rencana strategis pembangunan...

SURAT - KEPUTUSAN _

NOMOR : SKEP / 477 / M / VII / 2001

tentang

RENCANA STRATEGIS

PEMBANGUNAN PERTAHANAN

TAHUN 2000 - 2004

_________

MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : 1. Bahwa Undang-Undang Republik Indonesia nomor : 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas) Tahun 2000 - 2004, pada Bab I Pendahuluan, mengamanatkan dalam pelaksanaannya Departemen Pertahanan perlu menyusun Perencanaan Strategis (Renstra).

2. Bahwa Perencanaan Strategis ( Renstra ) Pembangunan

Pertahanan Negara yang menurut kebijakan sektoral secara terinci dan terukur dimaksudkan untuk meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan pembangunan dan kualitas perencanaan pembangunan.

3. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut, dipandang perlu ditetapkan

keputusan ini. Mengingat : 1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia

nomor : IV/MPR/1999 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara Tahun 1999 - 2004.

2. Undang-Undang Republik Indonesia nomor : 25 Tahun 2000

tentang Program Pembangunan Nasional ( Propenas ) tahun 2000 - 2004.

M E M U T U S K A N

Menetapkan : 1. Rencana Strategis Pembangunan Pertahanan Tahun 2000 - 2004. 2. Rencana Strategis Pembangunan Pertahanan Tahun 2000 - 2004

merupakan penjabaran lebih rinci dari Program Pembangunan Nasional ( Propenas ).

3. Rencana Strategis Pembangunan Pertahanan Tahun 2000 - 2004

merupakan dokumen perencanaan antara yang menjadi bahan masukan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Tahunan ( Repeta ).

4. Perencanaan Strategis Pembangunan Pertahanan ini mulai berlaku

sejak tanggal ditetapkan.

RGS Mitra 1 of 51

Ditetapkan di : Jakarta. Pada tanggal : 23 Juli 2001

MENTERI PERTAHANAN

PROF. DR. MOH MAHFUD MD

RENCABA STRATEGIS

PEMBANGUNAN PERTAHANAN

TAHUN 2000 - 2004

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTAHANAN

NOMOR : SKEP / 447 / M / VII / 2001

BAB I

PENDAHULUAN

1. UMUM.

Sesuai dengan amanat GBHN 1999-2004, arah penyelenggara negara ini telah dituangkan dalam program pembangunan nasional lima tahun yang di tetapkan dengan UU nomor 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional ( Propenas ) tahun 2000 - 2004. Propenas memuat uraian program-program pembangunan yang mendesak untuk dilaksanakan selama kurun waktu 5 (lima) tahun. Selanjutnya Propenas dijabarkan dalam rencana pembangunan Tahunan (Repeta) yang menjadi dasar penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN).

Propenas pada dasarnya berfungsi untuk menyatukan pandangan dalam upaya bersama mencapai visi yang diamanatkan GBHN 1999-2004 yaitu masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera, dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman, bertaqwa, berakal mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan teknologi serta memiliki etos kerja yang tinggi dan berdisiplin.

Agar Propenas dapat secara jelas dijadikan pedoman didalam menyusun rincian tindakan sesuai mission masing-masing sektor dalam tahapan tiap tahun, maka Propenas terlebih dahulu perlu dijabarkan oleh setiap sektor dalam hal ini terwujud dokumen Renstra Departemen Pertahanan yang berfungsi sebagai dokumen “Perencanaan Antara” dengan maksud untuk meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan pembangunan, dan meningkatkan kualitas perencanaan.

RGS Mitra 2 of 51

Sebagai penjabaran dari Propenas untuk setiap sektor, maka uraian dari Rencana Strategis Jangka Sedang (Renstra Kadang) Departemen Pertahanan mengikuti pendekatan dalam Propenas yang intinya berisi uraian mengenai strategi kebijakan Pertahanan yang kemudian diuraikan dalam matrik rencana strategi dan rencana kerja, serta indikator kinerjanya.

Permasalahan penting setiap tahun dalam kurun waktu selama lima tahun 1999 - 2004 yang dihadapi oleh bangsa dicoba untuk diidentifikasi dalam asumsi bersifat tetap, untuk digunakan sebagai dasar perencanaan yang kemudian diuraikan sebagai keadaan awal, kemudian disusun berbagai strategi kebijakan yang ditujukan untuk memberi arah kemana tujuan akan dicapai.

Oleh karena penyusunan Renstra Pembangunan Pertahanan baru dimulai pata tahun anggaran 2001 maka kurun waktu yang direncanakan hanya meliputi tahun anggaran 2001 - 2004.

2. TUJUAN.

Tujuan pembangunan pertahanan negara, merupakan bagian dari upaya untuk membangun sistem politik yang demokratis serta mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa, didalam perwujudannya maka pembangunan dibidang pertahanan adalah memelihara dan mengembangkan kemampuan dan kekuatan pertahanan yang berdaya tangkal tangguh, untuk dapat melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari segala bentuk ancaman yang timbul dari dalam maupun dari luar negeri, yang membahayakan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah dan integritas bangsa serta kepentingan nasional Indonesia.

3. SASARAN.

Sasaran pembangunan pertahanan adalah menata kembali dan meningkatkan profesionalisme TNI sebagai komponen utama kekuatan pertahanan negara dan upaya mengembangkan kemampuan sumber daya nasional secara aktif bersama-sama dengan komponen lain untuk mewujudkan kekuatan pertahanan negara dalam suatu sistem pertahanan semesta, memperluas dan meningkatkan kualitas kerja sama bilateral dalam rangka terwujudnya kondisi negara yang aman, damai, tertib, dan ketentraman masyarakat serta terwujudnya aparatur negara/TNI yang berfungsi melayani masyarakat, profesional, berdaya guna, produktif, transparan, bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

4. LANDASAN.

RGS Mitra 3 of 51

Renstra Pembangunan Pertahanan ini disusun berdasarkan landasan idiil Pancasila, landasan konstitusional Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 serta landasan operasional GBHN 1999-2004. Penyelenggaraan negara dilaksanakan melalui pembangunan nasional dalam segala aspek kehidupan bangsa secara berencana, menyeluruh, terpadu, terarah, bertahap dan berlanjut, dan gambaran kondisi umum kehidupan bernegara saat ini diuraikan dalam GBHN 1999-2004 yang merupakan landasan operasional Propenas termasuk landasan operasional Renstra pembangunan pertahanan sebagai penjabaran Propenas.

BAB II

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

5. UMUM.

Berbagai kondisi yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini sangat kompleks serta bersifat multi dimensional, sehingga membutuhkan penanganan yang serius dan sungguh-sungguh meliputi masalah internal yang berpengaruh terhadap kebijakan pertahanan, yang juga dipengaruhi oleh situasi keamanan regional.

Perkiraan terhadap hakekat ancaman, gangguan dan hambatan dalam kurun waktu jangka sedang dalam dimensi pertahanan sebagai hasil analisis lingkungan strategis dapat di identifikasi dalam tingkat low intensity conflict walaupun memiliki dimensi rentanitas dan variabel yang luas dan mudah berubah dari waktu kewaktu.

6. PERKIRAAN SITUASI YANG DIHADAPI.

Aspek-aspek yang berpengaruh terhadap kebijakan pertahanan adalah :

a. Situasi Dalam Negeri

1) Merebaknya konflik horisontal dan vertikal yang berpotensi pada timbulnya disintegrasi.

2) Lemahnya penegakan hukum dan hak asasi manusia yang menimbulkan rasa ketidak adilan di masyarakat.

3) Lambatnya pemulihan ekonomi yang dapat mengakibatkan instabilitas negara.

b. Situasi Regional.

RGS Mitra 4 of 51

1) Permasalahan sosial diperbatasan NTT dengan Timor Leste, yang menjadi penyebab terjadinya konflik dan konsekwensi politis yang berkepanjangan.

2) Masalah perbatasan dengan negara-negara tetangga antara lain adalah :

a) Perbedaan pemahaman tentang garis batas negara.

b) Klaim terhadap hak-hak tradisional yang disebabkan persamaan budaya dan ikatan kekeluargaan.

3) Separatisme di Piliphina Selatan yang dapat dijadikan inspirasi timbulnya gerakan-gerakan serupa di Indonesia.

4) Masih tingginya intensitas gangguan keamanan laut terutama di Selat Malaka.

5) Terjadinya pelanggaran wilayah udara nasional terutama di kawasan timur Indonesia.

7. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI.

a Perubahan tata nilai, perilaku dan budaya organisasi dalam proses reformasi TNI harus dilaksanakan secara bertahap sehingga membutuhkan waktu dalam pelaksanaannya, hal tersebut mangakibatkan kinerja TNI tidak segera dapat menjawab proses reformasi politik menuju demokrasi. Selain itu diperlukan perubahan perangkat perundang-undangan dan peraturan pelaksanaan sebagai landasan yuridis didalam pelaksanaannya.

b. Keterlibatan TNI dalam bidang sosial politik dimasa lalu, banyak terjadi penyimpangan yang mengakibatkan turunnya kepercayaan masyarakat kepada TNI.

c Masalah separatisme yang masih berkembang di Aceh dan Irian Jaya.

d Tuntutan perubahan sistem politik secara signifikan pada perkembangannya juga menyentuh hal-hal teknis, baik pada mekanisme kerja maupun hubungan supra dan infra struktur politik.

8. ASUMSI DASAR PERENCANAAN.

Proyeksi anggaran kedepan yang dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan yang tidak menentu mengakibatkan model penghitungan anggaran dengan regresi linier

RGS Mitra 5 of 51

maupun time series tidak dapat digunakan lagi. Oleh sebab itu perlu ditentukan rumusan-rumusan asumsi dasar perencanaan anggaran sebagai berikut :

a. Kondisi faktor ekonomi makro dan mikro sebagai pendukung pertumbuhan ekonomi dalam lima tahun kedepan belum akan membaik.

b. Kebijaksanaan Menteri Pertahanan pada pembangunan pertahanan lima tahun kedepan diprioritaskan untuk mempertahankan kekuatan yang ada.

