rencana strategis operasional tahun 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/rencana strategis...

23
RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL TAHUN 2015 – 2019 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I PAREPARE 1. Pendahuluan Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045, pembangunan sektor pertanian dalam lima tahun ke depan (2015-2019) akan mengacu pula pada paradigma pertanian untuk pembangunan (agriculture for development) yang memposisikan sektor pertanian sebagai penggerak transformasi pembangunan yang berimbang dan menyuluruh mencakup aspek demografi, ekonomi, intersektoral, spasial, institusional, dan tata kelola pembangunan. Sasaran pembangunan pertanian ke depan yang disesuaikan dengan cakupan pembangunan pertanian yang lebih luas dan skala yang lebih besar guna mengungkit peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. Dengan mencermati hasil evaluasi selama periode lima tahun terakhir dan perubahan paradigma sebagaimana tertuang dalam SIPP, maka sasaran strategis Kementerian Pertanian adalah: (1) peningkatanketahanan atau kedaulatan pangan; (2) peningkatan nilai tambah, daya saing, ekspor dan subtitusi impor ; (3) penyediaan dan peningkatan bahan baku bioindustri dan bioenergi; serta (4) peningkatan kesejahteraan petani. Pendirian Badan Karantina Pertanian merupakan amanat dari Undang Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan. Dengan demikian, keberadaan Badan Karantina Pertanian tidak terlepas dari strategi pemerintah untuk menjaga kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan melalui penyelenggaraan perkarantinaan. Dalam perkembangan perencanaan dan strategi pembangunan nasional, Badan Karantina Pertanian memegang peran besar dalam mendukung kebijakan ketahanan atau kedaulatan pangan.

Upload: lydien

Post on 20-Mar-2018

223 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL... · Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045, pembangunan

RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL TAHUN 2015 – 2019

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I PAREPARE

1. Pendahuluan

Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045, pembangunan

sektor pertanian dalam lima tahun ke depan (2015-2019) akan mengacu pula

pada paradigma pertanian untuk pembangunan (agriculture for development)

yang memposisikan sektor pertanian sebagai penggerak transformasi

pembangunan yang berimbang dan menyuluruh mencakup aspek demografi,

ekonomi, intersektoral, spasial, institusional, dan tata kelola pembangunan.

Sasaran pembangunan pertanian ke depan yang disesuaikan dengan

cakupan pembangunan pertanian yang lebih luas dan skala yang lebih besar

guna mengungkit peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. Dengan

mencermati hasil evaluasi selama periode lima tahun terakhir dan perubahan

paradigma sebagaimana tertuang dalam SIPP, maka sasaran strategis

Kementerian Pertanian adalah: (1) peningkatanketahanan atau kedaulatan

pangan; (2) peningkatan nilai tambah, daya saing, ekspor dan subtitusi impor ;

(3) penyediaan dan peningkatan bahan baku bioindustri dan bioenergi; serta (4)

peningkatan kesejahteraan petani.

Pendirian Badan Karantina Pertanian merupakan amanat dari Undang

Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan.

Dengan demikian, keberadaan Badan Karantina Pertanian tidak terlepas dari

strategi pemerintah untuk menjaga kelestarian sumberdaya alam hayati hewan

dan tumbuhan melalui penyelenggaraan perkarantinaan. Dalam perkembangan

perencanaan dan strategi pembangunan nasional, Badan Karantina Pertanian

memegang peran besar dalam mendukung kebijakan ketahanan atau kedaulatan

pangan.

Page 2: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL... · Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045, pembangunan

Renstra merupakan dokumen perencanaan lima tahunan yang berisi visi,

misi, tujuan dan strategis yang disususn sesuai sistematika paket pedoman

reformasi dibidang perencanaan dan penganggaran yang dikeluarkan

Pemerintah dengan mempertimbangkan aspek-aspek intenral dan eksternal

yang mempengaruhi dan mungkin akan mempengaruhi keberhasilan mencapai

tujuan yang ditetapkan.

2. Tujuan

a. Terjaganya sumber daya alam hayati hewan dan tumbuhan dari serangan

HPHK dan OPTK

b. Terjaminnya keamanan produk pertanian yang berasal dari hewan dan

tumbuhan

c. Pengendalian importasi dan percepatan eksportasi melalui pencegahan

masuk dan keluarnya media HPHK dan OPTK

d. Memberdayakan masyarakat dalam pelaksanaan perkarantinaan

e. Mewujudkan pelayanan prima.

3. Profil Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare

Karakteristik

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare adalah Unit Pelaksana Teknis

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Karantina

Pertanian Kementerian Pertanian yang dipimpin oleh Kepala Stasiun.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor :

22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian yang mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta

pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati.

