rencana strategis tahun 2016-2021 - bandungkab.go.id · rencana strategis tahun 2016-2021 dinas...

95
Rencana Strategis Tahun 2016-2021 Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung i

Upload: doankhanh

Post on 12-May-2019

248 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung i

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung ii

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN

KABUPATEN BANDUNG

iv

BAB I PENDAHULUAN 1

I.1. LATAR BELAKANG 1

I.2. LANDASAN HUKUM 3

I.3. MAKSUD DAN TUJUAN 5

I.4. SISTEMATIKA PENULISAN 6

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 7

II.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI 7

II.2. SUMBER DAYA SKPD 18

II.3. KONDISI PRASARANA DAN SARANA 19

II.4. KINERJA PELAYANAN SKPD 26

II.5. TANTANGAN DAN PELUANG PELAYANAN PD 36

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 39

III.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN 39

III.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM 44

III.3. TELAAHAN RENSTRA KEMETERIAN/LEMBAGA 45

III.4. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG DAN KAJIAN LINGKUNGAN

HIDUP

61

III.5. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS 64

BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 66

IV.1. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH 66

IV.2. STRATEGI DAN KEBIJAKAN 71

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR, KELOMPOK

SASARAN DAN PENDAGAAN INDIKATIF

74

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD 83

BAB VII PENUTUP 88

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung iv

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung v

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung vi

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung vii

RENCANA STRATEGIS

TAHUN 2016 - 2020

DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN

KABUPATEN BANDUNG

RENCANA STRATEGIS

TAHUN 2016 - 2020

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Berdasarkan Undang-undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah terjadi

perubahan tentang pembagian urusan pemerintahan. Salah satu perubahan krusial dari

Undang-Undang tersebut adalah tentang pembagian urusan pemerintahan antara

Pemerintah Pusat, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota. Perubahan pembagian urusan pemerintahan sebagaimana yang telah

dijelaskan diatas berdampak pada perubahan Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) yang

harus mengikuti pembagian urusan pemerintahan pusat dan daerah sebgaimana yang

tercantum pada lampiran Undang-undang 23 Tahun 2014 tersebut. Dampak dari hal

tersebut salah satunya ialah terjadi perubahan Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK)

pada Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung

(Diskoperindag) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun

2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dibagi menjadi 2 (dua) Dinas

yaitu Dinas Koperasi dan UKM, serta Dinas Perdagangan dan Perindustrian. Perubahan

SOTK tersebut mengharuskan setiap Perangkat Daerah yang berubah untuk menyusun

dan menyesuaikan Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah masing-

masing sesuai dengan pembagian urusan pemerintahan yang baru.

Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional, dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah disusun perencanaan

pembangunan sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional.

Perencanaan pembangunan daerah tersebut disusun oleh pemerintah daerah provinsi

dan kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya. Perencanaan pembangunan daerah

disusun secara berjangka (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah/RPJPD,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah/RPJMD, dan Rencana Kerja

Pembangunan Daerah/RKPD) dan dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) dalam bentuk Rencana Strategis (Renstra) untuk jangka menengah (lima

tahunan) dan Rencana Kerja (Renja) untuk jangka waktu tahunan sebagai pelaksanaan

dari Renstra SKPD.

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 2

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara

Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

mengamanatkan bahwa perencanaan daerah dirumuskan secara transparan, responsif,

efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan, dan berwawasan lingkungan.

Adapun perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan

kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna

pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/ daerah dalam jangka waktu

tertentu.

Perencanaan pembangunan menengah daerah diwujudkan dalam bentuk Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung, yang merupakan

dokumen perencanaan Pemerintah Daerah selama 5 (lima) tahun ke depan. RPJMD

Kabupaten Bandung Tahun 2016 – 2021 disusun sebagai acuan kelanjutan

pembangunan Kabupaten Bandung 5 (lima) tahun sebelumnya, yaitu Tahun 2011 –

2015.

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung diharapkan mampu

membangun struktur perekonomian yang lebih baik terutama dalam mengatasi masalah

ekonomi yang ada di Kabupaten Bandung maupun pengaruh era globalisasi. Hal ini

tergambar dalam misi Kabupaten Bandung yang ke-4 (empat) yaitu Menciptakan

Pembangunan ekonomi yang memiliki kunggulan kometitif, dalam salah satu

tujuannya yaitu terwujudnya peningkatan kontribusi ekonomi kerakyatan terhadap

perekonomian daerah. Dalam mendukung terwujudnya misi unggulan tersebut, perlu

disusun Rencana Strategis (Renstra) pembangunan koperasi, UKM, perindustrian dan

perdagangan Tahun 2016 – 2021 sebagai perencanaan pembangunan yang memuat visi,

misi, arah kebijakan, sasaran, program dan kegiatan Dinas Perdagangan dan

Perindustrian Kabupaten.

Seiring dengan perkembangan situasi dan kondisi masyarakat serta hasil dari

review terhadap dokumen Renstra – SKPD yang ada, diperlukan beberapa penyesuaian

terhadap dokumen Renstra – SKPD khususnya pada indikator target capaian kinerja

dalam rangka percepatan pemenuhan target capaian RPJMD sesuai dengan kewenangan

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung. Seiring dengan

perkembangan situasi dan kondisi masyarakat serta hasil dari review terhadap dokumen

Renstra – SKPD yang ada, diperlukan beberapa penyesuaian terhadap dokumen Renstra –

SKPD khususnya pada indikator target capaian kinerja dalam rangka percepatan

pemenuhan target capaian RPJMD sesuai dengan kewenangan Dinas Perdagangan dan

Perindustrian Kabupaten Bandung.

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 3

I.2 LANDASAN HUKUM

Dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Dinas Perdagangan dan

Perindustrian Kabupaten Bandung Tahun 2016 – 2021, mengacu pada Undang-Undang,

Peraturan Pemerintah maupun Peraturan Daerah yang berlaku, antara lain :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara (Lembaga Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4437) Sebagaimana Telah Diubah Beberapa Kali, Terakhir

Dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas

Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4437), Sebagaimana Telah Beberapa Kali Diubah, Terakhir

Dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4844);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4700);

6. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,

Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Darah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah;

9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 Tentang Penataan

Dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern;

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 4

10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019;

11. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 Tentang

Perubahan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun

2013 Tentang Pedoman Penataan Dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat

Perbelanjaan Dan Toko Modern;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah Sebagaimana Telah Dirubah Dalam Peraturan Menteri Dalam

Negeri No 59 Tahun 2007 Tentang Peruabahan Atas Perubahan Menteri Dalam

Negeri No 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

13. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perancangan Pembangunan

Nasional/Kepala Bappenas Dan Menteri Keuangan Nomor 28 Tahun 2010; Nomor

0199/M PPN/04/2010; Nomor PMK 95/PMK 07/2010, Tentan Penyelarasan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Dengan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RRPJMN) 2010-2014;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri N0 54 Tahu 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah No 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan Tatacara Penyusunan, Pengendalian

Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

15. Peraturan Bersama Menteri Negara Iset Dan Teknologi Republik Indonesia Dan

Menteri Dalam Nehgeri Republic Indonesia Nomor 3 Tahun 2012 Tentang Penguatan

Sistem Inovasi Daerah;

16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No 6 Tahun 2009 Tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat;

17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No 24 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025;

18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No 25 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013;

19. Peraturan Gubernur Jawabarat No 72 Tahun 2005 Tentang Tata Cara Perencanaan

Pembangunan Tahunan Daerah;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2005 Tentang Tatacara

Penusunan Perencanaan Pembangunan Daearah (Lembaran Daerah Kabupaten

Bandung Tahun 2005 No 4 Seri D);

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 5

21. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No 2 Tahun 2006 Tentang Alokasi Dana

Perimbanga Desa Dikabupaten Bandung Sebagaimana Telah Diubah Dengan

Peraturan Pemerintah Kabupaten Bandung No 24 Tahun 2009 Tentang Perubahan

Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2006 Tentang Alokasi

Dana Perimbangan Desa Di Kabupaten Bandung;

22. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No 2 Tahun 2007 Tentang Pokok-Pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Tahun 2007 Nomor 2);

23. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomo 17 Tahun 2007 Tentang Urusan

Pemerintahan Kabupaten Bandung (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun

2007 Nomor 17)

24. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Kabupaten Bandung Tahun 2007 Sampai Dengan 2027 (Lembaran

Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2008 No 3);

25. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2005-2025;

26. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 4 Tahun 2013 Tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bandung;

27. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2016-2021

28. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No 12 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan

Susunan Perangkat Daerah;

29. Peraturan Bupati Nomor 47 Tahun 2016 Tentang Kebijakan Transisi Dalam Rangka

Penataan Perangkat Daerah Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun

2016 Tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung.

30. Peraturan Bupati Nomor 95 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata

Kerja Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung;

I.3 Maksud Dan Tujuan

Dokumen Revisi Rencana Strategis Dinas Perdagangan dan Perindustrian

Kabupaten Bandung tahun 2016-2021 ini disusun dengan maksud untuk memberikan

arah terhadap operasional perencanaan, rencana kerja, kebijakan dan program satuan

kerja Dinas Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung pada rencana

kerja tahunan sampai dengan tahun 2021.

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 6

Sedangkan tujuannya untuk mewujudkan keadaan yang diinginkan dalam kurun

waktu lima tahun mendatang yang sejalan dengan visi, misi dan program Kepala Daerah

/ Wakil Kepala Daerah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021.

I.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Rencana Strategis SKPD adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Landasan Hukum

C. Maksud dan Tujuan

D. Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

B. Sumber Daya SKPD

C. Kinerja Pelayanan SKPD

D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

A. Identifikasi Permasalahan

B. Telaahan Visi, Misi dan Program

C. Penentuan Isu Strategis

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. Visi dan Misi SKPD

B. Tujuan Sasaran Jangka Menengah SKPD

C. Strategi dan Kebijakan SKPD

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD

BAB VII PENUTUP

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 7

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

II.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung, Dinas

Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung yang merupakan Pemisahan dari

Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung yang

bertanggung jawab dalam hal pembinaan dan pengembangan terhadap perindustrian

dan perdagangan di Kabupaten Bandung, mempunyai tugas pokok merumuskan

kebijakan teknis dan melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang

perindustrian dan perdagangan yang meliputi pengembangan hasil industri pertanian

dan kehutanan dan industri logam, mesin dan kimia, industri aneka, sarana dan

pengembangan perdagangan, perdagangan dalam dan luar negeri serta melaksanakan

ketatausahaan Dinas.

Rincian Tugas Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bandung, maka

tugas pokok dan fungsi unsur-unsur Dinas yang bertanggung jawab dalam hal adalah

sebagai berikut:

1) Kepala Dinas

Mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina,

mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan

teknis pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan

tugas pembantuan di bidang yang bertanggung jawab dalam hal Fungsi Kepala

Dinas yang bertanggung jawab dalam hal adalah :

a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya.

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan

lingkup tugasnya.

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 8

2) Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang mempunyai tugas pokok

memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang

pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang meliputi pengkoordinasian,

penyusunan program, pengelolaan umum dan kepegawaian serta pengolahan

keuangan.

Dalam melaksanakan tugas pokok, sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan

kesekretariatan.

b. Penetapan rumusan kebijakan koordinasi penyusunan program dan

penyelenggaraan terpadu.

c. Penetapan rumusan kebijakan pelayanan administratif Dinas.

d. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi umum dan

kerumahtanggaan.

e. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan kelembagaan dan

ketatalaksanaan serta hubungan masyarakat.

f. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi kepegawaian.

g. Penetapan rumusan kebijakan administrasi pengelolaan keuangan.

h. Penetapan rumusan kebijakan pelaksanaan monitoring evaluasi dan

pelaporan pelaksanaan tugas Dinas.

i. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian publikasi pelaksanaan

tugas Dinas.

j. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian penyusunan dan

penyampaian bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Dinas.

k. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan.

l. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan.

m. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

n. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja /

instansi / lembaga atau pihak ke tiga di bidang pengelolaan pelayanan

kesekretariatan.

Sekretaris membawahkan:

a. Sub Bagian Penyusunan Program.

b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

c. Sub Bagian Keuangan.

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 9

3) Bidang Sarana Distribusi Perdagangan

Bidang Sarana Distribusi Perdagangan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang

Sarana Distribusi Perdagangan yang mempunyai tugas pokok memimpin,

mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang sarana distribusi

perdagangan yang meliputi bina usaha perdagangan, pengembangan sarana

distribusi, pengawasan pengelolaan sarana distribusi;

Dalam melaksanakan tugas dan pokok Kepala Bidang Sarana Distribusi

Perdagangan menyelengarakan fungsi :

a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan sarana

distribusi perdagangan.

b. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di sarana distribusi perdagangan.

c. Pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang sarana distribusi

perdagangan.

d. Perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang sarana distribusi

perdagangan.

e. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang sarana distribusi

perdagangan.

f. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan sarana distribusi perdagangan.

g. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan di bidang pengelolaan sarana

distribusi perdagangan.

h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan

fungsinya.

i. Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja /

instansi / lembaga di bidang sarana distribusi perdagangan.

Bidang Pengembangan Usaha Koperasi, membawahkan:

a. Seksi Bina Usaha Perdagangan;

b. Seksi Pengembangan Sarana Distribusi;

c. Seksi Pengawasan Pengelolaan Sarana Distribusi.

4) Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dan Luar Negeri

Bidang Perdagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri dipimpin oleh seorang

Kepala Bidang. Kepala Bidang Dalam Negeri dan Luar Negeri mempunyai tugas

pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang

pengelolaan perdagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri yang meliputi

perdagangan dalam negeri, perdagangan luar negeri, dan pengawasan distribusi

perdagangan.

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 10

Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Perdagangan Dalam Negeri dan

Luar Negeri mempunyai fungsi :

a) Penetapan penyusunan rencana dan program kerja perdagangan dalam

dan luar negeri.

b) Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang perdagangan dalam dan luar

negeri.

c) Pengkoordinasian perencanaan teknis dan pelaksanaan tugas di bidang

perdagangan dalam dan luar negeri.

d) Perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang perdagangan dalam dan

luar negeri.

e) Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang perdagangan

dalam dan luar negeri.

f) Pelaporan pelaksanaan tugas di bidang perdagangan dalam dan luar negeri.

g) Evaluasi pelaksanaan tugas di bidang perdagangan dalam dan luar negeri.

h) Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan

fungsinya.

i) Pelaksanaan koordinasi / kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja /

instansi / lembaga atau pihak ketiga di bidang perdagangan dalam dan luar

negeri.

Bidang Perdagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri membawahkan:

a) Seksi Perdagangan Dalam Negeri

b) Seksi Perdagangan Luar Negeri

c) Seksi Pengawasan Distribusi

5) Bidang Kemetrologian, Energi Dan Sumber Daya Mineral

Bidang Kemetrologian, Energi dan Sumber Daya Mineraldipimpin oleh

seorang Kepala Bidang. Kepala Bidang Kemetrologian, Energi dan Sumber Daya

Mineralmempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan

mengendalikan tugas-tugas di bidang kemetrologian dan sumber daya energi

yang meliputi standardisasi kemetrologian, pengawasan dan penyuluhan

kemtrologian, dan sumber daya energi.

Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Kemetrologian, Energi dan Sumber

Daya Mineral mempunyai fungsi :

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 11

a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja Bidang Kemetrologian,

Energi dan Sumber Daya Mineral;

b. penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang Kemetrologian danSumber

Daya Energi;

c. pengkoordinasian perencanaan teknis dan pelaksanaan tugas di

bidangKemetrologian danSumber Daya Energi;

d. perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang Kemetrologian danSumber

Daya Energi;

e. Perumusan kebijakan kemitraan dan kerjasama

f. pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang Kemetrologian

danSumber Daya Energi;

g. pelaporan pelaksanaan tugas di bidang Kemetrologian danSumber Daya

Energi;

h. evaluasi pelaksanaan tugas di bidang Kemetrologian danSumber Daya

Energi;

i. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;

j. pelaksanaan koordinasi / kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja/

instansi dan lembaga lainnya.

Bidang Kemetrologian, Energi dan Sumber Daya Mineral membawahkan:

a) Seksi Standardisasi Kemetrologian

b) Seksi Pengawasan dan Penyuluhan

c) Seksi Energi dan Sumber Daya Mineral.

6) UPTD Pasar

UPTD Pasar dipimpin oleh seorang Kepala UPTD. Kepala UPTD Pasar mempunyai

tugas pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan

melaporkan pengelolaan sebagian fungsi Dinas di bidang pengelolaan dan

pengembangan pasar;

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini

Kepala UPTD Pasar menyelenggarakan fungsi :

a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan dan

pengembangan pasar;

b. perencanaan operasional kegiatan pengelolaan dan pengembangan pasar

meliputi pelaksanaan pemeliharaan kebersihan, kemanan dan ketertiban

pasar;

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 12

c. pengawasan dan pengendalain pelaksanaan pemelihaan kebersihan,

kemanan dan ketertiban pasar;

d. pengawasan, pengendalian retribusi dan penyetoran hasil pungutan

retribusi ke kas daerah;

e. pengembangan kemitraan pengelolaan dan pengembangan pasar;

f. pelaksanaan pelaporan harga kebutuhan pokok masyarakat secara berkala;

g. pelaksaaan pengawasan terhadap toko modern dan pasar rakyat milik desa,

koperasi maupun sawasta/perorangan di wilayah binaannya;

h. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

i. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;

j. pelaksanaan koordinasi pengelolaan dan pengembangan pasar dengan sub

unit kerja lain di lingkungan Dinas.

1. UPTD Pasar, membawahkan Sub Bagian Tata Usaha.

Sub Bagian Tata Usaha.

1. Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha;

2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok menyusun dan

melaksanakan pengelolaan ketatausahaan UPTD di bidang pengelolaan dan

pengembangan pasar;

3. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

Pasal ini Kepala Sub Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana operasional ketatausahaan pengelolaan dan

pengembangan pasar;

b. pelaksanaan pengelolaan urusan umum, kepegawaian, keuangan, sarana

dan prasarana UPTD;

c. penyiapan bahan fasilitasi dan dukungan administrasi pengelolaan dan

pengembangan pasar;

d. pemberian dan penyusunan bahan pengelolaan administrasi

kepegawaian pengelolaan dan pengembangan pasar;

e. penatausahaan penarikan retribusi dan penyetoran hasil penarikan ke

kas daerah;

f. penatausahaan pelaporan harga kebutuhan pokok masyarakat secara

berkala;

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 13

g. pelaksanaan pembaharuan data pedagang pasar rakyat yang dikelola

dan pasar rakyat milik desa, koperasi, dan swasta/perorangan di

wilayah binaan secara berkala;

h. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

i. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan

fungsinya;

7) UPTD Metrologi Legal

UPTD Metrologi Legal dipimpin oleh seorang Kepala UPTD. Kepala UPTD

Metrologi Legal mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan,

melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan sebagian fungsi Dinas

di bidang metrology legal;

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini

Kepala UPTD Metrologi Legal menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana/program pembinaan, pelaksanaan, pengelolaan dan

pemeliharaan standar kerja;

b. pembinaan, pelaksanaan, pengelolaan dan pemeliharaan standar kerja;

c. pemeliharaan ketertelusuran standar kerja dan perlengkapannya;

d. penyiapan bahan fasilitasi dan dukungan administrasi metrologi legal;

e. pelaksanaan pengelolaan, pemeliharaan dan bertanggung jawab terhadap

penggunaan cap tanda tera;

f. penyusunan rencana/program tera dan/atau tera ulang alat-alatukur, takar,

timbang dan perlengkapannya (UTTP);

g. pelaksanaan tera dan/atau tera ulang alat-alat ukur, takar, timbang dan

perlengkapannya (UTTP);

h. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan tugas;

i. pelaksanaan penyuluhan, pengamatan, pengawasan dan penyidikan tindak

pidana di bidang metrologi legal. pelaksanaan tugas-tugas lain yang

diberikan oleh Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar sesuai

dengan tugas dan fungsinya;

j. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

k. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 14

Sub Bagian Tata Usaha.

Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata

Usaha; Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok menyusun

dan melaksanakan pengelolaan ketatausahaan UPTD di bidang metrologi

legal;

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala Sub Bagian

Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana operasional ketatausahaan metrologi legal;

b. pelaksanaan pengelolaan urusan umum, kepegawaian, keuangan, sarana

dan prasarana UPTD;

c. pelaksanaan pembaharuan data potensi alat UTTP dan data tera serta

tera ulang secara berkala;

d. penyiapan bahan fasilitasi dan dukungan administrasi metrologi legal;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPTD sesuai

dengan bidang tugasnya;

8) Bidang Industri Non Agro

Bidang Industri Agro mempunyai tugas pokok menyelenggarakan Pengkajian

Bahan Kebijakan Teknis dan penyelenggaraan Fasilitasi Industri Agro.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Bidang Industri Agro mempunyai fungsi :

a. penyelenggaraan kebijakan teknis pengembangan Industri Agro;

b. penyelengaraan fasilitasi pengembangan, pengendalian, pengawasan

monitoring dan evaluasi Industri Non Agro;

Rincian Tugas Bidang Industri Non Agro :

a. menyelenggarakan program kerja Bidang Industri Non Agro;

b. menyelenggarakan kebijakan dan pertimbangan teknis usaha industri,

perlindungan usaha industri, perencanaan program, teknologi, standardisasi,

standard kompetensi sumberdaya manusia, permodalan, kelembagaan,

sarana dan prasarana, informasi industri, pengawasan industri, monitoring,

evaluasi dan pelaporan pada jenis Industri Non Agro;

c. menyelenggarakan penyusunan bahan fasilitasi dan koordinasi, pembinaan

dan pengembangan, pengendalian dan pengawasan, monitoring dan

evaluasi, pengaturan teknis serta pelayanan umum Industri Non Agro,

perlindungan usaha industri, perencanaan dan program, teknologi,

standardisasi, standard kompetensi sumberdaya manusia, permodalan,

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 15

lingkungan hidup, kelembagaan, sarana dan prasarana, informasi industri,

pengawasan industri, monitoring, evaluasi dan pelaporan;

d. menyelenggarakan pertimbangan teknis perijinan usaha Industri Non Agro;

e. menyelenggarakan fasilitasi pembinaan dan pengembangan, pengendalian

dan pengawasan, monitoring dan evaluasi, pengaturan teknis dan pelayanan

umum serta pertimbangan teknis di bidang usaha Industri Non Agro ,

perlindungan usaha industri, perencanaan dan program, teknologi,

standardisasi, standard kompetensi sumberdaya manusia, permodalan,

kelembagaan, sarana dan prasarana, informasi industri, pengawasan

industri, monitoring, evaluasi dan pelaporan;

f. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan;

g. menyelenggarakan koordinasi dengan Dinas dan unit kerja terkait;

h. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan Perintah pimpinanan.

Bidang Industri Non Agro, membawahkan :

a. Seksi Industri Logam, Mesin dan Alat Transpotasi

b. Seksi Industri Tekstil Produk Tekstil dan Aneka;

c. Seksi Industri Kreatif dan Elektronika.

9) Bidang Industri Agro

Bidang Industri Agro mempunyai tugas pokok Menyelenggarakan Pengkajian

Bahan Kebijakan Teknis dan penyelenggaraan Fasilitasi Industri Agro.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Bidang Industri Agro mempunyai fungsi :

a. penyelenggaraan kebijakan teknis pengembangan Industri Agro;

b. penyelengaraan fasilitasi pengembangan, pengendalian, pengawasan

monitoring dan evaluasi Industri Agro;

Rincian Tugas Bidang Industri Agro :

a. menyelenggarakan program kerja Bidang Industri Agro;

b. menyelenggarakan kebijakan dan pertimbangan teknis usaha industri,

perlindungan usaha industri, perencanaan program, teknologi, standardisasi,

standard kompetensi sumberdaya manusia, permodalan, kelembagaan,

sarana dan prasarana, informasi industri, pengawasan industri, monitoring,

evaluasi dan pelaporan pada jenis Industri Agro;

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 16

c. menyelenggarakan penyusunan bahan fasilitasi dan koordinasi, pembinaan

dan pengembangan, pengendalian dan pengawasan, monitoring dan

evaluasi, pengaturan teknis serta pelayanan umum Industri Agro,

perlindungan usaha industri, perencanaan dan program, teknologi,

standardisasi, standard kompetensi sumberdaya manusia, permodalan,

lingkungan hidup, kelembagaan, sarana dan prasarana, informasi industri,

pengawasan industri, monitoring, evaluasi dan pelaporan;

d. menyelenggarakan pertimbangan teknis perijinan usaha Industri Agro;

e. menyelenggarakan fasilitasi pembinaan dan pengembangan, pengendalian

dan pengawasan, monitoring dan evaluasi, pengaturan teknis dan pelayanan

umum serta pertimbangan teknis di bidang usaha Industri Agro,

perlindungan usaha industri, perencanaan dan program, teknologi,

standardisasi, standard kompetensi sumberdaya manusia, permodalan,

kelembagaan, sarana dan prasarana, informasi industri, pengawasan

industri, monitoring, evaluasi dan pelaporan;

f. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan;

g. menyelenggarakan koordinasi dengan Dinas dan unit kerja terkait;

h. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan Perintah pimpinanan.

Bidang Industri Agro, membawahkan:

a. Seksi Industri Makanan, Minuman;

b. Seksi Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional;

c. Seksi Industri Hasil Hutan, Perkebunan dan Bahan Bangunan.

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung mempunyai

struktur organisasi Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Bandung sebagai berikut :

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 17

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Perdagangan dan Perindustrian

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 18

II.2. SUMBERDAYA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN

BANDUNG

Sumber Daya Aparatur pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas

Perindustrian dan Perdagangan saat ini memiliki aparat / personil dengan jumlah

pegawai pada tahun 2017 sebanyak 268 pegawai negeri dengan rincian 213 pegawai

pria dan 55 orang pegawai wanita. Keseluruhan SDM memiliki potensi dan latar

belakang pendidikan yang berbeda-beda. Struktur tingkat pendidikan SDM Dinas

Perdagangan dan Perindustian Kabupaten Bandung terekam pada diagram berikut:

Gambar 2.2

Jumlah Pegawai Dinas Perdagangan dan Perindustrian

Kabupaten Bandung Menurut Pendidikan Tahun 2017 (orang)

Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Disperin Kab. Bandung

Gambar di atas menunjukkan bahwa sebagian besar SDM di Dinas

Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung berpendidikan terakhir

SLTA/SMA kebanyakan ialah tenaga kerja teknis lapangan di UPTD Pasar. Sedangkan

untuk SDM di Dinas mayoritas ialah berpendidikan Strata 1 / Sarjana.

58

27

88

3

78

14

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

SD SLTP SLTA D 3 S 1 S 2

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 19

Berikut ini jumlah aparatur yang terdapat pada Dinas Perdagangan dan

Perindustrian Kabupaten Bandung berdasarkan golongan ruang dan jenis kelamin :

Tabel 2.1

Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan dan Jenis Kelamin

NO

GOLONGAN JUMLAH PEGAWAI JENIS KELAMIN

P L

1

Golongan I A 2

213 55

Golongan I B 13

Golongan I C 37

Golongan I D 3

2

Golongan II A 32

Golongan II B 28

Golongan II C 84

Golongan II D 1

3

Golongan III A 4

Golongan III B 16

Golongan III C 20

Golongan III D 14

4

Golongan IV A 10

Golongan IV B 3

Golongan IV C 1

Golongan IV D

Golongan IV E

Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Disperin Kab. Bandung

II.3. Kondisi Prasarana dan Saran

Kondisi Prasarana dan Sarana Dinas Dinas Perdagangan dan Perindustrian,

prasarana dan sarana yang dimiliki meliputi ruang dan peralatan kerja, sarana

telekomunikasi dan transportasi. Kondisi prasarana dan sarana yang tersedia cukup

memadai namun masih perlu ditingkatkan untuk mengoptimalkan kinerja. Secara

lengkap, jenis dan jumlah prasarana dan sarana yang dimiliki oleh Dinas Perdagangan

dan Perindustrian Kabupaten Bandung dapat dilihat pada rincian dari masing-masing

tabel dibawah ini:

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 20

Tabel 2.2

Kondisi Tanah dan Bangunan

Dinas Perdagangan dan Perindustrian

Kabupaten Bandung

NO TANAH BANGUNAN LOKASI LUAS

(M2) KONDISI KET

TANAH

1. Pasar Baleendah Kecamatan Balendah 40.000 Baik

2. Desa Margahayu Kecamatan Margahayu 6.000 Baik

3. Pasar Soreang Kecamatan Soreang 15.410 Baik

4. Pasar Baru Majalaya Kecamatan Majalaya 13.265 Baik

5. Pasar ST Majalaya Kecamatan Majalaya 4.050 Baik

6. Pasar Sayati Indah dan

Margahayu Kecamatan Margahayu 13.587

Baik

7. Pasar Banjaran Kecamatan Banjaran 868 Baik

8. Pasar Banjaran Kecamatan Banjaran 2.258 Baik

9. Banjaran Kecamatan Banjaran 11.000 Baik

10. Majalaya Kecamatan Majalaya 420 Baik

11. Banjaran Kecamatan Banjaran 2227 Baik

12. Tanah Pasar Majalaya Kecamatan Majalaya 19520 Baik

13. Pasar Majalaya Kecamatan Majalaya 30.004 Baik

GEDUNG

14. Gedung Kantor

Diskoperindag

Jl. Soreang KM.17

Komp. PEMDA

Kab.Bandung

1.250 Baik Kantor

Dinas

15. Gedung Pasar Margahayu

dan Sayati Kecamatan Margahayu 170.160 Baik

Kios

Pasar

16. Gedung Pasar Majalaya

Kecamatan Majalaya 758.055 Baik Kios

Pasar

17. Gedung Pasar Soreang

Kecamatan Soreang 12.576 Baik Kios

Pasar

18. Gedung Pasar Cicalengka

Kecamatan Cicalengka 8.560 Baik Kios

Pasar

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar bangunan

kantor kondisinya dibawah 80 persen. Hanya gedung tanah perkantoran dengan

kondisi diatas 80 persen. Luas tanah beserta bangunan milik Dinas Perdagangan dan

Perindustrian yang besar merupakan modal penting dalam mewujudkan capain

kinerja kedepan. Oleh karena itu, beberapa aset yang belum tersertifikat dan terawat

perlu mendapat perhatian khususnya dari instansi terkait di Kabupaten Bandung.

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 21

Tabel 2.3

Kendaraan Dinas Roda 2 dan Roda 4

Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Bandung Tahun 2015

NO JENIS KENDARAAN MERK/TYPE TAHUN

KENDARAAN JUMLAH

Roda 4

1. Station Wangon Toyota Inova, 2014 1

2. Station Wangon Toyota Rush 2014 1

3. Station Wangon Isuzu 2014 1

4. Truck + Attachment -/- 1995 1

5. Truck + Attachment lokal 2014 1

6. Truck + Attachment Isuzu 2014 1

7. Jeep Toyota Rush

F706M/T10m 2013 1

8. Jeep Suzuki Carry ST 100 1992 1

9. Jeep Suzuki Katana 1996 4

10. Jepp Isuzu / TBR S4 PRIC /

Mob Penumpang 1999 1

11. Jeep Suzuki Katana 1993 1

12. Mini Bus Isuzu / TBR 541 LM 25 2014 2

13. Mini Bus Suzuk Futura / ST 160 1999 1

14. Mini Bus Toyota Kijang 1993 2

15. Mini Bus Kijang / KF80 hijau 1998 1

16. Mini Bus Toyota Kijang SKF 1992 1

17. Mini Bus Toyota Kijang SKF 1999 1

18. Mini Bus Toyota Kijang 1994 1

19. Mini Bus Isuzu/Phanter 2001 1

20. Mini Bus Daihatsu Terios 2013 1

JUMLAH MOBIL 25

Roda 2

21. Sepeda Motor Honda / Astrea Ex

51185 1999 1

22. Sepeda Motor Suzuki / - 100 1993 1

23. Sepeda Motor Suzuki A Tornado Astrea 1997 1

24. Sepeda Motor Honda GL Max 2001 1

25. Sepeda Motor Honda MCB – 97 2003 1

26. Sepeda Motor Suzuki Smash 2003 1

27. Sepeda Motor Suzuki 110 2003 1

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 22

NO JENIS KENDARAAN MERK/TYPE TAHUN

KENDARAAN JUMLAH

28. Sepeda Motor Suzuki Smash 2004 2

29. Sepeda Motor Honda Supra fit 2005 1

30. Sepeda Motor Yamaha Vixon 2016 1

31. Sepeda Motor Yamaha Byson 2016 1

32. Sepeda Motor Honda GL 1992 1

JUMLAH SEPEDA MOTOR 13

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung memiliki

kendaraan dinas roda 4 sebanyak 20 unit dan jenis serta kendaraan roda 2 sebanyak

13 unit dengan berbagai merk dan jenis sebagai sarana tranportasi pendukung

operasional dinas untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya selama ini,

walaupun kebanyakan usia dari kendaraan tersebut sudah tua. Kondisi demikan

diharapkan kedepannya menjadi perhatian bagi pihak terkait dari Pemerintah

Kabupaten Bandung.

