pemerintah kota samarinda -...
TRANSCRIPT
PEMERINTAH KOTA SAMARINDA
Jalan Basuki Rahmat No.78, Gedung Graha Tepian Samarinda 7512 Telp. (0541)739614, Fax. (0541)741286 SMS Center/SMS Pengaduan : 08115843555 Web:www.bpptsp.samarindakota.go.id
[ I n d e k s K e p u a s a n M a s y a r a k a t P a d a B P P T S P K o t a S a m a r i n d a ]
Hal 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu upaya guna meningkatkan kualitas pelayanan publik, sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000
tentang Program Pembangunan Nasional (PROPENAS), perlu disusun Indeks Masyarakat
(IKM) sebagai tolak ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan dan berdasarkan Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik menegaskan bahwa
penyelenggara berkewajiban melakukan penilaian kinerja penyelenggaraan pelayanan publik
secara berkala.
Selain itu, data IKM akan dapat menjadi bahan penilaian terhadap unsur pelayanan
yang masih perlu perbaikan dan menjadi pendorong setiap unit penyelenggara pelayanan
untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data
dan informasi tentang tingkat kepuasaan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran
secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari
aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan
kebutuhannya. Survey IKM bertujuan untuk mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan secara
berkala sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas publik
selanjutnya.
Masih kurang maksimalnya kinerja pelayanan publik ini antara lain karena belum
optimalnya transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Oleh
karena itu, pelayanan publik harus dilaksanakan secara transparan dan akuntabel oleh setiap
pelayanan Pemerintah. Masih terjadinnya pengaduan atau keluhan dari masyarakat dan dunia
usaha, baik melalui surat pembaca maupun media pengaduan lainnya, seperti Prosedur dan
mekanisme kerja pelayanan yang berbelit-belit, tidak konsisten, terbatasnya fasilitas, sarana
dan prasarana pelayanan, sehingga tidak menjamin kepastian (hukum, waktu dan biaya) serta
masih banyak jumpai praktek pungutan liar dan tindakan-tindakan yang berindikasikan
penyimpangan. Dengan kata lain, penyelenggaraan pelayanan publik yang dilaksanakan oleh
Aparatur Pemerintah dalam berbagai sektor pelayanan, ternyata kinerjanya masih belum
seperti yang diharapkan.
Tuntutan di era otonomi daerah dalam rangka Reformasi Birokrasi sekarang ini, lebih
dekat dan memahami kebutuhan masyarakat serta lebih bersifat melayani. Oleh karena itu,
diperlukan paradigma baru dan sikap mental yang berorientasi melayani, bukan dilayani. Selain
itu, diperlukan pula pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam melaksanakan
pelayanan itu sendiri.
Mengingat fungsi utama Pemerintah adalah melayani masyarakat, maka Pemerintah perlu
terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat sebagai penerima
pelayanan publik. Dengan ditetapkannya Peraturan Walikota Nomor 16 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Pemerintah
Kota Samarinda, diharapkan memberikan dampak nyata yang luas terhadap peningkatan
pelayanan publik kepada masyarakat khususnya di Kota Samarinda.
[ I n d e k s K e p u a s a n M a s y a r a k a t P a d a B P P T S P K o t a S a m a r i n d a ]
Hal 2
Dalam rangka mengevaluasi kinerja pelayanan publik, Pemerintah Kota telah
membuat peraturan tentang pelaksanaan Survey Kepuasan Masyarakat yang mengacu pada
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara yang telah diperbaharui. Laporan ini
disusun berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 10 Tahun 2015 tentang Pedoman Survey
Kepuasan Masyarakat Secara Mandiri Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik di
Lingkungan Pemerintah Kota Samarinda. Oleh karena itu, pada tahun 2015 ini Tim Survey dan
Pengolah Data Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Pemerintah Kota Samarinda terus
melakukan Pengukuran Indeks Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pada Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota Samarinda. Sehubungan dengan hal tersebut,
maka dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan diperlukan langkah strategis untuk
mendorong upaya perbaikan pelayanan publik melalui Pengukuran Indeks Kepuasaan
Masyarakat.
1.2 Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negara Sipil.
4. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perbaikan dan
Peningkatan Mutu Pelayanan Aparatur Pemerintah kepada Masyarakat.