Page 3: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL... · Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045, pembangunan

a. VISI

Visi merupakan gambaran tentang masa depan realistik yang dipilih dan

ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi merupakan kondisi ideal

tentang masa depan, terjangkau, dipercaya, meyakinkan dan mengandung daya

tarik, sekaligus merupakan refleksi keadaan internal dan potensi kemampuan inti

serta keliatan (fleksibilias) suatu organisasi dalam menghadapi hambatan dan

tantangan masa depan. Oleh karena itu sebagai unit pelaksana teknis Badan

Karantina Pertanian, Visi SKP Kelas I Parepare yaitu “Menjadi Instansi yang

Tangguh dan Terpercaya Dalam Perlindungan Kelestarian Sumberdaya Alam

Hayati Hewan dan Tumbuhan, Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati serta

Keamanan Pangan”.

b. MISI

Untuk mewujudkan Visi tersebut maka Stasiun Karatina Pertanian Kelas I

Parepare mengemban misi :

1. Melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan dari

serangan hama dan penyakit hewan karantina (HPHK), dan organisme

pengganggu tumbuhan karantina (OPTK);

2. Mendukung terwujudnya keamanan pangan;

3. Memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan dan

meningkatkan akses pasar komoditas Pertanian;

4. Meningkatkan citra dan kualitas layanan publik.

c. MOTTO

Motto merupakan aktualisasi diri serta cermin dari target sasaran atau

tujuan pokok organisasi. Tahun 2013 SKP Kls I Parepare menetapkan motto ”

Bersama Anda Melindungi Negeri “ dan motto ini adalah motto yang sama untuk

Badan Karantina Pertanian berikut seluruh unit pelaksana teknis di seluruh

indonesia. Motto atau semboyan tersebut yang melandasi sikap dan perilaku

Page 4: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL... · Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045, pembangunan

pelayanan yang diberikan oleh setiap dalam pelaksanaan tupoksi hingga

berjalan secara efektif dan tepat sasaran

d. JANJI LAYANAN

Stasiun Karatina Pertanian Kelas I Parepare merupakan salah satu unit

pelaksana teknis lingkup Badan Karantina Pertanian disamping mengemban

amanat undang-undang No. 16 tahun 1992 tentang karantina hewan, ikan dan

tumbuhan juga memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa sertifikasi

komoditas wajib periksa karantina demi tercegah masuk dan tersebarnya Hama

Penyakit Hewan Karantina(HPHK) atau Organisme Pengganggu Tumbuhan

Karantina (OPTK) dari/ke wilayah Republik Indonesia.

Terkait hal tersebut, pelayanan prima menjadi poin perhatian utama yang

harus senantiasa dijaga agar terjalin komunikasi yang efektif dan informasi

terkait prosedur berikut persyaratan diketahui secara jelas dan transparan oleh

pengguna jasa atau pemangku kepentingan lainnya.

Wujud Komitmen terhadap pelayanan yang diberikan kepada masyarakat

maka di tahun 2013, Stasiun Karatina Pertanian Kelas I Parepare mengeluarkan

janji layanan berupa “pelayanan yang cepat, tepat dan profesional”.

e. NILAI BUDAYA KERJA

Budaya kerja merupakan nilai dan falsafah yang telah disepakati dan

diyakini oleh seluruh pegawai Stasiun Karatina Pertanian Kelas I Parepare

sebagai landasan dan acuan untuk mencapai tujuan. Stasiun Karatina Pertanian

Kelas I Parepare mendefinisikan budaya kerja dalam 17 (tujuh belas) pasang

nilai dan dari 17 (tujuh belas) pasang nilai tersebut disarikan/kerucutkan menjadi

5 (lima) nilai yang meresap ke dalam segenap perilaku pegawai yaitu :

1. Komitmen

2. Keteladanan

3. Profesionalisme

Page 5: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL... · Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045, pembangunan

4. Integritas

5. Disiplin

Dalam melaksanakan tugas pokok di atas, Stasiun Karantina Pertanian

Kelas I Parepare menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1. Penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan

2. Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,

penahanan, penolakan, pemusnahan dan pembebasan media pembawa

Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu

Tumbuhan Karantina (OPTK)

3. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK

4. Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK

5. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati

6. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan

hayati hewani dan nabati

7. Pengelolaan informasi, dokumentasi dan sarana teknik karantina hewan dan

tumbuhan.

8. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan

perundang-undangan di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan dan

keamanan hayati hewani dan nabati.

9. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Sebagai unit pelaksana teknis, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I

Parepare mempunyai susunan organisasi yang terdiri dari :

a. Urusan Tata Usaha, mempuyai tugas melakukan penyiapan bahan

penyusunan rencana dan pelaporan, serta urusan tata usaha dan rumah

tangga.

b. Subseksi Pelayanan Operasional, mempuyai tugas melakukan pemberian

pelayanan operasional karantina hewan dan karantina tumbuhan,

pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati, dan sarana teknik serta

Page 6: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL... · Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045, pembangunan

pengelolaan system informasi dan dokumentasi, serta pengawasan dan

penindakan pelanggaran peraturan perundang-undangan dibidang karantina

hewan dan karantina tumbuhan serta keamanan hayati hewani dan nabati.

c. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari jabatan fungsional medik veteriner,

jabatan fungsional paramedik veteriner, dan jabatan fungsional pengendali

organisme pengganggu tumbuhan serta jabatan fungsional lain, yang terbagi

dalam berbagai kelompok jabatan fungsional berdasarkan bidang keahlian

masing-masing sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam rangka kelancaran dan ketertiban pelaksanaan

pekerjaan/kegiatan, maka diawal setiap tahun anggaran kepala UPT

menetapkan Surat Keputusan tentang Struktur Organisasi Kerja dan Uraian

Tugas Pegawai Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare yang berisi tugas

yang harus dijalankan serta wewenang dan tanggung jawab yang diberikan.

Uraian tugas tersebut antara lain :

A. Kelompok Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Paramedik veteriner

mempunyai tugas:

1. Melakukan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan,

perlakuan,penahanan, penolakan, pemunahan dan pembebasan media

pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK).

2. Melakukan pemantauan daerah sebar HPHK

3. Melakukan pembuatan koleksi HPHK

4. Melakukan pengawasan keamanan hayati hewani

5. Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

B. Kelompok Jabatan Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu

Tumbuhan, mempunyai tugas:

Page 7: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL... · Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045, pembangunan

1. Melakukan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan

penahanan, penolakan, pemunahan dan pembebasan media pembawa

organisme pengganggu tumbuhan karantina ( OPTK )

2. Melakukan pemantauan daerah sebar OPTK

3. Melakukan pembuatan koleksi OPTK

4. Melakukan pengawasan keamanan hayati nabati

5. Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Struktur Organisasi Stasiun Karantina Pertanian Kelas Parepare

berdasarkan permentan No. 22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 ,

sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASI

STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I PAREPARE

KEPALA STASIUN

Drh. Sri Utami, M, Sc

KAUR TATA USAHA

Kurniaty, SE

KASUB SIE YANOP

A. Halid, SP

KELOMPOK

JABATAN FUNGSIONAL

Page 8: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL... · Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045, pembangunan

Berdasarkan lampiran Peraturan Menteri Pertanian No.

22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 maka SKP Kelas I Parepare

mempunyai wilayah kerja yang terdiri dari 13 Kab./Kota yaitu: Kab. Barru, Kota

Parepare, Kab. Sidrap, Kab. Pinrang, Kab.Enrekang, Kab. Tana Toraja, Kab.

Toraja Utara, Kab. Soppeng, Kab. Wajo, Kab. Luwu, Kota Palopo, Kab. Luwu

Timur dan Kab. Luwu Utara.

Sedangkan berdasarkan permentan Nomor : 94/Permentan/OT.140/12/2011

tentang Tempat Pemasukan dan Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan

Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina. SKP Kelas I

Parepare memiliki 10 (sepuluh) tempat pemasukan dan pengeluaran yang

tersebar di seluruh wilayah kerja, terdiri dari 7 (tujuh) pelabuhan laut dan 3 (tiga)

bandar udara yaitu:

Kota Parepare terdiri dari :

o Pelabuhan Laut Nusantara

o Pelabuhan Laut Cappa Ujung

Kabupaten Barru :

o Pelabuhan Laut Awerangnge

o Pelabuhan Laut Garongkong

Kabupaten Siwa - Wajo

o Pelabuhan Laut Bangsala ‘ E

Kota Palopo

o Pelabuhan laut Tanjung Ringgit

Kabupaten Luwu Utara

o Bandar Udara Andi Jemma

Kabupaten Luwu Timur

o Pelabuhan Laut Balantang

o Bandar Udara Soroako – Inco

Page 9: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL... · Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045, pembangunan

Kabupaten Tana Toraja

o Bandar Udara Pongtiku

Geografis

Kota Parepare merupakan salah satu Kota di Propinsi Sulawesi Selatan.

Secara geografis Kota Parepare berada pada posisi antara 03O57’39” –

04O04’49” Lintang Selatan dan 119O36’24” – 119O34’40” Bujur Timur dan

secara adminitrasi wilayah Kota Parepare memiliki batasan dengan beberapa

kabupaten sebagai berikut : • Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten

Pinrang • Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sidenreng Rappang •

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Barru • Sebelah Barat

berbatasan dengan Selat Makassar. Kota ini memiliki luas wilayah 99,33 km² dan

berpenduduk sebanyak ±140.000 jiwa.

Salah satu keunggulan Kota Parepare adalah letaknya yang langsung

bersinggungan dengan garis pantai, dilindungi tanjung menjadikan tingginya

akivitas bongkar muat di Pelabuhan Parepare. Disamping itu, pelabuhan laut di

Parepare banyak dilalui oleh penumpang dari Malaysia melalui pelabuhan

Nunukan - Kalimantan Timur maupun sebaliknya.

