reproduksi bu henyy
DESCRIPTION
fgxdhtfgjTRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN TRIMESTER II
DOSEN PEMBIMBING :
Heny Ekawati, S.Kes. Ns. M.Kep
DISUSUN OLEH :
1. Amin Falahudin
2. Lailiyatur Rahma
3. Nungki Wahyu Ramadani
4. Reni Dwi Norianti
V B-Keperawatan
S1-KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
MUHAMMADIYAH LAMONGAN
TAHUN 2014-2015KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Dengan Mengucap syukur kehadirat Allah swt yang hanya dengan rahmat
serta petunjuk-nya, penulis berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul
“Konsep asuhan keperawatan kehamilan trimester kedua” untuk memenuhi tugas
mata kuliah Sistem Reproduksi I.
Dalam penulisan ini tidak lepas dari pantauan bimbingan saran dan nasehat
dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kapada yang terhormat :
1. Drs H. Budi Utomo, Amd.Kep. M.Kes, selaku ketua STIKES
Muhammadiyah Lamongan.
2. Arifal Aris, S. Kep. Ns, selaku ketua prodi S1 Keperawatan STIKES
Muhammadiyah Lamongan
3. Heny Ekawati, S.Kes. Ns. M.Kep, selaku Dosen pembimbing dan dosen
mata kuliah yang telah memberikan tugas dan kesempatan untuk
membuat dan menyusun makalah ini.
4. Serta semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan
serta nasehat hingga tersusunnya makalah ini hingga akhir.
Karena keterbatasan ilmu dan pengalaman, penulis sadar masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang
berkaitan dengan penyusunan makalah ini akan penulis terima dengan senang hati
untuk menyempurnakan penyusunan makalah tersebut..
Semoga makalah yang berjudul “Konsep asuhan keperawatan kehamilan
trimester kedua” ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb
Lamongan, September 2014
Penyusun
Kelompok 5
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................
1.3 Tujuan ..................................................................................................
1.4 Manfaat..................................................................................................
BAB 2 KONSEP TEORI
2.1 Pengertian.............................................................................................
2.2 Perubahan Fisik yang terjadi pada Kehamilan Trimester II.................
2.3 Perubahan Psikologis Ibu Hamil pada Trimester II..............................
2.4 Perkembangan Janin Trimester II.........................................................
2.5 Ketidaknyamanan Fisiologis Pada Ibu Hamil Trimester II..................
2.6 Pathway.................................................................................................
2.7 Pemeriksaan Diagnostik........................................................................
2.8 Kebutuhan Ibu hamil Trimester II........................................................
BAB 3 KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian..............................................................................................
3.2 Diagnosa.................................................................................................
3.3 Perencanaan...........................................................................................
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan ...........................................................................................
4.2 Saran ......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ibu hamil trimester kedua yakni masa kehamilan pada minggu ke-14 sampai
dengan minggu ke-24 kehamilan. Pada trimester kedua ini kehamilan biasanya
bsudah tampak jelas, ibu hamil dan keluarganya sudah mengatur waktunya untuk
kehamilan. Sebagian besar ibu hamil pada trimester kedu ini tidak memiliki
permasalahan yang serius. Namun tidak sedikit ibu hamil pada masa ini ketika
memeriksakan kehmilannya mengeluhkan ketidaknyamanan. Kebanyakan dari
keluhan ini adalah ketidaknyamanan normal dan merupakan bgin dari perubahan
yang terjadi pada tubuh dan emosional ibu selama kehamilan. Adalah penting bagi
seorang perawat untuk membedakan antara ketidaknyamanan normal dengan
tanda-tanda bahaya.
Walaupun ketidaknyamanan yang umum dalam kehamilan trimester kedua
ini tidak mengancam keselamatan jiwa, namun hal tersebut bisa sangat
menjenukan dan menyulitkan bagi ibu. Perawat harus mendengarkan ibu,
membicarakan tentang berbgai macam keluhannya dan membantu mencari cara
untuk mengatasinya. Untuk itu diperlukan asuhan keperawatan yang tepat oleh
seorang perawat agar ibu hamil pada trimester kedu ini dapat menikmati
kehamilannya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari kehamilan trimester II?
2. Apa Perubahan Fisik yang terjadi pada Kehamilan Trimester II?
3. Bagaimana Perubahan Psikologis Ibu Hamil pada Trimester II ?
4. Bagaimana Perkembangan Janin Trimester II?
5. Jelaskan Ketidaknyamanan Fisiologis Pada Ibu Hamil Trimester
II?
6. Apa saja Pemeriksaan Diagnostik pada ibu hamil trimester II.
7. Apa saja Kebutuhan Ibu hamil Trimester II?
8. Bagaimana asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester II?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Pengertian dari kehamilan trimester II.
2. Mengetahui Perubahan Fisik yang terjadi pada Kehamilan Trimester II
3. Mengetahui Perubahan Psikologis Ibu Hamil pada Trimester II
4. Mengetahui Perkembangan Janin Trimester II
5. Mengetahui Ketidaknyamanan Fisiologis Pada Ibu Hamil Trimester II.
6. Mengetahui Pemeriksaan Diagnostik pada ibu hamil trimester II.
7. Mengetahui Kebutuhan Ibu hamil Trimester II
8. Mengetahui Konsep Asuhan Keperawatan pada Ibu hamil Trimester II
1.4 Manfaat
1. Bagi Penulis
Setelah menyelesaikan makalah ini diharapkan kami sebagai mahasiswa
dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan, tentang asuhan keperawatan pada
wanita hamil trimester II agar terciptanya kesehatan masyarakat yang lebih baik.
2. Bagi Pembaca
Diharapkan bagi pembaca dapat mengetahui tentang Asuhan Keperawatan pada Wanita Hamil Trimester II, sehingga dapat mencegah serta mengantisipasi diri dari ketidaknyamanan saat hamil.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kehamilan trimester kedua merupakan waktu kehamilan pada minggu ke 13
sampai dengan 28 atau waktu kehamilan menginjak umur 4 bulan hingga 6 bulan.
Memasuki bulan keempat, perkembangan janin akan memasuki trimester kedua.
Janin akan mulai bergerak yaitu pada bulan keempat tepatnya sekitar mingu ketiga
belas. Hal ini terjadi karena hormone pada bayi mulai aktif sehingga mereka
sudah mulai berinteraksi dengan situasi di dalam kandungan.
Berat janin mencapai 45 gram tapi akan meningkat drastic yaitu sampai 160
gram dan panjang sekitar 12 inci. Begitu pula dengan panca indera yang lainnya
seperti mata, hidung, telinga ataupun mulut. Wajah mulai terbentuk pada janin.
Yang paling penting, pada umur lima bulan bayi akan memiliki lapisan putih yang
melapisi tubuh serta kulitnya yang kemudian kita kenal dengan ari-ari.