Sedangkan untuk peralatan kantor yang dimiliki oleh Dinas Perdagangan dan

Perindustrian sebagai pendukung pelaksanaan tugas dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 2.4

Peralatan Kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian

Kabupaten Bandung Tahun 2016

NO NAMA BARANG JUMLAH SATUAN KONDISI

1. Komputer PC 19 Unit Baik

2. Monitor 19 Unit Baik

3. Printer 23 Unit Baik

4. Laptop 7 Unit Baik

5. Notebook 9 Unit Baik

6. Proyektor+attachment 4 Unit Baik

7. Mesin Ketik manual standar (14-16) 5 Unit Baik

8. Mesin Ketik manual longerman 2 Unit Baik

9. Mesin Ketik elektronik 2 Unit Baik

10. Mesin hitung manual 1 Unit Baik

11. Mesin Penghitung Uang 1 Unit Baik

12. Filling besi / metal 7 Unit Baik

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 23

NO NAMA BARANG JUMLAH SATUAN KONDISI

13. Scanner 3 Unit Baik

14. Trappo 1.000 watt 1 Unit Baik

15. Universal tester lain-lain 1 unit baik

16. Bejana Ukur 1 Unit Baik

17. Alat ukur lain-lain 1 Unit Baik

18. Timbangan BBI kapasitas 100 kg 3 Unit Baik

19. Timbangan sentisimal 1 Unit Baik

20. Brand kas 4 Unit Baik

21. Lemari kaca 1 Unit Baik

22. Papan Visuil 5 Unit Baik

23. Alat Penghancur Kertas 2 Unit Baik

24. Papan nama instansi 1 Unit Baik

25. Papan Pengumuman 3 Unit Baik

26. White board 1 Unit Baik

27. Dry seal 8 Unit Baik

28. Overhead projector 2 Unit Baik

29. White board elektronik 1 Unit Baik

30. Display 1 Unit Baik

31. Genset 2 Unit Baik

32. Lemari Kayu 3 Unit Baik

33. Meja kayu rotan 4 Unit Baik

34. Kursi kayu/rotan/bambu 2 Unit Baik

35. Meja rapat 2 Unit Baik

36. Meja tambahan 1 Unit Baik

37. Kursi tamu 7 Unit Baik

38. Kursi Putar 3 Unit Baik

39. Kursi lipat 6 Unit Baik

40. Meja komputer 1 Unit Baik

41. Meja biro 9 Unit Baik

42. Sofa 1 Unit Baik

43. Lemari pakaian 1 Unit Baik

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 24

NO NAMA BARANG JUMLAH SATUAN KONDISI

44. Tempat tidur busa (springbad) 1 Unit Baik

45. Kursi kerja 1 Unit Baik

46. Mesin penghisap debu (vacuum cleaner) 1 Unit Baik

47. Mesin potong rumput 2 Unit Baik

48. Lemari es 2 Unit Baik

49. AC unit 2 Unit Baik

50. AC split 4 Unit Baik

51. Kipas angin 1 Unit Baik

52. Kompor gas 1 Unit Baik

53. Alat dapur lainnya 1 Unit Baik

54. Tabung gas 1 Unit Baik

55. Dispenser 1 Unit Baik

56. Radio 1 Unit Baik

57. Televisi 5 Unit Baik

58. Lemari Besi 6 Unit Baik

59. Equalizer 1 Unit Baik

60. Loudspeaker 2 Unit Baik

61. Sound system 1 Unit Baik

62. Wireless 2 Unit Baik

63. Megaphone 2 Unit Baik

64. Mic conference 1 Unit Baik

65. Stabilisator 1 Unit Baik

66. Camera video 1 Unit Baik

67. Tustel 8 Unit Baik

68. Timbangan badan 1 Unit Baik

69. Tangga alumunium 1 Unit Baik

70. Kaca hias 1 Unit Baik

71. Dispenser 1 Unit Baik

72. Handy cam 3 Unit Baik

73. Alat rumah tangga lain-lain 3 Unit Baik

74. Tripod speaker 1 Unit Baik

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 25

NO NAMA BARANG JUMLAH SATUAN KONDISI

75. Alat pemadam portable 7 Unit Baik

76. Alat pemadam kebakaran lain-lain 2 Unit Baik

77. UPS 1 Unit Baik

78. Server 1 Unit Baik

79. Meja kerja pejabat eselon V 1 Unit Baik

80. Meja kerja pegawai non struktural 2 Unit Baik

81. Kursi pejabat eselon IV 1 Unit Baik

82. Kursi kerja pegawai non struktural 1 Unit Baik

83. Kursi Kerja Pejabat Lain 1 Unit Baik

84. Kursi tamu di ruangan pejabat eselon III 1 Unit Baik

85. Lemari arsip untuk arsip dinamis 8 Unit Baik

86. Microphone / wireless mic 1 Unit Baik

87. Audio master control unit 1 Unit Baik

88. Peralatan studio visual lain-lain 3 Unit Baik

89. Stand microphone 1 Unit Baik

90. Tripod camera 1 Unit Baik

91. Loudspeaker 1 Unit Baik

92. Pesawat telephone 1 Unit Baik

93. Handy talky 2 Unit Baik

94. Facsimile 2 Unit Baik

95. Alat komunikasi radio ssb lain-lain 1 Unit Baik

96. Wrapping machine 1 Unit Baik

97. Timbangan elektronik 3 Unit Baik

98. Freezer 1 Unit Baik

99. Mixer 1 Unit Baik

100. Gelas ukur 1 Unit Baik

101. CCTV 2 Unit Baik

Dari sisi alat kantor dan rumah tangga, seluruh barang dalam kondisi baik.

Alat kantor dan rumah tangga yang tersedia relatif lengkap dalam menunjang

aktivitas kerja. Sehingga kondisi tersebut juga akan mendukung dinas koperasi dalam

mencapai kinerjanya.

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 26

II.4. KINERJA PELAYANAN SKPD

Pada tahun 2010 – 2015 stabilitas ekonomi makro di Kabupaten Bandung

masih relatif stabil. Hal ini menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi yang

meningkat dari tahun 2010 sebesar 5,58 % menjadi 5,82 pada tahun 2011, tahun

2012 menjadi 6,28, pada tahun 2013 mengalami sedikit penurunan menjadi 5,89

dan meningkat menjadi 5,88 % pada tahun 2015.

Untuk Produk Domistik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan

mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2013 sebesar 57,675 trilyun

rupiah meningkat menjadi 3,393 trilyun rupiah tahun 2014 dan menjadi 61,068

trilyun rupiah.

Tabel 2.5 Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bandung Tahun 2013-2017

Kondisi ekonomi Kabupaten Bandung mengalami pertumbuhan dari

tahun ke tahun sejak tahun 2010, kondisi ini terus meningkat sampai tahun 2014,

pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bandung berada di atas 5 persen.

Pada tahun 2013 di Kabupaten Bandung juga terkena imbas sehingga

pertumbuhan ekonomi sedikit melambat dan hanya mencapai 5,89 persen

tahun 2012 dari sebelumnya sebesar 6.28 persen. Hal ini terjadi karena dampak

dari factor eksternal dan kebijakan ekonomi dunia karena pada saat itu terjadi

krisis diberbagai negara berkembang di benua eropa yang mempengaruhi

terhadap permintaan ekspor barang dari Kabupaten Bandung terhadap negara-

negara tujuan pasar eksport.

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 27

Tabel 2.6 LPE Kabupaten Bandung Tahun 2010-2014

a. Bidang Perindustrian

Kinerja sektor perindustrian apabila dilihat dari kontribusi terhadap

PDRB atas dasar nilai berlaku tahun 2014 sebesar 6,7%. Secara nominal rupiah

terjadi peningkatan dari tahun ke tahun, tetapi secara prosentasi kontribusi

peningkatannya masih kalah pesat dengan beberapa sektor lainnya sehingga

terjadi penurunan. Berdasarkan data tahun 2016 seluruh jumlah industri

di Kabupaten Bandung tercatat mencapai 12.866 Unit Usaha baik industri

besar, industri menengah, industri kecil maupun industri rumah tangga.

Pelayanan di bidang perindustrian lebih banyak kepada pembinaan,

pendampingan dan fasilitasi terhadap IKM dalam pengembangan usaha

termasuk penumbuhan wirausaha baru. Pembinaan yang dilakukan mencakup

pembinaan proses produksi, desain dan kemasan, motivasi, manajemen usaha,

peningkatan keterampilan, peningkatan teknologi sampai pada pembinaan

promosi dan pemasaran.

Untuk fasilitasi yang diberikan antara lain fasilitasi kerjasama

kemitraan, fasilitasi pengembangan teknologi, desain dan kemasan

sampai dengan fasilitasi promosi dan pemasaran. Sedangkan

pendampingan dilakukan agar proses pembinaan dan fasilitasi bisa berjalan

secara efektif dan berkesinambungan.

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 28

b. Bidang Perdagangan

Kinerja sektor perdagangan dilihat dari kontribusi terhadap PDRB atas

dasar harga berlaku pada tahun 2014 sebesar 5,7 %. Khusus untuk sub sektor

perdagangan besar dan eceran mengalami peningkatan dari tahun 2010

13.4% tahun 2010 menjadi 14.38% tahun 2014.

Potensi perdagangan di Kabupaten Bandung antara lain :

a) Pusat perbelanjaan / toko modern

Minimarket : 485 outlet ( Indomart 202, Alfamart 180, Yomart 40, SB

Mart 42, GriyaMart 8, Perorangan ).

Yang belum ijin 50 outlet ( Indomart 25, Alfamart 10, SB Mart 9, Yomart

3, Perorangan 13 )

Supermarket: 23 outlet.

Jumlah toko modern yang sudah ijin 25 outlet.

b) Pasar tradisional jumlahnya 2435 buah.

c) Jumlah tnada daftar Gudang yang memiliki ijin 348 unit

d) Jumlah distributor dan pengecer pupuk bersubsidi 206 unit

Adapun layanan yang diberikan di bidang perdagangan antara lain

adalah pembinaan terhadap kelompok-kelompok pedagang mulai dari

Pedagang Kaki Lima sampai dengan pedagang ekspor-impor, monitoring dan

updating data harga bahan pokok, monitoring arus perdagangan baik ekspor-

impor maupun antar daerah, fasilitasi promosi dan pemasaran produk lokal,

serta penerbitan SKA untuk produk ekspor.

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 29

c. Bidang Standarisasi Dan Perlindungan Konsumen

Kegiatan yang banyak dilakukan terkait Standarisasi dan Perlindungan

Konsumen antara lain :

Pengawasan barang elektronika dan keperluan rumah tangga,

telekomunikasi dan informatika wajib mencantumkan label pada

barang dalam Bahasa Indonesia.

Pengawasan barang sarana bahan bangunan wajib

mencantumkan label dalam bahasa indonesia.

Pengawasan Jenis barang keperluan kendaraan bermotor wajib

mencantumkan label dalam Bahasa Indonesia.

Pengawasan Jenis barang yang telah diberlakukan SNI wajib.

Pengawasan barang yang elektronika dan keperluan rumah tangga

wajib pada kartu garansi dan petunjuk manual menggunakan Bahasa

Indonesia.

Pengawasan distribusi Pupuk bersubsidi ke Distributor dan

pengecek Pupuk

Ruang lingkup pengawasan lainnya antara lain :

1. Standar 4. Layanan Purna Jual

2. Label 5. Cara Menjual

3. Klausula Baku 6. Cara Beriklan

Menfasilitasi pengurusan perlindungan HAKI seperti hak merk, hak

cipta dan hak paten

Memfasilitasi uji standarisasi terhadap produk hasil industri untuk

mengetahui standar yang digunakan

Memfasilitasi sertifikasi halal produk makanan dan minuman IKM.

Pembinaan standarisasi proses produksi.

d. Energi dan Sumber Daya Mineral

Merupakan urusan baru yang menjadi bagian dari tupoksi Dinas

Perdagangan dan Perindustrian pada Tahun 2017 seiring dengan perubahan

kewenangan urusan pemerintah daerah dan pusat sehingga hasil perubahan

SOTK baru untuk urusan energi pemanfaatn panas bumi digabung dengan

Dinas Perdagangan dan Perindustrian dengan level esselon IV.

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 30

Sehingga data untuk capain kinerja Tahun 2010-2015 sangat minim

dikarenakan pada tahun tersebut masih merupakan kewengangan Dinas

Energi Sumber daya Mineral dan Pengairan Kabupaten Bandung.

Adapun potensi yang ada antara lain :

Pemanfaatan kegiatan usaha pemanfaatan panas bumi banyak

dijumpai di Kecamatan Pangalengan, Ibun, dan Kertasari.

Potensi energi khususnya untuk energi baru terbarukan sangat

besar, baik dari alam seperti tenaga surya, mikro hidro dll sampai

dengan potensi energi yang bersumber dari limbah produksi seperti

biogas, biomassa dll.

Kinerja pelayanan Dinas Perdagangan dan Perindustrian pada tahun

2011- 2015 Kabupaten Bandung secara garis besar dapat dilihat dari capain

indikator kinerja baik dari indikator kinerja kunci mapun indikator kinerja

lainnya seperti indikator kinerja utama, dan indikator kinerja dalam RPJMD

periode sebelumnya. Selain itu kinerja pelayanan SKPD dapat dilihat sejauh

mana serapan anggarannya.

Kinerja pelayanan Dinas Perdagangan dan Peridnustrian selama lima

tahun terakhir yaitu tahun 2011 sampai tahun 2015 masih bergabung dengan

Dinas Koperasi dan UKM dengan nama Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian

dan Perdagangan ditunjukkan oleh capaian kinerja indikator dan serapan

anggaran dibandingkan dengan sasaran/target renstra periode sebelumnya

dapat dilihat dalam tabel berikut :

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 31

TABEL 2.8

PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

KABUPATEN BANDUNG

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD ***)

Target SPM

Target IKK

Target Indikator Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

2

Tingkat fasilitas advokasi perlindungan konsumen (kasus)

0 10 35 40 40 0 10 35 20 - 100% 100% 50% 0%

3 Nilai eksport barang dan jasa ($)

678.528.6

10,68 746.381.4

71,75 776.236.7

31,00 807.286.2

00,00 839.577.6

48,00 511.338.0

87,31 833.686.1

78,32 821.019.618

,92 777.105.7

80,12 82.097.27

4.455 75% 112% 106% 96% 9778%

4

Jumlah Pasar tradisional yang sudah ditata (Pasar)

2 3 2 6 4 2 3 2 3 4 100% 100% 100% 50% 100%

5 Jumlah lokasi PKL yang sudah ditata (lokasi)

0 2 2 2 2 0 2 2 2 2 0% 100% 100% 100% 100%

6 Jumlah omzet unit usaha industry kecil dan menengah

2.219.738.

065.800 2.249.788.

590.780 2.279.595.

211.020 2.347.983.

067.351 2.418.422.

559.371 2.205.675.

089.000 2.213.199.

234.000 2.213.756.9

84.000 2.215.506.

616.400 2.324.829.

208.969 99% 98% 97% 94% 96%

7 Jumlah unit usaha industri kecil dan menengah (IKM)

4.250 4.350 4.450 4.500 4.500 4.210 4.239 4.450 5.110 10.235 99% 97% 100% 114% 227%

8 Jumlah potensi produk unggulan IKM

22 40 80 0 88 22 40 80 0 100% 100% 100% 0% 0%

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 32

TABEL 2.9 ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN DINAS KOPERASI UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

KABUPATEN BANDUNG

NO Uraian ***) Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 1 2 3 4 5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1

Program Perlindungan konsumen dan pengaman perdagangan

195.000.000

290.645.003 195.195.25

0 820.000.000 498.640.000

195.000.000

289.986.773 194610250 788.509.000 424.188.000 100,00% 99,77% 99,70% 96,16% 85,07%

2

Program peningkatan dan pengembangan ekspor

150.350.000

543.450.001 267.345.50

0 135.000.000 498.640.000

148.515.000

483.244.401 263.895.500 123.771.000 437.137.700 98,78% 88,92% 98,71% 91,68% 87,67%

3

Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri

3.708.337. 500

20.258.553. 505

9.372.761. 775

11.115.042. 746

17.533.686. 000

3.642.059. 250

9.513.857. 405

9.185.024. 250

7.792.905. 250

14.254.209. 300

98,21% 46,96% 98,00% 70,11% 81,30%

4

Program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan

0 225.000.000 136.200.00

0 320.000.000 295.600.000 0 218.641.500 130.715.545 295.083.000 287.692.500 0,00% 97,17% 95,97% 92,21% 97,32%

5

Program peningkatan kapasitas iptek sistem produksi

215.500.000

787.400.002 704.470.00

0 2.437.000.0

00 1.327.435.0

00 215.150.0

00 775.790.002 698.470.000

2.377.384.495

1.318.516.600

99,84% 98,53% 99,15% 97,55% 99,33%

6

Program pengembangan industri kecil dan menengah

627.725.000

610.917.002 886.660.00

0 932.000.000

1.110.068.000

620.055.000

609.587.002 851.799.000 903.658.250 280.728.000 98,78% 99,78% 96,07% 96,96% 25,29%

7

Program peningkatan kemampuan teknologi industri

485.542.500

1.065.000. 001

640.605. 000

911.850.000 338.313.000 485.542.5

00 1.063.375.

001 628.105.000 911.461.000 337.113.000 100,00% 99,85% 98,05% 99,96% 99,65%

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 33

NO Uraian ***) Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 1 2 3 4 5

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

8

Program penataan struktur industri

75.628.000

0 95.350.000 0 34385000 75.628.00

0 0 74.060.000 0 34.685.000 100,00% 0,00% 77,67% 0,00% 100,87%

9

Program pengembangan sentra-sentra industri potensial

50.000.000

112.650.000 75.000.000 0 0 36.500.00

0 112.335.000 67.550.000 0 0 73,00% 99,72% 90,07% 0,00% 0,00%

TOTAL

5.508.083. 000

23.893.615. 514

12.373.587.

525

16.670.892. 746

21.636.767. 000

5.418.449. 750

13.066.817. 084

12.094.229. 545

13.192.771. 995

17.374.270. 100

85,40% 81,19% 94,82% 71,63% 75,17%

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 34

Berdasarkan tabel kinerja diatas baik dari sisi kinerja program maupun

keuangan menunjukan hasil yang baik. Dari sisi kienrja, capaian realisasi seluruh

indikator kinerja sama dengan 100 persen bahkan ada beberapa indicator yang

berhasil melampaui targetnya. Dari sisi kienrja keuangan selama tahun 2011–2015

menunjukan realisasi serapan anggaran rata-rata diatas 90 persen. Dengan capaian

kinerja yang tinggi dan disertai oleh serapan anggaran tidak seratus persen dapat

mengindikasikan penghematan anggaran dan kinerja perencanaan yang baik.

Berdasarkan RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2011-2015, Dinas

Perdagangan dan Perindustrian mendapatkan tugas untuk melaksanakan program /

kegiatan yang menjadi prioritas pembangunan daerah, sasaran prioritas

pembangunan daerah yang menjadi tanggung jawab Dinas Perdagangan dan

Perindustrian ialah “Meningkatknya pelaku Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (KUMKM) dan Pelaku Usaha Modal Besar” sesuai dengan penjabaran

dari misi ke enam Bupati Bandung dengan tujuan untuk meningkatkan kontribusi

ekonomi kerakyatan terhadap perekonomian daerah.