Tingginya aktivitas bongkar muat barang berupa komoditi pertanian maupun

peternakan merupakan titik rawan masuknya Hama Penyakit Hewan Karantina

(HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) melalui

media pembawa masuk atau keluar Kota Parepare. Hal tersebut dapat

mengganggu kesehatan masyarakat dan stabilitas ekonomi Kota Parepare pada

khususnya dan Propinsi Sulwesi Selatan pada Umumnya, dimana mayoritas

bekerja pada sektor pertanian dan peternakan.

Data Frekuensi/Volume lalulintas

Kegiatan teknis operasional perkarantinaan yang lebih dikenal dengan

kegiatan 8 P (Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan, Penolakan,

Page 10: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL... · Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045, pembangunan

Penahanan, Pemusnahan dan Pembebasan) terhadap media pembawa Hama

Penyakit Hewan Karantina dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina

baik impor, ekspor dan atau antar area.

A. Domestik Masuk

Komoditi Karantina Hewan

Data kegiatan operasional domestik masuk produk/komoditi wajib

periksa karantina hewan sesuai Keputusan Menteri Pertanian Nomor :

3238/Kpts/PD.630/9/2009 tentang Penggolongan Jenis-Jenis Hama Penyakit

Hewan Karantina yang masuk melalui pelabuhan di wilayah kerja SKP Kelas I

Parepare selama TA. 2015.

Pada tahun 2015 dilakukan tindak karantina pemusnahan terhadap media

pembawa daging ayam asal Malaysia yang dilalulintaskan secara illegal sebagai

upaya pencegahan terhadap masuk dan tersebarnya Hama penyakit Hewan

Karantina (HPHK) ke dalam wilayah Indonesia.

Komoditi Karantina Tumbuhan

Data kegiatan operasional domestik masuk komoditi wajib periksa

karantina tumbuhan sesuai Keputusan Menteri Pertanian Nomor :

38/Kpts/HK.060/1/2006 tentang Jenis-Jenis Organisme Pengganggu Tumbuhan

Karantina Golongan I Kategori A1 dan A2, Golongan II Kategori A1 dan A2,

Tanaman Inang, Media Pembawa dan Daerah Sebarnya yang masuk melalui

pelabuhan di wilayah kerja SKP Kelas I Parepare selama TA. 2015.

B. Domestik Keluar

Komoditi Karantina Hewan

Data kegiatan operasional domestik keluar komoditi wajib periksa

karantina hewan sesuai Keputusan Menteri Pertanian Nomor :

3238/Kpts/PD.630/9/2009 tentang Penggolongan Jenis-Jenis Hama

Penyakit Hewan Karantina yang keluar melalui pelabuhan dalam

wilayah kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare selama TA. 2015.

Page 11: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL... · Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045, pembangunan

Pada tahun 2015 telah dilakukan tindakan pemusnahan terhadap

beberapa media pembawa salah satunya adalah pada Singa Afrika yang mati

sebelum diberangkatkan juga pemotongan bersyarat yang dilakukan pada sapi

potong yang secara serologis RBT positif brusellosis sebagai upaya pencegahan

terhadap masuk dan tersebarnya Hama penyakit Hewan Karantina (HPHK) ke

dalam wilayah Indonesia.

Komoditi Karantina Tumbuhan

Data kegiatan operasional domestik keluar komoditi wajib periksa

karantina tumbuhan sesuai Keputusan Menteri Pertanian Nomor :

38/Kpts/HK.060/1/2006 tentang Jenis-Jenis Organisme Pengganggu Tumbuhan

Karantina Golongan I Kategori A1 dan A2, Golongan II Kategori A1 dan A2,

Tanaman Inang, Media Pembawa dan Daerah Sebarnya yang masuk melalui

pelabuhan di wilayah kerja SKP Kelas I Parepare selama TA. 2015.

C. Ekspor

Data kegiatan operasional ekspor Tahun Anggaran 2015 pada Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Parepare yang melalui pelabuhan di wilayah kerja

Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare selama TA. 2015.

D. Impor

Kegiatan impor Tahun Anggaran 2015 pada Stasiun Karantina Pertanian

Kelas I Parepare dan wilayah kerjanya nihil, baik untuk komoditi hewan, bahan

asal hewan, hasil bahan asal hewan maupun komoditi bibit/benih tumbuhan,

hasil tumbuhan hidup dan hasil tumbuhan mati.

