rencana strategis perangkat daerah kabupaten banjarnegara … · 2019-01-23 · penataan ruang........
TRANSCRIPT
PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA
Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 9 Tahun 2018 tentang Rencana Strategis Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022
RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017-2022
V
DAFTAR ISI
V.A. PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR TAHUN 2018 TENTANG RENCANA STRATEGIS
PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017-2022........................................................... Buku I
V.B. LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI NOMOR TAHUN 2018
I. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH SEKRETARIAT DAERAH......................................... Buku I
II. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
SEKRETARIAT DPRD............................................. Buku I III. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
INSPEKTORAT....................................................... Buku I IV. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
DINAS DAERAH
IV. A. DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA........................................................ Buku I
IV. B. DINAS KESEHATAN.................................. Buku I IV. C. DINAS PEKERJAAN UMUM DAN
PENATAAN RUANG................................... Buku I
IV. D. DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PEMUKIMAN........................... Buku I
IV. E. SATUAN POLISI PAMONG PRAJA............ Buku II
IV. F. DINAS SOSIAL......................................... Buku II IV. G. DINAS TENAGA KERJA........................... Buku II
IV. H. DINAS KETAHANAN PANGAN.................. Buku II IV. I. DINAS LINGKUNGAN HIDUP................... Buku II IV. J. DINAS KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL................................. Buku II IV. K. DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DESA....................................................... Buku II
IV. L. DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA,
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK............................. Buku II
IV. M. DINAS PERHUBUNGAN............................ Buku II
IV. N. DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Buku II IV. O. DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU.......... Buku III IV. P. DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN. Buku III IV. Q. DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN... Buku III
IV. R. DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN........ Buku III IV. S. DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN,
KOPERASI DAN USAHA KECIL
MENENGAH............................................... Buku III
V. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH BADAN DAERAH V.A. BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN...................................... Buku III V.B. BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN,
KEUANGAN DAN ASET DAERAH................ Buku III V.C. BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH............... Buku III
VI. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH KECAMATAN
VI. A. KECAMATAN BANJARNEGARA...................... Buku IV VI. B. KECAMATAN BAWANG.................................. Buku IV VI. C. KECAMATAN MADUKARA.............................. Buku IV
VI. D. KECAMATAN SIGALUH.................................. Buku IV VI. E. KECAMATAN PURWAREJA KLAMPOK........... Buku IV
VI. F. KECAMATAN SUSUKAN................................. Buku IV VI. G. KECAMATAN MANDIRAJA............................. Buku IV VI. H. KECAMATAN PURWANEGARA....................... Buku IV
VI. I. KECAMATAN WANADADI............................... Buku IV VI. J. KECAMATAN BANJARMANGU....................... Buku IV
VI. K. KECAMATAN RAKIT....................................... Buku IV VI. L. KECAMATAN PUNGGELAN............................ Buku IV VI. M. KECAMATAN KARANGKOBAR....................... Buku V
VI. N. KECAMATAN WANAYASA.............................. Buku V VI. O. KECAMATAN KALIBENING............................ Buku V VI. P. KECAMATAN BATUR..................................... Buku V
VI. Q. KECAMATAN PAGENTAN............................... Buku V VI. R. KECAMATAN PEJAWARAN............................ Buku V
VI. S. KECAMATAN PAGEDONGAN......................... Buku V VI. T. KECAMATAN PANDANARUM......................... Buku V
VII. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH LAINNYA
VII. A. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HJ. ANNA LASMANAH ................................................... Buku V
VII. B. KANTOR KESATUAN BANGSA DAN
PERLINDUNGAN MASYARAKAT .................... Buku V VII. C. BADAN PENANGGULANGAN BENCANA
DAERAH........................................................ Buku V
1
VI. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH KECAMATAN VI.M. KECAMATAN KARANGKOBAR
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, mengamanatkan kepada pemerintah daerah untuk menyusun sejumlah dokumen perencanaan
pembangunan daerah, meliputi :
1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 3. Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) 4. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
5. Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD)
Ditegaskan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah bahwa Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) adalah dokumen perencanaan Perangkat
Daerah untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra Perangkat Daerah memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah Daerah mempunyai kewenangan untuk mengatur dan mengurus
pemerintahannya sendiri. Namun demikian, dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah, tetap harus memperhatikan keterkaitan antara perencanaan pemerintahan pusat, provinsi dan antar
pemerintah daerah, sehingga pencapaian tujuan daerah mendukung pencapaian tujuan nasional. Aspek hubungan tersebut juga harus
memperhatikan kewenangan yang diberikan terkait dengan kepemilikan sumber daya alam dan sumber daya lainnya maupun terkait dengan aspek pelayanan umum dan kemampuan keuangan daerah.
Sesuai ketentuan diatas, Kecamatan Karangkobar sebagai Perangkat Daerah berkewajiban menyusun Renstra Kecamatan Karangkobar Tahun 2017-2022 dengan berpedoman pada RPJMD Kabupaten Banjarnegara
2017 – 2022 yang telah ditetapkan dengan Perda Kabupaten Banjarnegara Nomor 32 Tahun 2017 tanggal 30 Desember 2017 . RPJMD tersebut
juga digunakan sebagai arah dan landasan bagi perumusan visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan SKPD.
Penyusunan Renstra Kecamatan Karangkobar dilakukan secara
transparan dan partisipatif oleh para Pejabat Struktural, karyawan/i. dan para Kepala Desa di lingkungan Kecamatan Karangkobar, serta telah mendapat masukan dari para pemangku kepentingan “Stakeholders”,
untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah yang terintegrasi dengan tujuan nasional sesuai dengan visi, misi, dan arah
pembangunan yang telah disepakati bersama, proses pembangunan daerah harus dilaksanakan secara sistematis mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, monitoring dan evaluasinya
sampai dengan tahap pemanfaatan dan pemeliharaan hasil-hasilnya.
2
Analisis Gambaran pelayanan
SKPD
Perumusan Isu-isu
strategis berdasarkan
tusi
Perumusan Strategi dan
kebijakan
Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan
indikatif berdasarkan
rencana program prioritas RPJMD
Pengolahan data dan informasi
Perumusan visi dan misi
SKPD
Perumusan Tujuan
Perumusan sasaran
Rancangan Renstra-SKPD
· Pendahuluan· Gambaran pelayanan SKPD· isu-isu strategis berdasarkan
tugas pokok dan fungsi· visi, misi, tujuan dan sasaran,
strategi dan kebijakan · rencana program, kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif
· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
Perumusan indikator kinerja
SKPD yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD
SPM
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Penelaahan RTRW
Rancangan Renstra-SKPD
Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD
kepada Bappeda
Penelaahan KLHS
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Renstra-KLdan Renstra
SKPD Provinsi
Dengan demikian Renstra PD Kecamatan Karangkobar ini berlaku tahun 2017 hingga 2022 selaras dengan RPJMD Kabupaten Banjarnegara
sebagai perwujudan visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati Banjarnegara terpilih. Renstra Kecamatan Karangkobar ini juga nantinya akan dijabarkan dalam Renja PD sebagai dasar operasional pelaksanaan
program dan kegiatan Kecamatan Karangkobar setiap tahun dan dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran PD
(RKA PD) yang selanjutnya digunakan dalam proses pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Banjarnegara tahun berikutnya. Alur dan mekanisme penyusunan
Renstra Kecamatan Banajarmangu diiliustrasikan sebagai berikut :
Gambar 1.1
3
1.2 Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan Renstra Kecamatan Karangkobar
Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai berikut :
1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional; 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan
Mulai Berlakunya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan; 11. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan,
Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; 12. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 – 2014; 13. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3); 14. Instruksi Presiden Republik Indonesia (INPRES) Nomor 9 Tahun 2000
tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan,Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah,Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah,Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah; 17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9);
4
18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5
Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 Nomor 3, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 88); 19. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 22 Tahun 2002
tentang Pembentukan dan Penetapan Wilayah Kecamatan di Kabupaten Banjarnegara;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 15 Tahun 2010
tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banjarnegara; 22. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 1 Tahun 2012
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2005-2025;
23. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 02 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah;
24. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 12 Tahun 2017
tentang Urusan Pemerintah Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Banjarnegara;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 32 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022;
26. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 178 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Serta Uraian Tugas Jabatan Pada
Kecamatan Kabupaten Banjarnegara; 27. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2012 tentang
Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada
Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah. 28. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 5 Tahun 2013
tentang Kecamatan Penyelenggara Pelayanan Administrasi Terpadu.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Karangkobar Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai
berikut :
1. Maksud
a. Pedoman penyusunan Rencana Kerja Tahunan Kecamatan
Karangkobar guna mewujudkan suatu bentuk rumusan Perencanaan Pembangunan di wilayah dan peningkatan pelayanan
masyarakat yang merupakan penjabaran visi, misi dan program Bupati Banjarnegara terpilih.
b. Memberikan gambaran bagi seluruh aparatur kecamatan dalam melaksanakan tugas/kegiatan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.
c. Menjadi dasar dalam evaluasi kinerja Perangkat Daerah.
5
2. Tujuan
a. Untuk meningkatkan kinerja Perangkat Daerah Kecamatan
Karangkobar dalam pelaksanakan tugas pokok dan fungsinya
dan melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah.
b. Untuk memantapkan terselenggaranya kegiatan pada
Kecamatan Karangkobar guna mendukung tercapainya visi,
misi, tujuan dan sasaran pembangunan yang tercantum dalam
RPJMD.
c. Menyediakan tolok ukur kinerja pelaksanaan program dan
kegiatan Kecamatan Karangkobar Kab. Banjarnegara untuk
kurun waktu tahun 2017-2022 dalam pelaksanaan tugas dan
fungsinya sebagai dasar dalam melakukan pengendalian dan
evaluasi kinerja perangkat daerah.
1.4 Sistematika Penulisan
Keseluruhan materi Renstra PD Kecamatan Karangkobar Tahun 2017
– 2022 disusun dan termuat dalam 8 (delapan) Bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN Menjelaskan tentang latar belakang, proses penyusunan,
hubungan Renstra dengan dokumen lainnya, landasan hukum,
maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan. BAB II GAMBARAN PELAYANAN PD Menjelaskan kondisi umum tentang dasar hukum pembentukan
PD, struktur organisasi PD, uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala PD. Penjelasan tentang
sumber daya yang dimiliki PD (SDM berdasarkan gender dan Asset), penjabaran tingkat capaian kinerja PD periode sebelumnya, serta mengulas hambatan-hambatan utama yang
masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra Perangkat Daerah ini.
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
Menjelaskan hasil identifikasi permasalahan berdasarkan tugas
dan fungsi Perangkat Daerah yang terkait dengan visi, misi, serta program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih, melakukan penilaian (scoring) terhadap permasalahan yang
memiliki dampak yang besar terhadap publik dan pencapaian sasaran Renstra, diakhiri dengan penentuan isu-isu strategis
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN Merupakan penjabaran visi dan misi pembangunan jangka
menengah dan dilengkapi dengan rencana sasaran yang hendak
dicapai. BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi menjelaskan cara untuk mencapai tujuan dan sasaran dirancang secara rasional dan komprehensip, sedangkan kebijakan menerangkan arah yang akan diambil Perangkat
Daerah dalam bentuk konfigurasi program untuk mencapai tujuan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun
6
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTA PENDANAAN Merupakan Penjelasan yang bersifat umum dari Program dan
Kegiatan beserta indikasi pendanaan dalam periode lima tahun BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN Pada Bab ini dikemukakan indikator kinerja PD yang secara
langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai PD dalam lima tahun mendatang untuk mendukung pencapaian tujuan
dan sasaran RPJMD BAB VIII PENUTUP Pada Bab ini merupakan harapan-harapan terhadap kondisi dan
rencana pencapaian kinerja periode 2017-2022
7
BAB II GAMBARAN PELAYANAN OPD
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Tugas Kecamatan Karangkobar sesuai Peraturan Bupati Banjarnegara
Nomor 84 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susuan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan. Tugas Camat adalah Membantu
Bupati dalam mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan dan tugas yang dilimpahkan Bupati untuk melaksanakan sebagian
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
Dalam rangka menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kecamatan
Karangkobar mempunyai fungsi yaitu :
1. Perumusan kebijakan di bidang tata pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketenteraman, ketertiban
umum dan pelayanan serta kelurahan; 2. Pelaksanaan koordinasi kebijakan dibidang tata pemerintahan,
pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat,
ketenteraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan; 3. Pelaksanaan kebijakan di bidang tata pemerintahan, pemberdayaan
masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketenteraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;
4. Pembinaan dan fasilitasi kebijakan di bidang tata pemerintahan,
pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketenteraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;
5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang tata pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketenteraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;
6. Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;
7. Pelaksanaan fungsi kesekretariatan kecamatan; dan
8. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Uraian tugas dan fungsi masing-masing jabatan sesuai Peraturan
Bupati Banjarnegara Nomor 84 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan Karangkobar Kabupaten Banjarnegara sebagai berikut:
1. Sekretariat Sekretariat adalah unsur pembantu Camat, berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Camat, Sekretariat dipimpin oleh
Sekretaris. Sekretaris Kecamatan mempunyai tugas melakukan perencanaan perumusan , mengkoordinasi, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi,
pemantauan, evaluasi, pelaporan kebijakan bidang ketatausahaan, hukum, keuangan, kerumahtanggaan, , kerjasama, kearsipan,
dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan, kehumasan, kepegawaian, pelayanan administrasi di lingkungan kecamatan. Dalam melaksanakan tugas pokok dimaksud, Sekretaris Kecamatan
mempunyai fungsi sebagai berikut :
8
a. Pengkoordinasian kegiatan di lingkungan kecamatan; b. Pengkoordinasian dan penyusunan rencana dan program kerja di
lingkungan kecamatan; c. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaian, hukum, keuangan,
kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan kemasyarakatan, arsip dan dokumentasi di lingkungan kecamatan;
d. Pengkoordinasiaan, pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana di lingkungan kecamatan;
e. Pengkoordinasiaan dan penyusunan peraturan perundang
undangan serta pelaksanaan advokasi hukum di lingkungan kecamatan;
f. Pengkoordinasian pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) dan pengelolaan informasi dan dokumentasi; g. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah dan
pelayanan pengadaan barang/jasa di lingkungan kecamatan; h. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup
tugasnya; dan
i. Pelaksanaan tugas kedinasan lai yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sekretaris Kecamatan terdiri dari dan/atau membawahi :
1. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan,
pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kebijakan bidang perencanaan, evaluasidan pelaporan program kerja serta
pengelolaan keuangan di lingkungan kecamatan. 2. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang
ketatausahaan, hukum, kerumahtanggaan, kerjasama, kearsipan, dokumen, keorganisasian dan tatalaksanaan, kehumasan, dan kepegawaian serta pelayanan administrasi di lingkungan
kecamatan. 2. Kasi Tata Pemerintahan
Kasi Tata Pemerintahan mempunyai tugas pokok membantu camat dalam melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan, pembinaan pemerintah desa dan/atau
kelurahan, pembinaan dan pengawasan tertib administrasi desa dan / atau kelurahan, rekomendasi pemberhentian dan pengangkatan perangkat desa, serta pelaksanaan kewenangan pemerintah yang
dilimpahkan Bupati kepada Camat untuk menangani sebagian urusan pemerintah di bidang tata pemerintahan.
3. Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai membantu Camat dalam dalam melakukan perencanaan perumusan,
pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan desa di
tingkat kecamatan, penyusunan dokumen perencanaan pembangunan di desa atau kelurahan, evaluasi dan rekomendasi Anggaran
9
Pendapatan dan Belanja Desa, serta pelaksanaan kewenangan pemerintah yang dilimpahkan Bupati kepada Camat untuk menangani
sebagian sebagian urusan pemerintah di bidang masyarakat dan desa. 4. Kasi Kesejahteraan Rakyat
Kasi Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas membantu Camat
dalam melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi, pemantauan, evaluasi dan
pelaporankebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesejahteraan rakyat di tingkat kecamatan, pembinaan dan fasilitasi kegiatan kepemudaan, olahraga, seni, budaya, keagamaan, kesehatan
dan pendidikan, pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum, serta pelaksanaan kewenangan pemerintah yang dilimpahkan Bupati kepada camat untuk menangani sebagian
urusan pemerintahan di bidang kesejahteraan rakyat. 5. Kasi Ketentraman Ketertiban Umum dan Pelayanan
Kasi Ketentraman Ketertiban Umum dan Pelayanan mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, penerapan dan penegakan peraturan daerah dan peraturan bupati, pelayanan
perijinan dan non perijinansesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan Bupati kepada camat, percepatan pencapaian standar
pelayanan minimal di wilayahnya, pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat serta pelaksanaan kewenanngan pemerintah yang dilimpahkan Bupati
epada Camat untuk menangani sebagian urusan pemerintahan di bidang ketentraman, ketertibanumum dan pelayanan.
Struktur organisasi Kecamatan Karangkobar berdasarkan Perda Nomor 02 Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
GAMBAR 2.1 STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN KARANGKOBAR
CAMAT
Kasi Tata Pemerintahan
Kasi Pemberdayaan Masyarakat & Desa
Kasi Kesejahteraan Rakyat
Kasi Trantibum & Pelayanan
SEKRETARIS KECAMATAN
Kasubbag Perenc. dan Keuangan
Kasubbag Umum dan Kepegawaian
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
10
2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah
2.2.1 Gambaran Umum Kecamatan Karangkobar terletak 24 km sebelah utara dari
ibukota Kabupaten Banjarnegara, dengan luas 39,07 km2, terdiri
dari 13 desa, dan berada pada ketinggian 1.015 meter di atas permukaan laut. Adapun batas-batas Kecamatan Karangkobar
adalah sebagai berikut :
- Sebelah utara : Kecamatan Wanayasa
- Sebelah timur : Kecamatan Wanayasa - Sebelah selatan : Kecamatan Banjarmangu - Sebelah barat : Kecamatan Kalibening
Adapun desa – desa dalam wilayah kecamatan Karangkobar adalah sebagai berikut :
1. Desa Paweden; 8. Desa Ambal; 2. Desa Slatri; 9. Desa Karangkobar; 3. Desa Pagerpelah; 10. Desa Leksana;
4. Desa Pasuruhan; 11. Desa Sampang; 5. Desa Karanggondang; 12. Desa Purwodadi; 6. Desa Jlegong; 13. Desa Gumelar;
7. Desa Binangun;
2.2.2 Sumber Daya Pegawai
Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Kecamatan Karangkobar memiliki Sumber Daya Pegawai. Jumlah pegawai Kecamatan Karangkobar saat ini masih dalam kondisi
yang belum ideal. Berdasarkan Analisa tambahan menunjukan ketersediaan pegawai di bandingkan dengan beban kerja, maka sesungguhnya dibutuhkan adanya 24 Pegawai dengan kualifikasi
pendidikan umum serta pendidikan dan pelatihan (diklat) kompetensi. Akan tetapi kondisi eksisting yang ada saat ini hanya berjumlah 20 Pegawai dengan komposisi berdasarkan jenis
kelamin, tingkat pendidikan, golongan/kepangkatan, eselon dan penempatan seperti tabel berikut ini.
1. SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 2.2.2.1
SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
NO JENIS KELAMIN PNS NON PNS %
1 Laki-laki 14 1 75
2 Perempuan 3 2 25
JUMLAH TOTAL 17 3 100
11
2. SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 2.2.2.2 SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
NO TINGKAT
PENDIDIKAN
PNS NON PNS %
L P L P
1 STRATA 2 1 - - - 5
2 STRATA 1 2 1 - - 15
3 SARJANA MUDA/D III -
- -
- 0
4 SLTA 10 2 1 1 70
5 SLTP 1 - 1 - 10
6 SD - - - - 0
JUMLAH TOTAL 13 14 3 2 1
3. SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan
Tabel 2.2.2.3 SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan
NO PANGKAT/GOLONGA
N LAKI-LAKI
PEREMPUAN
%
1 Pembina Tk. I / IV b 1 - 6
2 Pembina / IV a 1 - 6
3 Penata Tk. I / III d 1 1 12
4 Penata / III c 1 1 12
5 Penata Muda Tk. I / III b
3 1 24
6 Penata Muda / III a - - -
7 Pengatur Tk. I / II d 1 - 6
8 Pengatur / II c 1 - 6
9 Pengatur Muda Tk. I /
II b 4 - 24
10 Pengatur Muda / II a 1 - 6
11 Juru Tk. I / I d - - 0
12 Juru / I c - - 0
13 Juru Muda Tk. I / I b - - 0
14 Juru Muda / I a - - 0
JUMLAH TOTAL 14 3 100
12
4. SDM Pegawai Berdasarkan Eselon
Tabel 2.2.2.4
SDM Pegawai Berdasarkan Eselon
NO PANGKAT/GOL LAKI-LAKI PEREMPUAN %
1 ESELON III a 1 - 12,5
2 ESELON III b 1 - 12,5
3 ESELON IV a 3 1 50
4 ESELON IV b 1 1 25
JUMLAH TOTAL 6 2 100
5. SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan Harapan Dimasa Datang
Tabel 2.2.2.5 SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan Harapan dimasa datang
NO JENIS KELAMIN Jumlah Pegawai
Saat Ini Jumlah Pegawai Yang Diharapkan
1 Laki-laki 17 17
2 Perempuan 3 7
JUMLAH TOTAL 20 24
2.2.3 Sumber Daya Asset
Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Kecamatan Karangkobar memiliki sarana dan prasarana berikut kondisi sarana dan prasarana tersebut serta
telah dilakukan analisa ketercukupan dibandingkan dengan beban kerja, sebagai berikut :
No Nama Asset Jumlah
2017
Kondisi
(Baik/Rusa
k)
Jumlah Yang
Diharapkan
1 Gedung Kantor 1 unit Baik 1 unit
2 Aula Kecamatan 1 unit Baik 1 unit
3 Mushola 1 unit Rusak 1 unit
4 Rumdin Camat 1 unit Baik 1 unit
5 Meja kerja pejabat 6 buah Baik 8 buah
6 Meja kerja staf 20 buah Baik 20 buah
7 Meja rapat 8 buah Baik 8 buah
8 Kursi kerja pejabat 6 buah Baik 8 buah
9 Kursi kerja staf 10 buah Baik 20 buah
10 Kursi rapat stenlis 80 buah Baik 100 buah
11 Kursi rapat plastik 50 buah Baik 50 buah
12 Meja kursi tamu 4 unit Baik 4 unit
13 Laptop/Notebook 2 unit Baik 3 unit
14 Komputer/PC 8 unit 6 Baik
2 Rusak
8 unit
13
15 Printer 5 unit 5 Baik 10 unit
16 Mesin Tik
(gandaran pendek)
1 unit rusak 1 unit
17 Lemari besi 3 buah Baik 3 buah
18 Lemari buku rak 3 buah Baik 3 buah
19 Podium 1 buah Baik 1 buah
20 Tenda 1 unit rusak 1 unit
21 Genset 1 unit Baik 1 unit
22 Sound system
(CD player, wireless)
1 unit Baik 2 unit
23 Televisi 2 unit Baik 2 unit
24 LCD Proyektor 1 unit Baik 1 unit
25 Kamera Digital 1 unit Baik 1 unit
26 Kendaraan roda empat 1 unit Baik 1 unit
27 Kendaraan roda dua 6 unit Baik 8 unit
28 Pesawat
Telepon+Faks
1 unit Baik 1 unit
29 Pesawat HT 1 unit Baik 1 unit
30 Papan tulis
whiteboard 1 buah Baik 1 buah
31 Meja reseption 3 buah Baik 3 buah
32 Bangku tunggu 3 buah Baik 3 buah
2.3 Kinerja Pelayanan OPD
Pengukuran indikator kinerja berguna untuk melihat trend yang terjadi selama 5 tahun yang lalu, dengan ditemukan kecenderungan yang
terjadi 5 tahun kebelakang, dapat ditentukan trend yang akan terjadi 5 tahun kedepan. Setelah mengetahui trend tersebut, baru akan didapat
rencana apa yang akan dilaksanakan untuk mengantisipasi trend yang terjadi.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Kecamatan Karangkobar tahun
2011-2015 berdasarkan sasaran/target Renstra OPD periode sebelumnya tergambar dari tabel 2.3.1 berikut.
14
TABEL 2.3.1
PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN KECAMATAN KARANGKOBAR KABUPATEN BANJARNEGARA
No
Indikator Kinerja Sesuai Tugas Pokok dan Fungsi
SKPD
Target NSPK
Target IKK
Target Indikato
r Lainnya
Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio (%) Capaian Tahun
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
1 Persentase pembayaran jasa listrik dan air untuk kantor, rumdin dan mess
- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
2 Persentase penyediaan peralatan untuk kebersihan
dan kenyamanan kantor
- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
3 Persentase jumlah kebutuhan operasional kantor yang dapat dipenuhi
- - - - - 100 100 100 - - 100 100 100 - - 100 100 100
4 Persentase peningkatan kemampuan perangkat desa dalam melaksanakan tertib administrasi pemerintahan desa
- - - 100 100 100 100 100 80 85 90 95 95 80 85 90 95 95
5 Persentase jumlah kebutuhan peralatan kantor yang dapat dipenuhi
- - - 1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
100 100 100 100 100
6 Pemeliharaan berkala rumah dinas dan mess sesuai RAB
- - - 1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
100 100 100 100 100
7 Pemeliharaan berkala gedung kantor sesuai RAB
- - - 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 100 100 100 100 100
8 Kondisi komputer, laptop, printer, genset dan
kendaraan dinas yang terawat baik
- - - 90 95 95 95 100 90 95 95 95 100 100 100 100 100 100
9 Persentase kepemilikan KTP
- - - - 80 - - - - 80 - - - - 100 - - -
10 Cakupan Penerbitan KTP berbasis NIK atau E KTP untuk pertama kali
- - - - - 100 - - - - 100 - - - - 100 - -
Sumber : LKj IP Kecamatan Karangkobar (diolah)
15
Dilihat dari Tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja Kecamatan
Karangkobar Kab. Banjarnegara pada Tahun 2016 relatif telah mencapai
keberhasilan, berdasarkan Realisasi Tingkat Capaian Kinerja dari setiap
Indikator secara umum menunjukkan Capaian Kinerja dengan kategori baik.
Capaian Kinerja sebesar 100% tidak terlepas dari Pelaksanaan Program/
Kegiatan secara efektif dan efesien dengan berpedoman pada Target dan
Progres yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Operasional (RKO) serta
berpedoman pada ketentuan yang berlaku.
Keberhasilan Sasaran- sasaran Program/ Kegiatan secara umum
disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :
Ketersediaan SDM Aparatur Pemerintah yang loyal, disiplin serta
memiliki etos kerja yang baik dan bertanggungjawab;
Adanya kerjasama yang baik antara aparatur Pemerintah Kecamatan
sehingga penyelenggaraan kegiatan dapat dilaksanakan dengan hasil
yang optimal;
Pelaksanaan pelayanan publik dilaksanakan secara efektif;
Profesionalisme aparat Kecamatan Karangkobar;
Adanya kesadaran masyarakat Kecamatan Karangkobar akan arti
pentingnya dokumen sehingga mendukung tercapainya sasaran
meningkatnya pelayanan kepada masyarakat;
Namun dari keberhasilan capaian kinerja masih terdapat catatan untuk
perbaikan antara lain Jumlah aparatur yang terbatas dan belum memenuhi
kualifikasi yang dibutuhkan sebagai pelaksanan kegiatan tertentu.
16
TABEL 2.3.2
ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN KECAMATAN KARANGKOBAR KABUPATEN BANJARNEGARA
dalam ribuan rupiah
No Program dan Kegiatan Anggaran Pada Tahun Ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke- Persentase Realisasi Pertumbuhan
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran
Realisasi
Penataan Administrasi Kependudukan
1 Peningkatan pelayanan publik dalam bidang
kependudukan
5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 2.300 4.975 4.996 5.000 5.000 46 99,5 99,9 100 100 0 0
2 Penyelenggaran e-KTP - 130.704 - - - - 123.253 - - - - 94,5 - - - 0 0
Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Penyediaan jasa
peralatan dan
perlengkapan kantor
7.420 8.070 7.800 7.570 7.570 4.274 5.763 5.135 4.057 6.823 57,24
71,41
65,8 53,6 90,14
0 10
2 Penyediaan jasa
administrasi keuangan
- - 20.100 22,400 22.440 - - 17.500 20.150 20.700 - - 87,06 89,96
100
3 Penyediaan peralatan dan perlengkapan
kantor
- - - - 1.000 - - - - 1000 - - - - 100 0 0
4 Penyediaan bahan
logistik kantor
54.000
54.850 97.453 60.718 70.638 29.185 54.628 96.103 55.127 70.638 54,04
99,6 98,61 90,79
100
5 Penyediaan Jasa
Administrasi
Perkantoran
- - - - 19.240 - - - 17.600 - - - - 91,48
0 0
6 Pemberdayaan Kecamatan
25.000
25.000 37.400 37,400 52.287 25.000 24.805 31.688 34.958 52.287 100 99,2 84,72 93,47
100
7 Penunjang operasional
desa berdikari, desa
pemula, dan desa
prakarsa
- - - - 5.000 - - - - 1.950 - - - - 39 0 0
Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur
1 Pengadaan - - 5.000 - 20.000 - - 4.940 - 20.000 - - 98,8 - 100
17
perlengkapan gedung kantor
2 Pemeliharaan rutin/
berkala rumah dinas
1000 1.000 1.000 1.000 1.000 1000 1.000 1.000 1000 1.000 100 100 100 100 100 0 0
3 Pemeliharaan rutin/
berkala gedung kantor
3.000 23.000 30.000 7.000 50.000 3.000 22.772 20.396 7.000 50.000 100 99,2 67,98 100 100
4 Pemeliharaan rutin/
berkala perlengkapan
gedung kantor
11.183
11.183 16.032 15.000 30.000 5.051 11.003 16.032 15.000 30.000 45,16
99,39
100 100 100
5 Rehabilitasi
sedang/berat Rumah Dinas
- - - - 360.000 - - - - 0 - - - - 0 0 0
Penataan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1 Asistensi PATEN - - - 10.000 5.000 - - - 8.260 5.000 - - - 82,6 100 0 0
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Capaian realisasi kerja SKPD
- - - - 5.000 - - - - 5.000 - - - - 100 0 0
Peningkatan dan
Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
1 Intensifikasi Pajak
Daerah
- - - 9,307 9.307 - - - 9.307 9.307 - - - 100 100 0 0
Peningkatan Sarana Prasarana Wilayah
1 Penunjang Peningkatan
Sarana Prasarana
Wilayah Kecamatan
- - - 309.000
309.000 - - - 308.920
0 - - - 99,97
0 0 0
Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan
Keuangan Desa
1 Fasilitasi Penunjang
Pilkades
- - 93.930 - - - - 87.321 - - - - 92,96 - - 0 0
18
Sumber : LKj IP Kecamatan Karangkobar (diolah)
Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa realisasi anggaran pada masing- masing tahun dalam periode RPJMD 2011-2016 mencapai 90% lebih atau rata- rata serapan anggaran mencapai 93,91%. Hal ini mengindikasikan pendanaan di perangkat daerah Kecamatan Karangkobar
dapat dimanfaatkan dengan baik. Secara keseluruhan dalam kurun waktu 2012 – 2016 tidak terdapat program/ kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan hanya 1(satu kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan pada tahun 2015 yaitu Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas, tetapi dilaksanakan pada tahun 2016 oleh DPUPR.
19
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan OPD
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Karangkobar
agar berjalan dengan lancar dan optimal, dipengaruhi oleh faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan sebagai berikut :
a. Kekuatan ( Strength)
1) Adanya Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 02 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Banjarnegara. 2) Adanya Peraturan Bupati Nomor 178 Tahun 2009 tentang Tugas
Pokok dan Fungsi serta Uraian Tugas Jabatan pada Kecamatan
Kabupaten Banjarnegara 3) Adanya Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang
Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati
Kepada Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan
SKPD Kecamatan Karangkobar. 4) Struktur organisasi pada Kecamatan Karangkobar telah terisi oleh
pejabat yang mendukung pelaksanaan tugas – tugas dan fungsi
Kecamatan dengan tingkat pendidikan yang cukup memadai. 5) Pola kerja di Kantor Kecamatan Karangkobar yang sistematik dan
terjadwal sehingga bisa memberikan hasil yang optimal, efisien,
dan efektif. 6) Hubungan kerja dan koordinasi yang baik antara pimpinan, para
pejabat dan staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman.
b. Kelemahan ( Weakness )
1) Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka
mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat. 2) Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja
pegawai
3) Masih kurangnya dukungan data/ informasi/ peraturan yang valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat.
4) Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di
wilayah kecamatan. 5) Belum optimalnya partisipasi masyarakat dalam proses
perencanaan pembangunan, pelaksanaan kegiatan sosial.
c. Peluang ( Opportunities) 1) Penerapan otonomi daerah yang memberikan kesempatan
berprakarsa seluas-luasnya bagi daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
2) Adanya potensi sumberdaya alam yang melimpah, yakni
perkebunan teh, kapulaga, kayu albasia, pinus yang dapat dikelola untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
3) Adanya dukungan koordinasi lintas sektor di wilayah kecamatan
yang mendukung tercapainya sinkronisasi dan integrasi kegiatan lingkup kecamatan antara lain kegiatan Konferensi dinas/rapat
koordinasi Muspika, UPT/Instansi dan Kepala Desa secara rutin di tingkat Kecamatan.
20
d. Tantangan ( Threat ) 1) Kondisi geografis wilayah kecamatan yang berbukit-bukit dan
tanah yang labil/ mudah bergerak mengakibatkan kerusakan infrastruktur transportasi dan bencana alam tanah longsor kerap kali terjadi sehingga menghambat mobilitas ekonomi dan sosial
masyarakat. 2) Tuntutan masyarakat semakin beragam untuk mendapatkan
pelayanan publik yang berkualitas. 3) Masih adanya aparat pemerintahan dan kelompok masyarakat
yang belum memahami arti penting dari proses perencanaan
pembangunan partisipasif. 4) Bervariasinya tingkat pendidikan, sosial ekonomi masyarakat yang
berpengaruh pada pola pikir dan pola tindak dari masyarakat di
Kecamatan Karangkobar.
21
BAB III ISU-ISU STRATEGIS
BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
3. 1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD
Suatu kondisi yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang
apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian atau menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat.
Memperhatikan isu-isu dan permasalahan pembangunan yang dihadapi diharapkan dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pemerintahan menuju good governance and clean government sehingga berdampak pada kualitas pembangunan daerah.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Kecamatan
Karangkobar menghadapi beberapa permasalahan karena dampaknya yang signifikan bagi PD dimasa dating yang dirinci sesuai bidang tugas/ Seksi yang ada sebagai berikut:
a. Sekretariat
1) Terbatasnya personil yang menguasai dan memahami perencanaan
2) Kurangnya koordinasi antar seksi dalam penyusunan kegiatan dan penganggaran
3) Pemahaman terhadap Tupoksi masih kurang
4) Masih Lemahnya jaringan internet 5) Terbatasnya sarana dan prasarana aparatur yang ada di
Kecamatan
b. Seksi Tata Pemerintahan 1) Masih rendahnya pemahaman tupoksi perangkat desa
2) Rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengurus dokumen kependudukan
3) Rendahnya kemampuan aparatur desa
4) Kurangnya tertib administrasi desa 5) Masih terdapatnya kekosongan perangkat pemerintahan desa
6) Belum Optimalnya pemenuhan pembayaran PBB tepat waktu
c. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 1) Rendahnya partisipasi masyarakat, keterwakilan perempuan dan
apatisme dalam mengikuti Musrenbang 2) Isu yang diangkat dalam Musrenbang masih terbatas pada
pembangunan fisik, belum mengarah pada permasalahan ekonomi, sosial, dan budaya
3) Belum optimalnya kinerja aparatur desa dalam penyelenggaraan pelayanan dan pembangunan desa, termasuk pengelolaan kelembagaan, perencanaan dan penganggaran, keuangan, profil,
penataan batas dan tata ruang desa. 4) Persepsi yang salah mengenai fungsi kecamatan pasca berlakunya
UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
22
d. Seksi Kesejahteraan Rakyat
1) Kurangnya koordinasi dan respon OPD dalam pelaksanaan
pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum 2) Masih belum sesuainya data penduduk miskin (by name, by
address) dengan keadaan sebenarnya sehingga sering terjadi tidak
tepat sasaran 3) Tanggung jawab percepatan pencapaian SPM yang utama berada
pada PD terkait, Kecamatan sebagai pendukung belum diberikan kewenangan untuk melaksanakan percepatan pencapaian SPM
4) Masih rendahnya keterlibatan Kecamatan dalam penetapan
kelompok sasaran penyelenggaraan SPM 5) Kesadaran masyarakat untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial
yang menunjang peningkatan kualitas hidup warga miskin dan
kaum difabel masih kurang.
e. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum
1) Belum optimalnya koordinasi dalam penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum di wilayah kecamatan
2) Rendahnya kesadaran hukum dalam menaati peraturan
perundang-undangan yang berlaku 3) Meningkatnya angka perceraian 4) Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan
Siskamling dan rendahnya kesadaran aparatur pemerintah desa dalam menumbuh kembangkan Linmas
5) Masih kurangnya pengetahuan masyarakat kaitannya dengan penyelenggaraan PATEN di kecamatan
3. 2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Berdasarkan dokumen RPJMD Kabupaten Banjarnegara 2017-2022, Visi dan Misi Bupati Wakil Bupati Banjarnegara Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :
Visi yang akan dicapai adalah “BANJARNEGARA BERMARTABAT DAN SEJAHTERA” a. Dimensi pokok dari bermartabat lebih mengarah pada dimensi
immateriil dalam pembangunan. Diharapkan pada masa yang akan
datang masyarakat Kabupaten Banjarnegara dapat memiliki harga diri yang lebih saat bersanding dengan masyarakat daerah lain baik di
level regional maupun nasional. Pencapaian pokok visi bermartabat ditandai dengan meningkatnya kualitas pelayanan pemerintahan yang dapat menciptakan kondusifitas wilayah sebagai prasyarat
berjalannya proses pembangunan. b. Dimensi pokok dari sejahtera lebih mengarah pada dimensi materiil
dalam pembangunan. Diharapkan pada masa yang akan datang setiap
individu masyarakat Kabupaten Banjarnegara dapat berperan serta aktif dalam pembangunan berkelanjutan sehingga segala kebutuhan
dapat terpenuhi utamanya kebutuhan dasar. Pencapaian pokok visi sejahtera ditandai dengan meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan dasar melalui peningkatan perekonomian masyarakat
berbasis sektor unggulan dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup.
23
Misi yang akan dilaksanakan merupakan turunan dari pokok-pokok visi yang telah didentifikasi sebelumnya adalah:
1. Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai dan demokratis;
2. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan
konsep tata kelola yang baik; 3. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan dasar; 4. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien,
produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional;
5. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan dasar. Adapun keterkaitan Visi Misi Kabupaten Banjarnegara tergambar
pada tabel berikut yang memberikan gambaran lengkap perumusan pokok visi dan misi.
Perumusan Visi dan Misi Kabupaten Banjarnegara
NO POKOK VISI MISI
1
Kabupaten Banjarnegara menjadi Kabupaten yang bermartabat
Pemenuhan hak dasar
Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai dan demokratis
Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan cakupan pemenuhan hak dasar
2
Kabupaten Banjarnegara menjadi Kabupaten yang sejahtera
Peningkatan kualitas pelayanan pemerintahan
Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik
Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produktif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional
Peningkatan perekonomian masyarakat berbasis sektor unggulan dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup
Mewujudkan pembangunan daerah yang berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan
Dengan pokok visi ini, diharapkan melalui peningkatan
pembangunan secara berkelanjutan maka dapat terwujud hasil-hasil pembangunan yang berkualitas dan merata. Untuk mencapai hal
tersebut, maka peningkatan pelayanan pemerintah pada masyarakat yang tercermin melalui reformasi birokrasi harus terus dilakukan. Hal tersebut memiliki arti penting, karena pemerintahan yang berwibawa bukan hanya
menghasilkan produk pemerintahan yang baik, namun juga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Pencapaian
pokok visi ini ditandai dengan terwujudnya pembangunan daerah yang berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomi
24
kerakyatan serta meningkatnya tata kelola pemerintahan. Pada prosesnya pencapaian pokok visi tersebut harus memperhatikan prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan, berpedoman pada RTRW, dan mengendalikan alih fungsi lahan.
Melalui kedua pokok visi ini Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
menyatakan dengan jelas kondisi yang ingin dicapai dari berjalannya roda pemerintahan. Kondisi dimana setiap individu dapat berperan serta aktif
dalam pembangunan berkelanjutan, sehingga segala kebutuhan, khususnya kebutuhan dasar dapat terpenuhi. Pencapaian pokok visi ini ditandai dengan meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan dasar
melalui peningkatan perekonomian masyarakat berbasis sektor unggulan dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup.
Bertitik tolak dari kewenangan tugas dan fungsi Pemerintah
Kecamatan Karangkobar Kabupaten Banjarnegara sebagaimana diuraikan pada bab terdahulu, dalam mencapai Visi Kabupaten Banjarengara, maka
Kecamatan Karangkobar mempunyai peran dan fungsi menggerakan unsur organisasi untuk bertindak lebih terarah dalam menjembatani keadaan masa kini dan masa datang yang diinginkan. Terutama dikaitkan
dengan pelaksanaan pelimpahan kewenangan yang secara mutlak harus didukung oleh sumberdaya manusia aparatur yang mampu mengelola tugas-tugas pelayanan secara optimal, efektif dan efisien, serta mampu
merumuskan kebijakan-kebijakan yang implementatif yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat, yang pada muaranya mewujudkan Visi
Kabupaten Banjarnegara. Adapun Misi yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam pencapaian
visi misi Kepala Dearah sesuai Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan
Karangkobar sebagai salah satu Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara dari lima misi tersebut adalah Misi Kedua dan Keempat
yaitu 1. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan
konsep tata kelola yang baik;
Memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat, memperkuat komitmen untuk menciptakan good and clean goverment. Fokus peningkatan pelayanan publik dan peningkatan kualitas
penyelenggaraan pemerintah daerah, Melalui fokus pertama, diharapkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat lebih
dekat dan transparan. Sedangakan melalui fokus kedua, diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan meningkat.
2. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien,
produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional; Tata kelola keuangan merupakan salah satu aspek dalam good
and clean goverment, diharapkan melalui misi ini pengelolaan keuangan dapat dilaksanakan lebih efektif dan efesien, dan lebih mandiri dalam segi pembiayaan pembangunan.
No Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD
Permasalahan Pelayanan OPD
Faktor
Penghambat Pendorong
1. MISI KEDUA : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata
a. Masih lemahnya pemahaman aparatur terha-dap tupoksi dan koordinasi
a. Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja pegawai
b. Masih
a. Adanya payung hukum dan regulasi yang mengatur untuk menyelenggarakan tugas dan
25
kelola yang baik;
an-tar seksi, lintas sektoral dalam penyelenggara-an pemerintah-an kecamatan
b. Masih Terbatas-nya kualitas dan kuantitas pega-wai di keca-matan
c. Rendahnya pemahaman dan
kesadaran masyarakat terhadap penyelenggara-an PATEN , Dokumen Kependudukan dan Pencatatan Sipil
d. Masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana baik secara kualitas maupun kuantitas
e. Masih rendahnya nilai SAKIP
f. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan musrenbang
g. Kegiatan pembangunan di desa masih
mengutamakan fisik, belum memprioritas-kan pada per-masalahan ekonomi, sosial, dan budaya
kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat
c. Masih kurangnya dukungan
data/ informasi/ peraturan yang valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat pelayanan administrasi kependudukan lamban
d. Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di wilayah kecamatan.
e. Masih
rendahnya keselarasan dokumen perencanaan, keuangan dan pelaporan yang ada serta konsistensi data yang
fungi dan tata kerja kecamatan
b. Hubungan kerja yang baik antara pimpinan, para pejabat dan staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman
c. Adanya Payung hukum dan regulasi tentang pelimpahan
kewenganan pemerintah dari Bupati kepada Camat yang dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan PD Kecamatan Karangkobar
d. Optimalisasi sarana dan prasarana yang ada
e. Adanya E SAKIP
f. Komitmen stakeholder untuk melaksanakan musrenbang
g. Adanya pendampingan pelaksanaan pembangunan di desa
h. Adanya regulasi yang mengatur tentang administrasi desa dan tata naskah dinas
TUJUAN :
a. Meningkatkan kualitas pelayanan publik
b. Meningkatkan kualitas penye-lenggaraan pemerintahan daerah
SASARAN : i. Meningkatkan
kualitas j. Meningkatnya
efektivitas dan transparansi layanan publik
k. Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas apatur
l. Meningkatnya kualitas pengelolaan pemerintahan desa
26
h. Belum tertibnya administrasi pemerintahan desa
disajikan masih kurang.
f. Apatisme masyarakat dalam mengikuti musrenbang
g. Masih rendahnya pemahaman masyarakat maupun aparatur desa tentang hakekat pembangunan nasional
h. Masih rendahnya kapasitas aparatur desa dalam melaksanakan tertib administrasi pemerintahan desa
2. MISI KEEMPAT : Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional; TUJUAN : Mewujudkan reformasi tata kelola keuangan SASARAN : Meningkatnya kemandirian daerah
a. Belum optimalnya pelaksanaan intensifikasi PBB kepada warga masyarakat oleh aparatur desa
a. Masih kurangnya keseriusan masyarakat dan petugas pemungut dalam pelunasan PBB lebih awal
a. Adanya reward bagi desa atau kecamatan lunas paling cepat
Dari diagram diatas dapat diuraikan bahwa dalam rangka
mendukung visi misi terdapat faktor penghambat dan pendorong sebagai berikut : 1. Faktor penghambat
a. Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja pegawai; Masih adanya pegawai yang kurang disiplin dalam menepati
jam kerja, melaksanakan kepentingan pribadi pada saat jam kerja, penggunaan pakaian dinas belum sepenuhnya rapi dan
lengkap atributnya, alur tahapan SOP sering terlewati dan terdapat kecenderungan menunggu perintah atasan dalam
27
bekerja tidak menggali ide dan kretifitas untuk menunjang tupoksi yang diembanya sehingga ketersediaan data dan
informasi menjadi kurang lengkap. b. Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki
kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka
mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat; Jumlah PNS di Kecamatan Karangkobar tercatat adalah 20
orang,. Pendidikan PNS rata-rata SMA, belum semua pejabat eselon berpendidikan S1 dan mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan. Tidak semua subag dan seksi
memiliki staf PNS, sehingga ada tambahan THL 3 orang, untuk jaga malam 1 orang dan 2 orang operator komputer. Idealnya kebutuhan pegawai di kecamatan adalah 24 orang yang
bertugas khusus di Kecamatan, tidak termasuk sekdes PNS, dengan pendidikan S1 untuk semua pejabat eselon dan telah
mengikuti diklatpim. Kekurangan personil berakibat pada duplikasi pekerjaan yang tidak sesui kemampuan sehingga hasilnya kurang optimal.
c. Masih kurangnya dukungan data informasi dari masyarakat, peraturan yang valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat;
Kurangnya kelengkapan data dan informasi dari masyarakat saat mengurus kebutuhan administrasi menjadikan pelayanan
terhambat, termasuk aturan tambahan persyaratan dokumen yang harus dilampirkan saat pengurusan. Belum konsistennya kecepatan pelayanan adminstrasi kependudukan karena alasan
teknis dan regulasi. Seharusnya kemajuan teknologi dibarengi dengan kecepatan pelayanan termasuk KTP dan KK bisa satu
hari jadi, namun sampai sekarang masih memakan waktu yang lama. Komitmen one day service masih sulit diterapkan.
d. Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana
untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di wilayah kecamatan. Jumlah sepeda motor inventaris untuk operasional ke desa
dari jumlah 6, tetapi secara geografis sebagian besar wilayah desa di kecamatan Karangkobar adalah perbukitan sehingga
kurang memadai. e. Masih rendahnya keselarasan dokumen perencanaan,
keuangan dan pelaporan yang ada serta konsistensi data
yang disajikan masih kurang valid. Dokumen perencanaan yang ada sebelumnya baik Renstra,
RKT, Renja, RKA RKPD dan lainnya kurang singkron dan konsisten, dikarenakan terbatasnya ketersediaan data dan informasi dari desa maupun dinas instansi lintas sektoral di
kecamatan, sehingga saat pembuatan pelaporan menjadi kurang valid.
f. Apatisme masyarakat dalam mengikuti musrenbang.
Anggapan sebagian masyarakat bahwa kegiatan musrenbang hanya formalitas saja, baik di tingkat dusun dan desa untuk
mencukupi tahapan proses perencanaan pembangunan. Usulan dari kelompok perempuan, pemuda masih kurang diapresiasi. Pelaksanaan di Tingkat Kecamatan kehilangan
gregetnya karena kecamatan kurang memiliki kekuatan untuk merealisasikan usulan-usulan dari desa.
28
g. Masih rendahnya pemahaman masyarakat maupun aparatur desa tentang hakekat pembangunan nasional
Kengganan dari masyarakat maupun aparatur desa dalam memahami regulasi yang ada untuk membangun desa, sehingga pada saat musyawarah di desa untuk
merencanakan pembangunan yang muncul utama sebagai prioritas hampir sebagaian besar adalah pembangunan fisik
jalan, jembatan, talud gedung dan lainya. Pembangunan manusia peningkatan kapasitas manusia secara keseluruhan meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya secara
berkesinambungan masih dinomorduakan, karena hasilnya tidak langsung terlihat, sehingga tingkat keberdayaan masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan masih
rendah dan jaminan kesejahteraan kurang memadai. h. Masih rendahnya kapasitas aparatur desa dalam
melaksanakan tertib administrasi pemerintahan desa. Belum semua desa di Kecamatan melaksanakan tertib administrasi desa secara keseluruhan, surat menyurat belum
menggunakan tata naskah dinas, pencatatan data dan informasi sesuai tupoksi perangkat desa belum sepenuhnya dijalankan, pencarian kembali dokumen dan pelaporan
menjadi terhambat, tidak semua perangkat desa bisa menggunakan komputer.
i. Masih kurangnya keseriusan masyarakat dan petugas pemungut dalam pelunasan PBB lebih awal Secara umum kesadaran masyarakat di kecamatan
Karangkobar sudah bagus, terbukti setiap tahun lunas 100%. Namun demikian masih ada beberapa masyarakat yang harus
terus dimotivasi agar tidak menunda-nunda pembayaran karena menunggu jatuh tempo. Selain itu masih ada desa yang kurang tertib dalam mengadministrasikan
pendistribusian SPPT kepada masyarakat, sehingga menyulitkan dalam pengecekan pembayaran. Juga masih ada desa yang petugasnya tidak segera menyetorkan hasil
pungutan tersebut ke bank yang ditunjuk sehingga komitmen lunas pada bulan awal Maret atau April sering mundur ke
bulan-bulan berikutnya padahal dari masyarakat sudah masuk.
2. Faktor Pendorong
a. Adanya payung hukum dan regulasi yang mengatur untuk menyelenggarakan tugas dan fungi dan tata kerja kecamatan.
Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 84 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan.
b. Hubungan kerja yang baik antara pimpinan, para pejabat dan staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman.
Dalam melaksanakan tugas dan kewajibanya mengedepankan semangat kekeluargaan saling membantu, bekerja sama jika
ada seksi lain yang membutuhkan dan saling mengingatkan. c. Adanya Payung hukum dan regulasi tentang pelimpahan
kewenganan pemerintah dari Bupati kepada Camat yang
dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan PD Kecamatan Karangkobar.
29
Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada
Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan OPD Kecamatan Karangkobar.
d. Optimalisasi sarana dan prasarana yang ada. Terhadap sarana dan prasarana yang ada dimanfaatkan secara
maksimal dan dipelihara dengan sebaik-baiknya. e. Adanya E-SAKIP.
Mulai diberlakukannya E-SAKIP dokumen perencanaan
tersimpan secara elektronik sehingga konsistensi data bisa terjaga.
f. Komitmen stakeholder untuk melaksanakan musrenbang.
Kegiatan musrenbang dalam setiap tahapan di tingkat dusun, desa dan kecamatan tetap dilaksanakan dengan
memperhatikan tata cara aturan yang berlaku dan pelaksanaanya terjadwalkan tiap tahun.
g. Adanya pendampingan pelaksanaan pembangunan di desa..
Meningkatkan kapasitas aparatur desa dan peran serta masyarakat dalam pembangunan melalui pendampingan dari kecamatan sesuai tugas pokok fungsinya baik dari aparat
kecamatan maupun pendamping kecamatan dan pendamping lokal desa dalam pelaksanaan pembangunan manusia
seutuhnya. h. Adanya regulasi yang mengatur tentang administrasi desa dan
tata naskah dinas.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 47 Tahun 2016 tentang administrasi desa dan Peraturan Bupati No : 85 tahun 2016
tentang tata naskah dinas sebagai pedoman pelaksanaan
administrasi desa .
i. Adanya reward bagi desa atau kecamatan yang lunas paling cepat Pemberian reward bagi desa atau kecamatan yang lunas paling
cepat dari Pemerintah Kabupaten menjadi motivasi tersendiri bagi desa maupun kecamatan agar masyarakat segera melunasi PBB lebih awal. Intensifikasi PBB dilaksanakan tidak
menunggu SPPT terbit, baik oleh aparatur desa maupun kecamatan setiap ada kesempatan memberikan motivasi
kepada aparatur desa maupun masyarakat akan pentingnya PBB bagi kemandirian keuangan daerah. Di beberapa desa dibuat sistem tabungan PBB bekerja sama dengan dasa wisma,
menggunakan baku PBB Tahun sebelumnya sehingga saat SPPT terbit masyarakat tinggal menambahi kekurangannya
saja. Pada hari pertama pembukaan loket PBB di Bank beberapa desa dari kecamatan Karangkobar sudah mengantri untuk melunasi dan kemudian mendapatkan penghargaan
karena lunas paling awal dan atau lunas pertama pada hari tersebut. Selain itu ada desa yang mengadakan pembayaran serentak disertai dengan hiburan dan doorprise, sehingga
dalam satu hari seluruh desa bisa lunas sekaligus, atau menggunakan cara pekan PBB, dengan pos di tiap dusun.
Sebelum jatuh tempo semua desa di Kecamatan Karangkobar sudah lunas PBB 100%.
30
3.3. Penentuan Isu-Isu Strategis
Selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan, Kecamatan Karangkobar dituntut lebih responsif dan inovatif dalam menghadapi perubahan-perubahan. Arah pelaksanaan pembangunan menjadi lebih
tepat sasaran dengan memperhatikan isu-isu strategis yang terjadi di masyarakat. Untuk itu perlu diantisipasi dengan perencanaan yang
matang sehingga arah pembangunan sesuai dengan tujuan pembangunan daerah.
Berdasarkan hasil analisis terhadap identifikasi permasalahan
kemudian dilakukan penentuan isu-isu stretegis dengan penilaian (scoring) dari kriteria-kriteria permasalahan yang memliki pengaruh signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra dan pelayanan pubik,
dapat dirumuskan isu-isu strategis sebagai berikut : a. Masih lemahnya pemahaman aparatur terhadap tupoksi dan
koordinasi antar seksi dalam penyelenggaraan pemerintahan kecamatan.
b. Masih Terbatasnya kualitas dan kuantitas pegawai di kecamatan.
c. Masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana baik secara kualitas maupun kuantitas.
d. Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap
penyelenggaraan PATEN, Dokumen Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
e. Rendahnya kemampuan SDM perangkat desa dalam penyelenggaraan tertib administrasi desa.
f. Masih kurangnya kesadaran aparatur pemerintah desa dalam
memenuhi kewajiban terkait pelunasan PBB. g. Adanya apatisme, rendahnya partisipasi, belum terpenuhinya
keterwakilan perempuan, dan terbatasnya pemahaman tentang isu sosial ekonomi dalam Musrenbang.
h. Rendahnya kemampuan perangkat desa dalam penatausahaan
keuangan desa terkait dengan implementasi Dana Desa dan Alokasi Dana Desa.
i. Masih rendahnya kesadaran aparatur pemerintahan desa dalam
melakukan implementasi (tidak sesuai dengan juknis) program-program peningkatan kesejahteraan masyarakat (penanggulangan
kemiskinan, kesehatan, pendidikan, sosial budaya, dan keagamaan). j. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan Siskamling
dan rendahnya kesadaran aparatur pemerintah desa dalam
menumbuh kembangkan Linmas
31
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4. 1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah PD
Tujuan yang ingin dicapai Kecamatan Karangkobar pada kurun
waktu 5 (lima) tahun kedepan disusun dengan memperhatikan isu-isu strategis yang kemudian diterjemahkan kedalam sasaran-sasaran yang
lebih terukur, spesifik dan rasional. Perumusan sasaran memperhatikan indikator-indikator kinerja sesuai tugas dan fungsi Perangkat Daerah Kecamatan yang diuraikan sebagai berikut :
Tabel 4.1.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Kecamatan
Karangkobar
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Meningkatkan Kualitas Layanan Publik
Meningkatnya mutu pelayanan melalui PATEN
Persentase usaha yang berijin
2.5 % 2.5 % 3 % 3 % 3.5 %
Persentase non perijinan yang terlayani
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Meningkatnya nilai survey kepuasan masyarakat
Nilai survey kepuasan masyarakat
75 77 80 84 85
2. Mewujudkan reformasi tata kelola keuangan
Meningkatnya jumlah PAD
Persentase pelunasan PBB
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah
Meningkat-nya kinerja perangkat daerah & kapasitas aparatur
Indeks Penilaian SAKIP
B B B B B
Meningkatnya tertib administrasi desa
Persentase desa yang tertib administrasi pemerintahan desa
50 % 60 % 75 % 80 % 100 %
4. Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Meningkat-nya pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Persentase Desa yang memiliki BUMDES
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Persentase Penurunan RTLH
30 % 30 % 32 % 35 % 40 %
Persentase Kepemilikan Jamban Sehat
30 % 30 % 32 % 35 % 40 %
32
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1. Strategi dan Arah Kebijakan PD
Strategi adalah langkah – langkah berisikan program – program
indikatif untuk mewujudkan tujuan, Rumusan Strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai, yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian kebijakan. Kebijakan diambil
sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi program kegiatan untuk mencapai tujuan. Kecamatan Karangkobar dalam rangka
mewujudkan Visi Misi RPJMD Kabupaten Banjarnegara mendukung misi 2 dan 4 yang diuraikan sebagai berikut :
Tabel 5.1
Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pelayanan Kecamatan Karangkobar
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Keterkaitan
Misi RPJMD
VISI : Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera
MISI 2 : Mewujudkan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Berdasarkan Konsep Tata
Kelola Pemerintahan Yang Baik
1.Meningka
tkan
kualitas
layanan
publik
1.Meningkatnya
nilai survey
kepuasan
masyarakat
1. Meningkatkan
kualitas layanan
melalui penilaian
berkala terhadap
kualitas peayanan
2. Meningkatkan
ketercukupan
sarana dan
prasarana melalui
proses pengadaan
secara bertahap.
3. Meningkatkan
kesadaran dan
partisipasi
masyarakat dalam
Musrenbang
melalui sosialisasi,
penetapan
ketentuan
perwakilan
perempuan dalam
Musrenbang, dan
penyusunan daftar
permasalahan
khususnya pada isu
sosial ekonomi
1. Pengembanga
n system
pelayanan
yang cepat,
mudah &
terjangkau
2. Peningkatan
partisipasi
masyarakat
dalam
pembanguna
n
3. Penguatan
system
budaya kerja
aparatur
pemerintah
yang
professional,
bersih,
beretika dan
berwibawa
1. Terlaksana
nya
pelayanan
yang cepat,
mudah,
terjangkau
& sesuai
dengan
standar
operating
prosedur
akan
meningkat
kan nilai
survey
Kepuasan
Masyaraka
t terhadap
penyelengg
araan
pelayanan
publik
yang
mendukun
g good and
clean
33
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Keterkaitan
Misi RPJMD
2. Meningkatny
a Mutu
Pelayanan
melalui PATEN
1. Meningkatkan
kesadaran
masyarakat dalam
pengurusan
perijinan melalui
kegiatan sosialisasi
secara berkala.
2. Meningkatkan
kesadaran
masyarakat dalam
kepemilikan
dokumen
administrasi
kependudukan
melalui kegiatan
sosilisasi secara
berkala.
1. Prasarana
yang
difokuskan
pada
peningkatan
pelayanan
dan
penyelengga
raan PATEN
2. Peningkatan
sosialisasi
scr
bertahap
kepada
masyarakat
pada jenis
jenis
pelayanan
PATEN
3. Peningkatan
sosialisasi
administrasi
kependuduk
an pada
desa-desa
yang
teridentifika
si jumlah
pendudukn
ya masih
rendah
dalam
kepemilikan
adminduk.
governmen
t.
2. Perencanaa
n
Pembangu
nan yang
bersifat
Partispatif
2. Mening
katkan
kualitas
penyele
nggaraa
n
pemerin
tahan
daerah
1. Meningkatny
a kinerja
perangkat
daerah &
kapasitas
aparatur
1. Meningkatkan
kecepatan dan
kualitas pelayanan
melaui penetapan
prosedur
pelayanan, inovasi
layanan, dan
pemenuhan sarana-
prasarana
penunjang lainnya
2. Meningkatan
kualitas dan
kuantitas pegawai
melalui
peningkatan
pendidikan formal
1. Percepatan
dan
peningkatan
kerja dengan
menyusun
dan
menetapkan
standard
operasional
prosedur
yang
difokuskan
pada aspek
pelayanan di
kecamatan
1. Mengoptim
alkan
penggunaa
n teknologi
informasi
dalam
pelayanan
serta
mempermu
dah akses
masyarakat
terhadap
informasi
pembangun
an daerah
guna
34
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Keterkaitan
Misi RPJMD
dan non fromal
sesuai dengan
kompetensi dan
kebutuhan
2. Peningkatan
kualitas dan
kuantitas
pegawai
dengan fokus
pada
peningkatan
kapasitas
pegawai
dengan
pendidikan,
pelatihan,
bimtek baik
diselenggarak
an oleh
badan diklat
maupun
lembaga
lainnya
3. Peningkatan
kualitas
aparatur
perencanaan
Perangkat
Daerah
mewujudka
n good and
clean
government
1. Meningkatny
a tertib
administrasi
desa
1. Meningkatkan
kualitas SDM
aparatur desa
melalui pelatihan
dan pembinaan
secara rutin
2. Meningkatkan
efektivitas
penyelenggaraan
desa melalui
fasilitasi
rekruitment
jabatan perangkat
dan penyelarasan
peraturan
pengangkatan dan
pemberhentian
perangkat desa
1. Peningkatan
kualitas
SDM
aparatur
desa
difokuskan
pada
pemahaman
tugas pokok
dan fungsi
penyelenggar
aan
pemerintah
desa.
2. Fasilitasi
pengisian
jabatan
perangkat
desa
menekankan
pada desa-
desa dengan
jumlah
kekosongan
jabatan lebih
35
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Keterkaitan
Misi RPJMD
banyak
3. Meningkatka
n
pengawasan
dan
pengendalia
n
pengelolaan
keuangan
desa
MISI 4 : Mewujudkan Tata Kelola Keuangan Daerah yang Efektif, Efisien, Produktif,
Transparan & Akuntabel Dengan Tenaga Profesional
3. Meningka
tkan
Pemberdaya
an
Masyarakat
dan Desa
1. Meningkatny
a
Pemberdayaa
n masyarakat
& desa
1. Meningkatkan
kualitas
perencanaan
Perangkat Daerah
2. Meningkatkan
kemampuan
perangkat desa
dalam
penatausahaan
keuangan desa
terkait dengan
implementasi DD
dan ADD melalui
bimbingan teknis,
pendampingan,
monitoring dan
evaluasi
1. Peningkatan
Kualitas
perencanaan
,
pengendalia
n, &
pengawasan
pembanguna
n
2. Peningkatan
kemampuan
perangkat
desa dalam
penatausaha
an keuangan
desa terkait
dengan
implementas
i DD dan
ADD dengan
fokus pada
bimbingan
teknis
Siskeudes
1. Meningkatk
an
kapasitas
Sumber
Daya
Manusia
pengelola
keuangan
dan aset
daerah
serta
kepatuhan
terhadap
prosedur
keuangan
yang
berlaku
untuk
meningkatk
an
akuntabilit
as
pengelolaan
aset daerah
4. Mewujud
kan
reformasi
tata
kelola
keuangan
1. Meningk
atnya
kemandirian
daerah
1. Optimalisasi
petugas pemungut
pajak melalui
pemberian rewards
bagi desa yang
lunas lebih cepat
dari waktu yang
ditentukan
1. Peningkatan
fasilitasi oleh
tim
intensifikasi
PBB
kecamatan
kepada desa
yang
termasuk
pada kategori
desa dengan
1. Intensifikas
i
Pendapata
n Asli
Daerah
melalui
PBB-P2
37
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTA
PENDANAAN
Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu
untuk mendapatkan hasil guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Dengan demikian program perlu dijabarkan ke dalam kegiatan yang terukur
kinerjanya, jelas kelompok sasarannya dan juga perencanaan anggarannya. Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan PD Kecamatan Karangkobar dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang adalah sebagai
berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan 6 (enam) kegiatan
yakni : a. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor b. Penyediaan jasa administrasi keuangan
c. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor d. Penyediaan bahan logistik kantor e. Penyediaan jasa administrasi perkantoran
f. Pemberdayaan kecamatan
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan 6 (enam) kegiatan yakni :
a. Pengadaan peralatan gedung kantor
b. Pengadaan perlengkapan gedung kantor
c. Pengadaan perlengkapan rumah jabatan d. Pemeliharaan rutin/ berkala rumah jabatan
e. Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor f. Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan 1 (satu)
kegiatan yakni :
a. Asistensi PATEN
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan,
dengan 1 (satu) kegiatan yakni :
a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 5. Program Penataan Administrasi Kependudukan, dengan 1 (satu) kegiatan
yakni :
a. Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan
6. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah,
dengan 1 (satu)
kegiatan yakni : a. Intensifikasi pajak daerah
Untuk lebih jelasnya gambaran program, kegiatan dengan indikator
kinerja beserta pendanaan indikatif terinci pada tabel berikut.
38
TABEL 6.1
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, DAN PENDANAAN PERANGKAT DAERAH PD KECAMATAN KARANGKOBAR KABUPATEN BANJARNEGARA
Dalam ribuan rupiah
TUJUAN SASARAN Kode Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Tujuan,Sasaran,Pr
ogram (outcome)
dan Kegiatan
(output)
Data
Capaian
Pada
awal
Tahun
Perenca
naan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit
Kerja
PD
Penan
ggung
jawab
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode Renstra
PD
Target Rp
Target Rp Target Rp Target
Rp Targe
t Rp Target
Rp
Meningkatka
n kualitas
layanan
publik
Kec.K
arang
kobar
Meningk
atnya
nilai
survey
kepuasa
n
masyara
kat
Program pelayanan
administrasi perkantoran
Persentase
terpenuhinya
pelayanan
administrasi
perkantoran secara
prima dengan
prosedur yang jelas
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 2.186.150
Kecamata
n
1. Penyediaan jasa peralatan dan
perlengkapan kantor
Jumlah jasa
peralatan dan
perlengkapan
kantor yang
terpenuhi
3 Paket 3 Paket 19.000 4 Paket 20.600
4 Paket 21.300
4 Paket 22.200
4 Paket
23.300
4 Paket
106.400 Kecamata
n
2. Penyediaan jasa
administrasi keuangan
Jumlah jasa
administrasi
keuangan yang
terpenuhi
5 Orang 5 Orang 20.800 5 Orang 22.000
5 Orang 23.500
5 Orang 24.000
5 Orang
25.000
5 Orang
115.300 Kecamata
n
39
TUJUAN SASARAN Kode Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Tujuan,Sasaran,Pr
ogram (outcome)
dan Kegiatan
(output)
Data
Capaian
Pada
awal
Tahun
Perenca
naan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit
Kerja
PD
Penan
ggung
jawab
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode Renstra
PD
Target Rp
Target Rp Target Rp Target
Rp Targe
t Rp Target
Rp
3. Penyediaan peralatan
dan perlengkapan kantor
Jumlah peralatan
dan perlengkapan
kantor yang
terpenuhi
2 Paket 2 Paket 7.500 2 Paket 8.200 2 Paket 9.000 2 Paket 9.900 2 Paket
10.800
2 Paket
45.400 Kecamata
n
4. Penyediaan bahan logistik kantor
Jumlah bahan
logistik yang
terpenuhi
7 paket 7 paket 125.400
7 paket 137.000
7 paket 141.600
7 paket 156.700
7 paket
163.300
7 paket
724.000 Kecamata
n
5. Penyediaan jasa
administrasi perkantoran
Jumlah jasa
administrasi
perkantoran yang
terpenuhi
3 Orang 3 Orang 48.000 3 Orang 50.000
3 Orang 55.000
3 Orang 60.000
3 Orang
66.000
3 Orang
279.000 Kecamata
n
Program peningkatan sarana dan prasarana
aparatur
Persentase
terpenuhinya
sarana dan
prasarana aparatur
kecamatan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
1. Pengadaan Perlengkapa
n Gedung Kantor
Jumlah
perlengkapangedun
g kantor yang
terpenuhi
7 Jenis 1 jenis 16.000 2 jenis 17.600
2 jenis 19.300
1 jenis 21.000
2 jenis 22.000
7 jenis 95.900 Kecamata
n
2. Pengadaan Perlengkapan rumah dinas
Jumlah
perlengkapan
rumah dinas yang
terpenuhi
3 Jenis 1 jenis 16.000 2 jenis 17.600
2 jenis 19.300
1 jenis 21.000
2 jenis 22.000
7 jenis 95.900 Kecamata
n
3. Pengadaan peralatan
gedung kantor
Jumlah peralatan
gedung kantor yang
1 unit 1 unit 15.00
0
1 unit 20.00
0
1 unit 20.00
0
1 unit 20.00
0
1 unit 25.00
0
1 unit 100.00
0
40
TUJUAN SASARAN Kode Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Tujuan,Sasaran,Pr
ogram (outcome)
dan Kegiatan
(output)
Data
Capaian
Pada
awal
Tahun
Perenca
naan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit
Kerja
PD
Penan
ggung
jawab
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode Renstra
PD
Target Rp
Target Rp Target Rp Target
Rp Targe
t Rp Target
Rp
terpenuhi
4. Pemeliharaan rutin / berkala rumah
jabatan
Jumlah rumah
dinas yang
dipelihara
1 unit 1 unit 5.000 1 unit 5.000 1 unit 6.000 1 unit 6.000 1 unit 7.000 1 unit 29.000
5. Pemeliharaan rutin /
berkala gedung kantor
Jumlah gedung
kantor yang
dipelihara
1 unit 1 unit 20.00
0
1 unit 25.00
0
1 unit 25.00
0
1 unit 30.00
0
1 unit 30.00
0
1 unit 130.00
0
6. Pemeliharaan rutin / berkala perlengkapa
n gedung kantor
Jumlah
perlengkapan
gedung kantor yang
dipelihara
5 Jenis 5 Jenis 25.00
0
5 Jenis 25.00
0
5 Jenis 25.00
0
5 Jenis 25.00
0
5
Jenis
25.00
0
5
Jenis
125.00
0
Meningkatka
n kualitas
penyelenggar
aan
pemerntahan
daerah
Meningka
tnya
kinerja
perangkat
daerah &
kapasitas
aparatur
Program
Peningkatan
Pengembanga
n Sistem
Pelaporan
Capaian
Kinerja &
Keuangan
Persentase
ketepatan
pelaporan capaian
kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja PD
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
1. Penyusunan laporan capaian kinerja &
ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Jumlah dokumen
perencanaan dan
pelaporan yang
disusun secara
tepat
15
Dokume
n
15 Dok. 5.000 15 Dok. 7.500 15 Dok. 7.500 15 Dok. 8.500 15
Dok.
10.00
0
15
Dok.
38.500
41
TUJUAN SASARAN Kode Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Tujuan,Sasaran,Pr
ogram (outcome)
dan Kegiatan
(output)
Data
Capaian
Pada
awal
Tahun
Perenca
naan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit
Kerja
PD
Penan
ggung
jawab
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode Renstra
PD
Target Rp
Target Rp Target Rp Target
Rp Targe
t Rp Target
Rp
Meningkatk
an Kualitas
Layanan
Publik
Meningk
atnya
mutu
pelayana
n
melalui
PATEN
Program
Peningkatan
Kapasitas
Sumber Daya
Aparatur
Persentase
perijinan & non
perijinan yang
terlayani
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
1. Asistensi
PATEN
Jumlah
permohonan ijin
dan non perijinan
yang terlayani
5
Perijinan
/2.629
pemohon
5
Perijinan
/2.629
pemohon
5.000 5 Perijinan
/2.682
pemohon
7.000 5
Perijinan
/2.735
Pemohon
7.000 5
Perijinan
/2.790
pemohon
9.000 5
Perijin
an/2.7
90
pemoh
on
10.000 5
Perijin
an/2.7
90
pemoh
on
38.000
Program
Penataan
Administrasi
Kependuduka
n
Persentase
permohonan KK
dan KTP yang
terlayani
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
1. Peningkatan pelaya-nan publik
dalam bidang kependudukan
Jumlah pemohon
KTP & KK yang
terlayani
2.750
orang
2.805
orang
5.000 2.862
orang
5.000 2.919
orang
5.000 2.919
orang
5.000 2.919
orang
5.000 2.919
orang
25.000
Mewujudka
n reformasi
tata kelola
42
TUJUAN SASARAN Kode Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Tujuan,Sasaran,Pr
ogram (outcome)
dan Kegiatan
(output)
Data
Capaian
Pada
awal
Tahun
Perenca
naan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit
Kerja
PD
Penan
ggung
jawab
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode Renstra
PD
Target Rp
Target Rp Target Rp Target
Rp Targe
t Rp Target
Rp
keuangan
Meningk
atnya
jumlah
PAD
Program Peningkatan dan
Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Persentase
pelunasan PBB
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
1. Intensifikasi Pajak
Daerah
Persentase
pelunasan PBB
100% 100% 45.000
100% 45.000
100% 45.000
100% 45.000
100%
45.000
100%
225.000
Meningkatk
an kualitas
penyelengg
araan
pemerintah
an daerah
Meningkat-nya pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Program pelayanan administrasi
perkantoran
Persentase
Peningkatan
pemberdayaan
kecamatan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
1. Pemberdaya
an Kecamatan
Jumlah Desa yang
memiliki BUMDES
1 Desa 5 Desa 150.000
7 Desa 175.000
10 Desa 201.500
11 Desa 225.600
13 Desa
219.600
13 Desa
915.750 Keca
matan
Jumlah fasilitasi ,
koord, pembinaan dan pengawasan urusan pemerintahan desa
13 Desa 13 Desa 13
Desa 13 Desa 13
Desa 13 Desa 13
Desa 13 Desa 13
Desa 13
Desa 13
Desa 13
Desa Keca
matan
43
TUJUAN SASARAN Kode Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Tujuan,Sasaran,Pr
ogram (outcome)
dan Kegiatan
(output)
Data
Capaian
Pada
awal
Tahun
Perenca
naan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit
Kerja
PD
Penan
ggung
jawab
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode Renstra
PD
Target Rp
Target Rp Target Rp Target
Rp Targe
t Rp Target
Rp
(kelembagaan dan aparatur desa)
Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan
urusan (perencanaan pembangunan desa,
pemberdayaan masy dan desa, usaha peningkatan ekonomi produktif)
13 Desa 13 Desa 13
Desa 13 Desa 13
Desa 13 Desa 13
Desa 13 Desa 13
Desa 13
Desa 13
Desa 13
Desa Keca
mata
n
Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan tramtibum dan
pelayanan (ketentraman dan ketertiban umum)
13 Desa 13 Desa 13
Desa 13 Desa 13
Desa 13 Desa 13
Desa 13 Desa 13
Desa 13
Desa 13
Desa 13
Desa Keca
matan
Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan urusan Kesra (kepemudaan,
olahraga, seni budaya, keagamaan,
kesehatan, pendidikan dan pemeliharaan fasilitas umum)
13 Desa 13 Desa 13
Desa 13 Desa 13
Desa 13 Desa 13
Desa 13 Desa 13
Desa 13
Desa 13
Desa 13
Desa Keca
matan
Jumlah desa tertib adm umum
0 5 desa 7 desa 9 desa 11 desa 12 desa
13 desa
Jumlah desa tertib adm kependudukan
0 5 desa 7 desa 9 desa 11 desa 12 desa
13 desa
44
TUJUAN SASARAN Kode Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Tujuan,Sasaran,Pr
ogram (outcome)
dan Kegiatan
(output)
Data
Capaian
Pada
awal
Tahun
Perenca
naan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit
Kerja
PD
Penan
ggung
jawab
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode Renstra
PD
Target Rp
Target Rp Target Rp Target
Rp Targe
t Rp Target
Rp
Jumlah desa tertib adm keuangan
0 5 desa 7 desa 9 desa 11 desa 12 desa
13 desa
Jumlah desa tertib
adm pembangunan
0 5 desa 7 desa 9 desa 11 desa 12 desa
13 desa
Jumlah Desa tertib
adm lainnya
0 5 desa 7 desa 9 desa 11 desa 12 desa
13 desa
45
BAB VII
INDIKATOR KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja PD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai PD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
Indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD ini ditampilkan dalam Tabel 6.1 berikut.
Tabel 6.1
INDIKATOR KINERJA KECAMATAN KARANGKOBAR YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD TAHUN 2017 - 2022
NO Bidang Urusan/
Indikator
Kondisi Kinerja pada
awal periode
RPJMD (2016)
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja
pada akhir
periode
RPJMD (2022)
2017
2018 2019 2020 2021
1. Nilai Survey
Kepuasan
Masyarakat
73 75 77 80 84 85
85
2. Nilai AKIP
Kabupaten
Banjarnegara
CC B B B B B B
3 Persentase peningkatan desa
berkembang
% NA 3 3 3 3 3
4 Rasio kemandirian
keuangan daerah % 10,30 9,02 9,11 9,27 9,38 9,48
46
BAB VIII PENUTUP
Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) Kecamatan Karangkobar Tahun 2017-2022 merupakan pedoman taktis strategis dalam
pelaksanaan kegiatan-kegiatan dan merupakan produk kesepakatan dan komitmen bersama bagi seluruh Unit Kerja yang ada di lingkungan Kecamatan
Karangkobar dalam menjalankan tugas dan fungsi organisasi sehingga diharapkan dapat tercapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Terutama dalam mendukung sasaran pembangunan daerah yang telah
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 32 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 - 2022.
Pada penyusunan Rencana Kerja Kecamatan Karangkobar yang dibuat setiap tahun Renstra Perangkat Daerah ini menjadi pedoman dengan tetap
mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Banjarnegara tahun berikutnya.
Selanjutnya Rencana Stategis (Renstra) OPD disusun dalam rangka
melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijaksanaan yang dipercayakan kepada setiap Dinas Instansi
Pemerintah berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Renstra PD berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Oleh karena itu tanpa dukungan dan peran aktif seluruh unsur pelaksana dan partisipasi
aktif masyarakat dalam pelaksanaannya mustahil seluruh tujuan dan sasaran dalam renstra ini dapat dicapai.
Namun demikian, dengan semangat kemandirian otonomi daerah Insha
Allah pada pelaksanaannya nanti dapat mendukung tercapainya visi Bupati Banjarnegara 2017–2022 “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”, dan misi
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara 2017-2022 khususnya misi kedua Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik dan Misi Keempat Mewujudkan tata kelola keuangan daerah
yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional.
Kami menyadari dalam menyusun Rencana Strategis ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran, masukan dan kritikan yang membangun dari semua pihak senantiasa kami harapkan guna tersusunnya dokumen yang
lebih baik pada masa mendatang.
1
VI. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH KECAMATAN
VI.M. KECAMATAN WANAYASA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional disebutkan bahwa daerah diwajibkan untuk menyusun 5 (lima) dokumen perencanaan pembangunan yaitu :
1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
3. Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) 4. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 5. Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD)
Rencana Strategis Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Sebagai bahan acuhn dan pedoman penyusunan Rencana Kerja
Tahunan 2. Sebagai bahan dasar penilaian kinerja
3. Sebagai bahan acuhan penyusunan LKJIP Kecmatan Wanayasa Kab. Banjarnegara.
4. Sebagai bahan evaluasi yang penting agar pembangunan dapat
berjalan secara lebih sistematis, komprehensif dan tetap fakus pada pemecahan masalah-masalah mendasar yang dihadapi Kecamatan
wanayasa Kab. Banjarnegara. Renstra Kecamatan Wanayasa Kab. Banjarnegara merupakan
bagian dari Rencana Pemerintah jangka Menengah Daerah Kab.
Banjarnegara yang bersifat jangka pendek dan menengah namun tetap diletakkan pada jangkauan jangka panjang, dan mengacu kepada Visi Misi Bupati Banjarnegara Sehingga rumusan visi,misi dan arah
pembangunan Kecamatan Wanayasa Kab. Banjarnegara untuk lima tahun mendatang dapat bersinegri dengan arah pembangunan Kepala
Daerah terpilih. Proses penyusunan dan penetapan Renstra Kecamatan Wanayasa
Kab. Banjarnegara dilaksanakan dengan mengacu pada mekanisme
perencanaan pembangunan di daerah, sebagaimana dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta diatur kemudian dalam Peraturan 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara ,Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta diatur kemudian dalam Peraturan Mentri Dalam Negri ( PERMENDAGRI) Nomor 86 tahun 2017 tentang Pelaksanaan PP Nomor 8 Tahun 2008 Tahapan
tersebut antara lain : 1. Persiapan Penyusunan Renstra.
2. Penyusunan rancangan Renstra 3. Penyusunan Rancangan Akhir Renstra. 4. Penetapan Renstra.
Renstra Kecamatan Wanayasa Kab. Banjarnegara merupakan bentuk upaya mengelola dan mengembangkan potensi Sumber daya daerah untuk mengatasi berbagai tantangan permasalahan yang ada dalam
2
mewujudkan Pembangunan di Wanayasa . Dalam rangka melaksanakan
Pembangunan Berkelanjutan dibutuhkan SDM/Aparatur yang memiliki kompetansi,integritas,dan profesionalisme dalam menyelanggarakan
pemerintahan dan melaksanakan pembangunan melalui tata kelola pemerintah dan melaksanakan pembangunan melalui tata kelola pemerintah yang baik ( good governance). Kecamatan Wanayasa Kab.
Banjarnegara merupakan salah satu OPD yang berfungsi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka menerapkan
dan mewujudkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan dan/atau pelayanan sektor publik yang baik ( good public governance).
R
Alur dan mekanisme penyusunan Renstra Kecamatan
Wanayasa Kab. Banjarnegara diilustrasikan sebagai berikut: Keterkaitan Renstara Kecamatan Wanayasa Kab. Banjarnegara dengan
RPJMD,Renstra K/L dan Renstra perangkat daerah : Penyusunan Renstra mengacu pada tugas dan fungsi Kabupaten Banjarnegara,Peraturan Bupati Banjarnegara tantang Tugas dan fungsi
Perangkat Daerah, RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022, dan memperhatikan Renstra Kementrian Lembaga Tahun 2015-2019, Renstra Perangkat Daerah Provinsi , Rencana Tata ruang Wilayah
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011-2931, dan Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis ( KLHS)RPJMD Kabupaten Banjarnegara
tahun 2017-2021, Renstra Perangkat Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah menjadi pedoman dalam
Rancangan renstra
SKPD
Rancangan Renstra SKPD
1. Pendahuluan
2. Gambaran Pelayanan
SKPD
3. Isu-Isu Strategis
berdasarkan tugas pokok
dan fungsi
4. Visi misi,tujuan dan
sasaran, spadtrategis dan
kebijakan
5. Rencana Program
,Kegiatan indikator
kinerja,kelompok ,sasaran
dan pendanaan indikatif
6. Indikator kinerja SKPD
yang mengacu
Perumusan rencana
kegiatan Indikator
kinerja kelompok
Sasaran dan
pendanaaberdasarkan
Rencana Program
prioritas RPJMD
Perumusan
sasaran Analisis
Gambaran
Pelayanan
SKPD
Perumusan indikator
kinerja SKPD yang
mengacu pada tujuan
dan sasaran RPJM
Perumusan
visi dan misi
SKPD
Perumusan
tujuan
Perumusan
Isu-isu
Strategis
berdasarka
n tusi
Penelaaha
n RTRW
Penelaaha
n KLHS
Pengelola
an data
dan
informasi
Noto Dinas Pengantar Kepala
SKPD perihal Penyampaian
Rancangan Renstra SKPD
Kepada Bappeda
SPM
Renstra KL dan
Renstra SKPD
Provinsi
Perumusan
strategis dan
Kebijakan
3
menyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah yang disusun setiap
tahun selama kurun waktu tahun 2017-2021 selain itu Renstra Kecamatan Wanayasa Kab. Banjarnegara menjadi acuhan dalam
pengendalian dan evaluasi Renja Kecamatan Wanayasa Kab. Banjarnegara.
1.2 Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan Renstra Kecamatan Wanayasa Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (
Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286)
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355).
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sisitem Perencanaan Pembangunan Nasional ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421) 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126.Tambahan Lmbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438)
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;( lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
33,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700) 6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 20107 tentang penataan Ruang (
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725) .
7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2007 tentang
Perpustakaan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 129; Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4774) 8. Undang-undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang kearsipan, (
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indinesia Nomor 5071) 9. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembantukan Peraturan Perundang-undangan ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
10. Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dua kali,terikhir dengan Undang-undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 23 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
11. Peraturan pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 Tentang dana
Perimbangan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4575). 12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140)
4
13. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal ( Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor65 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585). 14. PeraturanPemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan
Keuangan dan Kinerja instarnsi Pemerintah ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614)
15. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerinta.Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Dearah Kepada masyarakat ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693) 16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Rebuplik Indonesia Nomor 4815 )
17. Peraturan pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang tahapan , tata cara Penyusunan , Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana pembangunan Daerah ( lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor: 21 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4698)
18. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4833) 19. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang standar
Akuntansi Pemerintahan ( Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2010 Nomor 123
20. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan jangka menengah Nasional Tahun 2015-2019 ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 3)
21. Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Mentri Dalam Negara
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Mentri Dalam Negereri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ( Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 3010). 22. Peraturan Mentri Dalam Negerai Nomor 86 tahun 2017 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan di Daerah ( Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517 ) 23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah provinsi
Jawa tengah Tahun 2005-2025 ( Lembaran Daerah Provinsi Jawa tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Jawa tengah Nomor 9) 24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun
2009-2029 ( Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah
Nomor 28 )
5
25. Peraturan daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2014
tentang Penyelenggaraan Perpustakaan di Provinsi Jawa tengah 26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka menengah Daerah Provinsi Jawa tengaha Nomor 65)
27. Peraturan Daerah Provinsi jawa tengah Nomor 1 Tahun 2015
tentang Rencana Penyelenggaraan Kearsipan di Provinsi jawa Tengah ( Lembaran Daerah Provinsi Jawa tengah Tahun 2015
Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 75)
28. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025 ( lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 Nomor 3 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara
Nomor 114) 29. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 11 Tahun 2011 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banjarnega ( Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara ( lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegra Tahun 2012 Nomor 1 Seri E, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Banjarnegra Nomor 145) 30. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 32 Tahun 2017 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banjarnegara ( Lembaran daerah Kabupaten Tahun 2017 Nomor 32)
31. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perngkat Daerah ( Lembaran daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 10)
32. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 84 Tahun 2016 Tentang
Kedudukan susunan Organisasi, Tugas dan fungsi serta Tata Kerja Kecamatan.
1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud
Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai
berik penjabaran dari RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022 sesuai dengan tujuan dan fungsi Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara.
1.3.2 Tujuan
Tujuan dari penyusunan Renstra Kecamatan Wanayasa
Kab.Memberikan pedoman dalam penyusunan rencana kerja tahunan Kecamatan Wanayasa Kab. Banjarnegara Yaitu :
a. Memberikan arahan tujuan, sasaran,strategis, kebijakan,
program dan kegiatan Pembangunan selama kurun waktu tahun 2017-2021 dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Wanayasa Kab. Banjarnegara dalam mendukung Visi
dan Misi Bupati Banjarnegara.
b. Menyediakan tolak ukur kinerja pelaksanaan program dan
kegiatan Kecamatan Wanayasa Kab. Banjarnegara untuk kurun waktu tahun 2017-2022 dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai dasar dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai
dasar dalam melakukan pengendalian dan evaluasi kinerja perangkat daerah.
6
c. Memberikan pedoman bagi seluruh aparatur Kecamatan
Wanayasa Kab. Banjarnegara dalam menyusun Rencana Kerja ( Renja) Kecamatan Wanayasa yang merupakan dokumen
perencanaan perangkat daerah tahun dalam kurun waktu tahun 2017-2022
1.3 SISTIMATIKA PENULISAN
Dokumen Renstra Perangkat Daerah Kecamatan Wanayasa Kab.
Banjarnegara disusun dengan sisitimatikan penyajian sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
2. Landasan Hukum 3. Maksud dan Tujuan 4. Sistimatika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH 1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Kecamatan
Wanayasa 2. Sumber Daya Kecamatan Wanayasa 3. Kinerja Pelayanan Kecamatan Wanayasa
4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Kecamatan Wanayasa .
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH 1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Kecamatan Wanayasa. 2. Telaahan Visi,Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih.
3. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
4. Penataan Isu-isu Strategis. BAB IV TUJUAN DAN SASARAN Tujuan dan Sasaran jangka Menengah Kecamatan Wanayasa
Kab. Banjarnegara BAB V STRATEGIS DAN ARAHAN KEBIJAKAN
( Strategis dan Arah Kebijakan Perangkat Daerah tahun 2017-2022 Kecamatan Wanayasa
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,SERTA PENDANAAN.
Rencana Program dan kegiatan prioritas, Indikator Kinerja, Kelompok sasaran dan Pendanaan indikator kinerja Kecamatan Wanayasa Kab. Banjarnegara
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN Indikator kinerja Kecamatan Wanayasa Kab. Banjarnegara
mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2021.
BAB VII PENUTUP
Tentang pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan Renstra Kecamatan Wanayasa Kab. Banjarnegara
7
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 209 ayat (2) huruf f, Kecamatan merupakan
perangkat daerah Kabupaten/ Kota. Dalam pasal 224 ayat (1) disebutkan bahwa Kecamatan dipimpin oleh seorang kepala kecamatan yang disebut Camat yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada bupati/wali kota melalui sekretaris Daerah.
Secara filosofis, kecamatan yang dipimpin oleh Camat perlu diperkuat dari aspek sarana prasarana, sistem administrasi,
keuangan dan kewenangan bidang pemerintahan dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan sebagai ciri
pemerintahan kewilayahan yang memegang posisi strategis dalam hubungan dengan pelaksanaan kegiatan pemerintahan kabupaten/kota yang dipimpin oleh bupati/walikota. Terlebih alasan
pembentukan Kecamatan adalah untuk meningkatkan : koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan
masyarakat Desa/ Kelurahan.
Berdasarkan pasal 225 UU Nomor 23 Tahun 2014 maka Tugas Camat meliputi :
a. Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum; b. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat; c. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan
ketertiban umum; d. Mengoordinasikan penerapan dan penegakan Perda dan Perkada;
e. Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum;
f. Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang
dilakukan oleh perangkat daerah di kecamatan; g. Membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan Desa dan/ atau
Kelurahan; h. Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah kabupaten/ kota yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja
perangkat daerah kabupaten/ kota yang ada di kecamatan; i. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Selain melaksanakan tugas diatas, Camat mendapatkan pelimpahan sebagian kewenangan Bupati/ Walikota untuk
melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah kabupaten/ kota, berdasarkan pemetaan pelayanan publik sesuai dengan karakteristik dan/ atau kebutuhan masyarakat
pada kecamatan.
Sesuai Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang
Pelimpahan sebagian kewenangan pemerintahan dari Bupati kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah, Camat
mendapatkan pelimpahan sebanyak 26 bidang urusan pemerintahan, termasuk kewenangan perizinan dan non perizinan melalui PATEN (Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan) yang berlaku efektif di
Wanayasa sejak 17 Mei 2014.
8
Bidang urusan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati kepada
Camat meliputi : pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, penataan ruang, perencanaan pembangunan, perhubungan, lingkungan
hidup, pertanahan, kependudukan dan catatan sipil, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, koperasi dan UKM, kebudayaan dan pariwisata,
kepemudaan dan olahraga, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, otonomi daerah pemerintahan umum administrasi keuangan daerah
perangkat daerah kepegawaian dan persandian, pemberdayaan masyarakat dan desa, kearsipan, komunikasi dan informatika, pertanian dan ketahanan pangan, kehutanan, energi dan sumber daya mineral,
perdagangan dan perindustrian.
Kecamatan Wanayasa dibentuk berdasarkan Perda Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
dengan tugas pokok membantu Bupati dalam mengoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan
masyarakat desa dan kelurahan, dan tugas yang dilimpahkan Bupati untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
Struktur Organisasi Kecamatan Wanayasa terdiri dari :
1. Camat
2. Sekretariat Kecamatan mempunyai tugas melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi,
pemantauan, evaluasi, pelaporan kebijakan bidangketatausahaan, hukum, keuangan, kerumahtanggaan, kerjasama, kearsipan, dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan, kehumasan,
kepegawaian, pelayanan administrasi di lingkungan Kecamatan. Sekretariat Kecamatan terdiri dari :
a. Subbag Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan program kerjaserta
pengelolaan keuangan di lingkungan Kecamatan b. Subbag Umum dan Kepegawaian
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan,
pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporankebijakan bidangketatausahaan, hukum, kerumahtanggaan, kerjasama,
kearsipan, dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan, kehumasan, dan kepegawaian, serta pelayanan administrasi di
lingkungan Kecamatan
3. Seksi Tata Pemerintahan mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan perencanaan
perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan,
pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan, pembinaan dan pengawasan tertib administrasi
pemerintahan desa dan/atau kelurahan, pembinaan dan pengawasan terhadap kepala desa atau lurah, pembinaan dan pengawasan terhadap perangkat desa dan/atau kelurahan,
rekomendasi pemberhentian dan pengangkatan perangkat desa,
9
serta pelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan
Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian urusan pemerintahan di bidang tata pemerintahan.
4. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan
fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan desa di
tingkat kecamatan, penyusunan dokumen perencanaan pembangunan di desa atau kelurahan, evaluasi dan rekomendasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, serta pelaksanaan
kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian urusan pemerintahan di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa.
5. Seksi Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan perencanaan
perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesejahteraan rakyat di tingkat
kecamatan, pembinaan dan fasilitasi kegiatan kepemudaan, olahraga, seni, budaya, keagamaan, kesehatan dan pendidikan,
pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum, serta pelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian
urusan pemerintahan di bidang kesejahteraan rakyat.
6. Seksi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Pelayanan mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan perencanaan
perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang
penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum, penerapan dan penegakan peraturan daerah dan peraturan Bupati, pelayanan perizinan dan non perizinan sesuai dengan kewenangan yang
dilimpahkan Bupati kepada Camat, percepatan pencapaian standar pelayanan minimal di wilayahnya, pembinaan dan pengawasan
terhadap pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat serta pelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian urusan pemerintahan di
bidang ketenteraman, ketertiban umum dan pelayanan.
10
Bagan struktur organisasi Kecamatan Wanayasa berdasarkan Perda
Nomor 2 Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
GAMBAR 2.1
STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN WANAYASA
2.2 Sumber Daya Kecamatan Wanayasa
2.2.1 Sumber Daya Alam
Kecamatan Wanayasa merupakan satu dari duapuluh kecamatan di kabupaten Banjarnegara yang terletak 30 km
sebelah utara ibukota Kabupaten, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara : Kabupaten Pekalongan
Sebelah Selatan : Kecamatan Karangkobar dan Pagentan Sebelah Timur : Kecamatan Batur dan Pejawaran Sebelah Barat : Kecamatan Kalibening
Luas wilayah kecamatan Wanayasa adalah ± 8.201,13 Ha atau 7,67% dari luas wilayah Kabupaten Banjarnegara. Luas
lahan sawah 352,76 Ha dan bukan sawah 7848,97 Ha (2015). Ketinggian wilayah desa berada pada kisaran 705 – 1.287 m dpl dengan rata-rata 1.135 m dpl.
CAMAT
Seksi Tata Pemerintahan
Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Seksi Kesejahteraan Rakyat
Seksi Ketentraman Ketertiban Umum dan
Pelayanan
SEKRETARIAT
Subbag Perencanaan dan Keuangan
Subbag Umum dan Kepegawaian
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
11
Kecamatan Wanayasa terdiri dari 17 Desa, 49 Dusun, 57 RW dan 260 RT. Adapun desa – desa dalam wilayah kecamatan
Wanayasa adalah sebagai berikut : 1. Desa Suwidak; 10. Desa Pesantren;
2. Desa Karangtengah; 11. Desa Balun; 3. Desa Bantar; 12. Desa Tempuran; 4. Desa Pandansari; 13. Desa Wanaraja;
5. Desa Pagergunung; 14. Desa Jatilawang; 6. Desa Dawuhan; 15. Desa Legoksayem; 7. Desa Kubang; 16. Desa Kasimpar;
8. Desa Susukan; 17. Desa Penanggungan. 9. Desa Wanayasa;
Jumlah penduduk Kecamatan Wanayasa tahun 2015 sebanyak 46.298 jiwa dengan rincian laki-laki 23.675 jiwa dan perempuan 22.623 jiwa (BPS, 2016). Jumlah penduduk
terbanyak di desa Wanayasa sebanyak 4.649 jiwa, Desa Jatilawang 4.631 jiwa dan Desa Wanaraja 4.428 jiwa. Sedangkan
jumlah penduduk terkecil di Desa Legoksayem sebanyak 925 jiwa dan Desa Kasimpar 1.584 jiwa.
Berbekal kondisi geografis yang terletak di daerah
pegunungan maka potensi unggulan kecamatan Wanayasa adalah sektor pertanian, peternakan dan perkebunan. Tercatat produksi sayur-sayuran sangat dominan di tahun 2015 seperti
kentang 21.472 kwintal, kol/kubis 42.232 kwintal, wortel 11.737 kwintal serta tanaman sayuran lain yaitu tomat, cabe besar, cabe
rawit, petai dan buncis. Sedangkan populasi ternak antara lain sapi 5.689 ekor, kambing 13.398 ekor, domba 9.495 ekor dan ayam 201.436 ekor dengan produksi telur ayam 10.684.176
butir. Untuk jenis tanaman perkebunan unggulan adalah teh dengan produksi sebanyak 482,3 ton, kopi sebanyak 64,55 ton dan tembakau sebanyak 6,35 ton. Juga produksi buah-buahan
seperti salak yang cukup banyak ditanam di daerah bagian selatan hingga 102.464 ha areal tanamnya dengan produksi
mencapai 744.300 kg, dan pisang sebanyak 310.400 kg.
Namun potensi alam yang cukup melimpah tersebut belum mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, karena
berdasarkan Pemutakhiran Basis Data Terpadu Tahun 2015,
12
jumlah rumah tangga dengan kondisi kesejahteraan 40%
terendah terdata sebanyak 7.877 rumah tangga atau sekitar 53,73% dari keseluruhan rumah tangga yang ada, dan jumlah ini
ekuivalen dengan 30.567 jiwa penduduk atau 64,26% dari jumlah penduduk yang ada.
2.2.2 Sumber Daya Pegawai
Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Wanayasa didukung Sumber Daya Pegawai namun
saat ini dalam kondisi yang belum ideal. Berdasarkan analisis beban kerja dibutuhkan 24 orang pegawai dengan kualifikasi pendidikan umum serta pendidikan dan pelatihan (diklat)
kompetensi. Akan tetapi kondisi eksisting yang ada saat ini hanya 20 orang terdiri dari 12 PNS Kecamatan, 5 PNS Sekdes dan 3 THL dengan komposisi berdasarkan jenis kelamin, tingkat
pendidikan, golongan/kepangkatan, eselon dan penempatan seperti tabel berikut ini.
1. SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 2.2.1.1 SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
NO JENIS KELAMIN PNS NON PNS
JML %
1 Laki-laki 11 3 14 70
2 Perempuan 6 - 6 30
JUMLAH TOTAL 17 3 20 100
2. SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 2.2.1.2
SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
NO TINGKAT
PENDIDIKAN
PNS NON PNS JML %
L P L P
1 STRATA 2 1 - - - 1 5
2 STRATA 1 4 4 1 - 9 45
3 SLTA 6 2 1 - 9 45
4 SLTP - - 1 - 1 5
JUMLAH TOTAL 12 7 3 - 20 100
3. SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan
Tabel 2.2.1.3
SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan
NO PANGKAT/GOLONG
AN
LAKI-
LAKI
PEREM
PUAN JML %
1 Pembina / IV a 1 - 1 5,9
2 Penata Tk. I / III d 1 3 4 23,5
3 Penata / III c 2 - 2 11,7
13
4 Penata Muda Tk. I / III b
- 1 1 5,9
5 Penata Muda / III a - 1 1 5,9
6 Pengatur Tk. I / II d - - - 0
7 Pengatur / II c 3 - 3 17,6
8 Pengatur Muda Tk. I / II b
2 1 3 17,6
9 Pengatur Muda / II a 2 - 2 11,7
JUMLAH TOTAL 11 6 17 100
4. SDM Pegawai Berdasarkan Eselon
Tabel 2.2.1.4 SDM Pegawai Berdasarkan Eselon
NO ESELON LAKI-LAKI
PEREM PUAN
JML %
1 ESELON III a 1 - 1 12,5
2 ESELON III b 1 - 1 12,5
3 ESELON IV a 3 1 4 50
4 ESELON IV b - 2 2 25
JUMLAH TOTAL 5 3 8 100
5. SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan Harapan Dimasa Datang
Tabel 2.2.1.5 SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan Harapan dimasa
datang
NO JENIS KELAMIN Jml Pegawai
Saat Ini Jml Pegawai yg
Diharapkan
1 Laki-laki 11 19
2 Perempuan 6 7
JUMLAH TOTAL 17 26
2.2.3 Sumber Daya Asset
Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Kecamatan Wanayasa memiliki sarana dan prasarana
berikut kondisi sarana dan prasarana tersebut serta telah dilakukan analisa ketercukupan dibandingkan dengan beban
kerja, sebagai berikut :
14
Tabel 2.2.2
Kondisi Sarana dan Prasarana Kecamatan Wanayasa
NO NAMA ASSET JUMLAH
(2016) KONDISI
(BAIK/RUSAK) JUMLAH YANG DIHARAPKAN
1 Gedung Kantor 1 unit Baik 1 unit
2 Pendopo Kec. 1 unit Baik 1 unit
3 Rumdin Camat 1 Unit Baik 1 Unit
4 Rumdin Sekcam 1 unit Baik 1 unit
5 Meja kerja pejabat eselon III
9 Unit Baik 9 Unit
6 Kursi kerja eselon III 4 Unit Baik 4 Unit
7 Kursi kerja eselon IV 15 buah Baik 15 buah
8 Kusri kerja non 11 Buah Baik 11 buah
9 Kursi kerja pejabat lain2 94 buah Baik 94 buah
10 PC Unit 2 buah Baik buah
11 Laptop/Noot Book 2 buah Baik 2 buah
12 Printer 2 Unit Baik 2 Unit
13 Mesin Tik 1 unit Baik 1 unit
15 Station wagon 1 unit Baik 1 unit
16 Sepeda Motor 9 unit Baik 9 unit
17 Filling cabinet 4 buah Baik 4 buah
18 Lemari Besi 6 buah Baik 6 buah
19 Al generator Tone Generator
1 buah Baik 1 buah
20 Rak besi/ metal 1 unit Baik 1 unit
21 Tenda 1 unit Baik 1 unit
22 Genset 1 unit Baik 1 unit
23 Pemancar portable VHF 1 unit Baik 1 unit
24 Mesin absensi 1 unit Baik 1 unit
25 Papan visual 4 unit Baik 4 unit
26 White Board 1 buah Baik 1 buah
27 Mesin potong rumput 1 buah Baik 1 buah
28 Kursi tunggu stainless steel
1 buah Baik 1 buah
29 Meja Komputer 1 buah Baik 1 buah
30 Kompor gas 1 buah Baik 1 buah
31 Tabung gas 1 buah Baik 1 buah
32 Sound System 1 buah Baik 1 buah
33 Proyektor & Attachment 1 unit Baik 2 unit
34 Facsimile 1 unit Baik 1 unit
2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Pengukuran indikator kinerja berguna untuk melihat trend yang terjadi selama 5 tahun yang lalu, dengan ditemukan kecenderungan yang terjadi 5 tahun kebelakang, dapat ditentukan trend yang akan
terjadi 5 tahun kedepan. Setelah mengetahui trend tersebut, baru akan didapat rencana apa yang akan dilaksanakan untuk mengantisipasi
trend yang terjadi.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Kecamatan Wanayasa tahun 2011-2015 berdasarkan sasaran/target Renstra periode sebelumnya
tergambar dari tabel 2.3.1 berikut.
15
PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012-2016 NO
Indikator
Kinerja
Satuan Targ
et SPM
Targ
et IKK
Target
indikator
Lainnya
Target Renstra Perangkat Daerah Tahun 2011-2016
Realisasi Renstra Perangkat Daerah
Tahun 2011-2016
Capaian
2012 2013 2014 2015 2016 1 Jumlah jasa
peralatan dan perlengkapa
n kantor yang terpenuhi
Paket v 8.420.000
8.420.000
8.420.000
15.000.000
15.000.000
2 Jumlah jasa administrasi keuangan yang
terpenuhi
Orang v - 18.700.000
19.300.000
19.347.000
26.247.000
3 Jumlah peralatan
dan perlengkapan kantor yang
terpenuhi
Paket v 1.000.000
1.000.000
1.000.000
1.000.000
5.000.000
4 Jumlah kebutuhan logistik
kantor yang terpenuhi
Paket v 37.100.000
60.000.000
37.100.000
47.056.000
55.056.000
5 Jumlah jasa
administrasi perkantoran yang terpenuhi
Org v - - - 19.247.0
00
32.500.0
00
6 Pemberdayaan Kecamatan
25.000.000
43.100.000
43.100.000
64.440.000
88.290.000
7 Pembangunan gedung kantor
Lokal/thn
v - - - 30.000.000
12.402.200
8 Pengadaan perlengkapan gedung kantor
Paket v - - - 20.000.000
8.000.000
9 Pengadaan perlengkapan rumah
jabatan
Paket v - - - - 20.500.000
10
Jumlah peralatan
dan perlengkapan gedung kantor yang
dipelihara
Paket 12.300.000
12.300.000
12.300.000
12.300.000
13.097.000
11
Jumlah gedung/kan
tor yang dipelihara
Lokal/Thn
v 3.000.000
3.000.000
3.000.000
3.000.000
-
12 Pemeliharaan
rutin/berkala Rumah Jabatan
1.900.000
1.900.000
1.900.000
- -
13 Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
Unit v - - - - 40.325.000
14 Pengaspalan halaman kantor
Unit v - - - - 25.325.000
15 Jumlah dokumen perencanan
pelaporan yang tersusun
Dok v 6 6 4 4 8
16
NO
Indikator Kinerja
Satuan
Target
SPM
Target
IKK
Target indikat
or Lainny
a
Target Renstra Perangkat Daerah Tahun 2011-2016
Realisasi Renstra Perangkat
Daerah
Tahun 2011-2016
Capaian
2012 2013 2014 2015 2016
11 Jumlah Kel/Desa
yang dibina administrasinya
Desa V 17 Desa 17 desa 17 desa 17 desa 17 desa
12 Jumlah tanah desa yang terinventarisi
r
Ha v 161,2 Ha 161,2 Ha 161,2 Ha 161,2 Ha
161,Ha
13 Jumlah peraturan
dan keputusan desa yang dihimpun
Bendel v 51 51 51 51 51
14
Jumlah desa yang melaksanaka
n pilkades
Desa v 7
15 Jumlah Kekosongan
Perangkat Desa
Formasi
v 20 28 8 12 22
16 Jumlah Musren yang
diselenggarakan
Keg V 1 Keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 Keg
17 Jumlah Musren yang dipantau
Desa v 17 17 17 17 17
18 Jumlah swadaya yang terserap
v 110000000
170000000
1750000000
75000000
83000000
19 Jumlah
peningkatan Penduduk
v 1,5% 1,25% 1,40% 0,7% 0,7%
20 Jumlah desa
yang rawan bencana
Desa v 13 13 13 13 13
21 Jumlah
mutasi penduduk
L: 2264
M. 205 P.196 D.105
L.2264
M.205 P.588 D.101
L.872
M.205 P.588 D.102
L.334
M.84 P.420 D.363
L.739
M.117 P.419 D.445
22 Jumlah KK Miskin
KK 6.620 6620 6620 5627 7877
17
NO
Indikator Kinerja
Satuan
Target
SPM
Target
IKK
Target indikat
or Lainny
a
Target Renstra Perangkat Daerah Tahun 2011-2016
Realisasi Renstra Perangkat Daerah
Tahun 2011-2016
Capaian
2012 2013 2014 2015 2016
23 Jumlah Posyandu yang dibina
Jlm v 70 70 66 Balita 24 Lansi
66 Balita 24 Lansia
66 Balita 24 Lansia
24 Jumlah tempat ibadah
yang terinventarisir
Unit v 193 193 193 193 193
25 Tempat
ibadah yang mendapatkan bantuan
Unit v 50 30 20 50 0
26 Jumlah ormas parpol yang
terdaftar
Jml v 3 Ormas 11Parpol
3 Ormas 11
Parpaol
3 Ormas
11 Parpol
4 Ormas
11 Parpol
5 Ormas
11 Parpol
27 Jumlah pemohon
ijin dan non perijinan
28 Jumlah
Poskampling
Unit v 80 80 80 80 40
29 Jumlah Baku PBB
734747278
771484641
721500062
738471441
762430681
30 Jumlah pembayaran PBB
v 100 100 91,18 100 100
31 Jumlah tunggakan PBB
v 0 0 8,82 100 100
32 Jumlah aparatur yang
memahami PATEN
- - 12 orang 12 orang 12orang
33 Jumlah masyarakt
yang memahami PATEN
- - 74 170 170
Dilihat dari Tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja
Kecamatan Wanayasa Kab. Banjarnegara pada Tahun 2016 relatif
telah mencapai keberhasilan, berdasarkan Realisasi Tingkat Capaian
Kinerja dari setiap Indikator secara umum menunjukkan Capaian
Kinerja dengan kategori baik. Capaian kinerja sebesar 100 % tidak
terlepas dari Pelaksanaan Program/Kegiatan secara efektif dan
efisien dengan berpedoman pada Target dan Progres yang ditetapkan
dalam Rencana Kerja Operasional (RKO) serta berpedoman pada
ketentuan yang berlaku.