Pada sasaran prioritas tersebut terdapat beberapa indikator kinerja daerah

yang menjadi tugas dan kewajiban dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian

Kabupaten Bandung dalam mencapai target indikator kinerja daerah yang telah

ditetapkan tersebut. Adapun uraian mengenai target indikator kinerja adalah sebagai

berikut:

1. Pertumbuhan Nilai Eksport

Untuk meningkatkan pemasaran terhadap produk yang ada di Kabupaten

Bandung Dinas Perdagangan dan Perindustrian melakukan kegiatan fasilitasi

promosi bagi produk UMKM atau pun IKM yang dilakukan ditingkat Kabupaten,

Provinsi maupun Internasional.Bagi produk UMKM dan IKM Kabupaten Bandung

yang sudah memiliki kulitas eksport dan diminati oleh pasar luar negeri untuk

dapat memasarkan produknya ke luar negeri sehinga menigkatkan nilai jual

produknya dan meningkatkan nilai eksport Kabupaten Bandung. Adapun

pertumbuhan nilai eksport setiap bulanya pada tahun 2015 dapat dilihat pada

grafik dibawah ini :

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 35

Gambar 2.3 Nilai Eksport

Pertumbuhan nilai eksport itu sendiri pada tahun 2015 mencapai $

820.972.744,55,- dengan presentase capain 97.78%, sedang tahun 2014 nilai

eksport sebesar $ 777.105.780,12.

Adapun perkembangan jumlah volume eksport pada tahun 2015 mencapai

angka 198.351.740,06 dengan rincian perkembangan volume eksport per bulan

dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

Gambar2.4 Volume Eksport

Sejumlah produk unggulan yang menjadi andalan Kabupaten Bandung untuk

diekspor antara lain tekstil, cocoa/coklat, alas kaki, garmen hingga komoditas

pertanian.

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 36

Gambar 2.5 Komoditi Eksport

II. 5 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN SKPD

Sesuai visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Periode 2016-

2020 teridentifikasi sejumlah faktor penghambat dan pendorong pelayanan di Dinas

Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung yakni sebagai berikut :

II.5.1. FAKTOR PENGHAMBAT YANG MENJADI TANTANGAN

Walau telah dicapai berbagai perkembangan yang cukup penting

dalam pengembangan perindustrian, perdagangan dan pertambangan di

periode sebelumnya namun dirasakan belum tumbuh seperti yang

diharapkan.

Permasalahan yang menghambat pertumbuhan ekonomi di sektor

perindustrian, perdagangan dan pertambangan menjadi tantangan di tahun

2016-2021. Tantangan tersebut dipaparkan sebagai berikut :

Industri dasar yang menjadi pemasok bahan baku dan bahan penolong,

jumlah dan kemampuannya masih terbatas dan sama halnya dengan

kemampuan produksi barang setengah jadi dan komponen, sehingga

ketergantungan impor masih tetap tinggi.

Masih terbatasnya populasi berteknologi tinggi dan kapasitas produksi masih

belum optimal.

Penurunan kinerja dan produktifitas akibat terpaan krisis global.

Pengembangan kualitas produk dan kemasan yang belum maksimal.

Kurangnya fasilitasi branding, promosi dan pemasaran produk.

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 37

Terganggunya penguasaan pasar domestik (khususnya akibat beredarnya

produk larang edar).

Masih rendahnya tertib niaga.

Ketergantungan ekspor pada beberapa komoditi dan beberapa negara

tujuan.

Lemahnya penguasaan desain dan rancang bangun untuk pembangunan

industri dan perdagangan dalam / luar negeri.

Penerapan standar produk komponen dan bahan baku yang tersedia di

pasar dalam negeri tidak atau belum memenuhi standar.

Minimnya pelaku usaha yang melindungi usahanya dengan sertifikasi HKI.

Keterbatasan infrastruktur (jaringan jalan, pelabuhan, listrik, pasokan gas).

Arus barang impor ilegal yang tinggi (penyelundupan).

Suku bunga perbankan yang masih tinggi.

Ketentuan limbah yang sering kali menyulitkan dunia usaha.

Kurangnya keberpihakan serta kesadaran masyarakat untuk menggunakan

produk dalam negeri.

Belum tersedianya perbankan yang khusus ditunjuk pemerintah

untuk pembangunan industri per sektor (misalnya: bank khusus untuk agro,

untuk industri, untuk migas, untuk IKM, dan lain sebagainya), dengan

tingkat bunga kompetitif.

Belum terjalinnya komunikasi/hubungan yang intensif antara hasil riset dari

balai riset industri dalam negeri.

Kelembagaan penyelenggara urusan energi dan sumber daya mineral belum

memadai (bentuk instansi, peralatan pendukung dan sumber daya manusia);

Regulasi yang ada belum memadai dan perlu penyesuaian dengan

Peraturan Perundangan Yang baru.

Kurangnya pengawasan dan penertiban pengusahaan kegiatan

pertambangan

Pengusahaan ketenagalistrikan baru terbarukan memerlukan biaya yang

besar;

Banyaknya pihak yang mempunyai kepentingan dalam kegiatan

pertambangan.

II.5.2. FAKTOR PENDORONG :

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 38

Penguatan pembangunan ekonomi diarahkan kedalam upaya untuk

memperkuat struktur perekonomian yang lebih seimbang dan merata untuk

kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan kondisi dan potensi daerah

serta peluang yang ada dengan mengutamakan upaya-upaya pemulihan dan

pengembangan perekonomian daerah melalui peningkatan kegiatan investasi

serta mendorong dan memfasilitaskan upaya-upaya peningkatan

produktivitas daerah dan pendapatan masyarakat.

Oleh karena itu pembangunan ekonomi lebih diprioritaskan pada

pertumbuhan ekonomi yang berbasis ekonomi lokal yang mempuyai dampak

yang luas (multiple effect) seperti sektor Perindustrian dan Perdagangan,

karena sektor-sektor tersebut memberikan kontribusi yang sangat besar

dalam perekonomian daerah serta mempunyai kemampuan dalam

menyerap tenaga kerja yang besar.

Dengan demikian sesuai dengan tugas dan fungsinya, peranan Dinas

Perdagangan dan Perinduastrian Kabupaten Bandung sangat strategis dalam

menggerakkan dan memperkuat pertumbuhan perekonomian daerah melalui

pengawasan, pemantauan, evaluasi, pembinaan fasilitas pengembangan

terhadap pelaku sektor Perindustrian, dan Perdagangan di Kabupaten

Bandung.

Dalam mewujudkan peningkatan pertumbuhan perekonomian

tersebut perlu dukungan birokrasi terkait dengan peningkatan pelayanan

publik melalui upaya penataan struktur organisasi agar bisa efektif dan

efesien, peningkatan kapasitas kelembagaan maupun aparat agar tercapai

suatu birokrasi yang konduktif dalam upaya fasilitas layanan publik yang baik

agar tercipta iklim konduktif yang dapat meningkatkan kinerja

investasi dan ekonomi.

Adapun kondisi yang menjadi faktor pendorongnya adalah :

1. Potensi sumberdaya alam yang melimpah sangat mendukung pengembangan

perekonomian.

2. Dukungan program dan sumber pendanaan dari pemerintah propinsi dan

pemerintah pusat yang sangat besar sehingga meringankan beban APBD

Kabupaten.

BAB III

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 39

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Sejalan dengan konteks pembangunan di suatu daerah, maka daerah sebagai bagian

dari subsistem yang terintegrasi secara nasional juga memiliki kontribusi terhadap pola

pembangunan nasional. Menghadapi dinamika lingkungan strategis baik regional, nasional,

maupun global serta memperhatikan perencanaan sebagai alat manajerial untuk memelihara

keberlanjutan dan perbaikan kinerja lembaga, maka Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Bandung dalam mengemban tugas dan perannya harus

memperhatikan isu-isu strategis yang berkembang saat ini dan lima tahun ke depan.

Hal tersebut sejalan dengan amanat RPJMD Kabupaten Bandung, Dinas Perdagangan

dan PerindustrianKabupaten Bandung melakukan orientasi dan pendekatan yang digunakan

dalam perencanaan dan koordinasi pembangunan sebagai upaya mendukung tercapainya visi

dan misi pemerintah daerah Kabupaten Bandung tahun 2016-2021.

Berdasarkan pendekatan seperti diamanatkan dalam Undang-Undang No.25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta peluang dan ancaman yang terkait

dengan dinamika lingkungan strategis juga memperhatikan kekuatan dan kelemahan

lembaga/institusi Dinas Perdagangan dan PerindustrianKabupaten Bandung dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsi, maka permasalahan dan isu-isu strategis

penyelenggaraan tugas fungsi menjadi rujukan penting dalam menentukan program dan

kegiatan yang diprioritaskan selama lima tahun ke depan.

A. Identifikasi Permasalahan

Dinas Perdagangan dan Perindustrian mempunyai tugas melaksanakan

penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Perdagangan dan

Perindustrian. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut terdapat beberapa

permasalahan, antara lain:

Bidang Perdagangan

1. Belum terbangunnya sistem distribusi barang kebutuhan pokok dan strategis

yang efektif dan efisien.

Belum Optimalnya sistem distribusi barang kebutuhan pokok dan strategis yang

efektif dan efisien disebabkan karena belum memadainya sarana dan prasarana

logistik, seperti sarana transportasi (jalan, akses dan alat angkut), sarana

pergudangan dan keterampilan SDM. Permasalahan ini harus segera

mendapatkan solusi, karena sistem distribusi bahan pokok yang tidak strategis

menyebabkan kelangkaan dan harga barang pokok yang menjadi beragam.

2. Rendahnya kualitas sarana dan prasarana dagang pasar tradisional

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 40

Pasar berfungsi sebagai tempat yang penting dalam penyaluran barang. Sesuai

dengan perkembangan pembangunan, saat ini banyak hadir pusat perbelanjaan

modern, agar konsumen bisa berbelanja lebih efisien. Pembangunan pasar-pasar

tradisional dilakukan sebagai upaya mengikis pasar-pasar modern yang mulai

membanjiri masyarakat. Saat ini pasar tradisional dapat bersaing dengan pasar

modern karena selain lengkap, harga barang di pasar tradisional juga lebih

terjangkau dibandingkan pasar modern. Untuk itu, demi menarik minat beli

masyarakat, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten

Bandung perlu meningkatkan kualitas sarana dan prasarana dagang di pasar

tradisional. Banyak pasar yang masih membutuhkan sarana prasarana yang

memadai untuk kenyamanan konsumen dan pedagang agar masyarakat mau

membeli di pasar tradisional.

3. Masih tingginya penggunaan barang impor yang relatif lebih terjangkau

harganya.

Ketergantungan konsumen Indonesia terhadap produk impor masih tinggi

dibandingkan nilai ekpornya, padahal yang diharapkan adalah sebaliknya.

Penyebab utama kondisi ini adalah daya saing produk-produk dalam negeri yang

terus melemah. Di dalam negeri menjadi kalah bersaing dengan produk impor,

apalagi diperburuk denganbanyaknya produk impor ilegal. Di pasar

internasional, produk tekstil dan produk tekstil (TPT) dan produk kayu kalah

bersaing dengan produk dari China dan negara ASEAN lainnya. Tujuan dari

peningkatan nilai ekspor adalah mengurangi ketergantungan konsumen dengan

produk luar negeri sehingga produk dalam negeri dapat bersaing dengan produk

luar negeri yang nantinya juga akan berdampak terhadap penerimaan devisa

negara. Penggunaan barang impor dapat disiasati dengan memproduksi di dalam

negeri barang-barang kebutuhan yang masih di impor. Indonesia memilki banyak

potensi sumber daya alam yang dijual dalam bentuk bahan mentah. Bahan

mentah ini banyak di ekspor ke luar negeri dan di impor kembali dalam bentuk

barang setengah jadi maupun bahan jadi. Untuk mengubah bahan mentah yang

berpotensi menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi yang bernilai guna tentu

bukan hal yang mudah. Diperlukan modal yang cukup untuk mengolah bahan

mentah menjadi bahan primer. Modal yang dimaksudkan berasal dari investasi.

Investasi memiliki korelasi positif terhadap ekspor dan impor.

Investasi akan mengakibatkan terjadinya impor barang modal dan bahan baku

penolong, dimana produk-produk ini sebagian besar digunakan untuk

memproduksi produk untuk keperluan di dalam negeri dan untuk keperluan

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 41

ekspor. Selain itu, masih banyak kendala dalam memproduksi barang-barang

tersebut.

4. Perlindungan terhadap konsumen belumoptimal

Konsumen pengguna barang dan jasa harus mendapat perlindungan.

Perlindungan terhadap konsumen belum optimal karena kurangnya pengawasan

barang beredar, jasa dan kemetrologian. Selain itu, penyebab lainnya, masih

rendahnya pemahaman pelaku usaha dan konsumen terhadap UU Perlindungan

Konsumen, masih rendahnya kesadaran pedagang untuk menera-ulangkan UTTP,

banyaknya kasus-kasus yang merugikan konsumen, membanjirnya produk impor

yang tidak sesuai dengan ketentuan, terbatasnya jumlah petugas di bidang

pengawasan, jumlah LPKSM dan BPSK masih terbatas, serta tempat pengaduan

konsumen masih terbatas.

Bidang Industri

1. Belum optimalnya jejaring kemitraan usaha antara IKM dengan industri besar

Jejaring kemitraan usaha antara IKM dengan industri besar termasuk dalam

Program Penataan Struktur Industri. Sektor IKM (Industri Kecil dan Menengah)

diharapkan menjadi mitra bisnis bagi perusahaan besar. Namun kendala IKM

untuk menjadi mitra bisnis bagi perusahaan besar adalah kurang optimalnya IKM

dalam memenuhi persyaratan teknis maupun administrasi dan pasokan barang

yang kurang kontinyu yang menyebabkan keterlambatan produksi.

2. Belum optimalnya pengembangan Industri sesuai dengan tata ruang wilayah

yang berwawasan lingkungan dalam meningkatkan investasi industri

Peningkatan pembangunan industri hendaknya jangan sampai membawa akibat

rusaknya lingkungan hidup. Hal ini diatur oleh Peraturan Menteri Perindustrian

Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri, akan mendorong

pengembangan industri yang berwawasan lingkungan serta akan memberikan

daya tarik investasi industri. Belum optimalnya pengembangan industri yang

sesuai dengan tata ruang wilayah yang berwawasan lingkungan disebabkan

karena belum adanya program khusus yang fokus terhadap peningkatan kualitas

dan populasi industri.

3. Terbatasnya dukungan infrastruktur sarana prasarana layanan teknis dan

kondisi mesin yang sudah tua

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 42

Pelaku IKM harus selalu melakukan inovasi dan kreatif supaya mampu bersaing

kendati terkena dampak kebijakan dan permasalahan internal maupun eksternal.

Peningkatan sarana dan dalam rangka optimalisasi pelayanan teknis dilakukan

melalui upaya pengembangan dan penerapan hasil rekayasa teknologi industri

bagi IKM. Terbatasnya dukungan infrastruktur sarana dan prasarana layanan

teknis dapat menurunkan daya saing di sektor industri.

4. Lemahnya Daya Saing Industri Kecil Menengah

Kurang kondusifnya lingkungan usaha memiliki implikasi besar terhadap

penurunan daya saing ekonomi, terutama sektor-sektor industri sebagai

lapangan kesempatan kerja yang merupakan salah satu motor bagi pertumbuhan

ekonomi. Lemahnya daya saing juga dirasakan oleh Dinas Koperasi, UKM,

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandungpada industri kecil

menengah. Akar masalah dari lemahnya daya saing industri kecil menengah

disebabkan karena tingginya harga bahan baku, keterbatasannya peralatan yang

di gunakan, terbatasnya kemampuan dan keterampilan industri, serta kurangnya

promosi dan jejaring produk IKM.

5. Belum Optimalnya Pengembangan Industri Kecil Menengah.

Industri Kecil Menengah memiliki peranan strategis dalam struktur industri dan

ekonomi Indonesia. Namun pengembangan industri kecil menengah belum

optimal. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pasokan bahan baku untuk industri

kecil menengah. Penyebab lainnya masih rendahnya kualitas produk industri

agro dan hasil hutan. Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah

industri yang belum tertangani. Belum efisiensinya pemakaian energi di industri,

kenaikan harga energi, dan pencemaran lingkungan hidup akibat emisi gasrumah

kaca juga dapat menjadi akar masalah dari belum optimalnya pengembangan

industri.

Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 43

1. Dengan diberlakukannya UU No.21 tahun 2014 tentang Panas Bumi, pada pasal

8, tercantum kewenangan pemerintah Kabupaten dalam penyelenggaraan

panas bumi. Pada saat ini seluruh data untuk melaksanakan kewenangan

tersebut belum seluruhnya tersedia, oleh karena itu perlu sekali pengumpulan

data yang berkaitan dengan kewenangan yang sekarng ini dimiliki oleh

Kabupaten.

2. Kewenangan yang dimiliki Kabupaten/ Kota, meliputi ;

pembentukan peraturan perundang-undangan daerah kabupaten/kota di

bidang Panas Bumi untuk Pemanfaatan Langsung;

Pemberian izin Pemanfaatan Langsung pada wilayah yang menjadi

kewenangannya;

pembinaan dan pengawasan ;

pengelolaan data dan informasi geologi serta potensi panas bumi pada

wilayah kabupaten/ kota; dan

inventarisasi dan penyusunan neraca sumber daya dan cadangan panas

bumi pada wilayah kabupaten/ kota.

3. Dengan ditariknya kewenangan dibidang ke ESDM baik ke Pemerintah Pusat

maupun Provinsi. Sedangkan pihak Kabupaten tetap harus menangani

permasalahan yang timbul diwilayahnya. Oleh karena itu perlu dilakukan

monitoring maupun koordinasi baik ke Pemerintah Pusat maupun Pemerintah

Provinsi, untuk mengantisipasi seluruh permasalahan yang akan timbul di

bidang ke ESDM an.

