rencana strategis bisnis...rencana strategis bisnis lpfk banjarbaru 3 1.4 sistematika laporan...
TRANSCRIPT
RENCANA STRATEGIS BISNIS
LOKA PENGAMANAN FASILITAS KESEHATAN BANJARBARU
DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2014
Rencan Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunianya, bahwa dengan segala keterbatasan pemahaman dan pengetahuan yang dapat
kami serap tentang tata cara dan sistematika penyusunan Rencana Strategis Bisnis ,
akhirnya Rencana Strategis Bisnis (RSB) Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan
Banjarbaru dapat kami sampaikan, mohon maaf jika masih banyak terdapat kesalahan dan
kekeliruan dalam RSB ini, karena seyogyanya kami menyadari bahwa kami masih
memerlukan banyak arahan dan bimbingan untuk dapat merumuskan dan menyusun
Rencana Strategis Bisnis yang lebih baik kedepannya. Semoga Rencana Strategis Bisnis
LPFK Banjarbaru ini dapat memberikan gambaran tentang arah pengembangan yang ingin
dicapai oleh LPFK Banjarbaru dalam 5 (lima) tahun periode RSB ini kedepan, Amin.
Banjarbaru, 15 September 2014 Kepala Farid Wajidi, SKM NIP 196712101990031012
Rencan Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru ii
Daftar Isi
Kata Pengantar .................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Tujuan Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru ....................................... 2
1.3 Dasar Hukum .............................................................................................. 2
1.4 Sistematika Laporan.................................................................................... 3
BAB II GAMBARAN KINERJA SAAT INI ...................................................................... 4
2.1 Gambaran Kinerja Aspek Pelayanan ........................................................... 4
2.2 Gambaran Kinerja Aspek Keuangan ........................................................... 7
BAB III ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS ................................................................. 10
3.1 Rumusan Pernyataan Visi, Misi, dan Tata Nilai ........................................... 11
3.2 Tantangan Strategis .................................................................................... 12
3.3 Benchmarking ............................................................................................. 12
3.4 Analisa SWOT ............................................................................................. 13
3.5 Diagram Kartesius Pilihan Prioritas Strategis .............................................. 15
3.6 Analisa TOWS ............................................................................................. 18
3.7 cRancangan Peta Strategis Balance Store card (BSC) ................................. 22
BAB IV INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PROGRAM KERJA STRATEGIS .................... 23
4.1 Matrik IKU .................................................................................................. 23
4.2 Kamus IKU .................................................................................................. 27
4.3 Program Kerja Strategis .............................................................................. 46
BAB V ANALISA MITIGASI DAN RESIKO .................................................................... 48
5.1 Identifikasi Resiko ....................................................................................... 48
5.2 Penilaian Tingkat resiko .............................................................................. 49
BAB VI PROYEKSI FINANSIAL ................................................................................... 51
6.1 Estimasi Pendapatan .................................................................................. 51
6.2 Rencana Kebutuhan Anggaran ................................................................... 51
6.3 Rencana Pendanaan ................................................................................... 55
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan nasional khususnya di bidang kesehatan tentunya menuntut terciptanya
suatu sistem managemen yang terpadu, komprehensif dan berkesinambungan antar sub
sistem –sub sistem yang ada di lingkungan kementerian kesehatan dalam memberikan
kontribusi yang optimal demi tercapainya tujuan pembangunan nasional.
Setiap institusi yang merupakan sub sistem di kementerian kesehatan juga
membutuhkan pengelolaan adminitrasi dan managemen yang tepat terkait tugas pokok dan
fungsinya sehingga dapat bersinergi dengan sub sistem lainnya dalam mengerakkan roda
pembangunan dibidang kesehatan sebagaimana yang diharapkan.
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi setiap institusi pastinya ditemukan masalah
dan kendala disamping peluang dan tantangan seiring perkembangan situasi dan kondisi
yang terus bergerak dan berubah, karena itu setiap institusi kesehatan membutuhkan suatu
perencanaan strategis.
Perkembangan termutakhir pada kementerian kesehatan yang memproyeksikan institusi
kesehatan yang memberikan pelayanan baik secara langsung ataupun tidak langsung
kepada masyarakat agar berubah menjadi Badan Layanan Umum yang menerapkan pola
keuangan khusus tentunya juga akan mengubah semua rencana strategis yang ada
sebelumnya.
Loka Pengamanan Fasilitas Kesehatan Banjarbaru sebagai salah satu UPT vertikal
dilingkungan Direktorat jenderal Bina Upaya kesehatan (BUK) Kementerian Kesehatan RI
dengan tugas pokok dan fungsi melaksanakan pengamanan fasilitas kesehatan meliputi
sarana, prasarana dan peralatan kesehatan melalui pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi
di lingkungan pemerintah dan swasta, dalam pengelolaan dan pengembangan upaya
strategis seyogyanya juga membutuhkan rencana Strategis Bisnis yang dapat
mengantisipasi segala tantangan, ancaman maupun peluang yang ada dalam kurun waktu
lima tahun kedepan.
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 2
1.2 Tujuan Rencana Strategis Bisnis LPFK banjarbaru
Sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya Rencana Strategis Bisnis pada
LPFK Banjarbaru bertujuan untuk mendapatkan hal-hal berikut :
a. Panduan dalam menentuka arah strategis dan prioritas kegiatan selama periode lima
tahunan yang sejalan dengan Rencana Aksi Direktrak jenderal Bina Upaya kesehatan
b. Pedoman strategis dalam pola penguatan dan pengembangan mutu kelembagaan
LPFK Banjarbaru
c. Dasar rujukan untuk menilai keberhasilan untuk pemenuhan misi LPFK banjarbaru dan
dalam pencapaian visi yang telah ditentukan LPFK Banjarbaru
d. Salah satu rujukan untuk membangun arah jalinan kerjasama dengan para stakeholders
inti LPFK Banjarbaru.
1.3 Dasar Hukum
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru ini disusun dengan mengacu pada
beberapa Undang-undang dan peraturan yang berlaku sebagai berikut :
a. Undang-undang No.36 Tahun 209 Tentang Kesehatan
b. Undang-undang No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah sakit
c. Peraturan Menteri Kesehatan N.1144/Menkes/Per/I/2010 Tentang Organisasi dan Tata
kerja Kementerian Kesehatan
d. Peraturan Menteri Keuangan No.07/PMK.02/2006 Tentang Pesyaratan Adminitrasi
dalam rangka pengusulan dan penetapan satuan kerja instansi pemerintah untuk
menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan layanan umum
e. Peraturan Menteri Keuangan No.92/PMK.05/2011 Tentang rencana bisnis dan
Anggaran serta pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 3
1.4 Sistematika Laporan
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru ini kami susun dengan sistematika sebagai
berikut :
- Bab I. Pendahuluan yang memuat Latar belakang, Tujuan RSB, Dasar hokum dan
Sistematika Pelaporannya
- Bab II.Gambaran Kinerja saat ini yang memuat Gambaran kinerja Aspek pelayanan dan
Gambaran Kinerja ASpek keuangan
- Bab III .Arah dan Prioritas Strategis yang memuat Rumusan pernyataan visi dan misi,
Aspirasi Stakeholder Inti, Tantangan Stategis, Benchmarking, Analia SWOT, Diagram
Kartesius Pilihan Prioritas Strategis, Analisa TOWS dan Rancangan Peta Strategi BSC
- Bab IV.Indikator Kinerja Utama dan Program Kerja Strategis yang memuat Matriks
IKU,Kamus IKU dan Program Kerja Strategis
- Bab V.Analisa dan Mitigasi Resiko yang memuat Identifikasi Resiko, Penilaian Tingkat
Resiko Dan Rencana Mitigasi Resiko
- Bab VI.Proyeksi Finansial yang memuatEstimasi Pendapatan, Rencana Kebutuhan
Anggaran dan Rencana Pendanaan
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 4
BAB II
GAMBARAN KINERJA SAAT INI
2.1. Gambaran Kinerja Aspek Pelayanan
LPFK Banjarbaru pada awalnya merupakan UPF BPFK Surabaya yang berdomisili di
Banjarbaru dan operasional sejak tahun 2009, kemudian berdasarkan SK Menteri
Kesehatan No.919/Menkes/Per/2011 Tentang Organisasi dan Tata kerja Loka Pengamanan
fasilitas Kesehatan, telah secara resmi berdiri sendiri sebagai UPT dari Direktorat jenderal
Bina Upaya Kesehatan. Namun pada tahun 2012 LPFK Banjarbaru masih belum mandiri
secara finansial karena anggaran masih dititipkan melalui DIPA BPFK Surabaya dan
sebagian pada DIPA Direktorat Bina Penunjang Pelayanan Medik dan Sarana Kesehatan.
Tahun 2013 merupakan tahun pertama LPFK Banjarbaru memperoleh DIPA sendiri untuk
biaya belanja operasional perkantoran dan pengembangan mutu kelembagaan, sedangkan
untuk belanja pegawai masih dititipkan melalui DIPA BPFK Surabaya. Pada tahun 2013 ini
juga LPFK Banjarbaru untuk pertama kalinya melakukan pengukuran kinerja yaitu dengan
membandingkan realisasi capaian terhadap target pada setiap indikator kinerja
sebagaimana yang ditetapkan dalam sasaran strategis, sehingga diperoleh gambaran
tingkat pencapaian masing-masing indikator. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut
diperoleh informasi menyangkut masing-masing indikator yang seyogyanya dapat ditindak
lanjuti dalam perencanaan program/kegiatan dimasa yang akan datang agar setiap
program/kegiatan yang direncanakan pada gilirannya dapat berhasil guna dan berdaya
guna.
