renstra lpmp kaltara 2020(1) · 2020. 9. 14. · fokus utama dalam rangka pencapaian infrastruktur,...
TRANSCRIPT
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat-Nya, maka penyusunan
Rencana Strategis (Renstra) Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Kalimantan Utara
Tahun 2020-2024 dapat terselesaikan. Penyusunan Renstra merupakan persyaratan utama bagi
upaya mewujudkan akuntabilitas dan transparansi serta peningkatan mutu pengeluaran (output)
dan hasil (outcome) dalam pemanfaatan anggaran. Renstra akan menjadi acuan (guidance)
pelaksanaan program dan kegiatan bagi setiap pemimpin unit kerja agar dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya semakin akuntabel (accountable).
Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan nasional, pemerintah selama ini telah
berupaya untuk mewujudkan mutu pendidikan melalui pemikiran teoritis yang sifatya mendasar
yang dipergunakan sebagai landasan dalam menyusun perencanaan pendidikan atau framework
untuk penyelenggaraan pendidikan nasional. Oleh karena itu, LPMP Kalimantan Utara sebagai
Unit Pelaksana Teknis dari Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah sebagaimana amanah PERPRES Nomor 14 Tahun 2015 pasal 32
adalah untuk melaksanakan tugas teknis operasional dan tugas teknis penunjang di lingkungan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan khususnya bidang peningkatan mutu pendidikan.
LPMP Kalimantan Utara sebagai UPT penjaminan mutu pendidikan memiliki tugas dan
tanggung jawab untuk mewujudkan mutu pendidikan di Provinsi Kalimantan Utara.
Proses penyusunan dan penyajian Renstra LPMP Kalimantan Utara Tahun 2020-2024
disesuaikan dengan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya, Renstra ini digunakan
sebagai pedoman dalam perencanaan dan pengendalian tahunan pembangunan pendidikan yang
bermutu di Provinsi Kalimantan Utara.
Akhir kata, terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
Renstra LPMP Kalimantan Utara. Semoga Renstra ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kepala, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Kalimantan Utara
Dr. Jarwoko, M.Pd NIP 197003191997031001
Kata Pengantar
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ i
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... …….1
A. Kondisi Umum ......................................................................................................... 2
B. Potensi dan Permasalahan ....................................................................................... 11
BAB II TUJUAN DAN SASARAN ................................................................................... 21
A. Tujuan dan Indikator Tujuan LPMP Kalimantan Utara .......................................... 21
B. Sasaran LPMP Kalimantan Utara ........................................................................... 22
BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN ........ 24
A. Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian ............................................................. 24
B. Arah Kebijakan dan Strategi LPMP Kalimantan Utara ............................................. 28
C. Kerangka Regulasi ............................................................................................. ....... 30
D. Kerangka Kelembagaan ............................................. .............................................. 30
E. Reformasi Birokrasi ............................................................................................. ..... 34
BAB IV TARGET DAN INDIKATOR KINERJA LPMP KALIMANTAN UTARA ....... 40
A. Target Kinerja ........................................................................................................ 40
B. Kerangka Pendanaan ............................................................................................. 41
BAB V PENUTUP…………………………………………………………………………. 43
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................................. 44
A. Matriks Kinerja dan Pendanaan LPMP Kalimantan Utara Tahun 2020-2024 …...... 45
B. Matriks Kinerja dan Pendanaan LPMP Kalimantan Utara Tahun 2020-2024 …….. 46
C. Definisi Operasional, Metode Perhitungan dan Sumber Data ………………….….. 47
Daftar Isi
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ ii
Pada Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
mengamanatkan cita-cita kemerdekaan untuk menjadi bangsa maju yang sejahtera, cerdas,
tertib dan berkarakter, damai abadi serta berkeadilan sosial. Dalam menyongsong 100
(seratus) tahun kemerdekaan Indonesia, cita-cita Indonesia tetap seperti yang ditegaskan
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan akan
mewujudkan cita-cita itu melalui Visi Indonesia 2045 yaitu Indonesia Maju. Penguatan proses
transformasi ekonomi dalam rangka mencapai tujuan pembangunan tahun 2045 menjadi
fokus utama dalam rangka pencapaian infrastruktur, kualitas sumber daya manusia (SDM),
layanan publik serta kesejahteraan rakyat yang lebih baik.
Kualitas SDM sangat mempengaruhi kemampuan suatu bangsa untuk berkompetisi di
tengah globalisasi dan inovasi teknologi. Pembangunan SDM yang sebanding dengan
kemajuan iptek dan perkembangan dunia global, membuat Indonesia akan siap menyongsong
cita-cita kemerdekaan sebagai bangsa berkarakter dan cerdas, yang mampu bersaing dan
bahkan berdiri sama tinggi dengan bangsa-bangsa maju lainnya di dunia.
Rencana Strategis (Renstra) Kemendikbud Tahun 2020-2024 berfokus pada kebijakan
Merdeka Belajar sebagai pedoman bagi pembangunan SDM dalam menata dan
memaksimalkan bonus demografi yang menjadi kunci tercapainya bangsa maju yang
berkeadilan sosial seperti yang dicita-citakan oleh para Pendiri Bangsa.
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Kalimantan Utara merupakan Unit
Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang secara struktural berada di
bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah yang mengemban misi untuk melaksanakan penjaminan mutu pendidikan di
Kalimantan Utara. LPMP memiliki tugas untuk mengawal keberhasilan pemerintah dalam
membangun sektor pendidikan terutama dalam pemenuhan standar nasional pendidikan.
Pelaksanaan penjaminan mutu ini diharapkan mampu menyediakan profil mutu satuan
pendidikan pada masing-masing daerah terhadap pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan
serta dijadikan acuan oleh seluruh pemangku kepentingan pendidikan dalam melakukan
intervensi terkait peningkatan mutu satuan pendidikan. Fasilitas pemenuhan 8 SNP perlu
dilakukan agar arah peningkatan mutu pendidikan dan layanan pendidikan tidak menyimpang
dari target tersebut.
Mengingat peningkatan mutu merupakan bagian penting dan strategis bagi pencapaian
-unit kerja di
Bab I Pendahuluan
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 1
tujuan pendidikan nasional, maka LPMP mempunyai keterkaitan dengan unit
lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah maupun dengan Dinas Pendidikan di Provinsi/Kabupaten/Kota. Oleh
karena itu harus dilakukan penguatan terhadap hal berikut:
A. Core Programme, yaitu kegiatan utama dalam rangka pelaksanaan penjaminan mutu
pendidikan antara lain dari verifikasi dan validasi data mutu, penyusunan peta mutu,
fasilitasi dan supervisi terhadap satuan pendidikan.
B. Pengembangan kapasitas SDM, dengan melakukan pemetaan kompetensi, peningkatan
kompetensi, pembinaan pola karir dan lain sebagainya.
LPMP Kalimantan Utara menjabarkan Renstra Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah ke dalam Renstra LPMP. Renstra LPMP disusun
berdasarkan reformasi perencanaan dan penganggaran untuk lebih memantapkan penerapan
performance-based budgeting sejak diberlakukannya undang-undang tentang penganggaran dan
keuangan. Rencana Strategis ini memuat rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional,
sehingga dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk menentukan ketercapaian sasaran jangka
menengah organisasi. Sedangkan rencana operasional digunakan untuk menentukan kegiatan yang lebih
rinci yang merupakan bisnis proses dalam menghasilkan output. Selain itu Rencana strategis juga
memuat hal-hal yang terkait dengan perubahan internal yang tertuang di dalam Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No 26 tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta terkait dibentuknya LPMP Kalimantan Utara yang
memiliki tugas dan fungsi sesuai dengan yang tertuang dalam Permendikbud No 14 Tahun 2015,
sehingga dalam melaksanakan tugas dan fungsinya yang menggambarkan tata hubungan kerja yang
efektif dan efisien antar unit kerja di LPMP Kalimantan Utara.
A. Kondisi Umum
Provinsi Kalimantan Utara merupakan hasil proses pemekaran dari Provinsi Kalimantan
Timur, hal ini membuat Provinsi Kalimantan Utara disebut sebagai provinsi termuda Indonesia.
Provinsi Kalimantan Utara memiliki 5 kabupaten/kota, meliputi Kabupaten Bulungan,
Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Tana Tidung dan Kota Tarakan. Berikut
ini digambarkan tekait kondisi umum wilayah provinsi Kalimantan Utara mulai dari keadaan
geografis, penduduk usia sekolah maupun terkait data dasar pendidikan di wilayah Provinsi
Kalimantan Utara.
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 2
Gambar 1.1 Peta Provinsi Kalimantan Utara
(Sumber data https://kaltaraprov.go.id/)
Provinsi Kalimantan Utara yang memiliki luas ± 75.467.70 km², terletak pada posisi antara
114º 35’ 22’ - 118º 03 00’ Bujur Timur dan antara 1º 21’ 36’ - 4º 24’ 55’ Lintang Utara. Selain
itu berdasarkan batas kewenangan provinsi, Provinsi Kalimantan Utara diketahui memiliki luas
lautan seluas 11.579 km² (13% dari luas wilayah total).
Adapun terkait sebaran penduduk yang sudah masuk kategori usia sekolah dapat kita
ketahui berdasarkan grafik di bawah ini.
Grafik 1.1 Penduduk Usia Sekolah Provinsi Kalimantan Utara
(Sumber data apkapm.kemdikbud.go.id data kependudukan per 8 Spetember 2020)
-
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
Malinau Bulungan Tana Tidung Nunukan Tarakan
Penduduk Usia SekolahProvinsi Kalimantan Utara
7-12 Tahun 13-15 Tahun 16-18 Tahun
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 3
Berdasarkan grafik di atas dapat kita ketahui bahwa jumlah penduduk usia sekolah jenjang
SD yakni usia 7-12 tahun adalah penduduk usia sekolah tertinggi di wilayah provinsi
Kalimantan Utara.
1. Data Satuan Pendidikan di Kalimantan Utara
Kondisi sebaran sekolah di provinsi Kalimantan Utara dapat kita ketahui berdasarkan
grafik di bawah ini:
Grafik 1.2 Sebaran Sekolah Provinsi Kalimantan Utara
(Sumber Data Dapodik Per 01 September 2020)
Berdasarkan grafik di atas dapat kita ketahui bahwa secara keseluruhan jumlah sekolah
negeri masih mendominasi di masing-masing kabupaten maupun kota di wilayah Provinsi
Kalimantan Utara. Jumlah sekolah negeri terbanyak berada di Kabupaten Bulungan diikuti
oleh Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kota Tarakan dan Kabupaten Tana Tidung.
Namun jumlah sekolah swasta terbanyak berada di Kota Tarakan diikuti Kabupaten
Nunukan, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau dan Kabupaten Tana Tidung.
