rencana strategis perangkat daerah kabupaten banjarnegara … · 2019-01-23 · penataan ruang........

581
PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 9 Tahun 2018 tentang Rencana Strategis Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017-2022 V

Upload: hoangnguyet

Post on 08-Jun-2019

295 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA

Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 9 Tahun 2018 tentang Rencana Strategis Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022

RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017-2022

V

DAFTAR ISI

V.A. PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR TAHUN 2018 TENTANG RENCANA STRATEGIS

PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017-2022........................................................... Buku I

V.B. LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI NOMOR TAHUN 2018

I. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH SEKRETARIAT DAERAH......................................... Buku I

II. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

SEKRETARIAT DPRD............................................. Buku I III. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

INSPEKTORAT....................................................... Buku I IV. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

DINAS DAERAH

IV. A. DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA........................................................ Buku I

IV. B. DINAS KESEHATAN.................................. Buku I IV. C. DINAS PEKERJAAN UMUM DAN

PENATAAN RUANG................................... Buku I

IV. D. DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PEMUKIMAN........................... Buku I

IV. E. SATUAN POLISI PAMONG PRAJA............ Buku II

IV. F. DINAS SOSIAL......................................... Buku II IV. G. DINAS TENAGA KERJA........................... Buku II

IV. H. DINAS KETAHANAN PANGAN.................. Buku II IV. I. DINAS LINGKUNGAN HIDUP................... Buku II IV. J. DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PENCATATAN SIPIL................................. Buku II IV. K. DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DESA....................................................... Buku II

IV. L. DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA,

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK............................. Buku II

IV. M. DINAS PERHUBUNGAN............................ Buku II

IV. N. DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Buku II IV. O. DINAS PENANAMAN MODAL DAN

PELAYANAN TERPADU SATU PINTU.......... Buku III IV. P. DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN. Buku III IV. Q. DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN... Buku III

IV. R. DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN........ Buku III IV. S. DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN,

KOPERASI DAN USAHA KECIL

MENENGAH............................................... Buku III

V. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH BADAN DAERAH V.A. BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN...................................... Buku III V.B. BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN,

KEUANGAN DAN ASET DAERAH................ Buku III V.C. BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH............... Buku III

VI. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH KECAMATAN

VI. A. KECAMATAN BANJARNEGARA...................... Buku IV VI. B. KECAMATAN BAWANG.................................. Buku IV VI. C. KECAMATAN MADUKARA.............................. Buku IV

VI. D. KECAMATAN SIGALUH.................................. Buku IV VI. E. KECAMATAN PURWAREJA KLAMPOK........... Buku IV

VI. F. KECAMATAN SUSUKAN................................. Buku IV VI. G. KECAMATAN MANDIRAJA............................. Buku IV VI. H. KECAMATAN PURWANEGARA....................... Buku IV

VI. I. KECAMATAN WANADADI............................... Buku IV VI. J. KECAMATAN BANJARMANGU....................... Buku IV

VI. K. KECAMATAN RAKIT....................................... Buku IV VI. L. KECAMATAN PUNGGELAN............................ Buku IV VI. M. KECAMATAN KARANGKOBAR....................... Buku V

VI. N. KECAMATAN WANAYASA.............................. Buku V VI. O. KECAMATAN KALIBENING............................ Buku V VI. P. KECAMATAN BATUR..................................... Buku V

VI. Q. KECAMATAN PAGENTAN............................... Buku V VI. R. KECAMATAN PEJAWARAN............................ Buku V

VI. S. KECAMATAN PAGEDONGAN......................... Buku V VI. T. KECAMATAN PANDANARUM......................... Buku V

VII. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH LAINNYA

VII. A. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HJ. ANNA LASMANAH ................................................... Buku V

VII. B. KANTOR KESATUAN BANGSA DAN

PERLINDUNGAN MASYARAKAT .................... Buku V VII. C. BADAN PENANGGULANGAN BENCANA

DAERAH........................................................ Buku V

1

VI. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH KECAMATAN VI.M. KECAMATAN KARANGKOBAR

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, mengamanatkan kepada pemerintah daerah untuk menyusun sejumlah dokumen perencanaan

pembangunan daerah, meliputi :

1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 3. Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) 4. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

5. Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD)

Ditegaskan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008

tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah bahwa Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) adalah dokumen perencanaan Perangkat

Daerah untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra Perangkat Daerah memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah Daerah mempunyai kewenangan untuk mengatur dan mengurus

pemerintahannya sendiri. Namun demikian, dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah, tetap harus memperhatikan keterkaitan antara perencanaan pemerintahan pusat, provinsi dan antar

pemerintah daerah, sehingga pencapaian tujuan daerah mendukung pencapaian tujuan nasional. Aspek hubungan tersebut juga harus

memperhatikan kewenangan yang diberikan terkait dengan kepemilikan sumber daya alam dan sumber daya lainnya maupun terkait dengan aspek pelayanan umum dan kemampuan keuangan daerah.

Sesuai ketentuan diatas, Kecamatan Karangkobar sebagai Perangkat Daerah berkewajiban menyusun Renstra Kecamatan Karangkobar Tahun 2017-2022 dengan berpedoman pada RPJMD Kabupaten Banjarnegara

2017 – 2022 yang telah ditetapkan dengan Perda Kabupaten Banjarnegara Nomor 32 Tahun 2017 tanggal 30 Desember 2017 . RPJMD tersebut

juga digunakan sebagai arah dan landasan bagi perumusan visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan SKPD.

Penyusunan Renstra Kecamatan Karangkobar dilakukan secara

transparan dan partisipatif oleh para Pejabat Struktural, karyawan/i. dan para Kepala Desa di lingkungan Kecamatan Karangkobar, serta telah mendapat masukan dari para pemangku kepentingan “Stakeholders”,

untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah yang terintegrasi dengan tujuan nasional sesuai dengan visi, misi, dan arah

pembangunan yang telah disepakati bersama, proses pembangunan daerah harus dilaksanakan secara sistematis mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, monitoring dan evaluasinya

sampai dengan tahap pemanfaatan dan pemeliharaan hasil-hasilnya.

2

Analisis Gambaran pelayanan

SKPD

Perumusan Isu-isu

strategis berdasarkan

tusi

Perumusan Strategi dan

kebijakan

Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja,

kelompok sasaran dan pendanaan

indikatif berdasarkan

rencana program prioritas RPJMD

Pengolahan data dan informasi

Perumusan visi dan misi

SKPD

Perumusan Tujuan

Perumusan sasaran

Rancangan Renstra-SKPD

· Pendahuluan· Gambaran pelayanan SKPD· isu-isu strategis berdasarkan

tugas pokok dan fungsi· visi, misi, tujuan dan sasaran,

strategi dan kebijakan · rencana program, kegiatan,

indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif

· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.

Perumusan indikator kinerja

SKPD yang mengacu pada

tujuan dan sasaran RPJMD

SPM

Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/

Kota

Penelaahan RTRW

Rancangan Renstra-SKPD

Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD

kepada Bappeda

Penelaahan KLHS

Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/

Kota

Renstra-KLdan Renstra

SKPD Provinsi

Dengan demikian Renstra PD Kecamatan Karangkobar ini berlaku tahun 2017 hingga 2022 selaras dengan RPJMD Kabupaten Banjarnegara

sebagai perwujudan visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati Banjarnegara terpilih. Renstra Kecamatan Karangkobar ini juga nantinya akan dijabarkan dalam Renja PD sebagai dasar operasional pelaksanaan

program dan kegiatan Kecamatan Karangkobar setiap tahun dan dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran PD

(RKA PD) yang selanjutnya digunakan dalam proses pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Banjarnegara tahun berikutnya. Alur dan mekanisme penyusunan

Renstra Kecamatan Banajarmangu diiliustrasikan sebagai berikut :

Gambar 1.1

3

1.2 Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Renstra Kecamatan Karangkobar

Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai berikut :

1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional; 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan

Mulai Berlakunya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan; 11. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan,

Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; 12. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 – 2014; 13. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3); 14. Instruksi Presiden Republik Indonesia (INPRES) Nomor 9 Tahun 2000

tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah

beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata

Cara Perencanaan,Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah,Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah,Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah; 17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3, Tambahan Lembaran

Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9);

4

18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5

Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 Nomor 3, Tambahan Lembaran

Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 88); 19. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 22 Tahun 2002

tentang Pembentukan dan Penetapan Wilayah Kecamatan di Kabupaten Banjarnegara;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 15 Tahun 2010

tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

21. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2011

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banjarnegara; 22. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 1 Tahun 2012

tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2005-2025;

23. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 02 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah;

24. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 12 Tahun 2017

tentang Urusan Pemerintah Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Banjarnegara;

25. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 32 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022;

26. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 178 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Serta Uraian Tugas Jabatan Pada

Kecamatan Kabupaten Banjarnegara; 27. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2012 tentang

Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada

Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah. 28. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 30 Tahun 2014 tentang

Perubahan atas Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 5 Tahun 2013

tentang Kecamatan Penyelenggara Pelayanan Administrasi Terpadu.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Karangkobar Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai

berikut :

1. Maksud

a. Pedoman penyusunan Rencana Kerja Tahunan Kecamatan

Karangkobar guna mewujudkan suatu bentuk rumusan Perencanaan Pembangunan di wilayah dan peningkatan pelayanan

masyarakat yang merupakan penjabaran visi, misi dan program Bupati Banjarnegara terpilih.

b. Memberikan gambaran bagi seluruh aparatur kecamatan dalam melaksanakan tugas/kegiatan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.

c. Menjadi dasar dalam evaluasi kinerja Perangkat Daerah.

5

2. Tujuan

a. Untuk meningkatkan kinerja Perangkat Daerah Kecamatan

Karangkobar dalam pelaksanakan tugas pokok dan fungsinya

dan melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan Daerah.

b. Untuk memantapkan terselenggaranya kegiatan pada

Kecamatan Karangkobar guna mendukung tercapainya visi,

misi, tujuan dan sasaran pembangunan yang tercantum dalam

RPJMD.

c. Menyediakan tolok ukur kinerja pelaksanaan program dan

kegiatan Kecamatan Karangkobar Kab. Banjarnegara untuk

kurun waktu tahun 2017-2022 dalam pelaksanaan tugas dan

fungsinya sebagai dasar dalam melakukan pengendalian dan

evaluasi kinerja perangkat daerah.

1.4 Sistematika Penulisan

Keseluruhan materi Renstra PD Kecamatan Karangkobar Tahun 2017

– 2022 disusun dan termuat dalam 8 (delapan) Bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN Menjelaskan tentang latar belakang, proses penyusunan,

hubungan Renstra dengan dokumen lainnya, landasan hukum,

maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan. BAB II GAMBARAN PELAYANAN PD Menjelaskan kondisi umum tentang dasar hukum pembentukan

PD, struktur organisasi PD, uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala PD. Penjelasan tentang

sumber daya yang dimiliki PD (SDM berdasarkan gender dan Asset), penjabaran tingkat capaian kinerja PD periode sebelumnya, serta mengulas hambatan-hambatan utama yang

masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra Perangkat Daerah ini.

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

Menjelaskan hasil identifikasi permasalahan berdasarkan tugas

dan fungsi Perangkat Daerah yang terkait dengan visi, misi, serta program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih, melakukan penilaian (scoring) terhadap permasalahan yang

memiliki dampak yang besar terhadap publik dan pencapaian sasaran Renstra, diakhiri dengan penentuan isu-isu strategis

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN Merupakan penjabaran visi dan misi pembangunan jangka

menengah dan dilengkapi dengan rencana sasaran yang hendak

dicapai. BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi menjelaskan cara untuk mencapai tujuan dan sasaran dirancang secara rasional dan komprehensip, sedangkan kebijakan menerangkan arah yang akan diambil Perangkat

Daerah dalam bentuk konfigurasi program untuk mencapai tujuan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun

6

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTA PENDANAAN Merupakan Penjelasan yang bersifat umum dari Program dan

Kegiatan beserta indikasi pendanaan dalam periode lima tahun BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN Pada Bab ini dikemukakan indikator kinerja PD yang secara

langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai PD dalam lima tahun mendatang untuk mendukung pencapaian tujuan

dan sasaran RPJMD BAB VIII PENUTUP Pada Bab ini merupakan harapan-harapan terhadap kondisi dan

rencana pencapaian kinerja periode 2017-2022

7

BAB II GAMBARAN PELAYANAN OPD

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Tugas Kecamatan Karangkobar sesuai Peraturan Bupati Banjarnegara

Nomor 84 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susuan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan. Tugas Camat adalah Membantu

Bupati dalam mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan dan tugas yang dilimpahkan Bupati untuk melaksanakan sebagian

urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

Dalam rangka menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kecamatan

Karangkobar mempunyai fungsi yaitu :

1. Perumusan kebijakan di bidang tata pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketenteraman, ketertiban

umum dan pelayanan serta kelurahan; 2. Pelaksanaan koordinasi kebijakan dibidang tata pemerintahan,

pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat,

ketenteraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan; 3. Pelaksanaan kebijakan di bidang tata pemerintahan, pemberdayaan

masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketenteraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;

4. Pembinaan dan fasilitasi kebijakan di bidang tata pemerintahan,

pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketenteraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;

5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang tata pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketenteraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;

6. Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;

7. Pelaksanaan fungsi kesekretariatan kecamatan; dan

8. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Uraian tugas dan fungsi masing-masing jabatan sesuai Peraturan

Bupati Banjarnegara Nomor 84 Tahun 2016 Tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan Karangkobar Kabupaten Banjarnegara sebagai berikut:

1. Sekretariat Sekretariat adalah unsur pembantu Camat, berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Camat, Sekretariat dipimpin oleh

Sekretaris. Sekretaris Kecamatan mempunyai tugas melakukan perencanaan perumusan , mengkoordinasi, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi,

pemantauan, evaluasi, pelaporan kebijakan bidang ketatausahaan, hukum, keuangan, kerumahtanggaan, , kerjasama, kearsipan,

dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan, kehumasan, kepegawaian, pelayanan administrasi di lingkungan kecamatan. Dalam melaksanakan tugas pokok dimaksud, Sekretaris Kecamatan

mempunyai fungsi sebagai berikut :

8

a. Pengkoordinasian kegiatan di lingkungan kecamatan; b. Pengkoordinasian dan penyusunan rencana dan program kerja di

lingkungan kecamatan; c. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi

ketatausahaan, kepegawaian, hukum, keuangan,

kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan kemasyarakatan, arsip dan dokumentasi di lingkungan kecamatan;

d. Pengkoordinasiaan, pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana di lingkungan kecamatan;

e. Pengkoordinasiaan dan penyusunan peraturan perundang

undangan serta pelaksanaan advokasi hukum di lingkungan kecamatan;

f. Pengkoordinasian pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP) dan pengelolaan informasi dan dokumentasi; g. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah dan

pelayanan pengadaan barang/jasa di lingkungan kecamatan; h. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup

tugasnya; dan

i. Pelaksanaan tugas kedinasan lai yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sekretaris Kecamatan terdiri dari dan/atau membawahi :

1. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan,

pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kebijakan bidang perencanaan, evaluasidan pelaporan program kerja serta

pengelolaan keuangan di lingkungan kecamatan. 2. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang

ketatausahaan, hukum, kerumahtanggaan, kerjasama, kearsipan, dokumen, keorganisasian dan tatalaksanaan, kehumasan, dan kepegawaian serta pelayanan administrasi di lingkungan

kecamatan. 2. Kasi Tata Pemerintahan

Kasi Tata Pemerintahan mempunyai tugas pokok membantu camat dalam melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan

pelaporan kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan, pembinaan pemerintah desa dan/atau

kelurahan, pembinaan dan pengawasan tertib administrasi desa dan / atau kelurahan, rekomendasi pemberhentian dan pengangkatan perangkat desa, serta pelaksanaan kewenangan pemerintah yang

dilimpahkan Bupati kepada Camat untuk menangani sebagian urusan pemerintah di bidang tata pemerintahan.

3. Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai membantu Camat dalam dalam melakukan perencanaan perumusan,

pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan desa di

tingkat kecamatan, penyusunan dokumen perencanaan pembangunan di desa atau kelurahan, evaluasi dan rekomendasi Anggaran

9

Pendapatan dan Belanja Desa, serta pelaksanaan kewenangan pemerintah yang dilimpahkan Bupati kepada Camat untuk menangani

sebagian sebagian urusan pemerintah di bidang masyarakat dan desa. 4. Kasi Kesejahteraan Rakyat

Kasi Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas membantu Camat

dalam melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi, pemantauan, evaluasi dan

pelaporankebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesejahteraan rakyat di tingkat kecamatan, pembinaan dan fasilitasi kegiatan kepemudaan, olahraga, seni, budaya, keagamaan, kesehatan

dan pendidikan, pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum, serta pelaksanaan kewenangan pemerintah yang dilimpahkan Bupati kepada camat untuk menangani sebagian

urusan pemerintahan di bidang kesejahteraan rakyat. 5. Kasi Ketentraman Ketertiban Umum dan Pelayanan

Kasi Ketentraman Ketertiban Umum dan Pelayanan mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi,

pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, penerapan dan penegakan peraturan daerah dan peraturan bupati, pelayanan

perijinan dan non perijinansesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan Bupati kepada camat, percepatan pencapaian standar

pelayanan minimal di wilayahnya, pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat serta pelaksanaan kewenanngan pemerintah yang dilimpahkan Bupati

epada Camat untuk menangani sebagian urusan pemerintahan di bidang ketentraman, ketertibanumum dan pelayanan.

Struktur organisasi Kecamatan Karangkobar berdasarkan Perda Nomor 02 Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

GAMBAR 2.1 STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN KARANGKOBAR

CAMAT

Kasi Tata Pemerintahan

Kasi Pemberdayaan Masyarakat & Desa

Kasi Kesejahteraan Rakyat

Kasi Trantibum & Pelayanan

SEKRETARIS KECAMATAN

Kasubbag Perenc. dan Keuangan

Kasubbag Umum dan Kepegawaian

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

10

2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah

2.2.1 Gambaran Umum Kecamatan Karangkobar terletak 24 km sebelah utara dari

ibukota Kabupaten Banjarnegara, dengan luas 39,07 km2, terdiri

dari 13 desa, dan berada pada ketinggian 1.015 meter di atas permukaan laut. Adapun batas-batas Kecamatan Karangkobar

adalah sebagai berikut :

- Sebelah utara : Kecamatan Wanayasa

- Sebelah timur : Kecamatan Wanayasa - Sebelah selatan : Kecamatan Banjarmangu - Sebelah barat : Kecamatan Kalibening

Adapun desa – desa dalam wilayah kecamatan Karangkobar adalah sebagai berikut :

1. Desa Paweden; 8. Desa Ambal; 2. Desa Slatri; 9. Desa Karangkobar; 3. Desa Pagerpelah; 10. Desa Leksana;

4. Desa Pasuruhan; 11. Desa Sampang; 5. Desa Karanggondang; 12. Desa Purwodadi; 6. Desa Jlegong; 13. Desa Gumelar;

7. Desa Binangun;

2.2.2 Sumber Daya Pegawai

Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Kecamatan Karangkobar memiliki Sumber Daya Pegawai. Jumlah pegawai Kecamatan Karangkobar saat ini masih dalam kondisi

yang belum ideal. Berdasarkan Analisa tambahan menunjukan ketersediaan pegawai di bandingkan dengan beban kerja, maka sesungguhnya dibutuhkan adanya 24 Pegawai dengan kualifikasi

pendidikan umum serta pendidikan dan pelatihan (diklat) kompetensi. Akan tetapi kondisi eksisting yang ada saat ini hanya berjumlah 20 Pegawai dengan komposisi berdasarkan jenis

kelamin, tingkat pendidikan, golongan/kepangkatan, eselon dan penempatan seperti tabel berikut ini.

1. SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 2.2.2.1

SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

NO JENIS KELAMIN PNS NON PNS %

1 Laki-laki 14 1 75

2 Perempuan 3 2 25

JUMLAH TOTAL 17 3 100

11

2. SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 2.2.2.2 SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

NO TINGKAT

PENDIDIKAN

PNS NON PNS %

L P L P

1 STRATA 2 1 - - - 5

2 STRATA 1 2 1 - - 15

3 SARJANA MUDA/D III -

- -

- 0

4 SLTA 10 2 1 1 70

5 SLTP 1 - 1 - 10

6 SD - - - - 0

JUMLAH TOTAL 13 14 3 2 1

3. SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan

Tabel 2.2.2.3 SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan

NO PANGKAT/GOLONGA

N LAKI-LAKI

PEREMPUAN

%

1 Pembina Tk. I / IV b 1 - 6

2 Pembina / IV a 1 - 6

3 Penata Tk. I / III d 1 1 12

4 Penata / III c 1 1 12

5 Penata Muda Tk. I / III b

3 1 24

6 Penata Muda / III a - - -

7 Pengatur Tk. I / II d 1 - 6

8 Pengatur / II c 1 - 6

9 Pengatur Muda Tk. I /

II b 4 - 24

10 Pengatur Muda / II a 1 - 6

11 Juru Tk. I / I d - - 0

12 Juru / I c - - 0

13 Juru Muda Tk. I / I b - - 0

14 Juru Muda / I a - - 0

JUMLAH TOTAL 14 3 100

12

4. SDM Pegawai Berdasarkan Eselon

Tabel 2.2.2.4

SDM Pegawai Berdasarkan Eselon

NO PANGKAT/GOL LAKI-LAKI PEREMPUAN %

1 ESELON III a 1 - 12,5

2 ESELON III b 1 - 12,5

3 ESELON IV a 3 1 50

4 ESELON IV b 1 1 25

JUMLAH TOTAL 6 2 100

5. SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan Harapan Dimasa Datang

Tabel 2.2.2.5 SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan Harapan dimasa datang

NO JENIS KELAMIN Jumlah Pegawai

Saat Ini Jumlah Pegawai Yang Diharapkan

1 Laki-laki 17 17

2 Perempuan 3 7

JUMLAH TOTAL 20 24

2.2.3 Sumber Daya Asset

Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Kecamatan Karangkobar memiliki sarana dan prasarana berikut kondisi sarana dan prasarana tersebut serta

telah dilakukan analisa ketercukupan dibandingkan dengan beban kerja, sebagai berikut :

No Nama Asset Jumlah

2017

Kondisi

(Baik/Rusa

k)

Jumlah Yang

Diharapkan

1 Gedung Kantor 1 unit Baik 1 unit

2 Aula Kecamatan 1 unit Baik 1 unit

3 Mushola 1 unit Rusak 1 unit

4 Rumdin Camat 1 unit Baik 1 unit

5 Meja kerja pejabat 6 buah Baik 8 buah

6 Meja kerja staf 20 buah Baik 20 buah

7 Meja rapat 8 buah Baik 8 buah

8 Kursi kerja pejabat 6 buah Baik 8 buah

9 Kursi kerja staf 10 buah Baik 20 buah

10 Kursi rapat stenlis 80 buah Baik 100 buah

11 Kursi rapat plastik 50 buah Baik 50 buah

12 Meja kursi tamu 4 unit Baik 4 unit

13 Laptop/Notebook 2 unit Baik 3 unit

14 Komputer/PC 8 unit 6 Baik

2 Rusak

8 unit

13

15 Printer 5 unit 5 Baik 10 unit

16 Mesin Tik

(gandaran pendek)

1 unit rusak 1 unit

17 Lemari besi 3 buah Baik 3 buah

18 Lemari buku rak 3 buah Baik 3 buah

19 Podium 1 buah Baik 1 buah

20 Tenda 1 unit rusak 1 unit

21 Genset 1 unit Baik 1 unit

22 Sound system

(CD player, wireless)

1 unit Baik 2 unit

23 Televisi 2 unit Baik 2 unit

24 LCD Proyektor 1 unit Baik 1 unit

25 Kamera Digital 1 unit Baik 1 unit

26 Kendaraan roda empat 1 unit Baik 1 unit

27 Kendaraan roda dua 6 unit Baik 8 unit

28 Pesawat

Telepon+Faks

1 unit Baik 1 unit

29 Pesawat HT 1 unit Baik 1 unit

30 Papan tulis

whiteboard 1 buah Baik 1 buah

31 Meja reseption 3 buah Baik 3 buah

32 Bangku tunggu 3 buah Baik 3 buah

2.3 Kinerja Pelayanan OPD

Pengukuran indikator kinerja berguna untuk melihat trend yang terjadi selama 5 tahun yang lalu, dengan ditemukan kecenderungan yang

terjadi 5 tahun kebelakang, dapat ditentukan trend yang akan terjadi 5 tahun kedepan. Setelah mengetahui trend tersebut, baru akan didapat

rencana apa yang akan dilaksanakan untuk mengantisipasi trend yang terjadi.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Kecamatan Karangkobar tahun

2011-2015 berdasarkan sasaran/target Renstra OPD periode sebelumnya tergambar dari tabel 2.3.1 berikut.

14

TABEL 2.3.1

PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN KECAMATAN KARANGKOBAR KABUPATEN BANJARNEGARA

No

Indikator Kinerja Sesuai Tugas Pokok dan Fungsi

SKPD

Target NSPK

Target IKK

Target Indikato

r Lainnya

Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio (%) Capaian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

1 Persentase pembayaran jasa listrik dan air untuk kantor, rumdin dan mess

- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

2 Persentase penyediaan peralatan untuk kebersihan

dan kenyamanan kantor

- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

3 Persentase jumlah kebutuhan operasional kantor yang dapat dipenuhi

- - - - - 100 100 100 - - 100 100 100 - - 100 100 100

4 Persentase peningkatan kemampuan perangkat desa dalam melaksanakan tertib administrasi pemerintahan desa

- - - 100 100 100 100 100 80 85 90 95 95 80 85 90 95 95

5 Persentase jumlah kebutuhan peralatan kantor yang dapat dipenuhi

- - - 1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

100 100 100 100 100

6 Pemeliharaan berkala rumah dinas dan mess sesuai RAB

- - - 1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

100 100 100 100 100

7 Pemeliharaan berkala gedung kantor sesuai RAB

- - - 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 100 100 100 100 100

8 Kondisi komputer, laptop, printer, genset dan

kendaraan dinas yang terawat baik

- - - 90 95 95 95 100 90 95 95 95 100 100 100 100 100 100

9 Persentase kepemilikan KTP

- - - - 80 - - - - 80 - - - - 100 - - -

10 Cakupan Penerbitan KTP berbasis NIK atau E KTP untuk pertama kali

- - - - - 100 - - - - 100 - - - - 100 - -

Sumber : LKj IP Kecamatan Karangkobar (diolah)

15

Dilihat dari Tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja Kecamatan

Karangkobar Kab. Banjarnegara pada Tahun 2016 relatif telah mencapai

keberhasilan, berdasarkan Realisasi Tingkat Capaian Kinerja dari setiap

Indikator secara umum menunjukkan Capaian Kinerja dengan kategori baik.

Capaian Kinerja sebesar 100% tidak terlepas dari Pelaksanaan Program/

Kegiatan secara efektif dan efesien dengan berpedoman pada Target dan

Progres yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Operasional (RKO) serta

berpedoman pada ketentuan yang berlaku.

Keberhasilan Sasaran- sasaran Program/ Kegiatan secara umum

disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :

Ketersediaan SDM Aparatur Pemerintah yang loyal, disiplin serta

memiliki etos kerja yang baik dan bertanggungjawab;

Adanya kerjasama yang baik antara aparatur Pemerintah Kecamatan

sehingga penyelenggaraan kegiatan dapat dilaksanakan dengan hasil

yang optimal;

Pelaksanaan pelayanan publik dilaksanakan secara efektif;

Profesionalisme aparat Kecamatan Karangkobar;

Adanya kesadaran masyarakat Kecamatan Karangkobar akan arti

pentingnya dokumen sehingga mendukung tercapainya sasaran

meningkatnya pelayanan kepada masyarakat;

Namun dari keberhasilan capaian kinerja masih terdapat catatan untuk

perbaikan antara lain Jumlah aparatur yang terbatas dan belum memenuhi

kualifikasi yang dibutuhkan sebagai pelaksanan kegiatan tertentu.

16

TABEL 2.3.2

ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN KECAMATAN KARANGKOBAR KABUPATEN BANJARNEGARA

dalam ribuan rupiah

No Program dan Kegiatan Anggaran Pada Tahun Ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke- Persentase Realisasi Pertumbuhan

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran

Realisasi

Penataan Administrasi Kependudukan

1 Peningkatan pelayanan publik dalam bidang

kependudukan

5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 2.300 4.975 4.996 5.000 5.000 46 99,5 99,9 100 100 0 0

2 Penyelenggaran e-KTP - 130.704 - - - - 123.253 - - - - 94,5 - - - 0 0

Pelayanan Administrasi Perkantoran

1 Penyediaan jasa

peralatan dan

perlengkapan kantor

7.420 8.070 7.800 7.570 7.570 4.274 5.763 5.135 4.057 6.823 57,24

71,41

65,8 53,6 90,14

0 10

2 Penyediaan jasa

administrasi keuangan

- - 20.100 22,400 22.440 - - 17.500 20.150 20.700 - - 87,06 89,96

100

3 Penyediaan peralatan dan perlengkapan

kantor

- - - - 1.000 - - - - 1000 - - - - 100 0 0

4 Penyediaan bahan

logistik kantor

54.000

54.850 97.453 60.718 70.638 29.185 54.628 96.103 55.127 70.638 54,04

99,6 98,61 90,79

100

5 Penyediaan Jasa

Administrasi

Perkantoran

- - - - 19.240 - - - 17.600 - - - - 91,48

0 0

6 Pemberdayaan Kecamatan

25.000

25.000 37.400 37,400 52.287 25.000 24.805 31.688 34.958 52.287 100 99,2 84,72 93,47

100

7 Penunjang operasional

desa berdikari, desa

pemula, dan desa

prakarsa

- - - - 5.000 - - - - 1.950 - - - - 39 0 0

Peningkatan Sarana

dan Prasarana Aparatur

1 Pengadaan - - 5.000 - 20.000 - - 4.940 - 20.000 - - 98,8 - 100

17

perlengkapan gedung kantor

2 Pemeliharaan rutin/

berkala rumah dinas

1000 1.000 1.000 1.000 1.000 1000 1.000 1.000 1000 1.000 100 100 100 100 100 0 0

3 Pemeliharaan rutin/

berkala gedung kantor

3.000 23.000 30.000 7.000 50.000 3.000 22.772 20.396 7.000 50.000 100 99,2 67,98 100 100

4 Pemeliharaan rutin/

berkala perlengkapan

gedung kantor

11.183

11.183 16.032 15.000 30.000 5.051 11.003 16.032 15.000 30.000 45,16

99,39

100 100 100

5 Rehabilitasi

sedang/berat Rumah Dinas

- - - - 360.000 - - - - 0 - - - - 0 0 0

Penataan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1 Asistensi PATEN - - - 10.000 5.000 - - - 8.260 5.000 - - - 82,6 100 0 0

Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Capaian realisasi kerja SKPD

- - - - 5.000 - - - - 5.000 - - - - 100 0 0

Peningkatan dan

Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

1 Intensifikasi Pajak

Daerah

- - - 9,307 9.307 - - - 9.307 9.307 - - - 100 100 0 0

Peningkatan Sarana Prasarana Wilayah

1 Penunjang Peningkatan

Sarana Prasarana

Wilayah Kecamatan

- - - 309.000

309.000 - - - 308.920

0 - - - 99,97

0 0 0

Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan

Keuangan Desa

1 Fasilitasi Penunjang

Pilkades

- - 93.930 - - - - 87.321 - - - - 92,96 - - 0 0

18

Sumber : LKj IP Kecamatan Karangkobar (diolah)

Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa realisasi anggaran pada masing- masing tahun dalam periode RPJMD 2011-2016 mencapai 90% lebih atau rata- rata serapan anggaran mencapai 93,91%. Hal ini mengindikasikan pendanaan di perangkat daerah Kecamatan Karangkobar

dapat dimanfaatkan dengan baik. Secara keseluruhan dalam kurun waktu 2012 – 2016 tidak terdapat program/ kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan hanya 1(satu kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan pada tahun 2015 yaitu Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas, tetapi dilaksanakan pada tahun 2016 oleh DPUPR.

19

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan OPD

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Karangkobar

agar berjalan dengan lancar dan optimal, dipengaruhi oleh faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan sebagai berikut :

a. Kekuatan ( Strength)

1) Adanya Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 02 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

Kabupaten Banjarnegara. 2) Adanya Peraturan Bupati Nomor 178 Tahun 2009 tentang Tugas

Pokok dan Fungsi serta Uraian Tugas Jabatan pada Kecamatan

Kabupaten Banjarnegara 3) Adanya Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang

Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati

Kepada Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan

SKPD Kecamatan Karangkobar. 4) Struktur organisasi pada Kecamatan Karangkobar telah terisi oleh

pejabat yang mendukung pelaksanaan tugas – tugas dan fungsi

Kecamatan dengan tingkat pendidikan yang cukup memadai. 5) Pola kerja di Kantor Kecamatan Karangkobar yang sistematik dan

terjadwal sehingga bisa memberikan hasil yang optimal, efisien,

dan efektif. 6) Hubungan kerja dan koordinasi yang baik antara pimpinan, para

pejabat dan staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman.

b. Kelemahan ( Weakness )

1) Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka

mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat. 2) Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja

pegawai

3) Masih kurangnya dukungan data/ informasi/ peraturan yang valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat.

4) Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di

wilayah kecamatan. 5) Belum optimalnya partisipasi masyarakat dalam proses

perencanaan pembangunan, pelaksanaan kegiatan sosial.

c. Peluang ( Opportunities) 1) Penerapan otonomi daerah yang memberikan kesempatan

berprakarsa seluas-luasnya bagi daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

2) Adanya potensi sumberdaya alam yang melimpah, yakni

perkebunan teh, kapulaga, kayu albasia, pinus yang dapat dikelola untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

3) Adanya dukungan koordinasi lintas sektor di wilayah kecamatan

yang mendukung tercapainya sinkronisasi dan integrasi kegiatan lingkup kecamatan antara lain kegiatan Konferensi dinas/rapat

koordinasi Muspika, UPT/Instansi dan Kepala Desa secara rutin di tingkat Kecamatan.

20

d. Tantangan ( Threat ) 1) Kondisi geografis wilayah kecamatan yang berbukit-bukit dan

tanah yang labil/ mudah bergerak mengakibatkan kerusakan infrastruktur transportasi dan bencana alam tanah longsor kerap kali terjadi sehingga menghambat mobilitas ekonomi dan sosial

masyarakat. 2) Tuntutan masyarakat semakin beragam untuk mendapatkan

pelayanan publik yang berkualitas. 3) Masih adanya aparat pemerintahan dan kelompok masyarakat

yang belum memahami arti penting dari proses perencanaan

pembangunan partisipasif. 4) Bervariasinya tingkat pendidikan, sosial ekonomi masyarakat yang

berpengaruh pada pola pikir dan pola tindak dari masyarakat di

Kecamatan Karangkobar.

21

BAB III ISU-ISU STRATEGIS

BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

3. 1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD

Suatu kondisi yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang

apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian atau menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat.

Memperhatikan isu-isu dan permasalahan pembangunan yang dihadapi diharapkan dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan

pemerintahan menuju good governance and clean government sehingga berdampak pada kualitas pembangunan daerah.

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Kecamatan

Karangkobar menghadapi beberapa permasalahan karena dampaknya yang signifikan bagi PD dimasa dating yang dirinci sesuai bidang tugas/ Seksi yang ada sebagai berikut:

a. Sekretariat

1) Terbatasnya personil yang menguasai dan memahami perencanaan

2) Kurangnya koordinasi antar seksi dalam penyusunan kegiatan dan penganggaran

3) Pemahaman terhadap Tupoksi masih kurang

4) Masih Lemahnya jaringan internet 5) Terbatasnya sarana dan prasarana aparatur yang ada di

Kecamatan

b. Seksi Tata Pemerintahan 1) Masih rendahnya pemahaman tupoksi perangkat desa

2) Rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengurus dokumen kependudukan

3) Rendahnya kemampuan aparatur desa

4) Kurangnya tertib administrasi desa 5) Masih terdapatnya kekosongan perangkat pemerintahan desa

6) Belum Optimalnya pemenuhan pembayaran PBB tepat waktu

c. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 1) Rendahnya partisipasi masyarakat, keterwakilan perempuan dan

apatisme dalam mengikuti Musrenbang 2) Isu yang diangkat dalam Musrenbang masih terbatas pada

pembangunan fisik, belum mengarah pada permasalahan ekonomi, sosial, dan budaya

3) Belum optimalnya kinerja aparatur desa dalam penyelenggaraan pelayanan dan pembangunan desa, termasuk pengelolaan kelembagaan, perencanaan dan penganggaran, keuangan, profil,

penataan batas dan tata ruang desa. 4) Persepsi yang salah mengenai fungsi kecamatan pasca berlakunya

UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

22

d. Seksi Kesejahteraan Rakyat

1) Kurangnya koordinasi dan respon OPD dalam pelaksanaan

pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum 2) Masih belum sesuainya data penduduk miskin (by name, by

address) dengan keadaan sebenarnya sehingga sering terjadi tidak

tepat sasaran 3) Tanggung jawab percepatan pencapaian SPM yang utama berada

pada PD terkait, Kecamatan sebagai pendukung belum diberikan kewenangan untuk melaksanakan percepatan pencapaian SPM

4) Masih rendahnya keterlibatan Kecamatan dalam penetapan

kelompok sasaran penyelenggaraan SPM 5) Kesadaran masyarakat untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial

yang menunjang peningkatan kualitas hidup warga miskin dan

kaum difabel masih kurang.

e. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

1) Belum optimalnya koordinasi dalam penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum di wilayah kecamatan

2) Rendahnya kesadaran hukum dalam menaati peraturan

perundang-undangan yang berlaku 3) Meningkatnya angka perceraian 4) Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan

Siskamling dan rendahnya kesadaran aparatur pemerintah desa dalam menumbuh kembangkan Linmas

5) Masih kurangnya pengetahuan masyarakat kaitannya dengan penyelenggaraan PATEN di kecamatan

3. 2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Berdasarkan dokumen RPJMD Kabupaten Banjarnegara 2017-2022, Visi dan Misi Bupati Wakil Bupati Banjarnegara Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :

Visi yang akan dicapai adalah “BANJARNEGARA BERMARTABAT DAN SEJAHTERA” a. Dimensi pokok dari bermartabat lebih mengarah pada dimensi

immateriil dalam pembangunan. Diharapkan pada masa yang akan

datang masyarakat Kabupaten Banjarnegara dapat memiliki harga diri yang lebih saat bersanding dengan masyarakat daerah lain baik di

level regional maupun nasional. Pencapaian pokok visi bermartabat ditandai dengan meningkatnya kualitas pelayanan pemerintahan yang dapat menciptakan kondusifitas wilayah sebagai prasyarat

berjalannya proses pembangunan. b. Dimensi pokok dari sejahtera lebih mengarah pada dimensi materiil

dalam pembangunan. Diharapkan pada masa yang akan datang setiap

individu masyarakat Kabupaten Banjarnegara dapat berperan serta aktif dalam pembangunan berkelanjutan sehingga segala kebutuhan

dapat terpenuhi utamanya kebutuhan dasar. Pencapaian pokok visi sejahtera ditandai dengan meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan dasar melalui peningkatan perekonomian masyarakat

berbasis sektor unggulan dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup.

23

Misi yang akan dilaksanakan merupakan turunan dari pokok-pokok visi yang telah didentifikasi sebelumnya adalah:

1. Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai dan demokratis;

2. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan

konsep tata kelola yang baik; 3. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui

peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan dasar; 4. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien,

produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional;

5. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan dasar. Adapun keterkaitan Visi Misi Kabupaten Banjarnegara tergambar

pada tabel berikut yang memberikan gambaran lengkap perumusan pokok visi dan misi.

Perumusan Visi dan Misi Kabupaten Banjarnegara

NO POKOK VISI MISI

1

Kabupaten Banjarnegara menjadi Kabupaten yang bermartabat

Pemenuhan hak dasar

Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai dan demokratis

Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan cakupan pemenuhan hak dasar

2

Kabupaten Banjarnegara menjadi Kabupaten yang sejahtera

Peningkatan kualitas pelayanan pemerintahan

Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik

Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produktif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional

Peningkatan perekonomian masyarakat berbasis sektor unggulan dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup

Mewujudkan pembangunan daerah yang berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan

Dengan pokok visi ini, diharapkan melalui peningkatan

pembangunan secara berkelanjutan maka dapat terwujud hasil-hasil pembangunan yang berkualitas dan merata. Untuk mencapai hal

tersebut, maka peningkatan pelayanan pemerintah pada masyarakat yang tercermin melalui reformasi birokrasi harus terus dilakukan. Hal tersebut memiliki arti penting, karena pemerintahan yang berwibawa bukan hanya

menghasilkan produk pemerintahan yang baik, namun juga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Pencapaian

pokok visi ini ditandai dengan terwujudnya pembangunan daerah yang berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomi

24

kerakyatan serta meningkatnya tata kelola pemerintahan. Pada prosesnya pencapaian pokok visi tersebut harus memperhatikan prinsip-prinsip

pembangunan berkelanjutan, berpedoman pada RTRW, dan mengendalikan alih fungsi lahan.

Melalui kedua pokok visi ini Pemerintah Kabupaten Banjarnegara

menyatakan dengan jelas kondisi yang ingin dicapai dari berjalannya roda pemerintahan. Kondisi dimana setiap individu dapat berperan serta aktif

dalam pembangunan berkelanjutan, sehingga segala kebutuhan, khususnya kebutuhan dasar dapat terpenuhi. Pencapaian pokok visi ini ditandai dengan meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan dasar

melalui peningkatan perekonomian masyarakat berbasis sektor unggulan dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup.

Bertitik tolak dari kewenangan tugas dan fungsi Pemerintah

Kecamatan Karangkobar Kabupaten Banjarnegara sebagaimana diuraikan pada bab terdahulu, dalam mencapai Visi Kabupaten Banjarengara, maka

Kecamatan Karangkobar mempunyai peran dan fungsi menggerakan unsur organisasi untuk bertindak lebih terarah dalam menjembatani keadaan masa kini dan masa datang yang diinginkan. Terutama dikaitkan

dengan pelaksanaan pelimpahan kewenangan yang secara mutlak harus didukung oleh sumberdaya manusia aparatur yang mampu mengelola tugas-tugas pelayanan secara optimal, efektif dan efisien, serta mampu

merumuskan kebijakan-kebijakan yang implementatif yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat, yang pada muaranya mewujudkan Visi

Kabupaten Banjarnegara. Adapun Misi yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam pencapaian

visi misi Kepala Dearah sesuai Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan

Karangkobar sebagai salah satu Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara dari lima misi tersebut adalah Misi Kedua dan Keempat

yaitu 1. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan

konsep tata kelola yang baik;

Memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat, memperkuat komitmen untuk menciptakan good and clean goverment. Fokus peningkatan pelayanan publik dan peningkatan kualitas

penyelenggaraan pemerintah daerah, Melalui fokus pertama, diharapkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat lebih

dekat dan transparan. Sedangakan melalui fokus kedua, diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan meningkat.

2. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien,

produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional; Tata kelola keuangan merupakan salah satu aspek dalam good

and clean goverment, diharapkan melalui misi ini pengelolaan keuangan dapat dilaksanakan lebih efektif dan efesien, dan lebih mandiri dalam segi pembiayaan pembangunan.

No Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD

Permasalahan Pelayanan OPD

Faktor

Penghambat Pendorong

1. MISI KEDUA : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata

a. Masih lemahnya pemahaman aparatur terha-dap tupoksi dan koordinasi

a. Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja pegawai

b. Masih

a. Adanya payung hukum dan regulasi yang mengatur untuk menyelenggarakan tugas dan

25

kelola yang baik;

an-tar seksi, lintas sektoral dalam penyelenggara-an pemerintah-an kecamatan

b. Masih Terbatas-nya kualitas dan kuantitas pega-wai di keca-matan

c. Rendahnya pemahaman dan

kesadaran masyarakat terhadap penyelenggara-an PATEN , Dokumen Kependudukan dan Pencatatan Sipil

d. Masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana baik secara kualitas maupun kuantitas

e. Masih rendahnya nilai SAKIP

f. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan musrenbang

g. Kegiatan pembangunan di desa masih

mengutamakan fisik, belum memprioritas-kan pada per-masalahan ekonomi, sosial, dan budaya

kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat

c. Masih kurangnya dukungan

data/ informasi/ peraturan yang valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat pelayanan administrasi kependudukan lamban

d. Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di wilayah kecamatan.

e. Masih

rendahnya keselarasan dokumen perencanaan, keuangan dan pelaporan yang ada serta konsistensi data yang

fungi dan tata kerja kecamatan

b. Hubungan kerja yang baik antara pimpinan, para pejabat dan staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman

c. Adanya Payung hukum dan regulasi tentang pelimpahan

kewenganan pemerintah dari Bupati kepada Camat yang dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan PD Kecamatan Karangkobar

d. Optimalisasi sarana dan prasarana yang ada

e. Adanya E SAKIP

f. Komitmen stakeholder untuk melaksanakan musrenbang

g. Adanya pendampingan pelaksanaan pembangunan di desa

h. Adanya regulasi yang mengatur tentang administrasi desa dan tata naskah dinas

TUJUAN :

a. Meningkatkan kualitas pelayanan publik

b. Meningkatkan kualitas penye-lenggaraan pemerintahan daerah

SASARAN : i. Meningkatkan

kualitas j. Meningkatnya

efektivitas dan transparansi layanan publik

k. Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas apatur

l. Meningkatnya kualitas pengelolaan pemerintahan desa

26

h. Belum tertibnya administrasi pemerintahan desa

disajikan masih kurang.

f. Apatisme masyarakat dalam mengikuti musrenbang

g. Masih rendahnya pemahaman masyarakat maupun aparatur desa tentang hakekat pembangunan nasional

h. Masih rendahnya kapasitas aparatur desa dalam melaksanakan tertib administrasi pemerintahan desa

2. MISI KEEMPAT : Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional; TUJUAN : Mewujudkan reformasi tata kelola keuangan SASARAN : Meningkatnya kemandirian daerah

a. Belum optimalnya pelaksanaan intensifikasi PBB kepada warga masyarakat oleh aparatur desa

a. Masih kurangnya keseriusan masyarakat dan petugas pemungut dalam pelunasan PBB lebih awal

a. Adanya reward bagi desa atau kecamatan lunas paling cepat

Dari diagram diatas dapat diuraikan bahwa dalam rangka

mendukung visi misi terdapat faktor penghambat dan pendorong sebagai berikut : 1. Faktor penghambat

a. Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja pegawai; Masih adanya pegawai yang kurang disiplin dalam menepati

jam kerja, melaksanakan kepentingan pribadi pada saat jam kerja, penggunaan pakaian dinas belum sepenuhnya rapi dan

lengkap atributnya, alur tahapan SOP sering terlewati dan terdapat kecenderungan menunggu perintah atasan dalam

27

bekerja tidak menggali ide dan kretifitas untuk menunjang tupoksi yang diembanya sehingga ketersediaan data dan

informasi menjadi kurang lengkap. b. Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki

kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka

mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat; Jumlah PNS di Kecamatan Karangkobar tercatat adalah 20

orang,. Pendidikan PNS rata-rata SMA, belum semua pejabat eselon berpendidikan S1 dan mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan. Tidak semua subag dan seksi

memiliki staf PNS, sehingga ada tambahan THL 3 orang, untuk jaga malam 1 orang dan 2 orang operator komputer. Idealnya kebutuhan pegawai di kecamatan adalah 24 orang yang

bertugas khusus di Kecamatan, tidak termasuk sekdes PNS, dengan pendidikan S1 untuk semua pejabat eselon dan telah

mengikuti diklatpim. Kekurangan personil berakibat pada duplikasi pekerjaan yang tidak sesui kemampuan sehingga hasilnya kurang optimal.

c. Masih kurangnya dukungan data informasi dari masyarakat, peraturan yang valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat;

Kurangnya kelengkapan data dan informasi dari masyarakat saat mengurus kebutuhan administrasi menjadikan pelayanan

terhambat, termasuk aturan tambahan persyaratan dokumen yang harus dilampirkan saat pengurusan. Belum konsistennya kecepatan pelayanan adminstrasi kependudukan karena alasan

teknis dan regulasi. Seharusnya kemajuan teknologi dibarengi dengan kecepatan pelayanan termasuk KTP dan KK bisa satu

hari jadi, namun sampai sekarang masih memakan waktu yang lama. Komitmen one day service masih sulit diterapkan.

d. Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana

untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di wilayah kecamatan. Jumlah sepeda motor inventaris untuk operasional ke desa

dari jumlah 6, tetapi secara geografis sebagian besar wilayah desa di kecamatan Karangkobar adalah perbukitan sehingga

kurang memadai. e. Masih rendahnya keselarasan dokumen perencanaan,

keuangan dan pelaporan yang ada serta konsistensi data

yang disajikan masih kurang valid. Dokumen perencanaan yang ada sebelumnya baik Renstra,

RKT, Renja, RKA RKPD dan lainnya kurang singkron dan konsisten, dikarenakan terbatasnya ketersediaan data dan informasi dari desa maupun dinas instansi lintas sektoral di

kecamatan, sehingga saat pembuatan pelaporan menjadi kurang valid.

f. Apatisme masyarakat dalam mengikuti musrenbang.

Anggapan sebagian masyarakat bahwa kegiatan musrenbang hanya formalitas saja, baik di tingkat dusun dan desa untuk

mencukupi tahapan proses perencanaan pembangunan. Usulan dari kelompok perempuan, pemuda masih kurang diapresiasi. Pelaksanaan di Tingkat Kecamatan kehilangan

gregetnya karena kecamatan kurang memiliki kekuatan untuk merealisasikan usulan-usulan dari desa.

28

g. Masih rendahnya pemahaman masyarakat maupun aparatur desa tentang hakekat pembangunan nasional

Kengganan dari masyarakat maupun aparatur desa dalam memahami regulasi yang ada untuk membangun desa, sehingga pada saat musyawarah di desa untuk

merencanakan pembangunan yang muncul utama sebagai prioritas hampir sebagaian besar adalah pembangunan fisik

jalan, jembatan, talud gedung dan lainya. Pembangunan manusia peningkatan kapasitas manusia secara keseluruhan meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya secara

berkesinambungan masih dinomorduakan, karena hasilnya tidak langsung terlihat, sehingga tingkat keberdayaan masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan masih

rendah dan jaminan kesejahteraan kurang memadai. h. Masih rendahnya kapasitas aparatur desa dalam

melaksanakan tertib administrasi pemerintahan desa. Belum semua desa di Kecamatan melaksanakan tertib administrasi desa secara keseluruhan, surat menyurat belum

menggunakan tata naskah dinas, pencatatan data dan informasi sesuai tupoksi perangkat desa belum sepenuhnya dijalankan, pencarian kembali dokumen dan pelaporan

menjadi terhambat, tidak semua perangkat desa bisa menggunakan komputer.

i. Masih kurangnya keseriusan masyarakat dan petugas pemungut dalam pelunasan PBB lebih awal Secara umum kesadaran masyarakat di kecamatan

Karangkobar sudah bagus, terbukti setiap tahun lunas 100%. Namun demikian masih ada beberapa masyarakat yang harus

terus dimotivasi agar tidak menunda-nunda pembayaran karena menunggu jatuh tempo. Selain itu masih ada desa yang kurang tertib dalam mengadministrasikan

pendistribusian SPPT kepada masyarakat, sehingga menyulitkan dalam pengecekan pembayaran. Juga masih ada desa yang petugasnya tidak segera menyetorkan hasil

pungutan tersebut ke bank yang ditunjuk sehingga komitmen lunas pada bulan awal Maret atau April sering mundur ke

bulan-bulan berikutnya padahal dari masyarakat sudah masuk.

2. Faktor Pendorong

a. Adanya payung hukum dan regulasi yang mengatur untuk menyelenggarakan tugas dan fungi dan tata kerja kecamatan.

Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 84 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan.

b. Hubungan kerja yang baik antara pimpinan, para pejabat dan staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman.

Dalam melaksanakan tugas dan kewajibanya mengedepankan semangat kekeluargaan saling membantu, bekerja sama jika

ada seksi lain yang membutuhkan dan saling mengingatkan. c. Adanya Payung hukum dan regulasi tentang pelimpahan

kewenganan pemerintah dari Bupati kepada Camat yang

dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan PD Kecamatan Karangkobar.

29

Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada

Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan OPD Kecamatan Karangkobar.

d. Optimalisasi sarana dan prasarana yang ada. Terhadap sarana dan prasarana yang ada dimanfaatkan secara

maksimal dan dipelihara dengan sebaik-baiknya. e. Adanya E-SAKIP.

Mulai diberlakukannya E-SAKIP dokumen perencanaan

tersimpan secara elektronik sehingga konsistensi data bisa terjaga.

f. Komitmen stakeholder untuk melaksanakan musrenbang.

Kegiatan musrenbang dalam setiap tahapan di tingkat dusun, desa dan kecamatan tetap dilaksanakan dengan

memperhatikan tata cara aturan yang berlaku dan pelaksanaanya terjadwalkan tiap tahun.

g. Adanya pendampingan pelaksanaan pembangunan di desa..

Meningkatkan kapasitas aparatur desa dan peran serta masyarakat dalam pembangunan melalui pendampingan dari kecamatan sesuai tugas pokok fungsinya baik dari aparat

kecamatan maupun pendamping kecamatan dan pendamping lokal desa dalam pelaksanaan pembangunan manusia

seutuhnya. h. Adanya regulasi yang mengatur tentang administrasi desa dan

tata naskah dinas.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 47 Tahun 2016 tentang administrasi desa dan Peraturan Bupati No : 85 tahun 2016

tentang tata naskah dinas sebagai pedoman pelaksanaan

administrasi desa .

i. Adanya reward bagi desa atau kecamatan yang lunas paling cepat Pemberian reward bagi desa atau kecamatan yang lunas paling

cepat dari Pemerintah Kabupaten menjadi motivasi tersendiri bagi desa maupun kecamatan agar masyarakat segera melunasi PBB lebih awal. Intensifikasi PBB dilaksanakan tidak

menunggu SPPT terbit, baik oleh aparatur desa maupun kecamatan setiap ada kesempatan memberikan motivasi

kepada aparatur desa maupun masyarakat akan pentingnya PBB bagi kemandirian keuangan daerah. Di beberapa desa dibuat sistem tabungan PBB bekerja sama dengan dasa wisma,

menggunakan baku PBB Tahun sebelumnya sehingga saat SPPT terbit masyarakat tinggal menambahi kekurangannya

saja. Pada hari pertama pembukaan loket PBB di Bank beberapa desa dari kecamatan Karangkobar sudah mengantri untuk melunasi dan kemudian mendapatkan penghargaan

karena lunas paling awal dan atau lunas pertama pada hari tersebut. Selain itu ada desa yang mengadakan pembayaran serentak disertai dengan hiburan dan doorprise, sehingga

dalam satu hari seluruh desa bisa lunas sekaligus, atau menggunakan cara pekan PBB, dengan pos di tiap dusun.

Sebelum jatuh tempo semua desa di Kecamatan Karangkobar sudah lunas PBB 100%.

30

3.3. Penentuan Isu-Isu Strategis

Selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan, Kecamatan Karangkobar dituntut lebih responsif dan inovatif dalam menghadapi perubahan-perubahan. Arah pelaksanaan pembangunan menjadi lebih

tepat sasaran dengan memperhatikan isu-isu strategis yang terjadi di masyarakat. Untuk itu perlu diantisipasi dengan perencanaan yang

matang sehingga arah pembangunan sesuai dengan tujuan pembangunan daerah.

Berdasarkan hasil analisis terhadap identifikasi permasalahan

kemudian dilakukan penentuan isu-isu stretegis dengan penilaian (scoring) dari kriteria-kriteria permasalahan yang memliki pengaruh signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra dan pelayanan pubik,

dapat dirumuskan isu-isu strategis sebagai berikut : a. Masih lemahnya pemahaman aparatur terhadap tupoksi dan

koordinasi antar seksi dalam penyelenggaraan pemerintahan kecamatan.

b. Masih Terbatasnya kualitas dan kuantitas pegawai di kecamatan.

c. Masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana baik secara kualitas maupun kuantitas.

d. Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap

penyelenggaraan PATEN, Dokumen Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

e. Rendahnya kemampuan SDM perangkat desa dalam penyelenggaraan tertib administrasi desa.

f. Masih kurangnya kesadaran aparatur pemerintah desa dalam

memenuhi kewajiban terkait pelunasan PBB. g. Adanya apatisme, rendahnya partisipasi, belum terpenuhinya

keterwakilan perempuan, dan terbatasnya pemahaman tentang isu sosial ekonomi dalam Musrenbang.

h. Rendahnya kemampuan perangkat desa dalam penatausahaan

keuangan desa terkait dengan implementasi Dana Desa dan Alokasi Dana Desa.

i. Masih rendahnya kesadaran aparatur pemerintahan desa dalam

melakukan implementasi (tidak sesuai dengan juknis) program-program peningkatan kesejahteraan masyarakat (penanggulangan

kemiskinan, kesehatan, pendidikan, sosial budaya, dan keagamaan). j. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan Siskamling

dan rendahnya kesadaran aparatur pemerintah desa dalam

menumbuh kembangkan Linmas

31

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

4. 1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah PD

Tujuan yang ingin dicapai Kecamatan Karangkobar pada kurun

waktu 5 (lima) tahun kedepan disusun dengan memperhatikan isu-isu strategis yang kemudian diterjemahkan kedalam sasaran-sasaran yang

lebih terukur, spesifik dan rasional. Perumusan sasaran memperhatikan indikator-indikator kinerja sesuai tugas dan fungsi Perangkat Daerah Kecamatan yang diuraikan sebagai berikut :

Tabel 4.1.1

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Kecamatan

Karangkobar

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Meningkatkan Kualitas Layanan Publik

Meningkatnya mutu pelayanan melalui PATEN

Persentase usaha yang berijin

2.5 % 2.5 % 3 % 3 % 3.5 %

Persentase non perijinan yang terlayani

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

Meningkatnya nilai survey kepuasan masyarakat

Nilai survey kepuasan masyarakat

75 77 80 84 85

2. Mewujudkan reformasi tata kelola keuangan

Meningkatnya jumlah PAD

Persentase pelunasan PBB

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah

Meningkat-nya kinerja perangkat daerah & kapasitas aparatur

Indeks Penilaian SAKIP

B B B B B

Meningkatnya tertib administrasi desa

Persentase desa yang tertib administrasi pemerintahan desa

50 % 60 % 75 % 80 % 100 %

4. Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Meningkat-nya pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Persentase Desa yang memiliki BUMDES

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

Persentase Penurunan RTLH

30 % 30 % 32 % 35 % 40 %

Persentase Kepemilikan Jamban Sehat

30 % 30 % 32 % 35 % 40 %

32

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

5.1. Strategi dan Arah Kebijakan PD

Strategi adalah langkah – langkah berisikan program – program

indikatif untuk mewujudkan tujuan, Rumusan Strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai, yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian kebijakan. Kebijakan diambil

sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi program kegiatan untuk mencapai tujuan. Kecamatan Karangkobar dalam rangka

mewujudkan Visi Misi RPJMD Kabupaten Banjarnegara mendukung misi 2 dan 4 yang diuraikan sebagai berikut :

Tabel 5.1

Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pelayanan Kecamatan Karangkobar

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Keterkaitan

Misi RPJMD

VISI : Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera

MISI 2 : Mewujudkan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Berdasarkan Konsep Tata

Kelola Pemerintahan Yang Baik

1.Meningka

tkan

kualitas

layanan

publik

1.Meningkatnya

nilai survey

kepuasan

masyarakat

1. Meningkatkan

kualitas layanan

melalui penilaian

berkala terhadap

kualitas peayanan

2. Meningkatkan

ketercukupan

sarana dan

prasarana melalui

proses pengadaan

secara bertahap.

3. Meningkatkan

kesadaran dan

partisipasi

masyarakat dalam

Musrenbang

melalui sosialisasi,

penetapan

ketentuan

perwakilan

perempuan dalam

Musrenbang, dan

penyusunan daftar

permasalahan

khususnya pada isu

sosial ekonomi

1. Pengembanga

n system

pelayanan

yang cepat,

mudah &

terjangkau

2. Peningkatan

partisipasi

masyarakat

dalam

pembanguna

n

3. Penguatan

system

budaya kerja

aparatur

pemerintah

yang

professional,

bersih,

beretika dan

berwibawa

1. Terlaksana

nya

pelayanan

yang cepat,

mudah,

terjangkau

& sesuai

dengan

standar

operating

prosedur

akan

meningkat

kan nilai

survey

Kepuasan

Masyaraka

t terhadap

penyelengg

araan

pelayanan

publik

yang

mendukun

g good and

clean

33

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Keterkaitan

Misi RPJMD

2. Meningkatny

a Mutu

Pelayanan

melalui PATEN

1. Meningkatkan

kesadaran

masyarakat dalam

pengurusan

perijinan melalui

kegiatan sosialisasi

secara berkala.

2. Meningkatkan

kesadaran

masyarakat dalam

kepemilikan

dokumen

administrasi

kependudukan

melalui kegiatan

sosilisasi secara

berkala.

1. Prasarana

yang

difokuskan

pada

peningkatan

pelayanan

dan

penyelengga

raan PATEN

2. Peningkatan

sosialisasi

scr

bertahap

kepada

masyarakat

pada jenis

jenis

pelayanan

PATEN

3. Peningkatan

sosialisasi

administrasi

kependuduk

an pada

desa-desa

yang

teridentifika

si jumlah

pendudukn

ya masih

rendah

dalam

kepemilikan

adminduk.

governmen

t.

2. Perencanaa

n

Pembangu

nan yang

bersifat

Partispatif

2. Mening

katkan

kualitas

penyele

nggaraa

n

pemerin

tahan

daerah

1. Meningkatny

a kinerja

perangkat

daerah &

kapasitas

aparatur

1. Meningkatkan

kecepatan dan

kualitas pelayanan

melaui penetapan

prosedur

pelayanan, inovasi

layanan, dan

pemenuhan sarana-

prasarana

penunjang lainnya

2. Meningkatan

kualitas dan

kuantitas pegawai

melalui

peningkatan

pendidikan formal

1. Percepatan

dan

peningkatan

kerja dengan

menyusun

dan

menetapkan

standard

operasional

prosedur

yang

difokuskan

pada aspek

pelayanan di

kecamatan

1. Mengoptim

alkan

penggunaa

n teknologi

informasi

dalam

pelayanan

serta

mempermu

dah akses

masyarakat

terhadap

informasi

pembangun

an daerah

guna

34

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Keterkaitan

Misi RPJMD

dan non fromal

sesuai dengan

kompetensi dan

kebutuhan

2. Peningkatan

kualitas dan

kuantitas

pegawai

dengan fokus

pada

peningkatan

kapasitas

pegawai

dengan

pendidikan,

pelatihan,

bimtek baik

diselenggarak

an oleh

badan diklat

maupun

lembaga

lainnya

3. Peningkatan

kualitas

aparatur

perencanaan

Perangkat

Daerah

mewujudka

n good and

clean

government

1. Meningkatny

a tertib

administrasi

desa

1. Meningkatkan

kualitas SDM

aparatur desa

melalui pelatihan

dan pembinaan

secara rutin

2. Meningkatkan

efektivitas

penyelenggaraan

desa melalui

fasilitasi

rekruitment

jabatan perangkat

dan penyelarasan

peraturan

pengangkatan dan

pemberhentian

perangkat desa

1. Peningkatan

kualitas

SDM

aparatur

desa

difokuskan

pada

pemahaman

tugas pokok

dan fungsi

penyelenggar

aan

pemerintah

desa.

2. Fasilitasi

pengisian

jabatan

perangkat

desa

menekankan

pada desa-

desa dengan

jumlah

kekosongan

jabatan lebih

35

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Keterkaitan

Misi RPJMD

banyak

3. Meningkatka

n

pengawasan

dan

pengendalia

n

pengelolaan

keuangan

desa

MISI 4 : Mewujudkan Tata Kelola Keuangan Daerah yang Efektif, Efisien, Produktif,

Transparan & Akuntabel Dengan Tenaga Profesional

3. Meningka

tkan

Pemberdaya

an

Masyarakat

dan Desa

1. Meningkatny

a

Pemberdayaa

n masyarakat

& desa

1. Meningkatkan

kualitas

perencanaan

Perangkat Daerah

2. Meningkatkan

kemampuan

perangkat desa

dalam

penatausahaan

keuangan desa

terkait dengan

implementasi DD

dan ADD melalui

bimbingan teknis,

pendampingan,

monitoring dan

evaluasi

1. Peningkatan

Kualitas

perencanaan

,

pengendalia

n, &

pengawasan

pembanguna

n

2. Peningkatan

kemampuan

perangkat

desa dalam

penatausaha

an keuangan

desa terkait

dengan

implementas

i DD dan

ADD dengan

fokus pada

bimbingan

teknis

Siskeudes

1. Meningkatk

an

kapasitas

Sumber

Daya

Manusia

pengelola

keuangan

dan aset

daerah

serta

kepatuhan

terhadap

prosedur

keuangan

yang

berlaku

untuk

meningkatk

an

akuntabilit

as

pengelolaan

aset daerah

4. Mewujud

kan

reformasi

tata

kelola

keuangan

1. Meningk

atnya

kemandirian

daerah

1. Optimalisasi

petugas pemungut

pajak melalui

pemberian rewards

bagi desa yang

lunas lebih cepat

dari waktu yang

ditentukan

1. Peningkatan

fasilitasi oleh

tim

intensifikasi

PBB

kecamatan

kepada desa

yang

termasuk

pada kategori

desa dengan

1. Intensifikas

i

Pendapata

n Asli

Daerah

melalui

PBB-P2

36

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Keterkaitan

Misi RPJMD

kesadaran

wajib pajak

rendah

37

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTA

PENDANAAN

Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu

untuk mendapatkan hasil guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Dengan demikian program perlu dijabarkan ke dalam kegiatan yang terukur

kinerjanya, jelas kelompok sasarannya dan juga perencanaan anggarannya. Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan PD Kecamatan Karangkobar dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang adalah sebagai

berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan 6 (enam) kegiatan

yakni : a. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor b. Penyediaan jasa administrasi keuangan

c. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor d. Penyediaan bahan logistik kantor e. Penyediaan jasa administrasi perkantoran

f. Pemberdayaan kecamatan

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan 6 (enam) kegiatan yakni :

a. Pengadaan peralatan gedung kantor

b. Pengadaan perlengkapan gedung kantor

c. Pengadaan perlengkapan rumah jabatan d. Pemeliharaan rutin/ berkala rumah jabatan

e. Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor f. Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan 1 (satu)

kegiatan yakni :

a. Asistensi PATEN

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan,

dengan 1 (satu) kegiatan yakni :

a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 5. Program Penataan Administrasi Kependudukan, dengan 1 (satu) kegiatan

yakni :

a. Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan

6. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah,

dengan 1 (satu)

kegiatan yakni : a. Intensifikasi pajak daerah

Untuk lebih jelasnya gambaran program, kegiatan dengan indikator

kinerja beserta pendanaan indikatif terinci pada tabel berikut.

38

TABEL 6.1

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, DAN PENDANAAN PERANGKAT DAERAH PD KECAMATAN KARANGKOBAR KABUPATEN BANJARNEGARA

Dalam ribuan rupiah

TUJUAN SASARAN Kode Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja

Tujuan,Sasaran,Pr

ogram (outcome)

dan Kegiatan

(output)

Data

Capaian

Pada

awal

Tahun

Perenca

naan

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit

Kerja

PD

Penan

ggung

jawab

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi Kinerja

pada akhir

periode Renstra

PD

Target Rp

Target Rp Target Rp Target

Rp Targe

t Rp Target

Rp

Meningkatka

n kualitas

layanan

publik

Kec.K

arang

kobar

Meningk

atnya

nilai

survey

kepuasa

n

masyara

kat

Program pelayanan

administrasi perkantoran

Persentase

terpenuhinya

pelayanan

administrasi

perkantoran secara

prima dengan

prosedur yang jelas

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 2.186.150

Kecamata

n

1. Penyediaan jasa peralatan dan

perlengkapan kantor

Jumlah jasa

peralatan dan

perlengkapan

kantor yang

terpenuhi

3 Paket 3 Paket 19.000 4 Paket 20.600

4 Paket 21.300

4 Paket 22.200

4 Paket

23.300

4 Paket

106.400 Kecamata

n

2. Penyediaan jasa

administrasi keuangan

Jumlah jasa

administrasi

keuangan yang

terpenuhi

5 Orang 5 Orang 20.800 5 Orang 22.000

5 Orang 23.500

5 Orang 24.000

5 Orang

25.000

5 Orang

115.300 Kecamata

n

39

TUJUAN SASARAN Kode Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja

Tujuan,Sasaran,Pr

ogram (outcome)

dan Kegiatan

(output)

Data

Capaian

Pada

awal

Tahun

Perenca

naan

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit

Kerja

PD

Penan

ggung

jawab

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi Kinerja

pada akhir

periode Renstra

PD

Target Rp

Target Rp Target Rp Target

Rp Targe

t Rp Target

Rp

3. Penyediaan peralatan

dan perlengkapan kantor

Jumlah peralatan

dan perlengkapan

kantor yang

terpenuhi

2 Paket 2 Paket 7.500 2 Paket 8.200 2 Paket 9.000 2 Paket 9.900 2 Paket

10.800

2 Paket

45.400 Kecamata

n

4. Penyediaan bahan logistik kantor

Jumlah bahan

logistik yang

terpenuhi

7 paket 7 paket 125.400

7 paket 137.000

7 paket 141.600

7 paket 156.700

7 paket

163.300

7 paket

724.000 Kecamata

n

5. Penyediaan jasa

administrasi perkantoran

Jumlah jasa

administrasi

perkantoran yang

terpenuhi

3 Orang 3 Orang 48.000 3 Orang 50.000

3 Orang 55.000

3 Orang 60.000

3 Orang

66.000

3 Orang

279.000 Kecamata

n

Program peningkatan sarana dan prasarana

aparatur

Persentase

terpenuhinya

sarana dan

prasarana aparatur

kecamatan

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

1. Pengadaan Perlengkapa

n Gedung Kantor

Jumlah

perlengkapangedun

g kantor yang

terpenuhi

7 Jenis 1 jenis 16.000 2 jenis 17.600

2 jenis 19.300

1 jenis 21.000

2 jenis 22.000

7 jenis 95.900 Kecamata

n

2. Pengadaan Perlengkapan rumah dinas

Jumlah

perlengkapan

rumah dinas yang

terpenuhi

3 Jenis 1 jenis 16.000 2 jenis 17.600

2 jenis 19.300

1 jenis 21.000

2 jenis 22.000

7 jenis 95.900 Kecamata

n

3. Pengadaan peralatan

gedung kantor

Jumlah peralatan

gedung kantor yang

1 unit 1 unit 15.00

0

1 unit 20.00

0

1 unit 20.00

0

1 unit 20.00

0

1 unit 25.00

0

1 unit 100.00

0

40

TUJUAN SASARAN Kode Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja

Tujuan,Sasaran,Pr

ogram (outcome)

dan Kegiatan

(output)

Data

Capaian

Pada

awal

Tahun

Perenca

naan

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit

Kerja

PD

Penan

ggung

jawab

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi Kinerja

pada akhir

periode Renstra

PD

Target Rp

Target Rp Target Rp Target

Rp Targe

t Rp Target

Rp

terpenuhi

4. Pemeliharaan rutin / berkala rumah

jabatan

Jumlah rumah

dinas yang

dipelihara

1 unit 1 unit 5.000 1 unit 5.000 1 unit 6.000 1 unit 6.000 1 unit 7.000 1 unit 29.000

5. Pemeliharaan rutin /

berkala gedung kantor

Jumlah gedung

kantor yang

dipelihara

1 unit 1 unit 20.00

0

1 unit 25.00

0

1 unit 25.00

0

1 unit 30.00

0

1 unit 30.00

0

1 unit 130.00

0

6. Pemeliharaan rutin / berkala perlengkapa

n gedung kantor

Jumlah

perlengkapan

gedung kantor yang

dipelihara

5 Jenis 5 Jenis 25.00

0

5 Jenis 25.00

0

5 Jenis 25.00

0

5 Jenis 25.00

0

5

Jenis

25.00

0

5

Jenis

125.00

0

Meningkatka

n kualitas

penyelenggar

aan

pemerntahan

daerah

Meningka

tnya

kinerja

perangkat

daerah &

kapasitas

aparatur

Program

Peningkatan

Pengembanga

n Sistem

Pelaporan

Capaian

Kinerja &

Keuangan

Persentase

ketepatan

pelaporan capaian

kinerja dan ikhtisar

realisasi kinerja PD

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

1. Penyusunan laporan capaian kinerja &

ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Jumlah dokumen

perencanaan dan

pelaporan yang

disusun secara

tepat

15

Dokume

n

15 Dok. 5.000 15 Dok. 7.500 15 Dok. 7.500 15 Dok. 8.500 15

Dok.

10.00

0

15

Dok.

38.500

41

TUJUAN SASARAN Kode Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja

Tujuan,Sasaran,Pr

ogram (outcome)

dan Kegiatan

(output)

Data

Capaian

Pada

awal

Tahun

Perenca

naan

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit

Kerja

PD

Penan

ggung

jawab

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi Kinerja

pada akhir

periode Renstra

PD

Target Rp

Target Rp Target Rp Target

Rp Targe

t Rp Target

Rp

Meningkatk

an Kualitas

Layanan

Publik

Meningk

atnya

mutu

pelayana

n

melalui

PATEN

Program

Peningkatan

Kapasitas

Sumber Daya

Aparatur

Persentase

perijinan & non

perijinan yang

terlayani

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

1. Asistensi

PATEN

Jumlah

permohonan ijin

dan non perijinan

yang terlayani

5

Perijinan

/2.629

pemohon

5

Perijinan

/2.629

pemohon

5.000 5 Perijinan

/2.682

pemohon

7.000 5

Perijinan

/2.735

Pemohon

7.000 5

Perijinan

/2.790

pemohon

9.000 5

Perijin

an/2.7

90

pemoh

on

10.000 5

Perijin

an/2.7

90

pemoh

on

38.000

Program

Penataan

Administrasi

Kependuduka

n

Persentase

permohonan KK

dan KTP yang

terlayani

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

1. Peningkatan pelaya-nan publik

dalam bidang kependudukan

Jumlah pemohon

KTP & KK yang

terlayani

2.750

orang

2.805

orang

5.000 2.862

orang

5.000 2.919

orang

5.000 2.919

orang

5.000 2.919

orang

5.000 2.919

orang

25.000

Mewujudka

n reformasi

tata kelola

42

TUJUAN SASARAN Kode Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja

Tujuan,Sasaran,Pr

ogram (outcome)

dan Kegiatan

(output)

Data

Capaian

Pada

awal

Tahun

Perenca

naan

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit

Kerja

PD

Penan

ggung

jawab

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi Kinerja

pada akhir

periode Renstra

PD

Target Rp

Target Rp Target Rp Target

Rp Targe

t Rp Target

Rp

keuangan

Meningk

atnya

jumlah

PAD

Program Peningkatan dan

Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

Persentase

pelunasan PBB

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

1. Intensifikasi Pajak

Daerah

Persentase

pelunasan PBB

100% 100% 45.000

100% 45.000

100% 45.000

100% 45.000

100%

45.000

100%

225.000

Meningkatk

an kualitas

penyelengg

araan

pemerintah

an daerah

Meningkat-nya pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Program pelayanan administrasi

perkantoran

Persentase

Peningkatan

pemberdayaan

kecamatan

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

1. Pemberdaya

an Kecamatan

Jumlah Desa yang

memiliki BUMDES

1 Desa 5 Desa 150.000

7 Desa 175.000

10 Desa 201.500

11 Desa 225.600

13 Desa

219.600

13 Desa

915.750 Keca

matan

Jumlah fasilitasi ,

koord, pembinaan dan pengawasan urusan pemerintahan desa

13 Desa 13 Desa 13

Desa 13 Desa 13

Desa 13 Desa 13

Desa 13 Desa 13

Desa 13

Desa 13

Desa 13

Desa Keca

matan

43

TUJUAN SASARAN Kode Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja

Tujuan,Sasaran,Pr

ogram (outcome)

dan Kegiatan

(output)

Data

Capaian

Pada

awal

Tahun

Perenca

naan

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit

Kerja

PD

Penan

ggung

jawab

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi Kinerja

pada akhir

periode Renstra

PD

Target Rp

Target Rp Target Rp Target

Rp Targe

t Rp Target

Rp

(kelembagaan dan aparatur desa)

Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan

urusan (perencanaan pembangunan desa,

pemberdayaan masy dan desa, usaha peningkatan ekonomi produktif)

13 Desa 13 Desa 13

Desa 13 Desa 13

Desa 13 Desa 13

Desa 13 Desa 13

Desa 13

Desa 13

Desa 13

Desa Keca

mata

n

Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan tramtibum dan

pelayanan (ketentraman dan ketertiban umum)

13 Desa 13 Desa 13

Desa 13 Desa 13

Desa 13 Desa 13

Desa 13 Desa 13

Desa 13

Desa 13

Desa 13

Desa Keca

matan

Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan urusan Kesra (kepemudaan,

olahraga, seni budaya, keagamaan,

kesehatan, pendidikan dan pemeliharaan fasilitas umum)

13 Desa 13 Desa 13

Desa 13 Desa 13

Desa 13 Desa 13

Desa 13 Desa 13

Desa 13

Desa 13

Desa 13

Desa Keca

matan

Jumlah desa tertib adm umum

0 5 desa 7 desa 9 desa 11 desa 12 desa

13 desa

Jumlah desa tertib adm kependudukan

0 5 desa 7 desa 9 desa 11 desa 12 desa

13 desa

44

TUJUAN SASARAN Kode Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja

Tujuan,Sasaran,Pr

ogram (outcome)

dan Kegiatan

(output)

Data

Capaian

Pada

awal

Tahun

Perenca

naan

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit

Kerja

PD

Penan

ggung

jawab

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi Kinerja

pada akhir

periode Renstra

PD

Target Rp

Target Rp Target Rp Target

Rp Targe

t Rp Target

Rp

Jumlah desa tertib adm keuangan

0 5 desa 7 desa 9 desa 11 desa 12 desa

13 desa

Jumlah desa tertib

adm pembangunan

0 5 desa 7 desa 9 desa 11 desa 12 desa

13 desa

Jumlah Desa tertib

adm lainnya

0 5 desa 7 desa 9 desa 11 desa 12 desa

13 desa

45

BAB VII

INDIKATOR KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja PD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai PD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

Indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD ini ditampilkan dalam Tabel 6.1 berikut.

Tabel 6.1

INDIKATOR KINERJA KECAMATAN KARANGKOBAR YANG MENGACU PADA

TUJUAN DAN SASARAN RPJMD TAHUN 2017 - 2022

NO Bidang Urusan/

Indikator

Kondisi Kinerja pada

awal periode

RPJMD (2016)

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja

pada akhir

periode

RPJMD (2022)

2017

2018 2019 2020 2021

1. Nilai Survey

Kepuasan

Masyarakat

73 75 77 80 84 85

85

2. Nilai AKIP

Kabupaten

Banjarnegara

CC B B B B B B

3 Persentase peningkatan desa

berkembang

% NA 3 3 3 3 3

4 Rasio kemandirian

keuangan daerah % 10,30 9,02 9,11 9,27 9,38 9,48

46

BAB VIII PENUTUP

Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) Kecamatan Karangkobar Tahun 2017-2022 merupakan pedoman taktis strategis dalam

pelaksanaan kegiatan-kegiatan dan merupakan produk kesepakatan dan komitmen bersama bagi seluruh Unit Kerja yang ada di lingkungan Kecamatan

Karangkobar dalam menjalankan tugas dan fungsi organisasi sehingga diharapkan dapat tercapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Terutama dalam mendukung sasaran pembangunan daerah yang telah

ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 32 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 - 2022.

Pada penyusunan Rencana Kerja Kecamatan Karangkobar yang dibuat setiap tahun Renstra Perangkat Daerah ini menjadi pedoman dengan tetap

mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Banjarnegara tahun berikutnya.

Selanjutnya Rencana Stategis (Renstra) OPD disusun dalam rangka

melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijaksanaan yang dipercayakan kepada setiap Dinas Instansi

Pemerintah berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Renstra PD berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Oleh karena itu tanpa dukungan dan peran aktif seluruh unsur pelaksana dan partisipasi

aktif masyarakat dalam pelaksanaannya mustahil seluruh tujuan dan sasaran dalam renstra ini dapat dicapai.

Namun demikian, dengan semangat kemandirian otonomi daerah Insha

Allah pada pelaksanaannya nanti dapat mendukung tercapainya visi Bupati Banjarnegara 2017–2022 “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”, dan misi

Pemerintah Kabupaten Banjarnegara 2017-2022 khususnya misi kedua Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik dan Misi Keempat Mewujudkan tata kelola keuangan daerah

yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional.

Kami menyadari dalam menyusun Rencana Strategis ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran, masukan dan kritikan yang membangun dari semua pihak senantiasa kami harapkan guna tersusunnya dokumen yang

lebih baik pada masa mendatang.

1

VI. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH KECAMATAN

VI.M. KECAMATAN WANAYASA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional disebutkan bahwa daerah diwajibkan untuk menyusun 5 (lima) dokumen perencanaan pembangunan yaitu :

1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

3. Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) 4. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 5. Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD)

Rencana Strategis Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Sebagai bahan acuhn dan pedoman penyusunan Rencana Kerja

Tahunan 2. Sebagai bahan dasar penilaian kinerja

3. Sebagai bahan acuhan penyusunan LKJIP Kecmatan Wanayasa Kab. Banjarnegara.

4. Sebagai bahan evaluasi yang penting agar pembangunan dapat

berjalan secara lebih sistematis, komprehensif dan tetap fakus pada pemecahan masalah-masalah mendasar yang dihadapi Kecamatan

wanayasa Kab. Banjarnegara. Renstra Kecamatan Wanayasa Kab. Banjarnegara merupakan

bagian dari Rencana Pemerintah jangka Menengah Daerah Kab.

Banjarnegara yang bersifat jangka pendek dan menengah namun tetap diletakkan pada jangkauan jangka panjang, dan mengacu kepada Visi Misi Bupati Banjarnegara Sehingga rumusan visi,misi dan arah

pembangunan Kecamatan Wanayasa Kab. Banjarnegara untuk lima tahun mendatang dapat bersinegri dengan arah pembangunan Kepala

Daerah terpilih. Proses penyusunan dan penetapan Renstra Kecamatan Wanayasa

Kab. Banjarnegara dilaksanakan dengan mengacu pada mekanisme

perencanaan pembangunan di daerah, sebagaimana dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta diatur kemudian dalam Peraturan 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara ,Penyusunan, Pengendalian, dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta diatur kemudian dalam Peraturan Mentri Dalam Negri ( PERMENDAGRI) Nomor 86 tahun 2017 tentang Pelaksanaan PP Nomor 8 Tahun 2008 Tahapan

tersebut antara lain : 1. Persiapan Penyusunan Renstra.

2. Penyusunan rancangan Renstra 3. Penyusunan Rancangan Akhir Renstra. 4. Penetapan Renstra.

Renstra Kecamatan Wanayasa Kab. Banjarnegara merupakan bentuk upaya mengelola dan mengembangkan potensi Sumber daya daerah untuk mengatasi berbagai tantangan permasalahan yang ada dalam

2

mewujudkan Pembangunan di Wanayasa . Dalam rangka melaksanakan

Pembangunan Berkelanjutan dibutuhkan SDM/Aparatur yang memiliki kompetansi,integritas,dan profesionalisme dalam menyelanggarakan

pemerintahan dan melaksanakan pembangunan melalui tata kelola pemerintah dan melaksanakan pembangunan melalui tata kelola pemerintah yang baik ( good governance). Kecamatan Wanayasa Kab.

Banjarnegara merupakan salah satu OPD yang berfungsi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka menerapkan

dan mewujudkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan dan/atau pelayanan sektor publik yang baik ( good public governance).

R

Alur dan mekanisme penyusunan Renstra Kecamatan

Wanayasa Kab. Banjarnegara diilustrasikan sebagai berikut: Keterkaitan Renstara Kecamatan Wanayasa Kab. Banjarnegara dengan

RPJMD,Renstra K/L dan Renstra perangkat daerah : Penyusunan Renstra mengacu pada tugas dan fungsi Kabupaten Banjarnegara,Peraturan Bupati Banjarnegara tantang Tugas dan fungsi

Perangkat Daerah, RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022, dan memperhatikan Renstra Kementrian Lembaga Tahun 2015-2019, Renstra Perangkat Daerah Provinsi , Rencana Tata ruang Wilayah

Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011-2931, dan Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis ( KLHS)RPJMD Kabupaten Banjarnegara

tahun 2017-2021, Renstra Perangkat Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah menjadi pedoman dalam

Rancangan renstra

SKPD

Rancangan Renstra SKPD

1. Pendahuluan

2. Gambaran Pelayanan

SKPD

3. Isu-Isu Strategis

berdasarkan tugas pokok

dan fungsi

4. Visi misi,tujuan dan

sasaran, spadtrategis dan

kebijakan

5. Rencana Program

,Kegiatan indikator

kinerja,kelompok ,sasaran

dan pendanaan indikatif

6. Indikator kinerja SKPD

yang mengacu

Perumusan rencana

kegiatan Indikator

kinerja kelompok

Sasaran dan

pendanaaberdasarkan

Rencana Program

prioritas RPJMD

Perumusan

sasaran Analisis

Gambaran

Pelayanan

SKPD

Perumusan indikator

kinerja SKPD yang

mengacu pada tujuan

dan sasaran RPJM

Perumusan

visi dan misi

SKPD

Perumusan

tujuan

Perumusan

Isu-isu

Strategis

berdasarka

n tusi

Penelaaha

n RTRW

Penelaaha

n KLHS

Pengelola

an data

dan

informasi

Noto Dinas Pengantar Kepala

SKPD perihal Penyampaian

Rancangan Renstra SKPD

Kepada Bappeda

SPM

Renstra KL dan

Renstra SKPD

Provinsi

Perumusan

strategis dan

Kebijakan

3

menyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah yang disusun setiap

tahun selama kurun waktu tahun 2017-2021 selain itu Renstra Kecamatan Wanayasa Kab. Banjarnegara menjadi acuhan dalam

pengendalian dan evaluasi Renja Kecamatan Wanayasa Kab. Banjarnegara.

1.2 Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Renstra Kecamatan Wanayasa Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (

Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286)

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355).

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sisitem Perencanaan Pembangunan Nasional ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4421) 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126.Tambahan Lmbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438)

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;( lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor

33,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700) 6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 20107 tentang penataan Ruang (

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725) .

7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2007 tentang

Perpustakaan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 129; Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4774) 8. Undang-undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang kearsipan, (

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indinesia Nomor 5071) 9. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembantukan Peraturan Perundang-undangan ( Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

10. Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dua kali,terikhir dengan Undang-undang

Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 23 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

11. Peraturan pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 Tentang dana

Perimbangan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4575). 12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2005 Nomor 140)

4

13. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman

Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal ( Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor65 Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585). 14. PeraturanPemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan

Keuangan dan Kinerja instarnsi Pemerintah ( Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614)

15. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerinta.Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah

Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Dearah Kepada masyarakat ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693) 16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman

Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Rebuplik Indonesia Nomor 4815 )

17. Peraturan pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang tahapan , tata cara Penyusunan , Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana pembangunan Daerah ( lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor: 21 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4698)

18. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4833) 19. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang standar

Akuntansi Pemerintahan ( Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2010 Nomor 123

20. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan jangka menengah Nasional Tahun 2015-2019 ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 3)

21. Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Mentri Dalam Negara

Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Mentri Dalam Negereri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ( Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2011 Nomor 3010). 22. Peraturan Mentri Dalam Negerai Nomor 86 tahun 2017 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan di Daerah ( Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517 ) 23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah provinsi

Jawa tengah Tahun 2005-2025 ( Lembaran Daerah Provinsi Jawa tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3, Tambahan Lembaran

Daerah Provinsi Jawa tengah Nomor 9) 24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun

2009-2029 ( Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah

Nomor 28 )

5

25. Peraturan daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2014

tentang Penyelenggaraan Perpustakaan di Provinsi Jawa tengah 26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014

tentang Rencana Pembangunan Jangka menengah Daerah Provinsi Jawa tengaha Nomor 65)

27. Peraturan Daerah Provinsi jawa tengah Nomor 1 Tahun 2015

tentang Rencana Penyelenggaraan Kearsipan di Provinsi jawa Tengah ( Lembaran Daerah Provinsi Jawa tengah Tahun 2015

Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 75)

28. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 tahun 2009

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025 ( lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 Nomor 3 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara

Nomor 114) 29. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 11 Tahun 2011 Tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banjarnega ( Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara ( lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegra Tahun 2012 Nomor 1 Seri E, Tambahan Lembaran

Daerah Kabupaten Banjarnegra Nomor 145) 30. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 32 Tahun 2017 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banjarnegara ( Lembaran daerah Kabupaten Tahun 2017 Nomor 32)

31. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perngkat Daerah ( Lembaran daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 10)

32. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 84 Tahun 2016 Tentang

Kedudukan susunan Organisasi, Tugas dan fungsi serta Tata Kerja Kecamatan.

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai

berik penjabaran dari RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022 sesuai dengan tujuan dan fungsi Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara.

1.3.2 Tujuan

Tujuan dari penyusunan Renstra Kecamatan Wanayasa

Kab.Memberikan pedoman dalam penyusunan rencana kerja tahunan Kecamatan Wanayasa Kab. Banjarnegara Yaitu :

a. Memberikan arahan tujuan, sasaran,strategis, kebijakan,

program dan kegiatan Pembangunan selama kurun waktu tahun 2017-2021 dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Wanayasa Kab. Banjarnegara dalam mendukung Visi

dan Misi Bupati Banjarnegara.

b. Menyediakan tolak ukur kinerja pelaksanaan program dan

kegiatan Kecamatan Wanayasa Kab. Banjarnegara untuk kurun waktu tahun 2017-2022 dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai dasar dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai

dasar dalam melakukan pengendalian dan evaluasi kinerja perangkat daerah.

6

c. Memberikan pedoman bagi seluruh aparatur Kecamatan

Wanayasa Kab. Banjarnegara dalam menyusun Rencana Kerja ( Renja) Kecamatan Wanayasa yang merupakan dokumen

perencanaan perangkat daerah tahun dalam kurun waktu tahun 2017-2022

1.3 SISTIMATIKA PENULISAN

Dokumen Renstra Perangkat Daerah Kecamatan Wanayasa Kab.

Banjarnegara disusun dengan sisitimatikan penyajian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

2. Landasan Hukum 3. Maksud dan Tujuan 4. Sistimatika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH 1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Kecamatan

Wanayasa 2. Sumber Daya Kecamatan Wanayasa 3. Kinerja Pelayanan Kecamatan Wanayasa

4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Kecamatan Wanayasa .

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH 1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan Kecamatan Wanayasa. 2. Telaahan Visi,Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah Terpilih.

3. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

4. Penataan Isu-isu Strategis. BAB IV TUJUAN DAN SASARAN Tujuan dan Sasaran jangka Menengah Kecamatan Wanayasa

Kab. Banjarnegara BAB V STRATEGIS DAN ARAHAN KEBIJAKAN

( Strategis dan Arah Kebijakan Perangkat Daerah tahun 2017-2022 Kecamatan Wanayasa

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,SERTA PENDANAAN.

Rencana Program dan kegiatan prioritas, Indikator Kinerja, Kelompok sasaran dan Pendanaan indikator kinerja Kecamatan Wanayasa Kab. Banjarnegara

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN Indikator kinerja Kecamatan Wanayasa Kab. Banjarnegara

mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2021.

BAB VII PENUTUP

Tentang pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan Renstra Kecamatan Wanayasa Kab. Banjarnegara

7

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 209 ayat (2) huruf f, Kecamatan merupakan

perangkat daerah Kabupaten/ Kota. Dalam pasal 224 ayat (1) disebutkan bahwa Kecamatan dipimpin oleh seorang kepala kecamatan yang disebut Camat yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada bupati/wali kota melalui sekretaris Daerah.

Secara filosofis, kecamatan yang dipimpin oleh Camat perlu diperkuat dari aspek sarana prasarana, sistem administrasi,

keuangan dan kewenangan bidang pemerintahan dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan sebagai ciri

pemerintahan kewilayahan yang memegang posisi strategis dalam hubungan dengan pelaksanaan kegiatan pemerintahan kabupaten/kota yang dipimpin oleh bupati/walikota. Terlebih alasan

pembentukan Kecamatan adalah untuk meningkatkan : koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan

masyarakat Desa/ Kelurahan.

Berdasarkan pasal 225 UU Nomor 23 Tahun 2014 maka Tugas Camat meliputi :

a. Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum; b. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat; c. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan

ketertiban umum; d. Mengoordinasikan penerapan dan penegakan Perda dan Perkada;

e. Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum;

f. Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang

dilakukan oleh perangkat daerah di kecamatan; g. Membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan Desa dan/ atau

Kelurahan; h. Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

daerah kabupaten/ kota yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja

perangkat daerah kabupaten/ kota yang ada di kecamatan; i. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Selain melaksanakan tugas diatas, Camat mendapatkan pelimpahan sebagian kewenangan Bupati/ Walikota untuk

melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah kabupaten/ kota, berdasarkan pemetaan pelayanan publik sesuai dengan karakteristik dan/ atau kebutuhan masyarakat

pada kecamatan.

Sesuai Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang

Pelimpahan sebagian kewenangan pemerintahan dari Bupati kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah, Camat

mendapatkan pelimpahan sebanyak 26 bidang urusan pemerintahan, termasuk kewenangan perizinan dan non perizinan melalui PATEN (Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan) yang berlaku efektif di

Wanayasa sejak 17 Mei 2014.

8

Bidang urusan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati kepada

Camat meliputi : pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, penataan ruang, perencanaan pembangunan, perhubungan, lingkungan

hidup, pertanahan, kependudukan dan catatan sipil, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, koperasi dan UKM, kebudayaan dan pariwisata,

kepemudaan dan olahraga, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, otonomi daerah pemerintahan umum administrasi keuangan daerah

perangkat daerah kepegawaian dan persandian, pemberdayaan masyarakat dan desa, kearsipan, komunikasi dan informatika, pertanian dan ketahanan pangan, kehutanan, energi dan sumber daya mineral,

perdagangan dan perindustrian.

Kecamatan Wanayasa dibentuk berdasarkan Perda Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

dengan tugas pokok membantu Bupati dalam mengoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan

masyarakat desa dan kelurahan, dan tugas yang dilimpahkan Bupati untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

Struktur Organisasi Kecamatan Wanayasa terdiri dari :

1. Camat

2. Sekretariat Kecamatan mempunyai tugas melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi,

pemantauan, evaluasi, pelaporan kebijakan bidangketatausahaan, hukum, keuangan, kerumahtanggaan, kerjasama, kearsipan, dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan, kehumasan,

kepegawaian, pelayanan administrasi di lingkungan Kecamatan. Sekretariat Kecamatan terdiri dari :

a. Subbag Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi,

pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan program kerjaserta

pengelolaan keuangan di lingkungan Kecamatan b. Subbag Umum dan Kepegawaian

mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan,

pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporankebijakan bidangketatausahaan, hukum, kerumahtanggaan, kerjasama,

kearsipan, dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan, kehumasan, dan kepegawaian, serta pelayanan administrasi di

lingkungan Kecamatan

3. Seksi Tata Pemerintahan mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan perencanaan

perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan,

pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan, pembinaan dan pengawasan tertib administrasi

pemerintahan desa dan/atau kelurahan, pembinaan dan pengawasan terhadap kepala desa atau lurah, pembinaan dan pengawasan terhadap perangkat desa dan/atau kelurahan,

rekomendasi pemberhentian dan pengangkatan perangkat desa,

9

serta pelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan

Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian urusan pemerintahan di bidang tata pemerintahan.

4. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan

fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan desa di

tingkat kecamatan, penyusunan dokumen perencanaan pembangunan di desa atau kelurahan, evaluasi dan rekomendasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, serta pelaksanaan

kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian urusan pemerintahan di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa.

5. Seksi Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan perencanaan

perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesejahteraan rakyat di tingkat

kecamatan, pembinaan dan fasilitasi kegiatan kepemudaan, olahraga, seni, budaya, keagamaan, kesehatan dan pendidikan,

pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum, serta pelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian

urusan pemerintahan di bidang kesejahteraan rakyat.

6. Seksi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Pelayanan mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan perencanaan

perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang

penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum, penerapan dan penegakan peraturan daerah dan peraturan Bupati, pelayanan perizinan dan non perizinan sesuai dengan kewenangan yang

dilimpahkan Bupati kepada Camat, percepatan pencapaian standar pelayanan minimal di wilayahnya, pembinaan dan pengawasan

terhadap pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat serta pelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian urusan pemerintahan di

bidang ketenteraman, ketertiban umum dan pelayanan.

10

Bagan struktur organisasi Kecamatan Wanayasa berdasarkan Perda

Nomor 2 Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

GAMBAR 2.1

STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN WANAYASA

2.2 Sumber Daya Kecamatan Wanayasa

2.2.1 Sumber Daya Alam

Kecamatan Wanayasa merupakan satu dari duapuluh kecamatan di kabupaten Banjarnegara yang terletak 30 km

sebelah utara ibukota Kabupaten, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara : Kabupaten Pekalongan

Sebelah Selatan : Kecamatan Karangkobar dan Pagentan Sebelah Timur : Kecamatan Batur dan Pejawaran Sebelah Barat : Kecamatan Kalibening

Luas wilayah kecamatan Wanayasa adalah ± 8.201,13 Ha atau 7,67% dari luas wilayah Kabupaten Banjarnegara. Luas

lahan sawah 352,76 Ha dan bukan sawah 7848,97 Ha (2015). Ketinggian wilayah desa berada pada kisaran 705 – 1.287 m dpl dengan rata-rata 1.135 m dpl.

CAMAT

Seksi Tata Pemerintahan

Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Seksi Kesejahteraan Rakyat

Seksi Ketentraman Ketertiban Umum dan

Pelayanan

SEKRETARIAT

Subbag Perencanaan dan Keuangan

Subbag Umum dan Kepegawaian

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

11

Kecamatan Wanayasa terdiri dari 17 Desa, 49 Dusun, 57 RW dan 260 RT. Adapun desa – desa dalam wilayah kecamatan

Wanayasa adalah sebagai berikut : 1. Desa Suwidak; 10. Desa Pesantren;

2. Desa Karangtengah; 11. Desa Balun; 3. Desa Bantar; 12. Desa Tempuran; 4. Desa Pandansari; 13. Desa Wanaraja;

5. Desa Pagergunung; 14. Desa Jatilawang; 6. Desa Dawuhan; 15. Desa Legoksayem; 7. Desa Kubang; 16. Desa Kasimpar;

8. Desa Susukan; 17. Desa Penanggungan. 9. Desa Wanayasa;

Jumlah penduduk Kecamatan Wanayasa tahun 2015 sebanyak 46.298 jiwa dengan rincian laki-laki 23.675 jiwa dan perempuan 22.623 jiwa (BPS, 2016). Jumlah penduduk

terbanyak di desa Wanayasa sebanyak 4.649 jiwa, Desa Jatilawang 4.631 jiwa dan Desa Wanaraja 4.428 jiwa. Sedangkan

jumlah penduduk terkecil di Desa Legoksayem sebanyak 925 jiwa dan Desa Kasimpar 1.584 jiwa.

Berbekal kondisi geografis yang terletak di daerah

pegunungan maka potensi unggulan kecamatan Wanayasa adalah sektor pertanian, peternakan dan perkebunan. Tercatat produksi sayur-sayuran sangat dominan di tahun 2015 seperti

kentang 21.472 kwintal, kol/kubis 42.232 kwintal, wortel 11.737 kwintal serta tanaman sayuran lain yaitu tomat, cabe besar, cabe

rawit, petai dan buncis. Sedangkan populasi ternak antara lain sapi 5.689 ekor, kambing 13.398 ekor, domba 9.495 ekor dan ayam 201.436 ekor dengan produksi telur ayam 10.684.176

butir. Untuk jenis tanaman perkebunan unggulan adalah teh dengan produksi sebanyak 482,3 ton, kopi sebanyak 64,55 ton dan tembakau sebanyak 6,35 ton. Juga produksi buah-buahan

seperti salak yang cukup banyak ditanam di daerah bagian selatan hingga 102.464 ha areal tanamnya dengan produksi

mencapai 744.300 kg, dan pisang sebanyak 310.400 kg.

Namun potensi alam yang cukup melimpah tersebut belum mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, karena

berdasarkan Pemutakhiran Basis Data Terpadu Tahun 2015,

12

jumlah rumah tangga dengan kondisi kesejahteraan 40%

terendah terdata sebanyak 7.877 rumah tangga atau sekitar 53,73% dari keseluruhan rumah tangga yang ada, dan jumlah ini

ekuivalen dengan 30.567 jiwa penduduk atau 64,26% dari jumlah penduduk yang ada.

2.2.2 Sumber Daya Pegawai

Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Wanayasa didukung Sumber Daya Pegawai namun

saat ini dalam kondisi yang belum ideal. Berdasarkan analisis beban kerja dibutuhkan 24 orang pegawai dengan kualifikasi pendidikan umum serta pendidikan dan pelatihan (diklat)

kompetensi. Akan tetapi kondisi eksisting yang ada saat ini hanya 20 orang terdiri dari 12 PNS Kecamatan, 5 PNS Sekdes dan 3 THL dengan komposisi berdasarkan jenis kelamin, tingkat

pendidikan, golongan/kepangkatan, eselon dan penempatan seperti tabel berikut ini.

1. SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 2.2.1.1 SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

NO JENIS KELAMIN PNS NON PNS

JML %

1 Laki-laki 11 3 14 70

2 Perempuan 6 - 6 30

JUMLAH TOTAL 17 3 20 100

2. SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 2.2.1.2

SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

NO TINGKAT

PENDIDIKAN

PNS NON PNS JML %

L P L P

1 STRATA 2 1 - - - 1 5

2 STRATA 1 4 4 1 - 9 45

3 SLTA 6 2 1 - 9 45

4 SLTP - - 1 - 1 5

JUMLAH TOTAL 12 7 3 - 20 100

3. SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan

Tabel 2.2.1.3

SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan

NO PANGKAT/GOLONG

AN

LAKI-

LAKI

PEREM

PUAN JML %

1 Pembina / IV a 1 - 1 5,9

2 Penata Tk. I / III d 1 3 4 23,5

3 Penata / III c 2 - 2 11,7

13

4 Penata Muda Tk. I / III b

- 1 1 5,9

5 Penata Muda / III a - 1 1 5,9

6 Pengatur Tk. I / II d - - - 0

7 Pengatur / II c 3 - 3 17,6

8 Pengatur Muda Tk. I / II b

2 1 3 17,6

9 Pengatur Muda / II a 2 - 2 11,7

JUMLAH TOTAL 11 6 17 100

4. SDM Pegawai Berdasarkan Eselon

Tabel 2.2.1.4 SDM Pegawai Berdasarkan Eselon

NO ESELON LAKI-LAKI

PEREM PUAN

JML %

1 ESELON III a 1 - 1 12,5

2 ESELON III b 1 - 1 12,5

3 ESELON IV a 3 1 4 50

4 ESELON IV b - 2 2 25

JUMLAH TOTAL 5 3 8 100

5. SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan Harapan Dimasa Datang

Tabel 2.2.1.5 SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan Harapan dimasa

datang

NO JENIS KELAMIN Jml Pegawai

Saat Ini Jml Pegawai yg

Diharapkan

1 Laki-laki 11 19

2 Perempuan 6 7

JUMLAH TOTAL 17 26

2.2.3 Sumber Daya Asset

Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Kecamatan Wanayasa memiliki sarana dan prasarana

berikut kondisi sarana dan prasarana tersebut serta telah dilakukan analisa ketercukupan dibandingkan dengan beban

kerja, sebagai berikut :

14

Tabel 2.2.2

Kondisi Sarana dan Prasarana Kecamatan Wanayasa

NO NAMA ASSET JUMLAH

(2016) KONDISI

(BAIK/RUSAK) JUMLAH YANG DIHARAPKAN

1 Gedung Kantor 1 unit Baik 1 unit

2 Pendopo Kec. 1 unit Baik 1 unit

3 Rumdin Camat 1 Unit Baik 1 Unit

4 Rumdin Sekcam 1 unit Baik 1 unit

5 Meja kerja pejabat eselon III

9 Unit Baik 9 Unit

6 Kursi kerja eselon III 4 Unit Baik 4 Unit

7 Kursi kerja eselon IV 15 buah Baik 15 buah

8 Kusri kerja non 11 Buah Baik 11 buah

9 Kursi kerja pejabat lain2 94 buah Baik 94 buah

10 PC Unit 2 buah Baik buah

11 Laptop/Noot Book 2 buah Baik 2 buah

12 Printer 2 Unit Baik 2 Unit

13 Mesin Tik 1 unit Baik 1 unit

15 Station wagon 1 unit Baik 1 unit

16 Sepeda Motor 9 unit Baik 9 unit

17 Filling cabinet 4 buah Baik 4 buah

18 Lemari Besi 6 buah Baik 6 buah

19 Al generator Tone Generator

1 buah Baik 1 buah

20 Rak besi/ metal 1 unit Baik 1 unit

21 Tenda 1 unit Baik 1 unit

22 Genset 1 unit Baik 1 unit

23 Pemancar portable VHF 1 unit Baik 1 unit

24 Mesin absensi 1 unit Baik 1 unit

25 Papan visual 4 unit Baik 4 unit

26 White Board 1 buah Baik 1 buah

27 Mesin potong rumput 1 buah Baik 1 buah

28 Kursi tunggu stainless steel

1 buah Baik 1 buah

29 Meja Komputer 1 buah Baik 1 buah

30 Kompor gas 1 buah Baik 1 buah

31 Tabung gas 1 buah Baik 1 buah

32 Sound System 1 buah Baik 1 buah

33 Proyektor & Attachment 1 unit Baik 2 unit

34 Facsimile 1 unit Baik 1 unit

2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Pengukuran indikator kinerja berguna untuk melihat trend yang terjadi selama 5 tahun yang lalu, dengan ditemukan kecenderungan yang terjadi 5 tahun kebelakang, dapat ditentukan trend yang akan

terjadi 5 tahun kedepan. Setelah mengetahui trend tersebut, baru akan didapat rencana apa yang akan dilaksanakan untuk mengantisipasi

trend yang terjadi.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Kecamatan Wanayasa tahun 2011-2015 berdasarkan sasaran/target Renstra periode sebelumnya

tergambar dari tabel 2.3.1 berikut.

15

PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012-2016 NO

Indikator

Kinerja

Satuan Targ

et SPM

Targ

et IKK

Target

indikator

Lainnya

Target Renstra Perangkat Daerah Tahun 2011-2016

Realisasi Renstra Perangkat Daerah

Tahun 2011-2016

Capaian

2012 2013 2014 2015 2016 1 Jumlah jasa

peralatan dan perlengkapa

n kantor yang terpenuhi

Paket v 8.420.000

8.420.000

8.420.000

15.000.000

15.000.000

2 Jumlah jasa administrasi keuangan yang

terpenuhi

Orang v - 18.700.000

19.300.000

19.347.000

26.247.000

3 Jumlah peralatan

dan perlengkapan kantor yang

terpenuhi

Paket v 1.000.000

1.000.000

1.000.000

1.000.000

5.000.000

4 Jumlah kebutuhan logistik

kantor yang terpenuhi

Paket v 37.100.000

60.000.000

37.100.000

47.056.000

55.056.000

5 Jumlah jasa

administrasi perkantoran yang terpenuhi

Org v - - - 19.247.0

00

32.500.0

00

6 Pemberdayaan Kecamatan

25.000.000

43.100.000

43.100.000

64.440.000

88.290.000

7 Pembangunan gedung kantor

Lokal/thn

v - - - 30.000.000

12.402.200

8 Pengadaan perlengkapan gedung kantor

Paket v - - - 20.000.000

8.000.000

9 Pengadaan perlengkapan rumah

jabatan

Paket v - - - - 20.500.000

10

Jumlah peralatan

dan perlengkapan gedung kantor yang

dipelihara

Paket 12.300.000

12.300.000

12.300.000

12.300.000

13.097.000

11

Jumlah gedung/kan

tor yang dipelihara

Lokal/Thn

v 3.000.000

3.000.000

3.000.000

3.000.000

-

12 Pemeliharaan

rutin/berkala Rumah Jabatan

1.900.000

1.900.000

1.900.000

- -

13 Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor

Unit v - - - - 40.325.000

14 Pengaspalan halaman kantor

Unit v - - - - 25.325.000

15 Jumlah dokumen perencanan

pelaporan yang tersusun

Dok v 6 6 4 4 8

16

NO

Indikator Kinerja

Satuan

Target

SPM

Target

IKK

Target indikat

or Lainny

a

Target Renstra Perangkat Daerah Tahun 2011-2016

Realisasi Renstra Perangkat

Daerah

Tahun 2011-2016

Capaian

2012 2013 2014 2015 2016

11 Jumlah Kel/Desa

yang dibina administrasinya

Desa V 17 Desa 17 desa 17 desa 17 desa 17 desa

12 Jumlah tanah desa yang terinventarisi

r

Ha v 161,2 Ha 161,2 Ha 161,2 Ha 161,2 Ha

161,Ha

13 Jumlah peraturan

dan keputusan desa yang dihimpun

Bendel v 51 51 51 51 51

14

Jumlah desa yang melaksanaka

n pilkades

Desa v 7

15 Jumlah Kekosongan

Perangkat Desa

Formasi

v 20 28 8 12 22

16 Jumlah Musren yang

diselenggarakan

Keg V 1 Keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 Keg

17 Jumlah Musren yang dipantau

Desa v 17 17 17 17 17

18 Jumlah swadaya yang terserap

v 110000000

170000000

1750000000

75000000

83000000

19 Jumlah

peningkatan Penduduk

v 1,5% 1,25% 1,40% 0,7% 0,7%

20 Jumlah desa

yang rawan bencana

Desa v 13 13 13 13 13

21 Jumlah

mutasi penduduk

L: 2264

M. 205 P.196 D.105

L.2264

M.205 P.588 D.101

L.872

M.205 P.588 D.102

L.334

M.84 P.420 D.363

L.739

M.117 P.419 D.445

22 Jumlah KK Miskin

KK 6.620 6620 6620 5627 7877

17

NO

Indikator Kinerja

Satuan

Target

SPM

Target

IKK

Target indikat

or Lainny

a

Target Renstra Perangkat Daerah Tahun 2011-2016

Realisasi Renstra Perangkat Daerah

Tahun 2011-2016

Capaian

2012 2013 2014 2015 2016

23 Jumlah Posyandu yang dibina

Jlm v 70 70 66 Balita 24 Lansi

66 Balita 24 Lansia

66 Balita 24 Lansia

24 Jumlah tempat ibadah

yang terinventarisir

Unit v 193 193 193 193 193

25 Tempat

ibadah yang mendapatkan bantuan

Unit v 50 30 20 50 0

26 Jumlah ormas parpol yang

terdaftar

Jml v 3 Ormas 11Parpol

3 Ormas 11

Parpaol

3 Ormas

11 Parpol

4 Ormas

11 Parpol

5 Ormas

11 Parpol

27 Jumlah pemohon

ijin dan non perijinan

28 Jumlah

Poskampling

Unit v 80 80 80 80 40

29 Jumlah Baku PBB

734747278

771484641

721500062

738471441

762430681

30 Jumlah pembayaran PBB

v 100 100 91,18 100 100

31 Jumlah tunggakan PBB

v 0 0 8,82 100 100

32 Jumlah aparatur yang

memahami PATEN

- - 12 orang 12 orang 12orang

33 Jumlah masyarakt

yang memahami PATEN

- - 74 170 170

Dilihat dari Tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja

Kecamatan Wanayasa Kab. Banjarnegara pada Tahun 2016 relatif

telah mencapai keberhasilan, berdasarkan Realisasi Tingkat Capaian

Kinerja dari setiap Indikator secara umum menunjukkan Capaian

Kinerja dengan kategori baik. Capaian kinerja sebesar 100 % tidak

terlepas dari Pelaksanaan Program/Kegiatan secara efektif dan

efisien dengan berpedoman pada Target dan Progres yang ditetapkan

dalam Rencana Kerja Operasional (RKO) serta berpedoman pada

ketentuan yang berlaku.

18

Keberhasilan Sasaran –Sasaran Program/Kegiatan secara umum

disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :

Keteryang Loyal,Disiplin serta memiliki etos kerja yang baik dan

bertanggungjawab

Adanya kerjasama yang baik antara aparatur sehingga

penyelenggaraan kegiatan dapat dilaksanakan dengan hasil yang

optimal :

Pelaksanaan pelayanan publik dilaksanakan secara efektif dan

profesionalisme aparat serta didukung masyarakat Kecamatan

Wanayasa Kab. Banjarnegara

Adanya kesadaran masyarakat akan arti pentingnya dokumentasi

sehingga mendukung tercapainya sasaran meningkatnya pelayanan

kepada masyarakat.