2.2 Perubahan Fisik yang terjadi pada Kehamilan Trimester II
1. Perubahan yang terjadi pada Sistem Reproduksi
– Uterus
Rahim yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram mengalami
hipertrofi dan hyperplasia, sehingga menjadi seberat 1.000 gram saat
kehamilan. Perubahan pada isthmus uteri menjadi lebih panjang dan lunak,
sehingga pada pemeriksaan dalam seolah-olah kedua jari dapat saling
sentuh. Perlunakan isthmus disebut tanda Hegar.
– Serviks
Pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormone estrogen.
Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi
serta meningkatnya suplay darah, maka konsistensi serviks menjadi lunak
yang disebut tanda Goodell. Selama minggu-minggu awal kehamilan,
peningkatan aliran darah uterus dan limfe mengakibatkan oedema dan
kongesti panggul. Akibatnya uterus, serviks dan ithmus melunak secara
progresif dan serviks menjadi kebiruan (tanda Chadwick), tanda
kemungkinan hamil).
– Vagina dan vulva
Organ vagina dan vulva mengalami peningkatan sirkulasi darah karean
pengaruh esterogen, sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan (tanda
Chadwiks).
– Ovarium
Terjadi kehamilan indung telur yang mengandung korpus luteum
gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuk plasenta yang
sempurna pada usia 16 minggu.
– Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan
memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara dipengaruhi
oleh hormone esterogen, progesterone, somatomammotropin. Pembentukan
payudara akan terasa lebih lembut, kenyal dan berisi, serta jalur-jalur
pembuluh darah di sekitar wilayah dada akan lebih terlihat jelas dari
biasanya, hal ini untuk persiapan saat menyusui. Berikut ini fungsi-fungsi
hormone pada payudara:
Hormon Esterogen
a. Menimbulkan hipertrofi sistem saluran payudara.
b. Menimbulkan pertumbuhan lemak dan air serta garam, sehingga
payudara tampak makin besar.
Hormone Progesteron
a. Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi.
b. Menambah jumlah sel asinus.
c. Hormon Somatomammotropin.
d. Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein, laktabumin, dan
laktoglobulin.
e. Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara.
2. Perubahan Sistem Sirkulasi.
Peredaran darah ibu dipengaruhi beberapa faktor berikut ini.
a. Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah, sehingga dapat memenuhi
kebutuhan perkembangan janin dalam rahim.
b.Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi
retroplasenter.
c. Pengaruh hormone esterogen dan progesterone.
Akibat dari faktor tersebut dijumpai beberapa perubahan peredaran darah,
antara lain sebagai berikut.
– Volume darah
Volume darah semakin meningkat, dimana jumlah serum darah lebih besar
dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah
(hemodilusi) dengan puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu. Curah
jantung akan bertambah sekitar 30% bertambahnya hemodilusi darah mulai
tampak sekitar umjur kehamilan 16 minggu. Oleh karena itu, pengidap
penyakit jantung harus berhati-hati untuk hamil beberapa kali.
– Sel darah
Sel darah merah meningkat jumlahnya untuk mengimbangi pertumbuhan
janin dalam rahim. Anemia atau kurang darah terjadi karena kebutuhan
darah pada saat kehamilan adalah lebih besar sekitar dua atau tiga kali lipat
dari biasanya.
3. Perubahan Sitem Respirasi
Selama periode kehamilan, sistem respirasi berubah, hal ini terjadi karena
kebutuhan O2 semakin meningkat. Disamping itu terjadi pula desakan
diafragma karena dorongan rahim. Ibu hamil bernapas lebih dalam sekitar
20-25% dari biasanya. Ibu hamil dapat merasa lelah karena kerja jantung
dan paru-paru menjadi lebih berat.
4. Perubahan Sistem Pencernaan
a. Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil makin tinggi untuk pertumbuhan janin
dan persiapan pemberian ASI. Perubahan metabolisme pada kehamilan
antara lain:
b.Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq/liter menjadi
145 mEq/liter karena hemodilusi darah dan kebutuhan mineral yang
diperlukan janin.
c. Kebutuhan protein meningkat untuk pertumbuhan dan perkembangan janin,
perkembangan organ kehamilan, serta persiapan laktasi.
d.Kebutuhan kalori bisa didapatkan dari karbohidrat, lemak, dan protein.
e. Kebutuhan zat mineral (kalsium, fosfor, zat besi, dan air).
f. Berat badan ibu hamil bertambah.
5. Perubahan Integrumen
a. Perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh
melanophore stimulating hormone (MHS), pengaruh lobus hipofisis
anterior, dan pengaruh kelenjar suprsrenalis.
b.Perubahan kondidi kulit yang berubah terbalik dari keadaan semula, yang
biasanya (pada saat belum hamil) kulit kering, maka kini akan menjadi
berminyak, begitu pula sebaliknya.
c. Rambut menjadi lebih kering atau berminyak karena adanya perubahan
hormon.
6. Sistem Endokrin
– Ovarium dan Plasenta
Korpus luteum mulai mnghasilkan estrogen dan progesteron dan setelah
plasenta terbentuk menjadi sumber utama kedua hormon. Plasenta
membentuk steroid, human chorionic gonadotropin ( HCG ), Human
Placenta Lactgogen ( HPL ) atau Human Chorionic Somatomammothropin (
HCS ), dan Human Chorionic Thyrotropin ( HCT ).
– Kelenjar tiroid
Metabolic rate meningkat hampir 20 % karena oksigen yang digunakan
lebih banyak. Kelenjar ini ukurannya meningkat karena pertumbuhan sel –
sel acinar, tetapi jumlah hormon tiroksin yang dihasilkan tetap sama
– Paratiroid
Tingkat parathormon dalam kehamilan meningkat dan mencapai puncaknya
pada usia kehamilan 15-35 minggu. Karena hormon ini untuk
mempertahankan kecukupan kalsium dalam darah, jadi tanpa hormon ini
metabolisme tulang dan otot terganggu.
– Pankreas
Sel – selnya tumbuh dan menghasilkan lebih banyak insulin untuk
memenuhi kebutuhan yang meningkat.
7. Sistem Kekebalan
Kadar imunogobulin IgG dan IgM menurun dari usia kehamilan 10-30
minggu (Salmah, 2006).
8. Sistem Perkemihan
Pada trimester ini kandung kemih tertarik ke atas dan keluar dari panggul
sejati ke arah abdomen. Uretra memanjang sampai 7,5 cm karena kandung
kemih bergeser ke arah atas. Pembesaran uterus menekan kandung kemih
menimbulkan ras ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi
sedikit urine (Hani, 2011).
9. Sistem Muskuloskeletal
Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada musuloskeletal. Akibat
peningkatan kadar hormone estrogen dan progesterone, terjadi relaksasi dari
jaringan ikat, kartilago dan ligament juga meningkatkan jumlah cairan
synovial. Bersamaan dua keadaan tersebut meningkatkan fleksibilitas dan
mobilitas persendian. Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan
biasanya normal apabila asupan nutrisinya khususnya produk terpenuhi.
Tulang dan gigi biasanya tidak berubah pada kehamilan yang normal.