Ketersediaan jumlah sekolah tersebut diharapkan dapat memenuhi angka sebaran
penduduk usia sekolah di wilayah Provinsi Kalimantan Utara. Adapun jumlah sebaran
penduduk usia sekolah dan jumlah peserta didik dapat kita ketahui berdasarkan grafik di
bawah ini:
204
178159
40
68
22 26 10 3 430
50
100
150
200
250
KabupatenBulungan
KabupatenNunukan
KabupatenMalinau
Kabupaten TanaTidung
Kota Tarakan
Sebaran SekolahProvinsi Kalimantan Utara
Negeri Swasta
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 4
Grafik 1.3 Sebaran Penduduk Usia Sekolah dan Jumlah Peserta Didik
(Sumber Data http://apkapm.data.kemdikbud.go.id Per 08 September 2020)
Dengan memperhatikan grafik di atas dapat kita ketahui beberapa kemungkinan
kondisi pendidikan di Provinsi Kalimantan Utara antara lain bahwa masih banyak anak
usia sekolah yang tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan atau masih
banyak peserta didik yang bersekolah dijenjang yang bukan usia sekolahnya. Penduduk
usia sekolah yang tidak dapat/belum bersekolah atau peserta didik yang bersekolah
dijenjang yang bukan usia sekolahnya itu tersebar di 5 (lima) kabupaten/kota Provinsi
Kalimantan Utara. Jumlah penduduk usia sekolah yang tidak dapat/belum bersekolah atau
peserta didik yang bersekolah dijenjang yang bukan usia sekolahnya tertinggi berada di
Kota Tarakan, disusul Kabupaten Bulungan, kemudian Kabupaten Nunukan, Kabupaten
Tana Tidung dan Kabupaten Malinau.
Untuk mengetahui lebih dalam terkait data dasar terkait kondisi pendidikan di Provinsi
Kalimantan Utara mulai dari jenjang SD, SMP, SMA, SMK dan SLB berikut disajikan
tabel data satuan pendidikan jumlah peserta didik dan penduduk usia sekolah setiap jenjang
beserta:
35.875
41.110
18.867
7.469
49.179
29.692
35.767
17.482
5.155
41.927
-
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
KabupatenBulungan
Kabupaten Nunukan Kabupaten Malinau Kabupaten TanaTidung
Kota Tarakan
Perbandingan Penduduk Usia Sekolah dan Jumlah Peserta Didik
Penduduk Usia Sekolah Jumlah Peserta Didik
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 5
Tabel 1.1 Data SD, Peserta Didik dan Penduduk Usia 7-12 di Provinsi Kalimantan Utara
No Kabupaten/Kota
Jumlah
Negeri Swasta Peserta Didik
Usia 7-12
1 Kabupaten Bulungan 133 9 18.580 18.454
2 Kabupaten Nunukan 124 12 22.331 21.426
3 Kabupaten Malinau 104 3 9.971 9.394
4 Kabupaten Tana Tidung 27 2 3.070 3.202
5 Kota Tarakan 47 17 26.181 25.724
Total 435 43 80.133 78.200
(Sumber Data Dapodik dan Apkamp Kemedikbud Per 01 September 2020)
Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat perbandingan antara data satuan pendidikan
jenjang SD Negeri maupun SD Swasta, serta perbandingan data peserta didik jenjang SD
dengan penduduk usia sekolah 7-12 tahun. Data satuan pendidikan negeri jenjang SD
masih lebih banyak dibandingkan dengan data satuan pendidikan swasta jenjang SD.
Adapun data peserta didik jenjang SD secara keseluruhan lebih banyak dibandingkan
dengan data penduduk usia 7-12 tahun di semua kabupaten/kota kecuali Kabupaten Tana
Tidung.
Tabel 1.2 Data SMP, Peserta Didik dan Penduduk Usia 13-15 di Provinsi
Kalimantan Utara
No Kabupaten/Kota Jumlah
Negeri Swasta Peserta Didik
Usia 13-15
1 Kabupaten Bulungan 54 7 7.607 9.607
2 Kabupaten Nunukan 38 7 8.586 10.306
3 Kabupaten Malinau 35 3 4.523 4.984
4 Kabupaten Tana Tidung 8 1 1.177 2.255
5 Kota Tarakan 14 3 10.611 11.748
Total 149 32 32.504 38.900
(Sumber Data Dapodik dan Apkamp Kemedikbud Per 01 September 2020)
Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat perbandingan antara data satuan pendidikan
jenjang SMP Negeri maupun SMP Swasta, serta perbandingan data peserta didik jenjang
SMP dengan penduduk usia sekolah 13-15 tahun. Data satuan pendidikan negeri jenjang
SMP juga masih lebih banyak dibandingkan dengan data satuan pendidikan swasta jenjang
SMP. Adapun data peserta didik jenjang SMP secara keseluruhan lebih sedikit
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 6
dibandingkan dengan data penduduk usia 13-15 tahun di semua kabupaten/kota.
Tabel 1.3 Data SMA, SMK, Peserta Didik, dan Penduduk Usia 16-18 di Provinsi Kalimantan Utara
No Kabupaten/Kota
Jumlah
SMA Negeri
SMA Swasta
SMK Negeri
SMK Swasta
Peserta Didik
SMA+SMK
Usia 16-18
1 Kabupaten Bulungan 10 4 6 2 6.125 7.814
2 Kabupaten Nunukan 10 4 5 3 7.347 9.378
3 Kabupaten Malinau 16 3 3 1 3.868 4.489
4 Kabupaten Tana Tidung 3 0 1 0 935 2.012
5 Kota Tarakan 3 8 3 5 8.864 11.707
Total 42 19 18 11 27.139 35.400
(Sumber Data Dapodik dan Apkamp Kemedikbud Per 01 September 2020)
Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat perbandingan antara data satuan pendidikan
jenjang SMA/SMK Negeri maupun SMA/SMK Swasta, serta perbandingan data peserta
didik jenjang SMA/SMK dengan penduduk usia sekolah 16-18 tahun. Data satuan
pendidikan negeri jenjang SMA/SMK secara keseluruhan juga masih lebih banyak
dibandingkan dengan data satuan pendidikan swasta jenjang SMA/SMK kecuali satuan
pendidikan negeri jenjang SMK di Kota Tarakan masih lebih sedikit dibanding satuan
pendidikan swastanya. Adapun data peserta didik jenjang SMA/SMK secara keseluruhan
lebih sedikit dibandingkan dengan data penduduk usia 16-18 tahun di semua
kabupaten/kota.
Tabel 1.4 Data SLB di Provinsi Kalimantan Utara
No Kabupaten/Kota Jumlah
Negeri Swasta Peserta Didik
1 Kabupaten Bulungan 1 0 61
2 Kabupaten Nunukan 1 0 73
3 Kabupaten Malinau 1 0 60
4 Kabupaten Tana Tidung 1 0 35
5 Kota Tarakan 1 0 224
Total 6 0 453
(Sumber Data Dapodik dan apkamp kemdikbud Per 01 September 2020)
Pada tabel di atas terlihat bahwa jumlah satuan pendidikan SLB seluruhnya berstatus
sekolah negeri sedangkan satuan pendidikan SLB swasta belum ada di semua kabupaten
maupun kota di Provinsi Kalimantan Utara.
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 7
Tabel 1.5 Data Guru di Provinsi Kalimantan Utara
No Kabupaten/Kota Total
SD SMP SMA SMK SLB
1 Kabupaten Bulungan 1333 621 291 220 19
2 Kabupaten Nunukan 1528 587 330 248 11
3 Kabupaten Malinau 1073 492 348 90 12
4 Kabupaten Tana Tidung 309 161 77 14 8
5 Kota Tarakan 1195 613 263 271 28
Total 5438 2474 1309 843 78
(Sumber Data Dapodik Per 01 September 2020)
Berdasarkan tabel di atas dapat kita ketahui bahwa jumlah guru jenjang SD masih
mendominasi dan ini selaras dengan jumlah sekolah dan peserta didik yang juga
mendominasi semua jenjang pendidikan yang ada di Provinsi Kalimantan Utara.
2. Data Capaian Pendidikan Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2015 - 2019
Sejak beroperasinya LPMP Kalimantan Utara tahun 2018, LPMP Kalimantan Utara
telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu satuan pendidikan di seluruh
jenjang di wilayah Provinsi Kalimantan Utara. Berikut ini gambaran terkait data sekolah
yang dipetakan mutunya.
Tabel 1.6 Data Sekolah yang Terpetakan Mutunya
(Sumber Data Infografis PMP 2018 LPMP Kalimantan Utara, 2019)
Hasil ketercapaian dari sasaran meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh
jenjang pendidikan yaitu tersedianya peta mutu satuan pendidikan berdasarkan 8 SNP,
meningkatnya skor pencapaian 8 SNP diseluruh jenjang pendidikan di Provinsi Kalimantan
Utara dalam kurun waktu Renstra LPMP Kalimantan Utara 2015-2019 tersebut
sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini:
Jenjang Sekolah 2018 2019*
SD 325 379
SMP 140 156
SMA 48 56
SMK 25 29
Total 538 620
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 8
Tabel 1.7 Data Pencapaian 8 SNP Kabupaten/Kota berdasarkan Rapor Mutu 2017-2018
(Sumber Rapor Mutu 2018)
Gambar 1.2 Capaian Per Kategori Rapor PMP 2018
(Sumber Data Infografis PMP 2018 LPMP Kalimantan Utara, 2019)
Sedangkan hasil ketercapaian dari sasaran meningkatnya penjaminan mutu pendidikan
di seluruh jenjang pendidikan yaitu dengan terfasilitasinya satuan pendidikan dalam
meningkatkan mutu pendidikannya berdasarkan hasil pemetaan mutu, dan tersupervisinya
satuan pendidikan dalam mencapai 8 SNP. Berikut ini data sekolah binaan yang difasilitasi
dan disupervisi dalam pencapaian 8 SNP:
Standar Nasional
Pendidikan
SD SMP SMA SMK
2017 2018 +/- 2017 2018 +/- 2017 2018 +/- 2017 2018 +/-
Standar Kompetensi Lulusan
3,15 6,18 3,03 4,05 6,29 2,24 3,9 6,38 2,48 4,52 6,37 1,85
Standar Isi 3,1 5,58 2,48 3,98 5,61 1,63 3,74 5,39 1,65 4,16 5,42 1,26
Standar Proses 3,35 6,37 3,02 4,37 6,34 1,97 4,2 6,39 2,19 4,86 6,49 1,63
Standar Penilaian
5,68 5,79 0,11 5,7 5,85 0,15 6,02 5,94 -0,08 5,76 6,06 0,3
Standar PTK 3,27 3,63 0,36 3,3 3,25 -0,05 3,21 3,44 0,23 3,04 3,32 0,28
Standar Sarpras
3,25 3,76 0,51 3,5 3,77 0,27 3,78 4,12 0,34 2,97 2,94 -0,03
Standar Pengelolaan
2,88 5,66 2,78 3,82 5,66 1,84 3,67 5,67 2 4,3 5,83 1,53
Standar Pembiayaan
3,71 5,63 1,92 4,33 5,59 1,26 4,02 5,44 1,42 4,45 5,55 1,1
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 9
Tabel 1.8 Sekolah Binaan yang difasilitasi dan disupervisi dalam pencapaian 8 SNP Tahun 2019
(Sumber Data SFPMP 2019 LPMP Kalimantan Utara)
Capaian tersebut di atas didukung oleh berbagai program dan kegiatan yang dilakukan
oleh LPMP Kalimantan Utara, antara lain:
a. Pemetaan mutu satuan pendidikan dengan melakukan pengumpulan, pengolahan,
analisis data dan informasi tentang capaian pemenuhan SNP;
b. Fasilitasi dan pendampingan satuan pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu
satuan pendidikan;
c. Kegiatan-kegiatan koordinasi dengan pemerintah daerah dan pengawas; dan
d. Sosialisasi hasil pemetaan mutu kepada pemangku kepentingan terkait termasuk unit
teknis di lingkungan Kemendikbud dan Pemerintah Daerah.
