rencana strategis -...

107
RENCANA STRATEGIS BALAI BESAR KSDA JAWA BARAT TAHUN 2015-2019 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM BALAI BESAR KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM JAWA BARAT Jl. Gedebage Selatan No. 117 Rancasari Telp. 022 - 7567715 Fax. 022 - 7535107 BANDUNG - JAWA BARAT 40613

Upload: tranmien

Post on 06-Mar-2019

250 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

RENCANA STRATEGIS

BALAI BESAR KSDA JAWA BARATTAHUN 2015-2019

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM

BALAI BESAR KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM JAWA BARAT Jl. Gedebage Selatan No. 117 Rancasari Telp. 022 - 7567715 Fax. 022 - 7535107

BANDUNG - JAWA BARAT 40613

Page 2: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

BANDUNG, DESEMBER 2015

DIPA 029 TAHUN ANGGARAN 2015

Page 3: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM

BALAI BESAR KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM JAWA BARAT Alamat : Jl. Gede Bage Selatan No. 117 Rancasari Telp. / Fax. (022) 7567715 Bandung 40295

RENCANA STRATEGIS

BALAI BESAR KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM

JAWA BARAT

TAHUN 2015-2019

BANDUNG, DESEMBER 2015

Page 4: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019
Page 5: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019
Page 6: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019
Page 7: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 i

KATA PENGANTAR

Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa

Barat (Balai Besar KSDA Jawa Barat) disusun, menandai berakhirnya periode

Pembangunan Jangka Menegah Tahap II (2010-2014) dan menyambut Tahap III (2015-

2019). Keberhasilan Pembangunan Jangka Menegah Tahap II dapat menjadi modal dan

pijakan yang mantap untuk meneruskan pembangunan selanjutnya. Semoga apa yang

telah dicapai menjadi penanda yang dapat kita petik untuk dijadikan pelajaran apa yang

akan kita lakukan lima tahun mendatang.

Sejak penggabungan antara Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan

Hidup menjadi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, maka terjadi

reorganisasi dalam tubuh kementerian. Balai Besar KSDA Jawa Barat yang selama

ini melaksanakan satu program yaitu Perlindungan Hutan dan Konservasi Sumber

Daya Alam maka sejak reorganisasi ini mengemban 3 program yaitu Program

Konservasi Sumber Dalam Alam dan Ekosistem, Program Penegakan Hukum

Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Program Pengendalian Perubahan Iklim. Hal

ini disebabkan ada tugas fungsi Direktorat Konservasi Sumber Daya Alam dan

Ekosistem (ex. Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam) yaitu

Penyidikan dan Perlindungan Hutan yang setelah penggabungan kementerian masuk

ke Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta

tugas fungsi Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan menjadi satu dengan

Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim.

Renstra Balai Besar KSDA Jawa Barat ini telah mengacu pada Renstra Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2015-2019 serta baru mengacu pada

Rencana Strategis Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya ALam dan Ekosistem

(Ditjen KSDAE) karena sampai saat dokumen selesai disusun, Renstra Direktorat

Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Ditjen PHLHK) serta

Direktorat Pengendalian Perubahan Iklim (Ditjen PPI) belum diterbitkan.

Disadari bahwa Dokumen Renstra ini masih belum sempurna, karena perubahan

kebijakan dan restrukturisasi organisasi dampak penggabungan Kementerian Kehutanan

dan Kementerian Lingkungan Hidup yang sampai saat ini masih dalam proses

pembahasan.

Page 8: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 ii

Kepada para pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan dokumen perencanaan

tahunan ini kami sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan atas kesediaannya

meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran.

Bandung, Desember 2015 Kepala Balai Besar, Dr. Ir. Sylvana Ratina, M.Si NIP. 19610813 198603 2 003

Page 9: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................. vi

RINGKASAN EKSEKUTIF ...................................................................................................... vii

BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

A. Kondisi Umum ....................................................................................................... 1

1. Kelembagaan .................................................................................................. 1

2. Kawasan Konservasi ....................................................................................... 3

3. Keanekaragaman Hayati dan Jasa Lingkungan ............................................. 5

4. Sumber Daya Manusia ................................................................................... 6

5. Sarana Prasarana ........................................................................................... 6

B. Pencapaian Renstra 2010 – 2014 ......................................................................... 6

1. Kejadian konflik dan tekanan terhadap kawasan konservasi menurun 1%.. 7

2. Pengelolaan eksosistem esensial sebagai daerah penyangga meningkat

2% ................................................................................................................ 10

3. Pendapatan masyarakat sekitar kawasan konservasi meningkat 6% ......... 11

4. Populasi jenis terancam punah meningkat sesuai ketersediaan habitat

sebesar 0,6% ............................................................................................... 14

5. Penangkaran dan pemanfaatan keanekaragaman hayati meningkat sebesar

1% ................................................................................................................ 15

6. Kasus tindak pidana kehutanan tahun berjalan dapat terselesaikan sebesar

15% .............................................................................................................. 17

7. Tunggakan kasus tindak pidana kehutanan dapat terselesaikan sebesar

5% ................................................................................................................ 18

Page 10: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 iv

8. Terselesaikannya kasus perambahan hutan konservasi sebesar 4% .......... 19

9. Menurunnya kawasan hutan konservasi yang terbakar sebesar 10% ......... 19

10. Meningkatnya pengusahaan pariwisata alam yang diikuti dengan

peningkatan PNBP sebesar 20% .................................................................. 22

11. Meningkatnya peran serta Kader Konservasi, Kelompok Pecinta Alam, dan

Kelompok Swadaya Masyarakat sebesar 2% ............................................... 24

12. Meningkatnya pengembangan promosi, informasi dan jasa lingkungan

sebanyak 1 Kegiatan .................................................................................... 26

13. Meningkatnya kapasitas kelembagaan dengan klasifikasi lengkap .............. 26

14. Tersusunnya program dan anggaran serta laporan evaluasi dan

keuangan ...................................................................................................... 28

15. Meningkatnya Profesionalisme Tenaga Fungsional POLHUT, PEH, dan

Penyuluh Kehutanan .................................................................................... 29

BAB II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN ...................................................................... 33

A. Visi, Misi dan Tujuan ........................................................................................... 33

B. Sasaran ................................................................................................................ 35

BAB III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ....................................................................... 38

A. Arah Kebijakan Pembangunan Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan ........................................................................................................... 38

B. Arah Kebijakan Pembangunan Bidang KSDAE .................................................... 42

BAB IV. TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ................................................. 45

A. Target Kinerja ...................................................................................................... 45

B. Kerangka Pendanaan .......................................................................................... 51

C. Partisipasi dan Kerjasama Para Pihak ................................................................. 51

BAB V. PENUTUP ................................................................................................................ 53

Page 11: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 v

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Nama, Luas, dan Lokasi Kawasan Konservasi............................................. 3

Tabel 2 : Jenis Aset yang dimiliki BBKSDA Jawa barat s/d 31 Desember 2014 ............ 6

Tabel 3 : Kawasan Ekosistem Esensial lingkup Balai Besar KSDA Jabar ..................... 10

Tabel 4 : Hasil Monev Pendapatan Masyarakat ...................................................... 13

Tabel 5 : Estimasi Populasi Owa Jawa dan Elang Jawa Tahun 2010-2014 ................. 15

Tabel 6 : Penanganan Kasus Pelanggaran Kehutanan Tahun 2014 ........................... 18

Tabel 7 : Data Kejadian Kebakaran Hutan Tahun 2011 s/d 2014 di Kawasan Konservasi

Lingkup Balai Besar KSDA Jawa Barat ...................................................... 20

Tabel 8 : Indikator Kinerja Program Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem ... 46

Tabel 9 : Indikator Kinerja dan Target Kegiatan Pengembangan Konservasi Sumber

Daya Alam dan Ekosistem Tahun 2015-2019 Pada Balai Besar KSDA Jawa

Barat .................................................................................................... 49

Tabel 10 : Perkiraan Kebutuhan anggaran dalam rangka pelaksanaan rencana strategis

Tahun 2015-2019 Pada Balai Besar KSDA Jawa Barat ............................... 51

Page 12: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Struktur Organisasi Balai Besar KSDA Jabar ................................................ 3

Gambar 2 : Tren Jumlah Penangkar Lingkup Balai Besar KSDA Jabar ............................ 16

Gambar 3 : Luas Kawasan terbakar tahun 2010-2014 Lingkup Balai Besar KSDA Jabar .. 21

Gambar 4 : Tren Kenaikan PNBP tahun 2010-2014 Lingkup Balai Besar KSDA Jabar ...... 23

Gambar 5 : Formulasi Strategi dengan Analisa SWOT .................................................. 32

Gambar 6 : Visi Misi Pembangunan Nasional dan Nawacita .......................................... 34

Gambar 7 : Upaya Pokok dan Tujuan Pembangunan BIdang KSDAE ............................. 37

Gambar 8 : Milestone Capaian Sasaran Program KSDAE .............................................. 47

Page 13: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 vii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Sasaran Rencana Strategis Balai Besar KSDA Jawa Barat tahun 2010 -2014 adalah

tercapainya penurunan konflik dan tekanan terhadap kawasan konservasi (CA, SM, TWA)

sebanyak 5 %, tercapainya peningkatan populasi species prioritas utama terancam punah

(Elang Jawa, dan Owa Jawa) sebesar 3 % dari baseline data sesuai kondisi biologis

dan ketersediaan habitat, terselesaikannya kasus baru tindak pidana kehutanan/TIPIHUT

(illegal logging, perambahan, perdagangan TSL ilegal, penambangan ilegal, kebakaran

hutan) pada tahun berjalan minimal sebesar 75 %, tercapainya penurunan luas kawasan

konservasi yang terbakar sebesar 10% setiap tahun, tercapainya peningkatan

pengusahaan pariwisata alam sebesar 60 % dibanding tahun 2008, dan tercapainya tertib

dukumen anggaran dan pelaporan 10 dokumen/judul per tahun. Sampai dengan akhir

periode Renstra 2010 -2014, realisasai capaian kinerja masing-masing sasaran strategis

adalah :

1. Penurunan konflik dan tekanan terhadap kawasan konservasi (CA, SM, TWA) sebesar

81,33 %;

2. Peningkatan populasi species prioritas utama terancam punah (Elang Jawa dan

Owa Jawa ) sebesar 139,79 %;

3. Kasus baru tindak pidana kehutanan/TIPIHUT (illegal logging, perambahan,

perdagangan TSL ilegal, penambangan ilegal, kebakaran hutan) pada tahun berjalan

terselesaikan berturut-turut sebesar 100 %, 100 %, 43,85 %, 100 % dan 100 %;

4. Penurunan luas kawasan konservasi yang terbakar berturut-turut sebesar

100%, 0 %, - 156,58 %, 2679,58 %, - 1501,67 %;

5. Peningkatan pengusahaan pariwisata alam sebesar 100 %;

6. Tertib dukumen anggaran dan pelaporan sebesar 10 dokumen/judul per tahun.

Capaian kinerja tersebut menunjukkan bahwa dari keenam target sasaran strategis yang

ditetapkan, lima target sasaran strategis dapat tercapai. Adapun target sasaran strategis

yang tidak tecapai adalah tercapainya penurunan luas kawasan konservasi yang terbakar.

Sejak penggabungan antara Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan Hidup

menjadi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, maka terjadi reorganisasi dalam

tubuh kementerian. BBKSDA Jawa Barat yang selama ini melaksanakan satu program

Page 14: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 viii

yaitu Perlindungan Hutan dan Konservasi Sumber Daya Alam maka sejak reorganisasi ini

mengemban 3 program yaitu Program Konservasi Sumber Dalam Alam dan Ekosistem,

Program Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Program

Pengendalian Perubahan Iklim. Hal ini disebabkan ada tugas fungsi Direktorat Konservasi

Sumber Daya Alam dan Ekosistem (ex. Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan

Konservasi Alam ) yaitu Penyidikan dan Perlindungan Hutan yang setelah penggabungan

kementerian masuk ke Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan

Kehutanan, serta tugas fungsi Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan menjadi satu

dengan Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim.

Renstra Balai Besar KSDA Jawa Barat ini telah mengacu pada Renstra Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2015-2019 serta baru mengacu pada Rencana

Strategis Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya ALam dan Ekosistem (Ditjen

KSDAE) karena sampai saat dokumen selesai disusun, Renstra Direktorat Jenderal

Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Ditjen PHLHK) serta Direktorat

Pengendalian Perubahan Iklim (Ditjen PPI) belum diterbitkan.

Balai Besar KSDA Jabar menetapkan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) sebagai acuan

pelaksanaan kegiatan. Penetapan IKK mengacu pada IKK ditetapkan Ditjen KSDAE dan

disesuaikan dengan potensi dan permasalahan pada BBKSDA Jabar menggunakan

analisis SWOT. Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Tahun 2015 – 2019 sebagai berikut :

1. Jumlah dokumen perencanaan penataan kawasan konservasi yang tersusun dan

mendapat pengesahan sebanyak 10 Dokumen Blok.

2. Jumlah rekomendasi hasil evaluasi kesesuaian fungsi Kawasan konservasi untuk 6

unit KSA, KPA dan TB.

3. Jumlah paket data dan informasi kawasan konservasi yang valid dan reliable pada 50

KSA, KPA dan TB.

4. Jumlah KPHK pada kawasan konservasi non taman nasional yang terbentuk sebanyak

9 Unit KPHK.

5. Jumlah kerjasama pembangunan strategis dan kerjasama penguatan fungsi pada

kawasan konservasi sebanyak 10 PKS.

6. Jumlah kawasan konservasi yang ditingkatkan efektivitas pengelolaannya hingga

memperoleh nilai indeks METT minimal 70 poin pada minimal 24 unit KSA, KPA dan

TB di Wilayah BBKSDA Jabar.

Page 15: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 ix

7. Jumlah dokumen perencanaan pengelolaan kawasan konservasi yang tersusun dan

mendapat pengesahan sebanyak 10 Dokumen Rencana Pengelolaan.

8. Luas kawasan konservasi terdegradasi yang dipulihkan kondisi ekosistemnya seluas

1300 Ha.

9. Jumlah desa di daerah penyangga kawasan konservasi yang dibina sebanyak 2 Desa

selama 5 tahun.

10. Jumlah KPHK pada kawasan konservasi non taman nasional yang beroperasi 9 Unit.

11. Jumlah pelaksanaan kegiatan perlindungan dan pengamanan kawasan konservasi di

2 Provinsi.

12. Persentase peningkatan populasi 25 jenis satwa terancam punah prioritas

sesuai The IUCN Red List of Threatened Species sebesar 10% sesuai baseline data

tahun 2013.

13. Jumlah penambahan jenis satwa liar dan tumbuhan alam yang dikembangbiakkan

pada lembaga konservasi sebanyak 10 spesies dari baseline tahun 2013.

14. Besaran PNBP dari hasil pemanfaatan satwa liar dan tumbuhan alam sebesar

Rp 0,5 M.

15. Jumlah ketersediaan data dan informasi sebaran keanekaragaman spesies dan

genetik yang valid dan reliable pada 1 wilayah biogeografi.

16. Jumlah unit pusat pengembangbiakan dan suaka satwa (sanctuary) spesies terancam

punah yang terbangun sebanyak 2 unit.

17. Jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi minimal sebanyak 0,1 juta orang

wisatawan mancanegara selama 5 tahun.

18. Jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi minimal sebanyak 1,5 juta orang

wisatawan nusantara selama 5 tahun.

19. Jumlah unit usaha pemanfaatan pariwisata alam di kawasan konservasi bertambah

sebanyak 50 Unit dari baseline tahun 2013.

20. Jumlah pemanfaatan jasa lingkungan air yang beroperasi di kawasan konservasi

bertambah sebanyak 6 Unit.

21. Jumlah pemanfaatan energi air dari kawasan konservasi untuk keperluan mini/micro

hydro power plant bertambah sebanyak minimal 3 unit.

22. Jumlah kemitraan pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi yang beroperasi di

kawasan konservasi sebanyak minimal 1 unit.

23. Jumlah Kader Konservasi (KK), Kelompok Pecinta Alam (KPA), Kelompok Swadaya

Masyarakat/ Kelompok Profesi (KSM/KP) yang berstatus aktif sebanyak 900 Orang.

Page 16: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 x

24. Nilai SAKIP Direktorat Jenderal KSDA dan Ekosistem minimal 78,00.

Untuk mendukung pelaksanaan Renstra 2015 – 2019 dibutuhan alokasi anggaran

diperkirakan sebesar Rp 234.728.470. Anggaran tersebut dipergunakan untuk :

1. Gaji dan Tunjangan serta Operasional Perkantoran sebesar Rp.132.281.726.850,-

2. Pengadaan Sarana Prasarana sebesar Rp. 24.500.000.000,- dan

3. Belanja Kinerja sebesar Rp. 78.210.001.620,-

Kebutuhan anggaran tersebut masih bersifat sementara/ indikatif, dalam pelaksanaannya

disesuaikan dengan ketersediaan anggaran. Pendanaan untuk mewujudkan Indikator

Kinerja Kegiatan tersebut bersumber dari APBN serta partisipasi dan kerjasama dengan

Mitra Kerja Balai Besar KSDA Jawa Barat.

∞o0o∞

Page 17: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 1

BAB I. PENDAHULUAN

A. Kondisi Umum

1. Kelembagaan

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat (Balai Besar KSDA Jawa

Barat) merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang melaksanakan tugas

teknis di bidang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Konservasi

Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Ditjen KSDAE).

Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan nomor P.51/Menhut–II/2009 tentang

Perubahan Pertama Permenhut nomor P.02/Menhut-II/2007 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam, BBKSDA

Jabar mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan konservasi sumber daya

alam hayati dan ekosistemnya, dan pengelolaan kawasan cagar alam, suaka

margasatwa, taman wisata alam, dan taman buru, koordinasi teknis pengelolaan

taman hutan raya dan hutan lindung serta konservasi tumbuhan dan satwa liar di

luar kawasan konservasi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Balai Besar Konservasi Sumber

Daya Alam menyelenggarakan fungsi :

a. Penataan blok, penyusunan rencana kegiatan, pemantauan dan evaluasi

pengelolaan kawasan cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata alam,

dan taman buru serta konservasi tumbuhan dan satwa liar di dalam dan di

luar kawasan konservasi;

b. Pengelolaan kawasan cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata alam,

dan taman buru, serta konservasi tumbuhan dan satwa liar di dalam dan di

luar kawasan konservasi;

c. Koordinasi teknis pengelolaan taman hutan raya dan hutan lindung;

d. Penyidikan, perlindungan dan pengamanan hutan, hasil hutan, dan

tumbuhan dan satwa liar di dalam dan di luar kawasan konservasi;

e. Pengendalian kebakaran hutan;

f. Promosi, informasi konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya;

Page 18: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 2

g. Pengembangan bina cinta alam serta penyuluhan konservasi sumber daya

alam hayati dan ekosistemnya;

h. Kerja sama pengembangan konservasi sumber daya alam hayati dan

ekosistemnya serta pengembangan kemitraan;

i. Pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan konservasi;

j. Pengembangan dan pemanfaatan jasa lingkungan dan pariwisata alam;

k. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan tersebut, Balai Besar KSDA Jawa

Barat termasuk ke dalam tipologi A dengan susunan terdiri dari:

a. Bagian Tata Usaha, terdiri dari:

a.1. Subag Umum

a.2. Subag Perencanaan dam Kerja sama

a.3. Sub Bag Data Evaluasi, Pelaporan, dan Humas

b. Bidang Teknis Konservasi Sumber Daya Alam, terdiri dari:

b.1. Seksi Perlindungan, Pengawetan, dan Pemetaan

b.2. Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan

c. Bidang KSDA Wilayah I, berkedudukan di Bogor terdiri:

c.1. Seksi KSDA Wilayah I Serang

c.2. Seksi KSDA Wilayah II Bogor

d. Bidang KSDA Wilayah II, berkedudukan di Soreang terdiri:

d.1. Seksi KSDA Wilayah III Soreang

d.2. Seksi KSDA Wilayah IV Purwakarta

e. Bidang KSDA Wilayah III, berkedudukan di Ciamis terdiri:

e.1. Seksi KSDA Wilayah V Garut

e.2. Seksi KSDA Wilayah VI Tasikmalaya

Sebagai tindak lanjut dari Permenhut tersebut, guna meningkatkan efektivitas

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BBKSDA Jabar, maka ditetapkan 22 (dua

puluh dua) Resort KSDA Wilayah yang tersebar di Wilayah SKW dan merupakan

jabatan non struktural melalui Surat Keputusan Kepala Balai Nomor

No.SK.169/BBKSDA.JABAR.1/2014 tanggal 17 Juli 2014. Struktur Organisasi Balai

Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat seperti terlihat pada Gambar 1.

Page 19: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 3

Gambar 1 : Struktur Organisasi Balai Besar KSDA Jabar

2. Kawasan Konservasi

Balai Besar KSDA Jabar diberi tugas untuk memangku dan mengelola 50

kawasan konservasi dengan total luas 83.004,60 ha yang terdiri dari 30 kawasan

Cagar Alam(CA) dengan luas 52.341,04 ha, 2 (dua) Suaka Margasatwa (SM)

dengan luas 13.617,50 ha, dan 16 Taman Wisata Alam (TWA) dengan luas

4.625,36 ha serta 1 Taman Buru (TB) dengan luas 12.420,70 ha.

Tabel 1 : Nama, Luas, dan Lokasi Kawasan Konservasi

No. Nama kawasan Konservasi Luas (Ha) Kabupaten /Kota

1 2 3 4

1. TWA Pulau Sangiang 528,15 Serang

2. TWA Laut Pulau Sangiang 720,00 Serang

3. CA Rawa Danau 3.542,70 Serang

4. CA Gunung Tukung Gede 1.519,50 Serang

5. CA Pulau Dua 8,00 Serang

6. TWA Gunung Pancar 447,50 Bogor

7. TWA Sukawayana 25,15 Sukabumi

8. TWA Telaga Warna 4,60 Bogor

Page 20: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 4

No. Nama kawasan Konservasi Luas (Ha) Kabupaten /Kota

1 2 3 4

9. TWA Jember 52,10 Cianjur

10. SM Cikepuh 8.070,10 Sukabumi

11. CA Gunung Simpang 14.779,31 Bandung/Cianjur

12. CA Sukawayana 32,48 Sukabumi

13. CA Telaga Warna 487,86 Bogor

14. CA Cadas Malang 19,64 Cianjur

15. CA Bojonglarang Jayanti 732.22 Cianjur

16. CA Takokak 60.17 Cianjur

17. CA Dungus Iwul 9.01 Bogor

18. CA Cibanteng 549,95 Sukabumi

19. CA Tkbn.Perahu (Pel.Ratu) 12.00 Sukabumi

20. CA Arca Domas 1.00 Bogor

21. CA Yan Lapa 35,26 Bogor

22. TWA Cimanggu 162,47 Bandung

23. TWA Telaga Patengan 60,79 Bandung

24. TWA Ganung Tampomas 1.250,00 Sumedang

25. TB Gn.Masigit-Kareumbi 12.420,70 Sumedang

26. CA Gunung Tilu 7.479,80 Bandung

27. CA Telaga Patengan 120,71 Bandung

28. CA Cigenteng Cipanji 10,00 Bandung

29. CA Malabar 8,30 Bandung

30. CA Gunung Jagat 133,65 Sumedang

31. TWA Gn.Tangkuban Parahu 344,39 Bandung-Subang

32. CA. Gn.Tangkuban Parahu 1.204,40 Bandung-Subang

33. CA. Yunghun 0,69 Bandung-Subang

34. CA Gunung Burangrang 2.766,15 Purwakarta

35. TWA Kamojang 481,00 Garut

36. TWA Papandayan 225,00 Garut

37. TWA Telaga Bodas 27,88 Garut

38. TWA Gunung Guntur 250,00 Garut

39. CA Leuweung Sancang 2.313,90 Garut

40. CA Laut Leuweung Sancang 1.150,00 Garut

41. CA Kamojang 7.805,00 Garut

42. CA Papandayan 6.807,00 Garut

43. CA Telaga Bodas 258,95 Garut

44. CA Nusa Gede Panjalu 8,64 Ciamis

45. CA Pananjung Pangandaran 454,62 Ciamis

46. CA Laut Pananjung Pangandaran 470,00 Ciamis

47. SM Gunung Sawal 5.567,37 Ciamis

48. SM Laut Sindangkerta 90,00 Tasikmalaya

Page 21: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 5

No. Nama kawasan Konservasi Luas (Ha) Kabupaten /Kota

1 2 3 4

49. TWA Linggarjati 8,92 Kuningan

50. TWA Pananjung Pangandaran 34,32 Ciamis

TOTAL 83.482,34

3. Keanekaragaman Hayati dan Jasa Lingkungan

Kegiatan keanekaragaman hayati dan jasa lingkungan yang telah dilakukan

antara lain pemanfaatan TSL melalui pelayanan penangkaran dan peredaran

TSL. Sampai dengan akhir tahun 2014, di wilayah kerja BBKSDA Jabar tercatat

122 unit penangkar (69 penangkar satwa dilindungi dan 53 penangkar satwa

tidak dilindungi), 87 unit pemegang izin edar (43 pengedar luar negeri dan 44

pengedar dalam negeri) dan 3 unit Lembaga Konservasi, 6 unit Pusat

Penyelamat Satwa.

Penerimaan PNBP selama tahun 2010 - 2014 yang diperoleh dari pemanfaatan

TSL adalah sebesar Rp. 786.448.005,-. Disamping kegiatan pemanfaatan TSL,

juga telah dilakukan penyelamatan satwa yang dilindungi undang-undang

diantaranya melalui pelepasan liaran serta penempatan satwa dilindungi pada

lembaga-lembaga konservasi. Disamping kegiatan pemanfaatan TSL, juga telah

dilakukan penyelamatan satwa yang dilindungi undang-undang diantaranya

melalui pelepasan liaran serta penempatan satwa dilindungi pada lembaga-

lembaga konservasi.

Di wilayah kerja BBKSDA Jabar selama tahun 2010 – 2014 telah terjadi konflik

antara satwa dengan manusia yag penanggulangan yang dilakukan dengan

menangkap satwa menggunakan obat bius dan kandang jebakan serta

mengikutsertakan Lembaga Konservasi. Penanggulangan ini masih bersifat

sementara, sehingga masih diperlukan adanya tindak lanjut terhadap

penanganan tersebut, antara lain dengan mencari penyebab konflik.

Pemanfaatan jasa lingkungan di BBKSDA Jabar terdiri berupa pemanfaatan

wisata alam terdapat 9 pemegang izin yaitu terdiri dari IPPA 6 unit, IUPSWA 3

unit dan IUJWA 78 unit, serta pemegang ijin prinsip 2 unit.

Untuk kegiatan bina cinta alam telah dilakukan pembentukan/pembinaan

terhadap Kader Konservasi (KK) dan Kelompok Cinta Alam (KPA) serta penilaian

Page 22: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 6

terhadap KK/KPA dalam upaya Konservasi Sumber Daya Alam untuk diusulkan

dalam lomba Pekan Penghijauan dan Konservasi Alam Nasional (PPKAN). Sampai

dengan tahun 2014 jumlah kader konservasi sebanyak 220 kader dan jumlah

kelompok pecinta alam sebanyak 37 kelompok.

4. Sumber Daya Manusia

Pegawai lingkup BBKSDA Jabar sampai dengan Desember 2014 sebanyak 287

orang (PNS sebanyak 261 orang, Tenaga Kontrak (upah bulanan) sebanyak 26

orang) dengan jenjang pendidikan S3 sebanyak 1 orang, S2 sebanyak 17 orang,

S1 sebanyak 43 orang, S0/D3 sebanyak 17 orang, SLTA sebanyak 168 orang,

SLTP sebanyak 7 orang dan SD sebanyak 8 orang. orang.