A. Produktivitas Pelayanan
Sasaran hasil merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh LPFK
Banjarbaru dalam rumusan yang lebih spesifik dan terukur dalam kurun waktu 1 (satu)
tahun. Dalam rangka mencapai sasaran, perlu ditinjau indikator dari masing-masing
sasaran yang telah ditetapkan. Sasaran LPFK Banjarbaru :
1. Peningkatan jumlah cakupan Pelayanan Pengujian dan Kalibrasi
2. Peningkatan jumlah cakupan pelayanan monitoring dosis radiasi personal
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 5
3. Dukungan managemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
Indikator Peningkatan jumlah cakupan Pelayanan Pengujian dan kalibrasi adalah
jumlah Faskes yang telah mendapatkan pelayanan Pengujian dan kalibrasi oleh LPFK
Banjarbaru. Pada tahun 2013 LPFK banjarbaru menargetkan jumlah Faskes yang akan
melakukan pengujian dan kalibrasi sebanyak 180 Faskes, adapun hingga 31 Desember
2013 jumlah faskes yang telah dilayani sebanyak 153 faskes , sehingga capaian
jumlah cakupan pelayanan pengujian dan kalibrasi sebesar 85 % dari target
Disamping jumlah faskes dalam hal pelayanan pengujian dan kalibrasi LPFK
Banjarbaru juga menargetkan jumlah alat kesehatan yang dilakukan pengujian dan
kalibrasi sebanyak 1609 unit alat kesehatan dan hinga 31 Desember 2013 LPFK
Banjarbaru telah melakukan pengujian dan kalibrasi sebanyak 2106 unit alat kesehatan,
sehingga pencapaian jumlah alat kesehatan yang dilakukan oleh LPFK Banjarbaru
adalah 130.9 % dari target.
Identifikasi masalah terkait pencapaian target jumlah cakupan pelayanan pengujian
dan kalibrasi, sebagai berikut :
a. Keterbatasan jumlah SDM dan dana dalam mensosialisasikan secara luas
keberadaan, Tugas dan fungsi LPFK Banjarbaru sebagai satker yang relatif baru.
b. Kurang perhatian tentang pentingnya pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
sebagaimana amanat UU No.36 tentang Kesehatan dan UU No.44 tentang Rumah
sakit, khususnya pasal 16.
c. Pemerintah daerah belum mengalokasikan secara khusus dana untuk pengujian dan
kalibrasi alat kesehatan.
d. Beberapa faskes diwilayah kerja LPFK Banjarbaru sudah melakukan pengujian dan
kalibrasi dengan institusi penguji lainnya.
e. Peralatan kerja dan SDM pada LPFK Banjarbaru masih belum mampu untuk
melakukan pengujian dan kalibrasi semua jenis alat kesehatan yang ada di faskes.
f. Sebagai institusi penguji baru LPFK masih banyak yang perlu dilengkapi dalam hal
penjaminan mutu(akreditasi)
Indikator jumlah cakupan pelayanan monitoring dosis radiasi personal adalah
jumlah Instalasi Radiasi Medik (IRM) yang melakukan monitoring dosis radiasi
personalnya ke LPFK Banjarbaru, Pada tahun 2013 LPFK Banjarbaru menargetkan
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 6
sebanyak 200 IRM yang diharapkan melakukan monitoring dosis radiasi personal,
Sampai dengan 31 Desember 2013 jumlah IRM yang melakukan monitoring dosis
radiasi personal ke LPFK Banjarbaru hanya 13 IRM , sehingga pencapaian jumlah
cakupan pelayanan monitoring dosis radiasi personal pada LPFK Banjarbaru hanya 6.5
% dari target
Identifikasi masalah terkait pencapaian target jumlah cakupan pelayanan monitoring
dosis radiasi personal, sebagai berikut :
a. Keterbatasan jumlah SDM dan dana dalam mensosialisasikan secara luas
keberadaan, Tugas dan fungsi LPFK Banjarbaru sebagai satker yang relatif baru.
b. Adanya pergantian produk film badge sehingga perlu pelatihan kembali bagi petugas
selanjutnya pelayanan baru mulai efektif dapat dilakukan pada bulan maret 2013.
c. Sebagian besar IRM di wilayah kerja LPFK Banjarbaru masih terikat kontrak dengan
institusi penguji lain dalam pelayanan monitoring dosis radiasi personal.
d. Sebagian besar IRM sudah beralih dari film badge ke TLD untuk monitoring dosis
radiasi personal, sementara LPFK belum memiliki alat dan SDM untuk melayani
TLD.
e. Sebagai institusi penguji baru LPFK masih banyak yang perlu dilengkapi dalam hal
penjaminan mutu(akreditasi)
B. Efektivitas Pelayanan
Dalam hal efektivitas pelayanan pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi, terkait
jumlah SDM yang hanya 13 (tiga belas) personil dan keterbatasan jumlah dan jenis alat
pengujian dan kalibrator sejauh ini LPFK baru mampu melaksanakan pelayanan
pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi sebanyak 44 jenis alat kesehatan di faskes.
Jika dibandingkan dengan jumlah alat kesehatan di faskes yang wajib uji dan kalibrasi
berdasarkan PP 21, kemampuan LPFK Banjarbaru hanya mencapai kira-kira 33,85 %.
C. Pendidikan dan Pelatihan
Dalam rangka peningkatan kompetensi SDM, LPFK Banjarbaru pada tahun 2013
sesuai anggaran yang tersedia telah menugaskan pegawai untuk mengikuti pelatihan
dibidang managemen dan teknis, dengan perincian jenis pelatihan sebagai berikut :
1. Pelatihan pengelolaan keuangan 8 orang
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 7
2. Pelatihan Pengadaan Barang/jasa 7 orang
3. Pelatihan Teknis Pengujian dan Kalibrasi 3 orang
4. Pelatihan PPR 1 orang
D. Mutu Pelayanan
Sebagai UPT yang relatif baru LPFK Banjarbaru mulai merintis untuk melengkapi
standar-standar dan prasyarat yang harus dipenuhi sebagai laboratorium penguji untuk
mendapat pengakuan formal dari lembaga sertifikasi yang berwenang, meskipun
secara teknis dan prosedur peiayanan pengujian, kalibrasi dan proteksi pada LPFK
Banjarbaru sudah mengacu pada peraturan-peraturan yang berlaku baik internal
kementerian kesehatan maupun peraturan external tentang pengujian, kalibrasi dan
proteksi radiasi pada umumnya..
2.2. Gambaran Kinerja Aspek Keuangan
Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mendukung tercapainya sasaran rencana
strategis Ditjend Bina Upaya kesehatan, pada tahun 2013 LPFK Banjarbaru didukung oleh
jumlah anggaran pada DIPA LPFK Banjarbaru sebesar Rp. 1.000.000.000,- dengan
perincian penggunaan sebagai berikut :
Realisasi Belanja pada TA 2013 :
NO Jenis Belanja Alokasi Total Realisasi % Sisa Anggaran
1 Belanja Barang 1.000.000.000
779.697.063
77.97 3.831.580
Realisasi per jenis kegiatan dapat dijabarkan sebagai berikut :
NO Uraian Alokasi
Total
Realisasi %
Sisa
Anggaran
1
Dok,Perenc &
anggaran 45.600.000
41.768.420 91.60
3.831.580
2
Pengembangan mutu
kelembagaan 58.952.000
58.742.900 99.65
209.100
3
Laporan Akuntabilitas
dan kinerja pemerintah 31.200.000
5.851.500 18.75
25.348.500
4 Laporan Akuntansi 25.480.000 60.34
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 8
keuangan negara dan
inventaris BMN
15.374.000 10.106.000
5
Laporan pengujian
,kalibrasi dan proteksi
radiasi 164.070.000
85.617.100 52.18
78.452.900
6 SDM yang terlatih 115.610.000
79.444.480 68.72
36.165.520
7 Layanan perkantoran 559.088.000
492.896.633 88.16
66.189.337
LPFK Banjarbaru sebagai mana UPT pada Ditjend Bina Upaya Kesehatan lainnya
seperti BFPK, BBLK dan Rumah Sakit, juga merupakan institusi penerima PNBP melalui
layanan Pengujian , kalibrasi dan proteksi radiasi. Meskipun pada DIPA LPFK Banjarbaru
masih belum mencantumkan anggaran PNBP, sebagai institusi yang sudah operasional dan
melayani permintaan pelayanan pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi sesuai
kemampuan yang ada, pada tahun 2013 ini LPFK Banjarbaru dapat memberikan konstribusi
pemasukan negara melalui PNBP dengan perincian sebagai berikut :
NO Uraian Target
Total
Penerimaan %
1
Pengujian dan Kalibrasi peralatan
kesehatan - 296.214.000 -
2
Proteksi Radiasi melalui
pemantauan dosis radiasi
personal (film Bagde) - 3.520.000 -
Dalam hal pengelolaan Barang milik negara LPFK Banjarbaru sampai dengan 31
Desember 2013 dapat digambarkan dalam pos perkiraan neraca sebagai berikut :
NO Uraian Neraca Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
Rp % Rp % Rp %
1 Aset Lancar :
Persediaan 5.730.285 1.15 .- .- 5.730.285 1.15
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 9
2 Aset Tetap :
Peralatan dan
Mesin
487.306.000 97.9 1.143.000 100 488.449.000 97.9
3 Aset Lainnya :
Aset yang
dihentikan dari
penggunaan
operasional
pemerintah
4.465.000 0.9 .- .- 4.465.000 0.9
Total 497.501.285 1.143.000 498.644.285
NO Uraian Neraca Intrakomptabel Ekstrakomptabel Gabungan
Rp % Rp % Rp %
1 Aset Tetap :
Peralatan dan
Mesin
287.570.166 98.5 957.4 100 288.527.566 100
2 Aset Lainnya :
Aset yang
dihentikan dari
penggunaan
operasional
pemerintah
4.402.000 1.5 .- .- 4.402.000 1.5
Total 291.972.166 957.4 288.527.566
LPFK Banjarbaru merupakan UPT baru pada Ditjend. Bina Upaya Kesehatan, maka
posisi BMN tahun 2012 belum ada, sehingga yang dapat ditampilkan adalah posisi BMN
pada tahun 2013.