Dalam kaitannya dengan pencapaian sasaran peningkatan tata kelola di LPMP
Kalimantan Utara, LPMP Kalimantan Utara juga telah dapat meningkatkan kualitas tata
kelola untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan yang akuntabel, transparan
dan efektif. Sebagai contoh, nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) LPMP Kalimantan Utara mengalami peningkatan dari nilai 47,82 (C) pada tahun
2018 menjadi 58,16 (CC) pada tahun 2019. Angka 58,16 ini merupakan angka sementara
yang masih bisa untuk berubah menjadi lebih baik. Program dan kegiatan yang dilakukan
untuk capaian ini antara lain Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan Keuangan,
Penyusunan Laporan Keuangan SAI, Penyusunan Renstra, Peningkatan Kompetensi SPI,
Bimtek Perencanaan dan Penganggaran, Penyusunan RKA K/L, Bimtek Pengelolaan
Ketatausahaan dan Pencanangan Penegakan ZI-WBK, Bimtek Pengadaan dan
Perlengkapan, Capacity Building, Bimtek Penyusunan Laporan Keuangan SIMAK BMN
dan SAI dan Asistensi Perencanaan. Disamping itu, peningkatan nilai SAKIP LPMP
Kalimantan Utara didukung oleh:
No Kabupaten/Kota Total
SD SMP SMA SMK
1 Kabupaten Bulungan 12 10 4 2
2 Kabupaten Nunukan 15 7 3 2
3 Kabupaten Malinau 14 7 3 2
4 Kabupaten Tana Tidung 10 3 - 1
5 Kota Tarakan 14 7 2 2
Total 65 34 12 9
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 10
a. Komitmen dari pimpinan dan staf LPMP Kalimantan Utara untuk melakukan
perbaikan dan peningkatan kinerja;
b. Pembentukan tim penyusun LAKIP dan tim evaluasi SAKIP di LPMP Kalimantan
Utara; dan
c. Pengelolaan akuntabilitas kinerja dilaksanakan oleh SDM yang kompeten.
Kedepannya, LPMP Kalimantan Utara berkomitmen untuk meningkatkan tata kelola
yang baik sehingga dapat menjadi unit kerja dengan predikat ZI-WBK pada tahun 2021.
B. Potensi dan Permasalahan
Meskipun terjadi peningkatan dalam berbagai indikator pembangunan pendidikan seperti
peningkatan capaian dari delapan standar mutu pada satuan pendidikan, terfasilitasinya satuan
pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikannya berdasarkan hasil pemetaan mutu dan
tersupervisinya satuan pendidikan dalam mencapai 8 SNP, namun masih terdapat permasalahan
yang perlu diselesaikan dalam rangka penjaminan mutu pendidikan di Provinsi Kalimantan
Utara. Kategori dari permasalahan tersebut antara lain:
1. Capaian Mutu Satuan Pendidikan yang Belum Memenuhi 8 SNP
Permasalahan mutu pendidikan pada setiap satuan pendidikan masih menjadi salah
satu isu sentral dalam pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan sangat diprioritaskan
dalam pembangunan negara dibidang pendidikan. Pemerintah telah melakukan berbagai
upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Usaha untuk meningkatkan mutu
pendidikan dengan berbagai inovasi dan program pendidikan telah dilakukan yaitu mulai
dari penyempurnaan kurikulum, penyempurnaan bahan ajar, peningkatan sarana dan
prasarana dan peningkatan mutu guru. Peningkatan dan penjaminan mutu pendidikan ini
merupakan tanggung jawab dari setiap komponen di satuan pendidikan.
Mutu pendidikan adalah tingkat kesesuain antara penyelenggaraan pendidikan dengan
standar nasional pendidikan. Dalam Permendikbud Nomor 28 Tahun 2016 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah, setiap satuan pendidikan pada jalur
formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan. LPMP Kalimantan
Utara memiliki tugas untuk membantu Pemerintah Daerah dalam bentuk supervisi,
bimbingan, arahan, saran dan bantuan teknis kepada satuan pendidikan dasar dan
menengah serta pendidikan non formal, dalam berbagai upaya penjaminan mutu satuan
pendidikan untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan. Karena tujuan penjaminan mutu
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 11
pendidikan adalah untuk memastikan penyelenggaraan pendidikan oleh satuan pendidikan
berjalan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.
Penjaminan mutu yang dilakukan oleh LPMP adalah dengan melakukan pemetaan
mutu pendidikan. Pemetaan mutu pendidikan ini dilaksanakan di seluruh lapisan
penyelenggaraan pendidikan mulai dari satuan pendidikan kabupaten/kota, provinsi dan
nasional. Tujuan pemetaan mutu ini untuk memberikan gambaran kepada berbagai
pemangku kepentingan tentang capaian pemenuhan standar nasional pada satuan
pendidikan. Pemetaan mutu pendidikan yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi
PMP. Hasil dari rapor PMP di Provinsi Kalimantan Utara menunjukan standar pendidikan
yang belum optimal. Berikut ini peta mutu tahun 2018 berdasarkan 8 Standar Nasional
Pendidikan pada setiap jenjang pendidikan di wilayah Provinsi Kalimantan Utara:
Gambar 1.3 Peta Mutu Tahun 2018 berdasarkan 8 Standar Nasional Pendidikan
(Sumber Data Infografis PMP 2018 LPMP Kalimantan Utara, 2019)
Pada gambar 1.3 dapat dilihat tren capaian SNP jenjang SD, SMP, SMA dan SMK
memiliki kesamaan yaitu standar proses dan standar kompetensi lulusan memperoleh nilai
tertingg, dan untuk standar yang memperoleh nilai terendah adalah standar pendidik dan
tenaga kependidikan serta standar sarana prasarana.
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 12
Grafik 1.4 Jumlah Sekolah dalam Pencapaian SNP 2018
(Sumber Data Rapor Mutu 2018)
Pada grafik 1.4 terlihat permasalahan capaian mutu satuan pendidikan di Provinsi
Kalimantan Utara yaitu mayoritas satuan pendidikan berada pada kategori menuju SNP 4
dan belum ada satuan pendidikan yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan.
Oleh karena itu perlu adanya peningkatan mutu pendidikan sehingga satuan
pendidikan yang ada di Provinsi Kalimantan Utara dapat memenuhi Standar Nasional
Pendidikan. Sehingga perlu dilakukan fasilitasi, pendampingan dan koordinasi dengan
Pemerintah Daerah.
2. Kualitas Pembelajaran yang Masih Perlu Ditingkatkan pada Kompetensi Literasi dan Numerasi
Kualitas pembelajaran terutama pada kompetensi literasi dan numerasi bagi peserta
didik masih menjadi perhatian yang serius dalam pendidikan Indonesia termasuk di
Provinsi Kalimantan Utara. Berdasarkan Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi
Kalimantan Utara 2019 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Utara
per 31 Desember 2019, persentase angka buta huruf di Kalimantan Utara mencapai 3,61
persen untuk usia 15 tahun ke atas. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan literasi yang
tidak hanya mengenai kemampuan membaca, tetapi kemampuan menganalisis suatu
bacaan, dan memahami konsep dibalik tulisan tersebut serta peningkatan kompetensi
numerasi yang berarti kemampuan menganalisis menggunakan angka sehingga dapat
membuat kualitas pembelajaran meningkat. Sesuai dengan Permendikbud Nomor 43
Tahun 2019 dan mengacu pada standar kompetensi lulusan, Ujian Nasional (UN)
merupakan alat yang digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik.
Seperti yang terlihat pada Grafik 1.5 nilai rata-rata UN tingkat SMP di Provinsi Kalimantan
1 073
251
00 1 31
108
00 0 14 34 00 0 6 1 0
Menuju SNP 1 Menuju SNP 2 Menuju SNP 3 Menuju SNP 4 SNP
Jumlah Sekolahdalam Pencapaian SNP Tahun 2018
SD SMP SMA SMK
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 13
Utara sebesar 49,5 masih berada di bawah rata-rata nasional 53,2. Demikian juga pada
No Kabupaten /Kota
SMP SMA IPA SMA IPS SMA
BAHASA SMK
2017 /2018
2018 /2019
2017 /2018
2018 /2019
2017 /2018
2018 /2019
2017 /2018
2018 /2019
2017 /2018
2018 /2019
5 Kabupaten Tana Tidung
43,56 47,11 40,18 49,01 38,08 45,17 - - - -
6 Kabupaten Bulungan
48,66 47,27 46,32 50,91 43,31 46,21 - - 43,70 45,13
(Sumber Data https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id/ per tanggal 28 Agustus 2020)
Kualitas pembelajaran sangat menentukan keberhasilan peserta didik. Kualitas
pembelajaran secara operasional dapat diartikan sebagai intesitas keterkaitan antara guru,
peserta didik, kurikulum dan bahan belajar, media, fasilitas dan sistem pembelajaran dalam
menghasilkan proses dan hasil belajar yang optimal. Salah satu tujuan untuk merencanakan
pembelajaran sehingga kualitas pembelajaran dapat meningkat adalah mengenal
karakteristik peserta didik, hal ini merupakan salah satu tuntutan atas kemampuan pedagogi
yang dikuasai guru.
Namun pada tahun 2020, kualitas pembelajaran tidak diukur dengan nilai Ujian
Nasional. Sesuai Surat Edaran Menteri Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan
Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Corona Virus Disease (Covid-19) yaitu untuk
tahun 2020 Ujian Nasional dibatalkan dan tidak lagi menjadi syarat kelulusan atau seleksi
masuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kebijakan penghapusan UN ini sebenarnya
direcanakan pada tahun 2021, namun dikarenakan Indonesia mengalami pandemi Covid-
19 sehingga perlu dilaksanakan kebijakan pendidikan dalam masa darurat pandemi ini.
Kebijakan yang telah direncanakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu
kebijakan Merdeka Belajar, kebijakan ini ditujukan salah satunya untuk penguatan
penjaminan mutu yang akan mendorong penerapan penilaian formatif pendidikan seperti
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Survei Karakter. Asesmen kompetensi
minimum adalah kompetensi yang benar-benar minimum yang bisa memetakan sekolah-
sekolah dan daerah-daerah berdasarkan kompetensi minimum. AKM ini terdiri dari ujian
kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi) dan kemampuan bernalar
menggunakan matematika (numerasi) yang direncanakan pada tahun 2021.
3. Belum Optimalnya Penguatan Pendidikan Karakter
Penguatan pendidikan karakter bangsa merupakan salah satu program Nawacita.
Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter menjadi
panduan Kemendikbud dalam menjalankan program penguatan pendidikan karakter (PPK)
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 15
tingkat SMA IPA di Provinsi Kalimantan Utara sebesar 50,7 berada di bawah rata -rata
nasional 53,2, pada tingkat SMA IPS di Provinsi Kalimantan Utara sebesar 45,7 berada di
bawah rata-rata nasional 47,6, pada tingkat SMA Bahasa di Provinsi Kalimantan Utara
sebesar 53,3 berada di atas rata-rata nasional 52,2, dan pada tingkat SMK di Provinsi
Kalimantan Utara sebesar 45,4 berada di bawah rata-rata nasional 46,7.
