spatial planning in kota banjarbaru

Upload: pejantan-tangguh

Post on 07-Jan-2016

253 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Spatial Planning in Kota Banjarbaru

TRANSCRIPT

2.3_Laporan KLHS Kota Banjar Baru.docx

Spatial Planning in Kota Banjarbaru(South Kalimantan)BAB I. PENDAHULUAN1.1. Latar BelakangKerusakan sumberdaya alam dan pencemaran lingkungan di Indonesia boleh dikatakan telah berlangsung dalam kecepatan yang melampaui kemampuan untuk mencegah dan mengendalikan degradasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Banyak referensi yang menerangkan hal tersebut, baik dari instansi pemerintah, peguruan tinggi, konsultan, lembaga swadaya masyarakat di dalam maupun di luar negeri.Faktor-faktor penyebab terjadinya hal tersebut, adalah : demografis, etika, sosial, ekonomi, budaya, hingga faktor institusi/kelembagaan dan politik. Penekanan dalam Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) ini adalah pada faktor institusi atau kelembagaan, yaitu yang bersangkut- paut dengan kebijakan, rencana, program (KRP). Kecenderungan yang terjadi, portofolio KRP pengendalian kerusakan sumberdaya alam dan lingkungan antara yang diluncurkan oleh pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten/kota terlepas atau terpisah dari KRP pembangunan wilayah dan sektor atau dengan kata lain tidak terintegrasi, sehingga pertimbangan lingkung-an tidak diiegrasikan dalam proses pengambilan keputusan pada tahap formulasi kebijakan, rencana dan program-program pembangunan. Salahsatu solusi yang dipandang efektip untuk mengatasi masalah dimaksud adalah perlunya tndakan stratejik yang dapat menuntun, mengarahkan dan menjamin lahirnya kebijakan, rencana, dan program-program yang secara inheren mempertimbangkan efek negatif terhadap lingkungan dan menjamin keberlanjutan. Tindakan stratejik tersebut adalah institusi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) atau Strategic Environmental Assessment (SEA).Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan dengan ibukota Banjarmasin dengan pusat pemerintahan juga di Banjarmasin memiliki salahsatu kebijakan, yaitu memindahkan pusat pemerintahan dari Kota Banjarmasin ke Kota Banjarbaru. Kebijakan ini telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Propinsi. Kebijakan ini tentu saja akan menimbulkan konsekuensi terhadap sumberdaya alam dan lingkungan bagi Kota Banjarbaru dan sekitarnya. Untuk itulah Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) rencana pemindahan pusat pemerin-tahan tersebut perlu dilaksanakan, agar dapat meminimalisir dan mengantisipasi efek negatif dari rencana tersebut.1.2. Maksud dan TujuanMaksud dan tujuan penyusunan KLHS tentang pemindahan pusat pemerintahan Propinsi Kalimantan Selatan ke Kota Banjabaru adalah untuk mengintegrasikan pertimbangan lingkungan hidup dan keberlanjutan kebijakan, rencana dan program, sehingga dapat mengantisipasi kemungkinan negatif dari pemindahan pusat pemerintahan Propinsi Kalimantan Selatan tersebut.BAB II. VISI, MISI DAN URAIAN SINGKAT RONA LINGKUNGAN2.1. Visi dan Misi Kota BanjarbaruVisi RPJP Kota Banjarbaru tahun 2006-2025 adalah : Terwujudnya Banjarbaru Sebagai KotaEmpat Dimensi Yang Mandiri dan Terdepan, sedangkan Misi RPJP tahun 2006-2025 adalah :1) Mewujudkan SDM yang berkualitas2) Mewujudkan perencanaan tataruang dan wilayah3) Mewujudkan kota jasa yang berbudaya dengan menguatkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)4) Mengembangkan potensi ekonomi lokal.Visi RPJMD Kota Banjarbaru 2011-2015 adalah : Terwujudnya Banjarbaru Sebagai Kota EmpatDimensi Yang Mandiri dan Terdepan, sedangkan Misi RPJMD tahun 2011-2015 adalah :1) Peningkatan kemampuan pemerintah Kota Banjarbaru sebagai daerah otonom,2) Peningkatan kualitas pendidikan pada semua tingkatan,3) Peningkatan kualitas pemukiman yang layak huni, refresentatif dan berwawasan lingkungan,4) Peningkatan kemampuan ekonomi melalui jasa, perdagangan dan industri.2.2. Uraian Singkat Rona Lingkungan Kota BanjarbaruKota Banjarbaru secara administratif berbatasan dengan :1) Sebelah uara brbatasan dengan Kecamatan Martapura Kabupaten, Banjar2) Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut3) Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar4) Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar.Luas Kota Banjarbaru seluas 371,38 km2, terdiri dari 5 kecamatan dan 20 kelurahan. Jumlah penduduk tahun 2008 sebesar 164.216 jiwa, dengan kepadatan penduduk 442 jiwa/ km2 PDRB (harga berlaku) Rp.8.024.767 (Th.2007), PDRB (harga konstan) Rp.4.982.665 (Th.2007), pertumbuhan ekonomi 5,66 % dengan sektor pendukung perekonomian, adalah : bangunan (21,23 %), perdagangan, restoran dan hotel (20 %) serta jasa-jasa (15,99 %).