10. Sistem Kardiovaskuler
Selama kehamilan dan masa nifas terjadi perubahan-perubahan luar biasa
pada jantung dan sirkulasi perubahan terpenting pada fungsi jantung terjadi
pada delapan minggu pertama kehamilan. Curah jantung meningkat sedini
minggu kelima kehamilan dan peningkatan awal ini merupakan fungsi dari
penurunan resistensi vascular sistemik serta peningkatan frekuensi denyut
jantung. Antara minggu ke 10 sampai 20, peningkatan nyata pada volume
plasma terjadi sedemikian sehingga meningkatkan preload. Kinerja
ventrikel selama masa kehamilan dipengaruhi oleh penurunan resistensi
vascular sistemik dan perubahan aliran darah arteri pulsatil. Kapasitas
vascular meningkat, sebagian disebabkan oleh peningkatan komplians
vascular.
11. Sistem Hematologi
akan terjadi peningkatan plasma darah dan percepatan produksi SDM,
sehingga tubuh menbutuhakan banyak asupan besi. Pada yang ibu yang
tidak mengkonsumsi basi tambahan akn sering terjadi anemia yang
menyebabkan keletihan atau kelehanan. Penurunan drastis laju metabolisme
dasar pada awal kehamilan juga dapat memicu hal tersebut.
2.3 Perubahan Psikologis Ibu Hamil pada Trimester II
Trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah
terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena
hamil sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan
sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan
energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat
merasakan gerakan bayinya dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai
seorang di luar dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa
kecemasan, rasa tidak nyaman seperti yang dirasakan pada trimester pertama dan
merasakan meningkatnya libido ( Pusdiknakes, 2003: 27).
Ibu merasa lebih stabil, kesanggupan mengatur diri lebih baik, kondisi atau
keadaan ibu lebih menyenangkan, ibu mulai terbiasa dengan perubahan fisik
tubuhnya, janin belum terlalu besar sehingga belum menimbulkan
ketidaknyamanan. Ibu sudah mulai menerima dan mengerti dan mengerti tentang
kehamilannya ( Tri Rusmi Widayatun dalam Dewi, 1999: 154).
Perubahan emosi:
a. Bulan ke 4:
– Tampak egosentris dan sering melamun
– mulai menunjukan tingkah laku “mengayomi; menyiapkan segala sesuatu
untuk bayi yang akan lahir dan untuk dirinya dalam mengantisipasi
kelahiran.
– Kelabilan alam perasaan dan emosi
– keasikan dan kelabilan alam perasaan menyusahkan orang-orang
disekitarnya; memerlukan kasih sayang, perhatian, dan pemahaman ekstra.
– Ketidakstabilan mirip dengan sindroma pra menstruasi, termasuk mudah
tersinggung, suasana hati yang berubah-ubah, tidak rasional dan cengeng
– Perasaan tidak karuan, pikiran kacau, menjadi pelupa, menjatuhkan
barang-barang, mengalami kesulitan untuk memudahkan perhatian
b. Bulan ke 5
– Menerima realita kehamilan
– Berkurangnya perubahan suasana hati, tetapi kadang-kadang perasaan
cepat, marah dan tersinggung masih muncul
c. Bulan ke 6
– Perubahan suasana hati mulai berkurang
– Perasaan cemas tentang masa depan
2.4 Perkembangan Janin Trimester II
Menurut Hani (2011), masa fetal berlangsung setelah minggu ke-8 sampai
dengan bayi lahir. Berikut perkembangan yang terjadi pada timester II.
Mg
ke-
Gambar Pertumbuhan Perkembangan
16 Panjang badan
kira-kira 10-17
cm, berat
taksiran 100
gram
a. Kulit sangat tembus
pandang/transparan
sehingga vasa darah terlihat
deposit lemak subkutan
terjadi.
b. Rambut mulai tumbuh pada
kepala
c. Lanugo mulai tumbuh pada
tubuh
20 Panjang badan
kira-kira 18-27
cm, berat
badan taksiran
120-300gr
a. Kepala sekarang tegak dan
merupakan separuh panjang
badan
b. Gambaran wajah telah
nyata dengan telinga yang
terletak pada tempatnya
yang normal
c. Kelopak mata
(palpebra),alis mata, dan
kuku telah tumbuh
sempurna;
d. Skeleton terlihat pada
pemeriksaan sinar-X;
e. Kelenjar minyak telah aktif
dan verniks kaseosa dan
melapisi tubuh fetus;
f. Gerakan janin dapat
dirasakan oleh ibu setetlah
kehamilan minggu ke-18;
g. Traktus renalis mulai
berfungsi dan sebanyak 7-
17 ml urine dikeluarkan
setiap 24 jam.
24 Panjang badan
28-34cm, berat
badan taksiran
600 gr
a. Kulit sangat berkeriput
karena terlalu sedikit lemak
subkutan
b. Lanugo menjadi lebih gelap
dan verniks kaseosa
meningkat. Dari minggu ke-
24 dan seterusnya, fetus
menyepak dalam merespon
rangsangan (stimulus),
misalnya bising yang keras
dari luar.
c. Bayi tampak tenang apabila
ibu mendengarkan musik
yang tenang dan merdu.
28 Panjang badan
35-38cm, berat
badan taksiran
700-1000 gr
a. Mata terbuka, alis mata, dan
bulu mata telah berkembang
dengan baik;
b. Rambut menutupi kepala;
c. Lebih banyak deposit lemak
subkutan yang
menyebabkan kerutan kulit
berkurang;
d. Testis mengalami
penurunan, dari abdomen
ke skrotum pada minggu
ke-28.
e. Fetus yang lahir pada akhir
masa ini masih mempunyai
angka kematian atau
mortalitas yang tinggi
karena gangguan respirasi
atau pernafasan.
2.5 Ketidaknyamanan Fisiologis Pada Ibu Hamil Trimester II
Menurut Salmah, ketidaknyamanan fisiologis pada ibu hamil trimester II
adalah:
1. Sesak nafas
Penyebab: pembesaran uterus, peningkatan kadar estrogen dan progesteron
menyebabkan peningkatan konsumsi O2 dari saraf pusat.
Penanganan :
a. KIE tentang penyebeb fisiologis
b. Bantu cara untuk mengatur pernafasan
c. Mendorong postur tubuh yang baik untuk pernafasan intercostae
d. Posisi berbaring semifowler
e. Istirahat teratur
f. Latihan pernafasan dan senam hamil.
2. Pigmentasi bertambah, jerawat, kulit berminyak.
Penyebab: hormon MSH dari hipofisis anterior
Penanganan: biasanya sembuh sendiri selama laktasi atau puerperium.
3. Tahi lalat bertambah (angioma) di leher, dada, wajah dan lengan
Penyebab: dilatasi arteriole akibat peningkatan estrogen
Penanganan: akan menghilang perlahan selama laktasi.
4. Telapak tangan merah (eritema palmaris) (50% ibu hamil)
Penyebab: bisa karena hiperestrogen atau genetik
Penanganan: bukan merupakan masalah karna akan menghilang seminggu
postpartum.