Namun dari keberhasilan capaian kinerja masih terdapat catatan untu

perbaikan antara lian jumlah aparatur yang terbatas dan belum memenuhi

kualifikasi yang dibutuhkan sebagai pelaksanaan kegiatan tertentu.

19

Tabel 2.5 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah

Kecamatan Wanayasa Tahun Kabupaten Banjarnegara

N

O

Program Anggaran pada Tahun ke- Rata-rta

Pertumbuhan Realisasi Anggaran Tahun ke-

Resio Realisasi dan Anggaran Tahun ke

Anggaran

2012 2013 2014 2015 2016 Realisasi

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

71.520.000 131.220.000 108.920.000 166.090.000 222.093.000

2 Program Peningkatan Sarana dan

prasarana aparatur

17.200.000 17.200.000 17.200.000 65.300.000 169.150.000

3 Program Peningkatan Kapasitas

sumber daya aparatur

- - 5.000.000 5.000.000 5.000.000

4 Program peningkatan

pengembengan Sistem pelaporan

capaian kinerja dan keuangan

- - - - 5.000.000

5 Program Penataan Administrasi

Kependudukan

127.422.000 5.000.000 5.000.000 5.000.000 7.500.000

6 Program Peningkatan Keberdayaan

Masyarakat Perdasaan

- - - - 17.000.000

7 Program pembinaan dan fasilitasi

pengelolaan keuangan desa

- 140.300.000 - - -

8 Program peningkatan dan

pengembangan pengelolaan

keuangan daerah

25.297.000 15.942.000 15.942.000 61.246.000

10 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Wilayah

- - 305.000.000 306.000.000 -

Jumlah

20

Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa realisasi anggaran pada masing-

masing tahun dalam periode RPJMD 2011-2016 mencapai 99% lebih atau

rata-rata serapan anggaran mencapai 91 %. Hal ini mengindikasikan

pendanaan pelayann Kecamatan Wanayasa dapat dimanfaatkan dengan baik.

Secara keseluruhan dalam kurun waktu 2012-2016 tidak terdapat

program/kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan ataupun diluncurkan pada

tahun berikutnya. Pendanaan Pelayanan Kecamatan Wanayasa Kab.

Banjarnegara dapat diserap secara baik.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Kecamatan Wanayasa

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi SKPD Kecamatan

Wanayasa agar berjalan dengan lancar dan optimal, dipengaruhi oleh faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan sebagai berikut :

a. Kekuatan ( Strength) 1) Adanya Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2

tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Daerah. 2) Adanya Peraturan Bupati Nomor 84 Tahun 2016 tentang Tugas

Pokok dan Fungsi serta Uraian Tugas Jabatan pada Kecamatan

Kabupaten Banjarnegara 3) Adanya Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2016 tentang

Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan

Kecamatan Wanayasa 4) Hubungan kerja dan koordinasi yang baik antara pimpinan, para

pejabat dan staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman

b. Kelemahan ( Weakness )

1) Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

2) Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja pegawai

3) Masih kurangnya dukungan data/ informasi/ peraturan yang valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat.

4) Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di wilayah kecamatan.

c. Peluang ( Opportunities) 1) Penerapan otonomi daerah yang memberikan kesempatan

berprakarsa seluas-luasnya bagi daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

2) Adanya potensi sumberdaya alam yang melimpah, yakni

perkebunan teh, kopi, jeruk, talas begug, pertanian sayuran,

21

peternakan yang dapat dikelola untuk peningkatan kesejahteraan

masyarakat. 3) Posisi kecamatan Wanayasa yang strategis untuk pengembangan

pariwisata sebagai pintu masuk menuju kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng.

4) Adanya dukungan koordinasi lintas sektor di wilayah kecamatan

yang mendukung tercapainya sinkronisasi dan integrasi kegiatan lingkup kecamatan antara lain kegiatan Konferensi dinas/rapat

koordinasi Forkopimca, UPT/Instansi dan Kepala Desa secara rutin di tingkat Kecamatan.

d. Tantangan ( Threat )

1) Kondisi geografis wilayah kecamatan yang berbukit-bukit dan tanah yang labil/ mudah bergerak mengakibatkan kerusakan infrastruktur transportasi dan bencana alam tanah longsor kerap

kali terjadi sehingga menghambat mobilitas ekonomi dan sosial masyarakat.

2) Tuntutan masyarakat semakin beragam untuk mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas.

3) Pola pikir masyarakat yang kurang mendukung wajib belajar 9

tahun dan tingginya kejadian pernikahan dini atau dibawah umur.

4) Tingginya jumlah rumah tangga dengan kondisi kesejahteraan 40% terendah sebanyak 53,73% dari keseluruhan rumah tangga yang ada menggambarkan rendahnya tingkat kesejahteraan

masyarakat.

22

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS KECAMATAN WANAYASA

Isu-isu strategis adalah suatu permasalahan yang sedang hangat dibicarakan orang yang mempunyai kelayakan, strategis dan mendesak untuk dibicarakan jalan keluarnya serta memerlukan analisasi terhadap

barbagai dimensi yang berpengaruh ( dipengaruhi dan mempengaruhi) untuk itu perlu dicarikan alternatif pemerahannya.

3. 1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah

Suatu kondisi yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang

apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian atau menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat.

Memperhatikan isu-isu dan permasalahan pembangunan yang dihadapi diharapkan dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan

pemerintahan menuju good governance and clean government sehingga berdampak pada kualitas pembangunan daerah.

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Kecamatan

Wanayasa menghadapi beberapa permasalahan karena dampaknya yang signifikan di masa datang yang dirinci sesuai bidang tugas/ Seksi yang

ada sebagai berikut:

a. Sekretariat 1) Terbatasnya personil yang menguasai dan memahami

perencanaan anggaran 2) Kurangnya koordinasi antar seksi dalam penyusunan kegiatan

dan penganggaran

3) Pemahaman terhadap Tupoksi masih kurang 4) Kurangnya etos kerja dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi

5) Terbatasnya sarana dan prasarana aparatur yang ada di Kecamatan

b. Seksi Tata Pemerintahan

1) Masih rendahnya pemahaman tupoksi perangkat desa 2) Masih kurangnya pengetahuan masyarakat kaitannya dengan

penyelenggaraan PATEN di kecamatan 3) Rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengurus dokumen

kependudukan

4) Rendahnya kemampuan aparatur desa 5) Kurangnya tertib administrasi desa 6) Pembayaran PBB belum sepenuhnya dapat tepat waktu.

c. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 1) Masih dijumpai rendahnya partisipasi masyarakat, keterwakilan

perempuan dan apatisme dalam mengikuti Musrenbang di tingkat desa dan kecamatan

2) Isu yang diangkat dalam Musrenbang masih terbatas pada

pembangunan fisik, belum mengarah pada pemberdayaan ekonomi, sosial, dan peningkatan kapasitas aparatur desa

3) Rendahnya kapasitas aparatur perangkat desa dalam menyusun

laporan pelaksanaan pembangunan desa 4) Persepsi yang salah mengenai fungsi kecamatan pasca

berlakunya UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa 5) koordinasi, komunikasi dan kegiatan yang masih belum berjalan

optimal

23

d. Seksi Kesejahteraan Rakyat

1) Kurangnya koordinasi dan respon SKPD dalam pelaksanaan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum

2) Masih belum sesuainya data penduduk miskin (by name, by address) dengan keadaan sebenarnya sehingga sering terjadi tidak tepat sasaran

3) Meningkatnya angka perceraian dan nikah dini/ dibawah umur 4) Tingginya angka kemiskinan berdasarkan data BDT 2015

e. Seksi Ketentraman Ketertiban Umum dan Pelayanan 1) Belum optimalnya koordinasi dalam penyelenggaraan

ketentraman dan ketertiban umum di wilayah kecamatan 2) Rendahnya kesadaran hukum dalam menaati peraturan

perundang-undangan yang berlaku

3) Tanggung jawab percepatan pencapaian SPM yang utama berada pada PD terkait, Kecamatan sebagai pendukung diberikan

kewenangan untuk melaksanakan percepatan pencapaian SPM. 4) Masih rendahnya keterlibatan Kecamatan dalam penetapan

kelompok sasaran penyelenggaraan SPM.

5) Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan Siskamling dan rendahnya kesadaran aparatur pemerintah desa

dalam menumbuh kembangkan Linmas

3. 2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Terpilih

Berdasarkan dokumen RPJMD Kabupaten Banjarnegara 2017-2022, Visi dan Misi Bupati Wakil Bupati Banjarnegara Tahun 2017-2022

adalah sebagai berikut :

Visi yang akan dicapai adalah “BANJARNEGARA BERMARTABAT DAN SEJAHTERA”

( Peningkatan martabat masyatakat Banjarnegara melalui pemenuhan

hak asasi manusia dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banjarnegaregara secara adil dan merata)

Untuk menjalankan visi tersebut dijabarkan melalui misi-misi :

1. Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman,damai dan demokratis

2. Mewujudkan Sistem perencanaan pemerintah berdasarkan konsep

tata kelola pemerintahan yang baik. 3. Mewujudkan Sistem perencanaan pembangunan daerah yang

berkesinambungan dan berbasisi pada pembangunan daerah yang berkesinambungan dan berbasisi pada pengembangan ekonomi kerakyatan;

4. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produksi, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional:

5. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 84 Tahun

2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta

Tata Kerja Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara, yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam Mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintah,pelayanan publik,pemberdayaan

masyarakat desa dan kelurahan dan tugas yang dilimpahkan Bupati Untuk melaksanakan sebagai urusan pemerintah yang menjadi

kewenangan daerah.

24

Dari tugas dan fungsi tersebut maka Kecamatan Wanayasa Kab.

Banjarnegara menduduki Misi ke 2 ( dua) yaitu: Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola

pemerintahan yang baik dan misi ke 4 ( empat) yaitu: mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produktifitas, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional.

Beberapa faktor pendorong pencapaian visi tersebut antara lain:

1. Adanya regulasi (Perda dan Perbup) sebagai payung hukum untuk

menyelenggarakan tugas dan fungsi dinas. 2. Tersedianya Sumber Daya Manusia; 3. Tersedianya Sarana dan Prasarana pendukung penyelenggaraan

pelayanan publik 4. Potensi animo masyarakat terhadap upaya meningkatkan

tranpasansi pelayanan publik

5. Koordinasi dan hubungan kerja yang baik antara pimpinan dan pelaksana.

Selain faktor pendorong perencanaan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Banjarnegara Masa Bhakti Tahun 2017-2022, terdapat pula faktor penghambat, antara lain:

a. Masih kurangnya jumlah Aparatur Kecamatan yang memiliki Kapasitas dan kompentensi yang memadai dalam rangka

mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat b. Belum Optimalisasi etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja

pegawai.

c. Masih kurangnya dukungan data/informasi/peraturan yang valid,akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat.

d. Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di

wilayah Kecamatan.

25

Tabel 3.1

Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Perangkat Daerah terhadap Pencapaian Visi,Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah

1 Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD

Permasaahan Pelayanan OPD

Faktor

1 2 3 4 5

1.

2.

Misi Mewujudkan Kualitas

penyelenggaraan pemerintahan

berdasarkan konsep tata kelola pemerintah yang

baik.

Misi mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif,

efisien, produktif, transparan dan akuntabel deangan

tenaga profesional

1. Belum dilaksanakanny

a standar pelayanan

standar ISO 2. Masih

rendahnya

kualitas penyimpanan

arsip berkaitan dengan pelayanan

3. Pemberdayaan aparatur yang masih belum

optimal 4. Terbatasan

SDM yang menguasai IT, keterbatasan

sarana pendukung

1. Masih kurangnya

jumlah aparatur

Kecamatan yang memiliki

kapasitas dan

kompetensi yang memadai

dalam rangka mendukun

g optimalisas

i pelayanan kepada masyarakat

2. Belum optimalnya etos kerja

dan disiplin kerja

pegawai 3. Masih

kurangnya

dukungan data/infor

masi peraturan yang valid

akurat dan terintegrasi sebagai

pedomon dalam

memberikan pelayanan

kepada masyarakat

4. Masih terbatasnya dukungan

anggaran dan sarana

1. Peraturan Bupati

Nomo 84 Tahun

2016 Tentang Kedudukan

, susunan, organisasi,

tugas Kecamatan sebagai

pelayanan kepada masyarakat

. 2. Hubungn

kerja dan koordinasi yang baik

antar pimpinan, pejabat

dan staf sehingga

tercipta suasana kerja yang

kondusif dan

nyaman.

Tujuan

1. Mewujudkan pelayanan

publik yang profesional

2. Meningkatkan

kepatuhan wajib pajak

3. Meningkatkan

kualitas penyelenggaraa

n pemerintah daerah

Sasaran 1. Meningkatnya

mutu pelayanan

melalui PATEN 2. Meningkatnya

jumlah PAD

3. Meningkatnya Pemberdayaan masyarakat

dan desa 4. Meningkatnya

tertib administrasi desa

5. Meningkatnya nilai Survei

Kepuasan

26

masyarakat prasarana untuk menunjang

kelancaran pelaksanaa

n tugas dan fungsi di Kecamatan

Wanayasa

3.3Penentuan Isu-Isu Srtategis

Permasalahan pembangunan merupakan “ gap Expectation” antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan

serta antara apa yang ingin dicapai dimana datang dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat.Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secra

optimal.kelemahan yang tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan, dan ancaman yang tidak diantisipasi. Permasalahan yang akan ditangani selama lima tahun dalam RPJMD Kabupaten Banjarnegara .

Berdasarkan urusan pemerintagan sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah .

Selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan, Kecamatan Wanayasa dituntut lebih responsif dan inovatif dalam menghadapi perubahan-perubahan. Arah pelaksanaan pembangunan menjadi lebih tepat

sasaran dengan memperhatikan isu-isu strategis yang terjadi di masyarakat. Untuk itu perlu diantisipasi dengan perencanaan yang

matang sehingga arah pembangunan sesuai dengan tujuan pembangunan daerah.

Berdasarkan hasil analisis terhadap identifikasi permasalahan yang

memliki pengaruh signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra dan pelayanan publik, dapat dirumuskan isu-isu strategis sebagai berikut :

a. Masih adanya kasus pengaduan masyarakat terkait dengan

pelayanan public sehingga integritas dan profesionalisme aparatur dalam pelayanan publik masih perlu ditingkatkan :

b. Perubahan peraturan per undang-undangan sehingga belum sepenuhnya dapat terintegrasi secara baik .

c. Tingginya jumlah rumah tangga dengan kondisi kesejahteraan 40%

terendah sebanyak 53,73% dari keseluruhan rumah tangga yang ada menggambarkan rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat;

d. Masih lemahnya pemahaman aparatur terhadap tupoksi dan koordinasi antar seksi dalam penyelenggaraan pemerintahan kecamatan Wanayasa;

e. Masih Terbatasnya kualitas dan kuantitas pegawai di kecamatan Wanayasa;

f. Masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana baik secara

kualitas maupun kuantitas; g. Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap

penyelenggaraan PATEN, Dokumen Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

h. Rendahnya kemampuan SDM perangkat desa dalam

penyelenggaraan tertib administrasi desa;

27

i. Belum Optimalnya pemenuhan pembayaran PBB tepat waktu;

j. Adanya apatisme, rendahnya partisipasi, belum terpenuhinya keterwakilan perempuan, dan terbatasnya pemahaman tentang isu

sosial ekonomi dalam Musrenbang; k. Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat yang disebabkan

rendahnya angka melanjutkan sekolah ke jenjang SLTP, SLTA dan

Perguruan Tinggi; l. Masih rendahnya kesadaran aparatur pemerintahan desa dalam

melakukan implementasi (tidak sesuai dengan juknis) program-program peningkatan kesejahteraan masyarakat (penanggulangan kemiskinan, kesehatan, pendidikan, sosial budaya, dan keagamaan);

Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan Siskamling dan rendahnya kesadaran aparatur pemerintah desa dalam menumbuhkembangkan Linmas

28

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan yang ingin dicapai Kecamatan Wanayasa pada kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan disusun dengan memperhatikan isu-isu strategis

yang kemudian diterjemahkan kedalam sasaran-sasaran yang lebih terukur, spesifik dan rasional. Perumusan sasaran memperhatikan

indikator-indikator kinerja sesuai tugas dan fungsi Kecamatan yang diuraikan sebagai berikut :

4.1Tujua Kecamatan Wanayasa Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan pelayanan publik yang profesional 2. Meningkatkan kepatuhan wajib pajak 3. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pemerintah daerah

4.2Sasaran Kecamatan Wanayasa Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya mutu pelayanan melalui PATEN 2. Meningkatnya jumlah PAD 3. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan Desa

4. Meningkatnya tertib administrasi desa 5. Meningkatnya nilai Survey Kepuasan masyarakat.

Pernyataan sasaran jangka menengah Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel 4.1 sebagaimana berikut ini.

29

Tabel 4.1

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Kecamatan Wanayasa

Tahun 2017-2022 No Tujuan Sasaran Indikator

sasaran

Satuan Kondisi Awal Target Kinerja Sasaran Target

Akhir

Renstra 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

1. Mewujudkan

pelayanan publik yg

profisional

Meningkatny

a mutu

pelayanan

melalui PATEN

% 100 40 40 50 60 80 90 100

Prosentase

perijinan yang terlayani

% 100 100 100 100 100 100 100 100

2. Meningkatkan

Kepatuhan wajib

pajak

Meningkatny

a jumlah

PAD

Prosentase

pelunasan

PBB

% 100 100 100 100 100 100 100 100

3 Meningkatnya

kualitas

penyelenggaraan

pemerintah daerah

Meningkatny

a

pemberdaya

an masyarakat

dan desa

Prosentase

desa yang

memiliki

BUMDES

% 100 40 40 50 60 80 90 100

Meningkatny

a tertib

administrasi

desa

Persentase

desa yang

tertib

administrasi

desa

100 100 100 100 100 100 100 100

30

4. Mewujudkan

pelayanan publik

yang profesional

Meningkatny

a

akuntabilita

s dan kepuasan

masyarakat

Nilai survey

kepuasan

masyarakat

75 75 75 80 80 80 80 100

Nilai SAKIP Nilai 2012 60,54 67,55 68 69 70 75 75 100

31

BAB V.

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Untuk mewujudkan Visi,Misi, tujuan dan sasaran maka strategis yang akan dilaksanakan oleh Kecamatan Wanayasa Kab. Banjarnegara dalam mendukung Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara

dalam mendukung Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut:

5.1 Strategis

Strategi yang digunakan dalam rangka pencapaian sasaran adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kecepatan dan kualitas pelayanan melalui penetapan prosedur pelayanan,inavasi, dan pemenuhan sarana prasarana penunjang lainnya :

2. Meningkatkan kualitas layanan melalui penilaian berkala terhadap kualitas pelayanan

3. Optimalisasi petugas pajak melalui pemberian rewards begi desa yang lunas lebih cepat dari waktu yang ditentukan

4. Meningkatkan kualitas SDM aparatur desa melalui pelatihan dan

pembinaan secara rutin 5. Meningkatkan kemampuan perangkat desa dalam penatausahaan

keuangan desa melalui bimbingan tehnis, pendampingan, monitoring dan evaluasi.

5.2 Kebijakan Kebijakan yang diambil dalam rangka pelaksanaan strategis adalah sebagai berikut :

1. Percepatan dan peningkatan kerja dengan menyusun dan menetapkan standard operasional prosedur yang difokuskan pada

aspek pelayanan di kecamatan. 2. Peningkatan sarana dan prasarana yang difakuskan pada

peningkatan pelayanan dan penyelenggaraan PATEN.

3. Peningkatan sosialisasi secara bertahap kepada masyarakat pada jenis pelayanan PATEN.

4. Peningkatan fasilitasi oleh tim intensifikasi PBB Kecamatan kepada desa yang termasuk pada kategori desa dengan kesadaran wajib pajak rendah

5. Peningkatan kualitas SDM aparatur desa difokuskan pada pemahaman tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan pemerintah desa.

6. Peningkatan kemampuan perangkat desa dalam penatausahaan keuangan desa dengan fakus pada bimbingan tehnis Sisikudes.

Keterkaitan antara stategi dan kebijakan dengan Tujuan, Sasaran Perangkat Daerah tercantum pada Tabel 4.2

32

33

Tabel 4.2 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Perangkat Daerah

Keterkaitan dengan misi KDH

Tujuan Sasaran

Strategi

Kebijakan

Mewujudkan pelayanan publik

yang profesional

1. Meningkatnya mutu pelayanan melalui

PATEN

1. Meningkatnya kecepatan dan kualitas pelayanan

melalui penetapan prosedur

pelayanan,inovasi, layanan, dan pemenuhan sarana-prasarana penunjang

lainnya.

1. Percepatan dan peningkatan kerja

dengan menyusun dan menetapkan

standar operasional preseder yang

difokuskan pada aspek pelayanan di

kecamatan 2. Peningkatan

sarana dan

prasarana yang difokuskan pada peningkatan

pelayanan dan penyelenggaraan

PATEN 3. Peningkatan

sosialisasi secara

34

bertahap kepada masyarakat pada

jenis –jenis pelayanan PATEN

35

Meningkatnya kepatuhan wajib

pajak

2.Meningkatnya jumlah PAD

1. Optimelnya petugas pemungut pajak melalui

pemberian reweds bagi desa yang lunas lebih cepat dari

waktu yang ditentukan

1. Peningkatan fasilitasi oleh tim

intensifikasi PBB kecamatan kepada

desa yang termasuk pada katogori desa

dengan kesadaran wajib pajak rendah

Kebijakan

Sesuai dengan misi KDH yang ke 4

yaitu Mewujudkan tata kelola

keuangan daerah yang efektif,efisien, produktif,

transparan dan akuntabel dengan

tenaga prafesional

Meningkatnya kualitas penyelenggaraan

pemerintah daerah

2. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan desa

3. Meningkatnya tertib administrasi desa

1. Meningkatnya kualitas SDM aparatur desa melalui pelatihan dan pembinaan

secara rutin 2. Meningkatkan kemampuan

perangkat desa dalam penatausahaan keuangan desa melalui bimbingan

tehnis pendampingan.monitoring dan evaluasi

1. Peningkatan SDM aparatur desa difokuskan pada

pemahaman tugas pokok dan fungsi

penyelenggaraan pemerintah desa

2. Peningkatan

kemampuan perangkat desa dalam

penatausahaan keuangan desa

Sesuai dengan mis

36

dengan fakus pada bimbingan tehnis

Siskudes

Mewujudkan

pelayanan publik yang profesional

4. Meningkatnya

nangkuntabilitas dan kepuasan

masyarakat

1. Meningkatnya kualitas

layanan melalui penilaian berkala terhadap kualitas

pelayanan.

1. Peningkatan

kualitas pelayanan

Sesuai dengan misi

KDH ke 2 Mewujudkan

kualitas penyelenggaraan pemerintah

berdasarkan konsep tata kelola pemerintahan yang

baik

37

38

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,SERTA PENDANAAN

INDIKATIF

Rencana program dan kegiatan merupakan cara untuk melaksanakan

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan serta upaya yang dilakukan untuk

mengetahui capaian keberhasilan sasaran dan tujuan. Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil

guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu dan perlu dijabarkan ke dalam kegiatan yang terukur kinerjanya, jelas kelompok sasarannya dan juga perencanaan anggarannya. Dengan adanya program dan kegiatan

diharapkan pula dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi.

Rencana program dan kegiatan Kecamatan Wanayasa Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan :

a. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor b. Penyediaan jasa administrasi keuangan c. Penyediaan jasa administrasi perkantoran (PTT), Jasa Tenaga

Pendukung Operasional Kantor d. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

e. Penyediaan bahan logistik kantor

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan : a. Pembangunan gedung kantor

b. Pengadaan perlengkapan rumah jabatan/ dinas c. Pengadaan perlengkapan gedung kantor

d. Pemeliharaan rutin/ berkala rumah jabatan e. Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor f. Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan : Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur, dengan kegiatan : Pendidikan dan pelatihan formal

5. Program Peningkatan Pelayanan Dan Kinerja Aparatur Pemerintah, dengan kegiatan : a. Asistensi PATEN

b. Pemberdayaan Kecamatan

6. Program Penataan Administrasi Kependudukan, dengan kegiatan :

Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan

7. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah, dengan kegiatan :

Intensifikasi pajak daerah Untuk lebih jelasnya gambaran program, kegiatan dengan indikator

kinerja beserta pendanaan indikatif terinci pada tabel berikut.

39

40

TABEL 5.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

KECAMATAN WANAYASA KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 - 2022

Dalam ribuan rupiah

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran

Program dan

kegiatan

Indikator

Satuan

KONDISI AWAL

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit kerja

perangkat

daerah Penanggung

jawab

Kinerja program 2016

2017

2018 2019 2020 2021 2022 Target akhir

Renstra

(Autcam) dan kegiatan ( Output)

Tar

get Rp

Targe

t Rp

Targe

t Rp Target Rp Target

Rp

Targe

t Rp

Mewujud

kan

pelayana

n publik

yang profision

al

Meningkatnya

mutu pelayanan melalui PATEN

Persentase

usaha yang berijin

Program

Peningkatan

Kapasitas Sumber

Daya Aparatur

Asistensi

PATEN

Pr osentase usaha yang

berijin

% 100

%

100 100

%

10.

000.00

0

100% 15.00

0.000

100% 20.00

0.000

100% 25.00

0.000

100% 30.000.

000

100% 100.0

00.000

Kec.Wanayasa

Persentase

perijinan yang terlayani

Prosentase non

perijinan yang terlayani

% 100

%

100 100 10.

000.000

100% 15.00

0.000

100% 20.00

0

100% 25.00

0.000

100% 30.000.

000

100 100.0

00.000

Kec

Wny

Penyusu

nan laporan capaian kinerja

dan ikhtisar realisasi

kinerja

100

%

100 100

%

5.0

00.000

100% 10.00

0.000

100% 15.00

0.000

100% 20.00

0.000

100% 20.000.

000

100 20.00

0.000

Kec

Wny

Meningk

atkan

keputusan wajib

pajak

Meningkatya jumlah PAD

Prosentase pelunasan PBB

Peningkatan

pengemb

angan pengelola

an keuangan

daerah

Prosentase pelunasan PBB

100

100

100

83.036.00

0

100

83.036.000

100

83.036.000

100

83.036.000

100

83.036.000

100

83.036.000

Kec Wny

41

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran

Program dan kegiatan

Indikator

Satuan

KONDISI AWAL

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit kerja

perangkat

daerah Penanggung jawab

Kinerja program 2016

2017

2018 2019 2020 2021 2022 Target akhir

Renstra

(Autcam) dan kegiatan (

Output)

Target

Rp Targe

t Rp

Target

Rp Target Rp Target Rp

Target Rp

Intensifikasi pajak daerah

Program Pelayanan

administrasi perkantoran

Pemberdayaan kecamata

n

1. Presentase desa yang

memiliki

BUMDES

2. Prasentase peningkatan

pemberdayaan kecamatan

%

%

100

100

100

100

40

40

-

-

50

50

-

-

60

60

-

70

70

-

-

80

80

-

-

100

100

-

-

Kec. Wanaya

sa

Meningkatan tertib administrasi

desa

Prosentase desa yang tertib

administrasinya

Program pelayana

n

administrasi

perkantoran

Prosentase desa yang tertib administrasi

desa

% 100 100 100 - 100 - 100 - 100 - 100 - 100 - Kec Wny

Penyediaan jasa

peralatan

dan perlengka

pan kantor

Tersedianya jasa peralatan dan perlengkapan

kantor.

% 100 100 100 15.000.00

0

100% 24.000.000

100% 24.000.000

100% 24.000.000

100% 24.000.000

100 24.000.000

Kec Wny

Penyediaan jasa

administrasi

keuangan

Tersedianya jasa administrasi keuangan

% 100 100 26.200.0

00

100 100 34.000.000

100% 34.000.000

100% 34.000.000

100% 34.000.000

100 34.000.000

42

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran

Program dan kegiatan

Indikator

Satuan

KONDISI AWAL

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit kerja

perangkat

daerah Penanggung jawab

Kinerja program 2016

2017

2018 2019 2020 2021 2022 Target akhir

Renstra

(Autcam) dan kegiatan (

Output)

Target

Rp Targe

t Rp

Target

Rp Target Rp Target Rp

Target Rp

Penyediaan peralatan

dan perlengkapan Kantor

Tersedianya peralatan dan perlengkapan

kantor

% 100 100 100 5.000.000

100 10.000.000

100 15.000.000

100 15.000.000

100 20.000.000

100 20.000.000

Penyesiaan bahan logistik

kantor

% 100 100 100 55.056.00

0

100 66.400.000

100 68.600.000

100 70.500.000

.

100 70.500.000

100 80.000.000

Kec Wny

- - - - - - - - - - Kec Wny

Penyediaan jasa administrasi

perkantoran

100 3 Org

3 Org

3 org

47.000.00

0

3 org 47.000.000

3 org 47.000.000

3 org 47.000.000

3 org 47.000.000

3 org 47.000.000

Kec Wny

Pemberd

ayaan Kecamata

n

Keg 100

100 12

150

.000.000

12

keg

179.0

00.000

12

keg

179.0

00.000

12 keg

179.0

00.000

12 keg

200.00

0.000

12

keg

200.0

00.000

Kec

Wny

Program peningka

tan sumber

daya aparatur

Meningkatkannya kapasitas SDM

Aparatur

Unit

1 unit

100 1 unit

23.000.00

0

1 unit 150.000

1 unit 175.000.00

0

1 unit 200.000.00

0

1 unit 200.000.000

1 unit

200.000.00

0

Kec

Wny

Pengadaan

perlengkapan

gedung kantor

Tersedianya peralatan

gedung kantor

Unit 21 unit

20.000

21 unit

20.000

21 unit

25.000

21 unit

25.000

21 unit 25.000

21 unit 30.000 21 Unit

115.000

Kec Wny

Pemeliharaan

rutin/ber

Terpeliharanya rumah dinas

- - 25% 25% 25% 25% 100% 100%

43

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran

Program dan kegiatan

Indikator

Satuan

KONDISI AWAL

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit kerja

perangkat

daerah Penanggung jawab

Kinerja program 2016

2017

2018 2019 2020 2021 2022 Target akhir

Renstra

(Autcam) dan kegiatan (

Output)

Target

Rp Targe

t Rp

Target

Rp Target Rp Target Rp

Target Rp

kala rumah dinas

Pemeliharaan

rutin/

berkala gedung kantor

Terpeliharanya gedung kantor

- - 3 org

5.000

3 org 5.000 3 org 5.000 3 org 5.000 12 org 20.000

Kab Bna dan

luar daerah

Pemeliha

raan rutin/ber

kala perlengka

pan gedung kantor

Terpeliharanya

perlengkapan gedung kantor

100

%

100

%

100% 100% 100% 100%

ewujudkan

pelayana

n publik

yang

profesion

al

Meningkatnya akuntabilitas dan

kepuasan masyarakat

Nilai survey kepuasan masyarakat

Program peningka

tan pengemb

angan sisitem

pelaporan capaian

kinerja dan

keuangan

Nilai survey kepuasan

masyarakat

27 dok

7.000

33 dok

7.000

41 dok

7.000 51 dok

10.000

63 dok 15.000

63 dok 15.000

Kec

Wny

SAKIP

c

44

BAB VII

KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap

unit kerja.Indikator kinerja atau indikator keberhasilan untuk setiap janis pelayanan pada bidang-bidang kewenangan yang diselenggarakan oleh unit organisasi perangkat daerah dalam bentuk standar pelayanan yang

ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kab.Banjarnegara. Penetapan Standar pelayanan merupakan cara untuk menjamin dan meningkatkan akuntabilitas

pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakat. Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualikatif yang

menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau jutuan yang telah

ditetapkan. Indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang akan dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkatan kinerja baik dalam tahap perencanaan ( ex ente), tahap

pelaksanaan ( on going), maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi ( ex post)

Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan suatu instrumen pertanggungjawaban yang terdiri dari berbagai indikator dan mekanisme kegiatan pengukuran, penilaian dan pelaporan kinerja secra

menyeluruh dan terpadu untuk memenuhi kewajiban pemerintah dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas, fungsi dan misi organisasi.

Pada sektoe publik seperti entitas sistem akuntabilitas kinerja menghadapi masalah berupa sulitnya mengukur kinerja dan menentukan

indikator kinerja yang tepat. Problemik tersebut timbul karena sektor publik memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan sektor bisnis,terutama menyangkut output,outcame dan tujuan utama entitas. Output entitas

pemerintah sebagaian besar berupa jasa pelayanan publik yang sulit diukur kuantitas maupun kua adalah indikator kinerja yang secara langsung

menunjukkan kinerja yang akan dicapai Kecamatan Wanayasa Kab. Banjarnegara dalam 5 ( lima) tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten

Banjarnegara. Indikator kinerja ini juga berhubungan dengan arah kebijakan dan kebijakan umum dalam RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 yang diamanatkan secra khusus kepada Kecamatan Wanayasa

Kabupaten Banjarnegara.

Tabel dibawah ini akan menyajikan indikator kinerja yang mengacu pada

tujuan dan sasaran RPJMD.

45

Tabel 6.1

INDIKATOR KINERJA KECAMATAN WANAYASA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD TAHUN 2017 – 2022

NO Indikator Satuan

Kondisi Awal Target Capaian Setiap Tahun Target

Akhir

RPJMD 2016 2017

2018 2019 2020 2021 2022

1 Persentase usaha

yang berijin % 40 50 60 70 80 90 100

2 Prosentase non

perlayani % 100 100 100 100 100 100 100

3 Prasentase

pelunasan PBB % 100 100 100 100 100 100 100

4

5

Prasentase desa yang

memiliki BUMDES

Persentase desa yang

tertib administrasinya

pemerintah desa

%

40

100

50

100

60

100

70

100

80

100

90

100

100

100

6. Nilai survey kepuasan

masyarakat

Nilai 75 80 85 90 95 100 100

Evaluasi SAKIP Nilai 67,55 70 80 85 90 100 100

46

BAB VIII PENUTUP

Rencana Strategis Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 merupakan panduan kerja bagi Kecamatan Wanayasa

selama 5 (lima) tahun ke depan. Dokumen ini disusun berdasarkan kebijakan Kepala Daerah terpilih yang direncanakan dan dilaksanakan dalam rangka mendukung pencapaian program Kepala Daerah.

Rencana Strategis Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati

dan Wakil Bupati hasil pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara langsung pada tahun 2017 dan telah dituangkan ke dalam dokumen RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022.

Program dan kegiatan yang tercantum dalam dokumen Renstra ini akan dijabarkan lebih lanjut dalam Rencana Kerja (Renja ) setiap tahunnya

sebagai dasar penyusunan DPA SKPD Kecamatan Wanayasa.

Meskipun Renstra sudah mencakup berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang direncanakan namun dalam pelaksanaannya disesuaikan

dengan situasi dan kondisi yang ada serta selalu memperhatikan arah kebijakan umum dari pemerintah kabupaten, provinsi dan pemerintah pusat.

Seluruh tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam dokumen

Renstra ini mustahil dapat dicapai tanpa adanya koordinasi dan sinergi yang baik dengan seluruh pemangku kepentingan di lingkungan Kecamatan

Wanayasa Kabupaten Banjarnegara.

Namun demikian, dengan semangat kemandirian otonomi daerah Insya Allah pada pelaksanaannya nanti dapat mewujudkan visi Kabupaten

Banjarnegara yang bermartabat dan sejahtera serta mampu memberikan pelayanan yang semakin baik dan berkualitas bagi masyarakat.

1

VI. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH KECAMATAN VI. O. KECAMATAN KALIBENING

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap daerah diharuskan untuk menyusun 5 (lima) dokumen perencanaan pembangunan yaitu :

1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 3. Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD)

4. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 5. Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD)

Ditegaskan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah bahwa Rencana

Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun serta

diatur kemudian dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah,

Tata cara Evaluasi RRPJPD dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD.

Renstra Kecamatan Kalibening merupakan bentuk upaya

mengelola dan mengembangkan potensi sumber daya daerah untuk mengatasi berbagai tantangan permasalahan yang ada dalam

mewujudkan pembangunan di Banjarnegara. Dalam rangka melaksanakan Pembangunan Berkelanjutan dibutuhkan SDM/Aparatur yang memiliki kompetensi, integritas dan

profesionalitas dalam menyelenggarakan pemerintahan dan melaksanakan pembangunan melalui tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Alur dan mekanisme penyusunan Renstra Kecamatan Banajarmangu diiliustrasikan sebagai berikut :

2

Analisis Gambaran pelayanan

SKPD

Perumusan Isu-isu

strategis berdasarkan

tusi

Perumusan Strategi dan

kebijakan

Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja,

kelompok sasaran dan pendanaan

indikatif berdasarkan

rencana program prioritas RPJMD

Pengolahan data dan informasi

Perumusan visi dan misi

SKPD

Perumusan Tujuan

Perumusan sasaran

Rancangan Renstra-SKPD

· Pendahuluan· Gambaran pelayanan SKPD· isu-isu strategis berdasarkan

tugas pokok dan fungsi· visi, misi, tujuan dan sasaran,

strategi dan kebijakan · rencana program, kegiatan,

indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif

· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.

Perumusan indikator kinerja

SKPD yang mengacu pada

tujuan dan sasaran RPJMD

SPM

Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/

Kota

Penelaahan RTRW

Rancangan Renstra-SKPD

Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD

kepada Bappeda

Penelaahan KLHS

Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/

Kota

Renstra-KLdan Renstra

SKPD Provinsi

Keterkaitan Renstra Kecamatan Kalibening dengan RPJMD, dan

dengan Renja perangkat daerah: Penyusunan Renstra mengacu pada tugas dan fungsi perangkat daerah sesuai dengan Peraturan Daerah tentang Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara, Peraturan

Bupati Banjarnegara tentang Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah, RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022

Penyusunan Renstra Kecamatan Kalibening dilakukan secara transparan dan partisipatif oleh para Pejabat Struktural, karyawan/i. dan para Kepala Desa di lingkungan Kecamatan Kalibening, serta

telah mendapat masukan dari para pemangku kepentingan “Stakeholders”.

Dengan demikian Renstra PD Kecamatan Kalibening ini berlaku

tahun 2017 hingga 2022 selaras dengan RPJMD Kabupaten Banjarnegara sebagai perwujudan visi, misi dan program Bupati dan

Wakil Bupati Banjarnegara terpilih. Renstra Kecamatan Kalibening ini juga nantinya akan dijabarkan dalam Renja PD sebagai dasar operasional pelaksanaan program dan kegiatan Kecamatan

Kalibening setiap tahun dan dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran PD (RKA PD) yang selanjutnya

digunakan dalam proses pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Banjarnegara tahun berikutnya.

3

1.2 Landasan Hukum Landasan hukum penyusunan Renstra Kecamatan Kalibening

Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa

Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana

Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan

Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123);

4

13. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 3); 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah

diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan

Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata cara Evaluasi RRPJPD dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD Penyusunan rancangan awal Renstra Perangkat Daerah Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1213); 16. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 Tahun

2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-

2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 Nomor 3 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten

Banjarnegara Nomor 114); 17. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun

2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

(Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 10);

18. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 32 Tahun 2017 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara

Tahun 2017 Nomor 32); 19. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 13 Tahun 2016 tentang

Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 5

Tahun 2013 tentang Kecamatan Penyelenggara Pelayanan Administrasi Terpadu(Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara

Tahun (Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 13);

20. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 19 Tahun 2016 tentang

Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada Camat Untuk Menangani

Sebagian Urusan Otonomi Daerah (Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 19);

21. Peraturan Bupati Nomor 84 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Kecamatan (Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun

2016 Nomor 84). 1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai berikut :

1. Maksud a. Memberikan pedoman dalam penyusunan rencana kerja

tahunan.

5

b. Memberikan gambaran bagi seluruh aparatur kecamatan dalam melaksanakan tugas/kegiatan dalam kurun waktu 5

(lima) tahun. c. Menjadi dasar dalam evaluasi kinerja Perangkat Daerah.

2. Tujuan

a. Untuk meningkatkan kinerja Perangkat Daerah Kecamatan Kalibening dalam pelaksanakan tugas pokok dan fungsinya

dan pelaksanaan sebagian kewenangan yang dilimpahkan Bupati kepada Camat.

b. Untuk memantapkan terselenggaranya kegiatan pada

Kecamatan Kalibening guna mendukung tercapainya visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan yang tercantum

dalam RPJMD 1.4 Sistematika Penulisan

Keseluruhan materi Renstra PD Kecamatan Kalibening Tahun

2017 – 2022 disusun dan termuat dalam 7 (tujuh) Bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang, proses penyusunan, hubungan Renstra dengan dokumen lainnya, landasan

hukum, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan. BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN PD

Menjelaskan kondisi umum tentang dasar hukum pembentukan PD, struktur organisasi PD, uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala PD.

Penjelasan tentang sumber daya yang dimiliki PD (SDM berdasarkan gender dan Asset) serta penjabaran tingkat

capaian kinerja PD periode sebelumnya BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT

DAERAH

Menjelaskan hasil identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan pada Perangkat Daerah

Kecamatan, melakukan penilaian (scoring) terhadap permasalahan yang memiliki dampak yang besar terhadap publik dan pencapaian sasaran Renstra, diakhiri dengan

penentuan isu-isu strategis BAB IV TUJUAN DAN SASARAN Merupakan penjabaran visi dan misi pembangunan jangka

menengah dan dilengkapi dengan rencana sasaran yang hendak dicapai.

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Berisi tentang strategi dan arah kebijakan perangkat daerah lima Tahun mendatang Strategi menjelaskan cara

untuk mencapai tujuan dan sasaran dirancang secara rasional dan komprehensip, sedangkan kebijakan

menerangkan arah yang akan diambil Perangkat Daerah dalam bentuk konfigurasi program untuk mencapai tujuan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTA PENDANAAN Merupakan Penjelasan yang bersifat umum dari Program dan Kegiatan beserta indikasi pendanaan dalam periode

lima tahun Pada Bab ini dikemukakan indikator kinerja PD

6

yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai PD dalam lima tahun mendatang untuk

mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD BAB VI KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Bab ini berisi tentang indikator kinerja Kecamatan

Kalibening yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2021

BAB VII PENUTUP Pada Bab ini merupakan harapan-harapan terhadap

kondisi dan rencana pencapaian kinerja periode 2017-2022

7

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

Sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 209 ayat (2) huruf f, Kecamatan merupakan perangkat daerah Kabupaten/ Kota. Dalam pasal 224 ayat (1)

disebutkan bahwa Kecamatan dipimpin oleh seorang kepala kecamatan yang disebut Camat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati/wali kota melalui sekretaris

Daerah. Secara filosofis, kecamatan yang dipimpin oleh Camat perlu

diperkuat dari aspek sarana prasarana, sistem administrasi, keuangan dan kewenangan bidang pemerintahan dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan sebagai ciri

pemerintahan kewilayahan yang memegang posisi strategis dalam hubungan dengan pelaksanaan kegiatan pemerintahan kabupaten/kota yang dipimpin oleh bupati/walikota. Terlebih

alasan pembentukan Kecamatan adalah untuk meningkatkan : koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan

pemberdayaan masyarakat Desa/ Kelurahan. Berdasarkan pasal 225 UU Nomor 23 Tahun 2014 maka Tugas

Camat meliputi :

a. Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum; b. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;

c. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;

d. Mengoordinasikan penerapan dan penegakan Perda dan Perkada;

e. Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum;

f. Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang

dilakukan oleh perangkat daerah di kecamatan; g. Membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan Desa dan/

atau Kelurahan; h. Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

daerah kabupaten/ kota yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja

perangkat daerah kabupaten/ kota yang ada di kecamatan; i. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan. Selain melaksanakan tugas diatas, Camat mendapatkan

pelimpahan sebagian kewenangan Bupati/ Walikota untuk

melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah kabupaten/ kota, berdasarkan pemetaan pelayanan publik sesuai dengan karakteristik dan/ atau kebutuhan

masyarakat pada kecamatan. Sesuai Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2016 tentang

Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan sebagian kewenangan pemerintahan dari Bupati kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah,

Camat mendapatkan pelimpahan sebanyak 26 bidang urusan pemerintahan, termasuk kewenangan perizinan dan non perizinan

8

melalui PATEN (Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan) yang berlaku efektif di Kalibening sejak 17 Mei 2014.

Bidang urusan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati kepada Camat meliputi : pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, penataan ruang, perencanaan pembangunan,

perhubungan, lingkungan hidup, pertanahan, kependudukan dan catatan sipil, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,

keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, koperasi dan UKM, kebudayaan dan pariwisata, kepemudaan dan olahraga, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, otonomi daerah

pemerintahan umum administrasi keuangan daerah perangkat daerah kepegawaian dan persandian, pemberdayaan masyarakat dan

desa, kearsipan, komunikasi dan informatika, pertanian dan ketahanan pangan, kehutanan, energi dan sumber daya mineral, perdagangan dan perindustrian.

Kecamatan Kalibening dibentuk berdasarkan Perda Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dengan tugas pokok membantu Bupati dalam mengoordinasikan

penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan, dan tugas yang

dilimpahkan Bupati untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

Sesuai Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 84 Tahun 2016

tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan, Kecamatan merupakan koordinator penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan

pemberdayaan desa dan kelurahan . Kecamatan dipimpin oleh Camat yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada

Bupati melalu Sekretaris Daerah. Adapun Tugas dan Fungsinya adalah sebagai berikut : 1. Camat

Kecamatan mempunyai tugas membantu Bupati dalam mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan

publik, dan pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan dan tugas yang dilimpahkan Bupati untuk melaksanakan sebagaian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Kecamatan menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan di bidang tata pemerintahan,

pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketentraman dan ketertiban umum dan pelayanan serta

kelurahan; b. Pelaksanaan koordinasi kebijikan dibidang tata pemerintahan,

pemberdayaan masyarakat, dan desa, kesejahteraan rakyat,

ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;

c. Pelaksanaan kebijakan dibidang tata pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta

kelurahan; d. Pembinaan dan fasilitasi kebijakan dibidang tata

pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan desa,

9

kesejahteraan rakyat, ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;

e. Pemantauan evaluasi dan pelaporan dibidang tata pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketentraman, ketertiban umum dan

pelayanan serta kelurahan; f. Pelaksanaan koordinasi pemelihraan sarana prasarana dan

fasilitas pelayanan umum; g. Pelaksanaan fungsi kesekretariatan kecamatan dan ; h. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh

pimpinan, sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2. Sekretariat Kecamatan

Sekretariat mempunyai tugas melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi, pelaporan kebijakan bidang

ketatausahaan, hukum, keuangan, kerumahtanggaan, kerjasama, kearsipan, dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan, kehumasan, kepegawaian, pelayanan

administrasi di lingkungan Kecamatan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,

sekretariat mempunyai fungsi : a. Pengkoordinasian kegiatan di lingkungan kecamatan; b. Pengkoordinasian dan penyusunan rencana dan program

kerja di lingkungan kecamatan; c. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang

meliputi ketatausahaan, kepegawaian, hukum, keuangan,

kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip dan dokumentasi di lingkungan kecamatan;

d. Pengkoordinasian dan penyusunan penataan organisasi dan tata laksana di lingkungan kecamatan;

e. Pengkoordinasian dan penyusunan peraturan perundang-

undangan serta pelaksanaan advokasi hukum di lingkungan Kecamatan;

f. Pengkoordinasian pelakanaan sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) dan pengelolaan informasi dan dokumentasi;

g. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah dan pelayanan pengadaan barang/jasa di lingkungan Kecamatan;

h. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

i. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sekretariat Kecamatan terdiri dari :

a. Subbag Perencanaan dan Keuangan Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan program

kerjaserta pengelolaan keuangan di lingkungan Kecamatan b. Subbag Umum dan Kepegawaian

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan

10

fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang ketatausahaan, hukum, kerumahtanggaan, kerjasama,

kearsipan, dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan, kehumasan, dan kepegawaian, serta pelayanan administrasi di lingkungan Kecamatan

3. Seksi Tata Pemerintahan Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan

perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di

tingkat kecamatan, pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan, pembinaan dan pengawasan tertib

administrasi pemerintahan desa dan/atau kelurahan, pembinaan dan pengawasan terhadap kepala desa atau lurah, pembinaan dan pengawasan terhadap perangkat desa dan/atau kelurahan,

rekomendasi pemberhentian dan pengangkatan perangkat desa, sertapelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian urusan

pemerintahan di bidang tata pemerintahan. 4. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan

kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan desa di tingkat kecamatan, penyusunan dokumen perencanaan pembangunan di desa atau kelurahan,

evaluasi dan rekomendasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, sertapelaksanaan kewenangan pemerintahan yang

dilimpahkan Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian urusan pemerintahan di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa.

5. Seksi Kesejahteraan Rakyat Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan

perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pelayanan

kesejahteraan rakyat di tingkat kecamatan, pembinaan dan fasilitasi kegiatan kepemudaan, olahraga, seni, budaya, keagamaan, kesehatan dan pendidikan, pengkoordinasian

pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum, sertapelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan

Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian urusan pemerintahan di bidang kesejahteraan rakyat.

6. Seksi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Pelayanan

Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan,

pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidangpenyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum, penerapan dan penegakan peraturan daerah dan

peraturan Bupati, pelayanan perizinan dan non perizinan sesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan Bupati kepada Camat, percepatan pencapaianstandar pelayanan minimal di wilayahnya,

pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pelayanan

11

kepada masyarakat serta pelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati Kepada Camat untuk

menangani sebagian urusan pemerintahan di bidang ketenteraman, ketertiban umum dan pelayanan.

Bagan struktur organisasi Kecamatan Kalibening

berdasarkan Perda Nomor 2 Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

12

STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN KALIBENING

2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah

2.2.1. Gambaran Umum

Kecamatan Kalibening merupakan satu dari dua puluh kecamatan di kabupaten Banjarnegara yang terletak 54 km sebelah utara ibukota Kabupaten, dengan batas-batas

wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara : Kabupaten Pekalongan

Sebelah Selatan : Kecamatan Pandanarum Sebelah Timur : Kecamatan Wanayasa Sebelah : Kecamatan Pandanarum

Luas wilayah Kecamatan kalibening 10.284.008 Ha yang terdiri dari 16 Desa, 80 Dusun, 105 RW dan 415 RT, dengan lahan basah yang dipergunakan untuk bercocok tanam padi

dan palawija dan lahan kering yang potensial untuk pengembangan buah-buahan dan hasil hutan lainya. Adapun

desa – desa dalam wilayah kecamatan Kalibening adalah sebagai berikut :

1. Desa Bedana; 10. Desa Karanganyar; 2. Desa Majatengah; 11. Desa

Gununglangit;

3. Desa Kalibening; 12. Desa Sikumpul; 4. Desa Sirukun; 13. Desa

Kalibombong; 5. Desa Sidakangen; 14. Desa Plorengan;

CAMAT

Kasi Tata Pemerintahan

Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa

Kasi Kesejahteraan Rakyat

Kasi Ketentraman Ketertiban Umum

dan Pelayanan

SEKRETARIS

Kasubbag Perencanaan dan

Keuangan

Kasubbag Umum dan Kepegawaian

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

13

6. Desa Kasinoman; 15. Desa Asinan; 7. Desa Sirukem; 16. Desa Sembawa.

8. Desa Kalisatkidul; 9. Desa Kertosari;

2.2.2. Sumber Daya Pegawai

Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Kalibening memiliki Sumber Daya Pegawai.

Jumlah pegawai Kecamatan Kalibening saat ini masih dalam kondisi yang belum ideal. Berdasarkan Analisa tambahan menunjukan ketersediaan pegawai di bandingkan dengan

beban kerja, maka sesungguhnya dibutuhkan adanya 20 Pegawai dengan kualifikasi pendidikan umum serta

pendidikan dan pelatihan (diklat) kompetensi. Akan tetapi kondisi eksisting yang ada saat ini hanya berjumlah 18 Pegawai dengan komposisi berdasarkan jenis kelamin, tingkat

pendidikan, golongan/kepangkatan, eselon dan penempatan seperti tabel berikut ini.

1. SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 2.2.2.1

SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

NO JENIS KELAMIN PNS NON PNS %

1 Laki-laki 12 3

2 Perempuan 3 -

JUMLAH TOTAL 15 3

2. SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 2.2.2.2

SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

NO TINGKAT

PENDIDIKAN

PNS NON PNS %

L P L P

1 STRATA 2 1

2 STRATA 1 6 1

3 SARJANA MUDA / D3

4 SLTA 4 2 2

5 SLTP 1 1

6 SD

JUMLAH TOTAL 12 3 3

14

3. SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan Tabel 2.2.2.3

SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan

NO

PANGKAT/GOLONGAN LAKI-LAKI

PEREMPUAN %

1 PEMBINA TK.I / IV b 1

2 PEMBINA /IV a 1

3 PENATA TK. I / III d 1 1

4 PENATA / III c 2

5 PENATA MUDA TK. I / III b

2

6 PENATA MUDA / III a

7 PENGATUR TK. I / II d

8 PENGATUR / II c 2 2

9 PENGATUR MUDA TK. I

/ II b 2

10 PENGATUR MUDA / II a

11 JURU TK. I / I d 1

12 JURU / I c

13 JURU MUDA TK. I / I b

14 JURU MUDA / I a

JUMLAH TOTAL 12 3

4. SDM Pegawai Berdasarkan Eselon

Tabel 2.2.2.4 SDM Pegawai Berdasarkan Eselon

NO PANGKAT/GOLONG

AN LAKI-LAKI

PEREMPUAN

%

1 ESELON III a 1

2 ESELON III b 1

3 ESELON IV a 4

4 ESELON IV b 1 1

JUMLAH TOTAL 7 1

15

5. SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan Harapan Dimasa Datang

Tabel 2.2.2.5 SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan

Harapan Dimasa Datang

NO JENIS KELAMIN Jumlah Pegawai

Saat Ini

Jumlah

Pegawai Yang

Diharapkan

1 Laki-laki 15 16

2 Perempuan 3 4

JUMLAH TOTAL 18 20

2.2.3. Sumber Daya Asset Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok

dan fungsinya, Kecamatan Kalibening memiliki sarana dan prasarana berikut kondisi sarana dan prasarana tersebut serta telah dilakukan analisa ketercukupan dibandingkan

dengan beban kerja, sebagai berikut : \

Tabel 2.2.3.1 Sarana Prasarana Asset Kecamatan Kalibening

No Nama Asset Jumla

h Kondisi

(Baik/Rusak)

Jumlah Yang

Diharapkan

1. Gedung kantor 1 Baik

2. Rumah dinas Camat 1 Baik

3. Aula 1 Baik

4. Garasi 1 Baik

5. Paving 1 Baik

6. Kendaraan roda 4 (empat)

1 Baik

7. Kendaraan roda 2 (dua)

6 3 Baik 3 rusak

8. Mesin ketik 1 Baik

9. Personal Computer ( PC )

4 2 Baik 2 rusak

16

10. Laptop 6 4 Baik 2 rusak

11. Meja kerja 14 Baik

12. Kursi kerja 17 8 Baik 9 rusak

13. Meja rapat 8 Baik

14. Pesawat telepon 2 Rusak

15. Felling Cabinet 5 Baik

16. Rak Besi 2 Baik

17. Telpon fax 1

Baik

18. Proyektor 1 Baik

19 Meja Pelayanan 1 Baik

20 Unit Pemanca1 - Baik

21 Genset 1 Baik

22 Tenda 1 Baik

23 Sound System 1 Baik

24 Mesin Pemangkas rumput

1 Baik

25 Finger/Mesin Absensi 1 Rusak

2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Pengukuran indikator kinerja berguna untuk melihat trend yang terjadi selama 5 tahun yang lalu, dengan ditemukan kecenderungan yang terjadi 5 tahun kebelakang, dapat ditentukan

trend yang akan terjadi 5 tahun kedepan. Setelah mengetahui trend tersebut, baru akan didapat rencana apa yang akan dilaksanakan untukmengantisipasi trend yang terjadi.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Kecamatan Kalibening tahun 2011-2015 berdasarkan sasaran/target Renstra PD periode

sebelumnya tergambar dari tabel 2.3.1 berikut.

17

TABEL 2.3.1 PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN PD KECAMATAN KALIBENING

KABUPATEN BANJARNEGARA

No Indikator Kinerja Sesuai Tugas Pokok dan Fungsi

SKPD

Target SPM

Target IKK

Target Indikator Lainnya

Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio (%) Capaian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

1 Persentase pembayaran

jasa listrik dan air untuk

kantor, rumdin dan mess

- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

2 Persentase penyediaan peralatan untuk

kebersihan dan

kenyamanan kantor

- - - 1 Pake

t

1 Pake

t

1 Pake

t

1 Pake

t

1 Pake

t

1 Pake

t

1 Pake

t

1 Pake

t

1 Pake

t

1 Pake

t

100 100 100 100 100

3 Persentase jumlah

kebutuhan operasional

kantor yang dapat

dipenuhi

- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

4 Persentase peningkatan kemampuan perangkat

desa dalam melaksanakan

tertib administrasi

pemerintahan desa

- - - 70 80 80 85 85 70 80 80 80 85 100 100 100 100 100

5 Persentase jumlah

kebutuhan peralatan kantor yang dapat

dipenuhi

- - - - 100 100 100 100 - 100 100 100 100 - 100 100 100 100

6 Pemeliharaan berkala

rumah dinas sesuai RAB

- - - 1

Unit

1

unit

1

unit

1

unit

1

Unit

1

Unit

1

unit

1

unit

1

unit

1

unit

100 100 100 100 100

7 Pemeliharaan berkala

gedung kantor sesuai RAB

- - - 2

unit

2

unit

2

unit

2

unit

2

Unit

2

unit

2

unit

2

unit

2

unit

2

unit

100 100 100 100 100

8 Prosentase Perlengkapan

Gedung kantor yang memerlukan

pemeliharaan

- - - 100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100 100 100 100

100

9 Persentase permohonan

KTP & KK yang terlayani

- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

10 Persentase pelunasan

PBB

- - - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Sumber : LKj IP Kecamatan Kalibening (diolah)

18

Dilihat dari Tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara pada Tahun 2016 relatif telah mencapai keberhasilan, berdasarkan Realisasi Tingkat Capaian Kinerja dari setiap Indikator secara umum menunjukkan Capaian

Kinerja dengan kategori baik. Capaian Kinerja sebesar 100% tidak terlepas dari Pelaksanaan Program/ Kegiatan secara efektif dan efesien dengan berpedoman pada Target dan Progres yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Operasional (RKO) serta berpedoman pada ketentuan

yang berlaku. Keberhasilan Sasaran- sasaran Program/ Kegiatan secara umum disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :

Ketersediaan SDM Aparatur Pemerintah yang loyal, disiplin serta memiliki etos kerja yang baik dan bertanggungjawab;

Adanya kerjasama yang baik antara Kecamatan Kalibening dengan Unit- unit Kerja terkait sehingga penyelenggaraan kegiatan dapat dilaksanakan dengan hasil yang optimal;

Pelaksanaan Fasilitasi, Pembinaan, Koordinasi dan Pengawasan pelaksanaan kegiatan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan,

pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat Desa/ Kelurahan didukung oleh semua elemen dinas/instansi lintas sektoral pemerintahan desa dan masyarakat.

Terjalinnya koordinasi dan komunikasi yang baik lintas sektoral di lingkungan Kantor Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara; Namun dari keberhasilan capaian kinerja masih terdapat catatan untuk perbaikan antara lain Jumlah kunjungan perpustakaan yang masih rendah, terbatasnya akses perpustakaan menetap, jangkauan perpustakaan bergerak yang masih rendah, belum tersentuhnya pengelolaan

arsip statis, belum adanya petugas pengelola khusus yang mengelola kearsipan di masing-masing OPD.

19

TABEL 2.3.2 ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN PD KECAMATAN KALIBENING

KABUPATEN BANJARNEGARA dalam ribuan rupiah

No

Program dan

Kegiatan

Anggaran Pada Tahun Ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke- Rasio Antara Realisasi dan

Anggaran Tahun Ke-

Rata-rata

Pertumbuha

n

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 201

1

201

2

201

3

201

4

201

5

Angg

aran

Realis

asi

Pelayanan Administrasi

Perkantoran

1 Penyediaan jasa

peralatan dan

perlengkapan kantor

15.200.000

12.900.000

12.400.000

12.400.000

12.400.000

8.815.375

8.282.750

7.784.800 9.671.544 9.501.336

88,02 64,20 62,78 78 76,66 65.300.000

67.46

2 Penyediaan jasa

administrasi keuangan

- - 18.100.000

19.500.000

20.745.000

- - 15.280.000

19.500.000

20.700.000

- - 84,42 100 99,78 58.345.000

94,73

3 Penyediaan

peralatan dan

perlengkapan kantor

497.000

12.900.000

12.400.000

12.400.000

12.400.000

497.000

8.282.750

7.784.800 9.671.544 9.501.336

100 100 62,78 78 76,62 50.597.000

60,74

4 Penyediaan bahan

logistik kantor

36.000.000

36.000.000

44.140.000

33.540.000

46.450.000

35.528.000

32.009.400

38.932.000

33.311.850

45.877.510

98,68 88,91 88,20 99,31 98,76 196.130.00

0

94,78

5 Penyediaan Jasa

Admi-nistrasi

Perkantoran

7.400.000

497.000 500.000 2.000.000 2.000.000

6.513.900

497.000 500.000 2.000.000 2.000.000

88,02 64,20 100 100 100 12.397.000

76,71

6 Pemberdayaan Kecamatan

30.000.000

- 36.900.000

42.500.000

42.573.000

29.750.000

- 15.280.000

32.860.000

29.490.435

99,16 99,31 82,24 77,32 69,27 176.976

91,59

7 Penunjang

operasional desa

berdikari,desa

pemula,& desa

prakarsa

- - - - 5.000.000

- - - - 5.000.000

- - - - 100 12.397.000

100

Peningkatan Sarana

dan Prasarana Aparatur

1 Pengadaan

Perlengkapan

Gedung Kantor

10.500.000

12.500.000

17.350.000

24.521.000

15.230.000

10.491.000

12.355.000

17.350.000

22.517.000

14.517.000

99,91 98,84 100 91,82 95,31 80.101.000

96,41

20

2 Pemeliharaan rutin/

berkala rumah

jabatan

16.500.000

25.000.000

10.000.000

20.000.000

20.000.000

16.491.000

25.000.000

9.005.750 20.000.000

20.000.000

99,94 100 90.05 100 100 91.500.000

98,90

3 Pemeliharaan rutin/ berkala gedung

kantor

4.000.000

25.000.000

15.320.000

35.000.000

45.000.000

4.000.000

25.000.000

14.950.000

35.000.000

45.000.000

100 100 97,58 100 100 124.320.00

0

99,70

4 Pemeliharaan rutin/

berkala

perlengkapan

gedung kantor

12.500.000

497.000 18,521.000

2.000.000 2.000.000

12.500.000

497.000 18.521.000

2.000.000 2.000.000

100 100 100 100 100 35.518.000

100

Peningkatan

Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1 Asistensi PATEN - - - 5.000.000 5.000.000

- - - 4.465.000 4.080.000

- - - 89.3 81.6 10.000.000

85,45

Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan

1 Penyusunan laporan capaian kinerja &

ikhtisar relisasi

kinerja SKPD

- - - - 4.500.000

- - - - 4.500.000

- - - - 100 0 0

Penataan Administrasi Kependudukan

1 Peningkatan pelayanan publik

dalam bidang

kependudukan

5.000.000

5.000.000

5.000.000

5.000.000

5.000.000

5.000.000

3.425.000

5.000.000

5.000.000

5.000.000

100 68.5 100 100 100 25.000.000

93.7

2 Penyelenggaraan E

KTP

- 168.880 - - - - 153.140.500

- - - - 90.96

- - - 168.345

90.96

Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan

keuangan desa

1 Fasilitasi penunjang pilkades

- - 34.300.000

- - - - 28.541.450

- - - - 83.21

- - 34.3000.000

83.21

Peningkatan & pengembangan

21

pengelolaan keuangan daerah

1 Intensifikasi Pajak

Daerah

- - - 34.230 34.230 - - - 33.500 34.178 - - - 97.86

99,84

0 98,85

Peningkatan Sarana & Prasarana Wilayah

1 Peningkatan sarana

dan prasarana

wilayah kecamatan

- - - 309.000 309.000

- - - 299.027 - - - 96,77

100 309.000.000

96,77

Sumber : LKj IP Kecamatan Kalibening (diolah) Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa realisasi anggaran pada masing- masing tahun dalam periode RPJMD 2011-2016 mencapai 90%

lebih atau rata- rata serapan anggaran mencapai 93,91%. Hal ini mengindikasikan pendanaan di perangkat daerah Kecamatan Kalibening dapat dimanfaatkan dengan baik. Secara keseluruhan dalam kurun waktu 2012 – 2016 tidak terdapat program/ kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan ataupun diluncurkan pada tahun berikutnya. Pendanaan di perangkat daerah Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara

dapat diserap secara baik.

22

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi OPD Kecamatan

Kalibening agar berjalan dengan lancar dan optimal, dipengaruhi oleh faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan sebagai berikut : 5.1. Kekuatan ( Strength)

1) Ditetapkanya Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 02 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.

2) Adanya Peraturan Bupati Nomor 84 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata

Kerja Kecamatan. 3) Adanya Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang

Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati

Kepada Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan OPD Kecamatan Kalibening. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor

19 Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian

Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah;

4) Hubungan kerja dan koordinasi yang baik antara pimpinan, para

pejabat dan staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman

5.2. Kelemahan ( Weakness ) 1) Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki

kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka

mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat. 2) Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja

pegawai

3) Masih kurangnya dukungan data/ informasi/ peraturan yang valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian

pelayanan kepada masyarakat. 4) Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana

untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di

wilayah kecamatan. 5.3. Peluang ( Opportunities)

1) Penerapan otonomi daerah yang memberikan kesempatan berprakarsa seluas-luasnya bagi daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

2) Melimpahnya potensi sumberdaya alam yang dapat dikelola untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

3) Adanya dukungan koordinasi lintas sektor di wilayah kecamatan

yang mendukung tercapainya sinkronisasi dan integrasi kegiatan lingkup kecamatan antara lain kegiatan Konferensi dinas/rapat

koordinasi Muspika, UPT/Instansi dan Kepala Desa secara rutin di tingkat Kecamatan.

5.4. Tantangan ( Threat )

1) Kondisi geografis wilayah kecamatan yang berbukit-bukit dan tanah yang labil/ mudah bergerak mengakibatkan kerusakan

infrastruktur transportasi dan bencana alam tanah longsor kerap kali terjadi sehingga menghambat mobilitas ekonomi dan sosial masyarakat.

2) Tuntutan masyarakat semakin beragam untuk mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas.

23

3) Masih adanya aparat pemerintahan dan kelompok masyarakat yang belum memahami arti penting dari proses perencanaan

pembangunan partisipasif.

24

BAB III PERMASALAHAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

3. 1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD

Suatu kondisi yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian atau

menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat.

Memperhatikan isu-isu dan permasalahan pembangunan yang

dihadapi diharapkan dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan menuju good governance and clean government sehingga berdampak pada kualitas pembangunan daerah.

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Kecamatan Kalibening menghadapi beberapa permasalahan karena dampaknya yang

signifikan bagi PD dimasa datang yang dirinci sesuai bidang tugas/ Seksi yang ada sebagai berikut: a. Sekretariat

1) Terbatasnya personil yang menguasai dan memahami perencanaan 2) Kurangnya koordinasi antar seksi dalam penyusunan kegiatan dan

penganggaran 3) Pemahaman terhadap Tupoksi masih kurang 4) Kurangnya etos kerja dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi

5) Masih Lemahnya jaringan internet 6) Terbatasnya sarana dan prasarana aparatur yang ada di

Kecamatan

b. Seksi Tata Pemerintahan 1) Masih rendahnya pemahaman tupoksi perangkat desa

2) Masih kurangnya pengetahuan masyarakat kaitannya dengan penyelenggaraan PATEN di kecamatan

3) Rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengurus dokumen

kependudukan 4) Rendahnya kemampuan aparatur desa

5) Kurangnya tertib administrasi desa 6) Masih terdapatnya kekosongan perangkat pemerintahan desa 7) Masih kurangnya kesadaran masyarakat dan aparatur pemerintah

desa dalam melaksanakan kewajiban PBB c. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

1) Rendahnya partisipasi masyarakat, keterwakilan perempuan dan

apatisme dalam mengikuti Musrenbang 2) Isu yang diangkat dalam Musrenbang masih terbatas pada

pembangunan fisik, belum mengarah pada permasalahan ekonomi, sosial, dan budaya

3) Rendahnya kapasitas aparatur perangkat desa dalam menyusun

laporan pelaksanaan pembangunan desa 4) Persepsi yang salah mengenai fungsi kecamatan pasca berlakunya

UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

d. Seksi Kesejahteraan Rakyat 1) Kurangnya koordinasi dan respon PD dalam pelaksanaan

pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum 2) Masih belum sesuainya data penduduk miskin (by name, by

address) dengan keadaan sebenarnya sehingga sering terjadi tidak

tepat sasaran

25

3) Tanggung jawab percepatan pencapaian SPM yang utama berada pada PD terkait, Kecamatan sebagai pendukung belum diberikan

kewenangan untuk melaksanakan percepatan pencapaian SPM 4) Masih rendahnya keterlibatan Kecamatan dalam penetapan

kelompok sasaran penyelenggaraan SPM

e. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum 1) Belum optimalnya koordinasi dalam penyelenggaraan ketentraman

dan ketertiban umum di wilayah kecamatan

2) Rendahnya kesadaran hukum dalam menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku

3) Meningkatnya angka perceraian 4) Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan

Siskamling dan rendahnya kesadaran aparatur pemerintah desa

dalam menumbuh kembangkan Linmas 3. 2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Terpilih

Berdasarkan dokumen RPJMD Kabupaten Banjarnegara 2017-2022, Visi dan Misi Bupati Wakil Bupati Banjarnegara Tahun 2017-2022

adalah sebagai berikut :

Visi yang akan dicapai adalah “BANJARNEGARA BERMARTABAT DAN SEJAHTERA”

a. Dimensi pokok dari bermartabat lebih mengarah pada dimensi immateriil dalam pembangunan. Diharapkan pada masa yang akan

datang masyarakat Kabupaten Banjarnegara dapat memiliki harga diri yang lebih saat bersanding dengan masyarakat daerah lain baik di

level regional maupun nasional. Pencapaian pokok visi bermartabat ditandai dengan meningkatnya kualitas pelayanan pemerintahan yang dapat menciptakan kondusifitas wilayah sebagai prasyarat

berjalannya proses pembangunan. b. Dimensi pokok dari sejahtera lebih mengarah pada dimensi materiil

dalam pembangunan. Diharapkan pada masa yang akan datang setiap

individu masyarakat Kabupaten Banjarnegara dapat berperan serta aktif dalam pembangunan berkelanjutan sehingga segala kebutuhan

dapat terpenuhi utamanya kebutuhan dasar. Pencapaian pokok visi sejahtera ditandai dengan meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan dasar melalui peningkatan perekonomian masyarakat

berbasis sektor unggulan dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup.

Misi yang akan dilaksanakan merupakan turunan dari pokok-

pokok visi yang telah didentifikasi sebelumnya adalah : 1. Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai

dan demokratis; 2. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan

konsep tata kelola yang baik;

3. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan dasar;

4. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional;

5. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui

peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan dasar.

Adapun keterkaitan Visi Misi Kabupaten Banjarnegara tergambar

pada tabel berikut yang memberikan gambaran lengkap perumusan pokok visi dan misi.

26

Perumusan Visi dan Misi Kabupaten Banjarnegara

NO POKOK VISI MISI

1

Kabupaten

Banjarnegara menjadi Kabupaten

yang bermartabat

Pemenuhan hak dasar

Mewujudkan tata

kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai dan demokratis

Mewujudkan kemartabatan dan

kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan cakupan

pemenuhan hak dasar

2

Kabupaten Banjarnegara menjadi Kabupaten

yang sejahtera

Peningkatan

kualitas pelayanan pemerintahan

Mewujudkan kualitas

penyelenggaraan pemerintahan

berdasarkan konsep tata kelola yang baik

Mewujudkan tata kelola

keuangan daerah yang efektif, efisien, produktif,

transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional

Peningkatan perekonomian

masyarakat berbasis sektor unggulan dengan

tetap menjaga kualitas

lingkungan hidup

Mewujudkan pembangunan daerah

yang berkesinambungan dan berbasis pada

pengembangan ekonomi kerakyatan

Dengan pokok visi ini, diharapkan melalui peningkatan

pembangunan secara berkelanjutan maka dapat terwujud hasil-hasil

pembangunan yang berkualitas dan merata. Untuk mencapai hal tersebut, maka peningkatan pelayanan pemerintah pada masyarakat yang tercermin melalui reformasi birokrasi harus terus dilakukan. Hal tersebut

memiliki arti penting, karena pemerintahan yang berwibawa bukan hanya menghasilkan produk pemerintahan yang baik, namun juga akan

meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Pencapaian pokok visi ini ditandai dengan terwujudnya pembangunan daerah yang berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomi

kerakyatan serta meningkatnya tata kelola pemerintahan. Pada prosesnya pencapaian pokok visi tersebut harus memperhatikan prinsip-prinsip

pembangunan berkelanjutan, berpedoman pada RTRW, dan mengendalikan alih fungsi lahan.

Melalui kedua pokok visi ini Pemerintah Kabupaten Banjarnegara

menyatakan dengan jelas kondisi yang ingin dicapai dari berjalannya roda

27

pemerintahan. Kondisi dimana setiap individu dapat berperan serta aktif dalam pembangunan berkelanjutan, sehingga segala kebutuhan,

khususnya kebutuhan dasar dapat terpenuhi. Pencapaian pokok visi ini ditandai dengan meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan dasar melalui peningkatan perekonomian masyarakat berbasis sektor unggulan

dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup. Bertitik tolak dari kewenangan tugas dan fungsi Pemerintah

Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara sebagaimana diuraikan

pada bab terdahulu, dalam mencapai Visi Kabupaten Banjarengara, maka Kecamatan Kalibening mempunyai peran dan fungsi menggerakan unsur

organisasi untuk bertindak lebih terarah dalam menjembatani keadaan masa kini dan masa datang yang diinginkan. Terutama dikaitkan dengan pelaksanaan pelimpahan kewenangan yang secara mutlak harus

didukung oleh sumberdaya manusia aparatur yang mampu mengelola tugas-tugas pelayanan secara optimal, efektif dan efisien, serta mampu merumuskan kebijakan-kebijakan yang implementatif yang ditujukan

untuk kesejahteraan masyarakat, yang pada muaranya mewujudkan Visi Kabupaten Banjarnegara.

Adapun Misi yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam pencapaian visi misi Kepala Dearah sesuai Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Kalibening sebagai salah satu Perangkat Daerah Kabupaten

Banjarnegara dari lima misi tersebut adalah Misi Kedua dan Keempat yaitu

1. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;

Memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat,

memperkuat komitmen untuk menciptakan good and clean goverment. Fokus peningkatan pelayanan publik dan peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintah daerah, Melalui fokus pertama,

diharapkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat lebih dekat dan transparan. Sedangakan melalui fokus kedua, diharapkan

kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan meningkat. 2. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien,

produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional;

Tata kelola keuangan merupakan salah satu aspek dalam good and clean goverment, diharapkan melalui misi ini pengelolaan

keuangan dapat dilaksanakan lebih efektif dan efesien, dan lebih mandiri dalam segi pembiayaan pembangunan.

No Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD

Permasalahan Pelayanan OPD

Faktor

Penghambat Pendorong

1. MISI KEDUA : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;

a. Masih lemahnya pemahaman aparatur terha-dap tupoksi dan koordinasi an-tar seksi, lintas sektoral dalam penyelenggara-an

a. Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja pegawai

b. Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki kapasitas dan

a. Adanya payung hukum dan regulasi yang mengatur untuk menyelenggarakan tugas dan fungi dan tata kerja kecamatan

b. Hubungan kerja yang baik antara

TUJUAN : a. Meningkatkan

kualitas pelayanan

28

publik

b. Meningkatkan kualitas penye-lenggaraan pemerintahan daerah

SASARAN : i. Meningkatkan

kualitas

j. Meningkatnya efektivitas dan transparansi layanan publik

k. Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas apatur

l. Meningkatnya kualitas pengelolaan pemerintahan desa

pemerintah-an kecamatan

b. Masih Terbatas-nya kualitas dan kuantitas pega-wai di keca-matan

c. Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap penyelenggar

a-an PATEN , Dokumen Kependudukan dan Pencatatan Sipil

d. Masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana baik secara kualitas maupun kuantitas

e. Masih rendahnya nilai SAKIP

f. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan musrenbang

g. Kegiatan pembangunan di desa masih mengutamakan fisik,

belum memprioritas-kan pada per-masalahan ekonomi, sosial, dan budaya

h. Belum tertibnya administrasi

kompetensi yang memadai dalam rangka mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat

c. Masih kurangnya dukungan data/ informasi/ peraturan yang valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat pelayanan administrasi kependudukan lamban

d. Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di wilayah kecamatan.

e. Masih rendahnya keselarasan dokumen perencanaan, keuangan dan pelaporan yang ada serta konsistensi data yang disajikan masih kurang.

f. Apatisme masyarakat dalam

pimpinan, para pejabat dan staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman

c. Adanya Payung hukum dan regulasi tentang pelimpahan kewenganan pemerintah dari Bupati kepada Camat yang dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan PD Kecamatan Kalibening

d. Optimalisasi sarana dan prasarana yang ada

e. Adanya E SAKIP

f. Komitmen stakeholder untuk melaksanakan musrenbang

g. Adanya pendampingan pelaksanaan pembangunan di desa

h. Adanya regulasi yang mengatur tentang administrasi desa dan tata naskah dinas

29

pemerintahan desa

mengikuti musrenbang

g. Masih rendahnya pemahaman masyarakat maupun aparatur desa tentang hakekat pembangunan nasional

h. Masih rendahnya kapasitas aparatur desa

dalam melaksanakan tertib administrasi pemerintahan desa

2. MISI KEEMPAT : Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional; TUJUAN : Mewujudkan reformasi tata kelola keuangan SASARAN : Meningkatnya kemandirian daerah

a. Belum optimalnya pelaksanaan intensifikasi PBB kepada warga masyarakat oleh aparatur desa

a. Masih kurangnya keseriusan masyarakat dan petugas pemungut dalam pelunasan PBB lebih awal

a. Adanya reward bagi desa atau kecamatan lunas paling cepat

Dari diagram diatas dapat diuraikan bahwa dalam rangka

mendukung visi misi terdapat faktor penghambat dan pendorong sebagai berikut :

1. Faktor penghambat a. Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja

pegawai; Masih adanya pegawai yang kurang disiplin dalam menepati

jam kerja, melaksanakan kepentingan pribadi pada saat jam kerja, penggunaan pakaian dinas belum sepenuhnya rapi dan lengkap atributnya, alur tahapan SOP sering terlewati dan

terdapat kecenderungan menunggu perintah atasan dalam bekerja tidak menggali ide dan kretifitas untuk menunjang tupoksi yang diembanya sehingga ketersediaan data dan

informasi menjadi kurang lengkap.

30

b. Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka

mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat; Jumlah PNS di Kecamatan Kalibening tercatat adalah 15 orang. Pendidikan PNS rata-rata SMA, belum semua pejabat eselon

mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan. Tidak semua subag dan seksi memiliki staf PNS, sehingga ada tambahan THL 3 orang, untuk jaga malam 1 orang dan 2 orang

operator komputer. Idealnya kebutuhan pegawai di kecamatan adalah 20 orang yang bertugas khusus di

Kecamatan, dengan pendidikan S1 untuk semua pejabat eselon dan telah mengikuti diklatpim. Kekurangan personil berakibat pada duplikasi pekerjaan yang tidak sesui kemampuan

sehingga hasilnya kurang optimal. c. Masih kurangnya dukungan data informasi dari masyarakat ,

peraturan yang valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman

dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat; Kurangnya kelengkapan data dan informasi dari masyarakat

saat mengurus kebutuhan administrasi menjadikan pelayanan terhambat, termasuk aturan tambahan persyaratan dokumen yang harus dilampirkan saat pengurusan. Belum konsistennya

kecepatan pelayanan adminstrasi kependudukan karena alasan teknis dan regulasi. Seharusnya kemajuan teknologi dibarengi

dengan kecepatan pelayanan termasuk KTP dan KK bisa satu hari jadi, namun sampai sekarang masih memakan waktu yang lama. Komitmen one day service masih sulit diterapkan

d. Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di wilayah kecamatan.

Jumlah sepeda motor inventaris untuk operasional ke desa dari jumlah 6, 3 sudah tidak layak padahal secara geografis

sebagian besar wilayah desa di kecamatan Kalibening adalah perbukitan sehingga kurang memadai. Rumah dinas untuk domisili camat sudah rusak ringan, dan peralatan kantor dan

rumah tangga + 30% sudah harus di perbaharui karena rusak, namun belum teralokasikan anggarannya.

e. Masih rendahnya keselarasan dokumen perencanaan, keuangan dan pelaporan yang ada serta konsistensi data yang disajikan masih kurang valid.

Dokumen perencanaan yang ada sebelumnya baik Renstra, RKT, Renja, RKA RKPD dan lainnya kurang singkron dan konsisten, dikarenakan terbatasnya ketersediaan data dan

informasi dari desa maupun dinas instansi lintas sektoral di kecamatan, sehingga saat pembuatan pelaporan menjadi

kurang valid. f. Apatisme masyarakat dalam mengikuti musrenbang.

Anggapan sebagian masyarakat bahwa kegiatan musrenbang

hanya formalitas saja, baik di tingkat dusun dan desa untuk mencukupi tahapan proses perencanaan pembangunan.

Usulan dari kelompok perempuan, pemuda masih kurang diapresiasi. Pelaksanaan di Tingkat Kecamatan kehilangan gregetnya karena kecamatan kurang memiliki kekuatan

untuk merealisasikan usulan-usulan dari desa. g. Masih rendahnya pemahaman masyarakat maupun aparatur

desa tentang hakekat pembangunan nasional

31

Kengganan dari masyarakat maupun aparatur desa dalam memahami regulasi yang ada untuk membangun desa,

sehingga pada saat musyawarah di desa untuk merencanakan pembangunan yang muncul utama sebagai prioritas hampir sebagaian besar adalah pembangunan fisik

jalan, jembatan, talud gedung dan lainya. Pembangunan manusia peningkatan kapasitas manusia secara keseluruhan meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya secara

berkesinambungan masih dinomorduakan, karena hasilnya tidak langsung terlihat, sehingga tingkat keberdayaan

masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan masih rendah dan jaminan kesejahteraan kurang memadai.

h. Masih rendahnya kapasitas aparatur desa dalam

melaksanakan tertib administrasi pemerintahan desa. Belum semua desa di Kecamatan melaksanakan tertib administrasi desa secara keseluruhan, surat menyurat belum

menggunakan tata naskah dinas, pencatatan data dan informasi sesuai tupoksi perangkat desa belum sepenuhnya

dijalankan, pencarian kembali dokumen dan pelaporan menjadi terhambat, tidak semua perangkat desa bisa menggunakan komputer.

i. Masih kurangnya keseriusan masyarakat dan petugas pemungut dalam pelunasan PBB lebih awal

Secara umum kesadaran masyarakat di kecamatan Kalibening sudah bagus, terbukti setiap tahun lunas 100%. Namun demikian masih ada beberapa masyarakat yang harus

terus dimotivasi agar tidak menunda-nunda pembayaran karena menunggu jatuh tempo. Selain itu masih ada desa yang kurang tertib dalam mengadministrasikan

pendistribusian SPPT kepada masyarakat, sehingga menyulitkan dalam pengecekan pembayaran. Juga masih ada

desa yang petugasnya tidak segera menyetorkan hasil pungutan tersebut ke bank yang ditunjuk sehingga komitmen lunas pada bulan awal Maret atau April sering mundur ke

bulan-bulan berikutnya padahal dari masyarakat sudah masuk.

2. Faktor Pendorong

a. Adanya payung hukum dan regulasi yang mengatur untuk

menyelenggarakan tugas dan fungi dan tata kerja kecamatan. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 84 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata

Kerja Kecamatan. b. Hubungan kerja yang baik antara pimpinan, para pejabat dan

staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan

nyaman. Dalam melaksanakan tugas dan kewajibanya mengedepankan

semangat kekeluargaan saling membantu, bekerja sama jika ada seksi lain yang membutuhkan dan saling mengingatkan.

c. Adanya Payung hukum dan regulasi tentang pelimpahan

kewenganan pemerintah dari Bupati kepada Camat yang dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan PD Kecamatan Kalibening.

Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada

Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah

32

yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan OPD Kecamatan Kalibening.

d. Optimalisasi sarana dan prasarana yang ada. Terhadap sarana dan prasarana yang ada dimanfaatkan secara maksimal dan dipelihara dengan sebaik-baiknya.

e. Adanya E-SAKIP.

Mulai diberlakukannya E-SAKIP dokumen perencanaan

tersimpan secara elektronik sehingga konsistensi data bisa terjaga.

f. Komitmen stakeholder untuk melaksanakan musrenbang. Kegiatan musrenbang dalam setiap tahapan di tingkat dusun, desa dan kecamatan tetap dilaksanakan dengan

memperhatikan tata cara aturan yang berlaku dan pelaksanaanya terjadwalkan tiap tahun.

g. Adanya pendampingan pelaksanaan pembangunan di desa..

Meningkatkan kapasitas aparatur desa dan peran serta masyarakat dalam pembangunan melalui pendampingan dari

kecamatan sesuai tugas pokok fungsinya baik dari aparat kecamatan maupun pendamping kecamatan dan pendamping lokal desa dalam pelaksanaan pembangunan manusia

seutuhnya. h. Adanya regulasi yang mengatur tentang administrasi desa dan

tata naskah dinas. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 47 Tahun 2016 tentang administrasi desa dan Peraturan Bupati No : 85 tahun 2016

tentang tata naskah dinas sebagai pedoman pelaksanaan

administrasi desa .

i. Adanya reward bagi desa atau kecamatan yang lunas paling cepat Pemberian reward bagi desa atau kecamatan yang lunas paling

cepat dari Pemerintah Kabupaten menjadi motivasi tersendiri bagi desa maupun kecamatan agar masyarakat segera

melunasi PBB lebih awal. Intensifikasi PBB dilaksanakan tidak menunggu SPPT terbit, baik oleh aparatur desa maupun kecamatan setiap ada kesempatan memberikan motivasi

kepada aparatur desa maupun masyarakat akan pentingnya PBB bagi kemandirian keuangan daerah. Di beberapa desa

dibuat sistem tabungan PBB bekerja sama dengan dasa wisma, menggunakan baku PBB Tahun sebelumnya sehingga saat SPPT terbit masyarakat tinggal menambahi kekurangannya

saja. Pada hari pertama pembukaan loket PBB di Bank beberapa desa dari kecamatan Kalibening sudah mengantri untuk melunasi dan kemudian mendapatkan penghargaan

karena lunas paling awal dan atau lunas pertama pada hari tersebut. Selain itu ada desa yang mengadakan pembayaran

serentak disertai dengan hiburan dan doorprise, sehingga dalam satu hari seluruh desa bisa lunas sekaligus, atau menggunakan cara pekan PBB, dengan pos di tiap dusun.

Sebelum jatuh tempo semua desa di Kecamatan Kalibening sudah lunas PBB 100%.

3.3. Penentuan Isu-Isu Strategis Selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan, Kecamatan

Kalibening dituntut lebih responsif dan inovatif dalam menghadapi

33

perubahan-perubahan. Arah pelaksanaan pembangunan menjadi lebih tepat sasaran dengan memperhatikan isu-isu strategis yang terjadi di

masyarakat. Untuk itu perlu diantisipasi dengan perencanaan yang matang sehingga arah pembangunan sesuai dengan tujuan pembangunan daerah.

Berdasarkan hasil analisis terhadap identifikasi permasalahan kemudian dilakukan penentuan isu-isu stretegis dengan penilaian (scoring) dari kriteria-kriteria permasalahan yang memliki pengaruh

signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra dan pelayanan pubik, dapat dirumuskan isu-isu strategis sebagai berikut :

a. Masih lemahnya pemahaman aparatur terhadap tupoksi dan koordinasi antar seksi dalam penyelenggaraan pemerintahan kecamatan.

b. Masih Terbatasnya kualitas dan kuantitas pegawai di kecamatan. c. Masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana baik secara

kualitas maupun kuantitas.

d. Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap penyelenggaraan PATEN , Dokumen Kependudukan dan Pencatatan

Sipil. e. Rendahnya kemampuan SDM perangkat desa dalam penyelenggaraan

tertib administrasi desa.

f. Masih kurangnya kesadaran aparatur pemerintah desa dalam memenuhi kewajiban terkait pelunasan PBB.

g. Adanya apatisme, rendahnya partisipasi, belum terpenuhinya keterwakilan perempuan, dan terbatasnya pemahaman tentang isu sosial ekonomi dalam Musrenbang.

h. Rendahnya kemampuan perangkat desa dalam penatausahaan keuangan desa terkait dengan implementasi Dana Desa dan Alokasi Dana Desa.

i. Masih rendahnya kesadaran aparatur pemerintahan desa dalam melakukan implementasi (tidak sesuai dengan juknis) program-

program peningkatan kesejahteraan masyarakat (penanggulangan kemiskinan, kesehatan, pendidikan, sosial budaya, dan keagamaan).

j. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan Siskamling

dan rendahnya kesadaran aparatur pemerintah desa dalam menumbuh kembangkan Linmas.

34

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah PD

Tujuan dan sasaran merupakan merupakan dampak (impact)

keberhasilan pembangunan daerah yang diperoleh dari pencapaian berbagai program prioritas terkait. Tujuan dan sasaran bertindak sebagai

jembatan bagi visi dan misi menuju prioritas program. Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu

dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan

permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Rumusan pernyataan tujuan biasanya disusun dengan membalikkan pernyataan isu, permasalahan, dan peluang menjadi suatu kalimat positif

yang ringkas. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang

diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Perumusan sasaran perlu memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas

dan fungsi perangkat daerah. Tujuan dan sasaran jangka menengah Kecamatan Kalibening

Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :

Visi : Terwujudnya Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera

Misi Kedua : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;

Tujuan Sasaran

1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik

1.1. Meningkatnya nilai survey kepuasan masyarakat

2. Meningkatkan mutu pelayanan melalui PATEN

1.2. Meningkatnya mutu pelayanan melalui PATEN

3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah

1.3. Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas apatur.

4. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan desa

1.4. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan desa.

5. Meningkatkan tertib administrasi desa

1.5. Meningkatnya tertib administrasi desa

Misi Keempat : Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional;

Tujuan Sasaran

1. Meningkatkan kepatuhan wajib

pajak dan petugas pemungut pajak

1.1. Meningkatnya jumlah PAD

35

Misi Keempat : Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga

profesional;

Tujuan Sasaran

sesuai dengan kewajibannya

Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Kecamatan

Kalibening Kab. Banjarnegara beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel 4.1 sebagaimana berikut ini.

Tabel 4.1

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah Tahun 2017-2022

No. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran

Satuan

Kondisi Awal

Target Kinerja Sasaran Target Akhir

Renstra 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik

Meningkatnya nilai sur-vey kepu-asan masyarakat

Nilai survey kepuasan masyara-kat

Angka 76,2 80,0 80,0 81,0 82,0 83,0 84,0 85,0

2. Meningkatkan mutu pelayanan melalui PATEN

Mening-katnya mutu pelayanan melalui PATEN

Persenta-se usaha yang berijin

% 2,5 2,7 2,8 2,9 3,0 3,1 3,2 3,3

Persentase non perijinan yang terlayani

% 100 100 100 100 100 100 100 100

3. Mening

katkan kualitas penyelenggara-an pe-merintahan daerah

Mening

katnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas aparatur

Indek

penilaian SAKIP

Nilai D D C CC CC B B B

36

4. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan desa

Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan desa

Persentase desa yang memiliki BUMDES

% 6 6 30 45 50 60 70 70

5. Meningkatkan tertib administrasi desa

Meningkatnya tertib administrasi desa

Persentase desa tertib administrasi pemerintahan desa

% 6 6 30 44 50 60 70 70

6. Meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan petugas pemungut pajak sesuai dengan kewajibannya

Meningkatnya jumlah PAD

Persentase pelunasan PBB

% 100 100 100 100 100 100 100 100

37

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

5.5. Strategi dan Arah Kebijakan Perangkat Daerah

Strategi adalah langkah – langkah berisikan program – program

indikatif untuk mewujudkan tujuan, Rumusan Strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai, yang

selanjutnya diperjelas dengan serangkaian kebijakan. Kebijakan diambil sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi program kegiatan untuk mencapai tujuan. Kecamatan Kalibening dalam rangka

mewujudkan tujuan tersebut menetapkan strategi dan kebijakan sebagai berikut : 5.5.1. Strategi

5.5.2. Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran yang didukung dengan peningkatan kualitas pelayanan oleh aparatur

kecamatan 5.5.3. Peningkatan kinerja aparatur kecamatan dalam

menjalankan tugas

5.5.4. Peningkatan kapasitas SDM aparatur PATEN 5.5.5. Peningkatan penataan administrasi kependudukan Program

E-KTP 5.5.6. Peningkatan ketepatan pelaporan capaian kinerja dan

ikhtisar realisasi kinerja SKPD

5.5.7. Peningkatan partisipasi masyarakat dan desa dalam pembangunan

5.5.8. Peningkatan tertib administrasi pemerintahan desa

5.5.9. Peningkatan kapasitas Tim Intensifikasi PBB Kecamatan dan Desa

5.5.10. Kebijakan 1. Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran secara prima

dengan prosedur yang jelas

2. Meningkatkan sarana dan prasarana kantor 3. Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur PATEN

4. Mengoptimalkan pelayanan pembuatan E-KTP dan KK 5. Meningkatkan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja

dan keuangan

6. Meningkatkan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan pemberdayaan masyarakat desa

7. Meningkatkan koordinasi, pembinaan, fasilitasi dan pengawasan

administrasi pemerintahan desa 8. Meningkatkan pelaksanaan intensifikasi PBB kepada

masyarakat secara optimal

38

Tabel 5.1.1 Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pelayanan Kecamatan Kalibening

VISI : BANJARNEGARA BERMARTABAT DAN SEJAHTERA

Misi Kedua : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

1 2 3 4

Meningkatkan kualitas pelayanan publik

Meningkatnya nilai survey kepuasan masyarakat

Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran yang didukung dengan

peningkatan kualitas pelayanan oleh aparatur kecamatan

Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran secara prima dengan

prosedur yang jelas

Peningkatan kinerja aparatur kecamatan dalam menjalankan tugas

Meningkatkan sarana dan prasarana kantor

Meningkatkan mutu pelayanan melalui PATEN

Meningkatnya mutu pelayanan melalui PATEN

Peningkatan kapasitas SDM aparatur PATEN

Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur PATEN

Peningkatan penataan administrasi kependudukan Program E-KTP

Mengoptimalkan pelayanan pembuatan E-KTP dan KK

Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah

Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas aparatur

Peningkatan ketepatan pelaporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Meningkatkan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan desa

Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan desa

Peningkatan partisipasi masyarakat dan desa dalam pembangunan

Meningkatkan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan pemberdayaan masyarakat desa

Meningtkan tertib admnistrasi pemerintahan desa

Meningkatnya tertib administrasi pemerinthaan desa

Peningkatan tertib administrasi pemerintahan desa

Meningkatkan koordinasi, pembinaan, fasilitasi dan pengawasan administrasi pemerintahan desa

39

Misi Keempat : Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel

dengan tenaga profesional

Meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan petugas pemungut pajak sesuai dengan kewajibannya

Meningkatnya jumlah PAD

Peningkatan kapasitas Tim Intensifikasi PBB Kecamatan dan Desa

Meningkatkan pelaksanaan intensifikasi PBB kepada masyarakat secara optimal

40

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN INDIKATIF

Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan

terpadu untuk mendapatkan hasil guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Dengan demikian program perlu dijabarkan ke dalam kegiatan yang terukur kinerjanya, jelas kelompok sasarannya dan juga perencanaan

anggarannya. Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan PD Kecamatan Kalibening dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang adalah

sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan 6 (enam) kegiatan

yakni :

a. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor b. Penyediaan jasa administrasi keuangan c. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

d. Penyediaan bahan logistik kantor e. Penyediaan jasa administrasi perkantoran

f. Pemberdayaan kecamatan 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan 4 (empat)

kegiatan yakni :

a. Pengadaan peralatan dan Perlengkapan gedung kantor b. Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor

c. Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan 1 (satu)

kegiatan yakni :

a. Asistensi PATEN 4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan, dengan 1 (satu) kegiatan yakni :

a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 5. Program Penataan Administrasi Kependudukan, dengan 1 (satu) kegiatan

yakni : a. Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan

6. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah,

dengan 1 (satu) kegiatan yakni :

a. Intensifikasi pajak daerah Untuk lebih jelasnya gambaran program, kegiatan dengan indikator

kinerja beserta pendanaan indikatif terinci pada tabel berikut.

41

TABEL 6.1. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

PD KECAMATAN KALIBENING KABUPATEN BANJARNEGARA

Dalam ribuan rupiah

Kode Program/ Kegiatan

Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

Data Capaian

Pada awal Tahun

Perencanaan (2016)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi Kinerja

pada akhir RPJMD 2022

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp 2.06.4.06.10.01

Program pelayanan administrasi

perkantoran

Persentase terpenuhinya pelayanan administrasi

perkantoran secara prima dengan prosedur yang jelas

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 1.897.740

Kecamatan

2.06.4.06.10.0

1.3

1. Terpenuhinya

jasa peralatan dan perlengkapan

kantor

Jumlah jasa peralatan

dan perlengkapan kantor yg terpenuhi

3 Paket 3 Paket 17.500 3 Paket 23.200 4 Paket 24.84

0

4 Paket 26.200 4 Paket 30.00

0

4 Paket 121.74

0

Kecamatan

2.06.4.06.10.01.7

2. Terpenuhinya jasa administrasi

keuangan

Jumlah jasa adm keuangan yang terpenuhi

5 Orang 5 Orang

25.800 5 Orang 25.800 5 Orang 25.800

5 Orang

25.800 5 Orang 25.800

5 Orang 129.000

Kecamatan

2.06.4.06.10.01.13

3. Terpenuhinya peralatan dan

perlengkapan kantor

Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor

yang terpenuhi

2 Paket 2 Paket 7.500 2 Paket 8.200 2 Paket 9.000 2 Paket 9.900 2 Paket 10.800

2 Paket

45.400 Kecamatan

2.06.4.06.10.0

1.16

4. Terpenuhinya

bahan logistik kantor

Jumlah bahan logistik

yang terpenuhi

7 paket 7 paket 60.000 7 paket 50.000 7 paket 80.00

0

7 paket 100.000 7 paket 120.0

00

7 paket 410.00

0

Kecamatan

2.06.4.06.10.01.19

5. Terpenuhinya jasa

administrasi perkantoran

Jumlah jasa adm perkantoran yang

terpenuhi

3 Orang 3 Orang

38.500 3 Orang 47.400 3 Orang 54.000

3 Orang

60.000 3 Orang 66.000

3 Orang 265.9000

Kecamatan

2.06.4.06.10.0

1.20

6. Pemberdayaan

Kecamatan

Jumlah Desa yang

memiliki BUMDES

1 Desa 5 Desa 161.00

0

8 Desa 150.00

0

12

Desa

170.0

00

15

Desa

225.600 16

Desa

219.6

00

16

Desa

925.70

0

Kecamatan

Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan dan

pengawasan urusan pemerintahan desa (kelembagaan dan aparatur desa)

16 Desa 16Desa 16 Desa

16 Desa

16 desa

16 Desa

16 Desa

Kecamatan

Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan

urusan (perencanaan

16 Desa 16 Desa

16 Desa

16 Desa

16 desa

16 Desa

16 Desa

Kecamatan

42

Kode Program/ Kegiatan

Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

Data Capaian

Pada awal

Tahun Perencanaa

n (2016)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi Kinerja

pada akhir RPJMD 2022

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp pembangunan desa, pemberdayaan masy

dan desa, usaha peningkatan ekonomi produktif)

Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan tramtibum dan pelayanan

(ketentraman dan ketertiban umum)

16 Desa 16 Desa

16 Desa

16 Desa

16 desa

16 Desa

16 Desa

Kecamatan

Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan urusan Kesra (kepemudaan, olahraga,

seni budaya, keagamaan, kesehatan, pendidikan dan pemeliharaan fasilitas

umum)

16 Desa 16 Desa

16 Desa

16 Desa

16 desa

16 Desa

16 Desa

Kecamatan

Jumlah desa tertib adm

umum

0 4 desa 7 desa 11 desa 14

desa

16 desa 16 desa

Jumlah desa tertib adm

kependudukan

0 4 desa 7 desa 11 desa 14

desa

16 desa 16 desa

Jumlah desa tertib adm keuangan

0 4 desa 7 desa 11 desa 14 desa

16 desa 16 desa

Jumlah desa tertib adm pembangunan

0 4 desa 7 desa 11 desa 14 desa

16 desa 16 desa

Jumlah Desa tertib adm lainnya

0 4 desa 7 desa 11 desa 14 desa

16 desa 16 desa

2.06.4.06.10.02

Program peningkatan

sarana dan prasarana aparatur

Persentase sarana & prasarana aparatur

yang terpenuhi

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 474.000

Kecamatan

2.06.4.06.10.0

2.9

a. Pengadaan

perlengkapan gedung kantor

Jumlah perlengkapan

gedung kantor yang terpenuhi

7 Jenis 3 jenis 35.000. 2 jenis 10.000 3 jenis 30.00

0

3 jenis 40.000 4 jenis 50.00

0

7 jenis 155.00

0

Kecamatan

43

Kode Program/ Kegiatan

Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

Data Capaian

Pada awal

Tahun Perencanaa

n (2016)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi Kinerja

pada akhir RPJMD 2022

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp 2.06.4.06.10.02.20

b. Pemeliharaan rutin / berkala

rumah dinas

Jumlah pemeliharaan rumah dinas

1 unit 1 unit

0 1 unit

0 1 unit

0 1 unit

19.800 1 unit

21.700

1 unit

59.000 Kecamatan

2.06.4.06.10.02.22

c. Pemeliharaan rutin / berkala

gedung kantor

Jumlah pemeliharaan gedung kantor

2 unit 2 unit 0 2 unit 0 2 unit 30.000

2 unit 40.000 2 unit 50.000

2 unit 120.000

Kecamatan

2.06.4.06.10.02.26

d. Pemeliharaan rutin / berkala

perlengkapan gedung kantor

Jumlah sarana & prasarana aparatur

yang dipelihara

7 jenis 7 jenis 30.000

7 jenis 20.000 7 Jenis 25.000

7 Jenis 30.000 7 Jenis 35.000

7 jenis 140.000

Kecamatan

2.06.4.06.10.0

5

Program

Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Persentase perijinan &

non perijinan yang terlayani

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 76.000 Kecamatan

2.06.4.06.10.0

5.24

a. Asistensi

PATEN

Jumlah permohonan

ijin yang terlayani

20 Perijinan 25

Perijinan

10.000 30

Perijinan

12.000 35

Perijinan

15.00

0

40

Perijinan

18.000 45

Perijinan

21.00

0

366

Perijinan

76.000 Kecamatan

Jumlah permohonan

non perijinan yang terlayani

2.100 2.434 2.700 3.000 3.500 4.100 23.900

2.06.4.06.10.0

6

Program

Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja &

Keuangan

Persentase pelaksanaan

penyusunan Dokumen Keuangan

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 38.500 Kecamatan

2.06.4.06.10.06.01

a. Penyusunan laporan capaian

kinerja & ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Jumlah dokumen perencanaan yang

disusun

8 Dokumen 8 Dok. 5.000 6 Dok. 7.500 6 Dok. 7.500 6 Dok. 8.500 6 Dok. 10.000

8 Dok. 38.500 Kecamatan

Jumlah Dokumen

Pelaporan yang disusun

6 dok 6 dok 6 dok 6 dok 6 dok 6 dok 6 dok

2.06.4.06.10.15

Program Penataan Administrasi

Kependudukan

Persentase permohonan (administrasi

kependudukan) KK dan KTP yang terlayani

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 40.300 Kecamatan

2.06.4.06.10.1

5.7

a. Peningka

tan pelaya-nan publik dalam bidang kependudukan

Jumlah pemohon KK

yang terlayani 3.433

pemohon

1.561

Pemohon

7.500 1.662

pemohon

7.800 1.701

pemohon

10.00

0

1.792

pemohon

10.000 1.802

pemohon

15.00

0

7.203

pemohon

40.300 Kecamatan

Jumlah pemohon KTP yang terlayani

4.221 pemohon

1.761 pemoho

n

1.801 Pemoho

n

1.920 pemoho

n

2.054 pemoh

on

2.205 pemoho

n

10.001 pemoho

n

Kecamatan

44

Kode Program/ Kegiatan

Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

Data Capaian

Pada awal

Tahun Perencanaa

n (2016)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi Kinerja

pada akhir RPJMD 2022

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp 2.06.4.06.10.17

Program Peningkatan dan

Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

Persentase pembayaran PBB

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 413.634

Kecamatan

2.06.4.06.10.17.52

a. Intensifikasi Pajak Daerah

Jumlah pelunasan PBB 725.929.006 751.258.86

6

79.317 751.258.866

79.317 760.640.622

80.000

738.957.028

85.000 746.736.598

90.000

759.821.564

413.634

Kecamatan

Jumlah tunggakan PBB 0 0 0 0 0 0 0

45

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap unit kerja. Indikator kinerja atau indikator keberhasilan untuk setiap jenis pelayanan pada bidang-bidang kewenangan yang diselenggarakan oleh unit

organisasi perangkat daerah dalam bentuk standar pelayanan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kab. Banjarnegara. Penetapan standar pelayanan merupakan cara untuk menjamin dan meningkatkan akuntabilitas pelayanan

pemerintah daerah kepada masyarakat.

Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualikatif yang

menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja harus merupakan sesuatau yang akan dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat

tingkatan kinerja baik dalam tahap perencanaan (ex ente), tahap pelaksanaan (on going), maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi (ex post)

Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan suatu instrumen pertanggungjawaban yang terdiri dari berbagai indikator dan

mekanisme kegiatan pengukuran,penilaian dan pelaporan kinerja secara menyeluruh dan terpadu untuk memenuhi kewajiban pemerintah dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas,

fungsi dan misi organisasi.

Pada sektor publik seperti entitas pemerintah sistem akuntabilitas kinerja menghadapi masalah berupa sulitnya mengukur kinerja dan

menentukan indikator kinerja yang tepat. Problematik tersebut timbul karena sektor publik memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan sektor bisnis,

terutama menyangkut output, outcome dan tujuan utama entitas. Output entitas pemerintahan sebagian besar berupa jasa pelayanan publik yang sulit diukur kuantitas maupun kualitasnya.

Indikator Kinerja Kecamatan Kalibening yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017- 2022 adalah indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai

Kecamatan Kalibening dalam 5 (lima) tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten

Banjarnegara. Indikator kinerja ini juga berhubungandengan arah kebijakan dan kebijakan umum dalam RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 yang diamanatkan kepada Kecamatan Kalibening.

Tabel dibawah ini akan menyajikan indikator kinerja yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.

46

Tabel 7.1 INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN

DAN SASARAN RPJMD TAHUN 2017 – 2022

NO Indikator

SATUA

N

KONDISI KINERJA

AWAL

RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja

pada

akhir

periode

RPJMD (2022)

2016 2018 2019 2020 2021 2022

1 Indeks

kepuasan layanan

masyarakat

Angka

78,46 78,46 78,5 79 79 79 79

2 Nilai AKIP NILAI CC B B B B B B

3 Persentase

peningkatan

desa berkembang

%

NA 3 3 3 3 3 3

4 Rasio kemandirian keuangan daerah

%

10,30 9,02 9,11 9,27 9,38 9,48 9,48

47

BAB VIII PENUTUP

Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) Kecamatan Kalibening Tahun 2017-2022 merupakan pedoman taktis strategis dalam

pelaksanaan kegiatan-kegiatan dan merupakan produk kesepakatan dan komitmen bersama bagi seluruh Unit Kerja yang ada di lingkungan Kecamatan Kalibening dalam menjalankan tugas dan fungsi organisasi sehingga

diharapkan dapat tercapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Terutama dalam mendukung sasaran pembangunan daerah yang telah

ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 85 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 - 2022.

Pada penyusunan Rencana Kerja Kecamatan Kalibening yang dibuat setiap tahun Renstra Perangkat Daerah ini menjadi pedoman dengan tetap

mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Banjarnegara tahun berikutnya.

Selanjutnya Rencana Stategis (Renstra) OPD disusun dalam rangka

melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijaksanaan yang dipercayakan kepada setiap Dinas Instansi Pemerintah berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Renstra

PD berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Oleh karena itu tanpa dukungan dan peran aktif seluruh unsur pelaksana dan partisipasi

aktif masyarakat dalam pelaksanaannya mustahil seluruh tujuan dan sasaran dalam renstra ini dapat dicapai.

Namun demikian, dengan semangat kemandirian otonomi daerah

Insha Allah pada pelaksanaannya nanti dapat mendukung tercapainya visi Bupati Banjarnegara 2017 – 2022“Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”,

dan misi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara 2017-2022 khususnya misi kedua Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik dan Misi Keempat Mewujudkan tata kelola

keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional.

Kami menyadari dalam menyusun Rencana Strategis ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran, masukan dan kritikan yang membangun dari semua pihak senantiasa kami harapkan guna tersusunnya dokumen yang

lebih baik pada masa mendatang.

1

VI. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH KECAMATAN VI. P. KECAMATAN BATUR

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap

daerah diharuskan untuk menyusun 5 (lima) dokumen perencanaan

pembangunan yaitu :

1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

3. Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD)

4. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

5. Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD)

Ditegaskan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008

tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah bahwa Rencana Strategis

Perangkat Daerah (Renstra PD) adalah dokumen perencanaan

Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun serta diatur kemudian

dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 86

Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan

Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata cara Evaluasi RRPJPD dan

RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD.

Renstra Kecamatan Batur merupakan bentuk upaya mengelola

dan mengembangkan potensi sumber daya daerah untuk mengatasi

berbagai tantangan permasalahan yang ada dalam mewujudkan

pembangunan di Banjarnegara. Dalam rangka melaksanakan

Pembangunan Berkelanjutan dibutuhkan SDM/Aparatur yang memiliki

kompetensi, integritas dan profesionalitas dalam menyelenggarakan

pemerintahan dan melaksanakan pembangunan melalui tata kelola

pemerintahan yang baik (good governance).

Alur dan mekanisme penyusunan Renstra Kecamatan Batur

diiliustrasikan sebagai berikut :

2

Analisis Gambaran pelayanan

SKPD

Perumusan Isu-isu

strategis berdasarkan

tusi

Perumusan Strategi dan

kebijakan

Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja,

kelompok sasaran dan pendanaan

indikatif berdasarkan

rencana program prioritas RPJMD

Pengolahan data dan informasi

Perumusan visi dan misi

SKPD

Perumusan Tujuan

Perumusan sasaran

Rancangan Renstra-SKPD

· Pendahuluan· Gambaran pelayanan SKPD· isu-isu strategis berdasarkan

tugas pokok dan fungsi· visi, misi, tujuan dan sasaran,

strategi dan kebijakan · rencana program, kegiatan,

indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif

· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.

Perumusan indikator kinerja

SKPD yang mengacu pada

tujuan dan sasaran RPJMD

SPM

Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/

Kota

Penelaahan RTRW

Rancangan Renstra-SKPD

Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD

kepada Bappeda

Penelaahan KLHS

Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/

Kota

Renstra-KLdan Renstra

SKPD Provinsi

Keterkaitan Renstra Kecamatan Batur dengan RPJMD, dan

dengan Renja perangkat daerah: Penyusunan Renstra mengacu pada

tugas dan fungsi perangkat daerah sesuai dengan Peraturan Daerah

tentang Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara, Peraturan Bupati

Banjarnegara tentang Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah, RPJMD

Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022

Penyusunan Renstra Kecamatan Batur dilakukan secara

transparan dan partisipatif oleh para Pejabat Struktural, karyawan/i.

dan para Kepala Desa di lingkungan Kecamatan Batur, serta telah

mendapat masukan dari para pemangku kepentingan “Stakeholders”.

Dengan demikian Renstra PD Kecamatan Batur ini berlaku

tahun 2017 hingga 2022 selaras dengan RPJMD Kabupaten

Banjarnegara sebagai perwujudan visi, misi dan program Bupati dan

Wakil Bupati Banjarnegara terpilih. Renstra Kecamatan Batur ini juga

nantinya akan dijabarkan dalam Renja PD sebagai dasar operasional

pelaksanaan program dan kegiatan Kecamatan Batur setiap tahun dan

3

dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran

PD (RKA PD) yang selanjutnya digunakan dalam proses pembahasan

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD)

Kabupaten Banjarnegara tahun berikutnya.