Beberapa alat kalibrator yang digunakan pada LPFK Banjarbaru saat ini masih dalam
status pinjam pakai dari Ditjend Bina Upaya Kesehatan.
Sebagai tambahan informasi, kantor LPFK Banjarbaru menempati tanah dan bangunan
milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang terletak di Jl.Pangeran Suriansyah
Ujung No.22 Banjarbaru, dengan status pinjam pakai.
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 10
BAB III
ARAH DAN PRIORITAS STRATEGIS
VISI
“ Menjadi Institusi Penguji Fasilitas Kesehatan Yang Cepat ,Tanggap dan Terbaik di
Kalimantan Tahun 2019”
MISI
1. Meningkatkan Pelayanan Pengamanan Fasilitas Kesehatan melalui pengembangan sistem
yang lebih efektip dan effisien dalam memberikan pelayanan yang lebih cepat dengan tidak
mengurangi standar kualitas dan profesionalisme.
2. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia, Sarana, Prasarana dan Peralatan sebagai
langkah dalam merespon perkembangan teknologi di bidang kesehatan
3. Melaksanakan Tata Kelola Pemerintahan yang baik dan akuntabel.
Adapun tujuan dari LPFK Banjarbaru adalah:
1. Terwujudnya kepuasan pelanggan dan peningkatan prosentas cakupan fasilitas
kesehatan yang terlayani
2. Terwujudnya institusi berdaya saing dan terakreditasi
3. Terwujudnya kerjasama dengan pasar potensial terkait pengamanan fasilitas kesehatan
4. Terwujudnya SDM yang berkompeten dan berkinerja
Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA
yang ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni:
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa
aman pada seluruh warga Negara.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum
yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 11
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
LPFK Banjarbaru selaku UPT dari Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan
berkonstribusi dalam tercapainya seluruh Nawa Cita terutama terutama dalam
meningkatkan kualitashidup manusia Indonesia.
3.1. Aspirasi Stakeholders inti
Tabel 1. Template analisis Stakeholders inti
HARAPAN KEKHAWATIRAN
Terlaksana sistem pengamanan terhadap
Faskes di wilayah kerja dalam memberikan
yankes pada masyarakat
Rasio jumlah institusi penguji dan jumlah
faskes terlalu kecil karena peningkatan
jumlah faskes yang cukup tinggi
Faskes milik pemerintah daerah mendapat
pelayanan pengamanan secara lebih cepat
dengan biaya relatif rendah
Kuantitas dan Kualitas Pelayanan
Pengamanan apakah setara dengan
institusi penguji lainnya
Adanya kontribusi terhadap institusi
pendidikan dalam membantu penelitian
mahasiswa
Dengan volume kegiatan yang tinggi
nantinya apakah masih mungkin dapat
membantu dalam penelitian mahasisiwa
Pelayanan pengamanan faskes dapat
diakses lebih mudah dan dengan biaya
lebih ekonomis.
Jaminan mutu pelayanan apakah sudah
samai dengan institusi penguji lain yang
lebih dulu eksis
Peningkatan kompetensi SDM dapat
terakomodasi seiring meningkatnya beban
kerja sesuai pengembangan institusi
Lambatnya proses pengembangan
institusi yang disebabkan perubahan
kebijakan anggaran nasional
Pengadaan sarana, prasarana dan
peralatan terkait pengembangan institusi
dapat dilaksanakan dengan terbuka
Tidak semua kebutuhan khususnya
peralatan terkait pengembangan institusi
sudah punya izin edar di Indonesia
Pengembangan institusi bisa dilakukan Beda persepsi dalam melihat dan
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 12
secara secara gradual mengingat kondisi
pasar yang pesat perkembangannya
menentukan langkah antisipasi terhadap
perkembangan kondisi pasar
3.2. Tantangan Strategis
Belakangan ini di wilayah kerja LPFK Banjarbaru banyak beroperasi klinik-klinik
kesehatan yang berafiliasi dengan industri pertambangan dan industri lainnya yang
menurut pengamatan kami justru lebih peduli terhadap kualitas kinerja dan keamanan
peralatan kesehatan yang mereka pergunakan dalam pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat. Tuntutan terhadap kualitas dan kecepatan dalam pelayanan pengamanan
fasilitas kesehatan dirasakan sangat urgen untuk ditindak lanjuti secara serius. Disamping
itu dengan mulai diberlakukannya Jaminan Kesehatan nasional nampaknya mendapat
respon yang baik dari faskes-faskes yang sangat berkepentingan dengan sistem Jaminan
Kesehatan Nasional khususnya dalam perbaikan standar kualitas pelayanan kesehatan
yang berimbas pada banyaknya Dinas Kesehatan diwilayah kerja LPFK Banjarbaru yang
membuka komunikasi terkait pengamanan fasilitas kesehatan dalam pelayanan kesehatan
pada faskes-faskes binaanya. Hal ini kembali menegaskan urgensinya LPFK Banjarbaru
untuk segera mengembangkan diri dalam segala hal terkait pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi melaksanakan pengamanan fasilitas kesehatan melalui pengujian, kalibrasi dan
proteksi radiasi secara lebih cepat dengan kualitas yang setara denga institusi penguji
lainnya.
3.3. Benchmarking
Cikal bakal LPFK Banjarbaru adalah UPF BPFK Surabaya di Banjarbaru, tentunya
BPFK Surabaya menjadi acuan dan rujukan yang logis bagi rencana pengembangan LPFK
Banjarbaru.
Dalam hal pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPFK Surabaya sudah sangat banyak
pencapaiannya baik dari segi kuantitas jenis dan kualitas pelayanan. Beberapa fungsi yang
telah diselenggarakan antara lain :
1. Pengujian dan kalibrasi alat kesehatan
2. Pengujian dan kalibrasi sarana dan prasarana kesehatan
3. Melaksanakan uji kesesuaian peralatan radiasi
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 13
4. Pelayanan monitoring dosis radiasi personal dengan TLD
5. Pengukuran luaran radiasi therapi
6. Pengendalian mutu dan pengembangan teknologi pengamanan fasilitas kesehatan
7. Pelaksanaan jejaring dan kemitraan
8. Pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengamanan fasilitas kesehatan
9. Pelaksanaan ketatausahaan
BPFK Surabaya sudah memiliki SDM, sarana, prasarana dan peralatan yang lebih dari
cukup untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara profesional dan berkualitas,
sehingga berhasil melayani ratusan faskes baik sebagai pelanggan tetap maupun temporer
di wilayah kerjanya bahkan diluar wilayah kerjanya. BPFK Surabaya juga ditunjang dengan
anggaran yang cukup besar untuk kegiatan operasionalnya, sehingga kontribusinya
terhadap pemasukan negara melalui PNBP juga cukup signifikan jumlahnya.
3.4. Analisa SWOT
Analisa SWOT merupakan salah satu metode analisa untuk mengidentifikasi faktor-
faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (Peluang dan ancaman) secara
sistimatis dalam mengidentifikasi LPFK Banjarbaru saat ini.Hasil analisa SWOT ini
selanjutnya digunakan sebagai acuan LPFK Banjarbaru untuk menentukan langkah-langkah
selanjutnya dalam upaya memaksimalkan kekuatan (Strength) dan memanfaatkan peluang
(Opportunity) serta secara bersamaan berusaha untuk meminimalkan kelemahan
(Weakness) dan mengatasi ancaman (Threat). Hal tersebut peting dilakukan dalam rangka
meningkatkan kinerja LPFK Banjarbaru yang berkesinambungan pada masa yang akan
datang.
Tabel Faktor-faktor peluang dan faktor-faktor ancaman pada LPFK Banjarbaru
FAKTOR PELUANG FAKTOR ANCAMAN
1. Adanya pasar yang potensial 1. Globalisasi dan pasar bebas
2. Lokasi geografis LPFK Banjarbaru yang
menguntungkan
2. Ketidakpastian regulasi
3. Berkembangnya Iptek alat kesehatan
dan alat ukur
3. Sulitnya proses penambahan SDM
4. Dukungan UU dan Peraturan 4. Kompetitor memiliki fasilitas yang
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 14
Pemerintah terkait pengamananfasilitas
kesehatan
lebih baik
5. Sistem JKN yang mengisyaratkan
kewajiban faskes memenuhi standar
kualitas pelayanan kesehatan primer.