9. TUGAS DAN FUNGSI DEPARTEMEN PERTAHANAN/TNI.

a. Departemen Pertahanan.

1) Departemen mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintah di bidang pertahanan.

2) Dalam melaksanakan tugas tersebut, Departemen menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

a) Perumusan kebijakan umum pemerintah dibidang pertahanan negara yang akan ditetapkan oleh Presiden.

b) Penetapan kebijakan pelaksanaan dan kebijakan teknis pertahanan negara sesuai kebijakan umum pemerintah dan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.

c) Pembinaan dan pendayagunaan sumber daya nasional untuk kepentingan pertahanan.

d) Penelitian dan pengembangan dibidang pertahanan guna mendukung terlaksananya tugas Departemen.

e) Pendidikan dan Latihan tenaga manusia untuk mendukung terlaksananya tugas Departemen.

f) Pembinaan informasi pertahanan.

RGS Mitra 6 of 51

g) Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas Departemen.

h) Pembinaan koordinasi dan kerja sama dengan instansi terkait.

3) Tugas Departemen Pertahanan tahun 2000-2004 berdasarkan arah kebijakan strategis Pertahanan dan Keamanan negara di jabarkan dalam kaidah operasional lima tahun kedepan sebagai berikut :

a) Menata kembali seluruh piranti lunak dan struktur organisasi sesuai paradigma baru secara konsisten untuk mewujudkan organisasi yang efisien, demokratis dan tanggung jawab profesional.

b) Menjaga kredibilitas institusi dan jajaran Pertahanan melalui pengembangan kemampuan profesionalisme prajurit TNI dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan latihan.

c) Mendukung terciptanya manajemen pertahanan negara, dalam upaya meningkatkan lualitas sumber daya alam dan sumber daya buatan, sarana dan prasarana nasional, iptek nasional dan wilayah negara dalam upaya meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan bangsa sebagai perwujudan ketahanan nasional.

d) Menata dan memetakan wilayah pertahanan untuk mendukung upaya pengembangan pertahanan negara.

e) Mengembangkan sistem informasi sumber daya pertahanan baik di pusat maupun didaerah, untuk mendukung upaya pembinaan kekuatan pertahanan negara.

b. Tentara Nasional Indonesia.

1) Tugas pokok. Menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dsar 1945, serta melindungi

RGS Mitra 7 of 51

segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara yang datang dari dalam maupun luar negeri.

2). Tugas Bantuan.

a) Membantu menyelenggarakan kegiatan kemanusiaan (Civic- Mission).

b) Memberikan bantuan kepada Kepolisian Negara RI dalam rangka tugas keamanan atas permintaan yang diatur dalam undang-undang.

c) Membantu secara aktif tugas pemeliharaan perdamaian dunia (Peace Keeping Operation) dibawah bendera Perserikatan Bangsa Bangsa.

3) Fungsi TNI.

a) Fungsi Utama

(1) Penindak dan penyanggah awal setiap ancaman bersenjata terhadap kedaulatan dan keutuhan wilayah negara RI.

(2) Penyelenggaraan pengembangan profesionalisme prajurit melalui pendidikan dan latihan

(3) Penegak hukum di laut dan di udara.

(4) Pemberi bantuan perkuatan kepada Kepolisian negara RI sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(5) Pelaksanaan misi kemanusiaan dan bhakti sosial kemasyarakatan.

(6) Pendukung diplomasi pemerintah dan ikut serta dalam pemeliharaan perdamaian dunia.

RGS Mitra 8 of 51

(7) Penyelenggara kerjasama internasional dalam bidang militer.

b) Fungsi Teknis.

(1) Penyelenggaraan penggunaan kekuatan.

(2) Penyelenggaraan pembinaan penggunaan kekuatan.

(3) Penyelenggaraan dukungan logistik operasi.

4) Tugas TNI untuk tahun 2000-2004 difokuskan pada upaya pertahanan dalam bentuk preemtif, preventif dan represif dalam intensitas konflik yang tinggi maupun dalam intensitas konflik rendah, sebagai berikut :

a) Memelihara postur pertahanan sesuai kekuatan normasif dengan prioritas kekuatan kewilayahan, armada laut dan patroli udara.

b) Melakukan redifinisi, reposisi dan reaktualisasi paradigma peran TNI secara konsisten serta restrukturisasi organisasi TNI yang lebih efisien dan efektif menyesuaikan perkembangan lingkungan strategik.

c) Meningkatkan profesionalisme prajurit TNI melalui peningkatan kualitas pendidikan dan latihan.

d) Membina, memelihara, menyiapkan dan menggunakan komponen TNI sebagai kekuatan penangkal ancaman dari luar maupun dari dalam negeri dengan kekuatan dan mobilitas yang tinggi.

e) Melaksanakan penegakan hukum di laut oleh TNI-AL dan di udara oleh TNI-AU serta melaksanakan pengamanan VVIP, obyek vital dan perbatasan darat oleh TNI-AD.

RGS Mitra 9 of 51

f) Memelihara kemampuan TNI dalam melaksanakan kerjasama regional dengan negara tetangga dalam bidang keamanan perbatasan dan pemeliharaan stabilitas keamanan regional dalam wujud kerjasama operasi, pendidikan dan latihan SAR.

g) Melaksanakan kegiatan sosial kemasyarakatan dalam bentuk bhakti TNI antara lain penanggulangan bencana alam.

h) Memelihara dan mengembangkan materiil dan vasilitas untuk mendukung kekuatan operasional maupun kesejahteraan prajurit TNI.

BAB III

PROGRAM PEMBANGUNAN PERTAHANAN

10. UMUM.

Prioritas pembangunan yang di rumuskan dalam bentuk program pembangunan nasional (Propenas), disusun berdasarkan arah kebijakan yang telah ditentukan, termasuk masalah yang berhubungan dengan fungsi pertahanan dalam wujud berbagai program pembangunan yang masih bersifat umum dan mengelompok di dalam program pembangunan pertahanan yang terkait dengan program pembangunan hukum, ekonomi, politik, dan lain-lain. Oleh karena itu agar program pembangunan pertahanan dapat dijabarkan secara jelas dan rinci dalam program pembangunan tahunan maka Propenas perlu lebih dahulu dijabarkan dalam suatu dokumen perencanaan strategi jangka sedang dalam setiap sektor oleh masing-masing pengemban fungsi pemerintahan melalui identifikasi program pembangunan yang telah di rumuskan Propenas, yang meliputi tujuan pembangunan, arah kebijaksanaan strategis yang digunakan dan sasaran pembangunan yang hendak dicapai.

11. TUJUAN PROGRAM PEMBANGUNAN PERTAHANAN JANGKA SEDANG.

Tujuan program pembangunan pertahanan negara tahun 2001-2004 adalah untuk membangun kekuatan pertahanan negara secara proporsional dan bertahap dalam rangka mewujudkan postur kekuatan pertahanan negara yang profesional, efektif, efisien, serta modern dengan kualitas dan mobilitas yang tinggi sehingga mampu dalam waktu yang relatif singkat diproyeksikan keseluruh penjuru tanah air, serta dapat dengan cepat dikembangkan kekuatan dan kemampuannya dalam keadaan darurat.

RGS Mitra 10 of 51

12. ARAH KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN PERTAHANAN.

Arah kebijaksanaan pembangunan pertahanan dalam upaya mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa, menurut Garis-garis Besar Haluan Negara 1999-2004, adalah :

a. Menata kembali Tentara Nasional Indonesia sesuai paradigma baru secara konsisten melalui reposisi, redefinisi, dan reaktualisasi peran TNI sebagai alat negara untuk melindungi, memelihara dan mempertahankan keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia terhadap ancaman dari luar dan dalam negeri dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan memberikan dharma baktinya dalam membantu menyelenggarakan pembangunan.

b. Mengembangkan kemampuan sistem pertahanan keamanan semesta yang bertumpu pada kekuatan rakyat dengan Tentara Nasional Indonesia sebagai kekuatan utama didukung komponen lainnya dari kekuatan pertahanan dan keamanan negara (nation suport) dengan meningkatkan kesadaran bela negara melalui wajib latih dan membangun kondisi juang, serta mewujudkan kebersamaan TNI dan rakyat.

c. Meningkatkan kualitas keprofesionalan TNI, meningkatkan rasio kekuatan komponen utama, serta mengembangkan kekuatan pertahanan kewilayahan yang didukung dengan sarana prasarana, dan anggaran yang memadai.

d. Memperluas dan meningkatkan kualitas kerja sama bilateral bidang pertahanan dalam rangka memelihara stabilitas keamanan regional dan turut serta berpartisipasi dalam upaya pemeliharaan perdamaian dunia.

13. SASARAN PEMBANGUNAN PERTAHANAN.

a. Sasaran pembangunan yang berkaitan dengan pertahanan berdasarkan skala nasional, pada mission sebagaimana ditetapkan oleh GBHN sebagai berikut :

1) Terwujudnya pengamalan Pancasila secara konsisten dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

RGS Mitra 11 of 51

2) Terwujudnya penegakan kedaulatan rakyat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

3) Terwujudnya kondisi aman, damai, tertib, dan ketentraman masyarakat.

4) Terwujudnya aparatur negara/TNI yang profesional.

b. Sasaran Pembangunan Pertahanan adalah : 1) Program Pengembangan Pertahanan Negara :

a) Tercapainya kekuatan personil TNI sampai dengan 95% TOP/DSPP.

b) Mempertahankan kekuatan Alutsista TNI yang sudah ada.

c) Meningkatkan kemampuan TNI untuk melaksanakan tugas pokok.

d) Meningkatkan kemampuan dukungan operasional TNI.

e) Menata struktur TNI sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berdasarkan paradigma baru.

f) Memenuhi fasilitas, sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan kesejahteraan prajurit TNI dan PNS.