4. Dana Bagi Hasil dari Panas Bumi, Migas dan Tambang, merupakan penghasil

PAD yang cukup besar bagi Kabupaten Bandung, oleh karena itu sangat

diperlukan koordinasi dan monitoring baik ke Pemerintah Pusat maupun

Pemerintah Provinsi.

B. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepada Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 44

Dengan mempertimbangan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan

peluang yang ada di Kabupaten Bandung dan berdasarkan penelaahan terhadap

dokumen rencana pembangunan jangka menengah Kabupaten Bandung serta hasil

identifikasi terhadap permasalahan dan isu strategis di Kabupaten Bandung, maka

dibutuhkan perumusan visi Pemerintah Kabupaten Bandung sebagai pedoman arah

kebijakan lima tahun mendatang. Visi ini dibuat untuk menentukan fokus dan arah gerak

Pemerintah Kabupaten Bandung dalam bekerja menuntaskan isu-isu yang ada dan

meminimalisasi potensi permasalahan di masa mendatang.

Visi Pemerintah Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 adalah:

Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan memperhatikan

kondisi dan permasalahan yang ada serta tantangan ke depan, dan memperhitungkan

peluang yang dimiliki, maka mkasud dari pokok-pokok visi tersebut adalah sebagai

berikut :

VISI POKOK- POKOK

VISI PENJELASAN POKOK- POKOK VISI

“Memantapkan

Kabupaten

Bandung yang

Maju, Mandiri

dan Berdaya

Saing, melalui

Tata Kelola

Pemerintahan

yang Baik dan

Sinergi

Pembangunan

Perdesaan,

Berlandaskan

Religius,

Maju

Kondisi Kabupaten Bandung yang unggul yang

didukung oleh sumber daya manusia yang memiliki

intelektualitas tinggi, memiliki moral yang baik,

kreatif, dan inovatif sehingga membentuk

masyarakat yang produktif serta dikung oleh

kondisi lingkungan yang lestari yang dapat

mendukung terselenggaranya berbagai aktivitas

yang sejalan untuk mencapai kemajuan daerah.

Mandiri

Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang

mampu memenuhi kebutuhan sendiri, untuk lebih

maju serta mampu mewujudkan kehidupan yang

sejajar dan sederajat dengan mengandalkan potensi

dan kemampuan yang dimiliki.

Berdayasaing Kondisi Kabupaten Bandung yang didukung oleh

“Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya

Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Sinergi

Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kultural dan

Berwawasan Lingkungan”

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 45

VISI POKOK- POKOK

VISI PENJELASAN POKOK- POKOK VISI

Kultural dan

Berwawasan

Lingkungan”

perekonomian yang kompetitif melalui

pengembangan ekonomi kreatif dan pembangunan

infrastruktur penunjang dengan ditunjang oleh

kondisi masyarakat yang memiliki kemampuan

untuk menempatkan diri unggul dalam kontek

sektoral, mampu membuka diri terhadap tindak

inovatif untuk memperoleh keuntungan dari

persaingan, baik pada tingkat regional, nasional dan

internasional.

Tata Kelola

Pemerintahan

yang Baik

Kondisi Penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten

Bandung yang dilakukan secara bersama- sama

antara Pemerintah, Masyarakat dan Swasta, dan

bertanggungjawab, dengan menjaga sinergitas

interaksi yang bersifat konstruktif diantara tiga

dominan utama, yaitu pemerintah, swasta dan

masayrakat, dengan mempertimbangkan efisiensi,

efektivitas, partisipatif yang berlandaskan hukum,

menjunjung tinggi keadilan, demokrasi, transparan,

responsif serta berorientasi pada konsensus,

kesetaraan dan akuntabel.

Sinergi

Pembangunan

Perdesaan

Kondisi pelaksanaan pembangunan pembangunan

perdesaan di Kabupaten Bandung yang melibatkan

seluruh pemangku kepentingan dan menyeluruh

dalam berbagai aspek pembangunan, dengan

memperhatikan peningkatkan kualitas SDM

kelembagaan perdesaan, peningkatan ketersediaan

infrastruktur perdesaan, penyediaan sistem

transportasi perdesaan yang memadai, peningkatan

produk pertanian yang berdaya saing, pemenuhan

kebutuhan pangan masyarakat serta pemberdayaan

masyarakat perdesaan.

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 46

VISI POKOK- POKOK

VISI PENJELASAN POKOK- POKOK VISI

Religius

Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung yang

memiliki nilai- nilai, norma, semangat dan kaidah

agama, yang harus menjiwai, mewarnai dan menjadi

ruh atau pedoman bagi seluruh aktivitas kehidupan,

termasuk penyelenggaraan pemerintahan dan

pelaksanaan pemangunan, dengan tetap

menjunjung tinggi toleransi dan kerukunan hidup

beragama.

Kultural

Kondisi masyarakat Kabupaten Bandun yang

memiliki nilai- nilai budaya sunda yang baik,

melekat dan menjadi jati diri, yang harus terus

tumbuh dan berkembang seiring dengan laju

pembangunan, serta menjadi perekat bagi

keselarasan dan kestabilan sosial. Pengembangan

budaya sunda tersebut dilakukan dengan tetap

menghargai pluralitas kehidupan masayrakat secara

proporsional.

Berwawasan

Lingkungan

Kondisi masyarakat Kabupaten Bandung memiliki

pengertian dan kepedulian yang tinggi terhadap

keseimbangan alam dan kelestarian lingkungan

yang didasari oleh kesadaran akan fungsi strategis

lingkungan terhadap keberlangsungan hidup

manusia. Daya dukung dan kualitas lingkungan,

harus menjadi acuan utama segala aktivitas

pembangunan, agar tercipta tatanan kehidupan

yang seimbang, nyaman dan berkelanjutan.

Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan memperhatikan kondisi

dan permasalahan yang ada, tantangan ke depan, serta memperhitungkan peluang yang

dimiliki, maka ditetapkan misi sebagai berikut:

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 47

Misi Pertama : “Meningkatkan kualitas dan cakupan layanan pendidikan”

Misi peningkatan kualitas dan cakupan layan pendidikan sejalan dengan

visi Kabupaten Bandung, khususnya dalam upaya membangun “Sumber

Daya Manusia yang Berkualitas”. Perbaikan dalam sektor pendidikan

menjadi misi pertama yang diusung dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Kabupaten Bandung Tahun 2016 – 2021. Penetapan

sektor pendidikan sebagai prioritas pertama didasari oleh pentingnya

aspek ini dalam pembangunan Kabupaten Bandung, masyarakat

Kabupaten Bandung sebagai aktor utama dalam penyelenggaraan

pembangunan Kabupaten Bandung perlu memiliki kapasitas dan daya

saing dalam mendukung keberhasilan pembangunan Kabupaten

Bandung. Dalam rangka membangun sumber daya manusia Kabupaten

Bandung yang berkualitas maka diperlukan upaya – upaya untuk

meningkatkan kualitas dan cakupan layanan pendidikan, yang mana

antara lain dengan meningkatkan jumlah fasilitas pendidikan, terutama

fasilitas sekolah menengah atas yang tersebar secara merata dan

mencakup seluruh wilayah, meningkatkan kualitas pada fasilitas-

fasilitas pendidikan melalui peningkatan efisiensi sekolah,

meningkatkan kualitas tenaga pengajar, serta meningkatkan

kompetensi siswa melalui penguasaan budaya lokal, olah raga dan

keterampilan lain.

Misi Kedua: “Mengoptimalkan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan”

Seperti halnya misi pengembangan sektor pendidikan, misi

mengoptimalkan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan juga

sejalan dengan upaya menciptakan “Sumber Daya Manusia yang

Berkualitas”. Dalam hal ini drajat kesehatan penduduk menjadi fokus

yang ingin dicapai melalui misi ini. Drajat kesehatan masyarakat

menjadi satu tolak ukur bagi kualitas SDM yang secara langsung

berpengaruh terhadap produktivitas penduduk. SDM yang kreatif,

inovatif dan kontributif terhadap pembangunan Kabupaten Bandung

tidak akan berpengaruh signifikan terhadap pembangunan Kabupaten

Bandung tanpa didukung oleh drajat kesehatan penduduk yang tinggi.

Untuk mendukung misi ini, beberapa upaya peningkatan kuantitas

fasilitas kesehatan serta upaya peningkatan kualitas pelayanan

kesehatan perlu dilakukan. Dijabarkan lebih rinci beberapa upaya untuk

mendukung pencapaian misi ini antara lain meningkatkan kuantitas dan

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 48

kualitas puskesmasdan rumah sakit, menurunkan angka kesakitan

penduduk melalui berbagai upaya pemberdayaan dan peningkatan

kesadaran masyarakat untuk menjaga pola hidup bersih serta

meningkatkan jumlah tenaga medis secara optimal yang melayani

seluruh wilayah Kabupaten Bandung.

Misi Ketiga: “Mewujudkan pembangunan infrastruktur yang terpadu tata

ruang wilayah dengan memperhatikan aspek kebencanaan”

Penyediaan infrastruktur dasar memiliki pengaruh luas terhadap

pembangunan di berbagai sektor. Infrastruktur dasar dalam hal ini

meliputi infrastruktur transportasi, infrastruktur air bersih,

infrastruktur air limbah, infrastruktur telekomunikasi dan infrastruktur

energi. Dalam implementasinya, pembangunan infrastruktur terkait erat

dengan tata ruang. Pengembangan infrastruktur dapat menstimulus

perkembangan guna lahan suatu wilayah, sehingga perencanaan

infrastruktur dan perencanaan tata ruang perlu dilakukan secara seiring

untuk menciptakan adanya keterpaduan. Upaya- upaya yang dapat

dilakukan dalam rangka meningkatkan ketersediaan dan kualitas

infrastruktur dan keterpaduan tata ruang wilayah antara lain melalui

mengoptimalkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur dasar serta

mewujudkan perencanaan tata ruang secara simultan, mulai dari

perencanaan tata ruang, hingga ke pemanfaatan ruang dan

pengendalian permanfaatan ruang. Aspek kebencanaan merupakan

salah satu komponen yang perlu diakomodir dalam perencanaan

pembangunan. Hal tersbut didasari oleh kondisi Kabupaten Bandung

yang memiliki beberapa potensi bencan. Meninjau historis kebelakang,

beberapa bencana cenderung tidak dapat dihindarkan dan menggangu

stabilitas pembangunan. Mitigasi berupa pencegahan terjadinya

bencana tidak akan menghilangkan seluruh resiko bencana.

Berdasarkan hal tersebut, maka upaya terkait penanganan aspek

kebencanaan selain mengakomodir upaya mitigasi pelu pula untuk

diarahkan pada upaya adaptasi berupa rekayasa infrastruktur dan

fasilitas publik agar memiliki kelentingan terhadap bencana.

Misi Keempat: “Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat”

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 49

Penetapan misi meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat sejalan

dengan upaya membangun sumber daya manusia Kabupaten Bandung

yang berkualitas. Dengan meningkatnya kesejahteraan sosial

masyarakat, diharapkan secara tidak langsung menciptakan stabilitas

kemanan wilayah. Beberapa upaya yang akan diterapkan untuk

meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat antara lain dengan

peningkatan upaya pemenuhan layanan bagi penyandang masalah

kesejahteraan sosial (PMKS), serta peningkatan partisipasi masayrakat

dalam upaya pengentasan masalah kesejahteraan sosial.

Misi Kelima: “Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang memiliki

keunggulan kompetitif”

Pembangunan ekonomi memiliki cakupan yang luas meliputi beberapa

sektor, seperti misalnya perdagangan dan jasa, pertanian, industri,

pariwisata, koperasi dan UKM serta investasi dan modal. Misi

menciptakan pembangunan ekonomi ini sejalan dengan pokok visi

pembangunan Kabupaten Bandung untuk menciptakan “Perekonomian

yang Berdaya Saing”. Untuk sektor industri dan jasa, perkembangan

diarahkan untuk mendorong potensi perdagangan dan jasa dalam

rangka meningkatkan PAD. Pada kondisi eksisting, perdagangan dan

jasa merupakan sektor yang memiliki potensi besar untuk

dikembangkan di Kabupaten Bandung. Meskipun demikian pada kondisi

eksisting pemanfaatannya belum dilakukan secara optimal. Sektor

perdagangan dan jasa erat kaitannya dengan transaksi yang terjadi di

suatu wilayah, untuk mendorong transaksi maka berbagai upaya seperti

misalnya meningkatkan jaminan ketersediaan kontinuitas pasokan

komoditas, menciptakan kepastian mengenai mutu dan harga barang,

serta memberikan jaminan mengenai stabilitas harga barang perlu

dilakukan. Sejalan dengan upaya- upaya tersebut, regulasi terkait

perdagangan berperan penting untuk memberikan arahan serta batasan

dalam pelaksanaannya. Berdasarkan hal tersebut maka untuk

mengoptimalkan sektor perdagangan, perlu pula ditunjang dengan

keberadaan regulasi terkait usaha perdagangan dan jasa yang memadai.

Untuk sektor industri, pengembangan diarahkan pada optimalisasi

pengembangan potensi pariwisata serta peningkatan pengelolaan objek

wisata eksisting. Upaya- upaya yang dapat dilakukan dalam rangka

pengembangan sektor pariwisata dalam rangka meningkatkan

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 50

competitive advantge sektor ekonomi Kabupaten Bandung antara lain

melalui kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat dan dunia

usaha serta melalui branding dan promosi pemasaran objek wisata.

Untuk sektor industri, pengembangan lebih diarahkan pada mendorong

perkembangan industri konvensional menuju industri berteknologi

tinggi dan ramah lingkungan. Beberapa upaya terkait antara lain melalui

insentif dan insentif bagi industri yang telah melakukan pemanfaatan

teknologi tinggi dalam hal produksi dan pengelolaan limbah. Selain dari

pada itu, untuk memberikan imbas pada perekonomian lokal, maka

keberadaan sektor industri perlu dikaitkan dengan penggunaan sumber

daya dan bahan baku lokal. Adapun untuk sektor pertanian dan

perikanan, pengembangan lebih diarahkan pada pengoptimalan potensi

pertanian dan peternakan serta penguasaan petani dna peternak

terhadap teknologi pertanian dan peternakan.

Misi Keenam: “Meningkatkan Kelestarian Lingkungan Hidup”

Selain ditopang oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan sektor

ekonomi yang berdaya saing, untuk menciptakan pembangunan

Kabupaten Bandung yang berkelanjutan perlu pula ditopang oleh

pengelolaan lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan hidup di

Kabupaten Bandung diarahkan pada upaya menetralisir dampak

lingkungan yang timbul akibat kegiatan- kegiatan yang memacu

perumbuhan ekonomi. Upaya yang dapat dilakukan untuk memelihara

dan mengelola lingkungan hidup antara lain melalui penanggulangan

pencemaran lingkungan, baik oleh limbah padat, cair maupun udara.

Misi Ketujuh: ”Meningkatkan Kemandirian Desa”

Penetapan misi ini dilatar belakangi oleh kondisi fisik Kabupaten

Bandung eksisting yang lebih didominasi oleh kawasan perdesaan.

Pembangunan perdesaan tidak semata- mata dilakukan melalui

pembangunan infrastruktur perdesaan, lebih dari itu pembangunan

perdesaan perlu mengedepankan pemberdayaan masyarakat perdesaan

sebagai pelaku utama pembangunan desa. Melalui pemberdayaan

masyarakat diharapkan mampu menciptakan kemandirian desa yang

jika diakumulasikan dalam skala kabupaten akan bersinergi mendukung

pembangunan Kabupaten Bandung. Misi meningkatkan kemandirian

desa melalui pemberdayaan masyarakat ini sejalan dengan upaya

pencapaian pokok visi menciptakan “sumber daya manusia yang

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 51

berkualitas” serta “ekonomi yang berdaya saing”. Beberapa upaya yang

dapat diterapkan untuk meningkatkan kemandirian desa antara lain

dengan meningkatkan pemberdayaan masyarakat perdesaan,

meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa, serta

meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur di perdesaan.

Misi Kedelapan: “Meningkatkan reformasi birokrasi”

Untuk menjamin tercapainya pembangunan “Sumber Daya Manusia

yang Berkualitas”, “Ekonomi yang Berdaya Saing”, serta “Lingkungan

yang Lestari”, maka perlu ditunjang oleh kapasitas aparatur. Dalam hal

ini unsur pemerintahan akan berperan sebagai agen yang menjaga

keseimbangan pembangunan. Aparatur yang berkualitas akan menjadi

katalisator bagi pembangunan Kabupaten Bandung. Birokrasi dan

aparatur dengan tugas utama pelayanan publik menjadi kunci bagi

efektivitas dan efisiensi pembangunan. Berdasarkan hal tersebut maka

reformasi birokrasi diharapkan mampu menciptakan optimalisasi bagi

penyediaan pelayanan publik. Upaya- upaya yang dapat dilakukan

dalam meningkatkan pelayanan publik melalui reformasi birokrasi

antara lain melalui meningkatkan kualitas kinerja aparatur,

mempersiangkat waktu pelayanan administrasi dan mengembangkan

sistem pelayanan berbasis teknologi.

Misi Kesembilan: “Meningkatkan Kemanan dan Ketertiban Wilayah”

Pembangunan wilayah tidak dapat dilepaskan dari komponen

keamanan dan ketertiban wilayah. Stabilitas keamanan wilayah secara

signifikan akan berpengaruh terhadap kelangsungan pembangunan

wilayah. Berdasarkan hal tersebut, sebagai upaya mencapai visi

pembangunan Kabupaten Bandung, maka penetapan misi meningkatkan

keamanan dan ketetiban wilayah mutlak diperlukan. Beberapa upaya

yang dapat diterapkan untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban

wilayah antara lain dengan meminimalisasi terjadinya ancaman

terhadap kemanan dan ketertiban masyarakat melalui peningkatan

penegakan peraturan daerah, serta Meningkatkan peran serta

masayrakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat

melalui peningkatan pemahaman masyarakat tentang wawasan

kebangsaan.