Potensi hutan rakyat di Kota Banjarbaru, terdapat pohon Galam sebanyak kurang lebih 10.842 pohon, sedangkan potensi hutan rakyat lainnya adalah Akasia sebanyak 19.182 pohon, Jati sebanyak 7.770 pohon, Sengon sebanyak 62.550 pohon, Mahoni sebanyak 39.198 pohon dan jenis lainnya 125.100 pohon dengan rincian seperti tabel berikut.NoKecamatanLuas Hutan(Ha)

1.Landasan Ulin150

2.Liang Anggang337

3.Cempaka64

4.Banjarbaru Selatan30

5.Banjarbaru Utara26

Total607

Rencana Peruntukan Lahan Kawasan Perkantoran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mencakup lahan seluas 500 ha, terdiri dari :1) Lahan pengembangan pusat perkantoran 200 ha (40%) digunakan untuk :a) Petak-petak kavling bangunan kantor b) Jaringan Jalan dan drainase kawasanc) Penempatan bangunan sarana penunjang perkantoran, fasilitas umum dan tempat parkird) Penempatan jaringan utilitas kawasan2) Lahan pendukung pusat perkantoran 300 ha (60 %) digunakan untuk :a) Hutan konservasi dan hutan kotab) Memperkuat citra kawasan sebagai kota taman (green/garden city)c) Realisasi program pembangunan berkelanjutand) Danau buatan untuk cadangan air baku perkotaan (retension basin)e) Tempat rekreasi, pendidikan dan penelitian ilmiahLokasi perencanaan lokasi pusat perkantoran Propinsi Kalimantan Selatan seperti pada gambar peta berikut.

BAB III LINGKUP KAJIAN KLHS KOTA BANJARBARU1.1. Kerangka Fikir KLHS Kota BanjarbaruKerangka fikir kajian KLHS Kota Banjarbaru, sebagaimana lajimnya kajian KLHS, secara garis besar dimulai dari penapisan, pelingkupan, isu pokok dan isu strategis, telaah/analisis, mitigasi dan rekomendasi. Secara detail dapat dilihat pada bagan berikut.