1.2 Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Renstra Kecamatan Batur

Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa

Tengah;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5587), sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana

Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

4

Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4575);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2005 Nomor 140);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman

Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan

Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman

Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2010 Nomor 123);

13. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 3);

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah

diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2011 Nomor 310);

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 86

Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan

Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata cara Evaluasi RRPJPD dan

RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD

5

Penyusunan rancangan awal Renstra Perangkat Daerah Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1213);

16. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 Tahun 2009

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025

(Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 Nomor 3

Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara

Nomor 114);

17. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran

Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 10);

18. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 32 Tahun 2017 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun

2017 Nomor 32);

19. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 13 Tahun 2016 tentang

Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 5

Tahun 2013 tentang Kecamatan Penyelenggara Pelayanan

Administrasi Terpadu(Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara

Tahun (Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016

Nomor 13);

20. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 19 Tahun 2016 tentang

Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 11

Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan

Pemerintahan Dari Bupati Kepada Camat Untuk Menangani

Sebagian Urusan Otonomi Daerah (Berita Daerah Kabupaten

Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 19);

21. Peraturan Bupati Nomor 84 Tahun 2016 tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja

Kecamatan (Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016

Nomor 84).

6

1.3 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis Kecamatan

Batur Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai

berikut :

1. Maksud

a. Memberikan pedoman dalam penyusunan rencana kerja

tahunan.

b. Memberikan gambaran bagi seluruh aparatur kecamatan dalam

melaksanakan tugas/kegiatan dalam kurun waktu 5 (lima)

tahun.

c. Menjadi dasar dalam evaluasi kinerja Perangkat Daerah.

2. Tujuan a. Untuk meningkatkan kinerja Perangkat Daerah Kecamatan

Batur dalam pelaksanakan tugas pokok dan fungsinya dan

pelaksanaan sebagian kewenangan yang dilimpahkan Bupati

kepada Camat.

b. Untuk memantapkan terselenggaranya kegiatan pada

Kecamatan Batur guna mendukung tercapainya visi, misi,

tujuan dan sasaran pembangunan yang tercantum dalam

RPJMD.

1.4 Sistematika Penulisan

Keseluruhan materi Renstra PD Kecamatan Batur Tahun 2017

– 2022 disusun dan termuat dalam 7 (tujuh) Bab dengan sistematika

penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang, proses penyusunan,

hubungan Renstra dengan dokumen lainnya, landasan

hukum, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN PD

Menjelaskan kondisi umum tentang dasar hukum

pembentukan PD, struktur organisasi PD, uraian tugas dan

fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala PD.

Penjelasan tentang sumber daya yang dimiliki PD (SDM

7

berdasarkan gender dan Asset) serta penjabaran tingkat

capaian kinerja PD periode sebelumnya

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT

DAERAH

Menjelaskan hasil identifikasi permasalahan berdasarkan

tugas dan fungsi pelayanan pada Perangkat Daerah

Kecamatan, melakukan penilaian (scoring) terhadap

permasalahan yang memiliki dampak yang besar terhadap

publik dan pencapaian sasaran Renstra, diakhiri dengan

penentuan isu-isu strategis

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

Merupakan penjabaran visi dan misi pembangunan jangka

menengah dan dilengkapi dengan rencana sasaran yang

hendak dicapai.

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Berisi tentang strategi dan arah kebijakan perangkat daerah

lima Tahun mendatang Strategi menjelaskan cara untuk

mencapai tujuan dan sasaran dirancang secara rasional dan

komprehensip, sedangkan kebijakan menerangkan arah yang

akan diambil Perangkat Daerah dalam bentuk konfigurasi

program untuk mencapai tujuan dalam kurun waktu 5 (lima)

tahun

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTA PENDANAAN

Merupakan Penjelasan yang bersifat umum dari Program dan

Kegiatan beserta indikasi pendanaan dalam periode lima

tahun Pada Bab ini dikemukakan indikator kinerja PD yang

secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai PD

dalam lima tahun mendatang untuk mendukung pencapaian

tujuan dan sasaran RPJMD

BAB VI KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Bab ini berisi tentang indikator kinerja Kecamatan Batur yang

mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten

Banjarnegara tahun 2017-2021

8

BAB VII PENUTUP

Pada Bab ini merupakan harapan-harapan terhadap kondisi

dan rencana pencapaian kinerja periode 2017-2022

9

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

Sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 Pasal 209 ayat (2) huruf f, Kecamatan merupakan

perangkat daerah Kabupaten/ Kota. Dalam pasal 224 ayat (1)

disebutkan bahwa Kecamatan dipimpin oleh seorang kepala

kecamatan yang disebut Camat yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada bupati/wali kota melalui sekretaris Daerah.

Secara filosofis, kecamatan yang dipimpin oleh Camat

perlu diperkuat dari aspek sarana prasarana, sistem administrasi,

keuangan dan kewenangan bidang pemerintahan dalam upaya

penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan sebagai ciri

pemerintahan kewilayahan yang memegang posisi strategis dalam

hubungan dengan pelaksanaan kegiatan pemerintahan

kabupaten/kota yang dipimpin oleh bupati/walikota. Terlebih alasan

pembentukan Kecamatan adalah untuk meningkatkan : koordinasi

penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan

masyarakat Desa/ Kelurahan.

Berdasarkan pasal 225 UU Nomor 23 Tahun 2014 maka Tugas

Camat meliputi :

a. Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum;

b. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;

c. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan

ketertiban umum;

d. Mengoordinasikan penerapan dan penegakan Perda dan Perkada;

e. Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan

umum;

f. Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang

dilakukan oleh perangkat daerah di kecamatan;

g. Membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan Desa dan/ atau

Kelurahan;

10

h. Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

daerah kabupaten/ kota yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja

perangkat daerah kabupaten/ kota yang ada di kecamatan;

i. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Selain melaksanakan tugas diatas, Camat mendapatkan

pelimpahan sebagian kewenangan Bupati/ Walikota untuk

melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah kabupaten/ kota, berdasarkan pemetaan

pelayanan publik sesuai dengan karakteristik dan/ atau kebutuhan

masyarakat pada kecamatan.

Sesuai Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2016 tentang

Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012

tentang Pelimpahan sebagian kewenangan pemerintahan dari Bupati

kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah,

Camat mendapatkan pelimpahan sebanyak 26 bidang urusan

pemerintahan, termasuk kewenangan perizinan dan non perizinan

melalui PATEN (Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan) yang

berlaku efektif di Batur sejak 17 Mei 2014.

Bidang urusan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati kepada

Camat meliputi : pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan,

penataan ruang, perencanaan pembangunan, perhubungan,

lingkungan hidup, pertanahan, kependudukan dan catatan sipil,

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana

dan keluarga sejahtera, sosial, koperasi dan UKM, kebudayaan dan

pariwisata, kepemudaan dan olahraga, kesatuan bangsa dan politik

dalam negeri, otonomi daerah pemerintahan umum administrasi

keuangan daerah perangkat daerah kepegawaian dan persandian,

pemberdayaan masyarakat dan desa, kearsipan, komunikasi dan

informatika, pertanian dan ketahanan pangan, kehutanan, energi dan

sumber daya mineral, perdagangan dan perindustrian.

Kecamatan Batur dibentuk berdasarkan Perda Nomor 2 Tahun

2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dengan

tugas pokok membantu Bupati dalam mengoordinasikan

penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan

11

masyarakat desa dan kelurahan, dan tugas yang dilimpahkan Bupati

untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan Daerah.

Sesuai Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 84 Tahun 2016

tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata

Kerja Kecamatan, Kecamatan merupakan koordinator penyelenggaraan

pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan desa dan

kelurahan . Kecamatan dipimpin oleh Camat yang berkedudukan di

bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalu Sekretaris

Daerah. Adapun Tugas dan Fungsinya adalah sebagai berikut :

1. Camat

Kecamatan mempunyai tugas membantu Bupati dalam

mengkoordinasikan penyeelnggaraan pemerintahan, pelayanan

publik, dan pmberdayaan masyarakat desa dan kelurahan dan

tugas yang dilimpahkan Bupati untuk melaksanakan sebagaian

urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

Kecamatan menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan di bidang tata pemerintahan,

pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat,

ketentraman dan ketertiban umum dan pelayanan serta

kelurahan;

b. Pelaksanaan koordinasi kebijikan dibidang tata pemerintahan,

pemberdayaan masyarakat, dan desa, kesejahteraan rakyat,

ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;

c. Pelaksanaan kebijakan dibidang tata pemerintahan,

pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat,

ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;

d. Pembinaan dan fasilitasi bijakan dibidang tata pemerintahan,

pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat,

ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;

e. Pemantauan evaluasi dan pelaporan dibidang tata pemerintahan,

pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat,

ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;

12

f. Pelaksanaan koordinasi pemelihraan sarana prasarana dan

fasilitas pelayanan umum;

g. Pelaksanaan fungsi kesekretariatan kecamtan dan ;

h. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan,

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Sekretariat Kecamatan

Sekretariat mempunyai tugas melakukan perencanaan

perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan

fasilitasi, pemantauan, evaluasi, pelaporan kebijakan bidang

ketatausahaan, hukum, keuangan, kerumahtanggaan, kerjasama,

kearsipan, dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan,

kehumasan, kepegawaian, pelayanan administrasi di lingkungan

Kecamatan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,

sekretariat mempunyai fungsi :

a. Pengkoordinasian kegiatan di lingkungan kecamatan;

b. Pengkoordinasian dan penyusunan rencana dan program kerja

di lingkungan kecamatan;

c. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi

ketatausahaan, kepegawaian, hukum, keuangan,

kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip dan

dokumentasi di lingkungan kecamatan;

d. Pengkoordinasian dan penyusunan penataan organisasi dan tata

laksana di lingkungan kecamatan;

e. Pengkoordinasian dan penyusunan peraturan perundang-

undangan serta pelaksanaan advokasi hukum di lingkungan

Kecamatan;

f. Pengkoordinasian pelakanaan sistem pengendalian intern

pemerintah (SPIP) dan pengelolaan informasi dan dokumentasi;

g. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah dan

pelayanan pengadaan barang/jasa di lingkungan Kecamatan;

h. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup

tugasnya; dan

i. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

13

Sekretariat Kecamatan terdiri dari :

a. Subbag Perencanaan dan Keuangan

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan

fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang

perencanaan, evaluasi dan pelaporan program kerjaserta

pengelolaan keuangan di lingkungan Kecamatan

b. Subbag Umum dan Kepegawaian

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan

fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporankebijakan

bidangketatausahaan, hukum, kerumahtanggaan, kerjasama,

kearsipan, dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan,

kehumasan, dan kepegawaian, serta pelayanan administrasi di

lingkungan Kecamatan

3. Seksi Tata Pemerintahan

Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan

perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan,

pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan

kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di

tingkat kecamatan, pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa

dan/atau kelurahan, pembinaan dan pengawasan tertib

administrasi pemerintahan desa dan/atau kelurahan, pembinaan

dan pengawasan terhadap kepala desa atau lurah, pembinaan dan

pengawasan terhadap perangkat desa dan/atau kelurahan,

rekomendasi pemberhentian dan pengangkatan perangkat desa,

sertapelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan

Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian urusan

pemerintahan di bidang tata pemerintahan.

4. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan

perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan,

pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan

kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan

masyarakat dan desa di tingkat kecamatan, penyusunan dokumen

14

perencanaan pembangunan di desa atau kelurahan, evaluasi dan

rekomendasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa,

sertapelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan

Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian urusan

pemerintahan di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa.

5. Seksi Kesejahteraan Rakyat

Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan

perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan,

pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan

kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pelayanan

kesejahteraan rakyat di tingkat kecamatan, pembinaan dan

fasilitasi kegiatan kepemudaan, olahraga, seni, budaya, keagamaan,

kesehatan dan pendidikan, pengkoordinasian pemeliharaan

prasarana dan fasilitas pelayanan umum, sertapelaksanaan

kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati Kepada Camat

untuk menangani sebagian urusan pemerintahan di bidang

kesejahteraan rakyat.

6. Seksi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Pelayanan

Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan

perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan,

pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan

kebijakan bidangpenyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban

umum, penerapan dan penegakan peraturan daerah dan peraturan

Bupati, pelayanan perizinan dan non perizinan sesuai dengan

kewenangan yang dilimpahkan Bupati kepada Camat, percepatan

pencapaianstandar pelayanan minimal di wilayahnya, pembinaan

dan pengawasan terhadap pelaksanaan pelayanan kepada

masyarakat serta pelaksanaan kewenangan pemerintahan yang

dilimpahkan Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian

urusan pemerintahan di bidang ketenteraman, ketertiban umum

dan pelayanan.

Bagan struktur organisasi Kecamatan Batur berdasarkan

Perda Nomor 2 Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

15

STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN BATUR

2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah

2.2.1. Gambaran Umum Kecamatan Batur terletak pada ketinggian antara 1663-

2093 m diatas permukaan air laut. Keadaan bentuk tanah

sebagian besar merupakan dataran tinggi yang bergelombang

(berbukit-bukit) serta mempunyai jenis tanah Andosol.

Produktifitas tanah sedang hingga tinggi sehingga kondisi yang

demikian menjadikan Kecamatan Batur mempunyai lahan

pertanian yang subur untuk tanaman hortikultura jenis

sayuran. Kecamatan Batur mempunyai batas-batas Wilayah

sebagai berikut:

· Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Batang

· Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo

· Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pejawaran

· Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Wanayasa

Luas Wilayah Kecamatan Batur adalah 4.717,100 Ha

terdiri dari:

CAMAT

Kasi Tata Pemerintahan

Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa

Kasi Kesejahteraan Rakyat

Kasi Ketentraman Ketertiban Umum

dan Pelayanan

SEKRETARIS

Kasubbag Perencanaan dan

Keuangan

Kasubbag Umum dan Kepegawaian

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

16

· Tanah Sawah : -

· Tanah Kering : 4.717,100 Ha, dengan rincian :

o Tanah Pekarangan/Bangunan : 845,787 Ha

o Tanah Tegalan/Kebun : 2.644,420 Ha

o Tanah Hutan Negara : 1.062,300 Ha

o Kolam : 1,500 Ha

o Perkebunan : 34,850 Ha

o Lain-lain (sungai,jalan,

kuburan dll) : 128,243 Ha

Secara administrasi Kecamatan Batur terbagi menjadi

8(delapan) Desa yaitu:

1. Desa Batur

2. Desa Sumberejo

3. Desa Pesurenan

4. Desa Pekasiran

5. Desa Kepakisan

6. Desa Bakal

7. Desa Karangtengah

8. Desa Diengkulon

Guna melayani masyarakat, maka di Kecamatan Batur

terdapat Lembaga/Instansi Pemerintahan Tingkat Kecamatan

yaitu sebagai berikut :

1. Instansi

a. Vertikal:

· KUA

· Pendais

· KRPH Perhutani, dan

· Pengamat Gunung Api Dieng

b. Instansi Otonomi :

· UPTD Dindikpora

· UPTD Puskesmas 1 & 2

· UPTB KBPP

· UPTD Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng

· Penyuluh Pertanian Lapangan

· Penyuluh Kehutanan Lapangan

17

· UPTD Pasar Batur

· SMAN1, SMPN1, SMPN2.

c. Polsek :

· Polsek Batur

· Pos Polsek Dieng

d. Koramil

e. Lembaga Perbankan:

· BRI Unit Batur

· BRI Unit Dieng

· Bank Surya Yuda Cabang Batur

· Bank Surya Yudha Cabang Dieng

· BPR BKK Banjarnegara Cabang Batur

· BMT AL Huda

· BMT TAMZIZ

2.2.2. Sumber Daya Pegawai Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Kecamatan Batur memiliki Sumber Daya Pegawai. Jumlah

pegawai Kecamatan Batur saat ini masih dalam kondisi yang

belum ideal. Berdasarkan Analisa tambahan menunjukan

ketersediaan pegawai di bandingkan dengan beban kerja, maka

sesungguhnya dibutuhkan adanya 24 Pegawai dengan

kualifikasi pendidikan umum serta pendidikan dan pelatihan

(diklat) kompetensi. Akan tetapi kondisi eksisting yang ada saat

ini hanya berjumlah 21 Pegawai dengan komposisi berdasarkan

jenis kelamin, tingkat pendidikan, golongan/kepangkatan,

eselon dan penempatan seperti tabel berikut ini. Bidang

kepegawaian Kantor Kecamatan Batur memiliki 17 Pegawai 1

PTT dan 3 THL dengan rincian sebagai berikut

1. SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 2.2.2.1 SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

NO JENIS KELAMIN PNS NON PNS %

1 Laki-laki 13 4

2 Perempuan 4 0

JUMLAH TOTAL 17 4

18

2. SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 2.2.2.2 SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

NO TINGKAT

PENDIDIKAN

PNS NON PNS %

L P L P

1 STRATA 2 0 0 0 0

2 STRATA 1 6 0 0 0

3 SARJANA MUDA / D3

0 1

0 0

4 SLTA 7 3 3 0

5 SLTP 0 0 1 0

6 SD

JUMLAH TOTAL 13 4 4 0

3. SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan

Tabel 2.2.2.3 SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan

NO

PANGKAT/GOLONGAN LAKI-LAKI

PEREMPUAN %

1 PEMBINA TK.I / IV b 1 0

2 PEMBINA /IV a 0 0

3 PENATA TK. I / III d 3 0

4 PENATA / III c 3 1

5 PENATA MUDA TK. I / III b

0 0

6 PENATA MUDA / III a 0 0

7 PENGATUR TK. I / II d

8 PENGATUR / II c 4 0

9 PENGATUR MUDA TK. I

/ II b 1 3

10 PENGATUR MUDA / II a 1 0

11 JURU TK. I / I d 0 0

12 JURU / I c 0 0

13 JURU MUDA TK. I / I b 0 0

14 JURU MUDA / I a 0 0

JUMLAH TOTAL 13 4

19

4. SDM Pegawai Berdasarkan Eselon

Tabel 2.2.2.4 SDM Pegawai Berdasarkan Eselon

NO PANGKAT/GOLONG

AN LAKI-LAKI

PEREMPUA

N

%

1 ESELON III a 1 0

2 ESELON III b 1 0

3 ESELON IV a 4 0

4 ESELON IV b 1 1

JUMLAH TOTAL 7 1

5. SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan Harapan

Dimasa Datang

Tabel 2.2.2.5

SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan Harapan Dimasa Datang

NO JENIS KELAMIN Jumlah Pegawai

Saat Ini

Jumlah Pegawai

Yang Diharapkan

1 Laki-laki 17 20

2 Perempuan 4 6

JUMLAH TOTAL 22 26

2.2.3. Sumber Daya Asset

Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok

dan fungsinya, Kecamatan Batur memiliki sarana dan

prasarana berikut kondisi sarana dan prasarana tersebut serta

telah dilakukan analisa ketercukupan dibandingkan dengan

beban kerja, sebagai berikut :

Tabel 2.2.3.1 Sarana Prasarana Asset Kecamatan Batur

No Nama Asset Jumla

h Kondisi

(Baik/Rusak)

Jumlah Yang

Diharapkan

1 Gedung Kantor 3 Baik 3

2 Pendopo Kec. 0 1

3 Rumdin Camat 1 Rusak sedang 1

4 Meja kerja pejabat 8 baik 8

20

5 Meja kerja staf 13 baik 18

6 Kursi kerja pejabat 8 Baik 8

7 Kursi kerja staf 13 baik 18

8 Kursi rapat 210 baik 300

9 Meja kursi tamu 4 4 baik, 1

rusak 5

10 Komputer/PC 5 4 baik, 1

rusak 6

11 Laptop/Notebook 9 8 baik, 1

rusak 9

12 Printer 8 7 baik, 1

rusak 8

13 Mesin pemotong rumput

1 1 Rusak 1

14 Filling cabinet 9 5 baik, 4

rusak 10

15 Lemari kaca 2 2 baik 4

16 Podium - - 1

17 Penghangat ruangan 0 0 5

18 Tenda 1 1 rusak 1

19 Genset 1 1 rusak 1

20 Sound system 1 1 baik 2

21 Televisi 2 1 baik 1 rusak 3

22 Antena SHF 1 1 2

23 Kendaraan roda empat 1 1 baik 1

24 Kendaraan roda dua 3 1 baik, 2

rusak 8

25 Lemari besi 4 4 baik 5

26 Papan tulis 2 2 baik 2

27

28 Meja rapat 7 5 baik 2rusak 14

29 Meja reseption 1 1 baik 1

30 Bangku tunggu 4 4 baik 6

31 UPS 1 1 rusak 2

32 Proyektor &

Attachment 1 1 baik 2

33 Facsimile 1 1 rusak 1

34 Lemari Pakaian 1 1 baik 2

35 Tempat tidur 3 3 baik 3

36 Meja Makan 1 1 baik 1

37 Kulkas - - 1

21

38 Kompor Gas & Tabung 1 1 rusak- 2

39 Alat Pemadam Kebakaran

0 0 2

40 Camera 1 1 baik 1

2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Pengukuran indikator kinerja berguna untuk melihat trend

yang terjadi selama 5 tahun yang lalu, dengan ditemukan

kecenderungan yang terjadi 5 tahun kebelakang, dapat ditentukan

trend yang akan terjadi 5 tahun kedepan. Setelah mengetahui trend

tersebut, baru akan didapat rencana apa yang akan dilaksanakan

untukmengantisipasi trend yang terjadi.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Kecamatan Batur tahun

2011-2015 berdasarkan sasaran/target Renstra PD periode

sebelumnya tergambar dari tabel 2.3.1 berikut.

22

TABEL 2.3.1 PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN PD KECAMATAN BATUR

KABUPATEN BANJARNEGARA

No Indikator Kinerja Sesuai Tugas Pokok dan Fungsi

SKPD

Target SPM

Target IKK

Target Indikator Lainnya

Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio (%) Capaian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

1 Persentase pembayaran jasa listrik dan air untuk

kantor, rumdin dan mess

- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

2 Persentase penyediaan

peralatan untuk

kebersihan dan

kenyamanan kantor

- - - 1

Pake

t

1

Pake

t

1

Pake

t

1

Pake

t

1

Pake

t

1

Pake

t

1

Pake

t

1

Pake

t

1

Pake

t

1

Pake

t

100 100 100 100 100

3 Persentase jumlah kebutuhan operasional

kantor yang dapat

dipenuhi

- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

4 Persentase peningkatan

kemampuan perangkat

desa dalam melaksanakan tertib administrasi

pemerintahan desa

- - - 100 100 100 100 100 9 9,2 9,4 95 10 9 9,2 9,4 95 10

5 Persentase jumlah

kebutuhan peralatan

kantor yang dapat

dipenuhi

- - - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 - 100 100 100 100

6 Pemeliharaan berkala

rumah dinas sesuai RAB

- - - 1

Unit

1

unit

1

unit

1

unit

1

Unit

1

Unit

1

unit

1

unit

1

unit

1

unit

100 100 100 100 100

7 Pemeliharaan berkala gedung kantor sesuai RAB

- - - 2 unit

2 unit

2 unit

2 unit

2 Unit

2 unit

2 unit

2 unit

2 unit

2 unit

100 100 100 100 100

8 Prosentase Perlengkapan

Gedung kantor yang

memerlukan

pemeliharaan

- - - 100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100 100 100 100

100

9 Persentase permohonan

KTP & KK yang terlayani

- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

10 Persentase pelunasan PBB

- - - 100 100 100 100 100 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95

Sumber : LKj IP Kecamatan Batur (diolah)

23

Dilihat dari Tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara) pada Tahun 2016 relatif telah

mencapai keberhasilan, berdasarkan Realisasi Tingkat Capaian Kinerja dari setiap Indikator secara umum menunjukkan Capaian Kinerja

dengan kategori baik. Capaian Kinerja sebesar 100% tidak terlepas dari Pelaksanaan Program/ Kegiatan secara efektif dan efesien dengan

berpedoman pada Target dan Progres yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Operasional (RKO) serta berpedoman pada ketentuan yang

berlaku.

Keberhasilan Sasaran- sasaran Program/ Kegiatan secara umum disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :

Ketersediaan SDM Aparatur Pemerintah yang loyal, disiplin serta memiliki etos kerja yang baik dan bertanggungjawab;

Adanya kerjasama yang baik antara Kecamatan Batur dengan Unit- unit Kerja terkait sehingga penyelenggaraan kegiatan dapat

dilaksanakan dengan hasil yang optimal;

Pelaksanaan Fasilitasi, Pembinaan, Koordinasi dan Pengawasan pelaksanaan kegiatan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan,

pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat Desa/ Kelurahan didukung oleh semua elemen dinas/instansi lintas sektoral

pemerintahan desa dan masyarakat.

Terjalinnya koordinasi dan komunikasi yang baik lintas sektoral di lingkungan Kantor Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara;

Namun dari keberhasilan capaian kinerja masih terdapat catatan untuk perbaikan antara lain Persentase peningkatan kemampuan perangkat desa

dalam melaksanakan tertib administrasi pemerintahan desa masih sangat rendah dan pembayaran PBB masih belum bisa 100%, hal ini disebkan karena

jumlah perangkat desa yang amat kurang serta sumberdaya manusianya masih rendah serta sebagian masyarakat maupun petugas pemungut

yang kurang taat akan kewajibannya.

24

TABEL 2.3.2 ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN PD KECAMATAN BATUR

KABUPATEN BANJARNEGARA dalam ribuan rupiah

No

Program dan Kegiatan

Anggaran Pada Tahun Ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke- Rasio Antara Realisasi dan

Anggaran Tahun Ke-

Rata-rata

Pertumbuhan

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 201

1

201

2

201

3

201

4

201

5

Angg

aran

Realis

asi

Pelayanan Administrasi Perkantoran

1 Penyediaan jasa

peralatan dan perlengkapan kantor

8.000 9.500 8.000 10.300 10.300 7.640 7.520 7.362 6.627 7.054 7.52

0

79,17

92,04

64,34

68,49

0,95 1,02

2 Penyediaan jasa

administrasi

keuangan

0 0 19.180 24.000 24.050 0- 0 19.180 19.950 20.700 - - 100 83,13

86,07

0,89 0,96

3 Penyediaan

peralatan dan

perlengkapan kantor

0 0 0 0 1.000 0 0 0 0 1.000 0 0 0 0 100 1 1

4 Penyediaan bahan logistik kantor

50.300

50.300 52.500 61.279 74.179 54.000

48.859 51.402 50,087 69.384 100 91,60

97,91

81,74

93,54

0,91 0,95

5 Penyediaan Jasa

Admi-nistrasi

Perkantoran (PTT)

0 13.705 10.855 10.855 35.381 - 4.900 9.185 10.855 33.601 - 35,75

84,63

100 94,97

0,85 0,56

6 Pemberdayaan

Kecamatan

25.00

0

25.000 37.900 47.100 61.484 24.89

0

22.900 34.839 32.717 48.358 99,5

6

91.60

91,93

69,46

78,65

0,80 0,87

7 Penunjang

operasional desa berdikari,desa

pemula,& desa

prakarsa

0 0 0 0 5.000 - 0 0 0 2.710 - - - - 54.20

1 1

programPeningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur

1. Pengadaan

peralatan Gedung Kantor

-0 -0 17.000 19.500 0 0- 0 14.400 19.250 - - 84,71

98,72

0 0,21 0,18

25

2 Pemeliharaan rutin/

berkala rumah dinas

3.000 3.000 3.000 7.000 7.000 3.000 3.000 3.000 7.000 6.925 99,8 100 100 100 98,93

0,85 0,85

3 Pemeliharaan rutin/

berkala gedung

kantor

3.000 3.000 6.000 52.000 0 3.000 3.000 5.960 51.850 0 100 100 99,33

99,71

0 0,53 0,53

4 Pemeliharaan rutin/

berkala perlengkapan

gedung kantor

11.00

0

11.000 14.000 20.930 15.000 11.00

0

10.585 12.857 17.104 14.410 100 96,23

91,84

81,72

96,07

0,96 0,95

Program

Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1 Asistensi PATEN - - - 5.000 5.000 - - - 4.040 2.970 - - - 80,80

59,40

1 1,3

Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan

1 Penyusunan laporan

capaian kinerja &

ikhtisar relisasi

kinerja SKPD

- - - - 4.500 - - - 0 4.320 - - - - 96,00

0 1

Penataan Administrasi Kependudukan

1 Peningkatan

pelayanan publik

dalam bidang

kependudukan

5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 3.700 2.275 4.700 4.477 4.947 100 54,50

94,00

89,54

98,94

1 1,016

2 Penyelenggaraan E

KTP

119.09

1

- - - - 107.19

4

- - - - 90,01

- - - 0 1

Pembinaan dan

fasilitasi pengelolaan keuangan desa

1 Fasilitasi penunjang

pilkades

- 0 46.40

0

- 0 - - 39.948 0 - - - 86,09

- - 0 1

Peningkatan &

26

pengembangan pengelolaan keuangan daerah

1 Intensifikasi Pajak

Daerah

- - - 20.148 20.148 - - - 13.151 13.460 - - - 65,27

66,81

0,25 0,24

Peningkatan Sarana & Prasarana Wilayah

1 Peningkatan sarana

dan prasarana wilayah kecamatan

- - - 309.000 309.000

- - - 309.000 309.000

- - - 100 100 0,25 0,25

120.5

96

239.59

6

219.83

5

592.112 577.04

2 107.2

30

210.68

4

202.835 546.108 538.84

0 88,9

1

87,9

3

92,2

7

92,2

3

93,3

8

0,74 0,73

Sumber : LKj IP Kecamatan Batur (diolah) Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa realisasi anggaran pada masing- masing tahun dalam periode RPJMD 2011-2016 mencapai 90%

lebih atau rata- rata serapan anggaran mencapai 90,94%. Hal ini mengindikasikan pendanaan di perangkat daerah Kecamatan Batur dapat

dimanfaatkan dengan baik. Secara keseluruhan dalam kurun waktu 2012 – 2016 tidak terdapat program/ kegiatan yang tidak bisa

dilaksanakan ataupun diluncurkan pada tahun berikutnya. Pendanaan di perangkat daerah Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara dapat

diserap secara baik.

27

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi OPD Kecamatan

Batur agar berjalan dengan lancar dan optimal, dipengaruhi oleh faktor

kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan sebagai berikut :

a. Kekuatan ( Strength)

1) Ditetapkanya Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor

02 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Daerah.

2) Adanya Peraturan Bupati Nomor 84 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata

Kerja Kecamatan.

3) Adanya Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang

Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati

Kepada Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi

Daerah yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan

OPD Kecamatan Batur. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 19

Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati

Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian

Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada Camat Untuk

Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah;

4) Hubungan kerja dan koordinasi yang baik antara pimpinan, para

pejabat dan staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan

nyaman

b. Kelemahan ( Weakness ) 1) Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki

kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka

mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat.

2) Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja

pegawai

3) Masih kurangnya dukungan data/ informasi/ peraturan yang

valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian

pelayanan kepada masyarakat.

c. Peluang ( Opportunities) 1) Penerapan otonomi daerah yang memberikan kesempatan

berprakarsa seluas-luasnya bagi daerah dalam perencanaan dan

pelaksanaan pembangunan.

2) Melimpahnya potensi sumberdaya alam yang dapat dikelola untuk

peningkatan kesejahteraan masyarakat.

28

3) Adanya dukungan koordinasi lintas sektor di wilayah kecamatan

yang mendukung tercapainya sinkronisasi dan integrasi kegiatan

lingkup kecamatan antara lain kegiatan Konferensi dinas/rapat

koordinasi Muspika, UPT/Instansi dan Kepala Desa secara rutin di

tingkat Kecamatan.

d. Tantangan ( Threat )

1) Kondisi geografis wilayah kecamatan yang berbukit-bukit dan

berada di wilayah gunung berapi dan potensi gas beracun yang se

waktu waktu bisa gempa/meletus yang lebih bahayanya

mengeluarkan gas beracun mengakibatkan kerusakan

infrastruktur transportasi dan bencana alam sehingga

menghambat mobilitas ekonomi dan sosial masyarakat.

2) Tuntutan masyarakat semakin beragam untuk mendapatkan

pelayanan publik yang berkualitas.

3) Masih adanya aparat pemerintahan dan kelompok masyarakat

yang belum memahami arti penting dari proses perencanaan

pembangunan partisipasif.

29

BAB III PERMASALAHAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

3. 1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD

Suatu kondisi yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang

apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian atau

menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada

masyarakat.

Memperhatikan isu-isu dan permasalahan pembangunan yang

dihadapi diharapkan dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan

pemerintahan menuju good governance and clean government sehingga

berdampak pada kualitas pembangunan daerah.

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Kecamatan Batur

menghadapi beberapa permasalahan karena dampaknya yang signifikan

bagi PD dimasa datang yang dirinci sesuai bidang tugas/ Seksi yang ada

sebagai berikut:

a. Sekretariat

1) Terbatasnya personil yang menguasai dan memahami perencanaan

2) Kurangnya koordinasi antar seksi dalam penyusunan kegiatan dan

penganggaran

3) Pemahaman terhadap Tupoksi masih kurang

4) Kurangnya etos kerja dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi

5) Masih Lemahnya jaringan internet

b. Seksi Tata Pemerintahan

1) Masih rendahnya pemahaman tupoksi perangkat desa

2) Kurangnya tertib administrasi desa

3) Rendahnya kemampuan aparatur desa

4) Masih terdapatnya kekosongan perangkat pemerintahan desa

5) Masih kurangnya kesadaran masyarakat dan aparatur pemerintah

desa dalam melaksanakan kewajiban PBB

c. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

1) Rendahnya partisipasi masyarakat, keterwakilan perempuan dan

apatisme dalam mengikuti Musrenbang

2) Isu yang diangkat dalam Musrenbang masih terbatas pada

pembangunan fisik, belum mengarah pada permasalahan ekonomi,

sosial, dan budaya

3) Rendahnya kapasitas aparatur perangkat desa dalam menyusun

laporan pelaksanaan pembangunan desa

30

4) Kurang berfungsinya Tim evaluasi Raperdes tentang APBD

d. Seksi Kesejahteraan Rakyat

1) Kurangnya koordinasi dan respon PD dalam pelaksanaan

pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum

2) Masih belum sesuainya data penduduk miskin (by name, by

address) dengan keadaan sebenarnya sehingga sering terjadi tidak

tepat sasaran

3) Tanggung jawab percepatan pencapaian SPM yang utama berada

pada PD terkait, Kecamatan sebagai pendukung belum diberikan

kewenangan untuk melaksanakan percepatan pencapaian SPM

4) Masih rendahnya keterlibatan Kecamatan dalam penetapan

kelompok sasaran penyelenggaraan SPM

e. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

1) Belum optimalnya koordinasi dalam penyelenggaraan ketentraman

dan ketertiban umum di wilayah kecamatan

2) Rendahnya kesadaran hukum dalam menaati peraturan

perundang-undangan yang berlaku khususnya yang berkaitan

dengan perijinan

3) Masih kurangnya pengetahuan masyarakat kaitannya dengan

penyelenggaraan PATEN di kecamatan

4) Rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengurus dokumen

kependudukan

5) Jaringan internet yang berkaitan dengan pelayanan KK dan KTP

masih belum maximal

6) Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan

Siskamling dan rendahnya kesadaran aparatur pemerintah desa

dalam menumbuh kembangkan Linmas

3. 2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Terpilih

Berdasarkan dokumen RPJMD Kabupaten Banjarnegara 2017-

2022, Visi dan Misi Bupati Wakil Bupati Banjarnegara Tahun 2017-2022

adalah sebagai berikut :

Visi yang akan dicapai adalah “BANJARNEGARA BERMARTABAT DAN SEJAHTERA”

a. Dimensi pokok dari bermartabat lebih mengarah pada dimensi

immateriil dalam pembangunan. Diharapkan pada masa yang akan

datang masyarakat Kabupaten Banjarnegara dapat memiliki harga diri

yang lebih saat bersanding dengan masyarakat daerah lain baik di

31

level regional maupun nasional. Pencapaian pokok visi bermartabat

ditandai dengan meningkatnya kualitas pelayanan pemerintahan yang

dapat menciptakan kondusifitas wilayah sebagai prasyarat

berjalannya proses pembangunan.

b. Dimensi pokok dari sejahtera lebih mengarah pada dimensi materiil

dalam pembangunan. Diharapkan pada masa yang akan datang setiap

individu masyarakat Kabupaten Banjarnegara dapat berperan serta

aktif dalam pembangunan berkelanjutan sehingga segala kebutuhan

dapat terpenuhi utamanya kebutuhan dasar. Pencapaian pokok visi

sejahtera ditandai dengan meningkatnya cakupan pemenuhan

kebutuhan dasar melalui peningkatan perekonomian masyarakat

berbasis sektor unggulan dengan tetap menjaga kualitas lingkungan

hidup.

Misi yang akan dilaksanakan merupakan turunan dari pokok-

pokok visi yang telah didentifikasi sebelumnya adalah :

1. Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai

dan demokratis;

2. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan

konsep tata kelola yang baik;

3. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui

peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan dasar;

4. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien,

produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional;

5. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui

peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan dasar.

Adapun keterkaitan Visi Misi Kabupaten Banjarnegara tergambar

pada tabel berikut yang memberikan gambaran lengkap perumusan pokok

visi dan misi.

32

Perumusan Visi dan Misi Kabupaten Banjarnegara

NO POKOK VISI MISI

1

Kabupaten Banjarnegara menjadi Kabupaten

yang bermartabat

Pemenuhan hak dasar

Mewujudkan tata

kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai dan demokratis

Mewujudkan kemartabatan dan

kesejahteraan masyarakat melalui

peningkatan cakupan pemenuhan hak dasar

2

Kabupaten Banjarnegara menjadi Kabupaten

yang sejahtera

Peningkatan

kualitas pelayanan

pemerintahan

Mewujudkan kualitas

penyelenggaraan pemerintahan

berdasarkan konsep tata kelola yang baik

Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produktif,

transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional

Peningkatan perekonomian

masyarakat berbasis sektor

unggulan dengan tetap menjaga kualitas

lingkungan hidup

Mewujudkan pembangunan daerah

yang berkesinambungan dan berbasis pada

pengembangan ekonomi kerakyatan

Dengan pokok visi ini, diharapkan melalui peningkatan

pembangunan secara berkelanjutan maka dapat terwujud hasil-hasil

pembangunan yang berkualitas dan merata. Untuk mencapai hal

tersebut, maka peningkatan pelayanan pemerintah pada masyarakat yang

tercermin melalui reformasi birokrasi harus terus dilakukan. Hal tersebut

memiliki arti penting, karena pemerintahan yang berwibawa bukan hanya

menghasilkan produk pemerintahan yang baik, namun juga akan

meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Pencapaian

pokok visi ini ditandai dengan terwujudnya pembangunan daerah yang

berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomi

kerakyatan serta meningkatnya tata kelola pemerintahan. Pada prosesnya

33

pencapaian pokok visi tersebut harus memperhatikan prinsip-prinsip

pembangunan berkelanjutan, berpedoman pada RTRW, dan

mengendalikan alih fungsi lahan.

Melalui kedua pokok visi ini Pemerintah Kabupaten Banjarnegara

menyatakan dengan jelas kondisi yang ingin dicapai dari berjalannya roda

pemerintahan. Kondisi dimana setiap individu dapat berperan serta aktif

dalam pembangunan berkelanjutan, sehingga segala kebutuhan,

khususnya kebutuhan dasar dapat terpenuhi. Pencapaian pokok visi ini

ditandai dengan meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan dasar

melalui peningkatan perekonomian masyarakat berbasis sektor unggulan

dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup.

Bertitik tolak dari kewenangan tugas dan fungsi Pemerintah

Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara sebagaimana diuraikan pada

bab terdahulu, dalam mencapai Visi Kabupaten Banjarengara, maka

Kecamatan Batur mempunyai peran dan fungsi menggerakan unsur

organisasi untuk bertindak lebih terarah dalam menjembatani keadaan

masa kini dan masa datang yang diinginkan. Terutama dikaitkan dengan

pelaksanaan pelimpahan kewenangan yang secara mutlak harus

didukung oleh sumberdaya manusia aparatur yang mampu mengelola

tugas-tugas pelayanan secara optimal, efektif dan efisien, serta mampu

merumuskan kebijakan-kebijakan yang implementatif yang ditujukan

untuk kesejahteraan masyarakat, yang pada muaranya mewujudkan Visi

Kabupaten Banjarnegara.

Adapun Misi yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam

pencapaian visi misi Kepala Dearah sesuai Tugas Pokok dan Fungsi

Kecamatan Batur sebagai salah satu Perangkat Daerah Kabupaten

Banjarnegara dari lima misi tersebut adalah Misi Kedua dan Keempat

yaitu

1. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;

Memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat,

memperkuat komitmen untuk menciptakan good and clean goverment.

Fokus peningkatan pelayanan publik dan peningkatan kualitas

penyelenggaraan pemerintah daerah, Melalui fokus pertama,

diharapkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat lebih

dekat dan transparan. Sedangakan melalui fokus kedua, diharapkan

kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan meningkat.

34

2. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional;

Tata kelola keuangan merupakan salah satu aspek dalam good

and clean goverment, diharapkan melalui misi ini pengelolaan

keuangan dapat dilaksanakan lebih efektif dan efesien, dan lebih

mandiri dalam segi pembiayaan pembangunan.

No Misi, Tujuan dan

Sasaran RPJMD

Permasalahan

Pelayanan OPD

Faktor

Penghambat Pendorong

1. MISI KEDUA : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;

a. Masih lemahnya pemahaman aparatur terha-dap tupoksi dan koordinasi an-tar seksi, lintas sektoral dalam penyelenggara-an pemerintah-an kecamatan

b. Masih Terbatas-nya kualitas dan kuantitas pega-wai di keca-matan

c. Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap penyelenggara-an PATEN , Dokumen Kependudukan dan Pencatatan Sipil

d. Masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana baik secara kualitas maupun kuantitas

e. Masih

a. Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja pegawai

b. Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat

c. Masih kurangnya dukungan data/ informasi/ peraturan yang valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan

kepada masyarakat pelayanan administrasi kependudukan lamban

d. Masih terbatasnya dukungan anggaran dan

a. Adanya payung hukum dan regulasi yang mengatur untuk menyelenggarakan tugas dan fungi dan tata kerja kecamatan

b. Hubungan kerja yang baik antara pimpinan, para pejabat dan staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman

c. Adanya Payung hukum dan regulasi tentang pelimpahan kewenganan pemerintah dari Bupati kepada Camat yang dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan PD Kecamatan Batur

d. Optimalisasi sarana dan prasarana yang ada

e. Adanya E SAKIP

f. Komitmen stakeholder untuk

TUJUAN :

a. Meningkatkan kualitas pelayanan publik

b. Meningkatkan kualitas penye-lenggaraan pemerintahan daerah

SASARAN : i. Meningkatkan

kualitas

j. Meningkatnya efektivitas dan transparansi layanan publik

k. Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas

apatur

l. Meningkatnya kualitas pengelolaan pemerintahan desa

35

rendahnya nilai SAKIP

f. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan musrenbang

g. Kegiatan pembangunan di desa masih mengutamakan fisik, belum memprioritas-kan pada per-masalahan ekonomi, sosial, dan budaya

h. Belum tertibnya administrasi pemerintahan desa

sarana prasarana untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di wilayah kecamatan.

e. Masih rendahnya keselarasan dokumen perencanaan, keuangan dan pelaporan yang ada

serta konsistensi data yang disajikan masih kurang.

f. Apatisme masyarakat dalam mengikuti musrenbang

g. Masih rendahnya pemahaman masyarakat maupun aparatur desa tentang hakekat pembangunan nasional

h. Masih rendahnya kapasitas aparatur desa dalam melaksanakan tertib administrasi pemerintahan desa

melaksanakan musrenbang

g. Adanya pendampingan pelaksanaan pembangunan di desa

h. Adanya regulasi yang mengatur tentang administrasi desa dan tata naskah dinas

2. MISI KEEMPAT :

Mewujudkan tata

kelola keuangan

daerah yang

efektif, efisien,

produkif,

transparan dan

akuntabel

dengan tenaga

a. Belum optimalnya pelaksanaan intensifikasi PBB kepada warga masyarakat oleh aparatur desa

a. Masih kurangnya keseriusan masyarakat dan petugas pemungut dalam pelunasan PBB lebih awal

a. Adanya reward

bagi desa atau

kecamatan

lunas paling

cepat

36

profesional;

TUJUAN :

Mewujudkan

reformasi tata

kelola keuangan

SASARAN :

Meningkatnya

kemandirian

daerah

Dari diagram diatas dapat diuraikan bahwa dalam rangka

mendukung visi misi terdapat faktor penghambat dan pendorong

sebagai berikut :

1. Faktor penghambat

a. Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja

pegawai;

Masih adanya pegawai yang kurang disiplin dalam menepati

jam kerja, melaksanakan kepentingan pribadi pada saat jam

kerja, penggunaan pakaian dinas belum sepenuhnya rapi dan

lengkap atributnya, alur tahapan SOP sering terlewati dan

terdapat kecenderungan menunggu perintah atasan dalam

bekerja tidak menggali ide dan kretifitas untuk menunjang

tupoksi yang diembanya sehingga ketersediaan data dan

informasi menjadi kurang lengkap.

b. Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki

kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka

mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat;

Jumlah PNS di Kecamatan Batur tercatat adalah 21 orang,

namun yang melaksanakan tugas di Kecamatan adalah 20

orang , sedangkan 1 orang lainya adalah Kades. Pendidikan

PNS rata-rata SMA, belum semua pejabat eselon berpendidikan

S1 dan mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan.

Tidak semua subag dan seksi memiliki staf PNS, sehingga ada

tambahan THL 3 orang, untuk jaga malam 1 orang dan 2 orang

operator komputer. Idealnya kebutuhan pegawai di

kecamatan adalah 24 orang yang bertugas khusus di

Kecamatan, tidak termasuk sekdes PNS, dengan pendidikan S1

untuk semua pejabat eselon dan telah mengikuti diklatpim.

37

Kekurangan personil berakibat pada duplikasi pekerjaan yang

tidak sesui kemampuan sehingga hasilnya kurang optimal.

c. Masih kurangnya dukungan data yang valid dan informasi dari

masyarakat , akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam

pemberian pelayanan kepada masyarakat;

Kurangnya kelengkapan data dan informasi dari masyarakat

saat mengurus kebutuhan administrasi menjadikan pelayanan

terhambat, termasuk aturan tambahan persyaratan dokumen

yang harus dilampirkan saat pengurusan. Belum konsistennya

kecepatan pelayanan adminstrasi kependudukan karena alasan

teknis dan regulasi. Seharusnya kemajuan teknologi dibarengi

dengan kecepatan pelayanan termasuk KTP dan KK bisa satu

hari jadi, namun sampai sekarang masih memakan waktu yang

lama. Komitmen one day service masih sulit diterapkan

d. Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana

untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi

di wilayah kecamatan.

Jumlah sepeda motor inventaris untuk operasional ke desa

cuma 3 yang layak Cuma 1 yang 2 sudah tidak layak padahal

secara geografis sebagian besar wilayah desa di kecamatan

Batur adalah perbukitan sehingga kurang memadai. Rumah

dinas untuk domisili camat sudah agak rusak, Masih

rendahnya keselarasan dokumen perencanaan, keuangan

dan pelaporan yang ada serta konsistensi data yang

disajikan masih kurang valid.

Dokumen perencanaan yang ada sebelumnya baik Renstra,

RKT, Renja, RKA RKPD dan lainnya kurang singkron dan

konsisten, dikarenakan terbatasnya ketersediaan data dan

informasi dari desa maupun dinas instansi lintas sektoral di

kecamatan, sehingga saat pembuatan pelaporan menjadi

kurang valid.

e. Apatisme masyarakat dalam mengikuti musrenbang.

Anggapan sebagian masyarakat bahwa kegiatan musrenbang

hanya formalitas saja, baik di tingkat dusun dan desa untuk

mencukupi tahapan proses perencanaan pembangunan.

Usulan dari kelompok perempuan, pemuda masih kurang

diapresiasi. Pelaksanaan di Tingkat Kecamatan kehilangan

38

gregetnya karena kecamatan kurang memiliki kekuatan

untuk merealisasikan usulan-usulan dari desa.

f. Masih rendahnya pemahaman masyarakat maupun aparatur

desa tentang hakekat pembangunan nasional

Keengganan dari masyarakat maupun aparatur desa dalam

memahami regulasi yang ada untuk membangun desa,

sehingga pada saat musyawarah di desa untuk

merencanakan pembangunan yang muncul utama sebagai

prioritas hampir sebagaian besar adalah pembangunan fisik

jalan, jembatan, talud gedung dan lainya. Pembangunan

manusia peningkatan kapasitas manusia secara keseluruhan

meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya secara

berkesinambungan masih dinomorduakan, karena hasilnya

tidak langsung terlihat, sehingga tingkat keberdayaan

masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan masih

rendah dan jaminan kesejahteraan kurang memadai.

g. Masih rendahnya kapasitas aparatur desa dalam

melaksanakan tertib administrasi terutama administrasi

keuangan. Di sebabkan pencairan dana hanya cukup buat

SPP , ferivikatornya juga cukup di desa sehingga pembuatan

SPJ nya di sepelekan.dan informasi sesuai tupoksi perangkat

desa belum sepenuhnya dijalankan, pencarian kembali

dokumen dan pelaporan menjadi terhambat, tidak semua

perangkat desa bisa menggunakan komputer.

h. Masih kurangnya keseriusan masyarakat dan petugas

pemungut dalam pelunasan PBB

Dalam pembayaran PBB di kecamatan Batur masih kurang

bagus, terbukti setiap tahun dari 8 desa tidak bisa 100%

lunas. Maka dari itu dari Tim intensifikasi kecamatan

maupun desa harus bekerja keras. Perlu di buat trik trik

khusus bagi sebagian masyarakat yang membandel

Ada kalanya masih ada petugas pemungut yang berni

menunda nunda setoran PBB

2. Faktor Pendorong

a. Adanya payung hukum dan regulasi yang mengatur untuk

menyelenggarakan tugas dan fungi dan tata kerja kecamatan.

39

Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 84 tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata

Kerja Kecamatan.

b. Hubungan kerja yang baik antara pimpinan, para pejabat dan

staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan

nyaman.

Dalam melaksanakan tugas dan kewajibanya mengedepankan

semangat kekeluargaan saling membantu, bekerja sama jika

ada seksi lain yang membutuhkan dan saling mengingatkan.

c. Adanya Payung hukum dan regulasi tentang pelimpahan

kewenganan pemerintah dari Bupati kepada Camat yang

dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan PD Kecamatan

Batur.

Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan

Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada

Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah

yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan OPD

Kecamatan Batur.

d. Optimalisasi sarana dan prasarana yang ada.

Terhadap sarana dan prasarana yang ada dimanfaatkan secara

maksimal dan dipelihara dengan sebaik-baiknya.

e. Adanya E-SAKIP.

Mulai diberlakukannya E-SAKIP dokumen perencanaan

tersimpan secara elektronik sehingga konsistensi data bisa

terjaga.

f. Komitmen stakeholder untuk melaksanakan musrenbang.

Kegiatan musrenbang dalam setiap tahapan di tingkat dusun,

desa dan kecamatan tetap dilaksanakan dengan

memperhatikan tata cara aturan yang berlaku dan

pelaksanaanya terjadwalkan tiap tahun.

g. Adanya pendampingan pelaksanaan pembangunan di desa..

Meningkatkan kapasitas aparatur desa dan peran serta

masyarakat dalam pembangunan melalui pendampingan dari

kecamatan sesuai tugas pokok fungsinya baik dari aparat

kecamatan maupun pendamping kecamatan dan pendamping

lokal desa dalam pelaksanaan pembangunan manusia

seutuhnya.

40

h. Adanya regulasi yang mengatur tentang administrasi desa dan

tata naskah dinas.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 47 Tahun 2016 tentang

administrasi desa dan Peraturan Bupati No : 85 tahun 2016

tentang tata naskah dinas sebagai pedoman pelaksanaan

administrasi desa .

i. Adanya reward bagi desa atau kecamatan yang lunas paling

cepat

Pemberian reward bagi desa atau kecamatan yang lunas paling

cepat dari Pemerintah Kabupaten menjadi motivasi tersendiri

bagi desa maupun kecamatan agar masyarakat segera

melunasi PBB lebih awal.

3.3. Penentuan Isu-Isu Strategis

Selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan, Kecamatan Batur

dituntut lebih responsif dan inovatif dalam menghadapi perubahan-

perubahan. Arah pelaksanaan pembangunan menjadi lebih tepat sasaran

dengan memperhatikan isu-isu strategis yang terjadi di masyarakat.

Untuk itu perlu diantisipasi dengan perencanaan yang matang sehingga

arah pembangunan sesuai dengan tujuan pembangunan daerah.

Berdasarkan hasil analisis terhadap identifikasi permasalahan

kemudian dilakukan penentuan isu-isu stretegis dengan penilaian

(scoring) dari kriteria-kriteria permasalahan yang memliki pengaruh

signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra dan pelayanan pubik,

dapat dirumuskan isu-isu strategis sebagai berikut :

a. Masih lemahnya pemahaman aparatur terhadap tupoksi dan

koordinasi antar seksi dalam penyelenggaraan pemerintahan

kecamatan.

b. Masih Terbatasnya kualitas dan kuantitas pegawai di kecamatan.

c. Masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana baik secara

kualitas maupun kuantitas terutama kendaraan dinas

d. Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap

penyelenggaraan PATEN , Dokumen Kependudukan dan Pencatatan

Sipil.

e. Masih kurang disiplinnya perangkat desa dalam penyelenggaraan

tertib administrasi desa

f. Masih kurangnya kesadaran aparatur pemerintah desa dalam

memenuhi kewajiban terkait pelunasan PBB.

41

g. Masih kurang seriusnya perangkat desa dalam penatausahaan

keuangan desa terkait dengan implementasi Dana Desa dan Alokasi

Dana Desa sehingga terkenan kurang mampu

h. Masih rendahnya kesadaran aparatur pemerintahan desa dalam

melakukan implementasi (tidak sesuai dengan juknis) program-

program peningkatan kesejahteraan masyarakat (penanggulangan

kemiskinan, kesehatan, pendidikan, sosial budaya, dan keagamaan).

i. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan Siskamling

dan rendahnya kesadaran aparatur pemerintah desa dalam

menumbuh kembangkan Linmas.

42

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah PD Tujuan dan sasaran merupakan merupakan dampak (impact)

keberhasilan pembangunan daerah yang diperoleh dari pencapaian

berbagai program prioritas terkait. Tujuan dan sasaran bertindak sebagai

jembatan bagi visi dan misi menuju prioritas program.

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu

dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan

permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi.

Rumusan pernyataan tujuan biasanya disusun dengan membalikkan

pernyataan isu, permasalahan, dan peluang menjadi suatu kalimat positif

yang ringkas.

Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang

diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk

dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.

Perumusan sasaran perlu memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas

dan fungsi perangkat daerah.

Tujuan dan sasaran jangka menengah Kecamatan Batur

Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :

Visi : Terwujudnya Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera

Misi Kedua : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan

berdasarkan konsep tata kelola yang baik;

Tujuan Sasaran

1. Meningkatkan kualitas pelayanan

publik

1.1. Meningkatnya nilai survey

kepuasan masyarakat

2. Meningkatkan mutu pelayanan

melalui PATEN

1.2. Meningkatnya mutu pelayanan

melalui PATEN

3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan

daerah

1.3. Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas apatur.

4. Meningkatkan pemberdayaan

masyarakat dan desa

1.4. Meningkatnya pemberdayaan

masyarakat dan desa.

5. Meningkatkan tertib administrasi

desa

1.5. Meningkatnya tertib administrasi

desa

43

Misi Keempat : Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga

profesional;

Tujuan Sasaran

1. Meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan petugas pemungut pajak

sesuai dengan kewajibannya

1.1. Meningkatnya jumlah PAD

Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Kecamatan

Batur Kab. Banjarnegara beserta indikator kinerjanya disajikan dalam

Tabel 4.1 sebagaimana berikut ini.

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah

Tahun 2017-2022

N

o. Tujuan

Sasar

an

Indikat

or

Sasara

n

Satu

an

Kondisi Awal Target Kinerja Sasaran

Target

Akhir

Renstr

a

2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik

Meningkatnya nilai sur-vey kepu-asan masyarakat

Nilai survey kepuasan masyara-kat

Angk

a

78,50 78,57 78,60 78,65 78,70 78,75 78,80 78,80

2. Meningkatkan mutu pelayanan melalui PATEN

Mening-katnya mutu pelayanan melalui PATEN

Persenta-se usaha yang berijin

% 2,5 2,7 3,1 3,3 3,4 3,5 3,6 3,6

Persentase non perijinan yang terlayani

% 100 100 100 100 100 100 100 100

44

3. Meningkatkan kualitas penyelenggara-an pe-merintahan daerah

Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas aparatur

Indek penilaian SAKIP

Nilai D D C CC CC B B B

4. Meningkatkan pemberdayaan masyar

akat dan desa

Meningkatnya pemberdayaa

n masyarakat dan desa

Persentase desa yang memili

ki BUMDES

% 25 37,50 37,50 50 62,50 75 100 100

5. Meningkatkan tertib administrasi desa

Meningkatnya tertib administrasi desa

Persentase desa tertib administrasi pemerintahan desa

% 12,50 12,50 25 37,50 50 62,50 75 75

6. Meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan petugas pemungut pajak sesuai dengan kewajibannya

Meningkatnya jumlah PAD

Persentase pelunasan PBB

% 90 90 95 95 97 97 100 100

45

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

5.1. Strategi dan Arah Kebijakan Perangkat Daerah

Strategi adalah langkah – langkah berisikan program – program

indikatif untuk mewujudkan tujuan, Rumusan Strategi merupakan

pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai, yang

selanjutnya diperjelas dengan serangkaian kebijakan. Kebijakan diambil

sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi program kegiatan

untuk mencapai tujuan. Kecamatan Batur dalam rangka mewujudkan

tujuan tersebut menetapkan strategi dan kebijakan sebagai berikut :

5.1.1. Strategi

1. Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran yang didukung

dengan peningkatan kualitas pelayanan oleh aparatur kecamatan

2. Peningkatan kinerja aparatur kecamatan dalam menjalankan tugas

3. Peningkatan kapasitas SDM aparatur PATEN

4. Peningkatan penataan administrasi kependudukan Program E-KTP

5. Peningkatan ketepatan pelaporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi

kinerja SKPD

6. Peningkatan partisipasi masyarakat dan desa dalam pembangunan

7. Peningkatan tertib administrasi pemerintahan desa

8. Peningkatan kapasitas Tim Intensifikasi PBB Kecamatan dan Desa

5.1.2. Kebijakan

1. Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran secara prima

dengan prosedur yang jelas

2. Meningkatkan sarana dan prasarana kantor

3. Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur PATEN

4. Mengoptimalkan pelayanan pembuatan E-KTP dan KK

5. Meningkatkan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan

keuangan

6. Meningkatkan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan pemberdayaan

masyarakat desa

7. Meningkatkan koordinasi, pembinaan, fasilitasi dan pengawasan

administrasi pemerintahan desa

8. Meningkatkan pelaksanaan intensifikasi PBB kepada masyarakat

secara optimal

46

Tabel 5.1.1 Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pelayanan Kecamatan Batur

VISI : BANJARNEGARA BERMARTABAT DAN SEJAHTERA

Misi Kedua : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

1 2 3 4

Meningkatkan kualitas pelayanan publik

Meningkatnya nilai survey kepuasan masyarakat

Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran yang didukung dengan peningkatan kualitas pelayanan

oleh aparatur kecamatan

Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran secara prima dengan prosedur yang jelas

Peningkatan kinerja aparatur kecamatan dalam menjalankan tugas

Meningkatkan sarana dan prasarana kantor

Meningkatkan mutu pelayanan melalui PATEN

Meningkatnya mutu pelayanan melalui PATEN

Peningkatan kapasitas SDM aparatur PATEN

Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur PATEN

Peningkatan penataan administrasi kependudukan Program E-KTP

Mengoptimalkan pelayanan pembuatan E-KTP dan KK

Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah

Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas aparatur

Peningkatan ketepatan pelaporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Meningkatkan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan desa

Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan desa

Peningkatan partisipasi masyarakat dan desa dalam pembangunan

Meningkatkan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan pemberdayaan masyarakat desa

Meningtkan tertib admnistrasi pemerintahan desa

Meningkatnya tertib administrasi pemerinthaan desa

Peningkatan tertib administrasi pemerintahan desa

Meningkatkan koordinasi, pembinaan, fasilitasi dan pengawasan administrasi pemerintahan desa

47

Misi Keempat : Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel

dengan tenaga profesional

Meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan petugas pemungut pajak sesuai dengan kewajibannya

Meningkatnya jumlah PAD

Peningkatan kapasitas Tim Intensifikasi PBB Kecamatan dan Desa

Meningkatkan pelaksanaan intensifikasi PBB kepada masyarakat secara optimal

48

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN INDIKATIF

Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan

terpadu untuk mendapatkan hasil guna mencapai tujuan dan sasaran

tertentu. Dengan demikian program perlu dijabarkan ke dalam kegiatan yang

terukur kinerjanya, jelas kelompok sasarannya dan juga perencanaan

anggarannya. Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan PD

Kecamatan Batur dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang adalah

sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan 6 (enam) kegiatan

yakni :

a. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor

b. Penyediaan jasa administrasi keuangan

c. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

d. Penyediaan bahan logistik kantor

e. Penyediaan jasa administrasi perkantoran

f. Pemberdayaan kecamatan

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan 4 (empat)

kegiatan yakni :

a. Pengadaan peralatan dan Perlengkapan gedung kantor

b. Pemeliharaan rutin/ berkala rumah jabatan

c. Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor

d. Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan 1 (satu)

kegiatan yakni :

a. Asistensi PATEN

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan, dengan 1 (satu) kegiatan yakni :

a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

5. Program Penataan Administrasi Kependudukan, dengan 1 (satu) kegiatan

yakni :

a. Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan

6. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah,

dengan 1 (satu)

kegiatan yakni :

49

a. Intensifikasi pajak daerah

Untuk lebih jelasnya gambaran program, kegiatan dengan indikator

kinerja beserta pendanaan indikatif terinci pada tabel berikut.

50

TABEL 6.1. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

PD KECAMATAN BATUR KABUPATEN BANJARNEGARA

Dalam ribuan rupiah

Kode Program/ Kegiatan

Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

Data Capaian

Pada awal Tahun

Perencanaan (2016)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi Kinerja

pada akhir RPJMD 2022

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp 2.06.4.06.10.0

1

Program

pelayanan administrasi perkantoran

Persentase

terpenuhinya pelayanan administrasi perkantoran secara prima dengan prosedur

yang jelas

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 2.186.1

50

Kecamatan

2.06.4.06.10.01.3

1. Terpenuhinya jasa peralatan

dan perlengkapan kantor

Jumlah jasa peralatan dan perlengkapan

kantor yg terpenuhi

2 Paket 2 Paket 16.000 2 Paket 12.600 3 Paket 16.000

4 Paket 16.000 4 Paket 18.000

4 Paket 18.000 Kecamatan

2.06.4.06.10.0

1.7

2. Terpenuhinya

jasa administrasi keuangan

Jumlah jasa adm

keuangan yang terpenuhi

5 Orang 5

Orang

24.050 5 Orang 26.500 5 Orang 29.00

0

5

Orang

34.000 5 Orang 34.00

0

5 Orang 34.000 Kecamatan

2.06.4.06.10.01.13

3. Terpenuhinya peralatan dan perlengkapan kantor

Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang terpenuhi

2 Paket 2 Paket 43.000 2 Paket 15.000 2 Paket 20.000

2 Paket 25.000 2 Paket 35.000

2 Paket

35.000 Kecamatan

2.06.4.06.10.01.16

4. Terpenuhinya bahan logistik kantor

Jumlah bahan logistik yang terpenuhi

7 paket 7 paket 79.900 7 paket 90.000 7 paket 100.000

7 paket 120.000 7 paket 125.000

7 paket 125.000

Kecamatan

2.06.4.06.10.01.19

5. Terpenuhinya jasa administrasi

perkantoran

Jumlah jasa adm perkantoran yang terpenuhi

4 Orang 4 Orang

72.547 4 Orang 81.348 4 Orang 110.000

4 Orang

115.000 4 Orang 125.000

4 Orang 279.000

Kecamatan

2.06.4.06.10.01.20

6. Pemberdayaan Kecamatan

Jumlah Desa yang memiliki BUMDES

2 Desa 2 Desa 138.000

8 Desa 150.000

12 Desa

150.000

15 Desa

175.000 17 Desa

200.000

17 Desa

200.000

Kecamatan

Jumlah fasilitasi , koordinasi, pembinaan dan pengawasan urusan Tapem

8 Desa 8 Desa 8 Desa 8 Desa 8 desa 8Desa 8 Desa Kecamatan

Jumlah fasilitasi , koordinasi, pembinaan

dan pengawasan urusan PMD

8 Desa 8 Desa 8 Desa 8 Desa 8 desa 8Desa 8 Desa Kecamatan

51

Kode Program/ Kegiatan

Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

Data Capaian

Pada awal Tahun

Perencanaan (2016)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi Kinerja

pada akhir RPJMD 2022

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Jumlah fasilitasi ,

koordinasi, pembinaan dan pengawasan

urusan trantibun

8 Desa 8 Desa 8 Desa 8 Desa 8 desa 8Desa 8 Desa Kecamatan

Jumlah fasilitasi , koordinasi, pembinaan

dan pengawasan urusan kesra

8 Desa 8 Desa 8 Desa 8 Desa 8 desa 8Desa 8 Desa Kecamatan

2.06.4.06.10.02

Program peningkatan sarana dan prasarana

aparatur

Persentase sarana & prasarana aparatur yang terpenuhi

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Kecamatan

2.06.4.06.10.02.9

a. Pengadaan perlengkapan

gedung kantor

Jumlah perlengkapan gedung kantor yang

terpenuhi

7 Jenis 4 jenis 25.000 3 jenis 150.000

3 jenis 19.300

3 jenis 21.000 2 jenis 22.000

7 jenis 22.000 Kecamatan

2.06.4.06.10.02.20

b. Pemeliharaan rutin / berkala

rumah dinas

Jumlah pemeliharaan rumah dinas

1 unit 1 unit

7.000 1 unit

10.000 1 unit

18.000

1 unit

19.800 1 unit

21.700

1 unit

21.700 Kecamatan

2.06.4.06.10.02.22

c. Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor

Jumlah pemeliharaan gedung kantor

3 unit 3 unit 150.000

3 unit 15.000 3 unit 36.000

3 unit 40.000 3 unit 44.000

3 unit 44.000 Kecamatan

2.06.4.06.10.02.26

d. Pemeliharaan rutin / berkala perlengkapan

gedung kantor

Jumlah sarana & prasarana aparatur yang dipelihara

7 jenis 7 jenis 25.000 7 jenis 25.000 7 Jenis 25.000

7 Jenis 25.000 7 Jenis 25.000

7 jenis 25.000 Kecamatan

2.06.4.06.10.05

Program Peningkatan

Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Persentase perijinan & non perijinan yang

terlayani

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Kecamatan

2.06.4.06.10.0

5.24

a. Asistensi

PATEN

Jumlah permohonan

ijin yang terlayani

185

Perijinan

215

Perijinan

7.500 62

Perijinan

10.000 79

Perijinan

19.00

0

86

Perijinan

21.000 90

Perijinan

23.00

0

366

Perijinan

95.000 Kecamatan

Jumlah permohonan non perijinan yang

terlayani

3.700 3.750 4.200 4.800 5.200 6.100 23.900

2.06.4.06.10.06

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan

Persentase pelaksanaan penyusunan Dokumen

Keuangan

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Kecamatan

2.06.4.06.10.0 a. Penyusunan Jumlah dokumen 11 Dokumen 12 Dok. 5.000 12 5.000 11 Dok. 7.500 11 8.500 11 Dok. 10.00 11 Dok. 38.500 Kecamatan

52

Kode Program/ Kegiatan

Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

Data Capaian

Pada awal Tahun

Perencanaan (2016)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi Kinerja

pada akhir RPJMD 2022

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp 6.01 laporan capaian

kinerja & ikhtisar realisasi

kinerja SKPD

perencanaan yang disusun

Dok.. Dok. 0

Jumlah Dokumen Pelaporan yang disusun

6 dok 6 dok 6 dok 6 dok 6 dok 6 dok 6 dok

2.06.4.06.10.15

Program Penataan Administrasi Kependudukan

Persentase permohonan (administrasi kependudukan) KK dan KTP yang terlayani

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Kecamatan

2.06.4.06.10.15.7

a. Peningkatan pelaya-nan publik dalam

bidang kependudukan

Jumlah pemohon KK yang terlayani

3.433

pemohon

1.561 Pemoho

n

15.000 1.662 pemoho

n

10.000 1.701 pemoho

n

5.000 1.792 pemoh

on

5.000 1.802 pemoho

n

5.000 7.203 pemoho

n

25.000 Kecamatan

Jumlah pemohon KTP

yang terlayani

4.221

pemohon

1.761

pemohon

1.801

pemohon

1.920

pemohon

2.054

pemohon

2.205

pemohon

10.001

pemohon

Kecamatan

2.06.4.06.10.17

Program Peningkatan dan

Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

Persentase pembayaran PBB

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Kecamatan

2.06.4.06.10.17.52

a. Intensifikasi Pajak Daerah

Jumlah pelunasan PBB 675.822.421

675.822.421

80.000 675.822.421

80.000 675.822.421

69.000

675.822.421

75.000 711.392.023

83.000

711.392.023

347.000

Kecamatan

Jumlah tunggakan PBB 35.569.601

35.569.601

35.569.601

35.569.601

35.569.601

0 0

53

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap

unit kerja. Indikator kinerja atau indikator keberhasilan untuk setiap jenis

pelayanan pada bidang-bidang kewenangan yang diselenggarakan oleh unit

organisasi perangkat daerah dalam bentuk standar pelayanan yang ditetapkan

oleh Pemerintah Daerah Kab. Banjarnegara. Penetapan standar pelayanan

merupakan cara untuk menjamin dan meningkatkan akuntabilitas pelayanan

pemerintah daerah kepada masyarakat.

Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualikatif yang

menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah

ditetapkan. Indikator kinerja harus merupakan sesuatau yang akan dihitung

dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat

tingkatan kinerja baik dalam tahap perencanaan (ex ente), tahap pelaksanaan

(on going), maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi (ex post)

Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan suatu

instrumen pertanggungjawaban yang terdiri dari berbagai indikator dan

mekanisme kegiatan pengukuran,penilaian dan pelaporan kinerja secara

menyeluruh dan terpadu untuk memenuhi kewajiban pemerintah dalam

mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas,

fungsi dan misi organisasi.

Pada sektor publik seperti entitas pemerintah sistem akuntabilitas

kinerja menghadapi masalah berupa sulitnya mengukur kinerja dan

menentukan indikator kinerja yang tepat. Problematik tersebut timbul karena

sektor publik memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan sektor bisnis,

terutama menyangkut output, outcome dan tujuan utama entitas. Output

entitas pemerintahan sebagian besar berupa jasa pelayanan publik yang sulit

diukur kuantitas maupun kualitasnya.

Indikator Kinerja Kecamatan Batur yang mengacu pada tujuan dan sasaran

RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017- 2022 adalah indikator kinerja

yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Kecamatan

Batur dalam 5 (lima) tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung

pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Banjarnegara. Indikator

kinerja ini juga berhubungandengan arah kebijakan dan kebijakan umum

dalam RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 yang diamanatkan

54

kepada Kecamatan Batur.

Tabel dibawah ini akan menyajikan indikator kinerja yang mengacu pada

tujuan dan sasaran RPJMD.

Tabel 7.1 INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN

DAN SASARAN RPJMD TAHUN 2017 – 2022

NO Indikator

SATUA

N

KONDISI

KINERJA AWAL

RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi

Kinerja pada

akhir

periode

RPJMD

(2022) 2016 2018 2019 2020 2021 2022

1 Indeks

kepuasan

layanan masyarakat

Angka

78,46 78,46 78,5 79 79 79 79

2 Nilai AKIP NILAI CC B B B B B B

3 Persentase

peningkatan

desa

berkembang

%

NA 3 3 3 3 3 3

4 Rasio kemandirian keuangan daerah

%

10,30 9,02 9,11 9,27 9,38 9,48 9,48

55

BAB VII PENUTUP

Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) Kecamatan Batur

Tahun 2017-2022 merupakan pedoman taktis strategis dalam pelaksanaan

kegiatan-kegiatan dan merupakan produk kesepakatan dan komitmen

bersama bagi seluruh Unit Kerja yang ada di lingkungan Kecamatan Batur

dalam menjalankan tugas dan fungsi organisasi sehingga diharapkan dapat

tercapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Terutama dalam

mendukung sasaran pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam

Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 85 Tahun 2017 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Banjarnegara Tahun 2017 - 2022.

Pada penyusunan Rencana Kerja Kecamatan Batur yang dibuat setiap

tahun Renstra Perangkat Daerah ini menjadi pedoman dengan tetap mengacu

pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Banjarnegara

tahun berikutnya.

Selanjutnya Rencana Stategis (Renstra) OPD disusun dalam rangka

melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan

pelaksanaan kebijaksanaan yang dipercayakan kepada setiap Dinas Instansi

Pemerintah berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Renstra

PD berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Oleh karena

itu tanpa dukungan dan peran aktif seluruh unsur pelaksana dan partisipasi

aktif masyarakat dalam pelaksanaannya mustahil seluruh tujuan dan sasaran

dalam renstra ini dapat dicapai.

Namun demikian, dengan semangat kemandirian otonomi daerah

Insha Allah pada pelaksanaannya nanti dapat mendukung tercapainya visi

Bupati Banjarnegara 2017 – 2022“Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”,

dan misi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara 2017-2022 khususnya misi

kedua Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan

konsep tata kelola yang baik dan Misi Keempat Mewujudkan tata kelola

keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel

dengan tenaga profesional.

Kami menyadari dalam menyusun Rencana Strategis ini masih jauh dari

sempurna, untuk itu saran, masukan dan kritikan yang membangun dari

semua pihak senantiasa kami harapkan guna tersusunnya dokumen yang

lebih baik pada masa mendatang.

1

VI. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH KECAMATAN VI. Q. KECAMATAN PAGENTAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap daerah diharuskan untuk menyusun 5 (lima) dokumen perencanaan pembangunan yaitu :

1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 3. Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD)

4. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 5. Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD)

Ditegaskan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah bahwa Rencana Strategis

Perangkat Daerah (Renstra PD) adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun serta diatur kemudian

dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata cara Evaluasi RRPJPD dan

RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD. Renstra Kecamatan Pagentan merupakan bentuk upaya

mengelola dan mengembangkan potensi sumber daya daerah untuk

mengatasi berbagai tantangan permasalahan yang ada dalam mewujudkan pembangunan di Banjarnegara. Dalam rangka

melaksanakan Pembangunan Berkelanjutan dibutuhkan SDM/Aparatur yang memiliki kompetensi, integritas dan profesionalitas dalam menyelenggarakan pemerintahan dan

melaksanakan pembangunan melalui tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Alur dan mekanisme penyusunan Renstra Kecamatan Pagentan diiliustrasikan sebagai berikut :

2

Analisis Gambaran pelayanan

SKPD

Perumusan Isu-isu

strategis berdasarkan

tusi

Perumusan Strategi dan

kebijakan

Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja,

kelompok sasaran dan pendanaan

indikatif berdasarkan

rencana program prioritas RPJMD

Pengolahan data dan informasi

Perumusan visi dan misi

SKPD

Perumusan Tujuan

Perumusan sasaran

Rancangan Renstra-SKPD

· Pendahuluan· Gambaran pelayanan SKPD· isu-isu strategis berdasarkan

tugas pokok dan fungsi· visi, misi, tujuan dan sasaran,

strategi dan kebijakan · rencana program, kegiatan,

indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif

· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.

Perumusan indikator kinerja

SKPD yang mengacu pada

tujuan dan sasaran RPJMD

SPM

Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/

Kota

Penelaahan RTRW

Rancangan Renstra-SKPD

Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD

kepada Bappeda

Penelaahan KLHS

Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/

Kota

Renstra-KLdan Renstra

SKPD Provinsi

Keterkaitan Renstra Kecamatan Pagentan dengan RPJMD, dan

dengan Renja perangkat daerah: Penyusunan Renstra mengacu pada tugas dan fungsi perangkat daerah sesuai dengan Peraturan Daerah

tentang Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara, Peraturan Bupati Banjarnegara tentang Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah, RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022

Penyusunan Renstra Kecamatan Pagentan dilakukan secara transparan dan partisipatif oleh para Pejabat Struktural, karyawan/i.

dan para Kepala Desa di lingkungan Kecamatan Pagentan, serta telah mendapat masukan dari para pemangku kepentingan “Stakeholders”.

Dengan demikian Renstra PD Kecamatan Pagentan ini berlaku

tahun 2017 hingga 2022 selaras dengan RPJMD Kabupaten Banjarnegara sebagai perwujudan visi, misi dan program Bupati dan

Wakil Bupati Banjarnegara terpilih. Renstra Kecamatan Pagentan ini juga nantinya akan dijabarkan dalam Renja PD sebagai dasar operasional pelaksanaan program dan kegiatan Kecamatan Pagentan

setiap tahun dan dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran PD (RKA PD) yang selanjutnya digunakan dalam proses pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (RAPBD) Kabupaten Banjarnegara tahun berikutnya. 1.2 Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Renstra Kecamatan Pagentan Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;

3

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor

47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4575); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman

Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan

Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman

Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2010 Nomor 123); 13. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 3);

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan

4

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2011 Nomor 310); 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 86

Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan

Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata cara Evaluasi RRPJPD dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD

Penyusunan rancangan awal Renstra Perangkat Daerah Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1213);

16. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 Tahun 2009

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 Nomor

3 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 114);

17. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 10);

18. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 Nomor 32);

19. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 13 Tahun 2016 tentang

Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 5 Tahun 2013 tentang Kecamatan Penyelenggara Pelayanan Administrasi Terpadu(Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara

Tahun (Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 13);

20. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan

Pemerintahan Dari Bupati Kepada Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah (Berita Daerah Kabupaten

Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 19); 21. Peraturan Bupati Nomor 84 Tahun 2016 tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja

Kecamatan (Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 84).

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Pagentan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai

berikut : 1. Maksud

a. Memberikan pedoman dalam penyusunan rencana kerja

tahunan. b. Memberikan gambaran bagi seluruh aparatur kecamatan

dalam melaksanakan tugas/kegiatan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.

c. Menjadi dasar dalam evaluasi kinerja Perangkat Daerah.

2. Tujuan a. Untuk meningkatkan kinerja Perangkat Daerah Kecamatan

Pagentan dalam pelaksanakan tugas pokok dan fungsinya dan

5

pelaksanaan sebagian kewenangan yang dilimpahkan Bupati kepada Camat.

b. Untuk memantapkan terselenggaranya kegiatan pada Kecamatan Pagentan guna mendukung tercapainya visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan yang tercantum dalam

RPJMD. 1.4 Sistematika Penulisan

Keseluruhan materi Renstra PD Kecamatan Pagentan Tahun 2017 – 2022 disusun dan termuat dalam 7 (tujuh) Bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN Menjelaskan tentang latar belakang, proses penyusunan,

hubungan Renstra dengan dokumen lainnya, landasan hukum, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN PD

Menjelaskan kondisi umum tentang dasar hukum pembentukan PD, struktur organisasi PD, uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala PD.

Penjelasan tentang sumber daya yang dimiliki PD (SDM berdasarkan gender dan Asset) serta penjabaran tingkat

capaian kinerja PD periode sebelumnya BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT

DAERAH

Menjelaskan hasil identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan pada Perangkat Daerah Kecamatan, melakukan penilaian (scoring) terhadap

permasalahan yang memiliki dampak yang besar terhadap publik dan pencapaian sasaran Renstra, diakhiri dengan

penentuan isu-isu strategis BAB IV TUJUAN DAN SASARAN Merupakan penjabaran visi dan misi pembangunan jangka

menengah dan dilengkapi dengan rencana sasaran yang hendak dicapai.

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Berisi tentang strategi dan arah kebijakan perangkat daerah lima Tahun mendatang Strategi menjelaskan cara untuk

mencapai tujuan dan sasaran dirancang secara rasional dan komprehensip, sedangkan kebijakan menerangkan arah yang akan diambil Perangkat Daerah dalam bentuk

konfigurasi program untuk mencapai tujuan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTA PENDANAAN Merupakan Penjelasan yang bersifat umum dari Program dan Kegiatan beserta indikasi pendanaan dalam periode lima

tahun Pada Bab ini dikemukakan indikator kinerja PD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai PD

dalam lima tahun mendatang untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD

BAB VI KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Bab ini berisi tentang indikator kinerja Kecamatan Pagentan yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2021

6

BAB VII PENUTUP Pada Bab ini merupakan harapan-harapan terhadap kondisi

dan rencana pencapaian kinerja periode 2017-2022

7

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

Sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 Pasal 209 ayat (2) huruf f, Kecamatan merupakan perangkat daerah Kabupaten/ Kota. Dalam pasal 224 ayat (1)

disebutkan bahwa Kecamatan dipimpin oleh seorang kepala kecamatan yang disebut Camat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati/wali kota melalui sekretaris

Daerah. Secara filosofis, kecamatan yang dipimpin oleh Camat perlu

diperkuat dari aspek sarana prasarana, sistem administrasi, keuangan dan kewenangan bidang pemerintahan dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan sebagai ciri

pemerintahan kewilayahan yang memegang posisi strategis dalam hubungan dengan pelaksanaan kegiatan pemerintahan kabupaten/kota yang dipimpin oleh bupati/walikota. Terlebih alasan

pembentukan Kecamatan adalah untuk meningkatkan : koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan

masyarakat Desa/ Kelurahan. Berdasarkan pasal 225 UU Nomor 23 Tahun 2014 maka Tugas

Camat meliputi :

a. Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum; b. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat; c. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan

ketertiban umum; d. Mengoordinasikan penerapan dan penegakan Perda dan Perkada;

e. Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum;

f. Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang

dilakukan oleh perangkat daerah di kecamatan; g. Membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan Desa dan/ atau

Kelurahan; h. Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

daerah kabupaten/ kota yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja

perangkat daerah kabupaten/ kota yang ada di kecamatan; i. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Selain melaksanakan tugas diatas, Camat mendapatkan pelimpahan sebagian kewenangan Bupati/ Walikota untuk

melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah kabupaten/ kota, berdasarkan pemetaan pelayanan publik sesuai dengan karakteristik dan/ atau kebutuhan

masyarakat pada kecamatan. Sesuai Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2016 tentang

Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan sebagian kewenangan pemerintahan dari Bupati kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah,

Camat mendapatkan pelimpahan sebanyak 26 bidang urusan pemerintahan, termasuk kewenangan perizinan dan non perizinan

8

melalui PATEN (Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan) yang berlaku efektif di Pagentan sejak 17 Mei 2014.

Bidang urusan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati kepada Camat meliputi : pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, penataan ruang, perencanaan pembangunan,

perhubungan, lingkungan hidup, pertanahan, kependudukan dan catatan sipil, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,

keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, koperasi dan UKM, kebudayaan dan pariwisata, kepemudaan dan olahraga, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, otonomi daerah pemerintahan umum

administrasi keuangan daerah perangkat daerah kepegawaian dan persandian, pemberdayaan masyarakat dan desa, kearsipan,

komunikasi dan informatika, pertanian dan ketahanan pangan, kehutanan, energi dan sumber daya mineral, perdagangan dan perindustrian.

Kecamatan Pagentan dibentuk berdasarkan Perda Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dengan tugas pokok membantu Bupati dalam mengoordinasikan

penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan, dan tugas yang dilimpahkan Bupati

untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

Sesuai Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 84 Tahun 2016

tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan, Kecamatan merupakan koordinator penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan

desa dan kelurahan . Kecamatan dipimpin oleh Camat yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati

melalu Sekretaris Daerah. Adapun Tugas dan Fungsinya adalah sebagai berikut : 1. Camat

Kecamatan mempunyai tugas membantu Bupati dalam mengkoordinasikan penyeelnggaraan pemerintahan, pelayanan

publik, dan pmberdayaan masyarakat desa dan kelurahan dan tugas yang dilimpahkan Bupati untuk melaksanakan sebagaian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Kecamatan menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan di bidang tata pemerintahan,

pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketentraman dan ketertiban umum dan pelayanan serta

kelurahan; b. Pelaksanaan koordinasi kebijikan dibidang tata pemerintahan,

pemberdayaan masyarakat, dan desa, kesejahteraan rakyat,

ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan; c. Pelaksanaan kebijakan dibidang tata pemerintahan,

pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;

d. Pembinaan dan fasilitasi bijakan dibidang tata pemerintahan,

pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;

9

e. Pemantauan evaluasi dan pelaporan dibidang tata pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan desa,

kesejahteraan rakyat, ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;

f. Pelaksanaan koordinasi pemelihraan sarana prasarana dan

fasilitas pelayanan umum; g. Pelaksanaan fungsi kesekretariatan kecamtan dan ;

h. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Sekretariat Kecamatan

Sekretariat mempunyai tugas melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan

fasilitasi, pemantauan, evaluasi, pelaporan kebijakan bidang ketatausahaan, hukum, keuangan, kerumahtanggaan, kerjasama, kearsipan, dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan,

kehumasan, kepegawaian, pelayanan administrasi di lingkungan Kecamatan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,

sekretariat mempunyai fungsi: a. Pengkoordinasian kegiatan di lingkungan kecamatan;

b. Pengkoordinasian dan penyusunan rencana dan program kerja di lingkungan kecamatan;

c. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang

meliputi ketatausahaan, kepegawaian, hukum, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip dan dokumentasi di lingkungan kecamatan;

d. Pengkoordinasian dan penyusunan penataan organisasi dan tata laksana di lingkungan kecamatan;

e. Pengkoordinasian dan penyusunan peraturan perundang-undangan serta pelaksanaan advokasi hukum di lingkungan Kecamatan;

f. Pengkoordinasian pelakanaan sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) dan pengelolaan informasi dan dokumentasi;

g. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah dan pelayanan pengadaan barang/jasa di lingkungan Kecamatan;

h. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

i. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sekretariat Kecamatan terdiri dari :

a. Subbag Perencanaan dan Keuangan Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan

fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan program kerjaserta

pengelolaan keuangan di lingkungan Kecamatan b. Subbag Umum dan Kepegawaian

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporankebijakan bidangketatausahaan, hukum, kerumahtanggaan, kerjasama,

10

kearsipan, dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan, kehumasan, dan kepegawaian, serta pelayanan administrasi di

lingkungan Kecamatan 3. Seksi Tata Pemerintahan

Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan

perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan

kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan, pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan, pembinaan dan pengawasan tertib

administrasi pemerintahan desa dan/atau kelurahan, pembinaan dan pengawasan terhadap kepala desa atau lurah, pembinaan dan

pengawasan terhadap perangkat desa dan/atau kelurahan, rekomendasi pemberhentian dan pengangkatan perangkat desa, sertapelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan

Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian urusan pemerintahan di bidang tata pemerintahan.

4. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan,

pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan desa di tingkat kecamatan, penyusunan dokumen

perencanaan pembangunan di desa atau kelurahan, evaluasi dan rekomendasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, sertapelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan

Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian urusan pemerintahan di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa.

5. Seksi Kesejahteraan Rakyat Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan

perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan,

pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pelayanan

kesejahteraan rakyat di tingkat kecamatan, pembinaan dan fasilitasi kegiatan kepemudaan, olahraga, seni, budaya, keagamaan, kesehatan dan pendidikan, pengkoordinasian

pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum, sertapelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian urusan

pemerintahan di bidang kesejahteraan rakyat. 6. Seksi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Pelayanan

Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan

kebijakan bidangpenyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum, penerapan dan penegakan peraturan daerah dan

peraturan Bupati, pelayanan perizinan dan non perizinan sesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan Bupati kepada Camat, percepatan pencapaianstandar pelayanan minimal di wilayahnya,

pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat serta pelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati Kepada Camat untuk menangani

11

sebagian urusan pemerintahan di bidang ketenteraman, ketertiban umum dan pelayanan.

Bagan struktur organisasi Kecamatan Pagentan berdasarkan Perda Nomor 2 Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

12

STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN PAGENTAN

2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah

2.2.1. Gambaran Umum

Kecamatan Pagentan merupakan satu dari duapuluh kecamatan di kabupaten Banjarnegara yang terletak 7 km

sebelah utara ibukota Kabupaten, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara : Kecamatan Pejawaran

Sebelah Selatan : Kecamatan Madukara, Kec. Watumalang Sebelah Timur : Kecamatan Watumalang Kab. Wonososbo

Sebelah Barat : Kecamatan Karangkobar/Wanayasa Luas wilayah kecamatan Pagentan adalah 4.619.000 Ha

atau +5% dari luas wilayah Kabupaten Banjarnegara. Ketinggian wilayah desa berada pada kisaran 339-802 mdpl. Jumlah Penduduk 37.405, Jumlah KK 10.849 dan Jumlah

KRT 11.229. Kecamatan Pagentan terdiri dari 16 Desa, 72 Dusun, 61 RW dan 244 RT. Adapun desa – desa dalam wilayah

kecamatan Pagentan adalah sebagai berikut :

1. Desa Nagasari; 10. Desa Karekan;

2. Desa Aribaya; 11. Desa Plumbungan; 3. Desa Larangan; 12. Desa Pagentan; 4. Desa Karangnangka; 13. Desa Kasmaran;

5. Desa Sokaraja; 14. Desa Majasari; 6. Desa Metawana; 15. Desa Tegaljeruk;

CAMAT

Kasi Tata Pemerintahan

Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa

Kasi Kesejahteraan Rakyat

Kasi Ketentraman Ketertiban Umum

dan Pelayanan

SEKRETARIS

Kasubbag Perencanaan dan

Keuangan

Kasubbag Umum dan Kepegawaian

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

13

7. Desa Kalitlaga; 16. Desa Babadan; 8. Desa Kayuares;

9. Desa Gumingsir;

2.2.2. Sumber Daya Pegawai

Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Pagentan memiliki Sumber Daya Pegawai. Jumlah

pegawai Kecamatan Pagentan saat ini masih dalam kondisi yang belum ideal. Berdasarkan Analisa tambahan menunjukan ketersediaan pegawai di bandingkan dengan beban kerja, maka

sesungguhnya dibutuhkan adanya 30 Pegawai dengan kualifikasi pendidikan umum serta pendidikan dan pelatihan

(diklat) kompetensi. Akan tetapi kondisi eksisting yang ada saat ini hanya berjumlah 21 Pegawai dengan komposisi berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan,

golongan/kepangkatan, eselon dan penempatan seperti tabel berikut ini. 1. SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 2.2.2.1 SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

NO JENIS KELAMIN PNS NON PNS %

1 Laki-laki 14 3

2 Perempuan 2 2

JUMLAH TOTAL 16 5

2. SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 2.2.2.2

SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

NO TINGKAT

PENDIDIKAN

PNS NON PNS %

L P L P

1 STRATA 2 1

2 STRATA 1 5 1 1

3 SARJANA MUDA / D3

1 1

4 SLTA 8 1 2 1

5 SLTP

6 SD

JUMLAH TOTAL 14 2 3 2

3. SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan Tabel 2.2.2.3

SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan

NO PANGKAT/GOLONGAN LAKI-LAKI

PEREMPUAN %

1 PEMBINA TK.I / IV b 1

2 PEMBINA /IV a 2

3 PENATA TK. I / III d 1

14

4 PENATA / III c 3

5 PENATA MUDA TK. I / III b 1

6 PENATA MUDA / III a 1

7 PENGATUR TK. I / II d 1

8 PENGATUR / II c 1

9 PENGATUR MUDA TK. I / II b

2 1

10 PENGATUR MUDA / II a 2

11 JURU TK. I / I d

12 JURU / I c

13 JURU MUDA TK. I / I b

14 JURU MUDA / I a

JUMLAH TOTAL 14 2

4. SDM Pegawai Berdasarkan Eselon Tabel 2.2.2.4

SDM Pegawai Berdasarkan Eselon

NO PANGKAT/GOLONGAN LAKI-LAKI PEREMPUAN %

1 ESELON III a 1

2 ESELON III b 1

3 ESELON IV a 4

4 ESELON IV b 2

JUMLAH TOTAL 8

5. SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan Harapan Dimasa Datang

Tabel 2.2.2.5 SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan

Harapan Dimasa Datang

NO JENIS KELAMIN Jumlah Pegawai Saat

Ini

Jumlah Pegawai Yang Diharapkan

1 Laki-laki 17 8

2 Perempuan 4 22

JUMLAH TOTAL 21 30

2.2.3. Sumber Daya Asset Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok

dan fungsinya, Kecamatan Pagentan memiliki sarana dan

prasarana berikut kondisi sarana dan prasarana tersebut serta telah dilakukan analisa ketercukupan dibandingkan dengan beban kerja, sebagai berikut :

15

Tabel 2.2.3.1 Sarana Prasarana Asset Kecamatan Pagentan

No Nama Asset Jumlah Kondisi

(Baik/Rusak)

Jumlah Yang

Diharapkan

1 Gedung Kantor 1 Rusak 1

2 Pendopo Kec. 1 Baik 1

3 Rumdin Camat 1 Baik 1

4 Meja kerja pejabat 2 2 baik 8

5 Meja kerja staf 17 17 baik, 18

6 Kursi kerja pejabat 8 4 Rusak 8

7 Kursi kerja staf 17 17 Baik 18

8 Kursi rapat 90 90 baik 100

9 Meja kursi tamu 2 1baik,1 rusak 5

10 Komputer/PC 4 2 baik, 2 rusak

6

11 Laptop/Notebook 4 2 baik, 2 rusak

8

12 Printer 2 2 rusak 6

13 Mesin pemotong rumput

1 1 baik 3

14 Filling cabinet 8 8 baik, 9

15 Lemari kaca 1 1 baik, 4

16 Podium 1 1 baik 1

17 AC 1 1 rusak 4

18 Tenda - - 1

19 Genset 1 1 rusak 1

20 Sound system 2 2 baik 2

21 Televisi 1 1baik 2

22 Antena SHF 2 2 rusak 2

23 Kendaraan roda empat 1 1 baik 1

24 Kendaraan roda dua 8 1 rusak 8

25 Lemari besi - -

26 Papan tulis 2 1 rusak 3

27 Kursi besi panjang 3 3 baik 4

28 Meja rapat 8 8 rusak 10

29 Meja reseption 1 1 baik 2

30 Bangku tunggu 2 2 baik 3

31 UPS 1 1 baik 2

32 Proyektor & Attachment

2 2 rusak 2

33 Facsimile 1 1 rusak 1

34 Lemari Pakaian - - 2

35 Tempat tidur 2 2 baik 3

36 Meja Makan 1 1 baik 1

37 Kulkas - - 1

38 Kompor Gas & Tabung - - 2

39 Alat Pemadam Kebakaran

- - 2

40 Camera - - 1

2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Pengukuran indikator kinerja berguna untuk melihat trend yang

terjadi selama 5 tahun yang lalu, dengan ditemukan kecenderungan

yang terjadi 5 tahun kebelakang, dapat ditentukan trend yang akan terjadi 5 tahun kedepan. Setelah mengetahui trend tersebut, baru

16

akan didapat rencana apa yang akan dilaksanakan untukmengantisipasi trend yang terjadi.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Kecamatan Pagentan tahun 2011-2015 berdasarkan sasaran/target Renstra PD periode sebelumnya tergambar dari tabel 2.3.1 berikut.

17

TABEL 2.3.1 PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN PD KECAMATAN PAGENTAN

KABUPATEN BANJARNEGARA

No Indikator Kinerja Sesuai Tugas Pokok dan Fungsi

SKPD

Target SPM

Target IKK

Target Indikator Lainnya

Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio (%) Capaian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

1 Persentase pembayaran

jasa listrik dan air untuk

kantor, rumdin dan mess

- - - 100 100 100 100 100 71 80 75,83 78,15 40,20 71 80 75,83 78,15 40,20

2 Persentase penyediaan

peralatan untuk kebersihan dan

kenyamanan kantor

- - - 1

Paket

1

Paket

1

Paket

1

Paket

1

Paket

1

Paket

1

Paket

1

Paket

1

Paket

1

Paket

100 100 100 100 100

3 Persentase jumlah

kebutuhan operasional

kantor yang dapat

dipenuhi

- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

4 Persentase peningkatan kemampuan perangkat

desa dalam melaksanakan

tertib administrasi

pemerintahan desa

- - - 70 80 80 85 85 70 80 80 80 85 100 100 100 100 100

5 Persentase jumlah

kebutuhan peralatan

kantor yang dapat dipenuhi

- - - - 100 100 100 100 - 100 100 100 100 - 100 100 100 100

6 Pemeliharaan berkala

rumah dinas sesuai RAB

- - - 1

Unit

1

unit

1

unit

1

unit

1

Unit

1

Unit

1

unit

1

unit

1

unit

1

unit

100 100 100 100 100

7 Pemeliharaan berkala

gedung kantor sesuai RAB

- - - 1

unit

1

unit

1

unit

1

unit

1

Unit

1

unit

1

unit

1

unit

1

unit

1

unit

100 100 100 100 100

8 Prosentase Perlengkapan

Gedung kantor yang

memerlukan pemeliharaan

- - - 100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100 100 100 100

100

9 Persentase permohonan

KTP & KK yang terlayani

- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

10 Persentase pelunasan

PBB

- - - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

18

Sumber : LKj IP Kecamatan Pagentan (diolah)

Dilihat dari Tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja Kecamatan Banjarmanagu Kabupaten Banjarnegara) pada Tahun 2016

relatif telah mencapai keberhasilan, berdasarkan Realisasi Tingkat Capaian Kinerja dari setiap Indikator secara umum menunjukkan Capaian Kinerja dengan kategori baik. Capaian Kinerja sebesar 100% tidak terlepas dari Pelaksanaan Program/ Kegiatan secara efektif dan efesien dengan berpedoman pada Target dan Progres yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Operasional (RKO) serta berpedoman pada

ketentuan yang berlaku. Keberhasilan Sasaran- sasaran Program/ Kegiatan secara umum disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :

Ketersediaan SDM Aparatur Pemerintah yang loyal, disiplin serta memiliki etos kerja yang baik dan bertanggungjawab;

Adanya kerjasama yang baik antara Kecamatan Pagentan dengan Unit- unit Kerja terkait sehingga penyelenggaraan kegiatan dapat dilaksanakan dengan hasil yang optimal;

Pelaksanaan Fasilitasi, Pembinaan, Koordinasi dan Pengawasan pelaksanaan kegiatan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat Desa/ Kelurahan didukung oleh semua elemen dinas/instansi lintas sektoral pemerintahan desa dan masyarakat.

Terjalinnya koordinasi dan komunikasi yang baik lintas sektoral di lingkungan Kantor Kecamatan Pagentan Kabupaten Banjarnegara; Namun dari keberhasilan capaian kinerja masih terdapat catatan untuk perbaikan antara lain Jumlah kunjungan perpustakaan yang masih

rendah, terbatasnya akses perpustakaan menetap, jangkauan perpustakaan bergerak yang masih rendah, belum tersentuhnya pengelolaan arsip statis, belum adanya petugas pengelola khusus yang mengelola kearsipan di masing-masing OPD.

19

TABEL 2.3.2 ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN PD KECAMATAN PAGENTAN

KABUPATEN BANJARNEGARA dalam ribuan rupiah

No

Program dan Kegiatan

Anggaran Pada Tahun Ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke- Rasio Antara Realisasi dan

Anggaran Tahun Ke-

Rata-rata

Pertumbuhan

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Angga

ran

Realisa

si

Pelayanan Administrasi Perkantoran

1 Penyediaan jasa peralatan dan

perlengkapan kantor

6.800.000

8.100.000

6.800.000

5.700.000

16.400.000

4.82629

1

6.477.668

5.165.291

4.454.410

6.592.316

71 80 75,83

78,15

40.20

34.75

3

2 Penyediaan jasa

administrasi

keuangan

- - 24.000.

000

26.20

0.000

- - - 23.850.

000

26.20

0.000

- - - 99.3

8

100 23.5 22

3 Penyediaan

peralatan dan perlengkapan kantor

750.0

00

750.00

0

750.0

00

750.00

0

1.250.

000

494.

500

750.00

0

750.00

0

750.00

0

1.250.

000

66 100 100 100 100 0,0 0,01

4 Penyediaan bahan

logistik kantor

51.30

0.000

52.400.

000

61.30

0.000

55.715.

000

63.67

1.500

49.0

27.9

04

51.874.

900

51.300.

000

55.715.

000

63.52

2.500

95.6 99 100 100 99.7

7

12 11.8

5 Penyediaan Jasa

Admi-nistrasi

Perkantoran

- - - - 9.650.

000

- - - - 9.370.

000

- - - - 97.1

0

0 0

6 Pemberdayaan

Kecamatan

25.00

0.000

25.000.

000

25.00

0.000

49.800.

000

69.09

5.000

24.7

30.000

24.565.

500

25.000.

000

49.656.

000

69.09

5.000

98.9

2

98,2

6

100 99,7

1

99.0

6

31.9

8

31

7 Penunjang

operasional desa

berdikari,desa

pemula,& desa

prakarsa

- - - - 10.00

0.000

- - - - 10.00

0.000

- - - - 100 0 0

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

20

Pengadaan

Perlengkapan Gedung Kantor

- - - 22.000.000

28.35

0.000

- - -

21.700.000

28.12

0.000

- - - 98.

64

99.1

9

10.1 9.9

1 Pengadaan Mebeler - 0 0 0 - - - - - - - - - - - - -

2 Pemeliharaan rutin/

berkala rumah

jabatan

7.900.

000

2.900.0

00

7.900.

000

15.828.

000

2.37

0.00

0

2.900.0

00

7.900.0

00

15.828.

000

30 100 100 100 11,9 8,4

3 Pemeliharaan rutin/

berkala gedung kantor

3.000.

000

3.000.0

00

3.000.

000

13.000.

000

3.00

0.000

3.000.0

00

3.000.0

00

13.000.

000

100 100 100 100 100 100

4 Pemeliharaan rutin/

berkala

perlengkapan

gedung kantor

10.00

0.000

10.000.

000

10.00

0.000

10.000.

000

18.13

0.000

9.99

5.94

5

10.000.

000

10.000.

000

9.668.0

00

18.13

0.000

99.9

6

100 100 96.6

8

100 10.0

6

9.94

Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1 Asistensi PATEN - - - 5.000.0

00

4.996.

000

- - - 5.000.0

00

4.996.

000

- - - 100 100 0 0

Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja & Keuangan

1 Penyusunan laporan capaian kinerja &

ikhtisar relisasi

kinerja SKPD

- - - - 4.500 - - - - 4.500 - - - - 100 0 0

Penataan Administrasi Kependudukan

1 Peningkatan pelayanan publik

dalam bidang

kependudukan

1.500.000

5.000.000

5.000.000

5.000.000

5.000.000

1.500.00

0

3.775.000

5.000.000

5.000.000

5.000.000

100 75,5 100 100 100 10,6 9,45

2 Penyelenggaraan E

KTP

- 198.81

5.000

- - - - 165.27

1.700

- - - - 92.9

3

- - - 0 0

21

Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa

1 Fasilitasi penunjang

pilkades

- - - - - - - - - - - - - - - 0 0

Peningkatan & pengembangan pengelolaan keuangan daerah

1 Intensifikasi Pajak Daerah

- - - 10.000.000

10.042.500

- - - 10.000.000

10.013.500

- - - 100 99.71

0 0

Peningkatan Sarana

& Prasarana Wilayah

1 Peningkatan sarana

dan prasarana

wilayah kecamatan

- - - - - - - - - - - - - - - 0 0

Sumber : LKj IP Kecamatan Pagentan (diolah)

Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa realisasi anggaran pada masing- masing tahun dalam periode RPJMD 2011-2016 mencapai 90% lebih atau rata- rata serapan anggaran mencapai 93,91%. Hal ini mengindikasikan pendanaan di perangkat daerah Kecamatan Pagentan dapat

dimanfaatkan dengan baik. Secara keseluruhan dalam kurun waktu 2012 – 2016 tidak terdapat program/ kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan ataupun diluncurkan pada tahun berikutnya. Pendanaan di perangkat daerah Kecamatan Pagentan Kabupaten Banjarnegara dapat diserap secara baik.

22

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi OPD Kecamatan

Pagentan agar berjalan dengan lancar dan optimal, dipengaruhi oleh faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan sebagai berikut : a. Kekuatan (Strength)

1) Ditetapkanya Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 02 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Daerah. 2) Adanya Peraturan Bupati Nomor 84 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata

Kerja Kecamatan. 3) Adanya Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang

Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan

OPD Kecamatan Pagentan. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian

Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah;

4) Hubungan kerja dan koordinasi yang baik antara pimpinan, para pejabat dan staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman

b. Kelemahan (Weakness) 1) Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki

kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat.

2) Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja

pegawai 3) Masih kurangnya dukungan data/ informasi/ peraturan yang

valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat.

4) Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana

untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di wilayah kecamatan.

c. Peluang (Opportunities)

1) Penerapan otonomi daerah yang memberikan kesempatan berprakarsa seluas-luasnya bagi daerah dalam perencanaan dan

pelaksanaan pembangunan. 2) Melimpahnya potensi sumberdaya alam yang dapat dikelola untuk

peningkatan kesejahteraan masyarakat.

3) Adanya dukungan koordinasi lintas sektor di wilayah kecamatan yang mendukung tercapainya sinkronisasi dan integrasi kegiatan

lingkup kecamatan antara lain kegiatan Konferensi dinas/rapat koordinasi Muspika, UPT/Instansi dan Kepala Desa secara rutin di tingkat Kecamatan.

d. Tantangan (Threat) 1) Kondisi geografis wilayah kecamatan yang berbukit-bukit dan

tanah yang labil/ mudah bergerak mengakibatkan kerusakan infrastruktur transportasi dan bencana alam tanah longsor kerap kali terjadi sehingga menghambat mobilitas ekonomi dan sosial

masyarakat. 2) Tuntutan masyarakat semakin beragam untuk mendapatkan

pelayanan publik yang berkualitas.

23

3) Masih adanya aparat pemerintahan dan kelompok masyarakat yang belum memahami arti penting dari proses perencanaan

pembangunan partisipasif.

24

BAB III PERMASALAHAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

3. 1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD

Suatu kondisi yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang

apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian atau menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada

masyarakat. Memperhatikan isu-isu dan permasalahan pembangunan yang

dihadapi diharapkan dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan

pemerintahan menuju good governance and clean government sehingga berdampak pada kualitas pembangunan daerah.

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Kecamatan

Pagentan menghadapi beberapa permasalahan karena dampaknya yang signifikan bagi PD dimasa datang yang dirinci sesuai bidang tugas/ Seksi

yang ada sebagai berikut: a. Sekretariat

1) Terbatasnya personil yang menguasai dan memahami perencanaan

2) Kurangnya koordinasi antar seksi dalam penyusunan kegiatan dan penganggaran

3) Pemahaman terhadap Tupoksi masih kurang

4) Kurangnya etos kerja dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi 5) Masih Lemahnya jaringan internet

6) Terbatasnya sarana dan prasarana aparatur yang ada di Kecamatan

b. Seksi Tata Pemerintahan

1) Masih rendahnya pemahaman tupoksi perangkat desa 2) Masih kurangnya pengetahuan masyarakat kaitannya dengan

penyelenggaraan PATEN di kecamatan 3) Rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengurus dokumen

kependudukan

4) Rendahnya kemampuan aparatur desa 5) Kurangnya tertib administrasi desa 6) Masih terdapatnya kekosongan perangkat pemerintahan desa

7) Masih kurangnya kesadaran masyarakat dan aparatur pemerintah desa dalam melaksanakan kewajiban PBB

c. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 1) Rendahnya partisipasi masyarakat, keterwakilan perempuan dan

apatisme dalam mengikuti Musrenbang

2) Isu yang diangkat dalam Musrenbang masih terbatas pada pembangunan fisik, belum mengarah pada permasalahan ekonomi,

sosial, dan budaya 3) Rendahnya kapasitas aparatur perangkat desa dalam menyusun

laporan pelaksanaan pembangunan desa

4) Persepsi yang salah mengenai fungsi kecamatan pasca berlakunya UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

d. Seksi Kesejahteraan Rakyat

1) Kurangnya koordinasi dan respon PD dalam pelaksanaan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum

2) Masih belum sesuainya data penduduk miskin (by name, by address) dengan keadaan sebenarnya sehingga sering terjadi tidak tepat sasaran

3) Tanggung jawab percepatan pencapaian SPM yang utama berada pada PD terkait, Kecamatan sebagai pendukung belum diberikan

kewenangan untuk melaksanakan percepatan pencapaian SPM

25

4) Masih rendahnya keterlibatan Kecamatan dalam penetapan kelompok sasaran penyelenggaraan SPM

e. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum 1) Belum optimalnya koordinasi dalam penyelenggaraan ketentraman

dan ketertiban umum di wilayah kecamatan

2) Rendahnya kesadaran hukum dalam menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku

3) Meningkatnya angka perceraian 4) Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan

Siskamling dan rendahnya kesadaran aparatur pemerintah desa

dalam menumbuh kembangkan Linmas 3. 2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Terpilih

Berdasarkan dokumen RPJMD Kabupaten Banjarnegara 2017-2022, Visi dan Misi Bupati Wakil Bupati Banjarnegara Tahun 2017-2022 adalah

sebagai berikut :

Visi yang akan dicapai adalah “BANJARNEGARA BERMARTABAT DAN SEJAHTERA” a. Dimensi pokok dari bermartabat lebih mengarah pada dimensi

immateriil dalam pembangunan. Diharapkan pada masa yang akan datang masyarakat Kabupaten Banjarnegara dapat memiliki harga diri yang lebih saat bersanding dengan masyarakat daerah lain baik di

level regional maupun nasional. Pencapaian pokok visi bermartabat ditandai dengan meningkatnya kualitas pelayanan pemerintahan yang

dapat menciptakan kondusifitas wilayah sebagai prasyarat berjalannya proses pembangunan.

b. Dimensi pokok dari sejahtera lebih mengarah pada dimensi materiil

dalam pembangunan. Diharapkan pada masa yang akan datang setiap individu masyarakat Kabupaten Banjarnegara dapat berperan serta

aktif dalam pembangunan berkelanjutan sehingga segala kebutuhan dapat terpenuhi utamanya kebutuhan dasar. Pencapaian pokok visi sejahtera ditandai dengan meningkatnya cakupan pemenuhan

kebutuhan dasar melalui peningkatan perekonomian masyarakat berbasis sektor unggulan dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup.

Misi yang akan dilaksanakan merupakan turunan dari pokok-pokok

visi yang telah didentifikasi sebelumnya adalah: 1. Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai

dan demokratis;

2. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;

3. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui

peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan dasar; 4. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien,

produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional; 5. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui

peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan dasar.

Adapun keterkaitan Visi Misi Kabupaten Banjarnegara tergambar pada tabel berikut yang memberikan gambaran lengkap perumusan pokok

visi dan misi.

26

Perumusan Visi dan Misi Kabupaten Banjarnegara

NO POKOK VISI MISI

1

Kabupaten Banjarnegara menjadi Kabupaten yang bermartabat

Pemenuhan hak dasar

Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai dan demokratis

Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan cakupan pemenuhan hak dasar

2

Kabupaten Banjarnegara menjadi Kabupaten yang sejahtera

Peningkatan kualitas pelayanan pemerintahan

Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik

Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produktif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional

Peningkatan perekonomian masyarakat berbasis sektor unggulan dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup

Mewujudkan pembangunan daerah yang berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan

Dengan pokok visi ini, diharapkan melalui peningkatan

pembangunan secara berkelanjutan maka dapat terwujud hasil-hasil pembangunan yang berkualitas dan merata. Untuk mencapai hal

tersebut, maka peningkatan pelayanan pemerintah pada masyarakat yang tercermin melalui reformasi birokrasi harus terus dilakukan. Hal tersebut memiliki arti penting, karena pemerintahan yang berwibawa bukan hanya

menghasilkan produk pemerintahan yang baik, namun juga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Pencapaian pokok visi ini ditandai dengan terwujudnya pembangunan daerah yang

berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan serta meningkatnya tata kelola pemerintahan. Pada prosesnya

pencapaian pokok visi tersebut harus memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, berpedoman pada RT RW, dan mengendalikan alih fungsi lahan.

Melalui kedua pokok visi ini Pemerintah Kabupaten Banjarnegara menyatakan dengan jelas kondisi yang ingin dicapai dari berjalannya roda pemerintahan. Kondisi dimana setiap individu dapat berperan serta aktif

dalam pembangunan berkelanjutan, sehingga segala kebutuhan, khususnya kebutuhan dasar dapat terpenuhi. Pencapaian pokok visi ini

ditandai dengan meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan dasar melalui peningkatan perekonomian masyarakat berbasis sektor unggulan dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup.

