bappeda kota samarinda (copy)

76
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) TAHUN 2015 PEMERINTAH KOTA SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR 2014 BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Upload: hoangdien

Post on 12-Jan-2017

227 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

(RKPD)

TAHUN 2015

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

KALIMANTAN TIMUR

2014

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 2: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................. i DAFTAR GAMBAR .................................................................................. iii DAFTAR TABEL ...................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................... 1

1.2 Dasar Hukum Penyusunan ................................................ 2

1.3 Hubungan Antar Dokumen ................................................ 4

1.4 Sistematika Dokumen RKPD ............................................. 4

1.5 Maksud dan Tujuan ............................................................ 5

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU 2.1 Visi dan Misi Kota Samarinda ............................................ 7

2.2 Gambaran Umum Kondisi Kota Samarinda ........................ 11

2.2.1 Aspek Geografi dan Demografi ............................... 11

2.2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat ........................... 17

2.3 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Hingga

Tahun 2013 dan Realisasi RPJMD Tahun 2011 -2015 ...... 30

2.4 Permasalahan Pembangunan Daerah ................................ 33

2.4.1 Permasalahan Daerah Yang Berhubungan Dengan

Prioritas dan Sasaran Pembangunan ...................... 34

2.4.2 Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan

Urusan Pemerintahan .............................................. 37

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ........................................ 39

3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2012 dan

Perkiraan Tahun 2013 ............................................. 40

3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah

Tahun 2014 .............................................................. 43

3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah dan Kerangka

Pendanaan ......................................................................... 44

3.2.1 Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka

Pendanaan ............................................................... 44

3.2.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah ........................... 45

3.2.2.1 Arah Kebijakan pendapatan Daerah ............ 45

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 3: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 ii

3.2.2.2 Arah Kebijakan Belanja Daerah................... 46

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan ................................... 47

4.2 Prioritas dan Pembangunan ............................................... 50

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

5.1 Indikasi Program Prioritas Pembangunan Daerah .............. 53

5.2 Indikasi Pendanaan Urusan Pemerintahan Daerah ............ 59

BAB VI PENUTUP ................................................................................... 66

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 4: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 iii

DAFTAR GAMBAR

Tabel Halaman

2.1 Peta Kecamatan Kota Samarinda ........................................... 12

2.2 Jumlah Produksi Gas Alam Kota Samarinda Tahun 2006-2010 .................................................................... 13

2.3 Jumlah Produksi Batubara Kota Samarinda Tahun 2006-2010 .................................................................... 14

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 5: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Jumlah, Laju Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk di Kota Samarinda Tahun 2008 – 2012 ......................................... 15

2.2 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Di Kota Samarinda Tahun 2012 .................................................... 15

2.3 Jumlah Pencari Kerja Yang Terdaftar Menurut Tingkat Pendidikan Dan Jenis Kelamin Di Kota Samarinda Tahun 2012 ..................... 16

2.4 Pencari Kerja yang Ditempatkan Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin Kota Samarinda Tahun 2012 ........................................... 16

2.5 PDRB dan Laju Pertumbuhan PDRB Tahun 2010 – 2012 ............ 17

2.6 PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi Kota Samarinda Tanpa Migas Tahun 2010 – 2012 ........................................................................ 18

2.7 Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstant Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009– 2012 (Persen) ............................. 18

2.8 Struktur Sektor Ekonomi Tahun 2009-2012 (Persen) .................... 19

2.9 Inflasi Kota Samarinda Tahun 2009 – 2013 .................................. 21

2.10 Inflasi Kota Samarinda Menurut Kelompok Komoditi Tahun 2013 ................................................................................... 22

2.11 Inflasi Triwulanan (qtq) Kota Samarinda.................................. 22

2.12 Indeks Pembangunan Manusia Kota Samarinda Tahun 2009 - 2012 ........................................................................ 25

2.13 Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Tahun 2008 - 2012 ........................................................................ 28

2.14 Pengangguran Terbuka di Kota Samarinda Tahun 2008 - 2012 ........................................................................ 29

2.15 Perbandingan Permasalahan/Kondisi Pembangunan Nasional,

Provinsi dan Daerah ...................................................................... 35

2.16 Identifikasi Permasalahan Pembangunan dari Kebijakan Nasional,

Provinsi dan Daerah/ Kota............................................................. 37

3.1 Realisasi dan Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kota Samarinda Menurut Harga Konstan Tahun 2009-2012 ............................ 41

3.2 PDRB Kota Samarinda Atas Harga Konstan Tahun 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009-2012 (Juta Rupiah) ....................... 41

4.1 Prioritas Program Pembangunan Daerah Kota Samarinda Tahun 2015 .................................................................................. 50

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 6: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 v

5.1 Program Prioritas Pembangunan, Indikasi Program Prioritas Satuan Kerja, Bidang Urusan dan Satuan Kerja Penanggung Jawab ....... 54

5.2 Program Prioritas Pembangunan .................................................. 60

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 7: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sesuai dengan UU Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004

Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional pasal 5, Rencana

Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan penjabaran dari Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan mengacu pada

Rencana Kerja Pemerintah (RKP), memuat rancangan kerangka ekonomi

Daerah, prioritas pembangunan Daerah, rencana kerja, dan

pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah

maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

RKPD Kota Samarinda Tahun 2015 ini disusun dengan mengacu

pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota

Samarinda Tahun 2011-2015 yang mengusung visi: “ Kota Samarinda Sebagai Kota Metropolitan Berbasis Industri, Perdagangan dan Jasa Yang Maju Berwawasan Lingkungan dan Hijau, Mempunyai Keunggulan Daya Saing Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat “.

Sebagai Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah,

penyusunan RKPD tahun 2015 direncanakan dilaksanakan melalui 4

tahapan, yaitu penyusunan Pra Rancangan Awal RKPD, Rancangan

Awal RKPD, Rancangan RKPD, dan Rancangan Akhir RKPD. Tahapan

Pra Rancangan Awal RKPD lebih menitikberatkan pada rencana kerja

pembangunan di wilayah. Selanjutnya Rancangan Awal RKPD disusun

berdasarkan Pra Rancangan Awal setelah mendapat masukan konsultasi

publik dan SKPD, sebagai bahan pembahasan pada forum SKPD.

Adapun Rancangan RKPD disusun setelah memperoleh masukan secara

paralel dari Musrenbang dan Rancangan Rencana Kerja (Renja) SKPD,

sebagai bahan pembahasan pada Rapat Koordinasi Bidang (Rakorbid),

sekaligus mendapat masukan dari forum tersebut untuk bahan

penyusunan Rancangan Akhir RKPD.

Penyusunan RKPD tahun 2015 ini dilakukan dengan

menggunakan pendekatan teknokratis (strategis dan berbasis kinerja),

partisipatif, bottom-up dan top-down. Hal tersebut dilakukan dengan tetap

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 8: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 2

memperhatikan dan menekankan pada integrasi, sinkronisasi dan sinergi

baik antar wilayah, antar ruang, antar waktu, antar urusan pemerintahan

maupun antar Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi.

Pendekatan teknokratis, dan kerangka berfikir ilmiah digunakan

untuk menyusun perencanaan pendapatan, perencanaan belanja dan

perencanaan pembiayaan, termasuk melalui proses konsultasi dengan

para pakar. Proses partisipatif dilakukan dengan mengikutsertakan

seluruh pemangku kepentingan pembangunan di Samarinda antara lain

melalui mekanisme Musyawarah Perencanaan Pembangunan

(Musrenbang). Proses bottom-up dilakukan secara berjenjang dari tingkat

RT, Kelurahan, Kecamatan, Kota/Kabupaten dan Provinsi. Sedangkan

proses top-down antara lain diimplementasikan dalam bentuk Program

Dedicated.

1.2 Dasar Hukum Penyusunan

Dalam penyusunan RKPD Kota Samarinda untuk tahun 2015

berdasarkan pada:

1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1956 tentang

Pembentukan Daerah-Daerah Otonom Provinsi Kalimantan Barat,

Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur; 2) Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Pengelolaan Keuangan Negara; 3) Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 4) Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah; 5) Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; 6) Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan

Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah otonom; 7) Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana

Perimbangan; 8) Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan

dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah; 9) Peraturan Pemerintah Nomor 107 Tahun 2000 tentang Pinjaman

Daerah;

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 9: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 3

10) Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan

Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;

11) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah;

12) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Retribusi

Daerah;

13) Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2003 tentang Perubahan

Atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan

Gaji Pegawai Negeri Sipil;

14) Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rincian Kerja

Pemerintah;

15) Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan

Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/ Lembaga (RKA-KL);

16) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan

Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD;

17) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana

Pembangunan Daerah;

18) Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2004 tentang Dana Alokasi

Umum Daerah Provinsi, Daerah Kabupaten dan Kota Tahun 2005;

19) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang

Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan

Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha

Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah;

20) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

21) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

22) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang

Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

23) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2013 tentang

Pedoman Penyusunan Angggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Tahun Anggaran 2014;

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 10: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 4

24) Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 07 Tahun 2011 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Samarinda Tahun

2011-2015.

1.3 Hubungan Antar Dokumen

RKPD tahun 2015 yang merupakan penjabaran dari RPJMD

2011- 2015 adalah dokumen Perencanaan Pembangunan Tahunan yang

disusun mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun

2010–2014 dan Rencana Kerja Pemerintah Provinsi Tahun 2015. Hal ini

dimaksudkan untuk menyelaraskan program dan kegiatan pembangunan

Kota Samarinda dengan program pembangunan Provinsi dan prioritas

pembangunan nasional.

RKPD disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi

antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan serta

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam tahapan penyusunan

Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) yang

juga terdiri dari Kebijakan Umum APBD (KUA), Prioritas dan Plafon

Anggaran (PPA) dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD).

1.4 Sistematika Dokumen RKPD

Proses penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota

Samarinda tahun 2015 dilakukan melalui proses pembahasan yang

terkoordinasi antara Bappeda dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah

melalui penyelenggaraan Musrenbang yang berfungsi sebagai forum

untuk menghasilkan kesepakatan antar pelaku pembangunan tentang

rancangan RKP dan rancangan RKPD yang menitikberatkan pada

pembahasan sinkronisasi rencana kegiatan antar satuan kerja perangkat

daerah dan antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam pencapaian

tujuan pembangunan daerah.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Samarinda Tahun

2015 disusun dengan mengikuti sistematika dan struktur bab, sebagai

berikut:

BAB I Pendahuluan, menjelaskan (1) Latar belakang yang

menguraikan mengenai pengertian, proses penyusunan,

kedudukan dan keterkaitan antara dokumen RKPD dengan

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 11: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 5

dokumen perencanaan lainnya, (2) Landasan Hukum, (3)

Hubungan antar dokumen (4) Sistematika Dokumen RKPD.

(5) Maksud dan Tujuan penyusunan.

BAB II Evaluasi Hasil Pelaksanaan Rkpd Tahun Lalu, memuat (1)

Visi dan Misi Kota Samarinda. (2) Gambaran Umum Kondisi

Daerah, (3). Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan

RKPD Sampai Tahun Berjalan dan REALISASi RPJMD (4)

Permasalahan Pembangunan Daerah

BAB III Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah Beserta Kerangka Pendanaan, memuat (1) Arah kebijakan Ekonomi Daerah,

(2) Arah kebijakan Keuangan Daerah

BAB IV Prioritas Dan Sasaran Pembangunan Daerah, memuat (1)

Tujuan dan Sasaran Pembangunan dan (2) Prioritas

Pembangunan

BAB V Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah,

mengemukakan secara eksplisit rencana program dan

kegiatan prioritas daerah yang disusun berdasarkan hasil

evaluasi pembangunan tahunan, kedudukan rencana (RKPD)

dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD.

Rencana program dan kegiatan prioritas harus mewakili

aspirasi dan kepentingan masyarakat. Diuraikan dari program

dan kegiatan yang paling bermanfaat atau memiliki nilai

kegunaan tinggi bagi masyarakat.

BAB VI Penutup, memuat tahapan-tahapan sistematika penyajian

rancangan awal pada bab diatas sehingga memberikan

gambaran tentang Pemerintah Daerah Kota Samarinda.

1.5 Maksud dan Tujuan

RKPD tahun 2015 dimaksudkan untuk menjadi pedoman dalam

penyusunan Rancangan KUA dan PPA Sementara yang akan

disampaikan kepada Badan Anggaran DPRD untuk dibahas, disepakati

dan dituangkan dalam Nota Kesepakatan KUA dan PPA antara Walikota

dan Pimpinan DPRD. Selanjutnya akan dijabarkan dalam RKA SKPD

sebagai lampiran Raperda APBD untuk dibahas dan memperoleh

persetujuan DPRD.

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 12: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 6

Adapun tujuan utama penyusunan RKPD ini adalah untuk

mewujudkan program pembangunan Kota Samarinda yang terintegrasi

dan berkelanjutan sesuai dengan visi, misi dan amanat RPJMD. Selain

itu ada beberapa tujuan lainnya yaitu:

1) Menciptakan kepastian kebijakan sebagai komitmen Pemerintah

dalam penyelenggaran urusan Pemerintahan melalui penjabaran

rencana strategis ke dalam rencana operasional dan memelihara

konsistensi antara capaian tujuan perencanaan strategis jangka

menengah dengan tujuan perencanaan dan penganggaran tahunan

pembangunan daerah.

2) Memberikan gambaran mengenai proyeksi Rencana Kerangka

Ekonomi Daerah tahun 2015 sebagai patokan dalam penyusunan

rencana pendapatan yang akan digunakan untuk membiayai belanja

dan pembiayaan pembangunan daerah.

3) Memberikan arah bagi seluruh stakeholder pembangunan daerah

dalam merumuskan dan menyusun perencanaan serta partisipasi

dalam pembangunan daerah tahun 2015.

4) Menyatukan tujuan kegiatan semua SKPD melalui penetapan target

Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam rangka pencapaian visi dan misi

Pemerintah Kota Samarinda sehingga menjadi instrumen bagi

Pemerintah Daerah dalam menyusun Laporan Keterangan

Pertanggung Jawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah (LPPD) dan Laporan Kinerja Pemerintah

Daerah (LKPD).

5) Menetapkan program prioritas untuk masing-masing urusan

pemerintahan dalam rangka pencapaian target Indikator Kinerja

Utama (IKU) yang ditetapkan.

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 13: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 7

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU

2.1 Visi dan Misi Kota Samarinda 2.1.1 Visi Kota Samarinda

Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala

daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada saat

pemilihan kepala daerah (pilkada). Visi Kepala daerah dan wakil kepala

daerah terpilih menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa

depan daerah yang ingin dicapai dalam masa jabatan selama 5 (lima)

tahun sesuai misi yang diemban.

Visi pembangunan daerah Kota Samarinda untuk periode RPJMD

2011-2015 sesuai dengan visi kepala daerah terpilih adalah sebagai

berikut:

“Terwujudnya Kota Samarinda sebagai Kota Metropolitan Berbasis Industri, Perdagangan dan Jasa yang Maju Berwawasan Lingkungan, Mempunyai Keunggulan Daya Saing Untuk

Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”

Visi diatas bermakna sangat luas. Guna menunjukkan makna visi

pembangunan daerah diatas dapat dijabarkan melalui penjelasan visi.

Visi tersebut dapat didefinisikan menjadi beberapa poin diantaranya:

Makna yang paling besar yang terdapat dalam Visi ini adalah Kota Samarinda sebagai Kota Metropolitan. Kota diartikan sebagai suatu

sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan

penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomi yang

heterogen dan coraknya yang matrealistis, atau dapat pula diartikan

sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan

non alami dengan gejala pemusatan penduduk daerah belakangnya.

Beberapa aspek kehidupan di kota antara lain aspek sosial sebagai pusat

pendidikan, pusat kegiatan ekonomi, dan pusat pemerintahan.

Metropolitan didasarkan pada posisi Kota Samarinda sebagai Sebagai

Ibukota Propinsi Kalimantan Timur dan menjadi pusat perkembangan

industri, jasa dan perdagangan menimbulkan efek berantai (multiplier

effect) salah satunya adalah perpindahan penduduk (migrasi) dari

berbagai daerah di Kalimantan Timur maupun dari luar daerah

Kalimantan Timur bahkan hingga dari berbagai negara.

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 14: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 8

Salah satu indikator kota metropolitan adalah jumlah penduduknya

yang besar, Kota Samarinda adalah kota dengan jumlah penduduk yang

paling banyak dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Provinsi

Kaltim. Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat diperkirakan akan

menempati daerah-daerah perkotaan. Samarinda menjadi kota

metropolitan merupakan salah satu upaya mewujudkan arah

pembangunan Indonesia yaitu “Mewujudkan Pembangunan yang lebih

Merata dan Berkeadilan”, yang diarahkan pada daerah-daerah diluar

pulau Jawa. Upaya itu diperlukan untuk mencegah terjadinya

pertumbuhan fisik kota yang tidak terkendali (urban sprawl &

conurbation), seperti yang terjadi di wilayah Pulau Jawa, serta untuk

mengendalikan arus migrasi masuk langsung dari desa ke kota-kota

besar dan metropolitan.

