

USG untuk mengetahui diameter biparietal, gerakan janin, ketuban, TBJ

dan tafsiran kehamilan.

3.2 Diagnosa Keperawatan :

Page 32: Reproduksi Bu Henyy

1. Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan pergeseran

diafragma karena pembesaran uterus, peningkatan konsumsi O2 oleh saraf

pusat.

2. Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan penekanan kandung kemih

sekunder terhadap pembessaran uterus.

3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada tingkat aktifitas,

stres, psikologi, ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.

3.3 Perencanaan

No Diagnosa Tujuan dan

Kreteria Hasil

Intervensi Rasional

1. Ketidakefe

ktifan pola

nafas

berhubung

an dengan

pembesara

n uterus.

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 1 x 24

jam

diharapkan

pola nafas

klien adekuat.

KH:

K : klien

mengetahui

penyebab pola

nafas tidak

efektif.

A : klien

mengetahui

cara mengatasi

gangguan pola

nafas tidak

efektif

1. Kaji status

pernafasan

(mis., sesak

nafas pada

pengerahan

tenaga,

kelelahan.)

2. Kaji kadar

hemoglobin

(Hb) dan

hematokrit

(Ht), tekankan

pentingnya

masukan

vitamin/ fero

1. Menentukan luas/

beratnya masalah,

yang terjadi pada

kira-kira 60% klien

pranatal. Meskipun

kapasitas vital

meningkat, fungsi

pernafasan diubah

saat kemampuan

diafragma untuk

turun pada

inspirasi berkurang

oleh pembesaran

uterus.

2. Peningkatan kadar

plasma pada

gestasi minggu ke-

24-32

mengencerkan

kadar

Hb,mengakibatkan

kemungkinan

Page 33: Reproduksi Bu Henyy

P : Klien dapat

melakukan

posisi semi

fowler pada

saat sesak

berat.

P : RR 16-

24x/mnit,

Tidak ada otot

bantu nafas,

Tidak

Pernafasan

cuping hidung.

sulfat pranatal

setiap hari

(kecuali pada

klien dengan

anemia sel

sabit).

3. Berikan

informasi

tentang

rasional untuk

kesulitan

pernapasan

dan program

aktivitas/

latihan yang

realistis.

Anjurkan

sering

istirahat,

tambah waktu

untuk

melakukan

aktivitas

tertentu, dan

latihan ringan,

seperti

berjalan.

4. Tinjau ulang

anemia dan

menurunkan

kapasitas pembawa

oksigen.

(catatan:zat besi

dapat

dikontraindikasika

n untuk klien

dengan anemia sel

sabit)

3. Menurunkan

kemungkinan

gejala-gejala

pernapasan yang

disebabkan oleh

kelebihan.

Page 34: Reproduksi Bu Henyy

tindakan yang

dapat

dilakukan

klien untuk

mengurangi

masalah; mis.,

postur yang

baik,

menghindari

merokok,

makan sedikit

tetapi lebih

sering, dengan

menggunkan

posisi semi-

fowler untuk

duduk/tidur

bila gejala

berat.

4. Postur yang baik

dan makan sedikit

membantu

memaksimalkan

penurunan

diafragmatik,

meningkatkan

ketersediaan ruang

untuk ekspansi

paru. Merokok

menurunkan

persediaan oksigen

untuk pertukaran

ibu-janin.

Pengubahan posisi

tegak dapat

meningkatkaneksp

ansi paru sesuai

penurunan uterus

gravid.

2 Gangguan

eliminasi

urin

berhubung

an dengan

penekanan

kandung

kemih

sekunder

terhadap

pembessar

an uterus.

Tujuan :

Setelah

dilakukan

asuhan

keperawatan

selama 1x 24

jam klien

mengerti

tentang

perubahan pola

eliminasi urin.

1. Berikan

informasi

tentang

perubahan

perkemihan

sehubungan

dengan

trimester

kedua

1. membantu klien

memahami alasan

fisiologis dari

frekuensi berkemih

dan nokturia.

Pembesaran uterus

trimester kedua

2. meningkatkan

Page 35: Reproduksi Bu Henyy

KH:

K : klien

mengetahui

perubahan pola

eliminasi.

A : klien

mengetahui

cara-cara

untuk

mencegah

stasis urinarius

dan atau

edema

jaringan.

P : Klien dapat

melakukan

posisi miring

saat tidur.

P: klien merasa

rileks, klien

terlihat tenang,

tidak terjadi

edema

jaringan,

Kebutuhan

cairan

terpenuhi.

2. anjukan klien

untuk

melakukan

posisi miring

saat tidur.

Perhatikan

keluhan-

keluhan

nokturia.