Bertitik tolak dari kewenangan tugas dan fungsi Pemerintah Kecamatan Pagentan Kabupaten Banjarnegara sebagaimana diuraikan

pada bab terdahulu, dalam mencapai Visi Kabupaten Banjarengara, maka Kecamatan Pagentan mempunyai peran dan fungsi menggerakan unsur

27

organisasi untuk bertindak lebih terarah dalam menjembatani keadaan masa kini dan masa datang yang diinginkan. Terutama dikaitkan dengan

pelaksanaan pelimpahan kewenangan yang secara mutlak harus didukung oleh sumberdaya manusia aparatur yang mampu mengelola tugas-tugas pelayanan secara optimal, efektif dan efisien, serta mampu

merumuskan kebijakan-kebijakan yang implementatif yang ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat, yang pada muaranya mewujudkan Visi

Kabupaten Banjarnegara. Adapun Misi yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam pencapaian

visi misi Kepala Dearah sesuai Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan

Pagentan sebagai salah satu Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara dari lima misi tersebut adalah Misi Kedua dan Keempat yaitu 1. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan

konsep tata kelola yang baik; Memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat,

memperkuat komitmen untuk menciptakan good and clean goverment. Fokus peningkatan pelayanan publik dan peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintah daerah, Melalui fokus pertama,

diharapkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat lebih dekat dan transparan. Sedangakan melalui fokus kedua, diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan meningkat.

2. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional;

Tata kelola keuangan merupakan salah satu aspek dalam good and clean goverment, diharapkan melalui misi ini pengelolaan keuangan dapat dilaksanakan lebih efektif dan efesien, dan lebih

mandiri dalam segi pembiayaan pembangunan.

No Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD

Permasalahan Pelayanan OPD

Faktor

Penghambat Pendorong

1. MISI KEDUA : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;

a. Masih lemahnya pemahaman aparatur terha-dap tupoksi dan koordinasi an-tar seksi, lintas sektoral dalam penyelenggara-an pemerintah-an kecamatan

b. Masih Terbatas-nya kualitas dan kuantitas pega-wai di keca-matan

c. Rendahnya pemahaman dan kesadaran

a. Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja pegawai

b. Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki kapasitas dan kompetensi yang memadai

dalam rangka mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat

c. Masih kurangnya dukungan data/

a. Adanya payung hukum dan regulasi yang mengatur untuk menyelenggarakan tugas dan fungi dan tata kerja kecamatan

b. Hubungan kerja yang baik antara pimpinan, para pejabat dan staf sehingga

tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman

c. Adanya Payung hukum dan regulasi tentang pelimpahan kewenganan

TUJUAN : a. Meningkatkan

kualitas pelayanan publik

b. Meningkatkan kualitas penye-lenggaraan pemerintahan daerah

SASARAN : i. Meningkatkan

kualitas j. Meningkatnya

efektivitas dan

28

transparansi layanan publik

k. Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas apatur

l. Meningkatnya kualitas pengelolaan pemerintahan desa

masyarakat terhadap penyelenggara-an PATEN , Dokumen Kependudukan dan Pencatatan Sipil

d. Masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana baik secara kualitas maupun kuantitas

e. Masih rendahnya nilai SAKIP

f. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan musrenbang

g. Kegiatan pembangunan di desa masih mengutamakan fisik, belum memprioritas-kan pada per-masalahan ekonomi, sosial, dan budaya

h. Belum tertibnya administrasi pemerintahan desa

informasi/ peraturan yang valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat pelayanan administrasi kependudukan lamban

d. Masih terbatasnya

dukungan anggaran dan sarana prasarana untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di wilayah kecamatan.

e. Masih rendahnya keselarasan dokumen perencanaan, keuangan dan pelaporan yang ada serta konsistensi data yang disajikan masih kurang.

f. Apatisme masyarakat dalam mengikuti musrenbang

g. Masih

rendahnya pemahaman masyarakat maupun aparatur desa tentang hakekat pembangunan nasional

h. Masih

pemerintah dari Bupati kepada Camat yang dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan PD Kecamatan Pagentan

d. Optimalisasi sarana dan prasarana yang ada

e. Adanya E SAKIP

f. Komitmen stakeholder untuk

melaksanakan musrenbang

g. Adanya pendampingan pelaksanaan pembangunan di desa

h. Adanya regulasi yang mengatur tentang administrasi desa dan tata naskah dinas

29

rendahnya kapasitas aparatur desa dalam melaksanakan tertib administrasi pemerintahan desa

2. MISI KEEMPAT : Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga

profesional; TUJUAN : Mewujudkan reformasi tata kelola keuangan SASARAN : Meningkatnya kemandirian daerah

a. Belum optimalnya pelaksanaan intensifikasi PBB kepada warga masyarakat oleh aparatur desa

a. Masih kurangnya keseriusan masyarakat dan petugas pemungut dalam pelunasan PBB lebih

awal

a. Adanya reward bagi desa atau kecamatan lunas paling cepat

Dari diagram diatas dapat diuraikan bahwa dalam rangka mendukung visi misi terdapat faktor penghambat dan pendorong

sebagai berikut : 1. Faktor penghambat

a. Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja

pegawai; Masih adanya pegawai yang kurang disiplin dalam menepati jam kerja, melaksanakan kepentingan pribadi pada saat jam

kerja, penggunaan pakaian dinas belum sepenuhnya rapi dan lengkap atributnya, alur tahapan SOP sering terlewati dan

terdapat kecenderungan menunggu perintah atasan dalam bekerja tidak menggali ide dan kretifitas untuk menunjang tupoksi yang diembanya sehingga ketersediaan data dan

informasi menjadi kurang lengkap. b. Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki

kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat; Jumlah PNS di Kecamatan Pagentan tercatat adalah 24 orang,

namun yang melaksanakan tugas di Kecamatan adalah 14 orang , sedangkan 10 orang lainya adalah sekdes. Pendidikan PNS rata-rata SMA, belum semua pejabat eselon berpendidikan

S1 dan mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan. Tidak semua subag dan seksi memiliki staf PNS, sehingga ada

tambahan THL 3 orang, untuk jaga malam 1 orang dan 2 orang operator komputer. Idealnya kebutuhan pegawai di kecamatan adalah 24 orang yang bertugas khusus di

Kecamatan, tidak termasuk sekdes PNS, dengan pendidikan S1 untuk semua pejabat eselon dan telah mengikuti diklatpim.

30

Kekurangan personil berakibat pada duplikasi pekerjaan yang tidak sesui kemampuan sehingga hasilnya kurang optimal.

c. Masih kurangnya dukungan data informasi dari masyarakat, peraturan yang valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat;

Kurangnya kelengkapan data dan informasi dari masyarakat saat mengurus kebutuhan administrasi menjadikan pelayanan

terhambat, termasuk aturan tambahan persyaratan dokumen yang harus dilampirkan saat pengurusan. Belum konsistennya kecepatan pelayanan adminstrasi kependudukan karena alasan

teknis dan regulasi. Seharusnya kemajuan teknologi dibarengi dengan kecepatan pelayanan termasuk KTP dan KK bisa satu hari jadi, namun sampai sekarang masih memakan waktu yang

lama. Komitmen one day service masih sulit diterapkan. d. Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana

untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di wilayah kecamatan. Jumlah sepeda motor inventaris untuk operasional ke desa

dari jumlah 5, 3 sudah tidak layak padahal secara geografis sebagian besar wilayah desa di kecamatan Pagentan adalah perbukitan sehingga kurang memadai. Rumah dinas untuk

domisili camat sudah rusak berat, dan peralatan kantor dan rumah tangga + 30% sudah harus di perbaharui karena

rusak, namun belum teralokasikan anggarannya. e. Masih rendahnya keselarasan dokumen perencanaan,

keuangan dan pelaporan yang ada serta konsistensi data

yang disajikan masih kurang valid. Dokumen perencanaan yang ada sebelumnya baik Renstra,

RKT, Renja, RKA RKPD dan lainnya kurang singkron dan konsisten, dikarenakan terbatasnya ketersediaan data dan informasi dari desa maupun dinas instansi lintas sektoral di

kecamatan, sehingga saat pembuatan pelaporan menjadi kurang valid.

f. Apatisme masyarakat dalam mengikuti musrenbang.

Anggapan sebagian masyarakat bahwa kegiatan musrenbang hanya formalitas saja, baik di tingkat dusun dan desa untuk

mencukupi tahapan proses perencanaan pembangunan. Usulan dari kelompok perempuan, pemuda masih kurang diapresiasi. Pelaksanaan di Tingkat Kecamatan kehilangan

gregetnya karena kecamatan kurang memiliki kekuatan untuk merealisasikan usulan-usulan dari desa.

g. Masih rendahnya pemahaman masyarakat maupun aparatur desa tentang hakekat pembangunan nasional Kengganan dari masyarakat maupun aparatur desa dalam

memahami regulasi yang ada untuk membangun desa, sehingga pada saat musyawarah di desa untuk merencanakan pembangunan yang muncul utama sebagai

prioritas hampir sebagaian besar adalah pembangunan fisik jalan, jembatan, talud gedung dan lainya. Pembangunan

manusia peningkatan kapasitas manusia secara keseluruhan meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya secara berkesinambungan masih dinomorduakan, karena hasilnya

tidak langsung terlihat, sehingga tingkat keberdayaan masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan masih

rendah dan jaminan kesejahteraan kurang memadai.

31

h. Masih rendahnya kapasitas aparatur desa dalam melaksanakan tertib administrasi pemerintahan desa.

Belum semua desa di Kecamatan melaksanakan tertib administrasi desa secara keseluruhan, surat menyurat belum menggunakan tata naskah dinas, pencatatan data dan

informasi sesuai tupoksi perangkat desa belum sepenuhnya dijalankan, pencarian kembali dokumen dan pelaporan

menjadi terhambat, tidak semua perangkat desa bisa menggunakan komputer.

i. Masih kurangnya keseriusan masyarakat dan petugas

pemungut dalam pelunasan PBB lebih awal Secara umum kesadaran masyarakat di kecamatan Pagentan sudah bagus, terbukti setiap tahun lunas 100%. Namun

demikian masih ada beberapa masyarakat yang harus terus dimotivasi agar tidak menunda-nunda pembayaran karena

menunggu jatuh tempo. Selain itu masih ada desa yang kurang tertib dalam mengadministrasikan pendistribusian SPPT kepada masyarakat, sehingga menyulitkan dalam

pengecekan pembayaran. Juga masih ada desa yang petugasnya tidak segera menyetorkan hasil pungutan tersebut ke bank yang ditunjuk sehingga komitmen lunas

pada bulan awal Maret atau April sering mundur ke bulan-bulan berikutnya padahal dari masyarakat sudah masuk.

2. Faktor Pendorong a. Adanya payung hukum dan regulasi yang mengatur untuk

menyelenggarakan tugas dan fungi dan tata kerja kecamatan.

Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 84 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata

Kerja Kecamatan. b. Hubungan kerja yang baik antara pimpinan, para pejabat dan

staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan

nyaman. Dalam melaksanakan tugas dan kewajibanya mengedepankan semangat kekeluargaan saling membantu, bekerja sama jika

ada seksi lain yang membutuhkan dan saling mengingatkan. c. Adanya Payung hukum dan regulasi tentang pelimpahan

kewenganan pemerintah dari Bupati kepada Camat yang dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan PD Kecamatan Pagentan.

Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada

Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan OPD Kecamatan Pagentan.

d. Optimalisasi sarana dan prasarana yang ada. Terhadap sarana dan prasarana yang ada dimanfaatkan secara maksimal dan dipelihara dengan sebaik-baiknya.

e. Adanya E-SAKIP. Mulai diberlakukannya E-SAKIP dokumen perencanaan

tersimpan secara elektronik sehingga konsistensi data bisa terjaga.

f. Komitmen stakeholder untuk melaksanakan musrenbang.

Kegiatan musrenbang dalam setiap tahapan di tingkat dusun, desa dan kecamatan tetap dilaksanakan dengan

32

memperhatikan tata cara aturan yang berlaku dan pelaksanaanya terjadwalkan tiap tahun.

g. Adanya pendampingan pelaksanaan pembangunan di desa.. Meningkatkan kapasitas aparatur desa dan peran serta masyarakat dalam pembangunan melalui pendampingan dari

kecamatan sesuai tugas pokok fungsinya baik dari aparat kecamatan maupun pendamping kecamatan dan pendamping

lokal desa dalam pelaksanaan pembangunan manusia seutuhnya.

h. Adanya regulasi yang mengatur tentang administrasi desa dan

tata naskah dinas. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 47 Tahun 2016 tentang administrasi desa dan Peraturan Bupati No : 85 tahun 2016

tentang tata naskah dinas sebagai pedoman pelaksanaan

administrasi desa .

i. Adanya reward bagi desa atau kecamatan yang lunas paling cepat

Pemberian reward bagi desa atau kecamatan yang lunas paling cepat dari Pemerintah Kabupaten menjadi motivasi tersendiri bagi desa maupun kecamatan agar masyarakat segera

melunasi PBB lebih awal. Intensifikasi PBB dilaksanakan tidak menunggu SPPT terbit, baik oleh aparatur desa maupun kecamatan setiap ada kesempatan memberikan motivasi

kepada aparatur desa maupun masyarakat akan pentingnya PBB bagi kemandirian keuangan daerah. Di beberapa desa

dibuat sistem tabungan PBB bekerja sama dengan dasa wisma, menggunakan baku PBB Tahun sebelumnya sehingga saat SPPT terbit masyarakat tinggal menambahi kekurangannya

saja. Pada hari pertama pembukaan loket PBB di Bank beberapa desa dari kecamatan Pagentan sudah mengantri

untuk melunasi dan kemudian mendapatkan penghargaan karena lunas paling awal dan atau lunas pertama pada hari tersebut. Selain itu ada desa yang mengadakan pembayaran

serentak disertai dengan hiburan dan doorprise, sehingga dalam satu hari seluruh desa bisa lunas sekaligus, atau menggunakan cara pekan PBB, dengan pos di tiap dusun.

Sebelum jatuh tempo semua desa di Kecamatan Pagentan sudah lunas PBB 100%.

3.3. Penentuan Isu-Isu Strategis Selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan, Kecamatan Pagentan

dituntut lebih responsif dan inovatif dalam menghadapi perubahan-

perubahan. Arah pelaksanaan pembangunan menjadi lebih tepat sasaran dengan memperhatikan isu-isu strategis yang terjadi di masyarakat.

Untuk itu perlu diantisipasi dengan perencanaan yang matang sehingga arah pembangunan sesuai dengan tujuan pembangunan daerah.

Berdasarkan hasil analisis terhadap identifikasi permasalahan

kemudian dilakukan penentuan isu-isu stretegis dengan penilaian (scoring) dari kriteria-kriteria permasalahan yang memliki pengaruh signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra dan pelayanan pubik,

dapat dirumuskan isu-isu strategis sebagai berikut : a. Masih lemahnya pemahaman aparatur terhadap tupoksi dan

koordinasi antar seksi dalam penyelenggaraan pemerintahan kecamatan.

b. Masih Terbatasnya kualitas dan kuantitas pegawai di kecamatan.

33

c. Masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana baik secara kualitas maupun kuantitas.

d. Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap penyelenggaraan PATEN, Dokumen Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

e. Rendahnya kemampuan SDM perangkat desa dalam penyelenggaraan tertib administrasi desa.

f. Masih kurangnya kesadaran aparatur pemerintah desa dalam memenuhi kewajiban terkait pelunasan PBB.

g. Adanya apatisme, rendahnya partisipasi, belum terpenuhinya

keterwakilan perempuan, dan terbatasnya pemahaman tentang isu sosial ekonomi dalam Musrenbang.

h. Rendahnya kemampuan perangkat desa dalam penatausahaan

keuangan desa terkait dengan implementasi Dana Desa dan Alokasi Dana Desa.

i. Masih rendahnya kesadaran aparatur pemerintahan desa dalam melakukan implementasi (tidak sesuai dengan juknis) program-program peningkatan kesejahteraan masyarakat (penanggulangan

kemiskinan, kesehatan, pendidikan, sosial budaya, dan keagamaan). j. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan Siskamling

dan rendahnya kesadaran aparatur pemerintah desa dalam

menumbuh kembangkan Linmas.

34

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah PD

Tujuan dan sasaran merupakan merupakan dampak (impact)

keberhasilan pembangunan daerah yang diperoleh dari pencapaian berbagai program prioritas terkait. Tujuan dan sasaran bertindak sebagai

jembatan bagi visi dan misi menuju prioritas program. Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu

dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan

permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Rumusan pernyataan tujuan biasanya disusun dengan membalikkan pernyataan isu, permasalahan, dan peluang menjadi suatu kalimat positif

yang ringkas. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang

diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Perumusan sasaran perlu memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas

dan fungsi perangkat daerah. Tujuan dan sasaran jangka menengah Kecamatan Pagentan

Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :

Visi : Terwujudnya Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera

Misi Kedua : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;

Tujuan Sasaran

1. Meningkatkan kualitas pelayanan public

1.1. Meningkatnya nilai survey kepuasan masyarakat

2. Meningkatkan mutu pelayanan melalui PATEN

1.2. Meningkatnya mutu pelayanan melalui PATEN

3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah

1.3. Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas apatur.

4. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan desa

1.4. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan desa.

5. Meningkatkan tertib administrasi desa 1.5. Meningkatnya tertib administrasi desa

Misi Keempat: Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional;

Tujuan Sasaran

1. Meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan petugas pemungut pajak sesuai dengan kewajibannya

1.1. Meningkatnya jumlah PAD

Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Kecamatan

Pagentan Kab. Banjarnegara beserta indikator kinerjanya disajikan dalam

Tabel 4.1 sebagaimana berikut ini.

35

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah

Tahun 2017-2022

No. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran

Satuan

Kondisi Awal

Target Kinerja Sasaran Target

Akhir Renstra 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik

Meningkatnya nilai survey kepu-asan masyarakat

Nilai survey kepuasan masyara-kat

Angka 81,5 85,1 85,1 85,2 85,2 85,2 85,3 85,3

2. Meningkatkan mutu pelayanan melalui PATEN

Mening-katnya mutu pelayanan melalui PATEN

Persenta-se usaha yang berijin

% 20 20 40 60 80 85 100 100

Persenta-se non perijinan yang terlayani

% 100 100 100 100 100 100 100 100

3. Meningkatkan kualitas penyelenggara-an pe-merintahan daerah

Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas aparatur

Indek penilaian SAKIP

Nilai C C C CC CC CC CC B

36

4. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan desa

Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan desa

Persentase desa yang memiliki BUMDES

% 35 40 50 75 80 85 90 100

5. Meningkatkan tertib administrasi desa

Meningkatnya tertib administrasi desa

Persentase desa tertib administrasi pemerintahan desa

% 50 50 60 70 75 80 80 90

6. Meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan petugas pemungut pajak sesuai dengan kewajibannya

Meningkatnya jumlah PAD

Persentase pelunasan PBB

% 100 100 100 100 100 100 100 100

37

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

5.1. Strategi dan Arah Kebijakan Perangkat Daerah

Strategi adalah langkah – langkah berisikan program – program

indikatif untuk mewujudkan tujuan, Rumusan Strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai, yang

selanjutnya diperjelas dengan serangkaian kebijakan. Kebijakan diambil sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi program kegiatan untuk mencapai tujuan. Kecamatan Pagentan dalam rangka mewujudkan

tujuan tersebut menetapkan strategi dan kebijakan sebagai berikut : 5.1.1. Strategi

1. Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran yang didukung

dengan peningkatan kualitas pelayanan oleh aparatur kecamatan 2. Peningkatan kinerja aparatur kecamatan dalam menjalankan

tugas 3. Peningkatan kapasitas SDM aparatur PATEN 4. Peningkatan penataan administrasi kependudukan Program E-

KTP 5. Peningkatan ketepatan pelaporan capaian kinerja dan ikhtisar

realisasi kinerja SKPD

6. Peningkatan partisipasi masyarakat dan desa dalam pembangunan

7. Peningkatan tertib administrasi pemerintahan desa 8. Peningkatan kapasitas Tim Intensifikasi PBB Kecamatan dan

Desa

5.1.2. Kebijakan 1. Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran secara prima

dengan prosedur yang jelas 2. Meningkatkan sarana dan prasarana kantor 3. Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur PATEN

4. Mengoptimalkan pelayanan pembuatan E-KTP dan KK 5. Meningkatkan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja

dan keuangan

6. Meningkatkan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan pemberdayaan masyarakat desa

7. Meningkatkan koordinasi, pembinaan, fasilitasi dan pengawasan administrasi pemerintahan desa

8. Meningkatkan pelaksanaan intensifikasi PBB kepada

masyarakat secara optimal

38

Tabel 5.1.1 Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pelayanan Kecamatan Pagentan

VISI : BANJARNEGARA BERMARTABAT DAN SEJAHTERA

Misi Kedua : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

1 2 3 4

Meningkatkan kualitas pelayanan publik

Meningkatnya nilai survey kepuasan masyarakat

Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran yang didukung dengan peningkatan kualitas pelayanan oleh aparatur kecamatan

Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran secara prima dengan prosedur yang jelas

Peningkatan

kinerja aparatur kecamatan dalam menjalankan tugas

Meningkatkan

sarana dan prasarana kantor

Meningkatkan mutu pelayanan melalui PATEN

Meningkatnya mutu pelayanan melalui PATEN

Peningkatan kapasitas SDM aparatur PATEN

Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur PATEN

Peningkatan penataan administrasi kependudukan Program E-KTP

Mengoptimalkan pelayanan pembuatan E-KTP dan KK

Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah

Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas aparatur

Peningkatan ketepatan pelaporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Meningkatkan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan desa

Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan desa

Peningkatan partisipasi masyarakat dan desa dalam pembangunan

Meningkatkan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan pemberdayaan masyarakat desa

Meningtkan tertib admnistrasi pemerintahan desa

Meningkatnya tertib administrasi pemerinthaan desa

Peningkatan tertib administrasi pemerintahan desa

Meningkatkan koordinasi, pembinaan, fasilitasi dan pengawasan administrasi pemerintahan desa

39

Misi Keempat : Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga professional

Meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan petugas pemungut pajak sesuai dengan kewajibannya

Meningkatnya jumlah PAD

Peningkatan kapasitas Tim Intensifikasi PBB Kecamatan dan Desa

Meningkatkan pelaksanaan intensifikasi PBB kepada masyarakat secara optimal

40

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN INDIKATIF

Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu

untuk mendapatkan hasil guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu.

Dengan demikian program perlu dijabarkan ke dalam kegiatan yang terukur kinerjanya, jelas kelompok sasarannya dan juga perencanaan anggarannya.

Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan PD Kecamatan Pagentan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang adalah sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan 6 (enam) kegiatan yakni : a. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor

b. Penyediaan jasa administrasi keuangan c. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

d. Penyediaan bahan logistik kantor e. Penyediaan jasa administrasi perkantoran f. Pemberdayaan kecamatan

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan 4 (empat) kegiatan yakni : a. Pengadaan peralatan dan Perlengkapan gedung kantor

b. Pemeliharaan rutin/ berkala rumah jabatan c. Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor

d. Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan 1 (satu)

kegiatan yakni :

a. Asistensi PATEN 4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan, dengan 1 (satu) kegiatan yakni : a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

5. Program Penataan Administrasi Kependudukan, dengan 1 (satu) kegiatan

yakni : a. Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan

6. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah,

dengan 1 (satu) kegiatan yakni :

a. Intensifikasi pajak daerah Untuk lebih jelasnya gambaran program, kegiatan dengan indikator

kinerja beserta pendanaan indikatif terinci pada tabel berikut.

41

TABEL 6.1. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

PD KECAMATAN PAGENTAN KABUPATEN BANJARNEGARA Dalam ribuan rupiah

Kode Program/ Kegiatan

Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

Data Capaian

Pada awal Tahun

Perencanaa

n (2016)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi Kinerja

pada akhir RPJMD 2022

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

2.06.4.06.10.01

Program pelayanan administrasi

perkantoran

Persentase terpenuhinya pelayanan administrasi

perkantoran secara prima dengan prosedur yang jelas

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Kecamatan

2.06.4.06.10.01.3

1. Terpenuhinya jasa peralatan dan perlengkapan

kantor

Jumlah jasa peralatan dan perlengkapan kantor yg terpenuhi

100 % 100 % 6.480 100 % 7.000 100 % 7.500 100 % 8000 100 % 9.600 100 % 38580 Kecamatan

2.06.4.06.10.01.7

2. Terpenuhinya jasa

administrasi keuangan

Jumlah jasa adm keuangan yang

terpenuhi

100 % 100 % 19.800 100 % 20.750 100 % 20.750

100 % 27.000 100 % 27.800

100 % 120.350 Kecamatan

2.06.4.06.10.0

1.13

3. Terpenuhinya

peralatan dan perlengkapan kantor

Jumlah peralatan dan

perlengkapan kantor yang terpenuhi

1 Paket 1 Paket 1.000 1 Paket 7.500 1 Paket 7.500 1 Paket 15.000 1 Paket 20.000

1 Paket 56.100 Kecamatan

2.06.4.06.10.0

1.16

4. Terpenuhinya

bahan logistik kantor

Jumlah bahan logistik

yang terpenuhi

1 paket 1 paket 74.760 1 paket 40.000 1 paket 70.000

1 paket 75.000 1 paket 80.000

1 paket 338.760 Kecamatan

2.06.4.06.10.0

1.19

5. Terpenuhinya

jasa administrasi perkantoran

Jumlah jasa adm

perkantoran yang terpenuhi

1 Orang 1 Orang 58.549 1 Orang 98.451 1 Orang 124.000

1 Orang 130.000 1 Orang 135.000

1 Orang 546.000 Kecamatan

2.06.4.06.10.01.20

6. Pemberdayaan Kecamatan

Jumlah Desa yang memiliki BUMDES

3 Desa 3 Desa 146.000 7 Desa 150.000 9 Desa 150.000

10 Desa 170.000 16 Desa 175.000

16 Desa 801.000 Kecamatan

Jumlah fasilitasi ,

koord, pembinaan dan pengawasan urusan pemerintahan desa (kelembagaan dan

aparatur desa)

16 Desa 16 Desa 16 Desa 16 Desa 16 desa 16 Desa 16 Desa Kecamatan

Jumlah fasilitasi , 16 Desa 16 Desa 16 Desa 16 Desa 16 desa 16 Desa 16 Desa Kecamatan

42

Kode Program/ Kegiatan

Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

Data Capaian

Pada awal Tahun

Perencanaan (2016)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi Kinerja

pada akhir RPJMD 2022

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

koord, pembinaan urusan (perencanaan pembangunan desa,

pemberdayaan masy dan desa, usaha peningkatan ekonomi produktif)

Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan tramtibum dan pelayanan

(ketentraman dan ketertiban umum)

16 Desa 16 Desa 16 Desa 16 Desa 16 desa 16 Desa 16 Desa Kecamatan

Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan urusan Kesra (kepemudaan, olahraga,

seni budaya, keagamaan, kesehatan, pendidikan dan pemeliharaan fasilitas

umum)

16 Desa 16 Desa 16 Desa 16 Desa 16 desa 16 Desa 16 Desa Kecamatan

Jumlah desa tertib adm

umum

0 4 desa 7 desa 12 desa 14 desa 16 desa 16 desa

Jumlah desa tertib adm

kependudukan

0 4 desa 7 desa 11 desa 14 desa 16 desa 16 desa

Jumlah desa tertib adm

keuangan

0 4 desa 7 desa 11 desa 14 desa 16 desa 16 desa

Jumlah desa tertib adm pembangunan

0 4 desa 7 desa 11 desa 14 desa 16 desa 16 desa

Jumlah Desa tertib adm lainnya

0 4 desa 7 desa 11 desa 14 desa 16 desa 16 desa

2.06.4.06.10.02

Program peningkatan

sarana dan

Persentase sarana & prasarana aparatur

yang terpenuhi

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 484.900 Kecamatan

43

Kode Program/ Kegiatan

Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

Data Capaian

Pada awal Tahun

Perencanaan (2016)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi Kinerja

pada akhir RPJMD 2022

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

prasarana aparatur

2.06.4.06.10.0

2.9

a. Pengadaan

perlengkapan gedung kantor

Jumlah perlengkapan

gedung kantor yang terpenuhi

7 Jenis 1 jenis 16.000 2 jenis 17.600 2 jenis 19.300

1 jenis 21.000 2 jenis 22.000

7 jenis 95.900 Kecamatan

2.06.4.06.10.0

2.20

b. Pemeliharaan

rutin / berkala rumah dinas

Jumlah pemeliharaan

rumah dinas

1 unit 1 unit

15.000 1 unit

16.500 1 unit

18.000

1 unit

19.800 1 unit

21.700

1 unit

91.000 Kecamatan

2.06.4.06.10.0

2.22

c. Pemeliharaan

rutin / berkala gedung kantor

Jumlah pemeliharaan

gedung kantor

2 unit 2 unit 30.000 2 unit 33.000 2 unit 36.000

2 unit 40.000 2 unit 44.000

2 unit 183.000 Kecamatan

2.06.4.06.10.02.26

d. Pemeliharaan rutin / berkala

perlengkapan gedung kantor

Jumlah sarana & prasarana aparatur

yang dipelihara

7 jenis 7 jenis 20.000 7 jenis 20.000 7 Jenis 25.000

7 Jenis 25.000 7 Jenis 25.000

7 jenis 115.000 Kecamatan

2.06.4.06.10.0

5

Program

Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Persentase perijinan &

non perijinan yang terlayani

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 95.000 Kecamatan

2.06.4.06.10.05.24

a. Asistensi PATEN

Jumlah permohonan ijin yang terlayani

71 Perijinan 49 Perijina

n

15.000 62 Perijina

n

17.000 79 Perijina

n

19.000

86 Perijina

n

21.000 90 Perijina

n

23.000

366 Perijina

n

95.000 Kecamatan

Jumlah permohonan non perijinan yang terlayani

3.100 3.600 4.200 4.800 5.200 6.100 23.900

2.06.4.06.10.06

Program Peningkatan Pengembangan

Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan

Persentase pelaksanaan penyusunan Dokumen Keuangan

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 38.500 Kecamatan

2.06.4.06.10.06.01

a. Penyusunan laporan capaian kinerja & ikhtisar realisasi

kinerja SKPD

Jumlah dokumen perencanaan yang disusun

8 Dokumen 8 Dok. 5.000 6 Dok. 7.500 6 Dok. 7.500 6 Dok. 8.500 6 Dok. 10.000

8 Dok. 38.500 Kecamatan

Jumlah Dokumen Pelaporan yang disusun

6 dok 6 dok 6 dok 6 dok 6 dok 6 dok 6 dok

2.06.4.06.10.15

Program Penataan Administrasi Kependudukan

Persentase permohonan (administrasi kependudukan) KK dan KTP yang terlayani

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 25.000 Kecamatan

44

Kode Program/ Kegiatan

Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

Data Capaian

Pada awal Tahun

Perencanaan (2016)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi Kinerja

pada akhir RPJMD 2022

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

2.06.4.06.10.15.7

a. Peningkatan pelaya-nan publik dalam

bidang kependudukan

Jumlah pemohon KK yang terlayani

9.433 pemohon

9.561 Pemoho

n

5.000 10.849 pemoho

n

5.000 10.900 pemoho

n

5.000 11.000 pemoho

n

5.000 11.050 pemoho

n

5.000 12.000 pemoho

n

25.000 Kecamatan

Jumlah pemohon KTP yang terlayani

4.221 Pemohon

1.761 pemoho

n

24.553 pemoho

n

24.600 pemoho

n

24.625 pemoho

n

24.650 pemoho

n

24.700 pemoho

n

Kecamatan

2.06.4.06.10.1

7

Program

Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

Persentase pembayaran

PBB

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 347.000 Kecamatan

2.06.4.06.10.17.52

a. Intensifikasi Pajak Daerah

Jumlah pelunasan PBB 573.061.799 100 %

576.061.799

100% 633.667.979

100% 692.034.72

7

100% 766.738.251

100 % 843.412.00

0

100% 67.566.000

Kecamatan

Jumlah tunggakan PBB 0 0 0 0 0 0 0

45

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap

unit kerja. Indikator kinerja atau indikator keberhasilan untuk setiap jenis

pelayanan pada bidang-bidang kewenangan yang diselenggarakan oleh unit organisasi perangkat daerah dalam bentuk standar pelayanan yang ditetapkan

oleh Pemerintah Daerah Kab. Banjarnegara. Penetapan standar pelayanan merupakan cara untuk menjamin dan meningkatkan akuntabilitas pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakat.

Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualikatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja harus merupakan sesuatau yang akan dihitung

dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkatan kinerja baik dalam tahap perencanaan (ex ente), tahap pelaksanaan

(on going), maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi (ex post) Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan suatu

instrumen pertanggungjawaban yang terdiri dari berbagai indikator dan mekanisme kegiatan pengukuran,penilaian dan pelaporan kinerja secara menyeluruh dan terpadu untuk memenuhi kewajiban pemerintah dalam

mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas, fungsi dan misi organisasi.

Pada sektor publik seperti entitas pemerintah sistem akuntabilitas kinerja

menghadapi masalah berupa sulitnya mengukur kinerja dan menentukan indikator kinerja yang tepat. Problematik tersebut timbul karena sektor publik

memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan sektor bisnis, terutama menyangkut output, outcome dan tujuan utama entitas. Output entitas pemerintahan sebagian besar berupa jasa pelayanan publik yang sulit diukur

kuantitas maupun kualitasnya. Indikator Kinerja Kecamatan Pagentan yang mengacu pada tujuan dan sasaran

RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017- 2022 adalah indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Kecamatan Pagentan dalam 5 (lima) tahun mendatang sebagai komitmen untuk

mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Banjarnegara. Indikator kinerja ini juga berhubungandengan arah kebijakan dan kebijakan umum dalam RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 yang

diamanatkan kepada Kecamatan Pagentan. Tabel dibawah ini akan menyajikan indikator kinerja yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.

46

Tabel 7.1 INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN

DAN SASARAN RPJMD TAHUN 2017 – 2022

No Indikator Satuan

Kondisi Kinerja

Awal

RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja

pada

akhir

periode

RPJMD (2022)

2017 2018 2019 2020 2021 2022

1 Indeks

kepuasan layanan

masyarakat

Angka 80,66 80,70 81,0

0 81,2

5 81,2

5 81,2

5 81,25

2 Nilai AKIP Nilai C C C CC CC CC CC

3 Persentase

peningkatan

desa berkembang

% 80 80 85 85 90 90 90

4 Rasio kemandirian

keuangan

daerah

% 80 80 90 90 95 100 100

47

BAB VII PENUTUP

Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) Kecamatan Pagentan

Tahun 2017-2022 merupakan pedoman taktis strategis dalam pelaksanaan

kegiatan-kegiatan dan merupakan produk kesepakatan dan komitmen bersama bagi seluruh Unit Kerja yang ada di lingkungan Kecamatan Pagentan

dalam menjalankan tugas dan fungsi organisasi sehingga diharapkan dapat tercapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Terutama dalam mendukung sasaran pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam

Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 85 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 - 2022.

Pada penyusunan Rencana Kerja Kecamatan Pagentan yang dibuat setiap tahun Renstra Perangkat Daerah ini menjadi pedoman dengan tetap mengacu

pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Banjarnegara tahun berikutnya.

Selanjutnya Rencana Stategis (Renstra) OPD disusun dalam rangka

melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijaksanaan yang dipercayakan kepada setiap Dinas Instansi Pemerintah berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Renstra

PD berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Oleh karena itu tanpa dukungan dan peran aktif seluruh unsur pelaksana dan partisipasi

aktif masyarakat dalam pelaksanaannya mustahil seluruh tujuan dan sasaran dalam renstra ini dapat dicapai.

Namun demikian, dengan semangat kemandirian otonomi daerah Insha

Allah pada pelaksanaannya nanti dapat mendukung tercapainya visi Bupati Banjarnegara 2017–2022 “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”, dan misi

Pemerintah Kabupaten Banjarnegara 2017-2022 khususnya misi kedua Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik dan Misi Keempat Mewujudkan tata kelola keuangan daerah

yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional.

Kami menyadari dalam menyusun Rencana Strategis ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran, masukan dan kritikan yang membangun dari semua pihak senantiasa kami harapkan guna tersusunnya dokumen yang

lebih baik pada masa mendatang.

1

VI. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH KECAMATAN VI. R. KECAMATAN PEJAWARAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap

daerah diharuskan untuk menyusun 5 (lima) dokumen perencanaan

pembangunan yaitu :

1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

3. Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD)

4. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

5. Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD)

Ditegaskan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008

tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah bahwa Rencana Strategis

Perangkat Daerah (Renstra PD) adalah dokumen perencanaan Perangkat

Daerah untuk periode 5 (lima) tahun serta diatur kemudian dalam

Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 86 Tahun 2017

tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi

Pembangunan Daerah, Tata cara Evaluasi RRPJPD dan RPJMD, serta

Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD.

Renstra Kecamatan Pejawaran merupakan bentuk upaya

mengelola dan mengembangkan potensi sumber daya daerah untuk

mengatasi berbagai tantangan permasalahan yang ada dalam

mewujudkan pembangunan di Banjarnegara. Dalam rangka

melaksanakan Pembangunan Berkelanjutan dibutuhkan SDM/Aparatur

yang memiliki kompetensi, integritas dan profesionalitas dalam

menyelenggarakan pemerintahan dan melaksanakan pembangunan

melalui tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Alur dan mekanisme penyusunan Renstra Kecamatan Pejawaran

diiliustrasikan sebagai berikut :

2

Analisis Gambaran pelayanan

SKPD

Perumusan Isu-isu

strategis berdasarkan

tusi

Perumusan Strategi dan

kebijakan

Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja,

kelompok sasaran dan pendanaan

indikatif berdasarkan

rencana program prioritas RPJMD

Pengolahan data dan informasi

Perumusan visi dan misi

SKPD

Perumusan Tujuan

Perumusan sasaran

Rancangan Renstra-SKPD

· Pendahuluan· Gambaran pelayanan SKPD· isu-isu strategis berdasarkan

tugas pokok dan fungsi· visi, misi, tujuan dan sasaran,

strategi dan kebijakan · rencana program, kegiatan,

indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif

· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.

Perumusan indikator kinerja

SKPD yang mengacu pada

tujuan dan sasaran RPJMD

SPM

Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/

Kota

Penelaahan RTRW

Rancangan Renstra-SKPD

Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD

kepada Bappeda

Penelaahan KLHS

Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/

Kota

Renstra-KLdan Renstra

SKPD Provinsi

Keterkaitan Renstra Kecamatan Pejawaran dengan RPJMD, dan

dengan Renja perangkat daerah: Penyusunan Renstra mengacu pada

tugas dan fungsi perangkat daerah sesuai dengan Peraturan Daerah

tentang Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara, Peraturan Bupati

Banjarnegara tentang Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah, RPJMD

Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022

Penyusunan Renstra Kecamatan Pejawaran dilakukan secara

transparan dan partisipatif oleh para Pejabat Struktural, karyawan/i.

dan para Kepala Desa di lingkungan Kecamatan Pejawaran, serta telah

mendapat masukan dari para pemangku kepentingan “Stakeholders”.

Dengan demikian Renstra PD Kecamatan Pejawaran ini berlaku

tahun 2017 hingga 2022 selaras dengan RPJMD Kabupaten

Banjarnegara sebagai perwujudan visi, misi dan program Bupati dan

Wakil Bupati Banjarnegara terpilih. Renstra Kecamatan Pejawaran ini

juga nantinya akan dijabarkan dalam Renja PD sebagai dasar

operasional pelaksanaan program dan kegiatan Kecamatan Pejawaran

setiap tahun dan dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja

dan Anggaran PD (RKA PD) yang selanjutnya digunakan dalam proses

3

pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(RAPBD) Kabupaten Banjarnegara tahun berikutnya.

1.2 Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Renstra Kecamatan Pejawaran

Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa

Tengah;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),

sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas

Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana

Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4575);

4

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2005 Nomor 140);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman

Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan

Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman

Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2010 Nomor 123);

13. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 3);

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah

beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011

Nomor 310);

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 86 Tahun

2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi

Pembangunan Daerah, Tata cara Evaluasi RRPJPD dan RPJMD,

serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD Penyusunan

rancangan awal Renstra Perangkat Daerah Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2017 Nomor 1213);

5

16. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 Tahun 2009

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025

(Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 Nomor 3

Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara

Nomor 114);

17. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran

Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 10);

18. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 32 Tahun 2017 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun

2017 Nomor 32);

19. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 13 Tahun 2016 tentang

Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 5

Tahun 2013 tentang Kecamatan Penyelenggara Pelayanan

Administrasi Terpadu(Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara

Tahun (Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor

13);

20. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 19 Tahun 2016 tentang

Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 11

Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan

Pemerintahan Dari Bupati Kepada Camat Untuk Menangani

Sebagian Urusan Otonomi Daerah (Berita Daerah Kabupaten

Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 19);

21. Peraturan Bupati Nomor 84 Tahun 2016 tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Kecamatan

(Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 84).

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis Kecamatan

Pejawaran Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai

berikut :

1. Maksud

a. Memberikan pedoman dalam penyusunan rencana kerja

tahunan.

6

b. Memberikan gambaran bagi seluruh aparatur kecamatan dalam

melaksanakan tugas/kegiatan dalam kurun waktu 5 (lima)

tahun.

c. Menjadi dasar dalam evaluasi kinerja Perangkat Daerah.

2. Tujuan

a. Untuk meningkatkan kinerja Perangkat Daerah Kecamatan

Pejawaran dalam pelaksanakan tugas pokok dan fungsinya dan

pelaksanaan sebagian kewenangan yang dilimpahkan Bupati

kepada Camat.

b. Untuk memantapkan terselenggaranya kegiatan pada Kecamatan

Pejawaran guna mendukung tercapainya visi, misi, tujuan dan

sasaran pembangunan yang tercantum dalam RPJMD.

1.4 Sistematika Penulisan Keseluruhan materi Renstra PD Kecamatan Pejawaran Tahun

2017 – 2022 disusun dan termuat dalam 7 (tujuh) Bab dengan

sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang, proses penyusunan,

hubungan Renstra dengan dokumen lainnya, landasan

hukum, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN PD

Menjelaskan kondisi umum tentang dasar hukum

pembentukan PD, struktur organisasi PD, uraian tugas dan

fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala PD.

Penjelasan tentang sumber daya yang dimiliki PD (SDM

berdasarkan gender dan Asset) serta penjabaran tingkat

capaian kinerja PD periode sebelumnya

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT

DAERAH

Menjelaskan hasil identifikasi permasalahan berdasarkan

tugas dan fungsi pelayanan pada Perangkat Daerah

Kecamatan, melakukan penilaian (scoring) terhadap

permasalahan yang memiliki dampak yang besar terhadap

7

publik dan pencapaian sasaran Renstra, diakhiri dengan

penentuan isu-isu strategis

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

Merupakan penjabaran visi dan misi pembangunan jangka

menengah dan dilengkapi dengan rencana sasaran yang

hendak dicapai.

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Berisi tentang strategi dan arah kebijakan perangkat daerah

lima Tahun mendatang Strategi menjelaskan cara untuk

mencapai tujuan dan sasaran dirancang secara rasional dan

komprehensip, sedangkan kebijakan menerangkan arah yang

akan diambil Perangkat Daerah dalam bentuk konfigurasi

program untuk mencapai tujuan dalam kurun waktu 5 (lima)

tahun

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTA PENDANAAN

Merupakan Penjelasan yang bersifat umum dari Program dan

Kegiatan beserta indikasi pendanaan dalam periode lima tahun

Pada Bab ini dikemukakan indikator kinerja PD yang secara

langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai PD dalam

lima tahun mendatang untuk mendukung pencapaian tujuan

dan sasaran RPJMD

BAB VI KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Bab ini berisi tentang indikator kinerja Kecamatan Pejawaran

yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten

Banjarnegara tahun 2017-2021

BAB VII PENUTUP

Pada Bab ini merupakan harapan-harapan terhadap kondisi

dan rencana pencapaian kinerja periode 2017-2022

8

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

Sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 Pasal 209 ayat (2) huruf f, Kecamatan merupakan

perangkat daerah Kabupaten/Kota. Dalam pasal 224 ayat (1)

disebutkan bahwa Kecamatan dipimpin oleh seorang kepala kecamatan

yang disebut Camat yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada bupati/wali kota melalui Sekretaris Daerah.

Secara filosofis, kecamatan yang dipimpin oleh Camat perlu

diperkuat dari aspek sarana prasarana, sistem administrasi,

keuangan dan kewenangan bidang pemerintahan dalam upaya

penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan sebagai ciri

pemerintahan kewilayahan yang memegang posisi strategis dalam

hubungan dengan pelaksanaan kegiatan pemerintahan

kabupaten/kota yang dipimpin oleh bupati/walikota. Terlebih alasan

pembentukan Kecamatan adalah untuk meningkatkan koordinasi

penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan

masyarakat Desa/ Kelurahan.

Berdasarkan pasal 225 UU Nomor 23 Tahun 2014 maka Tugas

Camat meliputi :

a. Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum;

b. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;

c. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan

ketertiban umum;

d. Mengoordinasikan penerapan dan penegakan Perda dan Perkada;

e. Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan

umum;

f. Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang

dilakukan oleh perangkat daerah di kecamatan;

g. Membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan Desa dan/ atau

Kelurahan;

9

h. Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

daerah kabupaten/ kota yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja

perangkat daerah kabupaten/ kota yang ada di kecamatan;

i. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Selain melaksanakan tugas diatas, Camat mendapatkan

pelimpahan sebagian kewenangan Bupati/Walikota untuk

melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah kabupaten/ kota, berdasarkan pemetaan pelayanan

publik sesuai dengan karakteristik dan/ atau kebutuhan masyarakat

pada kecamatan.

Sesuai Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2016 tentang

Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang

Pelimpahan sebagian kewenangan pemerintahan dari Bupati kepada

Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah, Camat

mendapatkan pelimpahan sebanyak 26 bidang urusan pemerintahan,

termasuk kewenangan perizinan dan non perizinan melalui PATEN

(Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan) yang berlaku efektif di

Pejawaran sejak 17 Mei 2014.

Bidang urusan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati kepada

Camat meliputi : pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan,

penataan ruang, perencanaan pembangunan, perhubungan, lingkungan

hidup, pertanahan, kependudukan dan catatan sipil, pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga

sejahtera, sosial, koperasi dan UKM, kebudayaan dan pariwisata,

kepemudaan dan olahraga, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri,

otonomi daerah pemerintahan umum administrasi keuangan daerah

perangkat daerah kepegawaian dan persandian, pemberdayaan

masyarakat dan desa, kearsipan, komunikasi dan informatika, pertanian

dan ketahanan pangan, kehutanan, energi dan sumber daya mineral,

perdagangan dan perindustrian.

Kecamatan Pejawaran dibentuk berdasarkan Perda Nomor 2

Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

dengan tugas pokok membantu Bupati dalam mengoordinasikan

penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan

10

masyarakat desa dan kelurahan, dan tugas yang dilimpahkan Bupati

untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan Daerah.

Sesuai Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 84 Tahun 2016

tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata

Kerja Kecamatan, Kecamatan merupakan koordinator penyelenggaraan

pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan desa dan

kelurahan. Kecamatan dipimpin oleh Camat yang berkedudukan di

bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Adapun Tugas dan Fungsinya adalah sebagai berikut :

1. Camat

Kecamatan mempunyai tugas membantu Bupati dalam

mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan

publik, dan pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan dan

tugas yang dilimpahkan Bupati untuk melaksanakan sebagian

urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

Kecamatan menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan dibidang tata pemerintahan, pemberdayaan

masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketentraman dan

ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;

b. Pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang tata pemerintahan,

pemberdayaan masyarakat, dan desa, kesejahteraan rakyat,

ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;

c. Pelaksanaan kebijakan dibidang tata pemerintahan,

pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat,

ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;

d. Pembinaan dan fasilitasi bijakan dibidang tata pemerintahan,

pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat,

ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;

e. Pemantauan evaluasi dan pelaporan dibidang tata pemerintahan,

pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat,

ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;

f. Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan sarana prasarana dan

fasilitas pelayanan umum;

11

g. Pelaksanaan fungsi kesekretariatan kecamatan dan ;

h. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan,

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Sekretariat Kecamatan

Sekretariat mempunyai tugas melakukan perencanaan

perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan

fasilitasi, pemantauan, evaluasi, pelaporan kebijakan bidang

ketatausahaan, hukum, keuangan, kerumahtanggaan, kerjasama,

kearsipan, dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan,

kehumasan, kepegawaian, pelayanan administrasi di lingkungan

Kecamatan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,

sekretariat mempunyai fungsi :

a. Pengkoordinasian kegiatan di lingkungan kecamatan;

b. Pengkoordinasian dan penyusunan rencana dan program kerja di

lingkungan kecamatan;

c. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi

ketatausahaan, kepegawaian, hukum, keuangan,

kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip dan

dokumentasi di lingkungan kecamatan;

d. Pengkoordinasian dan penyusunan penataan organisasi dan tata

laksana di lingkungan kecamatan;

e. Pengkoordinasian dan penyusunan peraturan perundang-

undangan serta pelaksanaan advokasi hukum di lingkungan

Kecamatan;

f. Pengkoordinasian pelakanaan sistem pengendalian intern

pemerintah (SPIP) dan pengelolaan informasi dan dokumentasi;

g. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah dan

pelayanan pengadaan barang/jasa di lingkungan Kecamatan;

h. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup

tugasnya; dan

12

i. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sekretariat Kecamatan terdiri dari :

a. Subbag Perencanaan dan Keuangan

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan

fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang

perencanaan, evaluasi dan pelaporan program kerja serta

pengelolaan keuangan di lingkungan Kecamatan

b. Subbag Umum dan Kepegawaian

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan

fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang

ketatausahaan, hukum, kerumahtanggaan, kerjasama, kearsipan,

dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan, kehumasan, dan

kepegawaian, serta pelayanan administrasi di lingkungan

Kecamatan

3. Seksi Tata Pemerintahan

Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan

perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan,

pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan

kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat

kecamatan, pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa

dan/atau kelurahan, pembinaan dan pengawasan tertib administrasi

pemerintahan desa dan/atau kelurahan, pembinaan dan

pengawasan terhadap kepala desa atau lurah, pembinaan dan

pengawasan terhadap perangkat desa dan/atau kelurahan,

rekomendasi pemberhentian dan pengangkatan perangkat desa,

sertapelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan

Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian urusan

pemerintahan di bidang tata pemerintahan.

4. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan

perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan,

13

pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan

kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan

masyarakat dan desa di tingkat kecamatan, penyusunan dokumen

perencanaan pembangunan di desa atau kelurahan, evaluasi dan

rekomendasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, serta

pelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati

Kepada Camat untuk menangani sebagian urusan pemerintahan di

bidang pemberdayaan masyarakat dan desa.

5. Seksi Kesejahteraan Rakyat

Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan

perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan,

pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan

kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesejahteraan

rakyat di tingkat kecamatan, pembinaan dan fasilitasi kegiatan

kepemudaan, olahraga, seni, budaya, keagamaan, kesehatan dan

pendidikan, pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas

pelayanan umum, serta pelaksanaan kewenangan pemerintahan

yang dilimpahkan Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian

urusan pemerintahan di bidang kesejahteraan rakyat.

6. Seksi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Pelayanan

Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan

perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan,

pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan

kebijakan bidangpenyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban

umum, penerapan dan penegakan peraturan daerah dan peraturan

Bupati, pelayanan perizinan dan non perizinan sesuai dengan

kewenangan yang dilimpahkan Bupati kepada Camat, percepatan

pencapaian standar pelayanan minimal di wilayahnya, pembinaan

dan pengawasan terhadap pelaksanaan pelayanan kepada

masyarakat serta pelaksanaan kewenangan pemerintahan yang

dilimpahkan Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian

urusan pemerintahan di bidang ketenteraman, ketertiban umum dan

pelayanan.

Bagan struktur organisasi Kecamatan Pejawaran

berdasarkan Perda Nomor 2 Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

14

STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN PEJAWARAN

2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah

2.2.1. Gambaran Umum Kecamatan Pejawaran merupakan satu dari duapuluh

kecamatan di kabupaten Banjarnegara yang terletak 33 km

sebelah timur laut ibukota Kabupaten, dengan batas-batas

wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kabupaten Batur

Sebelah Selatan : Kecamatan Pagentan

Sebelah Timur : Kecamatan Watumalang Kab. Wonosobo

Sebelah Barat : Kecamatan Wanayasa

Luas wilayah kecamatan Pejawaran adalah 52,24 km2

atau + 5% dari luas wilayah Kabupaten Banjarnegara. Ketinggian

wilayah desa berada pada kisaran 1.151 mdpl. Jumlah Penduduk

45.145, Jumlah KK 11.409 dan Jumlah KRT 11.229. Kecamatan

Pejawaran terdiri dari 17 Desa, 60 Dusun, 71 RW dan 248 RT.

Adapun desa – desa dalam wilayah kecamatan Pejawaran adalah

sebagai berikut :

CAMAT

Kasi Tata Pemerintahan

Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa

Kasi Kesejahteraan Rakyat

Kasi Ketentraman Ketertiban Umum

dan Pelayanan

SEKRETARIS

Kasubbag Perencanaan dan

Keuangan

Kasubbag Umum dan Kepegawaian

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

15

1. Desa Kalilunjar; 10. Desa Gembol;

2. Desa Biting; 11. Desa Sidengok;

3. Desa Tlahab; 12. Desa Ratamba;

4. Desa Darmayasa; 13. Desa Penusupan;

5. Desa Pejawaran; 14. Desa Giritirta;

6. Desa Pegundungan; 15. Desa Karangsari;

7. Desa Beji; 16. Desa Sarwodadi;

8. Desa Semangkung; 17. Desa Grogol.

9. Desa Condongcampur;

2.2.2. Sumber Daya Pegawai Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Kecamatan Pejawaran memiliki Sumber Daya Pegawai. Jumlah

pegawai Kecamatan Pejawaran saat ini masih dalam kondisi yang

belum ideal. Berdasarkan Analisa tambahan menunjukan

ketersediaan pegawai di bandingkan dengan beban kerja, maka

sesungguhnya dibutuhkan adanya 26 Pegawai dengan kualifikasi

pendidikan umum serta pendidikan dan pelatihan (diklat)

kompetensi. Akan tetapi kondisi eksisting yang ada saat ini

hanya berjumlah 20 Pegawai dengan komposisi berdasarkan jenis

kelamin, tingkat pendidikan, golongan/kepangkatan, eselon dan

penempatan seperti tabel berikut ini.

1. SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 2.2.2.1 SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

NO JENIS KELAMIN PNS NON PNS %

1 Laki-laki 21 2 88,46

2 Perempuan 1 2 11,54

JUMLAH TOTAL 22 4 100

16

2. SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 2.2.2.2 SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

NO TINGKAT PENDIDIKAN PNS NON PNS

% L P L P

1 STRATA 2 - - - - 0

2 STRATA 1 6 - - - 23

3 SARJANA MUDA / D3 - - - - 0

4 SLTA 11 1 2 2 62

5 SLTP 3 - - - 12

6 SD 1 - - - 4

JUMLAH TOTAL 21 1 2 2 100

3. SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan

Tabel 2.2.2.3

SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan

N

O PANGKAT/GOLONGAN LAKI-LAKI PEREMPUAN

%

1 PEMBINA TK.I / IV b 1 - 5

2 PEMBINA /IV a - - -

3 PENATA TK. I / III d 1 0 5

4 PENATA / III c 4 - 18

5 PENATA MUDA TK. I / III

b 1 1 9

6 PENATA MUDA / III a - - -

7 PENGATUR TK. I / II d - - -

8 PENGATUR / II c 3 - 14

9 PENGATUR MUDA TK. I / II b

6 - 27

10 PENGATUR MUDA / II a 1 1 9

11 JURU TK. I / I d 2 - 9

12 JURU / I c 1 - 5

13 JURU MUDA TK. I / I b - - -

14 JURU MUDA / I a - - -

JUMLAH TOTAL 20 2 100

17

4. SDM Pegawai Berdasarkan Eselon

Tabel 2.2.2.4 SDM Pegawai Berdasarkan Eselon

NO PANGKAT/GOLONG

AN LAKI-LAKI PEREMPUAN

%

1 ESELON III a 1 - 12,5

2 ESELON III b 1 - 12,5

3 ESELON IV a 4 - 50

4 ESELON IV b 1 1 25

JUMLAH TOTAL 5 3 100

5. SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan Harapan Dimasa

Datang

Tabel 2.2.2.5 SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan

Harapan Dimasa Datang

NO JENIS KELAMIN Jumlah Pegawai

Saat Ini

Jumlah Pegawai

Yang

Diharapkan

1 Laki-laki 23 24

2 Perempuan 3 6

JUMLAH TOTAL 26 30

2.2.3. Sumber Daya Asset

Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok

dan fungsinya, Kecamatan Pejawaran memiliki sarana dan

prasarana berikut kondisi sarana dan prasarana tersebut serta

telah dilakukan analisa ketercukupan dibandingkan dengan

beban kerja, sebagai berikut :

Tabel 2.2.3.1 Sarana Prasarana Asset Kecamatan Pejawaran

No Nama Asset Jumlah Kondisi

(Baik/Rusak)

Jumlah Yang

Diharapkan

1 Gedung Kantor 1 Baik 1

2 Rumah Dinas Camat 1 Baik 1

3 Meja kerja pejabat 8 Baik 8

18

No Nama Asset Jumlah Kondisi

(Baik/Rusak)

Jumlah Yang

Diharapkan

4 Meja kerja staf 19 Baik 19

5 Kursi kerja pejabat 6 Baik 8

6 Kursi kerja staf 14 Baik 27

7 Kursi rapat 197 Baik 200

8 Meja Rapat 10 Baik 10

9 Meja kursi tamu 2 Baik 2

10 Papan Data 1 Baik 2

11 Komputer/PC 6 5 baik, 1

rusak 6

12 Laptop/Notebook 5 Baik 7

13 Printer 4 Baik 10

14 Mesin Ketik 1 Baik 1

15 Filling cabinet 8 4 baik, 4

rusak 8

16 AC 1 1 rusak 1

17 Tenda 1 1 rusak 1

18 Genset 1 1 rusak 1

19 Sound system 1 1 baik 2

20 Televisi 2 1 baik, 1

rusak 3

21 Antena UHF 1 1 rusak 1

22 Kendaraan roda empat 1 Baik 1

23 Kendaraan roda dua 8 5 baik, 3

rusak 8

24 Lemari besi 2 Baik 3

25 Papan tulis 1 Baik 3

26 Meja Reseption 1 1 baik 1

27 UPS 1 Baik 5

28 Proyektor & Attachment

1 1 baik 2

29 Facsimile 1 Baik 1

30 Lemari Pakaian 1 1 baik 2

31 Tempat tidur 2 2 baik 3

32 Meja Makan 1 1 baik 1

33 Kulkas 1 Baik 1

34 Kompor Gas & Tabung 1 Baik 2

19

2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Pengukuran indikator kinerja berguna untuk melihat trend yang

terjadi selama 5 tahun yang lalu, dengan ditemukan kecenderungan

yang terjadi 5 tahun kebelakang, dapat ditentukan trend yang akan

terjadi 5 tahun kedepan. Setelah mengetahui trend tersebut, baru akan

didapat rencana apa yang akan dilaksanakan untukmengantisipasi

trend yang terjadi.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Kecamatan Pejawaran

tahun 2011-2015 berdasarkan sasaran/target Renstra PD periode

sebelumnya tergambar dari tabel 2.3.1 berikut.

20

TABEL 2.3.1 PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN PD KECAMATAN PEJAWARAN

KABUPATEN BANJARNEGARA

No Indikator Kinerja Sesuai Tugas Pokok dan Fungsi

SKPD

Target SPM

Target IKK

Target Indikator Lainnya

Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio (%) Capaian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

1 Persentase pembayaran

jasa listrik dan air untuk

kantor, rumdin dan mess

- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

2 Persentase penyediaan

peralatan untuk kebersihan dan

kenyamanan kantor

- - - 1 Paket

1 Paket

1 Paket

1 Paket

1 Paket

1 Paket

1 Paket

1 Paket

1 Paket

1 Paket

100 100 100 100 100

3 Persentase jumlah

kebutuhan operasional

kantor yang dapat

dipenuhi

- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

4 Persentase peningkatan kemampuan perangkat

desa dalam melaksanakan

tertib administrasi

pemerintahan desa

- - - 88.2

3

88.2

3

88.2

3

88.2

3

88.2

3

88.2

3

100 100 94.1

2

100 100 100 113,

34

113,

34

106,

6

5 Persentase jumlah

kebutuhan peralatan

kantor yang dapat dipenuhi

- - - - 100 100 100 100 - 100 100 100 100 - 100 100 100 100

6 Pemeliharaan berkala

rumah dinas sesuai RAB

- - - 1

Unit

1

unit

1

unit

1

unit

1

Unit

- - 1

unit

1

unit

1

unit

- - 100 100 100

7 Pemeliharaan berkala

gedung kantor sesuai RAB

- - - 2

unit

2

unit

2

unit

2

unit

2

Unit

2

unit

2

unit

2

unit

2

unit

2

unit

100 100 100 100 100

8 Prosentase Perlengkapan

Gedung kantor yang

memerlukan pemeliharaan

- - - 100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100 100 100 100

100

9 Persentase permohonan

KTP & KK yang terlayani

- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

10 Persentase pelunasan PBB - - - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Sumber : LKj IP Kecamatan Pejawaran (diolah)

21

Dilihat dari Tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja Kecamatan

Banjarmanagu Kabupaten Banjarnegara) pada Tahun 2016 relatif telah

mencapai keberhasilan, berdasarkan Realisasi Tingkat Capaian Kinerja dari

setiap Indikator secara umum menunjukkan Capaian Kinerja dengan

kategori baik. Capaian Kinerja sebesar 100% tidak terlepas dari Pelaksanaan

Program/ Kegiatan secara efektif dan efesien dengan berpedoman pada

Target dan Progres yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Operasional (RKO)

serta berpedoman pada ketentuan yang berlaku.

Keberhasilan Sasaran- sasaran Program/ Kegiatan secara umum

disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :

Ketersediaan SDM Aparatur Pemerintah yang loyal, disiplin serta

memiliki etos kerja yang baik dan bertanggungjawab;

Adanya kerjasama yang baik antara Kecamatan Pejawaran dengan Unit-

unit Kerja terkait sehingga penyelenggaraan kegiatan dapat dilaksanakan

dengan hasil yang optimal;

Pelaksanaan Fasilitasi, Pembinaan, Koordinasi dan Pengawasan

pelaksanaan kegiatan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan,

pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat Desa/ Kelurahan

didukung oleh semua elemen dinas/instansi lintas sektoral

pemerintahan desa dan masyarakat.

Terjalinnya koordinasi dan komunikasi yang baik lintas sektoral di

lingkungan Kantor Kecamatan Pejawaran Kabupaten Banjarnegara;

Namun dari keberhasilan capaian kinerja masih terdapat catatan untuk

perbaikan antara lain Jumlah kunjungan perpustakaan yang masih rendah,

terbatasnya akses perpustakaan menetap, jangkauan perpustakaan bergerak

yang masih rendah, belum tersentuhnya pengelolaan arsip statis, belum

adanya petugas pengelola khusus yang mengelola kearsipan di masing-masing

OPD.

22

TABEL 2.3.2

ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN PD KECAMATAN PEJAWARAN

KABUPATEN BANJARNEGARA dalam ribuan rupiah

No

Program dan

Kegiatan

Anggaran Pada Tahun Ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke- Rasio Antara Realisasi dan Anggaran

Tahun Ke-

Rata-rata

Pertumbuhan

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Angga

ran

Realis

asi

Pelayanan Administrasi

Perkantoran

1 Penyediaan jasa

peralatan dan

perlengkapan kantor

7.800 7.680 4.800 5.400 5.400 7200 - - 4.108,79

8

5.296,58

4

5.108,37

6

5.161,22

8

- - 85,6 98,08 7.800

2 Penyediaan jasa

administrasi

keuangan

- - - 24.000 25.255 25.200 - - - 24.000 20.700 20.500 - - - 100 -

3 Penyediaan peralatan dan

perlengkapan kantor

- - 1.250 1.250 2.000 8.000 - - 1.250 1.250 2000 5.240 - - 100 100 -

4 Penyediaan bahan

logistik kantor

- - 48.300 48.300 60.990 75.000 - - 44.822,4 46.230 60.970 66.118 - - 92,8 95,71 -

5 Penyediaan Jasa

Admi-nistrasi

Perkantoran

- - 9.108 10.010 35.405 51.218 - - 8.506,87

2

10.010 33.086 46.919 - - 93,4 100 -

6 Pemberdayaan Kecamatan

- - 40.700 49.900 65.290 100.000 - - 40.500 43.617 64.247 82.193,5 - - 95,8 87,41 -

7 Penunjang

operasional desa

berdikari,desa

pemula,& desa

prakarsa

- - - - 5.000 - - - - - - - - - - -- -

Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur

Pengadaan

Perlengkapan

Gedung Kantor

23

No

Program dan Kegiatan

Anggaran Pada Tahun Ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke- Rasio Antara Realisasi dan Anggaran

Tahun Ke-

Rata-rata

Pertumbuhan

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran

Realisasi

1 Pengadaan Mebeler - - 6.940 14.200 - - - 6.940 13.678 - - - - -- 100 96,32 -

2 Pemeliharaan rutin/

berkala rumah jabatan

- - 9.580 10.800 12.000 50.000 - - 9.580 10.800 12.000 45.552 - - 100 100 -

3 Pemeliharaan rutin/

berkala gedung

kantor

- - 5.925 14.200 2.000 72.000 - - - 13.677,4

4

2.000 67.300 - - - 96,32 -

4 Pemeliharaan rutin/

berkala perlengkapan

gedung kantor

- - 14.200 14.200 20.000 25.000 - - 13.678 14.200 20.000 20.061 - - 96,32 100 -

Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1 Asistensi PATEN - - - 5.000 5.000 10.000 - - - 4.570 4.760 8.710 - - - 91,40 -

Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja & Keuangan

1 Penyusunan laporan capaian kinerja &

ikhtisar relisasi

kinerja SKPD

- - - - 4.500 5.000 - - - - 4.500 5000 -

Penataan Administrasi Kependudukan

1 Peningkatan pelayanan publik

dalam bidang

kependudukan

- - 5.000 5.000 5.000 5.000 - - 5.000 `5.000 5.000 5.000 - - 100 100 -

2 Penyelenggaraan E

KTP

Pembinaan dan

24

No

Program dan Kegiatan

Anggaran Pada Tahun Ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke- Rasio Antara Realisasi dan Anggaran

Tahun Ke-

Rata-rata

Pertumbuhan

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran

Realisasi

fasilitasi pengelolaan keuangan desa

1 Fasilitasi penunjang

pilkades

Peningkatan & pengembangan pengelolaan keuangan daerah

1 Intensifikasi Pajak

Daerah

- - -- 12.198 12.198 53.370 - - - 12.198 12.083 49.714 - - = 100 -

Peningkatan Sarana & Prasarana Wilayah

1 Peningkatan sarana

dan prasarana wilayah kecamatan

- - - 309.000 309.000 - - - - 309.000 309.000 - - - - 100 -

Sumber : LKj IP Kecamatan Pejawaran (diolah) Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa realisasi anggaran pada masing- masing tahun dalam periode RPJMD 2011-2016 mencapai 90%

lebih atau rata- rata serapan anggaran mencapai 93,91%. Hal ini mengindikasikan pendanaan di perangkat daerah Kecamatan Pejawaran

dapat dimanfaatkan dengan baik. Secara keseluruhan dalam kurun waktu 2012 – 2016 tidak terdapat program/ kegiatan yang tidak bisa

dilaksanakan ataupun diluncurkan pada tahun berikutnya. Pendanaan di perangkat daerah Kecamatan Pejawaran Kabupaten Banjarnegara

dapat diserap secara baik.

25

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi OPD Kecamatan

Pejawaran agar berjalan dengan lancar dan optimal, dipengaruhi oleh

faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan sebagai berikut :

a. Kekuatan ( Strength)

1) Ditetapkanya Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor

02 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Daerah.

2) Adanya Peraturan Bupati Nomor 84 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata

Kerja Kecamatan.

3) Adanya Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang

Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati

Kepada Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi

Daerah yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan

OPD Kecamatan Pejawaran. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor

19 Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati

Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian

Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada Camat Untuk

Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah;

4) Hubungan kerja dan koordinasi yang baik antara pimpinan, para

pejabat dan staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan

nyaman

b. Kelemahan ( Weakness )

1) Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki

kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka

mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat.

2) Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja

pegawai

3) Masih kurangnya dukungan data/ informasi/ peraturan yang

valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian

pelayanan kepada masyarakat.

4) Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana

untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di

wilayah kecamatan.

c. Peluang ( Opportunities)

26

1) Penerapan otonomi daerah yang memberikan kesempatan

berprakarsa seluas-luasnya bagi daerah dalam perencanaan dan

pelaksanaan pembangunan.

2) Melimpahnya potensi sumberdaya alam yang dapat dikelola untuk

peningkatan kesejahteraan masyarakat.

3) Adanya dukungan koordinasi lintas sektor di wilayah kecamatan

yang mendukung tercapainya sinkronisasi dan integrasi kegiatan

lingkup kecamatan antara lain kegiatan Konferensi dinas/rapat

koordinasi Muspika, UPT/Instansi dan Kepala Desa secara rutin di

tingkat Kecamatan.

d. Tantangan ( Threat )

1) Kondisi geografis wilayah kecamatan yang berbukit-bukit dan

tanah yang labil/ mudah bergerak mengakibatkan kerusakan

infrastruktur transportasi dan bencana alam tanah longsor kerap

kali terjadi sehingga menghambat mobilitas ekonomi dan sosial

masyarakat.

2) Tuntutan masyarakat semakin beragam untuk mendapatkan

pelayanan publik yang berkualitas.

3) Masih adanya aparat pemerintahan dan kelompok masyarakat

yang belum memahami arti penting dari proses perencanaan

pembangunan partisipasif.

27

BAB III PERMASALAHAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

3. 1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD

Suatu kondisi yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang

apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian atau

menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada

masyarakat.

Memperhatikan isu-isu dan permasalahan pembangunan yang

dihadapi diharapkan dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan

pemerintahan menuju good governance and clean government sehingga

berdampak pada kualitas pembangunan daerah.

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Kecamatan

Pejawaran menghadapi beberapa permasalahan karena dampaknya yang

signifikan bagi PD dimasa datang yang dirinci sesuai bidang tugas/Seksi

yang ada sebagai berikut:

a. Sekretariat

1) Keterbatasan Jumlah Personel;

2) koordinasi antar seksi dan Sekretariat dalam penyusunan

kegiatan dan penganggaran masih lemah;

3) Akses Internet yang sering bermasalah;

4) Terbatasnya sarana dan prasarana aparatur yang ada di

Kecamatan.

b. Seksi Tata Pemerintahan

1) Keterbatasan Jumlah Personel ;

2) Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung ;

3) Kinerja Perangkat Desa masih lemah.

c. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

1) Rendahnya partisipasi masyarakat, keterwakilan perempuan dalam

mengikuti Musrenbang;

2) Isu yang diangkat dalam Musrenbang masih terbatas pada

pembangunan fisik, belum mengarah pada permasalahan ekonomi,

sosial, dan budaya;

3) Rendahnya kapasitas aparatur perangkat desa dalam menyusun

laporan pelaksanaan pembangunan desa.

28

d. Seksi Kesejahteraan Rakyat

1) Kurangnya koordinasi dan respon OPD dalam pelaksanaan

pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum

2) Masih belum sesuainya data penduduk miskin (by name, by

address) dengan keadaan sebenarnya sehingga sering terjadi tidak

tepat sasaran

3) Tanggung jawab percepatan pencapaian SPM yang utama berada

pada PD terkait, Kecamatan sebagai pendukung belum diberikan

kewenangan untuk melaksanakan percepatan pencapaian SPM

4) Masih rendahnya keterlibatan Kecamatan dalam penetapan

kelompok sasaran penyelenggaraan SPM

e. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

1) Belum optimalnya koordinasi dalam penyelenggaraan ketentraman

dan ketertiban umum di wilayah kecamatan

2) Rendahnya kesadaran hukum dalam menaati peraturan

perundang-undangan yang berlaku

3) Meningkatnya angka perceraian

4) Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan

Siskamling dan rendahnya kesadaran aparatur pemerintah desa

dalam menumbuh kembangkan Linmas

3. 2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Terpilih

Berdasarkan dokumen RPJMD Kabupaten Banjarnegara 2017-

2022, Visi dan Misi Bupati Wakil Bupati Banjarnegara Tahun 2017-2022

adalah sebagai berikut :

Visi yang akan dicapai adalah “BANJARNEGARA BERMARTABAT DAN SEJAHTERA”

a. Dimensi pokok dari bermartabat lebih mengarah pada dimensi

immateriil dalam pembangunan. Diharapkan pada masa yang akan

datang masyarakat Kabupaten Banjarnegara dapat memiliki harga diri

yang lebih saat bersanding dengan masyarakat daerah lain baik di

level regional maupun nasional. Pencapaian pokok visi bermartabat

ditandai dengan meningkatnya kualitas pelayanan pemerintahan yang

dapat menciptakan kondusifitas wilayah sebagai prasyarat

berjalannya proses pembangunan.

b. Dimensi pokok dari sejahtera lebih mengarah pada dimensi materiil

dalam pembangunan. Diharapkan pada masa yang akan datang setiap

29

individu masyarakat Kabupaten Banjarnegara dapat berperan serta

aktif dalam pembangunan berkelanjutan sehingga segala kebutuhan

dapat terpenuhi utamanya kebutuhan dasar. Pencapaian pokok visi

sejahtera ditandai dengan meningkatnya cakupan pemenuhan

kebutuhan dasar melalui peningkatan perekonomian masyarakat

berbasis sektor unggulan dengan tetap menjaga kualitas lingkungan

hidup.

Misi yang akan dilaksanakan merupakan turunan dari pokok-

pokok visi yang telah didentifikasi sebelumnya adalah :

1. Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai

dan demokratis;

2. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan

konsep tata kelola yang baik;

3. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui

peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan dasar;

4. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien,

produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional;

5. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui

peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan dasar.

Adapun keterkaitan Visi Misi Kabupaten Banjarnegara tergambar

pada tabel berikut yang memberikan gambaran lengkap perumusan pokok

visi dan misi.

Perumusan Visi dan Misi Kabupaten Banjarnegara

NO POKOK VISI MISI

1

Kabupaten Banjarnegara

menjadi Kabupaten yang bermartabat

Pemenuhan hak

dasar

Mewujudkan tata kehidupan masyarakat

yang tertib, aman, damai dan demokratis

Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan

masyarakat melalui peningkatan cakupan pemenuhan hak dasar

2

Kabupaten Banjarnegara

menjadi Kabupaten yang sejahtera

Peningkatan kualitas

pelayanan pemerintahan

Mewujudkan kualitas penyelenggaraan

pemerintahan berdasarkan konsep tata

30

NO POKOK VISI MISI

kelola yang baik

Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produktif,

transparan dan akuntabel dengan tenaga

profesional

Peningkatan

perekonomian masyarakat berbasis sektor

unggulan dengan tetap menjaga kualitas

lingkungan hidup

Mewujudkan

pembangunan daerah yang berkesinambungan dan berbasis pada

pengembangan ekonomi kerakyatan

Dengan pokok visi ini, diharapkan melalui peningkatan

pembangunan secara berkelanjutan maka dapat terwujud hasil-hasil

pembangunan yang berkualitas dan merata. Untuk mencapai hal

tersebut, maka peningkatan pelayanan pemerintah pada masyarakat yang

tercermin melalui reformasi birokrasi harus terus dilakukan. Hal tersebut

memiliki arti penting, karena pemerintahan yang berwibawa bukan hanya

menghasilkan produk pemerintahan yang baik, namun juga akan

meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Pencapaian

pokok visi ini ditandai dengan terwujudnya pembangunan daerah yang

berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomi

kerakyatan serta meningkatnya tata kelola pemerintahan. Pada prosesnya

pencapaian pokok visi tersebut harus memperhatikan prinsip-prinsip

pembangunan berkelanjutan, berpedoman pada RTRW, dan

mengendalikan alih fungsi lahan.

Melalui kedua pokok visi ini Pemerintah Kabupaten Banjarnegara

menyatakan dengan jelas kondisi yang ingin dicapai dari berjalannya roda

pemerintahan. Kondisi dimana setiap individu dapat berperan serta aktif

dalam pembangunan berkelanjutan, sehingga segala kebutuhan,

khususnya kebutuhan dasar dapat terpenuhi. Pencapaian pokok visi ini

ditandai dengan meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan dasar

melalui peningkatan perekonomian masyarakat berbasis sektor unggulan

dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup.

Bertitik tolak dari kewenangan tugas dan fungsi Pemerintah

Kecamatan Pejawaran Kabupaten Banjarnegara sebagaimana diuraikan

31

pada bab terdahulu, dalam mencapai Visi Kabupaten Banjarengara, maka

Kecamatan Pejawaran mempunyai peran dan fungsi menggerakan unsur

organisasi untuk bertindak lebih terarah dalam menjembatani keadaan

masa kini dan masa datang yang diinginkan. Terutama dikaitkan dengan

pelaksanaan pelimpahan kewenangan yang secara mutlak harus

didukung oleh sumberdaya manusia aparatur yang mampu mengelola

tugas-tugas pelayanan secara optimal, efektif dan efisien, serta mampu

merumuskan kebijakan-kebijakan yang implementatif yang ditujukan

untuk kesejahteraan masyarakat, yang pada muaranya mewujudkan Visi

Kabupaten Banjarnegara.

Adapun Misi yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam

pencapaian visi misi Kepala Dearah sesuai Tugas Pokok dan Fungsi

Kecamatan Pejawaran sebagai salah satu Perangkat Daerah Kabupaten

Banjarnegara dari lima misi tersebut adalah Misi Kedua dan Keempat

yaitu

1. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;

Memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat,

memperkuat komitmen untuk menciptakan good and clean goverment.

Fokus peningkatan pelayanan publik dan peningkatan kualitas

penyelenggaraan pemerintah daerah, Melalui fokus pertama,

diharapkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat lebih

dekat dan transparan. Sedangakan melalui fokus kedua, diharapkan

kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan meningkat.

2. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional;

Tata kelola keuangan merupakan salah satu aspek dalam good

and clean goverment, diharapkan melalui misi ini pengelolaan

keuangan dapat dilaksanakan lebih efektif dan efesien, dan lebih

mandiri dalam segi pembiayaan pembangunan.

No Misi, Tujuan dan

Sasaran RPJMD

Permasalahan

Pelayanan OPD

Faktor

Penghambat Pendorong

1. MISI KEDUA : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;

a. Masih lemahnya pemahaman aparatur terhadap tupoksi dan koordinasi an-tar seksi, lintas sektoral

a. Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja pegawai

b. Masih kurangnya

a. Adanya payung hukum dan regulasi yang mengatur untuk menyelenggarakan tugas dan fungi dan tata kerja

32

No Misi, Tujuan dan

Sasaran RPJMD

Permasalahan

Pelayanan OPD

Faktor

Penghambat Pendorong

TUJUAN :

a. Meningkatkan kualitas pelayanan publik

b. Meningkatkan kualitas penye-lenggaraan pemerintahan daerah

SASARAN : i. Meningkatkan

kualitas

j. Meningkatnya efektivitas dan transparansi layanan publik

k. Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas apatur

l. Meningkatnya kualitas pengelolaan pemerintahan desa

dalam penyelenggaraan pemerintahan kecamatan

b. Masih Terbatas-nya kualitas dan kuantitas pegawai di kecamatan

c. Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap penyelenggaraan PATEN , Dokumen Kependuduk-an dan Pencatatan Sipil

d. Masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana baik secara kualitas maupun kuantitas

e. Masih rendahnya nilai SAKIP

f. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan musrenbang

g. Kegiatan pembangunan di desa masih mengutamakan fisik, belum memprioritas-kan pada per-masalahan ekonomi, sosial, dan budaya

jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat

c. Masih kurangnya dukungan data/ informasi/ peraturan yang valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat pelayanan administrasi kependudukan lamban

d. Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di wilayah

kecamatan.

e. Masih rendahnya keselarasan dokumen perencanaan, keuangan dan pelaporan yang ada serta konsistensi

kecamatan

b. Hubungan kerja yang baik antara pimpinan, para pejabat dan staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman

c. Adanya Payung hukum dan regulasi tentang pelimpahan kewenganan pemerintah dari Bupati kepada Camat yang dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan PD Kecamatan Pejawaran

d. Optimalisasi sarana dan prasarana yang ada

e. Adanya E SAKIP

f. Komitmen stakeholder untuk melaksanakan musrenbang

g. Adanya pendampingan pelaksanaan pembangunan di desa

h. Adanya regulasi yang mengatur

tentang administrasi desa dan tata naskah dinas

33

No Misi, Tujuan dan

Sasaran RPJMD

Permasalahan

Pelayanan OPD

Faktor

Penghambat Pendorong

h. Belum tertibnya administrasi pemerintahan desa

data yang disajikan masih kurang.

f. Apatisme masyarakat dalam mengikuti musrenbang

g. Masih rendahnya pemahaman masyarakat maupun aparatur desa tentang hakekat pembangunan nasional

h. Masih rendahnya kapasitas aparatur desa dalam melaksanakan tertib administrasi pemerintahan desa

2. MISI KEEMPAT :

Mewujudkan tata

kelola keuangan

daerah yang

efektif, efisien,

produkif,

transparan dan

akuntabel

dengan tenaga

profesional;

TUJUAN :

Mewujudkan

reformasi tata

kelola keuangan

SASARAN :

Meningkatnya

kemandirian

daerah

a. Belum optimalnya pelaksanaan intensifikasi PBB kepada warga masyarakat oleh aparatur desa

a. Masih kurangnya keseriusan masyarakat dan petugas pemungut dalam pelunasan PBB lebih awal

a. Adanya reward

bagi desa atau

kecamatan

lunas paling

cepat

34

Dari diagram diatas dapat diuraikan bahwa dalam rangka

mendukung visi misi terdapat faktor penghambat dan pendorong

sebagai berikut :

1. Faktor penghambat

a. Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja

pegawai;

Masih adanya pegawai yang kurang disiplin dalam menepati

jam kerja, melaksanakan kepentingan pribadi pada saat jam

kerja, penggunaan pakaian dinas belum sepenuhnya rapi dan

lengkap atributnya, alur tahapan SOP sering terlewati dan

terdapat kecenderungan menunggu perintah atasan dalam

bekerja tidak menggali ide dan kretifitas untuk menunjang

tupoksi yang diembanya sehingga ketersediaan data dan

informasi menjadi kurang lengkap.

b. Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki

kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka

mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat;

Jumlah PNS di Kecamatan Pejawaran tercatat adalah 26 orang,

namun yang melaksanakan tugas di Kecamatan adalah 22

orang, sedangkan 4 orang lainya adalah sekdes. Pendidikan

PNS rata-rata SMA, belum semua pejabat eselon berpendidikan

S1 dan mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan.

Tidak semua subag dan seksi memiliki staf PNS, sehingga ada

tambahan THL 3 orang, untuk jaga malam 1 orang dan 2 orang

operator komputer. Idealnya kebutuhan pegawai di kecamatan

adalah 24 orang yang bertugas khusus di Kecamatan, tidak

termasuk sekdes PNS, dengan pendidikan S1 untuk semua

pejabat eselon dan telah mengikuti diklatpim. Kekurangan

personil berakibat pada duplikasi pekerjaan yang tidak sesui

kemampuan sehingga hasilnya kurang optimal.

c. Masih kurangnya dukungan data informasi dari masyarakat,

peraturan yang valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman

dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat;

Kurangnya kelengkapan data dan informasi dari masyarakat

saat mengurus kebutuhan administrasi menjadikan pelayanan

terhambat, termasuk aturan tambahan persyaratan dokumen

yang harus dilampirkan saat pengurusan. Belum konsistennya

35

kecepatan pelayanan adminstrasi kependudukan karena alasan

teknis dan regulasi. Seharusnya kemajuan teknologi dibarengi

dengan kecepatan pelayanan termasuk KTP dan KK bisa satu

hari jadi, namun sampai sekarang masih memakan waktu yang

lama. Komitmen one day service masih sulit diterapkan

d. Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana

untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi

di wilayah kecamatan.

Jumlah sepeda motor inventaris untuk operasional ke desa

dari jumlah 8, 3 sudah tidak layak padahal secara geografis

sebagian besar wilayah desa di kecamatan Pejawaran adalah

perbukitan sehingga kurang memadai.

e. Masih rendahnya keselarasan dokumen perencanaan,

keuangan dan pelaporan yang ada serta konsistensi data

yang disajikan masih kurang valid.

Dokumen perencanaan yang ada sebelumnya baik Renstra,

RKT, Renja, RKA RKPD dan lainnya kurang singkron dan

konsisten, dikarenakan terbatasnya ketersediaan data dan

informasi dari desa maupun dinas instansi lintas sektoral di

kecamatan, sehingga saat pembuatan pelaporan menjadi

kurang valid.

f. Apatisme masyarakat dalam mengikuti musrenbang.

Anggapan sebagian masyarakat bahwa kegiatan musrenbang

hanya formalitas saja, baik di tingkat dusun dan desa untuk

mencukupi tahapan proses perencanaan pembangunan.

Usulan dari kelompok perempuan, pemuda masih kurang

diapresiasi. Pelaksanaan di Tingkat Kecamatan kehilangan

gregetnya karena kecamatan kurang memiliki kekuatan

untuk merealisasikan usulan-usulan dari desa.

g. Masih rendahnya pemahaman masyarakat maupun aparatur

desa tentang hakekat pembangunan nasional

Keengganan dari masyarakat maupun aparatur desa dalam

memahami regulasi yang ada untuk membangun desa,

sehingga pada saat musyawarah di desa untuk

merencanakan pembangunan yang muncul utama sebagai

prioritas hampir sebagaian besar adalah pembangunan fisik

jalan, jembatan, talud gedung dan lainya. Pembangunan

manusia peningkatan kapasitas manusia secara keseluruhan

36

meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya secara

berkesinambungan masih dinomorduakan, karena hasilnya

tidak langsung terlihat, sehingga tingkat keberdayaan

masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan masih

rendah dan jaminan kesejahteraan kurang memadai.

h. Masih rendahnya kapasitas aparatur desa dalam

melaksanakan tertib administrasi pemerintahan desa.

Belum semua desa di Kecamatan melaksanakan tertib

administrasi desa secara keseluruhan, surat menyurat belum

menggunakan tata naskah dinas, pencatatan data dan

informasi sesuai tupoksi perangkat desa belum sepenuhnya

dijalankan, pencarian kembali dokumen dan pelaporan

menjadi terhambat, tidak semua perangkat desa bisa

menggunakan komputer.

i. Masih kurangnya keseriusan masyarakat dan petugas

pemungut dalam pelunasan PBB lebih awal

Secara umum kesadaran masyarakat di kecamatan

Pejawaran sudah bagus, terbukti setiap tahun lunas 100%.

Namun demikian masih ada beberapa masyarakat yang harus

terus dimotivasi agar tidak menunda-nunda pembayaran

karena menunggu jatuh tempo. Selain itu masih ada desa

yang kurang tertib dalam mengadministrasikan

pendistribusian SPPT kepada masyarakat, sehingga

menyulitkan dalam pengecekan pembayaran. Juga masih ada

desa yang petugasnya tidak segera menyetorkan hasil

pungutan tersebut ke bank yang ditunjuk sehingga komitmen

lunas pada bulan awal Maret atau April sering mundur ke

bulan-bulan berikutnya padahal dari masyarakat sudah

masuk.

2. Faktor Pendorong

a. Adanya payung hukum dan regulasi yang mengatur untuk

menyelenggarakan tugas dan fungi dan tata kerja kecamatan.

Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 84 tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata

Kerja Kecamatan.

b. Hubungan kerja yang baik antara pimpinan, para pejabat dan

staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan

nyaman.

37

Dalam melaksanakan tugas dan kewajibanya mengedepankan

semangat kekeluargaan saling membantu, bekerja sama jika

ada seksi lain yang membutuhkan dan saling mengingatkan.

c. Adanya Payung hukum dan regulasi tentang pelimpahan

kewenganan pemerintah dari Bupati kepada Camat yang

dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan PD Kecamatan

Pejawaran.

Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan

Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada

Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah

yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan OPD

Kecamatan Pejawaran.

d. Optimalisasi sarana dan prasarana yang ada.

Terhadap sarana dan prasarana yang ada dimanfaatkan secara

maksimal dan dipelihara dengan sebaik-baiknya.

e. Adanya E-SAKIP.

Mulai diberlakukannya E-SAKIP dokumen perencanaan

tersimpan secara elektronik sehingga konsistensi data bisa

terjaga.

f. Komitmen stakeholder untuk melaksanakan musrenbang.

Kegiatan musrenbang dalam setiap tahapan di tingkat dusun,

desa dan kecamatan tetap dilaksanakan dengan

memperhatikan tata cara aturan yang berlaku dan

pelaksanaanya terjadwalkan tiap tahun.

g. Adanya pendampingan pelaksanaan pembangunan di desa..

Meningkatkan kapasitas aparatur desa dan peran serta

masyarakat dalam pembangunan melalui pendampingan dari

kecamatan sesuai tugas pokok fungsinya baik dari aparat

kecamatan maupun pendamping kecamatan dan pendamping

lokal desa dalam pelaksanaan pembangunan manusia

seutuhnya.

h. Adanya regulasi yang mengatur tentang administrasi desa dan

tata naskah dinas.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 47 Tahun 2016 tentang

administrasi desa dan Peraturan Bupati No : 85 tahun 2016

tentang tata naskah dinas sebagai pedoman pelaksanaan

administrasi desa .

38

i. Adanya reward bagi desa atau kecamatan yang lunas paling

cepat

Pemberian reward bagi desa atau kecamatan yang lunas paling

cepat dari Pemerintah Kabupaten menjadi motivasi tersendiri

bagi desa maupun kecamatan agar masyarakat segera

melunasi PBB lebih awal. Intensifikasi PBB dilaksanakan tidak

menunggu SPPT terbit, baik oleh aparatur desa maupun

kecamatan setiap ada kesempatan memberikan motivasi

kepada aparatur desa maupun masyarakat akan pentingnya

PBB bagi kemandirian keuangan daerah. Di beberapa desa

dibuat sistem tabungan PBB bekerja sama dengan dasa wisma,

menggunakan baku PBB Tahun sebelumnya sehingga saat

SPPT terbit masyarakat tinggal menambahi kekurangannya

saja. Pada hari pertama pembukaan loket PBB di Bank

beberapa desa dari kecamatan Pejawaran sudah mengantri

untuk melunasi dan kemudian mendapatkan penghargaan

karena lunas paling awal dan atau lunas pertama pada hari

tersebut. Selain itu ada desa yang mengadakan pembayaran

serentak disertai dengan hiburan dan doorprise, sehingga

dalam satu hari seluruh desa bisa lunas sekaligus, atau

menggunakan cara pekan PBB, dengan pos di tiap dusun.

Sebelum jatuh tempo semua desa di Kecamatan Pejawaran

sudah lunas PBB 100%.

3.3. Penentuan Isu-Isu Strategis

Selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan, Kecamatan

Pejawaran dituntut lebih responsif dan inovatif dalam menghadapi

perubahan-perubahan. Arah pelaksanaan pembangunan menjadi lebih

tepat sasaran dengan memperhatikan isu-isu strategis yang terjadi di

masyarakat. Untuk itu perlu diantisipasi dengan perencanaan yang

matang sehingga arah pembangunan sesuai dengan tujuan pembangunan

daerah.

Berdasarkan hasil analisis terhadap identifikasi permasalahan

kemudian dilakukan penentuan isu-isu stretegis dengan penilaian

(scoring) dari kriteria-kriteria permasalahan yang memliki pengaruh

signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra dan pelayanan pubik,

dapat dirumuskan isu-isu strategis sebagai berikut :

39

1. Wilayah Kecamatan Pejawaran merupakan daerah rawan bencana ;

2. derajat kesehatan warga pejawaran yang masih rendah ;

3. angka kemiskinan tinggi ;

4. tingkat pendidikan masyarakat Pejawaran yang masih rendah ;

5. infrastruktur jalan kurang memadai

40

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah PD

Tujuan dan sasaran merupakan merupakan dampak (impact)

keberhasilan pembangunan daerah yang diperoleh dari pencapaian

berbagai program prioritas terkait. Tujuan dan sasaran bertindak sebagai

jembatan bagi visi dan misi menuju prioritas program.

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu

dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan

permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi.

Rumusan pernyataan tujuan biasanya disusun dengan membalikkan

pernyataan isu, permasalahan, dan peluang menjadi suatu kalimat positif

yang ringkas.

Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang

diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk

dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.

Perumusan sasaran perlu memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas

dan fungsi perangkat daerah.

Tujuan dan sasaran jangka menengah Kecamatan Pejawaran

Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :

Visi : Terwujudnya Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera

Misi Kedua : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan

berdasarkan konsep tata kelola yang baik;

Tujuan Sasaran

1. Meningkatkan kualitas pelayanan publik

1.1. Meningkatnya nilai survey kepuasan masyarakat

2. Meningkatkan mutu pelayanan melalui PATEN

1.2. Meningkatnya mutu pelayanan melalui PATEN

3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan

daerah

1.3. Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas apatur.

4. Meningkatkan pemberdayaan

masyarakat dan desa

1.4. Meningkatnya pemberdayaan

masyarakat dan desa.

5. Meningkatkan tertib administrasi

desa

1.5. Meningkatnya tertib administrasi

desa

41

Misi Keempat : Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional;

Tujuan Sasaran

1. Meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan petugas pemungut pajak sesuai dengan kewajibannya

1.1. Meningkatnya jumlah PAD

Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Kecamatan

Pejawaran Kab. Banjarnegara beserta indikator kinerjanya disajikan

dalam Tabel 4.1 sebagaimana berikut ini.

42

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah

Tahun 2017-2022

No. Tujuan Sasaran Indikator

Sasaran Satuan

Kondisi Awal Target Kinerja Sasaran Target Akhir

Renstra 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1. Meningkatkan kualitas

pelayanan publik

Meningkatnya nilai sur-

vey kepu-asan masyarakat

Nilai survey kepuasan

masyara-kat

Angka 80 80 81 82 83 84 85 85

2. Meningkatkan mutu pelayanan melalui PATEN

Mening-katnya mutu pelayanan melalui PATEN

Persenta-se usaha yang berijin

% 25 25 27 30 33 35 37 37

Persentase non perijinan yang terlayani

% 100 100 100 100 100 100 100 100

3. Meningkatkan kualitas penyelenggara-an pe-merintahan daerah

Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas aparatur

Indek penilaian SAKIP

Nilai C C C CC CC B B B

43

4. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan desa

Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan desa

Persentase desa yang memiliki BUMDES

% 11,76 11,76 11,76 29,41 47,06 76,47 100 100

Persentase penurunan rumah tidak layak huni

% 20 20 20 40 60 80 100 100

Persentase kepemilikan jamban sehat

% 20 20 20 40 60 80 100 100

5. Meningkatkan tertib administrasi desa

Meningkatnya tertib administrasi desa

Persentase desa tertib administrasi pemerintahan desa

% 5 5 5,89 29,41 52,94 78,47 100 100

6. Meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan petugas pemungut pajak sesuai dengan kewajibannya

Meningkatnya jumlah PAD

Persentase pelunasan PBB

% 100 100 100 100 100 100 100 100

44

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

5.1. Strategi dan Arah Kebijakan Perangkat Daerah

Strategi adalah langkah – langkah berisikan program – program

indikatif untuk mewujudkan tujuan, Rumusan Strategi merupakan

pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai, yang

selanjutnya diperjelas dengan serangkaian kebijakan. Kebijakan diambil

sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi program kegiatan

untuk mencapai tujuan. Kecamatan Pejawaran dalam rangka

mewujudkan tujuan tersebut menetapkan strategi dan kebijakan sebagai

berikut :

5.1.1. Strategi

1. Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran yang didukung

dengan peningkatan kualitas pelayanan oleh aparatur kecamatan

2. Peningkatan kinerja aparatur kecamatan dalam menjalankan

tugas

3. Peningkatan kapasitas SDM aparatur PATEN

4. Peningkatan penataan administrasi kependudukan Program E-

KTP

5. Peningkatan ketepatan pelaporan capaian kinerja dan ikhtisar

realisasi kinerja SKPD

6. Peningkatan partisipasi masyarakat dan desa dalam

pembangunan

7. Peningkatan tertib administrasi pemerintahan desa

8. Peningkatan kapasitas Tim Intensifikasi PBB Kecamatan dan

Desa

5.1.2. Kebijakan

1. Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran secara prima

dengan prosedur yang jelas

2. Meningkatkan sarana dan prasarana kantor

3. Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur PATEN

4. Mengoptimalkan pelayanan pembuatan E-KTP dan KK

5. Meningkatkan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja

dan keuangan

6. Meningkatkan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan

pemberdayaan masyarakat desa

7. Meningkatkan koordinasi, pembinaan, fasilitasi dan pengawasan

administrasi pemerintahan desa

45

8. Meningkatkan pelaksanaan intensifikasi PBB kepada

masyarakat secara optimal

Tabel 5.1.1

Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pelayanan Kecamatan Pejawaran

VISI : BANJARNEGARA BERMARTABAT DAN SEJAHTERA

Misi Kedua : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan

berdasarkan konsep tata kelola yang baik;

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

1 2 3 4

Meningkatkan kualitas pelayanan

publik

Meningkatnya nilai survey kepuasan

masyarakat

Peningkatan pelayanan administrasi

perkantoran yang didukung dengan peningkatan kualitas pelayanan oleh aparatur kecamatan

Meningkatkan pelayanan administrasi

perkantoran secara prima dengan prosedur yang jelas

Peningkatan kinerja aparatur kecamatan dalam menjalankan tugas

Meningkatkan sarana dan prasarana kantor

Meningkatkan mutu pelayanan melalui PATEN

Meningkatnya mutu pelayanan melalui PATEN

Peningkatan kapasitas SDM aparatur PATEN

Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur PATEN

Peningkatan penataan administrasi kependudukan Program E-KTP

Mengoptimalkan pelayanan pembuatan E-KTP dan KK

Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah

Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas aparatur

Peningkatan ketepatan pelaporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Meningkatkan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan desa

Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan desa

Peningkatan partisipasi masyarakat dan desa dalam

pembangunan

Meningkatkan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan

pemberdayaan masyarakat desa

46

Meningtkan tertib admnistrasi pemerintahan desa

Meningkatnya tertib administrasi pemerinthaan desa

Peningkatan tertib administrasi pemerintahan desa

Meningkatkan koordinasi, pembinaan, fasilitasi dan pengawasan administrasi pemerintahan desa

Misi Keempat : Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional

Meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan petugas pemungut pajak sesuai dengan

kewajibannya

Meningkatnya jumlah PAD

Peningkatan kapasitas Tim Intensifikasi PBB Kecamatan dan Desa

Meningkatkan pelaksanaan intensifikasi PBB kepada masyarakat secara optimal

47

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN INDIKATIF

Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan

terpadu untuk mendapatkan hasil guna mencapai tujuan dan sasaran

tertentu. Dengan demikian program perlu dijabarkan ke dalam kegiatan yang

terukur kinerjanya, jelas kelompok sasarannya dan juga perencanaan

anggarannya. Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan PD

Kecamatan Pejawaran dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang adalah

sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan 6 (enam) kegiatan

yakni :

a. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor

b. Penyediaan jasa administrasi keuangan

c. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

d. Penyediaan bahan logistik kantor

e. Penyediaan jasa administrasi perkantoran

f. Pemberdayaan kecamatan

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan 4 (empat)

kegiatan yakni :

a. Pengadaan peralatan dan Perlengkapan gedung kantor

b. Pemeliharaan rutin/ berkala rumah jabatan

c. Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor

d. Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan 1 (satu)

kegiatan yakni :

a. Asistensi PATEN

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan, dengan 1 (satu) kegiatan yakni :

a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

5. Program Penataan Administrasi Kependudukan, dengan 1 (satu) kegiatan

yakni :

a. Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan

6. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah,

dengan 1 (satu) kegiatan yakni :

a. Intensifikasi pajak daerah

48

Untuk lebih jelasnya gambaran program, kegiatan dengan indikator

kinerja beserta pendanaan indikatif terinci pada tabel berikut.

49

TABEL 6.1. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

PD KECAMATAN PEJAWARAN KABUPATEN BANJARNEGARA

Dalam ribuan rupiah

Kode Program/ Kegiatan

Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

Data Capaian

Pada awal Tahun

Perencanaan (2016)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi Kinerja

pada akhir RPJMD 2022

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

2.06.4.06.10.0

1

Program

pelayanan administrasi perkantoran

Persentase

terpenuhinya pelayanan administrasi perkantoran secara prima dengan prosedur

yang jelas

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 400.000 Kecamatan

2.06.4.06.10.01.3

1. Terpenuhinya jasa peralatan

dan perlengkapan kantor

Jumlah jasa peralatan dan perlengkapan

kantor yg terpenuhi

1 Paket 1 Paket 9.600 1 Paket 9.600 2 Paket 11.600

2 Paket 12.000

2 Paket 12.000 2 Paket 12.000 Kecamatan

2.06.4.06.10.0

1.7

2. Terpenuhinya

jasa administrasi keuangan

Jumlah jasa adm

keuangan yang terpenuhi

6 Orang 6 Orang 20.80

0

6

Orang

25.200 6

Orang

25.22

00

6 orang 27.00

0

6 Orang 27.000 6

Orang

28.000 Kecamatan

2.06.4.06.10.01.13

3. Terpenuhinya peralatan dan perlengkapan kantor

Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang terpenuhi

2 Paket 2 Paket 7.500 2 Paket 7.500 2 Paket 8.000 2 Paket 8.500 2 Paket 9.000 2 Paket

10.000 Kecamatan

2.06.4.06.10.01.16

4. Terpenuhinya bahan logistik kantor

Jumlah bahan logistik yang terpenuhi

7 paket 8 paket 50.000

8 paket 50.000 8 paket 60.000

68paket 65.000

8 paket 70.000 8 paket 75.000 Kecamatan

2.06.4.06.10.01.19

5. Terpenuhinya jasa administrasi

perkantoran

Jumlah jasa adm perkantoran yang terpenuhi

4 Orang 4 Orang 70.000

4 Orang

74.849 4 Orang

85.000

4 Orang 90.000

4 Orang 90.000 4 Orang

100.000 Kecamatan

2.06.4.06.10.01.20

6. Pemberdayaan Kecamatan

Jumlah Desa yang memiliki BUMDES

1 Desa 1 Desa 150.000

2 Desa 150.000

5 Desa 150.000

8 Desa 160.000

13 Desa 175.000

17 Desa

175.000 Kecamatan

Persentase Penurunan Rumah Tidak Layak Huni

20 Rumah 221 Rumah

221 Rumah

221 Rumah

221 Rumah

221 Rumah

221 Rumah

Persentase Kepemilikan Jamban Sehat

20 Unit 150

unit

150

unit

150

unit

150 unit 150 unit 150

unit

Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan dan

pengawasan urusan

17 Desa 17 Desa

17 Desa

17 Desa

17 desa 17 Desa 17 Desa

Kecamatan

50

Kode Program/ Kegiatan

Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

Data Capaian

Pada awal Tahun

Perencanaan (2016)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi Kinerja pada akhir

RPJMD 2022

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

pemerintahan desa (kelembagaan dan aparatur desa)

Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan urusan (perencanaan

pembangunan desa, pemberdayaan masy dan desa, usaha peningkatan ekonomi

produktif)

17 Desa 17 Desa

17 Desa

17 Desa

17 desa 17 Desa 17 Desa

Kecamatan

Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan

tramtibum dan pelayanan (ketentraman dan ketertiban umum)

17 Desa 17 Desa

17 Desa

17 Desa

17 desa 17 Desa 17 Desa

Kecamatan

Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan

urusan Kesra (kepemudaan, olahraga, seni budaya, keagamaan, kesehatan,

pendidikan dan pemeliharaan fasilitas umum)

17 Desa 17 Desa

17 Desa

17 Desa

17 desa 17 Desa 17 Desa

Kecamatan

Jumlah desa tertib adm umum

0 3 desa 3 desa 6 desa 9 desa 13 desa 17 desa

Jumlah desa tertib adm kependudukan

0 3 desa 3 desa 6 desa 9 desa 13 desa 17 desa

Jumlah desa tertib adm keuangan

0 3 desa 3 desa 6 desa 9 desa 13 desa 17 desa

Jumlah desa tertib adm pembangunan

0 3 desa 3 desa 6 desa 9 desa 13 desa 17 desa

Jumlah Desa tertib 0 3 desa 3 desa 6 desa 9 desa 13 desa 17 desa

51

Kode Program/ Kegiatan

Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

Data Capaian

Pada awal Tahun

Perencanaan (2016)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi Kinerja pada akhir

RPJMD 2022

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

adm lainnya

2.06.4.06.10.0

2

Program

peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Persentase sarana &

prasarana aparatur yang terpenuhi

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 205.000 Kecamatan

a. Pengadaan peralatan gedung kantor

Jumlah peralatan gedung kantor yang terpenuhi

3 Paket 1 paket 25.000

- - 1 paket 30.000

1 paket 30.000

1 paket 35.000 1 paket 50.000 Kecamatan

2.06.4.06.10.02.9

b. Pengadaan perlengkapan gedung kantor

Jumlah perlengkapan gedung kantor yang terpenuhi

1 unit - - 3 unit 19.095 3 unit 20.000

3 unit 25.000

3 unit 30.000 3 unit 40.000 Kecamatan

2.06.4.06.10.02.20

c. Pemeliharaan rutin / berkala rumah dinas

Jumlah pemeliharaan rumah dinas

1 unit 1 unit

15.000

1 unit

- 1 unit

20.000

1 unit

20.000

1 unit

30.000 1 unit

40.000 Kecamatan

2.06.4.06.10.02.22

d. Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor

Jumlah pemeliharaan gedung kantor

1 unit 1 unit 20.000

1 unit 20.000 1 unit 25.000

1 unit 30.000

1 unit 25.000 1 unit 40.000 Kecamatan

2.06.4.06.10.02.26

e. Pemeliharaan rutin / berkala perlengkapan gedung kantor

Jumlah sarana & prasarana aparatur yang dipelihara

5 paket 5 paket 20.000

5 paket 20.000 5 paket 25.000

5 paket 30.000

5 paket 35.000 5 paket 35.000 Kecamatan

2.06.4.06.10.05

Program Peningkatan Kapasitas Sumber

Daya Aparatur

Persentase perijinan & non perijinan yang terlayani

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 15.000 Kecamatan

2.06.4.06.10.05.24

a. Asistensi PATEN

Jumlah permohonan ijin yang terlayani

20 Perijinan 20 Perijina

n

8.000 25 Perijina

n

8.000 25 Perijina

n

10.000

25 Perijina

n

10.000

25 Perijinan

12.000 25 Perijina

n

15.000 Kecamatan

Jumlah permohonan non perijinan yang terlayani

3.000 3.000 3.201 3.201 3.234 3.234 3.234

2.06.4.06.10.06

Program Peningkatan Pengembangan

Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan

Persentase pelaksanaan penyusunan Dokumen Keuangan

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 10.000 Kecamatan

2.06.4.06.10.06.01

a. Penyusunan laporan capaian kinerja &

Jumlah dokumen perencanaan yang disusun

5 Dokumen 5 Dok. 5.000 5 Dok. 7.000 5 Dok. 7.000 5 Dok. 7.000 5 Dok. 10.000 5 Dok. 10.000 Kecamatan

52

Kode Program/ Kegiatan

Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

Data Capaian

Pada awal Tahun

Perencanaan (2016)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi Kinerja pada akhir

RPJMD 2022

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Jumlah Dokumen Pelaporan yang disusun

5 dok 5 dok 5 dok 5 dok 5 dok 5 dok 5 dok

2.06.4.06.10.1

5

Program Penataan

Administrasi Kependudukan

Persentase permohonan

(administrasi kependudukan) KK dan KTP yang terlayani

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 10.000 Kecamatan

2.06.4.06.10.15.7

a. Peningkatan pelaya-nan publik dalam bidang

kependudukan

Jumlah pemohon KTP yang terlayani

538 pemohon

1.500 7.500 1.500

7.500 1.550

7.500 1.600

10.000

1.650

10.000 1.700

10.000 Kecamatan

Jumlah pemohon KK yang terlayani

375 pemohon

900 pemoho

n

900 pemoh

on

950 pemoh

on

1.000 pemoho

n

1.050 pemohon

1.100 pemoh

on

Kecamatan

2.06.4.06.10.17

Program Peningkatan dan Pengembangan

Pengelolaan Keuangan Daerah

Persentase pembayaran PBB

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 90.000 Kecamatan

2.06.4.06.10.1

7.52

a. Intensifikasi

Pajak Daerah

Jumlah pelunasan PBB 610.382.770 610.3

82.77

0

71.84

2

676.71

1.870

71.842 676.71

1.870

75.00

0

676.711

.870

75.00

0

676.711.

870

80.000 676.71

1.870

90.000 Kecamatan

Jumlah tunggakan PBB 0 0 0 0 0 0 0

53

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap

unit kerja. Indikator kinerja atau indikator keberhasilan untuk setiap jenis

pelayanan pada bidang-bidang kewenangan yang diselenggarakan oleh unit

organisasi perangkat daerah dalam bentuk standar pelayanan yang ditetapkan

oleh Pemerintah Daerah Kab. Banjarnegara. Penetapan standar pelayanan

merupakan cara untuk menjamin dan meningkatkan akuntabilitas pelayanan

pemerintah daerah kepada masyarakat.

Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualikatif yang

menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah

ditetapkan. Indikator kinerja harus merupakan sesuatau yang akan dihitung

dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat

tingkatan kinerja baik dalam tahap perencanaan (ex ente), tahap pelaksanaan

(on going), maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi (ex post)

Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan suatu

instrumen pertanggungjawaban yang terdiri dari berbagai indikator dan

mekanisme kegiatan pengukuran,penilaian dan pelaporan kinerja secara

menyeluruh dan terpadu untuk memenuhi kewajiban pemerintah dalam

mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas,

fungsi dan misi organisasi.

Pada sektor publik seperti entitas pemerintah sistem akuntabilitas

kinerja menghadapi masalah berupa sulitnya mengukur kinerja dan

menentukan indikator kinerja yang tepat. Problematik tersebut timbul karena

sektor publik memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan sektor bisnis,

terutama menyangkut output, outcome dan tujuan utama entitas. Output

entitas pemerintahan sebagian besar berupa jasa pelayanan publik yang sulit

diukur kuantitas maupun kualitasnya.

Indikator Kinerja Kecamatan Pejawaran yang mengacu pada tujuan dan

sasaran RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017- 2022 adalah indikator

kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai

Kecamatan Pejawaran dalam 5 (lima) tahun mendatang sebagai komitmen

untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten

Banjarnegara. Indikator kinerja ini juga berhubungandengan arah kebijakan

dan kebijakan umum dalam RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-

2022 yang diamanatkan kepada Kecamatan Pejawaran.

54

Tabel dibawah ini akan menyajikan indikator kinerja yang mengacu pada

tujuan dan sasaran RPJMD.

Tabel 7.1 INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN

DAN SASARAN RPJMD TAHUN 2017 – 2022

NO Indikator

SATUA

N

KONDISI KINERJA

AWAL

RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja

pada

akhir

periode

RPJMD (2022)

2016 2018 2019 2020 2021 2022

1 Indeks

kepuasan layanan

masyarakat

Angka

78,46 80 81 82 83 84 84

2 Nilai AKIP NILAI C C CC CC B B B

3 Persentase

peningkatan desa

berkembang

%

NA 3 3 3 3 3 3

4 Rasio kemandirian keuangan daerah

%

10,30 100 100 100 100 100 100

55

BAB VII PENUTUP

Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) Kecamatan

Pejawaran Tahun 2017-2022 merupakan pedoman taktis strategis dalam

pelaksanaan kegiatan-kegiatan dan merupakan produk kesepakatan dan

komitmen bersama bagi seluruh Unit Kerja yang ada di lingkungan Kecamatan

Pejawaran dalam menjalankan tugas dan fungsi organisasi sehingga

diharapkan dapat tercapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Terutama dalam mendukung sasaran pembangunan daerah yang telah

ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 85 Tahun

2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 - 2022.

Pada penyusunan Rencana Kerja Kecamatan Pejawaran yang dibuat

setiap tahun Renstra Perangkat Daerah ini menjadi pedoman dengan tetap

mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten

Banjarnegara tahun berikutnya.

Selanjutnya Rencana Stategis (Renstra) OPD disusun dalam rangka

melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan

pelaksanaan kebijaksanaan yang dipercayakan kepada setiap Dinas Instansi

Pemerintah berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Renstra

PD berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Oleh karena

itu tanpa dukungan dan peran aktif seluruh unsur pelaksana dan partisipasi

aktif masyarakat dalam pelaksanaannya mustahil seluruh tujuan dan sasaran

dalam renstra ini dapat dicapai.

Namun demikian, dengan semangat kemandirian otonomi daerah

Insha Allah pada pelaksanaannya nanti dapat mendukung tercapainya visi

Bupati Banjarnegara 2017 – 2022 “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”,

dan misi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara 2017-2022 khususnya misi

kedua Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan

konsep tata kelola yang baik dan Misi Keempat Mewujudkan tata kelola

keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel

dengan tenaga profesional.

56

Kami menyadari dalam menyusun Rencana Strategis ini masih jauh dari

sempurna, untuk itu saran, masukan dan kritikan yang membangun dari

semua pihak senantiasa kami harapkan guna tersusunnya dokumen yang

lebih baik pada masa mendatang.