5. Sarana Prasarana

Sampai dengan akhir tahun 2014 BBKSDA Jabar telah dilengkapi dengan sarana

prasarana antara lain beberapa tanah, peralatan, dan mesin, serta gedung dan

bangunan dengan nilai aset sebesar Rp. 41.988.698.459 dengan rincian terdiri

dari :

Tabel 2 : Jenis Aset yang dimiliki BBKSDA Jawa barat s/d 31 Desember 2014

No Uraian Jumlah Satuan Nilai Aset (Rp)

1. Tanah 23.473 M2 10.931.520.000

2. Peralatan dan mesin 2.648 Unit 14.639.594.845

3. Gedung dan Bangunan 207 Unit 13.373.819.158

4. Jalan irigasi dan jaringan 8 Unit 1.744.689.006

5. Aset Tetap Lainnya 88 Unit 6.113.500

B. Pencapaian Renstra 2010 – 2014

Sebagaimana dijelaskan dalam Renstra BBKSDA Jabar tahun 2010 – 2014, bahwa

pembangunan kehutanan bidang KSDA yang harus dilaksanakan BBKSDA Jaar

termasuk ke dalam fungsi lingkungan hidup, program Konservasi Keanekaragaman

Hayati dan Perlindungan Hutan, dengan kegiatan Pengembangan Pengelolaan

Konservasi Sumber Daya Alam. Dalam melaksanakan program dan kegiatan

tersebut, BBKSDA Jabar telah menetapkan 6 sasaran strategis yang harus dicapai

selama kurun waktu 2010 – 2014. Sebagai tolok ukur pencapaian sasaran strategis

tersebut ditetapkan 6 (enam) Indikator Kinerja Utama (IKU) dan 5 (lima) Indikator

Kinerja Kegiatan (IKK) yang harus diukur setiap akhir tahun. Pengukuran akan

diawali dengan menyusun dokumen Penetapan Kinerja (PK) yang disusun awal tahun.

Page 23: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 7

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja yang ditetapkan dalam dokumen Penetapan

Kinerja BBKSDA Jabar, diperoleh capaian kinerja masing-masing sasaran strategis

tahun 2010 – 2014 sebagai berikut :

1. Kejadian konflik dan tekanan terhadap kawasan konservasi menurun 1%

Konflik dan tekanan terhadap kawasan konservasi masih kerap terjadi. Hal ini

tentunya memberikan dampak yang cukup serius terhadap upaya perlindungan

tumbuhan dan satwa liar beserta ekosistemnya secara in-situ. Kejadian seperti

perambahan kawasan merupakan contoh klasik konflik dan tekanan terhadap

kawasan konservasi.

Faktor penyebabnya sendiri sangat kompleks, tetapi pada umumnya disebabkan

oleh faktor ekonomi dan sosial kemasyarakatan seperti relatif masih rendahnya

tingkat pendapatan dan pendidikan masyarakat di sekitar kawasan konservasi

serta rendahnya kesadartahuan masyarakat akan pentingnya kawasan konservasi.

Di samping itu, masih lemahnya penegakan hukum terhadap pelaku juga menjadi

faktor lain yang menyebabkan masih maraknya aktivitas illegal di kawasan

konservasi.

Legalitas kawasan konservasi yang dikelola BBKSDA Jabar juga menjadi salah

satu faktor pemicu konflik dan tekanan terhadap kawasan konservasi. Sebagian

kawasan konservasi masih dalam status penunjukkan yang ditandai belum adanya

kejelasan mengenai tata batas ataupun tata batas yang belum temu gelang. Hal

tersebut seringkali menjadi titik lemah para petugas di lapangan dalam mengatasi

konflik tenurial. Sampai dengan tahun 2013 kawasan yang ditetapkan baru 11

kawasan. Tahun 2014 bertambah 14 kawasan konservasi, sehingga masih

terdapat 25 kawasan konservasi yang belum ditetapkan.

Secara khusus, kejadian konflik dan tekanan terhadap kawasan konservasi lingkup

Balai Besar KSDA Jawa Barat didominasi oleh aktivitas perambahan kawasan.

Pada tahun 2014, secara keseluruhan terdapat 14 (empat belas) kawasan

konservasi yang mengalami konflik dan tekanan utamanya berupa perambahan

kawasan. Keempat belas kawasan tersebut adalah Suaka Margasatwa (SM)

Cikepuh, CA Gunung Simpang, CA Gunung Tilu, CA Kamojang, CA Papandayan,

TWA Pulau Sangiang, TWA Carita, CA Rawa Danau, TWA Gunung Pancar, TWA

Page 24: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 8

Cimanggu, CA Leuweung Sancang, Taman Buru (TB) Masigit Kareumbi, CA

Tukung Gede, dan SM Gunung Sawal. Kawasan konservasi terakhir yang

disebutkan (SM Gunung Sawal) merupakan kawasan yang semula di dalamnya

tidak terdapat perambahan. Namun semenjak areal petak 67 seluas 68,76 ha

yang semula dikelola oleh Perhutani dan digunakan oleh masyarakat (untuk lahan

pertanian, perkebunan, dan pemukiman) jadi kawasan konservasi diserahkan

pengelolaannya ke Balai Besar KSDA Jawa Barat, maka areal tersebut menjadi

areal konflik.

Untuk mengatasi kejadian konflik dan tekanan terhadap kawasan konservasi yang

dikelola Balai Besar KSDA Jawa Barat, pada tahun 2014 telah dilaksanakan

kegiatan-kegiatan sebagai berikut.

1. Pengelolaan kawasan berbasis resort, dengan jumlah anggaran sebesar Rp.

2.917.215.000,-. Kegiatan ini ditekankan pada beberapa aspek pengelolaan

kawasan konservasi, di antaranya pengecekan/pemeliharaan pal batas

kawasan;

2. Monitoring dan evaluasi kerjasama pengelolaan kawasan, dengan jumlah

anggaran sebesar Rp. 56.960.000,-.

3. Penyusunan rencana pengelolaan kawasan di TWA Papandayan, dengan

jumlah anggaran sebesar Rp. 59.605.000,-.

4. Penataan blok pengelolaan kawasan di TWA Linggarjati, dengan jumlah

anggaran sebesar Rp. 43.435.000,-.

5. Restorasi kawasan konservasi, termasuk di dalamnya monitoring dan evaluasi

rehabilitasi partisipatif, pengkayaan tanaman demplot rehabilitasi, pelatihan

monev rehabilitasi, dengan anggaran sebesar 244.280.000,-.

Total anggaran guna mendukung pencapaian sasaran ini sebesar Rp

3.321.495.000,- dengan realisasi sebesar Rp3.266.853.000,- (98,4%).

Di samping itu, pada tahun 2014 Balai Besar KSDA Jawa Barat telah melakukan

upaya percepatan penetapan kawasan konservasi lingkup Balai Besar KSDA Jawa

Barat yang tata batasnya telah temu gelang, mengingat legalitas kawasan juga

berperan penting meminimalisir konflik dan tekanan terhadap kawasan. Hasilnya,

pada tahun 2014 sebanyak 14 (empat belas) kawasan konservasi telah

ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan. Kawasan-kawasan

tersebut adalah :

Page 25: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 9

1. CA Leuweung Sancang

2. TWA Sukayana

3. CA Sukawayana

4. CA Gunung Tilu

5. CA Tangkuban Parahu

6. TWA Tangkuban Parahu

7. SM Gunung Sawal

8. TWA Linggarjati

9. CA Gunung Jagat

10. CA Rawa Danau

11. CA Gunung Tukung Gede

12. SM Cikepuh

13. CA Cibanteng

14. CA Nusa Gede Panjalu

Berikut ini beberapa proses penyelesaian terhadap penanganan konflik dan

tekanan terhadap beberapa kawasan konservasi lingkup Balai Besar KSDA Jawa

Barat.

1. Di Suaka Margasatwa (SM) Cikepuh semula terdapat sekitar 300 ha kawasan

yang dirambah, saat ini sudah berkurang seluas 58 ha (19,3%).

2. Perambahan di CA Rawa Danau yang semula mencapai 851 ha, saat ini telah

berhasil ditangani seluas 28 ha (3,29%).

3. Perambahan di TB Masigit Kareumbi yang semula seluas 3 ha, berhasil

ditangani seluas 2,42 ha (80,67%).

Informasi tersebut di atas menunjukkan bahwa upaya-upaya yang dilakukan oleh

Balai Besar KSDA Jawa Barat untuk mengurangi konflik dan tekanan terhadap

kawasan konservasi telah memperlihatkan hasil, walaupun belum optimal. Dari

total tekanan kawasan konservasi berupa perambahan seluas 1.723,68 ha,

berhasil ditangani seluas 88,42 ha (5,1%).

Dengan melihat kondisi saat ini (yang mengindikasikan bahwa jumlah konflik dan

tekanan terhadap kawasan sudah berkurang dilihat dari jumlah luasan

perambahan dan penyelesaian kasus lainnya), maka indikator konflik dan

tekanan terhadap kawasan konservasi dapat dilhat dari indikator berkurangnya

Page 26: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 10

luas kawasan konservasi yang dirambah, dari semula 1.723,68 ha turun menjadi

1.635,26 ha. Dengan demikian, target pencapaian sasaran sebesar 1% berhasil

dicapai. Oleh karena itu, persentase pencapaian sasaran adalah sebesar 100%.

2. Pengelolaan eksosistem esensial sebagai daerah penyangga meningkat 2%

Upaya pengelolaan ekosistem esensial menjadi salah satu perhatian dalam isu

pembangunan yang berkeadilan. Instruksi Presiden RI No 3 Tahun 2010 tentang

Program Pembangunan yang berkeadilan mengamanatkan untuk

meningkatkan pengelolaan dan pendayagunaan ekosistem esensial sebagai

sistem penyangga kehidupan melalui program konservasi

keanekaragaman hayati dan perlindungan.

Menjawab Instruksi Presiden RI tersebut, Balai Besar KSDA Jawa Barat telah

menginisiasi pengelolaan kawasan ekosistem esensial di tiga lokasi, sebagaimana

terlihat pada Tabel berikut ini.

Tabel 3 : Kawasan Ekosistem Esensial lingkup Balai Besar KSDA Jabar

No Nama Lokasi Potensi EE Luas (Ha)

1. Mangrove Bulak Setra

Desa Babakan, Kec. Pangandaran, Kab. Pangandaran

Hutan Mangrove dan hutan pantai

17

2. Pelestarian Penyu Batu Hiu

Desa Ciliang, Kec. Parigi, Kab. Pangandaran

Hutan Pantai, P. pantai 70 Km dengan L 50 m

7

3. Karst Cukang Taneuh

Desa Batukaras dan Desa Kertayasa, Kec. Cijulang, Kab. Pangandaran

Hutan Pantai yang berada di Lahan Karst

52

Berbagai upaya untuk membangun dan mengelola kawasan ekosistem esensial

ini telah dilakukan bersama dengan stakeholders, terutama Pemerintah Daerah

setempat. Beberapa jenis kegiatan yang telah dilaksanakan dari awal sampai saat

ini antara lain :

• Identifikasi, Inventarisasi dan Validasi data Ekosistem;

• Sosialisasi dan Koordinasi Pengelolaan Ekosistem Esensial;

• Penyusunan Kesepakatan Pengelolaan Ekosistem Esensial;

• Pembentukan Forum;

Page 27: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 11

• Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Ekosistem Essensial;

• Rapat Koordinasi Pengelolaan Ekosistem Essensial;

• Bantuan Biaya Pemeliharaan Sarana Penangkaran dan pakan tukik;

• Penyusunan Rencana Aksi Pengelolaan Eksosistem Esensial di Kabupaten

Pangandaran.

Pada akhirnya, pengelolaan ekosistem esensial harus menjadi perhatian semua

pihak, utamanya pemerintah daerah setempat karena ekosistem esensial

yang telah ditunjuk berada di luar kawasan konservasi. Namun demikian,

sinergi dengan Kementerian Kehutanan cq Balai Besar KSDA Jawa Barat perlu

terus ditingkatkan, khususnya dalam menjalankan Rencana Aksi Pengelolaan

Eksosistem Esensial di Kab. Pangandaran untuk mendukung terwujudnya

ekosistem esensial sebagai sistem penyangga kehidupan sebagaimana

diamanatkan oleh Intruksi Presiden RI No 3 Tahun 2010.

Walaupun pada tahun 2014 tidak tersedia anggaran untuk sasaran ini (karena

mengalami penghematan), dengan melihat proses yang sudah berjalan

dengan baik dan concern dari semua pihak, maka target yang telah dibebankan

pada sasaran kedua ini sebesar 2% dapat tercapai. Dengan demikian,

persentase pencapaian sasaran untuk kegiatan ini adalah 100%.

3. Pendapatan masyarakat sekitar kawasan konservasi meningkat 6%

Fungsi kawasan konservasi sebagai perlindungan perlindungan sistem penyangga

kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta

ekosistemnya, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan

ekosistemnya, saat ini menghadapi ancaman yang sangat serius. Betapa tidak,

hutan konservasi yang merupakan benteng terakhir hutan di Indonesia, ternyata

belum lepas dari berbagai aktivitas ilegal seperti perambahan, pembalakan liar,

perburuan satwa liar, dan sebagainya.

Kondisi masyarakat sekitar kawasan konservasi yang pada umumnya adalah

petani tradisional dengan beberapa karakteristik seperti lemah dari sisi ekonomi,

pengetahuan, keterampilan, serta memiliki akses terbatas terhadap permodalan,

informasi, dan teknologi semakin menempatkan kawasan konservasi pada posisi

yang sulit. Masih tingginya tingkat ketergantungan masyarakat terhadap

kawasan konservasi menyebabkan masyarakat kerap kali melakukan interaksi

Page 28: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 12

negatif dengan kawasan konservasi untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Sebagai contoh, sebagian masyarakat menggunakan kawasan konservasi sebagai

area bercocok tanam, mengambil kayu sebagai bahan bakar dan bahan

bangunan, ataupun menebang kayu hanya untuk kegiatan berladang. Jika

kegiatan tersebut tidak dihentikan, akan semakin memperparah kerusakan

kawasan konservasi.

Menjawab kondisi masyarakat tersebut di atas, Balai Besar KSDA Jawa Barat

telah melakukan berbagai upaya di antaranya dengan membentuk Model Desa

Konservasi dengan Grand Design baru. Dalam hal ini MDK dijadikan sebagai

instrumen dalam penangananan permasalahan kawasan konservasi melalui

pendekatan sosial. Hal ini dikarenakan pendekatan yang bersifat represif

dirasakan belum dapat mengatasi permasalahan kawasan secara optimal.

Pada tahun 2013, melalui proyek ICWRMIP (hibah dari Asian Development Banj)

berhasil dibentuk 12 MDK yang masing-masing memiliki Master Plan untuk

rencana kegiatan kelompok lima tahun kedepan (termasuk di dalamnya kegiatan

usaha ekonomi produktif) dan masing-masing diberikan bantuan modal sebesar

Rp100.000.000,-. Masing-masing desa juga mendapatkan pendampingan dari

para fasilitator desa serta berbagai jenis pelatihan untuk meningkatkan

keterampilan masyarakat.

Pada tahun 2014, sesuai dengan komitmen dari ADB, melalui proyek ICWRMIP

akan diberikan modal tahap kedua sebesar Rp75.000.000,- kepada masing-

masing desa. Sebelum bantuan tersebut diberikan, telah dilakukan monitoring

dan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana kegiatan MDK berlangsung ditinjau

dari aspek administrasi, teknis, maupun kelembagaan. Berdasarkan hasil

monitoring dan evaluasi, hanya ada 10 (sepuluh) desa yang masih layak untuk

diberikan bantuan modal lebih lanjut. Sementara 1 (satu) desa menolak bantuan

yang akan diberikan dan 1 (satu) desa dianggap tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap kawasan (sehingga tidak diberi bantuan tahap kedua).

Sepuluh MDK yang mendapatkan bantuan tahap kedua, juga mendapatkan

pendampingan dari fasilitator desa serta bimbingan teknis dari Balai Besar KSDA

Jawa Barat. Jumlah anggaran yang tersedia untuk kegiatan MDK ini sebesar

Rp1.625.000.000,- dengan realisasi sebesar Rp1.151.845.000,- (70,88%).

Page 29: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 13

Selain itu, melalui anggaran yang berasal dari APBN telah dibentuk sebanyak 6

(enam) MDK. Keenam MDK ini juga dibimbing untuk menyusun master plan serta

menjalani beberapa pelatihan untuk menguatkan kelembagaan dan kemampuan

teknis mereka. Seperti halnya MDK yang dibentuk dari proyek ICWRMIP, keenam

MDK ini juga mendapatkan bantuan modal sebesar Rp45.000.000,-.

Melalui anggaran yang berasal dari APBN, juga telah dilakukan monitoring dan

evaluasi pemberdayaan masyarakat yang difokuskan pada peningkatan

pendapatan masyarakat sebagai dampak kegiatan pemberdayaan masyarakat

yang telah dilaksanakan. Monev mengacu pada Instrumen Pendapatan

Masyarakat di Daerah Penyangga Kawasan Konservasi yang diterbitkan oleh

Direktorat Kawasan Konservasi dan Bina Hutan Lindung.

Dalam petunjuk tersebut, jumlah desa yang dijadikan sampel minimal sebanyak

1 (satu) desa. Namun demikian, Balai Besar KSDA Jawa Barat mencoba untuk

menggali pendapatan masyarakat di 12 (dua belas) desa yang telah diberikan

bantuan modal. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak semua desa yang dimonev

dapat tergambarkan peningkatan penghasilannya. Hal ini dikarenakan beberapa

usaha produktif di beberapa desa belum berjalan sebagaimana mestinya.

Sementara beberapa desa sudah dapat diukur peningkatan penghasilannya

sebagaimana terlihat pada Tabel berikut ini.

Tabel 4 : Hasil Monev Pendapatan Masyarakat

No. Nama Desa MDK Populasi (Orang)

Jumlah KK

Rata-Rata Pendapatan

(Rp)

Peningkatan Pendapatan

(Rp)

Persentase Peningkatan

(%)

1. Desa Tanjungwangi

5.602 1.629 970.000 79.250 8,2

2. Desa Jayagiri 18.701 4.683 1.826.000 92.875 5,1

3. Desa Pasanggrahan

2.334 666 1.352.000 120.000 8,9

4. Desa Sakambang

1.630 485 1.425.000 96.000 6,74

Rerata 7.067 1.866

1.393.250 97.031,25 7,24

Keterangan : Rerata yang ditampilkan merupakan rerata kelompok

Berdasarkan Tabel di atas, rata-rata pendapatan meningkat sebesar Rp 97.031

atau meningkat sebesar 7,24%. Peningkatan pendapatan sebesar 7,24%

tersebut dicapai melalui usaha produktif yang telah dijalankan oleh anggota

Page 30: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 14

kelompok MDK. Sebagai contoh, kelompok MDK Pasanggrahan telah berhasil

meningkatkan pendapatan mereka melalui usaha pembuatan gula aren.

Sedangkan di Desa Sakambang, anggota kelompok menekuni usaha pembuatan

kerajinan dari bambu.

Dengan melihat hasil monev tersebut yang menunjukkan bahwa pendapatan

masyarakat meningkat sebesar 7,24%, maka target sebesar 6% terlampaui.

Dengan demikian, capaian untuk sasaran ini sebesar 121%.

Adapun total anggaran yang tersedia untuk sasaran ini sebesar

Rp 2.232.760.000,- dengan realisasi sebesar Rp 1.733.495.000,- (77,64%).

4. Populasi jenis terancam punah meningkat sesuai ketersediaan habitat sebesar 0,6%

Keanekaragaman hayati merupakan kekayaan alam yang tak ternilai harganya.

Indonesia dikenal sebagai negara Biodiversity karena memiliki potensi

keanekaragaman hayati yang tinggi. Kondisi ini salah satunya dapat dilihat di

Provinsi Jawa Barat dan Banten yang memiliki flora dan fauna khas bahkan

beberapa jenis endemik. Namun sampai saat ini ketersediaan data base kawasan

dalam hal potensi flora dan fauna masih sangat kurang. Hampir seluruh kawasan

konservasi di Provinsi Jawa Barat dan Banten belum memiliki data mengenai

potensi flora dan fauna yang terbaru (up to date).

Pada tahun 2014, telah dilakukan beberapa jenis kegiatan untuk mengungkap

potensi flora dan fauna serta pembinaan habitat satwa yang berada di kawasan

konservasi lingkup Balai Besar KSDA Jawa Barat, yaitu:

1) Monitoring potensi Owa Jawa di CA Gunung Tilu, CA Leuweung Sancang,

dan CA Burangrang;

2) Monitoring potensi Elang Jawa di CA/TWA Tangkuban Parahu, CA/TWA

Kamojang, dan SM Gunung Sawal;

3) Identifikasi home range Elang Jawa di TWA Talaga Warna;

4) Pembinaan Habitat Penyu di SM. Cikepuh, SM. Sindang Kerta dan TWA.

Pulau Sangiang;

5) Fasilitasi Pelestarian Penyu di Pantai Batu Hiu.

Adapun alokasi anggaran untuk seluruh kegiatan tersebut adalah sebesar

Rp271.930.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.264.630.000,- (97,32%).

Page 31: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 15

Penghitungan peningkatan populasi satwa liar terancam punah yang menjadi

indikator kinerja Balai Besar KSDA Jawa Barat difokuskan pada jenis Owa jawa

(Hylobatesh moloch) di CA Gunung Tilu dan Elang jawa (Spizaetus bartelsii) di

CA/TWA Talaga Warna. Berikut jumlah populasi jenis tersebut tahun 2010-2014

seperti dapat terlihat pada Tabel berikut ini.

Tabel 5 : Estimasi Populasi Owa Jawa dan Elang Jawa Tahun 2010-2014

No. Jenis Satwa TAHUN

2010 2011 2012 2013 2014

1. Owa jawa di CA Gunung Tilu

25 16 26 26 31

2. Elang jawa di CA/TWA Talaga Warna

8 23 20 20 20

Apabila dibandingkan dengan tahun awal 2010, pada tahun 2014 populasi Owa

Jawa naik sebesar 24%. Sedangkan populasi Elang Jawa pada tahun 2014 telah

mengalami peningkatan sebesar lebih dari 100% dibandingkan tahun 2010,

walaupun mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2011. Dengan

demikian, persentase pencapaian sasaran adalah sebesar 150% dengan

serapan anggaran sebesar 97,32%.

Keberhasilan pencapaian sasaran ini tidak terlepas dari terpantau serta terjaganya

kawasan tersebut sehingga masih dapat memberikan daya dukung yang optimal

bagi perkembangan populasi kedua jenis satwa terancam punah tersebut.

5. Penangkaran dan pemanfaatan keanekaragaman hayati meningkat sebesar 1%

Keberhasilan kegiatan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya tidak

terlepas dari bagaimana mengendalikan cara-cara pemanfaatannya untuk menjamin

terpeliharanya keanekaragaman sumber daya genetik dan ekosistemnya. Dalam

memanfaatkan TSL harus selalu memegang prinsip menghindari bahaya kepunahan

atau menghindari penurunan potensi pertumbuhan populasinya atara lain melalui

kegiatan penangkaran.

Kegiatan penangkaran sebagai salah satu upaya pemanfaatan TSL merupakan

kegiatan perbanyakan melalui pengembangbiakan dan pembesaran TSL dengan

tetap mempertahankan kemurnian jenisnya. Untuk mewujudkan peningkatan

Page 32: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 16

pemanfaatan dan penangkaran keanekaragaman hayati secara lestari, beberapa

kegiatan berikut ini telah dilakukan, yaitu :

1. Pembinaan teknis penangkaran TSL;

2. Workshop penangkaran TSL;

3. Pembinaan teknis pengedar TSL;

4. Pengelolaan demplot penangkaran Penyu semi alamiah di SM Cikepuh dan

SM Sindangkerta;

5. Penanganan gangguan satwa liar.

Anggaran untuk melaksanakan seluruh kegiatan tersebut dialokasikan sebesar

Rp346.960.000,- dengan realisasi sebesar Rp344.330.000,- (99,24%).

Kegiatan-kegiatan tersebut di atas, utamanya pembinaan teknis penangkaran

dan pembinaan teknis pengedar TSL telah memberikan pengaruh signifikan

terhadap perkembangan penangkar yang terdaftar di Balai Besar KSDA Jawa

Barat. Hal tersebut dapat dilihat pada trend peningkatan jumlah penangkar

dari tahun ke tahun seperti dapat terlihat pada Gambar 2 berikut ini.

Gambar 2 : Tren Jumlah Penangkar Lingkup Balai Besar KSDA Jabar

Berdasarkan Gambar 2 tersebut di atas, terjadi peningkatan jumlah penangkar

dari tahun 2013 ke tahun 2014 sebanyak 19 penangkar atau sebesar 18%.

Dengan demikian, target peningkatan jumlah penangkar sebesar 1% berhasil

terlampaui sehingga capaian realisasi sasaran sebesar 150% dengan serapan

anggaran sebesar 99,24%.

Page 33: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 17

6. Kasus tindak pidana kehutanan tahun berjalan dapat terselesaikan sebesar 15%

Dalam rangka meningkatkan upaya perlindungan dan pengamanan di dalam

maupun di luar kawasan konservasi, Balai Besar KSDA Jawa Barat melaksanakan

berbagai jenis kegiatan di antaranya:

1. Pengumpulan bahan dan keterangan;

2. Kegiatan intelejen;

3. Operasi pengamanan kawasan;

4. Pemeliharaan sarana prasarana pengamanan hutan;

5. Penyelesaian kasus tindak pidana bidang kehutanan;

6. Koordinasi pengamanan hutan lingkup Balai Besar KSDA Jawa Barat;

7. Penyusunan rencana penanganan perambahan.

Kegiatan operasi pengamanan ini dilaksanakan oleh Bidang Wilayah/Seksi

Wilayah dan disupervisi oleh Bidang Teknis KSDA, baik berupa operasi rutin,

gabungan maupun operasi intelejen. Keseluruhan kegiatan yang berkaitan

dengan pengamanan serta penyelesaian kasus tindak pidana kehutanan

mendapat porsi anggaran pada tahun 2014 sebesar Rp1.588.260.000,- dengan

realisasi anggaran sebesar Rp1.292.035.000,- (81,35%).

Selama tahun 2014 Balai Besar KSDA Jawa Barat telah melaksanakan kegiatan

intelejen di wilayah kerja yang meliputi Provinsi Jawa Barat dan Banten.

Disamping itu juga dilaksanakan pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket)

dari kegiatan operasi intelijen dan hasil pengecekan di lapangan. Kegiatan

Operasi Intelejen dan Pulbaket dilaksanakan antara lain di CA Gunung Simpang,

CA Takokak, CA/TWA Patengan, CA Gunung Jagat, dan beberapa lokasi eksitu.

Dari kegiatan tersebut dapat diperoleh bukti-bukti kejahatan kehutanan dan

diharapkan dapat menggiring para pelaku kejahatan kehutanan ke Pengadilan.

Berdasarkan register perkara TIPIHUT tahun 2014 tercatat ada 11 (sebelas)

kasus tindak pidana kehutanan terdiri atas 5 (lima) kasus pencurian kayu, 1

(satu) kasus pencurian kulit kayu sulibra, 3 (tiga) kasus illegal trading TSL, dan 2

(dua) kasus pembakaran hutan. Kondisi penyelesaian kasus tahun 2014 dapat

dilihat pada Tabel berikut ini.

Page 34: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 18

Tabel 6 : Penanganan Kasus Pelanggaran Kehutanan Tahun 2014

No. Jenis Pelanggaran Jmlh Kasus

Kondisi Saat Ini

Penyelidikan P 21 Vonis

1. Illegal logging 5 1 3 1

2. Illegal trading 3 - 1 2

3. Pencurian kulit kayu 1 - 1 -

4. Pembakaran hutan 2 2 - -

JUMLAH 11 3 5 3

Berdasarkan Tabel tersebut di atas, dari 11 (sebelas) kasus yang ditangani, 3

(tiga) kasus sampai pada tahap vonis, 5 (lima) kasus sudah pada tahap P21, dan

3 (tiga) kasus masih dalam penyelidikan. Jika yang menjadi acuan penyelesaian

kasus adalah kasus yang sudah pada tahap P21 dan vonis, artinya ada 8

(delapan) kasus atau 72,7% kasus tahun berjalan yang berhasil diselesaikan.

Jumlah ini melebihi target yang direncanakan, yaitu 15% sehingga realisasi

sasaran mencapai 150% dengan serapan anggaran sebesar 81,35%.

Keberhasilan pencapaian sasaran ini di antaranya dikarenakan semakin aktif dan

profesionalnya para Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) pada Balai Besar KSDA

Jawa Barat dalam melakukan penyidikan suatu kasus. Di samping itu, koordinasi

yang intens dengan pihak kepolisian dan kejaksaan setempat juga menjadi faktor

lain yang menyebabkan tercapainya sasaran ini.

7. Tunggakan kasus tindak pidana kehutanan dapat terselesaikan sebesar 5%

Proses penegakan hukum dalam hal ini penyelesaian kasus merupakan bagian

penting dalam upaya menjaga kelestarian SDA Hayati dan Ekosistemnya.

