rencana strategis “ renstra” - …bappeda.padang.go.id/up/download/03102015210710... · pada...
TRANSCRIPT
RENCANA STRATEGIS
“ RENSTRA”
BAGIAN HUMAS DAN PROTOKOL
SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG
TAHUN 2014-2019
Kata Pengantar
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat allah SWT, karena berkat dan rahmatnya
kami telah berhasil menyusun Rencana Strategis ( Renstra ) Bagian Humas dan Protokol
Sekretariat Daerah Kota Padang Tahun 2014-2019 yang berisikan Visi, Misi, Tujuan,
Sasaran dan Strategi ( Cara mencapai tujuan dan sasaran ) serta Rencana Kerja dan
Indikator Capaian Kinerja.
Renstra ini disusun berdasarkan ketentuan Pasal 33 UU Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Diktum kedua Inpres RI Nomor 7
Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ). Adapun
tujuannya adalah sebagai pedoman, acuan atau rujukan yang harus dijabarkan dan
dilaksanakan oleh seluruh Pejabat Struktural, fungsional dan Pegawai dilingkungan Humas
dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Padang.
Pada kesempatan kali ini kami ucapkan terima kasih kepada seluruh Aparatur Sipil
Negara khususnya Tim penyusun serta dan pihak-pihak terkait” Stakeholder” yang telah
memberikan masukan, baik secara langsung pada saat dialog mapun secara tidak langsung
sehingga Renstra Bagian Humas dan Protokol ini dapat disusun sebagaimana mestinya.
Kami yakin dan percaya bahwa Renstra Bagian Humas dan Protokol yang kami
susun dengan Tim masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami minta masukan,
kritikan dan sarannya yang bersifat membangun demi kelancaran dan kesempurnaan
Renstra Bagian Humas dan Protokol ini. Sebelum dan sesudahnya kami ucapkan terima
kasih.
Padang, Juni 2014
Kabag.Humas dan Protokol
Mursalim.AP.Msi.
NIP. 19740608 199311 1 001
BAB I
PENDAHULUAN
11..11.. LLaattaarr BBeellaakkaanngg
Perencanaan memiliki peranan yang penting bagi suatu daerah. Aktivitas
pemerintah akan terlaksana dengan lebih baik jika seluruh tahapan proses perencanaan
dilaksanakan secara konsekuen. Dibandingkan berbagai konsep perencanaan yang ada,
perencanaan strategik masih memiliki kelebihan. Perencanaan strategikmendorong
pemikiran ke depan dan menjelaskan arah yang dikehendaki di masa yang akan datang.
Barry (1986) menyakini bahwa kinerja organisasi yang menggunakan perencanaan
strategik, baik organisasi besar maupun kecil, jauh melampaui organisasi lainnya yang
tidak menggunakan perencanaan strategik. Hal ini antara lain karena perencanaan itu
didasarkan atas dasar visi dan misi strategik yang jelas. Visi dan misi strategik itu sendiri
mampu mengendalikan arah perencanaan yang baik.
Bagi pemerintah daerah, perencanaan strategik memiliki peranan yang penting,
karena di sanalah terlihat dengan jelas peranan dari kepala daerah, dalam
mengkoordinasikan semua unit kerja yang ada di daerah. Bagi kebanyakan pemerintah
daerah, perencanaan strategik akan membantu dalam menentukan arah masa depan
daerahnya (Mercer, 1991). Dengan melaksanakan perencanaan strategik secara benar, para
eksekutif daerah dapat meningkatkan kemampuan pejabat-pejabat terasnya dalam
mengevaluasi, memilih, dan mengimplementasikan berbagai pendekatan alternatif untuk
membiayai dan memberikan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakatnya.
Secara lebih spesifik, dengan konsep perencanaan strategik berarti kita
membicarakan hubungan antara lingkungan internal dengan lingkungan eksternal. Konsep
ini memberi petunjuk bagaimana menghadapi dan menanggulangi perubahan yang terjadi
di linkungan eksternal melalui serangkaian tindakan di lingkungan internal. Lebih dari itu,
perencanaan strategik bahkan mampu memberikan petunjuk bagi para eksekutif dalam
upaya mempengaruhi dan mengendalikan lingkungan itu dan tidak hanya sekedar memberi
reaksi atas perubahan di tingkat eksternal tersebut. Dengan demikian, pemerintah daerah
diharapkan tetap mampu mengendalikan arah perjalanannya menuju sasaran yang
dikehendaki.
Di tingkat internal, perencanaan strategik mampu menciptakan sinergi dan l’esprit
de corp, yaitu semangat korp yang penuh integritas, yang dapat „melicinkan‟ jalan menuju
sasaran yang diinginkan. Semangat itu diharapkan akan meningkatkan produktivitas kerja,
sehingga daerah akan mampu memanfaatkan peluang dan mengantisipasi tantangan
seoptimal mungkin. Hal ini pada akhirnya akan berdampak pada semakin baiknya
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dan dunia usaha.
Yeremias T. Keban, 2005, merumuskan pentingnya rencana strategis bagi suatu
organisasi adalah :
Alat yang membantu pimpinan untuk mengambil langkah-langkah yang tepat ke arah
tertentu;
Sebagai kebutuhan yang berarti untuk mencapai perbaikan;
Membantu pimpinan untuk memotivasi pegawai-pegawai dan bekerjasama dengan
organisasi lain.
Perencanaan strategis adalah suatu proses. Sebagai suatu proses, perencanaan ini
menentukan apa yang dikehendaki suatu organisasi di masa datang dan bagaimana upaya
mencapainya. Perencanaan strategis merupakan suatu kerangka berpikir logis dalam
menentukan (i) scanning = dimana posisi kita sekarang (where are we now?); (ii) misi =
akan kemana kita (where are we going?); (iii) strategi = bagaimana kita menuju ke sana
(how do we get there); (iv) program = apakah desain teknis/cetak biru untuk pelaksanaan
strategi (what is our blueprint for action?); dan (v) evaluasi = apakah kita sudah berada
pada jalan yang benar (what do we know if we are on the track?).
Rencana strategis merupakan proses yang mengarahkan pimpinan organisasi dalam
mengembangkan visi dan merefleksikan masa depan yang diinginkan. Rencana strategis
mampu merubah cara berpikir manajemen, mengalokasikan dan merealokasikan berbagai
sumber daya, sementara program sedang berlangsung. Fleksibelitas dan independensi akan
menjadi kata kunci untuk pelaksanaan rencana strategis.
1.2. Landasan Hukum
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota;
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Permendagri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintan Nomor
8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata
Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD.
11..33.. MMaakkssuudd ddaann TTuujjuuaann
Maksud keseluruhan dari rencana strategis adalah untuk membangun dan menjaga
keseimbangan antara suatu organisasi dan lingkungan eksternalnya, sehingga sumber daya
organisasi diletakkan pada kegunaan yang layak/terbaik dalam memanfaatkan peluang dan
mengatasi ancaman (Eadie, 1989).
Sedangkan tujuan dari penyusunan Renstra SKPD ini adalah :
a. Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan induk yang akan dilaksanakan oleh
Bagian Organisasi Setda Kota Padang Tahun selama lima tahun;
b. Diketahuinya secara obyektif, tajam dan realistis kondisi-kondisi eksternal dan
internal, sehingga dapat mengantisipasi perubahan lingkungan;
c. Memberikan arah dan acuan pelaksanaan kerja Bagian Organisasi Setda Kota Padang
selama lima tahun;
d. Tercapainya penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien;
e. Terwujudnya konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan evaluasi
hasil program kegiatan.
Adapun manfaat atau kegunaan rencana strategis adalah sebagai berikut :
a. Produktivitas : kemampuan pimpinan mengalokasikan sumber daya sedemikian rupa
dalam waktu tertentu dan menggunakan input tertentu sehingga dapat berproduksi
lebih.
b. Keuntungan : kemampuan untuk memberi keuntungan lebih, atau melipatgandakan
hasil atau menghemat sumber daya.
c. Efisiensi : penggunaan input tertentu dapat menghasilkan output yang maksimal.
d. Efektivitas : bahwa penggunaan input tersebut harus mencapai target-terget atau tujuan
yang ditetapkan.
e. Kualitas : mampu menghasilkan ouput yang tepat guna.
f. Keadilan : bahwa kegiatan yang dilaksanakan tidak mendiskreditkan pihak-pihak
tertentu.
g. Responsivitas : daya tanggap terhadap tuntutan yang ada.
h. Adaptasi : kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan tinggi.
i. Akuntabilitas: kemampuan untuk mempertanggung- jawabkan perbuatannya atau
keputusannya.