5. Pruritus (nonperadangan)
Penyebab: tidak diketahui, tanpa ruam, bila ruamnya menyatu menjadi
bentuk papula. Disebabkan karena kelenjar-kelenjar kulit hiperfungsi, bisa
juga akibat kulit teregang (di perut)
Penanganan:
a. Kuku harus pendek.
b. Lapor ke petugas kesehatan.
c. Gunakan lotion.
d. Ganti sabun yang cocok.
e. Memakai pakaian yang longgar.
6. Palpitasi
Penyebab: tidak diketahui sebabnya.
Penanganan: lapor pada petugas kesehatan bila ada tanda dekompensasi
jantung.
7. Hipotensi baring (sindrom vena kava) dan bradikardia
Penyebab: dirangsang timbulnya oleh penekanan rahim pada vena kava
inferior ketika berbaring. Ini dapat mengganggu aliran darah ke uterus,
plasenta dan ginjal.
Penanganan:
a. Berbaring miring.
b. Posisi semi fowler dengan sedikit lutut fleksi.
8. Sering pingsan (sinkope) biasanya selama kehamilan.
Penyebab: gangguan vasomotor/hormonal. Bila terjadi pada sebelum
kehamilan mungkin akibat bendungan pada tungkai.
Penanganan:
a. Latihan fisik ringan.
b. Napas dalam.
c. Bangun dari tidur perlahan-lahan.
d. Suhu kamar diatur sejuk.
e. Hindari lapar dengan cara makan porsi kecil frekuensi sering.
f. Memakai pakaian elastis.
g. Duduk seperlunya saja.
h. Kalau gejala bertambah, periksakan.
9. Perasaan terbakar pada dada, sering kali regurgitas.
Penyebab: progesteron memperlambat gerakan usus dan pencernaan,
peristaltik berlawanan, sfingter lambung berelaksasi juga akibat lambung
tertekan rahim.
Penanganan:
a. Hindari makanan yang mengandung gas, dan berlemak.
b. Minum teh herbal, kunyah permen, kalau perlu beri antasida diantara
waktu makan, bila gejala menetap, periksakan.
10. Sembelit/ konstipasi.
Penyebab: gerakan saluran pencernaan melambat, oleh progesteron,
mengakibatkan peningkatan absorpsi air, usus tertekan oleh uterus, juga
sering kali akibat minum suplemen zat besi.
Penanganan:
a. Minum air 6 gelas/hari.
b. Latihan fisik ringan.
c. Buang air besar teratur,
d. Senam relaksasi, nafas dalam.
e. Jangan menggunakan obat pencahar dan sejenisnya tanpa konsultasi.
11. Flatulensi.
Penyebab: Berkurangnya peristaltik usus sehingga bakteri yang ada
menghasilkan gas, ditambah udara yang tertelan.
Penanganan:
a. Kunyah makanan perlahan-lahan dan seksama.
b. Hindari makanan yang menghasilkan gas, dan berlemak.
c. Hindari makan banyak.
d. Latihan fisik dan buang air besar teratur.
12. Varises. Tungkai nyeri bisa sampai vulva dan hemoroid.
Penyebab: predisposisi herediter, dinding otot polos vena melebar, akibat
hornomal. Pembesaran uterus dan gravitasi sehingga menekan vena-vena.
Penanganan:
a. Hindari: kegemukan, berdiri/duduk, baju ketat, sembelit.
b. Latihan fisik ringan.
c. Istirahat dengan kaki lebih tinggi.
d. Pakai stoking.
e. Evakuasi bekuan darah bila ada hemoroid. Mandi hangat.
13. Sakit kepala sampai minggu ke-26 kehamilan.
Penyebab: gangguan emosi: sering migrain, mata lelah. Gangguan vaskuler
&kongesti/sumbatan sinus akibat pengaruh hormon.
Penanganan:
a. Relaksasi.
b. Konsul untuk mengontrol hipertensi.
14. Kesemutan pada ujung jari (jarang)
Penyebab: penekanan pada pleksus brakhialis
Penanganan:
a. Atur sikap tubuh yang baik.
b. Gunakan bra meternitas yang memeberi topangan.
Volume darah meningkat
Perubahan pada ibu hamil
Perubahan fisiologi
Sistem respirasi
Sistem reproduksi
Sistem muskuloskeletal
Desakan uterus ke diafragma
Rongga dada sempit
Peningkatan O2 oleh sistem saraf pusat
Pernafasan meningkat
Nafas pendek dan dangkal
Masa abdomen
Penekanan saraf lumbal
Merangsang reseptor nyeri
perifer
Impuls nyeri ke otak
nyeri
Uterus membesar
Janin berkembang
Peningkatan vaskularisasi
servik dan vagina
Peningkatan sensitivitas
Peningkatan ransangan
seksualGangguan pola
nafas
Mendesak diafragma
ansietas
Penekanan vesica urinaria
Peningkatan frekuensi BAK
Gangguan eliminasi urine
payudaraSistem kardiovaskuler
Peningkatan estrogen
menstimulasi adrenal
Peningkatan produksi hormon
steroid oleh plasenta dan korteks adrenal
Sekresi aldosteron
Retensi air dan Natrium
Peningkatan tekanan darahhemodelusi
Hipertensi ventrikelAnemia relatif
Resiko dekompensasi
cordis
Hb dan Oksigen
Penurunan curah jantung
pusing
Estrogen meningkat
Perubahan jaringan mamae
Suplai darah meningkat
Payudarah membesar
Sistem Endokrinologi
hormone esterogen
Pembesaran struktur
lobus mammae
Berikatan pada
reseptor uterus
Mammae regang & memesar
Uterus hipertrofi
dan hipervaskul
arisasi
Pembesaran perut
Perubahan pola seksual
Ketidakyamana
2.6 Pathway
Perubahan psikologis
Krisis situasi
Kurang pengetahuan
stress
Gangguan pola tidur
2.7 Pemeriksaan Diagnostik
Menurut Hani, pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain:
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tes lab Nilai normal Nilai tidak
normal
Diagnosis/
masalah terkait
Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia
Protein urine Terlacak/ negatif
bening/negative
>atau = 2+
keruh (positif)
Protein urine
Glukosa dalam
urine
Warna hijau Kuning,orange
,coklat
Diabetes
VDRL/RPR Negative Positif Syphilis
Faktor rhesus Rh + Rh - Rh sensitization
Golongan Darah A B O AB - Ketidakcocokan
ABO
HIV - + AIDS
Rubella Negative Positif Anomali pada
janin jika ibu
terinfeksi
Feses untuk
oval/telur cacing
dan parasit
Negative Positif Anemia akibat
cacing (acing
tambang).
b. Pemeriksaan Rontgen.
Pemeriksaan rontgen sebaiknya dilakukan pada kehamilan yang sudah agak
lanjut karena sebelum bulan ke- IV rangka janin belum tampak dan pada hamil
muda pengaruh sinar rontgen terhadap janin lebih besar.
Pemeriksaan rontgen dilakukan pada kondisi-kondisi sebagai berikut.