Berbagai kegiatan operasi pengamanan yang dilakukan tidak akan berarti banyak

jika proses hukum selanjutnya tidak tertangani dengan baik. Namun demikian,

tidak semua kasus yang ada dapat tertangani seluruhnya sehingga ada beberapa

kasus yang tertunggak untuk diselesaikan pada tahun berikutnya. Adapun

kegiatan dan anggaran yang digunakan untuk penyelesaian tunggakan kasus

tindak pidana kehutanan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan

dan anggaran untuk mencapai sasaran 7.

Page 35: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 19

Berdasarkan register perkara TIPIHUT tahun 2014 tercatat ada 3 (tiga)

tunggakan kasus tahun 2013. Dari 3 (tiga) tunggakan kasus tesebut, yang

berhasil diselesaikan sampai vonis sebanyak 1 (satu) kasus atau sebesar

33,3%. Jumlah ini melebihi target yang direncanakan, yaitu 5% sehingga

persen pencapaian sasaran mencapai 150%.

8. Terselesaikannya kasus perambahan hutan konservasi sebesar 4%

Masalah perambahan di dalam kawasan konservasi memang masih sering terjadi.

Ada beberapa faktor yang dapat memicu maraknya Ilegal mining (penambangan

liar) dan perambahan hutan, yaitu faktor ekonomi dan sosial masyarakat, serta

oleh kebijakan pemekaran wilayah yang kurang menghitung daya dukung

kawasan. Hal ini tentu saja akan membuat tekanan terhadap hutan semakin

berat. Akibatnya hutan Indonesia tidak terkecuali kawasan konservasi semakin

mengalami kerusakan dan dial ihfungsikan.

Lemahnya pengawasan serta kurang tegasnya penegakan hukum kehutanan

diduga juga menjadi faktor penting dalam mengatasi permasalahan perambahan

ini. Untuk itu Balai Besar KSDA Jawa Barat berkomitmen untuk mengatasi segala

permasalahan hukum terkait perambahan. Adapun jenis kegiatan dan anggaran

yang digunakan untuk penyelesaian kasus perambahan hutan konservasi

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan dan anggaran untuk

mencapai sasaran 7.

Berdasarkan data yang ada, pada awal tahun 2014 tercatat ada sekitar 1.723,68

ha kawasan yang menjadi lokasi perambahan. Namun demikian, pada akhir

tahun 2014 sebanyak 88,42 ha atau 5,1% berhasil diselesaikan. Persentase

penurunan luasan perambahan ternyata melebihi target awal yang ditetapkan,

yaitu sebesar 4% sehingga realisasi sasaran mencapai 130%.

9. Menurunnya kawasan hutan konservasi yang terbakar sebesar 10%

Menurunnya kebakaran hutan adalah sasaran yang harus dicapai, keberhasilan

dalam pengendalian kebakaran hutan merupakan keberhasilan konservasi yang

paling penting. Kawasan konservasi yang sering terjadi kebakaran hutan adalah

kawasan hutan konservasi Suaka Margasatwa Cikepuh, CA Bojonglarang Jayanti,

CA. Kamojang dan TB. Masigit Kareumbi.

Page 36: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 20

Untuk mencapai target menurunnya luas kawasan hutan konservasi yang

terbakar, pada tahun 2014 Balai Besar KSDA Jawa Barat melaksanakan beberapa

kegiatan antara lain:

1. Rapat koordinasi teknis pengendalian kebakaran hutan;

2. Pelatihan fisik dan peningkatan daya tahan tubuh;

3. Pembinaan masyarakat peduli api;

4. Pemeliharaan sarana prasarana pengendalian kebakaran hutan;

5. Posko siaga kebakaran hutan;

6. Pelaksanaan apel siaga kebakaran hutan;

7. Monitoring hotspot;

8. Koordinasa dengan para pihak;

9. Sosialisasi pengurangan resiko bahaya kebakaran hutan;

10. Operasi pengendalian dan pemadaman kebakaran hutan;

11. Pemeliharaan sarana dan prasarana pengendalian kebakaran hutan.

Adapun Jumlah anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan pencegahan dan

pengendalian kebakaran hutan sebesar Rp900.000.000,- dengan realisasi

sebesar Rp800.900.000,- (88,99%). Tabel 7 dan Gambar 2 berikut ini

memperlihatkan luas kebakaran hutan selama tahun 2011 sampai dengan tahun

2014.

Tabel 7 : Data Kejadian Kebakaran Hutan Tahun 2011 s/d 2014 di Kawasan Konservasi Lingkup Balai Besar KSDA Jawa Barat

No. Jenis Satwa TAHUN

2010 2011 2012 2013 2014

1. CA Bojonglarang Jayanti

11,39 26 - - 31

2. CA Leuweung

Sancang

5,98 23 3 - 20

3. CA Cibanteng - 150 23 15,5

4. CA Rawa Danau - 600 - -

5. SM Cikepuh 861,49 717 214,7 76,1

6. TWA Papandayan - 50 - -

7. TWA Kamojang 75 - - -

8. TWA Gunung Guntur

- 94,5 - 200

9. TB Masigit

Kareumbi

94 65,5 - 11,97

10. TWA Gunung Tampomas

- - 1,5 -

Total 1.068,86 1.726 242,2 303,57 51

Page 37: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 21

Gambar 3 : Luas Kawasan terbakar tahun 2010-2014 Lingkup Balai Besar KSDA Jabar

Berdasarkan Gambar 3 di atas, luas kawasan yang terbakar antara 2011-2014

berfluktuasi. Namun demikian, tampak jelas bahwa peningkatan luas kawasan

yang terbakar secara signifikan terjadi pada tahun 2012, dari semula 1.068 ha

pada tahun 2012 menjadi 1.726 pada tahun 2012. Kondisi sebaliknya terjadi

pada tahun 2013, dengan kawasan yang terbakar hanya seluas 242 ha, menurun

sebanyak 1.483,8 ha dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada tahun 2014, luas kawasan yang terbakar kembali meningkat sebesar 61,37

ha. Di sisi lain, target pada tahun 2014 adalah menurunnya luas kebakaran hutan

sebanyak 10% dari tahun 2013. Dengan melihat kondisi tersebut, maka target

yang telah ditetapkan tidak dapat tercapai sehingga realisasi capaian sasaran

0%.

Ketidakberhasilan dalam upaya menurunkan luas kawasan yang terbakar

disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

• belum optimalnya sistem deteksi dini kebakaran hutan;

• lokasi kebakaran hutan yang relatif sulit dijangkau dan diperparah dengan

kurangnya ketersediaan air;

• musim kemarau yang lebih lama dibandingkan dengan tahun 2013.

Page 38: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 22

10. Meningkatnya pengusahaan pariwisata alam yang diikuti dengan peningkatan PNBP sebesar 20%

Kegiatan pariwisata alam memiliki prospek besar di dalam memberikan income bagi

negara, baik melalui pengeluaran/belanja para wisatawan maupun

penerimaan langsung dari karcis masuk, pungutan Izin Pengusahaan Pariwisata

Alam (IPPA) dan Pungutan Usaha Pariwisata Alam (PUPA). Penerimaan

secara langsung dari kegiatan pariwisata alam tersebut merupakan salah

satu sumber Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), yaitu penerimaan negara

yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan namun masuk dalam struktur

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Sebagai salah satu sumber PNBP bidang PHKA, kegiatan pariwisata alam layak

untuk mendapatkan perhatian. Untuk itu, pada tahun 2014 beberapa kegiatan

telah dilakukan untuk mendukung peningkatan PNBP dari pariwisata alam, di

antaranya:

1. Bimbingan Teknis Pengembangan Wisata Alam;

2. Monitoring dan Evaluasi Pengusahaan Pariwisata Alam oleh Pemegang IPPA;

3. Rapat Koordinasi Wisata Alam;

4. Peningkatan Pelayanan Pengunjung Pada Hari Raya dan Hari Libur Nasional;

5. Identifikasi Potensi Wisata di TWA Tampomas;

6. Penatausahaan karcis masuk TWA;

7. Pembinaan petugas pengelola PNBP;

8. Peningkatan pengelolaan PNBP;

9. Pengembangan sarpras khusus wisata alam.

Adapun jumlah anggaran yang telah dialokasikan untuk melaksanakan

kegiatan tersebut di atas sebesar Rp1.284.875.000,- dengan realisasi sebesar

Rp1.235.647.100,- (96,17%).

Sasaran yang hendak dicapai pada tahun 2014 dari berbagai kegiatan yang

telah dilaksanakan adalah meningkatnya jumlah PNBP sebesar 20% dari tahun

2013. Gambar 4 berikut ini memperlihatkan jumlah PNBP mulai tahun 2011

sampai dengan tahun 2014.

Page 39: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 23

Gambar 4 : Tren Kenaikan PNBP tahun 2010-2014 Lingkup Balai Besar KSDA Jabar

Berdasarkan Gambar 4 tersebut di atas, dalam rentang waktu 2011 — 2013

jumlah PNBP terlihat relatif stagnan. Pada periode tersebut, PNBP mengalami

peningkatan namun sangat tidak signifikan. Tidak mengherankan jika pada

periode tersebut realisasi sasaran tidak tercapai karena peningkatannya di bawah

5%.

Kenaikan secara drastis justru terjadi pada tahun 2014. PNBP yang semula

berjumlah Rp6.558.617.750,- pada tahun 2013, meningkat menjadi

13.731.984.000,- pada tahun 2014 atau mengalami lonjakan sebesar 109%.

Tentunya, kenaikan ini jauh melampaui target kenaikan PNBP yang telah

ditetapkan, yaitu sebesar 20%. Dengan kondisi tersebut, maka realisasi

pencapaian sasaran sebesar 150% dengan realisasi anggaran sebesar 96,17%.

Tercapainya sasaran peningkatan PNBP dari kegiatan wisata alam tidak terlepas

dari diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2014 tentang tentang

Jenis dan Tarif atas Jenis PNBP yang berlaku pada Kementerian Kehutanan

sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 1998 tentang Tarif

Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen

Kehutanan dan Perkebunan. Di dalam PP No. 12 Tahun 2014 ini, terdapat

beberapa revisi terhadap harga karcis masuk ke dalam kawasan konservasi.

Page 40: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 24

Penetapan rayon pada kawasan TWA lingkup BBKSDA Jawa Barat juga

mengalami perubahan. Sebelumnya, seluruh kawasan TWA lingkup BBKSDA

Jawa Barat berada pada rayon I dengan harga harga karcis masuk sebesar

Rp2.000/orang/hari. Saat ini, seluruh TWA termasuk rayon III dengan harga tiket

masuk sebesar Rp5.000/orang/hari, kecuali TWA Pangandaran dan TB Masigit

Kareumbi yang masuk ke rayon II dengan tiket masuk sebesar

Rp 10.000/orang/hari.

Dengan adanya peningkatan harga karcis, perubahan rayonisasi, serta

peningkatan jumlah pengunjung, maka sangat wajar terjadi peningkatan PNBP

dari kegiatan wisata alam di TWA Lingkup Balai Besar KSDA Jawa Barat pada

tahun 2014 secara fenomenal dan jauh melebihi target yang telah ditetapkan.

11. Meningkatnya peran serta Kader Konservasi, Kelompok Pecinta Alam, dan Kelompok Swadaya Masyarakat sebesar 2%

Kader konservasi dan Kelompok Pecinta Alam merupakan salah satu mitra Balai

Besar KSDA Jawa Barat dalam pengelolaan kawasan konservasi. Kader

konservasi dan Kelompok Pecinta Alam merupakan generasi muda yang

diharapkan dapat memiliki pemahaman mengenai konservasi sehingga dapat

mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam hal pelestarian

lingkungan.

Kader konservasi dan Kelompok Pecinta Alam lebih jauh lagi diharapkan menjadi

agen perubah yang dapat menularkan pengetahuan tentang pentingnya menjaga

kelestarian alam kepada masyarakat luas. Dengan demikian, diharapkan semakin

banyak masyarakat yang memiliki kesadartahuan tentang pentingnya konservasi

bagi masa depan generasi yang akan datang.

Kegiatan yang biasanya dilaksanakan terkait dengan kader konservasi, kelompok

pecinta alam, dan kelompok swadaya masyarakat antara lain:

1. Pembinaan kader konservasi dan pecinta alam;

2. Fasilitasi kader konservasi dan pecinta alam pada kegiatan Gempala Tk.

Nasional;

3. Dukungan operasional tenaga penyuluh;

4. Evaluasi peran serta kader konservasi dan pecinta alam.

Page 41: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 25

Namun demikian, pada tahun 2014 beberapa kegiatan tersebut di atas tidak

dapat dilaksanakan seperti pembinaan kader dan pecinta alam (karena

mengalami penghematan) serta fasilitasi kader konservasi pada kegiatan

Gempala Tk. Nasional (karena anggaran turun di akhir tahun). Sementara untuk

evaluasi peran serta kadeer konservasi dan pecinta alam tetap dilakukan karena

kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin dalam menilai kader konservasi dan

pecinta alam terbaik di tingkat provinsi. Dikarenakan mengalami penghematan,

anggaran untuk kegiatan hanya berjumlah Rp20.700.000,- dengan realisasi

sebesar Rp13.240.000,- (63,96%).

Terlepas dari itu semua, peran para kader konservasi dalam turut serta

membangun kawasan konservasi semakin meningkat. Tercatat ada 6 (enam)

orang kader konservasi yang tergabung dalam FK3I terlibat secara aktif di dalam

pengembangan Model Desa Konservasi sebagai fasilitator. Peran mereka sangat

krusial dalam membimbing dan membina masyarakat, terutama dalam

menguatkan kelembagaan MDK. Di samping itu, ada pula 2 (dua) orang anggota

KPA Pajar Rimbawana yang secara aktif memberikan pendidikan konservasi dan

lingkungan kepada masyarakat, terutama anak sekolah dengan mendirikan

semacam taman bacaan konservasi dan memberikan penyuluhan ke sekolah-

sekolah.

Dengan melihat kondisi tersebut di atas, selama tahun 2014, peran serta kader

konservasi mengalami peningkatan sebesar 2,2% dari jumlah 360 orang, yaitu

sekitar 8 orang. Peningkatan ini melebihi target yang ditetapkan yaitu 2%,

sehingga persen pencapaian sasaran mencapai 110% dengan realisasi

anggaran sebesar 63,96%.

Keberhasilan tersebut, tidak terlepas dari berbagai upaya yang telah dilakukan

oleh Balai Besar KSDA Jawa Barat, di antaranya:

1. Hampir setiap tahun Balai Besar KSDA Jawa Barat senantiasa

melaksanakan kegiatan pembinaan kader konservasi dan pecinta alam;

2. Pelibatan kader konservasi di dalam even-even yang dilaksanakan oleh

Balai Besar KSDA Jawa Barat;

3. Adanya motivasi berupa penetapan Kader Konservasi dan Pecinta Alam

terbaik lingkup Balai Besar KSDA Jawa Barat setiap tahunnya.

Page 42: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 26

12. Meningkatnya pengembangan promosi, informasi dan jasa lingkungan sebanyak 1 Kegiatan

Balai Besar KSDA Jawa Barat mengelola sebanyak 50 kawasan konservasi yang

tersebar di Provinsi Jawa Barat dan Banten. Tentunya, masing-masing kawasan

konservasi memiliki potensi dan karakteristik tersendiri, baik berupa flora, fauna,

maupun ekosistemnya.

Potensi yang dimiliki oleh masing-masing kawasan sudah selayaknya

disebarluaskan agar masyarakat secara luas mengetahui bahwa kawasan

konservasi di samping memiliki fungsi yang penting sebagai perlindungan sistem

penyangga kehidupan, juga memiliki pesona dan keindahan alam tersendiri

sehingga dapat menggugah masyarakat untuk bangga dan turut

melestarikannya. Oleh karena itu, pengembangan promosi, informasi dan jasa

lingkungan dalam pengelolaan kawasan konservasi diperlukan.

Beberapa kegiatan terkait dengan promosi dan informasi yang dilaksanakan

pada tahun 2014 di antaranya:

1. Kegiatan pameran promosi wisata alam tingkat nasional;

2. Penyebaran informasi melalui media cetak dan elektronik.

Adapun anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp308.435.000,- dengan realisasi

anggaran sebesar Rp249.800.000,- (80,99%).

Diharapkan melalui penyebaran informasi tersebut, dapat memberikan pemahaman

kepada masyarakat luas mengenai kawasan konservasi. Di samping itu,

kunjungan masyarakat ke kawasan konservasi, khususnya taman wisata

alam dapat meningkat dari tahun ke tahun. Kegiatan penyebaran informasi

dan promosi dapat dilaksanakan sehingga capaian sasarannya sebesar 100%

dengan realisasi anggaran sebesar 80,99%.

13. Meningkatnya kapasitas kelembagaan dengan klasifikasi lengkap

Balai Besar KSDA Jawa Barat merupakan Unit Pelaksana Teknis Departemen

Kehutanan yang wilayah pengelolaannya meliputi Provinsi Jawa Barat dan Banten.

Kelembagaan Balai Besar KSDA Jawa Barat secara lengkap terdiri dari :

1. Bagian Tata Usaha, berkedudukan di Bandung

2. Bidang Teknis KSDA, berkedudukan di Bandung

Page 43: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 27

3. Bidang Wilayah I s/d III, berkedudukan di Bogor, Soreang, Ciamis.

4. Sub Bagian Umum, Sub Bagian Perencanaan & Kerjasama, Sub Bagian Data,

Evlap & Humas, berkedudukan di Bandung

5. Seksi Pemanfaatan & Pelayanan, Seksi Perlindungan, Pengawetan dan

Perpetaan, berkedudukan di Bandung

6. Seksi Konservasi Wilayah I s/d VI, berkedudukan di Serang, Bogor, Soreang,

Purwakarta, Garut dan Tasikmalaya.

7. Dengan adanya implementasi Resort Based Management (RBM), pada tahun

2013 telah ditetapkan 22 resort pengelolaan wilayah yang tersebar di setiap

seksi konservasi wilayah.

Sumber daya manusia (PNS, Honorer, Pegawai Harian) yang tersedia untuk

mendukung pelaksanaan tugas, fungsi, dan kewenangan Balai Besar KSDA Jawa

Barat per Desember 2014 adalah sebanyak 287 orang. Sampai dengan akhir tahun

2014 semua gaji, tunjangan dan honor sudah dibagikan kepada seluruh pegawai

lingkup Balai Besar KSDA Jawa Barat.

Pada tahun 2014 PNS lingkup Balai Besar KSDA Jawa Barat juga menerima gaji

ke-13 dan kenaikan gaji sebesar 6%. Pemberian gaji ke-13 dan kenaikan gaji ini

dilakukan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan meringankan biaya

hidup Pegawai Negeri, Pejabat Negara, dan Penerima Pensiun/Tunjangan

sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 Tahun 2014

tentang Pemberian Gaji/Pensiun/Tunjangan Bulan Ketiga Belas dalam Tahun

Anggaran 2014 kepada Pegawai Negeri, Pejabat Negara, dan Penerima

Pensiun/Tunjangan. Di samping itu, PNS Balai Besar KSDA Jawa Barat juga

mendapatkan tunjangan kinerja sesuai dengan jabatan yang diembannya.

Pada tahun 2014 juga telah dibangun berbagai sarana dan prasarana dalam rangka

menunjang tupoksi di antaranya adalah:

1. Pengadaan komputer, 10 unit;

2. Pengadaan printer, 10 unit;

3. Pengadaan perlengkapan pos terpadu di CA Rawa Danau, 1 Paket;

4. Pengadaan perlengkapan meubelair kantor balai, 1 paket;

5. Pembangunan Dapur untuk Kantor Resor Pulau Sangiang, 1 paket;

Page 44: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 28

6. Pemagaran dan Penataan Landscape Rumah Dinas SKW V di Garut, 1

paket;

7. Pembuatan Pos Jaga di CA. Junghuhn, 1 paket.

Total anggaran yang disediakan untuk mendukung pencapaian sasaran ini sebesar

Rp20.334.598.000,- dengan realisasi sebesar Rp18.954.235.573,- (93,21%).

Jumlah anggaran yang besar bisa dipahami mengingat di dalamnya termasuk gaji

dan honor pegawai, pemeliharaan kendaraan dan bangunan, serta pengadaan/

pembangunan sarana prasarana penunjang tupoksi.

Dengan melihat semakin baiknya kelengkapan kelembagaan Balai Besar KSDA Jawa

Barat, maka sasaran berupa peningkatan kapasitas kelembagaan dengan klasifikasi

lengkap telah teralisasi sehingga capaian sasaran ini sebesar 100% dengan

realisasi anggaran sebesar 93,21%.

14. Tersusunnya program dan anggaran serta laporan evaluasi dan keuangan

Dokumen perencanaan yang meliputi Rencana Kerja (RO/RK, RKT dan RKAKL)

serta Rencana Strategis 2010-2014 merupakan dokumen yang mendukung

kelancaran pelaksanaan Tupoksi Balai Besar KSDA Jawa Barat sebagai pengelola

kawasan konservasi di Provinsi Jawa Barat dan Banten. Dengan perencanaan yang

matang maka pelaksanaan kegiatan akan berjalan dengan lancar.

Sementara itu, dokumen Data Informasi dan Evaluasi yang meliputi Laporan

Tahunan, Statistika, dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

merupakan pelaporan dan pertanggungjawaban kegiatan yang telah dilaksanakan.

Dokumen tersebut diperlukan sebagai bahan evaluasi dan peningkatan kinerja di

tahun mendatang.

Guna mendukung pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, pada tahun 2014 telah

dilaksanakan beberapa kegiatan berikut ini:

1. Penyusunan Laporan Keuangan & Barang Tingkat Satuan Kerja;

2. Penyusunan Laporan Keuangan & Barang Tingkat Wilayah;

3. Penyusunan Laporan BMN;

4. Penyusunan Laporan SPIP;

5. Pembinaan persuratan dan kearsipan;

Page 45: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 29

6. Penyusunan Renstra 2015 — 2019;

7. Penyusunan Rencana Operasional/Petunjuk Operasional;

8. Penyusunan RKA-KL Tahun 2015;

9. Penyusunan RENJA Tahun 2015;

10. Dukungan pengelolaan barang milik negara;

11. Dukungan pelaksanaan sistem pengendalian intern satuan kerja;

12. Penyusunan laporan tahunan 2013;

13. Penyusunan statististik tahun 2013;

14. Penyusunan LAKIP tahun 2013;

15. Monitoring dan evaluasi kegiatan tahun 2014.

Total anggaran yang dialokasikan untuk mendukung pencapaian sasaran ini adalah

sebesar Rp417.334.000,- dengan realisasi sebesar Rp368.095.000,bb- (88,21%).

Dengan melihat bahwa seluruh output yang diharapkan dapat tercapai dengan baik,

maka sasaran telah dapat dicapai sebesar 100% dengan realisasi anggaran sebesar

88,21%.

15. Meningkatnya Profesionalisme Tenaga Fungsional POLHUT, PEH, dan Penyuluh Kehutanan

Meningkatnya profesionalisme tenaga fungsional POLHUT, PEH, dan Penyuluh

Kehutanan mutlak diperlukan dalam pengelolaan kawasan. Sebagai ujung tombak

pengelolaan kawasan di lapangan, tenaga fungsional wajib memiliki profesionalisme

dan keahlian yang terus ditingkatkan melalui kegiatan pendidikan, pelatihan, seminar,

dan penugasan. Masing-masing kelompok jabatan fungsional tersebut memiliki

koordinator dan wakil untuk memudahkan dalam pengorganisasian.

Pada tahun 2014, ada beberapa jenis pelatihan yang diikuti oleh pegawai Balai Besar

KSDA Jawa Barat di antaranya adalah inhouse training aplikasi database RBM,

diklatpim II, diklatpim III, dan diklatpim IV. Pelatihanpelatihan tersebut bertujuan

untuk meningkatkan kemampuan teknis para pejabat fungsional dalam mengelola

kawasan konservasi. Khusus untuk Polhut, telah diselenggarakan Latihan Menembak

untuk meningkatkan kemampuan menggunakan senjata para pejabat fungsional

Polhut sebagai bekal dalam melaksanakan Tupoksi di lapangan. Di samping itu, guna

meningkatkan motivasi seluruh pegawai Balai Besar KSDA Jawa Barat dalam

menjalankan tupoksinya masing-masing, telah diselenggarakan pembinaan pegawai

di Pangandaran.

Page 46: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 30

Pegawai Balai Besar KSDA Jawa Barat juga ada yang pada saat ini sedang

melaksanakan Tugas Belajar. Tercatat sedikitnya 4 (empat) orang pegawai Balai

Besar KSDA Jawa Barat yang saat ini sedang menempuh pendidikan jenjang strata

2 (S2), baik di dalam maupun luar negeri. Tentunya hal tersebut merupakan satu

keuntungan tersendiri bagi organisasi Balai Besar KSDA Jawa Barat karena akan

memiliki lebih banyak pegawai dengan tingkat pendidikan lebih tinggi.

Guna mendukung peningkatan profesionalisme pegawai, khususnya tenaga

fungsional di Balai Besar KSDA Jawa Barat, juga telah dilaksanakan kegiatan

pemutakhiran data pegawai serta bimbingan teknis penyusunan Dupak dan

penilaian Dupak jabatan fungsional. Adapun anggaran untuk keseluruhan kegiatan

tersebut sebesar Rp130.860.000,- dengan realisasi anggaran sebesar

Rp130.500.000,- (99,72%).

Mengingat banyaknya pelatihan dalam rangka peningkatan kemampuan

dan profesionalisme pejabat fungsional, maka sasaran ini telah tercapai 100%

sehingga persen pencapaian sasaran mencapai 100% dengan realisasi

anggaran 99,72%.

Berdasarkan hasil idnetifikasi terhadap potensi dan permasalahan baik dari

internal maupun exsternal, maka dalam rangka penyusunan rencana strategis

Balai Besar KSDA Jawa Barat 2015-2019 dapat dipetakan beberapa factor yang

menjadi keuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dan beberapa gambaran

strategi yang dapat dilakukan dengan sebagaimana tertera dalam gambar

berikut :

Page 47: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 31

Internal

Eksternal

Kekuatan (S = Strengths) Kelemahan (W = Weaknesses)

1. Potensi jasa lingkungan dan wisata alam di kawasan konservasi sangat tinggi

1. Promosi pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam di kawasan konservasi belum

optimal

2. Potensi dan pemanfaatan TSL cukup tinggi

2. Pengelolaan dan pengawasan pemanfaaatan TSL masih lemah

3. Jumlah SDM memadai 3. Kualitas SDM dalam penegakan hukum

tipihut masih terbatas

4. Kawasan konservasi memiliki potensi yang tinggi

4. Pengelolaan kawasan konservasi dan kawasan esensial belum optimal

Peluang (O = Opportunities) Strategi S - O Strategi W - O

1. Dukungan stakeholder dan minat masyarakat dalam pemanfaatan jasa lingkungan dan

wisata tinggi

1. Mengembangkan potensi jasa lingkungan dan wisata dengan melibatkan

stakeholder dan masyarakat

1. Memberikan peran kepada stakeholder dan masyarakat untuk melakukan promosi

pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata

alam yang lebih luas dan intensif 2. Dukungan stakeholder dan minat masyarakat

dibidang pelestarian dan pemanfaatan TSL cukup tinggi

2. Mengembangkan potensi dan

pemanfaatan TSL dengan melibatkan stakeholder dan masyarakat

2. Memanfaatkan peraturan perundangan untuk

pengawasan pemanfaatan TSL

3. Dukungan kelembagaan dan peraturan

perundangan dibidang tipihut cukup kuat

3. Mengoptimalkan SDM dalam penegakan

tipihut

3. Memanfaatkan peraturan perundangan untuk

penegakan tipihut

4. Dukungan stakeholder dalam pengelolaan kawasan konservasi dan kawasan esensial

cukup tinggi

4. Memanfaaatkan dukungan stakeholder pengelolaan kawasan konservasi dan

kawasan esensial

4. Memberikan peran kepada berbagai pihak dalam pengelolaan kawasan konservasi dan

kawasan essensial

Ancaman (T = Threats) Strategi S – A Strategi W - T

1. Konflik kepentingan antara stakeholder terkait

pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam cukup tinggi

1. Meningkatkan koordinsi dan sinkronisasi

program jasa lingkungan dan wisata alam

1. Melakukan sosialisasi untuk menekan dan

meminimalisir konflik kepentingan antar stakeholder dalam pemanfaatan jasa

lingkungan dan wisata alam 2. Maraknya perburuan dan perdagangan TSL

illegal

2. Melakukan sosialisasi lebih intensif untuk

menekan perburuan dan perdagangan

TSL serta mempertahankan potensi TSL yang ada

2. Meningkatkan pengawasan dan penegakan

hukum

Page 48: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 32

Gambar 5 : Formulasi Strategi dengan Analisa SWOT

3. Tekanan masyarakat terhadap kawasan

konservasi sangat tinggi

3. Mengoptimalkan peran SDM untuk

melakukan pencegahan dan pengamanan kawasan konservasi

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM

dalam penegakan hukum tipihut

4. Dokumen pengelolaan kawasan konservasi belum lengkap

4. Memanfaatkan SDM untuk menyusun dokumen pengelolaan kawasan

konservasi

4. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaaan kawasan konservasi dan

kawasan essensial

Page 49: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 33

BAB II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

A. Visi, Misi dan Tujuan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

merupakan periode ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

(RPJPN) Tahun 2005- 2025. RPJMN Tahun 2015-2019, sebagaimana ditetapkan

dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015, menegaskan

kembali bahwa pelaksanaan pembangunan Indonesia harus sesuai dengan ideologi

bangsa, yaitu Pancasila dan Trisakti. Ideologi tersebut harus menjadi penuntun,

penggerak, pemersatu, dan sekaligus sebagai bintang pengarah.