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara 16 Tahun 2014 tentang Pedoman
Survei Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Penyelenggara Pelayanan Publik.
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara 15 Tahun 2014 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Pelayanan Publik.
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara 35 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintah.
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah.
9. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara 63/KEP/M2003 tentang Pedoman
Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
10. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Kep/26/M.PAN/2/2004 tentang
Petunjuk Teknis Transparansi dan Akuntabilitas Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
11. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/118/M.PAN/8/2004
tentang Pedoman Umum Penanganan Pengaduan Masyarakat bagi Instansi Pemerintah.
12. Peraturan Walikota Nomor 16 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Pemerintah Kota Samarinda.
13. Peraturan Walikota Nomor 10 Tahun 2015 tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat
Secara Mandiri Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Lingkungan Pemerintah
Kota Samarinda.
[ I n d e k s K e p u a s a n M a s y a r a k a t P a d a B P P T S P K o t a S a m a r i n d a ]
Hal 3
1.3 Maksud dan Tujuan Kegiatan
Maksud dan tujuan dari kegiatan Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat adalah :
1. Untuk mengetahui dan mempelajari tingkat kinerja unit pelayanan Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Satu Pintu. Indeks Kepuasan Masyarakat merupakan gambaran tentang
kinerja unit pelayanan yang bersangkutan sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan
dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik selanjutnya.
2. Untuk mengetahui perbandingan antara harapan dan kebutuhan dengan pelayanan melalui
Data dan Informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil
pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh
pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik.
3. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelayanan melalui hasil pendapat dan penilaian
masyarakat terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh aparatur penyelenggara
pelayanan publik.
4. Untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan dari Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Satu Pintu sebagai salah satu unit penyelenggara pelayanan publik.
5. Sebagai sarana pengawasan bagi masyarakat terhadap kinerja pelayanan Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu.
1.4 Manfaat
Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat merupakan kegiatan yang sangat penting
karena hasilnya dapat bermanfaat sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui tingkat kinerja penyelengara pelayanan yang telah dilaksanakan oleh
unit pelayanan publik secara periodik.
2. Tersedianya data mengenai perbandingan antara harapan dan kebutuhan dengan
pelayanan melalui informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil
pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh
pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik.
3. Dapat mengetahui tingkat kepuasan pelayanan melalui hasil pendapat dan penilaian
masyarakat terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh aparatur penyelenggara
pelayanan publik.
4. Dapat mengetahui kelemahan atau kekurangan dari masing-masing unsur dalam
penyelenggaraan pelayanan publik.
5. Sebagai sarana pengawasan bagi masyarakat terhadap kinerja pelayanan Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu
1.5 Hasil Yang Ingin Dicapai
Hasil yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah tersedianya data dan informasi tentang
tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang dilaksanakan oleh Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Satu Pintu melalui nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), atribut layanan
yang dianggap penting oleh masyarakat serta saran-saran masyarakat untuk perbaikan
pelayanan.
[ I n d e k s K e p u a s a n M a s y a r a k a t P a d a B P P T S P K o t a S a m a r i n d a ]
Hal 4
BAB II
METODOLOGI PENGUKURAN
2.2.1 Ruang Lingkup
Pelaksanaan kegiatan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat dilaksanakan di Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu. Kegiatan tersebut berlangsung pada Periode III
Tahun 2015 terhadap seluruh bidang Pelayanan dengan mengedarkan 150 (Seratus lima
puluh) kuesioner kepada Responden yang menjadi pengguna jasa di Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Satu Pintu.
2.2 Tahapan Kegiatan Survey Indeks Kepuasan Masyarakat ( IKM )
Tahapan dimulai dengan pengumpulan data, kemudian pengolahan dan analisis data,
dilanjutkan dengan penyusunan laporan hingga upaya perbaikan yang dilaksanakan secara
terus menerus. Seperti terlihat pada Gambar 1 berikut :
Gambar 1. Tahapan Survey
2.2.1 Persiapan
Adapun aktivitas yang dilaksanakan pada tahap ini adalah :
a. Pembahasan Kuesioner Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dengan
melakukan konsultasi dan bimbingan ke Deputi Pelayanan Publik Kementrian
Pemberdayaan Aparatur Negara.
b. Rapat Internal secara berkala oleh tim Survey Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Satu Pintu untuk pembahasan hasil survey dan tindak lanjut hasil Survey IKM serta
menyusun jadwal pengumpulan data.