1. Diperlukan tanda pasti hamil
2. Letak anak tidak dapat ditentukan dengan jelas dengan palpasi
3. Mencari sebab dari hidramnion (gemelli, anencephal)
4. Untuk menentukan hamil kembar
5. Untuk menentukan kematian anak dalam rahim
6. Untuk menentukan kelainan anak (hidrocephalus , anencephalus)
7. Untuk menentukan bentuk dan ukuran panggul.
c. Pemeriksaan USG
Kegunaan utama USG adalah sebagai berikut.
1. Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
2. Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal.
3. Diagnosis dari malformasi janin.
4. Perdarahan per aginam dengan penyebab yang tidak jelas.
5. Mengetahui posisi plasenta.
6. Mengetahui adanya kehamilan ganda.
7. Mengetahui adanya hidramnion dan oligohidramnion.
8. Mengetahui adanya IUFD
9. Mengetahui presentasi janin pada kasus yang tidak jelas.
10. Mengevaluasi pergerakan janin dan detak jantung janin.
11. Mendiagnosis adanya keabnormalan pada uterus dan pelvis selama
kehamilan.
2.8 Kebutuhan Ibu hamil Trimester II
Kemampuan dan pengetahuan yang harus dimengerti ibu hamil
meliputi :
1. Nutrisi saat hamil
– Makan – makanan yang seimbang dengan komposisi makan 1 piring lebih
banyak dari sebelum hamil dengan komposisi : nasi, ikan, buah dan susu.
– Untuk menembah tenaga makan-makanan selingan. Pagi dan sore hari
seperti kolak kue, dll.
– Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan, dan persiapan
laktasi,dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar ½ gr/ kg BB atau
sebutir telur ayam sehari.
– Kebutuhan kalori didapat dari kabohidrat, lemak dan protein.
– Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil, seperti:
a. Kalsium 1,5 gram setiaphari, 30 samapi 40 gram untuk pembentukan
tulang.
b. Fosfor , rata-rata 2 gram dalam sehari.
c. Zat besi, 800 mgr atau 30 sampai 50 gr sehari.
d. Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dapat terjadi rentesi air
2. Aktivitas
a. Ibu harus mengurangiaktifitas.
b. Ibu tidak boleh berjalan jauh terlalu lama.
c. Ibu harus memakai body mekanik pada saat mengambil/ memindahkan
barang di tempat lain
3. Istirahat
a. Ibu hamil jangan terlalu tidur terlentang yang dapat menghambat
peredaran darah yang nantinya ibu hamil dapat terjadi sakit pinggang.
b. Ibu hamil diharapkan menambah waktu istirahatnya selama hamil
sehingga tetap terpenuhi kebutuhan istirahatnya.
c. Diharapkan ibu hamil tidur dengan posisi miring ke kiri dengan kaki kiri
ditekuk serta di ganjal dengan bantal, sehingga peredaran arah lancer dan
dapat mengurangi nyeri pinggang
4. Personal hygine
Ibu hamil harus lebih menjga kebersihan, agar tehindar dari infeksi serta
kuman-kuman dengan melakukan mandi minimal 2x /hari, mengosok gigi
2x /hari sehabis makan, ganti baju 1x /hari, ganti pakaian dalam 3x /hari,
apabila tersa basah setelah BAB dan BAK diharuskan cebok dari depan ke
belakang kemudian dikeringkan terlebih dahulu dengan tisu/ handuk
5. Pakaian dan alas kaki
a. Ibu hamil jangan memakai pakaian yang ketat
b. Ibu hamil jangan memakai bra yang kecil, usahakan yang dapat
menompang kedua payudara
c. Tidak boleh memakai sepatu / sandal yang berhak tinggi
6. Perawatan Payudara
Umumnya perawatan payudara dilakukan pada TM II pada usia kehamilan
28 minggu
a. Perawatan payudara sebelum lahir (prenatal breast care)
Perawatan payudara sebelum lahir bertujuan memelihara higien payudara,
melenturkan/menguatkan putting susu, dan mengekuarkan puting susu
yang datar atau masuk kedalam (retracted nipple)
Teknik perawatannya adalah sebagai berikut :
- Kompres punting susu dan area sekitarnya dengan menempelkan
kapas/kain yang dibasahi minyak.
- Bersihkan puting susu dan area sekitarnya dengan handuk kering yang
bersih.
- Pegang kedua puting lalu tarik keluar bersama dan diputar kedalam 20x ,
keluar 20x.
- Pangkal payudara di pegang kedua tangan lalu payudara diurut dari
pangkal ke ujung.
- Kemudian pijat daerah areola sehingga keluar cairan 1-2 tets untuk
memastikan saluran susu tidak tersumbat.
- Pakailah BH yang menopang payudara
b. Perawatan payudara setelah melahirkan (postnatal breast care)
Perawatan payudara setelah melahirkan bertujuan memelihara higiene
payudara, memperbanyak/memperlancar produksi ASI, dan merangsang
sel-sel payudara.
Teknik perawatannya adalah sebagai berikut :
- Lincinkan kedua telapak tangan dengan minyak.
- Tempatkan kedua telapak tangan diantara payudara.
- Dengan menggunakan telapak tangan, payudara di urut dari bagian tengah
keatas melingkar ke kiri-kanan menuju kebawak kiri-kanan.
- Selanjutnya dari arah bawah/ samping menuju ketengah (melintang). Pada
saat ini posisi telapak tangan di urut kea rah depan dan payudara diangkat,
kemudian dilepas perlahan-perlahan
Sedangkan cara untuk merangsang sel-sel ASI adalah sebagai berikut:
- Menekan puncak paudara dengan jari-jari merapat dengan gerakan
melingkar pada satu tempat.
- Pengusapan dengan ujung-ujung jari dari pangkal payudara kea rah puting
susu.
- Menggoncangkan payudara dengan sedikit membungkuk kedepan
7. Sexualitas
a. Ibu harus mengurangi aktifitas sexsual selam hamil, agar tidak menganggu
keadaan janinnya.
b. Hentikan hubungan sexsual jika terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran
cairan disertai rasa nyeri atau panas.
c. Apabila terjadi pendarahan saat melakukan hubungan sexsual.
d. Hentikan hubungan sexsual jika terdapat pengeluaran cairan yang
mendadak.
e. Hentikan hubungan sexsual pada mereka yang sering mengalami gugur
kandungan, persalinan sebelum waktunya, mengalami kematian dalam
kandungan, sekitar 2 minggu mejelang persalinan
8. Senam hamil
Senam hamil mulai dilakukan saat usia kehamilan sudah mencapai 22
minggu dan bila tidak ada gejala patologis
Senam hamil akan dapat menentukan wanita hamil kearah persalian yang
fisiologis
9. Berpergaian /traveling ibu hamil
10. Jangan terlalu lama dan melelahkan
11. Diharapkan dengan usia kehamilan kurang dari 12 minggu,jangan
melakukan perjalanan jauh yang melelahkan,karena akan menyebabkan
abortus, sebab perlekatan antara desidua dengan uterus belum begitu kuat.