2) Program Pengembangan Dukungan Pertahanan Negara :

a) Tersedianya perangkat peraturan perundangan pertahanan negara yang berdasarkan paradigma baru.

b) Tersusunnya piranti lunak untuk penyelenggaraan dukungan pertahanan negara.

c) Terpenuhinya dukungan perumusan kebijakan umum dan kebijakan pelaksanaan pertahanan negara, pembinaan

RGS Mitra 12 of 51

kerja sama internasional, analisa lingkungan strategi, pembinaan survei dan pemetaan serta pembinaan wilayah pertahanan negara berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.

d) Terpenuhinya dukungan penyelenggaraan perumusan bidang perencanaan pembangunan jangka pendek dan jangka sedang, serta perencanaan program dan anggaran dalam rangka implementasi kebijakan umum dan kebijakan pertahanan negara.

e) Terpenuhinya dukungan penyelenggaraan pembinaan dan pendayagunaan segenap sumber daya nasional untuk ditranformasikan menjadi satuan-satuan kekuatan komponen pertahanan negara.

f) Terpenuhinya penyelenggaraan pembinaan komponen kekuatan pertahanan negara untuk mewujudkan tingkat kesiapan optimal yang dapat digunakan menanggulangi setiap ancaman yang membahayakan negara.

g) Terpenuhinya penyelenggaraan pembinaan industri dan teknologi pertahanan yang terintegrasi dengan Alutsista TNI.

h) Terpenuhinya kemampuan penyelenggaraan penelitian, pengkajian dan pengembangan untuk mengurangi ketergantungan teknologi.

i) Berpartisipasi aktif mewujudkan usaha bersama kesadaran bela negara.

j) Terpenuhinya penyelenggaraan sertifikasi tanah Dephan/TNI secara bertahap.

3) Program Pengembangan Keamanan Dalam Negeri.

a) Meningkatkan kemampuan pengamanan wilayah hukum nasional dan gangguan keamanan dalam negeri.

b) Penyiapan kemampuan dan kekuatan TNI dalam

RGS Mitra 13 of 51

melaksanakan tugas membantu Polri, dilaksanakan dalam kapasitas pembinaan kemampuan pertahanan.

BAB IV

RENCANA KERJA DAN KEGIATAN TAHUN 2001 - 2004

DAN INDIKATOR KINERJA

14. PENGEMBANGAN PERTAHANAN NEGARA

a. Kondisi Umum.

Organisasi TNI dengan seluruh jajarannya saat ini sedang melaksanakan validasi untuk menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan dan tugas pokok. Disamping itu validasi ini untuk menghilangkan duplikasi tugas sesuai dengan kewenangan antara Dephan, Mabes TNI dan Angkatan. Diharapkan bahwa melalui validasi organisasi ini TNI akan lebih efisien dan efektif dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

Profesionalisme prajurit TNI akan dan terus ditingkatkan sesuai dengan tugas pokok sebagai alat pertahanan negara. Bagi masing-masing matra tetap berpedoman pada kebutuhan khas angkatan. TNI -AD adalah personil yang dipersenjatai sedangkan bagi TNI-AL dan TNI-AU adalah senjata yang diawaki. Secara kuantitatif jumlah personil militer yang ada di jajaran TNI baru mencapai 85% dari kebutuhan sesuai organisasi yang ada. Pendayagunaan personil sipil (PNS) dilingkungan TNI sedang diupayakan untuk mengisi jabatan-jabatan yang tidak harus diisi oleh militer profesional.

Kondisi alat utama sistem senjata yang dimiliki oleh TNI pada umumnya sudah melalui masa pakai yang cukup lama, sehingga perlu segera dilaksanakan penggantian dan penambahan sesuai kebutuhan minimal TNI. Mengingat keterbatasan dukungan anggaran maka upaya maksimal yang dapat dilaksanakan pada Renstra ini adalah memperpanjang usia pakai peralatan tersebut. Kondisi fasilitas pangkalan yang diperuntukkan bagi TNI juga belum memadai, banyak pangkalan yang perlu segera diperbaiki untuk layak pakai.

Sistem dan metoda juga sedang dalam revisi untuk menyesuaikan paradigma baru TNI, yang secara spesifik tidak lagi melaksanakan peran

RGS Mitra 14 of 51

sosial politik. Untuk memberikan kepastian hukum kepada TNI dalam bertindak, diperlukan peraturan perundang-undangan yang tepat. Demikian pula diperlukan pembenahan doktrin dan kurikulum pendidikan, termasuk Hanjar untuk memberikan pengetahuan sesuai dengan perkembangan Iptek.

Dukungan anggaran untuk pembinaan dan pengembangan kemampuan TNI masih belum memenuhi kebutuhan minimum yang diinginkan. Nilai anggaran TNI dikaitkan dengan inflasi dan perubahan kurs rupiah terhadap mata uang asing sangat berpengaruh terhadap program TNI.

b. Strategi Kebijaksanaan.

Untuk dapat melaksanakan kegiatan pokok yang telah ditetapkan dalam program pembangunan pertahanan perlu disusun suatu strategi kebijaksanaan agar dapat dicapai sasaran-sasaran yang diinginkan secara efektif dan efisien sebagai berikut :

1) Melanjutkan reformasi internal dengan melakukan pembenahan dibidang perundang-undangan, sistem dan metoda untuk memberikan kepastian hukum bagi TNI dalam melaksanakan tugas.

2) Pengadaan personil dilaksanakan untuk mempertahankan kekuatan yang ada dan sebagai upaya memenuhi kebutuhan mendekati TOP/DSPP.

3) Pemberdayaan Pegawai Negeri Sipil TNI diarahkan untuk mengisi jabatan-jabatan yang tidak harus diduduki olej militer. Diperlukan kejelasan dalam validasi organisasi bagi jabatan-jabatan yang dapat diduduki oleh PNS.

4) Pengadaan materiil diprioritaskan untuk mengisi kebutuhan satuan baru yang telah dibentuk dan memenuhi kebutuhan yang mendesak.

5) Alutsista yang dimiliki diusakan untuk diperpanjang usia pakainya melalui upaya modifikasi dan kegiatan lainnya.

RGS Mitra 15 of 51

6) Pembangunan pangkalan diutamakan untuk memenuhi fasilitas satuan baru yang telah dibentuk dan kebutuhan yang mendesak.

c. Rencana Kerja.

Sesuai dengan tatanan Struktur Program dan Anggaran Pertahanan, maka rencana kerja di jajaran TNI disusun sebagai berikut :

1) Program Pengembangan Pertahanan Mabes TNI.

a) Kegiatan Pembangunan Sistem.

(1) Validasi organisasi Balakpus di Jajaran Mabes TNI.

(2) Penyusunan Rancangan Undang-Undang yang berkaitan dengan TNI.

b) Kegiatan Pembangunan Personil.

-Menyelenggarakan Pengadaan Perwira Prajurit Karier (Pa PK), Prajurit Sukarela Dinas Pendek (PSDP).

c) Kegiatan Pembangunan Materiil.

-Pengadaan materiil operasi

d) Kegiatan Pembangunan Fasilitas

-Pembangunan fasilitas Mabes TNI

2) Program Pengembangan Pertahanan Matra Darat.

a) Kegiatan Pembangunan Sistem

(1) Menyiapkan pokok-pokok pikiran tentang revisi sistem dan metoda berdasarkan pradigma baru

(2) Merumuskan visi, misi dan aksi TNI AD berdasarkan paradigma baru.

RGS Mitra 16 of 51

(3) Menyusun organisasi berdasarkan visi, misi dan aksi yang baru di jajaran TNI AD dan melaksanakan validasi organisasi.

b) Kegiatan Pembangunan Personil Matra Darat

Menyelenggarakan pengadaan personil :

(1) Perwira : 1.845 orang

(2) Bintara : 6.000 orang

(3) Tamtama : 36.000 oramg

(4) PNS : 10.000 orang

c) Kegiatan Pembangunan Materiil Matra Darat

(1) Memelihara Alut yang ada melalui repowering, retrofiting dan rekondisi.

(2) Mengadakan rematerialisasi Alutsista yang telah habis digunakan.

(3) Melaksanakan pengadaan Alutsista baru untuk mengganti Alutsista yang telah habis usia pakainya (Life Time).

(4) Meningkatkan sarana angkutan untuk satuan dan Lemdik.

d) Kegiatan Pembangunan Fasilitas Matra Darat

(1) Membangun fasilitas pangkalan bagi satuan baru yang sudah dibentuk

(2) Memelihara, merehabilitasi, serta menambah fasilitas perumahan, asrama dan markas bagi Satuan dan Lemdik.

(3) Meningkatkan Fasdik dan Praslat

RGS Mitra 17 of 51

3) Program Pengembangan Pertahanan Matra Laut.


(1) Menata kembali peran militer TNI AL sesuai paradigma baru TNI.

(2) Menetapkan peran polisionil TNI AL dalam penegakan hukum & kedaulatan dilaut sesuai hukum laut internasional dan hukum nasional.

(3) Mengatur peran diplomasi TNI AL guna mendukung kebijakan nasional & urusan luar negeri.

(4) Menyempurnakan fungsi pengendalian laut & fungsi proyeksi kekuatan TNI AL yang diaplikasikan dalam berbagai bentuk operasi.

(5) Menyusun doktrin TNI AL Eka Sasana Jaya sebagai landasan profesionalitas TNI AL.

(6) Menyusun program pendidikan Longitudinal dalam pendidikan pertama dan pengembangan umum TNI-AL secara komprehensif sesuai kemajuan Ilpengtek

(7) Menyempurnakan berbagai materi latihan berdasarkan Doktrin peperangan yang dianut sesuai dengan Alutsista yang dimiliki.