c. Rapat Internal Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Tahap untuk
pembahasan mengenai kendala-kendala di lapangan dalam pelaksanaan Survey IKM
dan Briefing kepada para interviewer (petugas lapangan) untuk memastikan bahwa
mereka paham dengan maksud kuesioner dan mengerti cara-cara pengumpulan data
n = 1 s/d tidak terhingga ( )
PERSIAPAN PENGUMPULAN
DATA
PENGOLAHAN
DAN ANALISIS
DATA
PENYUSUNAN
LAPORAN UPAYA PERBAIKAN
Survey (n)
Survey (n + 1 )
[ I n d e k s K e p u a s a n M a s y a r a k a t P a d a B P P T S P K o t a S a m a r i n d a ]
Hal 5
yang efektif.
a) Penyiapan Bahan
1. Kuesioner
Dalam penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) digunakan kuesioner
sebagai alat bantu pengumpulan data kepuasan masyarakat penerima pelayanan.
Kuesioner disusun berdasarkan tujuan survey terhadap tingkat kepuasan
masyarakat.
2. Bagian dari Kuesioner
Kuesioner dibagai atas 3 (tiga) bagian, yaitu :
Bagian I : Identitas responden meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan dan
pekerjaan, bertujuan untuk menganalisis profil responden dalam
penilaiannya terhadap unit pelayanan instansi pemerintah.
Bagian II : Identitas pencacah, berisi data pencacah (apabila kuesioner diisi oleh
masyarakat, bagian ini tidak diisi)
Bagian III : Mutu pelayanan publik adalah pendapat penerima pelayanan yang
memuat kesimpulan atau pendapat responden terhadap unsur-unsur
pelayanan yang dinilai.
3. Bentuk Jawaban
Bentuk jawaban pertanyaan dari setiap unsur pelayanan secara umum
mencerminkan tingkat kualitas pelayanan, yaitu dari yang sangat baik sampai
dengan tidak baik. Untuk kategori tidak baik diberi nilai persepsi 1, kurang baik
diberi nilai persepsi 2, baik diberi nilai persepsi 3, sangat baik diberi nilai persepsi 4.
b) Kriteria Responden
Kriteria untuk responden Indeks Kepuasan Masyarakat adalah para pengguna
layanan di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu. Pengguna layanan
didefinisikan sebagai orang yang sedang atau pernah (paling lama dua bulan terakhir)
mendapat pelayanan pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu.
c) Metode Pemilihan Responden
Responden dipilih secara simple random sampling dari semua pengguna layanan
yang masuk kriteria responden ditiap lokasi penelitian.
2.2.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data lapangan dilakukan melalui survey kepada masyarakat yang
menjadi pelanggan dari instansi pelayanan umum tersebut, dengan jumlah responden
adalah 150 (seratus lima puluh) orang. Kegiatan pengumpulan data telah dilaksanakan
pada masing-masing jenis pelayanan sampai mencapai 150 (seratus lima puluh) orang
responden.
2.2.3 Pengolahan dan Analisis Data
Kuesioner yang telah terisi kemudian dikumpulkan dan diolah secara kuantitatif dengan
menggunakan aplikasi Microsoft Excel. Proses dan analisis data sesuai dengan petunjuk
dalam Peraturan Walikota Nomor 10 Tahun 2015 tentang Pedoman Survey Kepuasan
[ I n d e k s K e p u a s a n M a s y a r a k a t P a d a B P P T S P K o t a S a m a r i n d a ]
Hal 6
Masyarakat Secara Mandiri Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Lingkungan
Pemerintah Kota Samarinda yang mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Indeks Kepuasan Masyarakat
terhadap Penyelenggara Pelayanan Publik. Sehingga terstandardisasi secara nasional.
Selain itu survey Indeks Kepuasan Masyarakat ini juga dapat dilakukan penyesuaian
dengan kondisi spesifik unit/lembaga pelayanan yang bersangkutan, selanjutnya dapat
diolah dengan uji statistik untuk memperoleh informasi yang lebih baik terhadap data yang
di dapat sehingga hasil survey dapat lebih bermanfaat.