Dengan mempertimbangkan masalah pokok bangsa, tantangan pembangunan yang

dihadapi, serta capaian pembangunan selama ini, maka Presiden Republik Indonesia

menetapkan visi pembangunan nasional tahun 2015-2019, yaitu “Terwujudnya

Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”.

Untuk mewujudkan pencapaian visi tersebut, pembangunan dilaksanakan dengan

misi :

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,

menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim,

dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan;

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan

negara hukum;

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai

negara maritim;

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera;

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing;

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan

berbasiskan kepentingan nasional; serta

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan

Adapun norma pembangunan yang harus diperhatikan dan diterapkan dalam RPJMN

Tahun 2015-2019 adalah:

1. Membangun untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat;

Page 50: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 34

2. Setiap upaya peningkatan kesejahteraan, kemakmuran, dan produktivitas tidak

boleh menciptakan ketimpangan yang makin melebar yang dapat merusak

keseimbangan pembangunan. Perhatian khusus diberikan pada peningkatan

produktivitas rakyat lapisan menengah-bawah, tanpa menghalangi,

menghambat, mengecilkan dan mengurangi keleluasaan pelakupelaku besar

untuk terus menjadi agen pertumbuhan. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan

pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan;

3. Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung

lingkungan dan mengganggu keseimbangan ekosistem.

Visi dan misi pembangunan tahun 2015-2019 menjadi peta jalan seluruh kementerian

dan/atau lembaga penyelenggara negara dalam merancang arah pembangunan,

sasaran, dan strategi yang akan dilaksanakannya. Prioritas dalam jalan perubahan

menuju Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan

berkepribadian dalam kebudayaan, dirumuskan dalam sembilan agenda prioritas

pembangunan tahun 2015-2019. Sembilan agenda prioritas yang lebih dikenal

dengan sebutan Nawa Cita tersebut, diuraikan sebagaimana dalam Gambar berikut.

Gambar 6 : Visi Misi Pembangunan Nasional dan Nawacita

Page 51: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 35

B. Sasaran

Berdasarkan uraian rencana pelaksanaan Nawa Cita, tugas dan fungsi Direktorat

Jenderal KSDAE terutama tertuang dalam agenda ketujuh. Nawa Cita juga

menguraikan sub agenda dan sasaran yang menjadi amanat bagi Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Berangkat dari pandangan, harapan dan

permasalahan yang ada, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merumuskan

tujuan pembangunan tahun 2015-2019, yaitu memastikan kondisi lingkungan berada

pada toleransi yang dibutuhkan untuk kehidupan manusia dan sumberdaya berada

rentang populasi yang aman, serta secara paralel meningkatkan kemampuan

sumberdaya alam untuk memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional.

Berdasarkan tujuan pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan, peran utama

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2015-2019, yaitu: (1)

Menjaga kualitas LH yang memberikan daya dukung, pengendalian pencemaran,

pengelolaan DAS, keanekaragaman hayati serta pengendalian perubahan iklim; (2)

Menjaga luasan dan fungsi hutan untuk menopang kehidupan, menyediakan hutan

untuk kegiatan sosial, ekonomi rakyat, dan menjaga jumlah dan jenis flora dan fauna

serta endangered species; (3) memelihara kualitas lingkungan hidup, menjaga hutan,

dan merawat keseimbangan ekosistem dan keberadaan sumberdaya.

Untuk memastikan manifestasi dari peran Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan dalam pembangunan nasional, dirumuskan sasaran strategis yang

menjadi panduan dan pendorong arsitektur kinerja tahun 2015-2019. Sasaran

strategis dimaksud, yaitu:

1. Menjaga kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan daya dukung lingkungan,

ketahanan air dan kesehatan masyarakat, dengan indikator kinerja Indeks

Kualitas Lingkungan Hidup berada pada kisaran 66,5-68,6, angka pada tahun

2013 sebesar 63,12. Anasir utama pembangun dari besarnya indeks ini yang

akan ditangani, yaitu air, udara dan tutupan hutan;

2. Memanfaatkan potensi sumberdaya hutan dan lingkungan hutan secara lestari

untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan,

dengan indikator kinerja peningkatan kontribusi SDH dan LH terhadap devisa dan

PNBP. Komponen pengungkit yang akan ditangani yaitu produksi hasil hutan,

baik kayu maupun non kayu (termasuk tumbuhan dan satwa liar) dan ekspor;

serta

Page 52: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 36

3. Melestarikan keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati serta

keberadaan SDA sebagai sistem penyangga kehidupan untuk mendukung

pembangunan berkelanjutan, dengan indikator kinerja derajat keberfungsian

ekosistem meningkat setiap tahun. Kinerja ini merupakan agregasi berbagai

penanda (penurunan jumlah hotpsot kebakaran hutan dan lahan, peningkatan

populasi spesies terancam punah, peningkatan kawasan ekosistem esensial yang

dikelola oleh para pihak, penurunan konsumsi bahan perusak ozon, dan lain-

lain).

Direktorat Jenderal KSDAE yang bertugas menyelenggarakan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan konservasi sumberdaya alam dan

ekosistemnya, secara ekplisit dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990

diamanatkan untuk melaksanakan perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan

ekosistem, spesies dan sumberdaya genetik untuk mewujudkan kelestarian

sumberdaya alam hayati serta keseimbangan ekosistemnya. Sasaran akhir yang ingin

dicapai adalah kekayaan keanekaragaman hayati dapat berfungsi dalam mendukung

upaya peningkatan kesejahteraan dan mutu kehidupan manusia, berasaskan

keserasian dan keseimbangan sebagaimana Gambar 6.

Dengan demikian maka sasaran yang ingin dicapai oleh Direktorat Jenderal KSDAE

adalah kawasan konservasi dan keanekaragaman hayati terpelihara dan terlindungi

serta dimanfaatkan secara lestari untuk mendukung peningkatan kesejahteraan

masyarakat dan mutu kehidupan manusia.

Namun demikian, untuk menyesuaikan dengan Rencana Strategis Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan, maka rumusan tersebut dibagi menjadi dua

bagian, yaitu dari sisi pemanfaatan nilai keekonomian kawasan konservasi dan

keanekaragaman hayati, serta dari sisi upaya perlindungan dan pengawetan kawasan

konservasi dan keanekaragaman hayati itu sendiri.

Dari 3 sasaran strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktorat

Jenderal KSDAE akan berperan dalam mewujudkan dua sasaran strategis, yaitu :

1. Memanfaatkan potensi SDH dan LH secara lestari untuk meningkatkan ekonomi

dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan (sasaran strategis kedua);

2. Melestarikan keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati serta

keberadaan SDA sebagai sistem penyangga kehidupan untuk mendukung

pembangunan berkelanjutan (sasaran strategis ketiga).

Page 53: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 37

Peran dalam pencapaian sasaran strategis kedua akan dibuktikan dan diukur dengan

besaran penerimaan devisa negara dan penerimaan negara bukan pajak dari

pemanfaatan jasa lingkungan kawasan konservasi serta pemanfaatan satwa liar dan

tumbuhan alam. Adapun peran dalam pencapaian sasaran strategis ketiga antara lain

akan dibuktikan dan diukur dengan peningkatan nilai indeks efektivitas pengelolaan

kawasan konservasi (METT) serta peningkatan populasi 25 jenis satwa liar terancam

punah prioritas.

Gambar 7 : Upaya Pokok dan Tujuan Pembangunan BIdang KSDAE

Balai Besar KSDA Jawa Barat sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Direktorat

Jenderal KSDAE akan mengimplementasilan sasaran akan akan dicapai oleh

Direktorat Jenderal KSDAE di Wilayah Provinsi Jawa Barat dan Banten.

Page 54: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 38

BAB III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

Balai Besar KSDA Jawa Barat sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal

KSDAE dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya tentunya harus mengacu pada

Arah Kebijakan Strategi Kementerian Lingkunan Hidup dan Kehutanan serta Arah

Kebijakan Direktorat Jenderal KSDAE

A. Arah Kebijakan Pembangunan Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan

Agenda kebijakan nasional yang menjadi mandat Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan, sebagaimana amanat RPJMN Tahun 2015-2019, setidaknya tersurat

dalam tiga agenda besar negara, yaitu :

1. Agenda memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan

penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya; (2)

2. Agenda meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar

internasional; serta (3)

3. Agenda mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor

strategis ekonomi domestik.

Ketiga agenda pembangunan nasional tersebut dibagi lagi menjadi sembilan sub

agenda, yang merupakan pengelompokan agenda-agenda tersebut sesuai dengan

bidangnya, yang terdiri atas: (1) ketahanan air; (2) kesehatan; (3) ketahanan

pangan; (4) ketahanan energi; (5) pariwisata; (6) produksi dan produktivitas yang

berdaya saing; (7) pemberantasan penebangan liar; (8) pelestarian sumberdaya

alam, lingkungan hidup dan pengelolaan bencana; serta (9) tata kelola.

Untuk melaksanakan kebijakan pada sub agenda pengamanan ketahanan air, salah

satu tugas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah melalui strategi

pemeliharaan dan pemulihan kualitas dan kuantitas sumberdaya air dan

ekosistemnya, dengan melaksanakan upaya menurunkan koefisien regim sungai,

mengurangi jumlah sampah yang masuk pada lingkungan air, meningkatkan kualitas

air, meningkatkan perlindungan mata air melalui konservasi air, pembangunan

embung dan dam pengendali, menurunkan luas lahan kritis di KPH dan DAS, serta

melakukan pemulihan ekosistem di hutan produksi dan hutan konservasi.

Page 55: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 39

Pada sub agenda kesehatan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bertugas

menurunkan resiko kesehatan terhadap kanker yang diakibatkan oleh pencemaran

logam berat dengan meningkatkan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3),

limbah B3, serta pemulihan tanah terkontaminasi limbah B3. Selain itu, untuk

menurunkan jumlah penderita ISPA akibat polusi udara, dilakukan langkahlangkah

untuk meningkatkan kualitas udara, antara lain dengan menurunkan jumlah hot spot

akibat kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

Dalam rangka mendukung keberhasilan pembangunan pada sub agenda ketahanan

pangan, terutama dalam mendukung peningkatan produksi pangan, antara lain perlu

dilakukan upaya melalui peningkatan luas lahan garapan untuk petani di areal kerja

pengelolaan hutan untuk tanaman padi dan jagung seluas 267.000 hektar,

penyediaan zona tradisional pada hutan konservasi sebagai areal untuk memungut

hasil hutan hayati dan/atau memanfaatkan areal tersebut sebagai lahan untuk mata

pencaharian masyarakat seluas 100.000 hektar, serta meningkatkan luas hutan untuk

peran serta aktif masyarakat guna meningkatkan kesejahteraannya dengan skema

Hutan Kemasyarakatan, Hutan Tanaman Rakyat dan Hutan Desa seluas 12,7 juta

hektar.

Untuk mendukung keberhasilan pembangunan pada sub agenda ketahanan energi,

beberapa hal yang akan ditempuh oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan adalah dengan meningkatkan luas usaha pemanfaatan hutan produksi

untuk biomassa seluas 100.000 hektar, meningkatkan pemanfaatan energi air dari

kawasan konservasi untuk keperluan pembangkit listrik tenaga mini/mikro hidro

(PLTMH) sebanyak 50 unit, meningkatkan jumlah kemitraan pemanfaatan jasa

lingkungan panas bumi di kawasan konservasi minimal sebanyak lima unit, serta

meningkatkan pemanfaatan sampah dan limbah B3 untuk energi listrik.

Pada sub agenda pariwisata, saat ini Indonesia masih tertinggal jauh dalam hal

kunjungan wisata dibandingkan dengan negara-negara ASEAN. Oleh karena itu,

beberapa hal yang akan dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan adalah dengan berupaya meningkatkan jumlah wisatawan nusantara yang

berkunjung ke hutan konservasi sebanyak minimal 20 juta orang dalam lima tahun,

serta meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke hutan

konservasi sebanyak minimal 1,5 juta orang dalam lima tahun.

Sub agenda produksi dan produktivitas yang berdaya saing, dalam bidang kehutanan

dilakukan melalui upaya peningkatan pengelolaan KPH sebanyak 629 unit KPH,

Page 56: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 40

peningkatan produksi kayu bulat dari hutan tanaman dan hutan alam sebesar

189 juta m3, peningkatkan jumlah produksi HHBK sebesar 225.000 ton, peningkatkan

nilai ekspor sebesar USD 40,47 milyar, peningkatan ekspor tumbuhan dan satwa liar

serta bioprospecting senilai Rp. 25 trilyun, serta peningkatan persentase produksi

HHBK dan sutera alam sebesar 15%.

Untuk mendukung sub agenda pemberantasan penebangan liar, Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah membuat target lima tahun kedepan untuk

menurunkan jumlah pelanggaran hukum lingkungan dan kehutanan sebesar 20%

dari jumlah kasus pada tahun 2014. Sementara itu, untuk mendukung sub agenda

pelestarian sumberdaya alam, lingkungan hidup dan pengelolaan bencana, beberapa

upaya yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

adalah dengan meningkatkan persentase peningkatan populasi spesies satwa

terancam punah sebesar 10%, meningkatkan jumlah taman nasional dan kawasan

konservasi lainnya yang memiliki sanctuary species terancam punah, meningkatkan

jumlah kawasan ekosistem bernilai penting di luar kawasan hutan konservasi atau di

luar kawasan hutan (6 ekosistem karst, 6 ekosistem mangrove, 6 koridor kawasan

konservasi, serta 30 taman kehati), meningkatkan jumlah koleksi spesies endemik

lokal dan langka yang diupayakan konservasinya sebanyak 300 spesies, serta

meningkatkan nilai indeks efektivitas pengelolaan KSA, KPA dan Taman Buru sebesar

minimal 70% (kategori baik).

Untuk sub agenda terakhir, yaitu tata kelola, hal-hal yang akan dilaksanakan oleh

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yaitu meningkatkan persentase

pengukuhan (penetapan) kawasan hutan menjadi 100%, meningkatkan panjang tata

batas kawasan dan tata batas fungsi sepanjang 40.000 km, meningkatkan jumlah

KPH yang beroperasi sebanyak 629 KPH (347 KPHP, 182 KPHL, dan 100 KPHK),

meningkatkan jumlah KPHP yang menerapkan prinsip pengelolan hutan produksi

lestari sebanyak 20 KPHP, meningkatkan luas usaha pemanfaatan hasil hutan kayu

restorasi ekosistem sejumlah 500.000 hektar, meningkatkan akses masyarakat dalam

pengelolaan HKm, HD dan HTR seluas 12,7 juta hektar, serta meningkatkan jumlah

wilayah kerja yang memiliki model pengelolaan hutan mangrove di dalam kawasan

hutan sebanyak dua wilayah kerja sepanjang tahun.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup

dan Kehutanan menetapkan tiga kebijakan, yang terdiri atas dua kebijakan sebagai

jawaban dari mandat agenda pembangunan nasional bidang ekonomi, yaitu

Page 57: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 41

kebijakan peningkatan hasil hutan dan kayu, serta kebijakan pengamanan ketahanan

pangan, energi dan air. Adapun kebijakan sebagai respon atas agenda pembangunan

pelestarian sumberdaya alam, lingkungan hidup dan pengelolaan bencana, yaitu

kebijakan peningkatan konservasi dan tata kelola hutan. Dari ketiga arah kebijakan

yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tersebut, masing-

masing kebijakan memuat strategi untuk memberikan arahan pelaksanaan gagasan

dari arah kebijakan yang telah ditetapkan.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menetapkan tiga sasaran

strategis dari sembilan sub agenda pembangunan, yang nantinya akan mendukung

pelaksanaan tiga dari sembilan agenda pembangunan nasional. Strategi

pencapaiannya ditetapkan melalui pelaksanaan 13 program dan 69 kegiatan dalam

tahun 2015-2019. 13 program dan 69 kegiatan dimaksud menggambarkan

pelaksanaan mandat dari masing-masing unit eselon I dan eselon II serta unit

pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Keterkaitan ke-13 program tersebut dalam mendukung pencapaian sasaran strategis

dan tujuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dapat diuraikan dan

diterjemahkan dari skema rantai nilai.

Sebagaimana telah disampaikan pada bab sebelumnya, peran dan sasaran strategis

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2015-2019 adalah

sebagai berikut:

1. Menjaga kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan daya dukung

lingkungan, ketahanan air dan kesehatan masyarakat, dengan indikator

keberhasilan berupa Indeks Kualitas Lingkungan Hidup berada pada kisaran 66,5

s/d 68,5;

2. Memanfaatkan potensi sumberdaya hutan dan lingkungan hidup secara lestari

untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan,

dengan indikator keberhasilan berupa peningkatan kontribusi sumberdaya hutan

dan lingkungan hidup terhadap penerimaan devisa dan PNBP sebagai masukan

terhadap PDB nasional; serta

3. Melestarikan keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati serta

keberadaan sumberdaya alam sebagai sistem penyangga kehidupan untuk

mendukung pembangunan berkelanjutan, dengan indikator keberhasilan berupa

derajat keberfungsian ekosistem yang meningkat setiap tahun.

Page 58: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 42

Sasaran strategis tersebut ditentukan dengan menurunkan strategi dari masing-

masing arah kebijakan yang disesuaikan dengan kondisi umum, harapan para pihak,

capaian rencana strategis periode sebelumnya, isu-isu strategis, visi dan misi

pemerintahan Kabinet Kerja 2015-2019, serta program kerja Kementerian Lingkungan

Hidup dan Kehutanan.

B. Arah Kebijakan Pembangunan Bidang KSDAE

Keanekaragaman hayati merupakan bagian terpenting dari sumberdaya alam, yang

berperan sebagai unsur pembentuk lingkungan hidup yang tidak tergantikan, yang

membuatnya menduduki peranan penting dan strategis bagi kehidupan seluruh umat

manusia. Nilai keberadaan keanekaragaman hayati melingkupi seluruh aspek

kehidupan di muka bumi ini, dan oleh karenanya dibutuhkan upaya konservasi secara

optimal untuk menjaga keberlanjutannya, sehubungan dengan keberlanjutan

kehidupan umat manusia sendiri Konservasi diadopsi dari bahasa Inggris to conserve

yang berarti melindungi sesuatu, terutama hubungannya dengan lingkungan atau

budaya di sesuatu tempat yang penting, agar tidak rusak atau dihancurkan. Namun

demikian, konservasi juga diartikan sebagai upaya untuk melestarikan lingkungan

beserta seluruh komponen yang ada di dalamnya, yang saling terkait, baik biotik

maupun abiotik. Dalam banyak referensi, makna konservasi lebih ditekankan pada

upaya untuk perlindungan, pengawetan, pencegahan, pemulihan terhadap

lingkungan alami, ekosistem alami, hidupan liar, peninggalan arkeologi dan sejarah,

situs budaya, serta artefak. Konservasi juga ditekankan pada pencegahan perusakan

sumberdaya, baik sumberdaya alam hayati maupun non hayati serta energi.

Dari sisi keilmuan, konservasi setidaknya terdiri atas tiga unsur, yaitu: (1)

mempelajari dampak kegiatan manusia terhadap keberadaan dan keberlanjutan

hidup di lingkungan alami; (2) mengembangkan pendekatan praktis guna mencegah

kepunahan spesies, memelihara keanekaragaman genetik, dan melindungi serta

memperbaiki seluruh aspek keanekaragaman hayati di bumi ini; serta (3)

mempelajari seluruh aspek keanekaragaman hayati di bumi (Salim dalam Indrawan

dkk, 2007).

Landasan berpikir dan analisis rancang tindak upaya konservasi keanakekaragaman

hayati di jaman modern ini, tidak lagi tepat dengan melakukan pendekatan

konservasi secara tradisional yang totally protected, sebagaimana yang banyak

dilakukan pada masa lalu. Penekanan pada konsep pembangunan berkelanjutan

Page 59: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 43

sebagai landasan konservasi perlu mendapat perhatian secara serius. Sehingga

dengan demikian, landasan berpikir dan analisis rancang tindak konservasi perlu lebih

ditekankan pada paradigma pembangunan berkelanjutan.

Perpaduan kedua konsep tersebut memang sulit dilakukan di jaman para pekerja

konservasi masih tradisional dan konvensional dalam berpikir dan bertindak. Segala

tindakan dilakukan dengan sangat hati-hati, bahkan cenderung tidak bergeming demi

perlindungan sumberdaya hayati dari sisi pengetahuan ekologisnya. Kecenderungan

pola pikir dan tindakan orthodox membuat upaya konservasi menghadapi banyak

hambatan, bahkan para konservasionis cenderung diidentikkan sebagai kelompok

orang yang anti kemajuan dan anti pembangunan.

Dengan pemahaman yang sudah semakin baik dari para pelaku konservasi,

pendekatan perpaduan kedua konsep tidak lagi sulit dilakukan. Saat ini, upaya

konservasi keanekaragaman hayati dan lingkungan telah mengalami pergeseran,

sehingga kerja konservasi lebih ditekankan pada perlindungan ekosistem dan habitat

yang benar-benar masih alami, preservasi spesies dan genetik di habitat aslinya,

serta pemanfaatan secara optimal atas berbagai jenis jasa ekosistem untuk

kepentingan ekonomi dan sosial. Pengembangan upaya pemanfaatan keekonomian

keanekaragaman hayati kemudian menjadi daya tawar tersendiri untuk aktivitas

konservasi.

Untuk mewujudkan mandat pembangunan berkelanjutan dengan tetap mengadopsi

prinsip dan etika konservasi keanekaragaman hayati, upaya sistematis yang perlu

dilakukan secara garis besarnya dikelompokkan menjadi preservasi ekosistem dan

habitat alami, konservasi keanekaragaman spesies serta sumberdaya genetiknya,

pengembangan pemanfaatan jasa lingkungan kawasan konservasi dengan

mengedepankan nilai keekonomian serta multiplier effeknya dari sisi ekonomi dan

sosial, serta dengan tetap melaksanakan perlindungan dan pengamanan

keanekaragaman hayati dan lingkungan.

Sejak abad ke-20, dalam konteks keanekaragaman hayati dan lingkungan, upaya

konservasi lebih ditekankan pada aspek perlindungan, pengawetan, serta cara-cara

pemanfaatan sumberdaya alam hayati dan lingkungan sehubungan dengan aspek

pertama dan kedua. Embanan Direktorat Jenderal KSDAE berkaitan erat dengan

tercapainya tiga sasaran konservasi, sebagaimana ditekankan dalam World

Conservation Strategy, yaitu: (1) perlindungan sistem penyangga kehidupan; (2)

Page 60: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 44

pengawetan sumber-sumber plasma nutfah; serta (3) pemanfaatan secara lestari

sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.

Dari embanan tersebut, obyek yang dikelola oleh Direktorat Jenderal KSDAE antara

lain terdiri dari kawasan konservasi, keanekaragaman hayati di dalam dan di luar

kawasan konservasi, serta kawasan atau ekosistem yang bernilai esensial dan HCVF.

Pengelolaan keanekaragaman hayati dilaksanakan pada tiga tingkatan, yaitu pada

level ekosistem, spesies, dan pada level sumberdaya genetik. Adapun pengelolaan

keanekaragaman hayati juga berkaitan erat dengan pencapaian multi manfaatnya,

yaitu manfaat ekonomi, sosial, serta terutama manfaat ekologi.

Dari uraian tersebut, maka rumusan program yang menjadi tanggung jawab

Direktorat Jenderal KSDAE adalah Program Konservasi Sumberdaya Alam dan

Ekosistem. Program ini akan melaksanakan rangkaian upaya-upaya yang merupakan

penjabaran dari mandat, tugas dan fungsi Direktorat Jenderal KSDAE. Sasaran yang

ingin dicapai dari pelaksanaan Program Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan

Ekosistem adalah peningkatan efektivitas pengelolaan hutan konservasi dan

konservasi keanekaragaman hayati untuk pemanfaatan yang berkelanjutan bagi

kepentingan ekonomi, sosial dan ekologi. Untuk memetakan keterkaitannya dengan

sasaran strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, maka rumusan

sasaran Program Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem disesuaikan menjadi:

(1) Peningkatan efektivitas pengelolaan hutan konservasi dan upaya konservasi

keanekaragaman hayati; serta (2) peningkatan penerimaan devisa dan PNBP dari

pemanfaatan jasa lingkungan kawasan konservasi dan keanekaragaman hayati.

Upaya pencapaian sasaran Program Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem,

serta pencapaian indikator kinerja programnya akan dilaksanakan melalui delapan

kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam; (2) Kegiatan

Pengelolaan Kawasan Konservasi; (3) Kegiatan Konservasi Spesies dan Genetik; (4)

Kegiatan Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi; (5) Kegiatan

Pembinaan Konservasi Kawasan Ekosistem Esensial; (6) Kegiatan Konservasi Sumber

Daya Alam Hayati; (7) Kegiatan Pengelolaan Taman Nasional; serta (8) Kegiatan

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Direktorat Jenderal

KSDAE.

Page 61: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 45

BAB IV. TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

A. Target Kinerja

Sejak penggabungan antara Kementerian Kehutanan dan Kementerian Lingkungan

Hidup menjadi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, maka terjadi

reorganisasi dalam tubuh kementerian. BBKSDA Jawa Barat yang selama ini

melaksanakan satu program yaitu Perlindungan Hutan dan Konservasi Sumber Daya

Alam maka sejak reorganisasi ini mengemban 3 program yaitu Program Konservasi

Sumber Dalam Alam dan Ekosistem, Program Penegakan Hukum Lingkungan Hidup

dan Kehutanan serta Program Pengendalian Perubahan Iklim. Hal ini disebabkan ada

tugas fungsi Direktorat Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (ex Direktorat

Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam ) yaitu Penyidikan dan

Perlindungan Hutan yang setelah penggabungan kementerian masuk ke Direktorat

Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta tugas fungsi

Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan menjadi satu dengan Direktorat Jenderal

Pengendalian Perubahan Iklim.

Renstra Balai Besar KSDA Jawa Barat ini telah mengacu pada Renstra Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2015-2019 serta baru mengacu pada

Rencana Strategis Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya ALam dan Ekosistem

(Ditjen KSDAE) karena sampai saat dokumen selesai disusun, Renstra Direktorat

Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Ditjen PHLHK) serta

Direktorat Pengendalian Perubahan Iklim (Ditjen PPI) belum diterbitkan.

Direktorat Jenderal KSDAE berkaitan erat dengan tercapainya tiga sasaran

konservasi, yaitu: (1) perlindungan sistem penyangga kehidupan; (2) pengawetan

sumbersumber plasma nutfah; serta (3) pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam

hayati dan ekosistemnya. Dari embanan tersebut, obyek yang dikelola oleh Direktorat

Jenderal KSDAE antara lain terdiri dari kawasan konservasi, keanekaragaman hayati

di dalam dan di luar kawasan konservasi, serta kawasan atau ekosistem yang bernilai

esensial dan HCVF. Pengelolaan keanekaragaman hayati dilaksanakan pada tiga

tingkatan, yaitu pada level ekosistem, spesies, dan pada level sumberdaya genetik.

Adapun pengelolaan keanekaragaman hayati juga berkaitan erat dengan pencapaian

multi manfaatnya, yaitu manfaat ekonomi, sosial, serta terutama manfaat ekologi.

Page 62: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 46

Direktorat Jenderal KSDAE menjadi penanggung jawab pelaksanaan Program

Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem. Program ini melaksanakan rangkaian

upaya yang merupakan penjabaran dari mandat, tugas dan fungsi Direktorat Jenderal

KSDAE.

Sasaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan Program Konservasi Sumberdaya Alam

Hayati dan Ekosistem adalah (1) Peningkatan efektivitas pengelolaan hutan

konservasi dan upaya konservasi keanekaragaman hayati; serta (2) peningkatan

penerimaan devisa dan PNBP dari pemanfaatan jasa lingkungan kawasan konservasi

dan keanekaragaman hayati. Indikator kinerja program (IKP) dan tahapan

pencapaian IKP dari Program Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem diuraikan

pada Tabel berikut.

Tabel 8 : Indikator Kinerja Program Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem

No. Indikator Kinerja Program Target Kinerja Program

2015 2016 2017 2018 2019

1. Nilai indeks efektivitas pengelolaan kawasan

konservasi minimal 70% (kategori baik) pada minimal 260 unit dari 521 unit KK di seluruh

Indonesia (27,21 juta hektar)

50 100 150 200 260

2. Jumlah KPHK non taman nasional yang terbentuk dan beroperasi sebanyak 100 Unit

20 100 100 100 100

3. Persentase peningkatan populasi 25 jenis satwa terancam punah prioritas (sesuai The

IUCN Red List of Threatened Species) sebesar 10% dari baseline data tahun 2013

2 4 6 8 10

4. Nilai ekspor pemanfaatan satwa liar dan

tumbuhan alam serta bioprospecting sebesar Rp 25 Triliun

5 10 15 20 25

5. Jumlah kunjungan wisata ke kawasan

konservasi minimal sebanyak 1,5 juta orang wisatawan mancanegara

0,25 0,5 0,8 1,25 1,5

6. Jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi minimal sebanyak 20 juta orang

wisatawan nusantara

3,5 7,5 11,5 15,5 20

7. Jumlah kemitraan pengelolaan kawasan konservasi sebanyak 130 unit (usaha

pariwisata alam sebanyak 100 Unit, pemanfaatan jasa lingkungan air sebanyak 25

Unit, dan pemanfaatan jasa lingkungan Geothermal sebanyak 5 Unit)

25 51 77 103 130

8. Jumlah kawasan ekosistem esensial yang

terbentuk dan dioptimalkan pengelolaannya sebanyak 48 unit

13 26 39 43 48

9. Jumlah ketersediaan paket data dan informasi

keanekaragaman hayati yang berkualitas di 7 wilayah biogeografi (Sumatera, Jawa,

Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua)

7 7 7 7 7

Page 63: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 47

Tahapan upaya pencapaian sasaran dari Program Konservasi Sumberdaya Alam dan

Ekosistem adalah sebagaimana diuraikan dalam milestone pada Gambar 7.

Peningkatan efektivitas pengelolaan hutan konservasi keanekaragaman hayati untuk

pemanfaatan yang berkelanjutan bagi kepentingan ekonomi, sosial dan ekologi, akan

dan diukur sesuai dengan tingkat ketercapaian IKP, secara bertahap. Ukuran-ukuran

keberhasilan pencapaian kinerja program secara bertahap dan akan diverifikasi

sebagaimana pemetaan konservasi untuk tahapan dalam milestone tersebut.

2015 Indikatif arahan rancang bangun hingga penetapak KPHK terselesaikan; Tersedianya

informasi hasil self-assessment METT oleh UPT KSDA dan TN; SDM, tools dan rancangan

sistem IKA telah disiapkan; Rancangan lembaga pengelola KEE, koridor KK dan HCVF telah dikoordinasikan dengan para pihak di daerah

Baseline data, serta hasil identifikasi dan

inventarisasi telah tersedia

Peningkatan jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi; Peningkatan PNBP

dan penerimaan devisa dari eksport

TSL

2016

Rancangan kelembagaan KPHK, serta sarana dan prasarana operasional KPHK telah tersedia

secara memadai; hasil assessment METT telah terverifikasi dan tersedia rekomendasi upaya peningkatan efektifitas pengelolaan sesuai

dengan isu dan kriterianya; Sistem dan jaringan IKA telah terbangun; Rencana aksi pengelolaan

KEE, koridor KK dan HCVF telah disusun

Ketersediaan data hasil identifikasi,

inventarisasi dan/atau sensus

Peningkatan jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi; Peningkatan PNBP

dan penerimaan devisa dari eksport

TSL

2017

KPHK beroperasional; hasil assessment METT telah terverifikasi dan tersedia rekomendasi

upaya peningkatan efektifitas pengelolaan sesuai dengan isu dan kriterianya; Sistem dan jaringan

IKA berfungsi; Rancangan penataan pengelolaan KEE, koridor KK dan HCVF telah tersedia

Pembinaan habitat, pembinaan populasi,

restocking, pelepasliaran,

monitoring populasi terlaksana

Peningkatan jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi; Peningkatan PNBP

dan penerimaan devisa dari eksport

TSL

2018

KPHK beroperasional; hasil assessment METT telah terverifikasi dan tersedia rekomendasi

upaya peningkatan efektifitas pengelolaan sesuai dengan isu dan kriterianya; Data dan informasi kenakeragaman hayati yang valid dan reliable telah tersedia dalam platform yang accessible; Kelembagaan pengelola KEE, koridor KK dan

HCVF telah beroperasional.

Pembinaan habitat, pembinaan populasi,

restocking, pelepasliaran,

monitoring populasi terlaksana

Peningkatan jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi; Peningkatan PNBP

dan penerimaan devisa dari eksport

TSL

2019

Operasional 100 unit KPHK yang efektif (establish); 260 unit KK memperoleh nilai

METT dengan kategori baik (efektif); Sistem dan jaringan IKA yang stabil , data dan informasi

yang up to date; Pengelolaan KEE, koridor KK dan HCVF yang efektif

Penigkatan populasi 25 species satwa terancam punah prioritas sebesar 10% dari baseline data

tahun 2013

Jumlah kunjungan wisata ke kawasan

konservasi sebanyak 20 Juta Wisnus dan 1,5 Juta Wisman;

Penerimaan devisa dari eksport TSL sebesar Rp. 25 T

Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Kawasan

Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Kelestarian Spesies dan

Sumberdaya Genetik Pemanfaatan Berkelanjutan

Gambar 8 : Milestone Capaian Sasaran Program KSDAE

Upaya pencapaian sasaran Program Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem,

serta pencapaian indikator kinerja programnya akan dilaksanakan melalui delapan

kegiatan. Setiap kegiatan menggambarkan pelaksanaan tugas dan fungsi dari

Page 64: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 48

masing-masing unit kerja mandiri (pusat dan UPT di daerah) di lingkup Direktorat

Jenderal KSDAE. Masing-masing kegiatan memiliki target capaian kinerja (indikator

kinerja kegiatan),yang menggambarkanlangkah atau tahapan pencapaian sasaran

kegiatan.

Balai Besar KSDA Jawa Jabar sebagai unit pelaksana teknis yang berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Ditjen KSDAE bertanggungjawab dalam pelaksanaan

kegiatan pengelolaan konservasi sumber daya alam. Sampai saat penyusunan

Rencana Strategis Balai besar KSDA Jawa Barat ini selesai dilaksanakan. Indikator

Kinerja Kegiatan dari Kegiatan Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dalam lima

tahun ke depan yang harus dicapai Balai Besar KSDA Jawa Barat adalah sebagaimana

tabel berikut.

Page 65: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 49

Tabel 9 : Indikator Kinerja dan Target Kegiatan Pengembangan Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Tahun 2015-2019 Pada Balai Besar KSDA

Jawa Barat

Kode Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Target 5 Tahun Target Kinerja Kumulatif

Volume Satuan 2015 2016 2017 2018 2019

1. Jumlah dokumen perencanaan penataan kawasan konservasi yang tersusun dan mendapat pengesahan sebanyak 150 Dokumen Zonasi dan/atau Blok

10 Dok 3 4 6 8 10

2. Jumlah rekomendasi hasil evaluasi kesesuaian fungsi Kawasan konservasi

untuk 521 unit KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia

7 Unit -

2 4

6

7

3. Jumlah paket data dan informasi kawasan konservasi yang valid dan reliable

pada 521 KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia

50 Unit - 10 20 35 50

4. Jumlah KPHK pada kawasan konservasi non taman nasional yang terbentuk sebanyak 100 Unit KPHK

9 unit 3

9

9

9 9

5. Jumlah kerjasama pembangunan strategis dan kerjasama penguatan fungsi

pada kawasan konservasi sebanyak 100 PKS

10 PKS 2

4

6

8

10

6. Jumlah kawasan konservasi yang ditingkatkan efektivitas pengelolaannya hingga memperoleh nilai indeks METT minimal 70 poin pada minimal 260

unit KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia

24 Unit - 7

13

21

24

7. Jumlah dokumen perencanaan pengelolaan kawasan konservasi yang tersusun dan mendapat pengesahan sebanyak 150 Dokumen Rencana

Pengelolaan

10 Dok 3 4 6 8 10

8. Luas kawasan konservasi terdegradasi yang dipulihkan kondisi ekosistemnya

seluas 100.000 Ha

1300 Ha - 100 390 900 1300

9. Jumlah desa di daerah penyangga kawasan konservasi yang dibina sebanyak 77 Desa selama 5 tahun

2 Desa 2 3

2

2

2

10. Jumlah KPHK pada kawasan konservasi non taman nasional yang beroperasi 9 Unit 1

3 9 9 9

11. Jumlah pelaksanaan kegiatan perlindungan dan pengamanan kawasan

konservasi di 34 Provinsi

2 Prov 2 2

2

2

2

12. Persentase peningkatan populasi 25 jenis satwa terancam punah prioritas sesuai The IUCN Red List of Threatened Species sebesar 10% sesuai

baseline data tahun 2013

10 % 2%

4%

6%

8%

10%

13. Jumlah penambahan jenis satwa liar dan tumbuhan alam yang

dikembangbiakkan pada lembaga konservasi sebanyak 10 spesies dari

baseline tahun 2013

10 Spesies 2 4 6 8 10

14. Besaran PNBP dari hasil pemanfaatan satwa liar dan tumbuhan alam

sebesar Rp 50 M

0,5 Milyar 0,2

0,25

0,3

0,4

0,5

Page 66: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 50

Kode Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Target 5 Tahun Target Kinerja Kumulatif

Volume Satuan 2015 2016 2017 2018 2019

15. Jumlah ketersediaan data dan informasi sebaran keanekaragaman spesies dan genetik yang valid dan reliable pada 7 wilayah biogeografi

1 Wilayah Biogeografi

1

1 1 1 1

16. Jumlah unit pusat pengembangbiakan dan suaka satwa (sanctuary) spesies terancam punah yang terbangun sebanyak 50 unit.

1 Unit - - 1 1 1

17. Jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi minimal sebanyak 1,5 juta

orang wisatawan mancanegara selama 5 tahun

0,4 Juta 0,1 0,2 0,25 0,3 0,4

18. Jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi minimal sebanyak 20 juta orang wisatawan nusantara selama 5 tahun

12 Juta 1,7 4 6,5 8,5 12

19. Jumlah unit usaha pemanfaatan pariwisata alam di kawasan konservasi

bertambah sebanyak 100 Unit dari baseline tahun 2013

50 Unit 4 10 25 40 50

20. Jumlah pemanfaatan jasa lingkungan air yang beroperasi di kawasan konservasi bertambah sebanyak 25 Unit

6 Unit - - 2 4 6

21. Jumlah pemanfaatan energi air dari kawasan konservasi untuk keperluan mini/micro hydro power plant bertambah sebanyak minimal 50 unit

3 Unit - -

1

2

3

22. Jumlah kemitraan pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi yang beroperasi

di kawasan konservasi sebanyak minimal 5 unit

1 Unit - 1

1

1

1

23. Jumlah Kader Konservasi (KK), Kelompok Pecinta Alam (KPA), Kelompok Swadaya Masyarakat/ Kelompok Profesi (KSM/KP) yang berstatus aktif

sebanyak 6.000 Orang

900 Orang 180 360 540 720 900

24. Nilai SAKIP Direktorat Jenderal KSDA dan Ekosistem minimal 78,00 78 point 70,00

70,25

70,50

70,75

78,00

Page 67: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 51

B. Kerangka Pendanaan

Pencapaian kinerja Kegiatan Pengelolaan Konservasi Sumber Daya Alam akan sesuai

dengan yang ditargetkan apabila dikukung dengan pendanaan yang memadai. Sesuai

target kinerja yang telah direncanakan selama lima tahun ke depan, maka kebutuhan

alokasi anggaran diperkirakan sebesar Rp.234.991.728.470,-. Anggaran tersebut

dipergunakan untuk Gaji dan Tunjangan serta Opersional Perkantoran sebesar Rp

132.281.726.850,-; untuk Pengadaan Sarana Prasarana sebesar Rp 24.500.000.000,-;

dan Non Operasional/Kinerja sebesar Rp.78.210.001.620,-. Kebutuhan anggaran

tersebut masih bersifat sementara, yang dalam pelaksanaannya sangat tergantung dari

ketersediaan anggarran. Apabila target pendanaan tahunan tidak dapat dipenuhi,

maka target capaian kinerja serta target pendanaannya akan dialihkan menjadi target

tahun berikutnya. Rincian kebutuhan pembiayaan tersebut setiap tahunnya secara

indikatif adalah sebagai berikut :

Tabel 10 : Perkiraan Kebutuhan anggaran dalam rangka pelaksanaan rencana strategis Tahun

2015-2019 Pada Balai Besar KSDA Jawa Barat

No. Tahun Belanja Gaji Operasional Perkantoran

Belanja Kinerja

Pengadaan

Sarana Prarasan

Jumlah

1. 2015 25.000.000.000 3.500.000.000 13.370.000.000 5.000.000.000 46.870.000.000

2. 2016 27.500.000.000 3.850.000.000 13.150.000.000 13.150.000.000 57.650.000.000

3. 2017 30.250.000.000 4.235.000.000 16.015.000.000 13.150.000.000 63.650.000.000

4. 2018 33.275.000.000 4.658.500.000 17.440.000.000 13.150.000.000 68.523.500.000

5. 2019 36.602.500.000 5.124.350.000 18.235.900.000 13.150.000.000 73.112.750.000

6. JUMLAH 152.627.500.000 21.367.850.000 78.210.900.000 57.600.000.000 309.806.250.000

C. Partisipasi dan Kerjasama Para Pihak

Dalam pelaksanaan upaya mewujudkan indicator Kinerja yang ditargetkan, Balai Besar

KSDA Jawa Barat tidak akan mungkin mewujudkan seluruh tujuan konservasi tanpa

melibatkan banyak pihak. Keterbatasan sumberdaya, terutama sumber pembiayaan

dan personil yang dimiliki akan menjadi factor penghambat utama pelaksanaan misi

tersebut. Di lain sisi, sangat banyak pihak yang mempunyai perhatian dan kepedulian

serta komitmen kuat dalam mewujudkan tujuan konservasi, dan para pihak tersebut

juga didukung dengan sumberdaya yang memadai Para pihak tersebut diharapkan

Page 68: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 52

untuk dapat turut berpartisipasi dalam mendukung pencapaian target-target kinerja

dalam perencanaan strategis ini. Para pihak dimaksud antara lain masyarakat dan

lembaga swadaya masyarakat (LSM), civil society organisations (CSOs), pemerintah

daerah, lembaga internasional, kalangan dunia usaha, dan lain sebagainya.

Adanya beberapa mitra kerja yang menggunakan kawasan konservasi diharapkan

dapat mengisi GAP antara ketersedaiaan anggaran dengan kebutuhan anggaran yang

dibutuhkan untuk pencapaian indicator kinerja. Peran serta dan kerjasama dimaksud

tentunya pelaksanaannya tetap berpedoman terhadap peraturan peundangan yang

melandasinya.

Page 69: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Rencana Strategis BBKSDA Jabar 2015-2019 53

BAB V. PENUTUP

Rencana Strategis BBKSDA Jawa Barat Tahun 2015–2019 disusun sebagai pedoman dan

acuan pelaksanakan Program Pengelolaan Hutan Konservasi dan Keanekaragaman Hayati,

khususnya Kegiatan Pengelolaan Konservasi Sumber Daya Alam bagi seluruh pelaksana

BBKSDA Jawa Barat.

Renstra tahun 2015–2019 perlu dijabarkan lebih lanjut kedalam perencanaan tahunan

(Renja) tahun 2015–2019 yang merupakan dasar penyusunan RKA-K/L. Khusus Renja

tahun 2015 karena tahun pertama Renstra dan merupakan masa transisi belum

tersusunnya Renstra , maka Renja tahun 2015 disusun berdasarkan Rencana Kerja

Pemerintah tahun 2015 dan mengacu pada Renstra Ditjen KSDAE. Selain itu, Renstra

BBKSDA Jawa Barat Tahun 2015–2019 juga sebagai acuan dalam penetapan kinerja, yang

nantinya akan dievaluasi setiap tahunnya.

Dalam Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman

Penyusunan dan Penelaahan Renstra K/L terdapat kemungkinan untuk melakukan

perubahan Renstra pada saat periode Renstra masih berjalan. Perubahan harus benar-

benar bersifat strategis dan atau merupakan instruksi presiden atau menyangkut

kepentingan masyarakat secara luas. Dokumen Renstra ini perlu disikapi dengan dedikasi

yang tinggi dan kerja keras agar mandat pembangunan bidang Konservasi Sumber Daya

Alam dan Ekosistem dapat dicapai secara optimal.

Page 70: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

LAMPIRAN

SURAT KEPUTUSAN

BALAI BESAR KONSERVASISUMBER DAYA ALAM JAWA BARAT

NOMOR : SK. 394/BBKSDA JABAR-1/2015

TENTANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BALAI BESAR KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM JAWA BARAT

TAHUN 2015 - 2019

Page 71: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

1

Lampiran 1 MATRIKS RENCANA STRATEGISBALAI BESAR KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM TAHUN 2015-2019

Satuan Kerja : Balai Besar KSDA Jawa Barat

Kegiatan Konservasi Sumber Daya Alam Hayati

Sasaran Kegiatan: Terjaminnya efektivitas pengelolaan kawasan konservasi non taman nasional di tingkat tapak serta pengelolaan keanekaragaman hayati di dalam dan di luar kawasan hutan

Kode Indikator Kinerja Kegiatan/Komponen Target Kumulatif dan Lokasi Pelaksanaan

2015 2016 2017 2018 2019

1 Jumlah dokumen perencanaan penataan kawasan konservasi yang tersusun dan mendapat pengesahan sebanyak 150 Dokumen Zonasi dan/atau Blok

3 Dokumen (4 lokasi)

4 Dokumen

6 Dokumen

8 Dokumen

10 Dokumen

1.1 Inventarisasi Potensi Biofisik Kawasan 1.1.1 Inventarisasi Potensi Kawasan konservasi

1.2 Inventarisasi Potensi Sosial dan Ekonomi

Masyarakat 1.2.1 Inventarisasi Potensi Sosial dan Ekonomi

Masyarakat sekitar kawasan konservasi

1.3 Penyusunan Rancangan Penataan Blok 1.3.1 Penyusunan Rancangan Penataan Blok

kawasan konservasi

1.4 Konsultasi Publik Rancangan Penataan Blok 1.4.1Konsultasi Publik & Pembahasan Pusat

1.5 Koordinasi Penilaian dan Pengesahan

Rancangan Penataan Blok

1.6 Penataan Batas Blok 1.6.1 Penataan Batas Blok lingkup kawasan

konservasi

1.7 Koordinasi dan Konsultasi 1.7.1 Koordinasi dan Konsultasi ke daerah dan pusat

1. SM. Cikepuh 2. TWA. Talaga

Warna-Jember 3. TWA. Pananjung

Pangandaran

TB. Masigit Kareumbi 1. TWA. Sukawayana

2. TWA. Tampomas

1. TWA. Gn. Pancar 2. SM. Gn, Sawal

1. TWA. Pulau Sangiang 2. CA. Sancang

Page 72: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

2

Kode Indikator Kinerja Kegiatan/Komponen Target Kumulatif dan Lokasi Pelaksanaan

2015 2016 2017 2018 2019

2 Jumlah rekomendasi hasil evaluasi kesesuaian fungsi Kawasan konservasi untuk 521 unit KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia

- 2 unit 4 unit 6 unit 7 unit

2.1 Inventarisasi Potensi Kawasan 2.1.1 Inventarisasi Potensi Kawasan Dalam Rangka

Evaluasi Fungsi Parsial

2.2 Evaluasi Kesesuaian Fungsi Kawasan Konservasi 2.2.1 Persiapan, Pelaksanaan, Pembahasan &

Penyelesaian 2.3 Koordinasi dan Konsultasi 2.3.1 Koordinasi dan Konsultasi ke daerah dan pusat

1. CA. Telaga Warna 2. CA. Gunung Tilu

1. CA. Burangrang 2. CA.Pangandaran

1. SM. Cikepuh 2. SM. Gunung Sawal

1. CA. Panjalu

3 Jumlah paket data dan informasi kawasan konservasi yang valid dan reliable pada 521 KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia

-

10 unit

20 unit 35 unit

50 unit

3.1 Inventarisasi Potensi Biofisik Kawasan 3.1.1 Pembuatan PSP 3.1.2 Inventarisasi potensi di masing-masing resort

di lapangan 3.1.3 Inventarisasi keragaman flora Jenis Anggrek

dan Tumbuhan Obat

3.2 Inventarisasi Potensi Sosial dan Ekonomi Masyarakat Kawasan

3.3 Pengembangan Database Spatial dan Non Spatial

3.4 Pengelolaan Data dan Informasi

3.5 Desiminasi Data dan Informasi

3.6 Koordinasi dan Konsultasi 3.6.1 Koordinasi dan Konsultasi ke daerah dan pusat

1. CA. Gn.Simpang 2. CA. Bojonglarang

Jayanti 3. CA. Takokak 4. CA. Cadas Malang 5. TWA. Sukawayana 6. CA. Rawa Danau 7. TB. Masgit Karebi 8. CA. Burangrang 9. CA..Tangkuban

Perahu 10. TWA. Tangkuban

Perahu

1. CA. Papandayan 2. CA. Kamojang 3. CA. Leueweung

Sancang 4. TWA. Kamojang 5. TWA. Papandayan 6. TWA. Guntur 7. CA. Pangandaran 8. TWA.Pangandaran 9. CA.Telaga Boda 10.TWA. Telaga

Bodas

1. TWA. Tampomas 2. CA. Gunung Jagat 3. TWA. Patengan 4. CA. Patengan 5. TWA. Cimanggu 6. CA. Cigenteng

Cipannyi 7. CA. Malabar 8. CA. Junghun 9. CA.Gunung Tilu 10. TWA. Lingarjati 11. CA. Panjalu 12. SM. Gn. Sawal 13. SM. Sindang Kerta 14. CA. Pulau Dua 15. TB. Masigit Kareumbi

1. SM. Cikepuh 2. TWA. Gunung Pancar 3. CA. Dungus Iwul 4. CA. Cibanteng 5. CA. Yan Lapa 6. CA. Tangkuban

Perahu Pel. Ratu 7. TWA. Pulau Sangiang 8. TWA. Jember 9. TWA. Telaga Warna 10. CA. Telaga Warna 11. CA. Tukung Gede 12. CA. Arca Domas 13. TWA. L P Sangiang 14. CA. Laut Pangandaran 15. CA. Laut Leuweung

sancang

Page 73: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

3

Kode Indikator Kinerja Kegiatan/Komponen Target Kumulatif dan Lokasi Pelaksanaan

2015 2016 2017 2018 2019

4 Jumlah KPHK pada kawasan konservasi non taman nasional yang terbentuk sebanyak 10 Unit KPHK

3 Unit 9 Unit

9 Unit

9 Unit

9 Unit

4.1 Penyusunan Rancang Bangun KPHK 4.1.1 Persiapan, FGD, Penyusunan, Konsultasi

Publik

4.2 Penyusunan RPHJP 4.2.1 Inventarisasi Potensi Kawasan Konservasi

KPHK 4.2.2 Inventarisasi Data Sosek Masyarakat Sekitar

KPHK 4.2.3 Pembahasan Internal Rancang Bangun

KPHK 4.3 Penataan Wilayah Kerja KPHK 4.3.1 Pembahasan Penataan Wilayah Kerja KPHK

4.4 Koordinasi dan Konsultasi 4.4.1 Koordinasi, Konsultasi dan Monev KPHK ke

Pusat

1. KPHK Guntur Papandayan

2. KPHK Simpang –Tilu

3. KPHK Tangkuban Perahu Burangrang

1. KPHK Cikepuh- Cibanteng

2. KPHK Telaga Bodas -Sawal

3. KPHK Pangandaran-Sancang

4. KPHK Serang Banten

5. KPHK Kareumbi Tampomas

6. KPHK KPHK Bogor

1. KPHK Cikepuh- Cibanteng

2. KPHK Telaga Bodas -Sawal

3. KPHK Pangandaran-Sancang

4. KPHK Serang Banten

5. KPHK Kareumbi Tampomas

6. KPHK KPHK Bogor

1. KPHK Cikepuh- Cibanteng

2. KPHK Telaga Bodas -Sawal

3. KPHK Pangandaran-Sancang

4. KPHK Serang Banten 5. KPHK Kareumbi

Tampomas 6. KPHK KPHK Bogor

1. KPHK Cikepuh- Cibanteng

2. KPHK Telaga Bodas -Sawal

3. KPHK Pangandaran-Sancang

4. KPHK Serang Banten 5. KPHK Kareumbi

Tampomas 6. KPHK KPHK Bogor

5 Jumlah kerjasama pembangunan strategis dan kerjasama penguatan fungsi pada kawasan konservasi sebanyak 100PKS

2 PKS

4PKS

6 PKS

8 PKS

10 PKS

5.1 Penyusunan Pertimbangan Teknis 5.1.1 Pelaksanaan, Pembahasan Pertimbangan

Teknis

5.2 Pengembangan Kerjasama Penguatan Fungsi Kawasan Konservasi

5.2.1 Pengembangan Jejaring Kerjasama Pengutan Fungsi dan Strategis

5.2.2 Bimbingan Teknis Kerjasama Kemtraan

5.3 Pengembangan Kerjasama Pembangunan Strategis

5.3.1 Koordinasi Kerjasama pembangunan Strategis

5.4 Monitoring dan Evaluasi Perjanjian Kerjasama 5.4.1 Monitoring dan Evaluasi Perjanjian Kerjasama

Lingkup BBKSDA JABAR

5.5 Koordinasi dan Konsultasi 5.5.1 Koordinasi dan Konsultasi ke daerah dan pusat

Kawasan Konservasi Lingkup BKSDA Jabar dengan prioritas: 1. CA. Gn. Tilu 2. TB. Masigit

Kareumbi

Kawasan Konservasi Lingkup BKSDA Jabar dengan prioritas: 1. CA. Kamojang (PLN) 2. CA. Leweung

Sancang

Kawasan Konservasi Lingkup BKSDA Jabar dengan prioritas: 1. CA.Tangkuban

Perahu (Tower) 2. TB. Kareumbi

(Tower)

Kawasan Konservasi Lingkup BKSDA Jabar dengan prioritas: 1. TWA. Pulau Sangiang 2. TWA. Kamojang

Kawasan Konservasi Lingkup BKSDA Jabar dengan prioritas: 1. CA. Rawa Danau 2. Wil. BBKSDA Jabar

Page 74: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

4

Kode Indikator Kinerja Kegiatan/Komponen Target Kumulatif dan Lokasi Pelaksanaan

2015 2016 2017 2018 2019

6 Jumlah kawasan konservasi yang ditingkatkan efektivitas pengelolaannya hingga memperoleh nilai indeks METT minimal 70 poin pada minimal 260 unit KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia

10 Unit

15 Unit

20 Unit

24Unit

6.1 Self Assesment METT 6.6.1 Workshof METT 6.6.2 Rakor Efektivitas Pengelolaan Kawasan 6.2 Pemeliharaan Batas Kawasan Konservasi 6.2.1 Pemeliharaan Jalur Batas Kawasan

Konservasi 6.2.2 Pemasangan Dan Pembuatan Papan

Informasi dan Peringatan 6.2.3 Sosialisasi Batas Kawasan 6.2.4 Pembuatan Sekat Bakar

6.3 Identifikasi Kebutuhan Penelitian pada Kawasan

Konservasi 6.3.1 Penyusunan Kebutuhan Penelitian Lingkup

Bidang Wilayah 6.3.2 Pembahasan Laporan Penilaian Efektivitas

Pengelolaan Kawasan

6.4 Pengembangan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Kawasan Konservasi

6.4.1 Pengadaan Sarpras Pendukung KPHK

6.5 Pengembangan Program Pendidikan Konservasi 6.5.1 Visit to School 6.5.2 Pendidikan Lingkungan dan Kemah

Konservasi

6.6 Pemberdayaan Masyarakat Tradisional 6.6.1 Peningkatan Kapasitas Masyarakat 6.6.2 Pembentukan Masyarakat Mitra Polhut 6.6.3 Sosialisasi Penertiban Kepemilikan,

Pemeliharaan dan Perdagangan TSL

6.7 Koordinasi dan Konsultasi 6.7.1 Koordinasi dan Konsultasike daerah dan pusat

Kawasan konservasi Lingkup BBKSDA Jabar dengan Prioritas 1. TWA.Pangandaran 2. TWA.Telaga Warna 3. TWA. Jember 4. SM.Cikepuh 5. TWA. Tangkuban

Perahu 6. TWA. Patengan 7. TWA. Cimanggu

Kawasan konservasi Lingkup BBKSDA Jabar dengan Prioritas 1. TWA. Telaga

Bodas 2. TWA. Gunung

Pancar 3. CA. Burangrang 4. CA.Telaga

Warna 5. CA. Gunug Tilu 6. CA. Patengan

Kawasan konservasi Lingkup BBKSDA Jabar dengan Prioritas 1. TWA. Papandayan 2. TWA. Kamojang 3. TWA. Guntur 4. TWA. Sukawayana 5. TWA. Linggarjati 6. CA. Pangandaran 7. CA. Tangkuban

Perahu 8. SM. Gunung Sawal

Kawasan konservasi Lingkup BBKSDA Jabar dengan Prioritas 1. CA. Papandayan 2. CA. Tangkuban

Perahu Pelabuhan Ratu

3. TWA. Pulau sangiang

Page 75: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

5

Kode Indikator Kinerja Kegiatan/Komponen Target Kumulatif dan Lokasi Pelaksanaan

2015 2016 2017 2018 2019

7 Jumlah dokumen perencanaan pengelolaan kawasan konservasi yang tersusun dan mendapat pengesahan sebanyak 150 Dokumen Rencana Pengelolaan

3 dokumen 5 Dokumen 7 Dokumen 9 Dokumen 10 okumen

7.1 Inventarisasi Potensi Biofisik Kawasan 7.1.1 Inventarisasi Potensi Biofisik Kawasan

7.2 Inventarisasi Potensi Sosial dan Ekonomi

Masyarakat Kawasan 7.2.1 Inventarisasi Potensi Sosial dan Ekonomi

Masyarakat Kawasan

7.3 Penyusunan Rencana Pengelolaan Kawasan Konservasi

7.3.1 Penyusunan Rencana Pengelolaan kawasan konservasi

7.4 Konsultasi Publik Rencana Pengelolaan Kawasan Konservasi

7.4.1 Konsultasi Publik dalam rangka penyusnan Rencana Pengelolaan

7.5 Koordinasi Penilaian dan Pengesahan Rencana Pengelolaan

7.5.1 Koordinasi Penilaian dan Pengesahan Rencana Pengelolaan

7.6 Koordinasi dan Konsultasi 7.6.1 Koordinasi dan Konsultasi ke daerah dan

pusat

Kawasan Konservasi Lingkup BKSDA Jabar dengan prioritas: 1. SM. Cikepuh 2. TWA.