5. Kompetitor terakreditasi dan bermutu
6. Kesadaran pelanggan semakin
meningkat
6. Belum tersedianya standarisasi alat
kesehatan
Berdasarkan identifikasi terhadap peluang dan ancaman terkait pencapaian Visi LPFK
Banjarbaru dilakukan identifikasi hal-hal apa saja yng menjadi kekuatan dan kelemahan
LPFK Banjarbaru dalam memenuhi Visi dan menjalankan misi LPFK Banjarbaru.
Tabel. Faktor-fator yang membentuk kekuatan dan kelemahan pada LPFK Banjarbaru
FAKTOR KEKUATAN FAKTOR KELEMAHAN
1. Merupakan satu-satunya Institusi
penguji yang berdomisili di Kalimantan
1. Daya saing masih relatip rendah
2. Biaya pelayanan relatif lebih ekonomis
bagi pelanggan.
2. Sulit memastikan kesinambungan
rencana pengembangan
3. Memiliki peralatan kalibrasi yang
berteknologi terkini
3. Jumlah SDM masih tidak mencukupi
4. Implementasi UU tentang Kesehatan
dan UU tentang Rumah sakit dan
Permenkes terkait pengamananfasilitas
kesehatan
4. Fasilitas penunjang pelaksanaan
tugas pokok dan Fungsi masih tidak
mencukupi
5. Kemampuan pelayanan Pengujian dan
kalibrasi untuk melayani kewajiban
faskes memenuhi standar kualitas
pelayanan kesehatan primer.
5. Pelayanan belum menerapkan jamian
mutu secara formal, Belum
terakreditasi
6. SDM yang relatip baru dan punya
semangat tinggi
6. Referensi dan acuan teknis yang ada
masih kurang
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 15
3.5. Diagram Kartesius Pilihan Prioritas Strategis
1. Penentuan total nilai terbobot Peluang :
FAKTOR PELUANG BOBOT RATING NILAI
TERBOBOT
1. Adanya pasar yang potensial 0.25 70 17.5
2. Lokasi geografis LPFK
Banjarbaru yang menguntungkan 0.15 40 6
3. Berkembangnya Iptek alat
kesehatan dan alat ukur 0.10 50 5
4. Dukungan UU dan Peraturan
Pemerintah terkait pengamanan
fasilitas kesehatan
0.15 40 6
5. Sistem JKN yang
mengisyaratkan kewajiban faskes
memenuhi Standar kualitas
pelayanan kesehatan primer.
0.15 70 10.5
6. Kesadaran pelanggan semakin
meningkat 0.20 70 14
Jumlah
59
2. Penentuan total nilai terbobot Ancaman :
FAKTOR ANCAMAN BOBOT RATING NILAI
TERBOBOT
1. Globalisasi dan pasar bebas 0.10 40 4
2. Ketidakpastian regulasi 0.25 50 12.5
3. Sulitnya proses penambahan
SDM 0.15 60 9
4. Kompetitor memiliki fasilitas yang
lebih baik 0.25 60 15
5. Kompetitor terakreditasi dan
bermutu 0.15 70 10.5
6. Belum tersedianya standarisasi
alat kesehatan 0.10 40 4
Jumlah
55
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 16
2. Penentuan total nilai terbobot Kekuatan :
FAKTOR KEKUATAN BOBOT RATING
NILAI
TERBOBOT
1. Merupakan satu-satunya Institusi
penguji yang berdomisili di
Kalimantan
0.25 50 12.5
2. Biaya pelayanan relatif lebih
ekonomis bagi Pelanggan.
0.15 60 9
3. Memiliki peralatan kalibrasi yang
berteknologi terkini
0.10 40 4
4. Implementasi UU tentang
Kesehatan dan UU tentang
Rumah sakit dan Permenkes
terkait pengamanan fasilitas
kesehatan
0.15 40 6
5. Kemampuan pelayanan
Pengujian dan kalibrasi untuk
melayani kewajiban faskes
memenuhi standar kualitas
pelayanan kesehatan primer.
0.25 40 10
6. SDM yang relatip baru dan punya
semangat tinggi
0.15 40 6
Jumlah 47.5
3. Penentuan total nilai terbobot Kelemahan :
FAKTOR KELEMAHAN BOBOT RATING
NILAI
TERBOBOT
1. Daya saing masih relatip rendah 0.15 60 9
2. Sulit memastikan kesinambungan
rencana Pengembangan 0.20 50 10
3. Jumlah SDM masih tidak 0.20 60 12
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 17
mencukupi
4. Fasilitas penunjang pelaksanaan
tugas pokok dan Fungsi masih
tidak mencukupi 0.25 50 12.5
5. Pelayanan belum menerapkan
jamian mutu secara formal,
Belum terakreditasi 0.10 70 7
6. Referensi dan acuan teknis yang
ada masih kurang 0.10 60 6
Jumlah
56.5
Berdasarkan langkah-langkah penentuan nilai terbobot untuk semua faktor
sebagaimana tersebut diatas , dilakukan penempatan nilai dalam diagram Kartesius.
Penentuan nilai untuk masin-masing sumbu X dan Y ditentukan sebagai berikut :
Nilai sumbu Y = Total nilai terbobot Peluang dikurangi total nilai terbobot Ancaman
Y = 59 – 55 = 4
Nilai sumbu X = Total nilai terbobot Kekuatan dikurangi total nilai terbobot Kelemahan
X = 47.5 – 56.5 = -9
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 18
Diagram Kartesius
Dengan demikian, titik koordinat (sumbu X dan sumbu Y) adalah (-9,4). Kondisi ini
menunjukkan posisi LPFK Banjarbaru berada pada kuadran II yang mengindikasikan bahwa
LPFK Banjarbaru disarankan untuk memfokuskan arah pengembangannya dimasa
mendatang untuk menjaga kestabilan organisasi dan penguatan mutu kelembagaan
(Stability), Artinya melakukan prioritas strategis untuk melakukan investasi penyempurnaan
dan penataan kemampuan organisasi, kemampuan system managemen dan proses bisnis,
serta kemampuan personilnya dan sambil memantapkan tingkat penguasaan layanan.
3.6. Analisa TOWS
Rumusan upaya-upaya strategis dengan menggunakan analisa TOWS dilakukan
dengan mendasarkan pada masing-masing kondisi, yakni dengan cara mempertemukan
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 19
1. Identifikasi Kekuatan dan Peluang LPFK Banjarbaru
FAKTOR KEKUATAN FAKTOR PELUANG
1. Merupakan satu-satunya Institusi
penguji yang berdomisili di Kalimantan
1. Adanya pasar yang potensial
2. Biaya pelayanan relatif lebih ekonomis
bagi pelanggan.
2. Lokasi geografis LPFK Banjarbaru
yang Menguntungkan
3. Memiliki peralatan kalibrasi yang
berteknologi terkini
3. Berkembangnya Iptek alat kesehatan
dan alat ukur
4. Implementasi UU tentang Kesehatan
dan UU tentang Rumah sakit dan
Permenkes terkait pengamanan fasilitas
kesehatan
4. Dukungan UU dan Peraturan
Pemerintah terkait pengamanan
fasilitas kesehatan
5. 5.Kemampuan pelayanan Pengujian
dan kalibrasi untuk melayani kewajiban
faskes memenuhi standar kualitas
pelayanan kesehatan primer.
5. Sistem JKN yang mengisyaratkan
kewajiban faskes memenuhi standar
kualitas pelayanan kesehatan primer.
6. SDM yang relatip baru dan punya
semangat tinggi
6. Kesadaran pelanggan semakin
meningkat
Dari identifikasi faktor-faktor diatas dirumuskan upaya strategis :
a. Terwujudnya kerjasama dengan pasar potensial terkait pelayanan pengamanan
fasilitas kesehatan yang lebih cepat, ekonomis dan berkualitas di wilayah
kalimantan.(S 1,2,3 --- T 1,2,6)
b. Terwujudnya peningkatan prosentase cakupan pelayanan pada Fasilitas Kesehatan
(S.5, O.5)
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 20
2. Identifikasi Kekuatan dan Ancaman LPFK Banjarbaru
FAKTOR KEKUATAN FAKTOR ANCAMAN
1. Merupakan satu-satunya Institusi
penguji yang berdomisili di Kalimantan
1. Globalisasi dan pasar bebas
2. Biaya pelayanan relatif lebih ekonomis
bagi pelanggan.
2. Ketidakpastian regulasi
3. Memiliki peralatan kalibrasi yang
berteknologi terkini
3. Sulitnya proses penambahan SDM
4. Implementasi UU tentang Kesehatan
dan UU tentang Rumah sakit dan
Permenkes terkait pengamanan
fasilitas kesehatan
4. Kompetitor memiliki fasilitas yang
lebih baik
5. Kemampuan pelayanan Pengujian dan
kalibrasi untuk melayani kewajiban
faskes memenuhi standar kualitas
pelayanan kesehatan primer.