Grafik 1.5 Perbandingan Rata-Rata Nilai Ujian Nasional dengan Provinsi
(Sumber Data https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id/ per tanggal 28 Agustus 2020)
Selain itu, kesenjangan hasil pembelajaran antara provinsi atau antar kabupaten/kota
juga masih terjadi. Sebagai contoh, rata-rata hasil UN tingkat SMP/SMA/SMK di Provinsi
Yogyakarta jauh lebih tinggi dengan rata -rata 63,48, dibandingkan dengan Provinsi
Kalimantan Utara dengan rata-rata sebesar 48,92.
Selain itu juga masih terdapat kesenjangan hasil pembelajaran antar kabupaten/kota di
Provinsi Kalimantan Utara yang dapat dilihat pada tabel berikut:
53,2 53,2
47,6
52,2
46,7
49,5
50,7
45,7
53,33
45,4
40
42
44
46
48
50
52
54
SMP SMA IPA SMA IPS SMA BAHASA SMK
Nasional Kalimantan Utara
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 14
Tabel 1.9 Rata-Rata Nilai Ujian Nasional Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan
Utara
No Kabupaten /Kota
SMP SMA IPA SMA IPS SMA
BAHASA SMK
2017 /2018
2018 /2019
2017 /2018
2018 /2019
2017 /2018
2018 /2019
2017 /2018
2018 /2019
2017 /2018
2018 /2019
1 Kabupaten Bulungan
48,66 47,27 46,32 50,91 43,31 46,21 - - 43,70 45,13
2 Kota Tarakan 53,21 53,89 53,07 55,43 48,22 50,36 64,6 53,27 45,78 46,95
3 Kabupaten Nunukan
48,22 46,94 42,27 48,4 38,8 43,39 44,31 - 40,61 45,42
4 Kabupaten Malinau
48,94 46,78 41,35 46,42 39,4 42,44 - - 37,37 38,85
di lingkungan sekolah dan keluarga/masyarakat. Dalam pendidikan karakter ada empat
aspek filosofi pendidikan yang ditanamkan (olah hati, olah raga, olah karsa dan olah pikir)
dan lima nilai utama (religiositas, integritas, nasionalisme, gotong royong dan
kemandirian) yang menjadi fokus dalam pembentukan karakter seperti Gambar 1.4.
Gambar 1.4 Skema Penguatan Pendidikan Karakter
(Sumber Data https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/?page_id=132 per tanggal 5 September 2020)
Pendidikan karakter merupakan proses pendidikan yang bertujuan untuk membangun
karakter dari peserta didik, pendidikan dilakukan tidak hanya untuk memberikan peserta
didik ilmu pengetahuan saja tapi menanamkan dan mensosialisasikan, menerapkan nilai-
nilai dan norma-norma yang ada dilingkungan sekitarnya. Pendidikan karakter tidak hanya
dilakukan dan dipelajari dilingkungan sekolah namun juga dipraktikkan di rumah dan di
lingkungan sosialnya.
Tujuan dari penguatan pendidikan karakter adalah untuk membangun dan membekali
peserta didik sebagai generasi emas Indonesia Tahun 2045 guna menghadapi dinamika
perubahan di masa depan, mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan
pendidikan karakter sebagai jiwa utama dengan memperhatikan keberagaman budaya
Indonesia dan merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kompetensi ekosistem
pendidikan.
Karena sampai saat ini penguatan pendidikan karakter dirasa belum optimal dilakukan
di satuan pendidikan. Perilaku negatif peserta didik di sekolah maupun di luar sekolah
dirasa sangat memprihatinkan antara lain masih adanya perkelahian/tawuran antar pelajar,
kurangnya kedisiplinan, kesantunan dan kejujuran peserta didik. Selain itu persentase
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 16
peserta didik yang mengalami perundungan (bully) di Indonesia pada tahun 2018 mencapai
41,1% (Sumber OECD 2019), yang merupakan tertinggi kelima di dunia. Maka dari itu
satuan pendidikan perlu melakukan pemahaman kepada peserta didik melalui proses
pembelajaran yang memprioritaskan proses, kebiasaan, keteladanan dan pembinaan yang
melibatkan orang tua dan masyarakat. Maka dari itu perlu adanya komitmen dan
pengawasan bagi sekolah dalam mengimplementasikan penguatan pendidikan karakter.
Survei Karakter merupakan salah satu strategi kebijakan Merdeka Belajar yang
dilakukan dalam penguatan penjaminan mutu. Survei Karakter ini ditujukan untuk
mengukur dan mengetahui karakter pribadi dan wawasan kebangsaan dari peserta didik hal
ini guna menguatkan pendidikan karakter peserta didik, selain itu untuk mengetahui data
secara nasional mengenai penerapan asas-asas Pancasila oleh peserta didik. Hal ini
didukung dengan tugas dan kewenangannya Kemendikbud yang berkomitmen untuk
menciptakan Pelajar Pancasila. Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia
sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan
YME dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar
kritis dan kreatif, seperti ditunjukan pada Gambar 1.5.
Gambar 1.5 Profil Pelajar Pancasila
(Sumber Data Renstra Kemendikbud 2020-2024)
Keenam ciri tersebut dijabarkan sebagai berikut:
a. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia Pelajar Indonesia yang
beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah pelajar yang
berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 17
agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam
kehidupannya sehari-hari.
Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia:
(a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada
alam; dan (e) akhlak bernegara.
b. Berkebinekaan global Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan
identitasnya serta tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain,
sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya
budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen
kunci dari berkebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya,
kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama dan refleksi
dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
c. Bergotong royong Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong royong, yaitu
kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar
kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen
dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian dan berbagi.
d. Mandiri Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung
jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari
kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
e. Bernalar kritis Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses
informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai
informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-
elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan,
menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir
serta mengambil keputusan.
f. Kreatif Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang
orisinal, bermakna, bermanfaat dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari
menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang
orisinal.
4. Pengelolaan Pendidikan yang Partisipatif, Transparan, dan Akuntabel melalui Data Pokok Pendidikan (DAPODIK)
Data pengisian Data Pokok Pendidikan (Dapodik) sekolah di wilayah Provinsi Kalimantan
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 18
Utara menunjukkan peningkatan pada setiap tahunnya. Walaupun masih terdapat beberapa
wilayah di daerah Kalimantan Utara yang terbatas akses internet, tetapi tidak mengurangi
semangat untuk melakukan up date data pada dapodik sekolah. Berikut ini gambaran progres
pengiriman dapodik di wilayah Provinsi Kalimantan Utara.
Gambar 1.6 Progres Pengiriman Dapodik Provinsi Kalimantan Utara
(Sumber Data https://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/progres per Juni 2020)
Dapodik merupakan sistem yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan untuk
pengelolaan pendidikan yang partisipatif, transparan, dan akuntabel. Dapodik adalah sistem
pendataan skala nasional yang terpadu dan merupakan sumber data utama pendidikan nasional
yang merupakan bagian dari program perencanaan pendidikan nasional dalam mewujudkan
insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Karena tanpa perencanaan pendidikan yang
matang, maka seluruh program yang terbentuk dari perencanaan tersebut akan jauh dari tujuan
yang diharapkan. Untuk melaksanakan perencanaan pendidikan, maupun untuk melaksanaan
program-program pendidikan secara tepat sasaran, dibutuhkan data yang cepat, lengkap, valid,
akuntabel dan terus up to date. Dengan ketersediaan data yang cepat, lengkap, valid, akuntabel
dan up to date tersebut, maka proses perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan evaluasi kinerja
program-program pendidikan nasional dapat dilaksanakan dengan lebih terukur, tepat sasaran,
efektif, efisien dan berkelanjutan.
Dapodik digunakan untuk menjaring semua data terkait data kelembagaan dan kurikulum
sekolah, data peserta didik, data pendidik dan tenaga kependidikan serta data sarana dan
prasarana setiap sekolah di seluruh Indonesia bahkan hingga sekolah-sekolah Indonesia yang
berada di luar negeri.
Data pada aplikasi dapodik digunakan sebagai acuan data program-program Kemendikbud,
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 19
oleh karena itu apabila sekolah tidak mengisi dapodik maka sekolah tersebut tidak akan
mendapatkan bantuan termasuk dana BOS, tunjangan guru dan bantuan sarana dan prasarana
bagi sekolah. Maka dari itu perlu adanya data dapodik yang akurat, terbarukan dan
berkelanjutan.
5. Tata Kelola dan Pelayanan Organisasi yang Perlu Ditingkatkan
Tata kelola organisasi perlu ditingkatkan sesuai dengan amanat Reformasi Birokrasi.
Birokrasi dibentuk dengan tujuan agar dapat melancarkan proses pengelolaan yang baik namun
pada implementasinya birokrasi sering menjadikan proses pengelolaan menjadi lebih panjang
dan berbelit-belit yang dapat merugikan banyak pihak.
Maka dari itu perlu dilakukan upaya reformasi dengan melakukan penyederhanaan struktur
organisasi, selain itu harus ada komitmen dan kerjasama yang baik dalam memberikan
pelayanan sesuai dengan kebutuhan pengguna layanan. Tata kelola yang baik dapat mendukung
perwujudan pemerintahan yang bersih dan berorientasi pada kepuasaan pengguna layanan.
Untuk tahun 2020, LPMP Kalimantan Utara mempersiapkan pencanangan pembangunan
Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) untuk mewujudkan tata kelola
sesuai dengan tuntutan Reformasi Birokrasi menuju Good and Clean Government. Dalam
rangka mendukung pencanangan pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK), LPMP Kalimantan Utara menerapkan tujuh tata nilai sebagai landasan sikap
dan prilaku bagi seluruh pegawai Kemedikbud termasuk LPMP Kalimantan Utara. Tujuh tata
nilai tersebut yakni Integritas, Kreatif dan Inovatif, Inisiatif, Pembelajaran, Menuju
Meritokrasi, Terlibat Aktif serta Tanpa Pamrih.
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 20
Sebagaimana tercantum pada Renstra Kemendikbud Tahun 2020-2024, Kemendikbud
telah menetapkan visi dan misi yakni “Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Mendukung
Visi dan Misi Presiden untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri,
beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan
berkebinekaan global”.
Untuk mendukung visi dan misi tersebut, serta visi dan misi Direktorat Jenderal Pendidikan
Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah yaitu “Mewujudkan Pendidikan
Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, yang mandiri, dan
berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri,
berkhlak mulia, gotong royong dan berkebhinekaan global”, sesuai tugas dan fungsi LPMP
Kalimantan Utara, tujuan dan sasaran LPMP Kalimantan Utara yang ditetapkan pada Renstra
LPMP Kalimantan Utara Tahun 2020-2024 disusun utnuk mendukung pencapaian visi dan misi
tersebut. Disamping itu, tujuan dan sasaran juga mempertimbangan hasil analisa situasi terkait
mutu satuan pendidikan di Provinsi Kalimantan Utara, serta hasil analisis potensi dan
permasalahan yang telah dibahas pada bab sebelumnya.