1.4. Sistimatika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN, tulisan ini menjelaskan latar belakang mengapa
pentingnya suatu renstra pada umumnya, bagi SKPD atau Unit Kerja pada khususnya;
maksud dan tujuan; landasan hukum; sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD, memuat deskripsi tentang Bagian
Humas dan Protokol Setda Kota Padang selaku Unit Kerja, dengan menjelaskan tugas
pokok dan fungsi Bagian Humas dan Protokol Kota Padang; Sumber daya manusia
Aparatur yang dimiliki; Kinerja Pelayanan Bagian Humas dan Protokol Kota Padang; serta
Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan yang diselenggarakan oleh Bagian
Humas dan Protokol Kota Padang.
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI,
memuat Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Bagian
Organisasi; Telahaan visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah
terpilih; Telahaan renstra kementerian dan renstra provinsi/kota; serta Penentuan isu-isu
strategis.
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN, memuat dasar pertimbangan perumusan visi, rumusan visi dan rumusan
misi beserta penjelasannya; Tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD; dan Strategi dan
kebijakan.
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN
BAB VII PENUTUP
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1. Tugas pokok Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD
Tugas Pokok
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Padang No. 15 tahun 2012 tentang
Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja, Bagian Humas dan Protokol mempunyai tugas
pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kehumasan dan keprotokolan
serta tugas pembantuan.
Fungsi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Padang No. 15 tahun 2012, Bagian Humas
dan Protokol mempunyai Fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang komunikasi dan informatika.
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang komunikasi dan
informatika.
c. Pembinaan dan pelaksanaan urusan di bidang komunikasi dan informatika.
d. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi dan perumusan kebijakan dibidang
hubungan dan penerangan masyarakat, dokumentasi, informasi dan keprotokolan.
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Struktur Organisasi SKPD
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Padang No. 17 tahun 2008 tentang
Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Inspektorat, dan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Padang, maka Struktur Organisasi Bagian
Humas dan Protokol sebagai berikut :
Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 15 Tahun 2012 tentang perubahan atas
Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis
Daerah Kota Padang. Dengan perubahan tersebut maka tugas pokok dan fungsi Bagian
Humas dan Protokol Kota Padang sebagai Berikut :
2.1.1. Kepala Bagian Humas dan Protokol
Kepala Bagian Humas dan Protokol mempunyai tugas memimpin dan
melaksanakan penyelenggaraan Bagian Humas dan Protokol berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku demi terwujudnya kebijakan tugas bagian Humas dan
Protokol yang baik. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas Kepala
Bagian Humas dan Protokol mempunyai fungsi :
a. Menyusun kebijakan penyelenggaraan Bagian Humas dan Protokol, berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, sebagai pedoman pelaksanaan tugas tata
usaha pimpinan, urusan rumah tangga daerah dan Kepala Daerah, perjalanan dinas dan
Protokol sandi telekomunikasi dan keuangan Sekretariat Daerah dengan baik.
- Mempelajari peraturan perundang-undangan bagian humas dan protokol.
- Mengidentifikasi permasalahan, kendala yang terdapat di bagian humas dan
protokol.
- Menjabarkan potensi dan kekuatan yang ada di bagian humas dan protokol.
KEPALA BAGIAN HUMAS DAN PROTOKOL
SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG
Mursalim,AP.M.Si
NIP.19740608 199311 1 001
KASUBAG PUBLIKASI
TAFRIZAL
KASUBAG DOKUMENTASI DAN
KOORDINASI KEHUMASAN
BUSTAM
KASUBAG PROTOKOL
WIRDANIS,S.Sos
STAF STAF STAF
1. Ulil Amri Abdi, S.Sos
2. Gusmawati
3. Efirietni
4. Jufri
5. Erlina
1. Drs. Warman
2. Aprizon,S.Sos
3. Yurizal
4. Faisal Siregar.S.IP
5. Irwandi Rais
6. Syahril
1. Nazaruddin
2. Yusdi,S.Sos
3. Vebrinanda.S.Pd.MM
4. Mimi Fahmiyatri.SS
5. Adi Syafiah
6. Mimi Artanti
7. Ardizon
Bendahara Pengeluaran Pembantu : Zainis
Pengurus Barang : Rusnima
- Mendisain kebijakan humas dan protokol
b. Merumuskan program kerja bagian humas dan protokol berdasarkan peraturan
perundang-undangan agar peneyelenggaraan urusan bagian humas dan protokol dapat
terukur secara sistematis dan optimal.
- Menelaah kebijakan humas dan protokol di bagian humas dan protokol
- Memetakan kondisi bagian humas dan protokol yang ada
- Mendisain sasaran strategis
c. Mengkoordinasikan penyelenggaraan tugas bagian humas dan protokol dengan
organisasi terkait berdasarkan peraturan perundang-undangan demi terwujudnya
harmonisasi hubungan antar susunan pemerintah kota.
- Mendisain tata hubungan kerja
- Menelaah rentang kendali tugas
- Melakukan koordinasi dengan organisasi terkait
d. Mengendalikan penyelenggaraan urusan bagian humas dan protokol berdasarkan
peraturan perundang-undangan sebagai bentuk upaya menjaga kualitas
penyelenggaraan tugas bagian humas dan protokol.
- Memberikan bimbingan dalam pelaksanaan tugas dilingkup bagian humas dan
protokol.
- Mengkonsolidasikan pelaksanaan tugas dilingkup bagian humas dan protokol.
e. Membina aparatur dalam penyelenggaraan tugas bagian humas dan protokol sesuai
dengan ketentuan yang berlaku agar pencapaian hasil pelaksanaan tugas dapat lebih
efektif dan efisien.
- Membangun kesepahaman bersama tentang pelaksanaan tugas
- Memberikan motivasi kerja
- Mendisain pengembangan / bimbingan teknis aparatur dilingkup bagian humas dan
protokol.
f. Mengarahkan penyelenggaraan tugas bagian humas dan protokol berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku demi tercapainya pelaksanaan tugas yang
tepat sasaran.
- Menelaah perkembangan pelaksanaan tugas
- Mengidentifikasi informasi dan data tentang pelaksanaan tugas
- Memberi arahan /petunjuk terkait pelaksanaan tugas dilingkup bagian humas dan
protokol
g. Melaksanakan tugas bagian humas dan protokol berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku demi terwujudnya penyelenggaraan urusan bagian humas dan
protokol yang berkualitas.
- Memberikan bimbingan dalam pelaksanaan tugas dilingkup bagian humas dan
protokol.
- Mengkonsolidasikan pelaksanaan tugas dilingkup bagian humas dan protokol
h. Mengevaluasi penyelenggaraan tugas bagian humas dan protokol berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku guna mengetahui keberhasilan
pelaksanaan tugas secara komprehensif.
- Menelaah ketidak berhasilan pencapaian target dalam pelaksanaan tugas
- Mengidentifikasi pelaksanaan tugas yang mencapai target
- Meminta penjelasan teknis terkait pelaksanaan tugas
- Melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas
i. Melaporkan penyelenggaraan tugas bagian humas dan protokol secara periodik
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bentuk akuntabilitas
kinerja.
- Mengiventarisir bahan evaluasi pelaksanaan tugas
- Mempelajari data dan informasi terkait pelaksanaan tugas
- Mempersiapkan bahan laporan tugas
j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan baik lisan maupun
tertulis.
- Menelaah perintah tugas
- Mempersiapkan rencana tindak lanjut
2.1.2. Kasubag Publikasi
Kepala Sub.Bagian Publikasi mempunyai tugas Memimpin dan melaksanakan
penyelenggaraan Sub bagian publikasi berdasarkan peraturan perundang-undangang yang
berlaku demi terwujudnya kebijakan tugas Sub bagian publikasi dengan baik. Untuk
menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas Kepala Sub.Publikasi mempunyai
fungsi sebagai berikut :
a. Merencanakan kegiatan Sub bagian publikasi berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku agar terwujudnya penyelenggaraan kegiatan daerah dengan
baik.
- Mempelajari rencana kegiatan tahun lalu
- Menyusun konsep rencana kegiatan tahun lalu
- Mengkonsultasikan konsep rencana kegiatan dengan pimpinan untuk mendapatkan
pengarahan
- Memfinalisasi rencana kegiatan Sub bagian publikasi
b. Membagi tugas kegiatan Sub bagian publikasi kepada bawahan sesuai dengan
kompetensi untuk pelaksanaan tugas dengan hasil optimal.