5. Kompetitor terakreditasi dan bermutu
6. SDM yang relatip baru dan punya
semangat tinggi
6. Belum tersedianya standarisasi alat
kesehatan
Dari identifikasi faktor-faktor diatas dirumuskan upaya strategis :
a. Terwujudnya Institusi penguji yang bermutu dan terakreditasi (S.6,T.5)
b. Terwujudnya kepuasan pelanggan (S.2,T.4)
c. Terwujudnya SDM yang berkompeten dan berkinerja (S.6,T.4)
3. Identifikasi Kelemahan dan Peluang LPFK Banjarbaru
FAKTOR KELEMAHAN FAKTOR PELUANG
1. Daya saing masih relatip rendah 1. Adanya pasar yang potensial
2. Sulit memastikan kesinambungan
rencana Pengembangan
2. Lokasi geografis LPFK Banjarbaru
yang Menguntungkan
3. Jumlah SDM masih tidak mencukupi 3. Berkembangnya Iptek alat kesehatan
dan alat ukur
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 21
4. Fasilitas penunjang pelaksanaan tugas
pokok dan Fungsi masih tidak
mencukupi
4. Dukungan UU dan Peraturan
Pemerintah terkait pengamanan
fasilitas kesehatan
5. Pelayanan belum menerapkan jamian
mutu secara formal, Belum terakreditasi
5. Sistem JKN yang mengisyaratkan
kewajiban faskes memenuhi standar
kualitas pelayanan kesehatan primer.
6. Referensi dan acuan teknis yang ada
masih kurang
6. Kesadaran pelanggan semakin
meningkat
Dari identifikasi faktor-faktor diatas dirumuskan upaya strategis :
a. Terwujudnya peningkatan fasilitas penunjang pelayanan (W.4, O.5,6)
4. Identifikasi Kelemahan dan Ancaman LPFK Banjarbaru
FAKTOR KELEMAHAN FAKTOR ANCAMAN
1. Daya saing masih relatip rendah 1. Globalisasi dan pasar bebas
2. Sulit memastikan kesinambungan
rencana Pengembangan
2. Ketidakpastian regulasi.
3. Jumlah SDM masih tidak mencukupi 3. Sulitnya proses penambahan SDM
4. Fasilitas penunjang pelaksanaan tugas
pokok dan Fungsi masih tidak
mencukupi
4. Kompetitor memiliki fasilitas yang
lebih baik
5. Pelayanan belum menerapkan jamian
mutu secara formal, Belum
terakreditasi
5. Kompetitor terakreditasi dan bermutu
6. Referensi dan acuan teknis yang ada
masih kurang
6. Belum tersedianya standarisasi alat
kesehatan
Dari identifikasi faktor-faktor diatas dirumuskan upaya strategis :
a. Terwujudnya ketersediaan referensi dan bahan acuan teknis terkait pelayanan dan
pengembangan pelayanan (W.6, T.6)
b. Terwujudnya peningkatan kuantitas dan kualitas SDM (W.1.5,T.4,5)
c. Terwujudnya Insitusi Penguji yang berdaya saing (W .1,5 T.1,4,5)
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 22
3.7. Rancangan Peta Strategi Balance Score Card (BSC)
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 23
BAB IV
INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PROGRAM KERJA STRATEGIS
4.1. Matriks IKU
SASARAN
STRATEGIS IKU BOBOT SATUAN
TARGET IKU (PER TAHUN)
2015 2016 2017 2018 2019 Perspektip
Stakeholder
1. Terwujudnya
Kepuasan
pelanggan
2. Terwujudnya
peningkatan
Prosentase
cakupan Faskes
yang dilayani
1. Tingkat
kepuasan
pelanggan
pertahun
2. Komplain
yang ditindak
lanjuti
3. Tambahan
Jumlah faskes
yang dilayani
4
3
6
Prosentase
Kasus
Unit
Faskes
65%
20
20
70%
20
35
80%
25
50
88%
12
65
92%
10
75
3. Terwujudnya
Institusi penguji
berdaya saing
4. Peningkatan
produktifitas
Alat yang
dikalibrasi
5. Peningkatan
jenis
Pelayanan
kalibrasi
6
6
Unit
Jenis
layanan
3000
62
4000
75
5500
80
6500
85
7500
100
Perspektip proses
Bisnis Internal
4. Terwujud
Institusi penguji
yang
terakreditasi
6. Terakreditasi
KAN
7 Sub,Lab
2
5 8 9 15
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 24
5. Terwujudnya
kerjasama
dengan pasar
potensial terkait
pengamanan
faskes7
7. Jumlah order
yang Dilayani
8. Pelaksanaan
pengujian/
Kalibrasi
sesuai jadwal
9. Penerbitan
sertifikat/LHU
15
3
3
Order per
tahun
SPK
hari
110
30
15
150
45
10
200
55
9
210
100
8
300
150
4
6. Terwujudnya
system jaminan
mutu
10. Tersertifikasi
ISO 17025
11. Jumlah SOP
yang dibuat
dan
diterapkan
12. Prosentase
temuan Audit
Internal yang
ditindak lanjuti
13. Prosentase
temuan Audit
Exterrnal yang
ditindaklanjuti
14. Ketepatan
kalibrasi alat
Ukur sesuai
jadwal
7
6
3
3
3
Sub Lab
SOP
Prosentase
Prosentase
Alat
2
10
50
50
15
5
10
60
60
25
8
20
75
75
40
9
25
85
85
60
15
35
95
95
80
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 25
Perspektip
pengembangan
personil dan
organisasi
7. Terwujud SDM
yang
berkompeten
dan berkinerja
15. Prosentasse
peningkatan
Kompetensi
staf
16. Prosentase
SDM
berkinerja
3
5
Prosentase
Prosentase
20
60
40
70
60
80
70
85
85
95
8. Terwujud
peningkatan
fasilitas
penunjang
pelayanan
17. Jumlah modul
IT yang
diterapkan
18. Jumlah alat
kalibrasi
5
5
Modul
Item
2
30
2
30
1
20
1
10
1
25
9. Terwujud
ketersediaan
referensi dan
acuan teknis
terkait
pengamanan
fasilitas
kesehatan
19. Prosentase
literatur yang
diterapkan
4
Prosentase
10
20 30 45 55
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 27
4.2. Kamus IKU
Kamus IKU pada LPFK Banjarbaru
(i)
IKU : 01
Perspektif : Stakeholder/Konsumen
Sasaran Strategis : Terwujudnya kepuasan Stakeholder/konsumen
IKU
: Tingkat kepuasan pelanggan per tahun
Definisi
: Angka rata-rata penilaian subyektif pelanggan terhadap pelayanan/kinerja LPFK Banjarbaru
Formula : -
Bobot IKU (%) : 4
Person in Charge : Manager Mutu
Sumber Data : Kuisiuner penilaian pelanggan
Periode Pelaporan
Triwulan
Target
: 2015 2016 2017 2018 2019
65% 70% 80% 88% 92%
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 28
IKU : 02
Perspektif : Stakeholder/Konsumen
Sasaran Strategis
: Terwujudnya kepuasan Stakeholder/konsumen
IKU
: Komplain yang ditindaklanjuti
Definisi
: Pengaduan /complain yang telah ditindak lanjuti
Formula : -
Bobot IKU (%) : 4
Person in Charge
: Manager Mutu
Sumber Data : Pengaduan/complainyang tercatat lisan maupun tertulis
Periode Pelaporan
Tahunan
Target
: 2015 2016 2017 2018 2019
20 20 25 12 10
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 29
(iii)
IKU :
03
Perspektif : Stakeholder/Konsumen
Sasaran Strategis
: Terwujudnya peningkatan prosentase cakupan Faskes yang dilayani
IKU
: Tambahan jumlah Faskes yang dilayani
Definisi
: Jumlah tambahan unit faskes yang dilayani pertahun
Formula : -
Bobot IKU (%)
: 6
Person in Charge
: Manager Puncak
Sumber Data : Data permintaan pelayanan kalibrasi dan pengujian
Periode Pelaporan
Tahunan
Target
: 2015 2016 2017 2018 2019
20 35 50 65 75
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 30
IKU : 0 4
Perspektif : Stakeholder/Konsumen
Sasaran Strategis
: Terwujudnya Institusi Penguji yang berdaya saing
IKU
: Peningkatan produktifitas alat yang dikalibrasi
Definisi
: Peningkatan jumlah alat kesehatan yang dikalibrasi
Formula : -
Bobot IKU (%) : 6
Person in Charge
: Manager Mutu
Sumber Data : Rekapitulasi Laporan hasil kegiatan pengujian/kalibrasi
Periode Pelaporan
Tahunan
Target
: 2015 2016 2017 2018 2019
3000 4000 5500 6500 7000
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 31
IKU : 0 5
Perspektif : Stakeholder/Konsumen
Sasaran Strategis
: Terwujudnya Institusi Penguji yang berdaya saing
IKU
: Peningkatan produktifitas alat yang dikalibrasi
Definisi
: Peningkatan jenis pelayanan kalibrasi
Formula : -
Bobot IKU (%)
: 6
Person in Charge
: Manager Mutu
Sumber Data
: Data tambahan jenis alat kalibrasi dan data peningkatan kompetensi petugas
Periode Pelaporan
Tahunan
Target
: 2015 2016 2017 2018 2019
62 75 80 86 100
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 32
IKU : 0 6
Perspektif : Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis
: Terwujudnya Institusi Penguji yang berdaya saing
IKU
: Terakreditasi KAN
Definisi
: Jumlah sub.laboratorium pengujian yang terakreditasi KAN
Formula : -
Bobot IKU (%)
: 10
Person in Charge
: Manager Mutu
Sumber Data
: Jumlah sub.laboratorium yang diajukan untuk dilakukan assessment kepada Komite Akreditasi Nasional (KAN)
Periode Pelaporan
Tahunan
Target
: 2015 2016 2017 2018 2019
2 5 8 9 15
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 33
IKU : 0 7
Perspektif : Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis
: Terwujudnya Institusi Penguji yang berdaya saing Terwujudnya kerjasama dengan pasar potensial terkait pengamanan Fasilitas kesehatan
IKU
: Jumlah order yang dilayani
Definisi
: Angka permintaan/order pelayanan pengamanan fasilitas kesehatan yang telah Telah dilaksanakan LPFK Banjarbaru
Formula : -
Bobot IKU (%)
: 15
Person in Charge
: Pelayanan Teknik
Sumber Data
: Daftar surat permintaan pelayanan pengamanan fasilitas kesehatan
Periode Pelaporan
Tahunan
Target
: 2015 2016 2017 2018 2019
110 150 200 210 300
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 34
IKU : 0 8
Perspektif : Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis
: Terwujudnya kerjasama dengan pasar potensial terkait pengamanan Fasilitas kesehatan
IKU
: Pelaksanaan pengujian/kalibrasi sesuai jadwal
Definisi
: Angka pelaksanaan pelayanan pengujian/kalibrasi yang tepat sesuai jadwal Yang telah disepakati
Formula : -
Bobot IKU (%)
: 3
Person in Charge
: Pelayanan Teknik
Sumber Data
: Surat pemberitahuan pelaksanaan dan Berita Acara pelaksanaan pengujian/kalibrasi
Periode Pelaporan
Tahunan
Target
: 2015 2016 2017 2018 2019
30 45 55 100 150
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 35
IKU : 0 9
Perspektif : Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis
: Terwujudnya kerjasama dengan pasar potensial terkait pengamanan Fasilitas kesehatan
IKU
: Penerbitan Sertifikat/LHU
Definisi
: Angka jumlah hari penerbitan Sertifikat/LHU terhitung dari tanggal Pelaksanaan pengujian/kalibrasi pada Lab.LPFK Banjarbaru.