A. Tujuan dan Indikator Tujuan LPMP Kalimantan Utara
Perumusan tujuan strategis yang telah ditetapkan oleh LPMP Kalimantan Utara pada tahun
2020-2024 untuk menggambarkan ukuran-ukuran terlaksananya misi dan tercapainya yang
telah ditetapkan. LPMP Kalimantan Utara menetapkan dua tujuan strategis meliputi:
Bab II
Tujuan dan Sasaran
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 21
Tabel 2.1 Tujuan dan Indikator Tujuan LPMP Kalimantan Utara
Kode Tujuan Indikator Kinerja
Tujuan Target 2024
T1 Peningkatan Mutu Satuan Pendidikan
di Provinsi Kalimantan Utara
Presentasi Satuan
Pendidikan jenjang SD,
SMP, SMA dan SLB
dengan nilai Indeks mutu
minimum 75
31,1 %
T2 Peningkatan Tata Kelola serta
Peningkatan Efektivitas Birokrasi dan
Predikat SAKIP LPMP
Kalimantan Utara A
Kode Tujuan Indikator Kinerja
Tujuan Target 2024
Pelibatan Publik yang Transparan dan
Akuntabel dalam Pelaksanaan
Penjaminan Mutu Pendidikan
Tujuan strategis ini untuk memastikan satuan pendidikan di wilayah Provinsi Kalimantan
Utara mendapatkan peningkatan layanan pendidikan yang bermutu melalui penerapan sistem
penjaminan mutu di seluruh satuan pendidikan tanpa adanya diskriminasi akses dan geografis.
B. Sasaran LPMP Kalimantan Utara
Dalam rangka mengukur ketercapaian masing-masing tujuan yang telah ditetapkan maka
diperlukan sejumlah sasaran strategis yang harus dicapai sampai tahun 2024. Adapun sasaran
kegiatan LPMP Kalimantan Utara tahun 2020-2024 sebagai berikut:
1. Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di sekolah jenjang pendidikan; dan
2. Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian manajemen LPMP Kalimantan Utara.
Terdapat keterkaitan antara sasaran strategis dan tujuan strategis yang menjadi acuan tolak
ukur keberhasilan dan pencapaian kinerja LPMP Kalimantan Utara. Adapun keterkaitan
tersebut terangkum pada tabel 2.2 berikut:
Tabel 2.2 Sasaran LPMP Kalimantan Utara pada Tahun 2020-2024
No Sasaran Strategis Tujuan Terkait
Indikator Kinerja Sasaran
1 Meningkatnya penjaminan mutu
pendidikan di sekolah jenjang
pendidikan
T1 IKK 1.1
Persentase Satuan Pendidikan
(jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB)
yang memiliki nilai kinerja sekolah
(indeks mutu) minimal 75
IKK 1.2
Persentase kesenjangan hasil AKM
dan Survey Karakter antara sekolah
dengan kinerja terbaik dan kinerja
terburuk
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 22
No Sasaran Strategis Tujuan Terkait
Indikator Kinerja Sasaran
IKK 1.3
Persentase kab/kota yang memiliki
data pokok pendidikan dasar dan
menengah akurat, terbarukan dan
berkelanjutan
2 Menguatnya tata kelola dan
sistem pengendalian manajemen
LPMP Kalimantan Utara
T2 IKK 2.1
Predikat SAKIP LPMP Kalimantan
Utara
IKK 2.2
Nilai Kinerja Anggaran atas
Pelaksanaan RKA K/L
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 23
A. Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian dan Unit Kerja Eselon I
Arah kebijakan dan strategi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada kurun waktu
2020-2024 dalam rangka mendukung pencapaian 9 (sembilan) Agenda Prioritas Pembangunan
(Nawacita Kedua) dan tujuan Kemendikbud melalui Kebijakan Merdeka Belajar yang bercita-
cita menghadirkan pendidikan bermutu tinggi bagi semua rakyat Indonesia, yang dicirikan oleh
angka partisipasi yang tinggi diseluruh jenjang pendidikan, hasil pembelajaran berkualitas, dan
mutu pendidikan yang merata baik secara geografis maupun status sosial ekonomi. Selain itu,
fokus pembangunan pendidikan dan pemajuan kebudayaan diarahkan pada pemantapan budaya
dan karakter bangsa melalui perbaikan pada kebijakan, prosedur, dan pendanaan pendidikan
serta pengembangan kesadaran akan pentingnya pelestarian nilai-nilai luhur budaya bangsa dan
penyerapan nilai baru dari kebudayaan global secara positif dan produktif. Secara lebih detail,
Kebijakan Merdeka Belajar mendorong partisipasi dan dukungan dari semua pemangku
kepentingan: keluarga, guru, lembaga pendidikan, DU/DI, dan masyarakat, sebagaimana
tertuang dalam Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Kebijakan Merdeka Belajar
(sumber: Peta Jalan Pendidikan Indonesia, 2020)
Gambar 3.1 di atas menjelaskan bahwa Kebijakan Merdeka Belajar dapat terwujud secara
optimal melalui:
1. Peningkatan kompetensi kepemimpinan, kolaborasi antar elemen masyarakat, dan budaya;
2. Peningkatan infrastruktur serta pemanfaatan teknologi di seluruh satuan pendidikan;
Arah Kebijakan, Strategi dan Kerangka Kelembagaan
Bab III
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 24
3. Perbaikan pada kebijakan, prosedur, dan pendanaan pendidikan; dan
4. Penyempurnaan kurikulum, pedagogi, dan asesmen.
Perubahan yang diusung oleh Kebijakan Merdeka Belajar akan terjadi pada kategori:
1. Ekosistem pendidikan
Kemendikbud akan mengubah pandangan dan praktik yang bersifat mengekang kemajuan
pendidikan, seperti penekanan pada pengaturan yang kaku, persekolahan sebagai tugas yang
memberatkan, dan manajemen sekolah yang terfokus pada urusan internalnya sendiri menjadi
ekosistem pendidikan yang diwarnai oleh suasana sekolah yang menyenangkan, keterbukaan
untuk melakukan kolaborasi lintas pemangku kepentingan pendidikan, dan keterlibatan aktif
orang tua murid dan masyarakat.
2. Guru
Berkaitan dengan guru, Kebijakan Merdeka Belajar akan mengubah paradigma guru
sebagai penyampai informasi semata menjadi guru sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar.
Dengan demikian guru memegang kendali akan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di ruang
kelasnya masing-masing. Penghargaan setinggi-tingginya bagi profesi guru sebagai fasilitator
dari beragam sumber pengetahuan akan diwujudkan melalui pelatihan guru berdasarkan praktik
yang nyata, penilaian kinerja secara holistik, dan pembenahan kompetensi guru.
3. Pedagogi
Dalam hal pedagogi, Kebijakan Merdeka Belajar akan meninggalkan pendekatan
standardisasi menuju pendekatan heterogen yang lebih paripurna memampukan guru dan murid
menjelajahi khasanah pengetahuan yang terus berkembang. Murid adalah pemimpin
pemelajaran dalam arti merekalah yang membuat kegiatan belajar mengajar bermakna,
sehingga pemelajaran akan disesuaikan dengan tingkatan kemampuan siswa dan didukung
dengan beragam teknologi yang memberikan pendekatan personal bagi kemajuan pemelajaran
tiap siswa, tanpa mengabaikan pentingnya aspek sosialisasi dan bekerja dalam kelompok untuk
memupuk solidaritas sosial dan keterampilan lunak (soft skills).
4. Kurikulum
Dengan menekankan sentralitas pemelajaran siswa, kurikulum yang terbentuk oleh
Kebijakan Merdeka Belajar akan berkarakteristik fleksibel, berdasarkan kompetensi, berfokus
pada pengembangan karakter dan keterampilan lunak, dan akomodatif terhadap kebutuhan
DU/DI.
5. Sistem penilaian.
Sistem penilaian akan bersifat formatif/mendukung perbaikan dan kemajuan hasil
pemelajaran dan menggunakan portofolio.
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 25
Sebagai jiwa dari kebijakan Kemendikbud selama 2020-2024, Kebijakan Merdeka Belajar
terwujud dalam segala arah kebijakan dan strategi Kemendikbud. Secara garis besar, arah
kebijakan dan strategi Kemendikbud untuk periode 2020-2024 adalah sebagai berikut:
1. Optimalisasi Angka Partisipasi Pendidikan
Kondisi yang ingin dicapai dalam peningkatan angka partisipasi pendidikan adalah:
a. angka partisipasi Pendidikan Anak Usia Dini meningkat;
b. Wajib Belajar 9 (sembilan) Tahun tuntas dan Wajib Belajar 12 (dua belas) Tahun
meningkat; dan
c. angka partisipasi pendidikan tinggi meningkat.
2. Peningkatan dan Pemerataan Mutu Layanan Pendidikan
Kondisi yang ingin dicapai dalam peningkatan dan pemerataan mutu layanan pendidikan
adalah:
a. kepemimpinan pendidikan yang berorientasi kepada kepemimpinan instruksional
(instructional leadership) menguat;
b. kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan merata dan meningkat;
c. percepatan pemerataan kualitas layanan pendidikan terlaksana;
d. mutu layanan PAUD satu tahun pra-SD meningkat;
e. teknologi informasi dan komunikasi mendukung peningkatan dan pemerataan kualitas
layanan pendidikan;
f. penjaminan mutu semakin kuat dan bermakna;
g. proses pemelajaran meningkat mutunya;
h. kapasitas dan pemanfaatan penilaian formatif dan portofolio di sekolah meningkat;
i. jumlah perguruan tinggi kelas dunia bertambah; dan
j. pendidikan dan pelatihan vokasi yang berkualitas dan diakui industri.
3. Penguatan Tata Kelola Pendidikan
Kondisi yang ingin dicapai dalam penguatan tata kelola pendidikan adalah:
a. implementasi program pembangunan pendidikan melalui koordinasi dengan instansi
terkait, termasuk DU/DI, menguat;
b. efisiensi satuan pendidikan meningkat;
c. akuntabilitas layanan pendidikan dengan pemerintah daerah meningkat; dan
d. perencanaan dan penganggaran pendidikan di daerah membaik.
Arah kebijakan dan sasaran strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi
acuan dalam menentukan arah kebijakan dan strategi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 26
Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. Arah kebijakan dan strategis ini selaras
dengan visi, misi, tujuan serta tugas dan Fungsi dari Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas dan
Dikmen dalam mengemban tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi
teknis dibidang yang dibawahinya yaitu Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia
Dini Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat
Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Direktorat
Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Atas, Direktorat Pembinaan Sekolah Kejuruan serta Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan.