2.2.4 Penyusunan Laporan
Hasil survey disusun dalam bentuk Laporan yang akan menjadi dokumen penting
dalam menyajikan informasi tentang perkembangan Unit pelayanan Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu Satu Pintu dari olahan dan analisis data yang dapat dijadikan bahan
dasar pengusulan peningkatan atau keperluan lain berdasarkan ketentuan yang berlaku.
2.2.5 Upaya Perbaikan
Laporan yang disusun dari hasil survey dan menjadi dokumen penting yang
menyajikan informasi tentang perkembangan Unit pelayanan Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu Satu Pintu akan dilakukan evaluasi. Setelah mengevaluasi hasil laporan yang
tersusun maka akan dilakukan upaya-upaya perbaikan atas unsur-unsur apa saja yang
masih kurang, dengan harapan dapat meningkatkan kepuasan masyarakat atas
pelayanan perizinan yang diberikan di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu
Kota Samarinda.
[ I n d e k s K e p u a s a n M a s y a r a k a t P a d a B P P T S P K o t a S a m a r i n d a ]
Hal 7
BAB III
HASIL PENGUKURAN
Dari keseluruhan kuesioner (150 kuesioner) dapat terisi dengan baik sehingga dapat
diolah dan dianalisis lebih lanjut. Dari hasil pengolahan terhadap kuesioner yang telah terisi tersebut,
diperoleh hasil sebagai berikut :
3.1 Hasil Pengukuran Berdasarkan 14 Unsur Pelayanan
Berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 10 Tahun 2015 tentang Pedoman Survey
Kepuasan Masyarakat Secara Mandiri Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik di
Lingkungan Pemerintah Kota Samarinda yang mengacu pada Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei Indeks Kepuasan
Masyarakat terhadap Penyelenggara Pelayanan Publik memuat 14 unsur pelayanan yang
harus diukur, yaitu :
a. Prosedur Pelayanan
b. Persyaratan Pelayanan
c. Kejelasan Petugas Pelayanan
d. Kedisiplinan Petugas Pelayanan
e. Tanggung jawab Petugas Pelayanan
f. Kemampuan Petugas Pelayanan
g. Kecepatan Pelayanan
h. Keadilan Mendapatkan Pelayanan
i. Kesopanan dan Keramahan Petugas
j. Kewajaran Biaya Pelayanan
k. Kepastian Biaya Pelayanan
l. Kepastian Jadwal Pelayanan
m. Kenyamanan Lingkungan
n. Keamanan Pelayanan
Sebagaimana diketahui bahwa kategorisasi mutu pelayanan berdasarkan indeks adalah
sebagai berikut :
Tabel 1
Kategorisasi Mutu Pelayanan
Nilai Interval IKM Nilai Interval
Konversi IKM
Mutu Pelayanan Kinerja Unit Pelayanan
1,00 – 1,75 25,00 – 43,75 D TIDAK BAIK
1,76 – 2,50 43,76 – 62,50 C KURANG BAIK
2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B BAIK
3,26 – 4,00 82,26 – 100,00 A SANGAT BAIK
[ I n d e k s K e p u a s a n M a s y a r a k a t P a d a B P P T S P K o t a S a m a r i n d a ]
Hal 8
Dari Survey Indeks Kepuasan Masyarakat yang dilaksanakan di Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu Satu Pintu Kota Samarinda dari bulan Juli 2015 sampai dengan bulan September 2015,
dengan menetapkan responden dari pengguna pelayanan. Diperoleh nilai Indeks Kepuasan Masyarakat
seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 2
Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan
yang diterima per-jenis pelayanan
NRR Indeks Kepuasan Masyarakat atas Pelayanan yang diterima yakni :
NRR = X1+X2+X3+X4 2
n
NRR = 81,95 + 85,62 + 85,14 + 85,54 2
4
NRR = 84,56
Berdasarkan hasil survey Indeks Kepuasan Masyarakat atas pelayanan yang diterima untuk
beberapa jenis layanan perizinan yang telah dilaksanakan di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Satu Pintu Kota Samarinda dan telah dicapai 150 responden maka dapat dilakukan perhitungan. Dari
hasil perhitungan nilai rata-rata yang diperoleh dari setiap jenis pelayanan yang telah mencapai 150
responden maka diperoleh hasil skor rata-rata Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) : 84,56. Dengan
angka Indeks sebesar 84,56 maka dapat disimpulkan bahwa kinerja unit pelayanan ini berada dalam
mutu pelayanan A dengan kategori SANGAT BAIK, karena berada dalam nilai interval konversi
Indeks Kepuasan Masyarakat 81,26 - 100.