Page 12: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL... · Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045, pembangunan

A. Domestik Masuk

Tabel 1. Data Kegiatan Operasional Domestik Masuk Komoditi Hewan, BAH, HBAH dan Benda Lain SKP Kelas I Parepare Tahun 2015

Pemeriksaan Pengasingan Pengamatan Perlakuan Penahanan Penolakan Pemusnahan Pembebasan

NO

JENIS MEDIA

PEMBAWA WILKER DAERAH ASAL

JML

TK 1

FRE

TK1

JML

TK2

FRE

TK2

JML

TK 3

FRE

TK 3

JML

TK 4

FRE

TK 4

JML

TK 5

FRE

TK 5

JML

TK 6

FREK

TK 6

JML

TK 7

FRE

TK 7

JML

TK 8

FRE

TK8 SATUAN KET

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1 AYAM PEL. NUSANTARA TARAKAN 240 53 − − − − − − − − − − − − 240 53 EKOR

NUNUKAN 141 41 − − − − − − − − − − − − 141 41 EKOR

SAMARINDA 376 120 − − − − − − − − − − − − 376 120 EKOR

BALIKPAPAN 183 46 2 2 2 2 2 2 − − − − − − 183 46 EKOR

BONTANG 165 73 − − − − − − − − − − − − 165 73 EKOR

2 AYAM PEL. AWERANGE BATULICIN 416 34 − − − − − − − − − − − − 416 34 EKOR

0 0

3 AYAM KATE PEL. NUSANTARA BONTANG 1 1 − − − − − − − − − − − − 1 1 EKOR

4 BURUNG PEL. NUSANTARA SAMARINDA 19 10 − − − − − − − − − − − − 19 10 EKOR

NUNUKAN 42 11 − − − − − − − − − − − − 42 11 EKOR

BALIKPAPAN 7 5 − − − − − − − − − − − − 7 5 EKOR

BONTANG 26 11 − − − − − − − − − − − − 26 11 EKOR

Page 13: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL... · Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045, pembangunan

5 BURUNG PEL. AWERANGE BATULICIN 109 60 − − − − − − − − − − − − 109 60 EKOR

6 DOC PEL. NUSANTARA SAMARINDA 10 1 − − − − − − − − − − − − 10 1 EKOR

7 KELINCI PEL. NUSANTARA BALIKPAPAN 2 1 − − − − − − − − − − − − 2 1 EKOR

8 LANDAK PEL. NUSANTARA BONTANG 1 1 − − − − − − − − − − − − 1 1 EKOR

9

KERBAU

POTONG PEL NUSANTARA BALIKPAPAN 44 13 − − − − − − − − − − − − 44 13 EKOR

NUNUKAN 15 4 − − − − − − − − − − − − 15 4 EKOR

AWERANGE BATULICIN 26 10 − − − − − − − − − − − − 26 10 EKOR

10 SAPI POTONG AWERANGE BATULICIN 3 1 − − − − − − − − − − − − 3 1 EKOR

11 DAGING AYAM PEL NUSANTARA SAMARINDA 10 1 − − − − − − − − − − − − 10 1 KG

NUNUKAN 2 1 − − − − − − 2 1 2 1 2 1 - - KG

12 TELUR TETAS PEL NUSANTARA BALIKPAPAN

280

850 6 − − − − − − − − − − − −

280

850 6 BUTIR

Page 14: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL... · Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045, pembangunan

Tabel 2. Data Kegiatan Operasional Domestik Masuk Bibit/Benih Tumbuhan, Hasil Tumbuhan Hidup dan Hasil Tumbuhan Mati SKP Kelas I Parepare Tahun 2015

NO NAMA KOMODITAS SATUAN

WILAYAH KERJA

NUSANTARA CAPPA UJUNG AWERANGE WAJO GARONGKONG PALOPO TOTAL SKP

VOLUME

FREK

VOLUME

FREK

VOLUME

FREK VOLUME FREK

VOLUME

FREK

VOLUME FREK VOLUME FREK

A. BIBIT TANAMAN

1 BIBIT TANAMAN HIAS Batang 10 1 - - - - - - - - - - 10 1

B. HASIL TANAMAN HIDUP

1 BUAH NANAS Kilogram 11,000 6 - - - - - - - - - - 11,000 6

- -

C. HASIL TANAMAN MATI

1 KAKAO BIJI Kilogram 39,000 9 - - - - - - - - - - 39,000 9

2 KOPRA Kilogram 2,000 1 - - - - - - - - - - 2,000 1

Page 15: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL... · Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045, pembangunan

4. Permasalahan

a. Operasional

- Masih banyak ditemui lalulintas media pembawa HPHK/OPTK yang tidak

dilengkapi sertifikat kesehatan/sanitasi produk dari daerah asal.

- Adanya pemasukan media pembawa HPHK/ternak melalui tempat-

tempat yang belum ditetapkan dan belum ada petugas karantina.

- Masih banyak juklak dan juknis yang belum sepenuhnya

diimplementasikan dikarenakan berbagai hal yang menyangkut

ketidaksiapan dalam implementasi, baik dari aspek SDM, sarana dan

prasarana pendukung maupun aspek koordinasi dengan instansi terkait.