1.2. Hasil Identifikasi Isu-isu Pembangunan Berkelanjutan Yang DisepakatiBerdasarkan hasil kesepakatan Tim KLHS Kota Banjarbaru beserta stackholder (pemangku kepentingan), telah disepakati isu-isu pokok sebagai akibat dari pemindahan pusat pemerintahan Propinsi Kalimantan Selatan sebagai berikut :Aspek fisik :1) Menurunnya kuantitas dan kualitas air baku2) Terciptanya lingkungan kumuh3) Menurunnya kualitas udara dan peningkatan kebisingan4) Meningkatnya volume limbah domestik5) Terbatasnya prasarana, sarana dan utilitas. Aspek sosial, ekonomi dan budaya :1) Kecemburuan sosial antara masyarakat asli dan pendatang2) Permasalahan tumpang tindih kepemilikan lahan,3) Berkurangnya pendapatan dari sektor pertanian dan pertambangan rakyat,4) Pertambahan jumlah pendudukBerdasarkan hasil diskusi, dari sekian isu pokok tersebut disaring lagi menjadi isu-isu strategis, sebagai berikut :Aspek Fisik1. Menurunnya kuantitas dan kualitas air baku2. Menurunnya kualitas udara dan peningkatan kebisingan3. Meningkatnya volume limbah domestik4. Terbatasnya prasarana, sarana, dan utilitasAspek Sosial, Ekonomi, dan Kelembagaan1. Tumpang tindih kepemilikan lahan2. Pertambahan jumlah penduduk1.3. Telaah/Analisis dan MitigasiMelihat dan mempelajari isu-isu strategis di atas, akar permasalahannya hanya satu, yaitu bertambahnya tekanan jumlah penduduk yang diakibatkan pemindahan pusat pemerintahan Propinsi Kalimantan Selatan tersebut.1.3.1. Menurunnya kualitas dan kuantitas air bakuLokasi : seluruh air dan badan air di Kota BanjarbaruFaktor penyebab : pembukaan lahan, berkurangnya daerah tangkapan air, berkurangnya tutupan vegetasi.Dampak/implikasi : berkurangnya air pada musim kemarau, tercemarnya air, meningkatnya aliran permukaan (surface runoff) dan banjir.Mitigasi : Pelestarian daerah tangkapan air dan sumber air baku agar tercukupinya kebutuhan air bagi masyarakat dan pengawasan secara ketat pengambilan air bawah tanah.1.3.2. Menurunnya kualitas udara dan peningkatan kebisinganLokasi : seluruh wilayah Kota Banjarbaru, terutama pada jalur lalulintas utamaFaktor penyebab : peningkatan jumlah kendaraan bermotorDampak/implikasi : peningkatan kadar debu, gas pastikulat, peningkatan kebisingan. Mitigasi : pemantauan kualitas udara secara berkala dan pengawasan terhadapemisi kendaraan bermotor dan emisi dari sektor industri.1.3.3. Meningkatnya volume limbah domestikLokasi : seluruh wilayah Kota Banjarbaru, terutama pada wilayah pemukiman padat pendudukFaktor penyebab : meningkatnya jumlah pendudukDampak/implikasi : menumpuknya sampah, meningkatnya vektor pemba-wa penyakit dan mengurangi estetika lingkungan.Mitigasi : penanganan sampah perkotaan melalui perda persampahan, meningkatkan kepedlian masyarakat terhadap pengelolaan sampah domestik dengan prinsif 3 R (reduce, reuse dan recycle).1.3.4. Terbatasnya prasarana, sarana dan utilitasLokasi : seluruh wilayah Kota BanjarbaruFaktor penyebab : meningkatnya jumlah penduduk dan keterbatasan dana Dampak/implikasi : terhambatnya proses pertumbuhan dan perkembangan wilayah Mitigasi : peningkatan ketersediaan prasarana, sarana dan utilitas.1.3.5. Tumpang tindih kepemilikan lahanLokasi : seluruh wilayah Kota BanjarbaruFaktor penyebab : pertambahan jumlah penduduk, tumpang tindih kepemilikan tanah(segel adat, sporadik dan sertifikat)Dampak/implikasi : saling klaim kepemilikan tanah, sehingga berpenga-ruh pada sertifikasi, jual beli tanah dan segala per-ijinan yang terkait dengan kemepilikan tanah.Mitigasi : penataan penguasaan, kepemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah.1.3.6. Pertambahan jumlah pendudukLokasi : seluruh wilayah Kota BanjarbaruFaktor penyebab : laju pertumbuhan sebesar 1,05% dan ditambah dengan perpindahan penduduk dari luar Kota Banjarbaru. Apabila dikurangi dengan angka mortalitas dan perpindahan penduduk ke luar Kota Banjarbaru, prediksi pertumbuhan 0,55%Dampak/implikasi : menurunnya daya dukung dan daya tampung serta berkurangnya kesempatan kerja.Mitigasi : Peningkatan ketersediaan dan penataan pemukiman, peningkatan prasarana, sarana dan utilitas serta peningkatan kesempatan kerja (membuka lapangan kerja).Pertambahan jumlah penduduk sehubungan dengan kebijakan pemin-dahan pusat pemerintahanPropinsi Kalimantan Selatan ke Kota Banjarbaru diperkirakan menyebabkan prediksi pertmbuhan0,55 %. Sebagai gambaran dengan prediksi tersebut, maka jumlah penduduk prediksi jumlah penduduk seperti tabel dan grafik berikut.TahunPtPor