Berdasarkan hasil laporan survey IKM yang telah dilakukan sebelumnya kinerja unit
pelayanan di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota Samarinda selalu berada dalam
mutu pelayanan sangat baik. Untuk itu kualitas dan mutu pelayanan pada Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu Satu Pintu Kota Samarinda harus terus dipertahankan dan ditingkatkan sehingga semakin
baik. Selain itu juga perlu dilakukan upaya-upaya perbaikan internal terutama pada SDM yang
memberikan pelayanan guna meningkatkan kompetensi dan kualitas Pelayanan sehinga dapat
menjadi seperti yang diharapkan oleh masyarakat banyak.
Untuk nilai rata-rata setiap unsur pelayanan dari masing-masing jenis pelayanan yang ada di
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota Samarinda, terhitung mulai bulan April 2015
sampai dengan bulan Juni 2015, dapat dilihat seperti pada tabel dibawah ini :
No. Jenis Pelayanan Perizinan I II TOTAL
RATA-RATA
1. Izin Mendirikan Bangunan ( IMB ) 81,47 82,42 81,95
2. Surat Izin Tempat Usaha/Gangguan
( SITU/HO ) 85,39 85,85 85,62
3. Surat Izin Usaha Perdagangan ( SIUP ) 87,25 83,03 85,14
4. Tanda Daftar Perusahaan ( TDP ) 87,02 84,05 85,54
[ I n d e k s K e p u a s a n M a s y a r a k a t P a d a B P P T S P K o t a S a m a r i n d a ]
Hal 9
NRR = x1+x2+x3+x4+x5+X… 2
n
1. Jenis Pelayanan : IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN
2. Jenis Pelayanan : SURAT IZIN TEMPAT USAHA/IZIN GANGGUAN ( SITU/HO)
No. Unsur Pelayanan NRR IMB
I
NRR IMB
II
RATA-
RATA
1. Prosedur Pelayanan 3.133 3.133 3.133
2. Kesesuaian Persyaratan dengan pelayanan 3.120 3.113 3.117
3. Kejelasan dan Kepastian Petugas Pelayanan 3.213 3.153 3.183
4. Kedisiplinan Petugas Pelayanan 3.200 3.127 3.164
5. Tanggung Jawab Petugas Pelayanan 3.127 3.173 3.150
6. Kemampuan Petugas Pelayanan 3.313 3.500 3.407
7. Kecepatan Pelayanan 3.287 3.567 3.427
8. Keadilan Mendapatkan Pelayanan 3.373 3.553 3.463
9. Kesopanan dan Keramahan Petugas 3.360 3.113 3.237
10. Kewajaran Biaya Pelayanan 3.160 3.127 3.144
11. Kesesuaian Biaya Pelayanan 3.160 3.120 3.140
12. Ketepatan Jadwal Pelayanan 3.387 3.480 3.434
13. Kenyamanan Lingkungan 3.660 3.800 3.730
14. Keamanan Pelayanan 3.367 3.473 3.420
No. Unsur Pelayanan NRR SITU
I
NRR SITU
II
RATA-
RATA
1. Prosedur Pelayanan 3.440 3.460 3.450
2. Kesesuaian Persyaratan dengan pelayanan 3.380 3.420 3.400
3. Kejelasan dan Kepastian Petugas Pelayanan 3.347 3.433 3.390
4. Kedisiplinan Petugas Pelayanan 3.393 3.460 3.427