Metropolitan Kota Samarinda diharapkan dapat terwujud dengan

mantapnya sistem sarana prasarana perkotaan yang terkendali. Hal

tersebut dapat ditandai dengan meningkatnya infrastruktur disegala

bidang, termasuk dalam penanggulangan banjir dan ketersediaan air

bersih di kota. Penerapan manajemen tata ruang yang baik dengan

optimalisasi lahan sesuai dengan pembagian fungsi kota. Sistem

pengelolaan kota dan pemukiman yang sehat dan bersih dari sampah,

serta nyaman sebagai pusat kegiatan industri, perdagangan dan jasa.

Pembangunan Kota Samarinda sebagai Kota Metropolitan

dilandaskan pada 3 fokus pokok pembangunan daerah yaitu

pembangunan industri, perdagangan dan jasa. Makna berbasis pada

industri, perdagangan dan jasa merupakan dukungan pada Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Samarinda,

dalam visi pembangunan daerah tersebut dijelaskan dalam uraian beriku

ini:

Berbasis pada industri maju dan berwawasan lingkungan adalah pengembangan sektor industri baik industri kecil, menengah dan

besar yang memperhatikan pengelolaan secara efisien dan rasional

sumber daya alam, dengan memperhatikan daya dukungnya. Selain itu

industri yang memperkuat kemampuan dan pembangunan jaringan

interaksi, komunikasi, dan informasi baik untuk kepentingan domestik

maupun dalam kaitannya dengan dinamika globalisasi. Pengembangan

sektor industri harus mengacu pada azas pembangunan yang

berkesinambungan dan menjaga kelestarian lingkungan agar tetap

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 15: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 9

menjaga keadaan kota yang bersih, sehat dan nyaman sebagai bentuk

perwujudan kota metropolitan.

Berbasis pada perdagangan maju dan berwawasan lingkungan adalah perdagangan yang mampu menjawab pasar global

dengan memfokuskan pada komoditi andalan lokal Kota Samarinda.

Dengan besarnya arus urbanisasi dan pertumbuhan penduduk Kota

Samarinda, perdagangan dan pusat perbelanjaan merupakan ekonomi

yang sangan besar. Pengelolaan sektor ini harus memperhatikan

masalah keramahan terhadap lingkungan, khususnya pengelolaan limbah

yang baik dan memperhatikan kesehatan lingkungan sekitar.

Berbasis pada jasa maju dan berwawasan lingkungan adalah

pengelolaan sektor jasa yang mampu memberikan daya dukung terhadap

pertumbuhan ekonomi. Sektor jasa di Kota Samarinda diarahkan pada

prinsip-prinsip profesionalisme dan standar-standar pelayanan yang baik

dalam rangka menunjang perwujudan kota metropolitan. Penguatan

pengelolaan jasa keuangan menjadi salah satu faktor mewujudkan

kondisi perekonomian masyarakat, selain jasa-jasa lain seperti

transportasi, asuransi, telematika dan kesehatan dalam rangkan

memperkuat daya saing kota. Pengelolaan sektor jasa yang profesional

harus tetap memperhatikan keramahan terhadap lingkungan.

Mempunyai Daya Saing untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat adalah merupakan orientasi pembangunan dari sektor

industri, perdagangan dan jasa. Pembangunan dan pengelolaan 3 sektor

pembangunan diatas semata-mata diarahkan pada penguatan daya

saing Kota Samarinda dalam bidang tersebut. Daya saing tersebut

hendaknya didukung dengan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM)

dengan segala kompetensinya menjawab tantangan global. Jika sumber

daya Kota Samarinda telah mampu bersaing dalam pergulatan

perekonomian global, secara otomatif peningkatan taraf hidup

masyarakat dapat dengan mudah tercapai. Sehingga kesejahteraan

masyarakat dapat meningkat seiring dengan perkembangan Kota

Samarinda sebagai Kota Metropolitan.

Kesejahteraan dalam hal ini ditunjukkan dalam kondisi masyarakat

yang mempunyai indeks pembangunan manusia (IPM) yang tinggi. IPM

disusun dari 3 komponen, yaitu: lamanya hidup yang diukur dengan

harapan hidup saat lahir, tingkat pendidikan yang diukur dengan

kombinasi antara angka melek huruf pada usia 15 tahun keatas dan rata-

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 16: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 10

rata lama sekolah, tingkat kehidupan yang layak yang diukur dengan

pengeluaran perkapita yang telah disesuaikan. Harapan yang ingin dituju

dari kondisi ini berarti seluruh aspek kehidupan masyarakat, yang

meliputi pendapatan, kesehatan, pendidikan, keadaan sosial budaya,

keamanan, ketertiban, kedamaian dan peradaban telah sampai pada

pencapaian taraf puncak baik lahir maupun batin. IPM Kota Samarinda

diharapkan terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. Kesejahteraan

juga ditunjukkan dengan pemerataan kesenjangan pendapatan antar

wilayah dalam kota, serta pemerataan penghasilan pekerja sektor

informal.

2.1.2 Misi Kota Samarinda Sesuai dengan harapan terwujudnya “Kota Samarinda sebagai

Kota Metropolitan Berbasis Industri, Perdagangan dan Jasa Yang Maju Berwawasan Lingkungan dan Hijau. Mempunyai Keunggulan Daya Saing untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat” sebagai

Visi RPJMD Kota Samarida tahun 2011-2015, ditetapkan 9 (sembilan)

misi-misi pembangunan daerah seperti berikut:

1) Menciptakan dan meningkatkan fasilitas umum dan utilitas penunjang

sektor industri, perdagangan dan jasa sebagai basis untuk menuju

Kota Metropolitan;

2) Penanggulangan persoalan banjir secara tuntas dan menyeluruh;

3) Penanggulangan persoalan kebakaran secara tuntas dan menyeluruh;

4) Menciptakan dan meningkatkan kehidupan kesehatan Masyarakat;

5) Mengembangkan sektor pendidikan dan sumber daya manusia yang

profesional dan religius;

6) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan income perkapita Kota

Samarinda ke tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dalam setiap

tahun;

7) Peningkatan kehidupan beragama, pemuda dan olah raga serta sosial

budaya yang lebih dinamis dan kondusif sehingga tercipta iklim

kehidupan masyarakat yang lebih produktif;

8) Pemerataan keuangan daerah dan pembiayaan keuangan daerah;

9) Peningkatan good governance pemerintah Kota yang lebih baik.

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 17: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 11

2.2 Gambaran Umum Kondisi Kota Samarinda 2.2.1 Aspek Geografi dan Demografi

Kota Samarinda terletak di Daerah Khatulistiwa, yaitu 0º21’ 18” –

1º09’16” Lintang Selatan dan 116º15’16” - 117º24’16” Bujur Timur dengan

luas wilayah Kota Samarinda adalah 718 km2, hal ini berdasarkan pada

Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1987. Oleh karena itu, selain

memiliki modal dasar pembangunan dengan jumlah penduduk dan letak

geografis serta peranan regional yang relatif besar, Kota Samarinda juga

memiliki keterbatasan ruang sebagai bagian daya dukung lingkungan.

Namun demikian sebagai salah satu pusat perekonomian regional

terpenting di Kalimantan Timur, Kota Samarinda memiliki posisi dan

kedudukan strategis bagi berbagai kegiatan jasa, industri, perdagangan

barang serta pemukiman.

Kota Samarinda yang berkedudukan sebagai Ibu Kota Provinsi

Kalimantan Timur berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai

Kartanegara, dengan batas sebagai berikut :

- Sebelah Utara: berbatasan dengan Kecamatan Muara Badak

Kabupaten Kutai Kartanegara.

- Sebelah Timur: berbatasan dengan Kecamatan Muara Badak,

Kecamatan Anggana dan Kecamatan Sanga-sanga Kabupaten Kutai

Kartanegara.

- Sebelah Selatan: berbatasan dengan Kecamatan Loa Janan

Kabupaten Kutai Kartanegara.

- Sebelah Barat: berbatasan dengan Kecamatan Muara Badak, dan

Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara.

a. Luas Wilayah

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1987,

Tentang Penetapan Batas Wilayah Kota Madya Daerah Tingkat II

Samarinda. Kotamadya Daerah Tingkat II Balikpapan, Kabupaten

Daerah Tingkat II Kutai dan Kabupaten Daerah Tingkat II Pasir yang

tertuang dalam Lembaran Negara Nomor 3364, Luas Wilayah Kota

Samarinda adalah ± 718 Km2.

Berdasarkan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2010 tentang

Pembentukan Kecamatan Sambutan, Kecamatan Samarinda Kota,

Kecamatan Sungai Pinang, dan Kecamatan Loa Janan Ilir, maka

wilayah Kota Samarinda saat ini terbagi dalam 10 (sepuluh)

Kecamatan dan 53 Kelurahan yang terdiri dari:

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 18: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 12

1) Kecamatan Samarinda Ilir membawahi koordinasi 5 Kelurahan

dengan luas wilayah 17,18 Km²

2) Kecamatan Samarinda Utara membawahi koordinasi 5 Kelurahan

dengan luas wilayah 229,50 Km²

3) Kecamatan Samarinda Ulu membawahi koordinasi 8 Kelurahan

dengan luas wilayah 22,12 Km²

4) Kecamatan Sungai Kunjang membawahi koordinasi 7 Kelurahan

dengan luas wilayah 43,04 Km²

5) Kecamatan Samarinda Seberang membawahi koordinasi 3

Kelurahan dengan luas wilayah 12,49 Km²

6) Kecamatan Palaran membawahi koordinasi 5 Kelurahan dengan

luas wilayah 221,28 Km²

7) Kecamatan Samarinda Kota membawahi koordinasi 5 Kelurahan

dengan luas wilayah 11,12 Km²

8) Kecamatan Loa Janan Ilir membawahi koordinasi 5 Kelurahan

dengan luas wilayah 26,13 Km²

9) Kecamatan Sungai Pinang membawahi koordinasi 5 Kelurahan

dengan luas wilayah 34,16 Km²

10) Kecamatan Sambutan membawahi koordinasi 5 Kelurahan dengan

luas wilayah 100,95 Km². Gambar 2.1

Peta Kecamatan Kota Samarinda

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 19: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 13

b. Iklim dan Hidrologi

Kondisi klimatologi Kota Samarinda menurut Stasiun

Meteorologi Kota Samarinda, suhu minimum berkisar antara 23,9ºC

dan suhu maksimum berkisar antara 32,9ºC. Kelembaban udara

terendah untuk Kota Samarinda rata-rata berkisar sekitar 77% dan

kelembaban tertinggi berkisar sekitar 86%. Kota Samarinda yang

beriklim tropis, hujan sepanjang tahun dengan curah hujan terendah

110,4 mm/th dan curah hujan tertinggi 327,1 mm/th. Kecepatan angin

terendah berkisar sekitar 2,1 knot dan tertinggi berkisar sekitar 8,7

knot. Sungai-sungai yang melintas di Kota Samarinda memiliki

pengaruh yang cukup besar pada perkembangan Kota Samarinda.

Sungai-sungai ini digunakan sebagai sumber air untuk masyarakat,

sekaligus berfungsi sebagai drainase primer dalam rangka

pengendalian banjir serta tempat pembuangan air hujan.

c. Pertambangan dan Energi Sektor pertambangan dan Sumber Energi Listrik di Kota

Samarinda menyimpan potensi, berupa:

1) Gas Alam

Samarinda memiliki potensi gas alam yang melimpah yang

hasilnya merupakan salah satu pendapatan dalam APBD Kota

Samarinda. Pada tahun 2010 hasil produksi gas alam mencapai

angka 4654,36 MMBTU. Pada tahun 2011 jumlah tersebut turun

menjadi 3768,18 MMBTU. Jumlah tersebut menurun lagi di tahun

2012 menjadi 2700,87 MMBTU.

Gambar 2.2 Jumlah Produksi Gas Alam Kota Samarinda

Tahun 2010-2012

Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda

4654,363768,18

2700,87

01000

20003000

40005000

2010 2011 2012

MM

BTU

Jumlah Produksi Gas Alam

Tahun

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 20: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 14

2) Batubara

Samarinda memiliki potensi batubara yang melimpah yang

hasilnya merupakan salah satu pendapatan dalam APBD Kota

Samarinda. Pada tahun 2010 hasil produksi batubara mencapai

angka 6.749.569,74 ton. Pada tahun 2011 jumlah tersebut

meningkat menjadi 14.568.714,12 ton. Jumlah tersebut mengalami

penurunan di tahun 2012 menjadi 11.327.858,35 ton. Gambar 2.3 Jumlah Produksi Batubara

Kota Samarinda Tahun 2010-2012

Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda

d. Kependudukan dan Ketenagakerjaan

Ciri penting dari penduduk Kota Samarinda adalah

kemajemukan atau plural, baik dilihat dari pengelompokan agama,

maupun adat istiadat, seni budaya dan suku. Dalam demografi dikenal

istilah transisi demografis. Istilah ini mengacu pada suatu proses

pergeseran dari suatu keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian

tinggi ke keadaan dimana tingkat kelahiran dan kematian rendah.

Penurunan pada tingkat kelahiran ini disebabkan oleh banyak faktor,

antara lain perubahan pola berfikir masyarakat akibat pendidikan yang

diperolehnya, dan juga disebabkan oleh perubahan pada aspek sosial

ekonomi.

Penurunan tingkat kematian disebabkan oleh membaiknya gizi

masyarakat akibat dari pertumbuhan pendapatan masyarakat. Pada

tahap ini pertumbuhan penduduk mulai menurun. Pada akhir proses

transisi ini, baik tingkat kelahiran maupun kematian sudah tidak

banyak berubah lagi, akibatnya jumlah penduduk juga cenderung

untuk tidak banyak berubah, kecuali disebabkan faktor migrasi. Ciri

demografi Kota Samarinda cenderung menuju transisi tingkat kelahiran

dan kematian rendah.

6749569,74

14568714,1211327858,35

0

5000000

10000000

15000000

20000000

2010 2011 2012

Ton

Jumlah Produksi Batubara

Tahun

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 21: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 15

Disamping itu, ciri kependudukan Kota Samarinda juga

menggambarkan berbagai dinamika yang terjadi di masyarakat, baik

secara sosial maupun kultural. Menurunnya tingkat kelahiran (fertilitas)

dan tingkat kematian (mortalitas), meningkatnya arus perpindahan

antar daerah (migrasi) dan proses urbanisasi, termasuk arus ulang alik

(commuters), juga mempengaruhi kebijakan kependudukan yang

diterapkan. Tabel 2.1

Jumlah, Laju Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk di Kota Samarinda Tahun 2008 – 2012

Tahun Jumlah Penduduk

Laju Pertumbuhan

Penduduk (%)/Tahun

Luas Wilayah (Km2)

Kepadatan penduduk (Jiwa/Km2)

(1) (2) (3) (4) (5)

2008 602.117 1,40 718 839 2009 607.675 0,92 718 846 2010 727.500 16,9 718 1.013 2011 740.747 2,00 718 1.031 2012 781.184 5,46 718 1.088

Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda

Tingkat kepadatan penduduk di Kota Samarinda pada tahun

2012 adalah 1.088 jiwa/km². Kepadatan penduduk pada setiap

kecamatan menggambarkan pola persebaran penduduk secara

keseluruhan. Berdasarkan pola persebaran dan luas wilayahnya,

terlihat belum merata, sehingga terlihat adanya perbedaan kepadatan

penduduk yang mencolok antar kecamatan. Tabel 2.2

Jumlah dan Kepadatan Penduduk Di Kota Samarinda Tahun 2012

Kecamatan Jumlah Penduduk

Luas Wilayah (Km2)

Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2)

(1) (2) (3) (4) Palaran 52.085 221,29 235 Samarinda Ilir 67.128 17,18 3.907 Samarinda Kota 33.178 11,12 2.984 Sambutan 50.731 100,95 503 Samarinda Seberang 62.300 12,49 4.922 Loa Janan Ilir 60.821 26,13 2.328 Sungai Kunjang 123.232 43,04 2.863 Samarinda Ulu 125.533 22,12 5.675 Sungai Pinang 101.883 34,16 2.983 Samarinda Utara 104.293 229,52 454

Jumlah 781.184 718 1.088 Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda

Dari semua kecamatan yang ada terlihat bahwa Kecamatan

Samarinda Ulu memiliki kepadatan penduduk tertinggi, yaitu 5.675

jiwa/km2 diikuti oleh Kecamatan Samarinda Seberang dengan

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 22: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 16

kepadatan 4.988 jiwa/km2. Sedangkan untuk Kecamatan Samarinda

Utara dan Palaran yang mempunyai wilayah lebih luas, kepadatan

penduduk hanya 454 jiwa/km2 dan 235 jiwa/km2. Jumlah Penduduk

menurut jenis kelamin tahun 2012 Kota Samarinda 404.235 jiwa

penduduk laki-laki dan 376.949 jiwa penduduk perempuan.

Jumlah pencari kerja terdaftar menurut pendidikan di Kota

Samarinda selama kurun waktu tahun 2008-2012 cenderung

menunjukkan kenaikkan, dan sedikit mengalami penurunan di tahun

2011 yang mencapai 4.701 orang. Selama tahun 2008-2012 jumlah

pencari kerja terdaftar di Disnaker Kota Samarinda yang terbanyak

adalah berpendidikan SMU dari total keseluruhan pencari kerja.