- Menjabarkan rencana kegiatan Sub bagian publikasi menjadi tugas-tugas yang harus
dilaksanakan bawahan
- Menghimpun saran dan masukan dari bawahan
- Memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan
- Menentukan target waktu penyelesaian
c. Membimbing bawahan dalam setiap hal terutama terkait pelaksanaan kegiatan tata
usaha pimpinan, sandi dan telekomunikasi sesuai ketentuan yang berlaku agar
pelaksanaan tugas dapat terwujud secara tepat guna dan tepat sasaran.
- Menjelaskan tugas yang akan dilaksanakan bawahan
- Mengidentifikasi kesulitan yang dialami bawahan
- Mengkonsultasikan permasalahan kepada Kepala bagian umum untuk menentukan
solusi terbaik
- Memberikan arahan kepada bawahan terkait permasalahan yang dialami
d. Menyelenggarakan kegiatan Sub bagian publikasi yang meliputi mengumpulkan,
menghimpun, mengolah data, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku demi tercapainya target kinerja penyelenggaraan kegiatan tata usaha pimpinan,
sandi dan telekomunikasi secara optimal.
- Mengiventarisir fasilitas Sub bagian publikasi
- Mengiventarisir sumber-sumber pendanaan Sub bagian publikasi
- Menkonpilasi bahan/ data rencana untuk diserahkan kepada pimpinan
e. Memeriksa hasil kerja bawahan dalam melaksanakan kegiatan penyelenggaraan Sub
bagian publikasi berdasarkan akuntabilitas secara optimal.
- Mencatat laporan/ hasil kerja yang sudah diterima/ masuk
- Mengkonsultasikan laporan/ hasil kerja yang terkumpul dengan kepala bagian
umum
- Memperbaiki dokumen hasil laporan dari bawahan
f. Mengevaluasi hasil kegiatan penyelenggaraan Sub bagian publikasi berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku guna mengetahui keberhasilan
pelaksanaan tugas secara komfrehensif.
- Mempelajari laporan yang sudah diterima/ masuk
- Mengkompilasi laporan-laporan dari bawahan
- Membuat laporan hasil evaluasi
g. Melaporkan hasil kegiatan penyelenggaraan Sub bagian publikasi secara periodik
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan akuntabilitas
kinerja.
- Menganalisisi laporan yang diterima dari bawahan
- Membahas bahan laporan dengan bawahan
- Membuat konsep laporan hasil pelaksanaan tugas
- Mengkonsultasikan konsep laporan kepada atasan
- Memfinalisasi laporan pelaksanaan tugas
h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan
- Mempelajari tugas
- Menjalankan tugas
- Melaporkan hasil pelaksanaan tugas
2.1.3. Kepala Sub.Bagian Dokumentasi dan Koordinasi Kehumasan
Kepala Sub.Bagian Dokumentasi dan Koordinasi Kehumasan mempunyai tugas
Memimpin dan melaksanakan penyelenggaraan Sub bagian Dokumentasi dan Koordinasi
Kehumasan berdasarkan peraturan perundang-undangang yang berlaku demi terwujudnya
kebijakan tugas Sub bagian dokumentasi dan koordinasi kehumasan dengan baik. Untuk
menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas Kepala Sub.dokumentasi dan
koordinasi kehumasan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Merencanakan kegiatan Sub bagian dokumentasi dan koordinasi kehumasan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar terwujudnya kebijakan
tugas sub bagian dokumetasi dan koordinasi kehumasan daerah dengan baik.
- Mempelajari rencana kegiatan tahun lalu
- Menyusun konsep rencana kegiatan sub bagian dokumentasi dan koordinasi
kehumasan
- Mengkonsultasikan konsep rencana kegiatan dengan pimpinan untuk mendapatkan
pengarahan
- Memfinalisasi rencana kegiatan sub bagian dokumentasi dan koordinasi kehumasan
b. Membagi tugas kegiatan sub bagian dokumentasi dan koordinasi kehumasan kepada
bawahan sesuai dengan kompetensi untuk pelaksanaan tugas dengan hasil yang
optimal.
- Menjabarkan rencana kegiatan sub bagian dokumentasi dan koordinasi kehumasan
menjadi tugas-tugas yang harus dilaksanakan bawahan
- Menghimpun saran dan masukan dari bawahan
- Memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan
- Menentukan target waktu penyelesaian
c. Membimbing bawahan dalam setiap hal terutama terkait pelaksanaan kegiatan
Dokumentasi dan Koordinasi Kehumasan sesuai ketentuan yang berlaku agar
pelaksanaan tugas dapat terwujud secara tepat guna dan tepat sasaran.
- Menjelaskan tugas yang akan dilaksanakan bawahan
- Mengidentifikasi kesulitan yang dialami bawahan
- Mengkonsultasikan permasalahan kepada kepala bagian humas dan protokol untuk
menentukan solusi terbaik
- Memberikan arahan kepada bawahan terkait permasalahan yang dialami
d. Menyelenggarakan kegiatan sub bagian dokumentasi dan koordinasi kehumasan yang
meliputi mengumpulkan, menghimpun, mengolah data, berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku demi tercapainya target kinerja penyelenggaraan
kegiatan dokumentasi dan koordinasi kehumasan secara optimal.
- Mengiventarisir fasilitas sub bagian dokumentasi dan koordinasi kehumasan
- Mengiventarisir sumber-sumber pendanaan sub bagian dokumentasi dan koordinasi
kehumasan
- Mengkompilasi bahan/ data rencana untuk diserahkan kepada pimpinan
e. Memeriksa hasil kerja bawahan dalam melaksanakan kegiatan penyelenggaraan sub
bagian dokumentasi dan koordinasi kehumasan berdasarkan ketentuan yang berlaku
agar terwujudnya kesesuaian pelaksana tugas dengan standar akuntabilitas secara
optimal.
- Mencatat laporan/ hasil kerja yang sudah diterima/ masuk
- Mengkonsultasikan laporan/ hasil kerja yang terkumpul dengan kepala bagian
humas dan protokol
- Memperbaiki dokumen hasil laporan dari bawahan
f. Mengevaluasi hasil kegiatan penyelenggaraan sub bagian dokumentasi dan koordinasi
kehumasan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku guna mengetahui
keberhasilan pelaksana tugas secara komprehensif.
- Mempelajari laporan yang sudah diterima/ masuk
- Mengkompilasi laporan-laporan dari bawahan
- Membuat laporan hasil evaluasi
g. Melaporkan hasil kegiatan penyelenggaraan sub bagian dokumentasi dan koordinasi
kehumasan secara periodik berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
sebagai bahan akuntabilitas kinerja.
- Menganalisis laporan yang diterima dari bawahan
- Membahas bahan laporan dengan bawahan
- Membuat konsep laporan hasil pelaksanaan tugas
- Mengkonsultasikan konsep laporan kepada atasan
- Memfinalisasi laporan pelaksanaan tugas
h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan
- Mempelajari tugas
- Menjalankan tugas
- Melaporkan hasil pelaksanaan tugas
2.1.4. Kepala Sub.Bagian Protokol
Kepala Sub Bagian Protokol mempunyai tugas Memimpin dan melaksanakan
penyelenggaraan Sub bagian Protokol berdasarkan peraturan perundang-undangang yang
berlaku demi terwujudnya kebijakan tugas Sub bagian protokol dengan baik. Untuk
menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas Kepala Sub.protokol mempunyai
fungsi sebagai berikut :
a. Merencanakan kegiatan sub bagian protokol berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku agar terwujudnya penyelenggaraan protokol daerah dengan
baik.
- Mempelajari rencana kegiatan tahun lalu
- Menyusun konsep rencana kegiatan sub bagian protokol
- Mengkonsultasikan konsep rencana kegiatan dengan pimpinan untuk mendapatkan
pengarahan
- Memfinalisasi rencana kegiatan sub bagian protokol
b. Membagi tugas kegiatan sub bagian protokol kepada bawahan sesuai dengan
kompetensi untuk pelaksanaan tugas dengan hasil optimal.