5. Tanggung Jawab Petugas Pelayanan 3.333 3.273 3.303
6. Kemampuan Petugas Pelayanan 3.533 3.473 3.503
7. Kecepatan Pelayanan 3.473 3.420 3.447
8. Keadilan Mendapatkan Pelayanan 3.480 3.413 3.447
9. Kesopanan dan Keramahan Petugas 3.420 3.467 3.444
10. Kewajaran Biaya Pelayanan 3.420 3.447 3.434
11. Kesesuaian Biaya Pelayanan 3.313 3.367 3.340
12. Ketepatan Jadwal Pelayanan 3.400 3.440 3.420
[ I n d e k s K e p u a s a n M a s y a r a k a t P a d a B P P T S P K o t a S a m a r i n d a ]
Hal 10
3. Jenis Pelayanan : SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN ( SIUP )
4. Jenis Pelayanan : TANDA DAFTAR PERUSAHAAN ( TDP )
13. Kenyamanan Lingkungan 3.727 3.820 3.774
14. Keamanan Pelayanan 3.447 3.473 3.460
No. Unsur Pelayanan NRR SIUP
I
NRR SIUP
II
RATA-RATA
1. Prosedur Pelayanan 3.400 3.260 3.330
2. Kesesuaian Persyaratan dengan pelayanan 3.440 3.287 3.364
3. Kejelasan dan Kepastian Petugas Pelayanan 3.493 3.193 3.343
4. Kedisiplinan Petugas Pelayanan 3.533 3.187 3.360
5. Tanggung Jawab Petugas Pelayanan 3.400 3.113 3.257
6. Kemampuan Petugas Pelayanan 3.627 3.500 3.564
7. Kecepatan Pelayanan 3.487 3.540 3.514
8. Keadilan Mendapatkan Pelayanan 3.513 3.547 3.530
9. Kesopanan dan Keramahan Petugas 3.527 3.280 3.404
10. Kewajaran Biaya Pelayanan 3.520 3.127 3.324
11. Kesesuaian Biaya Pelayanan 3.400 3.213 3.307
12. Ketepatan Jadwal Pelayanan 3.547 3.447 3.497
13. Kenyamanan Lingkungan 3.747 3.740 3.744
14. Keamanan Pelayanan 3.520 3.347 3.434
No. Unsur Pelayanan NRR TDP
I
NRR TDP
II
RATA-RATA
1. Prosedur Pelayanan 3.473 3.373 3.423
2. Kesesuaian Persyaratan dengan pelayanan 3.460 3.300 3.380
3. Kejelasan dan Kepastian Petugas Pelayanan 3.413 3.260 3.337
4. Kedisiplinan Petugas Pelayanan 3.507 3.260 3.384
5. Tanggung Jawab Petugas Pelayanan 3.407 3.273 3.340
6. Kemampuan Petugas Pelayanan 3.607 3.407 3.507
7. Kecepatan Pelayanan 3.600 3.513 3.557
8. Keadilan Mendapatkan Pelayanan 3.560 3.513 3.537
9. Kesopanan dan Keramahan Petugas 3.447 3.280 3.364
[ I n d e k s K e p u a s a n M a s y a r a k a t P a d a B P P T S P K o t a S a m a r i n d a ]
Hal 11
Tabel 3
Nilai Rata-rata (NRR) Indeks Kepuasaan Masyarakat
(IKM) berdasarkan 14 Unsur Pelayanan
Rata-rata nilai dari suatu unsur pelayanan menunjukkan penilaian masyarakat terhadap
unsur pelayanan tersebut. Unsur-unsur pelayanan dengan nilai rata-rata atau nilai interval IKM 3,260
atau SANGAT BAIK merupakan unsur-unsur pelayanan yang perlu dipertahankan.
Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa kesemua unsur pelayanan memiliki Nilai (NRR) yang
SANGAT BAIK dengan nilai (NRR) tertinggi adalah unsur Kenyamanan Lingkungan (NRR 3,733),
sedangkan unsur dengan Nilai Rata-Rata (NRR) terendah adalah unsur Tanggung jawab Petugas
Pelayanan ( NRR 3,262 ). Angka ini menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pelayanan paling tinggi
berdasarkan penilaian responden adalah Kemampuan Petugas Pelayanan, sedangkan pada unsur
Tanggung Jawab Petugas Pelayanan memberikan tingkat kepuasaan paling rendah. Nilai Rata-Rata
kesemua unsur telah lebih dari 3,250 hal ini menggambarkan bahwa penilaian masyarakat terhadap
unsur pelayanan di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota Samarinda umumnya
sangat baik dan masyarakat sudah merasa puas dengan pelayanan di Badan Pelayanan Perizinan
10. Kewajaran Biaya Pelayanan 3.393 3.247 3.320
11. Kesesuaian Biaya Pelayanan 3.320 3.280 3.300
12. Ketepatan Jadwal Pelayanan 3.573 3.453 3.513
13. Kenyamanan Lingkungan 3.720 3.653 3.687
14. Keamanan Pelayanan 3.547 3.540 3.544
No. Unsur Pelayanan NRR
IMB
NRR
SITU
NRR
SIUP
NRR
TDP
RATA-
RATA
1. Prosedur Pelayanan 3.133 3.450 3.330 3.423 3.334
2. Kesesuaian Persyaratan dengan pelayanan 3.117 3.400 3.364 3.380 3.315
3. Kejelasan dan Kepastian Petugas Pelayanan 3.183 3.390 3.343 3.337 3.313
4. Kedisiplinan Petugas Pelayanan 3.164 3.427 3.360 3.384 3.333
5. Tanggung Jawab Petugas Pelayanan 3.150 3.303 3.257 3.340 3.262
6. Kemampuan Petugas Pelayanan 3.407 3.503 3.564 3.507 3.495
7. Kecepatan Pelayanan 3.427 3.447 3.514 3.557 3.486
8. Keadilan Mendapatkan Pelayanan 3.463 3.447 3.530 3.537 3.494
9. Kesopanan dan Keramahan Petugas 3.237 3.444 3.404 3.364 3.362
10. Kewajaran Biaya Pelayanan 3.144 3.434 3.324 3.320 3.305
11. Kesesuaian Biaya Pelayanan 3.140 3.340 3.307 3.300 3.272
12. Ketepatan Jadwal Pelayanan 3.434 3.420 3.497 3.513 3.466
13. Kenyamanan Lingkungan 3.730 3.774 3.744 3.687 3.733
14. Keamanan Pelayanan 3.420 3.460 3.434 3.544 3.464
[ I n d e k s K e p u a s a n M a s y a r a k a t P a d a B P P T S P K o t a S a m a r i n d a ]
Hal 12
Tepadu Satu Pintu Kota Samarinda.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan, maka yang perlu diprioritaskan adalah pada
unsur yang mempunyai nilai paling rendah walaupun Nilai Rata-Rata semua unsur menunjukan
kinerja pelayanan yang sangat baik. Selain itu, untuk unsur yang mempunyai nilai cukup tinggi harus
tetap dipertahankan. Dari 14 (empat belas) unsur yang ditetapkan seluruhnya dapat dikategorikan
sudah mencukupi unsur nilai Indeks Kepuasan Masyarakat di atas 3,260 mutu pelayanan A (Sangat
Baik).
Untuk itu sangat penting untuk dilakukan pembenahan unsur ini guna perbaikan kinerja
pelayanan dan menciptakan pelayanan publik yang berkualitas. Berdasarkan hasil survey ini
kesemua unsur pelayanan harus terus dipertahankan dan ditingkatkan sehingga penilaian
masyarakat atas kinerja pelayanan terus meningkat. Namun demikian, masih ada beberapa unsur
kualitas pelayanan yang masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan yakni :
a. Tanggung Jawab Petugas Pelayanan ( NRR 3.262 )
b. Kesesuaian Biaya Pelayanan ( NRR 3.272 )
Berdasarkan hasil survey IKM yang telah dilakukan secara terus menerus maka dipandang
perlu untuk mengadakan beberapa upaya perbaikan kinerja pelayanan perizinan khususnya kepada
Penataan SDM Aparatur yang menunjang prinsip-prinsip pelayanan prima dan dapat bekerja dengan
hati melayani masyarakat (beradab, tanggap, empati, ikhlas dan selalu berusaha menjadi lebih baik)
Bersamaan dengan itu, dan rangka mewujudkan BPPTSP sebagai wilayah “birokrat yang bersih dan
melayani”, maka sangat penting untuk melakukan evaluasi penempatan Staf yang cocok/sesuai
kompetensinya untuk ditempatkan pada Front Office (FO), Back Office (BO) dan Lapangan (Staf
Teknis).
Hal ini agar dapat mewujudkan reformasi birokrasi pelayanan yang berorientasi untuk
meningkatkan minat dan realisasi Investasi Dunia Usaha pada pembangunan Kota Samarinda
menuju Kota Metropolitan dengan percepatan pelayanan perizinan dan non perizinan sesuai
ketentuan berlaku dengan secara prima yang diharapkan berujung kepada capaian akuntabilitas
pelayanan publik yang mencakup biaya, waktu, proses dan produk.