Adapun arah kebijakan yang ada di Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas dan Dikmen adalah
sebagai berikut:
1. Optimalisasi angka partisipasi pendidikan pada Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas dan
Dikmen. Kondisi yang ingin dicapai dalam peningkatan angka partisipasi pendidikan
adalah:
a. Angka partisipasi Pendidikan Anak Usia Dini meningkat;
b. Wajib belajar 9 (sembilan) tahun tuntas dan wajib belajar 12 (dua belas) tahun
meningkat.;
2. Peningkatan dan pemerataan mutu layanan pendidikan pada Direktorat Jenderal PAUD,
Dikdas dan Dikmen. Kondisi yang ingin dicapai dalam peningkatan dan pemerataan mutu
layanan pendidikan adalah:
a. Percepatan pemerataan kualitas layanan pendidikan terlaksana;
b. Mutu layanan PAUD satu tahun pra-SD meningkat;
c. Teknologi informasi dan komunikasi mendukung peningkatan dan pemeretaan
kualitas layanan pendidikan;
d. Penjaminan mutu semakin kuat dan bermakna;
e. Proses pembelajaran meningkat mutunya.;
3. Penguatan pendidikan karakter pada Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas dan Dikmen.
Kondisi yang ingin dicapai dalam penguatan budaya, bahasa dan pendidikan karakter
adalah nilai-nilai tradisi, budaya dan sejarah bangsa indonesia menjadi aspek-aspek utama
pendidikan karakter;
4. Penguatan tata kelola pendidikan pada Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas dan Dikmen.
Kondisi yang ingin dicapai dalam penguatan tata kelola pendidikan adalah:
a. Implementasi program pembangunan pendidikan melalui koordinasi dengan instansi
terkait, termasuk dunia usaha/dunia industri menguat;
b. Perencanaan dan penganggaran pendidikan di daerah membaik.
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 27
B. Arah Kebijakan dan Strategi LPMP Kalimantan Utara
Dengan berpedoman kepada arah dan kebijakan Kemendikbud serta Direktorat Jenderal
PAUD, Dikdas dan Dikmen, maka LPMP Kalimantan Utara menetapkan arah kebijakan dan
strategi tahun 2020-2024 sebagai acuan dalam melakukan berbagai program dan kegiatan untuk
mendukung pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan.
Sesuai tugas pokok dan fungsinya diturunkan dari arah kebijakan Direktorat Jenderal
PAUD, Dikdas dan Dikmen, arah kebijakan dan strategi LPMP Kalimantan Utara periode
Renstra Tahun 2020-2024 adalah seperti yang diuraikan sebagai berikut:
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 28
Tabel 3.1 Arah Kebijakan dan Strategi LPMP Kalimantan Utara
Arah kebijakan Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas dan
Dikmen
Arah kebijakan LPMP Kalimantan Utara
Strategi
Peningkatan dan
pemerataan mutu
layanan pendidikan
pada Direktorat
Jenderal PAUD,
Dikdas dan Dikmen:
Penjaminan mutu
semakin kuat dan
bermakna
1. Menyesuaikan dan
mengutamakan standar
nasional pendidikan untuk
meningkatkan proses
pembelajaran di ruang kelas
serta indikator kinerja dan
akuntabilitas guru;
2. Mengembangkan kerangka
kerja penjaminan mutu
pendidikan dasar dan
menengah
(internal dan eksternal) yang
lebih sederhana, berpusat pada
keunggulan sekolah
(school excellence) dan
menggunakan data akreditasi,
penjaminan mutu, evaluasi diri
guru/sekolah dan hasil belajar
siswa (formative assessment),
untuk mengidentifikasi
langkah-langkah peningkatan
1. Satuan Pendidikan yang
telah dipetakan mutu
pendidikannya;
2. Satuan Pendidikan yang
telah disupervisi dalam
pencapaian SNP;
3. Satuan Pendidikan yang
telah Difasilitasi
Berdasarkan 8 SNP; dan
4. Satuan Pendidikan yang
Terverifikasi Mutu
Pendidikannya.
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4
Arah kebijakan Direktorat Jenderal PAUD, Dikdas dan
Dikmen
Arah kebijakan LPMP Kalimantan Utara
Strategi
mutu pembelajaran,
berdasarkan praktik-praktik
baik
global maupun masukan dari
masyarakat dan DU/DI;
3. Memperkuat peran dan pola
pikir kelembagaan yang ada
(LPMP, Dinas Pendidikan)
dalam peningkatan mutu
pendidikan;
4. Mendorong penerapan
penilaian formatif pendidikan,
seperti Asesmen Kompetensi
Minimum (AKM), survei
karakter, dan survei
lingkungan belajar, untuk
memonitor hasil pembelajaran
dan menyediakan informasi
diagnostik untuk guru;
Penguatan tata kelola
pendidikan pada
Direktorat Jenderal
PAUD, Dikdas dan
Dikmen
1. Nilai kinerja anggaran atas
pelaksanaan RKA/KL minimal
81;
2. Predikat SAKIP LPMP
Kalimantan Utara minimal B.
Melaksanakan urusan
administrasi LPMP
Kalimantan Utara yang
partisipatif, transparan dan
akuntabel dengan
meningkatkan:
1. Layanan Sarana dan
Prasarana Internal
2. Layanan Dukungan
Manajemen Satker
3. Layanan Perkantoran
│ 29
Adapun arah kebijakan LPMP Kalimantan Utara tersebut selanjutnya dilaksanakan melalui
program dan dijabarkan dalam kegiatan-kegiatan periode 2020-2024. Sejalan dengan pola
perencanaan pada periode 2020-2024, LPMP Kalimantan Utara telah menggunakan struktur
perencanaan dan anggaran yang terbaru. Penyesuaian dan penyempurnaan dilakukan pada
struktur kinerja yang mencakup Sasaran Strategis (SS), Indikator Kinerja Sasaran Strategis
(IKSS), Sasaran Program (SP), Indikator Kinerja Program (IKP), Sasaran Kegiatan (SK), dan
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK).
C. Kerangka Regulasi
Regulasi yang menjadi dasar hukum keberadaan LPMP Kalimantan Utara antara lain:
1. Permendikbud Nomor 35 Tahun 2017 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Sulawesi Barat, Papua Barat, Kepulauan Riau, dan
Kalimantan Utara; dan
2. Permendikbud Nomor 26 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kerangka regulasi lain yang terkait dengan pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan
yaitu:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Nasional Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomo 28 Tahun 2016 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah (SPMP).
D. Kerangka Kelembagaan
LPMP Kalimantan Utara merupakan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan yang berada di bawah pembinaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. LPMP Kalimantan Utara pertama kali dibentuk
tahun 2017 sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun
2017. LPMP Kalimantan Utara mempunyai wilayah kerja di Provinsi Kalimantan Utara dengan
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 30
5 kabupaten/kota, meliputi Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau,
Kabupaten Tana Tidung dan Kota Tarakan.
Pada periode pembangunan 2020-2024, LPMP Kalimantan Utara akan melaksanakan tugas
dan fungsi dengan mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Permendikbud Nomor 6 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Sulawesi Barat, Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan Papua Barat, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Kepulauan
Riau dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Kalimantan Utara serta Permendikbud Nomor
26 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Sesuai peraturan tersebut di atas, tugas LPMP Kalimantan Utara adalah sebagai berikut:
“Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Kalimantan Utara mempunyai tugas
melaksanakan penjaminan mutu, pengembangan model dan kemitraan penjaminan mutu
pendidikan dasar dan pendidikan menengah di provinsi berdasarkan kebijakan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan.”
Sementara itu, fungsi LPMP Kalimantan Utara adalah sebagai berikut:
1. Pemetaan mutu Pendidikan dasar dan pendidikan menengah;
2. Pengembangan dan Pengolaan Sistem Informasi mutu pendidikan dasar dan pendidikan
menengah;
3. Supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam pencapaian Standar
Pendidikan Nasional;
4. Fasilitas peningkatan mutu pendidikan terhadap satuan pendidikan dasar dan pendidikan
menengah dalam penjaminan mutu pendidikan;
5. Pelaksanaan kerja sama dibidang penjaminan mutu pendidikan;
6. Pelaksanaan urusan administrasi.
1. Struktur Organisasi LPMP Kalimantan Utara
Struktur organisasi LPMP Kalimantan Utara tahun 2020-2024 ditunjukkan pada
gambar berikut:
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 31
Gambar 3.2 Struktur Organisasi LPMP Kalimantan Utara
(Berdasarkan Permendikbud Nomor 26 Tahun 2020)
2. Gambaran SDM LPMP Kalimantan Utara
Dianalisis dari segi jumlah, kualifikasi pendidikan, kompetensi dan ketersediaan
sumber daya pendidikan pegawai di LPMP Kalimantan Utara dinilai belum cukup
memadai untuk mendukung terlaksananya tugas dan fungsi LPMP. Hingga Agustus 2020,
jumlah pegawai di LPMP Kalimantan Utara hanya sebanyak 47 pegawai yang terdiri atas
18 orang PNS dan 28 orang PPNPN. Adapun rekapitulasi jumlah pegawai di LPMP
Kalimantan Utara per Agustus 2020 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.2 Rekapitulasi Jumlah Pegawai LPMP Kalimantan Utara
NO Jabatan Jumlah
1 PNS: a. Kepala b. Kasubbag Tata Usaha c. Jabatan Fungsional d. Jabatan Pelaksana
1 1 2 14
2 PPNPN 28
Total 46
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 32
a. Data pegawai berdasarkan pendidikan
Grafik 3.1 Data Pegawai Berdasarkan Pendidikan
b. Data pegawai berdasarkan Jenis Kelamin
Grafik 3.2 Data Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari total 46 orang pegawai yang ada, hanya terdapat 18 orang yang merupakan PNS di
unit kerja LPMP Kalimantan Utara. Mengacu pada peta jabatan yang berlaku saat ini, maka
masih terdapat 66 jabatan yang belum terisi. Oleh sebab itu masih dibutukan penambahan
pegawai sesuai kebutuhan pada peta jabatan. Adapun proyeksi kebutuhan pegawai LPMP
Kalimantan Utara tahun 2020-2024 ini bisa dilihat dari grafik berikut ini
2
6
10
0
0
0
1
18
1
10
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
S-3
S-2
S-1/D-IV
D-III
SMA/SMK/Sederajat
PPNPN PNS
Laki-laki26 Orang
Perempuan22 Orang
Laki-laki Perempuan
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 33
Grafik 3.3 Analisa Kebutuhan Pegawai 2020-2024
E. Reforasi Birokrasi
Pada tahun 2020, LPMP Kalimantan Utara mempersiapkan pencanangan pembangunan
Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) untuk mewujudkan tata kelola
sesuai dengan tuntutan Reformasi Birokrasi menuju Good and Clean Government.
1. Tata Nilai Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Kalimantan Utara
Dalam rangka mendukung pencapaian Renstra 2020-2024, Kemendikbud menetapkan
tujuh tata nilai sebagai landasan sikap dan prilaku bagi seluruh pegawai Kemedikbud
termasuk LPMP Kalimantan Utara. Tujuh tata nilai tersebut yakni Integritas, Kreatif dan
Inovatif, Inisiatif, Pembelajaran, Menuju Meritokrasi, Terlibat Aktif serta Tanpa Pamrih.