1

VI. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH KECAMATAN VI. S. KECAMATAN PAGEDONGAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap daerah diharuskan untuk menyusun 5 (lima) dokumen perencanaan

pembangunan yaitu : 1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

3. Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) 4. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

5. Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD) Ditegaskan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008

tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah bahwa Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun serta diatur kemudian

dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan

Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata cara Evaluasi RRPJPD dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD.

Renstra Kecamatan Pagedongan merupakan bentuk upaya

mengelola dan mengembangkan potensi sumber daya daerah untuk mengatasi berbagai tantangan permasalahan yang ada dalam

mewujudkan pembangunan di Banjarnegara. Dalam rangka melaksanakan Pembangunan Berkelanjutan dibutuhkan SDM/Aparatur yang memiliki kompetensi, integritas dan profesionalitas dalam

menyelenggarakan pemerintahan dan melaksanakan pembangunan melalui tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

Alur dan mekanisme penyusunan Renstra Kecamatan Pagedongan diiliustrasikan sebagai berikut :

2

Analisis Gambaran pelayanan

SKPD

Perumusan Isu-isu

strategis berdasarkan

tusi

Perumusan Strategi dan

kebijakan

Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja,

kelompok sasaran dan pendanaan

indikatif berdasarkan

rencana program prioritas RPJMD

Pengolahan data dan informasi

Perumusan visi dan misi

SKPD

Perumusan Tujuan

Perumusan sasaran

Rancangan Renstra-SKPD

· Pendahuluan· Gambaran pelayanan SKPD· isu-isu strategis berdasarkan

tugas pokok dan fungsi· visi, misi, tujuan dan sasaran,

strategi dan kebijakan · rencana program, kegiatan,

indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif

· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.

Perumusan indikator kinerja

SKPD yang mengacu pada

tujuan dan sasaran RPJMD

SPM

Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/

Kota

Penelaahan RTRW

Rancangan Renstra-SKPD

Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD

kepada Bappeda

Penelaahan KLHS

Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/

Kota

Renstra-KLdan Renstra

SKPD Provinsi

Keterkaitan Renstra Kecamatan Pagedongan dengan RPJMD,

dan dengan Renja perangkat daerah: Penyusunan Renstra mengacu pada tugas dan fungsi perangkat daerah sesuai dengan Peraturan

Daerah tentang Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara, Peraturan Bupati Banjarnegara tentang Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah, RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022

Penyusunan Renstra Kecamatan Pagedongan dilakukan secara transparan dan partisipatif oleh para Pejabat Struktural, karyawan/i.

dan para Kepala Desa di lingkungan Kecamatan Pagedongan, serta telah mendapat masukan dari para pemangku kepentingan “Stakeholders”.

Dengan demikian Renstra PD Kecamatan Pagedongan ini berlaku tahun 2017 hingga 2022 selaras dengan RPJMD Kabupaten Banjarnegara sebagai perwujudan visi, misi dan program Bupati dan

Wakil Bupati Banjarnegara terpilih. Renstra Kecamatan Pagedongan ini juga nantinya akan dijabarkan dalam Renja PD sebagai dasar

operasional pelaksanaan program dan kegiatan Kecamatan Pagedongan setiap tahun dan dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran PD (RKA PD) yang selanjutnya digunakan dalam proses

pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Banjarnegara tahun berikutnya.

3

1.2 Landasan Hukum Landasan hukum penyusunan Renstra Kecamatan Pagdongan

Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa

Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4575); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman

Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman

Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2010 Nomor 123);

4

13. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 3); 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah

beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan

Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata cara Evaluasi RRPJPD dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD Penyusunan rancangan awal Renstra Perangkat Daerah Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1213);

16. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 Tahun 2009

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 Nomor 3

Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 114);

17. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 10);

18. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 32 Tahun 2017 Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun

2017 Nomor 32); 19. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 13 Tahun 2016 tentang

Perubahan Kedua atas Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 5

Tahun 2013 tentang Kecamatan Penyelenggara Pelayanan Administrasi Terpadu(Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara

Tahun (Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 13);

20. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 19 Tahun 2016 tentang

Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada Camat Untuk Menangani

Sebagian Urusan Otonomi Daerah (Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 19);

21. Peraturan Bupati Nomor 84 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Kecamatan (Berita Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016

Nomor 84).

5

1.3 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis Kecamatan

Pagedongan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai berikut : 1. Maksud

a. Memberikan pedoman dalam penyusunan rencana kerja tahunan.

b. Memberikan gambaran bagi seluruh aparatur kecamatan dalam melaksanakan tugas/kegiatan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.

c. Menjadi dasar dalam evaluasi kinerja Perangkat Daerah. 2. Tujuan

a. Untuk meningkatkan kinerja Perangkat Daerah Kecamatan Pagedongan dalam pelaksanakan tugas pokok dan fungsinya dan pelaksanaan sebagian kewenangan yang dilimpahkan

Bupati kepada Camat. b. Untuk memantapkan terselenggaranya kegiatan pada

Kecamatan Pagedongan guna mendukung tercapainya visi, misi,

tujuan dan sasaran pembangunan yang tercantum dalam RPJMD.

1.4 Sistematika Penulisan

Keseluruhan materi Renstra PD Kecamatan Pagedongan Tahun

2017 – 2022 disusun dan termuat dalam 7 (tujuh) Bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang, proses penyusunan, hubungan Renstra dengan dokumen lainnya, landasan

hukum, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan. BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN PD

Menjelaskan kondisi umum tentang dasar hukum pembentukan PD, struktur organisasi PD, uraian tugas dan

fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala PD. Penjelasan tentang sumber daya yang dimiliki PD (SDM berdasarkan gender dan Asset) serta penjabaran tingkat

capaian kinerja PD periode sebelumnya BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT

DAERAH

Menjelaskan hasil identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan pada Perangkat Daerah

Kecamatan, melakukan penilaian (scoring) terhadap permasalahan yang memiliki dampak yang besar terhadap publik dan pencapaian sasaran Renstra, diakhiri dengan

penentuan isu-isu strategis BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

Merupakan penjabaran visi dan misi pembangunan jangka menengah dan dilengkapi dengan rencana sasaran yang hendak dicapai.

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Berisi tentang strategi dan arah kebijakan perangkat daerah lima Tahun mendatang Strategi menjelaskan cara untuk

6

mencapai tujuan dan sasaran dirancang secara rasional dan komprehensip, sedangkan kebijakan menerangkan arah yang

akan diambil Perangkat Daerah dalam bentuk konfigurasi program untuk mencapai tujuan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTA PENDANAAN Merupakan Penjelasan yang bersifat umum dari Program dan

Kegiatan beserta indikasi pendanaan dalam periode lima tahun Pada Bab ini dikemukakan indikator kinerja PD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai PD

dalam lima tahun mendatang untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD

BAB VI KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN Bab ini berisi tentang indikator kinerja Kecamatan Pagedongan yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2021 BAB VII PENUTUP Pada Bab ini merupakan harapan-harapan terhadap kondisi

dan rencana pencapaian kinerja periode 2017-2022

7

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

Sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 209 ayat (2) huruf f, Kecamatan merupakan

perangkat daerah Kabupaten/ Kota. Dalam pasal 224 ayat (1) disebutkan bahwa Kecamatan dipimpin oleh seorang kepala kecamatan yang disebut Camat yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada bupati/wali kota melalui sekretaris Daerah. Secara filosofis, kecamatan yang dipimpin oleh Camat

perlu diperkuat dari aspek sarana prasarana, sistem administrasi, keuangan dan kewenangan bidang pemerintahan dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan sebagai ciri

pemerintahan kewilayahan yang memegang posisi strategis dalam hubungan dengan pelaksanaan kegiatan pemerintahan kabupaten/kota yang dipimpin oleh bupati/walikota. Terlebih alasan

pembentukan Kecamatan adalah untuk meningkatkan : koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan

masyarakat Desa/ Kelurahan. Berdasarkan pasal 225 UU Nomor 23 Tahun 2014 maka Tugas

Camat meliputi :

a. Menyelenggarakan urusan pemerintahan umum; b. Mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat; c. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan

ketertiban umum; d. Mengoordinasikan penerapan dan penegakan Perda dan Perkada;

e. Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum;

f. Mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang

dilakukan oleh perangkat daerah di kecamatan; g. Membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan Desa dan/ atau

Kelurahan; h. Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

daerah kabupaten/ kota yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja

perangkat daerah kabupaten/ kota yang ada di kecamatan; i. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Selain melaksanakan tugas diatas, Camat mendapatkan pelimpahan sebagian kewenangan Bupati/ Walikota untuk

melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah kabupaten/ kota, berdasarkan pemetaan pelayanan publik sesuai dengan karakteristik dan/ atau kebutuhan

masyarakat pada kecamatan. Sesuai Peraturan Bupati Nomor 19 Tahun 2016 tentang

Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan sebagian kewenangan pemerintahan dari Bupati kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah, Camat

mendapatkan pelimpahan sebanyak 26 bidang urusan pemerintahan, termasuk kewenangan perizinan dan non perizinan melalui PATEN

8

(Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan) yang berlaku efektif di Pagedongan sejak Mei 2014.

Bidang urusan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati kepada Camat meliputi : pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, penataan ruang, perencanaan pembangunan, perhubungan, lingkungan

hidup, pertanahan, kependudukan dan catatan sipil, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga

sejahtera, sosial, koperasi dan UKM, kebudayaan dan pariwisata, kepemudaan dan olahraga, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, otonomi daerah pemerintahan umum administrasi keuangan daerah

perangkat daerah kepegawaian dan persandian, pemberdayaan masyarakat dan desa, kearsipan, komunikasi dan informatika,

pertanian dan ketahanan pangan, kehutanan, energi dan sumber daya mineral, perdagangan dan perindustrian.

Kecamatan Pagedongan dibentuk berdasarkan Perda Nomor 2

Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dengan tugas pokok membantu Bupati dalam mengoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan

masyarakat desa dan kelurahan, dan tugas yang dilimpahkan Bupati untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan Daerah. Sesuai Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 84 Tahun 2016

tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata

Kerja Kecamatan, Kecamatan merupakan koordinator penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan desa dan kelurahan . Kecamatan dipimpin oleh Camat yang berkedudukan di

bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalu Sekretaris Daerah. Adapun Tugas dan Fungsinya adalah sebagai berikut :

1. Camat Kecamatan mempunyai tugas membantu Bupati dalam

mengkoordinasikan penyeelnggaraan pemerintahan, pelayanan

publik, dan pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan dan tugas yang dilimpahkan Bupati untuk melaksanakan sebagaian

urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

Kecamatan menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan di bidang tata pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketentraman dan ketertiban umum dan pelayanan serta

kelurahan; b. Pelaksanaan koordinasi kebijikan dibidang tata pemerintahan,

pemberdayaan masyarakat, dan desa, kesejahteraan rakyat, ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;

c. Pelaksanaan kebijakan dibidang tata pemerintahan,

pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;

d. Pembinaan dan fasilitasi bijakan dibidang tata pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;

e. Pemantauan evaluasi dan pelaporan dibidang tata pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketentraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;

9

f. Pelaksanaan koordinasi pemelihraan sarana prasarana dan fasilitas pelayanan umum;

g. Pelaksanaan fungsi kesekretariatan kecamtan dan ; h. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan,

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Sekretariat Kecamatan

Sekretariat mempunyai tugas melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi, pelaporan kebijakan bidang

ketatausahaan, hukum, keuangan, kerumahtanggaan, kerjasama, kearsipan, dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan,

kehumasan, kepegawaian, pelayanan administrasi di lingkungan Kecamatan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,

sekretariat mempunyai fungsi : a. Pengkoordinasian kegiatan di lingkungan kecamatan; b. Pengkoordinasian dan penyusunan rencana dan program kerja di

lingkungan kecamatan; c. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi

ketatausahaan, kepegawaian, hukum, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip dan dokumentasi di lingkungan kecamatan;

d. Pengkoordinasian dan penyusunan penataan organisasi dan tata laksana di lingkungan kecamatan;

e. Pengkoordinasian dan penyusunan peraturan perundang-

undangan serta pelaksanaan advokasi hukum di lingkungan Kecamatan;

f. Pengkoordinasian pelakanaan sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) dan pengelolaan informasi dan dokumentasi;

g. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah dan

pelayanan pengadaan barang/jasa di lingkungan Kecamatan; h. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup

tugasnya; dan i. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sekretariat Kecamatan terdiri dari : a. Subbag Perencanaan dan Keuangan

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan

fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan program kerjaserta pengelolaan keuangan di lingkungan Kecamatan

b. Subbag Umum dan Kepegawaian Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan

fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporankebijakan bidangketatausahaan, hukum, kerumahtanggaan, kerjasama, kearsipan, dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan,

10

kehumasan, dan kepegawaian, serta pelayanan administrasi di lingkungan Kecamatan

3. Seksi Tata Pemerintahan Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan

perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan,

pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat

kecamatan, pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan, pembinaan dan pengawasan tertib administrasi pemerintahan desa dan/atau kelurahan, pembinaan

dan pengawasan terhadap kepala desa atau lurah, pembinaan dan pengawasan terhadap perangkat desa dan/atau kelurahan,

rekomendasi pemberhentian dan pengangkatan perangkat desa, sertapelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian urusan

pemerintahan di bidang tata pemerintahan. 4. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan

perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan

kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan desa di tingkat kecamatan, penyusunan dokumen perencanaan pembangunan di desa atau kelurahan, evaluasi dan

rekomendasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, sertapelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian urusan

pemerintahan di bidang pemberdayaan masyarakat dan desa. 5. Seksi Kesejahteraan Rakyat

Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan

kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesejahteraan rakyat di tingkat kecamatan, pembinaan dan fasilitasi

kegiatan kepemudaan, olahraga, seni, budaya, keagamaan, kesehatan dan pendidikan, pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum, sertapelaksanaan

kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian urusan pemerintahan di bidang kesejahteraan rakyat.

6. Seksi Ketentraman, Ketertiban Umum dan Pelayanan Mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan

perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidangpenyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban

umum, penerapan dan penegakan peraturan daerah dan peraturan Bupati, pelayanan perizinan dan non perizinan sesuai dengan

kewenangan yang dilimpahkan Bupati kepada Camat, percepatan pencapaianstandar pelayanan minimal di wilayahnya, pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pelayanan kepada

masyarakat serta pelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati Kepada Camat untuk menangani sebagian

11

urusan pemerintahan di bidang ketenteraman, ketertiban umum dan pelayanan.

Bagan struktur organisasi Kecamatan Pagedongan berdasarkan Perda Nomor 2 Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

12

STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN PAGEDONGAN

2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah

2.2.1. Gambaran Umum

Kecamatan Pagedongan merupakan satu dari dua puluh kecamatan di kabupaten Banjarnegara yang terletak 6 km sebelah Selatan ibukota Kabupaten, dengan batas-batas

wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara : Kecamatan Banjarnegara

Sebelah Selatan : Kabupaten Kebumen Sebelah Timur : Kecamatan Banjarnegara Sebelah Barat : Kecamatan Bawang

Luas wilayah kecamatan Pagedongan adalah 4.820,15 Ha yang terdiri dari 9 desa yaitu : Pagedongan, Kebutuhjurang, Gunungjati, Kebutuhduwur, Twelagiri, Gentansari, Lebakwangi,

Pesangkalan dan Duren. Dengan jumlah penduduk sebanyak 39.098 jiwa. Terdiri dari penduduk laki-laki 19.749 jiwa dan

penduduk perempuan 19.589 jiwa. Dengan keadaan tanah sebagian potensi bahan tambang antara lain : marmer, oker, tanah liat, lempung/tanah hijau.

CAMAT

Kasi Tata Pemerintahan

Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa

Kasi Kesejahteraan Rakyat

Kasi Ketentraman Ketertiban Umum

dan Pelayanan

SEKRETARIS

Kasubbag Perencanaan dan

Keuangan

Kasubbag Umum dan Kepegawaian

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

13

2.2.2. Sumber Daya Pegawai

Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Pagedongan memiliki Sumber Daya Pegawai. Jumlah pegawai Kecamatan Pagedongan saat ini masih dalam kondisi

yang belum ideal. Berdasarkan Analisa tambahan menunjukan ketersediaan pegawai di bandingkan dengan beban kerja, maka

sesungguhnya dibutuhkan adanya 26 Pegawai dengan kualifikasi pendidikan umum serta pendidikan dan pelatihan (diklat) kompetensi. Akan tetapi kondisi eksisting yang ada saat

ini hanya berjumlah 19 Pegawai dengan komposisi berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, golongan/kepangkatan,

eselon dan penempatan seperti tabel berikut ini.

1. SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 2.2.2.1 SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

NO JENIS KELAMIN PNS NON PNS %

1 Laki-laki 14 1 79

2 Perempuan 2 2 21

JUMLAH TOTAL 16 3 100

2. SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 2.2.2.2 SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

NO TINGKAT

PENDIDIKAN

PNS NON PNS %

L P L P

1 STRATA 2

2 STRATA 1 6 2 42,1

3 SARJANA MUDA / D3

4 SLTA 8 1 2 57,9

5 SLTP

6 SD

JUMLAH TOTAL 14 3 2 100

14

3. SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan Tabel 2.2.2.3

SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan

N

O PANGKAT/GOLONGAN

LAKI-

LAKI PEREMPUAN

%

1 PEMBINA TK.I / IV b

2 PEMBINA /IV a 1 6,25

3 PENATA TK. I / III d 4 1 31,25

4 PENATA / III c 1 1 12,5

5 PENATA MUDA TK. I / III

b

6 PENATA MUDA / III a

7 PENGATUR TK. I / II d

8 PENGATUR / II c 4 25

9 PENGATUR MUDA TK. I / II b

2 12,5

10 PENGATUR MUDA / II a 2 12,5

11 JURU TK. I / I d

12 JURU / I c

13 JURU MUDA TK. I / I b

14 JURU MUDA / I a

JUMLAH TOTAL 14 2 100

4. SDM Pegawai Berdasarkan Eselon Tabel 2.2.2.4

SDM Pegawai Berdasarkan Eselon

NO PANGKAT/GOLONG

AN

LAKI-

LAKI PEREMPUAN

%

1 ESELON III a 1 12,5

2 ESELON III b 1 12,5

3 ESELON IV a 3 1 50

4 ESELON IV b 1 1 25

JUMLAH TOTAL 6 2 100

15

5. SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan Harapan Dimasa Datang

Tabel 2.2.2.5 SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan

Harapan Dimasa Datang

NO JENIS KELAMIN Jumlah Pegawai

Saat Ini

Jumlah

Pegawai Yang

Diharapkan

1 Laki-laki 15 20

2 Perempuan 4 6

JUMLAH TOTAL 19 26

2.2.3. Sumber Daya Asset Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok

dan fungsinya, Kecamatan Pagedongan memiliki sarana dan prasarana berikut kondisi sarana dan prasarana tersebut serta telah dilakukan analisa ketercukupan dibandingkan dengan

beban kerja, sebagai berikut : Tabel 2.2.3.1

Sarana Prasarana Asset Kecamatan Pagedongan

No Nama Asset Jumlah

2015 Kondisi

(Baik/Rusak)

Barang Yang

Diharapkan

1 Gedung Kantor 1 unit Rusak Rehab berat

2 Aula Kecamatan 1 unit Rusak Rehab berat

3 Rumdin Camat 1 unit Rusak Rehab ringan

4 Station Wagon 1 baik CUKUP

5 Sepeda Motor 3 baik TAMBAH

6 Sepeda Motor 5 Rusak Berat HAPUS

7 Transformator/GENS

ET 1 Rusak ringan CUKUP

8 Mesin Ketik Manual

Portable (11-13) 2 Rusak Berat HAPUS

9 Lemari Besi 5 Baik TAMBAH

16

10 Filling Besi/Metal 3 Baik TAMBAH

11 Filling Besi/Metal 3 Rusak Berat HAPUS

12 Meja Kayu/Rotan 11 Baik TAMBAH

13 Kursi Besi/Metal 9 Rusak ringan GANTI & TAMBAH

14 Tempat Tidur Kayu 3 Rusak CUKUP

15 Meja Makan 1 Baik CUKUP

16 Meja Panjang 1 Baik CUKUP

17 Kursi Tamu 3 Baik TAMBAH

18 Kursi Rapat 31 Baik TAMBAH

19 Bangku tunggu 7 Rusak GANTI & TAMBAH

20 Kursi lipat 20 Baik TAMBAH

21 Mesin Potong

Rumput 1 Baik CUKUP

22 AC Unit 1 RUSAK BERAT GANTI & TAMBAH

23 Kipas Angin 1 RUSAK BERAT GANTI & TAMBAH

24 Televisi 2 RUSAK BERAT HAPUS

25 Camera Video 1 RUSAK BERAT HAPUS &

GANTI

26 Tustel 1 RUSAK BERAT HAPUS

27 P.C Unit 3 baik TAMBAH

28 P.C Unit 5 RUSAK BERAT HAPUS

29 Lap Top 2 BAIK TAMBAH

17

30 Lap Top 3 RUSAK BERAT HAPUS

31 Printer 2 baik TAMBAH

32 Printer 5 RUSAK BERAT HAPUS

33 Scanner 1 baik CUKUP

34 Meja Kerja Pejabat

Eselon III 1 baik CUKUP

35 Meja Kerja Pejabat

Eselon IV 8 baik CUKUP

36 Meja Tamu Ruangan

Biasa 1 Rusak Ringan GANTI

37 Kursi Kerja Pejabat

Eselon III 1 baik TAMBAH

38 Lemari Arsip untuk

arsip Dinamis 1 baik CUKUP

39 Camera +

Attachment 1 baik CUKUP

40 Proyektor + Attachment

1 Rusak Ganti

41 Compact Disc. Player 1 baik CUKUP

42 Microphone/Wireless

Mic 1 RUSAK BERAT HAPUS

43 Pesawat Telephone 3 RUSAK BERAT HAPUS

44 Facsimile 1 RUSAK BERAT HAPUS

45 Slide Projector

(Lapangan) 1 RUSAK BERAT HAPUS

46 Sound System 1 Rusak GANTI

47 Alat Pemancar

VHF/FM Lain-lain 1 baik CUKUP

2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Pengukuran indikator kinerja berguna untuk melihat trend

yang terjadi selama 5 tahun yang lalu, dengan ditemukan kecenderungan yang terjadi 5 tahun kebelakang, dapat ditentukan trend yang akan terjadi 5 ( lima) tahun kedepan. Setelah mengetahui

18

trend tersebut, baru akan didapat rencana apa yang akan dilaksanakan untukmengantisipasi trend yang terjadi.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Kecamatan Pagedongan tahun 2011-2015 berdasarkan sasaran/target Renstra PD periode sebelumnya tergambar dari tabel 2.3.1 berikut.

19

TABEL 2.3.1 PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN PD KECAMATAN PAGEDONGAN

KABUPATEN BANJARNEGARA

No Indikator Kinerja Sesuai Tugas Pokok dan Fungsi

SKPD

Target

SPM

Target IKK

Target Indikator Lainnya

Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio (%) Capaian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

1 Persentase pembayaran jasa listrik dan air untuk

kantor, rumdin dan mess

- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

2 Persentase penyediaan peralatan untuk

kebersihan dan

kenyamanan kantor

- - - 1 Paket

1 Paket

1 Paket

1 Paket

1 Paket

1 Paket

1 Paket

1 Paket

1 Paket

1 Paket

100 100 100 100 100

3 Persentase jumlah

kebutuhan operasional

kantor yang dapat dipenuhi

- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

4 Persentase peningkatan

kemampuan perangkat desa dalam melaksanakan

tertib administrasi

pemerintahan desa

- - - 70 80 80 85 85 70 80 80 85 85 100 100 100 100 100

5 Persentase jumlah

kebutuhan peralatan

kantor yang dapat

dipenuhi

- - - - 100 100 100 100 - 100 100 100 100 - 100 100 100 100

6 Pemeliharaan berkala

rumah dinas sesuai RAB

- - - 1

Unit

1

unit

1

unit

1

unit

1

Unit

1

Unit

1

unit

1

unit

1

unit

1

unit

100 100 100 100 100

7 Pemeliharaan berkala

gedung kantor sesuai RAB

- - - 1

unit

1

unit

1

unit

1

unit

1

Unit

1

unit

1

unit

1

unit

1

unit

1

unit

100 100 100 100 100

8 Prosentase Perlengkapan

Gedung kantor yang

memerlukan pemeliharaan

- - - 100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100

%

100 100 100 100

100

9 Persentase permohonan

KTP & KK yang terlayani

- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

10 Persentase pelunasan PBB - - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Sumber : LKj IP Kecamatan Pagedongan (diolah)

20

Dilihat dari Tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara) pada Tahun 2016 relatif

telah mencapai keberhasilan, berdasarkan Realisasi Tingkat Capaian Kinerja dari setiap Indikator secara umum menunjukkan Capaian Kinerja dengan kategori baik. Capaian Kinerja sebesar 100% tidak terlepas dari Pelaksanaan Program/ Kegiatan secara efektif dan efesien

dengan berpedoman pada Target dan Progres yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Operasional (RKO) serta berpedoman pada ketentuan yang berlaku.

Keberhasilan Sasaran- sasaran Program/ Kegiatan secara umum disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :

Ketersediaan SDM Aparatur Pemerintah yang loyal, disiplin serta memiliki etos kerja yang baik dan bertanggungjawab; Adanya kerjasama yang baik antara Kecamatan Pagedongan dengan Unit- unit Kerja terkait sehingga penyelenggaraan kegiatan dapat

dilaksanakan dengan hasil yang optimal;

Pelaksanaan Fasilitasi, Pembinaan, Koordinasi dan Pengawasan pelaksanaan kegiatan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat Desa/ Kelurahan didukung oleh semua elemen dinas/instansi lintas sektoral

pemerintahan desa dan masyarakat. Terjalinnya koordinasi dan komunikasi yang baik lintas sektoral di lingkungan Kantor Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara;

Namun dari keberhasilan capaian kinerja masih terdapat catatan untuk perbaikan antara lain Belum adanya telepon atau Wifi ke Kecamatan

Pagedongan sehingga untuk mengakses kegiatan- kegiatan masih pakai modem, belum tersentuhnya pengelolaan arsip, belum adanya petugas pengelola khusus yang mengelola kearsipan di masing-masing OPD.

21

TABEL 2.3.2 ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN PD KECAMATAN PAGEDONGAN

KABUPATEN BANJARNEGARA dalam ribuan rupiah

No

Program dan Kegiatan

Anggaran Pada Tahun Ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke- Rasio Antara Realisasi dan Anggaran

Tahun Ke-

Rata-rata

Pertumbuhan

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 201

4

2015 Angg

aran

Realis

asi

Pelayanan Administrasi Perkantoran

1 Penyediaan jasa

peralatan dan perlengkapan kantor

9.798 5.340 8.640 10.800 12.000 6.038 8.640 8.252 8.136 61,62 100 95,52 67,81 8.884 7.767

2 Penyediaan jasa

administrasi

keuangan

0 0 17.880 24.000 24.050 0 17.740 15.075 20.750 99,22 62,81 86,28

21.977 17.855

3 Penyediaan

peralatan dan

perlengkapan kantor

0 0 0 0 2.000 0 0 0 0 1.666 83,28 2.000 1.666

4 Penyediaan bahan logistik kantor

32.899,5 33.860 67.600 50.000 62.900 26.252 32.393 32.364 61.768 79,79 47,92 80,91 98,20

47.452 38.194

5 Penyediaan Jasa

Admi-nistrasi

Perkantoran

22.463 22.463 21.320 21.320 38.315 16.665 19.220 19.260 37.435 74,19 90,15 90,34 97,70 25.176 23.145

6 Pemberdayaan

Kecamatan 30.000 25.000 39.200 44.200 60.880 27.461 12.719 28.256 60.680 91,54 32,45 72,08 99,67 38.856 32.279

7 Penunjang

operasional desa berdikari,desa

pemula,& desa

prakarsa

0 0 0 0 5.000 0 0 0 4.750 95,00 5.000 4.750

Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur

Pengadaan

Perlengkapan Gedung Kantor

1 Pengadaan Mebeler

22

2 Pemeliharaan rutin/

berkala rumah jabatan

627 627 3.000 3000 7.000 627 3.000 2500 5.925 100 0,00 100 83,33 84,64 2.851 3.013

3 Pemeliharaan rutin/

berkala gedung

kantor

3.111 3.111 5.000 5.000 10.000 2.985 5.000 3.830 8.895 95,95 0,00 100 76,60 88,95 5.244 5.178

4 Pemeliharaan rutin/

berkala perlengkapan

gedung kantor

11.292 13.332 15.000 8000 30.000 11.143 6.497 17.583 26.419 98,68 0,00 43 76,45 88,06 18.525 15.411

Peningkatan

Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1 Asistensi PATEN 5.000 5.000 5.000 5.000 100 100 5.000 5.000

Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan

1 Penyusunan laporan

capaian kinerja &

ikhtisar relisasi

kinerja SKPD

4.500 4.500 100 4.500 4.500

Penataan Administrasi Kependudukan

1 Peningkatan

pelayanan publik

dalam bidang

kependudukan

5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 3.788 4.389 2.896 4.955 75,76 88,00 57,92 99,10 5.000 4.007

2 Penyelenggaraan E KTP

128.724 128.72

4

Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan

keuangan desa

1 Fasilitasi penunjang

pilkades 93.300 89.225 95,63 93.300 89.225

Peningkatan & pengembangan pengelolaan

23

keuangan daerah

1 Intensifikasi Pajak

Daerah 14.431 8.935 14.431 8.935 100 100 0 11.683

Peningkatan Sarana & Prasarana Wilayah

1 Peningkatan sarana

dan prasarana

wilayah kecamatan

300.000 300.000 300.000 300.000 100 100 0 0

Sumber : LKj IP Kecamatan Pagedongan (diolah) Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa realisasi anggaran pada masing- masing tahun dalam periode RPJMD 2011-2016 mencapai 90% lebih atau rata- rata serapan anggaran mencapai 93,91%. Hal ini mengindikasikan pendanaan di perangkat daerah Kecamatan Pagedongan

dapat dimanfaatkan dengan baik. Secara keseluruhan dalam kurun waktu 2012 – 2016 tidak terdapat program/ kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan ataupun diluncurkan pada tahun berikutnya. Pendanaan di perangkat daerah Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara dapat diserap secara baik.

24

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi OPD Kecamatan

Pagedongan agar berjalan dengan lancar dan optimal, dipengaruhi oleh faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan sebagai berikut : a. Kekuatan ( Strength)

1) Ditetapkanya Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 02 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Daerah. 2) Adanya Peraturan Bupati Nomor 84 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata

Kerja Kecamatan. 3) Adanya Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang

Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati

Kepada Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan

OPD Kecamatan Banjarmangu. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan

Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah;

4) Hubungan kerja dan koordinasi yang baik antara pimpinan, para

pejabat dan staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman

b. Kelemahan ( Weakness ) 1) Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki

kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka

mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat. 2) Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja

pegawai 3) Masih kurangnya dukungan data/ informasi/ peraturan yang

valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian

pelayanan kepada masyarakat. 4) Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana

untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di

wilayah kecamatan.

c. Peluang ( Opportunities)

1) Penerapan otonomi daerah yang memberikan kesempatan

berprakarsa seluas-luasnya bagi daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

2) Melimpahnya potensi sumberdaya alam yang dapat dikelola untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

3) Adanya dukungan koordinasi lintas sektor di wilayah kecamatan

yang mendukung tercapainya sinkronisasi dan integrasi kegiatan lingkup kecamatan antara lain kegiatan Konferensi dinas/rapat koordinasi Muspika, UPT/Instansi dan Kepala Desa secara rutin di

tingkat Kecamatan. d. Tantangan ( Threat )

1) Kondisi geografis wilayah kecamatan yang berbukit-bukit dan tanah yang labil/ mudah bergerak mengakibatkan kerusakan infrastruktur transportasi dan bencana alam tanah longsor kerap

kali terjadi sehingga menghambat mobilitas ekonomi dan sosial masyarakat.

2) Tuntutan masyarakat semakin beragam untuk mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas.

25

3) Masih adanya aparat pemerintahan dan kelompok masyarakat yang belum memahami arti penting dari proses perencanaan

pembangunan partisipasif.

26

BAB III PERMASALAHAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

3. 1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD

Suatu kondisi yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian atau

menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat.

Memperhatikan isu-isu dan permasalahan pembangunan yang

dihadapi diharapkan dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan menuju good governance and clean government sehingga berdampak pada kualitas pembangunan daerah.

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Kecamatan Pagedongan menghadapi beberapa permasalahan karena dampaknya yang

signifikan bagi PD dimasa datang yang dirinci sesuai bidang tugas/ Seksi yang ada sebagai berikut: a. Sekretariat

1) Terbatasnya personil yang menguasai dan memahami perencanaan 2) Kurangnya koordinasi antar seksi dalam penyusunan kegiatan dan

penganggaran

3) Pemahaman terhadap Tupoksi masih kurang 4) Kurangnya etos kerja dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi

5) Belum terpasangnya alat komunikasi ( Telepon ) 6) Masih kurang dan lemahnya jaringan internet 7) Terbatasnya sarana dan prasarana aparatur yang ada di

Kecamatan b. Seksi Tata Pemerintahan

1) Masih rendahnya pemahaman tupoksi perangkat desa 2) Masih kurangnya pengetahuan masyarakat kaitannya dengan

penyelenggaraan PATEN di kecamatan

3) Rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengurus dokumen kependudukan

4) Rendahnya kemampuan aparatur desa

5) Kurangnya tertib administrasi desa 6) Masih terdapatnya kekosongan perangkat pemerintahan desa

7) Masih kurangnya kesadaran masyarakat dan aparatur pemerintah desa dalam melaksanakan kewajiban PBB

c. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

1) Rendahnya partisipasi masyarakat, keterwakilan perempuan dan apatisme dalam mengikuti Musrenbang

2) Isu yang diangkat dalam Musrenbang masih terbatas pada pembangunan fisik, belum mengarah pada permasalahan ekonomi, sosial, dan budaya

3) Rendahnya kapasitas aparatur perangkat desa dalam menyusun laporan pelaksanaan pembangunan desa

4) Persepsi yang salah mengenai fungsi kecamatan pasca berlakunya

UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa d. Seksi Kesejahteraan Rakyat

1) Kurangnya koordinasi dan respon PD dalam pelaksanaan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum

2) Masih belum sesuainya data penduduk miskin (by name, by

address) dengan keadaan sebenarnya sehingga sering terjadi tidak tepat sasaran

27

3) Tanggung jawab percepatan pencapaian SPM yang utama berada pada PD terkait, Kecamatan sebagai pendukung belum diberikan

kewenangan untuk melaksanakan percepatan pencapaian SPM 4) Masih rendahnya keterlibatan Kecamatan dalam penetapan

kelompok sasaran penyelenggaraan SPM

e. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum 1) Belum optimalnya koordinasi dalam penyelenggaraan ketentraman

dan ketertiban umum di wilayah kecamatan 2) Rendahnya kesadaran hukum dalam menaati peraturan

perundang-undangan yang berlaku

3) Meningkatnya angka perceraian 4) Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan

Siskamling dan rendahnya kesadaran aparatur pemerintah desa

dalam menumbuh kembangkan Linmas

3. 2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Berdasarkan dokumen RPJMD Kabupaten Banjarnegara 2017-

2022, Visi dan Misi Bupati Wakil Bupati Banjarnegara Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :

Visi yang akan dicapai adalah “BANJARNEGARA BERMARTABAT DAN SEJAHTERA”

a. Dimensi pokok dari bermartabat lebih mengarah pada dimensi immateriil dalam pembangunan. Diharapkan pada masa yang akan datang masyarakat Kabupaten Banjarnegara dapat memiliki harga diri

yang lebih saat bersanding dengan masyarakat daerah lain baik di level regional maupun nasional. Pencapaian pokok visi bermartabat

ditandai dengan meningkatnya kualitas pelayanan pemerintahan yang dapat menciptakan kondusifitas wilayah sebagai prasyarat berjalannya proses pembangunan.

b. Dimensi pokok dari sejahtera lebih mengarah pada dimensi materiil dalam pembangunan. Diharapkan pada masa yang akan datang setiap individu masyarakat Kabupaten Banjarnegara dapat berperan serta

aktif dalam pembangunan berkelanjutan sehingga segala kebutuhan dapat terpenuhi utamanya kebutuhan dasar. Pencapaian pokok visi

sejahtera ditandai dengan meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan dasar melalui peningkatan perekonomian masyarakat berbasis sektor unggulan dengan tetap menjaga kualitas lingkungan

hidup. Misi yang akan dilaksanakan merupakan turunan dari pokok-

pokok visi yang telah didentifikasi sebelumnya adalah :

1. Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai dan demokratis;

2. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;

3. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui

peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan dasar; 4. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien,

produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional;

28

5. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan dasar.

Adapun keterkaitan Visi Misi Kabupaten Banjarnegara tergambar

pada tabel berikut yang memberikan gambaran lengkap perumusan pokok

visi dan misi. Perumusan Visi dan Misi Kabupaten Banjarnegara

NO POKOK VISI MISI

1

Kabupaten Banjarnegara

menjadi Kabupaten yang bermartabat

Pemenuhan hak

dasar

Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai

dan demokratis

Mewujudkan

kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui

peningkatan cakupan pemenuhan hak dasar

2

Kabupaten Banjarnegara

menjadi Kabupaten yang sejahtera

Peningkatan kualitas pelayanan

pemerintahan

Mewujudkan kualitas penyelenggaraan

pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik

Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang

efektif, efisien, produktif, transparan dan akuntabel dengan tenaga

profesional

Peningkatan

perekonomian masyarakat berbasis sektor

unggulan dengan tetap menjaga

kualitas lingkungan hidup

Mewujudkan

pembangunan daerah yang berkesinambungan

dan berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan

Dengan pokok visi ini, diharapkan melalui peningkatan

pembangunan secara berkelanjutan maka dapat terwujud hasil-hasil pembangunan yang berkualitas dan merata. Untuk mencapai hal tersebut, maka peningkatan pelayanan pemerintah pada masyarakat yang

tercermin melalui reformasi birokrasi harus terus dilakukan. Hal tersebut memiliki arti penting, karena pemerintahan yang berwibawa bukan hanya

menghasilkan produk pemerintahan yang baik, namun juga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Pencapaian pokok visi ini ditandai dengan terwujudnya pembangunan daerah yang

berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan serta meningkatnya tata kelola pemerintahan. Pada prosesnya

29

pencapaian pokok visi tersebut harus memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, berpedoman pada RTRW, dan

mengendalikan alih fungsi lahan. Melalui kedua pokok visi ini Pemerintah Kabupaten Banjarnegara

menyatakan dengan jelas kondisi yang ingin dicapai dari berjalannya roda

pemerintahan. Kondisi dimana setiap individu dapat berperan serta aktif dalam pembangunan berkelanjutan, sehingga segala kebutuhan,

khususnya kebutuhan dasar dapat terpenuhi. Pencapaian pokok visi ini ditandai dengan meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan dasar melalui peningkatan perekonomian masyarakat berbasis sektor unggulan

dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup. Bertitik tolak dari kewenangan tugas dan fungsi Pemerintah

Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara sebagaimana diuraikan

pada bab terdahulu, dalam mencapai Visi Kabupaten Banjarengara, maka Kecamatan Pagedeongan mempunyai peran dan fungsi menggerakan

unsur organisasi untuk bertindak lebih terarah dalam menjembatani keadaan masa kini dan masa datang yang diinginkan. Terutama dikaitkan dengan pelaksanaan pelimpahan kewenangan yang secara mutlak harus

didukung oleh sumberdaya manusia aparatur yang mampu mengelola tugas-tugas pelayanan secara optimal, efektif dan efisien, serta mampu merumuskan kebijakan-kebijakan yang implementatif yang ditujukan

untuk kesejahteraan masyarakat, yang pada muaranya mewujudkan Visi Kabupaten Banjarnegara.

Adapun Misi yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam pencapaian visi misi Kepala Dearah sesuai Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Pagedongan sebagai salah satu Perangkat Daerah Kabupaten

Banjarnegara dari lima misi tersebut adalah Misi Kedua dan Keempat yaitu

1. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;

Memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat,

memperkuat komitmen untuk menciptakan good and clean goverment. Fokus peningkatan pelayanan publik dan peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintah daerah, Melalui fokus pertama,

diharapkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat lebih dekat dan transparan. Sedangakan melalui fokus kedua, diharapkan

kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan meningkat. 2. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien,

produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional;

Tata kelola keuangan merupakan salah satu aspek dalam good and clean goverment, diharapkan melalui misi ini pengelolaan

keuangan dapat dilaksanakan lebih efektif dan efesien, dan lebih mandiri dalam segi pembiayaan pembangunan.

No Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD

Permasalahan Pelayanan OPD

Faktor

Penghambat Pendorong

1. MISI KEDUA : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik;

a. Masih lemahnya pemahaman aparatur terha-dap tupoksi dan koordinasi an-tar seksi, lintas

a. Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja pegawai

b. Masih kurangnya

a. Adanya payung hukum dan regulasi yang mengatur untuk menyelenggarakan tugas dan fungi dan tata kerja

30

TUJUAN :

a. Meningkatkan kualitas pelayanan publik

b. Meningkatkan kualitas penye-lenggaraan pemerintahan daerah

SASARAN : i. Meningkatkan

kualitas

j. Meningkatnya efektivitas dan

transparansi layanan publik

k. Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas apatur

l. Meningkatnya kualitas pengelolaan pemerintahan desa

sektoral dalam penyelenggara-an pemerintah-an kecamatan

b. Masih Terbatas-nya kualitas dan kuantitas pega-wai di keca-matan

c. Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap penyelenggara-an PATEN , Dokumen Kependudukan dan Pencatatan Sipil

d. Masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana baik secara kualitas maupun kuantitas

e. Masih rendahnya nilai SAKIP

f. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan musrenbang

g. Kegiatan pembangunan di desa masih mengutamakan fisik, belum memprioritas-kan pada per-masalahan ekonomi, sosial, dan budaya

jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat

c. Masih kurangnya dukungan data/ informasi/

peraturan yang valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat pelayanan administrasi kependudukan lamban

d. Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di wilayah kecamatan.

e. Masih rendahnya keselarasan dokumen perencanaan, keuangan dan pelaporan yang ada serta konsistensi data yang disajikan

kecamatan

b. Hubungan kerja yang baik antara pimpinan, para pejabat dan staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman

c. Adanya Payung hukum dan regulasi tentang pelimpahan kewenganan pemerintah dari Bupati kepada Camat yang dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan PD Kecamatan Banjarmangu

d. Optimalisasi sarana dan prasarana yang ada

e. Adanya E SAKIP

f. Komitmen stakeholder untuk melaksanakan musrenbang

g. Adanya pendampingan pelaksanaan pembangunan di desa

h. Adanya regulasi yang mengatur tentang administrasi desa dan tata naskah dinas

31

h. Belum tertibnya administrasi pemerintahan desa

masih kurang.

f. Apatisme masyarakat dalam mengikuti musrenbang

g. Masih rendahnya pemahaman masyarakat maupun aparatur desa tentang hakekat pembangunan nasional

h. Masih rendahnya kapasitas aparatur desa dalam melaksanakan tertib administrasi pemerintahan desa

2. MISI KEEMPAT : Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional; TUJUAN : Mewujudkan reformasi tata kelola keuangan SASARAN : Meningkatnya kemandirian daerah

a. Belum optimalnya pelaksanaan intensifikasi PBB kepada warga masyarakat oleh aparatur desa

a. Masih kurangnya keseriusan masyarakat dan petugas pemungut dalam pelunasan PBB lebih awal

a. Adanya reward bagi desa atau kecamatan lunas paling cepat

Dari diagram diatas dapat diuraikan bahwa dalam rangka mendukung visi misi terdapat faktor penghambat dan pendorong

sebagai berikut :

1. Faktor penghambat

a. Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja pegawai;

Masih adanya pegawai yang kurang disiplin dalam menepati jam kerja, melaksanakan kepentingan pribadi pada saat jam kerja, penggunaan pakaian dinas belum sepenuhnya rapi dan

lengkap atributnya, alur tahapan SOP sering terlewati dan terdapat kecenderungan menunggu perintah atasan dalam

32

bekerja tidak menggali ide dan kretifitas untuk menunjang tupoksi yang diembanya sehingga ketersediaan data dan

informasi menjadi kurang lengkap. b. Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki

kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka

mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat; Jumlah PNS di Kecamatan Pagedongan tercatat adalah 16

orang. Pendidikan PNS rata-rata SMA, belum semua pejabat eselon berpendidikan S1 dan mengikuti pendidikan dan pelatihan kepemimpinan. Tidak semua subag dan seksi

memiliki staf PNS, sehingga ada tambahan PTT 2 orang untuk operator E-KTP dan Staf Seksi Kesra dan THL 1 orang, untuk operator komputer. Idealnya kebutuhan pegawai di kecamatan

adalah 24 orang yang bertugas khusus di Kecamatan, dengan pendidikan S1 untuk semua pejabat eselon dan telah mengikuti

diklatpim. Kekurangan personil berakibat pada duplikasi pekerjaan yang tidak sesui kemampuan sehingga hasilnya kurang optimal.

c. Masih kurangnya dukungan data informasi dari masyarakat , peraturan yang valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat;

Kurangnya kelengkapan data dan informasi dari masyarakat saat mengurus kebutuhan administrasi menjadikan pelayanan

terhambat, termasuk aturan tambahan persyaratan dokumen yang harus dilampirkan saat pengurusan. Belum konsistennya kecepatan pelayanan adminstrasi kependudukan karena alasan

teknis dan regulasi. Seharusnya kemajuan teknologi dibarengi dengan kecepatan pelayanan termasuk KTP dan KK bisa satu

hari jadi, namun sampai sekarang masih memakan waktu yang lama. Komitmen one day service masih sulit diterapkan

d. Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana

untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di wilayah kecamatan. Jumlah sepeda motor inventaris untuk operasional ke desa

dari jumlah 5, 3 sudah tidak layak padahal secara geografis sebagian besar wilayah desa di kecamatan Pagedongan

adalah perbukitan sehingga kurang memadai. Rumah dinas untuk domisili camat sudah rusak berat, dan peralatan kantor dan rumah tangga + 30% sudah harus di perbaharui

karena rusak, namun belum teralokasikan anggarannya. e. Masih rendahnya keselarasan dokumen perencanaan,

keuangan dan pelaporan yang ada serta konsistensi data yang disajikan masih kurang valid. Dokumen perencanaan yang ada sebelumnya baik Renstra,

RKT, Renja, RKA RKPD dan lainnya kurang singkron dan konsisten, dikarenakan terbatasnya ketersediaan data dan informasi dari desa maupun dinas instansi lintas sektoral di

kecamatan, sehingga saat pembuatan pelaporan menjadi kurang valid.

f. Apatisme masyarakat dalam mengikuti musrenbang. Anggapan sebagian masyarakat bahwa kegiatan musrenbang hanya formalitas saja, baik di tingkat dusun dan desa untuk

mencukupi tahapan proses perencanaan pembangunan. Usulan dari kelompok perempuan, pemuda masih kurang

diapresiasi. Pelaksanaan di Tingkat Kecamatan kehilangan

33

gregetnya karena kecamatan kurang memiliki kekuatan untuk merealisasikan usulan-usulan dari desa.

g. Masih rendahnya pemahaman masyarakat maupun aparatur desa tentang hakekat pembangunan nasional Kengganan dari masyarakat maupun aparatur desa dalam

memahami regulasi yang ada untuk membangun desa, sehingga pada saat musyawarah di desa untuk

merencanakan pembangunan yang muncul utama sebagai prioritas hampir sebagaian besar adalah pembangunan fisik jalan, jembatan, talud gedung dan lainya. Pembangunan

manusia peningkatan kapasitas manusia secara keseluruhan meliputi aspek sosial, ekonomi, budaya secara berkesinambungan masih dinomorduakan, karena hasilnya

tidak langsung terlihat, sehingga tingkat keberdayaan masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan masih

rendah dan jaminan kesejahteraan kurang memadai. h. Masih rendahnya kapasitas aparatur desa dalam

melaksanakan tertib administrasi pemerintahan desa.

Belum semua desa di Kecamatan melaksanakan tertib administrasi desa secara keseluruhan, surat menyurat belum menggunakan tata naskah dinas, pencatatan data dan

informasi sesuai tupoksi perangkat desa belum sepenuhnya dijalankan, pencarian kembali dokumen dan pelaporan

menjadi terhambat, tidak semua perangkat desa bisa menggunakan komputer.

i. Masih kurangnya keseriusan masyarakat dan petugas

pemungut dalam pelunasan PBB lebih awal Secara umum kesadaran masyarakat di kecamatan

Pagedongan sudah bagus, terbukti setiap tahun lunas 100%. Namun demikian masih ada beberapa masyarakat yang harus terus dimotivasi agar tidak menunda-nunda pembayaran

karena menunggu jatuh tempo. Selain itu masih ada desa yang kurang tertib dalam mengadministrasikan pendistribusian SPPT kepada masyarakat, sehingga

menyulitkan dalam pengecekan pembayaran. Juga masih ada desa yang petugasnya tidak segera menyetorkan hasil

pungutan tersebut ke bank yang ditunjuk sehingga komitmen lunas pada bulan awal Maret atau April sering mundur ke bulan-bulan berikutnya padahal dari masyarakat sudah

masuk. 2. Faktor Pendorong

a. Adanya payung hukum dan regulasi yang mengatur untuk menyelenggarakan tugas dan fungi dan tata kerja kecamatan.

Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 84 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan.

b. Hubungan kerja yang baik antara pimpinan, para pejabat dan staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman.

Dalam melaksanakan tugas dan kewajibanya mengedepankan semangat kekeluargaan saling membantu, bekerja sama jika

ada seksi lain yang membutuhkan dan saling mengingatkan. c. Adanya Payung hukum dan regulasi tentang pelimpahan

kewenganan pemerintah dari Bupati kepada Camat yang

dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan PD Kecamatan Pagedongan.

34

Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada

Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan OPD Kecamatan Pagedongan.

d. Optimalisasi sarana dan prasarana yang ada. Terhadap sarana dan prasarana yang ada dimanfaatkan secara

maksimal dan dipelihara dengan sebaik-baiknya.

e. Adanya E-SAKIP.

Mulai diberlakukannya E-SAKIP dokumen perencanaan tersimpan secara elektronik sehingga konsistensi data bisa terjaga.

f. Komitmen stakeholder untuk melaksanakan musrenbang. Kegiatan musrenbang dalam setiap tahapan di tingkat dusun,

desa dan kecamatan tetap dilaksanakan dengan memperhatikan tata cara aturan yang berlaku dan pelaksanaanya terjadwalkan tiap tahun.

g. Adanya pendampingan pelaksanaan pembangunan di desa.. Meningkatkan kapasitas aparatur desa dan peran serta masyarakat dalam pembangunan melalui pendampingan dari

kecamatan sesuai tugas pokok fungsinya baik dari aparat kecamatan maupun pendamping kecamatan dan pendamping

lokal desa dalam pelaksanaan pembangunan manusia seutuhnya.

h. Adanya regulasi yang mengatur tentang administrasi desa dan

tata naskah dinas. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 47 Tahun 2016 tentang

administrasi desa dan Peraturan Bupati No : 85 tahun 2016 tentang tata naskah dinas sebagai pedoman pelaksanaan

administrasi desa .

i. Adanya reward bagi desa atau kecamatan yang lunas paling cepat

Pemberian reward bagi desa atau kecamatan yang lunas paling cepat dari Pemerintah Kabupaten menjadi motivasi tersendiri bagi desa maupun kecamatan agar masyarakat segera

melunasi PBB lebih awal. Intensifikasi PBB dilaksanakan tidak menunggu SPPT terbit, baik oleh aparatur desa maupun

kecamatan setiap ada kesempatan memberikan motivasi kepada aparatur desa maupun masyarakat akan pentingnya PBB bagi kemandirian keuangan daerah. Di beberapa desa

dibuat sistem tabungan PBB bekerja sama dengan dasa wisma, menggunakan baku PBB Tahun sebelumnya sehingga saat

SPPT terbit masyarakat tinggal menambahi kekurangannya saja. Pada hari pertama pembukaan loket PBB di Bank beberapa desa dari kecamatan Banjarmangu sudah mengantri

untuk melunasi dan kemudian mendapatkan penghargaan karena lunas paling awal dan atau lunas pertama pada hari tersebut. Selain itu ada desa yang mengadakan pembayaran

serentak disertai dengan hiburan dan doorprise, sehingga dalam satu hari seluruh desa bisa lunas sekaligus, atau

menggunakan cara pekan PBB, dengan pos di tiap dusun. Sebelum jatuh tempo semua desa di Kecamatan Banjarmangu sudah lunas PBB 100%.

35

3.3. Penentuan Isu-Isu Strategis

Selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan, Kecamatan Pagedongan dituntut lebih responsif dan inovatif dalam menghadapi perubahan-perubahan. Arah pelaksanaan pembangunan menjadi lebih

tepat sasaran dengan memperhatikan isu-isu strategis yang terjadi di masyarakat. Untuk itu perlu diantisipasi dengan perencanaan yang

matang sehingga arah pembangunan sesuai dengan tujuan pembangunan daerah.

Berdasarkan hasil analisis terhadap identifikasi permasalahan

kemudian dilakukan penentuan isu-isu stretegis dengan penilaian (scoring) dari kriteria-kriteria permasalahan yang memliki pengaruh signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra dan pelayanan pubik,

dapat dirumuskan isu-isu strategis sebagai berikut : a. Masih lemahnya pemahaman aparatur terhadap tupoksi dan

koordinasi antar seksi dalam penyelenggaraan pemerintahan kecamatan.

b. Masih Terbatasnya kualitas dan kuantitas pegawai di kecamatan.

c. Masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana baik secara kualitas maupun kuantitas.

d. Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap

penyelenggaraan PATEN , Dokumen Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

e. Rendahnya kemampuan SDM perangkat desa dalam penyelenggaraan tertib administrasi desa.

f. Masih kurangnya kesadaran aparatur pemerintah desa dalam

memenuhi kewajiban terkait pelunasan PBB. g. Adanya apatisme, rendahnya partisipasi, belum terpenuhinya

keterwakilan perempuan, dan terbatasnya pemahaman tentang isu sosial ekonomi dalam Musrenbang.

h. Rendahnya kemampuan perangkat desa dalam penatausahaan

keuangan desa terkait dengan implementasi Dana Desa dan Alokasi Dana Desa.

i. Masih rendahnya kesadaran aparatur pemerintahan desa dalam

melakukan implementasi (tidak sesuai dengan juknis) program-program peningkatan kesejahteraan masyarakat (penanggulangan

kemiskinan, kesehatan, pendidikan, sosial budaya, dan keagamaan). j. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan Siskamling

dan rendahnya kesadaran aparatur pemerintah desa dalam

menumbuh kembangkan Linmas.

36

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah PD

Tujuan dan sasaran merupakan merupakan dampak (impact) keberhasilan pembangunan daerah yang diperoleh dari pencapaian

berbagai program prioritas terkait. Tujuan dan sasaran bertindak sebagai jembatan bagi visi dan misi menuju prioritas program.

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu

dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Rumusan pernyataan tujuan biasanya disusun dengan membalikkan

pernyataan isu, permasalahan, dan peluang menjadi suatu kalimat positif yang ringkas.

Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.

Perumusan sasaran perlu memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas dan fungsi perangkat daerah.

Tujuan dan sasaran jangka menengah Kecamatan Pagedongan

Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :

Visi : Terwujudnya Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera

Misi Kedua : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan

berdasarkan konsep tata kelola yang baik;

Tujuan Sasaran

1. Meningkatkan kualitas pelayanan

publik

1.1. Meningkatnya nilai survey

kepuasan masyarakat

2. Meningkatkan mutu pelayanan

melalui PATEN

1.2. Meningkatnya mutu pelayanan

melalui PATEN

3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan

daerah

1.3. Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas apatur.

4. Meningkatkan pemberdayaan

masyarakat dan desa

1.4. Meningkatnya pemberdayaan

masyarakat dan desa.

5. Meningkatkan tertib administrasi

desa

1.5. Meningkatnya tertib administrasi

desa

Misi Keempat : Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif,

efisien, produkif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional;

Tujuan Sasaran

1. Meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan petugas pemungut pajak

sesuai dengan kewajibannya

1.1. Meningkatnya jumlah PAD

Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Kecamatan

37

Pagedongan Kab. Banjarnegara beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel 4.1 sebagaimana berikut ini.

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah

Tahun 2017-2022

No. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran

Satuan

Kondisi Awal

Target Kinerja Sasaran Target Akhir

Renstra 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1. Meningkatkan kualitas pelayanan

publik

Meningkatnya nilai sur-vey kepu-asan

masyarakat

Nilai survey kepuasan masyara-kat

Angka 81,5 84 84,3 84,6 84,8 85 85,3 85,3

2. Meningkatkan mutu pelayanan melalui PATEN

Mening-katnya mutu pelayanan melalui PATEN

Persenta-se usaha yang berijin

% 2,3 2,5 2,7 3,0 3,2 3,4 3,5 3,6

Persentase non perijinan yang terlayani

% 100 100 100 100 100 100 100 100

3. Meningkatkan kualitas penyelenggara-an pe-merintahan daerah

Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas aparatur

Indek penilaian SAKIP

Nilai D D C CC CC B B B

4. Mening

katkan pemberdayaan masyarakat dan desa

Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan desa

Persentase desa yang memiliki BUMDES

% 20 22,22 25 35 40 50 60 70

38

5. Meningkatkan tertib administrasi desa

Meningkatnya tertib administrasi desa

Persentase desa tertib administrasi pemerintahan desa

% 45 50 55 58 63 66 70 70

6. Meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan petugas pemun

gut pajak sesuai dengan kewajibannya

Meningkatnya jumlah PAD

Persentase pelunasan PBB

% 100 100 100 100 100 100 100 100

39

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

5.1. Strategi dan Arah Kebijakan Perangkat Daerah

Strategi adalah langkah – langkah berisikan program – program indikatif untuk mewujudkan tujuan, Rumusan Strategi merupakan

pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai, yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian kebijakan. Kebijakan diambil sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi program kegiatan

untuk mencapai tujuan. Kecamatan Pagedongan dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut menetapkan strategi dan kebijakan sebagai berikut :

5.1.1. Strategi 1. Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran yang didukung

dengan peningkatan kualitas pelayanan oleh aparatur kecamatan 2. Peningkatan kinerja aparatur kecamatan dalam menjalankan tugas 3. Peningkatan kapasitas SDM aparatur PATEN 4. Peningkatan penataan administrasi kependudukan Program E-KTP 5. Peningkatan ketepatan pelaporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi

kinerja SKPD 6. Peningkatan partisipasi masyarakat dan desa dalam pembangunan 7. Peningkatan tertib administrasi pemerintahan desa 8. Peningkatan kapasitas Tim Intensifikasi PBB Kecamatan dan Desa

5.1.2. Kebijakan 1. Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran secara prima

dengan prosedur yang jelas 2. Meningkatkan sarana dan prasarana kantor 3. Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur PATEN 4. Mengoptimalkan pelayanan pembuatan E-KTP dan KK 5. Meningkatkan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan

keuangan 6. Meningkatkan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan pemberdayaan

masyarakat desa 7. Meningkatkan koordinasi, pembinaan, fasilitasi dan pengawasan

administrasi pemerintahan desa 8. Meningkatkan pelaksanaan intensifikasi PBB kepada masyarakat

secara optimal

40

Tabel 5.1.1 Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pelayanan Kecamatan

Pagedongan

VISI : BANJARNEGARA BERMARTABAT DAN SEJAHTERA

Misi Kedua : Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan

berdasarkan konsep tata kelola yang baik;

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

1 2 3 4

Meningkatkan kualitas pelayanan publik

Meningkatnya nilai survey kepuasan masyarakat

Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran yang didukung dengan peningkatan kualitas pelayanan oleh aparatur kecamatan

Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran secara prima dengan prosedur yang jelas

Peningkatan kinerja aparatur kecamatan dalam menjalankan tugas

Meningkatkan sarana dan prasarana kantor

Meningkatkan mutu pelayanan melalui PATEN

Meningkatnya mutu pelayanan melalui PATEN

Peningkatan kapasitas SDM aparatur PATEN

Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur PATEN

Peningkatan penataan administrasi kependudukan Program E-KTP

Mengoptimalkan pelayanan pembuatan E-KTP dan KK

Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah

Meningkatnya kinerja perangkat daerah dan kapasitas aparatur

Peningkatan ketepatan pelaporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Meningkatkan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan desa

Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan desa

Peningkatan partisipasi masyarakat dan desa dalam pembangunan

Meningkatkan koordinasi, fasilitasi dan pembinaan pemberdayaan masyarakat desa

Meningtkan tertib admnistrasi pemerintahan desa

Meningkatnya tertib administrasi pemerinthaan desa

Peningkatan tertib administrasi pemerintahan desa

Meningkatkan koordinasi, pembinaan, fasilitasi dan pengawasan administrasi pemerintahan desa

41

Misi Keempat : Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel

dengan tenaga profesional

Meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan petugas pemungut pajak sesuai dengan kewajibannya

Meningkatnya jumlah PAD

Peningkatan kapasitas Tim Intensifikasi PBB Kecamatan dan Desa

Meningkatkan pelaksanaan intensifikasi PBB kepada masyarakat secara optimal

42

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN INDIKATIF

Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan

terpadu untuk mendapatkan hasil guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Dengan demikian program perlu dijabarkan ke dalam kegiatan yang

terukur kinerjanya, jelas kelompok sasarannya dan juga perencanaan anggarannya. Rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan PD Kecamatan Pagedongan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang adalah

sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan 6 (enam) kegiatan

yakni :

a. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor b. Penyediaan jasa administrasi keuangan

c. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor d. Penyediaan bahan logistik kantor e. Penyediaan jasa administrasi perkantoran

f. Pemberdayaan kecamatan 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan 4 (empat)

kegiatan yakni :

a. Pengadaan peralatan dan Perlengkapan gedung kantor b. Pemeliharaan rutin/ berkala rumah jabatan

c. Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor d. Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan 1 (satu)

kegiatan yakni : a. Asistensi PATEN

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan 1 (satu) kegiatan yakni : a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

5. Program Penataan Administrasi Kependudukan, dengan 1 (satu) kegiatan yakni : a. Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan

6. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah, dengan 1 (satu)

kegiatan yakni : a. Intensifikasi pajak daerah

Untuk lebih jelasnya gambaran program, kegiatan dengan indikator kinerja beserta pendanaan indikatif terinci pada tabel berikut.

43

TABEL 6.1. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

PD KECAMATAN PAGEDONGAN KABUPATEN BANJARNEGARA

Dalam ribuan rupiah

Kode Program/ Kegiatan

Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

Data Capaian

Pada awal Tahun

Perencanaan (2016)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi Kinerja

pada akhir RPJMD 2022

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp 2.06.4.06.10.0

1

Program

pelayanan administrasi perkantoran

Persentase

terpenuhinya pelayanan administrasi perkantoran secara prima dengan prosedur

yang jelas

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 2.186.1

50

Kecamatan

2.06.4.06.10.01.3

1. Terpenuhinya jasa peralatan

dan perlengkapan kantor

Jumlah jasa peralatan dan perlengkapan

kantor yg terpenuhi

1 Paket 1 Paket

12.000 1 Paket 12.000 4 Paket 21.300

4 Paket 22.200 4 Paket 23.300

4 Paket 106.400

Kecamatan

2.06.4.06.10.0

1.7

2. Terpenuhinya

jasa administrasi keuangan

Jumlah jasa adm

keuangan yang terpenuhi

5 Orang 5 Orang 30.000 6 Orang 30.000 5 Orang 23.50

0

5

Orang

24.000 5 Orang 25.00

0

5 Orang 115.30

0

Kecamatan

2.06.4.06.10.01.13

3. Terpenuhinya peralatan dan perlengkapan kantor

Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang terpenuhi

2 Paket 2 Paket 7.500 1 Paket 7.500 2 Paket 9.000 2 Paket 9.900 2 Paket 10.800

2 Paket

45.400 Kecamatan

2.06.4.06.10.01.16

4. Terpenuhinya bahan logistik kantor

Jumlah bahan logistik yang terpenuhi

7 paket 7 paket 79.950 13 paket

40.000 7 paket 141.600

7 paket 156.700 7 paket 163.300

7 paket 724.000

Kecamatan

2.06.4.06.10.01.19

5. Terpenuhinya jasa administrasi

perkantoran

Jumlah jasa adm perkantoran yang terpenuhi

3 Orang 3 Orang 71.986 3 Orang 71.986. 3 Orang 55.000

3 Orang

60.000 3 Orang 66.000

3 Orang 279.000

Kecamatan

2.06.4.06.10.01.20

6. Pemberdayaan Kecamatan

Jumlah Desa yang memiliki BUMDES

1 Desa 1 Desa 150.000 2 Desa 150.000

12 Desa

201.500

9 Desa 225.600 9 Desa 219.600

9 Desa 915.750

Kecamatan

Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan dan pengawasan urusan pemerintahan desa

(kelembagaan dan aparatur desa)

9 Desa 9 Desa 9 Desa 9 Desa 9 desa 9 Desa 9 Desa Kecamatan

Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan urusan (perencanaan

9 Desa 9 Desa 9 Desa 9 Desa 9 desa 9 Desa 9 Desa Kecamatan

44

Kode Program/ Kegiatan

Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

Data Capaian

Pada awal Tahun

Perencanaan (2016)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi Kinerja

pada akhir RPJMD 2022

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp pembangunan desa, pemberdayaan masy dan desa, usaha

peningkatan ekonomi produktif)

Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan

tramtibum dan pelayanan (ketentraman dan ketertiban umum)

9 Desa 9 Desa 9Desa 9 Desa 9 desa 9 Desa 9Desa Kecamatan

Jumlah fasilitasi , koord, pembinaan

urusan Kesra (kepemudaan, olahraga, seni budaya, keagamaan, kesehatan,

pendidikan dan pemeliharaan fasilitas umum)

9 Desa 9 Desa 9 Desa 9 Desa 9 desa 9 Desa 9 Desa Kecamatan

Jumlah desa tertib adm umum

0 5 desa 8 desa 9 desa 9 desa 9 desa 9 desa

Jumlah desa tertib adm kependudukan

0 5 desa 8 desa 9 desa 9 desa 9 desa 9 desa

Jumlah desa tertib adm keuangan

0 5 desa 8 desa 9 desa 9 desa 9 desa 9 desa

Jumlah desa tertib adm pembangunan

0 5 desa 8 desa 9 desa 9 desa 9 desa 9 desa

Jumlah Desa tertib adm lainnya

0 5 desa 8 desa 9 desa 9 desa 9 desa 9 desa

2.06.4.06.10.02

Program peningkatan sarana dan prasarana

aparatur

Persentase sarana & prasarana aparatur yang terpenuhi

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 484.900

Kecamatan

2.06.4.06.10.02.9

a. Pengadaan perlengkapan gedung kantor

Jumlah perlengkapan gedung kantor yang terpenuhi

5 jenis 25.000 2 jenis 19.300

1 jenis 21.000 2 jenis 22.000

7 jenis 95.900 Kecamatan

45

Kode Program/ Kegiatan

Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

Data Capaian

Pada awal Tahun

Perencanaan (2016)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi Kinerja

pada akhir RPJMD 2022

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp 2.06.4.06.10.02.20

b. Pemeliharaan rutin / berkala rumah dinas

Jumlah pemeliharaan rumah dinas

1 unit 1 unit

12.500 1 unit

15.000 1 unit

18.000

1 unit

19.800 1 unit

21.700

1 unit

91.000 Kecamatan

2.06.4.06.10.02.22

c. Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor

Jumlah pemeliharaan gedung kantor

1 unit 1 unit 25.000 1 unit 20.000 2 unit 36.000

2 unit 40.000 2 unit 44.000

2 unit 183.000

Kecamatan

2.06.4.06.10.02.26

d. Pemeliharaan rutin / berkala perlengkapan gedung kantor

Jumlah sarana & prasarana aparatur yang dipelihara

23 jenis 23 jenis

30.000 23 jenis 20.000 7 Jenis 25.000

7 Jenis 25.000 7 Jenis 25.000

7 jenis 115.000

Kecamatan

2.06.4.06.10.05

Program Peningkatan Kapasitas Sumber

Daya Aparatur

Persentase perijinan & non perijinan yang terlayani

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 95.000 Kecamatan

2.06.4.06.10.05.24

a. Asistensi PATEN

Jumlah permohonan ijin yang terlayani

5 Perijinan 5 Perijina

n

10.000 5 Perijina

n

10.000 79 Perijina

n

19.000

86 Perijina

n

21.000 90 Perijina

n

23.000

366 Perijina

n

95.000 Kecamatan

Jumlah permohonan non perijinan yang terlayani

3.100 3.600 4.200 4.800 5.200 6.100 23.900

2.06.4.06.10.06

Program Peningkatan Pengembangan

Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan

Persentase pelaksanaan penyusunan Dokumen Keuangan

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 38.500 Kecamatan

2.06.4.06.10.06.01

a. Penyusunan laporan capaian kinerja & ikhtisar realisasi

kinerja SKPD

Jumlah dokumen perencanaan yang disusun

8 Dokumen 8 Dok. 10.000 6 Dok. 5.000 6 Dok. 7.500 6 Dok. 8.500 6 Dok. 10.000

8 Dok. 38.500 Kecamatan

Jumlah Dokumen Pelaporan yang disusun

6 dok 6 dok 6 dok 6 dok 6 dok 6 dok 6 dok

2.06.4.06.10.15

Program Penataan Administrasi Kependudukan

Persentase permohonan (administrasi kependudukan) KK dan KTP yang terlayani

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 25.000 Kecamatan

2.06.4.06.10.15.7

a. Peningkatan pelaya-nan publik dalam

bidang kependudukan

Jumlah pemohon KK yang terlayani

2.000

pemohon

1.500 Pemoho

n

10.000 1.662 pemoho

n

5.000 1.701 pemoho

n

5.000 1.792 pemoh

on

5.000 1.802 pemoho

n

5.000 7.203 pemoho

n

25.000 Kecamatan

Jumlah pemohon KTP

yang terlayani

2,350

pemohon

1.000

pemohon

1.801

pemohon

1.920

pemohon

2.054

pemohon

2.205

pemohon

10.001

pemohon

Kecamatan

46

Kode Program/ Kegiatan

Program dan Kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

Data Capaian

Pada awal Tahun

Perencanaan (2016)

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Lokasi 2017 2018 2019 2020 2021 Kondisi Kinerja

pada akhir RPJMD 2022

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp 2.06.4.06.10.17

Program Peningkatan dan Pengembangan

Pengelolaan Keuangan Daerah

Persentase pembayaran PBB

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 347.000

Kecamatan

2.06.4.06.10.17.52

a. Intensifikasi Pajak

Daerah

Jumlah pelunasan PBB 422.776 422.776

48.200 422.776

48.200 431.232

50.000

439.857

55.000 488.654

60.000

498.427

261.400

Kecamatan

Jumlah tunggakan PBB 0 0 0 0 0 0 0

47

BAB VII

KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap unit kerja. Indikator kinerja atau indikator keberhasilan untuk setiap jenis

pelayanan pada bidang-bidang kewenangan yang diselenggarakan oleh unit organisasi perangkat daerah dalam bentuk standar pelayanan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kab. Banjarnegara. Penetapan standar pelayanan

merupakan cara untuk menjamin dan meningkatkan akuntabilitas pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakat.

Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualikatif yang

menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja harus merupakan sesuatau yang akan dihitung

dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkatan kinerja baik dalam tahap perencanaan (ex ente), tahap pelaksanaan (on going), maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi (ex post)

Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan suatu instrumen pertanggungjawaban yang terdiri dari berbagai indikator dan

mekanisme kegiatan pengukuran,penilaian dan pelaporan kinerja secara menyeluruh dan terpadu untuk memenuhi kewajiban pemerintah dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas,

fungsi dan misi organisasi.

Pada sektor publik seperti entitas pemerintah sistem akuntabilitas

kinerja menghadapi masalah berupa sulitnya mengukur kinerja dan menentukan indikator kinerja yang tepat. Problematik tersebut timbul karena sektor publik memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan sektor bisnis,

terutama menyangkut output, outcome dan tujuan utama entitas. Output entitas pemerintahan sebagian besar berupa jasa pelayanan publik yang sulit

diukur kuantitas maupun kualitasnya.

Indikator Kinerja Kecamatan Pagedongan yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017- 2022 adalah indikator

kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Kecamatan Pagedongan dalam 5 (lima) tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten

Banjarnegara. Indikator kinerja ini juga berhubungan dengan arah kebijakan dan kebijakan umum dalam RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-

2022 yang diamanatkan kepada Kecamatan Pagedongan.

48

Tabel dibawah ini akan menyajikan indikator kinerja yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.

Tabel 7.1 INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN

DAN SASARAN RPJMD

TAHUN 2017 – 2022

NO Indikator

SATUA

N

KONDISI

KINERJA

AWAL

RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi

Kinerja

pada

akhir

periode RPJMD

(2022) 2016 2018 2019 2020 2021 2022

1 Indeks kepuasan

layanan

masyarakat

Angka

78,46 78,46 78,5 79 79 79 79

2 Nilai AKIP NILAI CC B B B B B B

3 Persentase peningkatan

desa

berkembang

%

NA 3 3 3 3 3 3

4 Rasio kemandirian

keuangan daerah

%

10,30 9,02 9,11 9,27 9,38 9,48 9,48

49

BAB VII PENUTUP

Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) Kecamatan

Pagedongan Tahun 2017-2022 merupakan pedoman taktis strategis dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan dan merupakan produk kesepakatan dan komitmen bersama bagi seluruh Unit Kerja yang ada di lingkungan Kecamatan

Pagedongan dalam menjalankan tugas dan fungsi organisasi sehingga diharapkan dapat tercapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Terutama dalam mendukung sasaran pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 85 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 - 2022. Pada penyusunan Rencana Kerja Kecamatan Pagedongan yang dibuat

setiap tahun Renstra Perangkat Daerah ini menjadi pedoman dengan tetap mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Banjarnegara tahun berikutnya.

Selanjutnya Rencana Stategis (Renstra) OPD disusun dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijaksanaan yang dipercayakan kepada setiap Dinas Instansi

Pemerintah berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Renstra PD berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Oleh karena

itu tanpa dukungan dan peran aktif seluruh unsur pelaksana dan partisipasi aktif masyarakat dalam pelaksanaannya mustahil seluruh tujuan dan sasaran dalam renstra ini dapat dicapai.

Namun demikian, dengan semangat kemandirian otonomi daerah Insha Allah pada pelaksanaannya nanti dapat mendukung tercapainya visi

Bupati Banjarnegara 2017 – 2022“Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”, dan misi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara 2017-2022 khususnya misi kedua Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan

konsep tata kelola yang baik dan Misi Keempat Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif, transparan dan akuntabel

dengan tenaga profesional. Kami menyadari dalam menyusun Rencana Strategis ini masih jauh dari

sempurna, untuk itu saran, masukan dan kritikan yang membangun dari

semua pihak senantiasa kami harapkan guna tersusunnya dokumen yang lebih baik pada masa mendatang.

1

VI. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH KECAMATAN

VI. T. KECAMATAN PANDANARUM

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

mengamanatkan kepada pemerintah daerah untuk menyusun sejumlah dokumen perencanaan pembangunan daerah, meliputi :

1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 3. Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD)

4. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 5. Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD)

Ditegaskan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008

tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah bahwa Rencana Strategis

Perangkat Daerah (Renstra PD) adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra Perangkat Daerah memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan

kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah Daerah mempunyai kewenangan untuk mengatur dan mengurus

pemerintahannya sendiri. Namun demikian, dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah, tetap harus memperhatikan

keterkaitan antara perencanaan pemerintahan pusat, provinsi dan antar pemerintah daerah, sehingga pencapaian tujuan daerah mendukung pencapaian tujuan nasional. Aspek hubungan tersebut

juga harus memperhatikan kewenangan yang diberikan terkait dengan kepemilikan sumber daya alam dan sumber daya lainnya maupun terkait dengan aspek pelayanan umum dan kemampuan

keuangan daerah.

Sesuai ketentuan diatas, Kecamatan Pandanarum sebagai

Perangkat Daerah berkewajiban menyusun Renstra Kecamatan Pandanarum Tahun 2017-2022 dengan berpedoman pada RPJMD Kabupaten Banjarnegara 2017 – 2022 yang telah ditetapkan dengan

Perda Kabupaten Banjarnegara Nomor 32 Tahun 2017 tanggal 30 Desember 2017 . RPJMD tersebut juga digunakan sebagai arah

dan landasan bagi perumusan visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan SKPD.

Penyusunan Renstra Kecamatan Pandanarum dilakukan secara

transparan dan partisipatif oleh para Pejabat Struktural, karyawan/i. dan para Kepala Desa di lingkungan Kecamatan Pandanarum, serta telah mendapat masukan dari para pemangku kepentingan

“Stakeholders”, untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah yang terintegrasi dengan tujuan nasional sesuai

dengan visi, misi, dan arah pembangunan yang telah disepakati

2

bersama, proses pembangunan daerah harus dilaksanakan secara

sistematis mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, monitoring dan evaluasinya sampai dengan tahap pemanfaatan dan pemeliharaan hasil-hasilnya.

Dengan demikian Renstra PD Kecamatan Pandanarum ini berlaku tahun 2017 hingga 2022 selaras dengan RPJMD Kabupaten Banjarnegara sebagai perwujudan visi, misi dan program Bupati dan

Wakil Bupati Banjarnegara terpilih. Renstra Kecamatan Pandanarum ini juga nantinya akan dijabarkan dalam Renja PD sebagai dasar

operasional pelaksanaan program dan kegiatan Kecamatan Pandanarum setiap tahun dan dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran PD (RKA PD) yang selanjutnya

digunakan dalam proses pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Banjarnegara tahun

berikutnya. Lebih jelas gambaran tentang Renstra Kecamatan Pandanarum dengan dokumen perencanaan lainnya dalam kaitan dengan sistem perencanaan pembangunan maupun dengan sistem

keuangan adalah sebagai berikut.

Gambar 1.1

Hubungan Renstra Kecamatan Pandanarum dengan Dokumen Perencanaan

Lainnya

Pedoman

Renstr

a

Pedoman

Rincia

n

Renja RKA

K/L K/L K/L APBN

Pedoman

Dijabarkan Pedoman

RPJP RPJM RKP RAPBN APBN

Nasional nasional

Pedoman Dijabarkan Pedoman

RPJP RPJM

RKPD

RAPBD

APBD

Daerah Daerah

Pedoman Pedoman

Rentra Renja RKA Rincian

K/L Kecamatan Kecamatan APBD

3

1.2 Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan Renstra Kecamatan Pandanarum Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai berikut :

1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa

Tengah; 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara

Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional; 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025; 6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan;

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan

Mulai Berlakunya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam

Lingkungan Provinsi Jawa Tengah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan;

11. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;

12. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 – 2014;

13. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

14. Instruksi Presiden Republik Indonesia (INPRES) Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang

Tata Cara Perencanaan,Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan

Daerah,Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah,Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

4

17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3, Tambahan

Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9); 18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 tahun 2017

tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah

Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018

(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 88);

19. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 22 Tahun

2002 tentang Pembentukan dan Penetapan Wilayah Kecamatan di Kabupaten Banjarnegara;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 15 Tahun 2010 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

21. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banjarnegara;

22. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten

Banjarnegara Nomor 3 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2005-2025;

23. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 02 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah;

24. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 12 Tahun 2017 tentang Urusan Pemerintah Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Banjarnegara;

25. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 32 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022;

26. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 178 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Serta Uraian Tugas Jabatan Pada

Kecamatan Kabupaten Banjarnegara; 27. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2012 tentang

Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati

Kepada Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah.

28. Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 30 Tahun 2014 tentang

Perubahan atas Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 5 Tahun 2013 tentang Kecamatan Penyelenggara Pelayanan Administrasi

Terpadu.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Pandanarum Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 – 2022 adalah

sebagai berikut :

1. Maksud

a. Pedoman penyusunan Rencana Kerja Tahunan Kecamatan

Pandanarum guna mewujudkan suatu bentuk rumusan

5

Perencanaan Pembangunan di wilayah dan peningkatan

pelayanan masyarakat yang merupakan penjabaran visi, misi dan program Bupati Banjarnegara terpilih.

b. Memberikan gambaran bagi seluruh aparatur kecamatan dalam melaksanakan tugas/kegiatan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.

c. Menjadi dasar dalam evaluasi kinerja Perangkat Daerah.

2. Tujuan

a. Untuk meningkatkan kinerja Perangkat Daerah Kecamatan Pandanarum dalam pelaksanakan tugas pokok dan

fungsinya dan melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

b. Untuk memantapkan terselenggaranya kegiatan pada Kecamatan Pandanarum guna mendukung tercapainya visi,

misi, tujuan dan sasaran pembangunan yang tercantum dalam RPJMD.

c. Menyediakan tolok ukur kinerja pelaksanaan program dan kegiatan Kecamatan Pandanarum Kab. Banjarnegara untuk kurun waktu tahun 2017-2022 dalam pelaksanaan tugas

dan fungsinya sebagai dasar dalam melakukan pengendalian dan evaluasi kinerja perangkat daerah.

1.4 Sistematika Penulisan

Keseluruhan materi Renstra PD Kecamatan Pandanarum Tahun 2017 – 2022 disusun dan termuat dalam 8 (delapan) Bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN Menjelaskan tentang latar belakang, proses penyusunan,

hubungan Renstra dengan dokumen lainnya, landasan hukum, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN PD

Menjelaskan kondisi umum tentang dasar hukum pembentukan PD, struktur organisasi PD, uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala PD.

Penjelasan tentang sumber daya yang dimiliki PD (SDM berdasarkan gender dan Asset), penjabaran tingkat capaian

kinerja PD periode sebelumnya, serta mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra Perangkat Daerah ini.

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

Menjelaskan hasil identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi Perangkat Daerah yang terkait dengan visi, misi, serta program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

terpilih, melakukan penilaian (scoring) terhadap permasalahan yang memiliki dampak yang besar terhadap publik dan pencapaian sasaran Renstra, diakhiri dengan

penentuan isu-isu strategis

6

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

Merupakan penjabaran visi dan misi pembangunan jangka menengah dan dilengkapi dengan rencana sasaran yang hendak dicapai.

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi menjelaskan cara untuk mencapai tujuan dan

sasaran dirancang secara rasional dan komprehensip,

sedangkan kebijakan menerangkan arah yang akan diambil Perangkat Daerah dalam bentuk konfigurasi program untuk

mencapai tujuan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTA PENDANAAN

Merupakan Penjelasan yang bersifat umum dari Program dan Kegiatan beserta indikasi pendanaan dalam periode lima

tahun BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN Pada Bab ini dikemukakan indikator kinerja PD yang secara

langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai PD dalam lima tahun mendatang untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD

BAB VIII PENUTUP Pada Bab ini merupakan harapan-harapan terhadap kondisi

dan rencana pencapaian kinerja periode 2017-2022

7

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN OPD 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

Kecamatan Pandanarum dibentuk berdasarkan Perda Nomor 22 Tahun 2002 tentang Pembentukan dan Penetapan Wilayah Kecamatan di Kabupaten Banjarnegara. Namun operasional pelaksanaan berjalan

secara efektif pada pertengahan tahun 2004 sebagai kecamatan baru hasil pemekaran dari Kecamatan Kalibening.

Tugas Kecamatan Pandanarum sesuai Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 84 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susuan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan. Tugas

Kecamatan adalah Membantu Bupati dalam mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan

masyarakat desa dan kelurahan dan tugas yang dilimpahkan Bupati untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

Dalam rangka menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kecamatan Pandanarum mempunyai fungsi yaitu :

1. Perumusan kebijakan di bidang tata pemerintahan, pemberdayaan

masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketenteraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;

2. Pelaksanaan koordinasi kebijakan dibidang tata pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat, ketenteraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan;

3. Pelaksanaan kebijakan di bidang tata pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat,

ketenteraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan; 4. Pembinaan dan fasilitasi kebijakan di bidang tata pemerintahan,

pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat,

ketenteraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan; 5. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang tata pemerintahan,

pemberdayaan masyarakat dan desa, kesejahteraan rakyat,

ketenteraman, ketertiban umum dan pelayanan serta kelurahan; 6. Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan prasarana dan fasilitas

pelayanan umum; 7. Pelaksanaan fungsi kesekretariatan kecamatan; dan 8. Pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan,

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Uraian tugas dan fungsi masing-masing jabatan sesuai Peraturan

Bupati Banjarnegara Nomor 84 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,

Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara sebagai berikut: 1. Sekretariat

Sekretariat sebagaimana adalah unsur pembantu Camat, , berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat, Sekretariat

dipimpin oleh Sekretaris. Sekretaris Kecamatan mempunyai tugas melakukan perencanaan perumusan , mengkoordinasi, pelaksanaan, pembinaan dan

8

fasilitasi, pemantauan, evaluasi, pelaporan kebijakan bidang

ketatausahaan , hukum, keuangan, kerumahtanggaan, , kerjasama, kearsipan, dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan, kehumasan, kepegawaian, pelayanan

administrasi di lingkungan kecamatan. Dalam melaksanakan tugas pokok dimaksud, Sekretaris Kecamatan mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Pengkoordinasian kegiatan di lingkungan kecamatan; b. Pengkoordinasian dan penyusunan rencana dan program

kerja di lingkungan kecamatan; c. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang

meliputi ketatausahaan, kepegawaian, hukum, keuangan,

kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan kemasyarakatan, arsip dan dokumentasi di lingkungan kecamatan;

d. Pengkoordinasiaan, pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana di lingkungan kecamatan;

e. Pengkoordinasiaan dan penyusunan peraturan perundang

undangan serta pelaksanaan advokasi hukum di lingkungan kecamatan;

f. Pengkoordinasian pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP) dan pengelolaan informasi dan dokumentasi;

g. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah dan pelayanan pengadaan barang/jasa di lingkungan kecamatan;

h. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

i. Pelaksanaan tugas kedinasan lai yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sekretaris Kecamatan terdiri dari dan/atau membawahi :

1. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi,

pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kebijakan bidang perencanaan, evaluasidan pelaporan program kerja serta

pengelolaan keuangan di lingkungan kecamatan. 2. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai

tugas melakukan penyiapan bahan perumusan,

pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang ketatausahaan, hukum, kerumahtanggaan, kerjasama,

kearsipan, dokumen, keorganisasian dan tatalaksanaan, kehumasan, dan kepegawaian serta pelayanan administrasi di

lingkungan kecamatan.

2. Kasi Tata Pemerintahan

Kasi Tata Pemerintahan mempunyai tugas pokok membantu

camat dalam melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi,

pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan, pembinaan pemerintah desa dan/atau kelurahan, pembinaan

dan pengawasan tertib administrasi desa dan / atau kelurahan,

9

rekomendasi pemberhentian dan pengangkatan perangkat desa,

serta pelaksanaan kewenangan pemerintah yang dilimpahkan Bupati kepada Camat untuk menangani sebagian urusan pemerintah di bidang tata pemerintahan.

3. Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai membantu Camat dalam dalam melakukan perencanaan

perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang

penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan desa di tingkat kecamatan, penyusunan dokumen perencanaan pembangunan di desa atau kelurahan, evaluasi dan

rekomendasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, serta pelaksanaan kewenangan pemerintah yang dilimpahkan Bupati

kepada Camat untuk menangani sebagian sebagian urusan pemerintah di bidang masyarakat dan desa.

4. Kasi Kesejahteraan Rakyat

Kasi Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian,

pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporankebijakan bidang penyelenggaraan kegiatan

pelayanan kesejahteraan rakyat di tingkat kecamatan, pembinaan dan fasilitasi kegiatan kepemudaan, olahraga, seni, budaya, keagamaan, kesehatan dan pendidikan,

pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum, serta pelaksanaan kewenangan pemerintah

yang dilimpahkan Bupati kepada camat untuk menangani sebagian urusan pemerintahan di bidang kesejahteraan rakyat.

5. Kasi Ketentraman Ketertiban Umum dan Pelayanan

Kasi Ketentraman Ketertiban Umum dan Pelayanan mempunyai tugas membantu Camat dalam melakukan perencanaan perumusan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan dan

evaluasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan bidang penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, penerapan

dan penegakan peraturan daerah dan peraturan bupati, pelayanan perijinan dan non perijinansesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan Bupati kepada camat,

percepatan pencapaian standar pelayanan minimal di wilayahnya, pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat serta pelaksanaan kewenanngan

pemerintah yang dilimpahkan Bupati epada Camat untuk menangani sebagian urusan pemerintahan di bidang

ketentraman, ketertibanumum dan pelayanan.

10

Struktur organisasi Kecamatan Pandanarum berdasarkan Perda

Nomor 02 Tahun 2016 adalah sebagai berikut : GAMBAR 2.1

STRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN PANDANARUM

CAMAT

Kasi Tata Pemerintahan

Kasi Pemberdayaan Masyarakat & Desa

Kasi Kesejahteraan Rakyat

Kasi Trantibum & Pelayanan

SEKRETARIS KECAMATAN

Kasubbag Perenc. dan Keuangan

Kasubbag Umum dan Kepegawaian

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

11

2.2 Sumber Daya OPD

2.2.1 Sumber Daya Pegawai

Untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Kecamatan Pandanarum memiliki Sumber Daya Pegawai. Jumlah pegawai Kecamatan Pandanarum saat ini masih dalam kondisi yang belum ideal. Berdasarkan Analisa tambahan menunjukan ketersediaan

pegawai di bandingkan dengan beban kerja, maka sesungguhnya dibutuhkan adanya 24 Pegawai dengan kualifikasi pendidikan umum

serta pendidikan dan pelatihan (diklat) kompetensi. Akan tetapi kondisi eksisting yang ada saat ini hanya berjumlah 18 Pegawai dengan komposisi berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan,

golongan/kepangkatan, eselon dan penempatan seperti tabel berikut ini.

1. SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 2.2.1.1

SDM Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin

NO JENIS KELAMIN PNS NON PNS %

1 Laki-laki 13 3 88

2 Perempuan 2 - 12

JUMLAH TOTAL 15 3 100

2. SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tabel 2.2.1.2 SDM Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

NO TINGKAT

PENDIDIKAN

PNS NON PNS %

L P L P

1 STRATA 2 0 - - - 0

2 STRATA 1 4

- -

- 22,5

3 SARJANA MUDA/D III

0 -

- - 0

4 DIPLOMA II 1 - - - 5,5

5 SLTA 6 2 2 - 55,5

6 SLTP 2 - - - 11

7 SD - - 1 - 5,5

JUMLAH TOTAL 13 2 3 - 100

12

3. SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan

Tabel 2.2.1.3

SDM Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan

NO PANGKAT/GOLONG

AN LAKI-LAKI

PEREMPUAN

%

1 PEMBINA / IV a 1 - 6,7

2 PENATA TK. I / III d 3 - 20

3 PENATA / III c 1 - 6,7

4 PENATA MUDA TK. I

/ III b 2 - 13,3

5 PENATA MUDA / III a

1 - 6,7

6 PENGATUR TK. I / II d

- - 0

7 PENGATUR / II c 2 - 13,3

8 PENGATUR MUDA TK. I / II b

1 1 13,3

9 PENGATUR MUDA /

II a - 1 6,7

10 JURU TK. I / I d 1 6,7

11 JURU / I c 1 - 6,7

12 JURU MUDA TK. I / I

b - - 0

13 JURU MUDA / I a - - 0

JUMLAH TOTAL 13 2 100

4. SDM Pegawai Berdasarkan Eselon

Tabel 2.2.1.4 SDM Pegawai Berdasarkan Eselon

NO PANGKAT/GOLONG

AN LAKI-LAKI

PEREMPUAN

%

1 ESELON III a 1 - 12,5

2 ESELON III b 1 - 12,5

3 ESELON IV a 4 - 50

4 ESELON IV b 2 - 25

JUMLAH TOTAL 8 - 100

13

5. SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan Harapan Dimasa

Datang

Tabel 2.2.1.5 SDM Pegawai Berdasarkan Penempatan dan Harapan dimasa datang

NO JENIS KELAMIN Jumlah

Pegawai Saat Ini

Jumlah Pegawai

Yang Diharapkan

1 Laki-laki 16 19

2 Perempuan 2 5

JUMLAH TOTAL 18 24

2.2.2 Sumber Daya Asset

Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Kecamatan Pandanarum memiliki sarana dan prasarana

berikut kondisi sarana dan prasarana tersebut serta telah dilakukan analisa ketercukupan dibandingkan dengan beban kerja, sebagai berikut :

No Nama Asset Jumlah

2017

Kondisi

(Baik/Rusak)

Jumlah Yang Diharapkan

1 Gedung Kantor 1 unit Baik 1 unit

2 Pendopo Kec. 1 unit Baik 1 unit

3 Gedung PKK 1 unit Baik 1 unit

4 Rumdin Camat 1 unit Baik 1 unit

5 Rumdin Sekcam 1 unit Baik 1 unit

6 Mess 1 unit Baik 1 unit

7 Meja kerja pejabat 6 buah Baik 6 buah

8 Meja kerja staf 10 Buah Baik 18 buah

9 Kursi kerja pejabat 6 buah Baik 6 buah

10 Kursi kerja staf 12 buah Baik 18 buah

11 Kursi rapat 100 buah Baik 150 buah

12 Meja kursi tamu 3 unit Baik 3 unit

13 Komputer/PC 6 unit 5 Baik

1 Rusak 8 unit

14 Laptop/Notebook 5 unit Baik 7 unit

14

15 Printer 9 unit 5 Baik

4 Rusak 10 unit

16 Mesin Tik 1 unit Baik 1 unit

17 Filling cabinet 8 buah Baik 8 buah

18 Lemari buku 1 buah Baik 1 buah

19 Podium 1 buah Baik 1 buah

20 AC 1 unit Baik 1 unit

21 Tenda 1 unit Baik 1 unit

22 Genset 1 unit Rusak 1 unit

23 Sound system 2 unit Baik 2 unit

24 Televisi 2 unit Baik 2 unit

25 Antena SHF 1 unit Baik 1 unit

26 Kendaraan roda empat

1 unit Baik 1 unit

27 Kendaraan roda dua

5 unit Baik 8 unit

28 Lemari besi 3 buah Baik 3 buah

29 Papan tulis 6 buah Baik 6 buah

30 Kursi besi 1 buah Baik 1 buah

31 Meja rapat 8 buah Baik 8 buah

32 Meja reseption 2 buah Baik 2 buah

33 Bangku tunggu 2 buah Baik 2 buah

34 UPS 3 buah 2 baik

3 rusak 4 buah

35 Proyektor & Attachment

1 unit Baik 2 unit

36 Facsimile 1 unit Rusak 1 unit

15

2.3 Kinerja Pelayanan OPD

Pengukuran indikator kinerja berguna untuk melihat trend yang

terjadi selama 5 tahun yang lalu, dengan ditemukan kecenderungan yang terjadi 5 tahun kebelakang, dapat ditentukan trend yang akan terjadi 5 tahun kedepan. Setelah mengetahui trend tersebut, baru akan

didapat rencana apa yang akan dilaksanakan untuk mengantisipasi trend yang terjadi.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Kecamatan Pandanarum tahun 2011-2015 berdasarkan sasaran/target Renstra OPD periode sebelumnya tergambar dari tabel 2.3.1 berikut.

16

TABEL 2.3.1

PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN KECAMATAN PANDANARUM KABUPATEN BANJARNEGARA

No Indikator Kinerja Sesuai Tugas

Pokok dan Fungsi SKPD Target NSPK

Target IKK

Target Indikator

Lainnya

Target Renstra Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio (%) Capaian Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

1 Persentase pembayaran jasa listrik dan air untuk kantor,

rumdin dan mess

- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

2 Persentase penyediaan peralatan untuk kebersihan dan

kenyamanan kantor

- - - 1 Paket

1 Paket

1 Paket

1 Paket

1 Paket

1 Paket

1 Paket

1 Paket

1 Paket

1 Paket

100 100 100 100 100

3 Persentase jumlah kebutuhan operasional kantor yang dapat

dipenuhi

- - - 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

4 Persentase peningkatan kemampuan perangkat desa dalam melaksanakan tertib

administrasi pemerintahan desa

- - - 70 80 80 85 85 70 80 80 80 85 100 100 100 95 100

5 Persentase jumlah kebutuhan peralatan kantor yang dapat

dipenuhi

- - - - 100 100 100 100 - 100 100 100 100 - 100 100 100 100

6 Pemeliharaan berkala rumah dinas dan mess sesuai RAB

- - - 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 100 100 100 100 100

7 Pemeliharaan berkala gedung kantor sesuai RAB

- - - 2 unit 2 unit 2 unit 2 unit 2 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 50 50 50 50 50

8 Kondisi komputer, laptop,

printer, genset dan kendaraan dinas yang terawat baik

- - - 11

unit

11

unit

11

unit

11

unit

11

unit

9 unit 12

unit

15

unit

18

unit

21

unit

81,8 109,1 136,3 163,6 190,9

9 Persentase kepemilikan KTP

- - - 90 95 95 95 100 80 85 88 90 95 88,8 89,5 92,6 94,7 95

10 Cakupan Penerbitan KTP berbasis NIK atau E KTP untuk

pertama kali

- - - - 80 85 90 95 - 80 85 90 95 100 100 100 100

Sumber : LKj IP Kecamatan Pandanarum (diolah)

17

Dilihat dari Tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja Kecamatan Pandanarum Kab. Banjarnegara pada Tahun 2016 relatif telah

mencapai keberhasilan, berdasarkan Realisasi Tingkat Capaian Kinerja dari setiap Indikator secara umum menunjukkan Capaian Kinerja dengan kategori baik. Capaian Kinerja sebesar 100% tidak terlepas dari Pelaksanaan Program/ Kegiatan secara efektif dan efesien dengan

berpedoman pada Target dan Progres yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Operasional (RKO) serta berpedoman pada ketentuan yang berlaku.

Keberhasilan Sasaran- sasaran Program/ Kegiatan secara umum disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :

Ketersediaan SDM Aparatur Pemerintah yang loyal, disiplin serta memiliki etos kerja yang baik dan bertanggungjawab; Adanya kerjasama yang baik antara aparatur Pemerintah Kecamatan sehingga penyelenggaraan kegiatan dapat dilaksanakan dengan

hasil yang optimal; Pelaksanaan pelayanan publik dilaksanakan secara efektif; Profesionalisme aparat Kecamatan Pandanarum;

Adanya kesadaran masyarakat Kecamatan Pandanarum akan arti pentingnya dokumen sehingga mendukung tercapainya sasaran meningkatnya pelayanan kepada masyarakat; Namun dari keberhasilan capaian kinerja masih terdapat catatan untuk perbaikan antara lain Jumlah aparatur yang terbatas dan

belum memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan sebagai pelaksanan kegiatan tertentu.

18

TABEL 2.3.2

ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN KECAMATAN PANDANARUM KABUPATEN BANJARNEGARA

dalam ribuan rupiah

No

Program dan Kegiatan

Anggaran Pada Tahun Ke- Realisasi Anggaran Pada Tahun Ke- Rasio Antara Realisasi dan Anggaran Tahun Ke-

Rata-rata Pertumbuhan

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 201

1

201

2

201

3

201

4

201

5

Anggara

n

Realisa

si

Pelayanan Administrasi Perkantoran

1 Penyediaan jasa

peralatan dan

perlengkapan kantor

6.000 6.720 6.920 6.920 5.400 3.718 5.986 6.440 6.900 4.850 62 89,1 93,1 99,7 89,8 -1,75 11,5

2 Penyediaan jasa

administrasi

keuangan

- - 13.400 19.500 26.200 - - 12.780 19.500 26.200 - - 95,4 100 100 39,9 43,5

3 Penyediaan peralatan

dan perlengkapan

kantor

950 950 947,5 948 948 950 950 947,5 948 948 100 100 100 100 100 0,01 0,01

4 Penyediaan bahan

logistik kantor

44.30

0

47.06

8

60.535 44.335 59.955 43.29

0

47.03

1

60.474 44.175 58.086 97,7 99 99,8 99,6 96,8 10,8 10,4

5 Penyediaan Jasa Administrasi

Perkantoran

- - - - 19.245 - - - - 17.565 - - - - 91,3 0 0

6 Pemberdayaan

Kecamatan

30.00

0

25.00

0

38.300 46.000 54.000 29.84

0

24.66

2

37.969 43.235 49.775 99,5 98,6 99,1 93,4 92,2 18,5 16,4

7 Penunjang

operasional desa

berdikari,desa pemula,& desa

prakarsa

- - - - 5.000 - - - - 4.450 - - - - 89 0 0

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1 Pengadaan peralatan

gedung kantor

- 5.000 2.615 2.615 5.000 - 4.900 2.565 2.591 5.000 - 98 98,1 99,1 100 14,5 15,5

2 Pemeliharaan rutin/ 6.460 5.000 5.000 5.000 5.000 6.159 5.000 5.000 5.000 5.000 95,3 100 100 100 100 -5,65 -4,70

19

berkala rumah jabatan

3 Pemeliharaan rutin/

berkala gedung

kantor

16.14

0

10.00

0

30.000 82.155 23.000 15.83

0

9.410 29.870 78.493 23.000 98,1 94,1 99,5 95,5 100 65,9 67,2

4 Pemeliharaan rutin/

berkala perlengkapan

gedung kantor

11.50

0

15.00

0

15.000 15.000 20.000 11.50

0

14.94

8

15.000 14.970 17.046 100 99 100 99,8 85,2 15,94 10,9

Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1 Asistensi PATEN - - - 5.000 5.000 - - - 4.040 4.920 - - - 80,1 98,4 0 21,8

Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan

1 Penyusunan laporan

capaian kinerja & ikhtisar relisasi

kinerja SKPD

- - - - 4.500 - - - - 4.500 - - - - 100 0 0

Penataan Administrasi Kependudukan

1 Peningkatan

pelayanan publik dalam bidang

kependudukan

5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 3.938 3.425 5.000 5.000 5.000 78,8 68,5 100 100 100

2 Penyelenggaraan E

KTP

- 98.14

7

- - - - 94.47

1

- - - - 96,3 - - - 0 0

Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa

1 Fasilitasi penunjang

pilkades

- - 63.100 - - - - 58.513 - - - - 92,7 - - 0 0

Peningkatan & pengembangan

pengelolaan keuangan daerah

1 Intensifikasi Pajak - - - 5.937 5.937 - - - 3.619 5.767 - - - 60,1 97,1 0 59,4

20

Daerah

Peningkatan Sarana & Prasarana Wilayah

1 Peningkatan sarana

dan prasarana

wilayah kecamatan

- - - 309.000 309.000

- - - 309.000

309.000 - - - 100 100 0 0

Sumber : LKj IP Kecamatan Pandanarum (diolah)

Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa realisasi anggaran pada masing- masing tahun dalam periode RPJMD 2011-2016 mencapai 97%, Hal ini mengindikasikan pendanaan pelayanan Kecamatan Pandanarum dapat dimanfaatkan dengan baik. Secara keseluruhan dalam

kurun waktu 2012 – 2016 tidak terdapat program/ kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan pada tahun berikutnya.

21

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan OPD

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Pandanarum agar berjalan dengan lancar dan optimal, dipengaruhi oleh faktor kekuatan,

kelemahan, peluang dan tantangan sebagai berikut :

a. Kekuatan ( Strength) 1) Adanya Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 02 tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara.

2) Adanya Peraturan Bupati Nomor 178 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi serta Uraian Tugas Jabatan pada Kecamatan Kabupaten Banjarnegara

3) Adanya Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pemerintahan Dari Bupati Kepada Camat Untuk

Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan tugas pelayanan SKPD Kecamatan Pandanarum.

4) Struktur organisasi pada Kecamatan Pandanarum telah terisi oleh pejabat

yang mendukung pelaksanaan tugas – tugas dan fungsi Kecamatan dengan tingkat pendidikan yang cukup memadai.

5) Pola kerja di Kantor Kecamatan Pandanarum yang sistematik dan

terjadwal sehingga bisa memberikan hasil yang optimal, efisien, dan efektif.

6) Hubungan kerja dan koordinasi yang baik antara pimpinan, para pejabat dan staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman.

b. Kelemahan ( Weakness )

1) Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka mendukung optimalisasi

pelayanan kepada masyarakat. 2) Belum optimalnya etos kerja, budaya kerja dan disiplin kerja pegawai 3) Masih kurangnya dukungan data/ informasi/ peraturan yang valid,

akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat.

4) Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana untuk

menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di wilayah kecamatan.

5) Belum optimalnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan, pelaksanaan kegiatan sosial.

c. Peluang ( Opportunities)

1) Penerapan otonomi daerah yang memberikan kesempatan berprakarsa seluas-luasnya bagi daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan

pembangunan. 2) Adanya potensi sumberdaya alam yang melimpah, yakni perkebunan teh,

kapulaga, kayu albasia, pinus yang dapat dikelola untuk peningkatan

kesejahteraan masyarakat. 3) Adanya dukungan koordinasi lintas sektor di wilayah kecamatan yang

mendukung tercapainya sinkronisasi dan integrasi kegiatan lingkup

kecamatan antara lain kegiatan Konferensi dinas/rapat koordinasi Muspika, UPT/Instansi dan Kepala Desa secara rutin di tingkat

Kecamatan.

d. Tantangan ( Threat ) 1) Kondisi geografis wilayah kecamatan yang berbukit-bukit dan tanah yang

labil/ mudah bergerak mengakibatkan kerusakan infrastruktur transportasi dan bencana alam tanah longsor kerap kali terjadi sehingga menghambat mobilitas ekonomi dan sosial masyarakat.

2) Tuntutan masyarakat semakin beragam untuk mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas.

22

3) Masih adanya aparat pemerintahan dan kelompok masyarakat yang belum memahami arti penting dari proses perencanaan pembangunan partisipasif.

4) Bervariasinya tingkat pendidikan, sosial ekonomi masyarakat yang berpengaruh pada pola pikir dan pola tindak dari masyarakat di Kecamatan Pandanarum.

23

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

3. 1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan PD

Suatu kondisi yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak

diantisipasi akan menimbulkan kerugian atau menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat.

Memperhatikan isu-isu dan permasalahan pembangunan yang dihadapi diharapkan dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan menuju good governance and clean government sehingga berdampak pada kualitas

pembangunan daerah.

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Kecamatan Pandanarum

menghadapi beberapa permasalahan karena dampaknya yang signifikan bagi PD dimasa dating yang dirinci sesuai bidang tugas/ Seksi yang ada sebagai berikut:

a. Sekretariat

1) Terbatasnya personil yang menguasai dan memahami perencanaan 2) Kurangnya koordinasi antar seksi dalam penyusunan kegiatan dan

penganggaran 3) Pemahaman terhadap Tupoksi masih kurang

4) Masih Lemahnya jaringan internet 5) Terbatasnya sarana dan prasarana aparatur yang ada di Kecamatan

b. Seksi Tata Pemerintahan

1) Masih rendahnya pemahaman tupoksi perangkat desa 2) Rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengurus dokumen

kependudukan 3) Rendahnya kemampuan aparatur desa 4) Kurangnya tertib administrasi desa

5) Masih terdapatnya kekosongan perangkat pemerintahan desa 6) Belum Optimalnya pemenuhan pembayaran PBB tepat waktu

c. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

1) Rendahnya partisipasi masyarakat, keterwakilan perempuan dan apatisme

dalam mengikuti Musrenbang 2) Isu yang diangkat dalam Musrenbang masih terbatas pada pembangunan

fisik, belum mengarah pada permasalahan ekonomi, sosial, dan budaya

3) Belum optimalnya kinerja aparatur desa dalam penyelenggaraan pelayanan dan pembangunan desa, termasuk pengelolaan kelembagaan,

perencanaan dan penganggaran, keuangan, profil, penataan batas dan tata ruang desa.

4) Persepsi yang salah mengenai fungsi kecamatan pasca berlakunya UU

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

d. Seksi Kesejahteraan Rakyat

1) Kurangnya koordinasi dan respon OPD dalam pelaksanaan pemeliharaan

prasarana dan fasilitas pelayanan umum 2) Masih belum sesuainya data penduduk miskin (by name, by address)

dengan keadaan sebenarnya sehingga sering terjadi tidak tepat sasaran 3) Tanggung jawab percepatan pencapaian SPM yang utama berada pada PD

terkait, Kecamatan sebagai pendukung belum diberikan kewenangan

untuk melaksanakan percepatan pencapaian SPM 4) Masih rendahnya keterlibatan Kecamatan dalam penetapan kelompok

sasaran penyelenggaraan SPM

24

5) Kesadaran masyarakat untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial yang menunjang peningkatan kualitas hidup warga miskin dan kaum difabel masih kurang.

e. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

1) Belum optimalnya koordinasi dalam penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum di wilayah kecamatan

2) Rendahnya kesadaran hukum dalam menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku

3) Meningkatnya angka perceraian 4) Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan Siskamling dan

rendahnya kesadaran aparatur pemerintah desa dalam menumbuh

kembangkan Linmas 5) Masih kurangnya pengetahuan masyarakat kaitannya dengan

penyelenggaraan PATEN di kecamatan

25

3. 2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Tabel 3.2 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Tahun 2017-2022

VISI:

“Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”

MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA

SASARAN SATUAN

1.

Mewujudkan Tata

Kehidupan Masyarakat Yang Tertib, Aman, Damai

Dan Demokratis

1.1. Meningkatkan kondusivitas wilayah

1.1.1.

Meningkatnya ketenteraman,

ketertiban dan keamanan lingkungan

Indeks ketenteraman

dan ketertiban Masyarakat

Angka

1.2. Meningkatkan kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana

1.2.1. Meningkatnya kualitas kesiap siagaan bencana

Persentase desa tangguh bencana

%

1.2.2. Meningkatnya kualitas

ketanggapdaruratan bencana

Kecepatan penanggulangan bencana

Menit

1.3.

Meningkatkan kesadaran

masyarakat terhadap nilai-nilai kehidupan bermasyarakat dan

berdemokrasi

1.3.1. Meningkatnya penghargaan masyarakat terhadap nilai-nilai

kebudayaan dan kearifan lokal

Indeks Kebudayaan Angka

1.3.2.

Meningkatnya partisipasi

masyarakat dalam kehidupan berdemokrasi

Presentase pemilih dalam pemilu

%

2.

Mewujudkan Kualitas Penyelenggaraan

Pemerintahan Berdasarkan Konsep Tata Kelola

Pemerintahan Yang Baik

2.1. Meningkatkan kualitas layanan publik

2.1.1. Meningkatnya efektivitas dan transparansi layanan publik

Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat

Angka

2.2. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan

daerah

2.2.1.

Meningkatnya kinerja

penyelenggaraan pemerintahan daerah

Nilai AKIP Kabupaten Banjarnegara

Angka

2.2.2. Meningkatnya kapasitas Aparatur

26

VISI:

“Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”

MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA

SASARAN SATUAN

2.2.3. Meningkatnya kualitas

pengelolaan pemerintahan desa

Persentase

penyampaian laporan pertanggungjawaban pemerintah desa yang

tepat waktu

%

3

Mewujudkan

Pembangunan Daerah Yang Berkesinambungan

Dan Berbasis Pada Pengembangan

Ekonomi Kerakyatan

3.1. Meningkatkan ketersediaan

dan kualitas infrastruktur

3.1.1. Meningkatnya sarana infrastruktur jalan dan jembatan

Persentase jalan

kabupaten dalam kondisi baik

%

3.1.2. Meningkatnya kualitas dan

kuantitas jaringan irigasi

Persentase jaringan irigasi dalam kondisi baik

%

3.2. Meningkatkan kinerja perekonomian daerah

3.2.1. Meningkatnya kinerja sektor pertanian dan perikanan

Pertumbuhan sektor pertanian

%

Nilai Tukar Petani %

3.2.2. Meningkatnya kinerja sektor

pariwisata

Jumlah kunjungan

wisatawan Orang

3.2.3 Meningkatnya kinerja UKM dan koperasi

Kontribusi UKM

terhadap PDRB %

Persentase koperasi

aktif %

3.2.4. Meningkatnya jumlah investasi

Persentase

peningkatan nilai investasi

%

3.2.5. Meningkatnya kesempatan kerja Tingkat Pengangguran

%

27

VISI:

“Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”

MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA

SASARAN SATUAN

Terbuka

3.2.6. Meningkatnya kinerja sektor industri

Pertumbuhan sektor industri

%

3.2.7. Meningkatnya kinerja sektor perdagangan

Pertumbuhan sektor perdagangan

%

3.2.7. Meningkatnya produksi dan

produktivitas agregat daerah

Laju Pertumbuhan Ekonomi

%

PDRB per kapita Rupiah

3.2.8. Meningkatnya stabilitas harga Laju inflasi %

3.3. Meningkatkan pemerataan

pembangunan wilayah 3.3.1.

Meningkatnya pemerataan pembangunan antar wilayah kecamatan

Indeks Williamson Angka

3.4. Meningkatkan daya dukung

dan daya tampung lingkungan 3.4.1.