[ I n d e k s K e p u a s a n M a s y a r a k a t P a d a B P P T S P K o t a S a m a r i n d a ]
Hal 13
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan survey yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
a. Secara umum kualitas pelayanan pada Unit pelayanan Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu Satu Pintu Kota Samarinda dipersepsikan Sangat Baik oleh masyarakat
penggunanya. Hal ini terlihat dari Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang diperoleh yaitu
berkisar di antara 82,26 – 100,00. Nilai IKM yang diperoleh yaitu : pada 14 unsur pelayanan
= 84,56.
b. Unsur pelayanan yang dianggap paling memuaskan oleh responden adalah unsur
Kenyamanan Lingkungan (NRR 3,733) dan yang dianggap kurang memuaskan adalah
unsur Tanggung Jawab Petugas Pelayanan (NRR 3,262).
c. Nilai Rata-Rata kesemua unsur telah lebih dari 3,250 hal ini menggambarkan bahwa
penilaian masyarakat terhadap unsur pelayanan di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Satu Pintu Kota Samarinda umumnya sangat baik. Dari 14 unsur pelayanan ada 2 (dua)
unsur yang perlu diperbaiki dan di tingkatkan. Unsur-unsur tersebut adalah :
1. Tanggung Jawab Petugas Pelayanan ( NRR 3.262 )
2. Kesesuaian Biaya Pelayanan ( NRR 3.272 )
4.2 Rekomendasi
Perlu upaya untuk mempertahankan kualitas pelayanan yang sudah baik, dengan
melakukan upaya-upaya peningkatan kualitas pelayanan secara konsisten dan melakukan
inovasi-inovasi untuk perbaikan guna menigkatkan kinerja pelayanan untuk beberapa unsur
yang rendah.
1. Upaya Peningkatan Unsur Nilai Rata-Rata setiap unit pelayanan dapat dilakukan dengan
beberapa langkah berikut :
a. Perlu upaya peningkatan kualitas pelayanan yang masih kurang baik, agar tingkat
kepuasan masyarakat terutama terhadap Tanggung Jawab Petugas Pelayanan di Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota Samarinda. Upaya ini dapat dilakukan
dengan menanamkan budaya kerja dan etika pelayanan kepada petugas sehingga
dapat lebih profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
b. Meningkatkan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab petugas melalui pemberian
pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan etos kerja atau motivasi petugas dan
menetapkan standardisasi internal mengenai sikap layanan serta disiplin kerja. Serta
perlu diberikan rewards atas kinerja pelayanan petugas.
c. Diperlukan upaya untuk meningkatkan kemudahan pelayanan dalam mengurus
perizinan dengan prosedur perizinan yang mudah dan tidak berbelit-belit.
d. Perlu menanamkan kesadaran dan kedisiplinan budaya antri baik kepada petugas
maupun kepada masyarakat pengguna Layanan sehingga pemohon dapat dipanggil
sesuai dengan nomor urut antrian secara adil dan profesional dengan motivasi melayani.
2. Perlu pemberian penghargaan terhadap pegawai yang berprestasi dan terus memotivasi
[ I n d e k s K e p u a s a n M a s y a r a k a t P a d a B P P T S P K o t a S a m a r i n d a ]
Hal 14
untuk mendapatkan prestasi di masa yang akan datang serta mempertimbangkan
kesejahteraan petugas pelayanan dalam bentuk insentif khusus.
3. Berdasarkan hasil survey IKM yang telah dilakukan secara terus menerus maka dipandang
perlu untuk mengadakan beberapa upaya perbaikan kinerja pelayanan perizinan khususnya
kepada Penataan SDM Aparatur yang menunjang prinsip-prinsip pelayanan prima dan
dapat bekerja dengan hati melayani masyarakat (beradab, tanggap, empati, ikhlas dan
selalu berusaha menjadi lebih baik). Agar dapat mewujudkan reformasi birokrasi pelayanan
yang berorientasi untuk meningkatkan minat dan realisasi Investasi Dunia Usaha pada
pembangunan Kota Samarinda menuju Kota Metropolitan dengan percepatan pelayanan
perizinan dan non perizinan sesuai ketentuan berlaku dengan secara prima yang
diharapkan berujung kepada capaian akuntabilitas pelayanan publik yang mencakup biaya,
waktu, proses dan produk.