2000127,53126,830,55

2001128,93127,53

2002131,07128,93

2003133,98131,07

2004137,70133,98

2005142,31137,70

2006147,88142,31

2007154,51147,88

2008162,33154,51

2009171,49162,33

2010182,15171,49

2011194,54182,15

2012208,92194,54

2013225,60208,92

2014244,94225,60

2015267,41244,94

2016293,54267,41

2017324,00293,54

2018359,59324,00

2019401,28359,59

2020450,27401,28

2021508,02450,27

2022576,33508,02

2023657,41576,33

2024754,03657,41

2025869,61754,03

20261.008,42869,61

20271.175,811.008,42

20281.378,531.175,81

20291.625,101.378,53

20301.926,301.625,10

20312.295,891.926,30

20322.751,432.295,89

20333.315,512.751,43

20344.017,193.315,51

20354.894,154.017,19

20365.995,344.894,15

20377.384,705.995,34

20389.146,057.384,70

203911.389,819.146,05

204014.262,0411.389,81

16.000,0014.000,0012.000,0010.000,008.000,006.000,004.000,002.000,000,00Thn (2009-2020 prediksi)Perhitungan daya tampung, berdasarkan Raperda RTRW Kota Banjarbaru, kawasan pemukiman disediakan seluas 18.423,55 ha atau 184.235.520 m2. Bila luas per kavling 160 m2, maka diperoleh 182.235.520 m2 : 160 m2 = 1.151.472 kavling. Bila satu kavling diperuntukan untuk satu KK (5 jiwa), maka zona kawasan pemukiman yang disediakan mampu menampung sebanyak: 5 jiwa x 1.151.472 kavling = 5.757.360 jiwa. Melihat laju pertumbuhan penduduk pada tabel di atas, maka jumlah penduduk pada tahun 2036 sebanyak 5.995.340 jiwa dan ini merupakan titik krusial terhadap daya tampung zona pemukiman.1.4. Telaah Kebijakan, Rencana, dan/atau Program pada RTRW dan Draft RPJMDKebijakan, rencana dan/atau program pemindahan pusat pemerintahan Propinsi Kalimantan Selatan dari Banjarmasin ke Kota Banjarbaru adalah merupakan kebijakan Propinsi Kalimantan Selatan, sedangkan kebijakan Kota Banjarbaru hanya menyediakan ruang dengan segala konsekuensinya, seperti dituangkan dalam isu-isu strategis di atas. Dengan demikian dilakukan kajian terbalik, apakah isu-isu strategis sebagai akibat dari pemindahan pusat pemerintahan tersebut sudah terakomodir di dalam RPJMD dan RTRW Kota Banjarbaru ataukah belum dan hasil kajian tersebut dituangkan dalam rekomendasi.Hasil telaah isu-isu strategis dikaitkan dengan RTRW dan draft RPJMD Kota Banjarbaru diuraikan secara sistematis.1.4.1. Telaah Kebijakan, Rencana, dan/atau Program pada Raperda RTRWMenelaah Rencana Tata Ruang Kota Banjarbaru tahun 2009-2029, khususnya mengenai rencana pola ruang Kota Banjarbaru, yang diduga menimbulkan dampak terhadap aspek fisik, telah mengakomodir isu-isu strategis.1) Kawasan lindungRencana pengembangan kawasan lindung dalam RTRW meliputi :a. kawasan yang memberikan perlindungan pada kawasan bawah, seperti kawasan hutan lindung dan kawasan resapan airb. kawasan perlindungan setempat, seperti sempadan sungai dan kawasan sekitar mata air dan kawasan terbuka hijau2) Kawasan pemukimanRencana pengembangan kawasan peruntukan pemukiman meliputi upaya :a. menciptakan pusat-pusat pemukiman baru di luar pusat kota dengan aksesibilitas tinggi b. meningkatkan jumlah dan kuantitas pendukung pusat-pusat pemukimanc. menciptakan kawasan pemukiman yang layak huni, sehat dan memiliki citra estetika serta berwawasan lingkungand. mengarahkan pengembangan pemukiman yang sesuai dengan ekologis lingkungan dan menunjang pengembangan fungsi perkotaan.Pengembangan perumahan di arahkan pada Kecamatan Landasan Ulin, Liang Anggang dan BWK Cempaka, namun untuk menunjang pengembangan kota ke arah selatan, maka prioritas pengembangan di arahkan ke Kecamatan Cempaka dengan pertimbangan keterdediaan lahan yang relatif luas dan adanya rencana pembangunan kantor pusat pemerintahan Propinsi Kalimantan Selatan.3) Ruang terbuka hijau (RTH)Ruang terbuka hijau bertujuan untuk :a) menjaga ketersediaan lahan sebagai kawasan resapan airb) menciptakan aspek planologis perkotaan melalui keseimbangan antara lingkungan alam dan lingkungan binaan yang berguna untuk kepentingan masyarakatc) meningkatkan keserasian lingkungan perkotaan