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
Tanggal MRS :
Tanggal Pengkajian :
Ruang Kelas :
No. RM :
Jam :
Diagnosa Masuk :
A. Identitas Klien
Identitas pasien meliputi : Nama penderita dan suaminya, Usia Penderita,
Alamat, Kebangsaan, Agama, Pekerjaan, Perkawinan (Berapa lama dan
berapa kali kawin), Pendidikan.
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama :
Keluhan utama yang biasanya dialami oleh ibu hamil trimester II adalah
Rasa panas atau nyeri disekitar ulu hati, Sesak nafas, Pusing setelah
berbaring, Sering pingsan, dll
2. Riwayat kehamilan Sekarang :
usia kehamilan menurut pasien, HPHT/HPL, periksa ANC berapa kali,
therapy, suntik TT 1-3, kebiasaan merokok, minum minuman keras, jamu,
obat-obatan, ada hewan peliharaan, gerakan janin, rencana bersalin
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Berisi tentang penyakit yang pernah dan yang sedang diderita oleh pasien,
terutama penyakit yang berhubungan dengan kehamilan. Biasanya pasien
mengatakan terkadang sesak nafas, pusing terutama setelah berbaring, sulit
BAB dan sering BAK, gatal-gatal, bintik-bintik hitam diwajah, rasa panas
di ulu hati , sering pingsan, nyeri punggung bagian bawah, edema (sedikit
dan jarang), Kesemutan pada jari, Hiperpigmentasi (spider nevi, eritema
plamaris, kulit berminyak, jerawat bertambah, angioma di leher, torak,
wajah dan lengan,cloasma gravidarum, striae gravidarum).
4. Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat penyakit yang pernah diderita ibu hamil yaitu penyakit menahun
seperti jantung, penyakit menurun seperti hipertensi, DM, penyakit
menular seperti TBC, Hepatitis, PMS baik yang sudah sembuh/yang masih
dalam penyembuhan dan lain-lain yang akan mempengaruhi kehamilan
dan persalinan.
5. Riwayat Penyakit keluarga :
Apabila salah satu dari anggota keluarga baik dari pihak suami ataupun
istri yang hidup serumah/tidak serumah menderita penyakit menular dapat
mempengaruhi kehamilan dan persalinan, Bila salah satu keluarga ada
yang riwayat kembar kemungkinan kehamilan bisa kembar. Gangguan
pembekuan darah.
6. Riwayat kehamilan, persalinan, anak dan nifas yang lalu
a. Kehamilan:
Adakah gangguan kehamilan dengan komplikasi atau
penyulit seperti keguguran, perdarahan, muntah yang
sangat toxemia gravidarum.
b. Persalinan :
Spontan atau buatan, aterm atau prematur, perdarahan,
ditolong oleh siapa bidan atau dokter
c. Nifas :
Adakah panas atau perdarahan, bagaimana laktasi
d. Anak :
Jenis kelamin, hidup atau mati, kalau meninggal umur
berapa dan penyebab meninggal, berat badan dan panjang
badan
7. Spikososial
– interaksi :
biasanya klien tidak mengalami gangguan interaksi baik
dengan keluarganya maupun dengan orang lain.
– Konsep diri :
klien biasanya merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak
menarik lagi.
– Spiritual :
Klien banyak berdoa untuk kesehatannya dan banyinya.
C. Pola Kebiasaan sehari-hari
1. Nutrisi
Pada trimester II : nafsu makan membaik makan seperti biasa, bahkan
biasanya berlebihan sehingga memberikan kecenderungan janin tumbuh
besar dan merangsang timbulnya keracunan saat kehamilan.
2. Eliminasi
Lebih sering buang air kencing karena rahim mendesak kandung kemih
dan perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usus halus dan besar,
sehingga buang air besar mengalami konstipasi (sembelit). Sembelit dapat
terjadi secara mekanis yang disebabkan karena menurunnya gerakan ibu
hamil, untuk mengatasi sembelit dianjurkan untuk meningkatkan gerak,
banyak makan makanan berserat (sayur dan buah-buahan).
3. Istirahat dan tidur
pada ibu hamil trimester II biasanya sulit untuk bisa tidur karena
terganggu oleh perutnya yang membesar. Trimester II posisi tidur miring
kekiri agar janin mendapat aliran darah dan nutrisi maksimal, mengurangi
tekanan vena cava asenden, menggurangi pembekakan kaki. Padda
trimester II dan III dilarang tidur terlentang karena dapat menekan vena
cava inferior, sakit pinggang, gangguan pernafasan.
4. Personal Hygiene
biasanya Ibu hamil selalu menjaga kebersihan dirinya, seperti mandi dua
kali sehari, mengganti pakaian dalam setiap kali terasa lembab,
menggunakan bra yang menunjang payudara, membersikan daerah vulva
dan mamekai pakaian yang menyerap keringat.
5. Aktivitas
Ibu hamil trimester II mulai dapat beraktifitas seperti biasa, waktu yang
ideal untuk travelling namun tetap berhati-hati, ketidaknyamanan mulai
berkurang.
6. Kehidupan seksual
keinginan seksual ibu hamil trimester II libido muncul lagi karena sudah
terbiasa dengan perubahan yang dialami..
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda-Tanda Vital : TD : Hipotensi postural
N : Takikardi(>100x/mnit)
RR : Tachipnea (>24x/mnit
Suhu : Normal (36,5-37,50C)
4. Head to toe :
a. Inspeksi
– Kepala
Rambut dan kulit kepala : Rambut hitam, lurus, mudah rontok/tidak,
mudah dicabut/tidak, kebersihan rambut dan kulit kepala.
Muka: cloasma gravidarum, timbul jerawat, spider nevi, konjungtiva
anemis, membran mukosa kering, gusi sering berdarah.
Hidung: hidung tersumbat, mukosa lebih merah daripada normal, tidak
ada PCH, sianosis(-), nyeri tekan sinus (-).
Telinga:tidak ada peradangan atau serumen kecuali bila ada komplikasi
Mata : Sklera putih, konjunctiva merah muda, fungsi penglihatan baik,
kantong mata sembab/tidak.
Gigi : Adakah karies/keropos yang menandakan ibu kekurangan
kalsium. Saaat hamil sering terjadi karies yang berkaitan dengan
emesis, hiper emesis gravidarum. Adanya kerusakan gigi bisa
menjadi sumber penyakit.
Leher : JVP (-),spider nevi, kelenjar tiroid membesar, kelenjar limfe
tidak membengkak, kecuali bila ada komplikasi.
– Thoraks
Jantung
Inspeksi : tidak terlihat pulsasi ictus cordis
Palpasi : tidak teraba ictus kordis (ICS 4/ICS5)
Perkusi : Batas jantung kanan atas: ICS II LPS dextra
Batas jantung kanan bawah : ICS V LPS dextra
Batas jantung kiri atas: ICS II LMC sinistra
Batas jantung kiri bawah: ICS VI LAA sinistra.
Auskultasi :BJ 1 di ICS V dan BJ 2 di ICS II, bunyi tunggal, adakah
bunyi jantung abnormal (murmur sistolik pendek
berhubungan dengan peningkatan volume darah)
Paru-paru
Inspeksi : Pengembangan paru simetris, bentuk dada normal, ada
otot bantu nafas, adanya angioma (tahi lalat)
Palpasi : Tidak ada kreptasi,tidak ada nyeri tekan, vocal fremitus
kanan dan kiri sama.