- Menjabarkan rencana kegiatan sub bagian protokol menjadi tugas-tugas yang harus
dilaksanakan bawahan
- Menghimpun saran dan masukan dari bawahan
- Memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan
- Menentukan target waktu penyelesaian
c. Membimbing bawahan dalam setiap hal terutama terkait pelaksanaan kegiatan protokol
sesuai ketentuan yang berlaku agar pelaksanaan tugas dapat terwujud secara tepat guna
dan tepat sasaran.
- Menjelaskan tugas yang akan dilaksanakan bawahan
- Mengidentifikasi kesulitan yang dialami bawahan
- Mengkonsultasikan permasalahan kepada kepala bagian humas dan protokol untuk
menentukan solusi terbaik
- Memberikan arahan kepada bawahan terkait permasalahan yang dialami
d. Menyelenggarakan kegiatan sub bagian protokol yang meliputi mengumpulkan,
menghimpun, mengolah data, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku demi tercapaianya target kinerja penyelengaraan kegiatan protokol secara
optimal.
- Mengiventarisir fasilitas sub bagian protokol
- Meniventarisir sumber-sumber pendanaan sub bagian protokol
- Mengkompilasi bahan/ data rencana untuk diserahkan kepada pimpinan
e. Memeriksa hasil kerja bawahan dalam melaksanakan kegiatan penyelenggaraan sub
bagian protokol berdasarkan ketentuan yang berlaku agar terwujudnya kesesuaian
pelaksanaan tugas dengan standar akuntabilitas secara optimal
- Mencatat laporan/ hasil kerja yang sudah diterima/ masuk
- Mengkonsultasikan laporan/ hasil kerja yang terkumpul dengan kepala bagian
humas dan protokol
- Memperbaiki dokumen hasil laporan dari bawahan
f. Mengevaluasi hasil kegiatan penyelenggaraan sub bagian protokol berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku guna mengetahui keberhasilan
pelaksanaan tugas secara komprehensif.
- Mempelajari laporan yang sudah diterima/ masuk
- Mengkompilasi laporan-laporan dari bawahan
- Membuat laporan hasil evaluasi
g. Melaporkan hasil kegiatan penyelenggaraan sub bagian protokol secara periodik
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan akuntabilitas
kinerja.
- Menganalisis laporan yang diterima dari bawahan
- Membahas bahan laporan dengan bawahan
- Membuat konsep laporan hasil pelaksanaan tugas
- Mengkonsultasikan konsep laporan kepada atasan
- Memfinalisasi laporan pelaksanaan tugas
h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan
- Mempelajari tugas
- Menjalankan tugas
- Melaporkan hasil pelaksanaan tugas
2.2. Sumber Daya SKPD
a. Sumber daya Aparatur
Pegawai pada Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Padang
berstatus Pegawai Negeri Sipil ( PNS )/ Aparatur Sipil Negara ( ASN ), Tenaga Kerja
Kontrak ( TKK ).
Jabatan yang ada di Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Padang
terdapat dua jenis Jabatan, yaitu Jabatan Struktural dan Jabatan Fungsional. Jabatan
Struktural terdiri dari Jabatan Struktural Eselon IIIa dan Eseleon Iva, serta Jabatan
Fungsional Umum ( Staf/Pelaksana ). Sedangkan Jabatan Fungsional antara lain Arsiparis
dan Pranata Komputer, namun Jabatan Fungsional tersebut belum terakomodir baik status
kepegawaian maupun administrasi kepegawaiannya.
Komposisi pegawai di Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Padang
sampai dengan Tahun 2014 menurut tingkat pendidikan formal sebagaimana tercantum
pada tabel dibawah ini adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1
No Nama/NIP Pangkat/Gol Jabatan Pendidikan
1 Mursalim.AP.Msi
19740608 199311 1 001
Pembina/IV.a Kabag.Humas dan
Protokol
S.2
2 Bustam
19600825 198203 1 005
Penata Tk.I/ III.d Kasubag Dokumentasi
dan Koordinasi
Kehumasan
D.3
3 Wirdanis.S.Sos
19700816 199403 2 008
Penata Tk.I/ III.d Kasubag.Protokol
S.1
4 Tafrizal
19640404 198803 1 016
Penata / III.c Kasubag.Publikasi SMEA
5 Drs.Warman
19580510 198703 1 006
Pembina/ IV.a Pelaksana S.1
6 Aprizon.S.Sos
19620420 198303 1 010
Penata Tk.I/ III.d Pelaksana S.1
7 Zainis
19600710 198203 2 004
Penata Muda Tk.I/ III.b
Pelaksana SMA
8 Nazaruddin Penata Muda Tk.I/ III.b Pelaksana SMA
19600708 198303 1 007
9 Gusmawati
19640818 198503 2 009
Penata Muda Tk.I/ III.b Pelaksana SMA
10 Efirietni
19620518 198503 2 004
Penata Muda Tk.I/ III.b Pelaksana
SMA
11 Jufri
19661201 198603 1 007
Penata Muda Tk.I/ III.b
Pelaksana
SMA
12 Rusnima
19690207 198703 2 001
Penata Muda Tk.I/ III.b Pelaksana
SMA
13 Yurizal
19660614 199001 1 002
Penata Muda Tk.I/ III.b Pelaksana
SMA
14 Vebrinanda.S.Pd.MM
19740207 200701 1 005
Penata Muda Tk.I/ III.b Pelaksana
S.2
15 Mimi Fahmiyatri.S.S
19860119 201001 2 034
Penata Muda Tk.I/ III.b Pelaksana
S.1
16 Erlina
19621108 198603 2 002
Penata Muda / III.a Pelaksana
SMA
17 Yusdi.S.Sos
19771206 200501 1 002
Penata Muda / III.a Pelaksana
S.1
18 Faisal Siregar.S.IP
19810425 200801 1 002
Penata Muda / III.a Pelaksana
S.1
19 Ulil Amri Abdi.S.Sos
19
Penata Muda/ III.a Pelaksana S.1
20 Syahril
19630101 200701 1 010
Pengatur Muda Tk.I/ II.b Pelaksana S.1
21 Adi Syaflian Tenaga Kontrak Pelaksana
S.1
22 Irwandi Rais Tenaga Kontrak Pelaksana
SMK
23 Mimi Artanti Tenaga Kontrak Pelaksana
D.1
24 Ardizon Tenaga Kontrak Pelaksana
SMP
Dari tabel 2.1 di atas terlihat bahwa pegawai yang telah mendapatkan pendidikan
akademik pada perguruan tinggi untuk Sarjana maupun Pascasarjana sebanyak 10 Orang,
Diploma I sampai dengan Diploma III sebanyak 2 orang dan sisanya SLTA kebawah
sebanyak 12 orang komposisi tersebut cukup baik namun demikian hal tersebut belum
sepenuhnya menjamin kompetensi dan profesionalisme sehingga upaya peningkatan SDM
harus terus ditingkatkan melalui berbagai pendidikan dan pelatihan baik teknis maupun
manajerial. Disamping itu peningkatan jenjang pendidikan akademik pegawai ke tingkat
yang lebih tinggi harus terus dilakukan.
Sedangkan komposisi ASN di Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kota
Padang berdasarkan golongan dan ruang pada tabel diatas terlihat bahwa golongan II
sebanyak 1 orang, golongan III sebanyak 17 orang dan golongan IV 2 orang selebihnya
pegawai kontrak. Dalam tataran organisasi dan manjemen pemerintah, seyogyanya
komposisi jumlah pegawai berdasarkan pangkat dan golongan III lebih banyak dari PNS
golongan II. Hal ini akan mengakibatkan kesulitan dalam jenjang karir PNS yang
bersangkutan, namun demikian hal tersebut belum sepenuhnya menjamin kompetensi dan
profesionalisme PNS. Untuk itu dimasa datang diperlukan aturan yang lebih selektif
tentang pangkat dan golongan ruang PNS, sehingga komposisi pangkat dan golongan ruang
PNS ideal dan proposional.
b. Sarana dan Prasarana Kerja
Sarana dan Prasarana kerja berupa alat perlengkapan kantor di Bagian Humas dan
Protokol Sekretariat Daerah Kota Padang dalam rangka menunjang aktivitas kerja aparatur
relatif terpenuhi berdasarkan perbandingan jumlah pegawai dan beban kerja, dan sebagian
besar kondisinya masih baik dan layak pakai, serta sesuai dengan standarisasi sarana dan
prasarana kerja.
Terhitung mulai tahun 2014 Bagian Humas dan Prototkol Sekretariat Daerah Kota
Padang saat ini sudah memiliki gedung sendiri yaitu Gedung Balai Kota di kawasan pusat
pemerintahan Kota Padang Jalan Bagindo Aziz chan Aia Pacah Padang.