Rincian secara detail dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.3

Jumlah Pencari Kerja Yang Terdaftar Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin Di Kota Samarinda Tahun 2012

Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah (1) (2) (3) (4)

SD 132 16 148 SLTP 251 69 320 SLTA 2.529 889 3.418 Sarjana Muda/Diploma 306 469 775 Sarjana 766 890 1.656 S2 9 18 30

Jumlah 3.993 2.351 6.344

Jumlah pencari kerja terdaftar menurut pendidikan di Kota

Samarinda selama kurun waktu tahun 2008-2012 cenderung

menunjukkan kenaikkan, dan sedikit mengalami penurunan di tahun

2011 yang mencapai 4.701 orang. Selama tahun 2008-2012 jumlah

pencari kerja yang ditempatkan berdasarkan data Dinas Tenaga

Kerja Kota Samarinda yang terbanyak adalah berpendidikan SLTA

dari total keseluruhan pencari kerja. Rincian secara detail dapat

dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.4

Pencari Kerja yang Ditempatkan Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin Kota Samarinda Tahun 2012

Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah (1) (2) (3) (4)

SD 99 108 207 SLTP 48 32 80 SLTA 598 235 833 Sarjana Muda/Diploma 70 84 154 Sarjana 163 116 279 S2 2 2 4

Jumlah 980 577 1.557 Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kota Samarinda

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 23: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 17

2.2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat a. Fokus Kesejahteraan dan Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi menunjukkan pertumbuhan

produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian dan

dalam selang waktu tertentu. Produksi tersebut diukur dalam

nilai tambah (value added) yang diciptakan oleh sektor-sektor

ekonomi di wilayah bersangkutan yang secara total dikenal

sebagai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Oleh karena

itu, Pertumbuhan ekonomi adalah sama dengan pertumbuhan

PDRB. Apabila "diibaratkan" kue, PDRB adalah besarnya kue

tersebut. Pertumbuhon ekonomi sama dengan membesarnya

"kue" produksi tersebut yang pengukurannya merupakan

persentase pertambahan PDRB pada tahun tertentu terhadap

PDRB tahun wilayah sebelumnya. PDRB disajikan dalam dua

konsep harga, yaitu harga berlaku dan harga konstan; dan

penghitungan pertumbuhan ekonomi menggunakan konsep

harga konstan (constant prices) dengan tahun dasar tertentu

untuk mengeliminasi faktor kenaikan harga. Saat ini BPS

menggunakan tahun dasar 2000.

Nilai tambah juga merupakan balas jasa faktor produksi,

tenaga kerja, tanah, modal, dan entrepreneurship yang

digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Pertumbuhan

ekonomi yang dihitung dari PDRB hanya mempertimbangkan

domestik, yang tidak memperhatikan kepemilikan faktor

produksi. Dari penjelasan tersebut diatas terlihat bahwa

pertumbuhan Ekonomi Daerah Kota Samarinda baik melalui

harga yang berlaku maupun harga konstant, baik dengan sektor

migas maupun non migas yang dapat dilihat pada tabel-tabel

berikut ini: Tabel 2.5. PDRB dan Laju Pertumbuhan PDRB Tahun 2010-2012.

Tahun PDRB Dengan Migas (Jt – Rp) Pertumbuhan Ekonomi (%)

Berlaku Konstant Tahun 2000 Berlaku Konstant

Tahun 2000 2010r) 23.664.835,66 11.754.186,18 12,28 6,16 2011* 33.602.977,18 13.373.036,46 42,00 13,77

2012** 35.861.672,71 13.721.721,09 6,72 2,61 Rata-rata Pertumbuhan 20,33 7,51

Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa pertumbuhan

ekonomi Kota Samarinda, apabila memasukkan unsur migas

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 24: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 18

dengan harga berlaku pada periode waktu 2010 – 2012, rata-

rata tumbuh sebesar 20,33 % sedangkan apabila dilihat dengan

harga konstant, rata-rata tumbuh sebesar 7,51% per tahun.

Umumnya untuk melihat pertumbuhan Ekonomi Daerah harus di

lihat dengan harga konstant.

Apabila dilihat dari sisi pertumbuhan ekonomi tanpa

migas maka dapat diikuti pada tabel berikut ini: Tabel 2.6. PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi Kota Samarinda Tanpa

Migas Tahun 2010 – 2012.

Tahun PDRB Tanpa Migas (Jt – Rp) Pertumbuhan Ekonomi (%)

Berlaku Konstant Tahun 2000 Berlaku Konstant Tahun

2000 2010r) 23.629.393,76 11.723.895,15 12,28 6,17 2011* 33.556.595,71 13.336.603,14 42,01 13,76

2012** 35.815.864,90 13.688.370,47 6,73 2,64 Rata-rata Pertumbuhan 20,34 7,52

Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda Apabila di tinjau dari sisi PDRB tanpa migas, maka

dalam kurun waktu 3 tahun terakhir yaitu dari tahun 2010

sampai 2012 terlihat rata-rata pertumbuhan ekonomi Kota

Samarinda tumbuh sebesar 20,34 % dengan harga berlaku dan

7,52 % dengan harga konstant.

Kalau di bandingkan dengan pertumbuhan berdasarkan

migas maka pertumbuhan ekonomi Kota Samarinda tanpa

migas jauh lebih tinggi, ada perbedaan nilai pertumbuhan jika

PDRB di lihat tanpa migas, sesungguhnya pertumbuhan

ekonomi tanpa migas inilah yang dapat dijadikan rujukan dan

analisis karena Kota Samarinda memang termasuk kota yang

bukan penghasil migas atau jasa bukan kota pengolah migas,

Samarinda dalam visi dan misinya lebih berorientasi pada kota

jasa dan perdagangan, hal ini dapat dilihat pada pertumbuhan

sektoral sebagai berikut: Tabel 2.7. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstant

Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009 – 2012 (Persen)

No Lapangan Usaha 2009 2010r) 2011*) 2012**)

1 Pertanian 4,59 6,08 -5,72 -9,07

2. Pertambangan & Penggalian 10,98 15,31 113,97 -26,17

3. Industri pengolahan 0,84 8,51 3,47 1,21

4. Listrik, gas & air bersih 1,60 4,35 5,16 12,58

5. Konstruksi 4,94 5,31 4,56 8,06

6. Perdagangan, Hotel & Restoran 4,29 3,47 11,04 9,80

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 25: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 19

No Lapangan Usaha 2009 2010r) 2011*) 2012**)

7. Pengangkutan & Komunikasi 7,49 7,72 4,09 2,28

8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 5,22 4,13 8,15 11,60

9. Jasa-Jasa 5,12 4,91 8,93 8,55 Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda

Struktur ekonomi yang dinyatakan dalam persentase

menunjukkan besarnya peranan masing-masing sektor ekonomi

dalam menciptakan nilai tambah. Hal ini menggambarkan

ketergantungan daerah terhadap kemampuan produksi masing-

masing sektor ekonomi. Struktur ekonomi yang disajikan dari

waktu ke waktu memperlihatkan perubahan dan pergeseran

sebagai indikator adanya proses pembangunan.

Secara umum, pembentukan perekonomian Kota

Samarinda (angka PDRB) secara perlahan dan pasti menuju

Kota Pelayanan (Service). Perubahan perekonomian Kota

Samarinda tersebut sangat dipengaruhi olah naik turunnya

sektor-sektor tersebut. Terlihat dengan adanya pergeseran

kontribusi ekonomi Kota Samarinda dari tahun ketahun, tampak

seperti peranan sektor Pembuatan (Manufacture) dan Pertanian

(Agriculture) terus mengalami penurunan. Dilihat dari tiga sektor

besar, maka tampak adanya pergeseran yang signifikan antara

Pertanian (Agriculture), Pembuatan (Manufacture) dan

Pelayanan (Service).

Pergeseran terlihat pada peningkatan peranan sektor

yang menghasilkan jasa meliputi sektor Perdagangan, Restoran

dan Hotel, Angkutan dan Komunikasi, Keuangan dan Jasa-jasa

mencatat kontribusi (peranan). Tabel 2.8. Struktur Sektor Ekonomi Tahun 2009-2012 (Persen) Jenis Sektor 2009 2010r) 2011*) 2012**)

Pertanian / Agriculture 2,13 2,14 1,50 1,35 Pembuatan / Manucfacture 33,99 34,54 37,84 31,67 Pelayanan / Service 63,88 63,32 60,67 66,98

Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda

Sektor Pertanian (Agriculture) yang terdiri dari sub

sektor pertanian bahan (tanaman) pangan, tanaman

perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Sektor

Manufacture yang meliputi sektor :

(1) Pertambangan dan penggalian,

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 26: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 20

(2) Industri pengolahan,

(3) Listrik, gas dan air minum

(4) Sektor Konstruksi/Bangunan.

Sebaliknya terjadi kenaikan kontribusi dari peranan

Sektor Service meliputi sektor Perdagangan, Restoran dan

Hotel, Angkutan dan Komunikasi, Keuangan dan Jasa-jasa.

Peranan sektor Pertanian (Agriculture) dalam

perekonomian Kota Samarinda tahun 2012 hanya sekitar

1,35%. Dapat dikatakan bahwa peranan sektor tersebut tidak

signifikan. Ini ditunjukkan, selain dari besaran peranan sektor

tersebut relatif lebih kecil dibandingkan sektor lain, terdapat pula

kecenderungan bahwa peranan yang diberikan semakin

menurun.

b. Laju Inflasi Makna inflasi adalah persentase tingkat kenaikan harga

sejumlah barang dan jasa yang secara umum dikonsumsi

rumah tangga. Ada barang yang harganya naik dan ada yang

tetap. Namun, tidak jarang ada barang/jasa yang harganya

justru turun. Resultante (rata-rata tertimbang) dari perubahan

harga bermacam barang dan jasa tersebut, pada suatu selang

waktu (bulanan) disebut inflasi (apabila naik) dan deflasi

(apabila turun).

Inflasi merupakan indikator pergerakan antara

permintaan dan penawaran dipasar riil juga terkait erat dengan

perubahan tingkat suku bunga, produktivitas ekonomi, nilai

tukar rupiah dengan valuta asing, indeksasi anggaran dan

parameter ekonomi makro lain. Secara umum, hitungan

perubahan harga tersebut tercakup dalam suatu indeks harga

yang dikenal dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau

Consumer Price Index (CPS). Persentase kenaikan IHK dikenal

dengan inflasi, sedangkan penurunannya disebut deflasi.

Inflasi/deflasi tersebut dapat dihitung menggunakan suatu

rumus.

Tujuan penyusunan inflasi adalah untuk memperoleh

indikator yang menggambarkan kecenderungan umum tentang

perkembangan harga. Tujuan tersebut penting dicapai karena

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 27: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 21

indikator tersebut dapat dipakai sebagai informasi dasar untuk

pengambilan keputusan baik tingkat ekonomi mikro atau makro,

baik fiskal maupun moneter. Pada tingkat mikro, rumah

tangga/masyarakat misalnya, dapat memanfaatkan angka inflasi

untuk dasar penyesuaian nilai pengeluaran kebutuhan sehari-

hari dengan pendapatan mereka yang relatif tetap.

Pada tingkat korporasi angka inflasi dapat dipakai untuk

perencanaan pembelanjaan dan kontrak bisnis. Dalam lingkup

yang lebih luas (makro) angka inflasi menggambarkan

kondisi/stabiIitas moneter dan perekonomian.

Secara spesifik kegunaan angka inflasi antara lain untuk:

a. lndeksasi upah don tunjangan gaji pegawai (wage-in-

dexation),

b. Penyesuaian nilai kontrak (project payment),

c. Eskalasi nilai provek (project escalation),

d. Penentuan target inflasi (inflation targeting),

e. lndeksasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(bucket indexation),

f. Sebagai pembagi PDB, PDRB (GDP deflator),

g. Sebagai proksi perubahan biaya hidup (proxy of cost of

living),

h. Indikator dini tingkat bunga, valas, dan indeks harga saham.

Data inflasi di Kota Samarinda dalam 5 tahun terakhir

menunjukkan trend yang semakin menurun (2009 – 2013)

seperti yang terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 2.9. Inflasi Kota Samarinda Tahun 2009 – 2013

Tahun Inflasi (%) 2009 3,60

2010 7,00

2011 6,23

2012 4,81

2013 10,37

Sumber: BPS

Dari tabel tersebut terlihat bahwa tingkat inflasi tertinggi

di Kota Samarinda adalah pada tahun 2013 yang berada pada

level 10,37 %.

Secara khusus berdasarkan kelompok barang inflasi di

Kota Samarinda pada tahun 2013 terlihat sebagai berikut:

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 28: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 22

Pada tahun 2013 laju inflasi Kota Samarinda tercatat

sebesar 10,37%. Nilai inflasi ini beranjak naik dan terpaut jauh

dari 4,81% pada tahun 2012. Nilai inflasi Kota Samarinda

merupakan nilai inflasi tertinggi di Kalimantan Timur. Tabel 2.10. Inflasi Kota Samarinda Menurut Kelompok Komoditi

Tahun 2013 No Kelompok Pengeluaran Inflasi (%)

1 Bahan Makanan 11,66

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 13,24

3 Perumahan, Air, Listrik,Gas dan Bahan Bakar 10,61

4 Sandang -1,79

5 Kesehatan 7,59

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 9,74

7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 12,62

Umum 10,37

Sumber: BPS Kota Samarinda

Kenaikan laju inflasi dipengaruhi meningkatnya harga

sewa/kontrak rumah emas perhiasan, biaya sekolah, ikan

segar, beras dan sayur-sayuran disebabkan faktor harga

emas dunia serta gagal panen yang terjadi pada beberapa

daerah sentra penghasil komoditas akibat cuaca kurang baik.

Penyebab laju inflasi di Kota Samarinda tertinggi adalah

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau,

disusul kelompok bahan makanan dan kelompok sandang.

Tabel 2.11. Inflasi Triwulanan (qtq) Kota Samarinda

Kelompok IV-11 I-12 II-12 III-12 IV-12 I-13

Bahan Makanan -1,90 5,92 -1,68 3,23 -0,84 7,40

Makanan Jadi,

Minuman, Rokok dan

Tembakau

0,79 0,79 2,50 4,33 0,33 4,06

Perumahan 0,68 1,53 0,04 0,81 0,42 1,37

Sandang 0,45 0,26 0,18 5,25 0,02 -2,41

Kesehatan 0,60 0,86 0,29 1,03 1,29 0,57

Pendidikan, Rekreasi

dan Olah Raga 0,90 0,16 0,53 1,35 2,57 0,04

Transport dan

Komunikasi -0,85 0,21 0,18 0,10 0,51 1,08

Umum -0,21 2,13 0,11 2,31 0,21 2,91

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 29: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 23

Inflasi memberikan dampak yang cukup luas terhadap

kebijakan dan perencanaan pembangunan, terutama terkait

penyediaan anggaran dan daya beli masyarakat. Oleh karena

itu angka inflasi sangat diperlukan dalam setiap penyusunan

perencanaan dan kebijakan pembangunan agar hasil yang

diperoleh dapat lebih realistis dan tajam. Inflasi sangat

dipengaruhi oleh kondisi penawaran dan permintaan

barang/jasa dalam suatu wilayah. Beberapa kondisi yang

memungkinkan terjadinya inflasi adalah:

1) Faktor jumlah persediaan barang atau jasa tetap,

sedangkan permintaan naik

2) Jumlah persediaan barang atau jasa berkurang tetapi pada

saat yang sama jumlah permintaan naik

3) Jumlah barang atau jasa naik karena adanya kebijakan di

bidang keuangan.

c. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Pembangunan ekonomi dan sosial harus berjalan

searah guna menciptakan kesejahteraan masyarakat.

Pendidikan yang baik membantu peningkatan kesehatan, dan

kondisi kesehatan yang baik memberikan kontribusi positif bagi

pendidikan yang lebih baik. Lebih lanjut, pendidikan yang baik

memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan

dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan

peningkatan kesehatan, juga dapat memberikan manfaat secara

ekonomis bagi masyarakat. Kemajuan pembangunan manusia

dapat ditunjukkan dengan melihat perkembangan Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) yang tersusun dari dimensi

kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.

IPM merupakan indeks gabungan dari tiga indikator:

longevity sebagai ukuran harapan hidup, pengetahuan

(knowledge) yang diukur dengan kombinasi melek huruf

penduduk dewasa (berbobot tiga perempat) dan gabungan dari

rasio pendidikan tinggi primer, sekunder, tersier bruto (berbobot

sepertiga), dan standar hidup layak (decent standard of living)

sebagaimana diukur oleh PDRB riil per kapita dan dinyatakan

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 30: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 24

dalam PPP$. Data Indonesia dalam laporan "Indonesia: The

National Human Development Report, 2000", mengalami

beberapa penyesuaian, khususnya indikator pengetahuan yang

diukur dengan “kombinasi berbobot sama” antara melek huruf

dewasa dan rata-rata lama sekolah, dan standar hidup layak,

yang diukur dengan pengeluaran per kapita (UNSFIRS, 2000).

Ketiga indeks dalam laporan ini berdasarkan data BPS,

terutama dari :

SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional)

Statistik Indonesia setiap tahun untuk informasi inti

Modul Konsumsi setiap tiga tahun untuk informasi konsumsi.

Komponen longevity diukur dengan menggunakan

indikator harapan hidup. Dalam laporan ini, harapan hidup di

Indonesia dan 32 provinsi dihitung dengan menerapkan metode

(Metode Brass, varian dari Trussel) berdasarkan variabel rata-

rata jumlah kelahiran hidup dan jumlah rata-rata anak yang

tetap hidup.