- Luas wilayah kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare dan

keterbatasan jumlah petugas sehingga tidak maksimalnya pengawasan.

- Mengingat sebagaian besar pelabuhan laut wilayah kerja Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Parepare merupakan pelabuhan

penyeberangan/penumpang sehingga pengawasan media pembawa

yang dikategorikan sebagai barang tentengan tidak optimal.

b. Non Operasional

- Sarana dan Prasarana Operasional masih memerlukan penataan dan

peningkatan kualitas mengikuti peningkatan beban operasional dan

kepuasan masyarakat dalam pelayanan

- Belum tersedianya instalasi karantina hewan yang permanen di wilayah

kerja.

- Belum tersedianya laboratorium yang memadai untuk pemeriksaan

sampel di wilayah kerja.

- Belum adanya sarana prasarana khususnya alat fumigasi (media

pembawa OPTK).

- Kurangnya petugas yang membantu pengelolaan pada bagian

administrasi dan keuangan sehingga banyak yang merangkap tugas.

- Petugas laboratorium merangkap tugas sebagai petugas lapangan.

Page 16: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL... · Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045, pembangunan

5. Analisa Resiko Strengths, Weaknesses, Oppurtunities, dan Threats (SWOT)

a. Kekuatan (Strengths)

- Karantina merupakan salah satu dari 3 unsur teknis (CIQ) berdasarkan

ketentuan international (Annex IX) bertanggung jawab dan mempunyai

kewenangan di tempat pemasukan dan pengeluaran suatu negara

- Berdasarkan peraturan perundang-undangan dan SK Mentan Badan

Karantina Pertanian beserta Unit Pelaksana Teknisnya mempunyai tugas

dan fungsi melaksanakan perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta

pengawasan keamanan hayati

- Karantina memiliki landasan hukum yang kuat dalam operasionalnya,

yang terdiri dari Undang-undang (UU), Peraturan Pemerintah (PP),

Kep/Peraturan Menteri serta Juklak/Juknis dan Manual

- Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Parepare memiliki SDM yang

kompeten dalam penyelenggaraan perkarantinaan dan pengawasan

keamanan hayati, yang terdiri dari tenaga fungsional karantina hewan

(Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner), fungsional karantina

tumbuhan (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan), Penyidk

Pegawai Negeri Sipil (PPNS), Polsus dan Intelijen Karantina

- Mempunyai sarana dan prasarana operasional berupa gedung kantor,

laboratorium beserta sarana pendukung lainnya serta Instalasi Karantina

Hewan.

- Komitmen dari pimpinan dan pegawai Stasiun Karantina Pertanian

Kelas I Parepare untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik semakin

menguat.

- Telah adanya pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sebagai

bagian dari sistem monitoring evaluasi perbaikan pelayanan publik.

- Dari aspek pendanaan, selain APBN Rupiah Murni, Stasiun Karantina

Pertanian Kelas I Parepare mempunyai Penerimaan Negara Bukan Pajak

Page 17: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL... · Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045, pembangunan

(PNBP) yang besarannya diatu dalam Peraturan Pemerintah Nomor 48

Tahun 2012.

b. Kelemahan (Weaknesses)

- Masih ada komoditi kegiatan domestik yang belum dilengkapi dengan

sertifikat kesehatan antar area/daerah asal.

- Adanya pemasukan media pembawa melalui tempat-tempat yang belum

ditetapkan dan belum ada petugas karantina;

- Pemeriksaan karantina terhadap barang bawaan atau bagasi oleh

petugas karantina tidak efektif karena kurangnya perlengkapan

pemeriksaan yang memadai;

- Belum adanya alat perlakuan khususnya alat fumigasi;

- Peralatan laboratorium di wilayah kerja masih kurang;

- Petugas laboratorium merangkap tugas sebagai petugas lapangan;

- Luasnya wilayah kerja yang terdiri dari 13 kabuoaten tidak sebanding

dengan jumlah petugas karantina sehingga pengawasan yang dilakukan

tidak maksimal;

- Kualitas, kompetensi dan jumlah SDM yang masih memerlukan

peningkatan mengikuti meningkatnya beban kerja operasional;

- Kesadaran masyarakat dan pengguna jasa yang masih kurang terhadap

arti penting tindkan karantina demi terjaganya kelestarian sumber daya

alam hayati;

c. Peluang (Oppurtunities)

- Peningkatan jumlah konsumen produk pertanian

- Adanya ketentuan-ketentuan antar Negara yang harus disepakati dan

telah harmoni di dalam MoU

- Kerjasama penerapan standarisasi mutu secara internasional berbasis

ISO

- Kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan di luar negeri

Page 18: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL... · Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045, pembangunan

- Pengembangan dan produksi berbagai produk untuk kesehatan hewan

dan tanaman (pencegahan, diagnosis dan pengobatan)

d. Tantangan (Threats)

- Semakin meningkatnya hambatan non tarif terhadap produk-produk

pangan yang dikenakan oleh Negara tujuan ekspor utama (USA, EU,

Asia Timur Jauh, dan Australia) terutama terkait dengan Sanitary and

Phytosanitary (SPS).