sebagai sarana pengaman lingkungan perkotaan yang aman, nyaman, segar, indah dan bersih.Arahan poenyediaan RTH dalam RTRW meliputi RTH pada :a) bangunan/perumahanb) halaman perkantorn, pertokoan dan tempat usaha c) atap bangunan (roof garden)d) lingkungan/pemukiman, terdiri dari : RTH taman RT, RW, kelurahan, kecamatane) taman kota dan hutan kota f) sabuk hijaug) jalur hijau jalan yang berfungsi sebagai peneduh, penyerap polusi udara, peredam kebisingan, pemecah angin dan pembatas pandang.h) Ruang pejalan kakii) Fungsi tertentu, yaitu : RTH pada jaringan listrik tegangan tinggi, sempadan sungai, pemakaman.3) Jaringan jalan, jaringan listrik, jaringan air bersih dan jaringan drainase juga telah diakomodir dalam RTRW Kota Banjarbaru.1.4.2. Telaah Kebijakan, Rencana, dan/atau Program pada RPJMDRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Banjarbaru tahun 2011-2015 didasari pada empat misi yang telah ditetapkan, yaitu:1.4.2.1. Program Pembangunan dari Misi IMisi Pembangunan I Kota Banjarbaru 2011-2015 yang menjadi prioritas utama pembangunan adalah Peningkatan Kemampuan Pemerintah Kota Sebagai Daerah Otonom. Arah Kebijakan Pembangunan yang akan ditempuh beserta program-program implementasinya adalah sebagai berikut :1) Peningkatan Kontribusi Retribusi dan Pajak daerah dalam PAD. a) Program Peningkatan Pelayanan angkutanb) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan daerah2) Intensifikasi/Ekstensifikasi sumber-sumber baru dari pendapatan retribusi daerah dengan meningkatkan kualitas pelayanan publik.a) Program pengembangan data dan informasib) Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan c) Program kualitas dan akses informasi SDAd) Program peningkatan promosi dan kerjasama investasie) Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasif) Program peningkatan kualitas dan akses informasi SDA dan LH3) Intensifikasi/ekstensifikasi sumber-sumber baru dari pendapatan pajak tanpa mengurangi daya saing investasi daerah.4) Peningkatan profesionalisme institusi dan SDM Program peningkatan sumber daya kesehatan Program peningkatan manajemen RSUD Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program perencanaan pembangunan daerah Program perencanaan pembangunan ekonomi Program perencanaan sosial dan budaya Program perencanaan prasarana wilayah Program pengembangan dan penelitian Program pelaksanaan PemiluProgram penataan daerah otonomi baruProgram peningkatan penataan organisasi pemerintah daerahProgram peningkatan kinerja administratif pembangunan daerahProgram peningkatan kinerja administratif kemasyarakatan dan kesejahte-raan rakyatProgram peningkatan kinerja administratif perekonomian dan SDA Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah Program pendidikan kedinasanProgram peningkatan kapasitas sumberdaya aparaturProgram pembinaan dan pengembangan aparaturProgram peningkatan informasi & kedudukan hukum pegawai. Program perbaikan sistem administrasi kearsipanProgram penyelamatan dan pendataan arsip Program pemeliharaan rutin/berkala arsip Program pembinaan panti asuhan/panti jompoProgram pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana,PSK, Narkoba danPenyakit sosial lainnya)Program peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah. Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan. Program peningkatan pelayanan kedinasan KDH/WKDHProgram peningkatan professionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan.5) Peningkatan mutu pelayanan pajak dan retribusi daerah. a) Program penataan administraasi kependudukanb) Program peningkatan pelyanan dan kapasitas pemerintah kecamatan c) Program peningkatan kerjasama antar pemerintah daerah6) Peningkatan kualitas pelayanan publik di bidang barang-barang publik, jasa-jasa publik dan perizinan.a) Program pengendalian dan pengamanan lalu lintasb) Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor c) Program peningkatan pelayanan masyarakatd) Program penegakan peraturan daerah dan peraturan walikota7) Reformasi