Komponen pengetahuan diukur dengan menggunakan

dua indikator yaitu: tingkat melek huruf dan rata-rata lama

bersekolah. Indikator melek huruf dimaksudkan sebagai jumlah

penduduk yang telah berusia 15 tahun atau lebih yang mampu

membaca dan menulis huruf latin sebagai persentase terhadap

total jumlah penduduk berusia 15 tahun atau lebih. Indikator

rata-rata lama sekolah adalah rata-rata waktu yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan pendidikan penduduk berusia 15 tahun

atau lebih, yang dihitung dengan memasukkan dua variabel

yaitu : gelar telah dicapai dan pencapaian tingkat pendidikan

(attainment of education level).

Komponen standar hidup layak diperoleh dengan

menggunakan indikator tingkat konsumsi riil per kapita yang

disesuaikan. UNDP memakai PDRB per kapita dengan

perhitungan paritas daya beli (PPP US$) sebagai perbandingan

internasional komponen ini. Prosedur untuk menghitung

konsumsi riil per kapita yang disesuaikan adalah sebagai

berikut:

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 31: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 25

1) Menghitung pengeluaran konsumsi per kapita dari data

SUSENAS untuk setiap provinsi dan kabupaten (=A).

2) Mendeflasi nilai A dengan Indeks Harga Konsumen (IHK)

provinsi dan kabupaten (=B), dengan beberapa

penyesuaian untuk kabupaten di mana data harga tidak

terkumpul.

3) Menghitung paritas daya beli per unit (PPP/ unit) dengan

menggunakan Jakarta sebagai standar. Penghitungan PPP/

unit pada dasarnya memakai metode yang sama seperti

yang digunakan dalam Proyek Perbandingan Internasional

dalam standardisasi PDRB untuk perbandingan

internasional Penghitungan berdasarkan harga dan jumlah

27 komoditas terpilih seperti yang tersedia dalam modul

konsumsi SUSENAS.

4) Membagi nilai B dengan PPP/unit (=C)

5) Menyesuaikan nilai C dengan menerapkan formula Atkinson

untuk mengukur nilai utilitas marginal C.

Berdasarkan prosedur di atas IPM dapat dihitung dengan

persamaan berikut ini :

IPM = 1/3 [X(1) + X(2) + X(3)]

Dimana :

X(1) : Indeks harapan hidup kelahiran

X(2) : Indeks pendidikan = 2/3 (indeks melek huruf) + 1/3

(indeks rata-rata lama sekolah)

X(3) : Indeks standar hidup layak / paritas daya beli

Dari indeks pembangunan manusia Kota Samarinda

dari tahun 2008 – 2012 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 2.12. Indeks Pembangunan Manusia Kota Samarinda

Tahun 2009 - 2012

Tahun IPM 2009 76,68

2010 77,05 2011 77,49

2012 78,26 Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda

Terdapat tren positif pada IPM Kota Samarinda dalam

kurun 4 tahun terakhir, dimana ada kecenderungan semakin

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 32: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 26

meningkat walaupun tidak terlalu signifikan. IPM Kota

Samarinda selama tahun 2009-2012 berada di atas rata-rata

Provinsi. Posisi IPM Kota Samarinda berada di peringkat 2 pada

level Provinsi Kalimantan Timur.

d. Kemiskinan dan Pengangguran

Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang

dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti tingkat pendapatan,

kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi,

kondisi, geografis, gender, dan kondisi lingkungan.

Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks dan

membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan

terkoordinasi. Namun penanganannya selama ini cenderung

parsial dan tidak berkelanjutan. Peran dunia usaha dan

masyarakat pada umumnya juga belum optimal. Kemiskinan

sebagai masalah multidimensi, tidak dipahami hanya sebatas

ketidakmampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan pemenuhan

hak-hak dasar dan perbedaan perlakuan bagi seseorang atau

sekelompok orang. Penanggulangan kemiskinan dilakukan

melalui berbagai upaya untuk menjamin kehormatan,

perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat

miskin, perwujudan keadilan dan kesetaraan gender, serta

percepatan pembangunan pedesaan, perkotaan.

Secara teoritis peningkatan pertumbuhan ekonomi

seharusnya dapat diikuti dengan penurunan jumlah penduduk

miskin dan jumlah penduduk yang menganggur. Namun dalam

perkembangannya pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak

selamanya akan mengurangi jumlah penduduk miskin. Hal ini

tergantung pada kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam

mengejar pertumbuhan ekonomi. Kondisi secara nasional

tersebut berdampak pada pembangunan ekonomi dalam

wilayah yang lebih kecil seperti kota Samarinda.

Masalah kemiskinan merupakan salah satu persoalan

mendasar yang menjadi pusat perhatian pemerintah di negara

manapun. Salah satu aspek penting mendukung strategi

penanggulangan kemiskinan adalah tersedianya data

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 33: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 27

kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran. Data kemiskinan

yang baik dapat digunakan untuk mengevaluasi kebijakan

pemerintah terhadap kemiskinan, membandingkan kemiskinan

antar waktu dan daerah, serta menentukan target penduduk

miskin dengan tujuan memperbaiki kondisi mereka. Pengukuran

kemiskinan yang terpercaya (reliable) dapat menjadi instrumen

tangguh bagi pengambil kebijakan dalam memfokuskan

perhatian pada kondisi hidup orang miskin.

Pengukuran kemiskinan yang dilakukan oleh BPS

menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar

(basic needs approach). Konsep ini tidak hanya digunakan oleh

BPS tetapi juga oleh negara-negara lain seperti: Armenia,

Senegal, Pakistan, Bangladesh, Vietnam, Sierra Leone, dan

Gambia. Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang

sebagai ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar

makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi

pengeluaran. Dengan kata lain, kemiskinan dipandang sebagai

ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan

makanan maupun non makanan yang bersifat mendasar.

Menurut pendekatan ini, penduduk miskin adalah penduduk

yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di

bawah garis kemiskinan (GK). Secara teknis GK dibangun dari

dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan

Kemiskinan Non Makanan (GKNM). GKM merupakan nilai

pengeluaran kebutuhan minuman makanan yang disetarakan

dengan 2.100 kilo kalori per kapita per hari; sedangkan GKNM

merupakan kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang,

pendidikan, dan kesehatan.

Penduduk miskin dapat juga dihitung meIaIui

pendekatan lain, seperti yang dilakukan oleh Bank Dunia yang

menghitung jumlah penduduk miskin berdasarkan pengeluaran

perkapita setara dengan US$1 dan US$2 PPP (Purchasing

Power Parity / paritas daya beli).

Perbandingan jumlah penduduk dan jumlah penduduk

miskin Kota Samarinda, dapat dilihat pada tabel berikut ini :

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 34: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 28

Tabel 2.13. Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Tahun 2008 – 2012

Tahun Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan)

Jumlah Penduduk

Miskin

% Penduduk

Miskin

Indeks Kedalaman Kemiskinan

(P1) (%)

Indeks Keparahan Kemiskinan

(P2) (%) 2008 249.006 27.650 4,67 - - 2009 306.730 28.970 4,84 - - 2010 337.162 38.000 5,21 0,82 0,21 2011 381.614 32.900 4,31 0,55 0,11 2012 419.352 32.800 4,18 0,41 0,08 Rata-rata Samarinda 4,64

Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional, BPS Kota Samarinda

Dari data tersebut di atas terlihat dalam 5 tahun terakhir

dari tahun 2008 – 2012 rata-rata jumlah penduduk miskin Kota

Samarinda adalah sebesar 4,64 % lebih rendah dari rata-rata

Kaltim sebesar 9,48%, di prediksi dengan semakin membaiknya

perekonomian Kaltim serta tingkat pertumbuhan ekonomi yang

cukup tinggi maka tingkat kemiskinan di Kota Samarinda dapat

di tekan pada tahun 2013.

Salah satu isu penting dalam ketenagakerjaan, di

samping keadaan angkatan kerja (economically active

population) dan struktur ketenagakerjaan, adalah isu

pengangguran. Dari sisi ekonomi, pengangguran merupakan

produk dari ketidakmampuan pasar kerja dalam menyerap

angkatan kerja yang tersedia. Ketersediaan lapangan kerja

yang relatif terbatas, tidak mampu menyerap para pencari kerja

yang senantiasa bertambah setiap tahun seiring dengan

bertambahnya jumlah penduduk. Tingginya angka

pengangguran tidak hanya menimbulkan masalah-masalah di

bidang ekonomi, melainkan juga menimbulkan berbagai

masalah di bidang sosial, seperti kemiskinan dan kerawanan

sosial.

Data tentang situasi ketenagakerjaan merupakan salah

satu data pokok yang dapat menggambarkan kondisi

perekonomian, sosial, bahkan tingkat kesejahteraan penduduk

di suatu wilayah dan dalam suatu/kurun waktu tertentu.

Untuk memenuhi kebutuhan data tersebut, Badan Pusat

Statistik (BPS) telah melaksanakan pengumpulan dan penyajian

data kependudukan dan ketenagakerjaan melalui berbagai

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 35: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 29

kegiatan sensus dan survey, antara lain: Sensus Penduduk

(SP), Survei Penduduk Antar Sensus (Supas), Survei Sosial

Ekonomi Nasional (Susenas) dan Survei Angkatan Kerja

Nasional (Sakernas). Sakernas merupakan survei yang

dirancang khusus untuk mengumpulkan data ketenagakerjaan

dengan pendekatan rumah tangga.

Adapun tingkat pengangguran di Kota Samarida tahun

2008 – 2012 dapat di lihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.14. Pengangguran Terbuka di Kota Samarinda Tahun 2008 –

2012

Tahun Prosentase Pengangguran

2008 2009

9,56 10,19

2010 9,22 2011 10,90 2012 9,71

Rata-rata Samarinda 9,40 Sumber: BPS Kota Samarinda, Bappeda Kota Samarinda

Tabel tingkat pengangguran tersebut di atas

menunjukkan trend yang semakin menurun dalam setiap

tahunnya dalam periode 5 tahun terakhir rata-rata

pengangguran terbuka di Kota Samarinda adalah sebesar 9,40

% lebih kecil bila dibandingkan dengan rata-rata pengangguran

terbuka di Kaltim yang mencapai 10,43%, tingkat pengangguran

tertinggi di Kota Samarinda yang tertinggi adalah pada tahun

2009 yaitu mencapai 10,19 % hal ini sebagai akibat adanya

krisis moneter yang melanda Indonesia yang mengakibatkan

terpuruknya perekonomian Indonesia yang berimbas pada

pengangguran.

Namun demikian, dengan semakin membaiknya

perekonomian nasional maka tingkat pengangguran di Kota

Samarinda juga dapat di tekan semakin kecil, di prediksi tingkat

pengangguran tahun 2012 turun menjadi 8,87 %.

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 36: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 30

2.3 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Hingga Tahun 2013 dan Realisasi RPJMD Tahun 2011 -2015

Evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD Kota

Samarinda melalui strategi berikut:

Strategi (1): Optimalisasi pemanfaatan SDA potensial dalam

mendukung perkembangan sektor industri, perdagangan dan jasa;

Secara keseluruhan Program Prioritas yang berkaitan dengan

Strategi 1 telah dijalankan secara konsisten dalam tahun pertama (2011)

walaupun belum optimal dimana hal ini ditunjukkan dengan tercapainya

beberapa target yang telah ditetapkan, antara lain:

1. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

melalui kegiatan penataan kawasan Mahakam dan Citra Niaga

dikelola secara professional dan pengembangan sentra-sentra indutri

potensial.

2. Program pembinaan dan pengawasan energi dan sumber daya

mineral melalui kegiatan pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat

yang berpotensi merusak lingkungan dan melalui moratorium ijin

penguasa tambang yang bermasalah.

3. Program efektifitas pembangunan daerah melalui kegiatan

peningkatan distribusi barang dan jasa

4. Program peningkatan investasi daerah melalui peningkatan dan

promosi kerjasama investasi dan peningkatan iklim investasi dan

realisasi investasi.

5. Program penataan peraturan perundang-undangan dengan kegiatan

peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota DPRD.

6. Program pembinaan dan penagihan pajak dan retribusi daerah

melalui kegiatan penyusunan dan pendokumentasian pajak dan

retribusi daerah.

Strategi (2): Penguatan sistem pengelolaan kota yang bersih, nyaman

dan bebas banjir dan kebakaran guna mewujudkan kota

metropolitan;

1. Program peningkatan pelayanan irigasi dan pengendalian banjir

melalui kegiatan penanggulangan banjir secara menyeluruh dengan

penekanan pada revitalisasi drainase kota dan distribusi air bersih

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 37: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 31

2. Program Peningkatan Perhubungan melalui kegiatan revitalisasi

transportasi publik dan penataan parkir dengan model sentral parkir

(parkir terpusat dengan konsep blok)

3. Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya

kebakaran, melalui kegiatan meminimkan kasus bencana kebakaran

melalui peningkatan sarana dan parasaran pemadam, instalasi listrik

dan sosialisasi penanganan kebakaran secara dini kepada

masyarakat.

4. Program penelitian, perencanaan dan pengendalian pembangunan

melalui pengembangan wilayah perbatasan, pengembangan

perencanaan pembangunan daerah dan melalui penelitian serta

pengembangan.

5. Program penataan ruang daerah hal ini yang menjadi indikator

program ini adalah tersedianya ruang terbuka hijau minimal 30 %,

tersedianya ruang publik pada 10 kecamatan dalam bentuk taman

kota serta penataan dan relokasi PKL secara bertahap (daerah pasar

pagi, pasar sungai dama, pasar segiri serta kawasan citra niaga).

6. Program penanggulangan bencana alam melalui program

pencegahan dini penanggulangan korban bencana alam.

7. Program pengelolaan keuangan daerah melalui program peningkatan

kinerja dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah,

pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan daerah.

Strategi (3): Peningkatan kesejahteraan melalui jaminan kesehatan dan

pendidikan yang merata guna menunjang pertumbuhan

ekonomi lokal;

1. Program Peningkatan pelayanan kesehatan dengan melanjutkannya

program jaminan kesehatan masyarakat dan melalui program

perbaikan gizi masyarakat.

2. Program pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan melalui

program rehabilitasi gedung sekolah dasar dengan bangunan kayu

menjadi bangunan permanen, program pendidikan anak usia dini dan

program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun.

3. Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan

melalui program bantuan sosial untuk subsidi biaya operasional

sekolah dan pengembangan perpustakaan.

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 38: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 32

4. Peningkatan bantuan masyarakat miskin dan penanganan

kemiskinan dan masalah sosial lainnya melalui program penurunan

angka kemiskinan.

Strategi (4): Penguatan pembangunan infrastuktur perhubungan dan

energi serta perluasan investasi dalam bidang UMKM dan

pertanian yang bewawasan lingkungan guna meningkatkan

daya saing;

1. Program peningkatan kualitas pemukiman melalui program

Pembangunan perumahan 1.000 unit untuk relokasi masyarakat

Sungai Karang Mumus dan Program pemberdayaan komunitas

perumahan

2. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

melalui semenisasi seluruh gang dan jalan pendekat di kota

samarinda dan penanganan dan pengolahan sampah secara terpadu

dan modern

3. Program pengelolaan aset daerah melalui program peningkatan

kinerja dan pengembangan pengelolaan aset daerah

4. Program penyiapan potensi sumber daya, sarana dan prasarana

daerah melaui program pengembangan data dan informasi serta

program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam

5. Program perluasan kesempatan kerja melalui program penurunan

angka pengangguran terbuka

6. Program peningkatan kualitas tenaga kerja Program peningkatan

kualitas dan produktivitas tenaga kerja, program penyiapan tenaga

kerja siap pakai

7. Program peningkatan kualitas kelembagaan KUKM melalui bantuan

stimultan/permodalan UMKM untuk 1000 unit/orang/tahun.

Strategi (5): Pendayagunaan peran serta aktif masyarakat dalam

mewujudkan pembangunan, stabilitas politik dan

kemandirian keuangan daerah;

1. Program pemberdayaan masyarakat desa melalui program kampung

HBS (hijau, bersih dan sehat) dalam mendukung kaltim green.* dan

program peningkatan peran perempuan dipedesaan.

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 39: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 33

2. Program peningkatan keamanan dan wawasan kebangsaan melalui

Program pengembangan wawasan kebangsaan Program kemitraan

pengembangan wawasan kebangsaan

3. Program pembinaan pemuda dan peningkatan prestasi olah raga

melalui Program peningkatan peran serta kepemudaan dan Program

pengembangan sarana dan prasarana olahraga

4. Program pengembangan lembaga ekonomi desa melalui

Pembangunan pasar semi modern di 10 Kecamatan dan Program

peningkatan kualitas kelembagaan koperasi

5. Program fasilitasi keagamaan dan kerukunan hidup antar umat

beragama melalui Program peningkatan bantuan tempat ibadah

Program pelayanan bantuan kegiatan keagamaan dan pendidikan

keagamaan non formal

6. Program peningkatan pendapatan daerah melalui Penataan dan

penertiban penempatan pemasangan iklan dalam rangka

peningkatan PAD dan Program Peningkatan kesejahteraan petani

Strategi (6): Penguatan kapasitas SDM melalui pendidikan berbasis

pada tehnologi guna pencapaian good governance.