(8) Menyempurnakan organisasi struktur Armada RI dan Korps Marinir

(9) Menata kembali RUTR wilayah pertahanan laut sesuai strategi pertahanan laut nusantara.

(10) Menyempurnakan semua petunjuk kerja (Job description) pada semua strata jabatan struktural & fungsional.

(11) Menyempurnakan program Litbang strategi,

RGS Mitra 18 of 51

operasi, taktik dan manajemen guna menunjang tugas pokok TNI AL.

(12) Menyempurnakan program Litbang platform dam Sewaco guna menunjang pemeliharaan dan perbaikan Alutsista

b) Kegiatan Pembangunan Personil Matra Laut



(3) Tamtama : 7.375 orang

c) Kegiatan Pembangunan Materiil Matra Laut

(1) Mengadakan materiil untuk mengganti Alutsista yang sudah habis usia pakainya sesuai kebutuhan dalam rangka menata struktur kekuatan TNI AL yang mampu menampilkan efek penangkalan.

(2) Mengadakan materiil dalam rangka meningkatkan kelas dan menambah pangkalan TNI AL guna mendukung operasi & deteksi dini adanya pelanggaran di laut.

(3) Mengadakan materiil kekuatan pendukung TNI AL guna melengkapi organisasi Komando armada, Armada Bernomor & Pasmar yang baru.

d) Kegiatan Pembangunan Fasilitas Matra Laut

(1) Membangun Rumdis dan Mess dalam upaya meningkatkan kesejahteraan personil.

(2) Mengadakan & melengkapi fasilitas pangkalan TNI AL

RGS Mitra 19 of 51

(3) Menata kembali berbagai sistem informasi terkomputerisasi dan K3-I untuk mendukung pengambilan keputusan pemimpin TNI AL

(4) Mengadakan sarana lembaga pendidikan TNI AL sesuai pola pendidikan Longitudinal.

4) Program Pengembangan Pertahanan Matra Udara


(1) Penyempurnaan doktrin Swabuana Paksa dan Bujuk TNI AU

(2) Validasi organisasi Makoopsau dan Korpaskhas

(3) Pemantapan konsepsi pertahanan Matra Udara dalam upaya pemeliharaan kemampuan dan kekuatan TNI AU sesuai paradigma baru TNI.

(4) Menata sistem penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan efisiensi organisasi sesuai perkembangan Iptek dan bentuk ancaman

b) Kegiatan Pembangunan Personil Udara

Menyelenggarakan pengadaan personil :



(3) Tamtama : 3.596 orang

c) Kegiatan Pembangunan Materiil Matra Udara

Menyiapkan materiil dan suku cadang untuk mendukung kesiapan operasional Alutsista beserta pendukungnya melalui :

(1) Pengadaan suku cadang Alutsista dan pendukungnnya.

RGS Mitra 20 of 51

(2) Pengadaan materiil dukungan operasi

(3) Pengadaan materiil operasional pendidikan.

d) Kegiatan Pembangunan Fasilitas Matra Udara

(1) Melaksanakan pembangunan / renovasi / rehab terhadap fasilitas pangkalan, fasilitas pemeliharaan, sarana dan prasarana pendukung melalui :

(a) Pembangunan Kosek Hanudnas IV

(b) Pembangunan fasilitas Lanud

(c) Pembangunan fasilitas Dukops.

(2) Melaksanakan pembangunan / rehab terhadap lembaga pendidikan dan fasilitas pelatihan yang sudah tidak layak pakai.

15. PENGEMBANGAN DUKUNGAN PERTAHANAN

a. Kondisi Umum

1) Komponen Cadangan

a) Pembinanaan kemampuan Ratih dan Linmas melalui wadah Perlawanan Rakyat (Wanra) dan Pertahanan Sipil (Hansip) dan kompi Balacad.

b) Memotifasi upaya pembentukan sikap dan perilaku kebangsaan dalam rangka ketahanan nasional melalui Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN), kewarganegaraan dan kepribadian nasional di lingkungan pendidikan, lingkungan pekerjaan dan lingkungan pemukiman secara terintegrasi melalui Departemen Pertahanan maupun melalui PTF Dephan di daerah.

c) Pembinaan Veteran Republik Indonesia melalui pendataan kekuatan secara rutin, yang terpusat di Dephan

RGS Mitra 21 of 51

berdasarkan masukan dari daerah (Babinminvetcad/Kakanminvetcad). Untuk validasi kekuatan yang memenuhi syarat sebagai cadangan TNI.

d) Penyempurnaan perangkat perundang dan peraturan yang nerkaitan dengan sistem, proses, dan metoda yang akan digunakan sebagai landasan operasional dan pembinaan antara lain undang-undang tentang Pertahanan, Wajib latih, Mobilisasi, veteran dan lain-lain.

e) Pembinaan sarana dan prasarana nasional yang telah disipkan untuk menambah kekuatan komponen inti, sebagai bagian dari alat utama sistem senjata (Alutsista).

2) Komponen Pendukung

a) Upaya koordinasi dan sinkronisasi antar departemen dalam pembinaan sumber daya nasional secara terpadu. Sistem pembinaan dan pendayagunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan, sarana dan prasarana nasional, Iptek dan industri strategis, pengembangan sumber daya manusia kedalam petunjuk-petunjuk yang lebih operasional dengan berpedoman kepada kepentingan Pertahanan Negara.

b) Memberdayakan industri strategis agar secara bertahap mampu memproduksi berbagai senjata dasar, amunisi, berbagai jenis kapal patroli, tanker, dan berbagai jenis pesawat udara ringan untuk keperluan TNI. Kemandirian industri strategis dibidang peralatan/perlengkapan Hankam secara bertahap dikembangkan melalui budidaya potensi nasional untuk mengurangi ketergantungannya terhadap bahan baku industri dari luar.

c) Melaksanakan survei dan pemetaan darat/Topografi dengan peta standar untuk dapat memenuhi sekitar 70 persen dari kebutuhan peta wilayah Republik Indonesia. Survei dan pemetaan Laut/Hidro Oceanografi dapat mencapai sekitar 40 persen, pemotretan udara dapat diselesaikan minimal 80 persen dari liputan wilayah Republik Indonesia.

RGS Mitra 22 of 51

d) Upaya penyelesaian masalah pertanahan Dephan/TNI sampai dengan sertifikasi melalui koordinasi Interdep.

b. Strastegi Kebijaksanaan Sektoral

1) Partisipasi aktif membudayakan kesadaran bela negara dalam rangka mendukung sistem pertahanan semesta.

2) Memasyarakatkan sistem pertahanan semesta, menata organisasi pengelola komponen kekuatan pertahanan, memanfaatkan SDM, SDA, SDB, Sarprasnas sebagai sumber bagi penyiapan komponen cadangan dan pendukung komponen pertahanan negara.

3) Memelihara dan memantapkan hubungan kerjasama dengan angkatan bersenjata negara sahabat dalam rangka memelihara stabilitas keamanan regional dan turut serta berpartisipasi dalam upaya pemeliharaan perdamaian dunia.

4) Menata perangkat peraturan dan perundang-undangan yang terkait dengan pengelolaan pertahanan negara.

c. Rencana Kerja.

1) Program Pengembangan Dukungan Pertahanan Komponen Cadangan.

a) Membangun sistem perundang-undangan sebagai jabaran RUU bidang pertahanan negara yang mengatur tentang pendayagunaan seluruh sumber daya nasional, dalam rangka menyelenggarakan sistem pertahanan semesta yang bercirikan kerakyatan, kewilayahan dan kesemestaan.

b) Melanjutkan proses restrukturisasi organisasi di lingkungan Dephan.

c) Mengembangkan kerja sama internasional dibidang pertahanan dengan negara-negara ASEAN dan Asia Pasifik dalam rangka mewujudkan stabilitas keamanan regional dan ketertiban dunia.

RGS Mitra 23 of 51

d) Menambah kuantitas dan memelihara sumber daya manusia (SDM) yang telah disiapkan sebagai komponen cadangan.

2) Pengembangan Dukungan Pertahanan Komponen Pendukung

a) Merevisi Doktrin pertahanan negara serta peranti lunak di lingkungan Dephan dan TNI yang sisesuaikan dengan sistem kenegaraan/pemerintahan yang demokratis serta disesuaikan dengan paradigma baru TNI.

b) Meningkatkan kemampuan pembinaan dan pendayagunaan wilayah negara melalui kegiatan dan proyek survei dan pemetaan batas wilayah negara, SDA, SDB, Sarprasnas, Iptek dan Industri Strategis.

c) Membina sumber daya manusia yang disiapkan sebagai komponen pendukung.

16. INDIKATOR KINERJA

a. Program Pengembangan Pertahanan Negara. Sesuai pada lampiran AA, Matrik Rencana Strategi Departemen Pertahanan Tahun 2001-2004.

b. Program Pengembangan Dukungan Pertahanan.Sesuai pada lampiran AA, Matrik Rencana Strategi Departemen Pertahanan Tahun 2001-2004

BAB V

RENCANA KERJA DAN KEGIATAN TAHUNAN

17. Umum.

Program pengembangan pertahanan negara diarahkan untuk melanjutkan penataan kembali TNI sebagai alat negara untuk melindungi, memelihara dan mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap ancaman dari luar dan dalam negeri dengan menjunjung tinggi tugas dan tanggung jawabnya untuk memberikan dharma baktinya, melalui kegiatan pembangunan sistem, personil, materiil dan fasilitas.

RGS Mitra 24 of 51

Sedangkan program pengembangan dukungan pertahanan negara diarahkan untuk melajutkan penataan organisasi di lingkungan Dephan untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya nasional guna menyiapkan komponen kekuatan cadangan dan komponen kekuatan pendukung dalam rangka penyelenggaraan sistem pertahanan semesta.

18. Pengembangan Pertahanan Negara.

a. Sasaran Tahun 2001.