Untuk kendaraan Dinas, baik kendaraan dinas jabatan maupun kendaraan dinas
operasional relatif terpenuhi, yaitu jabatan eselon IVa (Kepala Sub Bagian) diberikan
kendaraan Dinas Jabatan 1 unit sepeda motor/ Roda 2, Jabatan Eselon III a (Kepala Bagian)
diberikan kendaraan Dinas Jabatan 1 unit mobil/ roda 4, selain kendaraan dinas jabatan
diberikan pula kendaraan dinas operasional untuk yang didasarkan pada beban kerja
masing-masing Sub Bagian.
Sarana dan Prasarana lainnya berupa alat perlengkapan kantor seperti meja kerja
saat ini setiap orang pegawai diberikan meja kursi, sedangkan untuk perlengkapan lainnya
seperti komputer, filling kabinet, laptop, notebook masing-masing sub bagian (Eselon IV a)
memiliki 1 sampai dengan 2 unit, serta sarana dan prasarana pendukung lainnya seperti
perlengkapan teknologi informasi dan lain sebagainya.
Dari seluruh kondisi tersebut memudahkan dalam melaksanakan koordinasi,
integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi serta mobilisasi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
Humas dan Protokol di lingkungan Sekretariat daerah Kota Padang.
Untuk lebih jelasnya dibawah ini perincian daftar inventarisasi barang Bagian
Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Padang sebagai berikut :
Tabel 2.2
Rekapitulasi Jenis dan Jumlah Barang pada Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah
Kota Padang.
Ukuran Bahan
Tahun
No. Nama Barang/ Merek/ No. Seri Pembuatan/
Urut Jenis Barang Model Pabrik Pembelian
1 2 3 4 5 6 7
1 Meja Rapat Lokal/Biasa Menengah Kayu/Kaca 1986
2 Meja Telepon Lokal/Biasa Kecil Kayu/Kaca 1998
3 Kursi Tamu Lokal/Kayu Ukiran Kayu 2001
4 Kursi Hadap Fantoni/Berlengan Standar Metal/Busa 2001
5 Kursi Putar Fantoni/Putar Lengan Besar Metal/Busa 2001
6 Meja Gran/1 Biro Standar Kayu 2001
7 Meja Komputer Lokal/1 Laci Menengah Serbuk Kayu 2003
8 Meja Komputer Lokal/1 Laci Kecil Serbuk Kayu 2003
9 Kursi Chitose/Tanpa Lengan Standar Besi/Busa 2003
10 Kursi Putar Fantoni Menengah Besi/Busa 2003
11 Lemari Lokal/Tegak Standar Kayu/Kaca 2005
12 Lemari Kayu Lokal Sedang Kayu/Kaca 2005
13 Lemari Buku Lokal Besar Kayu/Kaca 2005
14 Meja Lokal/ 1/2 Biro Standar Kayu 2006
15 Meja Lokal/ 1/2 Biro Standar Kayu 2006
16 Meja Kerja Lokal/ 1 Biro Besar Kayu 2006
17 Lemari Lokal/Tegak Standar Kayu 2006
18 Lemari Arsip Lokal/Tegak Standar Kayu 2006
19 Lemari Kayu Lokal 1/2 Menengah Kayu 2006
20 Komputer PC (1 unit) NOC E 135689 Standar Fiber 2007
21 Mesin Tik (2 unit) Olimpia/Manual Standar Fiber 2007
22 Kursi Kerja (3 buah) Hijau Standar Metal/Busa 2007
23 Printer HP Laserjet P. 1020 F Standar Fiber 2008
24 Note Book Acer Standar Fiber 2008
25 Laptop (1 unit) Toshiba Standar Metal 2008
26 Komputer SIPKD LG E 2260 Standar Fiber 2008
27 Printer HP Laserjet P. 1006 F Standar Fiber 2009
28 Komputer / PC Samsung Sync Master 933 Standar Fiber 2010
29 Printer HP Desjet 1050 Standar Fiber 2010
30 LCD TV LG 42 LF 20 R 20 R Fiber 2010
31 Printer HP Desjet Ink 2060 Standar Fiber 2012
32 Kursi Funtura Standar Besi/Busa 2012
33 Meja Kerja Lokal 1/2 Biro Standar Serbuk Kayu 2012
34 Komputer Samsung Sync Master SA 10 Standar Fiber 2013
35 Note Book Asus Metal 2013
36 Printer Canon MP 237 Standar Fiber 2013
37 Kelengkapan Kom Logitech Fiber 2013
38 Note Book Acer P3-171-3322Y2G06AS W8 11,6" Fiber 2014
39 DVD RW Eksternal Samsung Kecil Fiber 2014
2.3. Kinerja Pelayanan SKPD
Sebagaimana telah dijelaskan dimuka bahwa Bagian Humas dan Protokol
Sekretariat Daerah Kota Padang merupaka unsur staf pimpinan yang memiliki fungsi
Staffing yaitu perumusan kebijakan yang akan dilaksanakan oleh fungsi operasional ( Dinas
Daerah ) dan fungsi penunjang ( Lembaga Teknis Daerah ). Hal tersebut mengandung arti
bahwa pelaksanaan tugas dan fungsi Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah tidak
secara langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat, namun memberikan pelayanan
kepada unsur pimpinan, Dinas daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga lain sebagai
Bagian dari Perangkat Daerah.
Pada periode 2014-2019 kinerja Bagian Humas dan Protokol Dekretariat daerah
Kota Padang dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Terjalinnya kerjasama dan harmonisasi antara pemerintah daerah dengan media massa
2. Pemberitaan yang berimbang tentan Pemerintah Kota Padang dalam menjalankan tugas
pemerintahan dan pembangunan
3. Terfasilitasinya aparatur dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya
4. Terfasilitasinya pimpinan dalam menjalankan tugas pemerintah dan pembangunan
5. Terlaksananya pelaksanaan tugas dibidang kehumasan, seperti penerbitan majalah,
media on line, kerjasama dengan insan/lembaga pers, ekspose kegiatan Pemerintah
Kota Padang, pelayanan kepada aparatur dan masyarakat melalui baliho, leaflet,
selebaran dan lain sebagainya.
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Dari waktu ke waktu, Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Padang terus
menghadapi tantangan. Profesionalisme Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kota
Padang kian ditantang dengan hadirnya era digital. Digitalisasi informasi pada akhirnya
memaksa semua praktik publik relations makin siap dengan budaya keterbukaan informasi
publik yang membuat arus informasi di masyarakat kian tidak terbendung. Dari sisi
profesionalismenya Humas dan Protokol Sekretariat daerah Kota Padang sejauh ini belum
bisa menandingi Humas di sektor swasta.
Pada kenyataanya, perkembangan Humas dan Protokol Sekretariat daerah memang
menghadapi sejumlah kendala. Inilah yang memunculkan stigma bahwa organisasi
kehumasan Pemerintah belum berdaya. Ada enam faktor yang menjadikan Humas
Pemerintah kurang mampu mengaktualisasikan perannya ditengah dinamika masyarakat
dan teknologi.
Faktor pertama adalah, kontribusi Humas Pemerintah terhadap kelancaran
pelaksanaan tugas dan fungsi instansi belum terlihat menonjol. Ditambah lagi, belum
maksimalnya peran Humas Pemerintah sebagai fasilitator ruang publik, management
function, image building institution, sehingga penyelenggaraan PR tools guna menunjang
kegiatan publisitas instansi. Kompleksitas peran seperti inilah yang menuntut Humas
Pemerintah kian profesional dalam menjalankan tugasnya.
Faktor kedua yang menjadi kendala ialah kegiatan kehumasan Pemerintah yang
cenderung parsial, monoton, serta terjebak pada rutinitas. Akibatnya keberadaan Humas
Pemerintah belum dirasakan sebagai government publik relations yang punya sensitivitas
dan bersikap proaktif dalam menganalisis setiap situasi yang berkembang di masyarakat
maupun di Pemerintah.
Faktor ketiga yang menjadi kendala adalah belum mampunya Humas Pemerintah
menyajikan informasi alternatif bagi publik. Padahal informasi alternatif ini dibutuhkan
guna mengimbangi pelbagai isu dan opini publik yang berkembang cepat melalui media
massa. Dengan adanya informasi alternatif, publik diharapkan bisa menilai secara
berimbang kiprah Pemerintah dalam pembangunan.