Formula : -
Bobot IKU (%)
: 3
Person in Charge
: Pelayanan Teknik
Sumber Data
: Berita acara pengujian/kalibrasi dan tanggal penerbitan sertifikat/LHU
Periode Pelaporan
Tahunan
Target
: 2015 2016 2017 2018 2019
15 10 9 8 4
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 36
IKU : 10
Perspektif : Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis
: Terwujudnya system jaminan mutu
IKU
: Tersertifikasi ISO 17025
Definisi
: Jumlah Sub.Laboratorium yang tersertifikasi ISO 17025
Formula : -
Bobot IKU (%)
: 7
Person in Charge
: Manager Puncak
Sumber Data
: Laporan hasil kegiatan visitasi dan surveylance tim ISO/KAN
Periode Pelaporan
Tahunan
Target
: 2015 2016 2017 2018 2019
2 5 8 9 15
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 37
IKU : 11
Perspektif : Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis
: Terwujudnya system jaminan mutu
IKU
: Jumlah SOP yang dibuat dan diterapkan
Definisi
: Angka SOP kegiatan yang telah dibuat dan diterapkan secara konsekuen Dalam pelayanan pengamanan fasilitas kesehatan
Formula : -
Bobot IKU (%)
: 6
Person in Charge
: Manager Mutu
Sumber Data
: Daftar SOP yang telah disahkan oleh Kepala LPFK
Periode Pelaporan
Tahunan
Target
: 2015 2016 2017 2018 2019
10 10 20 25 35
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 38
IKU : 12
Perspektif : Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis
: Terwujudnya system jaminan mutu
IKU
: Prosentase temuan Audit Internal yang ditindak lanjuti
Definisi
: Angka jumlah item temuan pada kegiatan audit internal yang ditindak lanjuti
Formula : -
Bobot IKU (%)
: 3
Person in Charge
: Manager Mutu
Sumber Data
: Daftar temuan pada kegiatan audit internal
Periode Pelaporan
Tahunan
Target
: 2015 2016 2017 2018 2019
50 60 75 85 95
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 39
(xiii)
IKU : 13
Perspektif : Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis
: Terwujudnya system jaminan mutu
IKU
: Prosentase temuan Audit Internal yang ditindak lanjuti
Definisi
: Angka jumlah item temuan pada kegiatan audit External yang ditindak lanjuti
Formula : -
Bobot IKU (%)
: 3
Person in Charge
: Manager Mutu
Sumber Data
: Daftar temuan pada kegiatan audit External
Periode Pelaporan
Tahunan
Target
: 2015 2016 2017 2018 2019
50 60 75 85 95
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 40
IKU : 14
Perspektif : Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis
: Terwujudnya system jaminan mutu
IKU
: Ketepatan kalibrasi alat ukur sesuai jadwal
Definisi
: Angka jumlah item alat ukur yang dikalibrasi sesuai masa berlaku kalibrasinya
Formula : -
Bobot IKU (%)
: 3
Person in Charge
: Manager Mutu
Sumber Data
: Daftar temuan pada kegiatan audit External
Periode Pelaporan
Tahunan
Target
: 2015 2016 2017 2018 2019
15 25 40 60 80
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 41
IKU : 15
Perspektif : Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis
: Terwujudnya SDM yang berkompeten dan berkinerja
IKU
: Prosentase peningkatan kompetensi Staf
Definisi
: Prosentase tambahan kompetensi yang dimiliki Staf
Formula : -
Bobot IKU (%)
: 3
Person in Charge
: Kepala/Manager Puncak
Sumber Data
: Daftar Pelatihan kompetensi dan sertifikat kompetensi yang diikuti Staf
Periode Pelaporan
Tahunan
Target
: 2015 2016 2017 2018 2019
20% 40% 60% 70% 85%
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 42
IKU : 16
Perspektif : Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis
: Terwujudnya SDM yang berkompeten dan berkinerja
IKU
: Prosentase SDM yang berkinerja
Definisi
: Prosentase SDM yang melaksanakan kegiatan sesuai uraian tugasnya
Formula : -
Bobot IKU (%)
: 5
Person in Charge
: Kepala/Manager Puncak
Sumber Data
: Laporan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Periode Pelaporan
Tahunan
Target
: 2015 2016 2017 2018 2019
60% 70% 80% 85% 95%
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 43
IKU : 17
Perspektif : Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis
: Terwujudnya SDM yang berkompeten dan berkinerja
IKU
: Jumlah Modul IT yang diterapkan
Definisi
: Angka jumlah modul IT yang diadakan dan diaplikasikan dalam pelayanan
Formula : -
Bobot IKU (%)
: 5
Person in Charge
: Kepala/Manager Puncak
Sumber Data
: Daftar Pengadaan Modul IT yang telah dilaksanakan dan diujicoba
Periode Pelaporan
Tahunan
Target
: 2015 2016 2017 2018 2019
2 2 1 1 2
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 44
(xiii)
IKU : 18
Perspektif : Pengembangan personil dan organisasi
Sasaran Strategis
: Terwujudnya Peningkatan Fasilitas Penunjang Pelayanan
IKU
: Jumlah Modul IT yang diterapkan
Definisi
: Angka jumlah modul IT yang diadakan dan diaplikasikan dalam pelayanan
Formula : -
Bobot IKU (%)
: 5
Person in Charge
: Kepala/Manager Puncak
Sumber Data
: Daftar Inventaris Alat Kalibrasi yang telah dimiliki dan berfungsi baik
Periode Pelaporan
Tahunan
Target
: 2015 2016 2017 2018 2019
30 30 20 10 25
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 45
IKU : 19
Perspektif : Pengembangan personil dan organisasi
Sasaran Strategis
: Terwujudnya Ketersediaan Referensi dan acuan teknis terkait Pengamanan fasilitas kesehatan
IKU
: Prosentase literature yang diterapkan dalam pelayanan
Definisi
: Prosentase literature yang diterapkan terhadap Jumlah jenis layanan
Formula : -
Bobot IKU (%)
: 4
Person in Charge
: Manager Mutu
Sumber Data
: Daftar Literatur yang telah didapat dan diterapkan terkait akuntabilitas layanan
Periode Pelaporan
Tahunan
Target
: 2015 2016 2017 2018 2019
10 20 30 45 55
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 46
4.3. Program Kerja Strategis
Sasaran
Strategis Program Kerja Strategis tiap tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Perspektip Konsumen
1. Terwujudnya
Kepuasan
pelanggan
2. Terwujudnya
peningkatan
prosentase
cakupan
faskes yang
dilayani
3. Terwujudnya
institusi
penguji yang
berdaya saing
Pembangunan
data base
pelanggan
Sosialisasi dan
Monitoring
Mengikutkan staf
pada pelatihan
peningkatan
kompetensi
Pembangunan
Costumer
Relationship
Marketing
Sosialisasi dan
monitoring
Melaksanakan
Program Mutu
dalam rangka
Akreditasi sebagai
Institusi Penguji
Pemantapan
CRM tahap 2
Sosialisas dan
monitoringi
Perbaikan
fasilitas untuk
pemenuhan
Standar
laboratorium
penguji
Pemantapan
CRM tahap 3
Sosialisasi dan
monitoring
Sosialisasi dan
monitoring
Melaksanakan
Study Banding
terbatas ke
Institusi Penguji
sejenis di
Regional
ASEAN
Pemantapan CRM
tahap 4
Sosialsasi dan
monitoring
Pemantapan
Melaksanakan
Program Mutu
dalam rangka
Akreditasi sebagai
Institusi Penguji
Perspektip Proses Bisnis Internal
4. Terwujudnya
Institusi
penguji yang
terakreditasi
5. Terwujudnya