1) Pengembangan Pertahanan Mabes TNI

a) Pengembangan sistem diarahkan untuk penyempurnaan revisi doktrin TNI, validasi organisasi Mabes TNI tahap II (Staf Umum dan Balakpus TNI) serta persiapan penyusunan RUU TNI.

b) Pembangunan personil diarahkan untuk seleksi penerimaan Taruna Akademi TNI, Pendidikan Pertama Perwira Karier yang bersumber dari Perguruan Tinggi/Akademi, Prajurit Sukarela Dinas Pendek Penerbang dan mahasiswa beasiswa calon Pa PK berikut dengan seluruh kebutuhan perlengkapan perorangan, diarahkan untuk mengisi kekuatan personil TNI pada strata perwira.

c) Pembangunan materiil, diarahkan untuk :

(1) Pengadaan senjata, munisi, suku cadang Alpal laut dan udara serta truk yang diperlukan untuk operasi dan latihan, alat peralatan khusus operasi lainnya serta alat peralatan kesehatan lapangan dan kendaraan bermotor.

(2) Pemantapan alat komunikasi komando dan pengendalian (Kodal) Panglima TNI, Kodal satuan-satuan TNI dan penyediaan alat komunikasi cadangan strategis.

d) Pembangunan fasilitas diarahkan untuk memenuhi kebutuhan rumah dinas/jabatan serta fasilitas BMP dan prasarananya.

RGS Mitra 25 of 51

2) Pengembangan Pertahanan Matra Darat.

a) Pembangunan sistem diarahkan pada penyempurnaan dan penambahan piranti lunak yang diperlukan disesuaikan dengan peran dan tugas TNI AD guna meningkatkan profesionalisme dan kualitas perannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu menambah 40 buah Bujuk dan melanjutkan penyusunan Doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi.

b) Pembangunan personil diprioritaskan untuk memelihara kekuatanyang sudah ada, dan menambah kekuatan secara bertahap mendekati kebutuhan TOP/DSPP, meliputi Perwira, Bintara dan Tamtama.

c) Pembangunan materiil diarahkan untuk memelihara kekuatan materiil yang sudah ada, pengadaan materiel baru hanya untuk mengganti materiil yang sudah habis usia pakainya, meliputi :

(1) Ranmor : Sepeda motor, Truk dan Bus

(2) Alat optik : GPS dan teropong

(3) Peralatan mesin / peralatan kantor.

(4) Kaporsatlap : tenda dan Veldbed

(5) Peralatan mountenering dan selam.

(6) Dapur lapangan.

(7) Peralatan kesehatan.

(8) Alat peralatan K3I.

(9) Almatsus.

(10) Helly.

(11) Over haul Enggine Helly.

(12) Meriam 23.

d) Pembangunan fasilitas diarahkan untuk memelihara fasilitas yang sudah ada dan mengganti yang sudah tidak layak pakai karena usia, akibat bencana alam dan faktor-faktor lainnya. Pembangunan fasilitas baru diutamakan untuk melengkapi TOP/DSPP secara bertahap

RGS Mitra 26 of 51

meliputi :

(1) Fasilitas perkantoran.

(2) Fasilitas perumahan.

(3) Fasilitas gudang logistik.

(4) Fasilitas pendidikan dan latihan

(5) Sarana dan prasarana pendukung.

3) Pengembangan Pertahanan Matra Laut.

a) Pembangunan sistem diarahkan untuk penyempurnaan petunjuk dasar, induk dan pelaksanaan berdasarkan tugas, fungsi dan peran TNI AL, penyempurnaan sistem pendidikan dan latihan, penyempurnaan organisasi serta pengembangan sistem informasi yang meliputi Silingops, Sipers, Silog dan Sigarku.

b) Pembangunan personil diprioritaskan untuk memelihara kekuatan yang sudah ada dan menambah kekuatan secara bertahap mendekati kebutuhan TOP/DSPP dan pengawakan Alutsista, meliputi Perwira< bintara dan Tamtama.

c) Pembangunan materiil diprioritaskan untuk pengadaan KRI pengganti yang sudah dispose, perpanjangan usia pakai KRI, rehabilitasi Ranpur Marinir dan pengadaan KAL serta melengkapi sarana prasarana Pangkalan TNI AL dan Lembaga Pendidikan.

(1) Pengadaan Kapal Patroli Cepat jenis “Fast Patrol Boat 57 NAV-V” dan Kapal Bantu Personil.

(2) Rehab Kapal Perusak Kawal Rudal kelas Fatahillah.

(3) Perpanjangan usia pakai Kapal Angkut Tank kelas KRI Teluk Langsa.

(4) Pengadaan Kapal jenis KAL-28 dan KAL-12.

RGS Mitra 27 of 51

(5) Pengadaan Pesawat jenis Casa-212 dan Helly berkemampuan Anti Kapal Selam.

(6) Pengadaan dan Rehab Ranpur Marinir dan melengkapi peralatan dalam rangka pemantapan Pasmar-1.

(7) Melengkapi sarana komunikasi, radar dan teropong untuk Posal-posal di ALKI serta sarana patroli dan Sepeda motor Lanal kelas C.

d) Pembangunan fasilitas secara bertahap diarahkan untuk memantapkan peran dukungan 4 R (Repair, Refueling, Rest, Replenishment) Pangkalan TNI AL serta fasilitas Lembaga Pendidikan.

(1) Menyelesaikan pembangunan Makoarmatim.

(2) Menyelesaikan pembangunan dermaga Semampir dan Banyuwangi.

(3) Meningkatkan kemapuan slipway Fasharkan Jakarta dan Mentigi.

(4) Meningkatkan Unit Gugus Keamanan Laut Bangka menjadi Lanal kelas C.

(5) Meningkatkan kemampuan Lanal Batam.

(6) Renovasi Mess-Mess Pa, Ba dan Ta.

(7) Melengkapi sarana prasaranakelas siswa Ba dan Ta.

(8) Renovasi ruang kelas Taruna Aal tingkat II.

(9) Meningkatkan kapasitas Laboratorium bahasa.

(10) Renovasi dan peningkatan Balai Pengobatan Kodikal.

RGS Mitra 28 of 51

4) Pengembangan Pertahanan Matra Udara.

a) Pembangunan sistem diarahkan untuk penyempurnaan Doktrin Swabuana Paksa, buku Petunjuk Dasar, Induk dan Pelaksanaan berdasarkan tugas, fungsi dan peran TNI AU.

b) Pembangunan personil diprioritaskan untuk memelihara kekuatan yang sudah ada dan menambah kekuatan secara bertahap mendekati kebutuhan TOP/DSPP dan pengawakan Alutsista, meliputi Perwira, Bintara dan Tamtama.

c) Pembangunan Meteriil.

(1) Pengadaan pesawat latih Helly dan latih dasar.

(2) Melanjutkan Refurbishment SA - 330

(3) Melanjutkan proses Falcon-up pesawat F-16.

(4) Pengadaan suku cadang pesawat udara.

(5) Pengadaan peralatan pemotretan udara, pemetaan dan penginderaan.

(6) Pengadaan Almatsus, Alkomsus, dan Aldoksus Intelpam.

(7) Pengadaan peralatan laboratorium Aerofisiologi dan Alpalkes.

(8) Pengadaan peralatan pergudangan dan Alsatri.

(9) Pengadaan Alkomlek dan Alpernika

(10) Pengadaan Ground Support Equipment.

(11) Pengadaan peralatan meteo dan alat bantu navigasi.

RGS Mitra 29 of 51

(12) Pengadaan hanggar sweeper di Lanud-lanud.

(13) Pengadaan sarana pelayanan BMP pesawat.

(14) Pengadaan peralatan zeni Satharlan Paskhas.

(15) Melanjutkan proses pengadaan pesawat CN-235 MPA.

(16) Modifikasi roket pod pesawat Hawk 100/200

(17) Pengadaan Automatic Logistic Management System (ALMS).

d) Pembangunan Fasilitas meliputi :

(1) Depohar tahap-III.

(2) Kosek Hanudnas IV tahap II.

(3) Pembangunan Satuan Radar.

(4) Skuadron Tehnik dan Makodikau tahap-I.

(5) Wing-5 Paskhas.

(6) Rehabilitasi fasilitas instalasi gedung, gudang, Rmdis, Mess, Rumkit, dan lain-lain.

b. Sasaran Tahun 2002.

1) Pengembangan Pertahanan Mabes TNI

a) Pengembangan sistem diarahkan untuk menyelesaikan revisi doktrin TNI, validasi organisasi Mabes TNI tahap III (Kotamaops TNI) dan Angkatan serta penyelesaian penyusunan RUU TNI.

b) Pembangunan personil diarahkan untuk seleksi dan penerimaan Pendidikan Pertama Perwira Karier yang

RGS Mitra 30 of 51

bersumber dari Perguruan Tinggi/Akademi, Prajurit Sukarela Dinas Pendek Penerbang dan mahasiswa beasiswa calon Pa PK berikut dengan kebutuhan perlengkapan perorangan.


(1) Pengadaan senjata, munisi dan suku cadang alpal laut dan udara truk yang diperlukan untuk operasi dan latihan, alat peralatan khusus operasi lainnya serta alat peralatan kesehatan lapangan dan Ranmor.