Pangandaran 3. TWA. Telaga

Warna TWA. Jember

Kawasan Konservasi Lingkup BKSDA Jabar dengan prioritas: 1. TWA. Sukawayana 2. TWA. Tampomas

Kawasan Konservasi Lingkup BKSDA Jabar dengan prioritas: 1. TWA. Gn.

Pancar 2. SM. Gn, Sawal

Kawasan Konservasi Lingkup BKSDA Jabar dengan prioritas: 1. TWA. Pulau Sangiang 2. CA. Sancang

Kawasan Konservasi Lingkup BKSDA Jabar dengan prioritas: 1. TB. Masigit Kareumbi

8 Luas kawasan konservasi terdegradasi yang dipulihkan kondisi ekosistemnya seluas 100.000 ha

100 Ha

100 Ha

390Ha

910Ha

1.300 Ha

8.1 Analisa Spasial Tutupan Vegetasi Kawasan Konservasi

8.2 Kajian Pemulihan Ekosistem 8.2.1 Reviu/ Update Data RPE 8.3 Perencanaan Rehabilitasi Kawasan Konservasi 8.3.1 Perencanaan Rehabilitasi Kawasan

Konservasi

Kawasan Konservasi Lingkup BKSDA Jabar

Kawasan Konservasi Lingkup BKSDA Jabar dengan prioritas: 1. TWA. Papandayan

(60) 2. SM. Gunung Sawal

(40)

Kawasan Konservasi Lingkup BKSDA Jabar dengan prioritas: 1. TB. Masigit

Kareumbi (122) 2. SM. Cikepuh

(100) 3. TWA.

Kamojang (26)

Kawasan Konservasi Lingkup BKSDA Jabar dengan prioritas: 1. TB. Masigit Kareumbi

(100) 2. SM. Cikepuh (200) 3. SM. Gn. Sawal (70) 4. CA.Kamojang (150)

Kawasan Konservasi Lingkup BKSDA Jabar dengan prioritas: 1. TB. Masigit Kareumbi

(142) 2. SM. Cikepuh (200) 3. CA.Papandayan (150)

Page 76: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

6

Kode Indikator Kinerja Kegiatan/Komponen Target Kumulatif dan Lokasi Pelaksanaan

2015 2016 2017 2018 2019

8.4 Rehabilitasi Kawasan Konservasi 8.4.1 Penyusunan Rancangan Kegiatan

Penanaman 8.4.2 Penanaman Dalam Rangka Pemulihan

Ekosistem 8.4.3 Rehabilitasi Kawasan TWA dan SM 8.4.4 Pengamanan/Pemeliharaan Bibit

Sementara

8.5 Restorasi Kawasan Konservasi 8.5.1 Bintek Restorasi 8.5.2 Enrichment Plantin

8.6 Suksesi Alami

8.7 Kajian Tipologi Permasalahan Kawasan

Konservasi

8.8 Penyelesaian Konflik Kawasan Konservasi (Non Litigasi)

8.9 Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Non

Prosedural (Non Litigasi)

8.10 Koordinasi dan Konsultasi 8.10.1 Koordinasi dan Konsultasi ke daerah dan Pusat 8.11 Monitoring dan Evaluasi 8.11.1 Monitoring dan Evaluasi terkait RPE

4. CA.Bjonglarang Jayanti (8,66)

5. CA.BUrangrang (3,70)

6. CA. Rawa Danau (30)

9 Jumlah desa di daerah penyangga kawasan konservasi yang dibina sebanyak 77 Desa selama 5 tahun

6 Desa 3 Desa

2 Desa

2 Desa

2 Desa

Page 77: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

7

Kode Indikator Kinerja Kegiatan/Komponen Target Kumulatif dan Lokasi Pelaksanaan

2015 2016 2017 2018 2019

9.1 Prakondisi Pemberdayaan Masyarakat 9.1.1 Koordinasi dan Konsultasi terkait

Pemberdayaan Masyarakat

9.2 Pembentukan dan Pembinaan Kelembagaan 9.3 Pendampingan Pemberdayan Masyarakat 9.3.1 Bintek Pengembangan MDK

9.4 Pembinaan dan Pengembangan Usaha Ekonomi

Produktif 9.4.1 Bantuan Pengembangan Usaha Ekonomi

Produktif bagi desa sekitar kawasan konservasi

9.5 Peningkatan Kapasitas Masyarakat 9.5.1 Peningkatan kapasitas kelompok

masyarakat

9.6 Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat 9.6.1 Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat

sekitar kawasan konservasi

9.7 Pengembangan Kemitraan/Kolaborasi

9.8 Penetapan Daerah Penyangga 9.9 Monitoring dan Evaluasi 9.9.1 Monitoring dan Evaluasi ke daerah dan pusat

1. Desa Nasol (Sawal)

2. Desa Sukalila (Papandayan)

3. SUmurugul (Burangrang)

4. Sukamanah Jagat

5. Campaka (Cadas Malang)

6. Desa Luwuk (Rawa Danau)

1. Desa Nasol 2. Desa Sukalila

(Papandayan)

3. Sukamanah Jagat

1. Desa Nasol 2. Desa Sukalila

(Papandayan)

1. Desa Nasol 2. Desa Sukalila

(Papandayan)

1. Desa Nasol 2. Desa Sukalila

(Papandayan)

Page 78: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

8

Kode Indikator Kinerja Kegiatan/Komponen Target Kumulatif dan Lokasi Pelaksanaan

2015 2016 2017 2018 2019

10 Jumlah KPHK pada kawasan konservasi non taman nasional yang beroperasi

1 Unit

3 Unit 9 Unit 9 Unit 9 Unit

10.1 Identifikasi, Eksplorasi, Inventarisasi, dan Pemetaan Sebaran Potensi

10.1.1 Identifikasi, Eksplorasi, Inventarisasi, dan Pemetaan sebaran potensi pada kawasan konservasi

10.1.2 Identifikasi, Eksplorasi dan Pemetaan Kerawanan Kawasan konservasi

10.2 Pengelolaan Data dan Informasi 10.2.1 Pengelolaan Data dan Informasi kawasan

konservasi lingkup BBKSDA JABAR

10.3 Penyusunan Rencana Pengelolaan KPHK 10.3.1 Penyusunan Rencana Pengelolaan KPHK

Lingkup BBKSDA JABAR

10.4 Operasional KPHK 10.4.1 Rakor Operasionlisasi KPHK 10.4.2 Operasional KPHK 10.4.3 Rapat Penyusunan SOP KPHK

10.5 Pengembangan SDM KPHK

10.5.1 Pengembangan SDM KPHK Lingkup BBKSDA JABAR

10.6 Pengembangan Kapasitas Kelembagaan KPHK 10.6.1 Pembinaan Desa Binaan

10.7 Pengembangan Sarana dan Prasarana KPHK 10.7.1 Pengembangan Sapras KPHK Lingkup

BBKSDA JABAR 10.7.2 Penguatan Sarana Mobilisasi Minimal KPHK

10.8 Administrasi Kegiatan KPHK 10.8.1 Pembelian ATK 10.8.2 Pemeliharaan peralatan

10.8.3 Pemeliharaan kendaraan operasional KPHK 10.8.4 Administrasi Kegiatan KPHK Lingkup

BBKSDA JABAR

10.9 Koordinasi dan Konsultasi 10.9.1 Koordinasi dan Konsultasi terkait KPHK

1. Guntur Papandayan

1. KPHK Guntur Papandayan

2. KPHK Simpang Tilu 3. KPHK BUrangrang

Tangkuban Perahu

1. KPHK Guntur Papandayan

2. KPHK Simpang Tilu

3. KPHK BUrangrang Tangkuban Perahu

4. Cikepuh- Cibanteng

5. Telaga Bodas -Sawal

6. Pangandaran-Sancang

7. Serang Banten 8. Kareumbi –

Tampomas 9. KPHK Bogor

1. KPHK Guntur Papandayan

2. KPHK Simpang Tilu 3. KPHK BUrangrang

Tangkuban Perahu 4. Cikepuh- Cibanteng 5. Telaga Bodas -Sawal 6. Pangandaran-

Sancang 7. Serang Banten 8. Kareumbi –

Tampomas 9. KPHK Bogor

1. KPHK Guntur Papandayan

2. KPHK Simpang Tilu 3. KPHK BUrangrang

Tangkuban Perahu 4. Cikepuh- Cibanteng 5. Telaga Bodas -Sawal 6. Pangandaran-

Sancang 7. Serang Banten 8. Kareumbi –

Tampomas 9. KPHK Bogor

Page 79: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

9

Kode Indikator Kinerja Kegiatan/Komponen Target Kumulatif dan Lokasi Pelaksanaan

2015 2016 2017 2018 2019

11 Jumlah pelaksanaan kegiatan perlindungan dan pengamanan kawasan konservasi di 2 Provinsi

2 Provinsi 2 Provinsi

2 Provinsi

2 Provinsi

2 Provinsi

11.1 Patroli Pengamanan Hutan 11.1.1 Patroli Pengamanan Kawasan 11.1.2 Patroli Bersama MPP

11.2 Operasi Pengamanan Hutan 11.2.1 Pulbaket 11.2.2 Operasi Khusus 11.2.3 Operasi Penertiban TSL 11.2.4 Operasi Pengamanan Fungsional 11.2.5 Operasi Gabungan

11.2.6 Operasi Gabungan Perairan 11.2.7 Operasi Penanganan Konflik Satwa Liar dan

Manusia (Macan Tutul, Kera ekor Panjang, dan Rusa )

11.2.8 Pengendalian Invasive Alien Spesies 11.2.9 Pembuatan Pagar Di CA/TWA Pangandaran

( Pantai Barat Dan Timur 200 M

11.3 Koordinasi Pengamanan Hutan 11.3.1 Rakor Pengamanan Hutan Prov. Jabar 11.3.2 Penyusunan SOP Pengamanan 11.3.3 Koordinasi, Supevisi dan Konsultasi terkait

pengamanan kawasan konservasi 11.3.4 Honor tenaga Pamhut

11.4 Operasi Yustisi 11.4.1 Persiapan, Pelaksanaan dan Penyelesaian

Operasi Yustisi 11.4.2 Penanganangan Barang Bukti

11.5 Patroli Pengendalian Kebakaran Hutan 11.5.1 Patroli Pengendalian Kebakaran Hutan 11.5.2 Patroli Pencegahan Kebakaran Hutan

11.6 Deteksi dan Peringatan Dini 11.6.1 Deteksi Dini Kebakaran Hutan 11.7 Pemadaman Kebakaran Hutan 11.7.1 Pemadaman Kebakaran Hutan

1. Jawa Barat 2. Banten

1. Jawa Barat 2. Banten

1. Jawa Barat 2. Banten

1. Jawa Barat 2. Banten

1. Jawa Barat 2. Banten

Page 80: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

10

Kode Indikator Kinerja Kegiatan/Komponen Target Kumulatif dan Lokasi Pelaksanaan

2015 2016 2017 2018 2019

11.8 Kampanye Pengendalian Kebakaran Hutan 11.8.1 Sosialisasi Pengendalian Kebakaran Hutan 11.8.2 Apel Siaga/ Gelar Pasukan dan Peralatan

Pemadaman Kebakaran Hutan 11.8.3 Pembuatan Papan Larangan /Informasi

terkait dalkarhut 11.8.4 Sosialisasi Kepada Masyarakat Sekitar

Kawasan Konservasi

11.9 Operasional Manggala Agni 11.9.1 Monitoring Hotspot 11.9.2 Monitoring areal bekas kebakaran Hutan 11.9.3 Pemeliharaan Kendaraan Operasional

Kebakakaran Hutan

11.10 Pengembangan Kapasitas SDM 11.10.1 Pelatihan perawatan mesin dalkarhut 11.10.2 Bintek Polhut 11.10.3 Pelatihan Menembak 11.10.4 Bintek Masyarakat Mitra Polhut (MMP) 11.10.5 Bintek Masyarakat Peduli Api (MPA) 11.10.6 Pengurusan Pengpin Senpi 11.10.7 Pengurusan Administrasi Senpi 11.10.8 Pembentukan Mmp (Masyarakat Mitra

Polhut) Di Pangandaran 11.10.9 Penyegaran Polhut

11.11 Koordinasi dan Konsultasi 11.11.1 Koordinasi dan Konsultasi ke daerah dan

pusat 11.11.2 Kordinasi Tk. Bidang Wilayah 11.11.3 Koordinasi Tk. Seksi Wilayah 11.11.4 Koordinasi Resort Wilayah

12 Persentase peningkatan populasi 25 jenis satwa terancam punah prioritas sesuai The IUCN Red List of Threatened Species sebesar 10% sesuai baseline data tahun 2013

2% 1. Owa jawa 2. Elang jawa 3. Penyu Hijau

4% 1. Owa jawa 2. Elang jawa 3. Macan Tutul 4. Penyu Hijau

6% 1. Owa jawa 2. Elang jawa 3. Macan Tutul 4. Penyu Hijau

8% 1. Owa jawa 2. Elang jawa 3. Macan Tutul 4. Penyu Hijau

10% 1. Owa jawa 2. Elang jawa 3. Macan Tutul 4. Penyu Hijau

12.1 Inventarisasi dan Pemetaan Sebaran Tumbuhan Alam dan Satwa Liar

1. CA.Gunung Tilu 2. CA. Burangrang 3. CA.Sancang

1. CA.Gunung Tilu 2. CA. Burangrang 3. CA.Sancang

1. CA.Gunung Tilu 2. CA. Burangrang 3. CA.Sancang

1. CA.Gunung Tilu 2. CA. Burangrang 3. CA.Sancang

1. CA.Gunung Tilu 2. CA. Burangrang 3. CA.Sancang

Page 81: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

11

Kode Indikator Kinerja Kegiatan/Komponen Target Kumulatif dan Lokasi Pelaksanaan

2015 2016 2017 2018 2019

12.1.1 Iventarisasi dan Pemetaan Sebaran Satwa 12.1.2 Inventarisasi Potensi Elang Jawa 12.1.3 Inventarisasi Potensi Owa Jawa 12.1.4 Inventarisasi Macan Tutul 12.1.5 Inventarisasi Potensi Habitat Penyu DI SM

Sindangkerta 12.1.6 Inventarisasi Potensi Raflesia, Kaboa dan

Meranti Merah di CA Sancang 12.1.7 Inventarisasi Potensi Kantong SEMAR 12.2 Monitoring Populasi Tumbuhan Alam dan Satwa

Liar 12.2.1 Workshop Monitoring Satwa Liar 12.2.2 Workshop Peningkatan Populasi Satwa

Penting 12.2.3 Monitoring Populasi Tumbuhan Alam dan

Satwa Liar 12.2.4 Monitoring Populasi Dan Habitat Owa Jawa 12.2.5 Monitoring Populasi Elang Jawa 12.2.6 Monitoring Populasi Lutung 12.2.7 Monitoring Populasi Macan Tutul 12.2.8 Monitoring Prey Macan Tutul 12.2.9 Monitoring Populasi Owa Jawa 12.2.10 Monitoring Potensi Surili 12.2.11 Pembuatan Arboretum Anggrek Dan

Tanaman Obat

12.3 Pembinaan Habitat Satwa Liar 12.3.1 Pembinaan populasi penyu dan

keanekaragaman jenis ikan di SM. Sindangkerta

12.3.1 Pembinaan habitat penyu di SM. Cikepuh dan TWA. Pulau sangiang

12.4 Pembinaan Populasi Satwa Liar 12.4.1 Pengelolaan Demplot Penangkaran Penyu

Semi Alami

12.4.2 Rehabilitasi dan pelepasliaran penyu dan ikan lainnya di Batuhiu

12.5 Penanganan Konflik Satwa Liar dan Manusia 12.5.1 Bintek mitigasi konflik satwa 12.5.2 Penanganan Gangguan Satwa Liar

4. CA&TWA. Tangkuban Perahu

5. CA&TWA. Telaga Warna

6. CA&TWA. Kamojang

7. SM. Cikepuh 8. SM. Sindang

Kerta

4. CA&TWA. Tangkuban Perahu

5. CA&TWA. Telaga Warna

6. CA&TWA. Kamojang

7. SM. Gunung Gunug Sawal

8. SM. Cikepuh 9. SM. Sindang Kerta

4. CA&TWA. Tangkuban Perahu

5. CA&TWA. Telaga Warna

6. CA&TWA. Kamojang

7. SM. Gunung Gunug Sawal

8. SM. Cikepuh 9. CA&TWA.

Papndayan 10. SM.

Sindangkerta

4. CA&TWA. Tangkuban Perahu

5. CA&TWA. Telaga Warna

6. CA&TWA. Kamojang 7. SM. Gunung Gunug

Sawal 8. SM. Cikepuh 9. CA&TWA. Papndayan 10. SM. Sindang Kerta 11.

4. CA&TWA. Tangkuban Perahu

5. CA&TWA. Telaga Warna

6. CA&TWA. Kamojang 7. SM. Gunung Gunug

Sawal 8. SM. Cikepuh 9. CA&TWA. Papndayan 10. SM. Sindangkerta 11.

Page 82: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

12

Kode Indikator Kinerja Kegiatan/Komponen Target Kumulatif dan Lokasi Pelaksanaan

2015 2016 2017 2018 2019

12.5.3 Penyusunan SOP konflik satwa

12.6 Evakuasi Satwa Liar 12.6.1 Translokasi Satwa Liar 12.6.2 Evakuasi Satwa liar

12.7 Operasional dan Pemeliharaan Satwa Liar 12.7.1 Pengadaan Pakan satwa

12.8 Rehabilitasi dan Pelepasliaran Satwa 12.8.1 Pelepasliaran satwa liar

12.9 Kampanye Pelestarian Satwa Liar dan

Tumbuhan Alam 12.9.1 Sosialisasi Per UU TSL 12.9.2 Sosialisasi Satwa Liar yang dilindungi Ke

Sekolah dan Perguruan Tinggi (Konservasi Goest To School And Campus)

12.9.3 Pembuatan Leaflet TSL 12.10 Koordinasi dan Konsultasi 12.10.1 Koordinasi dan Konsultasi terkait TSl

13 Jumlah penambahan jenis satwa liar dan tumbuhan alam yang dikembangbiakkan pada lembaga konservasi sebanyak 10 spesies dari baseline tahun 2013

2 Spesies

4 Spesies

6 Spesies

8 Spesies

10 Spesies

13.1 Pertimbangan Teknis Lembaga Konservasi

13.2 Bimbingan Teknis dan Supervisi 13.2.1 Koordinasi Calon LK 13.3 Evaluasi Lembaga Konservasi 13.3.1 Monitoring dan Evaluasi Lembaga

Konservasi 13.3.2 Monitoring dan Evaluasi Satwa Hasil

Evakuasi ke Lembaga Konservasi

13.4 Pembinaan dan Koordinasi

13.4.1 Pembinaan dan koordinasi di Lembaga Konservasi lingkup Wilayah Bidang KSDA Wilayah

1. Kakatua Galerita (TSI)

2. Nuri Pelangi (TSI)

KB Bandung / TSI: 1. Biawak hijau 2. dan Biawak hitam

KB Bandung / TSI: 1. Ular King

Kobra, 2. Sanca Timor

KB Bandung/ TSI/Cikembulan 1. Arwana, 2. Biawak Timor

KB Bandung / TSI/ TS Cikembulan: Cucak rawa, Jalak Putih

Page 83: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

13

Kode Indikator Kinerja Kegiatan/Komponen Target Kumulatif dan Lokasi Pelaksanaan

2015 2016 2017 2018 2019

14 Besaran PNBP dari hasil pemanfaatan satwa liar dan tumbuhan alam sebesar Rp 50 M

0,2 Milyar

0,25Milyar

0,3 Milyar

0,3 Milyar

0,5 Milyar

14.1 Pertimbangan Teknis Penyusunan Standar Harga Patokan

14.1.1 Survey dan Analisa Data Pengusulan Kuota

14.2 Bimbingan Teknis dan Supervisi 14.2.1 Persiapan, Pelaksanaan, penyelesaian 14.2.2 Bimbingan Teknis dan Supervisi 14.2.3 Pelayanan Pembuatan BAP Tata Usaha

Peredaran TSL

14.3 Pembinaan dan Koordinasi 14.3.1 Pembinaan Kepada Pengumpul Pedagang

dan Penangkar 14.3.2 Workshop penangkaran dan peredaran TSL 14.3.3 Rakor pembahasan penetapan usulan kuota

14.4 Monitoring dan Evaluasi 14.4.1 Monev Kegiatan Penangkaaran 14.4.2 Monev Kegiatan Peredara TSL

14.5 Koordinasi dan Konsultasi 14.5.1 Koordinasi dan Konsultasi ke daerah dan

pusat

SKW I SKW II SKW III SKW IV SKW V SKW VI

SKW I SKW II SKW III SKW IV SKW V SKW VI

SKW I SKW II SKW III SKW IV SKW V SKW VI

SKW I SKW II SKW III SKW IV SKW V SKW VI

SKW I SKW II SKW III SKW IV SKW V SKW VI

15 Jumlah ketersediaan data dan informasi sebaran keanekaragaman spesies dan genetik yang valid dan reliable pada 7 wilayah biogeografi

1wilayah biogeografi 1wilayah biogeografi

1wilayah biogeografi

1wilayah biogeografi

1 wilayah biogeografi

4.5 Identifikasi Tumbuhan Alam dan Satwa Liar 4.6 Inventarisasi dan Pemetaan Sebaran Tumbuhan

Alam dan Satwa Liar 4.6.1 Inventarisasi dan Pemetaan Sebaran 4.6.2 Identifikasi Tumbuhan Invasive Alien

Species (IAS)

4.7 Monitoring Populasi Tumbuhan Alam dan Satwa Liar

4.7.1 Inventarisasi/Monitoring buaya

Kawasan Konservasi Lingkup BBKSDA Jabar

Kawasan Konservasi Lingkup BBKSDA Jabar

Kawasan Konservasi Lingkup BBKSDA Jabar

Kawasan Konservasi Lingkup BBKSDA Jabar

Page 84: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

14

Kode Indikator Kinerja Kegiatan/Komponen Target Kumulatif dan Lokasi Pelaksanaan

2015 2016 2017 2018 2019

4.8 Photo Hunting Satwa Liar dan Tumbuhan Alam 4.8.1 Photo Hunting TSL

4.9 Penyusunan Database Spesies 4.9.1 Pembuatan Aplikasi database TSL

4.10 Desiminasi Data dan Informasi

16 Jumlah unit pusat pengembangbiakan dan suaka satwa (sanctuary) spesies terancam punah yang terbangun sebanyak 50 unit.