Meningkatnya kualitas lingkungan hidup yang meliputi kualitas

udara, kualitas air sungai, dan tutupan lahan

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)

Angka

4

Mewujudkan Tata Kelola Keuangan Daerah Yang Efektif,

Efisien, Produktif, Transparan Dan

Akuntabel Dengan Tenaga Profesional

4.1. Mewujudkan reformasi tata kelola keuangan

4.1.1. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah

Opini Badan

Pemeriksa Keuangan Opini

4.1.2. Meningkatnya kemandirian daerah

Rasio kemandirian keuangan daerah

%

28

VISI:

“Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”

MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA

SASARAN SATUAN

5

Mewujudkan Kemartabatan Dan Kesejahteraan

Masyarakat Melalui Peningkatan Cakupan

Pemenuhan Hak Dasar

5.1. Meningkatkan cakupan pemenuhan kebutuhan dan layanan dasar yang berkualitas

5.1.1. Meningkatnya ketahanan pangan

Pencapaian skor Pola

Pangan Harapan (PPH)

%

5.1.2. Meningkatnya cakupan rumah layak huni

Rasio rumah layak huni

%

5.1.3.

Meningkatnya akses dan kualitas

pelayanan pendidikan

Angka Rata-rata Lama Sekolah

Tahun

Angka Harapan Lama

Sekolah Tahun

5.1.4. Meningkatnya akses dan kualitas

pelayanan kesehatan

Angka usia harapan

hidup Tahun

5.1.5. Meningkatnya peran serta perempuan dalam pembangunan

Indeks Pemberdayaan Gender

Angka

5.1.6. Meningkatnya cakupan air bersih Ketersediaan air baku liter/ detik

5.2. Meningkatkan penanganan

masalah kesejahteraan sosial

5.2.1. Meningkatnya jumlah penduduk

di atas garis kemiskinan

Persentase penduduk

di atas garis kemiskinan

%

5.2.2. Meningkatnya penanganan terhadap Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial

Persentase

Penurunan PMKS %

29

Visi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 adalah : “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”

(Peningkatan martabat masyarakat Banjarnegara melalui pemenuhan hak

asasi manusia dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banjarnegara secara adil dan merata)

Untuk menjalankan visi tersebut dijabarkan melalui misi- misi : 1. Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai dan

demokratis; 2. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata

kelola pemerintahah yang baik;

3. Mewujudkan sistem perencanaan pembangunan daerah yang berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan;

4. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produktif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional;

5. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat.

Berdasarkan Perturan Bupati Banjarnegara Nomor 84 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organiasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan

Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara, yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam Mengkoordinasikan penyelenggaraanpemerintah,pelayanan publik,

pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan dan tugas yang dilimpahkan Bupati untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah.

Dari tugas dan fungsi tersebut maka Kecamatan Pandanarum Kab. Banjarnegara mendukung Misi ke 2 (dua) yaitu Mewujudkan kualitas

penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola pemerintahah yang baik dan Misi ke 4 (empat ) yaitu mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produktif, transparan dan akuntabel dengan tenaga

profesional. Upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan atau rumusan

mengenai hal – hal yang diyakini dapat mewujudkan visi tersebut Kecamatan

Pandanarum mempunyai misi sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan tugas – tugas Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan sesuai dengan perundang – undangan yang berlaku.

2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia Aparatur Pemerintah Kecamatan Pandanarum dan Pemerintah Desa.

3. Melaksanakan kegiatan pembangunan yang mengarah kepada peningkatan perekonomian masyarakat, penanggulangan kemiskinan serta upaya

pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

4. Melaksanakan kegiatan – kegiatan kemasyarakatan dalam rangka meningkatkan keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia Sesuai Dengan Agama

dan Keyakinan Masing-Masing dengan mengedepankan Sikap Toleransi Antar Umat Beragama.

5. Mengembangkan seluruh Potensi yang ada di Kecamatan Pandanarum agar

dapat bersaing dengan daerah lain. Beberapa faktor pendorong pencapaian visi tersebut antara lain : 1. Adanya regulasi (Perda dan Perbup) sebagai payung hukum untuk

menyelenggarakan tugas dan fungsi Kecamatan sebagai Perangkat Daerah. 2. Struktur organisasi pada Kecamatan Pandanarum telah terisi oleh pejabat

yang mendukung pelaksanaan tugas – tugas dan fungsi Kecamatan dengan tingkat pendidikan yang cukup memadai.

3. Pola kerja di Kantor Kecamatan Pandanarum yang sistematik dan terjadwal

sehingga bisa memberikan hasil yang optimal, efisien, dan efektif. 4. Hubungan kerja dan koordinasi yang baik antara pimpinan, para pejabat dan

staf sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif dan nyaman.

30

Selain faktor pendorong pencapaian visi misi Bupati dan Wakil Bupati Banjarnegara Masa Bhakti Tahun 2017-2022, terdapat pula faktor penghambat, atara lain :

a. Masih kurangnya jumlah aparatur Kecamatan yang memiliki kapasitas dan kompetensi yang memadai dalam rangka mendukung optimalisasi pelayanan kepada masyarakat.

b. Masih kurangnya dukungan data/ informasi/ peraturan yang valid, akurat dan terintegrasi sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan kepada

masyarakat. c. Masih terbatasnya dukungan anggaran dan sarana prasarana untuk

menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di wilayah kecamatan.

d. Belum optimalnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan, pelaksanaan kegiatan sosial.

Tabel 3.1

Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Perangkat Daerah Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

N

o

Misi, Tujuan dan

Sasaran RPJMD

Permasalahan Pelayanan

OPD

Faktor

Penghambat Pendorong

1

2

Misi Mewujudkan kualitas

penyelenggaraan pemerintahan

berdasarkan konsep tata kelola pemerintahah yang

baik Misi mewujudkan

tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien,

produktif, transparan dan akuntabel dengan

tenaga profesional

1. Belum dilaksanak

annya standar

pelayanan standart ISO ;

2. Masih rendahnya

kualitas penyimpanan arsip

berkaitan dengan pelayanan

publik; 3. Pemberday

aan aparatur yang

masih belum

optimal; 4. Terbatasan

SDM yang

menguasai IT, keterbatas

an sarana pendukun

g

1. Masih kurangnya

jumlah aparatur kecamatan yang

memiliki kapasitas dan kompetensi yang

memadai dalam rangka

mendukung optimalisasi pelayanan

kepada masyarakat;

2. Masih

kurangnya dukungan

data/informasi peraturan yang valid, akurat

dan terinteraksi sebagai

pedoman dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat;

3. Masih

terbatasnya dukungan

anggaran dan sarana prasarana

11.Adanya Peraturan Daerah Kabupaten

Banjarnegara Nomor 02 tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten

Banjarnegara. 22.Adanya Peraturan

Bupati Nomor 178 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan

Fungsi serta Uraian Tugas Jabatan pada Kecamatan Kabupaten

Banjarnegara 33.Adanya Peraturan

Bupati Nomor 11 Tahun 2012 tentang Pelimpahan Sebagian

Kewenangan Pemerintahan Dari

Bupati Kepada Camat Untuk Menangani Sebagian Urusan

Otonomi Daerah yang dapat dijadikan dasar pelaksanaan tugas

pelayanan SKPD Kecamatan

Pandanarum. 44.Struktur organisasi

pada Kecamatan

Tujuan

1. Meningkatkan kualitas

layanan publik; 2. Meningkatka

n kualitas

penyelenggaraan pemerintah daerah;

3. Mewujudkan reformasi tata

kelola keuangan.

Sasaran 1. Meningkatnya

efektivitas dan transparansi

31

layanan publik; 2. Meningkatnya

kinerja penyelenggaraan pemerintahan

daerah

3. Meningkatnya kapasitas

Aparatur 4. Meningkatnya

kualitas pengelolaan pemerintahan

desa

5. Meningkatnya kualitas

pengelolaan keuangan dan

aset daerah 6. Meningkatnya

kemandirian

daerah

untuk menunjang

kelancaran pelaksanaan tugas dan

fungsi di kec Pandanarum;

4. Belum

optimalnya partisipasi

masyarakat dalam proses perencanaan

pembangunan, pelaksanaan kegiatan sosial.

Pandanarum telah terisi oleh pejabat yang

mendukung pelaksanaan tugas – tugas dan fungsi

Kecamatan dengan tingkat pendidikan yang cukup memadai.

55.Pola kerja di Kantor Kecamatan

Pandanarum yang sistematik dan terjadwal sehingga bisa

memberikan hasil yang optimal, efisien, dan efektif.

66.Hubungan kerja dan koordinasi yang baik

antara pimpinan, para pejabat dan staf sehingga tercipta

suasana kerja yang kondusif dan nyaman.

3.3.Penentuan Isu-Isu Strategis

Selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan, Kecamatan Pandanarum dituntut lebih responsif dan inovatif dalam menghadapi perubahan-perubahan.

Arah pelaksanaan pembangunan menjadi lebih tepat sasaran dengan memperhatikan isu-isu strategis yang terjadi di masyarakat. Untuk itu perlua diantisipasi dengan perencanaan yang matang sehingga arah pembangunan

sesuai dengan tujuan pembangunan daerah.

Berdasarkan hasil analisis terhadap identifikasi permasalahan kemudian

dilakukan penentuan isu-isu stretegis dengan penilaian (scoring) dari kriteria-kriteria permasalahan yang memliki pengaruh signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra dan pelayanan pubik, dapat dirumuskan isu-isu strategis

sebagai berikut :

a. Masih lemahnya pemahaman aparatur terhadap tupoksi dan koordinasi antar seksi dalam penyelenggaraan pemerintahan kecamatan

b. Kapasitas aparatur pemerintah kecamatan dalam perencanaan pembangunan belum optimal

c. Masih Terbatasnya kualitas dan kuantitas pegawai di kecamatan d. Masih kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana baik secara kualitas

maupun kuantitas

e. Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap penyelenggaraan PATEN , Dokumen Kependudukan dan Pencatatan Sipil

f. Rendahnya kemampuan SDM perangkat desa dalam penyelenggaraan tertib

administrasi desa g. Belum optimalnya pemenuhan jabatan perangkat desa

h. Belum Optimalnya pemenuhan pembayaran PBB tepat waktu i. Adanya apatisme, rendahnya partisipasi, belum terpenuhinya keterwakilan

perempuan, dan terbatasnya pemahaman tentang isu sosial ekonomi dalam

Musrenbang j. Rendahnya kemampuan perangkat desa dalam penatausahaan keuangan

desa terkait dengan implementasi DD dan ADD

32

k. Masih rendahnya kesadaran aparatur pemerintahan desa dalam melakukan implementasi (tidak sesuai dengan juknis) program-program peningkatan kesejahteraan masyarakat (penanggulangan kemiskinan, kesehatan,

pendidikan, sosial budaya, dan keagamaan) l. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melaksanakan Siskamling dan

rendahnya kesadaran aparatur pemerintah desa dalam menumbuh

kembangkan Linmas. m. Kesadaran masyarakat untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial yang

menunjang peningkatan kualitas hidup warga miskin dan kaum difabel masih kurang.

33

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

4. 1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah PD

Tujuan yang ingin dicapai Kecamatan Pandanarum pada kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan disusun dengan memperhatikan isu-isu strategis yang

kemudian diterjemahkan kedalam sasaran-sasaran yang lebih terukur, spesifik dan rasional. Perumusan sasaran memperhatikan indikator-indikator kinerja

sesuai tugas dan fungsi Perangkat Daerah Kecamatan yang diuraikan sebagai berikut :

Tabel 4.1.1

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Kecamatan Pandanarum

NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Meningkatkan Kualitas

Layanan Publik

Meningkatnya mutu

pelayanan melalui PATEN

Persentase usaha yang

berijin

7 % 7 % 7 % 7 % 7 %

Persentase non perijinan yang terlayani

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

Meningkatnya nilai survey kepuasan masyarakat

Nilai survey kepuasan masyarakat

80 82 83 84 85

2. Mewujudkan reformasi tata

kelola keuangan

Meningkatnya

jumlah PAD

Persentase

pelunasan PBB 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah

Meningkat-nya kinerja perangkat daerah & kapasitas aparatur

Indeks Penilaian SAKIP

CC B B B B

Meningkatnya tertib administrasi desa

Persentase desa yang tertib administrasi pemerintahan desa

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

4. Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Meningkat-nya pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Persentase Desa yang memiliki BUMDES

75 % 75 % 100 % 100 % 100 %

Persentase Penurunan RTLH

7 % 7 % 7 % 7 % 7 %

Persentase Kepemilikan Jamban Sehat

5 % 5 % 5 % 5 % 5 %

34

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi dan Arah Kebijakan PD

Strategi adalah langkah – langkah berisikan program – program indikatif untuk mewujudkan tujuan, Rumusan Strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai, yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian kebijakan. Kebijakan

diambil sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi program kegiatan untuk mencapai tujuan. Kecamatan Pandanarum dalam rangka mewujudkan Visi Misi RPJMD Kabupaten Banjarnegara mendukung misi 2 dan 4 yang diuraikan sebagai berikut :

Tabel 5.1

Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pelayanan Kecamatan Pandanarum

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Keterkaitan Misi RPJMD

VISI : Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera

MISI 2 : Mewujudkan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Berdasarkan Konsep Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik

1. Meningkatkan

kualitas layanan publik

1. Meningkatnya nilai

survey kepuasan masyarakat

1. Meningkatkan kualitas layanan melalui penilaian

berkala terhadap kualitas peayanan

2. Meningkatkan ketercukupan sarana dan prasarana melalui proses pengadaan secara bertahap.

3. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam Musrenbang melalui

sosialisasi, penetapan ketentuan perwakilan perempuan dalam

1. Pengembangan system pelayanan yang cepat,

mudah & terjangkau

2. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam

pembangunan

3. Penguatan system budaya kerja aparatur pemerintah

yang professional, bersih, beretika dan berwibawa

1. Terlaksananya

pelayanan yang cepat, mudah, terjangkau &

sesuai dengan standar

operating prosedur akan meningkatkan

nilai survey Kepuasan Masyarakat

terhadap penyelenggaraan

35

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Keterkaitan Misi RPJMD

Musrenbang, dan penyusunan daftar permasalahan

khususnya pada isu sosial ekonomi

pelayanan publik yang mendukung

good and clean government.

2. Perencanaan Pembangunan yang bersifat

Partispatif

2. Meningkatnya Mutu Pelayanan melalui PATEN

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengurusan perijinan melalui

kegiatan sosialisasi secara berkala.

2. Meningkatkan kesadaran

masyarakat dalam kepemilikan dokumen administrasi kependudukan

melalui kegiatan sosilisasi secara berkala.

1. Prasarana yang difokuskan pada peningkatan pelayanan

dan penyelenggaraan PATEN

2. Peningkatan sosialisasi

scr bertahap kepada masyarakat pada jenis jenis pelayanan PATEN

3. Peningkatan sosialisasi administrasi kependudukan pada

desa-desa yang teridentifikasi jumlah penduduknya masih

rendah dalam kepemilikan adminduk.

36

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Keterkaitan Misi RPJMD

2. Meningkatkan kualitas

penyelenggaraan pemerintahan daerah

1. Meningkatnya kinerja perangkat daerah &

kapasitas aparatur

1. Meningkatkan kecepatan dan kualitas pelayanan melaui

penetapan prosedur pelayanan, inovasi layanan, dan pemenuhan sarana-

prasarana penunjang lainnya

2. Meningkatan kualitas dan kuantitas pegawai melalui

peningkatan pendidikan formal dan non fromal sesuai dengan kompetensi dan

kebutuhan

1. Percepatan dan peningkatan kerja dengan

menyusun dan menetapkan standard operasional prosedur yang

difokuskan pada aspek pelayanan di kecamatan

2. Peningkatan kualitas dan

kuantitas pegawai dengan fokus pada peningkatan kapasitas pegawai dengan

pendidikan, pelatihan, bimtek baik

diselenggarakan oleh badan diklat maupun lembaga lainnya

3. Peningkatan kualitas aparatur perencanaan Perangkat Daerah

1. Mengoptimalkan penggunaan

teknologi informasi dalam

pelayanan serta mempermudah akses

masyarakat terhadap informasi

pembangunan daerah guna

mewujudkan good and clean government

37

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Keterkaitan Misi RPJMD

1. Meningkatnya tertib administrasi desa

1. Meningkatkan kualitas SDM aparatur desa melalui

pelatihan dan pembinaan secara rutin

2. Meningkatkan efektivitas penyelenggaraan desa

melalui fasilitasi rekruitment jabatan perangkat dan

penyelarasan peraturan pengangkatan dan pemberhentian perangkat

desa

1. Peningkatan kualitas SDM aparatur desa difokuskan

pada pemahaman tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan

pemerintah desa.

2. Fasilitasi pengisian jabatan perangkat desa

menekankan pada desa-desa dengan jumlah kekosongan jabatan lebih

banyak

3. Meningkatkan pengawasan dan

pengendalian pengelolaan keuangan desa

MISI 4 : Mewujudkan Tata Kelola Keuangan Daerah yang Efektif, Efisien, Produktif, Transparan & Akuntabel Dengan Tenaga Profesional

3. Meningkatkan Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa

1. Meningkatnya

Pemberdayaan masyarakat & desa

1. Meningkatkan kualitas

perencanaan Perangkat Daerah

2. Meningkatkan kemampuan

perangkat desa dalam penatausahaan keuangan desa terkait dengan

implementasi DD dan ADD melalui bimbingan teknis,

pendampingan, monitoring dan evaluasi

1. Peningkatan Kualitas

perencanaan, pengendalian, & pengawasan

pembangunan 2. Peningkatan kemampuan

perangkat desa dalam

penatausahaan keuangan desa terkait dengan

implementasi DD dan ADD dengan fokus pada bimbingan teknis

Siskeudes

1. Meningkatkan

kapasitas Sumber Daya Manusia

pengelola keuangan dan aset daerah serta

kepatuhan terhadap

prosedur keuangan yang berlaku untuk

meningkatkan

38

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Keterkaitan Misi RPJMD

akuntabilitas pengelolaan aset

daerah

4. Mewujudkan reformasi

tata kelola keuangan

1. Meningkatnya

kemandirian daerah

1. Optimalisasi petugas

pemungut pajak melalui pemberian rewards bagi desa yang lunas lebih cepat dari

waktu yang ditentukan

1. Peningkatan fasilitasi oleh

tim intensifikasi PBB kecamatan kepada desa yang termasuk pada

kategori desa dengan kesadaran wajib pajak

rendah

1. Intensifikasi

Pendapatan Asli Daerah melalui PBB-P2

39

BAB VI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTA PENDANAAN

Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk

mendapatkan hasil guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Dengan demikian program perlu dijabarkan ke dalam kegiatan yang terukur kinerjanya, jelas kelompok sasarannya dan juga perencanaan anggarannya. Rencana program dan kegiatan yang

akan dilaksanakan PD Kecamatan Pandanarum dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang adalah sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan 6 (enam) kegiatan yakni : a. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor b. Penyediaan jasa administrasi keuangan

c. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor d. Penyediaan bahan logistik kantor e. Penyediaan jasa administrasi perkantoran

f. Pemberdayaan kecamatan

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan 4 (empat) kegiatan yakni :

a. Pengadaan peralatan gedung kantor

b. Pemeliharaan rutin/ berkala rumah jabatan c. Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor

d. Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan 1 (satu) kegiatan

yakni : a. Asistensi PATEN

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan,

dengan 1 (satu) kegiatan yakni : a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

5. Program Penataan Administrasi Kependudukan, dengan 1 (satu) kegiatan yakni :

a. Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan

6. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah, dengan

1 (satu)

kegiatan yakni : a. Intensifikasi pajak daerah

Untuk lebih jelasnya gambaran program, kegiatan dengan indikator kinerja beserta pendanaan indikatif terinci pada tabel berikut.

40

TABEL 6.1

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, DAN PENDANAAN PERANGKAT DAERAH PD KECAMATAN PANDANARUM KABUPATEN BANJARNEGARA

Dalam ribuan rupiah

TUJUAN SASARAN Kode Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja Tujuan,Sasaran,Pr

ogram (outcome) dan Kegiatan

(output)

Data Capaian

Pada

awal Tahun

Perencanaan

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit Kerja PD

Penanggungjawab

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi Kinerja pada akhir

periode Renstra PD

Target Rp

Target Rp Target Rp Target

Rp Targe

t Rp Target

Rp

Meningkatkan kualitas layanan publik

Kec.Pandanaru

m

Meningkatnya nilai survey kepuasan masyarakat

Program pelayanan

administrasi perkantoran

Persentase terpenuhinya

pelayanan administrasi perkantoran secara prima dengan

prosedur yang jelas

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

1. Penyediaan jasa peralatan

dan perlengkapan kantor

Jumlah jasa peralatan dan perlengkapan

kantor yang terpenuhi

2 paket 3 Paket 6.800 2 Paket 7.000 2 Paket 7.000 3 Paket 7.000 3 Paket

7.000 3 Paket

34.800

2. Penyediaan jasa administrasi keuangan

Jumlah jasa administrasi keuangan yang terpenuhi

5 Orang 5 Orang 26.200

5 Orang 27.000

5 Orang 27.500

5 Orang 28.000

5 Orang

28.000

5 Orang

136.700

3. Penyediaan peralatan

dan perlengkapan kantor

Jumlah peralatan dan perlengkapan

kantor yang terpenuhi

13 bahan

17 bahan

950 17 bahan 950 17 bahan

1.000 17 bahan

1.000 17 baha

n

1.000 17 baha

n

4.900

41

TUJUAN SASARAN Kode Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja

Tujuan,Sasaran,Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

Data Capaian

Pada awal

Tahun Perenca

naan

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit

Kerja PD

Penanggung

jawab

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi Kinerja

pada akhir periode Renstra

PD

Target Rp

Target Rp Target Rp Target

Rp Targe

t Rp Target

Rp

4. Penyediaan bahan logistik

kantor

Jumlah bahan logistik yang terpenuhi

9 paket 10 paket 60.000

10 paket 60.000

10 paket

65.000

10 paket

70.000

10 paket

75.000

10 paket

330.000

5. Penyediaan jasa

administrasi perkantoran

Jumlah jasa administrasi

perkantoran yang terpenuhi

3 Orang 3 Orang 40.000

3 Orang 48.000

3 Orang 48.000

4 Orang 60.000

4 Orang

60.000

4 Orang

256.000

Program peningkatan sarana dan

prasarana aparatur

Persentase terpenuhinya sarana dan

prasarana aparatur kecamatan

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

1. Pengadaan peralatan gedung kantor

Jumlah perlengkapan gedung kantor yang terpenuhi

2 unit 2 unit 15.000

2 unit 20.000

3 unit 20.000

3 unit 20.000

4 unit 25.000

4 unit 100.000

2. Pemeliharaan rutin /

berkala rumah jabatan

Jumlah rumah dinas yang

dipelihara

3 unit 3 unit

5.000 3 unit

5.000 3 unit

6.000 3 unit

6.000 3 unit

7.000 3 unit

29.000

3. Pemeliharaa

n rutin / berkala gedung kantor

Jumlah gedung

kantor yang dipelihara

1 unit 1 unit 20.00

0

1 unit 25.00

0

1 unit 25.00

0

1 unit 30.00

0

1 unit 30.00

0

1 unit 130.00

0

4. Pemeliharaan rutin / berkala

perlengkapan gedung kantor

Jumlah perlengkapan gedung kantor yang

dipelihara

5 Jenis 5 Jenis 20.000

5 Jenis 20.000

5 Jenis 25.000

5 Jenis 25.000

5 Jenis

25.000

5 Jenis

115.000

Meningkatkan kualitas

Meningkatnya

Program Peningkatan

Persentase ketepatan

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

42

TUJUAN SASARAN Kode Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja

Tujuan,Sasaran,Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

Data Capaian

Pada awal

Tahun Perenca

naan

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit

Kerja PD

Penanggung

jawab

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi Kinerja

pada akhir periode Renstra

PD

Target Rp

Target Rp Target Rp Target

Rp Targe

t Rp Target

Rp

penyelenggaraan pemerntahan

daerah

kinerja perangkat daerah &

kapasitas aparatur

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja & Keuangan

pelaporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja PD

1. Penyusunan laporan capaian

kinerja & ikhtisar realisasi

kinerja SKPD

Jumlah dokumen perencanaan dan pelaporan yang

disusun secara tepat

15 Dokume

n

15 Dok. 5.000 15 Dok. 7.500 15 Dok. 7.500 15 Dok. 8.500 15 Dok.

10.000

15 Dok.

38.500

Meningkatkan Kualitas Layanan Publik

Meningkatnya mutu pelayanan melalui PATEN

Program Peningkatan

Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Persentase perijinan & non

perijinan yang terlayani

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

1. Asistensi PATEN

Jumlah permohonan ijin dan non perijinan

yang terlayani

5 Perijinan

/2.629 pemohon

5 Perijinan

/2.629 pemohon

5.000 5 Perijinan /2.682

pemohon

7.000 5 Perijinan

/2.735 Pemohon

7.000 5 Perijinan

/2.790 pemohon

9.000 5 Perijin

an/2.790

pemohon

10.000 5 Perijin

an/2.790

pemohon

38.000

Program

Penataan Administrasi Kependudukan

Persentase

permohonan KK dan KTP yang terlayani

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

1. Peningkatan pelaya-nan

Jumlah pemohon KTP & KK yang

2.750 2.805 5.000 2.862 5.000 2.919 5.000 2.919 5.000 2.919 5.000 2.919 25.000

43

TUJUAN SASARAN Kode Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja

Tujuan,Sasaran,Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

Data Capaian

Pada awal

Tahun Perenca

naan

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit

Kerja PD

Penanggung

jawab

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi Kinerja

pada akhir periode Renstra

PD

Target Rp

Target Rp Target Rp Target

Rp Targe

t Rp Target

Rp

publik dalam bidang

kependudukan

terlayani orang orang orang orang orang orang orang

Mewujudkan reformasi

tata kelola keuangan

Meningkatnya jumlah PAD

Program Peningkatan

dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan

Daerah

Persentase pelunasan PBB

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

1. Intensifikasi

Pajak Daerah

Persentase pelunasan PBB

100% 100% 26.000

100% 28.000

100% 30.000

100% 32.000

100% 35.000

100% 151.000

Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah

Meningkat-nya pemberdayaan

Masyarakat dan Desa

Program pelayanan administrasi

perkantoran

Persentase Peningkatan pemberdayaan

kecamatan

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

44

TUJUAN SASARAN Kode Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja

Tujuan,Sasaran,Program (outcome)

dan Kegiatan (output)

Data Capaian

Pada awal

Tahun Perenca

naan

Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Unit

Kerja PD

Penanggung

jawab

2017 2018 2019 2020 2021

Kondisi Kinerja

pada akhir periode Renstra

PD

Target Rp

Target Rp Target Rp Target

Rp Targe

t Rp Target

Rp

Meningkatnya tertib administrasi desa

1. Pemberdayaan Kecamatan

Jumlah fasilitasi,koordinasi pembinaan &

pengawasan urusan pemerintahan desa

8 Desa 8 Desa 75.000 8 Desa 80.000 8 Desa 85.000 8 Desa 90.000 8 Desa 95.000 8 Desa 425.000

45

BAB VII

INDIKATOR KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja PD yang secara langsung

menunjukkan kinerja yang akan dicapai PD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

Indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD ini

ditampilkan dalam Tabel 6.1 berikut.

Tabel 6.1 INDIKATOR KINERJA KECAMATAN PANDANARUM YANG MENGACU PADA TUJUAN

DAN SASARAN RPJMD

TAHUN 2017 - 2022

NO Bidang Urusan/ Indikator

Kondisi Kinerja

pada awal

periode RPJMD (2016)

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada

akhir periode RPJMD (2022)

2017

2018 2019 2020 2021

1. Nilai Survey Kepuasan Masyarakat

80 80 80 82 83 84 85

2. Nilai AKIP Kabupaten Banjarnegara

CC CC B B B B B

BAB VIII

46

PENUTUP

Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) Kecamatan Pandanarum Tahun 2017-2022 merupakan pedoman taktis strategis dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan dan merupakan produk kesepakatan dan komitmen bersama bagi seluruh

Unit Kerja yang ada di lingkungan Kecamatan Pandanarum dalam menjalankan tugas dan fungsi organisasi sehingga diharapkan dapat tercapai tujuan dan sasaran yang

telah ditetapkan. Terutama dalam mendukung sasaran pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 32 Tahun 2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Banjarnegara Tahun 2017 - 2022.

Pada penyusunan Rencana Kerja Kecamatan Pandanarum yang dibuat setiap

tahun Renstra Perangkat Daerah ini menjadi pedoman dengan tetap mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Banjarnegara tahun berikutnya.

Selanjutnya Rencana Stategis (Renstra) SKPD disusun dalam rangka

melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijaksanaan yang dipercayakan kepada setiap Dinas Instansi Pemerintah berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Renstra PD

berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Oleh karena itu tanpa dukungan dan peran aktif seluruh unsur pelaksana dan partisipasi aktif masyarakat

dalam pelaksanaannya mustahil seluruh tujuan dan sasaran dalam renstra ini dapat dicapai.

Namun demikian, dengan semangat kemandirian otonomi daerah Insha Allah

pada pelaksanaannya nanti dapat mendukung tercapainya visi Bupati Banjarnegara 2017–2022 “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”, dan misi Pemerintah

Kabupaten Banjarnegara 2017-2022 khususnya misi kedua Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik dan Misi Keempat Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produkif,

transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional.

Namun demikian, dengan semangat dan kerjasama semua lini Insya Allah pada pelaksanaannya nanti dapat mendukung terwujudnya visi Kabupaten Banjarnegara

dan mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.

1

VII. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH LAINNYA

VII. A. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Hj. ANNA LASMANAH

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Milenium Development Goals (MDGs) yang dicanangkan oleh PBB mengawali pembangunan global abad ini. Tema global ini

menyiratkan betapa pentingnya upaya peningkatan status kesehatan masyarakat sebagai salah satu indikator pembangunan manusia (Human Development Indeks). Rumah sakit sebagai salah satu penyedia

layanan kesehatan rujukan memiliki peranan penting untuk menjaga dan meningkatkan mutu derajat kesehatan masyarakat.

Sesuai dengan arah pembangunan nasional yang merupakan

manifestasi arah pembangunan bangsa untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia, maka pembangunan sektor kesehatan

yang dilaksanakan oleh pemerintah bersama seluruh komponen masyarakat dan dunia usaha merupakan pengejawantahan cita-cita bangsa untuk memenuhi salah satu hak dasar manusia (basic human

needs) di bidang kesehatan dengan mensukseskan program MDGs dan SDGs yang merupakan program lanjutan MDGs.

Dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional disebutkan bahwa penyusunan dan penetapan Renstra – Pemerintah Daerah merupakan bagian dari

proses penyusunan dan penetapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD). Dan sesuai pasal 4 Undang-Undang No. 44 Tahun 2009, tentang Rumah Sakit, menyebutkan rumah sakit mempunyai

tugas untuk memberikan pelayanan kesehatan perorangan paripurna (promotif, prefentiv kuratif dan rehabilitatif). Pasal 5 menyebutkan

fungsi rumah sakit adalah melaksanakan; pelayanan kesehatan, pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia bidang kesehatan dan penelitian, pengembangan serta penapisan teknologi di bidang

kesehatan. Upaya memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna

diperlukan suatu perencanaan strategis yang searah dengan perencanaan pembangunan nasional, provinsi dan kabupaten/kota.

Perencanaan strategis dituangkan dalam bentuk Renstra

(Rencana Strategis) RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5 tahun yang berisi tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan sesuai

tupoksi RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara pada RPJMD dan bersifat indikatif.

Dalam penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah (PD) perlu mempedomani Permendagri No. 54/2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara

Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Banjarnegara

Tahun 2005-2025 serta Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara

2

Analisis Gambaran pelayanan

SKPD

Perumusan Isu-isu

strategis berdasarkan

tusi

Perumusan Strategi dan

kebijakan

Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja,

kelompok sasaran dan pendanaan

indikatif berdasarkan

rencana program prioritas RPJMD

Pengolahan data dan informasi

Perumusan visi dan misi

SKPD

Perumusan Tujuan

Perumusan sasaran

Rancangan Renstra-SKPD

· Pendahuluan· Gambaran pelayanan SKPD· isu-isu strategis berdasarkan

tugas pokok dan fungsi· visi, misi, tujuan dan sasaran,

strategi dan kebijakan · rencana program, kegiatan,

indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif

· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.

Perumusan indikator kinerja

SKPD yang mengacu pada

tujuan dan sasaran RPJMD

SPM

Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/

Kota

Penelaahan RTRW

Rancangan Renstra-SKPD

Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD

kepada Bappeda

Penelaahan KLHS

Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/

Kota

Renstra-KLdan Renstra

SKPD Provinsi

Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.

Disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 bahwa setiap PD wajib menyusun Rencana Strategis yang memuat tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan

pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya dan ditetapkan oleh Kepala PD yang sesuai Visi Kabupaten Banjarnegara yaitu : “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera“

Alur dan mekanisme penyusunan Renstra RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara sebagai berikut :

Keterkaitan Renstra RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnergara

dengan RPJMD, dan dengan Renja perangkat daerah: Penyusunan Renstra mengacu pada tugas dan fungsi perangkat daerah sesuai dengan Peraturan Daerah tentang Perangkat Daerah Kabupaten

Banjarnegara, Peraturan Bupati Banjarnegara tentang Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah, RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022

Penyusunan Renstra RSUD Hj. Anna Hj. Anna Lasmanah dilakukan secara transparan dan partisipatif oleh para Pejabat

Struktural, karyawan/ti yang terwakili baik dari kelompok Medis, kelompok Perawatan maupun kelompok penunjang di lingkungan RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara, serta telah mendapat

masukan dari para pemangku kepentingan “Stakeholders”, masyarakat maupun Dewan Pengawas.

3

Renstra RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara ini berlaku dari tahun 2017 hingga 2022 selaras dengan RPJMD Kabupaten

Banjarnegara sebagai perwujudan visi, misi dan program Bupati serta Wakil Bupati Banjarnegara terpilih. Renstra RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara ini juga kelak akan dijabarkan dalam Renja PD sebagai

dasar operasional pelaksanaan program dan kegiatan RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara setiap tahun dan dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA), Rencana Kerja dan

Anggaran PD (RKA PD) dan DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) setelah melalui proses KUAPPAS dan penetapan Rencana Anggaran

Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Banjarnegara .

1.2 LANDASAN HUKUM

Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2017 - 2022 RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara disusun berdasarkan : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah - Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah;

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 6. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 7. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan ( Lembaran Negara RI Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5234)

8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik

4

Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

11. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3)

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan

Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,

Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.

13. Surat Edaran Bersama Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor

050/4936/SJ Tahun 2017 dan Nomor 0430/M.PPN/12/2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelarasan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015–2019;

14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025;

15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018;

16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029;

17. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan Perda Nomor 3 Tahun 2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Banjarnegara 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor Nomor 3 seri E Tahun 2009).

18. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 5 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2014 Nomor 5 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 180);

19. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 32 /2017 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banjarnegara tahun 2017 sd 2022.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN RENCANA STRATEGIS

1) Maksud Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2017 – 2022 ; a. Mewujudkan keterpaduan arah kebijakan dan strategi serta

keselarasan program dan kegiatan sesuai sasaran yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 – 2022;

b. Memberikan arah, pedoman dan penjelasan pelaksanaan program di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara dalam

rangka mendukung pencapaian Visi – Misi Rencana

5

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banjarnegara (RPJMD) Tahun 2017 – 2022 di bidang kesehatan,

terutama upaya kesehatan rujukan.

2) Tujuan

Tujuan penyusunan Rencana Strategis RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai berikut; a. Menjabarkan tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan RSUD

Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara ke dalam Program dan kegiatan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun;

b. Sebagai panduan dan pedoman dalam menentukan arah strategis dan prioritas penyusunan rencana kerja tahunan yang dituangkan dalam rencana kerja RSUD Hj. Anna Lasmanah

Banjarnegara; c. Dasar untuk menilai keberhasilan kinerja RSUD Hj. Anna

Lasmanah Banjarnegara;

d. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan evaluasi kegiatan pelayanan kesehatan

rujukan.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan Rencana Strategis RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2017 – 2022 adalah sebagai berikut;

BAB I

BAB II

BAB III

BAB IV

BAB V

BAB VI

Pendahuluan, menyajikan mengenai latar belakang, landasan hukum pembuatan rencana strategis, maksud dan tujuan serta sistematika penyusunan dokumen

Renstra RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. Gambaran Pelayanan RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara, Dalam bab ini dijelaskan mengenai tugas,

fungsi dan struktur organisasi RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara, sumber daya rumah sakit, Kinerja Pelayanan

RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. Permasalahan dan Isu-Isu Strategis RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara

Bab ini menyajikan informasi mengenai identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan

perangkat daerah, telaah visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, serta telaah Renstra K/L dan Renstra.

Tujuan dan Sasaran. Bab ini menjelaskan tentang tujuan dan sasaran jangka menengah RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara selama periode tahun 2017 – 2022 untuk

mendukung visi misi Kabupaten Banjarnegara periode 2017 – 2022.

Strategi dan Arah Kebijakan. Dalam bab ini diuraikan mengenai rumusan pernyataan strategi dan arah kebijakan RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara dalam lima tahun

mendatang. Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan. Dalam

bab ini diuraikan mengenai rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.

6

BAB VII

BAB

VIII

Kinerja Penyelenggara Bidang Urusan, Dalam bab ini diuraikan indikator kinerja RSUD Hj. Anna Lasmanah

Banjarnegara yang secara langsung menunjukan kinerja ytang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan

sasaran RPJMD. Penutup, merupakan penutup dari dokumen Rencana

Strategis dan harapan kepada semua pihak agar menjadikan renstra ini sebagai penunjuk arah dan

pedoman untuk melaksanakan pengembangan RS.

7

BAB II GAMBARAN PELAYANAN

RSUD Hj. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA 2.1. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Kedudukan Rumah Sakit Daerah saat ini dalam masa transisi terkait penataan kelembagaan Rumah Sakit sesuai Surat Menteri Dalam Negeri RI No. 188/37774/SJ tanggal 11 Oktober 2016

bahwa kelembagaan rumah sakit daerah dapat menggunakan struktur kelembagaan yang ada saat ini sampai ditetapkannya

Peraturan Presiden tentang Kelembagaan Rumah Sakit Daerah sebagaimana diatur dalam pasal 44 ayat (7) PP No. 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.

Berdasarkan hal tersebut maka saat ini Tupoksi Rumah Sakit belum mengacu pada Perda No. 2 tahun 2016, namun masih berdasarkan Perda No.5 Tahun 2014 dan Peraturan Bupati Nomor 32

Tahun 2014. a. Sesuai Perda Kabupaten Banjarnegara No.5 Tahun 2014 tentang

Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 17 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Banjarnegara, maka RSUD Hj. Anna Lasmanah

Banjarnegara mempunyai tugas pokok : Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah

yang bersifat spesifik di bidang pelayanan kesehatan. b. Sesuai dengan Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 32 Tahun

2014 tentang Penjabaran Tugas pokok, Fungsi dan tata kerja

RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara maka Penjabaran tugas pokok dan fungsi RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara sebagai berikut :

1) RSUD mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pelayanan

kesehatan rujukan. 2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

pada butir (1) RSUD mempunyai fungsi :

a) Perumusan kebijakan daerah di bidang pelayanan kesehatan rujukan;

b) Penetapan kebijakan teknis di bidang ketatausahaan, keuangan pelayanan dan penunjang; dan

c) Pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan, pengendalian

dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang kesehatan rujukan yang meliputi ketatausahaan, keuangan, pelayanan dan penunjang.

3) RSUD dipimpin oleh seorang Direktur 4) Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana

dimaksud di atas Direktur mempunyai tugas : a) Menetapkan program kerja bidang pelayanan kesehatan

meliputi ketatausahaan, keuangan, pelayanan dan

penunjang untuk pedoman kerja selama satu tahun; b) Mempelajari dan menelaah peraturan perundang-

undangan, keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis mengenai ketatausahaan, keuangan, pelayanan dan penunjangguna pedoman pelaksanaan tugas;

8

c) Membina dan mengarahkan kebijakan bidang pelayanan kesehatan rujukan kepada bawahan sesuai tupoksinya agar

tugas dapat diselesaikan dengan cepat dan benar; d) Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait; e) Menetapkan dan merumuskan kebijakan teknis bidang

pelayanan kesehatan rujukan meliputi ketatausahaan, keuangan, pelayanan dan penunjang;

f) Melakukan pembinaan dan fasilitasi bidang pelayanan

kesehatan rujukan meliputi ketatausahaan, keuangan, pelayanan dan penunjang;

g) Menyelenggarakan kegiatan ketatausahaan, keuangan, pelayanan dan penunjang yang berasal dari anggaran BLUD;

h) Mengarahkan, mengendalikan dan memonitor serta mengevaluasi pengelolaan tugas ketatausahaan, keuangan, pelayanan dan penunjang;

i) Mengarahkan, mengendalikan dan memonitor pelaksanaan kegiatan akreditasi dan izin operasional RSUD;

j) Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan ketatausahaan, keuangan, pelayanan dan penunjang berdasarkan program kerja agar sesuai dengan target;

k) Menetapkan laporan pelaksanaan kegiatan ketatausahaan, keuangan, pelayanan dan penunjang sesuai dengan hasil

pelaksanaan kegiatan sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan tugas;

l) Memberikan penilaian pelaksanaan tugas bawahan; dan

m) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas pokok dan fungsi RSUD.

2.1.1. STRUKTUR ORGANISASI

Susunan organisasi RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara sesuai dengan Sesuai Perda Kabupaten Banjarnegara No.5 Tahun

2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 17 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Banjarnegara dan sesuai

dengan Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 32 Tahun 2014 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan tata Kerja Pada

RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara terdiri dari : a. Bagian Tata Usaha, terdiri dari :

1) Sub Bagian Perencanaan Program, Evaluasi dan Pelaporan;

2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan 3) Sub Bagian Hukum dan Kehumasan;

b. Bidang Keuangan, yang terdiri dari :

1) Seksi Anggaran dan Perbendaharaan; dan 2) Seksi Akuntansi dan Verifikasi

c. Bidang Pelayanan, yang terdiri dari : 1) Seksi Pelayanan Medis; dan 2) Seksi Keperawatan.

d. Bidang Penunjang, yang terdiri dari : 1) Seksi Penunjang Klinik; dan

2) Seksi Penunjang Non Klinik; e. Kelompok Jabatan Fungsional.

9

2.1.2. Uraian Tugas Masing-Masing Jabatan a. Direktur

Direktur mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan

dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang pelayanan kesehatan serta pelaksanaan administrasi dan keuangan RSUD.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Direktur mempunyai fungsi :

1) Perumusan kebijakan teknis dan perencanaan program bidang pelayanan kesehatan di Rumah Sakit;

2) Pengkoordinasian dan fasilitasi bidang pelayanan kesehatan;

3) Pengarahan dan pemberian petunjuk teknis bidang pelayanan kesehatan;

4) Pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kesehatan dan

pendukungnya yang meliputi pelayanan medis, penunjang medis, asuhan keperawatan dan penunjang non medis;

5) Pengelolaan administrasi dan keuangan RSUD; 6) Penginventarisasian permasalahan untuk pelaksanaan

tugas RSUD dan penyusunan alternatif penyelesaian

masalah; 7) Pelaksanaan upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan

dan pengembangan pelayanan sesuai kemampuan RSUD; 8) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang

pelayanan kesehatan dan ketatausahaan RSUD;

9) Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas pokok dan fungsi RSUD.

b. Bagian Tata Usaha

1) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

3) Sub Bagian Hukum dan Kehumasan Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis,

pembinaan, pengkoordinasian, penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pengendalian di bidang

perencanaan program, evaluasi, dan pelaporan, bidang umum dan kepegawaian. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Bagian Tata

Usaha mempunyai fungsi : 1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan,

pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu,

pelayanan administrasi, pelaksanaan dan pengendalian di bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan;

2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, pelaksanaan dan pengendalian di

bidang umum, 3) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan,

pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, pelaksanaan dan pengendalian di bidang kepegawaian;

10

4) Pengiventarisasian permasalahan berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan program kerja ketatausahaan RSUD

serta bahan tindak lanjut penyelesaianya; 5) Penyusunan laporan pelaksanaan tugas dan program

ketatausahaan RSUD;

6) Pelaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan Direktur sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

c. Bidang Keuangan

1) Seksi Anggaran dan Perbendaharaan 2) Seksi Akuntansi dan Verifikasi

Kepala Bidang Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara

terpadu, pelayanan administrasi keuangan, pengendalian dan pelaporan di bidang akuntansi, verifikasi dan perbendaharaan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Bidang

Keuangan mempunyai fungsi : 1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan,

pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, pelaksanaan dan pengendalian di bidang akuntansi dan verifikasi.

2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu,

pelayanan administrasi, pelaksanaan dan pengendalian di bidang perbendaharaan;

3) Pengiventarisasian permasalahan berhubungan dengan

pelaksanaan tugas dan program kerja Bidang Keuangan RSUD serta bahan tindak lanjut penyelesaianya

4) Penyusunan laporan pelaksanaan tugas dan program Bidang

Keuangan RSUD; 5) Pelaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan Direktur

sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. d. Bidang Pelayanan

1) Seksi Pelayanan Medis

2) Seksi Keperawatan Kepala Bidang Pelayanan mempunyai tugas pokok membantu

Direktur dalam penyelenggaraan RSUD di bidang pelayanan yang meliputi urusan Pelayanan Medis dan Keperawatan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Bidang

Pelayanan mempunyai fungsi : 1) Perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan 2) Pengkoordinasian, pelaksanaan, pembinaan, pengendalian

dan evaluasi pelaksanaan tugas dibidang pelayanan medis dan keperawatan.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana Kepala Bidang Pelayanan mempunyai tugas : menyusun konsep program dan rencana kerja serta rencana

1) Kegiatan di Bidang Pelayanan; mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan, Keputusan, petunjuk

pelaksanaan dan petunjuk teknis Bidang Pelayanan; 2) Membagi tugas, memberi petunjuk dan menyelia pelaksanaan

tugas bawahan sesuai dengan tupoksi masing-masing agar

pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar;

11

3) Melaksanakan konsultasi dengan Direktur dan koordinasi dengan Kepala Bagian dan Kepala Bidang serta instansi

terkait guna sinkronisasi dan kelancaran pelaksanaan tugas; 4) Menyusun konsep bahan perumusan kebijakan teknis Bidang

Pelayanan sebagai bahan kajian pimpinan;

5) Menyelenggarakan kegiatan pelayanan medis dan keperawatan;

6) Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan

pelayanan medis dan keperawatan; 7) Menyusun bahan pelaksanaan akreditasi RSUD dalam

urusan Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK), Assesmen Pasien (AP), Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB), Sasaran Keselamatan Pasien RSUD (KPRS), Hak Pasien dan

Keluarga (HPK), Pelayanan Pasien (PP) dan Sasaran Milenium Developmet Goals (MDG’s);

8) Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan Bidang Pelayanan;

9) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Bidang Pelayanan sebagai wujud akuntabilitas dan trasparansi pelaksanaan

tugas; 10) Memberikan penilaian pelaksanaan tugas bawahan dan

pejabat fungsional khusus; dan

11) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Direktur sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Bidang

Pelayanan. e. Bidang Penunjang

1) Seksi Penunjang Klinik

2) Seksi Penunjang Non Klinik Dalam melaksanakan tugas pokoknya Bidang Penunjang mempunyai fungsi :

1) Perumusan kebijakan teknis di bidang penunjang meliput penunjang klinik dan penunjang non klinik; dan

2) Pengkoordinasian, pembinaan, pengendalian, bimbingan dan evaluasi pelaksanaan tugas di seksi penunjang klinik dan seksi penunjang non klinik.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana Kepala Bidang Penunjang mempunyai tugas :

1) Menyusun konsep program dan rencana kerja serta rencana kegiatan di Bidang Penunjang;

2) Mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan,

Keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis Bidang Penunjang;

3) Membagi tugas, memberi petunjuk dan menyelia pelaksanaan

tugas bawahan sesuai dengan tupoksi masing-masing agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar;

4) Melaksanakan konsultasi dengan Direktur dan koordinasi dengan Kepala Bagian dan Kepala Bidang serta instansi terkait guna sinkronisasi dan kelancaran pelaksanaan tugas;

5) Menyusun konsep bahan perumusan kebijakan teknis Bidang Penunjang sebagai bahan kajian pimpinan;

6) Menyelenggarakan pelayanan penunjang klinik dan penunjang non klinik;

7) Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan

penunjang klinik dan penunjang non klinik;

12

8) Menyusun bahan pelaksanaan akreditasi RSUD dalam urusan Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO), Pencegahan

dan Pengendalian Infeksi (PPI) dan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK);

9) Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan Bidang Penunjang.

10) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Bidang Penunjang sebagai wujud akuntabilitas dan trasparansi pelaksanaan tugas.

11) memberikan penilaian pelaksanaan tugas bawahan dan pejabat fungsional khusus; dan

12) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Direktur sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Bidang Penunjang.

f. Kelompok jabatan fungsional.

2.2. SUMBER DAYA RSUD

2.2.1. Sumber Daya Manusia Pegawai di lingkungan RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara

sampai dengan akhir tahun 2016 sebanyak 520 orang. Jumlah pegawai berdasarkan status kepegawaian per Desember 2016 dapat dilihat pada tabel 2.1. sebagai berikut;

Tabel 2.1

Kondisi SDM RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara

Berdasarkan Status Kepegawaian Per Desember 2016

No Status Kepegawaian Jumlah Prosentase

1 PNS 297 57 %

2 PTT 22 4,3 %

3 BLUD 201 38,7 %

JUMLAH 520 100 %

Sumber Data: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Tahun 2016

Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa jumlah seluruh pegawai RSUD adalah sebanyak 520 orang yang sebagian besar berstatus

PNS sebanyak 297 orang, 22 orang berstatus PTT dan 201 orang berstatus sebagai pegawai BLUD. Jumlah Pegawai Negeri Sipil RSUD Hj. Anna Lasmanah

Banjarnegara berdasarkan rumpun jabatan dapat dilihat pada tabel 2.2 sebagai berikut:

Tabel 2.2 Jumlah PNS Berdasarkan Rumpun Jabatan di RSUD Hj. Anna

Lasmanah Banjarnegara per Desember Tahun 2016

No RUMPUN JABATAN JUMLAH

NOMINAL %

1 Medis 24 8,08

2 Keperawatan 107 36,03

3 Kebidanan 24 8,08

4 Kefarmasian 13 4,38

5 Gizi 3 1,01

6 Kesehatan Masyarakat 7 2,36

7 Keterapian Fisik 5 1,68

8 Keteknisan Medis 7 2,36

13

No RUMPUN JABATAN JUMLAH

NOMINAL %

9 Keteknisan Biomedik 19 6,40

10 Tenaga Kesehatan Lingkungan

3 1,01

11 Tenaga Psikologis Klinis 1 0,34

12 Tenaga Manajemen 84 28,28

297 100

Sumber data: Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Tahun 2016

Jumlah Pegawai di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara berdasarkan Rumpun Jabatan per Desember 2016;

Tabel 2.3

Kondisi SDM RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara

Berdasarkan Rumpun Jabatan per Desember 2016

No. Jenis Tenaga Jumlah Prosentase

1 Medis 32 6,15

2 Keperawatan 193 77,12

3 Kebidanan 36 6,92

4 Kefarmasian 17 3,27

5 Kesehatan Masyarakat 7 1,35

6 Gizi 8 1,54

7 Keterapian Fisik 5 0,96

8 Keteknisan Medis 10 1,92

9 Keteknisan Biomedik 27 5,19

10 Tenaga Kesehatan Lingkungan

4 0,77

11 Tenaga Psikologis Klinis 1 0,19

12 Tenaga Manajemen 180 34,62

Jumlah 520 100

Sumber Data; Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Dari tabel tersebut di atas dapat diketahui proporsi jumlah

pegawai menurut jenisnya menunjukan tenaga keperawatan mempunyai proporsi 77,12 % dari jumlah seluruh pegawai di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara.

Dengan kondisi seperti tersebut di atas secara kuantitas cukup memadai, namun untuk jenis tenaga kesehatan tertentu seperti dokter spesialis, tenaga keperawatan, tenaga elektromedik

dan kesehatan lingkungan masih perlu ditambahkan. Dalam rangka peningkatan pelayanan medis RS masih memerlukan

tambahan tenaga dokter spesialis fulltimer untuk pelayanan spesialis THT dan penambahan Spesialis Dalam, Anestesi dan Patologi Klinik serta Patologi Anatomi. Untuk spesialis dasar perlu

segera dipertimbangkan regenerasi untuk pelayanan spesialis Dalam dan Bedah, karena 2 (dua) Dokter Spesialis yang saat ini

melayani akan memasuki masa purna tugas pada tahun 2017 - 2019.

2.2.2. Sumber Daya Informasi

RSUD Hj Anna Lasmanah Banjarnegara memiliki aplikasi SIMRS-KHS billing system dalam penyelenggaraan sistem informasi rumah sakit akan tetapi mengalami kendala dalam proses penyajian data

14

dikarenakan tidak adanya source code (kode sumber) pada aplikasi yang ada sehingga pengelola sistem informasi harus menyiapkan

ulang beberapa proses pengolahan, pengumpulan, dan penyajian data sebagai pengganti ketidaktersediaannya pelaporan rumah sakit.

2.2.3. Sumber Daya Teknologi Seiring dengan kemajuan dan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran, RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara selalu

berupaya untuk menambah fasilitas dan peralatan kedokteran. Bebarapa alat kesehatan dan kedokteran penunjang medis dengan

teknologi yang canggih telah dimiliki RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara antara lain : USG Dimensi 2/3, Bed Side Monitor, ECG, Infus Pump, Syringe Pump, Suction Pump, Ventilator, CPAP,

Incubator, Infant Warmer, Photo Therapy, Nebulizer, Broncoscopy, Laparascopy, Rontgent, CT Scan 16 slices , HD, EEG dan mikroscopy mata dll.

2.2.4. Sumber Daya Fasilitas Fisik Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan, RSUD Hj. Anna

Lasmanah Banjarnegara di lengkapi dengan berbagai fasilitas berupa tanah, gedung serta berbagai peralatan dengan rincian sebagai berikut;

Tabel 2.4

Jenis dan Jumlah Fasilitas Perlengkapan RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2016

NO JENIS FASILITAS JUMLAH KETERANGAN

1 Tanah Existing 10.134 m2 Luas bangunan

5.395,10 dan 9.544,90 m2 ,

Lokasi; - RS Induk Jl.

Jendral

Sudirman No.42

2 Tanah 3.000 m2 Perumahan

Paramedis di Desa Petambakan

Wacana : Akan mendapatkan alokasi lahan ex

Dinkes Kab. Banjarnegara Th.2017 seluas

3.372m2 dan Rencana

pembangunan Th. 2020 dengan Luas lantai bangunan

10.280,50m2

3 Peralatan

a. Alat Berat 36 unit Contoh: generator dll sejenisnya.

b. Alat Berat 36 unit Contoh: generator dll

15

NO JENIS FASILITAS JUMLAH KETERANGAN

sejenisnya.

c. Alat

Angkut/Transportasi

ambulance

6 unit Rusak ringan 1, rusak

berat 1

d. Alat Bengkel dan alat

ukur

18 unit/bh

e. Alat Kantor dan Rumah

Tangga

3.220 unit/bh

f. Alat Studio dan

Komunikasi

341 unit

g. Alat Kedokteran

(Alat kedokteran

dengan

kalibrasi/canggih)

3.138 unit/bh

(595)

(Kondisi rusak 32)

h. Alat Laboratorium 116 unit/bh

i. Alat Radiation

Aplication And

Destruktif Testing

Laboratory (BATAM)

4 unit

4 Aset Tetap Lainnya

a. Buku

Perpustakaan dll

567 bh

b. Alat

Peraga/pelatihan

7 unit/bh

Sumber Data: Bidang Keuangan-Pengurus Barang Tahun 2016

2.2.5. Prasarana

Prasarana yang dimiliki RSUD Hj. Anna Lasmanah saat ini adalah;

a. Instalasi Air Bersih

Air bersih bersumber pada PDAM dan 5 unit sumur gali, 2

unit sumur bor (pasak), untuk memelihara ketersediaan air

bersih telah dibuat 5 buah groundtank, 28 water torn dan 1 unit

bak pengendap.

b. Instalasi Pengolahan Alat Limbah (IPAL)

Pengolah limbah cair di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara

mulai tahun 2016 telah menggunakan metode Semi Automatic,

model Membrane Biostrain Reaktor Compact Module – MBRC

Type 60, Treatment System Biostrain Reactor + Membrane

dengan kapasitas 60 m3/hari. Sedangkan untuk pengolahan

limbah medis sejak tahun 2013 dilakukan oleh pihak Ke-3 (tiga).

c. Prasarana Listrik Untuk Rumah Sakit ( Generator Set)

16

Pengelolaan instalasi mekanikal dan elektrikal belum tertata

dengan baik akibat proses pembangunan fisik gedung yang tidak

serentak sehingga kesinambungan jaringan kurang terjamin.

Ketersediaan listrik untuk seluruh Rumah Sakit apabila terjadi

pemadaman diback up oleh Genset dengan kapasitas 400 KVA

dan 100 KVA untuk energi cadangan. Kapasitas tersebut sudah

dapat memenuhi kebutuhan energi listrik seluruh unit kerja.

d. Instalasi Gas Medik

Seluruh gedung perawatan telah dilengkapi dengan instalasi gas

medik sentral sehingga supply oksigen yang diperlukan oleh

pasien segera dapat terlayani dengan cepat.

e. Instalasi CSSD (Central Sterilization Supply Departement)

Instalasi CSSD ini merupakan pusat pelayanan yang bertujuan

untuk memenuhi kebutuhan alat/bahan steril bagi unit-unit

yang membutuhkan sehingga dapat mencegah dan mengurangi

infeksi yang berasal dari rumah sakit itu sendiri. Alur aktivitas

fungsional CSSD dimulai dari pembilasan,

pembersihan/dekontaminasi, pengeringan, inspeksi dan

pengemasan, memberi label, sterilisasi, sampai proses distribusi.

f. Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran

Upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran dilakukan

dengan menerapakn prinsip-prinsip kehati-hatian dan

pemasangan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang ditempatkan

pada tempat-temapt tertentu yang mudah dijangkau apabila

terjadi kebakaran. Rencana pengembangan sistem

penanggulangan kebakaran adalah dengan menggunakan

Hydran yang telah direncanakan pada tahun 2019.

g. Petunjuk, standar dan sarana evakuasi saat terjadi keadaan

darurat

Dalam rangka upaya penanggulangan keadaan darurat,

kebutuhan papan petunjuk evakuasi masih terbatas. Kondisi

ramp yang belum memenuhi standar keselamatan serta tata

ruang/gedung yang tidak rapih juga akan menjadi hambatan

apabila terjadi bencana di Rumah Sakit.

h. Ambulance

17

Dalam upaya mendukung pelaksanaan kegiatan rujukan, RSUD

Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara di lengkapi dengan prasarana

ambulance yang terdiri dari :

Tabel 2.5

Daftar Aset Kendaraan (Ambulance)

RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2016

No. Jenis

Barang

Merk/

Type

Nomor

Polisi

Tahun

Pembelian

Kondisi

1. Mobil

Jenazah

Toyota/

Kijang

R 9587

LD

1999 Rusak

Berat

2. Ambulan

ce

Toyota

Kijang

H 9587

JS

2005 Rusak

Ringan

3. Ambulan

ce

Isuzu ELF R 9599 D 2007 Baik

4. Ambulan

ce

Jenazah

Toyota Hi

Lux

R 9597 D 2008 Rusak

5. Ambulan

ce

Izuzu Bison R 9585

AD

2012 Baik

6. Ambulan

ce

Mitsubishi

L300

R 9593

BD

2013 Baik

Sumber Data: Bidang Keuangan-Pengurus Barang Tahun 2016

Pada tahun 2017 telah direncanakan penambahan 2 ambulance

(ambulance transport dan ambulance IGD)

2.3. KINERJA PELAYANAN RSUD

Sebelum membahas kinerja RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara

dalam menyelenggarkan pelayanan kesehatan, penting untuk diketahui

bagaimana posisi pasar RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara di

antara pada kompetitornya, dan seberapa besar porsi yang diperoleh

dalam melayani masyarakat Banjarnegara.

18

Tabel 2.6

Market Share Penyediaan Pelayanan Kesehatan

Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016

No Fasilitas

Kesehatan

Kunjungan

Rawat

Inap

%

Kunjungan

Rawat

Jalan

%

1. RSUD Hj. Anna

Lasmanah

Banjarnegara

18.510 42,41% 90.970 27,85%

2. RSI Bawang 10.288 23,47% 58.306 17,85%

3. RS Emanuel

Klampok

14.839 34,00% 177.312 54,29%

Jumlah 43.637 100% 326.588 100%

Sumber Data: Profil DKK Banjarnegara Tahun 2016

Tabel di atas menunjukkan bahwa kompetitor utama RSUD Hj. Anna

Lasmanah Banjarnegara adalah RS Emanuel Klampok, diikuti oleh

kompetitor lainnya yaitu : Rumah Sakit Islam. Selain itu, karena RSUD

Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara secara geografis berdekatan dengan

Kabupaten Wonosobo, Purbalingga dan Banyumas , maka RS milik

Pemerintah Daerah tersebut juga merupakan kompetitor langsung RSUD

Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. Dari tabel tersebut menunjukkan

bahwa selama ini RSUD Hj. Aanna Lasmanah Banjarnegara masih

menjadi pilihan utama bagi masyarakat di Kabupaten Banjarnegara

untuk pelayanan rawat inap, yang dapat dilihat dari tingkat market

share sebesar 42,41%, sedangkan untuk pelayanan rawat jalan RSUD

Hj. Aanna Lasmanah Banjarnegara mempunyai market share sebesar

27,85% sedikit dibawah kompetitor lainnya yaitu RS Emanuel Klampok

yang mempunyai market share sebesar 54,29%.

2.3.1. Pelayanan Gawat Darurat dan Rawat Jalan

Tabel 2.7

Kunjungan Pasien Gawat Darurat dan Rawat Jalan

RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2012 s/d 2016

NO URAIAN 2012 2013 2014 2015 2016

1. Jumlah

Kunjungan

IGD

15.383 18.650 19.169

20.319

20.416

19

2. Jumlah

Kunjungan

Poliklinik

77.682 80.371 84.000

88.294

90.970

3. Proporsi

Pasien IGD

19,80% 23,20% 22,82% 23,01% 22,44%

Sumber Data: Profil RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara

Dari tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa jumlah kunjungan

pasien di IGD memiliki trend yang fluktuatif rata-rata 7,6%

pertahun, dan data yang ada juga dapat diketahui bahwa

kunjungan pasien gawat darurat mempunyai proporsi 19% sd 23%

dari kunjungan pasien rawat jalan. Sementara itu, untuk

kunjungan pasien rawat jalan di poliklinik spesialis dalam tiga

tahun terakhir menunjukkan tren yang terus meningkat dari

masing-masing poliklinik, peningkatan kunjungan ini merupakan

cerminan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap Rumah Sakit

juga meningkat, yang tergambar dari tabel di bawah ini :

Tabel 2.8

Kunjungan Pasien Rawat Jalan untuk masing-masing Poliklinik

Spesialis

RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2012 s/d 2016

No. POLIKLINIK 2012 2013 2014 2015 2016

1 Dalam 17.137 14.458 15.390 13.156 16.049

2 Anak 5.252 6.207 7.123 7.143 7.258

3 Bedah 7.484 7.932 7.980 7.530 6.869

4 Obsgyn 8.432 9.882 10.943 11.658 10.559

5 Tht 3.341 3.609 3.479 3.530 4.306

6 Mata 6.568 6.733 6.017 7.061 8.757

7 Syaraf 7.977 8.083 8.164 9.681 11.796

8 Kulit 4.310 4.041 4.916 4.940 5.114

9 Gigi 4.169 3.500 3.497 3.801 3.373

10 Bedah

Orthopedi

- - - 1.117 4.729

11 Poli Paru - - - - 225

JUMLAH

TOTAL

64.670 64.445 63.012 69.617 79.035

Sumber Data: Profil RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara

20

Jika dirinci lebih lanjut kunjungan di poliklinik penyakit

dalam merupakan jumlah kunjungan tertinggi, dengan rata-rata

kunjungan mencapai 22,06% dari total kunjungan. Namun trend

kunjungan yang menunjukkan pertumbuhan yang paling tinggi

adalah poliklinik syaraf, hal ini dibuktikan dengan adanya

kenaikan kunjungan sebesar 21,84% pada tahun 2016.

Tabel 2.9

Kunjungan Pasien Rawat Jalan berdasarkan riwayat kunjungan

Kunjungan Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

Pasien Lama 33.823 36.086 44.474 50.425 73.414

Pasien Baru 17.836 19.934 19.679 19.163 17.556

Jumlah 51.496 57.789 57.023 55.474 90.970

Sumber Data:Instalasi Rekam Medik Tahun 2016

Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari tahun 2012 sd

2016, jumlah kunjungan pasien lama selalu lebih banyak daripada

21

jumlah kunjungan pasien baru. Rata-rata proporsi kunjungan

pasien lama sebesar 75,66% dari total kunjungan pasien yang

datang ke Rumah Sakit. Kondisi tersebut mencerminkan bahwa

tingkat kepercayaan pelanggan relatif masih cukup baik, di mana

separuh lebih pasien kembali lagi memanfaatkan pelayanan

kesehatan setelah memperoleh pelayanan yang pertama. Kondisi

ini perlu terus dipertahankan dan ditingkatkan agar tingkat

pemanfaatan Rumah Sakit terus meningkat.

2.3.2. Pelayanan Rawat Inap

Kinerja pelayanan rawat inap mengalami peningkatan dari tahun

ke tahun, yang dapat dilihat dari kenaikan tingkat hunian atau

pemanfaatan tempat tidur. Tingkat pemanfaatan tempat tidur

rawat inap meningkat 7,57 % pada tahun 2015, namun pada

tahun 2016 terjadi penurunan prosentase, hal ini disebabkan

adanya kegiatan pemeliharaan yang mengakibatkan terganggunya

pelayanan dan dampak dari ketentuan BPJS yang ketat dalam

memberikan rujukan dari PPK 1 (Puskesmas dan Dokter Keluarga)

ke Rumah Sakit, sehingga pasien BPJS dengan kasus pelayanan

kesehatan dasar yang berobat ke Rumah Sakit tidak dapat

menggunakan kartu kepesertaan BPJS tersebut, kasus tersebut

wajib dilayani di Puskesmas atau Dokter Keluarga.

Tabel. 2.10

Indikator Kinerja Rawat Inap Tahun 2012 s/d 2016

No Indikator Rumah

Sakit

TAHUN

2012 2013 2014 2015 2016

1. Tingkat pemanfataan

tempat tidur [Bed

Occupancy Rate-

(BOR)]

71,04 72,32 72,22 79,79 71,67

2. Rata-rata lama

perawatan pasien

[Average Length of

Stay (AvLOS)]

3,6 3,93 4,25 3,2 4,3

3. Rata-rata hari tempat 2,4 1,88 2,11 0,83 1,38

22

No Indikator Rumah

Sakit

TAHUN

2012 2013 2014 2015 2016

tidur tidak digunakan

[Turn Over Interval

TOI]

4. Frekuensi pemakaian

tempat tidur [Bed

Turn Over (BTO)]

69,85 67 71,94 88,6 75,41

5. Angka kematian

pasien setalah

perawatan 48 jam per

1000 pasien [Net

Death Rate (NDR)]

2.5 1.1 2.3 1.0 1.5

6. Angka kematian

keseluruhan per 1000

pasien [Gross Date

Rate (GDR)

0.8 2.6 4.36 2.47 2.56

Sumber Data: Instalasi Rekam Medis Tahun 2016

2.1.1. Pelayanan Penunjang

Pelayanan penunjang di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara

menunjukkan kinerja yang cenderung meningkat. Dilihat dari

jumlah kunjungan pasien laboratorium secara keseluruhan

dimana pada tahun 2015 sebanyak 39.934 menjadi 45.666 tahun

2016. Jumlah pemeriksaan laboratorium yang terbanyak pada

tahun 2016 adalah pemeriksaan kimia klinik sebesar 39,6 %

diikuti oleh pemeriksaan hematologi sebesar 37,3 %. Untuk

pelayanan Radiologi yang paling dominan adalah pemeriksaan

rontgen non-contras, yaitu sebesar 53,8 %. Jika dibandingkan

dengan positioning RSUD dalam persaingan, maka kondisi ini

menunjukan bahwa pemanfaatan pelayanan penunjang medis di

Banjarnegara masih pada posisi cukup baik.

23

Tabel 2.11

Tingkat Pemanfaatan Pelayanan Penunjang

RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2012 s/d 2016

NO JENIS

PELAYANAN 2012 2013 2014 2015 2016

1. Laboratorium 13.144 19.331 21.189 39.934 45.666

2. Radiologi 7.932 16.021 17.781 18.630 18.964

3. Farmasi

Kunjungan

pasien 95.065

102.92

9

118.9

51

126.01

0

144.84

4

Jumlah R/ 381.716

411.71

6

475.80

4

504.04

0 577376

4. Instalasi

Rehabilitasi

Medis

5.569 4.490 5.638 4.394 8.734

Sumber Data: Instalasi Rekam Medis RSUD Hj. Anna Lasmanah

Banjarnegara

24

2.4. PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN RSUD HJ. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA

Tabel 2.13

Pencapaian Kinerja Pelayanan RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2012 – 2016

Provinsi Jawa Tengah Kabupaten Banjarnegara

No

Indikator Kinerja Sesuai

Tugas dan Fungsi Perangkat

Daerah

Target

NSPK

Target

IKK

Target

Indikat

or

Lainny

a

Target Renstra Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian Tahun ke-

I II III IV V I II III IV V I II III IV V

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

1 Tingkat Pemanfaatan RI

Rumah Sakit ;

BOR (Bed Ocupancy

Rate)/Pemanfaatan TT Rawat

Inap

65-85 75 75 75 75 75 75 71,04 72,32 72,22 79,79 71,67 94,72 96,43 96,29 106,39 95,56

AV LOS (Average Length Of

Stay) Rata-rata hari

perawatan pasien

6 sd 9 4 sd 6 4 sd 6 4 sd 6 4 sd 6 4 sd 6 4 sd 6 3,6 3,93 4,25 3,2 4,3 90,00 98,25 106,25 80,00 107,5

TOI (Turn Over Interval)/

Rata-rata TT tidak digunakan

1 sd 3 2 sd 3 2 sd 3 2 sd 3 2 sd 3 2 sd 3 2 sd 3 2,4 1,88 2,11 0,83 1,38 120,00 94,00 105,50 41,50 41,5

BTO (Bed Turn Over)/

Frekuensi Pemakaian TT

40-50x 60-70 60 –

70

60 - 70 60 - 70 60 - 70 60-70 69,85 67 71,94 88,6 75,41 100,21 104,48 97,29 79,01 92,83

2 Ketersediaan pelayanan

spesialis

16

jenis

(100%)

16

jenis

(100%)

67 75 92 95 100 62,5 91,66 75 81,25 87,50 93,28 122,21 81,52 85,53 87,53

25

2.5. ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN TAHUN 2011 – 2016

Tabel 2.14

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2012 – 2016

Provinsi Jawa Tengah Kabupaten Banjarnegara

Uraian

Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran

Tahun ke-

Rata-rata

Pertumbuhan

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 Angg

aran

Reali

sasi

PENDAPATAN ASLI

DAERAH

25.8

16.03

5.000

29.98

7.500

.000

35.52

6.000

.000

36.93

8.680

.000

50.14

0.691

.000

28.65

8.411

.640

32.188

.246.1

34

45.67

3.309

.473

42.72

0.718

.419

61.9

88.9

42.0

43

111 107 128 116 124 85 108

Pendapatan Asli Daerah

BLUD

25.8

16.03

5.000

29.98

7.500

.000

35.52

6.000

.000

36.93

8.680

.000

50.14

0.691

.000

28.65

8.411

.640

32.188

.246.1

34

45.67

3.309

.473

42.72

0.718

.419

61.9

88.9

42.0

43

111 107 129 116 79 85 108

BELANJA DAERAH BLUD

46.92

9.284

.000

56.66

8.833

.000

61.40

5.389

.000

88.02

2.649

.000

89.69

4.412

.500

43.77

1.026

.155

47.966

.639.6

56

54.05

1.501

.839

78.41

0.681

.914

86.4

40.5

25.3

75

93 85 88 89 96 79,97 90,2

Belanja Tidak Langsung

13.76

0.298

.000

16.76

1.426

.000

15.00

1.828

.000

15.38

8.506

.000

16.46

7.032

.000

12.86

9.424

.733

13.141

.208.5

64

14.14

4.796

.507

15.34

2.379

.151

16.1

54.0

27.0

94 78 94 100 98 85 92

26

Uraian

Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran

Tahun ke-

Rata-rata

Pertumbuhan

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 Angg

aran

Reali

sasi

37

Belanja Gaji PNS

13.76

0.298

.000

16.76

1.426

.000

15.00

1.828

.000

15.38

8.506

.000

16.46

7.032

.000

12.86

9.424

.733

13.141

.208.5

64

14.14

4.796

.507

15.34

2.379

.151

16.1

54.0

27.0

37

94 78 94 100 98 85 92

Belanja Langsung

33.16

8.986

.000

39.90

7.407

.000

46.40

3.561

.000

72.63

4.143

.000

73.22

7.380

.500

30.90

1.601

.422

34.825

.431.0

92

39.90

6.705

.332

63.08

3.302

.763

70.2

86.4

98.3

38

93 87 86 87 95 75 89

Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran

380.0

00.00

0

380.0

00.00

0

300.0

00.00

0

436.7

04.00

0

416.9

07.50

0

245.2

72.00

0

255.48

6.000

269.2

69.00

0

362.0

19.00

0

390.

069.

000

64,55 67 90 83 94 85 79

Program peningkatan

pengembangan sistem

pelaporan capaian kinerja dan

keuangan .

-

-

30.00

0.000

30.00

0.000

30.00

0.000

-

-

23.90

0.500

28.18

0.000

24.4

85.0

00

-

-

79 94 82

-

85

Program pengadaan

,peningkatan sarana dan

prasarana rumah

sakit/rumah sakit

6.302

.951.

000

3.880

.774.

000

3.864

.027.

000

16.22

0.196

.000

4.087

.512.

000

6.190

.676.

600

1.731.

699.00

0

3.619

.439.

500.

12.95

7.083

.105

4.04

0.53

2.70

5

98 89 94 80 99 121 92

27

Uraian

Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran

Tahun ke-

Rata-rata

Pertumbuhan

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 Angg

aran

Reali

sasi

jiwa/rumah sakit

paru/rumah sakit mata

Program kemitraan

peningkatan pelayanan

kesehatan

170.0

00.00

0

-

-

-

-

151.1

18.39

9

-

-

-

-

89

-

-

-

-

-

89

Program Pembinaan

Lingkungan Sosial

500.0

00.00

0

850.0

00.00

0

1.450

.000.

000

3.240

.580.

000

6.858

.304.

000

465.2

55.00

0

574.40

2.000

1.355

.236.

000

2.926

.285.

617

5.79

4.28

7.42

4

93 68 93 90 84 155 86

Program Peningkatan

Pelayanan Kesehatan

25.81

6.035

.000

34.79

6.633

.000

40.75

9.534

.000

52.70

6.663

.000

61.83

4.657

.000

23.84

9.279

.423

32.263

.844.0

92

34.63

8.860

.332

46.79

4.735

.041

60.0

37.1

24.2

09

92 92 85 89 97 89 91

28

2.6. TANTANGAN DAN PELUANG 2.6.1. Tantangan

Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsinya, RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara, menghadapi beberapa tantangan antara lain:

1. Kondisi geografis beberapa wilayah tertentu yang sebagian pegunungan, menjadi hambatan akses masyarakat terhadap pelayanan Rumah Sakit.

2. Kemampuan ekonomi masyarakat di Kabupaten Banjarnegara masih rendah, hal ini mempengaruhi kemampuan masyarakat

untuk memanfaatkan / mengakses pelayanan rujukan, sehingga masih ada masyarakat yang cenderung mencari pelayanan pengobatan alternatif yang lebih murah dan tidak di

bawah pengawasan tenaga kesehatan. 3. Perilaku masyarakat dan kesadaran masyarakat untuk

menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang

masih rendah, khususnya kebiasaan merokok, termasuk ketika berada di lingkungan Rumah Sakit.

4. Kesadaran dan peran serta sektor lain yang masih kurang dalam penyelesaian masalah yang dihadapi oleh Rumah Sakit, utamanya kesulitan dalam pengadaan dokter spesialis.

5. Kesadaran masyarakat terhadap asuransi kesehatan belum tumbuh dengan baik, terlihat dari masih rendahnya

kemandirian masyarakat untuk membiayai jaminan pemeliharaan kesehatannya melalui program BPJS Mandiri.

6. Masih ada pemahaman stakeholder yang kurang benar

terhadap kebijakan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) yang dianggap akan mengakibatkan berkurangnya Pendapatan Asli Daerah (PAD),

adanya kemandirian total Rumah Sakit dan lepas dari subsidi Pemda serta anggapan bahwa PPK-BLU lebih berorientasi pada

keuntungan. 7. Networking / jejaring penanganan masalah kesehatan bagi

penduduk miskin yang masih lemah.

2.6.2. Peluang Beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan

kinerja RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara, adalah : a. Terkait peraturan perundangan yang terkait dengan pelayanan

kesehatan diantaranya;

1) Undang-Undang Dasar 1945 pasal 34 ayat (1) mengamanatkan bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara; ayat (2) menyebutkan bahwa Negara

mengembangkan sistim jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak

mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan; dan ayat (3) Negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang

layak. Berkaitan dengan Undang-Undang Dasar 1945 tersebut selanjutnya dijabarkan dalam Undang – Undang

Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) pasal 14 ayat (1) menyebutkan bahwa Pemerintah secara bertahap mendaftarkan penerima

bantuan iuran sebagai peserta kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Dan ayat (2), bahwa Penerima bantuan iuran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah fakir

miskin dan orang tidak mampu. Peraturan perundangan

29

tersebut merupakan peluang untuk mengembangkan sistem pembiayaan pemeliharaan kesehatan, yang direncanakan

akan mulai berlaku pada tahun 2014. 2) Perundangan yang terkait dengan kewenangan Pemerintah

Daerah terhadap bidang kesehatan yaitu : Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2016 tentang Pemerintahan Daerah, yang menyebutkan bahwa penanganan bidang kesehatan merupakan salah satu urusan wajib yang menjadi

kewenangan Pemerintah Kabupaten; dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Daerah terutama pasal 2 ayat (3), bahwa Perimbangan Keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah merupakan suatu sistem yang

menyeluruh dalam rangka pendanaan penyelenggaraan asas Desentralisasi, Dekonsentrasi, dan Tugas Pembantuan. Kemudian dalam pelaksanaann kedua undang-undang

tersebut dijabarkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan.

b. Dengan berakhirnya agenda Millennium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015, banyak negara mengakui

keberhasilan dari MDGs sebagai pendorong tindakan-tindakan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan pembangunan masyarakat. Khususnya dalam bentuk dukungan

politik. Kelanjutan program ini disebut Sustainable Development Goals (SDGs), yang meliputi 17 goals. Dalam bidang kesehatan

fakta menunjukan bahwa individu yang sehat memiliki kemampuan fisik dan daya pikir yang lebih kuat, sehingga dapat berkontribusi secara produktif dalam pembangunan

masyarakatnya. c. Kesempatan mengalokasikan dan mengajukan formasi

kebutuhan tenaga kesehatan melalui seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Pegawai Tidak Tetap (PTT), Program Pendidikan Dokter / Dokter Gigi Spesialis (PPDS), formasi

khusus dokter, dokter gigi dan dokter spesialis untuk daerah terpencil, konflik, tidak diminati dan daerah bencana.

d. Terdapat berbagai sumber alokasi anggaran dalam pelaksanaan

pembangunan kesehatan baik dari Pemerintah Kabupaten (APBD II), Provinsi (APBD I) dan Pemerintah Pusat

(Dekonsentrasi/Dana Alokasi Khusus). Dukungan anggaran dari pemerintah pusat (APBN) mengalami peningkatan jumlah anggaran secara bertahap.

e. Kesempatan mengalokasikan formasi kebutuhan tenaga melalui cara out sourching contoh tenaga cleaning service,

satpam, tenaga medis, paramedis dan tenaga lainnya.

2.6.3. Faktor Kunci Keberhasilan (Critical Sucses Factors) Atas dasar hasil analisis lingkungan (environmental scan)

dapat disusun faktor-faktor kunci keberhasilan yang dapat menunjukan keberhasilan suatu organisasi. Adapun aspek-aspek

yang disusun harus berjalan sesuai dengan apa yang ingin dicapai oleh suatu organisasi, jika organisasi ingin menunjukan keberhasilan kinerjanya.

Proses perumusan CSFs (Critical sucses factors) sebagaimana tersebut dapat dilakukan dengan melakukan wawancara dengan stakeholders inti rumah sakit. Stakeholders inti

adalah berbagai pihak utama yang berkepentingan atas

30

pencapaian visi RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. Analisis aspirasi ini didahului oleh kompilasi mengenai “Harapan dan

Kekhawatiran” berbagai stakeholders inti rumah sakit. Pihak-pihak utama meliputi: Direktorat Jendral Bina Upaya Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten

Banjarnegara, Pasien, Karyawan, Peserta Didik terkait, dan Suplier,dll.Hasil dari berbagai stakeholders inti rumah sakit ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini;

Tabel 2.12 Analisis Stakeholders Inti

No. Stakeholders

Inti Harapan Kekhawatiran

1 Ditjend BUK - Menjadi rumah sakit di kab/kota

yang terakreditasi nasional.

- Mampu menjadi rumah sakit rujukan regional.

- Mampu memberikan pelayanan

rujukan untuk mendukung visi

Kemenkes.

- Tidak akuratnya data pelaporan

- Tidak mampu memberikan

pelayanan yang optimal

- Tidak mampu

memanfaatkan alokasi pendanaan dan bantuan alat-

alat kesehatan secara optimal.

2 Dinkes

Provinsi Jateng

- Menjadi salah

satu RS PONEK di kab/kota

- Pengembangan

sistem informasi dalam pelaporan RS

- Mampu memberikan

pelayanan rujukan untuk mendukung visi

Dinkes Prov. Jateng

- Masih belum

optimalnya dukungan pelayanan rujukan

dalam menurunkan AKI/AKB

- Masih belum optimalnya

dukungan sarpras dan SDM sebagai RS PONEK.

- Kurang akuratnya data pelaporan.

3 Pemerintah Kabupaten Banjarnegara

- Mampu memberikan pelayanan

rujukan yang bermutu kepada

masyarakat - Memberikan

dukungan dalam

upaya meningkatkan

kesehatan masyarakat

- Semua

masyarakat dapat mengakses semua pelayanan.

- Layanan Jamkesda tidak memadai

- Rumah sakit tidak

dapat memberikan pelayanan yang

bermutu - Rumah sakit

menetapkan tarif

yang terlalu tinggi - Rumah sakit

menjadi milik Provinsi.

31

No. Stakeholders

Inti Harapan Kekhawatiran

4 Customer

(Pasien)

- Layanan

memuaskan - Fasilitas yang

memadai dan laik

pakai - Pelayanan yang

bermutu dan

aman - Pelayanan cepat,

murah birokrasi mudah

- Pelayanan cepat

tidak ada cost sharing

- Antrian Panjang

- Pasien dijadikan obyek bukan merupakan subyek

yang harus diutamakan.

- Mahal, akses sulit

- Arogan dan tidak mau tahu

- Regulasi yang selalu berubah dan berbeda

- Perlakuan yang tidak adil.

5 Karyawan - Menjadi sejahtera - Kepastian karir - Lingkungan kerja

aman dan nyaman

- Kesempatan mengembangkan potensi

- Penghasilan tidak memadai

- Tidak ada

perbedaan antara yang rajin dan

malas. - Tidak ada

kesempatan karir.

6 Peserta Didik - Sarana/prasarana pendidikan/pelati

han serta penelititian cukup.

- Tidak dikenakan biaya

- Menjadi wahana praktik dan penelitian dokter

primer, spesialis dan penunjang

lainnya. - Merasa nyaman

dalam masa

praktik - Mendapat

kesempatan

melakukan pelayanan lebih

banyak

- Biaya tinggi. - Tidak boleh

menangani pasien. - Lebih

mengutamakan

pelayanan daripada praktik

pendidikan/pelatihan.

- Tidak mendapat

pasien karena banyak peserta

praktik. - Tidak mendapat

bimbingan

7 Mitra (Ikatan

Kerjasama Pelayanan Kesehatan,

Kerjasama Operasional, Suplier)

- Bisa menjadi

wahana dibidang pendidikan

- Mitra Kesehatan

mampu membayar tepat waktu

- Memberikan dukungan

terhadap

- Tidak ada rujukan

balik - Tidak terbayar - Koordinasi dan

komunikasi belum efektif.

- Tidak digunakan

lagi

32

No. Stakeholders

Inti Harapan Kekhawatiran

pelayanan di

RSUD - Integrasi dan

saling menunjang.

33

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit, ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara dalam menjalankan urusan wajib kesehatan utamanya dalam

penyelenggaraan pelayanan kesehatan rujukan di Kabupaten Banjarnegara, antara lain :

a. Belum optimalnya pelayanan pasien yang berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien;

b. Belum tersedianya sumber daya manusia yang tersedia untuk pelayanan

Spesialis Orthodonty, Spesialis Jantung, Spesialis Patologi Anatomi, Spesialis Gizi Klinik, Spesialis Kesehatan Jiwa, Sub Spesialis Anak, Sub Spesialis Penyakit Dalam dan Sub Spesialis Obsgyn serta Orthopedi.

c. Peralatan kedokteran dan penunjang yang tersedia saat ini masih belum dapat menjawab kebutuhan pasien, Contohnya; untuk pelayanan

radiologi ;USG 4 Dimensi ; Phacoemulsifikasi; fototherapy chamber, alat2 rehabilitasi, alat laboratorium canggih dll

d. Sempitnya lahan untuk pengembangan Rumah Sakit termasuk lahan

parkir; e. Untuk peningkatan pelayanan Rumah Sakit perlu peningkatan sarana

dan prasarana peningkatan pelayanan kesehatan diantaranya pengembangan Rumah Sakit dengan cara pembelian tanah.

f. Masih adanya stigma negatif terhadap layanan RSUD

g. Belum optimalnya SIMRS sebagai pusat informasi data h. Kurangnya pembenahan terhadap performa pegawai saat memberikan

layanan.

3.2. TELAAHAN VISI, MISI, DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL

KEPALA DAERAH TERPILIH

Visi pembangunan dalam RPJMD Tahun 2017-2022 merupakan visi Bupati dan Wakil Bupati yang disampaikan pada saat proses pemilihan

Kepala Daerah. Visi tersebut adalah sebagai berikut: “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”

Dalam menerjemahkan visi tersebut dilakukan melalui penjelasan tiap-

tiap pokok visi yang ada didalamnya, dimana terdapat 2 (dua) pokok visi, yaitu;

1) Kabupaten Banjarnegara menjadi Kabupaten yang bermartabat Kata bermartabat disini merujuk kepada kondisi terpenuhinya harkat kemanusiaan yang tercermin oleh terpenuhinya hak asasi setiap individu

di Kabupaten Banjarnegara, kata ini juga menunjukan adanya persamaan hak dan kewajiban yang sama bagi seluruh masyarakat Banjarnegara.

Dengan pokok visi ini diharapkan setiap warga Banjarnegara dapat meningkatkan harkatnya sebagai manusia dan dapat bersanding dengan masyarakat daerah lain baik di level regional maupun nasional secara

terhormat. Pencapaian pokok visi ini ditandai dengan meingkatnya kondusivitas daerah untuk menjamin terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat Banjarnegara.

2) Kabupaten Banjarnegara menjadi Kabupaten yang sejahtera Secara luas kata sejahtera memiliki makna terpenuhinya aspek-aspek

fisik, spiritual, emosional, intelektual, ekonomi, sosial, budaya, dan

34

ekologis, sehingga sejahtera merupakan suatu keadaan hidup yang berkualitas.

Dengan pokok visi ini, diharapkan melalui peningkatan pembangunan secara berkelanjutan maka dapat terwujud hasil-hasil pembangunan yang berkualitas dan merata. Untuk mencapai hal tersebut, maka peningkatan

pelayanan pemerintah pada masyarakat yang tercermin melalui reformasi birokrasi harus terus dilakukan. Berikut telaah Visi dan Misi RPJMD Tahun 2017-2022 ;

No POKOK VISI MISI

1 Kabupaten Banjarnegara menjadi

Kabupaten yang

bermartabat

Kualitas pelayanan pemerintahan

Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang

tertib, aman, damai dan demokratis

Mewujudkan kualitas penyelenggaraan

pemerintahan berdasarkan konsep

tata kelola yang baik

Mewujudkan tata

kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produktif,

transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional

2 Kabupaten Banjarnegara

menjadi Kabupaten

yang sejahtera

Peningkatan perekonomian

masyarakat berbasis sektor unggulan dengan

tetap menjaga kualitas lingkungan hidup

Mewujudkan pembangunan

daerah yang berkesinambungan

dan berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan

Pemenuhan hak dasar Mewujudkan kemartabatan dan

kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan

cakupan pemenuhan hak

dasar.

Sesuai Tupoksi RSUD maka dari ke 5 misi RPJMD tahun 2017-2022 untuk pembangunan bidang kesehatan prioritas mengacu pada misi ke 5

dengan tetap mendukung misi –misi lainnya, misi ke 5 adalah : Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan cakupan pemenuhan hak dasar.

Dengan pengertian Kebutuhan dasar yang terpenuhi selain dikatakan menjadi sejahtera dapat juga meningkatkan kemartabatan masyarakat.

Dengan semakin luasnya cakupan pemenuhan hak dasar masyarakat dapat lebih sejahtera dan bermartabat.

35

Tujuan dan sasaran dari misi ke 5 terkait bidang kesehatan adalah :

Tujuan : Meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan dan layanan dasar yang berkualitas

Sasaran : Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan Indikator Daerah:

Usia Harapan Hidup Indikator PD :

Angka Kematian Ibu Angka Kematian Bayi Persentase Gizi buruk

Persentase Ibu Hamil KEK Tugas pokok Rumah Sakit adalah Menyelenggarakan Pelayanan

kesehatan dengan upaya penyembuhan, pemulihan, peningkatan,

pencegahan, pelayanan rujukan, dan menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penelitian serta pengabdian masyarakat. Dalam mencapai

tujuan RPJMD dan RPJP Kabupaten Banjarnegara maka Rumah Sakit bisa berkontribusi dengan melaksanakan misi RSUD untuk mendukung Kabupaten Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera.

Faktor Penghambat Utama di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara dalam mencapai Misi Ke-5 RPJMD tahun 2011-2016

maupun 2017-2022 adalah :

a. Terbatasnya jumlah lulusan dokter spesialis dan sub spesialis; b. Sempitnya lahan untuk pengembangan Rumah Sakit karena letak

rumah sakit di kawasan pemukiman padat penduduk; c. Rendahnya dokter spesialis yang berminat ditempatkan di Banjarnegara

(RS yang tidak diminati)

3.3. RENSTRA KEMENTERIAN KESEHATAN DAN DINAS KESEHATAN PROVINSI

3.3.1. Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019 Arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan nasional

nasioanal 2015-2019 merupakan bagian dari Rencana Jangka Panjang

bidang Kesehatan (RPJPK) 2005-2025 , yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

dapat terwujud. Adapun Visi Kementerian Kesehatan 2015-2019 mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu

“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotongroyong”. Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu:

1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan

sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis

berlandaskan negara hukum. 3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati

diri sebagai negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

36

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional, serta

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan. Tujuan yang ditetapkan Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019 ada 2 (dua) yaitu;

1) meningkatnya status kesehatan masyarakat dan; 2) meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan

masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan. Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan pada semua

kontinum siklus kehidupan (life cycle), yaitu bayi, balita, anak usia

sekolah, remaja, kelompok usia kerja, maternal, dan kelompok lansia. Indikator Kementrian Kesehatan bersifat dampak (impact atau outcome)

dalam peningkatan status kesehatan masyarakat, indikator yang akan dicapai adalah: 1) Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.00 kelahiran

hidup (SP 2010), 346 menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2012);

2) Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup;

3) Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%;

4) Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif;

5) Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.

Sedangkan dalam rangka meningkatkan daya tanggap (responsiveness)

dan perlindungan masyarakat terhadap resiko sosial dan finansial di bidang kesehatan, maka ukuran yang akan dicapai adalah: 1) Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai pelayanan

kesehatan setelah memiliki jaminan kesehatan, dari 37% menjadi 10%

2) Meningkatnya indeks responsiveness terhadap pelayanan kesehatan dari 6,80 menjadi 8,00.

Sasaran strategis dalam pembangunan kesehatan tahun 2015-2019,

yaitu; 1) Meningkatnya kesehatan masyarakat;

2) Meningkatnya pengendalian penyakit; 3) Meningkatnya akses dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan; 4) Meningkatnya akses, kemandirian dan mutu sediaan farmasi dan

alat kesehatan; 5) Meningkatnya jumlah, jenis kualitas dan pemerataan tenaga

kesehatan;

6) Meningkatnya sinergitas antar kementerian/lembaga; 7) Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri;

8) Meningkatnya integrasi perencanaan, bimbingan teknis dan pemantauan-evaluasi;

9) Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan;

10) Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih; 11) Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian

Kesehatan; 12) Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi. Dalam RPJMN 2015-2019, sasaran yang ingin dicapai adalah

meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan.

37

Tujuan indikator yang ditetapkan untuk mencapai sasaran pembangunan kesehatan RPJMN Tahun 2015-2019 kesehatan adalah

sebagai berikut; 1) Menurunnya Angka kematian ibu dari 346 menjadi 306 per 100.000

kelahiran hidup;

2) Menurunnya Angka kematian bayi dari 32 mejadi 24 per 1.000 kelahiran hidup;

3) Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%;

4) Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan

preventif; 5) Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk Program Pelayanan Kesehatan

Rujukan yang akan dicapai ; 1. Jumlah RS Rujukan Nasional dengan rs rujukan regional yang

menerapkan integrasi data rekam medis sebanyak 60 unit.

2. Jumlah RS rujukan regional yang memenuhi Sarana Prasarana dan Alat (SPA) sesuai standar sebanyak 125 unit.

3. Persentase kabupaten/kota dengan kesiapan akses layanan rujukan sebesar 95%.

4. Jumlah RS pusat rujukan nasional yang ditingkatkan sarana dan

prasarananya sebanyak 14 unit. 5. Jumlah dokumen tentang kebutuhan kapal RS di kabupaten

kepulauan sebanyak 1 dokumen di tahun 2016. 6. Jumlah RS daerah yang memenuhi standar dan dengan kriteria

khusus sebanyak 97 unit.

7. Jumlah RS pratama yang dibangun sebanyak 64 unit.

Faktor penghambat utama di RSUD Hj. Anna Lasmanah

Banjarnegara dalam mencapai tujuan indikator yang ditetapkan dalam sasaran pembangunan kesehatan RPJMN Tahun 2015-2019 kesehatan

adalah: 1. Masih adanya keterlambatan sistem rujukan dari PPK 1 ke Rumah

Sakit Daerah yang disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain jarak

dari PPK 1 ke Rumah sakit Daerah, kondisi geografis yang sulit, keterbatasan alat transportasi dan keterlambatan pengambilan keputusan untuk rujuk oleh tenaga kesehatan di pelayanan

kesehatan dasar atau dari pihak pasien/keluarganya; 2. Masih lemahnya jejaring penanganan masalah kesehatan bagi

penduduk miskin; 3. Belum optimalnya kegiatan promosi kesehatan dan pemberdayaan

masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif;

4. Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

3.3.2. Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 - 2018 Untuk mencapai sasaran pembangunan kesehatan pada akhir

tahun 2018 telah ditetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 – 2018 sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014. Dengan mempertimbangkan perkembangan dan berbagai

kecenderungan masalah kesehatan ke depan, mempertimbangkan Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah ditetapkan Visi Dinas

Kesehatan Provinsi Jawa Tengah yaitu: “Institusi yang Profesional dalam Mewujudkan Kesehatan Paripurna di Jawa Tengah”.

38

Profesional dimaknai sebagai pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang sistematis, transparan dan akuntabel dari para pelaku di jajaran

Dinas Kesehatan. Kesehatan Paripurna dimaknai sebagai isu kesehatan yang meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diperankan oleh semua pelaku kesehatan di Jawa Tengah baik

eksekutif, legislatif, yudikatif, dunia usaha dan atau lembaga non pemerintah serta masyarakat secara profesional dan bertanggungjawab termasuk penyediaan sumber daya kesehatan.

Dengan mempertimbangkan kondisi saat ini, maka target yang ingin dicapai sampai dengan Tahun 2018 adalah;

1 Melaksanakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkeadilan 2 Mewujudkan sumber daya manusia kesehatan yang berdaya saing 3 Mewujudkan peran serta masyarakat dan pemangku kepentingan

dalam pembangunan kesehatan 4 Melaksanakan Pelayanan Publik yang Bermutu.

Tujuan yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa

Tengah secara umum adalah terwujudnya Institusi yang Profesional dalam Mewujudkan Kesehatan Paripurna di Jawa Tengah yang mampu

menggerakkan pembangunan bidang kesehatan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat dalam rangka meningkatkan status kesehatan, pembiayaan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang bermutu.

Berdasarkan telaah capaian indikator kinerja Dinas Kesehatan Provinsi tahun 2008 – 2013 dibandingkan dengan target yang tertuang

dalam dokumen perencanaan (RPJMD, Renstra, SPM, MDG’s dan RAD PG/Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi) ) maka indikator yang belum tercapai dan menjadi isu strategis

adalah sebagai berikut : 1. Angka Kematian Ibu, Bayi dan Gizi Buruk 2. Angka Kesakitan dan Kematian Penyakit Menular dan tidak menular.

Target Kinerja yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, dalam kegiatan Pelayanan Kesehatan Rujukan adalah;

1. 100 % RS yang memiliki ijin operasional 2. 37 % RS terakreditasi 3. 40 % RS terklasifikasi

4. 40,82 % RS PONEK terstandar 5. NDR Rumah Sakit

6. BOR, LOS Rumah Sakit 7. Cakupan Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap 8. 100 % RS ramah lingkungan (UPL/UKL dan IPAL)

Faktor penghambat utama di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara dalam mencapai target RPJMD sampai dengan Tahun 2018 adalah:

1. Masih rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Daerah;

2. Rendahnya dokter spesialis yang berminat ditempatkan di Banjarnegara (Rumah Sakit yang tidak diminati);

3. Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya

pembangunan kesehatan dan belum maksimalnya dukungan oleh Pemerintah Daerah dalam upaya pembangunan kesehatan.

39

3.4. TELAAH TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

3.4.1. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara terletak di jalan Jendral

Soedirman No. 42 , dalam pembangunan sarana dan prasarana serta pengembangannya tidak bertentangan dengan Perda Nomor 11 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banjarnegara.

Tujuan penataan ruang Kabupaten Banjarnegara sebagaimana dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Banjarnegara tersebut untuk mewujudkan Kabupaten Banjarnegara sebagai sentra pengembangan agrobisnis dan agroindustri.

Terkait dengan rencana penataan RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara, pengembangan RSUD akan diperluas ke lahan sebelah utara ( Eks. Kantor Dinkes Banjarnegara), dengan menyelesaikan

seluruh proses pembangunan yang dilaksanakan di lokasi yang ada sekarang.

3.4.2. Telaah Kajian Lingkungan hidup Strategis (KLHS) Lokasi yang digunakan dalam rencana kegiatan pengembangan

RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara adalah pada lahan bekas bangunan kantor Dinas Kesehatan Kabupaten. Perkiraan mengenai dampak dan resiko lingkungan yang terjadi adalah:

a. Permasalahan sampah Permasalahan sampah sangat berkaitan dengan lingkungan dan

kesehatan lingkungan, kalau tidak ditangani dengan baik akan berpengaruh terhadap kualitas air permukaan, banjir dan bisa menjadi sumber penyakit. Dengan adanya akibat yang ditimbulkan

ini maka dengan di bangunnya RSUD Hj Anna Lasmanah ini, masalah sampah harus lebih diperhatikan karena sampah yang

ditimbulkan bukan hanya dari karyawan dan karyawati tapi juga dari pengunjung Rumah sakit.

b. Permasalahan Limbah B3

Limbah infeksius yang dikeluarkan oleh sebuah rumah sakit termasuk limbah B3 yang sangat berbahaya bagi lingkungan sehingga penanganannya secara khusus sesuai dengan PP 101

Tahun 2014 tentang pengelolaan Limbah B3. c. Permasalahan limbah cair

RSUD Hj Anna Lasmanah pasti menghasilkan limbah cair, limbah cair yang berasal dari kamar mandi atau yang berasal dari kamar pelayanan medis. Limbah cair ini sangat berbahaya bagi lingkungan

terutama kualitas air permukaan sehingga diharuskan ada perlakuan khusus sebelum di salurkan ke badan air.

d. Permasalahan kualitas udara

Dengan semakin meningkatnya perkembangan rumah sakit akan diikuti pula semakin banyaknya pengunjung. Hal ini yang akan

menimbulkan masalah dengan kualitas udara sehingga pengelola RSUD Hj Anna Lasmanah dapat mengantisipasi hal ini.

Program yang direncanakan dalam KRP RPJMD (Kebijakan,

Rencana dan Program RPJMD) dalam pelaksanaannya agar memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, dengan

memperhatikan RTRW dan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Berikut adalah rekomendasi dalam pelaksanaan program yang memberikan dampak lingkungan:

40

5. Tempat penyimpanan sementara limbah B3 dan Limbah Insfeksius 6. IPAL

7. Penanganan sampah 8. RTH seluas 30 % dari luas lahan 9. Dokumen lingkungan

10. Pembuatan sumur resapan, biopori.

3.5. PENENTUAN ISSUE STRATEGIS

Mendasarkan pada permasalahan pelayanan di RSUD Hj. Anna Lasmanah dan telaah capian indikator kinerja RSUD Hj. Anna Lasmanah

Banjarnegara Tahun 2012 – 2016 dibandingkan dengan yang tertuang dalam dokumen perencanaan (RPJMD, Renstra dan SPM) maka indikator yang belum tercapai dan menjadi Issue Strategis adalah sebagai berikut;

1. Upaya mempertahankan Akreditasi Paripurna belum optimal 2. Pelayanan kesehatan rujukan yang bermutu belum optimal;

3. Sumber Daya Manusia belum memadai menuju type B; 4. Sarana Prasarana belum standar mendukung type B.

41

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

4.1. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH RSUD Hj. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA

Sesuai dengan Permendagri nomor 86 tahun 2017 dimana disebutkan bahwa tujuan merupakan suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahunan. Sedang sasaran adalah rumusan

kondisi yang menggambarkan tercapainya tujuan, berupa hasil pembangunan Daerah/Perangkat Daerah yang diperoleh dari pencapaian outcome program

Perangkat Daerah. Dengan kata lain tujuan dan sasaran merupakan dampak (impact) keberhasilan pembangunan daerah yang diperoleh dari pencapaian berbagai program prioritas terkait. Tujuan dan sasaran diuraikan sebagai

berikut: Tujuan

Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di RSUD;

Sasaran:

Meningkatnya akses/kunjungan pasien, mutu asuhan pelayanan dan keselamatan pasien;

42

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan

RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2017 – 2022

No Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Indikator

Sasaran

Target Kinerja Sasaran Pada Tahun Ke-

2017 2018 2019 2020 2021 2022

1. Meningkatkan

mutu pelayanan dan

keselamatan pasien di

RSUD

1. Peningkatan mutu

pelayanan dan keselamat

an pasien di RSUD

1.Meningkatnya

akses/kunjungan pasien,

mutu asuhan pelayanan

dan keselamat

an pasien

Presentase peningkatan

kunjungan RS

5% 5% 5% 5% 5% 5%

43

No Tujuan Indikator Tujuan

Sasaran Indikator Sasaran

Target Kinerja Sasaran Pada Tahun Ke-

2017 2018 2019 2020 2021 2022

147.012 154.363 162.081 170.185 178.694 187.629

Bertahannya status

akreditasi paripurna

paripurna paripurna paripurna paripurna paripurna paripurna

Survei

Kepuasan

Masyarakat

75 75 80 80 80 80

44

No Tujuan Indikator Tujuan

Sasaran Indikator Sasaran

Target Kinerja Sasaran Pada Tahun Ke-

2017 2018 2019 2020 2021 2022

Cost

Recovery Ratio

(CRR)/kemampuan pendapatan

untuk membiayai

operasional

80% 80% 81% 84% 86% 90%

Nilai SAKIP 55 57 57 59 60

45

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

5.1. STRATEGI

Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran maka strategi yang akan dilaksanakan RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara dalam periode

2017 – 2022 adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan mutu dan keselamatan pasien (melalui pelayanan kesehatan

yang sesuai standar)

2. Pengembangan kualitas SDM untuk meningkatkan profesionalisme (melalui pendidikan dan pelatihan serta penambahan SDM)

3. Pemenuhan sarana dan prasarana penunjang serta alat kesehatan Rumah Sakit menuju standar pelayanan Rumah Sakit type B.

4. Pengembangan pelayanan unggulan dan pemanfaatan teknologi kedokteran

5. Pengembangan manajemen dan penyempurnaan tata kelola organisasi.

5.2. ARAH KEBIJAKAN

Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan perumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran

dari tahun ke tahun selama 5 (lima) tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya. Arah kebijakan RSUD Hj. Anna Lasmanah

Banjarnegara merupakan fokus/tema pembangunan setiap tahunnya selama 5 (lima) tahun. Pentahapan dan fokus/tema ini mencerminkan urgensi

permasalahan yang hendak diselesaikan berkaitan dengan pengaturan waktu. Penekanan fokus/tema dalam setiap tahunnya selama 5 (lima) tahun memiliki kesinambungan dari satu periode ke periode lainnya dalam rangka

mencapai visi, misi tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Berdasarkan strategi diatas, maka arah kebijakan yang dilakukan oleh RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara terkait dengan pencapaian visi misi Bupati

adalah difokuskan pada bagaimana RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara dapat meningkatkan kontribusi pada upaya Pemerintah Daerah untuk

meningkatkan UHH (Usia Harapan Hidup) masyarakat Banjarnegara sesuai target, maka kerangka pikir RSUD Hj. Anna Lasmanah adalah bagaimana agar pelayanan rujukan yang diselenggarakan secara effisien dan akuntabel

sesuai standar mutu dan keselamatan pasien dapat secara optimal menekan angka kematian Ibu dan Anak, GDR dan NDR baik pada penderita penyakit infeksi maupun non infeksi/penyakit degeneratif atau pada Ibu bersalin

sebagaimana Prioritas Program Nasional. Dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan rujukan RSUD memiliki standar pelayanan minimal

yang wajib dicapai sebagai kontrol yang menjamin terwujudnya hak-hak individu terhadap akses masyarakat mendapatkan pelayanan dasar dan sebagai alat evaluasi RSUD guna perbaikan pelayanan secara kontinue.

Berdasarkan Visi, Misi Bupati Kabupaten Banjarnegara, Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan serta SPM RSUD Hj. Anna Lasmanah juga

Prioritas Program Daerah maupun Nasional maka Arah Kebijakan RSUD Hj. Anna Lasmanah dalam 5 (lima) tahun kedepan sebagai berikut :

a. Arah Kebijakan Tahun Kesatu (2017) Fokus Renstra RSUD Hj. Anna Lasmanah tahun pertama adalah upaya

menekan/menurunkan angka kematian tentunya melalui peningkatan akses pelayanan masyarakat, perbaikan mutu asuhan pelayanan dan

46

keselamatan pasien maka arah kebijakan tahun pertama (Tahun Transisi) meliputi :

1) Peningkatan Pelayanan PONEK 2) Peningkatan Pelayanan dan Konseling DOTS TBC,

3) Peningkatan Pelayanan Klinik VCT 4) Peningkatan Pelayanan Paru 5) Penyusunan Review DED ( gedung kantor Lt 2-3 dan review gedung ex

Dinkes) 6) Pembangunan Gedung RS (Ruang Jenazah, Garasi Ambulance, Gedung

kantor Lt 2 dan 3) 7) Peningkatan prasarana (penambahan 2 ambulance dan Instalasi Gas

Medik dll)

8) Pemantapan Kerja Sama Pihak ke 3 9) KSO pengadaan peralatan 10) Penyusunan AMDAL

11) Peningkatan Pelayanan Hemodialisa (8TT) 12) Peningkatan Pelayanan CSSD

13) Peningkatan Pelayanan Radiologi 14) Peningkatan Pelayanan Rekam medik 15) Penambahan Alat-alat Kesehatan/Kedokteran

16) Rekruitmen pegawai sesuai kebutuhan 17) Peningkatan kompetensi pegawai

18) Pengembangan satelit farmasi di lokasi eks IBS. 19) Pelaksanaan survei verifikasi akreditasi 2017 20) Peningkatan Kualitas dan kuantitas Promosi Pelayanan Kesehatan

Rujukan 21) Peningkatan SIMRS melalui hosttohost

b. Arah Kebijakan Tahun Kedua (2018)

Pada tahun kedua di samping melanjutkan arah kebijakan tahun sebelumnya, maka kebijakan diarahkan juga pada kebijakan sebagai

berikut: 1) Pengembangan SIM RS dan Pengadaan Server 2) Pengembangan Pelayanan Gizi Klinik

3) Peningkatan Pelayanan Farmasi Klinik 4) Penambahan Pelayanan Spesialis Jantung 5) Pelaksanaan survei Verifikasi Akreditasi

6) Persiapan Perpanjangan Ijin Operasional 7) Peningkatan Sarana Prasarana Perpustakaan

8) Penambahan Alat-Alat Kesehatan 9) Rekruitmen Pegawai Sesuai Kebutuhan 10) Pemantapan Kerjasama pihak ke 3

11) KSO pengadaan peralatan 12) Peningkatan Kompetensi Pegawai

13) Penataan Poli Anak di gudang farmasi hall 14) Penataan Eks Kantor untuk Rawat Inap 15) Penataan ruang mawar untuk kantor dan jembatan

16) Peningkatan Pelayanan Hemodialisa (10TT) 17) Penyusunan DED (Perencanaan Gedung Gizi, Loundry dan gudang

IPSRS; Gudang Umum/logistik barang dan Farmasi; Kantor Ex Mawar

dan Jembatan; Perencanaan RI kelas 1,2,3 Ex Kantor; Perencanaan OK Lama /Gedung IBS lt1. 2,3 )

18) Pengadaan sarana lift ruang perawatan Bougenvile ke lantai 3 19) Pelaksanaan Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup

47

c. Arah Kebijakan Tahun Ketiga (2019) 1) Pelaksanaan Survei Verifikasi Akreditasi

2) Penilaian Ijin Operasional 3) DED Grountank dan Hydran serta atap utara teras hall sd IGD 4) Pengembangan Pelayanan Sub Spesialis Penyakit Dalam

5) Pengembangan Pelayanan Tumbuh Kembang Anak 6) Peningkatan Sarana Prasarana Dan Alat-Alat Kesehatan Pelayanan Sub

Spesialis Penyakit Dalam, Tumbang Anak

7) Peningkatan Kuantitas Dan Kualitas SDM Sehubungan Dengan Pengembangan Pelayanan Dan Penambahan Gedung Baru

8) Peningkatan Pelayanan Hemodialisa (12TT) 9) Penambahan Alat-Alat Kesehatan 10) Rekruitmen Pegawai Sesuai Kebutuhan

11) Pemantapan Kerjasama pihak ke 3 dan KSO Sesuai Kebutuhan 12) Peningkatan Kompetensi Pegawai 13) Pembangunan Gudang

14)Pengadaan IPAL 15)Pembuatan Groundtank dan Hidran Terpadu

d. Arah Kebijakan Tahun Keempat (2020) Pada tahun ke empat disamping melanjutkan arah pembangunan tahun sebelumnya yang belum selesai, pembangunan juga diarahkan untuk

kebijakan sebagai berikut: 1) Pembangunan Gedung Eks DKK dan rehab atap sebelah hall sd IGD

2) Pelaksanaan Survei Akreditasi 3) Seluruh pelayanan spesialis di relokasi ke gedung baru (Eks Kantor

DKK Banjarnegara)

4) Pengembangan Pelayanan Sub Spesialis Anak 5) Pengembangan Pelayanan Orthopedy 6) Peningkatan Sarpras/Alkes Pelayanan Sub Spesialis Anak dan

Orthopedy 7) Persiapan Menuju Rs Type B

8) Persiapan Pengembangan Pelayanan Kesehatan Jiwa (lahan dan struktur unit)

9) Penyusunan DED Ruang/gedung Pelayanan Kesehatan Jiwa

10) Peningkatan Kualitas SDM 11) Penambahan Alkes

12) Rekruitmen Pegawai Sesuai Kebutuhan 13) Pemantapan Kerjasama pihak 3 dan KSO Sesuai Kebutuhan 14) Peningkatan Kompetensi Pegawai

15) Peningkatan Sumber Daya Listrik 16) Penambahan Instalasi Gas Medik 17) Peningkatan Pelayanan Mata

18)Pengembangan Pelayanan Spesialis Gigi Dan Mulut/Orthodenty 19)Pengadaan pneumatik tube

e. Arah Kebijakan Tahun Kelima (2021) Pada tahun kelima disamping melanjutkan arah pembangunan tahun sebelumnya yang belum selesai, pembangunan juga diarahkan untuk

kebijakan sebagai berikut: 1) Pelaksanaan Survei Akreditasi

2) Pengembangan Pelayanan Sub Spesialis Anak 3) Peningkatan Sarana Prasarana/Alat-Alat Kesehatan Pelayanan Sub

Spesialis Anak

4) Persiapan Menuju RS Type B

48

5) Pembangunan Gedung Pelayanan RI dan RJ Kesehatan Jiwa 6) Peningkatan Kualitas SDM

7) Penambahan Alat-Alat Kesehatan 8) Rekruitmen Pegawai Sesuai Kebutuhan 9) Pemantapan kerjasama pihak ke 3 dan KSO Sesuai Kebutuhan

10) Peningkatan Kompetensi Pegawai 11) Pembangunan Instalasi Gizi, Sanitasi dan IPSRS 12) Pengembangan Pelayanan Eksekutif Dan Private Wing Unit

f. Arah Kebijakan Tahun 2022 Tahun 2022 merupakan awal tahun RPJMD 2022 – 2026, disamping

melanjutkan arah pembangunan tahun sebelumnya yang belum selesai, pembangunan juga diarahkan untuk kebijakan sebagai berikut:

1) Pembangunan Gudang Umum dan Farmasi (2 lantai)

2) Penataan Rawat Jalan Untuk IGD 3) Penataan lokasi Parkir Depan, Pagar, dan Rehab Atas Utara Teras Hall

sampai IGD

4) Survei Verifikasi Akreditasi 5) Pengembangan Pelayanan Kesehatan Jiwa

6) Pengusulan Peningkatan Klasifikasi RS Menjadi Type B 7) Pengadaan Alat-Alat Kesehatan 8) Pemantapan kerjasama pihak ke 3 dan KSO Sesuai Kebutuhan

9) Rekruitmen Pegawai Sesuai Kebutuhan 10) Pembuatan Farmasi Satelit dan Kasir ranap (250jt)

11) Pembenahan Estetika Lingkungan RS 12) Penambahan Alat-Alat Kesehatan 13) Peningkatan Kompetensi Pegawai

49

Tabel 5.1

Tujuan,Sasaran, Strategi, dan Kebijakan RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2017-2022

VISI : “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”Banjarnegara

MISI : “Mewujudkan Kemartabatan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Peningkatan Cakupan Pemenuhan Hak Dasar ”

No Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Indikator

Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Meningkatkan mutu

pelayanan dan keselamat

an pasien di RSUD

1.Persentase peningkatan

kunjungan RS

2,Bertahanny

a status akreditasi

paripurna 3.SKM (Survei Kepuasan

Masyarakat) 4,Cost

Recovery Ratio(CRR)

5.Nilai SAKIP

.Meningkatnya akses/kunjungan

pasien, mutu asuhan pelayanan dan

keselamatan pasien

1.Persentase peningkatan

kunjungan RS

2,Bertahanny

a status akreditasi

paripurna 3.SKM (Survei

Kepuasan

Masyarakat) 4,Cost

Recovery Ratio(CRR)

5.Nilai SAKIP

1 Peningkatan mutu dan

keselamatan pasien (melalui pelayanan

kesehatan yang sesuai standar)

2 Pengembangan kualitas SDM untuk

meningkatkan profesionalisme

(melalui pendidikan dan pelatihan serta

penambahan SDM )

2. Pemenuhan

sarana dan prasarana

penunjang

TAHUN KE-I 1) Peningkatan Pelayanan

PONEK 2) Peningkatan Pelayanan

dan Konseling DOTS

TBC, 3) Peningkatan Pelayanan

Klinik VCT 4) Peningkatan Pelayanan

Paru

5) Penyusunan Review DED ( gedung kantor Lt

2-3 dan review gedung ex Dinkes)

6) Pembangunan Gedung

RS (Ruang Jenazah, Garasi Ambulance, Gedung kantor Lt 2

dan 3) 7) Peningkatan

prasarana

50

VISI : “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”Banjarnegara

MISI : “Mewujudkan Kemartabatan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Peningkatan Cakupan Pemenuhan Hak Dasar ”

No Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Indikator

Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Rumah Sakit menuju standar

pelayanan Rumah Sakit type B.