- Meningkatnya volume dan kompleksitas perdagangan

- Standarisasi produk pertanian dari negara pengimpor

- Tingginya frekuensi lalu lintas perdagangan internasional untuk produk

pertanian

- Meningkatnya permintaan konsumen di negara tujuan ekspor terkait

produksi pertanian yang sehat bermutu dan aman konsumsi serta bebas

penyakit

- Meningkatnya ancaman kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan

tumbuhan selain HPHK dan OPTK, seperti IAS dan GMO serta ancaman

terhadap keanekaragaman hayati

- Adanya kebijakan zoning dalam importasi produk hewan (daging)

- Data hasil riset yang dilakukan oleh pihak Indonesia sangat mudah

diakses pihak luar

- Data hasil riset yang dilakukan pihak asing sangat sulit diakses oleh

peneliti Indonesia

- Kemajuan teknologi transportasi, perdagangan dan pariwisata

mengakibatkan peningkatan kegiatan lalu lintas komoditas

- Kemajuan dalam bidang bioteknologi dan teknologi pengolahan pangan

- Banyaknya HPHK dan OPTK dari berbagai negara

- Makin beragamnya jenis media pembawa HPHK & OPTK

- Adanya bioterorisme.

Page 19: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL... · Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045, pembangunan

- Semakin beragamnya bentuk dan jenis komoditas berkaitan dengan

produk produk rekayasa genetik (Genetically Modified Organism/GMO)

- Sulitnya menelusuri tempat asal suatu produk.

6. Rencana Kerja sampai dengan 5 tahun :

Penguatan Kelembagaan (koordinasi) inline Inspection/PSI

- Penguatan pengawasan pintu-pintu pemasukan/ pengeluaran antara lain

dengan mengusulkan pengurangan Tempat Pemasukan dan

Pengeluaran Media Pembawa Penyakit Hewan Karantina dan Organisme

Pengganggu Tumbuhan Karantina sesuai permentan Nomor :

94/Permentan/OT.140/12/2011 dari 10 (sepuluh) menjadi 5

(lima) terkait frekuensi lalu lintas media pembawa HPHK/OPTK dan

keterbatasan SDM yaitu :

1. Pelabuhan Laut Nusantara, Parepare

2. Pelabuhan Laut Cappa Ujung, Parepare

3. Pelabuhan Laut Awerangnge, Barru

4. Pelabuhan Laut Garongkong, Barru

5. Pelabuhan Laut Bangsala‘ E, Siwa – Wajo

- Laboratoriun SKP Kelas I Parepare melakukan peningkatan kualitas

pelayanan Laboratorium dan telah dilakukan assessment oleh Komite

Akreditasi Nasional tanggal 1 – 2 Juni 2016 untuk memperoleh sertifikat

Akreditasi SNI ISO/IEC 17025 : 2008 untuk ruang lingkup pengujian :

Brucellosis metode RBT,

Kekebalan terhadap virus Avian Influenza metode HI test,

Identifikasi Sitophylus zeamais dan Tribolium castaneum

- Melaksanakan koordinasi baik internal (pembinaan ke wilayah kerja)

maupun eksternal (instansi terkait)

- Melakukan pengawasan dan penindakan

Page 20: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL... · Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045, pembangunan

- Patroli terpadu bersama KSOP Parepare dan Polsek Pelabuhan

Nusantara Parepare.

- Pengembangan sistem informasi perkarantinaan dengan melakukan :

Sosialisasi dengan tujuan menumbuhkan kepedulian, kesadaran dan

peran aktif masyarakat dalam rangka perlindungan kekayaan alam

hayati nabati.

Public Hearing dengan tujuan terwujudnya kesamaan pemahaman

tentang standar pelayanan public, tersusunnya standard dan

prosedur pelayanan perkarantinaan.

- Sistem/aplikasi pelaporan telah dibuat untuk menjamin data akurat, dan

cepat.