1 unit 2 unit

16.1 Operasional dan Pemeliharaan Satwa Liar

16.1.1 Operasional dan Pemeliharaan Pusat Konservasi Elang

16.2 Evakuasi Satwa Liar

16.3 Operasional Pusat Pengembangbiakan dan Suaka Satwa Liar

16.4 Rehabilitasi dan Pelepasliaran Satwa

16.5 Pengembangan Sarana dan Prasarana Pusat

Pengembangbiakan dan Suaka Satwa Liar 16.5.1 Pengembangan Sarana dan Prasarana Pusat

KOnservasi Elang

16.6 Koordinasi dan Konsultasi 16.6.1 Koordinasi dan Konsultasi ke pusat dan

daerah

SM. Cikepuh TWA. Kamojang

17 Jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi minimal sebanyak 1,5 juta orang wisatawan mancanegara selama 5 tahun

100.000 orang 200.000 orang 325.000 orang 455.000 orang 585.000 orang

17.1 Analisis Kebutuhan Pengembangan Pariwisata Alam

17.1.1 Rapat Koordinasi Dalam Rangka Pengembangan Pariwisata

17.2 Pengembangan Sarana dan Prasarana Pengusahaan Pariwisata Alam

TWA. Lingkup BBKSDA Jabar

TWA. Lingkup BBKSDA Jabar

TWA. Lingkup BBKSDA Jabar

TWA. Lingkup BBKSDA Jabar

TWA. Lingkup BBKSDA Jabar

Page 85: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

15

Kode Indikator Kinerja Kegiatan/Komponen Target Kumulatif dan Lokasi Pelaksanaan

2015 2016 2017 2018 2019

17.3 Informasi, Promosi dan Pemasaran

17.4 Operasional Pengelolaan Obyek Wisata Alam 17.4.1 Koordinasi dan konsultasi terkait wisata alam

18 Jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi minimal sebanyak 20 juta orang wisatawan nusantara selama 5 tahun

1.700.000 orang 4.000.000 orang 6.000.000 orang 8.500.000 orang 11.000.000 orang

18.1 Analisis Kebutuhan Pengembangan Pariwisata Alam

18.2 Pengembangan Sarana dan Prasarana Pengusahaan Pariwisata Alam

18.2.1 Pembuatan landscaping TWA 18.2.2 Pembuatan DED TWA 18.2.3 Pengembangan WisataTerbatas 18.2.4 Pengadaan Sarana Prasaran di TWA

18.3 Informasi, Promosi dan Pemasaran 18.3.1 Sosialiasi Taman Wisata Alam Di Bidang

Wilayah Kepada Biro Jasa Dan Hotel 18.3.2 Pembuatan Leaflet 18.3.3 Pembuatan Stiker Mobil 18.3.4 Pembuatan Film TWA. 18.3.5 Lomba Foto Potensi TWA. 18.3.6 Promosi dan Informasi wisata 18.3.7 Pameran Promosi wisata alam 18.3.8 Sosialisasi Keselamatan Pengunjung di TWA 18.3.9 Festival Promosi Wisata 18.3.10 Pembuatan Buku Informasi Wisata Alam 18.3.11 Pembuatan Bilboard TWA 18.3.12 Pameran TK. KABUPATEN 18.3.13 Sosialisasi dan Fromosi ke Agen Travel

18.4 Operasional Pengelolaan Obyek Wisata Alam 18.4.1 Pelatihan Interpretasi Wisata Alam DI TWA.

18.4.2 Pelatihan Water Rescue 18.4.3 Monitoring Dan Evaluasi RKT IUPSWA 18.4.4 Pencetakan karcis masuk

TWA. Lingkup BBKSDA Jabar

TWA. Lingkup BBKSDA Jabar

TWA. Lingkup BBKSDA Jabar

TWA. Lingkup BBKSDA Jabar

TWA. Lingkup BBKSDA Jabar

Page 86: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

16

Kode Indikator Kinerja Kegiatan/Komponen Target Kumulatif dan Lokasi Pelaksanaan

2015 2016 2017 2018 2019

19 Jumlah unit usaha pemanfaatan pariwisata alam di kawasan konservasi bertambah sebanyak 100 Unit dari baseline tahun 2013

4 unit 10 Unit 25 unit 40Unit 50 unit

19.1 Penyusunan Desain Tapak 19.1.1 Penyusunan Desain Tapak Kawasan 19.2 Informasi, Promosi dan Pemasaran Potensi

Obyek Wisata Alam 19.2.1 Rapat Koordinasi Pemanfaatan Jasa

Lingkungan Air 19.2.2 Peningkatan Pelayanan Pengunjung Pada

Hari Raya/Libur Nasional

19.3 Bimbingan Teknis dan Supervisi IUPSWA dan

IUPJWA 19.3.1 Bimbingan Teknis dan Supervisi IUPSWA

dan IUPJWA 19.4 Evaluasi IUPSWA dan IUPJWA 19.4.1 Monitoring dan evaluasi IUPSWA dan

IUPJWA

19.5 Fasilitasi Forum Wisata Alam 19.5.1 Pembentukan Forum Wisata Alam 19.5.2 Fasilitasi Forum Wisata Alam DI TWA

19.6 Pembinaan dan Koordinasi 19.6.1 Pembinaan dan Koordinasi ke daerah dan

pusat

TWA. Lingkup BBKSDA Jabar dengan prioritas TWA.Papandayan

TWA. Lingkup BBKSDA Jabar dengan prioritas TWA.Papandayan

TWA. Lingkup BBKSDA Jabar dengan prioritas TWA. Telaga

Bodas TWA.Kamojag TWA. Patengan

TWA. Lingkup BBKSDA Jabar dengan prioritas TWA. Kamojang TWA. Telaga Bodas TWA. Papndayan

TWA. Lingkup BBKSDA Jabar dengan prioritas TWA. Sukawayana TWA. Patengan 0TWA.Kamojag

20 Jumlah pemanfaatan jasa lingkungan air yang beroperasi di kawasan konservasi bertambah sebanyak 25 Unit

- - 2 unit 4 unit

6 unit

20.1 Inventarisasi Potensi Sumberdaya Air 20.1.1 Inventarisasi Jasa Lingkungan Air

20.2 Valuasi Ekonomi Sumberdaya Air

20.3 Koordinasi Pemanfaatan Sumberdaya Air 20.3.1 Workshop Inisiasi Imbal Jasa Lingkungan

Air 20.3.2 Monitoring Perijinan Pemanfatan Jasa

lingkungan Air (IPA dan IUPA )

1 unit IUPA (PT.Chakra Dewata)

1 unit IPA (masyarakat SM Gn.Sawal)

1 unit IUPA (PT.Sinkona/CA Tangkuban Parahu)

1 unit IPA (masyarakat SM Gn.Sawal/TWA Kamojang)

1 unit IUPA (Blok Darajat-CA Papandayan)

1 unit IPA (masyarakat TB. Masigit Kareumbi

Page 87: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

17

Kode Indikator Kinerja Kegiatan/Komponen Target Kumulatif dan Lokasi Pelaksanaan

2015 2016 2017 2018 2019

20.4 Bimbingan Teknis dan Supervisi IPA dan IUPA 20.4.1 Bimbingan Teknis IPA dan IUPA

20.5 Evaluasi IPA dan IUPA 20.5.1 Evaluasi IPA dan IUPA

20.6 Pembinaan dan Koordinasi IPA dan IUPA 20.6.1 Pembinaan dan Koordinasi IPA dan IUPA ke

pusat

21 Jumlah pemanfaatan energi air dari kawasan konservasi untuk keperluan mini/micro hydro power plant bertambahsebanyak minimal 50 unit

1 unit

2 unit

3 unit

21.1 Inventarisasi Potensi Sumberdaya Air

21.2 Koordinasi Pemanfaatan Sumberdaya Energi Air

21.3 Demplot Micro Hydro Electrical Power Plant

21.4 Bimbingan Teknis dan Supervisi IPEA dan IUPEA 21.4.1 Bimbingan Teknis dan Supervisi IPEA dan

IUPEA

21.5 Evaluasi IPEA dan IUPEA

21.6 Pembinaan dan Koordinasi IPEA dan IUPEA 21.6.1 Pembinaan dan Koordinasi IPEA dan IUPEA

ke Pusat

SM. Gununng Sawal TWA Linggarjati TB Kareumbi

22 Jumlah kemitraan pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi yang beroperasi di kawasan konservasi sebanyak minimal 5 unit

1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi 1 lokasi

22.1 Inventarisasi Potensi Panas Bumi 22.1.1 Inventarisasi Potensi sekitar Panas Bumi

22.2 Koordinasi Pemanfaatan Potensi Panas Bumi 22.3.1 Koordinasi Pemanfaatan Potensi Panas Bumi

22.3 Bimbingan Teknis dan Supervisi Pemanfaatan

Potensi Panas Bumi 22.3.1 Sosialisasi Peraturan Pemanfaatan Panas Bumi

CA&TWA. Kamojang CA&TWA. Kamojang CA&TWA. Kamojang CA&TWA. Kamojang

Page 88: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

18

Kode Indikator Kinerja Kegiatan/Komponen Target Kumulatif dan Lokasi Pelaksanaan

2015 2016 2017 2018 2019

22.4 Evaluasi Pemanfaatan Potensi Panas Bumi

22.5 Pembinaan dan Koordinasi Pemanfaatan Potensi Panas Bumi

22.5.1 Pembinaan dan Koordinasi Pemanfaatan Potensi Panas Bumi ke daerah dan pusat

23 Jumlah Kader Konservasi (KK), Kelompok Pecinta Alam (KPA), Kelompok Swadaya Masyarakat/ Kelompok Profesi (KSM/KP) yang berstatus aktif sebanyak 6.000 Orang

180 orang 360 orang 540 orang 720 orang 900 orang

23.1 Pembentukan Kader Konservasi 23.1.1 Pembentukan Kader Konservasi

23.2 Kemah Bakti Kader Konservasi 23.2.1 Kemah Konservasi

23.3 Pembinaan KK/KPA/KSM/KP 23.3.1 Fasilitasi Kegiatan Kader Konservasi

TK.Nasioanal 23.3.2 Fasilitasi Kegiatan Kader Konservasi

TK.Provinsi 23.3.3 Pembinaan KSA/KPA

23.4 Pembinaan dan Koordinasi Aktivitas KK/KPA/KSM/KP

23.4.1 Bintek KK/KPA/KSM 23.4.2 Pembinaan dan Koordinasi Aktivitas

KK/KPA/KSM/KP

23.5 Penilaian KK/KPA/KSM/KP dalam rangka Wana Lestari

23.5.1 Fasilitasi Pemenang Lomba

4 SKW I 5 SKW II 6 SKW III 7 SKW IV 8 SKW V 9 SKW VI

10 SKW I 11 SKW II 12 SKW III 13 SKW IV 14 SKW V 15 SKW VI

16 SKW I 17 SKW II 18 SKW III 19 SKW IV 20 SKW V 21 SKW VI

22 SKW I 23 SKW II 24 SKW III 25 SKW IV 26 SKW V 27 SKW VI

28 SKW I 29 SKW II 30 SKW III 31 SKW IV 32 SKW V 33 SKW VI

Page 89: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

19

Kode Indikator Kinerja Kegiatan/Komponen Target Kumulatif dan Lokasi Pelaksanaan

2015 2016 2017 2018 2019

24 Nilai SAKIP Direktorat Jenderal KSDA dan Ekosistem minimal 78,00

70,00 Poin

34 SKW I 35 SKW II 36 SKW III 37 SKW IV 38 SKW V 39 SKW VI

70,25 Poin

40 SKW I 41 SKW II 42 SKW III 43 SKW IV 44 SKW V 45 SKW VI

70,50 Poin

46 SKW I 47 SKW II 48 SKW III 49 SKW IV 50 SKW V 51 SKW VI

70,75 Poin

52 SKW I 53 SKW II 54 SKW III 55 SKW IV 56 SKW V 57 SKW VI

78,00 Poin

58 SKW I 59 SKW II 60 SKW III 61 SKW IV 62 SKW V 63 SKW VI

24.1 Penyusunan Program dan Anggaran 24.1.1 'Penyusunan Renja 24.1.2 'Penyusunan RKA-KL 24.1.3 'Koordinasi dan konsultasi penyusunan

Program dan Anggaran 24.1.4 'Dukungan Pelaksanaan Koordinasi UPT

KLHK Prov. Jabar

24.2 Evaluasi dan Pelaporan 24.2.1 'Penyusunan LKj

24.2.2 'Penyusunan Laporan Tahunan 24.2.3 'Penyusunan Statistik 24.2.4 'Monitoring dan Evaluasi Kegiatan 24.2.5 'Rapat koordinasi evaluasi kinerja semester 24.2.6 'Dukungan Laporan Bulanan, Triwulan,

Semester, dan Tahunan

24.3 Data dan Informasi 24.3.1 Pembuatan Aplikasi database berbasis web 24.3.2 Pembuatan Buletin 24.3.3 Pencetakan peraturan bidang KSDAE 24.3.4 Kegiatan kunjungan orientasi jurnalistik 24.3.5 Pembuatan film dokumenter 24.3.6 Dukungan Kegiatan kehumasan dan

protokoler 24.3.7 Pameran IndoGreen Environment & Forestry

Expo 24.3.8 Pameran tingkat nasional 24.3.9 Pameran tingkat provinsi 24.3.10 Lomba Foto Daya Tarik TWA

24.4 Kerjasama dan Kemitraan 24.4.1 'Koordinasi dan konsultasi Kerjasama 24.4.2 'Pemantauan dan Koordinasi Kerjasama

24.5 Administrasi Kepegawaian 24.5.1 Pemutahiran Data Pegawai BBKSDA Jabar 24.5.2 Bimbingan Teknis Penyusunan Dupak

Pejabat Fungsional 24.5.3 Pengurusan Kenaikan Pangkat dan pensiun

Pegawai

Page 90: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

20

Kode Indikator Kinerja Kegiatan/Komponen Target Kumulatif dan Lokasi Pelaksanaan

2015 2016 2017 2018 2019

24.5.4 Peningkatan Daya Tahan Tubuh 24.5.5 Penataan Pegawai BBKSDA Jabar

24.6 Administrasi Keuangan 24.6.1 Pengelolaan sistem akuntansi instansi 24.6.2 In house training kegiatan administrasi dan

aplikasi keuangan lingkup Balai 24.6.3 Sosialisasi Peraturan Keuangan

24.7 Ketatausahaan dan Umum

24.8 Administrasi Perlengkapan 24.8.1 Administrasi petugas, pemungut PNBP TWA

& TB. 24.8.2 Pengurusan Lelgalitas Aset Tanah

(Pensertifikatan) 24.8.3 Administrasi pengelola BMN 24.8.4 Administrasi petugas Kerasipan dan

Persuratan 24.8.5 'Keperluan ketatausahaan dan rumah

tangga Balai Besar KSDA Jawa Barat

24.9 Peningkatan Kapasitas SDM 24.10 Pembinaan Pegawai BBKSDA JABAR 24.11 Peningkatan Daya Tahan Tubuh 24.12 Peningkatan Kapasitas Pegawai Bidang

Wisata Alam

24.13 Pengembangan Sarana dan Prasarana 24.13.1 Pengadaan Barang Lingkup BBKSDA JABAR 24.13.2 Pembangunan Kantor Resort, Pondok Kerja,

Pos Jaga Lingkup BBKSDA JABAR 24.13.3 Pembangunan Tempat Penetasan Telur

Penyu

Page 91: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

21

Kode Indikator Kinerja Kegiatan/Komponen Target Kumulatif dan Lokasi Pelaksanaan

2015 2016 2017 2018 2019

24.13.4 Renovasi Kantor Balai, Bidang dan Seksi

wilayah 24.13.5 Renovasi Kantor Kantor Resort, Pondok

Kerja, Pos Jaga Lingkup BBKSDA JABAR

Bandung, Juni 2016 Kepala Balai Besar KSDA Jawa Barat

Ir. Sustyo Iriyono, MSi

NIP.19620621 199002 1 001

Page 92: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Lampiran 2

Volume Satuan 2015 2016 2017 2018 2019

1 Jumlah dokumen perencanaan penataan kawasan konservasi yang tersusun

dan mendapat pengesahan sebanyak 150 Dokumen Zonasi dan/atau Blok

10 Dok 210.000 75.000 180.000 190.000 200.000

1.1 Inventarisasi Potensi Biofisik Kawasan

1.1.1 Inventarisasi Potensi Kawasan konservasi 50.000 - 50.000 65.000 50.000

1.2 Inventarisasi Potensi Sosial dan Ekonomi Masyarakat

1.2.1 Inventarisasi Potensi Sosial dan Ekonomi Masyarakat sekitar kawasan

konservasi

- 45.000 - 50.000

1.3 Penyusunan Rancangan Penataan Blok

1.3.1 Penyusunan Rancangan Penataan Blok kawasan konservasi 100.000 - 75.000 - 60.000

1.4 Konsultasi Publik Rancangan Penataan Blok

1.4.1 Konsultasi Publik & Pembahasan Pusat 30.000 50.000 50.000 -

1.5 Koordinasi Penilaian dan Pengesahan Rancangan Penataan Blok -

1.6 Penataan Batas Blok

1.6.1 Penataan Batas Blok lingkup kawasan konservasi - 50.000 25.000

1.7 Koordinasi dan Konsultasi 30.000 25.000 10.000 25.000 15.000

1.7.1 Koordinasi dan Konsultasi ke daerah dan pusat

2 Jumlah rekomendasi hasil evaluasi kesesuaian fungsi Kawasan konservasi

untuk 521 unit KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia

7 Unit - 75.000 140.000 150.000 200.000

2.1 Inventarisasi Potensi Kawasan

2.1.1 Inventarisasi Potensi Kawasan Dalam Rangka Evaluasi Fungsi Parsial 50.000 50.000 75.000

2.2 Evaluasi Kesesuaian Fungsi Kawasan Konservasi

2.2.1 Persiapan, Pelaksanaan, Pembahasan & Penyelesaian 60.000 75.000 85.000 100.000

2.3 Koordinasi dan Konsultasi

2.3.1 Koordinasi dan Konsultasi ke daerah dan pusat 15.000 15.000 15.000 25.000

3 Jumlah paket data dan informasi kawasan konservasi yang valid dan reliable

pada 521 KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia

50 Unit 90.000 140.000 200.000 110.000 90.000.000

Kode Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Target 5 Tahun Target Kinerja Kumulatif x Rp.1000

Indikatif Kebutuhan Pendanaan dalam rangka pencapaian Indikator Kinerja tahun 2015-2019

Balai Besar KSDA Jawa Barat

Page 93: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Volume Satuan 2015 2016 2017 2018 2019

Kode Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Target 5 Tahun Target Kinerja Kumulatif x Rp.1000

3.1 Inventarisasi Potensi Biofisik Kawasan

3.1.1 Pembuatan PSP 80.000 50.000 50.000 -

3.1.2 Inventarisasi potensi di masing-masing resort di lapangan - 80.000 100.000 50.000 80.000

3.1.3 Inventarisasi keragaman flora Jenis Anggrek dan Tumbuhan Obat - 50.000 40.000 - -

3.2 Inventarisasi Potensi Sosial dan Ekonomi Masyarakat Kawasan - - -

3.3 Pengembangan Database Spatial dan Non Spatial - - -

3.4 Pengelolaan Data dan Informasi - - -

3.5 Desiminasi Data dan Informasi - - -

3.6 Koordinasi dan Konsultasi

3.6.1 Koordinasi dan Konsultasi ke daerah dan pusat 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000

4 Jumlah KPHK pada kawasan konservasi non taman nasional yang terbentuk

sebanyak 100 Unit KPHK

9 unit 700.000 1.500.000 2.100.000 2.215.000 2.000.000

4.1 Penyusunan Rancang Bangun KPHK

4.1.1 Persiapan, FGD, Penyusunan, Konsultasi Publik 500.000 800.000 1.000.000 1.000.000 900.000

4.2 Penyusunan RPHJP

4.2.1 Inventarisasi Potensi Kawasan Konservasi KPHK 50.000 250.000 350.000 415.000 350.000

4.2.2 Inventarisasi Data Sosek Masyarakat Sekitar KPHK - 125.000 150.000 200.000 150.000

4.2.3 Pembahasan Internal Rancang Bangun KPHK 50.000 100.000 300.000 300.000 300.000

4.3 Penataan Wilayah Kerja KPHK

4.3.1 Pembahasan Penataan Wilayah Kerja KPHK 75.000 150.000 200.000 200.000 200.000

4.4 Koordinasi dan Konsultasi

4.4.1 Koordinasi, Konsultasi dan Monev KPHK ke Pusat 25.000 75.000 100.000 100.000 100.000

5 Jumlah kerjasama pembangunan strategis dan kerjasama penguatan fungsi

pada kawasan konservasi sebanyak 100 PKS

10 PKS 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000

5.1 Penyusunan Pertimbangan Teknis

5.1.1 Pelaksanaan, Pembahasan Pertimbangan Teknis - - - - -

5.2 Pengembangan Kerjasama Penguatan Fungsi Kawasan Konservasi

5.2.1 Pengembangan Jejaring Kerjasama Pengutan Fungsi dan Strategis - - - - -

5.2.2 Bimbingan Teknis Kerjasama Kemtraan - - - - -

5.3 Pengembangan Kerjasama Pembangunan Strategis

5.3.1 Koordinasi Kerjasama pembangunan Strategis - - - - -

Page 94: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Volume Satuan 2015 2016 2017 2018 2019

Kode Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Target 5 Tahun Target Kinerja Kumulatif x Rp.1000

5.4 Monitoring dan Evaluasi Perjanjian Kerjasama

5.4.1 Monitoring dan Evaluasi Perjanjian Kerjasama Lingkup BBKSDA JABAR 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000

5.5 Koordinasi dan Konsultasi

5.5.1 Koordinasi dan Konsultasi ke daerah dan pusat - - - - -

6 Jumlah kawasan konservasi yang ditingkatkan efektivitas pengelolaannya

hingga memperoleh nilai indeks METT minimal 70 poin pada minimal 260 unit

KSA, KPA dan TB di seluruh Indonesia

25 Unit 500.000 500.000 500.000 510.000 510.000

6.1 Self Assesment METT

6.6.1 Workshof METT - 75.000 75.000 75.000 75.000

6.6.2 Rakor Efektivitas Pengelolaan Kawasan 65.000 - - - -

6.2 Pemeliharaan Batas Kawasan Konservasi

6.2.1 Pemeliharaan Jalur Batas Kawasan Konservasi 50.000 50.000 - 50.000 50.000

6.2.2 Pemasangan Dan Pembuatan Papan Informasi dan Peringatan - - - - -

6.2.3 Sosialisasi Batas Kawasan - - - - -

6.2.4 Pembuatan Sekat Bakar - - - - -

6.3 Identifikasi Kebutuhan Penelitian pada Kawasan Konservasi

6.3.1 Penyusunan Kebutuhan Penelitian Lingkup Bidang Wilayah - - 40.000 - -

6.3.2 Pembahasan Laporan Penilaian Efektivitas Pengelolaan Kawasan - - - - -

6.4 Pengembangan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Kawasan Konservasi

6.4.1 Pengadaan Sarpras Pendukung KPHK 300.000 300.000 300.000 300.000 300.000

6.5 Pengembangan Program Pendidikan Konservasi

6.5.1 Visit to School - - - 25.000 -

6.5.2 Pendidikan Lingkungan dan Kemah Konservasi - - - 50.000 -

6.6 Pemberdayaan Masyarakat Tradisional

6.6.1 Peningkatan Kapasitas Masyarakat 75.000 50.000 75.000 - 75.000

6.6.2 Pembentukan Masyarakat Mitra Polhut - - - - -

6.6.3 Sosialisasi Penertiban Kepemilikan, Pemeliharaan dan Perdagangan TSL - - - - -

6.7 Koordinasi dan Konsultasi

6.7.1 Koordinasi dan Konsultasi ke daerah dan pusat 10.000 25.000 10.000 10.000 10.000

7 Jumlah dokumen perencanaan pengelolaan kawasan konservasi yang

tersusun dan mendapat pengesahan sebanyak 150 Dokumen Rencana

Pengelolaan

10 Dok 210.000 75.000 180.000 190.000 200.000

Page 95: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Volume Satuan 2015 2016 2017 2018 2019

Kode Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Target 5 Tahun Target Kinerja Kumulatif x Rp.1000

7.1 Inventarisasi Potensi Biofisik Kawasan

7.1.1 Inventarisasi Potensi Biofisik Kawasan 50.000 - - - 50.000

7.2 Inventarisasi Potensi Sosial dan Ekonomi Masyarakat Kawasan

7.2.1 Inventarisasi Potensi Sosial dan Ekonomi Masyarakat Kawasan - - - - -

7.3 Penyusunan Rencana Pengelolaan Kawasan Konservasi

7.3.1 Penyusunan Rencana Pengelolaan kawasan konservasi 100.000 - 100.000 110.000 90.000

7.4 Konsultasi Publik Rencana Pengelolaan Kawasan Konservasi

7.4.1 Konsultasi Publik dalam rangka penyusnan Rencana Pengelolaan 50.000 - 70.000 70.000 50.000

7.5 Koordinasi Penilaian dan Pengesahan Rencana Pengelolaan

7.5.1 Koordinasi Penilaian dan Pengesahan Rencana Pengelolaan - 50.000 - - -

7.6 Koordinasi dan Konsultasi

7.6.1 Koordinasi dan Konsultasi ke daerah dan pusat 10.000 25.000 10.000 10.000 10.000

8 Luas kawasan konservasi terdegradasi yang dipulihkan kondisi ekosistemnya

seluas 100.000 Ha

400 Ha 100.000 800.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000

8.1 Analisa Spasial Tutupan Vegetasi Kawasan Konservasi -

8.2 Kajian Pemulihan Ekosistem

8.2.1 Reviu/ Update Data RPE 50.000

8.3 Perencanaan Rehabilitasi Kawasan Konservasi 50.000

8.3.1 Perencanaan Rehabilitasi Kawasan Konservasi

8.4 Rehabilitasi Kawasan Konservasi

8.4.1 Penyusunan Rancangan Kegiatan Penanaman - 75.000 100.000 100.000 100.000

8.4.2 Penanaman Dalam Rangka Pemulihan Ekosistem - 200.000 250.000 250.000 250.000

8.4.3 Rehabilitasi Kawasan TWA dan SM - 350.000 450.000 450.000 450.000

8.4.4 Pengamanan/Pemeliharaan Bibit Sementara - 75.000 75.000 75.000 75.000

8.5 Restorasi Kawasan Konservasi

8.5.1 Bintek Restorasi - 65.000 75.000 75.000 75.000

8.5.2 Enrichment Plantin -

8.6 Suksesi Alami -

8.7 Kajian Tipologi Permasalahan Kawasan Konservasi -

Page 96: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Volume Satuan 2015 2016 2017 2018 2019

Kode Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Target 5 Tahun Target Kinerja Kumulatif x Rp.1000

8.8 Penyelesaian Konflik Kawasan Konservasi (Non Litigasi) -

8.9 Penyelesaian Konflik Pemanfaatan Non Prosedural (Non Litigasi) -

8.10 Koordinasi dan Konsultasi

8.10.1 Koordinasi dan Konsultasi ke daerah dan

Pusat

- 15.000 30.000 30.000 30.000

8.11 Monitoring dan Evaluasi

8.11.1 Monitoring dan Evaluasi terkait RPE 20.000 20.000 20.000 20.000

9 Jumlah desa di daerah penyangga kawasan konservasi yang dibina sebanyak

77 Desa selama 5 tahun

6 Desa 800.000 600.000 400.000 400.000 300.000

9.1 Prakondisi Pemberdayaan Masyarakat

9.1.1 Koordinasi dan Konsultasi terkait Pemberdayaan Masyarakat 50.000 50.000 50.000 50.000 25.000

9.2 Pembentukan dan Pembinaan Kelembagaan 75.000 75.000 75.000 75.000 -

9.3 Pendampingan Pemberdayan Masyarakat

9.3.1 Bintek Pengembangan MDK

9.4 Pembinaan dan Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif

9.4.1 Bantuan Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif bagi desa sekitar

kawasan konservasi

500.000 300.000 100.000 100.000 100.000

9.5 Peningkatan Kapasitas Masyarakat

9.5.1 Peningkatan kapasitas kelompok masyarakat 80.000 80.000 80.000 80.000 80.000

9.6 Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat

9.6.1 Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat sekitar kawasan konservasi 75.000 75.000 75.000 75.000 75.000

9.7 Pengembangan Kemitraan/Kolaborasi - - - - -

9.8 Penetapan Daerah Penyangga - - - - -

9.9 Monitoring dan Evaluasi

9.9.1 Monitoring dan Evaluasi ke daerah dan pusat 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000

10 Jumlah KPHK pada kawasan konservasi non taman nasional yang beroperasi 10 Unit 700.000 1.500.000 2.000.000 2.250.000 2.000.000

Page 97: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Volume Satuan 2015 2016 2017 2018 2019

Kode Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Target 5 Tahun Target Kinerja Kumulatif x Rp.1000

10.1 Identifikasi, Eksplorasi, Inventarisasi, dan Pemetaan Sebaran Potensi

10.1.1 Identifikasi, Eksplorasi, Inventarisasi, dan Pemetaan sebaran potensi

pada kawasan konservasi

75.000 75.000 - - -

10.1.2 Identifikasi, Eksplorasi dan Pemetaan Kerawanan Kawasan konservasi 75.000 75.000 - - -

10.2 Pengelolaan Data dan Informasi

10.2.1 Pengelolaan Data dan Informasi kawasan konservasi lingkup BBKSDA

JABAR

150.000 150.000 50.000 75.000 50.000

10.3 Penyusunan Rencana Pengelolaan KPHK

10.3.1 Penyusunan Rencana Pengelolaan KPHK Lingkup BBKSDA JABAR 300.000 375.000 - - -

10.4 Operasional KPHK

10.4.1 Rakor Operasionlisasi KPHK 150.000 100.000 100.000 70.000

10.4.2 Operasional KPHK 350.000 350.000 470.000 300.000

10.4.3 Rapat Penyusunan SOP KPHK 100.000 50.000 75.000 50.000

10.5 Pengembangan SDM KPHK

10.5.1 Pengembangan SDM KPHK Lingkup BBKSDA JABAR 100.000 100.000 100.000 100.000

10.6 Pengembangan Kapasitas Kelembagaan KPHK

10.6.1 Pembinaan Desa Binaan 50.000 75.000 50.000 50.000 50.000

10.7 Pengembangan Sarana dan Prasarana KPHK

10.7.1 Pengembangan Sapras KPHK Lingkup BBKSDA JABAR 350.000 350.000 350.000

10.7.2 Penguatan Sarana Mobilisasi Minimal KPHK 800.000 800.000 800.000

10.8 Administrasi Kegiatan KPHK

10.8.1 Pembelian ATK 50.000 50.000

10.8.2 Pemeliharaan peralatan 15.000 15.000

10.8.3 Pemeliharaan kendaraan operasional KPHK 15.000 15.000

10.8.4 Administrasi Kegiatan KPHK Lingkup BBKSDA JABAR 100.000 100.000 100.000

10.9 Koordinasi dan Konsultasi

10.9.1 Koordinasi dan Konsultasi terkait KPHK 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000

11 Jumlah pelaksanaan kegiatan perlindungan dan pengamanan kawasan

konservasi di 34 Provinsi

2 Prov 1.000.000 1.200.000 1.300.000 1.400.000 1.500.000

11.1 Patroli Pengamanan Hutan

Page 98: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Volume Satuan 2015 2016 2017 2018 2019