(2) Pengadaan materiil Komlek untuk melanjutkan pemantapan Kodal Panglima TNI, Kodal Satuan-satuan TNI, penyediaan Cadangan Strategis Terpusat serta penggelaran Pengamanan ALKI.

d) Pembangunan fasilitas diarahkan untuk memenuhi kebutuhan rumah dinas/jabatan serta fasilitas BMP beserta prasarananya.


a) Pembangunan sistem diarahkan pada penyempurnaan dan penambahan piranti lunak yang diperlukan disesuaikan dengan peran dan tugas TNI AD guna meningkatkan profesionalisme dan kualitas perannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu menambah 40 buah Bujuk dan melanjutkan penyusunan Doktrin TNI AD Kartija Eka Paksi.

b) Pembangunan personil diprioritaskan untuk memelihara kekuatan yang sudah ada dan menambah kekuatan secara bertahap mendekati kebutuhan TOP/DSPP meliputi Perwira, Bintara dan Tamtama.

c) Pembangunan materiil diarahkan untuk melanjutkan pemeliharaan kekuaran materiil yang sudah ada, pengadaan materiel baru hanya untuk mengganti materiil yang sudah habis masa pakainya. Jenis materiil yang akan diadakan meliputi :

RGS Mitra 31 of 51

(1) Ranmor : Sepeda Motor dan Truk.

(2) Alat optik : GPS dan teropong.


(4) Alat angkut perairan meliputi jenis-jenis LCU, KMC dan OBM.

(5) Alkom meliputi HT Ruset dan Repeater.

(6) Alsatri.

(7) Perlengkapan satuan lapangan meliputi tenda, Aldurlap dan Veldbed.

(8) Kapor untuk Dikma.

(9) Almount dan alat selam.

(10) Alberzi, Aljihandak, Alnubika dan Toolkit.

(11) Alpal topografi.

(12) Munisi kaliber besar dan munisi khusus.

(13) Alat-peralatan perbekalan udara.

(14) Helly.

(15) Senjata ringan khusus.

d) Pembangunan fasilitas diarahkan untuk melanjutkan pemeliharaan fasilitas yang sudah ada dan mengganti yang sudah tidak layak pakai karena usia, akibat bencana alam dan faktor-faktor lainnya. Pembangunan fasilitas baru diutamakan untuk melengkapi TOP/DSPP secara bertahap. Pembangunan fasilitas meliputi :

RGS Mitra 32 of 51



(3) Fasilitas gudang logistik

(4) Fasilitas pendidikan dan latihan.

(5) Sarana dan prasarana pendukung.


a) Pembangunan sistem diarahkan untuk menjabarkan dan menyesuaikan perangkat lunak pembinaan dan penggunaan kekuatan TNI AL dengan Doktrin TNI yang telah direvisi, penyempurnaan organisasi, menata kembali RUTR serta melanjutkan penyempurnaan petunjuk sistem pendidikan dan pelatihan dalam rangka meningkatkan peran SDM TNI AL.

b) Pembangunan personil diprioritaskan untuk memelihara kekuatan yang sudah ada dan menambah kekuatan secara bertahap mendekati kebutuhan TOP/DSPP dan pengawakan Alutsista meliputi Perwira, Bintara dan Tamtama.

c) Pembangunan materiil diprioritaskan untuk pengadaan KRI pengganti yang sudah dispose, perpanjangan usia pakai KRI, rehabilitasi Ranpur marinir dan pengadaan KAL serta melengkapi sarana prasarana Pangkalan TNI AL dan Lembaga Pendidikan.

(1) Pengadaan Kapal Patroli Cepat yang berkemampuan Anti Kapal Permukaan Air dan Anti Peperangan Udara.

(2) Repowering Kapal Perusak Kawal kelas KRI Patimura, Kapal Perusak Kawal Rudal kelas KRI Fatahillah dan Kapal Cepat Roket Klas KRI Mandau.

(3) Perpanjangan usia pakai Kapal Angkut Tank kelas KRI Teluk Kau dan Kapal Bengkel Apung kelas KRI Jaya Wijaya.

(4) Pengadaan kapal jenis KAL-28 dan KAL-12.

(5) Pengadaan pesawat udara jenis Casa-212 dan Helly

RGS Mitra 33 of 51

(6) Rehab Ranpur Marinir dan melengkapi peralatan dalam rangka melanjutkan pemantapan Pasmar-1.

(7) Melengkapi sarana komunikasi, radar dan teropong untuk Posal-posal di ALKI.

(8) Peremajaan peralatan survei dan pemetaan Hidro oceano graphy.

(9) Perbaikan peta-peta laut.

(10) Peremajaan Alkomlek stasiun pemancar Gerungan dan pemasangan jaringan internet di Seskoal.

(11) Pengadaan Rantis ¼ ton (Jeep), kendaraan pemadaman kebakaran dan ambulance.

d) Pembangunan fasilitas secara bertahap diarahkan untuk memantapkan peran dukungan 4 R (Repair, Refueling, Rest, Replenishment) Pangkalan TNI AL serta fasilitas Lembaga Pendidikan meliputi :

(1) Peningkatan Lanal TPI menjadi Lantamal.

(2) Renovasi asrama siswa Dikcaba dan Dikcatam.

(3) Renovasi kolam renang dan GOR AAL.

(4) Renovasi Mess-mess Pama.


a) Pembangunan sistem diarahkan untuk pelaksanaan penelitian bidang personil, perumusan piranti lunak dan melanjutkan pengembangan dibidang Litbang piranti keras.

b) Pembangunan personil diprioritaskan untuk memelihara kekuatan yang sudah ada dan menambah kekuatan secara bertahap mendekati kebutuhan TO/DSPP dan pengawakan Alutsista meliputi Perwira, Bintara dan Tamtama.

RGS Mitra 34 of 51

c) Pembangunan Materiil.

(1) Melanjutkan proses Refursbishment SA-330

(2) Melanjutkan proses Falcon-up pesawat F-16.

(3) Penggantian mission equipment CN-235MPA

(4) Pengadaan suku cadang, sarana bantuan dan peralatan pemeliharaan dalam rangka rehabilitasi Alutsista.

(5) Pengadaan Alkomsus, Alkomlek,Alpernika, Almatsus, Aldoksus dan Intelpam.

(6) Melanjutkan pengadaan peralatan pemotretan udara, pemetaan dan penginderaan.

(7) Pengadaan munisi khusus dan Rudal.

(8) Pengadaan alat peralatan meteo dan alat bantu navigasi.

(9) Pengadaan peralatan produksi dan laboratorium Lembaga Farmasi TNI AU serta rematerialisasi Alkeslap, Alkesum/Alkesgilut, alat fisiologi penerbangan.

(10) Pengadaan Ranmor, dukungan pengoperasian ALMS dan pengadaan alat pergudangan.

(11) Pengadaan unit Radar tahap I.

d) Pembangunan Fasilitas

(1) Pembangunan Fas Satrad tahap III

(2) Pembangunan Fas Kohanudnas IV tahap III.

(3) Pembangunan Fas Skatek di Lanud Supadio.

RGS Mitra 35 of 51

(4) Pembangunan Fas Gedung Makodikau di Jakarta.

(5) Rehabilitasi Fas Ins, Gedung, Gudang, Rumdin Hanggar, dan Rumkit.

(6) Pengadaan peralatan Zeni Satharkom tahap II.

(7) Pembangunan rahabilitasi Cold Strorage.

(8) Pembangunan Wing I Paskhas, Wing II Paskhas di ABD dan Denmakol Paskhas di Halim tahap II.

(9) Melanjutkan penambahan Alkes, Alkesum, Alkesgilut, Laboratorium Lapsiau.

(10) Pembangunan Detasemen Palu tahap I.

(11) Pembangunan Detasemen Jambi tahap I.

c. Sasaran Tahun 2003

1) Pengembangan Pertahanan Mabes TNI.

a) Pengembangan sistem diarahkan untuk menyelesaikan revisi Doktrin TNI, implementasi validasi organisasi Mabes TNI (Balakpus dan Staf Umum TNI), melanjutkan validasi Kotamaops TNI dan Angkatan serta pengesahan RUU TNI.

b) Pembangunan personil diarahkan untuk seleksi dan penerimaan Pendidikan Pertama Perwira Karier yang bersumber dari Perguruan Tinggi/Akademi, Prajurit Sukarela Dinas Pendek Penerbang dan mahasiswa beasiswa calon Pa PK berikut dengan kebutuhan perlengkapan perorangan.


(1) Pengadaan senjata, munisi, suku cadang Alpal laut dan udara yang diperlukan untuk operasi dan latihan, alat peralatan khusus operasi lainnya serta alat peralatan kesehatan lapangan dan Ranmor

RGS Mitra 36 of 51

(2) Pengadaan materiil Komlek diarahkan untuk memenuhi kebutuhan Alkomlek, Alpernika dan komputer dalam rangka penggelaran 5 SBM TMDA untuk pengembangan K31 Hanudnas IV dan Satrad wilayah Timur Indonesia, pengadaan 4 SBM TDMA pengganti yang lama, pengadaan Sucad SBM K31 Hanudnas dan SBM Siskomsat TNI serta pengadaan ECM Simulator.

d) Pembangunan fasilitas diarahkan memenuhi kebutuhan rumah dinas/jabatan dan fasilitas BMP beserta prasarananya.


a) Pembangunan sistem. Diarahkan pada penyempurnaan dan penambahan piranti lunak yang diperlukan disesuaikan dengan peran dan tugas TNI AD guna meningkatkan profesionalisme dan kualitas perannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu menambah 40 buah Bujuk dan penggandaan Buku Doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi.

b) Pembangunan personil diprioritaskan untuk memelihara kekuatan yang sudah ada dan menambah kekuatan secara bertahap mendekati kebutuhan TOP/DSPP. Sasaran pengadaan personil meliputi Perwira, Bintara dan Tamtama.

c) Pembangunan materiil diarahkan untuk melanjutkan pemeliharaan kekuatan materiil yang sudah ada, pengadaan materiil baru hanya untuk mengganti materiil yang sudah habis masa pakainya. Jenis materiil yang akan diadakan meliputi :

(1) Ranmor : Sepeda Motor dan Truk.



(4) Alang air : KMC dan OBM.

(5) Alkom : HT Ruset dan Repeater.

RGS Mitra 37 of 51

(6) Alsatri.

(7) Perlengkapan satuan lapangan : tenda, Aldurlap dan Veldbed.



(10) Toolkit / Alberzi, Aljihandak dan Alnubika.