birokrasi pemerintah daerah yang mencakup pengintensifan penerapan prinsip- prinsip good governance disemua lini pemerintahan.a) Program penataan peraturan perundang-undanganb) Program peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan c) Program kerjasama informasi dengan mass mediad) Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH.e) Program pengembangan data/informasi/statistik daerahf) Program pengembangan komunikasi, Informasi dan media massa g) Program kerjasama informasi dengan media massa8. Peningkatan derajat kesehatan, pendidikan dan daya beli penduduk untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM).a) Program obat dan pembekalan kesehatan b) Program upaya kesehatan masyarakatc) Program Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat d) Program peningkatan keselamatan melahirkan Ibu dan anak e) Program pengembangan lingkungan sehatf) Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menularg) Program pembinaan imunisasi dan peningkatan surveilans h) Program pengelolaan keragaman budayai) Program pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budayaj) Program manajemen pelayanan pendidikan1.4.2.2. Program Pembangunan dari Misi IIMisi pembangunan II kota Banjarbaru 2011 2015 adalah Peningkatan Kualitas Pendidikan Pada Semua Tingkatan. Arah kebijakan dan program yang akan diselenggarakan adalah sebagai berikut :1) Peningkatan kualitas pendidikan pada semua jenjangnya melalui peningkatan kualitas dan kuantitas input, proses dan output pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah yang mencakup antara laina) Jumlah & kualifikasi gurub) Infrastruktur pendidikan (sarana/prasarana)c) APK dan APMd) Mutu proses belajar mengajar (PBM) di kelas (penerapan model pendidikan multiple intellegence)e) Tingkat kesejahteraan tenaga pendidikf) Prestasi akademik/nonakademik peserta pendidikg) Terealisasinya SD,SLTP dan SLTA bertaraf internasional.- Program pendidikan anak usia dini- Program wajib belajar pendidikan dasar- Program pendidikan menengah- program pendidikan non formal2) Pengentasan jumlah penduduk buta aksara melalui peningkatan jumlah peserta dan kualitas lulusan pendidikan luar sekolah (terutama paket A,B dan paket C)3) Peningkatan budaya baca melalui peningkatan jumlah satuan dan kualitas infrastruktur pendidikan masyarakat terutama perpustakaan umum, taman bacaan di setiap kelurahan dan minat membaca warga.- Program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan4) Peningkatan partisipasi pemuda melalui peningkatan jumlah satuan dan kulaitas organisasi kepemudaan dan kepeloporan pemuda dalam berbagai bidang kehidupan (terutama dalam kehidupan sosial, ekonomi dan politik)a) Program peningkatan peran serta kepemudaan b) Program pengembangan wawasan kebangsaanc) Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan d) Program pendidikan politik masyarakat5) Peningkatan prestasi olahraga di tingkat regional dan nasional melalui peningkatan jumlah satuan dan kualitas infrastruktur keolahragaan.- Program pembinaan dan pemasyarakatan olah raga6) Peningkatan jumlah cabang olahraga unggulan.1.4.2.3. Program Pembangunan dari Misi IIIMisi Pembangunan III Kota Banjarbaru 2011 2015 adalah Peningkat-an Kualitas Pemukiman yang Layak Huni, Representatif dan Berwawasan Lingkungan. Arah kebijakan dan program yang akan diselenggarakan adalah sebagai berikut.1) Peningkatan penataan dan penggunaan ruang sesuai dengan RUTRKa) Program perencanaan tata ruang b) Program pemanfaatan ruangc) Pengendalian pemanfaatan ruangd) Program rehabilitasi hutan dan lahane) Program pembinaan dan penertiban industri hasil hutanf) Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangang) Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan h) Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanahi) Program pemetaan dampak lingkungan akibat pertambangan rakyat2) Peningkatan kelayakan huni perumahan dan keasrian lingkungan hidup a) Program pengendalian banjirb) Program lingkungan hidup sehat perumahanc) Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran dan program penanggulangan kebakarand) Program pemeliharaan kantrantib,as dan pencegahan tindak kriminal e) Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakatf) Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan g) Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan3) Peningkatan jumlah rumah yang memenuhi aspek legalitas hunian/rumah (IMB/sertifikat)serta rasio antara tipe rumah dan jumlah penghuniyang lebih tinggi daripada capaian kota/kabupaten rujukan.