Kode Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Target 5 Tahun Target Kinerja Kumulatif x Rp.1000

11.1.1 Patroli Pengamanan Kawasan 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000

11.1.2 Patroli Bersama MPP 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000

11.2 Operasi Pengamanan Hutan

11.2.1 Pulbaket 45.000 45.000 45.000 45.000 45.000

11.2.2 Operasi Khusus - - - - -

11.2.3 Operasi Penertiban TSL - 50.000 50.000 50.000 50.000

11.2.4 Operasi Pengamanan Fungsional 75.000 75.000 75.000 75.000 75.000

11.2.5 Operasi Gabungan 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000

11.2.6 Operasi Gabungan Perairan - - - - -

11.2.7 Operasi Penanganan Konflik Satwa Liar dan Manusia (Macan Tutul,

Kera ekor Panjang, dan Rusa )

- - - - 50.000

11.2.8 Pengendalian Invasive Alien Spesies - - - - 50.000

11.2.9 Pembuatan Pagar Di CA/TWA Pangandaran ( Pantai Barat Dan Timur

200 M

- - - - -

11.3 Koordinasi Pengamanan Hutan

11.3.1 Rakor Pengamanan Hutan Prov. Jabar - - 50.000 50.000 50.000

11.3.2 Penyusunan SOP Pengamanan - - 50.000 50.000 50.000

11.3.3 Koordinasi, Supevisi dan Konsultasi terkait pengamanan kawasan

konservasi

50.000 50.000 50.000 50.000 50.000

11.3.4 Honor tenaga Pamhut 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000

11.4 Operasi Yustisi

11.4.1 Persiapan, Pelaksanaan dan Penyelesaian Operasi Yustisi 75.000 100.000 100.000 100.000 75.000

11.4.2 Penanganangan Barang Bukti - 50.000 50.000 50.000 50.000

11.5 Patroli Pengendalian Kebakaran Hutan

11.5.1 Patroli Pengendalian Kebakaran Hutan - - - - -

11.5.2 Patroli Pencegahan Kebakaran Hutan 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000

11.6 Deteksi dan Peringatan Dini

11.6.1 Deteksi Dini Kebakaran Hutan - - - - -

11.7 Pemadaman Kebakaran Hutan

11.7.1 Pemadaman Kebakaran Hutan 150.000 200.000 200.000 200.000 150.000

11.8 Kampanye Pengendalian Kebakaran Hutan 50.000

11.8.1 Sosialisasi Pengendalian Kebakaran Hutan 75.000 75.000 75.000 75.000 75.000

11.8.2 Apel Siaga/ Gelar Pasukan dan Peralatan Pemadaman Kebakaran

Hutan

- - - - -

11.8.3 Pembuatan Papan Larangan /Informasi terkait dalkarhut - - - - 50.000

Page 99: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Volume Satuan 2015 2016 2017 2018 2019

Kode Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Target 5 Tahun Target Kinerja Kumulatif x Rp.1000

11.8.4 Sosialisasi Kepada Masyarakat Sekitar Kawasan Konservasi 25.000 50.000 50.000 50.000 25.000

11.9 Operasional Manggala Agni

11.9.1 Monitoring Hotspot 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000

11.9.2 Monitoring areal bekas kebakaran Hutan - - - - -

11.9.3 Pemeliharaan Kendaraan Operasional Kebakakaran Hutan 75.000 75.000 75.000 75.000 75.000

11.10 Pengembangan Kapasitas SDM

11.10.1 Pelatihan perawatan mesin dalkarhut - - - - -

11.10.2 Bintek Polhut - - - - -

11.10.3 Pelatihan Menembak - - - 75.000 75.000

11.10.4 Bintek Masyarakat Mitra Polhut (MMP) - - - 25.000 25.000

11.10.5 Bintek Masyarakat Peduli Api (MPA) - - - - -

11.10.6 Pengurusan Pengpin Senpi 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000

11.10.7 Pengurusan Administrasi Senpi 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000

11.10.8 Pembentukan Mmp (Masyarakat Mitra Polhut) Di Pangandaran - - - - -

11.10.9 Penyegaran Polhut - - - - -

11.11 Koordinasi dan Konsultasi

11.11.1 Koordinasi dan Konsultasi ke daerah dan pusat 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000

11.11.2 Kordinasi Tk. Bidang Wilayah 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000

11.11.3 Koordinasi Tk. Seksi Wilayah 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000

11.11.4 Koordinasi Resort Wilayah 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000

12 Persentase peningkatan populasi 25 jenis satwa terancam punah prioritas

sesuai The IUCN Red List of Threatened Species sebesar 10% sesuai

baseline data tahun 2013

10 % 750.000 800.000 900.000 1.000.000 1.200.000

12.1 Inventarisasi dan Pemetaan Sebaran Tumbuhan Alam dan Satwa Liar

12.1.1 Iventarisasi dan Pemetaan Sebaran Satwa 50.000 50.000 50.000 - -

12.1.2 Inventarisasi Potensi Elang Jawa 50.000 50.000 50.000 50.000 60.000

12.1.3 Inventarisasi Potensi Owa Jawa 50.000 50.000 50.000 50.000 -

12.1.4 Inventarisasi Macan Tutul - - 50.000 50.000 -

12.1.5 Inventarisasi Potensi Habitat Penyu DI SM Sindangkerta - - - 50.000 50.000

12.1.6 Inventarisasi Potensi Raflesia, Kaboa dan Meranti Merah di CA

Sancang

- - - - 50.000

12.1.7 Inventarisasi Potensi Kantong SEMAR - - - - 75.000

12.2 Monitoring Populasi Tumbuhan Alam dan Satwa Liar

12.2.1 Workshop Monitoring Satwa Liar 75.000 75.000 75.000 75.000 75.000

12.2.2 Workshop Peningkatan Populasi Satwa Penting - - - - -

12.2.3 Monitoring Populasi Tumbuhan Alam dan Satwa Liar 90.000 90.000 90.000 90.000 90.000

12.2.4 Monitoring Populasi Dan Habitat Owa Jawa - - - - 50.000

Page 100: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Volume Satuan 2015 2016 2017 2018 2019

Kode Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Target 5 Tahun Target Kinerja Kumulatif x Rp.1000

12.2.5 Monitoring Populasi Elang Jawa - - 50.000 50.000 -

12.2.6 Monitoring Populasi Lutung - - - 50.000 50.000

12.2.7 Monitoring Populasi Macan Tutul - - - - 50.000

12.2.8 Monitoring Prey Macan Tutul - - - 75.000 75.000

12.2.9 Monitoring Populasi Owa Jawa - - - - -

12.2.10 Monitoring Potensi Surili - - - - 50.000

12.2.11 Pembuatan Arboretum Anggrek Dan Tanaman Obat - - - - 50.000

12.3 Pembinaan Habitat Satwa Liar

12.3.1 Pembinaan populasi penyu dan keanekaragaman jenis ikan di SM.

Sindangkerta

50.000 50.000 50.000 50.000 50.000

12.3.1 Pembinaan habitat penyu di SM. Cikepuh dan TWA. Pulau sangiang 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000

12.4 Pembinaan Populasi Satwa Liar

12.4.1 Pengelolaan Demplot Penangkaran Penyu Semi Alami 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000

12.4.2 Rehabilitasi dan pelepasliaran penyu dan ikan lainnya di Batuhiu 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000

12.5 Penanganan Konflik Satwa Liar dan Manusia

12.5.1 Bintek mitigasi konflik satwa - - - - 50.000

12.5.2 Penanganan Gangguan Satwa Liar 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000

12.5.3 Penyusunan SOP konflik satwa - 50.000 50.000 50.000 -

12.6 Evakuasi Satwa Liar

12.6.1 Translokasi Satwa Liar 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000

12.6.2 Evakuasi Satwa liar 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000

12.7 Operasional dan Pemeliharaan Satwa Liar

12.7.1 Pengadaan Pakan satwa 25.000 25.000 25.000 25.000 50.000

12.8 Rehabilitasi dan Pelepasliaran Satwa

12.8.1 Pelepasliaran satwa liar 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000

12.9 Kampanye Pelestarian Satwa Liar dan Tumbuhan Alam

12.9.1 Sosialisasi Per UU TSL 35.000 35.000 35.000 - -

12.9.2 Sosialisasi Satwa Liar yang dilindungi Ke Sekolah dan Perguruan Tinggi

(Konservasi Goest To School And Campus)

- - - 35.000 -

12.9.3 Pembuatan Leaflet TSL 25.000 25.000 25.000 - 25.000

12.10 Koordinasi dan Konsultasi

12.10.1 Koordinasi dan Konsultasi terkait TSl 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000

13 Jumlah penambahan jenis satwa liar dan tumbuhan alam yang

dikembangbiakkan pada lembaga konservasi sebanyak 10 spesies dari

baseline tahun 2013

2 Spesies - 100.000 75.000 50.000 150.000

Page 101: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Volume Satuan 2015 2016 2017 2018 2019

Kode Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Target 5 Tahun Target Kinerja Kumulatif x Rp.1000

13.1 Pertimbangan Teknis Lembaga Konservasi

13.2 Bimbingan Teknis dan Supervisi

13.2.1 Koordinasi Calon LK - -

13.3 Evaluasi Lembaga Konservasi

13.3.1 Monitoring dan Evaluasi Lembaga Konservasi 75.000 50.000 35.000 75.000

13.3.2 Monitoring dan Evaluasi Satwa Hasil Evakuasi ke Lembaga Konservasi - - 50.000

13.4 Pembinaan dan Koordinasi

13.4.1 Pembinaan dan koordinasi di Lembaga Konservasi lingkup Wilayah

Bidang KSDA Wilayah

25.000 25.000 15.000 25.000

14 Besaran PNBP dari hasil pemanfaatan satwa liar dan tumbuhan alam sebesar

Rp 50 M

0,5 Milyar 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000

14.1 Pertimbangan Teknis Penyusunan Standar Harga Patokan 50.000

14.1.1 Survey dan Analisa Data Pengusulan Kuota 25.000 25.000 25.000 25.000

14.2 Bimbingan Teknis dan Supervisi -

14.2.1 Persiapan, Pelaksanaan, penyelesaian - 50.000 25.000 25.000 25.000

14.2.2 Bimbingan Teknis dan Supervisi - 15.000 15.000 15.000 15.000

14.2.3 Pelayanan Pembuatan BAP Tata Usaha Peredaran TSL -

14.3 Pembinaan dan Koordinasi -

14.3.1 Pembinaan Kepada Pengumpul Pedagang dan Penangkar - - - 50.000 50.000

14.3.2 Workshop penangkaran dan peredaran TSL - 50.000 50.000 50.000

14.3.3 Rakor pembahasan penetapan usulan kuota

14.4 Monitoring dan Evaluasi

14.4.1 Monev Kegiatan Penangkaaran 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000

14.4.2 Monev Kegiatan Peredara TSL - - - - -

14.5 Koordinasi dan Konsultasi

14.5.1 Koordinasi dan Konsultasi ke daerah dan pusat - 10.000 10.000 10.000 10.000

15 Jumlah ketersediaan data dan informasi sebaran keanekaragaman spesies

dan genetik yang valid dan reliable pada 7 wilayah biogeografi

1 Wilayah

Biogeografi

- 50.000 75.000 75.000 100.000

4.5 Identifikasi Tumbuhan Alam dan Satwa Liar 50.000 25.000

Page 102: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Volume Satuan 2015 2016 2017 2018 2019

Kode Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Target 5 Tahun Target Kinerja Kumulatif x Rp.1000

4.6 Inventarisasi dan Pemetaan Sebaran Tumbuhan Alam dan Satwa Liar

4.6.1 Inventarisasi dan Pemetaan Sebaran 25.000 25.000

4.6.2 Identifikasi Tumbuhan Invasive Alien Species (IAS) 50.000 50.000

4.7 Monitoring Populasi Tumbuhan Alam dan Satwa Liar

4.7.1 Inventarisasi/Monitoring buaya

4.8 Photo Hunting Satwa Liar dan Tumbuhan Alam

4.8.1 Photo Hunting TSL 25.000

4.9 Penyusunan Database Spesies

4.9.1 Pembuatan Aplikasi database TSL 50.000

4.10 Desiminasi Data dan Informasi

16 Jumlah unit pusat pengembangbiakan dan suaka satwa (sanctuary) spesies

terancam punah yang terbangun sebanyak 50 unit.

1 Unit - - 1.000.000 1.000.000 1.000.000

16.1 Operasional dan Pemeliharaan Satwa Liar - -

16.1.1 Operasional dan Pemeliharaan Pusat Konservasi Elang - - 350.000 350.000 350.000

16.2 Evakuasi Satwa Liar - -

16.3 Operasional Pusat Pengembangbiakan dan Suaka Satwa Liar - - - - -

16.4 Rehabilitasi dan Pelepasliaran Satwa - - 125.000 125.000 125.000

16.5 Pengembangan Sarana dan Prasarana Pusat Pengembangbiakan dan

Suaka Satwa Liar

- -

16.5.1 Pengembangan Sarana dan Prasarana Pusat KOnservasi Elang - - 500.000 500.000 500.000

16.6 Koordinasi dan Konsultasi - -

16.6.1 Koordinasi dan Konsultasi ke pusat dan daerah - - 25.000 25.000 25.000

17 Jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi minimal sebanyak 1,5 juta

orang wisatawan mancanegara selama 5 tahun

0,1 Juta - - - - -

17.1 Analisis Kebutuhan Pengembangan Pariwisata Alam

17.1.1 Rapat Koordinasi Dalam Rangka Pengembangan Pariwisata

17.2 Pengembangan Sarana dan Prasarana Pengusahaan Pariwisata Alam

17.3 Informasi, Promosi dan Pemasaran

Page 103: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Volume Satuan 2015 2016 2017 2018 2019

Kode Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Target 5 Tahun Target Kinerja Kumulatif x Rp.1000

17.4 Operasional Pengelolaan Obyek Wisata Alam

17.4.1 Koordinasi dan konsultasi terkait wisata alam

18 Jumlah kunjungan wisata ke kawasan konservasi minimal sebanyak 20 juta

orang wisatawan nusantara selama 5 tahun

1,5 Juta 1.000.000 1.500.000 1.750.000 2.000.000 2.250.000

18.1 Analisis Kebutuhan Pengembangan Pariwisata Alam

18.2 Pengembangan Sarana dan Prasarana Pengusahaan Pariwisata Alam

18.2.1 Pembuatan landscaping TWA - - - 100.000 100.000

18.2.2 Pembuatan DED TWA - - 50.000 50.000 50.000

18.2.3 Pengembangan Wisata Terbatas - - - 50.000 50.000

18.2.4 Pengadaan Sarana Prasaran di TWA 450.000 500.000 500.000 600.000 850.000

18.3 Informasi, Promosi dan Pemasaran

18.3.1 Sosialiasi Taman Wisata Alam Di Bidang Wilayah Kepada Biro Jasa Dan

Hotel

50.000 50.000 50.000 50.000

18.3.2 Pembuatan Leaflet 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000

18.3.3 Pembuatan Stiker Mobil - 100.000 100.000 100.000 100.000

18.3.4 Pembuatan Film TWA. 50.000 - 100.000 100.000 100.000

18.3.5 Lomba Foto Potensi TWA. - 50.000 50.000 50.000 50.000

18.3.6 Promosi dan Informasi wisata - 75.000 75.000 75.000 75.000

18.3.7 Pameran Promosi wisata alam - 100.000 100.000 100.000 100.000

18.3.8 Sosialisasi Keselamatan Pengunjung di TWA - 50.000 50.000 50.000 50.000

18.3.9 Festival Promosi Wisata - 100.000 100.000 100.000 100.000

18.3.10 Pembuatan Buku Informasi Wisata Alam 50.000 - 50.000 50.000 50.000

18.3.11 Pembuatan Bilboard TWA 100.000 - - - -

18.3.12 Pameran TK. KABUPATEN 75.000 75.000 75.000 75.000 75.000

18.3.13 Sosialisasi dan Fromosi ke Agen Travel - 50.000 50.000 50.000 50.000

18.4 Operasional Pengelolaan Obyek Wisata Alam

18.4.1 Pelatihan Interpretasi Wisata Alam DI TWA. - 75.000 75.000 75.000 75.000

18.4.2 Pelatihan Water Rescue - - 50.000 50.000 50.000

18.4.3 Monitoring Dan Evaluasi RKT IUPSWA 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000

18.4.4 Pencetakan karcis masuk 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000

19 Jumlah unit usaha pemanfaatan pariwisata alam di kawasan konservasi

bertambah sebanyak 100 Unit dari baseline tahun 2013

3 Unit 200.000 250.000 300.000 400.000 500.000

19.1 Penyusunan Desain Tapak

19.1.1 Penyusunan Desain Tapak Kawasan 75.000 100.000 100.000 100.000 200.000

Page 104: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Volume Satuan 2015 2016 2017 2018 2019

Kode Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Target 5 Tahun Target Kinerja Kumulatif x Rp.1000

19.2 Informasi, Promosi dan Pemasaran Potensi Obyek Wisata Alam

19.2.1 Rapat Koordinasi Pemanfaatan Jasa Lingkungan Air - - 50.000 50.000 50.000

19.2.2 Peningkatan Pelayanan Pengunjung Pada Hari Raya/Libur Nasional 35.000 35.000 35.000 50.000 50.000

19.3 Bimbingan Teknis dan Supervisi IUPSWA dan IUPJWA

19.3.1 Bimbingan Teknis dan Supervisi IUPSWA dan IUPJWA 40.000 40.000 40.000 50.000 50.000

19.4 Evaluasi IUPSWA dan IUPJWA

19.4.1 Monitoring dan evaluasi IUPSWA dan IUPJWA 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000

19.5 Fasilitasi Forum Wisata Alam

19.5.1 Pembentukan Forum Wisata Alam - - - 50.000 50.000

19.5.2 Fasilitasi Forum Wisata Alam DI TWA - 25.000 25.000 50.000 50.000

19.6 Pembinaan dan Koordinasi

19.6.1 Pembinaan dan Koordinasi ke daerah dan pusat 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000

20 Jumlah pemanfaatan jasa lingkungan air yang beroperasi di kawasan

konservasi bertambah sebanyak 25 Unit

1 Unit 50.000 75.000 125.000 100.000 75.000

20.1 Inventarisasi Potensi Sumberdaya Air

20.1.1 Inventarisasi Jasa Lingkungan Air - - 50.000

20.2 Valuasi Ekonomi Sumberdaya Air

20.3 Koordinasi Pemanfaatan Sumberdaya Air

20.3.1 Workshop Inisiasi Imbal Jasa Lingkungan Air

20.3.2 Monitoring Perijinan Pemanfatan Jasa lingkungan Air (IPA dan IUPA ) 25.000

20.4 Bimbingan Teknis dan Supervisi IPA dan IUPA

20.4.1 Bimbingan Teknis IPA dan IUPA 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000

20.5 Evaluasi IPA dan IUPA

20.5.1 Evaluasi IPA dan IUPA

20.6 Pembinaan dan Koordinasi IPA dan IUPA

20.6.1 Pembinaan dan Koordinasi IPA dan IUPA ke pusat 25.000 25.000 25.000 25.000

21 Jumlah pemanfaatan energi air dari kawasan konservasi untuk keperluan

mini/micro hydro power plant bertambah sebanyak minimal 50 unit

1 Unit - 25.000 50.000 100.000 150.000

21.1 Inventarisasi Potensi Sumberdaya Air

21.2 Koordinasi Pemanfaatan Sumberdaya Energi Air 25.000 50.000 - 50.000

Page 105: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Volume Satuan 2015 2016 2017 2018 2019

Kode Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Target 5 Tahun Target Kinerja Kumulatif x Rp.1000

21.3 Demplot Micro Hydro Electrical Power Plant 75.000 75.000

21.4 Bimbingan Teknis dan Supervisi IPEA dan IUPEA

21.4.1 Bimbingan Teknis dan Supervisi IPEA dan IUPEA

21.5 Evaluasi IPEA dan IUPEA

21.6 Pembinaan dan Koordinasi IPEA dan IUPEA

21.6.1 Pembinaan dan Koordinasi IPEA dan IUPEA ke Pusat 25.000 25.000

22 Jumlah kemitraan pemanfaatan jasa lingkungan panas bumi yang beroperasi

di kawasan konservasi sebanyak minimal 5 unit

2 Unit - 25.000.000 75.000.000 100.000.000 150.000.000

22.1 Inventarisasi Potensi Panas Bumi

22.1.1 Inventarisasi Potensi sekitar Panas Bumi 75.000 75.000

22.2 Koordinasi Pemanfaatan Potensi Panas Bumi

22.3.1 Koordinasi Pemanfaatan Potensi Panas Bumi 50.000 50.000

22.3 Bimbingan Teknis dan Supervisi Pemanfaatan Potensi Panas Bumi

22.3.1 Sosialisasi Peraturan Pemanfaatan Panas Bumi

22.4 Evaluasi Pemanfaatan Potensi Panas Bumi

22.5 Pembinaan dan Koordinasi Pemanfaatan Potensi Panas Bumi

22.5.1 Pembinaan dan Koordinasi Pemanfaatan Potensi Panas Bumi ke

daerah dan pusat

25.000 25.000 25.000 25.000

23 Jumlah Kader Konservasi (KK), Kelompok Pecinta Alam (KPA), Kelompok

Swadaya Masyarakat/ Kelompok Profesi (KSM/KP) yang berstatus aktif

sebanyak 6.000 Orang

900 Orang 450.000 500.000 500.000 720.000 900.000

23.1 Pembentukan Kader Konservasi

23.1.1 Pembentukan Kader Konservasi 100.000 150.000 150.000 150.000 150.000

23.2 Kemah Bakti Kader Konservasi

23.2.1 Kemah Konservasi 70.000 125.000

23.3 Pembinaan KK/KPA/KSM/KP

23.3.1 Fasilitasi Kegiatan Kader Konservasi TK.Nasioanal 75.000 75.000 75.000 75.000 75.000

23.3.2 Fasilitasi Kegiatan Kader Konservasi TK.Provinsi 50.000 50.000 50.000 100.000 100.000

23.3.3 Pembinaan KSA/KPA 50.000 50.000 50.000 50.000 100.000

Page 106: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Volume Satuan 2015 2016 2017 2018 2019

Kode Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Target 5 Tahun Target Kinerja Kumulatif x Rp.1000

23.4 Pembinaan dan Koordinasi Aktivitas KK/KPA/KSM/KP

23.4.1 Bintek KK/KPA/KSM 75.000 75.000 75.000 100.000 100.000

23.4.2 Pembinaan dan Koordinasi Aktivitas KK/KPA/KSM/KP 50.000 50.000 50.000 100.000 150.000

23.5 Penilaian KK/KPA/KSM/KP dalam rangka Wana Lestari

23.5.1 Fasilitasi Pemenang Lomba 50.000 50.000 50.000 75.000 100.000

24 Nilai SAKIP Direktorat Jenderal KSDA dan Ekosistem minimal 78,00 78 point 2.500.000 3.250.000 3.500.000 4.000.000 4.500.000

24.1 Penyusunan Program dan Anggaran

24.1.1 'Penyusunan Renja 25.000 50.000 75.000 100.000 100.000

24.1.2 'Penyusunan RKA-KL 25.000 25.000 35.000 35.000 35.000

24.1.3 'Koordinasi dan konsultasi penyusunan Program dan Anggaran 25.000 25.000 35.000 35.000 35.000

24.1.4 'Dukungan Pelaksanaan Koordinasi UPT KLHK Prov. Jabar 35.000 50.000 50.000 50.000 50.000

24.2 Evaluasi dan Pelaporan 25.000 25.000 35.000 35.000 35.000

24.2.1 'Penyusunan LKj 25.000 25.000 35.000 35.000 35.000

24.2.2 'Penyusunan Laporan Tahunan 25.000 25.000 35.000 35.000 35.000

24.2.3 'Penyusunan Statistik 25.000 25.000 35.000 35.000 35.000

24.2.4 'Monitoring dan Evaluasi Kegiatan 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000

24.2.5 'Rapat koordinasi evaluasi kinerja semester 50.000 65.000 75.000 75.000 75.000

24.2.6 'Dukungan Laporan Bulanan, Triwulan, Semester, dan Tahunan 25.000 25.000 50.000 50.000 50.000

24.3 Data dan Informasi

24.3.1 Pembuatan Aplikasi database berbasis web - - 75.000 75.000 75.000

24.3.2 Pembuatan Buletin - 50.000 50.000 50.000 50.000

24.3.3 Pencetakan peraturan bidang KSDAE - - 25.000 25.000 25.000

24.3.4 Kegiatan kunjungan orientasi jurnalistik 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000

24.3.5 Pembuatan film dokumenter - - 100.000 100.000 100.000

24.3.6 Dukungan Kegiatan kehumasan dan protokoler 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000

24.3.7 Pameran IndoGreen Environment & Forestry Expo 125.000 150.000 150.000 150.000 150.000

24.3.8 Pameran tingkat nasional 100.000 75.000 75.000 75.000 75.000

24.3.9 Pameran tingkat provinsi 75.000 75.000 75.000 75.000 75.000

24.3.10 Lomba Foto Daya Tarik TWA - - - - -

24.4 Kerjasama dan Kemitraan

24.4.1 'Koordinasi dan konsultasi Kerjasama 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000

24.4.2 'Pemantauan dan Koordinasi Kerjasama 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000

24.5 Administrasi Kepegawaian

24.5.1 Pemutahiran Data Pegawai BBKSDA Jabar 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000

24.5.2 Bimbingan Teknis Penyusunan Dupak Pejabat Fungsional 15.000 15.000 35.000 35.000 35.000

Page 107: RENCANA STRATEGIS - bbksdajabar.ksdae.menlhk.go.idbbksdajabar.ksdae.menlhk.go.id/.../08/0.-Renstra-BBKSDA-Jabar-2015... · rencana strategis balai besar ksda jawa barat tahun 2015-2019

Volume Satuan 2015 2016 2017 2018 2019

Kode Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Target 5 Tahun Target Kinerja Kumulatif x Rp.1000

24.5.3 Pengurusan Kenaikan Pangkat dan pensiun Pegawai 15.000 15.000 35.000 35.000 35.000

24.5.4 Peningkatan Daya Tahan Tubuh 15.000 15.000 35.000 35.000 35.000

24.5.5 Penataan Pegawai BBKSDA Jabar 15.000 15.000 35.000 35.000 35.000

24.6 Administrasi Keuangan

24.6.1 Pengelolaan sistem akuntansi instansi 50.000 50.000 100.000 100.000 100.000

24.6.2 In house training kegiatan administrasi dan aplikasi keuangan lingkup

Balai

50.000 50.000 50.000 50.000 50.000

24.6.3 Sosialisasi Peraturan Keuangan - 45.000 45.000 45.000 45.000

24.7 Ketatausahaan dan Umum

24.8 Administrasi Perlengkapan

24.8.1 Administrasi petugas, pemungut PNBP TWA & TB. 150.000 300.000 300.000 300.000 300.000

24.8.2 Pengurusan Lelgalitas Aset Tanah (Pensertifikatan) 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000

24.8.3 Administrasi pengelola BMN 125.000 100.000 100.000 100.000 100.000

24.8.4 Administrasi petugas Kerasipan dan Persuratan 100.000 75.000 75.000 75.000 75.000

24.8.5 'Keperluan ketatausahaan dan rumah tangga Balai Besar KSDA Jawa

Barat

100.000 100.000 100.000 100.000 100.000

24.9 Peningkatan Kapasitas SDM

24.10 Pembinaan Pegawai BBKSDA JABAR 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000

24.11 Peningkatan Daya Tahan Tubuh - - - - -

24.12 Peningkatan Kapasitas Pegawai Bidang Wisata Alam - - - 475.000 475.000

24.13 Pengembangan Sarana dan Prasarana

24.13.1 Pengadaan Barang Lingkup BBKSDA JABAR 600.000 500.000 900.000 900.000 1.400.000

24.13.2 Pembangunan Kantor Resort, Pondok Kerja, Pos Jaga Lingkup

BBKSDA JABAR

- - - - -

24.13.3 Pembangunan Tempat Penetasan Telur Penyu - - - - -

24.13.4 Renovasi Kantor Balai, Bidang dan Seksi wilayah - 750.000 - - -

24.13.5 Renovasi Kantor Kantor Resort, Pondok Kerja, Pos Jaga Lingkup

BBKSDA JABAR

300.000 150.000 300.000 300.000 300.000

Jumlah 6.820.000 34.875.000 87.935.000 114.070.000 254.495.000

498.195.000

Gaji 5 25.000.000.000 27.500.000.000 30.250.000.000 33.275.000.000 36.602.500.000 152.627.500.000