1. Program peningkatan pelayanan perijinan melalui program

peningkatan mutu layanan perijinan Program peningkatan sarana dan

prasarana perijinan

2. Program pelayanan administrasi kependudukan Mewujudkan

pelaksanaan e-KTP dan SIAK

3. Program peningkatan sistem komunikasi, informasi dan media massa

melalui Program kerjasama informasi dan media massa Program

pengkajian dan penelitian bidang komunikasi dan informasi

4. Program peningkatan aspirasi masyarakat melalui Program

peningkatan pelayanan pengaduan masyarakat

5. Program peningkatan kapasitas aparatur desa melalui Program

peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa

6. Program peningkatan fungsi legislatif melalui Program peningkatan

kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah

2.4 Permasalahan Pembangunan Daerah

Permasalahan pembangunan daerah Kota Samarinda

diidentifikasi melalui permasalahan pembangunan daerah yang

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 40: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 34

berhubungan dengan prioritas dan sasaran pembangunan daerah serta

permasalahan penyelenggaraan urusan pemerintahan.

2.4.1 Permasalahan Daerah Yang Berhubungan Dengan Prioritas

dan Sasaran Pembangunan Permasalahan Daerah Yang Berhubungan Dengan Prioritas dan

Sasaran Pembangunan Daerah yaitu :

1. Pembangunan jangka panjang Kota Samarinda harus mampu

mensejahterakan masyarakatnya dengan ditandai dengan pada

tahun 2025 nanti diharapkan pendapatan perkapita mencapai US$

6000, dengan tingkat pengangguran tidak lebih dari 5% dari jumlah

penduduk Kota Samarinda.

2. Disisi lain pembangunan disegala bidang di Kota Samarinda harus

bertumpu pada prinsip pembangunan yang berkelanjutan dan ramah

lingkungan. Dengan salah satu indikator berkurangnya daerah resiko

bencana, dimana Kota Samarinda adalah kota yang rentan akan

banjir dan seringnya terjadi kebakaran. Disamping itu ramah

lingkungan juga ditekankan pada terwujudnya kota tanpa pemukiman

kumuh. Pemukiman kumuh di Kota Samarinda diidentifikasi berada di

Kawasan tepi Mahakam di Loa Janan Ilir, Sungai Keledang, Loa

Buah, Karang Asam. Kawasan Bantaran Sungai Karang Mumus di

Karang Mumus, Selili, Sidomulyo, Sungai Dama, Sidodamai.

Kawasan di Sungai Pinang Luar, Sungai Pinang Dalam dan Sidodadi.

3. Dalam kerangka menumbuhkan daya saing dan peran Kota

Samarinda dalam pembangunan regional. Pengembangan sektor

Industri, Perdagangan dan Jasa diarahkan pada peningkatan kualitas

produk unggulan dan adanya alternatif komoditi yang dapat

dikembangkan untuk ekspor, serta meningkatkan investasi

perusahaan-perusahaan asing di Kota Samarinda. Pada periode

tahun 2008-2012 jumlah unit usaha pada jenis industri terus

mengalami peningkatan dengan jumlah investasi yang juga

menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun. Kenaikan jumlah unit

usaha di bidang industri mempengaruhi lapangan kerja sehingga

membuat peluang bagi kenaikan jumlah tenaga kerja yang bekerja di

bidang industri. Peningkatan jumlah industri dalam berbagai jenisnya

akan mendorong terjadinya peningkatan jumlah produksi yang akan

berimplikasi pada kenaikan angka Produk Domestik Regional Bruto

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 41: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 35

(PDRB) di sektor industri. Ini merupakan potensi pembangunan dan

merupakan isu yang penting untuk terus ditingkatkan.

4. Belum optimalnya pengembangan potensi daerah pada sektor

perdagangan, hotel dan restoran.

Adapun perbandingan permasalahan daerah ditingkat Nasional, Provinsi

dan Daerah dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.15

Perbandingan Permasalahan/Kondisi Pembangunan Nasional, Provinsi dan Daerah

Aspek Kondisi Nasional Provinsi Daerah (Samarinda)

Kesejahteraan 1. Pemberantasan Korupsi mengalami kemajuan yang cukup progresif.

2. Sistim administrasi pemerintahan belum tersusun dengan jelas dan rapih sehingga masih banyak pengaturan-pengaturan yang tumpang tindih yang menyebabkan adanya ego sektoral dan ego daerah

3. Partisipasi masyarakat untuk pembangunan nasional semakin meningkat

4. Tingginya tuntutan

masyarakat akan kesejahteraan dan besarnya kompleksitas kesejahteraan rakyat

5. Rendahnya

kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah

1. Penanganan Kesejahteraan menjadi salah satu concern utama.

2. Masalah

pengangguran dan kemiskinan menjadi prioritas utama untuk diatasi permasalahannya.

3. Perekonomian untuk

beberapa tahun ke depan masih bergantung pada pertambangan.

4. Penduduk perempuan lebih banyak yang buta huruf dibandingkan penduduk laki-laki,yaitu 6,41 % dibandingkan 2,84%.

5. Angka pengangguran

di Kalimantan Timur (Kaltim) meningkat sebanyak 8.333 orang, yakni dari sejumlah 158.224 penganggur pada Agustus 2009, menjadi 166.557 penganggur pada Agustus 2012.

6. Angka harapan hidup

terus meningkat dari tahun 2004 sampai dengan 2007.

1. IPM di Samarinda Mengalami kenaikan

2. Angka kemiskinan Kota Samarinda mengalami penurunan menjadi 28.050 KK atau 101.262 jiwa pada tahun 2009.

3. Angka Harapan hidup

67,84%, sedangkan angka kematian bayi 36,72%

Pelayanan Umum 1. Pelayanan dibidang kesehatan mengalami peningkatan anggaran yang cukup drastis antara tahun 2005-2008

2. pelayanan masih

1. Instansi penyelenggara layanan publik memiliki kebijakan untuk mempublikasikan dan menerapkan standart pelayanan publik yang prima.

2. Penandatanganan

1. Jumlah Pegawai Pemerintah semakin meningkat yakni mencapai angka 10.295, sehingga pelayanan terhadap masyarakat menjadi lebih baik.

2. Pelayanan publik tidak

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 42: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 36

Aspek Kondisi Nasional Provinsi Daerah (Samarinda)

tebang pilih dengan lebih mengutamakan orang yang memiliki modal lebih besar

3. Tidak semua sadar

secara penuh untuk melaksakannya sampai ke tingkat bawah

4. Komitmen tinggi

pemerintah dengan member penekanan pada “reformasi birokrasi” untuk kementrian PAN

5. Permasalahan lead

time yang tinggi di beberapa pelabuhan di Indonesia, perizinan yang berbelit

Memorandum Of Understanding (MoU) antara Polda Kaltim dengan PT. Jasa Raharja Cabang Kaltim, Dinas Kesehatan Propinsi Kaltim dan Rumah Sakit tentang penanganan kecelakaan lalu lintas secara terpadu, dan antara Polda Kaltim dengan Dinas Pendidikan Nasional Propinsi Kaltim tentang integrasi kurikulum pendidikan lalu lintas di lingkungan sekolah.

3. Kaltim Dipercaya Jadi

Pusat Pemulihan interpretation Center Nasional. Program Pusat Pemulihan Data atau Disaster Recovery Center (DRC) ini merupakan bagian kerjasama antara Bappenas, Depkominfo dan World Bank.

hanya di arahkan pada masyarakat luas tetapi juga sesama rekan kerja, sesama instansi yang membutuhkan bantuan.

3. Pelayanan kesahatan tahun 2010 menjadi 10 layanan kesehatan gratis kepada masyarakat, hal ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya enam.

4. Sepuluh inovasi pelayanan diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, yaitu ISO 9001:2008 untuk Pelayanan Samsat dan Pembayaran Biaya Pajak Kendaraan Bermotor (BPKB), Samsat Corner, Samsat Drive Thru, Samsat Keliling, Samsat Penuh, Samsat Pembantu, Samsat Payment Point.

5. Meningkatnya

profesionalisme Aparatur Pemerintah Kota Samarinda untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa, dan bertanggung jawab serta profesional, yang mampu mendukung pembangunan daerah.

Daya Saing 1. Peringkat daya saing Indonesia berdasarkan IMD World Competitiveness Yearbook 2009 meningkat ke level 42 dibanding sebelumnya

1. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat menjanjikan di masa depan.

1. mengembangkan daya saingnya melalui pemanfaatan sumber kekayaan daerah yang tersedia untuk pengembangan SDM, penciptaan aset wilayah dan kemampuan proses

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 43: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 37

Aspek Kondisi Nasional Provinsi Daerah (Samarinda)

2. Produk-produk yang

masih belum bisa bersaing secara kualitas dan harga

3. Peningkatan kualitas

produksi dalam negeri yang terpacu karena perdagangan bebas.

4. Perdagangan bebas Asean China atau dikenal free trade agreement/FTA Asean-China (CAFTA) yang sudah dimulai pada Januari 2010.

5. Adanya beberapa

produk yang diperdagangkan di Indonesia secara illegal,

2. Impor-ekspor

nonmigas Kalimantan Timur yang memberikan surplus yang cukup besar sebagai devisa.

3. Peluang investasi dari

sektormigas diharapkan dari PMA khsususnya Blok Mahakam yang memproduksi gas sebanyak 2,6 miliar juta kaki kubik per hari (MMSCFD)PT Total E & P Indonesie baru-baru ini juga menemukan dua cadangan gas di lapangan Stupa.

dalam mewujudkan daya saingnya yang berkelanjutan

2. Sektor Jasa, Industri,

perdagangan dan bangunan (pemukiman) yang berwawasan lingkungan menjadi basis aktivitas ekonomi yang di kelola secara efisien.

3. Tersusunnya jaringan

infrastuktur perhubungan yang handal dan terintegrasi satu sama lain. Terpenuhinya pasokan tenaga listrik yang handal dan efisien sesuai kebutuhan, termasuk hampir sepenuhnya elektrifikasi rumah tangga dan elektrifikasi pedesaan dapat terpenuhi.

4. Terselenggaranya pelayanan pos dan telematika yang efisien dan modern guna terciptanya masyarakat informasi daerah

2.4.2 Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan

Pemerintahan

Permasalahan pembangunan di Kota Samarinda yang berkaitan

dengan kebijakan Nasional, Provinsi dan Daerah /Kota yang memerlukan

penanganan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. 16

Identifikasi Permasalahan Pembangunan dari Kebijakan Nasional, Propinsi dan Daerah/Kota

No Isu Penting dan Masalah Mendesak Tingkat Nasional Tingkat Propinsi Tingkat Daerah /Kota

(1) (2) (3) (4) 1 Reformasi birokrasi dan tata

kelola

Reformasi birokrasi dan tata kelola

Tuntutan Pemerintahan yang bersih dan bebas KKN

2 Pendidikan Pendidikan dasar 12 tahun Pendidikan yang murah dan berkualitas

3 Kesehatan Kesehatan Pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 44: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 38

4 Penanggulangan Kemiskinan Pada tingkat propinsi terjadi penurunan angka kemiskinan secara gradual namun pada beberapa kabupaten/kota masih terjadi angka kemiskinan tinggi

Target penurunan tingkat kemiskinan

5 Ketahanan Pangan Ketersediaan pangan yang cukup, baik dalam kondisi normal maupun kritis

Harga pangan yang murah

6 Infrastruktur Pengembangan infrastruktur wilayah perbatasan dan terpencil

Infrastruktur pengembangan ekonomi wilayah terpencil

7 Iklim Investasi dan Usaha Promosi potensi daerah dan perijinan satu pintu

Fasilitas pemerintah untuk pengembangan usaha, permodalan dan pemasaran

8 Energi Pengembangan energi alternatif dan ramah lingkungan

Ketersediaan energi dalam mendukung pengembangan industri, jasa dan perdagangan

9 Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana

Mewujudkan Kaltim Green dan penanganan bencana yang memadai

Dampak eksplorasi SDA berupa banjir, tanah longsor dan kebakaran

10 Penaganan Daerah tertinggal, terdepan, terluar dan pasca konflik

Penanganan wilayah perbatasan sebagai beranda depan

Tuntutan kesetaraan dengan wilayah lain di kaltim

11 Kebudayaan, kreatifitas, dan inovasi teknologi

Pelestarian budaya sebagai aset bangsa untuk mendukung pengembangan pariwisata, dan pengembangan teknologi yang handal, murah dan ramah lingkungan.

Transfer teknologi kepada masyarakat dalam upaya meningkatkan persaingan dalam eksport

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 45: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 39

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA

PENDANAAN

3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

Arah kebijakan ekonomi daerah Kota Samarinda tahun 2015

merupakan kelanjutan dari arah kebijakan ekonomi daerah tahun 2014

yang tidak dapat dilepaskan dari prioritas pembangunan Nasional dan

Provinsi.

Pemerintah Kota Samarinda pada Rencana Kerja

Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2015 memfokuskan arah

kebijakan perekonomiannya pada:

1. Meningkatkan peran Usaha Mikro Kecil Menengah dalam

pemenuhan kebutuhan pasar domestik dan berorientasi ekspor

serta pengembangan kewirausahaan untuk mendorong daya saing

2. Meningkatkan struktur perekonomian daerah melalui

pengembangan potensi dan produk unggulan daerah yang

berorientasi ekspor dan memiliki daya saing

3. Meningkatkan produktivitas pertanian, perikanan, kelautan dan

kehutanan yang berorientasi pada sistem agribisnis dan agroindustri

guna mempertahankan swasembada pangan dan ketahanan

pangan daerah, dan

4. Meningkatkan kualitas produk sektor perindustrian, perdagangan

dan jasa serta pariwisata melalui pemanfaatan teknologi,

kelembagaan dan sarana prasarana pendukung.

Untuk mencapai arah tersebut diatas maka diperlukan

dukungan, yang meliputi:

a. Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana transportasi

melalui pembangunan jalan dan jembatan, pemeliharaan kondisi

jalan dan jembatan untuk meningkatkan aksessibilitas wilayah

b. Meningkatkan penyediaan prasarana dan sarana sumberdaya air

dan irigasi, guna mendukung aktivitas produksi, serta memenuhi

kebutuhan prasarana dasar perkotaan dan perdesaan, dan

c. Meningkatkan investasi dan akses pasar untuk mendorong

pertumbuhan sektor riil dalam rangka memperluas kesempatan

kerja dan penanggulangan kemiskinan.

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 46: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 40

d. Meningkatkan daya saing dan kemandirian wilayah agar tercapai

upaya peningkatan kualitas potensi wilayah dan pemberdayaan

masyarakat, yang secara operasional meliputi :

d.1. Meningkatkan pembangunan kesejahteraan masyarakat, yang

meliputi penanganan pengangguran, kemiskinan, pelayanan

dasar kesehatan dan pendidikan

d.2. Memperkuat pembangunan ekonomi melalui peningkatan daya

saing ekonomi daerah meliputi revitalisasi pertanian perikanan

dan kehutanan pariwisata dan Usaha Mikro Kecil Menengah,

dengan dukungan infrastruktur yang memadai

d.3. Memperkuat kemandirian wilayah melalui pengembangan

klaster dan fasilitasi kerjasama dengan dunia usaha/lembaga

Forum Economic Development Employment dalam rangka

memberdayakan dan mengoptimalkan potensi lokal

d.4. Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah, meliputi

peningkatan partisipasi dan kelembagaan masyarakat,

sumberdaya manusia, sarana prasarana dan kelembagaan

aparatur

d.5. Melestarikan sumber daya alam, lingkungan dan sumberdaya

kelautan lanjutan meliputi pengendalian dan rehabilitasi

kerusakan, mengedepankan pengurangan resiko bencana

dalam antisipasi penanggulangan bencana, penanggulangan

pencemaran, pemulihan dan pendayagunaan ekosistem, dan

d.6. Meningkatkan partisipasi sektor swasta dalam pembangunan

daerah khususnya dalam bidang infrastruktur dan sarana

prasarana daerah.

3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2013 dan Perkiraan Tahun 2014

Kerangka ekonomi makro dan pendanaan pembangunan pada

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015 memberikan

gambaran ekonomi makro Tahun 2013 dan proyeksi Tahun 2014,

dimana pendanaan pembangunannya dilaksanakan melalui langkah-

langkah kebijakan untuk menghadapi tantangan pembangunan dalam

rangka pencapaian pembangunan sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan.

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 47: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 41

Kondisi makro perekonomian Kota Samarinda Tahun 2013

cenderung semakin membaik bila dibandingkan tahun-tahun

sebelumnya, hal ini berdasarkan hasil perhitungan Produk Domestik

Regional Bruto atas dasar harga konstan 2000, di mana pertumbuhan

ekonomi pada Tahun 2012 mencapai 5.09 % sedangkan untuk tahun

2013 diprediksi meningkat menjadi 5,22 %, keadaan ini dapat dilihat

pada tabel berikut: Tabel 3.1 Realisasi dan Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kota Samarinda Menurut Harga Konstan Tahun 2009-2012

TAHUN PROYEKSI DAN REALISASI Jumlah PDRB Pertumbuhan (%)

2009 11.071.771 4,49 2010r) 11.754.186 6,16 2011* 13.373.036 13,77 2012** 13.721.721 2,61

Sumber : BPS Kota Samarinda

Untuk melihat struktur perekonomian di Kota Samarinda Tahun

2013, salah satunya dengan melihat Produk Domestik Regional Bruto

yang menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung

menggunakan harga setiap Tahun. Produk Domestik Regional Bruto

digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi. Struktur

ekonomi suatu daerah terlihat dari distribusi sektoral masing-masing

lapangan usaha.