Faktor keempat adalah belum dimanfaatkannya standar kompetensi Kehumasan
sebagai alat ukur dalam merekrut petugas/ pejabat/ staf di bidang kehumasan. Kenyataan
ini terjadi di tingkat pusat maupun daerah. Padahal, rekrutmen berbasis kompetensi ini bisa
menjadi penentu awal dalam membangun profesionalisme bagi siapapun yang ditugaskan
di bidang ini.
Faktor kelima adalah belum terwujudnya budaya kerja services dilingkungan
kehumasan pemerintah di seluruh Indonesia yang mengacu pada Kode Etik Kehumasan
Pemerintah (KEKP) yang sudah diberlakukan sejak 2007 lalu. Pemahaman kode etik yang
mumpuni diharapkan bisa mendorong Humas pemerintah kian profesional karena
memahami standar etik dalam menjalankan tugasnya.
Terlepas sejumlah faktor diatas, masih ada faktor keenam yang menjadikan
Kehumasan terkendala dalam menjalankan fungsi manajerialnya. Dengan pengalaman
panjangnya dari era ke era, Kehumasan sudah saatnya bisa serta menjalankan fungsi
manajemen dengan memperoleh akses langsung dari pengambilan kebijakan.
Keenam faktor diatas merupakan pemicu agar Humas pemerintah bisa
mengatualisasikan keberadaan dan perannya. Diperlukan adanya langkah terobosan dalam
memajukan kelembagaan humas pemerintah dari semua aspek. Mulai dari aspek kualitas
SDM, perilaku dan budaya organisasi kehumasan pemerintah, maupun aspek legitimasi
kinerjanya.
a. Tantangan merupakan gambaran kondisi yang dapat dilihat berasal dari eksternal yang
dapat menghambat pencapaian tujuan. Seiring dengan dinamika kehidupan berbangsa
dan bernegara, bentuk tantangan dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
- Sebagai implikasi dari diberlakukannya perundang-undangan bidang kehumasan
dan keterbukaan informasi publik akan menuntut konsekwensi pelaksanaan
perundang-undangan tersebut dalam konteks pelayanan kehumasan dan
keprotokolan;
- Ditetapkannya Peraturan Pemerintah yang mengatur dan memperkuat kedudukan
Walikota Padang sebagai wakil pemerintah di daerah dalam menjalankan tugas
dekonsentrasi dan tugas pembantuan;
- Ditetapkannya peraturan perundangan yang bersifat sektoral yang mengamanatkan
pembentukan lembaga, yang pada akhirnya akan berbenturan dalam pelaksanaan
tugas dan fungsinya dengan SKPD yang sudah ada, serta akan membebani
anggaran daerah;
- Rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap birokarasi pemerintah
- Lemahnya tingkat kesadaran stakeholder dan masyarakat dalam mematuhi
peraturan daerah dan peraturan kepala daerah;
- Lemahnya penegakan peraturan daerah dan peraturan kepala daerah;
- Berbagai kebijakan Pemerintah Pusat yang sering berubah (tidak konsisten dan
tidak selaras)
- Masih maraknya praktek KKN, dan rendahnya mutu pelayanan publik;
- Kurangnya koordinasi dan integrasi dari SKPD lain terkait dengan kebijakan
strategis;
- Keterbatasan sumberdaya aparatur yang kompeten dibidangnya meskipun dilihat
dari strata pendidikan sebagian besar berpendidikan diatas SLTA;
- Penataan jenjang karier jabatan yang belum berimbang dan tidak sesuai dengan
kompetensinya serta melampaui daftar urutan, kepangkatan, hal ini dapat
mengganggu kinerja karena akan menjadi sebuah fenomena gunung es dikemudian
hari terkait dengan kepegawaian.
b. Peluang
Peluang merupakan kondisi eksternal yang mendukung dan dapat dimanfaatkan
dalam pelaksanaan tugas Bagian Humas dan Protokol. Adapun peluang yang dapat
diidentifikasikan adalah sebagai berikut :
- Pelayanan Informasi : Bagian Humas dan Protokol kota Padang dalam hal ini berperan
memberikan konsumsi informasi yang berbasis IT dan komunikasi kepada masyarakat
melalui berbagai media. Singkatnya seluruh informasi harus dicari, diolah, dan
didistribusikan oleh Bagian Humas dan Protokol kepada publik. Dengan kondisi ini
Bagian Humas dan Protokol kota Padang akan menjadi media centre tentang potensi
sumber daya yang dimiliki Kota Padang.
- Motivator : Bagian Humas dan Protokol kota Padang dalam hal ini berperan
memberikan pengertian, mempengaruhi dan mengajak masyarakat guna melaksanakan
program pemerintah kota Padang dalam upaya peningkatan kesejahteraannya.
- Fasilitator : Bagian Humas dan Protokol kota padang dalam hal ini berperan
menjembatani dan menyalurkan aspirasi pada dua atau lebih kepentingan yang berbeda
sebagai akibat munculnya pendapat umum yang multi dimensi dari isu-isu yang
kontroversial yang berkembang dimasyarakat melalui forum komunikasi sosial tertentu
seperti dialog interaktif, seminar, lokakarya dan lain-lain.
- Lembaga klarifikasi : Bagian Humas dan Protokol kota Padang dalam hal ini berperan
menjelaskan kepada masyarakat persoalan yang sebenarnya tentang berbagai kejadian
yang ada terutama kebijakan pemerintah daerah yang harus dijelaskan sejelas-jelasnya
kepada masyarakat.
- Lembaga pemersatu bangsa : Bagian Humas dan Protokol kota Padang dalam hal ini
senantiasa berperan menyuarakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam ikatan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Dengan 5 (lima) fungsi strategis ini Bagian Humas dan Protokol kota Padang akan
menjadi juru bicara Pemerintah kota Padang yang profesional dan proporsional yang
menguasai seluruh kebijakan Pemerintah kota Padang dan berbagai informasi yang
diperlukan oleh warga kota Padang.
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi harus didukung oleh sumber daya
manusia yang potensial. Hal ini dimaksudkan untuk lebih menciptakan unit kerja
Pemerintah Bagian Humas dan Protokol yang profesional, selain itu sarana dan prasarana
teknologi informasi harus mampu mengikuti perkembangan zaman mengingat peran dan
fungsi dari unit kerja ini yang cukup luas dan sangat strategis antara lain :
a. Pelayanan Informasi : Bagian Humas dan Protokol kota Padang dalam hal ini
berperan memberikan konsumsi informasi yang berbasis IT dan komunikasi kepada
masyarakat melalui berbagai media. Singkatnya seluruh informasi harus dicari, diolah,
dan didistribusikan oleh Bagian Humas dan Protokol kepada publik. Dengan kondisi ini
Bagian Humas dan Protokol kota Padang akan menjadi media centre tentang potensi
sumber daya yang dimiliki Kota Padang.
b. Motivator : Bagian Humas dan Protokol kota Padang dalam hal ini berperan
memberikan pengertian, mempengaruhi dan mengajak masyarakat guna melaksanakan
program pemerintah kota Padang dalam upaya peningkatan kesejahteraannya.
c. Fasilitator : Bagian Humas dan Protokol kota padang dalam hal ini berperan
menjembatani dan menyalurkan aspirasi pada dua atau lebih kepentingan yang
berbeda sebagai akibat munculnya pendapat umum yang multi dimensi dari isu-isu
yang kontroversial yang berkembang dimasyarakat melalui forum komunikasi sosial
tertentu seperti dialog interaktif, seminar, lokakarya dan lain-lain.
d. Lembaga klarifikasi : Bagian Humas dan Protokol kota Padang dalam hal ini berperan
menjelaskan kepada masyarakat persoalan yang sebenarnya tentang berbagai kejadian
yang ada terutama kebijakan pemerintah daerah yang harus dijelaskan sejelas-jelasnya
kepada masyarakat.
e. Lembaga pemersatu bangsa : Bagian Humas dan Protokol kota Padang dalam hal ini
senantiasa berperan menyuarakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam ikatan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Dengan 5 (lima) fungsi strategis ini Bagian Humas dan Protokol kota Padang
akan menjadi juru bicara Pemerintah kota Padang yang profesional dan proporsional
yang menguasai seluruh kebijakan Pemerintah kota Padang dan berbagai informasi
yang diperlukan oleh warga kota Padang.