18
Keberhasilan Sasaran –Sasaran Program/Kegiatan secara umum
disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :
Keteryang Loyal,Disiplin serta memiliki etos kerja yang baik dan
bertanggungjawab
Adanya kerjasama yang baik antara aparatur sehingga
penyelenggaraan kegiatan dapat dilaksanakan dengan hasil yang
optimal :
Pelaksanaan pelayanan publik dilaksanakan secara efektif dan
profesionalisme aparat serta didukung masyarakat Kecamatan
Wanayasa Kab. Banjarnegara
Adanya kesadaran masyarakat akan arti pentingnya dokumentasi
sehingga mendukung tercapainya sasaran meningkatnya pelayanan
kepada masyarakat.
Namun dari keberhasilan capaian kinerja masih terdapat catatan untu
perbaikan antara lian jumlah aparatur yang terbatas dan belum memenuhi
kualifikasi yang dibutuhkan sebagai pelaksanaan kegiatan tertentu.
19
Tabel 2.5 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah
Kecamatan Wanayasa Tahun Kabupaten Banjarnegara
N
O
Program Anggaran pada Tahun ke- Rata-rta
Pertumbuhan Realisasi Anggaran Tahun ke-
Resio Realisasi dan Anggaran Tahun ke
Anggaran
2012 2013 2014 2015 2016 Realisasi
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
71.520.000 131.220.000 108.920.000 166.090.000 222.093.000
2 Program Peningkatan Sarana dan
prasarana aparatur
17.200.000 17.200.000 17.200.000 65.300.000 169.150.000
3 Program Peningkatan Kapasitas
sumber daya aparatur
- - 5.000.000 5.000.000 5.000.000
4 Program peningkatan
pengembengan Sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan
- - - - 5.000.000
5 Program Penataan Administrasi
Kependudukan
127.422.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 7.500.000
6 Program Peningkatan Keberdayaan
Masyarakat Perdasaan
- - - - 17.000.000
7 Program pembinaan dan fasilitasi
pengelolaan keuangan desa
- 140.300.000 - - -
8 Program peningkatan dan
pengembangan pengelolaan
keuangan daerah
25.297.000 15.942.000 15.942.000 61.246.000
10 Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Wilayah
- - 305.000.000 306.000.000 -
Jumlah
20
Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa realisasi anggaran pada masing-
masing tahun dalam periode RPJMD 2011-2016 mencapai 99% lebih atau
rata-rata serapan anggaran mencapai 91 %. Hal ini mengindikasikan
pendanaan pelayann Kecamatan Wanayasa dapat dimanfaatkan dengan baik.
Secara keseluruhan dalam kurun waktu 2012-2016 tidak terdapat
program/kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan ataupun diluncurkan pada
tahun berikutnya. Pendanaan Pelayanan Kecamatan Wanayasa Kab.
Banjarnegara dapat diserap secara baik.
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Kecamatan Wanayasa
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi SKPD Kecamatan
Wanayasa agar berjalan dengan lancar dan optimal, dipengaruhi oleh faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan sebagai berikut :
a. Kekuatan ( Strength) 1) Adanya Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2
tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah. 2) Adanya Peraturan Bupati Nomor 84 Tahun 2016 tentang Tugas
Pokok dan Fungsi serta Uraian Tugas Jabatan pada Kecamatan
Kabupaten Banjarnegara 3) Adanya Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan
Kecamatan Wanayasa 4) Hubungan kerja dan koordinasi yang baik antara pimpinan, para
pejabat dan staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman
b. Kelemahan ( Weakness )
1) Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
2) Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja pegawai
3) Masih kurangnya dukungan data/ informasi/ peraturan yang valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat.
4) Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di wilayah kecamatan.
c. Peluang ( Opportunities) 1) Penerapan otonomi daerah yang memberikan kesempatan
berprakarsa seluas-luasnya bagi daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
2) Adanya potensi sumberdaya alam yang melimpah, yakni
perkebunan teh, kopi, jeruk, talas begug, pertanian sayuran,
21
peternakan yang dapat dikelola untuk peningkatan kesejahteraan
masyarakat. 3) Posisi kecamatan Wanayasa yang strategis untuk pengembangan
pariwisata sebagai pintu masuk menuju kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng.
4) Adanya dukungan koordinasi lintas sektor di wilayah kecamatan
yang mendukung tercapainya sinkronisasi dan integrasi kegiatan lingkup kecamatan antara lain kegiatan Konferensi dinas/rapat
koordinasi Forkopimca, UPT/Instansi dan Kepala Desa secara rutin di tingkat Kecamatan.
d. Tantangan ( Threat )
1) Kondisi geografis wilayah kecamatan yang berbukit-bukit dan tanah yang labil/ mudah bergerak mengakibatkan kerusakan infrastruktur transportasi dan bencana alam tanah longsor kerap
kali terjadi sehingga menghambat mobilitas ekonomi dan sosial masyarakat.
2) Tuntutan masyarakat semakin beragam untuk mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas.
3) Pola pikir masyarakat yang kurang mendukung wajib belajar 9
tahun dan tingginya kejadian pernikahan dini atau dibawah umur.
4) Tingginya jumlah rumah tangga dengan kondisi kesejahteraan 40% terendah sebanyak 53,73% dari keseluruhan rumah tangga yang ada menggambarkan rendahnya tingkat kesejahteraan
masyarakat.
22
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS KECAMATAN WANAYASA
Isu-isu strategis adalah suatu permasalahan yang sedang hangat dibicarakan orang yang mempunyai kelayakan, strategis dan mendesak untuk dibicarakan jalan keluarnya serta memerlukan analisasi terhadap
barbagai dimensi yang berpengaruh ( dipengaruhi dan mempengaruhi) untuk itu perlu dicarikan alternatif pemerahannya.
3. 1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah
Suatu kondisi yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang
apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian atau menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat.
Memperhatikan isu-isu dan permasalahan pembangunan yang dihadapi diharapkan dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pemerintahan menuju good governance and clean government sehingga berdampak pada kualitas pembangunan daerah.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Kecamatan
Wanayasa menghadapi beberapa permasalahan karena dampaknya yang signifikan di masa datang yang dirinci sesuai bidang tugas/ Seksi yang
ada sebagai berikut:
a. Sekretariat 1) Terbatasnya personil yang menguasai dan memahami
perencanaan anggaran 2) Kurangnya koordinasi antar seksi dalam penyusunan kegiatan
dan penganggaran
3) Pemahaman terhadap Tupoksi masih kurang 4) Kurangnya etos kerja dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi
5) Terbatasnya sarana dan prasarana aparatur yang ada di Kecamatan
b. Seksi Tata Pemerintahan
1) Masih rendahnya pemahaman tupoksi perangkat desa 2) Masih kurangnya pengetahuan masyarakat kaitannya dengan
penyelenggaraan PATEN di kecamatan 3) Rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengurus dokumen
kependudukan
4) Rendahnya kemampuan aparatur desa 5) Kurangnya tertib administrasi desa 6) Pembayaran PBB belum sepenuhnya dapat tepat waktu.
c. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 1) Masih dijumpai rendahnya partisipasi masyarakat, keterwakilan
perempuan dan apatisme dalam mengikuti Musrenbang di tingkat desa dan kecamatan
2) Isu yang diangkat dalam Musrenbang masih terbatas pada
pembangunan fisik, belum mengarah pada pemberdayaan ekonomi, sosial, dan peningkatan kapasitas aparatur desa
3) Rendahnya kapasitas aparatur perangkat desa dalam menyusun
laporan pelaksanaan pembangunan desa 4) Persepsi yang salah mengenai fungsi kecamatan pasca
berlakunya UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa 5) koordinasi, komunikasi dan kegiatan yang masih belum berjalan
optimal
23
d. Seksi Kesejahteraan Rakyat
1) Kurangnya koordinasi dan respon SKPD dalam pelaksanaan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum
2) Masih belum sesuainya data penduduk miskin (by name, by address) dengan keadaan sebenarnya sehingga sering terjadi tidak tepat sasaran
3) Meningkatnya angka perceraian dan nikah dini/ dibawah umur 4) Tingginya angka kemiskinan berdasarkan data BDT 2015
e. Seksi Ketentraman Ketertiban Umum dan Pelayanan 1) Belum optimalnya koordinasi dalam penyelenggaraan
ketentraman dan ketertiban umum di wilayah kecamatan 2) Rendahnya kesadaran hukum dalam menaati peraturan
perundang-undangan yang berlaku
3) Tanggung jawab percepatan pencapaian SPM yang utama berada pada PD terkait, Kecamatan sebagai pendukung diberikan
kewenangan untuk melaksanakan percepatan pencapaian SPM. 4) Masih rendahnya keterlibatan Kecamatan dalam penetapan
kelompok sasaran penyelenggaraan SPM.
5) Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan Siskamling dan rendahnya kesadaran aparatur pemerintah desa
dalam menumbuh kembangkan Linmas
3. 2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
Berdasarkan dokumen RPJMD Kabupaten Banjarnegara 2017-2022, Visi dan Misi Bupati Wakil Bupati Banjarnegara Tahun 2017-2022
adalah sebagai berikut :
Visi yang akan dicapai adalah “BANJARNEGARA BERMARTABAT DAN SEJAHTERA”
( Peningkatan martabat masyatakat Banjarnegara melalui pemenuhan
hak asasi manusia dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banjarnegaregara secara adil dan merata)
Untuk menjalankan visi tersebut dijabarkan melalui misi-misi :
1. Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman,damai dan demokratis
2. Mewujudkan Sistem perencanaan pemerintah berdasarkan konsep
tata kelola pemerintahan yang baik. 3. Mewujudkan Sistem perencanaan pembangunan daerah yang
berkesinambungan dan berbasisi pada pembangunan daerah yang berkesinambungan dan berbasisi pada pengembangan ekonomi kerakyatan;
4. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produksi, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional:
5. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 84 Tahun
2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta
Tata Kerja Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara, yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam Mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintah,pelayanan publik,pemberdayaan
masyarakat desa dan kelurahan dan tugas yang dilimpahkan Bupati Untuk melaksanakan sebagai urusan pemerintah yang menjadi
kewenangan daerah.
24
Dari tugas dan fungsi tersebut maka Kecamatan Wanayasa Kab.
Banjarnegara menduduki Misi ke 2 ( dua) yaitu: Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola
pemerintahan yang baik dan misi ke 4 ( empat) yaitu: mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produktifitas, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional.
Beberapa faktor pendorong pencapaian visi tersebut antara lain:
1. Adanya regulasi (Perda dan Perbup) sebagai payung hukum untuk
menyelenggarakan tugas dan fungsi dinas. 2. Tersedianya Sumber Daya Manusia; 3. Tersedianya Sarana dan Prasarana pendukung penyelenggaraan
pelayanan publik 4. Potensi animo masyarakat terhadap upaya meningkatkan
tranpasansi pelayanan publik
5. Koordinasi dan hubungan kerja yang baik antara pimpinan dan pelaksana.
Selain faktor pendorong perencanaan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Banjarnegara Masa Bhakti Tahun 2017-2022, terdapat pula faktor penghambat, antara lain:
a. Masih kurangnya jumlah Aparatur Kecamatan yang memiliki Kapasitas dan kompentensi yang memadai dalam rangka
mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat b. Belum Optimalisasi etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja
pegawai.
c. Masih kurangnya dukungan data/informasi/peraturan yang valid,akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat.
d. Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di
wilayah Kecamatan.
25
Tabel 3.1
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Perangkat Daerah terhadap Pencapaian Visi,Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah
1 Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD
Permasaahan Pelayanan OPD
Faktor
1 2 3 4 5
1.
2.
Misi Mewujudkan Kualitas
penyelenggaraan pemerintahan
berdasarkan konsep tata kelola pemerintah yang
baik.
Misi mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif,
efisien, produktif, transparan dan akuntabel deangan
tenaga profesional
1. Belum dilaksanakanny
a standar pelayanan
standar ISO 2. Masih
rendahnya
kualitas penyimpanan
arsip berkaitan dengan pelayanan
3. Pemberdayaan aparatur yang masih belum
optimal 4. Terbatasan
SDM yang menguasai IT, keterbatasan
sarana pendukung
1. Masih kurangnya
jumlah aparatur
Kecamatan yang memiliki
kapasitas dan
kompetensi yang memadai
dalam rangka mendukun
g optimalisas
i pelayanan kepada masyarakat
2. Belum optimalnya etos kerja
dan disiplin kerja
pegawai 3. Masih
kurangnya
dukungan data/infor
masi peraturan yang valid
akurat dan terintegrasi sebagai
pedomon dalam
memberikan pelayanan
kepada masyarakat
4. Masih terbatasnya dukungan
anggaran dan sarana
1. Peraturan Bupati
Nomo 84 Tahun
2016 Tentang Kedudukan
, susunan, organisasi,
tugas Kecamatan sebagai
pelayanan kepada masyarakat
. 2. Hubungn
kerja dan koordinasi yang baik
antar pimpinan, pejabat
dan staf sehingga
tercipta suasana kerja yang
kondusif dan
nyaman.
Tujuan
1. Mewujudkan pelayanan
publik yang profesional
2. Meningkatkan
kepatuhan wajib pajak
3. Meningkatkan
kualitas penyelenggaraa
n pemerintah daerah
Sasaran 1. Meningkatnya
mutu pelayanan
melalui PATEN 2. Meningkatnya
jumlah PAD
3. Meningkatnya Pemberdayaan masyarakat
dan desa 4. Meningkatnya
tertib administrasi desa
5. Meningkatnya nilai Survei
Kepuasan
26
masyarakat prasarana untuk menunjang
kelancaran pelaksanaa
n tugas dan fungsi di Kecamatan
Wanayasa
3.3Penentuan Isu-Isu Srtategis
Permasalahan pembangunan merupakan “ gap Expectation” antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan
serta antara apa yang ingin dicapai dimana datang dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat.Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secra
optimal.kelemahan yang tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan, dan ancaman yang tidak diantisipasi. Permasalahan yang akan ditangani selama lima tahun dalam RPJMD Kabupaten Banjarnegara .
Berdasarkan urusan pemerintagan sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah .
Selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan, Kecamatan Wanayasa dituntut lebih responsif dan inovatif dalam menghadapi perubahan-perubahan. Arah pelaksanaan pembangunan menjadi lebih tepat
sasaran dengan memperhatikan isu-isu strategis yang terjadi di masyarakat. Untuk itu perlu diantisipasi dengan perencanaan yang
matang sehingga arah pembangunan sesuai dengan tujuan pembangunan daerah.
Berdasarkan hasil analisis terhadap identifikasi permasalahan yang
memliki pengaruh signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra dan pelayanan publik, dapat dirumuskan isu-isu strategis sebagai berikut :
a. Masih adanya kasus pengaduan masyarakat terkait dengan
pelayanan public sehingga integritas dan profesionalisme aparatur dalam pelayanan publik masih perlu ditingkatkan :
b. Perubahan peraturan per undang-undangan sehingga belum sepenuhnya dapat terintegrasi secara baik .
c. Tingginya jumlah rumah tangga dengan kondisi kesejahteraan 40%
terendah sebanyak 53,73% dari keseluruhan rumah tangga yang ada menggambarkan rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat;
d. Masih lemahnya pemahaman aparatur terhadap tupoksi dan koordinasi antar seksi dalam penyelenggaraan pemerintahan kecamatan Wanayasa;
e. Masih Terbatasnya kualitas dan kuantitas pegawai di kecamatan Wanayasa;
f. Masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana baik secara
kualitas maupun kuantitas; g. Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap
penyelenggaraan PATEN, Dokumen Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
h. Rendahnya kemampuan SDM perangkat desa dalam
penyelenggaraan tertib administrasi desa;
27
i. Belum Optimalnya pemenuhan pembayaran PBB tepat waktu;
j. Adanya apatisme, rendahnya partisipasi, belum terpenuhinya keterwakilan perempuan, dan terbatasnya pemahaman tentang isu
sosial ekonomi dalam Musrenbang; k. Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat yang disebabkan
rendahnya angka melanjutkan sekolah ke jenjang SLTP, SLTA dan
Perguruan Tinggi; l. Masih rendahnya kesadaran aparatur pemerintahan desa dalam
melakukan implementasi (tidak sesuai dengan juknis) program-program peningkatan kesejahteraan masyarakat (penanggulangan kemiskinan, kesehatan, pendidikan, sosial budaya, dan keagamaan);
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan Siskamling dan rendahnya kesadaran aparatur pemerintah desa dalam menumbuhkembangkan Linmas
28
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan yang ingin dicapai Kecamatan Wanayasa pada kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan disusun dengan memperhatikan isu-isu strategis
yang kemudian diterjemahkan kedalam sasaran-sasaran yang lebih terukur, spesifik dan rasional. Perumusan sasaran memperhatikan
indikator-indikator kinerja sesuai tugas dan fungsi Kecamatan yang diuraikan sebagai berikut :
4.1Tujua Kecamatan Wanayasa Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan pelayanan publik yang profesional 2. Meningkatkan kepatuhan wajib pajak 3. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintah daerah
4.2Sasaran Kecamatan Wanayasa Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya mutu pelayanan melalui PATEN 2. Meningkatnya jumlah PAD 3. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan Desa
4. Meningkatnya tertib administrasi desa 5. Meningkatnya nilai Survey Kepuasan masyarakat.
Pernyataan sasaran jangka menengah Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel 4.1 sebagaimana berikut ini.
29
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Kecamatan Wanayasa
Tahun 2017-2022 No Tujuan Sasaran Indikator
sasaran
Satuan Kondisi Awal Target Kinerja Sasaran Target
Akhir
Renstra 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1. Mewujudkan
pelayanan publik yg
profisional
Meningkatny
a mutu
pelayanan
melalui PATEN
% 100 40 40 50 60 80 90 100
Prosentase
perijinan yang terlayani
% 100 100 100 100 100 100 100 100
2. Meningkatkan
Kepatuhan wajib
pajak
Meningkatny
a jumlah
PAD
Prosentase
pelunasan
PBB
% 100 100 100 100 100 100 100 100
3 Meningkatnya
kualitas
penyelenggaraan
pemerintah daerah
Meningkatny
a
pemberdaya
an masyarakat
dan desa
Prosentase
desa yang
memiliki
BUMDES
% 100 40 40 50 60 80 90 100
Meningkatny
a tertib
administrasi
desa
Persentase
desa yang
tertib
administrasi
desa
100 100 100 100 100 100 100 100
30
4. Mewujudkan
pelayanan publik
yang profesional
Meningkatny
a
akuntabilita
s dan kepuasan
masyarakat
Nilai survey
kepuasan
masyarakat
75 75 75 80 80 80 80 100
Nilai SAKIP Nilai 2012 60,54 67,55 68 69 70 75 75 100
31
BAB V.
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Untuk mewujudkan Visi,Misi, tujuan dan sasaran maka strategis yang akan dilaksanakan oleh Kecamatan Wanayasa Kab. Banjarnegara dalam mendukung Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
dalam mendukung Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut:
5.1 Strategis
Strategi yang digunakan dalam rangka pencapaian sasaran adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kecepatan dan kualitas pelayanan melalui penetapan prosedur pelayanan,inavasi, dan pemenuhan sarana prasarana penunjang lainnya :
2. Meningkatkan kualitas layanan melalui penilaian berkala terhadap kualitas pelayanan
3. Optimalisasi petugas pajak melalui pemberian rewards begi desa yang lunas lebih cepat dari waktu yang ditentukan
4. Meningkatkan kualitas SDM aparatur desa melalui pelatihan dan
pembinaan secara rutin 5. Meningkatkan kemampuan perangkat desa dalam penatausahaan
keuangan desa melalui bimbingan tehnis, pendampingan, monitoring dan evaluasi.
5.2 Kebijakan Kebijakan yang diambil dalam rangka pelaksanaan strategis adalah sebagai berikut :
1. Percepatan dan peningkatan kerja dengan menyusun dan menetapkan standard operasional prosedur yang difokuskan pada
aspek pelayanan di kecamatan. 2. Peningkatan sarana dan prasarana yang difakuskan pada
peningkatan pelayanan dan penyelenggaraan PATEN.
3. Peningkatan sosialisasi secara bertahap kepada masyarakat pada jenis pelayanan PATEN.
4. Peningkatan fasilitasi oleh tim intensifikasi PBB Kecamatan kepada desa yang termasuk pada kategori desa dengan kesadaran wajib pajak rendah
5. Peningkatan kualitas SDM aparatur desa difokuskan pada pemahaman tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan pemerintah desa.
6. Peningkatan kemampuan perangkat desa dalam penatausahaan keuangan desa dengan fakus pada bimbingan tehnis Sisikudes.
Keterkaitan antara stategi dan kebijakan dengan Tujuan, Sasaran Perangkat Daerah tercantum pada Tabel 4.2
33
Tabel 4.2 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Perangkat Daerah
Keterkaitan dengan misi KDH
Tujuan Sasaran
Strategi
Kebijakan
Mewujudkan pelayanan publik
yang profesional
1. Meningkatnya mutu pelayanan melalui
PATEN
1. Meningkatnya kecepatan dan kualitas pelayanan
melalui penetapan prosedur
pelayanan,inovasi, layanan, dan pemenuhan sarana-prasarana penunjang
lainnya.
1. Percepatan dan peningkatan kerja
dengan menyusun dan menetapkan
standar operasional preseder yang
difokuskan pada aspek pelayanan di
kecamatan 2. Peningkatan
sarana dan
prasarana yang difokuskan pada peningkatan
pelayanan dan penyelenggaraan
PATEN 3. Peningkatan
sosialisasi secara
35
Meningkatnya kepatuhan wajib
pajak
2.Meningkatnya jumlah PAD
1. Optimelnya petugas pemungut pajak melalui
pemberian reweds bagi desa yang lunas lebih cepat dari
waktu yang ditentukan
1. Peningkatan fasilitasi oleh tim
intensifikasi PBB kecamatan kepada
desa yang termasuk pada katogori desa
dengan kesadaran wajib pajak rendah
Kebijakan
Sesuai dengan misi KDH yang ke 4
yaitu Mewujudkan tata kelola
keuangan daerah yang efektif,efisien, produktif,
transparan dan akuntabel dengan
tenaga prafesional
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan
pemerintah daerah
2. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan desa
3. Meningkatnya tertib administrasi desa
1. Meningkatnya kualitas SDM aparatur desa melalui pelatihan dan pembinaan
secara rutin 2. Meningkatkan kemampuan
perangkat desa dalam penatausahaan keuangan desa melalui bimbingan
tehnis pendampingan.monitoring dan evaluasi
1. Peningkatan SDM aparatur desa difokuskan pada
pemahaman tugas pokok dan fungsi
penyelenggaraan pemerintah desa
2. Peningkatan
kemampuan perangkat desa dalam
penatausahaan keuangan desa
Sesuai dengan mis
36
dengan fakus pada bimbingan tehnis
Siskudes
Mewujudkan
pelayanan publik yang profesional
4. Meningkatnya
nangkuntabilitas dan kepuasan
masyarakat
1. Meningkatnya kualitas
layanan melalui penilaian berkala terhadap kualitas
pelayanan.
1. Peningkatan
kualitas pelayanan
Sesuai dengan misi
KDH ke 2 Mewujudkan
kualitas penyelenggaraan pemerintah
berdasarkan konsep tata kelola pemerintahan yang
baik
38
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,SERTA PENDANAAN
INDIKATIF
Rencana program dan kegiatan merupakan cara untuk melaksanakan
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan serta upaya yang dilakukan untuk
mengetahui capaian keberhasilan sasaran dan tujuan. Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil
guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu dan perlu dijabarkan ke dalam kegiatan yang terukur kinerjanya, jelas kelompok sasarannya dan juga perencanaan anggarannya. Dengan adanya program dan kegiatan
diharapkan pula dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi.
Rencana program dan kegiatan Kecamatan Wanayasa Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan :
a. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor b. Penyediaan jasa administrasi keuangan c. Penyediaan jasa administrasi perkantoran (PTT), Jasa Tenaga
Pendukung Operasional Kantor d. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
e. Penyediaan bahan logistik kantor
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan : a. Pembangunan gedung kantor
b. Pengadaan perlengkapan rumah jabatan/ dinas c. Pengadaan perlengkapan gedung kantor
d. Pemeliharaan rutin/ berkala rumah jabatan e. Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor f. Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor
3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan : Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur, dengan kegiatan : Pendidikan dan pelatihan formal
5. Program Peningkatan Pelayanan Dan Kinerja Aparatur Pemerintah, dengan kegiatan : a. Asistensi PATEN
b. Pemberdayaan Kecamatan
6. Program Penataan Administrasi Kependudukan, dengan kegiatan :
Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan
7. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah, dengan kegiatan :
Intensifikasi pajak daerah Untuk lebih jelasnya gambaran program, kegiatan dengan indikator
kinerja beserta pendanaan indikatif terinci pada tabel berikut.
40
TABEL 5.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
KECAMATAN WANAYASA KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 - 2022
Dalam ribuan rupiah
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Program dan
kegiatan
Indikator
Satuan
KONDISI AWAL
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit kerja
perangkat
daerah Penanggung
jawab
Kinerja program 2016
2017
2018 2019 2020 2021 2022 Target akhir
Renstra
(Autcam) dan kegiatan ( Output)
Tar
get Rp
Targe
t Rp
Targe
t Rp Target Rp Target
Rp
Targe
t Rp
Mewujud
kan
pelayana
n publik
yang profision
al
Meningkatnya
mutu pelayanan melalui PATEN
Persentase
usaha yang berijin
Program
Peningkatan
Kapasitas Sumber
Daya Aparatur
Asistensi
PATEN
Pr osentase usaha yang
berijin
% 100
%
100 100
%
10.
000.00
0
100% 15.00
0.000
100% 20.00
0.000
100% 25.00
0.000
100% 30.000.
000
100% 100.0
00.000
Kec.Wanayasa
Persentase
perijinan yang terlayani
Prosentase non
perijinan yang terlayani
% 100
%
100 100 10.
000.000
100% 15.00
0.000
100% 20.00
0
100% 25.00
0.000
100% 30.000.
000
100 100.0
00.000
Kec
Wny
Penyusu
nan laporan capaian kinerja
dan ikhtisar realisasi
kinerja
100
%
100 100
%
5.0
00.000
100% 10.00
0.000
100% 15.00
0.000
100% 20.00
0.000
100% 20.000.
000
100 20.00
0.000
Kec
Wny
Meningk
atkan
keputusan wajib
pajak
Meningkatya jumlah PAD
Prosentase pelunasan PBB
Peningkatan
pengemb
angan pengelola
an keuangan
daerah
Prosentase pelunasan PBB
100
100
100
83.036.00
0
100
83.036.000
100
83.036.000
100
83.036.000
100
83.036.000
100
83.036.000
Kec Wny
41
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Program dan kegiatan
Indikator
Satuan
KONDISI AWAL
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit kerja
perangkat
daerah Penanggung jawab
Kinerja program 2016
2017
2018 2019 2020 2021 2022 Target akhir
Renstra
(Autcam) dan kegiatan (
Output)
Target
Rp Targe
t Rp
Target
Rp Target Rp Target Rp
Target Rp
Intensifikasi pajak daerah
Program Pelayanan
administrasi perkantoran
Pemberdayaan kecamata
n
1. Presentase desa yang
memiliki
BUMDES
2. Prasentase peningkatan
pemberdayaan kecamatan
%
%
100
100
100
100
40
40
-
-
50
50
-
-
60
60
-
70
70
-
-
80
80
-
-
100
100
-
-
Kec. Wanaya
sa
Meningkatan tertib administrasi
desa
Prosentase desa yang tertib
administrasinya
Program pelayana
n
administrasi
perkantoran
Prosentase desa yang tertib administrasi
desa
% 100 100 100 - 100 - 100 - 100 - 100 - 100 - Kec Wny
Penyediaan jasa
peralatan
dan perlengka
pan kantor
Tersedianya jasa peralatan dan perlengkapan
kantor.
% 100 100 100 15.000.00
0
100% 24.000.000
100% 24.000.000
100% 24.000.000
100% 24.000.000
100 24.000.000
Kec Wny
Penyediaan jasa
administrasi
keuangan
Tersedianya jasa administrasi keuangan
% 100 100 26.200.0
00
100 100 34.000.000
100% 34.000.000
100% 34.000.000
100% 34.000.000
100 34.000.000
42
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Program dan kegiatan
Indikator
Satuan
KONDISI AWAL
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit kerja
perangkat
daerah Penanggung jawab
Kinerja program 2016
2017
2018 2019 2020 2021 2022 Target akhir
Renstra
(Autcam) dan kegiatan (
Output)
Target
Rp Targe
t Rp
Target
Rp Target Rp Target Rp
Target Rp
Penyediaan peralatan
dan perlengkapan Kantor
Tersedianya peralatan dan perlengkapan
kantor
% 100 100 100 5.000.000
100 10.000.000
100 15.000.000
100 15.000.000
100 20.000.000
100 20.000.000
Penyesiaan bahan logistik
kantor
% 100 100 100 55.056.00
0
100 66.400.000
100 68.600.000
100 70.500.000
.
100 70.500.000
100 80.000.000
Kec Wny
- - - - - - - - - - Kec Wny
Penyediaan jasa administrasi
perkantoran
100 3 Org
3 Org
3 org
47.000.00
0
3 org 47.000.000
3 org 47.000.000
3 org 47.000.000
3 org 47.000.000
3 org 47.000.000
Kec Wny
Pemberd
ayaan Kecamata
n
Keg 100
100 12
150
.000.000
12
keg
179.0
00.000
12
keg
179.0
00.000
12 keg
179.0
00.000
12 keg
200.00
0.000
12
keg
200.0
00.000
Kec
Wny
Program peningka
tan sumber
daya aparatur
Meningkatkannya kapasitas SDM
Aparatur
Unit
1 unit
100 1 unit
23.000.00
0
1 unit 150.000
1 unit 175.000.00
0
1 unit 200.000.00
0
1 unit 200.000.000
1 unit
200.000.00
0
Kec
Wny
Pengadaan
perlengkapan
gedung kantor
Tersedianya peralatan
gedung kantor
Unit 21 unit
20.000
21 unit
20.000
21 unit
25.000
21 unit
25.000
21 unit 25.000
21 unit 30.000 21 Unit
115.000
Kec Wny
Pemeliharaan
rutin/ber
Terpeliharanya rumah dinas
- - 25% 25% 25% 25% 100% 100%
43
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Program dan kegiatan
Indikator
Satuan
KONDISI AWAL
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit kerja
perangkat
daerah Penanggung jawab
Kinerja program 2016
2017
2018 2019 2020 2021 2022 Target akhir
Renstra
(Autcam) dan kegiatan (
Output)
Target
Rp Targe
t Rp
Target
Rp Target Rp Target Rp
Target Rp
kala rumah dinas
Pemeliharaan
rutin/
berkala gedung kantor
Terpeliharanya gedung kantor
- - 3 org
5.000
3 org 5.000 3 org 5.000 3 org 5.000 12 org 20.000
Kab Bna dan
luar daerah
Pemeliha
raan rutin/ber
kala perlengka
pan gedung kantor
Terpeliharanya
perlengkapan gedung kantor
100
%
100
%
100% 100% 100% 100%
ewujudkan
pelayana
n publik
yang
profesion
al
Meningkatnya akuntabilitas dan
kepuasan masyarakat
Nilai survey kepuasan masyarakat
Program peningka
tan pengemb
angan sisitem
pelaporan capaian
kinerja dan
keuangan
Nilai survey kepuasan
masyarakat
27 dok
7.000
33 dok
7.000
41 dok
7.000 51 dok
10.000
63 dok 15.000
63 dok 15.000
Kec
Wny
SAKIP
c
44
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap
unit kerja.Indikator kinerja atau indikator keberhasilan untuk setiap janis pelayanan pada bidang-bidang kewenangan yang diselenggarakan oleh unit organisasi perangkat daerah dalam bentuk standar pelayanan yang
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kab.Banjarnegara. Penetapan Standar pelayanan merupakan cara untuk menjamin dan meningkatkan akuntabilitas
pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakat. Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualikatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau jutuan yang telah
ditetapkan. Indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang akan dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkatan kinerja baik dalam tahap perencanaan ( ex ente), tahap
pelaksanaan ( on going), maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi ( ex post)
Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan suatu instrumen pertanggungjawaban yang terdiri dari berbagai indikator dan mekanisme kegiatan pengukuran, penilaian dan pelaporan kinerja secra
menyeluruh dan terpadu untuk memenuhi kewajiban pemerintah dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas, fungsi dan misi organisasi.
Pada sektoe publik seperti entitas sistem akuntabilitas kinerja menghadapi masalah berupa sulitnya mengukur kinerja dan menentukan
indikator kinerja yang tepat. Problemik tersebut timbul karena sektor publik memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan sektor bisnis,terutama menyangkut output,outcame dan tujuan utama entitas. Output entitas
pemerintah sebagaian besar berupa jasa pelayanan publik yang sulit diukur kuantitas maupun kua adalah indikator kinerja yang secara langsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai Kecamatan Wanayasa Kab. Banjarnegara dalam 5 ( lima) tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten
Banjarnegara. Indikator kinerja ini juga berhubungan dengan arah kebijakan dan kebijakan umum dalam RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 yang diamanatkan secra khusus kepada Kecamatan Wanayasa
Kabupaten Banjarnegara.
Tabel dibawah ini akan menyajikan indikator kinerja yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD.
45
Tabel 6.1
INDIKATOR KINERJA KECAMATAN WANAYASA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD TAHUN 2017 – 2022
NO Indikator Satuan
Kondisi Awal Target Capaian Setiap Tahun Target
Akhir
RPJMD 2016 2017
2018 2019 2020 2021 2022
1 Persentase usaha
yang berijin % 40 50 60 70 80 90 100
2 Prosentase non
perlayani % 100 100 100 100 100 100 100
3 Prasentase
pelunasan PBB % 100 100 100 100 100 100 100
4
5
Prasentase desa yang
memiliki BUMDES
Persentase desa yang
tertib administrasinya
pemerintah desa
%
40
100
50
100
60
100
70
100
80
100
90
100
100
100
6. Nilai survey kepuasan
masyarakat
Nilai 75 80 85 90 95 100 100
Evaluasi SAKIP Nilai 67,55 70 80 85 90 100 100
46
BAB VIII PENUTUP
Rencana Strategis Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 merupakan panduan kerja bagi Kecamatan Wanayasa
selama 5 (lima) tahun ke depan. Dokumen ini disusun berdasarkan kebijakan Kepala Daerah terpilih yang direncanakan dan dilaksanakan dalam rangka mendukung pencapaian program Kepala Daerah.
Rencana Strategis Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati
dan Wakil Bupati hasil pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara langsung pada tahun 2017 dan telah dituangkan ke dalam dokumen RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022.
Program dan kegiatan yang tercantum dalam dokumen Renstra ini akan dijabarkan lebih lanjut dalam Rencana Kerja (Renja ) setiap tahunnya
sebagai dasar penyusunan DPA SKPD Kecamatan Wanayasa.
Meskipun Renstra sudah mencakup berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang direncanakan namun dalam pelaksanaannya disesuaikan
dengan situasi dan kondisi yang ada serta selalu memperhatikan arah kebijakan umum dari pemerintah kabupaten, provinsi dan pemerintah pusat.
Seluruh tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam dokumen
Renstra ini mustahil dapat dicapai tanpa adanya koordinasi dan sinergi yang baik dengan seluruh pemangku kepentingan di lingkungan Kecamatan
Wanayasa Kabupaten Banjarnegara.
Namun demikian, dengan semangat kemandirian otonomi daerah Insya Allah pada pelaksanaannya nanti dapat mewujudkan visi Kabupaten
Banjarnegara yang bermartabat dan sejahtera serta mampu memberikan pelayanan yang semakin baik dan berkualitas bagi masyarakat.
1
VI. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH KECAMATAN VI. O. KECAMATAN KALIBENING
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap daerah diharuskan untuk menyusun 5 (lima) dokumen perencanaan pembangunan yaitu :
1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 3. Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD)
4. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 5. Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD)
Ditegaskan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah bahwa Rencana
Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun serta
diatur kemudian dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah,
Tata cara Evaluasi RRPJPD dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD.
Renstra Kecamatan Kalibening merupakan bentuk upaya
mengelola dan mengembangkan potensi sumber daya daerah untuk mengatasi berbagai tantangan permasalahan yang ada dalam
mewujudkan pembangunan di Banjarnegara. Dalam rangka melaksanakan Pembangunan Berkelanjutan dibutuhkan SDM/Aparatur yang memiliki kompetensi, integritas dan
profesionalitas dalam menyelenggarakan pemerintahan dan melaksanakan pembangunan melalui tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Alur dan mekanisme penyusunan Renstra Kecamatan Banajarmangu diiliustrasikan sebagai berikut :
2
Analisis Gambaran pelayanan
SKPD
Perumusan Isu-isu
strategis berdasarkan
tusi
Perumusan Strategi dan
kebijakan
Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan
indikatif berdasarkan
rencana program prioritas RPJMD
Pengolahan data dan informasi
Perumusan visi dan misi
SKPD
Perumusan Tujuan
Perumusan sasaran
Rancangan Renstra-SKPD
· Pendahuluan· Gambaran pelayanan SKPD· isu-isu strategis berdasarkan
tugas pokok dan fungsi· visi, misi, tujuan dan sasaran,
strategi dan kebijakan · rencana program, kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif
· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
Perumusan indikator kinerja
SKPD yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD
SPM
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Penelaahan RTRW
Rancangan Renstra-SKPD
Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD
kepada Bappeda
Penelaahan KLHS
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Renstra-KLdan Renstra
SKPD Provinsi
Keterkaitan Renstra Kecamatan Kalibening dengan RPJMD, dan
dengan Renja perangkat daerah: Penyusunan Renstra mengacu pada tugas dan fungsi perangkat daerah sesuai dengan Peraturan Daerah tentang Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara, Peraturan
Bupati Banjarnegara tentang Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah, RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022
Penyusunan Renstra Kecamatan Kalibening dilakukan secara transparan dan partisipatif oleh para Pejabat Struktural, karyawan/i. dan para Kepala Desa di lingkungan Kecamatan Kalibening, serta
telah mendapat masukan dari para pemangku kepentingan “Stakeholders”.
Dengan demikian Renstra PD Kecamatan Kalibening ini berlaku
tahun 2017 hingga 2022 selaras dengan RPJMD Kabupaten Banjarnegara sebagai perwujudan visi, misi dan program Bupati dan
Wakil Bupati Banjarnegara terpilih. Renstra Kecamatan Kalibening ini juga nantinya akan dijabarkan dalam Renja PD sebagai dasar operasional pelaksanaan program dan kegiatan Kecamatan
Kalibening setiap tahun dan dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran PD (RKA PD) yang selanjutnya
digunakan dalam proses pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Banjarnegara tahun berikutnya.
3
1.2 Landasan Hukum Landasan hukum penyusunan Renstra Kecamatan Kalibening
Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa
Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan
Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123);
4
13. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 3); 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata cara Evaluasi RRPJPD dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD Penyusunan rancangan awal Renstra Perangkat Daerah Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1213); 16. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 Tahun
2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-
2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 Nomor 3 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Banjarnegara Nomor 114); 17. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 10);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 32 Tahun 2017 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2017 Nomor 32); 19. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 13 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 5
Tahun 2013 tentang Kecamatan Penyelenggara Pelayanan Administrasi Terpadu(Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara
Tahun (Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 13);
20. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada Camat Untuk Menangani
Sebagian Urusan Otonomi Daerah (Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 19);
21. Peraturan Bupati Nomor 84 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Kecamatan (Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun
2016 Nomor 84). 1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai berikut :
1. Maksud a. Memberikan pedoman dalam penyusunan rencana kerja
tahunan.
5
b. Memberikan gambaran bagi seluruh aparatur kecamatan dalam melaksanakan tugas/kegiatan dalam kurun waktu 5
(lima) tahun. c. Menjadi dasar dalam evaluasi kinerja Perangkat Daerah.
2. Tujuan
a. Untuk meningkatkan kinerja Perangkat Daerah Kecamatan Kalibening dalam pelaksanakan tugas pokok dan fungsinya
dan pelaksanaan sebagian kewenangan yang dilimpahkan Bupati kepada Camat.
b. Untuk memantapkan terselenggaranya kegiatan pada
Kecamatan Kalibening guna mendukung tercapainya visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan yang tercantum
dalam RPJMD 1.4 Sistematika Penulisan
Keseluruhan materi Renstra PD Kecamatan Kalibening Tahun
2017 – 2022 disusun dan termuat dalam 7 (tujuh) Bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang latar belakang, proses penyusunan, hubungan Renstra dengan dokumen lainnya, landasan
hukum, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan. BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN PD
Menjelaskan kondisi umum tentang dasar hukum pembentukan PD, struktur organisasi PD, uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala PD.
Penjelasan tentang sumber daya yang dimiliki PD (SDM berdasarkan gender dan Asset) serta penjabaran tingkat
capaian kinerja PD periode sebelumnya BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT
DAERAH
Menjelaskan hasil identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan pada Perangkat Daerah
Kecamatan, melakukan penilaian (scoring) terhadap permasalahan yang memiliki dampak yang besar terhadap publik dan pencapaian sasaran Renstra, diakhiri dengan
penentuan isu-isu strategis BAB IV TUJUAN DAN SASARAN Merupakan penjabaran visi dan misi pembangunan jangka
menengah dan dilengkapi dengan rencana sasaran yang hendak dicapai.
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Berisi tentang strategi dan arah kebijakan perangkat daerah lima Tahun mendatang Strategi menjelaskan cara
untuk mencapai tujuan dan sasaran dirancang secara rasional dan komprehensip, sedangkan kebijakan
menerangkan arah yang akan diambil Perangkat Daerah dalam bentuk konfigurasi program untuk mencapai tujuan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTA PENDANAAN Merupakan Penjelasan yang bersifat umum dari Program dan Kegiatan beserta indikasi pendanaan dalam periode
lima tahun Pada Bab ini dikemukakan indikator kinerja PD
6
yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai PD dalam lima tahun mendatang untuk
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD BAB VI KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Bab ini berisi tentang indikator kinerja Kecamatan
Kalibening yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2021
BAB VII PENUTUP Pada Bab ini merupakan harapan-harapan terhadap
kondisi dan rencana pencapaian kinerja periode 2017-2022
7
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD
Sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 209 ayat (2) huruf f, Kecamatan merupakan perangkat daerah Kabupaten/ Kota. Dalam pasal 224 ayat (1)
disebutkan bahwa Kecamatan dipimpin oleh seorang kepala kecamatan yang disebut Camat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati/wali kota melalui sekretaris
Daerah. Secara filosofis, kecamatan yang dipimpin oleh Camat perlu
diperkuat dari aspek sarana prasarana, sistem administrasi, keuangan dan kewenangan bidang pemerintahan dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan sebagai ciri
pemerintahan kewilayahan yang memegang posisi strategis dalam hubungan dengan pelaksanaan kegiatan pemerintahan kabupaten/kota yang dipimpin oleh bupati/walikota. Terlebih
alasan pembentukan Kecamatan adalah untuk meningkatkan : koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan
pemberdayaan masyarakat Desa/ Kelurahan. Berdasarkan pasal 225 UU Nomor 23 Tahun 2014 maka Tugas
Camat meliputi :
a. Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum; b. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
c. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;
d. Mengoordinasikan penerapan dan penegakan Perda dan Perkada;
e. Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum;
f. Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang
dilakukan oleh perangkat daerah di kecamatan; g. Membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan Desa dan/
atau Kelurahan; h. Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah kabupaten/ kota yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja
perangkat daerah kabupaten/ kota yang ada di kecamatan; i. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Selain melaksanakan tugas diatas, Camat mendapatkan
pelimpahan sebagian kewenangan Bupati/ Walikota untuk
melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah kabupaten/ kota, berdasarkan pemetaan pelayanan publik sesuai dengan karakteristik dan/ atau kebutuhan
masyarakat pada kecamatan. Sesuai Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan sebagian kewenangan pemerintahan dari Bupati kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah,
Camat mendapatkan pelimpahan sebanyak 26 bidang urusan pemerintahan, termasuk kewenangan perizinan dan non perizinan
8
melalui PATEN (Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan) yang berlaku efektif di Kalibening sejak 17 Mei 2014.
Bidang urusan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati kepada Camat meliputi : pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, penataan ruang, perencanaan pembangunan,
perhubungan, lingkungan hidup, pertanahan, kependudukan dan catatan sipil, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,
keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, koperasi dan UKM, kebudayaan dan pariwisata, kepemudaan dan olahraga, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, otonomi daerah
pemerintahan umum administrasi keuangan daerah perangkat daerah kepegawaian dan persandian, pemberdayaan masyarakat dan
desa, kearsipan, komunikasi dan informatika, pertanian dan ketahanan pangan, kehutanan, energi dan sumber daya mineral, perdagangan dan perindustrian.
Kecamatan Kalibening dibentuk berdasarkan Perda Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dengan tugas pokok membantu Bupati dalam mengoordinasikan
penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan, dan tugas yang
dilimpahkan Bupati untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
Sesuai Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 84 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan, Kecamatan merupakan koordinator penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan
pemberdayaan desa dan kelurahan . Kecamatan dipimpin oleh Camat yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Bupati melalu Sekretaris Daerah. Adapun Tugas dan Fungsinya adalah sebagai berikut : 1. Camat
Kecamatan mempunyai tugas membantu Bupati dalam mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan
publik, dan pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan dan tugas yang dilimpahkan Bupati untuk melaksanakan sebagaian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Kecamatan menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan di bidang tata pemerintahan,
pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketentraman dan ketertiban umum dan pelayanan serta
kelurahan; b. Pelaksanaan koordinasi kebijikan dibidang tata pemerintahan,
pemberdayaan masyarakat, dan desa, kesejahteraan rakyat,
ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;
c. Pelaksanaan kebijakan dibidang tata pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta
kelurahan; d. Pembinaan dan fasilitasi kebijakan dibidang tata
pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan desa,
9
kesejahteraan rakyat, ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;
e. Pemantauan evaluasi dan pelaporan dibidang tata pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketentraman, ketertiban umum dan
pelayanan serta kelurahan; f. Pelaksanaan koordinasi pemelihraan sarana prasarana dan
fasilitas pelayanan umum; g. Pelaksanaan fungsi kesekretariatan kecamatan dan ; h. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan, sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Sekretariat Kecamatan
Sekretariat mempunyai tugas melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi, pelaporan kebijakan bidang
ketatausahaan, hukum, keuangan, kerumahtanggaan, kerjasama, kearsipan, dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan, kehumasan, kepegawaian, pelayanan
administrasi di lingkungan Kecamatan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,
sekretariat mempunyai fungsi : a. Pengkoordinasian kegiatan di lingkungan kecamatan; b. Pengkoordinasian dan penyusunan rencana dan program
kerja di lingkungan kecamatan; c. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang
meliputi ketatausahaan, kepegawaian, hukum, keuangan,
kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip dan dokumentasi di lingkungan kecamatan;
d. Pengkoordinasian dan penyusunan penataan organisasi dan tata laksana di lingkungan kecamatan;
e. Pengkoordinasian dan penyusunan peraturan perundang-
undangan serta pelaksanaan advokasi hukum di lingkungan Kecamatan;
f. Pengkoordinasian pelakanaan sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) dan pengelolaan informasi dan dokumentasi;
g. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah dan pelayanan pengadaan barang/jasa di lingkungan Kecamatan;
h. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
i. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sekretariat Kecamatan terdiri dari :
a. Subbag Perencanaan dan Keuangan Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan program
kerjaserta pengelolaan keuangan di lingkungan Kecamatan b. Subbag Umum dan Kepegawaian
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan
10
fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang ketatausahaan, hukum, kerumahtanggaan, kerjasama,
kearsipan, dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan, kehumasan, dan kepegawaian, serta pelayanan administrasi di lingkungan Kecamatan
3. Seksi Tata Pemerintahan Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan
perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di
tingkat kecamatan, pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan, pembinaan dan pengawasan tertib
administrasi pemerintahan desa dan/atau kelurahan, pembinaan dan pengawasan terhadap kepala desa atau lurah, pembinaan dan pengawasan terhadap perangkat desa dan/atau kelurahan,
rekomendasi pemberhentian dan pengangkatan perangkat desa, sertapelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian urusan
pemerintahan di bidang tata pemerintahan. 4. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan desa di tingkat kecamatan, penyusunan dokumen perencanaan pembangunan di desa atau kelurahan,
evaluasi dan rekomendasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, sertapelaksanaan kewenangan pemerintahan yang
dilimpahkan Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian urusan pemerintahan di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa.
5. Seksi Kesejahteraan Rakyat Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan
perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pelayanan
kesejahteraan rakyat di tingkat kecamatan, pembinaan dan fasilitasi kegiatan kepemudaan, olahraga, seni, budaya, keagamaan, kesehatan dan pendidikan, pengkoordinasian
pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum, sertapelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan
Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian urusan pemerintahan di bidang kesejahteraan rakyat.
6. Seksi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Pelayanan
Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan,
pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidangpenyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum, penerapan dan penegakan peraturan daerah dan
peraturan Bupati, pelayanan perizinan dan non perizinan sesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan Bupati kepada Camat, percepatan pencapaianstandar pelayanan minimal di wilayahnya,
pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pelayanan
11
kepada masyarakat serta pelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati Kepada Camat untuk
menangani sebagian urusan pemerintahan di bidang ketenteraman, ketertiban umum dan pelayanan.
Bagan struktur organisasi Kecamatan Kalibening
berdasarkan Perda Nomor 2 Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
12
STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN KALIBENING
2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah
2.2.1. Gambaran Umum
Kecamatan Kalibening merupakan satu dari dua puluh kecamatan di kabupaten Banjarnegara yang terletak 54 km sebelah utara ibukota Kabupaten, dengan batas-batas
wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara : Kabupaten Pekalongan
Sebelah Selatan : Kecamatan Pandanarum Sebelah Timur : Kecamatan Wanayasa Sebelah : Kecamatan Pandanarum
Luas wilayah Kecamatan kalibening 10.284.008 Ha yang terdiri dari 16 Desa, 80 Dusun, 105 RW dan 415 RT, dengan lahan basah yang dipergunakan untuk bercocok tanam padi
dan palawija dan lahan kering yang potensial untuk pengembangan buah-buahan dan hasil hutan lainya. Adapun
desa – desa dalam wilayah kecamatan Kalibening adalah sebagai berikut :
1. Desa Bedana; 10. Desa Karanganyar; 2. Desa Majatengah; 11. Desa
Gununglangit;
3. Desa Kalibening; 12. Desa Sikumpul; 4. Desa Sirukun; 13. Desa
Kalibombong; 5. Desa Sidakangen; 14. Desa Plorengan;
CAMAT
Kasi Tata Pemerintahan
Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa
Kasi Kesejahteraan Rakyat
Kasi Ketentraman Ketertiban Umum
dan Pelayanan
SEKRETARIS
Kasubbag Perencanaan dan
Keuangan
Kasubbag Umum dan Kepegawaian
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
13
6. Desa Kasinoman; 15. Desa Asinan; 7. Desa Sirukem; 16. Desa Sembawa.
8. Desa Kalisatkidul; 9. Desa Kertosari;
2.2.2. Sumber Daya Pegawai
Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Kalibening memiliki Sumber Daya Pegawai.
Jumlah pegawai Kecamatan Kalibening saat ini masih dalam kondisi yang belum ideal. Berdasarkan Analisa tambahan menunjukan ketersediaan pegawai di bandingkan dengan
beban kerja, maka sesungguhnya dibutuhkan adanya 20 Pegawai dengan kualifikasi pendidikan umum serta
pendidikan dan pelatihan (diklat) kompetensi. Akan tetapi kondisi eksisting yang ada saat ini hanya berjumlah 18 Pegawai dengan komposisi berdasarkan jenis kelamin, tingkat
pendidikan, golongan/kepangkatan, eselon dan penempatan seperti tabel berikut ini.
1. SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 2.2.2.1
SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
NO JENIS KELAMIN PNS NON PNS %
1 Laki-laki 12 3
2 Perempuan 3 -
JUMLAH TOTAL 15 3
2. SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 2.2.2.2
SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
NO TINGKAT
PENDIDIKAN
PNS NON PNS %
L P L P
1 STRATA 2 1
2 STRATA 1 6 1
3 SARJANA MUDA / D3
4 SLTA 4 2 2
5 SLTP 1 1
6 SD
JUMLAH TOTAL 12 3 3
14
3. SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan Tabel 2.2.2.3
SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan
NO
PANGKAT/GOLONGAN LAKI-LAKI
PEREMPUAN %
1 PEMBINA TK.I / IV b 1
2 PEMBINA /IV a 1
3 PENATA TK. I / III d 1 1
4 PENATA / III c 2
5 PENATA MUDA TK. I / III b
2
6 PENATA MUDA / III a
7 PENGATUR TK. I / II d
8 PENGATUR / II c 2 2
9 PENGATUR MUDA TK. I
/ II b 2
10 PENGATUR MUDA / II a
11 JURU TK. I / I d 1
12 JURU / I c
13 JURU MUDA TK. I / I b
14 JURU MUDA / I a
JUMLAH TOTAL 12 3
4. SDM Pegawai Berdasarkan Eselon
Tabel 2.2.2.4 SDM Pegawai Berdasarkan Eselon
NO PANGKAT/GOLONG
AN LAKI-LAKI
PEREMPUAN
%
1 ESELON III a 1
2 ESELON III b 1
3 ESELON IV a 4
4 ESELON IV b 1 1
JUMLAH TOTAL 7 1
15
5. SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan Harapan Dimasa Datang
Tabel 2.2.2.5 SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan
Harapan Dimasa Datang
NO JENIS KELAMIN Jumlah Pegawai
Saat Ini
Jumlah
Pegawai Yang
Diharapkan
1 Laki-laki 15 16
2 Perempuan 3 4
JUMLAH TOTAL 18 20
2.2.3. Sumber Daya Asset Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok
dan fungsinya, Kecamatan Kalibening memiliki sarana dan prasarana berikut kondisi sarana dan prasarana tersebut serta telah dilakukan analisa ketercukupan dibandingkan
dengan beban kerja, sebagai berikut : \
Tabel 2.2.3.1 Sarana Prasarana Asset Kecamatan Kalibening
No Nama Asset Jumla
h Kondisi
(Baik/Rusak)
Jumlah Yang
Diharapkan
1. Gedung kantor 1 Baik
2. Rumah dinas Camat 1 Baik
3. Aula 1 Baik
4. Garasi 1 Baik
5. Paving 1 Baik
6. Kendaraan roda 4 (empat)
1 Baik
7. Kendaraan roda 2 (dua)
6 3 Baik 3 rusak
8. Mesin ketik 1 Baik
9. Personal Computer ( PC )
4 2 Baik 2 rusak
16
10. Laptop 6 4 Baik 2 rusak
11. Meja kerja 14 Baik
12. Kursi kerja 17 8 Baik 9 rusak
13. Meja rapat 8 Baik
14. Pesawat telepon 2 Rusak
15. Felling Cabinet 5 Baik
16. Rak Besi 2 Baik
17. Telpon fax 1
Baik
18. Proyektor 1 Baik
19 Meja Pelayanan 1 Baik
20 Unit Pemanca1 - Baik
21 Genset 1 Baik
22 Tenda 1 Baik
23 Sound System 1 Baik
24 Mesin Pemangkas rumput
1 Baik
25 Finger/Mesin Absensi 1 Rusak
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Pengukuran indikator kinerja berguna untuk melihat trend yang terjadi selama 5 tahun yang lalu, dengan ditemukan kecenderungan yang terjadi 5 tahun kebelakang, dapat ditentukan
trend yang akan terjadi 5 tahun kedepan. Setelah mengetahui trend tersebut, baru akan didapat rencana apa yang akan dilaksanakan untukmengantisipasi trend yang terjadi.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Kecamatan Kalibening tahun 2011-2015 berdasarkan sasaran/target Renstra PD periode
sebelumnya tergambar dari tabel 2.3.1 berikut.
17
TABEL 2.3.1 PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN PD KECAMATAN KALIBENING
KABUPATEN BANJARNEGARA
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas Pokok dan Fungsi
SKPD
Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio (%) Capaian Tahun
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
1 Persentase pembayaran
jasa listrik dan air untuk
kantor, rumdin dan mess
- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
2 Persentase penyediaan peralatan untuk
kebersihan dan
kenyamanan kantor
- - - 1 Pake
t
1 Pake
t
1 Pake
t
1 Pake
t
1 Pake
t
1 Pake
t
1 Pake
t
1 Pake
t
1 Pake
t
1 Pake
t
100 100 100 100 100
3 Persentase jumlah
kebutuhan operasional
kantor yang dapat
dipenuhi
- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
4 Persentase peningkatan kemampuan perangkat
desa dalam melaksanakan
tertib administrasi
pemerintahan desa
- - - 70 80 80 85 85 70 80 80 80 85 100 100 100 100 100
5 Persentase jumlah
kebutuhan peralatan kantor yang dapat
dipenuhi
- - - - 100 100 100 100 - 100 100 100 100 - 100 100 100 100
6 Pemeliharaan berkala
rumah dinas sesuai RAB
- - - 1
Unit
1
unit
1
unit
1
unit
1
Unit
1
Unit
1
unit
1
unit
1
unit
1
unit
100 100 100 100 100
7 Pemeliharaan berkala
gedung kantor sesuai RAB
- - - 2
unit
2
unit
2
unit
2
unit
2
Unit
2
unit
2
unit
2
unit
2
unit
2
unit
100 100 100 100 100
8 Prosentase Perlengkapan
Gedung kantor yang memerlukan
pemeliharaan
- - - 100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100 100 100 100
100
9 Persentase permohonan
KTP & KK yang terlayani
- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
10 Persentase pelunasan
PBB
- - - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Sumber : LKj IP Kecamatan Kalibening (diolah)
18
Dilihat dari Tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara pada Tahun 2016 relatif telah mencapai keberhasilan, berdasarkan Realisasi Tingkat Capaian Kinerja dari setiap Indikator secara umum menunjukkan Capaian
Kinerja dengan kategori baik. Capaian Kinerja sebesar 100% tidak terlepas dari Pelaksanaan Program/ Kegiatan secara efektif dan efesien dengan berpedoman pada Target dan Progres yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Operasional (RKO) serta berpedoman pada ketentuan
yang berlaku. Keberhasilan Sasaran- sasaran Program/ Kegiatan secara umum disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :
Ketersediaan SDM Aparatur Pemerintah yang loyal, disiplin serta memiliki etos kerja yang baik dan bertanggungjawab;
Adanya kerjasama yang baik antara Kecamatan Kalibening dengan Unit- unit Kerja terkait sehingga penyelenggaraan kegiatan dapat dilaksanakan dengan hasil yang optimal;
Pelaksanaan Fasilitasi, Pembinaan, Koordinasi dan Pengawasan pelaksanaan kegiatan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan,
pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat Desa/ Kelurahan didukung oleh semua elemen dinas/instansi lintas sektoral pemerintahan desa dan masyarakat.
Terjalinnya koordinasi dan komunikasi yang baik lintas sektoral di lingkungan Kantor Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara; Namun dari keberhasilan capaian kinerja masih terdapat catatan untuk perbaikan antara lain Jumlah kunjungan perpustakaan yang masih rendah, terbatasnya akses perpustakaan menetap, jangkauan perpustakaan bergerak yang masih rendah, belum tersentuhnya pengelolaan
arsip statis, belum adanya petugas pengelola khusus yang mengelola kearsipan di masing-masing OPD.
19
TABEL 2.3.2 ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN PD KECAMATAN KALIBENING
KABUPATEN BANJARNEGARA dalam ribuan rupiah
No
Program dan
Kegiatan
Anggaran Pada Tahun Ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke- Rasio Antara Realisasi dan
Anggaran Tahun Ke-
Rata-rata
Pertumbuha
n
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 201
1
201
2
201
3
201
4
201
5
Angg
aran
Realis
asi
Pelayanan Administrasi
Perkantoran
1 Penyediaan jasa
peralatan dan
perlengkapan kantor
15.200.000
12.900.000
12.400.000
12.400.000
12.400.000
8.815.375
8.282.750
7.784.800 9.671.544 9.501.336
88,02 64,20 62,78 78 76,66 65.300.000
67.46
2 Penyediaan jasa
administrasi keuangan
- - 18.100.000
19.500.000
20.745.000
- - 15.280.000
19.500.000
20.700.000
- - 84,42 100 99,78 58.345.000
94,73
3 Penyediaan
peralatan dan
perlengkapan kantor
497.000
12.900.000
12.400.000
12.400.000
12.400.000
497.000
8.282.750
7.784.800 9.671.544 9.501.336
100 100 62,78 78 76,62 50.597.000
60,74
4 Penyediaan bahan
logistik kantor
36.000.000
36.000.000
44.140.000
33.540.000
46.450.000
35.528.000
32.009.400
38.932.000
33.311.850
45.877.510
98,68 88,91 88,20 99,31 98,76 196.130.00
0
94,78
5 Penyediaan Jasa
Admi-nistrasi
Perkantoran
7.400.000
497.000 500.000 2.000.000 2.000.000
6.513.900
497.000 500.000 2.000.000 2.000.000
88,02 64,20 100 100 100 12.397.000
76,71
6 Pemberdayaan Kecamatan
30.000.000
- 36.900.000
42.500.000
42.573.000
29.750.000
- 15.280.000
32.860.000
29.490.435
99,16 99,31 82,24 77,32 69,27 176.976
91,59
7 Penunjang
operasional desa
berdikari,desa
pemula,& desa
prakarsa
- - - - 5.000.000
- - - - 5.000.000
- - - - 100 12.397.000
100
Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur
1 Pengadaan
Perlengkapan
Gedung Kantor
10.500.000
12.500.000
17.350.000
24.521.000
15.230.000
10.491.000
12.355.000
17.350.000
22.517.000
14.517.000
99,91 98,84 100 91,82 95,31 80.101.000
96,41
20
2 Pemeliharaan rutin/
berkala rumah
jabatan
16.500.000
25.000.000
10.000.000
20.000.000
20.000.000
16.491.000
25.000.000
9.005.750 20.000.000
20.000.000
99,94 100 90.05 100 100 91.500.000
98,90
3 Pemeliharaan rutin/ berkala gedung
kantor
4.000.000
25.000.000
15.320.000
35.000.000
45.000.000
4.000.000
25.000.000
14.950.000
35.000.000
45.000.000
100 100 97,58 100 100 124.320.00
0
99,70
4 Pemeliharaan rutin/
berkala
perlengkapan
gedung kantor
12.500.000
497.000 18,521.000
2.000.000 2.000.000
12.500.000
497.000 18.521.000
2.000.000 2.000.000
100 100 100 100 100 35.518.000
100
Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1 Asistensi PATEN - - - 5.000.000 5.000.000
- - - 4.465.000 4.080.000
- - - 89.3 81.6 10.000.000
85,45
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan
1 Penyusunan laporan capaian kinerja &
ikhtisar relisasi
kinerja SKPD
- - - - 4.500.000
- - - - 4.500.000
- - - - 100 0 0
Penataan Administrasi Kependudukan
1 Peningkatan pelayanan publik
dalam bidang
kependudukan
5.000.000
5.000.000
5.000.000
5.000.000
5.000.000
5.000.000
3.425.000
5.000.000
5.000.000
5.000.000
100 68.5 100 100 100 25.000.000
93.7
2 Penyelenggaraan E
KTP
- 168.880 - - - - 153.140.500
- - - - 90.96
- - - 168.345
90.96
Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan
keuangan desa
1 Fasilitasi penunjang pilkades
- - 34.300.000
- - - - 28.541.450
- - - - 83.21
- - 34.3000.000
83.21
Peningkatan & pengembangan
21
pengelolaan keuangan daerah
1 Intensifikasi Pajak
Daerah
- - - 34.230 34.230 - - - 33.500 34.178 - - - 97.86
99,84
0 98,85
Peningkatan Sarana & Prasarana Wilayah
1 Peningkatan sarana
dan prasarana
wilayah kecamatan
- - - 309.000 309.000
- - - 299.027 - - - 96,77
100 309.000.000
96,77
Sumber : LKj IP Kecamatan Kalibening (diolah) Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa realisasi anggaran pada masing- masing tahun dalam periode RPJMD 2011-2016 mencapai 90%
lebih atau rata- rata serapan anggaran mencapai 93,91%. Hal ini mengindikasikan pendanaan di perangkat daerah Kecamatan Kalibening dapat dimanfaatkan dengan baik. Secara keseluruhan dalam kurun waktu 2012 – 2016 tidak terdapat program/ kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan ataupun diluncurkan pada tahun berikutnya. Pendanaan di perangkat daerah Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara
dapat diserap secara baik.
22
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi OPD Kecamatan
Kalibening agar berjalan dengan lancar dan optimal, dipengaruhi oleh faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan sebagai berikut : 5.1. Kekuatan ( Strength)
1) Ditetapkanya Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 02 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.
2) Adanya Peraturan Bupati Nomor 84 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Kecamatan. 3) Adanya Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang
Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati
Kepada Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan OPD Kecamatan Kalibening. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor
19 Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian
Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah;
4) Hubungan kerja dan koordinasi yang baik antara pimpinan, para
pejabat dan staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman
5.2. Kelemahan ( Weakness ) 1) Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki
kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka
mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat. 2) Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja
pegawai
3) Masih kurangnya dukungan data/ informasi/ peraturan yang valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian
pelayanan kepada masyarakat. 4) Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana
untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di
wilayah kecamatan. 5.3. Peluang ( Opportunities)
1) Penerapan otonomi daerah yang memberikan kesempatan berprakarsa seluas-luasnya bagi daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
2) Melimpahnya potensi sumberdaya alam yang dapat dikelola untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
3) Adanya dukungan koordinasi lintas sektor di wilayah kecamatan
yang mendukung tercapainya sinkronisasi dan integrasi kegiatan lingkup kecamatan antara lain kegiatan Konferensi dinas/rapat
koordinasi Muspika, UPT/Instansi dan Kepala Desa secara rutin di tingkat Kecamatan.
5.4. Tantangan ( Threat )
1) Kondisi geografis wilayah kecamatan yang berbukit-bukit dan tanah yang labil/ mudah bergerak mengakibatkan kerusakan
infrastruktur transportasi dan bencana alam tanah longsor kerap kali terjadi sehingga menghambat mobilitas ekonomi dan sosial masyarakat.
2) Tuntutan masyarakat semakin beragam untuk mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas.
23
3) Masih adanya aparat pemerintahan dan kelompok masyarakat yang belum memahami arti penting dari proses perencanaan
pembangunan partisipasif.
24
BAB III PERMASALAHAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3. 1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD
Suatu kondisi yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian atau
menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat.
Memperhatikan isu-isu dan permasalahan pembangunan yang
dihadapi diharapkan dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan menuju good governance and clean government sehingga berdampak pada kualitas pembangunan daerah.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Kecamatan Kalibening menghadapi beberapa permasalahan karena dampaknya yang
signifikan bagi PD dimasa datang yang dirinci sesuai bidang tugas/ Seksi yang ada sebagai berikut: a. Sekretariat
1) Terbatasnya personil yang menguasai dan memahami perencanaan 2) Kurangnya koordinasi antar seksi dalam penyusunan kegiatan dan
penganggaran 3) Pemahaman terhadap Tupoksi masih kurang 4) Kurangnya etos kerja dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi
5) Masih Lemahnya jaringan internet 6) Terbatasnya sarana dan prasarana aparatur yang ada di
Kecamatan
b. Seksi Tata Pemerintahan 1) Masih rendahnya pemahaman tupoksi perangkat desa
2) Masih kurangnya pengetahuan masyarakat kaitannya dengan penyelenggaraan PATEN di kecamatan
3) Rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengurus dokumen
kependudukan 4) Rendahnya kemampuan aparatur desa
5) Kurangnya tertib administrasi desa 6) Masih terdapatnya kekosongan perangkat pemerintahan desa 7) Masih kurangnya kesadaran masyarakat dan aparatur pemerintah
desa dalam melaksanakan kewajiban PBB c. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
1) Rendahnya partisipasi masyarakat, keterwakilan perempuan dan
apatisme dalam mengikuti Musrenbang 2) Isu yang diangkat dalam Musrenbang masih terbatas pada
pembangunan fisik, belum mengarah pada permasalahan ekonomi, sosial, dan budaya
3) Rendahnya kapasitas aparatur perangkat desa dalam menyusun
laporan pelaksanaan pembangunan desa 4) Persepsi yang salah mengenai fungsi kecamatan pasca berlakunya
UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
d. Seksi Kesejahteraan Rakyat 1) Kurangnya koordinasi dan respon PD dalam pelaksanaan
pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum 2) Masih belum sesuainya data penduduk miskin (by name, by
address) dengan keadaan sebenarnya sehingga sering terjadi tidak
tepat sasaran
25
3) Tanggung jawab percepatan pencapaian SPM yang utama berada pada PD terkait, Kecamatan sebagai pendukung belum diberikan
kewenangan untuk melaksanakan percepatan pencapaian SPM 4) Masih rendahnya keterlibatan Kecamatan dalam penetapan
kelompok sasaran penyelenggaraan SPM
e. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum 1) Belum optimalnya koordinasi dalam penyelenggaraan ketentraman
dan ketertiban umum di wilayah kecamatan
2) Rendahnya kesadaran hukum dalam menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku
3) Meningkatnya angka perceraian 4) Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan
Siskamling dan rendahnya kesadaran aparatur pemerintah desa
dalam menumbuh kembangkan Linmas 3. 2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
Berdasarkan dokumen RPJMD Kabupaten Banjarnegara 2017-2022, Visi dan Misi Bupati Wakil Bupati Banjarnegara Tahun 2017-2022
adalah sebagai berikut :
Visi yang akan dicapai adalah “BANJARNEGARA BERMARTABAT DAN SEJAHTERA”
a. Dimensi pokok dari bermartabat lebih mengarah pada dimensi immateriil dalam pembangunan. Diharapkan pada masa yang akan
datang masyarakat Kabupaten Banjarnegara dapat memiliki harga diri yang lebih saat bersanding dengan masyarakat daerah lain baik di
level regional maupun nasional. Pencapaian pokok visi bermartabat ditandai dengan meningkatnya kualitas pelayanan pemerintahan yang dapat menciptakan kondusifitas wilayah sebagai prasyarat
berjalannya proses pembangunan. b. Dimensi pokok dari sejahtera lebih mengarah pada dimensi materiil
dalam pembangunan. Diharapkan pada masa yang akan datang setiap
individu masyarakat Kabupaten Banjarnegara dapat berperan serta aktif dalam pembangunan berkelanjutan sehingga segala kebutuhan
dapat terpenuhi utamanya kebutuhan dasar. Pencapaian pokok visi sejahtera ditandai dengan meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan dasar melalui peningkatan perekonomian masyarakat
berbasis sektor unggulan dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup.
Misi yang akan dilaksanakan merupakan turunan dari pokok-
pokok visi yang telah didentifikasi sebelumnya adalah : 1. Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai
dan demokratis; 2. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan
konsep tata kelola yang baik;
3. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan dasar;
4. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional;
5. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan dasar.
Adapun keterkaitan Visi Misi Kabupaten Banjarnegara tergambar
pada tabel berikut yang memberikan gambaran lengkap perumusan pokok visi dan misi.
26
Perumusan Visi dan Misi Kabupaten Banjarnegara
NO POKOK VISI MISI
1
Kabupaten
Banjarnegara menjadi Kabupaten
yang bermartabat
Pemenuhan hak dasar
Mewujudkan tata
kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai dan demokratis
Mewujudkan kemartabatan dan
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan cakupan
pemenuhan hak dasar
2
Kabupaten Banjarnegara menjadi Kabupaten
yang sejahtera
Peningkatan
kualitas pelayanan pemerintahan
Mewujudkan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan
berdasarkan konsep tata kelola yang baik
Mewujudkan tata kelola
keuangan daerah yang efektif, efisien, produktif,
transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional
Peningkatan perekonomian
masyarakat berbasis sektor unggulan dengan
tetap menjaga kualitas
lingkungan hidup
Mewujudkan pembangunan daerah
yang berkesinambungan dan berbasis pada
pengembangan ekonomi kerakyatan
Dengan pokok visi ini, diharapkan melalui peningkatan
pembangunan secara berkelanjutan maka dapat terwujud hasil-hasil
pembangunan yang berkualitas dan merata. Untuk mencapai hal tersebut, maka peningkatan pelayanan pemerintah pada masyarakat yang tercermin melalui reformasi birokrasi harus terus dilakukan. Hal tersebut
memiliki arti penting, karena pemerintahan yang berwibawa bukan hanya menghasilkan produk pemerintahan yang baik, namun juga akan
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Pencapaian pokok visi ini ditandai dengan terwujudnya pembangunan daerah yang berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomi
kerakyatan serta meningkatnya tata kelola pemerintahan. Pada prosesnya pencapaian pokok visi tersebut harus memperhatikan prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan, berpedoman pada RTRW, dan mengendalikan alih fungsi lahan.
Melalui kedua pokok visi ini Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
menyatakan dengan jelas kondisi yang ingin dicapai dari berjalannya roda
27
pemerintahan. Kondisi dimana setiap individu dapat berperan serta aktif dalam pembangunan berkelanjutan, sehingga segala kebutuhan,
khususnya kebutuhan dasar dapat terpenuhi. Pencapaian pokok visi ini ditandai dengan meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan dasar melalui peningkatan perekonomian masyarakat berbasis sektor unggulan
dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup. Bertitik tolak dari kewenangan tugas dan fungsi Pemerintah
Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara sebagaimana diuraikan
pada bab terdahulu, dalam mencapai Visi Kabupaten Banjarengara, maka Kecamatan Kalibening mempunyai peran dan fungsi menggerakan unsur
organisasi untuk bertindak lebih terarah dalam menjembatani keadaan masa kini dan masa datang yang diinginkan. Terutama dikaitkan dengan pelaksanaan pelimpahan kewenangan yang secara mutlak harus
didukung oleh sumberdaya manusia aparatur yang mampu mengelola tugas-tugas pelayanan secara optimal, efektif dan efisien, serta mampu merumuskan kebijakan-kebijakan yang implementatif yang ditujukan
untuk kesejahteraan masyarakat, yang pada muaranya mewujudkan Visi Kabupaten Banjarnegara.
Adapun Misi yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam pencapaian visi misi Kepala Dearah sesuai Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Kalibening sebagai salah satu Perangkat Daerah Kabupaten
Banjarnegara dari lima misi tersebut adalah Misi Kedua dan Keempat yaitu
1. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;
Memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat,
memperkuat komitmen untuk menciptakan good and clean goverment. Fokus peningkatan pelayanan publik dan peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintah daerah, Melalui fokus pertama,
diharapkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat lebih dekat dan transparan. Sedangakan melalui fokus kedua, diharapkan
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan meningkat. 2. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien,
produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional;
Tata kelola keuangan merupakan salah satu aspek dalam good and clean goverment, diharapkan melalui misi ini pengelolaan
keuangan dapat dilaksanakan lebih efektif dan efesien, dan lebih mandiri dalam segi pembiayaan pembangunan.
No Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD
Permasalahan Pelayanan OPD
Faktor
Penghambat Pendorong
1. MISI KEDUA : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;
a. Masih lemahnya pemahaman aparatur terha-dap tupoksi dan koordinasi an-tar seksi, lintas sektoral dalam penyelenggara-an
a. Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja pegawai
b. Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki kapasitas dan
a. Adanya payung hukum dan regulasi yang mengatur untuk menyelenggarakan tugas dan fungi dan tata kerja kecamatan
b. Hubungan kerja yang baik antara
TUJUAN : a. Meningkatkan
kualitas pelayanan
28
publik
b. Meningkatkan kualitas penye-lenggaraan pemerintahan daerah
SASARAN : i. Meningkatkan
kualitas
j. Meningkatnya efektivitas dan transparansi layanan publik
k. Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas apatur
l. Meningkatnya kualitas pengelolaan pemerintahan desa
pemerintah-an kecamatan
b. Masih Terbatas-nya kualitas dan kuantitas pega-wai di keca-matan
c. Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap penyelenggar
a-an PATEN , Dokumen Kependudukan dan Pencatatan Sipil
d. Masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana baik secara kualitas maupun kuantitas
e. Masih rendahnya nilai SAKIP
f. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan musrenbang
g. Kegiatan pembangunan di desa masih mengutamakan fisik,
belum memprioritas-kan pada per-masalahan ekonomi, sosial, dan budaya
h. Belum tertibnya administrasi
kompetensi yang memadai dalam rangka mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat
c. Masih kurangnya dukungan data/ informasi/ peraturan yang valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat pelayanan administrasi kependudukan lamban
d. Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di wilayah kecamatan.
e. Masih rendahnya keselarasan dokumen perencanaan, keuangan dan pelaporan yang ada serta konsistensi data yang disajikan masih kurang.
f. Apatisme masyarakat dalam
pimpinan, para pejabat dan staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman
c. Adanya Payung hukum dan regulasi tentang pelimpahan kewenganan pemerintah dari Bupati kepada Camat yang dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan PD Kecamatan Kalibening
d. Optimalisasi sarana dan prasarana yang ada
e. Adanya E SAKIP
f. Komitmen stakeholder untuk melaksanakan musrenbang
g. Adanya pendampingan pelaksanaan pembangunan di desa
h. Adanya regulasi yang mengatur tentang administrasi desa dan tata naskah dinas
29
pemerintahan desa
mengikuti musrenbang
g. Masih rendahnya pemahaman masyarakat maupun aparatur desa tentang hakekat pembangunan nasional
h. Masih rendahnya kapasitas aparatur desa
dalam melaksanakan tertib administrasi pemerintahan desa
2. MISI KEEMPAT : Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional; TUJUAN : Mewujudkan reformasi tata kelola keuangan SASARAN : Meningkatnya kemandirian daerah
a. Belum optimalnya pelaksanaan intensifikasi PBB kepada warga masyarakat oleh aparatur desa
a. Masih kurangnya keseriusan masyarakat dan petugas pemungut dalam pelunasan PBB lebih awal
a. Adanya reward bagi desa atau kecamatan lunas paling cepat
Dari diagram diatas dapat diuraikan bahwa dalam rangka
mendukung visi misi terdapat faktor penghambat dan pendorong sebagai berikut :
1. Faktor penghambat a. Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja
pegawai; Masih adanya pegawai yang kurang disiplin dalam menepati
jam kerja, melaksanakan kepentingan pribadi pada saat jam kerja, penggunaan pakaian dinas belum sepenuhnya rapi dan lengkap atributnya, alur tahapan SOP sering terlewati dan
terdapat kecenderungan menunggu perintah atasan dalam bekerja tidak menggali ide dan kretifitas untuk menunjang tupoksi yang diembanya sehingga ketersediaan data dan
informasi menjadi kurang lengkap.
30
b. Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka
mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat; Jumlah PNS di Kecamatan Kalibening tercatat adalah 15 orang. Pendidikan PNS rata-rata SMA, belum semua pejabat eselon
mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan. Tidak semua subag dan seksi memiliki staf PNS, sehingga ada tambahan THL 3 orang, untuk jaga malam 1 orang dan 2 orang
operator komputer. Idealnya kebutuhan pegawai di kecamatan adalah 20 orang yang bertugas khusus di
Kecamatan, dengan pendidikan S1 untuk semua pejabat eselon dan telah mengikuti diklatpim. Kekurangan personil berakibat pada duplikasi pekerjaan yang tidak sesui kemampuan
sehingga hasilnya kurang optimal. c. Masih kurangnya dukungan data informasi dari masyarakat ,
peraturan yang valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman
dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat; Kurangnya kelengkapan data dan informasi dari masyarakat
saat mengurus kebutuhan administrasi menjadikan pelayanan terhambat, termasuk aturan tambahan persyaratan dokumen yang harus dilampirkan saat pengurusan. Belum konsistennya
kecepatan pelayanan adminstrasi kependudukan karena alasan teknis dan regulasi. Seharusnya kemajuan teknologi dibarengi
dengan kecepatan pelayanan termasuk KTP dan KK bisa satu hari jadi, namun sampai sekarang masih memakan waktu yang lama. Komitmen one day service masih sulit diterapkan
d. Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di wilayah kecamatan.
Jumlah sepeda motor inventaris untuk operasional ke desa dari jumlah 6, 3 sudah tidak layak padahal secara geografis
sebagian besar wilayah desa di kecamatan Kalibening adalah perbukitan sehingga kurang memadai. Rumah dinas untuk domisili camat sudah rusak ringan, dan peralatan kantor dan
rumah tangga + 30% sudah harus di perbaharui karena rusak, namun belum teralokasikan anggarannya.
e. Masih rendahnya keselarasan dokumen perencanaan, keuangan dan pelaporan yang ada serta konsistensi data yang disajikan masih kurang valid.
Dokumen perencanaan yang ada sebelumnya baik Renstra, RKT, Renja, RKA RKPD dan lainnya kurang singkron dan konsisten, dikarenakan terbatasnya ketersediaan data dan
informasi dari desa maupun dinas instansi lintas sektoral di kecamatan, sehingga saat pembuatan pelaporan menjadi
kurang valid. f. Apatisme masyarakat dalam mengikuti musrenbang.
Anggapan sebagian masyarakat bahwa kegiatan musrenbang
hanya formalitas saja, baik di tingkat dusun dan desa untuk mencukupi tahapan proses perencanaan pembangunan.
Usulan dari kelompok perempuan, pemuda masih kurang diapresiasi. Pelaksanaan di Tingkat Kecamatan kehilangan gregetnya karena kecamatan kurang memiliki kekuatan
untuk merealisasikan usulan-usulan dari desa. g. Masih rendahnya pemahaman masyarakat maupun aparatur
desa tentang hakekat pembangunan nasional
31
Kengganan dari masyarakat maupun aparatur desa dalam memahami regulasi yang ada untuk membangun desa,
sehingga pada saat musyawarah di desa untuk merencanakan pembangunan yang muncul utama sebagai prioritas hampir sebagaian besar adalah pembangunan fisik
jalan, jembatan, talud gedung dan lainya. Pembangunan manusia peningkatan kapasitas manusia secara keseluruhan meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya secara
berkesinambungan masih dinomorduakan, karena hasilnya tidak langsung terlihat, sehingga tingkat keberdayaan
masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan masih rendah dan jaminan kesejahteraan kurang memadai.
h. Masih rendahnya kapasitas aparatur desa dalam
melaksanakan tertib administrasi pemerintahan desa. Belum semua desa di Kecamatan melaksanakan tertib administrasi desa secara keseluruhan, surat menyurat belum
menggunakan tata naskah dinas, pencatatan data dan informasi sesuai tupoksi perangkat desa belum sepenuhnya
dijalankan, pencarian kembali dokumen dan pelaporan menjadi terhambat, tidak semua perangkat desa bisa menggunakan komputer.
i. Masih kurangnya keseriusan masyarakat dan petugas pemungut dalam pelunasan PBB lebih awal
Secara umum kesadaran masyarakat di kecamatan Kalibening sudah bagus, terbukti setiap tahun lunas 100%. Namun demikian masih ada beberapa masyarakat yang harus
terus dimotivasi agar tidak menunda-nunda pembayaran karena menunggu jatuh tempo. Selain itu masih ada desa yang kurang tertib dalam mengadministrasikan
pendistribusian SPPT kepada masyarakat, sehingga menyulitkan dalam pengecekan pembayaran. Juga masih ada
desa yang petugasnya tidak segera menyetorkan hasil pungutan tersebut ke bank yang ditunjuk sehingga komitmen lunas pada bulan awal Maret atau April sering mundur ke
bulan-bulan berikutnya padahal dari masyarakat sudah masuk.
2. Faktor Pendorong
a. Adanya payung hukum dan regulasi yang mengatur untuk
menyelenggarakan tugas dan fungi dan tata kerja kecamatan. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 84 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Kecamatan. b. Hubungan kerja yang baik antara pimpinan, para pejabat dan
staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan
nyaman. Dalam melaksanakan tugas dan kewajibanya mengedepankan
semangat kekeluargaan saling membantu, bekerja sama jika ada seksi lain yang membutuhkan dan saling mengingatkan.
c. Adanya Payung hukum dan regulasi tentang pelimpahan
kewenganan pemerintah dari Bupati kepada Camat yang dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan PD Kecamatan Kalibening.
Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada
Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah
32
yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan OPD Kecamatan Kalibening.
d. Optimalisasi sarana dan prasarana yang ada. Terhadap sarana dan prasarana yang ada dimanfaatkan secara maksimal dan dipelihara dengan sebaik-baiknya.
e. Adanya E-SAKIP.
Mulai diberlakukannya E-SAKIP dokumen perencanaan
tersimpan secara elektronik sehingga konsistensi data bisa terjaga.
f. Komitmen stakeholder untuk melaksanakan musrenbang. Kegiatan musrenbang dalam setiap tahapan di tingkat dusun, desa dan kecamatan tetap dilaksanakan dengan
memperhatikan tata cara aturan yang berlaku dan pelaksanaanya terjadwalkan tiap tahun.
g. Adanya pendampingan pelaksanaan pembangunan di desa..
Meningkatkan kapasitas aparatur desa dan peran serta masyarakat dalam pembangunan melalui pendampingan dari
kecamatan sesuai tugas pokok fungsinya baik dari aparat kecamatan maupun pendamping kecamatan dan pendamping lokal desa dalam pelaksanaan pembangunan manusia
seutuhnya. h. Adanya regulasi yang mengatur tentang administrasi desa dan
tata naskah dinas. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 47 Tahun 2016 tentang administrasi desa dan Peraturan Bupati No : 85 tahun 2016
tentang tata naskah dinas sebagai pedoman pelaksanaan
administrasi desa .
i. Adanya reward bagi desa atau kecamatan yang lunas paling cepat Pemberian reward bagi desa atau kecamatan yang lunas paling
cepat dari Pemerintah Kabupaten menjadi motivasi tersendiri bagi desa maupun kecamatan agar masyarakat segera
melunasi PBB lebih awal. Intensifikasi PBB dilaksanakan tidak menunggu SPPT terbit, baik oleh aparatur desa maupun kecamatan setiap ada kesempatan memberikan motivasi
kepada aparatur desa maupun masyarakat akan pentingnya PBB bagi kemandirian keuangan daerah. Di beberapa desa
dibuat sistem tabungan PBB bekerja sama dengan dasa wisma, menggunakan baku PBB Tahun sebelumnya sehingga saat SPPT terbit masyarakat tinggal menambahi kekurangannya
saja. Pada hari pertama pembukaan loket PBB di Bank beberapa desa dari kecamatan Kalibening sudah mengantri untuk melunasi dan kemudian mendapatkan penghargaan
karena lunas paling awal dan atau lunas pertama pada hari tersebut. Selain itu ada desa yang mengadakan pembayaran
serentak disertai dengan hiburan dan doorprise, sehingga dalam satu hari seluruh desa bisa lunas sekaligus, atau menggunakan cara pekan PBB, dengan pos di tiap dusun.
Sebelum jatuh tempo semua desa di Kecamatan Kalibening sudah lunas PBB 100%.
3.3. Penentuan Isu-Isu Strategis Selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan, Kecamatan
Kalibening dituntut lebih responsif dan inovatif dalam menghadapi
33
perubahan-perubahan. Arah pelaksanaan pembangunan menjadi lebih tepat sasaran dengan memperhatikan isu-isu strategis yang terjadi di
masyarakat. Untuk itu perlu diantisipasi dengan perencanaan yang matang sehingga arah pembangunan sesuai dengan tujuan pembangunan daerah.
Berdasarkan hasil analisis terhadap identifikasi permasalahan kemudian dilakukan penentuan isu-isu stretegis dengan penilaian (scoring) dari kriteria-kriteria permasalahan yang memliki pengaruh
signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra dan pelayanan pubik, dapat dirumuskan isu-isu strategis sebagai berikut :
a. Masih lemahnya pemahaman aparatur terhadap tupoksi dan koordinasi antar seksi dalam penyelenggaraan pemerintahan kecamatan.
b. Masih Terbatasnya kualitas dan kuantitas pegawai di kecamatan. c. Masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana baik secara
kualitas maupun kuantitas.
d. Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap penyelenggaraan PATEN , Dokumen Kependudukan dan Pencatatan
Sipil. e. Rendahnya kemampuan SDM perangkat desa dalam penyelenggaraan
tertib administrasi desa.
f. Masih kurangnya kesadaran aparatur pemerintah desa dalam memenuhi kewajiban terkait pelunasan PBB.
g. Adanya apatisme, rendahnya partisipasi, belum terpenuhinya keterwakilan perempuan, dan terbatasnya pemahaman tentang isu sosial ekonomi dalam Musrenbang.
h. Rendahnya kemampuan perangkat desa dalam penatausahaan keuangan desa terkait dengan implementasi Dana Desa dan Alokasi Dana Desa.
i. Masih rendahnya kesadaran aparatur pemerintahan desa dalam melakukan implementasi (tidak sesuai dengan juknis) program-
program peningkatan kesejahteraan masyarakat (penanggulangan kemiskinan, kesehatan, pendidikan, sosial budaya, dan keagamaan).
j. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan Siskamling
dan rendahnya kesadaran aparatur pemerintah desa dalam menumbuh kembangkan Linmas.
34
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah PD
Tujuan dan sasaran merupakan merupakan dampak (impact)
keberhasilan pembangunan daerah yang diperoleh dari pencapaian berbagai program prioritas terkait. Tujuan dan sasaran bertindak sebagai
jembatan bagi visi dan misi menuju prioritas program. Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu
dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan
permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Rumusan pernyataan tujuan biasanya disusun dengan membalikkan pernyataan isu, permasalahan, dan peluang menjadi suatu kalimat positif
yang ringkas. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Perumusan sasaran perlu memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas
dan fungsi perangkat daerah. Tujuan dan sasaran jangka menengah Kecamatan Kalibening
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :
Visi : Terwujudnya Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera
Misi Kedua : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;
Tujuan Sasaran
1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik
1.1. Meningkatnya nilai survey kepuasan masyarakat
2. Meningkatkan mutu pelayanan melalui PATEN
1.2. Meningkatnya mutu pelayanan melalui PATEN
3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah
1.3. Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas apatur.
4. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan desa
1.4. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan desa.
5. Meningkatkan tertib administrasi desa
1.5. Meningkatnya tertib administrasi desa
Misi Keempat : Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional;
Tujuan Sasaran
1. Meningkatkan kepatuhan wajib
pajak dan petugas pemungut pajak
1.1. Meningkatnya jumlah PAD
35
Misi Keempat : Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga
profesional;
Tujuan Sasaran
sesuai dengan kewajibannya
Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Kecamatan
Kalibening Kab. Banjarnegara beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel 4.1 sebagaimana berikut ini.
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah Tahun 2017-2022
No. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Satuan
Kondisi Awal
Target Kinerja Sasaran Target Akhir
Renstra 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik
Meningkatnya nilai sur-vey kepu-asan masyarakat
Nilai survey kepuasan masyara-kat
Angka 76,2 80,0 80,0 81,0 82,0 83,0 84,0 85,0
2. Meningkatkan mutu pelayanan melalui PATEN
Mening-katnya mutu pelayanan melalui PATEN
Persenta-se usaha yang berijin
% 2,5 2,7 2,8 2,9 3,0 3,1 3,2 3,3
Persentase non perijinan yang terlayani
% 100 100 100 100 100 100 100 100
3. Mening
katkan kualitas penyelenggara-an pe-merintahan daerah
Mening
katnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas aparatur
Indek
penilaian SAKIP
Nilai D D C CC CC B B B
36
4. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan desa
Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan desa
Persentase desa yang memiliki BUMDES
% 6 6 30 45 50 60 70 70
5. Meningkatkan tertib administrasi desa
Meningkatnya tertib administrasi desa
Persentase desa tertib administrasi pemerintahan desa
% 6 6 30 44 50 60 70 70
6. Meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan petugas pemungut pajak sesuai dengan kewajibannya
Meningkatnya jumlah PAD
Persentase pelunasan PBB
% 100 100 100 100 100 100 100 100
37
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.5. Strategi dan Arah Kebijakan Perangkat Daerah
Strategi adalah langkah – langkah berisikan program – program
indikatif untuk mewujudkan tujuan, Rumusan Strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai, yang
selanjutnya diperjelas dengan serangkaian kebijakan. Kebijakan diambil sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi program kegiatan untuk mencapai tujuan. Kecamatan Kalibening dalam rangka
mewujudkan tujuan tersebut menetapkan strategi dan kebijakan sebagai berikut : 5.5.1. Strategi
5.5.2. Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran yang didukung dengan peningkatan kualitas pelayanan oleh aparatur
kecamatan 5.5.3. Peningkatan kinerja aparatur kecamatan dalam
menjalankan tugas
5.5.4. Peningkatan kapasitas SDM aparatur PATEN 5.5.5. Peningkatan penataan administrasi kependudukan Program
E-KTP 5.5.6. Peningkatan ketepatan pelaporan capaian kinerja dan
ikhtisar realisasi kinerja SKPD
5.5.7. Peningkatan partisipasi masyarakat dan desa dalam pembangunan
5.5.8. Peningkatan tertib administrasi pemerintahan desa
5.5.9. Peningkatan kapasitas Tim Intensifikasi PBB Kecamatan dan Desa
5.5.10. Kebijakan 1. Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran secara prima
dengan prosedur yang jelas
2. Meningkatkan sarana dan prasarana kantor 3. Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur PATEN
4. Mengoptimalkan pelayanan pembuatan E-KTP dan KK 5. Meningkatkan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja
dan keuangan
6. Meningkatkan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan pemberdayaan masyarakat desa
7. Meningkatkan koordinasi, pembinaan, fasilitasi dan pengawasan
administrasi pemerintahan desa 8. Meningkatkan pelaksanaan intensifikasi PBB kepada
masyarakat secara optimal
38
Tabel 5.1.1 Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pelayanan Kecamatan Kalibening
VISI : BANJARNEGARA BERMARTABAT DAN SEJAHTERA
Misi Kedua : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1 2 3 4
Meningkatkan kualitas pelayanan publik
Meningkatnya nilai survey kepuasan masyarakat
Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran yang didukung dengan
peningkatan kualitas pelayanan oleh aparatur kecamatan
Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran secara prima dengan
prosedur yang jelas
Peningkatan kinerja aparatur kecamatan dalam menjalankan tugas
Meningkatkan sarana dan prasarana kantor
Meningkatkan mutu pelayanan melalui PATEN
Meningkatnya mutu pelayanan melalui PATEN
Peningkatan kapasitas SDM aparatur PATEN
Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur PATEN
Peningkatan penataan administrasi kependudukan Program E-KTP
Mengoptimalkan pelayanan pembuatan E-KTP dan KK
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah
Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas aparatur
Peningkatan ketepatan pelaporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Meningkatkan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan desa
Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan desa
Peningkatan partisipasi masyarakat dan desa dalam pembangunan
Meningkatkan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan pemberdayaan masyarakat desa
Meningtkan tertib admnistrasi pemerintahan desa
Meningkatnya tertib administrasi pemerinthaan desa
Peningkatan tertib administrasi pemerintahan desa
Meningkatkan koordinasi, pembinaan, fasilitasi dan pengawasan administrasi pemerintahan desa
39
Misi Keempat : Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel
dengan tenaga profesional
Meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan petugas pemungut pajak sesuai dengan kewajibannya
Meningkatnya jumlah PAD
Peningkatan kapasitas Tim Intensifikasi PBB Kecamatan dan Desa
Meningkatkan pelaksanaan intensifikasi PBB kepada masyarakat secara optimal
40
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN INDIKATIF
Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan
terpadu untuk mendapatkan hasil guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Dengan demikian program perlu dijabarkan ke dalam kegiatan yang terukur kinerjanya, jelas kelompok sasarannya dan juga perencanaan
anggarannya. Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan PD Kecamatan Kalibening dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang adalah
sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan 6 (enam) kegiatan
yakni :
a. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor b. Penyediaan jasa administrasi keuangan c. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
d. Penyediaan bahan logistik kantor e. Penyediaan jasa administrasi perkantoran
f. Pemberdayaan kecamatan 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan 4 (empat)
kegiatan yakni :
a. Pengadaan peralatan dan Perlengkapan gedung kantor b. Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor
c. Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan 1 (satu)
kegiatan yakni :
a. Asistensi PATEN 4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan, dengan 1 (satu) kegiatan yakni :
a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 5. Program Penataan Administrasi Kependudukan, dengan 1 (satu) kegiatan
yakni : a. Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan
6. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah,
dengan 1 (satu) kegiatan yakni :
a. Intensifikasi pajak daerah Untuk lebih jelasnya gambaran program, kegiatan dengan indikator
kinerja beserta pendanaan indikatif terinci pada tabel berikut.
41
TABEL 6.1. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
PD KECAMATAN KALIBENING KABUPATEN BANJARNEGARA
Dalam ribuan rupiah
Kode Program/ Kegiatan
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Data Capaian
Pada awal Tahun
Perencanaan (2016)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD 2022
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp 2.06.4.06.10.01
Program pelayanan administrasi
perkantoran
Persentase terpenuhinya pelayanan administrasi
perkantoran secara prima dengan prosedur yang jelas
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 1.897.740
Kecamatan
2.06.4.06.10.0
1.3
1. Terpenuhinya
jasa peralatan dan perlengkapan
kantor
Jumlah jasa peralatan
dan perlengkapan kantor yg terpenuhi
3 Paket 3 Paket 17.500 3 Paket 23.200 4 Paket 24.84
0
4 Paket 26.200 4 Paket 30.00
0
4 Paket 121.74
0
Kecamatan
2.06.4.06.10.01.7
2. Terpenuhinya jasa administrasi
keuangan
Jumlah jasa adm keuangan yang terpenuhi
5 Orang 5 Orang
25.800 5 Orang 25.800 5 Orang 25.800
5 Orang
25.800 5 Orang 25.800
5 Orang 129.000
Kecamatan
2.06.4.06.10.01.13
3. Terpenuhinya peralatan dan
perlengkapan kantor
Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor
yang terpenuhi
2 Paket 2 Paket 7.500 2 Paket 8.200 2 Paket 9.000 2 Paket 9.900 2 Paket 10.800
2 Paket
45.400 Kecamatan
2.06.4.06.10.0
1.16
4. Terpenuhinya
bahan logistik kantor
Jumlah bahan logistik
yang terpenuhi
7 paket 7 paket 60.000 7 paket 50.000 7 paket 80.00
0
7 paket 100.000 7 paket 120.0
00
7 paket 410.00
0
Kecamatan
2.06.4.06.10.01.19
5. Terpenuhinya jasa
administrasi perkantoran
Jumlah jasa adm perkantoran yang
terpenuhi
3 Orang 3 Orang
38.500 3 Orang 47.400 3 Orang 54.000
3 Orang
60.000 3 Orang 66.000
3 Orang 265.9000
Kecamatan
2.06.4.06.10.0
1.20
6. Pemberdayaan
Kecamatan
Jumlah Desa yang
memiliki BUMDES
1 Desa 5 Desa 161.00
0
8 Desa 150.00
0
12
Desa
170.0
00
15
Desa
225.600 16
Desa
219.6
00
16
Desa
925.70
0
Kecamatan
Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan dan
pengawasan urusan pemerintahan desa (kelembagaan dan aparatur desa)
16 Desa 16Desa 16 Desa
16 Desa
16 desa
16 Desa
16 Desa
Kecamatan
Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan
urusan (perencanaan
16 Desa 16 Desa
16 Desa
16 Desa
16 desa
16 Desa
16 Desa
Kecamatan
42
Kode Program/ Kegiatan
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Data Capaian
Pada awal
Tahun Perencanaa
n (2016)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD 2022
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp pembangunan desa, pemberdayaan masy
dan desa, usaha peningkatan ekonomi produktif)
Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan tramtibum dan pelayanan
(ketentraman dan ketertiban umum)
16 Desa 16 Desa
16 Desa
16 Desa
16 desa
16 Desa
16 Desa
Kecamatan
Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan urusan Kesra (kepemudaan, olahraga,
seni budaya, keagamaan, kesehatan, pendidikan dan pemeliharaan fasilitas
umum)
16 Desa 16 Desa
16 Desa
16 Desa
16 desa
16 Desa
16 Desa
Kecamatan
Jumlah desa tertib adm
umum
0 4 desa 7 desa 11 desa 14
desa
16 desa 16 desa
Jumlah desa tertib adm
kependudukan
0 4 desa 7 desa 11 desa 14
desa
16 desa 16 desa
Jumlah desa tertib adm keuangan
0 4 desa 7 desa 11 desa 14 desa
16 desa 16 desa
Jumlah desa tertib adm pembangunan
0 4 desa 7 desa 11 desa 14 desa
16 desa 16 desa
Jumlah Desa tertib adm lainnya
0 4 desa 7 desa 11 desa 14 desa
16 desa 16 desa
2.06.4.06.10.02
Program peningkatan
sarana dan prasarana aparatur
Persentase sarana & prasarana aparatur
yang terpenuhi
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 474.000
Kecamatan
2.06.4.06.10.0
2.9
a. Pengadaan
perlengkapan gedung kantor
Jumlah perlengkapan
gedung kantor yang terpenuhi
7 Jenis 3 jenis 35.000. 2 jenis 10.000 3 jenis 30.00
0
3 jenis 40.000 4 jenis 50.00
0
7 jenis 155.00
0
Kecamatan
43
Kode Program/ Kegiatan
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Data Capaian
Pada awal
Tahun Perencanaa
n (2016)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD 2022
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp 2.06.4.06.10.02.20
b. Pemeliharaan rutin / berkala
rumah dinas
Jumlah pemeliharaan rumah dinas
1 unit 1 unit
0 1 unit
0 1 unit
0 1 unit
19.800 1 unit
21.700
1 unit
59.000 Kecamatan
2.06.4.06.10.02.22
c. Pemeliharaan rutin / berkala
gedung kantor
Jumlah pemeliharaan gedung kantor
2 unit 2 unit 0 2 unit 0 2 unit 30.000
2 unit 40.000 2 unit 50.000
2 unit 120.000
Kecamatan
2.06.4.06.10.02.26
d. Pemeliharaan rutin / berkala
perlengkapan gedung kantor
Jumlah sarana & prasarana aparatur
yang dipelihara
7 jenis 7 jenis 30.000
7 jenis 20.000 7 Jenis 25.000
7 Jenis 30.000 7 Jenis 35.000
7 jenis 140.000
Kecamatan
2.06.4.06.10.0
5
Program
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase perijinan &
non perijinan yang terlayani
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 76.000 Kecamatan
2.06.4.06.10.0
5.24
a. Asistensi
PATEN
Jumlah permohonan
ijin yang terlayani
20 Perijinan 25
Perijinan
10.000 30
Perijinan
12.000 35
Perijinan
15.00
0
40
Perijinan
18.000 45
Perijinan
21.00
0
366
Perijinan
76.000 Kecamatan
Jumlah permohonan
non perijinan yang terlayani
2.100 2.434 2.700 3.000 3.500 4.100 23.900
2.06.4.06.10.0
6
Program
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja &
Keuangan
Persentase pelaksanaan
penyusunan Dokumen Keuangan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 38.500 Kecamatan
2.06.4.06.10.06.01
a. Penyusunan laporan capaian
kinerja & ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Jumlah dokumen perencanaan yang
disusun
8 Dokumen 8 Dok. 5.000 6 Dok. 7.500 6 Dok. 7.500 6 Dok. 8.500 6 Dok. 10.000
8 Dok. 38.500 Kecamatan
Jumlah Dokumen
Pelaporan yang disusun
6 dok 6 dok 6 dok 6 dok 6 dok 6 dok 6 dok
2.06.4.06.10.15
Program Penataan Administrasi
Kependudukan
Persentase permohonan (administrasi
kependudukan) KK dan KTP yang terlayani
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 40.300 Kecamatan
2.06.4.06.10.1
5.7
a. Peningka
tan pelaya-nan publik dalam bidang kependudukan
Jumlah pemohon KK
yang terlayani 3.433
pemohon
1.561
Pemohon
7.500 1.662
pemohon
7.800 1.701
pemohon
10.00
0
1.792
pemohon
10.000 1.802
pemohon
15.00
0
7.203
pemohon
40.300 Kecamatan
Jumlah pemohon KTP yang terlayani
4.221 pemohon
1.761 pemoho
n
1.801 Pemoho
n
1.920 pemoho
n
2.054 pemoh
on
2.205 pemoho
n
10.001 pemoho
n
Kecamatan
44
Kode Program/ Kegiatan
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Data Capaian
Pada awal
Tahun Perencanaa
n (2016)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD 2022
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp 2.06.4.06.10.17
Program Peningkatan dan
Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Persentase pembayaran PBB
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 413.634
Kecamatan
2.06.4.06.10.17.52
a. Intensifikasi Pajak Daerah
Jumlah pelunasan PBB 725.929.006 751.258.86
6
79.317 751.258.866
79.317 760.640.622
80.000
738.957.028
85.000 746.736.598
90.000
759.821.564
413.634
Kecamatan
Jumlah tunggakan PBB 0 0 0 0 0 0 0
45
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap unit kerja. Indikator kinerja atau indikator keberhasilan untuk setiap jenis pelayanan pada bidang-bidang kewenangan yang diselenggarakan oleh unit
organisasi perangkat daerah dalam bentuk standar pelayanan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kab. Banjarnegara. Penetapan standar pelayanan merupakan cara untuk menjamin dan meningkatkan akuntabilitas pelayanan
pemerintah daerah kepada masyarakat.
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualikatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja harus merupakan sesuatau yang akan dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat
tingkatan kinerja baik dalam tahap perencanaan (ex ente), tahap pelaksanaan (on going), maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi (ex post)
Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan suatu instrumen pertanggungjawaban yang terdiri dari berbagai indikator dan
mekanisme kegiatan pengukuran,penilaian dan pelaporan kinerja secara menyeluruh dan terpadu untuk memenuhi kewajiban pemerintah dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas,
fungsi dan misi organisasi.
Pada sektor publik seperti entitas pemerintah sistem akuntabilitas kinerja menghadapi masalah berupa sulitnya mengukur kinerja dan
menentukan indikator kinerja yang tepat. Problematik tersebut timbul karena sektor publik memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan sektor bisnis,
terutama menyangkut output, outcome dan tujuan utama entitas. Output entitas pemerintahan sebagian besar berupa jasa pelayanan publik yang sulit diukur kuantitas maupun kualitasnya.
Indikator Kinerja Kecamatan Kalibening yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017- 2022 adalah indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai
Kecamatan Kalibening dalam 5 (lima) tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten
Banjarnegara. Indikator kinerja ini juga berhubungandengan arah kebijakan dan kebijakan umum dalam RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 yang diamanatkan kepada Kecamatan Kalibening.
Tabel dibawah ini akan menyajikan indikator kinerja yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
46
Tabel 7.1 INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN RPJMD TAHUN 2017 – 2022
NO Indikator
SATUA
N
KONDISI KINERJA
AWAL
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD (2022)
2016 2018 2019 2020 2021 2022
1 Indeks
kepuasan layanan
masyarakat
Angka
78,46 78,46 78,5 79 79 79 79
2 Nilai AKIP NILAI CC B B B B B B
3 Persentase
peningkatan
desa berkembang
%
NA 3 3 3 3 3 3
4 Rasio kemandirian keuangan daerah
%
10,30 9,02 9,11 9,27 9,38 9,48 9,48
47
BAB VIII PENUTUP
Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) Kecamatan Kalibening Tahun 2017-2022 merupakan pedoman taktis strategis dalam
pelaksanaan kegiatan-kegiatan dan merupakan produk kesepakatan dan komitmen bersama bagi seluruh Unit Kerja yang ada di lingkungan Kecamatan Kalibening dalam menjalankan tugas dan fungsi organisasi sehingga
diharapkan dapat tercapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Terutama dalam mendukung sasaran pembangunan daerah yang telah
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 85 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 - 2022.
Pada penyusunan Rencana Kerja Kecamatan Kalibening yang dibuat setiap tahun Renstra Perangkat Daerah ini menjadi pedoman dengan tetap
mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Banjarnegara tahun berikutnya.
Selanjutnya Rencana Stategis (Renstra) OPD disusun dalam rangka
melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijaksanaan yang dipercayakan kepada setiap Dinas Instansi Pemerintah berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Renstra
PD berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Oleh karena itu tanpa dukungan dan peran aktif seluruh unsur pelaksana dan partisipasi
aktif masyarakat dalam pelaksanaannya mustahil seluruh tujuan dan sasaran dalam renstra ini dapat dicapai.
Namun demikian, dengan semangat kemandirian otonomi daerah
Insha Allah pada pelaksanaannya nanti dapat mendukung tercapainya visi Bupati Banjarnegara 2017 – 2022“Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”,
dan misi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara 2017-2022 khususnya misi kedua Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik dan Misi Keempat Mewujudkan tata kelola
keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional.
Kami menyadari dalam menyusun Rencana Strategis ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran, masukan dan kritikan yang membangun dari semua pihak senantiasa kami harapkan guna tersusunnya dokumen yang
lebih baik pada masa mendatang.
1
VI. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH KECAMATAN VI. P. KECAMATAN BATUR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap
daerah diharuskan untuk menyusun 5 (lima) dokumen perencanaan
pembangunan yaitu :
1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
3. Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD)
4. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
5. Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD)
Ditegaskan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah bahwa Rencana Strategis
Perangkat Daerah (Renstra PD) adalah dokumen perencanaan
Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun serta diatur kemudian
dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 86
Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata cara Evaluasi RRPJPD dan
RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD.
Renstra Kecamatan Batur merupakan bentuk upaya mengelola
dan mengembangkan potensi sumber daya daerah untuk mengatasi
berbagai tantangan permasalahan yang ada dalam mewujudkan
pembangunan di Banjarnegara. Dalam rangka melaksanakan
Pembangunan Berkelanjutan dibutuhkan SDM/Aparatur yang memiliki
kompetensi, integritas dan profesionalitas dalam menyelenggarakan
pemerintahan dan melaksanakan pembangunan melalui tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance).
Alur dan mekanisme penyusunan Renstra Kecamatan Batur
diiliustrasikan sebagai berikut :
2
Analisis Gambaran pelayanan
SKPD
Perumusan Isu-isu
strategis berdasarkan
tusi
Perumusan Strategi dan
kebijakan
Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan
indikatif berdasarkan
rencana program prioritas RPJMD
Pengolahan data dan informasi
Perumusan visi dan misi
SKPD
Perumusan Tujuan
Perumusan sasaran
Rancangan Renstra-SKPD
· Pendahuluan· Gambaran pelayanan SKPD· isu-isu strategis berdasarkan
tugas pokok dan fungsi· visi, misi, tujuan dan sasaran,
strategi dan kebijakan · rencana program, kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif
· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
Perumusan indikator kinerja
SKPD yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD
SPM
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Penelaahan RTRW
Rancangan Renstra-SKPD
Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD
kepada Bappeda
Penelaahan KLHS
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Renstra-KLdan Renstra
SKPD Provinsi
Keterkaitan Renstra Kecamatan Batur dengan RPJMD, dan
dengan Renja perangkat daerah: Penyusunan Renstra mengacu pada
tugas dan fungsi perangkat daerah sesuai dengan Peraturan Daerah
tentang Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara, Peraturan Bupati
Banjarnegara tentang Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah, RPJMD
Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022
Penyusunan Renstra Kecamatan Batur dilakukan secara
transparan dan partisipatif oleh para Pejabat Struktural, karyawan/i.
dan para Kepala Desa di lingkungan Kecamatan Batur, serta telah
mendapat masukan dari para pemangku kepentingan “Stakeholders”.