- Program pengembangan perumahan4) Peningkatan jumlah rumah yang berakses ke penerangan (listrik PLN) dan air bersih (PDAM)yang lebih tinggi dari pada capaian kota/kabupaten rujukan.a) Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah b) Program penataan dan pemeliharaan PJU5) Peningkatan kondisi sanitasi, keadaan sampah, ruang hijau (taman/tanaman dsb) di setiap satuan pemukiman.a) Program pengendalian penyakit bersumber binatangb) Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnyac) Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan d) Program Pengelolaan RTHe) Program kualitas kebersihan lingkunganf) Program pembangunan/pemeliharaan taman6) Pengembangan sarana, prasarana dan utilitas kota. a) Program standarisasi pelayanan kesehatanb) Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatanc) Program pengadaan, Peningkatan sarana dan prasarana Rs/RS jiwa paru-paru dan RSmatad) Program pemeliharaan, Peningkatan sarana dan prasarana Rs/RS jiwa paru-paru dan RSmatae) Program pembangunan jalan dan jembatanf) Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatang) Program peningkatan sarana dan prasaran kebinamargaan h) Program Pembangunan fasilitas umumi) Program PNPM mandiri perkotaanj) Program penataan areal pemakamank) Program peningkatan median jalan dan trotoarl) Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubunganm) Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ7) Peingkatan partisipasi penduduk dalam pelestarian Lingkungan hidup.a) Program pengendalian pencemaran dan perusakan Lingkungan hidup. b) Program pencegahan dini dan penanggulangan bencana alamc) Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa1.4.2.4. Program Pembangunan dari Misi IVMisi pembangunan IV Kota Banjarbaru 2011 2015 adalah Peningkat-an Kemampuan Ekonomi Kota. Arah kebijakan dan program yang akan diselenggarakan adalah peningkatan daya saing ekonomi daerah, pertumbuhan ekonomi daerah rata-rata di atas pertumbuhan provinsi dan peningkatan kesejahteraan penduduk melalui :1) Peningkatan daya saing ekonomi daerah, pertumbuhan ekonomi daerah rata-rata di atas pertumbuhan provinsi dan peningkatan kesejahteraan penduduk melalui :a) Peningkatan jumlah dan dampak sektor jasa basis terhadap penyerapan tenaga kerja, penciptaan nilai ekonomi (retribusi, pajak, ekspor dsb) bagi daerah dan peningkatan pendapatan penduduk yang lebih tingi daripada rata-rata capaian kota/kabupaten rujukan.b) Program peningkatan kesempatan kerjac) Program peningkatan kesejahteraan petanid) Program peningkatan ketahanan pangan (pertanian/perkebunan)e) Program peningkatan produksi pertanian/perkebunanf) Program pencegahan dan penangulangan penyakit ternak g) Program peningkatan produksi hasil peternakanh) Pengembangan kemitraan pariwisatai) Program pengembangan destinasi pariwisata j) Program pengembangan budidaya perikanank) Program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan l) Program pengembangan industri kecil dan menengah m) Program pembinaan pedagang kaki lima2) Peningkatan jumlah dan dampak sektor perdagangan basis (terutama UMKM) terhadap daya saing ekonomi daerah yang lebih tinggi daripada rata-rata capaian kota/kabupaten rujukan.a) Program peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerjab) Program pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKMc) Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKMd) Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi3) Peningkatan