kerjasama
dengan pasar
potensial
terkait
pengamanan
Pelaksanaan
assesment
persyaratan
akreditasi
laboratorium
Mengadakan
seminar
Regional
Pengamanan
Fasilitas
Kesehatan
Persiapan dan
Pelaksanaan
assesment
persyaratan
akreditasi
laboratorium
tahap II
Mengadakan
seminar regional
Pengujian/kalibrasi
Peralatan
Kesehatan
Persiapan dan
Pelaksanaan
assesment
persyaratan
akreditasi
laboratorium
tahap III
Mengadakan
seminar
regional
keselamatan
kerja fasilitas
dan alat medic
Persiapan dan
Pelaksanaan
assesment
persyaratan
akreditasi
laboratorium
tahap IV
Mengadakan
pertemuan
regional
pelaksanaan
pasien safety di
Faskes
Persiapan dan
Pelaksanaan
assesment
persyaratan
akreditasi
laboratorium
tahap V
Mengadakan
pertemuan
regional evaluasi
pelaksanaan
pasien safety
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 47
faskes
6. Terwujudnya
system
jaminan mutu
Persiapan dan
pengajuan
sertifikasi ISO
17025 ,
pembuatan
SOP,
pelaksanaan
RTL audit
internal dan
audit external
dan Rekalibrasi
alat ukur
Persiapan dan
pengajuan
sertifikasi ISO
17025 tahap II ,
pembuatan SOP,
pelaksanaan RTL
audit internal dan
audit external dan
Rekalibrasi alat
ukur
Persiapan dan
pengajuan
sertifikasi ISO
17025 tahap III
, pembuatan
SOP,
pelaksanaan
RTL audit
internal dan
audit external
dan Rekalibrasi
alat ukur
Persiapan dan
pengajuan
sertifikasi ISO
17025 tahap IV
, pembuatan
SOP,
pelaksanaan
RTL audit
internal dan
audit external
dan Rekalibrasi
alat ukur
Persiapan dan
pengajuan
sertifikasi ISO
17025 tahap V ,
pembuatan SOP,
pelaksanaan RTL
audit internal dan
audit external dan
Rekalibrasi alat
ukur
Perspektip Pengembangan personil
dan organisasi
7. Terwujudnya
SDM yang
berkompeten
dan berkinerja
Menugaskan
staf baik teknis
maupun
adminitrasi
mengikuti
pelatihan terkait
uraian tugasnya
Melaksanakan
kegiatan
pembangunan
capasitas dan
karakter staf
terkait kinerja yang
diharapkan
institusi
Menugaskan
staf baik teknis
maupun
adminitrasi
mengikuti
pelatihan terkait
uraian
tugasnya
Melaksanakan
kegiatan
evaluasi kinerja
dan rencana
tindak lanjut
hasil evaluasi
kinerja
Menugaskan staf
baik teknis
maupun
adminitrasi
mengikuti
pelatihan terkait
peningkatan
kompetensi
8.Terrwujudnya
peningkatan
fasilitas
Penunjang
pelayanan
Pengadaan
Peralatan
Pengujian,
kalibrasi dan
Proteksi radiasi
P erbaikan sarana
dalam rangka
pemenuhan
standar bangunan
laboratorium
Penguji
P erbaikan
sarana dalam
rangka
pemenuhan
standar
bangunan
laboratorium
Penguji tahap 2
P erbaikan
sarana dalam
rangka
pemenuhan
standar
bangunan
laboratorium
Penguji tahap 3
Pengadaan
Peralatan
Pengujian,
kalibrasi dan
Proteksi radiasi
9.Terwujudnya
ketersediaan
Referensi dan
acuan teknis
terkait
pengamanan
fasilitas
Pengadaan
buku-buku
literature teknis .
Melaksanakan
kursus translate
bahasa inggris
teknik secara
inhouse
Melaksanakan
kursus translate
bahasa inggris
teknik tingkat
intermediate
secara inhouse
Pengadaan
buku-buku
literature teknis
tahap 2.
Pengadaan buku-
buku literature
teknis tahap 3
.
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 48
BAB V
ANALISA MITIGASI DAN RESIKO
5.1. Identifikasi Resiko
asaran Strategis Risiko
Perspektip Konsumen
1. Terwujudnya kepuasan pelanggan
2. Terwujudnya peningkatan prosentase
cakupan faskes yang dilayani
3. Terwujudnya institusi penguji yang berdaya
saing
a. Buruknya pencatatan complain
b. Buruknya tindak lanjut complain
a. Alokasi anggaran sosialisasi
terbatas
b. Faskes belum tentu memiliki
anggaran mandiri
a. Alokasi anggaran terbatas
b. SDM internal yang belum siap
Perspektip proses Bisnis Internal
4. Terwujudnya Institusi penguji yang
terakreditasi
5. Terwujudnya kerjasama dengan pasar
potensial terkait pengamanan faskes
6. Terwujudnya system jaminan mutu
a. Alokasi anggaran terbatas
b. Kuantitas SDM masih kurang
a. Buruknya komunikasi penyamaan
persepsi
b. Prakiraan biaya tidak tepat
a. Mindset SDM masih belum
sepenuhnya kondusif
Perspektip pengembangan personil dan organisasi
7. Terwujudnya SDM yang berkompeten dan
berkinerja
a. Reward dan Punishment masih
sulit dilaksanakan
b. Alokasi anggaran terbatas
8. Terrwujudnya peningkatan
fasilitasPenunjang pelayanan
a. Kurangnya perhatian dari
stakeholder inti
b. Pengadaan alat kalibrasi masih
terkendala izin edar dan
keagenen di dalam negeri
9. Terwujud ketersediaan referensi dan acuan
teknis terkait pengamanan
fasilitas kesehatan
a. Literature yang resmi masih
sangat terbatas
b. Hak intelektual atas literarure
sangat mahal
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 49
5.2. Penilaian tingkat Risiko
Sasaran Strategis Risiko
Kemungkinan
Risiko terjadi
Dampak
Risiko
Tingkat
Risiko
Warna
Perspektip Konsumen
1. Terwujudnya Kepuasan
Pelanggan
2. Terwujudnya
peningkatan
prosentase cakupan
faskes yang dilayani
3. Terwujudnya institusi
penguji yang berdaya
saing
a. Buruknya
pencatatan
complain
b. Buruknya tindak
lanjut complain
a. Alokasi anggaran
sosialisasi terbatas
b. Faskes belum tentu
memiliki anggaran
mandiri
a. Alokasi anggaran
terbatas
b. SDM internal belum
siap
Medium
Medium
Medium
Medium
Medium
Medium
Tinggi
Tinggi
Moderat
Tinggi
Moderat
Tinggi
Sedang
Sedang
Kecil
Sedang
Kecil
Sedang
Perspektip Proses Bisnis Internal
4. Terwujudnya Institusi
penguji yang
terakreditasi
a. Alokasi anggaran
terbatas
b. Kuantitas SDM
masih kurang
Kecil
Besar
Medium
Medium
Moderat
Tinggi
5. Terwujudnya
kerjasama dengan
pasar potensial terkait
pengamanan faskes
a. Buruknya
komunikasi
penyamaan
persepsi
b. Prakiraan biaya
tidak tepat
Sedang
Kecil
Medium
Medium
Tinggi
Moderat
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 50
6. Terwujudnya system
jaminan mutu
a. Mindset SDM
masih belum
sepenuhnya
kondusif
Besar Medium Tinggi
Perspektip Pengembangan personil dan organisasi
7. Terwujudnya SDM
yang berkompeten dan
berkinerja
a. Reward dan
Punishment masih
sulit dilaksanakan
b. Alokasi anggaran
terbatas
Sedang
kecil
Medium
Medium
Tinggi
Moderat
8. Terrwujudnya
peningkatan
fasilitasPenunjang
pelayanan
a. Kurangnya
perhatian dari
stakeholder inti
b. Pengadaan alat
kalibrasi masih
terkendala izin edar
dan keagenen di
dalam negeri
Sedang
Kecil
Medium
Medium
Tinggi
Moderat
9. Terwujudnya
ketersediaan Referensi
dan acuan teknis
terkait pengamanan
fasilitas
a. Literatur yang resmi
masih sangat
terbatas
b. Hak intelektual atas
literature sangat
mahal
Sedang
Sedang
Medium
Medium
Tinggi
Tinggi
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 61
BAB VI
PROYEKSI FINANSIAL
6.1. Estimasi Pendapatan
Estimasi Pendapatan selama lima tahun periode RSB LPFK Banjarbaru
(Dalam ribuan rupiah)
No
Sumber
Pendapatan Baseline Estimasi Pendapatan (Rp)
2014 Thn I Thn II Thn III Than IV Thn V
1.