Dengan demikian Renstra PD Kecamatan Batur ini berlaku
tahun 2017 hingga 2022 selaras dengan RPJMD Kabupaten
Banjarnegara sebagai perwujudan visi, misi dan program Bupati dan
Wakil Bupati Banjarnegara terpilih. Renstra Kecamatan Batur ini juga
nantinya akan dijabarkan dalam Renja PD sebagai dasar operasional
pelaksanaan program dan kegiatan Kecamatan Batur setiap tahun dan
3
dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
PD (RKA PD) yang selanjutnya digunakan dalam proses pembahasan
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD)
Kabupaten Banjarnegara tahun berikutnya.
1.2 Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan Renstra Kecamatan Batur
Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa
Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5587), sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
4
Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4575);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan
Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 123);
13. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 3);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 310);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 86
Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata cara Evaluasi RRPJPD dan
RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD
5
Penyusunan rancangan awal Renstra Perangkat Daerah Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1213);
16. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025
(Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 Nomor 3
Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara
Nomor 114);
17. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 10);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 32 Tahun 2017 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun
2017 Nomor 32);
19. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 13 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 5
Tahun 2013 tentang Kecamatan Penyelenggara Pelayanan
Administrasi Terpadu(Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara
Tahun (Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016
Nomor 13);
20. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 11
Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan
Pemerintahan Dari Bupati Kepada Camat Untuk Menangani
Sebagian Urusan Otonomi Daerah (Berita Daerah Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 19);
21. Peraturan Bupati Nomor 84 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja
Kecamatan (Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016
Nomor 84).
6
1.3 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis Kecamatan
Batur Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai
berikut :
1. Maksud
a. Memberikan pedoman dalam penyusunan rencana kerja
tahunan.
b. Memberikan gambaran bagi seluruh aparatur kecamatan dalam
melaksanakan tugas/kegiatan dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun.
c. Menjadi dasar dalam evaluasi kinerja Perangkat Daerah.
2. Tujuan a. Untuk meningkatkan kinerja Perangkat Daerah Kecamatan
Batur dalam pelaksanakan tugas pokok dan fungsinya dan
pelaksanaan sebagian kewenangan yang dilimpahkan Bupati
kepada Camat.
b. Untuk memantapkan terselenggaranya kegiatan pada
Kecamatan Batur guna mendukung tercapainya visi, misi,
tujuan dan sasaran pembangunan yang tercantum dalam
RPJMD.
1.4 Sistematika Penulisan
Keseluruhan materi Renstra PD Kecamatan Batur Tahun 2017
– 2022 disusun dan termuat dalam 7 (tujuh) Bab dengan sistematika
penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang latar belakang, proses penyusunan,
hubungan Renstra dengan dokumen lainnya, landasan
hukum, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN PD
Menjelaskan kondisi umum tentang dasar hukum
pembentukan PD, struktur organisasi PD, uraian tugas dan
fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala PD.
Penjelasan tentang sumber daya yang dimiliki PD (SDM
7
berdasarkan gender dan Asset) serta penjabaran tingkat
capaian kinerja PD periode sebelumnya
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT
DAERAH
Menjelaskan hasil identifikasi permasalahan berdasarkan
tugas dan fungsi pelayanan pada Perangkat Daerah
Kecamatan, melakukan penilaian (scoring) terhadap
permasalahan yang memiliki dampak yang besar terhadap
publik dan pencapaian sasaran Renstra, diakhiri dengan
penentuan isu-isu strategis
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
Merupakan penjabaran visi dan misi pembangunan jangka
menengah dan dilengkapi dengan rencana sasaran yang
hendak dicapai.
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Berisi tentang strategi dan arah kebijakan perangkat daerah
lima Tahun mendatang Strategi menjelaskan cara untuk
mencapai tujuan dan sasaran dirancang secara rasional dan
komprehensip, sedangkan kebijakan menerangkan arah yang
akan diambil Perangkat Daerah dalam bentuk konfigurasi
program untuk mencapai tujuan dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTA PENDANAAN
Merupakan Penjelasan yang bersifat umum dari Program dan
Kegiatan beserta indikasi pendanaan dalam periode lima
tahun Pada Bab ini dikemukakan indikator kinerja PD yang
secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai PD
dalam lima tahun mendatang untuk mendukung pencapaian
tujuan dan sasaran RPJMD
BAB VI KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Bab ini berisi tentang indikator kinerja Kecamatan Batur yang
mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten
Banjarnegara tahun 2017-2021
8
BAB VII PENUTUP
Pada Bab ini merupakan harapan-harapan terhadap kondisi
dan rencana pencapaian kinerja periode 2017-2022
9
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD
Sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 Pasal 209 ayat (2) huruf f, Kecamatan merupakan
perangkat daerah Kabupaten/ Kota. Dalam pasal 224 ayat (1)
disebutkan bahwa Kecamatan dipimpin oleh seorang kepala
kecamatan yang disebut Camat yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada bupati/wali kota melalui sekretaris Daerah.
Secara filosofis, kecamatan yang dipimpin oleh Camat
perlu diperkuat dari aspek sarana prasarana, sistem administrasi,
keuangan dan kewenangan bidang pemerintahan dalam upaya
penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan sebagai ciri
pemerintahan kewilayahan yang memegang posisi strategis dalam
hubungan dengan pelaksanaan kegiatan pemerintahan
kabupaten/kota yang dipimpin oleh bupati/walikota. Terlebih alasan
pembentukan Kecamatan adalah untuk meningkatkan : koordinasi
penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan
masyarakat Desa/ Kelurahan.
Berdasarkan pasal 225 UU Nomor 23 Tahun 2014 maka Tugas
Camat meliputi :
a. Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum;
b. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
c. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan
ketertiban umum;
d. Mengoordinasikan penerapan dan penegakan Perda dan Perkada;
e. Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan
umum;
f. Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang
dilakukan oleh perangkat daerah di kecamatan;
g. Membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan Desa dan/ atau
Kelurahan;
10
h. Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah kabupaten/ kota yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja
perangkat daerah kabupaten/ kota yang ada di kecamatan;
i. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Selain melaksanakan tugas diatas, Camat mendapatkan
pelimpahan sebagian kewenangan Bupati/ Walikota untuk
melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah kabupaten/ kota, berdasarkan pemetaan
pelayanan publik sesuai dengan karakteristik dan/ atau kebutuhan
masyarakat pada kecamatan.
Sesuai Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012
tentang Pelimpahan sebagian kewenangan pemerintahan dari Bupati
kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah,
Camat mendapatkan pelimpahan sebanyak 26 bidang urusan
pemerintahan, termasuk kewenangan perizinan dan non perizinan
melalui PATEN (Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan) yang
berlaku efektif di Batur sejak 17 Mei 2014.
Bidang urusan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati kepada
Camat meliputi : pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan,
penataan ruang, perencanaan pembangunan, perhubungan,
lingkungan hidup, pertanahan, kependudukan dan catatan sipil,
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana
dan keluarga sejahtera, sosial, koperasi dan UKM, kebudayaan dan
pariwisata, kepemudaan dan olahraga, kesatuan bangsa dan politik
dalam negeri, otonomi daerah pemerintahan umum administrasi
keuangan daerah perangkat daerah kepegawaian dan persandian,
pemberdayaan masyarakat dan desa, kearsipan, komunikasi dan
informatika, pertanian dan ketahanan pangan, kehutanan, energi dan
sumber daya mineral, perdagangan dan perindustrian.
Kecamatan Batur dibentuk berdasarkan Perda Nomor 2 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dengan
tugas pokok membantu Bupati dalam mengoordinasikan
penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan
11
masyarakat desa dan kelurahan, dan tugas yang dilimpahkan Bupati
untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah.
Sesuai Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 84 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Kecamatan, Kecamatan merupakan koordinator penyelenggaraan
pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan desa dan
kelurahan . Kecamatan dipimpin oleh Camat yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalu Sekretaris
Daerah. Adapun Tugas dan Fungsinya adalah sebagai berikut :
1. Camat
Kecamatan mempunyai tugas membantu Bupati dalam
mengkoordinasikan penyeelnggaraan pemerintahan, pelayanan
publik, dan pmberdayaan masyarakat desa dan kelurahan dan
tugas yang dilimpahkan Bupati untuk melaksanakan sebagaian
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
Kecamatan menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan di bidang tata pemerintahan,
pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat,
ketentraman dan ketertiban umum dan pelayanan serta
kelurahan;
b. Pelaksanaan koordinasi kebijikan dibidang tata pemerintahan,
pemberdayaan masyarakat, dan desa, kesejahteraan rakyat,
ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;
c. Pelaksanaan kebijakan dibidang tata pemerintahan,
pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat,
ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;
d. Pembinaan dan fasilitasi bijakan dibidang tata pemerintahan,
pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat,
ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;
e. Pemantauan evaluasi dan pelaporan dibidang tata pemerintahan,
pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat,
ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;
12
f. Pelaksanaan koordinasi pemelihraan sarana prasarana dan
fasilitas pelayanan umum;
g. Pelaksanaan fungsi kesekretariatan kecamtan dan ;
h. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan,
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2. Sekretariat Kecamatan
Sekretariat mempunyai tugas melakukan perencanaan
perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan
fasilitasi, pemantauan, evaluasi, pelaporan kebijakan bidang
ketatausahaan, hukum, keuangan, kerumahtanggaan, kerjasama,
kearsipan, dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan,
kehumasan, kepegawaian, pelayanan administrasi di lingkungan
Kecamatan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,
sekretariat mempunyai fungsi :
a. Pengkoordinasian kegiatan di lingkungan kecamatan;
b. Pengkoordinasian dan penyusunan rencana dan program kerja
di lingkungan kecamatan;
c. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaian, hukum, keuangan,
kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip dan
dokumentasi di lingkungan kecamatan;
d. Pengkoordinasian dan penyusunan penataan organisasi dan tata
laksana di lingkungan kecamatan;
e. Pengkoordinasian dan penyusunan peraturan perundang-
undangan serta pelaksanaan advokasi hukum di lingkungan
Kecamatan;
f. Pengkoordinasian pelakanaan sistem pengendalian intern
pemerintah (SPIP) dan pengelolaan informasi dan dokumentasi;
g. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah dan
pelayanan pengadaan barang/jasa di lingkungan Kecamatan;
h. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup
tugasnya; dan
i. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
13
Sekretariat Kecamatan terdiri dari :
a. Subbag Perencanaan dan Keuangan
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan
fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang
perencanaan, evaluasi dan pelaporan program kerjaserta
pengelolaan keuangan di lingkungan Kecamatan
b. Subbag Umum dan Kepegawaian
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan
fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporankebijakan
bidangketatausahaan, hukum, kerumahtanggaan, kerjasama,
kearsipan, dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan,
kehumasan, dan kepegawaian, serta pelayanan administrasi di
lingkungan Kecamatan
3. Seksi Tata Pemerintahan
Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan
perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan,
pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di
tingkat kecamatan, pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa
dan/atau kelurahan, pembinaan dan pengawasan tertib
administrasi pemerintahan desa dan/atau kelurahan, pembinaan
dan pengawasan terhadap kepala desa atau lurah, pembinaan dan
pengawasan terhadap perangkat desa dan/atau kelurahan,
rekomendasi pemberhentian dan pengangkatan perangkat desa,
sertapelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan
Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian urusan
pemerintahan di bidang tata pemerintahan.
4. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan
perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan,
pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan
masyarakat dan desa di tingkat kecamatan, penyusunan dokumen
14
perencanaan pembangunan di desa atau kelurahan, evaluasi dan
rekomendasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa,
sertapelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan
Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian urusan
pemerintahan di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa.
5. Seksi Kesejahteraan Rakyat
Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan
perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan,
pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pelayanan
kesejahteraan rakyat di tingkat kecamatan, pembinaan dan
fasilitasi kegiatan kepemudaan, olahraga, seni, budaya, keagamaan,
kesehatan dan pendidikan, pengkoordinasian pemeliharaan
prasarana dan fasilitas pelayanan umum, sertapelaksanaan
kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati Kepada Camat
untuk menangani sebagian urusan pemerintahan di bidang
kesejahteraan rakyat.
6. Seksi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Pelayanan
Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan
perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan,
pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kebijakan bidangpenyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban
umum, penerapan dan penegakan peraturan daerah dan peraturan
Bupati, pelayanan perizinan dan non perizinan sesuai dengan
kewenangan yang dilimpahkan Bupati kepada Camat, percepatan
pencapaianstandar pelayanan minimal di wilayahnya, pembinaan
dan pengawasan terhadap pelaksanaan pelayanan kepada
masyarakat serta pelaksanaan kewenangan pemerintahan yang
dilimpahkan Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian
urusan pemerintahan di bidang ketenteraman, ketertiban umum
dan pelayanan.
Bagan struktur organisasi Kecamatan Batur berdasarkan
Perda Nomor 2 Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
15
STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN BATUR
2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah
2.2.1. Gambaran Umum Kecamatan Batur terletak pada ketinggian antara 1663-
2093 m diatas permukaan air laut. Keadaan bentuk tanah
sebagian besar merupakan dataran tinggi yang bergelombang
(berbukit-bukit) serta mempunyai jenis tanah Andosol.
Produktifitas tanah sedang hingga tinggi sehingga kondisi yang
demikian menjadikan Kecamatan Batur mempunyai lahan
pertanian yang subur untuk tanaman hortikultura jenis
sayuran. Kecamatan Batur mempunyai batas-batas Wilayah
sebagai berikut:
· Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Batang
· Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo
· Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pejawaran
· Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Wanayasa
Luas Wilayah Kecamatan Batur adalah 4.717,100 Ha
terdiri dari:
CAMAT
Kasi Tata Pemerintahan
Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa
Kasi Kesejahteraan Rakyat
Kasi Ketentraman Ketertiban Umum
dan Pelayanan
SEKRETARIS
Kasubbag Perencanaan dan
Keuangan
Kasubbag Umum dan Kepegawaian
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
16
· Tanah Sawah : -
· Tanah Kering : 4.717,100 Ha, dengan rincian :
o Tanah Pekarangan/Bangunan : 845,787 Ha
o Tanah Tegalan/Kebun : 2.644,420 Ha
o Tanah Hutan Negara : 1.062,300 Ha
o Kolam : 1,500 Ha
o Perkebunan : 34,850 Ha
o Lain-lain (sungai,jalan,
kuburan dll) : 128,243 Ha
Secara administrasi Kecamatan Batur terbagi menjadi
8(delapan) Desa yaitu:
1. Desa Batur
2. Desa Sumberejo
3. Desa Pesurenan
4. Desa Pekasiran
5. Desa Kepakisan
6. Desa Bakal
7. Desa Karangtengah
8. Desa Diengkulon
Guna melayani masyarakat, maka di Kecamatan Batur
terdapat Lembaga/Instansi Pemerintahan Tingkat Kecamatan
yaitu sebagai berikut :
1. Instansi
a. Vertikal:
· KUA
· Pendais
· KRPH Perhutani, dan
· Pengamat Gunung Api Dieng
b. Instansi Otonomi :
· UPTD Dindikpora
· UPTD Puskesmas 1 & 2
· UPTB KBPP
· UPTD Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng
· Penyuluh Pertanian Lapangan
· Penyuluh Kehutanan Lapangan
17
· UPTD Pasar Batur
· SMAN1, SMPN1, SMPN2.
c. Polsek :
· Polsek Batur
· Pos Polsek Dieng
d. Koramil
e. Lembaga Perbankan:
· BRI Unit Batur
· BRI Unit Dieng
· Bank Surya Yuda Cabang Batur
· Bank Surya Yudha Cabang Dieng
· BPR BKK Banjarnegara Cabang Batur
· BMT AL Huda
· BMT TAMZIZ
2.2.2. Sumber Daya Pegawai Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Kecamatan Batur memiliki Sumber Daya Pegawai. Jumlah
pegawai Kecamatan Batur saat ini masih dalam kondisi yang
belum ideal. Berdasarkan Analisa tambahan menunjukan
ketersediaan pegawai di bandingkan dengan beban kerja, maka
sesungguhnya dibutuhkan adanya 24 Pegawai dengan
kualifikasi pendidikan umum serta pendidikan dan pelatihan
(diklat) kompetensi. Akan tetapi kondisi eksisting yang ada saat
ini hanya berjumlah 21 Pegawai dengan komposisi berdasarkan
jenis kelamin, tingkat pendidikan, golongan/kepangkatan,
eselon dan penempatan seperti tabel berikut ini. Bidang
kepegawaian Kantor Kecamatan Batur memiliki 17 Pegawai 1
PTT dan 3 THL dengan rincian sebagai berikut
1. SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 2.2.2.1 SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
NO JENIS KELAMIN PNS NON PNS %
1 Laki-laki 13 4
2 Perempuan 4 0
JUMLAH TOTAL 17 4
18
2. SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 2.2.2.2 SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
NO TINGKAT
PENDIDIKAN
PNS NON PNS %
L P L P
1 STRATA 2 0 0 0 0
2 STRATA 1 6 0 0 0
3 SARJANA MUDA / D3
0 1
0 0
4 SLTA 7 3 3 0
5 SLTP 0 0 1 0
6 SD
JUMLAH TOTAL 13 4 4 0
3. SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan
Tabel 2.2.2.3 SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan
NO
PANGKAT/GOLONGAN LAKI-LAKI
PEREMPUAN %
1 PEMBINA TK.I / IV b 1 0
2 PEMBINA /IV a 0 0
3 PENATA TK. I / III d 3 0
4 PENATA / III c 3 1
5 PENATA MUDA TK. I / III b
0 0
6 PENATA MUDA / III a 0 0
7 PENGATUR TK. I / II d
8 PENGATUR / II c 4 0
9 PENGATUR MUDA TK. I
/ II b 1 3
10 PENGATUR MUDA / II a 1 0
11 JURU TK. I / I d 0 0
12 JURU / I c 0 0
13 JURU MUDA TK. I / I b 0 0
14 JURU MUDA / I a 0 0
JUMLAH TOTAL 13 4
19
4. SDM Pegawai Berdasarkan Eselon
Tabel 2.2.2.4 SDM Pegawai Berdasarkan Eselon
NO PANGKAT/GOLONG
AN LAKI-LAKI
PEREMPUA
N
%
1 ESELON III a 1 0
2 ESELON III b 1 0
3 ESELON IV a 4 0
4 ESELON IV b 1 1
JUMLAH TOTAL 7 1
5. SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan Harapan
Dimasa Datang
Tabel 2.2.2.5
SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan Harapan Dimasa Datang
NO JENIS KELAMIN Jumlah Pegawai
Saat Ini
Jumlah Pegawai
Yang Diharapkan
1 Laki-laki 17 20
2 Perempuan 4 6
JUMLAH TOTAL 22 26
2.2.3. Sumber Daya Asset
Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok
dan fungsinya, Kecamatan Batur memiliki sarana dan
prasarana berikut kondisi sarana dan prasarana tersebut serta
telah dilakukan analisa ketercukupan dibandingkan dengan
beban kerja, sebagai berikut :
Tabel 2.2.3.1 Sarana Prasarana Asset Kecamatan Batur
No Nama Asset Jumla
h Kondisi
(Baik/Rusak)
Jumlah Yang
Diharapkan
1 Gedung Kantor 3 Baik 3
2 Pendopo Kec. 0 1
3 Rumdin Camat 1 Rusak sedang 1
4 Meja kerja pejabat 8 baik 8
20
5 Meja kerja staf 13 baik 18
6 Kursi kerja pejabat 8 Baik 8
7 Kursi kerja staf 13 baik 18
8 Kursi rapat 210 baik 300
9 Meja kursi tamu 4 4 baik, 1
rusak 5
10 Komputer/PC 5 4 baik, 1
rusak 6
11 Laptop/Notebook 9 8 baik, 1
rusak 9
12 Printer 8 7 baik, 1
rusak 8
13 Mesin pemotong rumput
1 1 Rusak 1
14 Filling cabinet 9 5 baik, 4
rusak 10
15 Lemari kaca 2 2 baik 4
16 Podium - - 1
17 Penghangat ruangan 0 0 5
18 Tenda 1 1 rusak 1
19 Genset 1 1 rusak 1
20 Sound system 1 1 baik 2
21 Televisi 2 1 baik 1 rusak 3
22 Antena SHF 1 1 2
23 Kendaraan roda empat 1 1 baik 1
24 Kendaraan roda dua 3 1 baik, 2
rusak 8
25 Lemari besi 4 4 baik 5
26 Papan tulis 2 2 baik 2
27
28 Meja rapat 7 5 baik 2rusak 14
29 Meja reseption 1 1 baik 1
30 Bangku tunggu 4 4 baik 6
31 UPS 1 1 rusak 2
32 Proyektor &
Attachment 1 1 baik 2
33 Facsimile 1 1 rusak 1
34 Lemari Pakaian 1 1 baik 2
35 Tempat tidur 3 3 baik 3
36 Meja Makan 1 1 baik 1
37 Kulkas - - 1
21
38 Kompor Gas & Tabung 1 1 rusak- 2
39 Alat Pemadam Kebakaran
0 0 2
40 Camera 1 1 baik 1
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Pengukuran indikator kinerja berguna untuk melihat trend
yang terjadi selama 5 tahun yang lalu, dengan ditemukan
kecenderungan yang terjadi 5 tahun kebelakang, dapat ditentukan
trend yang akan terjadi 5 tahun kedepan. Setelah mengetahui trend
tersebut, baru akan didapat rencana apa yang akan dilaksanakan
untukmengantisipasi trend yang terjadi.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Kecamatan Batur tahun
2011-2015 berdasarkan sasaran/target Renstra PD periode
sebelumnya tergambar dari tabel 2.3.1 berikut.
22
TABEL 2.3.1 PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN PD KECAMATAN BATUR
KABUPATEN BANJARNEGARA
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas Pokok dan Fungsi
SKPD
Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio (%) Capaian Tahun
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
1 Persentase pembayaran jasa listrik dan air untuk
kantor, rumdin dan mess
- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
2 Persentase penyediaan
peralatan untuk
kebersihan dan
kenyamanan kantor
- - - 1
Pake
t
1
Pake
t
1
Pake
t
1
Pake
t
1
Pake
t
1
Pake
t
1
Pake
t
1
Pake
t
1
Pake
t
1
Pake
t
100 100 100 100 100
3 Persentase jumlah kebutuhan operasional
kantor yang dapat
dipenuhi
- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
4 Persentase peningkatan
kemampuan perangkat
desa dalam melaksanakan tertib administrasi
pemerintahan desa
- - - 100 100 100 100 100 9 9,2 9,4 95 10 9 9,2 9,4 95 10
5 Persentase jumlah
kebutuhan peralatan
kantor yang dapat
dipenuhi
- - - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 - 100 100 100 100
6 Pemeliharaan berkala
rumah dinas sesuai RAB
- - - 1
Unit
1
unit
1
unit
1
unit
1
Unit
1
Unit
1
unit
1
unit
1
unit
1
unit
100 100 100 100 100
7 Pemeliharaan berkala gedung kantor sesuai RAB
- - - 2 unit
2 unit
2 unit
2 unit
2 Unit
2 unit
2 unit
2 unit
2 unit
2 unit
100 100 100 100 100
8 Prosentase Perlengkapan
Gedung kantor yang
memerlukan
pemeliharaan
- - - 100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100 100 100 100
100
9 Persentase permohonan
KTP & KK yang terlayani
- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
10 Persentase pelunasan PBB
- - - 100 100 100 100 100 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95
Sumber : LKj IP Kecamatan Batur (diolah)
23
Dilihat dari Tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara) pada Tahun 2016 relatif telah
mencapai keberhasilan, berdasarkan Realisasi Tingkat Capaian Kinerja dari setiap Indikator secara umum menunjukkan Capaian Kinerja
dengan kategori baik. Capaian Kinerja sebesar 100% tidak terlepas dari Pelaksanaan Program/ Kegiatan secara efektif dan efesien dengan
berpedoman pada Target dan Progres yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Operasional (RKO) serta berpedoman pada ketentuan yang
berlaku.
Keberhasilan Sasaran- sasaran Program/ Kegiatan secara umum disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :
Ketersediaan SDM Aparatur Pemerintah yang loyal, disiplin serta memiliki etos kerja yang baik dan bertanggungjawab;
Adanya kerjasama yang baik antara Kecamatan Batur dengan Unit- unit Kerja terkait sehingga penyelenggaraan kegiatan dapat
dilaksanakan dengan hasil yang optimal;
Pelaksanaan Fasilitasi, Pembinaan, Koordinasi dan Pengawasan pelaksanaan kegiatan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan,
pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat Desa/ Kelurahan didukung oleh semua elemen dinas/instansi lintas sektoral
pemerintahan desa dan masyarakat.
Terjalinnya koordinasi dan komunikasi yang baik lintas sektoral di lingkungan Kantor Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara;
Namun dari keberhasilan capaian kinerja masih terdapat catatan untuk perbaikan antara lain Persentase peningkatan kemampuan perangkat desa
dalam melaksanakan tertib administrasi pemerintahan desa masih sangat rendah dan pembayaran PBB masih belum bisa 100%, hal ini disebkan karena
jumlah perangkat desa yang amat kurang serta sumberdaya manusianya masih rendah serta sebagian masyarakat maupun petugas pemungut
yang kurang taat akan kewajibannya.
24
TABEL 2.3.2 ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN PD KECAMATAN BATUR
KABUPATEN BANJARNEGARA dalam ribuan rupiah
No
Program dan Kegiatan
Anggaran Pada Tahun Ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke- Rasio Antara Realisasi dan
Anggaran Tahun Ke-
Rata-rata
Pertumbuhan
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 201
1
201
2
201
3
201
4
201
5
Angg
aran
Realis
asi
Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Penyediaan jasa
peralatan dan perlengkapan kantor
8.000 9.500 8.000 10.300 10.300 7.640 7.520 7.362 6.627 7.054 7.52
0
79,17
92,04
64,34
68,49
0,95 1,02
2 Penyediaan jasa
administrasi
keuangan
0 0 19.180 24.000 24.050 0- 0 19.180 19.950 20.700 - - 100 83,13
86,07
0,89 0,96
3 Penyediaan
peralatan dan
perlengkapan kantor
0 0 0 0 1.000 0 0 0 0 1.000 0 0 0 0 100 1 1
4 Penyediaan bahan logistik kantor
50.300
50.300 52.500 61.279 74.179 54.000
48.859 51.402 50,087 69.384 100 91,60
97,91
81,74
93,54
0,91 0,95
5 Penyediaan Jasa
Admi-nistrasi
Perkantoran (PTT)
0 13.705 10.855 10.855 35.381 - 4.900 9.185 10.855 33.601 - 35,75
84,63
100 94,97
0,85 0,56
6 Pemberdayaan
Kecamatan
25.00
0
25.000 37.900 47.100 61.484 24.89
0
22.900 34.839 32.717 48.358 99,5
6
91.60
91,93
69,46
78,65
0,80 0,87
7 Penunjang
operasional desa berdikari,desa
pemula,& desa
prakarsa
0 0 0 0 5.000 - 0 0 0 2.710 - - - - 54.20
1 1
programPeningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
1. Pengadaan
peralatan Gedung Kantor
-0 -0 17.000 19.500 0 0- 0 14.400 19.250 - - 84,71
98,72
0 0,21 0,18
25
2 Pemeliharaan rutin/
berkala rumah dinas
3.000 3.000 3.000 7.000 7.000 3.000 3.000 3.000 7.000 6.925 99,8 100 100 100 98,93
0,85 0,85
3 Pemeliharaan rutin/
berkala gedung
kantor
3.000 3.000 6.000 52.000 0 3.000 3.000 5.960 51.850 0 100 100 99,33
99,71
0 0,53 0,53
4 Pemeliharaan rutin/
berkala perlengkapan
gedung kantor
11.00
0
11.000 14.000 20.930 15.000 11.00
0
10.585 12.857 17.104 14.410 100 96,23
91,84
81,72
96,07
0,96 0,95
Program
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1 Asistensi PATEN - - - 5.000 5.000 - - - 4.040 2.970 - - - 80,80
59,40
1 1,3
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan
1 Penyusunan laporan
capaian kinerja &
ikhtisar relisasi
kinerja SKPD
- - - - 4.500 - - - 0 4.320 - - - - 96,00
0 1
Penataan Administrasi Kependudukan
1 Peningkatan
pelayanan publik
dalam bidang
kependudukan
5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 3.700 2.275 4.700 4.477 4.947 100 54,50
94,00
89,54
98,94
1 1,016
2 Penyelenggaraan E
KTP
119.09
1
- - - - 107.19
4
- - - - 90,01
- - - 0 1
Pembinaan dan
fasilitasi pengelolaan keuangan desa
1 Fasilitasi penunjang
pilkades
- 0 46.40
0
- 0 - - 39.948 0 - - - 86,09
- - 0 1
Peningkatan &
26
pengembangan pengelolaan keuangan daerah
1 Intensifikasi Pajak
Daerah
- - - 20.148 20.148 - - - 13.151 13.460 - - - 65,27
66,81
0,25 0,24
Peningkatan Sarana & Prasarana Wilayah
1 Peningkatan sarana
dan prasarana wilayah kecamatan
- - - 309.000 309.000
- - - 309.000 309.000
- - - 100 100 0,25 0,25
120.5
96
239.59
6
219.83
5
592.112 577.04
2 107.2
30
210.68
4
202.835 546.108 538.84
0 88,9
1
87,9
3
92,2
7
92,2
3
93,3
8
0,74 0,73
Sumber : LKj IP Kecamatan Batur (diolah) Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa realisasi anggaran pada masing- masing tahun dalam periode RPJMD 2011-2016 mencapai 90%
lebih atau rata- rata serapan anggaran mencapai 90,94%. Hal ini mengindikasikan pendanaan di perangkat daerah Kecamatan Batur dapat
dimanfaatkan dengan baik. Secara keseluruhan dalam kurun waktu 2012 – 2016 tidak terdapat program/ kegiatan yang tidak bisa
dilaksanakan ataupun diluncurkan pada tahun berikutnya. Pendanaan di perangkat daerah Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara dapat
diserap secara baik.
27
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi OPD Kecamatan
Batur agar berjalan dengan lancar dan optimal, dipengaruhi oleh faktor
kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan sebagai berikut :
a. Kekuatan ( Strength)
1) Ditetapkanya Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor
02 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah.
2) Adanya Peraturan Bupati Nomor 84 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Kecamatan.
3) Adanya Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang
Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati
Kepada Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi
Daerah yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan
OPD Kecamatan Batur. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 19
Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati
Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian
Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada Camat Untuk
Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah;
4) Hubungan kerja dan koordinasi yang baik antara pimpinan, para
pejabat dan staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan
nyaman
b. Kelemahan ( Weakness ) 1) Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki
kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka
mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat.
2) Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja
pegawai
3) Masih kurangnya dukungan data/ informasi/ peraturan yang
valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian
pelayanan kepada masyarakat.
c. Peluang ( Opportunities) 1) Penerapan otonomi daerah yang memberikan kesempatan
berprakarsa seluas-luasnya bagi daerah dalam perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan.
2) Melimpahnya potensi sumberdaya alam yang dapat dikelola untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
28
3) Adanya dukungan koordinasi lintas sektor di wilayah kecamatan
yang mendukung tercapainya sinkronisasi dan integrasi kegiatan
lingkup kecamatan antara lain kegiatan Konferensi dinas/rapat
koordinasi Muspika, UPT/Instansi dan Kepala Desa secara rutin di
tingkat Kecamatan.
d. Tantangan ( Threat )
1) Kondisi geografis wilayah kecamatan yang berbukit-bukit dan
berada di wilayah gunung berapi dan potensi gas beracun yang se
waktu waktu bisa gempa/meletus yang lebih bahayanya
mengeluarkan gas beracun mengakibatkan kerusakan
infrastruktur transportasi dan bencana alam sehingga
menghambat mobilitas ekonomi dan sosial masyarakat.
2) Tuntutan masyarakat semakin beragam untuk mendapatkan
pelayanan publik yang berkualitas.
3) Masih adanya aparat pemerintahan dan kelompok masyarakat
yang belum memahami arti penting dari proses perencanaan
pembangunan partisipasif.
29
BAB III PERMASALAHAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3. 1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD
Suatu kondisi yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang
apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian atau
menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada
masyarakat.
Memperhatikan isu-isu dan permasalahan pembangunan yang
dihadapi diharapkan dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pemerintahan menuju good governance and clean government sehingga
berdampak pada kualitas pembangunan daerah.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Kecamatan Batur
menghadapi beberapa permasalahan karena dampaknya yang signifikan
bagi PD dimasa datang yang dirinci sesuai bidang tugas/ Seksi yang ada
sebagai berikut:
a. Sekretariat
1) Terbatasnya personil yang menguasai dan memahami perencanaan
2) Kurangnya koordinasi antar seksi dalam penyusunan kegiatan dan
penganggaran
3) Pemahaman terhadap Tupoksi masih kurang
4) Kurangnya etos kerja dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi
5) Masih Lemahnya jaringan internet
b. Seksi Tata Pemerintahan
1) Masih rendahnya pemahaman tupoksi perangkat desa
2) Kurangnya tertib administrasi desa
3) Rendahnya kemampuan aparatur desa
4) Masih terdapatnya kekosongan perangkat pemerintahan desa
5) Masih kurangnya kesadaran masyarakat dan aparatur pemerintah
desa dalam melaksanakan kewajiban PBB
c. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
1) Rendahnya partisipasi masyarakat, keterwakilan perempuan dan
apatisme dalam mengikuti Musrenbang
2) Isu yang diangkat dalam Musrenbang masih terbatas pada
pembangunan fisik, belum mengarah pada permasalahan ekonomi,
sosial, dan budaya
3) Rendahnya kapasitas aparatur perangkat desa dalam menyusun
laporan pelaksanaan pembangunan desa
30
4) Kurang berfungsinya Tim evaluasi Raperdes tentang APBD
d. Seksi Kesejahteraan Rakyat
1) Kurangnya koordinasi dan respon PD dalam pelaksanaan
pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum
2) Masih belum sesuainya data penduduk miskin (by name, by
address) dengan keadaan sebenarnya sehingga sering terjadi tidak
tepat sasaran
3) Tanggung jawab percepatan pencapaian SPM yang utama berada
pada PD terkait, Kecamatan sebagai pendukung belum diberikan
kewenangan untuk melaksanakan percepatan pencapaian SPM
4) Masih rendahnya keterlibatan Kecamatan dalam penetapan
kelompok sasaran penyelenggaraan SPM
e. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum
1) Belum optimalnya koordinasi dalam penyelenggaraan ketentraman
dan ketertiban umum di wilayah kecamatan
2) Rendahnya kesadaran hukum dalam menaati peraturan
perundang-undangan yang berlaku khususnya yang berkaitan
dengan perijinan
3) Masih kurangnya pengetahuan masyarakat kaitannya dengan
penyelenggaraan PATEN di kecamatan
4) Rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengurus dokumen
kependudukan
5) Jaringan internet yang berkaitan dengan pelayanan KK dan KTP
masih belum maximal
6) Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan
Siskamling dan rendahnya kesadaran aparatur pemerintah desa
dalam menumbuh kembangkan Linmas
3. 2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
Berdasarkan dokumen RPJMD Kabupaten Banjarnegara 2017-
2022, Visi dan Misi Bupati Wakil Bupati Banjarnegara Tahun 2017-2022
adalah sebagai berikut :
Visi yang akan dicapai adalah “BANJARNEGARA BERMARTABAT DAN SEJAHTERA”
a. Dimensi pokok dari bermartabat lebih mengarah pada dimensi
immateriil dalam pembangunan. Diharapkan pada masa yang akan
datang masyarakat Kabupaten Banjarnegara dapat memiliki harga diri
yang lebih saat bersanding dengan masyarakat daerah lain baik di
31
level regional maupun nasional. Pencapaian pokok visi bermartabat
ditandai dengan meningkatnya kualitas pelayanan pemerintahan yang
dapat menciptakan kondusifitas wilayah sebagai prasyarat
berjalannya proses pembangunan.
b. Dimensi pokok dari sejahtera lebih mengarah pada dimensi materiil
dalam pembangunan. Diharapkan pada masa yang akan datang setiap
individu masyarakat Kabupaten Banjarnegara dapat berperan serta
aktif dalam pembangunan berkelanjutan sehingga segala kebutuhan
dapat terpenuhi utamanya kebutuhan dasar. Pencapaian pokok visi
sejahtera ditandai dengan meningkatnya cakupan pemenuhan
kebutuhan dasar melalui peningkatan perekonomian masyarakat
berbasis sektor unggulan dengan tetap menjaga kualitas lingkungan
hidup.
Misi yang akan dilaksanakan merupakan turunan dari pokok-
pokok visi yang telah didentifikasi sebelumnya adalah :
1. Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai
dan demokratis;
2. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan
konsep tata kelola yang baik;
3. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan dasar;
4. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien,
produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional;
5. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan dasar.
Adapun keterkaitan Visi Misi Kabupaten Banjarnegara tergambar
pada tabel berikut yang memberikan gambaran lengkap perumusan pokok
visi dan misi.
32
Perumusan Visi dan Misi Kabupaten Banjarnegara
NO POKOK VISI MISI
1
Kabupaten Banjarnegara menjadi Kabupaten
yang bermartabat
Pemenuhan hak dasar
Mewujudkan tata
kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai dan demokratis
Mewujudkan kemartabatan dan
kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan cakupan pemenuhan hak dasar
2
Kabupaten Banjarnegara menjadi Kabupaten
yang sejahtera
Peningkatan
kualitas pelayanan
pemerintahan
Mewujudkan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan
berdasarkan konsep tata kelola yang baik
Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produktif,
transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional
Peningkatan perekonomian
masyarakat berbasis sektor
unggulan dengan tetap menjaga kualitas
lingkungan hidup
Mewujudkan pembangunan daerah
yang berkesinambungan dan berbasis pada
pengembangan ekonomi kerakyatan
Dengan pokok visi ini, diharapkan melalui peningkatan
pembangunan secara berkelanjutan maka dapat terwujud hasil-hasil
pembangunan yang berkualitas dan merata. Untuk mencapai hal
tersebut, maka peningkatan pelayanan pemerintah pada masyarakat yang
tercermin melalui reformasi birokrasi harus terus dilakukan. Hal tersebut
memiliki arti penting, karena pemerintahan yang berwibawa bukan hanya
menghasilkan produk pemerintahan yang baik, namun juga akan
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Pencapaian
pokok visi ini ditandai dengan terwujudnya pembangunan daerah yang
berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomi
kerakyatan serta meningkatnya tata kelola pemerintahan. Pada prosesnya
33
pencapaian pokok visi tersebut harus memperhatikan prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan, berpedoman pada RTRW, dan
mengendalikan alih fungsi lahan.
Melalui kedua pokok visi ini Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
menyatakan dengan jelas kondisi yang ingin dicapai dari berjalannya roda
pemerintahan. Kondisi dimana setiap individu dapat berperan serta aktif
dalam pembangunan berkelanjutan, sehingga segala kebutuhan,
khususnya kebutuhan dasar dapat terpenuhi. Pencapaian pokok visi ini
ditandai dengan meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan dasar
melalui peningkatan perekonomian masyarakat berbasis sektor unggulan
dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup.
Bertitik tolak dari kewenangan tugas dan fungsi Pemerintah
Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara sebagaimana diuraikan pada
bab terdahulu, dalam mencapai Visi Kabupaten Banjarengara, maka
Kecamatan Batur mempunyai peran dan fungsi menggerakan unsur
organisasi untuk bertindak lebih terarah dalam menjembatani keadaan
masa kini dan masa datang yang diinginkan. Terutama dikaitkan dengan
pelaksanaan pelimpahan kewenangan yang secara mutlak harus
didukung oleh sumberdaya manusia aparatur yang mampu mengelola
tugas-tugas pelayanan secara optimal, efektif dan efisien, serta mampu
merumuskan kebijakan-kebijakan yang implementatif yang ditujukan
untuk kesejahteraan masyarakat, yang pada muaranya mewujudkan Visi
Kabupaten Banjarnegara.
Adapun Misi yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam
pencapaian visi misi Kepala Dearah sesuai Tugas Pokok dan Fungsi
Kecamatan Batur sebagai salah satu Perangkat Daerah Kabupaten
Banjarnegara dari lima misi tersebut adalah Misi Kedua dan Keempat
yaitu
1. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;
Memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat,
memperkuat komitmen untuk menciptakan good and clean goverment.
Fokus peningkatan pelayanan publik dan peningkatan kualitas
penyelenggaraan pemerintah daerah, Melalui fokus pertama,
diharapkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat lebih
dekat dan transparan. Sedangakan melalui fokus kedua, diharapkan
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan meningkat.
34
2. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional;
Tata kelola keuangan merupakan salah satu aspek dalam good
and clean goverment, diharapkan melalui misi ini pengelolaan
keuangan dapat dilaksanakan lebih efektif dan efesien, dan lebih
mandiri dalam segi pembiayaan pembangunan.
No Misi, Tujuan dan
Sasaran RPJMD
Permasalahan
Pelayanan OPD
Faktor
Penghambat Pendorong
1. MISI KEDUA : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;
a. Masih lemahnya pemahaman aparatur terha-dap tupoksi dan koordinasi an-tar seksi, lintas sektoral dalam penyelenggara-an pemerintah-an kecamatan
b. Masih Terbatas-nya kualitas dan kuantitas pega-wai di keca-matan
c. Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap penyelenggara-an PATEN , Dokumen Kependudukan dan Pencatatan Sipil
d. Masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana baik secara kualitas maupun kuantitas
e. Masih
a. Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja pegawai
b. Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat
c. Masih kurangnya dukungan data/ informasi/ peraturan yang valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan
kepada masyarakat pelayanan administrasi kependudukan lamban
d. Masih terbatasnya dukungan anggaran dan
a. Adanya payung hukum dan regulasi yang mengatur untuk menyelenggarakan tugas dan fungi dan tata kerja kecamatan
b. Hubungan kerja yang baik antara pimpinan, para pejabat dan staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman
c. Adanya Payung hukum dan regulasi tentang pelimpahan kewenganan pemerintah dari Bupati kepada Camat yang dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan PD Kecamatan Batur
d. Optimalisasi sarana dan prasarana yang ada
e. Adanya E SAKIP
f. Komitmen stakeholder untuk
TUJUAN :
a. Meningkatkan kualitas pelayanan publik
b. Meningkatkan kualitas penye-lenggaraan pemerintahan daerah
SASARAN : i. Meningkatkan
kualitas
j. Meningkatnya efektivitas dan transparansi layanan publik
k. Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas
apatur
l. Meningkatnya kualitas pengelolaan pemerintahan desa
35
rendahnya nilai SAKIP
f. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan musrenbang
g. Kegiatan pembangunan di desa masih mengutamakan fisik, belum memprioritas-kan pada per-masalahan ekonomi, sosial, dan budaya
h. Belum tertibnya administrasi pemerintahan desa
sarana prasarana untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di wilayah kecamatan.
e. Masih rendahnya keselarasan dokumen perencanaan, keuangan dan pelaporan yang ada
serta konsistensi data yang disajikan masih kurang.
f. Apatisme masyarakat dalam mengikuti musrenbang
g. Masih rendahnya pemahaman masyarakat maupun aparatur desa tentang hakekat pembangunan nasional
h. Masih rendahnya kapasitas aparatur desa dalam melaksanakan tertib administrasi pemerintahan desa
melaksanakan musrenbang
g. Adanya pendampingan pelaksanaan pembangunan di desa
h. Adanya regulasi yang mengatur tentang administrasi desa dan tata naskah dinas
2. MISI KEEMPAT :
Mewujudkan tata
kelola keuangan
daerah yang
efektif, efisien,
produkif,
transparan dan
akuntabel
dengan tenaga
a. Belum optimalnya pelaksanaan intensifikasi PBB kepada warga masyarakat oleh aparatur desa
a. Masih kurangnya keseriusan masyarakat dan petugas pemungut dalam pelunasan PBB lebih awal
a. Adanya reward
bagi desa atau
kecamatan
lunas paling
cepat
36
profesional;
TUJUAN :
Mewujudkan
reformasi tata
kelola keuangan
SASARAN :
Meningkatnya
kemandirian
daerah
Dari diagram diatas dapat diuraikan bahwa dalam rangka
mendukung visi misi terdapat faktor penghambat dan pendorong
sebagai berikut :
1. Faktor penghambat
a. Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja
pegawai;
Masih adanya pegawai yang kurang disiplin dalam menepati
jam kerja, melaksanakan kepentingan pribadi pada saat jam
kerja, penggunaan pakaian dinas belum sepenuhnya rapi dan
lengkap atributnya, alur tahapan SOP sering terlewati dan
terdapat kecenderungan menunggu perintah atasan dalam
bekerja tidak menggali ide dan kretifitas untuk menunjang
tupoksi yang diembanya sehingga ketersediaan data dan
informasi menjadi kurang lengkap.
b. Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki
kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka
mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat;
Jumlah PNS di Kecamatan Batur tercatat adalah 21 orang,
namun yang melaksanakan tugas di Kecamatan adalah 20
orang , sedangkan 1 orang lainya adalah Kades. Pendidikan
PNS rata-rata SMA, belum semua pejabat eselon berpendidikan
S1 dan mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan.
Tidak semua subag dan seksi memiliki staf PNS, sehingga ada
tambahan THL 3 orang, untuk jaga malam 1 orang dan 2 orang
operator komputer. Idealnya kebutuhan pegawai di
kecamatan adalah 24 orang yang bertugas khusus di
Kecamatan, tidak termasuk sekdes PNS, dengan pendidikan S1
untuk semua pejabat eselon dan telah mengikuti diklatpim.
37
Kekurangan personil berakibat pada duplikasi pekerjaan yang
tidak sesui kemampuan sehingga hasilnya kurang optimal.
c. Masih kurangnya dukungan data yang valid dan informasi dari
masyarakat , akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam
pemberian pelayanan kepada masyarakat;
Kurangnya kelengkapan data dan informasi dari masyarakat
saat mengurus kebutuhan administrasi menjadikan pelayanan
terhambat, termasuk aturan tambahan persyaratan dokumen
yang harus dilampirkan saat pengurusan. Belum konsistennya
kecepatan pelayanan adminstrasi kependudukan karena alasan
teknis dan regulasi. Seharusnya kemajuan teknologi dibarengi
dengan kecepatan pelayanan termasuk KTP dan KK bisa satu
hari jadi, namun sampai sekarang masih memakan waktu yang
lama. Komitmen one day service masih sulit diterapkan
d. Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana
untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi
di wilayah kecamatan.
Jumlah sepeda motor inventaris untuk operasional ke desa
cuma 3 yang layak Cuma 1 yang 2 sudah tidak layak padahal
secara geografis sebagian besar wilayah desa di kecamatan
Batur adalah perbukitan sehingga kurang memadai. Rumah
dinas untuk domisili camat sudah agak rusak, Masih
rendahnya keselarasan dokumen perencanaan, keuangan
dan pelaporan yang ada serta konsistensi data yang
disajikan masih kurang valid.
Dokumen perencanaan yang ada sebelumnya baik Renstra,
RKT, Renja, RKA RKPD dan lainnya kurang singkron dan
konsisten, dikarenakan terbatasnya ketersediaan data dan
informasi dari desa maupun dinas instansi lintas sektoral di
kecamatan, sehingga saat pembuatan pelaporan menjadi
kurang valid.
e. Apatisme masyarakat dalam mengikuti musrenbang.
Anggapan sebagian masyarakat bahwa kegiatan musrenbang
hanya formalitas saja, baik di tingkat dusun dan desa untuk
mencukupi tahapan proses perencanaan pembangunan.
Usulan dari kelompok perempuan, pemuda masih kurang
diapresiasi. Pelaksanaan di Tingkat Kecamatan kehilangan
38
gregetnya karena kecamatan kurang memiliki kekuatan
untuk merealisasikan usulan-usulan dari desa.
f. Masih rendahnya pemahaman masyarakat maupun aparatur
desa tentang hakekat pembangunan nasional
Keengganan dari masyarakat maupun aparatur desa dalam
memahami regulasi yang ada untuk membangun desa,
sehingga pada saat musyawarah di desa untuk
merencanakan pembangunan yang muncul utama sebagai
prioritas hampir sebagaian besar adalah pembangunan fisik
jalan, jembatan, talud gedung dan lainya. Pembangunan
manusia peningkatan kapasitas manusia secara keseluruhan
meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya secara
berkesinambungan masih dinomorduakan, karena hasilnya
tidak langsung terlihat, sehingga tingkat keberdayaan
masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan masih
rendah dan jaminan kesejahteraan kurang memadai.
g. Masih rendahnya kapasitas aparatur desa dalam
melaksanakan tertib administrasi terutama administrasi
keuangan. Di sebabkan pencairan dana hanya cukup buat
SPP , ferivikatornya juga cukup di desa sehingga pembuatan
SPJ nya di sepelekan.dan informasi sesuai tupoksi perangkat
desa belum sepenuhnya dijalankan, pencarian kembali
dokumen dan pelaporan menjadi terhambat, tidak semua
perangkat desa bisa menggunakan komputer.
h. Masih kurangnya keseriusan masyarakat dan petugas
pemungut dalam pelunasan PBB
Dalam pembayaran PBB di kecamatan Batur masih kurang
bagus, terbukti setiap tahun dari 8 desa tidak bisa 100%
lunas. Maka dari itu dari Tim intensifikasi kecamatan
maupun desa harus bekerja keras. Perlu di buat trik trik
khusus bagi sebagian masyarakat yang membandel
Ada kalanya masih ada petugas pemungut yang berni
menunda nunda setoran PBB
2. Faktor Pendorong
a. Adanya payung hukum dan regulasi yang mengatur untuk
menyelenggarakan tugas dan fungi dan tata kerja kecamatan.
39
Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 84 tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Kecamatan.
b. Hubungan kerja yang baik antara pimpinan, para pejabat dan
staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan
nyaman.
Dalam melaksanakan tugas dan kewajibanya mengedepankan
semangat kekeluargaan saling membantu, bekerja sama jika
ada seksi lain yang membutuhkan dan saling mengingatkan.
c. Adanya Payung hukum dan regulasi tentang pelimpahan
kewenganan pemerintah dari Bupati kepada Camat yang
dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan PD Kecamatan
Batur.
Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan
Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada
Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah
yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan OPD
Kecamatan Batur.
d. Optimalisasi sarana dan prasarana yang ada.
Terhadap sarana dan prasarana yang ada dimanfaatkan secara
maksimal dan dipelihara dengan sebaik-baiknya.
e. Adanya E-SAKIP.
Mulai diberlakukannya E-SAKIP dokumen perencanaan
tersimpan secara elektronik sehingga konsistensi data bisa
terjaga.
f. Komitmen stakeholder untuk melaksanakan musrenbang.
Kegiatan musrenbang dalam setiap tahapan di tingkat dusun,
desa dan kecamatan tetap dilaksanakan dengan
memperhatikan tata cara aturan yang berlaku dan
pelaksanaanya terjadwalkan tiap tahun.
g. Adanya pendampingan pelaksanaan pembangunan di desa..
Meningkatkan kapasitas aparatur desa dan peran serta
masyarakat dalam pembangunan melalui pendampingan dari
kecamatan sesuai tugas pokok fungsinya baik dari aparat
kecamatan maupun pendamping kecamatan dan pendamping
lokal desa dalam pelaksanaan pembangunan manusia
seutuhnya.
40
h. Adanya regulasi yang mengatur tentang administrasi desa dan
tata naskah dinas.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 47 Tahun 2016 tentang
administrasi desa dan Peraturan Bupati No : 85 tahun 2016
tentang tata naskah dinas sebagai pedoman pelaksanaan
administrasi desa .
i. Adanya reward bagi desa atau kecamatan yang lunas paling
cepat
Pemberian reward bagi desa atau kecamatan yang lunas paling
cepat dari Pemerintah Kabupaten menjadi motivasi tersendiri
bagi desa maupun kecamatan agar masyarakat segera
melunasi PBB lebih awal.
3.3. Penentuan Isu-Isu Strategis
Selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan, Kecamatan Batur
dituntut lebih responsif dan inovatif dalam menghadapi perubahan-
perubahan. Arah pelaksanaan pembangunan menjadi lebih tepat sasaran
dengan memperhatikan isu-isu strategis yang terjadi di masyarakat.
Untuk itu perlu diantisipasi dengan perencanaan yang matang sehingga
arah pembangunan sesuai dengan tujuan pembangunan daerah.
Berdasarkan hasil analisis terhadap identifikasi permasalahan
kemudian dilakukan penentuan isu-isu stretegis dengan penilaian
(scoring) dari kriteria-kriteria permasalahan yang memliki pengaruh
signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra dan pelayanan pubik,
dapat dirumuskan isu-isu strategis sebagai berikut :
a. Masih lemahnya pemahaman aparatur terhadap tupoksi dan
koordinasi antar seksi dalam penyelenggaraan pemerintahan
kecamatan.
b. Masih Terbatasnya kualitas dan kuantitas pegawai di kecamatan.
c. Masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana baik secara
kualitas maupun kuantitas terutama kendaraan dinas
d. Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap
penyelenggaraan PATEN , Dokumen Kependudukan dan Pencatatan
Sipil.
e. Masih kurang disiplinnya perangkat desa dalam penyelenggaraan
tertib administrasi desa
f. Masih kurangnya kesadaran aparatur pemerintah desa dalam
memenuhi kewajiban terkait pelunasan PBB.
41
g. Masih kurang seriusnya perangkat desa dalam penatausahaan
keuangan desa terkait dengan implementasi Dana Desa dan Alokasi
Dana Desa sehingga terkenan kurang mampu
h. Masih rendahnya kesadaran aparatur pemerintahan desa dalam
melakukan implementasi (tidak sesuai dengan juknis) program-
program peningkatan kesejahteraan masyarakat (penanggulangan
kemiskinan, kesehatan, pendidikan, sosial budaya, dan keagamaan).
i. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan Siskamling
dan rendahnya kesadaran aparatur pemerintah desa dalam
menumbuh kembangkan Linmas.
42
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah PD Tujuan dan sasaran merupakan merupakan dampak (impact)
keberhasilan pembangunan daerah yang diperoleh dari pencapaian
berbagai program prioritas terkait. Tujuan dan sasaran bertindak sebagai
jembatan bagi visi dan misi menuju prioritas program.
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu
dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan
permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi.
Rumusan pernyataan tujuan biasanya disusun dengan membalikkan
pernyataan isu, permasalahan, dan peluang menjadi suatu kalimat positif
yang ringkas.
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk
dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.
Perumusan sasaran perlu memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas
dan fungsi perangkat daerah.
Tujuan dan sasaran jangka menengah Kecamatan Batur
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :
Visi : Terwujudnya Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera
Misi Kedua : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan
berdasarkan konsep tata kelola yang baik;
Tujuan Sasaran
1. Meningkatkan kualitas pelayanan
publik
1.1. Meningkatnya nilai survey
kepuasan masyarakat
2. Meningkatkan mutu pelayanan
melalui PATEN
1.2. Meningkatnya mutu pelayanan
melalui PATEN
3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan
daerah
1.3. Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas apatur.
4. Meningkatkan pemberdayaan
masyarakat dan desa
1.4. Meningkatnya pemberdayaan
masyarakat dan desa.
5. Meningkatkan tertib administrasi
desa
1.5. Meningkatnya tertib administrasi
desa
43
Misi Keempat : Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga
profesional;
Tujuan Sasaran
1. Meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan petugas pemungut pajak
sesuai dengan kewajibannya
1.1. Meningkatnya jumlah PAD
Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Kecamatan
Batur Kab. Banjarnegara beserta indikator kinerjanya disajikan dalam
Tabel 4.1 sebagaimana berikut ini.
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah
Tahun 2017-2022
N
o. Tujuan
Sasar
an
Indikat
or
Sasara
n
Satu
an
Kondisi Awal Target Kinerja Sasaran
Target
Akhir
Renstr
a
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik
Meningkatnya nilai sur-vey kepu-asan masyarakat
Nilai survey kepuasan masyara-kat
Angk
a
78,50 78,57 78,60 78,65 78,70 78,75 78,80 78,80
2. Meningkatkan mutu pelayanan melalui PATEN
Mening-katnya mutu pelayanan melalui PATEN
Persenta-se usaha yang berijin
% 2,5 2,7 3,1 3,3 3,4 3,5 3,6 3,6
Persentase non perijinan yang terlayani
% 100 100 100 100 100 100 100 100
44
3. Meningkatkan kualitas penyelenggara-an pe-merintahan daerah
Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas aparatur
Indek penilaian SAKIP
Nilai D D C CC CC B B B
4. Meningkatkan pemberdayaan masyar
akat dan desa
Meningkatnya pemberdayaa
n masyarakat dan desa
Persentase desa yang memili
ki BUMDES
% 25 37,50 37,50 50 62,50 75 100 100
5. Meningkatkan tertib administrasi desa
Meningkatnya tertib administrasi desa
Persentase desa tertib administrasi pemerintahan desa
% 12,50 12,50 25 37,50 50 62,50 75 75
6. Meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan petugas pemungut pajak sesuai dengan kewajibannya
Meningkatnya jumlah PAD
Persentase pelunasan PBB
% 90 90 95 95 97 97 100 100
45
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1. Strategi dan Arah Kebijakan Perangkat Daerah
Strategi adalah langkah – langkah berisikan program – program
indikatif untuk mewujudkan tujuan, Rumusan Strategi merupakan
pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai, yang
selanjutnya diperjelas dengan serangkaian kebijakan. Kebijakan diambil
sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi program kegiatan
untuk mencapai tujuan. Kecamatan Batur dalam rangka mewujudkan
tujuan tersebut menetapkan strategi dan kebijakan sebagai berikut :
5.1.1. Strategi
1. Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran yang didukung
dengan peningkatan kualitas pelayanan oleh aparatur kecamatan
2. Peningkatan kinerja aparatur kecamatan dalam menjalankan tugas
3. Peningkatan kapasitas SDM aparatur PATEN
4. Peningkatan penataan administrasi kependudukan Program E-KTP
5. Peningkatan ketepatan pelaporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi
kinerja SKPD
6. Peningkatan partisipasi masyarakat dan desa dalam pembangunan
7. Peningkatan tertib administrasi pemerintahan desa
8. Peningkatan kapasitas Tim Intensifikasi PBB Kecamatan dan Desa
5.1.2. Kebijakan
1. Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran secara prima
dengan prosedur yang jelas
2. Meningkatkan sarana dan prasarana kantor
3. Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur PATEN
4. Mengoptimalkan pelayanan pembuatan E-KTP dan KK
5. Meningkatkan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
6. Meningkatkan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan pemberdayaan
masyarakat desa
7. Meningkatkan koordinasi, pembinaan, fasilitasi dan pengawasan
administrasi pemerintahan desa
8. Meningkatkan pelaksanaan intensifikasi PBB kepada masyarakat
secara optimal
46
Tabel 5.1.1 Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pelayanan Kecamatan Batur
VISI : BANJARNEGARA BERMARTABAT DAN SEJAHTERA
Misi Kedua : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1 2 3 4
Meningkatkan kualitas pelayanan publik
Meningkatnya nilai survey kepuasan masyarakat
Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran yang didukung dengan peningkatan kualitas pelayanan
oleh aparatur kecamatan
Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran secara prima dengan prosedur yang jelas
Peningkatan kinerja aparatur kecamatan dalam menjalankan tugas
Meningkatkan sarana dan prasarana kantor
Meningkatkan mutu pelayanan melalui PATEN
Meningkatnya mutu pelayanan melalui PATEN
Peningkatan kapasitas SDM aparatur PATEN
Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur PATEN
Peningkatan penataan administrasi kependudukan Program E-KTP
Mengoptimalkan pelayanan pembuatan E-KTP dan KK
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah
Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas aparatur
Peningkatan ketepatan pelaporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Meningkatkan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan desa
Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan desa
Peningkatan partisipasi masyarakat dan desa dalam pembangunan
Meningkatkan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan pemberdayaan masyarakat desa
Meningtkan tertib admnistrasi pemerintahan desa
Meningkatnya tertib administrasi pemerinthaan desa
Peningkatan tertib administrasi pemerintahan desa
Meningkatkan koordinasi, pembinaan, fasilitasi dan pengawasan administrasi pemerintahan desa
47
Misi Keempat : Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel
dengan tenaga profesional
Meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan petugas pemungut pajak sesuai dengan kewajibannya
Meningkatnya jumlah PAD
Peningkatan kapasitas Tim Intensifikasi PBB Kecamatan dan Desa
Meningkatkan pelaksanaan intensifikasi PBB kepada masyarakat secara optimal
48
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN INDIKATIF
Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan
terpadu untuk mendapatkan hasil guna mencapai tujuan dan sasaran
tertentu. Dengan demikian program perlu dijabarkan ke dalam kegiatan yang
terukur kinerjanya, jelas kelompok sasarannya dan juga perencanaan
anggarannya. Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan PD
Kecamatan Batur dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang adalah
sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan 6 (enam) kegiatan
yakni :
a. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
b. Penyediaan jasa administrasi keuangan
c. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
d. Penyediaan bahan logistik kantor
e. Penyediaan jasa administrasi perkantoran
f. Pemberdayaan kecamatan
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan 4 (empat)
kegiatan yakni :
a. Pengadaan peralatan dan Perlengkapan gedung kantor
b. Pemeliharaan rutin/ berkala rumah jabatan
c. Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor
d. Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan 1 (satu)
kegiatan yakni :
a. Asistensi PATEN
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan, dengan 1 (satu) kegiatan yakni :
a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
5. Program Penataan Administrasi Kependudukan, dengan 1 (satu) kegiatan
yakni :
a. Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan
6. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah,
dengan 1 (satu)
kegiatan yakni :
49
a. Intensifikasi pajak daerah
Untuk lebih jelasnya gambaran program, kegiatan dengan indikator
kinerja beserta pendanaan indikatif terinci pada tabel berikut.
50
TABEL 6.1. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
PD KECAMATAN BATUR KABUPATEN BANJARNEGARA
Dalam ribuan rupiah
Kode Program/ Kegiatan
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Data Capaian
Pada awal Tahun
Perencanaan (2016)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD 2022
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp 2.06.4.06.10.0
1
Program
pelayanan administrasi perkantoran
Persentase
terpenuhinya pelayanan administrasi perkantoran secara prima dengan prosedur
yang jelas
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 2.186.1
50
Kecamatan
2.06.4.06.10.01.3
1. Terpenuhinya jasa peralatan
dan perlengkapan kantor
Jumlah jasa peralatan dan perlengkapan
kantor yg terpenuhi
2 Paket 2 Paket 16.000 2 Paket 12.600 3 Paket 16.000
4 Paket 16.000 4 Paket 18.000
4 Paket 18.000 Kecamatan
2.06.4.06.10.0
1.7
2. Terpenuhinya
jasa administrasi keuangan
Jumlah jasa adm
keuangan yang terpenuhi
5 Orang 5
Orang
24.050 5 Orang 26.500 5 Orang 29.00
0
5
Orang
34.000 5 Orang 34.00
0
5 Orang 34.000 Kecamatan
2.06.4.06.10.01.13
3. Terpenuhinya peralatan dan perlengkapan kantor
Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang terpenuhi
2 Paket 2 Paket 43.000 2 Paket 15.000 2 Paket 20.000
2 Paket 25.000 2 Paket 35.000
2 Paket
35.000 Kecamatan
2.06.4.06.10.01.16
4. Terpenuhinya bahan logistik kantor
Jumlah bahan logistik yang terpenuhi
7 paket 7 paket 79.900 7 paket 90.000 7 paket 100.000
7 paket 120.000 7 paket 125.000
7 paket 125.000
Kecamatan
2.06.4.06.10.01.19
5. Terpenuhinya jasa administrasi
perkantoran
Jumlah jasa adm perkantoran yang terpenuhi
4 Orang 4 Orang
72.547 4 Orang 81.348 4 Orang 110.000
4 Orang
115.000 4 Orang 125.000
4 Orang 279.000
Kecamatan
2.06.4.06.10.01.20
6. Pemberdayaan Kecamatan
Jumlah Desa yang memiliki BUMDES
2 Desa 2 Desa 138.000
8 Desa 150.000
12 Desa
150.000
15 Desa
175.000 17 Desa
200.000
17 Desa
200.000
Kecamatan
Jumlah fasilitasi , koordinasi, pembinaan dan pengawasan urusan Tapem
8 Desa 8 Desa 8 Desa 8 Desa 8 desa 8Desa 8 Desa Kecamatan
Jumlah fasilitasi , koordinasi, pembinaan
dan pengawasan urusan PMD
8 Desa 8 Desa 8 Desa 8 Desa 8 desa 8Desa 8 Desa Kecamatan
51
Kode Program/ Kegiatan
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Data Capaian
Pada awal Tahun
Perencanaan (2016)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD 2022
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Jumlah fasilitasi ,
koordinasi, pembinaan dan pengawasan
urusan trantibun
8 Desa 8 Desa 8 Desa 8 Desa 8 desa 8Desa 8 Desa Kecamatan
Jumlah fasilitasi , koordinasi, pembinaan
dan pengawasan urusan kesra
8 Desa 8 Desa 8 Desa 8 Desa 8 desa 8Desa 8 Desa Kecamatan
2.06.4.06.10.02
Program peningkatan sarana dan prasarana
aparatur
Persentase sarana & prasarana aparatur yang terpenuhi
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Kecamatan
2.06.4.06.10.02.9
a. Pengadaan perlengkapan
gedung kantor
Jumlah perlengkapan gedung kantor yang
terpenuhi
7 Jenis 4 jenis 25.000 3 jenis 150.000
3 jenis 19.300
3 jenis 21.000 2 jenis 22.000
7 jenis 22.000 Kecamatan
2.06.4.06.10.02.20
b. Pemeliharaan rutin / berkala
rumah dinas
Jumlah pemeliharaan rumah dinas
1 unit 1 unit
7.000 1 unit
10.000 1 unit
18.000
1 unit
19.800 1 unit
21.700
1 unit
21.700 Kecamatan
2.06.4.06.10.02.22
c. Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor
Jumlah pemeliharaan gedung kantor
3 unit 3 unit 150.000
3 unit 15.000 3 unit 36.000
3 unit 40.000 3 unit 44.000
3 unit 44.000 Kecamatan
2.06.4.06.10.02.26
d. Pemeliharaan rutin / berkala perlengkapan
gedung kantor
Jumlah sarana & prasarana aparatur yang dipelihara
7 jenis 7 jenis 25.000 7 jenis 25.000 7 Jenis 25.000
7 Jenis 25.000 7 Jenis 25.000
7 jenis 25.000 Kecamatan
2.06.4.06.10.05
Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase perijinan & non perijinan yang
terlayani
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Kecamatan
2.06.4.06.10.0
5.24
a. Asistensi
PATEN
Jumlah permohonan
ijin yang terlayani
185
Perijinan
215
Perijinan
7.500 62
Perijinan
10.000 79
Perijinan
19.00
0
86
Perijinan
21.000 90
Perijinan
23.00
0
366
Perijinan
95.000 Kecamatan
Jumlah permohonan non perijinan yang
terlayani
3.700 3.750 4.200 4.800 5.200 6.100 23.900
2.06.4.06.10.06
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan
Persentase pelaksanaan penyusunan Dokumen
Keuangan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Kecamatan
2.06.4.06.10.0 a. Penyusunan Jumlah dokumen 11 Dokumen 12 Dok. 5.000 12 5.000 11 Dok. 7.500 11 8.500 11 Dok. 10.00 11 Dok. 38.500 Kecamatan
52
Kode Program/ Kegiatan
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Data Capaian
Pada awal Tahun
Perencanaan (2016)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD 2022
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp 6.01 laporan capaian
kinerja & ikhtisar realisasi
kinerja SKPD
perencanaan yang disusun
Dok.. Dok. 0
Jumlah Dokumen Pelaporan yang disusun
6 dok 6 dok 6 dok 6 dok 6 dok 6 dok 6 dok
2.06.4.06.10.15
Program Penataan Administrasi Kependudukan
Persentase permohonan (administrasi kependudukan) KK dan KTP yang terlayani
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Kecamatan
2.06.4.06.10.15.7
a. Peningkatan pelaya-nan publik dalam
bidang kependudukan
Jumlah pemohon KK yang terlayani
3.433
pemohon
1.561 Pemoho
n
15.000 1.662 pemoho
n
10.000 1.701 pemoho
n
5.000 1.792 pemoh
on
5.000 1.802 pemoho
n
5.000 7.203 pemoho
n
25.000 Kecamatan
Jumlah pemohon KTP
yang terlayani
4.221
pemohon
1.761
pemohon
1.801
pemohon
1.920
pemohon
2.054
pemohon
2.205
pemohon
10.001
pemohon
Kecamatan
2.06.4.06.10.17
Program Peningkatan dan
Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Persentase pembayaran PBB
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Kecamatan
2.06.4.06.10.17.52
a. Intensifikasi Pajak Daerah
Jumlah pelunasan PBB 675.822.421
675.822.421
80.000 675.822.421
80.000 675.822.421
69.000
675.822.421
75.000 711.392.023
83.000
711.392.023
347.000
Kecamatan
Jumlah tunggakan PBB 35.569.601
35.569.601
35.569.601
35.569.601
35.569.601
0 0
53
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap
unit kerja. Indikator kinerja atau indikator keberhasilan untuk setiap jenis
pelayanan pada bidang-bidang kewenangan yang diselenggarakan oleh unit
organisasi perangkat daerah dalam bentuk standar pelayanan yang ditetapkan
oleh Pemerintah Daerah Kab. Banjarnegara. Penetapan standar pelayanan
merupakan cara untuk menjamin dan meningkatkan akuntabilitas pelayanan
pemerintah daerah kepada masyarakat.
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualikatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah
ditetapkan. Indikator kinerja harus merupakan sesuatau yang akan dihitung
dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat
tingkatan kinerja baik dalam tahap perencanaan (ex ente), tahap pelaksanaan
(on going), maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi (ex post)
Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan suatu
instrumen pertanggungjawaban yang terdiri dari berbagai indikator dan
mekanisme kegiatan pengukuran,penilaian dan pelaporan kinerja secara
menyeluruh dan terpadu untuk memenuhi kewajiban pemerintah dalam
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas,
fungsi dan misi organisasi.
Pada sektor publik seperti entitas pemerintah sistem akuntabilitas
kinerja menghadapi masalah berupa sulitnya mengukur kinerja dan
menentukan indikator kinerja yang tepat. Problematik tersebut timbul karena
sektor publik memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan sektor bisnis,
terutama menyangkut output, outcome dan tujuan utama entitas. Output
entitas pemerintahan sebagian besar berupa jasa pelayanan publik yang sulit
diukur kuantitas maupun kualitasnya.
Indikator Kinerja Kecamatan Batur yang mengacu pada tujuan dan sasaran
RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017- 2022 adalah indikator kinerja
yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Kecamatan
Batur dalam 5 (lima) tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Banjarnegara. Indikator
kinerja ini juga berhubungandengan arah kebijakan dan kebijakan umum
dalam RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 yang diamanatkan
54
kepada Kecamatan Batur.
Tabel dibawah ini akan menyajikan indikator kinerja yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD.
Tabel 7.1 INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN RPJMD TAHUN 2017 – 2022
NO Indikator
SATUA
N
KONDISI
KINERJA AWAL
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja pada
akhir
periode
RPJMD
(2022) 2016 2018 2019 2020 2021 2022
1 Indeks
kepuasan
layanan masyarakat
Angka
78,46 78,46 78,5 79 79 79 79
2 Nilai AKIP NILAI CC B B B B B B
3 Persentase
peningkatan
desa
berkembang
%
NA 3 3 3 3 3 3
4 Rasio kemandirian keuangan daerah
%
10,30 9,02 9,11 9,27 9,38 9,48 9,48
55
BAB VII PENUTUP
Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) Kecamatan Batur
Tahun 2017-2022 merupakan pedoman taktis strategis dalam pelaksanaan
kegiatan-kegiatan dan merupakan produk kesepakatan dan komitmen
bersama bagi seluruh Unit Kerja yang ada di lingkungan Kecamatan Batur
dalam menjalankan tugas dan fungsi organisasi sehingga diharapkan dapat
tercapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Terutama dalam
mendukung sasaran pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 85 Tahun 2017 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2017 - 2022.
Pada penyusunan Rencana Kerja Kecamatan Batur yang dibuat setiap
tahun Renstra Perangkat Daerah ini menjadi pedoman dengan tetap mengacu
pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Banjarnegara
tahun berikutnya.
Selanjutnya Rencana Stategis (Renstra) OPD disusun dalam rangka
melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan
pelaksanaan kebijaksanaan yang dipercayakan kepada setiap Dinas Instansi
Pemerintah berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Renstra
PD berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Oleh karena
itu tanpa dukungan dan peran aktif seluruh unsur pelaksana dan partisipasi
aktif masyarakat dalam pelaksanaannya mustahil seluruh tujuan dan sasaran
dalam renstra ini dapat dicapai.
Namun demikian, dengan semangat kemandirian otonomi daerah
Insha Allah pada pelaksanaannya nanti dapat mendukung tercapainya visi
Bupati Banjarnegara 2017 – 2022“Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”,
dan misi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara 2017-2022 khususnya misi
kedua Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan
konsep tata kelola yang baik dan Misi Keempat Mewujudkan tata kelola
keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel
dengan tenaga profesional.
Kami menyadari dalam menyusun Rencana Strategis ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu saran, masukan dan kritikan yang membangun dari
semua pihak senantiasa kami harapkan guna tersusunnya dokumen yang
lebih baik pada masa mendatang.
1
VI. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH KECAMATAN VI. Q. KECAMATAN PAGENTAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap daerah diharuskan untuk menyusun 5 (lima) dokumen perencanaan pembangunan yaitu :
1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 3. Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD)
4. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 5. Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD)
Ditegaskan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah bahwa Rencana Strategis
Perangkat Daerah (Renstra PD) adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun serta diatur kemudian
dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata cara Evaluasi RRPJPD dan
RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD. Renstra Kecamatan Pagentan merupakan bentuk upaya
mengelola dan mengembangkan potensi sumber daya daerah untuk
mengatasi berbagai tantangan permasalahan yang ada dalam mewujudkan pembangunan di Banjarnegara. Dalam rangka
melaksanakan Pembangunan Berkelanjutan dibutuhkan SDM/Aparatur yang memiliki kompetensi, integritas dan profesionalitas dalam menyelenggarakan pemerintahan dan
melaksanakan pembangunan melalui tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Alur dan mekanisme penyusunan Renstra Kecamatan Pagentan diiliustrasikan sebagai berikut :
2
Analisis Gambaran pelayanan
SKPD
Perumusan Isu-isu
strategis berdasarkan
tusi
Perumusan Strategi dan
kebijakan
Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan
indikatif berdasarkan
rencana program prioritas RPJMD
Pengolahan data dan informasi
Perumusan visi dan misi
SKPD
Perumusan Tujuan
Perumusan sasaran
Rancangan Renstra-SKPD
· Pendahuluan· Gambaran pelayanan SKPD· isu-isu strategis berdasarkan
tugas pokok dan fungsi· visi, misi, tujuan dan sasaran,
strategi dan kebijakan · rencana program, kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif
· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
Perumusan indikator kinerja
SKPD yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD
SPM
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Penelaahan RTRW
Rancangan Renstra-SKPD
Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD
kepada Bappeda
Penelaahan KLHS
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Renstra-KLdan Renstra
SKPD Provinsi
Keterkaitan Renstra Kecamatan Pagentan dengan RPJMD, dan
dengan Renja perangkat daerah: Penyusunan Renstra mengacu pada tugas dan fungsi perangkat daerah sesuai dengan Peraturan Daerah
tentang Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara, Peraturan Bupati Banjarnegara tentang Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah, RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022
Penyusunan Renstra Kecamatan Pagentan dilakukan secara transparan dan partisipatif oleh para Pejabat Struktural, karyawan/i.
dan para Kepala Desa di lingkungan Kecamatan Pagentan, serta telah mendapat masukan dari para pemangku kepentingan “Stakeholders”.
Dengan demikian Renstra PD Kecamatan Pagentan ini berlaku
tahun 2017 hingga 2022 selaras dengan RPJMD Kabupaten Banjarnegara sebagai perwujudan visi, misi dan program Bupati dan
Wakil Bupati Banjarnegara terpilih. Renstra Kecamatan Pagentan ini juga nantinya akan dijabarkan dalam Renja PD sebagai dasar operasional pelaksanaan program dan kegiatan Kecamatan Pagentan
setiap tahun dan dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran PD (RKA PD) yang selanjutnya digunakan dalam proses pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (RAPBD) Kabupaten Banjarnegara tahun berikutnya. 1.2 Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan Renstra Kecamatan Pagentan Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;
3
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4575); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan
Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 123); 13. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 3);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan
4
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 310); 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 86
Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata cara Evaluasi RRPJPD dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD
Penyusunan rancangan awal Renstra Perangkat Daerah Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1213);
16. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 Nomor
3 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 114);
17. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 10);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 Nomor 32);
19. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 13 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 5 Tahun 2013 tentang Kecamatan Penyelenggara Pelayanan Administrasi Terpadu(Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara
Tahun (Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 13);
20. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan
Pemerintahan Dari Bupati Kepada Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah (Berita Daerah Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 19); 21. Peraturan Bupati Nomor 84 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja
Kecamatan (Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 84).
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Pagentan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai
berikut : 1. Maksud
a. Memberikan pedoman dalam penyusunan rencana kerja
tahunan. b. Memberikan gambaran bagi seluruh aparatur kecamatan
dalam melaksanakan tugas/kegiatan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.
c. Menjadi dasar dalam evaluasi kinerja Perangkat Daerah.
2. Tujuan a. Untuk meningkatkan kinerja Perangkat Daerah Kecamatan
Pagentan dalam pelaksanakan tugas pokok dan fungsinya dan
5
pelaksanaan sebagian kewenangan yang dilimpahkan Bupati kepada Camat.
b. Untuk memantapkan terselenggaranya kegiatan pada Kecamatan Pagentan guna mendukung tercapainya visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan yang tercantum dalam
RPJMD. 1.4 Sistematika Penulisan
Keseluruhan materi Renstra PD Kecamatan Pagentan Tahun 2017 – 2022 disusun dan termuat dalam 7 (tujuh) Bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN Menjelaskan tentang latar belakang, proses penyusunan,
hubungan Renstra dengan dokumen lainnya, landasan hukum, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN PD
Menjelaskan kondisi umum tentang dasar hukum pembentukan PD, struktur organisasi PD, uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala PD.
Penjelasan tentang sumber daya yang dimiliki PD (SDM berdasarkan gender dan Asset) serta penjabaran tingkat
capaian kinerja PD periode sebelumnya BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT
DAERAH
Menjelaskan hasil identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan pada Perangkat Daerah Kecamatan, melakukan penilaian (scoring) terhadap
permasalahan yang memiliki dampak yang besar terhadap publik dan pencapaian sasaran Renstra, diakhiri dengan
penentuan isu-isu strategis BAB IV TUJUAN DAN SASARAN Merupakan penjabaran visi dan misi pembangunan jangka
menengah dan dilengkapi dengan rencana sasaran yang hendak dicapai.
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Berisi tentang strategi dan arah kebijakan perangkat daerah lima Tahun mendatang Strategi menjelaskan cara untuk
mencapai tujuan dan sasaran dirancang secara rasional dan komprehensip, sedangkan kebijakan menerangkan arah yang akan diambil Perangkat Daerah dalam bentuk
konfigurasi program untuk mencapai tujuan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTA PENDANAAN Merupakan Penjelasan yang bersifat umum dari Program dan Kegiatan beserta indikasi pendanaan dalam periode lima
tahun Pada Bab ini dikemukakan indikator kinerja PD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai PD
dalam lima tahun mendatang untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD
BAB VI KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Bab ini berisi tentang indikator kinerja Kecamatan Pagentan yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2021
6
BAB VII PENUTUP Pada Bab ini merupakan harapan-harapan terhadap kondisi
dan rencana pencapaian kinerja periode 2017-2022
7
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD
Sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 Pasal 209 ayat (2) huruf f, Kecamatan merupakan perangkat daerah Kabupaten/ Kota. Dalam pasal 224 ayat (1)
disebutkan bahwa Kecamatan dipimpin oleh seorang kepala kecamatan yang disebut Camat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati/wali kota melalui sekretaris
Daerah. Secara filosofis, kecamatan yang dipimpin oleh Camat perlu
diperkuat dari aspek sarana prasarana, sistem administrasi, keuangan dan kewenangan bidang pemerintahan dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan sebagai ciri
pemerintahan kewilayahan yang memegang posisi strategis dalam hubungan dengan pelaksanaan kegiatan pemerintahan kabupaten/kota yang dipimpin oleh bupati/walikota. Terlebih alasan
pembentukan Kecamatan adalah untuk meningkatkan : koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan
masyarakat Desa/ Kelurahan. Berdasarkan pasal 225 UU Nomor 23 Tahun 2014 maka Tugas
Camat meliputi :
a. Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum; b. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat; c. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan
ketertiban umum; d. Mengoordinasikan penerapan dan penegakan Perda dan Perkada;
e. Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum;
f. Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang
dilakukan oleh perangkat daerah di kecamatan; g. Membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan Desa dan/ atau
Kelurahan; h. Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah kabupaten/ kota yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja
perangkat daerah kabupaten/ kota yang ada di kecamatan; i. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Selain melaksanakan tugas diatas, Camat mendapatkan pelimpahan sebagian kewenangan Bupati/ Walikota untuk
melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah kabupaten/ kota, berdasarkan pemetaan pelayanan publik sesuai dengan karakteristik dan/ atau kebutuhan
masyarakat pada kecamatan. Sesuai Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan sebagian kewenangan pemerintahan dari Bupati kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah,
Camat mendapatkan pelimpahan sebanyak 26 bidang urusan pemerintahan, termasuk kewenangan perizinan dan non perizinan
8
melalui PATEN (Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan) yang berlaku efektif di Pagentan sejak 17 Mei 2014.
Bidang urusan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati kepada Camat meliputi : pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, penataan ruang, perencanaan pembangunan,
perhubungan, lingkungan hidup, pertanahan, kependudukan dan catatan sipil, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,
keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, koperasi dan UKM, kebudayaan dan pariwisata, kepemudaan dan olahraga, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, otonomi daerah pemerintahan umum
administrasi keuangan daerah perangkat daerah kepegawaian dan persandian, pemberdayaan masyarakat dan desa, kearsipan,
komunikasi dan informatika, pertanian dan ketahanan pangan, kehutanan, energi dan sumber daya mineral, perdagangan dan perindustrian.
Kecamatan Pagentan dibentuk berdasarkan Perda Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dengan tugas pokok membantu Bupati dalam mengoordinasikan
penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan, dan tugas yang dilimpahkan Bupati
untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
Sesuai Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 84 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan, Kecamatan merupakan koordinator penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan
desa dan kelurahan . Kecamatan dipimpin oleh Camat yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati
melalu Sekretaris Daerah. Adapun Tugas dan Fungsinya adalah sebagai berikut : 1. Camat
Kecamatan mempunyai tugas membantu Bupati dalam mengkoordinasikan penyeelnggaraan pemerintahan, pelayanan
publik, dan pmberdayaan masyarakat desa dan kelurahan dan tugas yang dilimpahkan Bupati untuk melaksanakan sebagaian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Kecamatan menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan di bidang tata pemerintahan,
pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketentraman dan ketertiban umum dan pelayanan serta
kelurahan; b. Pelaksanaan koordinasi kebijikan dibidang tata pemerintahan,
pemberdayaan masyarakat, dan desa, kesejahteraan rakyat,
ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan; c. Pelaksanaan kebijakan dibidang tata pemerintahan,
pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;
d. Pembinaan dan fasilitasi bijakan dibidang tata pemerintahan,
pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;
9
e. Pemantauan evaluasi dan pelaporan dibidang tata pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan desa,
kesejahteraan rakyat, ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;
f. Pelaksanaan koordinasi pemelihraan sarana prasarana dan
fasilitas pelayanan umum; g. Pelaksanaan fungsi kesekretariatan kecamtan dan ;
h. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2. Sekretariat Kecamatan
Sekretariat mempunyai tugas melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan
fasilitasi, pemantauan, evaluasi, pelaporan kebijakan bidang ketatausahaan, hukum, keuangan, kerumahtanggaan, kerjasama, kearsipan, dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan,
kehumasan, kepegawaian, pelayanan administrasi di lingkungan Kecamatan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,
sekretariat mempunyai fungsi: a. Pengkoordinasian kegiatan di lingkungan kecamatan;
b. Pengkoordinasian dan penyusunan rencana dan program kerja di lingkungan kecamatan;
c. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang
meliputi ketatausahaan, kepegawaian, hukum, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip dan dokumentasi di lingkungan kecamatan;
d. Pengkoordinasian dan penyusunan penataan organisasi dan tata laksana di lingkungan kecamatan;
e. Pengkoordinasian dan penyusunan peraturan perundang-undangan serta pelaksanaan advokasi hukum di lingkungan Kecamatan;
f. Pengkoordinasian pelakanaan sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) dan pengelolaan informasi dan dokumentasi;
g. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah dan pelayanan pengadaan barang/jasa di lingkungan Kecamatan;
h. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
i. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sekretariat Kecamatan terdiri dari :
a. Subbag Perencanaan dan Keuangan Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan
fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan program kerjaserta
pengelolaan keuangan di lingkungan Kecamatan b. Subbag Umum dan Kepegawaian
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporankebijakan bidangketatausahaan, hukum, kerumahtanggaan, kerjasama,
10
kearsipan, dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan, kehumasan, dan kepegawaian, serta pelayanan administrasi di
lingkungan Kecamatan 3. Seksi Tata Pemerintahan
Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan
perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan, pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan, pembinaan dan pengawasan tertib
administrasi pemerintahan desa dan/atau kelurahan, pembinaan dan pengawasan terhadap kepala desa atau lurah, pembinaan dan
pengawasan terhadap perangkat desa dan/atau kelurahan, rekomendasi pemberhentian dan pengangkatan perangkat desa, sertapelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan
Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian urusan pemerintahan di bidang tata pemerintahan.
4. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan,
pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan desa di tingkat kecamatan, penyusunan dokumen
perencanaan pembangunan di desa atau kelurahan, evaluasi dan rekomendasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, sertapelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan
Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian urusan pemerintahan di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa.
5. Seksi Kesejahteraan Rakyat Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan
perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan,
pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pelayanan
kesejahteraan rakyat di tingkat kecamatan, pembinaan dan fasilitasi kegiatan kepemudaan, olahraga, seni, budaya, keagamaan, kesehatan dan pendidikan, pengkoordinasian
pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum, sertapelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian urusan
pemerintahan di bidang kesejahteraan rakyat. 6. Seksi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Pelayanan
Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kebijakan bidangpenyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum, penerapan dan penegakan peraturan daerah dan
peraturan Bupati, pelayanan perizinan dan non perizinan sesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan Bupati kepada Camat, percepatan pencapaianstandar pelayanan minimal di wilayahnya,
pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat serta pelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati Kepada Camat untuk menangani
11
sebagian urusan pemerintahan di bidang ketenteraman, ketertiban umum dan pelayanan.
Bagan struktur organisasi Kecamatan Pagentan berdasarkan Perda Nomor 2 Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
12
STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN PAGENTAN
2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah
2.2.1. Gambaran Umum
Kecamatan Pagentan merupakan satu dari duapuluh kecamatan di kabupaten Banjarnegara yang terletak 7 km
sebelah utara ibukota Kabupaten, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara : Kecamatan Pejawaran
Sebelah Selatan : Kecamatan Madukara, Kec. Watumalang Sebelah Timur : Kecamatan Watumalang Kab. Wonososbo
Sebelah Barat : Kecamatan Karangkobar/Wanayasa Luas wilayah kecamatan Pagentan adalah 4.619.000 Ha
atau +5% dari luas wilayah Kabupaten Banjarnegara. Ketinggian wilayah desa berada pada kisaran 339-802 mdpl. Jumlah Penduduk 37.405, Jumlah KK 10.849 dan Jumlah
KRT 11.229. Kecamatan Pagentan terdiri dari 16 Desa, 72 Dusun, 61 RW dan 244 RT. Adapun desa – desa dalam wilayah
kecamatan Pagentan adalah sebagai berikut :
1. Desa Nagasari; 10. Desa Karekan;
2. Desa Aribaya; 11. Desa Plumbungan; 3. Desa Larangan; 12. Desa Pagentan; 4. Desa Karangnangka; 13. Desa Kasmaran;
5. Desa Sokaraja; 14. Desa Majasari; 6. Desa Metawana; 15. Desa Tegaljeruk;
CAMAT
Kasi Tata Pemerintahan
Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa
Kasi Kesejahteraan Rakyat
Kasi Ketentraman Ketertiban Umum
dan Pelayanan
SEKRETARIS
Kasubbag Perencanaan dan
Keuangan
Kasubbag Umum dan Kepegawaian
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
13
7. Desa Kalitlaga; 16. Desa Babadan; 8. Desa Kayuares;
9. Desa Gumingsir;
2.2.2. Sumber Daya Pegawai
Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Pagentan memiliki Sumber Daya Pegawai. Jumlah
pegawai Kecamatan Pagentan saat ini masih dalam kondisi yang belum ideal. Berdasarkan Analisa tambahan menunjukan ketersediaan pegawai di bandingkan dengan beban kerja, maka
sesungguhnya dibutuhkan adanya 30 Pegawai dengan kualifikasi pendidikan umum serta pendidikan dan pelatihan
(diklat) kompetensi. Akan tetapi kondisi eksisting yang ada saat ini hanya berjumlah 21 Pegawai dengan komposisi berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan,
golongan/kepangkatan, eselon dan penempatan seperti tabel berikut ini. 1. SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 2.2.2.1 SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
NO JENIS KELAMIN PNS NON PNS %
1 Laki-laki 14 3
2 Perempuan 2 2
JUMLAH TOTAL 16 5
2. SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 2.2.2.2
SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
NO TINGKAT
PENDIDIKAN
PNS NON PNS %
L P L P
1 STRATA 2 1
2 STRATA 1 5 1 1
3 SARJANA MUDA / D3
1 1
4 SLTA 8 1 2 1
5 SLTP
6 SD
JUMLAH TOTAL 14 2 3 2
3. SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan Tabel 2.2.2.3
SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan
NO PANGKAT/GOLONGAN LAKI-LAKI
PEREMPUAN %
1 PEMBINA TK.I / IV b 1
2 PEMBINA /IV a 2
3 PENATA TK. I / III d 1
14
4 PENATA / III c 3
5 PENATA MUDA TK. I / III b 1
6 PENATA MUDA / III a 1
7 PENGATUR TK. I / II d 1
8 PENGATUR / II c 1
9 PENGATUR MUDA TK. I / II b
2 1
10 PENGATUR MUDA / II a 2
11 JURU TK. I / I d
12 JURU / I c
13 JURU MUDA TK. I / I b
14 JURU MUDA / I a
JUMLAH TOTAL 14 2
4. SDM Pegawai Berdasarkan Eselon Tabel 2.2.2.4
SDM Pegawai Berdasarkan Eselon
NO PANGKAT/GOLONGAN LAKI-LAKI PEREMPUAN %
1 ESELON III a 1
2 ESELON III b 1
3 ESELON IV a 4
4 ESELON IV b 2
JUMLAH TOTAL 8
5. SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan Harapan Dimasa Datang
Tabel 2.2.2.5 SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan
Harapan Dimasa Datang
NO JENIS KELAMIN Jumlah Pegawai Saat
Ini
Jumlah Pegawai Yang Diharapkan
1 Laki-laki 17 8
2 Perempuan 4 22
JUMLAH TOTAL 21 30
2.2.3. Sumber Daya Asset Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok
dan fungsinya, Kecamatan Pagentan memiliki sarana dan
prasarana berikut kondisi sarana dan prasarana tersebut serta telah dilakukan analisa ketercukupan dibandingkan dengan beban kerja, sebagai berikut :
15
Tabel 2.2.3.1 Sarana Prasarana Asset Kecamatan Pagentan
No Nama Asset Jumlah Kondisi
(Baik/Rusak)
Jumlah Yang
Diharapkan
1 Gedung Kantor 1 Rusak 1
2 Pendopo Kec. 1 Baik 1
3 Rumdin Camat 1 Baik 1
4 Meja kerja pejabat 2 2 baik 8
5 Meja kerja staf 17 17 baik, 18
6 Kursi kerja pejabat 8 4 Rusak 8
7 Kursi kerja staf 17 17 Baik 18
8 Kursi rapat 90 90 baik 100
9 Meja kursi tamu 2 1baik,1 rusak 5
10 Komputer/PC 4 2 baik, 2 rusak
6
11 Laptop/Notebook 4 2 baik, 2 rusak
8
12 Printer 2 2 rusak 6
13 Mesin pemotong rumput
1 1 baik 3
14 Filling cabinet 8 8 baik, 9
15 Lemari kaca 1 1 baik, 4
16 Podium 1 1 baik 1
17 AC 1 1 rusak 4
18 Tenda - - 1
19 Genset 1 1 rusak 1
20 Sound system 2 2 baik 2
21 Televisi 1 1baik 2
22 Antena SHF 2 2 rusak 2
23 Kendaraan roda empat 1 1 baik 1
24 Kendaraan roda dua 8 1 rusak 8
25 Lemari besi - -
26 Papan tulis 2 1 rusak 3
27 Kursi besi panjang 3 3 baik 4
28 Meja rapat 8 8 rusak 10
29 Meja reseption 1 1 baik 2
30 Bangku tunggu 2 2 baik 3
31 UPS 1 1 baik 2
32 Proyektor & Attachment
2 2 rusak 2
33 Facsimile 1 1 rusak 1
34 Lemari Pakaian - - 2
35 Tempat tidur 2 2 baik 3
36 Meja Makan 1 1 baik 1
37 Kulkas - - 1
38 Kompor Gas & Tabung - - 2
39 Alat Pemadam Kebakaran
- - 2
40 Camera - - 1
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Pengukuran indikator kinerja berguna untuk melihat trend yang
terjadi selama 5 tahun yang lalu, dengan ditemukan kecenderungan
yang terjadi 5 tahun kebelakang, dapat ditentukan trend yang akan terjadi 5 tahun kedepan. Setelah mengetahui trend tersebut, baru
16
akan didapat rencana apa yang akan dilaksanakan untukmengantisipasi trend yang terjadi.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Kecamatan Pagentan tahun 2011-2015 berdasarkan sasaran/target Renstra PD periode sebelumnya tergambar dari tabel 2.3.1 berikut.
17
TABEL 2.3.1 PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN PD KECAMATAN PAGENTAN
KABUPATEN BANJARNEGARA
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas Pokok dan Fungsi
SKPD
Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio (%) Capaian Tahun
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
1 Persentase pembayaran
jasa listrik dan air untuk
kantor, rumdin dan mess
- - - 100 100 100 100 100 71 80 75,83 78,15 40,20 71 80 75,83 78,15 40,20
2 Persentase penyediaan
peralatan untuk kebersihan dan
kenyamanan kantor
- - - 1
Paket
1
Paket
1
Paket
1
Paket
1
Paket
1
Paket
1
Paket
1
Paket
1
Paket
1
Paket
100 100 100 100 100
3 Persentase jumlah
kebutuhan operasional
kantor yang dapat
dipenuhi
- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
4 Persentase peningkatan kemampuan perangkat
desa dalam melaksanakan
tertib administrasi
pemerintahan desa
- - - 70 80 80 85 85 70 80 80 80 85 100 100 100 100 100
5 Persentase jumlah
kebutuhan peralatan
kantor yang dapat dipenuhi
- - - - 100 100 100 100 - 100 100 100 100 - 100 100 100 100
6 Pemeliharaan berkala
rumah dinas sesuai RAB
- - - 1
Unit
1
unit
1
unit
1
unit
1
Unit
1
Unit
1
unit
1
unit
1
unit
1
unit
100 100 100 100 100
7 Pemeliharaan berkala
gedung kantor sesuai RAB
- - - 1
unit
1
unit
1
unit
1
unit
1
Unit
1
unit
1
unit
1
unit
1
unit
1
unit
100 100 100 100 100
8 Prosentase Perlengkapan
Gedung kantor yang
memerlukan pemeliharaan
- - - 100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100 100 100 100
100
9 Persentase permohonan
KTP & KK yang terlayani
- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
10 Persentase pelunasan
PBB
- - - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
18
Sumber : LKj IP Kecamatan Pagentan (diolah)
Dilihat dari Tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja Kecamatan Banjarmanagu Kabupaten Banjarnegara) pada Tahun 2016
relatif telah mencapai keberhasilan, berdasarkan Realisasi Tingkat Capaian Kinerja dari setiap Indikator secara umum menunjukkan Capaian Kinerja dengan kategori baik. Capaian Kinerja sebesar 100% tidak terlepas dari Pelaksanaan Program/ Kegiatan secara efektif dan efesien dengan berpedoman pada Target dan Progres yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Operasional (RKO) serta berpedoman pada
ketentuan yang berlaku. Keberhasilan Sasaran- sasaran Program/ Kegiatan secara umum disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :
Ketersediaan SDM Aparatur Pemerintah yang loyal, disiplin serta memiliki etos kerja yang baik dan bertanggungjawab;
Adanya kerjasama yang baik antara Kecamatan Pagentan dengan Unit- unit Kerja terkait sehingga penyelenggaraan kegiatan dapat dilaksanakan dengan hasil yang optimal;
Pelaksanaan Fasilitasi, Pembinaan, Koordinasi dan Pengawasan pelaksanaan kegiatan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat Desa/ Kelurahan didukung oleh semua elemen dinas/instansi lintas sektoral pemerintahan desa dan masyarakat.
Terjalinnya koordinasi dan komunikasi yang baik lintas sektoral di lingkungan Kantor Kecamatan Pagentan Kabupaten Banjarnegara; Namun dari keberhasilan capaian kinerja masih terdapat catatan untuk perbaikan antara lain Jumlah kunjungan perpustakaan yang masih
rendah, terbatasnya akses perpustakaan menetap, jangkauan perpustakaan bergerak yang masih rendah, belum tersentuhnya pengelolaan arsip statis, belum adanya petugas pengelola khusus yang mengelola kearsipan di masing-masing OPD.
19
TABEL 2.3.2 ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN PD KECAMATAN PAGENTAN
KABUPATEN BANJARNEGARA dalam ribuan rupiah
No
Program dan Kegiatan
Anggaran Pada Tahun Ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke- Rasio Antara Realisasi dan
Anggaran Tahun Ke-
Rata-rata
Pertumbuhan
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Angga
ran
Realisa
si
Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Penyediaan jasa peralatan dan
perlengkapan kantor
6.800.000
8.100.000
6.800.000
5.700.000
16.400.000
4.82629
1
6.477.668
5.165.291
4.454.410
6.592.316
71 80 75,83
78,15
40.20
34.75
3
2 Penyediaan jasa
administrasi
keuangan
- - 24.000.
000
26.20
0.000
- - - 23.850.
000
26.20
0.000
- - - 99.3
8
100 23.5 22
3 Penyediaan
peralatan dan perlengkapan kantor
750.0
00
750.00
0
750.0
00
750.00
0
1.250.
000
494.
500
750.00
0
750.00
0
750.00
0
1.250.
000
66 100 100 100 100 0,0 0,01
4 Penyediaan bahan
logistik kantor
51.30
0.000
52.400.
000
61.30
0.000
55.715.
000
63.67
1.500
49.0
27.9
04
51.874.
900
51.300.
000
55.715.
000
63.52
2.500
95.6 99 100 100 99.7
7
12 11.8
5 Penyediaan Jasa
Admi-nistrasi
Perkantoran
- - - - 9.650.
000
- - - - 9.370.
000
- - - - 97.1
0
0 0
6 Pemberdayaan
Kecamatan
25.00
0.000
25.000.
000
25.00
0.000
49.800.
000
69.09
5.000
24.7
30.000
24.565.
500
25.000.
000
49.656.
000
69.09
5.000
98.9
2
98,2
6
100 99,7
1
99.0
6
31.9
8
31
7 Penunjang
operasional desa
berdikari,desa
pemula,& desa
prakarsa
- - - - 10.00
0.000
- - - - 10.00
0.000
- - - - 100 0 0
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
20
Pengadaan
Perlengkapan Gedung Kantor
- - - 22.000.000
28.35
0.000
- - -
21.700.000
28.12
0.000
- - - 98.
64
99.1
9
10.1 9.9
1 Pengadaan Mebeler - 0 0 0 - - - - - - - - - - - - -
2 Pemeliharaan rutin/
berkala rumah
jabatan
7.900.
000
2.900.0
00
7.900.
000
15.828.
000
2.37
0.00
0
2.900.0
00
7.900.0
00
15.828.
000
30 100 100 100 11,9 8,4
3 Pemeliharaan rutin/
berkala gedung kantor
3.000.
000
3.000.0
00
3.000.
000
13.000.
000
3.00
0.000
3.000.0
00
3.000.0
00
13.000.
000
100 100 100 100 100 100
4 Pemeliharaan rutin/
berkala
perlengkapan
gedung kantor
10.00
0.000
10.000.
000
10.00
0.000
10.000.
000
18.13
0.000
9.99
5.94
5
10.000.
000
10.000.
000
9.668.0
00
18.13
0.000
99.9
6
100 100 96.6
8
100 10.0
6
9.94
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1 Asistensi PATEN - - - 5.000.0
00
4.996.
000
- - - 5.000.0
00
4.996.
000
- - - 100 100 0 0
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja & Keuangan
1 Penyusunan laporan capaian kinerja &
ikhtisar relisasi
kinerja SKPD
- - - - 4.500 - - - - 4.500 - - - - 100 0 0
Penataan Administrasi Kependudukan
1 Peningkatan pelayanan publik
dalam bidang
kependudukan
1.500.000
5.000.000
5.000.000
5.000.000
5.000.000
1.500.00
0
3.775.000
5.000.000
5.000.000
5.000.000
100 75,5 100 100 100 10,6 9,45
2 Penyelenggaraan E
KTP
- 198.81
5.000
- - - - 165.27
1.700
- - - - 92.9
3
- - - 0 0
21
Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa
1 Fasilitasi penunjang
pilkades
- - - - - - - - - - - - - - - 0 0
Peningkatan & pengembangan pengelolaan keuangan daerah
1 Intensifikasi Pajak Daerah
- - - 10.000.000
10.042.500
- - - 10.000.000
10.013.500
- - - 100 99.71
0 0
Peningkatan Sarana
& Prasarana Wilayah
1 Peningkatan sarana
dan prasarana
wilayah kecamatan
- - - - - - - - - - - - - - - 0 0
Sumber : LKj IP Kecamatan Pagentan (diolah)
Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa realisasi anggaran pada masing- masing tahun dalam periode RPJMD 2011-2016 mencapai 90% lebih atau rata- rata serapan anggaran mencapai 93,91%. Hal ini mengindikasikan pendanaan di perangkat daerah Kecamatan Pagentan dapat
dimanfaatkan dengan baik. Secara keseluruhan dalam kurun waktu 2012 – 2016 tidak terdapat program/ kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan ataupun diluncurkan pada tahun berikutnya. Pendanaan di perangkat daerah Kecamatan Pagentan Kabupaten Banjarnegara dapat diserap secara baik.
22
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi OPD Kecamatan
Pagentan agar berjalan dengan lancar dan optimal, dipengaruhi oleh faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan sebagai berikut : a. Kekuatan (Strength)
1) Ditetapkanya Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 02 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah. 2) Adanya Peraturan Bupati Nomor 84 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Kecamatan. 3) Adanya Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang
Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan
OPD Kecamatan Pagentan. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian
Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah;
4) Hubungan kerja dan koordinasi yang baik antara pimpinan, para pejabat dan staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman
b. Kelemahan (Weakness) 1) Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki
kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat.
2) Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja
pegawai 3) Masih kurangnya dukungan data/ informasi/ peraturan yang
valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat.
4) Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana
untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di wilayah kecamatan.
c. Peluang (Opportunities)
1) Penerapan otonomi daerah yang memberikan kesempatan berprakarsa seluas-luasnya bagi daerah dalam perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan. 2) Melimpahnya potensi sumberdaya alam yang dapat dikelola untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
3) Adanya dukungan koordinasi lintas sektor di wilayah kecamatan yang mendukung tercapainya sinkronisasi dan integrasi kegiatan
lingkup kecamatan antara lain kegiatan Konferensi dinas/rapat koordinasi Muspika, UPT/Instansi dan Kepala Desa secara rutin di tingkat Kecamatan.
d. Tantangan (Threat) 1) Kondisi geografis wilayah kecamatan yang berbukit-bukit dan
tanah yang labil/ mudah bergerak mengakibatkan kerusakan infrastruktur transportasi dan bencana alam tanah longsor kerap kali terjadi sehingga menghambat mobilitas ekonomi dan sosial
masyarakat. 2) Tuntutan masyarakat semakin beragam untuk mendapatkan
pelayanan publik yang berkualitas.
23
3) Masih adanya aparat pemerintahan dan kelompok masyarakat yang belum memahami arti penting dari proses perencanaan
pembangunan partisipasif.
24
BAB III PERMASALAHAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3. 1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD
Suatu kondisi yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang
apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian atau menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada
masyarakat. Memperhatikan isu-isu dan permasalahan pembangunan yang
dihadapi diharapkan dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pemerintahan menuju good governance and clean government sehingga berdampak pada kualitas pembangunan daerah.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Kecamatan
Pagentan menghadapi beberapa permasalahan karena dampaknya yang signifikan bagi PD dimasa datang yang dirinci sesuai bidang tugas/ Seksi
yang ada sebagai berikut: a. Sekretariat
1) Terbatasnya personil yang menguasai dan memahami perencanaan
2) Kurangnya koordinasi antar seksi dalam penyusunan kegiatan dan penganggaran
3) Pemahaman terhadap Tupoksi masih kurang
4) Kurangnya etos kerja dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi 5) Masih Lemahnya jaringan internet
6) Terbatasnya sarana dan prasarana aparatur yang ada di Kecamatan
b. Seksi Tata Pemerintahan
1) Masih rendahnya pemahaman tupoksi perangkat desa 2) Masih kurangnya pengetahuan masyarakat kaitannya dengan
penyelenggaraan PATEN di kecamatan 3) Rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengurus dokumen
kependudukan
4) Rendahnya kemampuan aparatur desa 5) Kurangnya tertib administrasi desa 6) Masih terdapatnya kekosongan perangkat pemerintahan desa
7) Masih kurangnya kesadaran masyarakat dan aparatur pemerintah desa dalam melaksanakan kewajiban PBB
c. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 1) Rendahnya partisipasi masyarakat, keterwakilan perempuan dan
apatisme dalam mengikuti Musrenbang
2) Isu yang diangkat dalam Musrenbang masih terbatas pada pembangunan fisik, belum mengarah pada permasalahan ekonomi,
sosial, dan budaya 3) Rendahnya kapasitas aparatur perangkat desa dalam menyusun
laporan pelaksanaan pembangunan desa
4) Persepsi yang salah mengenai fungsi kecamatan pasca berlakunya UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
d. Seksi Kesejahteraan Rakyat
1) Kurangnya koordinasi dan respon PD dalam pelaksanaan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum
2) Masih belum sesuainya data penduduk miskin (by name, by address) dengan keadaan sebenarnya sehingga sering terjadi tidak tepat sasaran
3) Tanggung jawab percepatan pencapaian SPM yang utama berada pada PD terkait, Kecamatan sebagai pendukung belum diberikan
kewenangan untuk melaksanakan percepatan pencapaian SPM
25
4) Masih rendahnya keterlibatan Kecamatan dalam penetapan kelompok sasaran penyelenggaraan SPM
e. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum 1) Belum optimalnya koordinasi dalam penyelenggaraan ketentraman
dan ketertiban umum di wilayah kecamatan
2) Rendahnya kesadaran hukum dalam menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku
3) Meningkatnya angka perceraian 4) Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan
Siskamling dan rendahnya kesadaran aparatur pemerintah desa
dalam menumbuh kembangkan Linmas 3. 2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
Berdasarkan dokumen RPJMD Kabupaten Banjarnegara 2017-2022, Visi dan Misi Bupati Wakil Bupati Banjarnegara Tahun 2017-2022 adalah
sebagai berikut :
Visi yang akan dicapai adalah “BANJARNEGARA BERMARTABAT DAN SEJAHTERA” a. Dimensi pokok dari bermartabat lebih mengarah pada dimensi
immateriil dalam pembangunan. Diharapkan pada masa yang akan datang masyarakat Kabupaten Banjarnegara dapat memiliki harga diri yang lebih saat bersanding dengan masyarakat daerah lain baik di
level regional maupun nasional. Pencapaian pokok visi bermartabat ditandai dengan meningkatnya kualitas pelayanan pemerintahan yang
dapat menciptakan kondusifitas wilayah sebagai prasyarat berjalannya proses pembangunan.
b. Dimensi pokok dari sejahtera lebih mengarah pada dimensi materiil
dalam pembangunan. Diharapkan pada masa yang akan datang setiap individu masyarakat Kabupaten Banjarnegara dapat berperan serta
aktif dalam pembangunan berkelanjutan sehingga segala kebutuhan dapat terpenuhi utamanya kebutuhan dasar. Pencapaian pokok visi sejahtera ditandai dengan meningkatnya cakupan pemenuhan
kebutuhan dasar melalui peningkatan perekonomian masyarakat berbasis sektor unggulan dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup.
Misi yang akan dilaksanakan merupakan turunan dari pokok-pokok
visi yang telah didentifikasi sebelumnya adalah: 1. Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai
dan demokratis;
2. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;
3. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan dasar; 4. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien,
produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional; 5. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan dasar.
Adapun keterkaitan Visi Misi Kabupaten Banjarnegara tergambar pada tabel berikut yang memberikan gambaran lengkap perumusan pokok
visi dan misi.
26
Perumusan Visi dan Misi Kabupaten Banjarnegara
NO POKOK VISI MISI
1
Kabupaten Banjarnegara menjadi Kabupaten yang bermartabat
Pemenuhan hak dasar
Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai dan demokratis
Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan cakupan pemenuhan hak dasar
2
Kabupaten Banjarnegara menjadi Kabupaten yang sejahtera
Peningkatan kualitas pelayanan pemerintahan
Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik
Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produktif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional
Peningkatan perekonomian masyarakat berbasis sektor unggulan dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup
Mewujudkan pembangunan daerah yang berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan
Dengan pokok visi ini, diharapkan melalui peningkatan
pembangunan secara berkelanjutan maka dapat terwujud hasil-hasil pembangunan yang berkualitas dan merata. Untuk mencapai hal
tersebut, maka peningkatan pelayanan pemerintah pada masyarakat yang tercermin melalui reformasi birokrasi harus terus dilakukan. Hal tersebut memiliki arti penting, karena pemerintahan yang berwibawa bukan hanya
menghasilkan produk pemerintahan yang baik, namun juga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Pencapaian pokok visi ini ditandai dengan terwujudnya pembangunan daerah yang
berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan serta meningkatnya tata kelola pemerintahan. Pada prosesnya
pencapaian pokok visi tersebut harus memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, berpedoman pada RT RW, dan mengendalikan alih fungsi lahan.