- Telah melakukan pengukuran indeks penilaian budaya kerja

Penguatan SDM (inhouse training)

- Meningkatkan kompetensi SDM dengan mengikuti diklat baik

administrasi, teknis maupun laboratorium, inhouse training, workshop dan

magang

Pengembangan infrastruktur/Sarana/Prasarana

- Melengkapi sarana/prasarana operasional dan penataan untuk

peningkatan kualitas pelayanan seperti :

- Rehab pagar instalasi

- Pembangunan parkir

- Pengadaan Tanah

- Penimbunan tanah

- Pembangunan talud

- Pembangunan gedung kantor wilker Siwa/Garongkong

- Pembangunan pagar wilker Siwa

- Pembangunan IKH wilker Garongkong

Page 21: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL... · Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045, pembangunan

- Pengadaan Kendaraan Operasional Roda 4

- Pengadaan Kendaraan Operasional Roda 2

- Pengadaan Alat Pengolah Data

- Pengadaan Alat Komunikasi

- Pengadaan Alat Laboratorium

- Pengadaan Meubelair Wilker Garongkong/Siwa

- Pengadaan AC wilker Garongkong/Siwa

- Pengadaan Meubelair Wilker Awerange

- Pengadaan AC wilker Awerange

- Pembangunan Gedung Kantor Wilker Awerange

- Rehab IKP SKP Parepare

- Pembangunan Pengolahan Limbah Wilker Garongkong

- Pembangunan Kandang Isolasi Wilker Garongkong

- Pembangunan Gudang

- Pembangunan Gedung Arsip

- Pembangunan Pagar Keliling Wilker Awerange

- Pembangunan Pagar Wilker Garongkong

- Pembangunan Rumah Jaga Wilker Awerange

- Pembangunan Gedung Bedah Bangkai Wilker Garongkong

- Pembangunan Incenerator Wilker Garongkong

- Pembangunan Gudang Pakan wilker Awerange

- Pembangunan Instalasi penahanan hewan dan produk hewan

- Meningkatkan pelayanan dan manajemen kinerja dengan memanfaatkan

teknologi dan system informasi.

Page 22: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL... · Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045, pembangunan

7. Lampiran Matrik Rencana Kerja 5 Tahun (Tahun 2015 – 2019)

No. 3 Pilar Karantina Pertanian Tahun

I II III IV V

1 Penguatan Kelembagaan

- Pengawasan pintu-pintu pemasukan/ pengeluaran √ √ √ √ √

- Peningkatan kualitas pelayanan Laboratorium √ √ √ √ √

- Koordinasi baik internal (pembinaan ke wilayah kerja) maupun eksternal (instansi terkait)

√ √ √ √ √

- Pengawasan dan penindakan √ √ √ √ √

- Patroli terpadu bersama KSOP Parepare dan Polsek Pelabuhan Nusantara Parepare

√ √ √ √ √

- Pengembangan sistem informasi perkarantinaan √ √ √ √ √

- Sistem/aplikasi pelaporan telah dibuat untuk menjamin data akurat, dan cepat

√ √ √ √ √

- Telah melakukan pengukuran indeks penilaian budaya kerja

√ √ √ √ √

2 Penguatan SDM

- Meningkatkan kompetensi SDM dengan mengikuti diklat baik administrasi, teknis maupun laboratorium, inhouse training, workshop dan magang

√ √ √ √ √

3 Pengembangan Infrastruktur/Sarana/Prasarana

- Melengkapi sarana/prasarana operasional dan penataan untuk peningkatan kualitas

- Rehab pagar instalasi √

- Pembangunan parkir √

- Pengadaan Tanah √

- Penimbunan tanah √

- Pembangunan talud √

- Pembangunan gedung kantor wilker Siwa/Garongkong

- Pembangunan pagar wilker Siwa √

- Pembangunan IKH wilker Garongkong √

- Pengadaan Kendaraan Operasional Roda 4 √

- Pengadaan Kendaraan Operasional Roda 2 √

- Pengadaan Alat Pengolah Data √ √ √ √ √

- Pengadaan Alat Komunikasi √ √ √ √

- Pengadaan Alat Laboratorium √ √ √

- Pengadaan Meubelair Wilker Garongkong/Siwa √

- Pengadaan AC √ √ √ √

- Pengadaan Meubelair √ √ √ √ √

- Pembangunan Gedung Kantor Wilker Awerange √

Page 23: RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL TAHUN 2015 …sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENCANA STRATEGIS OPERASIONAL... · Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-2045, pembangunan

- Rehab IKH SKP Parepare √ √

- Pembangunan Pengolahan Limbah Wilker Garongkong

- Pembangunan Kandang Isolasi Wilker Garongkong

- Pembangunan Gudang √

- Pembangunan Gedung Arsip √

- Pembangunan Pagar Keliling Wilker Awerange √

- Pembangunan Pagar Wilker Garongkong √

- Pembangunan Rumah Jaga Wilker Awerange √

- Pembangunan Gedung Bedah Bangkai Wilker Garongkong

- Pembangunan Incenerator Wilker Garongkong √

- Pembangunan Gudang Pakan wilker Awerange √

- Pembangunan Instalasi penahanan hewan dan produk hewan

- Meningkatkan pelayanan dan manajemen kinerja dengan memanfaatkan teknologi dan system informasi

√ √ √ √ √