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 52

Dari penjabaran visi dan misi di atas, misi ke 5 (lima) yaitu: “Menciptakan

Pembangunan Ekonomi yang memiliki keunggulan kompetitif”, merupakan visi yang

menjadi amanat bagi Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, karena dalam misi tersebut menyangkut bagimana

menciptakan pembangunan ekonomi ini sejalan dengan pokok visi pembangunan Kabupaten

Bandung untuk menciptakan “Perekonomian yang Berdaya Saing”. Adapun sasaran serta

strategi dan arah kebijakan dirumuskan sebagai berikut :

Tabel 3.2 Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan dalam RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021

terkait Urusan Perdagangan, Perindustrian dan ESDM

SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

1. Meningkatnya

transaksi pada

sektor

perdagangan dan

jasa di Kabupaten

Bandung

1. Mengembangkan

aglomerasi perdagangan

1. Pengembangan sentra perdagangan

dan pergudangan

2. Pengembangan pemberdayaan dan

peningkatan kualitas pengelolaan pasar

rakyat

3. Penataan dan pemberdayaan PKL

2. Meningkatkan Efisiensi

Distribusi Dan

Perdagangan Dalam

Negeri Dan Luar Negeri

1. Meningkatkan pengawasan Barang

dan/atau Jasa yang diperdagangkan

2. Pengendalian ketersediaan barang

kebutuhan pokok dan atau barang

penting

3. Memperpendek jalur / rantai distribusi

, khususnya produk-produk pertanian

dengan Meningkatkan kerjasama dan

kemitraan produsen dengan pedagang

pasar

4. Peningkatan Penggunaan Produk

Dalam Negeri / P3DN

5. Peningkatan Perlindungan konsumen

3. Meningkatkan Pangsa

Pasar dan Memperluas

Pemasaran Barang dan

Jasa

1. Peningkatan branding, promosi dan

pemasaran produk

2. Pengembangan ukm ikm di wilayah

pariwisata

3. Pengembangan E-Commerce

4. Peningkatan ekspor produk barang dan

jasa

5. Pengurangan Impor dengan Upaya

Peningkatan Penggunaan Produk

Dalam Negeri

6. Pembentukan dan Pengembangan

Komite Promosi dan Pemasaran dalam

wadah Bussiness Development Center

2. Meningkatkan 1. Mengembangkan sentra 1. Pengembangan mesin dan peralatan

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 53

SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

kapasitas,

kapabilitas serta

produktivitas

UMKM-IKM dan

kualitas produk

unggulan

dan klaster

pengembangan UMKM

unggulan berbasis

eknomi kreatif

IKM pada sentra dan klaster UMKM

2. Pengembangan jaringan dan kemitraan

quadrohelix

3. Pengembangan komunitas dan

penguatan kelembagaan

4. Peningkatan Pangsa Pasar dan

perluasan pemasaran

2. Meningkatkan akumulasi,

aksesibilitas dan

kemampuan permodalan

1. Peningkatan akses permodalan

terutama melalui koperasi

2. Penguatan permodalan koperasi

melalui penyertaan modal

3. Peningkatan keanggotaan koperasi dari

sektor pertanian, perdagangan dan

usaha kecil menengah

3. Meningkatkan SDM,

Sarana Prasarana dan

Implementasi Teknologi

Serta Pengembangan

Sistem inovasi di bidang

produksi dan produk

unggulan yang mampu

bersaing di pasar

internasional;

1. Peningkatan penggunaan teknologi

tinggi serta teknologi pengolahan

limbah dalam sektor industri

2. Meningkatkan jumlah kerjasama antara

pemerintah dengan dunia usaha dalam

sektor industri teknologi tinggi dan

ramah lingkungan

3. Mendorong perbaikan teknologi proses

produksi produk unggulan yang

mampu bersaing di pasar

internasional;

4. Meningkatkan

kemampuan dan kualitas

SDM pelaku usaha / UKM

/ IKM

1. Peningkatan kemampuan dan kualitas

SDM pelaku usaha / UKM / IKM

5. Meningkatkan mutu,

sertifikasi maupun

standarisasi mutu proses,

produksi dan produk

KUKM-IKM

1. Peningkatkan mutu pengelolaan

(management), proses produksi UMKM

dan IKM

2. Peningkatkan jaminan mutu produk-

produk UMKM dan IKM

3. Pegembangan Desain dan Kemasan

produkproduk UKM dan IKM

4. Pengembangan Legailitas Hak Cipta

6. Pengembangan ciri khas/

keunikan produk

1. Peningkatan pendampingan dan

pembinaan dalam mengembangkan ciri

khas / keunikan produk

7. Mengembangkan

Agroindustri

1. Pengembangan regulasi dan kebijakan

yang menunjang pertumbuhan industri

olahan berbasis masyarakat.

3. Optimalisasi

pemanfaatan

8. Meningkatkan

kemampuan dan kualitas

1. Peningkatan kemampuan dan kualitas

SDM melalui pendidikan dan pelatihan

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 54

SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

ESDM dan

Meningkatkan

pemanfaatan

Energi Baru dan

Terbarukan

SDM pada personil di

bidang ESDM dan

masyarakat.

ke ESDM an, bagi personil ESDM, baik

sarana maupun prasarana.

2. Melakukan sosialisasi pemanfaatan

ESDM yang optimal dan ramah

lingkungan, bagi masyarakat

9. Melaksanakan

kewenangan di bidang

ESDM, sesuai UU No. 23

Tahun 2014, tentang

Pemerintahan Daerah

dan UU No. 21, Tahun

2014, tentang Panas

Bumi.

1. Penyusunan data dan informasi geologi

serta potensi panas bumi.

2. Pelaksanaan pembinaan dan

pengawasan izin pemanfaatan langsung

panas bumi.

3. Pembentukan peraturan perundang-

undangan daerah di bidang Panas Bumi

untuk Pemanfaatan Langsung

10. Antisipasi permasalahan

yang timbul di bidang

ESDM akibat

kewenangan ditarik ke

Pemerintah Pusat dan

Provinsi

1. Dilakukan monitoring maupun

koordinasi baik ke Pemerintah Pusat

maupun Pemerintah Provinsi.

2. Koordinasi pengelolaan pertambangan

3. Koordinasi pengelolaan dan

pengendalian air tanah

4. Koordinasi pengelolaan panas bumi

berkaitan dengan Dana Bagi Hasil.

5. Koordinasi Dana Bagi Hasil dari

Tambang, Minyak dan Gas Bumi.

6. Koordinasi pengelolaan energi yang

meliputi ketenagalistrikan dan aneka

energi baru dan energi terbarukan

(diantaranya yang bersumber dari:

panas bumi, angin, air, bioenergi, surya

, dll).

C. Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 55

Telaahan terhadap rencana strategis kementerian perindustrian dan kementerian

perdagangan ditujukan untuk melakukan sinergitas dan sinkronisasi antar level nasional,

provinsi dan kabupaten.

Telahaan Kementerian Perdagangan

Sejalan dengan dinamika lingkungan strategis, baik nasional maupun global,

permasalahan dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia semakin kompleks. Arus

besar globalisasi membawa keleluasaan informasi, fleksibilitas distribusi barang dan jasa

yang berdampak pada munculnya isu-isu yang berdimensi lintas bidang.

Untuk itu, Kementerian Perdagangan RI dituntut memiliki kemampuan

menjembatani kesenjangan yang dapat menghambat pencapaian target dan tujuan

pembangunan nasional sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945, yaitu “Masyarakat

Indonesia Adil dan Makmur”.

Sasaran strategis merupakan indikator kinerja Kementerian Perdagangan dalam

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang ingin dicapai pada masing-masing

tujuan yang telah dipaparkan di atas, secara umum dapat dilihat pada diagram berikut ini.

Gambar 3.1 Keterkaian Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Perdagangan

Pembangunan Perdagangan dalam lima tahun ke depan akan sesuai dengan visi

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 yang tercantum

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 56

dalam Undang- Undangl 7 tahun 2007 yaitu mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju,

adil dan makmur. RPJPN 2005-2015 dilaksanakan dalam 4 tahapan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN), yang pada tahap 3 atau dalam periode 2015-

2019 memiliki arah kebijakan untuk memantapkan pembangunan secara menyeluruh di

berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian

berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta

kemampuan IPTEK yang terus meningkat. Berdasarkan arahan tersebut pembangunan

Indonesia dalam periode ini diarahkan untuk mencapai perekonomian yang kuat,

inklusif dan berkelanjutan.

Salah satu peran penting Kementerian Perdagangan dalam agendapembangunan

sektor ekonomi adalah melakukan upayapeningkatan ekspor non migas dan jasa yang

bernilai tambahtinggi. Strategi dalam mewujudkan arah kebijakan eningkatkan

eksporproduk nonmigas dan ekspor jasa bernilai tambah lebih tinggi danlebih

kompetitif di pasar internasional untuk mendukungpertumbuhan ekonomi yang inklusif

dan berkelanjutan, adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan ekspor barang bernilai tambah lebih tinggi;

2. Memanfaatkan rantai nilai global dan jaringan produksi globaluntuk meningkatkan

ekspor barang terutama produkmanufaktur

3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas ekspor sektor jasaprioritas yang meliputi

jasa pendorong ekspor nonmigas (jasatransportasi, jasa pariwisata dan jasa

konstruksi) serta jasayang mendukung fasilitasi perdagangan dan

produktivitasekonomi (jasa logistik, jasa distribusi dan jasa keuangan).

Telahaan Kementerian Perindustrian

Visi Kementerian Perindustrian Tahun 2015-2019 ialah ” “Indonesia Menjadi Negara

Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industriyang Kuat

BerbasiskanSumber Daya Alam dan Berkeadilan” . Untuk mewujudkan visi tersebut,

diperlukan tindakan nyata dalam bentuk 4 (empat) misi sesuai dengan tugas dan fungsi

Kementerian Perindustrian sebagai berikut:

1. Memperkuat dan memperdalam struktur Industri nasional untuk mewujudkan

industri nasional yang mandiri, berdaya saing, maju, dan berwawasan lingkungan;

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 57

2. Meningkatkan nilai tambah di dalam negeri melalui pengelolaan sumber daya

industri yang berkelanjutan dengan meningkatkan penguasaan teknologi dan

inovasi;

3. Membuka kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja;

4. Pemerataan pembangunan Industri ke seluruh wilayah Indonesia guna memperkuat

dan memperkukuh ketahanan nasional.

KementerianPerindustrian menetapkan tujuan pembangunan industri untuk5 (lima)

tahun ke depanyaitu Terbangunnya Industri yang Tangguh dan Berdaya Saing. Ukuran

keberhasilanpencapaian tujuan tersebut akan dijelaskan pada bagian Sasaran Strategis

KementerianPerindustrian. Strategis yang akan dilakukan selama 5 (lima) tahun ke

depan oleh Kementerian Perindustrian ialah sebagai berikut :

Telahaan Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 58

Visi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral:

Terwujudnya ketahanan dan kemandirian energi serta peningkatan nilai tambah energi dan

mineral yang berwawasan Iingkungan untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya

bagi kemakmuran rakyat.

Misi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral:

1. Meningkatkan keamanan pasokan energi dan mineral dalam negeri.

2. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap energi, mineral dan informasi

geologi.

3. Mendorong keekonomian harga energi dan mineral dengan mempertimbangkan

kemampuan ekonomi masyarakat

4. Mendorong peningkatan kemampuan dalam negeri dalam pengelolaan energi,

mineral dan kegeologian.

5. Meningkatkan nilai tambah energi dan mineral.

6. Meningkatkan pembinaan, pengelolaan dan pengendalian kegiatan usaha energi dan

mineral secara berdaya guna, berhasil guna, berdaya saing, berkelanjutan dan

berwawasan lingkungan.

7. Meningkatkan kemampuan kelibangan dan kediklatan ESDM

8. Melaksanakan good governance

Telaahan Renstra Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Barat

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 59

Visi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, yaitu ”Terwujudnya

Industri Andalan Jawa Barat dan Optimalisasi Pasar Dalam Negeri dan Luar Negeri Pada

Tahun 2013”, Maksudnya adalah keberadaan Dinas Perindag Provinsi Jawa Barat sebagai

salah satu OPD di Provinsi Jawa Barat, diharapkan dapat mewujudkan sosok provinsi Jawa

Barat di bidang Industri pada tahun 2013 kearah perkembangannya produk-produk industri

baik dalam konteks substitusi impor maupun orientasi ekspor secara mandiri maupun

aliansi/kolaborasi sebagai hasil pengembangan klaster industri yang semakin kompetitif.

Untuk bidang perdagangan diharapkan berkembangnya aktifitas perdagangan dalam dan

luar negeri baik yang bersumber dari produk dengan lokal konten tinggi maupun terdapat

kandungan impor dalam keseimbangan transaksi antar daerah dan antar negara yang

mampu memberikan surplus kepada pendapatan regional Jawa Barat.

Dalam mendukung visi tersebut maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi

Jawa Barat telah menetapkan misi sebagai berikut :

a. Meningkatkan pertumbuhan industri andalan daerah Dengan Tujuan sebagai berikut :

Meningkatkan peran industri kecil dan menengah dalam struktur industri

industri di Provinsi Jawa Barat, dengan Sasaran:

1. Meningkatnya penyebaran jumlah industri kecil dan menengah di daerah

Kab/Kota,

2. Meningkatnya kontribusi (nilai tambah) industri kecil dan menengah

dalam pembentukan PDRB Jawa Barat,

3. Meningkatnya penyerapan tenaga kerja pada industri kecil dan menengah.

4. Meningkatkan peran industri unggulan daerah (kompetensi inti industri

daerah/OVOP) Kabupaten/Kota dan tumbuhnya industri andalan masa

depan (industri agro, industri telematika dan industri kreatif) agar

menjadi kekuatan penggerak perekonomian regional Jawa Barat, dengan

Sasaran : Meningkatnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi

industri,

5. Berkembangnya keanekaragaman produk-produk industri dari berbagai

strata baik untuk subsitusi impor maupun orientasi ekspor dan

tumbuhnya industri andalan daerah.

Meningkatkan kemitraan antar industri inti–industri penunjang – industri

terkait (hulu-hilir) dalam suatu networking yang memperkuat dan

memperdalam struktur industri Jawa Barat, dengan Sasaran :

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 60

1. Meningkatnya kemitraan antar pelaku usaha (indag) dan kerjasama

pengembangan industri antar daerah/kawasan,

2. Meningkatnya daya saing industri melalui pengembangan klaster

industri.

b. Meningkatkan kelancaran distribusi, pengamanan pasar dalam negeri dan

perlindungan konsumen Dengan Tujuan sebagai berikut :

Meningkatkan efektivitas dan efisiensi perdagangan dalam negeri, dengan

Sasaran : Teroptimalisasikannya pasar dalam negeri

Meningkatkan kepastian hukum dan kepastian berusaha, dengan Sasaran

Terwujudnya tertib usaha dan tertib ukur dibidang perdagangan

c. Meningkatkan peran perdagangan luar negeri Dengan Tujuan sebagai berikut :

Meningkatkan ekspor Jawa Barat, dengan Sasaran Meningkatnya daya saing

produk yang berorientasi ekspor

Mengendalikan impor, dengan Sasaran : Terkendalinya volume impor barang

konsumsi dan bahan baku industri d.

d. Mengelola sumberdaya internal organisasi dalam mendukung pelaksanaan TUPOKSI

Dinas Perindag Jabar Dengan Tujuan sebagai berikut :

Meningkatkan kapasitas sumberdaya aparatur

Membina dan mengembangkan aparatur

Meningkatkan ketersediaan sarapa dan prasarana aparatur

Mengembangkan sistem administrasi kesekretariatan

Mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana kerja

Meningkatkan ketersediaan informasi dan sinergitas perencanaan bidang

industri dan perdagangan serta akuntabilitas kinerja instansi/dinas

Telaahan Renstra Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Propinsi Jawa Barat

Visi :

“ Terwujudnya Kemandirian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk Kesejahteraan

Masyarakat Guna Mendukung Jawa Barat Sebagai Provinsi Termaju”

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 61

Misi :

1. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pengelola energi dan sumberdaya

mineral yang profesional, berkapasitas moral dan intelektual.

2. Meningkatkan investasi, kesempatan kerja dan pendapatan daerah dari sektor

energi dan sumberdaya mineral.

3. Meningkatkan peran para pelaku bidang energi dan sumberdaya mineral terhadap

kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

4. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan energi dan

sumberdaya mineral.

5. Meningkatkan upaya konservasi lingkungan dan perlindungan masyarakat dari

kejadian bencana alam.

D. Telaahan Rencana Tata Ruang dan Kajian Lingkuangan Hidup Strategis

Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2008 tentang tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung tahun 2007-2027, disebutkan bahwa

tujuan penataan ruang adalah : a. mencapai optimasi dan sinergi pemanfaatan

sumberdaya secara berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan

ketahanan nasional; b. menciptakan keserasian dan keseimbangan antara lingkungan dan

sebaran kegiatan; c. meningkatkan daya guna dan hasil guna pelayanan atas

pengembangan dan pengelolaan ruang; d. mewujudkan keseimbangan dan keserasian

perkembangan antar bagian wilayah kota serta antar sektor dalam rangka mendorong

pelaksanaan otonomi daerah; e. mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah

serta menanggulangi dampak negatif terhadap lingkungan. f. Mewujudkan Kabupaten

Bandung sebagai hinterland dan kawasan produksi utama dalam pengembangan

Metropolitan Bandung. Selanjutnya dalam RTRW juga telah ditetapkan kebijakan

pengembangan struktur ruang; dan kebijakan pengembangan pola ruang.