3.2. Telahaan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
Visi Padang sejahtera 2019 dengan enam misinya yang disampaikan calon
Walikota dan Wakil walikota Padang 2014-2019, Mahyeldi-Emzalmi dalam rapat
paripurna istimewa DPRD Kota Padang, sabtu ( 13/10 ) menurut para politikus Kota
Padang dan bisa diterapkan (implementatif).
Para anggota Dewan Kota Padang memberikan pujian dan apresiasi mereka
terhadap visi Padang sejahtera 2019, yakni “Mewujudkan Kota Padang menjadi
Kota Pendidikan, Perdagangan dan Pariwisata yang sejahtera, religius dan
berbudaya “ yang disampaikan Mahyeldi.
Pencapaian visi tersebut melalui enam misi, yakni (1) Mewujudkan
pendidikan yang berkualitas untuk menghasilkan SDM yang beriman, kreatif dan
berdaya saing;(2) Menjadikan Kota Padang sebagai pusat perdagangan wilayah Barat
Sumatera;(3) Menjadikan Kota Padang sebagai daerah tujuan wisata yang nyaman dan
berkesan;(4) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan ekonomi
kerakyatan;(5) Menciptakan Kota Padang yang aman, bersih, asri, tertib, bersahabat
dan menghargai kearifan lokal, serta (6) Mewujudkan tata kelola pemerintah yang
baik, bersih dan melayani.
Sepuluh Program unggulan Mahyeldi-Emzalmi Cawako-Cawawako Padang
2014-2019 adalah :
1. Melaksanakan pengaspalan dan betonisasi jalan lingkungan, perbaikan Trotoar
serta pengendalian banjir dan genangan air.
2. Menyelenggarakan pendidikan, pesantren ramadhan, kegiatan keagamaan, seni
dan budaya yang lebih berkualitas, serta gratis pendidikan SD, SMP, SMA dan
SMK Negeri serta pemberian beasiswa bagi semua pelajar/ mahasiswa berprestasi
dari keluarga miskin
3. Menyediakan terminal angkutan kota dan terminal bus dalam 2 tahun, serta
penataan sistem transportasi kota yang lebih baik.
4. Merehab 1000 unit rumah tidak layak huni pertahun dan pelayanan kesehatan
gratis di puskesmas/ RSUD serta ambulan gratis bagi warga miskin.
5. Membangun pasar raya padang dalam 2 tahun dan revitalisasi pasar-pasar
pembantu.
6. Meningkatkan dana operasional kecamatan, kelurahan, RT, RW dan garin Masjid/
Mushala 200%.
7. Memberikan santunan kematian 1 juta untuk warga kota padang.
8. Mendorong pertumbuhan ekonomi, mencetak 10.000 orang wirausahawan baru di
kota padang, pengembangan ekonomi kreatif, UMKM, serta pemberdayaan
ekonomi masyarakat petani dan nelayan.
9. Merevitalisasi objekb wisata kota padang menjadi wisata keluarga dan konvensi
yang layak dan ramah.
10. Menyediakan anggaran untuk tunjangan daerah bagi PNS.
3.3. Telahaan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/ Kabupaten/ Kota
Dengan diberlakukannya Undang-Undang No 14 Tahun 2008 tentang
keterbukaan informasi publik, menuntun peran Humas dan Protokol dalam
menyelenggarakan pelayanan informasi publik. Alokasi anggaran yang dimiliki Humas
dan Protokol saat ini perlu dimanfaatkan lebih efisien agar dapat mewujudkan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Untuk lebih menoptimalkan kembali tugas pokok
dan fungsi kiranya perlu dialokasikan penambahan anggaran agar pelayanan informasi
dan publikasi dapat dilaksanakan secara maksimal. Seiring dengan lahirnya undang-
undang tentang keterbukaan informasi publik, dimana Humas dan Protokol merupakan
Pejabat Pengelola informasi dan Dokumentasi ( PPID ), maka diperlukan wadah untuk
memfasilitasi dan pelaksanaan fungsi tersebut.
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur
terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif atau aspek
fungsional. sedangkan wilayah kawasan wilayah adalah wilayah yang memiliki fungsi
utama lindung atau budidaya.
Telaahan rencana tata ruang wilayah ditujukan untuk mengidentifikasi implikasi
rencana struktur dan pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan SKPD. Dibandingkan
dengan struktur dan pola ruang eksisting maka SKPD dapat mengidentifikasi arah
(geografis) pengembangan pelayanan, perkiraan kebutuhan pelayanan, dan prioritas
wilayah pelayanan SKPD dalam lima tahun mendatang. Dikaitkan dengan indikasi
program pemanfaatan ruang jangka menengah dalam RTRW, SKPD dapat menyusun
rancangan program beserta targetnya yang sesuai dengan RTRW tersebut. Untuk itu,
dalam penelaahan RTRW, aspek yang perlu ditelaah adalah :
- Rencana struktur tata ruang
- Struktur tata ruang saat ini
- Rencana Pola Ruang
- Pola ruang saat ini dan
- Indikasi program pemanfaatan ruang jangka menengah
Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS adalah
rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan
bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan, suatu wilayah dan atau kebijakan, rencana dan program.KLHS memuat
kajian antara lain :
- Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk
pembangunan
- Perkiraan mengenai dampak dan resiko lingkungan hidup
- Kinerja layanan/ jasa ekosistem
- Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam
- Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim dan
- Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati.
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
Isu Strategis menggambarkan suatu kondisi/ situasi/ keadaan yang apabila tidak
segera ditangani akan menimbulkan kerugian yang lebih besar dan atau sebaliknya
dalam hal tidak dimanfaatkan isu tersebut, maka akan menghilangkan peluang untuk
meningkatkan kinerja pelaksanaan tugas.
Isu strategis dirumuskan berdasarkan telaahan, dari komponen-komponen hasil
analisis SWOT yang meliputi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Humas dan
Protokol dalam hal ini bertugas membantu dan memfasilitasi para pimpinan daerah
yang memerlukan tatanan keprotokolan dan kehumasan yang bersinergi dengan baik
dalam penyelenggaraannya. Humas dan Protokol merupakan pusat pengendalian
pelaksanaan pelayanan informasi publik. Selain memberikan pelayanan informasi
publik kepada pemohon informasi, Humas dan Protokol sebagai PPID utama
memberikan pembinaan kepada SKPD sebagai PPID pembantu, serta kepada
pemerintah kota padang berupa fasilitas administrasi dibidang penyelenggaraan
pelayanan informasi publik. Berdasarkan paparan diatas maka ditentukankanlah isu-isu
strategis bagian Humas dan Protokol sebagai Pelayan Informasi, motivasi, Fasilitator,
Lembaga Klarifikasi dan Lembaga pemersatu bangsa.
BAB IV.
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi SKPD
Visi :
Terciptanya hubungan yang harmonis antara Pemerintah dan Masyarakat yang
bersinergi, saling percaya dan kondusif dan menjadikan Bagian Humas dan Protokol
sebagai layanan sumber informasi yang terbaik bagi masyarakat Kota Padang.
Misi :
- Terciptanya layanan informasi yang akurat bagi seluruh lapisan masyarakat
- Menumbuhkan kesadaran pentingnya informasi sebagai ilmu pengetahuan
- Terciptanya kerjasama harmonis dengan seluruh insan Pers
- Meningkatkan kerjasama dalam penjabaran informasi layanan masyarakat dengan
seluruh SKPD
- Terciptanya hubungan kerjasama dalam penyebaran informasi baik dengan seluruh
Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota dan Pemerintah Provinsi.
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
Penetapan tujuan didasarkan kepada pernyataan misi yang sudah dirumuskan
dengan mempertimbangkan sumber daya, kemampuan yang dimiliki, faktor
lingkungan yang mempengaruhi dan faktor-faktor penentu keberhasilan lainnya.
Melalui tujuan tersebut Bagian Humas dan Protokol kota Padang mengetahui apa
yang harus dilaksanakan dalam kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun
mendatang.
Tujuan dari Bagian Humas dan Protokol kota Padang yang ditetapkan adalah
sebagai berikut :
1. Memberikan informasi, menyalurkan aspirasi, dan memfasilitasi peralatan
teknologi informasi
2. Menyediakan bahan informasi dan komunikasi yang akurat melalui teknologi
informasi
3. Membina hubungan yang harmonis dengan mitra kerja
4. Membina, mengembangkan, melestarikan budaya dan kelompok komunikasi
sosial
5. Menata, membina, dan mengendalikan media komunikasi dan teknologi
informasi
6. Memberdayakan kemampuan personil
SSaassaarraann
Sesuai dengan sifat dari sasaran yaitu dapat diukur atau dinilai, spesifik,
menantang namun dapat dicapai dan berorientasi pada hasil, maka sasaran Bagian
Humas dan Protokol kota Padang dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Meratanya informasi, tersalurnya aspirasi, dan tersedianya sarana dan prasarana
teknologi informasi.