Jika melihat konfigurasi distribusi sektoral di Kota Samarinda dari

Tahun 2009 hingga 2013, tidak terlihat adanya pergeseran struktur

ekonomi, di mana sektor riil masih menjadi tumpuan pendapatan

daerah. Sehingga pertumbuhan ekonomi yang didasarkan pada

perubahan struktural tidak terjadi. Meskipun demikian, meningkatnya

persentase distribusi pada sektor industri membuktikan bahwa telah

terjadi dasar peralihan dari masyarakat pertanian tradisional menjadi

ekonomi industri modern.

Diharapkan dari perubahan sikap sosial dan motivasi yang ada

dapat membawa perbaikan dalam kesempatan kerja, produktivitas,

pendayagunaan sumber-sumber baru serta perbaikan teknologi. Tabel 3.2 PDRB Kota Samarinda Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000

Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009-2012 (Juta Rupiah) SEKTOR 2009 2010r) 2011* 2012**

Pertanian 244.797,67 259.693,59 244.845,13 222.647,44

Pertambangan & Penggalian

654.480,84 754.680,14 1.614.807,52 1.192.165,01

Industri Pengolahan 2.335.401,27 2.534.071,00 2.621.996,18 2.653.664,50

Listrik, Gas & Air Bersih 134.754,07 140.614,57 147.870,08 166.471,91

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 48: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 42

SEKTOR 2009 2010r) 2011* 2012**

Konstruksi 646.287,98 680.601,96 711.636,41 769.014,62

Perdagangan, Hotel & Restoran

3.026.653,89 3.131.582,09 3.477.318,30 3.818.010,69

Pengangkutan & Komunikasi

1.288.368,72 1.387.829,97 1.444.536,97 1.477.486,83

Keuangan, Real Estate, & Jasa Perusahaan

1.348.275,95 1.404.000,05 1.518.370,53 1.694.446,19

Jasa – Jasa 1.392.750,46 1.461.112,82 1.591.655,33 1.727.813,91

JUMLAH 11.071.770,85 11.754.186,18 13.373.036,46 13.721.721,09

Sumber : BPS Kota Samarinda

Ada beberapa sektor di Kota Samarinda yang secara konsisten

memiliki nilai persentase distribusi yang lebih tinggi. Sektor-sektor

tersebut yaitu Industri Pengolahan, Perdagangan, Hotel dan Restoran,

Pengangkutan dan Komunikasi, Keuangan, persewaan dan Jasa

Perusahaan dan sektor Jasa-jasa. Sedangkan Sektor Pertanian, Listrik

Gas dan Air Bersih, Pertambangan dan Penggalian, Bangunan menjadi

sektor dengan nilai persentase yang lebih rendah kontribusinya pada

PDRB Kota Samarinda.

Dari sektor-sektor tersebut, sektor yang memberi kontribusi yang

besar yaitu pada sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, hal ini cukup

bisa dipahami, karena perkembangan Kota Samarinda sangat pesat

sehingga potensi-potensi pada sektor ini dimanfaatkan oleh para pemilik

modal untuk berusaha pada sektor-sektor tersebut. Selain itu Kota

Samarinda memiliki posisi yang strategis karena pada pada wilayah

yang dikelilingi oleh daerah-daerah kabupaten/kota yang ada di

Kalimantan Timur, dimana kebutuhan-kebutuhan mereka banyak

dipenuhi oleh suplayer-suplayer dari Kota Samarinda.

Sektor lain yang cukup memberi kontribusi yang besar adalah

industri pengolahan. Sektor ini terus mengalami peningkatan yang

cukup membanggakan. Peningkatan ini disebabkan banyaknya

penanam modal pada sektor ini yang melihat potensi besar yang bisa

dikembangkan di Kota ini. Selain jumlah penduduk yang cukup besar

yang merupakan potensi konsumen mereka dibanding daerah lain di

Kalimantan Timur juga masih luasnya wilayah Kota Samarinda serta

ketersediaan sarana dan prasarana dan kondusifitas yang sangat

mendukung untuk berinvestasi.

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 49: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 43

3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2014

Perekonomian Tahun 2014 diprediksi tidak jauh berbeda

dibanding Tahun sebelumnya, disebabkan oleh faktor internal (dalam

negeri) dan eksternal (global) yang diperkirakan belum sepenuhnya

mendukung optimalnya kinerja perekonomian Kota Samarinda.

Faktor internal antara lain terbatasnya sumber-sumber

pendapatan baru dalam rangka pembiayaan pembangunan,

penanggulangan bencana, penanggulangan berbagai penyakit, tuntutan

upah ketenagakerjaan, dan penurunan daya beli masyarakat.

Sedangkan faktor eksternal antara lain dampak terjadinya perubahan

ekonomi global, dan melambatnya perekonomian negara-negara maju

dan perubahan harga minyak dunia yang meningkat tajam, tantangan

kedepan pembangunan ekonomi adalah meningkatkan pertumbuhan

ekonomi yang tinggi dan meningkatkan pendapatan per kapita,

sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota

Samarinda.

Di sisi lain, makin intensifnya pasar bebas atau globalisasi

menuntut kita untuk meningkatkan kualitas produk barang dan jasa

yang kita hasilkan secara lebih kompetitif. Untuk itu dalam rangka

mendorong kemandirian ekonomi dan daya saing produk–produk lokal

di pasar regional ataupun global, tantangan kedepan adalah

meningkatkan kualitas dan produktivitas barang dan jasa secara

bertahap dengan tetap mengacu pada Standar Mutu Nasional maupun

Standar Mutu Internasional serta kejelasan akan Hak Atas Kekayaan

Intelektual.

Pertumbuhan diarahkan pada perekonomian berbasis Usaha

Mikro Kecil Menengah dan Koperasi yang tangguh dan sinergis, serta

semakin kondusifnya iklim berinvestasi sehingga dapat menarik investor

untuk menanamkan modalnya di Kota Samarinda.

Untuk mendorong tercapainya pemenuhan kebutuhan investasi

swasta dan berkembangnya sektor riil, diperlukan berbagai kebijakan

pemerintah, meliputi: penciptaan iklim kondusif bagi dunia usaha,

promosi terpadu, dorongan program intermediasi perbankan, kepastian

hukum untuk dunia usaha, peningkatan produktivitas tenaga kerja,

serta penyediaan infrastruktur yang memadai.

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 50: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 44

3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

Gambaran tentang pengelolaan keuangan daerah menjelaskan

tentang aspek kebijakan keuangan daerah yang berkaitan dengan

pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah serta capaian kinerja

guna mewujudkan visi dan misi.

3.2.1 Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan Sumber pendanaan untuk pembangunan daerah berasal

Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Lain-lain

Pendapatan yang Sah. Dari ketiga sumber pendanaan tersebut porsi

pendanaan dari Dana Perimbangan masih sangat berperan penting

atau memiliki porsi yang cukup besar dibanding dengan sumber-sumber

pendanaan lainnya.

Untuk tahun 2015 total pendapatan Kota Samarinda ditargetkan

sebesar Rp 2,610 Trilyun. Dari total pendapatan tersebut berasal dari :

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sumbernya berasal dari Hasil

Pajak Daerah, Hasil Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah yang Dipisahkan. Untuk tahun 2014 sebesar Rp.

335.119.377.275,00, untuk target tahun 2015 adalah sebesar Rp

351.942.983.134,00. 2. Dana Perimbangan bersumber dari Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak,

Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK). Dana

Perimbangan ini memberikan kontribusi yang cukup besar bagi

pendapatan daerah Kota Samarinda. Untuk tahun 2014, Dana

Perimbangan sebesar Rp. 1.532.867.609.997,00. Untuk target tahun

2015 adalah sebesar Rp 1.335.511.318.731,00.

3. Lain-Lain Pendapatan yang Sah untuk tahun 2014 sebesar Rp.

902.541.750.000,00. Untuk target tahun 2015 adalah sebesar Rp

922.592.070.000,00.

Gambaran keuangan daerah di tahun 2014 dan target pada tahun 2015

tersebut diatas secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

NOMOR U R A I A N APBD 2014 Plafond 2015

1 2 3 4 1. PENDAPATAN DAERAH 1.1 Pendapatan Asli Daerah 335.119.377.275 351.942.983.134

1.1.1 Pajak Daerah 200.895.000.000 218.498.750.000 1.1.2 Hasil Retribusi Daerah 58.120.875.710 52.023.931.000 1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 63.228.501.565 67.951.043.833

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 51: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 45

NOMOR U R A I A N APBD 2014 Plafond 2015

1 2 3 4 1.2 Dana Perimbangan 1.532.867.609.997 1.335.511.318.731 1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 897.597.516.997 700.241.255.731 1.2.2 Dana Alokasi Umum 614.366.913.000 614.366.913.000 1.2.3 Dana Alokasi Khusus 20.903.180.000 20.903.180.000 1.3 Lain-lain Pendapatan yang Sah 902.541.750.000 922.532.070.000 1..3.1 Pendapatan Hibah 0 0 1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah

Daerah Lainnya 288.335.680.000 308.386.000.000

1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 202.930.870.000 202.930.870.000 1.3.5 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah

Daerah Lainnya 411.275.200.000 411.275.200.000

Jumlah Pendapatan 2.770.528.737.272 2.610.046.371.865

Dari sumber pendapatan di atas nampak bahwa pembangunan

Kota Samarinda masih banyak tergantung pada dana perimbangan

yang memberikan kontribusi sekitar 51,17% dari struktur pendapatan

daerah Kota Samarinda. Hal ini menunjukkan bahwa rasio kemandirian

keuangan daerah masih rendah atau rata-rata baru mencapai 13,48%,

dimana untuk mencapai kemandirian struktur pendapatan Kota

Samarinda harus didukung oleh minimal 20% dari PAD.

Pendapatan daerah dalam struktur APBD masih sangat rendah

kontribusinya untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan

maupun pemberian pelayanan kepada publik. Oleh sebab itu arah

pengelolaan Pendapatan Daerah Kota Samarinda tahun 2014-2015

yaitu mobilisasi sumber-sumber PAD lebih difokuskan pada upaya untuk

peningkatan retribusi dan pajak daerah yang proporsional dengan

memperhatikan pada aspek keadilan.

3.2.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah 3.2.2.1 Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

Dilihat dari komposisi pendapatan daerah, jumlah

Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan mengalami trend naik,

namun sebaliknya Dana Perimbangan diperkirakan akan terus

mengalami penurunan meskipun dalam kaitan tersebut

diperkirakan dominasi peranan Dana Perimbangan dalam

membentuk total perolehan Pendapatan Daerah akan tetap di

atas PAD.

Terdapat beberapa hal yang cukup penting terkait

dengan pendapatan daerah kedepan yang antara lain adalah:

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 52: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 46

Bahwa peranan sektor Pajak Daerah dan Retribusi dalam

memberikan sumbangan ke PAD akan semakin penting. Untuk

itu, upaya untuk terus melakukan ekstensifikasi melalui perluasan

basis pajak tanpa harus menambah beban kepada masyarakat

maupun intensifikasi melalui upaya yang terus menerus dalam

melakukan perbaikan kedalam dan senantiasa meningkatkan

kesadaran wajib pajak dan retribusi dalam memenuhi

kewajibannya adalah hal yang mutlak untuk tetap dilanjutkan

secara konsisten termasuk dalam upaya untuk terus

meningkatkan efisiensi, di tubuh penyelenggara pemerintahan

daerah kota Samarinda.

Prioritas pembangunan Kota Samarinda tahun 2011-

2015 fokus pada sektor-sektor yang mampu menarik investasi

guna mendorong pertumbuhan ekonomi kota dalam upaya

meningkatkan daya beli masyarakat yang dalam hal ini tentunya

harus dilakukan dengan tanpa mengesampingkan konsistensi

dalam menekan ketimpangan pendapatan masyarakat sebagai

bentuk upaya untuk menekan angka kemiskinan, serta tetap

memperhatikan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan

masyarakat yang ada di kota Samarinda.

3.2.2.2 Arah Kebijakan Belanja Daerah Kebijakan belanja daerah tetap melakukan efisiensi dan

efektifitas pengeluaran untuk belanja aparatur, sehingga trend

kedepan komposisinya untuk pelayanan publik semakin

bertambah besar. Selain itu untuk belanja pelayanan publik yang

bernilai ekonomis akan lebih didorong kepada pengeluaran yang

bersifat cost recovery dan menjadi faktor pendorong keterlibatan

sektor swasta dan masyarakat untuk melakukan investasi,

sehingga nantinya belanja pelayanan publik yang bernilai

ekonomis tidak lagi membebani belanja daerah, tetapi sebaliknya

akan menjadikan sebagai pendapatan daerah.

Guna mewujudkan Kota Samarinda yang mandiri,

sebagai antisipasi kemungkinan terus menurunnya dana

perimbangan yang diterima dari pemerintah pusat, maka

diusahakan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dengan

tetap mengusahakan semaksimal mungkin berbagai kebijakan

yang akan dilakukan dengan tidak membebani masyarakat.

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 53: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 47

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

Prioritas dan sasaran pembangunan Kota Samarinda dan Rencana

Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2015 merupakan penjabaran dari

analisis terhadap:

1. Hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu

2. Capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD

3. Identifikasi isu strategis Daerah, Provinsi dan Nasional

4. Masalah mendesak ditingkat Daerah, Provinsi dan Nasional (MDGs,

Standar Pelayanan Minimal (SPM), pengentasan kemiskinan, penciptaan

lapangan kerja). 5. Rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan.

4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah

Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis

yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan

pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi

dasar penyusunan arsitektur kinerja pembangunan daerah secara

keseluruhan.

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu

dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu

strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah. Rumusan

tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan

strategi pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut.

Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang

diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk

dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.

Sesuai dengan visi RPJMD Kota Samarinda tahun 2011-2015

“Terwujudnya Kota Samarinda sebagai Kota Metropolitan Berbasis Industri, Perdagangan dan Jasa yang Maju Berwawasan Lingkungan dan Hijau, Mempunyai Keunggulan Daya Saing Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat” maka dengan demikian tujuan dan sasaran

Pembangunan Kota Samarinda tahun 2015 ditetapkan sebagai

kelanjutan program pembangunan tahun 2014 sebagai berikut:

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 54: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 48

Tujuan:

1. Meningkatkan penataan kawasan tepian Mahakam dan kawasan

Citra Niaga secara menyeluruh

2. Menciptakan fasilitas pengelolaan perkotaan yang bersih, indah dan

sehat

3. Meningkatkan kualitas infrastruktur transportasi perkotaan dan

penghubung sektor industri, perdagangan dan jasa

4. Memperbaiki perencanaan penanggulangan yang berbasis sistemik

dan bersifat preventif.

5. Memperbaiki infrastruktur pencegahan dan penanggulangan banjir

6. Terwujudnya sarana pemadam kebakaran yang memadai

7. Menciptakan standar operasional prosedur pencegahan dan

pemadaman kebakaran

8. Terciptanya aksesbilitas pelayanan kesehatan

9. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup

10. Sinergisitas atara pendidikan dan lapangan kerja

11. Terciptanya aksestabilitas dan kualitas pendidikan yang optimal

12. Memberikan jaminan terhadap pertumbuhan UMKMK, dan pertanian,

dalam sebuah konsep industri dan perdagangan yang dikelola secara

komprehensif

13. Terwujudnya pemetaan potensi Kota Samarinda yang masif dan

integratif untuk menghadapi daya saing dan meningkatkan income

perkapita

14. Melestarikan nilai-nilai budaya lokal dan kerukunan antar masyarakat

dalam hidup berdampingan dengan rasa kebersamaan

15. Terciptanya kemandirian keuangan daerah

16. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan

daerah

17. Terwujudnya sistem birokrasi yang efektif, efisien, dan akuntabel

dalam mendukung terciptanya good governance

18. Meningkatkan pelayanan dengan memperhatikan karakteristik dan

kebutuhan masyarakat serta berkomitmen terhadap kesetaraan

gender.