Rencana Tata Ruang Wilayah diharapkan menjadi pedoman bagi semua pemangku

kepentingan dalam pelaksanaan pembangunan di berbagai sektor/bidang, serta

mengakomodasikan pembagian peran dengan kabupaten/kota dan bersifat saling

melengkapi serta selaras serta sebagai matra spasial bagi Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) serta

rencana pembangunan lainnya.

Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten meliputi sistem perkotaan di

wilayahnya yang terkait dengan kawasan perdesaan dan sistem jaringan prasarana

wilayah Kabupaten. Wilayah Kabupaten Bandung dibagi dalam beberapa Wilayah

Pengembangan (WP), meliputi :

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 62

a) WP Soreang – Kutawaringin – Katapang berfungsi sebagai kawasan

pemerintahan, jasa dan perdagangan, permukiman, pertanian, pariwisata, dan

industri non polutif di Kecamatan Katapang;

b) WP Banjaran berfungsi sebagai kawasan industri non polutif, jasa dan

perdagangan, permukiman, pertanian, dan pariwisata;

c) WP Baleendah berfungsi sebagai kawasan jasa dan perdagangan, pertanian,

industri non polutif, permukiman, dan pendidikan;

d) WP Majalaya berfungsi sebagai kawasan jasa dan perdagangan, pertanian,

industri, dan permukiman;

e) WP Cileunyi-Rancaekek berfungsi sebagai kawasan jasa dan perdagangan,

pertanian, industri , permukiman, dan konservasi;

f) WP Cicalengka berfungsi sebagai kawasan jasa dan perdagangan, pertanian,

industri non polutif, dan permukiman.

g) Margahayu dan Margaasih berfungsi sebagai kawasan jasa dan perdagangan,

industri non polutif, dan permukiman;

h) Cilengkrang dan Cimenyan berfungsi sebagai kawasan jasa dan perdagangan,

pertanian, permukiman, pariwisata dan konservasi.

Kawasan perdagangan dan jasa dibedakan berdasarkan tingkat pelayanannya, yaitu :

a. Kawasan perdagangan dan jasa yang memiliki fungsi pelayanan kecamatan dicirikan

dengan pengelompokkan letak, terletak di seluruh kecamatan; b. Kawasan perdagangan dan

jasa yang memiliki fungsi untuk melayani kecamatan-kecamatan lain terletak di kota-kota

hirarki II dan III, yaitu Kecamatan Soreang, Banjaran, Majalaya, dan Cileunyi dan kecamatan

lain sesuai pembagian hirarkinya. Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa

direncanakan seluas ± 2.251,22 Ha.

Kawasanperuntukan industri seperti yang dimaksud dalam pasal 73 ayat (4) lebih

diperuntukkan bagi jenis industri yang tidak menghasilkan limbah cair dan atau tidak

menggunakan air banyak. Sedangkan untuk pengembangan industri polutif dikendalikan

secara ketat dengan persyaratan tidak banyak menggunakan air tanah dalam untuk proses

produksi dan memenuhi persyaratan lainnya sesuai hasil kajian detail/teknis. (2) Rencana

luas kawasan peruntukan Industri adalah seluas ± 5.543,03 ha terdiri dari Kawasan Industri

seluas ± 3.950 ha dan Zona Industri seluas ± 1.593,03 ha.

Kawasan strategis merupakan kawasan prioritas yang membutuhkan

pengembangan/penanganan mendesak atau kawasan yang mempunyai potensi

pengembangan yang dapat memajukan perekonomian wilayah, atau kawasan yang

mempunyai permasalahan yang harus segera ditangani. (2) Dikaitkan dengan fungsi

strategis, struktur dan pola ruang , kawasan prioritas yang akan dikembangkan adalah : a.

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 63

Kawasan Kota Baru Tegalluar; b. Kawasan Industri Margaasih; c. Kawasan Terpadu Stadion

Olah Raga Si Jalak Harupat.

Kawasan Kota Baru Tegalluar merupakan kawasan strategis dengan luas ± 3.500 ha yang

terdiri dari pengembangan kawasan pemukiman skala besar, kawasan industri,

pengembangan waduk/danau buatan dan kawasan rekreasi. (2) Kawasan Industri

Margaasih merupakan kawasan strategis dengan luas ± 450 ha untuk pengembangan

kawasan industri non-polutif. (3) Kawasan Terpadu Stadion Olah Raga Si Jalak Harupat c

merupakan kawasan strategis dengan luas ± 740 ha yang terdiri dari kawasan inti stadion

(sport centre) dengan luas ± 130 ha dan kawasan pendukung dengan luas ± 610 ha terletak di

Kecamatan Kutawaringin yang diarahkan untuk kegiatan jasa/perdagangan, perumahan,

industri non polutif serta kegiatan komersial lainnya.

Namun demikian masih terdapat berbagai isu strategis yang perlu ditangani secara

sistematis dalam kaitan dengan penataan ruang ini. Pertama adalah masih terjadi

penyimpangan pemanfaatan ruang di Kabupaten Bandung. Hal ini ditunjukkan oleh adanya

ketimpangan pembangunan wilayah di Kabupaten Bandung.

Isu selanjutnya berkaitan dengan semakin meningkatnya konversi lahan pertanian ke

non pertanian dan konversi lahan di kawasan lindung. Hal ini terjadi karena pengaruh

kegiatan ekonomi seperti kegiatan investasi industri, jasa maupun pemukiman,

perkembangan penduduk maupun kondisi sosial budaya. Alih fungsi lahan di Kabupaten

Bandung terutama terjadi pada berubahnya fungsi hutan baik primer maupun sekunder

menjadi fungsi perkebunan bahkan semak belukar, berubahnya fungsi sawah menjadi fungsi

permukiman dan budidaya lainnya. Alih fungsi yang terjadi umumnya mengabaikan rencana

tata ruang yang telah direncanakan sebelumnya. Akibatnya produksi dan produktivitas

pertanian semakin menurun dan kondisi lingkungan juga menurun.

Isu strategis yang berkaitan dengan lingkungan hidup yang terjadi saat ini adalah

terjadinya kerusakan lingkungan di daerahpembangunan kawasan-kawasan industri. Kondisi

ini dapat meningkatkan polusi baik polusi udara, air, maupun suara sehingga dapat

mengurangi kualitas kesehatan masyarakat di sekitar kawasan industri. Demikian pula alih

fungsi lahan secara berlebihan dan tidak sesuai dengan peruntukannya dapat mengakibatkan

terjadinya degradasi lahan. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan potensi bencana yang

timbul seperti erosi, banjir, polusi dan lain-lain.

Pembangunan ekonomi yang kurang bijaksana akan memberi dampak negatif terhadap

kualitas lingkungan. Peningkatan pembangunan aksesibilitas jalan secara berlebihan akan

mempengaruhi aktivitas pertanian di Kabupaten Bandung. Semakin banyak jaringan jalan

yang ada, maka kegiatan pertanian akan semakin terdesak akibat berkurangnya lahan

pertanian. Pemanfaatan air bersih secara berlebihan juga dapat mengakibatkan menurunnya

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 64

kuantitas dan kualitas sumber air khususnya air tanah. Pemanfaatan potensi pertambangan

yang tidak terkendali dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat lahan galian yang

ditinggalkan. Sebagai respon atas berbagai isu lingkungan hidup tersebut, maka perlu

merancang berbagai rencana pembangunan yang ramah lingkungan. Sebagai implikasinya

maka peningkatan kompetensi SDM tentang lingkungan hidup perlu ditingkatkan.

Selanjutnya perumusan rencana pembangunan berwawasan lingkungan perlu melibatkan

berbagai sektor, sehingga kuantitas dan kualitas koordinasi juga perlu ditingkatkan.

E. Penentuan Isu-Isu Strategis

Perumusan isu-isu strategis didasarkan analisis terhadap lingkungan internal dan

eksternal yaitu peluang dan ancaman serta memperhatikan kekuatan dan kelemahan

pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung dalam melaksanakan

tugas pokok dan fungsi serta misi sebagai lembaga perencanaan pembangunan yang

berdasarkan pendekatan seperti diuraikan dalami Undang-Undang Nomor 25 Tahun

2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka isu-isu strategis yang

menjadi acuan atau dasar dalam menentukan program dan kegiatan yang diprioritaskan

selama lima tahun ke depan (2016-2021) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sebagai berikut :

1. Belum terjaminnya ketersedian kebutuhan bahan pokok menyebabkan sering terjadi

fluktuasi harga bahan pokok;

2. Belum efesienya arus barang dan konektivitas distribusi dan fasilitasi perdagangan;

3. Masih rendahnya tingkat kesadaran konsumen serta belum optimalnya pengawasan

barang/jasa;

4. Masih rendahnya tingkat keterampilan dan produktivitas dari pelaku industri kecil;

5. Masih lemahnya penguasan teknologi bagi pelaku industri kecil menyebabkan daya

saing produk industri kecil lemah dalam menghadapi persaingan;

6. Belum optimalnya jejaring kemitraan usaha antara IKM dengan industri besar.

Isu Strategis tentang energi dan sumberdaya mineral

1. Belum tercapainya optimalisasi pemanfaatan potensi Energi dan Sumber Daya

Mineral, yang berwawasan lingkungan.

2. Perlunya peningkatan kemampuan dan kualitas SDM melalui pendidikan dan

pelatihan.

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 65

3. Belum tersusunnya data dan informasi geologi serta potensi panas bumi.

4. Belum terlaksananya pembinaan dan pengawasan izin pemanfaatan langsung panas

bumi.

5. Belum terbentuknya peraturan perundang-undangan daerah di bidang Panas Bumi

untuk Pemanfaatan Langsung.

6. Perlunya dilakukan monitoring maupun koordinasi baik ke Pemerintah Pusat

maupun Pemerintah Provinsi, dalam hal pengelolaan pertambangan, pengendalian air

tanah, minyak dan gas bumi serta panas bumi.

Diperlukan pula koordinasi pengelolaan energi yang meliputi ketenagalistrikan dan aneka

energi baru dan energi terbarukan (diantaranya yang bersumber dari: panas bumi, angin, air,

bioenergi, surya , dll).

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 66

BAB IV

TUJUAN, SASARAN,

STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Perumusan tujuan dan sasaran menengah SKPD merupakan salah satu tahap

penting penyusunan dokumen Renstra SKPD. Perumusan tujuan dan sasaran yang terukur

akan memberikan arah yang jelas bagaimana mencapai kinerja yang diharapkan dan

mengatasi permasalahan yang terjadi. Merealisasikan sebuah tujuan jangka menengah

diartikan sebagai keberhasilan menciptakan perubahan pada dampak yang luas dari tugas

dan fungsi yang diemban organisasi.

Untuk keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran diperlukan strategi untuk

mencapainya. Strategi dimaknai sebagai aktualisasi berbagai kebijakan untuk mencapai

sasaran yang spesifik dan berkesinambungan. Selanjutnya, kebijakan diimplementasikan

ke dalam program-program untuk mewujudkan sasaran yang ingin dicapai selama lima

tahun.

IV.1 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH DISPERIN KABUPATEN BANDUNG

Sebagai salah satu komponen dari perencanaan strategis, tujuan dan sasaran

ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi pad RPJMD Kabupaten

Bandung Tahun 2016-2021 sebagai gambaran tentang kondisi yang ingin dicapai di

masa datang. Untuk itu, tujuan disusun guna memperjelas pencapaian sasaran yang

ingin diraih dari dari visi dan misi pada RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021.

Tujuan dan sasaran hendaknya merupakan arsitektur kinerja tertinggi atau impact dari

segenap operasionalisasi kebijakan melalui program dan kegiatan sepanjang lima tahun

ke depan. Adapun tujuan dan saran jangka menegah Dinas Perdagangan Kabupaten

Bandung Tahun 2016-2021 ialah sebagai berikut ini:

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 67

Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung

Visi RPJMD Tahun 2016-2021 : “ Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan

yang Baik dan Sinergi Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan ”

Misi V : “ Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang memiliki keunggulan kompetitif ”

NO.

TUJUAN

SASARAN

INDIKATOR SASARAN Satuan

Kondisi Awal

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5

1. Meningkatnya produk eksport non migas

Meningkatnya nilai ekspor perdagangan

Nilai ekspor perdagangan

$ 820.972.774 845.601.95

7 854.796.852

863.712.617

868.476.968 897.710.575

Jumlah Penerbitan SKA

Buah 5.280 5.520 6.000 6.480 6.960 7.068

2.

Meningkatkan kinerja perdagangan dalam dan luar negeri serta perlindungan terhadap konsumen Meningkatkan koordinasi pengendalian harga kebutuhan pokok masyarakat

Meningkatnya ketersediaan sarana perdagangan dan perluasan pasar

Jumlah pasar yang ditingkatkan kondisinya

Unit 2 2 2 2 2 2

Peningkatan jumlah daerah tujuan pemasaran dalam negeri

Daerah 3 3 3 3 4 4

Meningkatnya perlindungan terhadap konsumen dan tertib ukur

Jumlah UTTP dan BDKT

Unit 7.216 52.743 55.243 55.743 55.993 56.243

Meningkatnya kelancaran distribusi dan jaminan pasokan barang kebutuhan pokok dan barang penting lainya

Stabitas harga bahan pokok dan barang penting lainya

kali 236 236 236 240 240 240

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 68

Visi RPJMD Tahun 2016-2021 : “ Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan

yang Baik dan Sinergi Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan ”

Misi V : “ Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang memiliki keunggulan kompetitif ”

NO.

TUJUAN

SASARAN

INDIKATOR SASARAN Satuan

Kondisi Awal

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5

3.

Meningkatkan peran Industri Kecil dan Menengah (IKM) dalam perekonomian

Meningkatnya perkembangan industri kecil, menengah

Peningkatan jumlah unit usaha IKM

Unit 12.866 5 7 10 12 15

Pertumbuhan Omset Industri Kecil Menengah

% Rp.

2.324.829.208.969

2 3 4,5 5 6

4.

Meningkatkan meningkatkan produktifitas dan daya saing IKM

Meningkatnya penguasaan teknologi dan standarisasi produk industri

Jumlah Pengembangan desain produk dan kemasan

Unit 500 600 700 800 900 1.000

Jumlah IKM yang difasilitasi penerapan standarisasi

Unit 10 15 20 25 30 35

Jumlah IKM yang difasilitasi perlindungan HAKI

Unit 10 40 50 50 50 50

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 69

Tabel 4.2. Hasil Revisi Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung Visi RPJMD Tahun 2016-2021 : “ Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan

yang Baik dan Sinergi Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan ”

Misi V : “ Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang memiliki keunggulan kompetitif ”

NO.

TUJUAN

SASARAN

INDIKATOR SASARAN Satuan

Kondisi Awal

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5

Meningkatnya Nilai Perdagangan eksport Kabupaten Bandung

Meningkatnya Nilai Eksport Perdagangan Non Migas

Pertumbuhuan Nilai Eksport Non Migas

$

Meningkatkan kinerja perdagangan dalam negeri dan Peningkatan perlindungan terhadap konsumen

Meningkatnya perlindungan terhadap hak/kepentingan konsumen dan tertib ukur

Persentase Alat UTTP bertanda tera sah yang berlaku

%

Meningkatnya Kinerja dan Kontribusi Nilai Sektor Perdagangan terhadap PDRB

Persentase Kontribusi sub sektor Perdagangan Terhadap PDRB Kabupaten Bandung

%

Meningkatkan peran Industri Kecil dan Menengah (IKM) dalam perekonomian daerah

Meningkatkan daya saing dan produktifitas industri kecil

Pertumbuhan Industri Kecil dan Menegah Berdaya saing

%

Persentase Jumlah Industri Kecil berbasis teknologi

%

Meningkatnya standarisasi produk industri

Persentase IKM yang difasilitasi standarisasi produk

%

Misi V : “ Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang memiliki keunggulan kompetitif ”

NO.

TUJUAN

SASARAN

INDIKATOR SASARAN Satuan

Kondisi Awal

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5

1

Meningkatnya Nilai Perdagangan eksport Kabupaten Bandung

Meningkatnya Nilai Eksport Perdagangan Non Migas

Pertumbuhuan Nilai Eksport Non Migas

$ 820.972.774 845.601.957 854.796.852 863.712.617 868.476.968 897.710.575

2

Meningkatknya kinerja perdagangan dalam negeri dan Peningkatan perlindungan terhadap konsumen

Meningkatnya perlindungan terhadap hak/kepentingan konsumen dan tertib ukur

Persentase Alat UTTP bertanda tera sah yang berlaku

% 0 0 5 7 10 12

Meningkatnya Kinerja dan Kontribusi Nilai Sektor Perdagangan terhadap PDRB

Persentase Kontribusi sub sektor Perdagangan Terhadap PDRB Kabupaten Bandung

% 5,26 5,90 6,07 6,15 6,36 6,58

3

Meningkatknyaperan Industri Kecil dan Menengah (IKM) dalam perekonomian daerah

Meningkatkan daya saing dan produktifitas industri kecil

Pertumbuhan Industri Kecil dan Menegah Berdaya saing

% 2 4 5 6 6,5 7

Persentase Jumlah Industri Kecil berbasis teknologi

% 0 2 3 4 4,5 5

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 70

Visi RPJMD Tahun 2016-2021 : “ Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintahan

yang Baik dan Sinergi Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan ”

Misi V : “ Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang memiliki keunggulan kompetitif ”

NO.