2. Rencana Program Pembangunan ZI-WBK
Berdasarkan tujuan tersebut, maka disusun rencana aksi untuk mendukung pencapaian
tujuan dan target Reformasi Birokrasi khususnya dalam memperkuat area perubahan ZI-
WBK, yaitu:
14
13 13 13 13
0
2
4
6
8
10
12
14
16
2020 2021 2022 2023 2024
Analisis Kebutuhan Pegawai 2020-2024
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 34
Tabel 3.3 Rencana Program Pembangunan ZI-WBK
No Area Perubahan
Indikator Program
1 Manajemen Perubahan
1.1. Penyusunan tim kerja
1.1.1. Sosialisasi pencanangan pembangunan ZI-WBK 1.1.2. Rapat pembentukan Tim ZI-WBK 1.1.3. Penentuan Anggota Tim ZI-WBK
No Area Perubahan
Indikator Program
1.1.4. Pengesahan Tim ZI-WBK oleh Kepala LPMP Kalimantan Utara
1.2. Dokumen rencana pembangunan zona integritas menuju WBK/WBBM
1.2.1. Membuat dokumen rencana pembangunan zona integritas menuju WBK/WBBM 1.2.2. Membuat target-target prioritas yang relevan dengan tujuan pembangunan ZI-WBK 1.2.3. Sosialisasi pembangunan ZI-WBK kepada seluruh pegawai LPMP Provinsi Kalimantan Utara
1.3. Pemantauan dan evaluasi pembangunan ZI-WBK
1.3.1. Penetapan jadwal dan target pelaksanaan pemantauan dan evaluasi 1.3.2. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pembangunan ZI-WBK 1.3.3. Menyusun laporan hasil dan tindak lanjut monitoring dan evaluasi pembangunan ZI-WBK
1.4. Perubahan pola pikir dan budaya kerja
1.4.1. Pemilihan role model diantara pimpinan LPMP Provinsi Kalimantan Utara 1.4.2. Pemilihan agen perubahan diantara staf dengan mengacu pada PERMENPAN RB No.27 Tahun 2014 tentang Pedoman pembangunan Agen perubahan di Instans pemerintah 1.4.3. Implementasi pembangunan budaya kerja dan pola pikir 1.4.4. Anggota organisasi terlibat dalam pembangunan ZI-WBK
2 Penataan Tata Laksana
2.1. Prosedur operasional tetap (SOP) kegiatan utama
2.1.1. Menyusun POS yang sesuai dengan peta proses bisnis instansi 2.1.2. Penetapan POS oleh Kepala LPMP Provinsi Kalimantan Utara 2.1.3. Evaluasi POS secara berkala (semester/6 bulan) 2.1.4. Tindak lanjut hasil evaluasi POS
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 35
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 36
No Area Perubahan
Indikator Program
2.2. E-office
2.2.1. Penerapan sistem pengukuran kinerja berbasis sistem informasi 2.2.2. Penerapan sistem kepegawaian berbasis sistem informasi 2.2.3. Penerapan sistem pelayanan publik berbasis sistem informasi
2.3. Keterbukaan Informasi Publik
2.3.1. Sosialisasi kebijakan keterbukaan informasi publik di internal dan eksternal LPMP Provinsi Kalimantan Utara 2.3.2. Penerapan kebijakan keterbukaan informasi publik 2.3.3. Memiliki website dengan informasi yang terupdate terkait dengan isu-isu pendidikan 2.3.4. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan keterbukaan informasi
3 Penataan Sistem Manajemen SDM
3.1. Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi
3.1.1. Melakukan analisis kebutuhan pegawai LPMP Provinsi Kalimantan Utara 3.1.2. Penyusunan Peta dan Beban kerja pegawai LPMP Provinsi Kalimantan Utara 3.1.3. Penyusunan kebutuhan pegawai LPMP Provinsi Kalimantan Utara 3.1.4. Monitoring dan evaluasi rencana kebutuhan pegawai
3.2. Pola Mutasi Internal
3.2.1. Perumusan kebijakan pola mutasi internal LPMP 3.2.2. Sosialisasi kebijakan pola mutasi internal LPMP 3.2.3. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap kebijakan pola Rotasi internal
3.3. Pengembangan pegawai berbasis kompetensi
3.3.1. Penyusunan peta kebutuhan pengembangan diri pegawai sesuai dengan tugas pekerjaan 3.3.2. Penetapan pengembangan pegawai sesuai peta pengembangan kebutuhan 3.3.3. Sosialisasi program pengembangan diri pegawai
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 37
No Area Perubahan
Indikator Program
3.4. Penetapan Kinerja Individu
3.4.1. Menyusun penilaian kinerja pegawai yang sesuai dengan perjanjian kinerja individu 3.4.2. Menyusun pengukuran kinerja individu yang sesuai dengan indikator kinerja individu level atasnya 3.4.3. Penyusunan pengukuran kinerja individu secara periodik 3.4.4. Penetapan, implementasi dan pemantauan hasil penilaian kinerja individu
3.5. Penegakan Aturan Disiplin/Kode etik/Kode Perilaku Pegawai
3.5.1. Sosialisasi kebijakan tentang penegakan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai 3.5.2. Pelaksanaan kebijakan penegakan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai
3.6. Sistem Informasi Kepegawaian
3.6.1. Sosialisasi sistem informasi kepegawaian di internal LPMP Provinsi Kalimantan Utara 3.6.2. Pemuktahiran data pegawai pada sistem informasi kepegawaian
4 Penguatan Akuntabilitas Kinerja
4.1. Keterlibatan Pimpinan
4.1.1. Rapat Penetapan TIM Penyusunan rencana strategis LPMP Kalimantan Utara 4.1.2. Rapat penyusunan penetapan kinerja LPMP Kalimantan Utara 4.1.3. Rapat evalausi dan pemantauan pencapaian kinerja secara berkala (triwulan)
4.2. Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja
4.2.1. Rapat penyusunan dokumen perencanaan 4.2.2. Verifikasi dokumen perencanaan yang berorientasi hasil 4.2.3. Verifikasi dokumen perencanaan berdasarkan SMART 4.2.4. Penyusunan laporan kinerja secara berkala 4.2.5. verifikasi laporan kinerja berisi informasi tentang kinerja
No Area Perubahan
Indikator Program
4.2.6. Meningkatkan kapasitas SDM yang menanggani akuntabilitas kinerja
5 Penguatan Pengawasan
5.1. Pengendalian Gratifikasi
5.1.1. Rapat penetapan unit pengendali gratifikasi (UPG) 5.1.2. Penyusunan public campaign tentang pengendali gratifikasi 5.1.3. Penyusunan Laporan harta kekayaan aparatur sipil negara
5.2. Penerapan Sistem Pengawasan Internal Pemerintah (SPIP)
5.2.1. Penetapan TIM SPIP dilingkungan LPMP Provinsi Kalimantan Utara 5.2.2. Penyusunan rencana kerja TIM SPIP 5.2.3. Penyusunan Peta Resiko LPMP Provinsi Kalimantan Utara 5.2.4. Melakukan penilaian resiko pada LPMP Kalimantan Utara 5.2.5. Sosialisasi SPI kepada internal dan eksternal LPMP Provinsi Kalimantan Utara
5.3. Pengaduan Masyarakat
5.3.1. Sosialisasi kebijakan pengaduan masyarakat pada internal dan eksternal LPMP Provinsi Kalimantan Utara 5.3.2. Menyusun penanganan pengaduan masyarakat berbasis IT 5.3.3. Menyusun tindak lanjut atas hasil penanganan pengaduan masyarakat 5.3.4. Melakukan monitoring dan evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat 5.3.5. Melakukan tindak lanjut hasil evaluasi atan penanganan pengaduan masyarakat
5.4. Whistle blowing system
5.4.1. Sosialisasi whistle blowing system 5.4.2. Memasukan WBS ke dalam Laman resmi LPMP Provinsi Kalimantan Utara 5.4.3. Melakukan evaluasi atas penerapan WBS
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 38
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 39
No Area Perubahan
Indikator Program
5.4.4. Melakukan tindak lanjut hasil evaluasi atas penerapan WBS
5.5. Penganganan Benturan Kepentingan
5.5.1. Melakukan identifikasi benturan kepentingan dalam tugas fungsi utama 5.5.2. Melakukan sosialisasi benturan kepentingan 5.5.3. Menyusun POS penanganan benturan kepentingan 5.5.4. Melakukan evaluasi penanganan benturan kepentingan 5.5.5. Melakukan tindak lanjut hasil evaluasi penanganan benturan kepentingan
6 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
6.1. Standar pelayanan
6.1.1. Rapat penyusunan standar pelayanan 6.1.2. Sosialisasi standar pelayanan 6.1.3. Penyusunan maklumat standart pelayanan 6.1.4. Penyusunan SOP pelaksanaan standar pelayanan 6.1.5. Melakukan review dan perbaikan pada standar pelayanan dan SOP
6.2. Budaya pelayanan prima
6.2.1. Melakukan sosialisasi kode etik, estetika dan CB dalam upaya penerapan budaya pelayanan prima 6.2.2. Menyediakan informasi tentang pelanyanan mudah diakses melalui berbagai media 6.2.3. Menyediakan penghargaan dan hukuman pada pelaksana layanan 6.2.4. Menyediakan sarana layanan terpadu/terintegritas 6.2.5. Menyediakan inovasi pelayanan
6.3. Penilaian kepuasanan terhadap pelayanan
6.3.1. Melakukan survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan 6.3.2. Melakukan sosialisasi hasil survey kepuasan masyarakat
A. Target Kinerja
Dalam rangka mewujudkan tujuan LPMP Kalimantan Utara serta mendukung tercapainya
arah kebijakan LPMP Kalimantan Utara. LPMP Kalimantan Utara menetapkan dua sasaran
strategis yang merupakan kondisi yang ingin dicapai secara nyata yang mencerminkan
keberhasilan (outcome) dari satu atau beberapa program. Untuk mengetahui tingkat
keberhasilan pencapaian dimaksud setiap sasaran strategis dan program diukur dengan
menggunakan Indikator Kinerja Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Program.