Sasaran:

1. Pengembangan dan penataan kawasan tepian Mahakam dan Citra

Niaga

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 55: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 49

2. Kerjasama pihak swasta untuk investasi industri dan perdagangan

kawasan tepian Mahakan dan Citra Niaga

3. Memperbaiki sistem pengelolaan taman kota dan persampahan

4. Penataan dan penciptaan sarana prasarana pasar dan PLK

5. Perbaikan saran penerangan dan air bersih

6. Memperbaiki jalan perkotaan dan sitem perparkiran

7. Pemerataan pembangunan jalan daerah penghubung kawasan

industri, perdagangan dan jasa

8. Menyusun blue print profil penyebab dan penanggulangan banjir

dalam setiap rencana pembangunan

9. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pencegahan banjir

10. Membangun kawasan resapan air dan RTH

11. Meningkatkan anggaran untuk infrastruktur penanganan banjir

melalui DAK

12. Merelokasi/rehabilitasi sungai penyebab banjir dan membangun

waduk penampung air

13. Perbaikan drainase dan pembangunan folder penyangga air

14. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana pemadam kebakaran

15. Meningkatkan profesionalisme dan kuantitas aparatur pemadam

kebakaran

16. Menyusun aturan hukum yang dapat diterapkan oleh semua instansi

dan masyarakat

17. Meningkatkan sarana dan tenaga pelayanan kesehatan

18. Mengoptimalkan jaminan kesehatan kepada masyarakat miskin

19. Menggugah kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat

20. Melindungi masyarakat terhadap penyalahgunaan Narkoba

21. Menjaga dan meningkatkan Rasio Jumlah Kelulusan SMA, SMK, PT

terhadap Lapangan Pekerjaan

22. Meningkatnya pemerataan dan kualitas pendidikan bagi anak usia

sekolah dan masyarakat

23. Konsisten terhadap alokasi 20% anggaran pendidikan pada APBD

24. Meningkatkan profesionalisme aparatur dengan pendidikan lanjut dan

pelatihan

25. Meningkatkan Kontribusi Industri, UMKMK, dan pertanian dalam

PDRB

26. Meningkatkan Pertumbuhan kuantitas dan kualitas kelembagaan

industri, perdagangan dan jasa

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 56: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 50

27. Blue print potensi industri, perdagangan dan jasa secara kewilayahan

28. Meningkatkan prosentase pertumbuhan nilai ekspor

29. Meningkatkan nilai investasi baik lokal maupun asing

30. Meningkatnya Prosentase Organisasi Pemuda, Masyarakat, dan

Parpol yang dibina

31. Mempertahankan modal sosial, kegiatan keagamaan yang

berkembang dalam masyarakat

32. Optimalisasi potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD)

33. Meningkatkan swadaya pembiayaan mandiri masyarakat dalam

pembangunan

34. Menurunnya indeks tingkat korupsi dan kasus korupsi lainnya

35. Capacity Building aparatur pemerintah daerah dalam peningkatan

pelayanan prima

36. Pemerataan pelayanan kebutuhan dasar berlandaskan kebutuhan

kewilayahan 37. Meningkatkan kualitas dan kuantitas aparatur pelayanan publik

dengan memperhatikan pengarusutamaan gender 4.2 Prioritas dan Pembangunan

Prioritas Pembangunan Daerah tahun 2015 disusun sebagai

penjabaran RPJMD 2011-2015. Untuk melihat lebih jelas prioritas

program pembangunan daerah serta tolok ukur indikator kinerjanya dapat

dilihat seperti tabel dibawah ini: Tabel 4.1

Prioritas Program Pembangunan Daerah Kota Samarinda Tahun 2015

Strategi Program Pembangunan Daerah/Program Prioritas

Kinerja SKPD

Indikator Kinerja Target

Strategi I

1 Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

Cakupan bina kelompok pedagang/ usaha informal

50 % Dinas PU Binamarga, Bappeda

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

2 Program pembinaan dan pengawasan energi dan sumber daya mineral

Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB

35 % BPPT, Dinas Pertambangan

dan Energi 3 Program efektifitas

pembangunan daerah Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD

100 % Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas

Perikanan dan Peternakan, Dinas

Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

4 Program peningkatan investasi daerah

Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)

40 % Badan Penanaman Modal Daerah, BPPT

5 Program penataan peraturan perundang-undangan

Jumlah penerbitan peraturan perundangan

100 % Sekretariat DPRD

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 57: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 51

6 Program pembinaan dan penagihan pajak dan retribusi daerah

Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah

100 % Dinas Pendapatan, BPPT, Dinas Kebudayaan,

Pariwisata dan Kominfo

Strategi II

7 Program peningkatan pelayanan irigasi dan pengendalian banjir

Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat

50 % Badan Penanggulangan

Bencana & Pemadam Kebakaran, Dinas Bina Marga dan Pengairan

8 Program Peningkatan Perhubungan

Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik

50 % Dinas Perhubungan

9 Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya kebakaran

Jaringan kabel dan fasilitas kebakaran tersedia dengan rapi

50 % Badan Penanggulangan

Bencana & Pemadam Kebakaran

10 Program penelitian, perencanaan dan pengendalian pembangunan

Tersedianya dokumen perencanaan; RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda/Perkada

100 % Bappeda

11 Program penataan ruang daerah

Rasio ruang terbuka hijau persatuan luas wilayah ber HPL/HGB

30 % Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Badan Lingkungan Hidup,

12 Program penanggulangan bencana alam

Tersedianya dokumen perencanaan; RPJMD yang telah ditetapkan dengan Perda/Perkada

50 % Badan Penanggulangan

Bencana & Pemadam Kebakaran

13 Program pengelolaan keuangan daerah

Produktivitas total daerah

100 % Badan Pengelola Keuangan dan Aset

Daerah

Strategi III

14 Program Peningkatan keterjangkauan pelayanan kesehatan

Meningkatnya pelayanan jamkesmas

100 % Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Umum

Daerah 15 Program pemerataan

dan peningkatan kualitas pendidikan

Prosentase sekolah yang permanen

50 % Dinas Pendidikan, Dinas PU Cipta Karya

dan Tata Kota 16 Program peningkatan

mutu pendidik dan tenaga kependidikan

Prosentase pelatihan dan tingkat pendidikan

50 % Dinas Pendidikan

17 Peningkatan bantuan masyarakat miskin dan penanganan kemiskinan dan masalah sosial lainnya

Penurunan angka kemiskinan

2 % Dinas Kesejahteraan Sosial

Strategi IV

18 Program peningkatan kualitas pemukiman

Terbangunnya perumahan bagi masyarakat miskin

250 unit Dinas Cipta Karya dan Tata Kota, Badan Lingkungan Hidup

19 Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar

50 % Dinas Cipta Karya dan Tata Kota, Dinas Kebersihan dan

Pertamanan 20 Program pengelolaan

aset daerah Produktivitas total daerah

100 % Badan Pengelola Keuangan dan Aset

Daerah 21 Program penyiapan

potensi sumber daya, sarana dan prasarana daerah

Publikasi potensi daerah

100 % Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan

Kominfo, Dinas Cipta Karya dan

Tata Kota 22 Program perluasan

kesempatan kerja Pencari kerja yang ditempatkan

30 % Dinas Tenaga Kerja, Dinas Kesejahteraan

Sosial

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 58: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 52

23 Program peningkatan kualitas tenaga kerja

Tingkat partisipasi angkatan kerja

100 % Dinas Tenaga Kerja,

24 Program peningkatan kualitas kelembagaan KUKM

Jumlah UKM non BPR/LKM UKM

1000 unit/org

Dinas Koperasi dan UKM

Strategi V

25 Program pemberdayaan masyarakat desa

Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM)

20 % Badan Pemberdayaan Masyarakat dan

Perempuan, Dinas Kebersihan dan

Pertamanan 26 Program peningkatan

keamanan dan wawasan kebangsaan

Kegiatan pembinaan politik daerah

100 % Badan Kesbangpol, Satpol PP

27 Program pembinaan pemuda dan peningkatan prestasi olah raga

Jumlah kegiatan olah raga

100 % Dinas Pemuda dan Olah Raga

28 Program pengembangan lembaga ekonomi desa

Pasar modern di 10 kecamatan terbagun

5 Dinas PU Cipta Karya, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Pasar

29 Program fasilitasi keagamaan dan kerukunan hidup antar umat beragaman

Kegiatan pembinaan terhadap LSM ormas dan OKP

100 % Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan

Kominfo, Dinas Pemuda dan Olah Raga, Badan

Kesbangpol 30 Program peningkatan

pendapatan daerah Nilai tukar petani meningkat

100 % BPPT, Dinas Pendapatan

Strategi VI

31 Program peningkatan pelayanan perijinan

Sistem informasi pelayanan perijinan dan adminitrasi pemerintah

100 % Badan Pelayanan Perijinan Terpadu

Daerah

32 Program pelayanan administrasi kependudukan

Kepemilikan KTP 100 % Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

33 Program peningkatan sistem komunikasi, informasi dan media massa

Jumlah jaringan komunikasi

100 % Dinas Informasi dan Komunikasi Daerah

34 Program peningkatan aspirasi masyarakat

Jumlah pengaduan masyarakat

35 % Sekretariat DPRD, Inspektorat Daerah

35 Program peningkatan kapasitas aparatur desa

Indeks kepuasan layanan masyarat

100 % Bag. Organisasi, Badan Kepegawaian Daerah

36 Program peningkatan fungsi legislatif

Kinerja anggota DPRD meningkat

100 % Sekretariat DPRD

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 59: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 53

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Program didefinisikan sebagai instrumen kebijakan yang berisi satu

atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD untuk mencapai sasaran

dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, dan/atau kegiatan

masyarakat yang dikoordinasikan oleh SKPD.

Program ditetapkan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:

1. Program Teknis, merupakan program-program yang menghasilkan

pelayanan kepada kelompok sasaran/masyarakat (pelayanan eksternal).

Program Teknis disusun berdasarkan:

a) Kelompok karakteristik SKPD

b) Program Teknis yang disusun harus dapat mencerminkan tugas dan

fungsi unit organisasi.

c) Nomenklatur Program Teknis bersifat unik/khusus (tidak duplikatif)

untuk masing-masing organisasi pelaksananya.

d) Program Teknis harus dapat dievaluasi pencapaian kinerjanya

berdasarkan periode waktu tertentu; dan

e) Program Teknis dilaksanakan dalam periode waktu jangka

menengah, dengan perubahan hanya dapat dilakukan setelah

melalui tahapan evaluasi.

2. Program Generik/Perangkat Kerja Aparatur, merupakan program-

program yang digunakan oleh beberapa organisasi yang bersifat

pelayanan internal untuk mendukung pelayanan aparatur dan/atau

administrasi pemerintahan (pelayanan internal). Program Generik

disusun berdasarkan hal-hal sebagai berikut:

a) Program Generik dilaksanakan oleh 1 (satu) unit organisasi SKPD

yang bersifat memberikan pelayanan internal;

b) Nomenklatur Program Generik dibuat unik untuk setiap SKPD

dengan ditambahkan nama SKPD dan/atau dengan membedakan

kode program; dan c) Program Generik ditujukan untuk menunjang pelaksanaan Program

Teknis. 5.1 Indikasi Program Prioritas Pembangunan Daerah

Indikasi rencana program prioritas pembangunan daerah Kota

Samarinda adalah penjabaran yang lebih bersifat tegas dan nyata

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 60: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 54

tentang indikasi program yang dapat diadopsi oleh SKPD dalam

menentukan prioritas program/ kegiatan yang akan dijalankan selama

lima tahun mendatang, keterangan tersebut dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 5.1

Program Prioritas Pembangunan, Indikasi Program Prioritas Satuan Kerja, Bidang Urusan dan Satuan Kerja Penanggung Jawab

No Program

Pembangunan Daerah Prioritas

Indikasi Program Prioritas Satuan Kerja Bidang Urusan

Satuan Kerja Penanggung

Jawab 1 Program Pengembangan

Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

a. Penataan kawasan citra niaga dan pinggiran sungai mahakam secara bertahap.*

b. Program pengembangan sentra-sentra industri potensial

Perdagangan, Pariwisata, Industri

Dinas PU Bina Marga, Bappeda, Dinas Perindustrian dan Perdagangan

2 Program pembinaan dan pengawasan energi dan sumber daya mineral

a. Moratorium ijin penguasa tambang yang bermasalah.*

b. Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan

Energi dan Sumber Daya Miniral, Kelautan dan Perikanan

BPPT, Dinas Pertambangan dan Energi

3 Program efektifitas pembangunan daerah

a. Program peningkatan distribusi barang dan jasa

Perencanaan Pembangunan

Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Perikanan dan Peternakan, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

4 Program peningkatan investasi daerah

a. Program peningkatan dan promosi kerjasama investasi

b. Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi

Penanaman Modal Badan Penanaman Modal Daerah, BPPT

5 Program penataan peraturan perundang-undangan

a. Program peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota DPRD

b. Penyediaan tenaga ahli dan advokasi anggota DPRD

Otonomi, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian

Sekretariat DPRD

6 Program pembinaan dan penagihan pajak dan retribusi daerah

a. Program penyusunan dan pendokumentasian pajak dan retribusi daerah

b. Pemanfaatan teknologi informasi keuangan daerah

Otonomi, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian

Dinas Pendapatan, BPPT, Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo

7 Program peningkatan pelayanan irigasi dan pengendalian banjir

a. Penanggulangan banjir secara menyeluruh dan tuntas dalam 5 tahun,

Pekerjaan Umum Badan Penanggulangan Bencana &

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 61: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 55

dengan penekanan pada tahun pertama revitalisasi drainase kota.*

b. Terpenuhinya distribusi air bersih secara bertahap sampai dengan tahun 2015.*

Pemadam Kebakaran, Dinas Bina Marga dan Pengairan

8 Program Peningkatan Perhubungan

a. Revitalisasi tranportasi publik.*

b. Penataan parkir dengan model central parking (parkir terpusat dengan konsep blok) .*

Perhubungan Dinas Perhubungan

9 Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya kebakaran

a. Meminimkan kasus bencana kebakaran melalui peningkatan sarana dan prasana pemadam, instalasi listrik dan sosialisasi penanganan kebakaran secara dini kepada masyarakat.*

Pekerjaan Umum Badan Penanggulangan Bencana & Pemadam Kebakaran

10 Program penelitian, perencanaan dan pengendalian pembangunan

a. Program pengembangan wilayah perbatasan

b. Program pengembangan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah

c. Program penelitian dan pengembangan

Perencanaan Pembangunan

Bappeda

11 Program penataan ruang daerah

a. Tersedianya ruang terbuka hijau minimal 30%.*

b. Tersedianya ruang publik pada 10 kecamatan dalam bentuk taman kota.*

c. Penataan dan relokasi pkl secara bertahap (daerah pasar pagi, pasar sungai dama dan pasar segiri serta kawasan citra niaga).*

Lingkunagn Hudup, Penataan Ruang

Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Badan Lingkungan Hidup,

12 Program penanggulangan bencana alam

a. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam

Perencanaan Pembangunan

Badan Penanggulangan Bencana & Pemadam Kebakaran

13 Program pengelolaan keuangan daerah

a. Program peningkatan kinerja dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah

b. Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan daerah

Otonomi, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian

Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 62: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 56

14 Program Peningkatan keterjangkauan pelayanan kesehatan

a. Melanjutnya program jaminan kesehatan masyarakat.*

b. Program perbaikan gizi masyarakat

Kesehatan Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah

15 Program pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan

a. Rehabilitasi gedung sekolah dasar dengan bangunan kayu menjadi bangunan permanen selesai dalam 5 tahun.*

b. Program pendidikan anak usia dini

c. Program wajib belajar pendidikan dasar Sembilan tahun

Pendidikan Dinas Pendidikan, Dinas PU Cipta Karya dan Tata Kota

16 Program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan

a. Bantuan sosial untuk subsidi biaya operasional sekolah

b. Program pengembangan perpustakaan

Pendidikan Dinas Pendidikan

17 Peningkatan bantuan masyarakat miskin dan penanganan kemiskinan dan masalah sosial lainnya

a. Penurunan angka kemiskinan maksimum 5 % tahun 2015.*

Sosial Dinas Kesejahteraan Sosial

18 Program peningkatan kualitas pemukiman

a. Pembangunan perumahan 1.000 unit untuk relokasi masyarakat Sungai Karang Mumus.*

b. Program pemberdayaan komunitas perumahan

Perumahan Dinas Cipta Karya dan Tata Kota, Badan Lingkungan Hidup

19 Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

a. Semenisasi seluruh gang dan jalan pendekat di kota samarinda selasai dalam 3 tahun.*

b. Penanganan dan pengolahan sampah secara terpadu dan modern.*

Pekerjaan Umum Dinas Cipta Karya dan Tata Kota, Dinas Kebersihan dan Pertamanan

20 Program pengelolaan aset daerah

a. Program peningkatan kinerja dan pengembanga pengelolaan aset daerah

Otonomi, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian

Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

21 Program penyiapan potensi sumber daya, sarana dan prasarana daerah

a. Program pengembangan data dan informasi

b. Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam

Komunikasi dan Informatika

Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo, Dinas Cipta Karya dan Tata Kota

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 63: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 57

22 Program perluasan kesempatan kerja

a. Penurunan angka pengangguran terbuka maksimal 5 % pada tahun 2015.*

Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja, Dinas Kesejahteraan Sosial

23 Program peningkatan kualitas tenaga kerja

a. Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja

b. Penyiapan tenaga kerja siap pakai

Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja,

24 Program peningkatan kualitas kelembagaan KUKM

a. Bantuan stimulan/permodalan UMKM untuk 1.000 unit/orang pertahun sampai tahun 2015.*

Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah

Dinas Koperasi dan UKM

25 Program pemberdayaan masyarakat desa

a. Terwujudnya program kampung HBS (hijau, bersih dan sehat) dalam mendukung kaltim green.*

b. Program peningkatan peran perempuan di perdesaan

Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan

26 Program peningkatan keamanan dan wawasan kebangsaan

a. Program pengembangan wawasan kebangsaan

b. Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan

Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri

Badan Kesbangpol, Satpol PP

27 Program pembinaan pemuda dan peningkatan prestasi olah raga

a. Program peningkatan peran serta kepemudaan

b. Program pengembangan sarana dan prasarana olahraga

Kepemudaan Dan Olahraga

Dinas Pemuda dan Olah Raga

28 Program pengembangan lembaga ekonomi desa

a. Pembangunan pasar semi modern di 10 Kecamatan.*

b. Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi

Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah

Dinas PU Cipta Karya, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Pasar

29 Program fasilitasi keagamaan dan kerukunan hidup antar umat beragaman

a. Program peningkatan bantuan tempat ibadah

b. Program pelayanan bantuan kegiatan keagamaan dan pendidikan keagamaan non formal