(12) Munisi Kaliber kecil/besar musus.

(13) Alat perbekalan udara.

(14) Helly.

(15) Alkes.

(16) Meriam-105

(17) Senjata Ringan.

d) Pembangunan fasilitas diarahkan untuk melanjutkan pemeliharaan fasilitas yang sudah ada dan mengganti yang sudah tidak layah pakai karena usia, akibat bencana alam dan faktor-faktor lainnya, sedangkan pembangunan fasilitas baru diutamakan untuk melengkapi TOP/DSPP secara bertahap. Pembangunan fasilitas meliputi :

(1) Fasilitas perkantoran




(5) Sarana dan Prasarana pendukung.

RGS Mitra 38 of 51

3) Pengembangan Pertahanan Matra Laut

a) Pembangunan sistem diarahkan untuk mengevaluasi dan penelitian ulang Sisbinpers, Sisbinlog dan Sisbin, penyempurnaan aplikasi Selangops, Silog, Sipers, Sigarkum serta penyempurnaan petunjuk kerja (job description) pada semua strata jabatan struktural dan fungsional.

b) Pembangunan personil diprioritaskan untuk memelihara kekuatan yang sudah ada dan menambah kekuatan secara bertahap mendekati kebutuhan TOP/DSPP dan pengawasan alutsista meliputi Perwira, Bintara dan Tamtama.

c) Pembangunan Materiil diarahkan untuk melanjutkan penyiapan dan penyediaan KRI, KAL, Pesud dan Banpur untuk mendukung kebutuhan patroli, patroli tempur dan dukungan lainnya meliputi :

(1) Pengadaan Kapal Selam dan Kapal Patroli Cepat berkemampuan Anti Peperangan Udara dan Pernika.

(2) Repowering dan rehab Kapal Perusak Kawal kelas KRI Patimura, Kapal Perusak Kawal Rudal kelas KRI Fatahillah, Kapal Selam kelas KRI Cakra dan Kapal Patroli Cepat Roket kelas KRI Mandau.

(3) Perpanjangan usia pakai (PUP) Kapal Angkut Tank kelas KRI Teluk Langsa.

(4) Pengadaan KAL 28 dan KAL 12.

(5) Pengadaan Heli Anti Kapal Selam.

(6) Pengadaan dan Rehab Ranpur Marinir dan melengkapi peralatan dalam rangka pemantapan Lanmar Piabung dan persiapan pembentukan Pasmar-2.


d) Pembangunan fasilitas secara bertahap diarahkan untuk

RGS Mitra 39 of 51

memantapkan peran dukungan 4 R (Repair, Refueling, Rest, Replenishment) Pangkalan TNI-AL serta Fasilitas Pendidikan meliputi :

(1) Peningkatan Lanal Ambon menjadi Lantamal.

(2) Rehab Mess Pasis Kodikal.

(3) Renovasi saluran air dan dapur AAL.

(4) Rehab peningkatan Lab. Bahasa.

(5) Rehab jaringan listrik Dermaga.

(6) Renovasi Rumkit kelas 2.

(7) Pengadaan Rantis Minibus, truck 4 ton.


a) Pembangunan sistem, diarahkan untuk melanjutkan pelaksanaan penelitian bidang personil, perumusan piranti lunak, dan melanjutkan pengembangan dibidang litbang bidang piranti keras seperti modifikasi komponen/sistem untuk tingkatkan unjuk kerja dan usia pakai Alutsista.


c) Pembangunan materiil diarahkan untuk melanjutkan kebutuhan pengadaan materiil satuan kerja dijajaran TNI AU meliputi :

(1) Melanjutkan proses Refurbishment SA-330.

(2) Rehabilitasi Pesbang, Sucad, Sarban.

(3) Melanjutkan pengadaan film Vicom 70 (A-4) dan Vicom 18 seri 313 A (F-5) tahap III.

(4) Pengadaan pesawat Helly Operasional dan Helly VVIP/VIP.

(5) Melanjutkan pengadaan amunisi senjata dan Rudal.

(6) Pengadaan Alins/Alongins.

RGS Mitra 40 of 51

(7) Pengadaan Peralatan pemotretan udara, pemetaan aeronautika penginderaan jauh, survey teristris tahap III.

(8) Pengadaan alat peralatan meteo dan Albanar.

(9) Pengadaan Ranmor, bekal umum, sarana pelayanan BMP, Alpergud dan ALMS.

(10) Pengadaan unit radar tahap II.

d) Pembangunan fasilitas, diarahkan untuk melanjutkan pemenuhan kebutuhan pembangunan / rehabilitasi fasilitas dan konstruksi meliputi.

(1) Pembangunan Kosek Hanudnas IV tahap IV.

(2) Pembangunan Satrad 251 tahap IV.

(3) Pembangunan Kantor Wing I Paskhas, Wing II di Lanud ABD dan Denwalkol di Halim tahap III.

(4) Pembangunan Skatek di Lanud Supadio tahap III.

(5) Pembangunan Makodikau tahap III.

(6) Penambahan 4 Sat Rudal jarak Sedang dan Sat Rudal jarak pendek tahap I.

(7) Rehabilitasi fasilitas instalasi, gedung, gudang Rumdis Mess, Hanggar dan Rumkit.

(8) Pembangunan / rehabilitasi instalasi air.

(9) Pengadaan peralatan Zeni Satharlan tahap III.

(10) Pembangunan Detasemen Palu tahap II.

(11) Pembangunan Detasemen Jambi tahap II.

RGS Mitra 41 of 51

d. Sasaran Tahun 2004

1) Pengembangan Pertahanan Mabes TNI.

a) Pengembangan sistem diarahkan untuk menyelesaikan validasi Kotamaops TNI dan Angkatan.

b) Pembangunan personil diarahkan untuk seleksi dan penerimaan Pendidikan Pertama Perwira Karier yang bersumber dari Perguruan Tinggi/Akademi, Prajurit Sukarela Dinas Pendek Penerbang dan mahasiswa beasiswa calon Pa PK berikut dengan kebutuhan perlengkapan perorangan.

c) Pembangunan materiil, diarahkan :

(1) Pengadaan senjata, munisi dan sukucadang Alpal laut dan udara yang diperlukan untuk operasi dan latihan, alat peralatan khusus operasi lainnya serta alat peralatan kesehatan lapangan dan Ranmor.

(2) Pengadaan materiil Komlek diarahkan untuk melanjutkan pemantapan Alkom Kodal Panglima TNI dan Satuan, pemenuhan Alkom Cadangan Strategis dan penggantian Alkom Taktis PRC-77.

d) Pembangunan Fasilitas diarahkan untuk memenuhi kebutuhan rumah dinas/jabatan dan fasilitas BMP dan prasarananya.


a) Pembangunan sistem diarahkan untuk penyempurnaan dan penambahan piranti lunak yang diperlukan disesuaikan dengan peran dan tugas TNI AD guna meningkatkan profesionalisme dan kualitas perannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu menambah 40 buah Bujuk dan sosialisasi Doktrin TNI AD Kartija Eka Paksi.

b) Pembangunan personil diprioritaskan untuk memelihara kekuatan yang sudah ada dan menambah kekuatan secara bertahap mendekati kebutuhan TOP/DSPP. Sasaran pengadaan personil meliputi Perwira,

RGS Mitra 42 of 51

Bintara dan Tamtama.

c) Pembangunan materiil diarahkan untuk melanjutkan pemeliharaan kekuatan materiil yang sudah ada, pengadaan materiil baru hanya untuk mengganti materiil yang sudah habis masa pakainya. Jenis materiil yang akan diadakan meliputi :

(1) Ranmor : Sepeda Motor, Truk dan Bus.



(4) Alang air : KMC, LCR dan OBM.

(5) Alkom : HT Ruset, Alkom Markas dan Repeater.

(6) Alsatri.

(7) Perlengkapan satuan lapangan : tenda, Aldurlap dan Veldbed.



(10) Toolkit / Alberzi, Aljihandak dan Alnubika.


(12) Munisi Kaliber kecil/besar musus.

(13) Alat perbekalan udara.

(14) Ranpur Tank Panhard.

(15) Alkes

RGS Mitra 43 of 51

(16) Meriam-105.

(17) Senjata Ringan

c) Pembangunan fasilitas diarahkan untuk melanjutkan pemeliharaan fasilitas yang sudah ada dan mengganti yang sudah tidak layak pakai karena usia, akibat bencana alam dan faktor-faktor lainnya. Pembangunan fasilitas baru diutamakan untuk melengkapi TOP/DSPP secara bertahap. Pembangunan fasilitas meliputi :





(5) Sarana dan Prasarana pendukung.


a) Pembangunan sistem diarahkan untuk mengevaluasi dan penelitian ulang Petunjuk Kerja (job description), penyempurnakan Aplikasi Selangops, Silog, Sipers dan Sigarkum, penyempurnaan materi latihan serta membentuk Komando Armada RI, Armada bernomor dan Pasmar-2.


c) Pembangunan materiil diarahkan untuk pengadaan KRI pengganti yang sudah dispose, perpanjangan usia pakai KRI, rehabilitasi Ranpur Mrinir dan pengadaan KAL serta melengkapi sarana prasarana Pangkalan TNI AL dan Lembaga Pendidikan.

(1) Pengadaan Kapal Selam.

RGS Mitra 44 of 51

(2) Repowering dan Rehab Kapal Perusak Kawal kelas KRI Patimura, Kapal Perusak Kawal Rudal kelas KRI Fatahillah dan Kapal Cepat Roket kelas KRI Mandau.

(3) Pengadaan Kapal KAL 28 dan Kapal Kal 12.

(4) Pengadaan Pesawat Udara intai taktis.