Melalui kedua pokok visi ini Pemerintah Kabupaten Banjarnegara menyatakan dengan jelas kondisi yang ingin dicapai dari berjalannya roda pemerintahan. Kondisi dimana setiap individu dapat berperan serta aktif
dalam pembangunan berkelanjutan, sehingga segala kebutuhan, khususnya kebutuhan dasar dapat terpenuhi. Pencapaian pokok visi ini
ditandai dengan meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan dasar melalui peningkatan perekonomian masyarakat berbasis sektor unggulan dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup.
Bertitik tolak dari kewenangan tugas dan fungsi Pemerintah Kecamatan Pagentan Kabupaten Banjarnegara sebagaimana diuraikan
pada bab terdahulu, dalam mencapai Visi Kabupaten Banjarengara, maka Kecamatan Pagentan mempunyai peran dan fungsi menggerakan unsur
27
organisasi untuk bertindak lebih terarah dalam menjembatani keadaan masa kini dan masa datang yang diinginkan. Terutama dikaitkan dengan
pelaksanaan pelimpahan kewenangan yang secara mutlak harus didukung oleh sumberdaya manusia aparatur yang mampu mengelola tugas-tugas pelayanan secara optimal, efektif dan efisien, serta mampu
merumuskan kebijakan-kebijakan yang implementatif yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat, yang pada muaranya mewujudkan Visi
Kabupaten Banjarnegara. Adapun Misi yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam pencapaian
visi misi Kepala Dearah sesuai Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan
Pagentan sebagai salah satu Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara dari lima misi tersebut adalah Misi Kedua dan Keempat yaitu 1. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan
konsep tata kelola yang baik; Memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat,
memperkuat komitmen untuk menciptakan good and clean goverment. Fokus peningkatan pelayanan publik dan peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintah daerah, Melalui fokus pertama,
diharapkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat lebih dekat dan transparan. Sedangakan melalui fokus kedua, diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan meningkat.
2. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional;
Tata kelola keuangan merupakan salah satu aspek dalam good and clean goverment, diharapkan melalui misi ini pengelolaan keuangan dapat dilaksanakan lebih efektif dan efesien, dan lebih
mandiri dalam segi pembiayaan pembangunan.
No Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD
Permasalahan Pelayanan OPD
Faktor
Penghambat Pendorong
1. MISI KEDUA : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;
a. Masih lemahnya pemahaman aparatur terha-dap tupoksi dan koordinasi an-tar seksi, lintas sektoral dalam penyelenggara-an pemerintah-an kecamatan
b. Masih Terbatas-nya kualitas dan kuantitas pega-wai di keca-matan
c. Rendahnya pemahaman dan kesadaran
a. Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja pegawai
b. Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki kapasitas dan kompetensi yang memadai
dalam rangka mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat
c. Masih kurangnya dukungan data/
a. Adanya payung hukum dan regulasi yang mengatur untuk menyelenggarakan tugas dan fungi dan tata kerja kecamatan
b. Hubungan kerja yang baik antara pimpinan, para pejabat dan staf sehingga
tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman
c. Adanya Payung hukum dan regulasi tentang pelimpahan kewenganan
TUJUAN : a. Meningkatkan
kualitas pelayanan publik
b. Meningkatkan kualitas penye-lenggaraan pemerintahan daerah
SASARAN : i. Meningkatkan
kualitas j. Meningkatnya
efektivitas dan
28
transparansi layanan publik
k. Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas apatur
l. Meningkatnya kualitas pengelolaan pemerintahan desa
masyarakat terhadap penyelenggara-an PATEN , Dokumen Kependudukan dan Pencatatan Sipil
d. Masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana baik secara kualitas maupun kuantitas
e. Masih rendahnya nilai SAKIP
f. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan musrenbang
g. Kegiatan pembangunan di desa masih mengutamakan fisik, belum memprioritas-kan pada per-masalahan ekonomi, sosial, dan budaya
h. Belum tertibnya administrasi pemerintahan desa
informasi/ peraturan yang valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat pelayanan administrasi kependudukan lamban
d. Masih terbatasnya
dukungan anggaran dan sarana prasarana untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di wilayah kecamatan.
e. Masih rendahnya keselarasan dokumen perencanaan, keuangan dan pelaporan yang ada serta konsistensi data yang disajikan masih kurang.
f. Apatisme masyarakat dalam mengikuti musrenbang
g. Masih
rendahnya pemahaman masyarakat maupun aparatur desa tentang hakekat pembangunan nasional
h. Masih
pemerintah dari Bupati kepada Camat yang dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan PD Kecamatan Pagentan
d. Optimalisasi sarana dan prasarana yang ada
e. Adanya E SAKIP
f. Komitmen stakeholder untuk
melaksanakan musrenbang
g. Adanya pendampingan pelaksanaan pembangunan di desa
h. Adanya regulasi yang mengatur tentang administrasi desa dan tata naskah dinas
29
rendahnya kapasitas aparatur desa dalam melaksanakan tertib administrasi pemerintahan desa
2. MISI KEEMPAT : Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga
profesional; TUJUAN : Mewujudkan reformasi tata kelola keuangan SASARAN : Meningkatnya kemandirian daerah
a. Belum optimalnya pelaksanaan intensifikasi PBB kepada warga masyarakat oleh aparatur desa
a. Masih kurangnya keseriusan masyarakat dan petugas pemungut dalam pelunasan PBB lebih
awal
a. Adanya reward bagi desa atau kecamatan lunas paling cepat
Dari diagram diatas dapat diuraikan bahwa dalam rangka mendukung visi misi terdapat faktor penghambat dan pendorong
sebagai berikut : 1. Faktor penghambat
a. Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja
pegawai; Masih adanya pegawai yang kurang disiplin dalam menepati jam kerja, melaksanakan kepentingan pribadi pada saat jam
kerja, penggunaan pakaian dinas belum sepenuhnya rapi dan lengkap atributnya, alur tahapan SOP sering terlewati dan
terdapat kecenderungan menunggu perintah atasan dalam bekerja tidak menggali ide dan kretifitas untuk menunjang tupoksi yang diembanya sehingga ketersediaan data dan
informasi menjadi kurang lengkap. b. Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki
kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat; Jumlah PNS di Kecamatan Pagentan tercatat adalah 24 orang,
namun yang melaksanakan tugas di Kecamatan adalah 14 orang , sedangkan 10 orang lainya adalah sekdes. Pendidikan PNS rata-rata SMA, belum semua pejabat eselon berpendidikan
S1 dan mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan. Tidak semua subag dan seksi memiliki staf PNS, sehingga ada
tambahan THL 3 orang, untuk jaga malam 1 orang dan 2 orang operator komputer. Idealnya kebutuhan pegawai di kecamatan adalah 24 orang yang bertugas khusus di
Kecamatan, tidak termasuk sekdes PNS, dengan pendidikan S1 untuk semua pejabat eselon dan telah mengikuti diklatpim.
30
Kekurangan personil berakibat pada duplikasi pekerjaan yang tidak sesui kemampuan sehingga hasilnya kurang optimal.
c. Masih kurangnya dukungan data informasi dari masyarakat, peraturan yang valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat;
Kurangnya kelengkapan data dan informasi dari masyarakat saat mengurus kebutuhan administrasi menjadikan pelayanan
terhambat, termasuk aturan tambahan persyaratan dokumen yang harus dilampirkan saat pengurusan. Belum konsistennya kecepatan pelayanan adminstrasi kependudukan karena alasan
teknis dan regulasi. Seharusnya kemajuan teknologi dibarengi dengan kecepatan pelayanan termasuk KTP dan KK bisa satu hari jadi, namun sampai sekarang masih memakan waktu yang
lama. Komitmen one day service masih sulit diterapkan. d. Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana
untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di wilayah kecamatan. Jumlah sepeda motor inventaris untuk operasional ke desa
dari jumlah 5, 3 sudah tidak layak padahal secara geografis sebagian besar wilayah desa di kecamatan Pagentan adalah perbukitan sehingga kurang memadai. Rumah dinas untuk
domisili camat sudah rusak berat, dan peralatan kantor dan rumah tangga + 30% sudah harus di perbaharui karena
rusak, namun belum teralokasikan anggarannya. e. Masih rendahnya keselarasan dokumen perencanaan,
keuangan dan pelaporan yang ada serta konsistensi data
yang disajikan masih kurang valid. Dokumen perencanaan yang ada sebelumnya baik Renstra,
RKT, Renja, RKA RKPD dan lainnya kurang singkron dan konsisten, dikarenakan terbatasnya ketersediaan data dan informasi dari desa maupun dinas instansi lintas sektoral di
kecamatan, sehingga saat pembuatan pelaporan menjadi kurang valid.
f. Apatisme masyarakat dalam mengikuti musrenbang.
Anggapan sebagian masyarakat bahwa kegiatan musrenbang hanya formalitas saja, baik di tingkat dusun dan desa untuk
mencukupi tahapan proses perencanaan pembangunan. Usulan dari kelompok perempuan, pemuda masih kurang diapresiasi. Pelaksanaan di Tingkat Kecamatan kehilangan
gregetnya karena kecamatan kurang memiliki kekuatan untuk merealisasikan usulan-usulan dari desa.
g. Masih rendahnya pemahaman masyarakat maupun aparatur desa tentang hakekat pembangunan nasional Kengganan dari masyarakat maupun aparatur desa dalam
memahami regulasi yang ada untuk membangun desa, sehingga pada saat musyawarah di desa untuk merencanakan pembangunan yang muncul utama sebagai
prioritas hampir sebagaian besar adalah pembangunan fisik jalan, jembatan, talud gedung dan lainya. Pembangunan
manusia peningkatan kapasitas manusia secara keseluruhan meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya secara berkesinambungan masih dinomorduakan, karena hasilnya
tidak langsung terlihat, sehingga tingkat keberdayaan masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan masih
rendah dan jaminan kesejahteraan kurang memadai.
31
h. Masih rendahnya kapasitas aparatur desa dalam melaksanakan tertib administrasi pemerintahan desa.
Belum semua desa di Kecamatan melaksanakan tertib administrasi desa secara keseluruhan, surat menyurat belum menggunakan tata naskah dinas, pencatatan data dan
informasi sesuai tupoksi perangkat desa belum sepenuhnya dijalankan, pencarian kembali dokumen dan pelaporan
menjadi terhambat, tidak semua perangkat desa bisa menggunakan komputer.
i. Masih kurangnya keseriusan masyarakat dan petugas
pemungut dalam pelunasan PBB lebih awal Secara umum kesadaran masyarakat di kecamatan Pagentan sudah bagus, terbukti setiap tahun lunas 100%. Namun
demikian masih ada beberapa masyarakat yang harus terus dimotivasi agar tidak menunda-nunda pembayaran karena
menunggu jatuh tempo. Selain itu masih ada desa yang kurang tertib dalam mengadministrasikan pendistribusian SPPT kepada masyarakat, sehingga menyulitkan dalam
pengecekan pembayaran. Juga masih ada desa yang petugasnya tidak segera menyetorkan hasil pungutan tersebut ke bank yang ditunjuk sehingga komitmen lunas
pada bulan awal Maret atau April sering mundur ke bulan-bulan berikutnya padahal dari masyarakat sudah masuk.
2. Faktor Pendorong a. Adanya payung hukum dan regulasi yang mengatur untuk
menyelenggarakan tugas dan fungi dan tata kerja kecamatan.
Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 84 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Kecamatan. b. Hubungan kerja yang baik antara pimpinan, para pejabat dan
staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan
nyaman. Dalam melaksanakan tugas dan kewajibanya mengedepankan semangat kekeluargaan saling membantu, bekerja sama jika
ada seksi lain yang membutuhkan dan saling mengingatkan. c. Adanya Payung hukum dan regulasi tentang pelimpahan
kewenganan pemerintah dari Bupati kepada Camat yang dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan PD Kecamatan Pagentan.
Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada
Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan OPD Kecamatan Pagentan.
d. Optimalisasi sarana dan prasarana yang ada. Terhadap sarana dan prasarana yang ada dimanfaatkan secara maksimal dan dipelihara dengan sebaik-baiknya.
e. Adanya E-SAKIP. Mulai diberlakukannya E-SAKIP dokumen perencanaan
tersimpan secara elektronik sehingga konsistensi data bisa terjaga.
f. Komitmen stakeholder untuk melaksanakan musrenbang.
Kegiatan musrenbang dalam setiap tahapan di tingkat dusun, desa dan kecamatan tetap dilaksanakan dengan
32
memperhatikan tata cara aturan yang berlaku dan pelaksanaanya terjadwalkan tiap tahun.
g. Adanya pendampingan pelaksanaan pembangunan di desa.. Meningkatkan kapasitas aparatur desa dan peran serta masyarakat dalam pembangunan melalui pendampingan dari
kecamatan sesuai tugas pokok fungsinya baik dari aparat kecamatan maupun pendamping kecamatan dan pendamping
lokal desa dalam pelaksanaan pembangunan manusia seutuhnya.
h. Adanya regulasi yang mengatur tentang administrasi desa dan
tata naskah dinas. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 47 Tahun 2016 tentang administrasi desa dan Peraturan Bupati No : 85 tahun 2016
tentang tata naskah dinas sebagai pedoman pelaksanaan
administrasi desa .
i. Adanya reward bagi desa atau kecamatan yang lunas paling cepat
Pemberian reward bagi desa atau kecamatan yang lunas paling cepat dari Pemerintah Kabupaten menjadi motivasi tersendiri bagi desa maupun kecamatan agar masyarakat segera
melunasi PBB lebih awal. Intensifikasi PBB dilaksanakan tidak menunggu SPPT terbit, baik oleh aparatur desa maupun kecamatan setiap ada kesempatan memberikan motivasi
kepada aparatur desa maupun masyarakat akan pentingnya PBB bagi kemandirian keuangan daerah. Di beberapa desa
dibuat sistem tabungan PBB bekerja sama dengan dasa wisma, menggunakan baku PBB Tahun sebelumnya sehingga saat SPPT terbit masyarakat tinggal menambahi kekurangannya
saja. Pada hari pertama pembukaan loket PBB di Bank beberapa desa dari kecamatan Pagentan sudah mengantri
untuk melunasi dan kemudian mendapatkan penghargaan karena lunas paling awal dan atau lunas pertama pada hari tersebut. Selain itu ada desa yang mengadakan pembayaran
serentak disertai dengan hiburan dan doorprise, sehingga dalam satu hari seluruh desa bisa lunas sekaligus, atau menggunakan cara pekan PBB, dengan pos di tiap dusun.
Sebelum jatuh tempo semua desa di Kecamatan Pagentan sudah lunas PBB 100%.
3.3. Penentuan Isu-Isu Strategis Selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan, Kecamatan Pagentan
dituntut lebih responsif dan inovatif dalam menghadapi perubahan-
perubahan. Arah pelaksanaan pembangunan menjadi lebih tepat sasaran dengan memperhatikan isu-isu strategis yang terjadi di masyarakat.
Untuk itu perlu diantisipasi dengan perencanaan yang matang sehingga arah pembangunan sesuai dengan tujuan pembangunan daerah.
Berdasarkan hasil analisis terhadap identifikasi permasalahan
kemudian dilakukan penentuan isu-isu stretegis dengan penilaian (scoring) dari kriteria-kriteria permasalahan yang memliki pengaruh signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra dan pelayanan pubik,
dapat dirumuskan isu-isu strategis sebagai berikut : a. Masih lemahnya pemahaman aparatur terhadap tupoksi dan
koordinasi antar seksi dalam penyelenggaraan pemerintahan kecamatan.
b. Masih Terbatasnya kualitas dan kuantitas pegawai di kecamatan.
33
c. Masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana baik secara kualitas maupun kuantitas.
d. Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap penyelenggaraan PATEN, Dokumen Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
e. Rendahnya kemampuan SDM perangkat desa dalam penyelenggaraan tertib administrasi desa.
f. Masih kurangnya kesadaran aparatur pemerintah desa dalam memenuhi kewajiban terkait pelunasan PBB.
g. Adanya apatisme, rendahnya partisipasi, belum terpenuhinya
keterwakilan perempuan, dan terbatasnya pemahaman tentang isu sosial ekonomi dalam Musrenbang.
h. Rendahnya kemampuan perangkat desa dalam penatausahaan
keuangan desa terkait dengan implementasi Dana Desa dan Alokasi Dana Desa.
i. Masih rendahnya kesadaran aparatur pemerintahan desa dalam melakukan implementasi (tidak sesuai dengan juknis) program-program peningkatan kesejahteraan masyarakat (penanggulangan
kemiskinan, kesehatan, pendidikan, sosial budaya, dan keagamaan). j. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan Siskamling
dan rendahnya kesadaran aparatur pemerintah desa dalam
menumbuh kembangkan Linmas.
34
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah PD
Tujuan dan sasaran merupakan merupakan dampak (impact)
keberhasilan pembangunan daerah yang diperoleh dari pencapaian berbagai program prioritas terkait. Tujuan dan sasaran bertindak sebagai
jembatan bagi visi dan misi menuju prioritas program. Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu
dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan
permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Rumusan pernyataan tujuan biasanya disusun dengan membalikkan pernyataan isu, permasalahan, dan peluang menjadi suatu kalimat positif
yang ringkas. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Perumusan sasaran perlu memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas
dan fungsi perangkat daerah. Tujuan dan sasaran jangka menengah Kecamatan Pagentan
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :
Visi : Terwujudnya Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera
Misi Kedua : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;
Tujuan Sasaran
1. Meningkatkan kualitas pelayanan public
1.1. Meningkatnya nilai survey kepuasan masyarakat
2. Meningkatkan mutu pelayanan melalui PATEN
1.2. Meningkatnya mutu pelayanan melalui PATEN
3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah
1.3. Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas apatur.
4. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan desa
1.4. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan desa.
5. Meningkatkan tertib administrasi desa 1.5. Meningkatnya tertib administrasi desa
Misi Keempat: Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional;
Tujuan Sasaran
1. Meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan petugas pemungut pajak sesuai dengan kewajibannya
1.1. Meningkatnya jumlah PAD
Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Kecamatan
Pagentan Kab. Banjarnegara beserta indikator kinerjanya disajikan dalam
Tabel 4.1 sebagaimana berikut ini.
35
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah
Tahun 2017-2022
No. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Satuan
Kondisi Awal
Target Kinerja Sasaran Target
Akhir Renstra 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik
Meningkatnya nilai survey kepu-asan masyarakat
Nilai survey kepuasan masyara-kat
Angka 81,5 85,1 85,1 85,2 85,2 85,2 85,3 85,3
2. Meningkatkan mutu pelayanan melalui PATEN
Mening-katnya mutu pelayanan melalui PATEN
Persenta-se usaha yang berijin
% 20 20 40 60 80 85 100 100
Persenta-se non perijinan yang terlayani
% 100 100 100 100 100 100 100 100
3. Meningkatkan kualitas penyelenggara-an pe-merintahan daerah
Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas aparatur
Indek penilaian SAKIP
Nilai C C C CC CC CC CC B
36
4. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan desa
Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan desa
Persentase desa yang memiliki BUMDES
% 35 40 50 75 80 85 90 100
5. Meningkatkan tertib administrasi desa
Meningkatnya tertib administrasi desa
Persentase desa tertib administrasi pemerintahan desa
% 50 50 60 70 75 80 80 90
6. Meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan petugas pemungut pajak sesuai dengan kewajibannya
Meningkatnya jumlah PAD
Persentase pelunasan PBB
% 100 100 100 100 100 100 100 100
37
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1. Strategi dan Arah Kebijakan Perangkat Daerah
Strategi adalah langkah – langkah berisikan program – program
indikatif untuk mewujudkan tujuan, Rumusan Strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai, yang
selanjutnya diperjelas dengan serangkaian kebijakan. Kebijakan diambil sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi program kegiatan untuk mencapai tujuan. Kecamatan Pagentan dalam rangka mewujudkan
tujuan tersebut menetapkan strategi dan kebijakan sebagai berikut : 5.1.1. Strategi
1. Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran yang didukung
dengan peningkatan kualitas pelayanan oleh aparatur kecamatan 2. Peningkatan kinerja aparatur kecamatan dalam menjalankan
tugas 3. Peningkatan kapasitas SDM aparatur PATEN 4. Peningkatan penataan administrasi kependudukan Program E-
KTP 5. Peningkatan ketepatan pelaporan capaian kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja SKPD
6. Peningkatan partisipasi masyarakat dan desa dalam pembangunan
7. Peningkatan tertib administrasi pemerintahan desa 8. Peningkatan kapasitas Tim Intensifikasi PBB Kecamatan dan
Desa
5.1.2. Kebijakan 1. Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran secara prima
dengan prosedur yang jelas 2. Meningkatkan sarana dan prasarana kantor 3. Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur PATEN
4. Mengoptimalkan pelayanan pembuatan E-KTP dan KK 5. Meningkatkan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja
dan keuangan
6. Meningkatkan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan pemberdayaan masyarakat desa
7. Meningkatkan koordinasi, pembinaan, fasilitasi dan pengawasan administrasi pemerintahan desa
8. Meningkatkan pelaksanaan intensifikasi PBB kepada
masyarakat secara optimal
38
Tabel 5.1.1 Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pelayanan Kecamatan Pagentan
VISI : BANJARNEGARA BERMARTABAT DAN SEJAHTERA
Misi Kedua : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1 2 3 4
Meningkatkan kualitas pelayanan publik
Meningkatnya nilai survey kepuasan masyarakat
Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran yang didukung dengan peningkatan kualitas pelayanan oleh aparatur kecamatan
Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran secara prima dengan prosedur yang jelas
Peningkatan
kinerja aparatur kecamatan dalam menjalankan tugas
Meningkatkan
sarana dan prasarana kantor
Meningkatkan mutu pelayanan melalui PATEN
Meningkatnya mutu pelayanan melalui PATEN
Peningkatan kapasitas SDM aparatur PATEN
Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur PATEN
Peningkatan penataan administrasi kependudukan Program E-KTP
Mengoptimalkan pelayanan pembuatan E-KTP dan KK
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah
Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas aparatur
Peningkatan ketepatan pelaporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Meningkatkan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan desa
Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan desa
Peningkatan partisipasi masyarakat dan desa dalam pembangunan
Meningkatkan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan pemberdayaan masyarakat desa
Meningtkan tertib admnistrasi pemerintahan desa
Meningkatnya tertib administrasi pemerinthaan desa
Peningkatan tertib administrasi pemerintahan desa
Meningkatkan koordinasi, pembinaan, fasilitasi dan pengawasan administrasi pemerintahan desa
39
Misi Keempat : Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga professional
Meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan petugas pemungut pajak sesuai dengan kewajibannya
Meningkatnya jumlah PAD
Peningkatan kapasitas Tim Intensifikasi PBB Kecamatan dan Desa
Meningkatkan pelaksanaan intensifikasi PBB kepada masyarakat secara optimal
40
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN INDIKATIF
Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu
untuk mendapatkan hasil guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu.
Dengan demikian program perlu dijabarkan ke dalam kegiatan yang terukur kinerjanya, jelas kelompok sasarannya dan juga perencanaan anggarannya.
Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan PD Kecamatan Pagentan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan 6 (enam) kegiatan yakni : a. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
b. Penyediaan jasa administrasi keuangan c. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
d. Penyediaan bahan logistik kantor e. Penyediaan jasa administrasi perkantoran f. Pemberdayaan kecamatan
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan 4 (empat) kegiatan yakni : a. Pengadaan peralatan dan Perlengkapan gedung kantor
b. Pemeliharaan rutin/ berkala rumah jabatan c. Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor
d. Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan 1 (satu)
kegiatan yakni :
a. Asistensi PATEN 4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan, dengan 1 (satu) kegiatan yakni : a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
5. Program Penataan Administrasi Kependudukan, dengan 1 (satu) kegiatan
yakni : a. Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan
6. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah,
dengan 1 (satu) kegiatan yakni :
a. Intensifikasi pajak daerah Untuk lebih jelasnya gambaran program, kegiatan dengan indikator
kinerja beserta pendanaan indikatif terinci pada tabel berikut.
41
TABEL 6.1. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
PD KECAMATAN PAGENTAN KABUPATEN BANJARNEGARA Dalam ribuan rupiah
Kode Program/ Kegiatan
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Data Capaian
Pada awal Tahun
Perencanaa
n (2016)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD 2022
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
2.06.4.06.10.01
Program pelayanan administrasi
perkantoran
Persentase terpenuhinya pelayanan administrasi
perkantoran secara prima dengan prosedur yang jelas
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Kecamatan
2.06.4.06.10.01.3
1. Terpenuhinya jasa peralatan dan perlengkapan
kantor
Jumlah jasa peralatan dan perlengkapan kantor yg terpenuhi
100 % 100 % 6.480 100 % 7.000 100 % 7.500 100 % 8000 100 % 9.600 100 % 38580 Kecamatan
2.06.4.06.10.01.7
2. Terpenuhinya jasa
administrasi keuangan
Jumlah jasa adm keuangan yang
terpenuhi
100 % 100 % 19.800 100 % 20.750 100 % 20.750
100 % 27.000 100 % 27.800
100 % 120.350 Kecamatan
2.06.4.06.10.0
1.13
3. Terpenuhinya
peralatan dan perlengkapan kantor
Jumlah peralatan dan
perlengkapan kantor yang terpenuhi
1 Paket 1 Paket 1.000 1 Paket 7.500 1 Paket 7.500 1 Paket 15.000 1 Paket 20.000
1 Paket 56.100 Kecamatan
2.06.4.06.10.0
1.16
4. Terpenuhinya
bahan logistik kantor
Jumlah bahan logistik
yang terpenuhi
1 paket 1 paket 74.760 1 paket 40.000 1 paket 70.000
1 paket 75.000 1 paket 80.000
1 paket 338.760 Kecamatan
2.06.4.06.10.0
1.19
5. Terpenuhinya
jasa administrasi perkantoran
Jumlah jasa adm
perkantoran yang terpenuhi
1 Orang 1 Orang 58.549 1 Orang 98.451 1 Orang 124.000
1 Orang 130.000 1 Orang 135.000
1 Orang 546.000 Kecamatan
2.06.4.06.10.01.20
6. Pemberdayaan Kecamatan
Jumlah Desa yang memiliki BUMDES
3 Desa 3 Desa 146.000 7 Desa 150.000 9 Desa 150.000
10 Desa 170.000 16 Desa 175.000
16 Desa 801.000 Kecamatan
Jumlah fasilitasi ,
koord, pembinaan dan pengawasan urusan pemerintahan desa (kelembagaan dan
aparatur desa)
16 Desa 16 Desa 16 Desa 16 Desa 16 desa 16 Desa 16 Desa Kecamatan
Jumlah fasilitasi , 16 Desa 16 Desa 16 Desa 16 Desa 16 desa 16 Desa 16 Desa Kecamatan
42
Kode Program/ Kegiatan
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Data Capaian
Pada awal Tahun
Perencanaan (2016)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD 2022
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
koord, pembinaan urusan (perencanaan pembangunan desa,
pemberdayaan masy dan desa, usaha peningkatan ekonomi produktif)
Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan tramtibum dan pelayanan
(ketentraman dan ketertiban umum)
16 Desa 16 Desa 16 Desa 16 Desa 16 desa 16 Desa 16 Desa Kecamatan
Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan urusan Kesra (kepemudaan, olahraga,
seni budaya, keagamaan, kesehatan, pendidikan dan pemeliharaan fasilitas
umum)
16 Desa 16 Desa 16 Desa 16 Desa 16 desa 16 Desa 16 Desa Kecamatan
Jumlah desa tertib adm
umum
0 4 desa 7 desa 12 desa 14 desa 16 desa 16 desa
Jumlah desa tertib adm
kependudukan
0 4 desa 7 desa 11 desa 14 desa 16 desa 16 desa
Jumlah desa tertib adm
keuangan
0 4 desa 7 desa 11 desa 14 desa 16 desa 16 desa
Jumlah desa tertib adm pembangunan
0 4 desa 7 desa 11 desa 14 desa 16 desa 16 desa
Jumlah Desa tertib adm lainnya
0 4 desa 7 desa 11 desa 14 desa 16 desa 16 desa
2.06.4.06.10.02
Program peningkatan
sarana dan
Persentase sarana & prasarana aparatur
yang terpenuhi
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 484.900 Kecamatan
43
Kode Program/ Kegiatan
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Data Capaian
Pada awal Tahun
Perencanaan (2016)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD 2022
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
prasarana aparatur
2.06.4.06.10.0
2.9
a. Pengadaan
perlengkapan gedung kantor
Jumlah perlengkapan
gedung kantor yang terpenuhi
7 Jenis 1 jenis 16.000 2 jenis 17.600 2 jenis 19.300
1 jenis 21.000 2 jenis 22.000
7 jenis 95.900 Kecamatan
2.06.4.06.10.0
2.20
b. Pemeliharaan
rutin / berkala rumah dinas
Jumlah pemeliharaan
rumah dinas
1 unit 1 unit
15.000 1 unit
16.500 1 unit
18.000
1 unit
19.800 1 unit
21.700
1 unit
91.000 Kecamatan
2.06.4.06.10.0
2.22
c. Pemeliharaan
rutin / berkala gedung kantor
Jumlah pemeliharaan
gedung kantor
2 unit 2 unit 30.000 2 unit 33.000 2 unit 36.000
2 unit 40.000 2 unit 44.000
2 unit 183.000 Kecamatan
2.06.4.06.10.02.26
d. Pemeliharaan rutin / berkala
perlengkapan gedung kantor
Jumlah sarana & prasarana aparatur
yang dipelihara
7 jenis 7 jenis 20.000 7 jenis 20.000 7 Jenis 25.000
7 Jenis 25.000 7 Jenis 25.000
7 jenis 115.000 Kecamatan
2.06.4.06.10.0
5
Program
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase perijinan &
non perijinan yang terlayani
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 95.000 Kecamatan
2.06.4.06.10.05.24
a. Asistensi PATEN
Jumlah permohonan ijin yang terlayani
71 Perijinan 49 Perijina
n
15.000 62 Perijina
n
17.000 79 Perijina
n
19.000
86 Perijina
n
21.000 90 Perijina
n
23.000
366 Perijina
n
95.000 Kecamatan
Jumlah permohonan non perijinan yang terlayani
3.100 3.600 4.200 4.800 5.200 6.100 23.900
2.06.4.06.10.06
Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan
Persentase pelaksanaan penyusunan Dokumen Keuangan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 38.500 Kecamatan
2.06.4.06.10.06.01
a. Penyusunan laporan capaian kinerja & ikhtisar realisasi
kinerja SKPD
Jumlah dokumen perencanaan yang disusun
8 Dokumen 8 Dok. 5.000 6 Dok. 7.500 6 Dok. 7.500 6 Dok. 8.500 6 Dok. 10.000
8 Dok. 38.500 Kecamatan
Jumlah Dokumen Pelaporan yang disusun
6 dok 6 dok 6 dok 6 dok 6 dok 6 dok 6 dok
2.06.4.06.10.15
Program Penataan Administrasi Kependudukan
Persentase permohonan (administrasi kependudukan) KK dan KTP yang terlayani
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 25.000 Kecamatan
44
Kode Program/ Kegiatan
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Data Capaian
Pada awal Tahun
Perencanaan (2016)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD 2022
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
2.06.4.06.10.15.7
a. Peningkatan pelaya-nan publik dalam
bidang kependudukan
Jumlah pemohon KK yang terlayani
9.433 pemohon
9.561 Pemoho
n
5.000 10.849 pemoho
n
5.000 10.900 pemoho
n
5.000 11.000 pemoho
n
5.000 11.050 pemoho
n
5.000 12.000 pemoho
n
25.000 Kecamatan
Jumlah pemohon KTP yang terlayani
4.221 Pemohon
1.761 pemoho
n
24.553 pemoho
n
24.600 pemoho
n
24.625 pemoho
n
24.650 pemoho
n
24.700 pemoho
n
Kecamatan
2.06.4.06.10.1
7
Program
Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Persentase pembayaran
PBB
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 347.000 Kecamatan
2.06.4.06.10.17.52
a. Intensifikasi Pajak Daerah
Jumlah pelunasan PBB 573.061.799 100 %
576.061.799
100% 633.667.979
100% 692.034.72
7
100% 766.738.251
100 % 843.412.00
0
100% 67.566.000
Kecamatan
Jumlah tunggakan PBB 0 0 0 0 0 0 0
45
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap
unit kerja. Indikator kinerja atau indikator keberhasilan untuk setiap jenis
pelayanan pada bidang-bidang kewenangan yang diselenggarakan oleh unit organisasi perangkat daerah dalam bentuk standar pelayanan yang ditetapkan
oleh Pemerintah Daerah Kab. Banjarnegara. Penetapan standar pelayanan merupakan cara untuk menjamin dan meningkatkan akuntabilitas pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakat.
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualikatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja harus merupakan sesuatau yang akan dihitung
dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkatan kinerja baik dalam tahap perencanaan (ex ente), tahap pelaksanaan
(on going), maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi (ex post) Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan suatu
instrumen pertanggungjawaban yang terdiri dari berbagai indikator dan mekanisme kegiatan pengukuran,penilaian dan pelaporan kinerja secara menyeluruh dan terpadu untuk memenuhi kewajiban pemerintah dalam
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas, fungsi dan misi organisasi.
Pada sektor publik seperti entitas pemerintah sistem akuntabilitas kinerja
menghadapi masalah berupa sulitnya mengukur kinerja dan menentukan indikator kinerja yang tepat. Problematik tersebut timbul karena sektor publik
memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan sektor bisnis, terutama menyangkut output, outcome dan tujuan utama entitas. Output entitas pemerintahan sebagian besar berupa jasa pelayanan publik yang sulit diukur
kuantitas maupun kualitasnya. Indikator Kinerja Kecamatan Pagentan yang mengacu pada tujuan dan sasaran
RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017- 2022 adalah indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Kecamatan Pagentan dalam 5 (lima) tahun mendatang sebagai komitmen untuk
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Banjarnegara. Indikator kinerja ini juga berhubungandengan arah kebijakan dan kebijakan umum dalam RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 yang
diamanatkan kepada Kecamatan Pagentan. Tabel dibawah ini akan menyajikan indikator kinerja yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
46
Tabel 7.1 INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN RPJMD TAHUN 2017 – 2022
No Indikator Satuan
Kondisi Kinerja
Awal
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD (2022)
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 Indeks
kepuasan layanan
masyarakat
Angka 80,66 80,70 81,0
0 81,2
5 81,2
5 81,2
5 81,25
2 Nilai AKIP Nilai C C C CC CC CC CC
3 Persentase
peningkatan
desa berkembang
% 80 80 85 85 90 90 90
4 Rasio kemandirian
keuangan
daerah
% 80 80 90 90 95 100 100
47
BAB VII PENUTUP
Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) Kecamatan Pagentan
Tahun 2017-2022 merupakan pedoman taktis strategis dalam pelaksanaan
kegiatan-kegiatan dan merupakan produk kesepakatan dan komitmen bersama bagi seluruh Unit Kerja yang ada di lingkungan Kecamatan Pagentan
dalam menjalankan tugas dan fungsi organisasi sehingga diharapkan dapat tercapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Terutama dalam mendukung sasaran pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 85 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 - 2022.
Pada penyusunan Rencana Kerja Kecamatan Pagentan yang dibuat setiap tahun Renstra Perangkat Daerah ini menjadi pedoman dengan tetap mengacu
pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Banjarnegara tahun berikutnya.
Selanjutnya Rencana Stategis (Renstra) OPD disusun dalam rangka
melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijaksanaan yang dipercayakan kepada setiap Dinas Instansi Pemerintah berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Renstra
PD berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Oleh karena itu tanpa dukungan dan peran aktif seluruh unsur pelaksana dan partisipasi
aktif masyarakat dalam pelaksanaannya mustahil seluruh tujuan dan sasaran dalam renstra ini dapat dicapai.
Namun demikian, dengan semangat kemandirian otonomi daerah Insha
Allah pada pelaksanaannya nanti dapat mendukung tercapainya visi Bupati Banjarnegara 2017–2022 “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”, dan misi
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara 2017-2022 khususnya misi kedua Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik dan Misi Keempat Mewujudkan tata kelola keuangan daerah
yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional.
Kami menyadari dalam menyusun Rencana Strategis ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran, masukan dan kritikan yang membangun dari semua pihak senantiasa kami harapkan guna tersusunnya dokumen yang
lebih baik pada masa mendatang.
1
VI. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH KECAMATAN VI. R. KECAMATAN PEJAWARAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap
daerah diharuskan untuk menyusun 5 (lima) dokumen perencanaan
pembangunan yaitu :
1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
3. Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD)
4. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
5. Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD)
Ditegaskan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah bahwa Rencana Strategis
Perangkat Daerah (Renstra PD) adalah dokumen perencanaan Perangkat
Daerah untuk periode 5 (lima) tahun serta diatur kemudian dalam
Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 86 Tahun 2017
tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata cara Evaluasi RRPJPD dan RPJMD, serta
Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD.
Renstra Kecamatan Pejawaran merupakan bentuk upaya
mengelola dan mengembangkan potensi sumber daya daerah untuk
mengatasi berbagai tantangan permasalahan yang ada dalam
mewujudkan pembangunan di Banjarnegara. Dalam rangka
melaksanakan Pembangunan Berkelanjutan dibutuhkan SDM/Aparatur
yang memiliki kompetensi, integritas dan profesionalitas dalam
menyelenggarakan pemerintahan dan melaksanakan pembangunan
melalui tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Alur dan mekanisme penyusunan Renstra Kecamatan Pejawaran
diiliustrasikan sebagai berikut :
2
Analisis Gambaran pelayanan
SKPD
Perumusan Isu-isu
strategis berdasarkan
tusi
Perumusan Strategi dan
kebijakan
Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan
indikatif berdasarkan
rencana program prioritas RPJMD
Pengolahan data dan informasi
Perumusan visi dan misi
SKPD
Perumusan Tujuan
Perumusan sasaran
Rancangan Renstra-SKPD
· Pendahuluan· Gambaran pelayanan SKPD· isu-isu strategis berdasarkan
tugas pokok dan fungsi· visi, misi, tujuan dan sasaran,
strategi dan kebijakan · rencana program, kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif
· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
Perumusan indikator kinerja
SKPD yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD
SPM
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Penelaahan RTRW
Rancangan Renstra-SKPD
Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD
kepada Bappeda
Penelaahan KLHS
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Renstra-KLdan Renstra
SKPD Provinsi
Keterkaitan Renstra Kecamatan Pejawaran dengan RPJMD, dan
dengan Renja perangkat daerah: Penyusunan Renstra mengacu pada
tugas dan fungsi perangkat daerah sesuai dengan Peraturan Daerah
tentang Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara, Peraturan Bupati
Banjarnegara tentang Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah, RPJMD
Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022
Penyusunan Renstra Kecamatan Pejawaran dilakukan secara
transparan dan partisipatif oleh para Pejabat Struktural, karyawan/i.
dan para Kepala Desa di lingkungan Kecamatan Pejawaran, serta telah
mendapat masukan dari para pemangku kepentingan “Stakeholders”.
Dengan demikian Renstra PD Kecamatan Pejawaran ini berlaku
tahun 2017 hingga 2022 selaras dengan RPJMD Kabupaten
Banjarnegara sebagai perwujudan visi, misi dan program Bupati dan
Wakil Bupati Banjarnegara terpilih. Renstra Kecamatan Pejawaran ini
juga nantinya akan dijabarkan dalam Renja PD sebagai dasar
operasional pelaksanaan program dan kegiatan Kecamatan Pejawaran
setiap tahun dan dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja
dan Anggaran PD (RKA PD) yang selanjutnya digunakan dalam proses
3
pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(RAPBD) Kabupaten Banjarnegara tahun berikutnya.
1.2 Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan Renstra Kecamatan Pejawaran
Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa
Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),
sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4575);
4
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan
Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 123);
13. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 3);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 310);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 86 Tahun
2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata cara Evaluasi RRPJPD dan RPJMD,
serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD Penyusunan
rancangan awal Renstra Perangkat Daerah Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 1213);
5
16. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025
(Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 Nomor 3
Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara
Nomor 114);
17. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 10);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 32 Tahun 2017 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun
2017 Nomor 32);
19. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 13 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 5
Tahun 2013 tentang Kecamatan Penyelenggara Pelayanan
Administrasi Terpadu(Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara
Tahun (Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor
13);
20. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 11
Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan
Pemerintahan Dari Bupati Kepada Camat Untuk Menangani
Sebagian Urusan Otonomi Daerah (Berita Daerah Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 19);
21. Peraturan Bupati Nomor 84 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Kecamatan
(Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 84).
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis Kecamatan
Pejawaran Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai
berikut :
1. Maksud
a. Memberikan pedoman dalam penyusunan rencana kerja
tahunan.
6
b. Memberikan gambaran bagi seluruh aparatur kecamatan dalam
melaksanakan tugas/kegiatan dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun.
c. Menjadi dasar dalam evaluasi kinerja Perangkat Daerah.
2. Tujuan
a. Untuk meningkatkan kinerja Perangkat Daerah Kecamatan
Pejawaran dalam pelaksanakan tugas pokok dan fungsinya dan
pelaksanaan sebagian kewenangan yang dilimpahkan Bupati
kepada Camat.
b. Untuk memantapkan terselenggaranya kegiatan pada Kecamatan
Pejawaran guna mendukung tercapainya visi, misi, tujuan dan
sasaran pembangunan yang tercantum dalam RPJMD.
1.4 Sistematika Penulisan Keseluruhan materi Renstra PD Kecamatan Pejawaran Tahun
2017 – 2022 disusun dan termuat dalam 7 (tujuh) Bab dengan
sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang latar belakang, proses penyusunan,
hubungan Renstra dengan dokumen lainnya, landasan
hukum, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN PD
Menjelaskan kondisi umum tentang dasar hukum
pembentukan PD, struktur organisasi PD, uraian tugas dan
fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala PD.
Penjelasan tentang sumber daya yang dimiliki PD (SDM
berdasarkan gender dan Asset) serta penjabaran tingkat
capaian kinerja PD periode sebelumnya
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT
DAERAH
Menjelaskan hasil identifikasi permasalahan berdasarkan
tugas dan fungsi pelayanan pada Perangkat Daerah
Kecamatan, melakukan penilaian (scoring) terhadap
permasalahan yang memiliki dampak yang besar terhadap
7
publik dan pencapaian sasaran Renstra, diakhiri dengan
penentuan isu-isu strategis
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
Merupakan penjabaran visi dan misi pembangunan jangka
menengah dan dilengkapi dengan rencana sasaran yang
hendak dicapai.
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Berisi tentang strategi dan arah kebijakan perangkat daerah
lima Tahun mendatang Strategi menjelaskan cara untuk
mencapai tujuan dan sasaran dirancang secara rasional dan
komprehensip, sedangkan kebijakan menerangkan arah yang
akan diambil Perangkat Daerah dalam bentuk konfigurasi
program untuk mencapai tujuan dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTA PENDANAAN
Merupakan Penjelasan yang bersifat umum dari Program dan
Kegiatan beserta indikasi pendanaan dalam periode lima tahun
Pada Bab ini dikemukakan indikator kinerja PD yang secara
langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai PD dalam
lima tahun mendatang untuk mendukung pencapaian tujuan
dan sasaran RPJMD
BAB VI KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Bab ini berisi tentang indikator kinerja Kecamatan Pejawaran
yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten
Banjarnegara tahun 2017-2021
BAB VII PENUTUP
Pada Bab ini merupakan harapan-harapan terhadap kondisi
dan rencana pencapaian kinerja periode 2017-2022
8
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD
Sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 Pasal 209 ayat (2) huruf f, Kecamatan merupakan
perangkat daerah Kabupaten/Kota. Dalam pasal 224 ayat (1)
disebutkan bahwa Kecamatan dipimpin oleh seorang kepala kecamatan
yang disebut Camat yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada bupati/wali kota melalui Sekretaris Daerah.
Secara filosofis, kecamatan yang dipimpin oleh Camat perlu
diperkuat dari aspek sarana prasarana, sistem administrasi,
keuangan dan kewenangan bidang pemerintahan dalam upaya
penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan sebagai ciri
pemerintahan kewilayahan yang memegang posisi strategis dalam
hubungan dengan pelaksanaan kegiatan pemerintahan
kabupaten/kota yang dipimpin oleh bupati/walikota. Terlebih alasan
pembentukan Kecamatan adalah untuk meningkatkan koordinasi
penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan
masyarakat Desa/ Kelurahan.
Berdasarkan pasal 225 UU Nomor 23 Tahun 2014 maka Tugas
Camat meliputi :
a. Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum;
b. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
c. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan
ketertiban umum;
d. Mengoordinasikan penerapan dan penegakan Perda dan Perkada;
e. Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan
umum;
f. Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang
dilakukan oleh perangkat daerah di kecamatan;
g. Membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan Desa dan/ atau
Kelurahan;
9
h. Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah kabupaten/ kota yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja
perangkat daerah kabupaten/ kota yang ada di kecamatan;
i. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Selain melaksanakan tugas diatas, Camat mendapatkan
pelimpahan sebagian kewenangan Bupati/Walikota untuk
melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah kabupaten/ kota, berdasarkan pemetaan pelayanan
publik sesuai dengan karakteristik dan/ atau kebutuhan masyarakat
pada kecamatan.
Sesuai Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang
Pelimpahan sebagian kewenangan pemerintahan dari Bupati kepada
Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah, Camat
mendapatkan pelimpahan sebanyak 26 bidang urusan pemerintahan,
termasuk kewenangan perizinan dan non perizinan melalui PATEN
(Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan) yang berlaku efektif di
Pejawaran sejak 17 Mei 2014.
Bidang urusan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati kepada
Camat meliputi : pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan,
penataan ruang, perencanaan pembangunan, perhubungan, lingkungan
hidup, pertanahan, kependudukan dan catatan sipil, pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga
sejahtera, sosial, koperasi dan UKM, kebudayaan dan pariwisata,
kepemudaan dan olahraga, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri,
otonomi daerah pemerintahan umum administrasi keuangan daerah
perangkat daerah kepegawaian dan persandian, pemberdayaan
masyarakat dan desa, kearsipan, komunikasi dan informatika, pertanian
dan ketahanan pangan, kehutanan, energi dan sumber daya mineral,
perdagangan dan perindustrian.
Kecamatan Pejawaran dibentuk berdasarkan Perda Nomor 2
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
dengan tugas pokok membantu Bupati dalam mengoordinasikan
penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan
10
masyarakat desa dan kelurahan, dan tugas yang dilimpahkan Bupati
untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah.
Sesuai Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 84 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Kecamatan, Kecamatan merupakan koordinator penyelenggaraan
pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan desa dan
kelurahan. Kecamatan dipimpin oleh Camat yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Adapun Tugas dan Fungsinya adalah sebagai berikut :
1. Camat
Kecamatan mempunyai tugas membantu Bupati dalam
mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan
publik, dan pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan dan
tugas yang dilimpahkan Bupati untuk melaksanakan sebagian
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
Kecamatan menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan dibidang tata pemerintahan, pemberdayaan
masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketentraman dan
ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;
b. Pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang tata pemerintahan,
pemberdayaan masyarakat, dan desa, kesejahteraan rakyat,
ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;
c. Pelaksanaan kebijakan dibidang tata pemerintahan,
pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat,
ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;
d. Pembinaan dan fasilitasi bijakan dibidang tata pemerintahan,
pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat,
ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;
e. Pemantauan evaluasi dan pelaporan dibidang tata pemerintahan,
pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat,
ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;
f. Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan sarana prasarana dan
fasilitas pelayanan umum;
11
g. Pelaksanaan fungsi kesekretariatan kecamatan dan ;
h. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan,
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2. Sekretariat Kecamatan
Sekretariat mempunyai tugas melakukan perencanaan
perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan
fasilitasi, pemantauan, evaluasi, pelaporan kebijakan bidang
ketatausahaan, hukum, keuangan, kerumahtanggaan, kerjasama,
kearsipan, dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan,
kehumasan, kepegawaian, pelayanan administrasi di lingkungan
Kecamatan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,
sekretariat mempunyai fungsi :
a. Pengkoordinasian kegiatan di lingkungan kecamatan;
b. Pengkoordinasian dan penyusunan rencana dan program kerja di
lingkungan kecamatan;
c. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaian, hukum, keuangan,
kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip dan
dokumentasi di lingkungan kecamatan;
d. Pengkoordinasian dan penyusunan penataan organisasi dan tata
laksana di lingkungan kecamatan;
e. Pengkoordinasian dan penyusunan peraturan perundang-
undangan serta pelaksanaan advokasi hukum di lingkungan
Kecamatan;
f. Pengkoordinasian pelakanaan sistem pengendalian intern
pemerintah (SPIP) dan pengelolaan informasi dan dokumentasi;
g. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah dan
pelayanan pengadaan barang/jasa di lingkungan Kecamatan;
h. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup
tugasnya; dan
12
i. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sekretariat Kecamatan terdiri dari :
a. Subbag Perencanaan dan Keuangan
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan
fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang
perencanaan, evaluasi dan pelaporan program kerja serta
pengelolaan keuangan di lingkungan Kecamatan
b. Subbag Umum dan Kepegawaian
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan
fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang
ketatausahaan, hukum, kerumahtanggaan, kerjasama, kearsipan,
dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan, kehumasan, dan
kepegawaian, serta pelayanan administrasi di lingkungan
Kecamatan
3. Seksi Tata Pemerintahan
Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan
perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan,
pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat
kecamatan, pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa
dan/atau kelurahan, pembinaan dan pengawasan tertib administrasi
pemerintahan desa dan/atau kelurahan, pembinaan dan
pengawasan terhadap kepala desa atau lurah, pembinaan dan
pengawasan terhadap perangkat desa dan/atau kelurahan,
rekomendasi pemberhentian dan pengangkatan perangkat desa,
sertapelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan
Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian urusan
pemerintahan di bidang tata pemerintahan.
4. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan
perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan,
13
pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan
masyarakat dan desa di tingkat kecamatan, penyusunan dokumen
perencanaan pembangunan di desa atau kelurahan, evaluasi dan
rekomendasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, serta
pelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati
Kepada Camat untuk menangani sebagian urusan pemerintahan di
bidang pemberdayaan masyarakat dan desa.
5. Seksi Kesejahteraan Rakyat
Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan
perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan,
pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesejahteraan
rakyat di tingkat kecamatan, pembinaan dan fasilitasi kegiatan
kepemudaan, olahraga, seni, budaya, keagamaan, kesehatan dan
pendidikan, pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas
pelayanan umum, serta pelaksanaan kewenangan pemerintahan
yang dilimpahkan Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian
urusan pemerintahan di bidang kesejahteraan rakyat.
6. Seksi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Pelayanan
Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan
perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan,
pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kebijakan bidangpenyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban
umum, penerapan dan penegakan peraturan daerah dan peraturan
Bupati, pelayanan perizinan dan non perizinan sesuai dengan
kewenangan yang dilimpahkan Bupati kepada Camat, percepatan
pencapaian standar pelayanan minimal di wilayahnya, pembinaan
dan pengawasan terhadap pelaksanaan pelayanan kepada
masyarakat serta pelaksanaan kewenangan pemerintahan yang
dilimpahkan Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian
urusan pemerintahan di bidang ketenteraman, ketertiban umum dan
pelayanan.
Bagan struktur organisasi Kecamatan Pejawaran
berdasarkan Perda Nomor 2 Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
14
STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN PEJAWARAN
2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah
2.2.1. Gambaran Umum Kecamatan Pejawaran merupakan satu dari duapuluh
kecamatan di kabupaten Banjarnegara yang terletak 33 km
sebelah timur laut ibukota Kabupaten, dengan batas-batas
wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kabupaten Batur
Sebelah Selatan : Kecamatan Pagentan
Sebelah Timur : Kecamatan Watumalang Kab. Wonosobo
Sebelah Barat : Kecamatan Wanayasa
Luas wilayah kecamatan Pejawaran adalah 52,24 km2
atau + 5% dari luas wilayah Kabupaten Banjarnegara. Ketinggian
wilayah desa berada pada kisaran 1.151 mdpl. Jumlah Penduduk
45.145, Jumlah KK 11.409 dan Jumlah KRT 11.229. Kecamatan
Pejawaran terdiri dari 17 Desa, 60 Dusun, 71 RW dan 248 RT.
Adapun desa – desa dalam wilayah kecamatan Pejawaran adalah
sebagai berikut :
CAMAT
Kasi Tata Pemerintahan
Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa
Kasi Kesejahteraan Rakyat
Kasi Ketentraman Ketertiban Umum
dan Pelayanan
SEKRETARIS
Kasubbag Perencanaan dan
Keuangan
Kasubbag Umum dan Kepegawaian
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
15
1. Desa Kalilunjar; 10. Desa Gembol;
2. Desa Biting; 11. Desa Sidengok;
3. Desa Tlahab; 12. Desa Ratamba;
4. Desa Darmayasa; 13. Desa Penusupan;
5. Desa Pejawaran; 14. Desa Giritirta;
6. Desa Pegundungan; 15. Desa Karangsari;
7. Desa Beji; 16. Desa Sarwodadi;
8. Desa Semangkung; 17. Desa Grogol.
9. Desa Condongcampur;
2.2.2. Sumber Daya Pegawai Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Kecamatan Pejawaran memiliki Sumber Daya Pegawai. Jumlah
pegawai Kecamatan Pejawaran saat ini masih dalam kondisi yang
belum ideal. Berdasarkan Analisa tambahan menunjukan
ketersediaan pegawai di bandingkan dengan beban kerja, maka
sesungguhnya dibutuhkan adanya 26 Pegawai dengan kualifikasi
pendidikan umum serta pendidikan dan pelatihan (diklat)
kompetensi. Akan tetapi kondisi eksisting yang ada saat ini
hanya berjumlah 20 Pegawai dengan komposisi berdasarkan jenis
kelamin, tingkat pendidikan, golongan/kepangkatan, eselon dan
penempatan seperti tabel berikut ini.
1. SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 2.2.2.1 SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
NO JENIS KELAMIN PNS NON PNS %
1 Laki-laki 21 2 88,46
2 Perempuan 1 2 11,54
JUMLAH TOTAL 22 4 100
16
2. SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 2.2.2.2 SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
NO TINGKAT PENDIDIKAN PNS NON PNS
% L P L P
1 STRATA 2 - - - - 0
2 STRATA 1 6 - - - 23
3 SARJANA MUDA / D3 - - - - 0
4 SLTA 11 1 2 2 62
5 SLTP 3 - - - 12
6 SD 1 - - - 4
JUMLAH TOTAL 21 1 2 2 100
3. SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan
Tabel 2.2.2.3
SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan
N
O PANGKAT/GOLONGAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
%
1 PEMBINA TK.I / IV b 1 - 5
2 PEMBINA /IV a - - -
3 PENATA TK. I / III d 1 0 5
4 PENATA / III c 4 - 18
5 PENATA MUDA TK. I / III
b 1 1 9
6 PENATA MUDA / III a - - -
7 PENGATUR TK. I / II d - - -
8 PENGATUR / II c 3 - 14
9 PENGATUR MUDA TK. I / II b
6 - 27
10 PENGATUR MUDA / II a 1 1 9
11 JURU TK. I / I d 2 - 9
12 JURU / I c 1 - 5
13 JURU MUDA TK. I / I b - - -
14 JURU MUDA / I a - - -
JUMLAH TOTAL 20 2 100
17
4. SDM Pegawai Berdasarkan Eselon
Tabel 2.2.2.4 SDM Pegawai Berdasarkan Eselon
NO PANGKAT/GOLONG
AN LAKI-LAKI PEREMPUAN
%
1 ESELON III a 1 - 12,5
2 ESELON III b 1 - 12,5
3 ESELON IV a 4 - 50
4 ESELON IV b 1 1 25
JUMLAH TOTAL 5 3 100
5. SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan Harapan Dimasa
Datang
Tabel 2.2.2.5 SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan
Harapan Dimasa Datang
NO JENIS KELAMIN Jumlah Pegawai
Saat Ini
Jumlah Pegawai
Yang
Diharapkan
1 Laki-laki 23 24
2 Perempuan 3 6
JUMLAH TOTAL 26 30
2.2.3. Sumber Daya Asset
Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok
dan fungsinya, Kecamatan Pejawaran memiliki sarana dan
prasarana berikut kondisi sarana dan prasarana tersebut serta
telah dilakukan analisa ketercukupan dibandingkan dengan
beban kerja, sebagai berikut :
Tabel 2.2.3.1 Sarana Prasarana Asset Kecamatan Pejawaran
No Nama Asset Jumlah Kondisi
(Baik/Rusak)
Jumlah Yang
Diharapkan
1 Gedung Kantor 1 Baik 1
2 Rumah Dinas Camat 1 Baik 1
3 Meja kerja pejabat 8 Baik 8
18
No Nama Asset Jumlah Kondisi
(Baik/Rusak)
Jumlah Yang
Diharapkan
4 Meja kerja staf 19 Baik 19
5 Kursi kerja pejabat 6 Baik 8
6 Kursi kerja staf 14 Baik 27
7 Kursi rapat 197 Baik 200
8 Meja Rapat 10 Baik 10
9 Meja kursi tamu 2 Baik 2
10 Papan Data 1 Baik 2
11 Komputer/PC 6 5 baik, 1
rusak 6
12 Laptop/Notebook 5 Baik 7
13 Printer 4 Baik 10
14 Mesin Ketik 1 Baik 1
15 Filling cabinet 8 4 baik, 4
rusak 8
16 AC 1 1 rusak 1
17 Tenda 1 1 rusak 1
18 Genset 1 1 rusak 1
19 Sound system 1 1 baik 2
20 Televisi 2 1 baik, 1
rusak 3
21 Antena UHF 1 1 rusak 1
22 Kendaraan roda empat 1 Baik 1
23 Kendaraan roda dua 8 5 baik, 3
rusak 8
24 Lemari besi 2 Baik 3
25 Papan tulis 1 Baik 3
26 Meja Reseption 1 1 baik 1
27 UPS 1 Baik 5
28 Proyektor & Attachment
1 1 baik 2
29 Facsimile 1 Baik 1
30 Lemari Pakaian 1 1 baik 2
31 Tempat tidur 2 2 baik 3
32 Meja Makan 1 1 baik 1
33 Kulkas 1 Baik 1
34 Kompor Gas & Tabung 1 Baik 2
19
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Pengukuran indikator kinerja berguna untuk melihat trend yang
terjadi selama 5 tahun yang lalu, dengan ditemukan kecenderungan
yang terjadi 5 tahun kebelakang, dapat ditentukan trend yang akan
terjadi 5 tahun kedepan. Setelah mengetahui trend tersebut, baru akan
didapat rencana apa yang akan dilaksanakan untukmengantisipasi
trend yang terjadi.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Kecamatan Pejawaran
tahun 2011-2015 berdasarkan sasaran/target Renstra PD periode
sebelumnya tergambar dari tabel 2.3.1 berikut.
20
TABEL 2.3.1 PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN PD KECAMATAN PEJAWARAN
KABUPATEN BANJARNEGARA
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas Pokok dan Fungsi
SKPD
Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio (%) Capaian Tahun
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
1 Persentase pembayaran
jasa listrik dan air untuk
kantor, rumdin dan mess
- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
2 Persentase penyediaan
peralatan untuk kebersihan dan
kenyamanan kantor
- - - 1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
100 100 100 100 100
3 Persentase jumlah
kebutuhan operasional
kantor yang dapat
dipenuhi
- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
4 Persentase peningkatan kemampuan perangkat
desa dalam melaksanakan
tertib administrasi
pemerintahan desa
- - - 88.2
3
88.2
3
88.2
3
88.2
3
88.2
3
88.2
3
100 100 94.1
2
100 100 100 113,
34
113,
34
106,
6
5 Persentase jumlah
kebutuhan peralatan
kantor yang dapat dipenuhi
- - - - 100 100 100 100 - 100 100 100 100 - 100 100 100 100
6 Pemeliharaan berkala
rumah dinas sesuai RAB
- - - 1
Unit
1
unit
1
unit
1
unit
1
Unit
- - 1
unit
1
unit
1
unit
- - 100 100 100
7 Pemeliharaan berkala
gedung kantor sesuai RAB
- - - 2
unit
2
unit
2
unit
2
unit
2
Unit
2
unit
2
unit
2
unit
2
unit
2
unit
100 100 100 100 100
8 Prosentase Perlengkapan
Gedung kantor yang
memerlukan pemeliharaan
- - - 100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100 100 100 100
100
9 Persentase permohonan
KTP & KK yang terlayani
- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
10 Persentase pelunasan PBB - - - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Sumber : LKj IP Kecamatan Pejawaran (diolah)
21
Dilihat dari Tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja Kecamatan
Banjarmanagu Kabupaten Banjarnegara) pada Tahun 2016 relatif telah
mencapai keberhasilan, berdasarkan Realisasi Tingkat Capaian Kinerja dari
setiap Indikator secara umum menunjukkan Capaian Kinerja dengan
kategori baik. Capaian Kinerja sebesar 100% tidak terlepas dari Pelaksanaan
Program/ Kegiatan secara efektif dan efesien dengan berpedoman pada
Target dan Progres yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Operasional (RKO)
serta berpedoman pada ketentuan yang berlaku.
Keberhasilan Sasaran- sasaran Program/ Kegiatan secara umum
disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :
Ketersediaan SDM Aparatur Pemerintah yang loyal, disiplin serta
memiliki etos kerja yang baik dan bertanggungjawab;
Adanya kerjasama yang baik antara Kecamatan Pejawaran dengan Unit-
unit Kerja terkait sehingga penyelenggaraan kegiatan dapat dilaksanakan
dengan hasil yang optimal;
Pelaksanaan Fasilitasi, Pembinaan, Koordinasi dan Pengawasan
pelaksanaan kegiatan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan,
pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat Desa/ Kelurahan
didukung oleh semua elemen dinas/instansi lintas sektoral
pemerintahan desa dan masyarakat.
Terjalinnya koordinasi dan komunikasi yang baik lintas sektoral di
lingkungan Kantor Kecamatan Pejawaran Kabupaten Banjarnegara;
Namun dari keberhasilan capaian kinerja masih terdapat catatan untuk
perbaikan antara lain Jumlah kunjungan perpustakaan yang masih rendah,
terbatasnya akses perpustakaan menetap, jangkauan perpustakaan bergerak
yang masih rendah, belum tersentuhnya pengelolaan arsip statis, belum
adanya petugas pengelola khusus yang mengelola kearsipan di masing-masing
OPD.
22
TABEL 2.3.2
ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN PD KECAMATAN PEJAWARAN
KABUPATEN BANJARNEGARA dalam ribuan rupiah
No
Program dan
Kegiatan
Anggaran Pada Tahun Ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke- Rasio Antara Realisasi dan Anggaran
Tahun Ke-
Rata-rata
Pertumbuhan
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Angga
ran
Realis
asi
Pelayanan Administrasi
Perkantoran
1 Penyediaan jasa
peralatan dan
perlengkapan kantor
7.800 7.680 4.800 5.400 5.400 7200 - - 4.108,79
8
5.296,58
4
5.108,37
6
5.161,22
8
- - 85,6 98,08 7.800
2 Penyediaan jasa
administrasi
keuangan
- - - 24.000 25.255 25.200 - - - 24.000 20.700 20.500 - - - 100 -
3 Penyediaan peralatan dan
perlengkapan kantor
- - 1.250 1.250 2.000 8.000 - - 1.250 1.250 2000 5.240 - - 100 100 -
4 Penyediaan bahan
logistik kantor
- - 48.300 48.300 60.990 75.000 - - 44.822,4 46.230 60.970 66.118 - - 92,8 95,71 -
5 Penyediaan Jasa
Admi-nistrasi
Perkantoran
- - 9.108 10.010 35.405 51.218 - - 8.506,87
2
10.010 33.086 46.919 - - 93,4 100 -
6 Pemberdayaan Kecamatan
- - 40.700 49.900 65.290 100.000 - - 40.500 43.617 64.247 82.193,5 - - 95,8 87,41 -
7 Penunjang
operasional desa
berdikari,desa
pemula,& desa
prakarsa
- - - - 5.000 - - - - - - - - - - -- -
Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
Pengadaan
Perlengkapan
Gedung Kantor
23
No
Program dan Kegiatan
Anggaran Pada Tahun Ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke- Rasio Antara Realisasi dan Anggaran
Tahun Ke-
Rata-rata
Pertumbuhan
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran
Realisasi
1 Pengadaan Mebeler - - 6.940 14.200 - - - 6.940 13.678 - - - - -- 100 96,32 -
2 Pemeliharaan rutin/
berkala rumah jabatan
- - 9.580 10.800 12.000 50.000 - - 9.580 10.800 12.000 45.552 - - 100 100 -
3 Pemeliharaan rutin/
berkala gedung
kantor
- - 5.925 14.200 2.000 72.000 - - - 13.677,4
4
2.000 67.300 - - - 96,32 -
4 Pemeliharaan rutin/
berkala perlengkapan
gedung kantor
- - 14.200 14.200 20.000 25.000 - - 13.678 14.200 20.000 20.061 - - 96,32 100 -
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1 Asistensi PATEN - - - 5.000 5.000 10.000 - - - 4.570 4.760 8.710 - - - 91,40 -
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja & Keuangan
1 Penyusunan laporan capaian kinerja &
ikhtisar relisasi
kinerja SKPD
- - - - 4.500 5.000 - - - - 4.500 5000 -
Penataan Administrasi Kependudukan
1 Peningkatan pelayanan publik
dalam bidang
kependudukan
- - 5.000 5.000 5.000 5.000 - - 5.000 `5.000 5.000 5.000 - - 100 100 -
2 Penyelenggaraan E
KTP
Pembinaan dan
24
No
Program dan Kegiatan
Anggaran Pada Tahun Ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke- Rasio Antara Realisasi dan Anggaran
Tahun Ke-
Rata-rata
Pertumbuhan
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran
Realisasi
fasilitasi pengelolaan keuangan desa
1 Fasilitasi penunjang
pilkades
Peningkatan & pengembangan pengelolaan keuangan daerah
1 Intensifikasi Pajak
Daerah
- - -- 12.198 12.198 53.370 - - - 12.198 12.083 49.714 - - = 100 -
Peningkatan Sarana & Prasarana Wilayah
1 Peningkatan sarana
dan prasarana wilayah kecamatan
- - - 309.000 309.000 - - - - 309.000 309.000 - - - - 100 -
Sumber : LKj IP Kecamatan Pejawaran (diolah) Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa realisasi anggaran pada masing- masing tahun dalam periode RPJMD 2011-2016 mencapai 90%
lebih atau rata- rata serapan anggaran mencapai 93,91%. Hal ini mengindikasikan pendanaan di perangkat daerah Kecamatan Pejawaran
dapat dimanfaatkan dengan baik. Secara keseluruhan dalam kurun waktu 2012 – 2016 tidak terdapat program/ kegiatan yang tidak bisa
dilaksanakan ataupun diluncurkan pada tahun berikutnya. Pendanaan di perangkat daerah Kecamatan Pejawaran Kabupaten Banjarnegara
dapat diserap secara baik.
25
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi OPD Kecamatan
Pejawaran agar berjalan dengan lancar dan optimal, dipengaruhi oleh
faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan sebagai berikut :
a. Kekuatan ( Strength)
1) Ditetapkanya Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor
02 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah.
2) Adanya Peraturan Bupati Nomor 84 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Kecamatan.
3) Adanya Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang
Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati
Kepada Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi
Daerah yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan
OPD Kecamatan Pejawaran. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor
19 Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati
Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian
Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada Camat Untuk
Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah;
4) Hubungan kerja dan koordinasi yang baik antara pimpinan, para
pejabat dan staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan
nyaman
b. Kelemahan ( Weakness )
1) Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki
kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka
mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat.
2) Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja
pegawai
3) Masih kurangnya dukungan data/ informasi/ peraturan yang
valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian
pelayanan kepada masyarakat.
4) Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana
untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di
wilayah kecamatan.
c. Peluang ( Opportunities)
26
1) Penerapan otonomi daerah yang memberikan kesempatan
berprakarsa seluas-luasnya bagi daerah dalam perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan.
2) Melimpahnya potensi sumberdaya alam yang dapat dikelola untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
3) Adanya dukungan koordinasi lintas sektor di wilayah kecamatan
yang mendukung tercapainya sinkronisasi dan integrasi kegiatan
lingkup kecamatan antara lain kegiatan Konferensi dinas/rapat
koordinasi Muspika, UPT/Instansi dan Kepala Desa secara rutin di
tingkat Kecamatan.
d. Tantangan ( Threat )
1) Kondisi geografis wilayah kecamatan yang berbukit-bukit dan
tanah yang labil/ mudah bergerak mengakibatkan kerusakan
infrastruktur transportasi dan bencana alam tanah longsor kerap
kali terjadi sehingga menghambat mobilitas ekonomi dan sosial
masyarakat.
2) Tuntutan masyarakat semakin beragam untuk mendapatkan
pelayanan publik yang berkualitas.
3) Masih adanya aparat pemerintahan dan kelompok masyarakat
yang belum memahami arti penting dari proses perencanaan
pembangunan partisipasif.
27
BAB III PERMASALAHAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3. 1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD
Suatu kondisi yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang
apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian atau
menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada
masyarakat.
Memperhatikan isu-isu dan permasalahan pembangunan yang
dihadapi diharapkan dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pemerintahan menuju good governance and clean government sehingga
berdampak pada kualitas pembangunan daerah.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Kecamatan
Pejawaran menghadapi beberapa permasalahan karena dampaknya yang
signifikan bagi PD dimasa datang yang dirinci sesuai bidang tugas/Seksi
yang ada sebagai berikut:
a. Sekretariat
1) Keterbatasan Jumlah Personel;
2) koordinasi antar seksi dan Sekretariat dalam penyusunan
kegiatan dan penganggaran masih lemah;
3) Akses Internet yang sering bermasalah;
4) Terbatasnya sarana dan prasarana aparatur yang ada di
Kecamatan.
b. Seksi Tata Pemerintahan
1) Keterbatasan Jumlah Personel ;
2) Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung ;
3) Kinerja Perangkat Desa masih lemah.
c. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
1) Rendahnya partisipasi masyarakat, keterwakilan perempuan dalam
mengikuti Musrenbang;
2) Isu yang diangkat dalam Musrenbang masih terbatas pada
pembangunan fisik, belum mengarah pada permasalahan ekonomi,
sosial, dan budaya;
3) Rendahnya kapasitas aparatur perangkat desa dalam menyusun
laporan pelaksanaan pembangunan desa.
28
d. Seksi Kesejahteraan Rakyat
1) Kurangnya koordinasi dan respon OPD dalam pelaksanaan
pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum
2) Masih belum sesuainya data penduduk miskin (by name, by
address) dengan keadaan sebenarnya sehingga sering terjadi tidak
tepat sasaran
3) Tanggung jawab percepatan pencapaian SPM yang utama berada
pada PD terkait, Kecamatan sebagai pendukung belum diberikan
kewenangan untuk melaksanakan percepatan pencapaian SPM
4) Masih rendahnya keterlibatan Kecamatan dalam penetapan
kelompok sasaran penyelenggaraan SPM
e. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum
1) Belum optimalnya koordinasi dalam penyelenggaraan ketentraman
dan ketertiban umum di wilayah kecamatan
2) Rendahnya kesadaran hukum dalam menaati peraturan
perundang-undangan yang berlaku
3) Meningkatnya angka perceraian
4) Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan
Siskamling dan rendahnya kesadaran aparatur pemerintah desa
dalam menumbuh kembangkan Linmas
3. 2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Terpilih
Berdasarkan dokumen RPJMD Kabupaten Banjarnegara 2017-
2022, Visi dan Misi Bupati Wakil Bupati Banjarnegara Tahun 2017-2022
adalah sebagai berikut :
Visi yang akan dicapai adalah “BANJARNEGARA BERMARTABAT DAN SEJAHTERA”
a. Dimensi pokok dari bermartabat lebih mengarah pada dimensi
immateriil dalam pembangunan. Diharapkan pada masa yang akan
datang masyarakat Kabupaten Banjarnegara dapat memiliki harga diri
yang lebih saat bersanding dengan masyarakat daerah lain baik di
level regional maupun nasional. Pencapaian pokok visi bermartabat
ditandai dengan meningkatnya kualitas pelayanan pemerintahan yang
dapat menciptakan kondusifitas wilayah sebagai prasyarat
berjalannya proses pembangunan.
b. Dimensi pokok dari sejahtera lebih mengarah pada dimensi materiil
dalam pembangunan. Diharapkan pada masa yang akan datang setiap
29
individu masyarakat Kabupaten Banjarnegara dapat berperan serta
aktif dalam pembangunan berkelanjutan sehingga segala kebutuhan
dapat terpenuhi utamanya kebutuhan dasar. Pencapaian pokok visi
sejahtera ditandai dengan meningkatnya cakupan pemenuhan
kebutuhan dasar melalui peningkatan perekonomian masyarakat
berbasis sektor unggulan dengan tetap menjaga kualitas lingkungan
hidup.
Misi yang akan dilaksanakan merupakan turunan dari pokok-
pokok visi yang telah didentifikasi sebelumnya adalah :
1. Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai
dan demokratis;
2. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan
konsep tata kelola yang baik;
3. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan dasar;
4. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien,
produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional;
5. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan dasar.
Adapun keterkaitan Visi Misi Kabupaten Banjarnegara tergambar
pada tabel berikut yang memberikan gambaran lengkap perumusan pokok
visi dan misi.
Perumusan Visi dan Misi Kabupaten Banjarnegara
NO POKOK VISI MISI
1
Kabupaten Banjarnegara
menjadi Kabupaten yang bermartabat
Pemenuhan hak
dasar
Mewujudkan tata kehidupan masyarakat
yang tertib, aman, damai dan demokratis
Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan
masyarakat melalui peningkatan cakupan pemenuhan hak dasar
2
Kabupaten Banjarnegara
menjadi Kabupaten yang sejahtera
Peningkatan kualitas
pelayanan pemerintahan
Mewujudkan kualitas penyelenggaraan
pemerintahan berdasarkan konsep tata
30
NO POKOK VISI MISI
kelola yang baik
Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produktif,
transparan dan akuntabel dengan tenaga
profesional
Peningkatan
perekonomian masyarakat berbasis sektor
unggulan dengan tetap menjaga kualitas
lingkungan hidup
Mewujudkan
pembangunan daerah yang berkesinambungan dan berbasis pada
pengembangan ekonomi kerakyatan
Dengan pokok visi ini, diharapkan melalui peningkatan
pembangunan secara berkelanjutan maka dapat terwujud hasil-hasil
pembangunan yang berkualitas dan merata. Untuk mencapai hal
tersebut, maka peningkatan pelayanan pemerintah pada masyarakat yang
tercermin melalui reformasi birokrasi harus terus dilakukan. Hal tersebut
memiliki arti penting, karena pemerintahan yang berwibawa bukan hanya
menghasilkan produk pemerintahan yang baik, namun juga akan
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Pencapaian
pokok visi ini ditandai dengan terwujudnya pembangunan daerah yang
berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomi
kerakyatan serta meningkatnya tata kelola pemerintahan. Pada prosesnya
pencapaian pokok visi tersebut harus memperhatikan prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan, berpedoman pada RTRW, dan
mengendalikan alih fungsi lahan.
Melalui kedua pokok visi ini Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
menyatakan dengan jelas kondisi yang ingin dicapai dari berjalannya roda
pemerintahan. Kondisi dimana setiap individu dapat berperan serta aktif
dalam pembangunan berkelanjutan, sehingga segala kebutuhan,
khususnya kebutuhan dasar dapat terpenuhi. Pencapaian pokok visi ini
ditandai dengan meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan dasar
melalui peningkatan perekonomian masyarakat berbasis sektor unggulan
dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup.
Bertitik tolak dari kewenangan tugas dan fungsi Pemerintah
Kecamatan Pejawaran Kabupaten Banjarnegara sebagaimana diuraikan
31
pada bab terdahulu, dalam mencapai Visi Kabupaten Banjarengara, maka
Kecamatan Pejawaran mempunyai peran dan fungsi menggerakan unsur
organisasi untuk bertindak lebih terarah dalam menjembatani keadaan
masa kini dan masa datang yang diinginkan. Terutama dikaitkan dengan
pelaksanaan pelimpahan kewenangan yang secara mutlak harus
didukung oleh sumberdaya manusia aparatur yang mampu mengelola
tugas-tugas pelayanan secara optimal, efektif dan efisien, serta mampu
merumuskan kebijakan-kebijakan yang implementatif yang ditujukan
untuk kesejahteraan masyarakat, yang pada muaranya mewujudkan Visi
Kabupaten Banjarnegara.
Adapun Misi yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam
pencapaian visi misi Kepala Dearah sesuai Tugas Pokok dan Fungsi
Kecamatan Pejawaran sebagai salah satu Perangkat Daerah Kabupaten
Banjarnegara dari lima misi tersebut adalah Misi Kedua dan Keempat
yaitu
1. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;
Memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat,
memperkuat komitmen untuk menciptakan good and clean goverment.
Fokus peningkatan pelayanan publik dan peningkatan kualitas
penyelenggaraan pemerintah daerah, Melalui fokus pertama,
diharapkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat lebih
dekat dan transparan. Sedangakan melalui fokus kedua, diharapkan
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan meningkat.
2. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional;
Tata kelola keuangan merupakan salah satu aspek dalam good
and clean goverment, diharapkan melalui misi ini pengelolaan
keuangan dapat dilaksanakan lebih efektif dan efesien, dan lebih
mandiri dalam segi pembiayaan pembangunan.
No Misi, Tujuan dan
Sasaran RPJMD
Permasalahan
Pelayanan OPD
Faktor
Penghambat Pendorong
1. MISI KEDUA : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;
a. Masih lemahnya pemahaman aparatur terhadap tupoksi dan koordinasi an-tar seksi, lintas sektoral
a. Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja pegawai
b. Masih kurangnya
a. Adanya payung hukum dan regulasi yang mengatur untuk menyelenggarakan tugas dan fungi dan tata kerja
32
No Misi, Tujuan dan
Sasaran RPJMD
Permasalahan
Pelayanan OPD
Faktor
Penghambat Pendorong
TUJUAN :
a. Meningkatkan kualitas pelayanan publik
b. Meningkatkan kualitas penye-lenggaraan pemerintahan daerah
SASARAN : i. Meningkatkan
kualitas
j. Meningkatnya efektivitas dan transparansi layanan publik
k. Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas apatur
l. Meningkatnya kualitas pengelolaan pemerintahan desa
dalam penyelenggaraan pemerintahan kecamatan
b. Masih Terbatas-nya kualitas dan kuantitas pegawai di kecamatan
c. Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap penyelenggaraan PATEN , Dokumen Kependuduk-an dan Pencatatan Sipil
d. Masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana baik secara kualitas maupun kuantitas
e. Masih rendahnya nilai SAKIP
f. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan musrenbang
g. Kegiatan pembangunan di desa masih mengutamakan fisik, belum memprioritas-kan pada per-masalahan ekonomi, sosial, dan budaya
jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat
c. Masih kurangnya dukungan data/ informasi/ peraturan yang valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat pelayanan administrasi kependudukan lamban
d. Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di wilayah
kecamatan.
e. Masih rendahnya keselarasan dokumen perencanaan, keuangan dan pelaporan yang ada serta konsistensi
kecamatan
b. Hubungan kerja yang baik antara pimpinan, para pejabat dan staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman
c. Adanya Payung hukum dan regulasi tentang pelimpahan kewenganan pemerintah dari Bupati kepada Camat yang dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan PD Kecamatan Pejawaran
d. Optimalisasi sarana dan prasarana yang ada
e. Adanya E SAKIP
f. Komitmen stakeholder untuk melaksanakan musrenbang
g. Adanya pendampingan pelaksanaan pembangunan di desa
h. Adanya regulasi yang mengatur
tentang administrasi desa dan tata naskah dinas
33
No Misi, Tujuan dan
Sasaran RPJMD
Permasalahan
Pelayanan OPD
Faktor
Penghambat Pendorong
h. Belum tertibnya administrasi pemerintahan desa
data yang disajikan masih kurang.
f. Apatisme masyarakat dalam mengikuti musrenbang
g. Masih rendahnya pemahaman masyarakat maupun aparatur desa tentang hakekat pembangunan nasional
h. Masih rendahnya kapasitas aparatur desa dalam melaksanakan tertib administrasi pemerintahan desa
2. MISI KEEMPAT :
Mewujudkan tata
kelola keuangan
daerah yang
efektif, efisien,
produkif,
transparan dan
akuntabel
dengan tenaga
profesional;
TUJUAN :
Mewujudkan
reformasi tata
kelola keuangan
SASARAN :
Meningkatnya
kemandirian
daerah
a. Belum optimalnya pelaksanaan intensifikasi PBB kepada warga masyarakat oleh aparatur desa
a. Masih kurangnya keseriusan masyarakat dan petugas pemungut dalam pelunasan PBB lebih awal
a. Adanya reward
bagi desa atau
kecamatan
lunas paling
cepat
34
Dari diagram diatas dapat diuraikan bahwa dalam rangka
mendukung visi misi terdapat faktor penghambat dan pendorong
sebagai berikut :
1. Faktor penghambat
a. Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja
pegawai;
Masih adanya pegawai yang kurang disiplin dalam menepati
jam kerja, melaksanakan kepentingan pribadi pada saat jam
kerja, penggunaan pakaian dinas belum sepenuhnya rapi dan
lengkap atributnya, alur tahapan SOP sering terlewati dan
terdapat kecenderungan menunggu perintah atasan dalam
bekerja tidak menggali ide dan kretifitas untuk menunjang
tupoksi yang diembanya sehingga ketersediaan data dan
informasi menjadi kurang lengkap.
b. Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki
kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka
mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat;
Jumlah PNS di Kecamatan Pejawaran tercatat adalah 26 orang,
namun yang melaksanakan tugas di Kecamatan adalah 22
orang, sedangkan 4 orang lainya adalah sekdes. Pendidikan
PNS rata-rata SMA, belum semua pejabat eselon berpendidikan
S1 dan mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan.
Tidak semua subag dan seksi memiliki staf PNS, sehingga ada
tambahan THL 3 orang, untuk jaga malam 1 orang dan 2 orang
operator komputer. Idealnya kebutuhan pegawai di kecamatan
adalah 24 orang yang bertugas khusus di Kecamatan, tidak
termasuk sekdes PNS, dengan pendidikan S1 untuk semua
pejabat eselon dan telah mengikuti diklatpim. Kekurangan
personil berakibat pada duplikasi pekerjaan yang tidak sesui
kemampuan sehingga hasilnya kurang optimal.
c. Masih kurangnya dukungan data informasi dari masyarakat,
peraturan yang valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman
dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat;
Kurangnya kelengkapan data dan informasi dari masyarakat
saat mengurus kebutuhan administrasi menjadikan pelayanan
terhambat, termasuk aturan tambahan persyaratan dokumen
yang harus dilampirkan saat pengurusan. Belum konsistennya
35
kecepatan pelayanan adminstrasi kependudukan karena alasan
teknis dan regulasi. Seharusnya kemajuan teknologi dibarengi
dengan kecepatan pelayanan termasuk KTP dan KK bisa satu
hari jadi, namun sampai sekarang masih memakan waktu yang
lama. Komitmen one day service masih sulit diterapkan
d. Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana
untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi
di wilayah kecamatan.
Jumlah sepeda motor inventaris untuk operasional ke desa
dari jumlah 8, 3 sudah tidak layak padahal secara geografis
sebagian besar wilayah desa di kecamatan Pejawaran adalah
perbukitan sehingga kurang memadai.
e. Masih rendahnya keselarasan dokumen perencanaan,
keuangan dan pelaporan yang ada serta konsistensi data
yang disajikan masih kurang valid.
Dokumen perencanaan yang ada sebelumnya baik Renstra,
RKT, Renja, RKA RKPD dan lainnya kurang singkron dan
konsisten, dikarenakan terbatasnya ketersediaan data dan
informasi dari desa maupun dinas instansi lintas sektoral di
kecamatan, sehingga saat pembuatan pelaporan menjadi
kurang valid.
f. Apatisme masyarakat dalam mengikuti musrenbang.
Anggapan sebagian masyarakat bahwa kegiatan musrenbang
hanya formalitas saja, baik di tingkat dusun dan desa untuk
mencukupi tahapan proses perencanaan pembangunan.
Usulan dari kelompok perempuan, pemuda masih kurang
diapresiasi. Pelaksanaan di Tingkat Kecamatan kehilangan
gregetnya karena kecamatan kurang memiliki kekuatan
untuk merealisasikan usulan-usulan dari desa.
g. Masih rendahnya pemahaman masyarakat maupun aparatur
desa tentang hakekat pembangunan nasional
Keengganan dari masyarakat maupun aparatur desa dalam
memahami regulasi yang ada untuk membangun desa,
sehingga pada saat musyawarah di desa untuk
merencanakan pembangunan yang muncul utama sebagai
prioritas hampir sebagaian besar adalah pembangunan fisik
jalan, jembatan, talud gedung dan lainya. Pembangunan
manusia peningkatan kapasitas manusia secara keseluruhan
36
meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya secara
berkesinambungan masih dinomorduakan, karena hasilnya
tidak langsung terlihat, sehingga tingkat keberdayaan
masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan masih
rendah dan jaminan kesejahteraan kurang memadai.
h. Masih rendahnya kapasitas aparatur desa dalam
melaksanakan tertib administrasi pemerintahan desa.
Belum semua desa di Kecamatan melaksanakan tertib
administrasi desa secara keseluruhan, surat menyurat belum
menggunakan tata naskah dinas, pencatatan data dan
informasi sesuai tupoksi perangkat desa belum sepenuhnya
dijalankan, pencarian kembali dokumen dan pelaporan
menjadi terhambat, tidak semua perangkat desa bisa
menggunakan komputer.
i. Masih kurangnya keseriusan masyarakat dan petugas
pemungut dalam pelunasan PBB lebih awal
Secara umum kesadaran masyarakat di kecamatan
Pejawaran sudah bagus, terbukti setiap tahun lunas 100%.
Namun demikian masih ada beberapa masyarakat yang harus
terus dimotivasi agar tidak menunda-nunda pembayaran
karena menunggu jatuh tempo. Selain itu masih ada desa
yang kurang tertib dalam mengadministrasikan
pendistribusian SPPT kepada masyarakat, sehingga
menyulitkan dalam pengecekan pembayaran. Juga masih ada
desa yang petugasnya tidak segera menyetorkan hasil
pungutan tersebut ke bank yang ditunjuk sehingga komitmen
lunas pada bulan awal Maret atau April sering mundur ke
bulan-bulan berikutnya padahal dari masyarakat sudah
masuk.
2. Faktor Pendorong
a. Adanya payung hukum dan regulasi yang mengatur untuk
menyelenggarakan tugas dan fungi dan tata kerja kecamatan.
Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 84 tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Kecamatan.
b. Hubungan kerja yang baik antara pimpinan, para pejabat dan
staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan
nyaman.
37
Dalam melaksanakan tugas dan kewajibanya mengedepankan
semangat kekeluargaan saling membantu, bekerja sama jika
ada seksi lain yang membutuhkan dan saling mengingatkan.
c. Adanya Payung hukum dan regulasi tentang pelimpahan
kewenganan pemerintah dari Bupati kepada Camat yang
dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan PD Kecamatan
Pejawaran.
Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan
Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada
Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah
yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan OPD
Kecamatan Pejawaran.
d. Optimalisasi sarana dan prasarana yang ada.
Terhadap sarana dan prasarana yang ada dimanfaatkan secara
maksimal dan dipelihara dengan sebaik-baiknya.
e. Adanya E-SAKIP.
Mulai diberlakukannya E-SAKIP dokumen perencanaan
tersimpan secara elektronik sehingga konsistensi data bisa
terjaga.
f. Komitmen stakeholder untuk melaksanakan musrenbang.
Kegiatan musrenbang dalam setiap tahapan di tingkat dusun,
desa dan kecamatan tetap dilaksanakan dengan
memperhatikan tata cara aturan yang berlaku dan
pelaksanaanya terjadwalkan tiap tahun.
g. Adanya pendampingan pelaksanaan pembangunan di desa..
Meningkatkan kapasitas aparatur desa dan peran serta
masyarakat dalam pembangunan melalui pendampingan dari
kecamatan sesuai tugas pokok fungsinya baik dari aparat
kecamatan maupun pendamping kecamatan dan pendamping
lokal desa dalam pelaksanaan pembangunan manusia
seutuhnya.
h. Adanya regulasi yang mengatur tentang administrasi desa dan
tata naskah dinas.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 47 Tahun 2016 tentang
administrasi desa dan Peraturan Bupati No : 85 tahun 2016
tentang tata naskah dinas sebagai pedoman pelaksanaan
administrasi desa .
38
i. Adanya reward bagi desa atau kecamatan yang lunas paling
cepat
Pemberian reward bagi desa atau kecamatan yang lunas paling
cepat dari Pemerintah Kabupaten menjadi motivasi tersendiri
bagi desa maupun kecamatan agar masyarakat segera
melunasi PBB lebih awal. Intensifikasi PBB dilaksanakan tidak
menunggu SPPT terbit, baik oleh aparatur desa maupun
kecamatan setiap ada kesempatan memberikan motivasi
kepada aparatur desa maupun masyarakat akan pentingnya
PBB bagi kemandirian keuangan daerah. Di beberapa desa
dibuat sistem tabungan PBB bekerja sama dengan dasa wisma,
menggunakan baku PBB Tahun sebelumnya sehingga saat
SPPT terbit masyarakat tinggal menambahi kekurangannya
saja. Pada hari pertama pembukaan loket PBB di Bank
beberapa desa dari kecamatan Pejawaran sudah mengantri
untuk melunasi dan kemudian mendapatkan penghargaan
karena lunas paling awal dan atau lunas pertama pada hari
tersebut. Selain itu ada desa yang mengadakan pembayaran
serentak disertai dengan hiburan dan doorprise, sehingga
dalam satu hari seluruh desa bisa lunas sekaligus, atau
menggunakan cara pekan PBB, dengan pos di tiap dusun.
Sebelum jatuh tempo semua desa di Kecamatan Pejawaran
sudah lunas PBB 100%.
3.3. Penentuan Isu-Isu Strategis
Selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan, Kecamatan
Pejawaran dituntut lebih responsif dan inovatif dalam menghadapi
perubahan-perubahan. Arah pelaksanaan pembangunan menjadi lebih
tepat sasaran dengan memperhatikan isu-isu strategis yang terjadi di
masyarakat. Untuk itu perlu diantisipasi dengan perencanaan yang
matang sehingga arah pembangunan sesuai dengan tujuan pembangunan
daerah.
Berdasarkan hasil analisis terhadap identifikasi permasalahan
kemudian dilakukan penentuan isu-isu stretegis dengan penilaian
(scoring) dari kriteria-kriteria permasalahan yang memliki pengaruh
signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra dan pelayanan pubik,
dapat dirumuskan isu-isu strategis sebagai berikut :
39
1. Wilayah Kecamatan Pejawaran merupakan daerah rawan bencana ;
2. derajat kesehatan warga pejawaran yang masih rendah ;
3. angka kemiskinan tinggi ;
4. tingkat pendidikan masyarakat Pejawaran yang masih rendah ;
5. infrastruktur jalan kurang memadai
40
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah PD
Tujuan dan sasaran merupakan merupakan dampak (impact)
keberhasilan pembangunan daerah yang diperoleh dari pencapaian
berbagai program prioritas terkait. Tujuan dan sasaran bertindak sebagai
jembatan bagi visi dan misi menuju prioritas program.
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu
dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan
permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi.
Rumusan pernyataan tujuan biasanya disusun dengan membalikkan
pernyataan isu, permasalahan, dan peluang menjadi suatu kalimat positif
yang ringkas.
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk
dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.
Perumusan sasaran perlu memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas
dan fungsi perangkat daerah.
Tujuan dan sasaran jangka menengah Kecamatan Pejawaran
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :
Visi : Terwujudnya Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera
Misi Kedua : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan
berdasarkan konsep tata kelola yang baik;
Tujuan Sasaran
1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik
1.1. Meningkatnya nilai survey kepuasan masyarakat
2. Meningkatkan mutu pelayanan melalui PATEN
1.2. Meningkatnya mutu pelayanan melalui PATEN
3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan
daerah
1.3. Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas apatur.
4. Meningkatkan pemberdayaan
masyarakat dan desa
1.4. Meningkatnya pemberdayaan
masyarakat dan desa.
5. Meningkatkan tertib administrasi
desa
1.5. Meningkatnya tertib administrasi
desa
41
Misi Keempat : Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional;
Tujuan Sasaran
1. Meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan petugas pemungut pajak sesuai dengan kewajibannya
1.1. Meningkatnya jumlah PAD
Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Kecamatan
Pejawaran Kab. Banjarnegara beserta indikator kinerjanya disajikan
dalam Tabel 4.1 sebagaimana berikut ini.
42
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah
Tahun 2017-2022
No. Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran Satuan
Kondisi Awal Target Kinerja Sasaran Target Akhir
Renstra 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1. Meningkatkan kualitas
pelayanan publik
Meningkatnya nilai sur-
vey kepu-asan masyarakat
Nilai survey kepuasan
masyara-kat
Angka 80 80 81 82 83 84 85 85
2. Meningkatkan mutu pelayanan melalui PATEN
Mening-katnya mutu pelayanan melalui PATEN
Persenta-se usaha yang berijin
% 25 25 27 30 33 35 37 37
Persentase non perijinan yang terlayani
% 100 100 100 100 100 100 100 100
3. Meningkatkan kualitas penyelenggara-an pe-merintahan daerah
Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas aparatur
Indek penilaian SAKIP
Nilai C C C CC CC B B B
43
4. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan desa
Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan desa
Persentase desa yang memiliki BUMDES
% 11,76 11,76 11,76 29,41 47,06 76,47 100 100
Persentase penurunan rumah tidak layak huni
% 20 20 20 40 60 80 100 100
Persentase kepemilikan jamban sehat
% 20 20 20 40 60 80 100 100
5. Meningkatkan tertib administrasi desa
Meningkatnya tertib administrasi desa
Persentase desa tertib administrasi pemerintahan desa
% 5 5 5,89 29,41 52,94 78,47 100 100
6. Meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan petugas pemungut pajak sesuai dengan kewajibannya
Meningkatnya jumlah PAD
Persentase pelunasan PBB
% 100 100 100 100 100 100 100 100
44
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1. Strategi dan Arah Kebijakan Perangkat Daerah
Strategi adalah langkah – langkah berisikan program – program
indikatif untuk mewujudkan tujuan, Rumusan Strategi merupakan
pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai, yang
selanjutnya diperjelas dengan serangkaian kebijakan. Kebijakan diambil
sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi program kegiatan
untuk mencapai tujuan. Kecamatan Pejawaran dalam rangka
mewujudkan tujuan tersebut menetapkan strategi dan kebijakan sebagai
berikut :
5.1.1. Strategi
1. Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran yang didukung
dengan peningkatan kualitas pelayanan oleh aparatur kecamatan
2. Peningkatan kinerja aparatur kecamatan dalam menjalankan
tugas
3. Peningkatan kapasitas SDM aparatur PATEN
4. Peningkatan penataan administrasi kependudukan Program E-
KTP
5. Peningkatan ketepatan pelaporan capaian kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja SKPD
6. Peningkatan partisipasi masyarakat dan desa dalam
pembangunan
7. Peningkatan tertib administrasi pemerintahan desa
8. Peningkatan kapasitas Tim Intensifikasi PBB Kecamatan dan
Desa
5.1.2. Kebijakan
1. Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran secara prima
dengan prosedur yang jelas
2. Meningkatkan sarana dan prasarana kantor
3. Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur PATEN
4. Mengoptimalkan pelayanan pembuatan E-KTP dan KK
5. Meningkatkan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja
dan keuangan
6. Meningkatkan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan
pemberdayaan masyarakat desa
7. Meningkatkan koordinasi, pembinaan, fasilitasi dan pengawasan
administrasi pemerintahan desa
45
8. Meningkatkan pelaksanaan intensifikasi PBB kepada
masyarakat secara optimal
Tabel 5.1.1
Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pelayanan Kecamatan Pejawaran
VISI : BANJARNEGARA BERMARTABAT DAN SEJAHTERA
Misi Kedua : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan
berdasarkan konsep tata kelola yang baik;
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1 2 3 4
Meningkatkan kualitas pelayanan
publik
Meningkatnya nilai survey kepuasan
masyarakat
Peningkatan pelayanan administrasi
perkantoran yang didukung dengan peningkatan kualitas pelayanan oleh aparatur kecamatan
Meningkatkan pelayanan administrasi
perkantoran secara prima dengan prosedur yang jelas
Peningkatan kinerja aparatur kecamatan dalam menjalankan tugas
Meningkatkan sarana dan prasarana kantor
Meningkatkan mutu pelayanan melalui PATEN
Meningkatnya mutu pelayanan melalui PATEN
Peningkatan kapasitas SDM aparatur PATEN
Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur PATEN
Peningkatan penataan administrasi kependudukan Program E-KTP
Mengoptimalkan pelayanan pembuatan E-KTP dan KK
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah
Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas aparatur
Peningkatan ketepatan pelaporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Meningkatkan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan desa
Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan desa
Peningkatan partisipasi masyarakat dan desa dalam
pembangunan
Meningkatkan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan
pemberdayaan masyarakat desa
46
Meningtkan tertib admnistrasi pemerintahan desa
Meningkatnya tertib administrasi pemerinthaan desa
Peningkatan tertib administrasi pemerintahan desa
Meningkatkan koordinasi, pembinaan, fasilitasi dan pengawasan administrasi pemerintahan desa
Misi Keempat : Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional
Meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan petugas pemungut pajak sesuai dengan
kewajibannya
Meningkatnya jumlah PAD
Peningkatan kapasitas Tim Intensifikasi PBB Kecamatan dan Desa
Meningkatkan pelaksanaan intensifikasi PBB kepada masyarakat secara optimal
47
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN INDIKATIF
Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan
terpadu untuk mendapatkan hasil guna mencapai tujuan dan sasaran
tertentu. Dengan demikian program perlu dijabarkan ke dalam kegiatan yang
terukur kinerjanya, jelas kelompok sasarannya dan juga perencanaan
anggarannya. Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan PD
Kecamatan Pejawaran dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang adalah
sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan 6 (enam) kegiatan
yakni :
a. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
b. Penyediaan jasa administrasi keuangan
c. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
d. Penyediaan bahan logistik kantor
e. Penyediaan jasa administrasi perkantoran
f. Pemberdayaan kecamatan
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan 4 (empat)
kegiatan yakni :
a. Pengadaan peralatan dan Perlengkapan gedung kantor
b. Pemeliharaan rutin/ berkala rumah jabatan
c. Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor
d. Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan 1 (satu)
kegiatan yakni :
a. Asistensi PATEN
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan, dengan 1 (satu) kegiatan yakni :
a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
5. Program Penataan Administrasi Kependudukan, dengan 1 (satu) kegiatan
yakni :
a. Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan
6. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah,
dengan 1 (satu) kegiatan yakni :
a. Intensifikasi pajak daerah
48
Untuk lebih jelasnya gambaran program, kegiatan dengan indikator
kinerja beserta pendanaan indikatif terinci pada tabel berikut.
49
TABEL 6.1. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
PD KECAMATAN PEJAWARAN KABUPATEN BANJARNEGARA
Dalam ribuan rupiah
Kode Program/ Kegiatan
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Data Capaian
Pada awal Tahun
Perencanaan (2016)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD 2022
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
2.06.4.06.10.0
1
Program
pelayanan administrasi perkantoran
Persentase
terpenuhinya pelayanan administrasi perkantoran secara prima dengan prosedur
yang jelas
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 400.000 Kecamatan
2.06.4.06.10.01.3
1. Terpenuhinya jasa peralatan
dan perlengkapan kantor
Jumlah jasa peralatan dan perlengkapan
kantor yg terpenuhi
1 Paket 1 Paket 9.600 1 Paket 9.600 2 Paket 11.600
2 Paket 12.000
2 Paket 12.000 2 Paket 12.000 Kecamatan
2.06.4.06.10.0
1.7
2. Terpenuhinya
jasa administrasi keuangan
Jumlah jasa adm
keuangan yang terpenuhi
6 Orang 6 Orang 20.80
0
6
Orang
25.200 6
Orang
25.22
00
6 orang 27.00
0
6 Orang 27.000 6
Orang
28.000 Kecamatan
2.06.4.06.10.01.13
3. Terpenuhinya peralatan dan perlengkapan kantor
Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang terpenuhi
2 Paket 2 Paket 7.500 2 Paket 7.500 2 Paket 8.000 2 Paket 8.500 2 Paket 9.000 2 Paket
10.000 Kecamatan
2.06.4.06.10.01.16
4. Terpenuhinya bahan logistik kantor
Jumlah bahan logistik yang terpenuhi
7 paket 8 paket 50.000
8 paket 50.000 8 paket 60.000
68paket 65.000
8 paket 70.000 8 paket 75.000 Kecamatan
2.06.4.06.10.01.19
5. Terpenuhinya jasa administrasi
perkantoran
Jumlah jasa adm perkantoran yang terpenuhi
4 Orang 4 Orang 70.000
4 Orang
74.849 4 Orang
85.000
4 Orang 90.000
4 Orang 90.000 4 Orang
100.000 Kecamatan
2.06.4.06.10.01.20
6. Pemberdayaan Kecamatan
Jumlah Desa yang memiliki BUMDES
1 Desa 1 Desa 150.000
2 Desa 150.000
5 Desa 150.000
8 Desa 160.000
13 Desa 175.000
17 Desa
175.000 Kecamatan
Persentase Penurunan Rumah Tidak Layak Huni
20 Rumah 221 Rumah
221 Rumah
221 Rumah
221 Rumah
221 Rumah
221 Rumah
Persentase Kepemilikan Jamban Sehat
20 Unit 150
unit
150
unit
150
unit
150 unit 150 unit 150
unit
Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan dan
pengawasan urusan
17 Desa 17 Desa
17 Desa
17 Desa
17 desa 17 Desa 17 Desa
Kecamatan
50
Kode Program/ Kegiatan
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Data Capaian
Pada awal Tahun
Perencanaan (2016)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi Kinerja pada akhir
RPJMD 2022
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
pemerintahan desa (kelembagaan dan aparatur desa)
Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan urusan (perencanaan
pembangunan desa, pemberdayaan masy dan desa, usaha peningkatan ekonomi
produktif)
17 Desa 17 Desa
17 Desa
17 Desa
17 desa 17 Desa 17 Desa
Kecamatan
Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan
tramtibum dan pelayanan (ketentraman dan ketertiban umum)
17 Desa 17 Desa
17 Desa
17 Desa
17 desa 17 Desa 17 Desa
Kecamatan
Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan
urusan Kesra (kepemudaan, olahraga, seni budaya, keagamaan, kesehatan,
pendidikan dan pemeliharaan fasilitas umum)
17 Desa 17 Desa
17 Desa
17 Desa
17 desa 17 Desa 17 Desa
Kecamatan
Jumlah desa tertib adm umum
0 3 desa 3 desa 6 desa 9 desa 13 desa 17 desa
Jumlah desa tertib adm kependudukan
0 3 desa 3 desa 6 desa 9 desa 13 desa 17 desa
Jumlah desa tertib adm keuangan
0 3 desa 3 desa 6 desa 9 desa 13 desa 17 desa
Jumlah desa tertib adm pembangunan
0 3 desa 3 desa 6 desa 9 desa 13 desa 17 desa
Jumlah Desa tertib 0 3 desa 3 desa 6 desa 9 desa 13 desa 17 desa
51
Kode Program/ Kegiatan
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Data Capaian
Pada awal Tahun
Perencanaan (2016)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi Kinerja pada akhir
RPJMD 2022
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
adm lainnya
2.06.4.06.10.0
2
Program
peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Persentase sarana &
prasarana aparatur yang terpenuhi
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 205.000 Kecamatan
a. Pengadaan peralatan gedung kantor
Jumlah peralatan gedung kantor yang terpenuhi
3 Paket 1 paket 25.000
- - 1 paket 30.000
1 paket 30.000
1 paket 35.000 1 paket 50.000 Kecamatan
2.06.4.06.10.02.9
b. Pengadaan perlengkapan gedung kantor
Jumlah perlengkapan gedung kantor yang terpenuhi
1 unit - - 3 unit 19.095 3 unit 20.000
3 unit 25.000
3 unit 30.000 3 unit 40.000 Kecamatan
2.06.4.06.10.02.20
c. Pemeliharaan rutin / berkala rumah dinas
Jumlah pemeliharaan rumah dinas
1 unit 1 unit
15.000
1 unit
- 1 unit
20.000
1 unit
20.000
1 unit
30.000 1 unit
40.000 Kecamatan
2.06.4.06.10.02.22
d. Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor
Jumlah pemeliharaan gedung kantor
1 unit 1 unit 20.000
1 unit 20.000 1 unit 25.000
1 unit 30.000
1 unit 25.000 1 unit 40.000 Kecamatan
2.06.4.06.10.02.26
e. Pemeliharaan rutin / berkala perlengkapan gedung kantor
Jumlah sarana & prasarana aparatur yang dipelihara
5 paket 5 paket 20.000
5 paket 20.000 5 paket 25.000
5 paket 30.000
5 paket 35.000 5 paket 35.000 Kecamatan
2.06.4.06.10.05
Program Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Aparatur
Persentase perijinan & non perijinan yang terlayani
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 15.000 Kecamatan
2.06.4.06.10.05.24
a. Asistensi PATEN
Jumlah permohonan ijin yang terlayani
20 Perijinan 20 Perijina
n
8.000 25 Perijina
n
8.000 25 Perijina
n
10.000
25 Perijina
n
10.000
25 Perijinan
12.000 25 Perijina
n
15.000 Kecamatan
Jumlah permohonan non perijinan yang terlayani
3.000 3.000 3.201 3.201 3.234 3.234 3.234
2.06.4.06.10.06
Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan
Persentase pelaksanaan penyusunan Dokumen Keuangan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 10.000 Kecamatan
2.06.4.06.10.06.01
a. Penyusunan laporan capaian kinerja &
Jumlah dokumen perencanaan yang disusun
5 Dokumen 5 Dok. 5.000 5 Dok. 7.000 5 Dok. 7.000 5 Dok. 7.000 5 Dok. 10.000 5 Dok. 10.000 Kecamatan
52
Kode Program/ Kegiatan
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Data Capaian
Pada awal Tahun
Perencanaan (2016)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi Kinerja pada akhir
RPJMD 2022
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Jumlah Dokumen Pelaporan yang disusun
5 dok 5 dok 5 dok 5 dok 5 dok 5 dok 5 dok
2.06.4.06.10.1
5
Program Penataan
Administrasi Kependudukan
Persentase permohonan
(administrasi kependudukan) KK dan KTP yang terlayani
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 10.000 Kecamatan
2.06.4.06.10.15.7
a. Peningkatan pelaya-nan publik dalam bidang
kependudukan
Jumlah pemohon KTP yang terlayani
538 pemohon
1.500 7.500 1.500
7.500 1.550
7.500 1.600
10.000
1.650
10.000 1.700
10.000 Kecamatan
Jumlah pemohon KK yang terlayani
375 pemohon
900 pemoho
n
900 pemoh
on
950 pemoh
on
1.000 pemoho
n
1.050 pemohon
1.100 pemoh
on
Kecamatan
2.06.4.06.10.17
Program Peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan Daerah
Persentase pembayaran PBB
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 90.000 Kecamatan
2.06.4.06.10.1
7.52
a. Intensifikasi
Pajak Daerah
Jumlah pelunasan PBB 610.382.770 610.3
82.77
0
71.84
2
676.71
1.870
71.842 676.71
1.870
75.00
0
676.711
.870
75.00
0
676.711.
870
80.000 676.71
1.870
90.000 Kecamatan
Jumlah tunggakan PBB 0 0 0 0 0 0 0
53
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap
unit kerja. Indikator kinerja atau indikator keberhasilan untuk setiap jenis
pelayanan pada bidang-bidang kewenangan yang diselenggarakan oleh unit
organisasi perangkat daerah dalam bentuk standar pelayanan yang ditetapkan
oleh Pemerintah Daerah Kab. Banjarnegara. Penetapan standar pelayanan
merupakan cara untuk menjamin dan meningkatkan akuntabilitas pelayanan
pemerintah daerah kepada masyarakat.
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualikatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah
ditetapkan. Indikator kinerja harus merupakan sesuatau yang akan dihitung
dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat
tingkatan kinerja baik dalam tahap perencanaan (ex ente), tahap pelaksanaan
(on going), maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi (ex post)
Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan suatu
instrumen pertanggungjawaban yang terdiri dari berbagai indikator dan
mekanisme kegiatan pengukuran,penilaian dan pelaporan kinerja secara
menyeluruh dan terpadu untuk memenuhi kewajiban pemerintah dalam
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas,
fungsi dan misi organisasi.
Pada sektor publik seperti entitas pemerintah sistem akuntabilitas
kinerja menghadapi masalah berupa sulitnya mengukur kinerja dan
menentukan indikator kinerja yang tepat. Problematik tersebut timbul karena
sektor publik memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan sektor bisnis,
terutama menyangkut output, outcome dan tujuan utama entitas. Output
entitas pemerintahan sebagian besar berupa jasa pelayanan publik yang sulit
diukur kuantitas maupun kualitasnya.
Indikator Kinerja Kecamatan Pejawaran yang mengacu pada tujuan dan
sasaran RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017- 2022 adalah indikator
kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai
Kecamatan Pejawaran dalam 5 (lima) tahun mendatang sebagai komitmen
untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten
Banjarnegara. Indikator kinerja ini juga berhubungandengan arah kebijakan
dan kebijakan umum dalam RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-
2022 yang diamanatkan kepada Kecamatan Pejawaran.
54
Tabel dibawah ini akan menyajikan indikator kinerja yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD.
Tabel 7.1 INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN RPJMD TAHUN 2017 – 2022
NO Indikator
SATUA
N
KONDISI KINERJA
AWAL
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja
pada
akhir
periode
RPJMD (2022)
2016 2018 2019 2020 2021 2022
1 Indeks
kepuasan layanan
masyarakat
Angka
78,46 80 81 82 83 84 84
2 Nilai AKIP NILAI C C CC CC B B B
3 Persentase
peningkatan desa
berkembang
%
NA 3 3 3 3 3 3
4 Rasio kemandirian keuangan daerah
%
10,30 100 100 100 100 100 100
55
BAB VII PENUTUP
Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) Kecamatan
Pejawaran Tahun 2017-2022 merupakan pedoman taktis strategis dalam
pelaksanaan kegiatan-kegiatan dan merupakan produk kesepakatan dan
komitmen bersama bagi seluruh Unit Kerja yang ada di lingkungan Kecamatan
Pejawaran dalam menjalankan tugas dan fungsi organisasi sehingga
diharapkan dapat tercapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Terutama dalam mendukung sasaran pembangunan daerah yang telah
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 85 Tahun
2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 - 2022.
Pada penyusunan Rencana Kerja Kecamatan Pejawaran yang dibuat
setiap tahun Renstra Perangkat Daerah ini menjadi pedoman dengan tetap
mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten
Banjarnegara tahun berikutnya.
Selanjutnya Rencana Stategis (Renstra) OPD disusun dalam rangka
melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan
pelaksanaan kebijaksanaan yang dipercayakan kepada setiap Dinas Instansi
Pemerintah berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Renstra
PD berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Oleh karena
itu tanpa dukungan dan peran aktif seluruh unsur pelaksana dan partisipasi
aktif masyarakat dalam pelaksanaannya mustahil seluruh tujuan dan sasaran
dalam renstra ini dapat dicapai.