Kebudayaan, Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri

Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Kominfo, Dinas Pemuda dan Olah Raga, Badan Kesbangpol

30 Program peningkatan pendapatan daerah

a. Penataan dan penertiban penempatan pemasangan iklan dalam rangka peningkatan PAD.*

b. Program Peningkatan kesejahteraan petani

Otonomi, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian, Pertanian

BPPT, Dinas Pendapatan

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 64: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 58

31 Program peningkatan pelayanan perijinan

a. Program peningkatan mutu layanan perijinan

b. Program peningkatan sarana dan prasarana perijinan

Otonomi, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian

Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Daerah

32 Program pelayanan administrasi kependudukan

a. Mewujudkan pelaksanaan e-KTP dan SIAK.*

Kependudukan Dan Catatan Sipil

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

33 Program peningkatan sistem komunikasi, informasi dan media massa

a. Program kerjasama informasi dan media massa

b. Program pengkajian dan penelitian bidang komunikasi dan informasi

Komunikasi Dan Informatika

Dinas Informasi dan Komunikasi Daerah

34 Program peningkatan aspirasi masyarakat

a. Program peningkatan pelayanan pengaduan masyarakat

Otonomi, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian

Sekretariat DPRD, Inspektorat Daerah

35 Program peningkatan kapasitas aparatur desa

a. Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa

Otonomi, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian

Bag. Organisasi, Badan Kepegawaian Daerah

36 Program peningkatan fungsi legislatif

a. Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah

Otonomi, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian

Sekretariat DPRD

5.2 Indikasi Pendanaan Urusan Pemerintahan Daerah Dalam kaitan ini, terdapat 20 urusan yang termasuk dalam

urusan wajib, antara lain adalah:

1. Pendidikan

2. Kesehatan

3. Pekerjaan Umum

4. Perumahan

5. Perencanaan Pembangunan dan Statistik

6. Perhubungan

7. Lingkungan hidup

8. Kependudukan dan Catatan Sipil

9. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

10. Sosial

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 65: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 59

11. Ketenagakerjaan

12. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

13. Penanaman Modal

14. Kebudayaan

15. Kepemudaan dan Olah Raga

16. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

17. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adm Keuangan Daerah,

Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

18. Ketahanan Pangan

19. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

20. Perpustakaan

Sedangkan untuk urusan pilihan, terdapat 5 macam urusan, yaitu:

1. Pertanian

2. Energi dan sumberdaya mineral

3. Kelautan dan Perikanan

4. Perdagangan

5. Perindustrian Selanjutnya urusan wajib dan pilihan dijabarkan dalam bentuk

program, kegiatan, sasaran program, instansi penanggung jawab serta

pagu indikatif seperti rencana Kerja dan Pendanaan menurut Urusan

Pemerintah Kota Samarinda Tahun 2015.

Berdasarkan alokasi tersebut diatas Program pada masing-

masing Satuan Kerja Perangkat Daerah diuraikan sebagai berikut: Tabel 5.2

Program Prioritas Pembangunan

No Program Prioritas Urusan Wajib

1 Pendidikan Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Dua Belas Tahun Program Pendidikan Menengah Program Pendidikan Non Formal (PNF) Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Penunjang Pendidikan

2 Kesehatan Program Obat Dan Perbekalan Kesehatan Program Upaya Kesehatan Masyarakat Program Pengembangan Lingkungan Sehat Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Pengadaan,Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas,Puskesmas Pembantu dan Jaringannya Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 66: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 60

Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Program Perbaikan Gizi Masyarakat Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Pengadaan, Peningkatan sarana & Prasarana RS / Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Mata

3 Pekerjaan Umum Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong-gorong Program tanggap darurat jalan dan jembatan Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Lainnya Program Pengendalian Banjir Program Peningkatan sarana dan Prasarana Kebinamargaan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum & Air Limbah Program Rehab/ Pembangunan Bangunan Gedung Dinas/ Kantor Program Peningkatan Sarana Prasarana Perkotaan Program Peningkatan Sarana Prasarana Kawasan Khusus Program Pembangunan Perumahan Program Peningkatan Sarana Prasarana Pendidikan Program Peningkatan Sarana Prasarana Olah Raga Program Peningkatan Sarana Prasarana Kesehatan

4 Perumahan Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bencana dan

Bahaya 5 Perencanaan Pembangunan Dan Statistik Program Pengembangan Data / Informasi

Program Perencanaan Pembangunan Daerah Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Program Perencanaan Sosial Budaya

6 Perhubungan Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu-lintas Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor

7 Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan

Hidup Program Pelindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Program Peningkatan Kualitas Akses Informasi SDA dan Lingkungan Hidup Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Program Pengelolaan Areal Pemakaman

8 Kependudukan dan Catatan Sipil Program Penataan Administrasi Kependudukan

9 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Program Keluarga Berencana

10 Sosial Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 67: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 61

Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma Program Pemberdayaan Fakir Miskin dan PMKS lainnya Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo

11 Ketenagakerjaan Program Penyusunan dan Penyebarluasan Informasi

Ketenagakerjaan Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja Program Peningkatan Kesempatan Kerja Program Pembinaan Hubungan Industrial dan Persyaratan Kerja Program Perlindungan dan Pengawasan Ketenagakerjaan UPT Dinas Tenaga Kerja Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

12 Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Program Penciptaan Iklim Usaha-usaha Kecil Menengah yang

Kondusif Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Program Pengembangan Kewiraushaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

13 Penanaman Modal Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Program Peningkatan Pelayanan Perijinan

14 Kebudayaan Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa

Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Program Pengelolaan Keragaman Budaya Program Kerjasama Informasi Dengan Mass Media Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Program Pengembangan Produk Pariwisata

15 Kepemudaan dan Olahraga Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan

Program Pembinaan Dan Pemasyarakatan Olahraga Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga

16 Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan Program Pendidikan Politik Masyarakat Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Pemeliharaan Kantibmas dan Pencegahaan Tindak Kriminal Program Kemitraan Pengembangaan Wawasan Kebangsaan Program Dukungan Kelancaran Penyelenggaraan Pemilu Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan Program Pendidikan Politik Masyarakat

17 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adm Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal & Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah Program Penataan Peraturan Perundang-undangan Program Penataan Daerah Otonomi Baru Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah Program Penyelesian Konflik - Konflik Pertanahan

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 68: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 62

Program Pengembangan Wilayah Perbatasan Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Program Menintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur ( Kepegawaiaan ) Program Perbaikan Administerasi Kearsipan Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Program Penataan dan Penguatan Organisasi Program Penataan Tata Laksana Program Penguatan Pengawasan Program Peningkatan Kerjasama Antar Lembaga Program Peningkatan Kerjasama Antar Daerah Program Peningkatan Kerjasama Pemerintah Daerah Program Peningkataan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Program Peningkatan Kegiatan Administrasi Keuangan Sekretariat DPRD Program Peningkatan Kegiatan Administrasi Umum Sekretariat DPRD Program Peningkatan Kegiatan Administrasi Kehumasan Sekretariat DPRD Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Program Peningkatan Profesional Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat Program Pembinaan & Pengembangan Aparatur Program Penataan Daerah Otonomi Baru Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Program Optimalisasi Pemanfaatan Tehnologi Informasi Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Pendapatan Daerah Program Pembinaan dan Fasilitas Pengelolaan Pendapatan Daerah Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah / WKDH

18 Ketahanan Pangan Program Penunjang Ketahanan Pangan

Program Ketersediaan dan Penguatan Cadangan Pangan Pencegahan dan Penanganan Kerawanan Pangan Program Peningkatan Penganekaragaman Konsumsi & Keamanan Pangan Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan

19 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Program Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat

Program Peningkatan Kesejahteraan Anak Program Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 69: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 63

Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, Disiplin Aparatur dan Sarana Kerja Program Peningkatan Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna Program Pengembangan Kelembagaan Pemerintahan Desa

20 Perpustakaan Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan

Program Pengembangan Budaya Baca dan Pengembangan Perpustakaan

Urusan Pilihan 1 Pertanian Program Peningkatan Sumber Daya Manusia Pertanian

Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan Program Pengembangan Agribisnis Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Alam Hutan

2 Energi dan Sumber Daya Mineral Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan

Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Ketenagalistrikan dan Pengembangan Energi Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Minyak dan Gas Program Penelitian dan Pengembangan Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral

3 Kelautan dan Perikanan Program Pengembangan Budidaya Perikanan

Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan Program Pengendalian Kesehatan Hewan dan Kesmavet Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

4 Perdagangan Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan dalam Negeri

Program Pembinaan Pedagang kaki Lima Dan Asongan 5 Perindustrian Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Program Penataan Struktur Industri Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial

Estimasi pendanaan pembangunan APBD tahun 2015

didasarkan pada perkembangan pendanaan APBD selama tahun 2014

yang bersumber dari Pendapatan Asli daerah (PAD), Dana Perimbangan

dan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran. Perkembangan anggaran

menunjukkan terjadinya fluktuasi meskupun tidak terlalu besar.

Kecendrungan peningkatan terjadi pada Pos pendapatan Asli Daerah

meliputi Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Bagian Laba BUMD.

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 70: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 64

Sementara itu pada Pos Dana Perimbangan Pemerintah Kota

Samarinda pada Tahun 2015 menetapkan target tanpa memperhitungkan

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) sehingga pendapatan Kota

Samarinda tahun 2015 sebesar Rp 2,610 Trilyun. Dasar pertimbangan

yang digunakan adalah berdasarkan potensi penerimaan yang relatif

lebih baik yang dapat dioptimalkan.

Dalam jangka panjang, pembangunan Kota Samarinda

berupaya mengoptimalkan pendapatan dari dana perimbangan, terutama

yang bersumber dari Bagi Hasil Bukan Pajak yang diperoleh dari bagi

hasil minyak dan gas alam, sedangkan Pendapatan Asli Daerah

mengandalkan pada Pajak daerah, terutama melalui kebijakkan

pengembangan lapangan usaha dan kesempatan kerja yang seluas-

luasnya pada sektor potensial. Seiring dengan peningkatan pendapatan

penduduk, pemerintah juga melakukan penataan pelayanan dan

perluasan objek pajak sesuai dengan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku dengan tetap mempertimbangkan suasana

kondusif untuk mendukung berkembangannya investasi di Kota

Samarinda.

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 71: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 65

BAB VI PENUTUP

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda

merupakan penjabaran Tahun Pertama Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011–2015 yang merupakan tahun

ketiga pelaksanaan RPJMD sehingga tingkat keberhasilan dari rencana ini

akan menentukan pula keberhasilan dari pemerintahan Kepala Daerah Kota

Samarinda selama 5 (lima) tahun kedepan.

Untuk itu dalam pelaksanaan RKPD tahun 2015 diperlukan langkah-

langkah praktis dan strategis. Beberapa kaidah pelaksanaan yang perlu

mendapat perhatian adalah sebagai berikut :

1. RKPD tahun 2014 sebagai pedoman penyusunan RAPBD, perlu di

jabarkan dalam Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (KUA APBD) Kota Samarinda Tahun 2015 dan Penyusunan

Prioritas Plafon Anggaran (PPA) Tahun 2015. Adapun KUA-APBD dan

PPA berisi pengelompokkan urusan yang bersifat wajib dan/atau pilihan

dengan mengacu pada Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dan

Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Revisi Permendagri Nomor

13 Tahun 2006.

2. Untuk menyusun rencana tindak bagi pencapaian prioritas dan dalam

rangka menjamin terlaksananya kegiatan-kegiatan tersebut serta untuk

terwujudkannya sinergitas semua pihak terkait maka setiap prioritas akan

di koordinasikan oleh masing-masing SKPD terkait.

3. Masyarakat dan dunia usaha wajib berperan serta dalam pembangunan

baik sebagai pelaksana maupun sebagai pengawas pelaksanaan

kebijakkan dan program/kegiatan.

4. Untuk menjaga efisiensi dan efektifitas pelaksanaan program, setiap

kepala SKPD wajib melakukkan pengendalian pelaksanaan rencana

pembangunan/kegiatan melalui upaya koreksi dan melaporkannya secara

berkala 3 (tiga) bulanan kepada Walikota Samarinda melalui Kepala

Bappeda Kota Samarinda.

5. Kepala Bappeda Kota Samarinda menghimpun dan menganalisis hasil

pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan/kegiatan yang

dilakukan oleh masing-masing Kepala SKPD.

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 72: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 66

6. Pada akhir tahun anggaran 2015 setiap Kepala SKPD wajib melakukan

Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Rencana Pembangunan/Kegiatan Tahun

2015.

7. Kepala Bappeda menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan

hasil evaluasi Kepala SKPD. Hasil evaluasi ini menjadi bahan bagi

penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) untuk periode

2016.

8. Staf ahli Walikota ditugaskan untuk turut serta mengawal, mengamati, dan

memantau pelaksanaan RKPD dan selanjutnya memberikan saran dan

pendapat yang kontruktif secara lengkap kepada Walikota/Wakil Walikota.

9. RKPD Kota Samarinda Tahun 2015 berlaku sejak tanggal ditetapkannya

sampai dengan 31 Desember 2015.

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 73: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA

SALINAN

PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA

NOMOR ….. TAHUN 2014

TENTANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)

KOTA SAMARINDA TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SAMARINDA

Menimbang : a. bahwa dalam rangka konsistensi antara Rencana Kerja Pembangunan

Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 sebagai rencana tahunan

dengan penganggaran untuk dituangkan dalam penyusunan Rencana

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Samarinda Tahun

2015 ini dijadikan acuan dan pedoman dengan tetap memperhatikan aspirasi

dan kebutuhan berbagai pihak;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, maka

perlu ditetapkan dalam Peraturan Walikota.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1957 tentang Penetapan Undang Undang

Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Dati II di Kalimantan

sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1959

Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 1820);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah-

Daerah Otonom Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan

Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1965

Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 1103);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Keuangan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 47,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 104,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4437) sebagaimana telah

diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun

2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59;

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 74: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan

Pemerintah dan Kewenangan Pemerintah Provinsi sebagai Daerah Otonom

(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2000 Nomor 54; Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2000 Nomor 201, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4021);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan

Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia tahun 2000 Nomor 202, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4022);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 107 Tahun 2000 tentang Pinjaman Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2000 Nomor 204, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4024);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan

Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah; (Lembaran Negara

Republik Indonesia tahun 2000 Nomor 210, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4028);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2003 tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji PNS

sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peratruan Pemerintah Nomor 26

Tahun 2001 (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 17);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rincian Kerja

Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor

74,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana

Anggaran Kementrian/Lembaga (RKA/KL) (Lembaran Negara Republik

Indonesia tahun 2004 Nomor 75,Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4406);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler

dan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD (Lembaran Negara Republik

Indonesia tahun 2004 Nomor 90,Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4416);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan

Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah;

17. Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2004 tentang Dana Alokasi Umum

Daerah Provinsi, Daerah Kabupaten, dan Kota Tahun 2005 (Lembaran

Negara Republik Indonesia tahun 2008 Nomor 21,Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan

Atas Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan;

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 75: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2011 tentang Pedoman

Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran

2012;

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah.

21. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman

Pengurusan, Pertanggung jawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah,

Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

22. Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 1 Tahun 2014 tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Samarinda Tahun Anggaran 2014

(Lembaran Daerah Kota Samarinda Tahun 2014 Nomor 1)

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG RENCANA KERJA

PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA SAMARINDA TAHUN 2015.

Pasal 1

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 adalah dokumen

perencanaan pembangunan daerah untuk periode 1 (satu) tahun yaitu tahun 2015 yang dimulai

pada tanggal 1 Januari 2015 dan berakhir tanggal 31 Desember 2015.

Pasal 2

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 sebagai pedoman

dan panduan dalam penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD)

Kota Samarinda Tahun Anggaran 2015.

Pasal 3

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2015 merupakan hasil

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (MUSRENBANG) Kota Samarinda Tahun

2014 untuk kegiatan tahun 2015 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Walikota

ini.

Pasal 4

Biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Peraturan ini dibebankan pada Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Samarinda Tahun Angaran 2014 melalui Belanja Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Samarinda.

Pasal 5

(1) Badan/Dinas/Kantor/Instansi/Lembaga di lingkungan Pemerintahan Kota Samarinda

membuat laporan kinerja triwulan dan tahunan atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran

yang berisi uraian tentang keluaran kegiatan dan indikator kinerja masing-masing program.

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)

Page 76: BAPPEDA KOTA SAMARINDA (COPY)

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) disampaikan kepada Walikota

Samarinda melalui Sekretaris Daerah Kota Samarinda paling lambat 14 (empat belas) hari

saat berakhirnya triwulan yang bersangkutan.

(3) Laporan Kinerja menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagian analisis dan evaluasi

usulan anggaran tahun berikutnya yang diajukan Badan/Dinas/Kantor/Instansi/Lembaga di

lingkungan Pemerintahan Kota Samarinda.

Pasal 6

Peraturan Walikota ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang

mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya

dalam Berita Daerah Kota Samarinda.

Ditetapkan di Samarinda

Pada tanggal ……

WALIKOTA SAMARINDA,

ttd

H. SYAHARIE JA’ANG

BAPPEDA KOTA S

AMARIN

DA

(COPY)