TUJUAN

SASARAN

INDIKATOR SASARAN Satuan

Kondisi Awal

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5

Meningkatnya Nilai Perdagangan eksport Kabupaten Bandung

Meningkatnya Nilai Eksport Perdagangan Non Migas

Pertumbuhuan Nilai Eksport Non Migas

$

Meningkatkan kinerja perdagangan dalam negeri dan Peningkatan perlindungan terhadap konsumen

Meningkatnya perlindungan terhadap hak/kepentingan konsumen dan tertib ukur

Persentase Alat UTTP bertanda tera sah yang berlaku

%

Meningkatnya Kinerja dan Kontribusi Nilai Sektor Perdagangan terhadap PDRB

Persentase Kontribusi sub sektor Perdagangan Terhadap PDRB Kabupaten Bandung

%

Meningkatkan peran Industri Kecil dan Menengah (IKM) dalam perekonomian daerah

Meningkatkan daya saing dan produktifitas industri kecil

Pertumbuhan Industri Kecil dan Menegah Berdaya saing

%

Persentase Jumlah Industri Kecil berbasis teknologi

%

Meningkatnya standarisasi produk industri

Persentase IKM yang difasilitasi standarisasi produk

%

Meningkatnya pemanfaatan potensi

Meningkatnya pemanfaatan potensi

Persentase pemanfaatan

Misi V : “ Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang memiliki keunggulan kompetitif ”

NO.

TUJUAN

SASARAN

INDIKATOR SASARAN Satuan

Kondisi Awal

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5

Meningkatnya peran Industri Kecil dan Menengah (IKM) dalam perekonomian daerah

Meningkatnya standarisasi produk industri

Persentase IKM yang difasilitasi standarisasi produk

% 0 0 1 2 3,5 5

4

Meningkatnya pemanfaatan potensi pertambangan dan energi yang berwawasan lingkungan

Meningkatnya pemanfaatan potensi volume uap panas bumi sebagai energi yang berwawasan lingkungan

Persentase pemanfaatan potensi uap panas bumi sebagai sumber energi

% 84 90 91,5 92,7 93 93,5

5 Meningkatnya Kapasitas dan Kapabilitas Internal

Meningkatakan Tatakelola Pemerintahan instansi Organisasi Perangkat Daerah

Predikat Nilai AKIP Disperin

Nilai 0 B B BB BB A

Persentase aset dalam kondisi baik

% 0 0 70 72 76 80

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 71

IV.2. STRATEGI DAN KEBIJAKAN DISPERDAGIN KABUPATEN BANDUNG

Untuk mencapai tujuan dan sasaran Renstra diperlukan strategi. Strategi adalah

langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan

misi. Rumusan strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan

dicapai yang diperjelas dengan serangkaian kebijakan.

Perumusan strategi adalah proses yang kompleks dimana tujuan Dinas

Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung yang merupakan penjabaran dari

wewenang, misi, visi, maupun nilai-nilai yang akan diserap menjadi strategi-strategi yang

objektif. Strategi yang telah dirancang tersebut selanjutnya diuraikan dalam berbagai

kebijakan. Selanjutnya, masing-masing kebijakan diformulasikan ke dalam program-

program.

Strategi dan kebijakan dalam rencana strategis SKPD merupakan strategi dan

kebijakan untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD yang selaras dengan

strategi dan kebijakan daerah serta rencana program prioritas dalam rancangan awal

RPJMD tahun 2014-2019 dan sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD.

Tabel 4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program

Meningkatnya produk eksport non migas

Meningkatnya nilai ekspor perdagangan

Perluasan pasar

ekspor non

tradisional dan

penumbuhan

eksportir baru

Diversifikasi pasar ekspor

Program

Peningkatan dan

Pengembangan

Ekspor Peningkatan promosi luar negeri

Meningkatkan kinerja perdagangan dalam dan luar negeri serta perlindungan terhadap konsumen

Meningkatnya ketersediaan sarana perdagangan dan perluasan pasar

Memperkuat & memperluas pasar dalam

negeri dan

peningkatan

sarana dan

prasarana

perdagangan

Peningkatan akses dan

penetrasi ke pasar

domestik

melalui perluasan dan

Peningkatan sarana dan

prasaran

perdagangan

Program

Peningkatan

Efisiensi

Perdagangan

Dalam Negeri

Meningkatnya perlindungan terhadap konsumen

Peningkatan

pengawasan

persaiangan

usaha yang sehat

dan tertib ukur

Peningkatan tertib ukur dan Peningkatan pengawasan kemetrologian dan tera, tera ulang UTTP

Program

Perlindungan

Konsumen dan

pengamanan

perdagangan

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 72

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program

Meningkatkan koordinasi pengendalian harga kebutuhan pokok masyarakat

Meningkatnya kelancaran distribusi dan jaminan pasokan barang kebutuhan pokok dan barang penting lainya

Peningkatan stabilisasi ketersediaan bahan pokok dan penguatan jaringan

distribusi;

Pengembangan jaringan distribusi dan Kontinyuitas pemantauan harga

Program

Peningkatan

Efisiensi

Perdagangan

Dalam Negeri

Meningkatkan peran Industri Kecil dan Menengah (IKM) dalam perekonomian

Meningkatnya perkembangan industri kecil, menengah

Peningkatan unit

usaha IKM dan

daya saing

produk indusri

unggulan

Memfasilitasi

peningkatan unit usaha

dan kemitraan usaha

industri

Program

Pengembangan

Industri Kecil

dan Menengah

Meningkatkan meningkatkan produktifitas dan daya saing IKM

Meningkatnya penguasaan teknologi dan standarisasi produk industri

Peningkatan penguasaan teknologi dan standarisasi produk industri

Memfasilitasi

peningkatan kualitas

produk industri

unggulan

Program

peningkatan

Kapasitas IPTEK

Sistem Produksi

Program

Peningkatan

Kemampuan

Teknologi

Industri

Berikut ini adalah tabel strategi dan kebijakan SKPD hasil reviu Tim Internal Dinas

Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung :

Tabel 4.3. Hasil Reviu Strategi dan Kebijakan SKPD

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program

Meningkatnya Nilai Perdagangan eksport Kabupaten Bandung

Meningkatnya Nilai Eksport Perdagangan Non Migas

Meningkatnya perlindungan terhadap hak/kepentingan konsumen dan tertib ukur

Perluasan pasar

ekspor non

tradisional dan

penumbuhan

eksportir baru

Diversifikasi pasar ekspor

Program

Peningkatan

dan

Pengembangan

Ekspor Peningkatan promosi luar negeri

Meningkatkan kinerja perdagangan dalam negeri dan Peningkatan perlindungan terhadap konsumen

Meningkatnya Kinerja dan Kontribusi Nilai Sektor Perdagangan terhadap PDRB

Memperkuat & memperluas pasar dalam

negeri dan

peningkatan sarana

dan prasarana

perdagangan

Peningkatan akses dan

penetrasi ke pasar

domestik

melalui perluasan dan

Peningkatan sarana dan

prasaran

perdagangan

Program

Peningkatan

Efisiensi

Perdagangan

Dalam Negeri

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 73

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program

Meningkatnya Nilai Eksport Perdagangan Non Migas

Peningkatan

pengawasan

persaiangan usaha

yang sehat dan

tertib ukur

Peningkatan tertib ukur dan Peningkatan pengawasan kemetrologian dan tera, tera ulang UTTP

Program

Perlindungan

Konsumen dan

pengamanan

perdagangan

Meningkatkan peran Industri Kecil dan Menengah (IKM) dalam perekonomian daerah

Meningkatkan daya saing dan produktifitas industri kecil

Peningkatan unit

usaha IKM dan daya

saing produk

indusri unggulan

Memfasilitasi

peningkatan unit usaha

dan kemitraan usaha

industri

Program

Pengembangan

Industri Kecil

dan Menengah

Meningkatnya standarisasi produk industri

Peningkatan penguasaan teknologi dan standarisasi produk industri

Memfasilitasi

peningkatan kualitas

produk industri

unggulan

Program

peningkatan

Kapasitas

IPTEK Sistem

Produksi

Program

Peningkatan

Kemampuan

Teknologi

Industri

Meningkatnya pemanfaatan potensi pertambangan dan energi yang berwawasan lingkungan

Meningkatnya pemanfaatan potensi volume uap panas bumi sebagai energi yang berwawasan lingkungan

Pengelolaan energi dan sumber daya mineral yang berwawasan lingkungan

Program Pengelolaan Listrik Dan Pemanfaatan Energi

Meningkatnya Kapasitas dan Kapabilitas Internal

Meningkatkan Tatakelola Pemerintahan instansi Organisasi Perangkat Daerah

Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 74

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi dan kebijakan pada bagian

sebelumnya, maka disusun langkah-langkah rencana strategis yang lebih operasional untuk

kurun waktu lima tahun (2016-2021), meliputi program, kegiatan, indikator kinerja,

kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif. Program ini merupakan penjabaran dari

kebijakan strategis Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung dengan tetap

mengacu pada program pembangunan RPJMD Kabupaten Bandung 2016-2021.

Pada bagian ini disajikan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, target

sasaran, dan pendanaan indikatif yang merupakan penjabaran dari tabel yang menjelaskan

tentang strategi dan kebijakan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung

tahun 2016-2021. Indikator kinerja program menunjukkan capaian keberhasilan program

yang mencerminkan outcome. Sedangkan indikator kinerja kegiatan menunjukkan keluaran

(output) dari kegiatan yang dilaksanakan.

Data capaian pada tahun awal perencanaan menunjukkan capaian kinerja pada tahun

2013, target kinerja program/ kegiatan yang bersifat persentase atau rasio, pada akhir tahun

renstra menunjukkan capaian pada tahun ke-5. Sedangkan target kinerja program/ kegiatan

yang bersifat angka absolut, kondisi pada akhir tahun renstra menunjukkan akumulasi dari

capaian setiap tahunnya. Adapun secara rinci disajikan melalui tabel 5.1 sebagai berikut :

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 75

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 76

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 77

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 78

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 79

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 80

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 81

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 82

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 83

BAB VI

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap unit kerja.

Indikator kinerja atau indikator keberhasilan untuk setiap jenis pelayanan pada bidang-

bidang kewenangan yang diselenggarakan oleh unit organisasi perangkat daerah dalam

bentuk standar pelayanan yang ditetapkan oleh masing-masing daerah. Penetapan standar

pelayanan merupakan cara untuk menjamin dan meningkatkan akuntabilitas pelayanan

pemerintah daerah kepada masyarakat.

Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang menggambarkan

tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja harus

merupakan sesuatau yang akan dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk

menilai atau melihat tingkatan kinerja baik dalam tahap perencanaan, tahap pelaksanaan ,

maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi Sistem akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah merupakan suatu instrumen pertanggung jawaban yang terdiri dari berbagai

indikator dan mekanisme kegiatan pengukuran, penilaian dan pelaporan kinerja secara

menyeluruh dan terpadu untuk memenuhi kewajiban pemerintah dalam mempertanggung

jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas, fungsi dan misi organisasi.

Pada bab ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung

menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai

komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Seperti telah

dikemukakan sebelumnya, bahwa Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Bandung mendukung tercapainya tujuan untuk “Meningkatkan daya saing

perekonomian Kabupaten Bandung sebagai upaya optimalisasi kontribusi sektor

ekonomi terhadap pembangunan daerah” dengan sasaran a.) Meningkatnya transaksi pada

sektor perdagangan dan jasa di Kabupaten Bandung; b.) Meningkatkan kapasitas, kapabilitas

serta produktivitas UMKM-IKM dan kualitas produk unggulan. Tabel di bawah ini

menunjukkan indikator kinerja Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung

yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Pemerintah Kabupaten Bandung Tahun 2016-

2021.

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 84

Tabel 6.1 Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan Dan Sasaran RPJMD

NO Indikator

Kondisi kinerja

pada awal

periode RPJMD

(2015)

Target Capain Setiap Tahun Kondisi Kinerja

pada akhir

periode RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020

1 Nilai Eksport Non Migas 820.972.774 845.601.957 854.796.852 863.712.617 868.476.968 897.710.575 897.710.575

2 Persentase Alat UTTP bertanda tera yang sah

0 0 5 7 10 12 12

3 Persentase Kontribusi sub sektor Perdagangan Terhadap PDRB Kabupaten Bandung

5,26 5,90 6,07 6,15 6,36 6,58 6,58

4 Pertumbuhan Industri Kecil dan Menegah

2 4 5 6 6,5 7 7

5 Persentase Jumlah Industri Kecil berbasis teknologi

0 2 3 4 4,5 5 5

6 Persentase IKM yang difasilitasi standarisasi produk

0 0 0 1 2 2,5 2,5

7 Persentase pemanfaatan potensi uap panas bumi sebagai sumber energi

84 90 91,5 92,7 93 93,5 93,5

8 Nilai AKIP Disperin 0 CC B B BB BB A

9 Persentase aset dalam kondisi baik 0 0 70 72 76 80 80

10 Nilai rata-rata SKP 0 0 80 82,5 85 87,5 87,5

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 85

Dalam mengukur kinerja pelaksanaan program dan kegiatan perlu memperhatikan

Indikator Kinerja Utama (IKU) yang sering pula disebut Key Performance Indicator. Dalam

ketentuan umum Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :

PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator

Kinerja Utama disebutkan Kinerja Instansi Pemerintah adalah gambaran mengenai tingkat

pencapaian sasaran atau tujuan instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat

keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan

yang ditetapkan.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :

PER/09/M.PAN/5/2007 setiap unit kerja wajib menyusun Indikator kinerja utama (IKU). IKU

ditetapkan sebagai acuan ukuran kinerja yang dipergunakan oleh Pemerintah Kabupaten dan

masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Daerah.

IKU digunakan dasar untuk menetapkan Rencana Kinerja Tahunan, menyusun Rencana Kerja

dan Anggaran, menyusun dokumen Penetapan Kinerja, menyusunan Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) serta melakukan evaluasi penyampaian kinerja sesuai

dengan dokumen Rencana Pembangunan.

Dalam hal ini Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung

menggunakan Indikator Kinerja Utama (IKU) mengambil dari indikator yang tercantum pada

indikator sasaran SKPD beserta dengan target capaiannya. Indikator tersebut yaitu :

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 86

Tabel 6. Tabel Indikator Kinerja Utama

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR

KINERJA UTAMA

PENJELASAN / FORMULASI PENGHITUNGAN SUMBER DATA

1

Meningkatnya Nilai Perdagangan eksport Kabupaten Bandung

Meningkatnya Nilai Eksport Perdagangan Kabupaten Bandung

Nilai Eksport Non Migas

Nilai ekspor bersih = nilai ekspor – nilai impor

Penerbitan SKA melalui aplikasi e-SKA Kementerian Perdagangan RI

2

Meningkatkan kinerja perdagangan dalam negeri dan Peningkatan perlindungan terhadap konsumen

Meningkatnya perlindungan terhadap hak/kepentingan konsumen dan tertib ukur

Persentase Alat UTTP bertanda tera yang sah

(Jumlah WTU yang ditera th n-jumlah WTU yang ditera tahun n-1) Rumus = --------------------------------------------------------- x 100%

Jumlah WTU yang ditera th n-1

Laporan hasil pelaksanaan program kegiatan Bidang Kemetrologian dan Laporan Pelayaan Tera dan Tera Ulang UPT Kemetrologian

Meningkatnya Kinerja dan Kontribusi Nilai Sektor Perdagangan terhadap PDRB

Persentase Kontribusi sub sektor Perdagangan Terhadap PDRB Kabupaten Bandung

(PDRB ADHK sub sektor perdagangan tahun n) - (PDRB ADHK sub sektor perdagangan tahun n-1)

Rumus = -----------------------------------------------------------x 100% PDRB ADHK sub sektor perdagangan tahun n-1

Data PDRB Kabupaten Bandung/Pertanggung jawaban Bidang Perdagangan

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 87

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR

KINERJA UTAMA

PENJELASAN / FORMULASI PENGHITUNGAN SUMBER DATA

3

Meningkatkan peran Industri Kecil dan Menengah (IKM) dalam perekonomian daerah

Meningkatkan daya saing dan produktifitas industri kecil

Pertumbuhan Industri Kecil dan Menegah

(Jumlah IKM s/d tahun n - jumlah IKM s/d tahun n-1 Rumus = ---------------------------------------------------------- x 100%

(Jumlah IKM s/d tahun n-1)

Laporan hasil pelaksanaan program kegiatan Bidang Perindustrian

Persentase Jumlah Industri Kecil berbasis teknologi

Jumlah IKM yang sudah mengunakan Teknologi Rumus = ---------------------------------------------------------- x 100%

Jumlah Seluruh IKM

Laporan hasil pelaksanaan program kegiatan Bidang Perindustrian

Meningkatnya standarisasi produk industri

Persentase IKM yang difasilitasi standarisasi produk

Jumlah IKM yang difasilitasi standarisasi produk Rumus = -----------------------------------------------------------x 100%

Jumlah Seluruh IKM

Laporan hasil pelaksanaan program kegiatan Bidang Perindustrian

4

Meningkatnya pemanfaatan potensi panas bumi dan energi berwawasan lingkungan

Meningkatnya pemanfaatan potensi volume uap panas bumi sebagai energi yang berwawasan lingkungan

Persentase pemanfaatan potensi uap panas bumi sebagai sumber energi

Jumlah Volume Uap Panas Bumi yang dimanfaatkan Rumus = -----------------------------------------------------------x 100%

Jumlah Potensi Volume Uap Panas Bumi yang dihasilkan

Laporan hasil pelaksanaan program kegiatan Bidang Kemetrologian dan ESDM

Target capaian kinerja Indikator Kinerja Utama (IKU) selama periode Renstra tercantum dalam Tabel IV.1. Keterkaitan Antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta Target Kinerja 2016 – 2021.

Rencana Strategis Tahun 2016-2021

Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bandung 88