Namun demikian, dengan semangat kemandirian otonomi daerah
Insha Allah pada pelaksanaannya nanti dapat mendukung tercapainya visi
Bupati Banjarnegara 2017 – 2022 “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”,
dan misi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara 2017-2022 khususnya misi
kedua Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan
konsep tata kelola yang baik dan Misi Keempat Mewujudkan tata kelola
keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel
dengan tenaga profesional.
56
Kami menyadari dalam menyusun Rencana Strategis ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu saran, masukan dan kritikan yang membangun dari
semua pihak senantiasa kami harapkan guna tersusunnya dokumen yang
lebih baik pada masa mendatang.
1
VI. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH KECAMATAN VI. S. KECAMATAN PAGEDONGAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap daerah diharuskan untuk menyusun 5 (lima) dokumen perencanaan
pembangunan yaitu : 1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
3. Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) 4. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
5. Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD) Ditegaskan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah bahwa Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun serta diatur kemudian
dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata cara Evaluasi RRPJPD dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD.
Renstra Kecamatan Pagedongan merupakan bentuk upaya
mengelola dan mengembangkan potensi sumber daya daerah untuk mengatasi berbagai tantangan permasalahan yang ada dalam
mewujudkan pembangunan di Banjarnegara. Dalam rangka melaksanakan Pembangunan Berkelanjutan dibutuhkan SDM/Aparatur yang memiliki kompetensi, integritas dan profesionalitas dalam
menyelenggarakan pemerintahan dan melaksanakan pembangunan melalui tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Alur dan mekanisme penyusunan Renstra Kecamatan Pagedongan diiliustrasikan sebagai berikut :
2
Analisis Gambaran pelayanan
SKPD
Perumusan Isu-isu
strategis berdasarkan
tusi
Perumusan Strategi dan
kebijakan
Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan
indikatif berdasarkan
rencana program prioritas RPJMD
Pengolahan data dan informasi
Perumusan visi dan misi
SKPD
Perumusan Tujuan
Perumusan sasaran
Rancangan Renstra-SKPD
· Pendahuluan· Gambaran pelayanan SKPD· isu-isu strategis berdasarkan
tugas pokok dan fungsi· visi, misi, tujuan dan sasaran,
strategi dan kebijakan · rencana program, kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif
· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
Perumusan indikator kinerja
SKPD yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD
SPM
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Penelaahan RTRW
Rancangan Renstra-SKPD
Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD
kepada Bappeda
Penelaahan KLHS
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Renstra-KLdan Renstra
SKPD Provinsi
Keterkaitan Renstra Kecamatan Pagedongan dengan RPJMD,
dan dengan Renja perangkat daerah: Penyusunan Renstra mengacu pada tugas dan fungsi perangkat daerah sesuai dengan Peraturan
Daerah tentang Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara, Peraturan Bupati Banjarnegara tentang Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah, RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022
Penyusunan Renstra Kecamatan Pagedongan dilakukan secara transparan dan partisipatif oleh para Pejabat Struktural, karyawan/i.
dan para Kepala Desa di lingkungan Kecamatan Pagedongan, serta telah mendapat masukan dari para pemangku kepentingan “Stakeholders”.
Dengan demikian Renstra PD Kecamatan Pagedongan ini berlaku tahun 2017 hingga 2022 selaras dengan RPJMD Kabupaten Banjarnegara sebagai perwujudan visi, misi dan program Bupati dan
Wakil Bupati Banjarnegara terpilih. Renstra Kecamatan Pagedongan ini juga nantinya akan dijabarkan dalam Renja PD sebagai dasar
operasional pelaksanaan program dan kegiatan Kecamatan Pagedongan setiap tahun dan dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran PD (RKA PD) yang selanjutnya digunakan dalam proses
pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Banjarnegara tahun berikutnya.
3
1.2 Landasan Hukum Landasan hukum penyusunan Renstra Kecamatan Pagdongan
Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa
Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4575); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 123);
4
13. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 3); 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata cara Evaluasi RRPJPD dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD Penyusunan rancangan awal Renstra Perangkat Daerah Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1213);
16. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 Nomor 3
Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 114);
17. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 10);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 32 Tahun 2017 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun
2017 Nomor 32); 19. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 13 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 5
Tahun 2013 tentang Kecamatan Penyelenggara Pelayanan Administrasi Terpadu(Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara
Tahun (Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 13);
20. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada Camat Untuk Menangani
Sebagian Urusan Otonomi Daerah (Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 19);
21. Peraturan Bupati Nomor 84 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Kecamatan (Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016
Nomor 84).
5
1.3 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis Kecamatan
Pagedongan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai berikut : 1. Maksud
a. Memberikan pedoman dalam penyusunan rencana kerja tahunan.
b. Memberikan gambaran bagi seluruh aparatur kecamatan dalam melaksanakan tugas/kegiatan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.
c. Menjadi dasar dalam evaluasi kinerja Perangkat Daerah. 2. Tujuan
a. Untuk meningkatkan kinerja Perangkat Daerah Kecamatan Pagedongan dalam pelaksanakan tugas pokok dan fungsinya dan pelaksanaan sebagian kewenangan yang dilimpahkan
Bupati kepada Camat. b. Untuk memantapkan terselenggaranya kegiatan pada
Kecamatan Pagedongan guna mendukung tercapainya visi, misi,
tujuan dan sasaran pembangunan yang tercantum dalam RPJMD.
1.4 Sistematika Penulisan
Keseluruhan materi Renstra PD Kecamatan Pagedongan Tahun
2017 – 2022 disusun dan termuat dalam 7 (tujuh) Bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang latar belakang, proses penyusunan, hubungan Renstra dengan dokumen lainnya, landasan
hukum, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan. BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN PD
Menjelaskan kondisi umum tentang dasar hukum pembentukan PD, struktur organisasi PD, uraian tugas dan
fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala PD. Penjelasan tentang sumber daya yang dimiliki PD (SDM berdasarkan gender dan Asset) serta penjabaran tingkat
capaian kinerja PD periode sebelumnya BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT
DAERAH
Menjelaskan hasil identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan pada Perangkat Daerah
Kecamatan, melakukan penilaian (scoring) terhadap permasalahan yang memiliki dampak yang besar terhadap publik dan pencapaian sasaran Renstra, diakhiri dengan
penentuan isu-isu strategis BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
Merupakan penjabaran visi dan misi pembangunan jangka menengah dan dilengkapi dengan rencana sasaran yang hendak dicapai.
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Berisi tentang strategi dan arah kebijakan perangkat daerah lima Tahun mendatang Strategi menjelaskan cara untuk
6
mencapai tujuan dan sasaran dirancang secara rasional dan komprehensip, sedangkan kebijakan menerangkan arah yang
akan diambil Perangkat Daerah dalam bentuk konfigurasi program untuk mencapai tujuan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTA PENDANAAN Merupakan Penjelasan yang bersifat umum dari Program dan
Kegiatan beserta indikasi pendanaan dalam periode lima tahun Pada Bab ini dikemukakan indikator kinerja PD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai PD
dalam lima tahun mendatang untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD
BAB VI KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN Bab ini berisi tentang indikator kinerja Kecamatan Pagedongan yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2021 BAB VII PENUTUP Pada Bab ini merupakan harapan-harapan terhadap kondisi
dan rencana pencapaian kinerja periode 2017-2022
7
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD
Sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 209 ayat (2) huruf f, Kecamatan merupakan
perangkat daerah Kabupaten/ Kota. Dalam pasal 224 ayat (1) disebutkan bahwa Kecamatan dipimpin oleh seorang kepala kecamatan yang disebut Camat yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada bupati/wali kota melalui sekretaris Daerah. Secara filosofis, kecamatan yang dipimpin oleh Camat
perlu diperkuat dari aspek sarana prasarana, sistem administrasi, keuangan dan kewenangan bidang pemerintahan dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan sebagai ciri
pemerintahan kewilayahan yang memegang posisi strategis dalam hubungan dengan pelaksanaan kegiatan pemerintahan kabupaten/kota yang dipimpin oleh bupati/walikota. Terlebih alasan
pembentukan Kecamatan adalah untuk meningkatkan : koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan
masyarakat Desa/ Kelurahan. Berdasarkan pasal 225 UU Nomor 23 Tahun 2014 maka Tugas
Camat meliputi :
a. Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum; b. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat; c. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan
ketertiban umum; d. Mengoordinasikan penerapan dan penegakan Perda dan Perkada;
e. Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum;
f. Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang
dilakukan oleh perangkat daerah di kecamatan; g. Membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan Desa dan/ atau
Kelurahan; h. Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah kabupaten/ kota yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja
perangkat daerah kabupaten/ kota yang ada di kecamatan; i. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Selain melaksanakan tugas diatas, Camat mendapatkan pelimpahan sebagian kewenangan Bupati/ Walikota untuk
melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah kabupaten/ kota, berdasarkan pemetaan pelayanan publik sesuai dengan karakteristik dan/ atau kebutuhan
masyarakat pada kecamatan. Sesuai Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan sebagian kewenangan pemerintahan dari Bupati kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah, Camat
mendapatkan pelimpahan sebanyak 26 bidang urusan pemerintahan, termasuk kewenangan perizinan dan non perizinan melalui PATEN
8
(Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan) yang berlaku efektif di Pagedongan sejak Mei 2014.
Bidang urusan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati kepada Camat meliputi : pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, penataan ruang, perencanaan pembangunan, perhubungan, lingkungan
hidup, pertanahan, kependudukan dan catatan sipil, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga
sejahtera, sosial, koperasi dan UKM, kebudayaan dan pariwisata, kepemudaan dan olahraga, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, otonomi daerah pemerintahan umum administrasi keuangan daerah
perangkat daerah kepegawaian dan persandian, pemberdayaan masyarakat dan desa, kearsipan, komunikasi dan informatika,
pertanian dan ketahanan pangan, kehutanan, energi dan sumber daya mineral, perdagangan dan perindustrian.
Kecamatan Pagedongan dibentuk berdasarkan Perda Nomor 2
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dengan tugas pokok membantu Bupati dalam mengoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan
masyarakat desa dan kelurahan, dan tugas yang dilimpahkan Bupati untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah. Sesuai Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 84 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Kecamatan, Kecamatan merupakan koordinator penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan desa dan kelurahan . Kecamatan dipimpin oleh Camat yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalu Sekretaris Daerah. Adapun Tugas dan Fungsinya adalah sebagai berikut :
1. Camat Kecamatan mempunyai tugas membantu Bupati dalam
mengkoordinasikan penyeelnggaraan pemerintahan, pelayanan
publik, dan pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan dan tugas yang dilimpahkan Bupati untuk melaksanakan sebagaian
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
Kecamatan menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan di bidang tata pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketentraman dan ketertiban umum dan pelayanan serta
kelurahan; b. Pelaksanaan koordinasi kebijikan dibidang tata pemerintahan,
pemberdayaan masyarakat, dan desa, kesejahteraan rakyat, ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;
c. Pelaksanaan kebijakan dibidang tata pemerintahan,
pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;
d. Pembinaan dan fasilitasi bijakan dibidang tata pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;
e. Pemantauan evaluasi dan pelaporan dibidang tata pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;
9
f. Pelaksanaan koordinasi pemelihraan sarana prasarana dan fasilitas pelayanan umum;
g. Pelaksanaan fungsi kesekretariatan kecamtan dan ; h. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan,
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2. Sekretariat Kecamatan
Sekretariat mempunyai tugas melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi, pelaporan kebijakan bidang
ketatausahaan, hukum, keuangan, kerumahtanggaan, kerjasama, kearsipan, dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan,
kehumasan, kepegawaian, pelayanan administrasi di lingkungan Kecamatan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,
sekretariat mempunyai fungsi : a. Pengkoordinasian kegiatan di lingkungan kecamatan; b. Pengkoordinasian dan penyusunan rencana dan program kerja di
lingkungan kecamatan; c. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi
ketatausahaan, kepegawaian, hukum, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip dan dokumentasi di lingkungan kecamatan;
d. Pengkoordinasian dan penyusunan penataan organisasi dan tata laksana di lingkungan kecamatan;
e. Pengkoordinasian dan penyusunan peraturan perundang-
undangan serta pelaksanaan advokasi hukum di lingkungan Kecamatan;
f. Pengkoordinasian pelakanaan sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) dan pengelolaan informasi dan dokumentasi;
g. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah dan
pelayanan pengadaan barang/jasa di lingkungan Kecamatan; h. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup
tugasnya; dan i. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sekretariat Kecamatan terdiri dari : a. Subbag Perencanaan dan Keuangan
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan
fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan program kerjaserta pengelolaan keuangan di lingkungan Kecamatan
b. Subbag Umum dan Kepegawaian Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan
fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporankebijakan bidangketatausahaan, hukum, kerumahtanggaan, kerjasama, kearsipan, dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan,
10
kehumasan, dan kepegawaian, serta pelayanan administrasi di lingkungan Kecamatan
3. Seksi Tata Pemerintahan Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan
perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan,
pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat
kecamatan, pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan, pembinaan dan pengawasan tertib administrasi pemerintahan desa dan/atau kelurahan, pembinaan
dan pengawasan terhadap kepala desa atau lurah, pembinaan dan pengawasan terhadap perangkat desa dan/atau kelurahan,
rekomendasi pemberhentian dan pengangkatan perangkat desa, sertapelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian urusan
pemerintahan di bidang tata pemerintahan. 4. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan
perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan desa di tingkat kecamatan, penyusunan dokumen perencanaan pembangunan di desa atau kelurahan, evaluasi dan
rekomendasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, sertapelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian urusan
pemerintahan di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa. 5. Seksi Kesejahteraan Rakyat
Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesejahteraan rakyat di tingkat kecamatan, pembinaan dan fasilitasi
kegiatan kepemudaan, olahraga, seni, budaya, keagamaan, kesehatan dan pendidikan, pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum, sertapelaksanaan
kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian urusan pemerintahan di bidang kesejahteraan rakyat.
6. Seksi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Pelayanan Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan
perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidangpenyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban
umum, penerapan dan penegakan peraturan daerah dan peraturan Bupati, pelayanan perizinan dan non perizinan sesuai dengan
kewenangan yang dilimpahkan Bupati kepada Camat, percepatan pencapaianstandar pelayanan minimal di wilayahnya, pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pelayanan kepada
masyarakat serta pelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian
11
urusan pemerintahan di bidang ketenteraman, ketertiban umum dan pelayanan.
Bagan struktur organisasi Kecamatan Pagedongan berdasarkan Perda Nomor 2 Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
12
STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN PAGEDONGAN
2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah
2.2.1. Gambaran Umum
Kecamatan Pagedongan merupakan satu dari dua puluh kecamatan di kabupaten Banjarnegara yang terletak 6 km sebelah Selatan ibukota Kabupaten, dengan batas-batas
wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara : Kecamatan Banjarnegara
Sebelah Selatan : Kabupaten Kebumen Sebelah Timur : Kecamatan Banjarnegara Sebelah Barat : Kecamatan Bawang
Luas wilayah kecamatan Pagedongan adalah 4.820,15 Ha yang terdiri dari 9 desa yaitu : Pagedongan, Kebutuhjurang, Gunungjati, Kebutuhduwur, Twelagiri, Gentansari, Lebakwangi,
Pesangkalan dan Duren. Dengan jumlah penduduk sebanyak 39.098 jiwa. Terdiri dari penduduk laki-laki 19.749 jiwa dan
penduduk perempuan 19.589 jiwa. Dengan keadaan tanah sebagian potensi bahan tambang antara lain : marmer, oker, tanah liat, lempung/tanah hijau.
CAMAT
Kasi Tata Pemerintahan
Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa
Kasi Kesejahteraan Rakyat
Kasi Ketentraman Ketertiban Umum
dan Pelayanan
SEKRETARIS
Kasubbag Perencanaan dan
Keuangan
Kasubbag Umum dan Kepegawaian
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
13
2.2.2. Sumber Daya Pegawai
Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Pagedongan memiliki Sumber Daya Pegawai. Jumlah pegawai Kecamatan Pagedongan saat ini masih dalam kondisi
yang belum ideal. Berdasarkan Analisa tambahan menunjukan ketersediaan pegawai di bandingkan dengan beban kerja, maka
sesungguhnya dibutuhkan adanya 26 Pegawai dengan kualifikasi pendidikan umum serta pendidikan dan pelatihan (diklat) kompetensi. Akan tetapi kondisi eksisting yang ada saat
ini hanya berjumlah 19 Pegawai dengan komposisi berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, golongan/kepangkatan,
eselon dan penempatan seperti tabel berikut ini.
1. SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 2.2.2.1 SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
NO JENIS KELAMIN PNS NON PNS %
1 Laki-laki 14 1 79
2 Perempuan 2 2 21
JUMLAH TOTAL 16 3 100
2. SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 2.2.2.2 SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
NO TINGKAT
PENDIDIKAN
PNS NON PNS %
L P L P
1 STRATA 2
2 STRATA 1 6 2 42,1
3 SARJANA MUDA / D3
4 SLTA 8 1 2 57,9
5 SLTP
6 SD
JUMLAH TOTAL 14 3 2 100
14
3. SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan Tabel 2.2.2.3
SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan
N
O PANGKAT/GOLONGAN
LAKI-
LAKI PEREMPUAN
%
1 PEMBINA TK.I / IV b
2 PEMBINA /IV a 1 6,25
3 PENATA TK. I / III d 4 1 31,25
4 PENATA / III c 1 1 12,5
5 PENATA MUDA TK. I / III
b
6 PENATA MUDA / III a
7 PENGATUR TK. I / II d
8 PENGATUR / II c 4 25
9 PENGATUR MUDA TK. I / II b
2 12,5
10 PENGATUR MUDA / II a 2 12,5
11 JURU TK. I / I d
12 JURU / I c
13 JURU MUDA TK. I / I b
14 JURU MUDA / I a
JUMLAH TOTAL 14 2 100
4. SDM Pegawai Berdasarkan Eselon Tabel 2.2.2.4
SDM Pegawai Berdasarkan Eselon
NO PANGKAT/GOLONG
AN
LAKI-
LAKI PEREMPUAN
%
1 ESELON III a 1 12,5
2 ESELON III b 1 12,5
3 ESELON IV a 3 1 50
4 ESELON IV b 1 1 25
JUMLAH TOTAL 6 2 100
15
5. SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan Harapan Dimasa Datang
Tabel 2.2.2.5 SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan
Harapan Dimasa Datang
NO JENIS KELAMIN Jumlah Pegawai
Saat Ini
Jumlah
Pegawai Yang
Diharapkan
1 Laki-laki 15 20
2 Perempuan 4 6
JUMLAH TOTAL 19 26
2.2.3. Sumber Daya Asset Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok
dan fungsinya, Kecamatan Pagedongan memiliki sarana dan prasarana berikut kondisi sarana dan prasarana tersebut serta telah dilakukan analisa ketercukupan dibandingkan dengan
beban kerja, sebagai berikut : Tabel 2.2.3.1
Sarana Prasarana Asset Kecamatan Pagedongan
No Nama Asset Jumlah
2015 Kondisi
(Baik/Rusak)
Barang Yang
Diharapkan
1 Gedung Kantor 1 unit Rusak Rehab berat
2 Aula Kecamatan 1 unit Rusak Rehab berat
3 Rumdin Camat 1 unit Rusak Rehab ringan
4 Station Wagon 1 baik CUKUP
5 Sepeda Motor 3 baik TAMBAH
6 Sepeda Motor 5 Rusak Berat HAPUS
7 Transformator/GENS
ET 1 Rusak ringan CUKUP
8 Mesin Ketik Manual
Portable (11-13) 2 Rusak Berat HAPUS
9 Lemari Besi 5 Baik TAMBAH
16
10 Filling Besi/Metal 3 Baik TAMBAH
11 Filling Besi/Metal 3 Rusak Berat HAPUS
12 Meja Kayu/Rotan 11 Baik TAMBAH
13 Kursi Besi/Metal 9 Rusak ringan GANTI & TAMBAH
14 Tempat Tidur Kayu 3 Rusak CUKUP
15 Meja Makan 1 Baik CUKUP
16 Meja Panjang 1 Baik CUKUP
17 Kursi Tamu 3 Baik TAMBAH
18 Kursi Rapat 31 Baik TAMBAH
19 Bangku tunggu 7 Rusak GANTI & TAMBAH
20 Kursi lipat 20 Baik TAMBAH
21 Mesin Potong
Rumput 1 Baik CUKUP
22 AC Unit 1 RUSAK BERAT GANTI & TAMBAH
23 Kipas Angin 1 RUSAK BERAT GANTI & TAMBAH
24 Televisi 2 RUSAK BERAT HAPUS
25 Camera Video 1 RUSAK BERAT HAPUS &
GANTI
26 Tustel 1 RUSAK BERAT HAPUS
27 P.C Unit 3 baik TAMBAH
28 P.C Unit 5 RUSAK BERAT HAPUS
29 Lap Top 2 BAIK TAMBAH
17
30 Lap Top 3 RUSAK BERAT HAPUS
31 Printer 2 baik TAMBAH
32 Printer 5 RUSAK BERAT HAPUS
33 Scanner 1 baik CUKUP
34 Meja Kerja Pejabat
Eselon III 1 baik CUKUP
35 Meja Kerja Pejabat
Eselon IV 8 baik CUKUP
36 Meja Tamu Ruangan
Biasa 1 Rusak Ringan GANTI
37 Kursi Kerja Pejabat
Eselon III 1 baik TAMBAH
38 Lemari Arsip untuk
arsip Dinamis 1 baik CUKUP
39 Camera +
Attachment 1 baik CUKUP
40 Proyektor + Attachment
1 Rusak Ganti
41 Compact Disc. Player 1 baik CUKUP
42 Microphone/Wireless
Mic 1 RUSAK BERAT HAPUS
43 Pesawat Telephone 3 RUSAK BERAT HAPUS
44 Facsimile 1 RUSAK BERAT HAPUS
45 Slide Projector
(Lapangan) 1 RUSAK BERAT HAPUS
46 Sound System 1 Rusak GANTI
47 Alat Pemancar
VHF/FM Lain-lain 1 baik CUKUP
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Pengukuran indikator kinerja berguna untuk melihat trend
yang terjadi selama 5 tahun yang lalu, dengan ditemukan kecenderungan yang terjadi 5 tahun kebelakang, dapat ditentukan trend yang akan terjadi 5 ( lima) tahun kedepan. Setelah mengetahui
18
trend tersebut, baru akan didapat rencana apa yang akan dilaksanakan untukmengantisipasi trend yang terjadi.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Kecamatan Pagedongan tahun 2011-2015 berdasarkan sasaran/target Renstra PD periode sebelumnya tergambar dari tabel 2.3.1 berikut.
19
TABEL 2.3.1 PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN PD KECAMATAN PAGEDONGAN
KABUPATEN BANJARNEGARA
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas Pokok dan Fungsi
SKPD
Target
SPM
Target IKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio (%) Capaian Tahun
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
1 Persentase pembayaran jasa listrik dan air untuk
kantor, rumdin dan mess
- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
2 Persentase penyediaan peralatan untuk
kebersihan dan
kenyamanan kantor
- - - 1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
100 100 100 100 100
3 Persentase jumlah
kebutuhan operasional
kantor yang dapat dipenuhi
- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
4 Persentase peningkatan
kemampuan perangkat desa dalam melaksanakan
tertib administrasi
pemerintahan desa
- - - 70 80 80 85 85 70 80 80 85 85 100 100 100 100 100
5 Persentase jumlah
kebutuhan peralatan
kantor yang dapat
dipenuhi
- - - - 100 100 100 100 - 100 100 100 100 - 100 100 100 100
6 Pemeliharaan berkala
rumah dinas sesuai RAB
- - - 1
Unit
1
unit
1
unit
1
unit
1
Unit
1
Unit
1
unit
1
unit
1
unit
1
unit
100 100 100 100 100
7 Pemeliharaan berkala
gedung kantor sesuai RAB
- - - 1
unit
1
unit
1
unit
1
unit
1
Unit
1
unit
1
unit
1
unit
1
unit
1
unit
100 100 100 100 100
8 Prosentase Perlengkapan
Gedung kantor yang
memerlukan pemeliharaan
- - - 100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100
%
100 100 100 100
100
9 Persentase permohonan
KTP & KK yang terlayani
- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
10 Persentase pelunasan PBB - - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Sumber : LKj IP Kecamatan Pagedongan (diolah)
20
Dilihat dari Tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara) pada Tahun 2016 relatif
telah mencapai keberhasilan, berdasarkan Realisasi Tingkat Capaian Kinerja dari setiap Indikator secara umum menunjukkan Capaian Kinerja dengan kategori baik. Capaian Kinerja sebesar 100% tidak terlepas dari Pelaksanaan Program/ Kegiatan secara efektif dan efesien
dengan berpedoman pada Target dan Progres yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Operasional (RKO) serta berpedoman pada ketentuan yang berlaku.
Keberhasilan Sasaran- sasaran Program/ Kegiatan secara umum disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :
Ketersediaan SDM Aparatur Pemerintah yang loyal, disiplin serta memiliki etos kerja yang baik dan bertanggungjawab; Adanya kerjasama yang baik antara Kecamatan Pagedongan dengan Unit- unit Kerja terkait sehingga penyelenggaraan kegiatan dapat
dilaksanakan dengan hasil yang optimal;
Pelaksanaan Fasilitasi, Pembinaan, Koordinasi dan Pengawasan pelaksanaan kegiatan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat Desa/ Kelurahan didukung oleh semua elemen dinas/instansi lintas sektoral
pemerintahan desa dan masyarakat. Terjalinnya koordinasi dan komunikasi yang baik lintas sektoral di lingkungan Kantor Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara;
Namun dari keberhasilan capaian kinerja masih terdapat catatan untuk perbaikan antara lain Belum adanya telepon atau Wifi ke Kecamatan
Pagedongan sehingga untuk mengakses kegiatan- kegiatan masih pakai modem, belum tersentuhnya pengelolaan arsip, belum adanya petugas pengelola khusus yang mengelola kearsipan di masing-masing OPD.
21
TABEL 2.3.2 ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN PD KECAMATAN PAGEDONGAN
KABUPATEN BANJARNEGARA dalam ribuan rupiah
No
Program dan Kegiatan
Anggaran Pada Tahun Ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke- Rasio Antara Realisasi dan Anggaran
Tahun Ke-
Rata-rata
Pertumbuhan
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 201
4
2015 Angg
aran
Realis
asi
Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Penyediaan jasa
peralatan dan perlengkapan kantor
9.798 5.340 8.640 10.800 12.000 6.038 8.640 8.252 8.136 61,62 100 95,52 67,81 8.884 7.767
2 Penyediaan jasa
administrasi
keuangan
0 0 17.880 24.000 24.050 0 17.740 15.075 20.750 99,22 62,81 86,28
21.977 17.855
3 Penyediaan
peralatan dan
perlengkapan kantor
0 0 0 0 2.000 0 0 0 0 1.666 83,28 2.000 1.666
4 Penyediaan bahan logistik kantor
32.899,5 33.860 67.600 50.000 62.900 26.252 32.393 32.364 61.768 79,79 47,92 80,91 98,20
47.452 38.194
5 Penyediaan Jasa
Admi-nistrasi
Perkantoran
22.463 22.463 21.320 21.320 38.315 16.665 19.220 19.260 37.435 74,19 90,15 90,34 97,70 25.176 23.145
6 Pemberdayaan
Kecamatan 30.000 25.000 39.200 44.200 60.880 27.461 12.719 28.256 60.680 91,54 32,45 72,08 99,67 38.856 32.279
7 Penunjang
operasional desa berdikari,desa
pemula,& desa
prakarsa
0 0 0 0 5.000 0 0 0 4.750 95,00 5.000 4.750
Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
Pengadaan
Perlengkapan Gedung Kantor
1 Pengadaan Mebeler
22
2 Pemeliharaan rutin/
berkala rumah jabatan
627 627 3.000 3000 7.000 627 3.000 2500 5.925 100 0,00 100 83,33 84,64 2.851 3.013
3 Pemeliharaan rutin/
berkala gedung
kantor
3.111 3.111 5.000 5.000 10.000 2.985 5.000 3.830 8.895 95,95 0,00 100 76,60 88,95 5.244 5.178
4 Pemeliharaan rutin/
berkala perlengkapan
gedung kantor
11.292 13.332 15.000 8000 30.000 11.143 6.497 17.583 26.419 98,68 0,00 43 76,45 88,06 18.525 15.411
Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1 Asistensi PATEN 5.000 5.000 5.000 5.000 100 100 5.000 5.000
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan
1 Penyusunan laporan
capaian kinerja &
ikhtisar relisasi
kinerja SKPD
4.500 4.500 100 4.500 4.500
Penataan Administrasi Kependudukan
1 Peningkatan
pelayanan publik
dalam bidang
kependudukan
5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 3.788 4.389 2.896 4.955 75,76 88,00 57,92 99,10 5.000 4.007
2 Penyelenggaraan E KTP
128.724 128.72
4
Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan
keuangan desa
1 Fasilitasi penunjang
pilkades 93.300 89.225 95,63 93.300 89.225
Peningkatan & pengembangan pengelolaan
23
keuangan daerah
1 Intensifikasi Pajak
Daerah 14.431 8.935 14.431 8.935 100 100 0 11.683
Peningkatan Sarana & Prasarana Wilayah
1 Peningkatan sarana
dan prasarana
wilayah kecamatan
300.000 300.000 300.000 300.000 100 100 0 0
Sumber : LKj IP Kecamatan Pagedongan (diolah) Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa realisasi anggaran pada masing- masing tahun dalam periode RPJMD 2011-2016 mencapai 90% lebih atau rata- rata serapan anggaran mencapai 93,91%. Hal ini mengindikasikan pendanaan di perangkat daerah Kecamatan Pagedongan
dapat dimanfaatkan dengan baik. Secara keseluruhan dalam kurun waktu 2012 – 2016 tidak terdapat program/ kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan ataupun diluncurkan pada tahun berikutnya. Pendanaan di perangkat daerah Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara dapat diserap secara baik.
24
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi OPD Kecamatan
Pagedongan agar berjalan dengan lancar dan optimal, dipengaruhi oleh faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan sebagai berikut : a. Kekuatan ( Strength)
1) Ditetapkanya Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 02 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah. 2) Adanya Peraturan Bupati Nomor 84 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Kecamatan. 3) Adanya Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang
Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati
Kepada Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan
OPD Kecamatan Banjarmangu. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan
Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah;
4) Hubungan kerja dan koordinasi yang baik antara pimpinan, para
pejabat dan staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman
b. Kelemahan ( Weakness ) 1) Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki
kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka
mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat. 2) Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja
pegawai 3) Masih kurangnya dukungan data/ informasi/ peraturan yang
valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian
pelayanan kepada masyarakat. 4) Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana
untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di
wilayah kecamatan.
c. Peluang ( Opportunities)
1) Penerapan otonomi daerah yang memberikan kesempatan
berprakarsa seluas-luasnya bagi daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
2) Melimpahnya potensi sumberdaya alam yang dapat dikelola untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
3) Adanya dukungan koordinasi lintas sektor di wilayah kecamatan
yang mendukung tercapainya sinkronisasi dan integrasi kegiatan lingkup kecamatan antara lain kegiatan Konferensi dinas/rapat koordinasi Muspika, UPT/Instansi dan Kepala Desa secara rutin di
tingkat Kecamatan. d. Tantangan ( Threat )
1) Kondisi geografis wilayah kecamatan yang berbukit-bukit dan tanah yang labil/ mudah bergerak mengakibatkan kerusakan infrastruktur transportasi dan bencana alam tanah longsor kerap
kali terjadi sehingga menghambat mobilitas ekonomi dan sosial masyarakat.
2) Tuntutan masyarakat semakin beragam untuk mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas.
25
3) Masih adanya aparat pemerintahan dan kelompok masyarakat yang belum memahami arti penting dari proses perencanaan
pembangunan partisipasif.
26
BAB III PERMASALAHAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3. 1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD
Suatu kondisi yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian atau
menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat.
Memperhatikan isu-isu dan permasalahan pembangunan yang
dihadapi diharapkan dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan menuju good governance and clean government sehingga berdampak pada kualitas pembangunan daerah.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Kecamatan Pagedongan menghadapi beberapa permasalahan karena dampaknya yang
signifikan bagi PD dimasa datang yang dirinci sesuai bidang tugas/ Seksi yang ada sebagai berikut: a. Sekretariat
1) Terbatasnya personil yang menguasai dan memahami perencanaan 2) Kurangnya koordinasi antar seksi dalam penyusunan kegiatan dan
penganggaran
3) Pemahaman terhadap Tupoksi masih kurang 4) Kurangnya etos kerja dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi
5) Belum terpasangnya alat komunikasi ( Telepon ) 6) Masih kurang dan lemahnya jaringan internet 7) Terbatasnya sarana dan prasarana aparatur yang ada di
Kecamatan b. Seksi Tata Pemerintahan
1) Masih rendahnya pemahaman tupoksi perangkat desa 2) Masih kurangnya pengetahuan masyarakat kaitannya dengan
penyelenggaraan PATEN di kecamatan
3) Rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengurus dokumen kependudukan
4) Rendahnya kemampuan aparatur desa
5) Kurangnya tertib administrasi desa 6) Masih terdapatnya kekosongan perangkat pemerintahan desa
7) Masih kurangnya kesadaran masyarakat dan aparatur pemerintah desa dalam melaksanakan kewajiban PBB
c. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
1) Rendahnya partisipasi masyarakat, keterwakilan perempuan dan apatisme dalam mengikuti Musrenbang
2) Isu yang diangkat dalam Musrenbang masih terbatas pada pembangunan fisik, belum mengarah pada permasalahan ekonomi, sosial, dan budaya
3) Rendahnya kapasitas aparatur perangkat desa dalam menyusun laporan pelaksanaan pembangunan desa
4) Persepsi yang salah mengenai fungsi kecamatan pasca berlakunya
UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa d. Seksi Kesejahteraan Rakyat
1) Kurangnya koordinasi dan respon PD dalam pelaksanaan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum
2) Masih belum sesuainya data penduduk miskin (by name, by
address) dengan keadaan sebenarnya sehingga sering terjadi tidak tepat sasaran
27
3) Tanggung jawab percepatan pencapaian SPM yang utama berada pada PD terkait, Kecamatan sebagai pendukung belum diberikan
kewenangan untuk melaksanakan percepatan pencapaian SPM 4) Masih rendahnya keterlibatan Kecamatan dalam penetapan
kelompok sasaran penyelenggaraan SPM
e. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum 1) Belum optimalnya koordinasi dalam penyelenggaraan ketentraman
dan ketertiban umum di wilayah kecamatan 2) Rendahnya kesadaran hukum dalam menaati peraturan
perundang-undangan yang berlaku
3) Meningkatnya angka perceraian 4) Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan
Siskamling dan rendahnya kesadaran aparatur pemerintah desa
dalam menumbuh kembangkan Linmas
3. 2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Berdasarkan dokumen RPJMD Kabupaten Banjarnegara 2017-
2022, Visi dan Misi Bupati Wakil Bupati Banjarnegara Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :
Visi yang akan dicapai adalah “BANJARNEGARA BERMARTABAT DAN SEJAHTERA”
a. Dimensi pokok dari bermartabat lebih mengarah pada dimensi immateriil dalam pembangunan. Diharapkan pada masa yang akan datang masyarakat Kabupaten Banjarnegara dapat memiliki harga diri
yang lebih saat bersanding dengan masyarakat daerah lain baik di level regional maupun nasional. Pencapaian pokok visi bermartabat
ditandai dengan meningkatnya kualitas pelayanan pemerintahan yang dapat menciptakan kondusifitas wilayah sebagai prasyarat berjalannya proses pembangunan.
b. Dimensi pokok dari sejahtera lebih mengarah pada dimensi materiil dalam pembangunan. Diharapkan pada masa yang akan datang setiap individu masyarakat Kabupaten Banjarnegara dapat berperan serta
aktif dalam pembangunan berkelanjutan sehingga segala kebutuhan dapat terpenuhi utamanya kebutuhan dasar. Pencapaian pokok visi
sejahtera ditandai dengan meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan dasar melalui peningkatan perekonomian masyarakat berbasis sektor unggulan dengan tetap menjaga kualitas lingkungan
hidup. Misi yang akan dilaksanakan merupakan turunan dari pokok-
pokok visi yang telah didentifikasi sebelumnya adalah :
1. Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai dan demokratis;
2. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;
3. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan dasar; 4. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien,
produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional;
28
5. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan dasar.
Adapun keterkaitan Visi Misi Kabupaten Banjarnegara tergambar
pada tabel berikut yang memberikan gambaran lengkap perumusan pokok
visi dan misi. Perumusan Visi dan Misi Kabupaten Banjarnegara
NO POKOK VISI MISI
1
Kabupaten Banjarnegara
menjadi Kabupaten yang bermartabat
Pemenuhan hak
dasar
Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai
dan demokratis
Mewujudkan
kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan cakupan pemenuhan hak dasar
2
Kabupaten Banjarnegara
menjadi Kabupaten yang sejahtera
Peningkatan kualitas pelayanan
pemerintahan
Mewujudkan kualitas penyelenggaraan
pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik
Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang
efektif, efisien, produktif, transparan dan akuntabel dengan tenaga
profesional
Peningkatan
perekonomian masyarakat berbasis sektor
unggulan dengan tetap menjaga
kualitas lingkungan hidup
Mewujudkan
pembangunan daerah yang berkesinambungan
dan berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan
Dengan pokok visi ini, diharapkan melalui peningkatan
pembangunan secara berkelanjutan maka dapat terwujud hasil-hasil pembangunan yang berkualitas dan merata. Untuk mencapai hal tersebut, maka peningkatan pelayanan pemerintah pada masyarakat yang
tercermin melalui reformasi birokrasi harus terus dilakukan. Hal tersebut memiliki arti penting, karena pemerintahan yang berwibawa bukan hanya
menghasilkan produk pemerintahan yang baik, namun juga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Pencapaian pokok visi ini ditandai dengan terwujudnya pembangunan daerah yang
berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan serta meningkatnya tata kelola pemerintahan. Pada prosesnya
29
pencapaian pokok visi tersebut harus memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, berpedoman pada RTRW, dan
mengendalikan alih fungsi lahan. Melalui kedua pokok visi ini Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
menyatakan dengan jelas kondisi yang ingin dicapai dari berjalannya roda
pemerintahan. Kondisi dimana setiap individu dapat berperan serta aktif dalam pembangunan berkelanjutan, sehingga segala kebutuhan,
khususnya kebutuhan dasar dapat terpenuhi. Pencapaian pokok visi ini ditandai dengan meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan dasar melalui peningkatan perekonomian masyarakat berbasis sektor unggulan
dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup. Bertitik tolak dari kewenangan tugas dan fungsi Pemerintah
Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara sebagaimana diuraikan
pada bab terdahulu, dalam mencapai Visi Kabupaten Banjarengara, maka Kecamatan Pagedeongan mempunyai peran dan fungsi menggerakan
unsur organisasi untuk bertindak lebih terarah dalam menjembatani keadaan masa kini dan masa datang yang diinginkan. Terutama dikaitkan dengan pelaksanaan pelimpahan kewenangan yang secara mutlak harus
didukung oleh sumberdaya manusia aparatur yang mampu mengelola tugas-tugas pelayanan secara optimal, efektif dan efisien, serta mampu merumuskan kebijakan-kebijakan yang implementatif yang ditujukan
untuk kesejahteraan masyarakat, yang pada muaranya mewujudkan Visi Kabupaten Banjarnegara.
Adapun Misi yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam pencapaian visi misi Kepala Dearah sesuai Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Pagedongan sebagai salah satu Perangkat Daerah Kabupaten
Banjarnegara dari lima misi tersebut adalah Misi Kedua dan Keempat yaitu
1. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;
Memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat,
memperkuat komitmen untuk menciptakan good and clean goverment. Fokus peningkatan pelayanan publik dan peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintah daerah, Melalui fokus pertama,
diharapkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat lebih dekat dan transparan. Sedangakan melalui fokus kedua, diharapkan
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan meningkat. 2. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien,
produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional;
Tata kelola keuangan merupakan salah satu aspek dalam good and clean goverment, diharapkan melalui misi ini pengelolaan
keuangan dapat dilaksanakan lebih efektif dan efesien, dan lebih mandiri dalam segi pembiayaan pembangunan.
No Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD
Permasalahan Pelayanan OPD
Faktor
Penghambat Pendorong
1. MISI KEDUA : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;
a. Masih lemahnya pemahaman aparatur terha-dap tupoksi dan koordinasi an-tar seksi, lintas
a. Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja pegawai
b. Masih kurangnya
a. Adanya payung hukum dan regulasi yang mengatur untuk menyelenggarakan tugas dan fungi dan tata kerja
30
TUJUAN :
a. Meningkatkan kualitas pelayanan publik
b. Meningkatkan kualitas penye-lenggaraan pemerintahan daerah
SASARAN : i. Meningkatkan
kualitas
j. Meningkatnya efektivitas dan
transparansi layanan publik
k. Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas apatur
l. Meningkatnya kualitas pengelolaan pemerintahan desa
sektoral dalam penyelenggara-an pemerintah-an kecamatan
b. Masih Terbatas-nya kualitas dan kuantitas pega-wai di keca-matan
c. Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap penyelenggara-an PATEN , Dokumen Kependudukan dan Pencatatan Sipil
d. Masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana baik secara kualitas maupun kuantitas
e. Masih rendahnya nilai SAKIP
f. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan musrenbang
g. Kegiatan pembangunan di desa masih mengutamakan fisik, belum memprioritas-kan pada per-masalahan ekonomi, sosial, dan budaya
jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat
c. Masih kurangnya dukungan data/ informasi/
peraturan yang valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat pelayanan administrasi kependudukan lamban
d. Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di wilayah kecamatan.
e. Masih rendahnya keselarasan dokumen perencanaan, keuangan dan pelaporan yang ada serta konsistensi data yang disajikan
kecamatan
b. Hubungan kerja yang baik antara pimpinan, para pejabat dan staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman
c. Adanya Payung hukum dan regulasi tentang pelimpahan kewenganan pemerintah dari Bupati kepada Camat yang dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan PD Kecamatan Banjarmangu
d. Optimalisasi sarana dan prasarana yang ada
e. Adanya E SAKIP
f. Komitmen stakeholder untuk melaksanakan musrenbang
g. Adanya pendampingan pelaksanaan pembangunan di desa
h. Adanya regulasi yang mengatur tentang administrasi desa dan tata naskah dinas
31
h. Belum tertibnya administrasi pemerintahan desa
masih kurang.
f. Apatisme masyarakat dalam mengikuti musrenbang
g. Masih rendahnya pemahaman masyarakat maupun aparatur desa tentang hakekat pembangunan nasional
h. Masih rendahnya kapasitas aparatur desa dalam melaksanakan tertib administrasi pemerintahan desa
2. MISI KEEMPAT : Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional; TUJUAN : Mewujudkan reformasi tata kelola keuangan SASARAN : Meningkatnya kemandirian daerah
a. Belum optimalnya pelaksanaan intensifikasi PBB kepada warga masyarakat oleh aparatur desa
a. Masih kurangnya keseriusan masyarakat dan petugas pemungut dalam pelunasan PBB lebih awal
a. Adanya reward bagi desa atau kecamatan lunas paling cepat
Dari diagram diatas dapat diuraikan bahwa dalam rangka mendukung visi misi terdapat faktor penghambat dan pendorong
sebagai berikut :
1. Faktor penghambat
a. Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja pegawai;
Masih adanya pegawai yang kurang disiplin dalam menepati jam kerja, melaksanakan kepentingan pribadi pada saat jam kerja, penggunaan pakaian dinas belum sepenuhnya rapi dan
lengkap atributnya, alur tahapan SOP sering terlewati dan terdapat kecenderungan menunggu perintah atasan dalam
32
bekerja tidak menggali ide dan kretifitas untuk menunjang tupoksi yang diembanya sehingga ketersediaan data dan
informasi menjadi kurang lengkap. b. Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki
kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka
mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat; Jumlah PNS di Kecamatan Pagedongan tercatat adalah 16
orang. Pendidikan PNS rata-rata SMA, belum semua pejabat eselon berpendidikan S1 dan mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan. Tidak semua subag dan seksi
memiliki staf PNS, sehingga ada tambahan PTT 2 orang untuk operator E-KTP dan Staf Seksi Kesra dan THL 1 orang, untuk operator komputer. Idealnya kebutuhan pegawai di kecamatan
adalah 24 orang yang bertugas khusus di Kecamatan, dengan pendidikan S1 untuk semua pejabat eselon dan telah mengikuti
diklatpim. Kekurangan personil berakibat pada duplikasi pekerjaan yang tidak sesui kemampuan sehingga hasilnya kurang optimal.
c. Masih kurangnya dukungan data informasi dari masyarakat , peraturan yang valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat;
Kurangnya kelengkapan data dan informasi dari masyarakat saat mengurus kebutuhan administrasi menjadikan pelayanan
terhambat, termasuk aturan tambahan persyaratan dokumen yang harus dilampirkan saat pengurusan. Belum konsistennya kecepatan pelayanan adminstrasi kependudukan karena alasan
teknis dan regulasi. Seharusnya kemajuan teknologi dibarengi dengan kecepatan pelayanan termasuk KTP dan KK bisa satu
hari jadi, namun sampai sekarang masih memakan waktu yang lama. Komitmen one day service masih sulit diterapkan
d. Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana
untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di wilayah kecamatan. Jumlah sepeda motor inventaris untuk operasional ke desa
dari jumlah 5, 3 sudah tidak layak padahal secara geografis sebagian besar wilayah desa di kecamatan Pagedongan
adalah perbukitan sehingga kurang memadai. Rumah dinas untuk domisili camat sudah rusak berat, dan peralatan kantor dan rumah tangga + 30% sudah harus di perbaharui
karena rusak, namun belum teralokasikan anggarannya. e. Masih rendahnya keselarasan dokumen perencanaan,
keuangan dan pelaporan yang ada serta konsistensi data yang disajikan masih kurang valid. Dokumen perencanaan yang ada sebelumnya baik Renstra,
RKT, Renja, RKA RKPD dan lainnya kurang singkron dan konsisten, dikarenakan terbatasnya ketersediaan data dan informasi dari desa maupun dinas instansi lintas sektoral di
kecamatan, sehingga saat pembuatan pelaporan menjadi kurang valid.
f. Apatisme masyarakat dalam mengikuti musrenbang. Anggapan sebagian masyarakat bahwa kegiatan musrenbang hanya formalitas saja, baik di tingkat dusun dan desa untuk
mencukupi tahapan proses perencanaan pembangunan. Usulan dari kelompok perempuan, pemuda masih kurang
diapresiasi. Pelaksanaan di Tingkat Kecamatan kehilangan
33
gregetnya karena kecamatan kurang memiliki kekuatan untuk merealisasikan usulan-usulan dari desa.
g. Masih rendahnya pemahaman masyarakat maupun aparatur desa tentang hakekat pembangunan nasional Kengganan dari masyarakat maupun aparatur desa dalam
memahami regulasi yang ada untuk membangun desa, sehingga pada saat musyawarah di desa untuk
merencanakan pembangunan yang muncul utama sebagai prioritas hampir sebagaian besar adalah pembangunan fisik jalan, jembatan, talud gedung dan lainya. Pembangunan
manusia peningkatan kapasitas manusia secara keseluruhan meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya secara berkesinambungan masih dinomorduakan, karena hasilnya
tidak langsung terlihat, sehingga tingkat keberdayaan masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan masih
rendah dan jaminan kesejahteraan kurang memadai. h. Masih rendahnya kapasitas aparatur desa dalam
melaksanakan tertib administrasi pemerintahan desa.
Belum semua desa di Kecamatan melaksanakan tertib administrasi desa secara keseluruhan, surat menyurat belum menggunakan tata naskah dinas, pencatatan data dan
informasi sesuai tupoksi perangkat desa belum sepenuhnya dijalankan, pencarian kembali dokumen dan pelaporan
menjadi terhambat, tidak semua perangkat desa bisa menggunakan komputer.
i. Masih kurangnya keseriusan masyarakat dan petugas
pemungut dalam pelunasan PBB lebih awal Secara umum kesadaran masyarakat di kecamatan
Pagedongan sudah bagus, terbukti setiap tahun lunas 100%. Namun demikian masih ada beberapa masyarakat yang harus terus dimotivasi agar tidak menunda-nunda pembayaran
karena menunggu jatuh tempo. Selain itu masih ada desa yang kurang tertib dalam mengadministrasikan pendistribusian SPPT kepada masyarakat, sehingga
menyulitkan dalam pengecekan pembayaran. Juga masih ada desa yang petugasnya tidak segera menyetorkan hasil
pungutan tersebut ke bank yang ditunjuk sehingga komitmen lunas pada bulan awal Maret atau April sering mundur ke bulan-bulan berikutnya padahal dari masyarakat sudah
masuk. 2. Faktor Pendorong
a. Adanya payung hukum dan regulasi yang mengatur untuk menyelenggarakan tugas dan fungi dan tata kerja kecamatan.
Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 84 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan.
b. Hubungan kerja yang baik antara pimpinan, para pejabat dan staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman.
Dalam melaksanakan tugas dan kewajibanya mengedepankan semangat kekeluargaan saling membantu, bekerja sama jika
ada seksi lain yang membutuhkan dan saling mengingatkan. c. Adanya Payung hukum dan regulasi tentang pelimpahan
kewenganan pemerintah dari Bupati kepada Camat yang
dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan PD Kecamatan Pagedongan.
34
Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada
Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan OPD Kecamatan Pagedongan.
d. Optimalisasi sarana dan prasarana yang ada. Terhadap sarana dan prasarana yang ada dimanfaatkan secara
maksimal dan dipelihara dengan sebaik-baiknya.
e. Adanya E-SAKIP.
Mulai diberlakukannya E-SAKIP dokumen perencanaan tersimpan secara elektronik sehingga konsistensi data bisa terjaga.
f. Komitmen stakeholder untuk melaksanakan musrenbang. Kegiatan musrenbang dalam setiap tahapan di tingkat dusun,
desa dan kecamatan tetap dilaksanakan dengan memperhatikan tata cara aturan yang berlaku dan pelaksanaanya terjadwalkan tiap tahun.
g. Adanya pendampingan pelaksanaan pembangunan di desa.. Meningkatkan kapasitas aparatur desa dan peran serta masyarakat dalam pembangunan melalui pendampingan dari
kecamatan sesuai tugas pokok fungsinya baik dari aparat kecamatan maupun pendamping kecamatan dan pendamping
lokal desa dalam pelaksanaan pembangunan manusia seutuhnya.
h. Adanya regulasi yang mengatur tentang administrasi desa dan
tata naskah dinas. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 47 Tahun 2016 tentang
administrasi desa dan Peraturan Bupati No : 85 tahun 2016 tentang tata naskah dinas sebagai pedoman pelaksanaan
administrasi desa .
i. Adanya reward bagi desa atau kecamatan yang lunas paling cepat
Pemberian reward bagi desa atau kecamatan yang lunas paling cepat dari Pemerintah Kabupaten menjadi motivasi tersendiri bagi desa maupun kecamatan agar masyarakat segera
melunasi PBB lebih awal. Intensifikasi PBB dilaksanakan tidak menunggu SPPT terbit, baik oleh aparatur desa maupun
kecamatan setiap ada kesempatan memberikan motivasi kepada aparatur desa maupun masyarakat akan pentingnya PBB bagi kemandirian keuangan daerah. Di beberapa desa
dibuat sistem tabungan PBB bekerja sama dengan dasa wisma, menggunakan baku PBB Tahun sebelumnya sehingga saat
SPPT terbit masyarakat tinggal menambahi kekurangannya saja. Pada hari pertama pembukaan loket PBB di Bank beberapa desa dari kecamatan Banjarmangu sudah mengantri
untuk melunasi dan kemudian mendapatkan penghargaan karena lunas paling awal dan atau lunas pertama pada hari tersebut. Selain itu ada desa yang mengadakan pembayaran
serentak disertai dengan hiburan dan doorprise, sehingga dalam satu hari seluruh desa bisa lunas sekaligus, atau
menggunakan cara pekan PBB, dengan pos di tiap dusun. Sebelum jatuh tempo semua desa di Kecamatan Banjarmangu sudah lunas PBB 100%.
35
3.3. Penentuan Isu-Isu Strategis
Selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan, Kecamatan Pagedongan dituntut lebih responsif dan inovatif dalam menghadapi perubahan-perubahan. Arah pelaksanaan pembangunan menjadi lebih
tepat sasaran dengan memperhatikan isu-isu strategis yang terjadi di masyarakat. Untuk itu perlu diantisipasi dengan perencanaan yang
matang sehingga arah pembangunan sesuai dengan tujuan pembangunan daerah.
Berdasarkan hasil analisis terhadap identifikasi permasalahan
kemudian dilakukan penentuan isu-isu stretegis dengan penilaian (scoring) dari kriteria-kriteria permasalahan yang memliki pengaruh signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra dan pelayanan pubik,
dapat dirumuskan isu-isu strategis sebagai berikut : a. Masih lemahnya pemahaman aparatur terhadap tupoksi dan
koordinasi antar seksi dalam penyelenggaraan pemerintahan kecamatan.
b. Masih Terbatasnya kualitas dan kuantitas pegawai di kecamatan.
c. Masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana baik secara kualitas maupun kuantitas.
d. Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap
penyelenggaraan PATEN , Dokumen Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
e. Rendahnya kemampuan SDM perangkat desa dalam penyelenggaraan tertib administrasi desa.
f. Masih kurangnya kesadaran aparatur pemerintah desa dalam
memenuhi kewajiban terkait pelunasan PBB. g. Adanya apatisme, rendahnya partisipasi, belum terpenuhinya
keterwakilan perempuan, dan terbatasnya pemahaman tentang isu sosial ekonomi dalam Musrenbang.
h. Rendahnya kemampuan perangkat desa dalam penatausahaan
keuangan desa terkait dengan implementasi Dana Desa dan Alokasi Dana Desa.
i. Masih rendahnya kesadaran aparatur pemerintahan desa dalam
melakukan implementasi (tidak sesuai dengan juknis) program-program peningkatan kesejahteraan masyarakat (penanggulangan
kemiskinan, kesehatan, pendidikan, sosial budaya, dan keagamaan). j. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan Siskamling
dan rendahnya kesadaran aparatur pemerintah desa dalam
menumbuh kembangkan Linmas.
36
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah PD
Tujuan dan sasaran merupakan merupakan dampak (impact) keberhasilan pembangunan daerah yang diperoleh dari pencapaian
berbagai program prioritas terkait. Tujuan dan sasaran bertindak sebagai jembatan bagi visi dan misi menuju prioritas program.
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu
dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Rumusan pernyataan tujuan biasanya disusun dengan membalikkan
pernyataan isu, permasalahan, dan peluang menjadi suatu kalimat positif yang ringkas.
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.
Perumusan sasaran perlu memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas dan fungsi perangkat daerah.
Tujuan dan sasaran jangka menengah Kecamatan Pagedongan
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :
Visi : Terwujudnya Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera
Misi Kedua : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan
berdasarkan konsep tata kelola yang baik;
Tujuan Sasaran
1. Meningkatkan kualitas pelayanan
publik
1.1. Meningkatnya nilai survey
kepuasan masyarakat
2. Meningkatkan mutu pelayanan
melalui PATEN
1.2. Meningkatnya mutu pelayanan
melalui PATEN
3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan
daerah
1.3. Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas apatur.
4. Meningkatkan pemberdayaan
masyarakat dan desa
1.4. Meningkatnya pemberdayaan
masyarakat dan desa.
5. Meningkatkan tertib administrasi
desa
1.5. Meningkatnya tertib administrasi
desa
Misi Keempat : Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif,
efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional;
Tujuan Sasaran
1. Meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan petugas pemungut pajak
sesuai dengan kewajibannya
1.1. Meningkatnya jumlah PAD
Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Kecamatan
37
Pagedongan Kab. Banjarnegara beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel 4.1 sebagaimana berikut ini.
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah
Tahun 2017-2022
No. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Satuan
Kondisi Awal
Target Kinerja Sasaran Target Akhir
Renstra 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1. Meningkatkan kualitas pelayanan
publik
Meningkatnya nilai sur-vey kepu-asan
masyarakat
Nilai survey kepuasan masyara-kat
Angka 81,5 84 84,3 84,6 84,8 85 85,3 85,3
2. Meningkatkan mutu pelayanan melalui PATEN
Mening-katnya mutu pelayanan melalui PATEN
Persenta-se usaha yang berijin
% 2,3 2,5 2,7 3,0 3,2 3,4 3,5 3,6
Persentase non perijinan yang terlayani
% 100 100 100 100 100 100 100 100
3. Meningkatkan kualitas penyelenggara-an pe-merintahan daerah
Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas aparatur
Indek penilaian SAKIP
Nilai D D C CC CC B B B
4. Mening
katkan pemberdayaan masyarakat dan desa
Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan desa
Persentase desa yang memiliki BUMDES
% 20 22,22 25 35 40 50 60 70
38
5. Meningkatkan tertib administrasi desa
Meningkatnya tertib administrasi desa
Persentase desa tertib administrasi pemerintahan desa
% 45 50 55 58 63 66 70 70
6. Meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan petugas pemun
gut pajak sesuai dengan kewajibannya
Meningkatnya jumlah PAD
Persentase pelunasan PBB
% 100 100 100 100 100 100 100 100
39
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1. Strategi dan Arah Kebijakan Perangkat Daerah
Strategi adalah langkah – langkah berisikan program – program indikatif untuk mewujudkan tujuan, Rumusan Strategi merupakan
pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai, yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian kebijakan. Kebijakan diambil sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi program kegiatan
untuk mencapai tujuan. Kecamatan Pagedongan dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut menetapkan strategi dan kebijakan sebagai berikut :
5.1.1. Strategi 1. Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran yang didukung
dengan peningkatan kualitas pelayanan oleh aparatur kecamatan 2. Peningkatan kinerja aparatur kecamatan dalam menjalankan tugas 3. Peningkatan kapasitas SDM aparatur PATEN 4. Peningkatan penataan administrasi kependudukan Program E-KTP 5. Peningkatan ketepatan pelaporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi
kinerja SKPD 6. Peningkatan partisipasi masyarakat dan desa dalam pembangunan 7. Peningkatan tertib administrasi pemerintahan desa 8. Peningkatan kapasitas Tim Intensifikasi PBB Kecamatan dan Desa
5.1.2. Kebijakan 1. Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran secara prima
dengan prosedur yang jelas 2. Meningkatkan sarana dan prasarana kantor 3. Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur PATEN 4. Mengoptimalkan pelayanan pembuatan E-KTP dan KK 5. Meningkatkan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan 6. Meningkatkan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan pemberdayaan
masyarakat desa 7. Meningkatkan koordinasi, pembinaan, fasilitasi dan pengawasan
administrasi pemerintahan desa 8. Meningkatkan pelaksanaan intensifikasi PBB kepada masyarakat
secara optimal
40
Tabel 5.1.1 Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pelayanan Kecamatan
Pagedongan
VISI : BANJARNEGARA BERMARTABAT DAN SEJAHTERA
Misi Kedua : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan
berdasarkan konsep tata kelola yang baik;
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1 2 3 4
Meningkatkan kualitas pelayanan publik
Meningkatnya nilai survey kepuasan masyarakat
Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran yang didukung dengan peningkatan kualitas pelayanan oleh aparatur kecamatan
Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran secara prima dengan prosedur yang jelas
Peningkatan kinerja aparatur kecamatan dalam menjalankan tugas
Meningkatkan sarana dan prasarana kantor
Meningkatkan mutu pelayanan melalui PATEN
Meningkatnya mutu pelayanan melalui PATEN
Peningkatan kapasitas SDM aparatur PATEN
Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur PATEN
Peningkatan penataan administrasi kependudukan Program E-KTP
Mengoptimalkan pelayanan pembuatan E-KTP dan KK
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah
Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas aparatur
Peningkatan ketepatan pelaporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Meningkatkan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan desa
Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan desa
Peningkatan partisipasi masyarakat dan desa dalam pembangunan
Meningkatkan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan pemberdayaan masyarakat desa
Meningtkan tertib admnistrasi pemerintahan desa
Meningkatnya tertib administrasi pemerinthaan desa
Peningkatan tertib administrasi pemerintahan desa
Meningkatkan koordinasi, pembinaan, fasilitasi dan pengawasan administrasi pemerintahan desa
41
Misi Keempat : Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel
dengan tenaga profesional
Meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan petugas pemungut pajak sesuai dengan kewajibannya
Meningkatnya jumlah PAD
Peningkatan kapasitas Tim Intensifikasi PBB Kecamatan dan Desa
Meningkatkan pelaksanaan intensifikasi PBB kepada masyarakat secara optimal
42
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN INDIKATIF
Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan
terpadu untuk mendapatkan hasil guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Dengan demikian program perlu dijabarkan ke dalam kegiatan yang
terukur kinerjanya, jelas kelompok sasarannya dan juga perencanaan anggarannya. Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan PD Kecamatan Pagedongan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang adalah
sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan 6 (enam) kegiatan
yakni :
a. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor b. Penyediaan jasa administrasi keuangan
c. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor d. Penyediaan bahan logistik kantor e. Penyediaan jasa administrasi perkantoran
f. Pemberdayaan kecamatan 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan 4 (empat)
kegiatan yakni :
a. Pengadaan peralatan dan Perlengkapan gedung kantor b. Pemeliharaan rutin/ berkala rumah jabatan
c. Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor d. Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan 1 (satu)
kegiatan yakni : a. Asistensi PATEN
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan 1 (satu) kegiatan yakni : a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
5. Program Penataan Administrasi Kependudukan, dengan 1 (satu) kegiatan yakni : a. Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan
6. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah, dengan 1 (satu)
kegiatan yakni : a. Intensifikasi pajak daerah
Untuk lebih jelasnya gambaran program, kegiatan dengan indikator kinerja beserta pendanaan indikatif terinci pada tabel berikut.
43
TABEL 6.1. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
PD KECAMATAN PAGEDONGAN KABUPATEN BANJARNEGARA
Dalam ribuan rupiah
Kode Program/ Kegiatan
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Data Capaian
Pada awal Tahun
Perencanaan (2016)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD 2022
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp 2.06.4.06.10.0
1
Program
pelayanan administrasi perkantoran
Persentase
terpenuhinya pelayanan administrasi perkantoran secara prima dengan prosedur
yang jelas
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 2.186.1
50
Kecamatan
2.06.4.06.10.01.3
1. Terpenuhinya jasa peralatan
dan perlengkapan kantor
Jumlah jasa peralatan dan perlengkapan
kantor yg terpenuhi
1 Paket 1 Paket
12.000 1 Paket 12.000 4 Paket 21.300
4 Paket 22.200 4 Paket 23.300
4 Paket 106.400
Kecamatan
2.06.4.06.10.0
1.7
2. Terpenuhinya
jasa administrasi keuangan
Jumlah jasa adm
keuangan yang terpenuhi
5 Orang 5 Orang 30.000 6 Orang 30.000 5 Orang 23.50
0
5
Orang
24.000 5 Orang 25.00
0
5 Orang 115.30
0
Kecamatan
2.06.4.06.10.01.13
3. Terpenuhinya peralatan dan perlengkapan kantor
Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang terpenuhi
2 Paket 2 Paket 7.500 1 Paket 7.500 2 Paket 9.000 2 Paket 9.900 2 Paket 10.800
2 Paket
45.400 Kecamatan
2.06.4.06.10.01.16
4. Terpenuhinya bahan logistik kantor
Jumlah bahan logistik yang terpenuhi
7 paket 7 paket 79.950 13 paket
40.000 7 paket 141.600
7 paket 156.700 7 paket 163.300
7 paket 724.000
Kecamatan
2.06.4.06.10.01.19
5. Terpenuhinya jasa administrasi
perkantoran
Jumlah jasa adm perkantoran yang terpenuhi
3 Orang 3 Orang 71.986 3 Orang 71.986. 3 Orang 55.000
3 Orang
60.000 3 Orang 66.000
3 Orang 279.000
Kecamatan
2.06.4.06.10.01.20
6. Pemberdayaan Kecamatan
Jumlah Desa yang memiliki BUMDES
1 Desa 1 Desa 150.000 2 Desa 150.000
12 Desa
201.500
9 Desa 225.600 9 Desa 219.600
9 Desa 915.750
Kecamatan
Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan dan pengawasan urusan pemerintahan desa
(kelembagaan dan aparatur desa)
9 Desa 9 Desa 9 Desa 9 Desa 9 desa 9 Desa 9 Desa Kecamatan
Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan urusan (perencanaan
9 Desa 9 Desa 9 Desa 9 Desa 9 desa 9 Desa 9 Desa Kecamatan
44
Kode Program/ Kegiatan
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Data Capaian
Pada awal Tahun
Perencanaan (2016)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD 2022
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp pembangunan desa, pemberdayaan masy dan desa, usaha
peningkatan ekonomi produktif)
Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan
tramtibum dan pelayanan (ketentraman dan ketertiban umum)
9 Desa 9 Desa 9Desa 9 Desa 9 desa 9 Desa 9Desa Kecamatan
Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan
urusan Kesra (kepemudaan, olahraga, seni budaya, keagamaan, kesehatan,
pendidikan dan pemeliharaan fasilitas umum)
9 Desa 9 Desa 9 Desa 9 Desa 9 desa 9 Desa 9 Desa Kecamatan
Jumlah desa tertib adm umum
0 5 desa 8 desa 9 desa 9 desa 9 desa 9 desa
Jumlah desa tertib adm kependudukan
0 5 desa 8 desa 9 desa 9 desa 9 desa 9 desa
Jumlah desa tertib adm keuangan
0 5 desa 8 desa 9 desa 9 desa 9 desa 9 desa
Jumlah desa tertib adm pembangunan
0 5 desa 8 desa 9 desa 9 desa 9 desa 9 desa
Jumlah Desa tertib adm lainnya
0 5 desa 8 desa 9 desa 9 desa 9 desa 9 desa
2.06.4.06.10.02
Program peningkatan sarana dan prasarana
aparatur
Persentase sarana & prasarana aparatur yang terpenuhi
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 484.900
Kecamatan
2.06.4.06.10.02.9
a. Pengadaan perlengkapan gedung kantor
Jumlah perlengkapan gedung kantor yang terpenuhi
5 jenis 25.000 2 jenis 19.300
1 jenis 21.000 2 jenis 22.000
7 jenis 95.900 Kecamatan
45
Kode Program/ Kegiatan
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Data Capaian
Pada awal Tahun
Perencanaan (2016)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD 2022
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp 2.06.4.06.10.02.20
b. Pemeliharaan rutin / berkala rumah dinas
Jumlah pemeliharaan rumah dinas
1 unit 1 unit
12.500 1 unit
15.000 1 unit
18.000
1 unit
19.800 1 unit
21.700
1 unit
91.000 Kecamatan
2.06.4.06.10.02.22
c. Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor
Jumlah pemeliharaan gedung kantor
1 unit 1 unit 25.000 1 unit 20.000 2 unit 36.000
2 unit 40.000 2 unit 44.000
2 unit 183.000
Kecamatan
2.06.4.06.10.02.26
d. Pemeliharaan rutin / berkala perlengkapan gedung kantor
Jumlah sarana & prasarana aparatur yang dipelihara
23 jenis 23 jenis
30.000 23 jenis 20.000 7 Jenis 25.000
7 Jenis 25.000 7 Jenis 25.000
7 jenis 115.000
Kecamatan
2.06.4.06.10.05
Program Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Aparatur
Persentase perijinan & non perijinan yang terlayani
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 95.000 Kecamatan
2.06.4.06.10.05.24
a. Asistensi PATEN
Jumlah permohonan ijin yang terlayani
5 Perijinan 5 Perijina
n
10.000 5 Perijina
n
10.000 79 Perijina
n
19.000
86 Perijina
n
21.000 90 Perijina
n
23.000
366 Perijina
n
95.000 Kecamatan
Jumlah permohonan non perijinan yang terlayani
3.100 3.600 4.200 4.800 5.200 6.100 23.900
2.06.4.06.10.06
Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan
Persentase pelaksanaan penyusunan Dokumen Keuangan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 38.500 Kecamatan
2.06.4.06.10.06.01
a. Penyusunan laporan capaian kinerja & ikhtisar realisasi
kinerja SKPD
Jumlah dokumen perencanaan yang disusun
8 Dokumen 8 Dok. 10.000 6 Dok. 5.000 6 Dok. 7.500 6 Dok. 8.500 6 Dok. 10.000
8 Dok. 38.500 Kecamatan
Jumlah Dokumen Pelaporan yang disusun
6 dok 6 dok 6 dok 6 dok 6 dok 6 dok 6 dok
2.06.4.06.10.15
Program Penataan Administrasi Kependudukan
Persentase permohonan (administrasi kependudukan) KK dan KTP yang terlayani
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 25.000 Kecamatan
2.06.4.06.10.15.7
a. Peningkatan pelaya-nan publik dalam
bidang kependudukan
Jumlah pemohon KK yang terlayani
2.000
pemohon
1.500 Pemoho
n
10.000 1.662 pemoho
n
5.000 1.701 pemoho
n
5.000 1.792 pemoh
on
5.000 1.802 pemoho
n
5.000 7.203 pemoho
n
25.000 Kecamatan
Jumlah pemohon KTP
yang terlayani
2,350
pemohon
1.000
pemohon
1.801
pemohon
1.920
pemohon
2.054
pemohon
2.205
pemohon
10.001
pemohon
Kecamatan
46
Kode Program/ Kegiatan
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Data Capaian
Pada awal Tahun
Perencanaan (2016)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi Kinerja
pada akhir RPJMD 2022
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp 2.06.4.06.10.17
Program Peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan Daerah
Persentase pembayaran PBB
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 347.000
Kecamatan
2.06.4.06.10.17.52
a. Intensifikasi Pajak
Daerah
Jumlah pelunasan PBB 422.776 422.776
48.200 422.776
48.200 431.232
50.000
439.857
55.000 488.654
60.000
498.427
261.400
Kecamatan
Jumlah tunggakan PBB 0 0 0 0 0 0 0
47
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap unit kerja. Indikator kinerja atau indikator keberhasilan untuk setiap jenis
pelayanan pada bidang-bidang kewenangan yang diselenggarakan oleh unit organisasi perangkat daerah dalam bentuk standar pelayanan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kab. Banjarnegara. Penetapan standar pelayanan
merupakan cara untuk menjamin dan meningkatkan akuntabilitas pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakat.
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualikatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja harus merupakan sesuatau yang akan dihitung
dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkatan kinerja baik dalam tahap perencanaan (ex ente), tahap pelaksanaan (on going), maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi (ex post)
Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan suatu instrumen pertanggungjawaban yang terdiri dari berbagai indikator dan
mekanisme kegiatan pengukuran,penilaian dan pelaporan kinerja secara menyeluruh dan terpadu untuk memenuhi kewajiban pemerintah dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas,
fungsi dan misi organisasi.
Pada sektor publik seperti entitas pemerintah sistem akuntabilitas
kinerja menghadapi masalah berupa sulitnya mengukur kinerja dan menentukan indikator kinerja yang tepat. Problematik tersebut timbul karena sektor publik memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan sektor bisnis,
terutama menyangkut output, outcome dan tujuan utama entitas. Output entitas pemerintahan sebagian besar berupa jasa pelayanan publik yang sulit
diukur kuantitas maupun kualitasnya.
Indikator Kinerja Kecamatan Pagedongan yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017- 2022 adalah indikator
kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Kecamatan Pagedongan dalam 5 (lima) tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten
Banjarnegara. Indikator kinerja ini juga berhubungan dengan arah kebijakan dan kebijakan umum dalam RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-
2022 yang diamanatkan kepada Kecamatan Pagedongan.
48
Tabel dibawah ini akan menyajikan indikator kinerja yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
Tabel 7.1 INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN RPJMD
TAHUN 2017 – 2022
NO Indikator
SATUA
N
KONDISI
KINERJA
AWAL
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi
Kinerja
pada
akhir
periode RPJMD
(2022) 2016 2018 2019 2020 2021 2022
1 Indeks kepuasan
layanan
masyarakat
Angka
78,46 78,46 78,5 79 79 79 79
2 Nilai AKIP NILAI CC B B B B B B
3 Persentase peningkatan
desa
berkembang
%
NA 3 3 3 3 3 3
4 Rasio kemandirian
keuangan daerah
%
10,30 9,02 9,11 9,27 9,38 9,48 9,48
49
BAB VII PENUTUP
Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) Kecamatan
Pagedongan Tahun 2017-2022 merupakan pedoman taktis strategis dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan dan merupakan produk kesepakatan dan komitmen bersama bagi seluruh Unit Kerja yang ada di lingkungan Kecamatan
Pagedongan dalam menjalankan tugas dan fungsi organisasi sehingga diharapkan dapat tercapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Terutama dalam mendukung sasaran pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 85 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 - 2022. Pada penyusunan Rencana Kerja Kecamatan Pagedongan yang dibuat
setiap tahun Renstra Perangkat Daerah ini menjadi pedoman dengan tetap mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Banjarnegara tahun berikutnya.
Selanjutnya Rencana Stategis (Renstra) OPD disusun dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijaksanaan yang dipercayakan kepada setiap Dinas Instansi
Pemerintah berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Renstra PD berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Oleh karena
itu tanpa dukungan dan peran aktif seluruh unsur pelaksana dan partisipasi aktif masyarakat dalam pelaksanaannya mustahil seluruh tujuan dan sasaran dalam renstra ini dapat dicapai.
Namun demikian, dengan semangat kemandirian otonomi daerah Insha Allah pada pelaksanaannya nanti dapat mendukung tercapainya visi
Bupati Banjarnegara 2017 – 2022“Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”, dan misi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara 2017-2022 khususnya misi kedua Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan
konsep tata kelola yang baik dan Misi Keempat Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel
dengan tenaga profesional. Kami menyadari dalam menyusun Rencana Strategis ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu saran, masukan dan kritikan yang membangun dari
semua pihak senantiasa kami harapkan guna tersusunnya dokumen yang lebih baik pada masa mendatang.
1
VI. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH KECAMATAN
VI. T. KECAMATAN PANDANARUM
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
mengamanatkan kepada pemerintah daerah untuk menyusun sejumlah dokumen perencanaan pembangunan daerah, meliputi :
1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 3. Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD)
4. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 5. Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD)
Ditegaskan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah bahwa Rencana Strategis
Perangkat Daerah (Renstra PD) adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra Perangkat Daerah memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan
kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah Daerah mempunyai kewenangan untuk mengatur dan mengurus
pemerintahannya sendiri. Namun demikian, dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah, tetap harus memperhatikan
keterkaitan antara perencanaan pemerintahan pusat, provinsi dan antar pemerintah daerah, sehingga pencapaian tujuan daerah mendukung pencapaian tujuan nasional. Aspek hubungan tersebut
juga harus memperhatikan kewenangan yang diberikan terkait dengan kepemilikan sumber daya alam dan sumber daya lainnya maupun terkait dengan aspek pelayanan umum dan kemampuan
keuangan daerah.
Sesuai ketentuan diatas, Kecamatan Pandanarum sebagai
Perangkat Daerah berkewajiban menyusun Renstra Kecamatan Pandanarum Tahun 2017-2022 dengan berpedoman pada RPJMD Kabupaten Banjarnegara 2017 – 2022 yang telah ditetapkan dengan
Perda Kabupaten Banjarnegara Nomor 32 Tahun 2017 tanggal 30 Desember 2017 . RPJMD tersebut juga digunakan sebagai arah
dan landasan bagi perumusan visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan SKPD.
Penyusunan Renstra Kecamatan Pandanarum dilakukan secara
transparan dan partisipatif oleh para Pejabat Struktural, karyawan/i. dan para Kepala Desa di lingkungan Kecamatan Pandanarum, serta telah mendapat masukan dari para pemangku kepentingan
“Stakeholders”, untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah yang terintegrasi dengan tujuan nasional sesuai
dengan visi, misi, dan arah pembangunan yang telah disepakati
2
bersama, proses pembangunan daerah harus dilaksanakan secara
sistematis mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, monitoring dan evaluasinya sampai dengan tahap pemanfaatan dan pemeliharaan hasil-hasilnya.
Dengan demikian Renstra PD Kecamatan Pandanarum ini berlaku tahun 2017 hingga 2022 selaras dengan RPJMD Kabupaten Banjarnegara sebagai perwujudan visi, misi dan program Bupati dan
Wakil Bupati Banjarnegara terpilih. Renstra Kecamatan Pandanarum ini juga nantinya akan dijabarkan dalam Renja PD sebagai dasar
operasional pelaksanaan program dan kegiatan Kecamatan Pandanarum setiap tahun dan dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran PD (RKA PD) yang selanjutnya
digunakan dalam proses pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Banjarnegara tahun
berikutnya. Lebih jelas gambaran tentang Renstra Kecamatan Pandanarum dengan dokumen perencanaan lainnya dalam kaitan dengan sistem perencanaan pembangunan maupun dengan sistem
keuangan adalah sebagai berikut.
Gambar 1.1
Hubungan Renstra Kecamatan Pandanarum dengan Dokumen Perencanaan
Lainnya
Pedoman
Renstr
a
Pedoman
Rincia
n
Renja RKA
K/L K/L K/L APBN
Pedoman
Dijabarkan Pedoman
RPJP RPJM RKP RAPBN APBN
Nasional nasional
Pedoman Dijabarkan Pedoman
RPJP RPJM
RKPD
RAPBD
APBD
Daerah Daerah
Pedoman Pedoman
Rentra Renja RKA Rincian
K/L Kecamatan Kecamatan APBD
3
1.2 Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan Renstra Kecamatan Pandanarum Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai berikut :
1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa
Tengah; 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional; 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025; 6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan;
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan
Mulai Berlakunya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Provinsi Jawa Tengah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan;
11. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;
12. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 – 2014;
13. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
14. Instruksi Presiden Republik Indonesia (INPRES) Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang
Tata Cara Perencanaan,Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Daerah,Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah,Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
4
17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9); 18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 tahun 2017
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 88);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 22 Tahun
2002 tentang Pembentukan dan Penetapan Wilayah Kecamatan di Kabupaten Banjarnegara;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 15 Tahun 2010 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
21. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banjarnegara;
22. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten
Banjarnegara Nomor 3 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2005-2025;
23. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 02 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah;
24. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 12 Tahun 2017 tentang Urusan Pemerintah Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Banjarnegara;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 32 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022;
26. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 178 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Serta Uraian Tugas Jabatan Pada
Kecamatan Kabupaten Banjarnegara; 27. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2012 tentang
Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati
Kepada Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah.
28. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 5 Tahun 2013 tentang Kecamatan Penyelenggara Pelayanan Administrasi
Terpadu.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Pandanarum Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 – 2022 adalah
sebagai berikut :
1. Maksud
a. Pedoman penyusunan Rencana Kerja Tahunan Kecamatan
Pandanarum guna mewujudkan suatu bentuk rumusan
5
Perencanaan Pembangunan di wilayah dan peningkatan
pelayanan masyarakat yang merupakan penjabaran visi, misi dan program Bupati Banjarnegara terpilih.
b. Memberikan gambaran bagi seluruh aparatur kecamatan dalam melaksanakan tugas/kegiatan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.
c. Menjadi dasar dalam evaluasi kinerja Perangkat Daerah.
2. Tujuan
a. Untuk meningkatkan kinerja Perangkat Daerah Kecamatan Pandanarum dalam pelaksanakan tugas pokok dan
fungsinya dan melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
b. Untuk memantapkan terselenggaranya kegiatan pada Kecamatan Pandanarum guna mendukung tercapainya visi,
misi, tujuan dan sasaran pembangunan yang tercantum dalam RPJMD.
c. Menyediakan tolok ukur kinerja pelaksanaan program dan kegiatan Kecamatan Pandanarum Kab. Banjarnegara untuk kurun waktu tahun 2017-2022 dalam pelaksanaan tugas
dan fungsinya sebagai dasar dalam melakukan pengendalian dan evaluasi kinerja perangkat daerah.
1.4 Sistematika Penulisan
Keseluruhan materi Renstra PD Kecamatan Pandanarum Tahun 2017 – 2022 disusun dan termuat dalam 8 (delapan) Bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN Menjelaskan tentang latar belakang, proses penyusunan,
hubungan Renstra dengan dokumen lainnya, landasan hukum, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PD
Menjelaskan kondisi umum tentang dasar hukum pembentukan PD, struktur organisasi PD, uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala PD.
Penjelasan tentang sumber daya yang dimiliki PD (SDM berdasarkan gender dan Asset), penjabaran tingkat capaian
kinerja PD periode sebelumnya, serta mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra Perangkat Daerah ini.
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
Menjelaskan hasil identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi Perangkat Daerah yang terkait dengan visi, misi, serta program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
terpilih, melakukan penilaian (scoring) terhadap permasalahan yang memiliki dampak yang besar terhadap publik dan pencapaian sasaran Renstra, diakhiri dengan
penentuan isu-isu strategis
6
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
Merupakan penjabaran visi dan misi pembangunan jangka menengah dan dilengkapi dengan rencana sasaran yang hendak dicapai.
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi menjelaskan cara untuk mencapai tujuan dan
sasaran dirancang secara rasional dan komprehensip,
sedangkan kebijakan menerangkan arah yang akan diambil Perangkat Daerah dalam bentuk konfigurasi program untuk
mencapai tujuan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTA PENDANAAN
Merupakan Penjelasan yang bersifat umum dari Program dan Kegiatan beserta indikasi pendanaan dalam periode lima
tahun BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN Pada Bab ini dikemukakan indikator kinerja PD yang secara
langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai PD dalam lima tahun mendatang untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD
BAB VIII PENUTUP Pada Bab ini merupakan harapan-harapan terhadap kondisi
dan rencana pencapaian kinerja periode 2017-2022
7
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN OPD 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Kecamatan Pandanarum dibentuk berdasarkan Perda Nomor 22 Tahun 2002 tentang Pembentukan dan Penetapan Wilayah Kecamatan di Kabupaten Banjarnegara. Namun operasional pelaksanaan berjalan
secara efektif pada pertengahan tahun 2004 sebagai kecamatan baru hasil pemekaran dari Kecamatan Kalibening.
Tugas Kecamatan Pandanarum sesuai Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 84 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susuan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan. Tugas
Kecamatan adalah Membantu Bupati dalam mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan
masyarakat desa dan kelurahan dan tugas yang dilimpahkan Bupati untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.
Dalam rangka menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kecamatan Pandanarum mempunyai fungsi yaitu :
1. Perumusan kebijakan di bidang tata pemerintahan, pemberdayaan
masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketenteraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;
2. Pelaksanaan koordinasi kebijakan dibidang tata pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketenteraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;
3. Pelaksanaan kebijakan di bidang tata pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat,
ketenteraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan; 4. Pembinaan dan fasilitasi kebijakan di bidang tata pemerintahan,
pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat,
ketenteraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan; 5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang tata pemerintahan,
pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat,
ketenteraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan; 6. Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan prasarana dan fasilitas
pelayanan umum; 7. Pelaksanaan fungsi kesekretariatan kecamatan; dan 8. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan,
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Uraian tugas dan fungsi masing-masing jabatan sesuai Peraturan
Bupati Banjarnegara Nomor 84 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara sebagai berikut: 1. Sekretariat
Sekretariat sebagaimana adalah unsur pembantu Camat, , berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat, Sekretariat
dipimpin oleh Sekretaris. Sekretaris Kecamatan mempunyai tugas melakukan perencanaan perumusan , mengkoordinasi, pelaksanaan, pembinaan dan
8
fasilitasi, pemantauan, evaluasi, pelaporan kebijakan bidang
ketatausahaan , hukum, keuangan, kerumahtanggaan, , kerjasama, kearsipan, dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan, kehumasan, kepegawaian, pelayanan
administrasi di lingkungan kecamatan. Dalam melaksanakan tugas pokok dimaksud, Sekretaris Kecamatan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Pengkoordinasian kegiatan di lingkungan kecamatan; b. Pengkoordinasian dan penyusunan rencana dan program
kerja di lingkungan kecamatan; c. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang
meliputi ketatausahaan, kepegawaian, hukum, keuangan,
kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan kemasyarakatan, arsip dan dokumentasi di lingkungan kecamatan;
d. Pengkoordinasiaan, pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana di lingkungan kecamatan;
e. Pengkoordinasiaan dan penyusunan peraturan perundang
undangan serta pelaksanaan advokasi hukum di lingkungan kecamatan;
f. Pengkoordinasian pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) dan pengelolaan informasi dan dokumentasi;
g. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah dan pelayanan pengadaan barang/jasa di lingkungan kecamatan;
h. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
i. Pelaksanaan tugas kedinasan lai yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Sekretaris Kecamatan terdiri dari dan/atau membawahi :
1. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi,
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kebijakan bidang perencanaan, evaluasidan pelaporan program kerja serta
pengelolaan keuangan di lingkungan kecamatan. 2. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan perumusan,
pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang ketatausahaan, hukum, kerumahtanggaan, kerjasama,
kearsipan, dokumen, keorganisasian dan tatalaksanaan, kehumasan, dan kepegawaian serta pelayanan administrasi di
lingkungan kecamatan.
2. Kasi Tata Pemerintahan
Kasi Tata Pemerintahan mempunyai tugas pokok membantu
camat dalam melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi,
pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan, pembinaan pemerintah desa dan/atau kelurahan, pembinaan
dan pengawasan tertib administrasi desa dan / atau kelurahan,
9
rekomendasi pemberhentian dan pengangkatan perangkat desa,
serta pelaksanaan kewenangan pemerintah yang dilimpahkan Bupati kepada Camat untuk menangani sebagian urusan pemerintah di bidang tata pemerintahan.
3. Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai membantu Camat dalam dalam melakukan perencanaan
perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang
penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan desa di tingkat kecamatan, penyusunan dokumen perencanaan pembangunan di desa atau kelurahan, evaluasi dan
rekomendasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, serta pelaksanaan kewenangan pemerintah yang dilimpahkan Bupati
kepada Camat untuk menangani sebagian sebagian urusan pemerintah di bidang masyarakat dan desa.
4. Kasi Kesejahteraan Rakyat
Kasi Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian,
pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporankebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan
pelayanan kesejahteraan rakyat di tingkat kecamatan, pembinaan dan fasilitasi kegiatan kepemudaan, olahraga, seni, budaya, keagamaan, kesehatan dan pendidikan,
pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum, serta pelaksanaan kewenangan pemerintah
yang dilimpahkan Bupati kepada camat untuk menangani sebagian urusan pemerintahan di bidang kesejahteraan rakyat.
5. Kasi Ketentraman Ketertiban Umum dan Pelayanan
Kasi Ketentraman Ketertiban Umum dan Pelayanan mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan
evaluasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, penerapan
dan penegakan peraturan daerah dan peraturan bupati, pelayanan perijinan dan non perijinansesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan Bupati kepada camat,
percepatan pencapaian standar pelayanan minimal di wilayahnya, pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat serta pelaksanaan kewenanngan
pemerintah yang dilimpahkan Bupati epada Camat untuk menangani sebagian urusan pemerintahan di bidang
ketentraman, ketertibanumum dan pelayanan.
10
Struktur organisasi Kecamatan Pandanarum berdasarkan Perda
Nomor 02 Tahun 2016 adalah sebagai berikut : GAMBAR 2.1
STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN PANDANARUM
CAMAT
Kasi Tata Pemerintahan
Kasi Pemberdayaan Masyarakat & Desa
Kasi Kesejahteraan Rakyat
Kasi Trantibum & Pelayanan
SEKRETARIS KECAMATAN
Kasubbag Perenc. dan Keuangan
Kasubbag Umum dan Kepegawaian
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
11
2.2 Sumber Daya OPD
2.2.1 Sumber Daya Pegawai
Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Kecamatan Pandanarum memiliki Sumber Daya Pegawai. Jumlah pegawai Kecamatan Pandanarum saat ini masih dalam kondisi yang belum ideal. Berdasarkan Analisa tambahan menunjukan ketersediaan
pegawai di bandingkan dengan beban kerja, maka sesungguhnya dibutuhkan adanya 24 Pegawai dengan kualifikasi pendidikan umum
serta pendidikan dan pelatihan (diklat) kompetensi. Akan tetapi kondisi eksisting yang ada saat ini hanya berjumlah 18 Pegawai dengan komposisi berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan,
golongan/kepangkatan, eselon dan penempatan seperti tabel berikut ini.
1. SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 2.2.1.1
SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
NO JENIS KELAMIN PNS NON PNS %
1 Laki-laki 13 3 88
2 Perempuan 2 - 12
JUMLAH TOTAL 15 3 100
2. SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 2.2.1.2 SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
NO TINGKAT
PENDIDIKAN
PNS NON PNS %
L P L P
1 STRATA 2 0 - - - 0
2 STRATA 1 4
- -
- 22,5
3 SARJANA MUDA/D III
0 -
- - 0
4 DIPLOMA II 1 - - - 5,5
5 SLTA 6 2 2 - 55,5
6 SLTP 2 - - - 11
7 SD - - 1 - 5,5
JUMLAH TOTAL 13 2 3 - 100
12
3. SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan
Tabel 2.2.1.3
SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan
NO PANGKAT/GOLONG
AN LAKI-LAKI
PEREMPUAN
%
1 PEMBINA / IV a 1 - 6,7
2 PENATA TK. I / III d 3 - 20
3 PENATA / III c 1 - 6,7
4 PENATA MUDA TK. I
/ III b 2 - 13,3
5 PENATA MUDA / III a
1 - 6,7
6 PENGATUR TK. I / II d
- - 0
7 PENGATUR / II c 2 - 13,3
8 PENGATUR MUDA TK. I / II b
1 1 13,3
9 PENGATUR MUDA /
II a - 1 6,7
10 JURU TK. I / I d 1 6,7
11 JURU / I c 1 - 6,7
12 JURU MUDA TK. I / I
b - - 0
13 JURU MUDA / I a - - 0
JUMLAH TOTAL 13 2 100
4. SDM Pegawai Berdasarkan Eselon
Tabel 2.2.1.4 SDM Pegawai Berdasarkan Eselon
NO PANGKAT/GOLONG
AN LAKI-LAKI
PEREMPUAN
%
1 ESELON III a 1 - 12,5
2 ESELON III b 1 - 12,5
3 ESELON IV a 4 - 50
4 ESELON IV b 2 - 25
JUMLAH TOTAL 8 - 100
13
5. SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan Harapan Dimasa
Datang
Tabel 2.2.1.5 SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan Harapan dimasa datang
NO JENIS KELAMIN Jumlah
Pegawai Saat Ini
Jumlah Pegawai
Yang Diharapkan
1 Laki-laki 16 19
2 Perempuan 2 5
JUMLAH TOTAL 18 24
2.2.2 Sumber Daya Asset
Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Kecamatan Pandanarum memiliki sarana dan prasarana
berikut kondisi sarana dan prasarana tersebut serta telah dilakukan analisa ketercukupan dibandingkan dengan beban kerja, sebagai berikut :
No Nama Asset Jumlah
2017
Kondisi
(Baik/Rusak)
Jumlah Yang Diharapkan
1 Gedung Kantor 1 unit Baik 1 unit
2 Pendopo Kec. 1 unit Baik 1 unit
3 Gedung PKK 1 unit Baik 1 unit
4 Rumdin Camat 1 unit Baik 1 unit
5 Rumdin Sekcam 1 unit Baik 1 unit
6 Mess 1 unit Baik 1 unit
7 Meja kerja pejabat 6 buah Baik 6 buah
8 Meja kerja staf 10 Buah Baik 18 buah
9 Kursi kerja pejabat 6 buah Baik 6 buah
10 Kursi kerja staf 12 buah Baik 18 buah
11 Kursi rapat 100 buah Baik 150 buah
12 Meja kursi tamu 3 unit Baik 3 unit
13 Komputer/PC 6 unit 5 Baik
1 Rusak 8 unit
14 Laptop/Notebook 5 unit Baik 7 unit
14
15 Printer 9 unit 5 Baik
4 Rusak 10 unit
16 Mesin Tik 1 unit Baik 1 unit
17 Filling cabinet 8 buah Baik 8 buah
18 Lemari buku 1 buah Baik 1 buah
19 Podium 1 buah Baik 1 buah
20 AC 1 unit Baik 1 unit
21 Tenda 1 unit Baik 1 unit
22 Genset 1 unit Rusak 1 unit
23 Sound system 2 unit Baik 2 unit
24 Televisi 2 unit Baik 2 unit
25 Antena SHF 1 unit Baik 1 unit
26 Kendaraan roda empat
1 unit Baik 1 unit
27 Kendaraan roda dua
5 unit Baik 8 unit
28 Lemari besi 3 buah Baik 3 buah
29 Papan tulis 6 buah Baik 6 buah
30 Kursi besi 1 buah Baik 1 buah
31 Meja rapat 8 buah Baik 8 buah
32 Meja reseption 2 buah Baik 2 buah
33 Bangku tunggu 2 buah Baik 2 buah
34 UPS 3 buah 2 baik
3 rusak 4 buah
35 Proyektor & Attachment
1 unit Baik 2 unit
36 Facsimile 1 unit Rusak 1 unit
15
2.3 Kinerja Pelayanan OPD
Pengukuran indikator kinerja berguna untuk melihat trend yang
terjadi selama 5 tahun yang lalu, dengan ditemukan kecenderungan yang terjadi 5 tahun kebelakang, dapat ditentukan trend yang akan terjadi 5 tahun kedepan. Setelah mengetahui trend tersebut, baru akan
didapat rencana apa yang akan dilaksanakan untuk mengantisipasi trend yang terjadi.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Kecamatan Pandanarum tahun 2011-2015 berdasarkan sasaran/target Renstra OPD periode sebelumnya tergambar dari tabel 2.3.1 berikut.
16
TABEL 2.3.1
PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN KECAMATAN PANDANARUM KABUPATEN BANJARNEGARA
No Indikator Kinerja Sesuai Tugas
Pokok dan Fungsi SKPD Target NSPK
Target IKK
Target Indikator
Lainnya
Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio (%) Capaian Tahun
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
1 Persentase pembayaran jasa listrik dan air untuk kantor,
rumdin dan mess
- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
2 Persentase penyediaan peralatan untuk kebersihan dan
kenyamanan kantor
- - - 1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
100 100 100 100 100
3 Persentase jumlah kebutuhan operasional kantor yang dapat
dipenuhi
- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
4 Persentase peningkatan kemampuan perangkat desa dalam melaksanakan tertib
administrasi pemerintahan desa
- - - 70 80 80 85 85 70 80 80 80 85 100 100 100 95 100
5 Persentase jumlah kebutuhan peralatan kantor yang dapat
dipenuhi
- - - - 100 100 100 100 - 100 100 100 100 - 100 100 100 100
6 Pemeliharaan berkala rumah dinas dan mess sesuai RAB
- - - 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 100 100 100 100 100
7 Pemeliharaan berkala gedung kantor sesuai RAB
- - - 2 unit 2 unit 2 unit 2 unit 2 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 50 50 50 50 50
8 Kondisi komputer, laptop,
printer, genset dan kendaraan dinas yang terawat baik
- - - 11
unit
11
unit
11
unit
11
unit
11
unit
9 unit 12
unit
15
unit
18
unit
21
unit
81,8 109,1 136,3 163,6 190,9
9 Persentase kepemilikan KTP
- - - 90 95 95 95 100 80 85 88 90 95 88,8 89,5 92,6 94,7 95
10 Cakupan Penerbitan KTP berbasis NIK atau E KTP untuk
pertama kali
- - - - 80 85 90 95 - 80 85 90 95 100 100 100 100
Sumber : LKj IP Kecamatan Pandanarum (diolah)
17
Dilihat dari Tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja Kecamatan Pandanarum Kab. Banjarnegara pada Tahun 2016 relatif telah
mencapai keberhasilan, berdasarkan Realisasi Tingkat Capaian Kinerja dari setiap Indikator secara umum menunjukkan Capaian Kinerja dengan kategori baik. Capaian Kinerja sebesar 100% tidak terlepas dari Pelaksanaan Program/ Kegiatan secara efektif dan efesien dengan
berpedoman pada Target dan Progres yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Operasional (RKO) serta berpedoman pada ketentuan yang berlaku.
Keberhasilan Sasaran- sasaran Program/ Kegiatan secara umum disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :
Ketersediaan SDM Aparatur Pemerintah yang loyal, disiplin serta memiliki etos kerja yang baik dan bertanggungjawab; Adanya kerjasama yang baik antara aparatur Pemerintah Kecamatan sehingga penyelenggaraan kegiatan dapat dilaksanakan dengan
hasil yang optimal; Pelaksanaan pelayanan publik dilaksanakan secara efektif; Profesionalisme aparat Kecamatan Pandanarum;
Adanya kesadaran masyarakat Kecamatan Pandanarum akan arti pentingnya dokumen sehingga mendukung tercapainya sasaran meningkatnya pelayanan kepada masyarakat; Namun dari keberhasilan capaian kinerja masih terdapat catatan untuk perbaikan antara lain Jumlah aparatur yang terbatas dan
belum memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan sebagai pelaksanan kegiatan tertentu.
18
TABEL 2.3.2
ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN KECAMATAN PANDANARUM KABUPATEN BANJARNEGARA
dalam ribuan rupiah
No
Program dan Kegiatan
Anggaran Pada Tahun Ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke- Rasio Antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke-
Rata-rata Pertumbuhan
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 201
1
201
2
201
3
201
4
201
5
Anggara
n
Realisa
si
Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Penyediaan jasa
peralatan dan
perlengkapan kantor
6.000 6.720 6.920 6.920 5.400 3.718 5.986 6.440 6.900 4.850 62 89,1 93,1 99,7 89,8 -1,75 11,5
2 Penyediaan jasa
administrasi
keuangan
- - 13.400 19.500 26.200 - - 12.780 19.500 26.200 - - 95,4 100 100 39,9 43,5
3 Penyediaan peralatan
dan perlengkapan
kantor
950 950 947,5 948 948 950 950 947,5 948 948 100 100 100 100 100 0,01 0,01
4 Penyediaan bahan
logistik kantor
44.30
0
47.06
8
60.535 44.335 59.955 43.29
0
47.03
1
60.474 44.175 58.086 97,7 99 99,8 99,6 96,8 10,8 10,4
5 Penyediaan Jasa Administrasi
Perkantoran
- - - - 19.245 - - - - 17.565 - - - - 91,3 0 0
6 Pemberdayaan
Kecamatan
30.00
0
25.00
0
38.300 46.000 54.000 29.84
0
24.66
2
37.969 43.235 49.775 99,5 98,6 99,1 93,4 92,2 18,5 16,4
7 Penunjang
operasional desa
berdikari,desa pemula,& desa
prakarsa
- - - - 5.000 - - - - 4.450 - - - - 89 0 0
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Pengadaan peralatan
gedung kantor
- 5.000 2.615 2.615 5.000 - 4.900 2.565 2.591 5.000 - 98 98,1 99,1 100 14,5 15,5
2 Pemeliharaan rutin/ 6.460 5.000 5.000 5.000 5.000 6.159 5.000 5.000 5.000 5.000 95,3 100 100 100 100 -5,65 -4,70
19
berkala rumah jabatan
3 Pemeliharaan rutin/
berkala gedung
kantor
16.14
0
10.00
0
30.000 82.155 23.000 15.83
0
9.410 29.870 78.493 23.000 98,1 94,1 99,5 95,5 100 65,9 67,2
4 Pemeliharaan rutin/
berkala perlengkapan
gedung kantor
11.50
0
15.00
0
15.000 15.000 20.000 11.50
0
14.94
8
15.000 14.970 17.046 100 99 100 99,8 85,2 15,94 10,9
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1 Asistensi PATEN - - - 5.000 5.000 - - - 4.040 4.920 - - - 80,1 98,4 0 21,8
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan
1 Penyusunan laporan
capaian kinerja & ikhtisar relisasi
kinerja SKPD
- - - - 4.500 - - - - 4.500 - - - - 100 0 0
Penataan Administrasi Kependudukan
1 Peningkatan
pelayanan publik dalam bidang
kependudukan
5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 3.938 3.425 5.000 5.000 5.000 78,8 68,5 100 100 100
2 Penyelenggaraan E
KTP
- 98.14
7
- - - - 94.47
1
- - - - 96,3 - - - 0 0
Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa
1 Fasilitasi penunjang
pilkades
- - 63.100 - - - - 58.513 - - - - 92,7 - - 0 0
Peningkatan & pengembangan
pengelolaan keuangan daerah
1 Intensifikasi Pajak - - - 5.937 5.937 - - - 3.619 5.767 - - - 60,1 97,1 0 59,4
20
Daerah
Peningkatan Sarana & Prasarana Wilayah
1 Peningkatan sarana
dan prasarana
wilayah kecamatan
- - - 309.000 309.000
- - - 309.000
309.000 - - - 100 100 0 0
Sumber : LKj IP Kecamatan Pandanarum (diolah)
Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa realisasi anggaran pada masing- masing tahun dalam periode RPJMD 2011-2016 mencapai 97%, Hal ini mengindikasikan pendanaan pelayanan Kecamatan Pandanarum dapat dimanfaatkan dengan baik. Secara keseluruhan dalam
kurun waktu 2012 – 2016 tidak terdapat program/ kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan pada tahun berikutnya.
21
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan OPD
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Pandanarum agar berjalan dengan lancar dan optimal, dipengaruhi oleh faktor kekuatan,
kelemahan, peluang dan tantangan sebagai berikut :
a. Kekuatan ( Strength) 1) Adanya Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 02 tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara.
2) Adanya Peraturan Bupati Nomor 178 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi serta Uraian Tugas Jabatan pada Kecamatan Kabupaten Banjarnegara
3) Adanya Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada Camat Untuk
Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan SKPD Kecamatan Pandanarum.
4) Struktur organisasi pada Kecamatan Pandanarum telah terisi oleh pejabat
yang mendukung pelaksanaan tugas – tugas dan fungsi Kecamatan dengan tingkat pendidikan yang cukup memadai.
5) Pola kerja di Kantor Kecamatan Pandanarum yang sistematik dan
terjadwal sehingga bisa memberikan hasil yang optimal, efisien, dan efektif.
6) Hubungan kerja dan koordinasi yang baik antara pimpinan, para pejabat dan staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman.
b. Kelemahan ( Weakness )
1) Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka mendukung optimalisasi
pelayanan kepada masyarakat. 2) Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja pegawai 3) Masih kurangnya dukungan data/ informasi/ peraturan yang valid,
akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat.
4) Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana untuk
menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di wilayah kecamatan.
5) Belum optimalnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan, pelaksanaan kegiatan sosial.
c. Peluang ( Opportunities)
1) Penerapan otonomi daerah yang memberikan kesempatan berprakarsa seluas-luasnya bagi daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan. 2) Adanya potensi sumberdaya alam yang melimpah, yakni perkebunan teh,
kapulaga, kayu albasia, pinus yang dapat dikelola untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat. 3) Adanya dukungan koordinasi lintas sektor di wilayah kecamatan yang
mendukung tercapainya sinkronisasi dan integrasi kegiatan lingkup
kecamatan antara lain kegiatan Konferensi dinas/rapat koordinasi Muspika, UPT/Instansi dan Kepala Desa secara rutin di tingkat
Kecamatan.
d. Tantangan ( Threat ) 1) Kondisi geografis wilayah kecamatan yang berbukit-bukit dan tanah yang
labil/ mudah bergerak mengakibatkan kerusakan infrastruktur transportasi dan bencana alam tanah longsor kerap kali terjadi sehingga menghambat mobilitas ekonomi dan sosial masyarakat.
2) Tuntutan masyarakat semakin beragam untuk mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas.
22
3) Masih adanya aparat pemerintahan dan kelompok masyarakat yang belum memahami arti penting dari proses perencanaan pembangunan partisipasif.
4) Bervariasinya tingkat pendidikan, sosial ekonomi masyarakat yang berpengaruh pada pola pikir dan pola tindak dari masyarakat di Kecamatan Pandanarum.
23
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
3. 1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD
Suatu kondisi yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak
diantisipasi akan menimbulkan kerugian atau menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat.
Memperhatikan isu-isu dan permasalahan pembangunan yang dihadapi diharapkan dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan menuju good governance and clean government sehingga berdampak pada kualitas
pembangunan daerah.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Kecamatan Pandanarum
menghadapi beberapa permasalahan karena dampaknya yang signifikan bagi PD dimasa dating yang dirinci sesuai bidang tugas/ Seksi yang ada sebagai berikut:
a. Sekretariat
1) Terbatasnya personil yang menguasai dan memahami perencanaan 2) Kurangnya koordinasi antar seksi dalam penyusunan kegiatan dan
penganggaran 3) Pemahaman terhadap Tupoksi masih kurang
4) Masih Lemahnya jaringan internet 5) Terbatasnya sarana dan prasarana aparatur yang ada di Kecamatan
b. Seksi Tata Pemerintahan
1) Masih rendahnya pemahaman tupoksi perangkat desa 2) Rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengurus dokumen
kependudukan 3) Rendahnya kemampuan aparatur desa 4) Kurangnya tertib administrasi desa
5) Masih terdapatnya kekosongan perangkat pemerintahan desa 6) Belum Optimalnya pemenuhan pembayaran PBB tepat waktu
c. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
1) Rendahnya partisipasi masyarakat, keterwakilan perempuan dan apatisme
dalam mengikuti Musrenbang 2) Isu yang diangkat dalam Musrenbang masih terbatas pada pembangunan
fisik, belum mengarah pada permasalahan ekonomi, sosial, dan budaya
3) Belum optimalnya kinerja aparatur desa dalam penyelenggaraan pelayanan dan pembangunan desa, termasuk pengelolaan kelembagaan,
perencanaan dan penganggaran, keuangan, profil, penataan batas dan tata ruang desa.
4) Persepsi yang salah mengenai fungsi kecamatan pasca berlakunya UU
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
d. Seksi Kesejahteraan Rakyat
1) Kurangnya koordinasi dan respon OPD dalam pelaksanaan pemeliharaan
prasarana dan fasilitas pelayanan umum 2) Masih belum sesuainya data penduduk miskin (by name, by address)
dengan keadaan sebenarnya sehingga sering terjadi tidak tepat sasaran 3) Tanggung jawab percepatan pencapaian SPM yang utama berada pada PD
terkait, Kecamatan sebagai pendukung belum diberikan kewenangan
untuk melaksanakan percepatan pencapaian SPM 4) Masih rendahnya keterlibatan Kecamatan dalam penetapan kelompok
sasaran penyelenggaraan SPM
24
5) Kesadaran masyarakat untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial yang menunjang peningkatan kualitas hidup warga miskin dan kaum difabel masih kurang.
e. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum
1) Belum optimalnya koordinasi dalam penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum di wilayah kecamatan
2) Rendahnya kesadaran hukum dalam menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku
3) Meningkatnya angka perceraian 4) Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan Siskamling dan
rendahnya kesadaran aparatur pemerintah desa dalam menumbuh
kembangkan Linmas 5) Masih kurangnya pengetahuan masyarakat kaitannya dengan
penyelenggaraan PATEN di kecamatan
25
3. 2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Tabel 3.2 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Tahun 2017-2022
VISI:
“Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN SATUAN
1.
Mewujudkan Tata
Kehidupan Masyarakat Yang Tertib, Aman, Damai
Dan Demokratis
1.1. Meningkatkan kondusivitas wilayah
1.1.1.
Meningkatnya ketenteraman,
ketertiban dan keamanan lingkungan
Indeks ketenteraman
dan ketertiban Masyarakat
Angka
1.2. Meningkatkan kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana
1.2.1. Meningkatnya kualitas kesiap siagaan bencana
Persentase desa tangguh bencana
%
1.2.2. Meningkatnya kualitas
ketanggapdaruratan bencana
Kecepatan penanggulangan bencana
Menit
1.3.
Meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap nilai-nilai kehidupan bermasyarakat dan
berdemokrasi
1.3.1. Meningkatnya penghargaan masyarakat terhadap nilai-nilai
kebudayaan dan kearifan lokal
Indeks Kebudayaan Angka
1.3.2.
Meningkatnya partisipasi
masyarakat dalam kehidupan berdemokrasi
Presentase pemilih dalam pemilu
%
2.
Mewujudkan Kualitas Penyelenggaraan
Pemerintahan Berdasarkan Konsep Tata Kelola
Pemerintahan Yang Baik
2.1. Meningkatkan kualitas layanan publik
2.1.1. Meningkatnya efektivitas dan transparansi layanan publik
Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
Angka
2.2. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan
daerah
2.2.1.
Meningkatnya kinerja
penyelenggaraan pemerintahan daerah
Nilai AKIP Kabupaten Banjarnegara
Angka
2.2.2. Meningkatnya kapasitas Aparatur
26
VISI:
“Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN SATUAN
2.2.3. Meningkatnya kualitas
pengelolaan pemerintahan desa
Persentase
penyampaian laporan pertanggungjawaban pemerintah desa yang
tepat waktu
%
3
Mewujudkan
Pembangunan Daerah Yang Berkesinambungan
Dan Berbasis Pada Pengembangan
Ekonomi Kerakyatan
3.1. Meningkatkan ketersediaan
dan kualitas infrastruktur
3.1.1. Meningkatnya sarana infrastruktur jalan dan jembatan
Persentase jalan
kabupaten dalam kondisi baik
%
3.1.2. Meningkatnya kualitas dan
kuantitas jaringan irigasi
Persentase jaringan irigasi dalam kondisi baik
%
3.2. Meningkatkan kinerja perekonomian daerah
3.2.1. Meningkatnya kinerja sektor pertanian dan perikanan
Pertumbuhan sektor pertanian
%
Nilai Tukar Petani %
3.2.2. Meningkatnya kinerja sektor
pariwisata
Jumlah kunjungan
wisatawan Orang
3.2.3 Meningkatnya kinerja UKM dan koperasi
Kontribusi UKM
terhadap PDRB %
Persentase koperasi
aktif %
3.2.4. Meningkatnya jumlah investasi
Persentase
peningkatan nilai investasi
%
3.2.5. Meningkatnya kesempatan kerja Tingkat Pengangguran
%
27
VISI:
“Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN SATUAN
Terbuka
3.2.6. Meningkatnya kinerja sektor industri
Pertumbuhan sektor industri
%
3.2.7. Meningkatnya kinerja sektor perdagangan
Pertumbuhan sektor perdagangan
%
3.2.7. Meningkatnya produksi dan
produktivitas agregat daerah
Laju Pertumbuhan Ekonomi
%
PDRB per kapita Rupiah
3.2.8. Meningkatnya stabilitas harga Laju inflasi %
3.3. Meningkatkan pemerataan
pembangunan wilayah 3.3.1.
Meningkatnya pemerataan pembangunan antar wilayah kecamatan
Indeks Williamson Angka
3.4. Meningkatkan daya dukung
dan daya tampung lingkungan 3.4.1.