3. berikan

informasi

mengenai

perlunya

masukan

cairan 6-8

gelas/ hari,

penurunan

masukan 2-3

jam sebelum

beristirahat,

dan

penggunaan

garam,

makanan, dan

produk

mengandung

natrium dalam

jumlah sedang

4. Berikan

informasi

perfusi ginjal

3. mempertahankan

tingkat cairan dan

perfusi ginjal

adekuat, yang

mengurangi

natrium diet untuk

mempertahankan

status isotonik

4. kehilangan/

pembatasan

natrium dapat

sangat menekan

regulator renin-

angiotensin-

aldosteron dari

kadar cairan,

mengakibatkan

Page 36: Reproduksi Bu Henyy

mengenai

bahaya

menggunakan

diuretik dan

penghilangan

natrium dari

diet

5. tes urin

midstream

untuk

memeriksa

albumin

dehidrasi/

hipovolemia berat

5.  dapat

mengidentifikasi

spasme glomerulus

atau penurunan

perfusi ginjal

berkenaan dengan

hipertensi akibat

kehamilan

3 Gangguan

pola tidur

berhubungan

dengan

perubahan

pada tingkat

aktifitas,

stres,

psikologi,

ketidakmam

puan untuk

mempertaha

nkan

kenyamanan

Tujuan :

Setelah

dilakukan

asuhan

keperawatan

selama 1x24

jam

diharapkan

pasien tidak

mengalami

gangguan

pola tidur.

KH:

1. tinjau ulang

kebutuhan

perubahan

tidur normal

berkenaan

dengan

kehamilan.

Tentukan pola

tidur saat ini,

evaluasi

tingkat

kelelahan

2. kaji terhadap

1. membantu

mengidentifikasi

kebutuhan untuk

menetapkan pola

tidur yang berbeda.

2. peningkatan retensi

Page 37: Reproduksi Bu Henyy

. K : Klien

mengetahui

penyebab

dari

gangguan

pola tidur.

A : klien

mengetahui

cara

mengatasi

gangguan

pola tidur.

P : klien

dapat tidur

dengan posisi

semi fowler P

: klien

melaporkan

perbaikan

tidur/istirahat

, klien

dampak

segar, klien

dampak

gembira,

klien

mengatakan

badanya tidak

lemas.

kejadian

insomnia dan

respons klien

terhadap

penurunan

tidur.

Anjurkan alat

bantu untuk

tidur, seperti

teknik

relaksasi,

membaca,

mandi air

hangat,dan

penurunan

aktifitas

sebelum

istirahat

3. perhatikan

kesulitan

bernafas

karena posisi.

Anjurkan tidur

pada posisi

semi fowler

cairan,

penambahan berat

badan, dan

pertumbuhan janin,

semua

memperberat

perasaan lelah,

khususnya pada

multipara. Ansietas

yang berlebihan,

kegembiraan,

ketidaknyamanan

fisik, nokturia, dan

aktifitas janin

dapat mempersulit

tidur

3. pada posisi

rekumben,

pembesaran

uterusserta organ

abdomen menekan

diafragma,

sehingga

membatasi

ekspansi paru.

Penggunaan posisi

semifowler

memugnkinkan

diafragma

Page 38: Reproduksi Bu Henyy

4. Tes sel darah

merah (SDM)

dan kadar Hb

5. rujuk klien

untuk

konseling bila

kekurangan

tidur/kelelahan

mempengaruhi

aktifitas

kehidupan

sehari-hari

menurun,

membantu

mengembangkanek

spansi paru

optimal

4. anemia dan

penurunan kadar

Hb/SDM,

mengakibatkan

penurunan

oksigenasi jaringan

serta

mempengaruhi

perasaan letih

berlebihan

5. mungkin perlu

bagi klien

menghadapi

perubahan siklus

tidur-terjaga,

mengidentifikasi

prioritas yang tepat

dan memodifikasi

komitmen

Page 39: Reproduksi Bu Henyy

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi,

yaitu: adanya ovum, spermatozoa, terjadinya konsepsi dan nidasi. Serta ada

tahapan-tahapan dalam kehamilan itu sendiri, di antaranya trimester dua.

Trimester dua merupakan periode kehamilan ini dimulai pada minggu ke-14

hingga minggu ke-28. Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh

wanita, khususnya pada alat genitalia eksterna dan interna dan pada payudara

(mammae). Perubahan itu akan terjadi secara perlahan-lahan sesuai dengan umur

kandungan.

4.2 Saran

Dalam pembuatan makalah ini kami sadar bahwa makalah ini masih

banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,

kritik dan saran dari pembaca sangatlah kami perlukan agar dalam

pembuatan makalah selanjutnya akan lebih baik dari sekarang

Page 40: Reproduksi Bu Henyy

DAFTAR PUSTAKA

Hani, Ummi. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta:

Salemba Medika.

Salmah, 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC.

Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta:

Salemba Medika.