3. Pengembangan pelayanan unggulan dan

pemanfaatan teknologi

kedokteran 4. Pengembangan

manajemen dan

penyempurnaan tata kelola

organisasi.

(penambahan 2 ambulance dan

Instalasi Gas Medik dll) 8) Pemantapan Kerja

Sama Pihak ke 3

9) KSO pengadaan peralatan

10) Penyusunan AMDAL

11) Peningkatan Pelayanan Hemodialisa

(8TT) 12) Peningkatan

Pelayanan CSSD

13) Peningkatan Pelayanan Radiologi

14) Peningkatan Pelayanan Rekam medik

15) Penambahan Alat-alat Kesehatan/Kedokteran

16) Rekruitmen pegawai

sesuai kebutuhan 17) Peningkatan

kompetensi pegawai

51

VISI : “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”Banjarnegara

MISI : “Mewujudkan Kemartabatan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Peningkatan Cakupan Pemenuhan Hak Dasar ”

No Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Indikator

Sasaran Strategi Arah Kebijakan

18) Pengembangan satelit farmasi di lokasi eks

IBS. 19) Pelaksanaan survei

verifikasi akreditasi

2017 20) Peningkatan Kualitas

dan kuantitas Promosi

Pelayanan Kesehatan Rujukan

21) Peningkatan SIMRS melalui hosttohost

TAHUN KE-2

1) Pelaksanaan Survei

Verifikasi Akreditasi 2) Pengajuan Ijin

Operasional 3) DED Grountank dan

Hydran serta atap

utara teras hall sd IGD 4) Pengembangan

Pelayanan Sub

52

VISI : “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”Banjarnegara

MISI : “Mewujudkan Kemartabatan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Peningkatan Cakupan Pemenuhan Hak Dasar ”

No Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Indikator

Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Spesialis Penyakit Dalam

5) Pengembangan Pelayanan Tumbuh Kembang Anak

6) Peningkatan Sarana Prasarana Dan Alat-Alat Kesehatan

Pelayanan Sub Spesialis Penyakit

Dalam, Tumbang Anak 7) Peningkatan Kuantitas

Dan Kualitas SDM

Sehubungan Dengan Pengembangan

Pelayanan Dan Penambahan Gedung Baru

8) Peningkatan Pelayanan Hemodialisa (12TT)

9) Penambahan Alat-Alat Kesehatan

10) Rekruitmen Pegawai

53

VISI : “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”Banjarnegara

MISI : “Mewujudkan Kemartabatan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Peningkatan Cakupan Pemenuhan Hak Dasar ”

No Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Indikator

Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Sesuai Kebutuhan 11) Pemantapan

Kerjasama pihak ke 3 dan KSO Sesuai Kebutuhan

12) Peningkatan Kompetensi Pegawai

13) Pembangunan

Gudang 14)Pengadaan IPAL

15)Pembuatan Groundtank dan Hidran Terpadu

TAHUN KE-3

1) Pembangunan Gedung

Eks DKK dan rehab atap sebelah hall sd IGD

2) Penilaian ijin operasional

3) Pelaksanaan Survei

54

VISI : “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”Banjarnegara

MISI : “Mewujudkan Kemartabatan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Peningkatan Cakupan Pemenuhan Hak Dasar ”

No Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Indikator

Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Akreditasi 4) Seluruh pelayanan

spesialis di relokasi ke gedung baru (Eks Kantor DKK

Banjarnegara) 5) Pengembangan

Pelayanan Sub

Spesialis Anak 6) Pengembangan

Pelayanan Orthopedy 7) Peningkatan

Sarpras/Alkes

Pelayanan Sub Spesialis Anak dan

Orthopedy 8) Persiapan Menuju Rs

Type B

9) Persiapan Pengembangan Pelayanan Kesehatan

Jiwa (lahan dan struktur unit)

10) Penyusunan DED

55

VISI : “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”Banjarnegara

MISI : “Mewujudkan Kemartabatan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Peningkatan Cakupan Pemenuhan Hak Dasar ”

No Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Indikator

Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Ruang/gedung Pelayanan Kesehatan

Jiwa 11) Peningkatan

Kualitas SDM

12) Penambahan Alkes 13) Rekruitmen

Pegawai Sesuai

Kebutuhan 14) Pemantapan

Kerjasama pihak 3 dan KSO Sesuai Kebutuhan

15) Peningkatan Kompetensi Pegawai

16) Peningkatan Sumber Daya Listrik

17) Penambahan

Instalasi Gas Medik 18) Peningkatan

Pelayanan Mata

18)Pengembangan Pelayanan Spesialis Gigi

Dan Mulut/Orthodenty

56

VISI : “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”Banjarnegara

MISI : “Mewujudkan Kemartabatan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Peningkatan Cakupan Pemenuhan Hak Dasar ”

No Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Indikator

Sasaran Strategi Arah Kebijakan

19)Pengadaan pneumatik tube

TAHUN KE-4

1. Pelaksanaan Survei Akreditasi

2. Pengembangan Pelayanan Sub

Spesialis Anak 3. Peningkatan Sarana

Prasarana/Alat-Alat

Kesehatan Pelayanan Sub Spesialis Anak

4. Persiapan Menuju RS

Type B 5. Pembangunan Gedung

Pelayanan RI dan RJ Kesehatan Jiwa

6. Peningkatan Kualitas

SDM 7. Penambahan Alat-Alat

Kesehatan

57

VISI : “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”Banjarnegara

MISI : “Mewujudkan Kemartabatan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Peningkatan Cakupan Pemenuhan Hak Dasar ”

No Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Indikator

Sasaran Strategi Arah Kebijakan

8. Rekruitmen Pegawai Sesuai Kebutuhan

9. Pemantapan kerjasama pihak ke 3 dan KSO Sesuai Kebutuhan

10. Peningkatan Kompetensi Pegawai

11. Pembangunan

Instalasi Gizi, Sanitasi dan IPSRS

12. Pengembangan Pelayanan Eksekutif Dan Private Wing Unit

TAHUN KE-5

1) Pembangunan Gudang Umum dan Farmasi (2

lantai) 2) Penataan Rawat Jalan

Untuk IGD

3) Penataan lokasi Parkir Depan, Pagar, dan Rehab Atas Utara

58

VISI : “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”Banjarnegara

MISI : “Mewujudkan Kemartabatan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Peningkatan Cakupan Pemenuhan Hak Dasar ”

No Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Indikator

Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Teras Hall sampai IGD 4) Survei Verifikasi

Akreditasi 5) Pengembangan

Pelayanan Kesehatan

Jiwa 6) Pengusulan

Peningkatan

Klasifikasi RS Menjadi Type B

7) Pengadaan Alat-Alat Kesehatan

8) Pemantapan

kerjasama pihak ke 3 dan KSO Sesuai

Kebutuhan 9) Rekruitmen Pegawai

Sesuai Kebutuhan

10) Pembuatan Farmasi Satelit dan Kasir ranap (250jt)

11) Pembenahan Estetika Lingkungan

RS

59

VISI : “Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”Banjarnegara

MISI : “Mewujudkan Kemartabatan dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Peningkatan Cakupan Pemenuhan Hak Dasar ”

No Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Indikator

Sasaran Strategi Arah Kebijakan

12) Penambahan Alat-Alat Kesehatan

13) Peningkatan Kompetensi Pegawai

60

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN-PENDANAAN

6.1. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2017-2022

Rencana program dan kegiatan prioritas yang akan dilaksanakan dalam

rangka mewujudkan Visi dan Misi RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara serta Visi dan Misi Kabupaten Banjarnegara adalah sebagai berikut :

Tabel 6.1.

Rencana Program dan Kegiatan Prioritas RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2017 dan 2022.

NO PROGRAM KEGIATAN

1. Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran

Penyediaan jasa administrasi

perkantoran (honorarium PTT)

2. Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Tersusunnya dokumen laporan

kinerja dan perencanaan

3. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Akreditasi RSUD

4. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan

Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-paru/ Rumah Sakit

Mata.

Pembangunan Rumah Sakit ( R, Jenazah, Garasi Ambulance,

Gedung Kantor Lt 2 dan 3, Gedung Gizi 3 lt, Gedung IBS, Gudang Logistik dan Farmasi)

DAK Bidang Kesehatan : Pembangunan RS di Gedung Ex

Dinkes (Gedung RJ dan RI kelas 1,2 dan 3)

Pengadaan Alkes

Bankeu Pengadaan Alkes

5. Program Pembinaan Lingkungan Sosial

Penyediaan fasilitas rawat inap bagi penderita dampak asap rokok

6. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan

Pelayanan dan Pendukung Pelayanan Kesehatan

61

6.2. PAGU INDIKATIF, SASARAN, INDIKATOR PROGRAM DAN KEGIATAN RSUD Hj. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA TH 2017 –

2022 Tabel 6.2

Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah Kabupaten Banjarnegara

No Tujuan Indikator Tujuan

Sasaran No.

Urut &

Kode Rek

Indikator Sasaran, Program , Indikator Program

(Outcome), dan Kegiatan

(Output)

Satuan

Thn Awal Perencanaan

2017

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (dalam jutaan rupiah) Target Akhir Renstra

2018 2019 2020 2021 2022

Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp T Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

1. Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di RSUD

1.Persentase peningkatan kunjungan RS

2,Bertahannya status

akreditasi paripurna

3.SKM (Survei Kepuasan Masyarakat)

4,Cost Recovery

Ratio(CRR)

5.Nilai SAKIP

Meningkatnya akses/kunjungan pasien, mutu asuhan pelayanan dan keselamatan pasien

A.

Indikator Sasaran

1.Persentase peningkatan kunjungan.

% 5 5 5 5 5 5 5

pasien 147.012 154.363 162.081 170.185 178.694 187.629 187.629

2.Bertahannya status akreditasi paripurna.

Status akredit

asi

Paripurna

Paripurna

Paripurna

Paripurna

Paripurna

Paripurna

Paripurna

3.SKM (Survei kepuasan masyarakat)

Nilai Absolut

68,47 75 75 80 80 80 80

4.Cost Recovery Ratio (CRR)

% 80 80 81 84 86 90 90

5.Nilai SAKIP Nilai

Absolut

55 57 57 59 59 60 60

62

No Tujuan Indikator Tujuan

Sasaran No.

Urut &

Kode Rek

Indikator Sasaran, Program , Indikator Program

(Outcome), dan Kegiatan (Output)

Satuan

Thn Awal Perencanaan

2017

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (dalam jutaan rupiah) Target Akhir Renstra

2018 2019 2020 2021 2022

Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp T Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

Indikator Program

1. BOR % 60-75 60-75 60-75 60-75 60-75 60-75 60-75

2. AvLOS hari 3 sd 6 3 sd 6 3 sd 6 3 sd 6 3 sd 6 3 sd 6 3 sd 6

3. TOI hari 1 sd 3 1 sd 3 1 sd 3 1 sd 3 1 sd 3 1 sd 3 1 sd 3

4. BTO kali 50-70 50-70 50-70 50-70 50-70 50-70 50-70

5. GDR Permil

≤ 25 ‰

≤ 25 ‰

≤ 25 ‰

≤ 25 ‰

≤ 25 ‰

≤ 25 ‰

≤ 25 ‰

6. NDR Permil

≤ 15 ‰

≤ 15 ‰

≤ 15 ‰

≤ 15 ‰

≤ 15 ‰

≤ 15 ‰

≤ 15 ‰

7. Kelengkapan jenis spesialis

Jenis spesia

lis

14 jenis

17 jenis

18 jenis

20 jenis

21 jenis

22 jenis

22 jenis

8. Penurunan Jml Kematian Ibu

kasus 6 6

5

5

5

4

4

9. Penurunan Jml Kematian Bayi

% 32 32

30

30

30

25

25

10.Kenaikan Pendapatan

% 2% 2%

2%

2%

5%

5%

5%

11.Persentase Tim BSB (Brigade Siaga Bencana)

% 50% 60%

70

80

90

100

100

63

No Tujuan Indikator Tujuan

Sasaran No.

Urut &

Kode Rek

Indikator Sasaran, Program , Indikator Program

(Outcome), dan Kegiatan (Output)

Satuan

Thn Awal Perencanaan

2017

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (dalam jutaan rupiah) Target Akhir Renstra

2018 2019 2020 2021 2022

Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp T Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

bersertifikat

Kegiatan pelayanan dan pendukung pelayanan

58.845,901

64.986,876

67.206,872

70.218,862

73.345,806

73.345,806

Indikator Kegiatan

1). kejadian infeksi berhubungan dengan yankes

% ≤ 1,5%

≤ 1,5%

≤ 1,5%

≤ 1,5%

≤ 1,5%

≤ 1,5%

≤ 1,5%

Pasien

60/10.017

59/10.017

58/10.017

57/10.017

56/10.017

55/10.017

55/10.01

7

2). kejadian infeksi pasca operasi

%

≤ 1,5%

≤ 1,5%

≤ 1,5%

≤ 1,5%

≤ 1,5%

≤ 1,5%

≤ 1,5%

Pasien

22/2402

21/2402

20/2402

19/2402

18/2402

17/2402

17/2402

3).Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah pelayanan

% 95% 95%

≥ 95%

≥ 95%

≥ 95%

≥ 95%

≥ 95%

64

No Tujuan Indikator Tujuan

Sasaran No.

Urut &

Kode Rek

Indikator Sasaran, Program , Indikator Program

(Outcome), dan Kegiatan (Output)

Satuan

Thn Awal Perencanaan

2017

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (dalam jutaan rupiah) Target Akhir Renstra

2018 2019 2020 2021 2022

Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp T Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

4). CFR

CFR (Perdarahan)

CFR (Pre Eklamsi)

CFR (Sepsis)

% <1% <1%

<1%

<1%

<1%

<1%

<1%

% <30% <30%

<30%

<30%

<30%

<30%

<30%

% <0,2% <0,2%

<0,2%

<0,2%

<0,2%

<0,2%

<0,2%

5). Jumlah Kunjungan Poli mata ( Poli unggulan)

% 5 5

5

5

5

5

5

Pasien

8193 8603

9033

9485

9959

10457

10457

6). Persentase pasien TB yang terobati dengan program DOTS

% 100 100

100

100

100

100

100

7). Persentase

penderita HIV AIDS mendapatkan pelayanan VCT dan CST

% 100 100

100

100

100

100

100

8). Peningkatan Jumlah kunjungan poli tumbuh kembang anak

% - 5%

5%

5%

5%

5%

5%

65

No Tujuan Indikator Tujuan

Sasaran No.

Urut &

Kode Rek

Indikator Sasaran, Program , Indikator Program

(Outcome), dan Kegiatan (Output)

Satuan

Thn Awal Perencanaan

2017

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (dalam jutaan rupiah) Target Akhir Renstra

2018 2019 2020 2021 2022

Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp T Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

9). Pesentase kasus rujukan gizi buruk yang mendapat penanganan

% - 100

100

100

100

100

100

10). Prosentase kasus geriyatri mendapat penanganan

% 100 100

100

100

100

100

100

11). Jumlah kelompok binaan paguyuban penderita penyakit degeneratif

Jml kelompok

1 1

1

1

1

1

1

12). Tidak ada angka erorit/kegagalan laboratorium

% 100% 100%

100%

100%

100%

100%

100%

13).Angka Erorit/kegagalan

radiologi

% ≤ 2% ≤ 2%

≤ 2%

≤ 2%

≤ 2%

≤ 2%

≤ 2%

14). Tidak adanya kegagalan

% 100% 100%

100%

100%

100%

100%

100%

66

No Tujuan Indikator Tujuan

Sasaran No.

Urut &

Kode Rek

Indikator Sasaran, Program , Indikator Program

(Outcome), dan Kegiatan (Output)

Satuan

Thn Awal Perencanaan

2017

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (dalam jutaan rupiah) Target Akhir Renstra

2018 2019 2020 2021 2022

Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp T Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

fungsi alkes

15).Kecepatan penanganan laporan kerusakan/ masalah manajemen resiko

menit ≤ 15 menit

≤ 15 menit

≤ 15 menit

≤ 15 menit

≤ 15 menit

≤ 15 menit

≤ 15 menit

16). persentase capaian indikator SPM sesuai target

% 65 70

70

80

80

80

80

17). Persentase SDM terlatih di unit khusus

Orang 25 35 40 45 50 55 55

18). Persentase SDM terlatih 20jam/th

% 65 65 70 70 70 70 70

19). Persentase SDM dilakukan kredensial

% 100 100 100 100 100 100 100

20). Peningkatan kuantitas SDM sesuai kebutuhan

% 70 72,5 75 77,5 80 85 85

67

No Tujuan Indikator Tujuan

Sasaran No.

Urut &

Kode Rek

Indikator Sasaran, Program , Indikator Program

(Outcome), dan Kegiatan (Output)

Satuan

Thn Awal Perencanaan

2017

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (dalam jutaan rupiah) Target Akhir Renstra

2018 2019 2020 2021 2022

Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp T Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

2.B/

1.02.23

Program Standarisasi pelayanan .

Indikator Program :

Tingkatan Akreditasi RSUD

Hj. Anna Lasmanah

Nilai absolut dari KARSi

Paripurna

Paripurna

200

Paripurna

200

Paripurna

200

Paripurna

200

Paripurna

200

Paripurna

200

Kegiatan :

Survei akreditasi RS

Nilai absolut

dari KARSi

Paripurna

Paripurna

200

Paripurna

200

Paripurna

200

Paripurna

200

Paripurna

200

Paripurna

200

Indikator Kegiatan :

Nilai Survei Akreditasi bertahan paripurna

3B./

1.02.01

Program

Administrasi Perkantoran

Indikator Program

% 100 100 471,063,164

100 489,905,691

100 509,501,91

8

100 529,881,99

5

100 529,881,99

5

100 529,881,99

5

68

No Tujuan Indikator Tujuan

Sasaran No.

Urut &

Kode Rek

Indikator Sasaran, Program , Indikator Program

(Outcome), dan Kegiatan (Output)

Satuan

Thn Awal Perencanaan

2017

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (dalam jutaan rupiah) Target Akhir Renstra

2018 2019 2020 2021 2022

Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp T Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

Pembayaran gaji PTT

Kegiatan :

pembayaran gaji PTT

% 100 100 471,063,164

100 489,905,691

100 509,501,91

8

100 529,881,99

5

100 529,881,99

5

100 529,881,99

5

Indikator

Kegiatan:

Persentase pembayaran gaji PTT tepat waktu

4.B

/1.02.05

Program

peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Indikator Program:

Penyusunan Laporan capaian

kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Jumlah dokumen

6 6 30 6 30 6 30 6 30 6 30 6 30

69

No Tujuan Indikator Tujuan

Sasaran No.

Urut &

Kode Rek

Indikator Sasaran, Program , Indikator Program

(Outcome), dan Kegiatan (Output)

Satuan

Thn Awal Perencanaan

2017

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (dalam jutaan rupiah) Target Akhir Renstra

2018 2019 2020 2021 2022

Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp T Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

Kegiatan :

Penyusunan Laporan Kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja pelayanan dan keuangan.

Jumlah dokumen

6 6 30 6 30 6 30 6 30 6 30 6 30

Indikator Kegiatan:

Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja PD dan Keuangan

5.B/1.02.26

Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit Jiwa/ rumah sakit paru-paru/rumah

sakit mata

% 100 100 4.472,480,-

100 18.500,000,-

100 98.500,000,

-

100 25.000,000

,-

100 25.000,000

,-

100 25.000,000,

-

Kegiatan:

Pengadaan

% 100 100 4.472,48

0

100 18.500,000

100 98.500,000

100 25.000,000

100 25.000,000

100 25.000,000

70

No Tujuan Indikator Tujuan

Sasaran No.

Urut &

Kode Rek

Indikator Sasaran, Program , Indikator Program

(Outcome), dan Kegiatan (Output)

Satuan

Thn Awal Perencanaan

2017

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (dalam jutaan rupiah) Target Akhir Renstra

2018 2019 2020 2021 2022

Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp T Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

Alkes/Sarpras/Bangunan (APBD/ DAK/Bankeu dll)

Indikator Kegiatan

Persentase Penambahan Sarpras , Alkes sesuai standar serta upaya pengembangan RS

(Bangunan/Alkes/Prasarana dll)

6.B/

4.03.27

Program pembinaan lingkungan sosial

Paket 2 4.000 2 4.000 2 4.000 2 4.000 2 4.000 2 4.000 2

Kegiatan :

penyediaan fasilitas perawatan kesehatan bagi penderita akibat dampak asap rokok Indikator

Paket 2 4.000 2 4.000 2 4.000 2 4.000 2 4.000 2 4.000 2

71

No Tujuan Indikator Tujuan

Sasaran No.

Urut &

Kode Rek

Indikator Sasaran, Program , Indikator Program

(Outcome), dan Kegiatan (Output)

Satuan

Thn Awal Perencanaan

2017

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan (dalam jutaan rupiah) Target Akhir Renstra

2018 2019 2020 2021 2022

Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp Trg Rp T Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

Kegiatan:

Paket pengadaan

capaian fisik penyediaan fasilitas perawatan kesehatan bagi

penderita akibat dampak asap rokok

72

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Indikator adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif untuk masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau dampak yang menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu program atau kegiatan.

Keberhasilan indikator tersebut ditunjukan dengan pencapaian target indikator pembangunan daerah setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat tercapai, diperlukan oleh masyarakat dalam

rangka perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah.

Sesuai dengan amanat Permendagri No. 86 Tahun 2017 terdapat 2 (dua) jenis indikator dalam RPJMD yaitu Indikator Kinerja Utama (IKU) daerah dan Indikator Kinerja Kunci (IKK). Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) bertujuan

untuk memberi gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala dan Wakil Kepala Daerah.

Keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah didukung oleh

keberhasilan kinerja Perangkat Daerah termasuk kinerja RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. Keberhasilan kinerja Perangkat Daerah dapat

digambarkan melalui capaian indikator kinerja utama (IKU) Perangkat Daerah yang pada umumnya merupakan indikator kunci pada RPJMD dan secara strategis dapat mewakili seluruh indikator kinerja RSUD untuk mendukung

keberhasilan Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan Kesehatan . Penetapan Indikator Kinerja Utama RSUD Hj. Anna Lasmanah

Banjarnegara dapat dilihat pada tabel 7.1a dan Indikator Kinerja Kunci sesuai Tujuan dan Sasaran RPJMD 2017-2022 dapat dilihat pada tabel 7.1b.

73

Tabel. 7.1.a. Indikator Kinerja Utama RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2018-2022

untuk mendukung RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2018-2022

Indikator Kondisi Kinerja

pada awal periode

RPJMD

Target Capaian Setiap tahun Capaian

Kinerja pada

akhir periode

RPJMD

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Persentase peningkatan kunjungan

5% 5% 5% 5% 5% 5% 100%

147.012 154.363 162.081 170.185 178.694 187.629 100%

3. Bertahannya status

akreditasi paripurna

Paripurna Paripurna Paripurna Paripurna Paripurna Paripurna 100%

4. Survei Kepuasan Masyarakat Nilai absolut 75 75 80 80 80 100%

5. CRR (Cost Recoveri Ratio) 80% 80% 81% 84% 85% 90% 100%

6. Nilai Sakip - 50 51 52 53 54 54

74

Tabel 7.1b

INDIKATOR KINERJA RSUD HJ. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA

SESUAI YANG MENGACU PADA PROGRAM PRIORITAS TAHUN 2018-2022 (SESUAI TUJUAN DAN SASARAN RPJMD )

TAHUN 2017 – 2022

NO Indikator

SATUAN

KONDISI KINERJA

AWAL RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi

Kinerja pada akhir periode

RPJMD (2022) 2016 2018 2019 2020 2021 2022

1 Tingkatan Akreditasi RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara

Status Akreditasi

utama Paripurna Paripurna Paripurna Paripurna Paripurna Paripurna

2 BOR (Bed Occupancy Rate/ Pemanfaatan tempat tidur Rawat Inap)

% 60-75 60-75 60-75 60-75 60-75 60-75 60-75

3 AvLOS (Averege Length Of Stay/ rata-rata hari perawatan pasien)

hari 3 sd 6 3 sd 6 3 sd 6 3 sd 6 3 sd 6 3 sd 6 3 sd 6

4 TOI (Turn Over Interval/Rata-rata tempat tidur tidak

digunakan)

hari 1 sd 3 1 sd 3 1 sd 3 1 sd 3 1 sd 3 1 sd 3 1 sd 3

5 BTO (Bed Turn Over/Frekuensi pemakaian tempat tidur)

Kali 50-70 50-70 50-70 50-70 50-70 50-70 50-70

6 Kelengkapan jenis pelayanan spesialis

Jenis Spesialis (%/Jenis)

14 17 18 20 21 22 22

7 Kelengkapan Alkes untuk pelayanan pasien akibat dampak asap rokok

(DBHCHT)

paket 1 paket 2 paket 2 paket 2 paket 2 paket 2 paket 2 paket

75

BAB VII PENUTUP

Rencana Strategis (Renstra) RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2017-2022 merupakan Rencana 5 (lima) tahunan yang disusun mengacu pada RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2018 -2022. Renstra ini digunakan

sebagai acuan RSUD dalam menyusun Renja (Rencana Kerja) tahunan, didalamnya terinci indikator kinerja RSUD dan target tahunan maupun kondisi akhir Renstra Tahun 2017-2022 adalah merupakan tahun ke 4 (Empat) dari

rencana jangka panjang pembangunan nasional.

Renstra disusun tidak hanya sebagai pedoman dalam penyusunan rencana kerja tahunan saja akan tetapi juga dijadikan pedoman dasar dalam evaluasi dan laporan pencapaian kinerja Perangkat Daerah serta bahan

pendukung laporan kinerja Pemerintah Daerah.

Tujuan dan sasaran kinerja RSUD disusun dengan mempertimbangkan

faktor internal dan eksternal yang mendukung keberhasilan pencapaian target indikator kinerja RSUD. Indikator kinerja RSUD ditetapkan melalui proses

pembahasan beberapa kali oleh seluruh pejabat struktural maupun perwakilan unit fungsional. Disamping mempertimbangkan faktor internal maupun eksternal, RENSTRA ini juga diselaraskan/sinergi mendukung target-target

RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022, target RPJM Kementrian Kesehatan maupun Dinkes Provinsi Jawa Tengah serta mendukung prioritas program nasional yaitu “Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia’.

Dukungan dan keterlibatan seluruh unsur yang mengelola RSUD Hj.

Anna Lasmanah Banjarnegara merupakan modal utama dalam penyusunan Renstra ini, atas kerja sama yang baik dan solid maka Renstra RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2017-2022 dapat diselesaikan dengan harapan

dapat menjadi dokumen acuan perencanaan, pelaksanaan dan monitoring evalusi kinerja RSUD dalam mewujudkan Visi RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara ”Menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama Masyarakat Banjarnegara

dan Sekitarnya”

Jika dikemudian hari diperlukan adanya perubahan pada Rencana Strategis (Renstra) RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara Tahun 2017-2022 yang disebabkan adanya perubahan kebjakan, maka akan dilakukan

penyempurnaan sebagaimana mestinya.

1

VII. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH LAINNYA VII. B. KANTOR KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN

MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rencana Strategis Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara yang

selanjutnya disingkat dengan Renstra Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara adalah dokumen perencanaan Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara untuk periode 5 (lima) tahun.

Rencana strategis disusun sebagai penjabaran atas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Renstra Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara sesuai dengan Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2014 memuat yang berisi tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi

perangkat daerah berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan wajib sesuai tugas dan fungsi Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara.

Rencana Strategis Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Sebagai bahan acuan dan pedoman penyusunan Rencana Kerja Tahunan;

2. Sebagai bahan dasar penilaian kinerja;

3. Sebagai bahan acuan penyusunan LKjIP Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara;

4. Sebagai bahan evaluasi yang penting agar pembangunan dapat

berjalan secara lebih sistematis, komprehensif dan tetap fokus pada pemecahan masalah-masalah mendasar yang dihadapi Kantor

Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara khususnya di bidang Kesatuan Bangsa dan politik .

Renstra Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara merupakan bagian

dari Rencana Pemerintah Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banjarnegara yang bersifat jangka pendek dan menengah namun tetap

diletakkan pada jangkauan jangka panjang, dan mengacu kepada visi misi Bupati Banjarnegara. Sehingga rumusan visi, misi dan arah kebijakan pembangunan bidang Kesatuan Bangsa dan politik

Kabupaten Banjarnegara untuk dua tahun mendatang dapat bersinergi dengan arah pembangunan Kepala Daerah terpilih.

Proses penyusunan dan penetapan Renstra Kantor Kesbangpollinmas

Kab. Banjarnegara dilaksanakan dengan mengacu pada mekanisme perencanaan pembangunan di daerah, sebagaimana dijabarkan dalam

PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta diatur kemudian dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri

(PERMENDAGRI) Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan PP Nomor

2

Analisis Gambaran pelayanan

SKPD

Perumusan Isu-isu

strategis berdasarkan

tusi

Perumusan Strategi dan

kebijakan

Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja,

kelompok sasaran dan pendanaan

indikatif berdasarkan

rencana program prioritas RPJMD

Pengolahan data dan informasi

Perumusan visi dan misi

SKPD

Perumusan Tujuan

Perumusan sasaran

Rancangan Renstra-SKPD

· Pendahuluan· Gambaran pelayanan SKPD· isu-isu strategis berdasarkan

tugas pokok dan fungsi· visi, misi, tujuan dan sasaran,

strategi dan kebijakan · rencana program, kegiatan,

indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif

· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.

Perumusan indikator kinerja

SKPD yang mengacu pada

tujuan dan sasaran RPJMD

SPM

Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/

Kota

Penelaahan RTRW

Rancangan Renstra-SKPD

Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD

kepada Bappeda

Penelaahan KLHS

Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/

Kota

Renstra-KLdan Renstra

SKPD Provinsi

8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Tahapan

tersebut antara lain :

(1) Persiapan Penyusunan Renstra;

(2) Penyusunan rancangan Renstra;

(3) Penyusunan Rancangan Akhir Renstra; dan

(4) penetapan Renstra.

Renstra Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara merupakan

bentuk upaya mengelola dan mengembangkan potensi sumber daya daerah untuk mengatasi berbagai tantangan permasalahan yang ada

dalam mewujudkan pembangunan di Banjarnegara. Dalam rangka melaksanakan Pembangunan Berkelanjutan dibutuhkan SDM/Aparatur yang memiliki kompetensi, integritas dan profesionalitas dalam

menyelenggarakan pemerintahan dan melaksanakan pembangunan melalui tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Kantor

Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu OPD yang berfungsi untuk melaksanakan urusan pemerintah daerah dibidang kesatuan bangsa dan politik. Alur dan mekanisme penyusunan Renstra

Kantor Kesbangpollinmas KabBanjarnegara diiliustrasikan sebagai berikut

Keterkaitan Renstra Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara

dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah Provinsi, dan dengan Renja perangkat daerah: Penyusunan Renstra mengacu pada

tugas dan fungsi perangkat daerah sesuai dengan Peraturan Daerah tentang Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara, Peraturan Bupati Banjarnegara tentang Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah, RPJMD

Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022, dan memperhatikan Renstra

3

Kementerian/Lembaga tahun 2015-2019, Renstra Perangkat Daerah Provinsi, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banjarnegara Tahun

2011-2031, dan Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022. Renstra Perangkat Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah

yang disusun setiap tahun selama kurun waktu tahun 2017-2022.

Selain itu Renstra Renstra Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara

menjadi acuan dalam pengendalian dan evaluasi pembangunan pada Perangkat Daerah, baik evaluasi Renstra maupun evaluasi Renja Renstra Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara.

1.2 Landasan Hukum

Landasan Hukum dalam penyusunan Renstra Kantor Kesbangpollinmas

Kab. Banjarnegara adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

7. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa,

Dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan

8. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika

9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang 2 Tahun 2011

Tentang Partai Politik 10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5233);

11. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelejen Negara

4

12. Undang Undang Nomor 7 tahun 2012 tentang penanganan konflik sosial;

13. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Organisasi Kemasyarakatan

14. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5234);

15. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan Undang-Undang

Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana

Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 140);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan

Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah,

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dan Informasi Laporan

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4698);

5

23. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

24. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123);

25. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 3);

26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah

beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9);

28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009–2029 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor

28);

29. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi

Jawa Tengah Nomor 65);

30. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 Tahun 2009

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 Nomor 3 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor

114);

31. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 11 Tahun 2011 Tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 Nomor 1 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 145);

32. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

6

Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 Nomor 32):

33. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 10)

34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

PembangunanDaerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 285).

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1. Maksud

Maksud dari penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Kantor

Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara adalah menyediakan dokumen perencanaan perangkat daerah untuk kurun waktu Tahun 2017 – 2022 yang mencakup gambaran kinerja,

permasalahan, isu strategis tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan perangkat daerah sebagai penjabaran dari

RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 sesuai dengan tugas dan fungsi Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara.

1.3.2. Tujuan:

Tujuan dari penyusunan Renstra Kantor Kesbangpollinmas Kab.

Banjarnegara yaitu:

1) Memberikan arahan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan,

program dan kegiatan pembangunan selama kurun waktu tahun 2017-2022 dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara dalam mendukung Visi

dan Misi Bupati Banjarnegara.

2) Menyediakan tolok ukur kinerja pelaksanaan program dan kegiatan Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara untuk

kurun waktu tahun 2017-2022 dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai dasar dalam melakukan pengendalian dan

evaluasi kinerja perangkat daerah.

3) Memberikan pedoman bagi seluruh aparatur Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara dalam menyusun

Rencana Kerja (Renja) Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara yang merupakan dokumen perencanaan perangkat daerah tahunan dalam kurun waktu tahun 2017-

2022.

7

1.4 Sistematika Penulisan

Dokumen Renstra Perangkat Daerah Kantor Kesbangpollinmas Kab.

Banjarnegara disusun dengan sistematika penyajian sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang, landasan hukum, maksud

dan tujuan, sistematika penulisan Rencana Strategis Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara tahun 2017-2022.

Bab II Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah

Bab ini berisi tentang tugas, fungsi, dan struktur organisasi, sumber daya, kinerja pelayanan, serta tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Kantor Kesbangpollinmas Kab.

Banjarnegara.

Bab III Permasalahan dan Isu-Isu Strategis Perangkat Daerah

Bab ini berisi tentang identifikasi permasalahan berdasarkan

tugas dan fungsi pelayanan Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara, telaahan Renstra Kementerian/lembaga, telaahan Renstra perangkat daerah Provinsi, telaahan Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW), telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), dan Penentuan Isu-isu Strategis.

Bab IV Tujuan dan Sasaran

Bab ini berisi tentang tujuan dan sasaran jangka menengah

Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara.

Bab V Strategi dan Kebijakan

Bab ini berisi tentang Strategi dan kebijakan Kantor

Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara.

Bab VI Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok

Sasaran, dan Pendanaan Indikatif

Bab ini berisi tentang Rencana Program dan Kegiatan, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif tahun 2017-2022 Kantor

Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara.

Bab VII Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan

dan Sasaran RPJMD

Bab ini berisi tentang indikator kinerja Kantor Kesbangpollinmas

Kab. Banjarnegara mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022.

Bab VII Penutup

Bab ini berisi tentang pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan

Renstra Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara

8

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah

2.1.1 Struktur Organisasi Kantor Kesbangpollinmas

Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 17 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Lembaga Teknis

Daerah Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008 Nomor 17 seri D Nomor 4, Tambahan

Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 109), sedangkan berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Pemerintah Kabupaten Banjarnegara

telah menindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan

Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 10) merupakan hasil penataan SOTK baru) dimana Kantor Kesbangpollinmas tertuang pada Bab.

VI KETENTUAN LAIN-LAIN pada Pasal 10 terdiri dari :

1) Perangkat Daerah yang melaksanakan Urusan Pemerintahan di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik yang terbentuk dengan

susunan organisasi dan tata kerja sebelum Peraturan Daerah ini diundangkan, tetap melaksanakan tugasnya sampai dengan

peraturan perundang-undangan mengenai pelaksanaan Urusan Pemerintahan Umum diundangkan.

2) Dalam hal Perangkat Daerah yang melaksanakan Urusan

Pemerintahan di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tergabung dengan

Urusan Pemerintahan lain, Perangkat Daerah tersebut hanya melaksanakan Urusan Pemerintahan di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik.

3) Anggaran penyelenggara Urusan Pemerintahan di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

sampai dengan peraturan perundang-undangan mengenai pelaksanaan Urusan Pemerintahan Umum diundangkan.

Berdasarkan ketentuan tersebut diatas Kantor Kesbangpollinmas Kab.Banjarnegara masih merupakan sebuah kantor eselon III dan Pelaksanaan Tupoksi masih mengacu atau berpedoman pada

Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 17 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Lembaga Teknis Daerah

Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008 Nomor 17 seri D)

Berdasarkan Peraturan Daerah dimaksud, Kantor

Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara terdiri dari :

1. Kepala Kantor 2. Sub. Bagian Tata Usaha

3. Seksi Ketahanan Bangsa 4. Seksi Politik Dalam Negeri

9

5. Kelompok Jabatan Fungsional

Namun berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten

Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 10) fungsi Perlindungan

masyarakat beralih ke SATPOL PP.

Struktur Organisasi

Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara

Bagan struktur organisasi Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan

Perlindungan Masyarakat disajikan pada gambar di bawah ini:

2.1.2 Uraian Tugas

Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara dalam

melaksanan Tugas Pokok dan Fungsinya masih berpedoman pada Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 1261 Tahun 2011 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata

Kerja Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintah

daerah dibidang kesatuan bangsa dan politik. membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan bidang Kesatuan Bangsa dan politik.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Ketahanan Bangsa dan

SUB BAGIAN

TATA USAHA

KEPALA KANTOR

KESBANGPOLLINMAS

KELOMPOK JAFUNG

SEKSI

POLITIK DALAM NEGERI

SEKSI

KETAHANAN BANGSA

SEKSI PERLINDUNGAN

MASYARAKAT (dialihkan ke SATPOL PP)

10

politik; b. Pembinaan dan fasilitasi bidang Ketahanan Bangsa dan

politik; c. Pengkoordinasani pelaksanaan tugas bidang Ketahanan

Bangsa dan politik;

d. Pelaksanaan tugas bidang Ketahanan Bangsa dan politik; e. Pengawasan intern penyelenggaraan tugas bidang Kesatuan

Bangsa dan Politik; f. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang kesatuan bangsa,

politik dan perlindungan masyarakat;

g. Pelaksanaan ketatausahaan kantor; dan h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Uraian tugas dan fungsi masing-masing jabatan sesuai Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 1261 Tahun 2011 Tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara sebagai berikut:

a. Sub. Tata Usaha

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,

pengkoordinasian, penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi perkantoran bidang perencanaan, evaluasi, pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian, meliputi

:

· koordinasi perencanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan

serta pengelolaan sistem informasi di lingkungan kantor;

· pengelolaan keuangan, verifikasi, pembukuan dan akuntansi di lingkungan kantor;

· pengelolaan administrasi kepegawaian, hukum, kehumasan, organisasi dan tatalaksana, ketatausahaan, rumah tangga dan

perlengkapan di lingkungan kantor

· Pengawasan intern penyelenggaraan tugas ketatausahaan;

· pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Pimpinan secara berjenjang.

b. Seksi Ketahanan Bangsa :

Seksi Ketahanan Bangsa mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,

pembinaan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang ketahanan bangsa, meliputi :

· koordinasi penyiapan perumusan kebijakan operasional bidang kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina

masyarakat, perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang

asing dan lembaga asing, ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya,

11

organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan, ketahanan sumber daya alam, ketahanan

perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala

kabupaten;

· pelaksanaan kegiatan bidang ketahanan ideologi negara,

wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan, ketahanan seni

dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan, kebijakan dan ketahanan

sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan

lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala kabupaten;

· pembinaan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan,

kelurahan, desa dan masyarakat bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah

kebangsaan dan penghargaan kebangsaan, kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat,

perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik

pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing, ketahanan seni dan budaya, agama

dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan dan penanganan masalah sosial kemasyarakatan, kebijakan dan ketahanan sumber daya

alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga

usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala kabupaten;

· pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan,

kelurahan, desa dan masyarakat bidang ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah

kebangsaan dan penghargaan kebangsaan, kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat, perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik

sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing, ketahanan seni dan budaya, agama dan kepercayaan, pembauran dan

akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan, ketahanan sumber daya alam, ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter,

perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala

kabupaten;

· peningkatan kapasitas aparatur Kesbangpollinmas bidang

ketahanan ideologi negara, wawasan kebangsaan, bela negara, nilai-nilai sejarah kebangsaan dan penghargaan kebangsaan, kewaspadaan dini, kerjasama intelkam, bina masyarakat,

perbatasan dan tenaga kerja, penanganan konflik

12

pemerintahan, penanganan konflik sosial, pengawasan orang asing dan lembaga asing, ketahanan seni dan budaya, agama

dan kepercayaan, pembauran dan akulturasi budaya, organisasi kemasyarakatan, penanganan masalah sosial kemasyarakatan, ketahanan sumber daya alam, ketahanan

perdagangan, investasi, fiskal dan moneter, perilaku masyarakat, kebijakan dan ketahanan lembaga usaha

ekonomi, kebijakan dan ketahanan ormas perekonomian skala kabupaten;

· pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

pimpinan secara berjenjang c. Seksi Politik Dalam Negeri :

Seksi Politik Dalam Negeri mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,

pembinaan, pengkoordinasian, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang politik dalam negeri, meliputi :

· koordinasi penetapan kebijakan operasional sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan,

kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Kepala Desa skala kabupaten;

· pelaksanaan kegiatan bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik,

budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Kepala Desa skala kabupaten;

· pembinaan dan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan, kelurahan, desa dan masyarakat bidang sistem dan

implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Kepala

Desa skala kabupaten;

· pengawasan penyelenggaraan pemerintahan di kecamatan,

kelurahan, desa dan masyarakat bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik pemerintahan,

kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Kepala Desa skala kabupaten;

· peningkatan kapasitas aparatur Kesbangpollinmas bidang sistem dan implementasi politik, kelembagaan politik

pemerintahan, kelembagaan partai politik, budaya dan pendidikan politik, fasilitasi pemilu, Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Kepala Desa skala kabupaten;

· Fasilitasi, mediasi, komunikasi dan koordinasi di bidang bina

politik yang meliputi organisasi sosial politik, organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, organisasi profesi dan lembaga swadaya masyarakat lainnya sesuai ketentuan yang

berlaku

13

· Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan

bidang organisasi sosial politik, organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, organisasi profesi dan lembaga swadaya masyarakat lainnya sesuai ketentuan yang berlaku;

· Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan secara berjenjang.

2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah

Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan di Kantor

Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara perlu didukung oleh Sumber Daya Manusia yang ada mulai dari tingkat eselon III sampai dengan

eselon IV serta pejabat fungsional jabatan fungsional umum. Sumber daya yang lain adalah berupa asset yang dikuasai Kantor Kesbangpollinmas untuk menunjang operasional kedinasan.

2.2.1 Sumberdaya Manusia (Pegawai)

Sampai dengan akhir Tahun 2016 Kantor Kesbangpollinmas Kab.

Banjarnegara masih dengan personil berjumlah 10 orang Pegawai Negeri Sipil, dibantu 1 orang Pegawai Honorer (PTT) dan 3 orang Tenaga Harian Lepas (THL), secara rinci dapat diilustrasikan pada

tabel dibawah.

Tabel 2.1

Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan

di Perangkat Daerah Tahun 2016

No Tingkat Pendidikan Kategori

Jumlah PNS Non PNS

L P J L P J L P J

1 SMP Sederajat 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 SMA Sederajat 2 1 3 1 3 4 3 4 7

3 D3 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 S1 6 2 8 0 0 0 4 2 8

5 S2 1 0 1 0 0 0 1 0 1

6 S3 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Dari tabel diatas maka jumlah pegawai Tahun 2016 sejumlah 16

orang, berdasarkan tingkat pendidikan jumlah personil dengan pendidikan SLTP 0 orang, SLTA 7 orang, Diploma 0 orang, Sarjana 8 orang dan Pasca Sarjana 1 orang.

14

Jumlah PNS Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara Tahun 2016 sejumlah 12 orang, terdiri dari 1 orang Golongan IV, 9

Golongan III dan 2 Golongan II secara rinci digambarkan pada Tabel 2.2 sebagai berikut :

Tabel 2.2

Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan

di Perangkat Daerah Tahun 2016

No Golongan Jumlah

L P J

1 Golongan I 0 0 0

2 Golongan II 2 0 2

3. Golongan III 6 3 9

4 Golongan IV 1 0 1

Uraian analisis kondisi pegawai tahun 2016 mencerminkan kondisi lembaga penyelenggaran Kesatuan Bangsa dan politik dengan

Sumber Daya Manusia yang kurang memadai. Secara kuantitas jumlah personil hanya 16 orang (PNS 12 Non PNS 4 orang). Jumlah tenaga, sehingga jumlah ini masih sangat memprihatinkan. Secara

kualitas kurang menggambarkan komposisi personalia yang ideal, dimana komposisi tenaga dengan tingkat pendidikan SLTA 43,75%,

Sarjana 50 % dan Pasca Sarjana 6,25%. Dari kacamata akademis dan kwantitas maka masih perlu peningkatan kualitas SDM dan penambahan jumlah SDM, guna meningkatkan kinerja pelayanan

Kantor Kesbangpollinmas .

2.2.2 Sarana dan Prasarana (Asset)

Untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi serta mendukung

pelaksanaan kegiatan, Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara memiliki sarana dan prasarana sebagaimana

tercantum dalam tabel 2.3 sebagai berikut

15

Tabel 2.3

Jumlah Sarana dan Prasarana Berdasarkan Kondisi

di Perangkat Daerah Tahun 2016

No Uraian Sarpras Kondisi Jumlah

Baik Rusak

1. Tanah 0 0 0

2. Gedung Kantor 0 0 0

3. Alat Angkutan Bermotor 9 0 9

4. Alat Bengkel/ Genset 0 0 0

5. Alat Kantor & Rmh Tgg 115 0 115

6. Alat Studio & Komuniasi 13 0 13

7. Alat Laboratorium 0 0 0

8. Alat Keamanan 0 0 0

9. Jaringan & Instalasi 1 - 1

10. Aset lainya (buku) 18 - 18

11. Aet Tak Berwujud 0 0 0

Uraian analisis kondisi sarana dan prasarana Kantor

Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara secara kualitas sudah cukup memadai, dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa dari

seluruh sarana dan prasarana yang ada, 100 % merupakan asset dalam kondisi yang baik, karena aset yang rusak telah dihapus. Namun jika dilihat dari sisi kuantitas maka sarpras Kantor

Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara masih sangat jauh dari ideal. Salah satu contoh karena Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara selama ini sering berpindah-pindah

tempat dan saat ini masih menginduk di lingkup Setda, sehingga untuk pelayanan kepada masyarakat masih kurang maksimal

tidak sebanding dengan fungsi Kantor Kesbangpol yang mempunyai tugas menfasilitasi Forum-forum antara lain FKUB, FKDM, Kominda, FPBI dan menfasilitasi forum-forum lain serta

pelayanan pada mahasiswa yang mengajukan Rekomendasi ijin penelitian.

16

2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Capaian Kinerja Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara

berdasarkan sasaran/target Renstra Perangkat Daerah periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan Perangkat Daerah dan/atau indikator lainnya yang

telah diratifikasi oleh pemerintah. Adapun tabel yang perlu disajikan adalah hasil pengisian Tabel 2.4 dan Tabel 2.5 sebagai berikut:

Tabel 2.4 Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012-2016

NO Indikator

Kinerja Satuan

Target

SPM

Target

IKK

Target

Indikator

Lainnya

Target Renstra Perangkat Daerah Tahun

2011-2016

Realisasi Renstra Perangkat Daerah

Tahun 2011-2016

Capaian

2012 2013 2014 2015 2016

1.

Prosentase

pemenuhan

kebutuhan

pembayaran jasa

peralatan dan

perlengkapan kantor

(Rek. Telp)

%

(paket)

√ 100%

(1pkt)

100%

(1pkt)

100%

(1pkt)

100%

(1pkt)

100%

(1pkt)

100%

(1pkt)

100%

(1pkt)

100%

(1pkt)

100%

(1pkt)

100%

(1pkt)

100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

2.

Prosentase

pemenuhan

Pembayaran Jasa

Administrasi

Keuangan

%

(org)

√ 0 100% (6

Or)

100% (6

Or)

100% (6

Or)

100% (6

Or)

0 100% (6

Or)

100% (6

Or)

100% (6

Or)

100% (6

Or)

100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

3.

Prosentase

pemenuhan

kebutuhan peralatan

dan perlengkapan

kantor

%

(Unit)

√ 0 100%

(3Unt)

100%

(3Unt)

100%

(3Unt) 0

0 100%

(3Unt

100%

(3Unt

100%

(3Unt 0

0 100,00% 100,00% 100,00% 0

4.

Prosentase

pemenuhan

kebutuhan bahan

logistik kantor

Pkt/ 5

Thn

√ 12 Pkt 12 Pkt 12 Pkt 12 Pkt 12 Pkt

12 Pkt 12 Pkt 12 Pkt 12 Pkt 12 Pkt

100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

5.

Prosentase

terpenuhinya

pembayaran Gaji

PTT

org/ 5

thn

√ 100% (1

Or)

100% (1

Or)

100% (1

Or)

100% (1

Or)

100% (6

Or)

100% (1

Or)

100% (1

Or)

100% (1

Or)

100% (1

Or)

100% (6

Or)

100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

Rencana Strategis Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara 2017-2022

17

6.

Prosentase pemenuhan

kebutuhan Perlengkapan

Gedung Kantor

Unit/

5 thn

√ 5 Unit 5 Unit 5 Unit 4 Unit 4 Unit

0 Unit 5 Unit 4 Unit 4 Unit 3 Unit

0,00% 100,00

%

80,00

%

100,00

%

75,00%

7.

Prosentase pemenuhan

pemeliharaan Peralatan

dan perlengkapan gedung

kantor

%

(paket

)

√ 100%

(1pkt)

100%

(1pkt)

100%

(1pkt)

100%

(1pkt)

100%

(1pkt)

100%

(1pkt)

100%

(1pkt)

100%

(1pkt)

100%

(1pkt)

100%

(1pkt)

100,00

%

100,00

%

100,00

%

100,00

%

100,00

%

8.

Prosentase pemenuhan

pemeliharaan kendaraan

dinas Operasional

%

(unit)

√ 100%

(6Unt)

100%

(8Unt)

100%

(8Unt)

100%

(9Unt)

100%

(9Unt)

100%

(6Unt)

100%

(8Unt)

100%

(8Unt)

100%

(9Unt)

100%

(9Unt)

100,00

%

100,00

%

100,00

%

100,00

%

100,00

%

9.

Prosentase pemenuhan

pemeliharaan Peralatan

Gedung Kantor

%

(unit)

√ 0 100%

(13Unt)

100%

(24Unt)

100%

(24Unt)

100%

(24Unt)

0 100%

(13Unt)

100%

(24Unt)

100%

(24Unt)

100%

(24Unt)

0 100,00

%

100,00

%

100,00

%

100,00

%

10.

Jumlah Dokumen Laporan

Capaian Kinerja dan

Ikhtisar realisasi Kinerja

SKPD

dokum

en

0 7 Dok 7 Dok 7 Dok 7 Dok

0 7 Dok 7 Dok 7 Dok 7 Dok

0 100,00

%

100,00

%

100,00

%

100,00

%

11.

Jumlah Linmas Per

jumlah 10.000 Penduduk

Per 10

ribu

pendu

duk

√ 86,44 86,76 87,65 85,71 87,65

95,36 94,14 93,9 93,4 93,4

110,32

%

108,51

%

107,13

%

108,98

%

106,56

%

12. Rasio Pos Siskamling

Perjumlah Desa/

Kelurahan

Jml Pos

:

Ds/Kel.

√ 2,38 2,42 2,46 2,49 2,53

2,34 2,34 3,19 3,20 3,22

98,32% 96,70% 129,68

%

128,52

%

127,28

%

13

.

Cukupan petugas

linmas

% √ 20 30 40 50 60

0 0 179,36 168,87 135,26

0 0 448,40

%

337,74

%

225,44%

14

.

Jumlah Kegiatan

Pengamanan

Pengamanan Pemilu

√ 0 3 kl 9 kl - 3 kl

0 3 kl 6 kl - 3 kl

100,00% 66,66% 100,00%

Lebaran Kl/per

Th

√ 16 kl 16 kl 16 kl 16 kl 16 k

16 kl 14 kl 14 kl 14 kl 14 kl

100,00% 87,50% 87,50% 87,50% 87,50%

Natal Tahun Baru

√ 6 kl 6 kl 6 kl 6 kl 6 kl

6 kl 6 kl 6 kl 6 kl 6 kl

100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

Rencana Strategis Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara 2017-2022

18

Festival Serayu 0 1 kl 0 1 kl 0

0 1 kl 0 1 kl 0

0 100,00% 0 100,00% 0

15. Jumlah data situasi

dan kondisi daerah √ 14 Dok 15 Dok 16 Dok 16 Dok 16 Dok

14 Dok 15 Dok 16 Dok 16 Dok 16 Dok

100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

16. Jumlah anggota

satuan Linmas dan

Aparatur yang

mengikuti kegiatan ke

linmasan :Pelatihan

√ 240 org 240

org

240 org 240 org 240 org

240 org 500 org 350 org 375 org 946 org

100,00% 208,00% 146,00% 156,00% 394,00%

Fasilitasi (pengiriman) 100 org 100 org 100 org 100 org 100 org

60 org 287 org 359 org 253 org 321 org

60,00% 287,00% 359,00% 253,00% 321,00%

15. Jumlah Kegiatan satuan

Keamanan

√ 0 2 kl 2 kl 2 Kl 2 kl

0 2 kl 2 kl 2 Kl 2 kl

0 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

16. Jumlah Kegiatan

Penyuluhan

pencegahan Bahaya

Narkoba (pembinaan)

√ 3 Kl 5 Kl 5 kl 5 kl 5 Kl

3 Kl 5 Kl 5 kl 5 kl 5 Kl

100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

26.

Jumlah Kegiatan

Pembinaan tehadap

Ormas, LSM dan OKP.

√ 6 Kl 12 Kl 18 Kl 24 Kl 30 kl

4 Kl 16 Kl 23 Kl 30 Kl 37 kl

150,00% 133,00% 127,00% 125,00% 123,00%

27.

Jumlah Rekomendasi

Ijin Survey /Penelitian

yang diterbitkan.

√ 400 Ijin 400 Ijin 400 Ijin 400 Ijin 400 Ijin

543 Ijin 515 Ijin 511 Ijin 494 Ijin 394 Ijin

136,00% 128,00% 127,00% 123,00% 98,50%

28.

Jumlah Kegiatan

Pemantaun Orang

Asing

√ 10 Kl 10 K 10 Kl 10 K 10 Kl

13 Kl 8 Kl 9 Kl 10 Kl 12 Kl

130,00% 80,00% 90,00% 100,00% 120,00%

9.

Jumlah LSM, Ormas

dan Partai Politik yang

difasilitasi (Bantuan

Parpol dan Ormas,

Fasilitasi serta

Penerbitan SKT)

√ 13 Kl 15 Kl 17 Kl 19 Kl 21 kl

15 Kl 21 Kl 23 Kl 25 Kl 32 Kl

115,00% 140,00% 136,00% 131,00% 152,00%

30.

Jumlah Kegiatan

pembinaan Politik

Daerah (Sosialisasi)

√ 5 Kl 10 Kl 15 Kl 20 Kl 25 Kl

3 Kl 7 Kl 17 Kl 23 Kl 30 Kl

60,00% 70,00% 113,00% 115,00% 120,00%

Dilihat dari Tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja Kantor

Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara (Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara) pada Tahun 2016 relatif telah mencapai keberhasilan, berdasarkan Realisasi Tingkat Capaian Kinerja dari setiap

Indikator secara umum menunjukkan Capaian Kinerja dengan kategori baik. Capaian Kinerja rata-rata mendekati target, ini tidak terlepas dari

Rencana Strategis Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara 2017-2022

19

Pelaksanaan Program/ Kegiatan secara efektif dan efesien dengan

berpedoman pada Target dan Progres yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Operasional (RKO) serta berpedoman pada ketentuan yang berlaku.

Keberhasilan Sasaran- sasaran Program/ Kegiatan secara umum

disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut : Ketersediaan SDM Aparatur Pemerintah yang loyal, disiplin serta

memiliki etos kerja yang baik dan bertanggungjawab; Adanya kerjasama yang baik antara Kantor Kesbangpollinmas

Kabupaten Banjarnegara dengan Unit- unit Kerja terkait sehingga

penyelenggaraan kegiatan dapat dilaksanakan dengan hasil yang optimal;

Terjalinnya koordinasi dan komunikasi yang baik baik lintas sektoral di lingkungan Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara;

Terjalinnya kerjasama yang baik antara pihak ketiga, organisasi

masyarakat, serta elemen masyarakat dalam upaya peningkatan menjaga Kondusifitas di Daerah.

Namun dari keberhasilan capaian kinerja masih terdapat catatan untuk

perbaikan Pelayanan kepada masyarakat antara lain Sarana Rekomendasi Ijin Penelitian secara Online belum bisa dilaksanakan mengingat

keterbatasan anggaran dan keterbatasnya personil pada Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara, sehingga kurang menjangkau Pemantaun dilapangan terkait kondusifitas di daerah.

Tabel 2.5 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah

Kabupaten Banjarnegara

No Program

Anggaran pada Tahun ke-

Rata-

rata

Pertu

mbuh

an

Realisasi Anggaran Tahun ke- Angga

ran

Rasio Realisasi dan Anggaran Tahun ke- Realis

asi

2012 2013 2014 2015 2016

1. Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

131.710

.000

165.695

.000

181.705

.000

206.477

.000

261.200

.000

18.90

%

117.059

.500

152.772

.900

164.830

.540

202.487

.036

239.408

.780

19,87

%

88,88% 92,20% 90,71% 98,07% 91,66%

2. Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur

81.250.

000

87.810.

000

61.200.

000

66.500.

000

67.000.

000

-3,20

%

78.849.

550

84.930.

150

47.152.

001

63.094.

848

66.106.

239

0,45

%

97,05% 96,72% 77,05% 94,88% 98,00%

3. Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan

0 20.000.

000

20.000.

000

20.000.

000

20.000.

000

0 %

0 20.000.

000

19.977.

500

20.000.

000

20.000.

000

0 %

0 100% 99,89% 100% 100%

4. Program Peningkatan keamanan

dan kenyamanan lingkungan 174.500

.000

720.000

.000

1.595.0

00.000

348.018

.000

320.000

.000

11,77

%

173.564 589.965 946.643 321.818 300.407 - 4,07

Rencana Strategis Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara 2017-2022

20

Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa realisasi anggaran pada masing- masing tahun dalam periode RPJMD 2011-2016 mencapai rata- rata serapan

anggaran mencapai 87,40%. Hal ini mengindikasikan pendanaan pelayanan bidang kesatuan bangsa , politik dan perlindungan masyarakat dapat dimanfaatkan dengan baik. Secara keseluruhan dalam kurun waktu 2012 –

2016 tidak terdapat program/ kegiatan yang tidak bisa dilaksanakan ataupun diluncurkan pada tahun berikutnya. Pendanaan Pelayanan Kantor

Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara dapat diserap cukup baik, hanya saja ada beberapa rencana pendanaan untuk kegiatan Pengmanan PILPRES Tahun 2014 yang direncanakan atau dianggarkan untuk 2 (dua) kali cukup

berlangsung satu kali putaran sehingga ada efisiensi anggaran.

.500 .300 .950 .050 .650 %

99,46% 81,94% 59,35% 92,47% 93,88%

5. Program Pengemb. Wawasan

Kebangsaan

20.000.

000

100.000

.000

177.500

.000

190.000

.000

190.000

.000

161,5

1 %

19.964.000

82.437.

350

149.712

.350

176.207

.345

168.773

.700

136,0

1 %

99,82% 82,44% 84,34% 92,74% 88,83%

6. Program Kemitraan Pengembangan

Wawasan Kebangsaan

20.000.

000

72.000.

000

40.000.

000

45.000.

000

45.000.

000

57,01

%

19.518.

500

61.466.

000

33.231.

000

40.794.

500

27.806.

650

39,97

%

97,59% 85,37% 83,08% 90,65% 61,79%

7. Program Pemberdayaan

Masyarakat untuk menjaga

Ketertiban dan Keamanan

242.500

.000

217.500

.000

292.500

.000

282.500

.000

530.000

.000

29,67

%

237.684.900

183.486

.500

252.941

.028

271.691

.100

491.224

.634

42.02

%

98,01% 84,36% 86,48% 96,17% 92,68%

8. Program Peningkatan

pemberantasan penyakit

masyarakat (Pekat)

50.000.

000

100.000

.000

75.000.

000

75.000.

000

80.600.

000

20.62

%

41.272.

500

87.178.

500

65.589.

950

61.273.

450

72.561.

350

24,58

%

82,55% 87,18% 87,45% 81,70% 90,03%

9. Prog: Pendidikan Politik

Masyarakat

76.000.000

123.500

.000

222.500

.000

152.500

.000

195.700

.000

34,88

%

73.340.000

115.527

.500

202.856

.800

142.055

.250

192.917

.800

34,74

%.

96,50 93,54 91,17 93,15 98,58

JUMLAH

795.960.

000

1.606.50

5.000 2.665.40

5.000

1.385.99

5.000

1.702.62

8.000

761.253.450

1.377.764.200

1.882.93

4.919

1.299.421.579

1.579.206.503

95,64% 85,76% 70,64% 93,75% 92,38

21

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

Dalam penyelenggaraan Kesatuan Bangsa dan politik dituntut upaya

yang serius untuk terus menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi, komunikasi, globalisasi, dan kebutuhan masyarakat akan informasi di bidang Kesatuan Bangsa dan politik

2.4.1 Tantangan

Kesatuan Bangsa dan politik perlu terus menyesuaikan dengan

perkembangan yang ada supaya tetap dibutuhkan masyarakat sehingga ada beberapa tantangan yang dihadapi, antara lain

sebagai berikut:

a. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di bidang Kesatuan Bangsa dan politik yang begitu pesat sehingga

Kesatuan Bangsa dan politik perlu terus dipantau dengan perkembangan informasi yang ada agar terjaga kondusifitas

daerah;

b. Tuntutan masyarakat yang semakin kompleks dalam mengakses dan memperoleh informasi di bidang Kesatuan

Bangsa dan politik ;

c. Era Globalisasi yang mengakibatkan tuntutan akan keterbukaan dan akuntabilitas oleh masyarakat semakin kuat.

2.4.2 Peluang

Disamping beberapa tantangan diatas Kesatuan Bangsa dan

politik juga memiliki beberapa peluang yang bisa dioptimalkan, antara lain sebagai berikut:

a. Terbitnya Undang-Undang Nomor UU No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, Dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan;

b. Terbitnya Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika

c. Terbitnya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2011 tentang

Intelejen Negara d. Terbitnya Undang-Undang Nomor 7 tahun 2012 tentang

penanganan konflik sosial;

22

BAB III

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

Perangkat Daerah

Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan/pembinaan

Kesatuan Bangsa dan politik adalah kurangnya SDM dan minimnya sarana dan prasaran Kesatuan Bangsa dan politik serta dinamika

masyarakat berbasis informasi dewasa ini mengakibatkan perkembangan mental masyarakat yang pesat akan tetapi cenderung tidak terkendali. Banjir informasi, masuknya aneka ragam tekhnologi dan ideologi dari

berbagai lini, apabila tidak disaring dengan baik dan di bekali dengan pendidikan mental, moral dan wawasan kebangsaan yang kuat dikawatirkan akan berimbas tidak baik bagi masa depan generasi muda

bangsa Indonesia. Oleh karena itu Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara mengidentifikasi beberapa pokok permasalahan seperti

berikut

a. Permasalahan terkait Sekretariatan

- Belum tersedianya gedung yang memadai untuk menyelenggarakan

layanan sesuai tugas dan fungsi Kantor, gedung yang ditempati saat ini adalah gedung eks Koperasi Setda ;

- Terbatasnya peralatan dan perlengkapan pendukung layanan

Kantor; - Terbatasnya personil sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi

Kantor kurang berjalan dengan baik;

- Belum tercukupinya kapasitas Sumber Daya Manusia sesuai kompetensinya;

- Belum adanya aturan Kelembagaan Kesbangpol yang jelas sehingga berpengaruh pada pelaksanaan Tupoksi dan penganggaran.

- Rendahnya kesadaran untuk meningkatkan kapasitas aparatur;

b. Permasalahan terkait Seksi Ketahanan Bangsa

- Masih kurangnya rasa Solidaritas dan Ikatan Sosial di Masyarakat, kesadaran Ormas, LSM dan OKP dalam kegiatan yang mendorong

pada peningkatan wawasan kebangsaan

- Masyarakat Kabupaten Banjarnegara mayoritas bersuku Jawa dan beragama Islam, walaupun kehidupan beragama dan

bermasyarakat di kabupaten Banjarnegara cukup harmonis tetapi tetap saja sering terjadi fanatisme aliran agama tertentu yang

dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa di masyarakat (salah satu contoh : Aliran Ahmadiyah dan LDII);

- Status pendirian tempat ibadah masih banyak yang belum berijin

yang menjadi salah satu pemicu potensi konflik - Wilayah Kabupaten Banjarnegara terdiri dari Masyarakat yang

Heterogen, baik agama, pekerjaan maupun tingkat pendidikan, ditambah situasi sosial dan politik Nasional yang terjadi sehingga dapat menimbulkan gangguan keamanan, kenyamanan,

23

ketentraman dan ketertiban di kabupaten Banjarnegara

- Banjir informasi, masuknya aneka ragam tekhnologi dan ideologi

dari berbagai lini, apabila tidak disaring dengan baik dan di bekali dengan pendidikan mental, moral dan wawasan kebangsaan yang kuat dikawatirkan akan berimbas tidak baik bagi masa depan

generasi muda bangsa Indonesia.

c. Permasalahan terkait Seksi Poldagri

- Semakin meningkatnya kejenuhan masyarakat akan pentingnya Pemilu, yang dapat menimbulkan angka partisipasi masyarakt menurun sehingga angka partisipasi masyarakat sulit tercapai.

- Pemahaman politik yang rendah dan tidak merata di masyarakat sehingga sering terjadi konflik/pergesekan yang di akibatkan provokasi pihak-pihak tertentu yang mempunyai kepentingan;

- Fasilitasi bagi Parpol, LSM, Ormas dan Nirlaba yang merupakan bagian dari Infrastruktur Politik masih minim, yang mengakibatkan

Proses pendewasaan Politik masyarakat relatif lambat

- Perkembangan jenis jenis narkotika dan obat-obatan terlarang semakin meningkat dan mudah memperoleh barang-barang

terlarang tersebut.

- Masih tingginya korban penyalahgunaan Narkotika dalah kalangan Usia Muda terutama anak sekolah

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah

Terpilih

Visi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 adalah

:

“Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”

Dalam menerjemahkan visi tersebut dilakukan melalui penjelasan tiap-

tiap pokok visi yang ada di dalamnya, dimana terdapat 2 (dua) pokok visi, yaitu:

Kabupaten Banjarnegara menjadi kabupaten yang bermartabat

Kata bermartabat menurut kamus besar bahasa indonesia berarti mempunyai martabat, dimana kata martabat berarti tingkat harkat

kemanusiaan atau harga diri. Dimensi dari pokok visi ini lebih mengarah pada dimensi imaterial dalam pembangunan.

Dengan pokok visi ini, diharapkan pada masa yang akan datang

masyarakat Kabupaten Banjarnegara dapat memiliki harga diri yang lebih

saat bersanding dengan masyarakat daerah lain baik di level regional maupun nasional. Pencapaian pokok visi ini ditandai dengan meningkatnya kualitas pelayanan pemerintahan yang dapat menciptakan

kondusifitas wilayah sebagai prasyarat berjalannya proses pembangunan.

24

Kabupaten Banjarnegara menjadi kabupaten yang sejahtera Menurut kamus besar bahasa indonesia kata sejahtera dapat

diartikan aman sentosa dan makmur. Aman sentosa mengandung makna bebas dari segala kesukaran sedang makmur dapat diartikan serba kecukupan. Dimensi dari pokok visi ini lebih mengarah pada dimensi

material dalam pembangunan. Melalui pokok visi ini Pemerintah Kabupaten Banjarnegara

menyatakan dengan jelas kondisi yang ingin dicapai dari berjalannya roda

pemerintahan. Kondisi dimana setiap individu dapat berperan serta aktif dalam pembangunan berkenjutan, sehingga segala kebutuhan dapat

terpenuhi utamanya pada kebutuhan dasar. Pencapaian pokok visi ini ditandai dengan meningkatnya cakupan pemenuhan kebutuhan dasar melalui peningkatan perekonomian masyarakat berbasis sektor unggulan

dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup.

3.1. Misi

Misi merupakan pernyataan tentang apa yang harus dilaksanakan dalam

upaya mencapai visi. Misi merupakan turunan dari pokok-pokok visi yang telah diidentifikasi sebelumnya. Tabel berikut memberikan gambaran lengkap perumusan misi.

Tabel. 3.1 .Perumusan Misi NO POKOK VISI MISI

1

Kabupaten Banjarnegara menjadi Kabupaten yang bermartabat

Kualitas pelayanan pemerintahan

Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai dan demokratis

Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik

Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produktif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional

2

Kabupaten Banjarnegara menjadi Kabupaten yang sejahtera

Pemenuhan hak dasar

Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan dasar

Peningkatan perekonomian masyarakat berbasis

sektor unggulan dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup

Mewujudkan pembangunan daerah yang berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan

25

Misi-misi yang ditetapkan tersebut mengandung makna sebagai berikut: 1. Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai dan

demokratis. Tanpa kondusivitas wilayah yang kuat, mustahil pembangunan dapat

berjalan lancar. Penciptaan kondisi tersebut menjadi prasayarat mutlak

agar seluruh perencanaan dapat diimplementasikan dengan baik selama 5 (lima) tahun ke-depan.

Merujuk pada fakta bahwa Kabupaten Banjarnegara merupakan

daerah rawan bencana, maka persiapan mitigasi bencana benar-benar dipersiapkan dengan baik.

Dengan persiapan yang baik diharapkan masyarakat dapat lebih merasa aman meski tinggal di daerah yang bisa dibilang kurang ideal.

Salah satu modal kuat bagi pembangunan adalah modal sosial yang

tinggi. Pemerintah Kabupaten mendorong penguatan modal sosial melalui penghargaan terhadap nilai-nilai budaya lokal. Selain itu Pemerintah Kabupaten juga mendorong partisipasi dalam pembangunan melalui

proses berdemokrasi. 2. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan konsep

tata kelola yang baik Dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat,

Pemerintah Kabupaten Banjarnegara memperkuat komitmen untuk

menciptakan good and clean government. Fokus peningkatan dilakukan pada peningkatan kualitas layanan publik dan peningkatan kualitas

penyelenggaraan pemerintahan daerah. Melalui fokus pertama, diharapkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat lebih dekat dan transparan. Sedangkan melalui fokus kedua, diharapkan masyarakat akan

lebih bangga dengan jajaran aparatur Pemerintah Kabupaten Banjarnegara yang profesional.

3. Mewujudkan pembangunan daerah yang berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan

Laju perekonomian yang baik membutuhkan dukungan infrastruktur

yang baik. Pada pembangunan ekonomi, Kabupaten Banjarnegara bertopang pada penguatan ekonomi kerakyatan di bidang Pertanian dan Pariwisata. Meski mendorong pertumbuhan ekonomi Pemerintah

Kabupaten tidak melewatkan sisi pemerataan pembangunan mengingat kondisi geografis Kabupaten Banjarnegara yang luas. Pembangunan yang

dilakukan juga memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan agar nantinya lingkungan yang kita miliki dapat dinikmati oleh generasi penerus.

4. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produktif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional

Tata kelola keuangan merupakan salah satu aspek dalam good and clean government. Meski demikian, banyaknya permasalahan di bidang

keuangan, menyebabkan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara merasa perlu mengangkat menjadi sebuah misi tersendiri. Diharapkan melalui reformasi tata kelola keuangan daerah, Pemerintah Kabupaten

Banjarnegara dapat lebih efisien dan efektif dalam pengelolaan keuangan. Selain itu Pemerintah diharapkan menjadi lebih mandiri dalam segi pembiayaan pembangunan.

5. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan dasar

Kebutuhan dasar yang terpenuhi selain dikatakan menjadi sejahtera dapat juga meningkatkan kemartabatan masyarakat. Dengan semakin luasnya cakupan pemenuhan hak dasar masyarakat dapat lebih sejahtera

dan bermartabat.

26

Tabel 3.1 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Perangkat Daerah

Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

N

o

Misi, Tujuan dan

Sasaran RPJMD

Permasalahan

Pelayanan OPD

Faktor

Penghambat Pendorong

1 2 3 4 5

1. Misi 1

Mewujudkan tata

kehidupan

masyarakat yang

tertib, aman,

damai dan

demokratis

1. Terbatasnya SDM

yang belum memadai

dan kualitas SDM

yang belum sesuai

dengan

kompetensinya untuk

pelaksanaan Tupoksi

1. Penempatan SDM

Pegawai yang tidak

sesuai kebutuhan

dan kurangnya

SDM yang

berpendidikan

sesuai dg

kompetensinya.

1. Perda

Kabupaten

Banjarnegara

Nomor 2 Tahun

2016 tentang

Pembentukan

dan Susunan

Perangkat

Daerah ( dimana

Kantor

Kesbangpol

linmas tertuang

pada Bab. VI

KETENTUAN

LAIN-LAIN pada

Pasal 10

Tujuan 1

Meningkatkan

kondusivitas

wilayah

2. Sarana dan

Prasarana

Pendukung

Pelayanan masih

terbatas (belum

adanya Gedung

Tetap)

2.Belum ada Gedung

tetap, sehingga

berdampak pada

pelayanan kurang

optimal.

Sasaran 1

Meningkatnya

ketenteraman,

ketertiban dan

keamanan

lingkungan

3 Peraturan

Perundang-

Undangan yang tidak

konsisten satu sama

lain menyebabkan

kerancuan dan

lemahnya landasan

bagi penyelenggaraan

pelayanan

3 Belum adanya

aturan Kelembagaan

Kesbangpol yang

jelas sehingga

berpengaruh pada

pelaksanaan

Tupoksi dan

penganggaran.

4. Perkembangan

terknologi secara

tidak langsung

berpengaruh pd

perilaku masyarakat

dan dapat menimbul

kan ketidak

pedulian sosial

masyarakat

Peraturan Daerah

Kabupaten

Banjarnegara

Nomor 17 Tahun

2008 tentang

Organisasi dan Tatakerja

Lembaga Teknis

Daerah

Kabupaten

Banjarnegara

Tujuan 3

Meningkatkan

kesadaran

Masyarakat

terhadap nilai-

nilai kehidupan

27

berdemokrasi

Sasaran 3

Meningkatnya

Partisipasi

Masyarakat dalam

kehidupan

berdemokrasi

2. Misi 2

Mewujudkan

Kualitas

Penyelenggaraan

Pemerintah

berdasarkan Tata

Kelola

Pemerintahan

yang baik

1. Terbatasnya SDM

yang belum memadai

dan kualitas SDM

yang belum sesuai

dengan

kompetensinya untuk

pelaksanaan Tupoksi

2. Penempatan SDM

Pegawai yang tidak

sesuai kebutuhan

dan kurangnya

SDM yang

berpendidikan

sesuai dg

kompetensinya.

1. Perda

Kabupaten

Banjarnegara

Nomor 2 Tahun

2016 tentang

Pembentukan

dan Susunan

Perangkat

Daerah ( dimana

Kantor

Kesbangpol

linmas tertuang

pada Bab. VI

KETENTUAN

LAIN-LAIN pada

Pasal 10

Tujuan 1

Meningkatkan

kualitas

Pelayanan Publik

2. Sarana dan

Prasarana

Pendukung

Pelayanan masih

terbatas (belum

adanya Gedung

Tetap)

2.Belum ada Gedung

tetap, sehingga

berdampak pada

pelayanan kurang

optimal.

Sasaran 1

Meningkatnya

Efektifitas dan

Transparasi

layanan publik.

3 Peraturan

Perundang-

Undangan yang tidak

konsisten satu sama

lain menyebabkan

kerancuan dan

lemahnya landasan

bagi penyelenggaraan

pelayanan

3 Belum adanya

aturan Kelembagaan

Kesbangpol yang

jelas sehingga

berpengaruh pada

pelaksanaan

Tupoksi dan

penganggaran.

Tujuan 2

Meningkatkan

kualitas

Penyelenggaraan

Pemerintah

Sasaran 2

Meningkatnya

Kinerja

Penyelengaaraan

Pemerintah

28

3. Telaahan Renstra Kementrian Dalam Negeri ( ad. Direktorat Jendral Politik

dan Pemerintahan Umum)

a. VISI

Perumusan Visi Kementerian Dalam Negeri ditujukan untuk mencapai kondisi yang ingin diwujudkan ke depan terkait pelaksanaan tugas dan

fungsinya di bidang pemerintahan dalam negeri. Visi Kementerian Dalam Negeri ditetapkan berdasarkan mandat terhadap kedudukan

Menteri Dalam Negeri atas tugas pokok dan fungsinya dengan memperhatikan visi, misi, dan arah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, serta kondisi obyektif dan

dinamika lingkungan strategis, keberlanjutan

kebijakan pembangunan, dan tuntutan perubahan untuk mewujudkan kondisi yang lebih ideal terkait lingkup tugas Kementerian Dalam

Negeri. Atas pertimbangan tersebut, telah ditetapkan Visi Kementerian Dalam Negeri yaitu:

“Kementerian Dalam Negeri Mampu Menjadi POROS

Jalannya Pemerintahan dan Politik Dalam Negeri, Meningkatkan

Pelayanan Publik, Menegakkan Demokrasi Dan Menjaga Integrasi

Bangsa”

b. MISI Untuk mewujudkan Visi yang telah dirumuskan tersebut, maka

ditetapkan Misi Kementerian Dalam Negeri, yaitu: 1. Memantapkan ideologi dan wawasan kebangsaan dengan

memperkuat pengamalan terhadap Pancasila, UUD 1945,

kebhinekaan, menegakkan persatuan dan kesatuan, demokratisasi, serta membangun karakter bangsa dan stabilitas dalam negeri.

2. Mewujudkan efektivitas penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan umum melalui harmonisasi hubungan pusat-daerah, menciptakan ketentraman, dan ketertiban umum, serta meningkatkan

pendayagunaan administrasi kependudukan. 3. Mewujudkan efektivitas penyelenggaraan desentralisasi dan otonomi

daerah melalui peningkatan kapasitas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan serta didukung pengelolaan anggaran dan keuangan yang akuntabel dan berpihak kepada rakyat.

4. Mendorong terwujudnya keserasian dan keadilan pembangunan antar wilayah dan daerah melalui pembangunan dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa serta perbatasan.

5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan efektif dengan didukung aparatur yang berkompeten dan pengawasan yang

efektif dalam rangka pemantapan pelayanan publik. Rumusan Misi dimaksud merupakan penjabaran lebih lanjut

atas arah kebijakan RPJMN Tahun 2015-2019 dan peraturan

perundang-undangan, arah kebijakan pemerintah terkait yang perlu dilakukan dan/atau ditindaklanjuti oleh Kementerian Dalam Negeri

sesuai tugas dan fungsinya. c. Tujuan Strategis Direktorat Jendral Politik dan Pemerintahan Umum

- Kokohnya persatuan dan kesatuan serta karakter bangsa melalui

pengamalan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan kebhinekaan sebagai tatanan dan perilaku hidup berbangsa dan bernegara;

d. Sasaran Strategis Direktorat Jendral Politik dan Pemerintahan Umum

29

Sasaran Strategis yang ingin dicapai dalam “Kokohnya persatuan dan kesatuan serta karakter bangsa melalui pengamalan

nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan kebhinekaan sebagai tatanan dan perilaku hidup berbangsa dan bernegara” , adalah:

a. Terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa;

b. Terpeliharanya stabilitas politik dalam negeri dalam rangka mewujudkan demokrasi yang berkualitas.

e. Arah Kebijakan dan Strategi Direktorat Jendral Politik dan

Pemerintahan Umum - Arah Kebijakan : Menjaga persatuan dan kesatuan, serta

melanjutkan pengembangan sistem politik yang demokratis dan berkedaulatan rakyat berdasarkan Pancasila , melalui strategi: a. Penyusunan dan penyempurnaan kebijakan bidang kesatuan

bangsa dan politik; b. Penguatan dan internalisasi ideologi pancasila dan nilai-nilai

kebangsaan;

c. Peningkatan peran partai politik dan organisasi kemasyarakatan serta lembaga pendidikan melalui pendidikan politik dan

kewarganegaraan; d. Pembinaan dan pengembangan Ketahanan Ekonomi, Sosial dan

Budaya;

e. Peningkatan kualitas dan fasilitasi penanganan konflik dan gangguan keamanan dalam negeri;

Tabel 3.1 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Kantor Kesbangpollinmas

Berdasarkan Sasaran Renstra K/L beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Keberhasilan Penanganannya

N

o

Sasaran

Jangka

Menengah K/L

Permasalahan

Pelayanan OPD

Faktor

Penghambat Pendorong

1 2 3 4 5

1.Terpeliharanya

persatuan dan

kesatuan

bangsa

1. Terbatasnya

SDM yang

belum memadai

dan kualitas

SDM yang

belum sesuai

dengan

kompetensinya

untuk

pelaksanaan

Tupoksi

1.Penempatan

SDM Pegawai

yang tidak sesuai

kebutuhan dan

kurangnya SDM

yang

berpendidikan

sesuai dg

kompetensinya.

1. Undang-Undang

Nomor 23 Tahun

2014 tentang

Pemerintahan

Daerah

2.Terpeliharany

a Stabilitas

Politik Dalam

Negeri dalam

rangka

mewujudkan

demkrasi yang

2. Sarana dan

Prasarana

Pendukung

Pelayanan

masih terbatas

(belum adanya

Gedung Tetap)

2.Belum ada

Gedung tetap,

sehingga

berdampak pada

pelayanan kurang

optimal.

2. Perda Kabupaten

Banjarnegara Nomor

2 Tahun 2016

tentang

Pembentukan dan

Susunan Perangkat

Daerah ( dimana

30

berkwalitas Kantor Kesbangpol

linmas tertuang

pada Bab. VI

KETENTUAN LAIN-

LAIN pada Pasal 10

3 Peraturan

Perundang-

Undangan yang

tidak konsisten

satu sama lain

menyebabkan

kerancuan dan

lemahnya

landasan bagi

penyelenggaraa

n pelayanan

3 Belum adanya

aturan

Kelembagaan

Kesbangpol yang

jelas sehingga

berpengaruh pada

pelaksanaan

Tupoksi dan

penganggaran.

4. Perkembangan

terknologi secara

tidak langsung

berpengaruh pd

perilaku

masyarakat dan

dapat menimbul

kan ketidak

pedulian sosial

masyarakat

3.Peraturan Daerah

Kabupaten

Banjarnegara Nomor

17 Tahun 2008

tentang Organisasi

dan Tatakerja

Lembaga Teknis

Daerah Kabupaten

Banjarnegara

5.

4. Telaahan Renstra Badan Kesbangpol dan Linmas Provinsi Jawa Tengah

a. VISI

Visi Badan Kesbang Pol dan Linmas Provinsi Jawa Tengah pada

Tahun 2013-2018 adalah: “Terwujudnya kehidupan masyarakat Jawa Tengah yang kondusif,

demokratis dan partisipatif”. b. MISI

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, ditetapkan misi yang

merupakan rumusan umum mengenai langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan kehidupan masyarakat

Jawa Tengah yang kondusif, demokratis dan partisipatif, sebagai berikut : 1. Mewujudkan kesadaran, pemahaman, dan pengamalan nilai-nilai

Pancasila, wawasan kebangsaan dan nasionalisme di masyarakat guna memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

2. Mewujudkan kewaspadaan nasional dengan peningkatan partisipasi masyarakat dan penguatan peran kelembangaan

masyarakat. 3. Mewujudkan kualitas kehidupan politik yang demokratis

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan peningkatan

partisipasi masyarakat.

31

4. Mewujudkan stabilitas masyarakat yang kondusif untuk mendukung terciptanya ketahanan bangsa dan perlindungan

masyarakat di Jawa Tengah. 5. Mewujudkan peran lembaga sebagai penggerak masyarakat di

bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat.

c. TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan dan sasaran dalam rangka mewujudkan visi dan misi Badan

Kesbang Pol dan Linmas Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan kesadaran, pemahaman, dan pengamalan nilai-nilai Pancasila, wawasan kebangsaan dan nasionalisme di masyarakat guna memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tujuan : Meningkatkan kesadaran, pemahaman, dan pengamalan nilai-nilai Pancasila wawasan kebangsaan dan nasionalisme di

masyarakat guna memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia .

Sasaran : a. Meningkatnya kesadaran, pemahaman, pengamalan nilai-nilai

Pancasila, wawasan kebangsaan dan nasionalisme di

masyarakat. b. Meningkatnya rasa persatuan dan kesatuan nasional di

masyarakat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.. 2. Mewujudkan kewaspadaan nasional dengan peningkatan

partisipasi masyarakat dan penguatan peran kelembangaan

masyarakat. Tujuan : a. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam

mewujudkan kewaspadaan nasional. b. Meningkatkan peran kelembagaan masyarakat dalam

mewujudkan kewaspadaan nasional. Sasaran : a. Meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam

kegiatan deteksi dini dan pencegahan dini dalam rangka mewujudkan kewaspadaan nasional.

b. Meningkatnya peran kelembagaan masyarakat dalam kegiatan deteksi dini dan pencegahan dini dalam rangka mewujudkan kewaspadaan nasional.

3. Mewujudkan kualitas kehidupan politik yang demokratis berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan peningkatan partisipasi masyarakat.

Tujuan : a. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat

terhadap etika dan budaya politik yang demokratis b. Meningkatkan partisipasi politik masyarakat dalam setiap

proses kegiatan politik.

c. Meningkatkan kualitas kehidupan politik masyarakat yang demokratis berlandasan etika dan budaya politik.

Sasaran : a. Meningkatnya kesadaran dan pemahaman masyarakat

terhadap nilai budaya dan etika politik yang demokratis.

b. Meningkatnya partisipasi politik masyarakat dalam setiap proses kegiatan politik.

32

c. Meningkatnya kualitas kehidupan politik masyarakat yang demokratis berlandaskan etika dan budaya politik.

4. Mewujudkan stabilitas masyarakat yang kondusif untuk mendukung terciptanya ketahanan bangsa dan perlindungan masyarakat di Jawa Tengah.

Tujuan : Meningkatkan stabilitas masyarakat yang kondusif yang mendukung terciptanya ketahanan bangsa dan perlindungan masyarakat..

Sasaran :Meningkatnya stabilitas masyarakat yang kondusif yang mendukung terciptanya ketahanan bangsa dan perlindungan

masyarakat. 5. Mewujudkan peran lembaga sebagai penggerak masyarakat di

bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat.

Tujuan : Meningkatkan peran lembaga dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat dalam rangka mewujudkan kondisi

masyarakat yang kondusif, demokratis dan partisipatif. Sasaran :

a. Meningkatnya kualitas pelayanan dan profesionalisme aparatur pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan

masyarakat. b. Meningkatnya kapasitas sumber daya manusia satuan

LINMAS/RATIH dalam menjalankan fungsi perlindungan masyarakat.

c. Meningkatnya sinergisitas lembaga dengan berbagai pihak

terkait dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi aparatur pemerintah di bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat.

d. Strategi dan Arah Kebijakan Dalam upaya mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran

pembangunan di bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat, maka strategi dan kebijakan Badan Kesbang Pol dan Linmas Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :

1. Strategi dan Arah Kebijakan Dalam Mewujudkan misi ke-1 : Mewujudkan kesadaran, pemahaman, dan pengamalan nilai-nilai

Pancasila, wawasan kebangsaan dan nasionalisme di masyarakat guna memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Strategi : a. Peningkatan kesadaran, pemahaman dan pengamalan nilai-

nilai Pancasila, wawasan kebangsaan dan nasionalisme di

masyarakat melalui seminar, pelatihan, bintek, penanaman ideologi Pancasila dan ToT Kader Wasbang.

b. Peningkatan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat dalam bingkai NKRI melalui penguatan kesadaran bela negara, pagelaran seni dan budaya daerah, penguatan forum-forum

kemasyarakatan dan peningkatan pembauran kebangsaan. Arah Kebijakan : Meningkatkan kegiatan pendidikan politik tentang

ideologi politik, wawasan kebangsaan, dan nasionalisme yang mendorong persatuan dan kesatuan masyarakat dalam bingkai NKRI.

33

2. Strategi dan Arah Kebijakan Dalam Mewujudkan misi ke-2 : Mewujudkan kewaspadaan nasional dengan peningkatan

partisipasi masyarakat dan penguatan peran kelembangaan masyarakat. Strategi :

a. Peningkatan pengetahuan dan partisipasi masyarakat mengenai deteksi dini dan pencegahan dini dalam rangka peningkatan kewaspadaan nasional melalui penguatan kapasitas forum dan

anggota FKDM dan KOMINDA, pelatihan dan optimalisasi peran anggota Linmas, seminar dan pelatihan sumber konflik dan

penyelesaiannya kepada tokoh masyarakat, tokoh agama dan kelompok masyarakat lain.

b. Peningkatan kapasitas kelembangaan di masyarakat dalam

rangka peningkatan kewaspadaan nasional melalui rakorda forum kemasyarakatan serta bintek manajemen organisasi kemasyarakan dan parpol

Arah Kebijakan : a. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan mengenai deteksi

dini dan pencegahan dini dalam rangka penanggulangan bencana alam dan bencana sosial.

b. Menyelenggarakan kegiatan peningkatan kapasitas

kelembagaan masyarakat melalui otimalisasi peran KOMINDA, FKUB, FKUB, FPBI, di masyarakat.

3. Strategi dan Arah Kebijakan Dalam Mewujudkan misi ke-3 : Mewujudkan kualitas kehidupan politik yang demokratis berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan peningkatan

partisipasi masyarakat Strategi : Peningkatan kesadaran dan partisipasi politik masyarakat dalam

setiap kegiatan politik khususnya pemilihan umum melalui pendidikan politik bagi masyarakat, generasi muda, pemilih

pemula serta perempuan. Arah Kebijakan : Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan politik di masyarakat

tentang etika dan budaya politik demokrasi 4. Strategi dan Arah Kebijakan Dalam Mewujudkan misi ke-4 :

Mewujudkan stabilitas masyarakat yang kondusif untuk mendukung terciptanya ketahanan bangsa dan perlindungan masyarakat di Jawa Tengah.

Strategi : a. Peningkatan peran masyarakat dalam mewujudkan kondusifitas

daerah guna mendukung terciptanya ketahanan bangsa dan

perlindungan masyarakat di Jawa Tengah melalui optimalisasi dan peningkatan kapasitas anggota Linmas dan forum FKDM serta

KOMINDA b. Peningkatan sinergisitas antar pemangku kepentingan dalam

rangka mewujudkan konduksifitas daerah guna mendukung

terciptanya ketahanan bangsa dan perlindungan masyarakat di Jawa Tengah melalui forum rakor pengamanan wilayah, rakor

peningkatan kerjasama daerah perbatasan serta peningkatan kemampuan manajemen konflik daerah.

34

Arah Kebijakan : a. Meningkatkan peran masyarakat dalam mewujudkan

konduksifitas daerah guna mendukung terciptanya ketahanan bangsa dan perlindungan masyarakat di Jawa Tengah.

b. Meningkatkan koordinasi antar pemangku kepentingan dalam

rangka mewujudkan konduksifitas daerah guna mendukung terciptanya ketahanan bangsa dan perlindungan masyarakat di Jawa Tengah

5. Strategi dan Kebijakan Dalam Mewujudkan misi ke-5 :. Mewujudkan peran lembaga sebagai penggerak masyarakat di bidang kesatuan

bangsa, politik dan perlindungan masyarakat. Strategi : b. Peningkatan kualitas aparatur pemerintah dalam melaksanakan

tugas pokok dan fungsi di bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat melalui bintek, pelatihan dan seminar peningkatan kapasitas aparatur pemerintah.

c. Peningkatan fasilitasi dalam rangka membangun sinergi antar kelompok masyarakat guna mewujudkan stabilitas masyarakat

yang kondusif melalui pembentukan forum-forum kemasyarakatan yang bersinergi dengan kebijakan pemerintah.

Arah Kebijakan :

a. Meningkatkan peningkatan pengetahuan dan kualitas pelayanan aparatur pemerintah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi

di bidang kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat. b. Memfasilitasi kerjasama dan sinergi antar daerah dan kelompok

masyarakat guna mewujudkan stabilitas masyarakat Jawa Tengah

yang kondusif.

. Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara berdasarkan Sasaran Renstra Perangkat Daerah Provinsi beserta Faktor

Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

No

Sasaran Jangka

Menengah Renstra

Perangkat Daerah

Provinsi

Permasalahan

Pelayanan OPD

Faktor

Penghambat Pendorong

1 2 3 4 5

1.Meningkatnya

kesadaran,

pemahaman,

pengamalan nilai-nilai

Pancasila, wawasan

kebangsaan dan

nasionalisme di

masyarakat

1. Terbatasnya SDM

yang belum

memadai dan

kualitas SDM yang

belum sesuai

dengan

kompetensinya

untuk pelaksanaan

Tupoksi

1.Penempatan

SDM yang tidak

sesuai

kebutuhan dan

kurangnya SDM

yang

berpendidikan

sesuai dg

kompetensinya.

1. Undang-

Undang

Nomor 23

Tahun 2014

tentang

Pemerintahan

Daerah

2. Meningkatnya rasa

persatuan dan

kesatuan nasional di

masyarakat dalam

bingkai Negara

Kesatuan Republik

Indonesia

2. Sarana dan

Prasarana

Pendukung

Pelayanan masih

terbatas (belum

adanya Gedung

Tetap)

2.Belum ada

Gedung tetap,

sehingga

berdampak

pada pelayanan

kurang optimal.

2. Peraturan

Gubernur Jawa

Tengah Nomor

2 Tahun 2016

tentang

Pembentukan

dan Susunan

Perangkat

35

Daerah

3.Meningkatnya

kesadaran dan

partisipasi masyarakat

dalam kegiatan deteksi

dini dan pencegahan

dini dalam rangka

mewujudkan Wasnas

3 Peraturan

Perundang-

Undangan yang

tidak konsisten

satu sama lain

menyebabkan

kerancuan dan

lemahnya landasan

bagi

penyelenggaraan

pelayanan

3 Belum adanya

aturan

Kelembagaan

Kesbangpol yang

jelas sehingga

berpengaruh

pada

pelaksanaan

Tupoksi dan

penganggaran.

3. Meningkatnya peran

kelembagaan

masyarakat dalam

kegiatan deteksi dini

dan pencegahan dini

dalam rangka

mewujudkan

kewaspadaan nasional.

4. Perkembangan

terknologi secara

tidak langsung

berpengaruh pd

perilaku

masyarakat dan

dapat menimbul

kan ketidak

pedulian sosial

masyarakat

3. Perda

Kabupaten

Banjarnegara

Nomor 2 Tahun

2016 tentang

Pembentukan

dan Susunan

Perangkat

Daerah (

dimana Kantor

Kesbangpol

linmas tertuang

pada Bab. VI

KETENTUAN

LAIN-LAIN pada

Pasal 10

5.Meningkatkan

kesadaran dan

pemahaman

masyarakat terhadap

etika dan budaya

politik yang demokratis

.

6.Meningkatkan

partisipasi politik

masyarakat dalam

setiap proses kegiatan

politik

7.Meningkatkan kualitas

kehidu-pan politik

masyarakat yang

demokratis berlandasan

etika dan budaya

politik.

8. Meningkatnya

stabilitas masya-rakat

yang kondusif yang

mendukung terciptanya

36

ketahanan bangsa dan

perlindungan

masyarakat.

9.Meningkatnya kualitas

pelaya-nan dan

profesionalisme

aparatur pemerintah

dalam rangka

pelaksanaan Tupoksi

dalam bidang

kesbangpollinmas

10. Meningkatnya

kapasitas SDM satuan

LINMAS/RATIH dalam

menjalankan fungsi

LINMAS .

11.Meningkatnya

sinergisitas lembaga

dengan berbagai pihak

terkait dalam rangka

pelaksanaan Tupoksi

dalam bidang

kesbangpollinmas

3.1 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis

Penyelenggaraan Pemerintahan Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara, dalam pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi,

maka terkait dengan telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah serta Kajian Lingkungan Hidup Strategis. Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara tidak memiliki program dan kegiatan yang terkait

langsung dengan pemanfaatan ruang, sehingga tidak ada pembahasan secara chusus mengenai hal tersebut diatas. Selain itu Program dan

Kegiatan Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara juga tidak memilki keterkaitan dengan fisik pembangunan yang dapat memberikan dampak terhadap lingkungan.

3.2 Penentuan Isu-isu Strategis

Dinamika masyarakat berbasis informasi dewasa ini mengakibatkan perkembangan mental masyarakat yang pesat akan tetapi cenderung

tidak terkendali. Banjir informasi, masuknya aneka ragam tekhnologi dan ideologi dari berbagai lini, apabila tidak disaring dengan baik dan di

bekali dengan pendidikan mental, moral dan wawasan kebangsaan yang kuat dikawatirkan akan berimbas tidak baik bagi masa depan generasi muda bangsa Indonesia. Oleh karena itu Kantor

Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara mengidentifikasi beberapa pokok permasalahan seperti berikut :

37

1. Menurunnya kepedulian masyarakat terhadap ketertiban, kenyamanan dan keamanan lingkungan

2. Menurunnya tingkat toleransi agama di sebagian masyarakat dan semakin beragamnya aliran keagamaan yang terindikasi garis keras

3. Pendirian tempat ibadah yang terindikasi aliran garis keras yang

menjadi pemicu konflik di masyarakat 4. Semakin lunturnya nilai-nilai kebangsaan di kalangan generasi

muda bangsa (pelajar/ mahasiswa)

5. Potensi berkembangnya paham-paham idiologi diluar pancasila (paham radikal)

6. Kurangnya kesadaran ormas/ LSM dan OKP dalam kegiatan yang mendorong pada peningkatan wawasan kebangsaan

7. Trend penggunaan dan peredaran narkoba di kalangan pelajar,

pemuda dan masyarakat semakin meningkat 8. Rendahnya partisipasi politik masyarakat dalam pemilu 9. Kurangnya pemahaman dan pendidikan politik kepada pemilih

pemula dan pekerja sektor informal

38

BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan

permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Rumusan pernyataan tujuan biasanya disusun dengan membalikkan pernyataan isu, permasalahan, dan peluang menjadi suatu kalimat positif

yang ringkas.

Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang

diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Perumusan sasaran perlu memperhatikan indikator kinerja sesuai tugas

dan fungsi perangkat daerah.

Tujuan dan Sasaran Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara Tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :

1. Tujuan 1 : Terwujudnya Kondusivitas Daerah

Sasaranya : Meningkatnya ketentraman dan keamanan wilayah

2. Tujuan 2 : Terwujudnya kualitas kehidupan Politik yang demokratis

Sasaranya : Meningkatnya Partisipasi Masyarakat dalam

kegiatan Politik

3. Tujuan 3 : Terwujudnya kualitas pelayanan publik di Bidang

Kesatuan Bangsa dan Politik

Sasaranya : Meningkatnya efektivitas dan transparasi layanan

publik di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik

4. Tujuan 4 : Terwujudnya kualitas penyelenggaraan

pemerintahan di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik

Sasaranya : Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik

Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara beserta indikator kinerjanya

disajikan dalam Tabel 4.1 sebagaimana berikut ini.

39

Tabel : 4.1.

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah

TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA

SASARAN SATUAN

KONDISI AWAL KINERJA

TARGET INDIKATOR SASARAN MISI

2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

1 Terwujudnya kondusivitas Daerah

Meningkatnya ketenteraman dan keamanan masyarakat

1 Presentase penurunan konflik masyarakat

% 70 167 67,75 0 -17 0 -20

2

Presentase penurunan konflik Agama

% 0 0 0 0 0 0 0

2 Terwujudnya kualitas kehidupan politik yang demokratis

Meningkatnya Partisipasi masyarakat dalam kegiatan berpolitik

1 Prosentase

partisipasi Pemilih dalam Pemilu

%

PilLeg 73,5;

PilPres 70,1;

PilGub 55,73;

PilBup 70

PilGub 55-60%

PilLeg 70-75%; PilPres 70-75%

0 0 PilBup 70-75%

3

Terwujudnya kualitas pelayanan publik di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik

Meningkatnya efektivitas dan transparasi layanan publik di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik

1.

Nilai Survey

Kepuasan

Masyarakat

Angka 85,22 85,23 85,24 85,25 85,26 85,27

4

Terwujudnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan di Bidang Kesatuan

Bangsa dan Politik

Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan

Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik

1 Nilai SAKIP Nilai 0 0 B B B B B

40

BAB V STRATEGI DAN KEBIJAKAN

5. Strategi dan Kebijakan Perangkat Daerah

Untuk mewujudkan misi, tujuan dan sasaran maka strategi yang akan

dilaksanakan oleh Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara dalam mendukung Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-

2022 adalah sebagai berikut :

5.1. Strategi

Strategi yang digunakan dalam rangka pencapaian sasaran adalah

sebagai berikut:

1. Peningkatan pengetahuan dan partisipasi masyarakat mengenai deteksi dini dan pencegahan dini melalui koordinasi dan sinergitas

antar instansi serta operasional Kominda

2. Peningkatan pemahaman wawasan kebangsaan melalui pembi-naan,

sosialisasi, pendidikan dan pelatihan secara berkala

3. Peningkatan toleransi beragama melalui pembinaan secara berkala dan penguatan kelembagaan FKUB

4. Peningkatan pemahaman ormas/ LSM untuk mendaftarkan/ melaporkan keberadaanya melalui kegiatan pembinaan/ sosialisasi

5. Peningkatkan pemahaman masyarakat terutama kalangan pelajar tentang bahaya penyalahgunaan Narkoba melalui kegiatan penyuluhan dan sosialisasi

6. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemilu melalui pemberian pendidikan politik

7. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik melalui Survey Kepuasan

masyarakat 8. Peningkatan Kinerja Bidang Kesatuan Bangsa melalui Pencapaian

Nilai Sakip dengan penyusunan Perencanaan dan Pelaporan yang konsisten berdasarkan RPJMD dan Renstra.

5.2. Kebijakan

Kebijakan yang diambil dalam rangka pelaksanaan strategi adalah

sebagai berikut : 1. Menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat dengan fokus

kepada penguatan kelembagaan FKDM, Kominda dan tim

terpadu penanganan konflik sosial 2. Meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan yang

diprioritaskan kepada generasi muda, ormas/ LSM

3. Meningkatkan toleransi dan kerukunan beragama di masyarakat 4. Meningkatkan jumlah ormas/ LSM yang terdaftar, dengan fokus

kepada ormas/ LSM yang belum ber SKT 5. Mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di

masyarakat khususnya kalangan pelajar siswa SMP/ SMU

6. Meningkatkan pendidikan politik masyarakat difokuskan pada pemilih pemula, pekerja sektor informal, penyandang disabilitas

dan perempuan

7. Pemenuhan sarana prasarana yang mendukung perbaikan pelayan kepada masyarakat.

8. Meningkatkan kualitas penyusunan Perencanaan dan pelaporan yang semakin akuntabel.

Keterkaitan antara strategi dan kebijakan dengan Tujuan, Sasaran Perangkat Daerah tercantum pada Tabel 4.2

41

Tabel 4.2 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Perangkat Daerah

Tahun 2017-2022

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Keterkaitan

Misi

1 2 3 4 5

42

1. Terwujudnya Kondusivitas Daerah

1. Meningkatnya ketentraman dan keamanan masyarakat

1. Peningkatan pengetahuan dan partisipasi masyarakat mengenai deteksi dini dan pencegahan dini melalui koordinasi dan sinergitas antar instansi serta operasional Kominda

1. Menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat dengan penguatan kelembagaan Kominda, FKDM dan Tim terpadu penanganan konflik sosial.

- Dengan Misi 1 yaitu Mewujudkan Tata Kehidupan masy yang Tertib, Aman dan Demokratis dan Tujuan 1 (Meningkatnya Kondusifitas Daerah)

2. Peningkakan

pemahaman masyarakat terutama kalangan pelajar tentang bahaya penyalahgunaan Narkoba melalui kegiatan

penyuluhan dan sosialisasi

2.Pencegahan penyalahgunaan dan peredaran

gelap narkoba di masyarakat khususnya kalangan pelajar siswa SMP/ SMU

3. Peningkatan pemahaman wawasan kebangsaan melalui pembinaan, sosialisasi,

pendidikan dan pelatihan secara berkala

3. Meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan yang diprioritaskan

kepada generasi muda, ormas/ LSM

4. Peningkatan tole-ransi beragama melalui pembinaan secara berkala dan penguatan kelembagaan FKUB

4. Meningkatkan toleransi dan kerukunan beragama di masyarakat

5. Peningkatan pema-haman ormas/ LSM untuk mendaftar-kan/ melaporkan keberadaanya melalui kegiatan pembinaan/ sosialisasi

5. Meningkatkan jumlah ormas/ LSM yang tercatat, dengan fokus kepada ormas/ LSM yang belum ber SKT

1 2 3 4 5

43

2. Terwujudnya kualitas kehidupan Politik yang demokratis

2. Meningkatnya Partisipasi Masyarakat dalam kegiatan Politik

2.Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemilu melalui pendidikan politik.

2. Meningkatkan pendidikan politik masyarakat difokuskan pada pemilih pemula, pekerja sektor informal, penyandang disabilitas dan perempuan

2. Dengan Misi 1 Tujuan 3 (Meningkatnya kehidupan masy thdp nilai-2 kehidu pan bermasya rakat dan berdemokrasi.

3. Terwujudnya

kualitas

pelayanan

publik di

Bidang Kesatuan

Bangsa dan

Politik

3.

Meningkatnya

efektivitas dan

transparasi

layanan publik di Bidang

Kesatuan

Bangsa dan

Politik

3. Peningkatan kuali-tas pelayanan publik melalui Survey Kepuasaan Masyarakat

3. Pemenuhan sarana prasarana yang mendukung pelayanan kepada masyarakat.

3. Dengan

Misi 2 Tujuan

3

(Mewujudkan

kualitas penye-

lenggaraan

pemerintah

ber-dasarkan

Tata kelola

Pemerintahan yang baik.

4.

Terwujudnya

kualitas

penyelengga-

raan peme-

rintahan di

Bidang

Kesatuan

Bangsa dan

Politik

4.

Meningkatnya

kinerja

penyelenggaraa

n

pemerintahan

Bidang

Kesatuan

Bangsa dan

Politik

4.Peningkatan

Kinerja Bidang

Kesatuan Bangsa

melalui Penca-

paian Nilai Sakip

dengan penyusu-

nan Perencanaan

dan Pelaporan

yang konsisten

berdasarkan

RPJMD dan

Renstra

4. Meningkatkan

kualitas

penyusunan

Perencanaan

dan pelaporan

yang semakin

akuntabel.

4. Dengan

Misi 2 Tujuan

3

(Mewujudkan

kualitas

penye-

lenggaraan

pemerintah

ber-dasarkan

Tata kelola

Pemerintaha

n yang baik.

BAB VI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh OPD sebagai wujud pengimplementasian strategi dan

44

kebijakan yang ditetapkan. Merujuk pada Visi misi Bupati Banjarnegara Tahun 2017-2022 serta Program Unggulan, telah dipetakan dalam 8 (delapan) program prioritas antara lain infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pemerintahan,

pertanian, pariwisata, perekonomiandan sosial.

Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengampu Urusan

Pemerintahan di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik serta ketentuan pada Bab. VI KETENTUAN LAIN-LAIN pada Pasal 10 terdiri dari LPasal 3 ayat (1) Peraturan

Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Untuk melaksanakan urusan tersebut Kabupaten Banjarnegara menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Daerah.

Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 1216 Tahun 2011 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi seta Tata Kerja Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara mengatur peran Kab. Banjarnegara dalam melaksanakan Tugas dan fungsinya melalui program-program

pembangunan, dengan pengelompokan sebagai berikut:

· Uraian Nama program dan Kegiatan Renstra Tahun 2017-2022

1. Program Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor

b. Penyediaan jasa administrasi keuangan

c. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

d. Penyediaan bahan logistik kantor

e. Penyediaan jasa administrasi perkantoran

2. Program Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a. Pengadaan perlengkapan gedung kantor

b. Pengadaan peralatan gedung kantor

c. Pemeliharaan rutin/ berkala Kendaraan Dinas

d. Pemeliharaan rutin/ berkala peralatan gedung kantor

3. Program Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

4. Program Pengemb. Wawasan Kebangsaan

a. Peningkatan Tolerensi dan kerukunan dalam kehidupan beragama

b. Peningkatan Rasa Solidaritas dan Sosial di kalangan masyarakat

c. Peningkatan Masyarakat akan Nilai-nilai luhur budaya

d. Peningkatan Bela Negara

e. Monitoring dan Pemantauan Kegiatan orang asing, Survey/Penelitian

5. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan

a. Peningkatan Pemahaman Ideologi Negara

b. Fasilitasi Ormas, LSM dan Parpol sistem keamanan penyimpanan data

6. Program Pemberdayaan Masyarakat untuk menjaga Ketertiban dan Keamanan

a. Pembentukan satuan keamanan lingkungan di masyarakat

b. Penanganan Konflik

45

c. Pemberdayaan Kominda

7. Program Peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (Pekat

a. Penyuluhan pencegahan peredaran/ penggunaan minuman keras dan

narkoba

8. Program Pendidikan Politik Masyarakat

a. Penyuluhan kepada Masyarakat

b. Koordinasi forum-forum diskusi politik

c. Penelitian dan Pemeriksaan Persyaratan Bantuan Parpol

d. Bintek Keuangan Parpol

Secara rinci Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran,

dan Pendanaan Indikatif Perangkat Daerah tercantum pada Tabel 6.1.

46

Tabel 6.1

Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Kantor Kesbangpollinmas

Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran

Program dan

Kegiatan

Indikator

Satuan

Kondisi Awal

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Kinerja Program

2016

2017

2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir

Renstra

(outcome) dan

Kegiatan

(output)

Target

Rp Targe

t Rp

Target

Rp Targe

t Rp

Target

Rp Targe

t Rp

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Meningkatkan Kondusivitas daerah

Meningkatnya ketentraman dan Keamanan masyarakat

Prosentase berkurang jumlah konflik Sosial dimasyarakat

Pemberdayaan Masyarakat untuk menjaga ketertiban dan Keamanan

Berkurang jumlah potensi Konflik Sosial dimasyarakat

Konflik

3 8 3 428.780

3 428.780

3 428.780

3 438.780

2 438.780

1 2.163.900

Pembentukan Satuan Keamanan Lingkungan di Masyarakat

Jumlah Fasilitasi satuan keamanan lingkungan

Kl 2 2 2 60.000 2 60.000 2 60.000 2 60.000 2 60.000 2 300.000

Penanganan Konflik

Jumlah Dokumen laporan penanganan konflik Sosial

Dok 2 2 1 40.000 1 40.000 1 40.000 1 50.000 1 50.000 1 220.000

Pemberdayaan Kominda

Jumlah dokumen

laporan Gangguan Keamanan

Dok 2 2 2 328.780

2 328.780

2 328.780

2 328.780

2 328.780

2 1.643.900

47

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit

Masyarakat (PEKAT)

Prosentase sekolah yang mendapatkan pembinaan P4GN

% 11 100.000

11 120.000

15 120.000

15 160.000

15 200.000

67 700.000

Penyuluhan pencegahan peredaran/ penggunaan

minuman keras dan narkoba

Jumlah Sekolah yang mendapat Penyuluhan

P4GN

Skl 38 80.000 24 100.000

24 100.000

24 120.000

24 160.000

134 560.000

Jumlah Klpk PKK yang mendapat Penyuluhan P4GN

Klp 4 20.000 4 20.000 4 20.000 4 40.000 4 40.000 20 140.000

Prosentase berkurang jumlah konflik Agama

Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan

Berkurang jumlah potensi Konflik Agama

Konflik

1 1 1 225.000

1 225.000

1 225.000

1 280.000

1 280.000

5 1.235.000

Kegiatan Peningkatan Toleransi dan Kerukunan Umat Antar Beragama

Jumlah Pokmas yang mendapat pembinaan tentang Kerukunan beragama

Pokmas

40 80.000 40 80.000 40 80.000 40 80.000 200

80.000 200 400.000

48

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Kegiatan Peningkatan Rasa Solidaritas dan Ikatan

Sosial dikalangan Masyarakat

Jumlah Pokmas yang mendapat pembinaan tentang

Persaudaraan Kebangsaan

Pokmas

10 25.000 10 25.000 10 25.000 10 40.000 10 40.000 50 155.000

Peningkatan Masyarakat

Akan Nilai-Nilai Luhur Budaya

Jumlah Kelompok/Pegiat Seni dan

Budaya yang mendapat pembinaan Wasbang

Pokmas

1 2 25.000 2 25.000 2 25.000 2 40.000 2 40.000 10 155.000

Peningkatan Bela Negara

Jumlah Masyarakat yang mengikuti pembinaan Bela Negara

orang 300 75.000 300

75.000 300

75.000 300

90.000 300

90.000 1.500

405.000

Monitoring dan Pemantauan Keg. Orang Asing, Survey dan Penelitian

Prosentase Ijin Penelitian yang diterbitkan

% - - 100 20.000 100

20.000 100

20.000 100

30.000 100

30.000 100 120.000

Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan

Prosentase Peningkatan Jumlah Ormas/LSM yang

diberikan SKT

% 100 100 20 45.000 40 50.000 60 50.000 80 50.000 100

50.000 100 245.000

49

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Fasilitasi Ormas dan LSM

Jumlah Ormas yang difasilitasi

Ormas

100 100 5 45.000 10 50.000 15 50.000 20 50.000 25 50.000 25 245.000

Terwujudnya Kualitas

kehidupan Politik yang demokrati

s

Meningkatnya Partisipasi

Masyarakat dalam kegiatan Politik.

Prosentase partisipas

i Politik dalam Pemilu

Program Pendidikan Politik

Masyarakat

Prosentase partisipasi pemilih

dalam pemilu

% - - 55-60

197.500

70-75

200.000

- 200.000

- 250.000

70-75

350.000

1.197.500

Kegiatan Penyuluhan kepada Masyarakat

Jumlah Pokmas yang mengikuti Pendidikan Politik

Pokmas

4/400

6/700

5/500

150.000

4 140.000

4 110.000

4 170.000

4 220.000

20 790.000

Kegiatan Koordinasi Forum -forum diskusi Politik

Jumlah Masyarkat yang mengikuti Diskusi Politik

Or 1/100

1/80

100 25.000 100

35.000 100

35.000 100

50.000 100

50.000 500 195.000

Kegiatan Verifikasi Bantuan Partai Politik

Jumlah Partai Politik yang difasilitasi (mendapat Bantuan)

Partai

9 9 9 22.500 9 25.000 9 25.000 9 30.000 9 30.000 45 132.500

Kegiatan Bintek Keuangan Parpol

Jumlah Pengurus Parpol dan Aparatur yang mengikuti Bintek

Or - 45 - - - 45 30.000 - - 45 50.000 90 80.000

50

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Terwujudny

a kualitas

pelayanan

publik di

Bidang

Kesatuan

Bangsa dan

Politik

Meningkatny

a efektivitas

dan

transparasi

layanan

publik di

Bidang

Kesatuan

Bangsa dan

Politik

Survey Kepuasaan Masyarakat

Program pelayanan adminsitrasi perkantoran

Nilai SKM Angka

85,22

310.150

85,23

321.650

85,24

342.650

85,25

363.150 85,26

374.150

85,26

1.711.750

Kegiatan penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor

Jumlah

Tagihan Jasa

peralatan

dan

perlengkapan

Kantor yang

terbayar

jasa kanto

r

1 1 1 6.000 1 6.500 1 7.000 1 7.500 1 8.000 5 35.000

Kegiatan penyediaan jasa

administrasi keuangan

Jumlah Jasa

Administrasi

keuangan yg

terpenuhi

org/thn

6 6 6 23.150 6 27.650 6 27.950 6 27.950 6 27.950 30 134.650

Kegiatan penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

Jumlah

Peralatan

Kebersihan

yang

terpenuhi

paket 1 1 1 11.000 3 12.000 3 12.500 3 12.500 3 13.000 13 61.000

51

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Kegiatan penyediaan bahan

logistik kantor

Jumlah

bahan

logistik

kantor yang

tersedia

paket 6 6 6 175.000

6 180.000

6 190.000

6 200.000 6 200.000

30 945.000

Kegiatan penyediaan

jasa administrasi perkantoran

Jumlah

Honor PTT

THL yang

terbayar

org/thn

4

4

5

95.000 5

100.000

5

110.000

5

120.000 5

130.000

25

555.000

program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Prosentase

Sarana dan

prasarana

yang

memadai

-

-

73.000

78.000

79.000

84.000

3.085.000

3.399.00

0

Pembangunan gedung kantor

Jumlah

gedung

kantor Yang

dibangun

unit -

-

-

-

-

-

1

3.000.0

00

1 3.000.00

0

Pengadan perlengkapan gedung kantor

Jumlah

Pengadaan

perlengkapan

gedung

kantor

Unit 3

5

5

30.000

4

30.000

4

30.000

4

30.000

4

30.000

20

150.000

Pemeliharaan rutin/

berkala Kend. Dinas

Jumlah Kend Dinas yang

dipelihara

Unit/ thn

8

8

8

30.000

4

35.000

4

35.000

4

40.000

4

40.000

24

180.000

52

Pemeliharaa

n rutin/ berkala perlatan gedung kantor

Jumlah

Peralatan yang terpelihara

jenis 2

4

27

30

13.000

34

13.000

37

14.000

40

14.000

43

15.000

18

4

69.000

Terwujud

nya

kualitas penyeleng

garaan

pemerinta

han di

Bidang Kesatuan

Bangsa

dan Politik

Meningkatn

ya kinerja

penyelenggaraan

pemerintah

an Bidang

Kesatuan

Bangsa dan Politik

Nilai SAKIP

Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan

keuangan

Nilai SAKIP Nilai 20.000

B 22.500

B 22.500

B 25.000

B 25.000

B 115.000

Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja

Jumlah dokumen perencanaan laporan capaian kinerja yg disusun

dok/ thn

7

12

10

20.000

10

22.500

10

22.500

10

25.000

10

25.000

50

115.000

JUMLAH

1.399.430

1.450.430

1.472.730

1.655.730

4.807.730

10.786.050

53

Bab VII

KINERJA BIDANG PENYELENGGARAAN URUSAN BIDANG KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

Indikator kinerja adalah ukuran keberhasilan yang dicapai pada setiap unit kerja. Indikator kinerja atau indikator keberhasilan untuk setiap jenis pelayanan pada bidang-bidang kewenangan yang diselenggarakan oleh unit organisasi

perangkat daerah dalam bentuk standar pelayanan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kab. Banjarnegara. Penetapan standar pelayanan merupakan cara untuk menjamin dan meningkatkan akuntabilitas pelayanan pemerintah

daerah kepada masyarakat.

Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualikatif yang

menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja harus merupakan sesuatau yang akan dihitung dan diukur serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkatan

kinerja baik dalam tahap perencanaan (ex ente), tahap pelaksanaan (on going), maupun tahap setelah kegiatan selesai dan berfungsi (ex post)

Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan suatu instrumen pertanggungjawaban yang terdiri dari berbagai indikator dan mekanisme kegiatan pengukuran,penilaian dan pelaporan kinerja secara

menyeluruh dan terpadu untuk memenuhi kewajiban pemerintah dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas,

fungsi dan misi organisasi.

Pada sektor publik seperti entitas pemerintah sistem akuntabilitas kinerja menghadapi masalah berupa sulitnya mengukur kinerja dan menentukan

indikator kinerja yang tepat. Problematik tersebut timbul karena sektor publik memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan sektor bisnis, terutama

menyangkut output, outcome dan tujuan utama entitas. Output entitas pemerintahan sebagian besar berupa jasa pelayanan publik yang sulit diukur kuantitas maupun kualitasnya.

Indikator Kinerja Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kab. Banjarnegara Tahun 2017- 2022 adalah indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai

Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara dalam 5 (lima) tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD

Kabupaten Banjarnegara. Indikator kinerja ini juga berhubungan dengan arah kebijakan dan kebijakan umum dalam RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 yang diamanatkan secara khusus kepada Kantor Kesbangpollinmas

Kab. Banjarnegara.

Tabel dibawah ini akan menyajikan indikator kinerja yang mengacu pada tujuan

dan sasaran RPJMD.

54

Tabel 7.1

Indikator Kinerja Kantor Kesbangpollinmas Kab. Banjarnegara yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Tahun 2017-2022

NO Indikator Satuan

Kondisi

Awal Target Capaian Setiap Tahun

Target

Akhir

RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

1

.

Prosentase

penurunan konflik

masyarakat

% 200 167 100 0 -17 0 -20 -20

2

.

Prosentase

penurunan konflik

Agama

% 0 0 0 0 0 0 0 0

3

.

Prosentase

partisipasi Pemilih

dalam Pemilu

%

Pileg

72,5

Pilpres

70,1,

Pilgu

b

55,73

Pilbub

70,

Pilgub

55-60

Pileg

70-75

Pilpre

s 70-

75

0 0 Pilbu

b

70-75

Pileg

70-75

Pilpres

70-75

Pilgub

55-60

Pilpub

70-75

4

.

Nilai SKM

% 0 85,22 85,23 85,24 85,25 85,26 85,27 85,27

5

.

Nilai SAKIP

Nilai 0 0 B B B B B B

55

BAB VIII

PENUTUP

Untuk memenuhi semua ketentuan normatif peraturan perundangan

mengenai perencanaan nasional dan daerah maka perlu disusun rangkaian

dokumen perencanaan pada Organisasi Perangkat Daerah sebagi berikut :

1. Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah (Renstra KANTOR

KESBANGPOLLINMAS)

Merupakan dokumen perencanaan teknis operasional lima tahunan yang

disusun oleh KANTOR KESBANGPOLLINMAS sesuai dengan tugas pokok

dan fungsinya untuk menjabarkan RPJM Daerah yang memuat tujuan,

sasaran, strategi dan kebijakan pembangunan.

2. Rencana Kerja KANTOR KESBANGPOLLINMAS (Renja KANTOR

KESBANGPOLLINMAS)

Perencanaan pembangunan tahunan Satuan Kerja merupakan Dokumen

Perangkat Daerah yang disusun dengan berpedoman pada Renstra

KANTOR KESBANGPOLLINMAS, dengan kata lain Renja KANTOR

KESBANGPOLLINMAS merupakan penjabaran dari Renstra KANTOR

KESBANGPOLLINMAS.

Renstra KANTOR KESBANGPOLLINMAS selain sebagai pedoman dan

penentu arah kebijakan lima tahunan, juga berguna sebagai dasar evaluasi

terhadap pelaksanaan program dan kegiatan KANTOR KESBANGPOLLINMAS.

Untuk menilai tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan

sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, diperlukan kerangka

pengukuran kinerja yang didukung oleh tersedianya data kinerja yang akurat,

lengkap, tepat waktu dan konsisten serta indikator sasaran yang realistis dan

akuntabel. Sebagai bahan evaluasi terhadap tingkat keberhasilan pelaksanaan

kegiatan dengan membandingkan antara :

1. Kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan;

2. Kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya;

3. Kinerja nyata dengan kinerja standar pelayanan yang telah ditetapkan.

Keberhasilan pelaksanaan program-program dan kegiatan KANTOR

KESBANGPOLLINMAS lima tahun ke depan sebagaimana telah diuraikan di

depan, sangat ditentukan oleh kemauan kuat (good will) dan ketetapan hati

(komitmen) dari semua pemangku kepentingan (stake holder) pembangunan serta

adanya dukungan dana yang mencukupi.

Diharapkan seluruh aparatur di Sekretariat dan bidang-bidang pada

Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Banjarnegara dapat menjalin koordinasi

dan kerjasama yang baik, sehingga tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

dalam Renstra ini dapat tercapai.

Apabila terjadi perubahan kebijakan pembangunan di tingkat nasional

dan atau daerah, maka dapat dilakukan perubahan Renstra Badan Kepegawaian

Daerah Kabupaten Banjarnegara sesuai dengan kaidah dan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.tersebut tidak terlepas dari peran aparat Kesbangpollinmas

dan aparat terkait (Kominda, FKDM, FKUB, FPBI) serta dukungan dan partisipasi masyarakat di Kabupaten

Banjarnegara yang telah menunjukkan kepekaannya dengan melakukan deteksi dini dan cegah dini terhadap

ancaman gangguan keamanan yang muncul untuk ikut membantu meredam terjadinya konflik agar tidak

sampai meluas sehingga stabilitas keamanan di Kabupaten Banjarnegara tetap terus terjaga.

1

VII. RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH BADAN

DAERAH VII.C. BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perencanaan menjadi sesuatu yang absolut ketika dikaitkan

dengan pencapaian Visi. Keakuratan dalam penentuan parameter yang sangat strategis untuk dilakukan, mengingat perencanaan

adalah pijakan awal dalam keseluruhan proses tata kelola.

Rencana Strategis BPBD Kabupaten Banjarnegara yang

selanjutnya disingkat dengan Renstra adalah dokumen perencanaan Kantor BPBD Kabupaten Banjarnegara untuk periode 5 (lima) tahun. Rencana strategis disusun sebagai penjabaran atas Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Renstra Badan Penanggulangan Becana Daerah Kabupaten Kab. Banjarnegara

sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 memuat yang berisi tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi perangkat daerah berpedoman pada

RPJMD dan bersifat indikatif dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan wajib sesuai tugas dan fungsi BPBD Kabupaten

Banjarnegara.

Rencana Strategis BPBD Kabupaten Banjarnegara mempunyai fungsi

sebagai berikut:

1. Sebagai bahan acuan dan pedoman penyusunan Rencana Kerja

Tahunan; 2. Sebagai bahan dasar penilaian kinerja; 3. Sebagai bahan acuan penyusunan LKjIP Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kab. Banjarnegara; 4. Sebagai bahan evaluasi yang penting agar pembangunan dapat

berjalan secara lebih sistematis, komprehensif dan tetap fokus pada pemecahan masalah-masalah mendasar yang dihadapi BPBD Kabupaten Banjarnegara khususnya di bidang

Penanggulangan bencana.

2

Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

Banjarnegara merupakan bagian dari Rencana Pemerintah Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banjarnegara yang bersifat jangka

pendek dan menengah namun tetap diletakkan pada jangkauan jangka panjang, dan mengacu kepada visi misi Bupati Banjarnegara. Sehingga rumusan visi, misi dan arah kebijakan pembangunan

bidang Kebencanaan Kabupaten Banjarnegara untuk dua tahun mendatang dapat bersinergi dengan arah pembangunan Kepala

Daerah terpilih.

Proses penyusunan dan penetapan Renstra BPBD Kabupaten

Banjarnegara dilaksanakan dengan mengacu pada mekanisme perencanaan pembangunan di daerah, sebagaimana dijabarkan dalam PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta diatur kemudian dalam Peraturan

Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah. Tahapan tersebut antara lain : (1) Persiapan Penyusunan Renstra; (2) Penyusunan rancangan Renstra;

(3) Penyusunan Rancangan Akhir Renstra; dan (4) Penetapan Renstra.

Renstra BPBD Kabupaten Banjarnegara merupakan bentuk

upaya mengelola dan mengembangkan potensi sumber daya daerah

untuk mengatasi berbagai tantangan permasalahan yang ada dalam mewujudkan pembangunan di Banjarnegara. Dalam rangka

melaksanakan Pembangunan Berkelanjutan dibutuhkan SDM/Aparatur yang memiliki kompetensi, integritas dan profesionalitas dalam menyelenggarakan pemerintahan dan

melaksanakan pembangunan melalui tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu OPD yang berfungsi untuk melaksanakan urusan pemerintah daerah dibidang Penanggulangan bencana.

3

Analisis Gambaran pelayanan

SKPD

Perumusan Isu-isu

strategis berdasarkan

tusi

Perumusan Strategi dan

kebijakan

Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja,

kelompok sasaran dan pendanaan

indikatif berdasarkan

rencana program prioritas RPJMD

Pengolahan data dan informasi

Perumusan visi dan misi

SKPD

Perumusan Tujuan

Perumusan sasaran

Rancangan Renstra-SKPD

· Pendahuluan· Gambaran pelayanan SKPD· isu-isu strategis berdasarkan

tugas pokok dan fungsi· visi, misi, tujuan dan sasaran,

strategi dan kebijakan · rencana program, kegiatan,

indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif

· indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.

Perumusan indikator kinerja

SKPD yang mengacu pada

tujuan dan sasaran RPJMD

SPM

Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/

Kota

Penelaahan RTRW

Rancangan Renstra-SKPD

Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD

kepada Bappeda

Penelaahan KLHS

Renstra-KLdan Renstra Kabupaten/

Kota

Renstra-KLdan Renstra

SKPD Provinsi

Tahapan penyusunan rancangan Renstra Perangkat Daerah

Kab/Kota Kabupaten Banjarnegara dapat digambarkan dalam bagan alir sebagai berikut :

Keterkaitan Renstra BPBD Kabupaten Banjarnegara dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah Provinsi, dan

dengan Renja perangkat daerah, Penyusunan Renstra mengacu pada tugas dan fungsi perangkat daerah sesuai dengan Peraturan Daerah tentang Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara, Peraturan

Bupati Banjarnegara tentang Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah, RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022, dan

memperhatikan Renstra Kementerian/Lembaga tahun 2015-2019, Renstra Perangkat Daerah Provinsi, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011-2031, dan Hasil Kajian

Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022. Renstra Perangkat Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah yang disusun

setiap tahun selama kurun waktu tahun 2017-2021. Selain itu Renstra BPBD Kabupaten Banjarnegara menjadi

acuan dalam pengendalian dan evaluasi pembangunan pada Perangkat Daerah, baik evaluasi Renstra maupun evaluasi Renja BPBD Kabupaten Banjarnegara.

4

1.2 Landasan Hukum

Landasan Hukum dalam penyusunan Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara adalah

sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 6. Undang Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penyelengaraan

Penanggulangan Bencana;

7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5587), sebagaimana telah diubah dua kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana

Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan

Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah,

5

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman

Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 16. Pereturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang

Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana;

17. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4833); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123);

19. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB); 20. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 3);

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman 22. Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2011 Nomor 310); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 tentang

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD);

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata cara Perencanaan, Pengendalian, evaluasi Rancangan

Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah serta Tata cara Perubahan Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.

24. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana

(BNPB) Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pedoman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD);

25. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Nomor 1 Tahun 2012 tantang Pedoman Pembentukan Desa Tangguh Bencana(Destana);

26. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa

Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9);

27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009–2029 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2010 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 28);

6

28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah

Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 65);

29. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 Tahun 2009

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 Nomor 3

Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 114);

30. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 11 Tahun 2011 Tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012 Nomor 1 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor

145); 31. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 3 Tahun 2011 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja BPBD Kabupaten Banjarnegara; 32. Peraturan Daerah Nomor 893 Tahun 2011 tentang Penjabaran

Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja pada Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara; 33. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 10);

34. Peraturan Daerah Nomor 32 Tahun 2017 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara adalah

menyediakan dokumen perencanaan perangkat daerah untuk kurun waktu Tahun 2017 – 2022 yang mencakup gambaran kinerja, permasalahan, isu strategis tujuan, sasaran, strategi, kebijakan,

program dan kegiatan perangkat daerah sebagai penjabaran dari RPJMD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2022 sesuai dengan

tugas dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara.

Tujuan penyusunan Renstra Badan Penanggulangan Bencana

Daerah adalah : 1) Memberikan arahan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program

dan kegiatan pembangunan selama kurun waktu tahun 2017-

2022 dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPBD Kabupaten Banjarnegara dalam mendukung Visi dan Misi Bupati

Banjarnegara. 2) Menyediakan tolok ukur kinerja pelaksanaan program dan

kegiatan BPBD Kabupaten Banjarnegara untuk kurun waktu

tahun 2017-2022 dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai dasar dalam melakukan pengendalian dan evaluasi kinerja perangkat daerah.

3) Memberikan pedoman bagi seluruh aparatur BPBD Kabupaten Banjarnegara dalam menyusun Rencana kerja (Renja) BPBD

Kabupaten Banjarnegara yang merupakan dokumen perencanaan perangkat daerah tahunan dalam kurun waktu 2017-2022.

1.4 Sistematika Penulisan Dokumen Renstra Perangkat Daerah Badan Penanggulangan

7

Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara disusun dengan

sistematika penyajian sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, sistematika penulisan Rencana

Strategis BPBD Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2022.

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH Bab ini memuat tentang informasi tentang peran BPBD dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, ulasan

tentang tugas, fungsi, dan struktur organisasi, sumber daya yang dimiliki, capaian penting yang telah dihasilkan periode sebelumnya, analisa mengenai

hambatan utama yang perlu diatasi melalui penyusunan Renstra.

BAB III : PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

Bab ini berisi tentang identifikasi permasalahan

berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan BPBD Kabupaten. Banjarnegara, telaahan Renstra

Kementerian/lembaga, telaahan Renstra perangkat daerah Provinsi, telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

(KLHS), dan Penentuan Isu-isu Strategis. BAB IV : TUJUAN DAN SASARAN

Bab ini berisi tentang tujuan dan sasaran jangka

menengah, strategi dan kebijakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

Banjarnegara. BAB V : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab ini berisi tentang tujuan dan sasaran jangka

menengah, strategi dan kebijakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

Banjarnegara. BAB VI : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA

PENDANAAN

Bab ini berisi tentang rencana perogram dan kegiatan dan pendanaan indikatif Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara.

BAB VII : INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Bab ini berisi tentang indikator kinerja BPBD Kabupaten Banjarnegara mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun

2017-2022. PENUTUP

Bab ini berisi tentang pedoman transisi dan kaidah

pelaksanaan Renstra BPBD Kabupaten Banjarnegara. LAMPIRAN

8

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN BPBD

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi BPBD Kabupaten Banjarnegara. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara

dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 11 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tatakerja Lembaga

Teknis Daerah Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008 Nomor 17 seri D Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 109),

sedangkan berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Pemerintah Kabupaten Banjarnegara telah menindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten

Banjarnegara Tahun 2016 Nomor 10) merupakan hasil penataan SOTK baru) dimana BPBD tertuang pada Bab. VI KETENTUAN LAIN-LAIN pada Pasal 117 terdiri dari :

1) Ketentuan mengenai Perangkat Daerah yang menyelenggarakan sub urusan bencana diatur sesuai dengan Peraturan Perundang-

undangan mengenai penanggulangan bencana. 2) Peraturan Daerah mengenai pembentuakn fungsi, tugas,

struktur organisasi dan tata kerja perangkat daerah yang

menyelenggarakan sub urusan bencana ditetapkan dengan berpedoman pada peraturan Menteri.

3) Anggaran penyelenggara Urusan Pemerintahan di Bidang

Kebencanaan sebagaimana dimaksud pada pasal 117 dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

sampai dengan peraturan perundang-undangan mengenai pelaksanaan Urusan Pemerintahan Umum diundangkan.

Berdasarkan ketentuan tersebut diatas Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara masih merupakan sebuah lembaga eselon III dan Pelaksanaan Tupoksi masih mengacu atau

berpedoman pada Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 893 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan tata kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten

Banjarnegara. Berdasarkan Peraturan Daerah dimaksud, BPBD Kabupaten Banjarnegara mempunyai tugas:

a. Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana,

penanganan darurat, rehabilitasi, serta rekonstruksi secara adil dan merata.

b. Menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan

penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang undangan.

c. Menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta rawan

bencana. d. Menyusun dan menetapka prosedur tetap (Protap) penanganan

bencana. e. Melaksanakan penyelenggaraan penanggulangan bencana f. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada

Bupati sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana.

9

g. Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang

h. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Kabupaten Banjarnegara, Anggaran Propinsi Jawa Tengah, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan dari pihak lain.

i. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang undangan.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, BPBD memiliki fungsi sebagai berikut: a. Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana

dan penanganan pengungsi dengan bertindak cepat, dan tepat, efektif dan efisien.

b. Pengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan penanggulangan

bencana secara terencana,terpadu, dan menyeluruh. BPBD Kabupaten Banjarnegara dipimpin oleh Kepala BPBD yang

secara ex-officio dijabat oleh Sekretaris Daerah Untuk melaksanakan tugas sehari hari ditunjuk Kepala Pelaksana yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati.

Kepala Pelaksana mempunyai tugas melaksanakan upaya penanggulangan bencana secara terintegrasi yang meliputi pra

bencana, saat tanggap darurat, dan pasca bencana. Kepala Pelaksana mempunyai fungsi koordinasi, komando, dan pelaksana dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana pada wilayahnya. Dalam

menjalankan tugasnya Kepala Pelaksana membawahi: 1. Sekretariat 2. Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan

3. Seksi Kedaruratan dan logistik 4. Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi

5. Kelompok Jabatan Fungsional Sekretariat dipimpin oleh Kepala Sekretariat, Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, dan kelompok Jabatan Fungsional dipimpin

oleh seorang Tugas Fungsional Senior sebagai koordinator kelompok, Kepala Sekretariat, Kepala Seksi dan Tenaga Fungsional

bertanggungjawab Kepada Kepala Pelaksana. Uraian tugas dan fungsi masing-masing jabatan sesuai Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 893 Tahun 2011 Tentang Penjabaran

Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara sebagai berikut: Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh seorang Kepala Sekretariat, Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Pelaksana dalam

mengkoordinasikan, merencanakan, membina dan mengendalikan program-program, administrasi, kerjasama dan sumberdaya dibidang penanggulangan bencana meliputi:

a. Pengkoordinasian, sinkronisasi dan integrasi program perencanaan dan perumusan kebijakan dilingkungan BPBD.

b. Pembinaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan, hukum

dan peraturan perundang-undangan, organisasi, tatalaksana peningkatan kapasitas sumberdaya manusia, keuangan,

perlengkapan dan rumah tangga. c. Pembinaan dan pelaksanaan hubungan masyarakat dan

protokol.

d. Fasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi unsur pengarah penanggulangan bencana.

10

e. Pengumpulan data dan informasi kebencanaan di wilayahnya

dan Pengkoordinasian dalam penyusunan laporan penanggulangan bencana.

Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan : Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai tugas membantu Kepala Pelaksana dalam mengkoordinasikan, mengkomando dan

melaksanakan perumusan kebijakan tehnis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang pencegahan, mitigasi dan pemberdayaan

masyarakat pada masa pra bencana serta kesiapsiagaan dalam rangka meminimalkan resiko atas kemungkinan terjadinya bencana meliputi:

a. Perumusan kebijakan dibidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan masyarakat.

b. Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada pra bencana serta

pemberdayaan masyarakat. c. Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada situasi tidak

terjadi bencana meliputi :

1. Perencanaan penanggulangan bencana. 2. Pengurangan resiko bencana

3. Pencegahan 4. Pemanduan dalam perencanaan pembangunan 5. Persyaratan analisis resiko bencana

6. Pelaksanaan dan penegakan rencana Pendidikan dan pelatihan

7. Persyaratan standar tehnis penanggulangan bencana

d. Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada situasi terdapat potensi terjadinya bencana yang meliputi kesiapsiagaan,

peringatan dini dan mitigasi bencana. e. Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi lembaga terkait

dibidang pencegahan, mitigasi dan keiapsiagaan pada pra

bencana serta pemberdayaan masyarakat. f. Pemantauan, evaluasi dan analisa pelaporan tentang

pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan pada pra bencana serta pemberdayaan masyarakat.

Seksi Kedaruratan dan logistik

Seksi Kedaruratan dan logistik mempunyai tugas membantu Kepala

Pelaksana dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan tehnis penanggulangan bencana pada masa tanggap darurat dan

dukungan logistik, meliputi:

a. Perumusan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi dan dukungan

logistik. b. Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang

penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat,

penanganan pengungsi dan dukungan logistik. c. Komando pelaksanaan penanggulangan bencana pada saat

tanggap darurat meliputi: 1. Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi

kerusakan dan sumber daya.

2. Penetapan status keadaan darurat bencana. 3. Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana.

11

4. Pemenuhan kebutuhan dasar.

5. Perlindungan terhadap kelompok rentan. 6. Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital.

d. Pelaksanaan hubungan kerja di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi, dan dukungan logistik

e. Pemantauan, evaluasi, dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada

saat tanggap darurat, penanganan pengungsi dan dukungan logistik.

Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi mempunyai tugas membantu Kepala Pelaksana dalam mengkoordinasikan, mengkomando dan melaksanakan kebijakan tehnis di bidang rehabilitasi dan

rekonstruksi pada pmasa pasca bencana, meliputi:

a. Perumusan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada

pasca bencana. b. Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang

penanggulangan bencana pada pasca bencana.

c. Penyelenggaraan rehabilitasi pada wilayah pasca bencana melalui kegiatan:

1. Perbaikan lingkungan daerah bencana. 2. Perbaikan prasarana dan sarana umum. 3. Pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat.

4. Pemulihan sosial psikologis. 5. Pelayanan Kesehatan. 6. Rekonsiliasi dan resolusi konflik.

7. Pemulihan sosial ekonomi dan budaya. 8. Pemulihan keamanan dan ketertiban.

9. Pemulihan fungsi pemerintahan. 10. Pemulihan fungsi pelayanan publik.

d. Penyelenggaraan rekonstruksi pada wilayah pasca bencana

melalui kegiatan: 1. Pembangunan kembali sarana dan prasarana.

2. Pembangunan kembali sarana sosial masyaraat. 3. Pembangkitan kembali kehidupan sosial budaya

masyarakat.

4. Penerapan rancang bangun yang tepat dan penggunaan peralatan yang lebih baik serta tahan bencana.

5. Partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasi

kemasyarakatan, dunia usaha dan masyarakat. 6. Peningkatan kondisi sosial, ekonomi dan budaya.

7. Peningkatan fungsi pelayanan publik. 8. Peningkatan pelayanan utama dalam masyarakat.

f. Pelaksanaan hubungan kerja dibidang penanggulangan bencana

pada pasca bencana. g. Pemantauan, evaluasi, dan analisis pelaporan tentang

pelaksanaan kebujakan dibidang penanggulangan bencana pada

pasca bencana.

Kelompok Jabatan Fungsional.

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan

dalam menunjang tugas pokok BPBD.

12

2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah 2.2.1 Sumber Daya Manusia / Pegawai

Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan di BPBD Kabupaten Banjarnegara perlu didukung oleh Sumber Daya Manusia yang ada mulai dari tingkat eselon III

sampai dengan eselon IV serta pejabat fungsional dan jabatan fungsional umum. Sumber daya yang lain adalah berupa asset

yang dikuasai BPBD untuk menunjang operasional kedinasan.

Dalam menjalankan tupoksinya Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara di dukung senyak 33 SDM, terdiri dari 29 SDM dari jenis laki laki dan 4 SDM perempuan dilihat berdasarkan tingkat

pendidikan sebagian besar jumlah pegawai berada pada tingkat pendidikan SMA sebanyak 20 orang dan Sarjana 9

orang. Ketersediaan sumber daya aparatur Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel

berikut: a. Komposisi Pegawai menurut Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Kategori

Jumlah PNS Non PNS

L P J L P J L P J

1 SMP Sederajat 0 0 0 4 0 4 4 0 4

2 SMA Sederajat 6 1 7 13 0 13 12 1 20

3 D3 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 S1 6 2 8 0 0 0 6 2 8

5 S2 1 0 1 0 0 0 1 0 1

6 S3 0 0 0 0 0 0 0 0 0

b. Komposisi Pegawai menurut Pangkat dan Golongan Ruang :

No Golongan Jumlah

L P J

1 Golongan I 0 0 0

2 Golongan II 1 6 7

3. Golongan III 6 2 8

4 Golongan IV 1 0 1

2.2.2 Sarana Prasarana (Aset) Untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi serta

mendukung pelaksanaan kegiatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara memiliki sarana dan prasarana sebagaimana tercantum dalam tabel sebagai

berikut:

13

No Jenis Sarana dan

Prasarana

Kondisi

Jumlah

Kondisi

yang

diharapkan

diakhir

Renstra

Baik Rusak

A Tanah - - - -

B Peralatan dan mesin

1) Mobil 11 - 11

2) Motor 28 2 26

3) Meja pjbt eselon

III 1 - 1

4) Meja kerja pjbt

eselon IV 9 - 9

5) Meja kursi

peg.non

struktural

34 - 34

6) Kursi kerja staf 29 - 29

7) Meja rapat staf 3 - 3

8) Kursi rapat staf 50 - 50

9) Meja telpon 2 - 2

10) Meja kursi tamu 3 - 3

11) Brankas 1 - 1

12) Lemari kayu 3 - 3

13) Lapopp 7 - 7

14) Filling besi/Metal 6 - 6

15) Rak Besi/Metal 17 17

16) Lemari Besi/Metal 11 - 11

17) Personal

Komputer lain2 4 1 3

18) Printer 8 1 7

19) Scaner 1 - 1

20) Lemari kaca 1 - 1

21) PC Unit 5 - 5

22) Alat pemadam

portable 3 - 3

23) Telfon/faxs 1 - 1

24) AC Unit 6 - 6

25) Megaphone 1 - 1

26) Mesin absensi 1 - 1

27) Tenda 11 - 11

28) Tangga

aluminium 1 - 1

C Gedung 2 - 2

Uraian analisis kondisi sarana dan prasarana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara secara kualitas sudah cukup memadai, dari tabel diatas dapat

digambarkan bahwa dari seluruh sarana dan prasarana yang ada, 100 % merupakan asset dalam kondisi yang baik, karena

aset yang rusak telah dihapus. jika dilihat dari sisi kuantitas maka sarpras BPBD Kab. Banjarnegara termasuk lembaga

14

yang memiliki sarana prasarana cukup lengkap yang didanai

dari APBD Kabupaten serta didukung dari bantuan Hibah baik dari BNPB dan BPBD Propinsi Jawa Tengah yang

digunakan dalam rangka penanganan bencana di wilayah Kabupaten Banjarnegara.

2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara

menangani tugas pelayanan kesekretariatan dan 3 (tiga) tugas penanganan kebencanaan yaitu penanganan pra bencana, penanganan tanggap darurat bencana dan penanganan pasca

bencana. Capaian Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara berdasarkan sasaran/target Renstra

Perangkat Daerah periode sebelumnya, menurut untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan Perangkat Daerah

dan/atau indikator lainnya yang telah diratifikasi oleh pemerintah. Untuk lebih jelasnya indikator kinerja BPBD adalah sebagai berikut:

15

Tabel. 2.3.1 Pencapaian Kinerja BPBD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2012-2016

No Indikator Kinerja Satuan Target Kinerja Tahun Pencapaian Kinerja Tahun

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

1 Jumlah pemenuhan kebutuhan

pembayaran jasa peralatan dan

perlengkapan kantor

paket

4 3 3 3 3 4 3 3 3 3

2 Jumlah jasa administrasi keuangn yang terbayar

org - 14 14 5 5 - 14 14 5 5

3 Jumlah kebutuhan peralatan dan

perlengkapan kantor yang terpenuhi

paket 1 2 7 2 2 1 2 7 2 2

4 Jumlah kebutuhan bahan logistik kantor

yang teroenuhi

paket 5 8 7 7 8 5 8 7 7 8

5 Jumlah jasa dministrasi perkantoran

(PTT) yang terpenuhi

0rang - - - 15 19 - - - 15 19

6 jumlah gedung yang terbangun

Unit 2 - - 2 2 2 - - 2 2

7 Jumlah kebutuhan pengadaan

perlengkapan gedung kantor

paket 6 6 2 2 2 2 6 2 2 2

8 Jumlah kebutuhan pemeliharaan

rutin/berkala gedung kantor terpenuhi

paket 1 3 1 1 1 1 3 1 1 1

9 jumlah kebutuhan pemeliharaan

rutin/berkala perlengkapan gedung

kantor

paket

5 5 5

4

4 5 5 5

4

4

10

Jumlah aparatur yang telah mengikut

diklat/bintek/pelatihan

orang

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

11

Jumlah dokumen perencanaan dan

pelaporan yang tersusun

dok 4 4 6 6 6 4 4 6 6 6

12 Jumlah desa siaga bencana yang

terbentuk

desa - - - 5 6

-

-

-

6

6

13 Jumlah kebutuhan logistik korban

bencana yang terpenuhi

paket - 2 2 2 2

-

2 2 2 2

16

No Indikator Kinerja Satuan Target Kinerja Tahun Pencapaian Kinerja Tahun

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

14 Jumlah relawan yang mengikuti bintek

SAR

orang 50 50 20 20 20 50 50 20 20 20

15 Jumlah anggota relawan yang yang telah

dibina dalam penanggulangan bencana

orang 30 50 30 30 30 30 50 30 30 30

16 Jumlah alat resque untuk pertolongan

korban bencana

paket 6 4 2 2 2 6 4 2 2 2

17 Jumlah kecamatan yang dipetakan kec 1 4 1 2 2 1 4 1 2 2

18 Jumlah daerah rawa yang terpantau

dalam upaya mengantisipasi bencana

desa 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

19 Jumlah bangunan penguat lereng yang

terbangun

paket - - 16 - - - - 16 - -

20 Jumlah posko piket untuk sarana

informasi kebencanaan

posko 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

17

Dilihat dari Tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara

pada Tahun 2016 relatif telah mencapai keberhasilan, berdasarkan Realisasi Tingkat Capaian Kinerja dari setiap Indikator secara umum menunjukkan Capaian Kinerja dengan kategori baik. Capaian Kinerja

rata-rata mendekati target, ini tidak terlepas dari Pelaksanaan Program/ Kegiatan secara efektif dan efesien dengan berpedoman pada Target dan Progres yang ditetapkan dalam Rencana Kerja

Operasional (RKO) serta berpedoman pada ketentuan yang berlaku. Keberhasilan Sasaran-sasaran Program/Kegiatan secara umum

disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut : a. Ketersediaan SDM Aparatur Pemerintah yang loyal, disiplin

serta memiliki etos kerja yang baik dan bertanggungjawab;

b. Adanya kerjasama yang baik antara BPBD Kabupaten Banjarnegara dengan Unit- unit Kerja terkait sehingga penyelenggaraan kegiatan dapat dilaksanakan dengan hasil

yang optimal; c. Terjalinnya koordinasi dan komunikasi yang baik baik lintas

sektoral di lingkungan BPBD Kabupaten Banjarnegara; d. Sarana dan prasarana yang digunakan untuk melaksanakan

tugas BPBD kondisi baik dan memadai.

Dalam rangka menunjang tugas pokok dan fungsi pelayanan BPBD Kabupaten Banjarnegara, perlu dukungan anggaran untuk

melaksanakan tugas dan fungsi melalui berbagai program dan kegiatan. Dilihat berdasarkan rata-rata pertumbuhannya, program peningkatan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan

tanah memiliki rata-rata pertumbuhan anggaran tertinggi selama lima tahun terakhir yaitu mencapai 46,61%, dari rata-rata target pertumbuhan sebesar 67,08%. Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur termasuk memiliki rata-rata pertumbuhan anggaran terendah, dengan target rata-rata pertumbuhan sebesar

4,43% dan rata-rata realisasi pertumbuhan sebesar 3,93%. Target dan realisasi anggaran berdasarkan masing-masing program di BPBD Kabupaten Banjarnegara selama tahun 2012-2016

disampaikan melalui tabel berikut :

18

Tabel. 2.3.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupeten Banjarnegara

No Program

Target Anggaran (dalam ribuan) Realisasi Anggaran (dalam ribuan) Rasio Target dan Realisasi

(dalam ribuan)

Rata-Rata Pertu

mbuhan

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 Tar

get

Re

alisasi

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

115.120 256.140 260.000 452.620 641.652 890.052,4 170.696,1 221.442,4 342.748,7 557.045 77 79,5 85 75,73

87

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

485.180 1.685.180

336.000 311.380 576.098 457.933 302.835,3 290.723 250.020,6 558.023.8 94 65,8 86 80,29 97

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

40.000 20.000 75.000 75.000 85.000 23.315 8.145 73.766 69.416 84.534 58,29 41 92,55 99

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Pencapaian Kinerja dan Keuangan

- 10.000 20.000 10.580 11.000 - 7.749 10.839 10.580 11.000 - 77 54 100 95

5. Program Pencegahan

dini dan penanggulangan bencana

150.000 350.000 369.000 405.000 542.500 111.447,6 220.336,2 335.050 3.287 519.553,4 74.30 63 91 86,41 96

6. Program Penanganan pascabencana

- - - 262.328 30.000 - - - 7.110,4 23.721,3 - - - 50,27 79

19

No Program

Target Anggaran (dalam ribuan) Realisasi Anggaran (dalam ribuan) Rasio Target dan Realisasi (dalam

ribuan)

Rata-Rata Pertumbuh

an

2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 Target

Realisasi

7. Program Kesiapsiagaan

255.000 195.000 220.000 17.306,2 239.702,5 247.937,8 184.302 186.540 163.607 227.428 97 94,5 84,7 82,04 95

8. Program Tanggap darurat

30.000 50.000 61.000 60.000 75.000 7.931,9 28.521,7 60.550 57.900 73.600 95 82,8 99 96,50 97

9. Program Mitigasi Bencana Geologi

490.000 475.000 2.240.000 241.500 250.297,5 120.748,5 447.849,4 2.115.229,8 225.684,3 224.629,5 42,6 94 94 93,45 90

10. Penanganan daerah rawan bencana

- 50.000 - - - - 47.115,9 - - 94 - - -

20

Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah

Tantangan Penanggulangan Bencana merupakan isu internasional sejalan dengan isu pengelolaan lingungkungan serta penyelenggaraan

penanggulangan bencana menjadi perhatian banyak kalangan, terutama pada saat darurat. Sementara itu paradigma yang dianut dan dijadikan pengarusutamaan adalah pengurangan risiko

bencana sehingga kegiatan penanggulangan bencana dilakukan sejak dini, sejak tidak ada bencana, dengan harapan jika terjadi

bencana maka dampak negatif akan sangat kecil baik kerugian, kerusakan harta dan infrastruktur maupun korban jiwa manusia. Meningkatnya intensitas dan frekwensi bencana di Banjarnegara

perlu dipersiapakan aparat yang tanggap dan tangguh dalam menghadapi bencana. Sebagai salah satu bentuk kesiapan Pemerintah Kabupaten Banjarnegra dalam penanggulangan

bencana adalah menyusun dokumen rencana PB pada semua jenis bencana dan disosialisasikan kepada seluruh pemangku

kepentingan PB. Pelaksanaan dan sinergi program dan kegiatan PB antar pemangku kepentingan harus didorong secara aktif agar dapat memberikan

manfaat seuas luasnya kepada masyarakat. Beberapa hal yang menjadi tantangan bagi BPBD Kabupaten

Banjarnegara dalam penyelenggaraan Penanggulangan bencana di Banjarnegara adalah: a. Meningkatnya lembaga BPBD dari Type B ke Type A dengan

berbagai pertimbangan anatara lain: kapasitas kebencanaannya di wilayah Kabupaten Banjarnegara cukup tinggi, sehinga sering terjadinya bencana, personil yang sangat

minim tidak sebanding dengan seringnya kejadian bencana yang ditangani serta terbatasnya anggaran yang dialokasikan.

b. Menurut Kajian Badan Geologi Bandung, bahwa kawasan wilayah bencana di Banjarnegara memiliki kerentanan bencana dengan risiko sedang dan tinggi, antara lain, tanah longsor,

angin kencang, banjir, gempa bumi, kekeringan dan gas beracun, kecuali Tsunami karena memang tidk memiliki laut.

c. Penanggulangan bencana merupakan urusan bersama antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, namun dalam kenyataannya perhatian masyarakat untuk penanggulangan

bencana lebih condong kepada pemerintah. d. Penanggulangan bencana belum menjadi prioritas utama

meskipun dianggap sebagai urusan yang penting dalam

pembangunan. Paradigma pengurangan risiko bencana belum sepenuhnya menjadi arus utama bagi para pemangku

kepentingan sehingga keberadaan dan kinerja BPBD baru diperhatikan manakala terjadi bencana.

e. Sumberdaya manusia di BPBD Kabupaten Banjarnegara sangat

terbatas dan tidak ada penambahan jumlah pegawai secara signifikan, kompetensi pegawai yang ada belum sebanding

dengan cakupan kinerja penyelenggaraan PB yang sangat luas. f. Penganggaran dalam kebencanaan masih mengikuti prosedur

normatif, sebagaimana penganggaran rutin padahal untuk

kebencanaan diperlukan terobosan dan lebih persuasif

21

terutama untuk kondisi darurat ataupun memerlukan pendanaan khusus, segera/mendesak.

g. Partisipasi masyarakat sudah cukup tinggi namun masih belum ada standarisasi terutama untuk relawan.

h. Parsisipasi dunia usaha melalui dana CSR masih belum

terkelola untuk penanggulangan bencana secara menyeluruh dan komprehensif terutama untuk pra dan pasca bencana. Bantuan dunia usaha lebih banyak dialokasikan untuk

tanggap darurat. Peluang

Sejak diterbitkannya UU No 24 Tahun 2007 tentang

Penanggulangan bencana dan dibentuknya BNPB ditingkat pusat dan BPBD Propinsi dan Kab/Kota maka tugas pokok dan fungsi penanggulangan bencana di Banjarnegara secara otomatis melekat

pada BPBD Kabupaten Banjarnegara, sejalan dengan hal tersebut Pemerintah Kabupaten Banjarnegara menindaklanjuti dengan

membentuk BPBD melalui Peraturan Daerah No 3 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tatakerja BPBD Kabupaten Banjarnegara.

Dengan dibentuknya BPBD Kabupaten Banjarnegara maka tugas pokok dan fungsi kebencanaan yang sebelumnya melekat pada Bagian Kesra Setda dan SKPD lain Tingkat Kabupaten Banjarnegara

bergeser menjadi tugas pokok dan fungsi BPBD Kabupaten Banjarnegara, Pergeseran tersebut tidak hanya bergeser normatif

belaka, namun telah diikuti dengan pengalihan beberapa asset PB dan anggaran PB secara otomatis.

Peran BPBD Kabupaten Banjarnegara dalam penanggulangan bencana tidak secara serta merta mengambil alih pekerjaan tehnis dari SKPD lain dalam penanggulangan bencananya.sesuai dengan

Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 893 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja pada BPBD

Kabupaten Banjarnegara. BPBD mempunyai 3 (tiga) fungsi utama PB yaitu Pelaksana, Koordinasi dan Komando.

a. Sebagai Pelaksana BPBD Kabupten Banjarnegara memiliki peran untuk memberikan perlindungan masyarakat melalui upaya penanggulangan dan pengurangan risiko bencana baik

pra, saat, maupun pasca bencana. b. BPBD berfungsi sebagai leading sektor dan mengkoodinasikan

dengan SKPD tehnis, BPBD mengkoordinasikan seluruh penyelengaraan penangulangan bencana secara efektif baik pra, saat maupun pasca bencana, sehingga saling menunjang

antara pembangunan fisik/Infrastruktur dan aman berdasarkan aspek kebencanaan.

c. Fungsi Komando melekat pada BPBD untuk memberikan komando kepada para pemangku kepentingan untuk memobilisai sumberdaya untuk PB, terutama pada sat darurat

bencana. Dengan peran sebagai Incider comander, BPBD memberikan komando untuk melakukan evakuasi, penyelamatan dan pada saat

yang bersamaan SKPD tehnis melakukan perbaikan dan rehabilitasi dan rekonstruksi sarana dan prasarana penting dan vital dengan

segera. Sebagai urusan bersama, penanggulangan bencana mempunyai beberapa peluang untuk menjadi prgram yang penting

22

dan prioritas. Dalam sistem penanggulangan bencana yang dibangun secara nasional terdapat 5 (lima) unsur yang perlu

dibenahi dan menjadi perhatian yaitu: a. Legislasi

Ditingkat pusat dilakukan atas dasar Undang-undang dan

petunjukan teknis terkait penanggulangan bencana masih cukup minim, sehingga dapat mengacu pada peraturan ditingkat pusat, upaya yang dilakukan pada prioritas di Jawa

Tengah adalah penyusunan lembaga BPBD dengan perda untuk penanggulangan bencana.

b. Perencanaan Perencanaan dalam penanggulangan bencana dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:

1) Perencanaan untuk semua jenis bencana, yaitu rencana penanggulangan bencana (RPB) yang kemudian didiskripsikan menjadi rencana aksi.

2) Perencanaan untuk untuk 1 (satu) jenis bencana yaitu: a) Rencana mitigasi: disusun pada tahap pra bencana

tanpa potensi bencana, satu jenis bencana, upaya mitigasi (struktural dan non struktural, siapa yang melakukan apa dan anggaran).

b) Rencana kontijensi disusun pada tahap pra bencana dengan potensi bencana, satu jenis bencana, gunakan

skenario kejadian yang paling mungkin, siapa melakukan apa, anggaran, dokumen komitmen antar stakeholder.

c) Pada saat darurat, rencana kontijensi diaktifasi menjadi rencana operasi sesuai dengan kondisi lapangan.

d) Rencana pemulihan: pasca bencana, dasar wilayah

terdampak, apa saja yang dipulihkan, siapa melakukan apa, anggaran.

c. Kelembagaan Kelembagaan PB dapat dibedakan atas kelembagaan formal (BNPB, BPBD dan lembagaan non formal)

Kelembagaan non formal dapat dibagi sebagai berikut: 1) Di tingkat nasional yaitu Platform Nasional PRB disingkat

Planas PRB yang tediri dari forum masyarakat sipil, lembaga usaha, pemerintah, perguruan tinggi, media dan lembaga internasional.

2) Ditingkat propinsi dan Kab/Kota yaitu Planas adalah form PRB disingkat Platform PRB Kab/Kota misal: perguruan tinggi yang ada di propinsi atau Kab/Kota.

3) Untuk bencana yang sangat spesifik ada kelembagaan non formal yang disebut platform tematik(per satu jenis

ancaman) contoh: dalam rangka menanggulangi erupsi G.Merapi, dst.

d. Pengembangan kapasitas

Pengembangan kapasitas secara efektif akan terjadi bila 3 (tiga) sub sistem dalam sistem penanggulangan bencana dijalankan

dengan baik yang diharapkan sesuai dengan kapasitas pada HFA (Hyogo Framework for Action) yang secara umum dikelompokan sebagai berikut:

1) Kelembagaan formal dan non formal.

23

2) Sumberdaya manusia termasuk aparat, masyarakat terlatih, relawan dsb.

3) IPTEK penguasaan iptek didaerah, penerapan iptek untuk pembangunan rumah tahan gempabumi, sistem peringatan dini.

4) Meningkatkan kapasitas koordinasi, komando dan pelaksanaan PB termasuk pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan.

e. Pendanaan Pendanaan dalam PB dikelompokan dalam 2 (dua) kategori

yaitu: 1) Pendanaan dari Pemerintah

Mendasarkan pada peruntukannya, pendanaan tersebut

dibedakan menjadi 3 ( tiga) yaitu: a. Kegiatan rutin dan operasional untuk pengurangan

risiko bencana digunakan dana DIPA (dana

dekonsentrasi, tugas pembantuan) termasuk Dana Alokasi Khusus.

b. Kegiatan penanganan kesiapsiagaan dengan dana kontijensi

c. Dana Siap Pakai (DSP)/ON CALL.

Untuk bantuan bencana pada saat terjadi bencana digunakan yang penggunaanya dengan kemudahan akses,

Dana Siap Pakai dilaksanakan untuk penanganan dan siaga darurat bencana sebagai contoh: DSP siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor.

Kegitan pemulihan (rehabilitasi dan rekonstruksi) pasca bencana dengan dan bantuan sosial berpola hibah, digunakan untuk mengembalikan dan memperbaiki fungsi

sarana dan prasarana yang rusak akibat bencana, prinsip rehabilitasi dan rekonstruksi untuk membangun dengan

lebih baik dan aman (build back better and safer) 2) Pendanaan dari masyarakat, merupakan dana yang

dikumpulkan oleh masyarakat, baik organisasi

masyarakat, perguruan tinggi, media massa, maupun masyarakat internasional.

24

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU - ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

BPBD Kabupaten Banjarnegara

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh perangkat daerah dalam pelaksanaan tugas dan fungsi adalah sebagai berikut: Permasalahan Berkaitan dengan Kesekretariatan

a. Belum optimalnya Kualitas perencanaan dan Evaluasi serta pelaporan;

b. Belum adanya koordinasi yang efektif baik antar unit/Institusi Pemerintah pusat antara Pemerintah provinsi dengan Pemerintah Kab/Kota dan koordinasi antar pemangku

kepentingan, lainnya seperti badan usahan swasta, lembaga swadaya masyarakat(LSM) Perguruan tinggi, organisasi kemasyarakatan;

c. Belum tercukupinya kapasitas Sumber Daya Manusia sesuai dengan kompetensinya;

d. Belum adanya tenaga fungsional dan unsur pengarah sehingga pelaksanaan tugas BPBD belum optimal;

e. Terbatasnya personil sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi

kurang berjalan secara optimal; f. Belum optimalnya pemeliharaan jaringan sistem informasi yang

ada. Permasalahan terkait Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan a. Masih rendahnya kesadaran terhadap pengurangan risiko

bencana dan masih rendahnya pemahaman terhadap kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana;

b. Keterbatasan jaringan informasidan komunikasi yang efektif

dalam penyebaran informasi kebencanaan pada masyarakat c. Belum terintegrasinya pengurangan risiko bencana dalam

perencanaan pembangunan secara efektif dan komprenhensif; d. Keterbatasan dana anggaran APBD. Permasalahan terkait Seksi Kedaruratan dan Logistik

a. Belum optimalnyanya kinerja personil karena masih terbatasnya kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur dan terbatasnya

sarana dan prasarana penanggulangan bencana; b. Keterbatasan sarana tehnologi dan informasi yang dapat

digunakan untuk mendukung penyediaan data dan informasi;

c. Keterbatasan personil yang mempunyai pemahaman administrasi pengadaan barang dan jasa.

Permasalahan terkait Seksi Rehabiliitasi dan Rekonstruksi

a. Penanganan Pasca Bencana membutuhkan proses yang lama, sementara kebutuhannya mendesak;

b. Penanganan Penanggulangan Bencana membutuhkan anggaran yang besar, sementara APBD Kabupaten terbatas;

c. Kurangnya personil dan fasilitas peralatan yang belum memadai.

25

3.2 Telaah Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

a. Visi Visi pembangunan dalam RPJMD Tahun 2017-2022

merupakan visi Bupati dan Wakil Bupati yang disampaikan pada

saat proses pemilihan Kepala Daerah. Visi tersebut adalah sebagai berikut :

“Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”

b. Misi

Misi - misi jangka menengah Tahun 2017-2022 adalah : 1. Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman,

damai dan demokratis. 2. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan

berdasarkan konsep tata kelola yang baik.

3. Mewujudkan pembangunan daerah yang berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan.

4. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, produktif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional.

5. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan cakupan pemenuhan hak dasar.

Adapun keterkaitan visi, misi, tujuan dan sasaran dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Tahun 2017-2022

VISI :

“Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”

MISI 1 : Mewujudkan Tata Kehidupan Masyarakat Yang Tertib, Aman, Damai Dan Demokratis

TUJUAN INDIKATOR

TUJUAN

SAT

UAN SASARAN KINERJA

SASARAN

SATU

AN

1.1. Meningkatkan kondusivitas

wilayah

Indeks ketenteraman

dan ketertiban

Masyarakat

Angka

1.1.1. Meningkatnya ketenteraman,

ketertiban dan

keamanan

lingkungan

Indeks ketenteram

an dan

ketertiban

Masyarakat

Angka

1.2. Meningkatkan

kesiapsiagaan

dan penanggulanga

n bencana

Persentase

desa tangguh

bencana

% 1.2.1. Meningkatnya

kualitas

kesiapsiagaan dan ketanggap

daruratan

bencana

%

1.3. Meningkatkan

kesadaran

masyarakat terhadap nilai-

nilai kehidupan

bermasyarakat

dan

berdemokrasi

Indeks

Kebudayaan

Ang

ka

1.3.1. Meningkatnya

penghargaan

masyarakat terhadap nilai-

nilai

kebudayaan

dan kearifan

lokal

Indeks

Kebudayaa

n

Angka

1.3.2. Meningkatnya

partisipasi masyarakat

dalam

Presentase

pemilih dalam

pemilu

%

26

VISI :

“Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”

MISI 1 : Mewujudkan Tata Kehidupan Masyarakat Yang Tertib, Aman, Damai Dan Demokratis

TUJUAN INDIKATOR

TUJUAN

SATUAN SASARAN

KINERJA

SASARAN

SATU

AN

kehidupan berdemokrasi

1.3.3. Meningkatnya

peran serta

perempuan

dalam

pembangunan

Indeks

pemberdaya

an gender

Angka

MISI 2 : Mewujudkan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Berdasarkan Konsep Tata

Kelola Pemerintahan Yang Baik

2.1. Meningkatkan

kualitas layanan

publik

Survey

Kepuasan

Masyarakat

Angk

a

2.1.1. Meningkatnya

efektivitas dan

transparansi

layanan publik

Survey

Kepuasan

Masyarakat

Angka

2.2. Meningkatkan

kualitas

penyelenggaraan pemerintahan

daerah

Indeks

Reformasi

Birokrasi

Angk

a

2.2.1. Meningkatnya

kinerja

penyelenggara-an pemerinta-

han daerah

Nilai AKIP

Kabupaten

Banjarnegara

Angka

2.2.2. Meningkatnya

kualitas

pengelolaan

pemerintahan desa

Persentase

peningkata

n desa

berkembang

%

MISI 3 : Mewujudkan Pembangunan Daerah Yang Berkesinambungan Dan Berbasis Pada

Pengembangan Ekonomi Kerakyatan

3.1. Meningkatkan

ketersediaan

dan kualitas

infrastruktur

Persentase

jalan

kabupaten

dalam kondisi baik

% 3.1.1. Meningkatnya

sarana

infrastruktur

jalan dan jembatan

Persentase

jalan

kabupaten

dalam kondisi

baik

%

3.1.2. Meningkatnya

kualitas dan

kuantitas

jaringan irigasi

Luasan

sawah

yang

teraliri

jaringan irigasi

dalam

kondisi

baik

Ha

3.2 Meningkatkan

kinerja perekonomian

daerah

Laju

pertumbuhan ekonomi

% 3.2.1. Meningkatnya

kinerja sektor pertanian dan

perikanan

Pertumbuh

an sektor pertanian

%

PDRB per

kapita (ADHB)

Nilai Tukar

Petani

%

3.2.2. Meningkatnya

kinerja sektor

pariwisata

Persentase

peningkata

n

kunjungan

wisatawan

%

3.2.3 Meningkatnya kinerja UKM

dan koperasi

Kontribusi UKM

terhadap

PDRB

%

27

VISI :

“Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”

MISI 1 : Mewujudkan Tata Kehidupan Masyarakat Yang Tertib, Aman, Damai Dan Demokratis

TUJUAN INDIKATOR

TUJUAN

SATUAN SASARAN

KINERJA

SASARAN

SATU

AN

Persentase koperasi

sehat

%

3.2.4. Meningkatnya

jumlah investasi

Persentase

peningkata

n nilai

investasi

berskala

nasional

%

3.2.5. Meningkatnya kesempatan

kerja

Tingkat Penganggu

ran

Terbuka

%

3.2.6. Meningkatnya

kinerja sektor

industri

Pertumbuh

an sektor

industri

%

3.2.7. Meningkatnya

kinerja sektor

perdagangan

Pertumbuh

an sektor

perdagangan

%

3.2.7. Meningkatnya

stabilitas harga

Laju inflasi %

3.3 Meningkatkan

pemerataan

pembangunan

wilayah

Indeks

Williamson

Ang

ka

3.3.1. Meningkatnya

pemerataan

pembangunan

antar wilayah

kecamatan

Indeks

Williamson

Angk

a

TUJUAN INDIKATOR

TUJUAN

SAT

UAN SASARAN KINERJA

SASARAN

SATU

AN

3.4 Meningkatkan

daya dukung

dan daya

tampung lingkungan

Indeks

Kualitas

Lingkungan

Hidup (IKLH)

Ang

ka

3.4.1. Meningkatnya

kualitas

lingkungan

hidup yang meliputi

kualitas udara,

kualitas air

sungai, dan

tutupan lahan

Indeks

Kualitas

Lingkungan

Hidup (IKLH)

Angka

MISI 4 : Mewujudkan Tata Kelola Keuangan Daerah Yang Efektif, Efisien, Produktif,

Transparan Dan Akuntabel Dengan Tenaga Profesional

4.1. Mewujudkan

reformasi tata

kelola keuangan

Rasio

kemandirian

keuangan

daerah

% 4.1.1. Meningkatnya

kualitas

pengelolaan

keuangan dan aset daerah

Opini

Badan

Pemeriksa

Keuangan

Opini

4.1.2. Meningkatnya

kemandirian

daerah

Rasio

kemandiria

n keuangan

daerah

%

MISI 5 : Mewujudkan Kemartabatan Dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Peningkatan

Cakupan Pemenuhan Hak Dasar

28

TUJUAN INDIKATOR

TUJUAN

SAT

UAN SASARAN KINERJA

SASARAN

SATU

AN

5.1. Meningkatkan

cakupan pemenuhan

kebutuhan dan

layanan dasar

yang

berkualitas

Indeks

pembangunan manusia

Tah

un

5.1.1. Meningkatnya

ketahanan pangan

Pencapaian

skor Pola Pangan

Harapan

(PPH)

%

5.1.2. Meningkatnya

cakupan

rumah layak

huni

Persentase

MBR yang

menghuni

rumah layak huni

%

5.1.3.

Meningkatnya

akses dan

kualitas

pelayanan

pendidikan

Angka

Rata-rata

Lama

Sekolah

Tahun

Angka

Harapan Lama

Sekolah

Tahun

5.1.4. Meningkatnya

kualitas dan

cakupan

pelayanan

kesehatan

Angka usia

harapan

hidup

Tahun

5.2. Meningkatkan penanganan

masalah

kesejahteraan

sosial

Persentase penduduk

miskin

% 5.2.1. Meningkatnya jumlah

penduduk di

atas garis

kemiskinan

Persentase penduduk

di atas garis

kemiskinan

%

5.2.2. Meningkatnya

penanganan terhadap

Penyandang

Masalah

Kesejahteraan

Sosial

Persentase

Penurunan PMKS

%

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi terdapat beberapa

faktor penghambat dan faktor pendorong pelayanan Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara terhadap pencapaian visi, misi dan program Bupati dan Wakil

Bupati yang diuraikan pada tabel berikut :

Tabel 3.2

Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati

No

Misi, Tujuan

dan Sasaran

RPJMD

Permasalahan

Pelayanan BPBD

Faktor

Penghambat Pendorong

1. Misi 1

Mewujudkan

tata kehidupan

masyarakat yang tertib,

aman, damai

dan demokratis

Terbatasnya SDM

yang belum

memadai dan

kualitas SDM yang belum sesuai

dengan

kompetensinya

untuk pelaksanaan

Tupoksi

Penempatan SDM

Pegawai yang tidak

sesuai kebutuhan

dan kurangnya SDM yang

berpendidikan

sesuai dg

kompetensinya.

1. UU No 24 Tahun

2007 tentang

Penanggulangan

Bencana 2.Perda No 3 Tahun

2011 tentang

Organisasi dan

Tatakerja BPBD Kab

Banjarnegara

29

No

Misi, Tujuan

dan Sasaran

RPJMD

Permasalahan

Pelayanan BPBD

Faktor

Penghambat Pendorong

Masih banyaknya

daerah rawan

bencana yang harus ditangani

Banyaknya daerah

rawan bencana, dengan adanya alih

fungsi lahan, hujan

intesitas tinggi dan

kurangnya

kesadaran masyarakat terhadap

lingkungan. sehingga

sering terjadi tanah

longsor/tanah

bergerak.

3.Perda Kab. Banjarnegara Nomor

2 Tahun 2016

tentang

Pembentukan dan

Susunan Perangkat Daerah ( dimana

BPBD tertuang pada

Bab. VI KETENTUAN

LAIN-LAIN pada

Pasal 117)

2. Tujuan :

Meningkatkan

kualitas

penyelenggaraan

pemerintahan daerah

3. Sasaran : Meningkatnya

kinerja

penyelengaraan

pemerintahan

daerah

Per UU an yang tidak konsisten

satu sama lain

menyebabkan

kerancuan dan

lemahnya landasan

bagi penyelenggaraan

pelayanan.

Belum adanya aturan Kelembagaan BPBD

yang jelas sehingga

berpengaruh pada

pelaksanaan Tupoksi

dan penganggaran.

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra BPBD Provinsi Jawa Tengah Telaahan Rensta Kementerian Dalam Negeri Direktorat Jenderal

Pemerintahan Umum Direktorat Pencegahan dan Penanggulangan Bencana. a. Visi

Visi yang diangkat dalam Renstra Ditjen Pemerintahan Umum 2010-2014 merupakan arah kebijakan dalam penyusunan

program dan kegiatan strategis sesuai kondisi obyektif lingkungan strategis lingkup Ditjen Pemerintahan Umum dalam lima tahun kedepan yaitu: “Terwujudnya Penyelengaraan Pemerintahan

Umum Dalam Wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia Visi tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut:

Frase “Terwujudnya” menunjukan peran organisasi Ditjen Pemerintahan Umum dalam mewujudkan penyelengraan negara dan sistem birokrasi negara berfungsi dengan baik. Ditjen

Pemerintahan Umum harus betul betul memahami dan mewujudkan dengan benar dan bijak system managemen penyelenggaraan pemerintahan dan birokrasi di negara Indonesia

yang sesuai dengan tuntutan perkembangan dan kebutuhan masyarakat.

Kata “penyelenggaraan pemerintahan Umum” menunjukan bahwa Ditjen Pemerintahan Umum akan menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi yang diemban secara optimal sesuai dengan perannya

dalam penyelenggaraan pemerintahan umum. Frase “dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia”

30

Merupakan komitmen utama dan final Kementerian Dalam Negeri inimemberikan sikap dan arah yang tegas akan perlunya

kesatuan dan persatuan serta keadilan dalam proses penyelenggaraan pemerintah didaerah yang selalu harus ditegakkan tanpa ada tawar menawar. Bersatu dan maju tidak

cukup, tetapi harus didorong oleh penguasaan terhadap ilmu tehnologi sebagai tools untuk mencapainya.hal ini akan berhasil bila ada jejaring internal maupun eksternal dalam kerangka

global. Untuk dapat mewujudkan Visi Ditjen Pemerintahan Umum dalam

mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan umum yang desentralistis dan demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka ditetapkan misi Ditjen Pemerintahan

Umum sebagai berikut: b. Misi

a) Memperkuat kerukunan nasional melalui persatuan

kesatuan nasional dalam kerangka NKRI. b) Memfasilitasi terciptanya ketentraman dan ketertiban

umum perlindungan masyarakat dan penegakan hak hak sipil

c) Memfasilitasi terwujudnya kepastian hukum batas wilayah

negara dan peningkatan kerjasama sosial, ekonomi dan budaya antar negara yang berbatasan dengan NKRI,

penegasan daerah dilapangan, penyelenggaraan toponimi dan pemetaan batas wilayah administrasi pemerintahan serta penyelesaian sengketa pertanahan.

d) Memfasilitasi terwujudnya penyelenggaraan hubungan pusat dan daerah dan pelaksanaan azas dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Peningkatan kerjasama daerah,

kerjasama dengan pihak ke tiga, kerjasama antar daerah dengan pihak ke tiga serta mewujudkan teriptanya

peningkatan kualitas pelayanan umum. e) Memfasilitasi penyelenggaraan kewenangan daerah

dikawasan dan otorita

f) Memfasilitasi penyelenggaraan manajemen pencegahan dan penanggulangan bencana.

g) Mendorong terciptanya penyelenggaraan pemerintahan yang baik

Telaah Renstra Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB

a. Visi. Visi yang diangkat Badan Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2015-2019 adalah: “Ketangguhan Bangsa Dalam

Menghadapi Bencana” Visi tersebut merupakan gambaran terhadap apa yang ingin

diwujudkan Badan Nasioanal Penanggulangan Bencana pada ahir pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 yaitu bagaimana negara secara tangguh

mampu memberikan perlindungan kepada masyarakat dengan menjauhkan masyarakat dari bencana, menjauhkan bencana

dari masyarakat, meningkatkan kemampuan daya lenting masyarakat untukpulih kembali dari dampak bencana

b. Misi

Berdasarkan amanat UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan bencana serta sesuai dengan tugas dan fungsi

31

BNPB yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang BNPB, maka dalam rangka pencapaian visi

penanggulangan bencana, maka ditetapkan misi BNPB tahun 2015-2019 yaitu: a. Melindungi bangsa dari ancaman bencana drngan

membangun budaya pengurangan risiko bencana dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana menjadi bagian yang terintegrasi dalam pembangunan nasional

b. Membangun sistem penanganan darurat bencana secara cepat, efektif dan efisien

c. Menyelenggarakan pemulihan wilayah dan masyarakat pasca bencana melalui rehabilitasi dan rekonstruksi yang lebih baik yang terkoordinasi dan berdimensi pengurangan risiko

bencana. d. Menyelenggarakan dukungan dan tata kelola logistik dan

peralatan penanggulangan bencana.

e. Menyelenggarakan penanggulangan bencana secara transparan dengan prinsip good governance.

c. Tujuan Sebagai penjabaran atas visi BNPB, maka tujuan yang akan dicapai oleh BNPB dalam periode pelaksanaan lima tahun kedepan adalah:

1. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran terhadap pengurangan risiko bencana yang terintegrasi dan dimensi

pembangunan dan kehidupan masyarakat 2. Meningkatkan keandalan dan kecepatan penanganan darurat

bencana

3. Memulihkan daerah terdampak bencana melalui kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.

4. Mewujudkan pemenuhan dan tata kelola logistik dan peralatan

penanggulangan bencana sesuai standar minimal yang ditetapkan BNPB.

5. Meningkatkan kapasitas pelayanan dan kinerja penyelenggaraan penanggulangan bencana.

6. Meningkatkan kapasitas pemeriksaan dan pengawasan dalam

rangka mewujudkan penyelenggaraan penanggulangan bencana yang efektif, efisien, trasparan dan akuntabel.

d. Sasaran Strategis Sasaran strategis BNPB Tahun 2015-2019 berdasarkan identifikasi dan analisis lingkungan strategis adalah menurunnya indeks risiko

bencana di pusat-pusat pertumbuhan yang beresiko tinggi, dengan indikator kinerja sasara yang meliputi: 1. Jumlah Kab/Kota yang difasilitasi kajian risiko bencana.

2. Rata-rata waktu respon kejadian bencana. 3. Prosentase peningkatan penyelesaian reahabilitasi dan

rekonstruksi daerah pasca bencana. 4. Prosentase daerah yang memiliki logistik dan peralatan

penangguangan bencana yang memadahi.

5. Rata-rata waktu penyebaran informasi kejadian bencana. e. Arah Kebijakan dan Strategi BNPB.

Berdasarkan agenda pemambanguan (Nawa Cita), arah kebijakan umum, dan strategi pembangunan nasional peneglolaan bencana 2015-2019, maka arah kebijakan umum penyelenggaraan PB sesuai

dengan peran BNPB dalam koordinasi , komando dan pelaksanaan penyelenggaraan PB adalah sebagai berikut:

32

1. Penanggulangan bencana diarahkan pada pengurangan risiko bencana yang terintegrasi dalam setiap dimensi pembangunan.

2. Penanggulangan bencana harus mengutamakan penyelamatan sebanyak mungkin nyawa.

3. Penanggulangan bencana harus diikuti dengan pemulihan

kembali masyarakat menjadi lebih baik dan lebih aman dibanding sebelum bencana.

4. Penyiapan sumberdaya yang memadahi dalam rangka

kesiapsiagaan untuk menghadapi bencana. 5. Pembinaan dalam rangka membangun kemandirian

penanggulangan bencana daerah sesuai dengan semangat otonomi daerah dan penerapan prinsip prinsip perbaikan tata kelolala pemerintahan, serta mendukung reformasi birokrasi dan

mewujudkan good governance. Selanjutnya strategi yang akan dilaksanakan dalam rangka melaksanakan arah kebijakan dalam mencapai tujuan dan sasaran

yang telah ditetapkan adalah: 1. Pemantapan koordinasi, komando, dan penyelenggaraan

penanggulangan bencana. 2. Peningkatan, pengaturan, pembinaan dan pengawasan. 3. Pengarusutamaan Gender.

4. Pembiayaan. 5. Penongkatan dukungan managemen dan pelaksanaan tugas

tehnis lainnya. Telaah Renstra Badan Penanggulangan bencana Daerah Prov Jateng. a. Visi

Sejalan dengan Visi Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa tengah terpilih, BPBD Propinsi Jawa tengah menetapkan visi dan misi untuk jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan. yaitu “Masyarakat Jawa

Tengah Yang Tangguh Dalam Penanggulangan Bencana.” Tangguh mengandung arti kuat, handal, sukar dikalahkan,

sedangkan tangguh bencana adalah kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan, jika

terkena bencana. Masyarakat yang tangguh dalam penanggulangan bencana berarti

masyarakat yang mampunyai kemampuan secara mandiri untuk mengenali ancaman bahaya ,beradaptasi serta mampu mengorganisasikan sumberdaya yang dimiliki untuk menghadapi

potensi ancaman bencana, mengurangi kerentanan, meningkatkan kapasitas dalam mengurangi risiko bencana serta memulihkan diri dengan segera dari dampak dampak bencana yang merugikan dan

membangun kehidupannya menjadi norman kembali. b. Misi

1. Mengembangkan Tata kelola Penanggulangan Bencana yang handal.

2. Memperkuat kapasitas kelembagaan Penanggulangan Bencana

3. Memberdayakan masyarakt dalam penanggulangan bencana 4. Membangun kerjasama antar pemangku kepentingan PB

5. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan tehnologi untuk penyelenggaraan penanggulangan bencana

c. Tujuan dan sasaran Jangka Menengah BPBD Propinsi Jawa

Tengah;

33

Tujuan strategi antara lain: 1. Mewujudkan regulasi penanggulangan bencana yang

memadahi 2. Meningkatkan sinegritas perncanaan pembangunan dengan

Rencana PB Secara berkelanjutan.

3. Meningkatkan kapasitas sumber daya dan sarpras yang handal dalam Penanggulangan bencana.

4. Meningkatkan kepedulian dan kesiapsiagaan masyarakat

dalam menghadapi bencana. 5. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam

penanggulangan bencana 6. Membangun jejaring dan kerjasama strategis dengan para

pemangku Kepentingan penanggulangan bencana.

7. Memanfaatkan teknologi informasi, komunikasi dan tepat guna dalam penyelenggaraan PB.

d. Sasaran strategi antara lain:

1. Tersusunnya Peraturan Gubernur bidang PB. 2. Terbentuknya BPBD Kab/Kota dengan Perda.

3. Tersusunnyarencana PB Jawa tengah. 4. Tersusunnya pedoman penanganan darurat bencana. 5. Tersusunnya kesepahaman penyelenggaraan Pblintas

sektor dan lintas wilayah. 6. Tersusunnya system managemen logistik PB.

7. Tersusunnya system managemen peralatan PB. 8. Tersusunnya dokumen/peta risiko bencana Jateng. 9. Terintegrasinya dokumen rencana penanggulangan bencana

(umum/tematik) dalam dokumen rencana pembangunan daerah.

10. Terpenuhinya sumber daya yang siap dalam

penanggulangan bencana. 11. Terpenuhinya sarana dan prasaranapenanggulangan

bencana. 12. Penguatan dan sinergi kelembagaan PB Jawa Tengah. 13. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat

untuk mengenali dan mengantisipasi ancaman bahaya. 14. Terwujudnya kemandirian masyarakat dalam

penyelenggaraan PB. 15. Terbentuknya jejaring dan kerjasama kelompok/komunitas

masyarakat, dunia usaha, dan lembaga peduli bencana

dalam penanggulangan bencana. 16. Tersedianya pusat data informasi bencana, basis data dan

informasi bencana jateng terkini.

17. Termanfaatkannya teknologi tepat guna untuk PB dengan memperhatikan kearifan lokal.

f. Strategi dan Arah Kebijakan Dalam upaya mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan di bidang penangulangan bencana, BPBD Propinsi

Jawa Tengah maka strategi dan kebijakan BPBD Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut :

Strategi : 1. Menyediakan bahan bahan pembentukan regulasi melalui

identifikasi kebutuhan regulasi, penyusunan naskah akademik,

dan mengkaji kebtuhan akan regulasi

34

2. Menyediakan bahan pendukung dan evaluasi pelaksanaan penanganan darurat.

3. Menyediakan bahan [endukung penyelenggaraan kerjasama PB dan jenis PB yang kerjasamakan.

4. Menyediakan Juklak dan juknis managemen logistik yang telah

ada. 5. Menyediakan Juklak dan juklis managemen peralatan yang ada. 6. Tersedia rencana rencana tehnis PB yang dilakukan.

7. Tersedia data ancaman bencana, kerentanan dan kapasitas masyarakat.

8. Jenis jenis pelatihan kursus. 9. Data dan informasi sarpras di Jawa Tengah. 10. Penyediaan lahan DED.

11. Jumlah sarana dan prasarana dan prasarana evakuasi di Jateng.

12. Tersedia potensi masyarakat terdampak bencana/pengungsi.

13. Data kerusakan dan kerugian akibat bencana. 14. Data masyarakat terdampak encana.

15. Tersedia data desa terdampak bencana. 16. Tersedia informasi pusat studi bidang kebencanaan,

tokoh/pakar bidang bencana di PT.

17. Tersedia data organisasi komunikasi/relawan bencana. 18. Tersedia dta dunia usaha yang tergabung dalam organisasi

profesi. 19. Tersedia program dan kgiatan PB wilayah perbatasan baik

Kabupaten/Kota maupun propinsi.

20. Dukungan data dan informasi PB. 21. Tersedia suport data dan informasi bencana secara rutin. 22. Tersedia suport data dan informasi kerusakan dan kerugian

Jawa Tengah secara periodik. 23. Tersedia suport data informasi peringatan dini bencana.

24. Penyiapan konsep dan materi publikasi masyarakat. Arah Kebijakan :

1. Memfungsikan BPBD sebagai institusi rujukan kebijakan dalam

penanggulangan bencana. 2. Menjadikan BPBD Propinsi Jateng sebagai insiden commander

yng kuat dalam tanggap darurat bencana. 3. Mewujudkan penyelenggaraan PB yang sinergi yang terpadu

antar wilayah perbatasan.

4. Menjadikan logistik PB yang optimal untuk PB. 5. Menjadikan peralatan PB yang optimal dan handal untuk PB. 6. Memfungsikan BPBD sebagai institusi rujukan kbijakan dalam

PB. 7. Mewujudkan pembangunan berwawasan pengurangan risiko

bencana. 8. Mengembangkan SDM berbasisi kompetensi. 9. Mengembangkan kapasitas dan kompetensi aparatur PB yang

handal. 10. Pengadaan sarana dan prasarana PB sesuai kebutuhan.

11. Mengembangkan system/tata kelola penyimpanan logistik dan peralatan sesuai standar.

12. Mewujudkan pemerintah Jateng/BPBD mampu memenuhi

operasi kemanusiaan.

35

13. Mengembangkan pemerintah Jateng/BPBD mampu memenuhi kebutuhan dasar pengungsi.

14. Meningkatkan kemampuan dalam perhitungan kerusakan dan kerugian akibat bencana.

15. Mengembangkan kapaasitas dan menyiapkan masyarakat Jawa

Tengah dalam PB. 16. Mewujudkan kapasitas/kemampuan masyarakat. 17. Mewujudkan desa siaga dan sadar bencana di Jawa Tengah.

18. Mewujudkan desa tangguh dalam menghadapi bencana di Jawa tengah.

19. Mengembangkan PB berbasis ilmu pengetahuan dan tehnologi. 20. Mengembangkan dan mewujudkan kepedulian masyarakat

dalam bencana di Jawa Tengah melalui organisasi komunitas.

21. Mengembangkan dan mewujudkan kepedulian dunia usaha dalam penanggulangan bencana di Jawa tengah.

22. Peyelenggaraan PB yang sinergi dan terpadu antar wilayah.

23. Mengembangkan komunikasi massa dan keterbukaan informasi publik.

24. Mengembangkan system informasi pengelolaan data dan informasi bencana secara terpadu.

25. Mengembangkan system peringatan dini berbasis masyarakat.

26. Mengembangkan komunikasi masa dan keterbukaan informasi publik.

3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis

3.4.1 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah/RTRW Dalam dokumen RTRW Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011-2031 kawasan rawan bencana alam diatur dalam rencana pola ruang

(Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara nomor 11 Tahun 2011 Pasal 47). Pengaturan rencana tata ruang Kabupaten

menggambarkan rencana sebaran kawasan lindung dan kawasan budidaya. Kawasan lindung merupakan kawasan yang memberi perlindungan terhadap kawasan dibawahnya, termasuk diantaranya

membahas tentang kawasan rawan bencana alam. Wilayah/RTRW. Kawasan rawan bencana alam adalah daerah yang diidentifikasi

sering dan berpotensi mengalami bencana seperti Banjir, gempa bumi, tanah longsor/pergerakan tanah, angin puting beliung, kekeringan, kebakaran, gas beracun dan lain lain.

Kawasan yang termasuk dalam rawan bencana merupakan kawasan rawan yang terdampak secara langsung mupun tidak langsung.kawasan rawan bencana di Kabupaten Banjarnegara dalam

kajian RTRW Kabupaten Banjarnegara meliputi 8 (delapan) kawasan rawan bencana yaitu:

a. Banjir Kawasan rawan banjir merupakan kawasan lindung yang bersifat sementara, sampai dengan teratasinya masalah banjir secara

menyeluruh dan permanen ditempat tersebut. Kawasan daerah rawan banjir meliputi: Kecamatan Kalibening,

Kecamatan Punggelan, Kecamatan Purwonegoro dan Kecamatan Banjarnegara.

b. Tanah Longsor

Kawasan yang kondisi tanahnya mudah longsor karena terdapat zona yang bergerak akibat adanya patahan atau pergeseran

36

batuan induk pembentuk tanah, kemiringan lereng, jenis/karakter batuan, hujan, kandungan air tanah dan

penggunaan lahan yang tidak teratur dan tidak tepat peruntukannya, seperti pembuatan terjal, pemotongan lereng yang terlalu curam, penebangan hutan yang tidak terkontrol,dsb.

Potensi bencana tanah longsor di wilayah Kabupaten Banjarnegara merupakan jenis bencana yang memiliki intensitas dan cakupan luas dengan dampak pada kerusakan permukiman,

infrastruktur, sarana perekonomian bahkan menimbulkan korban jiwa. Wilayah Kabupaten Banjarnegara memiliki luas

1.070 Km2 terdiri dari 20 Kecamatan menurut kajian geologi 70% dari luas Kabupaten Banjarnegara atau 17 Kecamatan merupakan daerah rawan longsor meliputi: Kecamatan

Banjarmangu, Karangkobar, Pagentan, Wanayasa, Kalibening, Pandanarum, Madukara, Sigaluh, Punggelan, Wanadadi, Banjarnegara, Bawang, Pagedongan, Mandiraja, Batur,

Pejawaran, dan Susukan. c. Gas Beracun

Kawasan tempat keluarnya gas beracun dari tubuh bumi yang membahayakan akibat vukanisme. Wilayah rawan terjadinya gas beracun terletak kawasan pegunungan dieng Kecamatan Batur

meliputi wilayah sekitar kawah Sinila, kawah Timbang, Sikidang, Sibanteng dan Sileri.

Kawah sileri merupakan kawah yang masih aktif pada tahun 2017 telah terjadi letupan freatik berupa semburan lumpur dan gas dengan ketinggian kurang lebih 150 meter dengan sebaran 50

meter di bibir kawah kearah utara selatan. Akibat letupan tersebut menimbulkan korban 11 orang luka ringan terkena sembuatn lumpur, dan 1 orang luka berat karena panik terjatuh

terkena batu. Untuk kawah timbang dan beberapa kawah yang ada didataran tinggi Dieng masih dirasa cukup aman.

d. Angin Kencang Kawasan yang berpotensi dan/atau pernah mengalami angin kencang.diwilayah Kabupaten Banjarnegara dari 20 kecamatan

ada 19 kecamatan yang mengalami terjadinya angin kencang yang mengakibatkan banyaknya pohon tumbang dan puluhan

rumah penduduk rusak ringan/sedang/berat dan 2 orang meninggal dunia karena tertimpa pohon.

e. Kekeringan

Berdasarkan laporan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banjarnegara, bahwa musim kemarau di wilayah Kabupaten Banjarnegara di Tahun 2017 diperkirakan

antara 8-14 dasarian (1 dasarian sama dngan 10 hari) sehingga akan terjadi kemarau cukup panjang mulai bulan Juli s/d

pertengahan Nopember 2017 jumlah desa yang rawan air bersih sebanyak 52 desa tersebar di Kecamatan yaitu: Kecamatan Susukan, Purworejo Klampok, Purwonegoro, Mandiraja, Bawang,

Wanadadi, Rakit, Madukara dan Pagedongan. f. Gempa Bumi

Wilayah Kabupaten Banjarnegara merupakan kawasan yang pernah mengalami gempa bumi dengan skala sedang, menengah dan kemungkinan dapat mengalami bencana gempa bumi dengan

tingkatan daerah terlarang, daerah berbahaya dan daerah aman.

37

3.4.2 Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis/KLHS Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2019 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, maka ada kewajiban untuk melakukan penyusunan KLHS dalam rangka memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah

menjadi dasar dan terintegrasi dalam penyusunan kebijakan dan program RPJMD tahun 2017-2022. Kajian Lingkungan Hidup (KLHS) Kabupaten Banjarnegara Tahun

2017-2022 mengelompokan tugas pokok dan fungsi BPBD Kabupaten Banjarnegara dalam isu bencana dan kerusakan lingkungan. Isu

strategis bencana dipengahruhi oleh letak wilayah Banjarnegara yang mempunyai 3 karakteristik utama yaitu: dataran, perbukitan dan pegunungan.

Karakteristik alam dan sosial yang cukup kompleks menyebabkan Banjarnegara menjadi daerah yang rawan bencana. Ancaman bencana yang tidak dapat diprediksi seperti, Tanah longsor, Banjir

,Angin kencang, Gas beracun, gempa dan Kekeringan yang merupakan bencana musiman menjadi agenda yang selalu

ditemukan tiap tahun. Faktor pendorong yang diperkirakan mempengaruhi kecenderungan masa depan bidang bencana alam antara lain:

1. Aktivitas manusia yang memanfaatkan lahan tanpa mempertimbangkan kaidah konservasi

2. Rusaknya hutan dan kawasan lindung diatasnya serta beralihnya fungsi daerah tangakapan air hujan menjadi lahan terbangun.

3. Semakin terbatasnya sumber air baku untuk air bersih karena penurunan tingkat kualitas air permukiman dan sedimentasi.

4. Pembangunan yang tidak sesuai dengan daya tampung dan daya

dukung lahan. 5. Masih rendahnya pengawasan dan penegakan hukum yang

berkaitan dengan penggunaan lahan khusunya dikawasan lindung dan daerah resapan air.

6. Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat tentang

bencana. Bencana alam terus terjadi di Kabupaten Banjarnegara dan

menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat. Kerugian lingkungan terkait dengan terganggunya ekosistem dan fungsi dari lngkungan itu sendiri. Bagi masyarakat bencana

alam menimbulkan kerugian baik material, maupun non material seperti menurunnya lesehatan masyarakat bahkan terjadinya korban jiwa.

Pembangunan dan aktivitas manusia yang dilakukan tanpa mempetimbangkan pentingnya menjaga fungsi dan daya dukung

lingkungan akan memicu terjadinya bencana alam Dampak negatif terjadi bencana antara lain: a. Rusaknya infrastruktur di daerah terdampak.

b. Terhentinta aktivitas mata pencaharian masyarakat. c. Rusaknya permukiman dan lahan lahan pertanian.

d. Munculnya berbagai penyakit. e. Korban, Cidera, cacat. f. Menimbulkan dampak pshikologis/trauma pada masyarakat

yang terdampak.

38

Selain dampak negatif, bencana juga memberikan beberapa dampak positif namun tidak sebanding dengan dampak negatif

yang ditimbulkan. Upaya peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat

terhadap pentingnya menjaga kelestarian fungsi ekosistim perlu

dilakukan dan adanya kerjasama antar pemangku kepentingan di Banjarnegara untuk menjaga ekosistim alam agar berfungsi optimal, upaya pengurangan risiko bencana baik melalui

kegiatan peringatan dini bencana mitigasi dan kesiapsiagaan seluruh masyarakat menghadapi bencana agar meminimalisir

dampak risiko bencana yang ditimbulkan. 3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis

1. Belum terintegrasi dan terstandarisasinya mekanisme/sistem

pelaporan data dan informasi kebencanaan di Kabupaten Banjarnegara.

2. Belum memadahinya dukungan anggaran BPBD Banjarnegara

3. Masih terbatasnya sarana peralatan dan mobilitas penanggulangan bencana.

4. Masih terbatasnya ketersediaan logistik, guna memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terdampak bencana di Banjarnegara.

5. Belum lengkapnya pedoman dan dokumen penyelenggaraan penanggulangan bencana di Banjarnegara belum memadahinya

kompetensi sumberdaya manusia bidang penanggulangan bencana di Banjarnegara.

6. Belum memadahinya upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pasca

bencana di Banjarnegara. 7. Belum memadahinya peran serta masyarakat dan dunia usaha

dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di

Banjarnegara. 8. Belum sinerginya penyelenggaraan penanggulangan bencana

lintas sektor dan lintas wilayah.

39

BAB IV

TUJUAN DAN SASARAN

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis daerah

yang dihadapi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan. Sedangkan sasaran adalah hasil yang diharapkan dari satu tujuan

yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan.

BPBD Kabupaten Banjarnegara merumuskan tujuan dan sasaran jangka menengah perangkat daerah sebagai berikut : 1. Meningkatkan Kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana,

Sasaran yang akan dicapai dari tujuan tersebut adalah: terwujudnya kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana;

2. Meningkatkan ketersediaan data dan informasi daerah rawan bencana, sasaran yang akan dicapai dari tujuan tersebut adalah tersedianya data daerah rawan bencana;

3. Meningkatkan kualitas penanganan bencana, sasaran yang akan dicapai dari tujuan tesebut adalah tertanganinya bencana secara

cepat, tepat dan sesuai sasaran; 4. Terwujudnya Pelayanan Prima, sasaran yang akan dicapai dari

tujuan tersebut adalah:

1. Meningkatkan Indek Kepuasan masyarakat. 2. Mewujudkan pemerintahan yang akuntabel.

Tabel 4.1. Tujuan, Sasaran Indikator Sasaran dan target Kinerja Sasaran

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 - 2022

Tujuan Sasaran Indikator Tujuan

/Sasaran

Satuan

Kondisi

Awal Target Kinerja Tujuan / Sasaran T.A

Renstra

2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Meningkatnyakesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana

Terwujudnya kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana

Persentase Desa Tangguh Bencana

% 6,32 (12/195x100)

10,25

(20/195x100)

18,95

(37/195x100)

26,23 (51/195x1

00)

33,68

(65/195x100)

41,05

(80/195x100)

52,63

(102/195x100)

52,63

Meningkatnyakualitas penanganan

bencana

Tertanganiny bencana secara cepat, tepat dan

sesuai sasaran

Persentase bencana yang tertangani

dengan baik

% 100 100 100 100 100 100 100 100

Terwujudnya Pelayanan Prima

Meningkatny Indek Kepuasan masyarakat

Nilai Survey Kepuasan Masyarakat

Nilai

- 78,6 79 79 79 79 80 80

Mewujudkan Pemerintahan yang akuntabel

Nilai SAKIP BPBD Banjarnegara

Nilai

-

CC

B B B B B B

40

BAB V

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 1. Strategi

Dengan memperhatikan analisis faktor internal dan eksternal,

Badan Penanggulangan Becana Daerah menetapkan strategi sebagai suatu cara untuk mencapai tujuan dan sasaran sebagai berikut:

a. Peningkatan kualitas kesiapsiagaan bencana. b. Penanggulangan bencana yang terencana, terkoordinasi, terpadu

dan akuntabel. 2. Arah Kebijakan

Kebijakan yang ditetapkan untuk mencapai tujuan dan sasaran

adalah: a. Maningkatkan pendidikan dan pelatihan kebencanaan. b. Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kesiapsiagaan dalam

menghadapi bencana. c. Meningkatkan penanganan daerah rawan bencana.

d. Meningkatkan koordiasi dalam pelaksanaan tanggap darurat bencana.

e. Pemulihan sarana dan prasarana fisik dan non fisik di wilayah

pasca bencaa secara terpadu. Keterkaitan antara strategi dan kebijakan dengan Tujuan, Sasaran

Perangkat Daerah tercantum pada Tabel 5.1

41

Tabel 5.1 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan

VISI : BANJARNEGARA BERMARTABAT DAN SEJAHTERA

MISI 2 : Mewujudkan Kualitas Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Berdasarkan Konsep Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik

No Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1. Meningkatkan kesiapsiagaan dan

penanggulangan bencana

Terujudnya masyarakat yang mempunayai kesadaran dalam

penanggulangan bencana. Meningkatnya kualitas kesiapsiagaan bencana dan

ketanggapdaruratan bencana

Peningkatan kualitas kesiapsiagaan bencana.

Meningkatkan pendidikan dan pelatihan kebencanaan.

Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kesiapsiagaan

dalam menghadapi bencana.

2. Meningkatkan kewaspadaan masyarakat dalam

penanggulangan bencana

Terwujudnya masyarakat yang mempunyai kesadaran dalam penanggulangan bencana

Peningkatan kualitas kesiapsiagaan bencana.

Meningkatkan penanganan daerah rawan bencana

3. Meningkatkan ketersediaan informasi

daerah rawan bencana

Tersedianya data daerah rawan bencana

Peningkatan kualitas kesiapsiagaan bencana

Meningkatkan penanganan daerah rawan bencana

4. Meningkatkan kualitas

penanganan darurat

Tertanganinya bencana secara cepat,

tepat dan sesuai sasaran

Meningkatnya kualitas kesiapsiagaan bencana dan ketanggapdaruratan bencana

Penanggulangan bencana yang

terencana, terkoordinasi, terpadu dan akuntabel

Meningkatkan koordinasi dalam

pelaksanaan tanggap darurat bencana

42

5. Meningkatkan sosial ekonomi

desa/masyarakat korban bencana

Tertanganinya desa/masyarakat korban bencana

Penanggulangan bencana yang terencana, terkoordinasi,

terpadu dan akuntabel

Pemulihan sarana dan prasarana fisik dan non fisik di wilayah pasca

bencana secara terpadu

6.

Meningkatkan kualitas pelayanan sekretariat dalam menunjang

kinerja perangkat daerah

Meningkatnya nilai survey kepuasan masyarakat

Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran yang didukung dengan peningkatan

kualitas pelayanan oleh aparatur BPBD.

Peningkatan Pelayanan administrasi perkantoran secara prima dengan prosedur yang jelas.

43

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Program dan kegiatan merupakan instrumen untuk mewujudkan

visi dan misi. Sama dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Kabupaten Banjarnegara dalam rangka pelaksanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang akan dilaksanakan selama lima tahun diuraikan sebagai berikut:

1. Program Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1) Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor

2) Penyediaan jasa administrasi keuangan 3) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 4) Penyediaan bahan logistik kantor

5) Penyediaan jasa administrasi perkantoran/PTT jasa tenaga pendukung operasional kantor

2. Program Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1) Pembangunan Gedung kantor 2) Pengadaan perlengkapan gedung kantor

3) Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor 4) Pemeliharaan rutin/ berkala peralatan gedung kantor

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber daya Aparatur

1) Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur. 4. Program Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan

capaian kinerja dan keuangan 2) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja

SKPD

5. Program Mitigasi Bencana Geologi 1) Penyusunan Peta Resiko bencana 2) Sosialisasi dan Pemantauan Daerah rawan bencana

3) Fasilitasi Daerah Rawan Bencana. 6. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan bencana alam.

1) Gladi managemen satlak/Pelatihan penanggulangan bencana 2) Pengadaan logistik korban bencana alam.

7. Program Penanganan Pasca bencana

1) Pengelolaan Pasca bencana 8. Program Kesiapsiagaan.

1) Bimbingan teknis dan sertifikasi SAR. 2) Pembinaan Relawan 3) Pengadaan peralatan resque

4) Desa Tangguh Bencana 9. Program Tanggap Darurat

1) Optimalisasi Posko Bencana

Kegiatan-kegiatan tersebut diatas bersumber dari APBD Kabupaten

Banjarnegara. Selanjutnya, mengenai Rincian Pagu Indikator Lima Tahunan disajikan dalam tabel 6.1 sebagai berikut :

44

Tabel 6.1 Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Tujuan Sasaran Indikator

Sasaran

Program

dan

Kegiatan

Indikator

Kinerja Program

(outcome) dan

Kegiatan

(output)

Sat

ua

n

Kondisi Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir

Renstra

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Ta

rget

Kin

erj

a

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Meningkatkan

kesiapsiagaan

dan

penanggulangan

bencana

Terwujudnya

kesiapsiagaan

dalam

pennggulangan

bencana.

Program

Kesiapsiagaa

n

Prosentase

kesiapsiagaan

aparatur dan

relawan dalam

penanggulangan

bencana

% 24

(60/250

x100

36

(90/250

x100

895

48

(120/25

0x100)

1.000

60

((150/2

50x10

0

1.000

72

(180/250

x100)

1.500

84

210/25

0x100

1.60

0

84

5.996

Meningkatnya

kualitas

kesiapsiagaan

bencana dan

ketanggap

daruratan bencana

Pembentukan

Desa

Tangguh

Bencana

Prosentase Desa

Tangguh Bencana

% 6,32 10,25 18,95 325 26,32 300 33,68 325 41,05 325 52,63 325 52,6

3

1.600

Bintek SAR Jumlah relawan

yang mengikuti

Bintek SAR

org 20 - 20 40 20 40 20 40 20 40 2 40 100 200

Apel

Kesiapsiagaa

n Bencana

Jumlah Apel

Kesiapsiagaan

yang terlaksana

ke

g

- - 1 50 1 50 1 50 1 50 1 50 5 250

Penyusunan

Rencana

Kontijensi

Jumlah Rencana

Kontijensi yang

tersusun

do

k

- - - - 1 150 1 150 1 150 - - 3 450

Pengadaan

peralatan

Resque

Pengadaan

peralatan

Resque

Jmh alat resque

untuk pertolongan

korban bencana

Un

it

1 1 1 50 1 50 1 50 1 50 1 50 5 250

Meningkatkan

kewaspadaan

masyarakat

dalam

Terwujudnya

masyarakat yang

mempunyai

kesadaran dalam

Program

Pencegahan

dini dan

Penanggulan

Prosentase

masyarakat yang

tangguh dalam

penanggulangan

%

-

7,2

14,

750

21,6

800

28,8

800

30

1000

43,2

1.10

0

43,2

4.450

45

Tujuan Sasaran Indikator

Sasaran

Program

dan

Kegiatan

Indikator

Kinerja Program

(outcome) dan

Kegiatan

(output)

Sat

ua

n

Kondisi Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir

Renstra

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

penanggulangan

bencana

penanggulangan

gan bencana

Pengadaan

logistik

korban

bencana alam

bencana

Jumlah kebutuhan

logistik yg

terpenuhi

Pkt

3

3

3

450

3

450

3

450

3

450

3

450

15

2250

Meningkatkan

ketersediaan

informasi

daerah rawan

bencana

Tersedianya data

daerah rawan

bencana.

Persentase

ketersediaan

data desa

rawan

bencana

Program

Mitigasi

Bencan

Geologi

Persentase

kecamatan yang

terpetakan dan

desa yang

termonitor

% 50 60 70 260 80 260 90 260 100 310 100 310 43,2 1.400

Sosialisasi

dan

Pemantauan

Daerah

Rawan

Bencana

Jumlah Daerah

Rawan Bencana

yang terpantau

dalam upaya

mengantisipasi

bencana

des

a

10 10 10 50 10 50 10 50 10 50 10 50 50 250

Fasilitasi

Daerah rawan

bencana

Jumlah Fasilitas

untuk penanganan

daerah rawan

bencana

pkt

-

3

3

350

3

350

3

350

3

350

3

350

15

1750

46

Tujuan Sasaran Indikator

Sasaran

Program

dan

Kegiatan

Indikator

Kinerja Program

(outcome) dan

Kegiatan

(output)

Sat

ua

n

Kondisi Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir

Renstra

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Menigkatkan

kualitas

penanganan

darurat

Tertangaaninya

bencana secara

cepat, tepat dan

sesuai sasaran

Persentase

penanganan

darurat dan

peralatan yag

tersedia

Program

Tanggap

Darurat

Prosentase

bencana yang

tertangani dengan

baik

%

- 20

3 ds

20

3 ds

280

40

6 ds

350

3

350

3

350

3

350

15

1750

Pengadaan

Sarpras

Pusdalops

Jumlah Sarpras

Posko lapang

Pkt - - 0 0 1 100 1 100 1 100 1 100 4 400

Pelatihan

sistem

informasi dan

komunikasi

Jumlah pelatihan

informasi %

Akomodasi yg

terlaksana

ke

g

- - 0 0 1 30 1 30 1 30 1 30 4 120

Optimalisasi

Posko

Jmh posko piket

untuk sarana

informasi

kebencanaan

pos

ko

posko posko 1 150 1 150 1 150 1 150 1 150 5 750

Meningkatkan

sosial ekonomi

masyarakat

korban bencana

Tertanganinya

desa/masyarakat

korban bencana

Persentase

desa yang

tertangani

melalui

kegiatan pasca

bencana

Pegelolaan

pasca becana

Persentase desa

yang tertangani

melalui kegiatan

pasca bencana

% 3 desa 20

3 desa

20

3ds

300. 40

6 ds

300 60

9 ds

300 80

12 ds

300 90

15 ds

300 100 1.500

Meningkatkan

kualitas

pelayanan

sekretariat

dalam

menunjang

kinerja

Terwujudnya

pelayanan

administrasi

perkantoran

Program

Pelayanan

administrasi

perkantoran

Pelaksanaan

Pelayanan

Administrasi

Perkantoran di

BPBD

Bu

lan

12 12 12 12 12 12 12 60

47

Tujuan Sasaran Indikator

Sasaran

Program

dan

Kegiatan

Indikator

Kinerja Program

(outcome) dan

Kegiatan

(output)

Sat

ua

n

Kondisi Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir

Renstra

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

perangkat

daerah

Kegiatan

penyediaan

jasa peralatan

dan

perlengkapan

kantor

Jumlah

pemenuhan

kebutuhan

pembayaran jasa

peralatan dan

perlenglkapan

kantor

Pkt 3 3 3 40 3 40 3 40 3 40 3 40 15 200

Penyediaan

jasa

administrasi

keuangan

Jumlah jasa

administrasi

keuangan yang

terbayar

org 5 5 5 30 5 30 5 30 5 30 5 30 25 150

Peyediaan

peralatan dan

perlengkapan

kantor

Jumlah kebutuhan

peralatan dan

perlengkapankant

or yang terpenuhi

Pkt 1 1 1 20 1 20 1 20 1 20 1 20 5 100

Penyediaan

bahan

logistik

kantor

Jumlahkebutuhan

logistik kantor

yang terpenuhi

Pkt 7 7 7 400 7 400 7 450 7 450 7 500 35 2200

Penyediaan

jasa

administrasi

perkantoran/

PTT (jasa

oprasional

kantor)

Jumlah

administrasi

perkantoran yang

terpenuhi

org 17 17 17 300 17 350 17 400 17 450 17 500 85 2000

Meningkatnya

nilai surcey

kepuasan

masyarakat

An

gk

a

- 78,6 79 79 79 79 79 80

48

Tujuan Sasaran Indikator

Sasaran

Program

dan

Kegiatan

Indikator

Kinerja Program

(outcome) dan

Kegiatan

(output)

Sat

ua

n

Kondisi Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir

Renstra

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Meningkatnya

nilai SAKIP

nil

ai

CC B B B B B B B

Program

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana

Aparatur

Terpenuhinya

sarana dan

prasarana aparatur

yang tersedia

dalam mendukung

kinerja

% 100 100 - - 100 100 100 100 100

Pembanguna

n Gedung

kantor

Jumlah gedung

kantor yang

terbangun

uni

t

1 1 - - 1 100 1 100 1 100 1 100 4 400

Pengadaan

perlengkapan

gedung

kantor

Jumlah kebutuhan

perlengkapan

gedung kantor

yang terpenuhi

uni

t

1 1 1 50 1 15o 1 200 1 200 1 200 4 800

Pemeliharaan

rutin/berkala

gedung

kantor

Jumlah kebutuhan

pemeliharaan

rutin/berkala

gedung kantor

yang terpenuhi

Pkt 1 1 1 50 1 50 1 50 1 50 1 50 5 250

Pemeliharaan

rutin/berkala

perlengkapan

gedung

kantor

Jumlah kebutuhan

pemeliharaan

rutin/berkala

perlengkapan

gedung kantor

Pkt 4 4 4 100 4 110 4 120 4 130 4 140 20 600

Meningkatkan

kompetensi

aparatur

dibidang

kebencanaan

Meningkatnya

sumberdaya

aparatur yang

cakap dan trampil

Program

Peningkatan

kapasitas

sumberdaya

aparatur

Prosentase

Terlaksananya

bimtek aparatur

dibidang

kebencanaan

% 40 40 20 50 40 50 60 50 80 50 100 50 100 250

Peningkatan

Kapasitas

Aparatur

Jumlah aparatur

yang telah

mengikuti

org 40 40 40 50 40 50 40 50 40 50 40 50 200 250

49

Tujuan Sasaran Indikator

Sasaran

Program

dan

Kegiatan

Indikator

Kinerja Program

(outcome) dan

Kegiatan

(output)

Sat

ua

n

Kondisi Awal Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 Target Akhir

Renstra

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

Ta

rget

Kin

erja

An

gga

ran

Rp

(ju

ta)

diklat/bimtek/ppel

atihan

Meningkatkan

kinerja pegawai

yang akuntabel

Terwujudnya

sistem penilaian

kinerja pegawai

Jumlah dok

perencanaan

dan pelaporan

yang tersusun

Program

Peningkatan

prngrmbanga

n sistem

pelaporan

capaian

kinerja dan

keuangan

Prosentase

Tersedianya

dokumen

perencanaan dan

pelaporan

% 100 100 100 20 100 20 100 20 100 20 100 20 100 100

Penyusunan

laporan

kinerja dan

ikhtisar

realisasi

kinerja

keuangan

Jumlah dok

perencanaan dan

pelaporan yang

tersusun

do

k

6 6 6 20 6 20 6 20 6 20 6 20 30 100

50

BAB VII Indikator Kinerja Perangkat Daerah Yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran

RPJMD

Bagian penting dalam proses penyusunan Renstra BPBD Kabupaten

Banjarnegara adalah ketersediaan indikator kinerja yang berguna untuk mengukur capaian target kinerja pembangunan daerah. Indikator kinerja

adalah alat ukur untuk menilai keberhasilan pembangunan secara kuantitatif maupun kualitatif. Keberadaan indikator sangat penting baik dalam evaluasi kinerja program-program pembangunan daerah. Indikator kinerja menjadi

kunci dalam pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kinerja, yaitu sebagai ukuran untuk menilai ketercapaian kinerja pembangunan daerah. Dalam perencanaan pembangunan daerah, indikator menjadi ukuran keberhasilan

pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan, serta program dan kegiatan yang telah dirumuskan dalam dokumen perencanaan.

Indikator kinerja yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD adalah indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai oleh perangkat daerah dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen

untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Target indikator kinerja perangkat daerah yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD ini akan diukur dalam evaluasi kinerja pembangunan. Pencapaian kinerja

indikator yang termuat juga akan menjadi bahan dalam pelaporan kinerja perangkat daerah selama lima tahun, sehingga perlu dipedomani oleh seluruh

aparatur perangkat daerah. Indikator kinerja BPBD Kabupaten Banjarnegara yang mengacu pada

tujuan dan sasaran RPJMD ditampilkan dalam Tabel 7.1 sebagai berikut :

Tabel 7.1

Indikator Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banjarnegara yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Tahun 2017-2022

Indikator Sat

uan Kondisi

Awal

Target Capaian Setiap Tahun TA RPJMD

2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Prosentase masyarakat yang tangguh dalam penanggulangan bencana

% 0 7,2(360/5000x100

14,4(720/5000x100

21,5(1080/5000x100

28,8(1440/5000x100

36(1800/5000x100

43,2(2.160/5000x100

43,2

Prosentase desa yang tertangani melalui kegiatan pasca bencana

% 20 (3 desa)

20 (3 desa)

20 (3 desa)

40 ( 6 desa)

60 (9 desa)

80 (3 desa)

100(15 desa)

100

Prosentase kesiapsiagaan aparatur dan relawan dalam penanggulangan bencana

% 24 24(60/250x100)

30(90/250x100)

48(12/250x100)

60(150/250x100)

72(180/250x100)

84(210/250x100)

84

Prosentase bencana

yang tertangani dengan baik

% 1

posko

1

posko

20

(3ds/15x100)

40

(9ds/15x100)

60

(9ds/15x100)

80

(12ds/15x100)

100

(15ds/15x100)

100

Prosentase kecamatan yang dipetakan dan desa yang termonitor

% 50 (10kec)

60 (12kec)

70 (14kec)

80 (16kec)

90 (18kec)

100 (20kec)

100

100

Prosentase Desa Tangguh Bencana

% 6,32 (12/195x100)

10,25 (20/195x100)

18,95 (37/195x100)

26,32 (51/195x100)

33,68(66/195x100)

41,05(80/195x100)

52,63 (102/195x100)

52,63