2. Tersedianya bahan informasi dan komunikasi dari instansi pemerintah maupun
swasta lainnya yang dapat diakses oleh khalayak umum.
3. Terciptanya saling pengertian dengan media cetak dan elektronik,
BAKOHUMAS, BAPFIDA, Kelompok Masyarakat Peduli Informasi dan
Komunikasi (KEMPIK), kesenian tradisional rakyat, termasuk
dinas/badan/kantor, serta lembaga komunikasi sosial lainnya.
4. Terbina, berkembang, dan lestarinya budaya dan kelompok komunikasi sosial di
tengah-tengah masyarakat.
5. Tertata, terbina, dan terkendalinya media komunikasi dan teknologi informasi di
tengah-tengah masyarakat.
6. Terwujudnya personil yang berkualitas di bidang komunikasi dan teknologi
informasi pada Bagian Humas dan Protokol kota Padang.
4.1. Strategi dan Kebijakan
Strategi merupakan suatu cara untuk merespon isu strategis yang dihadapi atau untuk
mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.
KKeebbiijjaakkaann
Memperhatikan tujuan dan sasaran yang akan dicapai, maka Bagian Humas
dan Protokol menetapkan kebijakan-kebijakan sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, lembaga pemerintah, dan
swasta terkait dengan penyediaan informasi berbasis IT.
2. Mengumpulkan materi informasi dan komunikasi yang aktual, ciptakan daya
tarik, dan sebarkan secara merata.
3. Mewajibkan setiap personil mengikuti diklat komunikasi dan teknologi
informasi.
4. Melaksanakan pekerjaan secara efektif dan efisien.
5. Mengoptimalkan penggunaan fasilitas yang ada.
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN
RPJMD
No
Indikator
Kondis
i
Kinerja Pada
awal
Periode RPJM
D
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja pada
Akhir periode RPJMD
Tahun 0
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
1 Terkirimnya surat-surat
perkantoran dan tersedianya
materai
90% 4.500.000 4.500.000 4.700.000 5.000.000 5.500.000 6.000.000
2. Tersedianya biaya
telepon,internet dan web hosting
90% 5.250.000 5.250.000 5.500.000 5.750.000 6.000.000 6.000.000
3. Terbayarnya perpanjangan STNK
kendaraan dinas roda 4 dan roda
2
100% 8.300.000 8.300.000 8.500.000 9.000.000 9.500.000 9.500.000
4. Tersedianya peralatan kerja yang
layak pakai
100% 5.000.000 5.000.000 5.200.000 5.500.000 5.700.000 5.700.000
5. Tersedianya alat-alat tulis kantor
yang diperlukan
100% 15.328.000 15.328.000 15.350.000 15.400.000 15.500.000 15.500.000
6. Tersedianya barang cetak dan
penggandaan
100% 16.450.000 16.450.000 16.500.000 16.700.000 17.000.000 17.000.000
7. Terpenuhinya kebutuhan berupa
alat-alat listrik
100% 4.917.500 4.917.500 4.950.000 5.000.000 5.500.000 5.500.000
8. Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor seperti
komputer,printer,HT,Camera,Lap
top dan mesintik lainnya
100% 112.930.000 110.000.000 110.000.000 120.000.000 125.000.000 125.000.000
9. Terpenuhinya minat baca
aparatur
100% 246.775.000 246.775.000 255.000.000 260.000.000 260.000.000 260.000.000
10. Tersedianya makan dan minum
tamu humas dan protokol
100% 17.535.000 20.000.000 20.000.000 21.000.000 25.000.000 25.000.000
11. Terlaksananya rapat koordinasi
dan konsultasi ke luar daerah
100% 162.934.000 170.000.000 170.000.000 175.000.000 180.000.000 180.000.000
12. Terlengkapinya alat kebersihan kantor
100% 2.000.000 2.500.000 2.500.000 2.800.000 3.000.000 3.000.000
13. Terbayarnya gaji honorer tiap
bulannya
100% 57.000.000 70.000.000 70.000.000 75.000.000 80.000.000 80.000.000
Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur
14. Terpeliharanya dengan baik
kendaraan dinas/Operasional
100% 292.960.000 300.000.000 350.000.000 350.000.000 400.000.000 400.000.000
15. Lancarnya pelayanan kendaraan
dinas
100% 34.962.700 250.000.000 250.000.000
Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
16. Terlaksananya disiplin berpakaian dinas oleh PNS
Humas dan Protokol
100% 10.000.000 10.000.000 15.000.000 15.000.000 16.000.000 16.000.000
17. Terlaksananya Rehab gedung
kantor
100% 185.000.000 185.000.000
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Kinerja dan
Keuangan
18. Penyusunan Laporan capaian kinerja dan ikhtiar realisasi
kinerja SKPD
100% 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 15.000.000 15.000.000
Program Perencanaan
Pengembangan daerah
19. Tersedianya Renstra Bagian
Humas dan Protokol
100% 15.000.000 15.000.000
Pengembangan wawasan
kebangsaan
20. Terselenggaranya acara dan
upacara
100% 972.305.000 972.305.000 975.000.000 980.000.000 1.000.000.00
0
1.000.000.00
0
Program Pengembangan
Komunikasi Informasi dan
Media Massa
21. Terlaksananya liputan kegiatan
Pemko,dialog,interaktif TV,radio,pariwara
100% 819.516.100 1.200.000.000 1.200.000.00
0
1.250.000.00
0
1.300.000.00
0
1.300.000.00
0
22. Terlaksananya Pengembangan
Komunikasi,informasi dan media massa
100% 32.000.000 32.000.000 32.500.000 33.500.000 35.000.000 35.000.000
23. Tercetaknya buku kebijakan
strategis Pemko,terpasangnya
spanduk dan
billboard,tersebarnya leaflet
100% 177.100.000 400.000.000 400.000.000 425.000.000 450.000.000 450.000.000
24. Tersedianya wadah media center
100% 31.528.000 35.000.000 35.000.000 37.000.000 40.000.000 40.000.000
25. Terdokumentasikannya kegiatan Pemko Padang
100% 171.000.000 171.000.000 173.000.000 174.000.000 175.000.000 175.000.000
26. Tercapainya penyampaian informasi Pemko Padang kepada
seluruh SKPD/instansi
pemerintah dan masyarakat
100% 200.000.000 200.000.000 250.000.000 250.000.000 250.000.000
Program Pemberdayaan dan
Perlindungan
Media Kehumasan
27. Terlaksananya pemberdayaan
dan perlindungan media kehumasan
100% 10.757.500 25.000.000 25.000.000 25.000.000 30.000.000 30.000.000
BAB VI
PENUTUP
Rencana Strategis Bagian Humas dan Protokol Kota Padang Tahun 2014-2019
merupakan dasar bagi pelaksanaan kegiatan dilingkungan Humas dan Protokol Kota
Padang. Rencana Strategis ( Renstra ) memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan kebijakan
yang dilaksanakan secara operasional melalui kebijakan program dan kegiatan. Muatan
rencana strategis terbatas pada pelaksanaan tugas desentralisasi Pemerintahan Daerah yang
termaktub di dalam APBD Kota Padang Tahun 2014, yang ditetapkan dengan peraturan
daerah oleh DPRD Kota Padang.
Penyusunan rencana strategis ini dilakukan melalui proses partisipatif yang
melibatkan seluruh unsur pejabat struktural Bagian Humas dan Protokol Kota Padang.
Dengan demikian Rencana Strategis ini nantinya bukan hanya sebagai dokumen
administrasi saja, karena secara substansial merupakan pencerminan tuntutan pembangunan
di Bagian Humas dan Protokol sesuai dengan visi dan misi yang ingin dicapai.
Akhirnya, diharapkan Rencana Strategis Bagian Humas dan Protokol Kota Padang
ini dapat diimplementasikan dengan baik sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah
ditetapkan secara konsisten dalam rangka mendukung terwujudnya good governance dan
masyarakat yang tidak gagap akan teknologi informasi.
Padang, Juni 2014
Kabag Humas dan Protokol
Mursalim.AP.Msi
NIP.19740608 199311 1 001