Dana
Pemerintah
a. Rupiah
Murni 4.144.766 7.650.00
10.000.000 12.300.000 14.500.000 15.500.000
b. PNBP 386.670 600.000 900.000 1.300.000 1.700.000 2.200.000
Total 4.531.436 8.250.000 10.900.000 13.600.000 16.200.000 17.900.000
6.2. Rencana Kebutuhan Anggaran
Rencana kebutuhan anggaran dibedakan atas anggaran program kelangsungan operasi
dan anggaran program pengembangan. ;
1. Anggaran Program Kelangsungan Operasi
Estimasi Anggaran Operasional selama lima tahun periode RSB LPFK banjarbaru
(Dalam ribuan rupiah)
No Jenis Kegiatan Baseline Estimasi Kebutuhan Anggaran (Rp)
2014 Thn I Thn II Thn III Than IV Thn V
1. Peralatan Fasilitas
Perkantoran
244.853 - 400.000 200.000 200.000 300.000
2. Alat Kesehatan,
kedokteran
1.963.358 448.2000 5000.000 5000.000 5000.000 5000.000
3. Kendaraan bermotor 373.789 290000 - 400.000 350.000 -
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 62
4. Dok.Perencanaan
dan anggaran
38.600 50.000 70.000 90.000 110.000 110.000
5. Pengembangan mutu
kelembagaan
179.052 200.000 400.000 300.000 400.000 400.000
6. Lap.Akuntabilitas dan
kinerja pmt
41.700 45000 60.000 60.000 70.000 70.000
7. Laporan
sosialsasi/workshop
131.170 100000 200000 200.000 300.000 350.000
8. Lap.Akuntansi
keuangan dan BMN
30.800 35000 50.000 60.000 60.000 65.000
9. Layanan Operasional
Balai
258.316 570000 850.000 1000.000 1.300.000 1.500.000
10. SDM yang terlatih 78.678 110.000 200.000 200.000 250.000 300.000
11. Layanan Perkantoran 1.191.120 1.500.000 2.500.000 3000.000 3.200.000 3.600.000
. Total 4.531.436 7.482.000 9.730.000 10.610.000 11.140.000 11.695.000
2. Anggaran Program Pengembangan
Estimasi Anggaran program pengembangan selama lima tahun periode RSB LPFK
Banjarbaru (Dalam ribuan rupiah)
No Nama Program Strategis Baseline Estimasi Kebutuhan Anggaran (Rp)
2014 Thn I Thn II Thn III Than IV Thn V
A.Pencapaian IKU
1. Pembangunan data
base pelanggan
50.000 - - - -
2. Pembangunan
Costumer Relationship
Marketing
5000
5000 5000 5000 5000
3. Sosialisasi dan
monitoring
75000 75000 75000 75000 75000
4. Mengikutkan staf pada
pelatihan peningkatan
kompetensi
200000
- - - -
5. Melaksanakan
Program Mutu dalam
rangka Akreditasi
- 250000 - - 300000
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 63
sebagai Institusi
Penguji
6. Perbaikan fasilitas
untuk pemenuhan
Standar laboratorium
penguji
-
400000
7. Melaksanakan Study
Banding terbatas ke
Institusi Penguji
sejenis di Regional
ASEAN
-
- - 150000 -
8. Pelaksanaan
assesment
persyaratan akreditasi
laboratorium
150000
- - - -
9. Persiapan dan
Pelaksanaan
assesment
persyaratan akreditasi
laboratorium tahap
lanjut
-
125000 125.000 125.000 125.000
10. Mengadakan seminar
Regional
125.000 125000 150.000 150.000 150.000
11. Persiapan dan
pengajuan sertifikasi
ISO 17025 ,
pembuatan SOP,
pelaksanaan RTL
audit internal dan audit
external dan
Rekalibrasi alat ukur
250.000
350.000 40.0000 40.0000 40.0000
12. Menugaskan staf baik
teknis maupun
adminitrasi mengikuti
pelatihan terkait uraian
tugasnya
75000
- 100.000 - 150000
13. Melaksanakan
kegiatan
pembangunan
capasitas dan karakter
staf terkait kinerja
yang diharapkan
institusi
-
100.000 - - -
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 64
14. Melaksanakan
kegiatan evaluasi
kinerja dan rencana
tindak lanjut hasil
evaluasi kinerja
- - 50.000 - -
15. Pengadaan Peralatan
Pengujian, kalibrasi
dan Proteksi radiasi
-
- - - -
16. Perbaikan sarana
dalam rangka
pemenuhan standar
bangunan
laboratorium Penguji
-
40.0000 450.000 500000 -
17. Pengadaan buku-buku
literature teknis .
60.000
- - 75000 75000
18. Melaksanakan kursus
translate bahasa
inggris teknik secara
inhouse
-
36.000 36.000 - -
B. Mitigasi Risiko
1. Unit khusus layanan
pengaduan
25.000 - - - -
2. Perbaikan SOP dan
mutu koordinasi
20.000
20.000 20.000 20.000 20.000
3. Koordinasi dan
sosialisasi
15000 15000 15000 20.000 20.000
4. Pelaksanaan
pembekalan SDM
10000 - 15000 - -
5. Koordinasi
Penambahan SDM
25000 25000 30000 - -
6. Penguatan
koordinasi,komunikasi
15000 15000 15000 - -
7. Penguatan motivasi,
integritas SDM
25000
25000 25000 - -
8. Pembenahan sistem
penilaian kinerja
30000 - 25000 - -
9. Intensifkasi
komunikasi/koordinasi
30.000 30.000 30.000 30.000 30.000
10. Memperkuat jejaring
komunikasi
25000 25000 25000 25000 25000
Total 120.5000 1.666.000 1.670.000 1.976.000 1.420.000
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 65
6.3. Rencana Pendanaan
(Dalam ribuan rupiah)
No
Tahun
Anggaran
Estimasi
Pendapatan
Estimasi
Anggaran
Operasional
Alokasi Anggaran
tersedia untuk Program
pengembangan
1. 2015 8.250.000 7.482.000 768.000
2. 2016 10.900.000 9.730.000 1.170.000
3. 2017 13.600.000 10.610.000 2.990.000
4. 2018 16.200.000 11.140.000 5.060.000
5. 2019 17.900.000 11.695.000 6.205.000
Dari rencana pendanaan tersebut diatas dana yang tersedia untuk pengembangan
terjadi defisit pada tahun anggaran 2015 dan 2016 sehingga harus ditentukan tingkat
prioritas untuk masing-masing program kerja strategis pada tahun 2015 dan 2016,
sedangkan untuk tahun 2017-2019 semua program kerja srategis diprediksi dapat
dilaksanakan direncanakan.
Pada tahun 2015 Program kerja strategis yang diprioritaskan adalah :
Pencapaian IKU
1. Pembangunan data base pelanggan
2. Pelaksanaan assesment persyaratan akreditasi laboratorium
3. Mengadakan seminar Regional
4. Persiapan dan pengajuan sertifikasi ISO 17025 , pembuatan SOP, pelaksanaan RTL
audit internal dan audit external dan Rekalibrasi alat ukur
5. Menugaskan staf baik teknis maupun adminitrasi mengikuti pelatihan terkait uraian
tugasnya
6. Pengadaan buku-buku literature teknis .
Mitigasi Resiko
1. Unit khusus layanan pengaduan
2. Perbaikan SOP dan mutu koordinasi
3. Koordinasi dan sosialisasi
4. Penguatan koordnasi,komunikasi
5. Penguatan motivasi, integritas SDM
Rencana Strategis Bisnis LPFK Banjarbaru 66
6. Pembenahan sistem penilaian kinerja
7. Intensifkasi komunikasi/koordinasi
8. Memperkuat jejaring komunikasi
Pada tahun 2016 Program kerja strategis yang diprioritaskan adalah :
Pencapaian IKU
1. Pembangunan Costumer Relationship Marketing
2. Sosialisasi danmonitoring
3. Melaksanakan Program Mutu dalam rangka Akreditasi sebagai Institusi Penguji
4. Persiapan dan Pelaksanaan assesment persyaratan akreditasi laboratorium tahap
lanjut
5. Melaksanakan kegiatan pembangunan capasitas dan karakter staf terkait kinerja yang
diharapkan institusi
6. P erbaikan sarana dalam rangka pemenuhan standar bangunan laboratorium Penguji
7. Melaksanakan kursus translate bahasa inggris teknik secara inhouse
Mitigasi Resiko
1. Koordinasi dan sosialisasi
2. Koordinasi Penambahan SDM
3. Penguatan koordnasi,komunikasi
4. Penguatan motivasi, integritas SDM
5. Intensifkasi komunikasi/koordinasi
6. Memperkuat jejaring komunikasi
Selanjutnya untuk pelaksanaan program kerja strategis untuk tahun 2017, 2018 dan
2019 akan disesuaikan dengan pencapaian target pendapatan sebesar apa deficit yang
terjadi akam mempengaruhi program kerja strategis yang akan dilaksanakan sesuai
prioritas sebagaimana yang dilakukan pada tahun 2015 dan 2016.