jumlah dan dampak sektor industri basis (terutama UMKM) terhadap daya saing ekonomi daerah yang lebih tinggi daripada rata-rata capaian kota/kabupaten rujukan.a) Program perlindungan konsumen dan pengaman perdagangan b) Program peningkatan promosi produk industri4) Peningkatan jumlah penduduk miskin, terutama berdasarkan sasaran MDGs, yang lebih tinggi daripada rata-rata capaian kota/kabupaten rujukan.a) Program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuanb) Program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunanc) Program kelembagaan pengarustamaan gender dan anak d) Program keluarga berencanae) Program pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil (KAT) dan Penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)f) Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosialBAB IV PENUTUP1.1. RekomendasiIsu strategis yang telah disepakati, sehubungan dengan pemindahan pusat pemerintahan PropinsiKalimantan Selatan ke Kota Banjarbaru seperti diuraikan terdahulu, yaitu :Aspek Fisik1. Menurunnya kuantitas dan kualitas air baku2. Menurunnya kualitas udara dan peningkatan kebisingan3. Meningkatnya volume limbah domestik4. Terbatasnya prasarana, sarana, dan utilitasAspek Sosial, Ekonomi, dan Kelembagaan1. Tumpang tindih kepemilikan lahan3. Pertambahan jumlah pendudukMengkaji dari dokumen RTRW dan RPJMD Kota Banjarbaru, isu-isu strategis di atas sudah terakomodir dalam RTRW, seperti penyediaan ruang untuk kawasan lindung pada sekitar mata air, sempadan sungai, ruang terbuka hijau dengan segala fungsina dan penyediaan daerah resapan air serta perluasan ruang untuk jaringan jalan, jaringan listrik dan telekomunikasi serta jaringan air bersih. Kawasan pemukiman yang tersedia cukuk luas, dimana berdasarkan kajian pertambahan jumlah penduduk, titik krusialnya terjadi pada tahun 2036 Demikian juga kawasan inti dan kawasan penyangga untuk pusat pemerintahan Propinsi Kalimantan Selatan.Mengkaji dari dokumen RPJMD Kota Banjarbaru, isu-isu tersebut juga sudah diakomodir (ditandai dengan cetak merah pada program RPJMD) , seperti program pengelolaan sampah, intensifikasi pengawasan kepemilikan lahan/tanah, pengendalian pencemaran udara melalui pengawasan terhadap kelaikan kendaraan bermotor dan uji emisi serta program pemeliharan dan peningkatan sarana jalan yang ada.Perkiraan pertambahan jumlah penduduk dengan adanya pemindahan pusat pemerintahan propinsi tersebut yang akan memberi tekanan kepada seluruh sektor, maka pemerintah kota harus membuat prioritas pelaksanaan program, terutama diutamakan pada :1) Penataan dan pengawasan pemukiman, terutama pengawasan secara ketat terhadap tumbuhnya pemukiman liar yang akan menyebabkan munculnya wilayah kumuh, khususnya di wilayah yang bersinggungan dengan wilayah pusat perkantoran,2) Peningkatan prasarana dan sarana,3) Penataan lalulintas dengan memanfaatkan jalan-jalan alternatif4) Pengembangan kawasan pendukung pusat pemerintahan dan membangun kawasan sekitar pusat pemerintahan secara komprehensif dan tidak kontra produktif.1.2. Kendala penyusunan KLHSKendala-kendala dalam penyusunan KLHS pemindahan pusat pemerin-tahan Porpinsi KalimantanSelatan ke Kota Banjarbaru ini, yaitu :1) Kesulitan melakukan telaahan koherensi antara dokumen perencanaan, baik secara vertikal maupun horisontal (Propinsi Kalsel, Kab. Tanah Laut dan Kabupaten Banjar), karena tidak lengkapnya data dan dokumen, serta sulitnya kordinasi,2) KLHS merupakan hasil kerja tim, oleh karena itu keberhasilannya sangat ditentukan oleh kordinasi, komunikasi dan komitmen yang kuat antara anggota tim penyusun KLHS dan ini yang sulit didapatkan,3) Kesulitan untuk mendapatkan data yang mengakibatkan assesmen menjadi kurang mendalam.J lh P e n d u d u k ( d lm rib u a n )

2 0 0 0

2 0 0 2

2 0 0 4

2 0 0 6

2 0 0 8

2 0 1 0

2 0 1 2

2 0 1 4

2 0 1 6

2 0 1 8

2 0 2 0

2 0 2 2

2 0 2 4

2 0 2 6

2 0 2 8

2 0 3 0

2 0 3 2

2 0 3 4

2 0 3 6

2 0 3 8

2 0 4 0