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Suara nafas vesikuler, suara nafas tambahan tidak ada,
ronci (-), wheezing (-)
Payudara:
Inspeksi :selama kehamilan payudara bertambah besar tegang,
kelenjar montgomeri nampak, hiperpigmentasi pada
puting susu dan areola mammae,mulai tampak kolostrum
Palpasi : lunak, nyeri tekan
– Abdomen
Inspeksi : perut membesar, adanya striae gravidarum/ linea
alba/albican, lihat apakah ada bekas luka operasi.
Auskultasi: Bising usus menurun (<12x/mnit), untuk
menentukan DJJ dengan menggunakan Doppler yang
ditempelkan di daerah punggung janin, di hitung
frekuensi pada 5 detik pertama, ketiga dan kelima,
kemudihan dijumlah dan dikalikan 4 untuk memperoleh
frekuensi satu menit. Batas frekuensi denyut jantung
janin normal adalah 120 – 160 x / menit.
– Ekstremitas:
Atas: eritema palmaris, spider nevi, sedikit edema mungkin ada
Bawah: Terjadi kelemahan dan penurunan tonus otot karena
pembesaran bayinya, terjadi kram/kesemutan pada kaki dan
sedikit pembengkakan.
– Genetalia
Apakah vulva kelihatan membengkak, kebiruan, ada varises, tidak
keluar darah pervaginam, divulva tidak ada condiloma dan vulva bersih.
Adanya hipervascularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak
lebih merah agak kebiruan (lividae) yang disebut tanda chadwick.
Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi
maka konsistensi servik menjadi lunak. Kelenjar-kelenjar di servik akan
berfungsi lebih dan akan mengeluarkan ekskresi lebih banyak. Pada
wanita hamil sering mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih
banyak. Keadaan ini dalam batas tertentu masih merupakan keadaan
fisiologis
– Pemeriksaan Khusus Obstetri
Palpasi
Leopold I : untuk menentukan tinggi fundus (TFU) dan untuk
mengetahui bagian janin yang berada pada fundus.
Uterus tumbuh kira-kira 2 cm per bulan (Hani,2011).
Usia
Kehamilan(mg)
Tinggi Fundus Uteri (TFU)
16 Pertengahan pusat dan simfisis
20 3 jari di bawah simfisis
24 Setinggi pusat
28 3 jari diatas pusat
Tabel. TFU menurut penambahan per Tiga Jari (Sulistyawati,
2009).
Menetukan bagian janin yang berada di fundus:
a. Kepala: Teraba keras, bulat, dan melenting.
b. Bokong : Teraba lunak, kurang bulat, dan tidak
melenting.
c. Letak lintang : Tidak teraba salah satu diantara kepala
dan bokong.
Leopold II:
a. Punggung sudah teraba keras datar dan memanjang
seperti papan
b. Sudah teraba bagian-bagian kecil janin yaitu
ekstremitas
Leopold III: bagian terbawah janin masih goyang.
Leopold IV: bagian terbawah janin belum masuk PAP.
Perkusi: timpani
E. Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium
a. Darah
Pemeriksaan darah (hb) dilakukan 3x selama hamil, yaitu pada trimester
I, II dan III. Hasil pemeriksaan dengan sahli dapat digolongkan sebagai
berikut :
Hb 11 gr % tidak anemia
9-10 gr % anemia ringan
7-8 gr % anemia sedang
< 7 gr % anemia berat
Batas terendah untuk kadar Hb dalam kehamilan adalah 10 gr/100 ml.
Wanita yang memiliki Hb kurang dari 10 gr/1ooml baru disebut anemia
dalam kehamilan. Wanita dengan Hb antara 10-12 gr/100ml tidak
dianggap patologik, tetapi anemia fisiologik atau psedoanemia
b. Pemeriksaan urine
– Protein dalam urine
Untuk mengetahui adatidaknya protein dalam urine. Pemeriksaan
dilakukan pada kunjungan pertama dan pada setiap kunjungan pada akhir
trimester II sampai trimester III kehamilan. Hasilnya :
Negatif (-) Urine tidak keruh
Positif 2 (++)
Kekeruhan mudah dilihat dan ada
endapan halus
Positif 3 (+++)
Urine lebih keruh dan ada endapan
yang lebih jelas terlihat
Positif 4 (++++)
Urine sangat keruh dan disertai
endapan menggumpal
– Gula dalam urine
Untuk memeriksa kadar gula dalam urine. Hasilnya :
Negatif (-)
Warna biru sedikit kehijau-hijauan
dan sedikit keruh
Positif 1 (+)
Hijau kekuning-kuningan dan agak
keruh
Positif 2 (++) Kuning keruh
Positif 3 (+++) Jingga keruh
Positif 4 (++++) Merah keruh
Bila ada glukosa dalam urine maka harus dianggap sebagi gejala diabetes
mellitus, kecuali kalau dapat dibuktikan hal-hal lain penyebabnya.
2. Pemeriksaan radiologi bila diperlukan
USG untuk mengetahui diameter biparietal, gerakan janin, ketuban, TBJ
dan tafsiran kehamilan.
3.2 Diagnosa Keperawatan :
1. Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan pergeseran
diafragma karena pembesaran uterus, peningkatan konsumsi O2 oleh saraf
pusat.
2. Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan penekanan kandung kemih
sekunder terhadap pembessaran uterus.
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada tingkat aktifitas,
stres, psikologi, ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan.
3.3 Perencanaan
No Diagnosa Tujuan dan
Kreteria Hasil
Intervensi Rasional
1. Ketidakefe
ktifan pola
nafas
berhubung
an dengan
pembesara
n uterus.
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 1 x 24
jam
diharapkan
pola nafas
klien adekuat.
KH:
K : klien
mengetahui
penyebab pola
nafas tidak
efektif.
A : klien
mengetahui
cara mengatasi
gangguan pola
nafas tidak
efektif
1. Kaji status
pernafasan
(mis., sesak
nafas pada
pengerahan
tenaga,
kelelahan.)
2. Kaji kadar
hemoglobin
(Hb) dan
hematokrit
(Ht), tekankan
pentingnya
masukan
vitamin/ fero
1. Menentukan luas/
beratnya masalah,
yang terjadi pada
kira-kira 60% klien
pranatal. Meskipun
kapasitas vital
meningkat, fungsi
pernafasan diubah
saat kemampuan
diafragma untuk
turun pada
inspirasi berkurang
oleh pembesaran
uterus.
2. Peningkatan kadar
plasma pada
gestasi minggu ke-
24-32
mengencerkan
kadar
Hb,mengakibatkan
kemungkinan
P : Klien dapat
melakukan
posisi semi
fowler pada
saat sesak
berat.
P : RR 16-
24x/mnit,
Tidak ada otot
bantu nafas,
Tidak
Pernafasan
cuping hidung.
sulfat pranatal
setiap hari
(kecuali pada
klien dengan
anemia sel
sabit).