Tabel 4.1 Sasaran Strategis, Indikator, dan Target Kinerja LPMP Kalimantan Utara
Tahun 2020-2024
Sasaran/ Indikator
Sasaran Strategis (SS) Satuan Target
2020 2021 2022 2023 2024
SS1 Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di sekolah jenjang pendidikan
IKSS 1.1 Persentase Satuan Pendidikan
(jenjang SD, SMP, SMA, dan
SLB) yang memiliki kinerja
sekolah (scorecard) minimal 75
% 26,5 27,4 28,3 29,2 30,1
IKSS 1.2 Persentase kesenjangan hasil AKM
dan Survei Karakter antara sekolah
dengan kinerja terbaik dan kinerja
terburuk
% 5 5 5 5 5
IKSS 1.3 Persentase kab/kota yang memiliki
data pokok pendidikan dasar dan
menengah akurat, terbarukan dan
berkelanjutan
% 95 95,2 95,4 95,6 95,8
SS2 Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian manajemen LPMP Kalimantan Utara
IKSS 2.1 Predikat SAKIP LPMP
Kalimantan Utara
Nilai B BB A A A
IKSS 2.2 Nilai Kinerja Anggaran atas
Pelaksanaan RKA/KL
Nilai 81 82 83 84 85
Bab IV Target Kinerja dan Pendanaan
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 40
B. Kerangka Pendanaan
Upaya untuk mencapai tujuan LPMP Kalimantan Utara dan sasaran-sasaran strategis yang
telah ditetapkan, diperlukan dukungan berbagai macam sumber daya, dukungan dan prasarana
yang memadai, dukungan regulasi, dan tentunya sumber pendanaan yang cukup. Sehubungan
dengan dukungan pendanaan, indikasi kebutuhan pendanaan untuk mencapai tujuan dan
sasaran strategis LPMP Kalimantan Utara dibagi ke dalam dua periode yakni:
1. Periode tahun 2020
Kebutuhan pendanaan periode pertama tahun 2020 berdasarkan sasaran strategis adalah
kebutuhan pendanaan selama pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia khususnya
Kalimantan Utara. Kebutuhan dana tersebut sebagaimana tertuang pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.2 Kerangka Pendanaan LPMP Kalimantan Utara Tahun 2020
(Berdasarkan Sasaran Strategis)
Sasaran/ Indikator
Sasaran Strategis (SS) Satuan Target Anggaran (Rp)
2020 2020
SS1 Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di sekolah jenjang pendidikan
IKSS 1.1 Persentase Satuan Pendidikan
(jenjang SD, SMP, SMA, dan
SLB) yang memiliki kinerja
sekolah (scorecard) minimal 75
% 26,5
3.289.962.000
IKSS 1.2 Persentase kesenjangan hasil
AKM dan Survei Karakter antara
sekolah dengan kinerja terbaik
dan kinerja terburuk
% 5
IKSS 1.3 Persentase kab/kota yang
memiliki data pokok pendidikan
dasar dan menengah akurat,
terbarukan dan berkelanjutan
% 95
SS2 Menguatnya tata kelola dan sistem pengendalian manajemen LPMP Kalimantan Utara
IKSS 2.1 Predikat SAKIP LPMP
Kalimantan Utara Nilai B
8.304.236.000
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 41
Sasaran/ Indikator
Sasaran Strategis (SS) Satuan Target Anggaran (Rp)
2020 2020
IKSS 2.2 Nilai Kinerja Anggaran atas
Pelaksanaan RKA/KL Nilai 81
2. Periode tahun 2021-2024,
Berdasarkan restrukturisasi program yang dilaksanakan mulai tahun 2021-2024 di seluruh
kementerian/lembaga, adapun matriks kebutuhan pendanaan periode pertama tahun 2021- 2024
tertuang pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.3 Matriks Kebutuhan Pendanaan LPMP Kalimantan Utara Tahun 2021-2024
Tahun Kebutuhan Dana (Rp)
2021 2022 2023 2024
Pagu Anggaran 46.540.196.325 45.530.222.268 68.481.568.151 23.024.865.514
Belanja Pegawai 3.605.504.442 3.506.679.502 3.506.679.502 3.506.679.502
Belanja Barang Operasional Rutin dan Kegiatan
15.085.117.803 17.228.783.606 19.372.449.409 21.516.115.212
Belanja Modal 27.849.574.080 26.794.759.160 49.602.439.240 4.002.070.800
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 42
Rencana strategis LPMP Kalimantan Utara merupakan dasar dan alat untuk mencapai
tujuan strategis lembaga yang telah ditetapkan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi lembaga.
Dengan disusunnya Renstra ini, diharapkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi LPMP akan
lebih efektif, efisien, berorientasi ke masa depan dengan memperhatikan permasalahan dan
kondisi saat ini yang dihadapi satuan kerja baik internal maupun eksternal.
Penyusunan Renstra ini merupakan grand strategic lima tahun kedepan yang bertujuan
untuk melakukan penjaminan mutu mutu pendidikan di provinsi dalam rangka mencapai tujuan
nasional pendidikan. Penyusunan Renstra secara sistematis diuraikan mengenai tujuan strategis,
sasaran kegiatan, indikator kinerja kegiatan dan kegiatan-kegiatan pendukung yang semuanya
bermuara kepada pencapaian visi sebagai amanat yang harus diemban oleh LPMP Kalimantan
Utara. Penyusunan Renstra adalah salah satu wujud pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi, terdiri dari berbagai komponen yang
merupakan satu kesatuan, yaitu perencanaan strategis, perencanaan kinerja, pengukuran kinerja
dan pelaporan kinerja. Dari ditetapkannya rencana strategis lembaga maka akan dapat
dilakukan penilaian kinerja berupa pengukuran kinerja yaitu proses sistematis dan
berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi,
misi dan strategi Lembaga. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator
kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan
sasaran. Selanjutnya dilakukan pula analisis akuntabilitas kinerja yang menggambarkan
keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam rangka
mewujudkan sasaran, tujuan strategis lembaga.
Semoga Rencana Strategis ini dapat membantu LPMP Kalimantan Utara sehingga terjadi
sinkronisasi rencana dengan pelaksanaannya dalam upaya melakukan penjaminan mutu
pendidikan di provinsi sehingga terlaksananya penjaminan mutu pendidikan dasar dan
menengah di Provinsi Kalimantan Utara.
Bab V Penutup
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 43
LA
MP
IRA
N-L
AM
PIR
AN
R E N S T R A L P M P K A L I M A N T A N U T A R A T A H U N 2 0 2 0 - 2 0 2 4 │ 44
A.
Ma
trik
s K
iner
ja d
an
Pen
da
na
an
LP
MP
Ka
lim
an
tan
Uta
ra T
ah
un
20
20
20
20
20
20
12
34
56
SS
3.2
89
.96
2.0
00
IKK
Per
sen
tase
Sat
uan
Pen
did
ikan
(je
nja
ng
SD
, S
MP
, S
MA
, d
an S
LB
) ya
ng
mem
ilik
i k
iner
ja
sek
olah
(S
core
card
) m
inim
al 7
5
In
dek
s ca
pai
an s
isw
a m
eru
pak
an s
iste
m p
eren
can
aan
man
ajem
en
dan
pen
ilai
an k
iner
ja y
ang
ters
usu
n d
alam
em
pat
per
spek
tif,
yai
tu
per
spek
tif
keu
anga
n,
per
spek
tif
pel
angg
an,
per
spek
tif
pro
ses
bis
nis
in
tern
al,
sert
a p
ersp
ekti
f p
ertu
mb
uh
an d
an p
emb
elaj
aran
%
26
,5
IKK
Per
sen
tase
kes
enja
nga
n h
asil
AK
M d
an S
urv
ei
Kar
akte
r an
tara
sek
olah
den
gan
kin
erja
ter
bai
k
dan
kin
erja
ter
bu
ruk
AK
M a
dal
ah k
omp
eten
si y
ang
sifa
tnya
gen
eral
dan
men
das
ar.
Kem
amp
uan
ber
fik
ir t
enta
ng,
dan
den
gan
, b
ahas
a se
rta
mat
emat
ika
dip
erlu
kan
dal
am b
erb
agai
kon
tek
s, b
aik
per
son
al,
sosi
al,
mau
pu
n p
rofe
sion
al.
Den
gan
men
guk
ur
kom
pet
ensi
yan
g b
ersi
fat
men
das
ar (
bu
kan
kon
ten
ku
rik
ulu
m a
tau
pel
ajar
an),
p
esan
yan
g in
gin
dis
amp
aik
an a
dal
ah b
ahw
a gu
ru d
ihar
apk
an
ber
inov
asi
men
gem
ban
gkan
kom
pet
ensi
sis
wa
mel
alu
i b
erb
agai
p
elaj
aran
mel
alu
i p
enga
jara
n y
ang
ber
pu
sat
pad
a si
swa
%
5
IKK
Per
sen
tase
kab
/kot
a ya
ng
mem
ilik
i d
ata
pok
ok
pen
did
ikan
das
ar d
an m
enen
gah
ak
ura
t,
terb
aru
kan
dan
ber
kel
anju
tan
Dat
a p
okok
pen
did
ikan
ad
alah
su
atu
sis
tem
pen
dat
aan
yan
g d
ikel
ola
oleh
KE
ME
ND
IKB
UD
yan
g m
emu
at d
ata
satu
an
pen
did
ikan
, p
eser
ta d
idik
, p
end
idik
dan
ten
aga
pen
did
ikan
, d
an
sub
stan
si p
end
idik
an y
ang
dat
anya
ber
sum
ber
dar
i su
atu
p
end
idik
an y
ang
teru
s m
ener
us
dip
erb
ahar
ui
seca
ra o
nli
ne
%
95
SS
8.3
04
.23
6.0
00
IKK
Pre
dik
at S
AK
IP L
PM
P K
alim
anta
n U
tara
Nil
aiB
IKK
Nil
ai K
iner
ja A
ngg
aran
ata
s P
elak
san
aan
R
KA
/KL
Nil
ai8
1
Men
guat
nya
tat
a k
elol
a d
an s
iste
m p
enge
nd
alia
n m
anaj
emen
LP
MP
Kal
iman
tan
Uta
ra
Men
ingk
atn
ya p
enja
min
an m
utu
pen
did
ikan
di
selu
ruh
jen
jan
g p
end
idik
an
MA
TR
IKS
KIN
ER
JA
DA
N P
EN
DA
NA
AN
LP
MP
KA
LIM
AN
TA
N U
TA
RA
TA
HU
N 2
02
0-2
02
4
Pro
gram
/K
egia
tan
Sas
aran
Pro
gram
/Sas
aran
keg
iata
n/I
nd
ikat
or
(IK
SS
,IK
P,I
KK
)S
atu
anT
arge
tA
lok
asi
(Rp
)D
efin
isi
Op
eras
ion
al
B.
Mat
rik
s K
iner
ja d
an P
end
anaa
n L
PM
P K
alim
anta
n U
tara
Tah
un
202
1-20
24
2021
2022
2023
2024
20
21
20
22
20
23
20
24
12
34
56
78
91
011
5630
SK
IKK
Per
sent
ase
Sat
uan
Pen
didi
kan
(jen
jang
SD
, S
MP,
SM
A,
dan
SL
B)
yang
mem
ilik
i ki
nerj
a se
kola
h
(ind
eks
mut
u) m
inim
al 7
5
%
27,4
28
,3
29
,2
30
,1
IKK
Per
sent
ase
kese
njan
gan
hasi
l A
KM
dan
Sur
vey
Kar
akte
r an
tara
sek
olah
den
gan
kine
rja
terb
aik
dan
kine
rja
terb
uruk
%
55
55
IKK
Per
sent
ase
kab/
kota
yan
g m
emil
iki
data
pok
ok
pend
idik
an d
asar
dan
men
enga
h ak
urat
, te
rbar
ukan
dan
berk
elan
juta
n
%
95,2
95,4
95,6
95,8
SK
IKK
Pre
dika
t S
AK
IP L
PM
P K
alim
anta
n U
tara
Nil
aiB
IKK
Nil
ai K
iner
ja A
ngga
ran
atas
Pel
aksa
naan
RK
A/K
LN
ilai
81
MA
TR
IKS
KIN
ER
JA D
AN
PE
ND
AN
AA
N L
PM
P K
AL
IMA
NT
AN
UT
AR
A T
AH
UN
20
20
-20
24
68
.48
1.5
68
.15
12
3.0
24
.86
5.5
14
Alo
kas
i (R
p M
ilia
r)P
rogr
am/
Keg
iata
n
Sas
aran
Pro
gram
/Sas
aran
keg
iata
n/In
dika
tor
(IK
SS
,IK
P,IK
K)
Sat
uan
Tar
get
Pen
ingk
atan
Lay
anan
Pen
gem
bang
an P
enja
min
an M
utu
Pen
didi
kan
untu
k S
elur
uh J
enja
ng P
endi
dika
n
Men
ingk
atny
a pe
njam
inan
mut
u pe
ndid
ikan
di
selu
ruh
jenj
ang
pend
idik
an
Men
guat
nya
tata
kel
ola
dan
sist
em p
enge
ndal
ian
man
ajem
en L
PM
P K
alim
anta
n U
tara
46.5
40
.19
6.3
25
45
.53
0.2
22
.26
8