Meningkatnya kualitas lingkungan hidup yang meliputi kualitas
udara, kualitas air sungai, dan tutupan lahan
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)
Angka
4
Mewujudkan Tata Kelola Keuangan Daerah Yang Efektif,
Efisien, Produktif, Transparan Dan
Akuntabel Dengan Tenaga Profesional
4.1. Mewujudkan reformasi tata kelola keuangan
4.1.1. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah
Opini Badan
Pemeriksa Keuangan Opini
4.1.2. Meningkatnya kemandirian daerah
Rasio kemandirian keuangan daerah
%
28
VISI:
“Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN SATUAN
5
Mewujudkan Kemartabatan Dan Kesejahteraan
Masyarakat Melalui Peningkatan Cakupan
Pemenuhan Hak Dasar
5.1. Meningkatkan cakupan pemenuhan kebutuhan dan layanan dasar yang berkualitas
5.1.1. Meningkatnya ketahanan pangan
Pencapaian skor Pola
Pangan Harapan (PPH)
%
5.1.2. Meningkatnya cakupan rumah layak huni
Rasio rumah layak huni
%
5.1.3.
Meningkatnya akses dan kualitas
pelayanan pendidikan
Angka Rata-rata Lama Sekolah
Tahun
Angka Harapan Lama
Sekolah Tahun
5.1.4. Meningkatnya akses dan kualitas
pelayanan kesehatan
Angka usia harapan
hidup Tahun
5.1.5. Meningkatnya peran serta perempuan dalam pembangunan
Indeks Pemberdayaan Gender
Angka
5.1.6. Meningkatnya cakupan air bersih Ketersediaan air baku liter/ detik
5.2. Meningkatkan penanganan
masalah kesejahteraan sosial
5.2.1. Meningkatnya jumlah penduduk
di atas garis kemiskinan
Persentase penduduk
di atas garis kemiskinan
%
5.2.2. Meningkatnya penanganan terhadap Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial
Persentase
Penurunan PMKS %
29
Visi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 adalah : “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”
(Peningkatan martabat masyarakat Banjarnegara melalui pemenuhan hak
asasi manusia dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banjarnegara secara adil dan merata)
Untuk menjalankan visi tersebut dijabarkan melalui misi- misi : 1. Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai dan
demokratis; 2. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata
kelola pemerintahah yang baik;
3. Mewujudkan sistem perencanaan pembangunan daerah yang berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan;
4. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produktif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional;
5. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan Perturan Bupati Banjarnegara Nomor 84 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organiasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan
Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara, yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam Mengkoordinasikan penyelenggaraanpemerintah,pelayanan publik,
pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan dan tugas yang dilimpahkan Bupati untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah.
Dari tugas dan fungsi tersebut maka Kecamatan Pandanarum Kab. Banjarnegara mendukung Misi ke 2 (dua) yaitu Mewujudkan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola pemerintahah yang baik dan Misi ke 4 (empat ) yaitu mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produktif, transparan dan akuntabel dengan tenaga
profesional. Upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan atau rumusan
mengenai hal – hal yang diyakini dapat mewujudkan visi tersebut Kecamatan
Pandanarum mempunyai misi sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan tugas – tugas Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan sesuai dengan perundang – undangan yang berlaku.
2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia Aparatur Pemerintah Kecamatan Pandanarum dan Pemerintah Desa.
3. Melaksanakan kegiatan pembangunan yang mengarah kepada peningkatan perekonomian masyarakat, penanggulangan kemiskinan serta upaya
pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
4. Melaksanakan kegiatan – kegiatan kemasyarakatan dalam rangka meningkatkan keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia Sesuai Dengan Agama
dan Keyakinan Masing-Masing dengan mengedepankan Sikap Toleransi Antar Umat Beragama.
5. Mengembangkan seluruh Potensi yang ada di Kecamatan Pandanarum agar
dapat bersaing dengan daerah lain. Beberapa faktor pendorong pencapaian visi tersebut antara lain : 1. Adanya regulasi (Perda dan Perbup) sebagai payung hukum untuk
menyelenggarakan tugas dan fungsi Kecamatan sebagai Perangkat Daerah. 2. Struktur organisasi pada Kecamatan Pandanarum telah terisi oleh pejabat
yang mendukung pelaksanaan tugas – tugas dan fungsi Kecamatan dengan tingkat pendidikan yang cukup memadai.
3. Pola kerja di Kantor Kecamatan Pandanarum yang sistematik dan terjadwal
sehingga bisa memberikan hasil yang optimal, efisien, dan efektif. 4. Hubungan kerja dan koordinasi yang baik antara pimpinan, para pejabat dan
staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman.
30
Selain faktor pendorong pencapaian visi misi Bupati dan Wakil Bupati Banjarnegara Masa Bhakti Tahun 2017-2022, terdapat pula faktor penghambat, atara lain :
a. Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat.
b. Masih kurangnya dukungan data/ informasi/ peraturan yang valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan kepada
masyarakat. c. Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana untuk
menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di wilayah kecamatan.
d. Belum optimalnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan, pelaksanaan kegiatan sosial.
Tabel 3.1
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Perangkat Daerah Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
N
o
Misi, Tujuan dan
Sasaran RPJMD
Permasalahan Pelayanan
OPD
Faktor
Penghambat Pendorong
1
2
Misi Mewujudkan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan
berdasarkan konsep tata kelola pemerintahah yang
baik Misi mewujudkan
tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien,
produktif, transparan dan akuntabel dengan
tenaga profesional
1. Belum dilaksanak
annya standar
pelayanan standart ISO ;
2. Masih rendahnya
kualitas penyimpanan arsip
berkaitan dengan pelayanan
publik; 3. Pemberday
aan aparatur yang
masih belum
optimal; 4. Terbatasan
SDM yang
menguasai IT, keterbatas
an sarana pendukun
g
1. Masih kurangnya
jumlah aparatur kecamatan yang
memiliki kapasitas dan kompetensi yang
memadai dalam rangka
mendukung optimalisasi pelayanan
kepada masyarakat;
2. Masih
kurangnya dukungan
data/informasi peraturan yang valid, akurat
dan terinteraksi sebagai
pedoman dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat;
3. Masih
terbatasnya dukungan
anggaran dan sarana prasarana
11.Adanya Peraturan Daerah Kabupaten
Banjarnegara Nomor 02 tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Banjarnegara. 22.Adanya Peraturan
Bupati Nomor 178 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan
Fungsi serta Uraian Tugas Jabatan pada Kecamatan Kabupaten
Banjarnegara 33.Adanya Peraturan
Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian
Kewenangan Pemerintahan Dari
Bupati Kepada Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan
Otonomi Daerah yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan tugas
pelayanan SKPD Kecamatan
Pandanarum. 44.Struktur organisasi
pada Kecamatan
Tujuan
1. Meningkatkan kualitas
layanan publik; 2. Meningkatka
n kualitas
penyelenggaraan pemerintah daerah;
3. Mewujudkan reformasi tata
kelola keuangan.
Sasaran 1. Meningkatnya
efektivitas dan transparansi
31
layanan publik; 2. Meningkatnya
kinerja penyelenggaraan pemerintahan
daerah
3. Meningkatnya kapasitas
Aparatur 4. Meningkatnya
kualitas pengelolaan pemerintahan
desa
5. Meningkatnya kualitas
pengelolaan keuangan dan
aset daerah 6. Meningkatnya
kemandirian
daerah
untuk menunjang
kelancaran pelaksanaan tugas dan
fungsi di kec Pandanarum;
4. Belum
optimalnya partisipasi
masyarakat dalam proses perencanaan
pembangunan, pelaksanaan kegiatan sosial.
Pandanarum telah terisi oleh pejabat yang
mendukung pelaksanaan tugas – tugas dan fungsi
Kecamatan dengan tingkat pendidikan yang cukup memadai.
55.Pola kerja di Kantor Kecamatan
Pandanarum yang sistematik dan terjadwal sehingga bisa
memberikan hasil yang optimal, efisien, dan efektif.
66.Hubungan kerja dan koordinasi yang baik
antara pimpinan, para pejabat dan staf sehingga tercipta
suasana kerja yang kondusif dan nyaman.
3.3.Penentuan Isu-Isu Strategis
Selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan, Kecamatan Pandanarum dituntut lebih responsif dan inovatif dalam menghadapi perubahan-perubahan.
Arah pelaksanaan pembangunan menjadi lebih tepat sasaran dengan memperhatikan isu-isu strategis yang terjadi di masyarakat. Untuk itu perlua diantisipasi dengan perencanaan yang matang sehingga arah pembangunan
sesuai dengan tujuan pembangunan daerah.
Berdasarkan hasil analisis terhadap identifikasi permasalahan kemudian
dilakukan penentuan isu-isu stretegis dengan penilaian (scoring) dari kriteria-kriteria permasalahan yang memliki pengaruh signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra dan pelayanan pubik, dapat dirumuskan isu-isu strategis
sebagai berikut :
a. Masih lemahnya pemahaman aparatur terhadap tupoksi dan koordinasi antar seksi dalam penyelenggaraan pemerintahan kecamatan
b. Kapasitas aparatur pemerintah kecamatan dalam perencanaan pembangunan belum optimal
c. Masih Terbatasnya kualitas dan kuantitas pegawai di kecamatan d. Masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana baik secara kualitas
maupun kuantitas
e. Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap penyelenggaraan PATEN , Dokumen Kependudukan dan Pencatatan Sipil
f. Rendahnya kemampuan SDM perangkat desa dalam penyelenggaraan tertib
administrasi desa g. Belum optimalnya pemenuhan jabatan perangkat desa
h. Belum Optimalnya pemenuhan pembayaran PBB tepat waktu i. Adanya apatisme, rendahnya partisipasi, belum terpenuhinya keterwakilan
perempuan, dan terbatasnya pemahaman tentang isu sosial ekonomi dalam
Musrenbang j. Rendahnya kemampuan perangkat desa dalam penatausahaan keuangan
desa terkait dengan implementasi DD dan ADD
32
k. Masih rendahnya kesadaran aparatur pemerintahan desa dalam melakukan implementasi (tidak sesuai dengan juknis) program-program peningkatan kesejahteraan masyarakat (penanggulangan kemiskinan, kesehatan,
pendidikan, sosial budaya, dan keagamaan) l. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan Siskamling dan
rendahnya kesadaran aparatur pemerintah desa dalam menumbuh
kembangkan Linmas. m. Kesadaran masyarakat untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial yang
menunjang peningkatan kualitas hidup warga miskin dan kaum difabel masih kurang.
33
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4. 1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah PD
Tujuan yang ingin dicapai Kecamatan Pandanarum pada kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan disusun dengan memperhatikan isu-isu strategis yang
kemudian diterjemahkan kedalam sasaran-sasaran yang lebih terukur, spesifik dan rasional. Perumusan sasaran memperhatikan indikator-indikator kinerja
sesuai tugas dan fungsi Perangkat Daerah Kecamatan yang diuraikan sebagai berikut :
Tabel 4.1.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Kecamatan Pandanarum
NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-
1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Meningkatkan Kualitas
Layanan Publik
Meningkatnya mutu
pelayanan melalui PATEN
Persentase usaha yang
berijin
7 % 7 % 7 % 7 % 7 %
Persentase non perijinan yang terlayani
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Meningkatnya nilai survey kepuasan masyarakat
Nilai survey kepuasan masyarakat
80 82 83 84 85
2. Mewujudkan reformasi tata
kelola keuangan
Meningkatnya
jumlah PAD
Persentase
pelunasan PBB 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah
Meningkat-nya kinerja perangkat daerah & kapasitas aparatur
Indeks Penilaian SAKIP
CC B B B B
Meningkatnya tertib administrasi desa
Persentase desa yang tertib administrasi pemerintahan desa
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
4. Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Meningkat-nya pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Persentase Desa yang memiliki BUMDES
75 % 75 % 100 % 100 % 100 %
Persentase Penurunan RTLH
7 % 7 % 7 % 7 % 7 %
Persentase Kepemilikan Jamban Sehat
5 % 5 % 5 % 5 % 5 %
34
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi dan Arah Kebijakan PD
Strategi adalah langkah – langkah berisikan program – program indikatif untuk mewujudkan tujuan, Rumusan Strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai, yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian kebijakan. Kebijakan
diambil sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi program kegiatan untuk mencapai tujuan. Kecamatan Pandanarum dalam rangka mewujudkan Visi Misi RPJMD Kabupaten Banjarnegara mendukung misi 2 dan 4 yang diuraikan sebagai berikut :
Tabel 5.1
Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pelayanan Kecamatan Pandanarum
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Keterkaitan Misi RPJMD
VISI : Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera
MISI 2 : Mewujudkan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Berdasarkan Konsep Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik
1. Meningkatkan
kualitas layanan publik
1. Meningkatnya nilai
survey kepuasan masyarakat
1. Meningkatkan kualitas layanan melalui penilaian
berkala terhadap kualitas peayanan
2. Meningkatkan ketercukupan sarana dan prasarana melalui proses pengadaan secara bertahap.
3. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam Musrenbang melalui
sosialisasi, penetapan ketentuan perwakilan perempuan dalam
1. Pengembangan system pelayanan yang cepat,
mudah & terjangkau
2. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan
3. Penguatan system budaya kerja aparatur pemerintah
yang professional, bersih, beretika dan berwibawa
1. Terlaksananya
pelayanan yang cepat, mudah, terjangkau &
sesuai dengan standar
operating prosedur akan meningkatkan
nilai survey Kepuasan Masyarakat
terhadap penyelenggaraan
35
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Keterkaitan Misi RPJMD
Musrenbang, dan penyusunan daftar permasalahan
khususnya pada isu sosial ekonomi
pelayanan publik yang mendukung
good and clean government.
2. Perencanaan Pembangunan yang bersifat
Partispatif
2. Meningkatnya Mutu Pelayanan melalui PATEN
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengurusan perijinan melalui
kegiatan sosialisasi secara berkala.
2. Meningkatkan kesadaran
masyarakat dalam kepemilikan dokumen administrasi kependudukan
melalui kegiatan sosilisasi secara berkala.
1. Prasarana yang difokuskan pada peningkatan pelayanan
dan penyelenggaraan PATEN
2. Peningkatan sosialisasi
scr bertahap kepada masyarakat pada jenis jenis pelayanan PATEN
3. Peningkatan sosialisasi administrasi kependudukan pada
desa-desa yang teridentifikasi jumlah penduduknya masih
rendah dalam kepemilikan adminduk.
36
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Keterkaitan Misi RPJMD
2. Meningkatkan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan daerah
1. Meningkatnya kinerja perangkat daerah &
kapasitas aparatur
1. Meningkatkan kecepatan dan kualitas pelayanan melaui
penetapan prosedur pelayanan, inovasi layanan, dan pemenuhan sarana-
prasarana penunjang lainnya
2. Meningkatan kualitas dan kuantitas pegawai melalui
peningkatan pendidikan formal dan non fromal sesuai dengan kompetensi dan
kebutuhan
1. Percepatan dan peningkatan kerja dengan
menyusun dan menetapkan standard operasional prosedur yang
difokuskan pada aspek pelayanan di kecamatan
2. Peningkatan kualitas dan
kuantitas pegawai dengan fokus pada peningkatan kapasitas pegawai dengan
pendidikan, pelatihan, bimtek baik
diselenggarakan oleh badan diklat maupun lembaga lainnya
3. Peningkatan kualitas aparatur perencanaan Perangkat Daerah
1. Mengoptimalkan penggunaan
teknologi informasi dalam
pelayanan serta mempermudah akses
masyarakat terhadap informasi
pembangunan daerah guna
mewujudkan good and clean government
37
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Keterkaitan Misi RPJMD
1. Meningkatnya tertib administrasi desa
1. Meningkatkan kualitas SDM aparatur desa melalui
pelatihan dan pembinaan secara rutin
2. Meningkatkan efektivitas penyelenggaraan desa
melalui fasilitasi rekruitment jabatan perangkat dan
penyelarasan peraturan pengangkatan dan pemberhentian perangkat
desa
1. Peningkatan kualitas SDM aparatur desa difokuskan
pada pemahaman tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan
pemerintah desa.
2. Fasilitasi pengisian jabatan perangkat desa
menekankan pada desa-desa dengan jumlah kekosongan jabatan lebih
banyak
3. Meningkatkan pengawasan dan
pengendalian pengelolaan keuangan desa
MISI 4 : Mewujudkan Tata Kelola Keuangan Daerah yang Efektif, Efisien, Produktif, Transparan & Akuntabel Dengan Tenaga Profesional
3. Meningkatkan Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa
1. Meningkatnya
Pemberdayaan masyarakat & desa
1. Meningkatkan kualitas
perencanaan Perangkat Daerah
2. Meningkatkan kemampuan
perangkat desa dalam penatausahaan keuangan desa terkait dengan
implementasi DD dan ADD melalui bimbingan teknis,
pendampingan, monitoring dan evaluasi
1. Peningkatan Kualitas
perencanaan, pengendalian, & pengawasan
pembangunan 2. Peningkatan kemampuan
perangkat desa dalam
penatausahaan keuangan desa terkait dengan
implementasi DD dan ADD dengan fokus pada bimbingan teknis
Siskeudes
1. Meningkatkan
kapasitas Sumber Daya Manusia
pengelola keuangan dan aset daerah serta
kepatuhan terhadap
prosedur keuangan yang berlaku untuk
meningkatkan
38
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Keterkaitan Misi RPJMD
akuntabilitas pengelolaan aset
daerah
4. Mewujudkan reformasi
tata kelola keuangan
1. Meningkatnya
kemandirian daerah
1. Optimalisasi petugas
pemungut pajak melalui pemberian rewards bagi desa yang lunas lebih cepat dari
waktu yang ditentukan
1. Peningkatan fasilitasi oleh
tim intensifikasi PBB kecamatan kepada desa yang termasuk pada
kategori desa dengan kesadaran wajib pajak
rendah
1. Intensifikasi
Pendapatan Asli Daerah melalui PBB-P2
39
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTA PENDANAAN
Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk
mendapatkan hasil guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Dengan demikian program perlu dijabarkan ke dalam kegiatan yang terukur kinerjanya, jelas kelompok sasarannya dan juga perencanaan anggarannya. Rencana program dan kegiatan yang
akan dilaksanakan PD Kecamatan Pandanarum dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang adalah sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan 6 (enam) kegiatan yakni : a. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor b. Penyediaan jasa administrasi keuangan
c. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor d. Penyediaan bahan logistik kantor e. Penyediaan jasa administrasi perkantoran
f. Pemberdayaan kecamatan
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan 4 (empat) kegiatan yakni :
a. Pengadaan peralatan gedung kantor
b. Pemeliharaan rutin/ berkala rumah jabatan c. Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor
d. Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan 1 (satu) kegiatan
yakni : a. Asistensi PATEN
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan,
dengan 1 (satu) kegiatan yakni : a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
5. Program Penataan Administrasi Kependudukan, dengan 1 (satu) kegiatan yakni :
a. Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan
6. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah, dengan
1 (satu)
kegiatan yakni : a. Intensifikasi pajak daerah
Untuk lebih jelasnya gambaran program, kegiatan dengan indikator kinerja beserta pendanaan indikatif terinci pada tabel berikut.
40
TABEL 6.1
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, DAN PENDANAAN PERANGKAT DAERAH PD KECAMATAN PANDANARUM KABUPATEN BANJARNEGARA
Dalam ribuan rupiah
TUJUAN SASARAN Kode Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja Tujuan,Sasaran,Pr
ogram (outcome) dan Kegiatan
(output)
Data Capaian
Pada
awal Tahun
Perencanaan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja PD
Penanggungjawab
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra PD
Target Rp
Target Rp Target Rp Target
Rp Targe
t Rp Target
Rp
Meningkatkan kualitas layanan publik
Kec.Pandanaru
m
Meningkatnya nilai survey kepuasan masyarakat
Program pelayanan
administrasi perkantoran
Persentase terpenuhinya
pelayanan administrasi perkantoran secara prima dengan
prosedur yang jelas
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
1. Penyediaan jasa peralatan
dan perlengkapan kantor
Jumlah jasa peralatan dan perlengkapan
kantor yang terpenuhi
2 paket 3 Paket 6.800 2 Paket 7.000 2 Paket 7.000 3 Paket 7.000 3 Paket
7.000 3 Paket
34.800
2. Penyediaan jasa administrasi keuangan
Jumlah jasa administrasi keuangan yang terpenuhi
5 Orang 5 Orang 26.200
5 Orang 27.000
5 Orang 27.500
5 Orang 28.000
5 Orang
28.000
5 Orang
136.700
3. Penyediaan peralatan
dan perlengkapan kantor
Jumlah peralatan dan perlengkapan
kantor yang terpenuhi
13 bahan
17 bahan
950 17 bahan 950 17 bahan
1.000 17 bahan
1.000 17 baha
n
1.000 17 baha
n
4.900
41
TUJUAN SASARAN Kode Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Tujuan,Sasaran,Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Data Capaian
Pada awal
Tahun Perenca
naan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit
Kerja PD
Penanggung
jawab
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi Kinerja
pada akhir periode Renstra
PD
Target Rp
Target Rp Target Rp Target
Rp Targe
t Rp Target
Rp
4. Penyediaan bahan logistik
kantor
Jumlah bahan logistik yang terpenuhi
9 paket 10 paket 60.000
10 paket 60.000
10 paket
65.000
10 paket
70.000
10 paket
75.000
10 paket
330.000
5. Penyediaan jasa
administrasi perkantoran
Jumlah jasa administrasi
perkantoran yang terpenuhi
3 Orang 3 Orang 40.000
3 Orang 48.000
3 Orang 48.000
4 Orang 60.000
4 Orang
60.000
4 Orang
256.000
Program peningkatan sarana dan
prasarana aparatur
Persentase terpenuhinya sarana dan
prasarana aparatur kecamatan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
1. Pengadaan peralatan gedung kantor
Jumlah perlengkapan gedung kantor yang terpenuhi
2 unit 2 unit 15.000
2 unit 20.000
3 unit 20.000
3 unit 20.000
4 unit 25.000
4 unit 100.000
2. Pemeliharaan rutin /
berkala rumah jabatan
Jumlah rumah dinas yang
dipelihara
3 unit 3 unit
5.000 3 unit
5.000 3 unit
6.000 3 unit
6.000 3 unit
7.000 3 unit
29.000
3. Pemeliharaa
n rutin / berkala gedung kantor
Jumlah gedung
kantor yang dipelihara
1 unit 1 unit 20.00
0
1 unit 25.00
0
1 unit 25.00
0
1 unit 30.00
0
1 unit 30.00
0
1 unit 130.00
0
4. Pemeliharaan rutin / berkala
perlengkapan gedung kantor
Jumlah perlengkapan gedung kantor yang
dipelihara
5 Jenis 5 Jenis 20.000
5 Jenis 20.000
5 Jenis 25.000
5 Jenis 25.000
5 Jenis
25.000
5 Jenis
115.000
Meningkatkan kualitas
Meningkatnya
Program Peningkatan
Persentase ketepatan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
42
TUJUAN SASARAN Kode Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Tujuan,Sasaran,Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Data Capaian
Pada awal
Tahun Perenca
naan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit
Kerja PD
Penanggung
jawab
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi Kinerja
pada akhir periode Renstra
PD
Target Rp
Target Rp Target Rp Target
Rp Targe
t Rp Target
Rp
penyelenggaraan pemerntahan
daerah
kinerja perangkat daerah &
kapasitas aparatur
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja & Keuangan
pelaporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja PD
1. Penyusunan laporan capaian
kinerja & ikhtisar realisasi
kinerja SKPD
Jumlah dokumen perencanaan dan pelaporan yang
disusun secara tepat
15 Dokume
n
15 Dok. 5.000 15 Dok. 7.500 15 Dok. 7.500 15 Dok. 8.500 15 Dok.
10.000
15 Dok.
38.500
Meningkatkan Kualitas Layanan Publik
Meningkatnya mutu pelayanan melalui PATEN
Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase perijinan & non
perijinan yang terlayani
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
1. Asistensi PATEN
Jumlah permohonan ijin dan non perijinan
yang terlayani
5 Perijinan
/2.629 pemohon
5 Perijinan
/2.629 pemohon
5.000 5 Perijinan /2.682
pemohon
7.000 5 Perijinan
/2.735 Pemohon
7.000 5 Perijinan
/2.790 pemohon
9.000 5 Perijin
an/2.790
pemohon
10.000 5 Perijin
an/2.790
pemohon
38.000
Program
Penataan Administrasi Kependudukan
Persentase
permohonan KK dan KTP yang terlayani
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
1. Peningkatan pelaya-nan
Jumlah pemohon KTP & KK yang
2.750 2.805 5.000 2.862 5.000 2.919 5.000 2.919 5.000 2.919 5.000 2.919 25.000
43
TUJUAN SASARAN Kode Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Tujuan,Sasaran,Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Data Capaian
Pada awal
Tahun Perenca
naan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit
Kerja PD
Penanggung
jawab
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi Kinerja
pada akhir periode Renstra
PD
Target Rp
Target Rp Target Rp Target
Rp Targe
t Rp Target
Rp
publik dalam bidang
kependudukan
terlayani orang orang orang orang orang orang orang
Mewujudkan reformasi
tata kelola keuangan
Meningkatnya jumlah PAD
Program Peningkatan
dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan
Daerah
Persentase pelunasan PBB
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
1. Intensifikasi
Pajak Daerah
Persentase pelunasan PBB
100% 100% 26.000
100% 28.000
100% 30.000
100% 32.000
100% 35.000
100% 151.000
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah
Meningkat-nya pemberdayaan
Masyarakat dan Desa
Program pelayanan administrasi
perkantoran
Persentase Peningkatan pemberdayaan
kecamatan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
44
TUJUAN SASARAN Kode Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja
Tujuan,Sasaran,Program (outcome)
dan Kegiatan (output)
Data Capaian
Pada awal
Tahun Perenca
naan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit
Kerja PD
Penanggung
jawab
2017 2018 2019 2020 2021
Kondisi Kinerja
pada akhir periode Renstra
PD
Target Rp
Target Rp Target Rp Target
Rp Targe
t Rp Target
Rp
Meningkatnya tertib administrasi desa
1. Pemberdayaan Kecamatan
Jumlah fasilitasi,koordinasi pembinaan &
pengawasan urusan pemerintahan desa
8 Desa 8 Desa 75.000 8 Desa 80.000 8 Desa 85.000 8 Desa 90.000 8 Desa 95.000 8 Desa 425.000
45
BAB VII
INDIKATOR KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja PD yang secara langsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai PD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
Indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD ini
ditampilkan dalam Tabel 6.1 berikut.
Tabel 6.1 INDIKATOR KINERJA KECAMATAN PANDANARUM YANG MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN RPJMD
TAHUN 2017 - 2022
NO Bidang Urusan/ Indikator
Kondisi Kinerja
pada awal
periode RPJMD (2016)
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada
akhir periode RPJMD (2022)
2017
2018 2019 2020 2021
1. Nilai Survey Kepuasan Masyarakat
80 80 80 82 83 84 85
2. Nilai AKIP Kabupaten Banjarnegara
CC CC B B B B B
BAB VIII
46
PENUTUP
Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) Kecamatan Pandanarum Tahun 2017-2022 merupakan pedoman taktis strategis dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan dan merupakan produk kesepakatan dan komitmen bersama bagi seluruh
Unit Kerja yang ada di lingkungan Kecamatan Pandanarum dalam menjalankan tugas dan fungsi organisasi sehingga diharapkan dapat tercapai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan. Terutama dalam mendukung sasaran pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 32 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2017 - 2022.
Pada penyusunan Rencana Kerja Kecamatan Pandanarum yang dibuat setiap
tahun Renstra Perangkat Daerah ini menjadi pedoman dengan tetap mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Banjarnegara tahun berikutnya.
Selanjutnya Rencana Stategis (Renstra) SKPD disusun dalam rangka
melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijaksanaan yang dipercayakan kepada setiap Dinas Instansi Pemerintah berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Renstra PD
berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Oleh karena itu tanpa dukungan dan peran aktif seluruh unsur pelaksana dan partisipasi aktif masyarakat
dalam pelaksanaannya mustahil seluruh tujuan dan sasaran dalam renstra ini dapat dicapai.
Namun demikian, dengan semangat kemandirian otonomi daerah Insha Allah
pada pelaksanaannya nanti dapat mendukung tercapainya visi Bupati Banjarnegara 2017–2022 “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”, dan misi Pemerintah
Kabupaten Banjarnegara 2017-2022 khususnya misi kedua Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik dan Misi Keempat Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif,
transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional.
Namun demikian, dengan semangat dan kerjasama semua lini Insya Allah pada pelaksanaannya nanti dapat mendukung terwujudnya visi Kabupaten Banjarnegara
dan mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
1
VII. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH LAINNYA
VII. A. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Hj. ANNA LASMANAH
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Milenium Development Goals (MDGs) yang dicanangkan oleh PBB mengawali pembangunan global abad ini. Tema global ini
menyiratkan betapa pentingnya upaya peningkatan status kesehatan masyarakat sebagai salah satu indikator pembangunan manusia (Human Development Indeks). Rumah sakit sebagai salah satu penyedia
layanan kesehatan rujukan memiliki peranan penting untuk menjaga dan meningkatkan mutu derajat kesehatan masyarakat.
Sesuai dengan arah pembangunan nasional yang merupakan
manifestasi arah pembangunan bangsa untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia, maka pembangunan sektor kesehatan
yang dilaksanakan oleh pemerintah bersama seluruh komponen masyarakat dan dunia usaha merupakan pengejawantahan cita-cita bangsa untuk memenuhi salah satu hak dasar manusia (basic human
needs) di bidang kesehatan dengan mensukseskan program MDGs dan SDGs yang merupakan program lanjutan MDGs.
Dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional disebutkan bahwa penyusunan dan penetapan Renstra – Pemerintah Daerah merupakan bagian dari
proses penyusunan dan penetapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD). Dan sesuai pasal 4 Undang-Undang No. 44 Tahun 2009, tentang Rumah Sakit, menyebutkan rumah sakit mempunyai
tugas untuk memberikan pelayanan kesehatan perorangan paripurna (promotif, prefentiv kuratif dan rehabilitatif). Pasal 5 menyebutkan
fungsi rumah sakit adalah melaksanakan; pelayanan kesehatan, pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia bidang kesehatan dan penelitian, pengembangan serta penapisan teknologi di bidang
kesehatan. Upaya memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna
diperlukan suatu perencanaan strategis yang searah dengan perencanaan pembangunan nasional, provinsi dan kabupaten/kota.
Perencanaan strategis dituangkan dalam bentuk Renstra
(Rencana Strategis) RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5 tahun yang berisi tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan sesuai
tupoksi RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara pada RPJMD dan bersifat indikatif.
Dalam penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah (PD) perlu mempedomani Permendagri No. 54/2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara
Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2005-2025 serta Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara
2
Analisis Gambaran pelayanan
SKPD
Perumusan Isu-isu
strategis berdasarkan
tusi
Perumusan Strategi dan
kebijakan
Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan
indikatif berdasarkan
rencana program prioritas RPJMD
Pengolahan data dan informasi
Perumusan visi dan misi
SKPD
Perumusan Tujuan
Perumusan sasaran
Rancangan Renstra-SKPD
· Pendahuluan· Gambaran pelayanan SKPD· isu-isu strategis berdasarkan
tugas pokok dan fungsi· visi, misi, tujuan dan sasaran,
strategi dan kebijakan · rencana program, kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif
· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
Perumusan indikator kinerja
SKPD yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD
SPM
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Penelaahan RTRW
Rancangan Renstra-SKPD
Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD
kepada Bappeda
Penelaahan KLHS
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Renstra-KLdan Renstra
SKPD Provinsi
Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.
Disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 bahwa setiap PD wajib menyusun Rencana Strategis yang memuat tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan
pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya dan ditetapkan oleh Kepala PD yang sesuai Visi Kabupaten Banjarnegara yaitu : “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera“
Alur dan mekanisme penyusunan Renstra RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara sebagai berikut :
Keterkaitan Renstra RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnergara
dengan RPJMD, dan dengan Renja perangkat daerah: Penyusunan Renstra mengacu pada tugas dan fungsi perangkat daerah sesuai dengan Peraturan Daerah tentang Perangkat Daerah Kabupaten
Banjarnegara, Peraturan Bupati Banjarnegara tentang Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah, RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022
Penyusunan Renstra RSUD Hj. Anna Hj. Anna Lasmanah dilakukan secara transparan dan partisipatif oleh para Pejabat
Struktural, karyawan/ti yang terwakili baik dari kelompok Medis, kelompok Perawatan maupun kelompok penunjang di lingkungan RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara, serta telah mendapat
masukan dari para pemangku kepentingan “Stakeholders”, masyarakat maupun Dewan Pengawas.
3
Renstra RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara ini berlaku dari tahun 2017 hingga 2022 selaras dengan RPJMD Kabupaten
Banjarnegara sebagai perwujudan visi, misi dan program Bupati serta Wakil Bupati Banjarnegara terpilih. Renstra RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara ini juga kelak akan dijabarkan dalam Renja PD sebagai
dasar operasional pelaksanaan program dan kegiatan RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara setiap tahun dan dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA), Rencana Kerja dan
Anggaran PD (RKA PD) dan DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) setelah melalui proses KUAPPAS dan penetapan Rencana Anggaran
Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Banjarnegara .
1.2 LANDASAN HUKUM
Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2017 - 2022 RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara disusun berdasarkan : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah - Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 6. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 7. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan ( Lembaran Negara RI Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5234)
8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
4
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
11. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3)
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,
Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.
13. Surat Edaran Bersama Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor
050/4936/SJ Tahun 2017 dan Nomor 0430/M.PPN/12/2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelarasan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015–2019;
14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025;
15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018;
16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan Perda Nomor 3 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Banjarnegara 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor Nomor 3 seri E Tahun 2009).
18. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 5 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2014 Nomor 5 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 180);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 32 /2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banjarnegara tahun 2017 sd 2022.
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN RENCANA STRATEGIS
1) Maksud Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2017 – 2022 ; a. Mewujudkan keterpaduan arah kebijakan dan strategi serta
keselarasan program dan kegiatan sesuai sasaran yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 – 2022;
b. Memberikan arah, pedoman dan penjelasan pelaksanaan program di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara dalam
rangka mendukung pencapaian Visi – Misi Rencana
5
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banjarnegara (RPJMD) Tahun 2017 – 2022 di bidang kesehatan,
terutama upaya kesehatan rujukan.
2) Tujuan
Tujuan penyusunan Rencana Strategis RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai berikut; a. Menjabarkan tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan RSUD
Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara ke dalam Program dan kegiatan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun;
b. Sebagai panduan dan pedoman dalam menentukan arah strategis dan prioritas penyusunan rencana kerja tahunan yang dituangkan dalam rencana kerja RSUD Hj. Anna Lasmanah
Banjarnegara; c. Dasar untuk menilai keberhasilan kinerja RSUD Hj. Anna
Lasmanah Banjarnegara;
d. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan evaluasi kegiatan pelayanan kesehatan
rujukan.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan Rencana Strategis RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai berikut;
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
Pendahuluan, menyajikan mengenai latar belakang, landasan hukum pembuatan rencana strategis, maksud dan tujuan serta sistematika penyusunan dokumen
Renstra RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. Gambaran Pelayanan RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara, Dalam bab ini dijelaskan mengenai tugas,
fungsi dan struktur organisasi RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara, sumber daya rumah sakit, Kinerja Pelayanan
RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. Permasalahan dan Isu-Isu Strategis RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara
Bab ini menyajikan informasi mengenai identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan
perangkat daerah, telaah visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, serta telaah Renstra K/L dan Renstra.
Tujuan dan Sasaran. Bab ini menjelaskan tentang tujuan dan sasaran jangka menengah RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara selama periode tahun 2017 – 2022 untuk
mendukung visi misi Kabupaten Banjarnegara periode 2017 – 2022.
Strategi dan Arah Kebijakan. Dalam bab ini diuraikan mengenai rumusan pernyataan strategi dan arah kebijakan RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara dalam lima tahun
mendatang. Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan. Dalam
bab ini diuraikan mengenai rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.
6
BAB VII
BAB
VIII
Kinerja Penyelenggara Bidang Urusan, Dalam bab ini diuraikan indikator kinerja RSUD Hj. Anna Lasmanah
Banjarnegara yang secara langsung menunjukan kinerja ytang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan
sasaran RPJMD. Penutup, merupakan penutup dari dokumen Rencana
Strategis dan harapan kepada semua pihak agar menjadikan renstra ini sebagai penunjuk arah dan
pedoman untuk melaksanakan pengembangan RS.
7
BAB II GAMBARAN PELAYANAN
RSUD Hj. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA 2.1. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Kedudukan Rumah Sakit Daerah saat ini dalam masa transisi terkait penataan kelembagaan Rumah Sakit sesuai Surat Menteri Dalam Negeri RI No. 188/37774/SJ tanggal 11 Oktober 2016
bahwa kelembagaan rumah sakit daerah dapat menggunakan struktur kelembagaan yang ada saat ini sampai ditetapkannya
Peraturan Presiden tentang Kelembagaan Rumah Sakit Daerah sebagaimana diatur dalam pasal 44 ayat (7) PP No. 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
Berdasarkan hal tersebut maka saat ini Tupoksi Rumah Sakit belum mengacu pada Perda No. 2 tahun 2016, namun masih berdasarkan Perda No.5 Tahun 2014 dan Peraturan Bupati Nomor 32
Tahun 2014. a. Sesuai Perda Kabupaten Banjarnegara No.5 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 17 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Banjarnegara, maka RSUD Hj. Anna Lasmanah
Banjarnegara mempunyai tugas pokok : Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah
yang bersifat spesifik di bidang pelayanan kesehatan. b. Sesuai dengan Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 32 Tahun
2014 tentang Penjabaran Tugas pokok, Fungsi dan tata kerja
RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara maka Penjabaran tugas pokok dan fungsi RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara sebagai berikut :
1) RSUD mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pelayanan
kesehatan rujukan. 2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada butir (1) RSUD mempunyai fungsi :
a) Perumusan kebijakan daerah di bidang pelayanan kesehatan rujukan;
b) Penetapan kebijakan teknis di bidang ketatausahaan, keuangan pelayanan dan penunjang; dan
c) Pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan, pengendalian
dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang kesehatan rujukan yang meliputi ketatausahaan, keuangan, pelayanan dan penunjang.
3) RSUD dipimpin oleh seorang Direktur 4) Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana
dimaksud di atas Direktur mempunyai tugas : a) Menetapkan program kerja bidang pelayanan kesehatan
meliputi ketatausahaan, keuangan, pelayanan dan
penunjang untuk pedoman kerja selama satu tahun; b) Mempelajari dan menelaah peraturan perundang-
undangan, keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis mengenai ketatausahaan, keuangan, pelayanan dan penunjangguna pedoman pelaksanaan tugas;
8
c) Membina dan mengarahkan kebijakan bidang pelayanan kesehatan rujukan kepada bawahan sesuai tupoksinya agar
tugas dapat diselesaikan dengan cepat dan benar; d) Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait; e) Menetapkan dan merumuskan kebijakan teknis bidang
pelayanan kesehatan rujukan meliputi ketatausahaan, keuangan, pelayanan dan penunjang;
f) Melakukan pembinaan dan fasilitasi bidang pelayanan
kesehatan rujukan meliputi ketatausahaan, keuangan, pelayanan dan penunjang;
g) Menyelenggarakan kegiatan ketatausahaan, keuangan, pelayanan dan penunjang yang berasal dari anggaran BLUD;
h) Mengarahkan, mengendalikan dan memonitor serta mengevaluasi pengelolaan tugas ketatausahaan, keuangan, pelayanan dan penunjang;
i) Mengarahkan, mengendalikan dan memonitor pelaksanaan kegiatan akreditasi dan izin operasional RSUD;
j) Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan ketatausahaan, keuangan, pelayanan dan penunjang berdasarkan program kerja agar sesuai dengan target;
k) Menetapkan laporan pelaksanaan kegiatan ketatausahaan, keuangan, pelayanan dan penunjang sesuai dengan hasil
pelaksanaan kegiatan sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan tugas;
l) Memberikan penilaian pelaksanaan tugas bawahan; dan
m) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas pokok dan fungsi RSUD.
2.1.1. STRUKTUR ORGANISASI
Susunan organisasi RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara sesuai dengan Sesuai Perda Kabupaten Banjarnegara No.5 Tahun
2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 17 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Banjarnegara dan sesuai
dengan Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 32 Tahun 2014 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan tata Kerja Pada
RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara terdiri dari : a. Bagian Tata Usaha, terdiri dari :
1) Sub Bagian Perencanaan Program, Evaluasi dan Pelaporan;
2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan 3) Sub Bagian Hukum dan Kehumasan;
b. Bidang Keuangan, yang terdiri dari :
1) Seksi Anggaran dan Perbendaharaan; dan 2) Seksi Akuntansi dan Verifikasi
c. Bidang Pelayanan, yang terdiri dari : 1) Seksi Pelayanan Medis; dan 2) Seksi Keperawatan.
d. Bidang Penunjang, yang terdiri dari : 1) Seksi Penunjang Klinik; dan
2) Seksi Penunjang Non Klinik; e. Kelompok Jabatan Fungsional.
9
2.1.2. Uraian Tugas Masing-Masing Jabatan a. Direktur
Direktur mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan
dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang pelayanan kesehatan serta pelaksanaan administrasi dan keuangan RSUD.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Direktur mempunyai fungsi :
1) Perumusan kebijakan teknis dan perencanaan program bidang pelayanan kesehatan di Rumah Sakit;
2) Pengkoordinasian dan fasilitasi bidang pelayanan kesehatan;
3) Pengarahan dan pemberian petunjuk teknis bidang pelayanan kesehatan;
4) Pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kesehatan dan
pendukungnya yang meliputi pelayanan medis, penunjang medis, asuhan keperawatan dan penunjang non medis;
5) Pengelolaan administrasi dan keuangan RSUD; 6) Penginventarisasian permasalahan untuk pelaksanaan
tugas RSUD dan penyusunan alternatif penyelesaian
masalah; 7) Pelaksanaan upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan
dan pengembangan pelayanan sesuai kemampuan RSUD; 8) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang
pelayanan kesehatan dan ketatausahaan RSUD;
9) Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas pokok dan fungsi RSUD.
b. Bagian Tata Usaha
1) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
3) Sub Bagian Hukum dan Kehumasan Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan, pengkoordinasian, penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pengendalian di bidang
perencanaan program, evaluasi, dan pelaporan, bidang umum dan kepegawaian. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Bagian Tata
Usaha mempunyai fungsi : 1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan,
pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu,
pelayanan administrasi, pelaksanaan dan pengendalian di bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, pelaksanaan dan pengendalian di
bidang umum, 3) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan,
pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, pelaksanaan dan pengendalian di bidang kepegawaian;
10
4) Pengiventarisasian permasalahan berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan program kerja ketatausahaan RSUD
serta bahan tindak lanjut penyelesaianya; 5) Penyusunan laporan pelaksanaan tugas dan program
ketatausahaan RSUD;
6) Pelaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan Direktur sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
c. Bidang Keuangan
1) Seksi Anggaran dan Perbendaharaan 2) Seksi Akuntansi dan Verifikasi
Kepala Bidang Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara
terpadu, pelayanan administrasi keuangan, pengendalian dan pelaporan di bidang akuntansi, verifikasi dan perbendaharaan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Bidang
Keuangan mempunyai fungsi : 1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan,
pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, pelaksanaan dan pengendalian di bidang akuntansi dan verifikasi.
2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu,
pelayanan administrasi, pelaksanaan dan pengendalian di bidang perbendaharaan;
3) Pengiventarisasian permasalahan berhubungan dengan
pelaksanaan tugas dan program kerja Bidang Keuangan RSUD serta bahan tindak lanjut penyelesaianya
4) Penyusunan laporan pelaksanaan tugas dan program Bidang
Keuangan RSUD; 5) Pelaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan Direktur
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. d. Bidang Pelayanan
1) Seksi Pelayanan Medis
2) Seksi Keperawatan Kepala Bidang Pelayanan mempunyai tugas pokok membantu
Direktur dalam penyelenggaraan RSUD di bidang pelayanan yang meliputi urusan Pelayanan Medis dan Keperawatan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Bidang
Pelayanan mempunyai fungsi : 1) Perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan 2) Pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan, pengendalian
dan evaluasi pelaksanaan tugas dibidang pelayanan medis dan keperawatan.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana Kepala Bidang Pelayanan mempunyai tugas : menyusun konsep program dan rencana kerja serta rencana
1) Kegiatan di Bidang Pelayanan; mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan, Keputusan, petunjuk
pelaksanaan dan petunjuk teknis Bidang Pelayanan; 2) Membagi tugas, memberi petunjuk dan menyelia pelaksanaan
tugas bawahan sesuai dengan tupoksi masing-masing agar
pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar;
11
3) Melaksanakan konsultasi dengan Direktur dan koordinasi dengan Kepala Bagian dan Kepala Bidang serta instansi
terkait guna sinkronisasi dan kelancaran pelaksanaan tugas; 4) Menyusun konsep bahan perumusan kebijakan teknis Bidang
Pelayanan sebagai bahan kajian pimpinan;
5) Menyelenggarakan kegiatan pelayanan medis dan keperawatan;
6) Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan
pelayanan medis dan keperawatan; 7) Menyusun bahan pelaksanaan akreditasi RSUD dalam
urusan Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK), Assesmen Pasien (AP), Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB), Sasaran Keselamatan Pasien RSUD (KPRS), Hak Pasien dan
Keluarga (HPK), Pelayanan Pasien (PP) dan Sasaran Milenium Developmet Goals (MDG’s);
8) Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan Bidang Pelayanan;
9) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Bidang Pelayanan sebagai wujud akuntabilitas dan trasparansi pelaksanaan
tugas; 10) Memberikan penilaian pelaksanaan tugas bawahan dan
pejabat fungsional khusus; dan
11) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Direktur sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Bidang
Pelayanan. e. Bidang Penunjang
1) Seksi Penunjang Klinik
2) Seksi Penunjang Non Klinik Dalam melaksanakan tugas pokoknya Bidang Penunjang mempunyai fungsi :
1) Perumusan kebijakan teknis di bidang penunjang meliput penunjang klinik dan penunjang non klinik; dan
2) Pengkoordinasian, pembinaan, pengendalian, bimbingan dan evaluasi pelaksanaan tugas di seksi penunjang klinik dan seksi penunjang non klinik.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana Kepala Bidang Penunjang mempunyai tugas :
1) Menyusun konsep program dan rencana kerja serta rencana kegiatan di Bidang Penunjang;
2) Mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan,
Keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis Bidang Penunjang;
3) Membagi tugas, memberi petunjuk dan menyelia pelaksanaan
tugas bawahan sesuai dengan tupoksi masing-masing agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar;
4) Melaksanakan konsultasi dengan Direktur dan koordinasi dengan Kepala Bagian dan Kepala Bidang serta instansi terkait guna sinkronisasi dan kelancaran pelaksanaan tugas;
5) Menyusun konsep bahan perumusan kebijakan teknis Bidang Penunjang sebagai bahan kajian pimpinan;
6) Menyelenggarakan pelayanan penunjang klinik dan penunjang non klinik;
7) Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan
penunjang klinik dan penunjang non klinik;
12
8) Menyusun bahan pelaksanaan akreditasi RSUD dalam urusan Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO), Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi (PPI) dan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK);
9) Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan Bidang Penunjang.
10) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Bidang Penunjang sebagai wujud akuntabilitas dan trasparansi pelaksanaan tugas.
11) memberikan penilaian pelaksanaan tugas bawahan dan pejabat fungsional khusus; dan
12) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Direktur sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Bidang Penunjang.
f. Kelompok jabatan fungsional.
2.2. SUMBER DAYA RSUD
2.2.1. Sumber Daya Manusia Pegawai di lingkungan RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara
sampai dengan akhir tahun 2016 sebanyak 520 orang. Jumlah pegawai berdasarkan status kepegawaian per Desember 2016 dapat dilihat pada tabel 2.1. sebagai berikut;
Tabel 2.1
Kondisi SDM RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara
Berdasarkan Status Kepegawaian Per Desember 2016
No Status Kepegawaian Jumlah Prosentase
1 PNS 297 57 %
2 PTT 22 4,3 %
3 BLUD 201 38,7 %
JUMLAH 520 100 %
Sumber Data: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Tahun 2016
Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa jumlah seluruh pegawai RSUD adalah sebanyak 520 orang yang sebagian besar berstatus
PNS sebanyak 297 orang, 22 orang berstatus PTT dan 201 orang berstatus sebagai pegawai BLUD. Jumlah Pegawai Negeri Sipil RSUD Hj. Anna Lasmanah
Banjarnegara berdasarkan rumpun jabatan dapat dilihat pada tabel 2.2 sebagai berikut:
Tabel 2.2 Jumlah PNS Berdasarkan Rumpun Jabatan di RSUD Hj. Anna
Lasmanah Banjarnegara per Desember Tahun 2016
No RUMPUN JABATAN JUMLAH
NOMINAL %
1 Medis 24 8,08
2 Keperawatan 107 36,03
3 Kebidanan 24 8,08
4 Kefarmasian 13 4,38
5 Gizi 3 1,01
6 Kesehatan Masyarakat 7 2,36
7 Keterapian Fisik 5 1,68
8 Keteknisan Medis 7 2,36
13
No RUMPUN JABATAN JUMLAH
NOMINAL %
9 Keteknisan Biomedik 19 6,40
10 Tenaga Kesehatan Lingkungan
3 1,01
11 Tenaga Psikologis Klinis 1 0,34
12 Tenaga Manajemen 84 28,28
297 100
Sumber data: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Tahun 2016
Jumlah Pegawai di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara berdasarkan Rumpun Jabatan per Desember 2016;
Tabel 2.3
Kondisi SDM RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara
Berdasarkan Rumpun Jabatan per Desember 2016
No. Jenis Tenaga Jumlah Prosentase
1 Medis 32 6,15
2 Keperawatan 193 77,12
3 Kebidanan 36 6,92
4 Kefarmasian 17 3,27
5 Kesehatan Masyarakat 7 1,35
6 Gizi 8 1,54
7 Keterapian Fisik 5 0,96
8 Keteknisan Medis 10 1,92
9 Keteknisan Biomedik 27 5,19
10 Tenaga Kesehatan Lingkungan
4 0,77
11 Tenaga Psikologis Klinis 1 0,19
12 Tenaga Manajemen 180 34,62
Jumlah 520 100
Sumber Data; Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Dari tabel tersebut di atas dapat diketahui proporsi jumlah
pegawai menurut jenisnya menunjukan tenaga keperawatan mempunyai proporsi 77,12 % dari jumlah seluruh pegawai di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara.
Dengan kondisi seperti tersebut di atas secara kuantitas cukup memadai, namun untuk jenis tenaga kesehatan tertentu seperti dokter spesialis, tenaga keperawatan, tenaga elektromedik
dan kesehatan lingkungan masih perlu ditambahkan. Dalam rangka peningkatan pelayanan medis RS masih memerlukan
tambahan tenaga dokter spesialis fulltimer untuk pelayanan spesialis THT dan penambahan Spesialis Dalam, Anestesi dan Patologi Klinik serta Patologi Anatomi. Untuk spesialis dasar perlu
segera dipertimbangkan regenerasi untuk pelayanan spesialis Dalam dan Bedah, karena 2 (dua) Dokter Spesialis yang saat ini
melayani akan memasuki masa purna tugas pada tahun 2017 - 2019.
2.2.2. Sumber Daya Informasi
RSUD Hj Anna Lasmanah Banjarnegara memiliki aplikasi SIMRS-KHS billing system dalam penyelenggaraan sistem informasi rumah sakit akan tetapi mengalami kendala dalam proses penyajian data
14
dikarenakan tidak adanya source code (kode sumber) pada aplikasi yang ada sehingga pengelola sistem informasi harus menyiapkan
ulang beberapa proses pengolahan, pengumpulan, dan penyajian data sebagai pengganti ketidaktersediaannya pelaporan rumah sakit.
2.2.3. Sumber Daya Teknologi Seiring dengan kemajuan dan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran, RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara selalu
berupaya untuk menambah fasilitas dan peralatan kedokteran. Bebarapa alat kesehatan dan kedokteran penunjang medis dengan
teknologi yang canggih telah dimiliki RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara antara lain : USG Dimensi 2/3, Bed Side Monitor, ECG, Infus Pump, Syringe Pump, Suction Pump, Ventilator, CPAP,
Incubator, Infant Warmer, Photo Therapy, Nebulizer, Broncoscopy, Laparascopy, Rontgent, CT Scan 16 slices , HD, EEG dan mikroscopy mata dll.
2.2.4. Sumber Daya Fasilitas Fisik Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan, RSUD Hj. Anna
Lasmanah Banjarnegara di lengkapi dengan berbagai fasilitas berupa tanah, gedung serta berbagai peralatan dengan rincian sebagai berikut;
Tabel 2.4
Jenis dan Jumlah Fasilitas Perlengkapan RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2016
NO JENIS FASILITAS JUMLAH KETERANGAN
1 Tanah Existing 10.134 m2 Luas bangunan
5.395,10 dan 9.544,90 m2 ,
Lokasi; - RS Induk Jl.
Jendral
Sudirman No.42
2 Tanah 3.000 m2 Perumahan
Paramedis di Desa Petambakan
Wacana : Akan mendapatkan alokasi lahan ex
Dinkes Kab. Banjarnegara Th.2017 seluas
3.372m2 dan Rencana
pembangunan Th. 2020 dengan Luas lantai bangunan
10.280,50m2
3 Peralatan
a. Alat Berat 36 unit Contoh: generator dll sejenisnya.
b. Alat Berat 36 unit Contoh: generator dll
15
NO JENIS FASILITAS JUMLAH KETERANGAN
sejenisnya.
c. Alat
Angkut/Transportasi
ambulance
6 unit Rusak ringan 1, rusak
berat 1
d. Alat Bengkel dan alat
ukur
18 unit/bh
e. Alat Kantor dan Rumah
Tangga
3.220 unit/bh
f. Alat Studio dan
Komunikasi
341 unit
g. Alat Kedokteran
(Alat kedokteran
dengan
kalibrasi/canggih)
3.138 unit/bh
(595)
(Kondisi rusak 32)
h. Alat Laboratorium 116 unit/bh
i. Alat Radiation
Aplication And
Destruktif Testing
Laboratory (BATAM)
4 unit
4 Aset Tetap Lainnya
a. Buku
Perpustakaan dll
567 bh
b. Alat
Peraga/pelatihan
7 unit/bh
Sumber Data: Bidang Keuangan-Pengurus Barang Tahun 2016
2.2.5. Prasarana
Prasarana yang dimiliki RSUD Hj. Anna Lasmanah saat ini adalah;
a. Instalasi Air Bersih
Air bersih bersumber pada PDAM dan 5 unit sumur gali, 2
unit sumur bor (pasak), untuk memelihara ketersediaan air
bersih telah dibuat 5 buah groundtank, 28 water torn dan 1 unit
bak pengendap.
b. Instalasi Pengolahan Alat Limbah (IPAL)
Pengolah limbah cair di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara
mulai tahun 2016 telah menggunakan metode Semi Automatic,
model Membrane Biostrain Reaktor Compact Module – MBRC
Type 60, Treatment System Biostrain Reactor + Membrane
dengan kapasitas 60 m3/hari. Sedangkan untuk pengolahan
limbah medis sejak tahun 2013 dilakukan oleh pihak Ke-3 (tiga).
c. Prasarana Listrik Untuk Rumah Sakit ( Generator Set)
16
Pengelolaan instalasi mekanikal dan elektrikal belum tertata
dengan baik akibat proses pembangunan fisik gedung yang tidak
serentak sehingga kesinambungan jaringan kurang terjamin.
Ketersediaan listrik untuk seluruh Rumah Sakit apabila terjadi
pemadaman diback up oleh Genset dengan kapasitas 400 KVA
dan 100 KVA untuk energi cadangan. Kapasitas tersebut sudah
dapat memenuhi kebutuhan energi listrik seluruh unit kerja.
d. Instalasi Gas Medik
Seluruh gedung perawatan telah dilengkapi dengan instalasi gas
medik sentral sehingga supply oksigen yang diperlukan oleh
pasien segera dapat terlayani dengan cepat.
e. Instalasi CSSD (Central Sterilization Supply Departement)
Instalasi CSSD ini merupakan pusat pelayanan yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan alat/bahan steril bagi unit-unit
yang membutuhkan sehingga dapat mencegah dan mengurangi
infeksi yang berasal dari rumah sakit itu sendiri. Alur aktivitas
fungsional CSSD dimulai dari pembilasan,
pembersihan/dekontaminasi, pengeringan, inspeksi dan
pengemasan, memberi label, sterilisasi, sampai proses distribusi.
f. Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
Upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran dilakukan
dengan menerapakn prinsip-prinsip kehati-hatian dan
pemasangan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang ditempatkan
pada tempat-temapt tertentu yang mudah dijangkau apabila
terjadi kebakaran. Rencana pengembangan sistem
penanggulangan kebakaran adalah dengan menggunakan
Hydran yang telah direncanakan pada tahun 2019.
g. Petunjuk, standar dan sarana evakuasi saat terjadi keadaan
darurat
Dalam rangka upaya penanggulangan keadaan darurat,
kebutuhan papan petunjuk evakuasi masih terbatas. Kondisi
ramp yang belum memenuhi standar keselamatan serta tata
ruang/gedung yang tidak rapih juga akan menjadi hambatan
apabila terjadi bencana di Rumah Sakit.
h. Ambulance
17
Dalam upaya mendukung pelaksanaan kegiatan rujukan, RSUD
Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara di lengkapi dengan prasarana
ambulance yang terdiri dari :
Tabel 2.5
Daftar Aset Kendaraan (Ambulance)
RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2016
No. Jenis
Barang
Merk/
Type
Nomor
Polisi
Tahun
Pembelian
Kondisi
1. Mobil
Jenazah
Toyota/
Kijang
R 9587
LD
1999 Rusak
Berat
2. Ambulan
ce
Toyota
Kijang
H 9587
JS
2005 Rusak
Ringan
3. Ambulan
ce
Isuzu ELF R 9599 D 2007 Baik
4. Ambulan
ce
Jenazah
Toyota Hi
Lux
R 9597 D 2008 Rusak
5. Ambulan
ce
Izuzu Bison R 9585
AD
2012 Baik
6. Ambulan
ce
Mitsubishi
L300
R 9593
BD
2013 Baik
Sumber Data: Bidang Keuangan-Pengurus Barang Tahun 2016
Pada tahun 2017 telah direncanakan penambahan 2 ambulance
(ambulance transport dan ambulance IGD)
2.3. KINERJA PELAYANAN RSUD
Sebelum membahas kinerja RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara
dalam menyelenggarkan pelayanan kesehatan, penting untuk diketahui
bagaimana posisi pasar RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara di
antara pada kompetitornya, dan seberapa besar porsi yang diperoleh
dalam melayani masyarakat Banjarnegara.
18
Tabel 2.6
Market Share Penyediaan Pelayanan Kesehatan
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016
No Fasilitas
Kesehatan
Kunjungan
Rawat
Inap
%
Kunjungan
Rawat
Jalan
%
1. RSUD Hj. Anna
Lasmanah
Banjarnegara
18.510 42,41% 90.970 27,85%
2. RSI Bawang 10.288 23,47% 58.306 17,85%
3. RS Emanuel
Klampok
14.839 34,00% 177.312 54,29%
Jumlah 43.637 100% 326.588 100%
Sumber Data: Profil DKK Banjarnegara Tahun 2016
Tabel di atas menunjukkan bahwa kompetitor utama RSUD Hj. Anna
Lasmanah Banjarnegara adalah RS Emanuel Klampok, diikuti oleh
kompetitor lainnya yaitu : Rumah Sakit Islam. Selain itu, karena RSUD
Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara secara geografis berdekatan dengan
Kabupaten Wonosobo, Purbalingga dan Banyumas , maka RS milik
Pemerintah Daerah tersebut juga merupakan kompetitor langsung RSUD
Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. Dari tabel tersebut menunjukkan
bahwa selama ini RSUD Hj. Aanna Lasmanah Banjarnegara masih
menjadi pilihan utama bagi masyarakat di Kabupaten Banjarnegara
untuk pelayanan rawat inap, yang dapat dilihat dari tingkat market
share sebesar 42,41%, sedangkan untuk pelayanan rawat jalan RSUD
Hj. Aanna Lasmanah Banjarnegara mempunyai market share sebesar
27,85% sedikit dibawah kompetitor lainnya yaitu RS Emanuel Klampok
yang mempunyai market share sebesar 54,29%.
2.3.1. Pelayanan Gawat Darurat dan Rawat Jalan
Tabel 2.7
Kunjungan Pasien Gawat Darurat dan Rawat Jalan
RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2012 s/d 2016
NO URAIAN 2012 2013 2014 2015 2016
1. Jumlah
Kunjungan
IGD
15.383 18.650 19.169
20.319
20.416
19
2. Jumlah
Kunjungan
Poliklinik
77.682 80.371 84.000
88.294
90.970
3. Proporsi
Pasien IGD
19,80% 23,20% 22,82% 23,01% 22,44%
Sumber Data: Profil RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara
Dari tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa jumlah kunjungan
pasien di IGD memiliki trend yang fluktuatif rata-rata 7,6%
pertahun, dan data yang ada juga dapat diketahui bahwa
kunjungan pasien gawat darurat mempunyai proporsi 19% sd 23%
dari kunjungan pasien rawat jalan. Sementara itu, untuk
kunjungan pasien rawat jalan di poliklinik spesialis dalam tiga
tahun terakhir menunjukkan tren yang terus meningkat dari
masing-masing poliklinik, peningkatan kunjungan ini merupakan
cerminan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap Rumah Sakit
juga meningkat, yang tergambar dari tabel di bawah ini :
Tabel 2.8
Kunjungan Pasien Rawat Jalan untuk masing-masing Poliklinik
Spesialis
RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2012 s/d 2016
No. POLIKLINIK 2012 2013 2014 2015 2016
1 Dalam 17.137 14.458 15.390 13.156 16.049
2 Anak 5.252 6.207 7.123 7.143 7.258
3 Bedah 7.484 7.932 7.980 7.530 6.869
4 Obsgyn 8.432 9.882 10.943 11.658 10.559
5 Tht 3.341 3.609 3.479 3.530 4.306
6 Mata 6.568 6.733 6.017 7.061 8.757
7 Syaraf 7.977 8.083 8.164 9.681 11.796
8 Kulit 4.310 4.041 4.916 4.940 5.114
9 Gigi 4.169 3.500 3.497 3.801 3.373
10 Bedah
Orthopedi
- - - 1.117 4.729
11 Poli Paru - - - - 225
JUMLAH
TOTAL
64.670 64.445 63.012 69.617 79.035
Sumber Data: Profil RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara
20
Jika dirinci lebih lanjut kunjungan di poliklinik penyakit
dalam merupakan jumlah kunjungan tertinggi, dengan rata-rata
kunjungan mencapai 22,06% dari total kunjungan. Namun trend
kunjungan yang menunjukkan pertumbuhan yang paling tinggi
adalah poliklinik syaraf, hal ini dibuktikan dengan adanya
kenaikan kunjungan sebesar 21,84% pada tahun 2016.
Tabel 2.9
Kunjungan Pasien Rawat Jalan berdasarkan riwayat kunjungan
Kunjungan Tahun
2012 2013 2014 2015 2016
Pasien Lama 33.823 36.086 44.474 50.425 73.414
Pasien Baru 17.836 19.934 19.679 19.163 17.556
Jumlah 51.496 57.789 57.023 55.474 90.970
Sumber Data:Instalasi Rekam Medik Tahun 2016
Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari tahun 2012 sd
2016, jumlah kunjungan pasien lama selalu lebih banyak daripada
21
jumlah kunjungan pasien baru. Rata-rata proporsi kunjungan
pasien lama sebesar 75,66% dari total kunjungan pasien yang
datang ke Rumah Sakit. Kondisi tersebut mencerminkan bahwa
tingkat kepercayaan pelanggan relatif masih cukup baik, di mana
separuh lebih pasien kembali lagi memanfaatkan pelayanan
kesehatan setelah memperoleh pelayanan yang pertama. Kondisi
ini perlu terus dipertahankan dan ditingkatkan agar tingkat
pemanfaatan Rumah Sakit terus meningkat.
2.3.2. Pelayanan Rawat Inap
Kinerja pelayanan rawat inap mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun, yang dapat dilihat dari kenaikan tingkat hunian atau
pemanfaatan tempat tidur. Tingkat pemanfaatan tempat tidur
rawat inap meningkat 7,57 % pada tahun 2015, namun pada
tahun 2016 terjadi penurunan prosentase, hal ini disebabkan
adanya kegiatan pemeliharaan yang mengakibatkan terganggunya
pelayanan dan dampak dari ketentuan BPJS yang ketat dalam
memberikan rujukan dari PPK 1 (Puskesmas dan Dokter Keluarga)
ke Rumah Sakit, sehingga pasien BPJS dengan kasus pelayanan
kesehatan dasar yang berobat ke Rumah Sakit tidak dapat
menggunakan kartu kepesertaan BPJS tersebut, kasus tersebut
wajib dilayani di Puskesmas atau Dokter Keluarga.
Tabel. 2.10
Indikator Kinerja Rawat Inap Tahun 2012 s/d 2016
No Indikator Rumah
Sakit
TAHUN
2012 2013 2014 2015 2016
1. Tingkat pemanfataan
tempat tidur [Bed
Occupancy Rate-
(BOR)]
71,04 72,32 72,22 79,79 71,67
2. Rata-rata lama
perawatan pasien
[Average Length of
Stay (AvLOS)]
3,6 3,93 4,25 3,2 4,3
3. Rata-rata hari tempat 2,4 1,88 2,11 0,83 1,38
22
No Indikator Rumah
Sakit
TAHUN
2012 2013 2014 2015 2016
tidur tidak digunakan
[Turn Over Interval
TOI]
4. Frekuensi pemakaian
tempat tidur [Bed
Turn Over (BTO)]
69,85 67 71,94 88,6 75,41
5. Angka kematian
pasien setalah
perawatan 48 jam per
1000 pasien [Net
Death Rate (NDR)]
2.5 1.1 2.3 1.0 1.5
6. Angka kematian
keseluruhan per 1000
pasien [Gross Date
Rate (GDR)
0.8 2.6 4.36 2.47 2.56
Sumber Data: Instalasi Rekam Medis Tahun 2016
2.1.1. Pelayanan Penunjang
Pelayanan penunjang di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara
menunjukkan kinerja yang cenderung meningkat. Dilihat dari
jumlah kunjungan pasien laboratorium secara keseluruhan
dimana pada tahun 2015 sebanyak 39.934 menjadi 45.666 tahun
2016. Jumlah pemeriksaan laboratorium yang terbanyak pada
tahun 2016 adalah pemeriksaan kimia klinik sebesar 39,6 %
diikuti oleh pemeriksaan hematologi sebesar 37,3 %. Untuk
pelayanan Radiologi yang paling dominan adalah pemeriksaan
rontgen non-contras, yaitu sebesar 53,8 %. Jika dibandingkan
dengan positioning RSUD dalam persaingan, maka kondisi ini
menunjukan bahwa pemanfaatan pelayanan penunjang medis di
Banjarnegara masih pada posisi cukup baik.
23
Tabel 2.11
Tingkat Pemanfaatan Pelayanan Penunjang
RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2012 s/d 2016
NO JENIS
PELAYANAN 2012 2013 2014 2015 2016
1. Laboratorium 13.144 19.331 21.189 39.934 45.666
2. Radiologi 7.932 16.021 17.781 18.630 18.964
3. Farmasi
Kunjungan
pasien 95.065
102.92
9
118.9
51
126.01
0
144.84
4
Jumlah R/ 381.716
411.71
6
475.80
4
504.04
0 577376
4. Instalasi
Rehabilitasi
Medis
5.569 4.490 5.638 4.394 8.734
Sumber Data: Instalasi Rekam Medis RSUD Hj. Anna Lasmanah
Banjarnegara
24
2.4. PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN RSUD HJ. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA
Tabel 2.13
Pencapaian Kinerja Pelayanan RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2012 – 2016
Provinsi Jawa Tengah Kabupaten Banjarnegara
No
Indikator Kinerja Sesuai
Tugas dan Fungsi Perangkat
Daerah
Target
NSPK
Target
IKK
Target
Indikat
or
Lainny
a
Target Renstra Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian Tahun ke-
I II III IV V I II III IV V I II III IV V
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
1 Tingkat Pemanfaatan RI
Rumah Sakit ;
BOR (Bed Ocupancy
Rate)/Pemanfaatan TT Rawat
Inap
65-85 75 75 75 75 75 75 71,04 72,32 72,22 79,79 71,67 94,72 96,43 96,29 106,39 95,56
AV LOS (Average Length Of
Stay) Rata-rata hari
perawatan pasien
6 sd 9 4 sd 6 4 sd 6 4 sd 6 4 sd 6 4 sd 6 4 sd 6 3,6 3,93 4,25 3,2 4,3 90,00 98,25 106,25 80,00 107,5
TOI (Turn Over Interval)/
Rata-rata TT tidak digunakan
1 sd 3 2 sd 3 2 sd 3 2 sd 3 2 sd 3 2 sd 3 2 sd 3 2,4 1,88 2,11 0,83 1,38 120,00 94,00 105,50 41,50 41,5
BTO (Bed Turn Over)/
Frekuensi Pemakaian TT
40-50x 60-70 60 –
70
60 - 70 60 - 70 60 - 70 60-70 69,85 67 71,94 88,6 75,41 100,21 104,48 97,29 79,01 92,83
2 Ketersediaan pelayanan
spesialis
16
jenis
(100%)
16
jenis
(100%)
67 75 92 95 100 62,5 91,66 75 81,25 87,50 93,28 122,21 81,52 85,53 87,53
25
2.5. ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN TAHUN 2011 – 2016
Tabel 2.14
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2012 – 2016
Provinsi Jawa Tengah Kabupaten Banjarnegara
Uraian
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran
Tahun ke-
Rata-rata
Pertumbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 Angg
aran
Reali
sasi
PENDAPATAN ASLI
DAERAH
25.8
16.03
5.000
29.98
7.500
.000
35.52
6.000
.000
36.93
8.680
.000
50.14
0.691
.000
28.65
8.411
.640
32.188
.246.1
34
45.67
3.309
.473
42.72
0.718
.419
61.9
88.9
42.0
43
111 107 128 116 124 85 108
Pendapatan Asli Daerah
BLUD
25.8
16.03
5.000
29.98
7.500
.000
35.52
6.000
.000
36.93
8.680
.000
50.14
0.691
.000
28.65
8.411
.640
32.188
.246.1
34
45.67
3.309
.473
42.72
0.718
.419
61.9
88.9
42.0
43
111 107 129 116 79 85 108
BELANJA DAERAH BLUD
46.92
9.284
.000
56.66
8.833
.000
61.40
5.389
.000
88.02
2.649
.000
89.69
4.412
.500
43.77
1.026
.155
47.966
.639.6
56
54.05
1.501
.839
78.41
0.681
.914
86.4
40.5
25.3
75
93 85 88 89 96 79,97 90,2
Belanja Tidak Langsung
13.76
0.298
.000
16.76
1.426
.000
15.00
1.828
.000
15.38
8.506
.000
16.46
7.032
.000
12.86
9.424
.733
13.141
.208.5
64
14.14
4.796
.507
15.34
2.379
.151
16.1
54.0
27.0
94 78 94 100 98 85 92
26
Uraian
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran
Tahun ke-
Rata-rata
Pertumbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 Angg
aran
Reali
sasi
37
Belanja Gaji PNS
13.76
0.298
.000
16.76
1.426
.000
15.00
1.828
.000
15.38
8.506
.000
16.46
7.032
.000
12.86
9.424
.733
13.141
.208.5
64
14.14
4.796
.507
15.34
2.379
.151
16.1
54.0
27.0
37
94 78 94 100 98 85 92
Belanja Langsung
33.16
8.986
.000
39.90
7.407
.000
46.40
3.561
.000
72.63
4.143
.000
73.22
7.380
.500
30.90
1.601
.422
34.825
.431.0
92
39.90
6.705
.332
63.08
3.302
.763
70.2
86.4
98.3
38
93 87 86 87 95 75 89
Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
380.0
00.00
0
380.0
00.00
0
300.0
00.00
0
436.7
04.00
0
416.9
07.50
0
245.2
72.00
0
255.48
6.000
269.2
69.00
0
362.0
19.00
0
390.
069.
000
64,55 67 90 83 94 85 79
Program peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian kinerja dan
keuangan .
-
-
30.00
0.000
30.00
0.000
30.00
0.000
-
-
23.90
0.500
28.18
0.000
24.4
85.0
00
-
-
79 94 82
-
85
Program pengadaan
,peningkatan sarana dan
prasarana rumah
sakit/rumah sakit
6.302
.951.
000
3.880
.774.
000
3.864
.027.
000
16.22
0.196
.000
4.087
.512.
000
6.190
.676.
600
1.731.
699.00
0
3.619
.439.
500.
12.95
7.083
.105
4.04
0.53
2.70
5
98 89 94 80 99 121 92
27
Uraian
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran
Tahun ke-
Rata-rata
Pertumbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 Angg
aran
Reali
sasi
jiwa/rumah sakit
paru/rumah sakit mata
Program kemitraan
peningkatan pelayanan
kesehatan
170.0
00.00
0
-
-
-
-
151.1
18.39
9
-
-
-
-
89
-
-
-
-
-
89
Program Pembinaan
Lingkungan Sosial
500.0
00.00
0
850.0
00.00
0
1.450
.000.
000
3.240
.580.
000
6.858
.304.
000
465.2
55.00
0
574.40
2.000
1.355
.236.
000
2.926
.285.
617
5.79
4.28
7.42
4
93 68 93 90 84 155 86
Program Peningkatan
Pelayanan Kesehatan
25.81
6.035
.000
34.79
6.633
.000
40.75
9.534
.000
52.70
6.663
.000
61.83
4.657
.000
23.84
9.279
.423
32.263
.844.0
92
34.63
8.860
.332
46.79
4.735
.041
60.0
37.1
24.2
09
92 92 85 89 97 89 91
28
2.6. TANTANGAN DAN PELUANG 2.6.1. Tantangan
Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsinya, RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara, menghadapi beberapa tantangan antara lain:
1. Kondisi geografis beberapa wilayah tertentu yang sebagian pegunungan, menjadi hambatan akses masyarakat terhadap pelayanan Rumah Sakit.
2. Kemampuan ekonomi masyarakat di Kabupaten Banjarnegara masih rendah, hal ini mempengaruhi kemampuan masyarakat
untuk memanfaatkan / mengakses pelayanan rujukan, sehingga masih ada masyarakat yang cenderung mencari pelayanan pengobatan alternatif yang lebih murah dan tidak di
bawah pengawasan tenaga kesehatan. 3. Perilaku masyarakat dan kesadaran masyarakat untuk
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang
masih rendah, khususnya kebiasaan merokok, termasuk ketika berada di lingkungan Rumah Sakit.
4. Kesadaran dan peran serta sektor lain yang masih kurang dalam penyelesaian masalah yang dihadapi oleh Rumah Sakit, utamanya kesulitan dalam pengadaan dokter spesialis.
5. Kesadaran masyarakat terhadap asuransi kesehatan belum tumbuh dengan baik, terlihat dari masih rendahnya
kemandirian masyarakat untuk membiayai jaminan pemeliharaan kesehatannya melalui program BPJS Mandiri.
6. Masih ada pemahaman stakeholder yang kurang benar
terhadap kebijakan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) yang dianggap akan mengakibatkan berkurangnya Pendapatan Asli Daerah (PAD),
adanya kemandirian total Rumah Sakit dan lepas dari subsidi Pemda serta anggapan bahwa PPK-BLU lebih berorientasi pada
keuntungan. 7. Networking / jejaring penanganan masalah kesehatan bagi
penduduk miskin yang masih lemah.
2.6.2. Peluang Beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan
kinerja RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara, adalah : a. Terkait peraturan perundangan yang terkait dengan pelayanan
kesehatan diantaranya;
1) Undang-Undang Dasar 1945 pasal 34 ayat (1) mengamanatkan bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara; ayat (2) menyebutkan bahwa Negara
mengembangkan sistim jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak
mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan; dan ayat (3) Negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang
layak. Berkaitan dengan Undang-Undang Dasar 1945 tersebut selanjutnya dijabarkan dalam Undang – Undang
Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) pasal 14 ayat (1) menyebutkan bahwa Pemerintah secara bertahap mendaftarkan penerima
bantuan iuran sebagai peserta kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Dan ayat (2), bahwa Penerima bantuan iuran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah fakir
miskin dan orang tidak mampu. Peraturan perundangan
29
tersebut merupakan peluang untuk mengembangkan sistem pembiayaan pemeliharaan kesehatan, yang direncanakan
akan mulai berlaku pada tahun 2014. 2) Perundangan yang terkait dengan kewenangan Pemerintah
Daerah terhadap bidang kesehatan yaitu : Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Pemerintahan Daerah, yang menyebutkan bahwa penanganan bidang kesehatan merupakan salah satu urusan wajib yang menjadi
kewenangan Pemerintah Kabupaten; dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah terutama pasal 2 ayat (3), bahwa Perimbangan Keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah merupakan suatu sistem yang
menyeluruh dalam rangka pendanaan penyelenggaraan asas Desentralisasi, Dekonsentrasi, dan Tugas Pembantuan. Kemudian dalam pelaksanaann kedua undang-undang
tersebut dijabarkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan.
b. Dengan berakhirnya agenda Millennium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015, banyak negara mengakui
keberhasilan dari MDGs sebagai pendorong tindakan-tindakan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan pembangunan masyarakat. Khususnya dalam bentuk dukungan
politik. Kelanjutan program ini disebut Sustainable Development Goals (SDGs), yang meliputi 17 goals. Dalam bidang kesehatan
fakta menunjukan bahwa individu yang sehat memiliki kemampuan fisik dan daya pikir yang lebih kuat, sehingga dapat berkontribusi secara produktif dalam pembangunan
masyarakatnya. c. Kesempatan mengalokasikan dan mengajukan formasi
kebutuhan tenaga kesehatan melalui seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Pegawai Tidak Tetap (PTT), Program Pendidikan Dokter / Dokter Gigi Spesialis (PPDS), formasi
khusus dokter, dokter gigi dan dokter spesialis untuk daerah terpencil, konflik, tidak diminati dan daerah bencana.
d. Terdapat berbagai sumber alokasi anggaran dalam pelaksanaan
pembangunan kesehatan baik dari Pemerintah Kabupaten (APBD II), Provinsi (APBD I) dan Pemerintah Pusat
(Dekonsentrasi/Dana Alokasi Khusus). Dukungan anggaran dari pemerintah pusat (APBN) mengalami peningkatan jumlah anggaran secara bertahap.
e. Kesempatan mengalokasikan formasi kebutuhan tenaga melalui cara out sourching contoh tenaga cleaning service,
satpam, tenaga medis, paramedis dan tenaga lainnya.
2.6.3. Faktor Kunci Keberhasilan (Critical Sucses Factors) Atas dasar hasil analisis lingkungan (environmental scan)
dapat disusun faktor-faktor kunci keberhasilan yang dapat menunjukan keberhasilan suatu organisasi. Adapun aspek-aspek
yang disusun harus berjalan sesuai dengan apa yang ingin dicapai oleh suatu organisasi, jika organisasi ingin menunjukan keberhasilan kinerjanya.
Proses perumusan CSFs (Critical sucses factors) sebagaimana tersebut dapat dilakukan dengan melakukan wawancara dengan stakeholders inti rumah sakit. Stakeholders inti
adalah berbagai pihak utama yang berkepentingan atas
30
pencapaian visi RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. Analisis aspirasi ini didahului oleh kompilasi mengenai “Harapan dan
Kekhawatiran” berbagai stakeholders inti rumah sakit. Pihak-pihak utama meliputi: Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten
Banjarnegara, Pasien, Karyawan, Peserta Didik terkait, dan Suplier,dll.Hasil dari berbagai stakeholders inti rumah sakit ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini;
Tabel 2.12 Analisis Stakeholders Inti
No. Stakeholders
Inti Harapan Kekhawatiran
1 Ditjend BUK - Menjadi rumah sakit di kab/kota
yang terakreditasi nasional.
- Mampu menjadi rumah sakit rujukan regional.
- Mampu memberikan pelayanan
rujukan untuk mendukung visi
Kemenkes.
- Tidak akuratnya data pelaporan
- Tidak mampu memberikan
pelayanan yang optimal
- Tidak mampu
memanfaatkan alokasi pendanaan dan bantuan alat-
alat kesehatan secara optimal.
2 Dinkes
Provinsi Jateng
- Menjadi salah
satu RS PONEK di kab/kota
- Pengembangan
sistem informasi dalam pelaporan RS
- Mampu memberikan
pelayanan rujukan untuk mendukung visi
Dinkes Prov. Jateng
- Masih belum
optimalnya dukungan pelayanan rujukan
dalam menurunkan AKI/AKB
- Masih belum optimalnya
dukungan sarpras dan SDM sebagai RS PONEK.
- Kurang akuratnya data pelaporan.
3 Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
- Mampu memberikan pelayanan
rujukan yang bermutu kepada
masyarakat - Memberikan
dukungan dalam
upaya meningkatkan
kesehatan masyarakat
- Semua
masyarakat dapat mengakses semua pelayanan.
- Layanan Jamkesda tidak memadai
- Rumah sakit tidak
dapat memberikan pelayanan yang
bermutu - Rumah sakit
menetapkan tarif
yang terlalu tinggi - Rumah sakit
menjadi milik Provinsi.
31
No. Stakeholders
Inti Harapan Kekhawatiran
4 Customer
(Pasien)
- Layanan
memuaskan - Fasilitas yang
memadai dan laik
pakai - Pelayanan yang
bermutu dan
aman - Pelayanan cepat,
murah birokrasi mudah
- Pelayanan cepat
tidak ada cost sharing
- Antrian Panjang
- Pasien dijadikan obyek bukan merupakan subyek
yang harus diutamakan.
- Mahal, akses sulit
- Arogan dan tidak mau tahu
- Regulasi yang selalu berubah dan berbeda
- Perlakuan yang tidak adil.
5 Karyawan - Menjadi sejahtera - Kepastian karir - Lingkungan kerja
aman dan nyaman
- Kesempatan mengembangkan potensi
- Penghasilan tidak memadai
- Tidak ada
perbedaan antara yang rajin dan
malas. - Tidak ada
kesempatan karir.
6 Peserta Didik - Sarana/prasarana pendidikan/pelati
han serta penelititian cukup.
- Tidak dikenakan biaya
- Menjadi wahana praktik dan penelitian dokter
primer, spesialis dan penunjang
lainnya. - Merasa nyaman
dalam masa
praktik - Mendapat
kesempatan
melakukan pelayanan lebih
banyak
- Biaya tinggi. - Tidak boleh
menangani pasien. - Lebih
mengutamakan
pelayanan daripada praktik
pendidikan/pelatihan.
- Tidak mendapat
pasien karena banyak peserta
praktik. - Tidak mendapat
bimbingan
7 Mitra (Ikatan
Kerjasama Pelayanan Kesehatan,
Kerjasama Operasional, Suplier)
- Bisa menjadi
wahana dibidang pendidikan
- Mitra Kesehatan
mampu membayar tepat waktu
- Memberikan dukungan
terhadap
- Tidak ada rujukan
balik - Tidak terbayar - Koordinasi dan
komunikasi belum efektif.
- Tidak digunakan
lagi
33
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit, ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara dalam menjalankan urusan wajib kesehatan utamanya dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan rujukan di Kabupaten Banjarnegara, antara lain :
a. Belum optimalnya pelayanan pasien yang berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien;
b. Belum tersedianya sumber daya manusia yang tersedia untuk pelayanan
Spesialis Orthodonty, Spesialis Jantung, Spesialis Patologi Anatomi, Spesialis Gizi Klinik, Spesialis Kesehatan Jiwa, Sub Spesialis Anak, Sub Spesialis Penyakit Dalam dan Sub Spesialis Obsgyn serta Orthopedi.
c. Peralatan kedokteran dan penunjang yang tersedia saat ini masih belum dapat menjawab kebutuhan pasien, Contohnya; untuk pelayanan
radiologi ;USG 4 Dimensi ; Phacoemulsifikasi; fototherapy chamber, alat2 rehabilitasi, alat laboratorium canggih dll
d. Sempitnya lahan untuk pengembangan Rumah Sakit termasuk lahan
parkir; e. Untuk peningkatan pelayanan Rumah Sakit perlu peningkatan sarana
dan prasarana peningkatan pelayanan kesehatan diantaranya pengembangan Rumah Sakit dengan cara pembelian tanah.
f. Masih adanya stigma negatif terhadap layanan RSUD
g. Belum optimalnya SIMRS sebagai pusat informasi data h. Kurangnya pembenahan terhadap performa pegawai saat memberikan
layanan.
3.2. TELAAHAN VISI, MISI, DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL
KEPALA DAERAH TERPILIH
Visi pembangunan dalam RPJMD Tahun 2017-2022 merupakan visi Bupati dan Wakil Bupati yang disampaikan pada saat proses pemilihan
Kepala Daerah. Visi tersebut adalah sebagai berikut: “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”
Dalam menerjemahkan visi tersebut dilakukan melalui penjelasan tiap-
tiap pokok visi yang ada didalamnya, dimana terdapat 2 (dua) pokok visi, yaitu;
1) Kabupaten Banjarnegara menjadi Kabupaten yang bermartabat Kata bermartabat disini merujuk kepada kondisi terpenuhinya harkat kemanusiaan yang tercermin oleh terpenuhinya hak asasi setiap individu
di Kabupaten Banjarnegara, kata ini juga menunjukan adanya persamaan hak dan kewajiban yang sama bagi seluruh masyarakat Banjarnegara.
Dengan pokok visi ini diharapkan setiap warga Banjarnegara dapat meningkatkan harkatnya sebagai manusia dan dapat bersanding dengan masyarakat daerah lain baik di level regional maupun nasional secara
terhormat. Pencapaian pokok visi ini ditandai dengan meingkatnya kondusivitas daerah untuk menjamin terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat Banjarnegara.
2) Kabupaten Banjarnegara menjadi Kabupaten yang sejahtera Secara luas kata sejahtera memiliki makna terpenuhinya aspek-aspek
fisik, spiritual, emosional, intelektual, ekonomi, sosial, budaya, dan
34
ekologis, sehingga sejahtera merupakan suatu keadaan hidup yang berkualitas.
Dengan pokok visi ini, diharapkan melalui peningkatan pembangunan secara berkelanjutan maka dapat terwujud hasil-hasil pembangunan yang berkualitas dan merata. Untuk mencapai hal tersebut, maka peningkatan
pelayanan pemerintah pada masyarakat yang tercermin melalui reformasi birokrasi harus terus dilakukan. Berikut telaah Visi dan Misi RPJMD Tahun 2017-2022 ;
No POKOK VISI MISI
1 Kabupaten Banjarnegara menjadi
Kabupaten yang
bermartabat
Kualitas pelayanan pemerintahan
Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang
tertib, aman, damai dan demokratis
Mewujudkan kualitas penyelenggaraan
pemerintahan berdasarkan konsep
tata kelola yang baik
Mewujudkan tata
kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produktif,
transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional
2 Kabupaten Banjarnegara
menjadi Kabupaten
yang sejahtera
Peningkatan perekonomian
masyarakat berbasis sektor unggulan dengan
tetap menjaga kualitas lingkungan hidup
Mewujudkan pembangunan
daerah yang berkesinambungan
dan berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan
Pemenuhan hak dasar Mewujudkan kemartabatan dan
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan
cakupan pemenuhan hak
dasar.
Sesuai Tupoksi RSUD maka dari ke 5 misi RPJMD tahun 2017-2022 untuk pembangunan bidang kesehatan prioritas mengacu pada misi ke 5
dengan tetap mendukung misi –misi lainnya, misi ke 5 adalah : Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan cakupan pemenuhan hak dasar.
Dengan pengertian Kebutuhan dasar yang terpenuhi selain dikatakan menjadi sejahtera dapat juga meningkatkan kemartabatan masyarakat.
Dengan semakin luasnya cakupan pemenuhan hak dasar masyarakat dapat lebih sejahtera dan bermartabat.
35
Tujuan dan sasaran dari misi ke 5 terkait bidang kesehatan adalah :
Tujuan : Meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan dan layanan dasar yang berkualitas
Sasaran : Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan Indikator Daerah:
Usia Harapan Hidup Indikator PD :
Angka Kematian Ibu Angka Kematian Bayi Persentase Gizi buruk
Persentase Ibu Hamil KEK Tugas pokok Rumah Sakit adalah Menyelenggarakan Pelayanan
kesehatan dengan upaya penyembuhan, pemulihan, peningkatan,
pencegahan, pelayanan rujukan, dan menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penelitian serta pengabdian masyarakat. Dalam mencapai
tujuan RPJMD dan RPJP Kabupaten Banjarnegara maka Rumah Sakit bisa berkontribusi dengan melaksanakan misi RSUD untuk mendukung Kabupaten Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera.
Faktor Penghambat Utama di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara dalam mencapai Misi Ke-5 RPJMD tahun 2011-2016
maupun 2017-2022 adalah :
a. Terbatasnya jumlah lulusan dokter spesialis dan sub spesialis; b. Sempitnya lahan untuk pengembangan Rumah Sakit karena letak
rumah sakit di kawasan pemukiman padat penduduk; c. Rendahnya dokter spesialis yang berminat ditempatkan di Banjarnegara
(RS yang tidak diminati)
3.3. RENSTRA KEMENTERIAN KESEHATAN DAN DINAS KESEHATAN PROVINSI
3.3.1. Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019 Arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan nasional
nasioanal 2015-2019 merupakan bagian dari Rencana Jangka Panjang
bidang Kesehatan (RPJPK) 2005-2025 , yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
dapat terwujud. Adapun Visi Kementerian Kesehatan 2015-2019 mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu
“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotongroyong”. Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu:
1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan
sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis
berlandaskan negara hukum. 3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati
diri sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
36
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional, serta
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. Tujuan yang ditetapkan Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019 ada 2 (dua) yaitu;
1) meningkatnya status kesehatan masyarakat dan; 2) meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan
masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan. Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan pada semua
kontinum siklus kehidupan (life cycle), yaitu bayi, balita, anak usia
sekolah, remaja, kelompok usia kerja, maternal, dan kelompok lansia. Indikator Kementrian Kesehatan bersifat dampak (impact atau outcome)
dalam peningkatan status kesehatan masyarakat, indikator yang akan dicapai adalah: 1) Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.00 kelahiran
hidup (SP 2010), 346 menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2012);
2) Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup;
3) Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%;
4) Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif;
5) Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.
Sedangkan dalam rangka meningkatkan daya tanggap (responsiveness)
dan perlindungan masyarakat terhadap resiko sosial dan finansial di bidang kesehatan, maka ukuran yang akan dicapai adalah: 1) Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai pelayanan
kesehatan setelah memiliki jaminan kesehatan, dari 37% menjadi 10%
2) Meningkatnya indeks responsiveness terhadap pelayanan kesehatan dari 6,80 menjadi 8,00.
Sasaran strategis dalam pembangunan kesehatan tahun 2015-2019,
yaitu; 1) Meningkatnya kesehatan masyarakat;
2) Meningkatnya pengendalian penyakit; 3) Meningkatnya akses dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan; 4) Meningkatnya akses, kemandirian dan mutu sediaan farmasi dan
alat kesehatan; 5) Meningkatnya jumlah, jenis kualitas dan pemerataan tenaga
kesehatan;
6) Meningkatnya sinergitas antar kementerian/lembaga; 7) Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri;
8) Meningkatnya integrasi perencanaan, bimbingan teknis dan pemantauan-evaluasi;
9) Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan;
10) Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih; 11) Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian
Kesehatan; 12) Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi. Dalam RPJMN 2015-2019, sasaran yang ingin dicapai adalah
meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan.
37
Tujuan indikator yang ditetapkan untuk mencapai sasaran pembangunan kesehatan RPJMN Tahun 2015-2019 kesehatan adalah
sebagai berikut; 1) Menurunnya Angka kematian ibu dari 346 menjadi 306 per 100.000
kelahiran hidup;
2) Menurunnya Angka kematian bayi dari 32 mejadi 24 per 1.000 kelahiran hidup;
3) Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%;
4) Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan
preventif; 5) Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk Program Pelayanan Kesehatan
Rujukan yang akan dicapai ; 1. Jumlah RS Rujukan Nasional dengan rs rujukan regional yang
menerapkan integrasi data rekam medis sebanyak 60 unit.
2. Jumlah RS rujukan regional yang memenuhi Sarana Prasarana dan Alat (SPA) sesuai standar sebanyak 125 unit.
3. Persentase kabupaten/kota dengan kesiapan akses layanan rujukan sebesar 95%.
4. Jumlah RS pusat rujukan nasional yang ditingkatkan sarana dan
prasarananya sebanyak 14 unit. 5. Jumlah dokumen tentang kebutuhan kapal RS di kabupaten
kepulauan sebanyak 1 dokumen di tahun 2016. 6. Jumlah RS daerah yang memenuhi standar dan dengan kriteria
khusus sebanyak 97 unit.
7. Jumlah RS pratama yang dibangun sebanyak 64 unit.
Faktor penghambat utama di RSUD Hj. Anna Lasmanah
Banjarnegara dalam mencapai tujuan indikator yang ditetapkan dalam sasaran pembangunan kesehatan RPJMN Tahun 2015-2019 kesehatan
adalah: 1. Masih adanya keterlambatan sistem rujukan dari PPK 1 ke Rumah
Sakit Daerah yang disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain jarak
dari PPK 1 ke Rumah sakit Daerah, kondisi geografis yang sulit, keterbatasan alat transportasi dan keterlambatan pengambilan keputusan untuk rujuk oleh tenaga kesehatan di pelayanan
kesehatan dasar atau dari pihak pasien/keluarganya; 2. Masih lemahnya jejaring penanganan masalah kesehatan bagi
penduduk miskin; 3. Belum optimalnya kegiatan promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif;
4. Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
3.3.2. Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 - 2018 Untuk mencapai sasaran pembangunan kesehatan pada akhir
tahun 2018 telah ditetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 – 2018 sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014. Dengan mempertimbangkan perkembangan dan berbagai
kecenderungan masalah kesehatan ke depan, mempertimbangkan Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah ditetapkan Visi Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah yaitu: “Institusi yang Profesional dalam Mewujudkan Kesehatan Paripurna di Jawa Tengah”.
38
Profesional dimaknai sebagai pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang sistematis, transparan dan akuntabel dari para pelaku di jajaran
Dinas Kesehatan. Kesehatan Paripurna dimaknai sebagai isu kesehatan yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diperankan oleh semua pelaku kesehatan di Jawa Tengah baik
eksekutif, legislatif, yudikatif, dunia usaha dan atau lembaga non pemerintah serta masyarakat secara profesional dan bertanggungjawab termasuk penyediaan sumber daya kesehatan.
Dengan mempertimbangkan kondisi saat ini, maka target yang ingin dicapai sampai dengan Tahun 2018 adalah;
1 Melaksanakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkeadilan 2 Mewujudkan sumber daya manusia kesehatan yang berdaya saing 3 Mewujudkan peran serta masyarakat dan pemangku kepentingan
dalam pembangunan kesehatan 4 Melaksanakan Pelayanan Publik yang Bermutu.
Tujuan yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah secara umum adalah terwujudnya Institusi yang Profesional dalam Mewujudkan Kesehatan Paripurna di Jawa Tengah yang mampu
menggerakkan pembangunan bidang kesehatan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat dalam rangka meningkatkan status kesehatan, pembiayaan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang bermutu.
Berdasarkan telaah capaian indikator kinerja Dinas Kesehatan Provinsi tahun 2008 – 2013 dibandingkan dengan target yang tertuang
dalam dokumen perencanaan (RPJMD, Renstra, SPM, MDG’s dan RAD PG/Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi) ) maka indikator yang belum tercapai dan menjadi isu strategis
adalah sebagai berikut : 1. Angka Kematian Ibu, Bayi dan Gizi Buruk 2. Angka Kesakitan dan Kematian Penyakit Menular dan tidak menular.
Target Kinerja yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, dalam kegiatan Pelayanan Kesehatan Rujukan adalah;
1. 100 % RS yang memiliki ijin operasional 2. 37 % RS terakreditasi 3. 40 % RS terklasifikasi
4. 40,82 % RS PONEK terstandar 5. NDR Rumah Sakit
6. BOR, LOS Rumah Sakit 7. Cakupan Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap 8. 100 % RS ramah lingkungan (UPL/UKL dan IPAL)
Faktor penghambat utama di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara dalam mencapai target RPJMD sampai dengan Tahun 2018 adalah:
1. Masih rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Daerah;
2. Rendahnya dokter spesialis yang berminat ditempatkan di Banjarnegara (Rumah Sakit yang tidak diminati);
3. Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya
pembangunan kesehatan dan belum maksimalnya dukungan oleh Pemerintah Daerah dalam upaya pembangunan kesehatan.
39
3.4. TELAAH TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS
3.4.1. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara terletak di jalan Jendral
Soedirman No. 42 , dalam pembangunan sarana dan prasarana serta pengembangannya tidak bertentangan dengan Perda Nomor 11 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banjarnegara.
Tujuan penataan ruang Kabupaten Banjarnegara sebagaimana dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Banjarnegara tersebut untuk mewujudkan Kabupaten Banjarnegara sebagai sentra pengembangan agrobisnis dan agroindustri.
Terkait dengan rencana penataan RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara, pengembangan RSUD akan diperluas ke lahan sebelah utara ( Eks. Kantor Dinkes Banjarnegara), dengan menyelesaikan
seluruh proses pembangunan yang dilaksanakan di lokasi yang ada sekarang.
3.4.2. Telaah Kajian Lingkungan hidup Strategis (KLHS) Lokasi yang digunakan dalam rencana kegiatan pengembangan
RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara adalah pada lahan bekas bangunan kantor Dinas Kesehatan Kabupaten. Perkiraan mengenai dampak dan resiko lingkungan yang terjadi adalah:
a. Permasalahan sampah Permasalahan sampah sangat berkaitan dengan lingkungan dan
kesehatan lingkungan, kalau tidak ditangani dengan baik akan berpengaruh terhadap kualitas air permukaan, banjir dan bisa menjadi sumber penyakit. Dengan adanya akibat yang ditimbulkan
ini maka dengan di bangunnya RSUD Hj Anna Lasmanah ini, masalah sampah harus lebih diperhatikan karena sampah yang
ditimbulkan bukan hanya dari karyawan dan karyawati tapi juga dari pengunjung Rumah sakit.
b. Permasalahan Limbah B3
Limbah infeksius yang dikeluarkan oleh sebuah rumah sakit termasuk limbah B3 yang sangat berbahaya bagi lingkungan sehingga penanganannya secara khusus sesuai dengan PP 101
Tahun 2014 tentang pengelolaan Limbah B3. c. Permasalahan limbah cair
RSUD Hj Anna Lasmanah pasti menghasilkan limbah cair, limbah cair yang berasal dari kamar mandi atau yang berasal dari kamar pelayanan medis. Limbah cair ini sangat berbahaya bagi lingkungan
terutama kualitas air permukaan sehingga diharuskan ada perlakuan khusus sebelum di salurkan ke badan air.
d. Permasalahan kualitas udara
Dengan semakin meningkatnya perkembangan rumah sakit akan diikuti pula semakin banyaknya pengunjung. Hal ini yang akan
menimbulkan masalah dengan kualitas udara sehingga pengelola RSUD Hj Anna Lasmanah dapat mengantisipasi hal ini.
Program yang direncanakan dalam KRP RPJMD (Kebijakan,
Rencana dan Program RPJMD) dalam pelaksanaannya agar memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, dengan
memperhatikan RTRW dan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Berikut adalah rekomendasi dalam pelaksanaan program yang memberikan dampak lingkungan:
40
5. Tempat penyimpanan sementara limbah B3 dan Limbah Insfeksius 6. IPAL
7. Penanganan sampah 8. RTH seluas 30 % dari luas lahan 9. Dokumen lingkungan
10. Pembuatan sumur resapan, biopori.
3.5. PENENTUAN ISSUE STRATEGIS
Mendasarkan pada permasalahan pelayanan di RSUD Hj. Anna Lasmanah dan telaah capian indikator kinerja RSUD Hj. Anna Lasmanah
Banjarnegara Tahun 2012 – 2016 dibandingkan dengan yang tertuang dalam dokumen perencanaan (RPJMD, Renstra dan SPM) maka indikator yang belum tercapai dan menjadi Issue Strategis adalah sebagai berikut;
1. Upaya mempertahankan Akreditasi Paripurna belum optimal 2. Pelayanan kesehatan rujukan yang bermutu belum optimal;
3. Sumber Daya Manusia belum memadai menuju type B; 4. Sarana Prasarana belum standar mendukung type B.
41
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH RSUD Hj. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA
Sesuai dengan Permendagri nomor 86 tahun 2017 dimana disebutkan bahwa tujuan merupakan suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahunan. Sedang sasaran adalah rumusan
kondisi yang menggambarkan tercapainya tujuan, berupa hasil pembangunan Daerah/Perangkat Daerah yang diperoleh dari pencapaian outcome program
Perangkat Daerah. Dengan kata lain tujuan dan sasaran merupakan dampak (impact) keberhasilan pembangunan daerah yang diperoleh dari pencapaian berbagai program prioritas terkait. Tujuan dan sasaran diuraikan sebagai
berikut: Tujuan
Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di RSUD;
Sasaran:
Meningkatnya akses/kunjungan pasien, mutu asuhan pelayanan dan keselamatan pasien;
42
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan
RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2017 – 2022
No Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Indikator
Sasaran
Target Kinerja Sasaran Pada Tahun Ke-
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1. Meningkatkan
mutu pelayanan dan
keselamatan pasien di
RSUD
1. Peningkatan mutu
pelayanan dan keselamat
an pasien di RSUD
1.Meningkatnya
akses/kunjungan pasien,
mutu asuhan pelayanan
dan keselamat
an pasien
Presentase peningkatan
kunjungan RS
5% 5% 5% 5% 5% 5%
43
No Tujuan Indikator Tujuan
Sasaran Indikator Sasaran
Target Kinerja Sasaran Pada Tahun Ke-
2017 2018 2019 2020 2021 2022
147.012 154.363 162.081 170.185 178.694 187.629
Bertahannya status
akreditasi paripurna
paripurna paripurna paripurna paripurna paripurna paripurna
Survei
Kepuasan
Masyarakat
75 75 80 80 80 80
44
No Tujuan Indikator Tujuan
Sasaran Indikator Sasaran
Target Kinerja Sasaran Pada Tahun Ke-
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Cost
Recovery Ratio
(CRR)/kemampuan pendapatan
untuk membiayai
operasional
80% 80% 81% 84% 86% 90%
Nilai SAKIP 55 57 57 59 60
45
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1. STRATEGI
Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran maka strategi yang akan dilaksanakan RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara dalam periode
2017 – 2022 adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan mutu dan keselamatan pasien (melalui pelayanan kesehatan
yang sesuai standar)
2. Pengembangan kualitas SDM untuk meningkatkan profesionalisme (melalui pendidikan dan pelatihan serta penambahan SDM)
3. Pemenuhan sarana dan prasarana penunjang serta alat kesehatan Rumah Sakit menuju standar pelayanan Rumah Sakit type B.
4. Pengembangan pelayanan unggulan dan pemanfaatan teknologi kedokteran
5. Pengembangan manajemen dan penyempurnaan tata kelola organisasi.
5.2. ARAH KEBIJAKAN
Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan perumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran
dari tahun ke tahun selama 5 (lima) tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya. Arah kebijakan RSUD Hj. Anna Lasmanah
Banjarnegara merupakan fokus/tema pembangunan setiap tahunnya selama 5 (lima) tahun. Pentahapan dan fokus/tema ini mencerminkan urgensi
permasalahan yang hendak diselesaikan berkaitan dengan pengaturan waktu. Penekanan fokus/tema dalam setiap tahunnya selama 5 (lima) tahun memiliki kesinambungan dari satu periode ke periode lainnya dalam rangka
mencapai visi, misi tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Berdasarkan strategi diatas, maka arah kebijakan yang dilakukan oleh RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara terkait dengan pencapaian visi misi Bupati
adalah difokuskan pada bagaimana RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara dapat meningkatkan kontribusi pada upaya Pemerintah Daerah untuk
meningkatkan UHH (Usia Harapan Hidup) masyarakat Banjarnegara sesuai target, maka kerangka pikir RSUD Hj. Anna Lasmanah adalah bagaimana agar pelayanan rujukan yang diselenggarakan secara effisien dan akuntabel
sesuai standar mutu dan keselamatan pasien dapat secara optimal menekan angka kematian Ibu dan Anak, GDR dan NDR baik pada penderita penyakit infeksi maupun non infeksi/penyakit degeneratif atau pada Ibu bersalin
sebagaimana Prioritas Program Nasional. Dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan rujukan RSUD memiliki standar pelayanan minimal
yang wajib dicapai sebagai kontrol yang menjamin terwujudnya hak-hak individu terhadap akses masyarakat mendapatkan pelayanan dasar dan sebagai alat evaluasi RSUD guna perbaikan pelayanan secara kontinue.
Berdasarkan Visi, Misi Bupati Kabupaten Banjarnegara, Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan serta SPM RSUD Hj. Anna Lasmanah juga
Prioritas Program Daerah maupun Nasional maka Arah Kebijakan RSUD Hj. Anna Lasmanah dalam 5 (lima) tahun kedepan sebagai berikut :
a. Arah Kebijakan Tahun Kesatu (2017) Fokus Renstra RSUD Hj. Anna Lasmanah tahun pertama adalah upaya
menekan/menurunkan angka kematian tentunya melalui peningkatan akses pelayanan masyarakat, perbaikan mutu asuhan pelayanan dan
46
keselamatan pasien maka arah kebijakan tahun pertama (Tahun Transisi) meliputi :
1) Peningkatan Pelayanan PONEK 2) Peningkatan Pelayanan dan Konseling DOTS TBC,
3) Peningkatan Pelayanan Klinik VCT 4) Peningkatan Pelayanan Paru 5) Penyusunan Review DED ( gedung kantor Lt 2-3 dan review gedung ex
Dinkes) 6) Pembangunan Gedung RS (Ruang Jenazah, Garasi Ambulance, Gedung
kantor Lt 2 dan 3) 7) Peningkatan prasarana (penambahan 2 ambulance dan Instalasi Gas
Medik dll)
8) Pemantapan Kerja Sama Pihak ke 3 9) KSO pengadaan peralatan 10) Penyusunan AMDAL
11) Peningkatan Pelayanan Hemodialisa (8TT) 12) Peningkatan Pelayanan CSSD
13) Peningkatan Pelayanan Radiologi 14) Peningkatan Pelayanan Rekam medik 15) Penambahan Alat-alat Kesehatan/Kedokteran
16) Rekruitmen pegawai sesuai kebutuhan 17) Peningkatan kompetensi pegawai
18) Pengembangan satelit farmasi di lokasi eks IBS. 19) Pelaksanaan survei verifikasi akreditasi 2017 20) Peningkatan Kualitas dan kuantitas Promosi Pelayanan Kesehatan
Rujukan 21) Peningkatan SIMRS melalui hosttohost
b. Arah Kebijakan Tahun Kedua (2018)
Pada tahun kedua di samping melanjutkan arah kebijakan tahun sebelumnya, maka kebijakan diarahkan juga pada kebijakan sebagai
berikut: 1) Pengembangan SIM RS dan Pengadaan Server 2) Pengembangan Pelayanan Gizi Klinik
3) Peningkatan Pelayanan Farmasi Klinik 4) Penambahan Pelayanan Spesialis Jantung 5) Pelaksanaan survei Verifikasi Akreditasi
6) Persiapan Perpanjangan Ijin Operasional 7) Peningkatan Sarana Prasarana Perpustakaan
8) Penambahan Alat-Alat Kesehatan 9) Rekruitmen Pegawai Sesuai Kebutuhan 10) Pemantapan Kerjasama pihak ke 3
11) KSO pengadaan peralatan 12) Peningkatan Kompetensi Pegawai
13) Penataan Poli Anak di gudang farmasi hall 14) Penataan Eks Kantor untuk Rawat Inap 15) Penataan ruang mawar untuk kantor dan jembatan
16) Peningkatan Pelayanan Hemodialisa (10TT) 17) Penyusunan DED (Perencanaan Gedung Gizi, Loundry dan gudang
IPSRS; Gudang Umum/logistik barang dan Farmasi; Kantor Ex Mawar
dan Jembatan; Perencanaan RI kelas 1,2,3 Ex Kantor; Perencanaan OK Lama /Gedung IBS lt1. 2,3 )
18) Pengadaan sarana lift ruang perawatan Bougenvile ke lantai 3 19) Pelaksanaan Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup
47
c. Arah Kebijakan Tahun Ketiga (2019) 1) Pelaksanaan Survei Verifikasi Akreditasi
2) Penilaian Ijin Operasional 3) DED Grountank dan Hydran serta atap utara teras hall sd IGD 4) Pengembangan Pelayanan Sub Spesialis Penyakit Dalam
5) Pengembangan Pelayanan Tumbuh Kembang Anak 6) Peningkatan Sarana Prasarana Dan Alat-Alat Kesehatan Pelayanan Sub
Spesialis Penyakit Dalam, Tumbang Anak
7) Peningkatan Kuantitas Dan Kualitas SDM Sehubungan Dengan Pengembangan Pelayanan Dan Penambahan Gedung Baru
8) Peningkatan Pelayanan Hemodialisa (12TT) 9) Penambahan Alat-Alat Kesehatan 10) Rekruitmen Pegawai Sesuai Kebutuhan
11) Pemantapan Kerjasama pihak ke 3 dan KSO Sesuai Kebutuhan 12) Peningkatan Kompetensi Pegawai 13) Pembangunan Gudang
14)Pengadaan IPAL 15)Pembuatan Groundtank dan Hidran Terpadu
d. Arah Kebijakan Tahun Keempat (2020) Pada tahun ke empat disamping melanjutkan arah pembangunan tahun sebelumnya yang belum selesai, pembangunan juga diarahkan untuk
kebijakan sebagai berikut: 1) Pembangunan Gedung Eks DKK dan rehab atap sebelah hall sd IGD
2) Pelaksanaan Survei Akreditasi 3) Seluruh pelayanan spesialis di relokasi ke gedung baru (Eks Kantor
DKK Banjarnegara)
4) Pengembangan Pelayanan Sub Spesialis Anak 5) Pengembangan Pelayanan Orthopedy 6) Peningkatan Sarpras/Alkes Pelayanan Sub Spesialis Anak dan
Orthopedy 7) Persiapan Menuju Rs Type B
8) Persiapan Pengembangan Pelayanan Kesehatan Jiwa (lahan dan struktur unit)
9) Penyusunan DED Ruang/gedung Pelayanan Kesehatan Jiwa
10) Peningkatan Kualitas SDM 11) Penambahan Alkes
12) Rekruitmen Pegawai Sesuai Kebutuhan 13) Pemantapan Kerjasama pihak 3 dan KSO Sesuai Kebutuhan 14) Peningkatan Kompetensi Pegawai
15) Peningkatan Sumber Daya Listrik 16) Penambahan Instalasi Gas Medik 17) Peningkatan Pelayanan Mata
18)Pengembangan Pelayanan Spesialis Gigi Dan Mulut/Orthodenty 19)Pengadaan pneumatik tube
e. Arah Kebijakan Tahun Kelima (2021) Pada tahun kelima disamping melanjutkan arah pembangunan tahun sebelumnya yang belum selesai, pembangunan juga diarahkan untuk
kebijakan sebagai berikut: 1) Pelaksanaan Survei Akreditasi
2) Pengembangan Pelayanan Sub Spesialis Anak 3) Peningkatan Sarana Prasarana/Alat-Alat Kesehatan Pelayanan Sub
Spesialis Anak
4) Persiapan Menuju RS Type B
48
5) Pembangunan Gedung Pelayanan RI dan RJ Kesehatan Jiwa 6) Peningkatan Kualitas SDM
7) Penambahan Alat-Alat Kesehatan 8) Rekruitmen Pegawai Sesuai Kebutuhan 9) Pemantapan kerjasama pihak ke 3 dan KSO Sesuai Kebutuhan
10) Peningkatan Kompetensi Pegawai 11) Pembangunan Instalasi Gizi, Sanitasi dan IPSRS 12) Pengembangan Pelayanan Eksekutif Dan Private Wing Unit
f. Arah Kebijakan Tahun 2022 Tahun 2022 merupakan awal tahun RPJMD 2022 – 2026, disamping
melanjutkan arah pembangunan tahun sebelumnya yang belum selesai, pembangunan juga diarahkan untuk kebijakan sebagai berikut:
1) Pembangunan Gudang Umum dan Farmasi (2 lantai)
2) Penataan Rawat Jalan Untuk IGD 3) Penataan lokasi Parkir Depan, Pagar, dan Rehab Atas Utara Teras Hall
sampai IGD
4) Survei Verifikasi Akreditasi 5) Pengembangan Pelayanan Kesehatan Jiwa
6) Pengusulan Peningkatan Klasifikasi RS Menjadi Type B 7) Pengadaan Alat-Alat Kesehatan 8) Pemantapan kerjasama pihak ke 3 dan KSO Sesuai Kebutuhan
9) Rekruitmen Pegawai Sesuai Kebutuhan 10) Pembuatan Farmasi Satelit dan Kasir ranap (250jt)
11) Pembenahan Estetika Lingkungan RS 12) Penambahan Alat-Alat Kesehatan 13) Peningkatan Kompetensi Pegawai
49
Tabel 5.1
Tujuan,Sasaran, Strategi, dan Kebijakan RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2017-2022
VISI : “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”Banjarnegara
MISI : “Mewujudkan Kemartabatan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Peningkatan Cakupan Pemenuhan Hak Dasar ”
No Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Indikator
Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatkan mutu
pelayanan dan keselamat
an pasien di RSUD
1.Persentase peningkatan
kunjungan RS
2,Bertahanny
a status akreditasi
paripurna 3.SKM (Survei Kepuasan
Masyarakat) 4,Cost
Recovery Ratio(CRR)
5.Nilai SAKIP
.Meningkatnya akses/kunjungan
pasien, mutu asuhan pelayanan dan
keselamatan pasien
1.Persentase peningkatan
kunjungan RS
2,Bertahanny
a status akreditasi
paripurna 3.SKM (Survei
Kepuasan
Masyarakat) 4,Cost
Recovery Ratio(CRR)
5.Nilai SAKIP
1 Peningkatan mutu dan
keselamatan pasien (melalui pelayanan
kesehatan yang sesuai standar)
2 Pengembangan kualitas SDM untuk
meningkatkan profesionalisme
(melalui pendidikan dan pelatihan serta
penambahan SDM )
2. Pemenuhan
sarana dan prasarana
penunjang
TAHUN KE-I 1) Peningkatan Pelayanan
PONEK 2) Peningkatan Pelayanan
dan Konseling DOTS
TBC, 3) Peningkatan Pelayanan
Klinik VCT 4) Peningkatan Pelayanan
Paru
5) Penyusunan Review DED ( gedung kantor Lt
2-3 dan review gedung ex Dinkes)
6) Pembangunan Gedung
RS (Ruang Jenazah, Garasi Ambulance, Gedung kantor Lt 2
dan 3) 7) Peningkatan
prasarana
50
VISI : “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”Banjarnegara
MISI : “Mewujudkan Kemartabatan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Peningkatan Cakupan Pemenuhan Hak Dasar ”
No Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Indikator
Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Rumah Sakit menuju standar
pelayanan Rumah Sakit type B.