3. Berikan
informasi
tentang
rasional untuk
kesulitan
pernapasan
dan program
aktivitas/
latihan yang
realistis.
Anjurkan
sering
istirahat,
tambah waktu
untuk
melakukan
aktivitas
tertentu, dan
latihan ringan,
seperti
berjalan.
4. Tinjau ulang
anemia dan
menurunkan
kapasitas pembawa
oksigen.
(catatan:zat besi
dapat
dikontraindikasika
n untuk klien
dengan anemia sel
sabit)
3. Menurunkan
kemungkinan
gejala-gejala
pernapasan yang
disebabkan oleh
kelebihan.
tindakan yang
dapat
dilakukan
klien untuk
mengurangi
masalah; mis.,
postur yang
baik,
menghindari
merokok,
makan sedikit
tetapi lebih
sering, dengan
menggunkan
posisi semi-
fowler untuk
duduk/tidur
bila gejala
berat.
4. Postur yang baik
dan makan sedikit
membantu
memaksimalkan
penurunan
diafragmatik,
meningkatkan
ketersediaan ruang
untuk ekspansi
paru. Merokok
menurunkan
persediaan oksigen
untuk pertukaran
ibu-janin.
Pengubahan posisi
tegak dapat
meningkatkaneksp
ansi paru sesuai
penurunan uterus
gravid.
2 Gangguan
eliminasi
urin
berhubung
an dengan
penekanan
kandung
kemih
sekunder
terhadap
pembessar
an uterus.
Tujuan :
Setelah
dilakukan
asuhan
keperawatan
selama 1x 24
jam klien
mengerti
tentang
perubahan pola
eliminasi urin.
1. Berikan
informasi
tentang
perubahan
perkemihan
sehubungan
dengan
trimester
kedua
1. membantu klien
memahami alasan
fisiologis dari
frekuensi berkemih
dan nokturia.
Pembesaran uterus
trimester kedua
2. meningkatkan
KH:
K : klien
mengetahui
perubahan pola
eliminasi.
A : klien
mengetahui
cara-cara
untuk
mencegah
stasis urinarius
dan atau
edema
jaringan.
P : Klien dapat
melakukan
posisi miring
saat tidur.
P: klien merasa
rileks, klien
terlihat tenang,
tidak terjadi
edema
jaringan,
Kebutuhan
cairan
terpenuhi.
2. anjukan klien
untuk
melakukan
posisi miring
saat tidur.
Perhatikan
keluhan-
keluhan
nokturia.
3. berikan
informasi
mengenai
perlunya
masukan
cairan 6-8
gelas/ hari,
penurunan
masukan 2-3
jam sebelum
beristirahat,
dan
penggunaan
garam,
makanan, dan
produk
mengandung
natrium dalam
jumlah sedang
4. Berikan
informasi
perfusi ginjal
3. mempertahankan
tingkat cairan dan
perfusi ginjal
adekuat, yang
mengurangi
natrium diet untuk
mempertahankan
status isotonik
4. kehilangan/
pembatasan
natrium dapat
sangat menekan
regulator renin-
angiotensin-
aldosteron dari
kadar cairan,
mengakibatkan
mengenai
bahaya
menggunakan
diuretik dan
penghilangan
natrium dari
diet
5. tes urin
midstream
untuk
memeriksa
albumin
dehidrasi/
hipovolemia berat
5. dapat
mengidentifikasi
spasme glomerulus
atau penurunan
perfusi ginjal
berkenaan dengan
hipertensi akibat
kehamilan
3 Gangguan
pola tidur
berhubungan
dengan
perubahan
pada tingkat
aktifitas,
stres,
psikologi,
ketidakmam
puan untuk
mempertaha
nkan
kenyamanan
Tujuan :
Setelah
dilakukan
asuhan
keperawatan
selama 1x24
jam
diharapkan
pasien tidak
mengalami
gangguan
pola tidur.
KH:
1. tinjau ulang
kebutuhan
perubahan
tidur normal
berkenaan
dengan
kehamilan.
Tentukan pola
tidur saat ini,
evaluasi
tingkat
kelelahan
2. kaji terhadap
1. membantu
mengidentifikasi
kebutuhan untuk
menetapkan pola
tidur yang berbeda.
2. peningkatan retensi
. K : Klien
mengetahui
penyebab
dari
gangguan
pola tidur.
A : klien
mengetahui
cara
mengatasi
gangguan
pola tidur.
P : klien
dapat tidur
dengan posisi
semi fowler P
: klien
melaporkan
perbaikan
tidur/istirahat
, klien
dampak
segar, klien
dampak
gembira,
klien
mengatakan
badanya tidak
lemas.
kejadian
insomnia dan
respons klien
terhadap
penurunan
tidur.
Anjurkan alat
bantu untuk
tidur, seperti
teknik
relaksasi,
membaca,
mandi air
hangat,dan
penurunan
aktifitas
sebelum
istirahat
3. perhatikan
kesulitan
bernafas
karena posisi.
Anjurkan tidur
pada posisi
semi fowler
cairan,
penambahan berat
badan, dan
pertumbuhan janin,
semua
memperberat
perasaan lelah,
khususnya pada
multipara. Ansietas
yang berlebihan,
kegembiraan,
ketidaknyamanan
fisik, nokturia, dan
aktifitas janin
dapat mempersulit
tidur
3. pada posisi
rekumben,
pembesaran
uterusserta organ
abdomen menekan
diafragma,
sehingga
membatasi
ekspansi paru.
Penggunaan posisi
semifowler
memugnkinkan
diafragma
4. Tes sel darah
merah (SDM)
dan kadar Hb
5. rujuk klien
untuk
konseling bila
kekurangan
tidur/kelelahan
mempengaruhi
aktifitas
kehidupan
sehari-hari
menurun,
membantu
mengembangkanek
spansi paru
optimal
4. anemia dan
penurunan kadar
Hb/SDM,
mengakibatkan
penurunan
oksigenasi jaringan
serta
mempengaruhi
perasaan letih
berlebihan
5. mungkin perlu
bagi klien
menghadapi
perubahan siklus
tidur-terjaga,
mengidentifikasi
prioritas yang tepat
dan memodifikasi
komitmen
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi,
yaitu: adanya ovum, spermatozoa, terjadinya konsepsi dan nidasi. Serta ada
tahapan-tahapan dalam kehamilan itu sendiri, di antaranya trimester dua.
Trimester dua merupakan periode kehamilan ini dimulai pada minggu ke-14
hingga minggu ke-28. Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh
wanita, khususnya pada alat genitalia eksterna dan interna dan pada payudara
(mammae). Perubahan itu akan terjadi secara perlahan-lahan sesuai dengan umur
kandungan.
4.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini kami sadar bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari pembaca sangatlah kami perlukan agar dalam
pembuatan makalah selanjutnya akan lebih baik dari sekarang
DAFTAR PUSTAKA
Hani, Ummi. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta:
Salemba Medika.
Salmah, 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC.
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta:
Salemba Medika.