(5) Pengadaan dan Rehab Ranpur Marinir dan melengkapi peralatan dalam rangka pemantapan Pasmar-2


d) Pembangunan fasilitas secara bertahap diarahkan untuk memantapkan peran dukungan 4 R (Repair, Refueling, Rest,Replenishment) Pangkalan TNI AL serta fasilitas Lembaga Pendidikan meliputi :

(1) Melanjutkan Rehab Mess Pasis Kodikal.

(2) Peningkatan perpustakaan dan pengadaan buku-buku referensi.

(3) Rehab gedung-gedung sekolah Kodikal.


a) Pembangunan sistem diarahkan untuk melanjutkan pelaksanaan penelitian dibidang personil seperti pengaruh vibrasi dan belajar mengajar, perumusan piranti lunak, dan melanjutkan pengembangan dibidang Litbang bidang piranti keras seperti modifikasi komponen/sistem untuk tingkatkan unjuk kerja dan usia pakai Alutsista, pengembangan sistem elektronik pada RPV serta pemantapan, pengaktifan satuan radar dan rudal.


RGS Mitra 45 of 51

c) Pembangunan materiil diarahkan untuk :

(1) Melanjutkan proses Refursbisment SA-330

(2) Rehabilitasi pesawat terbang, Sucad pesawat, sarana bantuan dan Fashar Alutsista.

(3) Rehabilitasi dan pengadaan Sucad/unit Alkomlek.

(4) Melanjutkan proses pengadaan film Vicom 70 (A-4) dan Vicom seri 313 A (F-5) tahap IV.

(5) Melanjutkan proses pengadaan pesawat Helly Operasional dan Helly VIP (VVIP).

(6) Melanjutkan proses pengadaan amunisi senjata serta rudal.

(7) Pengadaan peralatan pemotretan udara, pemetaan penginderaan jauh, survey teretris tahap IV.

(8) Pengadaan alat peralatan meteo dan Albanau.

(9) Pengadaan Ranmor, bekal umum, sarana pelayanan BMP, Alpergud, ALMS dan Bar Code.

(10) Melanjutkan pengadaan Alkes.

d) Pembangunan fasilitas diarahkan untuk :

(1) Melanjutkan pembangunan fasilitas Kosek Hanudnas IV tahap V.

(2) Melanjutkan pembangunan fasilitas Satrad 251/Buraen.

(3) Melanjutkan pembangunan Skatek di Lanud Supadio tahap IV.

(4) Pembangunan fasilitas Makodikau tahap IV.

RGS Mitra 46 of 51

(5) Pembangunan fasilitas penambahan kekuatan Hanud meliputi 4 Satuan Rudal Jarak Sedang dan 4 Satuan Rudal Jarak Pendek tahap II.

(6) Penataan/Pemantapan fasilitas Detasement dan Pos TNI AU.

(7) Rehabilitasi fas instalasi gedung, gudang, rumdis, mess, Hanggar dan Rumkit.

(8) Pengadaan peralatan Zeni Satharlan tahap IV.

(9) Pembangunan/rehabilitasi laboratorium foto.

19. PENGEMBANGAN DUKUNGAN PERTAHANAN

a. Sasaran Tahun 2001

1) Pembangunan Sumber Daya Manusia TNI termasuk pengembangan sarana/prasarana pendukungnya.

2) Penyusunan pola inventarisasi potensi SDA dan SDB yang dapat digunakan untuk data penyelenggaraan pertahanan negara,

3) Memanfaatkan SDA dan SDB dalam rangka penyediaan potensi cadangan materiil strategis dan wilayah logistik.

4) Melakukan koordinasi antara Dephan, Depkeh, TNI dalam rangka percepatan penyusunan dan penyelesaian RUU pertahanan negara yang baru dan lebih komprehensif.

5) Pembinaan sarana/prasarana pertahanan serta sarana dan prasarana nasional. Untuk kepentingan pertahanan dalam upaya mewujudkan kemandirian, pekerjaan dan pemukiman.

b. Sasaran Tahun 2002.

1) Mendinaminasi penanaman, penumbuhan, pembentukan dan pemantapan konsepsi bela negara dengan melibatkan tokoh masyarakat di lingkungan pendidikan, pekerjaan dan pemukiman.

RGS Mitra 47 of 51

2) Penyiapan komponen kekuatan Hanneg yang memiliki kemampuan sebagai komponen cadangan dan komponen pendukung dengan mengedepankan TNI sebagai kekuatan utama Sishannas.

3) Penyusunan sofware tentang pembinaan potensi SDA, SDB, Sarprasnas dalam rangka Sishanneg.

4) Mewujudkan potensi cadangan materi strategis dan logistik wilayah melalui pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya buatan yang diharapkan akan menjadi industri strategis dalam rangka Sishanneg.

5) Sosialisasi UU Hanneg dan penyusunan sofware sebagai penjabaran UU Hanneg dalam rangka pembinaan dan pengelolaan potensi pertahanan negara.

c. Sasaran Tahun 2003

1) Melanjutkan penyusunan RUU tentang komponen cadangan dalam rangka penjabaran UU Hanneg (pasal 8)

2) Menyusun piranti lunak sebagai implementasi pelaksanaan tugas dan fungsi akibat penataan organisasi Departemen Pertahanan yang dilaksanakan oleh Sartker di lingkungan unit organisasi Departemen Pertahanan.

3) Menyusun perangkat aturan (Pinak) yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan tugas dan fungsi dijajaran TNI.

4) Pembenahan/perumusan stratifikasi Pinak di lingkungan Departemen Pertahanan.

5) Melanjutkan penyelesaian pemberian gelar kehormatan Veteran Pejuang dan Veteran pembela berdasarkan Keputusan Menteri nomor : Skep/1223/M/IX/2000 tanggal 27 September 2000.

6) Melanjutkan pembentukan PNS dalam rangka pengganti penyusutan personil.

7) Mengembangkan pemahaman tentang pertahanan dalam persepsi

RGS Mitra 48 of 51

yang menyeluruh dalam upaya menuju kemandirian, melalui berbagai kegiatan Litbang.

8) Menyiapkan rencana kebutuhan materiil sarana dan prasarana dalam mendukung pendirian Kanwil Dephan di daerah.

9) Melanjutkan rehabilitasi sarana dan prasarana di lingkungan Departemen Pertahanan serta penyediaan uang muka Kredit Eksport (KE).

d) Sasaran Tahun 2004

1) Sosialisasi Undang-Undang tentang Komponen Cadangan.

2) Menyusun RUU tentang Komponen Pendukung sebagai jabaran UU Hanneg (pasal 8).

3) Menyusun RUU tentang Bela Negara sebagai jabaran UU Hanneg (pasal 9).

4) Melanjutkan penyelesaian pemberian gelar kehormatan Veteran Pembela yang belum terselesaikan.

5) Melanjutkan pembentukan PNS dalam rangka pengganti penyusutan personil.

6 Melanjutkan pengembangan konsepsi industri pertahanan dalam upaya menuju kemandirian melalui kegiatan Litbang.

7) Melanjutkan melengkapi kebutuhan materiil sarana dan prasarana dalam mendukung pendirian Kanwil Dephan di daerah.

8) Melanjutkan rehabilitasi sarana dan prasarana di lingkungan Departemen Pertahanan serta penyediaan uang muka KE.

BAB VI

PENUTUP

Naskah Rencana Strategis Pembangunan Pertahanan Negara ini merupakan

RGS Mitra 49 of 51

penjabaran BAB XI Pembangunan Pertahanan dan Keamanan dari UU nomor 25 tentang Program Pembangunan Nasional Lima Tahun (Propenas), yang berfungsi sebagai dokumen “Perencanaan Antara” dengan maksud untuk meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan pembangunan, dan meningkatkan kualitas perencanaan.

Renstra Pembangunan Pertahanan Negara ini pada dasarnya adalah Propenas Pembangunan Pertahanan Negara, oleh sebab itu memiliki sifat yang sama dengan Propenas, yaitu berskala nasional, lintas wilayah, lintas daerah, lintas negara, dengan mempertimbangkan kondisi negara. Dalam hal ini Departemen Pertahanan mengakomodasikan seluruh aspirasi komponen pertahanan secara spesifik dan kebutuhan TNI beserta jajarannya yang tersebar diseluruh daerah dalam kerangka pembangunan pertahanan negara.

Departemen Pertahanan bersama Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan bertanggung jawab untuk menjaga konsistensi antara Renstra Pembangunan Pertahanan dan Repeta, melalui proses perencanaan pembangunan dan anggaran setiap tahunnya. Oleh sebab itu, agar terwujud rencana trategis pembangunan pertahanan yang lebih terintegrasi, menyeluruh, bertanggung jawab dan terkendali pelaksanaannya maka fungsi perencana (komunitas perencana) pembangunan pertahanan bersama Bappenas melakukan koordinasi pelaksanaan pembangunan, anggaran, serta pemantauan dan evaluasi lainnya, yang hasilnya akan menjadi bahan Pemerintah dalam pembahasan dan penetapan Repeta yang memuat APBN bersama Dewan Perwakilan Rakyat setiap tahun.

Departemen Pertahanan bersama Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan dan jajarannya perlu sungguh-sungguh melaksanakan program pembangunan yang tertuang dalam Renstra pembangunan pertahanan ini, dengan memperhatikan kondisi faktor ekonomi makro dan mikro, Politik dan Keamanan untuk formulasi waktu jangka sedang kedepan yang bersifat tetap (tidak berubah), serta prioritas pembangunan pertahanan ditujukan untuk mempertahankan kekuatan yang ada, melalui penataan struktur organisasi dan proses organisasi yang lebih efisien, meningkatkan kesejahteraan anggotanya, sehingga pelaksanaan tugas dapat terselenggara secara profesional yang berhasil guna dan berdaya guna.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : 23 Juli 2001. MENTERI PERTAHANAN

PROF. DR. MOH MAHFUD MD

RGS Mitra 50 of 51

LAMPIRAN MATRIK

RGS Mitra 51 of 51

rencana strategis pembangunan...

Documents