3. Pengembangan pelayanan unggulan dan
pemanfaatan teknologi
kedokteran 4. Pengembangan
manajemen dan
penyempurnaan tata kelola
organisasi.
(penambahan 2 ambulance dan
Instalasi Gas Medik dll) 8) Pemantapan Kerja
Sama Pihak ke 3
9) KSO pengadaan peralatan
10) Penyusunan AMDAL
11) Peningkatan Pelayanan Hemodialisa
(8TT) 12) Peningkatan
Pelayanan CSSD
13) Peningkatan Pelayanan Radiologi
14) Peningkatan Pelayanan Rekam medik
15) Penambahan Alat-alat Kesehatan/Kedokteran
16) Rekruitmen pegawai
sesuai kebutuhan 17) Peningkatan
kompetensi pegawai
51
VISI : “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”Banjarnegara
MISI : “Mewujudkan Kemartabatan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Peningkatan Cakupan Pemenuhan Hak Dasar ”
No Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Indikator
Sasaran Strategi Arah Kebijakan
18) Pengembangan satelit farmasi di lokasi eks
IBS. 19) Pelaksanaan survei
verifikasi akreditasi
2017 20) Peningkatan Kualitas
dan kuantitas Promosi
Pelayanan Kesehatan Rujukan
21) Peningkatan SIMRS melalui hosttohost
TAHUN KE-2
1) Pelaksanaan Survei
Verifikasi Akreditasi 2) Pengajuan Ijin
Operasional 3) DED Grountank dan
Hydran serta atap
utara teras hall sd IGD 4) Pengembangan
Pelayanan Sub
52
VISI : “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”Banjarnegara
MISI : “Mewujudkan Kemartabatan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Peningkatan Cakupan Pemenuhan Hak Dasar ”
No Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Indikator
Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Spesialis Penyakit Dalam
5) Pengembangan Pelayanan Tumbuh Kembang Anak
6) Peningkatan Sarana Prasarana Dan Alat-Alat Kesehatan
Pelayanan Sub Spesialis Penyakit
Dalam, Tumbang Anak 7) Peningkatan Kuantitas
Dan Kualitas SDM
Sehubungan Dengan Pengembangan
Pelayanan Dan Penambahan Gedung Baru
8) Peningkatan Pelayanan Hemodialisa (12TT)
9) Penambahan Alat-Alat Kesehatan
10) Rekruitmen Pegawai
53
VISI : “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”Banjarnegara
MISI : “Mewujudkan Kemartabatan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Peningkatan Cakupan Pemenuhan Hak Dasar ”
No Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Indikator
Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Sesuai Kebutuhan 11) Pemantapan
Kerjasama pihak ke 3 dan KSO Sesuai Kebutuhan
12) Peningkatan Kompetensi Pegawai
13) Pembangunan
Gudang 14)Pengadaan IPAL
15)Pembuatan Groundtank dan Hidran Terpadu
TAHUN KE-3
1) Pembangunan Gedung
Eks DKK dan rehab atap sebelah hall sd IGD
2) Penilaian ijin operasional
3) Pelaksanaan Survei
54
VISI : “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”Banjarnegara
MISI : “Mewujudkan Kemartabatan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Peningkatan Cakupan Pemenuhan Hak Dasar ”
No Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Indikator
Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Akreditasi 4) Seluruh pelayanan
spesialis di relokasi ke gedung baru (Eks Kantor DKK
Banjarnegara) 5) Pengembangan
Pelayanan Sub
Spesialis Anak 6) Pengembangan
Pelayanan Orthopedy 7) Peningkatan
Sarpras/Alkes
Pelayanan Sub Spesialis Anak dan
Orthopedy 8) Persiapan Menuju Rs
Type B
9) Persiapan Pengembangan Pelayanan Kesehatan
Jiwa (lahan dan struktur unit)
10) Penyusunan DED
55
VISI : “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”Banjarnegara
MISI : “Mewujudkan Kemartabatan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Peningkatan Cakupan Pemenuhan Hak Dasar ”
No Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Indikator
Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Ruang/gedung Pelayanan Kesehatan
Jiwa 11) Peningkatan
Kualitas SDM
12) Penambahan Alkes 13) Rekruitmen
Pegawai Sesuai
Kebutuhan 14) Pemantapan
Kerjasama pihak 3 dan KSO Sesuai Kebutuhan
15) Peningkatan Kompetensi Pegawai
16) Peningkatan Sumber Daya Listrik
17) Penambahan
Instalasi Gas Medik 18) Peningkatan
Pelayanan Mata
18)Pengembangan Pelayanan Spesialis Gigi
Dan Mulut/Orthodenty
56
VISI : “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”Banjarnegara
MISI : “Mewujudkan Kemartabatan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Peningkatan Cakupan Pemenuhan Hak Dasar ”
No Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Indikator
Sasaran Strategi Arah Kebijakan
19)Pengadaan pneumatik tube
TAHUN KE-4
1. Pelaksanaan Survei Akreditasi
2. Pengembangan Pelayanan Sub
Spesialis Anak 3. Peningkatan Sarana
Prasarana/Alat-Alat
Kesehatan Pelayanan Sub Spesialis Anak
4. Persiapan Menuju RS
Type B 5. Pembangunan Gedung
Pelayanan RI dan RJ Kesehatan Jiwa
6. Peningkatan Kualitas
SDM 7. Penambahan Alat-Alat
Kesehatan
57
VISI : “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”Banjarnegara
MISI : “Mewujudkan Kemartabatan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Peningkatan Cakupan Pemenuhan Hak Dasar ”
No Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Indikator
Sasaran Strategi Arah Kebijakan
8. Rekruitmen Pegawai Sesuai Kebutuhan
9. Pemantapan kerjasama pihak ke 3 dan KSO Sesuai Kebutuhan
10. Peningkatan Kompetensi Pegawai
11. Pembangunan
Instalasi Gizi, Sanitasi dan IPSRS
12. Pengembangan Pelayanan Eksekutif Dan Private Wing Unit
TAHUN KE-5
1) Pembangunan Gudang Umum dan Farmasi (2
lantai) 2) Penataan Rawat Jalan
Untuk IGD
3) Penataan lokasi Parkir Depan, Pagar, dan Rehab Atas Utara
58
VISI : “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”Banjarnegara
MISI : “Mewujudkan Kemartabatan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Peningkatan Cakupan Pemenuhan Hak Dasar ”
No Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Indikator
Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Teras Hall sampai IGD 4) Survei Verifikasi
Akreditasi 5) Pengembangan
Pelayanan Kesehatan
Jiwa 6) Pengusulan
Peningkatan
Klasifikasi RS Menjadi Type B
7) Pengadaan Alat-Alat Kesehatan
8) Pemantapan
kerjasama pihak ke 3 dan KSO Sesuai
Kebutuhan 9) Rekruitmen Pegawai
Sesuai Kebutuhan
10) Pembuatan Farmasi Satelit dan Kasir ranap (250jt)
11) Pembenahan Estetika Lingkungan
RS
59
VISI : “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”Banjarnegara
MISI : “Mewujudkan Kemartabatan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Peningkatan Cakupan Pemenuhan Hak Dasar ”
No Tujuan Indikator
Tujuan Sasaran
Indikator
Sasaran Strategi Arah Kebijakan
12) Penambahan Alat-Alat Kesehatan
13) Peningkatan Kompetensi Pegawai
60
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN-PENDANAAN
6.1. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2017-2022
Rencana program dan kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan dalam
rangka mewujudkan Visi dan Misi RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara serta Visi dan Misi Kabupaten Banjarnegara adalah sebagai berikut :
Tabel 6.1.
Rencana Program dan Kegiatan Prioritas RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2017 dan 2022.
NO PROGRAM KEGIATAN
1. Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Penyediaan jasa administrasi
perkantoran (honorarium PTT)
2. Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Tersusunnya dokumen laporan
kinerja dan perencanaan
3. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Akreditasi RSUD
4. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan
Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-paru/ Rumah Sakit
Mata.
Pembangunan Rumah Sakit ( R, Jenazah, Garasi Ambulance,
Gedung Kantor Lt 2 dan 3, Gedung Gizi 3 lt, Gedung IBS, Gudang Logistik dan Farmasi)
DAK Bidang Kesehatan : Pembangunan RS di Gedung Ex
Dinkes (Gedung RJ dan RI kelas 1,2 dan 3)
Pengadaan Alkes
Bankeu Pengadaan Alkes
5. Program Pembinaan Lingkungan Sosial
Penyediaan fasilitas rawat inap bagi penderita dampak asap rokok
6. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Pelayanan dan Pendukung Pelayanan Kesehatan
61
6.2. PAGU INDIKATIF, SASARAN, INDIKATOR PROGRAM DAN KEGIATAN RSUD Hj. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA TH 2017 –
2022 Tabel 6.2
Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah Kabupaten Banjarnegara
No Tujuan Indikator Tujuan
Sasaran No.
Urut &
Kode Rek
Indikator Sasaran, Program , Indikator Program
(Outcome), dan Kegiatan
(Output)
Satuan
Thn Awal Perencanaan
2017
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (dalam jutaan rupiah) Target Akhir Renstra
2018 2019 2020 2021 2022
Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp T Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
1. Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di RSUD
1.Persentase peningkatan kunjungan RS
2,Bertahannya status
akreditasi paripurna
3.SKM (Survei Kepuasan Masyarakat)
4,Cost Recovery
Ratio(CRR)
5.Nilai SAKIP
Meningkatnya akses/kunjungan pasien, mutu asuhan pelayanan dan keselamatan pasien
A.
Indikator Sasaran
1.Persentase peningkatan kunjungan.
% 5 5 5 5 5 5 5
pasien 147.012 154.363 162.081 170.185 178.694 187.629 187.629
2.Bertahannya status akreditasi paripurna.
Status akredit
asi
Paripurna
Paripurna
Paripurna
Paripurna
Paripurna
Paripurna
Paripurna
3.SKM (Survei kepuasan masyarakat)
Nilai Absolut
68,47 75 75 80 80 80 80
4.Cost Recovery Ratio (CRR)
% 80 80 81 84 86 90 90
5.Nilai SAKIP Nilai
Absolut
55 57 57 59 59 60 60
62
No Tujuan Indikator Tujuan
Sasaran No.
Urut &
Kode Rek
Indikator Sasaran, Program , Indikator Program
(Outcome), dan Kegiatan (Output)
Satuan
Thn Awal Perencanaan
2017
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (dalam jutaan rupiah) Target Akhir Renstra
2018 2019 2020 2021 2022
Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp T Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Indikator Program
1. BOR % 60-75 60-75 60-75 60-75 60-75 60-75 60-75
2. AvLOS hari 3 sd 6 3 sd 6 3 sd 6 3 sd 6 3 sd 6 3 sd 6 3 sd 6
3. TOI hari 1 sd 3 1 sd 3 1 sd 3 1 sd 3 1 sd 3 1 sd 3 1 sd 3
4. BTO kali 50-70 50-70 50-70 50-70 50-70 50-70 50-70
5. GDR Permil
≤ 25 ‰
≤ 25 ‰
≤ 25 ‰
≤ 25 ‰
≤ 25 ‰
≤ 25 ‰
≤ 25 ‰
6. NDR Permil
≤ 15 ‰
≤ 15 ‰
≤ 15 ‰
≤ 15 ‰
≤ 15 ‰
≤ 15 ‰
≤ 15 ‰
7. Kelengkapan jenis spesialis
Jenis spesia
lis
14 jenis
17 jenis
18 jenis
20 jenis
21 jenis
22 jenis
22 jenis
8. Penurunan Jml Kematian Ibu
kasus 6 6
5
5
5
4
4
9. Penurunan Jml Kematian Bayi
% 32 32
30
30
30
25
25
10.Kenaikan Pendapatan
% 2% 2%
2%
2%
5%
5%
5%
11.Persentase Tim BSB (Brigade Siaga Bencana)
% 50% 60%
70
80
90
100
100
63
No Tujuan Indikator Tujuan
Sasaran No.
Urut &
Kode Rek
Indikator Sasaran, Program , Indikator Program
(Outcome), dan Kegiatan (Output)
Satuan
Thn Awal Perencanaan
2017
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (dalam jutaan rupiah) Target Akhir Renstra
2018 2019 2020 2021 2022
Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp T Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
bersertifikat
Kegiatan pelayanan dan pendukung pelayanan
58.845,901
64.986,876
67.206,872
70.218,862
73.345,806
73.345,806
Indikator Kegiatan
1). kejadian infeksi berhubungan dengan yankes
% ≤ 1,5%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
Pasien
60/10.017
59/10.017
58/10.017
57/10.017
56/10.017
55/10.017
55/10.01
7
2). kejadian infeksi pasca operasi
%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
Pasien
22/2402
21/2402
20/2402
19/2402
18/2402
17/2402
17/2402
3).Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah pelayanan
% 95% 95%
≥ 95%
≥ 95%
≥ 95%
≥ 95%
≥ 95%
64
No Tujuan Indikator Tujuan
Sasaran No.
Urut &
Kode Rek
Indikator Sasaran, Program , Indikator Program
(Outcome), dan Kegiatan (Output)
Satuan
Thn Awal Perencanaan
2017
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (dalam jutaan rupiah) Target Akhir Renstra
2018 2019 2020 2021 2022
Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp T Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
4). CFR
CFR (Perdarahan)
CFR (Pre Eklamsi)
CFR (Sepsis)
% <1% <1%
<1%
<1%
<1%
<1%
<1%
% <30% <30%
<30%
<30%
<30%
<30%
<30%
% <0,2% <0,2%
<0,2%
<0,2%
<0,2%
<0,2%
<0,2%
5). Jumlah Kunjungan Poli mata ( Poli unggulan)
% 5 5
5
5
5
5
5
Pasien
8193 8603
9033
9485
9959
10457
10457
6). Persentase pasien TB yang terobati dengan program DOTS
% 100 100
100
100
100
100
100
7). Persentase
penderita HIV AIDS mendapatkan pelayanan VCT dan CST
% 100 100
100
100
100
100
100
8). Peningkatan Jumlah kunjungan poli tumbuh kembang anak
% - 5%
5%
5%
5%
5%
5%
65
No Tujuan Indikator Tujuan
Sasaran No.
Urut &
Kode Rek
Indikator Sasaran, Program , Indikator Program
(Outcome), dan Kegiatan (Output)
Satuan
Thn Awal Perencanaan
2017
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (dalam jutaan rupiah) Target Akhir Renstra
2018 2019 2020 2021 2022
Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp T Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
9). Pesentase kasus rujukan gizi buruk yang mendapat penanganan
% - 100
100
100
100
100
100
10). Prosentase kasus geriyatri mendapat penanganan
% 100 100
100
100
100
100
100
11). Jumlah kelompok binaan paguyuban penderita penyakit degeneratif
Jml kelompok
1 1
1
1
1
1
1
12). Tidak ada angka erorit/kegagalan laboratorium
% 100% 100%
100%
100%
100%
100%
100%
13).Angka Erorit/kegagalan
radiologi
% ≤ 2% ≤ 2%
≤ 2%
≤ 2%
≤ 2%
≤ 2%
≤ 2%
14). Tidak adanya kegagalan
% 100% 100%
100%
100%
100%
100%
100%
66
No Tujuan Indikator Tujuan
Sasaran No.
Urut &
Kode Rek
Indikator Sasaran, Program , Indikator Program
(Outcome), dan Kegiatan (Output)
Satuan
Thn Awal Perencanaan
2017
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (dalam jutaan rupiah) Target Akhir Renstra
2018 2019 2020 2021 2022
Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp T Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
fungsi alkes
15).Kecepatan penanganan laporan kerusakan/ masalah manajemen resiko
menit ≤ 15 menit
≤ 15 menit
≤ 15 menit
≤ 15 menit
≤ 15 menit
≤ 15 menit
≤ 15 menit
16). persentase capaian indikator SPM sesuai target
% 65 70
70
80
80
80
80
17). Persentase SDM terlatih di unit khusus
Orang 25 35 40 45 50 55 55
18). Persentase SDM terlatih 20jam/th
% 65 65 70 70 70 70 70
19). Persentase SDM dilakukan kredensial
% 100 100 100 100 100 100 100
20). Peningkatan kuantitas SDM sesuai kebutuhan
% 70 72,5 75 77,5 80 85 85
67
No Tujuan Indikator Tujuan
Sasaran No.
Urut &
Kode Rek
Indikator Sasaran, Program , Indikator Program
(Outcome), dan Kegiatan (Output)
Satuan
Thn Awal Perencanaan
2017
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (dalam jutaan rupiah) Target Akhir Renstra
2018 2019 2020 2021 2022
Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp T Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
2.B/
1.02.23
Program Standarisasi pelayanan .
Indikator Program :
Tingkatan Akreditasi RSUD
Hj. Anna Lasmanah
Nilai absolut dari KARSi
Paripurna
Paripurna
200
Paripurna
200
Paripurna
200
Paripurna
200
Paripurna
200
Paripurna
200
Kegiatan :
Survei akreditasi RS
Nilai absolut
dari KARSi
Paripurna
Paripurna
200
Paripurna
200
Paripurna
200
Paripurna
200
Paripurna
200
Paripurna
200
Indikator Kegiatan :
Nilai Survei Akreditasi bertahan paripurna
3B./
1.02.01
Program
Administrasi Perkantoran
Indikator Program
% 100 100 471,063,164
100 489,905,691
100 509,501,91
8
100 529,881,99
5
100 529,881,99
5
100 529,881,99
5
68
No Tujuan Indikator Tujuan
Sasaran No.
Urut &
Kode Rek
Indikator Sasaran, Program , Indikator Program
(Outcome), dan Kegiatan (Output)
Satuan
Thn Awal Perencanaan
2017
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (dalam jutaan rupiah) Target Akhir Renstra
2018 2019 2020 2021 2022
Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp T Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Pembayaran gaji PTT
Kegiatan :
pembayaran gaji PTT
% 100 100 471,063,164
100 489,905,691
100 509,501,91
8
100 529,881,99
5
100 529,881,99
5
100 529,881,99
5
Indikator
Kegiatan:
Persentase pembayaran gaji PTT tepat waktu
4.B
/1.02.05
Program
peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Indikator Program:
Penyusunan Laporan capaian
kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Jumlah dokumen
6 6 30 6 30 6 30 6 30 6 30 6 30
69
No Tujuan Indikator Tujuan
Sasaran No.
Urut &
Kode Rek
Indikator Sasaran, Program , Indikator Program
(Outcome), dan Kegiatan (Output)
Satuan
Thn Awal Perencanaan
2017
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (dalam jutaan rupiah) Target Akhir Renstra
2018 2019 2020 2021 2022
Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp T Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Kegiatan :
Penyusunan Laporan Kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja pelayanan dan keuangan.
Jumlah dokumen
6 6 30 6 30 6 30 6 30 6 30 6 30
Indikator Kegiatan:
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja PD dan Keuangan
5.B/1.02.26
Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit Jiwa/ rumah sakit paru-paru/rumah
sakit mata
% 100 100 4.472,480,-
100 18.500,000,-
100 98.500,000,
-
100 25.000,000
,-
100 25.000,000
,-
100 25.000,000,
-
Kegiatan:
Pengadaan
% 100 100 4.472,48
0
100 18.500,000
100 98.500,000
100 25.000,000
100 25.000,000
100 25.000,000
70
No Tujuan Indikator Tujuan
Sasaran No.
Urut &
Kode Rek
Indikator Sasaran, Program , Indikator Program
(Outcome), dan Kegiatan (Output)
Satuan
Thn Awal Perencanaan
2017
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (dalam jutaan rupiah) Target Akhir Renstra
2018 2019 2020 2021 2022
Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp T Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Alkes/Sarpras/Bangunan (APBD/ DAK/Bankeu dll)
Indikator Kegiatan
Persentase Penambahan Sarpras , Alkes sesuai standar serta upaya pengembangan RS
(Bangunan/Alkes/Prasarana dll)
6.B/
4.03.27
Program pembinaan lingkungan sosial
Paket 2 4.000 2 4.000 2 4.000 2 4.000 2 4.000 2 4.000 2
Kegiatan :
penyediaan fasilitas perawatan kesehatan bagi penderita akibat dampak asap rokok Indikator
Paket 2 4.000 2 4.000 2 4.000 2 4.000 2 4.000 2 4.000 2
71
No Tujuan Indikator Tujuan
Sasaran No.
Urut &
Kode Rek
Indikator Sasaran, Program , Indikator Program
(Outcome), dan Kegiatan (Output)
Satuan
Thn Awal Perencanaan
2017
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (dalam jutaan rupiah) Target Akhir Renstra
2018 2019 2020 2021 2022
Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp T Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
Kegiatan:
Paket pengadaan
capaian fisik penyediaan fasilitas perawatan kesehatan bagi
penderita akibat dampak asap rokok
72
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Indikator adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif untuk masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau dampak yang menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu program atau kegiatan.
Keberhasilan indikator tersebut ditunjukan dengan pencapaian target indikator pembangunan daerah setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat tercapai, diperlukan oleh masyarakat dalam
rangka perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah.
Sesuai dengan amanat Permendagri No. 86 Tahun 2017 terdapat 2 (dua) jenis indikator dalam RPJMD yaitu Indikator Kinerja Utama (IKU) daerah dan Indikator Kinerja Kunci (IKK). Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) bertujuan
untuk memberi gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala dan Wakil Kepala Daerah.
Keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah didukung oleh
keberhasilan kinerja Perangkat Daerah termasuk kinerja RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. Keberhasilan kinerja Perangkat Daerah dapat
digambarkan melalui capaian indikator kinerja utama (IKU) Perangkat Daerah yang pada umumnya merupakan indikator kunci pada RPJMD dan secara strategis dapat mewakili seluruh indikator kinerja RSUD untuk mendukung
keberhasilan Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan Kesehatan . Penetapan Indikator Kinerja Utama RSUD Hj. Anna Lasmanah
Banjarnegara dapat dilihat pada tabel 7.1a dan Indikator Kinerja Kunci sesuai Tujuan dan Sasaran RPJMD 2017-2022 dapat dilihat pada tabel 7.1b.
73
Tabel. 7.1.a. Indikator Kinerja Utama RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2018-2022
untuk mendukung RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2018-2022
Indikator Kondisi Kinerja
pada awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap tahun Capaian
Kinerja pada
akhir periode
RPJMD
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Persentase peningkatan kunjungan
5% 5% 5% 5% 5% 5% 100%
147.012 154.363 162.081 170.185 178.694 187.629 100%
3. Bertahannya status
akreditasi paripurna
Paripurna Paripurna Paripurna Paripurna Paripurna Paripurna 100%
4. Survei Kepuasan Masyarakat Nilai absolut 75 75 80 80 80 100%
5. CRR (Cost Recoveri Ratio) 80% 80% 81% 84% 85% 90% 100%
6. Nilai Sakip - 50 51 52 53 54 54
74
Tabel 7.1b
INDIKATOR KINERJA RSUD HJ. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA
SESUAI YANG MENGACU PADA PROGRAM PRIORITAS TAHUN 2018-2022 (SESUAI TUJUAN DAN SASARAN RPJMD )
TAHUN 2017 – 2022
NO Indikator
SATUAN
KONDISI KINERJA
AWAL RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi
Kinerja pada akhir periode
RPJMD (2022) 2016 2018 2019 2020 2021 2022
1 Tingkatan Akreditasi RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara
Status Akreditasi
utama Paripurna Paripurna Paripurna Paripurna Paripurna Paripurna
2 BOR (Bed Occupancy Rate/ Pemanfaatan tempat tidur Rawat Inap)
% 60-75 60-75 60-75 60-75 60-75 60-75 60-75
3 AvLOS (Averege Length Of Stay/ rata-rata hari perawatan pasien)
hari 3 sd 6 3 sd 6 3 sd 6 3 sd 6 3 sd 6 3 sd 6 3 sd 6
4 TOI (Turn Over Interval/Rata-rata tempat tidur tidak
digunakan)
hari 1 sd 3 1 sd 3 1 sd 3 1 sd 3 1 sd 3 1 sd 3 1 sd 3
5 BTO (Bed Turn Over/Frekuensi pemakaian tempat tidur)
Kali 50-70 50-70 50-70 50-70 50-70 50-70 50-70
6 Kelengkapan jenis pelayanan spesialis
Jenis Spesialis (%/Jenis)
14 17 18 20 21 22 22
7 Kelengkapan Alkes untuk pelayanan pasien akibat dampak asap rokok
(DBHCHT)
paket 1 paket 2 paket 2 paket 2 paket 2 paket 2 paket 2 paket
75
BAB VII PENUTUP
Rencana Strategis (Renstra) RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2017-2022 merupakan Rencana 5 (lima) tahunan yang disusun mengacu pada RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2018 -2022. Renstra ini digunakan
sebagai acuan RSUD dalam menyusun Renja (Rencana Kerja) tahunan, didalamnya terinci indikator kinerja RSUD dan target tahunan maupun kondisi akhir Renstra Tahun 2017-2022 adalah merupakan tahun ke 4 (Empat) dari
rencana jangka panjang pembangunan nasional.
Renstra disusun tidak hanya sebagai pedoman dalam penyusunan rencana kerja tahunan saja akan tetapi juga dijadikan pedoman dasar dalam evaluasi dan laporan pencapaian kinerja Perangkat Daerah serta bahan
pendukung laporan kinerja Pemerintah Daerah.
Tujuan dan sasaran kinerja RSUD disusun dengan mempertimbangkan
faktor internal dan eksternal yang mendukung keberhasilan pencapaian target indikator kinerja RSUD. Indikator kinerja RSUD ditetapkan melalui proses
pembahasan beberapa kali oleh seluruh pejabat struktural maupun perwakilan unit fungsional. Disamping mempertimbangkan faktor internal maupun eksternal, RENSTRA ini juga diselaraskan/sinergi mendukung target-target
RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022, target RPJM Kementrian Kesehatan maupun Dinkes Provinsi Jawa Tengah serta mendukung prioritas program nasional yaitu “Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia’.
Dukungan dan keterlibatan seluruh unsur yang mengelola RSUD Hj.
Anna Lasmanah Banjarnegara merupakan modal utama dalam penyusunan Renstra ini, atas kerja sama yang baik dan solid maka Renstra RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2017-2022 dapat diselesaikan dengan harapan
dapat menjadi dokumen acuan perencanaan, pelaksanaan dan monitoring evalusi kinerja RSUD dalam mewujudkan Visi RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara ”Menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama Masyarakat Banjarnegara
dan Sekitarnya”
Jika dikemudian hari diperlukan adanya perubahan pada Rencana Strategis (Renstra) RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2017-2022 yang disebabkan adanya perubahan kebjakan, maka akan dilakukan
penyempurnaan sebagaimana mestinya.
1
VII. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH LAINNYA VII. B. KANTOR KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN
MASYARAKAT
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rencana Strategis Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara yang
selanjutnya disingkat dengan Renstra Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara adalah dokumen perencanaan Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara untuk periode 5 (lima) tahun.
Rencana strategis disusun sebagai penjabaran atas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Renstra Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 memuat yang berisi tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi
perangkat daerah berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan wajib sesuai tugas dan fungsi Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara.
Rencana Strategis Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Sebagai bahan acuan dan pedoman penyusunan Rencana Kerja Tahunan;
2. Sebagai bahan dasar penilaian kinerja;
3. Sebagai bahan acuan penyusunan LKjIP Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara;
4. Sebagai bahan evaluasi yang penting agar pembangunan dapat
berjalan secara lebih sistematis, komprehensif dan tetap fokus pada pemecahan masalah-masalah mendasar yang dihadapi Kantor
Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara khususnya di bidang Kesatuan Bangsa dan politik .
Renstra Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara merupakan bagian
dari Rencana Pemerintah Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banjarnegara yang bersifat jangka pendek dan menengah namun tetap
diletakkan pada jangkauan jangka panjang, dan mengacu kepada visi misi Bupati Banjarnegara. Sehingga rumusan visi, misi dan arah kebijakan pembangunan bidang Kesatuan Bangsa dan politik
Kabupaten Banjarnegara untuk dua tahun mendatang dapat bersinergi dengan arah pembangunan Kepala Daerah terpilih.
Proses penyusunan dan penetapan Renstra Kantor Kesbangpollinmas
Kab. Banjarnegara dilaksanakan dengan mengacu pada mekanisme perencanaan pembangunan di daerah, sebagaimana dijabarkan dalam
PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta diatur kemudian dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
(PERMENDAGRI) Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan PP Nomor
2
Analisis Gambaran pelayanan
SKPD
Perumusan Isu-isu
strategis berdasarkan
tusi
Perumusan Strategi dan
kebijakan
Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan
indikatif berdasarkan
rencana program prioritas RPJMD
Pengolahan data dan informasi
Perumusan visi dan misi
SKPD
Perumusan Tujuan
Perumusan sasaran
Rancangan Renstra-SKPD
· Pendahuluan· Gambaran pelayanan SKPD· isu-isu strategis berdasarkan
tugas pokok dan fungsi· visi, misi, tujuan dan sasaran,
strategi dan kebijakan · rencana program, kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif
· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
Perumusan indikator kinerja
SKPD yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD
SPM
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Penelaahan RTRW
Rancangan Renstra-SKPD
Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD
kepada Bappeda
Penelaahan KLHS
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Renstra-KLdan Renstra
SKPD Provinsi
8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Tahapan
tersebut antara lain :
(1) Persiapan Penyusunan Renstra;
(2) Penyusunan rancangan Renstra;
(3) Penyusunan Rancangan Akhir Renstra; dan
(4) penetapan Renstra.
Renstra Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara merupakan
bentuk upaya mengelola dan mengembangkan potensi sumber daya daerah untuk mengatasi berbagai tantangan permasalahan yang ada
dalam mewujudkan pembangunan di Banjarnegara. Dalam rangka melaksanakan Pembangunan Berkelanjutan dibutuhkan SDM/Aparatur yang memiliki kompetensi, integritas dan profesionalitas dalam
menyelenggarakan pemerintahan dan melaksanakan pembangunan melalui tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Kantor
Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu OPD yang berfungsi untuk melaksanakan urusan pemerintah daerah dibidang kesatuan bangsa dan politik. Alur dan mekanisme penyusunan Renstra
Kantor Kesbangpollinmas KabBanjarnegara diiliustrasikan sebagai berikut
Keterkaitan Renstra Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara
dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah Provinsi, dan dengan Renja perangkat daerah: Penyusunan Renstra mengacu pada
tugas dan fungsi perangkat daerah sesuai dengan Peraturan Daerah tentang Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara, Peraturan Bupati Banjarnegara tentang Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah, RPJMD
Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022, dan memperhatikan Renstra
3
Kementerian/Lembaga tahun 2015-2019, Renstra Perangkat Daerah Provinsi, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banjarnegara Tahun
2011-2031, dan Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022. Renstra Perangkat Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah
yang disusun setiap tahun selama kurun waktu tahun 2017-2022.
Selain itu Renstra Renstra Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara
menjadi acuan dalam pengendalian dan evaluasi pembangunan pada Perangkat Daerah, baik evaluasi Renstra maupun evaluasi Renja Renstra Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara.
1.2 Landasan Hukum
Landasan Hukum dalam penyusunan Renstra Kantor Kesbangpollinmas
Kab. Banjarnegara adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
7. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa,
Dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan
8. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang 2 Tahun 2011
Tentang Partai Politik 10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5233);
11. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelejen Negara
4
12. Undang Undang Nomor 7 tahun 2012 tentang penanganan konflik sosial;
13. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Organisasi Kemasyarakatan
14. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
15. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan
Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah,
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dan Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4698);
5
23. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
24. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123);
25. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 3);
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9);
28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009–2029 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor
28);
29. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi
Jawa Tengah Nomor 65);
30. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 Nomor 3 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor
114);
31. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 11 Tahun 2011 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 Nomor 1 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 145);
32. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
6
Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 Nomor 32):
33. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 10)
34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
PembangunanDaerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 285).
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1. Maksud
Maksud dari penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Kantor
Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara adalah menyediakan dokumen perencanaan perangkat daerah untuk kurun waktu Tahun 2017 – 2022 yang mencakup gambaran kinerja,
permasalahan, isu strategis tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan perangkat daerah sebagai penjabaran dari
RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 sesuai dengan tugas dan fungsi Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara.
1.3.2. Tujuan:
Tujuan dari penyusunan Renstra Kantor Kesbangpollinmas Kab.
Banjarnegara yaitu:
1) Memberikan arahan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan,
program dan kegiatan pembangunan selama kurun waktu tahun 2017-2022 dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara dalam mendukung Visi
dan Misi Bupati Banjarnegara.
2) Menyediakan tolok ukur kinerja pelaksanaan program dan kegiatan Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara untuk
kurun waktu tahun 2017-2022 dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai dasar dalam melakukan pengendalian dan
evaluasi kinerja perangkat daerah.
3) Memberikan pedoman bagi seluruh aparatur Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara dalam menyusun
Rencana Kerja (Renja) Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara yang merupakan dokumen perencanaan perangkat daerah tahunan dalam kurun waktu tahun 2017-
2022.
7
1.4 Sistematika Penulisan
Dokumen Renstra Perangkat Daerah Kantor Kesbangpollinmas Kab.
Banjarnegara disusun dengan sistematika penyajian sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang, landasan hukum, maksud
dan tujuan, sistematika penulisan Rencana Strategis Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara tahun 2017-2022.
Bab II Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah
Bab ini berisi tentang tugas, fungsi, dan struktur organisasi, sumber daya, kinerja pelayanan, serta tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Kantor Kesbangpollinmas Kab.
Banjarnegara.
Bab III Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Perangkat Daerah
Bab ini berisi tentang identifikasi permasalahan berdasarkan
tugas dan fungsi pelayanan Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara, telaahan Renstra Kementerian/lembaga, telaahan Renstra perangkat daerah Provinsi, telaahan Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW), telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), dan Penentuan Isu-isu Strategis.
Bab IV Tujuan dan Sasaran
Bab ini berisi tentang tujuan dan sasaran jangka menengah
Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara.
Bab V Strategi dan Kebijakan
Bab ini berisi tentang Strategi dan kebijakan Kantor
Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara.
Bab VI Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok
Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
Bab ini berisi tentang Rencana Program dan Kegiatan, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif tahun 2017-2022 Kantor
Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara.
Bab VII Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan
dan Sasaran RPJMD
Bab ini berisi tentang indikator kinerja Kantor Kesbangpollinmas
Kab. Banjarnegara mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022.
Bab VII Penutup
Bab ini berisi tentang pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan
Renstra Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara
8
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
2.1.1 Struktur Organisasi Kantor Kesbangpollinmas
Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 17 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Lembaga Teknis
Daerah Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008 Nomor 17 seri D Nomor 4, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 109), sedangkan berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
telah menindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 10) merupakan hasil penataan SOTK baru) dimana Kantor Kesbangpollinmas tertuang pada Bab.
VI KETENTUAN LAIN-LAIN pada Pasal 10 terdiri dari :
1) Perangkat Daerah yang melaksanakan Urusan Pemerintahan di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik yang terbentuk dengan
susunan organisasi dan tata kerja sebelum Peraturan Daerah ini diundangkan, tetap melaksanakan tugasnya sampai dengan
peraturan perundang-undangan mengenai pelaksanaan Urusan Pemerintahan Umum diundangkan.
2) Dalam hal Perangkat Daerah yang melaksanakan Urusan
Pemerintahan di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tergabung dengan
Urusan Pemerintahan lain, Perangkat Daerah tersebut hanya melaksanakan Urusan Pemerintahan di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik.
3) Anggaran penyelenggara Urusan Pemerintahan di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
sampai dengan peraturan perundang-undangan mengenai pelaksanaan Urusan Pemerintahan Umum diundangkan.
Berdasarkan ketentuan tersebut diatas Kantor Kesbangpollinmas Kab.Banjarnegara masih merupakan sebuah kantor eselon III dan Pelaksanaan Tupoksi masih mengacu atau berpedoman pada
Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 17 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008 Nomor 17 seri D)
Berdasarkan Peraturan Daerah dimaksud, Kantor
Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara terdiri dari :
1. Kepala Kantor 2. Sub. Bagian Tata Usaha
3. Seksi Ketahanan Bangsa 4. Seksi Politik Dalam Negeri
9
5. Kelompok Jabatan Fungsional
Namun berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 10) fungsi Perlindungan
masyarakat beralih ke SATPOL PP.
Struktur Organisasi
Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara
Bagan struktur organisasi Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan
Perlindungan Masyarakat disajikan pada gambar di bawah ini:
2.1.2 Uraian Tugas
Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara dalam
melaksanan Tugas Pokok dan Fungsinya masih berpedoman pada Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 1261 Tahun 2011 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata
Kerja Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah
daerah dibidang kesatuan bangsa dan politik. membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan bidang Kesatuan Bangsa dan politik.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Ketahanan Bangsa dan
SUB BAGIAN
TATA USAHA
KEPALA KANTOR
KESBANGPOLLINMAS
KELOMPOK JAFUNG
SEKSI
POLITIK DALAM NEGERI
SEKSI
KETAHANAN BANGSA
SEKSI PERLINDUNGAN
MASYARAKAT (dialihkan ke SATPOL PP)
10
politik; b. Pembinaan dan fasilitasi bidang Ketahanan Bangsa dan
politik; c. Pengkoordinasani pelaksanaan tugas bidang Ketahanan
Bangsa dan politik;
d. Pelaksanaan tugas bidang Ketahanan Bangsa dan politik; e. Pengawasan intern penyelenggaraan tugas bidang Kesatuan
Bangsa dan Politik; f. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang kesatuan bangsa,
politik dan perlindungan masyarakat;
g. Pelaksanaan ketatausahaan kantor; dan h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Uraian tugas dan fungsi masing-masing jabatan sesuai Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 1261 Tahun 2011 Tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara sebagai berikut:
a. Sub. Tata Usaha
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pengkoordinasian, penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi perkantoran bidang perencanaan, evaluasi, pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian, meliputi
:
· koordinasi perencanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan
serta pengelolaan sistem informasi di lingkungan kantor;
· pengelolaan keuangan, verifikasi, pembukuan dan akuntansi di lingkungan kantor;
· pengelolaan administrasi kepegawaian, hukum, kehumasan, organisasi dan tatalaksana, ketatausahaan, rumah tangga dan
perlengkapan di lingkungan kantor
· Pengawasan intern penyelenggaraan tugas ketatausahaan;
· pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Pimpinan secara berjenjang.
b. Seksi Ketahanan Bangsa :
Seksi Ketahanan Bangsa mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang ketahanan bangsa, meliputi :
· koordinasi penyiapan perumusan kebijakan operasional bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina
masyarakat, perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang
asing dan lembaga asing, ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya,
11
organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan, ketahanan sumber daya alam, ketahanan
perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala
kabupaten;
· pelaksanaan kegiatan bidang ketahanan ideologi negara,
wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan, ketahanan seni
dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan, kebijakan dan ketahanan
sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan
lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala kabupaten;
· pembinaan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan,
kelurahan, desa dan masyarakat bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah
kebangsaan dan penghargaan kebangsaan, kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat,
perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik
pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing, ketahanan seni dan budaya, agama
dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan, kebijakan dan ketahanan sumber daya
alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga
usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala kabupaten;
· pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan,
kelurahan, desa dan masyarakat bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah
kebangsaan dan penghargaan kebangsaan, kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat, perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik
sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing, ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan
akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan, ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter,
perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala
kabupaten;
· peningkatan kapasitas aparatur Kesbangpollinmas bidang
ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan, kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat,
perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik
12
pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing, ketahanan seni dan budaya, agama
dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan, ketahanan sumber daya alam, ketahanan
perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha
ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala kabupaten;
· pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan secara berjenjang c. Seksi Politik Dalam Negeri :
Seksi Politik Dalam Negeri mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
pembinaan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang politik dalam negeri, meliputi :
· koordinasi penetapan kebijakan operasional sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan,
kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Kepala Desa skala kabupaten;
· pelaksanaan kegiatan bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik,
budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Kepala Desa skala kabupaten;
· pembinaan dan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat bidang sistem dan
implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Kepala
Desa skala kabupaten;
· pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan,
kelurahan, desa dan masyarakat bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan,
kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Kepala Desa skala kabupaten;
· peningkatan kapasitas aparatur Kesbangpollinmas bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik
pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Kepala Desa skala kabupaten;
· Fasilitasi, mediasi, komunikasi dan koordinasi di bidang bina
politik yang meliputi organisasi sosial politik, organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, organisasi profesi dan lembaga swadaya masyarakat lainnya sesuai ketentuan yang
berlaku
13
· Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
bidang organisasi sosial politik, organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, organisasi profesi dan lembaga swadaya masyarakat lainnya sesuai ketentuan yang berlaku;
· Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan secara berjenjang.
2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah
Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan di Kantor
Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara perlu didukung oleh Sumber Daya Manusia yang ada mulai dari tingkat eselon III sampai dengan
eselon IV serta pejabat fungsional jabatan fungsional umum. Sumber daya yang lain adalah berupa asset yang dikuasai Kantor Kesbangpollinmas untuk menunjang operasional kedinasan.
2.2.1 Sumberdaya Manusia (Pegawai)
Sampai dengan akhir Tahun 2016 Kantor Kesbangpollinmas Kab.
Banjarnegara masih dengan personil berjumlah 10 orang Pegawai Negeri Sipil, dibantu 1 orang Pegawai Honorer (PTT) dan 3 orang Tenaga Harian Lepas (THL), secara rinci dapat diilustrasikan pada
tabel dibawah.
Tabel 2.1
Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
di Perangkat Daerah Tahun 2016
No Tingkat Pendidikan Kategori
Jumlah PNS Non PNS
L P J L P J L P J
1 SMP Sederajat 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 SMA Sederajat 2 1 3 1 3 4 3 4 7
3 D3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 S1 6 2 8 0 0 0 4 2 8
5 S2 1 0 1 0 0 0 1 0 1
6 S3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Dari tabel diatas maka jumlah pegawai Tahun 2016 sejumlah 16
orang, berdasarkan tingkat pendidikan jumlah personil dengan pendidikan SLTP 0 orang, SLTA 7 orang, Diploma 0 orang, Sarjana 8 orang dan Pasca Sarjana 1 orang.
14
Jumlah PNS Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara Tahun 2016 sejumlah 12 orang, terdiri dari 1 orang Golongan IV, 9
Golongan III dan 2 Golongan II secara rinci digambarkan pada Tabel 2.2 sebagai berikut :
Tabel 2.2
Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan
di Perangkat Daerah Tahun 2016
No Golongan Jumlah
L P J
1 Golongan I 0 0 0
2 Golongan II 2 0 2
3. Golongan III 6 3 9
4 Golongan IV 1 0 1
Uraian analisis kondisi pegawai tahun 2016 mencerminkan kondisi lembaga penyelenggaran Kesatuan Bangsa dan politik dengan
Sumber Daya Manusia yang kurang memadai. Secara kuantitas jumlah personil hanya 16 orang (PNS 12 Non PNS 4 orang). Jumlah tenaga, sehingga jumlah ini masih sangat memprihatinkan. Secara
kualitas kurang menggambarkan komposisi personalia yang ideal, dimana komposisi tenaga dengan tingkat pendidikan SLTA 43,75%,
Sarjana 50 % dan Pasca Sarjana 6,25%. Dari kacamata akademis dan kwantitas maka masih perlu peningkatan kualitas SDM dan penambahan jumlah SDM, guna meningkatkan kinerja pelayanan
Kantor Kesbangpollinmas .
2.2.2 Sarana dan Prasarana (Asset)
Untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi serta mendukung
pelaksanaan kegiatan, Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara memiliki sarana dan prasarana sebagaimana
tercantum dalam tabel 2.3 sebagai berikut
15
Tabel 2.3
Jumlah Sarana dan Prasarana Berdasarkan Kondisi
di Perangkat Daerah Tahun 2016
No Uraian Sarpras Kondisi Jumlah
Baik Rusak
1. Tanah 0 0 0
2. Gedung Kantor 0 0 0
3. Alat Angkutan Bermotor 9 0 9
4. Alat Bengkel/ Genset 0 0 0
5. Alat Kantor & Rmh Tgg 115 0 115
6. Alat Studio & Komuniasi 13 0 13
7. Alat Laboratorium 0 0 0
8. Alat Keamanan 0 0 0
9. Jaringan & Instalasi 1 - 1
10. Aset lainya (buku) 18 - 18
11. Aet Tak Berwujud 0 0 0
Uraian analisis kondisi sarana dan prasarana Kantor
Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara secara kualitas sudah cukup memadai, dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa dari
seluruh sarana dan prasarana yang ada, 100 % merupakan asset dalam kondisi yang baik, karena aset yang rusak telah dihapus. Namun jika dilihat dari sisi kuantitas maka sarpras Kantor
Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara masih sangat jauh dari ideal. Salah satu contoh karena Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara selama ini sering berpindah-pindah
tempat dan saat ini masih menginduk di lingkup Setda, sehingga untuk pelayanan kepada masyarakat masih kurang maksimal
tidak sebanding dengan fungsi Kantor Kesbangpol yang mempunyai tugas menfasilitasi Forum-forum antara lain FKUB, FKDM, Kominda, FPBI dan menfasilitasi forum-forum lain serta
pelayanan pada mahasiswa yang mengajukan Rekomendasi ijin penelitian.
16
2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Capaian Kinerja Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara
berdasarkan sasaran/target Renstra Perangkat Daerah periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan Perangkat Daerah dan/atau indikator lainnya yang
telah diratifikasi oleh pemerintah. Adapun tabel yang perlu disajikan adalah hasil pengisian Tabel 2.4 dan Tabel 2.5 sebagai berikut:
Tabel 2.4 Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012-2016
NO Indikator
Kinerja Satuan
Target
SPM
Target
IKK
Target
Indikator
Lainnya
Target Renstra Perangkat Daerah Tahun
2011-2016
Realisasi Renstra Perangkat Daerah
Tahun 2011-2016
Capaian
2012 2013 2014 2015 2016
1.
Prosentase
pemenuhan
kebutuhan
pembayaran jasa
peralatan dan
perlengkapan kantor
(Rek. Telp)
%
(paket)
√ 100%
(1pkt)
100%
(1pkt)
100%
(1pkt)
100%
(1pkt)
100%
(1pkt)
100%
(1pkt)
100%
(1pkt)
100%
(1pkt)
100%
(1pkt)
100%
(1pkt)
100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
2.
Prosentase
pemenuhan
Pembayaran Jasa
Administrasi
Keuangan
%
(org)
√ 0 100% (6
Or)
100% (6
Or)
100% (6
Or)
100% (6
Or)
0 100% (6
Or)
100% (6
Or)
100% (6
Or)
100% (6
Or)
100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
3.
Prosentase
pemenuhan
kebutuhan peralatan
dan perlengkapan
kantor
%
(Unit)
√ 0 100%
(3Unt)
100%
(3Unt)
100%
(3Unt) 0
0 100%
(3Unt
100%
(3Unt
100%
(3Unt 0
0 100,00% 100,00% 100,00% 0
4.
Prosentase
pemenuhan
kebutuhan bahan
logistik kantor
Pkt/ 5
Thn
√ 12 Pkt 12 Pkt 12 Pkt 12 Pkt 12 Pkt
12 Pkt 12 Pkt 12 Pkt 12 Pkt 12 Pkt
100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
5.
Prosentase
terpenuhinya
pembayaran Gaji
PTT
org/ 5
thn
√ 100% (1
Or)
100% (1
Or)
100% (1
Or)
100% (1
Or)
100% (6
Or)
100% (1
Or)
100% (1
Or)
100% (1
Or)
100% (1
Or)
100% (6
Or)
100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
Rencana Strategis Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara 2017-2022
17
6.
Prosentase pemenuhan
kebutuhan Perlengkapan
Gedung Kantor
Unit/
5 thn
√ 5 Unit 5 Unit 5 Unit 4 Unit 4 Unit
0 Unit 5 Unit 4 Unit 4 Unit 3 Unit
0,00% 100,00
%
80,00
%
100,00
%
75,00%
7.
Prosentase pemenuhan
pemeliharaan Peralatan
dan perlengkapan gedung
kantor
%
(paket
)
√ 100%
(1pkt)
100%
(1pkt)
100%
(1pkt)
100%
(1pkt)
100%
(1pkt)
100%
(1pkt)
100%
(1pkt)
100%
(1pkt)
100%
(1pkt)
100%
(1pkt)
100,00
%
100,00
%
100,00
%
100,00
%
100,00
%
8.
Prosentase pemenuhan
pemeliharaan kendaraan
dinas Operasional
%
(unit)
√ 100%
(6Unt)
100%
(8Unt)
100%
(8Unt)
100%
(9Unt)
100%
(9Unt)
100%
(6Unt)
100%
(8Unt)
100%
(8Unt)
100%
(9Unt)
100%
(9Unt)
100,00
%
100,00
%
100,00
%
100,00
%
100,00
%
9.
Prosentase pemenuhan
pemeliharaan Peralatan
Gedung Kantor
%
(unit)
√ 0 100%
(13Unt)
100%
(24Unt)
100%
(24Unt)
100%
(24Unt)
0 100%
(13Unt)
100%
(24Unt)
100%
(24Unt)
100%
(24Unt)
0 100,00
%
100,00
%
100,00
%
100,00
%
10.
Jumlah Dokumen Laporan
Capaian Kinerja dan
Ikhtisar realisasi Kinerja
SKPD
dokum
en
0 7 Dok 7 Dok 7 Dok 7 Dok
0 7 Dok 7 Dok 7 Dok 7 Dok
0 100,00
%
100,00
%
100,00
%
100,00
%
11.
Jumlah Linmas Per
jumlah 10.000 Penduduk
Per 10
ribu
pendu
duk
√ 86,44 86,76 87,65 85,71 87,65
95,36 94,14 93,9 93,4 93,4
110,32
%
108,51
%
107,13
%
108,98
%
106,56
%
12. Rasio Pos Siskamling
Perjumlah Desa/
Kelurahan
Jml Pos
:
Ds/Kel.
√ 2,38 2,42 2,46 2,49 2,53
2,34 2,34 3,19 3,20 3,22
98,32% 96,70% 129,68
%
128,52
%
127,28
%
13
.
Cukupan petugas
linmas
% √ 20 30 40 50 60
0 0 179,36 168,87 135,26
0 0 448,40
%
337,74
%
225,44%
14
.
Jumlah Kegiatan
Pengamanan
Pengamanan Pemilu
√ 0 3 kl 9 kl - 3 kl
0 3 kl 6 kl - 3 kl
100,00% 66,66% 100,00%
Lebaran Kl/per
Th
√ 16 kl 16 kl 16 kl 16 kl 16 k
16 kl 14 kl 14 kl 14 kl 14 kl
100,00% 87,50% 87,50% 87,50% 87,50%
Natal Tahun Baru
√ 6 kl 6 kl 6 kl 6 kl 6 kl
6 kl 6 kl 6 kl 6 kl 6 kl
100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
Rencana Strategis Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara 2017-2022
18
Festival Serayu 0 1 kl 0 1 kl 0
0 1 kl 0 1 kl 0
0 100,00% 0 100,00% 0
15. Jumlah data situasi
dan kondisi daerah √ 14 Dok 15 Dok 16 Dok 16 Dok 16 Dok
14 Dok 15 Dok 16 Dok 16 Dok 16 Dok
100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
16. Jumlah anggota
satuan Linmas dan
Aparatur yang
mengikuti kegiatan ke
linmasan :Pelatihan
√ 240 org 240
org
240 org 240 org 240 org
240 org 500 org 350 org 375 org 946 org
100,00% 208,00% 146,00% 156,00% 394,00%
Fasilitasi (pengiriman) 100 org 100 org 100 org 100 org 100 org
60 org 287 org 359 org 253 org 321 org
60,00% 287,00% 359,00% 253,00% 321,00%
15. Jumlah Kegiatan satuan
Keamanan
√ 0 2 kl 2 kl 2 Kl 2 kl
0 2 kl 2 kl 2 Kl 2 kl
0 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
16. Jumlah Kegiatan
Penyuluhan
pencegahan Bahaya
Narkoba (pembinaan)
√ 3 Kl 5 Kl 5 kl 5 kl 5 Kl
3 Kl 5 Kl 5 kl 5 kl 5 Kl
100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
26.
Jumlah Kegiatan
Pembinaan tehadap
Ormas, LSM dan OKP.
√ 6 Kl 12 Kl 18 Kl 24 Kl 30 kl
4 Kl 16 Kl 23 Kl 30 Kl 37 kl
150,00% 133,00% 127,00% 125,00% 123,00%
27.
Jumlah Rekomendasi
Ijin Survey /Penelitian
yang diterbitkan.
√ 400 Ijin 400 Ijin 400 Ijin 400 Ijin 400 Ijin
543 Ijin 515 Ijin 511 Ijin 494 Ijin 394 Ijin
136,00% 128,00% 127,00% 123,00% 98,50%
28.
Jumlah Kegiatan
Pemantaun Orang
Asing
√ 10 Kl 10 K 10 Kl 10 K 10 Kl
13 Kl 8 Kl 9 Kl 10 Kl 12 Kl
130,00% 80,00% 90,00% 100,00% 120,00%
9.
Jumlah LSM, Ormas
dan Partai Politik yang
difasilitasi (Bantuan
Parpol dan Ormas,
Fasilitasi serta
Penerbitan SKT)
√ 13 Kl 15 Kl 17 Kl 19 Kl 21 kl
15 Kl 21 Kl 23 Kl 25 Kl 32 Kl
115,00% 140,00% 136,00% 131,00% 152,00%
30.
Jumlah Kegiatan
pembinaan Politik
Daerah (Sosialisasi)
√ 5 Kl 10 Kl 15 Kl 20 Kl 25 Kl
3 Kl 7 Kl 17 Kl 23 Kl 30 Kl
60,00% 70,00% 113,00% 115,00% 120,00%
Dilihat dari Tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja Kantor
Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara (Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara) pada Tahun 2016 relatif telah mencapai keberhasilan, berdasarkan Realisasi Tingkat Capaian Kinerja dari setiap
Indikator secara umum menunjukkan Capaian Kinerja dengan kategori baik. Capaian Kinerja rata-rata mendekati target, ini tidak terlepas dari
Rencana Strategis Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara 2017-2022
19
Pelaksanaan Program/ Kegiatan secara efektif dan efesien dengan
berpedoman pada Target dan Progres yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Operasional (RKO) serta berpedoman pada ketentuan yang berlaku.
Keberhasilan Sasaran- sasaran Program/ Kegiatan secara umum
disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut : Ketersediaan SDM Aparatur Pemerintah yang loyal, disiplin serta
memiliki etos kerja yang baik dan bertanggungjawab; Adanya kerjasama yang baik antara Kantor Kesbangpollinmas
Kabupaten Banjarnegara dengan Unit- unit Kerja terkait sehingga
penyelenggaraan kegiatan dapat dilaksanakan dengan hasil yang optimal;
Terjalinnya koordinasi dan komunikasi yang baik baik lintas sektoral di lingkungan Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara;
Terjalinnya kerjasama yang baik antara pihak ketiga, organisasi
masyarakat, serta elemen masyarakat dalam upaya peningkatan menjaga Kondusifitas di Daerah.
Namun dari keberhasilan capaian kinerja masih terdapat catatan untuk
perbaikan Pelayanan kepada masyarakat antara lain Sarana Rekomendasi Ijin Penelitian secara Online belum bisa dilaksanakan mengingat
keterbatasan anggaran dan keterbatasnya personil pada Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara, sehingga kurang menjangkau Pemantaun dilapangan terkait kondusifitas di daerah.
Tabel 2.5 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah
Kabupaten Banjarnegara
No Program
Anggaran pada Tahun ke-
Rata-
rata
Pertu
mbuh
an
Realisasi Anggaran Tahun ke- Angga
ran
Rasio Realisasi dan Anggaran Tahun ke- Realis
asi
2012 2013 2014 2015 2016
1. Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
131.710
.000
165.695
.000
181.705
.000
206.477
.000
261.200
.000
18.90
%
117.059
.500
152.772
.900
164.830
.540
202.487
.036
239.408
.780
19,87
%
88,88% 92,20% 90,71% 98,07% 91,66%
2. Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
81.250.
000
87.810.
000
61.200.
000
66.500.
000
67.000.
000
-3,20
%
78.849.
550
84.930.
150
47.152.
001
63.094.
848
66.106.
239
0,45
%
97,05% 96,72% 77,05% 94,88% 98,00%
3. Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
0 20.000.
000
20.000.
000
20.000.
000
20.000.
000
0 %
0 20.000.
000
19.977.
500
20.000.
000
20.000.
000
0 %
0 100% 99,89% 100% 100%
4. Program Peningkatan keamanan
dan kenyamanan lingkungan 174.500
.000
720.000
.000
1.595.0
00.000
348.018
.000
320.000
.000
11,77
%
173.564 589.965 946.643 321.818 300.407 - 4,07
Rencana Strategis Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara 2017-2022
20
Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa realisasi anggaran pada masing- masing tahun dalam periode RPJMD 2011-2016 mencapai rata- rata serapan
anggaran mencapai 87,40%. Hal ini mengindikasikan pendanaan pelayanan bidang kesatuan bangsa , politik dan perlindungan masyarakat dapat dimanfaatkan dengan baik. Secara keseluruhan dalam kurun waktu 2012 –
2016 tidak terdapat program/ kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan ataupun diluncurkan pada tahun berikutnya. Pendanaan Pelayanan Kantor
Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara dapat diserap cukup baik, hanya saja ada beberapa rencana pendanaan untuk kegiatan Pengmanan PILPRES Tahun 2014 yang direncanakan atau dianggarkan untuk 2 (dua) kali cukup
berlangsung satu kali putaran sehingga ada efisiensi anggaran.
.500 .300 .950 .050 .650 %
99,46% 81,94% 59,35% 92,47% 93,88%
5. Program Pengemb. Wawasan
Kebangsaan
20.000.
000
100.000
.000
177.500
.000
190.000
.000
190.000
.000
161,5
1 %
19.964.000
82.437.
350
149.712
.350
176.207
.345
168.773
.700
136,0
1 %
99,82% 82,44% 84,34% 92,74% 88,83%
6. Program Kemitraan Pengembangan
Wawasan Kebangsaan
20.000.
000
72.000.
000
40.000.
000
45.000.
000
45.000.
000
57,01
%
19.518.
500
61.466.
000
33.231.
000
40.794.
500
27.806.
650
39,97
%
97,59% 85,37% 83,08% 90,65% 61,79%
7. Program Pemberdayaan
Masyarakat untuk menjaga
Ketertiban dan Keamanan
242.500
.000
217.500
.000
292.500
.000
282.500
.000
530.000
.000
29,67
%
237.684.900
183.486
.500
252.941
.028
271.691
.100
491.224
.634
42.02
%
98,01% 84,36% 86,48% 96,17% 92,68%
8. Program Peningkatan
pemberantasan penyakit
masyarakat (Pekat)
50.000.
000
100.000
.000
75.000.
000
75.000.
000
80.600.
000
20.62
%
41.272.
500
87.178.
500
65.589.
950
61.273.
450
72.561.
350
24,58
%
82,55% 87,18% 87,45% 81,70% 90,03%
9. Prog: Pendidikan Politik
Masyarakat
76.000.000
123.500
.000
222.500
.000
152.500
.000
195.700
.000
34,88
%
73.340.000
115.527
.500
202.856
.800
142.055
.250
192.917
.800
34,74
%.
96,50 93,54 91,17 93,15 98,58
JUMLAH
795.960.
000
1.606.50
5.000 2.665.40
5.000
1.385.99
5.000
1.702.62
8.000
761.253.450
1.377.764.200
1.882.93
4.919
1.299.421.579
1.579.206.503
95,64% 85,76% 70,64% 93,75% 92,38
21
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah
Dalam penyelenggaraan Kesatuan Bangsa dan politik dituntut upaya
yang serius untuk terus menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi, komunikasi, globalisasi, dan kebutuhan masyarakat akan informasi di bidang Kesatuan Bangsa dan politik
2.4.1 Tantangan
Kesatuan Bangsa dan politik perlu terus menyesuaikan dengan
perkembangan yang ada supaya tetap dibutuhkan masyarakat sehingga ada beberapa tantangan yang dihadapi, antara lain
sebagai berikut:
a. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di bidang Kesatuan Bangsa dan politik yang begitu pesat sehingga
Kesatuan Bangsa dan politik perlu terus dipantau dengan perkembangan informasi yang ada agar terjaga kondusifitas
daerah;
b. Tuntutan masyarakat yang semakin kompleks dalam mengakses dan memperoleh informasi di bidang Kesatuan
Bangsa dan politik ;
c. Era Globalisasi yang mengakibatkan tuntutan akan keterbukaan dan akuntabilitas oleh masyarakat semakin kuat.
2.4.2 Peluang
Disamping beberapa tantangan diatas Kesatuan Bangsa dan
politik juga memiliki beberapa peluang yang bisa dioptimalkan, antara lain sebagai berikut:
a. Terbitnya Undang-Undang Nomor UU No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, Dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan;
b. Terbitnya Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
c. Terbitnya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2011 tentang
Intelejen Negara d. Terbitnya Undang-Undang Nomor 7 tahun 2012 tentang
penanganan konflik sosial;
22
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Perangkat Daerah
Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan/pembinaan
Kesatuan Bangsa dan politik adalah kurangnya SDM dan minimnya sarana dan prasaran Kesatuan Bangsa dan politik serta dinamika
masyarakat berbasis informasi dewasa ini mengakibatkan perkembangan mental masyarakat yang pesat akan tetapi cenderung tidak terkendali. Banjir informasi, masuknya aneka ragam tekhnologi dan ideologi dari
berbagai lini, apabila tidak disaring dengan baik dan di bekali dengan pendidikan mental, moral dan wawasan kebangsaan yang kuat dikawatirkan akan berimbas tidak baik bagi masa depan generasi muda
bangsa Indonesia. Oleh karena itu Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara mengidentifikasi beberapa pokok permasalahan seperti
berikut
a. Permasalahan terkait Sekretariatan
- Belum tersedianya gedung yang memadai untuk menyelenggarakan
layanan sesuai tugas dan fungsi Kantor, gedung yang ditempati saat ini adalah gedung eks Koperasi Setda ;
- Terbatasnya peralatan dan perlengkapan pendukung layanan
Kantor; - Terbatasnya personil sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi
Kantor kurang berjalan dengan baik;
- Belum tercukupinya kapasitas Sumber Daya Manusia sesuai kompetensinya;
- Belum adanya aturan Kelembagaan Kesbangpol yang jelas sehingga berpengaruh pada pelaksanaan Tupoksi dan penganggaran.
- Rendahnya kesadaran untuk meningkatkan kapasitas aparatur;
b. Permasalahan terkait Seksi Ketahanan Bangsa
- Masih kurangnya rasa Solidaritas dan Ikatan Sosial di Masyarakat, kesadaran Ormas, LSM dan OKP dalam kegiatan yang mendorong
pada peningkatan wawasan kebangsaan
- Masyarakat Kabupaten Banjarnegara mayoritas bersuku Jawa dan beragama Islam, walaupun kehidupan beragama dan
bermasyarakat di kabupaten Banjarnegara cukup harmonis tetapi tetap saja sering terjadi fanatisme aliran agama tertentu yang
dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa di masyarakat (salah satu contoh : Aliran Ahmadiyah dan LDII);
- Status pendirian tempat ibadah masih banyak yang belum berijin
yang menjadi salah satu pemicu potensi konflik - Wilayah Kabupaten Banjarnegara terdiri dari Masyarakat yang
Heterogen, baik agama, pekerjaan maupun tingkat pendidikan, ditambah situasi sosial dan politik Nasional yang terjadi sehingga dapat menimbulkan gangguan keamanan, kenyamanan,
23
ketentraman dan ketertiban di kabupaten Banjarnegara
- Banjir informasi, masuknya aneka ragam tekhnologi dan ideologi
dari berbagai lini, apabila tidak disaring dengan baik dan di bekali dengan pendidikan mental, moral dan wawasan kebangsaan yang kuat dikawatirkan akan berimbas tidak baik bagi masa depan
generasi muda bangsa Indonesia.
c. Permasalahan terkait Seksi Poldagri
- Semakin meningkatnya kejenuhan masyarakat akan pentingnya Pemilu, yang dapat menimbulkan angka partisipasi masyarakt menurun sehingga angka partisipasi masyarakat sulit tercapai.
- Pemahaman politik yang rendah dan tidak merata di masyarakat sehingga sering terjadi konflik/pergesekan yang di akibatkan provokasi pihak-pihak tertentu yang mempunyai kepentingan;
- Fasilitasi bagi Parpol, LSM, Ormas dan Nirlaba yang merupakan bagian dari Infrastruktur Politik masih minim, yang mengakibatkan
Proses pendewasaan Politik masyarakat relatif lambat
- Perkembangan jenis jenis narkotika dan obat-obatan terlarang semakin meningkat dan mudah memperoleh barang-barang
terlarang tersebut.
- Masih tingginya korban penyalahgunaan Narkotika dalah kalangan Usia Muda terutama anak sekolah
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah
Terpilih
Visi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 adalah
:
“Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”
Dalam menerjemahkan visi tersebut dilakukan melalui penjelasan tiap-
tiap pokok visi yang ada di dalamnya, dimana terdapat 2 (dua) pokok visi, yaitu:
Kabupaten Banjarnegara menjadi kabupaten yang bermartabat
Kata bermartabat menurut kamus besar bahasa indonesia berarti mempunyai martabat, dimana kata martabat berarti tingkat harkat
kemanusiaan atau harga diri. Dimensi dari pokok visi ini lebih mengarah pada dimensi imaterial dalam pembangunan.
Dengan pokok visi ini, diharapkan pada masa yang akan datang
masyarakat Kabupaten Banjarnegara dapat memiliki harga diri yang lebih
saat bersanding dengan masyarakat daerah lain baik di level regional maupun nasional. Pencapaian pokok visi ini ditandai dengan meningkatnya kualitas pelayanan pemerintahan yang dapat menciptakan
kondusifitas wilayah sebagai prasyarat berjalannya proses pembangunan.
24
Kabupaten Banjarnegara menjadi kabupaten yang sejahtera Menurut kamus besar bahasa indonesia kata sejahtera dapat
diartikan aman sentosa dan makmur. Aman sentosa mengandung makna bebas dari segala kesukaran sedang makmur dapat diartikan serba kecukupan. Dimensi dari pokok visi ini lebih mengarah pada dimensi
material dalam pembangunan. Melalui pokok visi ini Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
menyatakan dengan jelas kondisi yang ingin dicapai dari berjalannya roda
pemerintahan. Kondisi dimana setiap individu dapat berperan serta aktif dalam pembangunan berkenjutan, sehingga segala kebutuhan dapat
terpenuhi utamanya pada kebutuhan dasar. Pencapaian pokok visi ini ditandai dengan meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan dasar melalui peningkatan perekonomian masyarakat berbasis sektor unggulan
dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup.
3.1. Misi
Misi merupakan pernyataan tentang apa yang harus dilaksanakan dalam
upaya mencapai visi. Misi merupakan turunan dari pokok-pokok visi yang telah diidentifikasi sebelumnya. Tabel berikut memberikan gambaran lengkap perumusan misi.
Tabel. 3.1 .Perumusan Misi NO POKOK VISI MISI
1
Kabupaten Banjarnegara menjadi Kabupaten yang bermartabat
Kualitas pelayanan pemerintahan
Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai dan demokratis
Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik
Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produktif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional
2
Kabupaten Banjarnegara menjadi Kabupaten yang sejahtera
Pemenuhan hak dasar
Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan dasar
Peningkatan perekonomian masyarakat berbasis
sektor unggulan dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup
Mewujudkan pembangunan daerah yang berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan
25
Misi-misi yang ditetapkan tersebut mengandung makna sebagai berikut: 1. Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai dan
demokratis. Tanpa kondusivitas wilayah yang kuat, mustahil pembangunan dapat
berjalan lancar. Penciptaan kondisi tersebut menjadi prasayarat mutlak
agar seluruh perencanaan dapat diimplementasikan dengan baik selama 5 (lima) tahun ke-depan.
Merujuk pada fakta bahwa Kabupaten Banjarnegara merupakan
daerah rawan bencana, maka persiapan mitigasi bencana benar-benar dipersiapkan dengan baik.
Dengan persiapan yang baik diharapkan masyarakat dapat lebih merasa aman meski tinggal di daerah yang bisa dibilang kurang ideal.
Salah satu modal kuat bagi pembangunan adalah modal sosial yang
tinggi. Pemerintah Kabupaten mendorong penguatan modal sosial melalui penghargaan terhadap nilai-nilai budaya lokal. Selain itu Pemerintah Kabupaten juga mendorong partisipasi dalam pembangunan melalui
proses berdemokrasi. 2. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep
tata kelola yang baik Dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat,
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara memperkuat komitmen untuk
menciptakan good and clean government. Fokus peningkatan dilakukan pada peningkatan kualitas layanan publik dan peningkatan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Melalui fokus pertama, diharapkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat lebih dekat dan transparan. Sedangkan melalui fokus kedua, diharapkan masyarakat akan
lebih bangga dengan jajaran aparatur Pemerintah Kabupaten Banjarnegara yang profesional.
3. Mewujudkan pembangunan daerah yang berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan
Laju perekonomian yang baik membutuhkan dukungan infrastruktur
yang baik. Pada pembangunan ekonomi, Kabupaten Banjarnegara bertopang pada penguatan ekonomi kerakyatan di bidang Pertanian dan Pariwisata. Meski mendorong pertumbuhan ekonomi Pemerintah
Kabupaten tidak melewatkan sisi pemerataan pembangunan mengingat kondisi geografis Kabupaten Banjarnegara yang luas. Pembangunan yang
dilakukan juga memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan agar nantinya lingkungan yang kita miliki dapat dinikmati oleh generasi penerus.
4. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produktif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional
Tata kelola keuangan merupakan salah satu aspek dalam good and clean government. Meski demikian, banyaknya permasalahan di bidang
keuangan, menyebabkan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara merasa perlu mengangkat menjadi sebuah misi tersendiri. Diharapkan melalui reformasi tata kelola keuangan daerah, Pemerintah Kabupaten
Banjarnegara dapat lebih efisien dan efektif dalam pengelolaan keuangan. Selain itu Pemerintah diharapkan menjadi lebih mandiri dalam segi pembiayaan pembangunan.
5. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan dasar
Kebutuhan dasar yang terpenuhi selain dikatakan menjadi sejahtera dapat juga meningkatkan kemartabatan masyarakat. Dengan semakin luasnya cakupan pemenuhan hak dasar masyarakat dapat lebih sejahtera
dan bermartabat.
26
Tabel 3.1 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Perangkat Daerah
Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
N
o
Misi, Tujuan dan
Sasaran RPJMD
Permasalahan
Pelayanan OPD
Faktor
Penghambat Pendorong
1 2 3 4 5
1. Misi 1
Mewujudkan tata
kehidupan
masyarakat yang
tertib, aman,
damai dan
demokratis
1. Terbatasnya SDM
yang belum memadai
dan kualitas SDM
yang belum sesuai
dengan
kompetensinya untuk
pelaksanaan Tupoksi
1. Penempatan SDM
Pegawai yang tidak
sesuai kebutuhan
dan kurangnya
SDM yang
berpendidikan
sesuai dg
kompetensinya.
1. Perda
Kabupaten
Banjarnegara
Nomor 2 Tahun
2016 tentang
Pembentukan
dan Susunan
Perangkat
Daerah ( dimana
Kantor
Kesbangpol
linmas tertuang
pada Bab. VI
KETENTUAN
LAIN-LAIN pada
Pasal 10
Tujuan 1
Meningkatkan
kondusivitas
wilayah
2. Sarana dan
Prasarana
Pendukung
Pelayanan masih
terbatas (belum
adanya Gedung
Tetap)
2.Belum ada Gedung
tetap, sehingga
berdampak pada
pelayanan kurang
optimal.
Sasaran 1
Meningkatnya
ketenteraman,
ketertiban dan
keamanan
lingkungan
3 Peraturan
Perundang-
Undangan yang tidak
konsisten satu sama
lain menyebabkan
kerancuan dan
lemahnya landasan
bagi penyelenggaraan
pelayanan
3 Belum adanya
aturan Kelembagaan
Kesbangpol yang
jelas sehingga
berpengaruh pada
pelaksanaan
Tupoksi dan
penganggaran.
4. Perkembangan
terknologi secara
tidak langsung
berpengaruh pd
perilaku masyarakat
dan dapat menimbul
kan ketidak
pedulian sosial
masyarakat
Peraturan Daerah
Kabupaten
Banjarnegara
Nomor 17 Tahun
2008 tentang
Organisasi dan Tatakerja
Lembaga Teknis
Daerah
Kabupaten
Banjarnegara
Tujuan 3
Meningkatkan
kesadaran
Masyarakat
terhadap nilai-
nilai kehidupan
27
berdemokrasi
Sasaran 3
Meningkatnya
Partisipasi
Masyarakat dalam
kehidupan
berdemokrasi
2. Misi 2
Mewujudkan
Kualitas
Penyelenggaraan
Pemerintah
berdasarkan Tata
Kelola
Pemerintahan
yang baik
1. Terbatasnya SDM
yang belum memadai
dan kualitas SDM
yang belum sesuai
dengan
kompetensinya untuk
pelaksanaan Tupoksi
2. Penempatan SDM
Pegawai yang tidak
sesuai kebutuhan
dan kurangnya
SDM yang
berpendidikan
sesuai dg
kompetensinya.
1. Perda
Kabupaten
Banjarnegara
Nomor 2 Tahun
2016 tentang
Pembentukan
dan Susunan
Perangkat
Daerah ( dimana
Kantor
Kesbangpol
linmas tertuang
pada Bab. VI
KETENTUAN
LAIN-LAIN pada
Pasal 10
Tujuan 1
Meningkatkan
kualitas
Pelayanan Publik
2. Sarana dan
Prasarana
Pendukung
Pelayanan masih
terbatas (belum
adanya Gedung
Tetap)
2.Belum ada Gedung
tetap, sehingga
berdampak pada
pelayanan kurang
optimal.
Sasaran 1
Meningkatnya
Efektifitas dan
Transparasi
layanan publik.
3 Peraturan
Perundang-
Undangan yang tidak
konsisten satu sama
lain menyebabkan
kerancuan dan
lemahnya landasan
bagi penyelenggaraan
pelayanan
3 Belum adanya
aturan Kelembagaan
Kesbangpol yang
jelas sehingga
berpengaruh pada
pelaksanaan
Tupoksi dan
penganggaran.
Tujuan 2
Meningkatkan
kualitas
Penyelenggaraan
Pemerintah
Sasaran 2
Meningkatnya
Kinerja
Penyelengaaraan
Pemerintah
28
3. Telaahan Renstra Kementrian Dalam Negeri ( ad. Direktorat Jendral Politik
dan Pemerintahan Umum)
a. VISI
Perumusan Visi Kementerian Dalam Negeri ditujukan untuk mencapai kondisi yang ingin diwujudkan ke depan terkait pelaksanaan tugas dan
fungsinya di bidang pemerintahan dalam negeri. Visi Kementerian Dalam Negeri ditetapkan berdasarkan mandat terhadap kedudukan
Menteri Dalam Negeri atas tugas pokok dan fungsinya dengan memperhatikan visi, misi, dan arah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, serta kondisi obyektif dan
dinamika lingkungan strategis, keberlanjutan
kebijakan pembangunan, dan tuntutan perubahan untuk mewujudkan kondisi yang lebih ideal terkait lingkup tugas Kementerian Dalam
Negeri. Atas pertimbangan tersebut, telah ditetapkan Visi Kementerian Dalam Negeri yaitu:
“Kementerian Dalam Negeri Mampu Menjadi POROS
Jalannya Pemerintahan dan Politik Dalam Negeri, Meningkatkan
Pelayanan Publik, Menegakkan Demokrasi Dan Menjaga Integrasi
Bangsa”
b. MISI Untuk mewujudkan Visi yang telah dirumuskan tersebut, maka
ditetapkan Misi Kementerian Dalam Negeri, yaitu: 1. Memantapkan ideologi dan wawasan kebangsaan dengan
memperkuat pengamalan terhadap Pancasila, UUD 1945,
kebhinekaan, menegakkan persatuan dan kesatuan, demokratisasi, serta membangun karakter bangsa dan stabilitas dalam negeri.
2. Mewujudkan efektivitas penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan umum melalui harmonisasi hubungan pusat-daerah, menciptakan ketentraman, dan ketertiban umum, serta meningkatkan
pendayagunaan administrasi kependudukan. 3. Mewujudkan efektivitas penyelenggaraan desentralisasi dan otonomi
daerah melalui peningkatan kapasitas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan serta didukung pengelolaan anggaran dan keuangan yang akuntabel dan berpihak kepada rakyat.
4. Mendorong terwujudnya keserasian dan keadilan pembangunan antar wilayah dan daerah melalui pembangunan dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa serta perbatasan.
5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan efektif dengan didukung aparatur yang berkompeten dan pengawasan yang
efektif dalam rangka pemantapan pelayanan publik. Rumusan Misi dimaksud merupakan penjabaran lebih lanjut
atas arah kebijakan RPJMN Tahun 2015-2019 dan peraturan
perundang-undangan, arah kebijakan pemerintah terkait yang perlu dilakukan dan/atau ditindaklanjuti oleh Kementerian Dalam Negeri
sesuai tugas dan fungsinya. c. Tujuan Strategis Direktorat Jendral Politik dan Pemerintahan Umum
- Kokohnya persatuan dan kesatuan serta karakter bangsa melalui
pengamalan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan kebhinekaan sebagai tatanan dan perilaku hidup berbangsa dan bernegara;
d. Sasaran Strategis Direktorat Jendral Politik dan Pemerintahan Umum
29
Sasaran Strategis yang ingin dicapai dalam “Kokohnya persatuan dan kesatuan serta karakter bangsa melalui pengamalan
nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan kebhinekaan sebagai tatanan dan perilaku hidup berbangsa dan bernegara” , adalah:
a. Terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa;
b. Terpeliharanya stabilitas politik dalam negeri dalam rangka mewujudkan demokrasi yang berkualitas.
e. Arah Kebijakan dan Strategi Direktorat Jendral Politik dan
Pemerintahan Umum - Arah Kebijakan : Menjaga persatuan dan kesatuan, serta
melanjutkan pengembangan sistem politik yang demokratis dan berkedaulatan rakyat berdasarkan Pancasila , melalui strategi: a. Penyusunan dan penyempurnaan kebijakan bidang kesatuan
bangsa dan politik; b. Penguatan dan internalisasi ideologi pancasila dan nilai-nilai
kebangsaan;
c. Peningkatan peran partai politik dan organisasi kemasyarakatan serta lembaga pendidikan melalui pendidikan politik dan
kewarganegaraan; d. Pembinaan dan pengembangan Ketahanan Ekonomi, Sosial dan
Budaya;
e. Peningkatan kualitas dan fasilitasi penanganan konflik dan gangguan keamanan dalam negeri;
Tabel 3.1 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Kantor Kesbangpollinmas
Berdasarkan Sasaran Renstra K/L beserta Faktor Penghambat dan Pendorong
Keberhasilan Penanganannya
N
o
Sasaran
Jangka
Menengah K/L
Permasalahan
Pelayanan OPD
Faktor
Penghambat Pendorong
1 2 3 4 5
1.Terpeliharanya
persatuan dan
kesatuan
bangsa
1. Terbatasnya
SDM yang
belum memadai
dan kualitas
SDM yang
belum sesuai
dengan
kompetensinya
untuk
pelaksanaan
Tupoksi
1.Penempatan
SDM Pegawai
yang tidak sesuai
kebutuhan dan
kurangnya SDM
yang
berpendidikan
sesuai dg
kompetensinya.
1. Undang-Undang
Nomor 23 Tahun
2014 tentang
Pemerintahan
Daerah
2.Terpeliharany
a Stabilitas
Politik Dalam
Negeri dalam
rangka
mewujudkan
demkrasi yang
2. Sarana dan
Prasarana
Pendukung
Pelayanan
masih terbatas
(belum adanya
Gedung Tetap)
2.Belum ada
Gedung tetap,
sehingga
berdampak pada
pelayanan kurang
optimal.
2. Perda Kabupaten
Banjarnegara Nomor
2 Tahun 2016
tentang
Pembentukan dan
Susunan Perangkat
Daerah ( dimana
30
berkwalitas Kantor Kesbangpol
linmas tertuang
pada Bab. VI
KETENTUAN LAIN-
LAIN pada Pasal 10
3 Peraturan
Perundang-
Undangan yang
tidak konsisten
satu sama lain
menyebabkan
kerancuan dan
lemahnya
landasan bagi
penyelenggaraa
n pelayanan
3 Belum adanya
aturan
Kelembagaan
Kesbangpol yang
jelas sehingga
berpengaruh pada
pelaksanaan
Tupoksi dan
penganggaran.
4. Perkembangan
terknologi secara
tidak langsung
berpengaruh pd
perilaku
masyarakat dan
dapat menimbul
kan ketidak
pedulian sosial
masyarakat
3.Peraturan Daerah
Kabupaten
Banjarnegara Nomor
17 Tahun 2008
tentang Organisasi
dan Tatakerja
Lembaga Teknis
Daerah Kabupaten
Banjarnegara
5.
4. Telaahan Renstra Badan Kesbangpol dan Linmas Provinsi Jawa Tengah
a. VISI
Visi Badan Kesbang Pol dan Linmas Provinsi Jawa Tengah pada
Tahun 2013-2018 adalah: “Terwujudnya kehidupan masyarakat Jawa Tengah yang kondusif,
demokratis dan partisipatif”. b. MISI
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, ditetapkan misi yang
merupakan rumusan umum mengenai langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan kehidupan masyarakat
Jawa Tengah yang kondusif, demokratis dan partisipatif, sebagai berikut : 1. Mewujudkan kesadaran, pemahaman, dan pengamalan nilai-nilai
Pancasila, wawasan kebangsaan dan nasionalisme di masyarakat guna memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
2. Mewujudkan kewaspadaan nasional dengan peningkatan partisipasi masyarakat dan penguatan peran kelembangaan
masyarakat. 3. Mewujudkan kualitas kehidupan politik yang demokratis
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan peningkatan
partisipasi masyarakat.
31
4. Mewujudkan stabilitas masyarakat yang kondusif untuk mendukung terciptanya ketahanan bangsa dan perlindungan
masyarakat di Jawa Tengah. 5. Mewujudkan peran lembaga sebagai penggerak masyarakat di
bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat.
c. TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan dan sasaran dalam rangka mewujudkan visi dan misi Badan
Kesbang Pol dan Linmas Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan kesadaran, pemahaman, dan pengamalan nilai-nilai Pancasila, wawasan kebangsaan dan nasionalisme di masyarakat guna memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tujuan : Meningkatkan kesadaran, pemahaman, dan pengamalan nilai-nilai Pancasila wawasan kebangsaan dan nasionalisme di
masyarakat guna memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia .
Sasaran : a. Meningkatnya kesadaran, pemahaman, pengamalan nilai-nilai
Pancasila, wawasan kebangsaan dan nasionalisme di
masyarakat. b. Meningkatnya rasa persatuan dan kesatuan nasional di
masyarakat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.. 2. Mewujudkan kewaspadaan nasional dengan peningkatan
partisipasi masyarakat dan penguatan peran kelembangaan
masyarakat. Tujuan : a. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam
mewujudkan kewaspadaan nasional. b. Meningkatkan peran kelembagaan masyarakat dalam
mewujudkan kewaspadaan nasional. Sasaran : a. Meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam
kegiatan deteksi dini dan pencegahan dini dalam rangka mewujudkan kewaspadaan nasional.
b. Meningkatnya peran kelembagaan masyarakat dalam kegiatan deteksi dini dan pencegahan dini dalam rangka mewujudkan kewaspadaan nasional.
3. Mewujudkan kualitas kehidupan politik yang demokratis berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan peningkatan partisipasi masyarakat.
Tujuan : a. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat
terhadap etika dan budaya politik yang demokratis b. Meningkatkan partisipasi politik masyarakat dalam setiap
proses kegiatan politik.
c. Meningkatkan kualitas kehidupan politik masyarakat yang demokratis berlandasan etika dan budaya politik.
Sasaran : a. Meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat
terhadap nilai budaya dan etika politik yang demokratis.
b. Meningkatnya partisipasi politik masyarakat dalam setiap proses kegiatan politik.
32
c. Meningkatnya kualitas kehidupan politik masyarakat yang demokratis berlandaskan etika dan budaya politik.
4. Mewujudkan stabilitas masyarakat yang kondusif untuk mendukung terciptanya ketahanan bangsa dan perlindungan masyarakat di Jawa Tengah.
Tujuan : Meningkatkan stabilitas masyarakat yang kondusif yang mendukung terciptanya ketahanan bangsa dan perlindungan masyarakat..
Sasaran :Meningkatnya stabilitas masyarakat yang kondusif yang mendukung terciptanya ketahanan bangsa dan perlindungan
masyarakat. 5. Mewujudkan peran lembaga sebagai penggerak masyarakat di
bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat.
Tujuan : Meningkatkan peran lembaga dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat dalam rangka mewujudkan kondisi
masyarakat yang kondusif, demokratis dan partisipatif. Sasaran :
a. Meningkatnya kualitas pelayanan dan profesionalisme aparatur pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan
masyarakat. b. Meningkatnya kapasitas sumber daya manusia satuan
LINMAS/RATIH dalam menjalankan fungsi perlindungan masyarakat.
c. Meningkatnya sinergisitas lembaga dengan berbagai pihak
terkait dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi aparatur pemerintah di bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat.
d. Strategi dan Arah Kebijakan Dalam upaya mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran
pembangunan di bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat, maka strategi dan kebijakan Badan Kesbang Pol dan Linmas Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :
1. Strategi dan Arah Kebijakan Dalam Mewujudkan misi ke-1 : Mewujudkan kesadaran, pemahaman, dan pengamalan nilai-nilai
Pancasila, wawasan kebangsaan dan nasionalisme di masyarakat guna memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Strategi : a. Peningkatan kesadaran, pemahaman dan pengamalan nilai-
nilai Pancasila, wawasan kebangsaan dan nasionalisme di
masyarakat melalui seminar, pelatihan, bintek, penanaman ideologi Pancasila dan ToT Kader Wasbang.
b. Peningkatan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat dalam bingkai NKRI melalui penguatan kesadaran bela negara, pagelaran seni dan budaya daerah, penguatan forum-forum
kemasyarakatan dan peningkatan pembauran kebangsaan. Arah Kebijakan : Meningkatkan kegiatan pendidikan politik tentang
ideologi politik, wawasan kebangsaan, dan nasionalisme yang mendorong persatuan dan kesatuan masyarakat dalam bingkai NKRI.
33
2. Strategi dan Arah Kebijakan Dalam Mewujudkan misi ke-2 : Mewujudkan kewaspadaan nasional dengan peningkatan
partisipasi masyarakat dan penguatan peran kelembangaan masyarakat. Strategi :
a. Peningkatan pengetahuan dan partisipasi masyarakat mengenai deteksi dini dan pencegahan dini dalam rangka peningkatan kewaspadaan nasional melalui penguatan kapasitas forum dan
anggota FKDM dan KOMINDA, pelatihan dan optimalisasi peran anggota Linmas, seminar dan pelatihan sumber konflik dan
penyelesaiannya kepada tokoh masyarakat, tokoh agama dan kelompok masyarakat lain.
b. Peningkatan kapasitas kelembangaan di masyarakat dalam
rangka peningkatan kewaspadaan nasional melalui rakorda forum kemasyarakatan serta bintek manajemen organisasi kemasyarakan dan parpol
Arah Kebijakan : a. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan mengenai deteksi
dini dan pencegahan dini dalam rangka penanggulangan bencana alam dan bencana sosial.
b. Menyelenggarakan kegiatan peningkatan kapasitas
kelembagaan masyarakat melalui otimalisasi peran KOMINDA, FKUB, FKUB, FPBI, di masyarakat.
3. Strategi dan Arah Kebijakan Dalam Mewujudkan misi ke-3 : Mewujudkan kualitas kehidupan politik yang demokratis berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan peningkatan
partisipasi masyarakat Strategi : Peningkatan kesadaran dan partisipasi politik masyarakat dalam
setiap kegiatan politik khususnya pemilihan umum melalui pendidikan politik bagi masyarakat, generasi muda, pemilih
pemula serta perempuan. Arah Kebijakan : Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan politik di masyarakat
tentang etika dan budaya politik demokrasi 4. Strategi dan Arah Kebijakan Dalam Mewujudkan misi ke-4 :
Mewujudkan stabilitas masyarakat yang kondusif untuk mendukung terciptanya ketahanan bangsa dan perlindungan masyarakat di Jawa Tengah.
Strategi : a. Peningkatan peran masyarakat dalam mewujudkan kondusifitas
daerah guna mendukung terciptanya ketahanan bangsa dan
perlindungan masyarakat di Jawa Tengah melalui optimalisasi dan peningkatan kapasitas anggota Linmas dan forum FKDM serta
KOMINDA b. Peningkatan sinergisitas antar pemangku kepentingan dalam
rangka mewujudkan konduksifitas daerah guna mendukung
terciptanya ketahanan bangsa dan perlindungan masyarakat di Jawa Tengah melalui forum rakor pengamanan wilayah, rakor
peningkatan kerjasama daerah perbatasan serta peningkatan kemampuan manajemen konflik daerah.
34
Arah Kebijakan : a. Meningkatkan peran masyarakat dalam mewujudkan
konduksifitas daerah guna mendukung terciptanya ketahanan bangsa dan perlindungan masyarakat di Jawa Tengah.
b. Meningkatkan koordinasi antar pemangku kepentingan dalam
rangka mewujudkan konduksifitas daerah guna mendukung terciptanya ketahanan bangsa dan perlindungan masyarakat di Jawa Tengah
5. Strategi dan Kebijakan Dalam Mewujudkan misi ke-5 :. Mewujudkan peran lembaga sebagai penggerak masyarakat di bidang kesatuan
bangsa, politik dan perlindungan masyarakat. Strategi : b. Peningkatan kualitas aparatur pemerintah dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsi di bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat melalui bintek, pelatihan dan seminar peningkatan kapasitas aparatur pemerintah.
c. Peningkatan fasilitasi dalam rangka membangun sinergi antar kelompok masyarakat guna mewujudkan stabilitas masyarakat
yang kondusif melalui pembentukan forum-forum kemasyarakatan yang bersinergi dengan kebijakan pemerintah.
Arah Kebijakan :
a. Meningkatkan peningkatan pengetahuan dan kualitas pelayanan aparatur pemerintah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi
di bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat. b. Memfasilitasi kerjasama dan sinergi antar daerah dan kelompok
masyarakat guna mewujudkan stabilitas masyarakat Jawa Tengah
yang kondusif.
. Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara berdasarkan Sasaran Renstra Perangkat Daerah Provinsi beserta Faktor
Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No
Sasaran Jangka
Menengah Renstra
Perangkat Daerah
Provinsi
Permasalahan
Pelayanan OPD
Faktor
Penghambat Pendorong
1 2 3 4 5
1.Meningkatnya
kesadaran,
pemahaman,
pengamalan nilai-nilai
Pancasila, wawasan
kebangsaan dan
nasionalisme di
masyarakat
1. Terbatasnya SDM
yang belum
memadai dan
kualitas SDM yang
belum sesuai
dengan
kompetensinya
untuk pelaksanaan
Tupoksi
1.Penempatan
SDM yang tidak
sesuai
kebutuhan dan
kurangnya SDM
yang
berpendidikan
sesuai dg
kompetensinya.
1. Undang-
Undang
Nomor 23
Tahun 2014
tentang
Pemerintahan
Daerah
2. Meningkatnya rasa
persatuan dan
kesatuan nasional di
masyarakat dalam
bingkai Negara
Kesatuan Republik
Indonesia
2. Sarana dan
Prasarana
Pendukung
Pelayanan masih
terbatas (belum
adanya Gedung
Tetap)
2.Belum ada
Gedung tetap,
sehingga
berdampak
pada pelayanan
kurang optimal.
2. Peraturan
Gubernur Jawa
Tengah Nomor
2 Tahun 2016
tentang
Pembentukan
dan Susunan
Perangkat
35
Daerah
3.Meningkatnya
kesadaran dan
partisipasi masyarakat
dalam kegiatan deteksi
dini dan pencegahan
dini dalam rangka
mewujudkan Wasnas
3 Peraturan
Perundang-
Undangan yang
tidak konsisten
satu sama lain
menyebabkan
kerancuan dan
lemahnya landasan
bagi
penyelenggaraan
pelayanan
3 Belum adanya
aturan
Kelembagaan
Kesbangpol yang
jelas sehingga
berpengaruh
pada
pelaksanaan
Tupoksi dan
penganggaran.
3. Meningkatnya peran
kelembagaan
masyarakat dalam
kegiatan deteksi dini
dan pencegahan dini
dalam rangka
mewujudkan
kewaspadaan nasional.
4. Perkembangan
terknologi secara
tidak langsung
berpengaruh pd
perilaku
masyarakat dan
dapat menimbul
kan ketidak
pedulian sosial
masyarakat
3. Perda
Kabupaten
Banjarnegara
Nomor 2 Tahun
2016 tentang
Pembentukan
dan Susunan
Perangkat
Daerah (
dimana Kantor
Kesbangpol
linmas tertuang
pada Bab. VI
KETENTUAN
LAIN-LAIN pada
Pasal 10
5.Meningkatkan
kesadaran dan
pemahaman
masyarakat terhadap
etika dan budaya
politik yang demokratis
.
6.Meningkatkan
partisipasi politik
masyarakat dalam
setiap proses kegiatan
politik
7.Meningkatkan kualitas
kehidu-pan politik
masyarakat yang
demokratis berlandasan
etika dan budaya
politik.
8. Meningkatnya
stabilitas masya-rakat
yang kondusif yang
mendukung terciptanya
36
ketahanan bangsa dan
perlindungan
masyarakat.
9.Meningkatnya kualitas
pelaya-nan dan
profesionalisme
aparatur pemerintah
dalam rangka
pelaksanaan Tupoksi
dalam bidang
kesbangpollinmas
10. Meningkatnya
kapasitas SDM satuan
LINMAS/RATIH dalam
menjalankan fungsi
LINMAS .
11.Meningkatnya
sinergisitas lembaga
dengan berbagai pihak
terkait dalam rangka
pelaksanaan Tupoksi
dalam bidang
kesbangpollinmas
3.1 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Penyelenggaraan Pemerintahan Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara, dalam pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi,
maka terkait dengan telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah serta Kajian Lingkungan Hidup Strategis. Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara tidak memiliki program dan kegiatan yang terkait
langsung dengan pemanfaatan ruang, sehingga tidak ada pembahasan secara chusus mengenai hal tersebut diatas. Selain itu Program dan
Kegiatan Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara juga tidak memilki keterkaitan dengan fisik pembangunan yang dapat memberikan dampak terhadap lingkungan.
3.2 Penentuan Isu-isu Strategis
Dinamika masyarakat berbasis informasi dewasa ini mengakibatkan perkembangan mental masyarakat yang pesat akan tetapi cenderung
tidak terkendali. Banjir informasi, masuknya aneka ragam tekhnologi dan ideologi dari berbagai lini, apabila tidak disaring dengan baik dan di
bekali dengan pendidikan mental, moral dan wawasan kebangsaan yang kuat dikawatirkan akan berimbas tidak baik bagi masa depan generasi muda bangsa Indonesia. Oleh karena itu Kantor
Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara mengidentifikasi beberapa pokok permasalahan seperti berikut :
37
1. Menurunnya kepedulian masyarakat terhadap ketertiban, kenyamanan dan keamanan lingkungan
2. Menurunnya tingkat toleransi agama di sebagian masyarakat dan semakin beragamnya aliran keagamaan yang terindikasi garis keras
3. Pendirian tempat ibadah yang terindikasi aliran garis keras yang
menjadi pemicu konflik di masyarakat 4. Semakin lunturnya nilai-nilai kebangsaan di kalangan generasi
muda bangsa (pelajar/ mahasiswa)
5. Potensi berkembangnya paham-paham idiologi diluar pancasila (paham radikal)
6. Kurangnya kesadaran ormas/ LSM dan OKP dalam kegiatan yang mendorong pada peningkatan wawasan kebangsaan
7. Trend penggunaan dan peredaran narkoba di kalangan pelajar,
pemuda dan masyarakat semakin meningkat 8. Rendahnya partisipasi politik masyarakat dalam pemilu 9. Kurangnya pemahaman dan pendidikan politik kepada pemilih
pemula dan pekerja sektor informal
38
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan
permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Rumusan pernyataan tujuan biasanya disusun dengan membalikkan pernyataan isu, permasalahan, dan peluang menjadi suatu kalimat positif
yang ringkas.
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Perumusan sasaran perlu memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas
dan fungsi perangkat daerah.
Tujuan dan Sasaran Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :
1. Tujuan 1 : Terwujudnya Kondusivitas Daerah
Sasaranya : Meningkatnya ketentraman dan keamanan wilayah
2. Tujuan 2 : Terwujudnya kualitas kehidupan Politik yang demokratis
Sasaranya : Meningkatnya Partisipasi Masyarakat dalam
kegiatan Politik
3. Tujuan 3 : Terwujudnya kualitas pelayanan publik di Bidang
Kesatuan Bangsa dan Politik
Sasaranya : Meningkatnya efektivitas dan transparasi layanan
publik di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik
4. Tujuan 4 : Terwujudnya kualitas penyelenggaraan
pemerintahan di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik
Sasaranya : Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik
Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara beserta indikator kinerjanya
disajikan dalam Tabel 4.1 sebagaimana berikut ini.
39
Tabel : 4.1.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN SATUAN
KONDISI AWAL KINERJA
TARGET INDIKATOR SASARAN MISI
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 Terwujudnya kondusivitas Daerah
Meningkatnya ketenteraman dan keamanan masyarakat
1 Presentase penurunan konflik masyarakat
% 70 167 67,75 0 -17 0 -20
2
Presentase penurunan konflik Agama
% 0 0 0 0 0 0 0
2 Terwujudnya kualitas kehidupan politik yang demokratis
Meningkatnya Partisipasi masyarakat dalam kegiatan berpolitik
1 Prosentase
partisipasi Pemilih dalam Pemilu
%
PilLeg 73,5;
PilPres 70,1;
PilGub 55,73;
PilBup 70
PilGub 55-60%
PilLeg 70-75%; PilPres 70-75%
0 0 PilBup 70-75%
3
Terwujudnya kualitas pelayanan publik di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik
Meningkatnya efektivitas dan transparasi layanan publik di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik
1.
Nilai Survey
Kepuasan
Masyarakat
Angka 85,22 85,23 85,24 85,25 85,26 85,27
4
Terwujudnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan di Bidang Kesatuan
Bangsa dan Politik
Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan
Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik
1 Nilai SAKIP Nilai 0 0 B B B B B
40
BAB V STRATEGI DAN KEBIJAKAN
5. Strategi dan Kebijakan Perangkat Daerah
Untuk mewujudkan misi, tujuan dan sasaran maka strategi yang akan
dilaksanakan oleh Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara dalam mendukung Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-
2022 adalah sebagai berikut :
5.1. Strategi
Strategi yang digunakan dalam rangka pencapaian sasaran adalah
sebagai berikut:
1. Peningkatan pengetahuan dan partisipasi masyarakat mengenai deteksi dini dan pencegahan dini melalui koordinasi dan sinergitas
antar instansi serta operasional Kominda
2. Peningkatan pemahaman wawasan kebangsaan melalui pembi-naan,
sosialisasi, pendidikan dan pelatihan secara berkala
3. Peningkatan toleransi beragama melalui pembinaan secara berkala dan penguatan kelembagaan FKUB
4. Peningkatan pemahaman ormas/ LSM untuk mendaftarkan/ melaporkan keberadaanya melalui kegiatan pembinaan/ sosialisasi
5. Peningkatkan pemahaman masyarakat terutama kalangan pelajar tentang bahaya penyalahgunaan Narkoba melalui kegiatan penyuluhan dan sosialisasi
6. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemilu melalui pemberian pendidikan politik
7. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik melalui Survey Kepuasan
masyarakat 8. Peningkatan Kinerja Bidang Kesatuan Bangsa melalui Pencapaian
Nilai Sakip dengan penyusunan Perencanaan dan Pelaporan yang konsisten berdasarkan RPJMD dan Renstra.
5.2. Kebijakan
Kebijakan yang diambil dalam rangka pelaksanaan strategi adalah
sebagai berikut : 1. Menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat dengan fokus
kepada penguatan kelembagaan FKDM, Kominda dan tim
terpadu penanganan konflik sosial 2. Meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan yang
diprioritaskan kepada generasi muda, ormas/ LSM
3. Meningkatkan toleransi dan kerukunan beragama di masyarakat 4. Meningkatkan jumlah ormas/ LSM yang terdaftar, dengan fokus
kepada ormas/ LSM yang belum ber SKT 5. Mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di
masyarakat khususnya kalangan pelajar siswa SMP/ SMU
6. Meningkatkan pendidikan politik masyarakat difokuskan pada pemilih pemula, pekerja sektor informal, penyandang disabilitas
dan perempuan
7. Pemenuhan sarana prasarana yang mendukung perbaikan pelayan kepada masyarakat.
8. Meningkatkan kualitas penyusunan Perencanaan dan pelaporan yang semakin akuntabel.
Keterkaitan antara strategi dan kebijakan dengan Tujuan, Sasaran Perangkat Daerah tercantum pada Tabel 4.2
41
Tabel 4.2 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Perangkat Daerah
Tahun 2017-2022
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Keterkaitan
Misi
1 2 3 4 5
42
1. Terwujudnya Kondusivitas Daerah
1. Meningkatnya ketentraman dan keamanan masyarakat
1. Peningkatan pengetahuan dan partisipasi masyarakat mengenai deteksi dini dan pencegahan dini melalui koordinasi dan sinergitas antar instansi serta operasional Kominda
1. Menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat dengan penguatan kelembagaan Kominda, FKDM dan Tim terpadu penanganan konflik sosial.
- Dengan Misi 1 yaitu Mewujudkan Tata Kehidupan masy yang Tertib, Aman dan Demokratis dan Tujuan 1 (Meningkatnya Kondusifitas Daerah)
2. Peningkakan
pemahaman masyarakat terutama kalangan pelajar tentang bahaya penyalahgunaan Narkoba melalui kegiatan
penyuluhan dan sosialisasi
2.Pencegahan penyalahgunaan dan peredaran
gelap narkoba di masyarakat khususnya kalangan pelajar siswa SMP/ SMU
3. Peningkatan pemahaman wawasan kebangsaan melalui pembinaan, sosialisasi,
pendidikan dan pelatihan secara berkala
3. Meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan yang diprioritaskan
kepada generasi muda, ormas/ LSM
4. Peningkatan tole-ransi beragama melalui pembinaan secara berkala dan penguatan kelembagaan FKUB
4. Meningkatkan toleransi dan kerukunan beragama di masyarakat
5. Peningkatan pema-haman ormas/ LSM untuk mendaftar-kan/ melaporkan keberadaanya melalui kegiatan pembinaan/ sosialisasi
5. Meningkatkan jumlah ormas/ LSM yang tercatat, dengan fokus kepada ormas/ LSM yang belum ber SKT
1 2 3 4 5
43
2. Terwujudnya kualitas kehidupan Politik yang demokratis
2. Meningkatnya Partisipasi Masyarakat dalam kegiatan Politik
2.Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemilu melalui pendidikan politik.
2. Meningkatkan pendidikan politik masyarakat difokuskan pada pemilih pemula, pekerja sektor informal, penyandang disabilitas dan perempuan
2. Dengan Misi 1 Tujuan 3 (Meningkatnya kehidupan masy thdp nilai-2 kehidu pan bermasya rakat dan berdemokrasi.
3. Terwujudnya
kualitas
pelayanan
publik di
Bidang Kesatuan
Bangsa dan
Politik
3.
Meningkatnya
efektivitas dan
transparasi
layanan publik di Bidang
Kesatuan
Bangsa dan
Politik
3. Peningkatan kuali-tas pelayanan publik melalui Survey Kepuasaan Masyarakat
3. Pemenuhan sarana prasarana yang mendukung pelayanan kepada masyarakat.
3. Dengan
Misi 2 Tujuan
3
(Mewujudkan
kualitas penye-
lenggaraan
pemerintah
ber-dasarkan
Tata kelola
Pemerintahan yang baik.
4.
Terwujudnya
kualitas
penyelengga-
raan peme-
rintahan di
Bidang
Kesatuan
Bangsa dan
Politik
4.
Meningkatnya
kinerja
penyelenggaraa
n
pemerintahan
Bidang
Kesatuan
Bangsa dan
Politik
4.Peningkatan
Kinerja Bidang
Kesatuan Bangsa
melalui Penca-
paian Nilai Sakip
dengan penyusu-
nan Perencanaan
dan Pelaporan
yang konsisten
berdasarkan
RPJMD dan
Renstra
4. Meningkatkan
kualitas
penyusunan
Perencanaan
dan pelaporan
yang semakin
akuntabel.
4. Dengan
Misi 2 Tujuan
3
(Mewujudkan
kualitas
penye-
lenggaraan
pemerintah
ber-dasarkan
Tata kelola
Pemerintaha
n yang baik.
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh OPD sebagai wujud pengimplementasian strategi dan
44
kebijakan yang ditetapkan. Merujuk pada Visi misi Bupati Banjarnegara Tahun 2017-2022 serta Program Unggulan, telah dipetakan dalam 8 (delapan) program prioritas antara lain infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pemerintahan,
pertanian, pariwisata, perekonomiandan sosial.
Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengampu Urusan
Pemerintahan di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik serta ketentuan pada Bab. VI KETENTUAN LAIN-LAIN pada Pasal 10 terdiri dari LPasal 3 ayat (1) Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Untuk melaksanakan urusan tersebut Kabupaten Banjarnegara menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah.
Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 1216 Tahun 2011 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi seta Tata Kerja Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara mengatur peran Kab. Banjarnegara dalam melaksanakan Tugas dan fungsinya melalui program-program
pembangunan, dengan pengelompokan sebagai berikut:
· Uraian Nama program dan Kegiatan Renstra Tahun 2017-2022
1. Program Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
b. Penyediaan jasa administrasi keuangan
c. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
d. Penyediaan bahan logistik kantor
e. Penyediaan jasa administrasi perkantoran
2. Program Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Pengadaan perlengkapan gedung kantor
b. Pengadaan peralatan gedung kantor
c. Pemeliharaan rutin/ berkala Kendaraan Dinas
d. Pemeliharaan rutin/ berkala peralatan gedung kantor
3. Program Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
4. Program Pengemb. Wawasan Kebangsaan
a. Peningkatan Tolerensi dan kerukunan dalam kehidupan beragama
b. Peningkatan Rasa Solidaritas dan Sosial di kalangan masyarakat
c. Peningkatan Masyarakat akan Nilai-nilai luhur budaya
d. Peningkatan Bela Negara
e. Monitoring dan Pemantauan Kegiatan orang asing, Survey/Penelitian
5. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
a. Peningkatan Pemahaman Ideologi Negara
b. Fasilitasi Ormas, LSM dan Parpol sistem keamanan penyimpanan data
6. Program Pemberdayaan Masyarakat untuk menjaga Ketertiban dan Keamanan
a. Pembentukan satuan keamanan lingkungan di masyarakat
b. Penanganan Konflik
45
c. Pemberdayaan Kominda
7. Program Peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (Pekat
a. Penyuluhan pencegahan peredaran/ penggunaan minuman keras dan
narkoba
8. Program Pendidikan Politik Masyarakat
a. Penyuluhan kepada Masyarakat
b. Koordinasi forum-forum diskusi politik
c. Penelitian dan Pemeriksaan Persyaratan Bantuan Parpol
d. Bintek Keuangan Parpol
Secara rinci Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran,
dan Pendanaan Indikatif Perangkat Daerah tercantum pada Tabel 6.1.
46
Tabel 6.1
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Kantor Kesbangpollinmas
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Program dan
Kegiatan
Indikator
Satuan
Kondisi Awal
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kinerja Program
2016
2017
2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
(outcome) dan
Kegiatan
(output)
Target
Rp Targe
t Rp
Target
Rp Targe
t Rp
Target
Rp Targe
t Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Meningkatkan Kondusivitas daerah
Meningkatnya ketentraman dan Keamanan masyarakat
Prosentase berkurang jumlah konflik Sosial dimasyarakat
Pemberdayaan Masyarakat untuk menjaga ketertiban dan Keamanan
Berkurang jumlah potensi Konflik Sosial dimasyarakat
Konflik
3 8 3 428.780
3 428.780
3 428.780
3 438.780
2 438.780
1 2.163.900
Pembentukan Satuan Keamanan Lingkungan di Masyarakat
Jumlah Fasilitasi satuan keamanan lingkungan
Kl 2 2 2 60.000 2 60.000 2 60.000 2 60.000 2 60.000 2 300.000
Penanganan Konflik
Jumlah Dokumen laporan penanganan konflik Sosial
Dok 2 2 1 40.000 1 40.000 1 40.000 1 50.000 1 50.000 1 220.000
Pemberdayaan Kominda
Jumlah dokumen
laporan Gangguan Keamanan
Dok 2 2 2 328.780
2 328.780
2 328.780
2 328.780
2 328.780
2 1.643.900
47
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit
Masyarakat (PEKAT)
Prosentase sekolah yang mendapatkan pembinaan P4GN
% 11 100.000
11 120.000
15 120.000
15 160.000
15 200.000
67 700.000
Penyuluhan pencegahan peredaran/ penggunaan
minuman keras dan narkoba
Jumlah Sekolah yang mendapat Penyuluhan
P4GN
Skl 38 80.000 24 100.000
24 100.000
24 120.000
24 160.000
134 560.000
Jumlah Klpk PKK yang mendapat Penyuluhan P4GN
Klp 4 20.000 4 20.000 4 20.000 4 40.000 4 40.000 20 140.000
Prosentase berkurang jumlah konflik Agama
Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Berkurang jumlah potensi Konflik Agama
Konflik
1 1 1 225.000
1 225.000
1 225.000
1 280.000
1 280.000
5 1.235.000
Kegiatan Peningkatan Toleransi dan Kerukunan Umat Antar Beragama
Jumlah Pokmas yang mendapat pembinaan tentang Kerukunan beragama
Pokmas
40 80.000 40 80.000 40 80.000 40 80.000 200
80.000 200 400.000
48
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kegiatan Peningkatan Rasa Solidaritas dan Ikatan
Sosial dikalangan Masyarakat
Jumlah Pokmas yang mendapat pembinaan tentang
Persaudaraan Kebangsaan
Pokmas
10 25.000 10 25.000 10 25.000 10 40.000 10 40.000 50 155.000
Peningkatan Masyarakat
Akan Nilai-Nilai Luhur Budaya
Jumlah Kelompok/Pegiat Seni dan
Budaya yang mendapat pembinaan Wasbang
Pokmas
1 2 25.000 2 25.000 2 25.000 2 40.000 2 40.000 10 155.000
Peningkatan Bela Negara
Jumlah Masyarakat yang mengikuti pembinaan Bela Negara
orang 300 75.000 300
75.000 300
75.000 300
90.000 300
90.000 1.500
405.000
Monitoring dan Pemantauan Keg. Orang Asing, Survey dan Penelitian
Prosentase Ijin Penelitian yang diterbitkan
% - - 100 20.000 100
20.000 100
20.000 100
30.000 100
30.000 100 120.000
Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Prosentase Peningkatan Jumlah Ormas/LSM yang
diberikan SKT
% 100 100 20 45.000 40 50.000 60 50.000 80 50.000 100
50.000 100 245.000
49
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Fasilitasi Ormas dan LSM
Jumlah Ormas yang difasilitasi
Ormas
100 100 5 45.000 10 50.000 15 50.000 20 50.000 25 50.000 25 245.000
Terwujudnya Kualitas
kehidupan Politik yang demokrati
s
Meningkatnya Partisipasi
Masyarakat dalam kegiatan Politik.
Prosentase partisipas
i Politik dalam Pemilu
Program Pendidikan Politik
Masyarakat
Prosentase partisipasi pemilih
dalam pemilu
% - - 55-60
197.500
70-75
200.000
- 200.000
- 250.000
70-75
350.000
1.197.500
Kegiatan Penyuluhan kepada Masyarakat
Jumlah Pokmas yang mengikuti Pendidikan Politik
Pokmas
4/400
6/700
5/500
150.000
4 140.000
4 110.000
4 170.000
4 220.000
20 790.000
Kegiatan Koordinasi Forum -forum diskusi Politik
Jumlah Masyarkat yang mengikuti Diskusi Politik
Or 1/100
1/80
100 25.000 100
35.000 100
35.000 100
50.000 100
50.000 500 195.000
Kegiatan Verifikasi Bantuan Partai Politik
Jumlah Partai Politik yang difasilitasi (mendapat Bantuan)
Partai
9 9 9 22.500 9 25.000 9 25.000 9 30.000 9 30.000 45 132.500
Kegiatan Bintek Keuangan Parpol
Jumlah Pengurus Parpol dan Aparatur yang mengikuti Bintek
Or - 45 - - - 45 30.000 - - 45 50.000 90 80.000
50
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Terwujudny
a kualitas
pelayanan
publik di
Bidang
Kesatuan
Bangsa dan
Politik
Meningkatny
a efektivitas
dan
transparasi
layanan
publik di
Bidang
Kesatuan
Bangsa dan
Politik
Survey Kepuasaan Masyarakat
Program pelayanan adminsitrasi perkantoran
Nilai SKM Angka
85,22
310.150
85,23
321.650
85,24
342.650
85,25
363.150 85,26
374.150
85,26
1.711.750
Kegiatan penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
Jumlah
Tagihan Jasa
peralatan
dan
perlengkapan
Kantor yang
terbayar
jasa kanto
r
1 1 1 6.000 1 6.500 1 7.000 1 7.500 1 8.000 5 35.000
Kegiatan penyediaan jasa
administrasi keuangan
Jumlah Jasa
Administrasi
keuangan yg
terpenuhi
org/thn
6 6 6 23.150 6 27.650 6 27.950 6 27.950 6 27.950 30 134.650
Kegiatan penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
Jumlah
Peralatan
Kebersihan
yang
terpenuhi
paket 1 1 1 11.000 3 12.000 3 12.500 3 12.500 3 13.000 13 61.000
51
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kegiatan penyediaan bahan
logistik kantor
Jumlah
bahan
logistik
kantor yang
tersedia
paket 6 6 6 175.000
6 180.000
6 190.000
6 200.000 6 200.000
30 945.000
Kegiatan penyediaan
jasa administrasi perkantoran
Jumlah
Honor PTT
THL yang
terbayar
org/thn
4
4
5
95.000 5
100.000
5
110.000
5
120.000 5
130.000
25
555.000
program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Prosentase
Sarana dan
prasarana
yang
memadai
-
-
73.000
78.000
79.000
84.000
3.085.000
3.399.00
0
Pembangunan gedung kantor
Jumlah
gedung
kantor Yang
dibangun
unit -
-
-
-
-
-
1
3.000.0
00
1 3.000.00
0
Pengadan perlengkapan gedung kantor
Jumlah
Pengadaan
perlengkapan
gedung
kantor
Unit 3
5
5
30.000
4
30.000
4
30.000
4
30.000
4
30.000
20
150.000
Pemeliharaan rutin/
berkala Kend. Dinas
Jumlah Kend Dinas yang
dipelihara
Unit/ thn
8
8
8
30.000
4
35.000
4
35.000
4
40.000
4
40.000
24
180.000
52
Pemeliharaa
n rutin/ berkala perlatan gedung kantor
Jumlah
Peralatan yang terpelihara
jenis 2
4
27
30
13.000
34
13.000
37
14.000
40
14.000
43
15.000
18
4
69.000
Terwujud
nya
kualitas penyeleng
garaan
pemerinta
han di
Bidang Kesatuan
Bangsa
dan Politik
Meningkatn
ya kinerja
penyelenggaraan
pemerintah
an Bidang
Kesatuan
Bangsa dan Politik
Nilai SAKIP
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
Nilai SAKIP Nilai 20.000
B 22.500
B 22.500
B 25.000
B 25.000
B 115.000
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
Jumlah dokumen perencanaan laporan capaian kinerja yg disusun
dok/ thn
7
12
10
20.000
10
22.500
10
22.500
10
25.000
10
25.000
50
115.000
JUMLAH
1.399.430
1.450.430
1.472.730
1.655.730
4.807.730
10.786.050
53
Bab VII
KINERJA BIDANG PENYELENGGARAAN URUSAN BIDANG KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap unit kerja. Indikator kinerja atau indikator keberhasilan untuk setiap jenis pelayanan pada bidang-bidang kewenangan yang diselenggarakan oleh unit organisasi
perangkat daerah dalam bentuk standar pelayanan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kab. Banjarnegara. Penetapan standar pelayanan merupakan cara untuk menjamin dan meningkatkan akuntabilitas pelayanan pemerintah
daerah kepada masyarakat.
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualikatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja harus merupakan sesuatau yang akan dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkatan
kinerja baik dalam tahap perencanaan (ex ente), tahap pelaksanaan (on going), maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi (ex post)
Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan suatu instrumen pertanggungjawaban yang terdiri dari berbagai indikator dan mekanisme kegiatan pengukuran,penilaian dan pelaporan kinerja secara
menyeluruh dan terpadu untuk memenuhi kewajiban pemerintah dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas,
fungsi dan misi organisasi.
Pada sektor publik seperti entitas pemerintah sistem akuntabilitas kinerja menghadapi masalah berupa sulitnya mengukur kinerja dan menentukan
indikator kinerja yang tepat. Problematik tersebut timbul karena sektor publik memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan sektor bisnis, terutama
menyangkut output, outcome dan tujuan utama entitas. Output entitas pemerintahan sebagian besar berupa jasa pelayanan publik yang sulit diukur kuantitas maupun kualitasnya.
Indikator Kinerja Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kab. Banjarnegara Tahun 2017- 2022 adalah indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai
Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara dalam 5 (lima) tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD
Kabupaten Banjarnegara. Indikator kinerja ini juga berhubungan dengan arah kebijakan dan kebijakan umum dalam RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 yang diamanatkan secara khusus kepada Kantor Kesbangpollinmas
Kab. Banjarnegara.
Tabel dibawah ini akan menyajikan indikator kinerja yang mengacu pada tujuan
dan sasaran RPJMD.
54
Tabel 7.1
Indikator Kinerja Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Tahun 2017-2022
NO Indikator Satuan
Kondisi
Awal Target Capaian Setiap Tahun
Target
Akhir
RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1
.
Prosentase
penurunan konflik
masyarakat
% 200 167 100 0 -17 0 -20 -20
2
.
Prosentase
penurunan konflik
Agama
% 0 0 0 0 0 0 0 0
3
.
Prosentase
partisipasi Pemilih
dalam Pemilu
%
Pileg
72,5
Pilpres
70,1,
Pilgu
b
55,73
Pilbub
70,
Pilgub
55-60
Pileg
70-75
Pilpre
s 70-
75
0 0 Pilbu
b
70-75
Pileg
70-75
Pilpres
70-75
Pilgub
55-60
Pilpub
70-75
4
.
Nilai SKM
% 0 85,22 85,23 85,24 85,25 85,26 85,27 85,27
5
.
Nilai SAKIP
Nilai 0 0 B B B B B B
55
BAB VIII
PENUTUP
Untuk memenuhi semua ketentuan normatif peraturan perundangan
mengenai perencanaan nasional dan daerah maka perlu disusun rangkaian
dokumen perencanaan pada Organisasi Perangkat Daerah sebagi berikut :
1. Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah (Renstra KANTOR
KESBANGPOLLINMAS)
Merupakan dokumen perencanaan teknis operasional lima tahunan yang
disusun oleh KANTOR KESBANGPOLLINMAS sesuai dengan tugas pokok
dan fungsinya untuk menjabarkan RPJM Daerah yang memuat tujuan,
sasaran, strategi dan kebijakan pembangunan.
2. Rencana Kerja KANTOR KESBANGPOLLINMAS (Renja KANTOR
KESBANGPOLLINMAS)
Perencanaan pembangunan tahunan Satuan Kerja merupakan Dokumen
Perangkat Daerah yang disusun dengan berpedoman pada Renstra
KANTOR KESBANGPOLLINMAS, dengan kata lain Renja KANTOR
KESBANGPOLLINMAS merupakan penjabaran dari Renstra KANTOR
KESBANGPOLLINMAS.
Renstra KANTOR KESBANGPOLLINMAS selain sebagai pedoman dan
penentu arah kebijakan lima tahunan, juga berguna sebagai dasar evaluasi
terhadap pelaksanaan program dan kegiatan KANTOR KESBANGPOLLINMAS.
Untuk menilai tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, diperlukan kerangka
pengukuran kinerja yang didukung oleh tersedianya data kinerja yang akurat,
lengkap, tepat waktu dan konsisten serta indikator sasaran yang realistis dan
akuntabel. Sebagai bahan evaluasi terhadap tingkat keberhasilan pelaksanaan
kegiatan dengan membandingkan antara :
1. Kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan;
2. Kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya;
3. Kinerja nyata dengan kinerja standar pelayanan yang telah ditetapkan.
Keberhasilan pelaksanaan program-program dan kegiatan KANTOR
KESBANGPOLLINMAS lima tahun ke depan sebagaimana telah diuraikan di
depan, sangat ditentukan oleh kemauan kuat (good will) dan ketetapan hati
(komitmen) dari semua pemangku kepentingan (stake holder) pembangunan serta
adanya dukungan dana yang mencukupi.
Diharapkan seluruh aparatur di Sekretariat dan bidang-bidang pada
Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Banjarnegara dapat menjalin koordinasi
dan kerjasama yang baik, sehingga tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
dalam Renstra ini dapat tercapai.
Apabila terjadi perubahan kebijakan pembangunan di tingkat nasional
dan atau daerah, maka dapat dilakukan perubahan Renstra Badan Kepegawaian
Daerah Kabupaten Banjarnegara sesuai dengan kaidah dan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.tersebut tidak terlepas dari peran aparat Kesbangpollinmas
dan aparat terkait (Kominda, FKDM, FKUB, FPBI) serta dukungan dan partisipasi masyarakat di Kabupaten
Banjarnegara yang telah menunjukkan kepekaannya dengan melakukan deteksi dini dan cegah dini terhadap
ancaman gangguan keamanan yang muncul untuk ikut membantu meredam terjadinya konflik agar tidak
sampai meluas sehingga stabilitas keamanan di Kabupaten Banjarnegara tetap terus terjaga.
1
VII. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH BADAN
DAERAH VII.C. BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perencanaan menjadi sesuatu yang absolut ketika dikaitkan
dengan pencapaian Visi. Keakuratan dalam penentuan parameter yang sangat strategis untuk dilakukan, mengingat perencanaan
adalah pijakan awal dalam keseluruhan proses tata kelola.
Rencana Strategis BPBD Kabupaten Banjarnegara yang
selanjutnya disingkat dengan Renstra adalah dokumen perencanaan Kantor BPBD Kabupaten Banjarnegara untuk periode 5 (lima) tahun. Rencana strategis disusun sebagai penjabaran atas Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Renstra Badan Penanggulangan Becana Daerah Kabupaten Kab. Banjarnegara
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 memuat yang berisi tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi perangkat daerah berpedoman pada
RPJMD dan bersifat indikatif dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan wajib sesuai tugas dan fungsi BPBD Kabupaten
Banjarnegara.
Rencana Strategis BPBD Kabupaten Banjarnegara mempunyai fungsi
sebagai berikut:
1. Sebagai bahan acuan dan pedoman penyusunan Rencana Kerja
Tahunan; 2. Sebagai bahan dasar penilaian kinerja; 3. Sebagai bahan acuan penyusunan LKjIP Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kab. Banjarnegara; 4. Sebagai bahan evaluasi yang penting agar pembangunan dapat
berjalan secara lebih sistematis, komprehensif dan tetap fokus pada pemecahan masalah-masalah mendasar yang dihadapi BPBD Kabupaten Banjarnegara khususnya di bidang
Penanggulangan bencana.
2
Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Banjarnegara merupakan bagian dari Rencana Pemerintah Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banjarnegara yang bersifat jangka
pendek dan menengah namun tetap diletakkan pada jangkauan jangka panjang, dan mengacu kepada visi misi Bupati Banjarnegara. Sehingga rumusan visi, misi dan arah kebijakan pembangunan
bidang Kebencanaan Kabupaten Banjarnegara untuk dua tahun mendatang dapat bersinergi dengan arah pembangunan Kepala
Daerah terpilih.
Proses penyusunan dan penetapan Renstra BPBD Kabupaten
Banjarnegara dilaksanakan dengan mengacu pada mekanisme perencanaan pembangunan di daerah, sebagaimana dijabarkan dalam PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta diatur kemudian dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah. Tahapan tersebut antara lain : (1) Persiapan Penyusunan Renstra; (2) Penyusunan rancangan Renstra;
(3) Penyusunan Rancangan Akhir Renstra; dan (4) Penetapan Renstra.
Renstra BPBD Kabupaten Banjarnegara merupakan bentuk
upaya mengelola dan mengembangkan potensi sumber daya daerah
untuk mengatasi berbagai tantangan permasalahan yang ada dalam mewujudkan pembangunan di Banjarnegara. Dalam rangka
melaksanakan Pembangunan Berkelanjutan dibutuhkan SDM/Aparatur yang memiliki kompetensi, integritas dan profesionalitas dalam menyelenggarakan pemerintahan dan
melaksanakan pembangunan melalui tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu OPD yang berfungsi untuk melaksanakan urusan pemerintah daerah dibidang Penanggulangan bencana.
3
Analisis Gambaran pelayanan
SKPD
Perumusan Isu-isu
strategis berdasarkan
tusi
Perumusan Strategi dan
kebijakan
Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran dan pendanaan
indikatif berdasarkan
rencana program prioritas RPJMD
Pengolahan data dan informasi
Perumusan visi dan misi
SKPD
Perumusan Tujuan
Perumusan sasaran
Rancangan Renstra-SKPD
· Pendahuluan· Gambaran pelayanan SKPD· isu-isu strategis berdasarkan
tugas pokok dan fungsi· visi, misi, tujuan dan sasaran,
strategi dan kebijakan · rencana program, kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif
· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
Perumusan indikator kinerja
SKPD yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD
SPM
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Penelaahan RTRW
Rancangan Renstra-SKPD
Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD
kepada Bappeda
Penelaahan KLHS
Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/
Kota
Renstra-KLdan Renstra
SKPD Provinsi
Tahapan penyusunan rancangan Renstra Perangkat Daerah
Kab/Kota Kabupaten Banjarnegara dapat digambarkan dalam bagan alir sebagai berikut :
Keterkaitan Renstra BPBD Kabupaten Banjarnegara dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah Provinsi, dan
dengan Renja perangkat daerah, Penyusunan Renstra mengacu pada tugas dan fungsi perangkat daerah sesuai dengan Peraturan Daerah tentang Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara, Peraturan
Bupati Banjarnegara tentang Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah, RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022, dan
memperhatikan Renstra Kementerian/Lembaga tahun 2015-2019, Renstra Perangkat Daerah Provinsi, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011-2031, dan Hasil Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022. Renstra Perangkat Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah yang disusun
setiap tahun selama kurun waktu tahun 2017-2021. Selain itu Renstra BPBD Kabupaten Banjarnegara menjadi
acuan dalam pengendalian dan evaluasi pembangunan pada Perangkat Daerah, baik evaluasi Renstra maupun evaluasi Renja BPBD Kabupaten Banjarnegara.
4
1.2 Landasan Hukum
Landasan Hukum dalam penyusunan Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara adalah
sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 6. Undang Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penyelengaraan
Penanggulangan Bencana;
7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5587), sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan
Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah,
5
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 16. Pereturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4833); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123);
19. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB); 20. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 3);
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman 22. Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 310); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 tentang
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD);
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata cara Perencanaan, Pengendalian, evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah serta Tata cara Perubahan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.
24. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pedoman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD);
25. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Nomor 1 Tahun 2012 tantang Pedoman Pembentukan Desa Tangguh Bencana(Destana);
26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9);
27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009–2029 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2010 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 28);
6
28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 65);
29. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 Nomor 3
Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 114);
30. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 11 Tahun 2011 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 Nomor 1 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor
145); 31. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 3 Tahun 2011 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja BPBD Kabupaten Banjarnegara; 32. Peraturan Daerah Nomor 893 Tahun 2011 tentang Penjabaran
Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja pada Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara; 33. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 10);
34. Peraturan Daerah Nomor 32 Tahun 2017 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara adalah
menyediakan dokumen perencanaan perangkat daerah untuk kurun waktu Tahun 2017 – 2022 yang mencakup gambaran kinerja, permasalahan, isu strategis tujuan, sasaran, strategi, kebijakan,
program dan kegiatan perangkat daerah sebagai penjabaran dari RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 sesuai dengan
tugas dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara.
Tujuan penyusunan Renstra Badan Penanggulangan Bencana
Daerah adalah : 1) Memberikan arahan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program
dan kegiatan pembangunan selama kurun waktu tahun 2017-
2022 dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPBD Kabupaten Banjarnegara dalam mendukung Visi dan Misi Bupati
Banjarnegara. 2) Menyediakan tolok ukur kinerja pelaksanaan program dan
kegiatan BPBD Kabupaten Banjarnegara untuk kurun waktu
tahun 2017-2022 dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai dasar dalam melakukan pengendalian dan evaluasi kinerja perangkat daerah.
3) Memberikan pedoman bagi seluruh aparatur BPBD Kabupaten Banjarnegara dalam menyusun Rencana kerja (Renja) BPBD
Kabupaten Banjarnegara yang merupakan dokumen perencanaan perangkat daerah tahunan dalam kurun waktu 2017-2022.
1.4 Sistematika Penulisan Dokumen Renstra Perangkat Daerah Badan Penanggulangan
7
Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara disusun dengan
sistematika penyajian sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, sistematika penulisan Rencana
Strategis BPBD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022.
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH Bab ini memuat tentang informasi tentang peran BPBD dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, ulasan
tentang tugas, fungsi, dan struktur organisasi, sumber daya yang dimiliki, capaian penting yang telah dihasilkan periode sebelumnya, analisa mengenai
hambatan utama yang perlu diatasi melalui penyusunan Renstra.
BAB III : PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
Bab ini berisi tentang identifikasi permasalahan
berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan BPBD Kabupaten. Banjarnegara, telaahan Renstra
Kementerian/lembaga, telaahan Renstra perangkat daerah Provinsi, telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS), dan Penentuan Isu-isu Strategis. BAB IV : TUJUAN DAN SASARAN
Bab ini berisi tentang tujuan dan sasaran jangka
menengah, strategi dan kebijakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Banjarnegara. BAB V : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab ini berisi tentang tujuan dan sasaran jangka
menengah, strategi dan kebijakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Banjarnegara. BAB VI : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA
PENDANAAN
Bab ini berisi tentang rencana perogram dan kegiatan dan pendanaan indikatif Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara.
BAB VII : INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Bab ini berisi tentang indikator kinerja BPBD Kabupaten Banjarnegara mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun
2017-2022. PENUTUP
Bab ini berisi tentang pedoman transisi dan kaidah
pelaksanaan Renstra BPBD Kabupaten Banjarnegara. LAMPIRAN
8
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN BPBD
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi BPBD Kabupaten Banjarnegara. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tatakerja Lembaga
Teknis Daerah Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008 Nomor 17 seri D Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 109),
sedangkan berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Pemerintah Kabupaten Banjarnegara telah menindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 10) merupakan hasil penataan SOTK baru) dimana BPBD tertuang pada Bab. VI KETENTUAN LAIN-LAIN pada Pasal 117 terdiri dari :
1) Ketentuan mengenai Perangkat Daerah yang menyelenggarakan sub urusan bencana diatur sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan mengenai penanggulangan bencana. 2) Peraturan Daerah mengenai pembentuakn fungsi, tugas,
struktur organisasi dan tata kerja perangkat daerah yang
menyelenggarakan sub urusan bencana ditetapkan dengan berpedoman pada peraturan Menteri.
3) Anggaran penyelenggara Urusan Pemerintahan di Bidang
Kebencanaan sebagaimana dimaksud pada pasal 117 dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
sampai dengan peraturan perundang-undangan mengenai pelaksanaan Urusan Pemerintahan Umum diundangkan.
Berdasarkan ketentuan tersebut diatas Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara masih merupakan sebuah lembaga eselon III dan Pelaksanaan Tupoksi masih mengacu atau
berpedoman pada Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 893 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan tata kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Banjarnegara. Berdasarkan Peraturan Daerah dimaksud, BPBD Kabupaten Banjarnegara mempunyai tugas:
a. Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana,
penanganan darurat, rehabilitasi, serta rekonstruksi secara adil dan merata.
b. Menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan
penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang undangan.
c. Menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta rawan
bencana. d. Menyusun dan menetapka prosedur tetap (Protap) penanganan
bencana. e. Melaksanakan penyelenggaraan penanggulangan bencana f. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada
Bupati sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana.
9
g. Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang
h. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Kabupaten Banjarnegara, Anggaran Propinsi Jawa Tengah, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan dari pihak lain.
i. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang undangan.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, BPBD memiliki fungsi sebagai berikut: a. Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana
dan penanganan pengungsi dengan bertindak cepat, dan tepat, efektif dan efisien.
b. Pengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan penanggulangan
bencana secara terencana,terpadu, dan menyeluruh. BPBD Kabupaten Banjarnegara dipimpin oleh Kepala BPBD yang
secara ex-officio dijabat oleh Sekretaris Daerah Untuk melaksanakan tugas sehari hari ditunjuk Kepala Pelaksana yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati.
Kepala Pelaksana mempunyai tugas melaksanakan upaya penanggulangan bencana secara terintegrasi yang meliputi pra
bencana, saat tanggap darurat, dan pasca bencana. Kepala Pelaksana mempunyai fungsi koordinasi, komando, dan pelaksana dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana pada wilayahnya. Dalam
menjalankan tugasnya Kepala Pelaksana membawahi: 1. Sekretariat 2. Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan
3. Seksi Kedaruratan dan logistik 4. Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi
5. Kelompok Jabatan Fungsional Sekretariat dipimpin oleh Kepala Sekretariat, Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, dan kelompok Jabatan Fungsional dipimpin
oleh seorang Tugas Fungsional Senior sebagai koordinator kelompok, Kepala Sekretariat, Kepala Seksi dan Tenaga Fungsional
bertanggungjawab Kepada Kepala Pelaksana. Uraian tugas dan fungsi masing-masing jabatan sesuai Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 893 Tahun 2011 Tentang Penjabaran
Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara sebagai berikut: Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh seorang Kepala Sekretariat, Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Pelaksana dalam
mengkoordinasikan, merencanakan, membina dan mengendalikan program-program, administrasi, kerjasama dan sumberdaya dibidang penanggulangan bencana meliputi:
a. Pengkoordinasian, sinkronisasi dan integrasi program perencanaan dan perumusan kebijakan dilingkungan BPBD.
b. Pembinaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan, hukum
dan peraturan perundang-undangan, organisasi, tatalaksana peningkatan kapasitas sumberdaya manusia, keuangan,
perlengkapan dan rumah tangga. c. Pembinaan dan pelaksanaan hubungan masyarakat dan
protokol.
d. Fasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi unsur pengarah penanggulangan bencana.
10
e. Pengumpulan data dan informasi kebencanaan di wilayahnya
dan Pengkoordinasian dalam penyusunan laporan penanggulangan bencana.
Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan : Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai tugas membantu Kepala Pelaksana dalam mengkoordinasikan, mengkomando dan
melaksanakan perumusan kebijakan tehnis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang pencegahan, mitigasi dan pemberdayaan
masyarakat pada masa pra bencana serta kesiapsiagaan dalam rangka meminimalkan resiko atas kemungkinan terjadinya bencana meliputi:
a. Perumusan kebijakan dibidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan masyarakat.
b. Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada pra bencana serta
pemberdayaan masyarakat. c. Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada situasi tidak
terjadi bencana meliputi :
1. Perencanaan penanggulangan bencana. 2. Pengurangan resiko bencana
3. Pencegahan 4. Pemanduan dalam perencanaan pembangunan 5. Persyaratan analisis resiko bencana
6. Pelaksanaan dan penegakan rencana Pendidikan dan pelatihan
7. Persyaratan standar tehnis penanggulangan bencana
d. Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada situasi terdapat potensi terjadinya bencana yang meliputi kesiapsiagaan,
peringatan dini dan mitigasi bencana. e. Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi lembaga terkait
dibidang pencegahan, mitigasi dan keiapsiagaan pada pra
bencana serta pemberdayaan masyarakat. f. Pemantauan, evaluasi dan analisa pelaporan tentang
pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada pra bencana serta pemberdayaan masyarakat.
Seksi Kedaruratan dan logistik
Seksi Kedaruratan dan logistik mempunyai tugas membantu Kepala
Pelaksana dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan tehnis penanggulangan bencana pada masa tanggap darurat dan
dukungan logistik, meliputi:
a. Perumusan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi dan dukungan
logistik. b. Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang
penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat,
penanganan pengungsi dan dukungan logistik. c. Komando pelaksanaan penanggulangan bencana pada saat
tanggap darurat meliputi: 1. Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi
kerusakan dan sumber daya.
2. Penetapan status keadaan darurat bencana. 3. Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana.
11
4. Pemenuhan kebutuhan dasar.
5. Perlindungan terhadap kelompok rentan. 6. Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital.
d. Pelaksanaan hubungan kerja di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi, dan dukungan logistik
e. Pemantauan, evaluasi, dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada
saat tanggap darurat, penanganan pengungsi dan dukungan logistik.
Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi mempunyai tugas membantu Kepala Pelaksana dalam mengkoordinasikan, mengkomando dan melaksanakan kebijakan tehnis di bidang rehabilitasi dan
rekonstruksi pada pmasa pasca bencana, meliputi:
a. Perumusan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada
pasca bencana. b. Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang
penanggulangan bencana pada pasca bencana.
c. Penyelenggaraan rehabilitasi pada wilayah pasca bencana melalui kegiatan:
1. Perbaikan lingkungan daerah bencana. 2. Perbaikan prasarana dan sarana umum. 3. Pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat.
4. Pemulihan sosial psikologis. 5. Pelayanan Kesehatan. 6. Rekonsiliasi dan resolusi konflik.
7. Pemulihan sosial ekonomi dan budaya. 8. Pemulihan keamanan dan ketertiban.
9. Pemulihan fungsi pemerintahan. 10. Pemulihan fungsi pelayanan publik.
d. Penyelenggaraan rekonstruksi pada wilayah pasca bencana
melalui kegiatan: 1. Pembangunan kembali sarana dan prasarana.
2. Pembangunan kembali sarana sosial masyaraat. 3. Pembangkitan kembali kehidupan sosial budaya
masyarakat.
4. Penerapan rancang bangun yang tepat dan penggunaan peralatan yang lebih baik serta tahan bencana.
5. Partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasi
kemasyarakatan, dunia usaha dan masyarakat. 6. Peningkatan kondisi sosial, ekonomi dan budaya.
7. Peningkatan fungsi pelayanan publik. 8. Peningkatan pelayanan utama dalam masyarakat.
f. Pelaksanaan hubungan kerja dibidang penanggulangan bencana
pada pasca bencana. g. Pemantauan, evaluasi, dan analisis pelaporan tentang
pelaksanaan kebujakan dibidang penanggulangan bencana pada
pasca bencana.
Kelompok Jabatan Fungsional.
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan
dalam menunjang tugas pokok BPBD.
12
2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah 2.2.1 Sumber Daya Manusia / Pegawai
Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan di BPBD Kabupaten Banjarnegara perlu didukung oleh Sumber Daya Manusia yang ada mulai dari tingkat eselon III
sampai dengan eselon IV serta pejabat fungsional dan jabatan fungsional umum. Sumber daya yang lain adalah berupa asset
yang dikuasai BPBD untuk menunjang operasional kedinasan.
Dalam menjalankan tupoksinya Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara di dukung senyak 33 SDM, terdiri dari 29 SDM dari jenis laki laki dan 4 SDM perempuan dilihat berdasarkan tingkat
pendidikan sebagian besar jumlah pegawai berada pada tingkat pendidikan SMA sebanyak 20 orang dan Sarjana 9
orang. Ketersediaan sumber daya aparatur Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel
berikut: a. Komposisi Pegawai menurut Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Kategori
Jumlah PNS Non PNS
L P J L P J L P J
1 SMP Sederajat 0 0 0 4 0 4 4 0 4
2 SMA Sederajat 6 1 7 13 0 13 12 1 20
3 D3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 S1 6 2 8 0 0 0 6 2 8
5 S2 1 0 1 0 0 0 1 0 1
6 S3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
b. Komposisi Pegawai menurut Pangkat dan Golongan Ruang :
No Golongan Jumlah
L P J
1 Golongan I 0 0 0
2 Golongan II 1 6 7
3. Golongan III 6 2 8
4 Golongan IV 1 0 1
2.2.2 Sarana Prasarana (Aset) Untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi serta
mendukung pelaksanaan kegiatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara memiliki sarana dan prasarana sebagaimana tercantum dalam tabel sebagai
berikut:
13
No Jenis Sarana dan
Prasarana
Kondisi
Jumlah
Kondisi
yang
diharapkan
diakhir
Renstra
Baik Rusak
A Tanah - - - -
B Peralatan dan mesin
1) Mobil 11 - 11
2) Motor 28 2 26
3) Meja pjbt eselon
III 1 - 1
4) Meja kerja pjbt
eselon IV 9 - 9
5) Meja kursi
peg.non
struktural
34 - 34
6) Kursi kerja staf 29 - 29
7) Meja rapat staf 3 - 3
8) Kursi rapat staf 50 - 50
9) Meja telpon 2 - 2
10) Meja kursi tamu 3 - 3
11) Brankas 1 - 1
12) Lemari kayu 3 - 3
13) Lapopp 7 - 7
14) Filling besi/Metal 6 - 6
15) Rak Besi/Metal 17 17
16) Lemari Besi/Metal 11 - 11
17) Personal
Komputer lain2 4 1 3
18) Printer 8 1 7
19) Scaner 1 - 1
20) Lemari kaca 1 - 1
21) PC Unit 5 - 5
22) Alat pemadam
portable 3 - 3
23) Telfon/faxs 1 - 1
24) AC Unit 6 - 6
25) Megaphone 1 - 1
26) Mesin absensi 1 - 1
27) Tenda 11 - 11
28) Tangga
aluminium 1 - 1
C Gedung 2 - 2
Uraian analisis kondisi sarana dan prasarana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara secara kualitas sudah cukup memadai, dari tabel diatas dapat
digambarkan bahwa dari seluruh sarana dan prasarana yang ada, 100 % merupakan asset dalam kondisi yang baik, karena
aset yang rusak telah dihapus. jika dilihat dari sisi kuantitas maka sarpras BPBD Kab. Banjarnegara termasuk lembaga
14
yang memiliki sarana prasarana cukup lengkap yang didanai
dari APBD Kabupaten serta didukung dari bantuan Hibah baik dari BNPB dan BPBD Propinsi Jawa Tengah yang
digunakan dalam rangka penanganan bencana di wilayah Kabupaten Banjarnegara.
2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara
menangani tugas pelayanan kesekretariatan dan 3 (tiga) tugas penanganan kebencanaan yaitu penanganan pra bencana, penanganan tanggap darurat bencana dan penanganan pasca
bencana. Capaian Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara berdasarkan sasaran/target Renstra
Perangkat Daerah periode sebelumnya, menurut untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan Perangkat Daerah
dan/atau indikator lainnya yang telah diratifikasi oleh pemerintah. Untuk lebih jelasnya indikator kinerja BPBD adalah sebagai berikut:
15
Tabel. 2.3.1 Pencapaian Kinerja BPBD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012-2016
No Indikator Kinerja Satuan Target Kinerja Tahun Pencapaian Kinerja Tahun
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
1 Jumlah pemenuhan kebutuhan
pembayaran jasa peralatan dan
perlengkapan kantor
paket
4 3 3 3 3 4 3 3 3 3
2 Jumlah jasa administrasi keuangn yang terbayar
org - 14 14 5 5 - 14 14 5 5
3 Jumlah kebutuhan peralatan dan
perlengkapan kantor yang terpenuhi
paket 1 2 7 2 2 1 2 7 2 2
4 Jumlah kebutuhan bahan logistik kantor
yang teroenuhi
paket 5 8 7 7 8 5 8 7 7 8
5 Jumlah jasa dministrasi perkantoran
(PTT) yang terpenuhi
0rang - - - 15 19 - - - 15 19
6 jumlah gedung yang terbangun
Unit 2 - - 2 2 2 - - 2 2
7 Jumlah kebutuhan pengadaan
perlengkapan gedung kantor
paket 6 6 2 2 2 2 6 2 2 2
8 Jumlah kebutuhan pemeliharaan
rutin/berkala gedung kantor terpenuhi
paket 1 3 1 1 1 1 3 1 1 1
9 jumlah kebutuhan pemeliharaan
rutin/berkala perlengkapan gedung
kantor
paket
5 5 5
4
4 5 5 5
4
4
10
Jumlah aparatur yang telah mengikut
diklat/bintek/pelatihan
orang
40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
11
Jumlah dokumen perencanaan dan
pelaporan yang tersusun
dok 4 4 6 6 6 4 4 6 6 6
12 Jumlah desa siaga bencana yang
terbentuk
desa - - - 5 6
-
-
-
6
6
13 Jumlah kebutuhan logistik korban
bencana yang terpenuhi
paket - 2 2 2 2
-
2 2 2 2
16
No Indikator Kinerja Satuan Target Kinerja Tahun Pencapaian Kinerja Tahun
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
14 Jumlah relawan yang mengikuti bintek
SAR
orang 50 50 20 20 20 50 50 20 20 20
15 Jumlah anggota relawan yang yang telah
dibina dalam penanggulangan bencana
orang 30 50 30 30 30 30 50 30 30 30
16 Jumlah alat resque untuk pertolongan
korban bencana
paket 6 4 2 2 2 6 4 2 2 2
17 Jumlah kecamatan yang dipetakan kec 1 4 1 2 2 1 4 1 2 2
18 Jumlah daerah rawa yang terpantau
dalam upaya mengantisipasi bencana
desa 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
19 Jumlah bangunan penguat lereng yang
terbangun
paket - - 16 - - - - 16 - -
20 Jumlah posko piket untuk sarana
informasi kebencanaan
posko 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17
Dilihat dari Tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara
pada Tahun 2016 relatif telah mencapai keberhasilan, berdasarkan Realisasi Tingkat Capaian Kinerja dari setiap Indikator secara umum menunjukkan Capaian Kinerja dengan kategori baik. Capaian Kinerja
rata-rata mendekati target, ini tidak terlepas dari Pelaksanaan Program/ Kegiatan secara efektif dan efesien dengan berpedoman pada Target dan Progres yang ditetapkan dalam Rencana Kerja
Operasional (RKO) serta berpedoman pada ketentuan yang berlaku. Keberhasilan Sasaran-sasaran Program/Kegiatan secara umum
disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut : a. Ketersediaan SDM Aparatur Pemerintah yang loyal, disiplin
serta memiliki etos kerja yang baik dan bertanggungjawab;
b. Adanya kerjasama yang baik antara BPBD Kabupaten Banjarnegara dengan Unit- unit Kerja terkait sehingga penyelenggaraan kegiatan dapat dilaksanakan dengan hasil
yang optimal; c. Terjalinnya koordinasi dan komunikasi yang baik baik lintas
sektoral di lingkungan BPBD Kabupaten Banjarnegara; d. Sarana dan prasarana yang digunakan untuk melaksanakan
tugas BPBD kondisi baik dan memadai.
Dalam rangka menunjang tugas pokok dan fungsi pelayanan BPBD Kabupaten Banjarnegara, perlu dukungan anggaran untuk
melaksanakan tugas dan fungsi melalui berbagai program dan kegiatan. Dilihat berdasarkan rata-rata pertumbuhannya, program peningkatan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan
tanah memiliki rata-rata pertumbuhan anggaran tertinggi selama lima tahun terakhir yaitu mencapai 46,61%, dari rata-rata target pertumbuhan sebesar 67,08%. Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur termasuk memiliki rata-rata pertumbuhan anggaran terendah, dengan target rata-rata pertumbuhan sebesar
4,43% dan rata-rata realisasi pertumbuhan sebesar 3,93%. Target dan realisasi anggaran berdasarkan masing-masing program di BPBD Kabupaten Banjarnegara selama tahun 2012-2016
disampaikan melalui tabel berikut :
18
Tabel. 2.3.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupeten Banjarnegara
No Program
Target Anggaran (dalam ribuan) Realisasi Anggaran (dalam ribuan) Rasio Target dan Realisasi
(dalam ribuan)
Rata-Rata Pertu
mbuhan
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 Tar
get
Re
alisasi
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
115.120 256.140 260.000 452.620 641.652 890.052,4 170.696,1 221.442,4 342.748,7 557.045 77 79,5 85 75,73
87
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
485.180 1.685.180
336.000 311.380 576.098 457.933 302.835,3 290.723 250.020,6 558.023.8 94 65,8 86 80,29 97
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
40.000 20.000 75.000 75.000 85.000 23.315 8.145 73.766 69.416 84.534 58,29 41 92,55 99
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan Keuangan
- 10.000 20.000 10.580 11.000 - 7.749 10.839 10.580 11.000 - 77 54 100 95
5. Program Pencegahan
dini dan penanggulangan bencana
150.000 350.000 369.000 405.000 542.500 111.447,6 220.336,2 335.050 3.287 519.553,4 74.30 63 91 86,41 96
6. Program Penanganan pascabencana
- - - 262.328 30.000 - - - 7.110,4 23.721,3 - - - 50,27 79
19
No Program
Target Anggaran (dalam ribuan) Realisasi Anggaran (dalam ribuan) Rasio Target dan Realisasi (dalam
ribuan)
Rata-Rata Pertumbuh
an
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 Target
Realisasi
7. Program Kesiapsiagaan
255.000 195.000 220.000 17.306,2 239.702,5 247.937,8 184.302 186.540 163.607 227.428 97 94,5 84,7 82,04 95
8. Program Tanggap darurat
30.000 50.000 61.000 60.000 75.000 7.931,9 28.521,7 60.550 57.900 73.600 95 82,8 99 96,50 97
9. Program Mitigasi Bencana Geologi
490.000 475.000 2.240.000 241.500 250.297,5 120.748,5 447.849,4 2.115.229,8 225.684,3 224.629,5 42,6 94 94 93,45 90
10. Penanganan daerah rawan bencana
- 50.000 - - - - 47.115,9 - - 94 - - -
20
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah
Tantangan Penanggulangan Bencana merupakan isu internasional sejalan dengan isu pengelolaan lingungkungan serta penyelenggaraan
penanggulangan bencana menjadi perhatian banyak kalangan, terutama pada saat darurat. Sementara itu paradigma yang dianut dan dijadikan pengarusutamaan adalah pengurangan risiko
bencana sehingga kegiatan penanggulangan bencana dilakukan sejak dini, sejak tidak ada bencana, dengan harapan jika terjadi
bencana maka dampak negatif akan sangat kecil baik kerugian, kerusakan harta dan infrastruktur maupun korban jiwa manusia. Meningkatnya intensitas dan frekwensi bencana di Banjarnegara
perlu dipersiapakan aparat yang tanggap dan tangguh dalam menghadapi bencana. Sebagai salah satu bentuk kesiapan Pemerintah Kabupaten Banjarnegra dalam penanggulangan
bencana adalah menyusun dokumen rencana PB pada semua jenis bencana dan disosialisasikan kepada seluruh pemangku
kepentingan PB. Pelaksanaan dan sinergi program dan kegiatan PB antar pemangku kepentingan harus didorong secara aktif agar dapat memberikan
manfaat seuas luasnya kepada masyarakat. Beberapa hal yang menjadi tantangan bagi BPBD Kabupaten
Banjarnegara dalam penyelenggaraan Penanggulangan bencana di Banjarnegara adalah: a. Meningkatnya lembaga BPBD dari Type B ke Type A dengan
berbagai pertimbangan anatara lain: kapasitas kebencanaannya di wilayah Kabupaten Banjarnegara cukup tinggi, sehinga sering terjadinya bencana, personil yang sangat
minim tidak sebanding dengan seringnya kejadian bencana yang ditangani serta terbatasnya anggaran yang dialokasikan.
b. Menurut Kajian Badan Geologi Bandung, bahwa kawasan wilayah bencana di Banjarnegara memiliki kerentanan bencana dengan risiko sedang dan tinggi, antara lain, tanah longsor,
angin kencang, banjir, gempa bumi, kekeringan dan gas beracun, kecuali Tsunami karena memang tidk memiliki laut.
c. Penanggulangan bencana merupakan urusan bersama antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, namun dalam kenyataannya perhatian masyarakat untuk penanggulangan
bencana lebih condong kepada pemerintah. d. Penanggulangan bencana belum menjadi prioritas utama
meskipun dianggap sebagai urusan yang penting dalam
pembangunan. Paradigma pengurangan risiko bencana belum sepenuhnya menjadi arus utama bagi para pemangku
kepentingan sehingga keberadaan dan kinerja BPBD baru diperhatikan manakala terjadi bencana.
e. Sumberdaya manusia di BPBD Kabupaten Banjarnegara sangat
terbatas dan tidak ada penambahan jumlah pegawai secara signifikan, kompetensi pegawai yang ada belum sebanding
dengan cakupan kinerja penyelenggaraan PB yang sangat luas. f. Penganggaran dalam kebencanaan masih mengikuti prosedur
normatif, sebagaimana penganggaran rutin padahal untuk
kebencanaan diperlukan terobosan dan lebih persuasif
21
terutama untuk kondisi darurat ataupun memerlukan pendanaan khusus, segera/mendesak.
g. Partisipasi masyarakat sudah cukup tinggi namun masih belum ada standarisasi terutama untuk relawan.
h. Parsisipasi dunia usaha melalui dana CSR masih belum
terkelola untuk penanggulangan bencana secara menyeluruh dan komprehensif terutama untuk pra dan pasca bencana. Bantuan dunia usaha lebih banyak dialokasikan untuk
tanggap darurat. Peluang
Sejak diterbitkannya UU No 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan bencana dan dibentuknya BNPB ditingkat pusat dan BPBD Propinsi dan Kab/Kota maka tugas pokok dan fungsi penanggulangan bencana di Banjarnegara secara otomatis melekat
pada BPBD Kabupaten Banjarnegara, sejalan dengan hal tersebut Pemerintah Kabupaten Banjarnegara menindaklanjuti dengan
membentuk BPBD melalui Peraturan Daerah No 3 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tatakerja BPBD Kabupaten Banjarnegara.
Dengan dibentuknya BPBD Kabupaten Banjarnegara maka tugas pokok dan fungsi kebencanaan yang sebelumnya melekat pada Bagian Kesra Setda dan SKPD lain Tingkat Kabupaten Banjarnegara
bergeser menjadi tugas pokok dan fungsi BPBD Kabupaten Banjarnegara, Pergeseran tersebut tidak hanya bergeser normatif
belaka, namun telah diikuti dengan pengalihan beberapa asset PB dan anggaran PB secara otomatis.
Peran BPBD Kabupaten Banjarnegara dalam penanggulangan bencana tidak secara serta merta mengambil alih pekerjaan tehnis dari SKPD lain dalam penanggulangan bencananya.sesuai dengan
Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 893 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja pada BPBD
Kabupaten Banjarnegara. BPBD mempunyai 3 (tiga) fungsi utama PB yaitu Pelaksana, Koordinasi dan Komando.
a. Sebagai Pelaksana BPBD Kabupten Banjarnegara memiliki peran untuk memberikan perlindungan masyarakat melalui upaya penanggulangan dan pengurangan risiko bencana baik
pra, saat, maupun pasca bencana. b. BPBD berfungsi sebagai leading sektor dan mengkoodinasikan
dengan SKPD tehnis, BPBD mengkoordinasikan seluruh penyelengaraan penangulangan bencana secara efektif baik pra, saat maupun pasca bencana, sehingga saling menunjang
antara pembangunan fisik/Infrastruktur dan aman berdasarkan aspek kebencanaan.
c. Fungsi Komando melekat pada BPBD untuk memberikan komando kepada para pemangku kepentingan untuk memobilisai sumberdaya untuk PB, terutama pada sat darurat
bencana. Dengan peran sebagai Incider comander, BPBD memberikan komando untuk melakukan evakuasi, penyelamatan dan pada saat
yang bersamaan SKPD tehnis melakukan perbaikan dan rehabilitasi dan rekonstruksi sarana dan prasarana penting dan vital dengan
segera. Sebagai urusan bersama, penanggulangan bencana mempunyai beberapa peluang untuk menjadi prgram yang penting
22
dan prioritas. Dalam sistem penanggulangan bencana yang dibangun secara nasional terdapat 5 (lima) unsur yang perlu
dibenahi dan menjadi perhatian yaitu: a. Legislasi
Ditingkat pusat dilakukan atas dasar Undang-undang dan
petunjukan teknis terkait penanggulangan bencana masih cukup minim, sehingga dapat mengacu pada peraturan ditingkat pusat, upaya yang dilakukan pada prioritas di Jawa
Tengah adalah penyusunan lembaga BPBD dengan perda untuk penanggulangan bencana.
b. Perencanaan Perencanaan dalam penanggulangan bencana dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
1) Perencanaan untuk semua jenis bencana, yaitu rencana penanggulangan bencana (RPB) yang kemudian didiskripsikan menjadi rencana aksi.
2) Perencanaan untuk untuk 1 (satu) jenis bencana yaitu: a) Rencana mitigasi: disusun pada tahap pra bencana
tanpa potensi bencana, satu jenis bencana, upaya mitigasi (struktural dan non struktural, siapa yang melakukan apa dan anggaran).
b) Rencana kontijensi disusun pada tahap pra bencana dengan potensi bencana, satu jenis bencana, gunakan
skenario kejadian yang paling mungkin, siapa melakukan apa, anggaran, dokumen komitmen antar stakeholder.
c) Pada saat darurat, rencana kontijensi diaktifasi menjadi rencana operasi sesuai dengan kondisi lapangan.
d) Rencana pemulihan: pasca bencana, dasar wilayah
terdampak, apa saja yang dipulihkan, siapa melakukan apa, anggaran.
c. Kelembagaan Kelembagaan PB dapat dibedakan atas kelembagaan formal (BNPB, BPBD dan lembagaan non formal)
Kelembagaan non formal dapat dibagi sebagai berikut: 1) Di tingkat nasional yaitu Platform Nasional PRB disingkat
Planas PRB yang tediri dari forum masyarakat sipil, lembaga usaha, pemerintah, perguruan tinggi, media dan lembaga internasional.
2) Ditingkat propinsi dan Kab/Kota yaitu Planas adalah form PRB disingkat Platform PRB Kab/Kota misal: perguruan tinggi yang ada di propinsi atau Kab/Kota.
3) Untuk bencana yang sangat spesifik ada kelembagaan non formal yang disebut platform tematik(per satu jenis
ancaman) contoh: dalam rangka menanggulangi erupsi G.Merapi, dst.
d. Pengembangan kapasitas
Pengembangan kapasitas secara efektif akan terjadi bila 3 (tiga) sub sistem dalam sistem penanggulangan bencana dijalankan
dengan baik yang diharapkan sesuai dengan kapasitas pada HFA (Hyogo Framework for Action) yang secara umum dikelompokan sebagai berikut:
1) Kelembagaan formal dan non formal.
23
2) Sumberdaya manusia termasuk aparat, masyarakat terlatih, relawan dsb.
3) IPTEK penguasaan iptek didaerah, penerapan iptek untuk pembangunan rumah tahan gempabumi, sistem peringatan dini.
4) Meningkatkan kapasitas koordinasi, komando dan pelaksanaan PB termasuk pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan.
e. Pendanaan Pendanaan dalam PB dikelompokan dalam 2 (dua) kategori
yaitu: 1) Pendanaan dari Pemerintah
Mendasarkan pada peruntukannya, pendanaan tersebut
dibedakan menjadi 3 ( tiga) yaitu: a. Kegiatan rutin dan operasional untuk pengurangan
risiko bencana digunakan dana DIPA (dana
dekonsentrasi, tugas pembantuan) termasuk Dana Alokasi Khusus.
b. Kegiatan penanganan kesiapsiagaan dengan dana kontijensi
c. Dana Siap Pakai (DSP)/ON CALL.
Untuk bantuan bencana pada saat terjadi bencana digunakan yang penggunaanya dengan kemudahan akses,
Dana Siap Pakai dilaksanakan untuk penanganan dan siaga darurat bencana sebagai contoh: DSP siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor.
Kegitan pemulihan (rehabilitasi dan rekonstruksi) pasca bencana dengan dan bantuan sosial berpola hibah, digunakan untuk mengembalikan dan memperbaiki fungsi
sarana dan prasarana yang rusak akibat bencana, prinsip rehabilitasi dan rekonstruksi untuk membangun dengan
lebih baik dan aman (build back better and safer) 2) Pendanaan dari masyarakat, merupakan dana yang
dikumpulkan oleh masyarakat, baik organisasi
masyarakat, perguruan tinggi, media massa, maupun masyarakat internasional.
24
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU - ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
BPBD Kabupaten Banjarnegara
Permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh perangkat daerah dalam pelaksanaan tugas dan fungsi adalah sebagai berikut: Permasalahan Berkaitan dengan Kesekretariatan
a. Belum optimalnya Kualitas perencanaan dan Evaluasi serta pelaporan;
b. Belum adanya koordinasi yang efektif baik antar unit/Institusi Pemerintah pusat antara Pemerintah provinsi dengan Pemerintah Kab/Kota dan koordinasi antar pemangku
kepentingan, lainnya seperti badan usahan swasta, lembaga swadaya masyarakat(LSM) Perguruan tinggi, organisasi kemasyarakatan;
c. Belum tercukupinya kapasitas Sumber Daya Manusia sesuai dengan kompetensinya;
d. Belum adanya tenaga fungsional dan unsur pengarah sehingga pelaksanaan tugas BPBD belum optimal;
e. Terbatasnya personil sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi
kurang berjalan secara optimal; f. Belum optimalnya pemeliharaan jaringan sistem informasi yang
ada. Permasalahan terkait Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan a. Masih rendahnya kesadaran terhadap pengurangan risiko
bencana dan masih rendahnya pemahaman terhadap kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana;
b. Keterbatasan jaringan informasidan komunikasi yang efektif
dalam penyebaran informasi kebencanaan pada masyarakat c. Belum terintegrasinya pengurangan risiko bencana dalam
perencanaan pembangunan secara efektif dan komprenhensif; d. Keterbatasan dana anggaran APBD. Permasalahan terkait Seksi Kedaruratan dan Logistik
a. Belum optimalnyanya kinerja personil karena masih terbatasnya kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur dan terbatasnya
sarana dan prasarana penanggulangan bencana; b. Keterbatasan sarana tehnologi dan informasi yang dapat
digunakan untuk mendukung penyediaan data dan informasi;
c. Keterbatasan personil yang mempunyai pemahaman administrasi pengadaan barang dan jasa.
Permasalahan terkait Seksi Rehabiliitasi dan Rekonstruksi
a. Penanganan Pasca Bencana membutuhkan proses yang lama, sementara kebutuhannya mendesak;
b. Penanganan Penanggulangan Bencana membutuhkan anggaran yang besar, sementara APBD Kabupaten terbatas;
c. Kurangnya personil dan fasilitas peralatan yang belum memadai.
25
3.2 Telaah Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
a. Visi Visi pembangunan dalam RPJMD Tahun 2017-2022
merupakan visi Bupati dan Wakil Bupati yang disampaikan pada
saat proses pemilihan Kepala Daerah. Visi tersebut adalah sebagai berikut :
“Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”
b. Misi
Misi - misi jangka menengah Tahun 2017-2022 adalah : 1. Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman,
damai dan demokratis. 2. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan
berdasarkan konsep tata kelola yang baik.
3. Mewujudkan pembangunan daerah yang berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan.
4. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produktif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional.
5. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan cakupan pemenuhan hak dasar.
Adapun keterkaitan visi, misi, tujuan dan sasaran dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Tahun 2017-2022
VISI :
“Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”
MISI 1 : Mewujudkan Tata Kehidupan Masyarakat Yang Tertib, Aman, Damai Dan Demokratis
TUJUAN INDIKATOR
TUJUAN
SAT
UAN SASARAN KINERJA
SASARAN
SATU
AN
1.1. Meningkatkan kondusivitas
wilayah
Indeks ketenteraman
dan ketertiban
Masyarakat
Angka
1.1.1. Meningkatnya ketenteraman,
ketertiban dan
keamanan
lingkungan
Indeks ketenteram
an dan
ketertiban
Masyarakat
Angka
1.2. Meningkatkan
kesiapsiagaan
dan penanggulanga
n bencana
Persentase
desa tangguh
bencana
% 1.2.1. Meningkatnya
kualitas
kesiapsiagaan dan ketanggap
daruratan
bencana
%
1.3. Meningkatkan
kesadaran
masyarakat terhadap nilai-
nilai kehidupan
bermasyarakat
dan
berdemokrasi
Indeks
Kebudayaan
Ang
ka
1.3.1. Meningkatnya
penghargaan
masyarakat terhadap nilai-
nilai
kebudayaan
dan kearifan
lokal
Indeks
Kebudayaa
n
Angka
1.3.2. Meningkatnya
partisipasi masyarakat
dalam
Presentase
pemilih dalam
pemilu
%
26
VISI :
“Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”
MISI 1 : Mewujudkan Tata Kehidupan Masyarakat Yang Tertib, Aman, Damai Dan Demokratis
TUJUAN INDIKATOR
TUJUAN
SATUAN SASARAN
KINERJA
SASARAN
SATU
AN
kehidupan berdemokrasi
1.3.3. Meningkatnya
peran serta
perempuan
dalam
pembangunan
Indeks
pemberdaya
an gender
Angka
MISI 2 : Mewujudkan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Berdasarkan Konsep Tata
Kelola Pemerintahan Yang Baik
2.1. Meningkatkan
kualitas layanan
publik
Survey
Kepuasan
Masyarakat
Angk
a
2.1.1. Meningkatnya
efektivitas dan
transparansi
layanan publik
Survey
Kepuasan
Masyarakat
Angka
2.2. Meningkatkan
kualitas
penyelenggaraan pemerintahan
daerah
Indeks
Reformasi
Birokrasi
Angk
a
2.2.1. Meningkatnya
kinerja
penyelenggara-an pemerinta-
han daerah
Nilai AKIP
Kabupaten
Banjarnegara
Angka
2.2.2. Meningkatnya
kualitas
pengelolaan
pemerintahan desa
Persentase
peningkata
n desa
berkembang
%
MISI 3 : Mewujudkan Pembangunan Daerah Yang Berkesinambungan Dan Berbasis Pada
Pengembangan Ekonomi Kerakyatan
3.1. Meningkatkan
ketersediaan
dan kualitas
infrastruktur
Persentase
jalan
kabupaten
dalam kondisi baik
% 3.1.1. Meningkatnya
sarana
infrastruktur
jalan dan jembatan
Persentase
jalan
kabupaten
dalam kondisi
baik
%
3.1.2. Meningkatnya
kualitas dan
kuantitas
jaringan irigasi
Luasan
sawah
yang
teraliri
jaringan irigasi
dalam
kondisi
baik
Ha
3.2 Meningkatkan
kinerja perekonomian
daerah
Laju
pertumbuhan ekonomi
% 3.2.1. Meningkatnya
kinerja sektor pertanian dan
perikanan
Pertumbuh
an sektor pertanian
%
PDRB per
kapita (ADHB)
Nilai Tukar
Petani
%
3.2.2. Meningkatnya
kinerja sektor
pariwisata
Persentase
peningkata
n
kunjungan
wisatawan
%
3.2.3 Meningkatnya kinerja UKM
dan koperasi
Kontribusi UKM
terhadap
PDRB
%
27
VISI :
“Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”
MISI 1 : Mewujudkan Tata Kehidupan Masyarakat Yang Tertib, Aman, Damai Dan Demokratis
TUJUAN INDIKATOR
TUJUAN
SATUAN SASARAN
KINERJA
SASARAN
SATU
AN
Persentase koperasi
sehat
%
3.2.4. Meningkatnya
jumlah investasi
Persentase
peningkata
n nilai
investasi
berskala
nasional
%
3.2.5. Meningkatnya kesempatan
kerja
Tingkat Penganggu
ran
Terbuka
%
3.2.6. Meningkatnya
kinerja sektor
industri
Pertumbuh
an sektor
industri
%
3.2.7. Meningkatnya
kinerja sektor
perdagangan
Pertumbuh
an sektor
perdagangan
%
3.2.7. Meningkatnya
stabilitas harga
Laju inflasi %
3.3 Meningkatkan
pemerataan
pembangunan
wilayah
Indeks
Williamson
Ang
ka
3.3.1. Meningkatnya
pemerataan
pembangunan
antar wilayah
kecamatan
Indeks
Williamson
Angk
a
TUJUAN INDIKATOR
TUJUAN
SAT
UAN SASARAN KINERJA
SASARAN
SATU
AN
3.4 Meningkatkan
daya dukung
dan daya
tampung lingkungan
Indeks
Kualitas
Lingkungan
Hidup (IKLH)
Ang
ka
3.4.1. Meningkatnya
kualitas
lingkungan
hidup yang meliputi
kualitas udara,
kualitas air
sungai, dan
tutupan lahan
Indeks
Kualitas
Lingkungan
Hidup (IKLH)
Angka
MISI 4 : Mewujudkan Tata Kelola Keuangan Daerah Yang Efektif, Efisien, Produktif,
Transparan Dan Akuntabel Dengan Tenaga Profesional
4.1. Mewujudkan
reformasi tata
kelola keuangan
Rasio
kemandirian
keuangan
daerah
% 4.1.1. Meningkatnya
kualitas
pengelolaan
keuangan dan aset daerah
Opini
Badan
Pemeriksa
Keuangan
Opini
4.1.2. Meningkatnya
kemandirian
daerah
Rasio
kemandiria
n keuangan
daerah
%
MISI 5 : Mewujudkan Kemartabatan Dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Peningkatan
Cakupan Pemenuhan Hak Dasar
28
TUJUAN INDIKATOR
TUJUAN
SAT
UAN SASARAN KINERJA
SASARAN
SATU
AN
5.1. Meningkatkan
cakupan pemenuhan
kebutuhan dan
layanan dasar
yang
berkualitas
Indeks
pembangunan manusia
Tah
un
5.1.1. Meningkatnya
ketahanan pangan
Pencapaian
skor Pola Pangan
Harapan
(PPH)
%
5.1.2. Meningkatnya
cakupan
rumah layak
huni
Persentase
MBR yang
menghuni
rumah layak huni
%
5.1.3.
Meningkatnya
akses dan
kualitas
pelayanan
pendidikan
Angka
Rata-rata
Lama
Sekolah
Tahun
Angka
Harapan Lama
Sekolah
Tahun
5.1.4. Meningkatnya
kualitas dan
cakupan
pelayanan
kesehatan
Angka usia
harapan
hidup
Tahun
5.2. Meningkatkan penanganan
masalah
kesejahteraan
sosial
Persentase penduduk
miskin
% 5.2.1. Meningkatnya jumlah
penduduk di
atas garis
kemiskinan
Persentase penduduk
di atas garis
kemiskinan
%
5.2.2. Meningkatnya
penanganan terhadap
Penyandang
Masalah
Kesejahteraan
Sosial
Persentase
Penurunan PMKS
%
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi terdapat beberapa
faktor penghambat dan faktor pendorong pelayanan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara terhadap pencapaian visi, misi dan program Bupati dan Wakil
Bupati yang diuraikan pada tabel berikut :
Tabel 3.2
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati
No
Misi, Tujuan
dan Sasaran
RPJMD
Permasalahan
Pelayanan BPBD
Faktor
Penghambat Pendorong
1. Misi 1
Mewujudkan
tata kehidupan
masyarakat yang tertib,
aman, damai
dan demokratis
Terbatasnya SDM
yang belum
memadai dan
kualitas SDM yang belum sesuai
dengan
kompetensinya
untuk pelaksanaan
Tupoksi
Penempatan SDM
Pegawai yang tidak
sesuai kebutuhan
dan kurangnya SDM yang
berpendidikan
sesuai dg
kompetensinya.
1. UU No 24 Tahun
2007 tentang
Penanggulangan
Bencana 2.Perda No 3 Tahun
2011 tentang
Organisasi dan
Tatakerja BPBD Kab
Banjarnegara
29
No
Misi, Tujuan
dan Sasaran
RPJMD
Permasalahan
Pelayanan BPBD
Faktor
Penghambat Pendorong
Masih banyaknya
daerah rawan
bencana yang harus ditangani
Banyaknya daerah
rawan bencana, dengan adanya alih
fungsi lahan, hujan
intesitas tinggi dan
kurangnya
kesadaran masyarakat terhadap
lingkungan. sehingga
sering terjadi tanah
longsor/tanah
bergerak.
3.Perda Kab. Banjarnegara Nomor
2 Tahun 2016
tentang
Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah ( dimana
BPBD tertuang pada
Bab. VI KETENTUAN
LAIN-LAIN pada
Pasal 117)
2. Tujuan :
Meningkatkan
kualitas
penyelenggaraan
pemerintahan daerah
3. Sasaran : Meningkatnya
kinerja
penyelengaraan
pemerintahan
daerah
Per UU an yang tidak konsisten
satu sama lain
menyebabkan
kerancuan dan
lemahnya landasan
bagi penyelenggaraan
pelayanan.
Belum adanya aturan Kelembagaan BPBD
yang jelas sehingga
berpengaruh pada
pelaksanaan Tupoksi
dan penganggaran.
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra BPBD Provinsi Jawa Tengah Telaahan Rensta Kementerian Dalam Negeri Direktorat Jenderal
Pemerintahan Umum Direktorat Pencegahan dan Penanggulangan Bencana. a. Visi
Visi yang diangkat dalam Renstra Ditjen Pemerintahan Umum 2010-2014 merupakan arah kebijakan dalam penyusunan
program dan kegiatan strategis sesuai kondisi obyektif lingkungan strategis lingkup Ditjen Pemerintahan Umum dalam lima tahun kedepan yaitu: “Terwujudnya Penyelengaraan Pemerintahan
Umum Dalam Wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia Visi tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut:
Frase “Terwujudnya” menunjukan peran organisasi Ditjen Pemerintahan Umum dalam mewujudkan penyelengraan negara dan sistem birokrasi negara berfungsi dengan baik. Ditjen
Pemerintahan Umum harus betul betul memahami dan mewujudkan dengan benar dan bijak system managemen penyelenggaraan pemerintahan dan birokrasi di negara Indonesia
yang sesuai dengan tuntutan perkembangan dan kebutuhan masyarakat.
Kata “penyelenggaraan pemerintahan Umum” menunjukan bahwa Ditjen Pemerintahan Umum akan menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi yang diemban secara optimal sesuai dengan perannya
dalam penyelenggaraan pemerintahan umum. Frase “dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia”
30
Merupakan komitmen utama dan final Kementerian Dalam Negeri inimemberikan sikap dan arah yang tegas akan perlunya
kesatuan dan persatuan serta keadilan dalam proses penyelenggaraan pemerintah didaerah yang selalu harus ditegakkan tanpa ada tawar menawar. Bersatu dan maju tidak
cukup, tetapi harus didorong oleh penguasaan terhadap ilmu tehnologi sebagai tools untuk mencapainya.hal ini akan berhasil bila ada jejaring internal maupun eksternal dalam kerangka
global. Untuk dapat mewujudkan Visi Ditjen Pemerintahan Umum dalam
mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan umum yang desentralistis dan demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka ditetapkan misi Ditjen Pemerintahan
Umum sebagai berikut: b. Misi
a) Memperkuat kerukunan nasional melalui persatuan
kesatuan nasional dalam kerangka NKRI. b) Memfasilitasi terciptanya ketentraman dan ketertiban
umum perlindungan masyarakat dan penegakan hak hak sipil
c) Memfasilitasi terwujudnya kepastian hukum batas wilayah
negara dan peningkatan kerjasama sosial, ekonomi dan budaya antar negara yang berbatasan dengan NKRI,
penegasan daerah dilapangan, penyelenggaraan toponimi dan pemetaan batas wilayah administrasi pemerintahan serta penyelesaian sengketa pertanahan.
d) Memfasilitasi terwujudnya penyelenggaraan hubungan pusat dan daerah dan pelaksanaan azas dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Peningkatan kerjasama daerah,
kerjasama dengan pihak ke tiga, kerjasama antar daerah dengan pihak ke tiga serta mewujudkan teriptanya
peningkatan kualitas pelayanan umum. e) Memfasilitasi penyelenggaraan kewenangan daerah
dikawasan dan otorita
f) Memfasilitasi penyelenggaraan manajemen pencegahan dan penanggulangan bencana.
g) Mendorong terciptanya penyelenggaraan pemerintahan yang baik
Telaah Renstra Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB
a. Visi. Visi yang diangkat Badan Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2015-2019 adalah: “Ketangguhan Bangsa Dalam
Menghadapi Bencana” Visi tersebut merupakan gambaran terhadap apa yang ingin
diwujudkan Badan Nasioanal Penanggulangan Bencana pada ahir pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 yaitu bagaimana negara secara tangguh
mampu memberikan perlindungan kepada masyarakat dengan menjauhkan masyarakat dari bencana, menjauhkan bencana
dari masyarakat, meningkatkan kemampuan daya lenting masyarakat untukpulih kembali dari dampak bencana
b. Misi
Berdasarkan amanat UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan bencana serta sesuai dengan tugas dan fungsi
31
BNPB yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang BNPB, maka dalam rangka pencapaian visi
penanggulangan bencana, maka ditetapkan misi BNPB tahun 2015-2019 yaitu: a. Melindungi bangsa dari ancaman bencana drngan
membangun budaya pengurangan risiko bencana dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana menjadi bagian yang terintegrasi dalam pembangunan nasional
b. Membangun sistem penanganan darurat bencana secara cepat, efektif dan efisien
c. Menyelenggarakan pemulihan wilayah dan masyarakat pasca bencana melalui rehabilitasi dan rekonstruksi yang lebih baik yang terkoordinasi dan berdimensi pengurangan risiko
bencana. d. Menyelenggarakan dukungan dan tata kelola logistik dan
peralatan penanggulangan bencana.
e. Menyelenggarakan penanggulangan bencana secara transparan dengan prinsip good governance.
c. Tujuan Sebagai penjabaran atas visi BNPB, maka tujuan yang akan dicapai oleh BNPB dalam periode pelaksanaan lima tahun kedepan adalah:
1. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran terhadap pengurangan risiko bencana yang terintegrasi dan dimensi
pembangunan dan kehidupan masyarakat 2. Meningkatkan keandalan dan kecepatan penanganan darurat
bencana
3. Memulihkan daerah terdampak bencana melalui kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.
4. Mewujudkan pemenuhan dan tata kelola logistik dan peralatan
penanggulangan bencana sesuai standar minimal yang ditetapkan BNPB.
5. Meningkatkan kapasitas pelayanan dan kinerja penyelenggaraan penanggulangan bencana.
6. Meningkatkan kapasitas pemeriksaan dan pengawasan dalam
rangka mewujudkan penyelenggaraan penanggulangan bencana yang efektif, efisien, trasparan dan akuntabel.
d. Sasaran Strategis Sasaran strategis BNPB Tahun 2015-2019 berdasarkan identifikasi dan analisis lingkungan strategis adalah menurunnya indeks risiko
bencana di pusat-pusat pertumbuhan yang beresiko tinggi, dengan indikator kinerja sasara yang meliputi: 1. Jumlah Kab/Kota yang difasilitasi kajian risiko bencana.
2. Rata-rata waktu respon kejadian bencana. 3. Prosentase peningkatan penyelesaian reahabilitasi dan
rekonstruksi daerah pasca bencana. 4. Prosentase daerah yang memiliki logistik dan peralatan
penangguangan bencana yang memadahi.
5. Rata-rata waktu penyebaran informasi kejadian bencana. e. Arah Kebijakan dan Strategi BNPB.
Berdasarkan agenda pemambanguan (Nawa Cita), arah kebijakan umum, dan strategi pembangunan nasional peneglolaan bencana 2015-2019, maka arah kebijakan umum penyelenggaraan PB sesuai
dengan peran BNPB dalam koordinasi , komando dan pelaksanaan penyelenggaraan PB adalah sebagai berikut:
32
1. Penanggulangan bencana diarahkan pada pengurangan risiko bencana yang terintegrasi dalam setiap dimensi pembangunan.
2. Penanggulangan bencana harus mengutamakan penyelamatan sebanyak mungkin nyawa.
3. Penanggulangan bencana harus diikuti dengan pemulihan
kembali masyarakat menjadi lebih baik dan lebih aman dibanding sebelum bencana.
4. Penyiapan sumberdaya yang memadahi dalam rangka
kesiapsiagaan untuk menghadapi bencana. 5. Pembinaan dalam rangka membangun kemandirian
penanggulangan bencana daerah sesuai dengan semangat otonomi daerah dan penerapan prinsip prinsip perbaikan tata kelolala pemerintahan, serta mendukung reformasi birokrasi dan
mewujudkan good governance. Selanjutnya strategi yang akan dilaksanakan dalam rangka melaksanakan arah kebijakan dalam mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan adalah: 1. Pemantapan koordinasi, komando, dan penyelenggaraan
penanggulangan bencana. 2. Peningkatan, pengaturan, pembinaan dan pengawasan. 3. Pengarusutamaan Gender.
4. Pembiayaan. 5. Penongkatan dukungan managemen dan pelaksanaan tugas
tehnis lainnya. Telaah Renstra Badan Penanggulangan bencana Daerah Prov Jateng. a. Visi
Sejalan dengan Visi Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa tengah terpilih, BPBD Propinsi Jawa tengah menetapkan visi dan misi untuk jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan. yaitu “Masyarakat Jawa
Tengah Yang Tangguh Dalam Penanggulangan Bencana.” Tangguh mengandung arti kuat, handal, sukar dikalahkan,
sedangkan tangguh bencana adalah kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan, jika
terkena bencana. Masyarakat yang tangguh dalam penanggulangan bencana berarti
masyarakat yang mampunyai kemampuan secara mandiri untuk mengenali ancaman bahaya ,beradaptasi serta mampu mengorganisasikan sumberdaya yang dimiliki untuk menghadapi
potensi ancaman bencana, mengurangi kerentanan, meningkatkan kapasitas dalam mengurangi risiko bencana serta memulihkan diri dengan segera dari dampak dampak bencana yang merugikan dan
membangun kehidupannya menjadi norman kembali. b. Misi
1. Mengembangkan Tata kelola Penanggulangan Bencana yang handal.
2. Memperkuat kapasitas kelembagaan Penanggulangan Bencana
3. Memberdayakan masyarakt dalam penanggulangan bencana 4. Membangun kerjasama antar pemangku kepentingan PB
5. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan tehnologi untuk penyelenggaraan penanggulangan bencana
c. Tujuan dan sasaran Jangka Menengah BPBD Propinsi Jawa
Tengah;
33
Tujuan strategi antara lain: 1. Mewujudkan regulasi penanggulangan bencana yang
memadahi 2. Meningkatkan sinegritas perncanaan pembangunan dengan
Rencana PB Secara berkelanjutan.
3. Meningkatkan kapasitas sumber daya dan sarpras yang handal dalam Penanggulangan bencana.
4. Meningkatkan kepedulian dan kesiapsiagaan masyarakat
dalam menghadapi bencana. 5. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
penanggulangan bencana 6. Membangun jejaring dan kerjasama strategis dengan para
pemangku Kepentingan penanggulangan bencana.
7. Memanfaatkan teknologi informasi, komunikasi dan tepat guna dalam penyelenggaraan PB.
d. Sasaran strategi antara lain:
1. Tersusunnya Peraturan Gubernur bidang PB. 2. Terbentuknya BPBD Kab/Kota dengan Perda.
3. Tersusunnyarencana PB Jawa tengah. 4. Tersusunnya pedoman penanganan darurat bencana. 5. Tersusunnya kesepahaman penyelenggaraan Pblintas
sektor dan lintas wilayah. 6. Tersusunnya system managemen logistik PB.
7. Tersusunnya system managemen peralatan PB. 8. Tersusunnya dokumen/peta risiko bencana Jateng. 9. Terintegrasinya dokumen rencana penanggulangan bencana
(umum/tematik) dalam dokumen rencana pembangunan daerah.
10. Terpenuhinya sumber daya yang siap dalam
penanggulangan bencana. 11. Terpenuhinya sarana dan prasaranapenanggulangan
bencana. 12. Penguatan dan sinergi kelembagaan PB Jawa Tengah. 13. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat
untuk mengenali dan mengantisipasi ancaman bahaya. 14. Terwujudnya kemandirian masyarakat dalam
penyelenggaraan PB. 15. Terbentuknya jejaring dan kerjasama kelompok/komunitas
masyarakat, dunia usaha, dan lembaga peduli bencana
dalam penanggulangan bencana. 16. Tersedianya pusat data informasi bencana, basis data dan
informasi bencana jateng terkini.
17. Termanfaatkannya teknologi tepat guna untuk PB dengan memperhatikan kearifan lokal.
f. Strategi dan Arah Kebijakan Dalam upaya mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan di bidang penangulangan bencana, BPBD Propinsi
Jawa Tengah maka strategi dan kebijakan BPBD Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :
Strategi : 1. Menyediakan bahan bahan pembentukan regulasi melalui
identifikasi kebutuhan regulasi, penyusunan naskah akademik,
dan mengkaji kebtuhan akan regulasi
34
2. Menyediakan bahan pendukung dan evaluasi pelaksanaan penanganan darurat.
3. Menyediakan bahan [endukung penyelenggaraan kerjasama PB dan jenis PB yang kerjasamakan.
4. Menyediakan Juklak dan juknis managemen logistik yang telah
ada. 5. Menyediakan Juklak dan juklis managemen peralatan yang ada. 6. Tersedia rencana rencana tehnis PB yang dilakukan.
7. Tersedia data ancaman bencana, kerentanan dan kapasitas masyarakat.
8. Jenis jenis pelatihan kursus. 9. Data dan informasi sarpras di Jawa Tengah. 10. Penyediaan lahan DED.
11. Jumlah sarana dan prasarana dan prasarana evakuasi di Jateng.
12. Tersedia potensi masyarakat terdampak bencana/pengungsi.
13. Data kerusakan dan kerugian akibat bencana. 14. Data masyarakat terdampak encana.
15. Tersedia data desa terdampak bencana. 16. Tersedia informasi pusat studi bidang kebencanaan,
tokoh/pakar bidang bencana di PT.
17. Tersedia data organisasi komunikasi/relawan bencana. 18. Tersedia dta dunia usaha yang tergabung dalam organisasi
profesi. 19. Tersedia program dan kgiatan PB wilayah perbatasan baik
Kabupaten/Kota maupun propinsi.
20. Dukungan data dan informasi PB. 21. Tersedia suport data dan informasi bencana secara rutin. 22. Tersedia suport data dan informasi kerusakan dan kerugian
Jawa Tengah secara periodik. 23. Tersedia suport data informasi peringatan dini bencana.
24. Penyiapan konsep dan materi publikasi masyarakat. Arah Kebijakan :
1. Memfungsikan BPBD sebagai institusi rujukan kebijakan dalam
penanggulangan bencana. 2. Menjadikan BPBD Propinsi Jateng sebagai insiden commander
yng kuat dalam tanggap darurat bencana. 3. Mewujudkan penyelenggaraan PB yang sinergi yang terpadu
antar wilayah perbatasan.
4. Menjadikan logistik PB yang optimal untuk PB. 5. Menjadikan peralatan PB yang optimal dan handal untuk PB. 6. Memfungsikan BPBD sebagai institusi rujukan kbijakan dalam
PB. 7. Mewujudkan pembangunan berwawasan pengurangan risiko
bencana. 8. Mengembangkan SDM berbasisi kompetensi. 9. Mengembangkan kapasitas dan kompetensi aparatur PB yang
handal. 10. Pengadaan sarana dan prasarana PB sesuai kebutuhan.
11. Mengembangkan system/tata kelola penyimpanan logistik dan peralatan sesuai standar.
12. Mewujudkan pemerintah Jateng/BPBD mampu memenuhi
operasi kemanusiaan.
35
13. Mengembangkan pemerintah Jateng/BPBD mampu memenuhi kebutuhan dasar pengungsi.
14. Meningkatkan kemampuan dalam perhitungan kerusakan dan kerugian akibat bencana.
15. Mengembangkan kapaasitas dan menyiapkan masyarakat Jawa
Tengah dalam PB. 16. Mewujudkan kapasitas/kemampuan masyarakat. 17. Mewujudkan desa siaga dan sadar bencana di Jawa Tengah.
18. Mewujudkan desa tangguh dalam menghadapi bencana di Jawa tengah.
19. Mengembangkan PB berbasis ilmu pengetahuan dan tehnologi. 20. Mengembangkan dan mewujudkan kepedulian masyarakat
dalam bencana di Jawa Tengah melalui organisasi komunitas.
21. Mengembangkan dan mewujudkan kepedulian dunia usaha dalam penanggulangan bencana di Jawa tengah.
22. Peyelenggaraan PB yang sinergi dan terpadu antar wilayah.
23. Mengembangkan komunikasi massa dan keterbukaan informasi publik.
24. Mengembangkan system informasi pengelolaan data dan informasi bencana secara terpadu.
25. Mengembangkan system peringatan dini berbasis masyarakat.
26. Mengembangkan komunikasi masa dan keterbukaan informasi publik.
3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
3.4.1 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah/RTRW Dalam dokumen RTRW Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011-2031 kawasan rawan bencana alam diatur dalam rencana pola ruang
(Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara nomor 11 Tahun 2011 Pasal 47). Pengaturan rencana tata ruang Kabupaten
menggambarkan rencana sebaran kawasan lindung dan kawasan budidaya. Kawasan lindung merupakan kawasan yang memberi perlindungan terhadap kawasan dibawahnya, termasuk diantaranya
membahas tentang kawasan rawan bencana alam. Wilayah/RTRW. Kawasan rawan bencana alam adalah daerah yang diidentifikasi
sering dan berpotensi mengalami bencana seperti Banjir, gempa bumi, tanah longsor/pergerakan tanah, angin puting beliung, kekeringan, kebakaran, gas beracun dan lain lain.
Kawasan yang termasuk dalam rawan bencana merupakan kawasan rawan yang terdampak secara langsung mupun tidak langsung.kawasan rawan bencana di Kabupaten Banjarnegara dalam
kajian RTRW Kabupaten Banjarnegara meliputi 8 (delapan) kawasan rawan bencana yaitu:
a. Banjir Kawasan rawan banjir merupakan kawasan lindung yang bersifat sementara, sampai dengan teratasinya masalah banjir secara
menyeluruh dan permanen ditempat tersebut. Kawasan daerah rawan banjir meliputi: Kecamatan Kalibening,
Kecamatan Punggelan, Kecamatan Purwonegoro dan Kecamatan Banjarnegara.
b. Tanah Longsor
Kawasan yang kondisi tanahnya mudah longsor karena terdapat zona yang bergerak akibat adanya patahan atau pergeseran
36
batuan induk pembentuk tanah, kemiringan lereng, jenis/karakter batuan, hujan, kandungan air tanah dan
penggunaan lahan yang tidak teratur dan tidak tepat peruntukannya, seperti pembuatan terjal, pemotongan lereng yang terlalu curam, penebangan hutan yang tidak terkontrol,dsb.
Potensi bencana tanah longsor di wilayah Kabupaten Banjarnegara merupakan jenis bencana yang memiliki intensitas dan cakupan luas dengan dampak pada kerusakan permukiman,
infrastruktur, sarana perekonomian bahkan menimbulkan korban jiwa. Wilayah Kabupaten Banjarnegara memiliki luas
1.070 Km2 terdiri dari 20 Kecamatan menurut kajian geologi 70% dari luas Kabupaten Banjarnegara atau 17 Kecamatan merupakan daerah rawan longsor meliputi: Kecamatan
Banjarmangu, Karangkobar, Pagentan, Wanayasa, Kalibening, Pandanarum, Madukara, Sigaluh, Punggelan, Wanadadi, Banjarnegara, Bawang, Pagedongan, Mandiraja, Batur,
Pejawaran, dan Susukan. c. Gas Beracun
Kawasan tempat keluarnya gas beracun dari tubuh bumi yang membahayakan akibat vukanisme. Wilayah rawan terjadinya gas beracun terletak kawasan pegunungan dieng Kecamatan Batur
meliputi wilayah sekitar kawah Sinila, kawah Timbang, Sikidang, Sibanteng dan Sileri.
Kawah sileri merupakan kawah yang masih aktif pada tahun 2017 telah terjadi letupan freatik berupa semburan lumpur dan gas dengan ketinggian kurang lebih 150 meter dengan sebaran 50
meter di bibir kawah kearah utara selatan. Akibat letupan tersebut menimbulkan korban 11 orang luka ringan terkena sembuatn lumpur, dan 1 orang luka berat karena panik terjatuh
terkena batu. Untuk kawah timbang dan beberapa kawah yang ada didataran tinggi Dieng masih dirasa cukup aman.
d. Angin Kencang Kawasan yang berpotensi dan/atau pernah mengalami angin kencang.diwilayah Kabupaten Banjarnegara dari 20 kecamatan
ada 19 kecamatan yang mengalami terjadinya angin kencang yang mengakibatkan banyaknya pohon tumbang dan puluhan
rumah penduduk rusak ringan/sedang/berat dan 2 orang meninggal dunia karena tertimpa pohon.
e. Kekeringan
Berdasarkan laporan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara, bahwa musim kemarau di wilayah Kabupaten Banjarnegara di Tahun 2017 diperkirakan
antara 8-14 dasarian (1 dasarian sama dngan 10 hari) sehingga akan terjadi kemarau cukup panjang mulai bulan Juli s/d
pertengahan Nopember 2017 jumlah desa yang rawan air bersih sebanyak 52 desa tersebar di Kecamatan yaitu: Kecamatan Susukan, Purworejo Klampok, Purwonegoro, Mandiraja, Bawang,
Wanadadi, Rakit, Madukara dan Pagedongan. f. Gempa Bumi
Wilayah Kabupaten Banjarnegara merupakan kawasan yang pernah mengalami gempa bumi dengan skala sedang, menengah dan kemungkinan dapat mengalami bencana gempa bumi dengan
tingkatan daerah terlarang, daerah berbahaya dan daerah aman.
37
3.4.2 Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis/KLHS Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2019 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, maka ada kewajiban untuk melakukan penyusunan KLHS dalam rangka memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah
menjadi dasar dan terintegrasi dalam penyusunan kebijakan dan program RPJMD tahun 2017-2022. Kajian Lingkungan Hidup (KLHS) Kabupaten Banjarnegara Tahun
2017-2022 mengelompokan tugas pokok dan fungsi BPBD Kabupaten Banjarnegara dalam isu bencana dan kerusakan lingkungan. Isu
strategis bencana dipengahruhi oleh letak wilayah Banjarnegara yang mempunyai 3 karakteristik utama yaitu: dataran, perbukitan dan pegunungan.
Karakteristik alam dan sosial yang cukup kompleks menyebabkan Banjarnegara menjadi daerah yang rawan bencana. Ancaman bencana yang tidak dapat diprediksi seperti, Tanah longsor, Banjir
,Angin kencang, Gas beracun, gempa dan Kekeringan yang merupakan bencana musiman menjadi agenda yang selalu
ditemukan tiap tahun. Faktor pendorong yang diperkirakan mempengaruhi kecenderungan masa depan bidang bencana alam antara lain:
1. Aktivitas manusia yang memanfaatkan lahan tanpa mempertimbangkan kaidah konservasi
2. Rusaknya hutan dan kawasan lindung diatasnya serta beralihnya fungsi daerah tangakapan air hujan menjadi lahan terbangun.
3. Semakin terbatasnya sumber air baku untuk air bersih karena penurunan tingkat kualitas air permukiman dan sedimentasi.
4. Pembangunan yang tidak sesuai dengan daya tampung dan daya
dukung lahan. 5. Masih rendahnya pengawasan dan penegakan hukum yang
berkaitan dengan penggunaan lahan khusunya dikawasan lindung dan daerah resapan air.
6. Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat tentang
bencana. Bencana alam terus terjadi di Kabupaten Banjarnegara dan
menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat. Kerugian lingkungan terkait dengan terganggunya ekosistem dan fungsi dari lngkungan itu sendiri. Bagi masyarakat bencana
alam menimbulkan kerugian baik material, maupun non material seperti menurunnya lesehatan masyarakat bahkan terjadinya korban jiwa.
Pembangunan dan aktivitas manusia yang dilakukan tanpa mempetimbangkan pentingnya menjaga fungsi dan daya dukung
lingkungan akan memicu terjadinya bencana alam Dampak negatif terjadi bencana antara lain: a. Rusaknya infrastruktur di daerah terdampak.
b. Terhentinta aktivitas mata pencaharian masyarakat. c. Rusaknya permukiman dan lahan lahan pertanian.
d. Munculnya berbagai penyakit. e. Korban, Cidera, cacat. f. Menimbulkan dampak pshikologis/trauma pada masyarakat
yang terdampak.
38
Selain dampak negatif, bencana juga memberikan beberapa dampak positif namun tidak sebanding dengan dampak negatif
yang ditimbulkan. Upaya peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat
terhadap pentingnya menjaga kelestarian fungsi ekosistim perlu
dilakukan dan adanya kerjasama antar pemangku kepentingan di Banjarnegara untuk menjaga ekosistim alam agar berfungsi optimal, upaya pengurangan risiko bencana baik melalui
kegiatan peringatan dini bencana mitigasi dan kesiapsiagaan seluruh masyarakat menghadapi bencana agar meminimalisir
dampak risiko bencana yang ditimbulkan. 3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis
1. Belum terintegrasi dan terstandarisasinya mekanisme/sistem
pelaporan data dan informasi kebencanaan di Kabupaten Banjarnegara.
2. Belum memadahinya dukungan anggaran BPBD Banjarnegara
3. Masih terbatasnya sarana peralatan dan mobilitas penanggulangan bencana.
4. Masih terbatasnya ketersediaan logistik, guna memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terdampak bencana di Banjarnegara.
5. Belum lengkapnya pedoman dan dokumen penyelenggaraan penanggulangan bencana di Banjarnegara belum memadahinya
kompetensi sumberdaya manusia bidang penanggulangan bencana di Banjarnegara.
6. Belum memadahinya upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pasca
bencana di Banjarnegara. 7. Belum memadahinya peran serta masyarakat dan dunia usaha
dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di
Banjarnegara. 8. Belum sinerginya penyelenggaraan penanggulangan bencana
lintas sektor dan lintas wilayah.
39
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis daerah
yang dihadapi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan. Sedangkan sasaran adalah hasil yang diharapkan dari satu tujuan
yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan.
BPBD Kabupaten Banjarnegara merumuskan tujuan dan sasaran jangka menengah perangkat daerah sebagai berikut : 1. Meningkatkan Kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana,
Sasaran yang akan dicapai dari tujuan tersebut adalah: terwujudnya kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana;
2. Meningkatkan ketersediaan data dan informasi daerah rawan bencana, sasaran yang akan dicapai dari tujuan tersebut adalah tersedianya data daerah rawan bencana;
3. Meningkatkan kualitas penanganan bencana, sasaran yang akan dicapai dari tujuan tesebut adalah tertanganinya bencana secara
cepat, tepat dan sesuai sasaran; 4. Terwujudnya Pelayanan Prima, sasaran yang akan dicapai dari
tujuan tersebut adalah:
1. Meningkatkan Indek Kepuasan masyarakat. 2. Mewujudkan pemerintahan yang akuntabel.
Tabel 4.1. Tujuan, Sasaran Indikator Sasaran dan target Kinerja Sasaran
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 - 2022
Tujuan Sasaran Indikator Tujuan
/Sasaran
Satuan
Kondisi
Awal Target Kinerja Tujuan / Sasaran T.A
Renstra
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Meningkatnyakesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana
Terwujudnya kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana
Persentase Desa Tangguh Bencana
% 6,32 (12/195x100)
10,25
(20/195x100)
18,95
(37/195x100)
26,23 (51/195x1
00)
33,68
(65/195x100)
41,05
(80/195x100)
52,63
(102/195x100)
52,63
Meningkatnyakualitas penanganan
bencana
Tertanganiny bencana secara cepat, tepat dan
sesuai sasaran
Persentase bencana yang tertangani
dengan baik
% 100 100 100 100 100 100 100 100
Terwujudnya Pelayanan Prima
Meningkatny Indek Kepuasan masyarakat
Nilai Survey Kepuasan Masyarakat
Nilai
- 78,6 79 79 79 79 80 80
Mewujudkan Pemerintahan yang akuntabel
Nilai SAKIP BPBD Banjarnegara
Nilai
-
CC
B B B B B B
40
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 1. Strategi
Dengan memperhatikan analisis faktor internal dan eksternal,
Badan Penanggulangan Becana Daerah menetapkan strategi sebagai suatu cara untuk mencapai tujuan dan sasaran sebagai berikut:
a. Peningkatan kualitas kesiapsiagaan bencana. b. Penanggulangan bencana yang terencana, terkoordinasi, terpadu
dan akuntabel. 2. Arah Kebijakan
Kebijakan yang ditetapkan untuk mencapai tujuan dan sasaran
adalah: a. Maningkatkan pendidikan dan pelatihan kebencanaan. b. Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kesiapsiagaan dalam
menghadapi bencana. c. Meningkatkan penanganan daerah rawan bencana.
d. Meningkatkan koordiasi dalam pelaksanaan tanggap darurat bencana.
e. Pemulihan sarana dan prasarana fisik dan non fisik di wilayah
pasca bencaa secara terpadu. Keterkaitan antara strategi dan kebijakan dengan Tujuan, Sasaran
Perangkat Daerah tercantum pada Tabel 5.1
41
Tabel 5.1 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
VISI : BANJARNEGARA BERMARTABAT DAN SEJAHTERA
MISI 2 : Mewujudkan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Berdasarkan Konsep Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik
No Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1. Meningkatkan kesiapsiagaan dan
penanggulangan bencana
Terujudnya masyarakat yang mempunayai kesadaran dalam
penanggulangan bencana. Meningkatnya kualitas kesiapsiagaan bencana dan
ketanggapdaruratan bencana
Peningkatan kualitas kesiapsiagaan bencana.
Meningkatkan pendidikan dan pelatihan kebencanaan.
Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kesiapsiagaan
dalam menghadapi bencana.
2. Meningkatkan kewaspadaan masyarakat dalam
penanggulangan bencana
Terwujudnya masyarakat yang mempunyai kesadaran dalam penanggulangan bencana
Peningkatan kualitas kesiapsiagaan bencana.
Meningkatkan penanganan daerah rawan bencana
3. Meningkatkan ketersediaan informasi
daerah rawan bencana
Tersedianya data daerah rawan bencana
Peningkatan kualitas kesiapsiagaan bencana
Meningkatkan penanganan daerah rawan bencana
4. Meningkatkan kualitas
penanganan darurat
Tertanganinya bencana secara cepat,
tepat dan sesuai sasaran
Meningkatnya kualitas kesiapsiagaan bencana dan ketanggapdaruratan bencana
Penanggulangan bencana yang
terencana, terkoordinasi, terpadu dan akuntabel
Meningkatkan koordinasi dalam
pelaksanaan tanggap darurat bencana
42
5. Meningkatkan sosial ekonomi
desa/masyarakat korban bencana
Tertanganinya desa/masyarakat korban bencana
Penanggulangan bencana yang terencana, terkoordinasi,
terpadu dan akuntabel
Pemulihan sarana dan prasarana fisik dan non fisik di wilayah pasca
bencana secara terpadu
6.
Meningkatkan kualitas pelayanan sekretariat dalam menunjang
kinerja perangkat daerah
Meningkatnya nilai survey kepuasan masyarakat
Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran yang didukung dengan peningkatan
kualitas pelayanan oleh aparatur BPBD.
Peningkatan Pelayanan administrasi perkantoran secara prima dengan prosedur yang jelas.
43
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Program dan kegiatan merupakan instrumen untuk mewujudkan
visi dan misi. Sama dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Kabupaten Banjarnegara dalam rangka pelaksanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang akan dilaksanakan selama lima tahun diuraikan sebagai berikut:
1. Program Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1) Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
2) Penyediaan jasa administrasi keuangan 3) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 4) Penyediaan bahan logistik kantor
5) Penyediaan jasa administrasi perkantoran/PTT jasa tenaga pendukung operasional kantor
2. Program Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1) Pembangunan Gedung kantor 2) Pengadaan perlengkapan gedung kantor
3) Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor 4) Pemeliharaan rutin/ berkala peralatan gedung kantor
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber daya Aparatur
1) Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur. 4. Program Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan 2) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
SKPD
5. Program Mitigasi Bencana Geologi 1) Penyusunan Peta Resiko bencana 2) Sosialisasi dan Pemantauan Daerah rawan bencana
3) Fasilitasi Daerah Rawan Bencana. 6. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan bencana alam.
1) Gladi managemen satlak/Pelatihan penanggulangan bencana 2) Pengadaan logistik korban bencana alam.
7. Program Penanganan Pasca bencana
1) Pengelolaan Pasca bencana 8. Program Kesiapsiagaan.
1) Bimbingan teknis dan sertifikasi SAR. 2) Pembinaan Relawan 3) Pengadaan peralatan resque
4) Desa Tangguh Bencana 9. Program Tanggap Darurat
1) Optimalisasi Posko Bencana
Kegiatan-kegiatan tersebut diatas bersumber dari APBD Kabupaten
Banjarnegara. Selanjutnya, mengenai Rincian Pagu Indikator Lima Tahunan disajikan dalam tabel 6.1 sebagai berikut :
44
Tabel 6.1 Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Program
dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja Program
(outcome) dan
Kegiatan
(output)
Sat
ua
n
Kondisi Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Ta
rget
Kin
erj
a
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Meningkatkan
kesiapsiagaan
dan
penanggulangan
bencana
Terwujudnya
kesiapsiagaan
dalam
pennggulangan
bencana.
Program
Kesiapsiagaa
n
Prosentase
kesiapsiagaan
aparatur dan
relawan dalam
penanggulangan
bencana
% 24
(60/250
x100
36
(90/250
x100
895
48
(120/25
0x100)
1.000
60
((150/2
50x10
0
1.000
72
(180/250
x100)
1.500
84
210/25
0x100
1.60
0
84
5.996
Meningkatnya
kualitas
kesiapsiagaan
bencana dan
ketanggap
daruratan bencana
Pembentukan
Desa
Tangguh
Bencana
Prosentase Desa
Tangguh Bencana
% 6,32 10,25 18,95 325 26,32 300 33,68 325 41,05 325 52,63 325 52,6
3
1.600
Bintek SAR Jumlah relawan
yang mengikuti
Bintek SAR
org 20 - 20 40 20 40 20 40 20 40 2 40 100 200
Apel
Kesiapsiagaa
n Bencana
Jumlah Apel
Kesiapsiagaan
yang terlaksana
ke
g
- - 1 50 1 50 1 50 1 50 1 50 5 250
Penyusunan
Rencana
Kontijensi
Jumlah Rencana
Kontijensi yang
tersusun
do
k
- - - - 1 150 1 150 1 150 - - 3 450
Pengadaan
peralatan
Resque
Pengadaan
peralatan
Resque
Jmh alat resque
untuk pertolongan
korban bencana
Un
it
1 1 1 50 1 50 1 50 1 50 1 50 5 250
Meningkatkan
kewaspadaan
masyarakat
dalam
Terwujudnya
masyarakat yang
mempunyai
kesadaran dalam
Program
Pencegahan
dini dan
Penanggulan
Prosentase
masyarakat yang
tangguh dalam
penanggulangan
%
-
7,2
14,
750
21,6
800
28,8
800
30
1000
43,2
1.10
0
43,2
4.450
45
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Program
dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja Program
(outcome) dan
Kegiatan
(output)
Sat
ua
n
Kondisi Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
penanggulangan
bencana
penanggulangan
gan bencana
Pengadaan
logistik
korban
bencana alam
bencana
Jumlah kebutuhan
logistik yg
terpenuhi
Pkt
3
3
3
450
3
450
3
450
3
450
3
450
15
2250
Meningkatkan
ketersediaan
informasi
daerah rawan
bencana
Tersedianya data
daerah rawan
bencana.
Persentase
ketersediaan
data desa
rawan
bencana
Program
Mitigasi
Bencan
Geologi
Persentase
kecamatan yang
terpetakan dan
desa yang
termonitor
% 50 60 70 260 80 260 90 260 100 310 100 310 43,2 1.400
Sosialisasi
dan
Pemantauan
Daerah
Rawan
Bencana
Jumlah Daerah
Rawan Bencana
yang terpantau
dalam upaya
mengantisipasi
bencana
des
a
10 10 10 50 10 50 10 50 10 50 10 50 50 250
Fasilitasi
Daerah rawan
bencana
Jumlah Fasilitas
untuk penanganan
daerah rawan
bencana
pkt
-
3
3
350
3
350
3
350
3
350
3
350
15
1750
46
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Program
dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja Program
(outcome) dan
Kegiatan
(output)
Sat
ua
n
Kondisi Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Menigkatkan
kualitas
penanganan
darurat
Tertangaaninya
bencana secara
cepat, tepat dan
sesuai sasaran
Persentase
penanganan
darurat dan
peralatan yag
tersedia
Program
Tanggap
Darurat
Prosentase
bencana yang
tertangani dengan
baik
%
- 20
3 ds
20
3 ds
280
40
6 ds
350
3
350
3
350
3
350
15
1750
Pengadaan
Sarpras
Pusdalops
Jumlah Sarpras
Posko lapang
Pkt - - 0 0 1 100 1 100 1 100 1 100 4 400
Pelatihan
sistem
informasi dan
komunikasi
Jumlah pelatihan
informasi %
Akomodasi yg
terlaksana
ke
g
- - 0 0 1 30 1 30 1 30 1 30 4 120
Optimalisasi
Posko
Jmh posko piket
untuk sarana
informasi
kebencanaan
pos
ko
posko posko 1 150 1 150 1 150 1 150 1 150 5 750
Meningkatkan
sosial ekonomi
masyarakat
korban bencana
Tertanganinya
desa/masyarakat
korban bencana
Persentase
desa yang
tertangani
melalui
kegiatan pasca
bencana
Pegelolaan
pasca becana
Persentase desa
yang tertangani
melalui kegiatan
pasca bencana
% 3 desa 20
3 desa
20
3ds
300. 40
6 ds
300 60
9 ds
300 80
12 ds
300 90
15 ds
300 100 1.500
Meningkatkan
kualitas
pelayanan
sekretariat
dalam
menunjang
kinerja
Terwujudnya
pelayanan
administrasi
perkantoran
Program
Pelayanan
administrasi
perkantoran
Pelaksanaan
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran di
BPBD
Bu
lan
12 12 12 12 12 12 12 60
47
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Program
dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja Program
(outcome) dan
Kegiatan
(output)
Sat
ua
n
Kondisi Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
perangkat
daerah
Kegiatan
penyediaan
jasa peralatan
dan
perlengkapan
kantor
Jumlah
pemenuhan
kebutuhan
pembayaran jasa
peralatan dan
perlenglkapan
kantor
Pkt 3 3 3 40 3 40 3 40 3 40 3 40 15 200
Penyediaan
jasa
administrasi
keuangan
Jumlah jasa
administrasi
keuangan yang
terbayar
org 5 5 5 30 5 30 5 30 5 30 5 30 25 150
Peyediaan
peralatan dan
perlengkapan
kantor
Jumlah kebutuhan
peralatan dan
perlengkapankant
or yang terpenuhi
Pkt 1 1 1 20 1 20 1 20 1 20 1 20 5 100
Penyediaan
bahan
logistik
kantor
Jumlahkebutuhan
logistik kantor
yang terpenuhi
Pkt 7 7 7 400 7 400 7 450 7 450 7 500 35 2200
Penyediaan
jasa
administrasi
perkantoran/
PTT (jasa
oprasional
kantor)
Jumlah
administrasi
perkantoran yang
terpenuhi
org 17 17 17 300 17 350 17 400 17 450 17 500 85 2000
Meningkatnya
nilai surcey
kepuasan
masyarakat
An
gk
a
- 78,6 79 79 79 79 79 80
48
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Program
dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja Program
(outcome) dan
Kegiatan
(output)
Sat
ua
n
Kondisi Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Meningkatnya
nilai SAKIP
nil
ai
CC B B B B B B B
Program
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Aparatur
Terpenuhinya
sarana dan
prasarana aparatur
yang tersedia
dalam mendukung
kinerja
% 100 100 - - 100 100 100 100 100
Pembanguna
n Gedung
kantor
Jumlah gedung
kantor yang
terbangun
uni
t
1 1 - - 1 100 1 100 1 100 1 100 4 400
Pengadaan
perlengkapan
gedung
kantor
Jumlah kebutuhan
perlengkapan
gedung kantor
yang terpenuhi
uni
t
1 1 1 50 1 15o 1 200 1 200 1 200 4 800
Pemeliharaan
rutin/berkala
gedung
kantor
Jumlah kebutuhan
pemeliharaan
rutin/berkala
gedung kantor
yang terpenuhi
Pkt 1 1 1 50 1 50 1 50 1 50 1 50 5 250
Pemeliharaan
rutin/berkala
perlengkapan
gedung
kantor
Jumlah kebutuhan
pemeliharaan
rutin/berkala
perlengkapan
gedung kantor
Pkt 4 4 4 100 4 110 4 120 4 130 4 140 20 600
Meningkatkan
kompetensi
aparatur
dibidang
kebencanaan
Meningkatnya
sumberdaya
aparatur yang
cakap dan trampil
Program
Peningkatan
kapasitas
sumberdaya
aparatur
Prosentase
Terlaksananya
bimtek aparatur
dibidang
kebencanaan
% 40 40 20 50 40 50 60 50 80 50 100 50 100 250
Peningkatan
Kapasitas
Aparatur
Jumlah aparatur
yang telah
mengikuti
org 40 40 40 50 40 50 40 50 40 50 40 50 200 250
49
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Program
dan
Kegiatan
Indikator
Kinerja Program
(outcome) dan
Kegiatan
(output)
Sat
ua
n
Kondisi Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir
Renstra
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
Ta
rget
Kin
erja
An
gga
ran
Rp
(ju
ta)
diklat/bimtek/ppel
atihan
Meningkatkan
kinerja pegawai
yang akuntabel
Terwujudnya
sistem penilaian
kinerja pegawai
Jumlah dok
perencanaan
dan pelaporan
yang tersusun
Program
Peningkatan
prngrmbanga
n sistem
pelaporan
capaian
kinerja dan
keuangan
Prosentase
Tersedianya
dokumen
perencanaan dan
pelaporan
% 100 100 100 20 100 20 100 20 100 20 100 20 100 100
Penyusunan
laporan
kinerja dan
ikhtisar
realisasi
kinerja
keuangan
Jumlah dok
perencanaan dan
pelaporan yang
tersusun
do
k
6 6 6 20 6 20 6 20 6 20 6 20 30 100
50
BAB VII Indikator Kinerja Perangkat Daerah Yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD
Bagian penting dalam proses penyusunan Renstra BPBD Kabupaten
Banjarnegara adalah ketersediaan indikator kinerja yang berguna untuk mengukur capaian target kinerja pembangunan daerah. Indikator kinerja
adalah alat ukur untuk menilai keberhasilan pembangunan secara kuantitatif maupun kualitatif. Keberadaan indikator sangat penting baik dalam evaluasi kinerja program-program pembangunan daerah. Indikator kinerja menjadi
kunci dalam pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kinerja, yaitu sebagai ukuran untuk menilai ketercapaian kinerja pembangunan daerah. Dalam perencanaan pembangunan daerah, indikator menjadi ukuran keberhasilan
pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan, serta program dan kegiatan yang telah dirumuskan dalam dokumen perencanaan.
Indikator kinerja yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD adalah indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai oleh perangkat daerah dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen
untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Target indikator kinerja perangkat daerah yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD ini akan diukur dalam evaluasi kinerja pembangunan. Pencapaian kinerja
indikator yang termuat juga akan menjadi bahan dalam pelaporan kinerja perangkat daerah selama lima tahun, sehingga perlu dipedomani oleh seluruh
aparatur perangkat daerah. Indikator kinerja BPBD Kabupaten Banjarnegara yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD ditampilkan dalam Tabel 7.1 sebagai berikut :
Tabel 7.1
Indikator Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banjarnegara yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Tahun 2017-2022
Indikator Sat
uan Kondisi
Awal
Target Capaian Setiap Tahun TA RPJMD
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Prosentase masyarakat yang tangguh dalam penanggulangan bencana
% 0 7,2(360/5000x100
14,4(720/5000x100
21,5(1080/5000x100
28,8(1440/5000x100
36(1800/5000x100
43,2(2.160/5000x100
43,2
Prosentase desa yang tertangani melalui kegiatan pasca bencana
% 20 (3 desa)
20 (3 desa)
20 (3 desa)
40 ( 6 desa)
60 (9 desa)
80 (3 desa)
100(15 desa)
100
Prosentase kesiapsiagaan aparatur dan relawan dalam penanggulangan bencana
% 24 24(60/250x100)
30(90/250x100)
48(12/250x100)
60(150/250x100)
72(180/250x100)
84(210/250x100)
84
Prosentase bencana
yang tertangani dengan baik
% 1
posko
1
posko
20
(3ds/15x100)
40
(9ds/15x100)
60
(9ds/15x100)
80
(12ds/15x100)
100
(15ds/15x100)
100
Prosentase kecamatan yang dipetakan dan desa yang termonitor
% 50 (10kec)
60 (12kec)
70 (14kec)
80 (16kec)
90 (18kec)
100 (20kec)
100
100
Prosentase Desa Tangguh Bencana
% 6,32 (12/195x100)
10,25 (20/195x100)
18,95 (37/195x100)
26,32 (51/195x100)
33,68(66/195x100)
41,05(80/195x100)
52,63 (102/195x100)
52,63